Pm._no._31_tahun_2011 Ttg Standar Dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian

download Pm._no._31_tahun_2011 Ttg Standar Dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian

of 41

Transcript of Pm._no._31_tahun_2011 Ttg Standar Dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG STANDAR DAN TATA CARA PEMERIKSAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

a.

bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai kewajiban penyelenggara prasarana perkeretaapian untuk melakukan pemeriksaan prasarana perkeretaapian; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian;

b.

1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; tentang

3.

4.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

5.

MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG STANDAR DAN TATA CARA PEMERIKSAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN.

1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. 2. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api. Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan. Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah pihak yang menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.

3.

4.

5. Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rei yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu Iintas kereta api. 6. Jalan rei adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api. tempat pemberangkatan dan

7. Stasiun kereta api adalah pemberhentian kereta api. 8.

Fasilitas pengoperasian kereta api adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan.

9.

Rintang jalan adalah benda, gangguan atau kerusakan pada jalur kereta api yang mengakibatkan petak blok tidak dapat dilalui oleh kereta api.

10. Persyaratan teknis prasarana perkeretaapian adalah ketentuan teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana perkeretaapian. 11. Pemeriksaan prasarana perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian. 12. Tenaga pemeriksa prasarana perkeretaapian adalah tenaga yang memenuhi kualifikasi kompetensi dan diberi kewenangan untuk melaksanakan pemeriksaan prasarana perkeretaapian. 13. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang perkeretaapian. 14. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang perkeretaapian.

Setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib melakukan pemeriksaan terhadap prasarana yang dioperasikan untuk mengetahui kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian.

Prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: a. jalur kereta api; b. stasiun kereta api; dan c. fasilitas pengoperasian kereta api.

(1) Pemeriksaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus dilakukan sesuai dengan pedoman pemeriksaan yang disusun oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian berdasarkan jenis prasarana perkeretaapian.

(2) Pedoman pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan standar dan tata cara pemeriksaan prasarana perkeretaapian dan disahkan oleh Direktur Jenderal.

Pedoman pemeriksaan prasarana perkeretaapian dimaksud dalam Pasal 4 paling sedikit memuat: a. jenis pemeriksaan; b. cara pemeriksaan; c. personil; d. alat

sebagaimana

Pemeriksaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dilakukan oleh tenaga pemeriksa yang telah memiliki sertifikat kompetensi dengan menggunakan peralatan pemeriksaan sesuai dengan jenis prasarana perkeretaapian.

BAB III STANDAR DAN TATA CARA PEMERIKSAAN Bagian Pertama Jalur Kereta Api

Jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a terdiri atas: a. jalan rei; b. jembatan; dan c. terowongan;

(1) Pemeriksaan jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 terdiri dari: a. pemeriksaan berkala; dan b. pemeriksaan tidak terjadwal. (2) Pemeriksaan berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan pemeriksaan untuk menjamin kelaikan prasarana operasi sebelum prasarana kereta api dioperasikan.

(3) Pemeriksaan tidak terjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan apabila terjadi rintang jalan atau pada saat terjadinya hujan deras, gempa atau longsor atau kejadian perubahan kondisi alam yang membahayakan keselamatan pengoperasian kereta api.

Pemeriksaan berkala ayat (2) terdiri atas: a. b.

sebagaimana

dimaksud

dalam

Pasal

8

pemeriksaan harian; dan pemeriksaan terjadwal.

(1) Pemeriksaan harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a dilakukan setiap hari oleh tenaga pemeriksa untuk meyakinkan bahwa jalur kereta api siap untuk dioperasikan. (2) Pemeriksaan harian yang dilakukan oleh tenaga pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jarak yang direkomendasikan sepanjang 4 km sampai dengan 6 km dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan tenaga pemeriksa dan lingkungan.

(1) Pemeriksaan harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 paling sedikit meliputi: a. b. c. d. e. f. pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan geometri; komponen jalan rei; badan jalan; drainase; konstruksi jembatan; dan kontruksi terowongan.

(2) Materi pemeriksaan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai contoh formulir lampiran 1 Peraturan ini.

(1) Pemeriksaan terjadwal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b dilakukan untuk menjamin kinerja dan keamanan operasi kereta api.

(2) Pemeriksaan terjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. b. c. d. e. 1. g. pemeriksaan bulanan; pemeriksaan track dengan kecepatan tinggi diatas "foot plate of engine" yang dilakukan setiap 2 (dua) bulan; pemeriksaan dengan kecepatan tinggi dibagian belakang yang dilakukan setiap 1 (satu) bulan; pemeriksaan perlintasan sebidang, wesel, lengkungan yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan; pemeriksaan waktu pergantian musim; pemeriksaan stabilitas konstruksi jalan rei yang dilakukan setiap 1 (satu) tahun; pemeriksaan berdasarkan kebutuhan yang mendesak sesuai hasil laporan teknisi operasi pada prasarana perkertaapian yang akan membahayakan keselamatan pengoperasian kereta api.

(3) Materi pemeriksaan terjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai contoh formulir lampiran 1 Peraturan ini.

Pemeriksaan tidak terjadwal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) dilakukan berdasarkan ketentuan tata cara pengujian dan pemberian sertifikat prasarana perkeretaapian. Bagian Kedua Bangunan Stasiun

(1) Pemeriksaan bangunan stasiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dilakukan untuk menjaga kondisi bangunan dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan peruntukan dan fungsinya. (2) Bangunan stasiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

b. instalasi pendukung, meliputi: 1) instalasi listrik; 2) instalasi air; dan 3) pemadam kebakaran.

(3) Pemeriksaan bangunan stasiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang bangunan dan gedung.

Bagian Ketiga Fasilitas Pengoperasian Kereta Api

Fasilitas pengoperasian kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c terdiri atas : a. b. c. Peralatan persinyalan; Peralatan telekomunikasi; dan Instalasi Iistrik.

(1) Pemeriksaan fasilitas pengoperasian kereta api dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas pengoperasian kereta api dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan teknis. (2) Pedoman pemeriksaan fasilitas pengoperasian kereta api mengacu kepada buku pedoman pemeriksaan (manual book) yang dikeluarkan oleh pabrikan. (3) Pedoman pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilengkapi dengan formulir pemeriksaan sesuai dengan lampiran 2 Peraturan ini.

(1) Penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib memberikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemeriksaan prasarana perkeretaapian kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali. (2) Laporan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dievaluasi oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian untuk digunakan sebagai data dukung dalam memberikan sertifjkat uji berkala.

BABV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan ini berlaku, Standar dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian wajib menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini. BABVI KETENTUANPENUTUP

Direktur Jenderal mengawasi pelaksanaan Peraturan ini. Pasal20 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Februari 2011 MENTERIPERHUBUNGAN,ttd

FREDDY NUMBERI SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Menteri BUMN; 5. Wakil Menteri Perhubungan; 6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian, para Kepala Badan, dan para Stat Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan.SALINAN sesuai den an aslinya KEPALA SIR & KSLN

UMAR IS SH. MM MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19630220 198903 1 001

Lampiran 1 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 31 Tahun 2011 Tanggal : 25 FEBRUARI 2011

NO 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2 2.1 2.2 2.3 2.4

Taneeal

Nama In81an81Pemer1ksa FORMULIR PEMERIKSAAN JALUR KA

Alasan Pemeriksaan Lekasi Waktu, Tgi Pemeriksaan Wilayah Ke~a

HASIL PEMERIKSAANITEM PEMERIKSAAN ALAT

HARlAN JALUR KABATASAN HASIL PEMERIKSAAN OPERASI DENGAN BATASAN OPERASI DIBERHENTIKAN

Pemeriksaan Pemeriksaan

Geamelri ruang bebas keralaan, dan

Visual, Meteran Visual, penggaris Visual, Kunci Inggris, penggaris

terdapat rinlangan jalan

Pemeriksaan Kelurusan, kelandaian Jalan rei c. Pemeriksaan

2,5 mm/m s skilu s 5 mm/m

Skilu > 5 mmlm

Sambungan

Sambungan retak, Baut Sambungan Patah, Pelat hilang satu sisi atau Sambung lepaslhilang hanya masing-rnasing sisi terdapat satu baut Diluar batas toleransi Skilu > 5 mmlm

d. Pemeriksaan e. Pemeriksaan

Lebar Jalan KA Lengkung

Visual

meleran

Visual, meteran

2,5 mm/m s skilu s 5 mm/m

Pemeriksaan Komoonen a. Pemeriksaan Rei b. Pemeriksaan c. Pemeriksaan d. Pemeriksaan Wesal Bantalan Ballas

Jalan Rei Visual, Meteran Visual, Meteran Visual, meteran Visual, meteran sesuai persyaratan sesuai persyaratan teknis teknis

Kerusakan bantalan se""niann 3 m Balas lidak mendukung konstruksi bantalan hilang lebih dari 5 bantalan berturut turut

2.5

e. Pemeriksaan

sistem Penambat

Visual

3 3.1 3.2 3.3 3.4

Pemeriksaan a. Pemeriksaan b. Pemeriksaan c. Pemeriksaan d. Pemeriksaan

Badan Jalan Counter Weighl Dinding Penahan Tanah Visual Visual, meteran Visual Visual Counter weight turunlrusak geserl rusaklldk berfunesillonesor lonnsor geserl rusaklldk berfunnsinonnsor Tinggi air melewati sampai batas konstruksi bawah balas Tinggi air melewati 11 em dari kop rei

Proteksi Badan Jalan Konstruksi Badan Jalan

4

Pemeriksaan

Drainasa

Visual

5 5.1 5.2

Pemeriksaan a. Konstruksi

Konstruksi Bawah

Jembatan Visual, Meteran Visual. Meteran Tinggi air melewati rasuk melintang Perubahan konstruksi embatan Perubahan konstruksi jembatan, Tinggi air melewati 11 cm dari kop rei

b. Konstruksl Alas

6 6.1 6.2 6.3 7 7.1 7.2 73 8 8.1 8.2

Pemeriksaan a. Portal b.Dindina c.Drainase

Konstruksi

Terowonaan Visual, Meteran Visual Visual Lonnsor Lonasor Banir

Pemeriksaan Linakunaan a. Kondisi Hidrolnni sakitar b. Kondlsi Hidrolika sekitar c. Pemeriksaan kanstruksi lain Pemeriksaan Per1intasan a. Periintasan Sebidana b. Per1inlasan Tidak Sebidang

Visual Visual Visual

Banir Banir Meteran Lonnsor

Visual Meteran Visual, Meteran

enurunan

track Tidak memenuhi bebas ruang

Hari:

~A1asan Pemeriksaan lokasi Waktu, Tgi Pemeriksaan Wilayah Kerja ITEM PEMERIKSAAN

Tanaaal:

Nama Instanai Pemeriksa FORMULIR PEMERIKSAAN JALUR KA

HASIL PEMERIKSAAN

TERJADWALHASll

JALUR KA

PEMERIKSAAN KETERANGAN

NO

ALAT BAlK TIDAKBAIK

1

Pemeriksaan Geometri a. Pemeriksaan ruana babas b. Pemeriksaan rei c. Pemeriksaan d. Pemeriksaan e. Pemeriksaan Kelurusan dan kerataan Jalan

Visual Visual.

Meteran.

Sambungan lebar Jalan KA

Visuai, Kunci Inggris, Meleran, Garukan Balas Visual, Track Meier Gauge Walerpass,

lengkung

Visual, Theodolil, Meteran Jalan Rei Visual, Meteran, Profil Rei Visual, Meteran, Profil Rei Visual, Visual, Balas Visual, Meteran Meleran,

2

Pemeriksaan a. Pemeriksaan b. Pemeriksaan

Kampanen Rei Wesal Bantalan Ballas

Alai Ukur Alai Ukur

c. Pemeriksaan d. Pemeriksaan e. Pemeriksaan

Garukan

sistem Penambat

Clamping

Force Meter

3

Pemeriksaan

Badan Jalan

a. Pemeriksaan b. Pemeriksaan c. Pemeriksaan d. Pemeriksaan

Counter Dinding Proteksi

Weight Penahan Tanah

Visual, Visual, Visual, Visual,

Theodolil, Theodolil, Theodolil, Theodolil,

Walerpass Walerpass Waterpass Walerpass

Badan Jalan Badan Jalan

Konstruksi

4 5

Pemeriksaan

Drainase

Visual,

Theodolil,

Waterpass

Pemeriksaan a. Konstruksi b. Konstruksi

Konslruksi Bawah Atas

Jembalan Visual, Visual, Theodolil, Theodolil, Walerpass Walerpass

6

Pemeriksaan a. Portal b. Dinding c.Drainasa

Konslruksi

Terowonaan Visual, Visual, Visual, Theodolil, Theodolil, Theodolil, Walerpass Walerpass Walerpass

7

linakunaan a. Kandisi b. Kondisi Hidrologi Hidrolika sakitar sekilar lain Visual, Visual, Visual, Theodolil, Theodolil, Theodolit, Walerpass Walerpass Waterpass

c. Pemeriksaan

konslruksi

6

Pemeriksaan a. Perlintasan b. Perlintasan

Periintasan Sebidang Tidak Sebidang Visual, Theodolit, Waterpass Waterpass,

Visual, Theodalil, Meleran

Hari:

~ ~Alasan Pemeriksaan Lokasi Waklu, Tgi Pemeriksaan Wilayah Ke~a

Nama Instans; Pemeriksa FORMULIR PEMERIKSAAN JALUR KA

HASIL PEMERIKSAANNO ITEM PEMERIKSAAN

TIDAK TERJADWALALAT

JALUR KAHASIL PEMERIKSAAN

1

2

3

4 5

6

7

8

V>i ~nl'Vr NWS)fI~3V\13dN'VV\l003d

a. b.

Pemeriksaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian. Pedoman pemeriksaan jalur KA disusun sebagai acuan pelaksanaan pemeriksaan untuk menilai kelaikan dan menjamin operasi prasarana KA.

1) Pemeriksaan HarianPemeriksaan harian jalur KA dilakukan setiap hari oleh tenaga pemeriksa sesuai tingkat kompetensinya meliputi Pemeriksaan Geometri, Pemeriksaan Komponen Jalan Rei, Pemeriksaan Badan Jalan, Jembatan, Terowongan, Pemeriksaan Drainase, Pemeriksaan Lingkungan, Pemeriksaan Perlintasan untuk menilai jalur KA laik untuk dioperasikan.

2) Pemeriksaan TerjadwalPemeriksaan terjadwal dilakukan untuk mengetahui kondisi jalur KA dalam siklus waktu tertentu oleh tenaga pemeriksa sesuai tingkat kompetensi.

b. Pemeriksaan tidak terjadwalPemeriksaan tidak terjadwal dilakukan untuk mengetahui kondisi jalur KA yang mengalami kegagalan fungsi yang terdeteksi.

a. Personil pemeriksa jalur KA harus selalu memperhatikan:1) Cara pengamanan lintas jika terjadi keadaan darurat 2) 3) 4) Aturan "Safety First" Cara pengamanan jika terjadi sabotase Kondisi - kondisi selama keadaan darurat.

Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dan menilai fungsi yang ditetapkan. Peralatan yang digunakan adalah sesuai tabel terlampir.

1) Pemeriksaan Harian Pemeriksaan harian dilakukan setiap hari dengan jarak yang direkomendasikan sepanjang 4-6 i km dengan tetap mempertimbangkan kondisi personil dan lingkungan. Dalam melakukan pemeriksaan harian inspektor harus dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. 2) Pemeriksaan Terjadwal Pemeriksaan terjadwal dilakukan sesuai kebutuhan, yaitu: a) Membuat jadwal pemeriksaan selama 1 bulan b) Pemeriksaan track dengan kecepatan tinggi di atas "foot plate of engine" selama sebulan 2 kali c) Pemeriksaan track dengan kecepatan kereta tinggi dibagian belakang selama sebulan sekali d) Pemeriksaan perlintasan sebidang selama 6 bulan sekali e) Pemeriksaan wesel selama 6 bulan sekali f) Pemeriksaan lengkung selama 6 bulan sekali g) Pemeriksaan selama pergantian musim h) Pemeriksaan terhadap stabilitas konstruksi jalan rei selama 1 tahun sekali MENTERI PERHUBUNGAN, ttd FREDDY NUMBERI SALI NAN sesuai den KEPALABIRO

UMAR IS, SH. MM, MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19630220 198903 1 001

Lampiran Nomor Tanggal

2

Peraturan Menteri Perhubungan PM. 31 TAHUN 2011 25 FEBRUARI 2011

LogoInstansl Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PERSINYALAN ELEKTRIKPejabat Lintas Paraf

~ Stasiun Periode pemeriksaan Tanggal :

: PPKA : I : HASIL :

: Berkala :

Pemeriksa Paraf

Paraf

:

PEMERIKSAAN

OK

NOK

REKOMENDASI

I A.'I1

Ruangan Peralatan 1 2 3 4 5 6 7 Kondisi AC, Suhu ruangan ER. Kebersihan Ruangan Kondisi dan fungsi sistem kontrol power suplai Nilai- nilai yang terukur pada sistem kontrol power Tegangan tiap cell dan fungsi battery bank Kondisi, fungsi genset dan battery starternya Kondisi grounding, catat nilai tahanan tanah dan arrester Kondisi perkabelan dan terminasinya Kondisi, fungsi modul-modul dan relay interlocking

;

1

i i'i

"

I I

89

'I

\

10 Kondisi UPS 11 Kondisi Blocking Sistem 12 Kondisi Data Logger

I

I

B. Meja Pelayanan 1 2 Kondisi fisik perkabelan, kebersihan dan fungsi push button Kondisi dan Fungsi Lampu-Iampu panel, label nama dan nilai-nilai data counter dan Motor Wesel------------~-_.-.

i i,

I C. Wenl 1!

Kondisi Lebar sepur (1435 / 1067)

2 3

Kondisi Kedua lidah wesel rata plat landas Kondisi Ganjalan 3 mm lidah tidak bisa rapat dan lidah kembali ke kedudukan semula dan indikator di LCP kedip Kondisi Ganjalan 2 mm lidah bisa rapat dan indikator di LCP tidak berkedip,-~--,-,,----------

!I

4 5 6 7

I ,

Kondisi Panjang kait/arrow pada kesenllockbox Kondisi dan Fungsi Baut/Mur/pengikat pada kesen/lockbox lengkap dan kokoh Kondisi dan fungsi Baud penambat motor, plat landas kokoh Kondisi perkabelan

i

I

I

8

HASIL PEMERIKSAAN OK NOK REKOMENDASI

10.1

SlNYAL, TANDA DAN MARKA 1 Kondisi tiang sinyal, bersih, lurus dan kokoh Kondisi penanda, bersih dan kokoh Kondisi marka, bersih dan kokoh Kondisi Jarak tampak dan fokus Kondisi Perkabelan dan terminasi

I

I'I

23

I

45

!

IE.I ! i

Pendeteksi Kereta Api 1 Kondisi, pelindung, klem kabel Kondisi LED power evaluator Kondisi IRJ Kondisi Kabel Bonding Kondisi Perkabelan dan terminasi Kondisi Axle Counter/Penghitung Gandar

23

I

45 6

I c---------

i

F. UraianKesimpulan Pemeriksaan :

Rekomendasi :

Catatan:

Logolnatanal Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PERSINYALAN ELEKTRIKPejabat Lintas Para' Tidak Terjadwal Pemeriksa Para' : Para' : HASIL PEMERIKSAAN OK NOK REKOMENDASI : : PPKA :

Stasiun Periode pemeriksaan Tanggal

:

: :

iA. Ruangan Peralatan 1

dstI

lB.

Meja Pelayanan 1

dstI

c.I

We'" 1

dan Motor Weeel

i

dst I D. Uraian Kesimpulan Pemeriksaan :

Rekomendasi

:

Catatan:

LogoInstansi Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PERSINYALAN MEKANIK

Stasiun Periode pemeriksaan Tanggal

:

Pejabat Lintas Paraf

: PPKA : :

: Berkala :

Pemeriksa Paraf :

Paraf

:

HASIL PEMERIKSAAN A.I

OK

NOK

REKOMENDASI

Perkakas Hendel dan. Lemari MIs.r 1 Kondisi dan kelengkapan plombir-plombir Kondisi fisik dan kebersihan Kondisi fisik dan fungsi kruk-kruk Kondisi fisik dan fungsi hendel-hendel Kondisi Plat-plat petunjuk pelayanan dan nomor-nomor poros Kondisi handle sinyal ditarik tanpa membalik kruk Kondisi Rantai Handle

!,I

23 4

"

,

5 6 7

I I I ,

B. Lemari BlokI , I

1

Kondisi fisik, perkabelan, kebersihan dan fungsi pesawat Siok Kondisi dan kelengkapan plombir-plombir Kondisi Plat-plat petunjuk pelayanan

23

C.'i

Saluran Kawat 1 Kondisi fisik, kebersihan dan fungsi termasuk pipa-pipa, selubung bawah tanah Kondisi fisik, kebersihan, pelumasan dan fungsi roda, kekokohan, palang, patok Kondisi Tegangan kawat tarik ulur, penegang kawat dan sambungan/ C 5tuk HASIL PEMERIKSAAN OK NOK REKOMENDASI

23

D. Weseli

1 2

Kondisi Lebar sepur (1435/1067) Kondisi Lidah rapat apakah rapat pada lantaknya Kondisi Kedua lidah wesel rata plat andas Kondisi Ganjalan 5 mm Iidah tidak bisa rapat Kondisi Ganjalan 3 mm lidah bisa rapat Kondisi Panjang kait pada kusen

"

i!

3 4 5 6

,

i iI

I

Ij

7

Kondisi BautlMur pada kesen lengkap dan kokoh Kondisi Posisi arrow menyiku pada cowakannya Kondisi Bak steller bersih dan tidak tergenang air Kondisi Posisi tanda wesel kedudukan nya baik dan benar Kondisi Stang wesel kedudukannya baik dan murnya kokoh

II I

89 10 11

I! I I

Ie.i.

Sinyal, Tanda dan Marka 1 2 Kondisi Tiang sinyal lurus dan kokoh Kondisi Posisi lengan tegas Kondisi Rangka lengan kokoh Kondisi Penanda bersih dan kokoh Kondisi Marka bersih dan kokoh Kondisi Kebersihan, cat dan schotligt sinyal dan tiang sinyal.

,

"

!i

3 4 5 6

I

i

i

F. UraianKesimpulan Pemeriksaan :

Rekomendasi :

Catatan:

LogoInstansl Pemeriksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PERSINYALAN MEKANIK

Stasiun Periode pemeriksaan Tan99al

:

Pejabat Lintas Paraf

: PPKA : : : HASIL :

: Tidak terjadwal :

Pemeriksa Paraf

Paraf

:

I

PEMERIKSAANi

OK

NOK

REKOMENDASI

!i!

A.

Perkakas Hendel dan Lemarl Mlstar 1

I

dst B. Lemarl Blok 1

dst

C.

SaJuran Kawat 1

I

dst HASIL PEMERIKSAAN D. Wesel 1 OK NOK REKOMENDASI

!

dst E. SinyaJ, Tanda dan Marka

!

1

dst

: UeJeJeo

: !sepu8Wo1l8~

: UeeSlIIJ8W8d

UelndwlS8)f uele.m

":f

LogoInstans! Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PINTU PERLINTASAN

No.JPL Petak I Lintas Periode pemeriksaan TanggalI

:

Pejabat Lintas Paraf

: : : :

PPKA

:

: Berkala :

Pemeriksa Paraf

Paraf

:

I

,

PEMERIKSAAN A. Palang & nang Statlp 1 Kondisi fisik, cat,dan kekokohan Kondisi kabel dan fungsi Lampu-Iampu palang dan XC Kondisi kelengkapan baut mur Kondisi alarm & speaker

iI OK I NOK i

HASIL

REKOMENDASI

i,\

ii , , ,

iIi

,

23 4

IIf-I I

---+---

i

i

B. Barier 1 Kondisi fisik, kebersihan, cat,dan kekokohan Kondisi gear dan pelumasan Kondisi motor pintu Kondisi pengereman Kondisi terminasi & perkabelan Kondisi nok pembatas Kondisi bandul pintu Kondisi kontak poros Pagar pelindung

i!I

II i\

i!

iI

23 4

ii

!

IiI

i

Ii

5 6 7

i

i

i

i!

i\

:I!I,

"

\--i 8I

-----------L--+"I

II

-~

c.D.

Kondisi fisik dan Kekokohan Peralatan Komunikasi 1

I

I

Kondisi dan Fungsi Telepon Penjaga Pintu perlintasan Kondisi dan Fungsi Radio Utility

iI

i i, I

I

2

i

E. Meja PelayananI

1

Kondisi fisik, cat, kebersihan dan fungsi Lampu indikator pelayanan Indikator tegangan-

,I

i I

23 4

i

i

i

i

i

Kondisi saklar Modul sensor KA Buzzer Modul oscillator

ii

!

iI II

Ii

-~

,

5 6 7

:I

I

'I

I

I F.i

Catudaya1 Kondisi fisik, cat, kebersihan CheckteganganinputPLN----

Ii

i

.I

I --

ic---- 2 3I I I I, ,

Check tegangan output rectifier Check tegangan battere tiap cell Check total output tegangan battere Check kebersihan kutub-kutub cell battere Check kondisi perkabelan & terminasi Check level air aki Check modul battere charger

I -t-~-I-+---------', ,' I

4 5 6 7 8 9

!!i iI I

iIj I I

II

\

II

II

i i,

I

I I

i

I

I

G. UraianKesimpulan Pemeriksaan:

Logo Instansl Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PINTU PERLINTASAN

CTC ICTS Periode pemeriksaan Tanggal

:

Pejabat Lintas Paraf

: PPKA : :

: Tidak terjadwal :

Pemeriksa Paraf

Paraf

!

PEMERIKSAAN A.!

I

HASILI

I,

I OK

REKOMENDASI NOK I

Palang & T1ang Statip 1!"

!

I

I

lB.I I I I I

dst SarierI

i i ii!

1

I

I

dst C. Kondisl ftslk dan Kekokohan Pagar pelindungI

I

II,I

1

I

I

dst

i i

D.I!

Peralatan Komunikasl 1

dst E. Meja Pelayanan 1

I

! !I

dst

I

I

F.

Catu daya 1

dst

I

:ueeSlfIJ8W8d Uelndw!S8>t Ue!eJn .~

Logo Instansl Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PERALA TAN TELEKOMUNIKASIPejabat Lintas Paraf : Berkala

Stasiun Periode pemeriksaan

: PPKA : : Paraf : :

Pemeriksa

PEMERIKSAAN A Komunikasi Operasi KA 1.Telepon Langsung Antar Stasiun a. Kondisi dan Fungsi Pesawat Induk (Master) b. c. Kondisi dan Fungsi Pesawat Cabang (Slave) Kondisi, Kebersihan ruangan PPKA

HASIL OK NOK

REKOMENDASI

2.

3.

Kondisi dan Fungsi Telepon Penjaga Jalan Perlintasan Telepon Trainsdispatchinga. Kondisi dan Fungsi Pesawat Console b. Kondisi dan Fungsi Pesawat cabang stasiun c. Kondisi dan Fungsi Pesawat cabang lokomotif d. Kondisi dan Fungsi Base station e. Kondisi dan Fungsi Tower f. Kondisi dan Fungsi Antena g. Kondisi, Kebersihan ruangan PK

B Komunikasi Langsiran KA 1. Kondisi dan Fungsi Talkback (Master/Slave) 2. Kondisi dan Fungsi Handy TalkyC Kondisi dan Fungsi Perekam Suara

D Media Transmisi 1. Kondisi dan Fungsi Kabel Tembaga dan Kawat Terbuka 2. Kondisi dan Fungsi Kabel FO

3.4.

Kondisi dan Fungsi Kabel LeX Kondisi dan Fungsi Radio Microwave Kondisi dan Fungsi Trunked Mobile Radio/PMKondisi Batang Penangkal Petir (Eksternal) Kondisi dan Fungsi Arrester/Fuse/MCB (Internal)

5. E Sistim Proteksi1.

2.

Kondisi Batang Penta nahan 3. F Peralatan pendukung 1. Kondisi dan Fungsi Komunikasi audio Kondisi dan Fungsi Komunikasi visual Kondisi dan Fungsi Jam induk (Master Clock) Kondisi dan Fungsi Jam anak (Slave Clock) Kondisi dan Fungsi Remote Terminal Unit (RTU) Kondisi dan Fungsi Regional Remote Supervisory (RRS). Kondisi dan Fungsi Centralized Remote Supervisory (CRS).

2. 3. 4.

S.6. 7.

: U88S)I!J8W8d U8Indw!S8>1 U8!8J

n .~

LogoInstansl Pemeriksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PERALA TAN TELEKOMUNIKASI

Stasiun Periode pemeriksaan Tanggal

:

Pejabat Lintas Paraf

: PPKA : : : :

: Tidak terjadwal :

Pemeriksa Paraf

Paraf

:

PEMERIKSAAN A Komunikasi Operasi KA 2. Telepon Langsung Antar Stasiun1

HASIL OK NOK

REKOMENDASI

2.

dst Kondisi dan Fungsi Telepon Penjaga Jalan PerlintasanI

3.

dst Telepon Trainsdispatching1

dst B Komunikasi Langsiran KAI

dstC KODdisi daD FUDgsi Perekam Suara I

dst D Media TransmisiI

dst E Sistim Proteksi1

_1_"'"-

: ueeSlIIJ8W8d

UelndwIS8)1 ueleJn .~ lSP

"[

lunllnpaad . ad .!I

LogoInstans! Pemeriksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PERALATAN PEMERIKSAAN INSTALASI LISTRIK CATU CAVA L1STRIK: : Berkala : Pejabat lintas Paraf Pemeriksa Paraf

Catu Daya Tanggal Periode pemeriksaan Tanggal

: PPKA : : : :

Paraf

:

I

I PEMERIKSAAN A. CATU DAYA LlSTRlK!I

HASIL OK

I

REKOMENDASI

NOK I

1,

PeraJatan Penerima a. Kondisi dan Fungsi Panel Penerima"

I

I I

iI

I

1. Kondisi Kabel Penerima Oaya 2. Kondisi Saklar Pemisah (OS) 3. Kondisi Pemutus Tenaga (CB) 4. Kondisi Current Transformer 5. Kondisi Potential Transformer 6. Indikator7. kondisi Proteksi b. Kondisi dan Fungsi Peralatan Penurun Tegangan (Transformator) c. Kondisi dan Fungsi Panel Oistribusi

I I!j

I

I!

I

! I ,

I

I

!

i II I

II

]

I!

I, I

II I

:I

II

1. Kondisi Kabel Penerima Oaya 2. 4. 6.7. Kondisi Saklar Pemisah (OS)

!

f-----

I:

3. kondisi Pemutus Tenaga (CB)kondisi Current Transformer

+---!I

I

Ij

f--I I

-------tI!

r I,

5. Kondisi Potential TransformerIndikator Kondisi Proteksi

LI I I

! I ------i-- e------------jiI !

I II

2 3

Kondisi dan Fungsi Peralatan Penyearahl Rectifier Kondisi dan Fungal Peralatan DC kubikel a. Kubikel Utama

Ii

i: I I,

II

i!

1. Kondisi High Speed Circuit Breaker 2. 3.Kondisi Trafo Arus DC Kondisi ProteksiI

! ,

b. Kubikel Keluaran dan Kubikel Cadangan

iI,

I

1. Kondisi Saklar Pemisah 2.Kondisi High Speed Circuit Breaker

iI !

3. Kondisi Arrester4. kondisi Trafo Arus DC I I I I

i I!

5. Kondisi ProteksiLinked Breaking Devise (LBO) c. Kubikel Negatif!

!I,

1. Kondisi Saklar Pemisah 2.4. Kondisi Trafo Arus DCI I

!.I I , I

3. Perekam Arus /Recorder AmmeterKondisi Ground Fault Relay

IiI

i

I!

4

Kondisi dan Fungal Peralatan Tegangan Rendah a. b. Indikator Cahaya Indikator Ukur I ----t!

!~.II I.

5

Kondisi dan Fungai Peralatan penyulang a. b. c. Kondisi Kabel Penyulang Kondisi Saklar Pemisah Kondisi Proteksi Petir RuangI I

iII

!I

i

6

Kondisi dan Kebersihan

i

I

I

B. URAIAN Kesimpulan

Pemeriksaan:

Logo Instansl Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PERALATAN PEMERIKSAAN INSTALASI LlSTRIK CATU DAYA LlSTRIK: : : : Tidak Terjadwal Pemeriksa Paraf!I

Catu Daya Tanggal Periode pemeriksaan Tanggal II j

Pejabat Lintas Paraf

: PPKA : : : HASIL OK NOK :

Paraf

I

PEMERIKSAAN"

REKOMENDASI

A. CATU DAYA LlSTRIK 1 Peralatan Penerlma 1

dst 2 Kondisl dan Fungal Peralatan Penyearahl Rectifier 1

!

I

..

dst

I

3

Kondisl dan Fungal Peralatan DC kublkel 1 i

Dst

I

4

Kondisl dan Fungal Peralatan Tegangan Rendah 1

Dst

5

Kondisl dan Fungal Peralatan penyulang 1

Dst

I ,

:ueeS)f!J8W8d Uelndw!S8)f NVI~nB

JSP

II

I

~ lJuenv Ueq,8.l8q8)f uep .SlpUO)f

9

Logo Instansl Pemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PERALATAN INSTALASI LlSTRIK TRANSMISI TENAGA LlSTRIKPejabat Lintas Paraf

: Periode pemeriksaan Tanggal

: PPKA :

Berkala

Pemeriksa Paraf

: : HASIL--

Paraf

:

i

PEMERIKSAAN A. TRANSMISI TENAGA USTRIK 1 KondiSl dan FungsiSistem a. b. c. Penyulang

REKOMENDASI

OK NOK

I !

Kawat Penyulang/Feeder Wire Cabang Penyulang/Feeding Branch Saklar Pemisah/Disconnecting Switch

II

,

2,

Kondisi dan Fungal S1stem Katenari a. Kawat KontaklTrolley Wire1) Ketinggian

2) DeviasiI ,

3) Diameter b. c. d. e. f. Kawat Pemiku/lMessenger Wire PenggantunglHanger Pemegang Kawat Kontak Peralatan PeneganglTension Device Peralatan Pemisah/Sectioning Device

:'I

II

3I I

KondiSi dan Fungsi Fasilitas Pendukung a. b. c. Tiang Transmisi/Pole PengikaUPole Band Temberang/Guy Wire Isolator Batang Penyangga/Beam

I , I

d. e.

I, I I I

4

Kondlsi dan Fungsi Proteksi a. b. c. Kawat Penta nahan Atas/ Over Head Ground Wire Penangkal Petir/ Lightning Arrester Sistem Penta nahan/ Grounding Line

5 i

Jaringan DiStribusi DayaiPower Distribution a. b. OEWire Twisted Cable dengan messenger

:uBJeJe::>

:!SepU8WO)f8~

:ueeS)f!.I8W8d Uelndw!S8)1 ue!e.ln"S

LogoInstansi Pemeriksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PERALA TAN INSTALASI L1STRIK TRANSMISI TENAGA L1STRIK

Lintas I Petak Periode pemeriksaan Tan99al

:

Pejabat Lintas Paraf Tidak terjadwal Pemeriksa Paraf

: PPKA : : : HASIL OK NOK :

Paraf

:

:

PEMERIKSAAN A. TRANSMIS, TENAGA USTRIKII

REKOMENDASI

i

1

Kondlsl dan Fungal Sistem Penyulang 1

II

dst 2! iI

Kondisl dan Fungai Sistem Katenari 1

!

i 3

dst Kondlsi dan Fungai Fasilitas Pendukung 1

iI I

dst

4

Kondisi dan Fungal Proteksl 1

I!I

i

i

dst

Ii

5

Jaringan Distribusi 1

DayaiPower Distribution

Line

!

dst

:ueeSlIlJ8W8d UelndwIS8>t Ue!eJn's

Logo InstanslPemerlksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN BERKALA PERALATAN CTC/CTSPejabat Lintas Paraf

CTC ICTS Peri ode pemeriksaan Tanggal

:

: PPKA : : : HASIL

Berkala :

Pemeriksa Paraf

Paraf

PEMERIKSAAN A. Sistim Catu dayaII

OK

NOK

REKOMENDASI

1 2 34 5 6

Kondisi, kebersihan dan catat suhu ruangan UPS Kondisi dan fungsi sistem UPS Kondisi dan fungsi battery bank Kondisi grounding dan arrester Kondisi perkabelan dan terminasinya Kondisi Genset a. b. c. d. e. f. g. Kondisi, kebersihan ruangan dan genset,,-----,

j

:

I.

I ,I

-

Kondisi Bahan Bakar Kondisi Pelumas Kondisi Air Radiator Kondisi Governoor Kondisi Filter Bahan Bakar Kondisi Filter Udara Kondisi Filter Oli Kondisi AVG Kondisi Batere Starter Kondisi saluran pembuangan/knalpot, exhaust fan Kondisi dan Fungsi Cek Automatis Kondisi dan Fungsi Cek Manual Kondisi Jam Operasi

II,

I

!,I

h. i. j. k.I.

I IL- __I

;

iI

I II

m. n.

B.iI

Perangkat Keras

1 2 3C.

Kondisi Monitor Kondisi Keyboard dan Mouse Kondisi CPU

I

Sistem Jaringan Komputer

I

1 2

Kondisi Kabel Jaringan Kondisi Ethernet Hub

I

3!I I

Kondisi Server Kondisi Modem Perkabelan dan terminasi

!

4 5

D.

Mimic panel 1 Kondisi kebersihan mimic panel Kondisi dan Fungsi Lampu - lampu indicator Kondisi Perkabelan dan terminasi Kondisi PLC------

23 4 5

Kondisi dan Fungsi CPU, keyboard mimic panel

E. Uralan Kesimpulan Pemerlksaan :

LogoInstansi Pemeriksa

(Nama Instansi Pemeriksa) FORMULIR PEMERIKSAAN TIDAK TERJADWAL PERALA TAN CTC/CTS

CTC ICTS Periode pemeriksaan Tanggal

:

Pejabat Lintas Paraf

: PPKA : : :

: Tidak terjadwal :

Pemeriksa Paraf

Paraf

:

iI I

HASIL PEMERIKSAAN A. Slstlm Catu daya 1-~

OK

NOK

REKOMENDASI

I

dst

B.I

Perangkat Keras 1

II"

i,

iI

dst

I C. Perangkat Lunak 1

I

I

dst D. Sistem Jaringan komputer 1

dst

E.I

Mimic Panel 1

I

I

dst

F. Uraian Kesimpulan Pemeriksaan :

MENTERIPERHUBUNGAN,ttd

SALI NAN sesuai de KEPALA 81

UMAR IS SH. MM MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19630220 198903 1 001