PLANT BOX SEBAGAI SOLUSI PENYARING DAN PENYEJUK UDARA DI DALAM RUANGAN RENDAH BIAYA
-
Upload
rahmat-bambang-wahyuari -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of PLANT BOX SEBAGAI SOLUSI PENYARING DAN PENYEJUK UDARA DI DALAM RUANGAN RENDAH BIAYA
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PLANT BOX SEBAGAI SOLUSI PENYARING DAN PENYEJUK UDARA DI DALAM RUANGAN RENDAH BIAYA
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Rahmat Bambang W (2113100022) Angkatan 2013Nida Amalia (5113100100) Angkatan 2013Tifani Rosa Mahardika (3312100078) Angkatan 2012Angga Eka Wahyu R (2113100122) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan teknologi semakin hari meningkat dengan begitu pesat.
Kemajuan pada sektor industri dan transportasi tentu saja membawa imbas
pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu dampak yang ditimbulkannya
adalah masalah polutan udara.
Pada dasarnya, udara di sekeliling kita, atau udara ambien, memiliki
kualitas yang mudah berubah. Intensitas perubahannya dipengaruhi oleh
interaksi antar berbagai polutan yang dilepas ke udara ambien dengan faktor-
faktor meteorologis (angin, suhu, hujan, cahaya matahari). Polusi udara tidak
hanya terjadi diluar ruangan. Saat ini, tidak sedikit masyarakat yang masih
belum bisa merasakan udara bersih, bahkan saat berada di dalam rumah.
Polusi di dalam ruangan (indoor pollution) yang terjadi bisa berasal dari
berbagai sumber yang ada di dekat atau di dalam rumah, mulai dari asap
rokok, debu, asap dapur, maupun polusi dari luar yang masuk ke dalam.
Sehingga tanpa kita sadari, selama ini kita telah menghirup udara yang
mengandung benda-benda partikulat yang sangat tinggi sehingga berpotensi
menyebabkan berbagai macam penyakit.
Sekitar 1,5 juta kematian setiap tahun terkait dengan pembakaran
bahan bakar padat dalam ruangan (seperti di dapur) banyak terjadi di kalangan
perempuan dan anak-anak di negara berpenghasilan rendah (EPA,2010).
Selain itu, berdasarkan data dari halaman resmi WHO, diperkirakan polusi
udara dalam ruangan dikaitkan dengan 4,3 juta kematian pada tahun 2012.
Melihat fakta tersebut, kualitas udara dalam ruangan menjadi hal
penting bagi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit, terutama penyakit
pernafasan. Salah satu cara menjaga kualitas udara adalah dengan
menggunakan air purifier. Namun, kebanyakan masyarakat masih belum
memilikinya dikarenakan harganya yang relatif mahal.
Pada dasarnya, kualitas udara dalam ruangan dapat diperbaiki dengan
menggunakan tanaman. Adanya tanaman di dalam rumah memiliki peran
tersendiri untuk meningkatkan kualitas udara di dalamnya. Hal ini
dikarenakan tanaman memiliki kemampuan untuk mereduksi berbagai macam
polutan yang ada di udara supaya menjadi tidak berbahaya bagi manusia.
Saat ini, tidak sedikit masyarakat yang sudah memiliki tanaman di
dalam rumahnya, baik itu untuk hiasan maupun sekedar hobi. Sebenarnya,
keberadaan tanaman juga memiliki peran dalam memperbaiki kualitas udara
di dalam rumah. Proses penyaringan udara oleh tanaman sendiri dapat lebih
optimal dengan memaksimalkan udara yang mengalir di sekitar tanaman
tersebut. Sehingga dibutuhkan alat yang dapat menyaring sekaligus
mempercepat aliran udara disekitar tanaman.
Pada dasarnya, alat yang dibuat memiliki fungsi seperti air purifier,
yaitu untuk menyaring udara sehingga terbebas dari debu dan zat-zat polutan
lainnya. Namun, air purifier memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat
menghasilkan oksigen seperti yang dapat tanaman lakukan. Seperti yang kita
ketahui, pada umumnya tanaman membutuhkan CO2, yang merupakan salah
satu polutan udara, untuk proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sebagai
produknya. Supaya dapat memperoleh kedua fungsi tersebut, maka tanaman
merupakan media yang paling cocok digunakan sebagai penyaring pada alat.
Polutan udara yang telah masuk kedalam alat akan diproses oleh
tanaman yang mempunyai kemampuan dalam mengabsorbsi gas-gas tertentu,
sehingga mampu menjadi penyangga yang baik terhadap pencemaran udara.
Akan tetapi, tidak semua polutan bisa diproses oleh tanaman. Partikel-partikel
kecil seperti debu merupakan salah satunya. Dengan adanya filter, maka debu
dapat tersaring sehingga akan menghasilkan udara yang lebih bersih.
Supaya udara yang dihasilkan juga dapat menjadi lebih sejuk, maka
selanjutnya udara akan melewati evaporator yang berfungsi sebagai tempat
perpindahan panas. Air es ditransfer ke evaporator dengan menggunakan
pompa, agar suhu evaporator lebih rendah sehingga panas dari udara dapat
berpindah ke evaporator. Kipas angin akan membantu menarik udara dari luar
alat untuk diproses. Pada akhirnya, udara yang dihasilkan akan memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
B. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diselesaikan melalui program kreatifitas
karsacipta ini adalah:
1. Kesulitan sebagian orang dalam memperoleh udara bersih di dalam
rumahnya.
2. Penggabungan antara konsep yang terdapat air purifier dengan filter
dan evaporator manjadi alat penyaring udara sekaligus pendingin
rungan yang bisa diaplikasikan pada tanaman rumah.
C. TUJUAN PROGRAM
Tujuan yang ingin dicapai dari program kreativitas karsacipta ini adalah:
1. Mengoptimalkan proses penyaringan udara oleh tanaman di dalam
rumah.
2. Merancang dan membuat suatu alat yang mampu menyaring dan
menyejukkan udara di dalam rumah.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah
terciptanya alat penyaring udara dengan media tanaman yang dapat
menghasilkan udara yang lebih bersih dan sejuk.
E. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan dari program kreativitas mahasiswa karsacipta ini adalah :
1. Bagi Masyarakat
Program ini membantu meningkatkan kualitas udara di dalam
rumah bagi penggunanya sehingga resiko terjangkitnya penyakit yang
menyerang saluran pernapasan yang pada akhirnya dapat menciptakan
masyakarakat yang sehat.
2. Bagi Pengguna
Program ini dapat memberikan solusi alternatif bagi
penggunanya supaya dapat memperoleh udara yang lebih baik di
dalam rumah.
3. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam
pengembangan teknologi yang dapat berguna bagi masyarakat
sehingga fungsi mahasiswa dalam tri dharma perguruan tinggi dapat
tercapai.
F. TINJAUAN PUSTAKA
F 1. Polusi Udara
Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali.
Beberapa gas seperti sulfur diokside (SO2), hidrogen sulfide (H2s), dan karbon
monokside (CO) selalu dibebaskan ke udara sebagai produk sampingan dari proses-
proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran
hutan, dan sebagainya. Selain itu partikel-partikel padatan atau cairan berukuran kecil
dapat tersebar di udara oleh angin, letusan vulkanik atau gangguan alam lainnya.
Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga dapat disebabkan oleh
aktivitas manusia. Polutan yang mencakup 90% dari jumlah polutan udara seluruhnya
disebut polutan primer yang dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai berikut
:
1. Karbon monokside (CO)
2. Nitrogen okside (NOx)
3. Hidrokarbon (HC)
4. Sulfur diokside (SOx)
5. Partikel
Sumber polusi yang utama berasal dari transportasi, di mana hampir 60% dari
polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monokside dan sekitar 15% terdiri dari
hidrokarbon. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri,
pembuangan limbah, dan lain-lain. Polutan yang utama adalah karbon monokside
yang mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan yang ada.
Toksisitas kelima kelompok polutan tersebut berbeda-beda, Polutan yang
paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel-partikel, diikuti berturut-turut dengan
NOx, SOx, hidrokarbon, dan yang paling rendah toksisitasnya adalah karbon
monokside.
F 2. Mekanisme Reduksi Pencemaran Udara Oleh Tumbuhan
a. Pengurangan CO2 oleh Tanaman
Melalui proses fotosintesis tanaman membutuhkan CO2 untuk
metabolismenya. Peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfir antara lain akan
merangsang proses fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan
produktivitasnya tanpa diikuti oleh peningkatan kebutuhan air (transpirasi)
Fotosintesis umumnya terjadi pada semua tumbuhan hijau yang memiliki kloroplast
atau pada semua tumbuhan yang memiliki zat warna. Secara umum proses
fotosintesis adalah pengikatan gas karbon-dioksida (CO2) dari udara dan molekul air
(H2O) dari tanah dengan bantuan energi foton cahaya tampak, akan membentuk gula
heksosa (C6H12O6) dan gas oksigen (O2) sebagai berikut:
6 CO2 + 6 H2O + 48 hv -> C6H12O6 + 6 O2
b. Proses Reaksi Reduksi Pencemaran Udara Oleh Tumbuhan
Gas-gas di udara akan didifusikan ke dalam daun melalui stomata (mulut
daun) pada proses fotosintesis kemudian didifusikan oleh akar tanaman. gas
pencemar yang masuk ke jaringan daun melalui lubang stomata yang berada di
epidermis atas. Masing-masing stomata dapat membuka jika tekanan air internal
berubah, yang merupakan lubang keluar masuk polutan walaupun secara umum
terdapat kutin pada jaringan epidermis atas, gas pencemar dapat masuk ke jaringan
daun melalui sedikit stomata.
Epidermis ini adalah target utama dari polutan udara, dimana polutan pertama
masuk melalui stomata dan bereaksi dalam lubang ini melalui lubang-lubang ini,
Selanjutnya bereaksi dengan sel mesofil. Setiap tanaman mempunyai karakteristik
yang berbeda dalam mengabsorbsi gas-gas tertentu di udara, sehingga dapat
merupakan penyangga yang baik terhadap pencemaran udara. Beberapa tanaman
mampu memproduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan beberapa senyawa
asam amino.
F3. Filter Udara
Saringan (filter udara) berfungsi menyaring udara yang melewati evaporator,
sehingga udara yang bersirkulasi dalam ruangan menjadi lebih bersih.
F4. Evaporator (Penguap)
Evaporator adalah komponen pada sistem pendingin yang berfungsi sebagai
penukar kalor, serta bertugas menguapkan refrigeran dalam sistem, sebelum dihisap
oleh kompresor. Panas udara sekeliling diserap evaporator yang menyebabkan suhu
udara disekeliling evaporator turun. Suhu udara yang rendah ini dipindahkan
ketempat lain dengan jalan dihembus oleh kipas, yang menyebabkan terjadinya aliran
udara.
Perpindahan kalor yang terjadi pada evaporator adalah konveksi paksa yang
terjadi di dalam dan di luar tabung serta konduksi pada tabungnya. Perpindahan panas
total yang terjadi merupakan kombinasi dari ketiganya. Harga koefisien perpindahan
panas menyeluruh dapat ditentukan dengan terlebihi dahulu menghitung koefisien
perpindahan kalor pada sisi refrigeran dan sisi udara yang telah dijelaskan
sebelumnya. Selanjutnya koefisien perpindahan panas total dihitung berdasarkan luas
permukaan dalam pipa dan berdasarkan luas permukaan luar pipa
G. METODE PELAKSANAAN
G 1. Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari materi penunjang dari buku dan
internet. Bahan-bahan yang dicari adalah meliputi hal hal sebagai berikut :
- Permasalahan yang terdapat di ruangan seperti polusi udara dan suhu ruangan yang
tinggi yang disebabkan kondisi daerah, aktivitas industri, dan transportasi. Polusi
tersebut dapat berupa gas buang dan partikel-partikel kecil contohnya debu.
- Studi teknologi terdahulu. teknologi yang menjadi acuan yang dapat mengurangi
polusi dan suhu yang tinggi di ruangan adalah airpurifier tanaman dan air cooler.
Teknologi yang digunakan adalah dengan cara mengkombinasi kelebihan dari dua
teknologi tersebut.
G 2. Pemodelan dan Rancangan Alat
Pemodelan dan rancangan alat digunakan untum mendapatkan model yang
minimalis dan indah sebagai hiasan. Dalam hal ini menyerupai pot tanaman di dalam
ruangan, namun dengan menambahkan teknologi aircooler dan airpurifier pada pot
tersebut.
G 3. Pembuatan Alat
Alat berfungsi untuk mengurangi polusi dan suhu yang begitu tinggi di
ruangan. Alat ini menggunakan bahan acrylic yang berlubang pada bagian penutup
atasnya agar tanaman mendapatkan gas CO2 dan cahaya untuk melakukan
metabolisme yang dapat memproduksi oksigen dan menyaring udara. Pada alat
bagian bawah terbuat dari toples plastik yang berfungsi sebagai tempat peletakan
peralatan lainnya seperti pot sebagai media tanaman, filter udara sebagai penyaring
debu yang tidak tertangkap oleh tanaman, wadah penyimpanan sebagai tempat es
batu. pompa untuk mendistribusi air es ke evaporator, ovaporator yang berbahan
selang tembaga sebagai alat mengkonveksi suhu dari air es ke udara, blower
merupakan alat yang memproduksi angin untuk mendistribusikan udara yang segar
dari tanaman dan udara dingin dari evaporator ke ruangan.
G 4. Pengujian Alat
Pengujian alat bertujuan untuk menemukan kendala dalam sitem penyaringan
dan pendingin udara. Dalam hal ini yang di uji adalah kualitas udara di sekitar
tanaman tanpa alat dan kualitas udara yang diproduksi oleh alat ini.
G 5. Analisis
Analisis dilakukan terhadap udara yang diproduksi dari alat tersebut. udara
yang diproduksi memiliki karakterisrtik seperti memiliki suhu yang rendah dan tidak
adanya polusi yang mencemari. Jika karakteristik tersebut belum mencakupi maka
akan dilakukan studi literatur dan perbaikan alat.
G 8. Diagram Alir Pelaksanaan Program
H. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan
Bulan
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
END
Pembuatan Laporan
Pengujian dan Analisis
Pembuatan alat
Pemodelan dan rancangan alat
Studi Literatur
START
2Pemodelan dan
Rancangan Alat
3 Pembuatan Alat
4 Pengujian Alat
5 Analisis
6Penyusunan
Laporan
I. RANCANGAN BIAYA
No KeteranganJumlah
Unit
Harga per
Unit (Rp)Jumlah (Rp)
1 Kesekretariatan
Kertas 1 30.000,00 30.000,00
Tinta 4 20.000,00 50.000,00
Pengendapan Laporan 5 10.000,00 50.000,00
Sub total 160.000,00
2 Peralatan
Pemotong akrilik 2 50.000,00 100.000,00
Lem 5 10.000,00 50.000,00
Bor 1 500.000,00 500.000,00
Amplas 5 5000,00 25.000,00
Penggaris 60 cm 1 50.000,00 50.000,00
Silet 1 10.000,00 10.000,00
Sub total 735.000,00
3 Pengujian Alat
Kertas saring 10 25.000,00 250.000,00
Pompa Hisap 1 300.000,00 300.000,0
Zat Kimia 1 500.000,00 500.000,00
Sub total 1.050.000,00
4 Perancangan Alat
Akrilik 100x200 (1,5 mm) 3 200.000,00 600.000,00
Pot 3 30.000,00 90.000,00
Tanaman 3 20.000,00 60.000,00
Selang Tembaga 6 15.000,00 90.000,00
Es Batu 10 2000,00 20.000,00
Pompa Aquarium 3 350.000,00 1.050.000,00
Selang 6 2.000,00 18.000,00
Kabel 3 5.000,00 15.000,00
Tanah 3 20.000,00 60.000,00
Toples 3 50.000,00 150.000,00
Penyaring 3 20.000,00 60.000,00
Sub total 2.213.000,00
5 Total Biaya 4.158.000,00
J. DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Suci N. (2011). Penggunaan Tumbuhan Sebagai Pereduksi Pencemaran
Udara. Skripsi. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Kusminingrum, Nanny. (2008). Potensi Tanaman dalam Menyerap CO2 dan CO
Untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global. Jurnal. Pusat Litbang
Bandung.
Anonim. Sistem Kerja Ac Split. Diakses dari
http://www.electronicglobal.com/2011/05/sistem-kerja-ac-split.html, pada
tanggal 26 Agustus 2014.
WHO. Air Pollution. Diakses dari
http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2014/air-pollution/en/, pada
tanggal 26 Agustus 2014.
K. LAMPIRAN