Portofolio Asma

17
Topik : Asma Bronkiale Persisten Ringan Tanggal (kasus): 23 Mei 2015 Presenter: dr Rizka Fadhillah Yusra Tanggal (Presentasi): 28 Mei 2015 Pendamping : dr. Siti Suwarni Tempat presentasi : Taman Pendopo Dompu Obyektif Presentasi Keilmuan Keterampilan Penyelenggaraan Tujuan pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Dewasa, 33 tahun, perempuan, sesak napas, napas berbunyi saat sesak, batuk berdahak Tujuan : Cara menegakkan diagnosis dan pengobatan awal yang tepat bagi pasien Asma bronkiale persisten ringan Bahan Bahasan Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit Cara Diskusi Presentasi dan Email Pos

description

ilmiah

Transcript of Portofolio Asma

Page 1: Portofolio Asma

Topik : Asma Bronkiale Persisten Ringan

Tanggal (kasus): 23 Mei 2015 Presenter: dr Rizka Fadhillah Yusra

Tanggal (Presentasi): 28 Mei 2015 Pendamping : dr. Siti Suwarni

Tempat presentasi : Taman Pendopo Dompu

Obyektif Presentasi

Keilmuan Keterampilan Penyelenggaraan Tujuan pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Dewasa, 33 tahun, perempuan, sesak napas, napas berbunyi saat sesak, batuk berdahak

Tujuan : Cara menegakkan diagnosis dan pengobatan awal yang tepat bagi pasien Asma bronkiale

persisten ringan

Bahan Bahasan Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Pasien: Nama : Tn. N, perempuan, 33 th No.reg : 29-08-23

Nama klinik : RSUD langsa Telp : - Terdaftar sejak 23 Mei 2015

Data utama untuk bahan diskusi

Diagnosis/ Gambaran Klinis : Observasi dipsneu ec asma bronkiale/ sesak napas disertai napas berbunyi saat

sesak dan batuk berdahak

Riwayat pengobatan : Riw menggunakan obat semprot (-)

Riwayat kesehatan/ penyakit dahulu : Pasien sering mengalami gejala yang sama, alergi udara dingin

Page 2: Portofolio Asma

Riwayat Keluarga : Ayah pasien juga pengalami keluhan yang sama

Riwayat kebiasaan : Merokok (-), memelihara binatang (-)

Pemeriksaan fisik

Status Present

Kondisi Umum : Lemah, sakit sedang

Status Vital : Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 110/80 mmHg, posisi semi-fowler

Nadi : 80x/ menit, regular

Pernapasan : 30 x / menit

Suhu : 37.0 0C, suhu axila

Status General

Kepala : Deformitas (-)

Mata : conj palpebral inferior pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)

Telinga : Sekret (-), perdarahan (-), tanda peradangan (-),

Hidung : Sekret (-), perdarahan (-)

Mulut :

Bibir : sianosis (-)

Lidah : beslag (-)

Leher : Kelenjar tiroid tidak teraba

Page 3: Portofolio Asma

Thorax

Pulmo Anterior :

Inspeksi : Simetris, retraksi intercostal (-)

Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris, stem fremitus (N/N)

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (+/+)

Pulmo Posterior

Inspeksi : simetris, retraksi intercostal (-)

Palpasi : pergerakan dada simetris, stem fremitus (N/N)

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (+/+)

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS

Perkusi : batas batas jantung

Atas : ICS II

Kanan : Linea parasternal dextra

Kiri : Linea midclavicula sinistra

Auskultasi : m1 > m2, A2>A1, P2> P1, A2>P2

HR=80 x/menit,regular,bising (-)

Page 4: Portofolio Asma

Abdomen

Inspeksi : soepel, distensi (-)

Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal

Palpasi : nyeri tekan (-), organomegali (-), ballotment (-)

Perkusi : timpani (+)

Daftar Pustaka

PDPI. Asma Pedoman Diagnosis dan Penalaksanaan di Indonesia. 2003.

Rogayah R. Penatalaksanaan asmabronkial pra bedah. J Respir Indo 1995;15:177-81.

Mansjoer Arief, dkk. Kapita selekta kedokteran. Media Aesculapius : Jakarta. 2001.

Planta MV,dkk. Diagnosa Banding Ilmu Penyakot Dalam. Penerbit Hipokrates. 2003

Kay AB. Asthma and inflammation. J Allergy Clin Immunol 1991;5:893-910.

Hasil Pembelajaran

Asma bronkiale

Kasus pasien dengan asma bronkiale

Menegakkan diagnosa asma bronkiale

Tatalaksana asma bronkiale

Page 5: Portofolio Asma

RANGKUMAN

Subjektif

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan memberat sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak

napas timbul jika cuaca dingin dan disertai batuk berdahak. Pasien sering mengalami keluhan yang sama. Saat sesak napas

pasien juga merasakan napasnya berbunyi dalam seminggu pasien mengalami lebih dari 2 kali serangan sesak napas tapi

sesak tidak timbul setiap hari. Ayah pasien juga pengalami keluhan yang sama.

Objektif

Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik sangat mendukung diagnosa asma bronkiale. Pada kasus ini ditegakkan berdasarkan:

Gejala klinis : sesak napas, terutama bila udara dingin, napas berbunyi saat sesak, pasien pernah mengalami gejala

yang sama sebelumnya

Pemeriksaan fisik : RR 30 x/menit, auskultasi paru vesikuler (+/+), wheezing (+/+), ronki (-/-)

Assasment (Penalaran klinis)

Berdasarkan  anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis pasien ini Asma bronkiale persisten ringan

Anamnesis:

Berdasarkan  anamnesis didapatkan bahwa pasien (perempuan,33 tahun)sesak napas yang dirasakan memberat sejak 2

jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas timbul jika cuaca dingin dan disertai batuk berdahak. Pasien sering mengalami

keluhan yang sama. Saat sesak napas pasien juga merasakan napasnya berbunyi dalam seminggu pasien mengalami lebih dari

2 kali serangan sesak napas. Ayah pasien juga mengalami keluhan yang sama.

Page 6: Portofolio Asma

Berdasarkan anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan sesak napas yang biasanya timbul saat cuaca dingin hal ini

disebabkan oleh inflamasi kronik yang menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan napas yang menimbulkan gejala

episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Serangan

sesak napas berulang atau episodik pada pasien asma berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan

seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.1

Diagnosa penyakit asma bronkial perlu dipikirkan bilamana ada gejala batuk yang disertai dengan wheezing (mengi)

yang karakteristik dan timbul secara episodik. Gejala batuk terutama terjadi pada malam atau dini hari, dipengaruhi oleh

musim, dan aktivitas fisik. Adanya riwayat penyakit atopik pada pasien atau keluarganya memperkuat dugaan adanya

penyakit asma. Pada anak dandewasa muda gejala asma sering terjadi.2

Diagnosis asma bronkiale berdasarkan anamnesis diantaranya ada riwayat perjalanan penyakit, faktor yang

mempengaruhi asma, riwayat keluarga dan riwayat alergi serta gejala klinis. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium darah

(terutama eosinofil, IgE total, IgE spesifik) sputum (eosinophil, spiral curshman, Kristal charcot-Leyden). Pada tes fungsi

paru dengan spirometri atau peak flow meter untuk menentukan adanya obstruksi jalan napas.3

Pemeriksaan Fisik

Gejala asma bervariasi sepanjang hari sehingga pemeriksaan fisik dapat normal. Kelainan pemeriksaan fisik yang

paling sering ditemukan adalah mengi pada auskultasi. Pada sebagian penderita, auskultasi dapat terdengar normal walaupun

pada pengukuran objektif (faal paru) telah terdapat penyempitan jalan napas. Pada keadaan serangan, kontraksi otot polos

saluran napas, edema dan hipersekresi dapat menyumbat saluran napas; maka sebagai kompensasi penderita bernapas pada

volume paru yang lebih besar untuk mengatasi menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan dan

menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan hiperinflasi. Pada serangan ringan, mengi hanya terdengar pada

Page 7: Portofolio Asma

waktu ekspirasi paksa. Walaupun demikian mengi dapat tidak terdengar (silent chest) pada serangan yang sangat berat, tetapi

biasanya disertai gejala lain misalnya sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi, hiperinflasi dan penggunaan otot bantu

napas.1

Tabel klasifikasi asma menurut derajat penyakit

Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal paru

I. Intermiten Bulanan APE 80%

* Gejala < 1x/minggu

* Tanpa gejala di luar

serangan

* Serangan singkat

* 2 kali

sebulan

* VEP1 80% nilai prediksi

APE 80% nilai terbaik

* Variabiliti APE < 20%

II. Persisten

Ringan

Mingguan APE > 80%

* Gejala > 1x/minggu,

tetapi < 1x/ hari

* Serangan dapat

mengganggu aktifitas

dan tidur

* > 2 kali sebulan * VEP1 80% nilai prediksi

APE 80% nilai terbaik

* Variabiliti APE 20-30%

III. Persisten

Sedang

Harian APE 60 – 80%

* Gejala setiap hari * > 1x / * VEP1 60-80% nilai

Page 8: Portofolio Asma

* Serangan mengganggu

aktifitas dan tidur

*Membutuhkan

bronkodilator

setiap hari

seminggu prediksi

APE 60-80% nilai terbaik

* Variabiliti APE > 30%

IV. Persisten

Berat

Kontinyu APE 60%

* Gejala terus menerus

* Sering kambuh

* Aktifitas fisik terbatas

* Sering * VEP1 60% nilai prediksi

APE 60% nilai terbaik

* Variabiliti APE > 30%

Diagnosa Banding Asma bronkiale adalah 4

PPOK

Sindroma Obstruksi Pasca Tuberkulosis

Embolus paru

Pneumothorak

Hipertensi Pulmonal

Edema paru

Page 9: Portofolio Asma

Plan

Faal Paru

Diagnosis asma dapat ditegakkanmelalui gejala klinis, gambaran radiologis paru dan test provokasi. Uji faal paru

dilakukan untuk menentukan berat ringannya obstruksi saluran napas, variasi dari fungsi saluran napas, evaluasi hasil terapi,

dan beratnya serangan asma. Variasi nilai arus puncak ekspirasi (APE)≥20% antara pagi dan sore hari mempunyai nilai

diagnostik terhadap asma, dan dapat menentukan derajat hiperreaktif bronkus. Hal lain yang mendukung diagnosa asma

antara lain: adanya variasi pada arus puncak ekspirasi (APE) ≥15% pada pagi dan sore hari, kenaikan ≥15% pada APE atau

volume ekspirasi detik 1 (VEP1) setelah pemberian bronkodilator secara inhalasi, penurunan > 20% VEP1 setelah uji

provokasi bronkus.2

Uji Kulit

Uji kulit dengan alergen dilakukan sebagai pemeriksaan diagnostik pada asma ekstrinsik alergi. Keadaan alergi ini

dihubungkan dengan adanya produksi antibodi Ig E.1

Radiologi

Pemeriksaan radiologis dilakukan hanya untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit paru lain. Pemeriksaan

patologi ditemukan adanya hipertrofi otot polos bronkus, peningkatan sekresi mukus dalam lumen bronkus, edema pada

mukosa saluran nafas, inflamasi pada dinding dan lumen saluran napas dengan infiltrasi sel eosinophil dan netrofil.5

Pengobatan

Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah:

Page 10: Portofolio Asma

Oksigen 4-6 liter/menit

Nebulasi ventolin

Salbutamol 3x2mg

Metylperdnisolon 3 x 4mg

Tujuan penatalaksanaan asma:

Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma

Mencegah eksaserbasi akut

Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin

Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise

Menghindari efek samping obat

Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel

Mencegah kematian karena asma.

Program penatalaksanaan asma, yang meliputi 7 komponen :

Edukasi

Menilai dan monitor berat asma secara berkala

Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus

Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang

Menetapkan pengobatan pada serangan akut

Page 11: Portofolio Asma

Kontrol secara teratur

Pola hidup sehat

Pendidikan

Dilakukan pada pasien dan keluarga untuk menbantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah terjadinya

komplikasi lebih lanjut. Edukasi yang diberikan terutama penjelasan mengenai apa itu asma, diagnosis asma, identifikasi dan

mengontrol pencetus, dua tipe pengobatan asma (pengontrol & pelega), tujuan pengobatan asma. Dengan kata lain, tujuan dari

seluruh edukasi adalah membantu penderita agar dapat melakukan penatalaksanaan dan mengontrol asma.

Konsultasi

Konsultasi ke ahli paru layak dilakukan pada keadaan :Tidak respons dengan pengobatan, pada serangan akut yang

mengancam jiwa, tanda dan gejala tidak jelas(atipik), dibutuhkan pemeriksaan/ uji lainnya di luar pemeriksaan standar,

seperti uji kulit (uji alergi), pemeriksaan faal paru lengkap, uji provokasi bronkus, uji latih (kardiopulmonary exercise test),

bronkoskopi dan sebagainya.

Mengetahui

Pendamping

dr. Siti Suwarni