pleno radiasi.pptx

17
RADIASI SINAR-X Kelompok tutorial 3: Ketua : Paramita R Z Sriber Meja : Anindhita V J Scriber Papan : M Sandy Irianto Anggota : Faiza Lailiyah Azza Muslicha Yona Anindhita Larasati P Narita Ajeng L Arina Nur Rahmah Azizah Safaatin Rudy Ramadhana

Transcript of pleno radiasi.pptx

PowerPoint Presentation

RADIASI SINAR-XKelompok tutorial 3:Ketua : Paramita R ZSriber Meja: Anindhita V JScriber Papan : M Sandy Irianto

Anggota: Faiza LailiyahAzza MuslichaYona Anindhita

Larasati PNarita Ajeng LArina Nur RahmahAzizah SafaatinRudy RamadhanaSKENARIORADIASI SINAR XPasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke instalasi radiologi FKG UNEJ ata rujukan dokter gigi untuk dilakukan pemeriksaan radiografi. Teknisi radiologi menyiapkan semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan untuk pembuatan radiografi termasuk sistem proteksi radiasi untuk menghindari efek samping pajanan radiasi sinar-X yang dipancarkan alat saat exposing. Setelah exposing film dibawa ke kamar gelap untuk masuk tahap film processing sehingga diperoleh dental radiograph dengan kualitas yang baik.L OMahasiswa Mampu Mengetahui klasifikasi dental radiografiMahasiswa Mampu Mengetahui aplikasi dari dental radiografiMahasiswa Mampu Mengetahui alat, bahan, proses, serta hasil dari dental radiografiMahasiswa Mampu Mengetahui efek samping dan sistema proteksi dari radiasi sinar X

DENTAL RADIOGRAFITerdapat dua metode penyinaran yaitu intra oral dan ekstra oral berdasarkan penempatan filmnya.Metode intra oralMetode ini terdapat tiga jenis, yaitu :Periapical radiography (radiografi periapikal)Radiografi periapikal berguna untuk menunjukkan gigi geligi secara individual dan jaringan di sekitar apeks gigi. Bitewing techniqueTeknik ini berguna untuk melihat mahkota gigi posterior rahang atas dan rahang bawah dalam satu film. Occlusal techniqueTeknik ini berguna untuk melihat gigi dari bidang oklusal. Dengan teknik dapat tergambar gingival sehingga bisa melihat keadaan patologis gigi atau rahang pada arah buko-lingual, posisi gigi terletak di dalam atau luar lengkung gigi.Metode ekstra oralDalam radiologi ekstra oral terdapat berbagai teknik, namun yang akan dijelaskan hanya beberapa saja, antara lain: Oblique lateral radiography Teknik radiografi ini masih menggunakan dental X-Ray walaupun sudah termasuk metode ekstra oral. Biasanya digunakan untuk membuat radiografik pada rahang bawah.Skull & maxillofacial radiography Teknik ini memberikan gambaran radiografik dari kepala secara lengkap. Biasanya berguna untuk melihat fraktur di daerah kepala atau maksilofasial, dan kelainan pada Temporo Mandibulae Junction (TMJ). Panoramic radiography Teknik ini memberi gambaran radiografik dari kedua rahang dan sekitarnya secara menyeluruh dalam satu film. Kegunaan dari gambaran radiografik ini antara lain untuk rencana perawatan ortodonsi, perkiraan lesi-lesi pada tulang, perkiraan molar ketiga dan lainnya. Aplikasi dalam Kedokteran GigiSinar-X dalam kedokteran gigi umumnya digunakan untuk:1. Memotret bagian dalam tubuh 2. Penggunaan sinar-X di fakultas kedokteran gigiPenggunaan radiografi di fakultas kedokteran gigi bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar. Melalui hasil foto radiografi tersbut, dapat dipelajari struktur anatomis, hubungan gigi geligi, keadaan rahang, kelainan patologis (baik pada gigi, jaringan penyangga, sendi temporomandibular, dan sinus maksilaris). 3. Penggunaan sinar-X di bidang kedokteran gigi forensikFoto radiografis digunakan untuk mengidentifikasi korban, baik korban kecelakaan maupun pembunuhan. Dokumen foto radiografis tersebut dicocokkan dengan kondisi korban.4. Penggunaan sinar-X untuk survei kesehatan gigi dan mulut masyarakat

Survei untuk melihat struktur anatomis dan patologis dapat dilengkapi dengan foto radiografi. Contohnya, melalui foto bitewing dapat dipelajari keadaan jaringan periodontal dan derajat kerusakan tulang alveolar 5. Penggunaan sinar-X untuk kegiatan riset kedokteran gigiFoto radiografis digunakan untuk mempelajari perubahan tumbuh kembang rahang manusia dari waktu ke waktu.6. Terapi daerah maksilofasialRadiasi dapat digunakan sebagai terapi untuk berbagai jenis tumor yang sifatnya sangat peka terhadap radiasi (radiosensitive). Contohnya kanker pembuluh darah, dan kanker kulit.7. FluroskopiDengan menggunakan sinar-X, dilakukan pemeriksaan yang langsung dapat mengamati organ atau kelainan pada daerah yang ditembus sinar.

Alat, Bahan, Proses, Serta Hasil Dari Dental RadiografiAlat pembuatan radiografiFilm Roentgen (film X-Ray)Intensifying screenKasetGrid (kisi-kisi)Alat-alat fiksasiAlat-alat pelindung (proteksi)Marker (tanda atau kode)

Bahan Processing Radiograf Developerlarutan pengembang yang digunakan pada pemrosesan. harus ditutup untuk mengurangi oksidasi dan zat ini harus ditaruh di dalam ruangan pada temperature 20 derajat atau temperatur yang dianjurkan oleh pabrikFixerLarutan ini berfungsi sebagai larutan penstabil. Zat ini melarutkan kristal yang tidak tembus sinar X sehingga film tersebut bersih dari larutan emulsi halide perak dan larutan pengembang yang tertinggal.

Prosesing filmDeveloping ( Pembangkitan ) Tujuan dari developer atau pengembang adalah mengurangi paparan, energi Rinsing (Pembilasan) Pembilasan digunakan untuk menghilangkan developer atau pengembang dari film dan memberhentikan proses pengembanganFixing (Penetapan) Tujuan dari fiksator adalah untuk menghilangkan Kristal perak halida yang tidak terpapar dan terkena energi emulsi film.Washing (Pencucian) Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air.Drying (Pengeringan) tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi

Hasil Dental RadiografiJumlah foton sinar-x melewati struktur Energi atau intensitas foton sinar-x Waktu paparan atau periode di mana sinar-x dihasilkan Ukuran dan bentuk dari objek Ketebalan atau kepadatan objek Posisi objek dan film Sensitivitas dari film x-ray

Efek Samping Radiasi Sinar XEfek non stokastik (Deterministik)Efek terhadap struktur intraselulerEfek terhadap nucleusPenyimpangan kromosomEfek pada jaringan dan organEfek Radiasi pada Membran Mukosa MulutEfek Radiasi pada Glandula SalivariusEfek Radiasi pada Gigi

2. Efek stokastikKarsinogenesisLeukemiaKanker tiroidKanker esophangealKanker kelenjar ludah

Dosis Dan Efek Somatik Radiasi 1. Dosis lemah/rendah: 0 50 rada. 0-25 rad tidak ada efek,mungkin tidak ada delayed effect b. 25-50 rad efek tidak ada/sedikit perubahan susunan darah, mungkin ada delayed effect 2. Dosis sedang : 50-200 rada. 50-100 rad badan lemas/mual, perpendekan umur, perubahan susunan darah delayed recovery b. 100-200 rad mual dan muntah 24 jam setelah radiasi, nafsu makan kurang, lemas, diare3. Dosis semi letal : 200-400 rad - mual, mutah dalam 1-2 jam setelah radiasi - epilepsi - nafsu makan berkurang - panas dan lemas - pada minggu ke-3: radang mulut/tenggorok - pada minggu ke-4 : pucat, perdarahan hidung.4. Dosis letal: 400-600 rad- 1-2 Jam : mual muntah- akhir minggu ke-1: radang mulut/tenggorokan

Proteksi Dental RadiografiProteksi Radiasi Terhadap Pasien Untuk proteksi ini, perlu diperhatikan: 1. Pasien harus memakai apron pelindung. 2. Pemeriksaan sinar-X hanya atas permintaan seorang dokter. 3. Daerah yang disinar harus sekecil mungkin, misalnya dengan mempergunakan konus (untuk radiografi) atau diafragma (untuk sinar tembus). 4. Waktu peyinaran sesingkat mungkin. 7. Daerah vital diberi perlindungan. 8. Pasien hamil, terutama trimester pertama dan trimester ketiga dipertimbangkan tidak melakukan pemeriksaan radiografi. Proteksi Radiasi Terhadap Operator Untuk proteksi ini diperhatikan: 1. Pemakaian sarung tangan, apron atau gaun pelindung, yang berlapis Pb dengan ketebalan maksimum 0,5mm Pb. 2. Operator tidak harus memegang film radiografi selama penyinaran. 3. Operator tidak berada didalam ruangan atau berada di belakang penghalang yang cocok atau dinding selama penyinaran. 4. Hindari pemeriksaan sinar tembus tulang kepala. 5. Berdiri minimal 6 kaki (1.8288 meter) dari pasien dan di lokasi yang bebas dari jalur sinar X selama penyinaran. Proteksi Radiasi Terhadap Lingkungan Untuk proteksi ini diperhatikan: 1. Dinding proteksi berlapis Pb dengan ketebalan ekivalen 2mm Pb. 2. Pintu ruang pesawat sinar-X harus diberi penahan radiasi yang cukup sehingga terproteksi dengan baik. 3. Ruang operator dan tempat pesawat sinar-X sebaiknya dibuat terpisah atau bila berada dalam satu ruangan maka disediakan tabir yang berlapis Pb dan dilengkapi dengan kaca intip dari Pb.

TERIMA KASIH