Plasenta Previa

3
PLASENTA PREVIA Definisi Plasenta previa adalah plasenta terletak atau menutupi atau sangat dekat dengan osinterna. Keadaan lain yang disebut vasa previa adalah keadaan dengan pembuluh-pembuluh janin berjalan melewati selaput ketuban dan terdapat di os interna. Kondisi ini merupakanpenyebab perdarahan antepartum yang jarang dan memiliki angka kematian janin yang tinggi.(F. Gary Cunningham, 2005).Plasenta previa adalah implantasi plasenta di sekitar osteum uteri internum yang dapatberakibat perdarahan pada kehamilan di atas 22 minggu (Manuaba dkk., 2007). Plasenta previa adalah plasenta yang implantasi atau letaknya tidak normal, tumbuhpada segmen bawah rahim, pada zona dilatasi, sehingga menghubungkan atau menutupi seluruhatau sebagian dari ostium uteri internum. Plasenta yang normal terletak atau berimplantasilebih dari 2 cm dari ostium uteri internum. Plasenta previa pada kehamilan prematur lebihbermasalah karena persalinan terpaksa, perdarahan hebat, proses persalinan, ataupun olehkarena prematuritas itu sendiri. Perdarahan akibat plasenta previa akan fatal bagi ibu jika tidakada persiapan darah atau komponen darah dengan segera (Wardana GA, Karkata MK. ,2007)Berdasarkan letaknya, plasenta previa dapat di klasifikasikan sebagai berikut:(57) 1. Plasenta previa totalis : seluruh pembukaan jalan lahir tertutup plasenta (plasenta yangmenutupi seluruh ostium uteri intemum.)2. Plasenta previa lateralis/parsialis : sebagian pembukaan jalan lahir tertutup (plasentaplasenta yang menutupi sebagian ostium uteri intemum).3. Plasenta previa marginalis : pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan (plasentayang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum).4.

description

sedikit definisi dari plasenta previa

Transcript of Plasenta Previa

PLASENTA PREVIADefinisiPlasenta previa adalah plasenta terletak atau menutupi atau sangat dekat dengan osinterna. Keadaan lain yang disebut vasa previa adalah keadaan dengan pembuluh-pembuluh janin berjalan melewati selaput ketuban dan terdapat di os interna. Kondisi ini merupakanpenyebab perdarahan antepartum yang jarang dan memiliki angka kematian janin yang tinggi.(F. Gary Cunningham, 2005).Plasenta previa adalah implantasi plasenta di sekitar osteum uteri internum yang dapatberakibat perdarahan pada kehamilan di atas 22 minggu(Manuaba dkk., 2007).Plasenta previa adalah plasenta yang implantasi atau letaknya tidak normal, tumbuhpada segmen bawah rahim, pada zona dilatasi, sehingga menghubungkan atau menutupi seluruhatau sebagian dari ostium uteri internum. Plasenta yang normal terletak atau berimplantasilebih dari 2 cm dari ostium uteri internum. Plasenta previa pada kehamilan prematur lebihbermasalah karena persalinan terpaksa, perdarahan hebat, proses persalinan, ataupun olehkarena prematuritas itu sendiri. Perdarahan akibat plasenta previa akan fatal bagi ibu jika tidakada persiapan darah atau komponen darah dengan segera (Wardana GA, Karkata MK. ,2007)Berdasarkan letaknya, plasenta previa dapat di klasifikasikan sebagai berikut:(57) 1. Plasenta previa totalis : seluruh pembukaan jalan lahir tertutup plasenta (plasenta yangmenutupi seluruh ostium uteri intemum.)2. Plasenta previa lateralis/parsialis : sebagian pembukaan jalan lahir tertutup (plasentaplasenta yang menutupi sebagian ostium uteri intemum).3. Plasenta previa marginalis : pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan (plasentayang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum).4. Plasenta letak rendah : plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus, tapibelum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. Klasifikasi plasenta previa berdasarkan beratnya dan juga penatalaksanaan yang tepat, yaitugrade I sampai grade IV. Grade I dan II termasuk kriteria minor dan masih memungkinkanpersalinan pervaginam. Sementara itu Grade III dan IV termasuk kriteria major yang tidakmemungkinkan untuk persalinan pervaginam sehingga dibutuhkan tindakan operasi. Pembagianplasenta previa berdasarkan grade ini adalah sebagai berikut (Hamilton-Fairley D. 2004):Grade DeskriksiMinorIPlasenta berada pada segmen bawah rahim tetapi tepi terbawahtidak mencapai ostium uteri internum.IITepi terbawah dari plasenta letak rendah mencapai ostium uteriinternum tetapi tidak menutupinya.MayorIII Plasenta menutupi ostium uteri internum tetapi asimteris.IV Plasenta menutupi ostium uteri internum secara simetris.EpidemiologiAngka kejadian plasenta previa sekitar 1 dari 200 persalinan. Insiden pada multipara berkisar1 dari 20 proses kelahiran. Di RS Parkland didapatkan prevalensi plasenta previa 0,5%. Clark dkk(1985) melaporkan prevalensi plasenta previa 0,3%. Nielson dkk (1989) dengan penelitian prospektif menemukan 0,33% plasenta previa dari 25.000 wanita yang bersalin, di Indonesia berkisar 2-7% [1].Prevalensi plasenta previa di negara maju berkisar antara 0,26 - 2,00 % dari seluruh jumlahkehamilan. Sedangkan di Indonesia dilaporkan oleh beberapa peneliti berkisar antara 2,4 - 3,56 %dari seluruh kehamilan. Angka kejadian plasenta previa relative tetap dalam tiga yaitu rata-rata 0,36-0,37 %, tetapi pada dekade selanjutnya angka kejadian meningkat menjadi 0,48 %, mungkindisebabkan karena meningkatnya faktor risiko terjadinya plasenta previa seperti umur ibu hamil

semakin tua, kelahiran secara bedah sesar, paritas yang tinggi serta meningkatnya jumlah abortusyang terjadi,terutama abortus provokatus.Di Amerika Serikat plasenta previa ditemukan kira-kira 5 dari 1000 persalinan danmempunyai tingkat kematian 0.03%. Data terbaru merekam dari 1989-1997 plasenta previa tercatatdidapat pada 2,8 kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia, RSCM Jakarta mencatat plasentaprevia terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Antara tahun 1071-1975 terjadi 37 kasusplasenta previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar atau kira-kira 1 dari 125 persalinan.Menurut Kloosterman (1973), frekuensi plasenta previa pada primigravida yang berumurlebih dari 35 tahun kira-kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan pramigravida yang berumurkurang dari 25 tahun, pada grande multipara yang berumur lebih dari 35 tahun kira-kira 4 kali lebihsering dibandingkan dengan grande multipara yang berumur kurang dari 25 tahun (Wiknjosastro,2005).