POTENSI FRAUD PADA PENGADAAN BARANG...

27
POTENSI FRAUD PADA PENGADAAN BARANG DAN JASA Hary Budiarto Deputi Informasi dan Data KPK (2015-2019)

Transcript of POTENSI FRAUD PADA PENGADAAN BARANG...

POTENSI FRAUD PADA

PENGADAAN BARANG DAN JASA

Hary Budiarto

Deputi Informasi dan Data KPK

(2015-2019)

Sejarah Korupsi di Indonesia

Indikator Korupsi

Pemberantasan

Korupsi setelah

Masa Reformasi

Definisi Tindak

Pidana Korupsi

CPICORRUPTIONPERCEPTIONINDEX

CountryCPI Score

2018

CPI Rank

2018

CPI Score

2017

CPI Rank

2017

Singapore 85 3 84 3

Brunei Darussalam 63 31 62 31

Malaysia 47 61 47 62

India 41 78 40 81

China 39 87 41 77

Indonesia 38 89 37 96

Economist

Intelligence Unit/EIU

(Country Risk Rating):

37

International

Country Risk Guide:

50World Economic Forum –

Executive Opinion Survey:

50

World Justice Project:• Mengukur ketaatan satu negara dalam

penegakan hukum (rule of law)

• Mengukur penyalahgunaan kewenangan

publik pada: Eksekutf, Yudisial,

Polisi/Militer dan Legislatif

20

Varities Democracy Project Mengukur 7 prinsip demokrasi suatu negara :

electoral, liberal, participatory, deliberative,

egalitarian, majoritarian and consensual

28

PERC:Persepsi korupsi sektor publik :

a. Pimpinan politik nasional dan lokal

b. PNS Pusat dan Daerah

Persepsi Korupsi pada instansi tertentu:

(Kepolisian, pengadilan, BC, Pajak,

Perijinan, Pengawasan, militer)

33

Global Insight (Country Risk Rating)

Eksistensi Suap dan Korupsi

47IMD world

Competitiveness:

38Bertlesmann

Transformation Index:

37

38

CPISCORE

Komponen dalam Indeks Persepsi Korupsi

sumber: https://www.transparency.org/cpi2018

No. Jenis Perkara Jumlah

1 Pengadaan

Barang/Jasa180

2 Perijinan 22

3 Penyuapan 507

4 Pungutan 21

5 Penyalahgunaan

Anggaran46

6 TPPU 29

7 Merintangi

Proses KPK9

Jumlah 814

No. Jabatan Jumlah

1 Anggota DPR dan DPRD 229

2 Kepala

Lembaga/Kementerian26

3 Duta Besar 4

4 Komisioner 7

5 Gubernur 20

6 Walikota/Bupati dan Wakil 91

7 Eselon I / II / III 192

8 Hakim 19

9 Jaksa 2

10 Pengacara 10

11 Swasta 214

12 Lainnya 90

13 Korporasi 4

Total Keseluruhan 915

Fakta Korupsi 2004-2018

*https://acch.kpk.go.id/id/statistik/tindak-pidana-korupsi

TINDAK PIDANA KORUPSI BERDASARKAN JENIS PERKARA

(per 31 Desember 2018)

Perkara 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Jmlh

Pengadaan

Barang Jasa2 12 8 14 18 16 16 10 8 9 15 14 14 15 17 188

Perijinan 0 0 5 1 3 1 0 0 0 3 5 1 1 2 1 23

Suap 0 7 2 4 13 12 19 25 34 50 20 38 79 93 168 564

Pungutan 0 0 7 2 3 0 0 0 0 1 6 1 1 0 4 25

Penyalahgunaan

Anggaran0 0 5 3 10 8 5 4 3 0 4 2 1 1 0 46

TPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 5 1 3 8 6 31

Merintangi

Proses KPK0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 0 0 2 3 10

Jumlah 2 19 27 24 47 37 40 39 48 70 58 57 99 121 199 887

Data tentang Kasus Penyuapan

Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa

1. Pengusaha menggunakan pengaruh pejabat pusat untuk “membujuk” Kepala Daerah/Pejabat Daerah mengintervensi proses pengadaandalam rangka memenangkan pengusaha, melakukan mark-up hargaatau nilai kontrak, dan pengusaha tersebut memberikan sejumlahuang kepada pejabat pusat maupun daerah.

2. Pengusaha memengaruhi Kepala Daerah/Pejabat Daerah untukmengintervensi proses pengadaan agar rekanan tertentudimenangkan dalam tender atau ditunjuk langsung, dan hargabarang/jasa dinaikkan (mark up), kemudian selisihnya dibagi-bagikan.

3. Panitia pengadaan membuat spesifikasi barang yang mengarah kemerk atau produk tertentu dalam rangka memenangkan rekanantertentu dan melakukan mark up harga barang atau nilai kontrak.

4. Para Kepala Daerah/Pejabat Daerah meminta uang jasa (dibayardimuka) kepada pemenang tender sebelum melaksanakan proyek.

5. Kepala Daerah menerima sejumlah uang dari rekanan denganmenjanjikan akan diberikan proyek pengadaan

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN TERDAKWA ACHMAD SUJUDI

PUTUSAN HAKIM :

1. Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

pidana korupsi secara bersama sama sebagaimana diatur dalam Pasal 3 jo Pasal 18 UU

Nomor 31 Tahun jo UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) Kesatu KUHP;

2. Menjatuhkan pidana penjara 2 tahun 3 bulan dan denda sebesar 100 juta rupiah

subsidair 3 bulan kurungan dikurangi masa tahanan;

3. Menghukum terdakwa membayar uang pengganti sebesar Rp 700 juta yang telah

dikompensasikan tedakwa dan disita dalam proses penyidikan;

4. Mengembalikan barang bukti pada yang berhak;

5. Memerintahkan terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000

URAIAN KASUS :

• Terdakwa merupakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia periode 1999-2004

berperan dalam penunjukan langsung PT Kimia Farma Trading and Distribution (PT

KFTD) melalui surat bernomor 1450/menkes/X/2003 sebagai rekanan dalam proyek

pengadaan sejumlah alat kesehatan pada 2003.

• Alat kesehatan itu rencananya akan dibagikan ke 32 rumah sakit di sejumlah daerah

di Indonesia bagian timur.

• PT KFTD menerima pembayaran sebesar Rp 170,5 miliar dari Kementerian

Kesehatan

Pejabat Pembuat

Komitmen Panitia

Lelang

Peserta Lelang

Peserta Lelang

Peserta Lelang

Pihak Terkait :

• PPK

• Panitia Lelang

• Peserta lelang

Proses :

• Rencana Pengadaan

• Metode Lelang

• Kategori Lelang

• Jadwal lelang

Data :

• Paket lelang

• Penawaran

• Perusahaan

• Kontrak

Sumber Lain :

• AHU

• Dukcapil

Penawaran

Penawaran

Penawaran

RUPPaket Lelang

SIRUP LPSE

Sumber Data

Analisa Big Data Fraud Pengadaan Barang dan Jasa

•Distribusi Jumlah dan Nilai Lelang

•Distribusi Fraud (Rata-Rata Fraud, Nilai kelompok fraud)

•Wilayah/LPSE/Lelang/Peserta Potensial Fraud

ANALISIS GLOBAL

•Pola Persekongkolan

•Metode dan Tahap lelang

•HPS dan Penawaran

•Peserta/Pemenang lelang

ANALISIS SPESIFIK

1. Mencegah fraud pengadaan pada pola fraud yang serupa.2. Saran perbaikan sistem/tata kelola3. Menentukan sasaran koordinasi dan supervisi sesuai dengan

indikasi fraud tertinggi di wilayah tertentu.

TUJUAN ANALISIS

Analisis Big Data

Fraud AHU

Fraud JADWAL

Fraud METODE

Fraud PESERTA

Fraud PEMENANG

Fraud SIRUP

1.Adanya kesamaan pemegang saham antara peserta

2.Adanya kesamaan pemegang saham antara peserta dan panitia

3.Adanya kemiripan alamat antar peserta.

Pelanggaran terhadap Perpres mengenai jadwal lelang

sesuai kualifikasi (pra/pascakualifikasi):

1. Pengumuman

2. Download dokumen lelang

3. Upload dokumen prakualifikasi

4. Download dok pemilihan

Pelanggaran terhadap Perpres mengenai metode lelang

1.Metode Pengadaan

2.Metode Kualifikasi

3.Metode Dokumen

4.Metode Evaluasi

1. Jumlah peserta yang terlalu sedikit

2. Peserta yang sering mengikuti lelang bersama-sama

3. Penawaran antar peserta berdekatan

1.Nilai lelang terlalu dekat dengan HPS

2.Pemenang bukan peserta

3.Nilai lelang tinggi (untuk pemenang adalah CV)

1.Kode RUP pada lelang

tidak ada

2.Metode Pengadaan

pada RUP berbeda

dengan di lelang

3.Nilai PAGU pada RUP

berbeda dengan di

lelang

4.Tanggal pembuatan

RUP terlalu dekat

dengan pengadaan

lelang

Jenis Fraud Pengadaan Barang dan Jasa

Peta Sebaran Pengadaan Barang dan Jasa Di Indonesia

Ranking Indeks Fraud 2018Pengadaan Barang dan Jasa di LPSE

Wilayah Jawa tengah memiliki indikasi fraud pengadaan barang dan jasa paling rendahdibandingkan wilayah lain di Indonesia

Jumlah Lelang Pengadaan Barang dan JasaLPSE Wilayah Jawa Tengah 2018

Kelompok Fraud untuk 5 Urutan TertinggiLPSE Wilayah Jawa Tengah 2018

Kelompok Fraud untuk Jenis LelangLPSE Wilayah Jawa Tengah 2018

Urutan Fraud Pemenang LPSE Wilayah Jawa Tengah 2018

Urutan Fraud SIRUP LPSE Wilayah Jawa Tengah 2018

Urutan Fraud Peserta LPSE Wilayah Jawa Tengah 2018

PT. AAA

PT. BBB

PT. CCC

PT. DDD

PT. EEE

PT. FFF

PT. GGG

PT. HHH

PT. KKK

PT. LLL

Daftar Peserta Lelang yang diduga melakukan pelanggaran

Analisis Persekongkolan Peserta PemenangPengadaan Barang dan Jasa

Pesertapengadaan barangdan jasa yang mempunyai jenisFraud AHU danFraud Pemenangdilakukan analisisAsosiasi

PT. XXX

TERIMA KASIH