PLTMH_2
-
Upload
nobz-alfarisi -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of PLTMH_2
BAB I
LATAR BELAKANG
Kebutuhan listrik yang murah tetapi memiliki daya yang tinggi sudah sangat
dirasakan oleh masyarakat. Pemerataan listrik di desa desa terpencil juga belum terdistribusi
secara baik. Bahkan masih banyak desa yang tidak teraliri listrik sama sekali. Apalagi
pemadaman yang sering dilakukan oleh PLN ketika puncak beban di kota kota yang
berpenduduk tinggi. Membuat PLTMH merupakan solusi yang realistis untuk menghadapi
masalah masalah tersebut.
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit . merupakan sebuah istilah yang terdiri
dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.
Dalam kunjungan kami ke PLTMH Universitas Muhammadiyah Malang dibangun
pada tahun 2008 dengan dana dari APBN dengan pemilik awal proyek P3TKEBT ESDM dan
saat ini masih belum diserahkan ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) namun telah
dikelola oleh UMM. Diharapkan dengan pemanfaatan PLTMH UMM dapat membantu
menyuplai asupan listrik di daerah sekitar, dan terutama bagi kampus UMM sendiri.
Sehingga dalam setahun UMM dapat menghemat tagihan rekening listriknya hingga Rp. 60
juta/bulan. Dan tentunya juga menghemat suplai listrik bagi kota Malang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data PLTMH UMM
Dalam kunjungan kami kami memperoleh data sebagai berikut
Nama Komponen Spesifikasi
Letak Dam Sengkaling
Sungai Brantas
Debit 1,2 m3/dt
Parit Lebar 1,25 m
Kedalaman 0,5 m
Bak Penenang Panjang 6 m
Lebar 4 m
Tinggi 5 m
Penstok Diameter 70 cm
Panjang 57 m
Kemiringan 40˚
Beda tinggi 15 m
Debit 1,2 m3/dt
Kecepatan aliran 0,4652 m/dt
Generator Berdaya 160 KW
Daya terbangkit 100 KW (penghujan)
Daya terbangkit 70 KW (kemarau)
Turbin CrossFlow
Tipe T-15 D500 Heksahydro
Seri : 550-MS-DT-228”-329-4.06
Sistem Operasi Dikelola 2 operator
2.2 Tentang PLTMH UMM
Letak
Sungai Brantas yang mengalir melintasi kompleks kampus III UMM sebagian
dimanfaatkan untuk irigasi yang mengairi sawah-sawah di daerah Tegalgondo dan sekitarnya,
dengan pintu air di Dam Sengkaling. Secara rutin, saluran irigasi ini mensuplai air dari sungai
Brantas, menembus daerah-daerah sekitar kampus.
Bermula dari aliran air yang melalui saluran irigasi inilah, air dipinjam sementara
untuk membangkitkan turbin penghasil tenaga listrik di PLTMH Sengkaling-I yang terletak
di Agrokompleks Universitas Muhammadiyah Malang.
Teknologi
Teknologi yang diterapkan cukup sederhana.Air dalam saluran irigasi (intake)
ditampung dalam kolam penampung yang disebut forebay. Air tampungan selanjutnya
dialirkan melalui pipa besar yang disebut penstock. Penstock dengan diameter 70 cm,
panjang 57 M ditempatkan dalam tanah dengan kemiringan 40o menujupower house, tempat
generator berada. Beda tinggi antara kolam tampung dan power house adalah 15 M.
Dalam power house, air akan menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan
generator berdaya 160 KW (baca: Kilo Watt). Tenaga listrik yang dihasilkan dari generator
dialirkan ke dalam ELC, yaitu: Electric Load Control untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan
langsung untuk mensuplai energi listrik di gedung-gedung yang ada di UMM. Sisa air
penggerak turbin akan dialirkan kembali ke sungai Brantas. Jadi PLTMH ini hanya
meminjam sementara aliran air, tanpa mengurangi sedikitpun.
Pada saat ini, daya listrik terbangkit adalah 100 KW (baca: Kilo Watt) pada musim
penghujan, dan akan menurun menjadi sekitar 70 KW pada 2 bulan kemarau. Dengan daya
listrik terbangkit sebesar itbu sudah mampu memenuhi kebutuhan energi listrik untuk
sebagian gedung perkuliahan dan perkantoran.
Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
1. Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air
melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
2. Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan
partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting
untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
3. Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit
untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
4. Pipa Pesat (Penstock). Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah
ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.
5. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi
putaran mekanis.
6. Pipa Hisap. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan
aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer.
7. Generator. Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis.
8. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
9. Pengalih Beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder
(dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini
diatur oleh panel kontrol.
Turbin Crossflow
Turbin Crossflow merupakan jenis turbin yang digunakan di PLTMH UMM. Salah satu
jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki yang merupakan
penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang merupakan perusahaan yang
memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 litres/sec
hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.
Turbin Zcrossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar
runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi
kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan
energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin
dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel.
Proses
Berawal dari aliran Sungai Brantas dan kemudian kembali ke Sungai Brantas itulah
prinsip pemanfaatan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Sengkaling I
UMM. Sungai Brantas yang mengalir melewati Kampus III UMM sebagian dimanfaatkan
untuk irigasi di daerah Tegalgondo dan sekitarnya, dengan pintu air di DAM Sengkaling. Dan
sebagian air dialirkan oleh parit kecil yang berukuran 1,25 meter dialirkan ke bak penenang
pada PLTMH Sengkaling I. Teknologi yang diterapkan cukup sederhana, air dari saluran
irigasi atau Intake ditampung dalam bak penenang atau Forebay. Air tampungan selanjutnya
dialirkan melalui pipa besar yang disebut dengan Penstock ditempatkan dalam tanah dengan
kemiringan 40o menuju Power House, tempat generator berada. Beda tinggi antara pipa
tampung dan Power House adalah 15 meter. Dalam Power House air akan menggerakkan
turbin yang dapat menggerakkan generator berdaya 160 maksimal kW. Tenaga listrik yang
dihasilkan generator dialirkan dalam Electric Load Control untuk kemudian dapat
dimanfaatkan langsung untuk mensuplai gedung-gedung yang ada di UMM. Sisa air
penggerak turbin akan dikembalikan ke Sungai Brantas. Jadi, pembangkit listrik tenaga
mikrohidro ini hanya meminjam sementara aliran air tanpa mengurangi sedikitpun. Pada saat
ini daya terbangkit yang dihasilkan sekitar 100 kW pada musim hujan dan menurun 70 kW
pada musim kemarau.
BAB III
KESIMPULAN
PLTMH UMM saat ini beroperasi dengan beban yang dipikul sebesar 69,5 Kw yang
disinkronkan dengan sistem PLN dan diperuntukkan bagi kebutuhan kampus serta untuk
studi bagi mahasiswanya. Dengan adanya PLTMH ini, UMM dapat menghemat tagihan
rekening listrik hingga Rp. 60 juta/bulan.
Penggunaan energi mikrohidro juga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
energi untuk daerah pedesaan karena ramah lingkungan karena tidak mengunakan BBM,
sehingga harga jual listriknya bisa lebih kompetitif dan murah. Walaupun daya yang
dihasilkan PLTMH berkisar antara 10-500 KW akan tetapi sangat membantu masyarakat
yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Pertimbangan mengapa PLN belum dapat
memberikan listrik pada daerah-daerah pedesaan mungkin dikarenakan faktor ekonomis,
teknis dan lain-lain.
Selain itu keuntungan dengan penggunaan PLTMH adalah pembangkit listrik ini tidak
rumit dalam pembuatannya, harganya yang relatif murah dan yang tidak kalah penting kita
sudah memiliki SDM kompeten dibidang tersebut. Dari keuntungan-keuntungan tersebut
sangatlah tidak logis apabila pemerintah daerah tidak mempertimbangkan alternatif energi
PLTMH ini. Yang juga patut untuk diperhatikan adalah dampak lain yang akan timbul
sangatlah besar yaitu tumbuhnya perekonomian di pedesaan dan masyarakat akan semakin
peduli terhadap kelestarian sumber daya hutan sebagai sumber air dan masyarakat akan
termotivasi untuk memelihara hutan dan vegetasi pohon disekitar mata air serta mencegah
pembakaran hutan.