PLTG

download PLTG

of 7

Transcript of PLTG

PLTGBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan berlangsungnya waktu, sumber daya manusia yang terus bertambah ini akan menyebabkan suatu peristiwa kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat. Salah satu dari kebutuhan yang sangat penting di dunia ini adalah sumber energi listrik, Di mana pada jaman modern ini bisa dikatakan bahwa segala sesuatu selalu berhubungan dengan yang namanya listrik. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin sulitnya menyalurkan energi listrik ini dalam jumlah banyak, terbukti adanya jadwal pemadaman listrik secara bergilir untuk beberapa wilayah guna mengurangi pemakaian listrik.Di negara Indonesia sedang dalam proses pemenuhan kebutuhan dari pasokan listrik, sehingga para ilmuwan dan pihak pemerintah sedang menjalankan suatu solusi dimana akan membangun Pembangkit Listrik dengan bahan baku yang tidak hanya minyak. Kita tahu bahwa Pembangkit listrik yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia dan mungkin seluruh dunia ialah menggunakan bahan bakar solar, mengingat bahwa ironisnya solar merupakan SDM yang tidak dapat diperbaharui dan mulai sedikit keberadaannya. Oleh karena itu, dalam bab selanjutnya akan dibahas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan beberapa kelebihan dan kekurangannya.

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas dapat diberikan perumusan masalah sebagai berikut:1) Sejarah awal mula Pembangkit Listrik Tenaga Gas?2) Seperti apakah Instalasi dsn komponen PLTG?3) Bagaimana pemanfaatan gas alam untuk Bahan baku PLTG ini?4) Jelaskan Proses kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas!5) Sebutkan kelebihan dan kekurangan PLTG dibandingkan drngan pembangkit lain!

1.3 TujuanDari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan makalah ini agar dapat mengetahui:1. Sejarah awal mula Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).2. Gambar Instalasi PLTG dan komponennya.3. Pemanfaatan Gas Alam yang digunakan untuk Proses PLTG.4. Proses kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas.5. Keuntungan dan kerugian penggunaan PLTG.

1.4 ManfaatPenulisan makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai berikut:1) Pengajuan Syarat Mata kuliah Teknik Tenaga Listrik dan Penggerak Mula (HKKK 430).2) Informasi mengenai Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).3) Mengetahui komponen dan instalasi alat sistem pada PLTG.4) Mendapatkan penjelasan mengenai Proses Konversi Energi dari bahan baku gas menjadi energy Listrik.

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

2.1 Sejarah awal mula Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)Teknologi transmisi dan distribusi jaringan listrik hampir tidak mengalami perubahan selama 100 tahun. Sementara teknologi lain seperti media digital pribadi dan energi yang terdistribusi sudah sangat berkembang, dan perkembangan tersebut gagal diikuti oleh teknologi jaringan listrik. Pada sisi transmisi, yang menjadi permasalahan adalah cukupkah transmisi yang ada untuk mengalirkan listrik yang bersumber dari energi terbarukan ke dalam jaringan transmisi dan distribusi. Karena banyak sumber energi terbarukan yang terletak di lokasi yang sangat jauh dari pusat beban. Untuk saat ini, ada beberapa teknologi jaringan listrik yang bisa dipertimbangkan para pengembang jaringan, yaitu HVDC dan kabel berteknologi nano. High Voltage Direct Current (HVDC), meski bukan merupakan konsep baru, tetapi di Amerika Serikat menjadi perhatian seiring dengan banyaknya energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan yang harus dikirimkan kepada beban.Sektor distribusi menghadapi masalah yang lain lagi, meteran dan laju beban yang bisa timbul dengan adanya pembangkit-pembangkit listrik energi terbarukan skala kecil. Artinya, dibutuhkan sistem jaringan listrik yang cerdas. Untuk mengatur dan mengendalikan listrik masuk ke dalamnya, peralatan pengatur interaktif, pengawasan jaringan, fasilitas penyimpanan energi dan sistem yang bisa memberikan respon adanya permintaan perlu diterapkan. Meng-upgrade infrastruktur transmisi dan distribusi tidak murah dan tidak bisa dapat dilakukan dalam waktu dekat. Menurut Electric Power Research Institute, biaya yang diperlukan untuk upgrading jaringan dengan teknologi cerdas sebesar US$ 100 milyar. Penyedia listrik dan jaringan akan membayar mahal untuk upgrading tersebut, sama halnya dengan para pelanggannya yang akan membayar lebih mahal. Tetapi, walau bagaimanapun, besarnya biaya yang dibutuhkan untuk upgrade sebanding dengan dampak ekonomi yang akan terjadi jika terjadi kegagalan jaringan listrik. Sebagai contoh, di tahun 2003 sebagian wilayah utara Amerika Serikat mengalami black out dan kerugian yang dialami sekitar US$ 6 milyar hanya untuk beberapa hari.Bersamaan dengan ini, akhirnya tenaga listrik dibangkitkan di pusatpusat listrik (power station) dan menambah pembangkit PLTG, kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegannya oleh transformator penaik tegangan yang berada di pusat listrik. Saluran tegangan tinggi di Indonesia mempunyai tegangan 150 kV yang disebut sebagai Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan tegangan 500 kV yang disebut sebagai Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Di sekitar daerah Jakarta kemudian dibangun beberapa Pembangkut listrik tenaga Gas, alahh satunya adalah pada gambar 1.

Gambar 1. Pembangunan PLTG swasta di daerah JakartaPembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang.

2.2 Instalasi dan komponen dari PLTGDi dalam tanah banyak terkandung gas bumi (Petrolgas) atau sering pula disebut Gas alam, yang timbul pada saat proses pembentukan minyak bumi, gas tambang dan gas rawa (CH atau methan). Seperti halnya dengan minyak bumi, gas alam tersebut diperoleh dengan jalan pengeboran dari dalam tanah, baik di daratan maupun di lepas pantai terhadap lokasi-lokasi yang diduga terdapat kandungan gas alam. Kemudian PLN berupaya untuk membangun PLTG dengan simulasi:

Gambar 2. Instalasi PLTG dengan komponennyaGambar di atas adalah simulasi kecil dari PLN, dimana proses utamanya ialah terdapat pada generator hingga menghasilkan tenaga listrik yang kemudian dialirkan kepada konsumen. PLN memiliki beberapa pembangkit listrik raksasa PLTG yang mestinya dijalankan dengan gas, namun kini ada yang diberi bahan baku solar. Bahan baku solar yang digunakan ini mengakibatkan dampak yang buruk bagi lingkungan, yaitu terlihat pada Gambar 3 dimana terdapat cerobong yang mengeluarkan asap hitam. Karena asap ini sebetulnya dapat mencemari udara, dengan kata lain akan menyebabkan berkurangnya udara yeng bersih.

Gambar 3. PLTG dengan bahan baku solarPadahal kita ketahui, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) itu tentu didesain untuk diberi bahan baku gas. Oleh karena itu, di Indonesia sedang berupaya menyediakan gas alam untuk bahan baku PLTG tersebut sehingga tidak menggunakan solar, supaya tidak terjadi hal yang diinginkan seperti halnya gambar di atas.

2.3 Gas alam untuk Bahan Baku PLTGPemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dimana produksi gas alam dari ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo, Sumatera Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam di Indonesia meningkat pesat sejak tahun 1974, dimana PERTAMINA mulai memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan ke pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di Palembang.Karena sudah terlalu tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh Pusri IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri IB merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena menggunakan teknologi karena menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan, 1974, PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten.Sementara itu pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas banyak digunakan di pabrik (peleburan besi dan tekstil) dan hotel. Berarti energi panas yang dibutuhkan di kedua tempat itu bisa diambil dari panas gas buang dengan menggunakan teknologi gas fired cogeneration. Berdasarkan sumber panasnya,cogeneration dibagi menjadi dua yaitu:1. Cogeneration Siklus ToppingTerjadi apabila bahan bakar dipakai langsung untuk memproduksi enrgy listrik, kemudian gas panasnya digunakan untuk panas/uap proses. Jadi energi listriknya terlebih dahulu diproduksi kemudian baru panas buangnya dimanfaatkan. Bila cogeneration siklus topping digunakan pada PLTG, maka gas panas yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada turbin harus mempunyai suhu 1600-1700 oF. Hal ini karena akan menghasilkan gas buang dengan suhu 800-900 oF dan gas buang itu akan dimanfaatkan dengan menggunakan Heat Recovery Steam Generation atau panas proses dengan exchenger yang berfungsi untuk membangkitkan uap proses.2. Siklus BottomingYaitu pemanfaatan gas buang melalui heart recovery sehingga menghasilkan panas/uap proses. Selanjutnya digunakan untuk menggerakan turbin uap sehingga dihasilkan energi listrik. Bila PLTG menggunakan bahan bakar bermutu tinggi seperti bahan bakar sulfur rendah, maka gas buang yang dihasilkannya bersih sehingga bisa digunakan langsung untuk panas proses. Bila pada pengolahan gas buang ditambah bahan bakar, sementara bila kapasitas terpasang PLTG turun maka efisiensinya juga turun dengan demikian volume gas buang meningkatkan hal ini berarti banyak gas buang tak terpakai.

Tabel 1. Macam-macam Gas Alam

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas) Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Nanggre Aceh Darussalam. Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota Lhokseumawe dikelola oleh PT Arun NGL Company. Gas alam yang terdapat pada Tabel 1 di atas tersebut telah diproduksi sejak tahun 1979 dan diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggre Aceh Barh (kabupaten Aceh Utara) juga terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, dengan bahan baku utama dari gas alam.

2.4 Proses kerja dari PLTGApabila kita berbicara tentang PLTG maka kita harus berpikir tentang open cycle. Pada open cycle dimulai dari pemompaan bahan bakar dan pemasukan udara dari intake air filter menuju combuster. Di combuster campuran bahan bakar dan udara disemprotkan oleh nozzle sehingga di ruang bakar terjadi pembakaran. Pembakaran tadi akan memutar turbin gas yang selanjutnya akan memutar generator yang akan menghasilkan energi listrik.

Gambar 4. Skala Proses Pembuatan listrik Tenaga GasPusat listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai Aliran generator pada Gambar 6.4 yang di dalamnya terdiri dari beberapa peralatan utama seperti:1. Turbin gas (Gas Turbine).2. Kompresor (Compressor).3. Ruang Bakar (Combustor).Sedangkan pinsip kerja dari sebuah PLTG didasarkan pada siklus Brayton seperti pada diagram (p, v dan t, s) dibawah ini:

Gambar 5. Diagram siklus BraytonPada Gambar 5 dijelaskan bahwa mula-mula udara dari atmosfir ditekan di dalam kompresor hingga temperature dan tekanannya naik dan proses ini biasa disebut dengan proses kompresi dimana sebagian udara yang dihasilkan ini digunakan sebagai udara pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk mendinginkan bagian-bagian turbin gas. Didalam ruang bakar sebagian udara pembakaran tersebut akan bercampur dengan bahan bakar yang diinjeksikan kedalamnya dan dipicu dengan spark plug akan menghasilkan proses pembakaran hingga menghasilkan gas panas (energi panas) dengan temperature dan tekanan yang tinggi, dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut:1. Turbin gas siklus terbuka (open cycle)Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang atau dialirkan ke udara luar, yang ditunjukkan seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Turbin Gas siklus terbuka2. Turbin gas siklus tertutup (closed cycle)Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dialirkan ke kedalam penukar panas (heat rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau udara hingga temperaturnya turun dan dialirkan lagi kedalam sisi masuk (suction) kompresor untuk dikompresi lagi, yang ditunjukkan seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Turbin gas siklus tertutup3. Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan regeneratorSeperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas (flue gas) ini dialirkan kedalam heat exchanger yang dikenal dengan istilah regenerator dimana didalamnya gas bekas ini digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor sebelum digunakan sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion chamber), seperti ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 8. Turbin gas siklus terbuka dengan regenerator4. Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan intercooler, regenerator dan reheaterPada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari 2 (dua) bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah dan kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas tekanan tinggi. Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara tekan yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk didinginkan hingga menghasilkan temperature dan kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan ke dalam kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi.Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam regenerator untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan untuk memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan rendah. Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang bakar utama (primary combustionchamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan dari proses ini dihasilkan gas panas yang digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas panas dari turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue gas) dialirkan kedalam ruang bakar kedua (secondary combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater chamber yang selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara pembakaran didalamnya yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin tekanan rendah, siklustersebut diatas seperti ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Turbin gas siklus terbuka dengan intercooler,regenerator dan reheaterDari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat efisiensi yang diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka. Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan untuk beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan baik, seperti:1. Sistem pelumas (lube oil system).2. Sistem bahan bakar (fuel system).3. Sistem pendingin (cooler system).4. Sistem udara kontrol (air control system).5. Sistem hidrolik (hydraulic system).6. Sistem udara tekan (air pressure system).7. Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).

2.5 Keuntungan dan kerugian penggunaan PLTGBerdasarkan pembahasan dari subbab 2.1 sampai 2.5 tersebut, dapat disimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan pembangunan PLTG berbahan baku gas Alam ini. Untuk kelebihannya adalah sebagai berikut:1. Pembakaran dengan gas alam akan berlangsung lebih sempurna dibanding dengan minyak bakar ataupun bahan bakar padat.2. Peralatan pembakar yang lebih sederhana, sehingga pelayanan dan perawatan menjadi lebih sederhana.3. Gas alam diperkirakan tidak mengandung belerang maka temperatur cerobong dapat diturunkan, sehingga pembakaran tidak menyebabkan asap hitam yang dapat mencemari lingungan sekitar.4. Peralatan pembakaran untuk gas alam jauh lebih sederhana dibandingkan dengan peralatan pembakar dari minyak bakar ataupun bahan bakar padat lainnya, yang tidak memerlukan pengabut dan tidak memerlukan pemanasan, sehingga akan lebih ringan biaya investasinya.5. Harga bahan baku gas alam rata-rata lebih murah dibanding dengan minyak bakar.6. Menggunakan bahan bakar dengan gas alam akan lebih awet, karena gas alam tidak mengandung belerang (S), natrium (Na) dan Vanadium (Va), serta tidak berjelaga, sehingga tidak membawa banyak kesukaran-kesukaran.Sedangkan kekurangan daripada pembangunan PLTG ini adalah sebagai berikut:1. Dari penjelasan subbab 2.1, akan didapatkan suatu tingkat efisiensi rendah. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas dan perkembangannya.2. Diperlukan investasi yang lebih besar untuk peralatan pengaturan dan instalsi pengamanannya karena gas alam jauh lebih berbahaya dibanding dengan minyak bakar.3. Terkadang sukar untuk mendapatkan air pengisian yang baik kualitasnya.4. Jaringan setelah keluar dari gardu induk biasa disebut jaringan distribusi, sedangkan jaringan antara pusat listrik dan gardu induk biasa disebut jaringan transmisi, baik saluran transmisi atau pun saluran distribusi ada yang berupa saluran udara dan ada yang berupa kabel tanah. Sehingga terdapat kerugian saluran transmisi menggunakan kabel udara adalah adanya gangguan petir, mengenai pohon dan habitat lain menyebabkan kerusakan ekosistem.5. Sulitnya mencari lokasi penambangan gas alam, atau setidak-tidaknya dalam jangkauan ekonomis untuk transmisi pipa-pipa gas alam.BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanDari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:1. Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan salah satu dari instansi pembangkit listrik oleh PLN dengan bahan baku gas alam.2. PLTG adalah sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.3. Generator utamanya terdiri dari Turbin gas (Gas Turbine), Kompresor (Compressor), dan Ruang Bakar (Combustor).4. PLTG menggunakan prinsip kerja dengan siklus Brayton.5. Terdapat 4 jenis Turbin yang digunakan pada PLTG, yaitu Turbin Gas siklus terbuka, Turbin gas siklus tertutup, Turbin gas siklus terbuka dengan regenerator, serta Turbin gas siklus terbuka dengan intercooler, regenerator, dan reheater.

3.2 SaranBerdasarkan pembahasan di atas, dapat diberikan saran yaitu sebaiknya PLTG di Indonesia dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan melihat konsukuensi kelebihan dan kekurangan yang ada, sehingga diperkirakan pembangunan PLTG tidak sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008.Proses Penyampaian Energi Listrik, (online)(http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/proses-penyampaian-energi-listrik.html, diakses 21 Mei 2011)

Google Search. 2004.(http://www.google.co.id/search?q=Pembangkit+Listrik+Tenaga+Gas&hl=id&prmd=ivns&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=uSnXTb_1AcimrAeWxpmCBg&ved=0CFQQsAQ&biw=1024&bih=509, diakses 21 Mei 2011)

Gunadarma. 2010.Industri Pembangkit Listrik Tenaga Gas, (online)(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/industri-pembangkit-listrik-tenaga-gas/, diakses 21 Mei 2011)

Imaduddin. 2008.Distribusi Listrik, (online)(imadudd1n.wordpress.com/2008/03/distribusi listrik.com, diakses 21 Mei 2008)

Rahmanta, 2011.Pembangkit Llistrik Tenaga Gas, (online)http://rahmanta13.wordpress.com/2011/05/09/pembangkit-lisitrik-tenaga-gas-pltg/

Wibowo, Tri. 2009.Dampak Pembangkit Listrik yang Salah Makan,(online)(http://www.triwibowo.com/dahlan-iskan-dampak-pembangkit-listrik-yang-salah-makan-1

Wikipedia. 2004.Pembangkit Listrik Tenaga Gas, (online)(http://wiki/eng.wikipedia/pembangkitlistriktenagagas.html, diakses 21 Mei 2011)