POHON INDUSTRI KARET.docx

5
POHON INDUSTRI TANAMAN KARET Disusun Oleh: 1. Aditya Tri Pratama H (H3112001) 2. Evi Handayani (H3112033) 3. Lely T. Saragih (H3112048) 4. Liliany Anggita Poetri (H3112050) 5. M. Hanif Kurniawan (H3112061) 6. Prisi Indah L (H3112071) PROGRAM DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

description

pohon industri karet

Transcript of POHON INDUSTRI KARET.docx

Page 1: POHON INDUSTRI KARET.docx

POHON INDUSTRI TANAMAN KARET

Disusun Oleh:

1. Aditya Tri Pratama H (H3112001)2. Evi Handayani (H3112033)3. Lely T. Saragih (H3112048)4. Liliany Anggita Poetri (H3112050)5. M. Hanif Kurniawan (H3112061)6. Prisi Indah L (H3112071)

PROGRAM DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: POHON INDUSTRI KARET.docx
Page 3: POHON INDUSTRI KARET.docx

Tanaman karet adalah jenis tanaman yang sering kita temui di wilayah

negara Indonesia. Karet (Hevea Brasiliensis Muel Arg) yang ada di Indonesia

berasal dari Brazil ( Amerika Latin). Di Indonesia, perkebunan karet dimulai di

Sumatra pada tahun 1902 dan Jawa pada tahun 1906. Penanaman karet di

Indonesia dimulai pada akhir abad 19 di pulau Jawa (di Kebun Percobaan Bogor)

dan terus berkembang dengan ditemukannya cara penyadapan getah yang baik.

Indonesia mempunyai perkebunan tanaman karet terluas di ASEAN. Tanaman

karet tumbuh dengan baik di daerah khatulistiwa dengan suhu optimal 200C pada

ketinggian 200-600 m di atas permukaan laut. Penanaman tanaman karet yaitu

dengan tujuan diambil getahnya untuk diolah lebih lanjut, dan dewasa ini tnaman

karet merupakan bahan baku yang menghasilkan lebih dari 50.000 jenis barang.

Pohon karet produktif menghasilkan getah hingga berumur 20-25 tahun dan

setelah itu produktifitas getah akan menurun (Soetedjo, 1976).

Tanaman karet memiliki banyak manfaat. Bagian yang dapat

dimanfaatkan antara lain bagian kayu dan getahnya. Kayu karet dapat

dimanfaatkan menjadi produk jadi. Seperti furniture, moulding kerajinana tangan,

bahan bangunan, kayu lamina dan alat-alat rumah tangga. Furniture yang dapat

dihasilkan dari pengolahan kayu karet adalah perangkat meja, kursi, perangkat

ruang tamu, rak buku dan lain-lain. Sedangkan produk moulding seperti papan

dinding, lantai, parquet, langit-langit, komponen penyangga tangga dan lain-lain.

Kerajinan dari kayu karet antara lain berupa mainan anak-anak, topeng, patung,

wayang golek dan ukiran. Kayu karet juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan

bangunan, karena memiliki sifat kuat. Misalnya digunakan sebagai dinding, lantai,

gelagar atas, bingkai, kusen pintu dan jendela. Sedangkan kayu lamina dapat

dibuat dari potongan-potongan kecil kayu karet dan merekatkan serta

menyambungnya dengan bantuan perekat. Lalu untuk peralatan rumah tangga dari

kayu karet seperti mangkok, tempat pisau, talenan, tempat koran, dan lain-lain.

Produk-produk tersebut dihasilkan dari kayu karet yang diproses dengan mesin

(Wardhani & Sukaton, 1996).

Bagian pohon karet yang paling utama yaitu bagian karetnya atau biasa

disebut lateks. Lateks dapat diolah menjadi lateks pekat, crum rubber dan sheet.

Page 4: POHON INDUSTRI KARET.docx

a. Lateks pekat atau konsentrat merupakan produk karet alam yang

diperdagangkan dalam bentuk cair (liquid rubber). Lateks pekat dipergunakan

untuk membuat barang-barang karet yang tipis seperti sarung tangan, balon

dan lain-lain.

b. Crepe dibuat dari coagulum. Coagulum adalah gumpalan yang terdiri dari

butiran-butiran karet menjadi gumpalan yang keadaannya masih basah dan

lunak. Lembaran crepe diolah dari coagulum yang masih basah kemudian

dimasukka ke dalam alat gilingan. Di dalam mesin giling coagulum dihimpit

dan diaduk menjadi lembaran tipis.

c. Sheet merupakan coagulum yang berupa lembaran yang tidak berlubang. Jika

lembaran-lembaran itu diasapi, maka akan berubah warnanya dari putih

menjadi kuning coklat sampai coklat hitam. Sheet diolah dari coagulum

berupa bongkahan yang masih basah dan lunak yang terlebih dulu diuji.

Kemudian coagulum yang tebal itu dimasukkan ke dalam mesin gilingan

menjadi lmebaran-lembaran tipis yang selanjutnya dimasukkan ke dalam

ruangan pengasapan dan pengeringan sehingga menjadi lembaran-lembaran

yang kering.