POS RONDA - e-pushamuii.org

8
Bekerjasama : Bersama Masyarakat Menjaga Keamanan & Ketertiban POS RONDA “Masyarakat secara bersama-sama akan dapat menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan menyatukan tenaga dan pikiran mereka sehingga akan tercapai suatu kekuatan yang dahsyat” (Daniel Webster)

Transcript of POS RONDA - e-pushamuii.org

Page 1: POS RONDA - e-pushamuii.org

Bekerjasama :

Bersama Masyarakat Menjaga Keamanan & Ketertiban

POS RONDA“Masyarakat secara bersama-sama akan dapat

menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan

dengan menyatukan tenaga dan pikiran mereka sehingga akan

tercapai suatu kekuatan yang dahsyat”

(Daniel Webster)

Page 2: POS RONDA - e-pushamuii.org

POS RONDA15

RedaksiSapa RAMBUSuratPembaca

POS RONDA

Assalamualaikum Wr. Wb.Salam Sejahtera!

Pembaca yang setia, tak terasa kita telah memasuki bulan keenam. Edisi kali

ini kami memilih menampilkan kehidupan anak kost di Yogyakarta, mengapa kost..? Perilaku anak kost

yang semakin hari semakin mengkhawatirkan agar terciptanya

keamanan dan ketertiban pada masyarakat.

Saat ini bukan hanya kehidupan anak kost tanpa induk semangnya, dengan

induk semangnya juga mengkhawatirkan. Kami berkeyakinan

bahwa akan ada interaksi yang baik antara anak kost, warga setempat dan

Polisi dalam menciptakan kembali keamanan dan ketertiban.

Teknis dan kualitas yang sama masih kami hadirkan dengan edisi sebelumnya,

harapan kami akan ada informasi tambahan mengenai perilaku anak kost

dan tercipta hubungan yang baik dengan semuanya. Semoga!

Wassalam.

Bicara mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai permasalahan yang sangat kompleks yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Memang untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta mengayomi masyarakat adalah tugas pokok dari Kepolisian negara, tetapi tanpa adanya partisipasi dan peran serta masyarakat hal tersebut akan sulit untuk terwujud. Terkait dengan peran masyarakat maka berbagai pihak didalam lapisan masyarakat baik dari tingkat yang paling rendah yaitu keluarga,RT/RW, pemuda dan seluruh Pamong Praja yang ada harus mau bekerja keras bagaimana supaya warganya punya sikap kepedulian terhadap lingkungannya dalam hal keamanan dan ketertiban. Apabila lingkup terkecil sudah berhasil maka niscaya untuk yang lebih besar akan mudah untuk terwujud.

Catur Tunggal merupakan sebuah desa tepatnya berada di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman letaknya sangat strategis, karena disitu terdapat beberapa sekolah, perguruan tinggi, hotel maupun restoran. Didaerah ini terdapat banyak pelajar maupun mahasiswa yang menuntut ilmu dan berasal dari berbagai pelosok daerah di Indonesia. Efek positif yang ditimbulkan adalah meningkatnya taraf kehidupan ekonomi masyarakat dengan adanya usaha membuka pondokan, warung dan usaha lainnya, tetapi juga menyisakan sekelumit masalah tentang keamanan dan ketertiban karena sulitnya mengontrol para indekos apalagi yang tidak ada induk semangnya. Tahun 80-an warga indekos banyak yang bersosialisasi dengan warga, karena mereka menganggap bahwa tempat kostnya sebagai kampung kedua mereka. Tetapi sejak tahun 90-an sampai sekarang para penghuni indekost yang merasa cuek dengan lingkungan sekitar, bahkan terkesan didaerah itu asal bayar kost dan belajar dikampus sudah cukup!. Ini adalah salah satu kendala dimasyarakat, berbagai kasus seperti narkoba dan ranmor yang kebanyakan pelaku dan korbannya adalah mereka sendiri. Kadang karena kurangnya sosialisasi warga indekost dengan warga kampung setempat sering terjadi gesekan-gesekan yang sebenarnya tidak perlu terjadi apabila terbangun komunikasi yang baik.

Hal-hal diatas hanya merupakan bagian kacil dari permasalahan yang terjadi yang apabila tidak mendapat perhatian serius dan diambil solusi dari semua pihak maka tidak menutup kemungkinan dapat menjadi sumber dari berbagai gangguan keamanan dan katertiban masyarakat. Akhir kata saya berharap tulisan ini dapat dijadikan bahan pemikiran semua pihak.

Budi Cahyono

Ketua KMSY (Keluarga Muda-mudi Samirono Yogyakarta)

Diterbitkan oleh : Pusham UII

kerjasama dengan POLDA DIY

didukung oleh The Asia Foundation

Penanggungjawab : Eko Prasetyo, SH. Konsultan Team :

Suparman Marzuki, SH. M.Si. M. Busyro Muqoddas, SH, M.Hum.

Drs. Soeharto, SH. Tim Redaksi :

Imran, SH.Kumala Sari,

Nova Umiati, S.Ip. Agung Kurniawan,SE.

Nurdayad,S. Ag. Zainal A.M. Husain,

Sholeh Eskawanto, Roziqin Foto & Lay Out : Roziqin.

Ilustrasi : Hengki Clemong.Alamat Redaksi :

Jl. Suroto 14 Kotabaru Yogyakarta 55223. Telp. 0274 561809. Fax. 0274 561809.

Program kerjasama masyarakat yang terdiri dari Pendidikan

Publik, Kampanye dan Pos Keamanan Terpadu yang dimulai pada bulan

Juni dibuka dengan peresmian dari Kapolri yang diwakili oleh Ins. Jend.

Dewa GK Astika. Acara ini mengambil tempat di Fak. Hukum UII, tertanggal

3 Juni 2003. Dalam acara peresmian Program Pemolisian Masyarakat,

sambutan juga diberikan oleh Bp. Zaki Husain sebagai perwakilan dari

Asia Foundation, Bp. Kombes. Pol. Soeharto perwakilan dari Polda DIY,

dan PUSHAM-UII diwakili oleh Bp. Busyro Muqqodas. Peresmian Program

dilakukan dengan diserahkannya secara simbolik bahan-bahan

pendidikan publik oleh Bp. Dewa Astika kepada tiga Kapolsek yaitu

Kapolsek Umbulharjo, Kapolsek Mergangsan dan Kapolsek Depok Barat.

Dilanjutkan oleh penyerahan simbolik kepada Bp. Subroto (wkl.

masyarakat Mergangsan), Bp. Edy (wkl. Masyarakat Umbulharjo) dan

terakhir Bp. Broto (wkl. masyarakat Caturtunggal). Di akhir acara sebelum

Bp. Dewa Astika melakukan perjalanan pulang ke Jakarta beliau

menyempatkan diri untuk melihat Polsek dan Pos Ronda yang saat ini

difungsikan sebagai Pos Keamanan Terpadu di ke-3 wilayah.

Pendopo kel. Sorosutan, 19 Mei 2003, di sore hari yang cerah pertemuan ke 5 Umbulharjo dilaksanakan. Pertemuan ini menjadi spesial karena kehadiran 87 orang ibu-ibu PKK. Dibuka oleh Ibu Rochmani Astuti Ningsih sebagai Lurah Sorosutan, yang juga menjadi tuan rumah pada kesempatan kali ini, acara ini berjalan dengan sangat lancar. Dalam perbincangan antara ibu-ibu dengan Kapolsek Umbulharjo terlihat betapa antusiasme Ibu-ibu dalam mengikuti pertemuan ini melalui banyaknya pertanyaan yang mengalir tentang bagaimana mengenali bentuk-bentuk kejahatan yang sering terjadi dan terlihat oleh ibu-ibu, sekaligus bagaimana menanganinya. Karena Modus kejahatan lebih sering terjadi siang hari dimana ibu-ibu menjadi penguasa tunggal dirumahnya. Dalam forum ini juga, Pokja yang diwakili Ibu Sutinah menyampaikan pengalamannya sepanjang menjadi Pokja dan menghadapi masyarakat yang masih berapriori atas Polisi. Beliau juga menjelaskan tentang akan adanya Pendidikan Publik dimana peran Ibu-ibu akan sangat dibutuhkan sebagai patner kepolisian dalam menangani masalah sosial di lingkungan mereka.

Karang Malang, 13 Juni 2003, diminggu yang berbeda, pertemuan ke-5 Depok Barat (Caturtunggal) diadakan. Seperti halnya di Umbulhardjo pertemuan kali ini juga dihadiri oleh ibu-ibu PKK Karang Malang. Ditengah pemaparan Bp. Heri tentang kondisi keamanan Caturtunggal. Dituturkan juga oleh Bu Tuti (Bimas Polsek Depok Barat) tentang banyaknya kasus asusila yang sedang melanda anak-anak muda di kawasan Caturtunggal. Untuk itu sangat dibutuhkan perhatian pada para orang tua untuk memperhatikan pola tingkah laku anak-anaknya. Sedang untuk rencana Pendidikan Publik diwilayah Caturtunggal disampaikan oleh Pokja yang diwakili oleh Pak Broto, selain menginformasikan perkembangan laju program Pemolisian Berbasis Masyarakat.

Pada minggu yang sama 22 Juni 2003, pertemuan ke-5 Mergangsan juga di adakan, kali ini pertemuan diadakan di Pujokusuman. Sebuah wilayah yang relatif aman dan tertib, dimana rasa keperdulian masyarakat antara satu sama lain masih dijunjung tinggi. Dibuka oleh Ketua RW 05, yang sekaligus menjadi tuan rumah untuk acara pertemuan tersebut. Meskipun acara dilakukan pada malam hari, hal tersebut tidak mengurungkan niat 49 warganya untuk tetap hadir pada acara Pertemuan Masyarakat. Dilanjutkan oleh pemaparan Bapak Munggaran, Kapolsek Mergangsan ini menjelaskan tentang pentingnya keperdulian warga akan lingkungannya. Pak Soehardjono salah satu warga Pujokusuman mempertajam perlunya digalakkan Pos Ronda mengingat saat ini pendatang sudah banyak memasuki wilayah Pujokusuman. Pos Ronda dapat dijadikan salah satu ajang silaturrahim oleh warga setempat.

Pertemuan MasyarakatKami mengucapkan terima kasih atas

dukungan materiil yang diberikan untuk pendidikan publik dari warga Gambiran RT 45,

semoga pendidikan ini bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin oleh semua.

NEWS

Kegiatan Pemolisian Berbasis Masyarakat sudah berjalan 6 bulan, selama waktu itu banyak yang permasalahan, tuntutan, usulan dan harapan yang didapat dari setiap pertemuan. Permasalahan kebanyakan yang diutarakan mengenai Kamtibmas yang diwakili masing-masing wilayah yang nota bene telah menjadi tugasnya menjaga keamanan. Salah satu yang diangkat adalah permasalahan anak kos terutama yang tidak memiliki induk semang, dan ini tidak hanya terjadi dikawasan Mergangsan aja tapi sudah menjadi permasalahan bersama.

Sikap anak kost yang kurang berbaur dengan masyarakat menjadi salah satu pemicu terganggunya keamanan dan ketertiban dimasing-masing wilayah. Disisi lain kadang masyarakat sendiri yang hanya mengejar materi, yang penting mereka membayar kos dengan rutin, mengenai tingkahnya banyak yang tidak mau tahu.

Harapan saya agar pertemuan yang difasilitatori oleh Pusham UII dapat menyentuh akar permasalahan dengan mempertemukan anak kost dengan masyarakat. Sehingga dapat dicari solusi secara bersama untuk tercipta suasana yang lebih kondusif dan anak kost menganggap sebagai kampung keduanya.

Edi, Pokja Mergangsan

2 POS RONDA

Page 3: POS RONDA - e-pushamuii.org

SOSOK

POS RONDA3POS RONDA14

TAJUK

Dikenal dengan nama Ibu Rochmani Astuti sebagai fungsi kontrol atas keberadaan anak kost

Ningsih, seorang Lurah. Jabatan yang sudah tadi. Bu lurah yang membawahi 15 RW dan 59 RT

dipegangnya selama kurang lebih 11 tahun, bukan ini sering kali mengingatkan adanya perilaku dan

waktu yang sebentar tentunya, karena saking modus kejahatan terbaru yang menimpa anak kost

lamanya masa jabatan, ia dikenal oleh hampir seluruh maupun warga kampung melalui pertemuan ibu-

warga. Untuk memenuhi amanat sebagai seorang ibu PKK.

pejabat. Ia datang langsung dan melihat kondisi Kendala terbesar yang ditemui ketika wilayahnya yang berada dibawah kecamatan berhadapan dengan anak kost adalah ada Umbulhardjo. beberapa anak kost yang berprinsip “Lu-Lu, Gua-

Ibu dengan tiga orang anak ini berkeyakinan Gua”. Dengan kata lain mareka hanya bayar kost,

bahwa perilaku anak kost yang kurang berbaur tinggal menempati dan tidak mau tahu keadaan

dengan masyarakat dikarenakan mereka tidak tahu sekitarnya. Dari beberapa kasus yang pernah

apa yang harus dilakukan ditengah masyarakat, dan ditemui, salah satunya adalah penggunaan

umumnya mereka menunggu ada warga yang narkoba oleh teman penghuni kost disalah satu

mengajak untuk ikut kegiatan kampung, Jadi kawasan. Namun setelah ditanya pada tetangga di

bukannya karena mereka tidak mau untuk berbaur, kanan-kirinya, mereka rata-rata tidak tahu apalagi

tuturnya. Pernah juga bekerjasama dengan Walikota mengenal si pelaku. Disebutkan pula bahwa

dalam memberikan penyuluhan tentang narkoba yang pelaku jarang sekali bergaul dengan masyarakat

menghadirkan anak kost dari masing-masing RW setempat. Sehingga ketika kasus tersebut terjadi,

sebagai peserta, dan ternyata acara ini diikuti dengan masyarakat setempat tidak bisa berbuat banyak.

cukup antusias oleh anak kost. Disini terbukti bahwa Tapi ia juga kerap melihat anak kost yang

pelibatan anak kost dalam berbagai kegiatan mengikuti pengajian RW bahkan yang memimpin

kampung juga perlu dilakukan, sekaligus menyatakan pengajian itu adalah anak kost dan lain-lain, juga

bahwa mereka juga bagian dari masyarakat setempat. beberapa kegiatan dikampung seperti kerja bakti,

ronda malam dan lain-lain. Anak kost bukanlah Dalam mewujudkan perilaku anak kost yang sumber utama masalah sosial, tetapi ada juga sisi baik dikawasannya, ia menyerahkan segala persoalan lain yang harus kita nilai dan kalau kurang benar keamanan dan ketertiban sepenuhnya pada masing-menjadi tanggung jawab kita untuk masing RW/RT. Menurutnya, kelurahan lebih membenahinya. Tambahnya.berperan sebagai fasilitator. Apabila kami

mengeluarkan suatu kebijakan tentang anak kost, Sebenarnya di kawasan Sorosutan sudah

pada pelaksanaannya ditiap wilayah bisa berbeda ada perkumpulan para induk semang, tapi

satu dengan yang lain, tergantung kondisi di masing- kegiatannya belum begitu aktif karena kesibukan

masing wilayah, oleh karenanya diserahkan induk semang masing-masing. Kelompok ini

sepenuhnya pada masing-masing aparat kampung didirikan untuk mengontrol kemungkinan adanya

yang lebih mengetahui keadaan wilayahnya. Tuturnya perilaku menyimpang yang dilakukan anak kost

yang menghuni masing-masing pondokan tapi Sedangkan masalah pondokan tanpa induk karena belum berfungsi maksimal maka kontrol ini semang diwilayahnya, pondokan seperti itu umumnya dilakukan melalui pertemuan RT, RW dan ibu-ibu dititipkan pada tetangga dan orang yang dipercaya PKK. Ia berharap anak kost akan selalu oleh sipemilik. Jika ada perilaku yang meyimpang dari berinteraksi dengan masyarakat setempat dan penghuninya, maka orang yang dititipi bisa bertindak, bisa terlibat dalam kegiatan kampung.namun kewenangannya terbatas, hanya sebatas bisa

mengingatkan saja. Nah, disinilah peran RT/RW yang (Kin't)

diharapkan bisa menyelesaikan dan berperan aktif

“Mereka Hanya Tidak Tahu… ”

Rochmani AstutiLurah Sorosutan

papan reklame, di rumah di mempunyai peran yang sangat

satroni MTV. Sehingga tak ayal penting bagi pembangunan

lagi mereka akan over loaded lingkungan, sesuai harapan

(terlalu banyak beban), anak muda sebagai generasi

kebingungan mencari penerus bangsa.

eksistensi diri yang larut dalam Kesadaran akan budaya pop mereka. identitas tumbuh bersama

Havighrust seorang ahli ketidak berdayaan mengatur

Psikologi menempatkan diri (self control), demikian

pemuda dalam tahap ungkap Darmanto menyoroti

perkembangan masa remaja keberadaan pemuda yang Demikianlah Darmanto akhir, di mana menurut para selalu berada dalam sebuah

Yatman dalam bukunya ahli Psikologi masa remaja bentuk kekacauan, “Perilaku Kelas Menengah adalah masa topan badai ketidakberaturan, dan Indonesia” mengistilahkan (stormy). Disebut demikian menyimpang yang lekat dengan kaum muda yang penuh karena pada masa ini terjadi tindakan pemuda. Sehingga Ia dengan energi, penuh kontrol gejolak, dimana fluktuasi menggambarkannya sebagai dan juga penuh stress. keseimbangan jiwa membuat makhluk serba kedodoran, Menurutnya kaum muda hidup mereka sangat labil secara kobol-kobol. Bahkan Sosiologi penuh dengan stimulasi yang emosional. Pertentangan memandang dengan semena-tinggi, setiap detik masa antara integrasi dan partisipasi mena, misalnya menganggap kehidupannya mereka terus kritis dalam diri remaja menjadi pemuda adalah kelompok usia dirangsang oleh berbagai fokus perhatian Mollenhour, yang paling potensial untuk kegiatan, mereka harus dimana supaya masyarakat melakukan pelanggaran nilai, berjumpalitan bagai 'pemain bisa berfungsi dengan baik, norma, moralitas dan ledhek-munyuk' yang terus maka semua warganya perlu sebagainya. Pemuda menerus beratraksi. Bahkan memikul tanggung jawab mempunyai kans terbesar dalam tidurnya-pun ia bersama dan para remaja perlu untuk menjadi devian atau dirangsang berbagai mimpi, di disiapkan untuk itu. Oleh menyimpang.jalan dirangsang oleh papan- karenanya keberadaan remaja

Membangun Kesadaran Bersama

Remaja bagai bis cekli

antar kota.

“Full AC, Full Video,

Full WC”

(Darmanto Yatman)

Page 4: POS RONDA - e-pushamuii.org

Investigasi Wacana Wacana

POS RONDA11POS RONDA6

telah mengarah pada memandang suatu Perguruan Tinggi bahkan penghakiman, maka akan permasalahan dengan mungkin ribuan jika lembaga memicu perilaku aktual berdasarkan fakta dan pendidikan ketrampilan juga diskriminatif. Karena stereotip obyektifitas. Hal ini penting dimasukkan, tentunya bukan menentukan sikap terhadap sekali dilakukan karena kita angka yang main-main untuk semua orang yang dihakimi, hal harus mampu melakukan memberikan angka signifikasi ini akan mengarah pada pembenahan terhadap kondisi- pertumbuhan ekonomi. Belum prasangka sosial, yaitu gejala- kondisi lingkungan yang dapat lagi ditambah dengan gejala dan peristiwa-peristiwa memicu terjadinya perilaku pertumbuhan ekonomi mikro, yang bercorak tindakan- 'menyimpang' yang dituduhkan sungguh angka yang fantastis. tindakan diskriminatif terhadap terhadap anak kost. Karena Melihat begitu besar dampak suatu golongan. Sikap sekali lagi mesti diingat bahwa ekonominya, tentunya kita perasaan kita yang tadinya kita memberikan kontribusi harus melakukan kajian yang mula-mula hanya merupakan terhadap terciptanya kondisi bijaksana untuk melakukan sikap-sikap perasaan negatif yang tidak kondusif bagi anak pembenahan dalam terhadap anak kost, lambat kost untuk mengembangkan pengelolaan aset tersebut. laun menyatakan dirinya dalam diri secara optimal dan positif. Mengkaji tindakan-tindakan yang Oleh karena itu langkah permasalahan anak kost di diskriminatif terhadap mereka. mendasar pertama yang atas, maka timbul pertanyaan Tindakan ini akan merugikan dilakukan adalah memberikan apakah memang kesalahan perkembangan bahkan label positif terhadap anak kost mereka sehingga mempunyai mengancam kehidupan pribadi untuk melepaskan diri dari gambaran negatif tersebut, orang-orang hanya karena label negatif yang melekat ataukah itu hanya hasil dari mereka kebetulan termasuk terlebih dahulu. Jangan lupa, pemotretan yang tidak golongan yang diprasangkai yang lebih penting lagi adalah lengkap. Kejahatan atau itu. mengobati masyarakat dari perilaku menyimpang tentu

steriotipe, diskriminasi, Sekali lagi mari kita saja bukan hanya menjadi milik prasangka yang alih-alih melakukan pemetaan dengan anak kost, tetapi karena menjadi tindakan agresif.cermat terhadap realitas anak penilaian kita sudah negatif

kost, karena acapkali kita sehingga kadangkala kita menemui suatu lingkungan menafikkan perilaku diri kita yang motor utama penggerak yang mengaku sebagai warga pembangunannya adalah anak asli. Tetapi di sini kita tidak kost. Bahkan di wilayah Depok akan berdebat tentang perilaku Barat, ada sebuah masjid yang siapa yang lebih baik, sikap sebagian besar pengelolanya terbaik adalah memandang adalah anak kost, mereka setiap permasalahan baik yang bahkan bekerjasama dengan melibatkan anak kost maupun warga setempat berinisiatif warga asli pada porsi yang mendirikan sebuah yayasan sesuai. Dengan demikian untuk mengumpulkan dana maka tindakan hukum yang masyarakat dan dapat dikenakan bukan menyalurkannya dalam bentuk berdasarkan pendatang atau beasiswa kepada anak-anak asli tetapi berdasarkan nilai-kurang mampu di lingkungan nilai keadilan. kampung itu. Lain lagi dengan Tentu saja akan ada di Umbulharjo, dimana banyak banyak faktor yang memicu dijumpai yang menjadi terjadinya kerawanan sosial,

Ironis memang jika pengurus dan pengajar di TPA dimana semua faktor tersebut anak kost sebagai simbol (Tempat Pengajian Anak) melibatkan ke-empat elemen, negatif, di satu sisi menjadi adalah anak-anak kost, dan yaitu anak kost sendiri, pemilik aset ekonomi tetapi seiring masih banyak lagi contoh lain di pondokan, aparat pemerintah dengan itu juga menjadi sekitar kita. dan masyarakat. Oleh permasalahan sosial. Coba

Tentu saja ini bukanlah karenanya dituntut kesadaran kita hitung berapa besar

sebuah fakta pembelaan semua pihak untuk mengelola dampak pertumbuhan ekonomi

terhadap anak kost, tetapi kita lingkungannya. makro daerah, sebuah kota

harus bijaksana dalam (Imran dan Ariana)kecil yang mempunyai ratusan

Ciri pribadi yang membuat steriotipe

bertahan : tidak bertoleransi,

kurang mengenal akan dirinya sendiri,

kurang berdaya cipta, tidak merasa aman, memupuk khayalan-

khayalan yang agresif.

(Frenkel-Brunswik)

yang tengah asik mojok di dari anak kostnya. Jangan kamar kost, ironisnya mereka hanya berorientasi pada dalam keadaan tanpa busana. materi.Tentu saja bukan alang kepalang malunya mereka,

Sampai saat ini masyarakat pun berkerumun Pemolisian menjadikannya tontonan.

Masyarakat selalu berusaha Walaupun kejadian tersebut di mendekatkan hubungan antara membuat marah sekaligus nal di polisi dan masyarakat untuk sedih bagi warga tetapi Yogya. Anak kost tersebut mengatasi persoalan kemanan sekaligus PR bagi seluruh sering menerima tamu seorang dan ketertiban baik yang komponen pemuda yang diakuinya disebabkan oleh anak kost sebagai kakak kandungnya. ataupun sebab lain dan yang Berhubung asalnya dari luar pasti selalu mencoba mencari kota, maka pemuda tersebut solusi bersama. Dalam sering menginap di kamar kehidupan sehari-hari anak kost yang diakui sebagai

Dalam pertemuan ini kost misalnya, peran induk adiknya itu. Sampai suatu saat lain yang juga di Mergangsan, semang sebenarnya menjadi anak kost tersebut pamit pulang salah seorang tokoh kunci utama dalam menekan ke daerahnya, tetapi tiba-tiba masayarakat bertutur bahwa perilaku menyimpang anak orang tua gadis tersebut datang anak kost idealnya harus kost. Induk semang menjadi ke tempat kost. Dan ketika mempunyai ruang tamu kunci utama karena perannya diberitahu bahwa anaknya sehinggakalo ada teman sebagai anggota lingkungan sudah pulang selama beberapa datang ngak perlu masuk yang pertama kali berinteraksi hari yang lalu bersama kakak kamar, kalaupun harus terjadi secara resmi dengan anak orang tua laki-lakinya. Orang maka setiap induk semang kost, dari sana anak kost akan tua gadis tersebut cukup kaget harus mengawasinya. Salah memulai peran barunya karena anaknya belum sampai satu anggota pokja juga sebagai bagian dari lingkungan di rumah, tetapi yang lebih mengatakan bahwa disekitar tersebut dan mulai belajar membuatnya bagai tersambar tempat tinggalnya banyak anak mengenal serta bersosialisasi petir disiang bolong adalah kost yang menjadi pengurus lebih dengan jauh lingkungan ketika mendengar bahwa Ta'mir masjid ada pula yang barunya. Idealnya seorang anaknya pulang bersama kakak menjadi penceramah pada induk semang harus seatap laki-lakinya, padahal ibu pengajian ibu-ibu, aktifitas dengan anak kostnya, karena tersebut tidak mempunyai anak tersebut mengindikasikan jika terjadi sesuatu induk laki-laki. Lalu siapa pemuda bahwa perilaku anak kost semang segera tahu dan dapat yang selalu tidur di kamar anak haruslah dikaji lagi lebih segera menindaklanjuti.tersebut ? Tentu saja si ibu kost obyektif karena ada fakta yang tak kalah terperanjatnya, dan memperlihatkan keterlibatan tidak percaya karena ia telah Bapak Musni Arifin, mereka dengan masyarakat dibohongi padahal anak Kapolsek Umbulhardjo sekitarnya. kostnya terlihat santun dan menjelaskan bahwa di daerah

alim. Kisah ini memberi kita Nitikan, banyak anak kost yang pelajaran untuk lebih waspada, Lain lagi dengan kisah menjadi sasaran empuk terutama kepada para induk dari Umbulharjo, sebagaimana pencurian, umumnya pencurian semang supaya mereka benar-yang diceritakan oleh salah sepeda motor dan barang benar menjalin komunikasi seorang warga, suatu ketika elektronik. Ia juga mengamati yang harmonis dengan orang ada seorang ibu pemilik kost modus pencurian sepeda motor

yang mengeluhkan perilaku tuasalah satu anak kost di rumahnya. Ibu tersebut mempunyai pondokan yang menjadi satu dengan rumahnya, salah satu penghuni

program pondokannya adalah seorang mahasiswi yang berkuliah

salah satu kampus terke

lingkungan dalam mengatasi ketertiban dan perlunya koordinasi lebih dengan pihak Kepolisian.

anak

Page 5: POS RONDA - e-pushamuii.org

POS RONDA5POS RONDA12

Investigasi I S A

Orang pasti akan menggeleng-gelengkan kepala jika mendengar cerita salah seorang bapak yang hadir dalam pertemuan trantib di kawasan Mergangsan,

dan terbukti setelah membuka lemari pakaian, Alamak. Petugas keamanan kampung kaget, bingung dan heran semua bercampur menjadi satu, yang mereka temukan

pertemuan yang dihadiri para bukanlah senjata tajam tapi pengurus keamanan dari sosok laki-laki yang tergeletak masing-masing RW, pemuda setengah pingsan didalam dan tokoh masyarakat. almari plastik berukuran 1 x 1,5 Sebagaimana yang telah meter. Sambil mencoba menjadi kegiatan rutin warga bernapas dengan udara untuk mengadakan ronda seadanya melalui celah lemari. siang, suatu saat sambil “Masyaallah, bagaimana kalau melaksanakan ronda pengurus laki-laki itu samapai mati” itulah keamanan bermaksud merazia salah satu komentar orang Senjata Tajam (Sajam) di kampung, entah apapun lingkungan kampung. Dalam alasannya sehingga ada pelaksanaannya mereka harus kejadian 'luar biasa' tersebut. memeriksa semua tempat, Pertemuan yang dimoderatori tanpa kecuali harus dan difasilitatori oleh Pusham menggeledah kost putri. UII bisa mengungkapkan Setelah melalui beberapa kejadian 'nyeleh' lainnya mulai kamar mereka tidak dari penggrebekan anak kost menemukan apa-apa, tetapi yang tengah asik berduaan ada sesuatu yang janggal dikamar, anak kost yang ‘make’ ketika memasuki kamar (pemakai narkoba)sampai anak terakhir, wajah penghuni kamar kost yang rawan menjadi terlihat pucat dan ketakutan. korban pencurian. Ketika Rasa kecurigaan mulai sedang melakukan menyeruak di kepala masing- penggeberakan, masyarakat masing petugas keamanan, menemukan sepasang kekasih

Potret Kehidupan Anak Kost

Dibawah lampu dop masa tahun 80-an. Bagi laki- karena posisinya sebagai induk lima watt beberapa kursi laki pengelola pondokan semang maka ia tetap berjajar rapi, seorang laki-laki dengan dengan 5 penghuni berusaha memberi contoh pada setengah baya menunggu tersebut menganggap kejadian anak kostnya.resah sambil menghisap kretek seperti itu bukan hal yang baru Peristiwa ini akan jauh ditangannya. Jam ditangannya baginya. Selalu terkait dengan berbeda, jika terjadi di sudah menunjukkan pukul perihal penegakan peraturan pondokan tanpa induk semang 22.35 WIB. Mestinya sudah ketertiban dan kesopanan yang yang seatap dengan anak kost. lewat jam bertamu bagi anak diterapkan di pondokan Kita tidak akan tahu apa kost di kampung itu, tapi tamu menjadi santapan sehari-hari kelanjutan dari kejadian tadi tersebut belum juga beranjak bagi seorang induk semang. jika tidak ada yang mengontrol. dari tempatnya. Namun, tak Bapak yang juga berprofesi Diakui atau tidak, anak kost lama kemudian seorang anak sebagai Polisi ini tidak takut memberikan kontribusi bagi muda yang rupanya salah satu pondokannya tidak peningkatan ekonomi di anak kost di pondokan itu turun berpenghuni, karena ketatnya lingkungan sekitar, bukan saja dari lantai atas dengan terburu- penerapan disiplin di bagi pemilik pondokan, tetapi buru dan tampak kebingunan, pondokannya. Jika para juga bagi pemilik warung, “Pak teman saya nggak mau penghuninya tidak dapat diatur berbagai jasa persewaan dan disuruh pulang,” ucapnya dan selalu hidup 'saenake lain-lain. Tetapi sayang, hal ini singkat. Tanpa basa-basi lelaki udhele dhewe' ia rela disebut tidak dibarengi dengan ini langsung naik keatas dan “galak” asal penghuninya tertib kepedulian yang tinggi akan masuk ke dalam kamar kost dan mau diatur. perilaku para penghuni yang berukuran 4 x 3 meter dan Mengawasi segala pondokan. 'Yang penting berkata, “Mbak, bisa kita bicara aktivitas anak muda di setoran bulanan lancar', sebentar dibawah?”. kampung menjadi salah satu demikian kilah pemilik kost lain, Sesampainya di bawah, tugasnya sebagai seorang yang menganggap faktor perempuan yang dimintanya ketua keamanan kampung. ekonomi menjadi orientasi turun tadi mengaku kalau Menghadapi kelakuan anak utama membuka kost-kostan. sedang ada masalah dengan muda yang selalu mengikuti Kasus seperti ini biasanya penghuni kost yang tak lain trend bukanlah hal yang terjadi pada pondokan yang adalah pacarnya sendiri. Bapak mudah, tetapi bagi bapak yang umumnya milik orang dari luar tersebut kemudian berusaha berprinsip menjadi apapun kota, sementara pondokan membantu menyelesaikan pastilah ada resikonya. Ia hanya dititipkan pada orang masalah dan meminta si gadis beranggapan bahwa serbuan yang dipercaya atau pembantu. ini agar segera pulang. “Nggak arus pendatang ke-Yogya di Dan pemilik hanya datangenak dengan orang kampung,” satu pihak memberikan untuk mengambil 'jatahnya katanya. keuntungan tetapi di lain pihak setoran' belaka. Prinsipnya

Pemandangan ini menuntut adanya 'yang penting nge-kost disini mungkin sudah jarang terlihat kewaspadaan ekstra terhadap mbayar'. Selanjutnya terserah didaerah lain, kalaupun masih dampak sosial yang mungkin anda… pastilah ditemui pada masa- terjadi. Tetapi walau bagaimana

SEPERTI MENGGENGGAM AIR

K H

Petugas keamanan

kampung kaget, bingung dan

heran semua bercampur

menjadi satu, yang mereka

temukan bukanlah senjata

tajam tapi sosok laki-laki yang

tergeletak setengah pingsan

didalam almari plastik

berukuran 1 x 1,5 meter. Sambil

mencoba bernapas dengan

udara seadanya melalui celah

lemari. “Masyaallah,

Page 6: POS RONDA - e-pushamuii.org

POS RONDA13POS RONDA4

TAJUK

Kontrol yang lemah dari si harus saling kenal dengan mampu mendorong anak pemilik pondokan terhadap pemilik pondokan dan kontak kostnya untuk terlibat aktif perilaku anak kost inilah yang sebulan sekali, atau ada acara dalam kegiatan lingkungan. kemudian menjadi celah yang makan bersama antara Bisa dilihat dengan aktifitas sangat manis untuk keluarga dengan penghuni kost beberapa penghuninya yang 'dimanfaatkan'. Maka tak aneh seminggu sekali, sampai memberikan kursus bahasa bila kemudian 'pondokan menjadwalkan mereka Inggris pada anak kampung, mandiri' ini sering mengikuti ronda keamanan di mengajari mengaji dan yang disalahgunakan, dijadikan kampung. Apa yang ia lakukan pasti anak kost bisa sarana transaksi narkoba, seks saat ini memang membutuhkan menyelesaikan masa kuliahnya bebas, judi dan berbagai kerja ekstra dan biaya yang sesuai target yang ingin kegiatan serupa. Dan yang tidak sedikit, tapi ini semua dicapainya terkecuali bagi jelas, tanpa si pemilik tahu..!! demi kebaikan kita bersama, mereka yang juga harus

dan bermanfaat ke depan. mandiri dikota ini. Ia Suatu kampung akan Setiap kamar yang berkeinginan supaya anak kehilangan wibawanya apabila disewakannya dikenakan tarif kostnya merasa seperti berada para pendatangnya tidak lagi Rp. 800 ribu perbulan, ia tidak dirumah sendiri. Dan yang dapat dikontrol kelakuannya, ingin menarik apapun lagi dari terpenting lagi, hubungan inilah yang menjadi prinsip penghuninya, biar uangnya dengan masyarakat bisa dirinya ketika menjadi ketua ditabung atau dibelikan semakin erat. Harapannya, keamanan ditempat tinggalnya. keperluan yang lain, ujarnya. mereka pun bisa peduli akan Menurutnya anak kost adalah Dengan cara yang ketertiban dan keamanan di anak-anak kita juga, yang diterapkannya ini, hubungan kampung tempat mereka harus disayangi juga, bukan dengan para anak asuh terjalin tinggal. pula asal dikerasi agar mereka semakin baik, kondisi ini patuh terhadap sama kita. Ia juga berharap

Sebagai seorang yang pernah diadakan suatu pertemuan atau menjadi anggota unit narkoba dibentuknya komunitas di POLDA DIY, sangat mudah bersama antar pemilik baginya untuk mengenali pondokan agar saling bertukar gelagat para anak asuhnya informasi tentang perilaku anak yang 'make' (pengguna kost dan langkah apa yang narkoba). Jadi kami tinggal diambil apabila ada perilaku mengingatkan dan menindak yang menyimpang, itulah hal tegas apabila ia masih tetap penting yang harus ditanamkan melakukannya. pada setiap induk semang.

Idealnya, para Merengkuh penghuni mahasiswa yang nge-kost dan kost itu seperti menggenggam datang ke kota ini hanyalah air. Jika terlalu dibuka, untuk menyelesaikan studinya kebablasan... Tapi dipegang dan bukan untuk yang lain. terlalu erat juga justru malah Maka hubungan yang dibangun bisa bubar semua. Ya.. yang antara masyarakat, pemilik wajar-wajar sajalah… dan anak kost mestinya bersifat kekeluargaan. Mulai (Kin't)dari orang tua anak kost

Kehidupan remaja yang sangat hingar- Tetapi tentu saja tidak sepenuhnya demikian,

bingar tersebut selalu menimbulkan imajinasi karena kadangkala sesuatu yang buruk lebih

bagi para pencipta untuk mengangkat kehidupan mudah dilihat dan diingat oleh orang daripada

mereka dalam lagu, tulisan, film, dan sinetron. sesuatu kebaikan. Demikian juga dengan anak

Ingatan kita tentunya masih lekat dengan sebuah kost, tentunya masih banyak anak kost yang

film garapan Mira Lesmana yang mendapat mempunyai kontribusi bagi pengembangan

apresiasi luar biasa dari kaum muda. Dalam lingkungan, ikutan menjadi pengurus Masjid,

beberapa bulan sejak munculnya film Ada Apa menjadi team sepak bola kampung, ikut ngurusin

Dengan Cinta, langsung saja sinetron dan film acara 17 Agustus-an dan masih banyak lagi. Dan

remaja menjadi booming. Tetapi babak baru ini yang sering dinafikkan oleh orang.

tayangan televisi segera diwarnai dengan Ada permasalahan penting yang munculnya ikon baru remaja Asia,F4 dengan mengancam keberadaan anak kost, yaitu menjadi Meteor Garden-nya. Remaja menjadi gila dengan korban kejahatan. Dari data pihak kepolisian segala sesuatu yang berbau oriental. Maka rating ditemukan fakta bahwa korban pencurian sinetron mandarin melejit di tempat teratas. kendaraan bermotor dan pencurian barang Memang luar biasa, dunia muda selalu dipenuhi sebagian besar adalah anak kost, bahkan ada dengan hingar-bingar mode dan trend baru, yang mencapai 80 % dari jumlah kasus. Tentunya mereka menjadi target pasar utama dalam dunia bukan angka yang main-main. Kondisi lingkungan kapitalist, mereka kelompok paling konsumeris. yang kurang harmonis antara anak kost dengan

Lalu, bagaimana jadinya ketika kaum warga sekitar seringkali membuka ruang bagi

muda yang masih suka 'trojing-trojing' itu harus para pelaku kejahatan untuk melaksanakan

pergi meninggalkan kampungnya, peer-groupnya aksinya. Walaupun pihak kepolisian telah

(kelompok sebaya), komunitasnya, mencoba strategi baru dengan mengadakan

kelangenannya (hobi) untuk merantau ke negeri patroli keliling kawasan dan masyarakat sendiri

seberang. Gonjang-ganjing tentunya mereka, mengadakan ronda siang dan malam untuk

tiba-tiba harus berhadapan dengan dunia baru menekan terjadinya kejahatan tetapi tetap saja

yang menuntut mereka untuk menjadi cepat angkanya tidak menunjukkan perubahan yang

dewasa, grow-up dong!, Bagi remaja tentunya berarti. Oleh karena itu sepertinya kita bukan

bukan hal mudah, karena harus mampu hanya melakukan perubahan sistem keamanan,

melakukan kontrol terhadap diri sendiri, tetapi yang lebih utama lagi adalah merubah

sementara kondisi mereka sangat labil di tengah konsepsi dalam pikiran kita akan arti pentingnya

pencarian eksistensi diri. membangun hubungan yang selaras antara anak

kost, masyarakat dan pihak berwajib, sehingga Inilah hasilnya, steriotipe (label negatif) jaringan kerjasama ketiga komponen inilah yang disandang oleh anak kost. Keberadaannya kemungkinan akan memberikan kontribusi menjadi perdebatan antara keuntungan ekonomi terbesar dalam melakukan pengontrolan dengan masalah sosial. Berbagai tulisan sampai keamanan lingkungan.penelitian digelar untuk memperlihatkan kepada

masyarakat perilaku menyimpang anak kost. Salah satu program COP, di bentuknya

“Awas hati-hati dengan anak kost lho” mungkin itu Pokja (Kelompok Kerja) dimasing-masing

warning yang ingin disampaikan pada kawasan juga memberikan ruang bagi anak kost,

masyarakat. Mereka dicap sebagai pemicu masyarakat, dan kepolisian untuk memulai babak

kemaksiatan, perkelahian, keributan dan perilaku baru dalam penciptaan hubungan yang harmonis

negatif lainnya. Sulit sekali tentunya menerima dan dinamis. Diharapkan dengan program ini

kenyataan tersebut, kobol-kobol juga tentunya akan tercipta lingkungan yang aman, tertib dan

para orang tua yang menyekolahkan anaknya ke tentram.Dan saat ini sudah mulai terwujud forum

Yogya, 'jangan-jangan anak saya sudah komunikasi peduli pondokan di beberapa wilayah.

kebablasan' demikian pikiran orang tua.

(Ariana )

I S AK H

Page 7: POS RONDA - e-pushamuii.org

Wacana Wacana

POS RONDA7POS RONDA10

Investigasi

Provokatif, blak-blakan, Sebuah tulisan yang penegakkan moral keras dan kasar malahan, mampu mengobarkan masyarakat. Bahkan kata-kata di atas, sebagaimana konformitas kelompok untuk penekanan terhadap kata yang tertera dalam selembar menggunakan atribut-atribut Melawan, menjadi bentuk maklumat tertempel di papan moral melakukan tindakan- provokasi yang sangat kuat pengumuman suatu Masjid di tindakan anarkis, bukan saja untuk mengintimidasi Yogya. Tulisan tersebut muncul terhadap sesuatu yang secara kelompok-kelompok tertentu belum berselang lama setelah riil bertentangan dengan nilai melakukan tindakan agresif geger dengan hasil penelitian moral tetapi juga dengan terhadap kelompok stereotip.yang dilakukan oleh seorang segala sesuatu yang telah Pandangan negatif mahasiswa di Yogya, yang diberi stereotip bertentangan mengenai orang lain sudah menyatakan bahwa hampir 97 dengan kelompoknya. Anak terbentuk pada orang yang % mahasiswi di Yogya sudah kost dituding sebagai berprasangka sebelum ia tidak perawan. Maka semakin penyebab kebobrokan moral, mempunyai kesempatan untuk menguatlah gambaran maksiat, acuh lingkungan, bergaul sewajarnya dengan terhadap anak kost, yang narkoba, dan berbagai perilaku orang lain yang dikenakan tadinya hanya berupa negatif lainnya. Ketika prasangka itu. Dan biasanya grundelan masyarakat, dengan stereotip anak kost ini telah stereotip itu terbentuk tulisan tersebut mendapatkan mengendalikan seluruh fungsi berdasarkan keterangan-pengesahan menjadi realitas kognitif untuk memandang keterangan yang kurang ilmiah yang menggocang Yogya keberadaan mereka dalam lengkap dan subyektif. Oleh dengan skala 7 richter (cukup dinamika masyarakat maka karena itu stereotip yang dahsyat, walau masih kalah kendali bukan lagi berada dilekatkan kepada anak kost ini dengan 'ngebornya Inul'). Tentu dalam rasionalitas dan terlalu 'gebyah uyah' (pukul saja selebaran tersebut cukup obyektifitas tetapi telah rata), karena berangkat dari janggal dilontarkan dalam melebur dalam kendali informasi yang tidak lengkap atmosfer kota Yogya yang subyektifitas kelompok dan bahkan cenderung bersifat dikenal sebagai kota pemberi label. Dan di sini subyektif. intelektual, di mana biasanya terpampang secara gamblang

Ketika gambaran terjalin sharing isu dengan bahwa anak kost dijadikan kognitif terhadap anak kost lebih logis dan intelek bentuk ancaman baru terhadap

“Jihad melawan kemaksiatan. Kampung ini terkenal sebagai basis 'hijau', Karena itu selamatkan lingkungan kita dari perbuatan maksiat. Jangan biarkan kemaksiatan merajalela dan mengotori kampung kita.

Sekali lagi jagalah sikap kita. Tertibkan kost-kostan, jangan jadikan pondokan sebagai tempat maksiat!”

MELAWAN 'KEMAKSIATAN' : REALITA VS STEREOTIP(Membangun Kerangka Obyektifitas atas Realitas Anak Kost)

tersebut mengalami perubahan terhadap lingkungan, karena dari siang hari menjadi petang antara keduanya bisa dapat saling antara jam 5-7 sore. Dikatakan mengingatkan dan saling bahwa kekurang-waspadaan anak memperhatikan. Dengan demikian kost menjadi faktor utama diharapkan terciptanya lingkungan terjadinya pencurian itu. Oleh yang aman dan tentram.karena itu saat ini masyarakat di Umbulhardjo mulai mendirikan

Mau bagaimana lagi, ada paguyuban yang menaungi anak keuntungan tentu saja juga ada kost FKPP (Forum Komunikasi resiko demikian juga tingginya Peduli Anak Kost) dan SAPA angka pendatang yang mengalir ke (Sayang pada Anak Kost) kedua Yogya. Pendatang yang hilir-mudik peguyuban ini bertujuan untuk tentu saja menguntungkan tetapi menciptakan keharmonisan resikonya tentu ada, beberapa hubungan antara anak kost dan resiko yang mungkin terjadi adalah masyarakat. Dengan terciptanya sebagaimana yang telah diulas di hubungan yang erat tentunya akan atas. Dari kisah-kisah di beberapa meningkatkan kewaspadaan wilayah dampingan COP memberi gambaran bahwa seolah-olah lingkungan di Yogya sangat terbuka yang memungkinkan siapa saja bebas keluar-masuk, setiap pendatang bebas berpindah-pindah kost tanpa ada proses pelaporan terhadap aparat kampung. Kondisi tersebut tentu saja membuat tingkah laku anak-anak kost seakan lepas dari panca indera kita, asumsi kita bahwa mereka sudah dewasa sehingga dapat menentukan hidupnya sendiri ternyata pendapat tersebut ternyata membuka peluang buatnya bebas berbuat apa saja dan hampir tanpa batas lagi. Tetapi selain itu kondisi yang tidak teratur ini juga dapat memicu terjadinya kerawanan akan tindak kriminalitas.

(Ariana dan Shari)

Page 8: POS RONDA - e-pushamuii.org

Sergap Sergap Sergap Sergap

POS RONDA9POS RONDA8

Dengan segenap tekad, merantau di Yogya hanya untuk mencari ilmu, melanjutkan pendidikan dengan harapan membawa bekal membangun tanah kelahiran. Begitu mungkin kiasan kata yang menggambarkan anak kost dengan semangatnya melanjutkan pendidikan di kota ini. Memasuki dunia baru yang menuntut kecerdasan emosional mereka untuk dapat bersosial isasi dengan lingkungan baru, tentu saja bukan hal yang mudah k a r e n a h a r u s m e n a n g g u n g k e w a j i b a n menyelesaikan studi di sisi lain, tetapi tentu saja bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Lebih dari itu mereka juga harus mampu menjaga keamanan dan keselamatan diri mereka di sini. Karena tidak mungkin akan ada banyak gangguan, hambatan dan halangan yang mengganjal langkah mereka.

Berb ica ra mengena i keamanan dan keselamatan anak kost, maka kita akan dihadapkan pada sejumlah data dari kantor kepolisian tentang kejahatan yang menimpa mereka. (Tabel I)

Sasaran Empuk Pencurian..!

Dalam catatan Polisi yang dikeluarkan oleh ke-tiga Polsek Umbulharjo, Mergangsan, dan Depok Barat menunjukkan angka yang cukup tinggi pada pencurian kendaraan bermotor, terutama yang terjadi di Depok Barat. Kondisi ini dapat dipahami, karena sebagian besar anak kost mempunyai kendaraan bermotor. Fakta di lapangan juga membuktikannya, coba saja anda berkeliling di Yogya, dapat dipastikan di jalan akan banyak sekali ditemui kendaraan ber-plat nomor dari luar Yogya.

Sedangkan dari hasil pendampingan yang dilakukan oleh team COP PUSHAM, dapat diperoleh keterangan bahwa jumlah pencurian kendaraan bermotor (roda dua) yang menimpa anak kost mencapai 80% dari jumlah total pencurian kendaraan bermotor. Tentu saja jumlah yang luar biasa. Sebagaimana yang terjadi di Depok Barat, jumlah pencuriannya sangat tinggi, sehingga nanti kita akan memberi grafik kasus yang terjadi dalam kurun waktu Januari 2001 Mei 2003 untuk menggambarkan pola kejahatannya.

Lalu, bagaimana penanganan dan upaya yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian untuk menanggulangi masalah ini. Tabel II akan menunjukkan kasus-kasus yang dalam penyelidikan maupun yang sudah diselesaikan :

Umbulhardjo

Mergangsan

PencurianCuranmor

L LS S L S L S

Curat

L LS S L S L SJenis Kejahatan Jambret

8

27

L LS S L S L S

Depok Barat

-

3-

- 4 -

- - -

-

-

- - --

- - -

10 - -

12

Dari grafik tersebut, terlihat bahwa pola pencurian mengalami kondisi pasang-surut, dimana titik rawan tertinggi untuk kasus curanmor terjadi di bulan Juli, sedangkan untuk kasus pencurian dengan pemberatan titik rawan tertinggi terjadi di bulan Agustus. Oleh karena jumlah korban anak kost yang mencampai hampir 80% dari kasus, maka sangat dimungkinkan karena pada bulan-bulan tersebut sedang ada proses pergantian tahun ajaran kuliah, sehingga jumlah pendatang baru sedang meningkat. Padahal mereka masih belum mengetahui kondisi keamanan di Yogya, selain itu juga karena bulan tersebut masa liburan, sehingga banyak pondokan yang kosong. Oleh karena itu bisa dikatakan adanya kemungkinan terjadinya lonjakan jumlah kasus pada bulan Juni sampai dengan September tahun ini. Dengan melihat kondisi ini, maka sepantasnya kita harus meningkatkan kewaspadaan

(Ariana)

Tabel IData Korban Anak Kost

(Januari-Mei)

Dari tabel terlihat bahwa hampir seluruh kasus sedang dalam penyelidikan pihak berwajib. Tetapi jangan gegabah dahulu untuk memberikan penilaian terhadap k iner ja Po l i s i be rdasar t abe l tersebut, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mencermati data dari kepolisian tentang proses penanganan kasus. Hal pertama yang harus dipahami

adalah bahwa data tersebut tidak berhubungan secara langsung antara suatu kejadian pencurian dengan penyelesaiannnya dalam satu kurun waktu, karena bisa saja penyelesaiannya memerlukan waktu beberapa bulan ke depan, dan proses ini cukup sulit diprediksi. Selanjutnya, karena tidak semua kasus dilaporkan, dan Polisi akan tetap melakukan proses penyelidikannya, sehingga bisa saja kasus terselesaikan tetapi tidak ada berkas pelaporan. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh pendamping COP juga ditemukan bahwa saat ini, di wilayah Depok Barat mengalami peningkatan penyelesaian kasus (clear clearence).

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kedua data di atas adalah tingkat kerawanan pencurian yang tinggi terhadap anak kost. Karena ada beberapa hal yang dapat dijadikan alasan mengapa anak kost dapat dijadikan sasaran empuk para pencuri tersebut. Salah satu alasan yang paling sering dijumpai pada wilayah-wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan tinggi dari hasil pemantauan COP adalah karena masyarakat tidak mengenal dengan baik barang (misal: kendaraan) milik anak kost. Kondisi ini bisa diakibatkan karena hubungan yang kurang harmonis dalam lingkungan tersebut, atau karena keengganan anak kost untuk bersosilisasi dengan masyarakat. Dari data yang diperoleh di Polsek Depok Barat. (Grafik Curat & Curanmor)

Umbulhardjo

Mergangsan

PencurianCuranmorCuratJenis Kejahatan Jambret

3

27Depok Barat - 3

- 3 - 34-

-

3

7

Jumlah Total

2 2 10

Tabel II Data Kasus dalam Penyelidikan & Selesai

(Januari-Maret)

Series 1

0

5

10

15

20

25

30

12

43

3

5

10 20 30 40

22

6

25

24

13

18

9

2

7

5

12

Grafik II : Curat

0

10

20

30

40

50

60

70

3 6

9

45

48

47

67

28

46

12

78

14 17

37

12 12

7 8

3

15

10 20 30 40

Series 1

Grafik I : Curanmor

Anak Kost