Portovolio design pembelajaran

34
PORTOVOLIO MODEL DESIGN PEMBELAJARAN Dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester V Mata kuliah Model dan Desain Pembelajaran Dosen Pembimbing: Imam Azhar M.Pd Oleh : ADE MUFTI KHOLIL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT KRANJI PACIRAN LAMONGAN 2013

Transcript of Portovolio design pembelajaran

Page 1: Portovolio design pembelajaran

PORTOVOLIO

MODEL DESIGN PEMBELAJARAN

Dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester V

Mata kuliah Model dan Desain Pembelajaran

Dosen Pembimbing:

Imam Azhar M.Pd

Oleh :

ADE MUFTI KHOLIL

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT

KRANJI PACIRAN LAMONGAN

2013

Page 2: Portovolio design pembelajaran

TEORO DAN KONSEP SYSTEM PEMBELAJARAN

A. TEORI SISTEM PEMBELAJARAN

1. Behavioristik

a. Siswa harus diberitahu secara eksplisit outcome belajar sehingga mereka

dapat mensetting harapan-harapan mereka dan menentukan apakah dirinya

telah mencapai outcome dari pembelajaran online atau tidak.

b. Pembelajar harus diuji apakah mereka telah mencapai outcome

pembelajaran atau tidak. Tes dilakukan untuk mencek tingkat pencapaian

pembelajar dan untuk memberi umpan balik yang tepat.

c. Materi belajar harus diurutkan dengan tepat untuk meningkatkan

belajar. Urutan dapat dimulai dari bentuk yang sederhana ke yang

kompleks, dari yang diketahui sampai yang tidak diketahui dan dari

pengetahuan sampai penerapan.

2. Konstruktivistik

Dalam teori ini, proses pengajaran dan pembelajaran dapat dilihat melalui

aktifitas-aktifitas berikut :

a. Pebelajar berpeluang mengemukakan pandangannya tentang sesuatu

konsep.

b. Pebelajar menghubungkait ideal baru dalam konteks yang berbeda

untuk mengukuhkan kefahaman idea tersebut.

c. Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan.

d. Segala sesuatu bersifat kontemporer.

e. Pebelajar dapat memiliki pemahaman yang berbeda terhadap

pengetahuan yang dipelajari. Dan lain-lain

3. Kognitif

Menurut kognitif, belajar adalah proses pemaknaan informasi baru

dengan jalan mengaitkannya dengan sturktur informasi yang telah ada.

Adapun tujuan pembelajaran kognitif adalah untuk memperoleh sturktur-

struktur psikologis yang diperlukan supaya manusia mampu berfikir

secara logis dan mampu memahami masalah-masalah yang aktual dan

hipotetik. Adapun implikasi teori perkembangan kognitif Piaget adalah :

a. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa.

Page 3: Portovolio design pembelajaran

b. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi

lingkungan dengan baik.

c. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi

tidak asing. Dan lain-lain.

B. Komponen system pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Namun demikian kita akan

perlu melihat bagaimana proses terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri

seseorang,

Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama yang

lain saling berinteraksi dan berinterelasi.komponen- komponen tersebut yaitu

1. Tujuan, merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem

pembelajaran. Mau dibawa kemana siswa ?

2. Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem

pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam

proses pembelajaran. Artinya , sering terjadi proses penyampaian materi.

Guru perlu memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai

siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.

3. Strategi atau metode adalah komponen yang juga memiliki fungsi yang

sangat menentukuan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh

komponen ini. Bagaimana lengkap dan jelasnya komponen ini, tanpa dapat

diimplimentasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen

tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh

karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode

dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

4. Alat dan sumber. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini mungkinkah

siswa dapat belajar dari mana saja kapan saja dengan memanfaatkan hasil-

hasil teknologi. Oleh karena itu peran dan tugas guru bergeser dari peran

sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar.

Melalui pengunaan berbagai sumber itu diharapkan kualitas pembelajaran

akan semakin meningkat .

5. Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam proses pembelajaran . evaluasi

bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses

pembalajaran, akan tetapi juga sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya.

Page 4: Portovolio design pembelajaran

Melalui evaliasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai

komponen sistem pembelajaran.

TEORI DAN KONSEP DESIGN PEMBELAJARAN

A. Teori Design Pembelajaran

Dalam teori design pembelajaran ini sebenarnya tidak berbeda

dengan teori belajar yang telah ada, yaitu :

1. Teori Behaviorisme

Menurut teori ini belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman ( Gage, Berliner, 1984)

2. Teori Kognitivisme

Menurut teori ini tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan

pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi

dimana tingkah laku itu terjadi. Teori ini juga lebih mementingkan

proses belajar dari pada hasil belajar.

3. Teori Konstruktivisme

Penekanan pokok pada konstruktivis adalah situasi belajar, yang

memandang belajar yang kontekstual.

B. Konsep Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut

pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan

sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas

berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses

pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu,

desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi

pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang

memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan

mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan

kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan

Page 5: Portovolio design pembelajaran

pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya

termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.

Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut

Syaiful Sagala (2005:136) adalah pengembangan pengajaran secara

sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran

unuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut

mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran harus

sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam

kurikulum yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan

desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi

komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer

pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik.1

Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman

peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang

"perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi.

Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang

sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa,

dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas. Sedangkan

menurut Herbert Simon (Dick dan Carey, 2006), mengartikan design

sebagai pemecahan masalah. Gagne (1992) menjelaskan design

pembelajaran disusun untuk membantu belajar siswa.2

Dari beberapa pengertian design pembelajaran diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa design pembelajaran yaitu suatu caraatau

taktik pendidik untuk mempermudah peserta didik dalam belajar

melalui media-media tertentu, sekaligus memberikan peserta didik

kesenangan dalam proses belajar, agar peserta didik tidak merasa

bosan dengan lingkungan yang ada.

C. Komponen Utama Design Pembelajaran

1 Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung , Alfabeta), 2005, hlm 202 Dr. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana), 2008,

hlm 31

Page 6: Portovolio design pembelajaran

1. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus), meliputi : karakteristik

mereka,

2. Tujuan pembelajaran (umum dan khusus) pembelajaran

kompetensi yang akan dikuasi si pembelajar.

3. Analisis pemebelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau

materi yang akan dipelajari.

4. Strategi pembelajaran

5. Bahan ajar, format materi yang akan diberikan pada pembelajar

6. Penilaian belajar, pengukuran kemampuan atau kopetensi yang

sudah dikuasi atau belum.

SISTEM, KOMPONEN DAN CIRI SISTEM PEMBELAJARAN

A. Pengertian Sistem Pembelajaran

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama yang lain sangant

berhubungan. Sistem merupakan komponen yang terorganisir, suatu himpunan

atau bagian yang terbentuk menjadi satu kesatuan. Menurut Cambell sistem

adalah himpunan atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama

berfungsi untuk mencapai tujuan.

B. Komponen Sistem Pembelajaran

1. Tujuan.

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan

suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan,

karena hal itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam

menentukan ke arah amana kagiatan itu akan di bawah. Akhirnya, guru

tidak bisa mengabaikan masalah perumusan tujuan bila ingin

memprogramkan pengajaran.

2. Bahan Pelajaran.

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam

proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar

tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki

dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak

didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni

Page 7: Portovolio design pembelajaran

penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan

pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi

yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya).

Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan

pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam

mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan

penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari dispilin keilmuan guru,

tetapi dapat digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian bahan

pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus

disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat

memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan.

Segala sesuatu yang telah diprogramkam akan dilaksanakan dalam proses

belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua

komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana

tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar

mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan

bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah

yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan

fasilitator.

4. Metode.

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, mereka

diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan

dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode

mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan

pendidikan (Syaiful Bahri Djamarah, 1991: 72).

5. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan

dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat

Page 8: Portovolio design pembelajaran

sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha

mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan (Dr. Ahmad D. Marimba, 1989:

51).

6. Sumber Pelajaran

Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah

sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan

pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang (Drs. Udin

Saripuddin Winataputra, M.A. dan Drs. Rustana Ardiwinata, 1991: 165).

Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk

menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-halbaru bagi si

pelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal

baru (perubahan).

7. Evaluasi

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation. Dalam

buku Essentials of Educational Evaluation karangan Edwin Wand dan

Gerald W. Brown. Dikatakan bahwa Evaluation refer to the act or prosess

to determining the value of something. Jadi, menurut Wind dan Brown,

evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai

dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan

Nurkancana dan P.P.N. Sumartana, (1983: 1) evaluasi pendidikan dapat

diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai

sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada

hubungannya dengan dunia pendidikan.

Berbeda dengan pendapat tersebut, Ny. Drs. Roestiyah N.K. (1989:

85) mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data

seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas

siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat

mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

C. Ciri

Ciri-Ciri pembelajaran sebagai suatu proses perngaturan, kegiatan belajar

mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai

berikut :

1. Belajar mengajar memiliki tujuan,

Page 9: Portovolio design pembelajaran

2. Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan.

3. Kegiatan belajar mengajarditandai dengan satu penggarapan materi yang

khusus.

4. Ditandai dengan aktivitas anak didik.

5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.

6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan dispilin.

7. Ada abatas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam

sistem berkelas (kelompok anak didik

8. Evaluasi. Dari seluruh kagiatan diatas, masalah evaluasi bagian penting yang

tidak bisa diabaikan, setelah guru melakukan kegiatan belajar mengajar.

Page 10: Portovolio design pembelajaran

ANALISIS SISTEM PEMBELAJARAN

A. Pengertian Analisis Sistem

Menurut Winardi analisis system adalah pemisah sesuatu hal dalam bagian-

bagian tertentu, bagian-bagian mana kemudian dipelajari serta dievaluasi guna

mengetahui apakah terdapat adanya cara-cara yang lebih baik lagi untuk mengetahui

kebutuhan manajemen.

Analisis menurut Kristanto adalah suatu proses mengumpulkan dan

menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan

menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

Jadi analisis sistem adalah sebuah cara yang dipilih dan digunakan untuk

menyelesaikan masalah-masalah tugas dalam sebuah sistem sehingga didapatkan hasil

yang lebih baik, atau sebagai masukan dalam membuat dan keputusan terhadap arah

dan tujuan tindakan yang tepat untuk dilakukan.

B. Factor Analisis Sistem

1. Adanya proses penelaah terhadap system pembelajaran.

2. Proses penelaah dilakukan secara komprehensif, ke seluruh bagian-bagian atau

komponen-komponen yang ada dalam sistem pembelajaran.

3. Tujuan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran,

4. Pemecahan masalah menggunakan pendekatan sistem, serta menggunakan

seperangkat metode dan teknik yang tepat.

5. Hasilnya digunakan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan pada sistem yang

ada.

C. Langkah Analisis Sistem Pembelajaran

1. Mengidentifikasi masalah.

Yang merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam analisis sistem.

Identifikasi masalah berarti menelusuri secara seksama hal-hal yang dapat memicu

masalah atau gejala-gejala masalah yang muncul dalam sistem.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada.

Kegiatan yang dilakuan dalam tahapan ini adalah mempelajari bagaimana operasi

sistem tersebut secara rinci. Untuk itu di perlukan data. Untuk mendapatkan data

harus di lakukan dengan melaksanakan penelitian. Kegiatan penelitian di lakukan

dengan tahapan: menentukan jenis penelitian, merencanakan jadwal penelitian,

membuat penugasan penelitian, membuat agenda, dan mengumpulkan hasil.

3. Menganalisis hasil penelitian

Page 11: Portovolio design pembelajaran

Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil penelitian yang di peroleh datanya

pada tahun sebelumnya. Analisis yang di lakukan adalah dengan memetakan

kelemahan sistem dan menganalisis kebutuhan informasi pengguna (users).

4. Membuat laporan hasil analisis

Setelah proses analisis hasil penelitian di lakukan, maka tahapan berikutnya

adalah membuat laporan penelitian secara sistematis yang menggambarkan proses

kegiatan analisis secara komprehensif.

PENDEKATAN SISTEM

A. Pengertian Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu

objek atau masalah yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian

dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba menggali elemen-elemen

terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan. Pendekatan

sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan

dengan analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial.

Ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, ialah:

1. Adanya tujuan: Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah

ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen

serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen,

dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian

tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem. 

2. Adanya komponen sistem (selain tujuan): Jika suatu sistem itu ialah

sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin

(sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai

sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia

maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di

dalamnya ialah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti

memiliki komponen-komponen sistem.  

3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja

sistem: Tubuh badan kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian)

dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhannya

(semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri

Page 12: Portovolio design pembelajaran

kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sihat dan

semestinya. 

4. Adanya interaksi antar komponen: Antar sub-sistem atau komponen dalam

suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling

ketergantungan

Adapun tahap pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem :   

1. Usaha Persiapan

Mengenali sistem lingkungan

Mengidentifikasi subsistem perusahaan. 

2.  Usaha Definisi

Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu. Pada saat mempelajari

tiap tingkat sistem. 

3. Usaha Solusi

Mengidentifikasi solusi alternatif.

Manajer harus mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan

permasalahan yang sama. Contoh : computer tidak dapat menangani volume

aktifitas kegiatan perusahaan, alternatifnya : menambah computer, mengganti

computer, mengganti dengan jarinagan computer.

  Mengevaluasi solusi alternative

Mengevaluasi alternatif dengan menggunakan kriteria evaluasi. Dari contoh

tadi, keuntungan dan kerugian dipertimbangkan dengan kriteria :(1) biaya

operasi; (2) pelatihan pemakai; (3) daya respon; (4) keamanan data; dan (5)

kemampuan mengadaptasi perubahan kebutuhan.

Memilih solusi terbaik : mengambil satu alternatif

Menurut Henry Mintzberg (ahli manajemen) ada 3 cara memilih alternatif

terbaik :

Analisis : Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan

konsekwensinya pada tujuan organisasi.

     Penilaian : Proses mental dari seorang manajer.

Tawar-menawar : Negosiasi antara beberapa manajer.

Page 13: Portovolio design pembelajaran

  Menerapkan solusi terbaik

Setelah ada solusi perlu diterapkan untuk mengetahui

efektivitasnya.

  Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif : Manajer

harus memastikan solusi mencapai kinerja yang direncanakan.

B. Model-Model Pendekatan Sistem

Ada beberapa model pendekatan sistem, misalnya :

a. Model Kaufan (1997) yang merumuskan pendekatan sistem dengan enam

tahapan, yaitu identifikasi kebutuhan prioritas, menetapkan persyaratan,

pemikiran alternatif, pelaksanaan strategis, penilaian, dan penyempurnaan.

b. Model Lehman

Dalam pendekatan sistem, menurut Lehman langkah-langkah pendekatan

sistem dapat di ilustrasikan sebagai berikut :

Need Objective Constrains Alternatif

Modifikasi Evaluation Implementasi Selection

c. Model Kaluse

C. Manfaat Pendekatan Sistem

2. Dapat memberikan keterangan kepada pengguna mengenai perubahan untuk

memperbaiki sistem

3. Dapat memecahlkan masalah.

4. Dapat membantu pembelajaran untuk lebih efektif.dll

Page 14: Portovolio design pembelajaran

.         Model Pengembangan Desain Sistem Intruksional PPSI

PPSI merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem intruksional. Istilah sistem instruksional mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem dimana pembelajaran adalah suatu kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri dari seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara fungsional dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian PPSI adalah suatu langkah-langkah pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran sebagai suatu sistem dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.3 Model pengembangan intruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok yaitu:

1.  Perumusan tujuan/kompetensi

Merumuskan tujuan/kompetensi beserta indikator ketercapaiannya yang harus memenuhi 4 kriteria sebagai berikut:

a. Menggunakan istilah yang operasionalb. Berbentuk hasil belajarc. Berbentuk tingkah lakud. Hanya satu jenis tingkah laku

2. Pengembangan alat penilaiana. Menentukan jenis tes/intrumen yang akan digunakan untuk menilai

tercapai tidaknya tujuanb. Merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan

3. Kegiatan belajara. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuanb. Menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu ditempuhc. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh

4.  Pengembangan program kegiatana. Merumuskan materi pelajaranb. Menetapkan model yang dipakaic. Alat pelajaran/buku yang dipakaid. Menyusun jadwal

5. Pelaksanaana. Mengadakan pretestb. Menyampaikan materi pelajaranc. Mengadakan posttestd. Perbaikan

3 .Haryanto,perencanaa pengajaran,jakarta:rineka cipta.2008.hal 75

Page 15: Portovolio design pembelajaran

A. Model Pembelajaran Gerlach & Ely

Merupakan suatu metode perencanaan pengajaran yang sistematis.

Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan

pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses

belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci

setiap komponennya. Dalam model ini juga di perlihatkan hubungan

antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola

urutan yang dapat dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar.4

Model yang di kembangkan Gerlach & Ely dimaksudkan sebagai

pedoman perencanaan mengajar. Pengembangan sistem instruksional

menurut model ini melibatkan sepuluh unsur.5 yaitu :

1. Merumuskan tujuan pembelajaran

2. Menentukan isi materi

3. Menurut kemampuan awal/penilaian kemampuan awal siswa

4. Menentukan teknik dan strategi

5. Pengelompoka belajar

6. Menentukan pembagian waktu

7. Menentukan ruang

8. Mengevaluasi hasil belajar

9. Menganalisis umpan balik

10. Memilih media instruksional yang sesuai.6

Gerlach dan Ely mengatakan bahwa melalui tes Enteryng

Behaviors (kemampuan awal) siswa, guru akan mengetahui apa yang

dibawa atau yang telah diketahui oleh siswa terhadap sesuatu pelajaran

pada saat (pelajaran) dimulai. Para perancang pembelajaran atau guru

dalam mengembangkan satuan pelajaranya dia harus mengetahui; siapa

kelompok, populasi, atau sasaran kegiatan pembelajaran tersebut?

Perlunya guru atau perancang pembelajaran mengetahui kemampuan awal

ini, agar pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif, karena pengetahuan

awal yang telah dimiliki siswa terdapat juga pengetahuan yang merupakan

prerequisit bagi tugas belajar yang baru. Untuk mengetahui kemampuan

4 http://hapidzcs.blogspot.com/2012/03/perencanaan-sistem-pai.html

5  http://pendulangan.wordpress.com/2012/03/27/perencanaan-sistem-pai/

6 Suparman. 1991. Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

Page 16: Portovolio design pembelajaran

awal sekelompok siswa atau mahasiswa perlu diadakan tes awal (pre-test).

Tes awal mempunyai fungsi atau tujuan yang berharga dan penting bagi

pengembangan suatu pembelajaran.7

1. Kelebihan dalam model Gerlach dan ely

a. Sangat teliti dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

b. Cocok di gunakan untuk segala kalangan

2. Kekurangan dalam model Gerlach dan ely

a. Terlalu panjangnya prosedur perancangan desain pembelajaran

b. Tidak adanya tahapan pengenalan karakteristik siswa

7 Gerlach, Vernon S. & Donald P. Ely. Teaching & Media: A Systematic Approach. Second edition. (Englewood Cliffs,

New Jersey: Prentice Hall, Inc., 1980

Page 17: Portovolio design pembelajaran

MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN KEMP

A. Model Desain Pembelajaran Kemp

Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir

tentang masalah – masalah umum dan tujuan –tujuan pembelajaran. Model ini

juga mengarahkan para pengembang desain instruksional untuk melihat

karakteristik para siswa serta menentukan tujuan- tujuan belajar yang tepat.

Model Kemp selain bersifat sirkuler, namun juga termasuk dalam

suprasistem. Jumlah komponen sangat banyak, rinci dan lengkap, jadi tata

kerja keseluruhan memerlukan pengelolaan yang baik sebagaimana dalam

komponen

Dsain pembelajaran bersifat dinamis, artinya dapat dimulai dari mana saja.

Kemp berpendapat bahwa proses belajar menyangkut ragam pengetahuan

kemampuan antarpribadi dan sikap sing diabaikan orang. Padahal

kompetensi yang sesungguhnya dari seseorang selalu ditnjau dari seluruh

aspek , yaitu :

a. Fakta, yaitu hubungan antara dua objek.

b. Konsep. Menurut Kemp, konsep adalah kategori atau ragam yang

menunjukkan kesamaan atau kemiripan gagasan, kejadian, objek, atau

kebendaan.

c. Prinsip, yang merupakan menjelaskan hubungan antara dua konsep.

d. Aturan atau prosedur yaitu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

peserta didik secara bertahap.

e. Kemampuan antarpribadi. Materi ini tidak dibahas oleh semua pakar,

kecuai Kemp, dkk. yang menaruh perhatian pada keampuan

antarpribadi ini. Kemampuan antrapribadi ini satu-satunya kemampuan

yang dapat dimiliki oleh seseorang, karena tiap orang memiliki

kemampuan lebih dari satu.

f. Sikap yang sebagai predisposisi untuk prilaku seseorang. Yait hal yang

sulit diprediksi dan memakan waktu yang lama untuk mengukurnya.

Page 18: Portovolio design pembelajaran

Kemp berpendpat bahwa pengembangan pembelajaran dikembangkan dari

model sederhana kedua yang memasukkan aspek revisi pada desain

pembelajaran.8

Istilah lain yang sering digunakan untuk desain pembelajaran menurut Kemp,diantaranya :9

a. Intrusctional sistems design, terkait denagan Penyelenggaraan proses belajar dan mengajar .

b. Learning sistem design, model ini sangat menekankan proses belajar yang dialami peserta didik .

B. Komponen Pokok Pembelajaran Kemp

1. Peserta Didik

Peserta didik diantaranya siswa, mahasiswa ,peserta

pelatihan ,dan seterusnya. Namun uraian ini tidak akan membahas

mengapa istilah peserta didik berbeda. Uraian inimenjelaskan alasan-

alasan raisonal mengenai hal-hal yang patut dipertimbangkan tentang

pihak yang belajar.

Apa pun desain pembelajaran dan mata ajaran yang disampaikan ,

perlu kiranya diketahui bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh para

desainer adalah menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan

pembelajaran dapat dapat tercapai dan peserta didik merasa nyaman dan

termotivasi dalam proses belajarnya.

2. Tujuan Pembelajaran

Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan

berdasarkan kopetensi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik

jika ia selesai belajar. Sandainya tujuan pembelajaran atau kopetensi

dinilai sebagai sesuatu yang rumit, maka tujuan pembelajaran tersebut

dirinci menjadi subkopetensi yang dapat mudah dicapai. Dilain pihak,

disain instruksional memadukan kebutuhan peserta didik dengan kopetensi

yang harus dia kuasai nanti setelah selesai belajar degan kondisi yang

sudah ditetapkan.

3. Metode

8 Salma Prawiradilaga, Dewi.2007.Prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta:Kencana. Hal 289 Ibid

Page 19: Portovolio design pembelajaran

Metode terkait degan strategi pembelajaran yang sebaiknya

dirancang agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah cara-cara

atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar. Dalam

disain pembelajaran langakh ini sangat penting karena metode inilah yang

menetukan situasi belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak, seseorang

disaener pembelajaran juga terlihat dalm cara dia menetukan metode ini.

Metode sebagai strategi pembelajaran biasa dikaitkan dengan media, dan

waktu dan waktu yang tersedia untuk belajar. Pada konsep sederhana

ini,metode adalah komponen strategi pembelajaran yang sederhana.

4. Penilaian

Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sanagt

penting. Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat

diamati dari penilaian hasil belajar ini. Sering kali penilaiain diukur

dnegan kemampuan menjawab dengan benar sejumlah soal-soal obyektif.

Penilaian dapat juga dilakukan denagan format nonsoal, yaitu dengan

instrumen pengamatan, wawancara, kuesioner, dan sebagainya.

Adapun komponen-komponen dalam desain instruksional menurut Kemp, antara

lain :

1. Hasil yang ingin dicapai

2. Analisis tes mata pelajaran

3. Tujuan khusus belajar

4. Aktivitas belajar

5. Sumber belajar

6. Layanan pendukung

7. Evaluasi belajar

8. Tes awal

9. Karakteristik belajar

C. Langkah-langkah Desain Pembelajaran Kemp

1. Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk

pembelajaran tiap topiknya.

2. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut di

desain.

Page 20: Portovolio design pembelajaran

3. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat

dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar.

4. Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan.

5. Pengembangan prapenilaian/penilaian awal untuk menentukan latar

belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik

6. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang

menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi pebelajar

akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.

7. Mengkoordinasi saran penunjang yang dibutuhkan, meliputi fasilitas,

peralatan, waktu dan tempat.

8. Mengadakan evaluasi. Merupakan umpan balik untuk merevisi kembali

tentang program instruksional yang telah dibuat, instrumen tes, metode

dan strategi yang dipakai dan sebagainya.

Page 21: Portovolio design pembelajaran

A. Model Pembelajaran Banathy

Model yang di gunakan oleh banathy dalam pembelajaran yang di

kembangkannya yaitu model yang berorientasi pada hasil pembelajaran,

sedangkan pendekatannya ialah pendekatan system, yakni pendekatan

yang di dasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan belajar mengajar

merupakan suatu hal yang sangan kompleks yang terdiri atas banyak

komponen yang harus bekerja sama secara baik untuk mencapai hasil yang

baik model ini termasuk mikro di karnakan dalam pengembangannya

dimulai dari analisis kebutuhan siswa yaitu tentang hal-hal yang akan di

kerjakan, diketahui, dirasakan oleh peserta didik atau siswa sebagai hasil

pengalamannya.10

Model desain pembelajaran yang di kembangkan banathy di

lakukan melalui tahapan-tahapan yang jelas.11 yaitu :

a. Menganalisis dan merumuskan tujuan

b. Merumuskan kriteria test yang sesuai dengan tujuan yang hendak di

capai

c. Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar

d. Merancang sistem

e. Mengimplimentasikan dan melakukan contral kualitas sistem

f. Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi

B. Pengembangan Instruksional Model Banathy

1. Formulasi Model Belajar

Merancang

Sistem

Analisis Tugas

Formulasi Analisis Tugas Merancang Model belajar Sistem

2. Implementasi dan Pengujian hasil

Pengembangan tes

Pengembangan

10 http://www.modelbanathy.com.press.html11 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2246176-desain-pembelajaran-model-banathy/#ixzz2kfbeWqbP

Page 22: Portovolio design pembelajaran

Tes implementasi dan pengujian hasil.12

3. Perubahan untuk memperbaiki sistem

C. Kelebihan Model Banathy

a. Menganalisis dan merumuskan tujuan dengan baik, baik tujuan umum

maupun tujuan khusus yang lebih spesifik, yang merupakan sasaran

dan arah yang harus di capai peserta didik.

b. Mengembangkan kreiteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak

di capai agar setiap tujuan yang di rumuskan tersedia alat untuk

menilai keberhasilannya

c. Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar yakni kegiatan belajar

yang harus dilakukan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar.

D. Kekurangan Model Banathy

a. Model cenderung lebih fokus pada materi yang belum dikuasai oleh

anak didik sehinggah mengabaikan materi yang sudah di pelajari.13

Model design system pengembanagn dick and Carey

Perangcangan pengajaran menurut sistem pendekatan model dick and

carey, dikembangkan oleh walter divk & lou carey, menurut

pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di

dalam proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa

urutan langka-langka. Sebagaimana ditunjukkan dick & carey bahwa

telah banyak pengembang perangkat yang mengikuti urutan secara

ajek dan berhasil mengembangkan perangkat yang efektif, dick &

carey memilah sepuluh tahap dalam merancang pembelajaran.14

Tahapan model pengembangan sistem pembelajaran menurut Dick and

Carey dibagi menjadi 10 tahapan yaitu:

1. Menganalisis Tujuan Pembelajaran.2. Melakukan Analisis Pembelajaran.3. Menganalisis siswa dan konteks.4. Merumuskan tujuan khusus.5. Mengembangkan instrumen penilaian.

12 Bistok Sirait. 1989. Bahan Pengajaran Untuk Mata Kuliah Evaluasi Hasil Belajar Siswa, Jakarta, Depdikbud, Dirjen-Dikti, P2LPTK.13

http://cahayanurinnafiah.blogspot.com/2013/11/model-desain-sistem-pembelajaran-banathy.html

14 http://mastugino.blogspot.com/2013/06/model-model-desain-pembelajaran.html

Page 23: Portovolio design pembelajaran

6. Mengembangkan strategi pembelajaran.7. Mengembangkan materi pembelajaran.8. Merancang & Mengembangkan Evaluasi Formatif.9. Merevisi Pembelajaran.10. Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Summatif