PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS...

180

Click here to load reader

Transcript of PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS...

Page 1: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI

PDII – LIPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

FATHIYATUL RIZKIYAH

NIM: 1113025100045

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA 1438 H / 2017

Page 2: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG

INFORMASI DI PDII - LIPI

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

FATHIYATUL RIZKIYAH

NIM: 1113025100045

Di Bawah Bimbingan

NURYUDI, MLIS

NIP: 19670912 199903 1 002

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA 1438 H / 2017

Page 3: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Fathiyatul Rizkiyah

NIM : 1113025100045

Judul Skripsi : Produk Pohon Industri : Analisis Kemas Ulang Informasi di PDII -

LIPI

Ujian Skripsi : 12 September 2017

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 September 2017

Tanda tangan Tanggal

Page 4: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : FATHIYATUL RIZKIYAH

N I M : 113025100045

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Produk Pohon Industri :

Analisis Kemas Ulang Informasi di PDII – LIPI‖ adalah hasil karya saya sendiri

yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta

bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian

orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap

gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan

kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 5 September 2017

FATHIYATUL RIZKIYAH

Page 5: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

iv

ABSTRAK

Fathiyatul Rizkiyah (NIM: 1113025100045). Produk Pohon Industri : Analisis

Kemas Ulang Informasi di PDII – LIPI. Di bawah bimbingan Nuryudi, MLIS,

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara PDII – LIPI membuat

pohon industri sebagai upaya kemas ulang informasi, upaya PDII – LIPI dalam

pengelolaan pohon industri, dan efektivitas pohon industri sebagai produk jasa

informasi yang dilaksanakan oleh PDII – LIPI. Jenis penelitian ini adalah deskiptif

dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunajkan untuk pengumpulan data

adalah wawancara dan observasi. Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dalam pembuatan pohon industri, dilakukan dengan cara seperti kegiatan kemas ulang

informasi pada umumnya. Pembuatan pohon industri juga didasari oleh dua alasan

yang mereka tentukan, dan mereka memanfaatkan fasilitas dan penunjang lainnya.

Dalam pengelolaan pohon industri mereka selalu mengacu pada peraturan yang

berlaku dalam lingkup PDII – LIPI. Mereka juga telah mencapai tujuan dalam

memenuhi kebutuhan pengguna yang telah melanggan pohon industri, akan tetapi

mereka masih memiliki kendala dalam pendistribusian terkait HKI karena pohon

industri mengandung karya ilmiah orang lain jadi tidak dapat sembarangan

menyebarluaskannya.

Kata Kunci: Kemas Ulang Informasi, Pohon Industri, Bidang Diseminasi Informasi

PDII - LIPI

Page 6: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil „Aalamiiin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas

kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala. Shalawat serta salam peneliti sampaikan bagi

junjungan Nabi besar Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam beserta keluarga dan

para sahabatnya. Karena berkat dan kasih sayang-Nya peneliti dapat menghadapi

segala kendala dan dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Produk Pohon

Industri : Analisis Kemas Ulang Informasi di PDII – LIPI‖.

Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab

Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti

menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kekurangan dan keterbatasan ilmu yang

dimiliki, sehingga skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Peneliti menyadari

penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang

meluangkan waktunya dalam membatu peneliti baik berupa bantuan moril maupun

materil. Maka pada kesempatan yang ada ini peeliti ingin mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof Dr. Sukron Kamil, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Terima kasih atas ilmu dan perhatian yang telah Bapak berikan.

Page 7: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

vi

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Terima kasih atas ilmu dan perhatian yang telah Bapak berikan.

4. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, pikiran, serta tenaga dalam membantu peneliti selama

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan pengarahan dan serta masukan atas penelitian yang peneliti

lakukan.

6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah senatiasa

mencurahkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang sangat

bermanfaat bagi peneliti nantinya.

7. Kepada para informan yang telah bersedia diwawancarai dan membagi waktu,

tenaga, dan informasi dalam membantu penelitian ini. Bapak Mahmudi, Bapak

Wahid, Bapak Tupan, Mas Michael, Ibu Desak dan Ibu Rima.

8. Kepada kedua orang tua peneliti, Bapak Asep Suryana, S.E dan Ibu Dra. Inayah

Yusuf, Abang peneliti Sihab Ubaidillah, nenek peneliti Hj. Salimah Yusuf dan

semua keluarga besar ―Bani (alm) K.H. Muhammad Yusuf Syafi‘i & Hj.

Salimah Yusuf‖ dan ―Bani (alm) H. Aup Saromi & (almh) Titin Fatimah

Suhada‖ yang tak henti-henti memberikan do‘a, semangat, motivasi, ridho, dan

selalu mendidik dan membimbing peneliti.

Page 8: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

vii

9. Para sahabat peneliti ―KEJERS‖ Fitri Vebiyanti, Hilda Safitri, Tia Mutiawati,

Gadis Shella Mutia, Mega Apriani, Novi Anggraeni, Riska Meidiana, Siti

Sulanjari, Putri Wulandari, Najema Farhani, Siti Mutiah Marisdah Nihdah,

yang selalu menjadi obat dikala suka maupun duka, yang telah menemani sejak

April 2014 hingga nanti. (Amin)

10. Kepada teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan angkatan 2013,

khususnya IP B 2013, yang telah menemani peneliti selama 4 tahun di bangku

kuliah, berjuang mencari ilmu bersama, kelas terkompak di angkatan 2013.

Semoga kita semua menjadi orang yang berguna, sukses, dan selalu di jalan

yang benar, yaitu jalan yang diridhoi oleh Allah. (Amin)

11. Teman-teman KKN POSSIBLE, Dito Chairil Makarim, Amalia Rosfina, Syifa

Ryan Haryati, Hanisya Yustiana, Jibril Adam Harahap, Aulia Ning Ma‘rifati,

Fajrul Ahsan Wijaya, Ryan Alamsyah, Muhammad Rifai, Agias Maulidya

Susanti, yang menjadi keluarga peneliti sejak KKN di Desa Sukatani,

Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang – Banten.

12. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung peneliti dalam menyelesaikan

tugas akhir sebagai mahasiswa strata satu ini,yang tidak dapat diucapkan satu

persatu. Semoga Allah Subhanahu wa Ta‟ala membalas semua kebaikan dan

do‘a yang sudah diberikan kepada peneliti. (Amin).

Sesungguhnya peneliti menyadari bahwa dalam penelusan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis

terbuka dan menerima setiap kritik dan saran yang membangun. Peneliti

memohon maaf bila terjadi kelalaian dan kata yang tidak berkenan dalam

Page 9: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

viii

penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi

peneliti dan para pembacanya.

Jakarta, 31 Agustus 2017

Peneliti

Page 10: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. ii

SURAT PERNYATAAN............................................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN..................................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

D. Definisi Istilah .................................................................................................... 9

E. Sistematika Penulisan....................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR ............................................................................. 12

A. Pusat Dokumentasi Dan Informasi................................................................... 12

1. Pengertian Pusat Dokumentasi dan Informasi .............................................. 12

a. Pusat Dokumentasi ....................................................................................... 12

b. Pusat Informasi ............................................................................................. 15

2. PDII – LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia) ....................................................................................... 17

B. Kemas Ulang Informasi ................................................................................... 18

1. Pengertian Kemas Ulang Informasi.............................................................. 18

2. Jenis Kemas Ulang Informasi ....................................................................... 21

3. Tahap Kemas Ulang Informasi ..................................................................... 27

4. Tujuan dan Fungsi Kemas Ulang Informasi ................................................. 31

Page 11: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

x

C. Infografis .......................................................................................................... 35

D. Distribusi Informasi ......................................................................................... 37

1. Pengertian Distribusi .................................................................................... 37

2. Proses dan Sistem Distribusi ........................................................................ 41

E. Efektivitas ........................................................................................................ 43

F. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 45

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 48

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ...................................................................... 48

B. Karakteristik Informan ..................................................................................... 50

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 51

1. Data Primer ................................................................................................... 51

2. Data Sekunder .............................................................................................. 53

D. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ............................................................ 54

E. Fokus Pertanyaan Wawancara ......................................................................... 55

F. Jadwal Penelitian .............................................................................................. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 58

A. Profil PDII – LIPI............................................................................................. 58

1. Sejarah PDII – LIPI ...................................................................................... 58

2. Bidang Diseminasi Informasi ....................................................................... 64

3. Produk-produk yang dihasilkan PDII – LIPI................................................ 65

4. Sejarah Pohon Industri ................................................................................. 69

B. Hasil Penelitian ................................................................................................ 71

1. Karakteristik Informan ................................................................................. 71

2. Analisis Tema ............................................................................................... 72

C. Pembahasan ...................................................................................................... 89

1. Pembuatan Pohon Industri ............................................................................ 90

2. Pengelolaan Pohon Industri .......................................................................... 93

3. Efektivitas Pohon Industri ............................................................................ 96

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 99

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 99

Page 12: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

xi

B. Saran .................................................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1: Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 56

Tabel 4. 1 : Jumlah Pegawai PNS PDII - LIPI ............................................................ 61

Page 14: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 : Struktur Organisasi PDII - LIPI ........................................................... 61

Gambar 4. 2 : Syarat Setelah Memperoleh ISSN ........................................................ 64

Gambar 4. 3 : Jenis Produk Kemas Ulang Informasi .................................................. 65

Gambar 4. 4 : Paket Informasi Tercetak ..................................................................... 66

Gambar 4. 5 : Paket Informasi Digital ........................................................................ 66

Gambar 4. 6 : Pohon Industri Tercetak ....................................................................... 67

Gambar 4. 7 : Pohon Industri Digital .......................................................................... 68

Gambar 4. 8 : Tinjauan Literatur................................................................................. 68

Gambar 4. 9 : Fokus Informasi Indonesia ................................................................... 69

Gambar 4. 10 : Film Animasi ...................................................................................... 69

Gambar 4. 11 : Permintaan Pengembangan Database Ebook dengan Digilib Kota

Pekalongan Hasil Kerjasama....................................................................................... 74

Gambar 4. 12 : Cara Mempromosikan Hasil Kemasan di Web .................................. 83

Gambar 4. 13 : Cara Pemesanan Pohon Industri......................................................... 84

Page 15: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 : Sistem Distribusi Langsung .................................................................... 42

Bagan 2. 2 : Sistem Distribusi Tidak Langsung .......................................................... 43

Bagan 2. 3 : Sistem Distribusi Langsung dan Tidak Langsung .................................. 43

Page 16: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4. 1 : Flow Chart Cara Pembuatan Pohon Industri ...................................... 97

Diagram 4. 2 : Flow Chart Pengelolaan Pohon Industri ............................................. 98

Page 17: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga informasi seperti Pusat Dokumentasi dan Informasi

(pusdokinfo) perlu adanya mengorganisir informasi (organized information).

Seperti pada Perang Dunia ke II berlangsung, di Eropa Barat melakukan

kegiatan dokumentasi atau organisasi dokumentasi yang mana kegiatan tersebut

merupakan pengolahan buku ke dalam bentuk mikro, seperti microfilm.

Kegiatan tersebut gunanya untuk mempermudah pengiriman, penyimpanan,

maupun penyebaran informasi di dalamnya.1

Seperti halnya Rasulullah SAW, ketika Rasul telah menerima wahyu,

beliau selalu menggerak-gerakkan lidah dan bibirnya agar tidak lupa dengan

wahyu yang telah diterima. Dalam suatu ayat dikatakan, ―sesungguhnya atas

tanggung jawab Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuat kamu)

pandai membacanya‖. Dengan demikian metode pertama pengumpulan adalah

menghafal.2

Lambat laun pengertian mengumpulkan dengan menghafal itu bergeser ke

pengumpulan nash-nash yang tertulis. Awalnya salah satu Sahabat Nabi

menulis Al – Qur‘an untuk kepentingan pribadi, namun kemudian Rasulullah

1 Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis (Yogyakarta:

Ar-Ruzz, 2007), p. 15. 2 Soenarjo, Al-Qur‟an dan Terjemahan 75 : 17 (Jakarta: Departemen Agama Republik

Indonesia, 1971).

Page 18: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

2

SAW memerintahkan agar ditulis dengan rapih dan dikumpulkan menjadi

sebuah kitab.3

Berkaca dari zaman Rasulullah di atas, mengorganisir informasi itu perlu.

Karena, apabila informasi tidak terorganisir sulit untuk ditemukan. Kita perlu

untuk mengaturnya karena nantinya kita perlu untuk memperolehnya kembali.

Layaknya seperti dapur apabila terorganisir maka peralatan memasak mudah

untuk diakses dan bahan makanan dan rempah-rempah dapat digunakan sesuai

kebutuhan.4

Kegiatan mengorganisir informasi di pusdokinfo berarti mengorganisir

semua sumber informasi yang ada di pusdokinfo tersebut. Mengorganisir

sumber informasi dapat dikerjakan dengan sistem manajemen. Manajemen di

sini diartikan dalam pengelolaan sumber informasi yang terdapat di pusdokinfo,

seperti membuat planning (perencanaan), controlling (pengawasan) dan

pengorganisasian yang jelas. Dengan menetapkan sistem manajemen,

pusdokinfo tersebut akan mengatur sumber informasi yang dimilikinya dan

semua kegiatan layanan informasi lebih terstruktur.

Di era globalisasi ini, semakin banyak tuntutan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan informasi. Informasi tersebut bukan hanya dalam bidang

pendidikan saja, tetapi juga dalam bidang ekonomi, sosial, hukum, politik, dan

lain sebagainya. Tuntutan tersebut juga terjadi pada pusdokinfo, yang mana

terjadi peningkatan permintaan informasi dalam bentuk kemasan informasi.

3 Suwarno, p. 29.

4 Arlen G. Taylor, The Organization of Information (Wesport: Libraries Unlimited, 1999), p. 2.

Page 19: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

3

Dalam membuat suatu kemasan informasi, berarti pusdokinfo harus

memiliki perencanaan kegiatan kemas ulang informasi. Perencanaan tersebut

guna merealisasikan kegiatan kemas ulang informasi demi menunjang

kebutuhan informasi masyarakat yang maksimal.

Kemas ulang informasi merupakan suatu kegiatan layanan yang dapat

mempermudah dalam penyebaran informasi dan nantinya bermanfaat untuk

kegiatan temu kembali informasi. Kegiatan pengemasan ulang informasi dapat

pula membantu pengguna yang membutuhkan informasi dalam bidang tertentu.

Oleh karena itu, maka produk informasi dalam bidang tertentu harus dikemas

sedemikian rupa, dan ia mempunyai user segment tertentu, dan ada

perkembangan-perkembangan informasi yang up to date terkait dengan bidang

tersebut.

Memelihara hasil dari kemas ulang informasi yang telah dihasilkan

menjadi tugas para pegawai yang bekerja di pusdokinfo tersebut, serta memberi

penanganan yang baik sehingga pengguna dapat menikmati hasilnya secara

berkepanjangan, sesuai dalam Firman Allah SWT yang artinya: ―Sesungguhnya

kamilah yang menurunkan al-Qur‟an, dan pasti kami (pula yang

memeliharanya”.5

PDII – LIPI (Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah – Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia) sebagai sebuah lembaga informasi dikenal sebagai

layanan publik yang berusaha untuk mereformasi layanan kepada masyarakat

5 Soenarjo, Al-Qur‟an dan Terjemahan 15 : 9 (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia,

1971).

Page 20: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

4

khususnya dalam penataan koleksi serta pemenuhan kebutuhan informasi

kepada pengguna.

Kegiatan kemas ulang informasi di PDII - LIPI merupakan jasa kesiagaan

informasi yang responsif terhadap kebutuhan informasi pengguna. Pelaksanaan

kegiatan kemasan informasi di PDII - LIPI berdasarkan Surat keputusan Kepala

LIPI No.1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001, dilakukan oleh Sub Bidang Jasa

Kemasan Informasi (Koordinasi di bawah Bidang Informasi), dengan tugas

melakukan urusan pelayanan, pengemasan informasi ilmiah, menyiapkan

rencana penerbitan dalam bentuk cetak maupun digital, serta melakukan

pengembangan dan pengelolaan.6

Pengertian mengenai kemas ulang informasi yaitu kegiatan mengemas

kembali atau mentransfer dari satu bentuk ke bentuk lain dalam kemasan yang

lebih menarik.7 Pengemasan ulang informasi juga merupakan suatu kegiatan

penataan ulang yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber

yang berbeda, mendata informasi yang relevan, menganalisis informasi yang

relevan, mensintesa atau menyatukan gagasan yang terpisah-pisah atau ideologi

yang berbeda ke dalam suatu keseluruhan, dan menyajikan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna.8

6 Tupan and Wahid Nashihuddin, ‗Kemas Ulang Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan

Informasi Usaha Kecil Menengah: Tinjauan Analisis Di PDII – LIPI‘, Jurnal Dokumentasi Dan

Informasi, Vol. 36, No. 2 (2015), p. 110. 7 Rosa Widyawan, Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi (Jakarta: Media Kampus Indonesia,

2014), p. 45. 8 Endang Fatmawati, ‗Kemas Ulang Informasi : Suatu Tantangan Bagi Pustakwan‘, Majalah

Media Pustakawan, Vol. 16. (2009), p. 2.

Page 21: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

5

Ada beberapa produk dari hasil kegiatan kemas ulang informasi yang

telah diciptakan oleh PDII - LIPI, yaitu Paket Informasi Teknologi, Informasi

Kilat, Pohon Industri, Panduan Usaha, Tinjauan Literatur, Fokus Informasi

Indonesia, dan film animasi. Adapun tujuan pembuatan produk kemas ulang

informasi di PDII – LIPI adalah menyediakan informasi sesuai kebutuhan

pengguna yang relevan, akurat, cepat, dan mudah. Tujuan tersebut menjadi

dasar pembuatan kemasan informasi bagi badan usaha atau lembaga yang

menangani usaha kecil menengah. 9

Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada produk kemasan

yang diberi nama pohon industri saja. Pohon industri adalah sebuah kemasan

informasi yang di dalamnya terdapat karya ilmiah atau artikel-artikel yang

berisi manfaat-manfaat dari suatu komoditas. Disusun berdasarkan fungsi dan

manfaat suatu komoditas yang bernilai ekonomis.

Dalam membuat produk kemas ulang informasi PDII – LIPI

memanfaatkan dan mendayagunakan secara maksimal teknologi informasi yang

ada untuk mengemas informasi, contohnya penggunaan internet. Termasuk

kegiatan mendownload informasi tertentu (misalnya: artikel) yang dibutuhkan

melalui internet, seperti: bentuk PDF dengan bantuan mesin pencari (search

engine) lalu dikumpulkan dan dikemas lagi ke dalam media berbentuk lain,

seperti: CD untuk disajikan kepada pengguna.10

9 Nashihuddin, ‗Kemas Ulang Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Usaha Kecil

Menengah: Tinjauan Analisis Di PDII – LIPI‘, p. 116. 10

Mulida Djamarin, Pengemasan Informasi (Padang: Universitas Negeri Padang, 2016), p. 2.

Page 22: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

6

Di PDII – LIPI kegiatan dalam membuat produk kemas ulang informasi

berada di bawah naungan Bidang Diseminasi Informasi. Orang-orang yang

bekerja pada Bidang Diseminasi Informasi terdiri dari beberapa orang dengan

berbagai latar belakang, beberapa di antaranya dari bidang ilmu perpustakaan,

bidang kimia, bidang biologi, desain (IT), dan lain-lain. Dengan demikian

pekerjaan dalam pembuatan produk kemas ulang informasi akan lebih

terstruktur dan informasi yang disajikan diharapkan akan akurat. Namun walau

begitu, mereka membuat pohon industri tidak memetakan dari mana bidang

mereka, mereka saling bekerja sama dalam membuat pohon industri. Seperti

halnya bidang ilmu perpustakaan ia ikut serta membantu dalam mendesain

pohon industri menggunakan Family Adobe yang terdiri dari indesign,

photoshop, dan Ilustrator . Begitu pula yang dari bidang desain, ia pun ikut

membantu mencari artikel dan ikut menganalisa selagi mendesain pohon

industri dalam bentuk digital.

Ada beberapa alasan dibuatnya produk hasil kemas ulang informasi di

PDII – LIPI, salah satunya dibuat apabila adanya permintaan. Demikian

kegiatan dalam pembuatan produk pohon industri. Biasanya yang memesan

pohon industri dari badan penelitian dan pengembangan, dan industri yang

bergerak dalam usaha kecil menengah (untuk analisis usaha dan pemberdayaan

ekonomi kreatif masyarakat).

Setelah pohon industri dibuat pastilah terjadi pendistribusian kepada

pengguna. Dengan kegiatan pendistribusian tersebut dapat dilihat efektivitas

dari adanya pohon industri yang telah dibuat.

Page 23: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

7

Tiga tahun belakangan ini PDII – LIPI hanya membuat pohon industri

yang dalam bentuk digital saja. Pohon industri saat ini masih dalam kategori

inovasi. Akan tetapi tahun besok, tahun 2018 pimpinan PDII – LIPI ingin

mengangkat pohon industri, yang diharapkan masyarakat aware dengan

keberadaan pohon industri dan mengetahui manfaat dariadanya pohon industri.

Di dalam penelitian ini peneliti berusaha menggali informasi tentang

pohon industri baik yang tercetak maupun digital. Berdasarkan kondisi di atas,

peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana peran PDII – LIPI sebagai

Repositori Nasional Bidang Sains dan Teknologi terdepan di Indonesia, dengan

melakukan pengemasan ulang informasi dalam produk yang inovatif seperti

Pohon Industri. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin meneliti

tentang “Produk Pohon Industri : Analisis Kemas Ulang Informasi di PDII

– LIPI”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan memfokuskan penulisan

ini pada produk pohon industri dari hasil kegiatan kemas ulang informasi.

Fokus penelitian ini dibuat agar tidak melebar bahkan menyimpang dari apa

yang diteliti sehingga maksud yang diinginkan dapat disampaikan dengan baik

kepada para pembaca.

Dari penjelasan pembatasan masalah di atas, peneliti menetapkan

rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana cara pembuatan pohon industri sebagai upaya kemas ulang

informasi yang dilakukan oleh PDII - LIPI?

Page 24: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

8

2. Bagaimana upaya pengelolaan pohon industri yang dilasanakan oleh PDII

- LIPI?

3. Bagaimana efektivitas pohon industri sebagai produk jasa informasi yang

dilaksanakan oleh PDII - LIPI?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara pembuatan pohon industri sebagai upaya kemas ulang

informasi yang dilakukan oleh PDII – LIPI.

2. Mengetahui upaya pengelolaan pohon industri yang dilasanakan oleh

PDII – LIPI.

3. Mengetahui efektivitas pohon industri sebagai produk jasa informasi yang

dilaksanakan oleh PDII – LIPI.

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, manfaat yang hendak diperoleh ialah:

1. Memberikan gambaran mengenai sejauh mana peran PDII – LIPI yang

berusaha untuk mereformasi layanan kepada masyarakat khususnya

dalam penataan koleksi serta pemenuhan kebutuhan informasi kepada

pengguna.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk

memperkaya khazanah pengetahuan jurusan Ilmu Perpustakaan.

3. Memberikan sumbangan pemikiran dan kepustakaan dalam hal kemas

ulang informasi di perpustakaan.

4. Memberikan pengalaman praktis yang lebih luas kepada peneliti dalam

hal kemas ulang informasi dalam suatu produk yang inovatif.

Page 25: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

9

5. Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat bagi peneliti untuk

memperoleh gelar S.IP

D. Definisi Istilah

Untuk memudahkan dalam memahami istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa pengertian yang

sering digunakan dalam setiap bab penelitian, di antaranya:

1. Kemas Ulang Informasi merupakan proses sistematik untuk memberikan

nilai tambah pada informasi, di mana penambahan nilai termasuk analisis

dan sintesis, menyunting dan memformat, serta menerjemahkan

dokumen. Dokumen-dokumen yang dikemas ulang dan pelayanan-

pelayanan yang disesuaikan untuk memberikan kemudahan dalam

memenuhi kebutuhan pemustaka. Namun pada kegiatan pembuatan

pohon industri tidak menyertakan menerjemahkan dokumen. Kemas

ulang informasi bisa dikatakan kegiatan dalam penataan ulang sumber

informasi yang ada.

2. Pohon Industri merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh PDII –

LIPI, yang mana merupakan sebuah kemasan informasi yang di dalamnya

terdapat karya ilmiah atau artikel-artikel yang berisi manfaat-manfaat dari

suatu komoditas. Disusun berdasarkan fungsi dan manfaat suatu

komoditas yang bernilai ekonomis. Pohon industri yang dibuat PDII –

LIPI memiliki dua format, yaitu ada yang dalam bentuk tercetak dan ada

pula yang dalam bentuk digital. Namun untuk sekarang, seiring

Page 26: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

10

perkembangan zaman, tiga tahun belakangan ini PDII – LIPI hanya

membuat pohon industri dalam bentuk digital saja.

3. Efektivitas merupakan pengukuran keberhasilan dalam pembuatan produk

pohon industri dari hasil kemas ulang informasi yang mana ditujukan

untuk membantu para industri yang bergerak dalam usaha kecil dan

menengah.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, definisi

istilah, dan sistematika penulisan

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini berisi landasan teoritis terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan masalah-masalah yang hendak diteliti dari

segi definisi pusat dokumentasi dan informasi, kemas ulang

informasi, distribusi informasi, efektivitas, serta penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai penulisan yang digunakan yaitu,

jenis dan pendekatan penelitian, karakteristik informan, teknik

pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data serta

tempat dan waktu penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Page 27: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

11

Bab ini membahas tentang gambaran umu objek penelitian,

hasil penelitian dan pembahasan yang terkait dengan studi

produk pohon industri : analisi kemas ulang informasi di PDII

– LIPI.

Bab V Penutup

Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari penyajian hasil

penelitian yang dikemukakan oleh peneliti, dan peneliti

memberikan saran-saran yang merupakan masukan dan

sumbangan pemikiran peneliti untuk PDII - LIPI.

Page 28: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

12

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pusat Dokumentasi Dan Informasi

1. Pengertian Pusat Dokumentasi dan Informasi

a. Pusat Dokumentasi

Istilah dokumen dikemukakan pertama kali pada tahun 1895, saat

itu Paul Ottlet menyebutkan istilah dokumentasi. Pada saat itu

dokumentasi berarti pencatatan semua buku yang pernah diterbitkan di

mana saja sepanjang abad.11

Pengertian kata pusat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah sebuah titik yang ditengah-tengah. Namun pusat dapat diartikan

dengan organisasi yang mengumpulkan, menampung, mengolah, dan

menyajikan data perlengkapan pengolahan data.12

Istilah dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang dalam bahasa

Belanda disebut document, dan dalam bahasa Inggris juga disebut

document. Kalau kita mengacu ke bahasa Inggris maka istilah document

dapat merupakan kata kerja (document) serta kata benda (document). Kata

kerja to document berarti menyediakan dokumen, membuktikan dengan

menunjukkan adanya dokumen. Sebagai kata benda, dokumen berarti alat

informasi, data yang terekam atau dimuat dalam alat tersebut beserta

11

Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,

1993), p. 18. 12

KEMENDIKBUD, ‗KBBI DARING‘, 2017 <https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pusat>.

Page 29: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

13

maknanya yang digunakan untuk belajar, kesaksian, penelitian, rekreasi

dan sejenisnya. Dengan demikian, dokumen bisa mempunyai konotasi

yang berbeda serta ruang lingkup yang sedikit berbeda pula.13

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dokumen yaitu surat

tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan, seperti

akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian. Pengertian lain juga

mengatakan bahwa dokumen merupakan bahan cetakan atau naskah

karangan, dokumen juga dapat berbentuk rekaman suara, gambar dalam

film, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti keterangan.14

Dari referensi lain menjelaskan bahwa dokumen memiliki 4 jenis,

yaitu dokumen primer, dokumen sekunder, dokumen dari dokumentasi

pribadi, dan yang terakhir dokumen dari dokumentasi resmi. Dokumen

primer berarti bahan yang diperoleh dari sumber primer (sumber tangan

pertama), yaitu sumber yang secara langsung bertanggung jawab atau

memiliki bahan tsb. Dokumen primer mempunyai nilai yang sangat

berarti, karena keautentikannya dapat dipertanggung jawabkan; Dokumen

sekunder berarti sumber tangan kedua, yaitu sumber yang memiliki

bahan, sedangkan ia sendiri memperolehnya dari orang lain, baik dalam

bentuk turunan, salinan, ataupun bahan yang dimiliki bukan oleh tangan

pertama. Dokumen sekunder hanya dapat digunakan bila sumber primer

tidak memiliki bahan yang dibutuhkan, dengan seleksi dan analisis kritik

13

Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi Ilmiah (Jakarta: Kesaint Blanc, 1989). 14

KEMENDIKBUD, ‗KBBI DARING‘, 2017 <https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dokumen>.

Page 30: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

14

yang mendalam; Dokumentasi pribadi berarti segala bentuk dokumen

baik catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,

pengalaman, dan kepercayaannya, yang menjadi tanggung jawab dan

wewenang perseorangan, seperti manuskrip, biografi, buku harian, surat

pribadi, atau autobiografi; dan Dokumen resmi segala macam bentuk

dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan yang ada

pada tanggung jawab badan resmi, seperti memo, pengumuman, instruksi,

peraturan, risalah atau laporan rapat, keputusan, majalah, buletin,

pernyataan atau berita yang disiarkan dalam media massa.15

Pengertian dokumentasi secara umum dapat disimak dari

pemakaian kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam

setiap kepanitiaan hampir selalu ada seksi dokumentasi. Biasanya

pengertian seksi ini hanya terbatas tugas untuk mengambil foto-foto

kegiatan kepanitiaan tersebut, walaupun sebenarnya harus lebih dari itu.16

Dalam Encyclopedia Britanica mengemukakan tentang

dokumentasi adalah semacam pengawasan dan penyususnan bibliografi,

yang menggunakan alat-alat seperti indeks, sari karangan, dan esai

bibliografi di samping cara tradisional (klasikal dan katalogisasi), untuk

membuat informasi dapat dicapai.

15

Tjutju Soendari, ‗Dokumentasi‘ (presented at the FIP UPI, Bandung)

<http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032-

TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/dokumentasi.ppt_[Compatibility_

Mode].pdf>. 16

Blasius Sudarsono, ‗Dokumentasi, Informasi dan Demokratisasi‘, BACA, Vol 27, No. 1

(2003), p. 8.

Page 31: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

15

Dapat disimpulkan bahwa pusat dokumentasi berarti sebuah

organisasi yang mengumpulkan, menampung, mengolah, dan menyajikan

bahan cetakan atau naskah karangan, dan dapat berbentuk rekaman suara,

gambar dalam film, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti

keterangan. Pusat dokumentasi juga semacam pengawasan dan

penyususnan bibliografi, yang menggunakan alat-alat seperti indeks, sari

karangan, dan esai bibliografi di samping cara tradisional (klasikal dan

katalogisasi), untuk membuat informasi dapat dicapai.

b. Pusat Informasi

Seperti yang kita tahu, informasi memang menjadi kebutuhan setiap

umat manusia yang hidup di muka bumi ini. Setiap informasi yang

dibutuhkan orang satu dengan yang lainnya biasanya berbeda, sesuai

dengan kebutuhan mereka masing-masing. Dapat disimpulkan informasi

merupakan ilmu pengetahuan.

Kata informasi adalah pengetahuan atau ilmu yang

dikomunikasikan atau disebarluaskan. Menurut Shannon, C.E; W.

Weaver dalam buku Mathematical Theory of Communication,

mengungkapkan bahwa informasi adalah sekumpulan pesan yang

mengurangi ketidakpastian. Berbeda dengan American National Standard

Ins, informasi adalah cara manusia merepkan data dengan cara disepakati

bersama.17

17

Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaeser, 2013), p. 1.

Page 32: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

16

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia informasi adalah

penerangan atau keterangan pemberitahuan/kabar atau berita. Dalam

Ensiklopedia Indonesia kata informasi dari Bahasa Latin yaitu informare,

yang berarti membuat bentuk, membentuk melalui pendidikan. Selain

mengandung pengertian pendidikan, informasi juga berarti penelitian,

pesan dan keterangan. Berdasarkan pengertian dari Bahasa Inggris,

informasi juga diartikan penambahan pengetahuan di pihak pnerima.

Penerima informasi dapat berupa makhluk hidup maupun mesin.18

Pengertian lain dari kata informasi menurut Taolin ialah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Pendapat berbeda dikemukakan oleh Katharina, informasi

publik ialah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,

dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan

penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan

penyelenggaraan badan publik lainnya, serta informasi lain yang

berkaitan dengan kepentingan publik.19

Pusat informasi menginformasikan data khusus yang di himpun

oleh pusat informasi itu sendiri. Menjawab pertanyaan langsung oleh

penanya baik itu lewat telepon, surat atau lewat internet. Memberikan

18

Rimbarawa, p. 2. 19

Wahid Nashihuddin, ‗Ketersediaan Dan Keteraksesan Informasi Publik Pada Website Badan

Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Di Indonesia‘, Informasi-Website_bpad.pdf, 2012, p. 5

<https://pustakapusdokinfo.files.wordpress.com/2014/10/informasi-website_bpad.pdf>.

Page 33: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

17

informasi yang akurat. Mencarikan dan memberikan bahan literatur yang

relevan. Menggunakan data statistik. Filenya tidak dapat di pinjam.20

Dari penjelasan pengertian mengenai pusat dokumentasi dan pusat

informasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya memiliki

peran yang hampir sama yaitu sebagai sebuah organisasi yang

berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang haus akan pengetahuan dan informasi. Namun terdapat

sedikit perbedaan yaitu yang mana pusat informasi hanya

menginformasikan data khusus yang dihimpun oleh pusat informasi itu

sendiri, berbeda dengan pusat dokumentasi yang mengumpulkan,

mengolah, dan menyajikan bahan cetakan yang bukan hanya bersumber

dari organisasi mereka saja.

2. PDII – LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Pasal 360), menyatakan bahwa

PDII mempunyai tugas melaksanakan pendokumentasian informasi

20

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, ‗Arti Dan Perbedaan

Perpustakaan Dengan Arsip, Museum, Pusat Dokumentasi, Pusat Informasi‘, 2017

<http://perpustakaan.kaltimprov.go.id/berita-277-arti-dan-perbedaan-perpustakaan-denganarsip-

museum-pusat-dokumentasi-pusat-informasi-.html>.

Page 34: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

18

ilmiah, menyediakan akses ke informasi ilmiah, dan pengkajian dan

penelitian di bidang dokumentasi dan informasi.21

Di PDII - LIPI, ada pembagian empat bidang yakni, Bidang Tata

Usaha, Bidang Dokumentasi, Bidang Diseminasi Informasi, dan Bidang

Sarana Akses Informasi (SAI).22

Pohon industri merupakan hasil produk

yang dihasilkan Bidang Diseminasi Informasi. Bidang Diseminasi

Informasi memiliki 3 sub bidang yaitu jasa perpustakaan, jasa

penelusuran informasi, dan jasa kemasan informasi dan promosi.23

B. Kemas Ulang Informasi

1. Pengertian Kemas Ulang Informasi

Kemas ulang informasi menjadi bagian dari aktivitas pengelolaan

informasi. Pengemasan ulang informasi didefinisikan dengan kegiatan

yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang

berbeda-beda, mendata informasi yang sudah didapat yang dianggap

releven, menganalisis informasi tersebut, mensintesa (menyatukan

gagasan yang terpisah-pisah atau ideologi yang berbeda ke dalam suatu

keseluruhan), dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan

para pemakai. Informasi yang dikemas kembali memberi kemudahan

dalam penyebaran informasi dan temu kembali informasi.24

21

PDII-LIPI, ‗Sekilas Tentang PDII-LIPI : Promosi Jasa Dan Produk Informasi,‘ 2016

<http://ipi.perpusnas.go.id/sites/default/files/berkas/Sekilas%20PDII-LIPI.pdf>. 22

Wahid Nashihuddin, Sekilas Tentang PDII & Layanannya (Jakarta: PDII - LIPI, 2014), p. 4. 23

PDII-LIPI, ‗Sekilas Tentang PDII - LIPI : Promosi Jasa Dan Produk Informasi‘, 2016

<http://ipi.perpusnas.go.id/sites/default/files/berkas/Sekilas%20PDII-LIPI.pdf>. 24

Kardi, ‗Knowledge Management Dan Kemas Ulang Informasi Di Perpustakaan Perguruan

Tinggi : Hambatan Dan Peluang Perpustakaan Tinggi,‘ Pustakaloka, No. 1 (2009), p. 17.

Page 35: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

19

Selain itu Rosa Widyawan mendefinisikan dalam bukunya yang

berjudul ―Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi‖ kemas ulang informasi

adalah mengemas kembali informasi atau mentransfer dari satu bentuk ke

bentuk lain dengan kemasan yang lebih menarik. Pekerjaan ini

merupakan hasil dari upaya mengatasi ledakan informasi dan persaingan

untuk mendukung perusahaan atau lembaga induk dengan memberikan

informasi yang cepat, tepat, dan akurat untuk mendukung pembuatan

keputusan. Dengan kata lain, kemas ulang informasi merujuk pada

penyajian informasi dalam bentuk yang lebih dapat dimengerti, mudah

dibaca, dan dikemas dalam bentuk yang lebih dapat diterima dan

digunakan.25

Alasan banyak lembaga telah melakukan kegiatan kemas ulang

informasi di antaranya dapat menyesuaikan informasi dengan kebutuhan

pengguna; dapat memberikan kemudahan penyebaran, pengorganisasian,

dan untuk komunikasi; menyederhanakan informasi; dan yang terakhir

dapat menyediakan kemudahan interaktivitas.26

Pengertian lain pun menjelaskan bahwa kemas ulang informasi

merupakan salah satu upaya lembaga untuk meningkatkan kuantitas dan

kualitas layanan informasi. Lembaga dituntut untuk kreatif dan inovatif

25

Widyawan, p. 58. 26

Widyawan, p. 48.

Page 36: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

20

dalam membuat dan menyediakan produk kemasan informasi yang

menarik dan sesuai kebutuhan pengguna.27

Dari pengertian-pegertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kemas ulang informasi merupakan kegiatan yang dapat mempermudah

dalam penyebaran informasi dan temu kembali informasi. Kemas ulang

berarti kegiatan menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang

berbeda-beda, mendata informasi yang sudah didapat yang dianggap

releven, menganalisis informasi tersebut, mensintesa (menyatukan

gagasan yang terpisah-pisah atau ideologi yang berbeda ke dalam suatu

keseluruhan), dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan

para pemakai. Informasi yang telah dikemas ulang penyajiannya dapat

lebih mudah dimengerti, dibaca, dan dapat digunakan sesuai kebutuhan

pengguna.

Kegiatan kemas ulang informasi memerlukan produk yang akan

memberikan kemudahan penelusuran dan identifikasi dokumen primer

yang diminati oleh pengguna. Orang yang bekerja di Bidang

Dokumentasi dan Infomasi bertanggung jawab membantu pencarian dan

pengumpulan informasi, kemudian membuat panduan bagi pengguna.

Inilah yang disebut sarana akses (access tools), merupakan gerbang untuk

memperoleh informasi. Sarana akses berupa mesin pencari, katalog

27

Tupan and Wahid Nashihuddin, ‗Tupan and Wahid Nashihuddin, ―Kemas Ulang Informasi

Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Usaha Kecil Menengah: Tinjauan Analisis Di PDII – LIPI‘,

Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 36 (2015).

Page 37: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

21

perpustakaan online, bibliografi, dan indeks (elektronik maupun tercetak)

yang digunakan untuk mendapatkan informasi.28

Pekerjaan kemas ulang informasi biasanya dilakukan dengan tim

kerja yang berkaitan dengan kandungan informasinya. Dalam

pelaksanaan kegiatan kemas ulang informasi, kita memerlukan seorang

ahli atau mereka yang melakukan praktik transfer embrio, seorang

pustakawan yang mampu mengemas, dan orang yang terampil dalam

merancang sebuah produk kemas ulang informasi.29

Sebuah informasi dapat diperoleh, diproses, disimpan, kemudian

ditemukan kembali, disebarluaskan, dan dimanfaatkan. Proses informasi

termasuk mengemas, dan mengemas kembali untuk dapat digunakan

secara efektif.30

2. Jenis Kemas Ulang Informasi

Kegiatan kemas ulang informasi dapat digolongkan ke dalam tiga

jenis. Penggolongan berbeda sesuai rangkaian kesatuan oleh tingkat nilai

tambah terhadap sumber informasi yang asli. Pada satu sisi, rangkaian itu

adalah lokasi dan sarana akses; sedangkan di sisi lain adalah dokumen-

dokumen yang dikemas ulang dan pelayanan-pelayanan yang disesuaikan

untuk memberi kemudahan dalam memenuhi kebutuhan penggunaa.31

28

Widyawan, p. 79. 29

Widyawan, p. 56. 30

Oyadongan, Joyce Chinyere, and Felix Manouma, ‗Information Repackaging and Its

Application in Academic Libraries,‘ International Journal of Computer Science and Information

Technology Research, Vol. 4, No. 2. 31

Chinyere and Manouma.

Page 38: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

22

Menurut Mulida Djamarin, agar kemas ulang informasi menjadi

efisien atau tepat guna, maka produk kemas ulang informasi dibuat

berdasarkan jenis dan kebutuhan pengguna. Informasi yang dikemas

haruslah mengacu kepada kebutuhan pengguna, yang dapat diketahui

berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pengguna. Berdasarkan jenisnya,

kemasan informasi dapat berupa32

:

a. Media tercetak, seperti berbagai media publikasi, seperti: brosur,

yang merupakan buku tipis tidak lebih dari 12 halaman dan isi

informasinya lebih lengkap daripada selembaran dan leaflet

Misalnya: pedoman perpustakaan, daftar majalah atau jurnal,

informasi koleksi khusus, tambahan koleksi buku baru; newsletter,

yang merupakan terbitan penting karena lebih fleksibel dalam hal

topik yang dicakupnya dan bentuk isi atau kandungannya; majalah

kesiagaan informasi (information alert) atau informasi kilat, yang

merupakan jenis bahan rujukan yang merupakan kumpulan daftar

isi majalah yang dijilid khusus menjadi sebuah buku tersendiri;

majalah abstrak, yang merupakan kumpulan abstrak yang

pembuatannya diawali dengan menelusur, menscan data bibliografis

dan abstraknya berdasarkan bidang ilmu yang berasal dari sumber

informasi ilmiah, selanjutnya kumpulan abstrak tersebut dikemas

dalam bentuk majalah abstrak; majalah indeks, yang merupakan

indeks artikel yang terdiri dari indeks artikel jurnal dan indeks

32

Djamarin, p. 3.

Page 39: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

23

artikel majalah. Kumpulan tersebut kemudian bisa dijadikan

majalah indeks; bibliografi, biasanya diterbitkan oleh perpustakaan

atau badan penerbit dengan tujuan untuk disebarkan kepada

perpustakaan lain sebagai bahan rujukan bagi pencari informasi

baik secara tercetak atau terekam; sari karangan, yang biasanya

memuat keterangan seperti latar belakang, tujuan, sasaran, metode,

kesimpulan dan saran yang terdapat pada dokumen aslinya;

prosiding, yang merupakan kumpulan makalah yang dihimpun dari

hasil seminar, diskusi panel, loka karya, sarasehan, workshop,

symposium, semiloka, maupun temu ilmiah lainnyaseperti brosur,

folder, petunjuk teknis, poster, buku saku, warta (newsletters), serta

buku panduan/pedoman.

b. Media elektronik, seperti media pandang dengar (audio visual),

kemasan ulang informasi ini berbentuk gambar dan suara sehingga

lebih menarik. Media pandang dengar umumnya berupa profil

perpustakaan, program pendidikan pemakai, serta media promosi

jasa layanan perpustakaan. Misalnya, CD interaktif, DVD, dan

audio – video cassete.

c. Pangkalan data, pangkalan data dibagi dua, yaitu pangkalan data

local yang mana untuk memenuhi kebutuhan informasi melalui

sever local baik berupa soft file maupun CD ROM, dan yang kedua

pangkalan data online yang berisi berbagai publikasi yang disajikan

dalam website. Misalnya ProQuest, EBSCO, IEEE database, E-

Page 40: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

24

Journal, dan E-Book. Kemas ulang informasi dibuat sesuai atau

mengacu dengan kebutuhan informasi para pemakai, yang dapat

diketahui berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pemakai.

Menurut Prakash Dongardive dalam artikelnya yang berjudul

―Information Repackaging in Library Services‖ menjelaskan ada

beberapa jenis produk hasil kemas ulang informasi, yaitu33

:

a. Current Awareness Services (CAS). CAS adalah sistem layanan

yang menjamin bahwa semua informasi terkini tersedia bagi

pengguna pada waktu yang tepat dan nyaman digunakan. Tahapan

membuat kemasan CAS, yaitu:

1) Me-review, mencatat, dan memindai (scan) dokumen yang

diminta/dipesan pengguna;

2) Memilih informasi dan merekam dokumen yang sering

digunakan oleh pengguna;

3) Mengirim pemberitahuan kepada pengguna tentang item atau

informasi yang menarik bagi mereka. Kemasan informasi ini

dapat berupa info kilat, yaitu informasi terbaru atau mutakhir

dari berbagai informasi yang diseleksi berdasarkan kebutuhan

pengguna. Pembuatan info kilat dapat dimulai dari

menyediakan informasi dari terbitan atau publikasi terbaru

33

Prakash Dongardive, ‗Information Repackaging in Library Services‘, International Journal

of Science and Research (IJSR), Vol. 2, No. 11, p. 205–8.

Page 41: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

25

dalam accession list, daftar bibliografi tentang subjek tertentu

secara regular, dan daftar indeks jurnal terbaru.

b. Selective Dissemination of Information (SDI). SDI atau diseminasi

informasi terseleksi merupakan kemas ulang informasi yang

disediakan berdasarkan isu atau topik tertentu berdasarkan

kebutuhan pengguna. Tujuan SDI ini untuk menarik perhatian

pengguna dengan berbagai literatur terkini yang relevan dengan

praktik profesi mereka. Wujud kemasan SDI berupa paket

Kesiagaan Informasi. Paket kemasan SDI merupakan hasil

modifikasi dari Info Kilat, yakni dengan cara menyediakan

informasi terbaru dari berbagai sumber yang dilengkapi dengan

anotasi/ abstrak dalam satu topik literatur.

c. Analisis dan Konsolidasi Informasi. Jenis kemasan informasi

berupa konten informasi dan pengetahuan baru yang cukup detail

dan teliti untuk mengkaji topik tertentu. Bentuk kemas ulang

informasi ini berupa tinjauan literatur (literatur review), studi kasus

(case studies), dan state of the art papers. Tinjauan literatur

merupakan satu set kemasan informasi yang berisi informasi kritis

dari pengetahuan terbaru. Kemasan tinjauan literatur berfungsi

sebagai literature sekunder karena tidak memberikan informasi

secara lengkap tentang topik yang ditinjau sehingga pembaca harus

merujuk pada sumber informasi primer jika ingin melihat dokumen

full text-nya. Studi Kasus merupakan kemasan informasi berisi

Page 42: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

26

analisis suatu kasus atau situasi tertentu yang digunakan sebagai

dasar untuk menarik kesimpulan dalam situasi yang sama. State of

the art papers merupakan suatu tinjauan dari suatu topik dengan

pengamatan khusus terhadap perkembangan atau kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek). Adapun tujuan dari kemasan-

kemasan informasi tersebut untuk membantu pengguna jasa

perpustakaan yang tidak memiliki waktu untuk mengikuti

perkembangan informasi iptek terbaru sehingga perlu disediakan

subjek-subjek informasi tertentu (interest subject) bagi mereka.

d. Abstrak. Abstrak berupa kumpulan ringkasan informasi suatu

publikasi, seperti jurnal, presentasi konferensi, hasil penelitian,

buku, atau dokumen paten. Abstrak tidak memberikan interpretasi

secara menyeluruh dari isi publikasi atau dokumen, tetapi hanya

menginformasikan tentang pengumpulan data, metode statistik, dan

penyajian hasil kajian/penelitian dalam bentuk tabel atau grafik

sehingga dapat mudah dimengerti oleh pengguna.

e. Terjemahan dokumen. Kemasan informasi ini bertujuan untuk

memudahkan pembaca dalam memahami isi informasi suatu

terbitan atau publikasi sesuai dengan bahasa asli pembaca.

Pembuatan kemasan ini membutuhkan personel yang memiliki

ketrampilan dan pengetahuan bahasa yang memadai, khususnya

untuk men-translete bahasa asing ke bahasa lokal.

Page 43: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

27

f. Direktori. Direktori merupakan kemasan informasi dalam bentuk

buku referensi yang disusun secara alfabetis. Direktori berupa

kumpulan informasi tentang daftar kontak alamat orang,

institusi/organisasi, dan sebagainya, yang biasanya disusun secara

sistematis atau alfabetis.

g. Newsletters. Newsletters merupakan bentuk kemasan informasi

populer dari media yang berguna untuk menyebarluaskan berita

terkait dengan aktivitas, kegiatan, publikasi, riset, komunitas, dan

orang-orang populer.

3. Tahap Kemas Ulang Informasi

Adapun agar informasi yang dikemas sesuai dengan kebutuhan

pemustaka, kemas ulang informasi dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut34

:

a) Identifikasi kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna dapat

diketahui melalui wawancara dengan pengguna maupun pihak

terkait, pengamatan langsung di lapangan, serta mempelajari

laporan atau dokumen yang ada. Dengan mengetahui kebutuhan

pengguna maka tujuan pengemasan informasi akan lebih tepat

sasaran.

b) Pengumpulan informasi serta pemilihan sumber informasi.

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pengguna, selanjutnya

dilakukan pengumpulan informasi yang relevan. Informasi dapat

34

Djamarin, p. 7.

Page 44: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

28

diperoleh dari berbagai sumber, antara lain perpustakaan, diskusi

dengan pakar/ahli, dan internet. Namun demikian, pengemas

informasi perlu memperhatikan sumber informasi tersebut.

Pemilihan sumber informasi penting untuk menjamin kebenaran

informasi yang dikumpulkan. Untuk informasi tentang inovasi

teknologi pertanian, pengemas informasi dapat mengakses lembaga-

lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan sumber lain yang relevan.

Informasi yang bersumber dari kearifan lokal dapat pula

dimanfaatkan bila relevan.

c) Pengemasan informasi. Kemampuan pengemas informasi sangat

menentukan nilai guna kemasan informasi yang dihasilkan. Oleh

karena itu, pengemas informasi perlu memahami materi yang akan

dikemas, bentuk kemasan, serta cara mengemasnya. Seyogianya,

pengemas informasi adalah orang yang ahli di bidangnya.

Mengemas kembali informasi dengan cara mensintesa ke dalam

bentuk/format kemasan informasi sesuai dengan kebutuhan

pemakai. Namun, pengemasan dapat pula dilakukan oleh bukan

ahlinya bekerja sama dengan yang ahli di bidangnya.

d) Menentukan sasaran audience, bentuk kemasan, dan membuat time

schedule serta merancang biaya.

e) Menentukan strategi dalam mencari jenis sumber informasi yang

dapat membantu menemukan informasi yang dibutuhkan.

.Menentukan lokasi informasi dan bagaimana cara mengaksesnya

Page 45: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

29

apakah menggunakan katalog perpustakaan, indeks, internet,

maupun CD-ROM.

f) Menetapkan cara dan sistem penyebarluasan kemasan informasi

yang sudah jadi.

g) Mentransfer informasi dalam bentuk tercetak (printed out) maupun

basis data baik ke disket, CD-R/RW, CD-ROM, flash disk/USB

untuk keperluan penyebaran.

h) Mendistribusikan, menyebarkan, mendiseminasikan, memasarkan

kemasan informasi dengan cara promosi maupun pendidikan

pemakai. Menyampaikan kemasan informasi berupa paket maupun

lembar informasi kepada pengguna.Hal ini bisa dilakukan baik

secara langsung (face to face, door to door), telepon, via surat/pos,

email, faksimil maupun media lainnya.

i) Evaluasi produk dan proses pembuatannya. Evaluasi terhadap

kemasan informasi bertujuan untuk mengetahui manfaat informasi

bagi pengguna serta efektivitas media yang digunakan. Evaluasi

terhadap proses pembuatan juga penting, terutama berkaitan dengan

efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Evaluasi kegiatan kemas ulang

informasi. Dilakukan secara terus menerus, dan berkelanjutan

dalam suatu periode tertentu untuk mengetahui apakah tujuan yang

telah ditetapkan sudah tercapai dan memenuhi target.

Menurut Dongardive mengenai proses kemas ulang informasi yang

dirancang untuk memperoleh informasi spesifik dan sesuai target

Page 46: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

30

pengguna. Secara umum, metode pembuatan kemasan informasi

mencakup pengumpulan, pengolahan, dan penerapan informasi, serta

perancangan dan pengemasan ulang informasi yang disesuaikan

permintaan pengguna. Beberapa metode kemas ulang informasi

dijelaskan sebagai berikut35

a. Persiapan informasi singkat (preparation of the first brief), yakni

menyiapkan informasi ringkas dari berbagai informasi terseleksi

yang disiapkan oleh ahli informasi.

b. Analisis singkat (analysis of the brief), yakni menganalisis sumber-

sumber referensi secara singkat terhadap target pengguna, isi

informasi, anggaran kemasan, serta siklus hidup dari kemasan

informasi. Produk hasil kemas ulang informasi harus memberikan

deskripsi topik informasi secara jelas agar dapat dikomunikasikan

kepada pengguna.

c. Kriteria desain pembawa pesan (design criteria for the message

carrier), yakni kemasan informasi harus didesain semenarik

mungkin agar diminati pembaca.

d. Pemilihan pembawa pesan (selection of the message carrier), yakni

kemasan informasi.

35

Nashihuddin, ‗Kemas Ulang Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Usaha Kecil

Menengah: Tinjauan Analisis Di PDII – LIPI‘.

Page 47: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

31

4. Tujuan dan Fungsi Kemas Ulang Informasi

Tujuan dan Fungsi kemas Ulang Infomasi adalah untuk menyajikan

informasi ke dalam bentuk kemasan agar informasi tersebut lebih dapat

diterima, lebih mudah dimengerti, dan dimanfaatkan pengguna.

Sementara menurut Agada, tujuan kemas ulang informasi adalah untuk

menempatkan, menemukan kembali, mengevaluasi, menginterpretasikan

dan mengemas informasi tentang subjek tertentu dalam rangka efektifitas

dan efisiensi waktu, tenaga, biaya yang semua diperuntukkan bagi

pengguna.

Lain halnya menurut Sri Hartinah, tujuan kemas ulang informasi di

antaranya36

:

a. Menyajikan informasi ke dalam betuk kemasan menjadi informasi

yang lebih diterima pemakaiannya dengan cara langsung dapat

langsung memberi manfaat da lebih mudah dimengerti isinya.

b. Menyediakan informasi dengan cara mensintesa data dan informasi

yang tersedia

c. Menyediakan sarana dan panduannya

d. Meringkas dan mensintesa penelitian dan kajian atau evaluasi

berbagai aspek

e. Menumpulkan informasi mutakhir

f. Mereview atau meninjau berbagai literature dan dokumen.

36

Sri Hartinah, ‗Kemas Ulang Informasi : Information Repackaging‘, 2013

<https://srihartinah.files.wordpress.com/2008/02/kemas-ulang-informasi.doc>.

Page 48: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

32

Dari berbagai literatur, tujuan dari kegiatan kemas ulang informasi

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Memudahkan untuk memperoleh dan mendapatkan informasi;

b. Mempercepat penelusuran dan penemuan kembali informasi;

c. Mengevaluasi dan memberikan penafsiran seberapa jauh tingkat

pemanfaatannya;

d. Memberikan kepuasan kepada pengguna;

e. Mengawetkan koleksi, khususnya jika dikemas dari bentuk tercetak

ke bentuk digital;

f. Memudahkan pustakawan mengatur koleksi yang semakin

bertambah banyak;

g. Menghemat ruang dan rak untuk menyimpan koleksi tercetak;

h. Memudahkan penelusuran apalagi jika sudah dientri dalam

pangkalan data;

i. Mudah dibawa dan ditransfer dalam jejaring perpustakaan lain

untuk sharing dan transfer.

Adapun fungsi kegiatan kemas ulang informasi, antara lain37

:

a. Memudahkan pengguna dalam memilih informasi.

b. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

c. Sarana penyebaran informasi yang efektif dan efisien

d. Mempercepat proses aplikasi hasil penelitian.

37

Djamarin, p. 5.

Page 49: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

33

e. Menyediakan informasi secara cepat dalam memenuhi kebutuhan

pengguna.

f. Menghemat ruang dan rak penyimpanan koleksi tercetak.

g. Memudahkan penelusuran informasi.

h. Mudah dibawa, ditransfer, dan di-sharing dalam jejaring

perpustakaan lain dan transfer pengetahuan/pengalaman antar-

pustakawan.

Ada pula literatur lain menjelaskan fungsi kemas ulang informasi

sebagai38

:

a) Alat untuk menyimpan informasi;

b) Penyortir sistematis dan selektif informasi yang berguna;

c) Sarana untuk lebih transmisi informasi yang luas dan pengiriman;

d) Alat terjemahan;

e) Peluang untuk menyimpan hasil penelitian secara praktis;

f) Sarana transfer promosi hasil publikasi yang relevan.

5. Pemasaran Kemasan Informasi

Menurut Mulida Djamarin, cara pemasaran paket informasi dimulai

dari perencanaan, melaksanakan pemasaran, mengukur hasil yang

diperoleh selama periode tertentu. Perencanan pemasaran mencakup:

Analisis misi perpustakaan, pusat dokumentasi dan informasi (biasanya

mempunyai misi mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan informasi dari

pemakai potensial, dan memberikan kemudahan akses kepada masyarakat

38

Nashihuddin, ‗Kemas Ulang Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Usaha Kecil

Menengah: Tinjauan Analisis Di PDII – LIPI‘.

Page 50: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

34

luas); Menentukan calon pemakai potensial (penentu kebijakan, peneliti,

dosen, mahasiswa, pelajar, masyarakat luas); Menentukan alat dan

strategi pemasaran (poster, brosur, presentasi, pengumuman, tatap muka,

newsletter, daftar buku, dll); Menentukan waktu yang tepat untuk

pemasaran; Membentuk tim pemasaran; Memasarkan produk dan jasa

paket informasi pada perguruan tinggi tidak sama dengan memasarkan

pada masyarakat luas. Tetapi tidak menutup kemungkinan bisa juga di

pasarkan ke masyarakat luas, tergantung pada order yang ada. Pemasaran

yang cepat memperoleh tanggapan adalah dengan tatap muka perorangan

maupun kelompok dalam bentuk presentasi, baik dalam pameran,

seminar, dan pelatihan, dan lain-lain, menggunakan cara ini karena

keterbatasan sumber dana.

Pustakawan harus mengenali terlebih dahulu karakter pengguna

sebelum menentukan format layanan paket informasi yang akan

diberikan. Walau bagaimanapun untuk mengukur tingkat kepuasan

terhadap layanan yang diberikan, pustakawan harus melihat dari kacamata

pengguna yang akan dilayani. Jangan hanya berpedoman yang penting

melayani dan hanya mengukur kepuasan dari diri pustakawan.

Pustakawan hendaknya tidak hanya terbelenggu dengan rutinitas kerja

yang monoton dan hanya sesuai yang tertulis pada aturan jabatan

fungsional saja.39

39

Djamarin, p. 9.

Page 51: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

35

C. Infografis

Informasi yang dihimpun dalam kegiatan kemas ulang informasi

ditujukan agar informasi yang terkandung lebih mudah untuk ditemukan.

Kegiatan kemas ulang informasi menyediakan sarana cepat untuk menyajikan

informasi dengan cara yang mudah dipahami. Salah satu hasil dari kegiatan

kemas ulang informasi adalah infografis, yang mana Inforgrafis merupakan

suatu bentuk penyajian data dengan konsep visual yang terdiri dari teks dengan

tambahan gambar-gambar ilustrasi yang menarik.

Menurut Kamus Oxford inforgrafis adalah gambaran visual dari sebuah

informasi atau data dalam berupa sebuah peta/grafik atau diagram.40

Sedangkan

menurut Kamus Cambridge infografis adalah gambar atau diagram atau

kelompok dari gambar-gambar atau diagram-diagram yang menunjukkan atau

menjelaskan sebuah infromasi.41

Asal mula infografis bermula dari diagram mengenai perkara kematian

pada tentara pada tahun 1855 di Timur. Dalam diagram tersebut dapat

ditemukan informasi mengenai kematian para tentara yang terdapat tiga alasan,

yaitu karena sakit, karena penyebab lain, dan karena terluka pada saat perang.42

Infografis memiliki tiga jenis yaitu infografis statis, infografis animasi,

dan infografis interaktif:43

40

Oxford University Press, ‗English : Oxford Living Dictionaries‘

<http://en.oxforddictionaries.com/definition/infographic>. 41

Cambridge University Press, ‗Cambridge Dictionary‘

<http://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/infographic>. 42

Census at School, ‗Presenting Data and Infographics‘

<http://censusatschool.com/resources/infographic/Infographics_Worksheet_TeacherVersion.pdf>. 43

Majid, M. ‗Mengenal Pegertian Infografis Dan Jenisnya‘

<http://www.maxmanroe.com/mengenal-pengertian-infografis-dan-jenisnya.html>.

Page 52: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

36

1. Infografis statis

Infografis statis adalah infografis yang disajikan dalam bentuk visual

statis, tanpa konsep animasi yang bisa bergerak. Jenis infografis yang satu ii

bisa dibilang meruoakan jenis yang paling sederhana dan paling sering

digunakan untuk berbeagai kebutuhan

2. Infografis animasi

Infografis animasi dikenal juga dengan sebutan animated infographics,

infografis jenis ini bisa digunakan pada media audio visual seperti televise atau

youtube. Infografis aimasi bisa disajikan dalam bentuk dua dimensi maupun

tiga dimensi yang tampak lebih kompleks.

Jenis infografis yang memadukan konsep audio visual ini tampak sangat

menarik karena memadukan unsur gambar yang bergerak dengan latar belakang

suara yang mampu memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Meski tampak

menarik, cara memahami data yang dibuat dalam infografis animasi

membutuhkan pematangan konsep yang mendalam dengan melibatkan

sejumlah profesi. Orang-orang yang berada dibalik pembuatan infografis

animasi biasanya menangani bidang animasi, penggarapan (director),

ilustrator, seniman musik dan sejumlah profesi lainnya.

3. Infografis interaktif

Infografis interaktif adalh jenis infografis yang paling kompleks jika

dibandingkan dega infografis statis dan infografis animasi. Pada infografis ini,

target yang menjadi sasaran penyajian informasi bisa melakukan interaksi

terhadap infografis yang disajikan. Untuk mewujudkan infografis interaktif

Page 53: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

37

yang baik, dibutuhkan kerjasama dengan developer atau programmer supaya

animasi maupun pemograman interaksi bisa dijalankan dengan lancar.

Salah satu contoh infografis yang bisa dibuat secara interaktif adalah

informasi mengenai jenis-jenis sayuran Indonesia. Infografis ini memungkinkan

kita untuk mengklik setiap kategori sayur yang akan memunculkan data

mengenai tulisan lengkap dengan gambar animasi yang bergerak. Sehingga para

pengakses infografis bisa menemukan data secara cepat dan efisien sesuai

dengan kebutuhan masing-masing.

D. Distribusi Informasi

1. Pengertian Distribusi

Setelah sebuah perusahaan menciptakan atau memproduksi suatu

barang atau jasa, agar barang yang telah mereka hasilkan dapat dipakai

oleh para konsumen atau pengguna, langkah yang dapat ditempuh ialah

kegiatan pendistribusian. Pendistribusian merupakan bagian dari kegiatan

pemasaran yang tujuan diselenggarakannya untuk proses penyampaian

produk yang telah dihasilkan sampai ke tangan konsumen.

Kegiatan distribusi dapat menentukan barang atau jasa yang telah

diproduksi dapat dijangkau oleh para konsumen atau pengguna. Dengan

kegiatan distribusi, perusahaan mengembangkan strategi dengan maksud

memastikan agar barang atau jasanya dapat tepat sasaran karena

penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan konsumen.

Page 54: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

38

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, distribusi ialah pembagian

pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa

tempat.44

Distribusi berarti menyebarkan produk ke seluruh pasar sehingga

banyak orang dapat membelinya. Sistem distribusi yang cukup baik

berarti perusahaan tersebut memiliki kesempatan lebih besar untuk

menjual produknya lebih banyak daripada pesaingnya. Perusahaan yang

menyebarkan produknya lebih luas dan lebih cepat ke pasar dengan biaya

lebih rendah dari pesaingnya dan bertahan lebih lama pada kondisi pasar

apabila mengalami kesulitan. Distribusi sangat penting untuk semua jenis

industri atau layanan. Produk dengan harga terbaik, promosi yang baik

dan orang berdatangan tidak menghasilkan apa-apa jika produk tidak

tersedia untuk dijual pada saat di mana konsumen ingin membeli.45

Distribusi diartikan mencakup keputusan mengenai proses

perjalanan produk atau jasa dari tangan organisasi sampai kepada

konsumen atau pemakai produk atau jasa tersebut. Masalah utama

biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan yang memuaskan,

sistem distribusi, dan sistem pengiriman atau penyebarluasan.46

Selain itu Philip Kotler mendefinisikan distribusi merupakan

himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak, atau

44

Dessy Anwar, Kamus Bahasa Indonesia (Surabaya: Karya Abditama, 2001), p. 125. 45

India Times, ‗Definition of ―Distribution‖‘

<http://economictimes.indiatimes.com/definition/distribution>. 46

Badollahi Mustafa, Materi Pokok Promosi Jasa Perputakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,

1996), p. 15.

Page 55: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

39

membantu dalam mengalihkan hak tau barang atau jasa tersebut

berpindah dari produsen ke konsumen.47

Pengertian lain mengenai distribusi yakni suatu jalur yang dilalui

oleh arus barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada

pemakai. Distribusi merupakan masalah lain yang akan dihadapi

perusahaan pada saat produk selesai diproses. Distribusi ini menyangkut

cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Manajemen pemasaran

merencanakan suatu pasar tertentu, yang pertama kali dipikirkan adalah

siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana, atau berapa banyak

yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu.48

Dalam modul pemasaran di Elearning Gunadarma menyebutkan

bahwa pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari

produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis,

jumlah, harga, tempat, dan saat) dengan yang diperlukan.49

Distribusi informasi berarti kegiatan yang memperlancar dan

mempemudah penyampaian sumber informasi yang dibutuhkan oleh

stakeholder. Kegiatan–kegiatan pemasaran yang berkaitan dengan

produk, penetapan harga dan promosi yang dilakukan belum dapat

47

Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), p.

87. 48

Doni Hariadi, ‗Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision,‘ Jurnal Ilm u Dan Riset Manajemen, Vol. 1,

No. 8 (2012), p. 2. 49

Elearning Gunadarma, ‗Pendistribusian‘, Docmodul, 2007

<http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_8.pdf>.

Page 56: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

40

dikatakan sebagai usaha terpadu kalau tidak dilengkapi dengan kegiatan

distribusi.

Sebelum melakukan pendistribusian, perusahaan mengikuti cara

pemasaran produk yang dihasilkan dimulai dari perencanaan,

melaksanakan pemasaran, mengukur hasil yang diperoleh selama periode

tertentu. Perencanan pemasaran mencakup: Analisis misi perpustakaan,

pusat dokumentasi dan informasi (biasanya mempunyai misi

mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan informasi dari pemakai

potensial, dan memberikan kemudahan akses kepada masyarakat luas)

Menentukan calon pemakai potensial (penentu kebijakan, peneliti, dosen,

mahasiswa, pelajar, masyarakat luas) Menentukan alat dan strategi

pemasaran (poster, brosur, presentasi, pengumuman, tatap muka,

newsletter, daftar buku, dll.) Menentukan waktu yang tepat untuk

pemasaran. Membentuk tim pemasaran. Memasarkan produk dan jasa

paket informasi pada perguruan tinggi tidak sama dengan memasarkan

pada masyarakat luas. Tetapi tidak menutup kemungkinan bisa juga di

pasarkan ke masyarakat luas, tergantung pada order yang ada. Pemasaran

yang cepat memperoleh tanggapan adalah dengan tatap muka perorangan

maupun kelompok dalam bentuk presentasi, baik dalam pameran,

seminar, dan pelatihan, dan lain-lain, menggunakan cara ini karena

keterbatasan sumber dana.50

50

Djamarin, p. 9.

Page 57: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

41

Distribusi melibatkan fungsi berbagai saluran pemasaran yang akan

mendistribusikan produk secara fisik dari produsen kepada seorang

konsumen. Suatu saluran pemasaran (marketing channel) merupakan

suatu jaringan institusi yang saling bergantung, di mana melakukan fungsi

yang dibutuhkan untuk keperluan konsumsi.51

Distribusi juga merupakan bagian vital dari bagian strategi

pemasaran. Pemilihan strategi dengan tepat akan dapat membantu produk

sampai ke konsumen sesuai dengan harga yang ditentukan perusahaan.

Sering kali harga yang dibayarkan konsumen untuk suatu produk lebih

mahal dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan karena kerumitan

dalam proses distribusinya.

2. Proses dan Sistem Distribusi

Mengelola proses distribusi harus dimulai dengan baik sebelum

memilih opsi penjualan, dan dalam kebanyakan kasus harus dimulai

bahkan sebelum membuat produknya. Untuk mengelola distribusi dengan

benar, penting untuk mengetahui bagaimana kita dapat membuat strategi

penjualan dan menetapkan tolok ukur untuk mengukur keefektifan

usaha.52

Proses pendistribusian merupakan kegiatan pemasaran yang mampu

menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran

51

Zikmund, William G., and Barry J. Babin, Menjelajah Riset Pemasaran (Jakarta: Salemba

Empat, 2011), p. 25. 52

Sam Ashe Edmunds, ‗Distribution Process Management‘

<http://smallbusiness.chron.com/distribution-process-management-67041.html>.

Page 58: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

42

(marketing function) dan memperlancar arus saluran pemasaran

(marketing channel flow) secara fisik dan non fisik.

Sistem distribusi dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu53

:

a. Sistem distribusi langsung, yang artinya mendistribusikan barang

secara langsung dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi

langsng tidak menggunakan perantara yang independen. Produsen

(dapat menggunakan agen penjual) langsung kepada konsumen.

Sistem distribusi langsung umumnya digunakan pada sistem Direct

Order atau pelanggan dapat memesan langsung kepada penjual

melalui surat, telepon, atau bentuk komunikasi lainnya, Direct

Selling atau penjual mendatangi pembeli maupun Direct

Relationship Marketing atau bentuk pemasaran yang mendasarkan

pada respon individual pelanggan.

Bagan 2. 1 : Sistem Distribusi Langsung

b. Sistem ddistribusi tidak langsung, yang artinya menggunakan

perantara (middleman) sehingga tidak langsung bertemu dengan

konsumen. Sistem distribusi tidak langsung menggunakan satu atau

berbagai perantara untuk sampai ke konsumen. Dapat berbentuk

sistem pendistribusian konvensional atau tradisional, maupun

sistem pemasaran vertical (Vertical Marketing Systems). Sistem

53

Elearning Gunadarma.

PRODUSEN KONSUMEN

Page 59: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

43

pendistribusian konvensional menggunakan perantara yang

independen dari pengendalian produsen. Sistem ini dapat

menciptakan konflik apabila ada perbedaan pendapat atau

perbedaan kepetingan. Sistem pemasaran vertical dapat dilakukan

melalui cara administrasi, kontraktual, ataupun korporasi.

Bagan 2. 2 : Sistem Distribusi Tidak Langsung

Di bawah ini gambaran bagan mengenai sistem distribusi langsung dan

tidak langsung.

Bagan 2. 3 : Sistem Distribusi Langsung dan Tidak Langsung

E. Efektivitas

Kata efektivitas biasa bersinggungan dengan kata efesiensi. Dua kata

yang berdekatan tersebut berasal dari kata efektif dan efisien. Yang mana

efektif memiliki pengertian berhasil guna (tentang usaha atau tindakan),

sedangkan pengertian efisien adalah tepat guna. Jadi bisa diibaratkan bahwa

SISTEM DISTRIBUSI

SISTEM LANGSUNG

SISTEM TIDAK LANGSUNG

PRODUSEN PERANTARA KONSUMEN

Page 60: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

44

jika efektif seperti mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat, dan efisien

seperti mengerjakan pekerjaan dengan benar dan tepat.

Kata efektif yang kita pakai berasal dari Bahasa Inggris yaitu dari kata

effective, yang artinya berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan

baik. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata efektivitas

mempunyai beberapa pngertian, yakni akibatnya, pengaruhnya, dan kesan,

manjur, dapat membawa hasil.54

Lain lagi pengertian efektivitas dalam kamus

kamus ilmiah popular yakni, ketepat gunaan, hasil guna, menunjang tujuan.55

Efektivitas dapat dikatakan sebagai suatu kondisi mengenai suatu efek

atau akibat yang diinginkan atau dikehendaki. Menurut Mahsun efektivitas

(hasil guna) merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran

yang harus dicapai. Pengertian e fektivitas ini pada dasarnya

berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan. Kebijakan

operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan

dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).56

Menurut Richard M. Steers efektivitas digolongkan dalam tiga model,

yaitu57

:

a. Model optimasi tujuan, penggunaan model optimasi bertujuan terhadap

efektivitas organisasi memungkinkan diakuinya bahwa organisasi yang

berbeda mengejar tujuan yang berbeda pula. Dengan demikian nilai

54

KEMENDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1995). 55

Widodo, Kamus Ilmiah Populer Dilegkapi EYD dan Pembentukan Istilah (Yogyakarta:

Absolut, 2002), p. 114. 56

M. Mahsum, Pengukuran Kinerja Sktor Publik (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2006), p.

182. 57

Richard M. Steers, Efektivitas Organisasi Perusahaan (Jakarta: Erlangga, 1985), p. 208.

Page 61: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

45

keberhasilan atau kegagalan relatif dari organisasi tertentu harus

ditentukan dengan membandingkan hasil-hasil dengan tujuan organisasi.

b. Prespektif sistem, memusatkan perhatiannya pada hubungan antara

komponen-komponen baik yang berbeda didalam maupun yang berada

diluar organisasi. Sementara komponen ini secara bersama-sama

mempengaruhi keberhasilan atau keberhasilan organisasi. Jadi model ini

memusatkan perhatiannya pada hubungan sosial organisasi lingkungan.

c. Tekanan pada perilaku, dalam model ini, efektivitas organisasi dilihat dari

hubungan antara apa yang diinginkan organisasi. Jika keduanya relatif

homogen, kemungkinan untuk meningkatkan prestasi keseluruhan

organisasi sangat besar. Berdasarkan pengertian-pengertian efektivitas

yang telah dijelaskan diatas, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa efektifitas diartikan tercapainya sasaran, tujuan atau hasil kegiatan

yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan kata lain, efektivitas

merupakan perbandingan antara hasil dengan apa yang telah ditentukan

sebelumnya. efektivitas terkait dengan pencapaian atau hasil dari

pembinaan pedagang kaki lima.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama dilakukan oleh Noorma Setianti mahasiswi

Universitas Indonesia tahun 2009 yang berjudul ―Pemanfaatan Paket Informasi

Teknologi Industri Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI‖. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan pengguna dalam

memanfaatkan paket informasi teknologi industri yang dibuat oleh PDII – LIPI.

Page 62: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

46

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif. Dari hasil penelitian pemanfaatan paket informasi teknologi industri

PDII – LIPI masih kurang, karena dalam satu tahun pengguna hanya

memanfaatkan paket informasi teknologi industri kebanyakan berasal dari

kalangan industri.

Penelitian kedua dilakukan oleh Rusnita Saleh mahasiswi Universitas

Indonesia tahun 1996 yang berjudul ―Studi Kasus Kemas Ulang Informasi di

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia‖. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah publikasi yang ada merupakan

hasil upaya kemas ulang informasi seperti yang dimaksud oleh Pinto Molina

atau memiliki pola khas sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan studi kasus. Dari hasil

penelitian dalam menghasilkan kemasan dilakukan proses pengemasan isi

dengan pola khas bagi tiap-tiap kemasan.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Barika Dwi Adriaty mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 yang berjudul ―Kajian Tentang

Pemasaran Produk Kemas Ulang Informasi di PDII – LIPI Jakarta.‖. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan oleh

bidang kemasan informasi dan kegiatan pemasaran pemasaran yang dilakukan

oleh bidang kemasan informasi PDII – LIPI dari tahun 1999-2010 berdasarkan

produk yang berwujud melalui metode bauran pemasaran yaitu produk, harga,

tempat, dan promosi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif denga melakukan pengumpulan data dengan wawancara,

Page 63: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

47

studi dokumentasi, dan studi pustaka. Dari hasil penelitian bahwa PDII – LIPI

telah menghasilkan produk kemas ulang informasi ilmiah dalam tiga bentuk,

selain itu PDII – LIPI juga telah melakukan kegiatan pemasaran produk kemas

ulang informasi sesuai dengan segmen pasar yang dituju.

Perbedaan dari ketiga penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah cakupan pembahasan, fokus penelitian, dan metode penelitian

yang digunakan, dimana peneliti membahas secara lebih rinci mengenai

bagaimana PDII – LIPI melakukan kegiatan kemas ulang informasi dengan

membuat suatu produk yang diberi nama pohon industri; cara pembuatannya;

pengelolaannya; distribunya; serta efektivitas pohon industri.

Page 64: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

48

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode mengacu pada sekumpulan teknik tertentu yang digunakan dalam suatu

penelitian untuk memilih kasus, mengukur dan mengamati kehidupan sosial,

mengumpulkan dan menyempurnakan data, menganalisis data, dan melaporkan

hasilnya.58

Metode penelitian adalah suatu prosedur, cara, atau teknik tertentu dalam

memperoleh sesuatu dalam menguji hipotesis penelitian kita. Metode penelitian yang

akan saya gunakan untuk penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif.

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Bidang Diseminasi Informasi PDII –

LIPI, yang mana Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI mempunyai tugas

di antaranya membuat inovasi terhadap sumber informasi yang mereka miliki.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

mendeskripsikan dan memberi penjelasan mengenai keadaan yang terjadi di

lapangan seperti apa adanya. Jika kita ingin meneliti satu atau dua aspek dari

satu hal yag sudah terpetakan secara umum dan luas, maka kita masuk ke

kawasan penelitian yang lebih mendalam. Itu yang dimaksud dengan metode

deskriptif.59

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian deskriptif

adalah untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang subjek yang akan

58

Edina T. Sofia, Metode Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta:

Indeks, 2013), p. 2. 59

Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 2004), p. 60.

Page 65: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

49

diteliti yakni produk pohon industri dengan menganalisis kegiatan kemas ulang

informasi yang dilakukan oleh PDII – LIPI. Penggunaan metode penelitian

dimaksudkan untuk menemukan data yang valid, akurat, signifikan dengan

permasalah, sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan masalah yang

diteliti.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif yakni data yang berbetuk non angka seperti:

kalimat-kalimat, foto, atau rekaman suara dan gambar.60

Penelitian kualitatif

bertujuan untuk memahami makna (Meaning) yang berada di balik fakta-fakta

itu. Peneliti menjadi suatu alat untuk melakukan penelitian, menganalisis dan

menginterpretasi secara kritis berdasarkan sumber data yang telah dikumpulkan

di PDII – LIPI.

Pendekatan kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atau temuannya.61

Menurut Moleong penelitian kualitatif digunakan untuk:

1. Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi

2. Keperluan evaluasi

3. Menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui

4. Digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti sesuatu mendalam

60

Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 2004), p. 86. 61

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabet, 2012), p. 60.

Page 66: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

50

5. Dimanfaatkan oleh penelit yang ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya

6. Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk menelaah suatu latar

belakang, seperti peranan, motivasi, sikap, dan persepsi.62

Jenis pendekatan kualitatif ini dapat digunakan untuk lebih memahami

kegiatan kemas ulang informasi secara praktis di lapangan dan sebagai alat

bantu penelitian selanjutnya mengenai tema penelitian yang sejenis.

B. Karakteristik Informan

Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti harus cermat dalam

memilih orang-orang yang akan diwawancarai (informan).63

Informan adalah

orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian.64

Penentuan sampling yang diwawancarai dilakukan

secara purposive, yang artinya peneliti memilih informan dengan pertimbangan

dan tujuan tertentu.65

Peneliti mengambil informan sebanyak 6 (enam) orang,yang berada di

Bidang Diseminasi Informasi, dan pengguna pohon Industri.

Adapun keenam informan tersebut, yaitu:

1. Bapak Ir. Mahmudi, M.Si (mantan Kepala Bidang Diseminasi Informasi);

2. Bapak Wahid Nashihuddin, SIP (Pustakawan yang berada di Bidang

Diseminasi Informasi);

62

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), p.

22. 63

Emzir, Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali, 2011), p. 53. 64

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), p.

90. 65

Sugiyono, Metode Penelitia Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008), p.

216.

Page 67: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

51

3. Bapak Drs. Tupan (Pustakawan yang berada di Bagian Diseminasi);

4. Mas Michael Andikawan Silalahi, S.Des (Ahli desain di Bidang

Diseminasi Informasi)

5. Ibu Rima Oktavia, M.P (Pustakawan yang berada di Bidang Diseminai

Informasi.

6. Ibu Ir. Desak Nyoman Siksiawati, MMA (Kepala UPT Penguji Sertifikasi

Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember).

Alasan peneliti mengambil keenam informan tersebut diasumsikan bahwa para

informan tersebut dapat memberikan informasi yang valid terhadap kegiatan

yang berkaitan dengan judul yang peneliti ambil.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian teknik pengumpulan data adalah hal yang sangat

penting untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk proses analisis data

lebih lanjut. Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuikan dengan fokus

tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan bersumber dari data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil

wawancara yang diperoleh dari narasumber atau infromasi yang dianggap

berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan. Dalam penelitian

ini, peneliti memperoleh data primer dari salah satu kegiatannya yaitu:

a. Wawancara

Page 68: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

52

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.

Peneliti melakukan tanya jawab secara lisan kepada informan.66

Wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah

menanyakan langsung kepada informan yang berkompeten untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penelitian yang telah peneliti

rumuskan, lalu dijawab oleh pemberi data dengan bebas terbuka.

Peneliti akan menggunakan pedoman wawancara untuk penelitian

kualitatif dengan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara semi

terstruktur adalah gabungan antara wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur. Yaitu pewawancara sudah menyiapkan topik dan daftar

pemandu wawancara sebelum aktivitas wawancara dilaksanakan tetapi

pewawancara perlu menelusur lebih lanjut suatu topik berdasarkan

jawaban yang diberikan partisipan.67

Jenis wawancara semi struktur berarti jenis pertanyaan yang

digunakan merupakan pertanyaan terbuka yang berarti bahwa jawaban

yang diberikan oleh pewawancara untuk dijawab oleh informan tidaklah

dibatasi atau terbatas. Sehingga informan dapat lebih bebas dalam

66

Ellys Lestari Pembayun, One Stop Qualitative Research Methodology in Communication

(Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2013), p. 50. 67

Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar (Jakarta: Indeks, 2012), p. 47.

Page 69: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

53

mengemukakan jawaban apapun sepanjang tidak ke luar dari konteks

yang telah ditentukan.68

b. Observasi

Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya

bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.69

Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dari

aktivitas-aktivitas yang tengah berlangsung. Kemudian hasil observasi

yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap dengan

keterangan tanggal dan waktu. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati

langsung pohon industri dalam bentuk digital yang ada di komputer salah

satu karyawan Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI dan melihat

langsung web PDII – LIPI yang menjadi sarana mempromosikan produk

kemasan informasi termasuk pohon industri.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder biasanya diambil dari

dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, dan majalah).

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

jadi yang dapat berupa publikasi atau dalam file digital.70

Peneliti

melakukan pencarian data menggunakan bahan-bahan pustaka yang

68

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), p. 123. 69

Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, p. 63. 70

Bambang Juanda, ―Data, Instrumen dan Hasil Pengukuran‖, artikel diakses pada 27 Oktober

2015 dari bbjuanda.files.wordpress.com

Page 70: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

54

berkaitan dengan permasalah penelitian baik berupa fisik maupun

elektronik.

D. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kualitatif, pada umumnya dilakukan dengan

mengolah data yang telah diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus-

menerus sampai datanya jenuh sehingga mendapatkan sebuah informasi yang

matang.

Teknik pengolahan data adalah teknik yang digunakan dalam mengolah

data yang bersumber dari informan mengenai topik tertentu yang dilakukan

dengan wawancara oleh peneliti dengan informan ke dalam tulisan untuk

kemudian dianalisis untuk menjadi sebuah data.

Teknik pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini

yaitu data penelitian yang peneliti peroleh dari jawaban para informan. Dengan

menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan untuk wawancara

kepada informan dengan dibantu oleh alat tulis dan hanphone yang dijadikan

sebagai salah satu instrumen yaitu alat perekam. Setelah data yang diinginkan

telah diperoleh dari para informan, peneliti membuat transkrip dari hasil tanya

jawab dengan mendengarkan rekaman. Percakapan yang diperoleh dari hasil

rekaman setelah dibuat transkripnya kemudian dianalisis lebih lanjut.

Setelah data-data telah didapatkan melalui beberapa teknik pengumpulan

data selanjutnya data-data tersebut harus diiintrepretasikan atau dianalisis.

Page 71: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

55

Teknik analisis data pada penelitian kualitatif adalah teknik yang bersifat

induktif, yaitu teknik analisis yang berdasarkan data yang diperoleh kemudian

dikembangkan menjadi hipotesis.71

Analisis data tersebut menurut Miles dan

Huberman (1984) dapat dilakukan dalam tiga kegiatan besar, yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh peneliti melalui wawancara dan kajian pustaka

dicatat dengan rinci, mengelompokan dan memfokuskan pada hal penting,

dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran jelas.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, peneliti melakukan penyajian dalam bentuk teks

yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk neratif.

3. Penarikan Kesimpulan

Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif, peneliti

buatkan kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk memberikan gambaran

yang jelas mengenai data yang didapat.

E. Fokus Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana sejarah dari produk-prduk hasil kegiatan kemas ulang

informasi khususnya sejarah mengenai produk pohon industri?

2. Bagaimana cara pembuatan pohon industri?

3. Bagaimana pengelolaan pohon industri?

71

Sugiyono, Metode Penelitia Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, p. 245.

Page 72: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

56

4. Bagaimana efektivas pohon industri dari sisi customer maupun pihak

PDII – LIPI sendiri?

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah – Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII – LIPI) yang terletak di Jalan Gatot Subroto

No. 10 Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Juli 2017 – 30

Agustus 207 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3. 1: Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan

Tahun 2017

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

1

Pen

yer

ahan

Pro

posa

l S

kri

psi

dan

Dose

n

Pem

bim

bin

g

2

Pel

aksa

naa

n

Bim

bin

gan

Skri

spi

3

Pen

gum

pula

n

Lit

erat

ur

Men

gen

ai

Skri

psi

Page 73: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

57

4 M

elak

ukan

Waw

anca

ra d

engan

Info

rman

dan

Anal

isis

Dat

a

5

Pen

yel

esai

an

Skri

psi

6

Pen

yer

ahan

Lap

ora

n

Skri

psi

7

Sid

ang

Skri

psi

Page 74: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan temuan-temuan dalam penelitian yang

telah dilaksanakan pada informan. Lebih lanjut dalam bab ini peneliti akan

menjelaskan tentang profil PDII – LIPI, mulai dari sejarah, tugas PDII – LIPI, visi

dan misi, struktur organisasi, layanan PDII- LIPI, Bidang Diseminasi Informasi, dan

produk yang dihasilkan PDII – LIPI. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan juga

tentang karakteristik informan dan tema-tema yang muncul setelah proses analisis

dara dilakukan sebagai hasil dari penelitian ini.

A. Profil PDII – LIPI

1. Sejarah PDII – LIPI

Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(PDII – LIPI) bediri pada tanggal 1 Juni 1965 pada saat itu bernama Pusat

Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN). Dasar pendirian PDIN adalah Surat

keputusan Menteri Research Nasional No. 107/M/Kpts/Str/65. Dalam keputusan itu

disebutkan tugas PDIN adalah memberi pelayanan akan kebutuhan bahan-bahan

bacaan untuk keperluan research dari pada lembaga-lembaga research di Indonesia.

Organisasi dan tata kerja PDIN diatur dengan Keputusan Ketua MIPI (Majelis Ilmu

Pengetahuan Indonesia). Pada tanggal 31 Juli 1965 Menteri Reasearch Nasional

meresmikan PDIN di alamat yang baru yaitu Jalan Raden Saleh 43, Jakarta Pusat,

dan melantik Winarti Partaningrat, Msc sebagai direktur yang pertama.

Page 75: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

59

Pada tanggal 31 1975, PDIN berpindah lokasi di Jalan Jend. Gatot Subroto

No. 10, Jakarta Selatan. Pada tahun 1986 nama PDIN diubah menjadi Pusat

Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII –

LIPI) di bawah Kedeputian Ketua LIPI Bidang Pembinaan Sarana Ilmiah

(BINSARIL). Perubahan ini seiring dengan reorganisasi LIPI secara menyeluruh

berdasarkan pada Keputusan Presiden RI No. 1 tertanggal 13 Januari 1986.

Penyempurnaan organisasi pada tahun 2001, seiring dengan Keputusan Kepala LIPI

No. 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang organisasi dan tata kerja LIPI, atas

persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indoneisa

yang tertuang dalam surat No. 138/M.PAN.5.2001 tanggal 31 Mei 2001.

Sesuai SK Kepala LIPI NO.1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001, PDII

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan

pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program,

pelaksanaan penelitian, pelayanan serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1

Tahun 2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (Pasal 360), menyatakan bahwa PDII mempunyai tugas melaksanakan

pendokumentasian informasi ilmiah, menyediakan akses ke informasi ilmiah, dan

pengkajian dan penelitian di bidang dokumentasi dan informasi.

Dalam melaksanakan tugasnya PDII menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengkajian dan penelitian

di bidang dokumentasi dan informasi;

Page 76: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

60

b. Pendokumentasian informasi ilmiah;

c. Penyediaan akses ke informasi ilmiah;

d. Pengkajian dan penelitian di bidang dokumentasi dan informasi;

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pendokumentasian informasi ilmiah,

penyediaan akses ke informasi ilmiah, pelaksanaan pengkajian dan penelitian di

bidang dokumentasi dan informasi;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha.

Adapun visi dan misi yang dimiliki PDII – LIPI adalah sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi Repositori Nasional Bidang Sains dan Teknologi Terdepan di

Indonesia.

b. Misi

Membangun dan mengembangkan sistem repositori nasional bidang sains dan

teknologi di Indonesia:

1) Menyediakan layanan informasi bidang sains dan teknologi kepada pemangku

kepentingan;

2) Melaksanakan penelitian bidang dokumentasi dan informasi;

3) Melakukan pengelolaan pengetahuan;

4) Membangun kerjasama nasional dan internasional;

5) Melakukan penguatan kelembagaan.

Struktur Organisasi PDII – LIPI sebagai berikut:

Page 77: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

61

Gambar 4. 1 : Struktur Organisasi PDII - LIPI

Jumlah Pegawai/karyawan PDII (PNS) sampai November 2014 berjumlah sekitar

119 orang, terdiri:

Tabel 4. 1 : Jumlah Pegawai PNS PDII - LIPI

Jabatan Jumlah Orang

Pustakawan 27

Arsiparis 15

Peneliti 10

Pranata Komputer 4

Pranata Humas 2

Analisis Kepegawaian 2

Perencana 1

Fungsional Umum 58

Tenaga Kontrak 12

Layanan PDII – LIPI

PDII – LIPI memiliki beberapa jasa, di antaranya:

a. Jasa Perpustakaan

1) Referensi/Rujukan

2) Keanggotaan perpustakaan

3) Membership Online

Page 78: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

62

4) Pengadaan koleksi/literature (fotokopi/print)

5) Bimbingan pemakai perpustakaan

6) Konsultasi perpustakaan

Di dalam jasa perpustakaan yang dimiliki PDII – LIPI terdapat akses katalog

atau database. Apabila pemustaka ingin mencari buku, majalah, prosiding,

laporan penelitian, tesis, dan disertasi pemustaka dapat mengakses katalog yang

telah disediakan PDII – LIPI atau dapat membuka LARAS

(http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog). Dan apabila pemustaka ingin mencai jurnal,

Majalah Ilmiah Indonesia pemustaka dapat membuka ISJD

(http://isjd.pdii.lipi.g.id)

Untuk petalokasi koleksi di perpustakaan PDII - LIPI, sebagai berikut:

1) Koleksi referensi dan teknologi tepat guna / TTG (PDII-ttg) lantai 3

2) Koleksi ilmiah LIPI dan ilmu perpustakaan (PDII-per) lantai 3

3) Koleksi wanita dan anak (PDII-umu) lantai 4

4) Koleksi hibah (hicks, konflik dan terorisme, dsb) lantai 4

5) Laporan penelitian/RUT (PDII-lap/PDII-rut) lantai 5

6) Tesis/disertasi (PDII-dis) lantai 5

7) Koleksi majalah ilmiah/jurnal cetak lantai 5

b. Jasa Penelusuran dan Kemasan Informasi

1) Pemesanan literatur online

2) Pembuatan paket kemas ulang informasi

c. Jasa ISSN dan Serah Simpan Terbitan

Page 79: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

63

1) Pendaftaran ISSN

2) Konsultasi terbitan berkala ilmiah

3) Serah simpan terbitan berkala ilmiah

PDII – LIPI memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan pemantauan atas

seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia. Sebagian dari

tanggung jawab tersebut, PDII – LIPI menerbitkan ISSN (International

Standard of Serial Number) yang merupakan tanda penenal unik setiap terbitan

berkala yang berlaku global.

Di bawah ini merupakan syarat pengajuan ISSN:

1) Terbitan cetak, membuat surat permohonan; membawa cover/sampul;

membawa halaman redaksi, daftar isi dan bukti pembayaran Rp

200.000/ISSN.

2) Terbitan elektonik, membuat surat permohonan; beranda situs jurnal;

editorial team/redaksi; archive/daftar isi/ dan bukti pembayaran Rp

200.000/ISSN.

Setelah memperoleh ISSN, ada syarat yang diwajibkan bagi penerbit, di

antaranya:

Page 80: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

64

Gambar 4. 2 : Syarat Setelah Memperoleh ISSN

d. Jasa Kerjasama dan Pelatihan

1) Penerimaan kunjungan/study

2) Kerjasama pusdokinfo

3) Pelatihan pusdokinfo

4) Penyewaan ruangan

e. Jasa Magang dan PKL

PDII – LIPI juga memiliki jasa magang dan PKL (Praktek Kerja Lapangan).

2. Bidang Diseminasi Informasi

Bidang Diseminasi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

kebijakan teknis, rencana, dan program, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

pengelolaan diseminasi informasi.

Bidang Diseminasi Informasi memiliki sub bidang di bawahnya yaitu jasa

perpustakaan, jasa penelusuran informasi, dan jasa kemasan informasi &

promosi. Mereka memiliki sekitar 20an orang yang bekerja di dalamnya.

Page 81: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

65

3. Produk-produk yang dihasilkan PDII – LIPI

Produk-produk yang telah dihasilkan oleh PDII – LIPI merupakan jenis

jasa informasi yang sifatnya proaktif. Sehingga perlu dilakukan survei produk

apa yang diinginkan pasar. Penyajian informasi yang dalam bentuk tercetak

maupun elektronik (Web, CD – ROM). Dalam proses pengolahan sampai pada

penyajian informasi diperlukan koordinasi dengan unit-unit lain yaitu

pangkalan data, jaringan komputer dan percetakan.

Gambar 4. 3 : Jenis Produk Kemas Ulang Informasi

Ada beberapa jenis produk kemasan informasi yang disediakan oleh PDII

- LIPI, yaitu: Paket Informasi Teknologi, Informasi Kilat, Pohon Industri,

Panduan Usaha, Tinjauan Literatur, Fokus Informasi Indonesia, dan film

animasi.

a. Paket Informasi merupakan kumpulan informasi ilmiah mengenai

perkembangan teknologi suatu bidang tertentu. Paket ini memuat

informasi terseleksi mengenai ide-ide baru untuk dikembangkan, yang

bersumber dari buku, laporan penelitian, majalah, paten, hasil seminar,

standar, dll. PDII – LIPI telah berhasil memenuhi pesanan Paket

Informasi Teknologi Indusri (PITI) dari berbagai kalangan UKM dan

peneliti sejak tahun 1987. Dengan memesan paket ini, pengguna tidak

Page 82: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

66

perlu membuang waktu untuk menelusur dan menyeleksi informasi yang

dibutuhkan. Paket informasi terdapat dua versi yaitu tercetak dan juga

digital.

Gambar 4. 4 : Paket Informasi Tercetak

Gambar 4. 5 : Paket Informasi Digital

b. Informasi Kilat/Info Baru merupakan informasi yang memuat daftar isi

dari suatu majalah ilmiah luar negeri yang terbaru berdasarkan

permintaan pengguna/pelanggan. Pelanggan yang ingin memperoleh

informasi full text-nya dapat memesan dengan cara memilih dari daftar isi

majalah ilmiah yang dilanggan oleh PDII - LIPI.

c. Pohon Industri merupakan kemasan informasi yang disusun berdasarkan

fungsi dan manfaat suatu komoditas yang bernilai ekonomis. Kemasan ini

bertujuan memberikan gambaran jenis-jenis produk yang dapat dibuat

dari suatu komoditas informasi yang dibuat untuk merangsang pengusaha

melakukan dan mengembangkan diversifikasi produk yang bernilai

Page 83: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

67

ekonomi. Pohon industri terdapat dua versi yaitu tercetak dan juga digital.

Namun pohon industri tercetak berhenti pada tahun 2010. Tetapi rencana

ke depan PDII – LIPI akan mendistribusikan lagi pohon industri digital

dengan yang tercetaknya juga. Pohon industri dapat dikatakan sama

seperti infografis jenis interaktif, infografis itu sendiri merupakan sebuah

grafik atau diagram yang menjelaskan sebuah informasi. Infografis

interaktif merupakan jenis infografis yang paling kompleks jika

dibandingkan dengan infografis statis dan infografis animasi. Pohon

industri dan infografis interaktif memiliki persamaan yakni menyajikan

informasi dalam bentuk peta atau diagram dan dikemas berupa audio

visual yang membutuhkan ahli desain grafis, yang cara kerjanya dengan

cara mengklik salah satu cabang informasi yang dibutuhkan. Namun yang

membedakan pohon industri dengan infografis interaktif adalah pohon

industri berisikan informasi dari sebuah karya ilmiah yang terdapat dalam

format pdf.

Gambar 4. 6 : Pohon Industri Tercetak

Page 84: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

68

Gambar 4. 7 : Pohon Industri Digital

d. Panduan Teknis Usaha (Panduan Usaha) merupakan petunjuk praktis

untuk mengembangkan atau mendirikan suatu usaha dalam skala rumah

tangga, industri kecil dan menengah. Melalui informasi ini, diharapkan

masyarakat dapat mencoba melakukannya sendiri. Informasi yang

tercantum di dalamnya, yaitu: bahan baku, peralatan, biaya, dan informasi

lain yang terkait.

e. Tinjauan Literatur merupakan kemasan informasi berupa kumpulan

referensi yang dikutip dalam satu topik untuk informasi tertentu.

Gambar 4. 8 : Tinjauan Literatur

f. Fokus Informasi Indonesia merupakan kemasan informasi yang terdiri

atas abstrak terbitan jurnal/majalah ilmiah indonesia terbaru dalam bidang

ilmu tertentu.

Page 85: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

69

Gambar 4. 9 : Fokus Informasi Indonesia

g. Film animasi merupakan kemasan informasi berupa multimedia (audio-

visual) interaktif yang berisi informasi kegiatan penelitian.

Gambar 4. 10 : Film Animasi

4. Sejarah Pohon Industri

Pada pertama kali pembuatan pohon industri saat itu kebijakan masih

dipimpin oleh Bu Jusni Djatin Kepala PDII – LIPI tahun 2000-2008. Pada saat

itu Bu Jusni masih menjadi Kepala Bidang Penyebaran Informasi yang

sekarang bernama Bidang Diseminasi Informasi.

Tahun pembuatan pohon industri sekitar tahun 1995. Awalnya dari

membuat indeks majalah ilmiah Indonesia, indeks makalah Indonesia, indeks

majalah indeks artikel, lalu juga ada indeks disertasi. Waktu itu Bidang

Penyebaran Informasi memiliki banyak permintaan, untuk menjawab

Page 86: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

70

penelusuran dari mahasiswa manapun di seluruh Indonesia, lalu arsipnya

dikumpukan. Setelah itu arsip-arsip dari hasil penelusuran itu dicopy sebanyak

satu, lalu hasil copyannya dikirim ke pengguna dan arsip aslinya ditempel-

tempel atau semacam dibuat kliping. Sejauh ini untuk julah produk kemasan

totalnya ada sekitar 500an.

Untuk pohon industri pertama kali yang versi cetak tahun 1998.

Permasalahan umunya dalam membuat pohon industri untuk menyediakan

informasi bagi para buruh atau para pekerja yang di PHK sejak adanya

reformasi. Pada saat itu industri-industri banyak yang gulung tikar. Dari sana

PDII - LIPI bersifat aktif untuk membantu menyediakan lapangan pekerjaan

dengan menggunakan referensi literatur yang tepat guna untuk mengatasi

mereka-mereka yang terkena PHK. Jadi mereka yang mengalami PHK itu dapat

memanfaatkan informasi yang diberikan PDII - LIPI untuk mereka dapat

berwirausaha. Isi dari pohon industri itu terkait dengan pertanian, pengolahan

industri kecil atau menengah ataupun UKM. Seperti halnya informasi pertama

yang dibuat tentang singkong dan kelapa untuk industri rumah tangga. Jadi

informasinya lebih untuk teknologi tepat guna pembedayaan ekonomi

masyarakat khususnya menengah ke bawah.

Pohon industri digital pertama kali dibuat sekitar awal tahun 2015. Sejauh

ini pohon industri digital sudah dibuat sebanyak delapan kali. Untuk saat ini

pohon industri lebih ditujukan untuk sebuah lembaga, karena disamping agar

daya fungsinya akan lebih sampai, dan dari segi biaya untuk perorangan cukup

mahal.

Page 87: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

71

Untuk filosofi nama pohon industri ialah, kenapa pohon? karena semua

bagiannya dapat dimanfaatkan, seperti halnya pohon. Contonya di pohon

industri ikan, ikan mulai dari siripnya, usunya atau di pohon industri jagung,

mulai dari batangnya, daunnya, rambut jagungnya, biji jagungnya, itu semua

dapat dimanfaatkan. Pada pembuatan pohon industri dibikin seperti cabang-

cabang layaknya seperti pohon. Dan kenapa disebut industri? karena

informasinya ditujukan untuk industri kecil dan menengah.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dipaparkan merupakan hasil reduksi data.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur, yaitu

menggunakan pedoman wawancara di mana pertanyaan yang diajukan secara

lepas kepada narasumber sehingga dapat dilakukan penyempitan atau perluasan

topik yang terkait dengan cara membuat pohon industri, pengelolaan pohon

industri, dan efektivitas pohon industri. Peneliti juga melakukan observasi

selama melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan memaparkan

hasil penelitian tersebut. Adapun hasil penelitian yang telah diperoleh sebagai

berikut:

1. Karakteristik Informan

Informan yang dipilih untuk memberikan data dalam penelitian ini

merupakan karyawan Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI dan

pengguna Pohon Industri. Informan dari pihak pengguna pohon industri

Page 88: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

72

merupakan kepala UPT Penguji Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga

Tembakau Jember. Peneliti melakukan wawancara dengan beliau melalui

email yang sebelumnya meminta izin terlebih dahulu melalui WhatsApp.

Peneliti mendapatkan nomor beliau dari Kepala Sub Bagian Kepegawaian

PDII – LIPI. Untuk semua informan dari pihak karyawan PDII – LIPI

merupakan orang yang bekerja di Bidang Diseminasi Informasi yang

berperan aktif dalam kegiatan pengemasan ulang informasi.

2. Analisis Tema

Bab ini secara rinci menjelaskan tema yang terindetifikasi dari hasil

wawancara yang telah dilakukan kepada para informan. Sebanyak tiga

tema utama yang diperoleh dari hasil pemaknaan wawancara serta

pengelompokkan menjadi tema-tema yang memiliki makna dari

pernyataan para informan. Tema-tema ini memaparkan analisis

pembuatan kemasan berupa produk pohob industri. Tema tersebut ialah:

1) pembuatan pohon industri; 2) pengelolaan pohon industri; dan 3)

efektivitas pohon industri.

a. Pembuatan Pohon Industri

Dalam tema pembuatan pohon industri ini merupakan penjelasan

mengenai bagaimana cara PDII – LIPI membuat pohon industri. Dapat

diketahui bahwa pembuatan pohon industri merupakan hasil kegiatan

kemas ulang informasi.

1) Tema yang dipilih berdasarkan fenomena (trend) dan berdasarkan

permintaan.

Page 89: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

73

Dalam membuat pohon industri atau produk kemas ulang

informasi lain yang dihasilkan oleh PDII – LIPI terdapat dua alasan

bagaimana tema itu dipilih. Menurut dua informan dari pihak

karyawan PDII – LIPI mengungkapkan dua alasan tersebut, di

antaranya:

a) Berdasarkan Fenomena (trend)

Dari hasil informasi yang didapat dari informan pihak

karyawan PDII – LIPI, mereka mengungkapkan bahwa salah satu

alasan pemilihan tema dalam membuat pohon industri ialah

fenomena yang sedang terjadi pada saat itu. Di mana dikatakan oleh

Pak M bahwa mereka merespon fenomena-fenomena yang sedang

terjadi pada masyarakat.

“kita itu kan proaktif yah, responsif maksudnya

merespon dari fenomena-fenomena yang muncul di

Indonesia, misalnya oh ini ada masalah nasional misalnya

tentang bawang kok pada panen kok harganya jatuh atau

cabe kok harganya jatuh akhirnya kita membuat kemasan

informasi, maksudnya untuk memberi informasi kepada

beberapa penentu kebijakan atau masyarakat sendiri

bahwa oh ternyata cabe atau bawang tidak cuma

dikeringkan terus berhenti di situ, bikin ini bikin itu bikin

itu tapi itu semua berdasarkan referens”. (Pak M)

b) Berdasarkan Permintaan

Selain berdasarkan fenomena (trend), berdasarkan

permintaan juga merupakan alasan pemilihan tema dalam

pembuatan pohon industri. Permintaan di sini dimaksudkan adanya

kegiatan pemesanan dalam tema tertentu yang ditentukan sendiri

Page 90: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

74

oleh pihak pengguna. Informan bernama Pak M mengungkapkan

bahwa terkadang informasi terkait sesuatu hal yang kita rasa tidak

ada masalah tetapi di pihak lain merasa ada masalah. Dari perihal

itu pihak pengguna merasa ingin dicarikan solusinya dengan

dicarikannya literatur-literatur terkait perihal tersebut.

“Kalau itu permintaan bukan ide dari kita karena

kita kan tidak melihat menurut padangan kita tembakau

tidak masalah tapi di sana ternyata melihat cuma dipake

rokok saja coba dicarikan yang dari aspek positifnya

setelah kita carikan informasinya dari berbagai macam

dari laporan penelitian, standar, paten, buku, jurnal dari

semua sumber-sumber informasi itu kita dapatkan seperti

itu bahwa lebih dari 90% tembakau itu untuk positif, tidak

negative image itu bisa merubah masyarakat juga dengan

begitu juga akan terjadi diversifikasi produk.”

Gambar 4. 11 : Permintaan Pengembangan Database Ebook dengan Digilib Kota Pekalongan Hasil

Kerjasama

2) Tahap pembuatan pohon industri

Bidang Diseminasi Informasi dalam membuat pohon industri

memiliki alur seperti kegiatan kemas ulang pada umumnya.

Maksudnya di sini mereka melakukan kegiatan seperti menyeleksi

berbagai artikel dari sumber yang berbeda-beda, lalu kemudian

mendata artikel yang sudah didapat yang dianggap releven dengan

Page 91: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

75

tema dan cabang manfaat dari komoditas yang dipilih, menganalisis

artikel yang sudah didapat tersebut, dan kemudian dapat

menyajikan kumpulan artikel tersebut dalam sebuah kemasan yang

baru yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna.

Pohon industri memiliki dua bentuk yaitu tercetak dan digital.

Pohon industri dalam bentuk tercetak berhenti pada pembuatan

skema. Dalam pohon industri tercetak tidak dicantumkan artikelnya,

hanya berupa daftar pustaka saja. Dan untuk pohon industri digital

dibuat semacam flipping book dikemas dalam sebuah CD.

Seperti yang diungkapkan oleh dua informan pihak karyawan

PDII – LIPI, bahwa dalam tahap pembuatan pohon industri sebagai

berikut.

“Mencari literaturnya, terus ya dianalisis ini buat

apa ini buat apa analisis atau pengelompokan gitu loh. Ini

kan misalkan tanaman jagung gitu kan ini misalkan

akarnya buat apa saja, batangnya untuk apa saja,

daunnya untuk apa saja gitu dikelompokkan terus

dianalisis misalkan daun ini untuk pakan ternak atau

untuk pupuk gitu loh, kalau sudah lengkap ya tinggal

dibuat kaya skema gitu tapi biasanya kan yang buat itu

kan yang desain pak Michael itu. Kalau yang digital

dibuat kaya flipping book gitu nanti kalau sudah selesai

baru dimasukin ke CD.” (Pak T)

Setelah tahap pembuatan pohon industri dalam bentuk cetak

selesai, kemudian dilanjutkan untuk yang dalam bentuk digital.

Pohon industri dalam bentuk elektronik dibuat semacam flipping

book seperti informasi yang peneliti dapat dari Pak M.

Page 92: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

76

“Jadi kalau kita udah dapat perintah misalnya dek

bikinkan pohon industri topiknya ini tolong carikan

informasinya. Akhirnya kita itu membentuk tim jadi kan

topiknya sudah ada itu, jadi timnya itu tim penelusur, jadi

misalkan kita rapat menentukan keywordnya, misalnya

jagung setelah itu apa zeamais setelah itu apa corn

setelah itu apa mais jadi kata kunci kata kunci sinonimnya

itu kita ini semua, kita catat jadi kalau tidak ketemu kata

kunci ini pakai kata kunci ini, kata kunci ini, kata kunci

ini, kata kunci ini dengan sinonim Bahasa Latinnya,

Bahasa Inggrisnya karena ada komoditas yang hal

tertentu yang belum masuk dalam. Kaya misalkan ada

cangkudu, ada mangkudu, pentis, pacik, noni buah noni

tuh di Malaysia tuh itu gak ada di Bahasa Inggris tuh, itu

misalnya. Nah itu ditentukan oleh tim. Setelah itu kita

menelusur, menelusur itu dibagi-bagi, kamu cari di

chemical abstrak, kamu nyari di sumber ini, kamu cari di

indeks ini indeks ini indeks ini ga bentrok gitu ya, karena

sumber informasi itu kan banyak banget kita bagi-bagi

gitu ya biar gak overlap. Setelah dapet semua itu kita

kumpul lagi kita analisis kita udah mulai membuat skema

itu yang sudah kamu temukan apa misalnya dan termasuk

kata kunci itu sudah kita kaya misalnya daun itu istilahnya

apa sih netrofolia apa gitu kalau batangnya apa istilahnya

oh akarnya apa istilahnya, ya istilah istilah itu jadi nanti

juga sama pemanfaatannya itu apa ya Bahasa istilahnya

di situ preparation atau used pokonya kalau ada kata kata

itu baru kita ambil kata kata itu kita ambil setelah itu

sudah kita lanjut lagi. Oh ya tahap analisisnya itu setelah

kita menelusur setelah itu kita baca lagi dan ternyata

banyak juga yang gak sesuai gitu judulnya gini gini gini

ternyata setelah kita baca loh isinya gini akhirnya ga jadi,

seperti itu. Editor itu sebagai approval. Setelah itu kita

menyusunnya dengan membuat skema, setelah disusun itu

sambil tetap kita analisis, setelah itu semua baru kita

serahkan ke editor jadi kadang-kadang kita ada yang

artikelnya ada yang hampir sama. Setelah editor selesai

mengoreksi kita lari ke desain atau pra cetaknya gitu ya,

kita juga mengumpulkan gambar-gambarnya yang

bagusnya bisa digunakan untuk apa misalnya kerajinan

apa nanti gambarnya apa kalau jaman dulu gambar-

gambar itu ditempel baru kalau sekarang ada photoshop

atau indesign kita pakai itu. Kalau sudah lulus di editor

katanya oh ini boleh dicetak, pas dicetak juga banyak

yang dikoreksi lagi kalau sudah boleh cetak baru cetak.

Page 93: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

77

Untuk sekarang kita kan membuat pohon industri yang

berbentuk elektronik nah itu semua dibuat oleh si Michael

bagian desain yang membuat semacam flipping book gitu

nanti.” (Pak M)

3) Pembuatan pohon industri memerlukan waktu yang tidak singkat

Pada proses pembuatan pohon industri waktu yang diperlukan

tidak sebentar. Karena pekerjaan Bidang Diseminasi tidak hanya

membuat pohon industri, tetapi juga membuat produk-produk yang

lain pula. Jika hanya fokus membuat pohon industri waktu yang

diperlukan sekitar sebulanan, dan dua minggu untuk

memvisualisasikannya. Tetapi biasanya pekerjaan dalam membuat

pohon industri sekitar dua bulan atau tiga bulan itu pun sudah

mengerjakan yang lain juga. Seperti yang diungkapkan ketiga

informan dari pihak karyawan PDII – LIPI, dua orang kompak

menjawab jika waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan

pohon industri ialah satu bulan dan satu orang menjawab sekitar

dua bulanan. Dua orang menjawab satu bulan karena mereka

melihat dari sisi pembuatan pohon industri sampai pembuatan

skema saja, yang maksudnya pohon industri yang tercetak. Jika

sudah dibuat skema dengan menggunakan photoshop selanjutnya

pohon industri divisualisasikan yang maksudnya didigitalisasikan

dengan menggunakan indesign dan adobe family lainnya.

“1 bulan palingan jadi. Yang lama kan mencari

literaturnya.” (Pak T)

“Biasanya deadlinenya itu 30 hari.” (Pak M)

Page 94: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

78

Sedangkan berdasarkan wawancara dengan Mas A, sebagai

berikut:

“Dua bulan, kalau tinggal visualisasinya ya beda-

beda tergantung siapa yang bikinnya. Tapi kalau full

ngerjain itu doang 2 minggu selesai, cepat sekali, satu

orang lagi yang ngerjain. Tapi balik lagi itu kalau gak

ada pekerjaan lain yang harus dikerjain juga ya. Kita

SDMnya dikit banget, tapi kita realisasinya dua bulan tiga

bulan, eh tapi dua bulan tiga bulan itu udah ini itu ini itu

udah sama nyari-nyari, nyeleksi. Karena habis jadi pohon

nih yang ngedesain kalau baca ngeliat lagi oh kayanya ini

gak bisa.” (Mas A)

4) Memanfaatkan e-journal untuk pencarian literatur

Pada proses pembuatan pohon industri, Bidang Diseminasi

Informasi pada masa lalu memanfaatkan literatur dari chemical

abstrak jadi mereka cukup membaca abstraknya saja namun pada

masa sekarang mereka memanfaatkan pencarian literatur dari e-

journal. Seperti pernyataan Pak T, beliau mengungkapkan sebagai

berikut.

“Ya macam-macam sumber, kalau dulu kan memang

jarang internet kalau dulu di sini pakainya chemical

abstrak, chemical abstrak itu kumpulan abstrak kalau itu

sekarang adanya di lantai 5 itu tentang kimia tapi

semuanya ada itu, isinya cuma sampai abstrak jadi ya

kumpulan abstrak gitu. Dulu kita cuma cukup membaca

abstraknya saja, kalau ingin jurnal full textnya kan mahal

karena dari luar negeri kecuali kalau paten, paten

biasanya suka gratis. Tapi kalau dulu jurnalnya kan

banyak dulu kita langganan jurnal sampai ribuan judul,

tapi kalau sudah ke sini sini kan pakainya e-journal. Kita

carinya kaya di Portal Garuda, Science Direct,

Perpustakaan Naional, dll. (Pak T)

Page 95: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

79

5) Komputer, CD-ROM, dan aplikasi adobe family menjadi peralatan

dan penunjang dalam pembuatan pohon industri

Bidang Diseminasi Informasi dalam membuat pohon industri

membutuhkan beberapa peralatan dan penunjang untuk

menyukseskan pekerjaan mereka. Informasi yang didapatkan dari

Pak T bahawa peralatan dalam membuat pohon industri ialah CD

dan komputer.

“Ya palingan CD sama komputer.”

Sedangkan berdasarkan wawancara dengan Mas A yang

berlatar belakang desain visual yang ditugaskan dalam mendesain

pohon industri, baik dalam pembuatan skema ataupun dalam

memvisualisasikan pohon industri digital, Beliau memakai adobe

family yang dimaksudkan ada indesign, photoshop dan juga

illustrator. Pernyataan adobe family itu dibuat oleh Bidang

Diseminasi Informasi PDII – LIPI untuk menyebut semua aplikasi

yang mereka gunakan dari keluarga adobe.

Kita pakai adobe family, kita gak cuma pakai indesign

doang, gak cuma photoshop, gak cuma llustrator pokonya

kita pakai semua dah jadi multi aplikasi. (Mas A)

b. Pengelolaan Pohon Industri

1) Proses pembuatan pohon industri membentuk tim kecil sendiri

(fleksibel)

Tema pertama dalam pengelolaan pohon industri adalah informan

dari pihak karyawan PDII – LIPI mengungkapkan jika pada saat

Page 96: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

80

pembuatan pohon industri membentuk tim kecil sendiri. Di sana tidak

kaku yang artinya fleksibel, tugas membuat pohon industri tidak hanya

orang itu saja yang membuatnya. Pak M menjelaskan di Bidang

Diseminasi Informasi PDII - LIPI hanya membuat tim kecil yang terdiri

sekitar lima orang, dan tidak membuat panitia.

“Tidak, biasanya kalau membuat pohon industri

atau paket informasi kita membuat tim kecil gitu ada

sekitar 5 orang. Jadi fleksibel tidak kaku gitu, tidak

membuat panitia, penanggung jawabnya sih ada.” (Pak

M)

2) PDII – LIPI melakukan evaluasi tiga kali dalam setahun

PDII – LIPI merupakan salah satu lembaga pemerintah.

Informasi yang diperoleh dari Pak T bahwa lembaga yang dibiayai

pemerintah melakukan evaluasi sebanyak 3 kali dalam setahun.

“Biasanya 3 bulan. Kalau yang dibiayai oleh

pemerintah memang segitu. Jadi misalnya dalam setahun

kita ingin membuat 9 kemasan, jadi nanti dihitung

triwulan pertama berapa, triwulan ke dua berapa, atau

misalnya setahun ditentukan membuat 12 kemasan berarti

sampai Desember juga ada 12. Kecuali kalau ingin

membuat kemasan dengan keinginan sendiri itu lain lagi.

Tapi kalau sekarang kan ada penetapan kinerja, jadi pada

awal tahun ingin mengerjakan apa misalnya pohon

industri berapa, menulis di jurnal nasional berapa itu

semua ditetapkan di awal tahun, nanti dievaluasi setiap

empat bulan jadi tiga kali dalam setahun.”

3) Penetapan harga pohon industri berdasarkan PP (Peraturan

Presiden)

Berkaitan dengan kegiatan evaluasi, PDII – LIPI sebagai

lembaga pemerintahan dalam menentukan harga pohon industri

Page 97: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

81

harus mengikuti Peraturan Presiden (PP). Seperti informasi yang

peneliti dapatkan dari dua informan pihak karyawan PDII – LIPI,

bahwa semua telah di atur dalam PP Tarif BPPT. Namun untuk

harga pohon industri belum tercantum di dalam PP, jadi untuk

penetapan harga pohon industri dilarikan ke Jasa Kerjasama, di sana

pihak PDII – LIPI dan calon pengguna melakukan negosiasi harga.

“Kalau lembaga pemerintahan gitu kan ga boleh

menentukan harga sendiri. Ya paling kita mengacu ke PP

(Peraturan Presiden) itu. Jadi disetorkan ke negara ga

boleh bayar langsung jadi bayarnya lewat rekening, jadi

masuknya ke PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak)

nah itu ada PPnya gitu loh.” (Pak T)

Dan berdasarkan wawancara dengan Pak M, sebagai berikut:

“Sebenarnya gini salah satu kelemahan kita belum

bisa karena kita ini belum ada ininya tarifnya gitu ya

paling yang foto kopi 1 lembar kan Rp 150 perak gitu kan,

terus kalau penelusuran 1 topik Rp 10.000 kalau paket 1

topik Rp 500.000 ada tarifnya. Nah pohon industri itu

belum masuk dalam PP Tarif BPPT jadi semua yang

belum masuk ke dalam tarif itu masuknya ke dalam

kerjasama, nah di kerjasama itu ada nego, misalnya

pohon industri ini berapa, itu kaya pohon industri

tembakau itu hampir Rp 100.000.000 itu. Setelah kontrak

kerjasama itu misalnya kan ada pembicaraan tentang

waktu, tentang biaya, malah itu melibatkan banyak orang

juga, waktu, keahlian termasuk desainer itu ya.”

4) Penyebaran pohon industri dengan membuat brosur, dishare di web

PDII – LIPI, bekerja sama dengan stakeholder, mengadakan

pameran, menunjukkan produk hasil kemasan pada saat ada

undangan, mengadakan seminar, dan membagikan secara gratis

Page 98: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

82

Dalam upaya mempromosikan produk hasil kemas ulang

informasi, PDII – LIPI melakukan berbagai cara. Seperti yang

diungkapkan oleh Pak T, bahwa mereka mempromosikannya

dengan membuat brosur, dishare di web PDII – LIPI, sampai

mengadakan pameran dan lain-lain.

“Kita bikin brosur isinya hampir kaya yang di web

kita, terus di website yang kita punya kan suka nyebutin

produk hasil kemasan yang udah dibuat tuh apa saja terus

pas kita lagi pergi ke daerah-daerah kita kasih-kasihin

dalam setahun kita bisa ke daerah 4 sampai 5 kali bahkan

lebih, dan kita bagi-bagikannya itu gratis pakai kantor-

kantong ya semacam goodie bag, kita juga mengadakan

pameran.” (Pak T)

Sedangkan berdasarkan wawancara dengan Mas A beliau

menuturkan bahwa penyebaran pohon industri agak sulit.

Penyebaran pohon industri di sini maksudnya pohon industri

berbentuk digital. Untuk saat ini pohon industri digital sudah

disebar luaskan dengan stakeholder dan mereka menshare ke web

PDII - LIPI

Pohon industri itu kan produk yang penyebarannya

agak sulit ya, terus terang kita sih sudah buka ke internet

tapi sebelum-sebelumnya kita pakai stake holder jadi

perpustakaan-perpustakaan mana baru didisplay di

tempatnya. Karena file sebesar itu susah

didistribusikannyaa. Kita udah taro di Pekalongan, terus

di STAIN Kudus jadi stake holder stake holder yang relasi

sama kita sih. Sekarang kan kita sudah, yaa pilot project

kita mulai taro di internet, tapi tetap saja susah, karena

satu file itu bisa makan sampai sekitar 100mb. (Mas A)

Page 99: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

83

Gambar 4. 12 : Cara Mempromosikan Hasil Kemasan di Web

5) Pengguna pohon industri bukan dari perorangan tetapi dari industri

kecil dan menengah

Dalam mempromosikan pohon industri, PDII – LIPI memiliki

segmen pasar tersendiri yaitu industri kecil dan menengah. Seperti

yang diungkapkan oleh Pak T bahwa:

“Industri kecil dan menengah.” (Pak T)

Sedangkan berdasarkan wawancara dengan Mas A pohon

industri itu tidak diperuntukkan untuk perorangan. Selain karena

untuk perorangan harganya cukup mahal dan juga informasi di

dalamnya belum tentu sampai.

Jadi pohon industri itu bukan untuk perorangan,

mahal lagi kalau yang beli perorangan, dan distribusinya

sulit sih. Sebenarnya bisa saja kita bagi-bagi untuk

perorangan tapi saat dibagi perorangan gitu daya

fungsinya belum tentu sampai.” (Mas A)

6) Pemesanan pohon industri dapat datang langsung ke Bidang

Diseminasi Informasi PDII – LIPI atau melalui email

Page 100: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

84

Jika pengguna ingin memesan pohon industri ada dua cara

yang dapat mereka lakukan. Seperti yang dijelaskan oleh Pak T,

jika pengguna dapat memesan langsung dengan cara datang

langsung ke PDII – LIPI dan bisa juga pemesanan melalui email.

Gambar 4. 13 : Cara Pemesanan Pohon Industri

a) Datang Langsung ke PDII – LIPI

Jika pengguna memilih untuh datang langsung ke PDII –

LIPI, mereka dapat langsung ke bagian penelusuran yang dimiliki

Bidang Diseminasi Informasi dan nanti mengisi formulis di meja

pak Wahid.

b) Melalui Email

Apabila pengguna memilih memesan melalui email, mereka

dapat memesan dengan mengirim email ke

[email protected].

“Biasanya itu larinya ke penelusuran, penelusuran

yang punyanya Bidang Diseminasi, nanti mereka mesen.

Bisa datang langsung bisa juga via email, kalau ke

penelusuran kirim email ke [email protected]

kalau datang langsung ya ke Bidang Diseminasi. Nanti

kalau mau mesen itu isi data dulu misalkan saya mau

memesan nanti isi form, kalau yang langsung datang ke

sini formnya itu ada di mejanya pak Wahid.” (Pak T)

7) Menggunakan jasa pengiriman paket

Page 101: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

85

Dalam mendistribusikan pohon industri yang telah dipesan

oleh pengguna, pohon industri digital dimasukkan ke dalam CD.

Setelah semua siap untuk didistribusikan, PDII – LIPI

memanfaatkan jasa pengiriman paket. Pendistribusian model ini

merupakan sistem distribusi tidak langsung yang artinya

menggunakan perantara (middleman) sehingga tidak langsung

bertemu dengan pengguna. Namun ada juga pengguna yang datang

sendiri untuk mengambilnya. Jika pada masa lalu ketika pohon

industri masih belum ada yang digital, pohon industri tercetak

dibagi-bagikan oleh PDII – LIPI ketika mereka sedang berkunjung

ke sebuah daerah.

“Kalau dibikin banyak biasanya distribusnya kalau

kita lagi pergi ke daerah-daerah nanti kita kasih-kasih

kalau kita misalnya lagi kunjungan ke mana gitu. Dan kita

ngebagi-bagiinnya itu gratis pake kantong gitu semacam

goodie bag, dan kita juga mengadakan pameran, seminar,

lokakarya nasional. Kalau kita diundang ke pameran

perpusnas kita juga bawa. Untuk berapa lamanya

biasanya mereka ambil atau dikirim. Kalau ngirim ngirim

gitu kita biasanya pakai yang kilat biasanya kita pakai

jasa TIKI. 3 hari kalau jarak tempuhnya jauh.”

8) Berhati-hati dalam pendistribusian agar tidak terkena HKI

Pohon industri mengandung banyak artikel terkait dengan

tema yang diambil. Dengan begitu Bidang Diseminasi Informasi

PDII – LIPI tidak boleh sembarangan menyebarkan artikel full text

di dalam pohon industri. Sebelumnya mereka memang menyajikan

artikel full text di dalam pohon industri, namun mereka diingatkan

Page 102: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

86

masalah HKI. Dengan begitu mereka masih terus mengembangkan

pembuatan maupun pendistribusian pohon industri agar tidak

bersinggungan dengan HAKI. Seperti yang dipaparkan oleh Mas A,

sebagai berikut.

Untuk sekarang ya itu tadi, kita gak bisa

sembarangan nyajiin artikel full text di dalam pohon

industri, kita bisa ke gontok sama HAKI kalau

sembarangan. Makanya kita sekarang masih ngembangin

pohon industri itu dan pendistribusiannya. (Mas A)

9) Dalam penggunaan pohon industri di internet harus terinstall flash

terlebih dahulu

Dalam proses memvisualisasikan atau membuat pohon

industri digital, Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI

membuatnya di aplikasi indesign. Setelah proses

memvisualisasikan tersebut selesai, proses pendistribusian mereka

adalah dengan mengirim ke pengguna yang memesan pohon

industri ke dalam CD dan mereka juga memasukkan ke web

mereka. Namun untuk membuka pohon industri di web PDII –

LIPI, PC atau komputer yang digunakan harus terinstall aplikasi

flash terlebih dahulu. Dengan begitu, pendistribusian ke pengguna

melalui web dengan komputer yang harus terinstall flash, masih

menjadi kendala. Seperti yang dikatakan Ibu R, sebagai berikut.

Masih menjadi halangan untuk membuka pohon

industri karena adanya flash salah satunya ya mungkin

mereka belum aware dengan adanya pohon industri itu

mereka belum tahu isinya tuh apa. Kendalanya tuh itu.

Dan kita juga karena selama ini PDII – LIPI menyimpan

Page 103: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

87

di web dan anggaplah itu merupakan hal yang ternyata

sangat menarik tapi karena orang belum tahu ternyata itu

menarik sepegimana jadi gak terdistribusikan atau gak

sampe. (Ibu R)

c. Efektivitas Pohon Industri

Pohon industri dirasa telah memenuhi kebutuhan dan tepat sasaran

pengguna

Dengan adanya pohon industri sebagai produk jasa informasi

hasil kemas ulang informasi, menurut penuturan Informan yang

bernama Pak T telah memenuhi kebutuhan pengguna dan tepat

sasaran. Alasannya karena, jika pohon industri sebelum disajikan ke

pengguna mereka telah berusaha mencarikan literatur yang

mencakup semua manfaat dari tema yang diambil. Dan dari pihak

PDII – LIPI merasa pohon industri telah memenuhi kebutuhan para

pengguna.. Dan alasan kenapa tepat sasaran karena yang memesan

pohon industri merupakan orang yang berada di bidangnya, sesuai

dengan apa yang ia pesan.

1) Memenuhi kebutuhan pengguna

Terpenuhinya kebutuhan para pengguna menjadi

keharusan, karena menurut informan pihak PDII – LIPI,

mereka telah berusaha mencarikan literatur yang mencakup

semua manfaat dari tema yang diambil. Dan dari pihak PDII –

LIPI merasa pohon industri telah memenuhi kebutuhan para

pengguna. Untuk mengamini pernyataan informan pihak PDII

Page 104: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

88

– LIPI, peneliti juga mencari informasi dari sisi pengguna,

dan didapati informasi apabila pohon industri telah memenuhi

kebutuhan mereka.

Pihak PDII – LIPI:

Kalau pohon industri kayanya lebih tepat, karena

informasinya lebih lengkap. Karena mencakup semua

tema yang diambil. Misalnya kaya pohon industri ikan,

isinya semua tentang produk tentang ikan udah

dicakup” (Pak T)

Pihak pengguna:

“Sementara ini ya.” (Ibu D)

2) Tepat sasaran

Maksud dari tepat sasaran di sini ialah informasi yang

disajikan di dalam pohon industri, berdasarkan tema yang

dipesan, digunakan oleh pengguna yang memang berada di

bidangnya atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Seperti penuturan Pak T, pohon industri yang dibuat

berdasarkan permintaan biasanya pengguna yang memesan

berdasarkan bidangnya. Dan sama seperti pengguna pohon

industri yaitu Ibu D, beliau merupakan Kepala UPT Penguji

Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember yang

mana beliau memesan pohon industri dengan topik tembakau.

Page 105: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

89

“Biasanya kalau mesen sesuai dengan

bidangnya. Misalnya dari bidang kimia berarti

mesannya sesuai dengan permintaan dia. (Pak T)

Dan begitu pula hasil wawancara dengan pengguna

pohon industri:

“Hanya 1 kali, karena kami bergerak di bidang

pertembakauan, kedepan kami memang menginginkan

untuk komoditi yang lain.” (Ibu D)

C. Pembahasan

Analisis kemas ulang informasi di PDII – LIPI dengan memfokuskan

hanya membahas produk yang diberi nama pohon industri saja. Pada dasarnya

penelitian ini membahas tentang cara kemas ulang informasi dalam pembuatan

pohon industri, pengelolaan pohon industri, dan efektivitas pohon industri.

Objek pada penelitian ini adalah pohon industri yang merupakan produk hasil

kegiatan kemas ulang informasi yang dilakukan Bidang Diseminasi Informasi

PDII – LIPI.

Pada analisis tema dalam hasil penelitian didapatkan beberapa tema

berdasarkan pada informasi yang didapat dari informan. Penelitian ini berfokus

pada tiga hal yaitu cara pembuatan, pengelolaan, dan hasil guna. Terdapat tiga

tema besar yang dapat disimpulkan dari informasi para informan, yaitu: a)

pembuatan pohon industri; b) pengelolaan pohon industri; dan 3) efektivitas

pohon industri. Dari tiga tema besar tersebut terdapat banyak sub tema yang

dijelaskan lebih lanjut berdasarkan informasi yang didapatkan oleh peneliti.

Page 106: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

90

1. Pembuatan Pohon Industri

Kegiatan kemas ulang informasi biasa dilakukan di lembaga-

lembaga informasi seperti pusdokinfo ataupun perpustakaan. Kemas

ulang informasi merupakan upaya membantu para pengguna lebih mudah

menemukan informasi yang dibutuhkan. Pengemasan ulang informasi

dapat pula membantu pengguna yang membutuhkan informasi dalam

bidang tertentu. Oleh karena itu, produk informasi dalam bidang tertentu

harus dikemas sedemikian rupa, dan ia mempunyai user segment tertentu,

dan ada perkembangan-perkembangan informasi yang up to date terkait

dengan bidang tersebut.

Sub pertama dalam pembahasan ini adalah pembuatan pohon

industri yang menghasilkan pernyataan sebagai berikut: a) Tema yang

dipilih berdasarkan fenomena (trend) dan berdasarkan permintaan; b)

Tahap pembuatan pohon industri; c) Pembuatan pohon industri

memerlukan waktu yang tidak singkat; d) Memanfaatkan e-journal untuk

pencarian literatur; dan e) Komputer, CD-ROM, dan aplikasi adobe

family menjadi peralatan dan penunjang dalam pembuatan pohon industri.

Para informan dari pihak karyawan PDII – LIPI mengungkapkan

jika dalam pembuatan pohon industri, dilakukan dengan cara seperti

kegiatan kemas ulang pada umumnya. Maksudnya di sini mereka

melakukan kegiatan seperti menyeleksi berbagai artikel dari sumber yang

berbeda-beda, lalu kemudian mendata artikel yang sudah didapat yang

dianggap releven dengan tema dan cabang manfaat dari komoditas yang

Page 107: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

91

dipilih, menganalisis artikel yang sudah didapat tersebut, dan kemudian

dapat menyajikan kumpulan artikel tersebut dalam sebuah kemasan yang

baru yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna.

Dalam pengemasan informasi PDII – LIPI melakukan cara seperti

mencari literatur terkait tema yang dipesan, lalu dianalisis dan dibuat

pengelompokan sesuai dengan manfaat yang terkandung pada masing-

masing cabang. Misalkan tanaman jagung, pada akar, batang, ataupun

daunya dapat dimanfaatkan untuk apa. Jika telah didapatkan artikelnya,

lalu artikel tersebut dikelompokkan berdasarkan cabang-cabangnya.

Ketika semua telah selesai lalu dibuatkan skema seperti pohon yang

mempunyai cabang-cabang. Pembuatan skema dibuat dengan photoshop,

setelah pembuatan skema selesai lalu pohon industri siap divisualisasikan

menjadi pohon industri digital. Proses memvisualisasikan menggunakan

aplikasi adobe family, yang di dalamnya terdiri atas indesign, photoshop,

dan juga illustrator.

Pemilihan tema pohon industri didasari oleh 2 alasan, yaitu

berdasarkan fenomena yang sedang terjadi pada masyarakat / trend pada

saat itu dan berdasarkan permintaan pengguna. Pembuatan pohon industri

yang berdasarkan fenomena yang sedang terjadi seperti apabila pada saat

itu sedang ada gejolak di dalam masyarakat tentang suatu hal, misalnya

harga bawang ataupun cabai naik padahal di seluruh daerah melakukan

panen. PDII – LIPI sebagai lembaga yang proaktif, yang artinya responsif

atau merespon fenomena-fenomena yang terjadi di dalam masyarakat

Page 108: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

92

sigap membuat informasi terkait fenomena tersebut. Dan pembuatan

pohon industri yang berdasarkan permintaan maksudnya calon pengguna

entah itu dari sebuah lembaga pemerintahan atau NGO memesan pohon

industri sesuai permintaan mereka dan biasanya sesuai dengan bidang

tempat naungan mereka bekerja.

Dalam membuat pohon industri, Bidang Diseminasi Informasi PDII

– LIPI biasanya menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Karena

pekerjaan mereka bukan hanya membuat pohon industri. Biasanya pohon

industri selesai dalam waktu dua bulan ataupun tiga bulan, namun itu

sudah termasuk mengerjakan yang lain juga.

Pada zaman sekarang, Bidang Disminasi Informasi PDII – LIPI

memanfaatkan e-journal (seperti Portal Garuda, Science Direct,

Perpustakaan Naional, dll) dalam mencari artikel-artikel yang terkait

dengan topik yang diambil. Berkaca pada masa lalu, pada saat masih

jarang adanya internet, mereka mencari literatur dari kumpulan-kumpulan

abstrak di chemical abstract.

Dalam menunjang kegiatan pembuatan pohon industri, peralatan

yang digunakan ialah Komputer, CD-ROM. Komputer dimanfaatkan

sebagai tempat atau sarana dimulai dari pencarian artikel-artikel di e-

journal dan disupport pula oleh internet untuk mengaksesnya, kemudian

menganalisis artikel-artikel yang telah di dapat dengan membuat folder

dan anak folder untuk membantu pembuatan skema atau pohon, dan

pembuatan skema dengan menggunakan aplikasi photoshop juga

Page 109: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

93

menggunakan komputer, dan selanjutnya membutuhkan CD-ROM untuk

penyimpanan pohon industri elektronik. Dan ssebagai penunjang lainnya

dalam membuat pohon industri mereka menggunakan aplikasi adobe

family.

2. Pengelolaan Pohon Industri

Pengelolaan pohon industri berarti sebuah kebijakan terkait dengan

pohon industri. Di sini berarti didasarkan oleh pihak pengambil keputusan

atau atasan PDII - LIPI yang mengatur semua kegiatan yang berjalan di

PDII – LIPI.

Sub kedua dalam pembahasan ini adalah pengelolaam pohon

industri yang menghasilkan pernyataan sebagai berikut: a) proses

pembuatan pohon industri membentuk tim kecil sendiri (fleksibel); b)

PDII – LIPI melakukan evaluasi tiga kali dalam setahun; c) penetapan

harga pohon industri berdasarkan PP (Peraturan Presiden); d) penyebaran

pohon industri dengan membuat brosur, dishare di web PDII – LIPI,

bekerja sama dengan stakeholder, mengadakan pameran, menunjukkan

produk hasil kemasan pada saat ada undangan, mengadakan seminar, dan

membagikan secara gratis; e) pengguna pohon industri bukan dari

perorangan tetapi dari industri kecil dan menengah; f) pemesanan pohon

industri dapat datang langsung ke Bidang Diseminasi Informasi PDII atau

melalui email; g) menggunakan jasa pengiriman paket; h) berhati-hati

Page 110: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

94

dalam pendistribusian agar tidak terkena HKI; dan i) dalam penggunaan

pohon industri di internet harus terinstall flash terlebih dahulu.

Dalam pengelolaan pohon industri, Bidang Diseminasi Informasi

PDII – LIPI tidak membentuk sebuah panitia yang sifatnya kaku untuk

membuat pohon industri. Mereka lebih fleksibel untuk menunjuk siapa

yang ditugaskan membuat pohon industri.

Setiap kegiatan yang dilakukan PDII – LIPI termasuk membuat

sebuah produk kemasan terlebih dahulu dilakukan kegiatan evaluasi

kerja. Mereka melakukan tersebut sebanyak tiga kali dalam setahun.

Mereka merencanakan apa yang harus dikerjakan dan mengevaluasi ulang

kegiatan yang telah dikerjakan.

Dalam menetapkan tarif harga setiap produk kemasan yang telah

dihasilkan PDII – LIPI, mereka tidak bisa sembarangan menetapkan

sebuah harga. Karena mereka merupakan salah satu lembaga pemerintah,

jadi mereka harus mengacu pada Peraturan Presiden (PP). Di PP tersebut

telah menyebutkan penetapan harga-harga terkait produk, namun di sana

belum mencantumkan harga pohon industri. Maka dari itu setelah

mengacu pada PP tersebut, untuk menetapkan harga pohon industri

dilarikan ke jasa kerjasama yang dimiliki PDII – LIPI. Jadi di sana pihak

PDII – LIPI dengan calon pengguna menyepakati kontrak terlebih dahulu

sesuai kesepakatan bersama, nanti dibuatkan MoUnya (Memorandum of

Understanding) atau nota kesepahaman.

Page 111: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

95

Dalam penyebaran pohon industri Bidang Diseminasi Informasi

PDII – LIPI melakukan cara seperti dengan membuat brosur, dishare di

web PDII – LIPI, mengadakan pameran, menunjukkan produk hasil

kemasan pada saat ada undangan, mengadakan seminar, membagikan

secara gratis. Dan untuk pemesanan pohon industri PDII – LIPI memiliki

dua cara, yaitu dengan datang langsung ke PDII – LIPI dan mengisi

formulir di meja penelusuran atau mengirim email.

Dan dalam mengelola kegiatan distribusi pohon industri yang telah

dipesan oleh pengguna, pohon industri digital dimasukkan ke dalam CD.

Setelah semua siap untuk didistribusikan, PDII – LIPI memanfaatkan jasa

pengiriman paket. Pendistribusian model ini merupakan sistem distribusi

tidak langsung yang artinya menggunakan perantara (middleman)

sehingga tidak langsung bertemu dengan pengguna. Namun ada juga

pengguna yang datang sendiri untuk mengambilnya. Jika pada masa lalu

ketika pohon industri masih belum ada yang digital, pohon industri

tercetak dibagi-bagikan oleh PDII – LIPI ketika mereka sedang

berkunjung ke sebuah daerah sebagai souvenir. Mereka mendistribusikan

pohon industri apabila produk sudah siap atau rampung dibuat. Selain

dikirim dengan format yang dimasukkan ke CD, pohon industri yang

telah jadi juga dishare ke dalam web mereka, yang gunanya juga sebagai

promosi.

Dalam mendistribusikan pohon industri, Bidang Diseminasi

Informasi PDII – LIPI sangat berhati-hati. Karena pohon industri

Page 112: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

96

mengandung informasi yang berkaitan dengan tema yang diambil.

Sebelumnya mereka menyantumkan artikel full text di dalam pohon

industri digital, tetapi untuk sekarang mereka hanya menyantumkan

sampai abstrak saja dan mereka juga membuat gambar sendiri dan

memilih audio yang sangat aman agar tidak bersinggungan dengan HKI.

3. Efektivitas Pohon Industri

Efektivitas atau proses tujuan yang ingin dicapai dengan dibuatnya

pohon industri ialah dapat tepat sasaran dan informasi yang terkandung

dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Mengacu pada dasar pembuatan pohon industri yang salah satunya

adalah berdasarkan permintaan, yang mana jika permintaan pohon

industri dengan topik tertentu biasanya pengguna tersebut dari bidang

yang sesuai dengan topik yang dipilih. Dengan begitu pohon industri

dapat tepat sasaran.

Apabila tepat sasaran, informasi yang disajikan berguna bagi yang

menggunakan dan dapat diaplikasikan atau dipraktekan dalam kehidupan,

berdasarkan informasi yang diperoleh dari informasi yang terkandung

dari manfaat komoditas di pohon industri.

Berkaitan dengan tepat sasaran, jika pohon industri telah tepat

sasaran, diyakini pohon industri juga dapat memenuhi kebutuhan

penggunanya. Alasannya, karena PDII – LIPI telah berusaha mencarikan

Page 113: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

97

literatur yang banyak sesuai dengan manfaat-manfaat komoditas

berdasarkan cabang-cabang dari topik yang dipilih.

Dengan banyaknya cabang-cabang tersebut, informasi yang

didapatkan dari topik yang dipilih semakin kaya. Dengan disajikannya

cabang-cabang tersebut pengguna akan lebih inovatif dan terinspirasi

dengan mengambil kebijakan terhadap industri yang dijalaninya.

Diagram 4. 1 : Flow Chart Cara Pembuatan Pohon Industri

Page 114: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

98

Diagram 4. 2 : Flow Chart Pengelolaan Pohon Industri

Page 115: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dengan apa yang telah diuraikan pada pembatasan dan

perumusan penelitian perihal judul yang diambil yaitu produk pohon industri :

analisis kemas ulang informasi di PDII – LIPI, peneliti dapat menyimpulkan

tiga hal yaitu cara pembuatan, pengelolaan, dan efektivitas dan menghasilkan

tema-tema sebagai berikut:

1. Pembuatan Pohon Industri

Kemas ulang informasi dapat pula membantu pengguna yang

membutuhkan informasi dalam bidang tertentu. Dalam pembuatan pohon

industri, dilakukan dengan cara seperti kegiatan kemas ulang pada

umumnya. Maksudnya di sini mereka melakukan kegiatan seperti

menyeleksi berbagai artikel dari sumber yang berbeda-beda, lalu

kemudian mendata artikel yang sudah didapat yang dianggap releven

dengan tema dan cabang manfaat dari komoditas yang dipilih,

menganalisis artikel yang sudah didapat tersebut, dan kemudian dapat

menyajikan kumpulan artikel tersebut dalam sebuah kemasan yang baru

yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna. Pemilihan tema pohon

industri didasari oleh 2 alasan, yaitu berdasarkan fenomena yang sedang

terjadi pada masyarakat / trend pada saat itu dan berdasarkan permintaan

pengguna. Dalam membuat pohon industri, Bidang Diseminasi Informasi

Page 116: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

100

PDII – LIPI biasanya menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Bidang

Disminasi Informasi PDII – LIPI memanfaatkan e-journal dalam mencari

artikel-artikel yang terkait dengan topik yang diambil. Dalam menunjang

kegiatan pembuatan pohon industri, Komputer, CD-ROM, dan aplikasi

adobe family menjadi peralatan dan penunjang.

2. Pengelolaan Pohon Industri

Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI tidak membentuk sebuah

panitia yang sifatnya kaku untuk membuat pohon industri. Mereka

melakukan evaluasi kerja sebanyak tiga kali dalam setahun. Mereka

merencanakan apa yang harus dikerjakan dan mengevaluasi ulang

kegiatan yang telah dikerjakan. Dalam menetapkan tarif harga pohon

industri mereka mengacu pada Peraturan Presiden (PP). Dalam

penyebaran pohon industri Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI

melakukan cara seperti dengan membuat brosur, dishare di web PDII –

LIPI, mengadakan pameran, menunjukkan produk hasil kemasan pada

saat ada undangan, mengadakan seminar, membagikan secara gratis.

Pemesanan pohon industri dapat datang langsung ke Bidang Diseminasi

Informasi PDII atau melalui email. Setelah semua siap untuk

didistribusikan, PDII – LIPI memanfaatkan jasa pengiriman paket.

Mereka mendistribusikan pohon industri apabila produk sudah siap atau

rampung dibuat. Selain dikirim dengan format yang dimasukkan ke CD,

pohon industri yang telah jadi juga dishare ke dalam web mereka, yang

gunanya juga sebagai promosi. Dalam mendistribusikan pohon industri,

Page 117: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

101

Bidang Diseminasi Informasi PDII – LIPI sangat berhati-hati agar tidak

bersinggungan dengan HKI.

3. Efektivitas Pohon Industri

Mengacu pada dasar pembuatan pohon industri yang salah satunya adalah

berdasarkan permintaan, yang mana jika permintaan pohon industri

dengan topik tertentu biasanya pengguna tersebut dari bidang yang sesuai

dengan topik yang dipilih. Dengan begitu pohon industri dapat tepat

sasaran. Berkaitan dengan tepat sasaran, jika pohon industri telah tepat

sasaran, diyakini pohon industri juga dapat memenuhi kebutuhan

penggunanya.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengajukan

beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan bagi PDII – LIPI dalam

kegiatan kemas ulang informasi dalam produk pohon industri, di antaranya:

1. Promosi Pohon Industri di web PDII – LIPI lebih ditingkatkan, supaya

pemanfaatannya lebih luas lagi

2. Menaikan dan memblow up Pohon Industri di tahun 2018 di tingkat

nasional terealisasikan. Agar masyarakat lebih aware dengan informasi

yang inovatif ini.

Page 118: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

102

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Dessy. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abditama. 2001.

Aziz, Abdul. Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2008.

Cambridge University Press. ‗Cambridge Dictionary‘

<http://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/infographic>

Census at School. ‗Presenting Data and Infographics‘

<http://censusatschool.com/resources/infographic/Infographics_Worksheet_T

eacherVersion.pdf>

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, ‗Arti Dan

Perbedaan Perpustakaan Dengan Arsip, Museum, Pusat Dokumentasi, Pusat

Informasi‘, 2017 <http://perpustakaan.kaltimprov.go.id/berita-277-arti-dan-

perbedaan-perpustakaan-denganarsip-museum-pusat-dokumentasi-pusat-

informasi-.html>

Djamarin, Mulida. Pengemasan Informasi. Padang: Universitas Negeri Padang. 2016.

Dongardive, Prakash. ‗Information Repackaging in Library Services‘. International

Journal of Science and Research (IJSR). Vol. 2. No. 11. 2013.

Edmunds, Sam Ashe. ‗Distribution Process Management‘

<http://smallbusiness.chron.com/distribution-process-management-

67041.html>

Elearning Gunadarma. ‗Pendistribusian‘. Docmodul. 2007

<http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_8.pdf>

Emzir. Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali. 2011.

Fatmawati, Endang. ‗Kemas Ulang Informasi : Suatu Tantangan Bagi Pustakwan‘.

Majalah Media Pustakawan. Vol. 16. 2009.

Hariadi, Doni. ‗Pengaruh Produk, Harga, Promosi Dan Distribusi Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision‘, Jurnal

Ilmu Dan Riset Manajemen. Vol. 1, No. 8. 2012.

Hartinah, Sri. ‗Kemas Ulang Informasi : Information Repackaging‘. 2013.

<https://srihartinah.files.wordpress.com/2008/02/kemas-ulang-informasi.doc>

Page 119: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

103

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika. 2012.

India Times. ‗Definition of ―Distribution‖‘

<http://economictimes.indiatimes.com/definition/distribution>

Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN. 2004.

———. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN. 2004.

Kardi. ‗Knowledge Management dan Kemas Ulang Informasi di Perpustakaan

Perguruan Tinggi : Hambatan dan Peluang Perpustakaan Tinggi‘.

Pustakaloka. No. 1. 2009.

KEMENDIKBUD. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1995.

———. ‗KBBI DARING‘. 2017. <https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pusat>

———. ‗KBBI DARING‘. 2017. <https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dokumen>

Mahsum, M. Pengukuran Kinerja Sktor Publik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

2006.

Majid, M. ‗Mengenal Pegertian Infografis dan Jenisnya‘

<http://www.maxmanroe.com/mengenal-pengertian-infografis-dan-

jenisnya.html>

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2008.

———. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1990.

Mustafa, Badollahi. Materi Pokok Promosi Jasa Perputakaan. Jakarta: Universitas

Terbuka. 1996.

Nashihuddin, Wahid. ‗Ketersediaan dan Keteraksesan Informasi Publik Pada Website

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Di Indonesia‘. Informasi-

Website_bpad.pdf, 2012

<https://pustakapusdokinfo.files.wordpress.com/2014/10/informasi-

website_bpad.pdf>

———. Sekilas Tentang PDII & Layanannya. Jakarta: PDII - LIPI. 2014.

Oxford University Press. ‗English : Oxford Living Dictionaries‘

<http://en.oxforddictionaries.com/definition/infographic>

Page 120: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

104

Oyadongan, Joyce Chinyere, and Felix Manouma. ‗Information Repackaging and Its

Application in Academic Libraries‘. International Journal of Computer

Science and Information Technology Research. Vol. 4, No. 2. 2016.

PDII-LIPI. ‗Sekilas Tentang PDII-LIPI : Promosi Jasa Dan Produk Informasi‘. 2016.

<http://ipi.perpusnas.go.id/sites/default/files/berkas/Sekilas%20PDII-

LIPI.pdf>

Pembayun, Ellys Lestari. One Stop Qualitative Research Methodology in

Communication. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia. 2013.

Rimbarawa, Kosam. Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Jakarta: Hakaeser. 2013.

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks. 2012.

Soenarjo. Al-Qur‟an dan Terjemahan 15 : 9. Jakarta: Departemen Agama Republik

Indonesia. 1971.

———. Al-Qur‟an dan Terjemahan 75 : 17. Jakarta: Departemen Agama Republik

Indonesia. 1971.

Soendari, Tjutju. ‗Dokumentasi‘ (presented at the FIP UPI, Bandung)

<http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19560214198

0032-

TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/dokument

asi.ppt_[Compatibility_Mode].pdf>

Sofia, Edina T. Metode Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif.

Jakarta: Indeks. 2013.

Steers, Richard M. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga. 1985.

Sudarsono, Blasius. ‗Dokumentasi, Informasi Dan Demokratisasi‘. BACA. Vol 27,

No. 1. 2003.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet. 2012.

———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

2008.

Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas

Terbuka. 1993.

———. Pengantar Dokumentasi Ilmiah. Jakarta: Kesaint Blanc. 1989.

Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis.

Yogyakarta: Ar-Ruzz. 2007.

Page 121: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

105

Taylor, Arlen G. The Organization of Information.Wesport: Libraries Unlimited.

1999.

Tupan, and Wahid Nashihuddin. ‗Kemas Ulang Informasi Untuk Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Usaha Kecil Menengah: Tinjauan Analisis Di PDII –

LIPI‘. Jurnal Dokumentasi Dan Informasi. Vol. 36, No. 2. 2015.

Widodo. Kamus Ilmiah Populer Dilegkapi EYD dan Pembentukan Istilah.

Yogyakarta: Absolut. 2002.

Widyawan, Rosa. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi. Jakarta: Media Kampus

Indonesia. 2014.

Zikmund, William G. and Barry J. Babin. Menjelajah Riset Pemasaran. Jakarta:

Salemba Empat. 2011.

Page 122: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

106

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 123: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

107

Lampiran 1: Pertanyaan untuk Pihak PDII – LIPI

1. Data mengenai PDII – LIPI

a. Bagaimana struktur organisasi yang terdapat di PDII – LIPI?

b. Berapa jumlah karyawan yang terdapat di Bidang Diseminasi Informasi?

c. Apakah semua karyawan yang terdapat di Bidang Diseminasi Informasi

terlibat dalam pembuatan pohon industri?

2. Data mengenai Pohon Industri

1. Sejarah mengenai Pohon Industri

1) Siapa yang memberi nama pohon industri?

2) Tahun berapa pertama kalinya pembuatan pohon industri?

3) Apa arti atau filosofi dari nama pohon industri?

2. Yang membedakan pohon industri dengan paket informasi yang telah

diciptakan PDII – LIPI?

3. Apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pohon industri?

4. Berapa kali dalam setahun PDII – LIPI melakukan evaluasi?

5. Berapa dalam setahun target membuat pohon industri?

6. Siapa saja yang bisa memanfatkan pohon industri?

7. Cara penggunaan pohon industri digital?

8. Cara pembuatan pohon industri

1) Tema apa saja yang dipilih dalam membuat pohon industri?

2) Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembuatan pohon

industri?

Page 124: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

108

3) Apa saja tahap dalam pembuatan pohon industri?

4) Kalau zaman dulu kan belum eranya internet, lalu untuk mencari

literatur atau sumber informasinya dari mana?

5) Peralatan yang dibutuhkan dalam membuat pohon industri?

6) Berapa harga yang ditetapkan pihak PDII – LIPI untuk pohon

industri?

7) Apa yang menjadi kendala dalam pembuatan pohon industri?

8) Dalam membuat pohon industri aplikasi apa yang digunakan?

3. Data mengenai distribusi pohon industri

a. Siapa yang menjadi segmen pasar dari pohon industri?

b. Bagaimana cara pemesanan pohon industri?

c. Bagaimana pendistribusian pohon industri? Dan berapa lama waktu yang

diperlukan dalam kegiatan distribusi pohon industri?

d. Apakah PDII – LIPI memiliki kendala dalam pendistribusian pohon

industri?

e. Pihak manakah yang berperan dalam menentukan harga jual paket

informasi khususnya pohon industri?

f. Bagaimana usaha yang dilakukan PDII – LIPI dalam untuk

mempromosikan pohon industri?

g. Berapa kali dalam setahun PDII – LIPI melakukan pendistribusian paket

informasi? Apakah ada target minimal atau maksimal berapa kali

melakukan kegiatan distribusi?

h. Berapa banyak jumlah pohon industri dalam setiap pemesanan?

Page 125: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

109

i. Berapa harga yang ditetapkan pihak PDII – LIPI untuk pohon industri?

j. Apa yang menjadi kendala dalam kegiatan distribusi pohon industri?

4. Data mengenai efektivitas pohon industri

a. Pihak PDII – LIPI

1) Apakah pohon industri dirasa telah memenuhi kebutuhan para

pemakai?

2) Apakah pohon industri telah tepat sasaran?

3) Jika pohon industri dianggap berhasil apa upaya yang dilakukan

PDII – LIPI selanjutnya?

4) Pesan atau keinginan Bapak/Ibu terhadap pohon industri

selanjutnya?

Lampiran 2: Pertanyaan untuk Pengguna Pohon Industri

1. Data Profil Ibu Desak

a. Nama Lengkap :

b. Alamat Tempat Tinggal :

c. Nama Instansi Bekerja :

Page 126: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

110

d. Alamat Tempat Bekerja :

e. Jabatan :

2. Data mengenai efektivitas pohon industri

b. Pihak pemakai

1) Apakah Ibu Desak sering melanggan pohon industri yang

dihasilkan PDII - LIPI? Jika jawabannya Ya, dalam setahun berapa

kali Ibu memesan pohon industri pada PDII – LIPI?

2) Bagaimana pendapat Ibu mengenai produk pohon industri?

3) Apakah pohon industri telah memenuhi kebutuhan informasi

mengenai tembakau yang diharapkan Ibu Desak?

4) Apakah Ibu merasa puas dengan pohon industri?

5) Apakah Ibu mengalami kesulitan dalam pemakaian pohon industri?

6) Apa yang menjadi masukan atau harapan Ibu terhadap pohon

industri?

Page 127: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

111

Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Pihak PDII - LIPI dan Transkrip

Wawancara dengan Pihak Pengguna Pohon Industri

Nama Informan : Ir. Mahmudi, M.Si

Jabatan : Peneliti

Tempat Wawancara : PDII – LIPI lantai 6

Waktu Wawancara : 19 Juli 2017

1. Data mengenai PDII – LIPI

a. Bagaimana struktur organisasi yang terdapat di PDII – LIPI?

Jawaban:

Mbak bisa lihat di website yang dimiliki PDII – LIPI.

b. Apakah semua karyawan yang terdapat di Bidang Diseminasi Informasi

terlibat dalam pembuatan pohon industri?

Jawaban:

Tidak, biasanya kalau membuat pohon industri atau paket informasi kita

membuat tim kecil gitu ada sekitar 5 orang. Jadi fleksibel tidak kaku gitu,

tidak membuat panitia, penanggung jawabnya sih ada. Misalnya saya

dulu menunjuk pak Tupan. ―pak Tupan tolong bikinkan pohon industri

kelapa sawit”, seperti itu. Nanti bersama Rulina, dan nantinya mereka

berdua yang menelusur, setelah menelusur mereka mengajak saiful atau

sofyan terus menyuruh mereka mengambil barang-barang atau sumber

informasi hasil penelusuran mereka. Setelah itu disusun dan dibuat sama

mereka setelah sudah jadi baru dikasih Michael, terus Michael kasih ke

Siswanto.

Page 128: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

112

2. Data mengenai Pohon Industri

a. Sejarah mengenai Pohon Industri

1) Siapa yang memberi nama pohon industri?

Jawaban:

Ya pihak atasan LIPI.

2) Tahun berapa pertama kalinya pembuatan pohon industri?

Jawaban:

Sekitar tahun 1995. Tahun 1995 itu kita kan membuat kaya indeks

awalnya dari indeks majalah ilmiah Indonesia, indeks makalah

Indonesia, indeks majalah indeks artikel, terus juga ada indeks

disertasi jadi itu ada indeksnya. Dari indeks-indeks itu karena kita

ada di bidang penelusuran kita kalau membuat satu penelusuran itu

kan langsung satu pertopik gitu akhirnya mengarah ke bibliografi,

bibliografi misalnya bibliografi padi, bibliografi jagung gitu ya itu

kan kumpulan dari judul-judul artikel-artikel tentang jagung,

tentang padi, tentang itu nah setelah itu berkembang jadi waktu itu

kita mengumpulkan, orang-orang dari semua permintaan banyak

sekali ratusan jadi kita ada sekitar 10 sampai 12 penelusur setiap

pagi tuh dapat 5 samapi 6 surat untuk menjawab penelusuran dari

mahasiswa manapun seluruh Indonesia lah nah arsipnya itu kita

kumpulin arsip-arsip dari hasil penelusuran itu kan 1 kopi, kopinya

kita kirim arsipnya kita tempel-tempel atau bikin kliping gitu kan

nah dari situ saya gak tahu percis tahunnya ya tapi sekitar 1995-

Page 129: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

113

1996. Tahun 1998 yang benar-benar kita udah cetak ketika krismon

itu kita membuat pohon industri singkong, kelapa, jagung itu

sebenarnya dari itu tadi dari pengalaman dari awal kita tadi

kumpulin dalam bentuk bibliografi dibuat review akhirnya tahun 98

kita cetak tapi masih yang sederhana sekali yang bagan-bagan

utama saja kaya kelapa ya batang, daun, akar terus cabangnya,

cabangnya masih pendek. Kalau dulu menelur ke camical abtract,

camical abstract tuh kumpulan kumpulan abstrak-abstrak dari

semua jurnal ilmiah dari seluruh dunia di samping jurnal juga paten,

jadi paten-paten seluruh dunia tuh juga ada di koleksi camical

abstract. Jadi pertama gini pertama ada indeks kita ngelihat dari

indeksnya misalkan kita ngelihat padi, tapi padi yang kita cari

tentang pemanfaatannya nanti ada di volume segini nomor segini

nanti dilihat dibuka udah jadi dulu manual gitu ya. Jadi cari

abstraknya dulu baru misalkan ketemu oh ternyata ada di jurnal ini

atau di paten nomor ini, setelah itu kita pesan ke luar negeri jurnal

volume nomor sekian kita pesan dari luar negeri kalau paten juga

kita pesan dari luar negeri dan setelah datang kita kumpulin-

kumpulin.

b. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan pohon industri?

Jawaban:

Kalau kekurangan kan di daerah itu sarana prasarana untuk akses

informasi digital itu masih sangat terbatas. Saya dulu pernah diundang ke

Page 130: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

114

STAIN Kudus, saya bawa pohon industri tembakau saya mau demo tapi

spek komputernya itu dari sekian puluh komputer yang saya coba cuma

satu itupun juga loadingnya lama itu kan artinya belum kompatibel, kalau

di sini kan komputer sudah i7 sedangkan kan di sana masih double core

masih beberapa generasi, masih Pentium gitu loh mbak itu kita udah

lewat, komputer saya sudah i7. Kalau kita sudah menggunakan komputer

itu tapi di sana menggunakan komputer yang lebih rendah speknya kan ga

bisa. Karena memang sarana prasarana di daerah itu masih terbatas jadi

kita harus gimana ya, kita juga bawa ke Kalimantan Timur kita sudah

bawa akhirnya gak bisa kita bawa pulang lagi akhirnya kan jadi numpuk.

Jadi gini mbak kita kan masih menggunakan anak-anak IT yang ada di

kemasan saja kan, kita terus terus sulit untuk bekerjasama dengan teman-

teman IT yang sesungguhnya. Saya tuh kaya ngerasa bersalah gitu ada

orang yang sudah beli CD dari kita terus sama mereka itu disimpan entah

itu di rumah atau di perpustakaan, tiga tahun kemudian dibuka gak bisa.

Karena mungkin kan gini, kaya windows 7, atau windows 8, atau 10

harus dioprek dulu gitu ga bisa langsung kompatibel gitu, nah saya

pengennya tuh itu ada orang IT yang nanganin masalah itu, jadi pakai

pakai windows berapa saja bisa nah itu teru terang sudah jadi temuan PR

sama mas Andre. Kita sudah coba misalkan buat di komputernya pak

Tupan di situ kan speknya tertentu ya, misalkan dibuka di tempat saya

ternyata gak bisa itu yang masih menjadi kekurangan, mungkin kendala

yang menjadi PR dari pihak kita.

Page 131: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

115

c. Siapa saja yang bisa memanfaatkan pohon industri?

Jawaban:

Kita bikin pohon industri itu sebenarnya multi user ya jadi misalnya

begini misalnya pohon industri kelapa sawit atau pohon industri apa saja

pertama user atau stakeholder misalnya industri atau perkebunan-

perkebunan kelapa sawit jadi mereka tahu oh ternyata limbah kelapa

sawit bisa dibuat ini ya ga dibuang bisa diolah akhirnya mereka mau

berinovasi jadi mereka punya ide baru untuk menambah nilai tambah atau

value edit dari sekalipun yang selama ini kan limbah dibuang-buang gitu

ya. Terus yang kedua buat mahasiswa, mahasiswa teknik kimia,

mahasiswa kedokteran ternyata oh ternyata sudah ada cara membuat ini

dengan teknologi ini jadi untuk aspek dosen untuk penelitian mahasiswa

untuk aspek meningkatkan selalu menciptakan pengetahuan baru dia akan

bisa. Terus yang ketiga, jadi untuk industri, orang-orang pengusaha-

pengusaha gitu, kan di pohon industri ada cabang-cabangnya tuh nah

mereka mengambil sesuai dengan keahlian mereka, jadi mereka ambil

titik saja misalnya oh ternyata cangkang kelapa sawit bisa digunakan

pembangkit tenaga listrik itu misalnya untuk orang-orang mesin ya itu

bahan bakarnya karena kalorinya sangat tinggi jadi hemat banget panas

listrinya itu pake itu. Jadi untuk menumbuhkan usaha-usaha baru. Jadi

saya melihat itu bisa multi user, bahkan anak SMA jadi tahu oh ini

ternyata ada ini dan oh yang belum ada ini. Jadi bisa juga semacam kaya

peta gitu kalau misalnya ada yang ingin membuat ilmu baru dia bisa lihat

Page 132: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

116

di sini dan kayanya belum ada dan kalau ada yang membuat lagi ternyata

sudah ada dan kebetulan artikelnya ada di pohon industri oh itu bisa

dibilang plagiarism karena sama gitu ya kalau dia gak tahu peta itu kan

misalkan saya mau penelitian a b c dan ternyata eh sudah ada. Jadi intinya

dari mahasiswa, para industri, penentu kebijakan, atau juga para

pengusaha bisa memanfaatkan pohon industri sesuai dengan kebutuhan

mereka masing-masing.

d. Cara pembuatan pohon industri

1) Tema apa saja yang dipilih dalam membuat pohon industri?

Jawaban:

Pohon industri latar belakang dibuatnya itu proaktif, kita itu kan

proaktif yah, responsif maksudnya merespon dari fenomena-

fenomena yang muncul di Indonesia, misalnya oh ini ada masalah

nasional misalnya tentang bawang kok pada panen kok harganya

jatuh atau cabe kok harganya jatuh akhirnya kita membuat kemasan

informasi, maksudnya untuk memberi informasi kepada beberapa

penentu kebijakan atau masyarakat sendiri bahwa oh ternyata cabe

atau bawang tidak cuma dikeringkan terus berhenti di situ, bikin ini

bikin itu bikin itu tapi itu semua berdasarkan referens, yang kedua

juga dibuatnya berdasarkan permintaan misalnya yang kemaren

seperti tembakau, kalau itu permintaan bukan ide dari kita karena

kita kan tidak melihat menurut padangan kita tembakau tidak

masalah tapi di sana ternyata melihat cuma dipake rokok saja coba

Page 133: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

117

dicarikan yang dari aspek positifnya setelah kita carikan

informasinya dari berbagai macam dari laporan penelitian, standar,

paten, buku, jurnal dari semua sumber-sumber informasi itu kita

dapatkan seperti itu bahwa lebih dari 90% tembakau itu untuk

positif tidak negative image itu bisa merubah masyarakat juga

dengan begitu juga akan terjadi diversifikasi produk.

2) Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembuatan pohon

industri?

Jawaban:

Biasanya deadlinenya itu 30 hari.

3) Apa saja tahap dalam pembuatan pohon industri?

Jawaban:

Jadi kalau kita udah dapat perintah misalnya dek bikinkan pohon

industri topiknya ini tolong carikan informasinya. Akhirnya kita itu

membentuk tim jadi kan topiknya sudah ada itu, jadi timnya itu tim

penelusur, jadi misalkan kita rapat menentukan keywordnya,

misalnya jagung setelah itu apa zeamais setelah itu apa corn setelah

itu apa mais jadi kata kunci kata kunci sinonimnya itu kita ini

semua, kita catat jadi kalau tidak ketemu kata kunci ini pakai kata

kunci ini, kata kunci ini, kata kunci ini, kata kunci ini dengan

sinonim Bahasa Latinnya, Bahasa Inggrisnya karena ada komoditas

yang hal tertentu yang belum masuk dalam. Kaya misalkan ada

cangkudu, ada mangkudu, pentis, pacik, noni buah noni tuh di

Page 134: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

118

Malaysia tuh itu gak ada di Bahasa Inggris tuh, itu misalnya. Nah

itu ditentukan oleh tim. Setelah itu kita menelusur, menelusur itu

dibagi-bagi, kamu cari di chemical abstrak, kamu nyari di sumber

ini, kamu cari di indeks ini indeks ini indeks ini ga bentrok gitu ya,

karena sumber informasi itu kan banyak banget kita bagi-bagi gitu

ya biar gak overlap. Setelah dapet semua itu kita kumpul lagi kita

analisis kita udah mulai membuat skema itu yang sudah kamu

temukan apa misalnya dan termasuk kata kunci itu sudah kita kaya

misalnya daun itu istilahnya apa sih netrofolia apa gitu kalau

batangnya apa istilahnya oh akarnya apa istilahnya, ya istilah istilah

itu jadi nanti juga sama pemanfaatannya itu apa ya Bahasa

istilahnya di situ preparation atau used pokonya kalau ada kata kata

itu baru kita ambil kata kata itu kita ambil setelah itu sudah kita

lanjut lagi. Setelah itu kita menyusunnya dengan membuat skema,

setelah disusun itu sambil tetap kita analisis, setelah itu semua baru

kita serahkan ke editor jadi kadang-kadang kita ada yang artikelnya

ada yang hampir sama. Oh ya tahap analisisnya itu setelah kita

menelusur setelah itu kita baca lagi dan ternyata banyak juga yang

gak sesuai gitu judulnya gini gini gini ternyata setelah kita baca loh

isinya gini akhirnya ga jadi, seperti itu. Setelah editor selesai

mengoreksi kita lari ke desain atau pra cetaknya gitu ya, kita juga

mengumpulkan gambar-gambarnya yang bagusnya bisa digunakan

untuk apa misalnya kerajinan apa nanti gambarnya apa kalau jaman

Page 135: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

119

dulu gambar-gambar itu ditempel baru kalau sekarang ada

photoshop atau indesign kita pakai itu. Editor itu sebagai approval.

Kalau sudah lulus di editor katanya oh ini boleh dicetak, pas dicetak

juga banyak yang dikoreksi lagi kalau sudah boleh cetak baru

cetak.Untuk sekarang kita kan membuat pohon industri yang

berbentuk elektronik nah itu semua dibuat oleh si Michael bagian

desain nanti dia bikin skema dulu di photo shop atau indesign, itu

tuh skema yang nantinya dicetak jadi pohon industri tercetak kalau

skemanya sudah jadi nanti dia buat semacam flipping book gitu

nanti.

4) Berapa harga yang ditetapkan pihak PDII – LIPI untuk pohon

industri?

Jawaban:

Sebenarnya gini salah satu kelemahan kita belum bisa karena kita

ini belum ada ininya tarifnya gitu ya paling yang foto kopi 1 lembar

kan Rp 150 perak gitu kan, terus kalau penelusuran 1 topik Rp

10.000 kalau paket 1 topik Rp 500.000 ada tarifnya. Nah pohon

industri itu belum masuk dalam PP Tarif BPPT jadi semua yang

belum masuk ke dalam tarif itu masuknya ke dalam kerjasama, nah

di kerjasama itu ada nego, misalnya pohon industri ini berapa, itu

kaya pohon industri tembakau itu hampir Rp 100.000.000 itu.

Setelah kontrak kerjasama itu misalnya kan ada pembicaraan

Page 136: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

120

tentang waktu, tentang biaya, malah itu melibatkan banyak orang

juga, waktu, keahlian termasuk desainer itu ya.

5) Apa yang menjadi kendala dalam pembuatan pohon industri?

Jawaban:

Paling yang masih menjadi kekurangan sih kalau kita menampilkan

gambar, waktu itu masih gambar ya, gambar pohon atau misalnya

gambar membuat obat atau gambar apa atau gambar apa kalau

menurut hak cipta itu kan gak boleh ngambil gambar-gambar orang.

Terus yang ke dua misalnya software-software yang digunakan tuh

harus orisinil maksudnya tuh harus berbeli, maksudnya tuh begini

kita menggunakan Microsoft itu harus yang lisensi kita

menggunakan misalnya Microsoft harusnya yang berlisensi kita

pakai indesign pakai yang berlisensi yang berbayar itu kita kan

sebagian besar masih yang bajakan. Jadi bisa disimpulin kalau yang

menjadi kendala itu masih sebagian software atau aplikasi itu belum

orisinil atau berlisensi atau berbayar gitu ya itu sebenarnya tidak

boleh, yang kedua terkait dengan pengambilan gambar-gambar jadi

kan misalnya gambar pohon tebu seharunya kalau mencantumkan

gambar harus mencantumkan sumbernya dari mana atau sebaiknya

kan membuat sendiri. Harusnya harus izin ya dengan

mencantumkan. Tapi kemarin ada yang harus kita bikin sendiri

gambarnya itu kan ga mudah ya, bisa itu pake gambar vector tapi

itu perlu waktu aja. Kaya misalkan kita ngambil gambar pembuatan

Page 137: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

121

es krim pas ditaro gambarnya pecah, ya krena kan kita ngambil ya

gambarnya, pas kita taro pecah dan sumbernya gak jelas, kan

banyak pas mau cantumin punya siapa tapi ini punya siapa

sumbernya suka gak jelas tapi yang jelas punya orang. Sebenarnya

untuk urusan hak cipta daripada mencantumkan sumbernya tapi

lebih aman kita seharusnya membuat gambar sendiri, kaya misalkan

membuat gambar pohon kita buat sendiri atau membuat turunannya

misalnya apa kita buat sendiri atau itu punya orang ya mau gak mau

cantumkan sumbernya. Waktu itu memang ga sempet mikirin itu

pas kita ketemu orang Bandung dia sempet nanya karena kalau di

Bandung itu kan pakai multimedia ya jadi itu ada yang meriksa gitu

mbak pas diperiksa ini software apa dan ternyata pas diperiksa dari

perusahaan itu bikin software film oh ini bajak bisa dituntut itu. Jadi

pas mereka meriksa produknya, jadi kita itu punya balai namanya

Balai Informasi Teknologi di Bandung, itu kan audio visual ya jadi

mereka kaya membuat film gitu mbak, produk filmya udah banyak

di youtube . pokonya waktu itu ada yang datang aja nanya-nanya itu

setelah itu perusahaan yang terkait dengan software bilang itu

bajakan karena kita itu hampir 95% kaya di kantor kaya gini

bajakan karena kalau membeli Microsoft itu bisa di atas Rp

1.000.000 untuk satu unit komputer jadi harus yang berlisensi,

kalau kita kan biasanya download, tapi kalau kendalam untuk

masalah SDMnya sih gak ada, kecuali kaya kita lagi buat produk

Page 138: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

122

topik topik tertentu kita mendatangkan narasumber yang terkait di

bidang misalkan kaya kemarin tentang nanoteknologi ya kita

datangkan terkait yang di bidang yang relevan itu. PDII tuh kalau

sudah banyak bidang-bidang tapi ada bidang-bidang tertentu yang

belum ada sehingga didatangkan.

3. Pesan atau keinginan Bapak terhadap pohon industri selanjutnya?

Jawaban:

Sebenarnya keinginan saya belum berhenti keinginan saya kalau oh ternyata

daun tembakau diekstraksi artikelnya ada bisa dibuat parfum, nah saya ingin

ada video pembuatan parfum, tapi itu kan belum, saya melihat SDMnya apa

teknologinya belum mempuni, jadi sudah benar-benar praktis gitu, orang proses

pembuatan parfum tuh membaca paket atau atau atikel luar negeri kan pusing

juga, tapi kalau mereka melihat video misalnya membuat tempe, cara membuat

tempenya kaya gimana ada visualisasinya kaya tutorialnya. Jadi harapan saya di

samping bisa ngelink ke atikelnya langsung di situ link juga ke videonya.

Page 139: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

123

Transkrip Wawancara dengan Pihak PDII – LIPI

Nama Informan : Drs. Tupan

Jabatan : Pustakawan

Tempat Wawancara : Ruang Sirkulasi Perpustakaan PDII – LIPI

Waktu Wawancara : 18 Juli 2017

1. Data mengenai Pohon Industri

a. Sejarah mengenai Pohon Industri

1) Siapa yang memberi nama pohon industri?

Jawaban:

Pada saat itu kebijakan untuk pembuatan pohon industri pertama

kali saat masih dipimpin oleh Bu Jusni Djatin Kepala PDII – LIPI

tahun 2000-2008. Untuk spesifik yang memberi nama pohon

industri saya kurang tahu juga. Tetapi pada saat pohon industri

pertama kali dibuat Bu Jusni masih menjadi Kepala Bidang

Penyebaran Informasi.

2) Apa arti atau filosofi dari nama pohon industri?

Jawaban:

Namanya kan Pohon, kenapa pohon karena semua bagiannya dapat

dimanfaatkan. Contonya di pohon industri ikan, ikan kan mulai dari

siripnya, usunya atau di pohon industri jagung, mulai dari

batangnya, daunnya, rambut jagungnya, biji jagungnya, itu semua

dimanfaatkan. Pembuatan pohon industri makanya dibikin seperti

cabang-cabang layaknya seperti pohon. Dan kenapa disebut industri

Page 140: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

124

ya memang karena informasinya ditujukan untuk industri kecil dan

menengah.

b. Yang membedakan pohon industri dengan paket informasi yang telah

diciptakan PDII – LIPI?

Jawaban:

Kalau paket itu hanya mencakup satu judul/topik saja, misalnya

pembuatan tepung ikan berbeda dengan pohon industri, pohon industri

mencakup semua yang berkaitan tentang ikan. Atau jika paket Cuma

punya topik yang berjudul Jahe Instan, tapi kalau pohon industri menjadi

pohon industri jahe yang isinya semua informasi yang berkaitan tentang

jahe, dari akarnya, batangnya sampai dapat dimanfaatkan apa saja. Yang

artinya cakupannya lebih luas.

c. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan pohon industri?

Jawaban:

Kalau kelebihan pohon industri dibandingkan dengan produk paket, yaitu

paket hanya satu judul/topik, kalau pohon industri informasinya lebih

macam-macam, tidak dibatasi oleh 1 topik saja. Kalau untuk kekurangan,

menurut saya karena sebelum didistribusikan dicarikan literaturnya dulu

yang sangat relevan, jadi kalau masih kurang tidak bisa disajikan atau

ddistribusikan. Kalau zaman dulu kan belum ada full textnya kalau

sekarang kan sudang dalam bentuk digital, misalnya di pohon industri

ikan ada sirip ikan, tepung (sambil menunjuk gambar yang ada di pohon

Page 141: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

125

industri tercetak) nanati kalau diklik ada artikel fuul textnya kalau yang

berbentuk digital.

d. Berapa kali dalam setahun PDII – LIPI melakukan evaluasi, khususnya

terhadap paket informasi yang telah dihasilkan?

Jawaban:

Biasanya 3 bulan. Kalau yang dibiayai oleh pemerintah memang segitu.

Jadi misalnya dalam setahun kita ingin membuat 9 kemasan, jadi nanti

dihitung triwulan pertama berapa, triwulan ke dua berapa, atau misalnya

setahun ditentukan membuat 12 kemasan berarti sampai desember juga

ada 12. Kecuali kalau ingin membuat kemasan dengan keinginan sendiri

itu lain lagi. Tapi kalau sekarang kan ada penetapan kinerja, jadi pada

awal tahun ingin mengerjakan apa misalnya pohon industri berapa,

menulis di jurnal nasional berapa itu semua ditetapkan di awal tahun,

nanti dievaluasi setiap empat bulan jadi tiga kali dalam setahun.

e. Berapa dalam setahun target minimal membuat pohon industri?

Jawaban:

Jadi kan karena kami membuat kemasan ada macam-macam ada paket,

ada pohon industri, tapi untuk sejauh ini tahun ini kami telah membuat

pohon industri 3, paketnya 6. Biasanya sih untuk pohon industri sendiri

kita buat dalam setahun bisa tiga atau empat jenis.

f. Ada berapa banyak pohon industri dalam sekali pemesanan?

Jawaban:

Page 142: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

126

Oh ga tentu sih kalau itu. Kalau sekarang kan karena udah banyak yang

dari web bisa nyari ini kalau yang , ini kan biasanya yang kerjasama-

kerjasama. Jadi kalau yang memesan langsung pohon industri kayanya sih

jarang kalau misalnya yang ini biasanya yang banyak itu paket. Kecuali

yang kerja sama dengan pohon industri misalnya kaya kepala penelitian

tembakau itu mita dibikinin, tapi misalnya kalau perorangan ini bisanya

paket.

g. Biasanya kalau kerjasama itu rutin dalam setahun mesan atau gimana

pak?

Jawaban:

Enggak, sekali. Kalau misalkan kaya pohon industri tembakau kita udah

bikinin kan ya udah, kecuali kalau misalkan kita kerjasama dalam

database udah abis bisa diupdate nanti ditambahin, misalnya tahun ini

berapa judul terus, nanti berikutnya berapa judul lagi kerjasama dalam

databse itu, misalkan kaya kemaren kan kerjasama dengan salah satu

lembaga tentang padi misalnya tahun ini berapa judul misalnya 300 judul

tahun berikutnya berapa judul kalau itu diupdate.

h. Kalau seperti itu memang sudah perjanjian dari awal gitu ya pak?

Jawaban:

Kalau misalnya yang sekali doang ya sekali. Tergantung kerjasamanya

MOUnya berapa tahun

2. Cara pembuatan pohon industri

a. Tema apa saja yang dipilih dalam membuat pohon industri?

Page 143: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

127

Jawaban:

Kalau masalah itu biasanya berdasarkan permintaan, dan ada juga

berdasarkan yang sedang ngetrend saat itu. Disesuaikan pula dengan

pemerintahan, karena LIPI kan lembaga penelitian jadi harus

menyesuaikan dengan pemerintah misalnya dengan kelautan atau bidang

pangan. Jadi kita harus mengikuti program pemerintah yang

NAWACITA itu, kalau saya pribadi kurang paham, tapi kalau di LIPI itu

disuruh penelitian dalam bidang pangan, kelautan, energi tapi itu semua

disesuaikan dengan NAWACITA itu.

b. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembuatan pohon industri?

Jawaban:

1 bulan palingan jadi. Yang lama kan mencari literaturnya.

c. Apa saja tahap dalam pembuatan pohon industri?

Jawaban:

Mencari literaturnya, terus ya dianalisis ini buat apa ini buat apa analisis

atau pengelompokan gitu loh. Ini kan misalkan tanaman jagung gitu kan

ini misalkan akarnya buat apa saja, batangnya untuk apa saja, daunnya

untuk apa saja gitu dikelompokkan terus dianalisis misalkan daun ini

untuk pakan ternak atau untuk pupuk gitu loh, kalau sudah lengkap ya

tinggal dibuat kaya skema gitu tapi biasanya kan yang buat itu kan yang

desain pak Michael itu. Kalau yang digital dibuat kaya flipping book gitu

nanti kalau sudah selesai baru dimasukin ke CD.

Page 144: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

128

d. Kalau zaman dulu kan belum eranya internet, lalu untuk mencari literatur

atau sumber informasinya dari mana?

Jawaban:

Ya macam-macam sumber, kalau dulu kan memang jarang internet kalau

dulu di sini pakainya chemical abstrak, chemical abstrak itu kumpulan

abstrak kalau itu sekarang adanya di lantai 5 itu tentang kimia tapi

semuanya ada itu, isinya cuma sampai abstrak jadi ya kumpulan abstrak

gitu. Jadi kaya bidang kesehatan itu kan dulu namanya indeks medicus,

kalau pertanian juga ada namanya Agricola kalau itu semua ya jaman

dulu. Dulu kita cuma cukup membaca abstraknya saja, kalau ingin jurnal

full textnya kan mahal karena dari luar negeri kecuali kalau paten, paten

biasanya suka gratis. Tapi kalau dulu jurnalnya kan banyak dulu kita

langganan jurnal sampai ribuan judul, tapi kalau sudah ke sini sini kan

pakainya e-journal. Kita carinya kaya di Portal Garuda, Science Direct,

Perpustakaan Naional, dll.

e. Peralatan yang dibutuhkan dalam membuat pohon industri apa saja pak?

Jawaban:

Ya palingan CD sama komputer

f. Kalau pohon industri dalam bentuk tercetak itu pakai kertas apa ya pak?

Jawaban:

Saya juga ga hafal nama kertasnya nih soalnya kan kita tinggal kasih

bidang SAI. Tapi dulu ada yang tipis banget kalau sekarang kan agak

Page 145: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

129

tebal jadi yang nentuin ya bidang SAI itu, mungkin yang tebal agak lebih

mahal kali jadi mungkin tergantung biayanya kali.

3. Data mengenai distribusi pohon industri

a. Biasanya yang menjadi segmen pasar pohon industri siapa pak?

Jawaban:

Industri kecil dan menengah. Misalkan kalau kita ke daerah bawa produk-

produk hasil kemasan kita itu salah satu cara kita untuk promosi.

Misalkan kalau kita diundang ke mana gitu loh ke daerah ya kita bawa.

Biasanya kan kita ada difusi ke daerah atau penyebaran informasi, jadi

misalkan ke daerah misalkan ke kabupaten mana misal Bangka Belitung

kita lihat potensi daerahnya apa nanti kita bikini paket. Kita ke sana

langsung ke pemerintahan daerahnya jadi mereka yang mengundang. Jadi

misalkan kita mau datang ke kabupaten mana misalkan Kabupaten

Belitung kan di Kabupaten Bangka Belitung mungkin mengadakan acara

nah mereka yang ngundang mungkin dari dinas UKM atau dinas apa gitu

nanti kita yang presentasi dan bawa produk kemasan kita gitu presentasi

tentang penelusuran yang bisa dibikin di sini nah kita bawa contohnya

sesudai dengan potensi yang ada di daerahnya, misalkan kan ke

Pekalongan, pekalongan itu kan potensialnya batik nanti kita bawa paket

informasi tentang batik misalkan cara membantik, cara mengelola limbah

batik kita bawain gitu informasinya. Kalau pohon industri tentang batik

belum baru bentuk paket saja karena kalau pohon industri yang dibuat itu

yang banyak manfaatnya, kalau hanya satu jenis mending kita bikini

Page 146: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

130

paket saja kalau pohon industri kan cabangnya banyak kalau misalkan

kaya batik manfaatnya cuma satu ya kita bikini paket saja.

b. Bagaimana cara pemesanan pohon industri?

Jawaban:

Biasanya itu larinya ke penelusuran, penelusuran yang punyanya Bidang

Diseminasi, nanti mereka mesen. Bisa datang langsung bisa juga via

email, kalau ke penelusuran kirim email ke [email protected]

kalau datang langsung ya ke Bidang Diseminasi. Nanti kalau mau mesen

itu isi data dulu misalkan saya mau memesan nanti isi form, kalau yang

langsung datang ke sini formnya itu ada di mejanya pak Wahid.

c. Bagaimana pendistribusian pohon industri? Dan berapa lama waktu yang

diperlukan dalam kegiatan distribusi pohon industri?

Jawaban:

Kalau dibikin banyak biasanya distribusnya kalau kita lagi pergi ke

daerah-daerah nanti kita kasih-kasih kalau kita misalnya lagi kunjungan

ke mana gitu. Dan kita ngebagi-bagiinnya itu gratis pake kantong gitu

semacam goodie bag, dan kita juga mengadakan pameran, seminar,

lokakarya nasional. Kalau kita diundang ke pameran perpusnas kita juga

bawa, atau kita misalnya diundang ke pameran tentang perubahan iklim

nanti kita buat produk paket yang sesuai dengan tema perubahan iklim,

tergantung kegiatan pamerannya apa. Misalnya kita tidak punya paket

sesuai tema pamerannya maka kita harus membuat paket dengan

menyesuaikan kegiatannya, jadi ga semuanya kita bikin mendadak karena

Page 147: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

131

pasti sudah diberi tahu dari beberapa bulan sebelumnya biasanya dua atau

tiga bulan sebelumnya, dan kita juga memanfaatkan produk yang sudah

kita buat jadi tidak perlu membuat lagi kalau sudah punya sesuai tema

kegiatannya. Untuk berapa lamanya biasanya mereka ambil atau dikirim.

Kalau ngirim ngirim gitu kita biasanya pakai yang kilat biasanya kita

pakai jasa TIKI. 3 hari kalau jarak tempuhnya jauh.

d. Apakah PDII – LIPI memiliki kendala dalam pendistribusian pohon

industri?

Jawaban:

Kalau ini kan kalau udah jadi tinggal ngasih

e. Pihak manakah yang berperan dalam menentukan harga jual paket

informasi khususnya pohon industri?

Jawaban:

Kalau lembaga pemerintahan gitu kan ga boleh menentukan harga sendiri.

Ya paling kita mengacu ke PP (Peraturan Presiden) itu. Jadi disetorkan ke

negara ga boleh bayar langsung jadi bayarnya lewat rekening, jadi

masuknya ke PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) nah itu ada PPnya

gitu loh.

f. Bagaimana usaha yang dilakukan PDII – LIPI dalam untuk

mempromosikan pohon industri?

Jawaban:

Kita bikin brosur isinya hampir kaya yang di web kita, terus di website

yang kita punya kan suka nyebutin produk hasil kemasan yang udah

Page 148: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

132

dibuat tuh apa saja terus pas kita lagi pergi ke daerah-daerah kita kasih-

kasihin dalam setahun kita bisa ke daerah 4 sampai 5 kali bahkan lebih,

dan kita bagi-bagikannya itu gratis pakai kantor-kantong ya semacam

goodie bag, kita juga mengadakan pameran misalkan pas di sini ngadain

seminar misalkan lokakarya nasional jadi nanti disedian sebagai souvenir,

atau misalkan kita diundang ke perpusnas kan biasanya perpusnas sering

ngadain pameran nanti misalkan ada pameran tentang perubahan iklim

nanti kita buat paket tentang perubahan iklim. Kita juga mengadakan

pelatihan cara buat kemasan, kaya anak pkl yang pkl di sini kita juga

ajarin.

g. Berapa target minimal dalam mendistribusikan pohon industri?

Jawaban:

Kalau menyetak kan biayanya banyak gak buat nyetak jadi kadang-

kadang nyetak ulang, weh ini udah abis eh masternya nyimpen di cd,

kalau cd kan misalnya ini udah abis tapi kan masternya punya jadi nyetak

lagi, jadi ga nyiapin stok banyak banget, jadi sesuai kebutuhan aja. Jadi

pas ada aja, kalau ada baru memperbanyak, kan masternya disimpan.

h. Berapa harga yang ditetapkan pihak PDII – LIPI untuk pohon industri?

Itu biasanya larinya ke kerjasama itu tadi jadi sesuai dengan hasil

kesepakatan.

i. Apa yang menjadi kendala dalam kegiatan distribusi pohon industri?

Jawaban:

Kalau ini kan kalau udah jadi tinggal ngasih.

Page 149: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

133

4. Data mengenai efektivitas pohon industri

a. Pihak PDII – LIPI

1) Apakah pohon industri dirasa telah memenuhi kebutuhan para

pemakai?

Jawaban:

Kalau pohon industri kayanya lebih tepat, karena informasinya

lebih lengkap. Karena mencakup semua tema yang diambil.

Misalnya kaya pohon industri ikan, isinya semua tentang produk

tentang ikan udah dicakup.

2) Apakah pohon industri telah tepat sasaran?

Jawaban:

Biasanya kalau mesen sesuai dengan bidangnya. Misalnya dari

bidang kimia berarti mesannya sesuai dengan permintaan dia. Tapi

misalnya kalau yang banyakan itu paket, kalau itu sesuai dengan

permintaan dia.

3) Jika pohon industri dianggap berhasil apa upaya yang dilakukan

PDII – LIPI selanjutnya?

Jawaban:

Kalau berhasilkan kita coba membuat produk-produk lain, kalau

yang udah dibikin kan udah berarti ganti produk lain bikin yang

baru lagi. Kalau yang udah kan tinggal kasih copyannya.

4) Pesan atau keinginan Bapak/Ibu terhadap pohon industri

selanjutnya?

Page 150: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

134

Jawaban:

Kita harus bikin lebih banyak.

Page 151: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

135

Transkrip Wawancara dengan Pihak PDII – LIPI

Nama Informan : Wahid Nashihuddin, S.IP

Jabatan : Pustakawan

Tempat Wawancara : Ruang Sirkulasi Perpustakaan PDII – LIPI

Waktu Wawancara : 12 Juli 2017

1. Data mengenai PDII – LIPI

a. Bagaimana struktur organisasi yang terdapat di PDII – LIPI?

Jawab:

Coba dek kamu liat di website kita di situ udah ada semua.

b. Berapa jumlah karyawan yang terdapat di Bidang Diseminasi Informasi?

Jawab:

Sekitar 20 orang lebih, tapi kita gak punya data pastinya.

2. Sejarah mengenai Pohon Industri

Jawab:

a. Siapa yang memberi nama pohon industri?

Jawab:

Yang pastinya atas dek hehe saya juga masih kurang tahu karena pada

saat itu saya belum masuk ke sini. Kalau mau tahu mengenai sejarahnya

nanti tanya ke pak Tupan saja karena dia pegawai senior yang dari dulu

sampai sekarang menangani kemas ulang informasi termasuk pohon

industri kalau saya paling punya datanya saja palingan ya dek.

b. Tahun berapa pertama kalinya pembuatan pohon industri?

Page 152: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

136

Jawab:

Totalnya kan ada sekitar 500an gitu ya. Nah pohon industri ini di sini

pertama kali yang versi cetak tahun 1998. Permasalahan umunya dalam

membuat pohon industri ya untuk menyediakan informasi bagi para buruh

atau para pekerja yang di PHK sejak adanya reformasi. Pada saat itu

industri-industri banyak yang gulung tikar. Dari sana kita bersifat aktif

untuk membantu menyediakan lapangan pekerjaan dengan menggunakan

referensi literatur yang tepat guna untuk mengatasi mereka-mereka yang

terkena PHK. Jadi mereka yang mengalami PHK itu dapat memanfaatkan

informasi dari kita untuk mereka berwirausaha. Isi dari pohon industri itu

terkait dengan pertanian, pengolahan industri kecil atau menengah

ataupun UKM. Seperti halnya informasi pertama yang dibuat tentang

singkong dan kelapa untuk industri rumah tangga. Jadi informasinya lebih

untuk teknologi tepat guna perbedayaan ekonomi masyarakat khususnya

menengah ke bawah.

Page 153: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

137

Transkrip Wawancara dengan Pihak PDII – LIPI

Nama Informan : Rima Oktavia, M.P

Jabatan : Pustakawan

Tempat Wawancara : Ruang Sirkulasi Perpustakaan PDII – LIPI

Waktu Wawancara : 30 Agustus 2017

1. Berapa dalam setahun target membuat pohon industri?

Jawaban:

Kalau dulu kita hanya mampu buat setahun satu, tahun 2016 dua, tahun ini kita

rencana membuat lima.

2. Siapa saja yang bisa memanfatkan pohon industri?

Jawaban:

Itu mungkin yang tahu kabbid yang tahu atau mungkin Michael tahu, karena

kita kan cuma pelaksana. Dan kalau ditanya sudah berapa banyak yang sudah

memakai pohon industri sama saja nanya sudah berapa banyak koran yang

sudah disebar.

3. Tahun berapa pertama kali dibuatnya pohon industri digital?

Jawaban:

Kayanya waktu itu pas baru-baru si Michael masuk ke sini, sekitar awal tahun

2015. Pohon industri yang tercetak kita sudah mulai berhenti memproduksi itu

tahun 2010 kalau gak salah.

4. Cara pembuatan pohon industri

a. Dalam membuat pohon industri aplikasi apa yang digunakan?

Jawaban:

Page 154: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

138

Pohon industri yang mana dulu nih, kalau pohon industri yang lalu dibuat

pakai kaya aplikasi corel atau photoshop. Corel free hand jadi untuk

khusus desain. Tapi kalau untuk saat ini kami mengembangkannya tuh

memakai indesign karena kalau yang sekarang kan konsepnya seperti

flipping book jadi kalau nunjuk ke satu bagian misalnya batang diklik dia

akan megelink ke jadi nanti dibagi misalnya di batang prosesnya apa ke

mana terus sampai ke artikel kita pakai sistem pengelinkan. Sebelumnya

kita lebih pakai ke gambar kaya bagan ya jadi kalau dulu dalam satu

lembar kertas itu kita buat misalnya daun, nanti ada bagiannya diapain

diapain, dalam bentuk gambar dalam satu lembar kertas. Biasanya ukuran

poster atau A3. Kalau sekarang konsep kita untuk pohon industri itu ke

digital. Jadi kita membuatnya pakai indesign jadi semuanya mengelink

jadi orang bacanya dengan mengklik di yang ingin dia tahu, misalnya

mengklik batangnya akan masuk ke sub sub bab yang akan membahas

batang. Jadi gak bisa secara langsung dilihat apa aja sih. Lain dengan

visual yang lama kan bisa langsung ketahuan kita bisa membaca akhir oh

ini nyambungnya ke sini, sekarang engga. Tapi memang bedanya kalau

pohon industri yang lama tidak ada referensi artikel. Tapi yang digital itu

kita cantumkan cuma sampai abstrak karena untuk menghindari hak cipta

gak sampe full text, kalau full text takutnya masih mempunyai hak cipta

daripada terjadi pelanggaran hak cipta kan jadi cuma sampai abstrak. Jadi

keterangannya apa saja cuma sampai abstrak, jadi gak full text. Tadinya

kita pengennya full text tapi daripada nanti ada kasus ya jadi disetarakan

Page 155: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

139

hanya abstrak. Kalau kami kan sourcenya di kami semua, misalnya

banyaknya di ISJD atau sourcenya punya PDII – LIPI jadi kalau ada yang

butuh sampai artikelnya dan kalau tidak terganjar hak cipta kita sediakan

artikelnya. Untuk menghindari HAKI kita juga kaya gambar kita

membuat gambar sendiri, tahun ini kita mulai untuk membuat gambar

sendiri. Kita kan juga ada audio, itu kan ada beberapa audio yang punya

HAKI juga ya. Jadi pengembangan kita masih mencari mana yang paling

aman untuk dikembangkan dan untuk disebarluaskan. Pohon industri

digital kan pakainya indesign kita bisa masukin audio di sana. Sebenarnya

yang bertanggung jawab di bidang desainnya lagi sedang mengurus ingin

sekolah di luar, jadi kita dishare untuk dapat mengerjakan ramai-ramai.

5. Data mengenai distribusi pohon industri

a. Bagaimana pendistribusian pohon industri?

Jawaban:

Kita sempat mendemokan pohon industri ke Australia, dan yang kita

dapatkan ternyata mereka saja yang tingkat pendidikannya masih lebih

tinggi daripada Indonesia, tapi mereka takjub dengan menganggap oh ya

ya kenapa tidak membuat seperti itu.

b. Apakah PDII – LIPI memiliki kendala dalam pendistribusian pohon

industri?

Jawaban:

Masih menjadi halangan untuk membuka pohon industri karena adanya

flash salah satunya ya mungkin mereka belum aware dengan adanya

Page 156: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

140

pohon industri itu mereka belum tahu isinya tuh apa. Kendalanya tuh itu.

Dan kita juga karena selama ini PDII – LIPI menyimpan di web dan

anggaplah itu merupakan hal yang ternyata sangat menarik tapi karena

orang belum tahu ternyata itu menarik sepegimana jadi gak

terdistribusikan atau gak sampe.

6. Pesan atau keinginan Bapak/Ibu terhadap pohon industri selanjutnya?

Jawaban:

Rencana kedepan kita tetap akan membuat yang model lama itu untuk

informasi, jadi akan disharing ke pengguna, jadi bisa ditempatkan ke

perpustakaan masing-masing.

Page 157: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

141

Transkrip Wawancara dengan Pihak PDII – LIPI

Nama Informan : Michael Andikawan Silalahi, S.Des

Tempat Wawancara : Ruang Sirkulasi Perpustakaan PDII – LIPI

Waktu Wawancara : 30 Agustus 2017

1. Siapa saja yang bisa memanfatkan pohon industri?

Jawaban:

Jadi pohon industri itu bukan untuk perorangan, mahal lagi kalau yang beli

perorangan, dan distribusinya sulit sih. Sebenarnya bisa saja kita bagi-bagi

untuk perorangan tapi saat dibagi perorangan gitu daya fungsinya belum tentu

sampai, jadi misalnya kaya mbak yang belum tahu apa-apa tentang aplikasi itu

terus saya kasih palingan cuma dibuka terus udah, belum tentu dibuka juga kan.

Karena pohon industri baru ingin diangkat tingkat nasional jadi kita masih

berdiri sendiri, kalau kita dibilang satu instansi kita juga bukan satu instansi,

kalau satau instansi itu sampai enselon LIPI, tapi kita masih di partnya LIPI,

jadi kita masih teseong-seok masih menilai ini itu, jadi kita masih di tahap

inovasi karena ini masih baru ya, sampai sekarang walau sudah establish

beberapa lama tapi untuk pohon industri yang sekarang yang berbentuk digital

itu di tingkat LIPI dan Nasional beberapa minggu lalu dikatakan masih di tahap

inovasi, jadi masih baru. Seingat saya yang sudah memesan pohon industri

digital ada yang dari aceh, UIN Aceh terus STAIN Kudus, terus di Pekalongan

tuh saya ga tahu namanya, pokoknya di Pekalongan kita juga sudah taro, terus

Jember, lembaga tembakau, terus di Jakarta ada pohon industri padi di House of

Page 158: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

142

Rice jadi dia kaya NGO (Non Goverment Organization) gitu jadi non profit,

bukan dari pemerintah. Jadi sampai sekarang ya karena distribusinya belum

sampai ke banyak orang jadi levelnya masih untuk mempermudah bisnis dan

penelitian, padahal tuh pohon industri itu bisa sebagai bahan sarana edukasi

juga kan sebenarnya nah tapi ya itu kita masih terus ngembangin, melihat terus

dari sisi hukum penyebarannya kaya gimana kita harus benar hati-hati, karena

malu-maluin banget ya ini lembaga penelitian terus kita ngelanggar HAKI,

waduuhh bahaya itu, jadi kita masih terus ngeliat bagaimana penyebarannya.

Untuk sarana edukasi saya rasa anak SMP juga sudah ngerti, menurut saya

dengan tipe kemasan seperti itu anak SMP juga bisa dipaparin itu, kalau SD

mungkin ya kalau anaknya pinter yaa nyambung kalau engga ya engga. Tapi

kalau anak SMP bisa mengerti lah dengan ngeklik-ngeklik terus bisa tahu oh

ternyata bisa ini ya.

2. Cara penggunaan pohon industri digital?

Jawaban:

Kalau mau ngegunai pohon industri itu komputer kita harus terinstall aplikasi

flash, harus nginstall flash itu sudah basic sekali kok, maksudnya flash itu kaya

kita mau menonton video di youtube tapi saya gak punya video player. Video

player itu sebenarnya tidak terotomatis terinsall di PC, jadi flash itu bukan

merupakan aplikasi yang kompleks sekali bukan sejenis adobe photoshop atau

apa tapi ada yang namanya adobe flash reader itu hanya ngeklik itu akan

kedownload. Flash player yang kita pilih itu juga standar jadi kita berusaha

meminimalisir itu. Karena gak ada cara lagi untuk interaktif kalau tidak ada

Page 159: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

143

flash. Flash itu juga kita cari yang paling basic banget itu di komputer untuk

buka interaktif, karena targetnya interaktif kan. Nah kalau untuk perpustakaan

itu kita kasih execute a file aplikasi, itu sama kaya flash, jadi flash itu ada FLA

itu untuk bisa edit isinya, SWF harus pakai flash player, atau execute yang

sering dianggap virus karena dia aplikasi bisa berjalan sendiri, nah tapi kalau

distribusinya pakai exe, tamat mbak harus didownload dulu kan, jadi kalau

pakai yang exe ini tidak perlu aplikasi apapun tapi downloadnya 90mb, jadi

untuk di web saya dan tim IT merasa lebih baik menggunakan flash player saja

dibandingkan didownload, karena 100mb loh siapa yang mau download hehe.

3. Cara pembuatan pohon industri

a. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembuatan pohon industri

digital?

Jawaban:

Dua bulan, kalau tinggal visualisasinya ya beda-beda tergantung siapa

yang bikinnya. Tapi kalau full ngerjain itu doang 2 minggu selesai, cepat

sekali, satu orang lagi yang ngerjain. Tapi balik lagi itu kalau gak ada

pekerjaan lain yang harus dikerjain juga ya. Kita SDMnya dikit banget,

tapi kita realisasinya dua bulan tiga bulan, eh tapi dua bulan tiga bulan itu

udah ini itu ini itu udah sama nyari-nyari, nyeleksi. Karena habis jadi

pohon nih yang ngedesain kalau baca ngeliat lagi oh kayanya ini gak bisa.

Kaya waktu itu kondisinya kaya gini bunganya tembakau ada sukrosanya

dibacanya, oh ada sukrosa, sukrosa bisa dijadiin apa, padahal kalau kita

baca lagi ternyata sukrosanya hanya kecil sekali, jadi sukrosa itu tida bisa

Page 160: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

144

difungsikan hanya ada kandungan sukrosa di bunga tembakau tapi tida

bisa digunakan, nah kalau kaya gitu kan harus dianalisis lagi kaya gitu-

gitunya, makan waktu digitu gitunya, jadi nanti artikelnya dikeluarin dari

situ dan tidak bisa dibikin sub jadi kan yang benar-benar di sub itu yang

benar-benar ada fungsi dan penjelasannya.

b. Dalam membuat pohon industri aplikasi apa yang digunakan?

Jawaban:

Kita pakai adobe family, kita gak cuma pakai indesign doang, gak cuma

photoshop, gak cuma llustrator pokonya kita pakai semua dah jadi multi

aplikasi. Bayangan mbak kita disuruh gambar, semua orang tidak bisa

gambar ya alatnya kita percanggih jadi kita pakai, wah udah berasa jadi

agensi desain deh alatnya yang layar segini yang langsung begini yang

bisa ngejiplak dari foto atau apa yang penting kan kalau sudah diredraw

kita sudah menang HAKInya, kita sudah gak terjepit HAKI.

c. Apa yang menjadi kendala dalam pembuatan pohon industri?

Jawaban:

Kita lebih ke SDM kemasan sih. Saya, Mbak Ira, Mbak Rima, Pak Tupan,

Mas Saiful, Bu Cici, Bang Andre, Mas Lili, kita berdelapan, dari

berdelapan yang basicnya benar-benar dari desain komunikasi audio

visual cuma saya, tapi saya bakalan mati ngerjain itu sendiri hehe, kerjaan

saya bukan cuma itu, jadi ya ini yang dari ilmu perpustakaan jagoan

semua, kita sama-sama belajar lah, dan ngembangin. Sekarang kita

berdelapan mulai dari bikin populasi artikelnya dulu baru dianalisis baru

Page 161: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

145

diseleksi dulu, baru divisualisasikan. Makanya tahun kemarin kita buat

empat, itu kita sudah kaya apaan tahu hahaha. Oh iya kita bersembilan

sama Pak Sis, tapi Pak Sisnya udah mau pensiun, Bang Andrenya mau

sekolah, sayanya mau sekolah, Mbak Ira sekolah, jadi nanti tinggal lima

tahun besok. Jadi kita gak bisa mengikuti sekolah, itu agak susah jadi kita

lebih fokus ke stake holder, karena kita sadar keterbatasan orang dan ga

bisa kaya pemerintah-pemerintah lain tuh yang anggarannya ada, tapi

memang kita ada anggaran tapi belum ke arah itu, karena itu belum

menjadi prioritas karena masih pengembangan, masih diuji terus, kajian

saya juga untuk menguji itu. Saya menguji artikel itu benar-benar menjadi

daya fungsi komunikasinya meningkat, itu masih diuji sampai sekarang,

untuk dinilai sekitar 60% an lah kecepatannya. Jadi itu sudah dibuat

perbandingannya dari artikel yang ada di pohon indutri sama pohon

industrinya jadi misalnya pohon industri ini mengandung 100 artikel, jadi

100 artikel digabrukin dikasih gitu kecepatannya meningkat 60%an lah

untuk ngebaca kalau itu apa.

4. Data mengenai distribusi pohon industri

a. Bagaimana pendistribusian pohon industri?

Jawaban:

Pohon industri itu kan produk yang penyebarannya agak sulit ya, terus

terang kita sih sudah buka ke internet tapi sebelum-sebelumnya kita pakai

stake holder jadi perpustakaan-perpustakaan mana baru didisplay di

tempatnya. Karena file sebesar itu susah didistribusikannyaa. Kita udah

Page 162: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

146

taro di Pekalongan, terus di STAIN Kudus jadi stake holder stake holder

yang relasi sama kita sih. Untuk berapa banyak yang sudah ngegunain

kita gak bisa ngedetect sih. Jadi pohon industri ataupun produk kemasan

lainnya belum lazim disebar di perpustakaan, kalau sekarang ini tahap

euphoria orang tuh masih kaget, masih kaya oh ada ini ya ada ini ya, jadi

masih ke situ. Jadi distribusinya masih belum lancar kaya buku. Jadi

karena memang di kita masih terus ngembangin dari dulu sampai

sekarang. Sepenglihatan saya yang melakukan atau membuat pohon

industri, kaya perpusnas saya juga belum lihat, tapi kalau dari sisi

kementerian atau organisasi lain baru KEMENPERIN tapi itu juga masih

sebatas bikin skemanya doang. Jadi sebelumnya tuh informasi bukan

cuma informasi ilmiah, nah kalau sekarang kita spesifikin lagi hanya

informasi ilmiah, nanti dipetakan berdasarkan fungsi jadi sudah

dikelompokkan-kelompokkan lagi. Sekarang kan kita sudah, yaa pilot

project kita mulai taro di internet, tapi tetap saja susah, karena satu file itu

bisa makan sampai sekitar 100mb.

b. Apakah PDII – LIPI memiliki kendala dalam pendistribusian pohon

industri?

Jawaban:

Untuk sekarang ya itu tadi, kita gak bisa sembarangan nyajiin artikel full

text di dalam pohon industri , kita bisa ke gontok sama HAKI kalau

sembarangan, karena kita agak liar ya idenya karena di mana-mana orang

benchmarking lalu ngikutin nah kalau kita kan mengembangkan yang kita

Page 163: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

147

bikin sendiri. Makanya kita sekarang masih ngembangin pohon industri

itu dan pendistribusiannya. Kita juga belum ada tempat benchmarking.

Tahun lalu saya ke Australia mereka malah bilang saya mau dong,

mereka malah begitu hehehe.

5. Pesan atau keinginan Bapak/Ibu terhadap pohon industri selanjutnya?

Jawaban:

Kedepannya kita ingin membuatkan di aplikasi android. Tapi kan tetap

distribusi satuan orang dengan full text itu berat, kita tuh benar-benar waspada

sekali karena kita tuh gak boleh gegabah. Karena semua artikel ada di sini tapi

tetap itu kan masih dipikirkan tanda tangan kerjasama dengan penerbit atau apa

jadi memang niatnya tetap haru terus. Orang yang ngegunain pohon industri itu

harus tetap ke sini untuk ngambil full textnya dan itu hanya sarana, istilahnya

orang bisa membuka katalog kita atau katalog perpusnas tapi untuk membuka

katalog itu belum tentu ngerti kan nah ini lebih bagaimana menyajikan katalog

itu lebih mudah, jadi informasinya itu sampe dulu. Karena pohon industri hanya

mencakup di atas, misalnya pohon industri ikan, misalnya ikan bisa buat apa,

jadi dulu kita lebih ngasih tahu hasil penelitian udah sampe mana, jadi pohon

industri itu memang untuk pengetahuan di general. Tapi semua itu kita masih

kaji sejauh mana kita bisa kasih bebas. Karena gak semua orang seneng kan

suruh datang ke sini, kita juga tahu generasi sekarang kan memang susah untuk

datang langsung ke sini sialnya kita ada di daerah Gatot Subroto yang macetnya

luar biasa, jadi mau kita gimanain juga, walau pohon industri sebagus apapun

itu kita bikin tapi orang enggan datang ke sini, huuuhh pertimbangan kita

Page 164: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

148

banyak lah. Memaksa orang ke sini kita binguung banget, kita harus kasih

fasilitas, otomatis harus ada anggaran, kita harus mengubah perpustakaan ini.

Setelah kita mengubah perpustaan ini sekeren kaya perpustakaan di Australia

sekalipun kalau jalanannya masih kaya gitu belum tentu mau, jadi ada banyak

hal. Untuk sekarang itu semua kita masih ngembangin, tapi setahun atau dua

tahun ke depan mudah-mudahan sudah ada di aplikasi android dengan batasan

fitur yang masih kita pertimbangkan karena kita ingin berusaha ngasih fitur

terbanyak tapi jangan sampe karena kita terlalu peduli sama pemustaka kita

kejebak sendiri sama HAKI. Kan kita juga harus ngelihat perusahaan ini masa

depannya seperti apa, jadi jangan cuma karena kita ingin membahagiakan

pemustaka mati kita ke depannya karena banyak tuntutan, jadi masih banyak

pertimbangan.

Page 165: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

149

Transkrip Wawancara dengan Pihak Pengguna Pohon Industri

Nama Informan : Ir. Desak Nyoman Siksiawati, MMA

Jabatan : Kepala UPT

Tempat Wawancara : Via Email

Waktu Wawancara : 19 Juli 2017

1. Data Profil Ibu Desak

a. Nama Lengkap : Ir. Desak Nyoman Siksiawati, MMA

b. Alamat Tempat Tinggal : Larangan Mega Asri B 28, Sidoarjo - Jatim

c. Nama Instansi Bekerja : UPT PSMB-LT Jember

d. Alamat Tempat Bekerja : Jl. Kalimantan No. 1 Jember

e. Jabatan : Kepala UPT

2. Data mengenai efektivitas pohon industri

a. Pihak pemakai

1) Apakah Ibu Desak sering melanggan pohon industri yang

dihasilkan PDII -LIPI? Jika jawabannya Ya, dalam setahun berapa

kali Ibu memesan pohon industri pada PDII – LIPI?

- Hanya 1 kali, karena kami bergerak di bidang pertembakauan,

kedepan kami memang menginginkan untuk komoditi yang

lain.

2) Bagaimana pendapat Ibu mengenai produk pohon industri?

- Sangat baik

3) Apakah pohon industri telah memenuhi kebutuhan informasi

mengenai tembakau yang diharapkan Ibu Desak?

Page 166: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

150

- Sementara ini ya

4) Apakah Ibu puas dengan pohon industri?

- Sangat puas

5) Apakah Ibu mengalami kesulitan dalam pemakaian pohon industri?

- Selama ini belum

6) Apa yang menjadi masukan atau harapan Ibu terhadap pohon

industri?

- Harapan untuk pohon industri tetaplah dikembangkan untuk

komoditas yang lain karena sangat bermanfaat serta

menginspirasi orang untuk melakukan explor lebih banyak

potensi yang dimiliki komoditas tersebut.

Page 167: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

164

Lampiran 4: Tabel Analisis Data Hasil Penelitian Berdasarkan Tema

Tema Pokok Tema Hasil

Analisis

Sub Tema Penjelasan

Konten Pembuatan

Pohon Industri

Tema yang dipilih berdasarkan fenomena (trend) dan

berdasarkan permintaan.

1. Kalau masalah itu biasanya berdasarkan

permintaan, dan ada juga berdasarkan yang

sedang ngetrend saat itu. Disesuaikan pula

dengan pemerintahan, karena LIPI kan lembaga

penelitian jadi harus menyesuaikan dengan

pemerintah…. (Pak T).

2. Pohon industri latar belakang dibuatnya itu

proaktif, kita itu kan proaktif yah, responsif

maksudnya merespon dari fenomena-fenomena

yang muncul di Indonesia….. yang kedua juga

dibuatnya berdasarkan permintaan misalnya yang

kemaren seperti tembakau, kalau itu permintaan

bukan ide dari kita karena kita kan tidak melihat

menurut padangan kita tembakau tidak masalah

tapi di sana ternyata melihat cuma dipake rokok

saja coba dicarikan yang dari aspek positifnya…..

(Pak M).

- Fenomena (trend)

- Permintaan

Tahap pembuatan pohon industri

1. Jadi kalau kita udah dapat perintah misalnya dek

bikinkan pohon industri topiknya ini tolong

carikan informasinya. Akhirnya kita itu

membentuk tim jadi kan topiknya sudah ada itu,

jadi timnya itu tim penelusur, jadi misalkan kita

rapat menentukan keywordnya, misalnya jagung

setelah itu apa zeamais setelah itu apa corn

setelah itu apa mais jadi kata kunci kata kunci

sinonimnya itu kita ini semua, kita catat jadi kalau

tidak ketemu kata kunci ini pakai kata kunci ini,

kata kunci ini, kata kunci ini, kata kunci ini

dengan sinonim Bahasa Latinnya, Bahasa

Inggrisnya karena ada komoditas yang hal

tertentu yang belum masuk dalam. Kaya misalkan

ada cangkudu, ada mangkudu, pentis, pacik, noni

buah noni tuh di Malaysia tuh itu gak ada di

Bahasa Inggris tuh, itu misalnya. Nah itu

ditentukan oleh tim. Setelah itu kita menelusur,

menelusur itu dibagi-bagi, kamu cari di chemical abstrak, kamu nyari di sumber ini, kamu cari di

Tercetak

- Mencari literatur

dari berbagai

sumber

- Menganalisis

- Membuat skema

- Diedit

- Diserahkan ke

bagian desain

- Dicetak

Digital

- Mencari literatur

dari berbagai

sumber

- Menganalisis

- Membuat skema

- Diedit

- Diserahkan ke

bagian desain - Dibuat flipping

Page 168: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

165

indeks ini indeks ini indeks ini ga bentrok gitu ya,

karena sumber informasi itu kan banyak banget

kita bagi-bagi gitu ya biar gak overlap. Setelah

dapet semua itu kita kumpul lagi kita analisis kita

udah mulai membuat skema itu yang sudah kamu

temukan apa misalnya dan termasuk kata kunci itu

sudah kita kaya misalnya daun itu istilahnya apa

sih netrofolia apa gitu kalau batangnya apa

istilahnya oh akarnya apa istilahnya, ya istilah

istilah itu jadi nanti juga sama pemanfaatannya

itu apa ya Bahasa istilahnya di situ preparation

atau used pokonya kalau ada kata kata itu baru

kita ambil kata kata itu kita ambil setelah itu

sudah kita lanjut lagi. Oh ya tahap analisisnya itu

setelah kita menelusur setelah itu kita baca lagi

dan ternyata banyak juga yang gak sesuai gitu

judulnya gini gini gini ternyata setelah kita baca

loh isinya gini akhirnya ga jadi, seperti itu. Editor

itu sebagai approval. Setelah itu kita

menyusunnya dengan membuat skema, setelah

disusun itu sambil tetap kita analisis, setelah itu

semua baru kita serahkan ke editor jadi kadang-

kadang kita ada yang artikelnya ada yang hampir

sama. Setelah editor selesai mengoreksi kita lari

ke desain atau pra cetaknya gitu ya, kita juga

mengumpulkan gambar-gambarnya yang

bagusnya bisa digunakan untuk apa misalnya

kerajinan apa nanti gambarnya apa kalau jaman

dulu gambar-gambar itu ditempel baru kalau

sekarang ada photoshop atau indesign kita pakai

itu. Kalau sudah lulus di editor katanya oh ini

boleh dicetak, pas dicetak juga banyak yang

dikoreksi lagi kalau sudah boleh cetak baru cetak.

Untuk sekarang kita kan membuat pohon industri

yang berbentuk elektronik nah itu semua dibuat

oleh si Michael bagian desain yang membuat

semacam flipping book gitu nanti. (Pak M).

2. Mencari literaturnya, terus ya dianalisis ini buat

apa ini buat apa analisis atau pengelompokan gitu

loh. Ini kan misalkan tanaman jagung gitu kan ini

misalkan akarnya buat apa saja, batangnya untuk

apa saja, daunnya untuk apa saja gitu

dikelompokkan terus dianalisis misalkan daun ini untuk pakan ternak atau untuk pupuk gitu loh,

book

- Masukkan dalam

CD

Page 169: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

166

kalau sudah lengkap ya tinggal dibuat kaya skema

gitu tapi biasanya kan yang buat itu kan yang

desain pak Michael itu. Kalau yang digital dibuat

kaya flipping book gitu nanti kalau sudah selesai

baru dimasukin ke CD. (Pak T).

Pembuatan pohon industri memerlukan waktu yang

tidak singkat

1. 1 bulan palingan jadi. Yang lama kan mencari

literaturnya. (Pak T)

2. Biasanya deadlinenya itu 30 hari. (Pak M)

3. Dua bulan, kalau tinggal visualisasinya ya beda-

beda tergantung siapa yang bikinnya. Tapi kalau

full ngerjain itu doang 2 minggu selesai, cepat

sekali, satu orang lagi yang ngerjain. Tapi balik

lagi itu kalau gak ada pekerjaan lain yang harus

dikerjain juga ya.…. (Mas A)

Sekitar sebulan, dua

bulan waktu yang

diperlukan untuk

membuat pohon

industri. Kalau pun

sampai tiga bulan itu

sudah nyambi

mengerjakan

pekerjaan yang lain

juga.

Memanfaatkan e-journal untuk pencarian literatur

….Tapi kalau dulu jurnalnya kan banyak dulu

kita langganan jurnal sampai ribuan judul, tapi

kalau sudah ke sini sini kan pakainya e-journal.

Kita carinya kaya di Portal Garuda, Science

Direct, Perpustakaan Naional, dll. (Pak T)

Literatur yang

diperlukan pohon

industri pada masa

lalu dari berbagai

literatur seperti

chemical abstrak,

kalau sekarang hanya

mencari artikel di e-

journal seperti di

Portal Garuda,

Science Direct,

Perpustakaan

Naional, dll.

Komputer, CD-ROM, dan aplikasi adobe family

menjadi peralatan dan penunjang dalam

pembuatan pohon industri

1. Ya palingan CD sama komputer. (Pak T)

2. Kita pakai adobe family, kita gak cuma pakai

indesign doang, gak cuma photoshop, gak cuma

llustrator pokonya kita pakai semua dah jadi multi

aplikasi…. (Mas A)

- Komputer

- CD

- Aplikasi Adobe

Family (indesign,

photoshop,

llustrator)

Page 170: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

167

Pengelolaan Pengelolaan

Pohon Industri

Proses pembuatan pohon industri membentuk tim

kecil sendiri (fleksibel)

Tidak, biasanya kalau membuat pohon industri

atau paket informasi kita membuat tim kecil gitu

ada sekitar 5 orang. Jadi fleksibel tidak kaku gitu,

tidak membuat panitia, penanggung jawabnya sih

ada. Misalnya saya dulu menunjuk pak

Tupan.….(Pak M)

Fleksibel

PDII – LIPI melakukan evaluasi tiga kali dalam

setahun

….Tapi kalau sekarang kan ada penetapan

kinerja, jadi pada awal tahun ingin mengerjakan

apa misalnya pohon industri berapa, menulis di

jurnal nasional berapa itu semua ditetapkan di

awal tahun, nanti dievaluasi setiap empat bulan

jadi tiga kali dalam setahun. (Pak T)

Tiga kali dalam

setahun

Penetapan harga pohon industri berdasarkan PP

(Peraturan Presiden)

1. Kalau lembaga pemerintahan gitu kan ga boleh

menentukan harga sendiri. Ya paling kita

mengacu ke PP (Peraturan Presiden) itu. Jadi

disetorkan ke negara ga boleh bayar langsung

jadi bayarnya lewat rekening, jadi masuknya ke

PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) nah itu

ada PPnya gitu loh. (Pak T)

2. Sebenarnya gini salah satu kelemahan kita belum

bisa karena kita ini belum ada ininya tarifnya gitu

ya paling yang foto kopi 1 lembar kan Rp 150

perak gitu kan, terus kalau penelusuran 1 topik Rp

10.000 kalau paket 1 topik Rp 500.000 ada

tarifnya. Nah pohon industri itu belum masuk

dalam PP Tarif BPPT jadi semua yang belum

masuk ke dalam tarif itu masuknya ke dalam

kerjasama, nah di kerjasama itu ada nego,

misalnya pohon industri ini berapa, itu kaya

pohon industri tembakau itu hampir Rp

100.000.000 itu. Setelah kontrak kerjasama itu

misalnya kan ada pembicaraan tentang waktu,

tentang biaya, malah itu melibatkan banyak orang

juga, waktu, keahlian termasuk desainer itu

ya.(Pak M)

Berdasarkan PP

Penyebaran pohon industri dengan membuat brosur,

dishare di web PDII – LIPI, mengadakan pameran,

menunjukkan produk hasil kemasan pada saat ada

- Brosur

- Dishare di web

PDII – LIPI

Page 171: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

168

undangan, mengadakan seminar, membagikan secara

gratis

1. Kita bikin brosur isinya hampir kaya yang di web

kita, terus di website yang kita punya kan suka

nyebutin produk hasil kemasan yang udah dibuat

tuh apa saja terus pas kita lagi pergi ke daerah-

daerah kita kasih-kasihin dalam setahun kita bisa

ke daerah 4 sampai 5 kali bahkan lebih, dan kita

bagi-bagikannya itu gratis pakai kantor-kantong

ya semacam goodie bag, kita juga mengadakan

pameran misalkan pas di sini ngadain seminar

misalkan lokakarya nasional jadi nanti disedian

sebagai souvenir….(Pak T)

2. Pohon industri itu kan produk yang

penyebarannya agak sulit ya, terus terang kita sih

sudah buka ke internet tapi sebelum-sebelumnya

kita pakai stake holder jadi perpustakaan-

perpustakaan mana baru didisplay di tempatnya.

Karena file sebesar itu susah didistribusikannyaa.

Kita udah taro di Pekalongan, terus di STAIN

Kudus jadi stake holder stake holder yang relasi

sama kita sih…. (Mas A)

- Mengadakan

pameran

- Menunjukkan

produk kemasan

pada saat ada

undangan

- Mengadakan

seminar

- Membagikan

secara gratis

Pengguna pohon industri bukan dari perorangan tetapi

dari industri kecil dan menengah

1. Industri kecil dan menengah…. (Pak T)

2. Jadi pohon industri itu bukan untuk perorangan,

mahal lagi kalau yang beli perorangan, dan

distribusinya sulit sih. Sebenarnya bisa saja kita

bagi-bagi untuk perorangan tapi saat dibagi

perorangan gitu daya fungsinya belum tentu

sampai…. Seingat saya yang sudah memesan

pohon industri digital ada yang dari aceh, UIN

Aceh terus STAIN Kudus, terus di Pekalongan tuh

saya ga tahu namanya, pokoknya di Pekalongan

kita juga sudah taro, terus Jember, lembaga

tembakau, terus di Jakarta ada pohon industri

padi di House of Rice jadi dia kaya NGO (Non

Goverment Organization) gitu jadi non profit,

bukan dari pemerintah…. (Mas A)

Industri kecil dan

menengah

Pemesanan pohon industri dapat datang langsung ke

Bidang Diseminasi Informasi PDII atau melalui email

Biasanya itu larinya ke penelusuran, penelusuran

yang punyanya Bidang Diseminasi, nanti mereka mesen. Bisa datang langsung bisa juga via email,

- Datang langsung

ke PDII – LIPI

- Melalui email

Page 172: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

169

kalau ke penelusuran kirim email ke

[email protected] kalau datang

langsung ya ke Bidang Diseminasi. Nanti kalau

mau mesen itu isi data dulu misalkan saya mau

memesan nanti isi form, kalau yang langsung

datang ke sini formnya itu ada di mejanya pak

Wahid. (Pak T)

Menggunakan jasa paket antar

…. Kalau ngirim ngirim gitu kita biasanya pakai

yang kilat biasanya kita pakai jasa TIKI. 3 hari

kalau jarak tempuhnya jauh. (Pak T)

- TIKI

- 3 hari (jarak jauh)

Berhati-hati dalam pendistribusian agar tidak terkena

HAKI

Untuk sekarang ya itu tadi, kita gak bisa

sembarangan nyajiin artikel full text di dalam

pohon industri , kita bisa ke gontok sama HAKI

kalau sembarangan, karena kita agak liar ya

idenya karena di mana-mana orang benchmarking

lalu ngikutin nah kalau kita kan mengembangkan

yang kita bikin sendiri. Makanya kita sekarang

masih ngembangin pohon industri itu dan

pendistribusiannya…. (Mas A)

Tidak menyajikan

artikel full text di

dalam pohon

industri agar tidak

terkena HAKI.

Membuka pohon industri di internet harus

terinstall flash terlebih dahulu

Masih menjadi halangan untuk membuka pohon

industri karena adanya flash salah satunya ya

mungkin mereka belum aware dengan adanya

pohon industri itu mereka belum tahu isinya tuh

apa. Kendalanya tuh itu. Dan kita juga karena

selama ini PDII – LIPI menyimpan di web dan

anggaplah itu merupakan hal yang ternyata

sangat menarik tapi karena orang belum tahu

ternyata itu menarik sepegimana jadi gak

terdistribusikan atau gak sampe. (Ibu Rima)

Membuka pohon

industri dari internet,

PC yang digunakan

harus terinstall

aplikasi flash.

Hasil Guna Efektivitas

Pohon Industri

Pohon industri dirasa telah memenuhi kebutuhan

pengguna dan tepat sasaran.

1. Kalau pohon industri kayanya lebih tepat, karena

informasinya lebih lengkap. Karena mencakup

semua tema yang diambil. Misalnya kaya pohon

industri ikan, isinya semua tentang produk tentang

ikan udah dicakup. (Pak T)

2. Biasanya kalau mesen sesuai dengan bidangnya.

Misalnya dari bidang kimia berarti mesannya sesuai dengan permintaan dia. Tapi misalnya kalau yang

- Telah tepat sasaran

- Telah memenuhi

kebutuhan

pengguna

Page 173: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

170

banyakan itu paket, kalau itu sesuai dengan

permintaan dia. (Pak T)

3. Sementara ini ya. (Ibu D)

4. Hanya 1 kali, karena kami bergerak di bidang

pertembakauan, kedepan kami memang

menginginkan untuk komoditi yang lain. (Ibu D)

Page 174: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

171

Lampiran 5 : Dokumentasi

Page 175: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

172

Page 176: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

173

Lampiran 6: Surat Izin Penelitian ke PDII – LIPI

Page 177: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

174

Lampiran 7: Surat Balasan Izin Penelitian dari PDII – LIPI

Page 178: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

175

Lampiran 8: Lembar Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Page 179: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

176

Lampiran 9: Lembar Bimbingan Skripsi

Page 180: PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36614...PRODUK POHON INDUSTRI : ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI DI PDII – LIPI SKRIPSI

164

BIODATA PENULIS

FATHIYATUL RIZKIYAH. Lahir di Jakarta,12 Desember

1995. Anak kedua dari dua bersaudara. Ayahanda Asep

Suryana, S.E dan ibunda Dra. Inayah Yusuf. Saat ini bertempat

tinggal di Jalan Benda Pedurenan Gang H. Musa RT 008 RW

04 No. 38, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, Kode Pos 12560. Riwayat pendidikan

yang pernah ditempuh di antaranya, Madrasah Ibtida‘iyah Darussa‘adah Cilandak

Timur (2000-2007), SMPN 212 Jakarta (2007-2010), SMK Al-Hidayah 1 Jakarta

(2010-2013). Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta Ilmu Perputakaan dan Informasi di Fakultas Adab dan

Humaniora, dengan menulis skripsi berjudul Produk Pohon Industri : Analisis Kemas

Ulang Informasi di PDII - LIPI. Penulis pernah menjalani praktek Kerja Lapangan

(PKL) di PDII – LIPI (tahun 2016) selama satu bulan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Sukatani, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang – Banten (Tahun 2016)

selama satu bulan. Adapun organisasi dan ekstrakulikuler yang pernah diikuti adalah:

1. Anggota Tim Bola Basket di MI Darussa‘adah Cilandak Timur (tahun 2005-

2007)

2. Anggota Tim Bola Basket di SMPN 212 Jakarta (tahun 2007-2009)

3. Anggota Tim Penari Tradisional di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta (tahun 2011-

2012)

4. Anggota LSO JIP TRADA (Saman Dance) di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ketua Umum LSO JIP PERS di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (tahun 2015-2016)

6. Anggota Divisi Kemahasiswaan HMJ Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (tahun 2015-2016)