PMK - 198.PMK03.2013 Tg Pengembalian Pendahuluan Lebih Bayar Bagi WP Yang Memenuhi Syarat

15
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 198/PMK.03/2013 TENTANG PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU Menirnbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa ketentuan rnengenai batasan jurnlah peredaran usaha, jurnlah penyerahan, dan jurnlah lebih bayar bagi Wajib Pajak yang rnernenuhi persyaratan tertentu yang dapat diberikan pengernbalian pendahuluan kelebihan pajak telah diatur dalarn Peraturan Menteri Keuangan Nornor 193/PMK03/2007 tentang Batasan Jumlah Peredaran Usaha, Jumlah Penyerahan, dan Jumlah Lebih Bayar Bagi Wajib Pajak yang Mernenuhi Persyaratan Tertentu yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagairnana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nornor 54/PMK03/2009; b. bahwa dalarn rangka rnengoptirnalkan pelaksanaan pengernbalian kelebihan pembayaran pajak bagi Wajib Pajak yang rnernenuhi persyaratan tertentu rnelalui penelitian dan dalarn rangka rnengoptirnalkan pelaksanaan perneriksaan pajak untuk rnenguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, perlu rnelakukan perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nornor 193/PMK03/2007 tentang Batasan Jumlah Peredaran Usaha, Jumlah Penyerahan, dan Jumlah Lebih Bayar Bagi Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagairnana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nornor 54/PMK03/2009; c. bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagaimana dirnaksud pada huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17D Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umurn dan Tata Cara Perpajakan sebagairnana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak Bagi Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu; ··_i

description

Perpajakan

Transcript of PMK - 198.PMK03.2013 Tg Pengembalian Pendahuluan Lebih Bayar Bagi WP Yang Memenuhi Syarat

  • MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

    SALINAN

    PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 198/PMK.03/2013

    TENTANG

    PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BAGIWAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATANTERTENTU

    Menirnbang

    DENGAN RAHMATTUHAN YANGMAHA ESA

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    a. bahwa ketentuan rnengenai batasan jurnlah peredaran usaha,jurnlah penyerahan, dan jurnlah lebih bayar bagi Wajib Pajakyang rnernenuhi persyaratan tertentu yang dapat diberikanpengernbalian pendahuluan kelebihan pajak telah diaturdalarn Peraturan Menteri Keuangan Nornor 193/PMK03/2007tentang Batasan Jumlah Peredaran Usaha, JumlahPenyerahan, dan Jumlah Lebih Bayar Bagi Wajib Pajak yangMernenuhi Persyaratan Tertentu yang Dapat DiberikanPengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagairnanatelah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nornor54/PMK03/2009;

    b. bahwa dalarn rangka rnengoptirnalkan pelaksanaanpengernbalian kelebihan pembayaran pajak bagi Wajib Pajakyang rnernenuhi persyaratan tertentu rnelalui penelitian dandalarn rangka rnengoptirnalkan pelaksanaan perneriksaanpajak untuk rnenguji kepatuhan pemenuhan kewajibanperpajakan Wajib Pajak, perlu rnelakukan perubahanPeraturan Menteri Keuangan Nornor 193/PMK03/2007tentang Batasan Jumlah Peredaran Usaha, JumlahPenyerahan, dan Jumlah Lebih Bayar Bagi Wajib Pajak yangMemenuhi Persyaratan Tertentu yang Dapat DiberikanPengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagairnanatelah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nornor54/PMK03/2009;

    c. bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagaimana dirnaksudpada huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakanketentuan Pasal 17D Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umurn dan Tata Cara Perpajakansebagairnana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, perlu menetapkanPeraturan Menteri Keuangan tentang PengembalianPendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak Bagi Wajib Pajakyang Memenuhi Persyaratan Tertentu;

    _i

  • Mengingat

    Menetapkan

    IVIIf'rr I::I~I I

  • l\ll[J~rIJZI I
  • MFJ\ITU~I i
  • MEI'ITr::I:;>1 I(EUM,JGANr~EPUi3L"< if'IDOhIESIA

    -5 -

    Pasa17

    (1) Permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaranpajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang tidakmemenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,diproses berdasarkan ketentuan Pasal 17B Undang-Undang KUP.

    (2) Atas penyelesaian permohonan pengembalian pendahuluankelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1), Direktur Jenderal Pajak memberitahukan kepada WajibPajak.

    BABIV

    PENGEMBALIANPENDAHULUANKELEBIHANPEMBAYARANPAJAK

    DANPENERBITANSURATKEPUTUSANPENGEMBALIAN

    PENDAHULUANKELEBIHANPAJAK(SKPPKP)

    Pasa18

    (1) Pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak kepadaWajib Pajak yang memenuhi persyaratan tertentu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, dilakukan setelah DirekturJenderal Pajak melakukan penelitian.

    (2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan atas:

    a. kelengkapan Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya;

    b. kebenaran penulisan dan penghitungan pajak;c. kebenaran kredit pajak atau Pajak Masukan berdasarkan

    sistem aplikasi Direktorat Jenderal Pajak; dan

    d. kebenaran pembayaran pajak yang dilakukan oleh WajibPajak.

    Pasa19

    (1) Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalamPasa18, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat KeputusanPengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak paling lama:

    a. 15 (lima belas) hari kerja sejak permohonan diterima secaralengkap, untuk permohonan pengembalian pendahuluankelebihan pembayaran Pajak Penghasilan orang pribadi;

  • 11f1i:::l\ll[! ::1 I(EUJ\j\jGAhJ1::E:F'UHUf< Jj\j[)Oh!l::SIA

    -6-

    b. 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima secara lengkap,untuk permohonan pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaran Pajak Penghasilan badan; dan

    c. 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima secara lengkap,untuk permohonan pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaran Pajak Pertainbahan Nilai.

    (2) Apabila setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1), Direktur Jenderal Pajak tidak menerbitkan keputusan,permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaranpajak dianggap dikabulkan.

    (3) Dalam hal permohonan pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaran pajak dianggap dikabulkan sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SuratKeputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak palinglama 7 (tujuh) hari kerja setelah jangka waktu sebagaimanadimaksud pada ayat (1)berakhir.

    (4) Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dibuat denganmenggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalamLampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri ini.

    Pasal 10

    (1) Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 tidak diterbitkan dalamhal berdasarkan hasil penelitian menunjukkan:a. tidak terdapat kelebihan pembayaran pajak;

    b. Surat Pemberitahuan beserta lampirannya tidak lengkap;c. penulisan dan penghitungan pajak tidak benar;

    d. kredit pajak atau Pajak Masukan berdasarkan sistemaplikasi Direktorat Jenderal Pajak tidak benar;

    e. pembayaran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak tidakbenar; atau

    f. Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan atauPenyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

    o~

  • IVIE:~.Jrl::rZI !(L:::U,I\I\IC/\f\lI~[F'UI3U:( II\JUONE~;I/\

    - 7 -

    (2) Dalam hal Surat Keputusan Pengembalian PendahuluanKelebihan Pajak tidak diterbitkan sebagaimana dimaksud padaayat (1), Direktur Jenderal Pajak memberitahukan secara tertuliskepada Wajib Pajak dan Surat Pemberitahuan yang menyatakanlebih bayar tersebut ditindaklanjuti berdasarkan ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-UndangKUP.

    BABVKETENTUAN LAIN-LAIN

    Pasal 11

    (1) Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan dalamrangka penerbitan surat ketetapan pajak terhadap Wajib Pajakyang telah diterbitkan Surat Keputusan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud dalamPasa19.

    (2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukansesuai peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan yangmengatur mengenai pemeriksaan.

    (3) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar, jumlah pajak yang kurangdibayar tersebut ditambah dengan sanksi administrasi berupakenaikan sebesar 100% (seratus persen) sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17D ayat (5)Undang-Undang KUP.

    Pasal 12

    (1) Dalam hal diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), Wajib Pajakdapat mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusansanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36Undang-Undang KUP.

    (2) Atas permohonan pengurangan atau penghapusan sanksiadministrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), DirekturJenderal Pajak dapat memberikan pengurangan ataupenghapusan sanksi administrasi sehingga besarnya sanksiadministrasi menjadi paling banyak 48% (empat puluh delapanpersen).

    a.

  • IViEh!li:I-;:1 1([UAN(ji\1\11~\ET)U[)LlI\ If\JDOi\lr::SI/\

    -8-

    BABVIKETENTUANPERALIHAN

    Pasal 13

    Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini:

    1. terhadap Surat Pemberitahuan pembetulan lebih bayar restitusiatas Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak sebelumberlakunya Peraturan Menteri ini yang disampaikan sejakberlakunya Peraturan Menteri ini, diproses berdasarkanketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini;

    2. terhadap permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak bagi Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan tertentu yangbelum diselesaikan pengembaliannya sampai dengan berlakunyaPeraturan Menteri ini, diselesaikan berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 193/PMK03/2007 tentang BatasanJumlah Peredaran Usaha, Jumlah Penyerahan, dan JumlahLebih Bayar Bagi Wajib Pajak yang Memenuhi PersyaratanTertentu yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan-Kelebihan Pajak sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 54jPMK03j2009.

    BABVII

    KETENTUANPENUTUP

    Pasal 14

    Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 193/PMK.03/2007 tentang

    Batasan Jumlah Peredaran Usaha, Jumlah Penyerahan, danJumlah Lebih Bayar Bagi Wajib Pajak yang MemenuhiPersyaratan Tertentu yang Dapat Diberikan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak;

    b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.03/2009 tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor193jPMK03/2007 tentang Batasan Jumlah Peredaran Usaha,Jumlah Penyerahan, dan Jumlah Lebih Bayar Bagi Wajib Pajakyang Memenuhi Persyaratan Tertentu yang Dapat DiberikanPengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak,

    dieabut dan dinyatakan tidak berlaku.

    Pasal 15

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014.

  • MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

    - 9 -

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakarta

    padatangg~ 27 Desember 2013

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    MUHAMAD CHATIB BASRI

    Diundangkan di Jakarta

    pada tanggal 27 Des embe r 20 13

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    AMIR SYAMSUDIN

    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1556

    , Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO UMUM, U ,~,,:,>:~~'~:':;'~':~'::.~

    KF~PALA BAGIAN'T.U. KEMENTERIAN/::::.::~:...~., ~ ...".. ,.~~:.-c',~

    --

  • LAMPIRANPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 1981 PMK a 3/2 013TENTANGPENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBlHAN

    PEMBAYARAN PAJAK BAG! WAJlB PAJAK YANGMEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU

    IVI!]\JTEJ:::I I

  • IVII::NTL=:I"\!I(C:UANCI\N1\[I'Ul1LII< Ir'~DOf\IESI/\

    -2-MEMUTUSKAN:

    Menetapkan: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANGPENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAKPENGHASILANjPAJAK PERTAMBAHAN NILAn MASAjTAHUN*)PAJAK. (3) KEPADA (7) NPWP: (8)

    PERTAMA 1. Kepada (7) NPWP: (8) diberikan pengembalianpendahuluan kelebihan Pajak PenghasilanjPajak PertambahanNilai'? MasajTahun*) Pajak (3) sesuai ketentuan Pasal 17DUndang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umumdan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009sebesar Rp (10) ( (11)), dengan penghitungansebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini *).

    2. Pengembalian pendahuluantersebut pada butir 1 harusdengan utang pajak.

    kele bihan paj ak sebagaimanadiperhitungkan terlebih dahulu

    KEDUA Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak inimenjadi dasar diterbitkannya Surat Keputusan PengembalianKelebihan Pembayaran Pajak.

    KETIGA Keputusan Direktur Jenderal mi mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

    Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada:1. Direktur Jenderal Pajak;2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak ;(12)

    Ditetapkan di (13)pada tanggal (14)

    a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK.......................................... (15)

    NIP (16)

  • i\jI[I\n[I~1 1([U/\r~C/\I\Jr ;FT'UL3L1I( IhIDOI'Il~SIl\

    - 3 -~

    LAMPIRANKeputusan Direktur Jenderal PajakNomor:TentangPengembalian PendahuluanKelebihan Pajak

    LAMPIRANPENGHITUNGANPENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK

    PAJAK PENGHASILAN

    18 Pengernbalian pendahuluan kelebihan Pajak Penghasilan (17.d-16)

    Nama : (8}NPWP (9)Tahun Pajak (4)Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penghitungan jumlah pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaran Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut :

    No. URAIANJUMLAH RUPIAH MENURUTWAJIB PAJAK FISKUS

    123456

    78

    91011121314151617

    Peredaran UsahaHarga Pokok PenjualanLaba Bruto (1-2)Biaya UsahaPenghasilan neto dalam negeri (3-4)Penghasilan neto dalam negeri lainnyaa. Penghasilan dari luar usahab. Penghasilan jasa Zpekerjaan bebasc. Penghasilan sehubungandengan pekerjaand. Lain-laine. Jumlah (a+b+c+d)Fasilitas penanaman modal berupa pengurangan penghasilan netoPenyesuaian fiskala. Penyesuaian fiskal positifb. Penyesuaian fiskal negatifc. Jumlah (a-b)Penghasilan neto luar negeriJumlah penghasilan neto (5+6.e-7+8.c+9)ZakatKompensasi kerugianPenghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) .Penghasilan yang seharusnya tidak terutang PPhPenghasilan Kena Pajak (10-11-12-13)Pajak Penghasilan terutang ((tarif xIS) atau NIHIL)Kredit Pajak:a. PPh ditanggung pemerintahb. DipotongjDipungut oleh pihak lain:c. Dibayar sendiri :

    c.l. PPh Pasal 22c.2. PPh Pasal 25c.3. PPh Pasal 29c.4. STP (pokok kurang bayar)c.5. lain-lainc.6. Jumlah (c. 1+c.2+c.3+c.4+c.5)

    d. Jumlah Pajak yang dapat dikreditkan (a+b+c.7)

    (17) (18)

    a.n.DIREKTUR JENDERAL PA:JAK....... , " .' (15)

    NIP .. , , (16)

  • IVI[hJTT: H I 1
  • MI::t\]ITI
  • Nomor (12)

    Nomor (13)

    Nomor (14)

    Nomor (15)Nomor (16)

    Nomor (17)

    Nomor (18)

    MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

    - 6 -

    diisi dengan nama unit Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajakyang membawahi Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan SuratKeputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak.

    diisi dengan nama kota tempat keputusan dititapkan.

    diisi dengan tanggal surat keputusan diterbitkan.diisi dengan jabatan pejabat yang menandataJgani surat keputusan.

    Idiisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pejabat yangmenandatangani surat keputusan. Idiisi dengan jumlah rupiah menurut Wajib Pajak.

    diisi dengan jumlah rupiah menurut fiskus.

    IMENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA,

    tt1.

    IMUHAMADC I ATIBBASRI

    . Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO UMUM