POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i...

105
POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI AKHLAK SISWA DI SDN BINTARO 02 PAGI PESANGGRAHAN Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperolah Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I) Oleh Iqbal Nasyarudin NIM: 1110051000137 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017M

Transcript of POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i...

Page 1: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM

MENANAMKAN NILAI AKHLAK SISWA DI SDN BINTARO

02 PAGI PESANGGRAHAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperolah Gelar Sarjana

Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh

Iqbal Nasyarudin

NIM: 1110051000137

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017M

Page 2: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan
Page 3: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan
Page 4: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan
Page 5: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

i

ABSTRAK

Iqbal Nasyarudin 111005100137

“Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan Nilai Akhlak Siswa Di

SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan”

Pergaulan pada anak usia di tingkat sekolah dasar di era globalisasi ini sudah

pada tahap yang menghawatirkan. Krisis budi pekerti dan nilai-nilai religius

berpengaruh terhadap sikap dan psikologis anak-anak yang masih dibawah umur

terbawa dalam pergaulan bebas. Prilaku-prilaku buruk seperti kekerasan,

pembulian, bahkan melecehkan seks dalam ruang lingkup pergaulan anak usia dini

perlu menjadi sorot perhatian. Generasi angkatan muda akan menjadi penerus arah

masa depan bangsa dan negara.

Oleh karena itu pembentukan generasi muda mesti dipupuk dalam

pembentukan karakter dan moral. Dalam proses pembentukan karakter dan jati diri

generasi muda, sangat berhubungan erat dengan konstitusi pendidikan. Standar

kurikulum yang berkaitan dengan pembentukan akhlak mesti berkaitan dengan

nilai-nilai keagamaan yang mengacu pada al-Qur’an dan Hadits. Melalui

pembelajaran agama, siswa di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan diarahkan

menjadi pribadi yang baik dan memiliki budi pekerti yang luhur sehingga murid-

murid dapat mengaplikasikan pada kehidupan mereka sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka muncul pertanyaan,

bagaimana pola komunikasi guru agama dalam menanamkan nilai akhlak? Dengan

mengungkap, tentang pola komunikasi guru agama, kemudian ingin memperoleh

data yang menjadi faktor pendukung dan penghambat komunikasi guru agama.

Bagaimana pola komunikasi guru agama dalam menanamkan nilai akhlak siswa di

SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

Untuk menjawab perumusan masalah pada penelitian ini, peneliti

menggunakan analisis metode kualitatif untuk menjabarkan bagaimana pola

komunikasi guru agama dalam menanamkan nilai akhlak terhapdap peserta didik

dan seberapa besarkah pengaruh pada akhlak peserta didik melalui pola komunikasi

yang telah dilakukan oleh guru agama di SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan.

Metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada pola komunikasi guru agama

dalam menanamkan nilai akhlak siswa di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan

dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci

Dari data yang dikaji lwat pola komunikasi guru gama dalam mennamkan

nilai akhlak siswa di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan, diperoleh beberapa data,

yakni: pola komunikasi yang memberikan gambaran penyampaian pesan guru

terhadap murid, komunikasi pribadi gambaran komuikasi guru dan murid. Dari

analisis komunikasi kelompok adalah dalam proses belajar mengajar di dalam kelas

adalah komunikasi kelompok kecil.

Page 6: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

ii

KATA PENGENTAR

Bismillahirahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakhatuhu

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT sebagai Rabb, pembina da pendidik manusia, yang menurunkan agama yang

hak. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW pembawa misi risalah rabaniyah, dan menaburkan benih-benih

Islamiyah di atas persemaian jiwa umat manusia. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, sekalipun penulis terus berusaha semaksimal mungkin, menurut

kemampuan yang penulis miliki. Namun demikian atas ijin Allah SWT dan bantuan

berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih atas bimbingan

yang telah diberikan. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. Arief Subhan, MA,

Wakil Dekan I, Suprapto, M.Ed. Ph.D, Wakil Dekan II, Dr. Roudhonah,

M.Ag, Wakil Dekan III, Dr.H. Suhaimi, M. Si.

2. Bapak Drs. Masran, M.Ag dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku ketua dan

sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Page 7: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

iii

3. Ibu Umi Musyarofah, M.A, selaku pembimbing penulis yang telah ikhlas

meluangkan waktu, mencurahkan pikiran dan perharian untuk memerikan

bimbingan, petunjuk, saran dan sebagainya dalam penulisan skripsi ini.

4. Selaku pembimbing Akademi KPI E 2010 yang selalu mendengarkan keluh

kesah saya dan pengarahannya dari semester 1 sampai saat ini.

5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

yang telah memeberikan pengetahuan dan pengalaman berharga sehingga

peneliti dapat meneyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Para petugas Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

fasilitas dan memudahkan peneliti dalam meminjam buku referensi.

7. Kepada kedua orangtua tercinta ayahanda H. Abuddin (Alm) dan ibunda Hj.

Syadiah Rosyadah yang telah mencurahkan seluruh kasih dan sayang, serta

ikhlas mengasuh, membimbing, mendoakan.

8. kepada keluarga besar, kakak saya Ima Rahmawati beserta adik saya

Syahrul Majmudin yang telah membberikan dukungan, semangat,

keceriaan, yang tidak akan pernah terganti. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi.

9. Tri Wahyuningsih yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

menemani.

Page 8: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

iv

10. Teman seperjuangan seluruh anak KPI dan terutama KPI E 2010 yang telah

memberikan semangat, pengalaman, dan kenangan yang luar biasa.

11. Teman-teman KKN ANJAS desa Kronjo Kampung Bakung Tangerang

yang telah memberikan kesan dan penalaman yang menyenangkan. Semoga

semua bantuan dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan

menjadi amal ibadah dan mendapatkan alasan yang berlimpah dari Allah SWT.

Peneliti mohon maaf apabila tanpa sengaja melakukan kesalahan dalam penulisan

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca Amin Ya Rabbal’alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuhu

Jakarta, 15 April 2017

Iqbal Nasyarudin

Page 9: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... Ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… V

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………….. 5

C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 6

D. Metodologi Penelitian .............................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pola Komunikasi ………………………………… 11

B. Macam-macam Pola Komunikasi …………………………… 17

C. Ruang Lingkup Komunikasi ………………………………… 23

D. Tujuan Komunikasi ………………………………………… 24

E. Teknik Komunikasi ………………………………………… 24

F. Akhlakulkarimah ………………………………………... 26

Page 10: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

vi

BAB III GAMBARAN UMUM SDN 02 PAGI PESANGGRAHAN

A. Latar Belakang Sejarah ………………………………. 34

B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan ………………………………. 35

C. Profil SDN 02 Pagi Pesanggrahan ………………………….. 36

D. Program Kegiatan ………………........................................... 40

E. Anggota Dewasa ………………………………………… 42

F. Kehumasan dan Komunikasi ………………………………. 44

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

A. Pola Komunikasi Guru Agama Dalam

Menanamkan Nilai Akhlak

…………………...... 51

B. Penerapan Nilai-nilai Akhlak yang Baik

dalam Kehidupan Sehari-hari

…………………… 63

C. Tujuan Pembinaan Akhlak …………………………….... 70

D. Faktor Pendukung dan Penghambat ……………………………….. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………… 74

B. Saran ………………………………………………………… 75

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 77

LAMPIRAN …………………………………………………………………… 80

Page 11: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini, banyak sekali para remaja khususnya kaum pelajar

yang terbawa dalam arus pergaulan yang tidak sesuai dengan norma yang

berlaku di masyarakat, seperti tawuran, seks bebas, narkoba, dan lain

sebagainya. hal ini disebabkan karena secara psikologisjiwa anak remaja masih

sangat labil.

Dalam hal ini pengetahuan agama harus selalu disampaikan dan

diingatkan kepada para remaja khususnya kaum pelajar. Oleh karena itu, dalam

lembaga pendidikan selain pencapain standar kurikulum, penerapan nilai-nilai

keislaman juga sangat penting diperhatikan oleh pihak sekolah atau lembaga

pendidikan. Hal tersebut bertujuan untuk membiasakan murid-murid

bertingkah laku sesuai dengan norma agama yang berlaku dalam kehidupan

sehari hari agar para siswa tidak mengalami penyimpangan perilaku.

Penerapan nilai-nilai keislaman dapat diterapkan melalui metode

pengajaran terhadap berbagai bidang yang mencontohkan sikap ataupun aturan

yang baik, khususnya bidang pengetahuan akhlak. Tentu akan menjadi suatu

acuan yang mendukung para murid yang beretika lebih baik. Oleh karena itu

lembaga pendidikan dalam hal ini khususnya SDN Bintaro 02 Pagi

Pesanggrahan sangat berperan penting dalam menerapkan nilai-nilai keislaman

pada diri murid-muridnya.

Page 12: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

2

Walaupun demikian, masih saja ada diantara murid-murid yang

memerlukan perhatian yang lebih dari gurunya, hal itu disebabkan karena

pergaulan disekitarnya baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan

sekolah SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan, misalnya merokok, bertutur kata

yang tidak sopan, dan sebagainya. Padahal dimasyarakat hal tersebut tidak

dibenarkan, terlebih mereka adalah anak-anak murid yang berasal dari sekolah

yang SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan.

SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan bertempat di Jl. Bintaro Permai III

No. I Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan. SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan

ini merupakan salah satu lembaga pendidikan dengan muatan ajaran islami. Dan

merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting dalam

menyampaikan ahlak-akhlak yang baik. Serta merupakan media dalam

penerapan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.1

Lembaga pendidikan ini selalu berusaha meningkatkan kualitas dalam

pendidikannya. Bukan hanya pada akademik saja, tetapi juga pada sarana dan

prasarana, program kegiatan yang dapat menunjang kualitas pada murid. Dalam

hal ini banyak sekali program kegiatan yang dapat menunjang kualitas pada

murid. banyak sekali program kegiatan yang diadakan pihak sekolah guna

menambah pengetahuan khususnya bidang Akhlak dan Agama. Misalnya dalam

program pembelajaran terdapat program matrikulasi Al quran dan praktik

Agama. Sedangkan dalam program penunjang pembentukan karakter terdapat

1Observasi Langsung ke Kepala Sekolah Bapak Sugeng S.pd di SDN Bintaro 02 Pagi

Pesanggrahan.Desember 2015 - Januari 2016

Page 13: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

3

pula program Tadarus Al quran dan praktikum agama.

Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia akan saling berintraksi

dengan makhluk lainnya untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Untuk

saling berintraksi, maka manusia memerlukan sarana yaitu komunikasi agar

hubungannya dapat berjalan ssesuai dengan keinginannya.

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, ini dapat

dibuktikan dalam sebuah penelitian bahwa 70 % waktu bangun manusia

digunakan untuk berkomunikasi. Bukan saja disebabkan karena kemajuan

teknologi yang menuntut demikian, tapi juga karena hasrat dasar manusia itu

sendiri untuk dapat bersosialisasi dengan sesamanya. Manusia adalah makhluk

sosial, tidak dapat hidup sendiri melainkan satu sama lain saling membutuhkan.

Sudah disepakati juga bahwa fungsi umum komunikasi adalah informatif,

edukatif, persuasif dan rekreatif.2

Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi merupakan

bagian dari kehidupan itu sendiri. Karena manusia melakukan komunikasi

dalam setiap kehidupannya, dimanapun dan kapanpun.

Komunikasi memiliki fungsi tidak hanya sebagai pertukaran informasi

dan pesan, tetapi juga sebagai kehidupan individu dan kelompok mengenai

tukar menukar data, fakta dan ide. Agar komunikasi berlangsung efektif dan

informasi yang disampaikan oleh seorang komunikan dapat diterima dan

dipahami dengan baik oleh seorang komunikator, maka seorang komunikan

2Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, (Bandung; CV. Mandar Maju, 1981), h.6

Page 14: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

4

perlu menetapkan pola komunikasi yang baik pula.3

Pada umumnya fungsi komunikasi itu untuk memberi dan menerima

informasi, memberi pendidikan, mempengaruhi dan menghibur.4 Pendidikan

juga termasuk komunikasi, karena didalamnya terdapat komponen yang

merupakan unsur ilmu komunikasi, yaitu komunikator (pengajar), pesan (materi

yang disampaikan), dan komunikan (murid).

Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui apakah fungsi komunikasi

tersebut sudah dipahami oleh sebagian besar murid-murid dan apakah sudah

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan nilai-

nilai keislaman.

Sebagai mana dikatakan oleh Wilbar Schramm bahwa komunikasi

didasarkan atas hubungan (intune) antara satu dengan yang lain yang fokus pada

informasi yang sama, sangkut paut tersebut berada dalam komunikasi tatap

muka (face to face communication).5

Sama halnya dengan pendidikan disekolah, pada umumnya pendidikan

berlangsung secara tatap muka antara guru dengan muridnya yang berada dalam

kelas ataupun bukan didalam kelas. Komunikasi yang dilakukan biasanya

menggunakan komunikasi kelompok, tetapi komunikasi tersebut bisa menjadi

komunikasi antar personal. Misalnya apabila ada murid yang berkonsultasi

3 Asnawir dan Basyirudin Ustman, Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat press, 2002).

4Raudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta:UIN Jakarta Press,2007), Cet. Ke-11, h. 52-53.

5 Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Bandung: CV. Mandar Maju,

1998), h. 59

Page 15: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

5

kepada salah satu gurunya tentang suatu hal yang menjadi masalah pribadinya

dan sebuah kasus yang terjadi di SDN Bintaro 02 Pagi Pesangrahan yaitu

seorang siwa yang menonton video dewasa saat di sekolah, maka guru agama

akan melakukan komunikasi antar personal kepada siswa tersebut .

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian, sehingga penulis memilih judul “Pola komunikasi

Guru Agama Dalam Menanamkan Nilai Akhlak Siswa Di SDN Bintaro 02

Pagi Pesanggrahan’’.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sehubungan dengan luasnya masalah yang ada, maka dalam penulisan

skripsi ini penulis membatasi pada pola komunikasi guru dan murid dalam

kegiatan belajar mengajar di SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan pada kelas IV

dan kelas V Tahun ajaran 2015/2016 dalam menanamkan nilai akhlak siswa.

Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan pokok masalah skripsi ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana pola komunikasi guru agama dan murid dalam menanamkan

nilai akhlak siswa di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

2. Bagaimana murid menerapkan nilai-nilai Akhlak dalam kehidupan sehari-

hari di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

3. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat Komunikasi

dalam penerapan nilai-nilai Akhlak murid di SDN 02 pagi Pesanggrahan?

Page 16: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Ingin mengetahui pola komunikasi guru agama dan murid dalam

menanamkan nilai akhlak siswa di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan.

b. Ingin mengatahui bagaimana murid menerapkan nilai-nilai Akhlak

dalam kehidupan sehari-hari di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan

c. Inging mengetahui Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan

penghambat Komunikasi dalam penerapan nilai-nilai Akhlak murid di

SDN 02 pagi Pesanggrahan

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat akademis

Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan

dokumentasi ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran pada

lembaga pendidikan serta dapat menambah wawasan bagi pembaca

dalam memperkaya kajian ilmu komunikasi.

b. Manfaat praktis

Penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi yang

berguna bagi pembaca, khususnya para guru dalam mendidik murid-

muridnya.

Page 17: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

7

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode yang peneliti gunakan disini adalah dengan metode

kualitatif. Penulis menggunakan metode kualitatif karena metode kualitatif

adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci.6

Dalam penelitian ini penulis melilai pendekatan penelitian

kualitatif sangat relevan dengan penelitian yang penulis buat karena

pendekatan penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mengungkapkan

dan memahami sesuatu dibalik Fenomena yang sama sekali belum

diketahui, baru sedikit diketahui dan memberikan rincian yang kompleks

tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan penulis pada bulan Desember 2015, di

SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan. Jln Bintaro Permai III, Kec.

Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12330, No Tlp. (021)73887585

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Sekolahan SDN Bintaro 02 Pagi

6 Ridwan, BelajarMudahPenelitian, (Bandung: Alfabeta, 2004),h. 51

Page 18: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

8

Pesanggrahan yang didalamanya terdapat guru serta karyawan/Staff di

sekolah yang dapat di jadikan sumber informasi dalam penelitian ini. Objek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI.

4. Sumber Data

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode

pengumpulan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Sampling

random pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

a. Data Primer, data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian

yang menjadi data primer adalah perorangan, kelompok, dan guru-guru

yang terlibat dalam proses pembelajaran.

b. Data Sekunder, digunakan untuk mendukung data primer dalam hal ini

peneliti menggunakan data sekunder berupa dokumentasi, yaitu hal-hal

yang berkaitan dengan pola komunikasi guru agama seperti: buku

pelajaran agama, media, dan lain-lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kualitatif ini, teknik pengumpulan data yang

peneliti gunakan diantaranya yaitu:

a. Wawancara Mendalam

Page 19: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

9

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman atau (guide)

wawancara, penulis melakukan wawancara dengan Bapak Maman,

Bapak Mansur, Ainur Rohmah siswa kelas 5B, Siti Maisaroh siswa

kelas 5B, Khusnul Khotimah siswa kelas 5B. M.Rizza Kelas 5B.

b. Observasi

Obervasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya

selain panca indra lainnya seperti telinga, mulut dan kulit. Yang

dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian ini

dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun

dari pengamatan peneliti melalui penggunaan panca indra.

Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah mendatangi

langsung lokasi penelitian, kemudian mengamati proses komunikasi

yang terjadi disekitar lokasi penelitian khususnya yang berkenaan

dengan nilai-nilai akhlak.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan dan pengambilan data

berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, dokumentasi

Page 20: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

10

ataupun arsip-arsip milik SDN 02 Pagi Pesanggrahan jakarta atau pun

tulisan-tulisan lain yang berkenaan dengan penelitian ini.

E. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan

untuk meyakinkan bahwa penulisan skripsi ini bukan merupakan hasil plagiat

dari skripsi sebelumnya. Berikut ini judul skripsi yang dijadikan tinjauan

pustaka:

1. Skripsi yang berjudul “Pola Komunikasi Antara Guru Agama dan Murid di

SMP An-Nurmaniyah Ciledug Tangerang’’ karya Laily Syahidah tahun

2009, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang bagaimana pola

komunikasi guru dalam belajar mengajar di SMP An-Nurmaniyah, sebatas

hanya pada guru agama dan murid di dalam kelas 3.

2. Skripsi yang berjudul “Pola Komunikasi dalam Pembinaan Akhlak Siswa

MAN 4 Model Pondok Pinang Jakarta Selatan” karya Agus Ratina tahun

2008, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, peneliti ini terdiri dari Lima Bab

penulisan, yang perinciannya sebagai berikut:

Page 21: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

11

BAB 1 PENDAHULUAN

Yang berisi tentang , latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penulisan, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II ini, penulis membeberkan pengertian pola komunikasi,

macam-macam pola komunikasi, sifat komunikasi, tujuan

komunikasi, teknik komunikasi, fungsi komunikasi, pengertian nilai

akhlak serta materi nilai-nilai akhlak.

BABIII GAMBARAN UMUM SDN BINTARO 02 PAGI

PESANGGRAHAN

Menjelaskan tentang gambaran umum subjek penelitian yang terdiri

dari latar belakang sejarah berdirinya SDN 02 Pagi Pesanggrahan

Jakarta, visi misi motto dan tujuan SDN 02 Pagi Pesanggrahan,

profil SDN 02 Pagi Pesanggrahan, program kegiatan SDN 02 Pagi

Pesanggrahan, dan setruktur organisasi SDN 02 Pagi Pesanggrahan.

BAB IV ANALISA DATA

Pada bab IV ini, menjelaskan tentang analisis pola komunikasi guru

dan murid di SDN 02 Pagi Pesanggrahan meliputi penyajian data-

data yang diperoleh dari hasil penelitian berikut analisisnya. Yaitu

tentang pola komunikasi guru dan murid dalam penerapan nilai-nilai

Page 22: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

12

akhlak di SDN 02 Pagi Pesanggrahan, serta faktor pendukung dan

penghambat komunikasi dalam penerapan nilai-nilai akhlak murid.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pola Komunikasi

Pola dan Komunikasi merupakan dua kata yang mempunyai

keterkaitan makna, dimana salah satu kata tersebut mendukung makna yang

lainnya.Kata ‘’pola’’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia7 artinya bentuk

atau sistem. Cara atau bentuk (struktur) yang tetap yang manaPola dapat

dikatan cotoh atau cetakan. Sedangkan kata ‘’pola’’ dalam Kamus Ilmiah

Populer artinya model, contoh atau pedoman (rancangan)8.‘’pola’’ dapat

dikatakan juga dengan model, yaitu cara untuk menunjukan sebuah objek yang

mengandung Kompleksitas proses didalamnya dan hubungan antara unsur-

unsur pendukungnya.9

Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa pola adalah gambaran, rancangan atau bentuk suatu komunikasi yang

dapat dilihat dari jumlah komunikannya. Pada pembahasan ini, makna pola

lebih tepat diartikan sebuah bentuk, karena memiliki keterkaitan dengan kata

yang dirangkulnya.

7Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996), h. 778 8Puis A. Partanto dan M. Dahlan AL-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994 ), h.605. 9Dikutip dari Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Gramedia Widiasavina:

2004), h. 9.

Page 24: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

12

Sedangkan kata Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicate

yang berarti berbicara, menyampaikan pesan, Informasi, pikiran, gagasan dan

pendapat yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan

mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus balik(feedback).10

Dalam kamus besar bahasa Indonesia Komunikasi secara etimologi

diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita.11Ada banyak

pendapat pengertian tentang Komunikasi dari para ahli Komunikasi,

diantaranya:

1. Menurut Astrid. S. Susanto, kata komunikasi dalam bahasa Inggris yaitu

communication,secara etimologi komunikasi berasal dari bahasa Latin

yaitu communicare yang berarti “partisipasi atau memberitahukan”.12

2. Menurut Onong Uchjana Effendy, yang mengatakan bahwa istilah

Komunikasi berasal dari perkataan bahasa Inggris communication yang

bersumber dari bahasa latin communicatio yang berarti pemberitahuan

atau pertukaran pikiran. Maka hakiki dari communicatio ini adalah

communis yang berarti sama atau kesamaan arti.13

3. Menurut Dedy Mulyana, Komunikasi adalah proses berbagi makna

melalui prilaku verbal dan nonverbal.14

10A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001 h. 35 11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996), h. 454 12 Astrid. S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina cipta, 1947),

h. 67. 13 Onong Uchjana Effendy, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bina Cipta, 1998),Cet. Ke-

3, h.1 14 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3.

Page 25: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

13

4. Menurut James, Komunikasi adalah perbuatan penyampaian suatu

gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain.15

5. Menurut Arni Muhammad, Komunikasi adalah suatu proses dimana

individu dalam hubungannya dengan individu lainnya, dalam kelompok,

dalam organisasi, dan dalam masyarakat guna memberikan suatu

informasi.16

6. Menurut Harold Laswell yang dikutip oleh Deddy Mulyana, cara yang

baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut: Whom With What Effect ? Atau Siapa

Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh

Bagaimana?17

7. Wilbar Schramm mengatakan bahwa komunikasididasarkan atas

hubungan (Intune) antara satu dengan yang lain yang fokus pada informasi

yang sama, sangkut paut tersebut berada dalam komunikasi tatap muka

(Face to face communication).18

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang diberikan komunikator dan

mendapat respon dari komunikan dengan atau tanpa menggunakan media

sebagai alatnya. Sedangkan pola komunikasi itu sendiri merupakan gabungan

dua kata antara pola dan komunikasi, sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah

15 James G. Robbins, Komunikasi Yang Efektif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet.

Ke-4, h. 1 16 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. Ke-4, h.

3 17 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 62. 18 Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Bandung: CV. Mandar

Maju, 1998), hal. 59

Page 26: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

14

bentuk penyampaian suatu pesan yang sistematis oleh seorang dengan

melibatkan orang lain.

Sebelum kita mengetahui bentuk sebuah pola komunikasi apa yang

diterapkan dalam sebuah komunitas baik secara individu maupun organisasi,

maka kita perlu melihat proses komunikasinya, karena pola komunikasi

tersebut terlahir dari berbagai proses komunikasi sehingga keduanya tidak

dapat dipisahkan, karena menjadi sebuah kesatuan. Tanpa kita melihat proses

komunikasi yang terjadi dalam sebuah aktifitas komunikasi maka kita tidak

dapat mengetahui pola komunikasi apa yang digunakannya.

Menurut Onong Uchjana Effendy, proses komunikasi terbagi menjadi

dua tahap, yaitu primer dan sekunder.

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa yang secara langsung mampu menterjemahkan

pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pertama-tama

komunikator menyandi (encode) pesan yang disampaikan kepada komunikan,

ini berarti ia memformulasikan pikiran atau perasaannya kepada bahasa yang

diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian menjadi giliran

komunikan untuk mengawa-sandi (decode) pesan komunikator itu. Itu berarti

Page 27: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

15

ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan komunikator

tadi dalam konteks pengertiannya.

Yang penting dalam proses penyandiannya (coding) itu bahwa

komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat mengawa-sandi (decoding)

hanya kedalam kata bermakna yang pernah diketahui dalam pengalamannya

masing-masing. Karena komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan

makna dalam pesan yang diterima oleh komuikan, dengan kata lain komunikasi

adalah proses membuat sebuah pesan setala (tuned) bagi komunikator dan

komunikan.

Dari pada itu sudah terbiasa pula kita memperoleh umpan balik baik

dari perasaan kita sendiri maupun dari seorang komunikan yang menjadi

penerima pesan kita. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu

memperhatikan umpan balik, sehingga ia dapat dengan segera mengubah gaya

komunikasinyadiakal ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan

bersipat negatif.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana

sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seperti

yang telah diterangkan di atas pada umumnya bahasa yang banyak digunakan

dalam komunikasi karena bahasa sebagai lambang mampu mentransmisikan

Page 28: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

16

pikiran, ide, pendapat dan sebagainya, baik mengenai hal yang abstrak maupun

yang konkrit.

Namun pada akhirnya sejalan dengan berkembangnya masyarakat

beserta peradaban dan kebudayaan. Komunikasi mengalami kemajuan dengan

memadukan berlambang bahasa dengan komunikasi berlambang gambar dan

berwarna. Akan tetapi oleh para ahli komunikasi diakui bahwa keefektifan dan

efisiensi komunikasi bermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang

bersifat informatif. Menurut mereka yang efektif dan efisien dalam

menyampaikan pesan persuasif adalah komunikasi tatap muka karena kerangka

acuan komunikan dapat diketahui oleh komunikator, sedangkan dalam proses

komunikasinya umpan balik berlangsung seketika dalam arti kata komunikator

mengetahui tanggapan atau reaksi komunikan pada saat itu juga.19

Bagan/ skema Proses Komunikasi20

19 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1990), h. 11-16. 20 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 18.

Masage

Noise

Enkoding

Decodin

g

Sender Receiver

Feed Back Response

Page 29: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

17

Unsur komunikasi antara lain adalah sebagai berikut:

a. Sender: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang atau

sejumlah orang.

b. Encoding:penyandian, yaitu proses pengalihan fikiran ke dalam bentuk

lambang.

c. Massage: pesan yang merupajan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator.

d. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator

kepada komunikan.

e. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikasi menetpkan

makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. Reciever: komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

g. Feedback:umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

h. Noise: gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi

sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda

dengan pesan yang disampaikan komunikator kepadanya.

B. Macam-macam Pola Komunikasi

Yang dimaksudkan dengan tatanan komunikasi adalah proses

komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan, apakah suatu orang, sekelompok

orang atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar, berdasarkan

situasi komunikan seperti itu, maka diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk

Page 30: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

18

sebagai berikut, yaitu Komunikasi Pribadi (personal communication),

komunikasi kelompok (group communication), dan komunikasi massa (mass

communication).21

a. Komunikasi Pribadi (personal communication)

Komunikasi pribadi (personal communication) adalah komunikasi

seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun

sebagai komunikan. Komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yakni :

b. Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal communication)

Komunikasi intrapersonal menurut Sasa Djuarsa adalah proses

komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Yang jadi pusat perhatian

adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami

seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya.22

Menurut Wilbur Schramm, yang dikutip oleh Phil.Astrid S. Susanto,

bahwa manusia apabila dihadapi dengan suatu pesan untuk mengambil

keputusan menerima atau menolaknya, akan mengadakan terlebih dahulu

suatu “Komunikasi dengann dirinya” (proses berfikir). “Komunikasi

dengan diri” ataupun proses berfikir, khususnya menimbang untung rugi

usul yang diajukan oleh komunikator, hal inilah yang oleh Wilbur

Schramm diberi nama komunikasi intrapersonal.23

21 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Falsafat Komunikasi, (Bandung, PT. Citra

Adtya Bhakti, 2003), h. 57. 22 Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), Cet. Ke-9, h.

125. 23Phil. Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta,

1998), Cet. Ke-3, h. 7.

Page 31: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

19

c. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)

Menurut Effendy, yang dikutip oleh Alo Liliweri bahwa pada

hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seseorang

komunikator dengan seseorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut

dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau prilaku

manusia berhubungan prosesnya yang dialogis.24

Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya.

Komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah

sikap, kepercayaan, opini dan prilaku komunikan. Alasannya

adalahkomunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka

(face to face).25

Menurut Barnlund ada beberapa ciri khas dalam komunikasi antarpribadi,

yaitu: 26

1) Selalu terjadi secara spontan;

2) Tidak mempunyai struktur yang teratur dan diatur;

3) Terjadi secara kebetulan;

4) Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu;

5) Dilakukan oleh orang-orang yang identitas keanggotaan yang kadang-

kadang kurang jelas; dan

24 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997), Cet. Ke-

2, h. 12. 25 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Falsafat Komunikasi, h. 61. 26 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, h. 12-13.

Page 32: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

20

6) Bisa terjadi sambil lalu.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi

pribadi yaitu komunikasiyang terjadi pada diri seseorang maupun pada diri

orang lain yang terjadi dengan tidak direncanakan.

d. Komunikasi Kelompok (group communication)

Komunikasi kelompok (group communication) berarti komunikasi

yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang

yang jumlahnya lebih dari dua orang.27

Sesuatu dikatakan komunikasi kelompok karena:

a) Proses komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan oleh

seorang pembicara kepada khalayak dengan jumlah yang lebih

besar pada tatap muka.

b) Komunikasi berlangsung kontinu dan bisa dibedakan mana

sumber mana penerima. Hal ini menyebabkan komunikasi

sangat terbatas sehingga umpan baliknya juga tidak leluasa

karena waktu terbatas dan khalayak relatif besar.

c) Pesan yang disampaikan terencana (dipersiapkan) dan bukan

spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi

kelompok kita mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat

akbar, pentas seni tradisional di desa, pengarahan dan ceramah

27 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 75.

Page 33: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

21

dengan khalayak besar. Dengan kata lain komunikasi sosial

antara tempat, situasi dan sasarannya jelas.28

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa

komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi pada saat jumlah

komunikannya lebih banyak daripada komunikasi pribadi, dan komunikasi

tidak terjadi begitu saja, semua telah terencana sehingga komunikasi yang

dilakukan menjadi terarah.

e. Komunikasi Massa (mass communication)

Yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass communication)

ialah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,

majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga

atau orang yang dilembagakan. Yang ditunjukan kepada sejumlah besar

orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Pesannya

bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya

media elektronik). Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan

komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk

mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.29

Menurut Zulkarnaen Nasution dalam bukunya yang berjudul

Sosiologi Komunikasi Massa mengatakan bahwa komunikasi massa adalah

proses penyampaian pesan atau informasi yang ditujukan kepada khalayak

28 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Cet.

Ke-2, h. 33-34. 29 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 75

Page 34: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

22

massa dengan karakteristik tertentu. Sedangkan media massa hanya sebagai

salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya

proses yang dimaksud.30

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa

dirumuskan Bither yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat bahwa komunikasi

massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

sejumlah besar orang (mass communication is message communicated

through a mass medium to a large number of people).31

Untuk memahami Komunikasi lebih jauh, dan yang

membedakannya dengan komunikasi kelompok dan komunikasi

antarpribadi, ada beberapa ciri komunikasi massa:

a) Orang-orang yang ikut komunikasi atau menjadi komunikan (publik,

khalayak, audience) sangat banyak jumlahnya.

b) Audience/Khalayak/publik yang terlibat komunikasi itu tersebar

dimana-mana (diberbagai wilayah/daerah). Seandainya pun berada

disuatu tempat, maka publik atau audience ini sangat beraneka ragam.

c) Hal-hal yang disampaikan (topik yang dibicarakan) bersifat umum dan

mengangkut kepentingan orang banyak.

d) Besar kemungkinan tidak terdapat minat dan kepentingan yang sama

diantara masing-masing orang dikalangan publik atau audience.

30 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka),

h.35 31 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet.

Ke-23, h. 188.

Page 35: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

23

e) Sebagian besar atau bahkan keseluruhan dari publik atau audience tidak

saling kenal.32

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi

massa adalah komunikasi yang terjadi pada orang yang jumlahnya sangat

banyak dengan menggunakan media sebagai alat untuk mendukung proses

komunikasinya.

C. Lingkup Komunikasi

Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan

meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkup

(Scope)-nya dan banyak dimensinya. Berikut ini adalah penjelasan komunikasi

berdasarkan konteksnya.33

a. Sifat komunikasi, ditinjau dari sifatnya komunikasi diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. Komunikasi Verbal (verbal communication)

2. Komunikasi lisan (oral communication)

b. Komunikasi tulisan (written communication)34

1. Komunikasi Ninverbal (nonverbal communication)

2. Komunikasi gial (gestural/body communication)

3. Komunikasi gambar (pictorial communication)

4. Komunikasi tatap muka (face to face communication)

32 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, (Bandung,

Refika Aditya, 2005), Cet. Ke-1, h. 13. 33 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teory dan Filsafat Komunikasi, h. 52. 34 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teory dan Filsafat Komunikasi, h. 53

Page 36: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

24

5. Komunikasi bermedia (mediated communication).35

D. Tujuan Komunikasi

a. Social Chang, perubahan sosial. Seseorang mengadakan komunikasi

dengan orang lain, diharapkan adanyha perubahan sosial dalam

kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum

berkomunikasi.

b. Attitude change, perubahan sikap. Seseorang berkomunikasi juga ingin

mengadakan perubahan sikap.

c. Opinion change, perubahan pendapat. Seseorang dalam berkomunikasi

mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.

d. Behavior change, Perubahan prilaku. Seseorang berkomunikasi juga

ingin mengadakan perubahan prilaku.

E. Teknik Komunikasi

Istilah teknik berasal dari bahasa Yunani “technikos” yang berarti

keterampilan atau keperigelan.36 Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang

dilakukan komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi:37

a. Komunikasi Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan

(fakta-fakta), kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan

keputusan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih

35 Roudonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), h. 54 36 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Rosda Karya, 2007), h.

55. 37 Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 32.

Page 37: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

25

berhasil dari persuasif, misalnya jika audiensi adalah kalangan

cendikiawan.

b. Komunikasi persuasif, yaitu berisikan bujukan. Yakni membangkitkan

pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan

memberikan perubahan sikap, tetapi perubahan ini atas kehendak

sendiri (bukan dipaksakan). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran

sendiri.

c. Komunikasi instruktif/koersif, yaitu penyampaian pesan yang bersifat

memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila

terlaksanakan.Bentuk yang terkenal dari penyampaian model ini adalah

agitasi dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin

dan ketakutan dikalangan publik (khalayak). Koersif dapat berbentuk

perintah-perintah, intruksi dan sebagainya.

d. Hubungan manusiawi, yaitu bila ditinjau dari ilmu komunikasi

hubungan manusiawi itu termasuk kedalam komunikasi antar personal

(interpersonal communication), sebab berlangsung pada umumnya

antara lain dua orang secara dialogis. Dikatakan bahwa hubungan

manusiawi itu komunikasi karena bersifat action oriented, mengundang

kegiatan untuk mengubah sikap, pendapat, atau prilaku seseorang.38

e. Mass Information, yaitu untuk memberi dan menerima informasi

kepada khalayak. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat disampaikan

dan diterima.

38 Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar, h. 100.

Page 38: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

26

f. Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan. Biasanya fungsi ini

dilakukan oleh guru kepada muridnya untuk meningkatkan

pengetahuan atau oleh siapa saja yang mempunyai keinginan untuk

memberi pendidikan.

g. Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan

oleh setiap orang atau lembaga yang mencari dukungan.

h. Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur. Biasanya dilakukan oleh

amatir radio, televisi ataupun orang yang mempunyai profesional

menghibur.39

F. Akhlakulkarimah

a. Definisi akhlakul karimah

Islam menanamkan akhlak pada posisi penting yang harus

dipegang teguh oleh para pemeluknya. Bahkan, tiap aspek dari ajaran

agama Islam selau berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak

yang mulia (Akhlakulkarimah).

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk, khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti, rangai, tingkah laku, atau tabiat.40

Baik kata akhlak atau khulek keduanya dijumpai pemakaiannya

dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:

39 Roudonah, Ilmu Komunikasi, h. 52. 40 Asmaran As., Pengantar Ilmu Akhlak (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,1994), Cet,

h.2.

Page 39: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

27

“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti

yang agung”. (QS. Al-Qalam, 68:4).

Di dalam Al-Mu’jam Al-Wasit disebutkan definisi akhlak ialah

sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam macam

perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan

pertimbangan.41

Kata Akhlakul Karimah berasal dari bahasa arab yang berarti budi

pekerti mulia atau tingkah laku mulia. Dalam Al-munjid kata akhlak

adalah kata jamak yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku”. Dan

akhlakul karimah berarti “akhlak mulia atau tingkah laku mulia”. Di dalam

Al-mujam Al-Wasit disebutkan akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam

jiwa, yang dengannnya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk

tanpa membutuhkan pemikiran atau pertimbangan.42

Sedangkan aklhlakul karimah menurut Abdullah adalah tingkah

laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang

kepada Allah. Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang

terpuji.43

Diantara perbuatan baik adalah pergaulan yang baik, perbuatan

mulia, perkataan yang lembut, menjamu tamu, menyebarkan salam,

41 Asmaran As., Pengantar Ilmu Akhlak (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,1994), Cet,

h.2. 42 Heny Narendrany Hayati ,Pengukuran Akhlakul Karimah mahasiswa,(Jakarta: UIN

Jakarta Press,,2009),h.7. 43 Drs. M.Yatimin Abdullah, MA,Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-

Qur’an,(Jakarta:AMZAH.2007) cet I,h.40.

Page 40: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

28

mengunjungi orang muslim yang sakit, mengantarkan jenazah orang

muslim, bersikap baik kepada tetangga, menghormati orang tua,

memenuhi undangan makan dan mendoakannya, mendamaikan diantara

manusia yang bertikai, bermurah hati, memulai salam, menahan amarah

dan memaafkan kesalahan manusia.

Akhlak Rasulullah menjadi panutan atau pedoman bagi manusia

sejak dulu hingga sekarang. Sifat beliau merupakan tawaran bagi anggota-

anggota masyarakat, dan pimpinan beliau menjadi sumber ilham kebaikan

bagi umat Islam sejak dahulu sampai sekarang.Dari keseluruhan definisi

diatas tampak tidak ada yang bertentangan, melainkan memiliki kemiripan

antara yang satu dengan lainnya dan saling melengkapi.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlakul karimah atau akhlak

yang mulia adalah tingkah laku, perbuatan yang muncul dari hasil

perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, dan kebiasaan yang

mendorong untuk melakukan hal-hal yang baik tanpa berpikir dan penuh

pertimbangan lebih dahulu.

b. Macam-macam Akhlakul Karimah

Akhlakul karimah telah banyak dicontohkan oleh Rasulullah

Muhammad S.A.W. dalam kehidupan sehari-harinya, berinteraksi sosial,

berinteraksi dengan alam, dan bahkan berinteraksi dengan Sang

Penciptanya.

Page 41: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

29

Akhlakul karimah atau akhlak yang mulia yang amat banyak

jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan

manusia dengan manusia. Akhlak mulia itu dapat dibagi menjadi tiga

bagian.44Berikut uraiannya:

1) Akhlak Terhadap Allah

Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan

kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-

sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia,

malaikat pun tidak akan mampuh menjangkau hakikat-Nya.

2) Akhlak yang Baik Terhadap Diri Sendiri

Selaku individu manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan

segala kelengkapan jasmaniah dan rohaniahnya. Berakhlak baik pada

diri sendiri dapat diartikan menghargai menghormati, menyayangi

dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa

dirinya sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggung

jawabkan dengan sebaik-baiknya, misalnya: hindari minuman

beracun/keras, hindarkan perbuatan yang tidak baik, memelihara

kesucian jiwa dan pemohon maaf, sikap sederhana dan jujur, serta

menghindari perbuatan tercela.

3) Akhlak yang Baik Terhadap Sesama Manusia

Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang kelanjutan

eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada

44 Prof. H. Moh. Ardani, Nilai-nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadat, (Jakarta:CV

Karya Mulia,2001) Cet I, h.43-45.

Page 42: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

30

orang lain. Untuk itu ia perlu menciptakan suasana yang baik, bekerja

sama, saling tolong menolong dengan orang lain, dan satu sama

lainnya saling berakhlak baik.

Batasan-batasan akhlak di dalam agama Islam, baik akhlak

terhadap Sang Pencipta, sesama manusia maupun terhadap alam telah

ditentukan oleh al-Quran dan al-Hadits sehingga manusia dapat

menjadikan kedua sumber tersebut sebagai pedoman dalam

berakhlak. Lebih tegasnya, bahwa yang menjadi landasan dan sumber

ajaran Islam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan

mana yang baik dan mana yang buruk ialah al-Qur’an dan al-Hadits.

c. Perintah ber-akhlaqul Karimah

Perintah ialah suatu yang wajib dilakukan, secara individu

maupun kelompok. Perintah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu

pertama, perintah dari Allah. Kedua, perintah dari manusia. Perintah dari

Allah yaitu perintah melaksanakan agama secara kaffah berupa syariat,

hukumnya wajib dilaksanakan.45

Perintah berakhlakul karimah dalam al-quran adalah sebagai

berikut:

Artinya:Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

45 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: AMZAH.

2007), h.193.

Page 43: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

31

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

(QS.Al-Ahzab:21)

d. Tujuan dan fungsu pembinaan akhlak

Tujuan pembinaan ahlak sebenarnya ialah mengembangkan

potensi akhlak itu sendiri melalui pembinaan di sekolah, keluarga dan

masyarakat. Potensi yang dikembangkan sudah pasti adalah potensi yang

baik.

Adapun tujuan pembinaan akhlak secara spesifik telah

dirumuskan oleh para ahli Psikologi Islam, diantaranya sebagai berikut:

1. Menurut Mohammad Atiyah Al-Abrasyi mengatakan “Tujuan pembinaan

akhlak membentuk manusia bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam

perkataan dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, berperangai, bersifat

bijaksana, ikhlas, jujur dan suci.46

2. Mohammad Ali Hasan mengatakan bahwa “Tujuan pembinaan adalah agar

setiap orang berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat

istiadat yang baik yang sesuai dengan perilaku Rasulullah serta ajaran

Islam.47

46 Mohammad Atiyah Al-Abrsy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemah.H

Butsami dan A.Ghani (Jakarta: Bulan Bintang. 1984). Cet.Ke-4.h.104. 47 Mohammad Ali Hasan, Tuntutan Akhlak (Jakarta: Bulan Bintang, 1978). Cet ke-1,

h.11.

Page 44: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

32

Menurut pendapat di atas tujuan pembinaan dilakukan agar setiap

yang dibina bisa berperilaku baik sesuai dengan ketentuan moral dan

agama.

e. Fungsi pembinaan akhlak

Pembinaan akhlak mempunyai dua fungsi yaitu:

1. Fungsi kuratif; membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam

proses perkembangannya atau membantu dalam mengatasi masalahnya.

2. Fungsi preventiv; fungsi ini pembina dapat memberikan beberapa terapi

sesuai dengan masalah dan keadaan siswa itu sendiri. Pembina dapat

menggunakan lima poin antara lain:

a) Memfasilitasi perubahan tingkahlaku siswa maksudnya adalah

kita sebagai pembina memberikan kesempatan kepada siswa

untuk dapat mengubah tingkah laku.

b) Menciptakan dan memelihara hubungan bukan hanya antara

Pembina dengan sisiwa melainkan bagaimana siswa dapat

berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.

c) Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah maksudnya

membantu siswa yang bermasalah tersebut agar dapat belajar

mengatasi situasi-situasi baru yang dihadapinya dengan

keterampilan untuk dapat memecahkan masalah tersebut.

d) Meningkatkan kemampuan membuat keputusan yaitu

membantu siswa memperoleh dan memahami, bukan hanya

Page 45: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

33

kemampuan, minat, kesempatan, tetapi juga emosi dan sikap

yang mempengaruhi siswa dalam membuat keputusannya.

e) Memfasilitasi perkembangan potensi siswa maksudnya, setiap

individu merupakan makhluk yang mempunyai kemampuan

atau potensi untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri.

Dengan mengembangkan potensi siswa merupakan tujuan

Pembina yang sering dilakukan di sekolah yaitu dalam

memeberikan pembinaan terhadap siswa dengan berupaya

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa dengan

memeberikan kesempatan kepadaya untuk belajar

menggunakan kemampuan dan minatnya secara optimal.48

Berdasarkan kerangka teori yang telah penulis ungkapkan di atas

bisa dicermati bahwa betapa pentinganya peranan seorang pembimbing

dalam menumbuhkan nilai-nilai akhlak kepada siswa binaannya. Karena

penanaman nilai-nilai dan akhlak yang baik itu tidak akan mungkin

berhasil hanya dengan pendidikan formal saja tetapi juga membutuhkan

pembiasaan diri dan juga contoh dalam melakukan hal-hal yang baik

(akhlakul karimah) dalam kehidupan mereka sehari-hari.

48 Abubakar Baraja, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling. (Jakarta: Studia

Press,2004). Cet Ke-1, h.12.

Page 46: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

34

BAB III

GAMBARAN UMUM SDN 02 PAGI PESANGGRAHAN

A. LatarBelakangSejarahBerdirinya SDN 02 Pagi Pesanggrahan

SDN Bintaro 02 Pagi Berdiri Pada Tahun 1984 dan memiliki luas tanah

100 m2 dahulu bernama SD Inpres Bintaro yang terletak di Jl. Bintaro Permai III

No. 1 Kec. Pesanggarahan, Jakarta Selatan.49 Pada tahun 1980 bangunan sekolah

SD Inpres Bintaro mengalami renovasi total menjadi bangunan SD Negeri terbesar

se-Kecamatan Kebayoran Lama pada saat itu, bangunan dibuat tiga lantai, masing-

masing lantai terdapat sekolah dan dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, dan pada

lantai tiga dibuka sekolah baru dengan nama SDN Bintaro 02 Pagi. Pada saat ini

terdapat lima sekolah pada gedung SD tersebut, sehingga pada saat ini sekolah

tersebut dikenal dengan sebutan SDN Komplek Bintaro.

Pada tahun 2002 sekolah mengalami renovasi kembali namun renovasinya

dalam kategori ringan dan pada 17 September 2012 dilakukan renovasi bangunan

kembali yang tergolong rehab berat.

Sejak tahun 1982 sampai sekarang SDN Bintaro 02 Pagi sudah mengalami

beberapa pergantian Kepala Sekolah yang diantaranya sebagai berikut:

1. IbuRosIndarwati Sejaktahun 1982 s/d 1987

2. IbuSupartimah Sejaktahun 1987 s/d 1992

3. IbuZanawati Sejaktahun 1992 s/d 1997

49Sumber: Dokumen SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan 05 Maret 2016

Page 47: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

35

4. Bapak Ahmad Djamingin Sejaktahun 1997 s/d 2001

5. IbuRasmiSitumorang Sejaktahun 2011 s/d 2006

6. IbuRakiyem Sejaktahun 2006 s/d 2007

7. BapakSuparno Erie Wibowo, S.Pd Sejaktahun 2007 s/d 2010

8. IbuTitinSupartini, S. Pd Sejaktahun 2010 s/d 2013

9. BapakSugeng, S.Pd Sejaktahun 2013 s/d 2016

10. Bapak Supardi S.pd Sejak tahun 2016 s/d 2019

Pada tanggal 19 Desember 2014 terjadi pengelompokan di SDN

Komplek yang awalnya ada lima sekolah menjadi dua sekolah, yaitu SDN

Bintaro 01 dan SDN Bintaro 02 sehingga saat ini SDN Bintaro 02 merupakan

sekolah induk dari SDN Bintaro 10 Petang dan SDN Bintaro 02 Pagi.50

B. Visi, Misi, Motto danTujuan SDN 02 PagiPesanggrahan

1. Visi

Adapun visi dari SDN 02 PAGI PESANGGRAHAN adalah

Terwujudnya peserta didik yang disiplin, berprestasi, kreatif, cerdas,

terampil, dan memiliki keimanan serta ketaqwaan kepada tuhan yang maha

esa.

2. Misi

50Sumber : Dokumen SDN 02 Pagi 05 Maret 2016

Page 48: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

36

Sedangkan misi dari SDN 02 PAGI PESANGGRAHAN adalah:

a. Membiasakan Sikap disiplin dan Kerja Keras

b. Membentuk manusia yang Kreatif dan terampil

c. Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia.

d. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, Kratif, dan inovatif dengan sumber

daya yang tersedia

3. Motto

Benar, Pintar, dan Sukses

4. Tujuan

a. Meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

ketrampilan untuk mandiri.

b. Mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Meningkatkan minat baca, tulis dan penelitian.

d. Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan

menggunakan teknologi informasi.

e. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di SMP-SMP unggulan.

f. Meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.

g. Meningkatkan budaya bersih, disiplin, jujur dan bertanggung jawab.

h. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.

i. Menciptakan lingkungan belajar yang asri dan suasana kondusif.51

C. Profil SDN 02 Pagi Pesanggrahan

1. Nama sekolah : SDN. Bintaro 02 pagi

51Sumber: Dokumen SDN 02 Pagi 05 Maret 2016

Page 49: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

37

2. N.i.s : 100010

3. N.s.s. : 101016305071

4. N.s.b. : 001. 121. 802. 754. 001

5. Npsn : 20103143

6. Provinsi : DKI Jakarta

7. Otonomi : Jakarta Selatan

8. Kecamatan : Pesanggrahan

9. Kelurahan : Bintaro

10. Jalan dan nomor : Bintaro Permai III

11. Kode pos : 12330

12. Telepon : (021) 7364712

13. Faximile : (021) 7364712

14. Daerah : Perkotaan

15. Status Sekolah : Negeri

16. Akreditasi : A

17. Surat Keputusan / SK : Nomor : 540-169-1/hp/s/i/1984

18. Penerbit SK

(ditanda tangani oleh) : Bas – Dikdas- 2006

19. Tahun berdiri : 1984

20. Tahun perubahan :

21. Kegiatan belajar mengajar : Pagi dan siang

22. Bangunan sekolah : Milik sendiri

23. Luas bangunan : l : 1000 m2

24. Lokasi sekolah : Perkotaan

25. Jarak ke pusat kecamatan : 2 km

Page 50: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

38

26. Jarak ke pusat otoda : 30 km

27. Erletak pada lintasan : Kota

28. Jumlah keanggotaan gugus : 7 sekolah

29. Organisasi penyelenggara : Pemerintah

30. Perjalanan/ perubahan sekolah : Pemerintah

31. Fasilitas : Dalam bentuk denah

Keterangan :

1. R.1 UAS BN SDN Bintaro

01 Pagi

2. R.2 UAS BN SDN Bintaro

01 Pagi

3. R. 3 Ruang Kelas

4. R. 4 Ruang Kelas

5. R. 5 Ruang Guru/Panitia

SDN Bintaro 01 Pagi

6. R. 6 Ruang Kelas

R. 7

R. 6

TANGGA

R. 5

R. 4

R. 3

R. 14

Page 51: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

39

7. R. 7 UAS BN Bintaro 06

Petang

8. R. 8 Ruang Kelas

9. R. 9 UAS BN SDN

Bintaro 06 Petang

10. R. 10 Ruang Panitia SDN

Bintaro 06 Petang

11. R. 11 Ruang Kepala

Sekolah

12. R.12 Rumah Dinas

Penjaga Sekolah

13. R.13 WC Murid

14. R.14 WC Guru

Kepala SDN Bintaro 02 Pagi

Bapak Sugeng, S.PD

(NIP); 195903011979081001

R. 13

R. 12

R. 2

R. 1

Page 52: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

40

D. Program Kegiatan SDN 02 PagiPesanggrahan

Ada tiga program Kegiatan di SDN 02 Pagi Pesanggrahan, yaitu:

1. Program Pembelajaran

a) Kurikulum Berstandar Nasional

b) Remedial dan Pengayaan

c) Bimbingan Ekskul dan Muatan Lokal

2. Program Penunjang Pembentukan Karakter

a) Tadarus Al’Quran

b) Praktik Agama

c) Badan Aplikatif (Duha, Tahsin dan Tajwid)

3. Program Ekstrakulikuler

a) Pramuka (Praja Muda Karana)

b) PMR (Palang Merah Remaja)

c) Sanggar Seni Bela Diri (Karatae)

d) Sanggar Seni Marawis

e) Sanggar Seni Tari

f) Sport Club

g) Science Club52

52 Sumber: Dokumen 02 Pesanggrahan

Page 53: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

41

E. StrukturOrganisasi SDN 02 Pesanggrahan

NO NAMA

TUGAS

POKOK

KETERANGAN

1 Bapak Sugeng. S.pd

Kepala

Sekolah

2 Wagiman

Guru Kelas

V

3 Mugito Raharjo Guru PLBJ

4 Hj. Lana Chaerani, S.Pd.

Guru Kelas

III C

5 Sutiyem, S.Pd.

Guru Kelas

IV B

6 Maman p

Guru Agama

Islam IV-VI

7 Sri Endang P.

Guru Kelas I

B

8 Abdurrahman, S.Pd.

Guru Kelas

VI

9 Tiurma Pasaribu, S.Pd.

Guru Kelas

IV A

Page 54: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

42

10 Ida Yohanah

Guru Kelas

III B

11 Suriyah, S.Pd.

Guru Kelas I

A

12 Zainuddin

Guru Agama

Islam I-III

13 Drs. Jokansen Saragih

Guru Olah

Raga III - VI

14 Malumsa Gultom, S.Th.

Guru Kelas

III A /

Agama

Kristen

15 Lucki S. Permana, S.E.

Guru Olah

Raga I - II

dan

Bahasa

Inggris I - VI

16 Endra Permana Guru SBK

17 Syamsul Hilal Tata Usaha

18 Novita Layla Sari, S.Pd.

Guru Kelas

II

Page 55: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

43

19 Abdul Kohar

Penjaga

Sekolah

17 Masturi Satpam Luar

18 Arifin

Satpam

Dalam

19 Baihaki

Cleaning

ServiceI

Page 56: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

51

BAB IV

ANALISIS POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

A. Pola Komunikasi Guru Agama Dalam Menanamkan Nilai Akhlak.

Dalam permasalah pola guru dengan murid dalam menanamkan nilai

akhlak, peneliti mencoba membedah kasus dengan pisau analisa yang peneliti

kategorikan menjadi dua bagian yaitu, komunikasi antar pribadi dengan

komunikasi kelompok. Teori ini sangat berhubungan dimana murid dengan

guru memilik iinteraksi, antara penyampai pesan dan penerima pesan. Baik

secara personal maupun kelompok. Berikut ini peneliti memaparkan studi kasus

dalam perspektif komunikasi antar pribadi dan kelompok.

1. Analisis Komunikasi Antar pribadi pada SDN 02 PAGI Pesanggrahan

Dalam konteks komunikasi antar pribadi, proses belajar

mengajar di SDN 02 PAGI Pesanggrahan nampak efektif dengan

menggunakan proses komunikasi secara primer, yaitu menggunakan

lambang bahasa sebagai medianya,53Misalnya dengan bahasa verbal,

murid-murid mampu menerjemahkan pikiran seorang guru yang sedang

memberi penjelasan baik di dalam maupun di luar kelas. Dalam

penyampaiannya seorang guru berinteraksi secara langsung dengan murid,

menjelaskan, berdialog, bertanya dan menjawab. Guru berpapasan secara

langsung kemudian murid memperhatikannya. Komunikasi ini terbilang

efisien karna cenderung tidak banyak hambatan dalam berkomunikasi. Jika

53 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1990), h. 11.

Page 57: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

52

seorang guru menerangkan kemudian murid tidak dapat memahami, maka

murid dapat langsung mengajukan pertanyaan. Kemudian guru dapat

menjelaskan kembali .Pola komunikasi ini memerlukan latar belakang guru

yang mampu menyampaikan pesan dengan baik agar, murid dapat

menangkap pesan dengan baik pula. Faktor yang dapat menunjang

kecakapan guru dalam menyampaikan pesan ialah, guru memiliki

kemampuan mengajar, guru memiliki kecakapan dalam menjelaskan suatu

gagasan, guru mempunyai latar belakang pendidikan yang baik, dan guru

mempunyai akhlak yang baik sebagai refleksi dari tindakannya.

Agar terciptanya komunikasi yang baik dalam menyampaikan

nilai-nilai akhlak kepada murid. Proses belajar mengajar ini harus memiliki

sarana dan prasarana yang baik, guna mendukung proses pembelajaran

yang efektif dan efisien baik di dalam maupun di luar kelas.

Komunikasi primer yang dipraktekan dalam proses belajar

mengajar ini berlangsung berjalan dengan baik. Terutama diterapkan

dalam situasi komunikasi antar pribadi (interpersonal communication),

komunikasi antar pribadi (interpersonal communication )maupun dalam

situasi komunikasi kelompok (group communication), dengan

menggunakan sifat komunikasi tatap muka (face to face communication).

Proses belajar mengajar yang diterapkan oleh masing-masing

guru dalam menyampaikan sebuah materi atau pesannya, sudah bisa

dikatakan cukup baik. Disebabkan materi yang akan disampaikan sudah

terencana atau dirancang sedemikian rupa.

Page 58: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

53

Jenis komunikasi antar pribadi dianggap paling efektif untuk

mengubah sikap, pendapat, atau prilaku manusia berhubung prosesnya

yang dialogis. Dalam bentuk komunikasi antar pribadi dinilai lebih ampuh

dibanding bentuk komunikasi lainnya. Alasannya komunikasi berlangsung

secara tatap muka (face to face) dan langsung menimbulkan timbal balik

(feed back).

Adapun komunikasi antar pribadi (interpersonal

communication) sering terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar di luar

kelas. Dalam menggunakan pola komunikasi terhadap murid, bapak guru

Maman menggunakan komunikasi secara langsung, secara umum dan

khusus.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bapak Maman

memberi kebebasan bagi muridnya untuk menyetor hafalan materi yang

diberikan oleh bapak Maman di luar jam pelajarannya. Dengan demikian

penjelasan yang diberikan langsung terjadi timbal balik (feed back)antara

guru dan murid, karena pada saat menghafal di luar jam pelajaran,

komunikasi yang terjadi tidak melibatkan banyak orang sehingga murid

yang sedang menghafal dapat leluasa menanyakan permasalahan materi di

dalam kelas yang kurang dimengerti. Guru dapat mengetahui pada saat itu

tanggapan murid terhadap pesan yang telah disampaikan, ekspresi wajah,

dan gaya bicaranya.

Page 59: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

54

Selain itu, murid-murid juga sering shering supaya seiring.

Artinya ada komunikasi pasti ada solusi.54 Misalnya murid-murid sering

sharing tentang kegiatan sehari-hari di lingkungan rumahnya,

kemudian pak Maman membantu dengan memberikan solusi dan

masukan-masukan yang lebih baik. Di Sdn Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan

juga terdapat siswa non muslim, akan tetapi siswa tersebut juga harus

mempunyai akhlak yang baik yaitu tetap harus bersikap sopan santun

kepada semua guru di sekolah tersebut walaupun siswa non muslim ada

yang tetap ingin dikelas saat pelajaran Agama Islam, siswa tersebut tetap

mendengarkan saat guru Agama menyampaikan materi tentang akhlakul

karimah dan guru Agama harus tetap membimbing siswa non muslim agar

mencapai tujuan pembelajaran dengan cara mengajarkan hal-hal berakhlak

serta dengan komunikasi yang baik antar guru dan siswa non muslim tanpa

membedak-bedakan agama, seperti harus tetap mengucapkan salam, harus

tetap mencium tangan bapak dan ibu gurunya dengan hal tersebut makan

siswa non muslim dapat menerapkan pembelajaran akhlakul karimah .

Pentingnya komunikasi antarpribadi karena prosesnya

memungkinkan berlangsung secara dialogis biasanya lebih baik dari pada

secara monologis. Monolog menunjukan suatu bentuk komunikasi di mana

seorang pembicara, yang lain mendengarkan jadi tidak dapat berinteraksi.

Yang aktifnya komunikator saja, sedang komunikan bersifat pasif. Situasi

54 Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

Page 60: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

55

seperti ini terjadi pada saat murid menyetor hafalan di luar jam pelajaran

kepada gurunya.

Sedangkan mata pelajaran PKN (Pendidikan Kewarga Negaraan)

yang disampaikan oleh bapak Mansur sama halnya dengan bapak Maman

yaitu dengan menghafal poin-poin penting yang sesuai dengan bahasan

yang bapak Mansur berikan kepada murid-murid. Bagi murid yang telah

hafal terlebih dahulu, maka dijadikan tutor oleh bapak Mansur untuk

menerima setoran hafalan dari murid-murid lainnya. Boleh menyetor

hafalan di dalam kelas maupun di luar kelas. Akan tetapi penjelasan tetap

akan disampaikan bapak Mansur pada saat jam pelajaran di kelas.

Dengan hafalan ayat-ayat al-Quran maupun poin-poin penting,

murid-murid dapat lebih mudah menerapkan akhlak-akhlak yang baik

dalam kehidupan sehari-harinya, karena sesuai dengan pedoman yang

dipegangnya.

2. Analisis Komunikasi Kelompokpada SDN 02 PAGI Pesanggrahan

Komunikasi kelompok (group communication) berarti

komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan

sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang.55 Yaitu murid-

murid di dalam kelas yang jumlahnya banyak.

Sedangkan komunikasi yang biasa digunakan dalam proses

belajar mengajar di dalam kelas adalah komunikasi kelompok kecil (small

55 Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), h. 75.

Page 61: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

56

group communication). Dalam komunikasi ini berlangsung dua arah antara

guru dan murid. Dimana komunikator (guru) yang menyampaikan materi

pelajaran dan komunikan (murid) dalam hal ini menerima dan memahami

apa yang disampaikan oleh komunikator (guru).

Komunikasi kelompok kecil (small group communication)

adalah komunikasi yang pertama , ditujukan kepada kognisi komunikan.

Kedua, prosesnya berlangsung secara dialogis.56

Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukan

pesannya kepada komunikan, misalnya ceramah, kuliah, diskusi dan

lainnya. Dalam situasi komunikasi seperti itu logika berperan penting.

Komunikan akan dapat menilai logis tidaknya uraian komunikator. Pada

saat kegiatan belajar mengajar di kelas, murid-murid mendengarkan

ceramah/penjelasan materi dari guru atau melakukan diskusi dengan guru

atau sesama murid, dan pada saat ini murid mencoba untuk memahami isi

ceramah/penjelasan materi dari guru.

Ciri yang kedua dari komunikasi kelompok kecil ialah bahwa

prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linear, melainkan sirkular.

Umpan balik terjadi secara verbal. Komunikan (murid) dapat menanggapi

uraian komunikator (guru), murid bisa bertanya jika tidak mengerti.

Komunikasi kelompok kecil dalam pengajaran dan pendidikan,

terjadi antara guru dan murid dapat terjadi dialog atau tanya jawab,

dibandingkan dengan komunikasi antarpribadi (interpersonal).

56Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 76.

Page 62: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

57

Di SDN 02 Bintaro pesanggrahan murid yang berada di dalam

kelas dikatakan sebagai kelompok relatif kecil, berbeda dengan kelompok

besar. Imdividu-individu dalam kelompok kecil bersifat rasional sehingga

setiap materi yang disampaikan kepada murid akan dianggap secara kritis.

Dalam situasi kelompok ini, guru bisa mengubahnya menjadi komunikasi

secara pribadi.

Keuntungan bagi seorang guru dalam menggunakan komunikasi

kelompok kecil dalam penyampaian materi terdapat kontak langsung

secara pribadi, umpan balik secara langsung, suasana lingkungan

komunikasi dapat diketahui, sehingga guru dapat mengetahui tanggapan

dan reaksi murid pada saat menyampaikan materi pelajaran. Sehingga bila

komunikasinya tidak berhasil, saat itu juga guru akan mengubah

metodenya.

Bapak Mansur dan bapak Maman memberikan pengajaran sesuai

materi yang dipelajari dalm pertemuan di dlam kelas. Penyampaian materi

bapak Maman di dalam kelas menggunakan metode:57

a. Ceramah, yaitu menjelaskan permasalahan isi materi pada saat

mengajar dengan berbagai contoh yang mudah dimengerti murid-

murid sehingga murid-murid menerapkan nilai-nilai keislaman dalam

kehidupan sehari-hari dapat dengan mudah dan dimengerti.

b. Diskusi dan tanya jawab. Setelah menjelaskan pembahasan isi materi

untuk mengukur pemahaman murid-murid, Bapak Maman mengulang

57 Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

Page 63: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

58

pembahasan dan memberikan contoh yang lain tetapi masih di dalam

kehidupan sehari-hari. Pada season ini, biasanya murid-murid ada

yang bertanya masalah yang telah dijelaskan agar lebih dimengerti.

Dan situasi inilah akan terjadi diskusi antara murid dan guru.

Dalam memberikan penjelasan materi di dalam kelas, bapak

Maman terlihat santai dan serius. Begitu pula murid-murid dalam

menyimak penjelasannya terlihat sangat antusias dan serius.

Sedangkan bapak Mansur dalam pengajaran menggunakan metode:58

a. Dialog, yaitu menjelaaskan isi materi dengan berbagai contohnya

dalam kehidupan sehari-hari. Ditengah-tengah penjelasannya, bapak

Mansur selalu bercanda dengan murid-murid dengan cerita sesuai

dengan penjelasan yang disampaikan. Misalnya pada mata pelajaran

pkn , bapak Mansur bercerita tentang menyapa atau mengucapkan

permisi saat kita melewati orang-orang yang sedang duduk. Untuk

mengukur mengetahui kemampuan siswa biasanya dalam sistem

pendidikan guru bertanya kepada siswa apa yang telah dijelaskan

sebelumnya, ataupun siswa yang bertanya kepada guru.

b. Menghafal, menurut bapak Mansur dengan menghafal orang bisa

mengerti. Karena jika hanya pengertian saja kadang-kadang siswa

sering salah dalam menafsirkan dan melupakan.

58 Wawancara dengan bapak Mansur, guru Pendidikan Kewarga Negaraan , 06 Maret

2016

Page 64: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

59

Sesuai dengan fungsi komunikasi itu sendiri,59 Bahwa guru telah

menyampaikan informasi (to inform) yang berkaitan dengan nilai-nilai

keislaman serta mendidik (to educate)murid-murid agar terbiasa

menerapkan hal-hal kebaikan yang telah disampaikan.

Adapun komunikasi kelompok ini dikatakan efektif, karena dapat

dilihat sesuai ciri-ciri komunikasi kelompok itu sendiri, yaitu.60

a. Proses komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan oleh

seorang pembicara kepada khalayak dalam jumlah yang lebih besar

pada tatap muka, hal ini dapat dilihat dari seorang komunikator, yaitu

guru kepada jumlah komunikan yang cukup banyak, yaitu murid-

murid.

b. Komunikasi berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana sumber

dan mana penerima. Hal ini dapat dilihat dari penyampaian

materiyang diberikan oleh masing-masing guru secara berkelanjutan,

artinya dilanjutkan pembahasan materinya pada jam dan hari mata

pelajaran tersebut. Sedangkan sumber informasi diberikan oleh guru

kepada murid (penerima).

c. Pesan yang disampaikan terencana (dipersiapkan) dan bukan

spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Maksudnya, seorang

komunikator yaitu guru telah menyiapkan bahan materi yang akan

59 Raudhanah, Ilmu Komunikasi,(Jakarta: UIN Press, 2007), h. 52.

60Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), cet. Ke-

2, h. 33-34.

Page 65: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

60

diberikan kepada murid. Misalnya dengan membuat rangkuman dan

meminta murid-murid mencatatnya lebih mudah dalam memahami

materi yang dipelajarinya.

Pola komunikasi yang digunakan guru dalam menerapkan nilai-

nilai akhlak yang baik dan santun, yaitu dekat tetapi ajab tetap dijaga, serta

guru memberikan contoh yang berkaitan dengan akhlak.61

Proses komunikasi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar

di sekolah SDN 02 Pagi pesanggrahan ini merupakan salah satu bentuk

kegiatan komunikasi kelompok kecil, indikasi ini terlihat ketika seorang

komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan yang berjumlah

tiga orang atau lebih, kemudian komunikator menunjukan pesannya berupa

bentuk pikiran bukan perasaan komunikan. Dalam hal ini setelah

komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan maka timbulah

beberapa pertanyaan yang diajukan oleh komunikan ketika mereka tidak

memahami mengenai hal-hal yang disampaikan komunikator dan ketika itu

komunikator dapat merubah bentuk komunikasi tersebut dengan

komunikasi interpersonal.

Menurut penulis pola komunikasi tersebut berjalan dengan efektif,

indikasi ini terlihat pada proses penyampaian hal tersebut terjadi ketika

seorang guru menyampaikan sebuah materi. Sebelum menyampaikan

materi dengan merencanakan pesan terlebih dahulu, yang akan disampaikan

61Wawancara dengan bapak Mansur, guru Pendidikan Kewarga Negaraan, 06 Maret

2016

Page 66: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

61

kepada murid, dengan pesan-pesan yang terencana maka menimbulkan

suatu komunikasi yang baik dan mudah dimengerti oleh seorang murid.

Komunikasi dapat dikatakan efektif jika seorang guru dan murid

menemukan pengertian yang sama. Sebagaimana dikatakan oleh Onong

Uchjana Effendy bahwa komunikasi adalah pemberitahuan atau pertukaran

pikiran yang berarti sama atau kesamaan arti.

Dengan demikian, bentuk komunikasi yang digunakan guru

dalam penerapan nilai-nilai akhlak pada murid, antara lain: komunikasi

antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi antarpribadi dan

kelompok. Komunikasi ini berlangsung sesuai situasi yang terjadi.

Meskipun komunikasi antar guru dan murid dalam kelas itu

termasuk komunikasi kelompok kecil, guru bisa merubahnya menjadi

komunikasi antarpribadi dengan menggunakan metode komunikasi dua

arah atau dialog, yakni guru menjadi komunikator dan murid menjadi

komunikan. Dalam hal ini setelah komunikator menyampaikan pesannya

kepada komunikan maka timbulah beberapa pertanyaan yang diajukan oleh

komunikan ketika mereka tidak mengerti mengenai hal-hal yang

disampaikan komunikator dan ketika itu komunikator bisa merubah bentuk

komunikasi tersebut dengan komunikasi antarpribadi.

Dengan demikian, pola komunikasi yang digunakan dalam

penerapan nilai-nilai akhlak pada murid berdasarkan pengamatan dan

wawancara bahwa lebih efektif menggunakan pola komunikasi kelompok

dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas secara face to face, hal ini

Page 67: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

62

membuat murid-murid merasa lebih nyaman dan lebih konsentrasi dalam

memahami pelajaran karena prosesnya berlangsung secara kontinu.

Dalam situasi kelompok kecil, guru sebagai seorang komunikator

lebih dapat memperhatikan umpan balik (feed back)murid,

Pada saat guru melihat bahwa umpan balik (feed back)yang terjadi

pada murid bersifat negatif, maka respon murid seperti ini dapat segera

diketahui oleh guru, karena prosesnya yang bersifat tatap muka (face to

face). Umpan balik yang diperlukan oleh guru adalah bersifat verbal, karena

komunikasinya ditunjukan kepada kognisi murid. Jadi permasalahannya

mengerti atau tidak semuanya ia harus dikatakan dengan kata-kata.

Namun pada akhirnya sejalan komunikasi berlangsung, proses

komunikasi sekunder juga diperlukan untuk menerapkan nilai-nilai akhlak

yang baik kepada murid, yaitu dengan memadukan berlambang bahasa

dengan komunikasi berlambang gambar dan warna. Akan tetapi oleh para

ahli komunikasi diakui bahwa keefektifan dan efisiensi

komunikasibermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat

informatif. Menurut mereka yang efektif dan efisien dalam menyampaikan

pesan persuasif adalah komunikasi tatap muka (face to face)karena

kerangka acuan komunikan dapat diketahui oleh komunikator, sedangkan

dalam proses komunikasinya umpan balik berlangsung seketika dalam arti

kata komunikator mengetahui tanggapan atau reaksi komunikan pada saat

itu juga

Page 68: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

63

B. Penerapan Nilai-nilai Akhlak yang Baik dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam memberikan materi, bapak Maman menyampaikan materi

tentang Pendidikan Agama Islam (PAI), ditujukan untuk pembinaan masalah

Keagamaan, rasa memiliki, akhlak yang baik, membina moral dan mental.

Dalam cara penyampaian bapak Maman santai, sabar tetapi indikatornya jelas.62

Sedangkan pokok pembahasan yang menjadi isi materi pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN), yang disampaikan oleh bapak

Mansur diantaranya konsep hidup bermasyarakat, masalah makan yang halal

dan baik, cara menghormati kepada orang yang lebih tua, cara bertutur kata

yang santun, dan masih banyak lagi.63

Dengan materi yang diberikan, para guru meminta murid-murid

untuk menghafal ayat-ayat dan poin-poin yang berkaitan dengan materi

tersebut. Dengan demikian, murid-murid lebih memahami karena mempunyai

landasan yang kuat.

Masing-masing guru menerapkan nilai-nilai aqidah, syari’at, dan

akhlak dalam diri murid-murid. Nilai aqidah bertujuan agar para murid percaya

dan yakin dengan sumber-sumber yang berasal dari al-Qur’an maupun Hadits.

Hal ini telah diterapkan oleh para murid, yaitu berdasarkan sumber aqidah islam

tersebut; para murid percaya akan adanya Allah yang diturunkan kepada para

rasul, para murid percaya akan adanya hari akhir.

62Wawancara dengan bapak Maman, guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret 2016

63Wawancara dengan bapak Mansur, guru Pendidikankewarga Negaraan, 06 Maret 2016

Page 69: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

64

Sedangkan syari’at berarti peraturan atau ketetapan yang Allah

perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti puasa, shalat, haji, zakat dan

seluruh kebajikan.

Materi tersebut dapat memberikan perubahan sukap dan prilaku

terhadap murid dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagaimana tujuan

komunikasi itu sendiri yaitu diantaranya mengubah sikap (attitude change) dan

mengubahnya perilaku (behaviour change)

Perubahan sikap, yaitu adanya perubahan yang terjadi di dalam diri

murid yang di organisasi dalam nentuk prinsip, sebagai hasil evaluasi yang

dilakukannya terhadap suatu objek yang terdapat baik yang terdapat di dalam

maupun dirinya.

Hal ini dapat dilihat banyaknya murid-murid melakukan shalat sunah

dhuha sesuai dengan jadwal yang ada, walaupun masih tahap belajar namun

antusias murid-murid sangatlah besar serta ada pula mengaji dan menghafal

do;a-do’a sehari-hari.

Dan adanya perubahan tingkah laku murid-murid yang lebih sopan

santun dan beradab kepada para guru dan teman-temannya, terutama dalam

berkata, berbicara atau berkomunikasi menggunakan kata-kata yang kasar. Dan

mengucap salam sambil mencium tangan guru setiap kali bertemu. Dengan

demikian nilai akhlak dalam diri murid-murid dapat dianggap memiliki

akhlakul mahmudah, karena telah menerapkan perbuatan-perbuatan yang baik.

Page 70: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

65

Sedangkan untuk membiasakan murid-murid menerapkan nilai-nilai

akhlak dalam kehidupan sehari-harinya, pihak sekolah membiasakan pada

murid-murid untuk:

a. Kewajiban membaca al-Qur’an setiap pagi

Sebelum pelajaran dimulai, setiap pagi murid-murid mengaji di

dalam kelas masing-masing. Adapun dalam mata pelajaran Pendidikan

agama islam, membaca ayat al-Qur’an sudah diterapkan oleh bapak

Maman,sebeleum mata pelajaran Pendidikan agama islam dimulai semua

murid-murid membaca ayat-ayat al-Qur’an yang menjadi hafalan dalam

mata pelajarannya. Jdi pada saat beliau masuk kelas, murid-murid

langsung memulai ta’awudz tanpa aba-aba dari beliau lagi, karena hal itu

telah diterapkannya dan sudah menjadi kebiasaan bagi murid-murid.

b. Terjadwalkannya shalat sunnah bagi setiap kelas

Jadwal shalat dhuha bagi setiap kelas diharapkan murid-murid

terbiasa melakukannya, walau demikian banyak pula murid-murid

melaksanakan shalat dhuha tanpa jadwal kelasnya, misalnya hri ini adalah

jadwal shalat dhuha kelas IV, ternyata banyak murid-murid yang bukan

dari kelas IV yang shalat dhuha bersama. Hal ini membuktikan bahwa

sebagian besar murid-murid telah menerapkan nilai-nilai akhlak dan

keislaman dalam dirinya dan menjadi kebiasaan yang diharuskan.

c. Melatih murid memberikan infak setiap hari Jum’at

Setiap hari Jum’at murid-murid dianjurkan membayar infak

sebesar Rp. 2000 dan dikolektif oleh ketua kelas masing-masing.

Page 71: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

66

d. Kebiasaan mencium tangan guru setiap kali bertemu

Bagi murid-murid mencium tangan guru adalah kewajiban yang

telah menjadi kebiasaan tanpa beban. Setiap kali bertemu guru, murid

langsung mencium tangan gurunya. Walaupun sepuluh kali bertemu

dengan guru dalam lingkungan sekolah, maka sepuluh kali pula mencium

tangannya. Hal ini membuktikan betapa besarnya adab murid terhadap

gurunya.

e. Disiplin dan Tanggung Jawab

Disiplin dan tanggung jawab merupakan sikap yang wajib

dimiliki oleh para remaja sebagai seorang pelajar khususnya. Seperti yang

dikemukakan oleh bapak Maman selaku guru dalam mata pelajaran

pendidikan agama islam (PAI) yang mengatakan bahwa disiplin

merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh seorang siswa, sebab dengan

kedisiplinan akan memudahkan seorang dalam menjalani setiap aktipitas

terutama dalam menghadapi dunia kerja. Demikian pula sikap tanggung

jawab terutama terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dan

alhamdulillah sekolah kami dari awal mereka masuk sudah diterapkan

kepada mereka tentang disiplin dan pentingnya disiplin serta

tanggungjawab mereka sebagai siswa. Khusunya di SDN 02

Pesanggrahan ini.

f. Bermanfaat

Kita sebagai seorang manusia dan khususnya sebagai seorang

muslim harus bisa bermanfaat bagi diri kita sendiri, keluarga, tetangga,

maupun masyarakat sekitar. Dalam pembinaan akhlak disini para siswa

Page 72: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

67

juga diharapkan bisa mempunyai sikap dan merealisasikannya di

keseharian mereka. Seperti yang sikemukakan oleh para pembina bahwa

seseorang harus memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah

SWT, selain itu juga menjelaskan bahwa hidup akan lebih berarti dan

indah apabila kita bisa bermanfaat khusunya bagi diri kita sendiri dulu dan

lebih baik lagi bermanfaat untuk orang disekitar kita.64

g. Cerdas

Cerdas merupakan impian banyak orang, apalagi pendidik yang

ingin mempunyai siswa siswinya didiknya menjadi orang yang cerdas.

Bapak Maman mengemukakan bahwa sebagai pendidik inginnya siswa

siswi didiknya menjadi siswa yang cerdas dan mempunyai rasa ingin tahu

yang besar yang membuat mereka selalu belajar dan mencari pengetahuan

baru. Para pembina juga menjelaskan bahwa dikelas para pengajar dan

pembina bukan saja menjelaskan, tetapi kita sering mengadakan diskusi

kelompok, agar mereka yang tidak tahu bisa bertanya dengan teman

kelompoknya. Jadi semua siswa aktif di dalam diskusi kelompok itu.65

h. Cinta Damai

Cinta Damai merupakan materi yang harus ada di dalam

pembinaan akhlak siswa pada saat ini, terutama pelajar SD. Dalam

pembinaan akhlak di program pelajaran agama islam ini, para guru sering

mengingatkan para siswa agar mempunyai sikap cinta damai semenjak

64Wawancara dengan bapak Mansur, guru Pendidikan Kewarga Negaraan, 06 Maret

2016

65Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

Page 73: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

68

dini dan di dalam diri mereka. Terutama dalam hal berkenaan dengan

makna islam, islam artinya selamat atau damai. Serta memberikan contoh

dari akhlak Rasulullah Saw dalam berdakwah yang menekankan pada

prinsip cinta damai. Para guru juga selalu memberikan pengarahan,

peringatan dan pesan-pesan akhlak kepada siswa, seperti sikap

menghargai dan menghormati sesama teman, berbicara dengan lemah

lembut, serta tidak bersikap menyakiti perasaan orang lain.66

i. Peduli Sosial dan Berbagi

Sikap Peduli Sosial dan berbagi merupakan saling berhubungan

baik. Karena peduli sosial dan berbagi itu justru sangat ditegaskan dan

benar-benar diwajibkan kepada siswa agar mereka mempunyai sikap

peduli terhadap sesama teman maupun orang-orang disekitar mereka.

Dengan menjelaskan hakikat manusia selain makhluk individu juga

makhluk sosial yaitu selalu membutuhkan orang lain. Terutama ketika

mereka sedang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam, disitu

sangat menganjurkan mereka untuk bisa saling perduli dan berbagi

kepada teman-temannya.

Dengan memberikan mereka selalu pengarahan, penjelasan

secara teori dan praktek, juga melalui sikap dari pendidik yang bisa

dijadikan contoh bagi mereka. Seperti apa bila ada teman yang sakit kita

berkewajiban untuk menjenguknya. Karena hidup dengan berbagi dan

66Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

Page 74: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

69

perduli terhadap sesama itu lebih enak dan lebih baik. Kita pun dapat

merasakan manfaatnya secara langsung.67

Akhlak kepada sesama manusia merupakan sikap-sikap akhlak

yang memang seharusnya kita terapkan sejak kecil, sikap-sikap tersebut

juga diajarkan oleh sekolah-sekolah SDN pada umumnya. Namun tidak

secara mendalam, karena disesuaikan dengan tingkatan umur dan

sekolah.68

j. Akhlak Kepada Alam

Akhlak Kepada Alam/lingkungan adalah kita wajib menjaga dan

merawat alam/lingkungan disekitar kita dengan baik dan sesuai dengan

tempatnya. Alam dan lingkungan disini seperti binatang, tumbuh-

tumbuhan maupun benda-benda yang tidak bernyawa yang ada disekitar

manusia. Contohnya seperti peduli lingkungan diantaranya adalah

memelihara tumbuh-tumbuhan, menyayangi hewan, dan menjaga

kebersihan, dan menjaga ketentraman.

Seperti Islam selalu mengajarkan kita untuk menjaga kebersihan,

karena kebersihan merupakan sebagian dari Iman. Semua itu merupakan

hal penting yang harus ditanamkan oleh siswa khususnya atau generasi

muda pada umumnya, agar lingkungan kita bersih dari sampah,

pencemaran udara dan nyaman di tempati oleh manusia.

67Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

68Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

Page 75: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

70

Seperti yang dikemukakan oleh bapak Maman bahwa siswa siswi

SDN 02 Bintaro sudah bisa menerapkan sikap mencintai alam

lingkungan disekitar, khususnya di lingkungan sekolah kami. Semuanya

itu terlihat dari kegiatan piket serta menjaga kebersihan di lingkungan

sekolah. Karena di SDN 02 Bintaro ini menerapkan aturan jika ada yang

ketahuan membuang sampah sembarangan apapun itu dan sekecil apapun

akan di kenakan sanksi atau denda dengan membayar seribu rupiah dan

dimasukan kotak amal.69

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi dalam penerapan

Nilai-nilai Akhlak.

Pola komunikasi yang terjadi antara guru dan murid dalam

penerapan nilai-nilai akhlak tidak lepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi. Menurutt informan dalam penerapan nilai-nilai akhlak bagi

murid masih ada sebagian murid yang masih ada sebagian murid yang

merasa malas menerapkan nilai-nilai akhlak tersebut. Dalam menerapkan,

mereka masih takut dengan guru yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil wawancara, faktor pendukung dan penghambat

komunikasi dalam penerapan nilai akhlak adalah:70

1. Faktor Pendukung

69Wawancara pribadi dengan bapak Maman Guru Pendidikan Agama Islam, 06 Maret

2016

70 Wawancara pribadi dengan bapak Mansur dan bapak Maman, 06 Maret 2016.

Page 76: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

71

a. Fasilitas yang cukup baik.

b. Kesiapan anak-anak dan serius dalam menghadapi materi pelajaran

yang disampaikan guru.

c. Ketetapan waktu yang disiapkan, umumnya mata pelajaran

pendidikan agama islam (PAI) ada yang pagi dan ada yang

siang,tetapi sekarang pada mata pelajaran pendidikan agama islam

(PAI) tidak terlalu siang.

d. Anak-anak komunikatif dengan guru yang menyampaikan.

2. Faktor Penghambat

a. Murid-murid yang masuk ke sekolah SDN 02 bintaro, ada yang

inputnya lemah, jadi apabila diajak komunikasi masalah akhlak dan

kegamaan lama mengertinya. Karena jika belajar akhlak dan

pendidikan agama islam sedikit banyaknya harus mengetahui

tentang ayat-ayat al-Qur’an yang bersangkutan dengan pelajaran itu

sendiri. Jika yang mempunyai IQ yang lemah maka hal ini

cenderung menjadi hal yang membosankan bagi mereka, karena

mereka cenderung sedikit telat memahami apa yang di ajarkan.

b. semua murid yang duduk di kelas V dan VI tidak semuanya mampu

membaca hukum baca al-Quran, sehngga para guru yang mengajar

pelajaran tentang pendidikan agama islam harus lebih

memperhatikan para murid-murid yang belum paham cara

membaca ayat-ayat al-Quran.

Page 77: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

72

c. Serta tidak sedikit juga dari mereka yang minim tentang

pengetahuan agama islam secara mendalam. Meskipun sudah

dilengkapi dengan tulisan latin namun mereka masih tetap

mengalami kesulitan dalam membaca dan menghafalnya.

Menurut pengamatan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola

komunikasi dalam menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-

hari:

1. Keteladan dari guru

Sikap teladan guru akan mempengaruhi murid agar dapat

melakukan perbuatan yang dilakukannya. Murid akan mencontoh segala

perbuatan yang dilihat dari guru, dengan demikian murid akan merasa

segan dengan guru tersebut. Misalnya selain terjadwalnya shalat sunnah

dhuha, guru juga memberi contoh shalat sunnah dhuha setiap hari

dengan tujuan murid-murid akan mengikuti perbuatannya walaupun

bukan jadwal shalat sunnah dhuha kelasnya.

2. Pendidikan di sekolah

Pendidikan di sekolah sangat mempengaruhi tingkah laku

akhlak dan keagamaan. Pendidikan akhlak dilembaga manapun akan

memberi pengaruh bagi pembentukan jiwa yang baik pada anak

muridnya. Disekolah ataupun lembaga keagamaan dan akhlak

pendidikan dititik beratkan pada bagaimana membentuk kebiasaan yang

selaras dengan tuntunan akhlak dan agama. Dan hal ini akan lebih

Page 78: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

73

efektif sehingga akan mempengaruhi pembentukan jiwa, akhlak, dan

keagamaan pada anak.

Misalnya kebiasaan diatas yang diterapkan oleh pihak sekolah

merupakan faktor pendukung dalam menerapkan nilai-nilai akhlak dan

keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

3. Teman-teman atau lingkungan sekitar

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, dapat diartikan bahwa

pendidikan nilai-nilai yang berkaitan dengan akhlak dan keagamaan

akan lebih efektif jika seseorang berada dalam lingkungan yang

menjungjung nilai-nilai tersebut. Misalnya murid yang sering bergaul

dengan murid-murid yang rajin dalam belajar, sopan santun dalam

tingkah lakunya serta disiplin biasanya akan terbawa oleh situasi seperti

itu.

Dengan demikian, penulis melihat pada sebagian murid yang terlihat lebih

rajin dalam melaksanakan sesuatu, baik dalam mata pelajaran dan akhlaknya. Hal

tersebut sangat berpengaruh bagi murid-murid yang lain yang biasa bergaul

dengannya. Dengan demikian, fungsi peran lingkungan dalam pembentukan jiwa

dan akhlak yang baik akan sangat tergantung dari seberapa jauh lingkungan tersebut

menjungjung akhlak yang baik dan norma-norma keagamaan.

Page 79: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

74

BAB V

A. Kesimpulan

Mengacu pada beberapa pertanyaan dalam rumusan masalah di atas,

akhirnya diperoleh serangkaian kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola komunikasi yang digunakan dalam penerapan nilai-nilai akhlak di

SDN 02 pesanggrahan adalah dengan komunikasi antarpribadi

(interpersonal communication) dan komunikasi kelompok (group

communication) dengan sifat komunikasi tatap muka (face to face

communiction). Berdasarkan teori Wilbar Schramm yang mengatakan

bahwa komunikasi berdasarkan atas hubungan (intune) antara satu dengan

yang lain yang fokus pada informasi yang sama, sangkut paut tersebut

berada dalam komunikasi tatap muka (face to face communication).

Komunikasi antarpribadi ini terjadi pada saat murid-murid yang akan

menghafal ayat-ayat al-Quran yang membahas tentang akhlak maupun

poin-poin penting tentang akhlak pada guru yang bersangkutan, pada situasi

ini timbal balik (feed back) langsung terjadi, murid dapat leluasa

menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan materi maupun dalam

kehidupan sehari-harinya, dan guru dapat memberi tanggapan secara

langsung. Sedangkan komunikasi yang biasa diginakan dalam proses

belajar mengajar di dalam kelas adalah komunikasi kelompok kecil (small

group communication). Bapak Mansur dan bapak Maman memberikan

materi yang berkaitan dengan nilai-nilai akhlak serta memberikan ayat-ayat

dan poin-poin penting yang berkaitn denganpembahasan sehingga dapat

diterapkan oleh murid-murid dalam kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan

data yang diperoleh, Melalui pola komunikasi yang telah dilkukan oleh

Page 80: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

75

Bapak Maman dan bapak Mansur memberikan kemajuan pada akhlak siswa

di SDN Bintrao 02Pagi Pesanggrahan.

2. Penerapan nilai-nilai akhlak pada murid sudah dapat dikatakan berhasil, hal

ini dapat dilihat dari pengaplikasian murid-murid terhadap nilai-nilai akhlak

dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya: Keyakinan murid-murid

terhadap nilai-nilai akhlak, murid-murid telah mebiasakan diri melaksanan

syariat islam dan akhlak islam seperti puasa sunnah senin kamis bagi yang

mampu, shalat wajib berjamaah, membaca al-Qur’an dan infak setiap hari

Jum’at. Demikian akhlakul Mahmudah telah dimiliki dalam diri para murid,

yaitu dengan menghormati orang tua menghargai teman tolong menolong

sesama manusia, berpakaian rapi dan berbicara yang sopan lagi santun

kepda siapapun.

3. Beberapa faktor pendukung pola komunikasi dalam penerapan nilai-nilai

keislaman adalah fasilitas yang telah cukup, seperti mushala dan peraturan

yang Islami serta keseriusan murid-murid dalam menghadapi materi

pelajaran yang disampaikan guru dan murid-murid sangat komunikatif

dengan guru. Sedangkan penghambatnya adalah murid yang masuk ke SDN

02 Pesanggrahan tidak semuanya mampu membaca membaca ayat-ayat al-

Quran serta masih minim mengenai pengetahuan akhlak yang baik dan

pengetahuan agama islam.

B. Saran

1. Kepada lembaga yang terkait agar lebih menekankan dan membiasakan

kepada murid-murid untuk selalu menerapkan nilai-nilai akhlak. Agar dapat

Page 81: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

76

terbiasa untuk melakukannya, sehingga dapat bertingkah laku sesuai norma-

norma akhlak yang telah diajarkan.

2. Kepada murid-murid agar lebih mampu memahami pelajaran yang terkait

dalam penerapan nilai-nilai akhlak, sehingga dapat mudah menerapkan

nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun diluar

lingkungan sekolah.

3. Diharapkan untuk masa yang akan datang, terjadi perkembangan yang lebih

pesat di dalam lingkungan SDN 02 Pesanggrahan. Dengan peningkatan

guru pengajar dan perbaikan sarana prasarana, agar tercipta kualitas dalam

diri murid-murid yang lebih baik lagi.

Page 82: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

77

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dkk, MKDU, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan

Tinggi, Jakarta: Bumi Aksara,2008, Cet. Ke-v.

Ali, M Daud, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta:

Raja Grafindo Persada,2005, Cet. Ke-12.

Al-Anshari, Fauzan dkk, Garis-garis Besar Syari’at Islam, Jakarta: Khairul

BayanPress, 1005, Cet. Ke-3.

Al-Qardhawi, Yusuf, Membumikan Syari/at Islam, Surabaya: Dunia Ilmu, 1997, Cet. Ke-

1.

--------------------, Membumikan Syari’at Islam, Keluwesan Aturan Ilahi untuk Manusia,

Terj. Ade Nurdin dan Riswan, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2003, Cet. Ke-1.

Al-QathaN, Manna, al-Tasyri wa al-Fiqh al-Islamy, muassah al-Risalah, t.th.

AS, Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000. Cet.Ke-3.

Ash-Shiddiqie, Muhammad Hasbi, Falsafah Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang,

1993.

Asnawir dan Basyirudin Ustman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Bungin, Burhan, Metode Penelitan Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2005.

Darajat, Zakiah, Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

---------------, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1995), Cet.

Ke-2.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 1996.

--------------, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Penyuluhan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke 1.

---------------, Dikutip dari Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Gramedia

Widiasavina: 2004.

Djuarsa, Sasa, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005, Cet. Ke-9.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Bandung: CV . Mandar Maju, 1981.

--------------, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1990.

-------------, Kepemimpinan dan Komunikasi, Bandung: CV . Mandar Maju, 1998.

Page 83: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

78

-------------, Spektrum Komunikasi, Bandung: Bina Cipta, 1998, Cet. Ke-3.

-------------, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti,

2003.

Haneef, Suzzane, Islam dan Muslim, Jakarta, Pustaka Firdaus: 1993.

Hasan Fad’aq, Asma’ Umar, Menangkap Hikmah dan Makna Sabar, Jakarta: Lentera

Basritama, 1999.

Liliweri, Alo, Komunikasi Antarpribadi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997, Cet. Ke-2

-----------, Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya, Jogjakarta: Pustaka Pelajar Press, 2009.

Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulia, 2001, Cet. Ke-4

---------------, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulia, 2003, Cet. Ke-5.

May, Rudy Teuku, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat International, Bandung: Refika

Aditama, 2005, Cet. Ke-1.

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Cet. Ke-4.

Muis. A, Komunikasi Islam, Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 2001.

Mulyana, Deddy, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004.

---------------------, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2005.

-------------------, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007.

Ali, Mohammad Hasan, Tuntutan Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 1978

Atiyah, Mohammad Al-Abrsy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemah. H Bustami

dan A. Ghani, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Nasution, Zulkarnaen, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas terbuka.

Nata, Abudin, Akhlak Tasauf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, Cet. Ke-4.

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. Ke-2.

Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. Ke-23.

Raudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta; uin Jakarta Press, 2007, Cet. Ke-11.

Page 84: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

79

Saputra, Thoyib Sah, Aqidah Akhlak, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1996.

Susanto, Astrid. S, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung: Bina Cipta,

1947.

Robbins, James G, Komunikasi yang Efektif, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995.

Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.

Page 85: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

80

Hasil Wawancara

Nama : Mansur

Jabatan : Guru PkN

Hari/Tanggal :

Tempat : SDN 02 Pagi Pesanggrahan

1. Materi apa saja yang bapak berikan kepada murid kelas IV dan V?

Jawab: Kalo di kelas IV saya memberikan materi untuk pembinaan masalah ubudiyah

agar menumbuhkan rasa saling memiliki jangan sampe ketika tumbuh besar anak-anak

tidak punya rasa saling memiliki dan rasa saling menghormati dan hidup itu harus

mempunyai logika, kalo hanya rasa saja pemikirannya tidak bisa berkembang dengan

baik.

2. Metode apa yang bapak gunakan dalam pengajaran?

Jawab: Dengan berbagai bentuk, diantaranya yang saya terapkan itu adalah dengan

dialog, terus menghafal Al-quran, saya itu dalam menyampaikan materinya santai tapi

indikator harus jelas.

3. Bagaimana pola komunikasi bapak terhadap murid dalam kehidupan sehari-hari

baik diluar maupun di dalam kelas?

Jawab: Adab di jaga, tetap kita sebagai guru harus intens atau dekat dengan murid,

tetapi tetap menjaga norma-norma kehidupan antara guru dan murid.

4. Pola komunikasi apa yang bapak gunakan terhadap murid kelas dalam

menerapkan nilai-nilai akhlak?

Jawab : Dengan cara kita itu para guru-guru di sini harus menjadi contoh yang baik bagi

murid-muridnya, contohnya setiap berpapasan dengan guru lain harus menyapa dan

bersalaman agar mencontohkan sikap saling menegur dan menghargai kepada murid-

murid.

5. Bagaimana respon murid terhadap pola yang bapak gunakan ?

Page 86: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

81

Jawab : Kamu tanyain aja sono sama murid-muridnya. Kalau yang pernah bapak ajarin

sampe akhirat juga masih ingat.....hehehe (sambil bercanda). Ya kalau dilihat ya murid-

murid bapak disini tetap hormat sama guru-gurunya.

6. Menurut bapak, apakah pola yang bapak gunakan sudah berhasil dalam

menerapkan nilai-nilai akhlak pada murid?

Jawab: Alhamdulillah sejauh ini berhasil.... untuk indikasinya ya... murid-murid itu

terlihat lebih dekat dengan gurunya baik itu di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

7. Bagaimana murid menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan SDN 02 pagi Bintaro?

Jawab: Salah satu contohnya adalah yaitu tadi... kalo ketemu sama gurunya di dalam

lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah tetap menghormati guru-guru

disini dan juga berlaku bagi alumni-alumni siswa SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan.

8. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat bapak dalam

berkomunikasi dengan murid khususnya dalam menerapkan nilai-nilai akhlak di

SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan?

Jawab : Kalo faktor penghambatnya adalah dari faktor SDM siswanya itu. Jadi tidak

semua anak yang bersekolah disini pengetahuanya tentang agama itu sudah baik, jadi

kalo diomongin masalah akhlak dan agama masih bingung, emang harus dimaklumi

karena mereka masih sekolah dasar. Kalo dari segi pendukungnya Alhamdulillah dari

segi sarana prasarana sudah mulai mendukung meski belum 100% tapi setidaknya

sudah jauh lebih baik lah.

Page 87: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

82

Hasil Wawancara

Nama : Bapak Maman

Jabatan : Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

Hari/Tanggal :

Tempat : SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan

1. Materi apa saja yang bapak berikan kepada murid kelas IV dan V?

Jawab: Yang jadi materi pokok bahasannya itu antara lain adalah konsep hidup

bermasyarakat, masalah akhlak yang baik dan buruk dan masalah makanan yang halal

dan haram.

2. Metode apa yang bapak gunakan dalam pengajaran?

Jawab: Owh banyak..... ada metode ceramah, metode tanya jawab, metode menghafal.

3. Bagaimana pola komunikasi bapak terhadap murid dalam kehidupan sehari-hari

baik di luar maupun di dalam kelas?

Jawab: Owh kita itu ada yang komunikasi langsung secara umum maupun secara

khusus, kalo yang khusus ya... face to face, terus kalo di dalam kelas seperti biasa lah

kita ada metode tanya jawab dan diskusi atau menjelaskan.

4. Pola komunikasi apa yang bapak gunakan terhadap murid kelas IV dan V dalam

menerapkan nilai-nilai akhlakul karimah?

Jawab: Polanya itu adalah kita mencoba untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian yang

muncul di dalam kelas maupun di luar kelas yang tentunya di kaitkan dengan pokok

bahasan materi.

5. Bagaimana repon murid terhadap pola yang bapak gunakan?

Jawab: Sejauh ini saya rasa positif ya... hal ini terlihat di dalam kehidupan mereka selalu

berusaha menjaga akhlak mereka agar selalu menjadi akhlak yang terpuji.

Page 88: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

83

6. Menurut bapak, apakah pola yang bapak gunakan sudah berhasil dalam

menerapkan nilai-nilai akhlak pada murid?

Jawab: Ya kalo di lihat dari segi presentasinya, ya....alhamdulillah 85% lah berhasil.

7. Bagaimana murid menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan SDN Bintaro 02 pai Pesanggrahan?

Jawab: Tentu saja adanya perubahan sikap dan tingkah laku dalam mereka

bersosialisasi khususnya di dalam sekolah ini. Kemudian adanya perubahan juga dalam

berkomunikasi dengan guru-guru di sini, contohnya mereka itu terkadang ada saja yang

sering sharing mengenai pelajran-pelajaran terkadang juga mengenai permasalahan

yang di hadapinya.

8. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat bapak dalam

berkomunikasi dengan murid khususnya dalam menerapkan nilai-nilai akhlak di

SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan?

Jawab: Kalo faktor penghambatnya itu pertama bahwa siswa yang sekolah di ini itu

tidak semuanya mampu membaca AL-Qur’an dengan baik. Sarana yang kurang

mendukung contohnya ya di sini buku-bukunya agak kurang dan faktor pendukung

seperti kaya.... IT gitu lah, tapi sekarang sih sudah mulai membaik kekurangan-

kekurangan yang ada sudah mulai di lengkapi. Kalo untuk dari segi pendukungnya

adalah adanya kesiapan anak-anak di sini dalam mengikuti setiap pembahasan-

pembahasan materi yang ada, jadi mereka itu siap dan serius.

Page 89: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

84

Hasil Wawancara

Nama : Ainur Rohmah

Kelas/Peringkat : V B

Hari/Tanggal :

Tempat : SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan

1. Materi apa saja yang didapat dari mata pelajaran PKN dan PAI?

Jawab: Kalo PKN itu saya dapatnya tentang sopan santun tidak boleh bersikap jelek

dan tentang tata krama yang kemaren itu apa ya... ? oh iya tentang sikap-sikap terpuji

dan yang tidak terpuji. Kalo PAI itu saya dapatkan tentang agama islam tata cara shalat

tata cara solah shunah dan juga tentang berpuasa dah cara membaca AL-Qur’an.

2. Dengan cara apakah yang biasa digunakan pak Maman dan pak Mansur dalam

mengajar?

Jawab: Hafalan, pertamanya kalo pak Maman dikasih materi, dikasih ayat-ayatnya

disuruh catet abis itu disuruh hafalin, disuruh maju satu-satu, udah. Kalo pak Mansur

sama tuh, disuruh hafalin tapi dikasih materinya terus kita disuruh maju, terus kita

nyetornya sama yang udah maju, gitu.

3. Apakah pak Maman dan pak Mansur sering berkomunikasi dengan murid-murid

kelas V?

Jawab: Sering, Di luar sama di dalam pelajaran juga sering.

4. Bagaimana penyampaian yang digunakan pak Maman dan pak Mansur untuk

mendidik siswa, supaya siswa menerapkan nilai-nilai akhlak baik di kelas maupun

di luar kelas V?

Jawab: Yaa kalo pak maman sering pas lagi ngajar gitu ditambahin ceramah-ceramah

tentang akhlak terpuji, kalo pak mansur juga sering mengingatkan supaya menerapkan

akhlak-akhlak yang baik disekolah dan dirumah .

Page 90: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

85

5. Apakah penyampaian pak maman dan pak mansur tersebut berpengaruh bagi

murid-murid khususnya kelas IV dan V dalam menerapkan nilai-nilai akhlak?

Jawab: Kalo Pak Maman itu sih, bagaimana ya? Masing-masing tergantung muridnya

sih. Kalo pak Maman pengaruh banget karena dia selalu di sini. Kaya jagoan hehehehe.

(sambil tertawa). Kalo pak Mansur biasa saja.

6. Bagaimana murid-murid menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-

hri di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

Jawab: Kalo aku ketemu guru aku langsung salaman sama ngucapin salam, sama suka

solat sunah dhuha kalo ada jadwal di kelas aku, kadang-kadang juga aku sering ikut

sama kelas lain soalnya solat sunah dhuha nya pas waktu jam istrahat. Ga boleh jahat

sama temen, harus saling menyayangi.

7. Dimana dan kepada siapa siswa perlu menerapkan nilai-nilai akhlak terpuji ?

Jawab: Dimana pun kita harus menerapkan akhlak yang baik, dan dengan siapapun

siswa harus baik.

Page 91: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

86

Hasil Wawancara

Nama : Siti Maisaroh

Kelas/Peringkat : V B

Hari/Tanggal :

Tempat : SDN Bintaro 02 Pagi Pesanggrahan

1. Materi apa saja yang didapat dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dan Pendidikan Agama Islam?

Jawab : Aku di dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan saling tolong

menolong antar sesama manusia dan menghormati orang tua sedangkan dalam

pelajaran Pendidikan Agama Islam aku diajarkan untuk selalu sholat tepat waktu dan

bermacam-macam doa seperti doa sebelum masuk dan setelah masuk kamar mandi dan

lain-lain.

2. Metode seperti apakah yang biasa digunakan pak Maman dan pak Mansur dalam

mengajar ?

Jawab : Bapak Maman dan pak Mansur menggunaan cara mengajar seperti ceramah,

tanya jawab dan berdiskusi akan tetapi lebih sering ceramah sama menghafal.

3. Apakah pak Maman dan pak Mansr sering berkomunikasi dengan murid-murid

kelas V?

Jawab : Kalo pak Maman paling dalam kelas ngobrolin materi yang sudah dipelajarin.

Kalo pak Mansur juga sering ngobrol sambil becanda-canda.

4. Bagaimana penyampaian yang digunakan pak Maman dan pak Mansur untuk

mendidik siswa, supaya siswa menerapkan nilai-nilai akhlak baik di kelas maupun

di luar kelas V?

Jawab : Kalo pak Maman sering ngobrol di luar kelas juga sering dengerin cerita-cerita

dari muridnya, kalo pak Mansur sering ngobrolnya dikelas aja tapi kadang-kadang juga

ngobrol kalo diluar kelas.

Page 92: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

87

5. Apakah penyampaian pak maman dan pak mansur tersebut berpengaruh bagi

murid-murid khususnya kelas IV dan V dalam menerapkan nilai-nilai akhlak?

Jawab : Tergantung sama muridnya sih kak, tapi kalo buat aku yaa berpengaruh

abisnya aku suka cerita-cerita ke pak Maman terus pak Maman suka ngasih nasehat

supaya jadi orang yang baik terus selalu ngingetin buat shalat tepat waktu.

6. Bagaimana murid-murid menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-

hari di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

Jawab : Kalo aku sih selalu bersikap sopan santun sama guru, terus aku nggak nakalin

temen-temen hehehe.

7. Dimana dan kepada siapa siswa perlu menerapkan nilai-nilai akhlak terpuji ?

Jawab : kalo pak maman dan pak mansur selalu ngasih nasehat supaya berkelakuan

baik dimana aja terus kepada siapa aja juga harus baik, apalagi sama orang yang lebih

tua.

Page 93: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

88

Hasil Wawancara

Nama : Khusnul Khotimah

Kelas/Peringkat : V B

Hari/Tanggal :

Tempat : SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan

1. Materi apa saja yang didapat dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dan Pendidikan Agama Islam?

Jawab : dari materi PKN mah banyaak tapi salah satunya supaya hidup rukun dan saling

menyayangi, kalo pelajaran PAI juga banyak banget tapi yang aku paling inget itu

tentang akhlak yang terpuji .

2. Metode seperti apakah yang biasa digunakan pak Maman dan pak Mansur dalam

mengajar ?

Jawab : cara mengajarnya pak maman itu kadang-kadang ceramah, terus disuruh

ngehafal surat-surat pendek. Kalo pak mansur juga ceramah terus nanya jawab gitu .

3. Apakah pak Maman dan pak Mansr sering berkomunikasi dengan murid-murid

kelas V?

Jawab : kalo pak maman maah sering banget tapi kalo pak mansur jarag-jarang.

4. Bagaimana penyampaian yang digunakan pak Maman dan pak Mansur untuk

mendidik siswa, supaya siswa menerapkan nilai-nilai akhlak baik di kelas maupun

di luar kelas V?

Jawab : Iya pak Maman serin ngorol walaupun di luar kelas jadi kalo ada siswa

yang berantem gitu pak maman selalu menasehati agar mereka nggak boleh berantem-

beranteman, harus jadi siswa yang baik. Kalo pak mansur jarang disekolah palingan

ngobrol kalo ada pelajaran PKN aja dikelas tapi pak mansur baik banget.

5. Apakah penyampaian pak maman dan pak mansur tersebut berpengaruh bagi

murid-murid khususnya kelas IV dan V dalam menerapkan nilai-nilai akhlak?

Page 94: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

89

Jawab : kalo ngaruh apa enggak nya mah tergantung siswanya masing-masing

kak, tapi kalo buat aku yaa sangat berpengaruh karena pak maman dan pak mansur

sering banget ngasih ceramah .

6. Bagaimana murid-murid menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-

hari di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

Jawab : Kalo aku sih selalu senyum kalo ketemu temen atau guru terus kalo

ketemu sama guru aku selalu cium tangan bapak sama ibu guru gitu .

7. Dimana dan kepada siapa siswa perlu menerapkan nilai-nilai akhlak terpuji ?

Jawab : Yaa dimana aja sih tapi terutama di sekolah sama di rumah, kalo kepada

siapa aku harus menerapkan sikap terpuji itu harus ke semua orang kak.

Page 95: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

90

Hasil Wawancara

Nama :M. Rizza

Kelas/Peringkat : V B

Hari/Tanggal :

Tempat : SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan

1. Materi apa saja yang didapat dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dan Pendidikan Agama Islam?

Jawab : PPKN dikasih materi tentang tolong menolong sama sopan kepada

orang tua, kalo Agama Islam dikasih materi tentang menhafal doa-doa kayak doa masuk

dan keluar kamar mandi gitu kak

2. Metode seperti apakah yang biasa digunakan pak Maman dan pak Mansur dalam

mengajar ?

Jawab : Metode itu apa ya kak? Cara ngajarnya gitu apa bukan kak ? kalo cara

ngajarnya sih sama aja kenayakan ceramah sama disuruh menghafal .

3. Apakah pak Maman dan pak Mansr sering berkomunikasi dengan murid-murid

kelas V?

Jawab : Yaa sering kak kalo pak maman, tapi kalo pak mansur lebih sering pas

dikelas tapi diluar kelas jarang-jarang .

4. Bagaimana penyampaian yang digunakan pak Maman dan pak Mansur untuk

mendidik siswa, supaya siswa menerapkan nilai-nilai akhlak baik di kelas maupun

di luar kelas V?

Jawab : Saat jam pelajaran gitu pak maman dan pak mansur sering berceramah

tentang akhlak yang baik jadi siswa harus menerapkan akhlak baik trus menjauhi akhlak

yang jelek, terus pas upacara gitu kalo pak maman dan pak mansur ngasih sambutan

juga sering ceramah trus lebih sering ceramahnya itu tentang perilaku yan baik .

Page 96: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

91

5. Apakah penyampaian pak maman dan pak mansur tersebut berpengaruh bagi

murid-murid khususnya kelas IV dan V dalam menerapkan nilai-nilai akhlak?

Jawab : Kalo buat aku sih berpengaruh kak, tapi kadang-kadang masih ada aja

yang nggak nurut sama pak maman dan pak mansur .

6. Bagaimana murid-murid menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-

hari di SDN Bintaro 02 pagi Pesanggrahan?

Jawab : Kalo aku sih udah nggak ngiseng-isengin temen aku kak, terus aku juga

nggak pernah terlambat masuk sekolah .

7. Dimana dan kepada siapa siswa perlu menerapkan nilai-nilai akhlak terpuji ?

Jawab : Dimana aja kata pak maman dan pak mansur siswa harus berperilaku

baik dan kepada siapa pun juga harus bersikap baik terutama kepada orang yang lebih

tua .

Page 97: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

92

Kepala Sekolah SDN Bintaro 02 Pagi

Guru Kelas V SDN Bintaro 02 Pagi

Ruang Guru SDN Bintaro 02 Pagi

Page 98: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

93

Ruang Tata Usaha SDN Bintaro 02 Pagi

Ruang Perpustakaan SDN Bintaro 02 Pagi

Page 99: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

94

Ruang UKS SDN Bintaro 02 Pagi

Ruang Kelas SDN Bintaro 02 Pagi

Page 100: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

95

Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Bintaro 02 Pagi

Mushola SDN Bintaro 02 Pagi

Page 101: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

96

Tempat Wudhu di SDN Bintaro 02 Pagi

Kantin SDN Bintaro 02 Pagi

Page 102: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

97

Toilet SDN Bintaro 02 Pagi

Gedung SDN Bintaro 02 Pagi

Page 103: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

98

Tempat Parkir SDN Bintaro 02 Pagi

Deklarasi SDN Bintaro 02 Pagi

Page 104: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan

99

Visi & Misi SDN Bintaro 02 Pagi

Page 105: POLA KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49079...i ABSTRAK Iqbal Nasyarudin 111005100137 “Pola Komunikasi Guru Agama dalam Menanamkan