Polihidramion

12
Polihidramion 1. Definisi Polihidramnion (hidramnion) adalah kondisi medis pada kehamilan berupa kelebihan cairan ketuban dalam kantung ketuban. Hal ini biasanya didiagnosis jika indeks cairan amnion (AFI) dari pemeriksaan USG lebih besar dari 20 cm (≥ 20 cm). Di mana volume dari air ketuban > 2000 ml. 2. Patofisiologi Integrasi dari aliran cairan yang masuk dan keluar dari kantung ketuban menentukan volume cairan ketuban. Urine janin, produksi cairan paru-paru, proses menelan, penyerapan intramembranous (ke dalam kompartemen vaskuler janin) memberikan kontribusi penting terhadap pergerakan cairan di akhir kehamilan, faktor lain (misalnya, produksi air liur) memberikan kontribusi minimal. Kontribusi relatif dari setiap rute pertukaran cairan bervariasi pada setiap kehamilan. Variasi dalam cairan tubuh janin atau homeostasis endokrin juga mempengaruhi volume produksi urin janin, menelan, dan sekresi paru-paru. Selama trimester terakhir, output urin setara sekitar 30 persen dari berat badan

description

Polihidramion

Transcript of Polihidramion

Page 1: Polihidramion

Polihidramion

1. Definisi

Polihidramnion (hidramnion) adalah kondisi medis pada kehamilan berupa kelebihan

cairan ketuban dalam kantung ketuban. Hal ini biasanya didiagnosis jika indeks cairan amnion

(AFI) dari pemeriksaan USG lebih besar dari 20 cm (≥ 20 cm). Di mana volume dari air ketuban

> 2000 ml.

2. Patofisiologi

Integrasi dari aliran cairan yang masuk dan keluar dari kantung ketuban menentukan

volume cairan ketuban. Urine janin, produksi cairan paru-paru, proses menelan, penyerapan

intramembranous (ke dalam kompartemen vaskuler janin) memberikan kontribusi penting

terhadap pergerakan cairan di akhir kehamilan, faktor lain (misalnya, produksi air liur)

memberikan kontribusi minimal. Kontribusi relatif dari setiap rute pertukaran cairan bervariasi

pada setiap kehamilan. Variasi dalam cairan tubuh janin atau homeostasis endokrin juga

mempengaruhi volume produksi urin janin, menelan, dan sekresi paru-paru. Selama trimester

terakhir, output urin setara sekitar 30 persen dari berat badan janin, proses menelan sekitar 20

sampai 25 persen, sekresi paru-paru 10 persen (satu-setengah dari sekresi paru-paru tertelan oleh

dan setengah lainnya diekskresikan ke dalam cairan ketuban), sedangkan sekresi oral-nasal dan

aliran transmembranous (langsung ke dalam kompartemen ibu) mewakili sekitar <1 persen dari

berat badan janin. Janin yang hampir cukup bulan mengeluarkan 500-1200 mL urin dan menelan

210 - 760 ml cairan ketuban setiap hari. Jadi, perubahan harian yang relatif kecil dalam produksi

urin janin atau proses menelan dapat menyebabkan perubahan volume cairan amnion. Akumulasi

Page 2: Polihidramion

cairan amnion yang berlebihan biasanya berhubungan dengan penurunan proses menelan janin

atau meningkatnya urine janin.

3. Etiologi

Pada polihidramnion, penyebab yang mendasari volume cairan amnion berlebihan bisa diketahui

dalam beberapa kondisi klinis dan tidak sepenuhnya dapat diketahui pada beberapa kondisi klinis

lainnya. Penyebabnya dapat meliputi:

- Kehamilan kembar dengan sindrom transfusi antar janin kembar (peningkatan cairan

ketuban pada janin kembar penerima dan penurunan cairan ketuban pada janin kembar

pendonor) atau kehamilan multipel.

- Anomali janin, termasuk atresia esofagus (biasanya berhubungan dengan fistula

trakeoesofageal), atresia duodenum, dan atresia usus lainnya.

- Kelainan SSP dan penyakit neuromuskuler yang menyebabkan disfungsi menelan

- Anomali irama jantung kongenital terkait dengan hidrops, perdarahan janin-ke-ibu, dan

infeksi parvovirus

- Diabetes mellitus tidak terkontrol pada ibu

- Kelainan kromosom, trisomi 21 yang paling umum, diikuti dengan trisomi 18 dan trisomi

13.

- Sindrom akinesia janin dengan tidak adanya proses menelan pada janin.

4. Gejala Klinis

Tanda-tanda dan gejala polihidramnion merupakan hasil dari tekanan yang diberikan

dalam uterus dan pada organ terdekat.

Page 3: Polihidramion

Tanda-tanda yang didapatkan dapat berupa :

Ukuran uterus lebih besar dibanding yang seharusnya

Identifikasi janin dan bagian janin melalui pemeriksaan palpasi sulit dilakukan

Denyut Jantung Janin (DJJ) sulit terdengar

Balotemen janin jelas

Polihidramnion ringan menujukkan sedikit tanda atau gejala. Polihidramnion berat dapat

menyebabkan:

- Sesak napas atau ketidakmampuan untuk bernapas, kecuali ketika berdiri

- Pembengkakan pada ekstremitas bawah, vulva dan dinding perut

- Penurunan produksi urin

- Gangguan pencernaan

- Edema

- Bila polihidramnion terjadi antara minggu ke 24 – 30 maka keadaan ini sering

berangsung secara akut dengan gejala nyeri abdomen akut dan rasa seperti “meledak”

serta rasa mual.

- Kulit abdomen mengkilat dan edematous disertai striae yang masih baru

5. Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

- Pada inspeksi dapat memperlihatkan rahim yang cepat membesar pada ibu hamil.

- Kehamilan multipel yang berhubungan dengan polihidramnion.

Page 4: Polihidramion

- Kelainan janin yang berhubungan dengan polihidramnion meliputi makrosomia neonatal,

hidrops janin atau neonatus dengan anasarca, asites, efusi pleura atau perikardial, dan

obstruksi saluran gastrointestinal (misalnya, atresia duodenum, fistula trakeoesofageal).

- Malformasi skeletal juga dapat terjadi, termasuk dislokasi pinggul kongenital dan cacat

tungkai.

- Kelainan pada gerakan janin menandakan kelainan neurologis primer atau dalam

hubungannya dengan sindrom genetik.

Pemeriksaan Laboratorium

- Tes toleransi glukosa untuk ibu yang dengan diabetes mellitus tipe 2

- Tes hidrops janin: Jika adanya hidrops janin, imunologi dan infeksi janin harus diselidiki.

Termasuk skrining untuk antibodi ibu ke antigen D, C, Kell, Duffy, dan Kidd untuk

menentukan produksi antibodi ibu terhadap sel darah merah janin. Infeksi janin dapat

meliputi cytomegalovirus (CMV), toksoplasmosis, sifilis, dan Parvovirus B19.

Pemeriksaan harus mencakup sebagai berikut:

Tes Venereal Disease Research Laboratories (VDRL) untuk tes sifilis

Titer Imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM) untuk mengevaluasi

paparan terhadap rubella, CMV, toksoplasmosis dan parvovirus

Tes untuk virus bawaan dalam cairan ketuban dengan menggunakan polymerase

chain reaction (PCR)

- Tes Kleihauer-Betke untuk mengevaluasi perdarahan janin-ibu

- Hemoglobin Bart pada pasien keturunan Asia (yang mungkin didapatkanheterozigot pada

alfa-thalassemia)

Page 5: Polihidramion

- Karyotyping Janin untuk trisomi 21, 13 dan 18

Pemeriksaan Ultrasonografi

Operator berpengalaman dapat mendeteksi polihidramnion secara subyektif. Suatu

pendekatan kuantitatif dapat dilakukan dengan membagi rongga rahim menjadi empat kuadran

atau kantong. Kantong vertikal terbesar diukur dalam sentimeter dan volume total dihitung

dengan mengalikan tingkat ini dengan 4. Hal ini dikenal sebagai Amnion Fluid Index (AFI).

Polihidramnion didefinisikan sebagai AFI lebih dari 24 cm atau kabtong tunggal cairan minimal

8 cm yang menghasilkan volume cairan total lebih dari 2.000 mL.

AFI adalah salah satu dari lima cara untuk menilai komponen dari profil biofisik (tes non-

invasif yang dapat mendeteksi ada atau tidak adanya asfiksia janin). Komponen lainnya adalah

gerakan pernapasan janin, gerakan tubuh, nada janin dan monitoring jantung janin.

Prenatal ultrasonografi pada polihidramnion dapat berupa:

- Evaluasi proses menelan janin. Penurunantingkat menelan janin terjadi pada

anencephaly, trisomi 18, trisomi 21, distrofi otot, dan displasia tulang.

- Evaluasi anatomi janin; menilai hernia diafragma, massa paru-paru, dan tidak adanya

gelembung perut (yang berhubungan dengan atresia esofagus). Tanda gelembung ganda

atau duodenum melebar menunjukkan kemungkinan atresia duodenum.

- Test untuk aritmia dan malformasi janin yang menyebabkan kegagalan jantung dan

hidrops.

- Lingkar perut besar yang abnormal dapat diamati dengan ascites dan hidrop janin.

- Janin makrosomia diamati dalam kaitannya dengan diabetes ibu yang tidak terkontrol.

Page 6: Polihidramion

- Menilai kecepatan aliran darah pada arteri serebral anterior janin untuk melihat adanya

anemia janin.

6. Penatalaksanaan

- Langkah pertama adalah untuk mengidentifikasi apakah penyebab yang mendasari.

- Polihidramnion ringan dapat cukup dipantau dan diobati secara konservatif.

- Persalinan prematur biasa dilakukan karena overdistensi dari rahim, dan langkah-langkah

harus diambil untuk meminimalkan komplikasi ini. Termasuk pemeriksaan antenatal

yang teratur dan pemeriksaan rahim dan bedrest sampai cukup bulan.

- Steroid intramuskular harus diberikan kepada ibu pada antenatal jika dipertimbangkan

untuk dilakukannya persalinan prematur. Hal ini membantu untuk meningkatkan

kematangan paru-paru.

- Scan ultrasound serial harus dilakukan untuk memantau AFI dan monitor pertumbuhan

janin.

- Anemia hidrops janin diobati dengan transfusi eritrosit, baik intravaskular atau melalui

perut janin. Hal ini mengurangi kemungkinan kegagalan kongestif janin, sehingga

memungkinkan perpanjangan kehamilan dan meningkatkan kelangsungan hidup.

- Jika didiagnosis adanya diabetes kehamilan, kontrol glikemik yang ketat harus

dipertahankan. Hal ini biasanya dilakukan dengan manipulasi diet dan insulin jarang

dibutuhkan.

- Indometacin adalah obat pilihan untuk pengobatan medis polihidramnion. Hal ini sangat

efektif, terutama dalam kasus dimana kondisi ini terkait dengan peningkatan produksi

Page 7: Polihidramion

urin janin. Mekanisme aksi menjadi efek pada produksi urin oleh ginjal janin, mungkin

dengan meningkatkan efek dari vasopresin. Hal ini tidak efektif dalam kasus di mana

penyebab yang mendasari adalah penyakit neuromuskuler yang mempengaruhi proses

menelan janin, atau hidrosefalus. Tapi hal ini merupakan kontraindikasi pada sindrom

kembar-ke-kembar atau setelah 35 minggu, karena efek samping yang ditimbulkan lebih

besar daripada manfaat dalam kasus ini.

- Amniosentesis direkomendasikan dalam kasus di mana indometacin menjadi suatu

kontraindikasi, pada polihidramnion berat, atau pada pasien yang simptomatik. Ini

menjadi kontraindikasi pada ketuban pecah dini atau pelepasan plasenta, atau

korioamnionitis (peradangan selaput chorioamniotic dan cairan - biasanya infektif).

- Induksi persalinan harus dipertimbangkan jika gawat janin berkembang. Di atas 35

minggu mungkin lebih aman untuk dilahirkan. Induksi dengan ruptur buatan pada

membran (ARM) harus dikontrol, dilakukan oleh dokter kandungan dan dengan

persetujuan untuk melanjutkan dengan sectio caesar jika diperlukan.

7. Komplikasi

- Risiko dan komplikasi amnioinfusi, termasuk emboli cairan amnion, gangguan

pernapasan ibu, peningkatan tekanan rahim ibu, dan gangguan pernapasan sementara

janin.

- Risiko amniosentesis termasuk kehilangan janin (1-2%). Komplikasi lainnya adalah

terlepasnya plasenta, persalinan prematur, perdarahan janin-ibu, sensitisasi Rh ibu, dan

pneumotoraks pada janin. Risiko infeksi janin dapat sedikit meningkat.

8. Prognosis

- Jika kondisi ini tidak terkait dengan temuan lain, prognosis biasanya baik.

Page 8: Polihidramion

- Menurut Desmedt dkk, PMR pada polihidramnion yang berhubungan dengan malformasi

janin atau plasenta adalahj sekitar 61%.

- Seperti disebutkan sebelumnya, 20% dari bayi dengan polihidramnion memiliki beberapa

anomali. Dalam hal ini, prognosis tergantung pada beratnya anomali.

- Penelitian menunjukkan bahwa, jika keparahan polihidramnion meningkat, kemungkinan

untuk menentukan etiologi akan meningkat.

- Dalam kasus polihidramnion ringan, kemungkinan adanya masalah yang signifikan hanya

sekitar 16,5%; hal ini harus dikomunikasikan kepada orang tua.