Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN...

113
Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan Safety Driving di dalam Komunitas Mobil Bar3t (Banten Auto Revolutions) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Disusun Oleh : NOVRAN EFRIANGGA 082108 KONSENTRASI ILMU HUMAS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG BANTEN 2014

Transcript of Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN...

Page 1: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan

Safety Driving di dalam Komunitas Mobil Bar3t (Banten Auto

Revolutions)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

Disusun Oleh :

NOVRAN EFRIANGGA

082108

KONSENTRASI ILMU HUMAS

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG – BANTEN

2014

Page 2: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Novran Efriangga

NIM : 6662082108

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 05 November 1990

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Strategi Kampanye Safety Driving

Komunitas Mobil Bar3t (Banten Auto Revolutions) adalah hasil karya saya sendiri,

dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar.

Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar

kesarjanaan saya bisa dicabut.

Serang, 15 November 2013

Novran Efriangga

Page 3: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : NOVRAN EFRIANGGA

NIM : 6662082108

Judul : POLA KEPEMIMPINAN KETUA BAR3T DALAM

MENGKAMPANYEKAN SAFETY DRIVING DI DALAM

KOMUNITAS BAR3T (BANTEN AUTO REVOLUTIONS)

Telah disajikan dihadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi dan Sidang

Komprehensif di Serang, Tanggal 12 Bulan Februari Tahun 2014 dan

dinyatakan LULUS.

Serang, 12 Februari 2014

Ketua Penguji :

Neka Fitriyah S.Sos, M.Si …………………………….

NIP. 197708112005122003

Anggota :

Burhanudin M, SE, M.Si …………………………….

NIP. 197504052008121001

Anggota :

Ari Pandu Witantra, S.Sos …………………………….

NIP. 198204222006041002

Mengetahui,

Dekan FISIP UNTIRTA Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Dr. Agus Sjafari, M.Si. Neka Fitriyah S.Sos, M.Si

NIP.197108242005011002 NIP. 197708112005122003

Page 4: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

ABSTRAK

Novran Efriangga. NIM. 082108. Skripsi. Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t

dalam Mengkampanyekan Safety Driving di Komunitas Bar3t (Banten Auto

Revolutions)

Setiap komunitas memiliki kebiasaan dan ciri khas masing-masing. Dalam hal ini

Bar3t, komunitas mobil yang sudah cukup matang dan mempunyai julukan “clubnya

para pejabat” ini berdomisili di Banten menggunakan berbagai pendekatan secara

personal dan melakukan kampanye dengan cara memberikan contoh langsung ke

anggotanya untuk menerapkan sistem safety driving dalam berkendara. Sebuah

komunitas pada umumnya hanya memilih cara yang bersifat informal untuk

memberikan kampanye tersebut kepada anggotanya karena cara tersebut mudah untuk

dimengerti dan lebih efektif dibandingkan dengan cara formal seperti seminar, dan

sebagainya. Hal tersebut bukan hanya akan membuat suasana menjadi membosankan

akan tetapi juga akan membuat pesan yang dibawa oleh komunikator tidak akan

tersampaikan dengan maksimal. Untuk memulai proses kampanye tersebut harus

dilakukan memalui pendekatan personal terlebih dahulu supaya apapun yang

disampaikan oleh komunikator dapat tersampaikan dan terlaksana dengan baik oleh

setiap anggota Bar3t. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana

strategi pesan safety driving ini tersampaikan dengan baik atau tidak, mampu diserap

dan diterima dengan baik atau tidak oleh setiap anggota Bar3t. Teori yang dipakai

pada penelitian ini adalah Teori Elaboration likelihood models (ELM) dari Petty dan

Cacioppo. Teori ini adalah menelaah perbedaan motivasi atau penangkapan makna

pesan dikarenakan perbedaan latarbelakang pendidikan dan kesadaran akan suatu hal

yang berkaitan dengan pesan tersebut yang akan berdampak pada hasil akhir

penerimaan pesan, dan juga seberapa lama efek dari pesan itu dapat ditimbulkan oleh

komunikan itu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Karena tujuan pokok penelitian ini adalah untuk

menggambarkan dan memberikan penjelasan tentang kampanye safety driving yang

dilakukan oleh komunitas Bar3t. Penelitian difokuskan kepada anggota Bar3t karena

sasaran dari penelitian ini adalah anggota Bar3t. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah melakukan wawancara dan observasi. Dari hasil observasi tersebut

dapat disimpulkan bahwa strategi kampanye safety driving yang dilakukan oleh

komunitas Bar3t memiliki beberapa cara yaitu melakukan pendekatan personal dan

bersifat kekeluargaan. Efek yang ditimbulkan karena memakai pendekatan tersebut

yaitu kurang terserapnya informasi safety driving kepada anggota Bar3t karena

perbedaan latarbelakang pendidikan dan pengetahuan tentang safety driving

menjadikan anggota Bar3t terbagi menjadi dua kelompok yaitu tingkat elaborasi

tinggi dan tingkat elaborasi rendah dan menjadikan pemaknaan pesan yang

disampaikan sama akan tetapi efek yang akan ditimbulkan berbeda.

Kata Kunci : Safety Driving, Pola Kepemimpinan, Kampanye, Feedback

Page 5: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

ABSTRACT

Novran Efriangga. NIM. 082108. Thesis. Patterns in Leadership Chair of Bar3t

Campaigning Safety Driving in Bar3t Community (Banten Auto Revolutions)

Each community has a habit and characteristics on it own. Bar3t In this case , is a car

community had already quite mature and has a of nickname " club of the officials " is

domiciled in Banten using a variety of personal approach and conduct campaigns by

giving examples directly to its members to implement the system of safety in driving.

Normally a community just choose informal way to give the campaign to their

members because of the way it is easy to understand and more effective than formal

methods such as seminars , and so on . It not only will make the atmosphere would be

bored but it will also make the message brought by the communicator will not be

conveyed to the maximum . To begin the process of the campaign should be carried

out through a personalized approach so that any advance given by the communicator

can be delivered and implemented well by every member of Bar3t . This study aims

to determine the extent of driving safety message is conveyed properly or not , can be

absorbed and well received or not by every member of Bar3t . The theory used in this

research is the Theory Elaboration likelihood models ( ELM ) of Petty and Cacioppo .

This theory is examined differences in motivation or capture the meaning of a

message due to differences in educational background and awareness of the issues

related to the message that will have an impact on the final result message reception ,

and also how long the effect of the message can be caused by the communicant . The

method used is descriptive method with qualitative approach . Because the main

purpose of this study is to describe and provide an explanation of the safety driving

campaign conducted by Bar3t community . The research focused on members Bar3t

because the target of this research is Bar3t members . Data collection techniques used

were interviews and observation . From these observations it can be concluded that

the strategy of safety driving campaign conducted by Bar3t community has several

ways to approach personal and family-oriented . The effects due to using this

approach is less absorption of safety driving information to members Bar3t due to

differences in educational background and knowledge of the make safety driving

Bar3t members are divided into two groups: high- level elaboration and low levels of

elaboration and make meaning of the message will be the same but will it have a

different effect .

Keywords : Safety Driving, Pattern of Leadership, Campaign, Feedback

Page 6: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang

tidak terkira dan tidak terbatas, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah berupaya semaksimal mungkin

sesuai dengan kemampuan peneliti untuk mendapat hasil yang terbaik dalam

menyelesaikan skripsi ini. Namun demikian peneliti menyadari masih banyak

kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, peneliti dengan senang hati menerima saran

dan masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa ada bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka semua. Dalam

kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

terutama kepada kedua orangtua yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan

sampai terselesaikannya skripsi ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa, semoga Untirta menjadi lebih baik kelak.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi.

4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos M.Ikom selaku Sekretaris Jurusan Program

Studi Ilmu Komunikasi.

5. Bapak M. Jaiz, S.Sos M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sejak peneliti

kuliah semester pertama hingga selesai.

6. Ibu Rd Nia Kania., S.Ip, M.Si selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti untuk menyelesaikan

skripsi.

Page 7: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

7. Bapak Ari Pandu Witantra., S.Sos selaku dosen pembimbing II yang dengan

sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti untuk

menyelesaikan skripsi.

8. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat kepada peneliti.

9. Seluruh Staf Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah membantu

peneliti melancarkan penyelesaian skripsi peneliti.

10. Marli Suhibyat selaku ketua umum Bar3t yang bersedia memberikan

pengetahuan baru kepada peneliti tentang dunia komunitas mobil.

11. Teman-teman Bar3t yang dengan terbuka menerima peneliti untuk bertukar

informasi tentang dunia komunitas mobil.

12. Adikku Meika Alfiat dan Septa Firmansyah yang selalu memberikan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Isniyunisyafna Diah Delima, Wahyu Annas, Diaz Ananta, Trami Vidya,

Yuyun Y, Ayu Farisa Novalia, Aulia Shofan Hidayat, Hendika SP,

Mayabella, Jonah Silas, Boyke Fakhri, Nanda Avreska, Aan A, Annisa Dian

F, Inge Yulistia, Rexy Fajrin, Yolanda Fatharani, Nawang, Farissa Azmi,

Fawaiz Rasyid Rozaldi, Sieska Kusmanawati, dan semua yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu.

14. Sahabat seperjuangan mahasiswa Humas D 2008 Ilmu Komunikasi.

15. Keluarga besar DEVELLA, Inggit Nugroho, Andru Prima, Nurul Ichwan, dan

Ridho Ilhami.

16. Keluarga besar HIMAKOM Untirta 2009-2013.

17. Keluarga besar BEM FISIP Untirta 2009-2013.

18. Keluarga besar KOVIKITA.

19. Keluarga besar KKM 15 Untirta 2011.

20. Keluarga besar PASAKOSTA.

21. Kakak-kakak komunikasi Untirta 2006 dan 2007.

22. Teman-teman Ilmu Komunikasi 2008 Humas dan Jurnalistik.

Page 8: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

23. Adik-adik FISIP Untirta 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013

24. Teman-teman dari Fakultas FISIP, FKIP, Hukum, Teknik, Pertanian, dan

Ekonomi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

25. Dan semuanya yang membantu peneliti yang tidak bisa peneliti sebutkan satu

persatu.

Page 9: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...………………………………………………. 1

1.2 Perumusan Masalah …………………...……………………………….... 12

1.3 Identifikasi Masalah ………………...…………………………………… 12

1.4 Tujuan Penelitian ………………..……………………………………… 13

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………..…………………... 13

1.5.1 Manfaat Teoritis …………………………..…………………………. 13

1.5.2 Manfaat Praktis ……………………… …………………………….. 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………...…………………. 15

2.1 Komunikasi ………………………..……………………………………... 15

2.2 Persuasif ……………………..…………………………………………… 16

2.3 Kampanye ……………………..…………………………………………. 17

2.4 Komunitas ………………………..………………………………………. 19

2.5 Strategi Komunikasi ……………………..……………………………..... 21

2.6 Kepemimpinan ………………..……………………………………….. 22

Page 10: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

2.7 Safety Driving ……………………… …………………………………... 22

2.8 Komunitas Mobil di Indonesia …………………….………………….... 36

2.8.1 Sejarah Komunitas Mobil di Indonesia …………..…………... 36

2.8.2 Perkembangan Komunitas Mobil di Banten ……………........ 38

2.9 Teori Penunjang …………...…………………………………………...... 39

2.10 Kerangka Berfikir ……………...………………………………………. 42

2.11 Penelitian Terdahulu ……………...…………………………………..... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………... 45

3.1 Metode Penelitian ………………………………………………………… 45

3.2 Paradigma Penelitian …………………………………………………….. 47

3.3 Key Informan ……………………………………………………………... 48

3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………. 49

3.5 Analisis Data ……………………………………………………………… 50

3.6 Lokasi Penelitian dan Waktu …………………………………………….. 51

BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………... 52

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ……………………………………………...... 52

4.1.1 Komunitas Bar3t ……………………………………………… 52

4.1.2 Informan Penelitian ……...………………………………….... 53

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ……………………...…………………….. 54

4.2.1 Cara dalam Berkampanye Safety Driving ……………...…... 76

4.2.2 Hambatan yang Terjadi dalam Kampanye ……………...….. 76

4.2.3 Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Hambatan ……..... 77

4.3 Pembahasan Penelitian dengan Teori Penelitian …………...………. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………...…….... 84

5.1 Kesimpulan …………………………...………………………………….... 84

5.2 Saran ………………………………...…………………………………….. 85

Page 11: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

5.2.1 Saran Teoritis ………………………………...…………………. 86

5.2.2 Saran Praktis …………………………...……………………….. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Speed Index dan Load Index …………………………………… 29

Page 13: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Booklet GT Peduli Keselamatan Anda dan Keluarga ……… 26

Gambar 2.2 Ban Vulkanisir ...……………………………………………… 33

Gambar 2.3 Ban Batikan ...…………………………………………………. 33

Gambar 2.4 Ban A/T………………………………………………………… 34

Gambar 2.5 Ban M/T………………………………………………………... 34

Gambar 2.6 Booklet GT Care ...……………………………………………. 35

Gambar 2.7 Model Kemungkinan Elaborasi ...……………………………. 41

Gambar 2.8 Kerangka Berfikir .……………………………..……………... 43

Gambar 4.1 Cara Pemakaian Sabuk Pengaman…………………………... 71

Gambar 4.2 Kondisi Rem yang Baik .…..………………………………….. 72

Gambar 4.3 Contoh Memegang Stir yang Benar………………………….. 73

Gambar 4.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas…………………………………… 73

Gambar 4.5 Elaboration Likelihood Model (ELM).………...……………... 80

Page 14: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 : Jadwal Bimbingan

Lampiran 3 : Pedoman Wawancara

Lampiran 4 : Dokumentasi

Lampiran 5 : Safety Driving PJR

Lampiran 6 : Riwayat Hidup Peneliti

Page 15: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kendaraan bermotor saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap

orang dikarenakan merupakan alat bantu yang sangat efektif untuk cepat berpindah-

pindah tempat dengan waktu yang singkat. Hal tersebut sudah menjadi biasa dewasa

ini jika ingin menghemat waktu tempuh dalam perjalanan.

Setiap orang memiliki kebutuhannya masing-masing, waktu terkadang

menjadi hal yang sangat penting bagi setiap orang, sehingga orang sering melupakan

hal yang paling penting dalam berkendara yaitu seperti sabuk pengaman dan

sebagainya. Hal tersebut bisa menjadi sangat membahayakan dirinya dan pengguna

jalan lain yang berada di sekitarnya.

Manusia perlu suatu wadah agar mendapatkan kepuasan-kepuasan seperti

pengetahuan dari generasi-generasi sebelumnya tentang keamanan berkendara,1

dimana orang tersebut dapat berinteraksi serta bertukar pikiran untuk mencapai

sasaran utama seperti keamanan saat berkendara, tertib lalu lintas, dan sebagainya.2

Pertumbuhan kendaraan bermotor bukan tidak menyebabkan dampak. Banyak

konsekuensi yang harus ditanggung oleh masyarakat luas akibat dari cepatnya

pertumbuhan kendaraan bermotor ini. Pertama, kepadatan yang terjadi di jalan raya

1 Winardi J. 2003. Teori organisasi & pengorganisasian. Jakarta:Raja Grafindo Persada hal.4

2Ibid hal.17

Page 16: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

2

yang mengakibatkan kemacetan yang terjadi di mana-mana, hal ini terjadi

diakibatkan pertumbuhan dari kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil

dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan raya tempat mobil dan sepeda motor

tersebut berjalan. Konsekuensi pertama tadi juga menjadi penyebab pada konsekuensi

yang kedua yaitu terjadinya pencemaran lingkungan, pencemaran lingkungan yang

terjadi disini yaitu polusi udara. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan

bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas

buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari

sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah,

kebakaran hutan, dan lain-lain.3

Konsekuensi lainnya yang harus dihadapi yaitu pengguna dari kendaraan

bermotor tersebut tidak mematuhi peraturan yang berlaku saat mengendarai

kendaraan, salah satunya yaitu umur pengendara.

Selain itu, dalam peraturan lalu lintas di Indonesia yang tertuang dalam

Undang Undang Lalu Lintas No 22 Tahun 2009 Pasal 77 ayat 1 menyebutkan setiap

orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki SIM sesuai

dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan. Padahal, sesuai dengan Pasal 81

ayat 1 dan 2, untuk mendapatkan SIM, setiap orang harus memenuhi persyaratan usia,

administratif, kesehatan dan lulus ujian. Dari sisi usia, untuk SIM A, C, dan D,

3 http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-pemantauan-pencemaran/94-

pencemaran-udara-dari-sektor-transportasi diakses pada Kamis 8 Agustus 2012 jam 15.35 WIB

Page 17: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

3

minimal pemilik SIM harus berusia 17 tahun. Sedangkan B1 minimal 20 tahun dan

B2 minimal 21 tahun.4

Saat ini sudah banyak pengendara dibawah umur yang sudah mengendarai

kendaraan bermotor dan dikhawatirkan masih belum mengerti peraturan lalu lintas

dan mengindahkannya karena umur mereka yang masih anak-anak / remaja yang

pada dasarnya masih awam tentang peraturan lalu lintas. Jika hal tersebut terus

dibiarkan dan pengguna kendaraan bermotor belum menyadari akan bahayanya

berkendara jika belum mengerti peraturan lalu lintas, maka yang terjadi adalah

tingginya angka kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan yang terjadi merupakan suatu

perilaku yang menyimpang dari pengguna kendaraan bermotor yang mematuhi

peraturan lalu lintas, baik karena belum mengetahui peraturan tersebut ataupun sudah

tahu akan tetapi tetap saja melanggarnya dengan berbagai alasan. Alasan-alasan

tersebut tidak dibenarkan karena mengakibatkan kecelakaan, kecelakaan tersebut

menimpa diri sendiri dan orang lain.

Contoh yang sangat dekat yaitu kasus kecelakaan AQJ yang terjadi diwilayah

tol Jagorawi. Dalam kecelakaan itu mengakibatkan banyak orang yang tewas, hal ini

dikarenakan umur AQJ yang memang semestinya belum mengendarai kendaraannya

sendiri yaitu pada saat ia berumur 14 tahun. Belum lagi kecelakaan yang terjadi di

wilayah Banten sendiri belum lama ini. Kecelakaan yang terjadi di daerah Widya Asri

Ciracas Serang yang berkaitan dengan pejabat, yaitu kecelakaan yang menelan 2

korban jiwa dan salah satunya merupakan pejabat dinas di Kota Serang. Kecelakaan

4 http://www.beritaglobal.com diakses pada Kamis 08 Agustus 2012 jam 16.40 WIB

Page 18: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

4

ini disebabkan oleh human error yaitu pengemudi mengendarai kendaraan dalam

keadaan mabuk sehingga mengakibatkan kecelakaan tersebut.

Kasus-kasus diatas merupakan contoh kecelakaan yang mengakibatkan

jatuhnya korban jiwa dikarenakan beberapa faktor yaitu umur yang belum layak

mengemudi dan berkendara dalam keadaan mabuk. Di Banten sendiri, kasus

kecelakaan lalu lintas dari awal tahun 2010 - 2011 ini telah mencapai 3.558 kasus

kecelakaan dan angka kerugian materil diperkirakan Rp 15,8 miliar. Dari jumlah

kasus kecelakaan tersebut telah menyebabkan korban tewas sebanyak 1.227 orang,

korban luka berat sebanyak 1.837 orang,dan korban luka ringan sebanyak 3.640

orang.5

Agar orang-orang dapat lebih menyadari pentingnya keamanan berkendara,

dibutuhkan sebuah organisasi yang dekat dengan masyarakat banyak yang berinisiatif

dan bergerak cepat dalam menanggapi permasalahan ini. Dalam hal ini, orang-orang

yang mempunyai hobi dan kesadaran yang sangat tinggi terhadap pentingnya safety

driving bagi berkendaralah yang mampu berperan penting dalam memberikan contoh,

mengajak, dan merangkul teman-temannya dan orang disekitarnya untuk berkendara

secara aman. Dan lama-kelamaan kebiasaan yang positif ini akan menular pula

kepada orang-orang yang berada disekitarnya dan tidak menutup kemungkinan pula

diikuti oleh orang-orang lainnya. Berkendara secara aman dewasa ini sudah mulai

diabaikan oleh pengendara kendaraan dengan berbagai alasan. Padahal hal ini

5 http://m.sentanaonline.com/news/read/5237/1/29/11/2011/Kecelakaan-Lalu-Lintas-Banten-Sudah-

Mengkhawatirkan diakses pada Kamis 21 Juni 2012 jam 20.55 WIB

Page 19: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

5

merupakan hal yang sangat penting bagi pengendara kendaraan karena dapat menjaga

keselamatan baik pengendara itu sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Belum lagi

faktor-faktor yang membuat seorang pengendara kehilangan kendali saat berkendara

yang disebabkan karena pengemudi mengantuk saat berkendara, penggunaan obat-

obatan terlarang, memainkan ponsel saat berkendara dan sebagainya. Hal-hal ini juga

mempengaruhi seseorang untuk berkendara dengan aman karena terpengaruh oleh

pengaruh luar seperti kantuk dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi

kesadarannya dalam berkendara.

Dari fakta-fakta dan data-data diatas mencerminkan bahwa angka kecelakaan

lalu lintas masih sangat tinggi. Hal ini sangat memprihatinkan bagi dunia lalu lintas

Banten, karena itu peneliti merasa sangat perlu untuk melakukan penelitian tentang

safety driving ini karena seperti yang terlihat dari data-data diatas bahwa angka

kecelakaan di jalan raya khususnya lalu lintas sudah sampai pada tahap

memprihatinkan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

kecelakaan lalu lintas, seperti kondisi kendaraan, kondisi jalan, lingkungan, dan

pengendara.

Faktor-faktor seperti ini merupakan faktor-faktor yang termasuk dalam

keamanan berkendara (safety driving), kondisi kendaraan merupakan salah satu faktor

terjadinya kecelakaan seperti kurangnya tekanan ban mobil, perawatan mobil,

pengecekan mesin, dan sebagainya. Apabila tidak melakukan perawatan berkala yang

disarankan oleh produsen mobil atau standarisasi safety driving maka kendaraan

tersebut akan menjadi buruk performanya dan berkurangnya fungsi dari berbagai

Page 20: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

6

spare part dari kendaraan tersebut. Kondisi jalan juga merupakan salah satu faktor

terjadinya kecelakaan di jalan raya, karena kondisi jalan berlubang yang ada di jalan

beraspal dapat menyebabkan pengendara terkejut dan berusaha menghindar

sementara dari arah lainnya juga ada kendaraan yang melintas sehingga terjadilah

kecelakaan tersebut. Lingkungan juga menjadi salah satu faktor terjadinya

kecelakaan, maksudnya disini yaitu lingkungan dimana tempat pengendara tinggal

atau beradaptasi maka lingkungan itu yang menentukan apakah pengendara tersebut

akan menerapkan safety driving atau mengabaikannya. Faktor lainnya yaitu

pengendara itu sendiri, apakah ia akan menerapkan safety driving dalam mengendarai

kendaraannya atau bersikap seenaknya dan ugal-ugalan di jalan raya tanpa

mempedulikan pengguna jalan lainnya.

Pada kenyataan yang terjadi disekitar kita juga berbanding lurus dengan apa

yang disampaikan diatas, contoh kecilnya yaitu seorang pelajar, mahasiswa, atau

pegawai dan sebagainya jika berangkat ke tempat kegiatannya masing-masing

menggunakan kendaraan pribadi dengan keadaan terburu-buru dikarenakan terlambat

bangun atau hal lainnya, mereka akan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin

yang tidak menutup kemungkinan melupakan berbagai ketentuan safety driving

seperti lupa memakai safety belt, memacu kendaraannya dengan kecepatan yang

tinggi tanpa memperdulikan pengguna jalan lainnya, dan sebagainya. Hal ini sangat

sering sekali terjadi pada diri kita atau orang yang berada di sekeliling kita, terlebih

lagi dengan adanya komunitas komunitas mobil yang hanya ada karena kesenangan

atau hobi yang sama antar anggota-anggota komunitas ini, seperti hanya dengan

Page 21: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

7

memodifikasi kendaraannya menjadi terlihat sangat bagus dengan tampilan luar dan

dalamnya, bukan karena menerapkan safety driving dan berjiwa sosialnya yang

tinggi.

Akan tetapi, banyak juga komunitas-komunitas mobil yang berdiri

berdasarkan rasa kesadarannya yang sangat tinggi dalam menerapkan safety driving

bahwa safety driving merupakan bagian yang sangat penting dalam berkendara dan

berjiwa sosial yang sangat tinggi kepada orang-orang yang sedang membutuhkan

bantuan seperti mengadakan kegiatan baksos dan sebagainya. Menurut Jefkins,

komunitas adalah kelompok orang yang tinggal di sekitar wilayah operasi satu

organisasi yang bisa berupa pabrik, areal penambangan, kantor atau bengkel yang

disebutnya sebagai tetangga.6 Kita semua bertetangga, baik antar areal perumahan,

kecamatan, kota, bahkan tetangga satu negara. Dan beberapa orang yang mempunyai

hobi yang sama yaitu mobil membentuk kelompok tersendiri, karena kepedulian

komunitas mobil ini kepada masyarakat sekitar, maka mereka berinisiatif untuk

melakukan pengarahan cara berkendara yang baik. Komunitas ini memiliki rasa

tanggung jawab untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi.

Komunitas seperti ini berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, komunikasi

yang digunakan yaitu komunikasi yang memiliki arti suatu proses sosial yang

mempunyai relevansi luas di dalam memfungsikan suatu kelompok, organisasi atau

6 Iriantara Yosal. 2004. Community Relations Teori & Aplikasinya. Bandung:Simbiosa Rekatama

Media hal.22

Page 22: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

8

masyarakat.7 Pernyataan diatas membuktikan bahwa organisasi komunitas tadi

mempunyai tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

Komunitas termotivasi dengan 3 hal, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.8

Pada kenyataannya bahwa manusia mempunyai kebutuhan untuk berkendara supaya

segala aktifitasnya berjalan dengan cepat karena dengan berkendara maka ia dapat

menghemat waktu dalam perjalanan yang ditempuh, dalam aktifitas berkendaranya

maka ia akan merasa perlu atau butuh akan membentuk sebuah kelompok yang

mempunyai kegiatan atau hobi yang sama. Hal ini dapat menghasilkan berbagai hal

yaitu dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan aktifitasnya sehari-hari

tentang berkendara dan mungkin mendapat nilai plus berupa eksistensi di

kalangannya maupun di masyarakat luas seperti membentuk atau sekedar masuk ke

dalam sebuah komunitas dan sebagainya yang mempunyai satu visi dan tujuan

dengannya, bahkan membentuk atau masuk ke dalam sebuah organisasi resmi yang

terstruktur untuk mewujudkan visi, misi dan tujuannya itu.

Komunitas Bar3t ini pun mempunyai tujuan atau dorongan untuk menekan

angka kecelakaan yang terjadi belakangan ini. Karena organisasi seperti komunitas

ini pun juga memiliki tujuan yang rasional seperti mengurangi konflik dengan

masyarakat, meningkatkan keamanan dalam berlalu lintas dan memberikan

7 Thoha Miftah. 1983. Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta:Raja Grafindo

Persada hal.185 8 Ibid hal 207

Page 23: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

9

informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat tentang cara berkendara yang

aman.9

Konflik yang ingin dikurangi seperti memperbaiki citra tentang komunitas

kendaraan bermotor yang sudah terlanjur buruk di mata masyarakat, lalu

meningkatkan keamanan berlalu lintas seperti mengurangi atau menekan angka

kecelakaan yang terjadi di jalan raya, dan informasi yang diberikan kepada

masyarakat seperti cara memakai sabuk pengaman yang baik dan benar, berapa

tekanan angin pada ban yang baik dan sebagainya.

Dalam hal ini masyarakat berperan aktif dalam berkendara yang aman, karena

masyarakat merupakan sasaran utama dari sosialisasi ini. Selain itu, aparat kepolisian

juga harus berperan aktif dalam sosialisasi ini dikarenakan pihak kepolisian berperan

sebagai pengawas dalam kehidupan berkendara sehari-hari. Komunitas Bar3t pun

tidak kalah pentingnya dalam sosialisasi ini karena komunitas ini merupakan

perantara atau penghubung antara pihak kepolisian sebagai pembuat kebijakan dan

masyarakat luas sebagai komunikannya. Oleh karena itu komunitas ini menjadi

perantara dalam sosialisasi tentang keamanan berkendara (Safety Driving) yang

dicanangkan oleh aparat kepolisian sebagai komunikator kepada masyarakat sebagai

komunikan yang menjalankan kebijakan tersebut. Dan ada juga satu hal yang penting

dalam sosialisasi ini yaitu pemilihan media yang tepat dalam menyampaikan pesan

tersebut sehingga efektif dalam penyampaian dan penerimaan pesannya.

9 Shaun Tyson & Tony Jackson. 1992. Perilaku Organisasi. Yogya:Andi hal 166

Page 24: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

10

Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti usia,

kecerdasan, karakteristik populasinya dan sebagainya, kelompok orang tua

melahirkan pola perilaku yang pasti berbeda dengan kelompok anak-anak muda.10

Dikarenakan pola pikir dari keduanya yang memang secara alamiah tidak sama dan

pengalaman yang mereka alami sangat berbeda, itu menjadi penyebab perilaku dari

kedua kelompok ini berbeda.

Tidak sepenuhnya perilaku itu berasal dari masyarakat itu sendiri, dan tidak

dapat dipungkiri lagi kalau perilaku seseorang atau masyarakat berasal dari

lingkungan dimana asal masyarakat tersebut, termasuk dalam perilaku berkendara.

Karena sebenarnya sistem kepribadian manusia terdiri dari id, ego, dan superego 11

.

Dan yang menggerakkan perilaku manusia tersebut adalah ego, ego merupakan

mediator antara hasrat hewani dengan tuntutan rasional atau realistik, dan hal tersebut

harus dikendalikan secara benar melalui berbagai pengalaman dan informasi yang

didapat dari orang lain.

Hal seperti ini yang membuat peneliti merasa perlu diadakannya penelitian

tentang strategi-strategi yang dirancang oleh komunitas-komunitas mobil dalam

melakukan kampanye safety driving kepada anggota-anggotanya khususnya dan

untuk masyarakat luas pada umumnya mengingat pentingnya safety driving dalam

berkendara karena menyangkut keselamatan pengendara itu sendiri dan pengguna

10

Rakhmat Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosakarya hal.46 11

Ibid hal 19

Page 25: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

11

jalan lain serta mengingat tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor khususnya

mobil di wilayah Banten.

Seperti yang kita ketahui saat ini, anak muda yang mempunyai komunitas

mobil atau sekedar mempunyai mobil dalam aktivitasnya lebih mementingkan gaya

atau style dalam berkendara dibandingkan keamanan dalam berkendara (safety

driving).

Banten Revolution Team (Bar3t) merupakan sebuah komunitas mobil di

Banten yang berdiri sejak tahun 2004 dan mempunyai anggota kurang lebih

berjumlah 30 orang yang aktif di organisasi Bar3t dan mencapai 80 orang yang non

aktif di organisasi Bar3t, anggota dari Banten Revolution Team (Bar3t) ini berasal

dari berbagai kalangan, baik kalangan tua maupun muda dan dari berbagai profesi

yang ada seperti pelajar, mahasiswa, sampai kepolisian dan pejabat, baik yang di

pemerintahan kabupaten kota maupun tingkat provinsi. Komunitas Bar3t ini juga

dikenal sebagai komunitasnya para pejabat dikarenakan anggota-anggota dari

komunitas ini sebagian merupakan orang yang bekerja di tingkat pemerintahan dan

mempunyai jabatan. Oleh sebab itu komunitas ini dapat lebih mudah dalam

menjangkau masyarakat sekitar dari berbagai kalangan maupun usia dan dapat

menularkan kebiasaan safety driving yang dimilikinya, akan tetapi kebiasaan safety

driving tersebut harus dimulai dari dalam tubuh komunitas ini sehingga dapat

menularkan kebiasaan tersebut kepada orang lain.

Banten Revolution Team (Bar3t) berdiri cukup lama di Banten sehingga

mempunyai banyak pengalaman dan informasi yang cukup dalam melakukan

Page 26: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

12

kampanye safety driving dan menerapkannya sehingga dapat ditularkan kebiasaan

safety driving tersebut kepada anggota-anggotanya. Dapat dilihat dari tahun

berdirinya komunitas Bar3t yang sudah menginjak umur ke 9 tahun, sebagian dari

anggotanya dapat membuka link ke kepolisian baik Polres, Polda, sampai ke Polri

untuk mendapatkan arahan langsung tentang safety driving, dan anggota dari Bar3t

ini terdiri dari berbagai profesi khususnya dari kepolisian yang merupakan tempat

atau sumber dari kampanye safety driving itu sendiri. Lalu bagaimanakah strategi

komunikasi yang dilakukan Banten Revolution Team (Bar3t) dalam melakukan

kampanye safety driving kepada anggotanya?, Oleh karena itu penulis bermaksud

melakukan penelitian dengan judul “Strategi kampanye Safety Driving komunitas

mobil Banten Revolution Team (Bar3t).”

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas terdapat pertanyaan yang dapat diteliti dan

ditemukan jawabannya yaitu :

Bagaimana Strategi komunikasi komunitas mobil Banten Revolution Team (Bar3t)

dalam proses kampanye safety driving?

1.3 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cara pimpinan Bar3t dalam mengkampanyekan safety driving ?

2. Hambatan apa yang dihadapi pimpinan Bar3t dalam mengkampanyekan safety

driving ?

Page 27: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

13

3. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam mengkampanyekan safety

driving ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk :

1. Mengetahui cara pimpinan Bar3t dalam mengkampanyekan safety driving

2. Mengetahui hambatan apa yang dihadapi pimpinan Bar3t dalam

mengkampanyekan safety driving

3. Mengetahui bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan dalam

mengkampanyekan safety driving

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis / Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi bagi ilmu

pengetahuan khususnya ilmu komunikasi tentang cara-cara atau strategi

komunikasi yang tepat dalam berkampanye.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan untuk membuka mata dan lebih memberi

perhatian bagi instansi terkait seperti kepolisian dalam bekerjasama dengan

komunitas-komunitas mobil yang menganut safety driving dalam aturan

utama clubnya dan bagi masyarakat luas dalam keamanan saat berkendara

demi tertekannya angka kecelakaan di wilayah Banten.

Page 28: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah lepas dari kegiatan komunikasi,

komunikasi memiliki arti penting bagi manusia dalam berinteraksi. Komunikasi

merupakan sarana dalam melakukan suatu hubungan atau interaksi dengan orang lain.

Manusia selalu mengaktualisasikan diri dalam suatu lingkungan dengan memberikan

simbol-simbol atau makna melalui pertukaran informasi.

Komunikasi merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang atau kata-kata, gambar,

bilangan, grafik, dan lain-lain, kegiatan atau proses penyampaian pesan tersebut

dinamakan komunikasi.12

Safety driving merupakan suatu lambang atau kata-kata

yang bertujuan untuk memberikan pesan bahwa pentingnya keamanan saat

berkendara, oleh karena itu komunikasi sangat diperlukan dalam menyampaikan apa

yang diinginkan oleh komunikator kepada komunikan. Menurut Hovland, komunikasi

merupakan proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal

untuk mengubah tingkah laku orang lain.13

Dalam hal ini ketua club Bar3t

memberikan contoh kepada anggotanya untuk bersikap sepertinya yaitu berkendara

dengan aman agar ditiru juga oleh anggotanya.

12

Ruslan Rosadi. 2005. Kiat & Strategi kampanye Public Relations. Jakarta:Raja Grafindo hal 17 13

Muhamad Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta:PT Bumi Aksara hal.4

Page 29: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

15

Menurut Theodore M Newcomb, komunikasi yaitu suatu transmisi informasi

yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber kepada penerima.14

Pimpinan Bar3t memberitahu kepada anggota-anggotanya baik secara verbal maupun

non verbal bahwa pentingnya keamanan saat berkendara merupakan hal yang sangat

vital dalam berkendara baik diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

2.2 Persuasif

Menurut Ronald L. Applbaum dan Karl W.E. Anatol

“Persuasif adalah proses komunikasi yang kompleks ketika individu atau

kelompok mengungkapkan pesan yang disengaja maupun yang tidak disengaja

melalui cara-cara verbal dan nonverbal untuk memperoleh respon tertentu dari

individu atau kelompok lain. Sementara itu Bettinghous merumuskan persuasi

sebagai “komunikasi manusia yang dirancang untuk mempengaruhi orang lain

dengan usaha mengubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka.”15

Komunikator memberikan berbagai pesan-pesan kepada anggotanya baik

verbal seperti peraturan tertulis maupun non verbal seperti memberikan contoh

kepada anggota-anggotanya dengan cara mempraktekkan safety driving dalam

berkendaranya. Menurut Winston Brembeck dan William Howell dalam persuasion a

means of social change (1952) definisi persuasi yaitu usaha sadar untuk mengubah

pikiran dan tindakan dengan memanipulasikan motif-motif orang kearah tujuan yang

14

Mulyana Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:PT Rosda hal.62 15

Afrilla Naniek. 2011. Komunikasi Persuasi. Serang:Sayuti.com hal 35

Page 30: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

16

ditentukan dan komunikasi tersebut dimaksudkan untuk mempengaruhi pilihan orang

lain. Dan Burke yang dikutip Larson dalam Persuasion berpendapat bahwa definisi

dari persuasif yakni penciptaan bersama suatu pernyataan identifikasi atau kerjasama

diantara sumber pesan dengan penerima pesan yang diakibatkan oleh penggunaan

simbol-simbol.16

Komunikator memberikan informasi tentang safety driving kepada

komunikannya dan menjelaskan secara detail dan bukti nyata tentang peristiwa yang

diakibatkan oleh pengemudi yang lalai atau tidak berkendara secara aman seperti

memakai safety belt, menerobos lampu merah, belok tanpa menggunakan lampu sen

dan sebagainya. Hal ini dilakukan oleh komunikator untuk memberi awereness

kepada komunikannya agar mengikuti aturan safety driving dalam berkendara.

2.3 Kampanye

Berbagai definisi dari banyak ahli banyak sekali mendefinisikan kampanye itu

apa. Salah satunya menurut Leslie B Snyder, kampanye merupakan aktifitas

komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu,

sedangkan menurut Rogers dan Storey, kampanye merupakan serangkaian kegiatan

komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu

terhadap sebagian besar khalayak secara berkelanjutan dalam periode waktu

tertentu.17

16

Ibid hal 36 17

Rosadi. 2005. Kiat & Strategi kampanye Public Relations. Jakarta:Raja Grafindo hal 23

Page 31: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

17

Proses kampanye yang dilakukan komunikator dalam hal ini melakukan

ajakan-ajakan yang dilakukan secara terus menerus kepada komunikannya agar

komunikan tersebut berkendara secara aman. Lain lagi definisi dari Pfau dan Parrot

yang berpendapat bahwa kampanye merupakan suatu proses yang dirancang secara

sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu

dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,

komunikator dengan jelas memberikan ajakan-ajakan tersebut kepada komunikannya

dengan keadaan sadar bahwa tindakannya tersebut akan mengubah sikap dari

komunikannya agar dapat melakukan apa yang menjadi tujuan dari komunikatornya

tersebut.

Rajasundaram dalam buku Antar Venus juga berpendapat bahwa kampanye

dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda

secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan

khalayak pada masalah tertentu berikut pula pemecahan masalahnya.18

Komunikator

memberikan berbagai alasan kepada anggota-anggotanya mengapa ia memberikan

instruksi atau ajakan kepada mereka dan memberikan sebuah solusi bagaimana

permasalahan yang mereka hadapi dapat terpecahkan, hal inilah yang membuat

komunikan dapat mengikuti apa yang diinstuksikan oleh komunikator karena jelas

kenapa dan mengapa mereka harus mengikuti apa yang disarankan atau yang

diinstrusikan oleh komunikator tersebut.

18

Venus Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung:Simbiosa Rekatama Media hal 8

Page 32: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

18

2.4 Komunitas

Komunitas bukanlah bahasa baru dalam ruang lingkup sosial. Komunitas

sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,

umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,

individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,

preferensi, kebutuhan, resiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Menurut Basu

Swastha Dharmmesta dan T Hani Hadoko :

“Komunitas adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu – individu

berinteraksi satu sama lain, karena adanya hubungan diantara mereka. Sebagai hasil

dari interaksi yang terus – menerus ini adalah, lambat laun akan tercipta struktur

diantara mereka.”19

Adapun definisi komunitas menurut Burhan Bungin adalah hubungan antara

manusia yang mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan – peraturan yang

mengatur hubungan antara mereka. Melalui sistem hidup tersebut muncullah budaya

yang mengikat antara satu manusia dengan manusia lain.20

Sedangkan menurut

Stewart E. Perry memandang ada dua makna komunitas. Pertama, komunitas sebagai

kategori yang mengacu pada orang yang saling berhubungan berdasarkan nilai – nilai

dan kepentingan bersama yang khusus , seperti para penyandang cacat, jamaah masjid

atau kelompok imigran. Kedua, secara khusus menunjuk pada satu kategori manusia

19

Basu Swastha Dharmmesta dan Hadoko, T Hani. Manajemen Pemasaran “analisa perilaku

konsumen. Yogyakarta : Liberty. 2009. Hal 66 20

Bungin Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2006. Hal 29

Page 33: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

19

yang berhubungan satu sama lain karena didasarkan pada lokalitas itu secara tak

langsung membuat mereka mengacu pada kepentingan dan nilai – nilai yang sama.21

Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama

dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas

kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik

suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing –

masing komunitas karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda

dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta

mengembangkan kemampuan kelompoknya.

Terdapat tiga karakteristik utama komunitas yang selalu muncul, yaitu :22

1. Kesatuan Tempat (locality)

Komunitas didefinisikan secara fisik sebagai entitas spasial di mana

titik beratnya lebih kepada lokasi geografis seperti desa atau perkotaan

2. Jaringan Sosial (social network)

Komunitas dikatan eksis apabila didalamnya terdapat network

interrelationship antar anggota di dalam suatu tempat yang sama

3. Hubungan (relationship-communion)

Komunitas didefinisikan sebagai suatu hubungan perasaan saling

21

http://www.cedworks.com/article_3.html diakses pada Sabtu, 9 Juni 2012 jam 16.00 WIB 22

KW. Adiputra, http://eprints.undip.ac.id/29477/1/Skripsi015.pdf diakses pada hari Sabtu, 09 Juni

2012 jam 16.10 WIB

Page 34: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

20

2.5 Strategi Komunikasi

Strategi adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan

tertentu dalam praktek operasionalnya. Komunikasi secara efektif adalah bagaimana

mengubah sikap, mengubah opini, dan mengubah perilaku. Tujuan utama strategi

menurut R.Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnet yaitu :

1. Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.

2. Cara penerimaan terus terbina dengan baik.

3. Penggiatan untuk memotivasinya.

4. Tercapainya tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses

komunikasi tersebut.23

Dalam strategi ini, hal penting yang harus diperhatikan adalah sasaran

kampanye, harus melihat segmentasi sasaran tersebut untuk mempermudah

mengidentifikasi sasaran. Saat itu perlu membagi sasaran ke dalam lapisan-lapisan

yaitu sasaran utama, sasaran lapis satu, sasaran lapis dua, dan seterusnya sesuai

dengan tujuan kampanye 24

. Karena kampanye akan berjalan efektif apabila pesan

kampanye yang disampaikan tepat pada sasarannya.

23

Rosadi. 2005. Kiat & Strategi kampanye Public Relations. Jakarta:Raja Grafindo hal 37 24

Venus Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung:Simbiosa Rekatama Media hal 150

Page 35: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

21

2.6 Kepemimpinan

Menurut Howard H. Hoyt dalam bukunya yang berjudul Aspec of modern

Public Administration, kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku

manusia, juga kemampuan untuk membimbing orang.25

Menurut George R. Terry dalam bukunya Principle of Management

memberikan definisi kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar

mereka suka berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok.26

2.7 Safety Driving

Safety driving merupakan tata cara perilaku dalam mengendarai kendaraan

yang aman dan nyaman bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.27

Seperti

memakai sabuk pengaman, berkendara tidak dalam keadaan mengantuk, dan

sebagainya. Karena hal tersebut dapat menghindari dari resiko kecelakaan lalu lintas,

dan pada kenyataannya kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang paling

banyak mengakibatkan kematian. Oleh karena itu komunitas mobil ini berinisiatif

untuk memberikan sosialisasi dan berbagai macam pengarahan serta pengetahuan

agar masyarakat dapat sadar akan pentingnya safety driving.

25

Kartono Kartini 1992. Pemimpin dan Kepemimpina. Jakarta:RajaGrafindo Hal. 87 26

Ibid 27

Kurniawan Boykhe. Buku panduan Yamaha Safety Riding Science hal 1

Page 36: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

22

Safety driving terbagi menjadi beberapa point seperti :

1. Pemeriksaan awal kendaraan seperti : pengecekan lampu indikator, tekanan

angin pada ban, ban cadangan, dan pengecekan apakah terjadi kebocoran pada

oli atau minyak rem atau tidak.

2. Pemeriksaan berat beban angkut mobil.

3. Pemakaian safety belt.

4. Menyesuaikan posisi spion depan dan samping.

5. Perhatikan posisi stir yang aman yaitu kedua tangan ada pada posisi jam 3 dan

jam 9, untuk mengantisipasi kecelakaan karena airbag akan mengembang di

posisi tersebut.

6. Menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.

Beberapa hal tersebut merupakan standar safety driving yang menjadi standar

keamanan yang diberikan oleh perusahaan pembuat kendaraan bermotor.28

Pemeriksaan awal kendaraan jelas sangat diperlukan karena dalam perjalanan sebuah

persiapan merupakan modal yang sangat penting dalam berkendara, seperti

memeriksa kelayakan dari semua bagian dari mobil termasuk lampu indikator, mesin,

oli, minyak rem, dan memposisikan kaca spion agar mendapatkan pandangan terjelas

dari segala sisi. Berikutnya saat berkendara, hal yang harus diperhatikan adalah

pemakaian safety belt agar posisi menyetir tidak berubah dalam kondisi apapun, lalu

posisi stir yang kedua tangan kita harus berada di jam 3 dan 9 karena airbag akan

28

http://www.astracreditcompanies.com/news_archieves/read/131/tips_mengemudi _dengan_aman

diakses pada Kamis, 14 November 2013 jam 13.00 WIB

Page 37: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

23

mengembang tepat diposisi tersebut sehingga dapat menyelamatkan nyawa

pengemudi jika terjadi kecelakaan.

Menurut instansi terkait yaitu PJR, mereka mengeluarkan standar safety

driving sebagai berikut :29

Cara Safety Mengemudi

• Sikap

– Pengecekan pra-perjalanan

– Meniadakan hal yang mengalihkan perhatian mental dan fisik

– Mengenal rute perjalanan

– Menyiapkan diri untuk mengemudi secara defensif

• Ruang

– Menyiapkan waktu dan ruang untuk bermanufer saat diperlukan

• Bidang pandang (5 sikap pengamatan)

– Jauh ke depan

– Kuasai seluruh bidang pandang

– Gerakan mata anda

– Sediakan ruang untuk menghindar

– Pastikan mereka melihat anda

Peraturan yang Wajib dilaksanakan

1. Posisi tangan yang benar ialah antara “10-2”

2. Sabuk pengaman dikenakan setiap saat

29

Panduan keamanan safety driving Polisi Jalan Raya (PJR)

Page 38: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

24

3. Perhatikan batas kecepatan maksimum yang tertera di rambu jalan

4. Tidak dibenarkan meminum minuman beralkohol

5. Perhatikan kelengkapan standar kendaraan (reflektor, kotak PPPK, pemadam

kebakaran, dll)

Daftar periksa keamanan pra perjalanan

1. Pastikan semua lampu berfungsi

2. Periksa bahan bakar, minyak mesin, cairan pendingin mesin

3. Periksa tekanan udara ban

4. Pastikan semua peralatan yang kendur sudah dikencangkan

5. Periksa kelengkapan standar kendaraan

6. Pastikan kaca depan dan jendela (kanan & kiri) bersih

7. Pastikan kaca spion telah distel untuk pandangan yang benar

8. Hidupkan mesin dan amati seluruh instrumen

9. Pastikan sistem rem bekerja dengan baik (pengecekan 4 titik)

10. Periksa ulang dokumen yang diperlukan

11. Kencangkan sabuk pengaman

Banyak hal lain yang bisa diperiksa sebelum berkendara, salah satunya yang

paling penting yaitu pemeriksaan ban. Mulai dari tekanan angin pada ban, ukuran

velg yang dipakai, kondisi ban cadangan, dan sebagainya.

Menurut booklet yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan produksi ban di

Indonesia yang berjudul “GT Care” edisi Februari 2012 mengatakan adanya banyak

fungsi dan peran penting ban dalam berkendara, salah satunya tentang pemilihan

Page 39: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

25

spesifikasi ban yang tepat.30

Apakah fungsi ban tersebut untuk kondisi jalan yang

beraspal atau tanah, apakah ukuran dari velg ban tersebut aman untuk berkendara,

apakah ukuran velg tersebut mengganggu sistem operasi unsur-unsur lain pada

kendaraan atau tidak, pentingnya ban cadangan, beban yang aman untuk diberikan

kepada ban, keterkaitan ban dengan suspensi dalam kenyamanan berkendara, dan

sebagainya. Ban merupakan unsur vital dalam pengoperasian kendaraan baik roda

dua maupun roda empat sehingga harus mendapat perawatan serta perhatian lebih

dari pengendara sebelum melakukan perjalanan, baik perjalanan dekat maupun

perjalanan jauh demi keselamatan dan keamanan setiap pengendara tentunya.

Gambar 2.1

Booklet GT Peduli Keselamatan Anda dan Keluarga

30

Sigit Tri Santoso. 2012. GT Care. Jakarta:Pinpoint Publications

Page 40: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

26

Ban memiliki fungsinya tersendiri, secara umum fungsi ban untuk semua jenis

kendaraan sama, yaitu :31

1. Menahan beban

Dalam hal menahan beban yang paling berpengaruh adalah tekanan

angin, karena angin pada ban berfungsi untuk menopang berat

kendaraan dan muatan.

2. Meredam guncangan

Tekanan angin dan type ban (radial/bias) sangat berpengaruh dalam

meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban

tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe

bias.

3. Meneruskan tenaga dari mesin

Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengereman ke

permukaan jalan, hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan

pengereman yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau

kembangan ban.

4. Meneruskan fungsi kemudi

Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan

menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam

berkendara.

31

GT Radial Peduli Keselamatan Anda & Keluarga. PT Gajah Tunggal Tbk.

Page 41: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

27

Dilihat dari pentingnya fungsi ban pada kendaraan, banyak hal-hal tentang

ban yang harus diperhatikan dalam safety driving menurut sumber ini, yaitu sebagai

berikut :

1. Ban diciptakan berbeda tapi dengan satu tujuan

Tiap ban diciptakan berbeda-beda tipenya akan tetapi fungsinya tetap

sama yaitu memaksimalkan performa dari kendaraan agar sesuai

dengan kebutuhannya. Contohnya ban untuk kendaraan penumpang

berbeda dengan ban untuk kendaraan komersial, ban kendaraan untuk

penumpang diciptakan agar saat dipakai bisa memberikan kenyamanan

kepada penumpang dan punya kemampuan yang baik terhadap segala

efek yang mungkin timbul (panas, guncangan, dan traksi) saat melaju

cepat. Sementara ban kendaraan komersial diprioritaskan supaya

mampu menahan beban dalam jumlah besar, sesuai spesifikasinya.

Tak heran speed index pada ban kendaraan penumpang akan lebih

tinggi dibanding dengan ban kendaraan komersial. Sebaliknya load

index pada ban kendaraan komersial akan lebih tinggi daripada ban

untuk mobil penumpang.

Page 42: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

28

Tabel 2.1

Speed Index dan Load Index

2. Perhatikan ukuran velg

Kebanyakan pemilik kendaraan khususnya anggota komunitas ingin

sekali kendaraannya terlihat indah dan enak dilihat, hal yang paling

mudah yaitu merubah ukuran velg agar terlihat lebih sporty dan gagah.

Tidak ada yang melarang hal tersebut untuk dilakukan akan tetapi

harus tetap tidak melupakan faktor keselamatan. Produsen mobil telah

memperhitungkan spesifikasi bagian per bagian mobil secara detail.

Kaitan antara komponen satu dengan komponen yang lain saling

mempengaruhi. Terutama soal velg dan ban yang sangat berpengaruh

pada sistem kerja suspensi, kemudi, dan tentu saja rem. Bila keluar

Page 43: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

29

dari kaedah yang ditentukan artinya kita harus menyesuaikan

komponen lainnya agar secara kesatuan sistem bisa berjalan benar.

Dengan menambah diameter velg maka akan ada penambahan berat

dan kita akan merasakan bagaimana roda sangat mempengaruhi

akselerasi, deselerasi, dan pengendalian mobil. Memakai ukuran roda

yang lebih besar maka akan membutuhkan daya untuk berakselerasi

yang besar pula sehingga akselerasi akan terasa melambat. Sama

halnya dengan pengereman, jarak pengereman relatif akan lebih

panjang karena beban muatan berlebih yang ditimbulkan oleh

penambahan diameter velg. Ukuran velg boleh saja ditambahkan akan

tetapi pabrikan hanya membolehkan untuk naik sampai dua inci saja

seperti contohnya jika velg standar kita berukuran 15 inci maka hanya

direkomendasikan untuk naik hanya 2 inci dari ukuran velg standar

yaitu sampai 17 inci itupun performa sistem rem yang bisa menurun.

Selain itu perbesaran diameter pada velg juga mempengaruhi

keakuratan dari speedometer dan odometer, tingkat kenyamanan

berkendara juga akan ikut menurun karena suspensi menjadi lebih

keras dan radius putar dari roda depan tidak bisa lagi dibelokkan

secara maksimal karena mentok di rumah roda.

3. Ban cadangan itu bersifat sederhana

Hal ini yang harus diperhatikan bagi pengendara kendaraan bermotor,

ban cadangan memang sangat penting keberadaannya didalam mobil

Page 44: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

30

akan tetapi hal kecil yang selalu terlewatkan adalah sifat ban cadangan

yang hanya sementara. Artinya ban tersebut dipakai kendaraan disaat

tertentu saja seperti ban kempis saat berada dijalan tol karena kita akan

sulit menemukan bengkel dijalan tol dan dalam keadaan yang sama

dimana kita sulit menemukan tukang tambal ban tersebut sehingga kita

harus menggantinya terlebih dahulu sampai menemukan toko ban

resmi ataupun bengkel. Ukuran ban cadangan yang lebih kecil

daripada ban standar yang ada merupakan alasan mengapa ban

tersebut hanya bersifat sementara. Ban cadangan lebih baik digunakan

dalam keadaan darurat seperti saat kita kesulitan menemukan bengkel

yang dapat menambal atau memberikan tekanan angin tambahan

kepada ban standar. Hal lainnya yang harus diperhatikan dengan

penggunaan ban cadangan adalah selama memakai ban cadangan

janganlah melaju terlalu kencang, maksimal 80 km/jam saja. Pastikan

sebelumnya ban cadangan tersebut terisi tekanan angin yang sama

dengan ban standar yang dipakai pada kendaraan itu. Sesuaikan cara

mengemudi kendaraan dengan menggunakan ban cadangan karena

berbeda dengan ban standar lainnya. Ukuran besar kecilnya ban tidak

akan menjadi masalah selama kita tahu cara memakainya.

4. Tukang ban “pinggiran jalan” tak selamanya menjadi “penolong”

Disaat dalam keadaan genting seperti tiba-tiba ban kempis atau

sekedar ingin mengganti ban/velg baru tetapi keuangan menipis atau

Page 45: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

31

berhemat, “toko-toko” ban pinggir jalan menjadi alternatif untuk

mewujudkannya. Banyak dari kita tidak tahu apa saja yang dijual di

toko ban pinggir jalan tersebut, apakah aman untuk keselamatan atau

tidak. Ditoko ban pinggir jalan itu menjual beberapa jenis ban yaitu

ban bekas dengan tingkat keausan 10-30%, dengan tingkat keausan

yang rendah maka ketebalan ban masih terlihat tebal dan masih layak

pakai. Kedua ada ban batikan, yaitu ban bekas yang sudah tidak layak

pakai akan tetapi diukir lagi oleh “pengrajin” ban sehingga groove nya

kembali dalam. Secara logika ban yang diukir kembali oleh

“pengrajin” ban akan jauh lebih mudah tergerus oleh guncangan dan

panas yang ditimbulkan saat mobil sedang melaju karena daya

cengkramnya akan berkurang dan bisa menghancurkan konstruksi ban

batikan ini. Hal ini disebabkan karena ban tersebut sudah tidak layak

pakai tetapi dipaksakan dipakai demi keuntungan ekonomis. Ketiga

adalah ban vulkanisir, ban ini ban yang dilapis ulang karena ban ini

merupakan ban yang masih layak pakai tetapi diberi “daging” baru

sehingga ketebalannya menjadi seperti ban baru dan memiliki tapak

yang baru pula. Ban seperti ini biasanya dipakai oleh bus dan truk.

Bagaimanapun ban bekas, ban baru akan lebih baik daripada ban

vulkanisir apalagi ban batikan.

Page 46: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

32

Gambar 2.2

Ban Vulkanisir

Gambar 2.3

Ban Batikan

Page 47: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

33

5. Berbeda ban beda medan jelajahnya

Gambar 2.4 Gambar 2.5

Ban A/T Ban M/T

Setiap ban memiliki karakternya sendiri, seperti ban yang dipakai saat

berjelajah di medan bertanah dan berlumpur masuk dalam kategori ban

M/T atau Mud Terrain karena ban tersebut memiliki daya cengkram

yang kuat di medan seperti itu. Berbeda dengan kategori ban A/T atau

All Terrain karena ban jenis ini mempunyai kemampuan jelajah di

segala medan aspal dan tanah yang tidak ekstrem. Silihat dari

perbedaan karakter kedua ban seperti ini jelas bahwa karakter ban

harus disesuaikan dengan medan jelajah yang akan ditempuh, ban

kategori M/T hanya bisa digunakan pada medan jelajah tanah ekstrem

yang berlumpur karena daya cengkramnya yang kuat jika dipakai

dijalan beraspal maka akan berakibat pada jarak sistem pengereman

Page 48: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

34

akan lebih panjang dikarenakan penampang tapak ban pada aspal lebih

sedikit dibanding ban kategori A/T. Sebaliknya ban dengan kategori

A/T hanya bisa digunakan di medannya saja yaitu aspal dan tanah

yang tidak ekstrem karena jika dipaksakan untuk menjelajahi medan

yang bersifat tanah berlumpur dan berbatu maka akan licin

dikarenakan banyaknya penampang tapak ban nya hampir keseluruhan

yang berakibat ban tidak dapat mencengkram medan tersebut secara

maksimal. Lebih baik menggunakan ban kategori tertentu di medan

semestinya ban itu berjelajah.

Gambar 2.6

Booklet GT Care

Page 49: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

35

2.8 Komunitas Mobil di Indonesia

Banyak orang yang berkumpul dikarenakan persamaan hobi atau sekedar

ingin bertukar informasi tentang apa yang menjadi minat dari mereka, seperti

komunitas mobil yang ada di Indonesia. Pada umumnya mereka membentuk suatu

komunitas berdasarkan kesamaan jenis kendaraan yang mereka punya, daerah

domisili dimana mereka tinggal, atau juga persamaan visi yaitu ingin membuat

komunitas yang ramah lingkungan, dan sebagainya. Beberapa alasan ini memang

sudah menjadi landasan mereka untuk membentuk sebuah komunitas mobil tetapi

tidak semua komunitas memperhatikan panduan keamanan safety driving seperti yang

ditetapkan kepolisian atau perusahaan pembuat kendaraan bermotor walau diantara

mereka juga tidak sedikit yang taat dan menjadikan safety driving sebagai panutan

dalam berkendaranya, bahkan menjadikannya bagian dari peraturan didalam tubuh

komunitas tersebut. Bagi yang melanggar bisa langsung diberi teguran bahkan sampai

dikeluarkan dari komunitas itu

2.8.1 Sejarah Komunitas Mobil di Indonesia

Komunitas atau perkumpulan yang berlandaskan dengan kesamaan hobi atau

gaya hidup sudah ada sejak lama, sama halnya dengan komunitas mobil yang ada di

Indonesia.

“Menurut sejarah, PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia)

adalah komunitas mobil klasik tertua di Indonesia, ide awalnya dari pameran

otomotif pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh IKIA, Inc. pada

bulan November 1979 di Balai Sidang Jakarta, event ini menjadi momentum

cikal bakal terbentuknya komunitas pecinta mobil kuno dan akhirnya pada

tanggal 13 November 1979 Bapak Solichin G.P. bersama kawan-kawannya

Page 50: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

36

membentuk organisasi PPMKI ini yang merupakan cikal bakal dari

komunitas-komunitas pecinta mobil yang ada di Indonesia”.32

Bapak Solichin G.P. merupakan Gubernur Jawa Barat pada era tersebut dan

membentuk suatu cikal bakal dari komunitas-komunitas mobil di Indonesia.

Walaupun disela kesibukannya yang sangat padat dikarenakan ia adalah seorang

gubernur Jawa Barat, ia tetap peduli kepada perkumpulan-perkumpulan komunitas

pecinta otomotif seperti PPMKI ini. Pada awalnya ia miris dengan kondisi mobil

kuno pada zaman itu, tidak terawat dan hanya menjadi bagian dari sejarah saja

bahkan berpindah tangan kepada kolektor-kolektor luar negeri. Keprihatinannya ini

membuat dirinya tergerak untuk membentuk PPMKI yang menjadi wadah bagi

pecinta mobil kuno di Indonesia dan untuk melestarikan dan menyelamatkan mobil

kuno dari ancaman “terlupakan” tergerus zaman.

Organisasi ini juga membuat suatu event dimana Bapak Solichin G.P.

mengundang pereli-pereli kawakan seperti : Tinton Suprapto, Helmy Sungkar, Doly

Sofary, dan Doly Indra Nasution. Gubernur Jawa Barat era itu Bapak Solichin G.P.

beserta kawan-kawannya berhasil melaksanakan event tersebut yaitu reli dari Jakarta

menuju Pantai Carita yang dinamakan “Joy Tour”, dan kegiatan ini diakui sebagai

Event Otomotif Nasional dan menjadi agenda rutin komunitas non komersial ini.33

Event yang diadakan oleh PPMKI ini ternyata membuat berbagai wilayah pun

ikut membentuk PPMKI di berbagai daerah, seperti DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah,

DIY, Jawa Timur, hingga ke Pulau Sulawesi dan Sumatera dan sampai saat ini sudah

tercatat ada 400 orang anggota yang tersebar diseluruh Indonesia.

32

LuvHobbiez Admin, http://www.hobyhoby.com/artikel/185-komunitas-mobil-kuno-pertama-di-

indonesia.html diakses pada Sabtu, 9 Juni 2012 jam 16.00 WIB 33

Ibid

Page 51: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

37

2.8.2 Perkembangan Komunitas Mobil di Banten

Ternyata komunitas mobil seperti itu juga berkembang di kalangan

masyarakat kelas atas yaitu kelas yang bisa membeli mobil. Mereka termotivasi

dengan adanya komunitas mobil yang ada sejak dahulu. Rasa persamaan hobi

menjadi alasan utama mengapa mereka bergabung atau mendirikan sebuah komunitas

mobil. Persamaan jenis mobil tertentu, domisili yang sama di daerah tertentu, serta

ada pula yang dikarenakan memiliki persamaan dalam hobi memodifikasi kendaraan

tersebut. Lebih uniknya lagi, selain untuk mempererat tali silaturahmi dan jiwa sosial,

komunitas juga bisa menjadi ajang membantu sesama anggotanya untuk mencari

pekerjaan bahkan mungkin tambatan hati. Walau banyak berita negatif tentang club-

club mobil yang sering membuat onar atau kebut-kebutan dijalan, mereka tetap

menjalankan organisasi atau komunitas mereka dengan baik tanpa kekerasan, yang

pasti harus tetap berpegang teguh kepada aturan yang berlaku dan berkendara dengan

aman (safety driving).

Ada banyak komunitas mobil yang berada di wilayah Banten, seperti Bar3t,

X-Rules, 234 SC, Reject, dan lainnya. Komunitas-komunitas ini memiliki banyak

anggotanya bahkan ada yang tersebar di seluruh wilayah Banten dan masing-masing

dari komunitas ini mempunyai ciri khas disetiap komunitasnya. Persamaan dari

komunitas-komunitas ini yaitu secara rutin melakukan kegiatan sosial berupa baksos

atau santunan untuk orang yang membutuhkan secara berkala setiap bulan atau setiap

tahunnya.

Page 52: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

38

2.9 Teori Penunjang

Teori yang dapat dipakai yaitu Teori Elaboration Likelihood Model (ELM).

Teori ini merupakan salah satu teori yang paling populer saat ini karena teori ini

kemungkinan menjelaskan bahwa keputusan dibuat bergantung pada jalur yang

ditempuh dalam memproses sebuah pesan. Jika seseorang secara sungguh-sungguh

mengolah pesan-pesan persuasif yang diterimanya dengan semata-mata berfokus

pada isi pesan tersebut maka orang tersebut menurut teori ELM dianggap

menggunakan jalur sentral (Central Route). Sementara bila orang tersebut tidak

melakukan evaluasi yang mendalam terhadap isi pesan yang diterimanya melainkan

lebih memperhatikan daya tarik penyampai pesan, kemasan produk, atau aspek

periferal lainnya maka ia dipandang menggunakan jalur pinggiran (Peripheral

Route).34

Dalam hal ini penerima pesan dapat mencerna dan menerjemahkan pesan

persuasif sesuai dengan persepsi masing-masing individu. Jika penerima pesan lebih

aktif dan kritis dalam memikirkan dan menimbang-nimbang isi pesan tersebut dengan

menganalisis dan membandingkan dengan pengetahuan dan informasi yang telah ia

miliki maka ia dianggap mengambil central route dalam mengolah pesan-pesan

persuasif dan jalur ini biasanya diambil oleh orang-orang berpendidikan tinggi.

Sementara orang yang berpendidikan rendah cenderung mengambil jalur periferal

karena mereka lebih cenderung melihat faktor-faktor diluar isi pesan seperti siapa

34

Venus Antar 2004,Manajemen Kampanye Bandung:Simbiosa Rekatama Media hal 121

Page 53: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

39

yang menyampaikan pesan tersebut dan cara pengemasan pesan persuasif itu. Berikut

merupakan pola kerja dari Model Kemungkinan Elaborasi35

35

Ibid hal 123

Page 54: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

40

Gambar 2.7

Model Kemungkinan Elaborasi

(Diadapsi dari Petty & Cacioppo, 1983)

Jalur Periferal

(Image Komunikator)

Pesan

Kampan

ye

Jalur Sentral

(isi Pesan)

Elaborasi Tinggi

(Kemampuan dan Motivasi

mengolah informasi tinggi)

Pengolahan informasi tidak

berhati-hati

Tingkat perubahan

dipengaruhi kualitas

argumentasi

Elaborasi rendah

(Kemampuan dan Motivasi

mengolah informasi rendah)

Pengolahan informasi

dilakukan secara hati-hati

Tingkat perubahan lebih

dipengaruhi faktor

nonargumentasi

Perubahan

Sikap

Page 55: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

41

Dari Model Kemungkinan Elaborasi ini dapat dilihat bahwa bagaimana cara

komunikator melakukan kampanye itu mempengaruhi efek yang terjadi kepada

komunikan. Akan tetapi faktor komunikan mempengaruhi juga dalam tercapainya

suatu tujuan dari komunikator tersebut, jika kita lihat seperti model ELM diatas

faktor komunikannya juga sangat berpengaruh dalam proses komunikasi ini. Seperti

komunikan yang bersikap acuh terhadap komunikatornya atau komunikan yang hanya

melihat image atau siapa komunikatornya bukan pesan apa yang dibawa oleh

komunikatornya juga akan menjadi faktor penghambat dalam tercapainya proses

komunikasi tersebut.

2.10 Kerangka Berfikir

Dari Elaboration Likelihood Models dapat dilihat perbedaan pemaknaan pesan

yang dibawa oleh komunikator dikarenakan perbedaan tingkat elaborasi dari

komunikan tersebut. Komunikasi yang dilakukan oleh Marli terhadap anggota-

anggotanya saat memberikan pesan safety driving dilakukan dengan cara komunikasi

pemimpin yang berlandaskan kekeluargaan dan persaudaraan. Beberapa hal ini dapat

mempengaruhi tingkat perubahan dan feed back dari anggota-anggota Bar3t lainnya

dalam menerapkan safety driving.

Ini merupakan cara dari Marli pula untuk mengajak dan mengarahkan anggota

Bar3t untuk bersikap safety driving karena dengan cara ini secara tidak langsung

Marli memberikan arahan dikarenakan anggota Bar3t tersebut berada dalam

keterikatan emosional yang sangat dekat dengan Marli, jadi arahan dari Marli akan

didengar dan dilaksanakan oleh anggota Bar3t lainnya.

Page 56: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

42

Sumber : Peneliti

Gambar 2.8

Kerangka Berfikir

2.11 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kampanye atau sosialisasi keamanan berkendara yaitu

safety riding / safety driving sebenarnya sudah dilakukan penelitiannya oleh orang

lain diantaranya :

1. Muhammad Asdar pada tahun 2013 dengan judul “Perilaku Safety Riding

pada Siswa SMA di Kabupaten Pangkep”.

Perilaku safety riding merupakan upaya untuk mengurangi angka kecelakaan

lalu lintas dan cidera akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakan lalu lintas menjadi

masalah global seiring dengan transisi pola penyakit. Di Indonesia kecelakaan

lalu lintas menjadi pembunuh urutan ketiga setelah penyakit jantung dan stroke.

Sebesar 70% kecelakaan lalu lintas terjadi pada sepeda motor. Kelompok umur

remaja (15-25) paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini

Marli

Anggota yang

berpengalaman

Elaboration

Likelihood Model

Secara ikatan

Persaudaraan dan

Kekeluargaan

Safety Driving

Page 57: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

43

bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku safety

riding pada siswa SMA di Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan

adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study.

Populasinya adalah seluruh siswa kelas X dan XI yang mengendarai sepeda

motor di SMAN 1 Pangkajene dan SMAN 1 Bungoro sebanyak 425 siswa dan

sampel sebanyak175 siswa. Penarikan sampel menggunakan proportional random

sampling. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji chi square.

Hasil penelitian terdapat 3 variabel yang memiliki hubungan dengan variabel

dependen, yaitu: kepemilikan SIM (p=0,022),sikap (p=0,005),dan dukungan

keluarga (p=0,00). Sedangkan variabel pengetahuan tidak berhubungan (p=0,18).

Penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kepemilikan SIM, sikap

dan dukungan keluarga dengan perilaku safety riding dan tidak ada hubungan

antara tingkat pengetahuan dengan perilaku safety riding siswa SMA di

Kabupaten Pangkep. Penelitian ini menyarankan agar pihak sekolah melakukan

pengawasan terhadap siswa yang mengendarai sepeda motor ke sekolah dan

sosialisasi safety riding serta aturan lalu lintas bekerjasama dengan pihak satuan

lalu lintas. Selain itu, perlunya peran orang tua dalam memberikan dukungan

kepada anak terkait perilaku safety riding berupa teguran dan nasehat mengenai

kelengkapan kendaraan dan alat pelindung diri.

Page 58: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Metode Penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

kebenaran atau lebih membenarkan kebenaran. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu

menggambarkan satu peristiwa yang terjadi saat ini tanpa melakukan hipotesis atau

membuat prediksi, tidak mencari hubungan atau menjelaskan hubungan.

63 Menurut Rakhmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi, penelitian

deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi actual secara rinci yang

melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi

praktek – praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4)

menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama

dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada

waktu yang akan datang.64

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan), analisis data

63

Jalaludin Rakhmat. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:PT.Remaja Rosadakarya,hal 24 64

Ibid hal 25

Page 59: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

45

bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.67

Pendekatan penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti berupaya untuk

memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai kegiatan strategi komunikasi

persuasif yang dilakukan oleh komunitas mobil Bar3t dalam mengkampanyekan

safety driving kepada anggota clubnya. Pendekatan kualitatif dipilih agar peneliti bisa

mendapatkan pemahaman yang dalam terhadap permasalahan yang ada.

Dengan digunakan pendekatan kualitatif, maka data didapat akan lebih

lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat

tercapai. Dan dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu

kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap

mental, etos kerja, dan budaya yang dianut seorang, maupun sekelompok orang

dalam lingkungan kerjanya.68

Menurut Sugiyono, bila dilihat dari level of explanation, penelitian kualitatif

bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu memberikan gambaran yang

menyeluruh dan jelas terhadap situasi sosial yang diteliti.69

Jadi, penelitian kualitatif

deskriptif ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa yang diteliti. Penelitian ini

67

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif,dan R & D. Bandung:Alfabeta hal 1 68

Ibid hal 181 69

Ibid hal 21

Page 60: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

46

tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat

prediksi.

Suatu penelitian itu bersifat kualitatif berdasarkan ciri – ciri berikut :

1. Memiliki minat pada proses interpretasi manusia

2. Memfokuskan perhatian pada situasi tindakan manusia dan artefak yang

tersituasikan secara sosial.

3. Menggunakan manusia sebagai instrument penelitian utama

4. Mengandalkan terutama bentuk – bentuk naratif untuk mengkode data dan menulis

teks untuk disajikan kepada khalayak.

Jadi, penelitian kualitatif memang bukan semata – mata mencari kebenaran,

tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitarnya.

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Kuhn didefinisikan sebagai suatu cara pandang, nilai-

nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara memecahkan sesuatu masalah, yang

dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu.70

Peneliti dalam

melakukan penelitian ini menggunakan paradigma post – positivis, karena dengan

menggunakan paradigma post – positivis ini, peneliti berusaha untuk memahami

lebih dalam mengenai pola kepemimpinan ketua Bar3t. Selain itu peneliti tidak hanya

70

Satori, Djaman & Komariah, Aan. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal

9.

Page 61: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

47

mengolah data mentahnya saja, tetapi peneliti lebih mencari tahu di setiap kejadian

apa yang menyangkut penelitian ini.

Ditinjau dari perspektif post-positivis, tujuan penelitian kualitatif pada

umumnya, dapat bersifat :

1. Eksploratif, memahami fenomena secara garis besar tanpa mengabaikan

kemungkinan pilihan fokus tertentu secara khusus,

2. Eksplanatif, memahami ciri dan hubungan sistematis fenomena berdasarkan

faktanya,

3. Teoritis, menghasilkan formasi teori secara substantif berdasarkan

konseptualisasi, abstrak ciri, dan sistemisasi hubungan konsep berdasarkan relasi

dan kemungkinan variasinya, dan

4. Memahami makna fenomena dihubungkan dengan kepentingan terapan atau

nilai praktis tertentu.71

3.3 Key Informan

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

Spadley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga

elemen, yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktifitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai

objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” didalamnya.72

71

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 7. 72

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif R&D. Alfabeta:Bandung,hal.215

Page 62: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

48

Pada istilah kualitatif juga tidak menggunakan istilah sample. Sample pada

penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau subyek penelitian, yaitu orang

– orang yang dipilih diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan penelitian.

informan disebut sebagai subyek penelitian karena informan dianggap aktif

mengkonstruksi realitas bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner.

Adapun yang menjadi key informan dalam penelitian ini adalah :

1. Marli Subhiyat, S.Si (Ketua Umum Bar3t)

2. Apti Nurmayati, S.Ikom (Anggota Bar3t)

Adapun teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik snowball sampling. Teknik ini merupakan teknik penentuan

subjek yang awalnya berjumlah kecil kemudian berkembang menjadi semakin

banyak. Orang yang dijadikan informan pertama diminta memilih atau menunjuk

orang lain untuk dijadikan informan lagi, begitu sebaliknya.73

Informan dalam

penelitian ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan peneliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, peneliti melakukan teknik

pengumpulan data :

a. Wawancara Mendalam

73

Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif,kualitatif R&D. Bandung:Alfabeta. Hal 157

Page 63: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

49

Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam (depth

interview) atau wawancara tidak terstruktur yang bertujuan untuk

mengetahui pandangan personal subjek penelitian. Dimana responden

dapat memberikan jawaban – jawaban secara menyeluruh dan mendalam

tentang objek penelitian.

b. Observasi

Peneliti menggunakan obseravsi partisipatif, menurut Sugiyono dalam

bukunya memahami penelitian kualitatif sebagai berikut : “dalam observasi

ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati

atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian”.74

3.5 Analisis Data

Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan Model Milles and

Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh.75

Aktifitas analisis data, yaitu :

a. Data reduction (redaksi data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak ,untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data berarti merangkum,

74

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,Alfabeta:Bandung,hal.220 75

Ibid

Page 64: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

50

memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang

penting dicari tema dan polanya.

b. Data display ( penyajian data )

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan lainnya.

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion drawing / verification

Dalam hal ini setelah dilakukan reduksi data, dan menyajikan data yang

didapat dari lapangan maka langkah terakhir adalah penarikan

kesimpulan verifikasi terhadap data – data yang ada.

3.6 Lokasi Penelitian dan Waktu

Peneliti melaksanakan penelitian di Bengkel BAC (Bar3t Auto Car) tepatnya

di Palima, Serang di tempat mereka biasa berkumpul. Adapun pelaksanaan penelitian

ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dari tanggal 1 Juni 2013 sampai 29 Juni

2013.

Page 65: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

51

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Komunitas Bar3t

Bar3t (Banten Revolution Team) merupakan sebuah perkumpulan club

mobil yang lahir di Kota Serang Provinsi Banten didirikan pada tanggal 3

Maret 2004 dan bersatu dalam menyalurkan hobby di bidang otomotif. Bar3t

didirikan oleh 3 orang saudara kandung yang mempunyai hobi yang sama

yaitu dibidang otomotif. Huruf “E” pada tulisan Bar3t diubah menjadi angka

“3” dikarenakan pendiri komunitas ini yang merupakan 3 bersaudara yaitu

Marli, Oka, dan Ari. Safety driving merupakan pedoman yang selalu diingat

dalam komunitas ini dan menjadi dasar berdirinya Bar3t pada awal mulanya.

Menariknya, Bar3t mempunyai julukan khas menurut pandangan

komunitas mobil lainnya yaitu “clubnya para pejabat”. Awal mula terbentuk

Bar3t ini dimulai saat mereka yaitu Marli, Oka, dan Ari sama-sama mencintai

dunia otomotif. Kecintaan mereka terhadap dunia otomotif dimulai saat

mereka masih hanya memiliki sepeda motor tua, dari sana mereka lalu

mendirikan sebuah perkumpulan pecinta motor tua atau antik di pertengahan

1999 an. Komunitas tersebut bertahan selama kurang lebih 5 tahun, sampai

akhirnya mereka mampu untuk membeli kendaraan roda empat dan

mendirikan Bar3t ini yang sekarang berkembang menjadi club mobil

Page 66: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

52

dikarenakan mereka sudah mampu memiliki mobil sendiri, bukan club balap

mobil akan tetapi Bar3t aktif dalam berbagai kompetisi modifikasi interior

dan eksterior mobil yang dikirim untuk mewakili Bar3t itu sendiri.

4.1.2 Informan Penelitian

1. Marli Suhibyat

Marli merupakan pegawai di salah satu dinas yang berada di

Pemerintahan Provinsi Banten, Marli merupakan anak pertama dari 3

bersaudara yang pertama kali mencetuskan untuk membuat komunitas

Bar3t ini oleh karena itu Marli merupakan pendiri Bar3t dan sekaligus

menjadi Ketua Umum dari Bar3t saat ini.

Hobinya di dunia otomotif membuat Marli beserta adiknya Oka dan

juga sepupunya Ari mempunyai ide untuk membuat komunitas tapi pada

awal mulanya Bar3t itu berasal dari komunitas motor jadul dan akhirnya

berkembang sampai menjadi Bar3t saat ini dan komunitas motor tersebut

masih ada hingga saat ini walau yang menjalankan organisasinya bukan

mereka lagi karena mereka sudah fokus di Bar3t.

2. Apti Nurmayati

Apti adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, lahir tumbuh dan

berkembang di Kota Serang. Pergaulannya sangat luas di sekolah

menengah pertama maupun di sekolah menengah atas dan berlanjut

sampai ia melanjutkan pendidikannya dan menyelesaikannya di

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 67: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

53

Kecintaannya pada dunia otomotif khususnya design interior dan

eksterior dari mobilnya merupakan modal awal alasan ia masuk Bar3t,

alasan berikutnya yaitu persaudaraan dan kekeluargaan dalam Bar3t yang

sangat kental membuat dia semakin ingin terus berada di dalam Bar3t.

Kondisinya yang sudah menikah dan mempunyai anak tidak membuat

Apti berhenti untuk terus mengikuti Bar3t akan tetapi justru ia mengajak

pula suaminya untuk ikut serta kedalam Bar3t. Mungkin sedikit banyak

Bar3t juga sudah ada di dalam hidup suaminya, pada saat pernikahan

mereka pun banyak dihadiri oleh anak-anak komunitas Bar3t. Sehingga

Bar3t sudah menjadi bagian dalam keluarga kecil mereka.

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian

Bar3t merupakan sebuah komunitas pecinta otomotif yang ada di Serang dan

anggotanya tersebar di seluruh Provinsi Banten, dan uniknya Bar3t ini

mempunyai julukan “clubnya pejabat” oleh komunitas mobil sejenis lainnya di

Provinsi Banten ini.

Marli sebagai Pendiri Bar3t memberikan pernyataannya:

“ ya mungkin dikarenakan sebagian anggota dari Bar3t berprofesi sebagai

PNS baik di pemkab, pemkot, bahkan di tingkatan pemprov.”76

Marli tidak menyangkal jika memang komunitas Bar3t ini mempunyai

julukan “clubnya pejabat” dikalangan komunitas mobil sejenis lainnya. Dikarenakan

memang dari anggota Bar3t pun sebagian ada yang bekerja sebagai PNS di

76

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t

Page 68: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

54

pemerintahan, baik pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi. Sebab lain mengapa

Bar3t disebut sebagai “clubnya pejabat” yaitu hampir semua anggota Bar3t itu

bekerja, tidak menganggur. Jika memang ada yang belum bekerja itu dikarenakan

mereka masih menempuh pendidikan, baik SMA maupun kuliah. Hal itu tidak

membuat pendiri Bar3t ini menjadi risau, justru menjadi pemicu semangat untuk

komunitas Bar3t membuktikan kepada komunitas sejenis lainnya jika “clubnya para

pejabat” ini juga sama seperti mereka bahkan lebih baik dikarenakan perilaku dan

sikap dari anggota Bar3t yang menjunjung tinggi kekeluargaan dan persaudaraan baik

dalam komunitasnya maupun diluar komunitasnya.

Marli juga mengungkapkan alasan dan sedikit cerita tentang berdirinya Bar3t,

pada awalnya mereka yaitu Marli, Oka, dan Ari membuat komunitas pecinta sepeda

motor “jadul”. Mereka juga suka konvoi keliling kota bahkan sampai puncak mereka

berkonvoi menggunakan sepeda motor tersebut. Sampai akhirnya pekerjaan mereka

memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa membeli mobil dan akhirnya

didirikanlah Bar3t ini.

“Awalnya sekedar hobi aja di bidang otomotif motor dikarenakan kita masih

belum memiliki mobil, akan tetapi berkembang menjadi club mobil

dikarenakan kita masih memiliki hobi yang sama pula di bidang otomotif

mobil. Club motor itu juga masih ada kok walaupun bukan kita lagi yang

ngurusin, tapi Bar3t ini bukan club balap tapi aktif mengikuti berbagai

kompetisi design interior dan eksterior mobil (modifikasi) dan paling juga

slalom”.77

Tidak hanya sekedar hobi saja di dalam Bar3t, tetapi juga adanya sifat

persaudaraan dan kekeluargaan, inilah yang membuat Bar3t dapat bertahan selama

77

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t

Page 69: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

55

ini. Bisa solid dan tetap peduli terhadap masing-masing anggotanya jika dalam situasi

tertentu seperti dalam kesusahan atau dalam keadaan berbahagia.

“Hubungan kekeluargaan dan persaudaraan itu merupakan landasan dasar

dari Bar3t itu sebabnya mengapa kami sampai bertahan selama ini”.78

Bar3t juga mempunyai caranya untuk menyeleksi calon anggotanya yang

ingin bergabung dalam komunitas ini. Sama seperti komunitas mobil pada umumnya

tetapi dalam proses penyeleksian, Bar3t memiliki caranya tersendiri agar calon

anggotanya nanti mempunyai motivasi lebih untuk menjadi anggota Bar3t. Tidak

hanya sekedar mengikuti teman-temannya yang terlebih dahulu bergabung kedalam

komunitas Bar3t dan tidak membuat malu nama Bar3t nantinya setelah ia bergabung

kedalam komunitas ini. Proses penerimaan anggota baru di Bar3t sendiri dilakukan

dengan cara memperkenalkan Bar3t itu sendiri dan membiarkan anggota baru ini

beradaptasi selama beberapa minggu sehingga dapat mengenal Bar3t lebih dalam.

“Proses recruitment dalam Bar3t dilakukan dalam beberapa tahap, pertama

calon anggota diperkenalkan apa itu Bar3t kemudian diajak untuk ngumpul

tiap minggunya pada saat agenda rutin tiap minggu biasanya diadain di

Islamic atau sesuai kesepakatan anak-anak aja dimana enaknya, lalu setelah

mulai beradaptasi selama beberapa minggu lalu diadakan “ospek” untuk

calon anggota ini. Ospeknya juga gak diluar batas kewajaran kok, hanya

disuruh melewati beberapa pos yang didalamnya terdapat pos tentang apa itu

Bar3t, bagaimana cara safety driving yang baik seperti yang dicontohkan

oleh ketua umum dan anggota kepolisian, dan lain-lain. Cuma seperti itu aja

kok”.79

78

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t 79

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t

Page 70: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

56

Anggota Bar3t juga terdiri dari berbagai profesi dan latar belakang

pekerjaannya karena Bar3t lebih menekankan pada nilai silaturahminya, sehingga

siapapun yang berminat bisa ikut bergabung. Tidak terkecuali dengan yang ingin

bergabung tetapi tidak memiliki mobil sendiri, mereka juga boleh ikut bergabung ke

dalam komunitas ini akan tetapi tetap harus mengikuti peraturan yang dibuat oleh

Bar3t itu sendiri.

“Anggota kita juga banyak ko yang tidak memiliki mobil, karena kita lebih

menekankan pada nilai silaturahminya dan juga anggota kita banyak

background pekerjaannya mulai dari pelajar, mahasiswa, PNS, wiraswasta,

dan berbagai profesi lainnya. Kebetulan jika kita lagi konvoi seenggaknya

ada temen buat ngobrol atau gantian nyetir sehingga menipiskan

kemungkinan juga terjadinya mengantuk dan sebagainya. Kita juga punya

anggota cewek ko, yaa walau gak banyak karena club ini gak mengharuskan

mesti cowok anggotanya. Biasanya anggota cewek ini terbawa oleh pacarnya

yang kebetulan anak Bar3t juga dan kemudian dia tertarik masuk Bar3t, ada

juga yang sekedar diajak buat nemenin pacarnya yang lagi ikutan acara

Bar3t sehingga bisa membaur sama anak-anak lainnya. Anggota Bar3t

lainnya pasti melindungi mereka karena mereka sudah termasuk keluarga

bagi anak-anak”.80

Dilihat dari dalamnya hubungan kekeluargaan dan persaudaraan yang kental

dalam komunitas ini, sudah pasti setiap anggotanya saling peduli terhadap anggota

lainnya dan tidak ingin terjadi hal yang buruk menimpa mereka, baik dalam keadaan

senang maupun sedih anggota Bar3t akan selalu ada untuk memberikan dukungan

agar bisa tetap bangkit dalam keadaan apapun. Sikap kekeluargaan juga ditunjukkan

oleh anggota Bar3t ini dalam rangka memperingati hari besar dari anggota-

anggotanya, misal ulang tahun atau pernikahan dari anggotanya.

“Setiap anggota Bar3t maupun petinggi-petingginya juga akan menghadiri

acara besar anggotanya seperti di hari pernikahan salah satu anggotanya,

80

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t

Page 71: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

57

maka mereka semua kompak untuk menghadirinya dan rela jika memang

harus mengambil cuti dari tempat kerja mereka”.81

Jiwa kekeluargaan dari Bar3t sendiri juga terlihat saat ada anggota yang

belum mempunyai pekerjaan maka mereka akan membantunya dengan cara

memberikan info tentang lowongan pekerjaan kepada anggota yang membutuhkan.

Karena anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam profesi dan pekerjaan, jadi

memiliki banyak peluang untuk membantu sesama anggota Bar3t yang sedang

mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan sehingga tidak aneh jika komunitas ini

mendapat julukan “Clubnya Pejabat” karena memang seluruh anggotanya memiliki

pekerjaan yang kebetulan bekerja di instansi pemerintahan dan tidak ada yang

menganggur.

“jika memang ada keluarga kita dalam hal ini anak-anak Bar3t yang belum

memiliki pekerjaan setelah lulus kuliah atau habis resign, maka anak anak

akan membantu sebisanya dengan memberikan info tentang lowongan

pekerjaan kepadanya dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh orang tersebut

sehingga anak-anak gak ada yang nganggur”.82

Hubungan baik tersebut tidak hanya kepada anggota Bar3tnya saja, kepada

anggota keluarga mereka pun Bar3t juga membina hubungan baik sehingga keluarga

mereka juga ikut memberikan dukungan kepada Bar3t dalam setiap kegiatannya,

sebagai contohnya jika ada salah satu anggota keluarga yang ingin mengetahui

bagaimana kegiatan Bar3t itu sendiri maka mereka diinfokan bahkan diajak untuk

bergabung agar dia tahu apa saja yang dilakukan anggota keluarganya di Bar3t ini.

“jika memang ada salah satu anggota kita yang masih berstatus pelajar atau

mahasiswa dan orang tuanya ingin mengetahui anaknya ngapain aja di

Bar3t, kita infokan ko jika perlu kita undang orang tuanya untuk ikut serta

81

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t 82

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t

Page 72: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

58

dalam acara kita. Bahkan jika perlu, anggota Bar3t juga boleh mengajak

keluarga, pacar, atau siapapun itu dalam acara kami untuk memeriahkan dan

meramaikan acara kita juga. Kan jadi lebih seru dan asyik.”83

Bar3t tidak hanya membina hubungan kekeluargaan dengan sesama anggota

Bar3t dan keluarganya saja, Bar3t tetap membina hubungan baik dengan club mobil

lain juga untuk menjaga tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama komunitas

pecinta otomotif. Sebagai contohnya saat mengadakan suatu acara Bar3t turut

mengundang pula club mobil lainnya untuk ikut serta berpartisipasi dalam acara

tersebut. Banyak manfaat yang didapat karena membina hubungan baik tersebut,

selain untuk memupuk tali silaturahmi juga dapat membantu sesama yang sedang

membutuhkan.

“Selain acara ulang tahun Bar3t, kita juga sering mengadakan beberapa

acara seperti baksos, santunan, buka bersama dan sahur on the road tiap

bulan puasanya serta pengajian rutin setiap 1 bulan sekali. Dalam

kesempatan tersebut kita juga mengajak club mobil lain seperti Reject, Cocot,

dan lainnya untuk ikut bergabung meramaikan acara kita ini. Selain untuk

menjaga tali silaturahmi, acara ini juga diadakan untuk membantu sesama

yang sedang membutuhkan”.84

Sangat terlihat bagaimana kentalnya hubungan kekeluargaan dalam Bar3t dan

itu merupakan modal supaya kampanye safety driving yang dilakukan dapat

tersampaikan dan akan terus tertanam dalam benak komunikan, dikarenakan yang

menyampaikan informasi tersebut merupakan keluarga mereka maka akan lebih

didengar dan terus terekam dibanding yang menyampaikan informasi tersebut adalah

83

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t 84

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t

Page 73: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

59

orang lain. Nilai kedekatan dari komunikator ke komunikan merupakan hal yang

sangat penting untuk tersampaikannya informasi safety driving ini.

Dalam keamanan dan keselamatan anggota lainnya sebuah hal yang

diprioritaskan oleh Bar3t. Pemberian arahan tentang pentingnya safety driving

diberikan kepada pendiri Bar3t dan diteruskan kepada anggota lainnya yang

kebetulan merupakan anggota dari kepolisian baik kepolisian tingkat Resort (Polres),

tingkat Daerah (Polda), maupun tingkat Nasional (Polri). Selain merupakan

kewajiban mereka untuk mensosialisasikan pentingnya safety driving, mereka juga

bisa melindungi “keluarga” mereka di Bar3t dari bahaya kecelakaan yang selalu

mengintai.

“iya memang benar, anggota kami ada yang berasal dari Polres Serang,

Polda Banten, bahkan juga ada yang bertugas di Polri, dan mereka turut

membantu saya dalam memberikan arahan safety driving ini ke anak-anak”.85

Dalam melakukan kegiatan positif tersebut, Marli sebagai pendiri dari Bar3t

tidak melakukannya dengan seminar-seminar, pelatihan, workshop, dan sebagainya.

Akan tetapi ia langsung memberikan contoh safety driving langsung dalam

berkendaranya sehari-hari, ia mempunyai alasan tersendiri bahwa jika kita melakukan

dan memberikan contoh yang baik secara berkesinambungan maka secara berkala

pula pola pikir dari komunikannya akan berubah seperti yang diharapkan.

“saya melakukannya dengan cara memberikan contoh dulu di depan anggota

Bar3t, baik saat ada acara maupun saat kongkow-kongkow saja bareng anak-

anak Bar3t, dan turut juga dibantu oleh anggota Bar3t juga yang kebetulan

85

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t

Page 74: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

60

kerjanya sebagai polisi karena mereka memiliki pengetahuan lebih dari kami

dalam hal safety driving”.86

Menurut Marli hal tersebut sangat efektif dikarenakan anggota-anggota dari

komunitas Bar3t biasanya tidak menyukai hal-hal yang terlalu formal seperti seminar,

workshop, dan lainnya. Mereka senang dengan hal-hal yang informal seperti

berbincang-bincang ringan, kumpul-kumpul sesama anggota, dan sebagainya. Dalam

kondisi seperti itu bisa dimasukkan pesan-pesan berupa pesan kampanye agar dapat

merubah pola pikir serta sikap dari anggota Bar3t untuk tetap berpegang teguh

kepada safety driving.

“alasan lain mengapa saya hanya memberikan contoh nyata bukan

mengadakan semacam acara workshop dikarenakan memang kita merupakan

komunitas bukan sebuah instansi”.87

Sebelum memulai konvoi dalam berbagai acara misalnya ulang tahun Bar3t

dan lain sebagainya mereka meminta kawalan dari polisi PJR untuk mengamankan

konvoi, polisi PJR ini juga memberikan arahan bagaimana safety driving yang

sederhana dan mudah diterapkan. Misalnya jika mengantuk lebih baik berhenti atau

jika memang terpaksa untuk melanjutkan maka mereka tetap harus berhenti sejenak

untuk push-up untuk menghilangkan rasa kantuk tersebut. Hal ini dipertegas oleh

anggota lain yang menyebutkan bahwa polisi PJR juga memberikan arahan kepada

anggota-anggota Bar3t sebelum memulai konvoi.

86

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t 87

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t

Page 75: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

61

“Biasanya setiap ada acara konvoi yang melibatkan polisi PJR, dia suka

ngasih arahan gitu sebelum mulai konvoi dan anak-anak ngikutin konvoi itu

sesuai dengan arahannya pak polisi PJR”.88

Sosok Marli sebagai pendiri juga sedikit banyak memberikan dampak

perubahan kepada pola pikir dan sikap dari anggotanya, selain memberikan contoh

yang diberikan oleh Polisi PJR tersebut Marli juga memberikan instruksi kepada

anggotanya sebelum memulai konvoi seperti pengecekan mesin, tekanan ban, sabuk

pengaman, dan sebagainya. Jika ada mobil yang tidak layak untuk mengikuti konvoi

maka mobil tersebut ditinggal di bengkel BAC (Bar3t Auto Car) tempat mereka biasa

berkumpul dan pengemudinya menumpang ke anggota lain yang mobilnya layak

untuk ikut konvoi.

“A Marli sendiri merupakan sosok yang santun dan disegani oleh anak-anak,

sedikit banyak bisa lah merubah sikap anak-anak biar agak bener dikit hehe,

tapi a Marli tetep kasih ilmu tentang safety driving ke kita kayak ngecek

mesin, angin di ban, sabuk pengaman, dan sebagainya sebelum konvoi

malahan a Marli ikutan meriksain juga mobilnya anak-anak“.89

Disamping sosok Marli yang santun dan menjadi panutan bagi anggota Bar3t,

Marli juga tegas dalam mengambil sikap dan keputusan. Jika ada anggotanya yang

mempunyai kasus diluar atau terbukti masalah tersebut bersumber dari anggotanya,

maka Marli dengan tegas akan memberikan sanksi kepada anggotanya tersebut.

Karena Marli menganggap anggota dari Bar3t ini sebagai adiknya sendiri yang akan

88

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t 89

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t

Page 76: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

62

diberikan hukuman jika adiknya bersalah. Jika adiknya tidak bersalah maka Marli

sebagai kakak akan memberikan pertolongan kepada anggota Bar3t tersebut.

“A Marli itu pokoknya TOP BGT lah a, dia itu gimana ya.. udah santun,

bijaksana, tapi juga tegas ke setiap anggota-anggotanya. Jadi apa yang

dibilang sama a Marli sudah pasti udah bener dan udah dipikirin

kedepannya”.90

Ketua umum Bar3t ini memang dikenal tegas dan tidak pandang bulu jika

menyangkut peraturan Bar3t. Jika ada yang melanggar harus mendapatkan sanksi,

apalagi jika sudah mencemarkan nama baik Bar3t sudah bisa dipastikan anggotanya

tersebut akan dikeluarkan dari komunitas ini.

“Jika memang mereka melakukan pelanggaran terhadap aturan apalagi

aturan tidak boleh mengebut udah pasti ditegur sama a Marli, tapi kalau

udah masalah kriminal seperti balap liar atau narkoba udah pasti dikeluarin

dari Bar3t. Udah ada kok yang pernah dikeluarin dari sini gara gara bikin

masalah diluar kayak tadi”.91

Kampanye safety driving yang dilakukan Marli dan beberapa anggotanya

yang mempunyai pengetahuan dibidang safety driving terhadap anggota-anggota

yang lainnya merupakan niat baik untuk memberikan pengetahuan kepada anggota

Bar3t agar terhindar dari accident dijalan raya yang akan merugikan dirinya sendiri

maupun orang lain. Seperti pemakaian safety belt, berkendara dalam keadaan fit atau

sadar, tidak berkendara dalam keadaan mengantuk atau mabuk, dan sebagainya. Hal

ini dipraktekkan langsung oleh Marli dan beberapa anggotanya yang mempunyai

90

Wawancara dengan Way, Anggota Bar3t 91

Wawancara dengan Apti Nurmayati, Anggota Bar3t

Page 77: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

63

pengetahuan dibidang safety driving kepada anggota Bar3t dalam kehidupan sehari-

hari.

“Hal yang dilihat secara terus menerus secara berkesinambungan secara

tidak langsung akan merubah sikap seseorang, sama halnya dengan anggota

Bar3t yang melihat perilaku safety driving saya, yaa minimal lihat saya selalu

memakai safety belt disaat mamakai mobil, bukan karena disaat ada polisi

saja. Itu juga bisa bikin mereka ngikutin perilaku saya kok”.92

Dalam berkampanye biasanya menggunakan media pendukung seperti media

cetak, media TV, dan sebagainya. Hal unik ditemukan pada kampanye ala Marli ini

karena tidak memerlukan media khusus tetapi hanya memberikan contoh secara

langsung dan menggunakan komunikasi tatap muka melalui simbol-sombol atau

komunikasi langsung secara non verbal. Komunikasi seperti ini menurut Marli

merupakan komunikasi yang paling efektif karena kita akan melihat sendiri feedback

nya bagaimana, perilaku dan pola pikirnya apakah berubah atau tidak walaupun

feedback nya tidak akan didapatkan secara langung pada saat itu juga.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti melihat bahwa cara

yang dilakukan Marli dalam mengkampanyekan safety driving dengan memberikan

contoh saja yang bekerjasama dengan anggota Bar3t lainnya yang berprofesi sebagai

polisi itu lebih efektif dibandingkan dengan memberikan pesan tersebut dalam acara-

acara khusus seperti seminar, workshop, dan lainnya. Alasan yang Marli ambil yaitu

dengan memberikan contoh secara langsung. Semua anggota secara keseluruhan akan

mengerti karena hal-hal yang disampaikan merupakan hal-hal yang sederhana tanpa

92

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t

Page 78: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

64

memerlukan pengetahuan secara khusus dan tinggi untuk memahaminya, sehingga

pesan tersebut dapat tersampaikan.

“anak komunitas lain saja bilang kami clubnya para pejabat, sudah pasti

tingkat pendidikan kami rata-rata sudah lulus SMA, walaupun masih ada

yang belum lulusan SMA tapi saya yakin mereka semua bisa memahami suatu

arahan yang sederhana”.93

Karena Marli berpendapat bahwa komunikasi yang dijalin ke anggota lainnya

juga sangat baik, walau tidak setiap hari Marli bisa menyempatkan diri datang ke

basecamp Bar3t di BAC (Bar3t Auto Car) Palima Serang dikarenakan ia juga sibuk

bekerja di Pemprov Banten. Akan tetapi Marli selalu menyempatkan diri untuk hadir

disetiap acara yang dibuat oleh anggota-anggota Bar3t.

“ya tidak setiap hari saya bisa kesana, tetapi saya menyempatkan diri untuk

datang disetiap acara-acara yang anak-anak bikin, walau saya juga sibuk

dengan pekerjaan saya di Pemprov Banten tetap akan saya sempatkan hadir

untuk menjalin komunikasi yang baik kepada mereka”.94

Pernyataan yang diberikan oleh Marli itu mendapatkan tanggapan positif dari

anggotanya sendiri, dan mereka pun setuju dengan statement dari a Marli yang

mempunyai caranya tersendiri untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anggota

lainnya.

“iya, a Marli walaupun tidak bisa datang setiap hari ke bengkel, tapi ia

nyempet-nyempetin datang di acara yang kita buat. Apalagi jika acara ulang

tahun Bar3t dan pelantikan anggota baru, ia selalu hadir tanpa absen

sekalipun.”95

93

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t 94

Ibid 95

Wawancara dengan Way, Anggota Bar3t

Page 79: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

65

Suatu upaya apapun itu pasti memiliki sebuah hambatan dalam

melakukannya, tidak terkecuali untuk upaya yang dilakukan untuk

mengkampanyekan safety driving kepada anggota Bar3t. Hambatan tersebut eolah

sudah menjadi satu paket dengan apa yang ingin Marli lakukan ke anggota-

anggotanya, hambatan tersebut adalah tidak semua anggota dapat diperlihatkan

contoh safety driving nya Marli karena jumlah anggota yang banyak dan tidak

terjangkau keseluruhannya. Tidak meratanya pesan yang disampaikan Marli itu yang

merupakan hambatan dalam kampanye safety driving nya.

“namanya kan juga ngasih contoh, kan gak mungkin ngeliatin ke semua

anggota Bar3t, kalo ngeliatin ke semua nanti malah disangka sok paling

bener lagi dan itu namanya udah workshop dan anak-anak kurang minat

dengan hal begituan”.96

Tujuan yang diharapkan jelas untuk jangka waktu yang panjang dikarenakan

Marli ingin menanamkan budaya safety driving didalam kesadaran anggotanya.

Sehingga dikemudian hari bisa ditularkan kebiasaan berkendara secara amannya dan

bisa juga menjadi contoh dan panutan bagi orang-orang disekitarnya. Selain untuk

menjaga nama baik Bar3t itu sendiri, hal tersebut dilakukan agar anggota Bar3t ini

bisa berguna khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitarnya karena

memberikan pengetahuannya tentang safety driving dan untuk menekan angka

kecelakaan lalu lintas di Banten pada umumnya.

“Tujuan saya disini untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada

anggota Bar3t supaya bisa ditularkan dan jadi contoh buat temen-temen

96

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t

Page 80: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

66

disekelilingnya biar ngerti dan paham tentang safety driving itu sendiri, dan

nantinya mereka juga akan merasakan manfaatnya kok.”97

Hal lain yang peneliti temukan saat berbincang dengan anggota Bar3t lainnya

yang masih menempuh pendidikan adalah mereka ternyata mengikuti pesan yang

disampaikan oleh Marli sebagai ketua umum Bar3t hanya karena mereka kagum dan

menghormati sosok Marli akan tetapi mereka kurang mendalami atau memahami

pesan safety driving tersebut.

“A Marli buat kita udah kayak aa kita sendiri, dia baik, berwibawa, dan tegas

sama anak anak, makannya kita segan dan hormat sama a Marli”.98

Mereka berpendapat bahwa pesan safety driving yang benar adalah yang

disampaikan oleh Marli dikarenakan Marli merupakan ketua umum Bar3t dan selama

ini merupakan sosok yang berwibawa dan memiliki pengetahuan lebih dalam safety

driving melebihi orang lain.

“Selama ini a Marli selalu memberikan contoh bagaimana safety driving

yang benar dan juga dibantu beberapa anggota Bar3t lainnya juga sih, tapi

tetep aja buat saya mah a Marli yang paling tahu safety driving soalnya a

Marli sih yang sering banget kasih tahu kita soal hal beginian”.99

Menurut mereka, Marli saja yang lebih mengerti safety driving dikarenakan

selama ini Marli saja yang memberikan contoh kepada mereka dan Marli sudah

sangat dekat dengan mereka dan mereka anggap sebagai kakak sekaligus panutan

dalam diri mereka di Bar3t.

97

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Pendiri Bar3t 98

Wawancara dengan Way, Anggota Bar3t 99

Wawancara dengan Way, Anggota Bar3t

Page 81: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

67

“Bar3t ini sudah kami anggap seperti keluarga kami sendiri dan a Marli

sudah kami anggap sebagai kakak sendiri, kan gak mungkin kakak kita

sendiri memberikan hal yang menjerumuskan kita, makannya apa yang a

Marli bilang pasti kita lakuin”.100

Apa yang disampaikan oleh anggota Bar3t diatas sudah cukup

memperlihatkan bahwa anggota Bar3t yang memiliki tingkat elaborasi rendah hanya

melihat sosok Marli sebagai kakak di dalam keluarga Bar3t nya, tidak melihat

seberapa penting pesan safety driving yang disampaikan oleh Marli tersebut. Memang

tujuan yang diharapkan Marli untuk dapat membuat setiap anggota Bar3t menjadi

pengendara yang menerapkan safety driving bisa terwujud akan tetapi bagaimana

pesan tersebut berproses dalam diri anggotanya tersebut berbeda dengan apa yang

diinginkan olehnya.

Tidak semua dari anggota Bar3t memiliki tingkat elaborasi yang rendah, ada

juga anggotanya yang tingkat elaborasinya tinggi. Mereka memahami bahwa safety

driving memang diperlukan sebagai pengendara kendaraan bermotor, dan mereka pun

sudah mendapatkan pesan tersebut dari banyak sumber dan membandingkan dengan

pesan yang dibawa oleh Marli dan ternyata pesan tersebut tidak jauh berbeda dan

sangat bermanfaat untuk keselamatan kita sebagai pengendara. Mereka umumnya

merupakan anggota lama dari Bar3t dikarenakan teah menerima banyak pesan safety

driving dari mana-mana dan mereka juga kebanyakan berprofesi sebagai polisi yang

selayaknya memperoleh lebih banyak info tentang safety driving.

100

Wawancara dengan Way, Anggota Bar3t

Page 82: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

68

“kita sudah tau kok pentingnya safety driving bagi pengendara karena di

pendidikan, di pergaulan dan di kantor kita juga diajarkan tentang safety

driving, masa iya kita sebagai polisi malah berkendara ugal-ugalan kayak

orang yang gak tau peraturan aja. Secara gak langsung itu udah bikin jelek

nama baik kita serta profesi kita, a Marli juga memberikan instruksi langsung

kepada anggota-anggotanya untuk ngecek semua nya seperti pengecekan

lampu, kaca spion, mesin, dan sebagainya”.101

Apa yang dilakukan Marli sesuai dengan apa yang menjadi standar safety

driving yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan pembuat kendaraan motor

yang berasal dari Jepang. Yaitu dengan mengecek kembali mesin, tekanan angin

pada ban, kaca spion, dan sebagainya. Berikut adalah standar safety driving

tersebut102

:

1. Pemeriksaan awal kendaraan seperti : pengecekan lampu indikator, tekanan

angin pada ban, ban cadangan, dan pengecekan apakah terjadi kebocoran pada

oli atau minyak rem atau tidak.

2. Pemeriksaan berat beban angkut mobil.

3. Pemakaian safety belt.

4. Menyesuaikan posisi spion depan dan samping.

5. Perhatikan posisi stir yang aman yaitu kedua tangan ada pada posisi jam 3 dan

jam 9, untuk mengantisipasi kecelakaan karena airbag akan mengembang di

posisi tersebut.

6. Menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.

101

Wawancara dengan Oka, Pendiri Bar3t 102

http://www.astracreditcompanies.com/news_archieves/read/131/tips_mengemudi _dengan_aman

diakses pada Kamis, 14 November 2013 jam 13.00 WIB

Page 83: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

69

IMI (Ikatan Motor Indonesia) juga mengeluarkan standar safety driving yang

dimasukkan kedalam sebuah buku yang berjudul “Triple S” (Be Smart, Be Skill,

Be Safety).103

Dalam buku ini dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam berkendara baik roda dua (motor) maupun roda empat (mobil). Berikut isi

dari buku tersebut :

1. Disiplin

Pengendara harus mempunyai cukup istirahat, tidak meminum

minuman keras/menggunakan narkoba karena jika tubuh kirang

istirahat atau pengendara dalam pengaruh alkohol tentunya akan

mengakibatkan konsentrasi berkendara menjadi menurun dan

berakibat fatal di jalan raya.

2. Berjiwa Sosial

Setiap pengendara harus memiliki kepekaan yang tinggi, salah satu

cara untuk melatihnya adalah dengan menghormati sesama pengguna

jalan, mau saling berbagi dengan lingkungan yang kurang beruntung.

Jadi jangan hanya berkendara saja, tetapi harus juga mempunyai jiwa

sosial yang tinggi.

3. Rendah Hati

Seorang pengendara harus low profile, tidak arogan, sombong, dan

mau menang sendiri akan tetapi harus mau belajar banyak dengan

103

http://imi.co.id diakses pada hari Jumat, 15 Nopember 2013 pukul 11.00

Page 84: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

70

membaca teori berkendara dengan baik karena dapat meningkatkan

kemampuan berkendara yang berkesinambungan.

4. Pakailah Sabuk Pengaman

Gambar 4.1. Cara pemakaian sabuk pengaman

Gunakanlah sabuk pengaman dengan baik dan benar agar dapat

menyelamatkan nyawa anda. Pemakaian sabuk pengaman harus

sampai terdengar bunyi “klik” agar dapat lebih membuat aman kepala

anda

5. Periksa Kondisi Rem

Page 85: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

71

Gambar 4.2. Kondisi rem yang baik

Anda harus memeriksa kondisi kendaraan agar semua instrumen

berfungsi sempurna. Saat anda memasuki kendaraan, pastikan rem

berfungsi dengan baik dengan cara menginjak pedal rem. Apabila

tidak terasa adanya tekanan, biarkan montir yang memeriksanya. Juga

sesuaikan arah spion dan atur kursi untuk mengemudi dan periksa

panel instrumen yang berada pada dashboard.

6. Gerakan Tangan

Gambar 4.3. Contoh memegang stir yang benar

Page 86: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

72

Pada stir, tangan kanan tidak boleh menyebrang ke kiri (posisi maju

jam 12 ke jam 6) sedangkan tangan kiri tidak boleh menyebrang ke

kanan (posisi maju dari jam 6 ke jam 12).

7. Usahakan Untuk Senantiasa Terlihat

Pengemudi harus memastikan dirinya terlihat oleh pengendara lain,

terutama saat kondisi gelap atau malam hari. Nyalakan lampu dan

menghindari blind spot kendaraan lain.

8. Menaati Setiap Rambu-Rambu Lalu Lintas

Gambar 4.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas

Pengendara harus taat peraturan lalu lintas agar kondisi lalu lintas

tetap lancar dan berjalan sebagaimana mestinya dan untuk

menghindari kecelakaan di jalan raya.

9. Memeriksa segala persiapan sebelum mengemudi

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengemudi yaitu cek

kelayakan ban dan ban cadangan, untuk mengantisipasi terjadinya

Page 87: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

73

pecah ban atau kurangnya tekanan angin pada ban saat sedang

berkendara. Berikutnya yaitu dongkrak, keberadaan dongkrak

merupakan bagian yang sangat penting dikarenakan jika terjadi pecah

ban atau kurangnya tekanan angin pada ban maka untuk menggantinya

diperlukan dongkrak agar ban dapat dengan mudah diganti dengan ban

cadangan. Lalu segitiga pengaman, alat ini sangat berperan sebagai

tanda jika sedang memperbaiki kendaraan dipinggir jalan sehingga

orang mengetahui bahwa kita sedang memperbaiki mobil agar

menghindari terjadinya tabrak belakang. Ada lagi yaitu P3K, peralatan

kesehatan ini sangat diperlukan seandainya pengendara atau

penumpang tiba tiba berada dalam kondisi kurang sehat maka

persediaan pertolongan pertama ada didalam mobil tersebut. Dan hal

yang penting berikutnya pada proses ini adalah pengecekan lampu-

lampu, baik lampu jauh, lampu dekat, lampu rem, lampu sign, dan

lampu mundur karena lampu-lampu selain untuk menjadikan penerang

saat dalam keadaan gelap dan hujan, lampu juga berfungsi untuk

memberi tanda kepada pengendara atau pengguna jalan lain supaya

terhindar dari kecelakaan lalu-lintas.

Beberapa hal diatas merupakan kebiasaan yang juga dicontohkan oleh Marli

dan anggota lainnya yang memiliki pengetahuan lebih tentang safety driving

kepada anggota Bar3t lainnya pada setiap kesempatan. Tidak semua panduan

safety driving yang ada itu diketahui dan diperdalam serta dipraktekkan kepada

Page 88: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

74

anggota Bar3t, hal-hal seperti pemeriksaan detail spesifikasi ban seperti

perawatan ban, tingkat keausan ban, dan ukuran velg yang baik untuk dipakai itu

diserahkan kepada pihak bengkel BAC (Banten Auto Car) yaitu montir bengkel

itu sendiri dikarenakan ketidakahlian Marli dan anggota Bar3t yang lainnya

didalam berbagai unsur mobil, salah satunya pengetahuan tentang ban. Contoh

yang sangat terlihat ada pada bentuk velg ban dari mobil-mobil Bar3t yang tidak

standar pabrik lagi dikarenakan keindahan dari mobil-mobil tersebut sangat

terlihat pada velg nya, karena itu merupakan hal yang paling mudah dalam

membedakan mana mobil standar mana mobil hasil modifikasi yang terlihat jelas

pada bentuk dan warna dari velg itu sendiri.

Perubahan yang ditunjukkan oleh anggota Bar3t dalam safety driving sudah

menunjukkan yang signifikan, terutama yang sudah lama bergabung dengan

Bar3t. Untuk yang masih baru bergabung dengan Bar3t, mereka juga melakukan

perubahan secara perlahan.

“Anak-anak menerapkan kok apa yang saya dan teman-teman berikan kepada

mereka tentang safety driving, ya walau emang gak semuanya bisa diatur tapi

mereka yang tidak bisa diatur pun punya kesadaran akan pentingnya safety

driving ini. Ada yang sudah bener-bener nerapin pake safety belt terus jika

sedang di dalam kendaraan, selalu membawa ban cadangan, memeriksa tekanan

ban sebelum berangkat bepergian menggunakan mobil, selalu mengecek kondisi

mesin mobilnya ada yang kurang atau tidak, dan sebagainya. Tapi ada juga yang

masih dikit-dikit nerapinnya dan biasanya anak-anak yang masih baru gabung

sama kita, pokoknya anak-anak sedikit banyak udah ngerti tentang safety driving

ini.”104

104

Wawancara dengan Marli Suhibyat, Ketua Umum Bar3t

Page 89: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

75

4.2.1 Cara dalam Berkampanye Safety Driving

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan seperti yang diinginkan,

diperlukan sebuah strategi yang jitu dan ampuh, dalam hal ini Marli sebagai Pendiri

sekaligus ketua umum dari Bar3t mempunyai cara tersendiri. Cara yang dipakai oleh

Marli ini yaitu memberikan contoh secara langsung kepada anggota-anggotanya

untuk berkendara secara aman. Seperti pemakaian safety belt, tidak ugal-ugalan

dijalan, tidak mengendarai kendaraan disaat mengantuk atau mabuk, dan sebagainya.

Hal ini diyakini oleh Marli dapat memberikan efek yang baik untuk merubah pola

pikir dan sikap dari anggotanya yang belum menerapkan safety driving di dalam

kehidupannya sehari-hari. Akan tetapi diakuinya memang cara seperti ini mempunyai

kelemahannya juga. Itu yang akan menjadi penghambat Marli dalam menyampaikan

pesan safety driving kepada anggota dari Bar3t itu sendiri sehingga tujuan dari Marli

yang menginginkan untuk setiap anggota Bar3t berkendara secara aman itu terancam

tidak maksimal.

4.2.2 Hambatan yang Terjadi dalam Kampanye

Setiap kegiatan kampanye sudah pasti memiliki kendala-kendala atau yang

sering disebut hambatan, entah dari komunikatornya, komunikannya, maupun dari

faktor-faktor lainnya. Dalam hal ini hambatan yang dialami oleh Marli sebagai

komunikator dari kampanye safety driving nya yaitu jumlah anggota Bar3t yang

banyak yaitu berjumlah 80 orang sehingga pesan yang disampaikan tidak merata.

Tidak mungkin memberikan contoh kepada setiap anggota Bar3t secara keseluruhan

karena itu bukan komunikasi informal lagi akan tetapi sudah masuk ke komunikasi

Page 90: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

76

formal, yaitu seminar atau workshop, dan hal ini tidak berkenan dikalangan anggota

Bar3t karena anggota Bar3t lebih menyukai hal-hal yang bersifat informal.

Hambatan berikutnya adalah karakter dari masing-masing anggota yang

berbeda-beda. Perbedaan karakter merupakan faktor yang paling menghambat ketika

memberikan pesan kampanye berupa safety driving, tidak semua dari anggota Bar3t

bisa menerima pesan tersebut dikarenakan memang karakter dari orang itu yang keras

dan sangat sulit untuk diberitahu. Dan komunikator disini yaitu Marli tidak bisa

memaksakan kehendak kepada anggotanya tersebut dikarenakan hambatan ini

merupakan hambatan dari dalam diri anggota Bar3t itu sendiri.

Hambatan lainnya yaitu dari pergaulan anggota Bar3t diluar komunitas ini.

Marli sebagai komunikator sekalipun tidak bisa mengontrol 24 jam pergaulan

anggotanya diluar komunitas Bar3t, karena sekali lagi dikarenakan jumlah yang

banyak dan tidak dapat terkontrol satu persatu. Pergaulan diluar komunitas juga

mempengaruhi sikap dan perilaku anggotanya.

4.2.3 Upaya yang Dilakukan dalam Mengatasi Hambatan

Dalam mengatasi hambatan yang terjadi, Marli mempunyai beberapa cara

untuk mengatasinya. Cara yang dilakukan cenderung bersifat menunggu dikarenakan

ia melakukan kegiatan kampanye untuk mengubah perilaku dan pola pikir seseorang.

Pertama, dalam mengatasi hambatan yang dikarenakan jumlah anggotanya terlalu

banyak Marli menyiasati dengan cara melakukan kampanye tersebut atau

memberikan contoh safety driving di acara-acara besar yang diadakan oleh anggota

Page 91: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

77

Bar3t, karena disana banyak anggota yang berkumpul sehingga semakin banyak

anggota Bar3t yang melihat contoh yang diberikan oleh Marli.

Kedua, untuk menghadapi hambatan yang berhubungan dengan karakter

masing-masing anggota Bar3t, Marli menyiasatinya dengan cara terus saja

memberikan contoh kepada orang tersebut karena lama-kelamaan jika orang tersebut

melihat kegiatan positif yang sama secara terus menerus maka ia akan dengan

sendirinya mengikuti walau kembali terkendala dengan waktu feedback yang

tertunda.

Ketiga, untuk mengatasi hambatan yang datangnya dari luar komunitas, sebisa

mungkin Marli mengontrol sesuai dengan kemampuannya, seperti memberikan tugas

kepada anggota yang lebih senior atau pengurus harian yang kebetulan mempunyai

kesamaan daerah tinggal, tempat kerja, tempat belajar atau kuliah dengan anggota

lainnya untuk membimbing dan mengontrol mereka semua karena Marli juga sehari-

hari disibukkan dengan pekerjaannya sebagai salah satu PNS di pemerintahan

provinsi Banten.

4.3 Pembahasan Penelitian dengan Teori Penelitian

Komunitas terbangun berdasarkan persamaan antar anggotanya, seperti

persamaan hobi, persamaan daerah tinggal, persamaan tempat kerja, dan lainnya.

Komunitas Bar3t sendiri terbentuk berdasarkan sebuah persamaan, yaitu persamaan

hobi di bidang otomotif.

Dalam penelitian ini safety driving yang merupakan aspek terpenting dalam

berkendara juga harus diperhatikan oleh pecinta otomotif seperti Bar3t ini. Mereka

Page 92: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

78

memiliki hobi yang sama yaitu dibidang otomotif dan harus memperhatikan safety

driving agar terciptanya keselamatan di wilayah Banten khususnya dan untuk

pengendara pengguna jalan pada umumnya. Marli sebagai komunikator disini

memberikan pesan kepada komunikannya yaitu anggota dari Bar3t dimana Marli

bertujuan agar setiap anggota “keluarga” Bar3t tidak mengalami kecelakaan

dikarenakan kelalaian dalam berkendara. Marli mempunyai cara yaitu memberikan

contoh secara langsung kepada anggotanya akan tetapi melalui cara informal.

Langsung dipraktekkan dihadapan anggotanya bagaimana cara berkendara dengan

aman, dibantu juga oleh anggota lainnya yang berprofesi sebagai polisi.

Peneliti menggunakan Model ELM (Elaboration Likelihood Model) sebagai

panduan dalam meneliti kasus yang terjadi di Bar3t ini. Peneliti melihat adanya

perbedaan cara penerimaan pesan yang disampaikan oleh Marli sebagai komunikator

kepada anggota Bar3t yang disini berperan sebagai komunikannya. Ada yang melihat

pesan yang disampaikan Marli sebagai kebutuhannya dikarenakan safety driving

merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam berkendara secara aman (Jalur

Sentral), ada pula yang menyikapi pesan yang disampaikan oleh Marli dikarenakan

sosok Marli yang bijaksana, santun, dan tegas sebagai seorang Ketua Umum dari

Baret (Jalur Periferal).

Page 93: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

79

Gambar 4.5

Elaboration Likelihood Model (ELM)

Jalur Periferal

(Image Komunikator)

Safety

Driving

Jalur Sentral

(isi Pesan)

Elaborasi Tinggi

Melihat Safety Driving sebagai

kebutuhan dalam berkendara

Mengolah pesan hanya yang

disampaikan oleh Marli

Tingkat perubahan

dipengaruhi kualitas

argumentasi (Isi Pesan)

Elaborasi Rendah

Melihat sosok Marli sebagai

pembawa pesan Safety Driving

Mengolah pesan Safety Driving dari

Marli secara teliti (membandingkan

dengan sumber lain)

Tingkat perubahan lebih

dipengaruhi faktor

nonargumentasi (Sosok Marli)

Perubahan

Sikap

Page 94: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

80

Yang dimaksudkan sebagai penempat posisi Elaborasi Tinggi rata-rata

merupakan anggota Bar3t yang pengalaman tentang safety drivingnya yang tinggi

juga, seperti anggota Bar3t yang bekerja sebagai polisi dan sebagainya yang berkaitan

dengan safety driving. Berbeda dengan kelompok penempat posisi Elaborasi Rendah

yaitu rata-rata merupakan anggota Bar3t yang masih belum memiliki banyak

pengalaman atau pengetahuan tentang safety driving.

Anggota Bar3t yang memiliki tingkat elaborasi tinggi ini memandang pesan

yang dibawa oleh ketua umum Bar3t yaitu Marli merupakan suatu kebutuhan karena

memang safety driving adalah suatu hal yang sangat penting dalam berkendara.

Diluar pendekatan yang dilakukan oleh Marli sebagai ketua umum dan anggota lain

yang memiliki pengetahuan lebih tentang safety driving, mereka memang sudah

menyadari pentingnya hal tersebut. Kebanyakan dari mereka memang sudah berusia

dewasa dan mereka juga sudah mengetahui serta mempunyai cukup informasi dan

pengalaman dalam berkendara sehingga mereka akan menjalani instruksi dari Marli

dan anggota lainnya yang memiliki pengetahuan lebih dalam safety driving. Mereka

pun juga telah membandingkan berbagai informasi yang mereka dapatkan di Bar3t

dengan apa yang mereka dapatkan juga diluar Bar3t, apa yang mereka dapatkan

ternyata tidak jauh berbeda dikarenakan memang yang disampaikan oleh Marli dan

anggota lainnya yang memiliki pengetahuan lebih tentang safety driving tersebut

merupakan standar safety driving yang dipakai oleh kebanyakan pengemudi

kendaraan bermotor pada umumnya.

Page 95: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

81

Sebagai contoh hampir setiap pengemudi setuju bahwa pemeriksaan mesin,

minyak rem, lampu indikator, pemakaian safety belt, dan sebagainya merupakan

semua hal yang harus dilakukan jika ingin aman saat berkendara. Baik aman untuk

dirinya sendiri maupun pengguna jalan lain pada umumnya. Sama halnya dengan

komunitas Bar3t ini, mereka juga menyetujui bahwa safety driving yang benar itu

seperti apa yang disebutkan sebelumnya karena memang beberapa poin tentang safety

driving tersebut bermanfaat dan akan menimbulkan keamanan dalam berkendara bagi

dirinya sendiri.

Faktor yang mendukung lainnya yaitu mereka juga merupakan panutan bagi

anggota Bar3t lainnya yang masih sangat muda. Hal-hal tersebut yang menjadi faktor

mereka yang mempunyai elaborasi tinggi dalam Bar3t memandang pesan yang

dibawa oleh Marli dan dibantu oleh beberapa anggota yang memiliki pengetahuan

lebih tentang safety driving.

Berbeda dengan anggota Bar3t yang memiliki tingkat elaborasi rendah,

mereka memandang pesan yang dibawa oleh Marli sebagai sebuah keharusan akan

tetapi berbeda pandangan dengan anggota Bar3t lainnya yang termasuk dalam tingkat

elaborasi tinggi. Anggota yang memiliki tingkat elaborasi rendah ini hanya melihat

sosok Marli sebagai ketua umum Bar3t yang berwibawa, santun, serta tegas dalam

bersikap kepada anggotanya. Apa saja yang dikatakan atau diinstruksikan oleh Marli

selalu dilaksanakan, akan tetapi hanya melihat sosok Marlinya saja, tidak melihat

betapa pentingnya pesan safety driving yang dibawa oleh Marli tersebut. Hal ini

memang terlihat baik-baik saja akan tetapi yang dikhawatirkan oleh Marli yaitu jika

Page 96: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

82

pesan tersebut disampaikan oleh orang lain yang mempunyai pengetahuan yang sama

bahkan melebihi Marli dalam safety driving maka mereka akan mengacuhkannya. Ini

akan membuat mereka ketergantungan informasi hanya kepada satu orang saja dan

akan berakibat mereka akan tertutup kepada setiap orang yang menyampaikan

informasi tersebut selain Marli.

Perbedaan ini merupakan perbedaan yang sangat mendasar dikarenakan

pesan yang diterima sama akan tetapi proses penerimaan pesannya yang berbeda. Hal

tersebut memungkinkan pesan yang ingin disampaikan untuk mengubah pola pikir

dan perilaku dari anggota Bar3t menjadi meleset dan tidak maksimal. Walau sosok

komunikator memang penting sebagai faktor berhasilnya suatu pesan, akan tetapi

faktor pesannya itu yang lebih penting dikarenakan jika seseorang memperhatikan

pesan tersebut secara benar maka pesan itu akan terus dipegangnya sampai kapanpun

karena orang tersebut menganggap pesan tersebut sebagai kebutuhan. Beda halnya

dengan yang hanya melihat sosok komunikatornya, ia justru akan lebih mengabaikan

pesan yang diterimanya dikarenakan ia hanya menerima sosok komunikannya bukan

seberapa pentingnya pesan tersebut sehingga pesan itu tidak akan dijadikan

kebutuhan olehnya. Teori ini membantu peneliti untuk melihat sejauh mana pesan

tersebut tersampaikan dan dilakukan oleh komunikannya yaitu anggota Bar3t itu

sendiri.

Page 97: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis kualitatif yang telah dilakukan peneliti terkait strategi

kampanye safety driving komunitas Bar3t (Banten Auto Revolutions) maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Cara yang digunakan oleh pimpinan Bar3t yaitu menggunakan Relationship

Lead dimana Marli sebagai ketua Bar3t menganggap setiap anggotanya

seperti keluarga, sehingga Marli menghargai setiap anggotanya seperti

adiknya sendiri. Demikian dengan anggota Bar3t lainnya yang menyegani dan

menghormati Marli seperti kakaknya sendiri.

2. Hambatan yang dihadapi marli dalam memberikan arahan safety driving yaitu

banyaknya jumlah anggota Bar3t yang mencapai 80 orang, perbedaan karakter

dari setiap anggotanya dan pergaulan anggotanya yang tidak bisa di kontrol

dan diawasi satu persatu.

3. Upaya yang diambil untuk mengatasi hambatan tersebut adalah memberikan

contoh safety driving di acara besar Bar3t agar setiap anggotanya dapat

melihat dan mengikutinya, kemudian memberikan pesan terus menerus

kepada setiap anggota bar3t karena jika pesan tersebut diberikan secara terus

menerus bagaimanapun karakternya maka akan diikuti pesannya walau waktu

Page 98: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

84

feedbacknya tertunda, lalu memberikan tugas kepada orang yang dekat atau

akrab dengan anggota tersebut agar dapat mengontrol dan mengawasi

pergaulan dari anggota itu.

5.2 Saran

Adapun dari penelitian ini peneliti dapat memberikan beberapa saran agar

kampanye safety driving yang dilakukan Marli dan kawan-kawannya dapat memiliki

harapan atau penyampaian pesan secara maksimal. Saran tersebut diantaranya :

1. Dalam kampanye yang dilakukan oleh Marli kepada anggota Bar3t Lainnya

kurang tersampainya pesan secara maksimal oleh karena itu sebaiknya Marli

juga melakukan pendekatan yang lebih personal lagi dibantu oleh anggota lain

yang memiliki pengetahuan lebih tentang safety driving agar mendengarkan

semua info safety driving dan menganggapnya sebagai kebutuhan dalam

berkendara. Sehingga semua anggotanya melihat dari sisi sentralnya

(Pesannya) bukan dari sisi periferalnya (Sosok komunikator)

2. Dalam memberikan arahan atau contoh safety driving sebaiknya

mengumpulkan dan memberitahukan contoh tersebut ke banyak anggota

Bar3t. Tidak hanya ke beberapa orang saja karena semakin banyak yang tahu

maka akan semakin baik pula sikap dari semua anggota Bar3t sehingga setiap

anggota Bar3t dapat berkendara dengan aman (safety driving).

3. Mengadakan acara yang berkaitan dengan safety driving secara rutin sehingga

dapat tersampaikan pesan safety driving tersebut karena pesannya

disampaikan secara rutin.

Page 99: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

85

Penelitian ini melibatkan dua key informan dan satu informan

pendukung. Melalui penelitian ini, peneliti mendapati beberapa masalah

terkait strategi kampanye safety driving komunitas Bar3t. Dari penelitian yang

dilakukan peneliti, maka peneliti memiliki saran :

5.2.1. Saran Teoritis

1. Ilmu komunikasi khususnya dalam bidang kampanye agar dapat mengetahui

strategi kampanye yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu, seperti

melakukan pendekatan secara lebih personal lagi kepada komunikan, dan

sebagainya.

2. Suatu strategi harus sadar akan hambatan yang akan terjadi. Maka diperlukan

upaya-upaya kampanye dan persuasif untuk mengurangi hambatan tersebut

serta lebih mengutamakan aspek-aspek apa saja yang akan menjadi

penghambat dan mencari cara untuk menganggulanginya.

5.2.2. Saran Praktis

1. Dapat dijadikan bahan rujukan atau referensi bagi peneliti lain dalam

penelitian selanjutnya, khususnya dalam komunikasi yang khusus kepada

strategi kampanye.

2. Hasil penelitan ini diharapkan dapat menambah pembelajaran bagi kita akan

pentingnya safety driving dikarenakan dapat menekan angka kecelakaan

dalam jangka panjang.

Page 100: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

86

3. Penelitian mengenai strategi kampanye safety driving ini diharapkan dapat

merubah sikap untuk lebih memperhatikan safety driving dalam berkendara

karena menyangkut kepentingan diri sendiri maupun kepentingan orang lain.

4. Penelitian ini diharapkan dapat membuat pengendara kendaraan bermotor

untuk lebih memperhatikan semua aspek safety driving mulai dari persiapan

pra perjalanan seperti memperhatikan dan memeriksa tekanan angin pada ban,

kelayakan ban, rem, kaca spion dan lain-lain. Persiapan dalam perjalanan

seperti memperhatikan jarak antar kendaraan, tidak mengebut saat dijalan

raya, saat mengantuk harus beristirahat, dan lain-lain.

5. Penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan pencerahan dan sebagai

bahan evaluasi untuk komunitas Bar3t pada khususnya dan komunitas-

komunitas lain pada umumnya untuk lebih merangkul dan memperhatikan

setiap anggotanya sehingga pesan-pesan penting seperti safety driving ini

dapat diserap dan teraplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

6. Penelitian ini diharapkan membuat kepolisian setempat untuk terus

mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas

semacam ini. Jika perlu beberapa dari anggota kepolisian bisa masuk kedalam

komunitas mobil untuk mengkampanyekan safety driving di komunitas

tersebut sehingga dapat pula memberikan pengetahuan yang dimiliki olehnya

untuk dibagi kepada komunitas–komunitas seperti Bar3t ini.

Page 101: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

87

DAFTAR PUSTAKA

Afrilla Naniek. 2011. Komunikasi Persuasi Serang:Sayuti.com

Basu Swastha Dharmmesta dan Hadoko, T Hani. 2009. Manajemen Pemasaran “analisa

perilaku konsumen. Yogyakarta : Liberty.

Bungin Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Iriantara Yosal. 2004. Community Relations Teori & Aplikasinya,Bandung:Simbiosa

Rekatama Media

Jalaludin Rakhmat. 2005. Metode Penelitian Komunikasi,Bandung:PT.Remaja Rosadakarya

Kurniawan Boykhe. Buku panduan Yamaha Safety Riding Science

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Muhamad Arni. 2004. Komunikasi Organisasi,Jakarta:PT Bumi Aksara

Mulyana Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Bandung:PT Rosda

Rakhmat Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi.Bandung: PT Remaja Rosakarya

Ruslan Rosadi. 2005. Kiat & Strategi kampanye Public Relations Jakarta:Raja Grafindo

Satori, Djaman & Komariah, Aan. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Shaun Tyson & Tony Jackson. 1992. Perilaku Organisasi Yogya:Andi

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif,dan R & D,Bandung:Alfabeta

Thoha Miftah. 1983. Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya,Jakarta:Raja

Grafindo Persada

Venus Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung:Simbiosa Rekatama Media

Winardi J. 2003. Teori organisasi & pengorganisasian,Jakarta:Raja Grafindo Persada

Sumber lain :

http://imi.co.id

http://m.sentanaonline.com/news/read/5237/1/29/11/2011/Kecelakaan-Lalu-Lintas-Banten-

Sudah-Mengkhawatirkan

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4246/MUHAMMAD%20ASDAR_

K11109367.pdf?sequence=1

http://www.astracreditcompanies.com/news_archieves/read/131/tips_mengemudi

_dengan_aman

Page 102: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

88

http://www.beritaglobal.com

http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-pemantauan-

pencemaran/94-pencemaran-udara-dari-sektor-transportasi

http://www.cedworks.com/article_3.htm

KW. Adiputra http://eprints.undip.ac.id/29477/1/Skripsi015.pdf

LuvHobbiez Admin, http://www.hobyhoby.com/artikel/185-komunitas-mobil-kuno-pertama-

di-indonesia.html

Panduan keamanan safety driving Polisi Jalan Raya (PJR)

Page 103: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

89

LAMPIRAN

Page 104: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

90

Acara Ulang Tahun Bar3t

Santunan Anak Yatim

Mobil-Mobil Bar3t dalam

Car Contest di Untirta

Page 105: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

91

Nomor : /H.43.VI.2/PP/2011 12 September

2012 Lamp : - Perihal : Permohonan Ijin Penelitian Yth.,

Ketua Banten Revolution Team Di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan tugas akhir mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta, kami bermaksud mengutus mahasiswa atas nama :

Nama : Novran Efriangga NIM : 6662082108

Prodi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Contact Person : 085692727949

yang bersangkutan mohon diberi ijin untuk mencari data/sebar kuisioner di perusahaan/ lembaga/instansi yang bapak pimpin. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa tersebut di atas dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :

“Strategi Kampanye Safety Driving Komunitas Bar3t (Banten Revolution

Team)“ Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi,

Neka Fitriyah S.Sos M.Si NIP. 197708112005012003

Page 106: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

92

PEDOMAN WAWANCARA Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengampanyekan Safety Driving di dalam

Komunitas Mobil Bar3t (Banten Auto Revolutions)

1. Strategi

Bagaimana cara pimpinan Bar3t dalam mengkampanyekan Safety Driving di

komunitasnya ?

Apakah pimpinan Bar3t melibatkan pihak ketiga atau bagaimana dalam

membantu kampanye tersebut ?

Bagaimana hambatan yang dihadapi pimpinan Bar3t dalam

mengkampanyekan Safety Driving di komunitasnya ?

Hambatannya dari dalam atau dari luar Bar3t ?

2. Kampanye

Dengan cara apakah pimpinan Bar3t mengkomunikasikan pesan Safety

Driving didalam komunitasnya ?

Media apa yang dipakai ?

Efek apa saja yang diharapkan dapat ditimbulkan dalam kampanye tersebut

?

Jangka pendek atau jangka panjang ?

Page 107: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

93

Transkrip Wawancara

Wawancara dengan Marli Suhibyat

Nama : Marli Suhibyat S.Si

Tempat. Tanggal Lahir : Serang, 15 Maret 1984

Pendidikan Terakhir : Sains Universitas Padjajaran 2007

Alamat : Griya Asri, Ciracas, Serang

Kontak : 0818 0910 1222

Pekerjaan : Dinas PU Provinsi Banten

1. Bare3t itu apa ?

- Bar3t itu sebuah komunitas yang anggotanya memiliki hobi yang sama di bidang

otomotif khususnya mobil.

2. Bar3t sendiri komunitas yang fokusnya pada sisi apa ?

- Kita biasanya fokus pada bidang design interior dan eksterior akan tetapi kita tetap

mematuhi dan menjalankan safety driving dalam berkendara sehari-hari.

Page 108: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

94

3. Bagaimana cara supaya setiap anggota Bar3t dapat mematuhi aturan safety

driving tersebut ?

- Biasanya saya sendiri dan dibantu oleh beberapa anggota bar3t yang mempunyai

pengetahuan lebih tentang safety driving memberikan contoh langsung kepada

anggota lainnya seperti selalu memakai safety belt, melakukan pengecekan mesin

sebelum jalan, memeriksa kondisi ban juga, dan lain-lain.

4. Apakah ada pihak ketiga yang membantu aa dalam memberikan contoh

tersebut ?

- Ada, kebetulan beberapa anggota dari bar3t juga ada yang bekerja sebagai polisi

baik di polsek, polres, maupun polda dan mereka pun diluar sebagai anggota

Bar3t, mereka juga mempunyai kewajiban untuk menekan angka kecelakaan.

5. Bar3t kan punya julukan “clubnya pejabat”, kok cara untuk memberikan

arahan safety driving ini hanya dengan memberikan contoh langsung saja ?

- Ooh club pejabat ya.. mungkin karena sebagian dari anggota Bar3t sendiri

berprofesi sebagai PNS di pemerintahan, baik pemerintahan kota/kabupaten

maupun provinsi dan mungkin karena semua anggota Bar3t alhamdulilah tidak

ada yang menganggur. Jadi kalau ditanya mengapa kita memberikan contoh saja

jawabannya ya karena kita adalah komunitas bukannya sebuah instansi yang

mengadakan seminar maupun workshop. Belum lagi anak-anak memang tidak

terlalu menyukai hal-hal yang bersifat formal seperti itu. Jangankan pesannya

tersampaikan dan dijalankan, untuk bisa datang aja belum tentu mau.

Page 109: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

95

6. Ada tidak hambatan yang aa temuin dalam memberikan arahan safety driving

ini ke anak-anak yang lain ?

- Kalau ditanya hambatan ya pastinya ada. Pertama jumlah anggota kita yang cukup

banyak, lalu perbedaan karakter dari masing-masing anggota Bar3t itu sendiri,

kemudian pergaulan anak-anak yang tidak bisa dikontrol dan diawasi oleh kita pas

diluar komunitas ini.

7. Efek apa saja yang ingin aa lihat dan rasakan dari arahan safety driving ini ?

- Sudah jelas efek yang mau saya lihat dan rasakan ya anak-anak bisa bersikap

safety dalam berkendaranya, tidak ugal-ugalan, taat peraturan lalu lintas, dan yang

paling penting itu semua akan berdampak juga sama nama baik Bar3t ini sendiri.

Pastinya tidak saat saya memberitahukan saja mereka mau mentaati aturan safety

drivingnya akan tetapi safety driving akan terus tertanam dalam benak mereka dan

menjadikannya sebagai kebutuhan untuk keselamatan mereka sendiri juga.

Page 110: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

96

Transkrip Wawancara

Wawancara dengan Apti Nurmayati

Nama : Apti Nurmayati S.Ikom

Tempat Tanggal Lahir: Serang, 22 April 1989

Pendidikan Terakhir : Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2012

Alamat : Kavling puri raya, Ciracas, Serang

Kontak : 0877 7144 8395

Pekerjaan : IRT

1. Bar3t itu apa ?

- Bar3t ya anak-anak yang suka otomotif, design interior, design eksterior, dan tidak

lupa pada safety drivingnya.

2. Bagaimana Bar3t terbentuk ?

- Awalnya sekedar hobi aja di bidang otomotif motor dikarenakan kita masih belum

memiliki mobil, akan tetapi berkembang menjadi club mobil dikarenakan kita masih

memiliki hobi yang sama pula di bidang otomotif mobil. Club motor itu juga masih ada

Page 111: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

97

kok walaupun bukan kita lagi yang ngurusin, tapi Bar3t ini bukan club balap tapi aktif

mengikuti berbagai kompetisi design interior dan eksterior mobil (modifikasi) dan paling

juga slalom.

3. Bagaimana cara memimpinnya a Marli di Bar3t ?

- A Marli itu orangnya tegas, ramah, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Menghargai anggotanya seperti keluarganya sendiri, mungkin karena itu a Marli

begitu disegani sama anak-anak. Belum lagi dengan orang terdekat dari anggota

Bar3t itu sendiri misalnya keluarga, sahabat, atau pacar dari anggotanya. A Marli

juga ramah terhadap mereka.

4. Jika memberikan arahan safety driving, bagaimana cara a marli melakukannya

?

- Biasanya a Marli kasih contoh langsung aja gimana safety driving yang benar itu

dan dibantu juga oleh beberapa anak bar3t yang memang berprofesi sebagai

anggota kepolisian.

5. Media apa yang dipakai a Marli dalam memberikan arahan tersebut ?

- Yaa a Marli kasih contoh gitu aja ke anak-anak. Seperti pemakaian safety belt,

pengecekan mesin, pengecekan tekanan ban, dan lainnya..

6. Media Informal dong ya kalau begitu ?

- Yaa seperti itu lah.

Page 112: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

98

RIWAYAT HIDUP

I. DATA DIRI

Nama : Novran Efriangga

Nama Panggilan : Novran

NIM : 082108

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 05 November 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Murai III Blok E26 No. 34 Pondok Sejahtera

Kotabumi, Tangerang

Telp : 085692727949

E-mail : [email protected]

Hobi : Main alat musik, Main game, Jalan-jalan, Bikin

film.

Tinggi Badan / Berat Badan : 170 cm / 85 kg.

II. PENDIDIKAN FORMAL

1995-1996 : TK Islam Al Amanah - Tangerang

1996-2002 : SDN Kutabumi IV Tangerang

2002-2005 : SMPN 1 Tangerang

2005-2008 : SMA PGRI 109 Tangerang

2008-sekarang : Konsentrasi Humas, Ilmu Komunikasi, FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Page 113: Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekanrepository.fisip-untirta.ac.id/835/1/NOVRAN EFRIANGGA - Copy.pdf · Pola Kepemimpinan Ketua Bar3t dalam Mengkampanyekan ... Gambar

99

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Komunitas Video Komunikasi Untirta (KOVIKITA)

2. Div. Pengabdian Masyarakat IMIKI

(Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia) Untirta 2009

3. Div. Minat dan Bakat HIMAKOM 2010

4. Ketua Pelaksana HIMAKOM CUP 2010

5. Koord. Div. Minat dan Bakat HIMAKOM 2011

6. Ketua Pelaksana Acara Puncak The Power Of Communications (D’POC) tahun 2011

7. Ketua Pelaksana KPU-M FISIP 2011

8. Koord. Div. Minat dan Bakat BEM FISIP 2012

9. Ketua Pelaksana Acara Puncak FISIPHORIA 2012

10. Anggota ID Event Organizer (IDEO)