PMH_2012

91
1 I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino34) dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino dan La Nina El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya

Transcript of PMH_2012

Page 1: PMH_2012

1

I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino34) dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah.

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

1. El Nino dan La Nina

El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya

Page 2: PMH_2012

2

wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia .

2. Dipole Mode

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia.

4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical

Convergence Zone / ITCZ)

ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan.

5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan

Page 3: PMH_2012

3

uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.

Page 4: PMH_2012

4

II. RINGKASAN

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode, Sisrkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Hujan 2012/2013, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole

Mode a. El Nino – La Nina Pada bulan April 2012 kondisi di Ekuator Pasifk Tengah (Nino3,4)

yang sejak awal tahun berada pada kondisi La Nina lemah sudah berada pada nilai normalnya. Memasuki bulan Mei hingga Juli 2012 intensitasnya terus meningkat hingga berharga sekitar +0.3. Selanjutnya diprediksi memasuki bulan Agustus 2012 indeks nino34 akan menuju kondisi normal hingga El Nino Lemah.

Beberapa analisis menunjukkan bahwa kondisi normal hingga El

Nino lemah akan dominan hingga akhir tahun 2012 . Dalam kaitan ini memberikan indikasi, bahwa awal Musim Hujan 2012/2013 di Wilayah Indonesia berpotensi pada kisaran normal sampai bawah normal.

Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak April sampai dengan Mei 2012

berada pada kisaran negatif -7.1 s/d -2.7, selanjutnya memasuki bulan Juni 2012 SOI berharga negatif (-10.4), nilai ini berada pada kondisi El Nino lemah. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat diperhitungkan tidak terlalu berpengaruh signifikan ke wilayah Indonesia.

b. Dipole Mode

Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : -0.12 (April 2012) ; +0.04 (Mei 2012) dan +0.02 (Juni 2012). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Agustus hingga Desember 2012 berkisar pada nilai +0.03 s/d +0.29. Nilai ini berada pada kondisi normal (+/- 0.4oC). Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Hujan 2012/2013, pergerakan uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia akan berada pada intensitas normalnya.

Page 5: PMH_2012

5

2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu permukaan Laut Indonesia

a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Hingga akhir Juli 2012 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normalnya. Gangguan-gangguan yang terjadi umumnya disebabkan adanya pola tekanan rendah di wilayah Laut China Selatan dan sebelah Timur Filipina, sedangkan di wilayah Selatan ekuator pola tekanan rendah terjadi di Samudera Hindia Barat dan Barat Daya Sumatera. Kondisi ini menyebabkan terjadinya curah hujan relatif tinggi di beberapa tempat seperti sekitar Sumatera, Kalimatan dan Sulawesi. Diprakirakan bahwa monsun Australia akan melemah pada akhir Juli 2012 hingga pertengahan September 2012.

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Juli 2012 masih berada di sekitar utara ekuator dan cenderung bergerak ke arah selatan mengikuti pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut relatif sama dengan kisaran rata-rata klimatologisnya, sehingga potensi kejadian hujan di beberapa wilayah diprakirakan akan mendekati normal sampai bawah normal sesuai kondisi rata-rata wilayah masing-masing.

c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Hingga akhir Juli 2012 kondisi suhu permukaan laut di perairan

Indonesia, beberapa perairan berada di bawah nilai rata-rata atau normalnya, yaitu sekitar Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Banda dan Laut Arafuru dengan anomali suhu berkisar -0.5°C s/d +0.5°C. Sementara daerah dengan suhu permukaan laut relatif hangat berada diperairan barat Sumatera dan Laut Sulawesi dengan anomali suhu berkisar +0.25 s/d +1.0. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif dingin juga terpantau berada Samudera Hindia di selatan Sumatera Selatan hingga Nusa Tenggara dengan anomali suhu berkisar -0.25 s/d -1.25.

Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Hujan 2012/2013

diprakirakan sebagai berikut : 1) Wilayah perairan di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera

diprakirakan akan tetap hangat hingga Desember 2012 dengan anomali suhu berkisar +0.5°C s/d +1.5°C, bulan-bulan lainnya berada pada kisaran normalnya.

Page 6: PMH_2012

6

2) Wilayah perairan utara Sulawesi dan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara diprakirakan akan cenderung mendingin pada bulan Agustus s/d Oktober 2012, dengan anomali suhu berkisar antara -0.25°C s/d -1.5oC, selanjutnya akan berkisar pada normalnya.

3) Wilayah perairan Indonesia lainnya diprakirakan akan berada

pada kondisi normalnya dengan anomali suhu berkisar antara -0.5oC s/d +0.5 °C.

B. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 Pada 342 Zona Musim (ZOM)

1. Prakiraan ”Awal” Musim Hujan 2012/2013

- Juli 2012 : 3 ZOM ( 0.9% dari 342 ZOM) - Agustus 2012 : 10 ZOM ( 2.9% dari 342 ZOM) - September 2012 : 26 ZOM ( 7.6% dari 342 ZOM) - Oktober 2012 : 122 ZOM ( 35.7% dari 342 ZOM) - November 2012 : 116 ZOM ( 33.9% dari 342 ZOM) - Desember 2012 : 55 ZOM ( 16.1% dari 342 ZOM) - Januari 2013 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM) - Maret 2013 : 6 ZOM ( 1.7% dari 342 ZOM) - April 2013 : 2 ZOM ( 0.6% dari 342 ZOM) - Mei 2013 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM)

2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-Ratanya (Periode 1981–2010)

- Maju dari rata-ratanya : 23 ZOM ( 6.7% dari 342 ZOM) - Sama dengan rata-ratanya : 189 ZOM (55.3% dari 342 ZOM) - Mundur dari rata-ratanya : 130 ZOM (38.0% dari 342 ZOM)

3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Hujan 2012/2013

- Atas Normal (AN) : 11 ZOM ( 3.2% dari 342 ZOM) - Normal (N) : 223 ZOM (65.2% dari 342 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 108 ZOM (31.6% dari 342 ZOM)

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Awal Musim Hujan 2012/2013 di 342 Zona Musim (ZOM)

diprakirakan umumnya mulai bulan Oktober 2012 sebanyak 122 ZOM (35.7%) dan November 2012 sebanyak 116 ZOM (33.9%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Juli 2012 sebanyak 3 ZOM (0.9%), Agustus 2012 sebanyak 10 ZOM (2.9%), September 2012 sebanyak 26 ZOM (7.6%), Desember 2012 sebanyak 55 ZOM (16.1%), Januari 2013 sebanyak 1 ZOM (0.3%), Maret 2013 sebanyak 6 ZOM ( 1.7%), April 2013 sebanyak 2 ZOM (0.6%), dan Mei 2013 sebanyak 1 ZOM (0.3%).

Page 7: PMH_2012

7

2). Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-

2010), Awal Musim Hujan 2012/2013, sebagian besar daerah yaitu 189 ZOM (55.3%) sama dengan rata-ratanya dan 130 ZOM (38.0%) mundur terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang maju terhadap rata-rata 23 ZOM (6.7%)

3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2012/2013 di sebagian besar

daerah yaitu 223 ZOM (65.2%) diprakirakan Normal dan 108 ZOM (31.6%) Bawah Normal. Sedangkan Atas Normal yang 11 ZOM (3.2%)

C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode Oktober 2012 - Maret 2013 di Luar Zona Musim (Non ZOM)

1. Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013 di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya berkisar antara 1000 mm – 1500 mm hingga > 2000 mm, kecuali sebagian Sulawesi Tengah, Gorontalo bagian selatan dan di sebagian kecil Sumatera Utara curah hujan kurang dari 1000 mm. Sementara itu, sebagian besar pesisir barat pulau Sumatera dari Sumatera Utara hingga Lampung curah hujan berkisar antara 1500 – 2000 mm dan > 2000 mm. Hal yang sama juga terjadi di sebagian besar Kalimantan Barat. Di Papua curah hujan lebih didominasi oleh curah hujan yang berkisar 1000 – 1500 mm, curah hujan > 2000 mm hanya terjadi di sekitar Enarotali.

2. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan

umumnya Normal (N) dan Bawah Normal (BN) khususnya di bagian barat pulau Sumatera, Bogor, Gorontalo bagian selatan, kota Sorong dan Sorong Selatan. Sementara itu, di sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Tenggara, disekitar Sarmi bagian utara, Pegunungan Bintang dan Asmat sifat hujannya adalah Atas Normal (AN).

Page 8: PMH_2012

8

III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2012/2013 PADA ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA

A. SUMATERA (ZOM nomor 1 s/d 54).

A.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 54 Zona Musim (ZOM) di

Sumatera, sebagian besar wilayah diprakirakan berkisar pada bulan Oktober 2012.

Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Juli 2012, meliputi Langkat, Deli Serdang, Medan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Barat laut Kab. Rokan Hilir. Sebanyak 9 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Agustus 2012, meliputi Tapanuli, Humbahas, Labuhan Batu, Rokan Hilir bag. Selatan, Pasaman, Rokan Hulu dan Kampar Barat Laut, sebagian besar Pekanbaru, 50 Kota bag. Timur dan Kota Payakumbuh. Jambi bagian Timur, serta Musi bagian timur laut dan utara. Sebanyak 12 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III September 2012, meliputi sebagian Aceh bag. Timur, Aceh Tamiang, Gayo Luwes bag. Timur, Langkat, Deli Serdang, Karo bag Timur, Asahan, Toba Samosir, Tapanuli Selatan dan Utara, dan mandailing Natal, Riau bag. Timur, Kota Jambi, Tanjung Jabung, Muaro Jambi, Batanghari, Musi Banyuasin bagian Utara, Kepahiyang, Musi Rawas bag. Tengah dan Timur, Musi Banyuasin bag. Barat Daya, Muara Enim bag. Tengah, Prabumulih bag. Barat Daya, Ogan Ilir bag. Barat Daya dan OKU bag. Utara. Lampung Barat bag. Timur, Tenggamus bag. Utara, Lampung tengah bag. Barat, Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober 2012, meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah, Nagan Raya, Gayo Luwes bag. Utara, Sabang, Banda Aceh serta Aceh Besar Utara,Solok Selatan, Tanah Datar, Danau SIngkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bag. Barat, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan, Dhamasraya, Indragir Hulu bag. Barat, Tebo, Bungo bag. Timur, Tanjab bag. Barat, Tebo bag. Tenggara, Batanghari, Sorolangun bag. Tenggara, Muba bag. Barat dna Barat Laut, Bungo bag. Barat, Marangin bag. Tengah, Kerinci Barat/ Timur/Selatan, Muko Selatan, Lebong Utara, sebagian besar Sumsel Timur dan Bangka Belitung, Emapat Lawang bag. Tengah, Lahat Tengah, Pagar Alam, Muara Enim bag. Selatan, sebag. Besar OKU .

Page 9: PMH_2012

9

Sebanyak 13 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III November 2012, meliputi Aceh Besar Timur, Pidie Utara, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Lhokseumawe, Kota Sungai Penuh, Kerinci Bag. Utara dan Tengah, sebagian besar Lampung dan Bukit barisan Lampung Barat bag. Selatan dan Utara, Tenggamus Barat .

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 7 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 29 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 18 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-rata.

A.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 54 Zona Musim di

Sumatera, diprakirakan umumnya Normal (N) sampai Bawah Normal (BN).

Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2012/2013 Atas Normal, meliputi Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Sebanyak 35 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2012/2013 Normal, meliputi Aceh besar bag. Timur, Pidie Utara, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, Lhokseumawe, Sumut bag. Timur, Kota Medan, Langkat, Deli Serdang, Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, sebag. Besar Tapanuli, Rokan Hilir Selatan, sebag. Besar Pekanbaru, sebag. Besar Jambi. . Sebanyak 18 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi NAD bag. Tengah, Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli, Pasaman bag. Utara, Rokan Hulu, Kampar bag. Barat LAut, Bengkalis bag. Barat daya, Siak, Kampar, Pekanbaru bag. Utara, Kota Sawahlunto dan sebag. Besar Solok. Dhamasraya, Jambi bag. Barat Laut, Bungo bag. Timr, Tebo bag. Barat, Merangin bag. Timur, Sarolangun, Musi Rawas bag. Utara, Sumsel bag. Barat, Lampung bag. Barat, Lampung Timur, dan Lampung Selatan bag. Selatan,

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 54 Zona Musim di Sumatera, secara rinci disajikan pada Tabel 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Nangro Aceh Darussalam dan Sumatera Utara disajikan pada Gambar A.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar A.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi disajikan pada Gambar A.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada

Page 10: PMH_2012

10

Gambar A.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar A.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung disajikan pada Gambar A.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar A.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar A.3.c.

Tabel 1 : Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Sumatera

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan Antara

Perbandingan Thd

Rata- rata (Dasarian)

Sifat Hujan

1 2 3 4 5

1 Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara

Okt II - Nop I +3 BN

2 Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe

Okt III - Nop II 0 N

3 Aceh Utara bagian timur, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa

Sep II – Okt I 0 N

4 Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara

Sep III - Okt II +2 BN

5

Bener Meriah bagian timur, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Gayo Lues bagian timur

Sep I - Sep III +3 BN

6 Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara

Jul II - Agt I 0 N

7

Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan

Jul II - Agt I 0 N

8 Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut

Jul II - Agt I 0 N

9 Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur

Agt III - Sep II -2 N

10 Dairi bagian barat Agt I - Agt III 0 BN

11 Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara

Agt III - Sep II +1 BN

Page 11: PMH_2012

11

1 2 3 4 5

12 Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas

Agt III - Sep II +1 BN

13 Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas

Agt I - Agt III 0 N

14 Labuhan Batu, bagian tengah tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir bagian selatan

Agt II - Sep I 0 N

15 Tapanuli Selatan , Pasaman bagian utara , Rokan Hulu, Kampar bagian barat laut

Agt II - Sep I +1 BN

16 Tapanuli Selatan, Mandailing Natal Agt III - Sep II -2 AN

17

Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar bagian tengah, Kampar bagian timur laut, Pekanbaru bagian utara

Agt II - Sep I +2 BN

18 50 Kota bagian timur , Kota Payakumbuh

Agt II - Sep I 0 N

19 Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara

Agt I - Agt III 0 N

20 Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok , Sijunjung , Kampar bagian barat daya

Okt I - Okt III -2 N

21

Solok Selatan bgian timur, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara

Sep III - Okt II

+1

BN

22

Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan bagian tengah dan barat

Agt II - Sep I 0 N

23

Palelawan bagian tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu bagian utara dan timur Indragiri Hulu, Indragiri Hilir

Sep II – Okt I -1 N

24

Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian timur laut, Musi Banyuasin bagian timur laut dan utara

Agt I - Agt III 0 N

Page 12: PMH_2012

12

1 2 3 4 5

25

Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan/tengah/utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara.

Sep II – Okt I 0 N

26

Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari bagian utara/tengah/selatan, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut.

Sep III - Okt II 0 N

27

Bungo bagian timur, Tebo bagian barat daya, Merangin bagian timur, Batanghari bagian barat, Sarolangun bagian utara dan selatan, Musi Rawas bagian utara

Agt III - Sep II +1 BN

28 Kota Sawahlunto , Kota Solok, Solok Selatan bagian barat

Okt II - Nop I +3 BN

29 Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah

Nop II - Des I -2 N

30

Bungo bagian barat dan selatan, Merangin bagian tengah dan barat, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Sarolangun bagian barat, Musi Rawas bagian barat, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat

Okt I - Okt III 0 N

31 Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah

Sep II – Okt I -1 N

32

Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian timur laut, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat

Okt I - Okt III 0 N

33

Musi Rawas bagian timur, Musi Banyuasin bagian barat daya, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara

Sep II – Okt I 0 N

34

Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU Selatan bagian barat laut, OKU bagian barat daya

Okt I - Okt III +1 BN

Page 13: PMH_2012

13

1 2 3 4 5

35 OKI bagian barat, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara

Okt I - Okt III 0 N

36 OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya

Okt I - Okt III 0 N

37 OKU Selatan bagian timur, OKU Timur bagian barat daya, OKU bagian tenggara

Okt II - Nop I +1 BN

38 Way Kanan Okt III - Nop II +1 BN

39

Lampung Barat bagian timur,Tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat , OKU Selatan bagian tengah

Sep II – Okt I +3 BN

40 Lampung Utara bagian selatan Okt III - Nop II 0 N

41 OKI bagian tenggara, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, dan Mesuji

Okt II - Nop I -1 N

42 Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian utara

Okt I - Okt III 0 N

43 Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah bagian utara, Lampung Utara bagian timur

Okt III - Nop II 0 N

44 Lampung Tengah bagian timur, Lampung Timur bagian timur

Okt III - Nop II +1 BN

45 Lampung Tengah bagian selatan, Metro, Lampung Timur bagian barat

Okt III - Nop II 0 N

46 Lampung Tengah bagian barat, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara

Nop I - Nop III 0 N

47 Bukit Barisan Lampung Barat bagian selatan dan utara,Tanggamus bagian barat

Okt III - Nop II +2 BN

48 Tanggamus bagian tengah dan selatan, Pesawaran bagian barat dan selatan

Okt III - Nop II 0 N

49 Pesawaran bagianTengah, Bandar Lampung bagian barat

Nop I - Nop III 0 N

50 Lampung Selatan bagian selatan Okt III - Nop II +2 BN

Page 14: PMH_2012

14

1 2 3 4 5

51 Lampung Selatan bagian utara , Lampung Timur bagian selatan

Nop II - Des I 0 N

52 Bangka bagian selatan Sep III - Okt II 0 N

53 Bangka bagian barat Okt II - Nop I 0 N

54 Bangka bagian utara Okt II - Nop I +1 N

Page 15: PMH_2012

15

Gambar A.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara

Page 16: PMH_2012

16

Gambar A.1.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara

Page 17: PMH_2012

17

Gambar A.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara

Page 18: PMH_2012

18

Gambar A.2.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Sumbar, Riau dan Jambi

Page 19: PMH_2012

19

Gambar A.2.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Sumbar, Riau, dan Jambi

Page 20: PMH_2012

20

Gambar A.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Sumbar, Riau, dan Jambi

Page 21: PMH_2012

21

Gambar A.3.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel

Page 22: PMH_2012

22

Gambar A.3.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Bengkulu, Sumsel, Lamping, dan Babel

Page 23: PMH_2012

23

Gambar A.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel

Page 24: PMH_2012

24

B. J A W A (ZOM nomor 55 s/d 204)

B.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 150 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober dan November 2012.

Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III September 2012, meliputi Sukabumi bag. Barat, Bogor Selatan bag. Timur, Sukabumi Utara bag. Timur, Cianjur Utara bag. Barat, Tasikmalaya bag. Tengah, Ciamis Selatan, Garut Selatan bag. Timur, Ciamis Selatan bag. Timur, Cilacap Selatan, Pemalang Tenggara, Pekalongan Selatan dan Timur, Purbalingga Utara, Banjarnegara bag. Barat Laut. Batang bag. Tengah, Kendal bag. Barat Daya, Malang bag. Tenggara dan Lumajang bag. Barat Daya. Sebanyak 64 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober 2012, meliputi sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat bag. Tengah dan Selatan, sebagian besar Jawa Tengah bag. Tengah dan Selatan, DIY bag, Barat-Utara, Pacitan dan Trenggalek Selatan, Kediri Tenggara, Blitar Timur Laut dan Malang tengah, sekitar Bromo dan Semeru, Lumajang tengah, Probolinggo tenggara dan G. Argopuro, sebagian besar Jember, Banyuwangi Barat-Tengah. Sebanyak 61 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III November 2012, meliputi Lebak Selatan, Cilegon, Kota Serang, Serang Timur, Tangerang Tengah, kota Tangerang, Jakarta Pusat-Barat, Jakarta Selatan bag. Utara, Jakarta Timur bag. Barat, Subang Utara , Karawang Barat, sebagian besar Indramayu. Sebagian besar Majalengka, sebagian besar Cirebon, sebagian besar Kuningan, Tegal Barat dan Brebes Utara dan Tengah, sebagian besar Pantura Jawa Tengah, Blora Utara dan Tengah, Grobogan Timur, sekitar Wonogiri dan Gunung Kidul, Karanganyar Barat dan Timur, Magetan Barat, Ngawi bag. Selatan, sebagian besar Jawa Timur dan P. Madura bag. Timur. Sebanyak 18 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2012, meliputi Serang Timur Laut dan Tangerang Utara, Jakarta Utara dan Timur, sebagian besar Bekasi/Karawang, Indramayu Utara dan Subang Utara, Wonogiri Tengah, Madura bagian Barat-Selatan, Pantura Jawa Timur, Situbondo Timur dan Banyuwangi Timur-Selatan. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 6 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 77 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 67 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

Page 25: PMH_2012

25

B.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 150 Zona Musim di

Jawa, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga Bawah Normal (BN) dan Atas Normal (AN).

Sebanyak 2 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Atas Normal, meliputi sekitar pegunungan Ijen dan Jember bagian Utara. Sebanyak 95 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Normal, meliputi sebagian besar Jawa Barat bagian Tengah, sebag. Besar Indramayu dan Cirebon, sebag. Besar Tasikmalaya dan Ciamis, sebagian besar Jawa Tengah bagian tengah dan perbatasan dengan Jawa Timur, sekitar Jepara-Demak-Kudus dan Pati Barat-Timur laut dan Rembang Utara, sebagian besar Jawa Timur. Sebanyak 53 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi sebagian besar Banten, Jawa Barat bagian Selatan, Karawang/Bekasi bag. Utara dan Selatan, Bogor Utara dan Timur, Purwakarta bag. Utara, sebagian besar Subang, Karawang bag. Barat, Kuningan Selatan, Ciamis Utara, Majalengka Selatan, Sumedang Timur, Cirebon Tengah dan Kuningan Utara, Pantura Jawa Tengah dari Tegal sampai Semarang, sekitar Kebumen dan Purworejo selatan, Sleman Barat, sekitar Wonogiri dan Gunung Kidul, Pacitan bag. Barat, sekitar Pati dan Rembang Tengah-Timur, Blora tengah-selatan dan Grobogan Timur, sekitar Tuban-Lamongan dan Bojonegoro Utara, sebagian besar Madura, Blitar Timur, Malang Barat-Selatan, Pasuruan Timur dan Probolinggo Utara, Bondowoso Tengah, Situbondo Timur Laut dan Banyuwangi Timur Laut dan Selatan.

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 150 Zona Musim di Jawa, secara rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada Gambar B.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar B.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar B.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap rata-ratanya di Jawa Timur disajikan pada Gambar

Page 26: PMH_2012

26

B.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar B.3.c.

Tabel 2 : Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Jawa

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

55 Pandeglang dan Lebak bagian barat

Okt II - Nop I +1 BN

56 Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya

Okt I - Okt III +1 BN

57 Serang bagian selatan, Pandeglang bagian timur laut, Lebak bagian utara

Sep III - Okt II 0 BN

58

Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat

Nop I - Nop III 0 BN

59 Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara

Des I - Des III 0 BN

60

Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat

Nop III - Des II 0 N

61

Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut

Okt II - Nop I +3 BN

62 Lebak bagian tengah Sep III - Okt II +3 BN

63 Lebak bagian selatan Okt III - Nop II +2 BN

64 Karawang/ Bekasi bagian utara Nop III - Des II 0 BN

65 Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur

Nop III - Des II 0 N

Page 27: PMH_2012

27

1 2 3 4 5

66 Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara

Sep III - Okt II +2 BN

67 Sukabumi bagian barat Sep I - Sep III +1 BN

68 Cianjur/Sukabumi bagian selatan Okt II - Nop I +2 BN

69 Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah

Okt I - Okt III +1 N

70 Sukabumi bagian utara Sep III - Okt II 0 N

71 Sukabumi utara bagian timur, Cianjur tengah, Bandung bagian barat

Okt I - Okt III 0 N

72 Bogor Selatan bagian timur, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur utara bagian barat

Sep II - Okt I 0 N

73 Cianjur bagian utara, Bandung bagian utara

Okt I - Okt III 0 N

74 Subang bagian selatan, Sumedang bagian barat, Bandung bagian utara, Purwakarta bagian selatan

Okt I - Okt III +1 BN

75 Subang bagian tengah, Purwakarta bagian utara

Okt II - Nop I +1 BN

76 Subang bagian utara, Karawang bagian barat

Nop I - Nop III +1 BN

77 Indramayu Barat bagian utara, Subang Utara bagian timur

Des I - Des III 0 N

78 Indramayu Timur bagian utara Nop I - Nop III 0 N

79 Indramayu Timur bagian selatan, Cirebon bagian utara

Nop I - Nop III 0 N

80 Indramayu Barat bagian selatan, Subang Tengah bagian barat

Okt III - Nop II 0 N

81 Majalengka bagian utara, Cirebon bagian utara

Okt III - Nop II -1 N

Page 28: PMH_2012

28

1 2 3 4 5

82 Sumedang bagian tengah dan utara,

Okt II - Nop I 0 N

83 Kota Bandung, Bandung bagian utara

Sep III - Okt II 0 N

84 Bandung bagian tengah Okt I - Okt III +2 N

85 Bandung bagian selatan, Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan

Sep III - Okt II 0 BN

86 Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan

Okt II - Nop I 0 BN

87 Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan

Okt II - Nop I +3 BN

88 Bandung bagian timur, Garut bagian tengah,Tasikmalaya bagian barat

Okt II - Nop I +1 N

89 Bandung Utara bagian timur, Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Sumedang bagian selatan

Okt II - Nop I 0 N

90 Kuningan bagian selatan, Ciamis bagian utara, Majalengka bagian selatan, Sumedang bagian timur

Okt III - Nop II +1 BN

91 Kuningan bagian barat, Majalengka bagian tengah

Okt III – Nop II 0 N

92 Cirebon bagian tengah, Kuningan bagian utara

Nop II - Des I +1 BN

93 Tasikmalaya bagian utara, Ciamis bagian utara

Sep III - Okt II +1 N

94 Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya Tengah bagian barat

Okt I - Okt III 0 N

95 Cirebon bagian timur, Brebes bagian tengah, Tegal bagian barat

Nop I - Nop III +1 N

96 Kuningan bagian timur, Brebes bagian utara

Okt III - Nop II 0 N

97 Brebes Barat Daya, Cilacap Barat Laut

Okt II - Nop I +1 N

Page 29: PMH_2012

29

1 2 3 4 5

98 Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah

Sep III – Okt II 0 N

99 Ciamis selatan bagian Timur, Cilacap bagian selatan

Sep II - Okt I 0 N

100 Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis bagian selatan, Garut selatan bagian timur

Sep II - Okt I 0 N

101 Cilacap bagian barat daya Okt I - Okt III +1 N

102 Banyumas bagian tenggara, Kebumen bagian barat

Sep III - Okt II 0 N

103 Brebes bagian selatan, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat

Okt I - Okt III 0 N

104 Purbalingga bagian barat laut, Banyumas bagian utara

Sep III - Okt II +1 N

105 Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian barat daya

Okt I - Okt III 0 N

106 Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat

Okt III - Nop II 0 N

107 Pemalang bagian tengah Nop I - Nop III 0 N

108 Tegal bagian utara, Pemalang bagian utara, Pekalongan bagian utara, Batang bagian barat laut

Nop II - Des I +1 BN

109 Batang bagian timur laut, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, Demak bagian barat

Okt III - Nop II +1 BN

110 Pekalongan bagian timur, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya

Sep II – Okt I +3 BN

111

Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian barat laut

Sep II – Okt I 0 N

Page 30: PMH_2012

30

1 2 3 4 5

112 Banjarnegara bagian barat daya, Purbalingga bagian timur , Purbalingga bagian selatan

Okt I - Okt III +1 N

113 Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Banjarnegara bagian timur laut

Okt II - Nop I +1 N

114 Wonosobo bagian barat dan selatan, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara

Okt II - Nop I +2 N

115 Banjarnegara bagian tenggara, Kebumen bagian utara

Sep III - Okt II 0 N

116 Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan

Okt I - Okt III +1 BN

117 Kebumen bagian tenggara, Purworejo bagian selatan

Sep III - Okt II 0 N

118 Kebumen bagian timur, Purworejo bagian tengah dan barat

Okt II - Nop I +2 BN

119 Purworejo bagian barat laut Okt II - Nop I +1 BN

120 Magelang bagian tengah dan barat, Wonosobo bagian tenggara

Okt I - Okt III +3 BN

121 Semarang bagian barat daya dan selatan, Boyolali bagian barat daya, Magelang bagian timur

Okt I - Okt III 0 N

122 Temanggung bagian selatan, Magelang bagian utara

Okt I - Okt III 0 N

123 Semarang bagian barat laut, Salatiga bagian Utara, Temanggung bagian timur

Okt II - Nop I 0 N

124 Kendal bagian selatan, Temanggung bagian utara

Okt I - Okt III +2 N

125 Kendal bagian Tenggara, Semarang bagian barat daya

Okt I - Okt III -1 N

Page 31: PMH_2012

31

1 2 3 4 5

126

Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut

Sep III - Okt II 0 N

127 Demak bagian tengah, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat

Okt II - Nop I 0 N

128 Demak bagian utara, Jepara bagian barat/utara/selatan, Kudus bagian utara

Nop I - Nop III -1 N

129 Jepara bagian timur Okt III - Nop II +1 N

130 Jepara bagian timur laut, Pati bagian utara

Nop II - Des I 0 N

131 Pati bagian timur laut, Rembang bagian utara

Nop II - Des I 0 N

132 Pati bagian tengah Nop II - Des I +1 BN

133 Pati bagian selatan, Rembang bagian tengah dan selatan, Grobogan bagian timur laut

Okt III - Nop II +2 BN

134 Grobogan bagian utara dan barat Okt II - Nop I +1 BN

135 Semarang bagian Tenggara, Boyolali bagian tengah, Sukoharjo bagian utara, Sragen bagian barat

Okt III - Nop II +1 N

136

Boyolali bagian selatan, Magelang bagian tenggara, Klaten bagian utara, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara

Okt II - Nop I 0 N

137 Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian selatan

Okt II - Nop I 0 N

138 Klaten bagian selatan dan tengah. Okt III - Nop II +1 BN

139 Purworejo bagian timur, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat

Okt II - Nop I +1 BN

Page 32: PMH_2012

32

1 2 3 4 5

140 Kulon Progo/Bantul bagian Selatan Okt II - Nop I 0 N

141 Wonogiri bagian barat, Gunung Kidul bagian utara

Nop I - Nop III +2 BN

142 Wonogiri bagian selatan, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya

Nop II - Des I +1 BN

143 Wonogiri bagian tengah Nop III - Des II +3 BN

144 Wonogiri bagian timur, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan

Nop I - Nop III +1 N

145 Sukoharjo bagian timur, Karanganyar bagian barat, Wonogiri bagian utara

Okt III - Nop II 0 N

146 Karanganyar bagian timur, Wonogiri bagian timur laut, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan

Okt III - Nop II +1 N

147 Grobogan bagian selatan, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya

Okt I - Okt III +1 N

148

Blora bagian utara dan tengah, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya

Okt III - Nop II +1 BN

149 Rembang bagian timur, Blora bagian selatan, Tuban bagian utara

Nop II - Des I +1 BN

150 Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan bagian tengah

Nop II - Des I 0 N

151 Lamongan bagian tengah dan timur Nop II - Des I +1 BN

152 Bojonegoro bagian selatan Okt III - Nop II 0 N

153 Ponorogo bagian utara, Magetan bagian Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan

Nop I - Nop III 0 N

Page 33: PMH_2012

33

1 2 3 4 5

154 Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat

Okt III - Nop II +1 BN

155 Pacitan/Trenggalek bagian selatan bagian selatan

Okt II - Nop I +1 BN

156

Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian barat daya

Okt III - Nop II 0 N

157 Trenggalek/Tulungagung bagian utara

Okt III - Nop II 0 N

158 Tulungagung bagian timur, Kediri bagian selatan, Blitar bagian barat

Nop II - Des I 0 N

159 Daerah sekitar Gunung Wilis Okt III - Nop II 0 N

160 Nganjuk bagian tengah Nop I - Nop III 0 N

161 Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian barat, Kediri bagian Timur Laut

Nop I - Nop III 0 N

162

Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah

Nop II - Des I 0 N

163 Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur

Nop II - Des I 0 N

164 Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagain utara, Kota Pasuruan

Nop III - Des II 0 N

165 Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan

Okt III - Nop II -1 N

166 Daerah sekitar Gunung Arjuno Okt III - Nop II 0 N

167 Kediri bagian tenggara Okt II - Nop I 0 N

168 Blitar bagian timur, Malang bagian barat

Nop I - Nop III +1 BN

169 Malang bagian selatan Okt III - Nop II +3 BN

Page 34: PMH_2012

34

1 2 3 4 5

170 Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah

Okt II - Nop I 0 N

171 Kota Malang, Malang bagian timur dan tenggara

Okt III - Nop II +1 N

172 Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru

Okt II - Nop I +1 N

173 Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang bagian utara

Nop II - Des I 0 N

174 Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara

Nop III - Des II 0 BN

175 Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya

Sep I - Sep III 0 N

176 Lumajang bagian selatan, Jember bagian Barat daya

Nop II - Des I +1 N

177 Lumajang bagian tengah Okt II - Nop I +1 N

178 Probolinggo bagian tenggara Okt II - Nop I 0 N

179 Daerah sekitar Gunung Argopuro Okt II - Nop I 0 N

180 Bondowoso bagian utara dan tengah

Nop I - Nop III +1 BN

181 Probolinggo bagian timur laut, Situbondo/Bondowoso bagian utara

Nop III - Des II 0 N

182 Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut

Des II - Jan I +1 BN

183 Situbondo bagian tenggara Nop I - Nop III 0 N

184 Probolinggo bagian timur, Situbondo bagian barat

Nop III - Des II 0 N

185 Bondowoso bagian selatan, sebagian Jember bagian timur laut

Okt III - Nop II 0 N

186 Daerah sekitar Pegunungan Ijen Nop I - Nop III -1 AN

187 Jember bagian utara Okt II - Nop I 0 AN

188 Jember bagian barat laut Okt II - Nop I +1 N

Page 35: PMH_2012

35

1 2 3 4 5

189 Jember bagian tengah Okt II - Nop I 0 N

190 Jember bagian selatan Nop II - Des I 0 N

191 Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat

Okt II - Nop I +1 N

192 Banyuwangi bagian tengah Okt I - Okt III +1 N

193 Banyuwangi bagian timur Nop III - Des II 0 N

194 Banyuwangi bagian selatan Des I - Des III +1 BN

195 Bangkalan bagian selatan Des I - Des III +1 BN

196 Bangkalan bagian tengah dan utara Nop III - Des II +1 BN

197 Sampang bagian barat dan selatan Nop III - Des II -1 N

198 Sampang bagian tengah Nop III - Des II +2 BN

199 Pamekasan bagian selatan Des I - Des III 0 BN

200 Pamekasan bagian tengah, Sumenep bagian barat

Nop II - Des I 0 BN

201 Sampang/PamekasanSumenep bagian utara

Nop II - Des I 0 BN

202 Sumenep bagian tenggara dan timur

Nop II - Des I 0 N

203 Kepulauan Kangean Nop I - Nop III 0 N

204 Pulau Bawean Nop I - Nop III +2 BN

Page 36: PMH_2012

36

Gambar B.1.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat

Page 37: PMH_2012

37

Gambar B.1.b Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jabar

Page 38: PMH_2012

38

Gambar B.1.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat

Page 39: PMH_2012

39

Gambar B.2.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Page 40: PMH_2012

40

Gambar B.2.b Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Page 41: PMH_2012

41

Gambar B.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Page 42: PMH_2012

42

Gambar B.3.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Jawa Timur

Page 43: PMH_2012

43

Gambar B.3.b Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Jawa Timur

Page 44: PMH_2012

44

Gambar B.3.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Jawa Timur

Page 45: PMH_2012

45

C. B A L I (ZOM nomor 205 s/d 219)

C.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober, November dan Desember 2012.

Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober 2012, meliputi Sebagian besar Bali bagian Tengah, dan Timur serta Jembrana/Tabanan Selatan . Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III November 2012, meliputi Jembrana bagian barat, Buleleng dan Jembrana bag. Utara, Bangli bag. Utara, Gianyar, Klungkung dan Karangasem bag Selatan, Kodya Denpasar dan Badung Selatan.. Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2012, meliputi Pesisir Bali bagian utara, dan Nusa Penida. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 1 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 7 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 7 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

C.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 15 Zona Musim di

Bali, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga di Bawah Normal (BN).

Sebanyak 11 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Normal, meliputi Sebagian besar Bali, Nusapenida. Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 di Bawah Normal, meliputi Pesisir Bali bagian Utara, Karangasem Timur, Kodya Denpasar, Tabanan dan Badung Selatan

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 15 Zona Musim di Bali, secara rinci disajikan pada Tabel 3. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Bali disajikan pada Gambar C.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar C.2., dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar C.3.

Page 46: PMH_2012

46

Tabel 3. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Bali

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan

Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

205 Jembrana bagian barat Nop I - Nop III 0 N

206 Buleleng bagian barat Des I - Des III +1 BN

207 Buleleng/Jembrana bagian utara Okt III - Nop II 0 N

208 Jembrana/Tabanan bagian Selatan Sep III - Okt II 0 N

209 Tabanan/Badung/Gianyar bagian utara

Okt I - Okt III +1 N

210 Tabanan/Gianyar/Badung/Bangli bagian tengah

Sep III - Okt II 0 N

211 Tabanan/Bangli bagian barat laut Okt II - Nop I -1 N

212 Buleleng bagian utara Okt I - Okt III 0 N

213 Bangli bagian utara Nop I - Nop III 0 N

214 Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara

Nop III - Des II +1 BN

215 Karangasem bagian tengah Okt I - Okt III +1 N

216 Karangasem bagian timur Okt II - Nop I +1 BN

217 Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan

Okt III - Nop II 0 N

218 Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kodya Denpasar

Nop II - Des I +2 N

219 Nusa penida Nop III - Des II +1 N

Page 47: PMH_2012

47

Gambar C.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Bali

Page 48: PMH_2012

48

Gambar C.2 Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Bali

Page 49: PMH_2012

49

Gambar C.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Bali

Page 50: PMH_2012

50

D. NUSA TENGGARA BARAT (ZOM nomor 220 s/d 240)

D.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 21 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan November dan Desember 2012.

Sebanyak 10 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III November 2012, meliputi Sebagian besar Pulau Lombok, Sumbawa Besae bag. Barat Laut, Sumbawa Besar bag. Tengah dan Sumbawa Besar bag. Selatan-Timur. Sebanyak 11 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2012, meliputi pantai Utara P. Lombok, Lombok Timur bagian Timur, Lombok Barat bag. Selatan dan Lombok Tengah bag. Selatan, Sumbawa Barat bag. Utara, Dompu, dan sebagian besar Bima. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 8 ZOM sama dengan dari rata-ratanya dan sebanyak 13 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

D.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 21 Zona Musim di

Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya Bawah Normal (BN) dan Normal (N).

Sebanyak 12 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi Sebagian besar Lombok Tengah dan Timur, serta Sumbawa bagian tengah dan Utara. Sebanyak 9 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Atas Normal, meliputi P Lombok bagian Utara dan Selatan-Timur, Lombok Timur bag. Barat dan Lombok Tengah bag. Timur, Sumbawa Barat bag. Selatan dan Utara, Bima Bagian Selatan dan Timur.

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar D.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar D.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar D.3.

Page 51: PMH_2012

51

Tabel 4. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Nusa Tenggara Barat

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan

Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

220 Lombok barat/lombok tengah bagian selatan

Nop III - Des II +1 N

221 Lombok bagian tengah Okt III - Nop II 0 BN

222 Kota Mataram, Lombok Barat bagian barat

Okt III - Nop II +1 BN

223 Lombok Utara bagian barat Des I - Des III +1 N

224 Lombok Utara bagian utara Nop III - Des II 0 N

225 Lombok Timur bagian utara Nop II - Des I +2 BN

226 Lombok Barat bagian tengah, Lombok Tengah bagian utara

Nop II - Des I +2 BN

227 Lombok Timur bagian barat, Lombok Tengah bagian timur

Nop II - Des I 0 N

228 Lombok Timur bagian timur Des I - Des III +2 BN

229 Lombok Timur bagian selatan Nop II - Des I +1 N

230 Sumbawa Barat bagian selatan Nop I - Nop III +1 N

231 Sumbawa Barat bagian utara Des I - Des III 0 N

232 Sumbawa Besar bagian barat Nop III - Des II +1 BN

233 Sumbawa Besar bagian barat laut Nop II - Des I 0 BN

234 Sumbawa Besar bagian tengah Nop II - Des I +1 BN

235 Sumbawa Besar bagian timur laut Des I - Des III +2 BN

236 Sumbawa Besar bagian selatan dan timur

Nop II - Des I +2 BN

237 Bima dan Dompu bagian utara Des II - Jan II 0 BN

238 Dompu Des I - Des III 0 BN

239 Bima bagian selatan Nop III - Des II 0 N

240 Bima bagian timur Des I - Des III +1 N

Page 52: PMH_2012

52

Gambar D.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat

Page 53: PMH_2012

53

Gambar D.2 Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Barat

Page 54: PMH_2012

54

Gambar D.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim hujan 2012/2013 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat

Page 55: PMH_2012

55

E. NUSA TENGGARA TIMUR (ZOM nomor 241 s/d 263)

E.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 23 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober, November dan Desember 2012.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian II Oktober 2012, meliputi Sebagian besar Manggarai dan Ngada bagian utara. Sebanyak 13 ZOM, awal musim hujan antara dasarian II – III November 2012, meliputi Sebagian besar Nusa Tenggara Timur

Sebanyak 9 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2012, meliputi Sumba Timur bag. Utara dan Sumba Tengah bag. Utara,Sabu, Rote Ndao, TTS bag. Selatan dan Belu bag. Selatan, sebagian besar Sikka, Flores timur, Adonara, Solor dan Lembata, Alor dan Pantar. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 14 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 9 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

E.3. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 23 Zona Musim di

Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Bawah Normal (BN).

Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi Flores bagian Selatan dan Timur (P. Solor, P. Lomblen), Sumba Timur bag. Selatan, Kota Kupang dan Kupang Barat, TTU dan Belu Bag. Utara. Sebanyak 15 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Normal, meliputi Sebagian besar P. Sumba, , P. Sawu, P. Rote, TTs bag. Selatan dan Utara, Belu bag. Selatan, Kupang bag. Timur dan TTS Barat, Kupang bag. Utara dan Belu bag. Barat, Manggarai Barat-Utara-Timur, Nageko bag. Utara, Ende Bag. Selatan, Flores Timur bag. Utara, Alor dan Pantar

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 20 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Nusa Tenggara Timur disajikan pada Gambar E.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar E.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar E.3.

Page 56: PMH_2012

56

Tabel 5. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Nusa Tenggara Timur

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

241 Manggarai Barat bagian barat Nop II - Des I 0 N

242 Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara

Okt I - Okt III +1 N

243

Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan

Nop II - Des I +1 BN

244 Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat

Nop II - Des I +1 BN

245 Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat

Nop II - Des I 0 N

246 Ende bagian selatan Nop II - Des I +1 BN

247 Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya

Nop III - Des II +1 BN

248 Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut

Des I - Des III 0 N

249 Flores Timur bagian utara Des I - Des III 0 N

250 Adonara, Solor, Lembata Nop III - Des II +1 BN

251 Alor, Pantar Des I - Des III 0 N

252 Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat

Nop I - Nop III 0 N

253 Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah

Nop I - Nop III 0 N

254 Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara

Des I - Des III 0 N

Page 57: PMH_2012

57

1 2 3 4 5

255 Sumba Timur bagian Selatan Nop I - Nop III +1 BN

256 Sabu Nop III - Des II 0 N

257 Rote Ndao Nop III - Des II 0 N

258 Kota Kupang , Kupang bagian barat Nop II - Des I 0 BN

259 Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan

Nop III - Des II 0 N

260 Timor Tengah Selatan bagian utara Nop I - Nop III 0 N

261 Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat

Nop II - Des I +1 N

262 Kupang bagian utara, Belu bagian barat

Nop I - Nop III 0 N

263 Timor Tengah Utara, Belu bagian utara

Nop II - Des I +1 BN

Page 58: PMH_2012

58

Gambar E.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Page 59: PMH_2012

59

Gambar E.2 Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Page 60: PMH_2012

60

Gambar E.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Page 61: PMH_2012

61

F. KALIMANTAN (ZOM nomor 264 s/d 285)

F.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 22 Zona Musim (ZOM) di Kalimantan, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Agustus hingga November 2012.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Agustus 2012, meliputi Malinau, Bulungan bagian barat, Kutai Timur bagian barat, Kutai Barat bagian utara.

Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III September 2012, meliputi Ketapang bag. Selatan-Timur, sebag. Besar Sukamara, sebag. Besar Kotawaringin, Seruyan bag. Tengah Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober 2012, meliputi sebagian besar Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan sebag.besar Kalsel. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Nopember 2012, meliputi Kalsel bag. Timur (Tanah Tumbu bag. Utara dan Pasir bag. Tenggara). Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 1 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 15 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 6 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

F.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 22 Zona Musim di

Kalimantan, diprakirakan Normal (N), Atas Normal (AN), dan Bawah Normal (BN).

Sebanyak 3 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Atas Normal, meliputi sebag. Besar Kaltim bag. Utara dan Kutai Barat bag. Tengah. Sebanyak 15 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Normal, meliputi Kalbar bag. Selatan, sebag. Besar Kalteng, Kaltim bag. Timur (Samarinda), Banjarmasin dan Kalsel bag. Tengah serta Pulau Laut. Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi Kalsel bag. Selatan dan Timur serta Kaltim bag. Selatan.

Page 62: PMH_2012

62

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, secara rinci disajikan pada Tabel 6. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Kalimantan disajikan pada Gambar F.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar F.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar F.3.

Tabel 6. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Kalimantan

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan

Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

264

Sukamara bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, Seruyan bagian selatan, Kotawaringin Timur bagian selatan

Sep II – Okt I +2 N

265

Sukamara bagian tengah dan utara, Kotawaringin Barat bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian Tengah, Katingan

Sep II - Okt I +1 N

266 Kota Palangka Raya, Pulang Pisau Sep III - Okt II 0 N

267 Kutai Barat bagian barat daya Sep III - Okt II 0 N

268 Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur

Sep III - Okt II 0 N

269 Barito Kuala bagian barat laut Okt I - Okt III -1 N

270

Barito Kuala bagian utara, Barito Kuala bagian tengah, Barito Kuala bagian selatan, Banjar bagian barat, Tapin bagian selatan

Sep III - Okt II 0 N

271 Tanah Laut bagian selatan Okt II - Nop I 0 BN

272

Banjar bagian tengah, Banjar bagian timur, Banjar bagian selatan, Kota Banjarbaru, Tanah Laut bagian utara

Okt II - Nop I +2 BN

273 Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut

Okt II - Nop I +2 N

Page 63: PMH_2012

63

1 2 3 4 5

274

Hulu Sungai Tengah bagian selatan, Hulu Sungai Selatan bagian barat, Tapin bagian utara, Hulu Sungai Utara bagian selatan

Okt II - Nop I 0 N

275

Hulu Sungai Utara/Hulu Sungai Tengah bagian utara, Hulu Sungai Tengah bagian tengah, Kotabaru bagian barat, Balangan bagian selatan

Okt II - Nop I 0 N

276 Pulau Laut Okt I - Okt III 0 N

277 Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian tenggara

Okt III - Nop II 0 BN

278 Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara

Okt II - Nop I 0 BN

279 Kota Balikpapan, Pasir bagian utara Sep II – Okt I 0 N

280 Kutai Kertanegara bagian timur, Kota Samarinda

Sep III - Okt II +1 N

281 Kutai timur bagian timur, Berau bagian tenggara

Sep III - Okt II +1 N

282 Kutai Kertanegara bagian barat, Kutai Timur bagian selatan

Okt I - Okt III 0 N

283 Kutai Barat bagian tengah Okt I - Okt III 0 AN

284 Malinau, Bulungan/Kutai Timur bagian barat, Kutai Barat bagian utara

Agt II - Sep I 0 AN

285 Berau/Kutai Timur bagian tengah Okt II - Nop I 0 AN

Page 64: PMH_2012

64

Gambar F.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Kalimantan

Page 65: PMH_2012

65

Gambar F.2 Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Kalimantan

Page 66: PMH_2012

66

Gambar F.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim Di Kalimantan

Page 67: PMH_2012

68

G. SULAWESI (ZOM nomor 286 s/d 327)

G.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 42 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober, Nopember dan Desember 2012. Pada 7 ZOM yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Hujan umumnya pada bulan Maret dan April 2013.

Sebanyak 4 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III September 2012, meliputi Sebagian besar Sulawesi Barat, Kota Manado, dan Minahasa bagian utara/kota Tomohon. Sebanyak 12 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober 2012, meliputi Gowa bag. Barat, Sopeng Barat, Barru Tengah dan Selatan, Pangkep bag. Timur, Maros/Gowa bag. Tengah, Bone bag. Barat, Pinrang Selatan, Pare-pare, Barru Utara, Sidrap Barat dan Sopeng Utara, Sidrap Tengah, Tana Toraja, Kolaka, Sigi, Poso, Buol, Kota Kotamubagu, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara dan Timur, Kota Tomohon/Minahasa umumnya dan Bolaang Mongondow bag. Timur. Sebanyak 10 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III November 2012, meliputi P. Selayar, Maros Barat, Makaasar, Takalar tengah, Jeneponto Barat dan Utara, Takalar Timur, Gowa Tengah/Timur/, Bone Selatan, Sinjai Barat dan Tengah, Bantaeng Utara, Bulukumba Utara, Majene Selatan dan Polewali Barat, Enrekang Timur dan Barat, Sidrap Utara, Luwu Selatan, Pinrang Barat, Rumbia, Bombana, Konawe Selatan, Gorontalo Utara, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Timur.

Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2012, meliputi Jeneponto Tengah-Timur, Bulukumba Timur, Maros Timur, Bone Tengah, Muna, Buton, Donggala, Luwu Utara/ Mamuju Utara dan Mamuju Utara bag. Timur, Kota Bitung, Minahasa Utara bag. Timur, Minahasa bg. Selatan. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Januari 2013, meliputi kota Kendari Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Maret 2013, meliputi Bone Bag. Timur, Tengah dan Utara, Sopeng Selatan/Utara, Sidrap Selatan/Tengah, Wajo Barat-Timur, Luwu Timur, Bone bagian Utara. .

Page 68: PMH_2012

69

Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III April 2013, meliputi Bantaeng bagian timur, Bulukumba Barat. Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara bag. Selatan

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 6 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, sebanyak 29 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 7 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

G.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 42 Zona Musim di

Sulawesi, diprakirakan Normal (N) dan Bawah Normal (BN).

Sebanyak 34 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Normal, meliputi seluruh Sulawesi Tenggara, sebagian besar Sulawesi Selatan, seluruh Sulawesi Tengah dan sebagian besar Sulawesi Utara. Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi Bone Selatan, Gowa Timur, Sinjai bag. Barat-Tengah, Bantaeng Utara, Bulukumba Utara, Sinjai bag. Timur, Maros bag. Timur, Bone bag. Tengah, Sopeng bag. Selatan, Bone bag. Tengah, Sidrap Selatan, Sopeng Utara, Wajo Barat, Pinrang Barat, Polewali Tengah dan Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara bag. Selatan, Buol.

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, secara rinci disajikan pada Tabel 7. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara disajikan pada Gambar G.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar G.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah disajikan pada Gambar G.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar G.2.c.

Page 69: PMH_2012

70

Tabel 7. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Sulawesi

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan

Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

286 Gowa/Takalar bagian barat Nop II - Des I 0 N

287

Barru/Pangkep/Maros bagian barat, Makassar, sebagian Gowa/Takalar bagian tengah, Jeneponto bagian barat

Okt III - Nop II 0 N

288

Sebagian Soppeng bagian barat, Barru bagian tengah dan selatan, Pangkep bagian timur, Maros/Gowa bagian tengah, Bone bagian barat

Okt II - Nop I 0 N

289 Gowa bagian tengah, Jeneponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur

Okt III - Nop II 0 N

290 Jeneponto tengah dan timur Des I - Des III 0 N

291 Bantaeng bagian timur, Bulukumba bagian barat

Mar III - Apr II 0 N

292 Bulukumba bagian timur Nop III - Des II 0 N

293 Selayar Nop I - Nop III 0 N

294

Bone bagian selatan, Gowa bagian timur, Sinjai bagian barat dan tengah, Bantaeng bagian utara, sebagian Bulukumba bagian utara

Nop I - Nop III +1 BN

295 Bone bagian selatan, Sinjai bagian timur

Nop III - Des II 0 BN

296 Maros bagian timur, Bone bagian tengah

Des I - Des III +1 BN

297 Bone bagian timur Feb III - Mar II 0 N

Page 70: PMH_2012

71

1 2 3 4 5

298 Bone bagian timur Feb III - Mar II 0 N

299

Soppeng bagian selatan, Bone bagian tengah

Mar I - Mar III 0 BN

300 Sidrap bagian selatan, Soppeng bagian utara, Wajo bagian barat

Mar II - Apr I +1 BN

301 Sidrap bagian tengah, Wajo bagian timur dan tengah, Luwu bagian timur, Bone bagian utara

Mar II - Apr I +1 N

302 Pinrang bagian selatan, Pare-pare, Barru bagian utara, Sidrap bagian barat, Soppeng bagian utara

Okt II - Nop I 0 N

303 Sidrap bagian tengah Okt II - Nop I 0 N

304 Pinrang bagian timur, Enrekang bagian barat

Nop II - Des I 0 N

305 Pinrang bagian barat, Polewali bagian tengah dan timur

Sep II – Okt I +1 BN

306 Majene bagian selatan, Polewali bagian barat.

Nop I - Nop III -1 N

307 Mamuju/Mamuju utara bagian barat, Majene bagian utara, Mamasa bagian barat, Polewali bagian utara.

Sep II – Okt I 0 N

308

Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara, Mamuju bagian selatan, Mamasa, Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara

Sep II – Okt I 0 N

309 Enrekang bagian timur, Sidrap bagian utara, Luwu bagian selatan

Okt III - Nop II -2 N

310 Tana Toraja Okt II - Nop I 0 N

311 Kolaka Okt I - Okt III 0 N

312 Kota Kendari Des III - Jan II 0 N

313 Rumbia, Bombana, Konawe Selatan

Nop II - Des I -1 N

Page 71: PMH_2012

72

1 2 3 4 5

314 Muna Nop III - Des II -1 N

315 Buton Nop III - Des II 0 N

316 Donggala, Luwu utara/Mamuju bagian utara, Mamuju utara bagian timur

Des I - Des III -1 N

317 Sigi Okt II - Nop I 0 N

318 Poso Sep III - Okt II -2 N

319 Bolaang Mongondow selatan, Bolaang Mongondow utara bagian selatan

Apr II - Mei I +3 BN

320 Buol Sep III - Okt II +2 BN

321 Gorontalo utara Okt III - Nop II 0 N

322

Kota Kotamubagu, Bolang Mongondow, Bolaang Mongondow utara, dan Bolaang Mongondow timur bagian barat laut

Sep III - Okt II 0 N

323 Minahasa tenggara bagian selatan, Bolaang Mongondow timur

Okt III - Nop II 0 N

324

Kota Tomohon/Minahasa utara bagian selatan, Minahasa bagian tengah,Minahasa selatan, Minahasa tenggara bagian utara, Bolaang Mongondow bagian timur

Okt II - Nov I 0 N

325 Kota Bitung, Minahasa utara bagian timur, Minahasa bagian selatan

Des II - Jan I 0 N

326

Kota Manado, Minahasa utara bagian barat, Kota tomohon/Minahasa/Minahasa selatan bagian utara

Sep II – Okt I 0 N

327 Minahasa utara bagian utara Sep III - Okt II 0 N

Page 72: PMH_2012

73

Gambar G.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra

Page 73: PMH_2012

74

Gambar G.1.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra

Page 74: PMH_2012

75

Gambar G.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra

Page 75: PMH_2012

76

Gambar G.2.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng

Page 76: PMH_2012

77

Gambar G.2.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng

Page 77: PMH_2012

78

Gambar G.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng

Page 78: PMH_2012

79

H. MALUKU DAN PAPUA (ZOM nomor 328 s/d 342)

H.1. “Awal” Musim Hujan 2012/2013 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Maluku dan Papua, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Oktober, November dan Desember 2012. Pada 2 ZOM di Maluku yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Hujan umumnya pada bulan Maret dan Mei 2013.

Sebanyak 4 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Oktober 2012, meliputi Halmahera bagian utara, Jayapura, Sarmi Selatan-Tenggara, Tolikara Utara-Timur Laut, Waropen Tenggara, Jayawijaya bag. Timur Laut,Keerom bag. Utara, Tolikara bag. Selatan, Yahukimo bag. Utara ke Barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai Timur Laut. Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III November 2012, meliputi Kep. Sula, Seram bag. Utara, Maluku Tenggara..

Sebanyak 6 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2012, meliputi Buru bagian utara, Seram bag Timur, Maluku Tenggara, Sorong bag. Timur Laut, Manokwari Barat, Kota Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni bag. Timur, dan Merauke. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Maret 2013, meliputi Seram bagian selatan.

Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I – III Mei 2012 meliputi Buru bagian selatan.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim Hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 2 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 10 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan 3 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

H.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2012/2013 pada 15 Zona Musim di

Maluku dan Papua, diprakirakan pada kisaran Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN).

Sebanyak 5 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Atas Normal, meliputi Kepulauan Sula, Seram Selatan dan Timur, Tolikara bag. Selatan, Yahukimo Utara ke Barat Laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai Timur Laut dan Merauke.

Page 79: PMH_2012

80

Sebanyak 9 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Normal, meliputi Halmahera bag. Utara, Pulau Buru, Seram bag. Utara, Maluku Tenggara bag. Barat, Maluku Tenggara, Manokwari bag. Selatan, Teluk Bintuni bag. Timur, Jayapura, Sarmi bag. Selatan-Tenggara, Tolikara Utara dan Timur Laut, Waropen Tenggara, Jayawijaya bag. Timur Laut, Kota Jayapura, Keerom bag. Utara, Jayapura bag. Timur Laut. Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan musim hujan 2012/2013 Bawah Normal, meliputi Sorong bag. Timur Laut, Manokwai bag. Barat, Kota Manokwari.

Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 pada 9 Zona Musim di Maluku dan Papua, secara rinci disajikan pada Tabel 8. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 di Maluku dan Papua disajikan pada Gambar H.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar H.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 disajikan pada Gambar H.3.

Tabel 8. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Maluku

NO ZOM

Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan

Antara

Perbandingan Thd Rata- rata

(Dasarian) Sifat Hujan

1 2 3 4 5

328 Halmahera bagian utara Okt II - Nop I 0 N

329 Kepulauan Sula Nop I - Nop III -3 AN

330 Buru bagian utara Nop III - Des II 0 N

331 Buru bagian selatan Apr III - Mei II 0 N

332 Seram bagian utara Nop II - Des I 0 N

333 Seram bagian selatan Feb III - Mar II 0 AN

334 Seram bagian timur Nop III - Des II 0 AN

335 Maluku Tenggara Nop II - Des I +1 N

336 Maluku Tenggara bagian barat Nop III - Des II 0 N

Page 80: PMH_2012

81

1 2 3 4 5

337 Sorong bagian Timur Laut, Manokwari bagian Barat , Kota Manokwari

Nop III - Des II +3 BN

338 Manokwari bagian Selatan, Teluk Bintuni bagian Timur

Des II - Jan I 0 N

339

Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut

Sep III - Okt II 0 N

340 Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut.

Okt I - Okt III +1 N

341

Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut

Okt I - Okt III -1 AN

342 Merauke Des I - Des III 0 AN

Page 81: PMH_2012

82

Gambar H.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Maluku dan Papua

Page 82: PMH_2012

83

Gambar H.2 Perbandingan Awal Musim Hujan 2012/2013 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Maluku dan Papua

Page 83: PMH_2012

84

Gambar H.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 Zona Musim di Maluku dan Papua

Page 84: PMH_2012

85

IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE OKTOBER 2012 – MARET 2013 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM)

A. PRAKIRAAN “CURAH HUJAN” KUMULATIF PERIODE OKTOBER 2012 – MARET 2013

Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013 di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya berkisar antara 1000 mm – 1500 mm hingga > 2000 mm, kecuali sebagian Sulawesi Tengah, Gorontalo bagian selatan dan di sebagian kecil Sumatera Utara curah hujan kurang dari 1000 mm. Sementara itu, sebagian besar pesisir barat pulau Sumatera dari Sumatera Utara hingga Lampung curah hujan berkisar antara 1500 – 2000 mm dan > 2000 mm. Hal yang sama juga terjadi di sebagian besar Kalimantan Barat. Di pulau Papua curah hujan lebih didominasi oleh curah hujan yang berkisar 1000 – 1500 mm, curah hujan > 2000 mm hanya terjadi di sekitar Enarotali. Prakiraan curah hujan secara lebih rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Prakiraan Curah Hujan Periode Oktober 2012 – Maret 2013 di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.1.

B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF OKTOBER 2012 – MARET

2013 TERHADAP RATA-RATANYA (1981 - 2010)

Sifat hujan kumulatif selama periode Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013 di daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun 1981-2010 pada masing-masing daerah dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas Normal, Normal, dan Bawah Normal.

Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Bawah Normal (BN) khususnya di bagian barat pulau Sumatera, Bogor, Gorontalo bagian selatan, kota Sorong dan Sorong Selatan. Sementara itu, di sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Tenggara, disekitar Sarmi bagian utara, Pegunungan Bintang dan Asmat sifat hujannya adalah Atas Normal (AN).

Page 85: PMH_2012

86

Prakiraan sifat hujan secara rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 10. Peta Sifat Hujan periode Oktober 2012 – Maret 2013 terhadap rata-ratanya (1981-2010) di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.2.

Tabel 9 Prakiraan Curah Hujan Kumulatif

Periode Oktober 2012 – Maret 2013 Daerah Non Zona Musim

Prakiraan Curah Hujan (Milimeter)

Daerah

1 2

500 – 1000

Sebagian Karo; sebagian besar Sulawesi Tengah dan Gorontalo bagian selatan.

1000 - 1500

Sepanjang pesisir barat provinsi Aceh kecuali di sekitar Nagan Raya; disekitar Deli Serdang; ; Kepulauan Riau; Kalimantan Selatan disekitar Tanah Bumbu, Tanah Laut; Kalimantan Timur disekitar Kutai Timur dan Berau; Sulawesi Selatan disekitar Luwu; Sulawesi Tengah disekitar Donggala; Pulau Papua disekitar Kota Sorong, Sorong Selatan, Fak-fak, Kaimana, Supiori, Biak, Sarmi dan Waropen bagian utara, Pegunungan Bintang dan Asmat.

1500 – 2000

Aceh disekitar Nagan Raya; Sumatera Utara disekitar Humbang Hasundutan; Riau disekitar Siak, Bengkalis dan Pelalawan; disepanjang pesisir barat Sumatera Barat dan Bengkulu, Pulau Belitung; sebagian besar Kalimantan Barat; Kalimantan Timur disekitar Bolungan, Nunukan; Sulawesi Selatan disekitar Luwu Utara; Sulawesi Tenggara disekitar Kolaka Utara, Kendari dan Morowali; Papua disekitar Nabire, Timika dan Tanah Merah.

> 2000

Sepanjang pesisir barat Sumatera Utara, Kepulauan Nias, dan Siberut; Sumatera Barat disekitar Agam dan Pasaman; Bengkulu disekitar Lahat dan Pagar Alam; Jawa Barat disekitar Bogor; Kalimantan Barat disekitar Kapuas Hulu dan Sintang; Maluku disekitar Halmahera bagian selatan dan Papua disekitar Enarotali.

Page 86: PMH_2012

87

Tabel 10 Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif

Periode Oktober 2012 – Maret 2013 Terhadap Rata-Ratanya Daerah Non Zona Musim

Sifat Hujan Daerah

1 2

Atas Normal

Kalimantan Barat disekitar Sanggau, Sekadau, Sintang bagian utara dan Kapuas Hulu; Kalimantan Timur disekitar Bolungan, Nunukan, Kutai Timur dan Berau; Sulawesi Tenggara disekitar Kolaka Utara, Kendari dan Morowali; Papua disekitar Sarmi dan Waropen bagian utara, Pegunungan Bintang dan Asmat.

Normal

.Aceh disekitar Pidie, Aceh Jaya dan Nagan Raya; Disepanjang Pesisir Barat Sumatera Utara dan disekitar Deli Serdang; Pulau Simelue, Pulau Nias dan Pulau Siberut; Sumatera Barat disekitar Agam, Riau disekitar Siak, Bengkalis dan Pelalawan; Kepulauan Riau; disepanjang pesisir barat Bengkulu; Pulau Belitung; Kalimantan Barat bagian barat , disekitar Sintang bagian selatan dan Melawi; Sulawesi Tengah disekitar Parigimountong, Banggai dan Morowali bagian utara; Maluku disekitar Halmahera bagian selatan; Papua disekitar Fak-fak, Kaimana, Nabire, Enarotali, Supiori, Biak, Timika dan Tanah Merah

Bawah Normal

Aceh disekitar pesisir barat, disekitar Gayolues, Aceh Tenggara; Sumatera Utara disekitar Karo, Humbang Hasundutan; Sumatera Barat di sepanjang Pesisir Barat dan disekitar Pasaman; Lampung disepanjang pesisir barat; Jawa Barat disekitar Bogor; Kalimantan Selatan disekitar Tanah Bumbu, Tanah Laut; Gorontalo bagian selatan; Sulawesi Tengah disekitar Donggala dan Luwu Utara bagian tengah; Papua disekitar kota Sorong dan Sorong Selatan

Page 87: PMH_2012

88

Gambar I.1

Page 88: PMH_2012

89

Gambar I.2

Page 89: PMH_2012

90

V. LUAS ZONA MUSIM TERHADAP PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2012/2013

A. LUAS ZONA MUSIM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2012/2013 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 selengkapnya disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013

Daerah

Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013

( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )

Juli Agustus September Oktober Nopember

Sumatera 20.845 76.486 99.304 128.662 26.623

Jawa - - 7.164 55.839 55.498

Bali - - - 2.811 1.810

NTB - - - - 7.961

NTT - - - 5.058 27.703

Kalimantan - 61.818 89.046 199.332 10.136

Sulawesi - - 14.466 31.669 22.447

Maluku - - - 19.943 26.962

Papua - - - 105.450 -

Total 20.845 138.304 209.979 548.764 179.140

Persentase 1,6 10,8 16,3 42,7 13,9

Akumulasi Persentase 1,6 12,4 28,7 71,4 85,3

Daerah

Prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013

( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )

Desember Januari Maret April Mei

Sumatera - - - - -

Jawa 10.761 - - - -

Bali 1.034 - - - -

NTB 11.880 - - - -

NTT 15.242 - - - -

Kalimantan - - - - -

Sulawesi 22.501 4.681 7.278 2.192 -

Maluku 18.854 - 5.479 - 3.523

Papua 85.335 - - - -

Total 165.606 4.681 12.758 2.192 3.523

Persentase 12,9 0,4 1,0 0,2 0,3

Akumulasi Persentase 98,2 98,6 99,6 99,7 100,0

Page 90: PMH_2012

91

Berdasarkan luas Zona Musim (ZOM), prakiraan Awal Musim Hujan 2012/2013 menunjukkan sebagian besar luasan ZOM (42,7 %) terjadi pada dasarian I - III Oktober 2012. Secara Akumulasi sejak terjadi musim hujan hingga oktober 2012 sebesar 71,4 % luasan ZOM telah mengalami musim hujan.

B. LUAS ZONA MUSIM TERHADAP PRAKIRAAN MAJU/MUNDUR AWAL

MUSIM HUJAN 2012/2013 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2012/2013 selengkapnya disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2012/2013

Daerah

Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2012/2013

( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )

Maju Sama Mundur Jumlah

Sumatera 50.309 191.828 109.783 351.920

Jawa 4.030 61.061 64.170 129.261

Bali 292 2.843 2.521 5.656

NTB - 7.111 12.730 19.841

NTT - 28.760 19.244 48.003

Kalimantan 5.333 242.038 112.961 360.331

Sulawesi 26.988 62.351 15.896 105.234

Maluku 3.132 59.950 11.679 74.761

Papua 10.330 118.759 61.696 190.785

Total 100.414 774.700 410.679 1.285.793

Persentase 7,8 60,3 31,9 100,0

Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada awal musim hujan 2012/2013 yang sama dengan rata-ratanya (774.700 Km2 atau 60,3 % luas seluruh ZOM) dan mundur terhadap rata-rata (31,9 % luas seluruh ZOM). Selanjutnya yang maju terhadap rata-rata sebesar 7,8 % luas seluruh ZOM.

Page 91: PMH_2012

92

C. LUAS ZONA MUSIM TERHADAP PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM HUJAN 2012/2013

Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013 selengkapnya disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Luas Zona Musim terhadap

Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013

Daerah

Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2012/2013

( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )

Bawah Normal Normal Atas Normal Jumlah

Sumatera 107.255 238.382 6.283 351.920

Jawa 50.851 77.029 1.381 129.261

Bali 1.525 4.131 - 5.656

NTB 12.147 7.694 - 19.841

NTT 14.291 33.712 - 48.003

Kalimantan 29.487 229.168 101.676 360.331

Sulawesi 14.594 90.640 - 105.234

Maluku - 62.739 12.022 74.761

Papua 18.160 101.885 70.740 190.785

Total 248.310 845.381 192.102 1.285.793

Persentase 19,3 65,7 14,9 100,0

Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada daerah yang sifat hujannya Normal (65,7 % luas seluruh ZOM). Sedangkan sifat hujan Bawah Normal terdapat pada 19,3 % luas seluruh ZOM dan Atas Normal pada 14,9 % luas seluruh ZOM.