Polihydramnion

3
Polihidramnion Definisi Polihidramnion merupakan suatu kondisi peningkatan cairan amnion yang abnormal, dan merupakan suatu komplikasi dari 1 – 2% pada kehamilan (Biggio, 1999; Dashe, 2000; Magann, 2007; Pri-Paz, 2012). Polihidramnion disebut juga hidramnios. Hidramnios dapat diduga terjadi jika ukuran uterus melebihi yang diharapkan berdasarkan usia kehamilan. Uterus mungkin akan terasa tegang, dan melakukan palpasi dari bagian kecil janin atau auskultasi dari denyut jantung janin mungkin juga akan sulit (William obstetric, 2014). Beberapa kelompok telah disebut hidramnion ringan jika nilai AFI nya 25-29,9 cm. Sedang jika nilai AFI nya 30-34,9 cm, dan dikatakan berat jika 35 cm atau lebih. Kasus tebanyak sekitar 2/3 kasus adalah kasus ringan, sedangkan 20% adalah kasus sedang, dan 15% adalah kasus berat. Jika menggunakan kriteria kantong tunggal terdalam dari cairan amnion, kriteria untuk kasus ringan adalah 8-9,9 cm, sedang jika 10-11,9 cm, dan berat jika ≥ 12 cm Etiology Penyebab yang umum mendasari terjadinya hidramnios seperti kelainan kongenital janin (fetal congenital anomalies) yang terjadi sekitar 15% dan diabetes sekitar 15-20%. Infeksi kongenital dan alloimune sel darah merah (red blood cell alloimmunization) frekuensinya lebih rendah. Kelainan kongenital yang sering menimbulkan hidramnios seperti defek tabung neural, obstruksi traktus gastrointestinal bagian atas, dysplasia skelet, kelainan ginjal unilateral, dan kelainan kromosom (trisomy 21, 18, dan 13) (sarwono, 2009). Infeksi yang ditemukan pada hidramnios seperti cytomegalovirus, toxoplasmosis, shypilis, dan parvovirus. Patofisiologi yang mendasari pada kasus seperti ini sangat kompleks, namun yang paling sering yaitu

description

definisi, klasifikasi, etiologi polihidramnion - referensi dari williams obtetri

Transcript of Polihydramnion

Page 1: Polihydramnion

Polihidramnion

Definisi

Polihidramnion merupakan suatu kondisi peningkatan cairan amnion yang abnormal, dan merupakan suatu komplikasi dari 1 – 2% pada kehamilan (Biggio, 1999; Dashe, 2000; Magann, 2007; Pri-Paz, 2012). Polihidramnion disebut juga hidramnios. Hidramnios dapat diduga terjadi jika ukuran uterus melebihi yang diharapkan berdasarkan usia kehamilan. Uterus mungkin akan terasa tegang, dan melakukan palpasi dari bagian kecil janin atau auskultasi dari denyut jantung janin mungkin juga akan sulit (William obstetric, 2014). Beberapa kelompok telah disebut hidramnion ringan jika nilai AFI nya 25-29,9 cm. Sedang jika nilai AFI nya 30-34,9 cm, dan dikatakan berat jika 35 cm atau lebih. Kasus tebanyak sekitar 2/3 kasus adalah kasus ringan, sedangkan 20% adalah kasus sedang, dan 15% adalah kasus berat. Jika menggunakan kriteria kantong tunggal terdalam dari cairan amnion, kriteria untuk kasus ringan adalah 8-9,9 cm, sedang jika 10-11,9 cm, dan berat jika ≥ 12 cm

Etiology

Penyebab yang umum mendasari terjadinya hidramnios seperti kelainan kongenital janin (fetal congenital anomalies) yang terjadi sekitar 15% dan diabetes sekitar 15-20%. Infeksi kongenital dan alloimune sel darah merah (red blood cell alloimmunization) frekuensinya lebih rendah. Kelainan kongenital yang sering menimbulkan hidramnios seperti defek tabung neural, obstruksi traktus gastrointestinal bagian atas, dysplasia skelet, kelainan ginjal unilateral, dan kelainan kromosom (trisomy 21, 18, dan 13) (sarwono, 2009). Infeksi yang ditemukan pada hidramnios seperti cytomegalovirus, toxoplasmosis, shypilis, dan parvovirus. Patofisiologi yang mendasari pada kasus seperti ini sangat kompleks, namun yang paling sering yaitu tingginya tingkat cardiac output. Oleh karena penyeab yang mendasari hidramnios bermacam-macam, maka cara mengobatinya pun disesuaikan dengan penyebab yang mendasari.

a) Diabetes mellitusPada wanita hamil dengan diabetes akan memproduksi cairan amnion yang kadar glukosanya lebih tinggi daripada wanita hamil normal. Sedangkan AFI berkorelasi dengan konsentrasi gula pada cairan amnion (Dashe, 2000). Hal ini didukung dengan suatu hipotesa yang menyebutkan bahwa ibu yang hiperglikemi akan menyebabkan janinnya hiperglikemi juga, yang akan menyebabkan diuresis osmotic pada janin (fetal osmotic diuresis) dalam kompartemen cairan amnion.

b) Anomali kongenitalSelain penyebab kongenital yang sudah disebutkan diatas tadi, beberapa diantaranya seperti anencephali, hydranencephali, holoprosencephali, yang disebabkan karena gangguan menelan pada janin. Kelainan neuromuscular seperti myotonic dystrophy juga menyebabkan hidramnios. Yang paling sering dikaitkan dengan hidramnios yaitu

Page 2: Polihydramnion

obstruksi saluran cerna atas, seperti atresia esofagusatau duodenal. Abnormalitas berat thorax pada janin seperti hernia diafragma malformasi kistik adenomatoid, sequestrasi paru, yang mungkin berhubungan dengan hidramnios disebabkan karena pergeseran mediastinal dan gangguan menelan, yang terkadang menyebabkan hydrops. Ssuatu kelainan pada renal janin, seperti obstruksi uteropelvic junction, dapat menyebabkan paradoxical hydramnios.

c) Gestasi multifetalHidramnios pada multifetal gestasi didefinisikan sebagai kantung tunggal terdalam cairan amnion sekitar 8 cm atau lebih. Keadaan tersebut akan terkategorikan menjadi hidrmanios sedang jika dalamnya minimal 10 cm, dan tergolong berat jika lebih dari 12 cm.

d) Idiopatic hidramniosKetika tidak ada penyebab pasti dari hidramnios, maka disebut idiopatik. Diketahui dalam hal ini terjadi sampai 70% kasus. Kehamilan dengan hidrmanios idiopatik telah dilaporkan memiliki setidaknya dua kali lebih besar kemungkinannya memiliki bayi dengan berat lahir melebihi 4000 g. Alasan yang rasional yaitu bahwa bayi yang lebih besar memiliki output urine lebih besar juga. Sehingga distribusi volume urine akan berperan besar dalam peningkatan volume cairan amnion.