PLI-03 Barang Kiriman

2
Bila Anda menginginkan informasi lebih lanjut Hubungi Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta Area Pergudangan Bandara Soekarno Hatta Kotak Pos 1023 Cengkareng 19111 Telepon (021) 5501309 Faksimili : (021) 5502105 Email : [email protected] PENGADUAN : Seksi Kepatuhan Internal Telepon : (021)-5503108 SMS : 085286611900 Email : [email protected] website : www.bcsoetta.net BARANG KIRIMAN IMPOR MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN Kementerian Keuangan Republik Indonesia PLI 03 Informasi Kepabeanan dan Cukai Menjadi Lebih Baik Customs Bersama Kita Wujudkan KPPBC Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta “Menjadi Lebih BaikContoh Perhitungan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor atas Barang Kiriman Saudara A mendapat barang kiriman impor yang dikirim melalui sebuah PJT dengan harga barang sesuai invoice USD 250, biaya pengangkutan udara sesuai Airwaybill (AWB) USD 100, Saudara A tidak memiliki API dan dapat menunjukkan NPWP. Kurs pajak yang berlaku pada saat pembayaran USD 1 = Rp 9.000, tarif BM = 10%, PPN 10%, PPh = 7.5% Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor yang harus dibayar : Harga barang (C) = USD 250 Dikurangkan dengan (50) Pembebasan bea masuk Harga barang (C) = USD 200 Biaya pengangkutan (F) = 100 C & F = USD 300 Biaya asuransi = 1.5 (0.5% x C&F) Nilai Pabean (NP) (CIF) = USD 301.5 Nilai Pabean (NP) = USD 301.5 x Rp 9.000 = Rp 2.713.500,- Bea Masuk = 10% x NP = 272.000,- Nilai Impor (NI) = Rp 2.985.500,- PPN = 10% x NI = Rp 299.000,- PPh impor = 7.5% x NI = Rp 224.000,- (Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor dibulatkan dalam ribuan penuh) DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH DJBC BANTEN Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta

description

Ekspor Impor

Transcript of PLI-03 Barang Kiriman

  • Bila Anda menginginkan informasi lebih lanjut

    Hubungi Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

    Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta

    Area Pergudangan Bandara Soekarno Hatta

    Kotak Pos 1023 Cengkareng 19111

    Telepon (021) 5501309

    Faksimili : (021) 5502105

    Email : [email protected]

    PENGADUAN :

    Seksi Kepatuhan Internal

    Telepon : (021)-5503108

    SMS : 085286611900

    Email : [email protected]

    website : www.bcsoetta.net

    BARANG KIRIMAN IMPOR

    MELALUI

    PERUSAHAAN JASA TITIPAN

    Kementerian Keuangan

    Republik Indonesia

    PLI 03 Informasi Kepabeanan dan Cukai

    Menjadi Lebih Baik

    Customs

    Bersama Kita Wujudkan KPPBC Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta

    Menjadi Lebih Baik

    Contoh Perhitungan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor atas Barang Kiriman

    Saudara A mendapat barang kiriman impor yang dikirim melalui sebuah PJT dengan harga barang sesuai invoice USD 250, biaya pengangkutan udara sesuai Airwaybill (AWB) USD 100, Saudara A tidak memiliki API dan dapat menunjukkan NPWP. Kurs pajak yang berlaku pada saat pembayaran USD 1 = Rp 9.000, tarif BM = 10%, PPN 10%, PPh = 7.5%

    Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor yang harus dibayar :

    Harga barang (C) = USD 250

    Dikurangkan dengan (50)

    Pembebasan bea masuk

    Harga barang (C) = USD 200

    Biaya pengangkutan (F) = 100

    C & F = USD 300

    Biaya asuransi = 1.5

    (0.5% x C&F)

    Nilai Pabean (NP) (CIF) = USD 301.5

    Nilai Pabean (NP) = USD 301.5 x Rp 9.000

    = Rp 2.713.500,-

    Bea Masuk = 10% x NP = 272.000,-

    Nilai Impor (NI) = Rp 2.985.500,-

    PPN = 10% x NI = Rp 299.000,-

    PPh impor = 7.5% x NI = Rp 224.000,-

    (Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor dibulatkan dalam ribuan penuh)

    DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

    KANTOR WILAYAH DJBC BANTEN

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

    Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta

  • 1. Pasal 25 ayat 1 huruf (n) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006;

    2. Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 188/PMK.04/2010 tentang Impor Barang yang dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas dan Barang Kiriman.

    Dasar Hukum

    Pengertian

    1. Barang kiriman adalah barang impor, tidak termasuk surat menyurat, yang dikirim oleh pengirim tertentu di luar negeri kepada penerima tertentu di dalam negeri melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT), yang beratnya tidak melebihi 100 (seratus) kg netto untuk setiap House Air Way Bill.

    2. Penerima Barang Kiriman adalah orang atau badan yang berdomisili di dalam daerah pabean yang nama-nya tertulis sebagai consignee dalam House Air Way Bill.

    3. Perusahaan Jasa Titipan (PJT) adalah perusahaan yang memperoleh izin usaha titipan dari instansi terkait serta memperoleh persetujuan untuk melaksanakan kegiatan kepabeanan dari Kepala Kantor Pabean.

    Fasilitas Perpajakan

    1. Terhadap barang kiriman, diberikan pembebasan bea masuk paling banyak FOB USD 50 (lima puluh dolar US) untuk setiap orang per kiriman (dalam satu kali pengiri-man).

    2. Barang k ir iman yang melebih i batas pembebasan pada butir 1, dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PPN, PPnBM dan PPh Pasal 22 Impor).

    3. Tarif Bea Masuk sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indone-sia 2012 (BTKI 2012). Tarif PPN Impor 10%, tarif PPh impor 2.5% (bila memiliki Angka Pengenal Impor/API), 7.5% (bila tidak memiliki API), atau dikenakan 100% lebih tinggi dari tarif yang berlaku bila tidak dapat menunjukkan NPWP.

    1. Pejabat Bea dan Cukai berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan berwe-nang untuk melakukan pemeriksaan pabean, yang meli-puti penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang.

    2. Pemeriksaan fisik barang dilakukan secara selektif dan disaksikan oleh petugas PJT guna menetapkan tarif bea masuk dan nilai pabean atas barang kiriman serta me-mastikan apakah terhadap barang kiriman terkena pera-turan larangan pembatasan dari instansi teknis terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Kese-hatan, BPOM, Badan Karantina, Kejaksaan, Kepolisian dan instansi teknis lainnya, contoh :

    Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) harus memperoleh ijin dari Kementerian Perdagangan;

    Produk hewan, tumbuhan dan ikan harus mem-peroleh izin pemasukan dari Badan Karantina;

    Produk makanan, minuman serta bahan baku dan produk obat-obatan (termasuk kosmetik) harus mem-peroleh persetujuan atau Surat Keterangan Impor (SKI) dari BPOM;

    Produk senjata api, air softgun dan peralatan sejenis harus mendapatkan izin dari Kepolisian.

    Untuk mengetahui apakah barang impor terkena keten-tuan larangan dan pembatasan, dapat dilihat di website http://eservice.insw.go.id menu Lartas Information

    Penanganan oleh Pejabat Bea dan Cukai

    3. Pejabat Bea dan Cukai menetapkan tarif bea masuk dan nilai pabean serta menghitung bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka impor (PDRI) yang wajib dilunasi atas barang kiriman (official assestment).

    4. Dalam hal barang kiriman lebih dari 3 (tiga) jenis barang, maka hanya diambil satu tarif bea masuk tertinggi. Sebagai contoh terdapat 4 (empat) jenis barang impor yang ditetapkan tarif bea masuk 5%, 10%, 15%, 25%, maka diambil tarif bea masuk tertinggi yaitu 25%.

    5. Dalam rangka penetapan nilai pabean, Pejabat Bea dan Cukai dapat meminta informasi bukti pendukung transaksi jual beli yang obyektif dan teru-kur kepada penerima barang sebagai data pendukung untuk penetapan nilai pabean, yaitu bukti bayar (T/T); khusus untuk barang sampel/gift/free of charge tetap dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor, dan nilai pabeannya akan ditetapkan berdasar-kan data harga pembanding.

    6. Pemberitahuan barang kiriman melalui PJT di- sampaikan dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK).

    7. Pembayaran Bea Masuk dan PDRI ke kas negara dila-kukan melalui bank devisa persepsi oleh PJT dengan menggunakan Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak (SSPCP).

    8. Persetujuan pengeluaran barang kiriman (SPPB) hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Pejabat Bea dan Cukai setelah dipenuhi kewajiban pabean, yaitu mem-beritahukan secara tertulis dengan dokumen PIBK, membayar BM dan PDRI serta telah dipenuhi per-syaratan teknis terkait peraturan larangan dan pem-batasan.

    9. Dalam hal barang kiriman melalui PJT tidak memenuhi persyaratan karena berat netto melebihi 100 (seratus) kg, maka penyelesaiannya dila-kukan dengan mengunakan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan harus memenuhi ketentuan umum di bidang impor.

    4. Barang impor yang dikategorikan sebagai barang mewah berdasarkan peraturan di bidang perpajakan, dikenakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang kriteria dan besaran tarifnya telah ditentukan.

    5. Barang Kena Cukai (seperti produk hasil tembakau dan

    minuman mengandung etil alkohol) hanya diijinkan per alamat penerima barang, paling banyak :

    - 40 batang sigaret; atau

    - 10 batang cerutu; atau

    - 40 gram hasil tembakau lainnya; dan

    - 350 ml minuman mengandung etil alkohol.

    Atas kelebihan dari jumlah yang diijinkan, barang kena cukai akan dimusnahkan secara langsung.