Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

20
PMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR Disusun oleh Eva Mentari Putri Umarella Program Studi DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo

description

tugas kuliah

Transcript of Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

Page 1: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

PMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh

Eva Mentari Putri Umarella

Program Studi DIII Kebidanan

Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia

Sukoharjo

2015

Page 2: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

BAB I

PENDAHULLUAN

A. LATAR BELAKANGKehidupan pada masa bayi baru lahir sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian

fisiologik agar bayi diluar uterus dapat hidup sebaik-baiknya. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faal. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah proses fisiologik seperti : Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya paru untuk bernafas.

Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu diketahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang, sebelumya dan riwayat persalinan. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dilakukan paling kurang tiga kali yakni pada saat lahir di kamar bersalin, dalam 24 jam di ruang perawatan dan pemeriksaan pada waktu pulang.Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada BBL perlu diketahui riwayat keluarga,riwayat kehamilan sekarang,dan sebelunya, riwayat persalinan.

Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi tentang anak dan keluarganya dengan menggunakan semua pancaindra,baik subjektif maupun objektif.Pengkajian fisik bayi baru lahir dan perkembangannya di lakukan bersamaan ketika melakukan pemeriksaan secara inspeksi maupun observasi (Vivian,2010)

Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.

B. TUJUANTujuan Dari Pemeriksaan Fisik adalah :1. Untuk menentukan status kesehatan klien2. Mengidentifikasi masalah3. Mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan4. Untuk untuk mengenal dan menemukan kelainan yang perlu mendapat tindakan

segera.5. Untuk menentukan data objektif dari riwayat keperawatan klien.

Page 3: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

BAB IIPEMBAHASAN

A. Dasar teoriPemeriksaan fisik merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi, menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan/ ketidaknormalan pada bayi.(Menurut Sarwono, 2005 ”Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”) Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir :1. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.

- Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.- Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan

bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

- Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.- Bila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.- Bila suhu bayi < 36,5oC, segera hangatkan bayi tersebut.

2. Kontak dini dengan bayi a. Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :

1) Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir. 2) Ikatan batin dan pemberian ASI.

b. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks rooting) jangan paksa bayi untuk menyusu.

Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran (Menurut Stright, 2004 ”Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir”) 1. Perubahan metabolisme karbohidrat dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula

darah tali pusat akan menurun, energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 Mg/100 museum Lampung. Bila ada gangguan metabolisme akan lemah. Sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia. 2. Perubahan suhu tubuh Ketika bayi baru lahir, bayi berasa pada suhu lingkungan yang > rendah dari suhu di dalam rahim. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar maka akan kehilangan panas mil konveksi. Evaporasi sebanyak 200 kal/kg/BB/menit. Sedangkan produksi yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/100 nya, keadaan ini menyebabkan penurunan suhu bayi sebanyak 20C dalam waktu 15

Page 4: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

menit. Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O2 pun meningkat.

2. Perubahan pernafasanSelama dalam rahim ibu janin mendapat O2 dari pertukaran gas mill plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui paru-paru untuk gerakan pernafasan pertama.a. Tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati janin lahir.b. Menurun kadar pH O2 dan meningkat kadar pH CO2 merangsang

kemoreseptor karohd.c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang, permukaan gerakan

pinafasa.d. Pernafasan pertama pada BBL normal dalam waktu 30 detik setelah

persalinan. Dimana tekanan rongga dada bayi pada melalui jalan lahir mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut diganti dengan udara. Paru-paru mengembang menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk semula, jumlah cairan paru-paru pada bayi normal 80 museum Lampung – 100 museum Lampung.

3. Perubahan strukturDengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru-paru sebagian sehingga aliran darah ke pembuluh darah tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dan menciutnya arteri dan vena umbilikasis kemudian tali pusat dipotong sehingga aliran darah dari plasenta melalui vena cava inverior dan foramen oval atrium kiri terhenti sirkulasi darah bayi sekarang berubah menjadi seperti semula.

4. Perubahan lain

Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi Tanda-tanda

bayi baru lahir normal :

a. Berat badan : 2500 – 4000 gr

b. Panjang badan : 48 – 52 cn

c. Lingkar kepala : 33 – 5 cm

d. Lingkar dada : 30 – 38 cm

e. Bunyi jantung : 120 – 160 x/menit

f. Pernafasan dada : 40 – 60x/menit

g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.

h. Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna.

Page 5: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

i. Kuku telah agak panjang dan lepas.

j. Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-

laki testis telah turun.

k. Refleks hisab dan menelan telah terbentuk dengan baik.

l. Refleks moro bila dikagetkan akan kelihatan seperti memeluk.

m. Gerak refleks sudah baik bila tangan diletakkan benda bayi akan

menggenggam.

n. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.

B. Petunjuk dan keselamatan kerja1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pemeriksaan fisik 2. Perhatikan petunjuk pelaksanaan tindakan 3. Lakukan tindakan secara lembut, hati-hati dan teliti 4. Perhatikan keadaan bayi sebelum bekerja agar tindakan dapat dilaksanakan dengan baik 5. Letakkan bayi dan alat-alat pada tempat yang aman.

C. Alat dan bahan1. Manikin bayi 2. Selimut bayi 3. Pakaian bayi 4. Timbangan bayi 5. Alas dan baki 6. Bengkok 7. Bak instrumen 8. Stetoskop9. Handschoon 1 pasang 10. Midline 11. Kom tutup berisi kapas DTT 12. Termometer 13. Jam tangan / Stopwatch 14. Tiga buah gelas berisi air chlorin, air sabun, air bersih 15. Baskom berisi klorin 0,5% 16. Lampu sorot

D. Persiapan1. Persiapan ruang dan tempat pemeriksaan yang hangat, bersih dan rata 2. Siapkan alat dan bahan pemeriksaan yang akan digunakan dengan menyusunnya secara

ergonomisE. Prosedur pelaksanaan

0 : apabila tindakan tidak dilakukan1 : apabila dilakukan tetapi kurang sempurna/ tidak tepat2 : apabila dilakukan dengan benar

NO LANGKAH GAMBAR

Page 6: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

1 Melakukan inform consent: memberi tahu danmenjelaskan pada ibu atau keluarga tentang tujuandan prosedur tindakan yang akan dilakukan

2 Melakukan anamnesis riwayat dari ibu meliputi: faktor genetik, faktor lingkungan sosial, faktor ibu dan perinatal, faktor neonatal

3 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis (memastikan kelengkapan alat)

4 Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih, lalu menggunakan sarung tangan bersih

5 - Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan sehat

- Gunakan lampu sorot untuk menghangatkan bayi

- (jarak lampu sorot dengan bayi + 60 cm

- AC dan kipas angin tidak boleh dihidupkan

6 - Meletakan bayi pada tempat yang rata/tempat tidur (upayakan tempat untuk pemeriksaan aman, menghindari bayi terjatuh), dan atur posisi bayi dalam keadaan telentang

7 - Mengkaji keadaan umum bayi

Page 7: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

secara keseluruhan - Bayi cukup bulan biasanya ditutupi

oleh vernik kaseosa - Bibir dan kulit bayi apakah

berwarna merah muda / biru - Apakah Ekstremitas bayi dapat

bergerak bebas / fleksi - Bayi bernafas / menangis tanpa

dengkuran atau8 - Melakukan penimbangan (berat

badan): - Letakan kain atau kertas pelindung

dan atur - skala timbangan ke titik nol

sebelum penimbangan - Hasil timbangan dikurangi dengan

berat alas dan pembungkus bayi - Normal: 2500-4000 gram

9 Melakukan pengukuran panjang badan:

- Letakan bayi di tempat yang datar

- Ukur panjang bayi menggunakan alat pengikur

- panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan

- Normal: 49-50 cm10 Mengukur lingkar kepala

- Cara: mengukur kepala pada diameter terbesar yaitu frontali- oksipitalis

- Jika terdapat caput suksedanium, dapat dilakukan hari ke-2 atau ke-3

- Normal: 33-35 cm11 Mengukur lingkar dada

- Pengukuran dilakukan dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua putting susu)

- Normal: 30-38 cm

Page 8: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

1 Melakukan pemeriksaan kepala - Raba sepanjang garis sutura dan fontanel,

apakah ukuran dan tampilannya normal - Fontanel anterior harus diraba, fontanel

yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali

- Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, cephal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak

- Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti: anensefali, mikrosefali

Page 9: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

2 Melakukan pemeriksaan mata - Periksa jumlah, posisi atau letak mata - Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi

mata yang belum sempurna Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea

- Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina

- Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan

- Periksa keadaan sclera, apakah nampak gejala icterus atau tidak

- Kaji eyeblink reflex: refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata, jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau dia akan mengerjapkan matanya

3 Memeriksa telinga - Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan

posisinya (simetris atau tidak) - Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah

matang - Daun telinga harus berbentuk sempurna

dengan lengkungan yang jelas di bagian atas - Perhatikan letak daun telinga, daun telinga

yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre robin)

4 Periksa hidung - Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi

cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm

- Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring

- Periksa adanya sekret mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis congenital

Page 10: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

- Periksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan

5 Melakukan pemeriksaan bibir dan mulut - Kaji bentuk bibir apakah simetris atau tidak - Perhatikan daerah langit-langit mulut dan

bibir jika ada bibir sumbing - Perhatikan jika ada bercak putih pada gusi

maupun palatum - Kaji reflex rooting (mencari putting susu),

reflex sucking/menghisap dan reflex swallowing /menelan

6 Melakukan pemeriksaan leher - Leher bayi biasanya pendek dan harus

diperiksa kesimetrisannya - Pergerakannya harus baik, jika terdapat

keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher

- Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pada fleksus brakhialis

- Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan/pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

7 Melakukan periksa dada - Periksa kesimetrisan gerakan dada saat

bernapas, pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan, tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan

- Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris, cek pengeluarannya

- Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal

Page 11: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

8 Memeriksa bahu, lengan, tangan - Kedua lengan harus sama panjang, periksa

dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah

- Periksa jumlah jari, perhatikan adanyapolidaktili atau sidaktili

- Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21

- Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan

9 - Kaji refleks moro dan kemungkinan adanya fraktur: bayi akan mengembangkan tanganya ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang

- Kaji refleks palmar grasping/menggenggam: timbul bila kita mengoreskan jari melalui bagian dalam atau meletakkan jari kita pada telapak tangan bayi, jari-jari bayi akan melingkar ke dalam seolah memegangi suatu benda dengan kuat

10 Memeriksa abdomen - Amati tali pusat: pada tali pusat, terdapat 2

arteri dan 1 vena - Observasi pergerakan abdomen, abdomen

tampak bulat dan bergerak serentak dengan pergerakan dada sat bernafas

- Raba abdomen untuk memeriksa adanya massa

- Melihat dan meraba bentuk abdomen: raba apakah ada massa abnormal, bentuk perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika, bentuk abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya

Page 12: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

11 Memeriksa genetalia Bayi laki-laki: - Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan

lebar 1-1,3 cm - Periksa posisi lubang uretra (normal berada

pada ujung penis), prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis

- Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua (bayi cukup bulan testis sudah turun di skrotum)

Bayi perempuan: - Pada bayi cukup bulan labia mayora telah

menutupi labia minora - Pastikan lubang uretra terpisah dengan

lubang vagina Terkadang tampak adanya sekret berwarna putih atau berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding)

12 Memeriksa tungkai dan kaki - Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki - Periksa panjang kedua kaki dengan

meluruskan keduanya dan bandingkan, juga hitung jumlah jari-jari kaki

- Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas, kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis

- Mengkaji refleks Babinski: dengan mengusap / menekan bagian menonjol dari dasar jari di telapak kaki bayi keatas dan jari-jari membuka

13 Periksa spinal/punggung - Periksa spina dengan cara menelungkupkan

bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra

Page 13: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

14 Periksa anus dan rectum - Periksa adanya kelainan atresia ani, kaji

posisinya - Mekonium secara umum keluar pada 24 jam

pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan

15 Memeriksa kulit - Perhatikan kondisi kulit bayi: warna, ruam,

pembengkakan, tanda-tanda infeksi Periksa adanya bercak atau tanda lahir

- Perhatikan adanya vernik kaseosa - Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang

banyak terdapat pada bayi kurang bulan

16 Menjelaskan pada orang tua hasil pemeriksaan dan memberinya konseling

17 Merapihkan bayi dan memberikan pada keluarganya kembali

18 Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan

19 Melepas sarung tangan, lalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

20 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Page 14: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang di gunakan untuk menilai

status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu

pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan

telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan

pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian

kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.

Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena sangat penting untuk

diketahui,yaitu untuk mengetahui normal atau tidak normal pada bayi baru lahir.Keadaan suhu

di luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru lahir tersebut. Karena kondisi di luar

rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim.

Page 15: Pmeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

REVERENSI

- Bobak. Keperawatan Maternitas. Penerbit Buku Kedukteran EGC. Jakarta. 2005. hal 384-403

- Johnson, Ruth. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005. hal. 263-273

- Henderson, Christine. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006. hal 385-390

- Saifuddin, Abdul Bari.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2005. hal. 136-138

- Saifuddin, Abdul Bari.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002. hal. N30-N34