POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada...

118
POLA PENGASUHAN ORANGTUA MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : BERNADINA HESTI WIJAYANTI NIM : 021114040 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada...

Page 1: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

POLA PENGASUHAN ORANGTUA

MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008

SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

BERNADINA HESTI WIJAYANTI

NIM : 021114040

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2 0 0 7

Page 2: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

ii

Page 3: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

iii

Page 4: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jika doamu tulus, engkau harus yakin bahwa hidup yang engkau jalanisaat ini adalah yang terbaik yang Tuhan rencanakan bagimu”

( Renungan )

“ Sepahit apapun hidup, jalani saja Tuhan tak akan diam ”(Penulis)

“The grand essentials of happiness are : something to do, something tolove, and something to hope for.”

( Penulis )

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Keluargaku tercinta : Bapak, Ibu, Adek

-adekku (Panji,Valentino,Yudha)

dan aku berbahagia dengan

kehadirannya.

Page 5: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Desember 2007

Penulis

Bernadina Hesti Wijayanti

Page 6: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

vi

ABSTRAK

POLA PENGASUHAN ORANGTUA

MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008

Bernadina Hesti WijayantiUniversitas Sanata Dharma, 2007

Pola pengasuhan adalah bentuk-bentuk perlakuan orangtua dalammengasuh dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak. Pola pengasuhan orangtuadalam mendidik anaknya dapat bervariasi antara satu dengan yang lainnya. Dalampenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yangmenyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam, yaitu: otoriter,permisif dan demokratik. Untuk mengetahui pendapat siswa terhadap polapengasuhan orangtua, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambarantentang pola pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur1 Yogyakarta tahun ajaran 2007-2008.

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR IYogyakarta, sebanyak 81 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalahkuesioner yang terdiri dari 69 item pernyataan, terbagi menjadi tiga aspek polapengasuhan, yaitu demokratik, otoriter dan permisif. Teknik analisis data yangdigunakan adalah membuat tabulasi data, menghitung frekuensi, persentase, danmenentukan kategori berdasarkan Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II dengan5 kategori pilihan, yaitu “sangat tinggi”, “tinggi”, “,sedang”, rendah” dan“sangat rendah”.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pola pengasuhan menurutsiswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.Hasil ini tampak dalam persentase berdasarkan Penilaian Acuan Mutlak (PAM)Tipe II, bahwa pola pengasuhan demokratik berada pada kategori tinggi (74,37%),pola pengasuhan otoriter berada pada kategori sedang (64,19%), dan polapengasuhan permisif berada pada kategori tinggi (68,59%). Menurut siswa kelasVIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 polapengasuhan demokratik lebih baik dibandingkan dengan pola pengasuhan lainnya.

Page 7: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

vii

ABSTRACT

THE PATTERN OF THE PERSONS UPBRINGING ACCORDING TO

THE VIII GRADE STUDENTS IN PANGUDI LUHUR I JUNIOR HIGH

SCHOOL YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR OF 2007-2008

Bernadina Hesti WijayantiSanata Dharma University, 2007

The pattern of upbringing was the kinds forms of the treatment parents didin taking care of and satisfying childs needs. The pattern of parents upbringing ineducating his child could be various between one and the other. In this researchthe pattern of upbringing was referred in the Hurlock opinion (1999:93) that thepattern of upbringing consisted of three sorts, that is: authoritarian, permissive,and democratic. To know the perception of the student against the pattern ofparents upbringing, then this research aimed at receiving the picture about thepattern of the persons upbringing according to the VIII students in PANGUDILUHUR I Junior High School Yogyakarta academic year of 2007-2008.

This study’s samples were the VIII grade students in PANGUDI LUHURI Junior High School Yogyakarta academic year of 2007-2008, 81 students. Theinstrument employed consisted of 69 questions which were divided into threeaspects of the pattern of upbringing: democratic, authoritharian, and permissive.The data analysis implemented here was tabulating data, calculating frequencyand percentage and categorizing in accordance with PAM type II in 5 categories:“highest”, “high”, “medium”, “low” and “lowness”.

The result showed that the pattern of the persons upbringing of the VIIIgrade students in PANGUDI LUHUR I Junior High School Yogyakarta academicyear of 2007-2008 was different. Its was shown by the percentage andcategorizing in accordance with PAM type II, that the pattern of democraticupbringing was in the high category (74,37%), the pattern of authoritharianupbringing the medium category was (64,19%), and the pattern of permissiveupbringing the high category (68,59%). According to the VIII grade students inPANGUDI LUHUR I Junior High School Yogyakarta academic year of 2007-2008 the pattern of democratic upbringing better was compared the pattern ofother upbringing.

Page 8: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik dan

Murah Hati atas karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Di dalam proses penelitian dan penyelesaian skripsi ini,

penuilis selalu diberi kekuatan, pendampingan dan bimbingan-Nya. Skripsi

disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang

memberikan bantuan, perhatian, serta dukungan hingga terselesaikannya skripsi

ini. Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Drs. A. Samana, M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah memberikan

dukungan, saran, motivasi, bimbingan dan dorongan yang berguna bagi

penulis hingga tersusun skripsi ini.

2. Bapak Y.B. Adimassana, M.A., Dosen pembimbing II yang telah memberikan

masukan-masukan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi ini.

4. Br. Heribertus Triyanto, FIC, Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta, yang telah memberikan ijin uji coba dan penelitian skripsi ini.

Page 9: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

ix

5. Ibu V. Indriastuti, S.Pd. dan Ibu Natalia Tatik, S.Pd., Koordinator Bimbingan

dan Konseling SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang telah memberikan

waktu kepada penulis untuk melakukan ujicoba dan penelitian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu (Bapak Iswanjono dan Ibu Bernadeta Reni Semestiani) yang

telah membimbing, membesarkan, dengan penuh cinta yang tulus. Tak

terhingga cinta yang kalian berikan, menjadikan aku dapat menyelesaikan

studi. Terimakasih atas doa dan cinta yang Bapak dan Ibu berikan. Semoga

aku dapat membahagiakan kalian.

7. Adhek-adhekku, Panji, Valentino, dan Yudha yang selalu membuat kakaknya

tertawa dan marah karena kelucuan dan kenakalannya.

8. Kekasihku Roy Sherlendra Putra yang telah menberi cinta dan sayangnya

kepada penulis…I LOVE U HONEY….

9. Eyang-eyang ku tercinta yang telah menghadap Bapa di surga (Eyang Kakung

& Bunda). Terima kasih karena selalu datang menemui aku di saat aku sedih

dan putus harapan.

10. Kamarku, yang memberi kenyamanan selama ini sebagai tempat berdoa,

tempat belajar, tempat merenung dan termenung, tempat istirahat, tempat

menangis di saat sedih dan putus harapan, serta tempat tertawa di saat

bahagia. Terimakasih telah menemaniku.

11. Buku Diary ku, tempat aku menulis kejadian yang aku alami sehari-hari,

tentang Cintaku, kegiatanku, teman-temanku, dan tempat ku curahkan segala

macam uneg-uneg dan perasaanku selama ini.

Page 10: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

x

12. Keluarga besar Prodjo Sastrowiranto, yang telah memberikan dukungan.

Terima kasih semua.

13. Temen-temen seperjuangan angkatan ’02 yang selalu memberikan masukan

yang berharga kepada penulis : Esti, Ina, Tuti, Nena, Sisca, Sari…..makasih

jeng….!

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut serta

dalam membantu meyelesaikan skripsi ini, semoga Tuhan selalu memberkati.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

sempurna. Semoga karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Terma kasih.

Yogyakarta, 13 Desember 2007

Bernadina Hesti Wijayanti

Page 11: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

E. Definisi Operasional................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 6

A. Pendapat .................................................................................... 6

1. Pengertian Pendapat ............................................................. 6

2. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Pendapat............ 7

Page 12: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

xii

B. Pola Pengasuhan Orangtua......................................................... 9

1. Pengertian Pola Pengasuhan Orangtua................................. 9

2. Macam-macam Pola Pengasuhan Orangtua ......................... 12

C. Posisi serta Peran Orangtua dan Sekolah terhadap Perkembangan

Anak ........................................................................................... 17

BAB III METODE PENELTIIAN................................................................. 26

A. Jenis Penelitian........................................................................... 26

B. Populasi Penelitian ..................................................................... 26

C. Alat Pengumpulan Data ............................................................. 28

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian ............................ 34

1. Validitas ................................................................................ 35

2. Reliabilitas ............................................................................ 37

E. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 39

F. Teknik Analisis Data.................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 41

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 41

1. Pola Pengasuhan Orangtua Demokratik menurut Siswa ...... 42

2. Pola Pengasuhan Orangtua Otoriter menurut Siswa............. 43

3. Pola Pengasuhan Orangtua Permisif menurut Siswa............ 44

B. Pembahasan................................................................................ 45

1. Pola Pengasuhan Orangtua Demokratik menurut Siswa ...... 45

2. Pola Pengasuhan Orangtua Otoriter menurut Siswa............. 48

Page 13: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

xiii

3. Pola Pengasuhan Orangtua Permisif menurut Siswa............ 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 58

A. Kesimpulan ............................................................................... 58

B. Saran........................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

LAMPIRAN.................................................................................................... 66

Page 14: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Populasi Penelitian ..................................................................... 28

Tabel 2. Sebaran Item dalam Uji Coba Alat Penelitian .................................... 33

Tabel 3. Sebaran Item Penelitian ...................................................................... 35

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi ............................................................ 39

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 40

Tabel 6. Hasil Penelitian ................................................................................... 42

Tabel 7. Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II ............................................. 43

Page 15: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 67

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ..................................................................... 71

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian ................................................ 76

Lampiran 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian.................................................... 84

Lampiran 5. Deskripsi Frekuensi Data Hasil Penelitian ................................... 87

Lampiran 6. Surat Keterangan Ijin Penelitian .................................................. 102

Page 16: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kajian pendahuluan merupakan pengantar yang memuat latar belakang

pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Daniel Goleman, penulis buku laris Kecerdasan Emosional yang telah

di terjemahkan kembali oleh T. Hermaya (1996:268) menulis bahwa

keluargalah tempat pertama kali seseorang belajar untuk mengenal bentuk

fisik, kepribadian, pemikiran, dan perasaan orang lain. Keluarga pula tempat

pertama kali seseorang belajar bagaimana dia dikenal orang lain. Di dalam

proses mengenal dan dikenal di lingkungan keluarga ini, seringkali terjadi

benturan yang melibatkan emosi pelakunya. Cara-cara mengatasi benturan-

benturan yang terjadi di lingkungan keluarga inilah, yang menjadi dasar

pembelajaran untuk mengatasi masalah di lingkungan yang lebih besar. Di

dalam sebuah keluarga ada dua generasi, yaitu orangtua dan anak, yang saling

mempengaruhi. Dua generasi ini harus bekerja sama agar bisa mencapai

tujuan yang tertinggi, yaitu kebahagiaan. Pengertian kebahagiaan sangat

beragam dan subjektif. Konsep bahagia menurut orangtua boleh jadi berbeda

dengan konsep bahagia menurut anak. Dalam hal ini, orangtua mempunyai

cara sendiri dalam mendidik anak-anak mereka untuk mencapai kebahagiaan.

Page 17: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

2

Anak-anak pun mencapai kebahagiaan, juga dengan cara mereka sendiri. Di

sinilah sering terjadi konflik antara orangtua dan anak, karena baik anak

maupun orangtua mempunyai cara dan standar sendiri untuk mencapai tujuan,

yang secara umum (global) disebut kebahagiaan.

Pada dasarnya, tak ada orang tua di dunia ini yang menginginkan

anaknya tidak bahagia dan tidak ada seorang anak pun di dunia yang ingin

menyakiti atau menyengsarakan orangtua. Tetapi, jalan yang ditempuh baik

oleh anak maupun orangtua kadang berbeda. Perbedaan akan tampak semakin

mencolok ketika anak-anak mencapai tahap kehidupan remaja. Di masa

remaja sedang mencari jati diri agar eksistensi mereka diakui, sementara di

saat yang sama mereka sedang mengalami kebingungan menghadapi

perubahan fisik dan emosional dari masa anak ke masa dewasa. Cara-cara

mencari jati diri yang disertai kebingungan menempatkan diri inilah yang

sering bertentangan dengan standar atau norma yang dianut oleh orangtua.

Media massa menyoroti bagaimana remaja berperilaku dan melakukan

sesuatu yang tidak disetujui orangtuanya dan oleh masyarakat sekitarnya,

seperi tawuran, narkoba, mencuri bahkan sampai membunuh. Semua tindakan

tersebut dapat digolongkan sebagai kenakalan remaja. Salah satu penyebab

kenakalan remaja adalah hubungan antara orangtua dan anak yang tidak

selaras/kurang harmonik. Kebutuhan dan harapan-harapan remaja masa kini

sering tidak sesuai dengan harapan orangtua, remaja masa kini menghadapi

resiko dan godaan lebih berat dibanding remaja masa lampau.

Page 18: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

3

Pada hakikatnya orangtua mempunyai harapan agar anak-anak mereka

tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tidak mudah terjerumus

dalam perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain yang ada

di sekitarnya. Menyadari akan banyaknya tuntutan dan harapan dari orangtua,

Gunarsa (2004:130) mengemukakan bahwa remaja memerlukan pengertian

dari orang lain yang ada di sekitarnya terutama orangtuanya. Melalui

pandangan humanistik, orangtua belajar untuk berempati terhadap anak

mereka, belajar merasakan apa yang dirasakan oleh anak ketika membutuhkan

perhatian dan merasa kekurangan kasih sayang, sehingga orangtua dapat lebih

menyadari dan bersedia untuk memenuhi kebutuhan anak mereka.

Orangtua menempati posisi penting dalam pembentukan pola sikap

dan perilaku anak. Orangtua sebagai pendamping perkembangan anak

memiliki peranan dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian anak. Sikap,

perilaku, dan kebiasaan yang ditunjukkan orangtua akan dijadikan pola yang

dtiru oleh anak. Anak akan cenderung mengadopsi apa yang ia lihat pada

perilaku orangtuanya sehari-hari. Pola perilaku orangtua dijadikan model oleh

anak-anaknya dalam proses belajarnya. Perilaku anak yang diulang secara

terus menerus akan menjadi suatu kebiasaan dan pada akhirnya menjadi suatu

karakter dalam kepribadian anak.

Oleh karena itu, untuk mengarahkan kelakuan anak, yang pertama kali

dipikirkan adalah evaluasi tingkah laku orangtuanya (ibu-bapaknya). Sehingga

dalam mendidik anak harus diawali oleh orangtua dengan mendidik diri

terlebih dahulu. Memang, pembimbing tidak dapat menyalahkan orangtua

Page 19: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

4

sepenuhnya dalam kegagalan mengasuh anak-anaknya. Alangkah lebih baik

jika orangtua mampu mencegah hal-hal yang tidak diinginkannya sehubungan

dengan perkembangan anaknya, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik.

Penelitian ini tentang bagaimana pola pengasuhan yang diterapkan

oleh orangtua menurut siswa. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa cara

orangtua mengasuh anak menjadi dasar yang kuat terhadap pertumbuhan dan

perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu masalah penelitian tentang:

Pola Pengasuhan Orangtua Menurut Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana

pola pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta tahun ajaran 2007-2008?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pola

pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta tahun ajaran 2007-2008.

Page 20: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru

pembimbing untuk mengembangkan program bimbingan baik bimbingan

pribadi, sosial, belajar maupun karier untuk siswa-siswi.

E. Definisi Operasional

Pola pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP Pangudi

Luhur I Yogyakarta adalah tanggapan atas rangsang-rangsang yang diterima

atau tanggapan hasil pengamatan terhadap bentuk-bentuk perlakuan orangtua

(ayah dan ibu) dalam mengasuh dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak

Page 21: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini, peneliti menyajikan analisis teoritik yang dapat

memperjelas pemahaman mengenai topik penelitian. Kajian pustaka yang

dimaksud meliputi:

A. Pendapat

B. Pola Pengasuhan Orangtua

C. Posisi serta Peran Orangtua dan Sekolah terhadap Perkembangan Anak

A. Pendapat

Pengertian tentang pendapat dan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap pendapat merupakan hal yang penting. Pemahaman tersebut menjadi

dasar yang kuat bagi individu untuk mempersiapkan sesuatu dalam berbagai

kegiatannya.

1. Pengertian Pendapat

Pendapat adalah pengertian terhadap penafsiran rangsang yang

bersumber pada benda, kejadian, tingkah laku manusia dan hal-hal yang

ditemuinya dalam hidup sehari-hari (Mulyono, 1978:22). Ada tiga tahapan

dalam membentuk pendapat, yaitu: (1) seleksi, (2) interpretasi, dan (3)

tanggapan. Seleksi dilakukan terhadap rangsang yang masuk dari luar

melalui penginderaan. Penafsiran dibuat dengan mengorganisasikan

rangsang sehingga mempunyai makna bagi individu. Tanggapan adalah

Page 22: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

7

bentuk tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari interpretasi

(Mulyono, 1978:53-54).

Hal yang sama tentang pendapat ditegaskan oleh Kartini Kartono

(1994:57) bahwa proses pendapat itu terjadi karena adanya rangsang dari

luar diri individu, berupa kenyataan sosial dan lingkungan. Rangsang itu

diterima melalui alat indera, kemudian ditafsirkan, sehingga mempunyai

arti bagi seseorang. Adanya rangsang dari luar diri individu itu

mengakibatkan suatu proses pemahaman dalam dirinya, yang pada

akhirnya akan memberi tanggapan terhadap rangsang tersebut.

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa pendapat adalah

tanggapan hasil pengamatan atau tanggapan atas rangsang-rangsang yang

diterima.

2. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Pendapat Siswa

Menurut Bimo Walgito (1994:56) pendapat individu terhadap

dunia nyata merupakan olahan semua rangsang (stimuli) yang diterima

oleh indera-indera yang dipengaruhi oleh kondisi psikik dan pengalaman

seseorang. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Perhatian yang selektif individu.

Perhatian merupakan persiapan dalam proses pembentukan

pendapat. Ada tidaknya rangsang ditentukan oleh ada tidaknya

perhatian individu terhadap rangsang itu. Rangsang yang mendapat

perhatian individu akan disadari lebih mendalam dan ditanggapi

Page 23: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

8

dengan cepat. Sedangkan rangsang yang kurang mendapat perhatian

akan kurang disadari dan kurang ditanggapi. Perhatian dan kesadaran

individu berkorelasi positif dalam pembentukan pendapat. Semakin

besar perhatian individu, semakin besar kesadarannya akan rangsang

itu, dan semakin besar pula kemungkinan individu menanggapinya.

Semakin kecil perhatian individu, semakin kecil kesadarannya akan

rangsang itu dan semakin kecil pula kemungkinan individu

menaggapinya.

b. Sifat-sifat rangsang.

Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang

yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik

perhatian. Rangsang dengan warna, lebih menarik perhatian dan lebih

mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan perubahan dari

keadaan statik ke dinamik akan lebih mudah diterima oleh individu.

Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang

memudahkan individu untuk menerimanya.

c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu.

Perhatian terhadap rangsang juga ditentukan oleh sejauh mana

rangsang itu bernilai bagi individu dan sesuai dengan kebutuhannya.

Individu akan menaruh perhatian kepada rangsang yang bernilai

baginya daripada rangsang yang kurang bernilai. Individu juga akan

menaruh perhatian kepada rangsang yang sesuai dengan kebutuhannya

daripada rangsang yang kurang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh

Page 24: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

9

karena itu, perhatian individu terhadap rangsang bersifat subjektif,

berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya.

d. Pengalaman terdahulu individu.

Perhatian individu terhadap rangsang ditentukan juga oleh

pengalaman yang berhubungan dengan penafsiran rangsang sejenis

yang dimiliki individu sebelumnya. Pengalaman-pengalaman

terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana individu mempendapat

dunianya.

B. Pola Pengasuhan Orangtua

1. Pengertian Pola Pengasuhan Orangtua

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama di mana anak

lahir, dibesarkan, berkembang, dan mengalami “proses menjadi” pribadi

yang lebih dewasa. Selama masa bayi dan kanak-kanak, fungsi dan

tanggung jawab orangtua adalah mengasuh, memelihara, melindungi dan

melatih anak untuk bersosialisasi. Seiring dengan terjadinya perubahan

pada anak menuju remaja, maka bergeser pula fungsi-fungsi keluarga

sebagai dampak penyesuaian dengan perkembangan dan kebutuhan-

kebutuhan anak. Seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1992:131)

bahwa dengan lebih mandirinya anak, orangtua menganggap bahwa

anaknya tidak lagi memerlukan perawatan dan pelatihan sebesar

sebagaimana ia masih bayi.

Page 25: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

10

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan

orangtua adalah suatu relasi/interaksi yang terjalin secara mendalam antara

anak dengan orangtuanya. Relasi/interaksi tersebut bukan hanya dalam

pemenuhan kebutuhan fisik (makan, minum, dan kesehatan) dan

kebutuhan psikik (seperti kasih sayang, rasa aman, dan penerimaan

penghargaan), tetapi juga bagaimana orangtua memberi contoh dan

mengajarkan tentang peraturan-peraturan/norma-norma yang berlaku di

dalam masyarakat sehingga anak juga memiliki ketrampilan sosial dalam

hubungannya dengan masyarakat.

Ada empat unsur penting dalam pola pengasuhan orangtua

(Hurlock, 1999:85-92), yaitu:

a. Peraturan.

Peraturan adalah pola pengendalian tingkah laku yang ditetapkan

oleh orangtua dengan tujuan untuk membekali anak dalam berperilaku

yang disetujui dalam situasi tertentu. Contohnya, anak tidak boleh

mengambil mainan milik saudaranya tanpa izin si pemilik. Anak akan

dihukum/dimarahi bila melakukan tindakan terlarang ini. Agar

peraturan itu diterima, diingat, dan dimengerti maka peraturan

diberikan dalam rumusan yang dimengerti oleh anak sehingga

peraturan itu berharga sebagai pedoman perilaku dan mengekang

perilaku yang tidak diinginkan.

Page 26: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

11

b. Hukuman.

Hukuman harus disesuaikan dengan pelanggaran. Hukuman yang

diberikan harus konsisten sehingga anak itu mengetahui bahwa kapan

saja suatu peraturan dilanggar, hukuman itu tidak dapat dihindarinya.

Apapun bentuk hukuman yang diberikan, perlu diberikan penjelasan

mengenai alasan secara adil dan benar sehingga anak tidak akan

menginterpretasikannya sebagi “kejahatan” si pemberi hukuman.

c. Penghargaan.

Penghargaan berarti bentuk pengakuan untuk suatu hasil yang baik.

Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-

kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung. Penghargaan

mempunyai nilai edukatif yang penting. Penghargaan berdampak pada

terbentuknya motivasi yang kuat bagi anak untuk melanjutkan

usahanya dan berperilaku sesuai dengan harapan. Jenis penghargaan

dapat berupa: pujian, senyuman, pelukan, hadiah dan perlakuan

istimewa.

d. Konsistensi.

Konsistensi berarti tingkat keajegan atau stabilitas. Harus ada

konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman

perilaku. Anak yang menyadari bahwa penghargaan selalu mengikuti

perilaku yang disetujui dan hukuman selalu mengikuti perilaku yang

dilarang, akan mempunyai keinginan yang jauh lebih besar untuk

menghindari tindakan yang dilarang dan melakukan tindakan yang

Page 27: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

12

disetujui oleh lingkungannya. Suatu tingkah laku anak yang dilarang

oleh orangtua pada waktu tertentu, harus pula dilarang, apabila

dilakukan kembali pada waktu yang lain. Harus ada konsistensi dalam

hal-hal apa yang mendatangkan pujian atau hukuman pada anak.

Antara ayah dan ibu harus ada kesesuaian dalam melarang atau

memperbolehkan tingkah laku tertentu, tentang apa yang baik

dilakukan atau yang tidak baik untuk dilakukan oleh anaknya.

2. Macam-macam Pola Pengasuhan Orangtua

Pola pengasuhan orangtua dalam mendidik anaknya dapat

bervariasi, setiap ahli memiliki cara yang berbeda-beda dalam melihat pola

pengasuhan orangtua. Dalam penelitian ini, peneliti berpedoman pada tiga

tipe pola pengasuhan orangtua menurut Hurlock (1999:93) yaitu: otoriter,

permisif dan demokratik.

Ketiga tipe pola pengasuhan orangtua tersebut dapat dirinci

sebagai berikut:

a. Pola pengasuhan demokratik.

Menurut Hurlock (1999:93-94) pola pengasuhan demokratik

menggunakan penjelasan, diskusi, dan penalaran untuk membantu

anak mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan. Pola ini lebih

menekankan aspek edukatif daripada aspek hukumannya. Pola

pengasuhan demokratik menggunakan hukuman dan penghargaan

dengan penekanan yang lebih besar pada penghargaan. Gunarsa

Page 28: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

13

(2004:280) menambahkan bahwa orangtua dengan pola pengasuhan

demokratik selalu melibatkan anak dalam segala hal yang berkenaan

dengan diri anak tersebut. Orangtua mempercayai pertimbangan dan

penilaian dari anak serta mau berdiskusi dalam mengambil keputusan

yang berkaitan dengan kebutuhan anak. Anak pun belajar untuk

membuat keputusan bagi dirinya sendiri, belajar mendengarkan dan

berdiskusi dengan orangtua. Dari sikap orangtua tersebut di atas maka

harga diri dan kepercayaan diri anak berkembang karena anak

dihargai, anak tidak akan takut untuk melakukan sesuatu karena anak

dilatih mengambil keputusan, anak memiliki keyakinan diri yang

mantap karena terbiasa dilatih untuk bertanggung jawab dan orangtua

menerima apa adanya diri anak. Gunarsa (2004:281) juga berpendapat

bahwa anak yang dibesarkan dengan pola pengasuhan demokratik akan

merasakan suasana rumah yang penuh rasa saling menghormati, penuh

kehangatan dan penerimaan. Dengan demikian, anak akan lebih mudah

menyesuaikan diri dengan lingkungan. Gunarsa dan Gunarsa (1986:84)

menambahkan bahwa dengan cara demokratik ini, rasa tanggung jawab

pada anak akan berkembang sehubungan dengan tingkah lakunya dan

selanjutnya dapat memupuk rasa percaya dirinya. Selain itu anak

cenderung lebih mandiri, tegas, ramah, mudah bekerjasama dengan

orang lain, mudah bergaul, dapat mengendalikan diri dan berkembang

secara optimal, hal ini dikarenakan kepercayaan dan sikap yang

Page 29: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

14

terbuka dari orangtua ke anak dalam aktualisasi dirinya. Hal ini

menjadi dasar untuk hidup yang produktif.

b. Pola pengasuhan otoriter.

Pola pengasuhan otoriter ditandai dengan peraturan yang keras

untuk memaksakan perilaku yang diinginkan oleh orangtua terhadap

anak. Tekniknya mencakup hukuman yang berat bila terjadi kegagalan

memenuhi standar dan kurangnya persetujuan, pujian atau

penghargaan lainnya bila anak memenuhi standar yang diharapkan

orangtua. Pola pengasuhan otoriter selalu berarti mengendalikan

tingkah laku anak dengan kekuatan eksternal dalam bentuk hukuman

terutama hukuman badan. Bahkan setelah anak bertambah besar,

orangtua yang menggunakan pola otoriter yang kaku jarang

mengendurkan pengendaliannya terhadap tingkah laku anaknya.

Orangtua tidak mendorong anak untuk dengan mandiri mengambil

keputusan-keputusan yang berhubungan dengan tindakan mereka.

Orangtua hanya mengatakan apa yang harus dilakukan dan tidak

menjelaskan mengapa hal itu harus dilakukan. Jadi, anak-anak

kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan

perilaku mereka sendiri. Dalam keluarga otoriter anak tetap dibatasi

dalam tindakan mereka, dan keputusan-keputusan tentang

permasalahan mereka diambil oleh orangtua (Hurlock, 1999:93).

Gunarsa (2004:280) menambahkan bahwa orangtua otoriter

juga tidak melakukan komunikasi yang baik dengan anak. Komunikasi

Page 30: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

15

yang terjadi hanyalah komunikasi satu arah, yaitu dari orangtua ke

anak. Kurangnya komunikasi antara orangtua dan anak menyebabkan

ketrampilan berkomunikasi anak menjadi kurang.

Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1986:82) pada cara otoriter ini

orangtua menentukan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati

oleh anak Kalau anak tidak memenuhi tuntutan orangtua, anak akan

diancam dan dihukum. Dengan cara otoriter, akan menjadikan anak

“patuh” di hadapan orangtuanya, tetapi di luar pengawasan orangtua,

anak dapat memperlihatkan reaksi-reaksi menentang atau melawannya

karena anak merasa “dipaksa” dalam perkembangannya.

Gunarsa (2004:280) berpendapat bahwa pola pengasuhan

otoriter ini sering kali membuat anak memberontak. Anak akan

bersikap bermusuhan kepada orangtua serta sering kali meyimpan

perasaan tidak puas terhadap dominasi orangtua bila orangtuanya

keras, tidak adil, dan tidak menunjukkan afeksi. Selain itu anak

mungkin menjadi kurang yakin akan kemampuan dirinya, kurang

matang dan menjadi agresif bila orangtua juga menerapkan hukuman

fisik kepada anak. Kartono (1985:97-99) menambahkan bahwa dengan

cara otoriter ini, anak berkembang menjadi anak yang canggung dalam

pergaulan karena anak merasa tidak dapat mengimbangi teman-

temannya dalam banyak hal, sehingga anak menjadi pasif dalam

pergaulan, lama kelamaan anak akan mempunyai perasaan rendah diri

dan kehilangan kepercayaan diri. Selain itu anak takut untuk membuka

Page 31: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

16

diri, selalu tegang, khawatir, bimbang, labil dan anak tampak penurut

tetapi perasaannya sering diliputi oleh kegelisahan dan potensinya

tidak dapat berkembang secara maksimal.

c. Pola pengasuhan permisif.

Dalam pola pengasuhan permisif biasanya orangtua tidak

membimbing anak ke pola perilaku yang disetujui oleh masyarakat dan

tidak menggunakan hukuman. Orangtua menganggap kebebasan sama

dengan membiarkan anak-anak meraba-raba dalam situasi yang sulit

untuk dijalani oleh anak sendiri. Anak sering tidak diberi batas-batas

atau aturan-aturan yang mengatur apa saja yang boleh dilakukan,

mereka diijinkan untuk mengambil keputusan sendiri dan berbuat

sekehendak mereka sendiri (Hurlock, 1999:93).

Orangtua membiarkan anak mencari dan menemukan sendiri

tata cara yang memberi batasan-batasan dari tingkah lakunya. Hanya

pada hal-hal yang dianggapnya sudah keterlaluan oleh Orangtua,

barulah orangtua bertindak mengendalikannya. Dalam pola permisif

ini pengawasan menjadi longgar. Anak telah terbiasa mengatur dan

menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik. Pada umumnya,

keadaan seperti ini terdapat pada keluarga-keluarga yang kedua

orangtuanya bekerja, terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan sehingga

tidak ada waktu untuk mendidik anak dalam arti yang sebaik-baiknya.

Karena harus menentukan sendiri, maka perkembangan kepribadian

anak cenderung tidak terarah. Pada anak berkembang sifat egosentrik

Page 32: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

17

yang terlalu kuat dan kaku menhadapi larangan-larangan yang ada

dalam lingkungan sosialnya (Gunarsa dan Gunarsa, 1986:83).

Dari penjelasan di atas, dalam pola pengasuhan permisif

orangtua cenderung bersikap kurang tegas. Di sini anak diberi

kebebasan untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri.

Semua keputusan diberikan kepada anak, tanpa pertimbangan dari

orangtua, sehingga sering anak tidak tahu apakah perilakunya itu benar

atau salah. Pola pengasuhan permisif menempatkan orangtua pada

posisi pasif dalam arti orangtua cenderung membiarkan anak bersikap

tanpa batasan, aturan, dan larangan yang jelas. Sehingga anak dalam

keluarga permisif tampak kurang matang secara sosial, mementingkan

diri sendiri dan kurang percaya diri, ada juga yang agresif, terutama

anak yang tidak pernah ditegur atau dilarang ketika anak bergaul

dengan teman sebaya. Gunarsa (2004:281) menambahkan bahwa cara

permisif ini ternyata menyebabkan anak tidak memiliki kontrol diri

yang baik, anak menjadi egois, selalu memaksakan kehendaknya

sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

C. Posisi serta Peran Orangtua dan Sekolah terhadap Perkembangan Anak

Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan satu tugas

mulia dari orangtua yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan.

Telah banyak usaha yang dilakukan orangtua atau tenaga pendidik (sekolah)

untuk mencari dan membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang

Page 33: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

18

berkaitan dengan perkembangan anak. Gunarsa dan Gunarsa (1986:5-6)

berpendapat bahwa perkembangan anak terjadi karena faktor kematangan dan

belajar. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (bawaan)

dan faktor luar (lingkungan, pengalaman, pengasuhan).

Keluarga tempat anak berasal mempengaruhi kemungkinan anak

menjadi orang yang bertanggung jawab atau tidak. Keluarga yang memiliki

hubungan antar anggota kurang dekat dan hubungan yang tidak harmonis

dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan anak menjadi tidak

optimal. Lingkungan atau komunitas tempat anak berada juga dapat

mempengaruhi anak tersebut, termasuk nilai-nilai yang dihayati oleh

komunitas tersebut. Apakah komunitas tersebut menekankan pada nilai

hedonisme sehingga anak akan melakukan apa pun untuk memuaskan dirinya

ataukah komunitas tersebut menekankan pada nilai moral seperti kejujuran

dan kerja keras, tentu semua ini akan mempengaruhi anak dalam mengambil

tindakan. Terutama, bila di dalam komunitas tersebut banyak model yang

melakukan tindakan negatif, maka remaja akan lebih berani mengikuti contoh

negatif tersebut. Di lain pihak, bila dalam lingkungan atau komunitas tersebut

nilai positif dijunjung tinggi maka remaja akan berpikir dua kali sebelum

melakukan tindakan negatif.

Sekolah juga salah satu faktor penting dalam perkembangan anak.

Kurangnya keberhasilan akademik seperti nilai akademik yang rendah,

ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau bergaul yang baik dengan guru

dan ketidakmampuan untuk meyesuaiakan diri dengan program sekolah dapat

Page 34: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

19

menjadi penyebab munculnya tingkah laku yang tidak bertanggung jawab

pada anak. Sekolah merupakan suatu hal yang penting bagi anak, karena di

sekolah anak bertemu dengan teman-teman sebaya yang sedang berada pada

tahap perkembangan yang sama dengan diri anak tersebut. Sekolah juga dapat

membentuk perkembangan kepribadian dan sosial anak. Sekolah yang terlalu

menuntut anak untuk menjadi seperti apa yang diharapkan sekolah tanpa

memperhatikan kemampuan anak akan membuat anak merasa tertekan. Begitu

pula bila guru di sekolah bersikap tidak adil serta tidak mau memahami siswa.

Seseorang yang merasa tertekan tentu akan berusaha keluar dari tekanan

tersebut dengan berbagai cara. Bagi anak yang merasa tidak dapat

meyesuaikan diri di sekolah dan dengan gurunya, mungkin anak akan menjadi

lebih sering membolos sekolah, membuat ribut di kelas dan tindakan negatif

yang lain (Gunarsa, 2004:273-274).

Pendidik pertama dan utama adalah orangtua, orangtualah yang

membimbing anak untuk bertingkah laku normatif serta berpengalaman dalam

pergaulan dan kewajiban bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang

lain. Namun tugas orangtua mendidik anak membutuhkan bantuan dari

sekolah. Sekolah mengambil bagian dalam usaha meraih tujuan hidup sebagai

mahkluk berbudaya dan bermasyarakat. Sekolah berperan membantu orangtua

pada bidang yang tak dapat ditangani oleh orangtua yaitu pengajaran. Sekolah

memberikan pengajaran tentang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

serta ketrampilan kerja sehingga anak siap memasuki lingkungan masyarakat

sebagai orang dewasa yang berpendidikan. Sekolah yang sadar akan tanggung

Page 35: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

20

jawab tersebut berfungsi sebagai lembaga pengajaran. Sekolah bukan sebagai

pengganti orangtua melainkan membantu orangtua. Ini berarti bahwa sekolah

harus menentukan kebijakan bertindak setelah mendengarkan orangtua (Drost,

1997 : 32-34).

Pelaksanaan pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila

terdapat kerjasama antara guru (sebagai pendidik di sekolah) dengan orangtua

(sebagai pendidik di rumah). Kerjasama itu dalam bentuk saling pengertian

dalam pelaksanaan pendidikan. Pendidikan merupakan tanggung jawab

bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah (sekolah). Oleh karena

itu, tanggung jawab pendidikan yang pertama ada pada keluarga (orangtua),

yang kedua masyarakat, dan yang ketiga sekolah (Nugroho, 1985:71).

Gunarsa (2004:275) menambahkan bahwa orangtua, lingkungan dan

sekolah saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Bila keadaan latar

belakang keluarga sudah mendukung suatu perbuatan yang salah, ditambah

dengan lingkungan atau komunitas yang buruk dan kegagalan dari pihak

sekolah untuk menerima dan membimbing siswa (anak), maka kemungkinan

besar dapat terjadi kenakalan remaja. Namun, bila hanya salah satu faktor saja

yang memudahkan untuk terjadinya kenakalan remaja seperti lingkungan atau

komunitas yang buruk tetapi keluarga menekankan nilai-nilai yang baik serta

benar dan sekolah dapat memberikan kegiatan belajar yang bermakna bagi

anak, maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja dapat dikurangi.

Page 36: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

21

Perkembangan anak akan maksimal apabila sekolah dan orangtua

berperan secara konstruktif sesuai dengan statusnya masing-masing, seperti

yang terurai di bawah ini:

a. Peranan sekolah.

Winkel (1991:25) menguraikan bahwa sekolah merupakan

lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian

kegiatan yang terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar

mengajar di kelas. Kegiatan belajar ini bertujuan menghasilkan perubahan-

perubahan positif di dalam diri anak yang sedang menuju kedewasaan.

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan berarti bahwa sekolah

adalah pengemban misi pendidikan. Sekolah mempunyai ciri khas yaitu

masyarakat belajar, yang di dalamnya ada proses belajar mengajar di

sekolah, yaitu adanya siswa belajar dan guru mengajar (Nugroho, 1985:4).

Gunarsa (1986:109-124) menambahkan orang yang paling

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas di sekolah adalah guru.

Selain mengajar guru berperan dalam mengembangkan kepribadian anak

didiknya (di samping orangtua). Dalam guru mengajar, ini berarti ia juga

mengemban tugas moral yaitu membantu anak untuk menghayati dan

mengamalkan kebaikan hidup. Inilah citra keguruan. Yang ideal adalah,

dalam situasi guru mengajarkan ilmu pengetahuan guru juga sebagai

pengganti orangtua di sekolah hendaknya mampu menyelami jiwa-jiwa

anak didiknya. Guru adalah tokoh yang paling utama dalam membimbing

anak di sekolah dan memperkembangkan anak agar mencapai kedewasaan.

Page 37: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

22

Modal utama yang harus dimiliki oleh guru dalam pengajaran adalah kasih

sayang. Sebagai guru sebaiknya senantiasa harus berusaha untuk tidak

hanya mengembangkan potensi anak secara intelektual, tetapi juga mau

mementingkan interaksi guru-siswa yang akan mempengaruhi

perkembangan kepribadian siswa ke arah yang sehat dan matang. Bentuk

hubungan dialogik antara guru dan siswa adalah yang terbaik.

Gunarsa (2004:275) mengemukakan bahwa peran guru di sekolah

merupakan sesuatu yang sangat penting. Guru yang menunjukkan kontrol

diri yang baik, penuh kehangatan, dan bersahabat dalam interaksinya di

kelas akan lebih mudah berhubungan dengan siswa. Siswa (anak) akan

lebih terbuka kepada guru. Guru yang demikian dapat membantu anak

untuk mencapai keberhasilan akademik dan belajar menghargai diri sendiri

serta dengan demikian mengurangi kemungkinan terjadinya kenakalan

remaja.

Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa esensi pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah bertujuan agar perkembangan tiap individu

(peserta didik) semakin optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Pendidikan yang diberikan oleh pihak sekolah, melalui guru kepada siswa

tidak hanya berupa pengajaran bidang studi, IPTEK dan ketrampilam kerja

tetapi dapat berupa pendampingan dan pengarahan perkembangan siswa

seutuhnya. Dalam proses perkembangan, siswa tidak selalu berhasil

mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Masalah-masalah yang dihadapi

Page 38: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

23

oleh siswa berhubungan dengan cara belajar, penyesuaian diri, emosi dan

persiapan berkarier. Hal ini membutuhkan bantuan dari guru dan orangtua.

Winkel (1991:79) menegaskan bahwa bimbingan di sekolah

memusatkan pelayanannya pada peserta didik sebagai individu yang harus

mengembangkan kepribadiannya dan memanfaatkan pendidikan sekolah

yang diterima untuk perkembangan dirinya. Hal ini berarti bahwa upaya

membantu siswa dalam proses pendidikan di sekolah tidak hanya melalui

pengajaran/pelatihan tetapi juga melalui pelayanan bimbingan. Pelayanan

bimbingan di sekolah termasuk ke dalam bidang pembinaan siswa.

b. Peranan Orangtua.

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dan utama

dalam kehidupan anak, tempat anak belajar dan menyatakan diri sebagai

manusia sosial di dalam interaksi dengan kelompoknya. Pengalaman-

pengalaman interaksi sosial anak di keluarga juga tercermin dalam

bertingkah laku serta bergaul dengan orang lain. Orangtua memiliki peran

penting dan memiliki tanggung jawab besar terhadap perkembangan anak-

anaknya. Peran orangtua berupa pengarahan dan bimbingan kepada anak.

Dengan adanya pengarahan dan bimbingan ini, anak diharapkan dapat

tumbuh berkembang dengan baik. Nasution (1985:151) menambahkan

bahwa seorang anak yang sedang dalam masa perkembangan,

membutuhkan pengarahan dari orangtua walaupun anak tidak secara

spontan menerima.

Page 39: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

24

Menurut Nasution (1985:40) peran orangtua dibagi atas tiga yaitu:

1) Mengasuh dan membimbing anak-anaknya.

Membimbing berarti memberi pengarahan, dapat juga

dikatakan menuntun atau mendampingi anak (Gordon, 1987:69).

Orangtua berkewajiban untuk memberikan bimbingan kepada anak-

anaknya, karena bimbingan itulah yang akan menentukan masa depan

anak. Apabila anak mendapat bimbingan yang baik dari orangtuanya

maka akan berpengaruh baik pula kepada anak, sehingga anak dapat

tumbuh dan berkembang secara wajar. Dengan adanya bimbingan dari

orangtua diharapkan anak dapat menentukan arah yang akan ia tempuh

dalam hidupnya.

2) Mengarahkan pendidikan anak-anaknya.

Orangtua perlu mengawasi kegiatan belajar anak-anaknya,

sebab tanpa adanya pengawasan yang kontinnyu dari orangtua, besar

kemungkinan pendidikan anak-anaknya kurang dapat berjalan lancar.

Pada kenyataannya, anak kurang bersedia belajar dengan baik dan

tekun tanpa adanya pengawasan dari orangtua. Dengan adanya

pengawasan dari orangtua, anak dengan sendirinya akan terdorong

untuk belajar lebih baik dan lebih giat (Nasution, 1985:43).

3) Mengendalikan pergaulan anak-anaknya.

Pada usia remaja terjadi perubahan sosial, dimana pengaruh

teman sebaya sangat kuat. Hal ini merupakan tugas perkembangan

pada masa remaja. Menurut Havighurst (Mappiare, 1982:107) tugas

perkembangan remaja meliputi upaya menjalin hubungan yang baru

Page 40: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

25

dengan teman-teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis.

Tambunan (1979:101-106) berpendapat bahwa pergaulan di kalangan

remaja didorong oleh keinginan untuk mencari pengalaman. Orangtua

diharapkan menyadari bahwa pengalaman yang diperoleh anak di

rumah, di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal dapat membantu

anak untuk menyesuaikan diri dalam pergaulan. Orangtua perlu

mengantisipasi dampak negatif dari pergaulan remaja. Apabila anak

memiliki kelompok yang suka merokok, minum alkohol, obat-obatan

terlarang, dan seks bebas, maka anak tersebut cenderung mengikutinya

tanpa mempertimbangkan akibatnya.

Page 41: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang jenis penelitian, subjek

penelitian, alat pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis

data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif

adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

gejala pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi, 2003:309). Tujuan penelitian

ini adalah untuk melukiskan variabel/kondisi “apa yang ada” dalam suatu

situasi.

Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran

mengenai pola pengasuhan orangtua menurut siswa SMP PANGUDI LUHUR

I Yogyakarta.

B. Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan kelompok individu yang hendak dikenai

generalisasi hasil penelitian, dengan syarat yang harus memiliki ciri-ciri dan

karakteristik yang kurang lebih sama. Populasi dalam penelitian ini adalah

para siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta. Menurut

Suharsimi (2003:312), survei yang mencakup seluruh populasi yang diteliti

disebut sensus, sedangkan survei yang hanya menyelidiki sebagian saja

populasi disebut survei sampel. Karena responden dalam penelitian ini hanya

Page 42: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

27

sebagian saja dari populasi, maka penelitian ini termasuk penelitian survei

sampel.

Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan populasi yaitu

siswa kelas VIII SMP adalah siswa yang tergolong remaja awal, yang sudah

mampu merefleksikan pola pengasuhan orangtua mereka. Walaupun semua

siswa SMP termasuk dalam masa remaja, namun siswa kelas VIII SMP lebih

mempunyai banyak waktu dibandingkan dengan kelas IX yang waktunya

tersita untuk mempersiapkan ujian akhir dan kelas VII yang masih dalam masa

penyesuaian diri terhadap lingkungan baru. Adapun data populasi penelitian

adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Data Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah

1 VIII A 42

2 VIII B 42

3 VIII C 42

4 VIII D 43

5 VIII E 42

Total 211

Sampel adalah sebagian/wakil dari populasi. Sampel penelitian diambil

dari populasi penelitian yang berjumlah 211 siswa. Penarikan sampel

dilaksanakan dengan teknik cluster random sampling (sampel kelompok).

Dasar pertimbangan yang digunakan peneliti dalam menggunakan teknik

penarikan cluster random sampling adalah akan memberikan peluang yang

Page 43: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

28

sama pada kelompok (kelas) anggota populasi yang dipilih sebagai sampel

penelitian.

Penarikan sampel dilaksanakan dengan langkah-langkah yang sesuai

dengan sifat teknik sampling yang digunakan. Langkah pertama, peneliti

menentukan jumlah anggota sampel yang diinginkan. Jumlah anggota sampel

ditetapkan berdasarkan dua pertimbangan, yaitu jumlah sampel (n) minimal 30

orang dan jumlah anggota sampel yang representatif dalam peneltiian

deskriptif untuk mewakili anggota populasi niminal 25%-30% dari jumlah

anggota populasi. Selain itu, jumlah anggota sampel yang semakin mendekati

jumlah anggota populasi, berarti semakin representatif bagi penelitian itu

(Suharsimi, 2003:125). Langkah kedua, penelitia melakukan cluster random

sampling (sampel kelompok) terhadap semua unit satuan kelas yang

dirandom. Langkah ketiga, peneliti menulis lima kelas (VIII A-E) pada kertas

kemudian kertas tersebut digulung dan setelah itu diacak. Langkah keempat,

peneliti melakukan penarikan secara undian sampai akhirnya diperoleh jumlah

anggota sebanyak yang diinginkan peneliti. Penarikan disaksikan oleh guru

pembimbing.

C. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sekumpulan daftar pertanyaan tertulis yang diberikan

kepada subjek penelitian (Suharsimi, 2003:136). Kuesioner ini disusun oleh

peneliti sendiri, berdasarkan pada kajian bab II. Kuesioner atau alat ini

Page 44: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

29

memuat tipe-tipe dari pola pengasuhan demokratik, otoriter, dan permisif.

Tipe-tipe/gaya pola pengasuhan anak yang akan diselidiki tersebut adalah:

1. Tipe demokratik, dengan indikator sebagai berikut (Hurlock, 1999:93-94;

Gunarsa, 2004:280-281):

a. Menghargai anak sebagai pribadi yang ingin mandiri.

b. Melibatkan anak dalam membuat keputusan, sementara orangtua ikut

memberi penjelasan (bekerja sama dalam membuat keputusan).

c. Menggunakan wewenang, tetapi terapannya bersifat membimbing.

d. Mendukung, menerima dan bertanggung jawab dalam

mempertimbangkan berbagai alternatif tetapi tidak mendominasi dari

sudut pendirian orangtua.

e. Mendorong tumbuhnya interaksi saling memberi dan menerima.

f. Menempatkan nilai yang tinggi pada perkembangan kemandirian dan

pengaturan diri sendiri.

g. Memakai seperangkat peraturan untuk mengatur anak sesuai dengan

perkembangan dan kebutuhan anak.

h. Melibatkan diri dalam penjelasan dan pembicaraan tentnag disiplin dan

menananmkan kebiasaan rasional.

i. Hangat tetapi tegas.

2. Tipe otoriter, dengan indikator sebagai berikut (Hurlock, 1999:93;

Gunarsa, 2004: 279-280):

a. Menuntut kepatuhan yang tinggi.

Page 45: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

30

b. Kecenderungan suka menghukum dan kaku dalam disiplin.

c. Menuntut anak untuk menerima aturan dan standar yang ditetapkan

orangtua tanpa mempersoalkannya.

d. Cenderung untuk tidak mendukung perilaku bebas dan melarang

otonomi anak.

e. Membuat peraturan untuk mengendalikan perilaku anak.

f. Kurang hangat, kurang menerima dan mendukung anak, membatasi

keterlibatan anak dalam membuat keputusan.

g. Mendesak anak untuk mematuhi perintah orangtua.

h. Berusaha mengendalikan perilaku dan sikap anak sesuai dengan

peraturan yang ditetapkan.

3. Tipe permisif, dengan indikator sebagai berikut (Gunarsa dan Gunarsa,

1986:83; Hurlock, 1999:93):

a. Cenderung menerima, lunak dan pasif dalam membiasakan disiplin

b. Memberi kebebasan sepenuhnya kepada anak untuk berbuat semaunya

(tanpa mengendalikannya).

c. Menghindari pengawasan terhadap anak, karena pengawasan dianggap

sebagai pelanggaran terhadap kebebasan anak.

d. Melayani anak sepenuhnya dalam setiap kegiatannya dan cenderung

memanjakan anak.

e. Menuruti kemauan anak dan menghindari konflik dengan anak.

f. Melindungi dan menyayangi anak secara berlebihan.

Page 46: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

31

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu: bagian pertama memuat

identitas subjek, tujuan kuesioner, dan petunjuk pengisian kuesioner

sedangkan bagian kedua memuat pernyataan-pernyataan. Jenis kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner bentuk tertutup artinya responden menjawab

pernyataan yang berhubungan dengan indikator tipe pola pengasuhan orangtua

dan alternatif jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang sesuai dengan dirinya (Suharsimi, 2000:317). Alasan

peneliti menggunakan kuesioner karena, peneliti berpandangan bahwa

kuesioner lebih efisien dari segi waktu dan pendanaan, serta lebih praktis dari

segi pelaksanaannya.

Kuesioner pola pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta ini mendeteksi pola pengasuhan macam apa

yang cenderung diterapkan oleh orangtua dalam rangka merawat, memelihara,

melindungi, mengajar, membimbing dan melatih anak-anak mereka. Tipe pola

pengasuhan yang dimaksud adalah pola pengasuhan demokratik, pola

pengasuhan otoriter dan pola pengasuhan permisif.

Alat atau kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian disusun dalma bentuk skala bertingkat berdasarkan prinsip-prinsip

Likert’s Summated Rating atau biasa disebut dengan skala Likerts. Skala

Likerts merupakan serangkaian pernyataan yang masing-masing

mengungkapkan sikap yang jelas baik atau kurang baik. Adapun Skala Likerts

tersebut adalah: (1) Selalu, (2) Sering), (3) jarang, (4) tidak pernah. Setiap

pilihan jawaban untuk pernyataan positif (favourable) diberi skor bertutr-turut

4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif (unfavourable) diberi skor 1, 2, 3, 4.

Page 47: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

32

namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan pernyataan positif,

sehingga dalam memberikan skor pada setiap pernyataan berturut-turut yaitu

4, 3, 2, 1. Adapun alasan peneliti menggunakan pernyataan-pernyataan positif,

karena jika pernyataan-pernyataan disusun secara positif dan negatif, maka

dapat menyebabkan suatu item bisa masuk ke dalam pola pengasuhan yang

lain, sehingga dapat membuat suatu pernyataan menjadi ambigu (Andi,

2004:34).

Skala ini juga tidak memakai alternatif jawaban tengah karena dua

alasan yaitu: pertama, kategori ragu-ragu (R) atau netral (N) mempunyai arti

ganda, bisa diartikan responden belum memutuskan atau memberikan jawaban

atau diartikan sebagai pilihan netral karena tidak bisa menentukan pilihannya.

Kedua, menimbulkan kecenderungan untuk menentukan pilihan di tengah,

terutama bagi responden yang ragu-ragu atau bingung untuk menentukan

jawaban.

Kuesioner ini akan diujicobakan terlebih dahulu untuk mendapatkan

butir-butir item yang valid dan reliabel sehingga dapat dipergunakan untuk

penelitian yang sesungguhnya. Adapun kisi-kisi alat penelitian dapat dilihat di

bawah ini:

Tabel 2

Sebaran Item Dalam Uji Coba Alat Penelitian

Kuesioner Aspek Nomor Buitr JumlahDemokratik 1,4,7,10,13,16,19,22,25,28,

31,34,37,40,43,46,49,52,55,58,61,63,65

23PolaPengasuhanOrangtua

Otoriter 2,5,8,11,14,17,20,23,26,29,32,35,38,41,44,47,50,53,56,59,62,64,66,67,68,70,71,72,

32

Page 48: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

33

73,74,75Permisif 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,

33,36,39,42,45,48,51,54,57,60

20

Total 75

Untuk mengetahui valid dan tidaknya suatu item digunakanlah analisis

product moment dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Dalam

penelitian ini pengujian validitas menggunakan program SPSS (Statistical

Programme for Social Science) versi 11.0 for Windows. Setelah mengetahui

valid dan tidaknya suatu item, maka tersusunlah alat yang siap digunakan

untuk penelitian.

Setelah melakukan uji coba alat penelitian maka ada beberapa item yang

tidak valid. Untuk item yang tidak valid, peneliti melakukan revisi terhadap

beberapa item, sehingga tidak langsung menggugurkan. Ada tiga alasan

peneliti melakukan revisi terhadap beberapa item yang gugur, yaitu pertama,

hasil uji validitas mempunyai nilai yang mendekati nilai standar validitas yang

ditentukan (r = 0,3), sedangkan yang jauh dari nilai standar validitas

digugurkan. Kedua, peneliti mempertimbangkan sebaran item yang direvisi

sehubungan dengan aspek dalam kisi-kisi, dan ketiga isi/pesan dipertahankan,

tetapi rumusan kebahasaannya direvisi. Secara terperinsi penjelasan item yang

gugur berdasarkan aspek-aspek adalah sebagai berikut: item aspek pola

pengasuhan demokratik yang semula berjumlah 23 item, yang tidak valid

sebanyak 3 item, kemudian direvisi 1 item dan yang gugur 2 item sehingga

yang digunakan untuk penelitian 21 item. Aspek pola pengasuhan otoriter

yang semula berjumlah 32 item, yang tidak valid 5 item, kemudian direvisi 2

Page 49: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

34

item dan yang gugur 3, sehingga yang digunakan untuk penelitian 28 item.

Aspek pola pengasuhan permisif yang semula berjumlah 20 yang tidak valid 3

item, kemudian dari ketiga item tersebut direvisi sehingga yang digunakan

dalam penelitian 20 item. Jadi total item yang keseluruhan semula berjumlah

75 item, setelah melakukan uji coba, diketahui ada 11 item yang tidak valid,

tetapi dilakukan revisi berjumlah 5 item dan digugurkan berjumlah 6 item,

sehingga akhirnya terdapatlah 69 item yang digunakan dalam penelitian

selanjutnya. Untuk melihat item valid dan tidak valid secara jelas ada pada

lampiran 3. Adapun sebaran item yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 3

Sebaran Item Dalam Alat Penelitian

Kuesioner Aspek Nomor Buitr JumlahDemokratik 1,4,7,10,13,16,19,22,25,28,

31,34,37,40,43,46,49,52,55,58,60,61

21

Otoriter 2,5,8,11,14,17,20,23,26,29,32,35,38,41,44,47,50,53,56,59,62,63,64,65,66,67,68,69

28

PolaPengasuhanOrangtua

Permisif 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36,39,42,45,48,51,54,57,60

20

Total 69

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian

Uji coba instrumen penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut sebelum digunakan dalam

penelitian. Uji coba juga untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap item-

Page 50: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

35

item yang telah disusun oleh peneliti. Apabila siswa banyak bertanya saat

menjawab item, berarti item kurang dapat dipahami oleh siswa sehingga

diperlukan revisi. Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan pada tanggal 30

Agustus 2007. Populasi yang digunakan dalam uji coba adalah siswa kelas

VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta, sebanyak satu kelas dengan

jumlah 42 siswa yang tidak tergolong sampel penelitian. Jumlah tersebut

dinilai representatif dan memiliki karkateristik yang sama dengan subjek

penelitian. Kesamaannya dapat dilihat dari sama-sama siswa SMP PANGUDI

LUHUR I Yogyakarta dan sama-sama kelas VIII.

Ujicoba instrumen atau alat penelitian ini untuk koefisien validitas dan

taraf reliabilitas dari item instrumen penelitian. Setelah uji coba dilaksanakan

hasil pengisian kuesioner dimasukkan dalam program komputer Microsoft

Excel 5.0 for Windows. Sedangkan untuk menganalisis koefisien validitas dan

taraf reliabilitas item digunakan bantuan komputer program SPSS (Statistical

Programme for Social Science) versi 11.0 for Windows.

1. Validitas

Validitas atau kesahihan suatu alat ukur dapat diartikan sebagai taraf

sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur

(Masidjo, 1995:242). Dalam penelitian ini digunakan validitas isi (content

validity). Validitas isi adalah validitas yang menunjukkan pada sejauh

mana instrumen atau kuesioner tersebut mencerminkan isi yang

dikehendaki (Suharsimi, 2003:219). Tidak jauh berbeda dengan pendapat

Suharsimi, Masidjo (1995:243) mengungkapkan bahwa validitas isi adalah

Page 51: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

36

suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana suatu isi suatu tes atau

kuesioner mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan.

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti untuk mengetahui

validitas isi adalah melakukan analisis item. Uji validitas item dilakukan

dengan cara mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor item per

tipe pola pengasuhan terkait. Korelasi skor tiap item dengan skor total item

setiap tipe pola pengasuhan ini adalah penentuan validitas yang dilakukan

secara internal.

Proses penghitungan korelasi tersebut ditempuh dengan formula

hitung korelasi product moment dari Pearson. Apabila suatu item tidak

berkorelasi secara memadai dengan skor total item per tipe pola

pengasuhan terkait dalam tipe terkait, maka item tersebut harus duiperbaiki

atau digugurkan.

Adapun rumus korelasi product moment dari Pearson, adalah

sebagai berikut:

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

rxy : Koefisisien korelasi

X : Jumlah skor dalam sebaran X

Y : Jumlah skor dalam sebaran Y

XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

X2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

Page 52: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

37

Y2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

Supaya penghitungan tersebut bisa efektif dan efisien, maka

penghitungan akan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program

SPSS (Statistical Programme for Social Science) versi 11.0 for Windows.

Sebagai kriterium penilaian item berdasarkan korelasi skor item dan

skor total per tipe pola pengasuhan terkait, digunakan batasan minimum r

= 0,30. Jika nilai item di bawah r = 0,30 maka item tersebut gugur, jika r

mendekati 0,30 disebut item kritis, maka perlu direvisi atau diperbaiki dan

jika r di atas 0,30 maka item tersebut valid bisa dipertahankan. Alasan

digunakannya batasan tersebut, karena menurut Azwar (1999:103)

kriterium item total memiliki daya deskriminasi yang memuaskan.

Sedangkan menurut Masidjo (1995) dalam tabel korelasi Product Moment

dari Pearson untuk jumlah siswa 42 atas dasar signifikansi 5% yang

dijadikan angka kritis 0,28. Dalam hal ini peneliti menggunakan kriteria

dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Programme for

Social Science) versi 11.0 for Windows, atas dasar signifikansi 5%,

didapatkan item kritis 0,24. jika koefisien korelasi di bawah 0,24 maka

item tersebut gugur dan sebaliknya jika koefisien korelasi di atas 0,24

maka item tersebut valid dan bisa dipertahankan.

2. Reliabilitas

Menurut Suharsimi (2003:224) reliabilitas adalah ketetapan hasil tes.

Seandainya hasil berubahpun, perubahan yang terjadi dapat dikatakan

Page 53: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

38

tidak begitu atau tidak signifikan. Sedangkan menurut Masidjo (1995:209)

reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan

konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan

dan ketelitian hasil.

Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur adalah

dengan menggunakan metode belah dua (split half method). Skor-skor dari

kedua belahan tersebut yakni item-item yang bernomor gasal dan genap

diperbandingkan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment

dari Pearson dengan rumus angka kasar atau dengan rumus singkat.

Karena hasil tes itu dibagi menjadi dua bagian, maka koefisien korelasi

dari dua bagian tersebut baru mencerminkan taraf reliabilitas setengah

tes/alat, perlu dikenai formula koreksi dari Spearman-Brown, dengan

rumus sebagai berikut (Masidjo, 1995:219):

rtt =gg

gg

xr

xr

1

2

Keterangan:

rtt : Koefisien reliabilitas

rgg : Koefisien genap-gasal

Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien

antara -1,00 sampai dengan 1,00. untuk memberi arti terhadap koefisien

reliabilitas yang diperoleh, dipakai tabel statistik atas dasar taraf

signifikansi 5% serta berpegangan kualifikasi taraf korelasi sebagai berikut

(Masidjo, 1995:205):

Page 54: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

39

Tabel 4

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Klasifikasi

±0,70 - ±1,00 Tinggi- Sangat tinggi

±0,40 - ±0,70 Cukup

±0,30 - ±0,40 Rendah

0,00 - ±0,20 Tidak rendah-Sangat rendah

Adapun koefisien reliabilitas yang diperoleh dalam uji coba alat

penelitian adalah untuk pola pengasuhan demokratik sebesar rtt = 0,9354,

pola pengasuhan otoriter sebesar rtt = 0,8401, pola pengasuhan permisif

sebesar rtt = 0,9193, sehingg koefisien reliabilitas alat penelitian tersebut

dikualifikasikan tinggi. Secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian akan dilaksanakan di SMP PANGUDI

LUHUR I Yogyakarta, sesuai dengan jadwal layanan bimbingan, sehingga

tidak banyak menganggu pembelajaran mata pelajaran di sekolah. Sebelumnya

peneliti telah bertemu dengan kepala SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta

dan menyerahkan surat ijin penelitian dari program studi, untuk minta ijin

penelitian. Setelah kepala sekolah mengijinkan untuk penelitian, maka peneliti

menghadap guru bimbingan dan konseling untuk menentukan hari dan waktu

penelitian. Jam pembelajaran yang digunakan adalah jam bimbingan dan

konseling. Pada saat masuk kelas peneliti didampingi guru bimbingan dan

konseling yang bersangkutan. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:

Page 55: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

40

Tabel 5

Jadwal Penelitian

Kelas Waktu Hadir Tidak Hadir Jumlah

VIII-C 10.25 – 11.05 41 1 42

VIII-D 12.00 – 12.40 40 3 43

Total 81 4 85

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

scoring, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan persentase, serta penetapan

susunan peringkat. Proses analisis data dilaksanakan dengan mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabulasi data dan menghitung total skor, baik per item maupun

total item per tipe pola pengasuhan dengan bantuan komputer program

Microsoft Exel 5,0 for Windows.

2. Menghitung besarnya persentase per aspek pola pengasuhan dari hasil

jawaban siswa tersebut.

3. Menentukan peringkat frekuensi kecenderungan pola pengasuhan yang

diterapkan orangtua, menurut pendapat siswa kelas VIII SMP PANGUDI

LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2006-2007, dengan mengacu pada

Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II (Masidjo, 1995:209). Untuk

mengetahui gambaran tentang pola pengasuhan orangtua menurut siswa

kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2007-2008,

peneliti membandingkan antara skor total yang seharusnya dicapai oleh

Page 56: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

41

siswa pada tipe-tipe tertentu dengan skor yang real diperoleh siswa pada

tipe-tipe tertentu. Hasil tersebut dinyatakan dengan kualifikasi penilaian

acuan mutlak (PAM) Tipe II.

4. Menyimpulkan pola pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP

PAGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007-2008.

Page 57: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memuat hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian

berupa kecenderungan pola pengasuhan orangtua menurut siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

A. Hasil Penelitian

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan sistem persentase

pada masing-masing aspek pola pengasuhan orangtua dengan mengacu pada

Penilaian Acuan Mutlak (PAM) tipe II. Untuk mendapatkan persentase pada

masing-masing aspek pola pengasuhan orangtua, peneliti membandingkan

antara skor total yang seharusnya dicapai oleh siswa pada aspek-aspek tertentu

dengan skor yang real diperoleh siswa pada tipe-tipe tertentu. Secara lengkap

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Hasil Penelitian

AspekJml

item

Skor

Mak

Jml

Responden

Skor

Real

Skor

SeharusnyaPersentase

Demokratik 21 4 81 5.058 6.804 74,39%

Otoriter 28 4 81 5.823 9.072 64,19%

Permisif 20 4 81 4.445 6.480 68,59%

Page 58: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

42

Dalam melakukan proses penghitungan skor-skor per aspek dalam

tabulasi, peneliti menggunakan bantuan komputer program Microsoft Excel

5.0 for Windows. Secara lengkap proses perhitungan datanya ada pada

lampiran 5.

Penggolongan kecenderungan pola pengasuhan orangtua siswa kelas

VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008, dapat

dinyatakan dalam lima kualifikasi, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,

sangat rendah. Penggolongan kecenderungan pola pengasuhan orangtua

menurut siswa berdasarkan Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II, disajikan

pada tabel berikut:

Tabel 7

PAM Tipe II

Tingkat Penguasaan Nilia Huruf Nilai Kualifikasi

81% - 100% A Sangat Tinggi

66% - 80% B Tinggi

56% - 65% C Sedang

46%-55% D Rendah

Di bawah 46% E Sangat Rendah

1. Pola Pengasuhan Orangtua Demokratik Menurut Siswa

Pola pengasuhan orangtua demokratik menurut siswa kelas VIII

SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dapat

dilihat dari besarnya persentase. Dalam menentukan persentase pola

pengasuhan orangtua demokratik mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak

(PAM) Tipe II, yaitu membandingkan antara skor yang seharusnya dicapai

Page 59: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

43

dengan skor yang real dicapai oleh siswa (Masidjo, 1995:209). Dalam hal

ini skor yang harus dibandingkan adalah skor total seharusnya yang

diperoleh siswa pada aspek pola pengasuhan orangtua demokratik dengan

skor total yang real diperoleh siswa pada aspek pengasuhan orangtua

demokratik. Adapun jumlah item dari aspek pola pengasuhan orangtua

demokratik adalah 21 butir. Sehingga skor yang dicapai 21 x 4 x 81 =

6.804. Namun ternyata skor yang real dicapai sebesar 5.058, sehingga

dapat dihitung persentasenya 5.058 : 6.804 x 100% = 74,39%. Dengan

mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II, maka pola

pengasuhan orangtua demokratik menurut siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berada pada

kualifikasi tinggi.

2. Pola Pengasuhan Orangtua Otoriter Menurut Siswa

Pola pengasuhan orangtua otoriter menurut siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dapat dilihat

dari besarnya persentase. Dalam menentukan persentase pola pengasuhan

orangtua otoriter mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II,

yaitu membandingkan antara skor total yang seharusnya dicapai dengan

skor real yang dapat dicapai oleh siswa. Dalam hal ini skor yang harus

dibandingkan adalah skor total seharusnya yang diperoleh siswa pada

aspek pola pengasuhan orangtua otoriter dengan skor total yang real

diperoleh siswa pada aspek pengasuhan orangtua otoriter. Adapun jumlah

Page 60: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

44

item dari aspek pola pengasuhan orangtua otoriter adalah 28 butir.

Sehingga skor yang dicapai 28 x 4 x 81 = 9.072. Namun ternyata skor

yang dicapai sebesar 5.823, sehingga dapat dihitung persentasenya 5.823 :

9.072 x 100% = 64,19%. Dengan mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak

(PAM) Tipe II, maka pola pengasuhan orangtua otoriter menurut siswa

kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008

berada pada kualifikasi sedang.

3. Pola Pengasuhan Orangtua Permisif Menurut Siswa

Pola pengasuhan orangtua permisif menurut siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dapat dilihat

dari besarnya persentase. Dalam menentukan persentase pola pengasuhan

orangtua permisif mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak (PAM) Tipe II,

yaitu membandingkan antara skor yang seharusnya dicapai dengan skor

yang real dicapai oleh siswa. Dalam hal ini skor yang harus dibandingkan

adalah skor total seharusnya yang diperoleh siswa pada aspek pola

pengasuhan orangtua permisif dengan skor total yang diperoleh siswa pada

aspek pengasuhan orangtua permisif. Adapun jumlah item dari aspek pola

pengasuhan orangtua otoriter adalah 20 butir. Sehingga skor total yang

mungkin dicapai 20 x 4 x 81 = 6.480. Namun ternyata skor total yang real

dicapai sebesar 4.445, sehingga dapat dihitung persentasenya 4.445 : 6.480

x 100% = 68,59%. Dengan mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak (PAM)

Tipe II, maka pola pengasuhan orangtua permisif menurut siswa kelas VIII

Page 61: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

45

SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berada

pada kualifikasi tinggi.

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian bertitik tolak dari tujuan penelitian, yaitu

ingin mengetahui pola pengasuhan orangtuamenurut siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. Sesuai dengan

jenis penelitian deskriptif, maka penelitian ini juga hanya ingin memaparkan

kondisi/keadaan apa adanya dalam situasi tertentu. Sehingga hasil penelitian

ini juga hanya representatif dalam jangka waktu tertentu pula. Berikut ini akan

dilakukan pembahasan terhadap temuan penelitian tersebut.

1. Pola Pengasuhan Orangtua Demokratik Menurut Siswa

Hasil empirik penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan

orangtua demokratik menurut siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 memperoleh nilai persentase sebesar

74,39% dan tingkat kualifikasinya adalah tinggi.

Berdasarkan kajian teori pada bab sebelumnya dapat diartikan

bahwa pola pengasuhan demokratik menggunakan penjelasan, diskusi, dan

penalaran untuk membantu anak mengerti mengapa perilaku tertentu

diharapkan. Pola ini lebih menekankan aspek edukatif daripada

hukumannya. Pola pengasuhan demokratik menggunakan hukuman dan

penghargaan dengan penekanan yang lebih besar pada apenghargaan. Pola

pengasuhan orangtua demokratik akan membentuk perkembangan anak

Page 62: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

46

yang mandiri, percaya diri, tanggung jawab, sikap menghormati, mudah

bergaul, ramah, dan mudah bekerjasama dengan orang lain. Pola

pengasuhan demokratik ini cocok diterapkan bagi perkembangan anak

pada usia siswa kelas VIII, dimana pada usia tersebut perkembangan anak

memerlukan pengakuan dan identitas dalam proses bimbingannya

memerlukan interaksi antara anak dengan orangtua. Hal ini dikarenakan

bahwa lingkungan keluarga dan bimbingan orangtua mempunyai peranan

yang sangat penting dalam membentuk perkembangan anak di masa yang

akan datang. Orangtua yang memiliki hubungan yang baik dengan anak-

anaknya akan mempengaruhi perkembangan anak lebih optimal. Nilai-nilai

yang ditanamkan di lingkungan keluarga dengan pola pengasuhan

demokratik akan membentuk perkembangan sikap dan perilaku anak lebih

bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1999:93-94)

yang menyatakan bahwa pola pengasuhan orangtua yang demokratik maka

akan membentuk harga diri dan kepercayaan diri anak berkembang karena

anak dihargai, anak tidak akan takut untuk melakukan sesuatu, anak dilatih

mengambil keputusan, anak memiliki keyakinan diri yang mantap karena

terbiasa dilatih untuk bertanggung jawan dan orangtua menerima apa

adanya.

Kemampuan orangtua dalam memberikan pola pengasuhan yang

baik tidak terlepas dari adanya pemahaman orangtua terhadap

perkembangan anak itu sendiri. Untuk itu, orangtua dituntut untuk

memahami proses perkembangan anak secara baik. berbagai cara yang

Page 63: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

47

dapat dilakukan orangtua dalam memahami perkembangan anak dengan

cara melakukan interaksi yang inten dengan anak, memposisikan anak

sebagai teman dalam berdiskusi, selalu memberikan mengakuan dan

penghargaan terhadap anak jika berprestasi dan banyak cara lainnya seperti

banyak menbaca cara membimbing anak atau banyak berdiskusi dengan

orang yang dianggap paham dalam hal tersebut.

Kondisi tersebut di atas menguatkan bahwa keluarga merupakan

lingkungan sosial yang pertama dan utama dalam kehidupan anak, tempat

anak belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam interaksi

dengan kelompoknya. Pengalaman-pengalaman interaksi sosial anak di

lingkungan keluarga juga akan tercermin dalam bertingkah laku serta

bergaul dengan orang lain. Orangtua memiliki tanggung jawab yang besar

terhadap perkembangan anak-anak. Peran orangtua berupa mengarahkan

dan membimbing kepada anak, sehingga diharapkan dapat berkembang

dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (1985:15) yang

menyatakan bahwa seorang anak yang sedang dalam masa perkembangan,

membutuhkan pengarahan dari orangtua walaupun anak tidak secara

spontan menerima.

Melihat uraian di atas yang menyatakan bahwa pola pengasuhan

orangtua demokratik akan membentuk perkembangan anak yang baik, hal

ini pula dapat dirasakan oleh siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. Hal ini dibuktikan dengan hasil

Page 64: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

48

penelitian yang menujukkan bahwa menurut siswa pola pengasuhan

orangtua demokratik mempunyai persentase yang tinggi (74,39%).

Pola pengasuhan demokratik juga mempunyai prinsip take and

give (memberi dan menerima), sehingga rasa tanggung jawab anak dapat

semakin meningkat. Orangtua demokratik menempatkan nilai yang tinggi

pada perkembangan kemandirian dan pengendalian diri pada perilaku

anak, menanamkan kebiasaan rasional, berorientasi pada masalah, terlibat

dalam perbincangan dan penjelasan dengan anak serta memegang teguh

perilaku disiplin. Otoritas orangtua diekspresikan melalui bimbingan dan

pendidikan yang disertai dengan pengertian dan cinta kasih. Selain itu,

anak didorong untuk melepaskan diri secara berangsur-angsur dari

ketergantungan terhadap keluarga.

Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh pola pengasuhan

orangtua demokratik yang telah diuraikan di atas, pola pengasuhan

orangtua demokratik dapat diterapkan dalam sistem bimbingan dan

konseling terhadap siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

2. Pola Pengasuhan Orangtua Otoriter Menurut Siswa

Temuan empirik dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pola

pengasuhan orangtua otoriter menurut siswa kelas VIII SMP PANGUDI

LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 memperoleh nilai

persentase sebesar 64,19% dan tingkat kualifikasinya sedang.

Page 65: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

49

Berdasarkan kajian teori pada bab sebelumnya yang mengatakan

bahwa pola pengasuhan otoriter dintandai dengan peraturan yang keras

untuk memaksakan perilaku yang diinginkan oleh orangtua terhadap anak.

Tekniknya lebih pada memberikan hukuman yang berat bila terjadi

kegagalan memenuhi standar dan kurangnya pendekatan, persetujuan,

pujian atau penghargaan lainnya bila anak memenuhi standar yang

diharapkan orangtua. Pola pengasuhan otoriter mencerminkan orangtua

tidak mendorong anak untuk mandiri mengambil keputusan yang

berhubungan dengan tindakan mereka. Orangtua hanya mengatakan apa

yang harus dilakukan oleh anak tanpa menjelaskan alasan.

Pola pengasuhan otoriter berdampak terhadap perkembangan anak

yang kurang baik, karena anak merasa tertekan dan tidak dapat

mengekspresikan apa yang diinginkannya. Anak akan kehilangan

kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan perilaku mereka

sendiri. Dalam keluarga otoriter anak tetap dibatasi dalam tindakan

mereka, dan keputusan-keputusan tentang permasalahan mereka diambil

oleh orangtua. Hal ini sesuai dengan pendapat Gunarsa (2004:280) yang

menyatakan bahwa orangtua otoriter tidak melakukan komunikasi yang

baik dengan anak. Komunikasi yang terjadi hanyalah komunikasi satu

arah, yaitu dari orangtua ke anak. Kurangnya komunikasi antara orangtua

dan anak menyebabkan ketrampilan berkomunikasi anak menjadi kurang.

Akibat dari pengasuhan otoriter tersebut, anak mempunyai

kecenderungan akan memberontak dan mempunyai sikap bermusuhan

Page 66: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

50

kepada orangtua. Orangtua terlalu dominan dalam mengatur kehidupan

anak tanpa memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan

keinginannya dan berkomunkasi dengan orangtua. Akibat lainnya, anak

akan merasa canggung jika berada dalam lingkungan atau komunitasnya

karena selalu dibentuk dalam kondisi yang harus mengikuti. Padahal

kehidupan dan perkembangan anak memerlukan kebebasan yang

berlandaskan kedisiplinan dan bertanggung jawab. Kemungkinan lain dari

pola pengasuhan otoriter, anak tidak akan mampu berkomunikasi dengan

orang lain, menjadi pasif, selalu mengikuti arus. Lama kelamaan anak akan

mempunyai perasaan rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri. Selain

itu anak takut untuk membuka diri, selalu tegang, khawatir, bimbang, labil

dan anak tampak penurut tetapi perasaannya sering diliputi kegelisahan

dan potensinya tidak dapat berkembang secara maksimal.

Kondisi tersebut dapat tampak dalam hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa pola pengasuhan orangtua mempunyai kualifikasi

sedang. Hal ini berarti bahwa kecenderungan terhadap pola pengasuhan

orangtua otoriter kurang mendorong perkembangan anak yang baik.

adanya kualifikasi sedang tersebut dimungkinkan bahwa siswa merasa

bahwa pola pengasuhan otoriter pernah dirasakan bahkan sering dirasakan.

Pengamatan siswa tersebut dapat dimaklumi karena perkembangan pada

usia siswa kelas VIII SMP kadangkala bersikap yang kebablasan,

melanggar norma-norma yang berlaku, sehingga dapat berperilaku negatif.

Hal ini didorong dengan perkembangan anak pada usia remaja awal yang

Page 67: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

51

penuh dengan sensasi karena dalam proses mencari identitas dan

pengakuan, baik dari keluarga maupun lingkungan sosial. Dalam fase

remaja awal tersebut, orangtua perlu juga menerapkan pendidikan yang

tegas dan menerapkan hukuman, tetapi tentu saja dalam batas kewajaran

sesuai dengan sikap dan perilaku anak. Pola pendidikan orangtua yang

otoriter perlu juga dilakukan bagi anak yang sudah tidak lagi didekati

dengan pola pengasuhan lainnya, tetapi bukan berarti pola tersebut harus

selalu diterapkan karena kalau terus menerus akan berakibat buruk

terhadap perkembangan anak.

Pola pengasuhan otoriter akan berdampak terhadap sikap dan

perilaku anak yang cenderung suka berbohong, ketika anak dihadapan

orangtua kelihatan meurut dan patuh, tetapi ketika di luar pengawasan

orangtua, anak akan memperlihatkan reaksi-reaksi menentang atau

melawannya karena anak merasa tertekan dan dipaksa dalam

perkembangannya. Kondisi tersebut akan membentuk jiwa anak yang

keras. Kurangnya bimbingan dan perhatian dari orangtua, anak akan

memberontak dan mencari kebebasan di luar lingkungan keluarga,

sehingga akan terjadilah kenakalan remaja yang berpotensi dapat

merugikan perkembangan anak di masa mendatang, seperti terjerumus

dalam minum-minuman keras, obata-obatan berbahaya, free sex,

kriminalitas dan lain sebagainya (Gunarsa, 2004:280).

3. Pola Pengasuhan Orangtua Permisif Menurut Siswa

Page 68: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

52

Hasil empirik penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan

orangtua permisif menurut siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 memperoleh nilai persentase sebesar

68,59% dan tingkat kualifikasinya adalah tinggi.

Berdasarkan kajian teori pada bab sebelumnya mengatakan bahwa

pola pengasuhan permisif adalah orangtua memberikan kebebasan pada

anak untuk mencari dan menemukan sendiri tata cara yang memberi

batasan-batasan dari tingkah lakunya. Hanya pada hal-hal yang

dianggapnya sudah keterlaluan oleh orangtua, barulah orangtua bertindak

mengendalikannya. Dalam pola permisif ini pengawasan menjadi longgar.

Anak telah terbiasa mengatur dan menentukan sendiri apa yang

dianggapnya baik. Pada umumnya, keadaan seperti ini terdapat pada

keluarga-keluarga yang kedua orangtuanya bekerja, terlalu sibuk dengan

berbagai kegiatan sehingga tidak ada waktu untuk mendidik anak dalam

arti yang sebaik-baiknya. Karena harus menentukan sendiri, maka

perkembangan kepribadian anak cenderung tidak terarah (Gunarsa,

2004:281).

Pola pengasuhan permisif, orangtua cenderung bersikap kurang

tegas. Anak diberi kebebasan untuk berperilaku sesuai dengan

keinginannya sendiri. Semua keputusan diberikan kepada anak, tanpa

pertimbangan dari orangtua, sehingga anak sering tidak tahu apakah

perilakunya itu benar atau salah. Pola pengasuhan permisif menempatkan

orangtua pada posisi pasif dalam arti orang cenderung membiarkan anak

Page 69: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

53

bersikap tanpa batasan, aturan dan larangan yang jelas. Hal ini sesuai

dengan pendapat Gunarsa (2004:281) yang mengatakan bahwa cara

permisif ternyata menyebabkan anak cenderung tidak memiliki kontrol diri

yang baik, anak menjadi egois, selalu memaksakan kehendaknya sendiri

tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

Perkembangan siswa kelas VIII SMP pada usia remaja awal

memang cenderung kurang terkontrol karena pada masa tersebut, siswa

akan cenderung berbuat sesuatu untuk mencari perhatian dan pengakuan

dari teman-temannya dan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat

ditunjukkan dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa pendapat siswa

terhadap pengasuhan orangtua permisif berada pada kualifikasi tinggi

(68,59%). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pendapat siswa

mempunyai keinginan yang bebas tanpa ada batasan-batasan atau aturan-

aturan dalam bersikap dan berperilaku. Hal tersebut juga dapat

menunjukkan bahwa orangtua siswa memang selalu sibuk di luar rumah

dengan berbagai kegiatannya, sehingga anak sudah merasa terbiasa tanpa

adanya kontrol dan perhatian dari orangtua. Kurangnya intensitas

pertemuan dan komunikasi antara anak dan orangtua akan berpengaruh

terhadap sikap dan perilaku anak yang merasa bebas dalam menentukan

sesuatu yang diinginkannya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa

kebebasan adalah sesuatu yang menjadi idaman oleh setiap orang, begitu

juga dengan anak. Anak ingin bebas dan jika kebebasannya selalu

dihalangi oleh orangtua, mereka akan menjadi antipati terhadap orangtua

Page 70: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

54

dan lingkungan keluarga. Alasan inilah kiranya yang menyebabkan pola

pengasuhan permisif berada pada kualifikasi tinggi dalam pendapat siswa.

Selain itu, penerapan pola pengasuhan permisif diakibatkan oleh pola

pengasuhan demokratik yang kebablasan, karena kasih sayang yang terlalu

besar orangtua cenderung mengikuti apa yang diinginkan oleh anak.

Berdasarkan pembahasan dari ketiga pola pengasuhan tersebut di atas,

timbul pertanyaan: pola pengasuhan apa yang baik diterapkan kepada anak-

anak? Pertanyaan tersebut memang sulit untuk dijawab secara pasti, karena

pembentukan dan perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh

lingkungan keluarga saja tetapi ada lingkungan-lingkungan lain yang sama-

sama mempunyai peranan penting terhadap perkembangan anak.

Permasalahannya adalah bagaimana lingkungan-lingkungan tersebut dapat

berjalan secara seimbang dan bersifat konstruktif dalam membentuk

perkembangan anak yang lebih baik. Dari beberapa lingkungan yang

mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan anak, di antaranya adalah:

1. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dirasakan

oleh anak. Pengalaman-pengalaman yang dirasakan dalam lingkungan

keluarga menjadi salah satu ukuran dalam perkembangan anak. Kondisi

lingkungan keluarga yang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan

anak yang baik. Dan sebaliknya kondisi lingkungan keluarga yang buruk

akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Pengalaman anak

dalam keluarga dapat menjadi suatu landasan perkembangan bagi anak

Page 71: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

55

dalam menghadapi berbagai permasalahan. Di sinilah, orangtua

mempunyai peranan sangat penting dalam memberikan bimbingan dan

perhatian terhadap anak, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang

sesuai dengan keinginanannya dengan landasan norma-norma yang baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (1985:40) yang menyatakan

bahwa ada tiga peranan orangtua terhadap anaknya, yaitu;

a. Mengasuh dan membimbing anak-anaknya

Orangtua berkewajiban untuk memberikan bimbingan kepada

anak-anaknya, karena bimbingan itulah yang akan menentukan masa

depan anak. Apabila anak mendapat bimbingan yang baik dari

orangtuanya maka akan berpengaruh baik pila kepada anak, sehingga

anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. Dengan adanya

bimbingan dari orangtua diharapkan anak dapat menentukan arah yang

akan ia tempuh dalam hidupnya.

b. Mengarahkan pendidikan anak-anaknya

Orangtua perlu mengawasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan anak-anaknya, tanpa adanya pengawasan yang baik

dari orangtua, kemungkinan besar anak-anak akan bersikap dan

berperilaku bebas dalam bertindak. Kenyataannya, dengan adanya

pengawasan pun tidak sedikit orangtua merasa kecolongan dengan

terjadinya tindakan anak-anaknya cenderung menyimpang dari norma-

norma agama, hukum dan sosial.

Page 72: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

56

c. Mengendalikan pergaulan anak-anaknya

Pada usia remaja akan terjadi perubahan psikologis dan sosial

yang ditunjukkan dalam rangka menemukan identitas dirinya. Adanya

teman-teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Perkembangan remaja lebih didominasi dengan adanya interaksi dan

upaya menjalin hubungan yang baru dengan teman-teman sebaya baik

sesama jenis maupun lawan jenis. Untuk itu, orangtua diharapkan

menyadari bahwa pergaulan remaja tidak selalu baik, sehingga

orangtua harus mengendalikannya. Orangtua harus dapat

mengantisipasi dampak dari pergaulan anak-anaknya. Misalnya anak-

anak memiliki kelompok yang suka merokok, minum alkohol, obat-

obatan terlarang, dan seks bebas, maka anak cenderung mengikuti

tanpa mempertimbangkan akibatnya. Dengan demikian peranan

orangtua dalam membimbing, mengarahkan dan mengendalikan anak-

anaknya sangat diperlukan.

2. Lingkungan Sekolah

Winkel (1991:25) menguraikan bahwa sekolah merupakan

lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian

kegiatan yang terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar

mengajar di kelas. Kegiatan belajar ini bertujuan menghasilkan perubahan-

perubahan positif di dalam diri anak yang sedang dalam masa

perkembangan.

Page 73: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

57

Di lingkungan sekolah yang mempunyai tanggung jawab terhadap

perkembangan anak adalah guru. Disinilah peranan guru dituntut sebagai

pengganti orangtua dalam keluarga untuk membimbing, mengarahkan dan

mengendalikan perkembangan anak. Seorang guru dituntut untuk

memahami terhadap proses perkembangan siswanya, sehingga guru dapat

memahami potensi yang dimiliki oleh setiap siswa. Selanjutnya guru

berperan untuk mendorong dan mengembangkan potensi yang dimiliki

siswa menjadi suatu kegiatan atau ketrampilan yang mendukung

perkembangan siswa yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat

Gunarsa (2004:275) yang mengatakan bahwa peran guru di sekolah

merupakan sesuatu yang sangat penting. Guru yang menunjukkan kontrol

diri yang baik, penuh kehangatan, dan bersahabat dalam interaksinya di

kelas akan lebih mudah berhubungan dengan siswa, sehingga siswa akan

lebih terbuka kepada guru. Guru yang demikian dapat membantu anak

untuk mencapai keberhasilan akademik dan belajar menghargai diri sendiri

dan orang lain serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kenakalan

remaja.

Dari kedua lingkungan yang telah di uraikan di atas, maka jelas bahwa

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah mempunyai peranan yang sangat

besar terhadap perkembangan anak. Untuk itu, antara orangtua dari lingkungan

keluarga dan guru dari lingkungan sekolah harus mempunyai jalinan yang

baik,, sehingga pengaruh bimbingannya bersifat sinergik.

Page 74: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan disajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang

disajikan pada bagian ini berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Dalam

peneltian ini kesimpulan hanya berlaku pada populasi penelitian, sedangkan saran

akan diberikan dalam penelitian ini hanya berdasarkan hasil penelitian, yang

ditunjukkan kepada pihak orangtua, lembaga yang terkait dan usulan kepada

orang yang akan melakukan penelitian lanjutan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penulis

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pola Pengasuhan Orangtua Demokratik Menurut Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan orangtua

demokratik menurut siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 adalah tinggi, sehingga pola

pengasuhan ini sering diterapkan. Hal ini dapat diartikan bahwa pola

pengasuhan demokratik diapresiasi tinggi oleh siswa kelas VIII SMP

PANGUDI LUHUR I Yogyakarta. Dengan persentasi yang tinggi tersebut,

maka siswa merasa bahwa pola pengasuhan demokratik dapat membantu

terhadap perkembangan dirinya.

Penulis juga menyadari bahwa pola pengasuhan demokratik akan

lebih membantu dan meningkatkan perkembangan anak yang lebih baik,

Page 75: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

59

seperti tumbuhnya kepercayaan diri, mandiri, bertanggung jawab, bersikap

ramah dan sopan terhadap orang lain. Hal ini terbukti bahwa siswa kelas

VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta dapat mengekspresikan

potensi yang dimilikinya dalam kegiatan-kegiatan di sekolah, baik itu

kegiatan proses belajar maupun kegiatan ekstrakurikuler.

2. Pola Pengasuhan Orangtua Otoriter Menurut Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan orangtua

otoriter menurut siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008 adalah sedang. Hal ini menunjukkan bahwa

apresiasi siswa terhadap pola pengasuhan otoriter sedang tetapi masih di

bawah dari pola pengasuhan demokratik. Kondisi tersebut dapat diartikan

bahwa pola pengasuhan orangtua otoriter memang masih sering dirasakan

oleh siswa. Pola pengasuhan otoriter diterapkan oleh orangtua, karena

kemungkinan orangtua menganggap bahwa dengan pola pengasuhan yang

keras dan ancaman hukuman yang berat, anak akan menjadi sadar dan

selalu ingat terhadap perilaku yang salah. Dalam pengasuhan otoriter anak

akan menjadi canggung dalam bergaul, pasif dalam berkomunikasi, rendah

diri dan tidak mempunyai kepercayaan diri, sehingga sulit untuk

mendapatkan teman dan beradaptasi dengan lingkungan.

Page 76: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

60

3. Pola Pengasuhan Orangtua Permisif Menurut Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan orangtua

permisif menurut siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008 adalah tinggi, sehingga pola pengasuhan ini sering

diterapkan. Hal ini dapat diartikan bahwa pola pengasuhan permisif

diapresiasi tinggi oleh siswa kelas VIII SMP PANGUDI LUHUR I

Yogyakarta.

Menurut siswa pola pengasuhan permisif adalah tinggi, hal ini

sama dengan kualifikasi pola pengasuhan demokratik, namun persentase

yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa kebebasan merupakan sesuatu

yang sungguh menjadi harapan bagi anak dalam usia remaja awal. Kondisi

tersebut dapat juga disebabkan karena orangtua yang jarang berada di

rumah karena berbagai kegiatan di luar rumah, sehingga intensitas

pertemuan antara anak dan orangtua cenderung sangat kecil. Hal inilah

anak sudah merasa terbiasa dengan situasi seperti itu, sehingga mereka

merasa bebas untuk melakukan sesuatu sesuai keinginannya tanpa adanya

batasan-batasan dari orangtua. Kurangnya kontrol tersebut memang

berdampak tidak baik juga terhadap perkembangan anak karena dalam

masa remaja awal masih memiliki kepribadian yang labil, sehingga perlu

adanya campur tangan dari orangtua dalam mengarahkan, membimbing

dan mengawasi perilaku anak.

Page 77: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

61

B. Saran

Berdasarkan hasil peneltiian, maka pada bagian ini akan disajikan

beberapa saran kepada ornag tua, lembaga terkait dan pihak lainnya dengan

masalah-masalah yang diteliti.

1. Kepada Orangtua

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan orangtua

permisif diapresiasi tinggi oleh siswa kelas VIII SMP PANGUDI

LUHUR I Yogyakarta tahun ajaran 2007-2008. Padahal penulis sadar

bahwa pola pengasuhan permisif kurang baik bagi perkembangan

anak, sehingga orangtua perlu meningkatkan pendampingan dan

perhatian kepada anak-anaknya dengan melakukan komunikasi dua

arah dan intensitas pertemuan yang sering.

b. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pola pengasuhan otoriter

masih sering dilakukan oleh orangtua terhadap anak-anaknya,

sehingga hal ini berakibat buruk terhadap perkembangan anak. Untuk

itu diperlukan adanya saling memahami antara anak dan orangtua,

dimana orangtua memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengekspresikan keinginannya dan orangtua bertugas untuk

mengarahkan sikap dan perilaku anak-anaknya.

c. Hasil penelitian menujukkan bahwa ketiga pola pengasuhan tersebut

diterapkan oleh orangtua. Penerapan dari ketiga pola pengasuhan

diperlukan sikap yang fleksibel dan konsisten dalam pilihan nilai dari

Page 78: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

62

orangtua sehingga dapat berjalan efektif dan efisien dalam rangka

mendorong perkembangan anak yang lebih baik.

2. Kepada Pihak Sekolah

a. Sekolah mempunyai kewajiban untuk memberikan fasilitas dan sarana

prasana untuk berbagai kegiatan siswa agar potensi yang dimiliki

siswa dapat diekspresikan dengan kegiatan-kegiatan yang positif,

seperti olah raga, seni, kecakapan, edukatif dan sebagainya.

b. Sekolah mempunyai tugas untuk mengefektifkan layanan bimbingan

dan konseling (BK) untuk mengarahkan, membimbing dan

menghimpun data perkembangan siswa.

3. Kepada Guru Pembimbing

Guru pembimbing mempunyai peranan penting dalam

mengarahkan, membimbing siswa, sehingga siswa mampu berinteraksi

dengan baik terhadap lingkungan. Untuk itu disarankan agar guru

pembimbing mencari metode atau teknik bimbingan dan konseling yang

kreatif dan inovatif agar setiap permasalahan yang dihadapi oleh siswa

dapat diselesaikan dengan baik. Metode bimbingan dan konseling yang

diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan permasalahan dan

kebutuhan siswa dengan sikap guru pembimbing yang tidak menghakimi

dan memutuskan.

Page 79: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

63

4. Kepada Guru

Guru hendaknya menunjukkan kontrol diri yang baik, penuh

kehangatan, dan bersahabat dalam interaksinya di kelas sehingga akan

lebih mudah untuk berhubungan dengan siswa. Guru yang demikian dapat

membantu siswa untuk mencapai keberhasilan akademis dan siswa belajar

untuk menghargai diri sendiri serta mengurangi kemungkinan terjadinya

kenakalan remaja.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Perlu memperhatikan rumusan butir-butir pernyataan (item) yang

memperoleh koefisien validitas yang memadai, tetapi jika akan

digunakan untuk meneliti subjek/kelompok yang lain kiranya alat uji

coba tersebut diujicobakan lagi, sehingga tidak perlu dilakukan revisi

karena berbagai pertimbangan.

b. Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi yang ada, untuk itu

perlu adanya penentuan subjek penelitian yang lebih banyak agar hasil

penelitian lebih mencerminkan kondisi real di lapangan.

c. Perlu dilakukan analisis penelitian antara pendapat anak terhadap pola

pengasuhan orangtua, yang dikaitkan dengan variabel konsep diri dan

komunikasi interpersonal siswa.

Page 80: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Cetakan Keenam. Jakarta :PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Drost, JIGM., SJ.1997. Sekolah : Mengajar atau Mendidik? Yogyakarta :Kanisius.

Goleman, Daniel. 1996. Kecerdasan Emosional. Cetakan Pertama. Alih Bahasa,T.Hermaya, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, Singgih dan Gunarsa, Yulia Singgih. 1986. Psikologi PerkembanganAnak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Gunarsa, S.D. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta : BPK. GunungMulia.

Hurlock, Elizabeth. 1992. Psikologi Perkembangan : Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Alih Bahasa Dra.Istiwadayanti dkk. Jakarta : Erlangga.

________________. 1999. Perkembangan Anak Jilid II, Edisi Keenam. AlihBahasa Med. Meitasari Tjandra, Jakarta : Erlangga.

Kartini, Kartono. 1985. Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta : Rajawali.

_____________. 1994. Psikologi KomUnikasi. Bandung : Alumni.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta : Kanisius.

Page 81: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

65

Mulyono. 1978. Masalah Pendapat, ANDA, Volume 19. Jakarta : Yayasan BinaPsikologi.

Nasution. 1982. Didaktis Asas-asas Mengajar. Bandung : Jemmars.

Nugroho, Notosusanto. 1985. Wawasan Wiyatamandala. Jakarta : DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. EdisiRevisi. Jakarta: Grasindo.

Page 82: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

67

DISTRIBUSI HASILUJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

No. Pernyataan KoefisienKorelasi

Ket.

1. Orangtua senang mendengar cerita tentangkegiatan saya.

0,593 Valid

2. Orangtua sulit menerima bantahan-bantahan saya. 0,704 Valid3. Orangtua menghindarkan saya dari segala

pemaksaan / keharusan.0,636 Valid

4. Orangtua membantu memecahkan persoalan yangsaya hadapi dengan semangat.

0,257 Valid

5. Orangtua menyuruh saya mengerjakan sesuatusesuai dengan harapan mereka.

0,579 Valid

6. Orangtua memaafkan saya jika saya membuatkesalahan.

0,545 Valid

7. Orangtua memberikan pengarahan-pengarahanpada saya dengan cara yang halus.

0,495 Valid

8. Orangtua mengharuskan saya untuk patuh padaperaturan yang ada.

0,634 Valid

9. Orangtua melindungi saya dari segala bentukkekasaran.

0,612 Valid

10. Orangtua mengajarkan sopan santun pada saya. 0,517 Valid11. Orangtua menempatkan dirinya sebagai orangtua

yang tidak dapat dibantah.0,839 Valid

12. Orangtua tidak menggunakan hukuman dalammenanamkan disiplin kepada saya.

0,809 Valid

13. Orangtua mengajarkan agar saya berpakaian rapidan sopan.

0,464 Valid

14. Orangtua mendisiplinkan saya dengan keras. 0,624 Valid15. Orangtua tidak menuntut saya untuk memenuhi

segala kewajiban.0,745 Valid

16. Orangtua menanyakan alasan jika saya pulangsekolah lebih awal.

0,685 Valid

17. Orangtua menganggap hukuman sebagai alatpaling ampuh dalam menanamkan disiplin.

0.510 Valid

18. Orangtua membebaskan saya untuk memilihsekolah lanjutan yang akan saya masuki.

0,242 Valid

19. Orangtua mengingatkan saya jika saya melakukankesalahan.

0,476 Valid

20. Orangtua tidak menegur saya jika saya tidakmengerjakan tugas rumah.

0,581 Valid

21. Orangtua memberi kebebasan kepada saya untukmemilih hadiah ulang tahun.

0,688 Valid.

22. Orangtua membiasakan saya untuk mengaturkeperluan-keperluan pribadi sesuai

0,197 Gugur

Page 83: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

68

dengankemampuan sendiri.23. Orangtua menanamkan pengertian pada saya

bahwa membantah/menentang orangtua itudurhaka (kualat)

0,600 Valid

24. Orangtua tidak peduli terhadapkedisiplinan/ketidakdisiplinan saya.

0,753 Valid

25. Orangtua menbiasakan saya untuk membereskantempat tidur setelah bangun.

0,562 Valid

26. Orangtua bersikap cuek terhadap usulan saya. 0,157 Gugur27. Orangtua bersikap diam terhadap masalah-

masalah yang saya alami.0,632 Valid

28. Orangtua memberikan kesempatan untukmengatur sendiri apa yang perlu saya lakukan danberguna untuk saya.

0,583 Valid

29. Orangtua tersinggung jika saya kritik. 0,574 Valid30. Orangtua memberikan kebebasan pada saya untuk

melakukan apa yang saya mau.0,483 Valid

31. Orangtua membiasakan saya untuk segeramengerjakan PR

0,601 Valid

32. Orangtua memutuskan apa yang seharusnya sayakerjakan.

0,228 Valid

33. Orangtua membiarkan saya jika lalai mengerjakantugas sekolah.

0,254 Valid

34. Orangtua membiasakan saya untuk mematuhi tatatertib.

0,805 Valid

35. Orangtua mengorbankan kepentingan-kepentingan saya demi kemauan mereka.

0,474 Valid

36. Orangtua tidak peduli sehubungan dengan siapasaya bergaul.

0,612 Valid

37. Orangtua mendorong saya untuk membicarakansegala persoalan secara terbuka.

0,589 Valid

38. Orangtua membatasi kegiatan-kegiatan sayasesuai dengan kemauan mereka.

0,681 Valid

39. Orangtua tidak bertanya tentang apa yang sayalakukan.

0,475 Valid

40. Orangtua memberi saya uang saku secukupnyasesuai dengan kebutuhan.

0,547 Valid

41. Orangtua membatasi pergaulan saya. 0,707 Valid42. Orangtua melakukan apa saja demi kebahagiaan

saya.0,634 Valid

43. Orangtua terbuka terhadap masukan-masukanyang saya berikan.

0,802 Valid

44. Orangtua kurang menghargai upaya-upaya sayauntuk belajar mandiri.

0,624 Valid

45. Orangtua berusaha melayani setiap kemauan saya. 0,392 Valid

Page 84: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

69

46. Orangtua berusaha memenuhi keinginan sayasetelah dibicarakan bersama.

0,644 Valid

47. Orangtua mengawasi seluruh kegiatan sayadengan ketat agar mencapai tujuan.

0,271 Valid

48. Orangtua membimbing setiap kegiatan yang sayalakukan.

0,627 Valid

49. Orangtua memberi dukungan terhadap cita-citasaya.

0,778 Valid

50. Orangtua mencurigai perilaku saya. 0,586 Valid51. Orangtua tidak menghukum saya jika saya tidak

mengerjakan tugas rumah.0,556 Valid

52. Orangtua membiasakan saya untuk berterimakasih jika saya mendapat sesuatu dari orang lain.

0,630 Valid

53. Orangtua menyelidiki saya jika pulang terlambat. 0,760 Valid54. Orangtua membebaskan saya untuk menonton TV

semau saya.0,398 Valid

55. Orangtua mengajarkan pada saya untuk memintamaaf jika saya melakukan kesalahan.

0,581 Valid

56. Orangtua mengharuskan saya meminta izin jikasaya akan pergi.

0,754 Valid

57. Orangtua bersikap mengalah untuk menghindariperselisihan / percekcokan dengan saya.

0,488 Valid

58. Orangtua memberi saya kesempatan untukmembuat keputusan yang sesuai denganpertimbangan saya.

0,601 Valid

59. Orangtua membuat peraturan-peraturan yangketat untuk mengawasi perilaku saya.

0,396 Valid

60. Orangtua membiarkan saya dari segala macamkesalahan.

0,223 Gugur

61. Orangtua mendukung pendapat saya dalammengambil keputusan, misalnya tentang kegiatanekstrakurikuler.

0,719 Valid

62. Orangtua mengabaikan tingkah laku saya yangtidak sesuai dengan harapan mereka.

0,539 Valid

63. Orangtuamerasa risau terhadap keselamatansayadalammenghadapi ancaman.

0,404 Valid

64. Oerangtua menganjurkan saya agar gigihmempertahankan pendapat sendiri.

0,179 Gugur

65. Orangtua menyuruh saya untuk mengerjakansesuatu sesuai yang mereka inginkan.

0,495 Valid

66. Orangtua mendorong saya untuk beranimengungkapkan perasaa ndalam situasi terte tu

0,426 Valid

67. Orangtua menganggap saya masih sebagai “anakkecil” dalam mengambil keputusan.

0,026 Gugur

68. 0arngtua mendukung kemandirian saya untuk 0,669 Valid

Page 85: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

70

menguyngkapkan pendapat berkaitan dengankeputusan yang saya buat.

69. Orangtua peduli dengan rencana yang sudah sayabuat.

0,668 Valid

70. Orangtua membiarkan saya sendirian menghadapikesulitan.

0,668 Valid

71. Orangtua meremehkan pandangan-pandangansaya dalam mengambilkeputusan.

0,453 Valid

72. Orangtua enggan bekerjasama dengan saya dalammengambil keputusan yang berhubungan dengankebutuhan saya.

0,753 Valid

73. Orangtua jengkel kalau saya bersifat manja. 0,406 Valid74. Orangtua cenderung memaqksakan kehendak agar

saya selalu menurutinya.0,690 Valid

75. Orangtua menuntut saya untuk melqaksanakantugas-tugas dengan penuh tanggung jawab.

0,191 Gugur

Page 86: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

71

KUESIONER POLA PENGASUHAN ORANGTUA

Pengantar :

Adik-adik yang baik, pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta

perhatian dan kesediaan adik-adik untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini

bertujuan untuk mengetahui persepsi (tanggapan/pandangan) adik-adik terhadap

pola pengasuhan orangtua kalian masing-masing.

Perlu adik-adik ketahui bahwa pengisian kuesioner ini tidak berhubungan

dan tidak mempengaruhi nilai-nilai pelajaranmu, untuk itu saya mohon kesediaan

adik-adik untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan ini dengan jujur dan

teliti. Jawaban yang adik-adik berikan akan saya rahasiakan, untuk itu adik-adik

tidak perlu menuliskan nama pada kuesioner ini.

Jawaban adik-adik tersebut akan digunakan untuk lebih meningkatkan

pelayanan dalam bidang bimbingan dan konseling di sekolahmu. Atas bantuan

dan kerjasama yang baik dari adik-adik, saya mengucapkan terimakasih.

Daftar Isian Responden

Tanggal pengisian :

Kelas/No. Urut :

Usia :

Jenis kelamin : Laki-laki ( ) / Perempuan ( )

Page 87: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

72

KUESIONER POLA PENGASUHAN ORANGTUA

Petunjuk :

Setiap pernyataan berikut ini menunjukkan cara-cara, sikap-sikap, dan

perilaku orangtua dalam mengasuh anak-anaknya. Dalam hal ini, yang dimaksud

orangtua adalah ayah dan ibu sebagai satu kesatuan. Di sini anda diminta untuk

mengingat-ingat/menghayati bagaimana orangtua memperlakukan anda dalam

rangka pengasuhannya selama ini. Untuk itu berilah tanda centang (√) pada kolom

yang telah disediakan di bawah ini sesuai dengan apa yang anda alami dengan

menjawab :

SL : Jika kamu merasa selalu : dialami setiap waktu.SR : Jika kamu merasa sering : dialami setiap hari.JR : Jika kamu merasa jarang : dialami setiap bulan.TP : Jika kamu merasa tidak pernah : tidak pernah mengalaminya.

No. Pernyataan SL SR JR TP1. Orangtua senang mendengar cerita tentang

kegiatan saya.2. Orangtua sulit menerima bantahan-bantahan saya.3. Orangtua menghindarkan saya dari segala

pemaksaan / keharusan.4. Orangtua membantu memecahkan persoalan yang

saya hadapi dengan semangat.5. Orangtua menyuruh saya mengerjakan sesuatu

sesuai dengan harapan mereka.6. Orangtua memaafkan saya jika saya membuat

kesalahan.7. Orangtua memberikan pengarahan-pengarahan

pada saya dengan cara yang halus.8. Orangtua mengharuskan saya untuk patuh pada

peraturan yang ada.9. Orangtua melindungi saya dari segala bentuk

kekasaran.10. Orangtua mengajarkan sopan santun pada saya.11. Orangtua menempatkan dirinya sebagai orangtua

yang tidak dapat dibantah.12. Orangtua tidak menggunakan hukuman dalam

menanamkan disiplin kepada saya.

Page 88: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

73

No. Pernyataan SL SR JR TP13. Orangtua mengajarkan agar saya berpakaian rapi

dan sopan.14. Orangtua mendisiplinkan saya dengan keras.15. Orangtua tidak menuntut saya untuk memenuhi

segala kewajiban.16. Orangtua menanyakan alasan jika saya pulang

sekolah lebih awal.17. Orangtua menganggap hukuman sebagai alat

paling ampuh dalam menanamkan disiplin.18. Orangtua membebaskan saya untuk memilih

sekolah lanjutan yang akan saya masuki.19. Orangtua mengingatkan saya jika saya melakukan

kesalahan.20. Orangtua menanamkan pengertian pada saya

bahwa membantah/menentang orangtua itu durhaka(kualat).

21. Orangtua tidak menegur saya jika saya tidakmengerjakan tugas rumah.

22. Orangtua membiasakan saya untuk membereskantempat tidur setelah bangun.

23. Orangtua tersinggung jika saya kritik.24. Orangtua memberi kebebasan kepada saya untuk

memilih hadiah ulang tahun.25. Orangtua memberikan kesempatan untuk mengatur

sendiri apa yang perlu saya lakukan dan bergunauntuk saya.

26. Orangtua memutuskan apa yang seharusnya sayakerjakan.

27. Orangtua tidak peduli terhadapkedisiplinan/ketidakdisiplinan saya.

28. Orangtua membiasakan saya untuk segeramengerjakan PR

29. Orangtua mengorbankan kepentingan-kepentingansaya demi kemauan mereka.

30. Orangtua bersikap diam terhadap masalah-masalahyang saya alami.

31. Orangtua membiasakan saya untuk mematuhi tatatertib.

32. Orangtua membatasi kegiatan-kegiatan saya sesuaidengan kemauan mereka.

33. Orangtua memberikan kebebasan pada saya untukmelakukan apa yang saya mau.

34. Orangtua mendorong saya untuk membicarakansegala persoalan secara terbuka.

Page 89: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

74

No. Pernyataan SL SR JR TP35. Orangtua membatasi pergaulan saya.36. Orangtua membiarkan saya jika lalai mengerjakan

tugas sekolah.37. Orangtua memberi saya uang saku secukupnya

sesuai dengan kebutuhan.38. Orangtua kurang menghargai upaya-upaya saya

untuk belajar mandiri.39. Orangtua tidak peduli sehubungan dengan siapa

saya bergaul.40. Orangtua terbuka terhadap masukan-masukan yang

saya berikan.41. Orangtua mengawasi seluruh kegiatan saya dengan

ketat agar mencapai tujuan.42. Orangtua tidak bertanya tentang apa yang saya

lakukan.43. Orangtua berusaha memenuhi keinginan saya

setelah dibicarakan bersama.44. Orangtua mencurigai setiap perilaku saya.45. Orangtua melakukan apa saja demi kebahagiaan

saya.46. Orangtua membimbing setiap kegiatan yang saya

lakukan.47. Orangtua menyelidiki saya jika pulang terlambat.48. Orangtua berusaha melayani setiap kemauan saya.49. Orangtua memberi dukungan terhadap cita-cita

saya.50. Orangtua mengharuskan saya meminta izin jika

saya akan pergi.51. Orangtua tidak menghukum saya jika saya tidak

mengerjakan tugas rumah.52. Orangtua membiasakan saya untuk berterima kasih

jika saya mendapat sesuatu dari orang lain.53. Orangtua membuat peraturan-peraturan yang ketat

untuk mengawasi perilaku saya.54. Orangtua membebaskan saya untuk menonton TV

semau saya.55. Orangtua mengajarkan pada saya untuk meminta

maaf jika saya melakukan kesalahan.56. Orangtua mengabaikan tingkah laku saya yang

tidak sesuai dengan harapan mereka.57. Orangtua bersikap mengalah untuk menghindari

perselisihan / percekcokan dengan saya.58. Orangtua memberi saya kesempatan untuk

membuat keputusan yang sesuai dengan

Page 90: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

75

No. Pernyataan SL SR JR TPpertimbangan saya.

59. Orangtua menyuruh saya untuk mengerjakansesuatu, sesuai yang mereka inginkan.

60. Orangtua merasa risau terhadap keselamatan sayadalam menghadapi ancaman.

61. Orangtua mendukung pendapat saya dalammengambil keputusan, misalnya tentang kegiatanekstrakurikuler.

62. Orangtua menganggap saya masih sebagai “anakkecil” dalam mengambil keputusan.

63. Orangtua mendorong saya untuk beranimengungkapkan perasaan dalam situasi tertentu.

64. Orangtua tidak peduli dengan rencana yang sudahsaya buat.

65. Orangtua membiarkan saya sendirian menghadapikesulitan.

66. Orangtua meremehkan pandangan-pandangan sayadalam mengambil keputusan.

67. Orangtua enggan bekerja sama dengan saya dalammengambil keputusann yang berhubungan dengankebutuhan saya.

68. Orangtua jengkel kalau saya bersifat manja.69. Orangtua cenderung memaksakan kehendak agar

saya selalu menurutinya.

Page 91: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

Sbjk P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19

1 1 4 2 2 1 3 3 4 2 4 3 3 1 4 1 4 1 1 1

2 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 1 4 4

3 1 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2

4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2

5 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 1 2 2 2 2 4

6 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 2 1 1 4 4

7 3 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4

8 3 3 2 4 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 1 3 2 4 4

9 4 3 3 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 1 4 2 2 4

10 2 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 1 4 2 2 4

11 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 1 4 3 3 3

12 3 2 1 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4

13 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 3 1 4 4

14 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 4 2 2 4

15 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 2 2 4 1 4 4

16 3 2 2 4 2 4 3 4 4 4 2 2 3 2 2 4 1 3 4

17 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 1 2 4

18 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 1 4 2 2 4

19 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 3 4

20 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3

21 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 1 4 4 2 4 3

22 4 3 4 2 4 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 1

23 3 4 3 3 3 4 1 4 1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3

24 4 2 4 3 3 4 3 1 4 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4

25 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3

26 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 1 4 2 4 2 2

27 2 3 2 3 1 2 2 4 4 3 2 2 3 2 1 3 3 4 2

28 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4

29 1 3 3 1 3 1 2 3 2 4 1 3 3 1 2 3 1 1 3

30 4 4 4 1 4 1 4 4 1 1 4 2 4 2 4 1 4 1 4

31 3 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 1 1 3 3 1 3 2 1

32 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2

33 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 4 2 1 2 4 3 2 3

34 2 4 1 4 3 2 3 3 4 1 3 3 4 2 4 4 4 3 4

35 2 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4

36 3 2 2 4 4 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 2 1 4 2

37 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4

38 3 3 1 1 3 1 3 3 2 1 3 1 1 2 3 1 3 4 1

39 4 1 4 2 1 4 2 2 4 3 2 2 4 2 4 4 1 2 4

40 3 1 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4

41 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 2 2 3

42 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

43 3 4 2 1 3 2 3 3 3 1 3 4 2 3 2 2 3 1 2

44 2 1 2 3 1 2 1 4 1 2 1 1 4 1 3 4 2 4 4

45 3 1 2 3 1 2 2 4 2 4 2 2 2 1 2 2 4 3 2

DATA HASIL PENELITIANPOLA PENGASUHAN ORANG TUA

Page 92: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

46 1 4 2 4 4 2 4 1 4 2 4 4 2 2 3 4 3 2 4

47 3 2 3 1 2 3 1 3 3 1 1 4 4 3 1 4 3 1 2

48 4 2 1 4 2 4 2 4 1 4 3 2 3 4 2 2 4 3 1

49 3 1 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 1 3 1 4 3 4 3

50 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 2 2 1 4 4 1

51 4 2 3 2 3 3 4 2 3 2 1 4 4 2 3 4 1 2 3

52 4 1 2 4 1 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2

53 4 1 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4

54 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 4 4 2 4 3 2

55 3 1 3 4 2 4 1 4 2 4 4 2 4 2 2 1 2 4 2

56 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3

57 2 4 2 1 4 2 1 3 2 4 2 3 4 1 2 2 4 2 4

58 3 1 2 1 1 2 1 3 3 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2

59 4 2 2 1 4 4 2 4 1 4 2 3 4 2 4 1 4 3 4

60 4 3 1 3 3 1 1 2 2 4 1 1 3 4 2 1 3 3 1

61 1 2 4 2 2 4 2 4 1 2 2 4 2 3 3 4 2 2 2

62 3 2 3 3 1 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 1 3 4 2

63 2 1 1 1 3 2 2 3 1 4 2 3 2 1 1 3 2 4 2

64 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4

65 3 3 1 3 1 4 2 4 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1

66 4 2 2 4 1 4 3 3 4 1 4 1 3 1 1 4 1 2 3

67 3 1 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 1 4 3 4 1

68 4 2 3 4 1 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 2

69 4 2 4 4 2 4 4 2 2 3 1 4 3 3 4 4 3 2 1

70 2 1 1 3 2 3 1 1 2 4 1 3 4 4 1 1 4 4 2

71 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 1 3 4 3 1 4

72 4 1 4 3 3 1 3 4 2 2 2 1 2 2 4 3 2 3 3

73 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4

74 3 1 3 3 1 3 3 1 3 2 2 4 2 3 1 4 3 4 3

75 4 1 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 1 4 3

76 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 4 1 3 1 3 1 3 2 4

77 4 4 2 4 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2

78 1 3 1 2 1 1 3 1 4 1 1 1 1 3 1 3 1 3 2

79 3 1 4 2 4 1 3 3 2 4 1 3 1 2 3 3 2 2 3

80 3 4 3 4 1 4 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2

81 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 4 4

Jml 253 205 208 229 208 245 226 252 239 245 211 225 236 204 204 254 207 233 236

Page 93: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39

1 4 1 1 2 4 4 1 4 1 1 4 2 3 4 2 1 2 1 4

2 1 4 2 3 4 2 1 4 1 2 4 2 3 4 4 1 4 1 4

1 2 4 1 4 3 3 2 3 2 3 4 1 3 1 1 2 3 1 1

3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 2 3 2 2

3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2

4 2 4 1 4 3 4 1 4 2 2 4 1 2 4 4 2 4 1 2

4 2 4 2 4 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 2 2

4 2 2 2 3 3 2 1 3 1 1 3 1 2 3 2 1 4 2 2

4 4 2 2 2 2 4 1 4 2 3 4 4 2 2 4 2 4 1 1

4 4 2 3 1 2 4 1 4 2 3 4 4 2 3 4 1 4 1 1

4 1 3 2 3 3 2 1 4 1 2 4 2 3 3 1 1 3 2 1

4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 4 4 4 4 1

4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 1 4 4 2 4 1 1 4 1 1

3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2

4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2

1 2 3 1 2 3 2 1 4 1 1 3 1 2 4 1 1 4 1 1

2 3 4 1 1 2 2 1 1 1 3 4 1 1 1 1 2 4 2 3

4 1 3 2 3 3 4 2 4 2 1 4 3 2 3 3 1 3 1 1

3 1 4 2 4 3 4 1 4 1 4 4 3 1 4 3 1 4 1 1

3 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2

1 4 4 2 3 4 2 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 2 2 3

4 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 3 4 2 3 3 1 3 2 4

4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3

2 4 1 4 2 4 2 4 1 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 2

2 2 3 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 4 1 3 3 3 4 3

4 4 3 4 1 1 2 2 4 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3

3 1 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2

4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3

1 3 1 2 2 4 1 3 1 1 3 2 1 3 1 1 2 1 3 3

1 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 3 4 2 3 3 3

3 1 3 2 1 3 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 4 1 2

4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 1 3 3 3 4 3

4 2 2 2 3 2 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3

4 4 3 1 3 4 1 2 4 2 2 1 4 1 4 3 1 4 3 4

2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 4 4 3 3

4 4 4 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3

3 3 4 3 3 3 1 3 4 2 4 4 1 3 3 1 2 3 2 3

2 3 2 3 1 3 1 1 4 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3

1 4 1 4 1 2 1 4 1 4 4 4 4 4 2 1 2 3 1 3

4 1 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3

2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3

4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3

1 4 3 1 2 1 2 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3

2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 2 2 3

2 1 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 4

Page 94: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

4 2 1 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 1 1 1 3 1 4

1 2 3 1 3 1 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

2 1 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4

3 4 2 3 3 1 3 3 3 2 4 2 4 4 3 4 2 3 2 2

4 1 4 4 1 4 1 1 1 4 3 1 2 3 4 2 1 1 1 3

2 3 1 2 3 3 2 4 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4

4 1 4 4 2 4 2 2 2 3 4 4 1 4 4 1 2 2 2 2

4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4

3 3 1 3 2 4 2 2 4 1 1 4 1 2 4 1 1 4 1 1

4 1 3 4 3 4 1 4 3 2 1 1 2 3 3 4 3 4 4 4

2 4 4 3 4 4 3 4 4 1 1 4 2 3 3 1 3 1 1 4

1 3 2 4 3 4 2 3 4 1 3 3 1 3 4 4 4 3 4 2

1 1 4 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 3 1 3 3 3 1 2

2 4 2 2 4 2 3 2 4 1 2 1 4 2 4 3 3 3 2 2

3 3 2 3 1 3 1 1 3 2 3 3 2 3 3 1 4 1 2 2

1 2 2 1 4 2 4 2 4 3 1 4 4 3 4 4 3 3 4 2

3 2 3 4 3 2 4 1 3 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4

3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 4 1 3 4 2

1 4 2 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 2 4 3 1 3 3 3

4 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3

1 3 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 2 2 2 2 4 4 4 3

2 1 4 1 4 4 3 2 4 1 4 3 3 4 4 3 1 2 2 3

2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 2 4 4 3 3 4 1 3 3 3 3 2 4 3 1 3 4

3 1 1 2 3 2 2 1 4 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 3

1 4 2 1 4 2 2 1 3 3 1 4 3 2 4 1 3 3 4 4

1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3

3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 1 3 3 2 1

1 4 1 2 3 4 1 2 4 1 1 1 3 4 4 2 4 1 1 3

2 1 1 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2

1 4 1 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3

2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 1 3 3 2 1 4 3 3 3 3

2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 3 1 2 4 4

2 1 2 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 2 4 3 4 3 3

4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 1 2 1 4 3

4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4

217 214 213 201 225 244 219 197 262 187 208 238 220 221 228 213 196 245 199 217

Page 95: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

P40 P41 P42 P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59

4 1 4 4 3 3 1 1 1 4 2 1 4 2 3 3 1 2 4 1

4 3 1 4 2 4 4 3 3 4 4 2 4 3 2 4 3 3 4 2

4 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 4 1 2 1 1 2 3 2 2

2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 1 2 3 2

3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3

2 2 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 3 2

3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 2 1 4 2 2 3 2

3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 1 2 3 2

2 4 1 2 4 3 4 2 2 4 4 1 4 3 2 2 1 3 4 3

3 4 1 2 4 3 4 4 2 4 4 1 4 3 2 4 1 3 4 3

3 1 1 3 1 3 3 3 3 4 2 1 4 2 1 4 1 3 3 2

4 3 2 2 2 3 4 3 2 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4

3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 3

3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 4 2 2 4 2 3 3 3

4 1 1 2 2 4 4 3 2 4 4 2 3 1 1 3 1 3 4 2

2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 1 2 2 1 2 2

3 3 1 2 4 4 3 4 4 1 4 2 1 4 1 3 3 3 4 3

4 4 1 3 2 4 4 1 3 4 4 1 4 3 1 4 1 3 4 4

3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3

4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 1 3 2 3 2 3 1 3 3

2 3 4 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3

1 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 3 3 2 4 4 4 3

2 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3

3 3 3 3 1 1 4 1 1 3 2 3 1 3 3 2 3 1 3 4

2 2 2 2 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4

4 4 2 3 2 3 1 1 4 4 1 4 3 1 3 4 1 3 4 3

1 2 1 1 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3

3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 4

2 1 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4

2 4 2 3 1 4 1 2 2 3 1 1 3 1 4 2 3 4 2 3

3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 4 1 1 4 3 4

1 2 2 2 3 3 3 2 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2

4 4 4 3 4 4 3 1 2 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 3

3 2 2 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 1 4 4 2

3 2 4 3 1 3 3 2 3 4 2 4 2 3 1 1 2 4 1 3

2 2 4 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 2

4 2 3 3 3 1 2 2 3 1 1 1 2 1 3 3 1 1 4 4

4 2 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3

4 4 1 3 2 3 1 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4

4 2 1 4 3 4 2 2 3 4 3 1 4 1 3 3 3 2 2 2

3 3 3 3 1 3 3 1 4 4 2 3 4 2 1 4 1 2 2 3

2 1 3 2 4 4 3 2 3 4 1 1 4 3 4 3 3 4 2 4

3 2 3 4 1 3 3 2 1 4 1 4 4 2 3 3 2 4 4 1

Page 96: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

2 2 3 1 2 4 1 4 3 4 2 2 2 2 4 4 1 4 2 2

2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 4 4 4 4 3 1 3 3 3 2

2 2 3 3 1 4 3 2 3 1 1 4 4 1 4 3 2 4 3 4

3 2 1 3 2 3 2 3 1 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3

4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 1 3 3 3 1

2 4 1 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3

3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2

3 4 3 1 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4

3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3

4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 1 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2

4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 3 2 2

4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 4

3 1 1 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 4 3 2

4 3 3 4 2 4 3 1 3 4 4 1 3 1 1 1 1 3 4 3

1 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3

4 4 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3

2 3 3 3 1 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 2 3 4 3

4 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 1 3 3 4 2 4 4 3 1

3 4 4 4 3 3 4 4 1 2 1 3 3 1 3 4 1 2 2 1

1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 4 4 1 2 1 4 3

3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 1 2 2 1 2 1 1 4 2

3 3 4 2 4 3 1 3 3 4 1 3 3 3 4 4 1 4 4 2

4 3 1 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 1 3 3 4 3 1 2

4 3 2 3 3 1 3 3 4 2 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3

3 4 3 1 2 4 3 2 1 4 1 3 1 3 3 4 2 4 4 2

2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 1 1 2 2 2

2 1 4 1 1 2 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3

2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4 2 3 3 4 2 4 3 1

4 4 3 4 1 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4

4 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 1 2 2 4 4 4 3 4 3

3 1 4 4 2 4 3 4 4 4 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2

3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1

3 3 1 3 4 4 4 3 1 3 3 4 4 1 4 4 2 4 3 1

4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

239 218 209 230 212 249 232 215 215 257 221 219 258 200 232 231 191 237 249 214

Page 97: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67 P68 P69 Demokratik Otoriter Permisif

4 2 4 4 4 1 1 4 2 4 61 64 46

4 4 2 4 2 1 2 4 2 2 84 69 53

2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 53 52 48

3 3 2 3 2 2 2 2 1 3 59 67 48

3 3 1 2 3 4 3 4 4 3 60 69 52

4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 69 67 54

4 4 2 3 2 2 2 2 3 3 71 71 48

3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 68 62 45

4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 68 89 45

4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 70 93 43

3 3 2 3 1 2 1 1 1 2 68 54 40

4 4 2 3 2 2 2 2 3 2 73 73 54

4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 80 71 58

3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 65 65 48

3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 72 64 56

4 4 3 4 1 2 1 1 3 2 74 52 44

4 3 2 2 3 2 3 2 4 2 57 60 47

3 4 2 2 3 2 1 2 4 2 67 78 44

4 4 3 4 1 1 2 1 4 4 81 77 47

2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 65 76 54

4 4 3 4 2 2 4 3 2 1 68 80 62

3 3 4 3 4 1 4 2 3 3 61 82 61

2 2 3 4 2 2 3 1 3 1 62 86 62

2 4 4 1 4 2 1 2 3 1 67 76 58

3 3 2 3 3 3 4 1 3 2 61 79 58

4 3 1 4 2 1 3 1 2 1 61 74 53

3 1 3 3 2 4 3 4 3 3 56 81 54

2 3 1 4 2 3 1 3 1 2 68 77 71

4 4 4 2 1 2 3 4 2 3 46 65 51

3 3 2 4 4 3 1 3 3 4 59 88 56

4 4 1 1 2 1 2 1 1 2 53 58 39

4 1 3 2 3 2 1 1 3 2 60 77 63

3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 58 85 59

4 1 4 3 3 2 4 1 2 3 61 79 58

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 63 87 69

3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 63 77 54

4 3 1 3 1 2 3 1 3 2 65 67 67

3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 52 76 55

4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 59 66 58

3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 75 80 65

3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 60 81 62

3 3 2 3 1 3 1 1 1 2 75 72 66

1 1 3 1 3 1 1 1 1 3 52 64 50

3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 63 77 61

3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 65 67 52

Page 98: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

4 3 3 2 3 3 2 4 2 3 52 71 58

3 3 3 1 3 3 4 2 4 4 55 75 56

2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 64 75 58

4 4 4 3 3 4 4 1 2 1 58 75 57

1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 58 64 47

3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 65 74 63

3 4 2 2 3 1 3 1 2 3 68 72 56

3 1 2 1 3 2 1 1 2 2 70 71 67

3 2 3 3 1 3 3 4 2 4 59 78 49

4 3 1 2 4 3 4 1 4 2 58 79 60

2 3 3 1 3 1 3 2 4 1 70 71 69

1 4 1 4 1 3 2 4 1 1 61 74 54

3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 47 68 46

4 3 4 1 2 2 1 4 2 3 59 77 57

3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 50 61 45

4 4 2 1 2 3 4 2 3 2 61 70 54

3 4 2 1 1 3 2 2 1 4 56 76 60

1 3 3 4 3 2 4 1 2 1 60 76 48

2 3 4 2 2 1 1 3 3 3 70 76 51

3 3 1 2 1 2 3 1 3 3 57 68 56

3 4 1 4 2 3 2 2 2 4 64 63 50

4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 53 64 52

3 3 4 2 2 4 1 3 2 3 59 70 50

3 3 1 2 4 3 2 1 3 1 64 67 68

2 4 4 4 3 3 4 1 1 2 56 68 47

2 3 1 3 1 4 2 3 1 3 62 64 53

3 4 1 2 1 3 3 2 2 2 62 66 52

2 3 4 3 2 3 2 3 1 1 66 72 61

4 3 3 2 2 2 1 4 2 3 55 59 63

3 4 3 3 3 2 3 2 1 3 58 66 58

4 2 2 1 3 3 3 2 4 4 60 79 59

4 3 2 3 3 1 3 1 3 3 60 75 51

3 3 3 3 3 3 4 1 4 1 45 62 48

4 3 1 3 2 2 3 2 1 3 66 71 54

3 3 3 2 4 3 1 2 3 1 66 75 65

2 3 1 2 3 2 1 2 3 1 66 77 65

252 253 206 222 200 195 202 177 204 203 5,058 5,823 4,445

Page 99: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

84

Deskripsi Data Hasil Penelitian

FrequenciesStatistics

81 81 810 0 0

64,35 72,07 57,0165,00 72,00 57,00

63a 65 607,101 7,681 6,598

43 52 4077 87 73

5212 5838 4618

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum

Demokratik Otoriter Permisif

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Frequency TableDemokratik

1 1,2 1,2 1,21 1,2 1,2 2,52 2,5 2,5 4,92 2,5 2,5 7,43 3,7 3,7 11,12 2,5 2,5 13,61 1,2 1,2 14,84 4,9 4,9 19,86 7,4 7,4 27,22 2,5 2,5 29,64 4,9 4,9 34,67 8,6 8,6 43,24 4,9 4,9 48,15 6,2 6,2 54,36 7,4 7,4 61,71 1,2 1,2 63,07 8,6 8,6 71,65 6,2 6,2 77,84 4,9 4,9 82,73 3,7 3,7 86,44 4,9 4,9 91,44 4,9 4,9 96,32 2,5 2,5 98,81 1,2 1,2 100,0

81 100,0 100,0

434650535455575860616263646566676870717273747577Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 100: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

85

Otoriter

1 1,2 1,2 1,21 1,2 1,2 2,51 1,2 1,2 3,71 1,2 1,2 4,91 1,2 1,2 6,22 2,5 2,5 8,61 1,2 1,2 9,93 3,7 3,7 13,67 8,6 8,6 22,23 3,7 3,7 25,95 6,2 6,2 32,14 4,9 4,9 37,01 1,2 1,2 38,33 3,7 3,7 42,04 4,9 4,9 46,93 3,7 3,7 50,63 3,7 3,7 54,34 4,9 4,9 59,33 3,7 3,7 63,03 3,7 3,7 66,76 7,4 7,4 74,14 4,9 4,9 79,01 1,2 1,2 80,23 3,7 3,7 84,04 4,9 4,9 88,91 1,2 1,2 90,13 3,7 3,7 93,82 2,5 2,5 96,32 2,5 2,5 98,81 1,2 1,2 100,0

81 100,0 100,0

525557586061626465666768697071727374757677787980818283848587Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 101: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

86

Permisif

1 1,2 1,2 1,21 1,2 1,2 2,51 1,2 1,2 3,72 2,5 2,5 6,21 1,2 1,2 7,43 3,7 3,7 11,14 4,9 4,9 16,02 2,5 2,5 18,52 2,5 2,5 21,06 7,4 7,4 28,47 8,6 8,6 37,03 3,7 3,7 40,74 4,9 4,9 45,74 4,9 4,9 50,64 4,9 4,9 55,67 8,6 8,6 64,29 11,1 11,1 75,37 8,6 8,6 84,02 2,5 2,5 86,42 2,5 2,5 88,91 1,2 1,2 90,11 1,2 1,2 91,41 1,2 1,2 92,62 2,5 2,5 95,12 2,5 2,5 97,51 1,2 1,2 98,81 1,2 1,2 100,0

81 100,0 100,0

404243464849505152535455565758596061626465676869707273Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 102: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

87

Deksripsi frekuensi Pola Pengasuhan Orang Tua Demokratik

Frequency Tabledemokratik no.1

34 42,0 42,0 42,030 37,0 37,0 79,010 12,3 12,3 91,47 8,6 8,6 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.4

27 33,3 33,3 33,323 28,4 28,4 61,721 25,9 25,9 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.7

25 30,9 30,9 30,926 32,1 32,1 63,018 22,2 22,2 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.10

39 48,1 48,1 48,115 18,5 18,5 66,717 21,0 21,0 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 103: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

88

demokratik no.13

29 35,8 35,8 35,825 30,9 30,9 66,718 22,2 22,2 88,99 11,1 11,1 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.16

44 54,3 54,3 54,315 18,5 18,5 72,811 13,6 13,6 86,411 13,6 13,6 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.19

34 42,0 42,0 42,016 19,8 19,8 61,721 25,9 25,9 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.22

22 27,2 27,2 27,222 27,2 27,2 54,322 27,2 27,2 81,515 18,5 18,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.25

28 34,6 34,6 34,633 40,7 40,7 75,313 16,0 16,0 91,47 8,6 8,6 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 104: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

89

demokratik no.28

39 48,1 48,1 48,129 35,8 35,8 84,06 7,4 7,4 91,47 8,6 8,6 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.31

28 34,6 34,6 34,631 38,3 38,3 72,811 13,6 13,6 86,411 13,6 13,6 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.34

25 30,9 30,9 30,928 34,6 34,6 65,416 19,8 19,8 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.37

26 32,1 32,1 32,139 48,1 48,1 80,28 9,9 9,9 90,18 9,9 9,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.40

26 32,1 32,1 32,130 37,0 37,0 69,120 24,7 24,7 93,85 6,2 6,2 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 105: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

90

demokratik no.43

16 19,8 19,8 19,842 51,9 51,9 71,617 21,0 21,0 92,66 7,4 7,4 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.46

20 24,7 24,7 24,738 46,9 46,9 71,615 18,5 18,5 90,18 9,9 9,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.49

38 46,9 46,9 46,927 33,3 33,3 80,28 9,9 9,9 90,18 9,9 9,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.52

31 38,3 38,3 38,338 46,9 46,9 85,28 9,9 9,9 95,14 4,9 4,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.55

28 34,6 34,6 34,626 32,1 32,1 66,714 17,3 17,3 84,013 16,0 16,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 106: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

91

demokratik no.58

29 35,8 35,8 35,833 40,7 40,7 76,515 18,5 18,5 95,14 4,9 4,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

demokratik no.61

27 33,3 33,3 33,343 53,1 53,1 86,45 6,2 6,2 92,66 7,4 7,4 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 107: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

92

Deskripsi Frekuensi Pola Pengasuhan Orang Tua Otoriter

Frequency Tableotoriter no.2

19 23,5 23,5 23,522 27,2 27,2 50,623 28,4 28,4 79,017 21,0 21,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.5

20 24,7 24,7 24,724 29,6 29,6 54,319 23,5 23,5 77,818 22,2 22,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.8

33 40,7 40,7 40,731 38,3 38,3 79,010 12,3 12,3 91,47 8,6 8,6 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.11

20 24,7 24,7 24,723 28,4 28,4 53,124 29,6 29,6 82,714 17,3 17,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 108: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

93

otoriter no.14

16 19,8 19,8 19,825 30,9 30,9 50,625 30,9 30,9 81,515 18,5 18,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.17

19 23,5 23,5 23,524 29,6 29,6 53,121 25,9 25,9 79,017 21,0 21,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.20

29 35,8 35,8 35,815 18,5 18,5 54,319 23,5 23,5 77,818 22,2 22,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.23

22 27,2 27,2 27,213 16,0 16,0 43,228 34,6 34,6 77,818 22,2 22,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.26

22 27,2 27,2 27,224 29,6 29,6 56,824 29,6 29,6 86,411 13,6 13,6 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 109: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

94

otoriter no.29

13 16,0 16,0 16,022 27,2 27,2 43,223 28,4 28,4 71,623 28,4 28,4 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.32

22 27,2 27,2 27,227 33,3 33,3 60,519 23,5 23,5 84,013 16,0 16,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.35

22 27,2 27,2 27,228 34,6 34,6 61,710 12,3 12,3 74,121 25,9 25,9 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.38

17 21,0 21,0 21,022 27,2 27,2 48,123 28,4 28,4 76,519 23,5 23,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.41

18 22,2 22,2 22,230 37,0 37,0 59,323 28,4 28,4 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 110: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

95

otoriter no.44

20 24,7 24,7 24,724 29,6 29,6 54,323 28,4 28,4 82,714 17,3 17,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.47

17 21,0 21,0 21,031 38,3 38,3 59,321 25,9 25,9 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.50

23 28,4 28,4 28,428 34,6 34,6 63,015 18,5 18,5 81,515 18,5 18,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.53

9 11,1 11,1 11,133 40,7 40,7 51,926 32,1 32,1 84,013 16,0 16,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.56

13 16,0 16,0 16,025 30,9 30,9 46,921 25,9 25,9 72,822 27,2 27,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 111: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

96

otoriter no.59

14 17,3 17,3 17,332 39,5 39,5 56,827 33,3 33,3 90,18 9,9 9,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.62

16 19,8 19,8 19,827 33,3 33,3 53,123 28,4 28,4 81,515 18,5 18,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.63

21 25,9 25,9 25,930 37,0 37,0 63,018 22,2 22,2 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.64

10 12,3 12,3 12,333 40,7 40,7 53,123 28,4 28,4 81,515 18,5 18,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.65

8 9,9 9,9 9,929 35,8 35,8 45,732 39,5 39,5 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 112: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

97

otoriter no.66

16 19,8 19,8 19,827 33,3 33,3 53,119 23,5 23,5 76,519 23,5 23,5 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.67

13 16,0 16,0 16,015 18,5 18,5 34,627 33,3 33,3 67,926 32,1 32,1 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.68

16 19,8 19,8 19,826 32,1 32,1 51,923 28,4 28,4 80,216 19,8 19,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

otoriter no.69

15 18,5 18,5 18,527 33,3 33,3 51,923 28,4 28,4 80,216 19,8 19,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 113: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

98

Deskripsi Frekuensi Pola Pengasuhan Orang Tua Permisif

Frequency Tablepermisif no.3

17 21,0 21,0 21,025 30,9 30,9 51,926 32,1 32,1 84,013 16,0 16,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.6

35 43,2 43,2 43,223 28,4 28,4 71,613 16,0 16,0 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.9

34 42,0 42,0 42,019 23,5 23,5 65,418 22,2 22,2 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.12

24 29,6 29,6 29,625 30,9 30,9 60,522 27,2 27,2 87,710 12,3 12,3 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 114: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

99

permisif no.15

19 23,5 23,5 23,522 27,2 27,2 50,622 27,2 27,2 77,818 22,2 22,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.18

32 39,5 39,5 39,516 19,8 19,8 59,324 29,6 29,6 88,99 11,1 11,1 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.21

27 33,3 33,3 33,316 19,8 19,8 53,120 24,7 24,7 77,818 22,2 22,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.24

24 29,6 29,6 29,626 32,1 32,1 61,720 24,7 24,7 86,411 13,6 13,6 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.27

20 24,7 24,7 24,717 21,0 21,0 45,722 27,2 27,2 72,822 27,2 27,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 115: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

100

permisif no.30

18 22,2 22,2 22,227 33,3 33,3 55,619 23,5 23,5 79,017 21,0 21,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.33

13 16,0 16,0 16,038 46,9 46,9 63,025 30,9 30,9 93,85 6,2 6,2 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.36

15 18,5 18,5 18,526 32,1 32,1 50,618 22,2 22,2 72,822 27,2 27,2 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.39

16 19,8 19,8 19,834 42,0 42,0 61,720 24,7 24,7 86,411 13,6 13,6 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.42

16 19,8 19,8 19,832 39,5 39,5 59,316 19,8 19,8 79,017 21,0 21,0 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 116: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

101

permisif no.45

25 30,9 30,9 30,943 53,1 53,1 84,07 8,6 8,6 92,66 7,4 7,4 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.48

20 24,7 24,7 24,725 30,9 30,9 55,624 29,6 29,6 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.51

20 24,7 24,7 24,733 40,7 40,7 65,412 14,8 14,8 80,216 19,8 19,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.54

23 28,4 28,4 28,436 44,4 44,4 72,810 12,3 12,3 85,212 14,8 14,8 100,081 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

permisif no.57

27 33,3 33,3 33,330 37,0 37,0 70,415 18,5 18,5 88,99 11,1 11,1 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 117: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,

102

permisif no.60

29 35,8 35,8 35,836 44,4 44,4 80,212 14,8 14,8 95,14 4,9 4,9 100,0

81 100,0 100,0

selaluseringjarangtidak pernahTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 118: POLA PENGASUHANORANGTUA MENURUT SISWA KELAS … filepenelitian ini pola pengasuhan mengacu pada pendapat Hurlock (1999:93) yang menyatakan bahwa pola pengasuhan terdiri dari tiga macam,