POLITEKNIK KESEHATAN

12
POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO TAHUN LANDASAN TEORI A. Definisi Mastitis Dalam Masa Nifas Dapat Terjadi Infeksi Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi juga mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 2005 : 0!"# Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi !$% minggu setelah m sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer, 200! : %2&"# Pada kasus ma biasanya tidak segera ditangani, jika mastitis tidak segera ditangani menyebabkan abses payud yang biasa pecah kepermukaan kulit dan akan menimbulkan borok yang besar# Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara membesar, keras, nyeri, k murah dan membisul (abses" dan yang pada akhirnya pecah menjadi borok disertai de keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil# 'ika su ditemukan tanda$tanda seperti ini maka pemberian )* pada bayi jangan dihentikan, tetapi sese mungkin diberikan# B. Penyebab !# +ayi tidak mau menyusu sehingga )* tidak diberikan secara adekuat yang akan menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani# 2# ecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk menyebabk infeksi mastitis %# Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu &# +endungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis (Pelayanan -esehatan Maternal .an /eonatal, 200!" . Tanda dan !ejala !# Payudara bengkak, terlihat membesar 2# eraba keras dan benjol$benjol %# /yeri pada payudara &# Merasa lesu 5# )uhu badan meningkat, suhu lebih dari %1 o ( suhan Persalinan /ormal, 200 : !0&" D. Pen"e#a$an !# Perawatan puting susu atau perawatan payudara 2# )usukan bayi setiap saat tanpa jadwal %# Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan yang sudah kering &# eknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara#

description

poltekes

Transcript of POLITEKNIK KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATANDEPARTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANGPROGRAM STUDI KEBIDANAN METROTAHUN LANDASAN TEORI

A.Definisi Mastitis Dalam Masa Nifas Dapat Terjadi InfeksiMastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 2005 : 701).Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1-3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer, 2001 : 324). Pada kasus mastitis ini biasanya tidak segera ditangani, jika mastitis tidak segera ditangani menyebabkan abses payudara yang biasa pecah kepermukaan kulit dan akan menimbulkan borok yang besar.Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara membesar, keras, nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil. Jika sudah ditemukan tanda-tanda seperti ini maka pemberian ASI pada bayi jangan dihentikan, tetapi sesering mungkin diberikan.

B.Penyebab1.Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang akan menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani.2.Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk menyebabkan infeksi mastitis3.Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu4.Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis(Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2001)

C.Tanda dan Gejala1.Payudara bengkak, terlihat membesar2.Teraba keras dan benjol-benjol3.Nyeri pada payudara4.Merasa lesu5.Suhu badan meningkat, suhu lebih dari 38oC(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 104)

D.Pencegahan1.Perawatan puting susu atau perawatan payudara2.Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal3.Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering4.Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.

E.Cara Melakukan Post Natal Breast Care1.Siapkan alata.Minyak atau baby oilb.Waslap 2 buahc.Air hangatd.Baskom2.Cuci tangan3.Melakukan pengurutan pada payudara ibu masing-masing 30 x selama 5 menitCara :a.Pengurutan payudara (melingkar)Kedua telapak tangan dari tempatkan diantara kedua payudara ke arah atas. Samping ke bawah dan melintang, sehingga tangan menyangga payudarab.Pengurutan payudar (pangkal payudara)1)Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling di rapatkan2)Sisi kelingkin tangan kanan mengurut payudara kiri dan pangkal payudara, demikian payudara kanan.3)Pengurutan payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air hangat selama 5 menit.4)Cuci tangan

F.Posisi Menyusui Yang BenarPosisi bayi saat menyusui sangat menentukan kebersihan pemberian ASI dan mencegah lecet punting susu, pastikan ibu memeluk bayinya dengan benar berikan bantuan dan dukungan jika ibu memerlukannya. Terutama jika ibu pertama kali menyusui atau ibu berusia sangat muda.Posisi menyusui yang benar :1.Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus) muka bayi menghadap ke payudara ibu. Hidung bayi didepan putting susu ibu, posisi bayi harus sedemikian rupa sehingga perut bayi ketubuh ibunya.2.Ibu mendekatkan bayi ketuban ibunya (maka bayi kepayudara ibu) dan mengamati bayi siap menyusu, membuka mulut, bergerak mencari dan menoleh3.Ibu menyentuhkan putting susu kebibir bayi, menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu ibu sehingga bibir bayi dapat menangkap putting susu sendiriTanda-tanda posis bayi menyusu dengan baik :1.Dagu menyentuh payudara ibu2.Mulut terbuka lebar3.Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu4.Mulut bayi mencakup sebanyak mungki areola (tidak hanya putting saja). Lingkar areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah.5.Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah6.Bibir bawah bayi melengkung keluar7.bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai berhenti sesaat.(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 101)

G.Pengobatan1.Segera setelah mastitis ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal2.Karena penyebab utama adalahsthaphylo coccus aureus, maka dapatdiberikan antibiotika jenis penicillin3.Kompres dingin4.Berikan kloksalisin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hariBerikan paracetamol 500 mg 3 x sehari5.Sangga payudara6.Lakukan perawatan payudara post natal breast care

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN MASTITISTERHADAP Ny. E DI RB ERVINA METRO TIMURTAHUN 2007

I.PENGUMPULAN DATA DASAR (tanggal 28 Oktober 2007)A.Anamnesa1.BiodataNama:Ny. EliNama suami:Tn. ChandraUmur:23 tahunumur:25 tahunPendidikan:SMAPendidikan:SMASuku:JawaSuku:JawaAgama:IslamAgama:IslamPekerjaan:IRTPekerjaan:WiraswastaAlamat:Jl. Palapa No. 5Alamat:Jl. Palapa No. 521 A Metro Timur21 A Metro Timur

2.Keluhan utamaIbu post partum 3 tiga hari yang lalu tanggal 25 Oktober 2007 mengeluh badannya panas, payudara terasa sakit jika di sentuh, bengkak, mengeluarkan ASI sedikit.

3.Riwayat persalinana. Status GPA:G1P0A0b. Usia kehamilan saat bersalin: 38 mingguc. ANC: 5 x di BPSd. Tempat persalinan: BPS ERVINA METROe. Ditolong oleh: Bidan Ervianaf. Keadaan ibu dan bayi: Baikg. cara persalinan: spontan, pervaginami. Anak lahir tanggal: 25 Oktober 2007Jenis kelamin: PerempuanBB/PB: 3200 gr/49cmj. PlasenataLahir spontan pukul: 10.25 WIBKeadaan plasenta: LengkapJumlah perdarahanKala I:50 cc blood slymKala II: 150 ccKala III: 150 ccKala IV:150 cc500 ccJumlah persalinanKala I: 11 jamKala II: 30 menitKala III: 20 menitKala IV:2 jam13 jam 50 menit4.Pola istirahat dan nutrisia.Istirahat1) Sebelum melahirkan:Ibu mengatakan tidur 8-9 jam sehariIbu mengatakan tidur siang 1 jam2) Sesudah melahirkan:Ibu mengatakan tidur+6-8 jam sehariIbu mengatakan tidur siang 2 jamb.Nutrisi1) Sebelum melahirkan:Ibu makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, sayur, dengan porsi sedang, ibu minum 6-8 gelas / hari2) Sesudah melahirkan:Ibu makan 2 x sehari dengan nasi, lauk, sayur, dengan porsi sedang, ibu minum 6-8 gelas / hari

c.Data psikologis1)Sebelum melahirkan:a)Ibu merasa takut akan mengahadapi persalinan; apakah persalinannya berjalan lancarb)Ibu merasa takut tidak bisa merawat anaknyac)Ibu merasa takut apakah yang akan terjadi pada anaknya setelah keluar dari perutnyad)Bertanya-tanya dalam hati apakah jenis kelamin anaknya2)Sesudah melahirkana)Ibu merasa lega karena persalinan berjalan dengan lancarb)Ibu merasa cemas dengan keadaan saat inic)Ibu merasa kebutuhan ASI anaknya tidak terpenuhid)Ibu merasa kebutuhan gizi anaknya belum terpenuhi5.Pemeriksaana)Pemeriksaan umumKeadaan umum: BaikTD: 130/80 mmHgPols: 80 x/menitRR: 20 x/menitTemp: 38,20Cb)Pemeriksaan fisik1)Kepala:rambut hitam, kotor, tidak rontok, ada ketombe2)Muka:tidak ada oedema, conjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik3)Gigi dan mulut:gigi basah, tidak ada caries, mulut bersih, lidah bersih,simetris4)Telinga:simetris, bersihm tidak ada caries, mulut bersih, lidah bersih5)Hidung:tidak ada pembesaran dihidung atau polip6)Leher:tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid7)Payudara:mamae membesar, jika ditekan nyeri, kerasa memerah, putting menonjol, pengeluaran ASI sedikit8)Abdomen:tidak terdapat luka operasi, tidak ada pembesaran yang abdomalTFU pertengahan antara simpisis dan pusat kontraksi uterus baik9)Genetalia:tidak ada oedema dan varises, pengeluran pervaginam lochea rubra, tidak ada luka bekas jahitan, pada anus tidak terdapat hemoroid.10)EkstremitasAtas:fungsi penggerakan baik, simetris kiri dan kanan, jari-jari tangan lengkapBawah:fungsi pergerakan baik, simetris kiri dan kanan tidak ada oedema, tidak ada varises

I.INTERPRESTASI DATA DASAR1.DiagnosaIbu postpartum hari ke 3 dengan mastitisDasar :a.Payudara membengkak nyeri teraba ada bejol-bejolb.Suhu tubuh meningkat 38,2oCc.ASI keluar sedikit

2.Masalaha.Gangguan pemenuhan ASIDasar :1)ASI keluar sedikit2)Payudara jika di susukan terasa nyeri

b.CemasDasar :1)Payudara ibu bengkak ibu takut terjadi kelainan2)Ibu mengeluh payudaranya nyeri apalagi saat disusukan3)Ibu khawatir dengan keadaannya saat ini4)Ibu merasa kawatir jika anaknya kurang gizi karena ASI yang diberikan tidak adekuat

c.Gangguan aktivitasDasar :1)Ibu harus di bantu suami saat menyusukan anaknya2)Ibu harus di bantu suami saat mandi3)Ibu belum bisa menggendong bayinya sendiri karena merasa payudara nyeri saat ibu mengangkat bayi

3.Kebutuhana.Penyuluhan tentang postnatal breastcareDasar :1)ASI hanya keluar sedikit-sedikit2)Payudara bengkak3)Ibu postpartum hari ke-54)Ibu kurang mengerti tentang perawatan payudara

b.Konseling tentang teknik1)Ibu belum tahu cara menyusui yang benar2)Ibu baru pertama kali menyusui

II.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALJika mastitis tidak ditangani akan terjadi abses pada payudara

III.KEBUTUHAN TERHADAP INTERVENSI DAN KOLABORASI SEGERAUntuk sementara ini belum memungkinkan tanda-tanda bahaya jika ditemukan tanda-tanda bahaya lakukan rujukan

IV.PERENCANAAN MANAJEMENT1.Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat inia.Jelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri serta merah meradangb.Ajarkan pada ibu cara mencegah terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan cara menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu harus menggunakan BH yang menyangga2.Jelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :a.Messase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum menyusuib.Basahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusuic.Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusuid.Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudarae.Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan

3.Jelaskan pada ibu cara perawatan payudara selama menyusuia.Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara selama menyusuib.Ajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara selama menyusuic.Observasi ibu saat melakukan perawatan payudara4.Jelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benara.Jelaskan pada ibu pentingnya cara menyusui yang benarb.Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benarc.Observasi ibu cara menyusui5.Beri antipiretik dan vitamin untuk mengurangi nyeriBeri kloklasilin 500 mg dan beri paracetamol 500 mg

V.IMPLEMENTASI1.Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat inia.Menjelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri serta merah meradangb.Mengajarkan pada ibu cara mencegah terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan cara menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu harus menggunakan BH yang menyangga2.Menjelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :a.Memessase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum menyusuib.Membasahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusuic.Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusuid.Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudarae.Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan3.Jelaskan pada ibu cara perawatan payudara selama menyusuia.Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara selama menyusuib.Mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara selama menyusuic.Mengobservasi ibu saat melakukan perawatan payudara4.Menjelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benara.Menjelaskan pada ibu pentingnya cara menyusui yang benarb.Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benarc.Mengobservasi ibu cara menyusui5.Memberikan obat-obatan antipiretik untuk menghilangkan rasa nyeria. Memberikan obat klokasilin 500 mg 6 jam selama 10 harib. Memberi paracetamol 500 mg setiap 3 x sehari

VI.EVALUASI1.Ibu mengerti keadaanya saat ini2.Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan3.Ibu berjanji akan melakukan atau menjelaskan semua anjuran yang diberikan oleh bidan4.Ibu bisa melakukan perawatan payudara selama menyusui5.Ibu bisa melakukan teknik menyusui yang benar6.Ibu berjanji akan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan

CATATAN PERKEMBANGAN 7 hari postpartumTanggal 1 November 2007S:1.Ibu mengatakan payudara masih sedikit sakit tapi masih teraba keras2.Ibu mangatakan ASI nya belum lancar3.Ibu mengatakan badannya sudah tidak panas lagi

O:1.Pada perabaan payudara masih agak sedikit keras2.Keadanaan umum ibu membaik3.ASI sudah mulai keluar tapi belum lancar4.Tanda-tanda vitalTD: 120/80 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 37,2oCRR: 20 x/menit5.TFU 3 jari di atas simpisis6.Ibu sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain7.Ibu BAK: 6-8 x sehariIbu BAB: 1 x sehari8.Pengeluaran pervaginam lochea rubra

A:Ibu postpartum P1A0hari ke 7 dengan mastitisDasar :a.Payudara masih sedikit nyeri, keras, teraba benjol-benjolb.ASI belum lacarc.Tanda-tanda vitalTD: 120/80 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 37,2oCRR: 20 x/menitP:1.Jelaskan kondisi ibu saat ini2.Minta ibu tetap menyusui bayinya3.Anjurkan ibu untuk melakukan postnatal breastcare4.Mengajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar5.Anjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahanseperti : katu, bayam, pisang dan anjurkan ibu banyak minum6.Anjurkan pada ibu untuk meneruskan terapi yang diberikan

Pelaksanaan :1.Menjelaskan kondisi ibu saat ini2.Menjelaskan pada ibu tentang menyusui yang benar3.Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan4.Menganjurkan ibu untuk meneruskan terapi5.Menganjurkan dan mengajarkan ibu cara postnatal breast care

CATATAN PERKEMBANGAN 11 hari postpartumTanggal 4 November 2007S:1.Ibu mengatakan payudara sudah tidak nyeri lagi2.Ibu mengatakan ASInya sudah keluar tapi belum lancar3.Ibu mengatakan badannya sudah tidak panas

O:1.Pada perabaan payudara sudah lunak, karena ibu habis menyusui2.Keadanaan umum ibu membaik3.ASI sudah keluar tapi belum lancar4.Tanda-tanda vitalTD: 110/70 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 37,2oCRR: 20 x/menit5.TFU sudah tidak teraba lagi6.Ibu sudah bisa berjalan tanpa bantuan orang lainIbu sudah bisa mandi sendiri7.Ibu BAK: 6-8 x sehariIbu BAB: 1 x sehari8.Pengeluaran pervaginam lochea serosa

A:Ibu postpartum P1A0hari ke 11 dengan mastitisDasar :a.Payudara teraba keras, nyeri, benjol-benjol, bengkakb.ASI belum lacarc.Tanda-tanda vitalTD: 110/70 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 37,2oCRR: 20 x/menit

P:1.Jelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini2.Minta ibu untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan3.Anjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan

Pelaksanaan :1.Menjelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini baik2.Mengajurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan3.Mengajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan

CATATAN PERKEMBANGAN 17 hari postpartumTanggal 10 November 2007S:1.Ibu mengatakan payudara sudah tidak nyeri lagi2.Ibu mengatakan ASInya sudah keluar tapi belum lancar3.Ibu mengatakan sekarang dia merasa sehatO:1.Pada perabahan payudara teraba lunak, karena ibu habis menyusui bayinya2.Keadanaan umum ibu baik3.ASI keluar lancar4.Tanda-tanda vitalTD: 110/70 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 36,2oCRR: 20 x/menit5.TFU sudah tidak teraba lagi6.Ibu sudah bisa melakukan kegiatan sehari-hari walaupun tidak semua kegiatan rumah tangga dikerjakan ibu7.Ibu BAK: 6-8 x sehariIbu BAB: 1-2 x sehari8.Pengeluaran pervaginam lochea alba

A:Ibu postpartum P1A0hari ke 17 dengan keadaan payudara ibu membaik dan mastitis sudah teratasiDasar :a.Payudara lunak, payudara sudah tidak nyerid.ASI sudah keluar dengan lancare.Tanda-tanda vitalTD: 110/70 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 36,2oCRR: 20 x/menit

P:1.Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini2.Minta ibu tetap menyusui bayinya sampai 6 bulan3.Anjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi, banyak makan sayur dan buah4.Anjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara selama menyusui

Pelaksanaan :1.Menjelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini baik2.Mengajurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan3.Mengajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta makanan yang bergizi4.Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara selama menyusui5.Menjelaskan pada ibu tentang KB