Porositas tanah

7
Porositas tanah // December 24th, 2011 // Laporan Fistum 2009 LAPORAN RESMI FISIOLOGI TUMBUHAN Judul: Porositas tanah Tujuan :Mengetahui pengaruh 150 ml air terhadap porositas tanah x*(tanah masing” kelompok berbeda) Dasarteori: Porositas atau ruang pori total adalah volume seluruh pori dalam suatu volume tanah utuh. Porositas total merupakan indicator awal yang paling mudah untuk mengetahui apakah suatu tanah mempunyai struktur baik atau jelek. Sejumlah pori yang terdapat di dalam tanah merupakan hal yang penting untuk diketahui karena pori merupakan ruang yang ditempati oleh udara dan air. Air dan udara (gas – gas) juga bergerak dalam ruang pori ini. Pori tanah merupakan ruang diantara butiran padat. Pada umumnya pori – pori tanah yang besar berisi udara, kecuali bila tanah seluruhnya tergenang air serta apabila pori – pori tanah kecil akan berisi air kecuali bila tanah sangat kering. Dominasi fraksi liat akan menyebabkan terbentuknya banyak pori – pori mikro, sehingga luas permukan seutuhnya menjadi sangat luas sehingga daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori – pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi lapangan, sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori – pori mikro ini disebut juga pori kapiler. Porositas mencerminkan tingkat kesarangan tanah untuk dilalui aliran massa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati massa tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran nonkapiler (yang terbentuk dari pori–pori makro dan meso yang berhubungan secara kontinu) di dalam tanah. Tekstur dan struktur tanah mengeluarkan pengaruh besar terhadap bobot dan ruang pori karena udara dan air disimpan di dalam dan

Transcript of Porositas tanah

Page 1: Porositas tanah

Porositas tanah

// December 24th, 2011 // Laporan Fistum 2009

LAPORAN RESMI FISIOLOGI TUMBUHAN

Judul: Porositas tanah

Tujuan :Mengetahui pengaruh 150 ml air terhadap porositas tanah x*(tanah masing” kelompok berbeda)

Dasarteori:

Porositas atau ruang pori total adalah volume seluruh pori dalam suatu volume tanah utuh. Porositas total merupakan indicator awal yang paling mudah untuk mengetahui apakah suatu tanah mempunyai struktur baik atau jelek. Sejumlah pori yang terdapat di dalam tanah merupakan hal yang penting untuk diketahui karena pori merupakan ruang yang ditempati oleh udara dan air. Air dan udara (gas – gas) juga bergerak dalam ruang pori ini. Pori tanah merupakan ruang diantara butiran padat. Pada umumnya pori – pori tanah yang besar berisi udara, kecuali bila tanah seluruhnya tergenang air serta apabila pori – pori tanah kecil akan berisi air kecuali bila tanah sangat kering. Dominasi fraksi liat akan menyebabkan terbentuknya banyak pori – pori mikro, sehingga luas permukan seutuhnya menjadi sangat luas sehingga daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori – pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi lapangan, sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori – pori mikro ini disebut juga pori kapiler.

Porositas mencerminkan tingkat kesarangan tanah untuk dilalui aliran massa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati massa tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran nonkapiler (yang terbentuk dari pori–pori makro dan meso yang berhubungan secara kontinu) di dalam tanah.

Tekstur dan struktur tanah mengeluarkan pengaruh besar terhadap bobot dan ruang pori karena udara dan air disimpan di dalam dan dipindahkan melalui ruang pori. Akar tanaman dan organisme tanah lainnya juga memerlukan ruangan untuk hidupnya. Begitu banyak manfaat ruang pori bagi kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

 

Alatbahan:

Alat yang di gunakandalam praktikum ini adalah kaca semprong ukuran 25 cm untuk wadah dari pasir x yang akandiberi perlakuan, sebuah penyaring the yang di gunakan sebagai alat penyaring untuk menyaring air agar tanah tidak keluar bersama dengan air. Sebuah gelas ukur 100 ml untuk mengukur volume air yang akan di gunakan, dua buah gelas aqua 240ml yang di gunakan untuk

Page 2: Porositas tanah

menampung air yang keluar dari tanah, dan untuk menampung air yang akan di siramkan ketanah. Sebuah cethok untuk mengambil tanah, sebuah wajan untuk menyangrai tanah, dan sebuah sothil kayu untuk mengaduk tanah yang di sangria.Sebuah kompor yang di gunakan untuk media pemanassaat penyangraian.Sebuah pipet tetes yang di gunakan untuk mengambil air yang di gunakan kedalam gelas ukur sebanyak 100 ml. sebuah penggaris yang di gunakan untuk mengukur tinggi tanah dalam semprong.Sebuah neraca o haus di gunakan untuk menimbang tanah sebelum dan  sesudah penyangraian untuk memastikan masa tanah konstan,  Dan menimbang massa tanah 250gr. Sebuah stopwatch untuk menghitung waktu tempuh air melewati pori pori tanah. Sebuah spidol digunakan untuk menandai kaca semprong.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah x sebanyak 1 kg yang akan di keringkan sebagai media yang akan di uji porositas tanahnya. Air pam sebanyak 150 ml untuk di tuangkan kedalam kaca semprong yang berisi pasir malang.

Cara kerja:

Menyiapkan alat dan bahan yang di gunakan.Menggali tanah x lalu mengambil 1kg tanah x dengan menggunakan cethok.Menyangrai tanah x dengan  wajan yang di panaskan di atas kompor yang menyala dan  mengaduknya dengan sothil kayu hingga kering.Menimbang  pasir dengan x yang telah di sangria menggunakan neraca ohous.Kemudian mengulang langkah menyangrai dan menimbang sampai massa tanah  konstan (massa tanah yang konstan menunjukan bahwa kandungan air dalam pasir x sudah benar-benar hilang). Mengukur kaca semprong setinggi10cm ,dengan ketentuan sbb:

GAMBAR:

(menandai skala pada serpong)

 

 

 

Menggambil pasir x yang telah dikeringkan sebanyak 250 gr lalu memasukkan kedalam kaca semprong setinggi 10cm dan mengukur tinggi tanah.Mengukur 150ml air PAM dan  menampungnya di dalam gelas aqua.Menuangkan air tersebut kedalam kaca semprong yang telah berisi pasir x .nyalakan stopwatch ketika tetesan air terakhir jatuh ketanah. Dan mematikan stopwatch saat tetesan air pertama keluar  dari tanah.Memasukan data kedalam table pengamatan.Membandingkan data yang diperoleh dengan data sub kelas.

Parameter:

Porositas pasir x dapat diketahui dengan menghitung kecepatan laju air menggunakan dengan rumus V= s/t

Page 3: Porositas tanah

dimana: v: kecepatan laju air(cm/s)

s: tinggi pasir x (cm)

t: waktu yang ditempuh air melewati pasir x, terhitung mulai dari tetesan air terakhir dari gelas aqua kedalam tanah sampai tetesan pertama air yang keluar dari tanah(s)

indicator:

porositas pasir x dapat diketahui melalui kecepatan laju air. Semakin cepat laju air, maka semakin besar porositas

Data pengamatan

Data kelompok :

Kelompok Jenistanah Waktu yg tempuh air Kecepatanporositastanah

       

 

Data sub kelas:

Kel 1-8  :

Kel 9-16 :

Kelompok Jenistanah Waktu yang ditempuh air (ml)

Kecepatanporositastanah

9      

10      

11      

12      

13      

14      

15      

16      

Pembahasan

Dalam praktikum ini porositas tanah di hitung menggunakan nilai laju atau kecepatan air yang melalui tanah tersebut.Indikasi untuk porositas tanah adalah dengan semakin cepat laju air melewati tanah maka porositas untuk tanah tersebut ini semakin besar.Kecepatan laju air ini di

Page 4: Porositas tanah

dapat dari tinggi tanah di bagi waktu yang di butuhkan oleh air untuk melewati tanah tersebut.Jadi rumus yang di gunakan adalah v=s/t dengan s adalah tinggi tanah dalam semprong dan t adalah waktu yang di gunakan untuk menempuh tanah dalam semprong tersebut. Waktu di hitung mulai saat air terakhir jatuh ketanah dan waktu berhenti saat air menetes pertama kali keluar dari semprong.Besarnya porositas ini berpengaruh pada  aerasi dari tanah ini sendri yang jelas sangat akan berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman.

Ruang  pori-pori total berbeda antara tanah yang berpasir dengan tanah yang bertekstur halus. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori kecil dalam tanah berpasir sangat rendah yang menunjukkan kapasitas memegang air juga rendah, sebaliknya pada tanah top-soil yang bertekstur halus memiliki  banyak ruang pori total yang sebagian besar dari pori-pori kecil. Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar dan pori-pori halus, pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi sedangkan pori-pori halus berisi udara atau  sedangkanpori-pori halus berisi udara dan air kapiler. Tanah-tanah pasir sulit menahan air sehingga tanaman cepat sekali kering, ini disebabkan karena Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak.

Tambahan per kelompok di bahas sendri2 (data kelompok di banding dengan per kloter 1-8 dan 9-16)

Dalam praktikum porositas tanah ini untuk kelompok Sembilan menggunakan tanah pasir malang dimana di dapat porositasnya sebesar 6 cm/s.dengan tinggi tanah pada semprong adalah 12cm dan waktu yang di tempuh untuk melewati tanah pasir malang tersebut adalah 2 s. jika di bandingkan dengan 7 kelompok yang lain maka di dapati bahwa porositas dari tanah pasir malang ini paling besar. Jadi dapat di artikan juga bahwa besarnya aerasi di dalam pasir malang ini besar jumlahnya dan otomatis untuk jumlah air yang terkandung di pasir malang tak sebanyak jika dibandingkan dengan tanah yang lain karena air akan langsung keluar.

 

 

Kesimpulan

1. Porositas atau ruang pori total adalah volume seluruh pori dalam suatu volume tanah .2. Porositas tanah x sebesar (porositas masing2 kelompok)3. Jika di banding dengan kelompok lain maka porositas tanah x paling (di sesuaikan

dengan grafik)4. Rumus   memperoleh porositas adalah v:s/t dengan s adalah tinggi tanah dalam semprong

dan t adalah waktu  tempuh air untuk melalui tanah tersebut.

 

 

 

Page 5: Porositas tanah

 

 

 

 

 

Daftarpustaka

Anna K., 1997. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur.

 

Hakim Nurhajati, DR., Dkk., 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

 

Hardjowigeno, S., 1995. Ilmu Tanah. PT. Akademika Presindo. Jakarta.

 

Kemas, A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta