POLITIK LUAR NEGERIPOLITIK LUAR NEGERI

A. KAIDAH-KAIDAH POLITIK LUARA. KAIDAH-KAIDAH POLITIK LUAR

NEGERINEGERI BEBAS - AKTIF DILANDASI OLEH BEBAS - AKTIF DILANDASI OLEH

ALINEA KEEMPAT PEMBUKAAN UUD ALINEA KEEMPAT PEMBUKAAN UUD 4545

“ “ INDONESIA TURUT SERTA DALAM INDONESIA TURUT SERTA DALAM

MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA

YANG BERDASARKAN YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, KEMERDEKAAN,

PERDAMAIAN ABADI, DAN KEADILAN PERDAMAIAN ABADI, DAN KEADILAN

SOSIAL “SOSIAL “

ANTI KOLONIALISME DILANDASI OLEH ANTI KOLONIALISME DILANDASI OLEH PEMBUKAAN UUD 45 ALIEA PERTAMA “ PEMBUKAAN UUD 45 ALIEA PERTAMA “ …… …… PENJAJAHAN HARUS DIHAPUSKAN DI PENJAJAHAN HARUS DIHAPUSKAN DI MUKA MUKA BUMI KARENA TIDAK SESUAI DENGAN BUMI KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PERI PERI KEMANUSIAAN DAN PERI KEADILAN….” KEMANUSIAAN DAN PERI KEADILAN….” ORIENTASI PADA KEPENTINGAN NASIONALORIENTASI PADA KEPENTINGAN NASIONAL

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI SEMATA-MATA DITUJUKAN UNTUK SEMATA-MATA DITUJUKAN UNTUK PENCAPAIAN KEPENTINGAN BANGSAPENCAPAIAN KEPENTINGAN BANGSA

DEMOKRATISDEMOKRATIS

SEGALA KEPUTUSAN OLEH PEMERINTAH SEGALA KEPUTUSAN OLEH PEMERINTAH RI HARUS MENDAPATKAN PERSETUJUAN RI HARUS MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI DPRDARI DPR

B. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN B. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN ( ORDE LAMA )( ORDE LAMA )

1. PILAR-PILAR POLITIK LUAR NEGERI 1. PILAR-PILAR POLITIK LUAR NEGERI UNDANG-UNDANG DASAR 1945UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MANIFESTO POLITIK RI YANG MANIFESTO POLITIK RI YANG

DIJADIKAN GBHNDIJADIKAN GBHN PEDOMAN PELAKSANAAN PEDOMAN PELAKSANAAN

MANIFESTO POLITIK RI YANG MANIFESTO POLITIK RI YANG BERASAL DARI AMANAT PRESIDEN BERASAL DARI AMANAT PRESIDEN 17 AGUSTUS 1960 DIKENAL DENGAN 17 AGUSTUS 1960 DIKENAL DENGAN NAMA JALANNYA REVOLUSI KITANAMA JALANNYA REVOLUSI KITA

GARIS-GARIS BESAR POLITIK LUAR GARIS-GARIS BESAR POLITIK LUAR NEGRI RI YANG BERASAL DARI PIDATO NEGRI RI YANG BERASAL DARI PIDATO PRESIDEN PRESIDEN SOEKARNO DI DEPAN SU PBB 30SOEKARNO DI DEPAN SU PBB 30SEPTEMBER 1960 BERJUDUL “ TO BUILD SEPTEMBER 1960 BERJUDUL “ TO BUILD THE WORLD A NEW “ THE WORLD A NEW “

C.POLITIK LUAR NEGERI MASA ORDE C.POLITIK LUAR NEGERI MASA ORDE LAMALAMA

MENURUT PRESIDEN SOEKARNO MENURUT PRESIDEN SOEKARNO

DUNIATERBAGI DALAM DUA BLOK DUNIATERBAGI DALAM DUA BLOK BESAR YAKNI :BESAR YAKNI :

1. OLDEFOS ( OLD ESTABLISHED 1. OLDEFOS ( OLD ESTABLISHED EMERGING FORCES )EMERGING FORCES )

“ “ KELOMPOK NEGARA-NEGARA KELOMPOK NEGARA-NEGARA IMPERIALIS “IMPERIALIS “2.NEFOS( NEW EMERGING FORCES ) “ 2.NEFOS( NEW EMERGING FORCES ) “

KELOMPOK NEGARA-NEGARA ANTI KELOMPOK NEGARA-NEGARA ANTI KOLONIALIISME “KOLONIALIISME “

DEWAN PERTIMBANGAN AGUNGDEWAN PERTIMBANGAN AGUNG

KEPUTUSAN NO.2/KPTS/SD/61 KEPUTUSAN NO.2/KPTS/SD/61 TANGGAL 19 JANUARI 1961 TANGGAL 19 JANUARI 1961 MENYATAKAN BAHWA GARIS-GARIS MENYATAKAN BAHWA GARIS-GARIS DASAR POLITIK LUAR NEGERI DASAR POLITIK LUAR NEGERI BERDASAR PADA UUD 45, DENGAN BERDASAR PADA UUD 45, DENGAN SIFAT BEBAS AKTIF, MENEKANKAN SIFAT BEBAS AKTIF, MENEKANKAN PADA SIFAT ANTI KOLONIALISME DAN PADA SIFAT ANTI KOLONIALISME DAN ANTI IMPERIALISME.ANTI IMPERIALISME.

POLITIK KONFRONTASI DENGAN POLITIK KONFRONTASI DENGAN MALAYSIA, SINGAPURA, DAN INGGRIS. MALAYSIA, SINGAPURA, DAN INGGRIS. POLITIK LUAR NEGERI TIDAK MURNI POLITIK LUAR NEGERI TIDAK MURNI BEBAS AKTIF LAGIBEBAS AKTIF LAGI

TERBENTUKLAH POROS JAKARTA – TERBENTUKLAH POROS JAKARTA – PNOMPENH-PEKING-HANOI-PNOMPENH-PEKING-HANOI-PYONGYANGPYONGYANG

INDONESIA KELUAR DARI PBBINDONESIA KELUAR DARI PBB

2. POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA 2. POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA ORDE BARU “ KEMBALI PADA PRINSIP ORDE BARU “ KEMBALI PADA PRINSIP POLITIK BEBAS-AKTIF “POLITIK BEBAS-AKTIF “

NORMALISASI HUBUNGAN NORMALISASI HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN MALAYSIA DAN DIPLOMATIK DENGAN MALAYSIA DAN SINGAPURA 11 AGUSTUS 1966SINGAPURA 11 AGUSTUS 1966

MASUKNYA KEMBALI INDONESIA MASUKNYA KEMBALI INDONESIA DALAMDALAM KEANGGOTAAN PBB 28 SEPTEMBER KEANGGOTAAN PBB 28 SEPTEMBER 19661966 KONFERENSI ASIA-AFRIKAKONFERENSI ASIA-AFRIKAA.A. LATAR BELAKANG LAHIRNYA KAALATAR BELAKANG LAHIRNYA KAA “ “ TERJADINYA IKLIM PERANG TERJADINYA IKLIM PERANG DINGIN “DINGIN “B.B. KRONOLOGI TERBENTUKNYA KAAKRONOLOGI TERBENTUKNYA KAA1.1. KONFERENSI COLOMBOKONFERENSI COLOMBO PESERTANYA LIMA NEGARA SEPERTIPESERTANYA LIMA NEGARA SEPERTI INDIA,PAKISTAN,SRILANGKA,INDONESIA, INDIA,PAKISTAN,SRILANGKA,INDONESIA,

DAN BURMADAN BURMA

“ “ KEPUTUSAN DARI KONFERENSI KEPUTUSAN DARI KONFERENSI COLOMBOCOLOMBO MENGADAKAN KAA DI INDONESIA MENGADAKAN KAA DI INDONESIA DILAKSANAKAN KONFERENSI BOGOR “ DILAKSANAKAN KONFERENSI BOGOR “2. KONFERENSI BOGOR / PANCA NEGARA 2. KONFERENSI BOGOR / PANCA NEGARA

( INDIA,PAKISTAN,SRILANGKA,INDONES( INDIA,PAKISTAN,SRILANGKA,INDONESIA, DAN BURMA ) DENGAN KEPUTUSAN:IA, DAN BURMA ) DENGAN KEPUTUSAN:

• KAA DILAKSANAKAN DI KOTA BANDUNGKAA DILAKSANAKAN DI KOTA BANDUNG

• MENETAPKAN 25 NEGARA PESERTA KAAMENETAPKAN 25 NEGARA PESERTA KAA

• MENETAPKAN 5 NEGARA SEBAGAI MENETAPKAN 5 NEGARA SEBAGAI SPONSOR KAASPONSOR KAA

• MENDUKUNG BERGABUBGNYA IRIAN MENDUKUNG BERGABUBGNYA IRIAN BARAT PADA RIBARAT PADA RI

3. KAA ( KONFERENSI ASIA AFRIKA )3. KAA ( KONFERENSI ASIA AFRIKA ) PIDATO SOEKARNO DALAM PIDATO SOEKARNO DALAM PEMBUKAAN PEMBUKAAN ANTI IMPERIALISME ANTI IMPERIALISME KEPUTUSAN PENTING KAA DISEBUT KEPUTUSAN PENTING KAA DISEBUT

DASASILA BANDUNG ISINYA :DASASILA BANDUNG ISINYA :

1.1. HORMATI HAK-HAK DASAR MANUSIA HORMATI HAK-HAK DASAR MANUSIA TERMUAT DALAM PIAGAM PBBTERMUAT DALAM PIAGAM PBB

2.2. HORMATI KEDAULATAN DAN INTEGRASI HORMATI KEDAULATAN DAN INTEGRASI TERITORIAL SEMUA BANGSATERITORIAL SEMUA BANGSA

3.3. MENGAKUI PERSAMAAN SEMUA SUKU MENGAKUI PERSAMAAN SEMUA SUKU BANGSA DAN PERSAMAAN RAS BANGSA DAN PERSAMAAN RAS

4.4. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI/ CAMPUR TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI/ CAMPUR TANGAN URUSAN NEGARA LAINTANGAN URUSAN NEGARA LAIN

5.MENGHORMATI HAK-HAK SEMUA 5.MENGHORMATI HAK-HAK SEMUA BANGSABANGSA UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI SENDIRI SENDIRI ATAU KOLEKTIF SESUAI DENGAN ATAU KOLEKTIF SESUAI DENGAN PIAGAM PIAGAM PBB PBB7.TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN 7.TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN ANCAMAN /AGRESI ATAUPUN ANCAMAN /AGRESI ATAUPUN PENGGUNAAN KEKERASAN TERHADAP PENGGUNAAN KEKERASAN TERHADAP INTEGRITAS TERITORIAL ATAU INTEGRITAS TERITORIAL ATAU KEMERDEKAAN POLITIK SUATU NEGARAKEMERDEKAAN POLITIK SUATU NEGARA

8.MENYELEASIKAN SEGALA 8.MENYELEASIKAN SEGALA PERSELISIHAN DENGAN JALAN DAMAI PERSELISIHAN DENGAN JALAN DAMAI SESUAI DENGAN PIAGAM JAKARTASESUAI DENGAN PIAGAM JAKARTA

9. MEMAJUKAN KEPENTINGAN BERSAMA 9. MEMAJUKAN KEPENTINGAN BERSAMA

DAN KERJA SAMA DAN KERJA SAMA10.MENGHORMATI HUKUM DAN 10.MENGHORMATI HUKUM DAN

KEWAJIBAN – KEWAJIBAN KEWAJIBAN – KEWAJIBAN TERNASIONAL.TERNASIONAL.

SEKIAN DAN TERIMAKASIHSEKIAN DAN TERIMAKASIH