POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM...

126
POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN PADA KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA LAPAK PEMULUNG PEJATEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh : AHMAD ZULFIKAR NIM 1111051000070 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Transcript of POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM...

Page 1: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG

DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN PADA KOMUNITAS

SEKOLAH BERSAMA LAPAK PEMULUNG PEJATEN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh :

AHMAD ZULFIKAR

NIM 1111051000070

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina
Page 3: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina
Page 4: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina
Page 5: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

i

ABSTRAK

Ahmad Zulfikar

“Pola Komunikasi Relawan dan Anak Pemulung dalam Pembinaan

Keagamaan Pada Komunitas Sekolah Bersama Lapak Pemulung Pejaten”.

Komunitas Sekolah Bersama adalah ruang belajar gratis di kawasan

pemulung yang memberikan pembinaan keagamaan kepada anak-anak pemulung.

Dalam pembinaan keagamaan tersebut terjadi proses komunikasi yang diharapkan

bisa merubah sikap dan perilaku mereka. Diperlukan pola dan metode dalam

penyampaian komunikasi yang tepat bagi relawan dalam membina anak

pemulung. Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan relawan terhadap anak-

anak pemulung ini menarik untuk dikaji.

Berdasarkan latar belakang di atas, pertanyaan penelitian adalah

Bagaimana proses pembinaan keagamaan anak pemulung di Komunitas Sekolah

Bersama Pejaten? dan Bagaimana pola komunikasi yang diterapkan para relawan

terhadap anak-anak pemulung dalam pembinaan keagamaan di Komunitas

Sekolah Bersama Pejaten?

Agar penelitian ini dapat terarah dan reliable maka teori yang menjadi

acuan peneliti ialah teori pola komunikasi yang digagas oleh Onong Uchjana

Efendi yang menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis pola komunikasi yakni pola

komunikasi pribadi terdiri dari komunikasi intrapribadi dan antarpribadi, pola

komunikasi kelompok, dan pola komunikasi massa.

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian

kualitatif, dengan paradigma konstruktivis, jenis metode penelitian field research

(studi lapangan) dan menggunakan descriptive qualitatif case study methode. Dan

data didapat dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, studi

kepustakaan, dan studi rekaman arsip.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan proses pembinaan di Komunitas

Sekolah Bersama dilakukan dalam bentuk kelas belajar, materi yang diajarkan

adalah Akidah, Fiqih, Hadist, Doa-doa harian, Praktek Wudhu, Praktek Sholat,

dan Belajar Mengaji. Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam

pembinaan keagamaan di Komunitas Sekolah Bersama adalah pola komunikasi

intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok. Relawan dalam

melakukan proses pembinaan keagamaan menggunakan ketiga pola tersebut

secara bergantian dan saling mendukung. Dengan menggunakan ketiga pola

tersebut relawan dapat berinteraksi secara langsung (face to face) dengan anak-

anak pemulung.

Dengan demikian pola komunikasi sangat penting untuk relawan dalam

pembinaan kegamaan karena relawan dapat memperhatikan anak-anak pemulung

dengan baik. Dapat mengontrol dan mengetahui pemahaman anak-anak

pemulung. Dan pola komunikasi ini juga penting diterapkan agar rasa percaya diri

anak pemulung jhm7semakin meningkat sehingga ia termotivasi untuk belajar

lebih giat.

Page 6: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan

semesta alam. Sebab hanya dengan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pola Komunikasi Relawan dan Anak Pemulung dalam

Pembinaan Keagamaan Pada Komunitas Sekolah Bersama Lapak Pemulung

Pejaten”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada seluruh

para pengikutnya. Amiin

Dalam menyelesaikan skripsi ini tentu saja tidak lepas dari berbagi pihak

yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya, juga bantuan dan masukkan

yang diberikan kepada penulis. Pada kesempatan kali ini penulis dengan tulus

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

jajarannya.

2. Drs. Masran, MA dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris jurusan komunikasi penyiaran islam.

3. Kalsum Minangsih, MA selaku dosen Pembimbing Akademik KPI C 2011

yang telah membantu mengarahkan penulis untuk mengikuti proses

kegiatan akademik.

Page 7: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

iii

4. Ade Masturi, MA selaku dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk membantu, mengarahkan dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan juga Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan kemudahan penulis untuk mendapatkan

berbagai refrensi dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Segenap Relawan Komunitas Sekolah Bersama Jakarta yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian dan wawancara serta banyak

membantu dalam penulisan skripsi ini.

8. Kepada ayahanda tercinta Saepul Rahman, dan ibunda tersayang Sopiah,

selalu memberikan kepercayaan anakmu ini untuk memilih. Hampir setiap

nafas yang kau hembuskan hanya untuk berdoa agar semua putra-putramu

kelak bahagia, dan ini persembahan awalku bahwa memenuhi harapanmu

adalah tujuan utamaku, semoga pintu rahmah dan rahimNya senantiasa

menemani setiap derap langkahmu Amiin.

9. Adik-adikku tercinta si kembar Basrul Hafi, Makhlul Syami, dan si

Bungsu Fajrin Rahman. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya yang

kerap diberikan kepada penulis.

Page 8: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

iv

10. Al-Ghina Aghniya yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam

hidupku ini.

11. Teman-teman seperjuangan KPI angkatan 2011, khususnya KPI C yang

saling membantu dan memberikan dukungan agar kita bisa sukses sama-

sama.

12. Sahabat-sahabat terbaiku, Akhdan, Satria, Sharon, Robi, dan Ariesian

terima kasih telah banyak meramaikan sepinya duniaku. Semoga

persahabatan kita tidak berhenti sampai disini. Dan terima kasih pula atas

dukungan, motivasi dan doanya hingga akhirnya penulis terpacu untuk

menyelesaikan karya ilmiah ini.

13. Sahabat-sahabat KKN LENTERA Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal,

Bogor 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah mendukung serta

memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan penulis miliki dalam

menyajikan skripsi ini, mudah-mudahan dapat memberikan nilai manfaat

khususnya bagi penulis maupun bagi pembaca sekalian, sehingga apa yang

penulis lakukan ini dapat menjadi suatu amalan kebaikan dalam bidang dakwah di

kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun sebagai amalan di sisi Allah

SWT. Amiin.

Jakarta, 12 Januari 2017

Ahmad Zulfikar

Page 9: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah..............................................5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................5

D. Signifikansi Penelitian.....................................................................6

E. Metodologi Penelitian......................................................................7

1. Paradigma Penelitian..................................................................7

2. Pendekatan Penelitian................................................................7

3. Metode Penelitian......................................................................8

4. Subjek dan Objek Penelitian......................................................9

5. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................9

6. Teknik Pengumpulan Data.........................................................9

7. Teknik Analisis Data................................................................12

F. Tinjauan Pustaka.............................................................................13

G. Sistematika Penulisan......................................................................14

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pola Komunikasi............................................................................16

1. Pengertian Pola Komunikasi....................................................16

Page 10: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

vi

2. Macam-macam Pola Komunikasi............................................19

1. Komunikasi Pribadi............................................................19

2. Komunikasi Kelompok.......................................................21

3. Komunikasi Massa..............................................................24

B. Analisis Proses Interaksi Kelompok Kecil.....................................26

C. Pembinaan Keagamaan...................................................................29

1. Pengertian Pembinaan Keagamaan...........................................29

2. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Keagamaan..............................31

3. Metode Pembinaan Keagamaan................................................33

4. Materi Pembinaan Keagamaan.................................................36

D. Relawan..........................................................................................37

E. Pemulung........................................................................................39

BAB III GAMBARAN UMUM KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

A. Profil Sekolah Bersama...................................................................42

1. Latar Belakang Sekolah Bersama.............................................42

2. Visi dan Misi Komunitas Sekolah Bersama.............................43

B. Lokasi Sekolah Bersama................................................................44

C. Keagamaan Komunitas Sekolah Bersama......................................45

D. Materi Pembinaan Keagamaan.......................................................46

E. Metode Pembinaan Keagamaan.....................................................46

F. Relawan Sekolah Bersama.............................................................47

G. Waktu Belajar Komunitas Sekolah Bersama.................................48

H. Anak Didik Sekolah Bersama........................................................48

Page 11: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

vii

I. Struktur Komunitas Sekolah Bersama Ragunan............................49

J. Program-program Sekolah Bersama.............................................50

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Pembinaan Keagamaan Anak Pemulung di Komunitas

Sekolah Bersama...........................................................................51

B. Pola Komunikasi Komunitas Sekolah Bersama............................59

1. Komunikasi Intrapribadi.........................................................59

2. Komunikasi Antarpribadi.......................................................60

3. Komunikasi Kelompok...........................................................65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................74

B. Saran.............................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................76

LAMPIRAN..................................................................................................79

Page 12: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

viii

Daftar Gambar

Gambar 2.1. Kategori Analisis Proses Interaksi.................................................. 27

Gambar 3.1. Struktur Komunitas Sekolah Bersama Ragunan............................. 49

Gambar 4.1. Proses Pembinaan Keagamaan........................................................ 55

Gambar 4.2. Praktek Wudhu................................................................................ 57

Gambar 4.3. Praktek Sholat.................................................................................. 58

Gambar 4.4. Proses Belajar Mengaji.....................................................................62

Page 13: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan seorang pemulung di Jakarta sangat memprihatinkan,

kelompok masyarakat yang satu ini umumnya hidup dan tinggal dalam

tumpukan gubuk kertas, plastik atau papan-papan rombeng namun memiliki

kegiatan. Di sini ada usaha mengumpulkan barang bekas. Tertimbun berbagai

macam barang yang sudah dibuang dan tidak terpakai lagi. Logam dari segala

jenis plastik, pecahan kaca (beling), alumunium, potongan-potongan kayu dan

aneka macam kertas. Oleh kelompok mereka, tempat pengumpulan barang

bekas sering dikenal dengan sebutan lapak.

Sebagai pemulung kehidupan mereka seolah termajinalkan, tidak

sedikit masyarakat yang menganggap keberadaan pemulung mengganggu

kebersihan, keindahan, ketertiban, kenyamanan dan keamanan masyarakat.

Pemulung juga dianggap sebagai golongan sosial rendah, seringkali pemulung

dicacimaki, dipukuli atau diusir dari tempat mereka mencari nafkah tanpa

memberikan solusi yang terbaik bagi mereka.

Pendapatan yang hanya cukup untuk makan sehari-hari membuat

sebagian pemulung tidak dapat menyekolahkan anaknya. Anak-anak pemulung

harus rela meninggalkan sekolah dan kehilangan masa kecilnya. Mereka layak

mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya agar dapat

mewujudkan apa yang mereka impikan. Di antara anak pemulung ada yang

Page 14: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

2

mengikuti pendidikan formal, baik di tingkat SD maupun SMP. Namun ada

juga yang tidak punya kesempatan untuk belajar di sekolah formal.

Anak-anak pemulung yang tidak sekolah formal bahkan yang mengikuti

sekolah formal pada saat masa pertumbuhan kerap mencontoh perilaku kurang

baik yang dilakukan orang dewasa seperti berbicara kasar, melakukan

kekerasan, mencuri, meninggalkan perintah agama dan tindakan tidak terpuji

lainnya. Maka dari itu penting bagi anak pemulung untuk mendapatkan

pendidikan. Baik pendidikan umum terlebih lagi pendidikan agama, karena

dengan pendidikan agama yang kuat akan menciptakan akhlak yang mulia dan

membimbing anak kepada jalan yang benar.1

Melihat keberadaan anak pemulung yang demikian mendorong

Komunitas Sekolah Bersama dibawah naungan Green Indonesia Foundation2,

mempunyai komitmen membantu secara suka rela kepada anak-anak pemulung

dalam memberikan pendidikan umum dan pendidikan agama. Sekolah

Bersama adalah ruang belajar gratis di kawasan pemulung yang dibangun

dengan tujuan memberi fasilitas belajar bagi masyarakat sekitar khususnya

masyarakat pemulung. Relawan Sekolah bersama berasal dari berbagai

kalangan yang bersedia untuk memberi pengajaran gratis kepada masyarakat

pemulung.3

1Wawancara pribadi dengan kak Mintarsih dilapak pemulung Ragunan, hari minggu 11

September 2016 2Green Indonesia Foundation atau Yayasan Indonesia Hijau adalah lembaga yang

menjadi wadah utama bagi komunitas CCE Community & Sekolah Bersama. Kedua sekolah

tersebut memiliki fokus utama di bidang sosial, pendidikan, dan lingkungan. diakses dari

http://greenindonesiafoundation.com/i . 3http://blogsekolahbersama.blogspot.co.id/?m=1, artikel diakses pada 16 November 2016.

Page 15: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

3

Munculnya Komunitas Sekolah Bersama membuat anak pemulung

mendapatkan perhatian dan pendidikan yang layak dan juga mendapatkan

bimbingan dan pembinaan keagamaan. Terutama dalam masalah ibadah agar

kelak menjadi kader muslim berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan aturan-

aturan Islam.

Dalam memberikan pengarahan dan pembinaan kepada anak pemulung

agar mereka mau menerima dan menjalankan apa yang para relawan berikan

tidaklah mudah, karakteristik anak pemulung yang biasa hidup bebas dijalanan

tanpa adanya aturan, membuat mereka sukar untuk mengendalikan diri dan

tidak memiliki kepedulian terhadap kepentingan atau kebutuhan

lingkungannya. Untuk itulah diperlukan adanya komunikasi yang tepat dan

efektif untuk melakukan sebuah pembinaan terhadap anak pemulung.

Dalam hal ini komunikasi yang baik berperan sangat penting, karena

komunikasi merupakan keharusan bagi manusia untuk membangun sebuah

hubungan. Komunikasi akan semakin efektif jika didasari dengan rasa

pengertian, keterbukaan, empati dan kepercayaan antara sesama peserta

komunikasi. Dan jika setiap individu memahami betul unsur-unsur yang

terkandung di dalamnya.

Sebagaimana diungkapkan oleh Widjaja, komunikasi adalah “hubungan

kontak langsung maupun tidak langsung antar manusia, baik itu individu

maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak,

Page 16: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

4

komunikasi adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Karena manusia

melakukan komunikasi dalam pergaulan dan kehidupannya.4

Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif, maka dapat

dipastikan bahwa pembelajaran tersebut berhasil. Sebab fungsi komunikasi

tidak hanya sebagai pertukaran informasi dan pesan, tetapi sebagai kegiatan

individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide. Agar

komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang disampaikan oleh seorang

pendidik dapat diterima dan dipahami oleh peserta didik dengan baik, maka

seorang pendidik perlu menerapkan pola komunikasi yang baik pula. 5

Pola komunikasi ikut menetukan berlangsungnya keberhasilan dalam

kegiatan pembinaan keagamaan yang mana karena di dalam kegiatan

pembinaan keagamaan terdapat pola komunikasi, maksudnya penerapan pola

komunikai yang tepat akan menghasilkan keberhasilan seseorang dalam

berkomunikasi sehingga setiap pesan dapat diterima dan dipahami dengan baik.

Melihat peran Komunitas Sekolah Bersama dalam melakukan

pembinaan terhadap anak-anak pemulung, maka peneliti tertarik untuk meneliti

seperti apa pola komunikasi yang dilakukan oleh relawan di Komunitas

Sekolah Bersama dalam melakukan pembinaan keagamaan. Oleh karena itu

peneliti sangat tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam skripsi

dengan judul: “Pola Komunikasi Relawan dengan Anak Pemulung dalam

4H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000),

Cet ke-2. H. 26. 5H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, h. 11.

Page 17: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

5

Pembinaan Keagamaan Pada Komunitas Sekolah Bersama Lapak

Pemulung Pejaten”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah hanya

pada pola komunikasi relawan dengan anak-anak pemulung dalam proses

pembinaan keagamaan. Pembatasan ini dilakukan agar penelitian

menjadi lebih fokus, terarah dan mempermudah dalam proses pencarian

data, selain itu pembatasan masalah ini berguna untuk menghindari

perluasan pembahasan yang tidak ada hubungannya dengan masalah

yang akan di teliti.

2. Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan,

sebagai berikut:

a. Bagaimana pembinaan keagamaan anak pemulung di Komunitas

Sekolah Bersama Pejaten ?

b. Bagaimana pola komunikasi yang Intrapersonal, Interpersonal, dan

Kelompok yang diterapkan para relawan terhadap anak-anak

pemulung dalam pembinaan keagamaan di Komunitas Sekolah

Bersama Pejaten ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah:

Page 18: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

6

a. Untuk mengetahui pola komunikasi apa yang diterapkan oleh relawan

dalam membina agama anak pemulung di Komunitas Sekolah Bersama

lapak pemulung pejaten.

b. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh relawan

komunitas Sekolah Bersama dalam membina agama anak pemulung

D. Signifikansi Penelitian

Adapun signifikansi penelitian ini untuk:

a. Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber informasi dan dokumentasi serta dapat turut serta

mengembangkan bidang ilmu komunikasi. Selain itu, diharapkan juga

dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian lainnya yang hendak

melakukan penelitian di bidang yang sama, serta dapat pula dijadikan

buku pegangan bagi masyarakat yang memiliki permasalahan yang

diangkat dalam skripsi.

b. Manfaat Praktis

Selesainya penelitian ini dapat diharapkan adanya penemuan

bagaimana mempersiapkan tahapan pola komunikasi yang baik dan benar

hingga menghasilkan prospek keberhasilan yang nyata baik untuk

komunitas Sekolah Bersama, organisasi, maupun instansi formal atau

non formal lainnya.

Page 19: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

7

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma

konsruktivis, paradigma konstruktivis meneguhkan asumsi bahwa

individu-individu selalu berusaha memahami dunia dimana mereka hidup

dan bekerja. Mereka mengembangkan makna-makna subjektif atas

pengalaman-pengalaman mereka, makna-makna yang diarahkan pada

objek-objek atau benda-benda tertentu. Makna-makna ini pun cukup

banyak dan beragam sehingga peneliti dituntut untuk lebih mencari

kompleksitas pandangan-pandangan ketimbang mempersempit makna-

makna menjadi sejumlah kategori dan gagasan. Peneliti berusaha

mengandalkan sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi

yang tengah diteliti.6

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian kualitatif ini adalah penedektan yang

datanya tidak menggunakan data statistik, namun lebih dalam bentuk

narasi atau gambar-gambar.7 Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif, pada penelitian ini digambarkan sebuah fenomena

lapangan melalui pengamatan langsung dan dilakukan wawancara pada

subjek yang telah ditentukan. Kemudian dianalisis untuk mendapatkan

hasil untuk mendapatkan tujuan penelitian.

6 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 11. 7 Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: CV.

Teruna Grafica, 2005), cet. Ke-3 h.16.

Page 20: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

8

Sedangkan menurut Bogdan dan Guba yang dikutip oleh uhar,

penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.8

Alasan mengapa peneliti menggunakan pendekatan ini karena

hasil penelitian ingin diketahui secara menyeluruh, mendalam, faktual,

sistematis, dan akurat agar tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah

dapat terpecahkan.

3. Metode Penelitian

Metode ialah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis.9 Pada penelitian ini, penelitian

kualitatif menggunakan metode penelitian riset lapangan (field research).

Salah satu jenis penelitian riset lapangan ini, peneliti menggunakan

metode studi kasus (case study). Penggunaan metode studi kasus ini

dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif, tentang latar belakang

masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat

ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa

adanya (given). Adapun subjek penelitian dapat berupa individu,

kelompok, institusi atau masyarakat.10

8 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2014), h. 181.

9 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009), h. 41.

10 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Askara,

2013), h. 112.

Page 21: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

9

Studi kasus lebih dikehendaki untuk melacak peristiwa-peristiwa

kontemporer, bila peristiwa yang bersangkutan tak dapat dimanipulasi.

Kekuatan yang unik dalam studi kasus adalah kemampuannya untuk

berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti-dokumentasi,

peralatan, wawancara, dan observasi. Lebih dari itu, dalam beberapa

situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informal juga dapat

terjadi.11

4. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini ialah para relawan dan anak-anak

pemulung di Sekolah Bersama.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini ialah pola komunikasi relawan dalam

pembinaan keagamaan anak didik di komunitas Sekolah Bersama.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Terkait dengan subjek penelitian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini akan dilaksanakan di Komunitas Sekolah Bersama

Lapak Pemulung Pejaten. Adapun waktu penelitian terhitung mulai

tanggal 10 Oktober 2016 hingga tanggal 04 Desember 2016.

6. Teknik Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:

11 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain & Metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2012) h. 12.

Page 22: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

10

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan secara sistematis dan analisa yang

memegang peranan penting untuk meramalkan tingkah laku sosial,

sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi

jelas.12

Observasi atau pengamatan yang dilakukan penulis adalah

dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.

Dalam hal ini penulis mengamati bagaimana proses pola komunikasi

yang dilakukan relawan dengan anak pemulung dalam pembinaan

keagamaan yang dilakukan di Komunitas Sekolah Bersama Pejaten.

Observasi dilakukan pada saat relawan memberikan materi

pembinaan keagamaan, dan juga ketika relawan berkomunikasi

kepada anak-anak pemulung. Pengamatan berupa bagaimana cara

relawan mengatasi permasalahan agama anak-anak pemulung, strategi

apa yang relawan gunakan dan bagaimana pola komunikasi antara

relawan dan anak pemulung.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Berbentuk tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung. Pewawancara disebut interviewer yaitu yang mengajukan

12 Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 31.

Page 23: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

11

pertanyaan, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewe

yang memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.13

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman

wawancara agar setiap pertanyaan terarah. Adapun pertanyaan dalam

wawancara yang dilakukan yaitu terkait dengan pola komunikasi

yang dilakukan dalam pembinaan keagamaan. Bagaimana komunikasi

imterpersonal, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi kelompok

terjadi

Adapun informan yang diwawancarai ialah:

1) Mintarsih (ketua Komunitas Sekolah bersama)

2) Reny Nur Aini (Humas Sekolah Bersama)

3) Lutful Hakim (Penanggung Jawab Kelas Ragunan)

4) Hadi Irfani (Relawan Sekolah Bersama Bidang Agama)

5) Jihan (Relawan Sekolah Bersama)

6) Anggi (Relawan Sekolah Bersama)

7) Terry Kinanti (Anak Binaan Sekolah Bersama)

8) Zahra Aulia Putri (Anak Binaan Sekolah Bersama)

9) Bunga Ilyasandra (Anak Binaan Sekolah Bersama)

10) Dea Maharani (Anak Binaan Sekolah Bersama)

11) Sutriyah (Anak Binaan Sekolah Bersama)

13 Lexy J. Moleong , Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007), h. 186.

Page 24: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

12

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen. Ini dilakukan untuk memperoleh data-

data mengenai hal yang akan diteliti, dan juga yang berhubungan

dengan objek penelitian. Terkait dengan masalah yang diteliti, maka

dokumen yang dikumpulkan adalah bahan-bahan tertulis yang berasal

dari buku-buku, surat keputusan, laporan kerja, web-site dan media

massa.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara

sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang

dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang

dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.14

Pertama adalah reduksi data, peneliti mencoba memilah data yang

relevan dengan pola komunikasi relawan dalam membina keagamaan

anak pemulung.kedua adalah penyajian data setelah data mengenai pola

komunikasi relawan dalam membina keagamaan anak pemulung

diperoleh, maka data tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk narasi,

visual gambar, tabel dan sebagainya. Ketiga adalah penyimpulan atas apa

yang disajikan.

14 Robert K Yin, Studi Kasus Desain & Metode, h. 210.

Page 25: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

13

F. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini, peneliti mengadakan adanya tinjauan pustaka

terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan sebagai rujukan

pengerjaan skripsi yang akan membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini. Adanya tinjauan pustaka ini juga guna menghindari adanya

bentuk kesamaan penelitian ataupun plagiat. Adapun tinjauan pustaka sebagai

berikut:

1. Pola Komunikasi Volunteer dan Anak Didik dalam Membina Akhlak di

Komunitas Kandank Jurank Doank Ciputat, oleh: Abdul Hamid

108051000045 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2013. Pada skripsi ini penulis menggunakan metode

penelitian kualitatif deskriptif. Penulis membahas pola komunikasi

Volunteer dalam membina akhlak di Komunitas Kandank Jurank Doank

Ciputat dengan menggunakan pola roda dan bintang serta menerpkan

komunikasi dua arah yang bersifat informatif dan persuasif.

2. Pola Komunikasi Tutor terhadap Anak Jalanan dalam Pembinaan Ibadah

di Yayasan Bina Insani Mandiri Depok, oleh: Indah Dwi Fujiani

1110051000085. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014. Pada penelitian ini penulis membahas pola

komunikasi tutor dengan anak jalanan dalam pembinaan ibadah. Bentuk

Page 26: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

14

komunikasi yang digunakan dalam pembinaan ibadah adalah komunikasi

antarpribadi dan komunikasi kelompok.

3. Analisis Pola Komunikasi Anak Pemulung dengan Pembimbing dalam

Upaya Pembinaan Keagamaan di Yayasan Media Amal Islami (YMAI)

Lebak Bulus Jakarta Selatan, oleh: Finti Fatimah Nur Saidah

109051000201. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014. Fokus pada penelitian ini untuk mengetahui

bentuk pembinaan keagamaan yang dilakukan dan bentuk pola komunikasi

yang terjadi antara pembimbing dan anak-anak pemulung.

Perbedaan dari ketiga penelitian di atas dengan yang akan peneliti

lakukan adalah dapat dilihat dari subjek, objek dan lokasi penelitian. Subjek

yang diambil oleh peneliti sendiri adalah Relawan, subjek pendukungnya

adalah Anak Pemulung dan Objeknya adalah pola komunikasi dalam

pembinaan keagamaan, dan yang akan menjadi sasaran penelitian adalah

Komunitas Sekolah Bersama Lapak Pemulung Pejaten.

G. Sistematika Penulisan

Teknik dari penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan

pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) yang telah di

susun oleh tim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta press, 2011.

Bab I yaitu Pendahuluan merupakan penjelasan dari latar belakang

masalah penelitian skripsi ini. Didalamnya juga dijelaskan batasan dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

Page 27: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

15

metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

sistematika penelitian.

Bab II berisi tentang: pertama ruang lingkup komunikasi yang terdiri

dari pengertian pola komunikasi, unsur-unsur komunikasi, bentuk-bentuk dan

media komunikasi, teknik komunikasi, dan jenis-jenis pola komunikasi.

Kedua pengertian relawan, ketiga pembinaan ibadah.

Bab III gambaran umum Komunitas Sekolah Bersama, memuat

tentang profil Komunitas Sekolah Bersama yang terdiri dari latar belakang,

Visi Misi, struktur Organisasi dan Program-program Komunitas Sekolah

Bersama.

Bab IV temuan lapangan dan analisis data, berisi tentang pola

komunikasi relawan dalam membina ibadah, bentuk dan media komunikasi

yang digunakan dalam membina ibadah, program-program yang dilaksanakan

dalam membina akhlak, faktor pendukung, penghambat, dan solusi dalam

membina ibadah.

Bab V penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran berkaitan dengan

pola komunikasi relawan dalam membina ibadah anak pemulung di

komunitas Sekolah Bersama

Page 28: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pola Komunikasi

1. Pengertian Pola Komunikasi

Pola komunikasi merupakan penggabungan dua suku kata pola dan

komunikasi keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Kita harus

memahami terlebih dahulu, arti dari kedua suku kata ini apa itu pola dan apa

itu komunikasi ini menjadi penting agar kita dapat lebih mudah memahami

pengertian dari pola komunikasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pola

memiliki arti bentuk atau sistem, cara atau bentuk (struktur) yang tetap

dimana pola itu sendiri bisa dikatakan sebagai contoh atau cetakan.1

Sedangkan kata pola yang terdapat dalam Kamus Ilmiah Populer memiliki

arti model, contoh atau pedoman (rancangan).2

Pola dapat dikatakan juga dengan model, yaitu cara untuk

menunjukan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses di

dalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.3

Sedangkan pengertian komunikasi secara etimologis atau menurut asal

katanya, berasal dari bahasa latin communicatio, kata ini berasal dari

1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996), h. 885. 2Puis A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994), h. 605. 3Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasavina, 2004). h. 9.

Page 29: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

17

katacommunis yang berarti “sama”. Dalam arti kata sama makna, yaitu sama

makna mengenai suatu hal.4

Sedangkan secara terminologis berarti “proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa

komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan

sesuatu kepada orang lain”.5

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam Kamus Komunikasi,

komunikasi berarti “proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang

bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi,

kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang

kepada orang lain, baik secara tatap muka maupun tak langsung melalui

media, dengan tujuan mengubah sikap pandangan atau perilaku”.6

Menurut Everett M. Rogers yang dikutip oleh Roudhonah

mengemukakan bahwa komunikasi adalah “proses dimana suatu ide dialihkan

dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk

mengubah tingkah laku mereka”.7

Menurut James Komunikasi ialah “perbuatan atau proses

penyampaian suatu gagasan dan informasi dari seseorang kepada orang

lain”.8 Menurut Gunadi komunikasi adalah “proses kegiatan manusia yang di

ungkapkan melalui bahasa lisan dan tulisan, gambar-gambar, isyarat, bunyi-

4Onong Uchajana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

cet Ke-6, h. 3. 5 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 4. 6 Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju, 1989), cet. Ke-

1, h. 60. 7 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press), h. 21. 8 James G. Robbin, Komunikasi Yang Efektif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 1.

Page 30: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

18

bunyian, dan bentuk kode lain yang mengandung arti dan dimengerti oleh

orang lain”.9

Menurut Widjaja komunikasi adalah “hubungan kontak antara

manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari

disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu

sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan

lingkungannya. Selain itu komunikasi diartikan sebagai hubungan atau dapat

diartikan bahwa komunikasi adalah saling tukar menukar pikiran atau

pendapat”.10

Komunikasi yang baik dan efektif tentunya memiliki ciri-ciri

tersendiri. Menurut Stewart L. Tubbs dan Silvia Mass, yang dikutip oleh

Jalaludin rakhmat, dalam bukunya ‘psikolog komunikasi’ ia menguraikan

ciri-ciri komunikasi yang baik dan efektif dapat dilihat dari beberapa hal

diantaranya:

a. Pengertian yaitu komunikator dapat memahami mengenai pesan-pesan

yang disampaikan kepada komunikan.

b. Kesenangan yaitu menjadikan hubungan yang hangat dan akrab serta

menyenangkan.

c. Mempengaruhi sikap yaitu dapat mengubah sikap orang lain sehingga

bertindak sesuai dengan kehendak komunikator tanpa merasa terpaksa.

d. Hubungan sosial yang baik yaitu menumbuhkan dan mempertahankan

hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi.

9 Gunadi, Himpunan IstilahKomunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,

1998), cet. Ke-1, h. 69. 10 Widjaja, Ilmu Komunikasi PengantarStudi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000). H. 26.

Page 31: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

19

e. Tindakan yaitu membuat komunikasi melakukan suatu tindakan yang

sesuai dengan pesan yang diinginkan.11

Berdasarkan pengertian pola dan komunikasi di atas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa pola dan komunikasi memiliki keterkaitan yang

kuat, serangkaian dua kata yang memiliki keterkaitan makna yang mana dari

keduanya saling mendukung.

Pola komunikasi yaitu bentuk, rancangan atau gambaran dari proses

komunikasi antara satu orang dengan orang lainnya agar dapat berjalan lancar

dan efektif dengan tujuan mengubah sikap,pendapat dan prilaku komunikan

atau seseorang yang diajak berkomunikasi. Baik secara langsung (face to

face) atau melalui media, atau antar individu maupun kelompok.

2. Macam-macam Pola Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Efendi dalam bukunya “Ilmu Teori dan

Filsafat Komunikasi”, menjelaskan bahwa pola komunikasi terbagi menjadi

tiga pola komunikasi yakni komunikasi pribadi, komunikasi kelompok dan

komunikasi massa.12

1. Komunikasi Pribadi

Komunikasi pribadi atau personal communication adalah

komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai

11 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

cet. Ke-15, h. 13-15. 12Onong Uchjana Efendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya

Bakti), h. 53.

Page 32: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

20

komunikator maupun sebagai komunikan. Komunikasi pribadi terdiri dari

dua jenis, yakni:

a. Komunikasi Intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri)

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dalam diri sendiri,

yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa

proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem saraf.13

Bahwa manusia apabila dihadapi dengan suatu pesan untuk mengambil

keputusan menerima ataupun menolaknya akan mengadakan terlebih

dahulu suatu komunikasi dengan dirinya (proses berpikir). Dalam

proses berpikir ini seseorang menimbang untung rugi usul yang

diajukan oleh komunikator.14

Menurut Ronald L. Applbaum dikutip oleh Onong Uchjana

Efendy mendefinisikan bahwa “komunikasi intrapribadi sebagai

komunikasi yang berlangsung di dalam diri kita sendiri dan kegiatan-

kegiatan mengamati dan memberi makna (intelektual dan emosional)

kepada lingkungan kita.15 Jika seseorang mampu melakukan

komunikasi ini dengan baik itu berarti seseorang tersebut telah mampu

mengenal dirinya sendiri maka dapat dikatakan ia telah menjadi

manusia yang seutuhnya.

13 Sasa Djurasa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1998), h.

39. 14 Phil, Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Mandar Maju,

1992), cet. Ke-1, h. 4. 15Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra

Aditya Bakti, 2003), h. 58.

Page 33: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

21

b. Komunikasi Interpersonal (komunikasi antarpribadi)

Komunikasi antarpribadi merupakan proses sosial di mana

orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi.

Sebagaimana diungkapkan oleh Devito yang dikutip oleh Alo Liliweri

dalam bukunya “komunikasi antarpribadi”, bahwa komunikasi

antarpribadi merupakan “pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan

diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan

umpan balik yang langsung”.16

Komunikasi antarpersonal adalah “komunikasi yang proses

terjadinya melibatkan dua belah pihak atau lebih yaitu komunikator dan

komunikan. Dibandingkan dengan komunikasi lain ini dianggap yang

paling efektif karena komunikasi terjadi secara langsung atau bertatap

muka sehingga pesan yang disampaikan dapat langsung

didiskusikan”.17

2. Komunikasi Kelompok

Pada dasarnya kelompok adalah bagian yang tidak dapat

terpisahkan dari kehidupan manusia, karena melalui kelompok manusia

dapat berbagi dan bertukar informasi, pengalaman dan pengetahuan antara

anggota kelompok satu dengan yang lainnya. Kelompok merupakan suatu

unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu setelah mengadakan

interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga di antara individu

16 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi (Bandung: Citar Aditya Bakti, 1991), h. 12. 17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 60.

Page 34: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

22

sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu yang

khas bagi kelompok itu.18

Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang

(komunikator) dengan sejumlah orang (komunikasi) yang berkumpul

bersama-sama dalam bentuk kelompok.19 Komunikasi kelompok ini

mempunyai beberapa karakteristik. Pertama, proses komunikasi terhadap

pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak

yang lebih besar dan tatap muka. Kedua, komunikasi berlangsung kontinue

dan bisa dibedakan mana sumber dan mana penerima. Ketiga, pesan yang

disampaikan terencana dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak

tertentu.20

Menurut Homans seperti yang dikutip oleh Stewart L kelompok

adalah “sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lainnya, seringkali

melewati jangka waktu dan dengan jumlah orang yang cukup kecil

sehingga setiap orang dapat berkomunikasi tanpa melewati orang ketiga,

melainkan secara tatap muka”.21

Menurut Alvin A. Goldberg-Carl E.Larson komunikasi kelompok

adalah suatu studi tentang segala sesuatu yang terjadi pada saat individu-

individu berinteraksi dalam kelompok kecil dan bukan deskripsi mengenai

18 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta: 2002), cet. Ke-2, h. 24. 19 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni 1986), cet.

Ke-2, h. 5.

30 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),cet.

Ke-2, h. 33. 21 Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi,

Editor Penerjemah Dedy Mulyana, (Bandung: Rosdakarya, 2001), cet. Ke-3, h 69.

Page 35: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

23

bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan pula sejumlah

nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh.22

Menurut Shaw seperti yang dikutip oleh Arni Muhammad,

komunikasi kelompok adalah sekumpulan individu yang dapat

mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama

lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu

sama lain dan berkomunikasi tatap muka.23

Sedangkan menurut Michel Burgon dan Michel Ruffiner seperti

yang dikutip oleh Sasa Djurasa, Komunikasi kelompok adalah interaksi

tatap muka dari tiga individu atau lebih, guna memperoleh maksud atau

tujuan yang diinginkan seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau

pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan

karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.24 Komunikasi

Kelompok dapat diklasifikasi kedalam dua macam, yaitu:

a. Kelompok kecil

Kelompok kecil (small group) adalah “kelompok komunikan

yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberikan

tanggapan verbal, dengan kata lain komunikator dapat melakukan

komunikasi antarpribadi dengan salah satu anggota”.25

22 Alvin A. Goldberg-Carl E.Larson, Komunikasi Kelompok Proses Diskusi dan

Penerapannya, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2006), h. 8. 23 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 182 24 Sasa Djuarsa Sendjaja, Modul Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004),

cet. Ke-8, h. 3.3. 25 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: PT. Rosdakarya,

2007), h.55.

Page 36: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

24

Umpan balik yang diterima dalam komunikasi kelompok kecil

ini biasanya bersifat rasional, serta diantara anggota yang terkait dapat

menjaga perasaan masing-masing dan norma-norma yang ada.26

b. Kelompok Besar

Kelompok besar (large group) situasi yang ada sangat berbeda

dengan situasi yang terjadi didalam kelompok kecil. Dalam hal ini

komunikasi antarpribadi yang terjadi sangat kecil kemungkinannya. Hal

ini terjadi karena begitu banyaknya individu yang berkumpul, seperti

halnya yang terjadi pada tabligh akbar, kampanye, sehingga pertukaran

informasi tersebut sulit berjalan. Dalam hal memberikan tanggapan

kepada komunikator, maka tanggapannya bersifat emosional.27

Dari kedua bagian komunikasi kelompok dapat disimpulkan

bahwa komunikasi kelompok kecil, memungkinkan terjadinya

komunikasi antarpribadi karena dalam komunikasi kelompok kecil

jumlah anggota kelompoknya sedikit dan cenderung terjadi komunikasi

langsung (face to face). Sedangkan komunikasi kelompok besar,

komunikasi antarpribadi yang terjadi sangat kecil kemungkinannya

karena begitu banyaknya individu yang berkumpul.

3. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa adalah Komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media

26 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 128. 27 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: PT. Rosdakarya,

2007), h.55-56.

Page 37: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

25

cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara

serentak dan sesaat.28 Media yang digunakan dalam komunikasi massa

antara lain adalah media cetak yakni koran dan majalah, dan media

elektronik yakni radio, televisi, film dan yang terbaru adalah internet.

Sedangkan karakteristik komunikasi massa menurut Riswandi dalam

bukunya Ilmu Komunikasi terdiri dari 11 karakteristik29, yaitu:

1) Komunikator Terlembaga, seperti media cetak dan elektronik. Pesam

yang disampaikan oleh media cetak dan elektronik membutuhkan

proses yang panjang dan juga peralatan-peralatan yang canggih.

2) Pesan yang disampaikan ditujukan untuk khalayak luas dan bersifat

umum.

3) Komunikannya bersifat heterogen, anonim, tersebar dan tidak

mengenal batas geografis dan kultural.

4) Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan

mampu menjangkau khalayak luas.

5) Penyampaian pesan cenderung satu arah.

6) Kegiatan komunikasi massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan

terorganisir.

7) Pesan yang disampaikan berlangsung secara berkala.

8) Isi pesan yang disampaikan melalui media massa mencakup berbagai

aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial budaya dan

keamanan baik yang bersifat informatif, edukatif maupun hiburan.

28Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),

h.188 29Riswandi, Ilmu Komunikasi (Yogyakarta: PT Graha Ilmu, 2009), h.105-108.

Page 38: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

26

9) Media mengutamakan unsur ini daripada hubungan.

10) Media massa menimbulkan keserempakan, komunikan menerima

pesan yang sama di waktu yang bersamaan.

11) Kemampuan alat indra yang terbatas, apabila ada komunikanÇ yang

memiliki pendengaran atau penglihatan kurang baik maka pesan tidak

dapat diterima.

B. Analisis Proses Interaksi Kelompok Kecil

Sebagian besar karya asli yang membahas komunikasi kelompok kecil

berasal dari ilmu psikologi sosial. Teori klasik yang dinamakan “analisis

proses interaksi” yang memberikan pengaruh besar pada teori komunikasi

kelompok. Teori ini membahas jenis-jenis pesan yang disampaikan orang

dalam kelompok dan bagaimana pesan itu mempengaruhi peran dan

kepribadian kelompok.

Menurut Robert F. Bales mengenai analisis proses interaksi yang

dikutip oleh Raudhonah, bahwa kelompok kecil adalah

Sejumlah orang yang terlibat antara satu dengan yang lain dalam suatu

pertemuan yang bersifat tatap muka, di mana setiap peserta mendapat kesan

atau penglihatan antara satu dengan yang lainnya yang cukup kentara,

sehingga ia baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dapat

memberikan tanggapan kepada masing-masing sesuai perorangan.30

Robert Bales menyusun teori mengenai analisis proses interaksi

(Interaction process analysis) yang saat ini sudah menjadi karya klasik.

30Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakarta Press 2007) cet. I, h. 128.

Page 39: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

27

Dengan menggunakan hasil risetnya selama bertahun-tahun sebagai fondasi,

Bales menyusun teori mengenai komunikasi kelompok kecil untuk

menjelaskan jenis-jenis pesan yang saling dipertukarkan orang dalam

kelompok, bagaimana pesan-pesan itu membentuk peran dan kepribadian

anggota kelompok, dan bagaimana pesan tersebut mempengaruhi karakter

atau sifat kelompok secara keseluruhan.

Gambar 2.1.Kategori Analisis Proses Interaksi

Sumber: Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss (2005).

Theories of Human Communication.

a = masalah komunikasi.

b = masalah evaluasi.

a = masalah komunikasi.

b = masalah evaluasi.

c = masalah pengawasan.

d = masalah keputusan.

e = masalah pengurangan ketegangan.

1. Tampak bersahabat

2. Dramatisasi

3. Kesepakatan

4. Memberikan saran

5. Memberikan pendapat

6. Memberikan informasi

7. Meminta informasi

8. Meminta pendapat

9. Meminta saran

10. pertentangan

11. Menunjukkan ketegangan

12. Tampak tidak bersahabat

Tindakan

Positif

Jawaban

Pertanyaan

Tindakan

Negatif

a b c d e f

Page 40: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

28

f = masalah reintegrasi.31

Menurut Bales, analisis proses interaksi terdiri atas enam kategori yaitu:

1. Jika masing-masing anggota kelompok tidak saling memberikan cukup

informasi, maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah

komunikasi”.

2. Jika masing-masing anggota kelompok tidak saling memberikan

pendapat maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah

evaluasi”.

3. Jika masing-masing anggota kelompok tidak saling bertanya dan

memberikan saran, maka kelompok akan mengalami “masalah

pengawasan”.

4. Jika masing-masing kelompok tidak bisa mencapai kesepakatan maka

mereka akan mendapatkan “masalah keputusan”.

5. Jika tidak terdapat cukup dramatisasi maka akan muncul “masalah

ketegangan”.

6. Jika anggota kelompok tidak ramah dan bersahabat maka akan terdapat

“masalah reintegrasi”, yang berarti kelompok itu tidak mampu

membangun kembali suatu “perasaan kita” atau kesatuan (cohesiveness)

dalam kelompok bersangkutan.32

Kategori "dramatisasi" (dramatizing) berperan penting dalam teori ini.

Dramatisasi berarti melepaskan ketegangan dengan cara menyampaikan cerita

31 Morissan, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. Ke-

1, h. 335.

32 Morissan, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. Ke-

1, h. 336.

Page 41: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

29

dan membagi pengalaman dengan orang lain. Cerita dan pengalaman tidak

perlu selalu berhubungan secara langsung dengan tugas kelompok

bersangkutan. Borman, yang mendapatkan idenya dari Bales, percaya bahwa

bentuk komunikasi ini penting tidak hanya untuk mengurangi ketegangan

tetapi juga untuk memengaruhi kualitas diskusi dalam kelompok secara

umum.33

C. Pembinaan Keagamaan

1. Pengertian Pembinaan Keagamaan

Pembinaan Keagamaan terdiri dari dua unsur suku kata yaitu

“pembinaan” dan “keagamaan”. Yang pertama adalah pembinaan, kata

pembinaan setelah ditambah awalan pem dan akhiran an mempunyai arti

proses, cara penyempurnaan, pembahuruan, usaha, tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih

baik dari sebelumnya.34

Sedangkan kata kedua yakni “keagamaan” memiliki awalan ke dan

akhiran an, kata agama sendiri berasal dari bahasa sansakerta yang terdiri dari

dua unsur suku kata yaitu a dan gam, a diartikan dengan tidak dan gam

diartikan dengan pergi yang berarti agama itu menurut bahasa sansekerta

adalah tidak pergi atau tetap ditempat, di warisi turun temurun.35

33 Morissan, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. Ke-

1, h. 337. 34Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Cet. 3:

Jakarta : PT Balai Pustaka, 2005), h.152 35Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Cet. 5: Jakarta : UI Press,

1985), h. 9.

Page 42: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

30

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agama memiliki

makna ajaran, sistem yang mengatur tata keinginan (kepercayaan) dan

keperibadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang

berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.36

Pengertian lain mengenai agama menurut Ali Negoro yang dikutip

oleh Aflatun Muchtar dalam bukunya Tunduk Kepada Allah – Fungsi dan

Peran Agama dalam Kehidupan Manusia bahwa “Agama itu adalah suatu

keyakinan pada Yang Maha Kuasa, yang dirasa oleh manusia sebagai

kekuatan gaib yang mempengaruhi segala yang ada, serta mula jadi segala-

galanya dalam alam ini”.37

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa pembinaan

keagamaan adalah usaha yang dilakukan untuk memberikan pemahaman

mengenai tata keimanan (kepercayaan) dan keperibadatan kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata keagamaan mengandung arti segala hal baik berupa kegiatan-

kegiatan pendidikan, pembinaan ataupun bimbingan yang berhubungan

dengan agama. Sehingga dapat dipahami bahwa pembinaan keagamaan

merupakan suatu proses kegiatan untuk mempelajari hal-hal yang baru atau

memperkaya hal-hal yang dimiliki dengan tujuan untuk mengembangkan

pengetahuan dan kecakapan hidup yang berhubungan dengan agama.

36Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Cet. 4:

Jakarta : PT Balai Pustaka, 2007), h. 12. 37Aflatun Muchtar, Tunduk Kepada Allah Fungsi dan Peran Agama dalam Kehidupan

Manusia (Jakarta : Khazanah Baru, 2001), h. 10.

Page 43: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

31

2. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Keagamaan

Pada dasarnya setiap agama memiliki ajaran dan cara membahasakan

diri yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian secara

umum dapat dikatakan bahwa setiap agama pada dasarnya ingin menciptakan

kebahagiaan bagi pengikutnya. Karena itulah agama sering disebut sebagai

“jalan” (the way).

Tujuan pembinaan keagamaan menurut Hasan Langulung yang

dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam bahwa

tujuan pembinaan agama harus mengakomodasikan tiga fungsi utama dari

agama, yaitu fungsi spiritual yang berkaitan dengan aqidah dan iman,

kemudian fungsi psikologis yang berkaitan dengan tingkah laku individual

termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat derajat manusia ke derajat yang

lebih sempurna, dan terakhir fungsi sosial yang berkaitan dengan aturan-

aturan yang menhubungkan manusia dengan manusia lain atau masyarakat.38

Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan pembinaan keagamaan antara lain

adalah :

1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam

2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebaikan

3. Membantu peserta didik yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir

secara logis dan membimbing proses pemikirannya

38Abidin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 46.

Page 44: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

32

4. Mengembangkan wawasan relasional dan lingkungan sebagaimana

yang dicita-citakan dalam Islam, dengan melatih kebiasaan dengan

baik39

Armai Arief mengutip pendapat Atoumy Al Syaibani tentang

pembinaan keagamaan mencakup tiga hal yaitu :

1) Tujuan Individual

Tujuan ini berkaitan dengan masing-masing individu dalam

mewujudkan perubahan yang dicapai pada tingkah laku dan

aktifitasnya.

2) Tujuan Sosial

Tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai

keseluruhan dan tingkah laku mereka secara umum.

3) Tujuan Profesional

Tujuan ini berkaitan dengan pembinaan dan pengajaran sebagai

sebuah ilmu.40

Menurut Zakiyah Drajat, ada beberapa fungsi agama dalam kehidupan

manusia41 :

1) Memberikan bimbingan dalam hidup. Ajaran agama memberi

bimbingan mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat,

39 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: kencana, 2006), cet. Ke-1 h. 82. 40 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,

2002), cet. Ke-1 h. 25-26. 41Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), cet. Ke-5 h. 36.

Page 45: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

33

ataupun berhubungan dengan Tuhan. Bagi orang yang tingkah

lakunya sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama, maka dalam

menjalankan hidupnya ia bersikap wajar, tenang, tidak melanggar

hukum dan peraturan masyarakat dimana ia tinggal. Tidak akan mau

mengambil hak orang lain yang jelas-jelas bukan haknya.

2) Penolong dalam menghadapi segala kesukaran. Jika orang yang

beragama mengalami kesukaran, maka dia akan menghadapinya

dengan tabah dan tenang serta tidak merasa putus asa. Karena ia

berkeyakinan bahwa kesukaran yang dihadapi sebagai cobaan Tuhan

kepada hambanya yang beriman. Tetapi, jika ia orang yang tidak

beragama, maka ia akan menghadapi masalah itu dengan panik dan

bingung bahkan putus asa.

3) Menentramkan batin. Banyak orang yang tidak menjalankan perintah

agama, selalu merasa gelisah dalam hidupnya. Tetapi setalah

menjalankan perintah agama ia mendapatkan ketenangan hati bahkan

agama dapat meberi jalan penenang hati bagi jiwa yang sedang

gelisah.

3. Metode Pembinaan Keagamaan

Berbagai cara ditempuh oleh seorang pembina dalam menyampaikan

pembinaan keagamaan. Agar proses pembinaan berjalan dengan lancar, maka

perlu dipilih cara yang tepat dalam menyampaikan materi pembinaan.

Pembinaan keagamaan dalam Islam sangat erat kaitannya dengan Pendidikan

Agama Islam. Oleh sebab itu, metode yang dipakai dalam pembinaan

Page 46: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

34

keagamaan tidak jauh berbeda dengan metode Pendidikan Agama Islam. Di

antara metode-metode yang dipakai ialah sebagai berikut:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh

guru terhadap kelas.42 Guru menerangkan atau menjelaskan apa yang

akan disampaikan dengan lisan di depan murid. Metode ceramah

merupakan metode yang sudah lama dipakai dalam proses pembelajaran.

Oleh sebab itu metode ini digolongkan sebagai metode tradisional.

Dalam prakteknya, metode ini sering dibarengi dengan metode tanya

jawab.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat

membantu kekurangan-kekurangan pada metode ceramah.43 Cara yang

ditempuh biasanya guru mengajukan pertanyaan kepada murid tentang

bahan pelajaran yang telah diajarkan. Guru mengahrapkan jawaban yang

diberikan siswa tepat berdasarkan fakta. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan biasanya bukan hanya sebatas dari guru dan murid menjawab,

akan tetapi pertanyaan itu biasa muncul dari murid kemudian guru

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh murid tersebut. Ada kalanya

jawaban itu juga bisa bersal dari murid yang lain dalam proses

pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut.

42 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), cet.

Ke-1 h. 233. 43 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Islam, h. 307.

Page 47: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

35

3. Metode Demosntrasi

Yang dimaksud dengan metode demonstrasi yaitu metode

mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu

pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana suatu proses

pembentukan tertentu kepada siswa.44 Pada metode demontrasi, titik

tekannya adalah memperagakan tentang jalannya suatu proses tertentu.

Biasanya guru memperagakan terlebih dahulu, kemudian siswa

mengikutinya.

4. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara mengajar atau menyajikan materi

melalui pengajuan masalah yang pemecahannya dilakukan secara

terbuka.45 Dalam sebuah diskusi semua anggota ikut terlibat. Di antara

prinsip-prinsip diskusi antara lain; adanya pemimpin dan anggota, topik

yang diangkat jelas dan menarik, peserta saling memberi dan menerima

serta suasana berjalan tanpa tekanan.

5. Metode mengajar beregu (team teaching)

Metode mengajar beregu (team teaching) ialah sistem mengajar

yang dilakukan oleh dua orang guru atau lebih dalam mengajar sejumlah

peserta didik yang memiliki minat, kemampuan atau tingkat kelas yang

44 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat

Pres, 2002), h. 190. 45 Qodri A. Azizy, Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah,

(Jakarta : Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Dirjen Kelembagaan Agama

Islam Departemen Agama RI, 2003), h. 11.

Page 48: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

36

berbeda.46 Guru dan team teaching menyajikan bahan pelajaran yang

sama, waktu dan tujuan yang sama. Akan tetapi biasanya keterampilan-

keterampilan yang disajikan adakalanya yang berbeda satu dengan yang

lainnya.

6. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok ditempuh oleh guru apabila dalam

mengahadapi anak didik di kelas dirasa perlu untuk dibagi-bagi dalam

kelompok untuk memecahkan masalah atau untuk menyerahkan suatu

pekerjaan yang perlu diselesaikan secara bersama-sama.47 Pembagian

kelompok dapat dilakukan oleh guru atau anak didik sendiri.

4. Materi Pembinaan Keagamaan

Materi pembinaan keagamaan meliputi berbagai aspek. Namun secara

garis besar dapat dibedakan dalam tiga aspek utama, akidah, syari’ah dan

akhlak. Adapun uraian dari ketiga aspek tersebut secara umum adalah sebagi

berikut:

1. Akidah

Secara etimologi (bahasa) akidah adalah ikatan, sangkutan.

Sedangkan menurut terminologi (istilah) makna akidah adalah iman,

keyakinan.48 Oleh karena itu, akidah ditautkan dengan rukun iman yang

merupakan asas dari seluruh ajaran Islam, yaitu terdiri dari : a) Iman

46 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2005), cet.

Ke-4 h. 285. 47Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Islam, h. 304. 48 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2000), cet. Ke-3 h. 134.

Page 49: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

37

Kepada Allah Swt, b) Iman Kepada Malaikat, c) Iman kepada kitab suci,

d) Iman kepada Nabi dan Rasul, e) Iman kepada hari akhir, dan f) Iman

kepada qadha’ dan qadar.

2. Syari’ah

Secara bahasa syari’ah adalah jalan (ke sumber mata air) yang

harus ditempuh (oleh setiap umat Islam). Sedangkan menurut istilah

makna syari’ah adalah sistem norma (kaidah) yang mengatur hubungan

manusia dengan Allah Swt, hubungan manusia dengan manusia dalam

kehidupan sosial dan hubungan manusia dengan benda dan alam

lingkungan hidupnya.49

3. Akhlak

Akhlak berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap

perilaku, watak, budi pekerti. Akhlak ialah sikap yang menimbulkan

kelakuan baik dan buruk.50 Akhlak manusia terhadap Allah Swt dibahas

dalam ilmu tasawuf sedangkan ilmu yang membahas tentang akhlak

manusia terhadap sesama ciptaan Allah (makhluk) disebut ilmu akhlak

D. Relawan

Kata relawan atau volunteer adalah “orang yang tanpa dibayar

menyediakan waktunya untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung

jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus,

49 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, h. 135. 50 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, h. 135.

Page 50: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

38

tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif dalam bidang tertentu,

untuk bekerja sukarela membantu tenaga profesional”.51

Ciri-ciri relawan menurut Omoto & Snynder, yang dikutip oleh

Abidah yaitu :

a. Selalu mencari kesempatan untuk membantu.

b. Komitmen diberikan dalam waktu yang relatif lama.

c. Memerlukan personal cost yang tinggi (waktu, tenaga, dsb)

d. Mereka tidak mengenal orang yang mereka bantu, sehingga orang yang

mereka bantu diatur oleh organisasi dimana mereka aktif didalamnya.

e. Tingkah laku menolong yang dilakukannya bukanlah suatu keharusan.

Relawan dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis52, diantaranya :

1. Relawan Kebijakan

Relawan yang menjadi pengurus organisasi, merumuskan kebijakan-

kebijakan umum organisasi. Untuk ini biasanya dipilih dari dan oleh

anggota organisasi.

2. Relawan Lapangan

Relawan yang langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi di

lapangan tanpa mengharapkan imbalan material.

51Margonoipb.files.wordpress.com/2009/../8volunteerism.pp.ttps://www.google.com/sear

ch?q=pengertian+sukarelawan&ie=utf8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:enUS:official&client=fir

efox-a, artikel diakses pada 20 september 2016. 52http://komunitasrelawan.blogspot.co.id/2011/05/jenis-dan-peran-relawan.html?m=1,

artikel diakses pada 16 November 2016.

Page 51: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

39

3. Relawan Sesaat

Relawan yang hanya memberikan kontribusi pada saat – saat tertentu saja,

tidak mengikatkan dirinya pada organisasi. Biasanya memberikan

kontribusi sebagai narasumber dalam kegiatan tertentu saja.

4. Relawan Ahli

Relawan yang memberikan keahlian pada organisasi, baik melalui

pemberian informasi maupun konsultasi. Memberi masukan dalam arah

kebijakan program dan organisasi sebagai bahan pertimbangan pengurus

menetapkan kebijakan.

Tenaga pendidik di sekolah ini adalah orang-orang yang secara

sukarela mau dan ikhlas membagikan ilmu kepada anak-anak. Orang-orang

ini disebut sukarelawan atau volunteer yang peduli terhadap pendidikan anak-

anak di Indonesia. Dari awal berdiri sejak 12 April 2012 sekolah bersama

mendukung pendidikan anak-anak indonesia khususnya anak-anak jalanan.

Kegiatan yang selama ini sudah berlangsung diantaranya adalah kegiatan

pengajaran yang ada di lapak pemulung berbasiskan pendidikan karakter.

E. Pemulung

Kata “pemulung” secara bahasa diartikan sebagai orang yang mencari

nafkah dengan jalan mencari dan memungut serta memanfaatkan barang

bekas dan menjualnya kepada pengusaha yang akan mengolahnya kembali

menjadi barang komuditas.53 Pemulung adalah oarng-orang yang

pekerjaannya memilih, memungut, dan mengumpulkan sampah atau barang

53Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Cet. 4:

Jakarta : PT Balai Pustaka, 2007), h. 196.

Page 52: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

40

bekas yang masih dapat di manfaatkan atau barang yang dapat di olah

kembali untuk di jual.

Barang bekas yang dikumpulkan diantaranya adalah botol plastik,

botol kaca, besi, kardus, almunium, kaleng dan lain-lain, untuk selanjutnya

barang-barang yang telah di kumpulkan tersebut di jual pada pengepul untuk

di daur ulang menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan dan bernilai

ekonomis. Mereka mengumpulkan barng-barang bekas itu biasanya

bermodalkan karung goni atau gerobak untuk digunakan sebagai wadah

barang-barang bekas yang telah dikumpulkan.

Beberapa ahli mengemukakan tentang tiga faktor penyebab terjadinya

kemiskinan Faktor-faktor tersebut adalah ;

a. Kemiskinan alami yang disebabkan keterbatasan kualitas sumber daya

alam maupun sumber daya manusia.

b. Kemiskinan struktural yang diakibatkan oleh berbagai kebijakan,

peraturan dan keputusan dalam pembangunan.

c. Kemiskinan kultural yang lebih banyak disebabkan oleh sikap

individu dalam masyarakat yang mencerminkan gaya hidup, prilaku

atau budaya yang menjebak dirinya dalam kemisikinan.54

Kebanyakan pemukiman para pemulung berada tidak jauh dengan

TPA (tempat pembuangan akhir) dimana mereka mencari barang-barang

bekas. Mereka membangun gubuk-gubuk yang terbuat dari bahan bekas,

seperti kardus bekas, triplek, bambu, seng dan lain-lainnya. Mereka

54Iwan Nugroho dan Rochmin Dahuri. Pembangun Wilayah, Perspektif Ekonomi Sosial

dan Lingkungan (Jakarta : LP3ES, 2004), h. 168.

Page 53: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

41

mengandalkan barang bekas apa saja, untuk dijadikan tempat berteduh.

Pemukiman para pemulung tersebut tentu sangat jauh dari kata aman dan

nyaman, keadaan lingkungan yang telah tercemar dengan sampah tentu saja

menjadikan lingkungan pemukiman pemulung tersebut rawan akan banjir,

bau yang menyengat, dan sudah tentu masalah kesehatan, penyakit umum

yang sering terjadi pada para pemulng adalah infeksi saluran pencernaan,

kolera dan demam berdarah

.

Page 54: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

42

BAB III

GAMBARAN UMUM KOMUNITAS

SEKOLAH BERSAMA

A. Profil Sekolah Bersama

1. Latar Belakang Sekolah Bersama

Pendidikan adalah senjata dalam suatu negara dalam meraih cita-cita

negara. Cita-cita tersebut ialah kesejahteraan yang merata bagi seluruh warga

negara. Namun jika kita melihat lagi kedalam lingkungan pendidikan di

Indonesia masih terdapat banyak hambatan untuk maju diantaranya yaitu

tidak meratanya pelayanan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat

Indonesia terutama kepada generasi muda yaitu anak-anak Indonesia.

Pendidikan anak Indonesia sering dikesampingkan oleh negara

dikarenakan permasalahan ekonomi yang mengakibatkan bakat dan potensi

mereka tidak tergali secara maksimal. Hal tersebut juga mengakibatkan

pendidikan yang tidak merata dikalangan masyarakat marjinal. Melihat hal

tersebut para fasilitator tergerak untuk mewujudkan langkah kepedulian

terhadap pendidikan dalam negeri dengan mendirikan SEKOLAH

BERSAMA1.

Pendidikan disini adalah upaya untuk mengeluarkan api potensi

disetiap manusia, tanpa harus memaksakan kedalam sistem pendidikan yang

hanya bisa membelenggu potensi manusia. Pendidikan yang dapat mengajak

jiwa membangun sistem masyarakat yang berkualitas.

1 Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 55: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

43

Sekolah Bersama adalah komunitas non-profit yang berdiri sejak 12

April 2012. Digawangi oleh pemuda yang bergerak pada landasan

kepedulian, Sekolah Bersama mendukung pendidikan anak-anak Indonesia,

khususnya anak-anak jalanan. Kegiatan yang selama ini sudah berlangsung

diantaranya adalah kegiatan pengajaran yang ada di lapak pemulung

berbasiskan pendidikan karakter. Selain itu, kami juga rutin mengadakan

event bakti sosial untuk lingkungan. Terakhir, komunitas kami juga telah

legal berada di bawah bimbingan Yayasan Indonesia Hijau atau Green

Indonesia Foundation pada 12 Agustus 2014.2

Pendidikan bagi masyarakat pemulung adalah suatu hal yang masih

dianggap mahal. Itulah mengapa relawan yang ada dalam lingkup Sekolah

Bersama (SB) mengadakan kelas pembelajaran di lapak-lapak pemulung

Jakarta Selatan, khususnya yang ada di wilayah Pejaten. Kelas ini dimulai

sejak bulan September 2014 dengan jumlah murid sebanyak 30 anak. Selama

ini, kami menjalankan berbagai macam kegiatan seperti pembelajaran rutin

seminggu 3x, kelas wirausaha, hingga event bakti sosial.

2. Visi dan Misi Komunitas Sekolah Bersama

Visi

Menyalakan api potensi peserta didik guna menciptakan manusia yang

mampu berkarya myata dan bermanfaat bagi semua pihak menuju hidup

yang berkualitas.

2Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 56: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

44

Misi

1. Mewujudkan pendidikan bertumpu pada imtak dan iptek

2. Mewujudkan sistem pendidikan fun education system

3. Melaksankan sistem social entrepreneur

4. Mengenalkan dunia teknologi dan seni

5. Melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung

6. Menjalin kekeluargaan antara keluarga besar sekolah bersama dengan

masyarakat luas

Motto

Sekolah Bersama Sekolah Kita Semua

B. Lokasi Sekolah Bersamna

Sekolah Bersama terdapat di tiga wilayah jakarta selatan, Lapak

Pemulung Pejaten, Lapak Pemulung Jati Padang dan Lapak Pemulung

Ragunan. Ketiga lokasi tersebut menjadi sasaran Sekolah Bersama dalam

memberikan pendidikan kepada anak-anak pemulung dan bakti sosial di

lingkungan tersebut.3

Dari ketiga Lokasi Tersebut yang menjadi fokus penelitian penulis

adalah Sekolah Bersama yang terdapat di Lapak Pemulung Pejaten. Lokasi

Kelas belajar Pejaten beralamat di Jalan Siaga Raya, RT 03/04 Pejaten,

Pasarminggu, Jakarta Selatan. Lokasi ini menjadi fokus penelitian penulis

karena minat belajar para anak pemulung yang begitu besar dan sebagian dari

mereka tidak sekolah di sekolah formal.

3 Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 57: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

45

Namun bulan Agustus 2016 kemarin tepatnya Setalah Lebaran Idul

Fitri, Lapak Pemulung Pejaten di gusur oleh Pemprov Dki Jakarta. Sebelum

dilakukan penggusuran Pemprov Dki memberi tenggang waktu kepada para

penghuni lapak untuk membereskan barang-barang yang mereka miliki. Hal

ini menyebabkan penulis berganti lokasi penelitian.

Setalah lapak Pemulung Pejaten digusur oleh Pemprov Dki, maka

otomatis kegiatan belajar dan mengajar Sekolah Bersama Terhenti. Oleh

karena itu peneliti berpindah tempat penelitian ke Lokasi Lapak Pemulung

Ragunan, untuk melengkapi data penelitian. Sekolah Bersama Lapak

Pemulung Ragunan beralamat di kampung Utan Rt 01 Rw 05 Ragunan Pasar

Minggu Jakarta Selatan. Berbeda dari Lokasi Sebelumnya Lapak Pemulung

Ragunan dimiliki oleh Bos Pengepul barang bekas. Jumlah anak yang ikut

kegiatan Sekolah Bersama di Lapak ini berjumlah 30 anak dan semangat

mereka akan belajarpun sangat tinggi.

C. Keagamaan Komunitas Sekolah Bersama

Agama itu adalah suatu keyakinan pada yang maha kuasa, yang dirasa

oleh manusia sebagai kekuatan gaib yang mempengaruhi segala yang ada,

serta mula jadi segala-galanya dalam alam ini.4 Keagamaan yang di ajarkan

relawan kepada anak-anak pemulung yaitu memberikan pemahaman

mengenai tata keimanan (keperayaan) dan keperibadatan kepada Allah SWT

serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan

manusia serta lingkungannya.

4Aflatun Muchtar, Tunduk Kepada Allah Fungsi dan Peran Agama dalam Kehidupan

Manusia (Jakarta : Khazanah Baru, 2001), h. 10.

Page 58: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

46

Memberi bimbingan mulai dari kehidupan pribadi, keluarga,

masyarakat, ataupun berhubungan dengan Tuhan. Bagi orang yang tingkah

lakunya sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama, maka dalam

menjalankan hidupnya ia bersikap wajar, tenang, tidak melanggar hukum dan

peraturan masyarakat dimana ia tinggal. Tidak akan mau mengambil hak

orang lain yang jelas-jelas bukan haknya5.

D. Materi Pembinaan Keagamaan

Materi pembinaan keagamaan meliputi Akidah, Fiqih, Hadist, Doa-

doa harian, dan Membaca Al-Quran. Akidah mencakup Iman Kepada Allah

SWT, Iman kepada malaikat, Iman kepada kitab suci, Iman kepada Nabi dan

Rasul, Iman kepada hari akhir, dan Iman kepada qadha’ dan qadar. Fiqih

disini praktek berwudhu dan praktek sholat.

E. Metode Pembinaan Keagamaan

Di antara metode-metode yang dipakai ialah sebagai berikut:

a. Metode Ceramah

Relawan menerangkan atau menjelaskan apa yang akan disampaikan

dengan lisan di depan kelas.

b. Bercerita

Relawan menceritakan kisah-kisah nabi dan sejarah islam lainnya

kepada anak-anak pemulung.

5Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 59: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

47

c. Metode Diskusi

Relawan mengajak anak-anak pemulung bersama-sama mebahas

sebuah permasalahan.

d. Praktek

Disini Relawan mempraktekan secara langsung tata cara berwudhu

dan juga Sholat.

e. Mengaji

Relawan mengajarkan anak-anak pemulung mulai dari mengenal

huruf-huruf hijaiyah hingga sampai hukum Tajwid.

F. Relawan Sekolah Bersama

Tenaga pendidik di sekolah ini adalah orang-orang yang secara

sukarela mau dan ikhlas membagikan ilmu kepada anak-anak. Orang-orang

ini disebut sukarelawan atau volunteer yang peduli terhadap pendidikan anak-

anak di Indonesia. Sukarelawan yang tergabung di Sekolah Bersama adalah

anak anak muda mayoritas para mahasiswa yang dengan sengaja meluangkan

waktunya untuk memberikan ilmu pengetahuan yang mereka miliki kepada

anak-anak pemulung. Mereka tidak mendapatkan honor selayaknya pengajar

di sekolah lain, namun mereka mendapatkan kepuasan karena telah dapat

memberi dan berbagi kepada anak-anak pemulung yang membutuhkan

pendidikan terutama pendidikan agama.6

6 Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 60: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

48

G. Waktu Belajar Komunitas Sekolah Bersama

Dalam satu minggu disekolah bersama ada tiga kali pertemuan, yaitu

hari Selasa Jam 16.00 s/d 17.30 WIB, Sabtu Jam 09.30 s/d 12.00, Minggu

Jam 09.30 s/d 12.00. pada ketiga hari tersebut hanya pada hari Minggu saja

terdapat Pembinaan Keagamaan. Dihari Selasa dan Sabtu, materi yang

diajarkan adalah pelajaran umum7.

H. Anak Didik Sekolah Bersama

Anak-anak didik di Sekolah Bersama Ragunan secara keseluruhan

berjumlah 35 anak didik. Dari 35 anak didik tersebut dibagi menjadi 3 level

kelas sesuai dengan tingkat kemampuan dan usia, kelas PAUD terdiri dari 14

anak didik mulai dari usia 3,5 – 7 tahun, kelas 1-3 terdiri dari 13 anak didik

mulai dari usia 8 – 15 tahun, dan kelas 4-6 terdiri dari 8 anak didik mulai dari

usia 10 – 13 tahun.8

7Dokumentasi Pribadi di Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

8 Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 61: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

49

I. Struktur Komunitas Sekolah Bersama Ragunan

Struktur kepengurusan Komunitas Sekolah Bersama Lapak Pemulung

Ragunan9 :

Gambar 3.1.

Struktur Organisasi Komunitas Sekolah Bersama Ragunan

9 Wawancara Pribadi dengan Hakim, Relawan Komunitas Sekolah Bersama, Jakarta 10

Oktober 2016.

KETUA

MINTARSIH

HUMAS

RIKA DAN RENI

TIM AKADEMIK

INTAN DAN NANDA

SDM

OLIV

PJ KELAS RAGUNAN

HAKIM

VOLUNTEER

SEDU

VOLUNTEER

AMEL

VOLUNTEER

BIRA

VOLUNTEER

JIHAN

VOLUNTEER

HADI

VOLUNTEER

PUTRI

VOLUNTEER

ZIZA

VOLUNTEER

TIARA

VOLUNTEER

ANGGI

Page 62: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

50

J. Program-program Sekolah Bersama

Sekolah Bersama adalah Komunitas non-profit yang digawangi oleh

para pemuda dengan berlandaskan kepedulian terhadap pendidikan di

Indonesia, khususnya anak-anak pemulung. Pendidikan bagi masyarakat

pemulung adalah suatu hal yang masih dianggag mahal, itulah mengapa

relawan yang ada dalam lingkup Sekolah Bersama (SB) mengadakan kelas

pembelajaran di lapak-lapak pemulung di kawasan Jakarta Selatan. Program-

program yang ada di Sekolah Bersama terbagi menjadi dua bagian, program

pengajaran 3 kali seminggu dan program kegiatan hari-hari besar10.

1. Program pengajaran 3 kali seminggu

Program ini merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh para

relawan kepada anak-anak pemulung. Kegiatan pembelajaran ini terbagi

menjadi dua yaitu pembelajaran yang berisi materi umum dan

pembelajaran yang berisi materi agama.

2. Program kegiatan hari-hari Besar

Hampir disetiap peringatan hari-hari besar Sekolah Bersama selalu

mengadakan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperingatinya.

Diantaranya kegiatan Ramadhan Berkarakter, 17 Agustusan, Qurban Idul

Adha dan peringatan tahun baru Islam 1 Muharam. Semua kegiatan

tersebut telah menjadi agenda rutin Sekolah Bersama.

10 Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 63: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

51

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Pembinaan Keagamaan Anak Pemulung di Komunitas Sekolah Bersama

Pembinaan keagamaan anak-anak pemulung di Sekolah Bersama

bertujuan agar mereka bisa menerapkan apa yang diajarkan dalam agama

Islam dalam pergaulan sehari-hari. Menjadi anak-anak yang memahami dan

mengamalkan dengan baik ketentuan-ketentuan agama Islam.1

Anak-anak pemulung sangat membutuhkan pembinaan keagamaan

karena mereka kurang mendapatkan ajaran-ajaran agama Islam. Lingkungan

tempat mereka tinggal tidak memperlihatkan adanya aktivitas keagamaan.

Anak-anak pemulung yang masih dalam masa pertumbuhan kerap mencontoh

perilaku kurang baik yang dilakukan orang dewasa seperti berbicara kasar,

melakukan kekerasan, mencuri, meninggalkan perintah agama dan tindakan

tidak terpuji lainnya. Maka dari itu penting bagi anak pemulung untuk

mendapatkan pendidikan. Baik pendidikan umum terlebih lagi pendidikan

agama, karena dengan pendidikan agama yang kuat akan menciptakan akhlak

yang mulia dan membimbing anak kepada jalan yang benar.2

Dalam mengatasi permasalahan keagamaan anak-anak pemulung para

relawan Sekolah Bersama memberikan program pembinaan Keagamaan.

Program ini diterapkan dengan membagi anak-anak pemulung kedalam tiga

kelas dengan jumlah keseluruhan 34 anak binaan. Pertama Kelas Melati,

1 Wawancara pribadi dengan kak Reny di kampus UIN Jakarta, hari kamis 24 November

2016, pukul 14.30 WIB. 2 Wawancara pribadi dengan kak Mintarsih dilapak pemulung Ragunan, hari minggu 11

September 2016, pukul 09.00 WIB.

Page 64: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

52

anak-anak yang belajar dikelas ini berusia mulai dari 4-6 tahun. Materi yang

diberikan relawan dalam kelas melati ini lebih berfokus kepada pengenalan

huruf-huruf hijaiyah, bersholawat, dan mendengarkan cerita-cerita nabi.

Kedua Kelas Lion anak-anak yang masuk kategori kelas ini adalah anak-anak

yang berusia mulai dari 6-9 tahun. Materi yang di berikan relawan mulai dari,

membaca iqra, surat-surat pendek, pengenalan rukun islam dan rukun iman,

belajar tata cara berwudhu dan baca-bacaan sholat. Ketiga Kelas Tiger pada

kelas ini adalah anak-anak yang berusia mulai dari 9-12 tahun, materi yang

diberikan relawan sudah mulai banyak. Anak-anak pemulung di usia ini

sudah banyak yang membaca Al-Quran pada tahap ini mulai pengenalan

hukum-hukum Tajwid,.3

Materi-materi pembinaan keagamaan yang relawan berikan kepada

anak-anak pemulung seperti Aqidah, Fiqih, Hadist, Doa-doa Harian, Praktek

Sholat, dan Belajar Mengaji. Materi-materi tersebut diberikan kepada anak-

anak pemulung sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.

Melakukan pembinaan keagamaan kepada anak-anak pemulung tidak

bisa seperti seorang guru memberikan pelajaran kepada muridnya di sekolah

formal. Maka relawan Sekolah Bersama mempunyai cara tersendiri dalam

memberikan ilmu-ilmu agama Islam kepada anak-anak pemulung.Dalam

metode pembinaan kegamaan para relawan menyetarakan diri dengan para

adik-adik, mereka melepaskan identitas mereka sebagai pembina namun

mereka memposisikan diri sebagai teman. Sehingga pesan yang teman

3 Dokumen Pribadi Sekolah Bersama, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.

Page 65: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

53

relawan sampaikan kepada adik-adik dapat dengan mudah mereka terima dan

adik-adik tidak segan untuk bertanya serta bertukar pikiran. Seperti apa yang

dikemukakan Echi relawan Sekolah Bersama kepada penulis pada saat

wawancara bahwa “komunikasi yang dilakukan oleh relawan dengan anak-

anak pemulung tidak ada tingkatan yang berbeda. Relawan menyetarakan diri

dengan adik-adik, setara dalam artian bahasa dan body languagenya. Pada

saat mengajar relawan melepaskan identitas mereka sebagai pembina namun

memposisikan diri sebagai teman”.4

Selain menyetarakan diri dengan para adik-adik, relawan sekolah

bersama juga mempunyai beberapa cara untuk menarik minat dan

meningkatkan semangat belajar anak-anak pemulung. Diantaranya bercerita

tentang kisah-kisah nabi, menonton film yang bernilai edukasi agama,

mengadakan cerdas cermat dengan soal-soal agama Islam, dan mengubah

materi pelajaran menjadi sebuah lagu.5

Sebelum memulai kelas biasanya para teman relawan mengulang

materi yang telah diberikan, ini merupakan salah satu metode agar anak-anak

pemulung mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari. Setelah

mereview materi, teman relawan menjelaskan materi pembinaan keagamaan

dengan menggunakan bahasa yang santai agar mudah dimengerti oleh anak-

4 Wawancara pribadi dengan Mintarsih ketua relawan Sekolah Bersama di restoran cepat

saji, hari Rabu 23 November 2016, pukul 17.00 nWIB 5Hasil wawancara dengan anak binaan Sekolah Bersama, mengatakan bahwa “pada saat

pembinaan kakak relawan mempunyai banyak cara dalam memberikan materi jadi saya dan

teman-teman tidak bosan. Terkadang kakak relawan bercerita, mengajak kita nonton film, sama

cerdas cermat. (Zahra anak binaan Sekolah Bersama, Sabtu 26 November 2016 pukul 09.15 WIB)

Page 66: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

54

anak pemulung. Saat proses pemberian materi berlangsung tidak sedikit anak-

anak bertanya kepada pembimbing mengenai materi yang dipelajari.

Adapun pada saat pengajaran materi agama yang disampaikan oleh

Hadi, sebelum memulai pengajaran dia memberikan tausyiah terlebih dahulu.

Khususnya untuk anak-anak yang telah beranjak remaja, hadi memberikan

tausyiah terlebih dahulu agar anak-anak pemulung terfokus kepada materi

yang akan disampaikan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi relawan

sekolah bersama, selaku informan dalam penelitian ini, yang mengemukakan

bahwa :

“Saya memberikan Tausyiah terlebih dahulu agar anak-anak pemulung

selalu ingat dengan apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang dalam

agama Islam. Khususnya bagi anak-anak pemulung yang beranjak remaja,

jika tidak dibekali dengan pengetahuan agama Islam bukan tidak mungkin

mereka akan salah pergaulan apalagi jika dilihat dari lingkungan mereka.

Selain itu kelas menjadi lebih kondusif dan siap untuk memulai

pelajaran”.6

Pada saat Hadi memberikan Tausyiah, anak-anak pemulung

menyimak dengan baik apa yang Hadi samapikan. Anak-anak pemulung ini

sangat penasaran dengan hal-hal kecil dan baru bagi mereka. Tak jarang

mereka bertanya kepada Hadi saat mendengarkan tausyiah. Setelah Hadi

selesai menyampaikan Tausyiah, mulailah masuk kemateri pelajaran agama

Islam seperti Aqidah Akhlaq, Fiqih, Hadis, Doa-doa Harian, dan Belajar

Mengaji . Pada tahap ini anak-anak pemulung mendengarkan penjelasan dari

Hadi dan menulis point-point dari materi pelajaran tersebut. Hal ini seperti

6Wawancara pribadi dengan Hadi Relawan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 20 November 2016, pukil 11.00 WIB

Page 67: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

55

yang dikemukakan oleh Bunga Ilyasandra Anak Binaan Sekolah Bersama,

yang mengatakan bahwa:

“Ketika kita diajarin sama kakak relawan, kita mendengarkan dengan baik

kemudian kita juga bertanya kalau ada yang kita tidak paham. Kadang

juga kakak relawan bertanya secara langsung tentang materi yang baru

diberikan”7.

Gambar 4.1.

Proses Pembinaan Keagamaan

Hadi Relawan Sekolah Bersama sedang memberi materi pelajaran Aqdah

Akhlak kepada anak-anak pemulung, 20 November 2016 di lapak pemulung

Ragunan.

Hadi sangat bersemangat dalam membina anak-anak pemulung

khususnya dalam pembinaan keagamaan. Anak-anak pemulung sangat

membutuhkan pembinaan agama Islam, agar mereka tidak mudah

terpengaruh oleh perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama. Hadi sangat

menekankan kepada mereka pentingnya bekal agama untuk kehidupan di

dunia dan di akhirat. Seperti apa yang dikemukakan pada saat wawancara:

7 Wawancara pribadi dengan Bunga Ilyasandra Anak Binaan Sekolah Bersama di Lapak

Pemulung Ragunan, hari sabtu 26 November 2016, Pukul 09.30 WIB

Page 68: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

56

“Sangatlah penting karena yang menjadi dasar dalam agama Islam ini

adalah Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman

dalam surat Ali Imran ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah diantara

kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh

(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka

itulah orang-orang yang beruntung.”

Di saat Hadi memberikan tausyiah dan materi agama Islam, Jihan dan

Anggi yang juga relawan Sekolah Bersama mengajarkan anak-anak

pemulung mengaji. Anggi mengajarkan adik-adik yang masih membaca Iqra

dan belum mengenal huruf hijaiyah, sedangkan kak Jihan mengajarkan adik-

adik membaca Al-quran dan juga pengenalan hukum-hukum tajwid.

Ketika Jihan dan Anggi mengajarkan mereka membaca Iqra dan Al-

Quran, tampak terlihat mereka begitu sabar dalam mengajarkan. Tak jarang

anak-anak pemulung yang bercanda dan mengganggu temannya pada saat

belajar. Pada kondisi seperti itu teman-teman relawan mempringati adik-adik

dengan cara menegurnya dengan lembut dan penuh perhatian sampai situasi

dan kondisinya kembali kondisif. Seperti pengakuan Dea anak binaan

Sekolah Bersama pada saat wawancara, dia mengatakan bahwa:

“Iya kadang saya suka bercanda kalau lagi belajar ngaji, dan ganggu temen

saya. Terus saya nanti dimarahin sama kakak relawan, marahinnya tidak

galak paling cuma ditegur dan dinasehati dengan baik biar tidak bercanda

lagi”.8

Perkembangan mereka dalam mengaji sangat baik dari yang awalnya

belum mengenal huruf Hijaiyah sekarang sudah mengenal dan hafal.

8 Wawancara Pribadi dengan Dea Anak Binaan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 4 Desember 2016, pukul 09.00 WIB

Page 69: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

57

Alhamdulillah apa yang Jihan dan Anggi ajarkan membuat mereka jadi lebih

lancar dalam mengaji. Seperti yang Jihan kemukakan pada saat wawancara:

“Alhamdulillah kalau mengajinya yang awalnya belum mengenal huruf

hijaiyah sekarang uda pada kenal dan yang belum lancar membaca Al-

Qurannya sekarang sedikit lebih lancar. Pokoknya terlihat banget

kemajuannya pada saat awal kita ngajarin dan sekarang”.9

Pembinaan keagamaan ini berlangsung mulai dari jam 09.30-11.30

WIB. Setelah selesai anak-anak pemulung dan para relawan sholat bersama-

sama. Disinilah para teman relawan mengajarkan kemereka tata cara

berwudhu dan praktek sholat. Pada saat praktek berwudhu banyak para anak

pemulung yang bertanya tentang anggota badan yang mana dahulu yang

harus dibasuh. Mereka membaca doa wudhu dan doa setelah wudhu bersama-

sama.

Gambar 4.2.

Praktek Wudhu

Hadi relawan Sekolah Bersama sedang mengajarkan anak-anak

pemulung cara berwudhu. Mulai dari urutan anggota-anggota badan

yang akan dibasuh dan membaca doa berwudhu dan doa setelah wudhu.

9Wawancara pribadi dengan Jihan Relawan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 4 Desember 2016, pukul 11.00 WIB

Page 70: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

58

Ketika praktek sholat para adik-adik mengikuti gerakan imam dengan

sangat khusyu, dan tidak ada yang bercanda. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Hadi relawan Sekolah Bersama:

“Saya membiasakan kepada adik-adik untuk sholat zuhur setelah pelajaran

selesai. Tujuannya agar adik-adik bisa langsung mempraktekan apa yang

telah dipelajari dan terbiasa untuk melaksanakan sholat. Jadi untuk sholat

dan berwudhu kita langsung prakrtekkan”.10

Gambar 4.3.

Praktek Sholat

praktek sholat para adik-adik mengikuti gerakan imam dengan

sangat khusyu, dan tidak ada yang bercanda.

Selain pembinaan keagamaan yang rutin dilakukan, komunitas

Sekolah Bersama Juga kerap ikut menyuarakan mempringati hari-hari besar

yang ada di Agama Islam. Seperti pada saat bulan Ramadhan Sekolah

Bersama mengadakan pesantren kilat dan buka bersama dengan para donatur,

kemudian pada saat hari raya Idul Adha Sekolah Bersama melaksankan

10Wawancara pribadi dengan Hadi Relawan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 20 November 2016, pukil 11.00 WIB

Page 71: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

59

Ibadah Qurban, memperingati Tahun baru Islam dengan cara parade bersama

ank-anak binaan, mengadakan perlombaan pada saat 17 agustus, dan aktif

mengikuti kegiatan diluar seperti lomba antar komunitas, Seminar Motivasi

dan sebagainya.

B. Pola Komunikasi Komunitas Sekolah Bersama

Pola komunikasi merupakan poin penting dalam proses pembinaan

keagamaan, pola komunikasi adalah bentuk-bentuk penyampaian pesan yang

dilakukan pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan

(komunikan). Komunikator (relawan) adalah seseorang yang memberikan

informasi/pesan kepada komunikan (anak-anak pemulung).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pembinaan

keagamaan yang dilakukan di Komunitas Sekolah Bersama lapak pemulung

Ragunan peneliti melihat bahwa pola komunikasi yang diterapkan selama

pembinaan keagamaan berlangsung adalah pola komunikasi yang dijelaskan

oleh Onong Uchjana dalam bukunya Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi

yakni pola komunikasi intrapersonal, pola komunikasi antarpribadi, dan pola

komunikasi kelompok. Setiap proses pembinaan keagamaan pembimbing

menggunakan ketiga pola komunikasi tersebut secara bergantian.

1. Komunikasi Intrapribadi

Dalam hal ini seseorang berperan menjadi komunikator dan juga

komunikan. Jadi orang tersebut berdialog dengan dirinya sendiri, dia

bertanya pada dirinya dan dirinya pula yang menjawab pertanyaan

tersebut. Menurut Ronald L. Applbaum dikutip oleh Onong Uchjana

Page 72: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

60

Efendy mendefinisikan bahwa “komunikasi intrapribadi sebagai

komunikasi yang berlangsung di dalam diri kita sendiri dan kegiatan-

kegiatan mengamati dan memberi makna (intelektual dan emosional)

kepada lingkungan kita.11 Jika seseorang mampu melakukan komunikasi

ini dengan baik itu berarti seseorang tersebut telah mampu mengenal

dirinya sendiri maka dapat dikatakan ia telah menjadi manusia yang

seutuhnya.

Pola komunikasi ini tidak banyak terjadi dalam pembinaan

keagamaan anak-anak pemulung karena dalam proses pembinaan

keagamaan lebih banyak terjadi komunikasi antarpribadi dan komunikasi

kelompok. Pola komunikasi intrapersonal terjadi ketika anak-anak

pemulung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan relawan sekolah

bersama.

Pada saat anak-anak pemulung mengerjakan pekerjaan rumah yang

diberikan oleh relawan maka komunikasi intrapersonal terjadi karena

terdapat proses komunikasi dengan diri sendiri (proses berpikir). Dalam

proses berpikir ini seseorang menimbang untung rugi usul yang diajukan

oleh komunikator.

2. Komunikasi Antarpribadi

Salah satu pola komunikasi yang digunakan oleh pembimbing

dalam proses pembinaan keagamaan adalah menggunakan pola

komunikasi antarpribadi. komunikasi antarpribadi adalah pengiriman

11Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra

Aditya Bakti, 2003), h. 58.

Page 73: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

61

pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok

kecil orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.12 Dialog adalah

bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi.

Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda,

masing-masing menjadi pembicara dan mendengar secara bergantian.

Akan tetapi komunikasi antar pribadi biasanya dikaitkan dengan

pertemuan antara dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara

sangat spontan dan tidak berstruktur.13

Pola komunikasi antarpribadi diterapkan disetiap kelas di

komunitas sekolah bersama, pada prosesnya peneliti melihat komunikasi

antarpribadi diterapkan saat pembimbing memberikan materi mengenai

belajar membaca Al-Qur’an dengan baik, baik itu secara pelafalan dan

juga tajwid, anak-anak pemulung yang sama sekali belum bisa membaca

Al-Quran anak-anak tersebut diajarkan mengenal huruf-huruf hijaiyah.

Proses pembinaan keagamaannya relawan memberikan contoh bunyi

huruf-huruf yang akan diajarkan, kemudian anak-anak pemulung

mengikuti apa yang relawan ajarkan. Apabila anak tersbut salah dalam

pelafalan maka relawan langsung membenarkan pelafalan huruf tersebut.14

12 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 107 13 Alvin A. Golberg, Carl E. Larson, Komunikasi Kelompok, (Jakarta : Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press), 1985), h. 9. 14Hasil Observasi penulis pada saat relawan mengajarkan anak pemulung mengenal huruf

Hijaiyah, Minggu 23 Oktober 2016, pukul 09.30 WIB.

Page 74: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

62

Gambar 4.4.

Proses Belajar Mengaji

Anggi relawan Sekolah Bersama sedang mengajarkan Celo membaca

Iqra di Lapak Pemulung Ragunan, 4 Desember 2016.

Sedangkan untuk anak-anak pemulung yang telah sampai kepada

tahapan membaca Al-Quran memiliki sedikit perbedaan relawan tidak lagi

memberikan contoh bunyi huruf, melainkan relawan langsung

mendengarkan anak tersebut membaca Al-Quran. Kemudian apabila

terjadi kesalahan mengenai pelafalan huruf dan tajwid, relawan

menjelaskan letak kesalahannya dan baru memberikan contoh bacaan yang

benar.15

Perkembangan mereka dalam mengaji sangat baik dari yang

awalnya belum mengenal huruf hijaiyah sekarang sudah mengenal dan

hafal. Alhamdulillah apa yang jihan dan Anggi ajarkan membuat mereka

15Hasil Observasi penulis pada saat relawan mengajarkan anak pemulung membaca Al-

Quran, Minggu 23 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB.

Page 75: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

63

jadi lebih lancar dalam mengaji. Terlihat perbedaan kemajuan mereka

dalam mengaji pada saat awal belajar dan saat ini.16

Proses pembinaan yang dilakukan di Komunitas Sekolah Bersama

yang telah dijelaskan merupakan pola komunikasi antarpribadi.

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang proses terjadinya

melibatkan dua belah pihak atau lebih yaitu komunikator (relawan) dan

komunikan (pemulung). Dibandingkan dengan komunikasi lain

komunikasi ini dianggap yang paling efektif karena komunikasi terjadi

secara langsung atau bertatap muka sehingga pesan yang disampaikan

dapat langsung didiskusikan.17Pelaku-pelaku yang terlibat dalam

komunikasi berfungsi ganda masing-masing dari mereka bisa bertukar

peran baik sebagai pembicara maupun menjadi pendengar secara

bergantian.

Oleh karena itu komunikasi anatarpribadi ini merupakan

komunikasi yang efektif dalam proses pembinaan keagamaan terutama

dalam materi membaca Al-Qur’an karena dengan menggunakan

komunikasi ini pembimbing dapat mengetahui secara langsung respon

yang diberikan oleh anak-anak dan mencari solusi untuk anak-anak

pemulung tersebut.

Bentuk pembinaan yang telah dilakukan di komunitas Sekolah

Bersama menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi terjadi dengan baik

16Wawancara pribadi dengan Jihan Relawan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 4 Desember 2016, pukul 11.00 WIB. 17Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 60.

Page 76: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

64

karena pembibing dapat memahami betul seperti apa kondisi anak-anak

pemulung dan mencari solusi untuk pemecahan masalah yang terjadi.

Selain terjadi dalam kegiatan pembinaan keagamaan komunikasi

antarpribadi juga banyak terjadi di luar jam belajar. Komunikasi ini terjadi

ketika pembimbing menemukan anak-anak pemulung yang kurang aktif

ketika berada di kelas, maka pembimbing biasanya menanyakan keadaan

mereka setelah kelas selesai. Seperti yang dijelaskan Reny:

“Saya sering berbicara kepada anak-anak diluar jam pelajaran yang

ketika pada saat belajar mereka malas dan tidak fokus dalam mengikuti

pelajaran. Saya mendekatkan diri secara pribadi agar tau apa yang

menyebabkan mereka tidak bersemangat”.18

Komunikasi antarpribadi tidak hanya terjadi di lingkungan Sekolah

Bersama saja. Jika pada saat belajar terdapat anak pemulung yang tidak

masuk kelas maka relawan mendatangi rumah mereka menyanyakan

langsung kepada yang bersangkurtan kenapa tidak bisa hadir pada saat jam

pelajaran.19Komunikasi antarpribadi lebih menekankan pada pendekatan

secara psikologis, karena metode ini sangat relevan, dimana relawan dapat

mengetahui gangguan batin dan tekanan-tekanan yang dialami dan

dirasakan oleh setiap anak-anak pemulung. Mereka dapat dengan terbuka

menceritakan kepada para relawan, dengan demikian para relawan dapat

memahami konflik yang sedang mereka rasakan.

Pada Komunitas Sekolah Bersama komunikasi antarpribadi yang

terjalin antara relawan dan anak pemulung untuk mendapatkan emosional

18Wawancara pribadi dengan kak Reny di kampus UIN Jakarta, hari kamis 24 November

2016, pukul 14.30 WIB. 19Wawancara pribadi dengan Mintarsih ketua relawan Sekolah Bersama di restoran cepat

saji, hari Rabu 23 November 2016, pukul 17.00 WIB.

Page 77: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

65

mereka, respon baik terhadap para relawan, dan meningkatkan motivasi

dalam diri anak-anak pemulung dalam belajar. Seperti yang di kemukakan

oleh Jihan pada saat wawancara:

“Kita sangat membutuhkan komunikasi langsung dengan anak-anak

pemulung. Maka diluar jam pengajaran biasanya saya dan teman

relawan lainnya sering berbicara secara pribadi dengan mereka, hal itu

membuat saya dan anak-anak pemulung semakin dekat. Dengan

komunikasi antarpribadi yang saya lakukan dapat meningkatkan

semangat anak-anak dalam belajar”.20

Para relawan memiliki peran yang sangat penting dalam

komunikasi antarpribadi, karena tujuan dari pembinaan keagamaan adalah

untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak-anak pemulung agar

mereka dapat tumbuh dengan agama yang kuat. Faktor penentu

keberhasilan hubungan komunikasi antarpribadi tergantung dari keahlian

relawan dalam proses pendekatan terhadap anak-anak pemulung dalam

menghadapi karakter dan masalah yang berbeda dari setiap anak.

3. Komunikasi Kelompok

Selain pola komunikasi intrapersonal dan interpersonal, dalam

proses pembinaan keagamaan di Sekolah Bersama juga menggunakan pola

komunikasi kelompok terutama pola komunikasi kelompok kecil. Pola

komunikasi kelompok kecil ini merupakan pola yang umum digunakan

oleh relawan Sekolah Bersama dalam melakukan proses pembinaan

keagamaan.

20 Wawancara pribadi dengan Jihan Relawan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 04 November 2016, pukul 10.30 WIB.

Page 78: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

66

Komunikasi kelompok kecil (small group communication)

merupakan komunikasi yang dilakukan dengan jumlah komunikan yang

sedikit (lebih dari dua orang) dan komunikasi ini ditujukan untuk

mempengaruhi kognisi komunikan, komunikasi ini terjadi secara dialogis,

tidak linear melainkan sirkular, umpan balik terjadi secara verbal dan juga

komunikan dapat menanggapi uraian komunikator secara langsung seperti

bertanya, menyanggah dan lain sebagainya.21

Dalam penerapannya pola komunikasi ini digunakan untuk

menyampaikan materi-materi pembinaan keagamaan seperti Aqidah,

Fiqih, Hadist, Doa-doa Harian, Praktek Wudhu, dan Praktek Sholat.

Dalam melakukan proses pola komunikasi para relawan biasanya

menyaring terlebih dahulu materi yang akan diberikan kepada adik-adik

agar bahasanya lebih ringan. Dalam melakukan proses pola komunikasi

kelompok relawan mencatat materi yang akan diberikan terlebih dahulu di

papan tulis dan kemudian disalin oleh anak-anak pemulung agar dapat

dipelajari berulang-ulang.

Setelah itu relawan mengulang kembali materi yang telah diberikan

sebelumnya, ini merupakan salah satu cara agar anak-anak pemulung tidak

lupa dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Setelah

mengulang materi, relawan mulai masuk kepada materi baru yang akan

diberikan dengan menggunakan bahasa yang santai agar mudah dimengerti

oleh anak-anak pemulung. Saat proses pembinaan keagamaan anak-anak

21Onong Uchjana Efendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya

Bakti), cet. Ke-3, h. 76.

Page 79: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

67

pemulung sangat interaktif mengikuti pelajaran, beberapa dari mereka

tidak sungkan untuk bertanya jika ada yang tidak mereka pahami.Hal ini

seperti yang dikemukakan oleh Bunga Ilyasandra Anak Binaan Sekolah

Bersama, yang mengatakan bahwa:

“Ketika kita diajarin sama kakak relawan, kita mendengarkan dengan

baik kemudian kita juga bertanya kalau ada yang kita tidak paham.

Kadang juga kakak relawan bertanya secara langsung tentang materi

yang baru diberikan”22.

Melihat itu semua sangat jelas kaitannya dengan teori analisis yang

dikemukakan oleh Robert Bales. Menurut Robert Bales mengenai analisis

proses interaksi yang dikutip oleh Raudhonah, bahwa kelompok kecil

adalah: “Sejumlah orang yang terlibat antara satu dengan yang lain dalam

suatu pertemuan yang bersifat tatap muka, dimana setiap peserta mendapat

kesan atau penglihatan antara satu dengan yang lainnya yang cukup

kentara, sehingga ia baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya

dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sesuai perorangan.”23

Teori ini mencoba merepresentasikan jenis-jenis pesan yang saling

di pertukarkan orang dalam kelompok, bagaimana pesan-pesan itu

membentuk peran dan kepribadian anggota kelompok, dan bagaimana

pesan tersebut mempengaruhi karakter atau sifat kelompok secara

22 Wawancara pribadi dengan Bunga Ilyasandra Anak Binaan Sekolah Bersama di Lapak

Pemulung Ragunan, hari sabtu 26 November 2016, Pukul 09.30 WIB. 23Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakarta Press 2007) cet. I, h. 128.

Page 80: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

68

keseluruhan.24 Begitu halnya dengan hubungan antara relawan dan anak

pemulung dalam pembinaan keagamaan yang menjadi objek penelitian ini.

Dalam teori analisis proses interaksi dari Robert Bales, penulis

menemukan kecocokan atau kesamaan hubungan antara relawan dengan

anak pemulung, dimana terjadi komunikasi di dalamnya. Terdapat pesan-

pesan yang membentuk peran dan kepribadian anggota kelompok serta

mempengaruhi karakter atau sifat kelompok secara keseluruhan.

Menurut Bales, analisis proses interaksi terdiri atas enam kategori yaitu:

1. Jika masing-masing anggota kelompok tidak saling memberikan cukup

informasi, maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah

komunikasi”.

Dalam hal ini proses belajar yang berlangsung di komuinitas

Sekolah Bersama lebih mnedekatkan diri kepada para anak didik,

sehingga pada saat memberikan materi pembinaan kegamaan banyak

yang berani bertanya kepada teman-teman relawan dan berdiskusi kepada

sesama anak-anak pemulung tentang materi yang diberikan. Disini lah

terjadi petukaran informasi dan para teman-teman relawan juga dapat

mengukur semana kemampuan dari setiap anak. Hal ini seperti yang di

kemukakan kak Reny relawan Seklolah Bersama, selaku informan dalam

penelitian ini, yang mangatakan bahwa:

“Tapi kalau lagi pengajarannya itu kita kelompokan anak-anaknya,

lebih ke komunikasi kelompok kecil. Kita melakukan interaksi

24 Morissan, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. Ke-

1, h. 335.

Page 81: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

69

saat pas pengajaran jadi ya saling tanya jawab sama anak-anak

pemulung”.25

2. Jika masing-masing anggota kelompok tidak saling memberikan

pendapat maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah

evaluasi”.

Yang dimaksud masalah evaluasi disini adalah masalah dalam

memperbaiki atau mengkoreksi metode belajar agar menjadi lebih baik.

Dalam hal ini teman-teman relawan mengamati dan melihat respon anak-

anak pemulung dalam kagiatan pembinaan keagamaan. Setalah itu

teman-teman relawan berdiskusi bersama, dan membahas apa saja yang

harus di perbaiki dan apa saja yang harus dipertahankan dalam metode

pengajaran. Seperti yang dijelaskan dalam wawancara pribadi dengan

Reny relawan Sekolah Bersama :

“per 6 bulan sekali kita biasanya rapat ngebahas soal kegiatan

pengajaran, dalam rapat itu kita melakukan evaluasi tentang

metode pengajaran, materi pengajaran, dan program yang belum

terlaksanakan. Pada rapat itu semua teman-teman relawan bebas

berpendapat supaya ketawan apa saja yang harus kita evaluasi”26

3. Jika masing-masing anggota kelompok tidak saling bertanya dan

memberikan saran, maka kelompok akan mengalami “masalah

pengawasan”.

Maksud tidak saling bertanya dan memberikan saran disini

bagaimana para relawan Sekolah Bersama menjalin kedekatan dengan

anak-anak pemulung, karena dengan kedekatan yang mereka jalin

25 Wawancara pribadi dengan kak Reny di kampus UIN Jakarta, hari kamis 24 November

2016, pukul 14.30 WIB 26 Wawancara pribadi dengan kak Reny di kampus UIN Jakarta, hari kamis 24 November

2016. Pukul 14.30 WIB

Page 82: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

70

intensitas saling bertanyapun lebih sering terjadi. Dari pertanyaan anak-

anak pemulung maka relawan Sekolah Bersama meberikan saran kepada

mereka. Jika hal tersbut tidak terlaksana maka akan terjadi “masalah

pengawasan”. Sedangkan anak-anak pemulung sangat butuh yang

namanya pengawasan, karena mereka tinggal di lingkungan yang keras.

Apalagi mereka masih dalam masa pertumbuhan, masih mudah

terpengaruh dengan perilaku orang dewasa dilingkungannya. Seperti apa

yang di kemukakakn oleh kak hadi relawan Sekolah Bersama:

“diluar jam pelajaran saya sering ngobrol dan bercanda dengan

anak-anak pemulung. Saya jadi mengetahui bimbingan dan

pengawasan benar-benar sangat mereka butuhkan. Terutama dari

unsur agama, jangan sampai anak-anak pemulung tuumbuh hingga

dewasa tanpa mengenal agamanya”27

4. Jika masing-masing kelompok tidak bisa mencapai kesepakatan maka

mereka akan mendapatkan “masalah keputusan”.

Dalam suatu kelompok sering terjadi masalah dalam mencapai

kesepakatan, untuk mencairkan suasana seperti itu relawan menjadi

penengah atau pemberi keputusan yang adil sampai menjadi suatu

keputusan yang dapat diterima oleh anak-anak pemulung tanpa memihak

atau merugikan salah satu dari mereka. Hal ini seperti yang dikemukakan

oleh Hakim relawan Sekolah Bersama, selaku informan dalam penelitian

ini, yang mengemukakan bahwa:

“Pada saat ada tugas kelompok, sering terjadi perselisihan diantara

anak-anak pemulung. Maka saya menengahkan mereka yang pada

berselisih. Dalam contoh pembagian kelompok pada suatu tugas,

27Wawancara pribadi dengan Hadi relawan Sekolah Bersaama, hari Minggu 20 November

2016, pukul 11.00 WIB

Page 83: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

71

adik-adik selalu sulit dalam menentukan akan sekelompok dengan

siapa. Maka relawan yang menjadi penengah dan pemberi

keputusan yang adil”.28

5. Jika tidak terdapat cukup dramatisasi maka akan muncul “masalah

ketegangan”.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, disaat terjadinya

pembinaan keagamaan para relawan melepaskan ketegangan dengan cara

menyampaikan cerita dan membagi pengalaman dengan anak-anak

pemulung. Cerita dan pengalaman tidak selalu berkaitan secara langsung

dengan materi yang sedang di ajarkan. Hal ini seperti yang dikemukakan

oleh kak echi ketua relawan sekolah bersama, selaku informan dalam

penelitian ini, yang mengemukakan bahwa :

“Disaat kita melakukan pembinaan kepada anak-anak pemulung

kita sering berbagi cerita kemereka dan berbagi pengalaman, biar

kita bisa lebih deket sama mereka dan mereka juga ngerasa deket

sama kita. Kita membangkitkan semangat dan kepercayaan diri

mereka deh lebih tepatnya dengan berbagi cerita dan

pengalaman.”29

6. Jika anggota kelompok tidak ramah dan bersahabat maka akan terdapat

“masalah reintegrasi”, yang berarti kelompok itu tidak mampu

membangun kembali suatu “perasaan kita” atau kesatuan (cohesiveness)

dalam kelompok bersangkutan.30

Pada Sekolah Bersama lapak pemulung pejaten anak-anak sangat

bersahabat dan akrab itu karena mereka tinggal di satu lingkungan yang

28 Wawancara pribadi dengan Hakim relawan Sekolah Bersama, hari Minggu 20

November 2016, pukul 10.30 WIB 29 Wawancara pribadi dengan Mintarsih ketua relawan Sekolah Bersama di restoran cepat

saji, hari Rabu 23 November 2016, pukil 17.00 WIB 30 Morissan, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. Ke-

1, h. 336.

Page 84: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

72

sama. Hubungan anak-anak pemulung dan para relawanpun sangat dekat,

respon yang begitu baik dari para anak-anak pemulung disambur dengan

sikap yang ramah dari para relawan Sekolah Bersama,. Jadi pada

komunitas Sekolah bersama baik diantara anak-anak pemulung dan anak

pemulung dengan relawan mereka sangatlah bersahabat, maka terhindar

dari “masalah reintegrasi”. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Anggi

relawan Sekolah Bersama, selaku informan dalam penelitian ini, yang

mengemukakan bahwa :

“Anak-anak di Sekolah Bersama memang pada awalnya itu sudah

saling mengenal. Mereka teman bermain dan tinggal di lingkungan

yang sama, jadi tidak heran kalau mereka sudah begitu akrab. Kita

relawan juga akrab dan bersahabat dengan mereka, respon mereka

baik dan antusias sekali jika bertemu. Saya dan teman relawan lainnya

juga tidak sungkan untuk datang kerumah mereka jika diantara

mereka ada yang tidak masuk kelas. Anak-anak pemulung sangat

senang jika kita kerumah mereka, karena mereka merasa dihargai

dengan kehadiran kita”.31

Dari penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa teori Robert

Bales sangat erat kaitannya dengan proses komunikasi dalam pembinaan

keagamaan di Sekolah Bersama Lapak Pemulung Ragunan. Dalam

Teorinya Bales Analisis Proses Interaksi menjelaskan jenis-jenis pesan

yang saling dipertukarkan orang dalam kelompok, bagaimana pesan itu

membentuk peran dan kepribadian anggota kelompok. Begitu pula yang

terjadi dalam proses pembinaan keagamaan di Sekolah Bersama, dalam hal

ini anak-anak pemulung bebas mengutarakan pendapat, memberikan

informasi-informasi yang mereka ketahui diluar dari materi yang pernah

31 Wawancara pribadi dengan Anggi Relawan Sekolah Bersama di Lapak Pemulung

Ragunan, hari Minggu 04 November 2016, Pukul 10.00 WIB

Page 85: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

73

disampaikan, yang mana artinya mereka menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari serta dapat membentuk pola pikir dan perilaku yang lebih baik

agar dapat kembali hidup bermasyarakat.

Pada proses inilah yang dikatakan dengan saling bertukar atau

membagikan informasi, bagaimana informasi-informasi yang disampaikan

dalam kelompok dapat membentuk peran dan kepribadian para anggota

dalam kelompok, dan bagaimana infromasi tersebut mempengaruhi

karakter atau sifat anggota kelompok menjadi lebih baik sehingga anak-

anak binaan Sekolah Bersama dapat memahami kondisi dan situasi satu

sama laim. Agar dapat hidup bermasyarakat menjadi lebih baik dengan

tuntunan agama yang mereka telah pelajari.

Page 86: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang telah dilakukan

mengenai pola komunikasi antara relawan dan anak-anak pemulung di

Komunitas Sekolah Bersama Lapak Pemulung Ragunan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh relawan komunitas Sekolah

Bersama berbentuk kelas belajar, dimana terbagi menjadi tiga tingkatan

kelas yakni kelas Melati, kelas Lion, dan kelas Tiger. Materi pelajaran

yang diajarkan ke anak-anak pemulung pada proses pembinaan

keagamaan adalah Aqidah Akhlak, Fiqih, Hadist, Doa-doa Harian,

Praktek Wudhu, Praktek Sholat, dan Belajar Mengaji. Materi yang

diberikan pada setiap tingkatan kelas berbeda-beda sesuai dengan tingkat

pemahaman dan tingkat kebutuhan dari anak-anak pemulung.

2. Pola komunikasi yang telah diterapkan dalam pembinaan keagamaan di

Komunitas Sekolah Bersama adalah Komunikasi Intrapersonal,

Komunikasi Kelompok Kecil dan komunikasi antarpribadi. Pada saat

penyampaian materi relawan berinteraksi secara langsung dengan anak-

anak pemulung. Relawan tidak terlalu mendominasi penyampaian materi

sehingga memberikan kesempatan kepada anak-anak pemulung untuk

bertanya dan mengemukakan pendapat.

Komunikasi yang terjadi di Sekolah Bersama tidak hanya

komunikasi kelompok kecil saja melainkan juga terdapat komunikasi

Page 87: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

75

antarpribadi di dalamnya. Komunikasi antarpribadi lebih menekankan

pada pendekatan secara psikologis, karena metode ini sangat relevan,

dimana relawan dapat mengetahui gangguan batin dan tekan-tekanan

yang dialami dan dirasakan oleh setiap anak-anak pemulung. Komunikasi

antarpribadi yang terjalin antara relawan dan anak pemulung untuk

mendapatkan emosional mereka, respon baik terhadap para relawan, dan

meningkatkan motivasi dalam diri anak-anak pemulung dalam belajar.

B. Saran

1. Perlunya mempelajari berbagai macam metode mengenai penyampaian

materi pembinaan keagamaan terutama kepada para relawan. Agar tidak

menimbulkan kejenuhan terhadap relawan dan juga anak-anak pemulung.

2. Menambah tenaga relawan untuk membina anak-anak pemulung, karena

jumlah relawan yang ada tidak sebanding dengan jumlah anak binaan.

Bagi relawan disarankan memliki loyalitas dan rasa tanggung jawab yang

tinggi terhadap pertumbuhan dan perkembangan moral anak-anak

pemulung. Serta senantiasa memberikan teladan yang baik kepada para

anak-anak pemulung, sehingga dapat dicontoh dan diteladani oleh para

anak-anak pemulung.

3. Dalam penelitian selanjutnya perlu memperluas kajian dengan

menambahkan variabel lain seperti efektivitas/tingkat keberhasilan dalam

suatu proses pembinaan keagamaan dan perlu melakukan seleksi

mengenai teori agar teori yang digunakan dalam penelitian pola

komunikasi lebih beraga.

Page 88: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

76

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial, Cetakan ke-2. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Press, 2002.

Astrid Susanto, Phill. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Mandar

Maju, 1992.

Azizy, Qodri A. Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah.

Jakarta: Direktorat Pemdidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Dirjen

Agama Islam Departemen Agama RI, 2003.

Creswell, John W. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010.

Darajat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama, Cetakan ke-5. Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

_ _ _ _ _ _ _ _ _. Metode Khusus Pengajaran Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Daud Ali, Muhammad. Pendidikan Agama Islam, Cetakan ke-3. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2000.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.

Jakarta: PT Balai Pustaka, 2005.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ . Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju, 1989.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti, 2003.

_ _ _ _ _ _ _ . Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT Rosdakarya, 2007.

Goldberg, Alvin A. Dan Larson, Carl E. Komunikasi Kelompok. Jakarta: UI-Press,

2006.

Gunadi. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,

1998.

Page 89: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

77

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:

CV. Taruna Grafica, 2005.

Liliweri, Alo. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Morissan. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013.

Muchtar, Aflatun. Tunduk Kepada Allah Fungsi dan Peran Agama dalam

Kehidupan Manusia. Jakarta: Khazanah Baru, 2001.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara,2002.

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2006.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Cetakan ke-5. Jakarta:

UI Press, 1985.

Nata, Abidin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Nugroho, Iwan dan Dahuri, Rochmin. Pengembangan Wilayah, Perspektif

Ekonomi Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES, 2004.

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Partanto, Puis A dan al-Barry M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Arkola,1994.

Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Cetakan ke-4. Jakrta: Kalam

Mulia, 2005.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, Cetakan ke-15. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000.

Robbin, James G. Komunikasi Yang Efektif. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Salam, Syamsir. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Press, 2006.

Page 90: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

78

Sendjaja, Sasa Djurasa. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka,

1998.

Sendjaja, Sasa Djurasa. Teori Komunikasi, Cetakan ke-8. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2004.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Tubbs, Stewart L, Moss, Sylvia. Human Communication Konteks-Konteks

Komunikasi, Editor Penerjemah Dedy Mulyana, Cetakan ke-3. Bandung:

Rosdakarya, 2001.

Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Purnomo. Metode Penelitian Sosial. Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2009.

Widjaja, H.A.W.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi.Jakarta: PT Rineka Cipta,

2000.

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasavina, 2004.

Yin, Robert K. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2012.

Website

http://blogsekolahbersama.blogspot.co.id/?m=1, artikel diakses pada 16

November 2016.

http://greenindonesiafoundation.com/i .

Margonoipb.files.wordpress.com/2009/../8volunteerism.pp.ttps://www.google.co

m/search?q=pengertian+sukarelawan&ie=utf8&oe=utf8&aq=t&rls=org.

mozilla:enUS:official&client=firefox-a, artikeldiaksespada 20 september

2016.

http://komunitasrelawan.blogspot.co.id/2011/05/jenis-dan-peran

relawan.html?m=1, artikel diakses pada 16 November 2016.

Page 91: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

Tabel

Profil Anak Didik Sekolah Bersama Ragunan

Kelas Melati

No Nama Lengkap Sapaan JK TTL Level

1 Wahyudin Wahyu L Jakarta, 7 Feb 2010 PAUD

2 Nadia Saputri Nadia P Jakarta 1 Mei 2011 PAUD

3 Warmin Maming L Indramayu 14 April

2010

PAUD

4 Ayu Ayu P Indramayu PAUD

5 Seisha Ilbiya

Putri

Seisha P Indramayu 7 Mei 2014 PAUD

6 Muhammad

Sobar

Baim L Bogor 19 Maret 2009 PAUD

7 Indah Rizki

Lestari

Indah P Bekasi 29 Jan 2012 PAUD

8 Wiwi Wiwi P PAUD

9 Adinda Silvia Dinda P Indramayu 6 Juli 2010 PAUD

10 Reni Silvi

Kinanti

Silvi P Jakarta 16 Juli 2012 PAUD

11 Raisa Nabila

Putri

Raisa P Bogor 8 Juni 2011 PAUD

12 Adel Adel P PAUD

13 Nengsih Nengsih P Bogor Maret 2006 PAUD

14 Putri Sukma

Wardanih

Sukma P Jakarta 28 Juni 2009 PAUD

Kelas pengajaran untuk anak-anak berusia 4-6 tahun lebih berfokus

kepada pengenalan sekolah dan kreatifitas.

Sumber : Wawancara Pribadi dengan Hakim, Relawan Komunitas Sekolah

Bersama, Jakarta 10 Oktober 2016.

Page 92: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

Tabel

Profil Anak Didik Sekolah Bersama Ragunan

Kelas Lion

No Nama

Lengkap

Sapaan JK TTL Level

1 Fitri Arum Fitri P Jakarta 3 Sept 2006 1-3

2 Novita Amelia Vita P Jakarta 29 Nov 2007 1-3

3 Teri Kinanti Teri P Jakarta 15 Mar 2007 1-3

4 Zahra Aulia

Putri

Rara P Jakarta 10 Sept 2006 1-3

5 Agus

Gunawan

Agus L Indramayu 14 Agt

2006

1-3

6 M Akbar

Ilham

Akbar L Jakarta 24 Okt 2006 1-3

7 Siti Kholillah Olil P Jakarta 17 Sept 2008 1-3

8 Savira

Oktaviani

Vira P Jakarta 28 Okt 2008 1-3

9 Putri Rahayu Ayu P Jakarta 2 Des 2005 1-3

10 Dela Julianti Dela P Indramayu 22 Juni

2007

1-3

11 Saskia Zahra Saskia P Jakarta 6 Sept 2008 1-3

12 Almansyah

Ramadhan

Rama L Jakarta 16 Okt 2001 1-3

Kelas pengajaran yang materinya setara dengan kelas 1-3

Sumber : Wawancara Pribadi dengan Hakim, Relawan Komunitas Sekolah

Bersama, Jakarta 10 Oktober 2016.

Page 93: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

Tabel

Profil Anak Didik Sekolah Bersama Ragunan

Kelas Tiger

No Nama

Lengkap

Sapaan JK TTL Level

1 Narmitha

Nuraini

Mitha P Jakarta 30 April 2006 4-6

2 Sutriyah Sutriyah P Indramayu 15 Juni

2006

4-6

3 Bunga llya

Sandra

Bunga P Jakarta 7 april 2005 4-6

4 Satria Dwi

Bintang

Bintang L Jakarta 22 Mei 2005 4-6

5 Nabila

Anggraini

Nabila P Jakarta 2 Agt 2003 4-6

6 Iin Iin P Jakarta 1 April 2004 4-6

7 Zaenudin Udin L Indramayu 4-6

8 Taryana Nana L Indramayu 4-6

Kelas pengajaran yang materinya setara dengan kelas 4-6Sumber :

Wawancara Pribadi dengan Hakim, Relawan Komunitas Sekolah

Bersama, Jakarta 10 Oktober 2016.

Page 94: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Mintarsih

b. TTL : 22 September 1986

c. Pendidikan Terakhir : SMK (Semester 7 di UNINDRA)

d. Pekerjaan : Konsultan Pendidikan

e. Jabatan di SB : Ketua Sekolah Bersama

Waktu & Tempat Wawancara “17.00, 26 November 2016, Restoran Cepat

Saji daerah Ranco”

1. Kapan berdirinya Komunitas sekolah bersama ?

Berdirinya Sekoah Bersama itu dari 12 april 2012, jadi sampe sekarang sudah

empat tahun.

2. Selaku pendiri apa yang melatar belakangi kakak dalam mendirikan

Komunitas Sekolah Bersama ?

Sejarahnya itu yang pertama ada ide inisiatornya mba Wiwin, pas makan

siang di mall daerah cilandak ketemu anak pemulung di ajak makan siang

ngobrol nah ternyata dia ga seokloah. Setelah ngobrol makan siang dan

belanja juga kemudian diantar kerumahnya ke lapak pemulung. Dilapak

pemulung itu ternyata banyak yang pada ga sekolah terus mba wiwin cerita

ketemen-temen sama ke aku juga. Terus ngajak bikin kelas belajar buat

belajar disitu. Kemudian mba wiwin dapet suami orang luar orang Amerika

akhirnya dia pergi ke Amerika. Karena ngajar sendirian muali deh ajak

temen-temen. Awal mula berbentuk komutias ya karena disitu kerepotan

sendirian akhirnya yaudah ngajak temen-temen. Semenjak itu sering ngadain

open recquitmen setahun sekali.

3. Materi apa saja yang diberikan relawan sekolah bersama kepada anak-

anak pemulung ?

Untuk materinya target kita si pendidikan karakter dasar jadi karna memang

sebenernya target yang diproritaskan untuk anak-anak pemulung. Kaya

misalnya cara dia bersosialisai cara mereka bersopan santun sperti itu.

Page 95: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

Kelanjutannya itu pendidikan tentang calistung (baca, tulis, hitung). Untuk

anak-anak yang tidak sekolah pada intinya kita memang tekankan PD dulu

dengan dia bisa membaca dan menghitung selain karakter dasar. Karna kan

kalau mereka uda bisa membaca dan menghitung ingin mengikuti ujian kejar

paket itu bisa karna itu modal dasarkan. Nah untuk anak-anak yang sekolah

mereka itu di tambahin program skill kayak misalnya drama keterampilan

biar si anak ini ga bosen juga. Selain itu kita juga memberikan pembinaan

keagamaan.

4. Seberapa penting pembinaan keagamaan pada anak-anak pemulung di

sekolah bersama ?

Kalau misalnya penting itu sangat penting sering juga diskusi kepada relawan

kepada anak-anak yang namanya agama itu ya kayak nafas lah. Mau dia

belajar matematika mau dia belajar pengetahuan umum sebisa mungkin di

kaitkan dengan yang namanya agama. Karna memang 100% anak-anak itu

agamanya muslim itu dikaitkan dengan agama. Karrnakan dulu pas awal-

awalnya itu pas open recquitmen itu kita mengawalinya cari guru ngaji di

2012 akhir. Setiap kita buka lapak baru, pasti kita memulainya dengan kelas

agama, karna kelas agama itu kayak jadi magnet juga buat orangtua.

5. Seperti apa kak bentuk pembinaan keagamaannya ?

Kalau keagamaanya ini lebih kayak dibikin asiklah, kayak belajar wudhu di

lagukan terus kayak misalnya iqra, baca al-quran praktek berwudhu, praktek

sholat. Jadi yaa anak-anak pas waktu sholatpun sebisa mungkin kakaknya

juga ngajak. Walaupun kadang ada yang entar dulu kak tapi tetep kita

usahakan. Bener-bener sfiatnya ngajak tapi nyontohin. Dan target kita itu

ketika anak-anak ini bisa ilmu agama katakanlah sholat dia akan jadi agen.

Kita selalu bilang “ayo coba di rumahnya berani ga ingetin bapak ibunya

untuk sholat” tapi dengan bahasa mereka aja. Jadi ibaratnya kita ngajak

mereka buat jadi agen untuk orang dirumahnya.

6. Pola komunikasi seperti apa yang kakak gunakan dalam pembinaan

keagamaan ?

Komunikasinya itu kita kan ngajar anak-anak, kita sebisa mungkin setara.

Setara dalam artian bahasanya dan body languagenya disesuaikan dengan

Page 96: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

mereka, pokoknya disaat kita mau ngajar kita bener-bener uda ga jadi sosok

sebagai kakak relawan tetapi jadi sosok seorang guru yang bisa jadi teman

disama ratakan dengan mereka. Kita juga ga segan-segan nanya kemereka

soal kegiatan mulung mereka. Jadi ya komunikasi yang dilakukan dengan

mereka itu lebih ke komunikasi antar pribadi agar kita dapat emosional

mereka. Namun komunikasi kelompok kecil berperan lebih banyak ketika

kita melakukan pembinaan kegamaan.

7. Selanjutnya hambatan/kesulitan apa saja yang sering terjadi saat kakak

berkomunikasi dengan anak pemulung ketika melakukan proses

pembinaan keagamaan ? kemudian apa solusi yang dilakukan ketika

kakak mengalami hambatan atau kesulitan tersebut ?

Sebenrnya hambatanya itu pertama, intensitas waktu ketemunya yang kurang.

Kedua, pola komunikasi antara orangtua ke anak dan para relawan keanak itu

berbeda. Misalnya kita ngasih tau ke adik-adik itu pelan-pelan lembut lebih

kayak temen. Nah sedangkan orangtua kadang itu banyak yang ngasih taunya

keras jadi antara kita dan orangtua ga dapet goalnya. Ketiga lingkungan ga

sejalan dengan pola ngajar temen-temen relawan. Ke empat hambatan materi

akademik, kita kan dapet materinya itu browsing dari internet dan buku-buku

yang ada di sekolah formal nah terkadang bahasanya itu terlalu berat terutama

yang dari buku. makanya kita olah lagi bahasanya biar menjadi lebih ringan.

Solusinya : Soal beda pendapat dengan orangtua kita sering mengajak para

orangtua mengobrol soal anak-anak mereka. Biar orangtua mengerti maksud

kita itu seperti apa begitupun kita sebaliknya. Terus kalau yang soal intensitas

waktu kita sering dateng ke lapak diluar jam pengajaran dan juga sering

ngajak adik-adik dateng keseminar seminar atau film-film tentang motivasi

kita ajak. Intinya biar mereka bisa bersosialisasi dan adik-adik menjadi lebih

deket sama kita. Kadang kita juga dateng kerumah mereka itu nyentuh banget

apalagi mereka yang mulung kita dateng kerumah mereka, itu ngebuat

mereka ngerasa dihargain banget mereka seneng orangtuanya juga welcome

banget kalau kita dateng kerumahnya.

Page 97: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

8. Program-program apa saja yang ada di Sekolah bersama ?

Seminar-seminar diluar, sering ikut lomba-lomba biar mereka bersosialisasi

memperkenalkan dunia luar kemereka. Dan juga kalau ada kakak dateng mau

shareing ilmu atau kenalan kita apresiasi sekali soalnya disitu waktunya anak

anak kenal dengan orang-orang luar. Ada juga event-event tahunan kaya idul

adhah kita melaksanakan qurban, pesantren kilat saat bulan ramadhan,

silaturahmi setelah lebaran, 17 agustus. Selain itu juga pada saat tahun baru

islam dan menyambut ramadhan kita bikin parade ikut pawai tujuannya biar

anak anak bisa menyuarakan ini loh sekolah bersama biar merasa bangga aja

kalau mereka beljar bareng-bareng disitu.

9. Dari mana saja sumber dana agar sekolah bersama tetap dan terus

berkembang ?

Biasanya kita menjual kayak semacam merchendise entah itu stiker, kupon

donasi, kaos, macem-macem barang. Terus kita ada danus (dana usaha)

biasanya kakak relawannya mau mengadakan kegiatan menjual makanan

menjual barang nah itu biasanya keuntungannya buat operasional. Ada juga

open donasi yang uda kenal sekolah bersama biasanya memberi donasi ada

yang perbulan dan ada yg sifatnya ga perbulan namun pasti ngasih.

10. Menurut kakak sejauh mana tingkat keberhasilan pembinaan

keagamaan yang telah dilakukan ?

Kalau misalnya tingkat keberhasilan masih banyak pr banget, karna sekarang

siafatnya anak-anak dateng belajar. Tapi tingkat anak mempraktekan tanpa di

ingatkan itu belum ada. Namun beberapa anak wanita memutuskan ingin

memakai jilbab terus tanpa di ingetin setiap ketemu mereka pakai jilbab terus

pas ingin sholat mereka ikut tanpa kita ajakin. Jadi sebenernya sejauh ini si

anak dateng belajar tapi mempraktekannya belum maksimal.

11. Apa harapan kakak kepada anak-anak lapak dan juga komunitas ini ?

Harapan umumnya untuk adik-adik disini itu yang sekolah lebih menggali

shoft skillnya ibaratnya pinter itu kan ga harus rengking satu namun punya

keahlian. Terus yang segi keagamaannya segi akademiknya, intinya mereka

bisa menerapkan yg namanya ilmu yang di dapet itu jadi satu praktek dan

ketika praktek dia jadi agen of changenya itu harapan besar banget ke adik-

Page 98: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

adik seperti itu. Kalau untuk komunitasnya sendiri lebih kuat di pondasi

sdmnya karena ga menutup kemungkinan di komunitas non provit satu sdm

itu punya kesibukan lain jadi pasti ada aja yang mental-mental. Ibaratnya

katakan lah dari sepuluh orang ada tiga orang yang jadi pioner berikutnya.

Karenakan satu komunitas kalau ga ada regenerasi ga mungkinkan makanya

butuh penguatan di sdm biar generasi berikutnya ada terus. Sekolah bersama

jadi kegiatan positif anak-anak mudalah. Sebenernya sekarang program yang

diharapkan banget kita ingin punya semacam katakanlah basecamp tempat

yang bisa dijangkau beberapa lapak yang kita bina. Harapannya ada satu

tempat belajar khusus buat anak-anak lapak.

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Mintarsih)

Page 99: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Reny Nur Aini

b. TTL : Nganjuk, 31 Januari 1994

c. Pendidikan Terakhir : MAN (Semester 7 di UIN

Jakarta)

d. Pekerjaan : Mahasiswa

e. Jabatan di SB : Humas Sekolah Bersama

Waktu & Tempat Wawancara “14.30, 24 November 2016, Kampus UIN

Jakarta”

1. Sejak kapan kakak menjadi relawan sekolah bersama ?

Menjadi relawan Sekolah Bersama waktu itu ketika open recquitmen pertama

itu sekitar maret 2014.

2. Seperti apa latar belakang beridirinya sekolah bersama ?

Awalnya iseng namanya mba wiwin pas itu mba wiwin lagi jalan di mall

daerah cilandak nah ketemulah sama dua orang anak namanya udin sama

nana dia ngobrol sama dua orang anak itu. Ditanya kenapa mulung sekolah ga

? ternyata dia ga sekolah. Di anterlah sama mba wiwin kerumahnya di lapak

pemulung ragunan. Dan ternyata temennya juga banyak yang ga sekolah nah

dari situ mulai ada tuh belajar bersama gitu ngajarin anak-anak yang ga

sekolah itu. Mulai dari nulis dan baca, terus mba wiwin ke amerika karna

nikah sama orang amerika. Lalu sekolah bersama diserah amanahkan ke kak

echi itu sekitar tahun 2013 kalau ga salah. Nah dari kak echi ini lah baru

terkonsep komunitas sekolah bersama mulai dari open recquitmen pertama.

3. Program-program apa saja yang ada di sekolah bersama ?

Kalau programnya lebih ke ilmu terapan itu kalau keagamaanya seperti

belajar doa sehari-hari terus sholat, wudhu, belajar mengaji, terus

mengajarkan kasih sayang ke sesama orangtau ke sesama temen,

mengajarkan sopan santun. Kalau yang akademiknya paling bahasa inggris,

matematika, bahasa indonesia, ipa. Ada juga program-program tahunannya,

feel trip (rekreasi edukasi) biasanya satu tahun dua kal ulang tahun Sekolah

Bersama, terus getring relawan, terus ramadhan ada bersyukur bersama sama

Page 100: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

pesantren kilat. Paling event-event luar dari kmunitas lain si kak kita sering

ikut sertain anak-anak.

4. Apa tujuan dari tiap-tiap program yang di adakan ?

Kalau keagamaan agar anak-anak itu bisa menerapkan apa yang telah kita

ajarkan. Kayak misalnya belajar ngaji baca iqra nah itu biar dia bisa

membaca Al-quran terus belajar sholat biar mereka bisa mempraktekan

sholat.terus biar bisa bersikap baik dan sopan kepada orangtua dan

masyarakat sekitar. Kalau yang akademik biar bisa membaca biar bisa

menghitung seenggaknya biar punya dasarnya biar ga di tipu orang.

5. Apakah ada rencana program untuk anak-anak didik disini yang belum

terlaksanakan atau tertunda ?

Kalau yang belum terlaksana dari evaluasi si ada beberapa program Cuma

saya lupa itu apa kak. Yang saya inget si kita ingin mengadakan tempat

ngumpul buat kita dan anak-anak binaan. Kayak semacam basecamp gitu kak,

jadi antara kita dan anak-anak binaan punya waktu betemu lebih lama selain

di lapak.

6. Apakah ada evaluasi dalam pembahasan materi dan pengajaran ?

per 6 bulan sekali kita biasanya rapat ngebahas soal kegiatan pengajaran,

dalam rapat itu kita melakukan evaluasi tentang metode pengajaran, materi

pengajaran, dan program yang belum terlaksanakan. Pada rapat itu semua

teman-teman relawan bebas berpendapat supaya ketawan apa saja yang harus

kita evaluasi.

7. Apa semua anak didik yang ada di komunitas sekolah bersama ini

berasal dari lapak pemulung ragunan ?

Iya mereka berasal dari lapak pemulung tersebut, mereka tinggal disana satu

petak satu keluarga banyak keluarganya disitu. Nah sama bos lapaknya kita

dikasih satu petak tempat buat belajar anak-anak kak.

8. Bagaimana prosedur agar anak-anak lapak menjadi anak didik sekolah

bersama ?

Kalau awalnya kita masuk kesitu kita data semua anak yang belum sekolah

dan yang mau belajar di sekolah bersama. Paling si cuma pendataan aja kayak

Page 101: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

nama usia terus kalau sekolah kelas berapa sekolahnya. Kalau prosedur

pendaftaran si ga ada kak.

9. Apakah setiap anak didik disini dikenakan biaya bulanan ?

Jika iya : selain dari biaya bulanan anak didik darimana lagi sumber

dana agar sekolah bersama tetap dan terus berkembang ?

Jika tidak : dari mana saja sumber dana agar sekolah bersama tetap dan

terus berkembang ?

Ga ada, sama sekali ga ada biaya. Sumber dananya itu dari donatur terus

selain itu kita juga kayak bikin barang-barang terus jualan buat galang dana.

10. Pola komunikasi seperti apa yang kakak gunakan dalam pembinaan

keagamaannya ?

Lebih ke komunikasi antarpribadi kalau sedang ngobrol biasa biar kita dapet

emosional dari mereka. Tapi kalau lagi pengajarannya itu kita kelompokan

anak-anaknya, lebih ke komunikasi kelompok kecil kak. Kita melakukan

interaksi saat pas pengajaran jadi yaa saling tanya jawab sama anak-anak

pemulung.

11. Bagaimana cara kakak mendekatkan diri kepada anak-anak pemulung ?

Disaat kita melakukan pembinaan kepada anak-anak pemulung kita sering

berbagi cerita kemereka dan berbagi pengalaman, biar kita bisa lebih deket

sama mereka dan mereka juga ngerasa deket sama kita. Kita membangkitkan

semangat dan kepercayaan diri mereka lebih tepatnya dengan berbagi cerita

dan pengalaman.

12. Menurut kakak seberapa penting pembinaan keagamaan untuk anak-

anak lapak ?

Yaa penting banget soalnya kan anak lapak keras-keras dan mereka bebas

banget gitu loh. Orangtuanya juga kurang peduli mereka butuh banget agama

buat landasan hidup mereka. Sempet ada kasus pas aku ngajar terus aku suruh

pada buat gambar ada yang gambarnya itu orang pacaran lagi ciuman, terus

pas aku tanya ternyata dia abis diajak sama bapaknya nonton video seperti itu.

13. Metode-metode yang dilakukan dalam pembinaan ini seperti apa ?

Kalau metode pembinaannya pembelajarannya itu lebih kecerita lebih ke

praktek sehari-hari kita ga melulu nulis di papan kita ngejelasin. Pokoknya

Page 102: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

kita ngasih cerita yang real aja kayak misal “kalau kita makan ga pakai doa

nanti makanannya di makan setan loh, ga berkah” lebih ke situ.

14. Apa saja kendala atau hambatan yang kakak alami ?

Kendalanya ya pasti kejutan dari anak itu sendiri si kayak misal ada yang

nangislah ada yang berantem, ngomong kasar, pokoknya kelas heboh deh.

Kalau dari eksternalnya paling ada beberapa orangtua yang berfikiran

“ngapain si belajar mending mulung aja dapet duit”. Kadang lagi belajar ada

yang di panggil orangtuanya disuruh bantu ngupas bekas gelas aqua.

15. Apa harapan kakak terhadap yayasan ini dan anak-anak lapak ?

Harapannya ya pasti mereka dapet pendidikan yang layak ya, tapi si ada

program sekolah kejar paket buat yang pada ga sekolah. Alhamdulillah uda

ada 4 anak yang sekarang sekolah smp berkat sekolah kejar paket. Harapan

untuk sekolah bersama ya bisa menjadi wadah untuk para anak bangsa yang

tidak mendapatkan kesempatan bersekolah di sekolah formal. Dan juga ingin

nambah lokasi si kak di beberapa lapak pemulung lagi.

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Reny Nur Aini)

Page 103: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Lutful Hakim

b. TTL : Tegal, 20 Desember 1993

c. Pendidikan Terakhir : SMK

d. Pekerjaan : Mahasiswa

e. Jabatan di SB : Penanggung Jawab Kelas

Waktu & Tempat Wawancara “10.30, 20 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Sejak kapan kakak mengajar di sekolah bersama ?

Untuk pertama kali di sekolah bersama itu kurang lebih bulan september

2015, kurang lebih uda satu tahun di sekolah bersama.

2. Apa tugas kakak selaku penanggung jawab kelas ragunan ?

Sebenernya bukan penanggung jawab si ya, lebih ke kordinator jadi yaa

tugasnya menginformasikan kepada kakak relawan lain kayak pengajaran.

Terus mengatur jadwal pengajarannya, biar setiap waktunya ada yang isi

ga ada yang kosong.

3. Menurut kakak apa itu pembinaan keagamaan ?

Untuk keagamaan itu lebih tentang apa si itu agama, apa aja yg harus kita

pelajari. Kita si lebih mengedepankan ke akhlak seperti caranya bertututr

kata yang baik gimana untuk menghargai oranglain, sayang dan berbakti

kepada kedua orangtua. Disini juga kita mengajar ngaji agar anak-anak

bisa membaca Al-Quran

4. Seberapa penting pembinaan keagamaan pada anak-anak pemulung

di sekolah bersama ?

Sangat penting yaa karenakan keagamaan itukan menurut saya jadi apapun

yang dilakukan itu bisa dilihat dari akhlaknya kalau akhlaknya baik

mereka melakukan hal-hal yang positif ga bakalan yang namanya ya

mudah-mudahan si ga bertindak yang buruk gitukan.

5. Materi-materi apa saja yang diberikan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Page 104: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

Lebih ke praktek, kayak msialnya kalau baru dateng kita ajarin ke adiknya

untuk salam dulu, kalau mulai pembelajarankita mualainya dengan doa

kalau diakhir pelajaran juga kita akhirinya dengan doa. Jadi pembinaan

keagamaan itu pembiasaan, jadi menanamkan kepada anak-anak kebiasaan

yang baik.

6. Seperti apa pola komunikasi yang dilakukan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Komunikasinya itu yaa namanya anak-anakan pasti agak sulit ya, kalau

diatur banyak komentarnya. Cuma disini kita ngajarinnya pelan-pelan

sabar bicara kemerekanya juga lembut biar mereka jadi terbiasa dan dekat

sama kita.

7. Bagaimana respon adik-adik saat kakak menerapkan pola

komunikasi yang digunakan ?

Ya seperti yang saya bilang tadi kalau awal-awal itu agak sedikit sulit

mereka masih kadang suka ga mendengarkan kalau kita bicara saat

mengajar. Cuma ya seiring waktu respon mereka itu membaik komunikasi

pada saat pengajaranpun juga mendapatkan perhatian dari mereka. Mereka

sering bertanya kalau tidak mengerti.

8. Selanjutnya hambatan / kesulitan apa saja yang sering terjadi saat

kakak berkomunikasi dengan adik-adik ketika melakukan proses

pembinaan keagamaan ?

Untuk kesulitannya itu ya di motivasi belajar mereka, jadi kalau anak-anak

itukan ada rasa jenuh ada rasa males jadi ya pinter kita aja bicara

kemerakanya ngerayu mereka biar pada ga males lagi. Pada saat ada tugas

kelompok, sering terjadi perselisihan diantara anak-anak pemulung. Maka

saya menengahkan mereka yang pada berselisih. Dalam contoh pembagian

kelompok pada suatu tugas, adik-adik selalu sulit dalam menentukan akan

sekelompok dengan siapa. Maka relawan yang menjadi penengah dan

pemberi keputusan yang adil. Terkadang juga ada hambatan yang datang

dari relawan, ada saja relawan yang berhalangan hadir dan tidak

memberikan informasi kepada penanggung jawab kelas.

Page 105: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

9. Seperti apa solusi yang dilakukan ketika kakak mengalami hambatan

/ kesulitan tersebut ?

Yaa dengan omongan yang baik merayu mereka, soalnya kan yang

namanya anak-anak itukan ga bisa dipaksa. Kalau dipaksa yang ada

mereka semakin ga mau belajar.

10. Menurut kakak sejauh mana tingkat keberhasilan pola komunikasi

yang kakak lakukan dalam pembinaan keagamaan ?

Tingkat keberhasilannya ya Alhamdulillah komunikasi yang kita lakukan

saat pelajaran berjalan baik, walaupun pada awalnya sulit. Tapi sekarag

kalau kita lagi mengajar adik-adik pada aktif juga. Jadi komunikasi yang

kita lakukan berlangsung dua arah. Dan juga Alhamdulillah sekarang ada

beberapa yang bisa mengaji, yang semakin baik juga tatakramanya.

11. Apa harapan kakak kepada anak-anak pemulung ini setelah

mengikuti kegiatan keagamaan ?

Ya yang jelas mereka bisa menerapkan pelajaran-pelajaran yang sudah kita

berikan dan di terapkan di kehidupan sehari-hari. Jadi jangan Cuma pas

disekolahnya aja, tapi di kehidupan sehari-hari mereka gunaka, gimana

menghormati orangtua, gimana menghormati yang lebih dewasa.

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Lutful Hakim)

Page 106: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Hadi Irfani

b. TTL : Padang

c. Pendidikan Terakhir : Sedang kuliah jenajng S1 di

UMJ Jakarta

d. Pekerjaan : Mahasiswa

e. Jabatan di SB : Relawan

Waktu & Tempat Wawancara “11.00, 20 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Sejak Kapan kakak mengajar di sekolah bersama ?

Sejak bulan Ramadhan tahun ini kalah itu ada perlombaan da’i dan saya

diamanahkan untuk menjadi pelatih perlombaan da’i.

2. Menurut kakak apa itu pembinaan keagamaan ?

Menurt saya pembinaan keagamaan itu adalah mengajarjan kepada mereka

yang sesuai dengan tuntunan nabi Muhammad SAW. Untuk menjadikan

mereka yang berbudi pekerti luhur.

3. Seberapa penting pembinaan keagamaan pada anak-anak pemulung

di sekolah bersama ?

Sangatlah penting karena yang menjadi dasar dalam agama Islam ini

adalah Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman

dalam surat Ali Imran ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah diantara

kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh

(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka

itulah orang-orang yang beruntung.

4. Materi-materi apa saja yang diberikan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Materi yang kami berikan yang pertama itu siroh nabawiyah disini adik-

adik itu akan dikenalkan oleh kehidupan para nabi dari beliau kecil hingga

Page 107: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

dewasa dan bagai mana beliau menerima wahyu. Kedua kisah sahabat-

sahabat nabi, ketiga tentang kisah istri nabi Muhammad SAW serta

sahabiat-sahabiatnya ini sangat lah penting karena di sekolah bersama ini

kebanyakan perempuan disini kita sangat menekankan ke mereka atau

mengajarkan mereka tentang baiknya mencontoh dari istri nabi yang baik

dan bagus untuk menjadikan surih teladan yang baik.

5. Kenapa Kak Hadi memberikan tausyiah terlebih dahulu pada saat

akan melakukan pembinaan keagamaan ?

Saya memberikan Tausyiah terlebih dahulu agar anak-anak pemulung

selalu ingat dengan apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang dalam

agama Islam. Khususnya bagi anak-anak pemulung yang beranjak remaja,

jika tidak dibekali dengan pengetahuan agama Islam bukan tidak mungkin

mereka akan salah pergaulan apalagi jika dilihat dari lingkungan mereka.

Selain itu kelas menjadi lebih kondusif dan siap untuk memulai pelajaran.

6. Apa alasan Kak Hadi untuk membiasakan Praktek Sholat zuhur

setelah kelas selesai ?

Saya membiasakan kepada adik-adik untuk sholat zuhur setelah pelajaran

selesai. Tujuannya agar adik-adik bisa langsung mempraktekan apa yang

telah dipelajari dan terbiasa untuk melaksanakan sholat. Jadi untuk sholat

dan berwudhu kita langsung prakrtekkan.

7. Apakah Kak Hadi melakukan komunikasi dengan anak-anak

pemulung diluar jam pelajaran ?

Diluar jam pelajaran saya sering ngobrol dan bercanda dengan anak-anak

pemulung. Saya jadi mengetahui bimbingan dan pengawasan benar-benar

sangat mereka butuhkan. Terutama dari unsur agama, jangan sampai anak-

anak pemulung tuumbuh hingga dewasa tanpa mengenal agamanya.

8. Seperti apa pola komunikasi yang dilakukan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Komunikasi yang Kami sering gunakan seperti simbol dan media. Simbol

kami sering gunakan gambar-gambar ka’bah dan peta-peta di timur tengah

peradaban islam. Kedua media, kami sering gunakan media elekronik

berupa hendphone melihatkan video tentang masa lampau. Ketiga kita

Page 108: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

sering melakukan ceramah sebelum memulai pelajaran seperti tausiah-

tausiah yang baik yang dapat mereka pahami

9. Bagaimana respon yang diberikan murid-murid saat kakak

menerapkan pola komnikasi yang di gunakan ?

Respon mereka bermacam-macam ada yang bilang “wah kok bisa begitu

kak emang begitu yaa kak” banyak lagi respon mereka terhadap materi

materi yang baru dan mereka sangat senang melakukan pola belajar seperti

ini.

10. Selanjutnya hambatan / kesulitan apa saja yang sering terjadi saat

kakak berkomunikasi dengan anak pemulung ketika melakukan

proses pembinaan keagamaan ?

Hambatan yang sering terjadi mereka cepat bosan cepat mengeluh,

mengeluhnya seperti ngantuk, lapar, haus, dan kadang nereka membawa

adik-adiknya kelapak kita sangat terganggu karena ada yang berisik dan

juga pada proses belajar ada yang mengurusi adiknya itu sangat

mengganggu kegiatan mengajar.

11. Seperti apa solusi yang dilakukan ketika kakak mengalami hambatan

/ kesulitan tersebut ?

Solusinya kita selalu mengingatkan mereka kalau kalian ga mau

mendengar kalian akan rugi dan kalian akan ketinggalan pelajaran.

12. Menurut kakak sejauh mana tingkat keberhasilan pola komunikasi

yang kakak lakukan dalam pembinaan keagamaan ?

Keberhasilan membuat mereka penasaran akan pelajaran apa yang akan di

ajarkan di hari esoknya. Itu sangat bagus untuk mereka karena dengan itu

semangat mereka meningkat. Dan juga mereka sangat antusias dalam

mengikuti pelajaran agama ini.

13. Apa harapan kakak kepada anak-anak pemulung ini setelah

mengikuti kegiatan keagamaan ?

Harapan kami yang pertama agar mereka dapat menjalankan syariat agama

dan tuntunan nabi Muhammad SAW. Kedua semoga mereka menjadi

orang yang berguna bagi orangtua dan masyarakat. Ketiga kita berharap

Page 109: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

mereka menjadi seorang penceramah dan selalu menyebarkan kebaikan

dan mencegah kepada yang buruk-buruk.

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Hadi Irfani)

Page 110: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Anggi

b. TTL : Jakarta

c. Pendidikan Terakhir : SMA (Semester 3 di UIN

Jakarta

d. Pekerjaan : Mahasiswa

e. Jabatan di SB : Relawan

Waktu & Tempat Wawancara “11.00, 4 Desember 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Sejak Kapan Mengajar di Sekolah Bersama ?

Bulan Maret 2016, baru Tahun ini

2. Menurut kakak apa itu pembinaan keagamaan ?

Gimana menjadikan manusia percaya, setelah percaya kemudian

menjalankan ajaran agama Islam sepenuhnya sesuai perintah Allah SWT.

3. Materi apa saja yang diberikan relawan sekolah bersama kepada

anak-anak pemulung ?

Yang kita berikan satu pelajaran yang mereka lihatnya sepele tapi menurut

kita itu hal besar. Misalnya tata cara berwudhu, doa-doa harian, sikap

menghormati orangtua , praktek sholat, dan belajar mengaji.

4. Seberapa penting pembinaan keagamaan pada anak-anak pemulung

di Sekolah Bersama ?

Penting banget apalagi anak-anak Sekolah Bersama itu bermacam-macam

latar belakngnya. Ada yang mereka seharian ga ngapa-ngapain terus ada

juga yang mereka keluar rumah untuk bekerja mohon maaf “mulung”.

Penting banget karna pendidikan agama islam itu bukan saja mengajarkan

ilmu-ilmu sebagai materi atau keterampilan sebagai kegiatan jasmani

semata tapi melainkan meningkatkan semuanya itu dengan praktek yang

bermuatan dengan nilai dan moral. Nah dari situ kemudian munculah

kegiatan keagamaan di Sekolah Bersama.

Page 111: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

5. Seperti apa bentuk pembinaan keagamaannya ?

Biasanya kita bercerita tentang kisah-kisah rosul, terus mengajarkan

mengaji, membiasakan hal-hal yang baik, praktek berwudhu dan peraktek

sholat.

6. Pola komunikasi seperti apa yang kakak gunakan dalam pembinaan

keagamaan ?

Saya ga tau deh namanya itu pola komunikasi apa, tapi setiap pengajaran,

saya berbicara kepada adik-adik mereka juga pada aktif dalam bertanya

ketika ada yang mereka ga ngerti. Jadi yaa komunikasi saya dengan adik-

adik saat pembinaan berjalan dengan baik, ga cuma saya aja yang

berbicara sendiri.

7. Bagaimana respon yang diberikan murid-murid saat kakak

menerapkan pola komunikasi yang digunakan ?

Sejauh ini yang saya pantau mereka cukup baik meresponnya, mereka

mendengarkan ketika saya sedang menjelaskan atau bercerita. Dan dengan

mereak aktif bertanya itu si menurut saya uda respon yang sangat baik.

Jadi yaa biarpun belajarnya bareng-bareng mereka tetep berani nanya dan

komunikasinya juga jadi lebih hidup. Mereka sangat antusias dengan hal

kecil yang mereka ga tau.

8. Selanjutnya hambatan / kesulitan apa saja yang sering terjadi saat

kakak berkomunikasi dengan anak pemulung ketika melakukan

proses pembinaan keagamaan ?

Kadang si pemilihan materi pembelajaran atau cerita untuk anak-anaknya,

soalnya kadangkan ada yang sudah ngerti dan ada yang belum. Nah pas

saya mengulang untuk yang belum ngerti, sebagiamn yang sduah ngerti

malah jadi pada bercanda. Sama terkadang tenaga relawan pada saat

pengajaran juga terbatas. Dan juga suasana kelas yang tidak kondusif

banyak anak-anak pemulung yang membawa adiknya pada saat belajar.

9. Bagaimana hubungan para anak-anak pemulung di Sekolah Bersama

dan juga bagaimana hubungan relawan dengan anak-anak pemulung

?

Page 112: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

Anak-anak di Sekolah Bersama memang pada awalnya itu sudah saling

mengenal. Mereka teman bermain dan tinggal di lingkungan yang sama,

jadi tidak heran kalau mereka sudah begitu akrab. Kita relawan juga akrab

dan bersahabat dengan mereka, respon mereka baik dan antusias sekali

jika bertemu. Saya dan teman relawan lainnya juga tidak sungkan untuk

datang kerumah mereka jika diantara mereka ada yang tidak masuk kelas.

Anak-anak pemulung sangat senang jika kita kerumah mereka, karena

mereka merasa dihargai dengan kehadiran kita

10. Menurut kakak sejauh mana tingkat keberhasilan pola komunikasi

yang kakak lakukan dalam pembinaan keagamaan ?

Tingkat keberhasilan 80% lah, 10% ke saya, 10% ke Allah, apakah anak

itu sejauh ini paham atau tidak atau malah mereka sanagat sanagat paham

dengan apa yang saya ajarkan.

11. Apa harapan kakak kepada anak-anak pemulung ini setelah

mengikuti kegiatan keagamaan ?

Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan mereka paham. Kemudian

salah satu kesulitan manusia itu mereka hanya menerima ilmu tapi susah

untuk mempraktekan. Dari hal itu saya mau anak-anak Sekolah Bersama

nanti ga cuma menerima ilmu saja tetapi juga mempraktekannya.

12. Apa harapan Kakak untuk Komunitas Sekolah Bersama ?

Semakin memberi fasilitas yang baik buat anak-anak disini. Kalau bukan

kita para relawan siapa lagi.

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Anggi)

Page 113: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Jihan

b. TTL : Jakarta

c. Pendidikan Terakhir : SMA (Semester 3 di UIN

Jakarta

d. Pekerjaan : Mahasiswa

e. Jabatan di SB : Relawan

Waktu & Tempat Wawancara “10.30, 4 Desember 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Sejak kapan kakak mengajar di Sekolah Bersama ?

Awal tahun 2016

2. Menurut kakak apa itu pembinaan keagamaan ?

Memberikan ajaran-ajaran agama agar anak-anak bisa terkontrol dari hal-

hal berkonten dewasa.

3. Seberapa penting pembinaan keagamaaan pada anak-anak pemulung

di Sekolah Bersama ?

Penting banget, karena mereka dirumah kurang diperhatiin sama orangtua

soal agama jadi kita binanya disini.

4. Materi-materi apa saja yang diberikan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Ngaji, cerita-cerita keagamaan dan kadang juga cerdas cermat soal-soal

agama.

5. Seperti apa pola komunikasi yang dilakukan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Dilihat keindividunya, kadang kalau yang sulit mengikuti pembinaan

keagamaan. Kita ngajar terus ada beberapa anak yang tidak bisa fokus

maka kita melakukan komunikasi antarpribadi dengan mereka.

6. Seperti apa pola komunikasi yang dilakukan dalam proses pembinaan

keagamaan ?

Sulit untuk mengikuti kita, kadang mereka masih mau main-main.

Page 114: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

7. Apa solusi yang kakak lakukan jika dihadapi masalah seperti itu ?

Ya kita mengikuti kemauan mereka, biar ga bosen. Cuma tetep nanti balik

lagi ke materi.

8. Bagaimana respon adik-adik saat kakak menerapkan pola

komunikasi yang digunakan ?

Menyimak ada beberapa yang benar-benar fokus sampe nanya-nanya

detail, tapi ada juga yang bercanda.

9. Apakah Kak Jihan melakukan komunikasi dengan anak pemulung di

luar jam pelajaran ?

Kita sangat membutuhkan komunikasi langsung dengan anak-anak

pemulung. Maka diluar jam pengajaran biasanya saya dan teman relawan

lainnya sering berbicara secara pribadi dengan mereka, hal itu membuat

saya dan anak-anak pemulung semakin dekat. Dengan komunikasi

antarpribadi yang saya lakukan dapat meningkatkan semangat anak-anak

dalam belajar

10. Adakah faktor penghambat dalam proses pembinaan keagamaan ?

Faktor penghambat salah satunya kurangnya intensitas waktu soalnya

dalam seminggu itu ada 3 kali pertemuan dan hanya ada satu kali

pertemuan saja untuk pembinaan keagamaan. Jadi anak-anak banyak yang

pada lupa saat materinya diulang kembali.

11. Sejauh mana perkembangan anak-anak pemulung dalam mengaji ?

Alhamdulillah kalau mengajinya yang awalnya belum mengenal huruf

hijaiyah sekarang uda pada kenal dan yang belum lancar membaca Al-

Qurannya sekarang sedikit lebih lancar. Pokoknya terlihat banget

kemajuannya pada saat awal kita ngajarin dan sekarang.

12. Apa harapan kakak kepada anak-anak pemulung setelah mengikuti

kegiatan keagamaan ?

Harapannya semoga anak-anak bisa sukses nanti kedepannya. Kebanyakan

disini tingkat Tk dan SD jadi semoga nanti naik kejenjang berikutnya bisa

lebih baik dan menjadi kebanggaan orangtuanya.

Page 115: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

13. Apa harapan kakak untuk komunitas Sekolah Bersama ?

Harapannya semoga sekolah bersama bisa maju lagi. Bisa nambah lagi di

beberapa lapak.

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Jihan)

Page 116: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Terry Kinanti

b. Umur : 8 Tahun

c. Jabatan di SB : Anak Binaan

Waktu & Tempat Wawancara “09.00, 26 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Dimana tempat tinggal kamu sekarng ?

Disitu kak di bawah deket lapak

2. Apa cita-cita kamu ?

Aku kepengen jadi dokter kak

3. Kalau sekarang kamu sekolah ?

Sekolah di sdn 012 pagi kelas tiga

4. Sejak kapan kamu belajar di Sekolah Bersama ?

Uda lama kak pas SB ada disini dulu malah bukan disini kak di deket sanah

deket rsud pasar minggu. Cuma sekarang digusur jadi pindah deh kesini

jadinya. Aku belajar di sekolah bersama pas belajar bahsa inggris.

5. Apa yang kamu lakukan sebelum belajar di sekolah bersama ?

Baca do’a, oh kalau selain belajar di sekolah bersama aku bantu-bantu

mamah dirumah nyuci piring beres rumah kak.

6. Apa saja yang kamu pelajari di Sekolah Bersama ?

Agama, IPA, matematika. Aku ngajinya uda mau Al-quran kak

7. Seperti apa kakak relawan berkomunikasi kepada kamu saat

memberikan materi ?

Baik, kakak relawannya kalau ngajarin pelan pelan terus juga ramah sama

kita ga pernah marahin kita kalau nakal.

8. Bagaimana cara kakak relawan menjelaskan kepada kamu tentang

materi yang diberikan ?

Kakak relawan biasanya bercerita ke kita, terus kita diajak menggambar,

sama diajarin praktek-praktek kayak wudhu, sholat.

Page 117: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

9. Bagaimana cara kamu mengatasi materi yang belum kamu pahami ?

Aku tanya ke kakak relawan kalau ada yang ga aku ngerti

10. Bagaimana perasaan kamu belajar di sekolah bersama ?

Seneng

11. Bagaimana pendapat kamu tentang kakak-kakak relawan di sekolah

bersama ?

Baik-baik semuanya

12. Apa perbedaan yang kamu rasakan setelah kamu belajar di sekolah

bersama ?

Aku jadi dapet rangking kak di sekolah aku peringkat 4

13. Apa harapan kamu setelah selesai belajar di sekolah bersama ?

Jadi pinter

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Terry Kinanti)

Page 118: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Zahra Aulia Putri

b. Umur : 10 Tahun

c. Jabatan di SB : Anak Binaan

Waktu & Tempat Wawancara “09.15, 26 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Dimana tempat tinggal kamu sekarang ?

Di deket mushola diluar lapak

2. Apa cita-cita kamu ?

Insya Allah ingin jadi insinyur

3. Kalau sekarang kamu sekolah ?

Sekolah kelas empat di sdn ragunan 012 pagi

4. Sejak kapan kamu belajar di sekolah bersama ?

uda lama dari tempat yang dulu sebelum di gususr

5. Apa yang kamu lakukan sebelum belajar di sekolah bersama ?

Jagain adik

6. Apa saja yang kamu pelajari di sekolah bersama ?

Matematika, ipa, ips sama agama. Agamanya belajar ngaji, sholat, wudhu

terus aku uda Al-quran sekarang kak

7. Seperti apa kakak relawan berkomunikasi kepada kamu saat

memberikan materi ?

Ramah si, baik juga. aku mudah ngerti kalau kakak ajarin terus juga kakak itu

pelan-pelan kalau bicara ke kita. Kita juga tanya jawab saat kakak lagi

ngajarin.

pada saat pembinaan kakak relawan mempunyai banyak cara dalam memberikan

materi jadi saya dan teman-teman tidak bosan. Terkadang kakak relawan bercerita,

mengajak kita nonton film, sama cerdas cermat.

8. Apa yang kamu lakukan setelah kakak relawan menjelaskan materi ?

Biasanya aku mengulangi sebagian pelajaran yang diajarin di sekolah

bersama

Page 119: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

9. Bagaimana cara kamu mengatasi materi yang belum kamu pahami ?

Aku tanya kalau ada yang ga aku ngerti

10. Bagaimana pendapat kamu tentang kakak-kakak relawan di sekolah

bersama ?

Semuanya baik-baik uda kayak kakak sendiri

11. Bagaimana perasaan kamu belajar di sekolah bersama ?

Seneng, bahagia sekali

12. Apa harapan kamu setelah belajar di sekolah bersama ?

Jadi lebih baik dalam belajar

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Zahra Aulia Putri)

Page 120: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Bunga Ilyasandra

b. Umur : 11 Tahun

c. Jabatan di SB : Anak Binaan

Waktu & Tempat Wawancara “09.30, 26 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Dimana tempat tinggal kamu sekarang ?

Di sana deket mushola

2. Apa cita-cita kamu ?

Mau jadi guru

3. Kalau sekarang kamu sekolah ?

Iyaa aku sekolah di Sdn 012 pagi kelas 6

4. Sejak kapan kamu belajar di sekolah bersama ?

Dari kelas empat, sekarang saya kelas 6

5. Apa saja yang kamu pelajari di sekolah bersama ?

Matematika, ipa, ips, bahasa indonesia, bahasa inggris sama agama. Kalau

sekarang aku uda al-quran. Lomba muharam kemarin aku menang lomba

da’i.

6. Seperti apa kakak relawan berkomunikasi kepada kamu saat

memberikan materi ?

Tidak kasar, pelan pelan ngomongnya. Kita juga sering tanya jawab kalau

lagi belajar

7. Bagaimana respon kamu saat kakak relawan memberikan materi

pembinaan keagamaan ?

Ketika kita diajarin sama kakak relawan, kita mendengarkan dengan baik

kemudian kita juga bertanya kalau ada yang kita tidak paham. Kadang juga

kakak relawan bertanya secara langsung tentang materi yang baru diberikan

Page 121: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

8. Bagaimana cara kamu mengatasi materi yang belum kamu pahami ?

Biasanya aku nanya, lumayan susah ngerti kadang kak

9. Bagaimana pendapat kamu tentang kakak-kakak relawan di sekolah

bersama ?

Baik, sopan, ramah

10. Bagaimana perasaan kamu belajar di sekolah bersama ?

Seneng, bisa nambah nambah ilmu terus kadang yang kita pelajarin keluar

disekolah. Juga ketemu temen temen banyak disini aku seneng.

11. Apa harapan kamu setelah selesai belajar disekolah bersama ?

Ilmu aku bertambah terus juga biar akunya bisa ngaji dan sholat

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Bunga Ilyasandra)

Page 122: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Dea Maharani

b. Umur : 9 Tahun

c. Jabatan di SB : Anak Binaan

Waktu & Tempat Wawancara “09.45, 26 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Dimana tempat tinggal kamu sekarang ?

Dibawah di lapak

2. Apa cita-cita kamu ?

Mau jadi bidan

3. Kalau sekarang kamu sekolah ?

Iya aku sekolah kak, di sdn 012 pagi kelas empat

4. Sejak kapan kamu belajar di sekolah bersama ?

Uda lama dari pas ada sekolah bersama

5. Apa yang kamu lakukan sebelum belajar di sekolah bersama ?

Bantu keluarga ngupas aqua

6. Apa saja yang kamu pelajari di sekolah bersama ?

Banyak matemtika, agama, ipa, bahasa indoensia

7. Seperti apa kakak relawan berkomunikasi kepada kamu saat

memberikan materi ?

Baik ramah kalau ngomong pelan pelan ga pernah kersa sama kasar, kalau

kita ga paham di tering sampe paham sabar deh pokoknya

8. Bagaimana cara kamu mengatasi materi yang belum kamu pahami ?

Aku nanya kak sampe aku ngerti

9. Bagaimana perasaan kamu belajar di sekolah bersama ?

Seneng, ngebantu banget buat di sekolah. Kadang kalau yang ga kita ngerti di

sekolah bisa tanya ke kakak relawan.

Page 123: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

10. Kamu pernah bercanda pada saat pembinaan keagamaan ?

Iya kadang saya suka bercanda kalau lagi belajar ngaji, dan ganggu temen

saya. Terus saya nanti dimarahin sama kakak relawan, marahinnya tidak

galak paling cuma ditegur dan dinasehati dengan baik biar tidak bercanda

lagi.

11. Bagaimana pendapat kamu tentang kakak-kakak relawan di sekolah

bersama ?

Baik, ramah, asik-asik orangnya dan juga kakaknya ga ada yg jahat

12. Apa harapan kamu stelah selesai belajar di sekolah bersama ?

Bisa jadi lebih pinter

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Dea Maharani)

Page 124: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

TRANSKIP WAWANCARA

KOMUNITAS SEKOLAH BERSAMA

Profil Narasumber

a. Nama Lengkap : Sutriyah

b. Umur : 15 Tahun

c. Jabatan di SB : Anak Binaan

Waktu & Tempat Wawancara “10.00, 26 November 2016, Lapak Pemulung

Ragunan”

1. Dimana tempat tinggal kamu sekarang ?

Dibawah di lapak

2. Apa cita-cita kamu ?

Mau jadi dokter

3. Kalau sekarang kamu sekolah ?

Engga kak aku ga sekolah, makanya aku seneng banget ada sekolah bersama

4. Sejak kapan kamu belajar di sekolah bersama ?

Uda lama dari pas ada sekolah bersama

5. Apa yang kamu lakukan sebelum belajar di sekolah bersama ?

Bantu keluarga ngupas aqua

6. Apa saja yang kamu pelajari di sekolah bersama ?

Banyak matemtika, agama, ipa, bahasa indoensia

7. Seperti apa kakak relawan berkomunikasi kepada kamu saat

memberikan materi ?

Baik ramah kalau ngomongga pernah kersa sama kasar, kalau kita ga paham

di terangin sampe paham sabar deh pokoknya. materi yang diberikan oleh

kakak relawan mudah dipahami karena menggunkan bahasa sehari-hari dan

saya jadi mudah paham

8. Bagaimana cara kamu mengatasi materi yang belum kamu pahami ?

Aku nanya kak sampe aku ngerti

9. Bagaimana perasaan kamu belajar di sekolah bersama ?

Seneng, ngebantu banget buat aku apalagi aku kan ga sekolah

Page 125: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina

10. Bagaimana pendapat kamu tentang kakak-kakak relawan di sekolah

bersama ?

Baik, ramah, asik-asik orangnya dan juga kakaknya ga ada yg jahat

11. Apa harapan kamu stelah selesai belajar di sekolah bersama ?

Bisa jadi lebih pinter

Pewawancara Narasumber

(Ahmad Zulfikar) (Sutriyah)

Page 126: POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK PEMULUNG DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35328/1/AHMAD... · Sedangkan pola komunikasi yang diterapkan dalam ... Al-Ghina