pleno

144
Pemicu 4 Kelompok 12

description

pleno ke empat modul kulit dan jaringan penunjang pemicu ke empat dilaksanakan di laabortorium biologi lantai 2.

Transcript of pleno

Page 1: pleno

Pemicu 4Kelompok 12

Page 2: pleno

0Fildzah Hilyati0Cynthia Viryawan

0Atikah Sayogo Putri0Shofa Nisrina L

0Suaydiy Okdiansyah0Fitriahati Setiyarizki

0Edo Prabudi0Maria Gita Merisa

0Leonardus Wibowo Hidayat0Riyanti Astrid

Page 3: pleno

Pemicu

Bapak Tono 60 tahun seorang pertani dengan koreng yang tidak sembuh di pipi kanan sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya tumbuh benjolan tidak nyeri, datar berwarna hitam sebesar biji jagung yang makin lama makin besar sejak 2 tahun yang lalu. Gambaran makroskopik di pipi kanan tampak benjolan biru kehitaman dengan diameter 2cm,diatasnya terdapat ulkus dengan diameter 1 cm, tepi tidak rata dan meninggi, bergaung, dengan krusta hitam. Kulit disekitar terlihat normal. Selain itu di leher Pak Tono, ditemukan beberapa benjolan kecil hiperkeratotik dan papul berwarna coklat multipel, tersebar diskret.

Page 4: pleno

Kata Sulit

0 Gaung0 Diskret terpisah secara individual0 Koreng luka bernanah yang membusuk

Page 5: pleno

Kata Kunci

0 Petani, laki-laki 60 thn0 Koreng di pipi kanan sejak 4 bulan yang lalu0 Lesi primer benjolan datar, berwarna hitam, tidak

nyeri, lentikular, membesar sejak 2 tahun lalu0 Lesi sekunder benjolan biru kehitaman 2cm, ulkus

1cm di atasnya dengan tepi tidak tidak rata,meninggi, bergaung, krusta hitam

0 Kulit di sekitar lesi pipi normal0 Benjolan kecil hiperkeratotik dan papul coklat

multipel diskret pada leher

Page 6: pleno

Identifikasi Masalah

0 Petani (laki-laki, 60thn) memiliki 2 jenis lesi, yaitu lesi di pipi kanan yang berupa benjolan yang berkembang menjadi ulkus dan krusta dan lesi di leher yang berupa benjolan kecil dan papul tersebar diskret.

Page 7: pleno

Analisis MasalahBapak Tono

(Petani, 60thn)

Lesi di pipi kanan Lesi di leher

Primer Sekunder

Benjolan datar, hitam,

lentikular, tidak nyeri

Benjol biru-hitam , ulkus

1cm,tepi tidak rata, meninggi, bergaung,

krusta hitam

Benjolan kecil

hiperkeratotik, papul

coklat, multipel, diskret

Membesar

Page 8: pleno

Hipotesis

0 Lesi yang terdapat di pipi kanan mengalami keganasan yang salah satu penyebabnya adalah radiasi sinar UV.

0 Lesi pada leher Pak Tono bukan merupakan keganasan.

Page 9: pleno

Daftar Pertanyaan

1. Apa definisi, klasifikasi, dan jenis-jenis tumor?2. Apa karakteristik keganasan kulit?3. Apa karakteristik histopatologis kulit?4. Apa faktor risiko keganasan kulit?5. Bagaimana patogenesis keganasan kulit?6. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk keganasan

kulit?7. Apa saja diagnosis banding untuk keganasan kulit?8. Bagaimana cara pencegahan keganasan kulit?9. Bagaimana prinsip terapi keganasan kulit?

Page 10: pleno

tumor

Page 11: pleno

Definisi

0 Tumor kulit adalah pertumbuhan jaringan yang abnormal baik jinak maupun ganas yang tidak memiliki fungsi fisiologis dan tumbuh dari proliferasi sel yang cepat dan tidak terkontrol.

0 Kanker tumor ganas yang tumbuh secara tak terbatas dan menyebar secara lokal dengan invasi dan secara sistemik dengan metastasis.

0 Karsinoma tumor ganas yang berasal dari epitel.

0 Sarkoma tumor ganas yang berasal dari mesenkim (mesoderm) seperti jaringan ikat, tulang, kartilago.

Page 12: pleno

Epidemiologi

0 Di dunia, 12% dari seluruh kematian disebabkan oleh kanker.

0 Kanker menjadi pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular.

0 Di Indonesia, prevalensi tumor/kanker adalah 4.3 per 1000 penduduk. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 7 (5.7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM.

Page 13: pleno

0 Keganasan atau kanker pada kulit merupakan salah satu dari tiga serangkai keganasan yang umumnya ditemukan di Indonesia, yaitu kulit-serviks-mame.

0 Kelompok umur 50-59 tahun merupakan golongan terbanyak yang menanggung tumor ganas pada kulit.

Page 14: pleno

Klasifikasi

Tumor Jinak

Tumor Prakanker

Tumor ganas

Page 15: pleno

Tumor Jinak

0 Tumor yang berdiferensiasi normal secara lambat dan ekspansif serta kadang-kadang berkapsul.

0 Tumor jinak tidak berbahaya jika penatalaksanaannya tepat.

Page 16: pleno

1. Keratosis seboroik

2. Nevus pigmentosus

3. Kista epidermal4. Siringoma

5. Trikoepitelioma soliter

6. Silindrom (tumor Turban)

7. Adenoma sebaseus (Pringle)

8. Xantelasma

9. Dermatofibroma

10. Keloid

Page 17: pleno

1. Keratosis Seboroik

• Asal: epidermis• Predileksi: wajah dan tubuh bagian atas• Gambaran klinis: papul berwarna

coklat sampai hitam, penyebaran luas, dan perabaan kenyal.

• Diagnosis banding melanoma maligna, epitelioma sel basal berpigmen, nevus pigmentosus, keratosis senilis

Page 18: pleno

Histopatologi :

0 Neoplasma bersifat exophytic0 Mirip sel basal epidermis

Pigmentasi melanin Hiperkeratosis pada permukaan

horn cyst

Page 19: pleno

Tahapan lesi:1. Lesi tahap awal

Lesi dengan ukuran kecil dan memiliki papul yang naik.

2. Lesi tahap lanjutLesi dengan luas lumullar, permukaan terisi kista penuh, keratin mengeras pada permukaan.Ditemukan umumnya pada batang tubuh.

Page 20: pleno

2. Nevus Pigmentosus

0Asal: krista neuralis0Predileksi: wajah

dan tubuh0Gambaran klinis:

papul berbatas tegas dan berkilat, dapat disertai rambut.

Page 21: pleno

Nevus Pigmentosus

0 Junctional0 Agregat sel nevus di dermoepidermal junction, nukleus uniform

dan bulat, nukleoli tidak terlihat, tidak ada aktivitas mitosis

Page 22: pleno

Nevus Pigmentosus

0 Combined0 Agregat sel nevus pada dermoepidermal junction dan dermis

Page 23: pleno

Nevus Displasia prekursor dari melanomaKarakteristik:1. Diameter > 0,5 cm2. Tersebar dalam jumlah banyak dysplatic

nevus syndrome3. Variasi bentuk:

Makula hitamPlak yang sedikit menonjolTargetoid pusat lebih gelap dari luar, batas ireguler

Page 24: pleno

3. Kista Epidermal

0 Nodul, mudah digerakkan, batas jelas

0 Terisi oleh debris dan lipid ataupun keratin.

0 Ukuran bervariasi (0,5 – 5 cm).0 Dinding kista tipis, sehingga ada

kemungkinan untuk pecah.0 Di daerah wajah, leher, bahu, dada,

skrotum.0 Diagnosis banding kista pilaris,

steatokistoma simpleks/multipleks, lipoma, kista dermoid, millia

Page 25: pleno

Kista Epidermal

0 Dermis0 Rongga berisi keratin dilapisi epitel skuamosa berlapis

dengan lapisan granular0 Inflamasi: giant cell limfosit, netrofil, pembentukan scar

Page 26: pleno

Tumor Prakanker

0 Tumor yang memiliki kecenderungan besar untuk berkembang menjadi kanker atau tumor ganas.

0 dapat dicegah agar tidak berubah menjadi kanker dengan penatalaksanaan yang tepat dan adekuat.

Page 27: pleno

1. Keratosis aktinik

2. Penyakit Bowen

3. Eritroplasia

4. Leukoplakia

5. Keratosis arsenik

6. Giant condyloma (Buschke & Lowenstein)

7. Fibroepitelioma (Pinkus)

8. Nevus sebaseus (Jadassohn)

9. Giant congenital nevus pigmentosus

10. Liken sklerosus et atrofikus

11. Xeroderma pigmentosum

12. Radiodermatitis

Page 28: pleno

1. Keratosis aktinik

Predisposisi: sinar UVPotensi: karsinoma sel skuamosa

Page 29: pleno

2.Penyakit Bowen

Predisposisi: arsen & virus tipe CPotensi: karsinoma sel skuamosa

Page 30: pleno

3. Eritroplasia

Predisposisi: iritasi kronik mukosa genitalia dan mulutPotensi: karsinoma sel skuamosa

Page 31: pleno

4. Leukoplakia

Predisposisi: iritasi kronik Potensi: sangat jarang menjadi kanker

Page 32: pleno

5. Keratosis arsenik

Predisposisi: arsenPotensi: karsinoma sel skuamosa

Page 33: pleno

6. Giant condyloma

Predisposisi: virus HPV dan kelembabanPotensi: karsinoma sel skuamosa

Page 34: pleno

7. Fibroepitelioma

Predisposisi: sinar XPotensi: karsinoma sel basal

Page 35: pleno

8. Nevus sebaseus

Predisposisi: kongenitalPotensi: karsinoma sel basal & adneksal

Page 36: pleno

9. Giant congenital nevus pigmentosus

Predisposisi: kongenitalPotensi: melanoma maligna

Page 37: pleno

10. Liken sklerosus et atrofikus

Predisposisi: tidak diketahui secara jelasPotensi: karsinoma sel skuamosa

Page 38: pleno

11. Xeroderma pigmentosum

Predisposisi: resesif autosomalPotensi: karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal, melanoma maligna, sarkoma

Page 39: pleno

12. Radiodermatitis

Predisposisi: sinar XPotensi: karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal

Page 40: pleno

Tumor Ganas

0 memiliki struktur yang tidak teratur, dengan diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada kromatin, nukleus, dan sitoplasma.

0 Umumnya pertumbuhannya cepat (kecuali basalioma)

0 gambaran mitosis abnormal

0 bersifat ekspansif, infiltratif sampai merusak jaringan disekitarnya

0 bermetastasis melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening.

Page 41: pleno

Patokan penilaian keganasan :1. Secara anamnesis terdapat :0 Rasa gatal/nyeri0 Terjadi perubahan warna (gelap, pucat, terang)0 Ukuran yang membesar0 Pelebarannya tidak merata ke samping0 Permukaan tidak rata0 Trauma0 Perdarahan (akibat trauma ringan maupun trauma

berat)0 Terdapat ulserasi/infeksi yang sulit sembuh

Page 42: pleno

2. Secara obyektif ditemukan :0 Tidak berambut0 Warna seperti mutiara atau sama dengan kulit normal0 Permukaan tidak rata dan terdapat cekung di tengah

dengan pinggir sedikit menonjol 0 Penyebaran warna tidak homogen0 Terjadi perdarahan apabila skuamasi halus atau

krusta yang melekat diangkat0 Adanya perabaan yang berbeda, seperti keras, kenyal,

nyeri. Pada taraf permulaan mudah digerakkan dari dasarnya

Page 43: pleno

1. Karsinoma sel basal

2. Karsinoma sel skuamosa

3. Melanoma maligna

Page 44: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Kombinasi papul dan telangectasia.

0 Mirip dengan nevus melanositik karena adanya melanin.

0 Memiliki ukuran yang mirip dengan buah pir.

Page 45: pleno

Variasi:1. KSB nodular

Papul atau nodul, adanya telangectasia, keras2. KSB ulserasi

Menyerupai pir, permukaan halus, telangiectasia3. KSB sklerosi

Erosi kulit dan krusta eritematosa4. KSB superfisial multisentrik

Plak tipis, variasi warna, telangiectasia, batas jelas

5. KSB pigmenBerwarna biru atau kehitaman

Page 46: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Celah antara pulau tumor dan stroma0 Sel tumor menyerupai sel basal epidermis0 Pola: multifocal dan nodular

Sel perifer tersusun radial palisade Sel tumor pleomorfik

Page 47: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Clear basal cell carcinoma0 Sitoplasma transparan

Page 48: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Mikronodular0 Diferensiasi buruk, residif

Page 49: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Superfisial0 Multisentris

Page 50: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Infiltratif

Page 51: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Sclerosing0 macular, pulau tumor kecil, invasi sampai otot dan jaringan

lemak, stroma sklerosis

Page 52: pleno

Karsinoma Sel Basal

0 Metatypical0 basal cell carcinoma dengan diferensiasi squamosa

Page 53: pleno

Diagnosis banding :0 Karsinoma sel skuamosa0 Nevus pigmentosus0 Melanoma malignan0 Hiperplasia secaceous0 Keratosis seboroik

Page 54: pleno

Karsinoma Sel Skuamosa

Jenis lesi:1. Non-invasif

Plak eritematosa dengan batas jelas

2. InvasifNodul eritematosa pada wilayah plak, adanya ulserasi, dan batas jelas

Page 55: pleno

Karsinoma Sel Skuamosa

0 Nukleus besar, nukleolus jelas0 Melibatkan seluruh lapisan

Berbagai macam diferensiasi: sel tumor poligonal + keratinisasi Sel anaplastik + diskeratosis

Page 56: pleno

Diagnosis banding :0 Karsinoma sel basal0 Keratoakantoma0 Keratosis aktinik0 Kutaneus granuloma

Page 57: pleno

Melanoma Malignum0 Secara umum berukuran cukup besar (>1 cm), variasi

warna (hitam, coklat, kebiruan).

0 Tahap perkembangan melanoma:0 Pertumbuhan horizontal0 Pertumbuhan vertikal

0 Bentuk asimetris.

0 Tersebar di bagian tubuh manusia (dada, perut, punggung).

Page 58: pleno

Histopatologi :

0 Fase radial growth0 Independen/nest0 Sel inflamasi disekitar

Fase vertical growth nodul sel melanoma Tidak mengalami

maturasi

Sel melanoma lebih besar Inti irregular,

konsentrasi kromatin di perifer inti, nukleolus eosinofilik

Page 59: pleno

Diagnosis banding :0 Karsinoma sel basal0 Dermatofibroma berpigmen0 Granuloma piogenikum

Page 60: pleno

pATOgenesis Keganasan kulit(Epidermis dan adneksa)

Page 61: pleno

Stadium Karsinogenesis

Inisiasi Promosi Konversi

Page 62: pleno

1. Inisiasi

0 Inisiator: pajanan karsinogen 0 Irreversible0 Inisiator DNA membentuk carcinogen-DNA adduct

distorsi double helix DNA dan mempengaruhi replikasi DNAmutasi gen

0 progeny

Page 63: pleno

2.Promosi

0 Promoter: pajanan non-karsinogen 0 Sementara0 kondisi lingkungan jaringanlaten pembentukan

tumor menjadi pendek

Page 64: pleno

3. Konversi

0 Konversi adalah perbahan menjadi tumor

Page 65: pleno

Proto-onkogen

0 transduksi sinyal dan faktor transkripsi inti0 mutasi sel amplikasi gen dan DNA rearrangement0 Berubah menjadi onkogen dengan fungsi

barukanker

Page 66: pleno

Gen supresi tumor

0 gen supresor p53 0 mengontrol siklus sel, apoptosis, diferensiasi sel, dan

DNA repair0 Normalnya tidak terdapat pada kulit0 pajanan yang dapat merusak DNAgen p53

meningkatmelindungi kulit dan jaringan dari perkembangan tumor.1

Page 67: pleno

Apoptosis pada Karsinoma

0 Apoptosis diinduksi: gen nyc, gen fas, kortikosteroid, dan tumor necrosit factor (TNF).

0 Pengahambat apoptosis : gen bcl-2 dan mutasi gen ras0 karsinoma sel basal mutasi ekspresi gen bcl-2 0 Karsinoma sel skuamosamutasi gen ras

Page 68: pleno
Page 69: pleno

Genetik

0 Orang dengan kulit terang memiliki risiko terkena kanker kulit karena memiliki pigmen yang sedikit.

0 albinisme, xeroderma pigmentosum, dan sindrom ramussen.

Page 70: pleno

Patogenesis keganasan kulit(dermis)

Page 71: pleno

Onkogenesis0 Neoplasma pertumbuhan

abnormal otonom tidak diinginkan dari suatu jaringan

0 Protoonkogen onkogen0 Disupresi oleh TSG (tumor

supressor gene)0 Karsinogenesis

0 Inisiasi tansformasi gen0 Promosi promotor

menyebabkan proliferasi0 Persistensi tumbuh otonom

0 Metastasis0 Sel Multiplikasi0 Tekanan Mekanik0 Melepas Protease (MMP,

dll)0 Penurunan Adhesi

(Integrin-matriks, E chaderin-antar sel)

0 Migrasi

Page 72: pleno

8 14

8 14

Page 73: pleno
Page 74: pleno

Tumor ganas di dermis0 Di Jaringan Fibrosa

0 Dermatofibromatosa Protuberans (DFSP)

0 Atipikal Fibroxanthoma (AFX)

0 Malignant Fibrous Histiositoma (MFH)

0 Ephiteloid Sarcoma (ES)

0 Di Jaringan Vaskuler0 Infantil Hemangioma (IH)

0 Di Jaringan Otot0 Leiomyosarcoma0 Rhamdomyosarcoma

0 Di Jaringan Saraf0 Neurofibrosarcoma

Page 75: pleno

Kanker jar. Ikat fibrosa

Page 76: pleno

Dermatofibrosarkoma Protuberans

0 Tumor agresif0 Terlokalisasi0 pengulangan lokal0 Jarang metastasis0 Onset: 30-400 Orang kulit hitam0 Mirip scar atau kista dg

diameter membesar perlahan

0 Morfologi:0 berbatas tegas, plak keras,

bengkak, merah-kecoklatan, dapat atrofi, disertai ulkus

0 Badan, ekstremitas, leher (15%)

0 Patogenesis0 translokasi resiprokal

t(17;22)(q22;q13) fusi gen kolagen tipe 1 1 & αgen rantai PDGFβ

0 Marker: CD34 atau dg RT-PCR

Page 77: pleno
Page 78: pleno

Atipikal Fibroxanthoma0 Kanker cepat betumbuh0 Golongan intermediet0 RF: paparan UV0 Onset: 80an0 Predileksi: wajah, leher,

tangan

0 Patogenesis:0 UV mutasi p53 dan

pirimidin dimer,0 10-15 tahun paparan

radiasi ionisasi0 Awal asimptomatik0 Morfo: papul/ nodul soliter,

rapuh, erosi, ulkus, ukuran kurang dari 2 cm

Page 79: pleno

Atipikal Fibroxanthom

a

Page 80: pleno

Malignant Fibrous Histiositoma

0 Paling sering terjadi dibanding yang lain

0 Undifferentiated neoplasma

0 2 kelas:0 undifferentiated

pleomorphic sarcoma0 myxofibrosarcoma

0 Predileksi0 ektremitas bawah0 10-15% leher dan wajah

0 Patogenesis0 Belum diketahui0 Diduga pada pembentukan

sel, variasi genetik, fisik, kimia, dan gen virus

0 Morfo0 Masa subkutan, progresif0 Nodus soliter/ multipel0 Elastis-keras0 Diameter awal: 5-10cm

Page 81: pleno

Malignant Fibrous Histiositoma

Page 82: pleno

Epitelioid Sarcoma0 Jarang ditemui0 Predileksi: tangan, ujung

jari pria muda,0 Pada groin, paha, vulva,

aksilaprognosis buruk0 Mirip lesi inflamasi non-

neoplasma0 Etiologi kabur0 Patogenesis belum jelas

0 Diduga inaktivasi gen supresor tumor SMARCB1/INI1 yang diidentifikasi pada ES tipe 6-11

0 Morfo:0 nodus subkutan keras

(tangan, jari) 0 Disertai ulkus maupun

sinus0 gambaran sporotrichoid

(infeksi kronik granulomatosa)

0 Penyebaran progresif melalui tendon, saraf, dan fasia

Page 83: pleno

Epitelioid Sarcoma

Page 84: pleno

Kanker vaskuler

Page 85: pleno

Infantile Hemangioma0 Hemangioma gangguan

perkembangan dan pembentukan pembuluh darah, tumor jinak atau hamartoma, di segala organ, seperti hati, limpa, otak, tulang, kulit

0 Sebangian besar pada anak-anak 10% <1th

0 prolifersi endotel + fibroblast, perisit, sel interstisial, dan sel mast

0 Morfologi0 skin pallor,0 Telangiestesia0 dusskines

0 H. superfisial0 bercak merah (nodul, plak),

membesar, semakin menyala, tegang, lobular, berbatas tegas, dan keras

0 H. subkutan 0 Kebiruan0 Involusi spontansentral lesi

memucat, menjadi kurang tebal, dan lebih mendatar

Page 86: pleno
Page 87: pleno

0 Patogenesis dan patofisiologi belum jelas0 Mutasi somatikprekusor vaskuler fetus berdiferensiasi

tidak tepat plasenta mikrovaskuler fenotipnya hamartoma

0 Khas ekspresi GLUT-10 Khas ekspresi saat involusi: CD31,CD34 (marker

endotel), CD133 (marker primitif), LYVE1 (marker limfatik)

0 Antigen Fc LII, Lewis Y, dan Merosinγ dg microarray0 Sel hemangioma imatur tidak berdiferensiasi tumbuh

cepat selama 1 bulan pertama apoptosis sel baru

Page 88: pleno

Kanker jar. Otot dermis

Page 89: pleno

Leiomyosarcoma0 Bentuk keganasan

leiomyoma, langka, mesenkim.

0 Cutaneus leiomyosarcoma turunan m. arektor pili dan otot polos genital0 nodus <2cm + ulkus

epidermis0 Subcutaneous

leiomyosarcoma turunan otot polos endotel, risiko metastasis besar0 Nodus lebih besar tanpa

perubahan epidermis

0 Muncul pada lesi akibat trauma atau radioterapi awal atau de novo

0 Predileksi: ekstremitas bawah tampa rambut

0 Morfologi0 nodus soliter, warna

bervariasi, nyeri, gatal, parestetik

Page 90: pleno

Cutaneous dan Subcutaneous Leiomyosarcoma

Page 91: pleno

0 Patogenesis0 Faktor predisposisi: mutasi gen loss function gen

fumarate hydratase kromosom 1q42.3-43.0 Fumarate hydratase berperan dalam konversi fumarate

menjadi malat pada siklus krebs, namun juga berperan sebagai tumor suppressor gene.

Page 92: pleno

Rhabdomyosarcoma0 Keganasan dari

rhabdomyoma0 Otot lurik, banyak pada

anak-anak, jarang0 “bluberry muffin baby”0 Prognosis buruk.0 Morfologi: Tumor ulkus0 Predileksi: Ekstremitas/

kepala & leher.

0 Patogenesis0 Turunan prekusor otot

rangka0 Perubahan kulit

metastasis0 4 subtipe kanker:

embrional, alveolar, botryoid, dan pleomorphik.

0 mengekspresikan gen FKHR, PAX 3, PAX 7 yang ada pada t(2;13)(q35;q14) atau t(1;13)(p36;q14).

Page 93: pleno

Rhabdomyosarcoma

Page 94: pleno

Neurofibroma0 Umum dalam populasi0 Prevalensi 1:40000 Lesi soliter0 Hiperplasia semua

komponen saraf0 Pola penyebaran sporadik0 Keganasan

Neurofibrosarcoma

0 Patogenesis:0 abnormalitas gen NF1 di

17q11.20 mengkode neurofibromin

regulator ras onkogen.0 Walaupun begitu, tingkat

keterlibatan ras dengan efek tidak konsisten,

0 diduga melibatkan kontribusi genetik lain yang belum diketahui

Page 95: pleno

Neurofibrosarcoma

Page 96: pleno

Faktor risiko Karsinogen dan Non-karsinogen

Page 97: pleno

Definisi

Page 98: pleno

Klasifikasi

Agen Fisika• Radiasi UV

dan sinar X

Agen Kimia• Zat Kimia,

obat, kosmetik

Agen Biologi• Virus

Page 99: pleno

Radiasi Sinar UV0 Sinar UVA kerusakan DNA yang

tidak langsung0 Pembentukan ROS (reactive oxygen

species)0 Konversi G T/C

0 Sinar UVB kerusakan DNA secara langsung0 Ikatan kovalen antara timin dan

sitosin dimer pirimidin0 Menyebabkan kanker sel basal dan

sel skuamasa0 Pekerja indoor memiliki risiko yang

lebih tinggi mengalami kanker kulit

Page 100: pleno

Radiasi Ion

0 Universal karsinogen0 Melakukan penetrasi ke dalam jaringan0 Menginduksi kerusakan DNA melalui deposisi energi

Page 101: pleno

Virus0 Human Papiloma Virus

0 Gen E6 dan E7 menginduksi transformasi dan pertumbuhan independen dari sel

0 Memberikan efek kepada regulator siklus sel0 Membutuhkan kofaktors untuk membuat sel berada di

tahap senescence0 Human T-Cell Leukemia Virus Type 1

0 Tax0Menginduksi aktivasi NF- Bҡ

0 Peningkatan ekspresi dari berbagai macam sitokin dan reseptor meningkatkan proliferasi poliklonal HTLV-1

0Menyebabkan disregulasi dari gen yang berperan dalam siklus sel

Page 102: pleno

Bahan Kimia

Page 103: pleno

0 Inisiator tumor0 Mutagen yang poten, genotoksik dan bersifat ireversibel0 Zat kimia yang reaktif berikatan kovalen dengan DNA

mutasi0 Promotor tumor

0 Reversibel dan non-genotoksik0 Mengganggu pekerjaan regulator siklus sel

0Menekan proses perbaikan DNA0Mencegah aktivitas dari gen pensupresi tumor

Page 104: pleno
Page 105: pleno

Arsen

0 Tanda-tanda dari paparan kronik0 Perubahan pigmentasi kulit0 Hiperkeratosis kulit tebal

0 Mekanisme kerja0 Menginduksi terbentuknya ROS0 Mengaktivasi superoxide-generating NAD9PH oxidase0 Meningkatkan level fosforilasi dependen EFGR dan

MAPK0 Mengganggu laju apoptosis, regulasi siklus sel, metilasi

DNA dan stabilitas genom

Page 106: pleno

Obat-obatan dan Kosmetik

0 Menginduksi terjadinya reaksi fotosensitivitas0 Reaksi abnormal

terhadap radiasi sinar matahari yaitu membuat sinar UVA dapat melakukan penetrasi lebih dalam

Page 107: pleno
Page 108: pleno

Hormon

0 Target melanosit0 Contoh -MSH dan hormon steroid (estrogen, α

testosteron dan glukokortikoid)0 Hormon perempuan lebih mempengaruhi terjadinya

kanker melanoma

Page 109: pleno

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 110: pleno

Dermatoscopy

0 Dermatoscopy adalah suatu tes atau uji dengan menggunakan kamera yang bisa melihat struktur kulit bagian permukaan

Page 111: pleno

PEMERIKSAAN LYMPH NODES

0 Palpasi lokasi lymph nodes0 Melihat ada perubahan bentuk/pembesaran atau

tidak0 Penting untuk mengetahui apakah kanker tersebut

sudah bermetastasis atau tidak0 Karena saat kanker bermetastasis lokasi yang

pertama dituju adalah lymph nodes yang berdekatan

Page 112: pleno

PEMERIKSAAN KADAR LDH

0 Untuk mengetahui apakah kanker telah bermetastasis atau tidak

0 Pengambilan darah0 Apabila kanker sudah bermetastasis maka kadar LDH

dalam darah akan meningkat dari sebelumnya

Page 113: pleno

BIOPSY

0 Untuk melihat kenampakan secara mikroskopik dengan mengambil sampel dari jaringan yang mengalami kelainan

0 Terdapat beberapa tipe :Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)Core Needle Biopsy (CNB) Open Surgical Biopsy

Page 114: pleno

Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)

0 menggunakan jarum yang sangat kecil yang terhubung dengan syringe untuk kemudian diaspirasi sehingga sampel jaringan tersebut dapat terambil

0 apabila benjolan tersebut tidak terasa, maka diperlukan adanya bantuan teknik lain untuk menuntun jarum tersebut sampai dilokasi yang tepat seperti : menggunakan ultrasound yang dikenal dengan nama Ultrasound-guided biopsy

0 Dapat digunakan anastesi pada pasien atau tidak

Page 115: pleno

Core Needle Biopsy (CNB

0 jarum yang digunakan sedikit lebih besar dibanding FNAB

0 umumnya digunakan untuk kanker payudara0 dibutuhkan anastesi local dalam pelaksanaannya0 Dilakukan penyayatan kecil0 Ada beberapa teknik :Stereotatic CNBVacuum-assisted core biopsyMRI guided biopsy

Page 116: pleno

Open Surgical Biopsy

0 Incisional biopsy hanya mengambil jaringan yang mengalami kelainan secukupnya

0 Excisional biopsy mengambil secara keseluruhan termasuk bagian normal sekitarnya (biasanya disertai beberapa alasan)

Page 117: pleno

SHAVE & PUNCH BIOPSY

0 Shave biopsy menyayat permukaan kulit yang mengalami kelainan. Sayatan yang dilakukan hanya sampai bagian epidermis saja.

0 Punch biopsy mengambil bagian yang mengalami kelainan dengan menggunakan pisau berbentuk lingkaran (pisau khusus). Dapat terambil sampai bagian atas subkutan.

Page 118: pleno

PENCEGAHAN TUMOR

Page 119: pleno

Pencegahan

prime

r

• mencegah terjadinya penyakit• menghindari kontak dengan zat-zat penyebab tumor atau

keadaan yang dapat meningkatkan resiko

sekunder

• meningkatkan penyembuhan pada penanganan tumor stadium awal, misalnya dengan deteksi dini tumor

• tanda-tanda seperti bercak-bercak gelap atau bintik-bintik, pendarahan, pengerasan kulit atau perubahan warna, ukuran atau bentuk pada tahi lalat

tersier

• supaya tumor tidak memburuk• pemberian obat atau terapi.

Page 120: pleno

PRINSIP TERAPI PADA KEGANASAN KULIT

Page 121: pleno

0 Penanganan keganasan pada kulit berbeda-beda, tergantung jenis keganasan yang terjadi

0 Penanganan pada keganasan kulit dapat berkisar antara biopsi hingga penanganan yang kompleks seperti pada kanker

0 Kunci efikasi terapi pemilihan jenis terapi yang tepat

Terapi pada Keganasan Kulit

Page 122: pleno

0 mengetahui karakteristik histopatologi tumor untuk mengkonfirmasi keganasan yang terjadi, asal dari kanker, derajat diferensiasi, serta derajat dari tumor

0 Mengetahui perilaku biologis (biological behavior) dari tumor yang ada tumor markers

0 mengetahui perluasan tumor secara anatomis 0 staging (ukuran tumor, nodus limfe, dan adanya

metastasis ) untuk mengetahui apakah akan dilakukan terapi yang bersifat kuratif atau paliatif

0 kemampuan pasien untuk melakukan terapi

Pemilihan Terapi

Page 123: pleno
Page 124: pleno

0 Terapi radikal (radical treatment) penanganan kuratif terhadap keganasan yang terjadi. Contoh: operasi, radioterapi, serta kemoterapi

0 Terapi adjuvant (adjuvant treatment) diberikan setelah adanya operasi dan dilakukan apabila dicurigai adanya metastasis mikro

0 Terapi paliatif (paliative treatment) menghilangkan gejala terkait kanker, mengurangi progresi keganasan serta memperpanjang kemampuan pasien bertahan

Tujuan Terapi

Page 125: pleno

Jenis-jenis Terapi Keganasan Kulit

Page 126: pleno

0 pengamatan dari batasan tumor secara mikroskopis (micro) dan pemetaan yang rinci terhadap orientasi tumor (graphic)

0 eksisi lapisan pada kulit dengan kuret setelah dilakukan penandaan dan anestesi lokal pada tumor

0 lapisan yang dieksisi diamati di bawah mikroskop dengan pewarnaan melihat adanya sel kanker tidak ditemukan lagi sel kanker eksisi dihentikan

Mohs micrographic surgery

Page 127: pleno
Page 128: pleno
Page 129: pleno
Page 130: pleno

0 eksisi (pengangkatan) jaringan yang mengalami dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya

0 penyembuhan cepat, kosmesis (restorasi) yang sempurna, dan adanya opsi untuk mengevaluasi patologis dari jaringan yang dieksisi

Excisional surgery

Page 131: pleno

0 membekukan jaringan yang mengalami keganasan menggunakan nitrogen cair (nitrous oxide)

0 jaringan tersebut akan mati seiring dengan pencairannya

0 umumnya dilakukan pada lesi yang berukuran kecil dan superfasial

Cryosurgery (Freezing)

Page 132: pleno
Page 133: pleno

0 mengangkat tumor menggunakan kuret penggunaan elektroda berbentuk jarum ke area tersebut menghentikan pendarahan serta mengahancurkan sisa sel yang mengalami keganasan di tepi luka

0 cocok digunakan bagi karsinoma primer sel basal dan sel skuamosa, tidak cocok bagi melanoma malignan

Electrodessication dan curettage

Page 134: pleno

0 penggunaan cahaya dengan energi dan intensitas tertentu sebagai alat pemotong yang dapat memotong tanpa menimbulkan pendarahan pada jaringan maupun lesi di permukaan

Laser surgery

Page 135: pleno

0 dilakukan pada kondisi tertentu, seperti melanoma di daerah dekat mata, hidung, dan telinga

0 dilakukan dengan sinar energi tinggi maupun bentuk radiasi lain

0 radiasi eksternal: menggunakan alat di luar tubuh yang akan memancarkan sinar ke tubuh serta menghancurkan sel kanker

0 radiasi internal: membawa substansi radioaktif yang telah di kemas ke wilayah kanker

Terapi radiasi

Page 136: pleno

0 gabungan antara penggunaan obat dengan cahaya laser untuk mematikan sel yang mengalami keganasan

0 distribusi obat akan lebih banyak di wilayah yang mengalami keganasan pancaran sinar obat akan menjadi aktif membunuh sel-sel di wilayah tersebut

Photodynamic therapy (PDT)

Page 137: pleno

0 penggunaan obat untuk mematikan sel-sel yang mengalami keganasan maupun menghentikan pembelahan dari sel-sel tersebut

0 dapat dilakukan secara sistemik (melalui aliran darah) maupun secara regional

0 kanker telah mengalami metastasis kemoterapi sistemik, sedangkan jika kanker masih bersifat superfasial kemoterapi secara topical (masih memerlukan penelitian lebih lanjut)

Kemoterapi

Page 138: pleno

0 memanfaatkan sistem imun dari pasien sendiri untuk mengatasi keganasan yang terjadi

0 agen yang umum digunakan: interferon dan imiquimod

0 Interferon dapat diberikan secara injeksi untuk mengatasi karsinoma sel kuamosa, sedangkan imiquimod dapat diberikan secara topical untuk karsinoma sel basal

Terapi biologis

Page 139: pleno

KESIMPULAN

0 Lesi di pipi kanan Bapak Tono mengalami keganasan yang salah satunya diakibatkan oleh sinar UV. Lesi disebut mengalami keganasan karena memiliki ciri-ciri berupa perubahan warna, ukuran, adanya ukkus, dan permukaan yang tidak rata. Lesi primer berwarna hitam menunjukkan lokasi di lapisan dermis.

Page 140: pleno

0 Hipotesis kedua yang menyebutkan bahwa lesi di leher bukan merupakan keganasan masih ditangguhkan karena dibuuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, diduga lesi tersebut merupakan keratosis seboroik/nevus displasia.

Page 141: pleno

REFERENSI

0 . Skin cancer [homepage on the internet]. c2012 [cited 2012 Nov 8]. Available from http://

www.mayoclinic.com/health/skin-cancer/DS00190/DSECTION=treatments-and-drugs

0 Simon C, Watson M, Drake A, Fenton A, McLoughlin C. Principles of cancer treatment.Oxford

journals [serial online]. 2008 [cited 2012 Nov 8]; 107-18. Available from oxfordjournal.org

0 Lee KK, Thomas VD, Swanson NA. Mohs Micrographic surgery. Fitzpatrick’s dermatology in

general medicine. 7th ed. USA: The McGraw-Hill companies; 2008.p. 2315-16.

0 National Cancer Institute. Skin cancer treatment [homepage on the internet]. c2012 [cited 2012 Nov

9]. Available from http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/skin/Patient/page3

0 Reynolds PL, Strayer SM. Treatment of skin malignancies. Journal of Family Practice

[serial online]. 2003 [cited 2012 Nov 9]; 52(6). Available from http://

www.jfponline.com/Pages.asp?AID=1472

Page 142: pleno

0 Kodariah Ria. Onkogenesis [slide]. Jakarta: Departemen Patologi Anatomi FKUI; 2011

0 Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gillchrest BA, Paller AS, Leffell JD. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Volume 1 &2. #7th edn. New York (NY): Mc Graw Hill Medical; 2008.

0 Burns T, Breatnach S, Cox N, Griffiths C. Rook’s Textbook of Dermatology. #8th edn. Singapore: Willey-BlackWell; 2010.

0 Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC, Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease. # 8th edn. Philadelphia (PA): Saunders Elsevier; 2010

0 Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. # 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007

0 Oakley A. Dermoscopy. [homepage on the Internet]. 2012 [cited 2012 Nov 11]. Available from:, NZDSI Web site: http://

www.dermnetnz.org/procedures/dermoscopy.html

0 American Cancer Society A. Types of biopsy procedures. [homepage on the Internet]. 2012 [cited 2012 Nov 11]. Available from:, American Cancer Society Web site: http://www.cancer.org/cancer/skincancer-melanoma/detailedguide/melanoma-skin-cancer-diagnosed 

0 American Cancer Society A. Types of biopsy procedures. [homepage on the Internet]. 2012 [cited 2012 Nov 11]. Available from:, American Cancer Society Web site: http://www.cancer.org/treatment/understandingyourdiagnosis/examsandtestdescriptions/forwomenfacingabreastbiopsy/breast-biopsy-biopsy-types

Page 143: pleno

0 Cancer research UK. Skin Cancer Incidence statistics [internet]. July 2011 [cited 2012 Nov 8]. Available from: www.cancerresearchuk.org/cancer-info/cancerstats/types/skin/incidence/uk-skin-cancer-incidence-statistics

0 Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar. Aisah Siti. editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010

0 Health Canada. Preventing skin cancer [internet]. August 2011 [cited 2012 Nov 8]. Avaible from: www.hc-sc.gc.ca/hl-vs/iyh-vsv/diseases-maladies/cancer-eng.php

0 Jong, Wim De. Kanker, apakah itu? Pengobatan, harapan hidup, dan dukungan keluarga. Jakarta: Arcan. 2004.

0 CDC - Skin Cancer Prevention [Internet]. [cited 2012 Nov 8]. Available from: http://www.cdc.gov/cancer/skin/basic_info/prevention.htm

0 Clinuvel. Causes of skin cancer [internet]. 2012 [cited 2012 Nov 8]. Available from: www.clinuvel.com/en/skin-science/skin-sun/skin-cancer/causes-of-skin-cancer

0 Molho PV, Lotem M. Viral carcinogenesis in skin cancer. Curr Probl Dermatol. 2007; 35:39-51.

Page 144: pleno

Terima Kasih