Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

39
WTO Putaran Doha, FTA & ASEAN Ponny Anggoro Institut Keadilan Global (IGJ) Jakarta

description

 

Transcript of Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Page 1: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

WTO Putaran Doha, FTA & ASEAN

Ponny Anggoro

Institut Keadilan Global (IGJ)Jakarta

Page 2: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Skema terbentuknya WTO

PD II

GATT (1947)1. Rule on Tariff Reduction: 1947-Dillon Round 19612. Tariff & Anti-Dumping (Kennedy Round 1964-67)3. Tariff & Non Tariff (Tokyo Round 1973-79)4. Tariff & Non Tariff, Dispute Settlement,

Intellectual Property, Agriculture (Uruguay Round 1986-1994)

WTO (1995)

IMF/WB/ODA/OECD (Loan, TA, policy, regulation)

ASEAN

INDONESIAFTAFTA FTA

Page 3: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

WTO– Berdiri 1 Januari 1995 setelah keputusan GATT mengenai perlunya

perdagangan multilateral (diputuskan dalam Putaran Uruguay 1986-1994) seperti yang diinginkan oleh para pengusaha (TNC) negara Utara.

– Ada 3 pilar utama pertanian dalam WTO berdasarkan Agreement of Agriculture:

• Market access, • Export Subsidy, • Domestic Support• Plus, DE MINIMIS (kebebasan barang dan individu)

– 17 persetujuan (multilateral—pertanian, sanitary & phytosanitary Measures, Tekstil & Pakaian, Hambatan Teknis Perdagangan, TRIMS, Anti-dumping, Penilaian Pabean, Inspeksi Pra-perkapalan, Rules of Origin, Lisensi Impor, Subsidi & Pengamanan), GATS, TRIPS, Trade Policy Review Mechanism, Dispute Settlement Understanding, Persetujuan Plurilateral (Civil Aircraft, Government Procurement, Dairy & Bovine Meat).

Page 4: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

WTO– Ada strategi negara maju dalam mengamankan posisi

perdagangannya di WTO, antara lain dengan menempatkan ruang : amber box (domestic subsidies u/ harga domestik/ internasional), yellow box, blue box (domestic subsidies, UE) dan green box (domestic subsidies u/volume harga/produksi).

Maksud masing-masing box ini adalah sebagai “box penyelamat” jika AS misalnya terpaksa mengurangi subsidi dalam barang ekspornya atau mengurangi tarif dalam barang impor negara lain di negaranya. Jika ia harus mengurangi subsidi barang jenis tertentu sebesar 10% misalnya, yang berarti ia harus meloloskan posisinya di boks biru, maka biasanya ia masih dapat aman dalam posisinya di box hijau dimana ia mendapat keuntungan dari tarif barang masuk lainnya sebesar 14%.

– Indonesia? Cukup masuk dalam Pandora Box

Page 5: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

WTO– WTO=PBB adalah organisasi mandiri dengan “legal personalitas” yang

berhak memutuskan hukuman melalui mekanisme dalam perselisihan pada anggota yang melanggar peraturan WTO.

– Parlemen negara anggota biasanya meratifikasi persetujuan negaranya sebelum melengkapi keanggotaannya di WTO

– Organisasi ini umumnya selalu menguntungkan negara Utara (AS, UE, Jepang).

– Bidang-bidang WTO (Ketua Direktur Jendral Pascal Lamy): General Council (mengatur jalannya organisasi), Council for Trade in Goods, Council for Trade in Services, Council for Trade-Related Aspect of Intellectual Property Rights, Trade Negotiation Committee (menyelenggarakan negosiasi di antara anggota), Committee on Anti-Dumping, Trade Related Technical Assistance (membantu menfasilitasi pelaksanaan peraturan WTO di negara anggota, membantu membangn kapasitas anggota dan partisipasi efektif, dll), Appelate Body & Dispute of Settlement Body ( memproses jika terjadi konflik atau perselisihan di antara anggota), Working Groups of Trade, Debt & Finance, dll.

Page 6: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Putaran Doha 2001

Disebut juga Doha Development AgendaDiibaratkan pelatihan pertama negara berkembang untuk mengupayakan negosiasi dengan segala kesempatan dan resikonya. Keputusan mengenai hasil negosiasi diharapkan terjadi di Cancun (2004), 3 tahun setelah Doha Ruang lingkup dan Masalah:

• Tarif pertanian, kompetisi ekspor, akses pasar non-pertanian (NAMA), jasa (services)

• Trade Related Investment Measures, TRIP• Fokus pemberian kemudahan akses pada komoditas negara berkembang

memasuki pasar negara maju, sebagaimana pernah dijanjikan Presiden AS George W Bush. Namun, janji itu tak kunjung dipenuhi. Yang muncul adalah penekanan pada isu-isu Singapura (Singapore issues), di mana negara maju menginginkan negara berkembang membuka akses investasi, membuka sektor jasa pada investor asing, khususnya dari negara maju. Namun demikian, niat untuk menggerakkan kembali perundingan itu kini dicoba dilakukan.

Page 7: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Putaran Doha:1. Peran kelompok negara menentukan perundingan. Mereka antara lain:

– G-10: kelompok negara “Utara”, Jepang, Norwegia, Mauritius & Korea. Dikoordinasi Swiss.

– AS & UE : Peran AS (terutama) & UE sangat dominan dalam upaya menentukan kemenangan permintaan penurunan tarif impor atas barang-barang ekspor pertaniannya.

– G33: kelompok 44 negara “Selatan” dikoordinir Indonesia, terdiri antara lain: Turki, Cuba, Mauritius, Filipina, Peru, Nigeria.

– G20: India, Indonesia, Cina, Thailand, Filipina2. Sumber utama masalah:

– Tarif:• Negara Selatan selalu meminta AS/UE mengurangi hambatan dan distorsi tarif

impornya atas barang-barang pertanian negara Selatan yang diekspor ke AS/UE

– Subsidi• Negara Selatan meminta AS dan negara-negara Uni Eropa (terutama Perancis)

mengurangi subsidi atas barang-barang ekspor pertanian AS/Uni Eropa (Perancis) sehingga tidak merusak harga barang-barang pertanian produksi negara pengimpor yang lebih banyak adalah negara-negara Selatan

Page 8: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Pertemuan Cancun

– Cancun (2004): negosiasi gagal. Putaran Doha diperpanjang

– Masalah: – Tarif pertanian, akses pasar non-pertanian

(NAMA) dan fasilitas perdagangan gagal diputuskan

– Singapore: investasi, kebijakan kompetisi, transparansi fasilitas perdagangan dan pengadaan barang oleh negara (government procurement) gagal diputuskan

Page 9: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Konferensi Tingkat Menteri VI WTO di Hong Kong (2005)

1. Paket Juli (program Kerja Doha): persetujuan mengenai Agenda Perkembangan Doha, terutama mengenai masalah pertanian (diselenggarakan dalam sidang-sidang awal, teknis dan konsultasi Komite Khusus Pertanian-CoA SS)

2. Inti pembahasan berada ditangan kelompok G20, G33, G10 yang masing-masing ingin menerapkan formula yang berbeda, yakni Proposal G20, formula Uruguay (G33) dan formula Swiss (G10).

3. Peran G33: Berhasil menunda pembahasan produk sensitif dan pemakaian formula dalam SP & SSM

4. Rincian usulan-usulan: – Trade distorting domestic support (AMS+Deminimis+blue box)– Down payment: permintaan pemotongan 20% dari total subsidi domestik pada

tahun pertama implementasi perjanjian pertanian mendatang– Pemotongan subsidi amber box dengan tiered formula– Perundingan kriteria baru ketentuan blue box– Subsidi blue box dibatasi sebesar 5% dr total produksi pertanian yang berlaku

pd th pertama implementasi.

Page 10: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Konferensi Tk Menteri VI di Hong Kong (2005)

Untuk dukungan domestik:1. Posisi AS:

– Kesediaan AS menurunkan subsidi AMS tergantung pada • perubahan pada kriteria subsidi blue box• Adanya peningkatan akses pasar yang substansial• Adanya harmonisasi tk subsidi antara AS & UE• Ingin blue box yang fleksibel• Bersedia menghapus deminimis

2. Posisi UE:• Bersedia membatasi subsidi blue box pada angka di bawah applied rate,

namun minta disiplin ketat pada blue box & tidak mau mengurangi subsidi blue box lebih lanjut

• Bersedia menurunkan seluruh subsidi domestik lebih lanjut pd tk real reduction

• Meminta subsidi green box tidak boleh dibatasi • Menerima permintaan pengurangan deminimis

Page 11: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Konferensi VI d Hong Kong

Kompetisi Ekspor: EC bersedia menghapus subsidi ekspor dlm wkt 180 hari

1. Posisi AS: subsidi kredit ekspor hapus & disiplin State Trade Enterprises

2. Posisi UE: subsidi ekspor hapus asalkan kredit ekspor, garansi ekspor, STE & disiplin food aid (grant penuh) dilakukan secara paralel penuh

Page 12: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Konferensi VI di Hong KongAkses Pasar: Paling sulit dibahas krn perbedaan posisi tajam antara negara

yang berposisi defensif seperti G10, UE dan negara berkembang dengan AS, Cairns Group & Amerika Latin yang ofensif

1. Posisi AS:– Bersedia mengurangi subsidi domestik bila mendapat kompensasi akses

pasar pertanian yang lebih besar– Penurunan tarif diminta dengan formula Swiss dg modifikasi– Single approach dg 4 band:0-20%, 20-40%, 40-60% & 60% ke atas– Usul 3 formula: formula mixed (Swiss utk top tiers, progresif formula utk

middle tiers & formula Uruguay utk lowest tiers), formula progresif & formula linear cut

– Produk khusus hendaknya dibatasi

2. Posisi UE:– Formula Uruguay– Usulan 3 band:0-20%, 20-100% & 100% ke atas. Utk negara berkembang: 0-

30%, 30-150% & 150% ke atas– Menerima linear cut tapi dg fleksibilitas pada setiap band– Produk sensitif mendapat perlakuan khusus

Page 13: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Perundingan yang sulit suksesSejak Putaran Doha terhenti secara resmi, Juli 2006, Kepala Perundingan Sektor Pertanian WTO Crawford Falconer pada akhir April 2007 mencoba mengusulkan terobosan. Ia mengusulkan agar AS mengurangi bantuan tersembunyi senilai 19 miliar dollar AS per tahun pada pertanian serta meminta pada UE untuk mengurangi tarif impor komoditas pertanian sebesar 65 hingga 85 persen. Usulan di atas disebut sebagai “Inisiatif Falconer”. Usulan ini belum berhasilPerundingan juga sangat tergantung pada keberhasilan lobby perwakilan negara di WTO dengan pemerintah dalam negeri negara masing-masing atau antar utusan.

Page 14: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Keterikatan Indonesia dalam WTO

Setiap anggota terikat dengan peran lembaga-lembaga di WTO: General Council, TRTA, TNC, Panel Body

Adanya peraturan-peraturan yang mengikat (legally binding) Indonesia:– Implementasi kepabeanan & pelabuhan (single window, single documents

on export/import, risk assistance & management techniques, post audit clearance, publication of fees & charges, internet, advance ruling system—fasilitas konsultasi prosedur & biaya pabean, express shipments, inquiry point), termasuk pembersihan praktek2 manipulasi yang diatur oleh WCO

– Kepentingan Indonesia dalam Special & differential treatment: identifikasi fasilitas perdagangan & hubungannya dengan biaya2 tarif, dsb.

– Kerjasama dengan lembaga2 internasional (WB, OECD, UNCTAD, WCO, ADB, dll) termasuk dalam hal asistensi teknis/capacity building/konsultasi amandemen peraturan dan UU

Page 15: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Rekomendasi Posisi IndonesiaUsulan Indonesia:

– Berdasarkan kebijakan pertanian Indonesia: menghapuskan kemiskinan dan melindungi petani, lahan, akses air, varietas & alat-alat produksi lokal, tata niaga, pengamanan impor & peningkatan ekspor, kedaulatan pangan, pembangunan pedesaan yang berkelanjutan, industrialisasi pertanian, meningkatkan partisipasi di WTO & insentif pertanian dalam produk olahan dalam negeri.

– Utamakan perbaikan akses pasar, pengurangan subsidi ekspor pertanian negara maju, dukungan domestik atas distorsi tarif perdagangan.

– Modalitas yang diperlukan, terutama untuk perlakuan khusus dan berbeda, antara lain meliputi:• Provisi perlakuan khusus dan berbeda• Komitmen untuk negosiasi secara komprehensif dan pembuatan

keputusan yang adil mengenai masalah2 akses pasar, kompetisi ekspor, pengurangan subsidi ekspor, pengurangan dukungan domestik atas distorsi perdagangan

• Penyusunan formula pengurangan tarif, formula pengurangan dukungan domestik atas distorsi perdagangan, kriteria blue box

• Penerapan disiplin “State Trading Enterprises”• Masalah bantuan makanan dan perdagangan tekstil (katun) • Mengurangi hambatan perdagangan akibat SPS, standaridisasi produk

pertanian, Technical Barrier to Trade (TBT) dan hambatan non-tarif lainnya

Page 16: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Rekomendasi Posisi IndonesiaOleh karena itu yang diperlukan adalah:– Upaya sosialisasi dan diseminasi isu pertanian WTO kepada seluruh

stakeholders.

– Perlu fokus, prioritas dan penekanan isu tertentu oleh pemerintah Indonesia: “hak atas keamanan dan kualitas makanan, pembangunan pertanian dan pedesaan, pengurangan kemiskinan, mengurangi subsidi (perlu pertimbangan matang pemerintah atas hal ini), mengubah semua hambatan non-tarif menjadi tarif dan menurunkan tarifproduk pertanian. Untuk isu fleksibilitas, Indonesia sebaiknya tidak mengikutinya jika masalah pertanian Indonesia tidak mengalami kemajuan”

– Dukungan, revitalisasi dan koordinasi para stakeholders: Pemerintah (legislatif, eksekutif, yudikatif), petani, praktisi hukum, LSM, akademisi, pengusaha (KADIN, dll), dalam Tim Nasional WTO, tim departemen, Tim WTO KADIN, Forum WTO LSM dan Forum WTO Indonesia.

– Mempertahankan kerjasama dengan anggota2 G33, G20, dll. Untuk membangun posisi tawar yang kuat

– Pembentukan tim ahli WTO Indonesia yang tangguh menggunakan kepentingan Indonesia dan mampu menggunakan kecakapan teknis dengan dukungan data dan analisa kuat dalam mendampingi perunding Indonesia

Page 17: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Awal FTA

Pacific America

Europa (Ex Soviet, Moldova, UkrainaEast AsiaCentral & South Asia

Oceania

Western Hemisphere

North Africa & Middle East

Sub-Saharan Africa

Asia-Pasific

Page 18: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Gejala FTA di ASEAN

Datang ketika terjadi deadlock di WTOKeinginan negara maju terutama AS adalah:– Meminta terlaksananya IPR (HAKI-Hak paten), terutama

mengenai produk2 AS, termasuk benih, genetik & kesehatan

– Meminta terlaksananya ekspor barang mereka dan pembebasan pajak bea masuk (akan terlaksana di Free Trade Zone-di Indonesia: Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia-Batam, Bintan, Karimun)

Page 19: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Free Trade Agreement

Penyebaran FTA di Asia Pasifik muncul sejak 1990anTerbagi 3 wilayah: – Asia Timur: 10 negara ASEAN, Timor Timur, Japan, Korea Utara

& Selatan, Hong Kong SAR, Mongolia, Taiwan– Oceania: Australia, NZ, Pacific Island Countries, Papua New

Guinea– Pacific America: AS, Kanada, Mexico, Central Americas, Colum

bia, Equador, Peru & ChileData 2005 penyebaran FTA: 153 penandatanganan intra regional, inter-regional/trans-regional. Total dg tahun sebelumnya: 403 persetujuan FTA.Hal2 yang berhubungan dengan FTA sesuai dengan Pasal XXIV WTO, tidak termasuk “perjanjian preferensial” klausa WTO untuk negara berkembang atau “perjanjian pelayanan” Pasal V WTO

Page 20: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Gejala FTA di ASEANVIENTIANE Action Programme 2004-2010:

Pertumbuhan ekonomi ASEAN dalam dua puluh tahun terakhir lebih banyak dikendalikan oleh FDI dan eskporSementara ekspor akhir-akhir ini sudah mulai stabil dan sejak adanya krisis ekonomi dan keuangan tahun 1997-98 FDI mengalami penurunanBerbagai upaya internal untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi ASEAN dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan belum tentu cukup untuk menarik volume investasi seperti yang diharapkan.Berbagai langkah untuk memperkuat hubungan ekonomi dn perdagangan eksternal dilakukan dengan melakukan Dialogue Partners melalui penyelenggaraan Free Trade Area (FTAs) dan Closer Economic Partnerships (CEPs)Strategi kerjasama ekonomi eksternal ASEAN melibatkan penguatan hubungan (linkages) dan mempromosikan persetujuan koheren dengan partner perdagangan besar seperti Cina, Jepang, Korea, AS, australia, New Zealand, UE dan negara-negara yang ekoninya mulai maju seperti India. Promosi ini mungkin akan meliputi peningkatan koordinasi mengenai persetujuan ekonomi ekstra ASEAN dan tarif MFN

Page 21: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

FTA ASEAN & Indonesia

Yang perlu dicermati antara lain adalah– Tarif yang dicantumkan dengan tarif riilnya.– Ancaman halus mengenai kepentingan

perdagangan & investasi negara lain pada Indonesia

– ASEAN sudah siap dengan liberalisasi tarif, sementara Indonesia belum & masih dalam tingkat tarif industrial rendah & net importer of service sectors

ASEAN-China: Rakyat Indonesia tidak banyak tahu mengenai bentuk/isi FTA ini

ASEAN-UEFTA: Masih dalam penjajagan

Page 22: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

FTA di ASEAN & INDONESIAIndonesia-AS: – masih dalam penjajagan dalam TIFA (Trade and Investment

Fascilitation Agreement), antara lain bidang bea cukai dan standar SPS (sanitary and phyto sanitary), terutama ekspor pertanian dan perikanan seperti udang.

– “Dalam kerjasama bea cukai kita sudah menandatangani MoU tentang 'illegal logging' akhir tahun lalu. Kita mau lihat 'follow up'-nya seperti apa," Menperdag Mari E Pangestu.

– Isu lainnya yang akan dibahas antara lain mengenai perundingan WTO, APEC, FTAB ASEAN-AS, serta masalah perdagangan bilateral seperti pemanfaatan GSP (Generalizad System of Preference/fasilitas Bea Masuk rendah untuk negara berkembang).

– Selain itu, ada juga program pembangunan kapasitas terkait dengan kerjasama meraih tujuan pembangunan millennium (MDG).

Indonesia-Australia: masih dalam Free Trade Feasibility Study

Page 23: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

FTA di Indonesia

Indonesia-Japan Partnership Agreement:– Pre FTA– Japan mendapatkan hampir seluruh diktenya, yakni mengenai:

pengamanan pengangkutan gas, kemudahan perdagangan, anti-dumping (pasal VI GATT ’94 & Annex 1A Perjanijian WTO), liberalisasi barang & jasa, “sistem harmonisasi”, perlindungan investasi, informasi rahasia, tak ada subsidi ekspor pertanian (AoA Annex 1), penilaian pajak, pengukuran non tariff, dll.

– Indonesia cukup puas dengan ekspor perawat & mematuhi prasyarat liberalisasi Jepang tanpa kejelasan mengenai IPRnya di Indonesia (ingat paten tempe dan Shiseido), ataupun kejelasan capacity building & TA yang tak mendapat sanksi jika tak dilakukan. Sementara Indonesia mendapatkan sanksi jika menyalahi IJEPA.

– Total impor dari Jepang US$7,37 milyar, total ekspor US$24 milyar (terutama dari gas. Indonesia sesungguhnya tidak menerima dana ekspor sebesar itu karena harga itu ditutup oleh utang dan ongkos pembangunan infrastrukur gas yang jauh lebih besar dari nilai di atas)

Page 24: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

ASEAN-Indonesia

Dari prinsip-prinsip ASEAN Charter & ASEAN Vision 2020, terlihat maksud ideal ASEAN: mempertahankan prinsip-prinsip damai, kebebasan dan netralitasMasalah ham, ekonomi dan keamanan menjadi masalah utama yang diperhatikanBerbagai pertemuan dan komitmen dibentuk dan dilakukan, antara lain dengan ASEAN Charter, ASEAN Community, dll. Namun kegiatan di atas adalah kegiatan kenegaraan, sementara persoalan ASEAN rakyat tidak sekedar kebutuhan ekonomi, a.l. masalah riel HAM, utang negara, dominasi institusi keuangan internasional, peran Singapore dibantu oleh negara-negara maju Utara terutama Amerika Serikat dan Inggris yang berlebihan terhadap Indonesia, dsb. maka berbagai agenda pertemuan itu tidak menampakkan hasil yang berarti.

Page 25: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007
Page 26: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Masalah bagi Indonesia– Mengalir derasnya dana-dana investasi terutama dalam bentuk portofolio

menyebabkan aliran dana ini tak terkontrol dan rentan pada krisis– Terjadinya deindustrialisasi dan meluasnya barang-barang impor dengan harga

murah oleh jaminan bea masuk pemerintah yang murah sementara pemerintah tidak mempunyai strategi perekonomian yang jelas kecuali “menyediakan” berbagai pungutan, menyebabkan barang produksi Indonesia tak mampu bersaing dan menurun drastis

– Masih kuatnya penyelundupan atau perdagangan gelap, barang2 impor/ekspor yang tak tercatat

– Diamnya aparat keamanan Indonesia, terutama, TNI AL/AU, pelabuhan dan Polri pada perdagangan ilegal (bukan oleh kurangnya peralatan keamanan, tetapi diduga adalah karena adanya penyalahgunaan tugas/korupsi)

– Pengadaan FTZ yang tak diiringi dengan kesiapan strategi ekonomi pemerintah dalam masalah-masalah perdagangan bebas, persiapan aparat/tenaga kerja dan kepabeanannya.

Page 27: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Outflow of FDI, FPI & Others Outflow of FDI, FPI & Others Outflow FDI In 1999 approx. US$ 3 billion was transferred to other

countries as repatriation of the MNCs . This transfer hits new investments. In the past it was evenly US$ 5-6 billion sent out the foreign banks.

Outflow FPI (Portfolio)

In 2000 almost US$ 2 billion was transferred from Indonesia’s stock market to other countries more than total of new investments. In crisis this transfer was US$9 billion/year.

Other private investments

In 2000 US$ 7 billion was sent out as money transferred to other countries besides their debts/loans. In crisis these loans reached as much as US$ 23 billion/year.

Sources : : Factsheet Down to Earth on International Financial Institutions [1] Koalisi Anti Utang (KAU), Januari 2000, Statement to the CGI, KAU: Jakarta, Winters, J.,Juli 2000, Criminal Debt in the Indonesian Context, INFID Seminar on Foreign Debt, Jakarta, World Bank, April 2000, Public spending in a time of change, World Bank: Jakarta, World Bank, June 2000, Managing Government Debt and its Risks, World Bank: Jakarta, http://dte.gn.apc.org/AIF10.htm

Page 28: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Source: The Central Bureau of Statistics 2007

Tendensi Deindustrialisasi

5.3

6.2

4.6

4.1

0

1

2

3

4

5

6

7

2003 2004 2005 2006 (Q1-Q3)

manufacuring sector growth, YoY, %

Page 29: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Ketergantungan tinggi pada barang Ketergantungan tinggi pada barang imporimpor

32

40

43

56

0

10

20

30

40

50

60

Textiles Leather Garment Footwear

Source: The Central Bureau of Statistics 2007

Page 30: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

[1]

Data di atas memperlihatkan bahwa::• Aliram dana asing langsung yang begitu besar dan diiringi dengan korupsi, capital flight dan lemahnya kontrol keuangan pemerintah menyebabkan rentan krisis.

• Dengan kurs Rp. 9000/ US$1, nilai investasi sebesar 1.480,34 trilyun rupiah atau sekitar 70% total investasi yang

disetujui pemerintah. Sementara investasi domestik 30 % dari total investasi.

• Data BKPM yangmemperlihatkan betapa investasi asing memainkan peran dominan. Sejak 1 Januari-31 Des , 2005 semua investasi mencapai Rp 115,3 trilyun. Rp 30,66 trilyun investasi DN. (Sumber: BKPM 2005)[1]

Page 31: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

49% under PPP US$2/day

16,7% Below National Poverty Line (US$1.55/day)

7.4% Below PPP US$1/day

POPULATION

LOG SPENDING/CAPITA

Page 32: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

No.Type of Activity

 2001

 2002

 2003

 2004

 2005

 

1 Population 15 + 144 033 873 148 729 934 151 406 298 153 923 648 155 549 736

2 Labor Force 98 812 448 100.779 270 102 630 802 103 973 387 105 802 372

Labor Force Participation Rate (68.6) (67.76) (67.79) (67.55) (68.02)

Working 90 807 417 91 647 166 92 810 791 93 722 036 94 948 118

Looking for Work 8 005 031 *) 9 132 104 9 820 011 10 251 351 10 854 254

Unemployment Rate (8.1) (9.06) (9 57) (9.86) (10.26)

3 Not in Labor Force 45 221 425 47 950 664 48 775 496 49 950 261 49 747 364

Schooling 10 899 236 11 238 799 11 481 777 11 577 230 12 919 459

House Keeping 26 461 653 28 724 098 29 790 420 30 877 274 29 245 039

Others 7 860 536 7 987 767 7 503 299 7 495 757 7 582 866

Population and Type of Activity *

Source: National Labour Force Survey 2001, 2002, 2003, 2004, and 2005

Page 33: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Data menunjukkan mayoritas pekerja di sekotr informal.

Chart I: 103,973,387 (2004) to 105,802,372 (2005) workers, sampai February 2005 total pekerja informal 60,6 juta org 63.9 % dr semua pekerja, meningkat 63.2 % dr 2004.

Chart II: 22,7 juta bisnis 50% didominasi oleh Restaurant & Hotel (13,4 juta perusahaan perorangan/grup) and 52 % sektor non permanen atau 6,9 juta.

Page 34: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Huge & Aggressive Investments help?Huge & Aggressive Investments help?

Differences on working conditions/gender:– Gender differences on salary/month (2006):

• <$20 (farmer): male-1,439,000, female-2,187,000• <$79 (clerk: construction, shops/company, NGO, school, hospital,

manufacture): male-5,077,000, female-1,515,000• $200+: male-1,305,000, female-279,000

– Average minimum salary/month in province:• $44.77 (provincial minimum wage)• $54,26 (decent living needs)

– Average foreign workers/month in Jakarta: (director<$100,000; manager <$25,000, technician <$15,000)-50.900 workers (Japan 3400, Australia/US 1600)

Page 35: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Kondisi Ekonomi : Rentan pada KemiskinanKondisi Ekonomi : Rentan pada Kemiskinan – Pengangguran 10.3% (2005). Kemiskinan 16,58% (2007)

– Pengeluaran per kapita/bulan Rp266,751, makanan Rp143,672=53,86%.

– Ketergantuangan per orang pada minyak bumi= Rp103,646/bulan artinya pengeluarannya adalah 39% dari pengeluaran per kapita.

– Konsumsi kesehatan dan pendidikan hanya 100%-39%+53,86%= 8%. – 63.9% or 60,6juta bekerja di sektor informal. 22,7juta buruh

perusahaan, 50an% hotel, restoran, dll.51%=6,9 juta di sektor tdk permanen.

– 42% rata-rata di bawah garis kemiskinan AS$1-2/hari tahun 2005. 38% dari keluarga miskin yg dinyatakan tidakmiskin 2003.

– Tak ada jaminan sosial dari pemerintah menyebabkan tingkat kesulitan hidup sangat tinggi pada rakyat (Di Jawa Barat terbukti Askeskin tak turun ke tangan rakyat).

Page 36: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Kemiskinan sangat tinggi dan rentanKemiskinan sangat tinggi dan rentan

23.4

19.1 18.4 18.216.0

17.816.717.4

0

5

10

15

20

25

30

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Poverty rate, %

2007:16,58

Source: The Central Bureau of Statistics 2007

Page 37: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

One of Indonesian Islands Occupied by Investors Mining Exploration & Timber Logging in West Nusa Tenggara (77%)

Mineral concession

Points of MiningForest & Conservation Areas

NOTES

Forest Concesion

Page 38: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Tantangan

Kiprah agresif WTO & FTA sangat cepat dan seringkali rahasia. Ini harus dijawab oleh Indonesia antara lain dengan:– Meminta ketegasan pemerintah mengenai masa depan pertanian Indonesia,

antara lain dalam:• Keterbukaan kebijakan pemerintah. Informasi & kesempatan dalam

keikutsertaan menyusun strategi harus dibuka lebar kepada petani secara keseluruhan dan publik, tidak hanya terbatas kaum akademis dan asosiasi/profesional petani elit

• Masalah tanah dan “profesi” petani• Perlindungan pemerintah pada petani, produksi, pemasaran & harga• Strategi & anggaran pemerintah pada peningkatan produktifitas

pertanian, intensifikasi & ekstensifikasi pertanian• Ekspor hasil pertanian• Perbaikan distribusi & keagenan• Penguatan asosiasi petani & produk pertanian• Pembentukan koperasi yang profesional, tidak korup dan tidak politis• Kurangnya peran perusahaan besar dan perbankan dalam menciptakan

iklim kondusif yang membantu meningkatkan ekonomi petani dan pertanian

• Mengikutsertakan media dalam hal publikasi dan mediasi

Page 39: Ponny Igj Putaran Doha Dan Fta Jakarta 11 Des 2007

Tantangan

Rakyat Indonesia segera harus meningkatkan pengetahuan, kewaspadaan/monitoring dan posisi kritis di segala aspek. Upaya dapat dilakukan antara lain dengan membentuk FTA Watch (seperti di Thailand), dsb.

Indonesia harus mampu menghapus kesan sebagai negara korup dan negara perompak. Hendaknya TNI AL bertanggungjawab pada keamanan laut dengan kekuatan armada yang ada terlebih dahulu yang dilakukan tidak dengan menciptakan konflik, menjalin kemitraan “strategis” dengan perusahaan besar dan penyelundup, tidak dengan mengancam atau menipu pemerintah di Jakarta dengan melaporkan seolah-olah peralatan tidak layak lalu tidak mampu mengamankan laut.