postoprative

8
BAB I PENDAHULUAN Glaukoma berasal dari kata Yunani ‘Glaukos’ yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaucoma. Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler/tekanan dalam bola mata relatif cukup besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang. Glaukoma merupakan penyebab kedua penurunan pengelihatan dan kebutaan di dunia. Gejala glaucoma dapat bersifat asimptomatik sampai dengan kebutaan yang irreversible. Penatalaksanaan penderita glaukoma ditujukan untuk menyelamatkan fungsi penglihatan penderita dan meningkatkan kualitas hidup penderita glaukoma dengan menurunkan TIO. Penatalaksanaan pasien dengan glaukoma terdiri dari pengobatan medika mentosa dan pembedahan. Medika mentosa biasanya diberikan pada awal pengobatan, sedangkan pembedahan dilakukan apabila pengobatan dengan obat-obatan tidak memberikan hasil yang diinginkan.

description

glaucoma surgery

Transcript of postoprative

BAB IPENDAHULUANGlaukoma berasal dari kata Yunani Glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaucoma.Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler/tekanan dalam bola mata relatif cukup besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang.Glaukoma merupakan penyebab kedua penurunan pengelihatan dan kebutaan di dunia. Gejala glaucoma dapat bersifat asimptomatik sampai dengan kebutaan yang irreversible.Penatalaksanaan penderita glaukoma ditujukan untuk menyelamatkan fungsi penglihatan penderita dan meningkatkan kualitas hidup penderita glaukoma dengan menurunkan TIO. Penatalaksanaan pasien dengan glaukoma terdiri dari pengobatan medika mentosa dan pembedahan. Medika mentosa biasanya diberikan pada awal pengobatan, sedangkan pembedahan dilakukan apabila pengobatan dengan obat-obatan tidak memberikan hasil yang diinginkan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAGLAUKOMAPada glaukoma terjadi peningkatan TIO yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan dalam dinamika humor akuos. Tekanan intraokular sendiri dipengaruhi oleh produksi oleh badan siliaris, resistensi jalur keluar humor akuos pada jalur konvensional dan non konvensional, serta tekanan vena episklera.Galukoma primer dapat dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup primer. Pada glaukoma sudut terbuka primer (primary open angle glaucoma, POAG) terjadi peningkatan resistensi pada trabecular meshwork (TM) sehingga menyebabkan hambatan aliran keluar humor akuos. Lokasi resistensi pada TM belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan terdapat pada juxtacanalicular dari TM. Pada glaukoma sudut tertutup primer (primary angle closure glaucoma, PACG) terjadi aposisi iris perifer ke arah TM sehingga mengakibatkan hambatan aliran ke luar humor akuos.Diagnosis POAG dan PACG berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta pemeriksaan penunjang. Pada POAG, didapatkan keluhan mata kabur, lapang pandang yang menyempit sampai kebutaan total. Pasien umumnya datang sudah dalam stadium lanjut dengan kerusakan lapang pandang luas. Pasien mengeluh sering menabrak benda-benda di sekitarnya ketika berjalan.Penatalaksanaan penderita glaukoma ditujukan untuk menyelamatkan fungsi penglihatan penderita dan meningkatkan kualitas hidup penderita glaukoma dengan menurunkan TIO. Penatalaksanaan pasien dengan glaukoma terdiri dari pengobatan medika mentosa dan pembedahan. Medika mentosa biasanya diberikan pada awal pengobatan, sedangkan pembedahan dilakukan apabila pengobatan dengan obat-obatan tidak memberikan hasil yang diinginkan. Pembedahan pada glaukoma biasanya dikerjakan apabila pengobatan dengan terapi obat-obatan tidak tepat, tidak dapat ditoleransi, tidak efektif, atau tidak dapat digunakan secara tepat oleh pasien sehingga pogresifitas glaukoma terus berlangsungTerapi pembedahan pada glaucoma antara lain: 1. Laser trabeculoplasty 2. Trabeculectomy 3. Trabeculotomy4. Aqueous drainage devices5. Cyclophotocoagulation6. Deep sclerectomy7. Viscocanalostomy8. Canaloplasty9. Trabectome10. iStent11. Gold shuntTrabekulektomi merupakan salah satu pembedahan filtrasi yang sering dikerjakan pada pasien glaukoma. Trabekulektomi bertujuan menurunkan TIO dengan membuat saluran humor akuos baru dari bilik mata depan (BMD) ke ruang subkonjungtiva (bleb).Efek samping yang dapat timbul pasca trabekulektomi dibagi menjadi dua, efek samping segera dan efek samping lambat. Efek samping segera dapat berupa infeksi, hipotoni, BMD dangkal, kesalahan aliran humor akuos, hifema, katarak, peningkatan TIO sementara, cystoid macular edema (CME), makulopati hipotoni, efusi koroid, perdarahan suprakoroid, uveitis persisten, dan kehilangan penglihatan. Efek samping lambat dapat berupa kebocoran bleb, katarak, blebitis, edoftalmitis, bleb simtomatik, hipotoni, ptosis, dan retraksi kelopak mata.BLEBITISInfeksi pada filtering bleb yang dapat terjadi dalam hitungan hari atau tahun. Mild: Hanya infeksi pada filtering bleb tidak mengenari antero chamber atau vitreusModerate: infeksi bleb dan antero chamber tanpa mengenai vitreusSevere: mengenai bleb, antero chamber dan vitreusManifestasi klinisMata merah dan berair, nyeri, fotofobia, penurunan pengelihatan, secret mukoid, bleb menjadi keputihan, hipopion, injeksi konjungtiva, flare, sampai endoftalmitis.Diagnosis1. Slit-lamp Nampak microhipopion dengan penggunaan gonioscopy.2. culture bleb 3. B- scan ultrasonografiDiagnosis banding1. episkleritis2. Conjungtivitis3. uveitis anterior4. endoftalmitis5. iskemik blebTatalaksana Mild: antibiotic topical : Cefazolin atau vancomycin dan gentamicin, amikasin, atau tobamycin setiap 15 menit pada 24 jam pertama, Fluoroquinolones, dievaluasi pada 6-12 jam, dan dievaluasi ulang pada 12-24 jam.Steroid dimulai 24 jam setelah pemberian antibioticModerate: sama dengan tatalaksana mild blebitis ditambah dengan cycloplegics dan monitor lebih ketatSevere: pengobatan endoftalmitisPeningkatan Tekanan Intraokuler Stadium edema antero chamberI. kontak antara iris perifer dengan korneaII. Kontak seluruh bagian iris dengan corneaIII. kontak kornea dengan lensaDiagnosis bandingPerdarahan suprachoroidalMalignant GlaucomaPupil BlockTatalaksanaPelepasan jahitan trabeculectomyInjeksi acetylcolin 12-24 jam post operasi Mediksmentosa & operatifPenurunan Tekanan IntraokulerBiasa disebabkan oleh macular hipotoni dan edema korneal dan filtrasi bleb yang berlebihan. Komplikasi lain:Catarak, edema kornea, endophtalmitis, uveitis, hifema, defek epitel kornea, DAFTAR PUSTAKA1.Ilyas S. Glaucoma. In: Ilmu Penyakit Mata Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006. 212-6.2.Vijaya L, et al. Management of complications in glaucoma surgery. In: Indian Journal of Ophtalmology. http://www.ncbi.nlm.nih.gov [diakses 14 Maret 2015]3. Johns Hopkins University Evidence-based Practice Center. Treatment for Glaucoma: Comparative Effectiveness. Rockvile: AHRQ Publication; 2012. ES1-16.4. Herndon LW and Alward W MD. Glaucoma Surgical Management: Is a Chance to Cut Finally a Chance to Cure In: Glaucoma. Orlando: Orange County Convention Center; 2011. 32-55. Kunimoto DY, et al. Postoperative Complication of Glaucoma Surgery. In: The Wills Eye Manual 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & wilkins; 2004. 195-7.