Polarografi Krisnha

24
MAKALAH POLAROGRAFI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kimia Analisa Instrumen (P4025210) DOSEN PENGAMPU: Dr. SRI HARYANI, M.Si Dr. SRI WARDANI, M.Si OLEH : KELOMPOK II AFRIANI LAELA NURITASARI (0402514049) KHAIRIATUL MUNA (0402514050) INSINDRA KRISNHA PREMIAWAN (0401514078)

description

Tugas kulliah

Transcript of Polarografi Krisnha

Page 1: Polarografi Krisnha

MAKALAH

POLAROGRAFI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Kimia Analisa Instrumen (P4025210)

DOSEN PENGAMPU:Dr. SRI HARYANI, M.SiDr. SRI WARDANI, M.Si

OLEH :KELOMPOK II

AFRIANI LAELA NURITASARI (0402514049)KHAIRIATUL MUNA (0402514050)INSINDRA KRISNHA PREMIAWAN (0401514078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA (KIMIA, S2)PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGNOVEMBER 2015

Page 2: Polarografi Krisnha

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT,

Ar-Rabb semesta alam yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga

penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk pembahasan

polarografi.

Adapun maksud penyusunan makalah ini adalah dalam rangka untuk

memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia Analisa Instrumen (P4025210). Di

samping itu juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang polarografi,

yang meliputi pembahasan tentang pengertian polarografi, komponen polarografi,

prinsip kerja, dan analisis kuantitatif polarografi.

Penyusun menyadari bahwa terselesainya makalah ini tidak semata-mata

dari jerih payah penyusun sendiri, melainkan atas bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu sepantasnyalah penyusun mengucapkan terima

kasih, terutama kepada :

1. Dr. Sri Haryani, M.Si dan Dr. Sri Wardani, M.Si yang merupakan dosen

pengampu mata kuliah Kimia Analisa Instrumen (P4025210).

2. Teman-teman kelas reguler prodi Pendidikan IPA (Kimia, S2) pascasarjana

Unnes angkatan 2014.

Akhir kata, penyusun menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang

dimiliki dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh

karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar

makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Semarang, November 2015

Kelompok II

ii

Page 3: Polarografi Krisnha

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3

BAB II ISI ....................................................................................................... 3

2.1 Definisi Polarografi .................................................................................. 3

2.2 Komponen Polarografi ............................................................................. 3

2.3 Prinsip Kerja Polarografi .......................................................................... 6

2.4 Analisis Kuantitatif Polarografi ................................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan .................................................................................................... 13

3.2 Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

iii

Page 4: Polarografi Krisnha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan sains dan teknologi mempengaruhi perkembangan kimia

analisis. Seiring dengan perkembangan tersebut, sekarang ini telah tersedia

bermacam-macam peralatan mutakhir untuk memperoleh data kualitatif maupun

kuantitatif tentang komposisi suatu zat. Dengan alat analisis yang canggih

pekerjaan-pekerjaan analisis kimia dapat dilakukan dengan cepat, tepat, akurat

dan memerlukan cuplikan yang sedikit.

Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang

konvensional maupun yang menggunakan instrumen adalah sebagai berikut:

Analisis gravimetri yang digunakan dalam pengukuran berat suatu unsur atau

senyawa tertentu.

Analisis volumetri meliputi titrasi asam basa, pengendapan, pembentukan

komplek, oksidasi reduksi.

Ekstraksi, digunakan untuk memisahkan suatu komponen dari campurannya

dengan menggunakn pelarut.

Kromatografi, digunakan untuk memisahkan suatu komponen zat berdasarkan

perbedaan migrasi komponen-komponen dalam suatu zat tersebut.

Spektroskopi, menganalisis spesies kimia dan menelaah interaksinya dengan

radiasi elektromagnetik.

Elektoanalisis, meliputi polarografi, potensiometri, konduktometri.

Metode polarografi merupakan salah satu metode yang banyak digunakan

untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu di dalam suatu larutan berdasarkan

prinsip elektrolisis. Untuk lebih memahami tentang metode polarografi ini, maka

penulis akan membahas lebih mendalam tentang metode ini.

1.2 Rumusan Masalah

Page 5: Polarografi Krisnha

Pembahasan yang diuraikan dalam makalah ini dibatasi berdasarkan

rumusan masalah berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan metode polarografi?

2. Apa saja komponen-komponen sel polarografi?

3. Bagaimana prinsip kerja polarografi?

4. Bagaimana analisis kuantitatif dengan metode polarogarfi?

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan penyusunan makalah ini antara lain untuk mengetahui:

1. Pengertian metode polarografi;

2. Komponen-komponen sel dalam metode polorografi;

3. Prinsip kerja polarografi; dan

4. Analisis kuantitatif dengan metode polarogarfi.

BAB II

Page 6: Polarografi Krisnha

ISI

2.1 Pengertian Polarografi

Polarografi merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada kurva

arus tegangan yang diperoleh secara elektrolisis (peristiwa polarisasi dalam

elektrolisis). Jadi peristiwa redoks digunakan di dalam metode ini, terutama

reduksi. Selanjutnya teknik polarografi ini dijadikan dasar bagi pengembangan

metode voltametri. Atau dapat dikatakan metode polarografi merupakan sub

bagian voltametri dengan menggunakan elektroda tetes merkuri (dropping mercury

electrode, DME). Polarografi adalah suatu teknik elektroanalisis yang memperoleh

informasi dari analit berdasarkan kurva arus-potensial {i = f(E)}, dengan

melakukan pengukuran arus listrik (i) sebagai fungsi potensial (E) yang diberikan.

Sebagaimana diketahui bahwa polarisasi terjadi pengutupan elektroda yang

menyebabkan kuat arus (i) makin berkurang. Di dalam polarografi dapat dipelajari

hubungan antara konsentrasi dengan potensial dan arus serta batas deteksi metode

ini kurang lebih 2. 10-6 M. Ion-ion logam dan senyawa organik yang dapat

direduksi bisa ditentukan jenis maupun konsentrasinya dengan metode ini, serta

polarografi ini mempelajari gugus fungsi senyawa organik yang mudah

teroksidasi atau tereduksi (karbonil, asam karboksilat, dan senyawa karbon yang

memiliki ikatan rangkap).

2.2 Komponen Polarografi

Susunan alat polarografi terdiri atas sel polarografi dan alat pencatat

polarogram.

1. Sel polarogrfi

Dalam sel polarografi terdapat komponen sebagai berikut:

a) Elektroda pembanding

Dalam sel polarografi elektroda pembanding yang digunakan

adalah elektroda kalomel jenuh (SCE).

b) Elektroda indikator 

3

Page 7: Polarografi Krisnha

Dalam hal ini elektroda yang digunakan adalah elektroda tetes air raksa

(DME). Digunakannya DME karena elektroda ini mempunyai daerah

elektroaktivitas yang luas dan merupakan elektroda yang selalu segar

permukaannya sehingga reaksi reduksi dapat berlangsung dengan cepat. Elektroda

merkuri merupakan elektroda kerja dalam sistem polarografi, disamping 2

elektroda yang lain yaitu elektroda pembanding (Ag/AgCe atau kolonel jenuh)

dan elektroda pembantu atau Auxiallary elektroda (Pt atau Au). Ketiga elektroda

ditempatkan dalam satu tabung yang mengandung analit. Adapun bentuk skema

elektroda tersebut adalah sebagai berikut :

c) Pipa saluran gas N2

Pipa ini dimaksudkan untuk mengusir gas O2 yang kemungkinan terlarut dalam

larutan yang sedang dianalisis. Hal ini karena bila ada gas oksigen maka gas

tersebut akan ikut tereduksi sehingga mempengaruhi hasil analisis.

d) Pelarut dan elektrolit pendukung

Elektrolit pendukung berfungsi untuk menekan migrasi, mengontrol potensial

agar tahanan larutan dikurangi serta menjaga kekuatan ion total yang konstan.

Polarografi dapat dilakukan pada fase air dan fase organik. Pada fas air biasanya

digunakan elektrolit pendukung garam-garam seperti KCl, KNO3, NH4Cl dan

NH4NO3. Pada polarografi dengan fase organik (seperti asetonitril dan alkohol).

2. Potensiostat

Page 8: Polarografi Krisnha

Potensiostat merupakan bagian instrument yang terdiri dari rangkaian

listrik yang berguna untuk menjaga potensial dan mengatur potensial tetap pada

nilai tertentu.

3. Alat Pembaca

Pada prinsipnya polarografi adalah mengukur arus yang keluar akibat

pemberian potensial tertentu. Alat ukur yang paling sederhana adalah

mikroamperemeter. Pada perkembangannya pembacaan arus secara diigital

bahkan komputer. Dari keterangan komponen polarigrafi di atas, maka dapat

digambarkan skemanya sebagai berikut;

Dan bentuk instrumen polarografi adalah sebagai berikut;

Page 9: Polarografi Krisnha

2.3 Prinsip Kerja Polarografi

a. Sel elektrolisis merupakan bagian yang paling penting dari

polarograf. Sel ini dapat ditulis sebagai:

SCE // Mn+ (x M) Hg

Sel terdiri dari 2 elektroda yaitu elektroda kalomel sebagai elektroda

pembanding dan elektroda tetes raksa (DME / dropping mercury electrode) sebagai

elektroda indikator dan pipa saluran gas N2, semuanya dicelupkan ke dalam

larutan yang sedang dianalisis. Gas N2 dimasukkan untuk mengusir gas O2 yang

terlarut karena O2 dapat direduksi.

Pereduksian O2 terjadi dalam 2 tahap pada proses ini:

O2 + 2H++ x H2O2

H2O2 + 2H++ x  2H2O

Oleh karena elektroda Hg bekerja pada pengukuran ini maka elektroda Hg

disebut working elektrode. Reaksi reduksi terjadi pada permukaan air raksa. Bila

larutan mengandung ion logam Mn+, maka semua ion logam akan

Page 10: Polarografi Krisnha

bergerak menuju permukaan tetesan Hg untuk direduksi. Ion logam berubah

menjadi amalgam dengan Hg.

Mn+ + ne + Hg (s) M (Hg)

Selama reaksi reduksi berlangsung arus akan mengalir dan jumlahnya dapat

teramati, biasanya dinyatakan dalam mikroampere. Reaksi reduksi ini berlangsung

pada harga potensial tertentu, bergantung pada jenis zat/ion yang sedang

direduksi.

Selama pengukuran berlangsung, air raksa diteteskan secara teratur dengan

besar tetesan tertentu. Umumnya elektroda Hg dipakai dalam metode polarografi

karena dengan penetesan yang teratur diperoleh permukaan elektroda yang selalu

segar dan bersih sehingga reaksi reduksi berlangsung cepat. Elektrode-elektrode

platina (Pt) dan emas (Au) juga dapat diapakai dalam metode polarografi.

b. Polarogram

Polarogram adalah kurva yang diperoleh dari pengukuran secara polarografi

yang menyatakan hubungan antara arus (µA) dengan potensial (volt).  Contoh

bentuk polarogram bisa dilihat pada gambar berikut:

Pengukuran polarografi menghasilkan grafik (kurva) yang menyatakan

hubungan antara arus (mA) dan potensial (Volt). Sumbu horisontal diberi nama

potensial (volt) sedangkan sumbu vertikal diberi nama arus (µA). Arus konstan

Page 11: Polarografi Krisnha

yang diperoleh setelah peningkatan arus secara tajam disebut limiting current,

sedangkan arus konstan yang diperoleh sebelum peningkatan arus secara tajam

disebut residual current. Limiting current (i1) dihasilkan pada pengukuran analit,

sedangkan residual current dihasilkan pada pengukuran larutan blangko sebelum

analit ditambahakan.

Perbedaan antara limiting current dengan residual curent disebut arus difusi,

id . Harga potensial ketika arus mulai meningkat disebut potensial penguraian

(decomposisting potensial).

Analisa kualitatif dalam polarografi didasarkan pada potensial setengah

gelombang (E1/2). Sedangkan analisa kuantitatif menggunakan besarnya arus difusi.

Dari kurva tersebut di atas ada beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu:

1. Potensial penguraian (potensial dekomposisi) adalah potensial dimana terjadi

peningkatan arus yang tajam

2. Arus limit (il) adalah arus konstan yang diperoleh setelah terjadi peningkatan

arus secara tajam. Arus ini diperoleh pada saat pengukuran analit.

3. Arus residu (ir ) adalah arus konstan yang diperoleh sebelum

terjadipeningkatan arus yang tajam. Arus ini diperoleh pada saat pengukuran

blanko.

4. Arus difusi (id) diperoleh dari selisih antara arus limit dengan arus residu, jadi id

= i1- ir . Arus difusi bergantung pada konsentrasi zat yang direduksi, oleh

karena itu penting untuk analisa secara kuantitatif (persamaan Ilkovic).

5. Potensial setengah gelombang (E1/2) adalah harga potensial pada setengah

arus difusi (id1/2). Potensial setengah gelombang tergantung pada jenis zat

yang direduksi, oleh karena itu penting untuk analisis kualitatif.

Pada polarogram jumlah gelombang arus sesuai dengan

jumlah zat yang dapat direduksi. Jadi dalam satu polarogram

dapat ditentukan konsentrasi beberapa zat dalam waktu

bersamaan.

Page 12: Polarografi Krisnha

Telah disinggung sebelumnya bahwa nilai E1/2 adalah penting

untuk analisis kualitatif. Hal ini karena nilai E1/2 adalah khas untuk

untuk suatu ion pada kondisi tertentu. Nilai E1/2 tidak tergantung

pada konsentrasi ion yang diteliti, asal kondisi larutan tetap. Nilai

E1/2 berbagai ion dapat ditemui pada literatur, yaitu nilai E1/2

terhadap elektroda kalomel jenuh. Karena nilai E1/2 merupakan

besaran yang spesifik, dengan jalan menetapkan nilai E1/2 pada

polarogram dan membandingkannya dengan niai yang terdapat

pada literature, maka pada prinsipnya akan dapat diketahui jenis

ion dalam larutan yang diperiksa (analisis kualitatif).

Ada beberapa peristiwa yang menyebabkan timbulnya arus,

diantaranya adalah peristiwa mekanik, difusi dan elektrostatik.

Pada polarografi, arus yang diinginkan adalah arus yang berasal

dari peristiwa difusi. Oleh karena itu, arus lain yang timbul harus

dihilangkan. Caranya dengan menghindari terjadinya goncangan

untuk arus yang timbul karena peristiwa mekanik dan

menambah suatu elektrolit tertentu untuk menghindari

timbulnya arus karena peristiwa elektrostatik.

c. Prinsip Dasar Hubungan Arus dan Konsentrasi

Dasar dari polarografi adalah elektrolisis dari suatu larutan yang mengandung

analit eletroaktif, artinya zat-zat yang dapat dioksidasi secara listrik

(electrooxidable) dan yang dapat direduksi secara listrik (electroreductible) pada

elektroda tetes air raksa. Misalnya dalam larutan mengandung ion logam, Mn+,

maka akan terjadi reaksi reduksi secara listrik :

Mn+ + ne + Hg (s) M (Hg)

Apabila elektroda elektroda pada sel polarografi tersebut bekerja , maka

reaksi reduksi akan terjadi pada permukaan air raksa. Oleh Karena itu untuk

larutan yang mengandung ion logam Mn+ akan direduksi pada permukaan tetes air

raksa (Hg) sesuai reaksi. Dengan notasi sel adalah: SCE // Mn+(x M) / Hg.

Page 13: Polarografi Krisnha

Selama reaksi berlangsung dengan potensial tertentu, yang dapat diamati

adalah arus yang mengalir (µA) dan air raksa yang akan menetes dengan besaran

tetes tertentu. Seorang ahli kimia yang bernama Ilkovic telah mempelajari

perilaku tetes air raksa yang dikenal dengan persamaan Ilkovic , yaitu:

Id = 607 . n . D1/2. m2/3. t1/6. C

Keterangan: Id= arus difusi (µA)

607  =  koefisien persamaan Ilkovic

n = jumlaah electron yang terlibat

D = Koefisien difusi

m = kecepatan mengalir Hg( mg/dt)

t = waktu yang diperlukan untuk setiap tetesan (dt)

C = konsentrasi (mol/l)

Dari persamaan diatas dapat dilihat adanya hubungan yang

linier antara arus difusi dengan konsentrasi, oleh karena itu

polarografi berguna adalam analisis kualitatif.

Perpindahan materi yang berlangsung di dalam larutan pada

umumnya dapat terjadi dengan 3 cara:

1.Perpindahan secara migrasi.

Materi yang bermuatan karena adanya gaya tarik menarik

elektrostatik, maka materi bermuatan bergerak menuju kutub

dengan muatan yakni kation-kation menuju katoda dan anion-

anion menuju anoda.

2.Perpindahan secara difusi.

Partikel-partikel mengalir dari daerah yang lebih rapat (pekat)

menuju daerah yang lebih renggang.

3.Perpindahan secara konveksi

Page 14: Polarografi Krisnha

Pengaruh temperatur dan goyangan atau

pengadukan menyebabkan partikel berpindah dari tempat satu

ke tempat lain.

Dari ketiga jenis perpindahan tersebut menyebabkan laju perpindahan massa

yang berimplikasi pada besarnya arus total (itot) yang terjadi:

it = im+ id+ ik

keterangan : it = arus total

im = arus migrasi

id = arus difusi

ik = arus konveksi

Dalam polarografi, diusahakan agar arus yang terukur adalah semata-mata

berasal dari arus difusi saja, maka im dan ik harus dihilangkan atau diperkecil. Arus

konveksi dapat dikurangi dengan cara melakukan percobaan tanpa pengadukan

dan arus migrasi dikurangi atau ditekan dengan penggunakan

elektrolit pendukung.

d. Prinsip Dasar Hubungan Arus Potensial

Bila polarografi bekerja, maka reaksi yang terjadi pada pemukaan

elektroda adalah ;

Mn++ ne + Hg (s) M (Hg)

Bila reaksi reversible maka pada suhu 250C, besarnya potensial tetes air raksa

adalah

Ed .e=E12

−0,0592n

logi

id−i

 Keterangan : Ed.e = potensial elektroda tetes air raksaE1/2 = potensial setengah gelombangi = arus yang sesuai dengan kecepatan difusi

Page 15: Polarografi Krisnha

id = arus difusi

2.4 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif ini dapat dilakukan dengan banyak cara,

antara lain:

a. Kurva Kalibrasi

Pada cara kurva kalibrasi, dibuat kurva kalibrasi dengan jalan

melakukan pengukuran secara polarografi terhadap sejumlah

larutan yang diketahui konsentrasinya kemudian dibuat kurva

antara id vs C. Pada kondisi yang sama diukur larutan cuplikan

sehingga konsentrasi cuplikan dapat diketahui dari id yang

diperoleh yang kemudian di plotkan pada kurva kalibrasi.

b. Penambahan Standar

Pada cara penambahan standar, larutan cuplikan dengan

volume V1 diukur arus difusinya dan diperoleh arus sebesar id1.

Larutan standar dengan konsentrasi Cs ditambahkan ke dalam

cuplikan dengan volume V2 dan memberikan arus sebesar id2.

Bila konsentrasi cuplikan sama dengan Cx maka:

id .1 ≈ C x

id .2 ≈V 1 C x

V 1+V 2

+V 2

V 1+V 2

C s

id .2

id .1

≈V 1

V 1+V 2

+V 2

V 1+V 2

C s

C x

Page 16: Polarografi Krisnha

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan

bahwa:

a. Polarografi merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada kurva arus

tegangan yang diperoleh secara elektrolisis (peristiwa polarisasi dalam

elektrolisis).

b. Susunan komponen polarografi terdiri atas sel polarografi dan alat pencatat

polarogram.

c. Sel terdiri dari 2 elektroda yaitu elektroda kalomel sebagai elektroda

pembanding dan elektroda tetes raksa (DME / dropping mercury electrode) sebagai

elektroda indikator dan pipa saluran gas N2, semuanya dicelupkan ke dalam

larutan yang sedang dianalisis. Gas N2 dimasukkan untuk mengusir gas O2

yang terlarut karena O2 dapat direduksi dan selama pengukuran berlangsung,

air raksa diteteskan secara teratur dengan besar tetesan tertentu lalu hasil

diamati melalui polarogram.

d. Analisis Kuantitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain kurva

kalibrasi dan penambahan standar.

3.2 Saran

Page 17: Polarografi Krisnha

Adapun saran yang dapat penyusun berikan berkenaan dengan

pembahasan dalam makalah ini adalah harus tetap memperhatikan elektrolit

pendukung karena elektrolit pendukung berfungsi untuk menekan arus migrasi,

mengontrol potensial agar tahanan larutan dikurangi serta menjaga kekuatan ion

total yang konstan.

DAFTAR PUSTAKA

Rosa, Dyvia. 2013. Kimia Analitik Instrumen “Polarografi”. Makalah. Politekes Negeri Sriwijaya. Palembang.

Wahyusasi, Winona; Novitasari, Relina; Triana, Agustina; Kurniawan, Aan. 2013. Polarografi. Makalah. Diakses melalui http://id.scribd.com/doc/126100837/POLAROGRAFI#scribd. Pada hari Selasa, 3 November 2015.

Ulya. 2015. Laporan Polarografi. Laporan. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/laporan-polarografi.html. Pada hari Selasa, 3 November 2015.

Masyukuri. 2009. Polaografi. Handout. Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS. Solo

13