POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

13
J u r n a l I l m i a h M a h a s i s w a FISIP Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses Penyembuhan( 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing), [email protected] Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. . 2.Mei2018 329 Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 3, Nomor2, Mei 2018 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM PROSES PENYEMBUHAN The Communication Petterns Of Surgeon With Patient On Healing Process Nurul Hayati 1) , Nur Anisah, M.Si 2) Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK - Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien dalam proses penyembuhan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai pola komunikasi dokter bedah umum dan pasien dalam proses penyembuhan di Rumah Sakit Umum Meuraxa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan dokter dan pasien dalam proses penyembuhan di Poliklinik Bedah Umum Rumah Sakit Umum Meuraxa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Teori yang digunakan yaitu Teori Model Kepercayaan Kesehatan ( Health Belief Model Theory). Subjek dalam penelitian ini adalah dokter bedah umum dan pasien yang menjalankan pengobatan di Poliklinik Bedah Umum Meuraxa, penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam teknik pengumpulan data, serta teknik penarikan sempel yang digunakan adalah dengan purposive sampling yaitu dengan menentukan kriteria dan pertimbangan tertentu. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa pola komunikasi yang digunakan untuk penyembuhan di Poliklinik Bedah Umum Rumah Sakit Umum Meuraxa adalah pola komunikasi antarpribadi verbal dan nonverbal secara tatap muka dan langsung, yang terjadi dalam beberapa fase proses penyembuhan, dimulai dari fase preinteraksi, fase orientasi yang dilakukan saat proses wawancara dan diagnosa awal, diagnosis pasien,fase kerja yang dilakukan saat pengambilan tindakan atau operasi, dan fase terminasi yang dilakukan saat proses rawat inap dan rawat jalan. Kata Kunci:Pola Komunikasi, Komunikasi Antarpribadi ABSTRACT - This research is entitled The communication patterns of surgeon with patient on healing process. The problem in this study is about the communication patterns of surgeon with patient on healing process in meuraxa hospital. The purpose on this study is

Transcript of POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Page 1: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

329

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM

PROSES PENYEMBUHAN

The Communication Petterns Of Surgeon With Patient On Healing Process

Nurul Hayati1), Nur Anisah, M.Si2)

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK - Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan

Pasien dalam proses penyembuhan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian

ini adalah mengenai pola komunikasi dokter bedah umum dan pasien dalam proses

penyembuhan di Rumah Sakit Umum Meuraxa. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui pola komunikasi yang digunakan dokter dan pasien dalam proses

penyembuhan di Poliklinik Bedah Umum Rumah Sakit Umum Meuraxa.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Teori

yang digunakan yaitu Teori Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model

Theory). Subjek dalam penelitian ini adalah dokter bedah umum dan pasien yang

menjalankan pengobatan di Poliklinik Bedah Umum Meuraxa, penelitian ini

menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam teknik

pengumpulan data, serta teknik penarikan sempel yang digunakan adalah dengan

purposive sampling yaitu dengan menentukan kriteria dan pertimbangan tertentu.

Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa pola komunikasi yang digunakan

untuk penyembuhan di Poliklinik Bedah Umum Rumah Sakit Umum Meuraxa

adalah pola komunikasi antarpribadi verbal dan nonverbal secara tatap muka dan

langsung, yang terjadi dalam beberapa fase proses penyembuhan, dimulai dari fase

preinteraksi, fase orientasi yang dilakukan saat proses wawancara dan diagnosa

awal, diagnosis pasien,fase kerja yang dilakukan saat pengambilan tindakan atau

operasi, dan fase terminasi yang dilakukan saat proses rawat inap dan rawat jalan.

Kata Kunci:Pola Komunikasi, Komunikasi Antarpribadi

ABSTRACT - This research is entitled The communication patterns of surgeon with

patient on healing process. The problem in this study is about the communication patterns

of surgeon with patient on healing process in meuraxa hospital. The purpose on this study is

Page 2: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

330

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

to find out the communication patterns that used by surgeon with patient on healing process

in meraxa hospital. The method that use in this study is qualitative approach that explain the

phenomenon as deep. The theory that used in this study is Health Belief Model Theory. The

subject in this study is the surgeon and patient that run treatment in Meuraxa Hospital. The

data collected in this study is interviews, observation, and documentation. The subject of

informants in this study is using purposive techniques. The result of this study is show that

communication patterns that used to healing process in Meuraxa Hospital is verval and

nonverbal Interpersonal Communication Pattern face to face,its happened in some phase on

healing processstarts from phase of preinteraction, an orientation phase which is done during

the initial interview and early diagnose, the patient diagnosis, phase of work perfomed during

the taking of action or surgery, and termination phase during inpatient and outpatient care.

Keywords :Communication Patterns, Interpersonal Communication

PENDAHULUAN

Pada dasarnya komunikasi yang terbentuk dalam pelayanan medis

sangatlah penting, tetapi terkadang dokter tidak menyadari bahwa pesan

yang dokter sampaikan pada saat memberikan pelayanan medis tidak dapat

diterima dengan baik oleh pasien dikarenakan cara berkomunikasi yang

digunakan mereka kurang efektif. Komunikasi efektif dapat membantu

meningkatkan kesadaran tentang resiko dan solusi terhadap masalah

kesehatan yang dihadapi pasien, juga memberikan motivasi agar pasien

dapat mengembangkan keterampilan untuk mengurangi resiko penyakit

(Liliweri, 2013:55)

Dalam tugas di lapangan, seorang dokter tidak hanya menghadapi

masalah yang dipelajari di bangku pendidikan, melainkan juga memecahkan

segala masalah sosial dan kemanusiaan.Masyarakat membedakan apakah

keluhan yang dideritanya merupakan masalah medis atau fisik ataukah

karena masalah sosial.Tugas-tugas dokter pun kadang memaksa mereka

memperlakukan pasiennya secara berbeda, tergantung dari tingkat sosial si

pasien. Sukses dokter dalam menangani keluhan-keluhan pasiennya tidak

saja terletak pada hasil pendidikan dan kemahiran dalam bidang

Page 3: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

331

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

kedokterannya melainkan ditentukan oleh unsur-unsur pribadi dokter itu

sendiri (seperti kecakapan empatik dan kemampuan berkomunikasi secara

aktif terhadap para pasiennya) dan harapan atau pandangan masyarakat

yang dilayaninnya (Sarwono,1997:44).

Salah satu poin tentang komunikasi antara pasien dan dokter menjadi

suatu penilaian akreditas rumah sakit. Saat ini sekitar 60 persen dari 1.300

jumlah keseluruhan rumah sakit di Indonesia yang telah lulus akreditas.

Dalam pedoman program keselamatan pasien, Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia (PERSI) yang telah disahkan oleh menteri kesehatan

menyebutkan bahwa rumah sakit harus mempunyai dokter penanggung

jawab pelayanan serta dokter tersebut juga harus menjelaskan secara rinci

kepada pasien tindakan-tindakan yang akan dan telah dilakukan. Rumah

sakit harus mampu menerjemahkan dan mempertajam serta membuat

pedoman mengenai perilaku yang baik di rumah sakit, termasuk dalam hal

komunikasi.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, dokter bedah di RSU Meuraxa

hanya ada 3 orang, dengan banyaknya pasien, dokter tidak mempunyai

waktu yang cukup untuk berbincang-bincang dengan pasiennya, karena

banyak pasien lain yang harus ditangani sehingga hanya bertanya

seperlunya. Seperti penuturan salah satu pasien yang saya wawancara bapak

Rusli Sulaiman pasien bedah dari Banda Aceh “masalahnya, waktunya

singkat sekalikan karena kurang dokter bedah disini sedangkan pasiennya

banyak.Apalagi saat saya mengantri rawat jalan bisa berjamjam, seharusnya

ada penanganan yang bagus dari petugasnya”.Akibatnya, dokter bisa saja

tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk menegakkan diagnosis

dan menentukan perencanaan dan tindakan lebih lanjut.

Dari sisi pasien, umumnya pasien merasa dalam posisi lebih rendah

dihadapan dokter, sehingga takut bertanya dan bercerita atau hanya

menjawab sesuai pertanyaan dokter saja.Apalagi pasien dari daerah

pedalaman yang kurang bisa bahasa Indonesia.saat dokter berbicara

mengunakan bahasa Indonesia dan bahasa medis mereka merasa kurang

Page 4: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

332

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

mengerti tapi tidak berani terlalu banyak bertanya karena takut merepotkan,

seperti penuturan salah satu pasien yang saya wawancara bapak Abdul

Ranidi pasien bedah dari Lhong “saya juga tidak terlalu berani banyak

bertanya dengan dokternya. Sudah diobati secara gratis saja saya

bersyukur”.Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pola

Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien dalam Proses Penyembuhan di

Rumah Sakit Umum Meuraxa”.

Berdasarkan dari latarbelakang yang sudah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pola komunikasi

antarpribadi dokter bedah umum dan pasien dalam proses penyembuhan

di Rumah Sakit Umum Meuraxa?

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teoretis - Penelitian ini menggunakan Teori model kepercayaan

kesehatan(Health Belief Model Theory)diperkenalkan pada tahun 1950-an,

munculnya model ini didasarkan pada kenyataan bahwa problem kesehatan

ditandai oleh kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima usaha

pencegahan dan penyembuhan penyakit (Liliweri, 2013:233).Health Belief

Model Theory (HBM) ini adalah teori yang paling umum digunakan dalam

pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Konsep asli yang mendasari

Health Belief Model adalah bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh

keyakinan pribadi atau persepsi tentang penyakit dan strategi yang tesedia

untuk mengurangi terjadinya penyakit.Persepsi pribadi dipengaruhi oleh

bebagai macam faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan intrapersonal

(Berry, 2007:75).

Konsep dalam teori Health Belief Model, yaitu modifying factor

(karakteristik individu yang mempengaruhi persepsi personal seperti

demografis dan sosiopsikologis), perceived susceptibility (kerentanan yang

dirasakan atau diketahui), perceived severity (bahaya atau kesakitan yang

dirasakan), perceived benefit of action (manfaat atau keuntungan yang

dirasakan dari tindakan yang diambil), perceived barrier to action (hambatan

Page 5: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

333

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

yang dirasakan akan tindakan yang diambil), cues to action (isyarat untuk

melakukan tindakan), Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau

upaya diri sendiri untuk menentukan tindakan apa yang baik bagi dirinya.

Landasan Konseptual - Kata pola komunikasi dibangun oleh dua suku kata

yaitu pola dan komunikasi. Pola komunikasi dalam kamus Bahasa Indonesia

memiliki beberapa makna yakni sistem, cara atau bentuk yang tetap. Pola

komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan

keterpautan unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsungan, guna

memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. Komunikasi adalah

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau

lebih dengan maksud mengubah perilaku, demikian dikatakan Everett M.

Rogers. Definisi ini menekankan bahwa dalam komunikasi ada sebuah

proses pengoperan (pemrosesan) ide, gagasan, lambang dan di dalam proses

itu melibatkan orang ( manusia) lain (Mulyana, 2007:69). Effendi dalam buku

komunikasi interpersonal mengemukakan , Komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini

dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau

perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan, arus

balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan

ketika itu juga (Suranto AW, 2011:2).

Pada hakikatnya hubungan antara dokter dengan pasien tidak dapat

terjadi tanpa melalui komunikasi, termasuk dalam pelayanan medis,

komunikasi merupakan proses timbal balik yang berkesinambungan yang

menyangkut dua pihak. Pihak-pihak yang bersangkutan secara bergantian

berperan menjadi pemberi informasi (pembicara) dan penerima informasi

secara umum, dalam berkomunikasi orang-orang berusaha menyampaikan

pandangan, perasaan dan harapanya kepada orang lain. Komunikasi ini

dapat terjadi antara dua individu, antar kelompok atau antar individu dan

kelompok. Hal-hal seperti ini dapat menimbulkan kerancuan dalam proses

komunikasi, sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh kedua belah pihak

tidak dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan.

Page 6: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

334

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit Umum Meuraxa Jalan

Soekarno Hatta Km 2, Mibo, Banda Raya, Kota Banda Aceh,

Aceh.Pengambilan lokasi penelitian di sini karena Rumah Sakit Umum

Meuraxa adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah sakit ini mampu

memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah

sakit ini menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten dan

menjadi tujuan dari banyak orang untuk berobat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif.Pendekatan kualitatif adalah suatu metode untuk menangkap dan

memberikan gambaran terhadap fenomena, sebagai metode untuk

mengeksplorasi fenomena dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan

dari suatu fenomena yang diteliti (Banister et al, 1994 dalam Herdiansyah,

2012:8).

Objek dalam penelitian ini adalah pola komunikasi antarpribadi

dokter bedah umum dan pasien dalam proses penyembuhan di Rumah Sakit

Umum Meuraxa. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran

yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang

variable yang peneliti akan diamati (Idrus, 2009). Oleh sebab itu maka subjek

atau informan dalam penelitian ini adalah dokter bedah umum dan pasien.

Pemilihan informan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan

penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti.Informan penelitian dipilih

dengan menggunakan metode purposive yaitu teknik pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:68).Dengan menggunakan

metode ini diharapkan kriteria informan yang diperoleh benar-benar sesuai

dengan penelitian yang dilakukan dan mampu menjelaskan keadaan

sebenarnya tentang objek yang diteliti. Adapun kriteria yang telah

ditetapkan sebagai berikut:

1. Dokter bedah umum yang bersedia dan memberikan izin untuk

diobservasi dan di wawancara.

Page 7: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

335

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

2. Pasien yang sudah menjalani proses pembedahan (operasi di

Rumah Sakit Umum Meuraxa.

3. Pasien yang sedang menjalani rawat jalan dengan dokter yang

bersedia untuk diobservasi saat penelitian berlangsung.

Peneliti memilih tujuh orang sebagai informan terkait penelitian ini. Adapun

informan yang sesuai dalam penelitian ini adalah dua orang dokter bedah

umum dan lima pasien bedah umum.Teknik pengumpulan data yang

digunakan terdiri dari observasi, wawancara dengan dokter dan pasien di

poliklinik bedah umum Rumah Sakit Umum Meuraxa, dan dokumentasi

dengan mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan

yang sudah tersedia.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Umum

Meuraxa menunjukan bahwa Untuk memperoleh kesembuhan yang

diinginkan pasien dan dokter semua dimulai dari keseluruhan proses

menajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan pendaftaran, wawancara dan

diagnosa dokter terhadap pasien, operasi, rawat inap dan rawat jalan. Dalam

proses manajemen ini dokter sebagai pelaksana komunikasi kesehatan

diharapkan mampu menjalin komunikasi antarpribadi dengan pasien dan

memberikan pelayanan yang maksimal. Dalam menjalin komunikasi

antarpribadi ada beberapa fase yang harus dilaksanakan oleh dokter,

pertama Fase Preinteraksi dalam fase ini,Sebelum menemui pasien dokter

akan mempersiapkan strategi dan mencari informasi tentang pasien sebagai

lawan bicaranya berdasarkan data-data dan rekam medik yang sudah

disiapkan oleh perawat diruang poliklinik bedah Rumah Sakit Umum

Meuraxa. Setelah pasien memasuki ruangan, dokter mempersilahkan pasien

duduk dan dokter menanyakan keluhan pasien, kehidupan pasien dan

keseharian pasien dokter berusaha membuat pasien nyaman dan terbuka

kepada dokter dalam menjalin komunikasi.

Page 8: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

336

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Kedua Fase Orientasi,Fase ini dimulai pada saat proses wawancara

dan diagnosa terhadap pasien, pada saat pertama kali bertemu dengan

pasien fase ini dugunakan dokter untuk berkenalan dengan pasien dan

merupakan langkah awal membina hubungan saling percaya. Dari hasil

wawancara dengan informan dan observasi langsung peneliti, dalam proses

wawancara, pemeriksaan awal dan diagnosis di Rumah Sakit Umum

Meuraxa dokter melakukan komunikasi antarpribadi yang baik dengan

pasien, dokter berusaha tidak menyinggung perasaan pasien dan keluarga

dengan mengajukan hal-hal sensitif yang dapat membuat pasien tertutup.

Dokter juga berusaha menjelaskan perihal penyakit kepada pasien dengan

menggunakan bahasa biasa bukan bahasa medis agar pasien mudah

memahami dan mengerti.Seperti yang dirasakan oleh pasien, bahwa saat

awal pemeriksaan dokter bersikap baik dan ramah terhadap mereka. Dokter

menyampaikan dengan cara yang baik dan menjelaskan perihal penyakit

dengan lengkap, mulai dari penyebabnya dan akibat dari penyakit yang

mereka derita secara lengkap dan mudah dimengerti, dokter menggunakan

bahasa sehari-hari supaya membuat para pasien merasa nyaman dan pasien

menerima semua pesan yang disampaikan dengan baik. Akan tetapi ada juga

pasien yang hanya mendengarkan dokter saja dan terkendala bahasa juga

tidak terlalu mengerti dengan penjelasan dokter, namun dengan adanya

dampingan keluarga dan penyampaian dokter dengan komunikasi

antarpribadi verbal dan nonverbal yang jelas dan baik, komunikasi yang

terjalin antara dokter dan pasien di Rumah Sakit Umum Meuraxa berjalan

dengan lancar.

Ketiga Fase Kerja, Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses

komunikasi antara dokter dan pasien. Setelah dokter melakukan diagnosa

yang tepat akan penyakit pasien maka dokter akan menyampaikan informasi

tentang penyakit kepada pasien dan keluarga. Setelah itu dokter akan

menanyakan kepada pasien untuk mengerjakan langkah-langkah

penyembuhan terhadap penyakit yang diderita pasien yaitu operasi. Dokter

juga menjelaskan apa manfaat dan keuntungan yang ada akan tindakan

Page 9: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

337

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

operasi yang diambil dan juga kerentanan atau hambatan yang terjadi akan

tindakan operasi yang akan dilakukan oleh dokter bedah terhadap pasien.

Berdasarkan dari hasil wawancara, sebelum mengambil tindakan operasi

atau pembedahan dokter bedah dan perawat di Rumah Sakit Umum

Meuraxa akan menjelaskan persiapan apa saja yang harus dilakukan oleh

pasien dan keluarga. Tidak semua pasien mau operasi maka disinilah tugas

dokter harus membujuk dan menjelaskan secara detail tentang apa manfaat

jika pasien melakukan operasi. Dokter tidak memaksa pasien untuk operasi

langsung, pasien bisa berkonsultasi lagi dengan dokter dan bertanya-tanya

tentang tindakan yang harus diambil pasien, perlu sekitar empat sampai lima

kali konsultasi agar pasien mau operasi. Jika pasien sudah setuju untuk

operasi maka dokter dan perawat akan menjelaskan persiapan apa saja yang

harus dilakukan pasien dan keluarga. Pertama persiapan administrasi, pasien

dan keluarga pasien akan diberikan surat izin operasi, dimana pasien dan

keluarga pasien wajib bertanggung jawab membaca dan mendatangani surat

izin operasi, yang akan dilakukan sesuai prosedur operasi. Selanjutnya

persiapan fisik maupun pemeriksaan penunjang serta persiapan mental,

dalam persiapan fisik pasien akan dibantu oleh perawat dan petugas yang

bekerja di Rumah Sakit untuk melakukan beberapa pemeriksaan sebelum

operasi, pasien juga disuruh istirahat dan tidur yang cukup oleh dokter.

Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses

persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.

Keempat Terminasi, Fase terminasi adalah fase akhir dari pertemuan

pasien dengan dokter, fase ini terjadi ketika dokter memeriksa dan

mengevaluasi perkembangan pasien diruang rawat inap. Diruang pemulihan

(rawat inap) pasien akan dirawat oleh perawat dan dokter untuk melakukan

proses penyembuhan pasca operasi, jika kesehatan pasien setelah diperiksa

oleh dokter sudah mulai membaik dokter akan memberikan izin pasien

untuk bisa pulang dan melakukan rawat jalan. Rawat jalan masih diperlukan

oleh pasien bedah untuk mengoptimalkan penyembuhan, rawat jalan sendiri

Page 10: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

338

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

biasa dilakukan pasien seminggu sekali tergantung penyakit dan operasi apa

yang dijalani pasien.

Dalam melakukan perannya untuk penyembuhan pasien dokter juga

harus membangun hubungan dengan pasien, pada hakikatnya hubungan

antara dokter dengan pasien tidak dapat terjadi dengan cepat dan butuh

waktu.Dalam membangun hubungan dokter harus mengenali pasien dari

pertemuan pertama dokter harus tahu faktor demografis pasien, seperti

umur, gender, status sosial ekonomi dan faktor psikologis pasien seperti,

kebutuhan pasien, konsep diri pasien (kepribadian). Ketika perjumpaan

pertama dokter bersalaman dan mempersilahkan pasien duduk, dalam

perjumpaan langsung ini dokter harus melakukan kontak mata dengan

pasien, memperhatikan gestur dan ekspresi pasien juga menggunakan gaya

pesan (bahasa) yang tepat, perulangan informasi, bahasa yang mudah

dimengerti dan bisa juga memberikan humor untuk bisa menjalin

komunikasi antarpribadi yang efektif dalam proses penyembuhan.

Untuk memperoleh kesembuhan seorang pasien harus mengambil

tindakan yang akan berhubungan dengan kesehatannya, peneliti

menggunakan teori Health Belief Model teori yang berdasarkan pemahaman,

bahwa seseorang akan mengambil tindakan yang akan berhubungan dengan

kesehatannya, ada berbagai faktor yang mempengaruhi pasien Bedah

Dirumah Sakit Umum Meuraxa untuk mengambil tindakan untuk proses

penyembuhannya:

1. Modifying factor (Karakter individu yang dipengaruhi oleh faktor-

faktor seperti demografis dan sosiopsikologi)

2. Perceived susceptibility (Kerentanan yang dirasakan atau diketahui)

3. Perceived severity (Bahaya atau kesakitan yang dirasakan)

4. Perceived benefit of action (manfaat atau keuntungan yang dirasakan

dari tindakan yang diambil)

5. Perceived berrier to action (hambatan yang dirasakan akan tindakan

yang diambil)

6. Cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan)

Page 11: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

339

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

7. Self efficacy (Upaya diri sendiri atau motivasi untuk menentukan

tindakan yang baik bagi dirinya)

KESIMPULAN

Proses penyembuhan pasien bedah di Poliklinik Rumah Sakit Umum

Meuraxa melalui beberapa fase, yaitu fase preinteraksi, fase orientasi yang

dilakukan saat proses wawancara dan diagnosa awal, diagnosis

(menegakkan diagnosa) pasien, fase kerja yang dilakukan saat pengambilan

tindakan atau operasi, dan fase terminasi yang dilakukan saat proses rawat

inap dan rawat jalan. Pola komunikasi yang digunakan dokter dan pasien

dalam proses penyembuhan di Rumah Sakit Umum Meuraxa adalah pola

komunikasi antarpribadi verbal dan nonverbal. Kesimpulan tersebut berasal

dari ciri-cirinya yang sangat identik dengan ciri komunikasi antarpribadi,

seperti, 1).Suasana komunikasi yang terasa nonformal atau santai antara

dokter dan pasien 2).Jarak antar komunikator dan komunikan dekat, proses

komunikasi dokter dan pasien dilaksanakan secara dekat, tatap muka di

ruang poliklinik bedah Rumah Sakit Umum Meuraxa. 3). Umpan balik

segera, umpan balik yang terjadi dalam komunikasi antara dokter dan pasien

berlangsung segera dan spontan. Pola komunikasi antarpribadi verbal dan

nonverbal antara dokter dan pasien mencakup verbal yaitu, kata-kata yang

diucapkan dan ditulis, dan non verbal adalah pesan seperti gestur tubuh,

ekpresi wajah, kontak mata antara dokter, pasien dan keluarganya.

Komunikasi antarpribadi bagi dokter dan pasien di Rumah Sakit Umum

Meuraxa adalah komunikasi yang memiliki peranan yang signifikan bagi

proses penyembuhan pasien karena berpengaruh langsung dengan

perubahan sikap dan perilaku pasien dalam menghadapi keadaan atau

penyakit yang dirasakan dan mengambil tindakan untuk penyembuhan.

Dalam komunikasi antarpribadi dokter dan pasien di Rumah Sakit Umum

Meuraxa bahasa menjadi hambatan, dokter kurang bisa bahasa daerah dan

pasien ada yang kurang bisa bahasa Indonesia namun dengan bantuan

perawat dan keluarga pasien komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Peran

penting komunikasi antarpribadi terhadap proses penyembuhan tidak

Page 12: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

340

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

terlepas dari peran dokter dan pasien sendiri. Bagaimana peran, fungsi, dan

tanggung jawab dokter terhadap penyampaian informasi agar sesuai dengan

keadaan pasien sehingga pasien mau membuka diri. Dalam proses

penyembuhan pasien juga harus memahami apa yang dirasakan oleh dirinya,

penyakit apa yang harus dia hadapi, tindakan apa yang harus diambil.

Dengan adanya komunikasi antarpribadi yang efektif serta hubungan saling

mengerti dan bekerja sama antara dokter dan pasien dan keluarga pasien,

maka proses penyembuhan akan berjalan dengan baik dan optimal.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian dapat

memberi beberapa masukan atau saran sebagai berikut:

1. Seorang pasien harus berperan dalam proses penyembuhannya, bukan

hanya menjadi pasien yang sekedar menerima saja apa yang dikatakan

oleh dokter, dalam melakukan proses komunikasi dengan dokter,

pasien harus membuka diri dalam menyampaikan keluhannya,

memotivasi diri sendiri untuk sembuh dan mengubah perilaku untuk

kesehatanya.

2. Untuk Rumah Sakit daerah kelas B yang kunjungan pasiennya cukup

banyak sehingga pelayanan yang diberikan harus optimal, termasuk

dalam memberikan pelayanan dari pihak rumah sakit oleh semua

petugas rumah sakit. Dengan banyaknya pasien seharusnya dokter

spesialis dan sub splesialis di Rumah Sakit Umum Meuraxa ditambah,

agar pasien tidak perlu lama mengantri dan mendapatkan pelayanan

yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Berry, Dianne. (2007). Health Communication: Theory and Practice. New York,

NY: McGraw-Hill Education.

Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Yogyakarta: Gelora Aksara Pratama.

Page 13: POLA KOMUNIKASI DOKTER BEDAH UMUM DAN PASIEN DALAM …

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Pola Komunikasi Dokter Bedah Umum dan Pasien Dalam Proses

Penyembuhan(1Mahasiswa,

2 Dosen Pembimbing), [email protected]

Jurnalilmiahmahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 2.Mei2018

341

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor2, Mei 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Liliweri, Alo. (2013). Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sarwono, Solita. (1997). Sosiologi Kesehatan(Beberapa Konsep Beserta

Aplikasinya). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suranto AW. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.