PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - Welcome … · C. Terapi Antihiperlipidemia ... Tabel...

116
EFEK PEMBERIAN SERBUK BUAH PISANG KEPOK (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Christina Yessy Jessica NIM: 098114056 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - Welcome … · C. Terapi Antihiperlipidemia ... Tabel...

EFEK PEMBERIAN SERBUK BUAH PISANG KEPOK

(Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Christina Yessy Jessica

NIM: 098114056

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

EFEK PEMBERIAN SERBUK BUAH PISANG KEPOK

(Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Christina Yessy Jessica

NIM: 098114056

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Efek Pemberian Serbuk Buah Pisang Kepok (Musa x

paradisiaca L. (pro sp.)) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Jantan

Galur Wistar” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

(S.Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal masa perkuliahan hingga masa

penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bimbingan, bantuan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Yunita Linawati, M.Sc., Apt. sebagai Dosen Pembimbing skripsi atas

kesediaan memberikan pengajaran, bimbingan, masukkan, kritik dan saran

selama penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. sebagai Dosen Penguji skripsi yang

telah banyak memberikan masukan dan saran demi kemajuan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. sebagai Dosen Penguji skripsi yang

telah berkenan memberikan masukan dan saran demi kemajuan skripsi ini.

5. Ibu Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium Farmasi yang

telah memberikan izin penggunaan semua fasilitas laboratorium guna

penelitian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

6. Segenap dosen Fakultas Farmasi Sanata Dharma atas segala pengajaran dan

bimbingannya selama perkuliahan.

7. dr. Ari, Pak Heru, Pak Parjiman, Pak Kayat, Pak Ratidjo, Pak Musrifin, Pak

Wagiran, dan Mbak Igar atas segala bantuan dan kerja sama selama penulis

melakukan penelitian.

8. Papa Markus Nyoman Wiryadhi, mama Ni Wayan Sudina Op., kakakku

tersayang (Maria Ni Luh Ayu Oktani Pratiwi) dan Norbertus I Gede Yudika

Widiantara yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan dan perhatian

selama proses penyusunan skripsi.

9. Agustina Erni Purnamasari sebagai sahabat dan rekan kerja selama penelitian

dan penyusunan skripsi atas dukungan, kerjasama, semangat dan doanya.

10. Yenny, F. Eki Supra Bawati, Katherine Jessica, Marsela Lotjita, Herman

Gunawan, Danny Trias, Wisnu Brahmana, Suryana Firdaus, Ignatius Kuncarli,

Thomas Catur, Bernadhea Wikan, Diah Intan, Lidya Dinda dan Evi Fenny

Veronica sebagai sahabat-sahabat terbaik yang selalu memberi dukungan dan

semangat selama penyusunan skripsi.

11. Teman-teman FSM C 2009, FKK 2009 dan semua teman-teman Fakultas

Farmasi USD atas kebersamaannya selama kuliah S1 di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

12. Teman-teman Kos Odiliaatas atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya

selama tinggal di Yogyakarta.

13. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang turut

membantu selama penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu

penulis mengharapkan kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran

yang membangun. Akhir kata, semoga segala informasi yang ada dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi

PRAKATA ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

INTISARI ........................................................................................................ xvii

ABSTRACT ....................................................................................................... xviii

BAB I. PENGANTAR ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1. Permasalahan ................................................................................. 3

2. Keaslian penelitian ......................................................................... 3

3. Manfaat penelitian ......................................................................... 4

B. Tujuan penelitian ................................................................................. 4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

A. Kolesterol ............................................................................................. 6

1. Definisi ........................................................................................... 6

2. Biosintesis kolesterol ..................................................................... 7

3. Absorpsi dan pengangkutan kolesterol .......................................... 11

4. Ekskresi kolesterol ......................................................................... 14

B. Hiperlipidemia dan Aterosklerosis ...................................................... 15

C. Terapi Antihiperlipidemia .................................................................... 17

D. Simvastatin ........................................................................................... 19

E. CHOD-PAP .......................................................................................... 20

F. Serat ..................................................................................................... 22

1. Definisi ............................................................................................. 22

2. Manfaat ............................................................................................ 23

3. Jenis-jenis serat ................................................................................ 26

4. Hubungan serat dengan kolesterol ................................................... 27

G. Buah Pisang Kepok .............................................................................. 29

1.Klasifikasi tanaman ........................................................................... 29

2. Morfologi tanaman ........................................................................... 29

3. Kandungan buah pisang ................................................................... 30

4. Kegunaan tanaman di masyarakat.................................................... 33

H. Landasan Teori ..................................................................................... 33

I. Hipotesis .............................................................................................. 35

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 36

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

B. Variabel dan Definisi Operasional ....................................................... 37

1. Variabel utama ............................................................................... 37

2. Variabel pengacau .......................................................................... 37

3. Definisi operasional ....................................................................... 37

C. Bahan dan Alat Penelitian .................................................................... 38

1. Bahan penelitian ............................................................................. 38

2. Alat penelitian ................................................................................ 40

D. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 40

1. Pengumpulan bahan ....................................................................... 40

2. Determinasi tanaman ..................................................................... 41

3. Pembuatan serbuk buah pisang kepok ........................................... 41

4. Penetapan dosis serbuk buah pisang kepok ................................... 41

5. Pembuatan larutan CMC 1% (b/v) ................................................. 43

6. Pembuatan suspensi serbuk buah pisang kepok ............................. 43

7. Penentuan dosis dan konsentrasi simvastatin ................................ 43

8. Pembuatan suspensi simvastatin .................................................... 43

9. Pembuatan pakan tinggi lemak ...................................................... 44

10. Orientasi lama waktu pemberian pakan tinggi lemak .................... 44

11. Pengkondisian hewan uji ............................................................... 44

12. Tahapan percobaan ........................................................................ 45

13. Penetapan kadar kolesterol darah ................................................... 46

E. Tatacara Analisis Hasil ........................................................................ 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 47

A. Determinasi Tanaman .......................................................................... 47

B. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ......................................................... 47

C. Penetapan Lama Pemberian Pakan Tinggi Lemak .............................. 48

D. Pembuatan Sediaan Serbuk Buah Pisang Kepok ................................. 51

E. Penetapan Dosis Serbuk Buah Pisang Kepok ...................................... 52

F. Konsumsi Pakan Kumulatif ................................................................. 53

G. Berat Badan Tikus ................................................................................ 55

1. Pertambahan kenaikan berat badan tikus ....................................... 55

2. Rata-rata kenaikan berat badan tikus ............................................. 57

H. Pengukuran Kadar Kolesterol .............................................................. 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67

A. Kesimpulan .......................................................................................... 67

B. Saran .................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

LAMPIRAN ..................................................................................................... 71

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Klasifikasi Kadar Kolesterol Total ................................................ 6

Tabel II. Klasifikasi dan Komposisi Lipoprotein ........................................ 14

Tabel III. Efek Terapi Obat Terhadap Lipid ................................................. 18

Tabel IV. Komposisi Reagen CHOD-PAP ................................................... 21

Tabel V. Kandungan Serat dalam Buah-Buahan untuk Setiap 100 g .......... 24

Tabel VI. Kandungan Serat Larut dari Berbagai Sumber Makanan ............. 27

Tabel VII. Jumlah Kandungan Kimia Pisang Kepok per 100 g

Bahan ............................................................................................. 31

Tabel VIII. Rata-Rata Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Tikus

Selama Orientasi ........................................................................... 49

Tabel IX. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Kadar Kolesterol Selama

Orientasi ........................................................................................ 50

Tabel X. Hasil Uji Post-Hoc dan Scheffe Orientasi Pakan Tinggi

Lemak ............................................................................................. 50

Tabel XI. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Konsumsi Pakan Kumulatif .......... 55

Tabel XII. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Pertambahan Kenaikan

Berat Badan ..................................................................................... 57

Tabel XIII. Hasil Uji GLM Repeated Measure Rata-Rata Kenaikan Berat

Badan Tikus ................................................................................. 58

Tabel XIV. Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan ........................................................................ 60

Tabel XV. Hasil Uji Post-Hoc dan Scheffe Terhadap Kadar Kolesterol ........ 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Sintesis Kolesterol ........................................................ 10

Gambar 2. Faktor Pemicu Aterosklerosis .................................................. 17

Gambar 3. Struktur Simvastatin ................................................................. 19

Gambar 4. Buah Pisang Kepok .................................................................. 29

Gambar 5. Grafik Rata-Rata Kadar Kolesterol Tikus Selama

Orientasi ..................................................................................... 49

Gambar 6. Grafik Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus ................................ 54

Gambar 7. Grafik Pertambahan Kenaikan Berat Badan Tikus .................. 56

Gambar 8. Grafik Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Tikus ....................... 57

Gambar 9. Grafik Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Sebelum

dan Sesudah Perlakuan............................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Tumbuhan Pisang Kepok. .................................................. 71

Lampiran 2. Foto Alat Penelitian .................................................................... 72

Lampiran 3. Tabel Komposisi Pakan AD II dan Pakan BR II ........................ 73

Lampiran 4. Keseragaman Bobot Tablet Simvastatin .................................... 74

Lampiran 5. Contoh Perhitungan Volume Penyuntikan ................................. 75

Lampiran 6. Analisis Statistik Data Penentuan Waktu Pemberian

Pakan Tinggi Lemak ................................................................. 76

Lampiran 7. Analisis Statistik Data Rata-Rata Pakan Kumulatif ................... 78

Lampiran 8. Analisis Statistik Data Pertambahan Kenaikan

Berat Tikus ................................................................................ 79

Lampiran 9. Analisis Statistik Data Rata-Rata Kenaikan Berat Badan

Tikus ......................................................................................... 80

Lampiran 10.Analisis Statistik Data Penetapan Kadar Kolesterol

hari ke-0 .................................................................................... 85

Lampiran 11.Analisis Statistik Data Penetapan Kadar Kolesterol

hari ke-0 dan 14......................................................................... 86

Lampiran 12.Analisis Statistik Data Penetapan Kadar Kolesterol

hari ke-14 .................................................................................. 92

Lampiran 13.Surat Keterangan Ethical Clearance .......................................... 94

Lampiran 14.Leaflet CHOD-PAP .................................................................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

INTISARI

Serat yang terdapat pada buah-buahan dapat digunakan untuk

menurunkan kadar kolesterol darah. Salah satu buah yang mengandung serat

adalah buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui efek pemberian serbuk Musa x paradisiaca L. (pro

sp.) terhadap kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar serta mengetahui

berapakah dosis paling efektif dari serbuk Musa x paradisiaca L. (pro sp.) yang

dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian ekperimental murni rancangan

acak lengkap pola searah dengan menggunakan 35 ekor tikus jantan galur Wistar

yang dibagi ke dalam tujuh kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif)

diberi pakan AD II dan CMC 1% (b/v), kelompok II (kontrol pisang) diberi pakan

AD II dan sediaan Musa x paradisiaca L. (pro sp.) dengan dosis 7,6 g/kgBB,

kelompok III (kontrol pakan tinggi lemak) diberi pakan tinggi lemak dan CMC

1% (b/v), kelompok IV (kontrol positif) diberi pakan tinggi lemak dan simvastatin

dengan dosis 0,0018 g/kgBB, kelompok dosis I diberi pakan tinggi lemak dan

sediaan Musa x paradisiaca L. (pro sp.) dengan dosis 1,9 g/kgBB, kelompok dosis

II diberi pakan tinggi lemak dan sediaan Musa x paradisiaca L. (pro sp.) dengan

dosis 3,8 g/kgBB, dan kelompok dosis III diberi pakan tinggi lemak dan sediaan

Musa x paradisiaca L. (pro sp.) dengan dosis 7,6 g/kgBB. Hasil pengukuran kadar

kolesterol diuji dengan menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan

uji Post –Hoc dan Scheffe dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian selama 14 hari menunjukkan bahwa serbuk Musa x

paradisiaca L. (pro sp.) belum dapat mempengaruhi kenaikkan kadar kolesterol

darah tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak dan tidak

didapatkan dosis yang paling efektif dalam mempengaruhi kadar kolesterol darah.

Kata kunci: Musa x paradisiaca L. (pro sp.), pakan tinggi lemak, kadar

kolesterol darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

ABSTRACT

Dietary fiber in fruits can be used to lower blood cholesterol level. One

of the fruits that contain fiber is Musa x paradisiaca L. (pro sp.). This study aimed

to determine the effect of Musa x paradisiaca L. (pro sp.) powder on cholesterol

levels of Wistar male rats and to know the most effective dose of giving powder

Musa x paradisiaca L. (pro sp.) for lowering blood cholesterol levels of Wistar

male rats.

This research was experimental study with one way-complete-random

design using 35 male rats Wistar were divided randomly into seven groups. Group

I (Negative control) was given AD II and CMC 1% (w/v), group II (banana

control) was given AD II and Musa x paradisiaca L. (pro sp.) with dosage 7.6

g/kgBW, group III (high-fat feed control) was given high fat food and CMC 1%

(w/v), group IV (positive control) was given high fat food and simvastatin with

dosage 0.0018 g/kgBW, group V (dose I) was given high fat food and Musa x

paradisiaca L. (pro sp.) with dosage 1.9 g/kgBW, group VI (dose II) was given

high fat food and Musa x paradisiaca L. (pro sp.) with dosage 3.8 g/kgBW, and

group VII (dose III) was given high fat food and Musa x paradisiaca L. (pro sp.)

with dosage 7.6 g/kgBW. Cholesterol measurement results was tested using one-

way ANOVA and continued by Post-Hoc by Scheffe test with the reliable level

was 95%.

The results for 14 days showed that Musa x paradisiaca L. (pro sp.)

powder can not affect blood cholesterol levels increment of male rats Wistar

induced with high fat food and in this research can not find the most effective

dose in lowering blood cholesterol levels.

Keywords: Musa x paradisiaca L. (pro sp.), high fat food, blood cholesterol

levels

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pola makanan fast-food yang berlemak tinggi, tinggi karbohidrat dan

kalori, saat ini lebih digemari dan lebih bergengsi dibandingkan makanan

tradisional yang justru lebih menyehatkan. Makanan berlemak ketika dikonsumsi

akan diubah menjadi kolesterol di dalam usus (Cahyono, 2008). Kolesterol bila

terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh

darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan aterosklerosis.

Aterosklerosis jika terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan

penyakit jantung koroner (Almatsier, 2009).

Menurut prediksi WHO, pada tahun 2020 penyakit jantung koroner dan

stroke yang saat ini menjadi penyebab kematian utama di Negara maju nantinya

menjadi penyebab kematian pertama di dunia. Di Indonesia, penyakit jantung

menjadi penyebab kematian urutan ke-11 pada tahun 1970, namun pada tahun

1982 menjadi urutan ketiga dan berdasarkan survei Depkes pada tahun 1997

sudah menduduki urutan pertama yang menggeser kedudukan penyakit infeksi

(Cahyono, 2008).

Kolesterol adalah suatu sterol yang penting dan banyak terdapat di alam.

Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan manusia (Poedjiadi dan

Supriyanti, 2006). Di dalam tubuh kolesterol diperoleh dari hasil sintensis di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

dalam hati dan jumlah kolesterol yang disintesis bergantung pada kebutuhan

tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan (Almatsier, 2009). Semakin tinggi

kadar kolesterol maka risiko terjadinya serangan jantung juga akan semakin besar.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis

(Cahyono, 2008). Aterosklerosis merupakan suatu kondisi terjadinya penimbunan

kolesterol dalam dinding pembuluh darah yang secara perlahan-lahan akan

menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah yang akan berakibat pada

terhambatnya aliran darah dan dapat menyebabkan terjadinya kematian tiba-tiba

(Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).

Aterosklerosis dapat dicegah dengan suatu senyawa yang dapat

menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Almatsier (2009) menyatakan

bahwa konsumsi serat makanan mempunyai hubungan negatif dengan kolesterol

darah. Di dalam sistem pencernaan, serat bisa mengikat asam empedu yang

merupakan hasil akhir dari pengolahan kolesterol di dalam tubuh. Asam empedu

kemudian akan dikeluarkan bersama-sama dengan feses. Semakin banyak serat

yang dikonsumsi maka akan semakin banyak pula lemak dan asam empedu yang

dikeluarkan dari tubuh sehingga kadar kolesterol dalam darah pun akan menurun

(Primandini dan Astri, 2010). Penelitian tentang serat untuk menurunkan kadar

kolesterol darah telah banyak dilakukan saat ini, salah satu contohnya adalah

penelitian yang dilakukan Asiah (2008) tentang pektin (serat larut air) pada kulit

jeruk bali dan kulit pisang ambon yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah

mencit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Selain pada kulit buah pisang, serat juga terdapat dalam daging buah

pisang (Primandini dan Astri, 2010). Kandungan serat tertinggi dari buah pisang

terdapat pada buah pisang mentah dalam bentuk serbuk (Morton, 1987). Menurut

Zafar dan Akter (2011) hemiselulosa dan serat lainnya dari buah Musa

paradisiaca mentah menunjukan penurunan absorpsi kolesterol dan trigliserida.

Peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan buah pisang kepok dalam

penelitian ini karena buah pisang kepok merupakan buah yang keberadaannya

sangat melimpah di Indonesia dan tak terbatas oleh musim, selain itu menurut

Arifin (2011) buah pisang kepok merupakan buah pisang yang paling baik untuk

dibuat dalam bentuk serbuk. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui efek pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L.

(pro sp.)) terhadap kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dapat

memberikan efek terhadap kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar?

b. Berapa dosis yang paling efektif dari serbuk buah pisang kepok (Musa x

paradisiaca L. (pro sp.)) yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah

tikus jantan galur Wistar?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran peneliti, penelitian mengenai efek pemberian serbuk

buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) terhadap kadar kolesterol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

darah tikus jantan galur Wistar belum pernah dilakukan. Penelitian sejenis yang

pernah dilakukan oleh Asiah (2008) “Perbandingan Pengaruh Pemberian Pektin

Kulit Jeruk Bali (Citrus grandis) dan Kulit Pisang Ambon (Musa spp.) Terhadap

Penurunan Kolesterol Darah pada Mencit (Mus musculus)”. Persamaan dari

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Asiah (2008) adalah metode

yang digunakan. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada jenis dan bagian

pisang yang digunakan, jenis sediaan dan hewan uji.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan manfaat dari

buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) sebagai obat

tradisional yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol

darah.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

masyarakat tentang efek buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro

sp.)) terhadap kadar kolesterol darah.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk membuktikan efek

pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.))

terhadap kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

2. Tujuan khusus

a. Untuk memperoleh data sebagai bukti bahwa serbuk buah pisang kepok

(Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dapat memberikan efek terhadap kadar

kolesterol darah tikus jantan galur Wistar.

b. Untuk mengukur dosis efektif serbuk buah pisang kepok (Musa x

paradisiaca L. (pro sp.)) dalam mempengaruhi kadar kolesterol darah

tikus jantan galur Wistar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kolesterol

1. Definisi

Kolesterol merupakan steroid yang paling dikenal karena memiliki

keterkaitan dengan terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung. Secara

kimiawi, kolesterol penting karena merupakan prekusor bagi sejumlah besar

steroid yang sama pentingnya serta mencakup asam empedu, hormon seks dan

vitamin D (Murray, Granner, dan Rodwell, 2009). Klasifikasi kadar kolesterol

total didasarkan pada National Cholesterol Education Program Adult Treatment

Panel III (NCEP ATP III) tahun 2004 adalah sebagai berikut (Tabel I):

Tabel I. Klasifikasi Kadar Kolesterol Total

Kadar Kolesterol (mg/dL) Klasifikasi

<200 Normal

200-239 Batas tinggi

240 Tinggi

(NCEP ATP III, 2004).

Kolesterol di dalam tubuh mempunyai fungsi ganda, yaitu di satu sisi

diperlukan dan di sisi lain dapat membahayakan bergantung dari berapa banyak

kolesterol terdapat di dalam tubuh. Jumlah kolesterol bergantung pada kebutuhan

tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol merupakan komponen

esensial membran struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak

dan sel saraf. Kolesterol terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar

dan di dalam hati dimana kolesterol disintesis dan disimpan (Almatsier, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Kolesterol disintesis di beberapa jaringan dari asetil-KoA dan merupakan

prekusor dari steroid lain di tubuh seperti kortikosteroid, hormon seks, asam

empedu dan vitamin D. Kolesterol di eliminasi dari tubuh tanpa diubah atau

setelah di ubah menjadi asam empedu dan proses ini sering dikenal sebagai

reserve cholesterol transport . Kolesterol merupakan unsur pokok batu empedu,

namun peran utama kolesterol dalam proses patologis adalah sebagai faktor dalam

pembentukan aterosklerosis, arteri-arteri vital, yang menimbulkan penyakit

pembuluh darah perifer, koroner, dan serebrovaskular (Murray dkk., 2009).

Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah sebagai berikut :

a. Sebagai komponen pembentuk membran sel

Kolesterol merupakan komponen yang membentuk membran sel dan lapisan

eksternal lipoprotein.

b. Sebagai prekusor sintesis asam empedu dalam hati

Pengangkutan balik kolesterol (reverse cholesterol transport), kolesterol

bebas yang sudah dikeluarkan dari jaringan oleh HDL akan diangkut menuju

hati untuk dikonversi menjadi asam empedu.

c. Sebagai prekusor sebagai hormon steroid dan vitamin D

Kortikosteroid, hormon seks (estrogen dan testosteron), dan vitamin D

membutuhkan kolesterol sebagai prekusornya (Murray, Granner, Mayes dan

Rodwell, 2006).

2. Biosintesis kolesterol

Kolesterol disintesis dari asetil koenzim A melalui beberapa tahapan

reaksi. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa asetil koenzim A diubah menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

isopentenil pirofosfat dan dimetalil pirofosfat melalui beberapa reaksi yang

melibatkan beberapa jenis enzim. Selanjutnya isopentenil pirofosfat dan dimetalil

pirofosfat bereaksi membentuk kolesterol. Pembentukan kolesterol ini juga

berlangsung melalui beberapa reaksi yang membentuk senyawa-senyawa antara,

yaitu geranil pirofosfat, skualen dan lanosterol (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).

Kecepatan pembentukan kolesterol ini dipengaruhi oleh konsentrasi

kolesterol yang telah ada di dalam tubuh. Apabila dalam tubuh terdapat kolesterol

dalam jumlah yang telah cukup, maka kolesterol akan menghambat sendiri reaksi

pembentukannya (hambatan umpan-balik). Sebaliknya apabila jumlah kolesterol

sedikit karena berpuasa, kecepatan pembentukan kolesterol meningkat (Poedjiadi

dan Supriyanti, 2006).

Biosintesis kolesterol terjadi dalam lima tahapan (Gambar 1), yaitu:

a. Tahap 1 – Biosintesis mevalonat

Dua molekul asetil KoA bersatu membentuk asetoasetil-KoA yang

dikatalis oleh tiosesitosol. Asetoasetil-KoA mengalami kondensasi dengan

molekul asetil-KoA lain yang dikatalisis oleh HMG-KoA sintase untuk

membentuk HMG-KoA (hidroksi-3-metilglutaril-KoA) yang direduksi menjadi

mevalonat oleh NADPH dan dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase. Ini merupakan

tahap regulatorik utama di jalur sintesis kolesterol dan merupakan tempat kerja

golongan obat penurun kadar kolesterol paling efektif yaitu inhibitor HMG-KoA

reduktase (golongan statin) (Murray dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

b. Tahap 2 – Pembentukan unit isoprenoid

Mevalonat mengalami fosforilasi secara sekuensial oleh ATP dengan

tiga kinase, dan setelah dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif, isopentenil

difosfat (Murray dkk., 2009).

c. Tahap 3 – Enam unit isoprenoid membentuk skualen

Isopentenil difosfat mengalami isomerisasi melalui pergeseran ikatan

rangkap untuk membentuk dimetilalil difosfat, yang kemudian bergabung dengan

molekul lain isopentenil difosfat untuk membentuk zat antara sepuluh karbon

geranil difosfat. Kondensasi lebih lanjut dengan isopentenil difosfat membentuk

farnesil difosfat. Dua molekul farnesil difosfat bergabung diujung fosfat untuk

membentuk skualen. Piro organik dieliminasi membentuk praskualen difosfat

yang kemudian mengalami reduksi oleh NADPH disertai eliminasi satu molekul

pirofosfat anorganik lainnya (Murray dkk., 2009).

d. Tahap 4 – Pembentukan lanosterol

Skualen dapat melipat membentuk suatu struktur yang sangat mirip

dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualen diubah menjadi

skualen 2,3-epoksida oleh oksidase di retikulum endoplasma. Gugus metil C14

dipindahkan ke C13 dan yang ada di C8 ke C14 sewaktu terjadi siklisasi dikatalisis

oleh oksidoskualen lanosterol siklase (Murray dkk., 2009).

e. Tahap 5 – Pembentukan kolesterol

Pembentukan kolesterol dari lanosterol berlangsung di membran

retikulum endoplasma dan melibatkan pertukaran-pertukaran di inti steroid dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

rantai samping. Gugus metil di C14 dan C4 dikeluarkan untuk membentuk 14-

desmeti Innsrerol dan zimosterol. Ikatan rangkap di C8 – C9 kemudian

dipindahkan ke C5-C6 dalam dua langkah, yang membentuk desmosterol.

Akhirnya, ikatan rangkap rantai samping direduksi, dan menghasilkan kolesterol.

Belum dapat dipastikan bagaimana urutan masing-masing tahap yang dijelaskan

diatas dapat benar-benar terjadi (Murray dkk., 2009).

Gambar 1. Proses Sintesis Kolesterol (Murray dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

3. Absorpsi dan pengangkutan kolesterol

Absorpsi lipid terutama terjadi dalam jejunum. Hasil pencernaan lipid

diabsorpsi ke dalam membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif.

Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara:

a. Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak

yang memasuki sel.

b. Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida, yaitu produk utama

pencernaan yang melintasi mukosa usus halus (Almatsier, 2009).

Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang

dikatalisis oleh asetil Koenzim A dan kolesterol asetil transferase. Pembentukan

enzim-enzim ini dipengaruhi oleh kadar tinggi kolesterol makanan. Kolesterol

yang terbentuk di dalam usus halus dikemas untuk diabsorpsi secara aktif dan

ditransportasi oleh darah. Bahan-bahan ini bergabung dengan protein-protein

khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein (Almatsier,

2009).

Kilomikron merupakan lipoprotein yang mengangkut lipid dari saluran

cerna ke seluruh tubuh. Kilomikron di absorpsi melalui dinding usus halus ke

dalam sistem limfa untuk kemudian melalui ductus thoracicus di sepanjang tulang

belakang masuk ke dalam vena besar di tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam

aliran darah. Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar dan mempunyai

densitas paling rendah. Lipid yang diangkut oleh kilomikron adalah trigliserida

(Almatsier, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk ke dalam

aliran darah. Dalam aliran darah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah

menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada

pada sel-sel endotel kapiler. Kilomikron yang telah dipecah ini disebut kilomikron

remnants. Asam lemak yang terbentuk di dalam tubuh sebagian besar akan

diabsorpsi oleh sel-sel otot, lemak dan sel-sel lain. Asam lemak dapat langsung

digunakan sebagai zat energi atau diubah kembali menjadi trigliserida. Sel-sel otot

cenderung menggunakan asam lemak sebagai sumber energi, sedangkan sel-sel

lemak akan menyimpan asam lemak sebagai trigliserida. Bila sebagian besar

trigliserida telah dipisahkan dari kilomikron, sisanya yang sebagian besar terdiri

atas kolesterol dan protein dibawa ke hati dan mengalami metabolisme.

Sementara itu, hati mensintesis trigliserida dan kolesterol dari kelebihan protein

dan karbohidrat yang ada. Hati merupakan organ yang memproduksi lipid utama

di dalam tubuh. Sel-sel lemak tidak membuat lemak tetapi sel-sel ini hanya

menyimpan lemak (Almatsier, 2009).

Very Low Density Lipoprotein (VLDL) merupakan suatu lipoprotein

yang dibentuk di dalam hati. VLDL merupakan lipoprotein yang berdensitas

sangat rendah, terutama terdiri atas trigliserida dalam jumlah yang besar,

kolesterol, dan Apoprotein B-100 (ApoB-100). Ketika VLDL meninggalkan hati,

lipoprotein lipase akan kembali bekerja dengan memecah trigliserida yang ada

pada VLDL. VLDL kemudian akan mengikat kolesterol yang ada pada

lipoprotein lain dalam sirkulasi darah. Kandungan trigliserida yang berkurang ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

mengakibatkan densitas VLDL bertambah berat dan menjadi IDL dan kemudian

LDL, yaitu lipoprotein yang berdensitas rendah (Almatsier, 2009).

Low Density Lipoprotein (LDL) utamanya terdiri atas kolesterol dan

kolesterol ester bersirkulasi dalam tubuh dan sebagian kecil trigliserida. LDL

tidak diekskresikan langsung dari hepatosit, melainkan adalah produk dari

metabolisme VLDL. Ketika VLDL ini dikonversi menjadi LDL, VLDL akan

melepaskan konstituen dari permukaannya yaitu apoprotein AI, A-II dan

fosfolipid yang digunakan untuk membentuk HDL dalam serum. Trigliserida akan

mengalami hal yang sama seperti yang terjadi pada kilomikron dan VLDL.

Kolesterol dan fosfolipida akan digunakan untuk membuat membran sel,

hormon-hormon atau disimpan. Reseptor LDL yang ada di dalam hati akan

mengeluarkan LDL dari sirkulasi. Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini

penting dalam pengontrolan kolesterol darah. Pengatur utama kadar kolesterol

darah adalah hati, karena sebagian besar (50%-75%) reseptor LDL terdapat di

dalam hati (Almatsier, 2009).

High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein dengan densitas

yang tinggi. HDL diproduksi di hati dan usus halus yang kemudian masuk ke

dalam aliran darah. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipida yang ada di dalam

aliran darah. HDL menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut

kembali ke hati guna diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Nilai LDL

dan HDL mempunyai implikasi terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Nilai LDL yang tinggi dikaitkan dengan resiko tinggi terhadap serangan jantung,

sebaliknya HDL yang tinggi dikaitkan dengan resiko rendah. LDL dikatakan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

sebagai “kolesterol jahat”, sedangkan HDL sebagai “kolesterol baik”. Komposisi

dari lipoprotein dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Klasifikasi dan Komposisi Lipoprotein

Lipoprotein Trigliserida % Kolesterol % Fosfolipid % Protein %

1. Kilomikron 80-90 2-7 3-6 1-2

2. VLDL 55-65 10-15 15-20 5-10

3. LDL 10 45 22 25

4. HDL 5 20 30 45-50

(Almatsier, 2009).

4. Ekskresi kolesterol

Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai asam

(garam) empedu. Setiap hari, sekitar 1 g kolesterol dikeluarkan dari tubuh. Sekitar

separuhnya diekskresikan di dalam tinja setelah mengalami konversi menjadi

asam empedu. Sisanya diekskresikan sebagai kolesterol. Koprostanol adalah sterol

utama dalam tinja, senyawa ini dibentuk dari kolesterol oleh bakteri di usus

bagian bawah (Murray dkk., 2009).

Asam empedu dibentuk dari kolesterol. Asam empedu primer disintesis

dari kolesterol di dalam hati. Asam-asam ini adalah asam kolat (cholic acid) yang

ditemukan dalam jumlah besar dan asam kenodeoksikolat (chenodeoxycholic

acid). 7α-hidroksilasi pada kolesterol adalah tahap regulatorik pertama dan

terpenting dalam biosintesis asam empedu dan dikatalisis oleh kolesterol 7α-

hidroksilase, suatu enzim mikrosom. Enzim ini merupakan suatu mono-

oksigenase tipikal, memerlukan oksigen, NADPH, dan sitokrom P450 (Murray

dkk., 2009).

Tahap-tahap hidroksilasi selanjutnya juga dikatalisis oleh

monooksigenase. Jalur biosintesis asam empedu pada awalnya terbagi menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

satu subjalur yang akan menghasilkan kolil-KoA, yang ditandai dengan

bertambahnya gugus α-OH di posisi 12, dan jalur lain yang menghasilkan

kenodeoksilkolil-KoA. Jalur kedua di mitokondria yang melibatkan 27-hidroksi

kolesterol oleh sterol 27-hidroksilase sebagai langkah pertama menghasilkan

cukup asam empedu primer. Asam empedu primer memasuki empedu sebagai

konjugat glisina atau taurin. Konjugasi ini berlangsung di peroksisom. Rasio

konjugat glisin terhadap taurin pada manusia normalnya adalah 3:1. Empedu yang

alkalis, asam-asam empedu dan konjugatnya diasumsikan berada dalam bentuk

garam sehingga muncul istilah “garam empedu.” Sebagian asam empedu primer

di usus mengalami perubahan lebih lanjut akibat aktivitas bakteri usus.

Perubahan-perubahan tersebut mencakup dekonjugasi dan 7α-dehidroksilasi yang

menghasilkan asam empedu sekunder, asam deoksikolat dan asam litokolat

(Murray dkk., 2009).

B. Hiperlipidemia dan Aterosklerosis

Semakin tinggi kadar kolesterol maka risiko terjadinya serangan jantung

juga akan semakin besar. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan

terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan suatu kondisi terjadinya

penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah arteri. Terjadinya penumpukan

kolesterol di dinding pembuluh darah tidak hanya karena faktor LDL saja, tetapi

juga disebabkan pada kadar kolesterol HDL, kolesterol total dan trigliserid.

Terjadinya peningkatan salah satu atau lebih kadar kolesterol total, kolesterol

ester, trigliserid, dan fosfolipid disebut hiperlipidemia (Sukandar, Andrajati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Sigit, Adnyana, Setiadi, dan Kusnandar, 2009). Terjadinya hiperlipidemia

meningkatkan resiko ateriosklerosis makin besar (Cahyono, 2008).

Kolesterol bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan aterosklerosis,

sekalipun kolesterol merupakan penyebab utama pembentuk aterosklerosis.

Aterosklerosis akan semakin mudah terbentuk salah satunya akibat peningkatan

kadar kolesterol, selain itu juga karena faktor risiko yang dimiliki seseorang

seperti: menderita diabetes mellitus, hipertensi, riwayat keluarga menderita

penyakit jantung, obat atau alat kontrasepsi, perokok, pertambahan usia (45 tahun

ke atas bagi laki-laki dan 55 tahun ke atas bagi wanita), dan kurang aktivitas serta

olah raga (Gambar 2) (Cahyono, 2008).

Dinding pembuluh darah arteri dapat digambarkan sebagai pipa yang

memiliki permukaan dinding yang halus dan licin. Semua unsur sel dalam darah

(sel darah merah, keping darah/trombosit) tidak dapat menempel di dinding

pembuluh darah. Pembentukan aterosklerosis diawali dengan rusaknya dinding

pembuluh darah. Kerusakan ini dapat terjadi disebabkan karena beberapa faktor

seperti hipertensi, rokok, diabetes mellitus, dan zat-zat lainnya. Setelah dinding

pembuluh darah rusak, maka kolesterol yang dibawa oleh LDL terperangkap pada

dinding pembuluh darah tersebut. Semakin lama akan semakin menebal dan

akhirnya aterosklerosis dapat menutupi hampir semua permukaan pembuluh darah

(Cahyono, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Gambar 2. Faktor Pemicu Aterosklerosis (Rakel, 2012)

Proses pembentukan aterosklerosis tidak terjadi begitu saja tetapi

membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan saat usia masih muda proses

aterosklerosis sudah dimulai. Dampak buruk dari aterosklerosis tergantung pada

tempat terjadinya aterosklerosis. Apabila aterosklerosis terjadi di pembuluh darah

koroner akan menimbulkan resiko serangan jantung atau yang sering disebut

penyakit jantung koroner, selain itu juga menimbulkan serangan stroke bila terjadi

aterosklerosis di pembuluh darah otak. Apabila aterosklerosis telah menutup jalan

darah di kaki, maka dapat terjadi pembusukan kaki (gangren) (Cahyono, 2008).

C. Terapi Antihiperlipidemia

Tujuan yang ingin dicapai dari manajemen terapi antihiperlipidemia

adalah penurunan kolesterol total dan LDL untuk mengurangi resiko pertama atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

berulang dari infark miokardiak, angina, gagal jantung, dan stroke iskemia. Kadar

kolesterol yang ingin dicapai dalam penatalaksanaan hiperlipidemia adalah <200

mg/dL. Penatalaksanaan hiperlipidemia dapat dilakukan dengan terapi non

farmakologi dan farmakologi (Sukandar dkk., 2009).

a. Terapi non farmakologi

Prinsip utama pengobatan hiperlipidemia adalah mengatur diet dengan

mempertahankan berat badan normal dan mengurangi kadar lipid plasma.

Individu dengan berat badan berlebih sebaiknya segera melakukan diet penurunan

berat badan. Pasien dianjurkan makan makanan rendah kolesterol (kurang dari

300 mg/hari), rendah lemak total (kurang dari 30% dari kalori), dan rendah lemak

jenuh (kurang dari 10% dari kalori). Selain itu pasien diharuskan mengubah gaya

hidup dengan berolahraga atau latihan fisik (Syarif, Ascobat, Setiabudy,

Astuningtyas, Setiawati dan Sunaryo, 2009).

b. Terapi farmakologi

Tabel III menyajikan beberapa obat antihiperlipidemia yang ada dipasaran:

Tabel III. Efek Terapi Obat Terhadap Lipid

Obat Mekanisme Kerja Efek Terhadap Lipid

Kolestiramin, kolestipol,

kolesevelam katabolisme LDL

↓absorpsi kolesterol

↓Kolesterol

Niacin ↓sintesis LDL dan VLDL ↓Trigliserida

↓Kolesterol

Gemfibrozil, fenofibrate,

clofibrate klirens VLDL

↓sintesis VLDL

↓Trigliserida

↓Kolesterol

Lovastatin, pravastatin,

simvastatin,

fluvastatin,

atorvastatin, rosuvastatin

katabolisme LDL

Menghambat sintesis LDL

↓Kolesterol

Ezetimibe Memblok absorpsi

kolesterol pada

intestinal border

↓Kolesterol

(Dipiro, Tarlbet, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

D. Simvastatin

Simvastatin (Gambar 3) merupakan hasil sintesis dari fermentasi

Aspergillus terreus yang digunakan sebagai senyawa penurun kadar lipid.

Simvastatin berwarna putih sampai abu-abu, tidak higroskopis, berupa serbuk

kristal yang yang praktis tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam kloroform,

metanol, dan etanol. Tablet simvastatin untuk pemberian oral terdapat dalam

sediaan dosis 10, 20, 40, atau 80 mg dan disertai kandungan bahan tambahan lain

(Anonim, 2007).

Gambar 3. Struktur Simvastatin (NIST, 2011).

Obat golongan statin bekerja dengan cara menghambat sintesis

kolesterol dalam hati, dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat

penurunan sintesis kolesterol ini, maka SREBP (Sterol Regulatory Element

Binding Proteins) yang terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu

diangkut ke nukleus. Faktor-faktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan

gen reseptor LDL, sehingga terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL.

Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan

kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga

menurun, sedangkan HDL meningkat (Suyatna, 2007). Setelah pemberian oral,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

simvastatin yang merupakan gugus inaktif lakton, akan dihidrolisis membentuk

asam β-hidroksi yang terikat pada 955 protein plasma. Senyawa inilah yang

merupakan penghambat HMG Ko-A reduktase (Anonim, 2007).

Simvastatin diabsorpsi sekitar 40-75% dan mengalami metabolisme

lintas pertama di hati. Waktu paruhnya berkisar 1-3 jam. Simvastatin dan

metabolitnya sebagian besar terikat protein plasma. Sebagian besar diekskresi

oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebagian kecil lewat ginjal (Suyatna, 2007).

Tablet simvastatin dapat digunakan dalam terapi bersamaan dengan perlakuan diet

rendah lemak jenuh dan kolesterol. Pada pasien hiperkolesterolemia, pemberian

simvastatin akan dapat mengurangi kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Apo B

dan trigliserida, serta menaikkan HDL kolesterol pada pasien dengan

hiperkolesterolemia primer (heterozigot familial dan nonfamilial) dan

dislipidemia campuran (Anonim, 2007).

E. CHOD-PAP

Pengukuran kadar kolesterol serum dapat berfungsi sebagai indikator

fungsi hati, fungsi empedu, penyerapan usus, kecenderungan terhadap penyakit

arteri koroner, dan fungsi tiroid. Kadar kolesterol yang penting dalam diagnosis

dan klasifikasi hyperlipoproteinemias. Stres, usia, jenis kelamin, keseimbangan

hormon, dan kehamilan mempengaruhi tingkat kolesterol normal. The Adult

Treatment Panel (NCEP) merekomendasikan bahwa semua orang dewasa

berumur 20 tahun keatas harus memiliki profil lipoprotein puasa (kolesterol total,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida) setiap lima tahun sekali untuk

melindungi dari resiko risiko penyakit jantung koroner (Abbott, 2006).

Penggunaan enzim untuk uji kolesterol telah dipelajari oleh banyak

peneliti. Reagen yang digunakan didasarkan pada perumusan Allain, et al. dan

modifikasi Roeschlau dengan perbaikan lebih lanjut untuk membuat reagen dalam

larutan tetap stabil. Prinsip metode pengukuran secara enzimatik ini (CHOD-PAP)

adalah hidrolisis enzimatik kolesterol esterase yang akan mengubah kolesterol

ester menjadi kolesterol dan asam lemak bebas. Kolesterol bebas akan dioksidasi

oleh kolesterol oksidase menjadi Cholest-4-ene-3-one dan hydrogen peroksida.

Kombinasi hydrogen peroksida dengan asam hidroksibenzoat (HBA) dan 4-

aminoantpirin menjadi sebuah kromofor (quinonimine) yang akan diukur pada

panjang gelombang 500 nm (Abbott, 2006).

Cholesterol esters + H2O CE

Cholesterol + fatty acids

Cholesterol + O2 CHOD

Cholest-4-ene-3-one + H2O2

2 H2O2 + 4-AAP + Phenol POD

Quinoneimine dye + 4 H2O

(Anonim, 2011).

Menurut Abbott (2006), komposisi dari reagen CHOD-PAP untuk

pengukuran kadar kolesterol yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut (Tabel IV):

Tabel IV. Komposisi Reagen CHOD-PAP

Komponen Konsentrasi

Kolesterol Oksidase (Mikrobial) > 200 U/L

Kolesterol Esterase (Mikrobial) > 500 U/L

Peroksidase > 300 U/L

4-Aminoantipirine 0,25 mmol/L

HBA 10 mmol/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

F. Serat

1. Definisi

Serat merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh,

hal ini disebabkan karena tubuh tidak memiliki enzim yang dapat membantu

untuk mencernanya. Serat sangat diperlukan oleh tubuh, terutama dalam

membantu proses pencernaan dan juga diet (dietary fiber). Serat memiliki

kemampuan untuk menghambat proses penyerapan gula dan lemak yang tidak

baik di dalam saluran pencernaan. Serat ini ada 2 jenis yaitu yang bisa larut dalam

air dan ada pula yang tidak larut dalam air (Primandini dan Astri, 2010).

Awalnya serat hanya dikenal sebagai pencahar dan tidak memberi reaksi

apapun bagi tubuh oleh para ahli gizi. Pandangan akan serat ini kemudian mulai

berubah setelah dilaporkan bahwa konsumsi rendah serat dapat menyebabkan

banyak kasus penyakit kronis seperti jantung koroner, apendikitis, divertikulosis

dan kanker kolon. Serat yang memiliki efek fisiologis tersebut kemudian disebut

sebagai serat pangan atau dietary fiber (Santoso, 2011).

Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang

sangat mudah ditemukan dalam bahan makanan. Perubahan pola konsumsi

pangan di Indonesia menyebabkan berkurangnya konsumsi sayuran dan buah-

buahan hampir di semua provinsi Indonesia. Keadaan tersebut mengakibatkan

terjadinya pergeseran atau perubahan pola penyakit-penyakit infeksi menjadi

penyakit-penyakit degeneratif dan metabolik (Santoso, 2011).

United of State Food Drug Administration mengajurkan Total Dietary

Fiber (TDF) 25g/2000 kalori atau 30g/2500 kalori. The American Cancer Society,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

The American Heart Association dan The American Diabetic Assosiation

menyarankan untuk mengkonsumsi serat sebesar 25-35 g/hari dari berbagai bahan

makanan. PERKI (Perhimpunan Kardiologi Indonesia) menyarankan konsumsi

serat 25-30 g/hari untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah

(Nainggolan dan Adimunca, 2005).

Konsumsi serat makanan dari sereal dan buah-buahan berbanding

terbalik dengan risiko penyakit jantung koroner. Setiap 10 g total serat/hari,

terjadi penurunan sebesar 14% pada kejadian jantung koroner dan penurunan

sebesar 27% pada kematian akibat jantung koroner. Untuk setiap 10 g serat

buah/hari, terjadi penurunan sebesar 16% pada kejadian jantung koroner dan

sebsar 30% pada kematian akibat jantung koroner (Coleman, 2011).

2. Manfaat

Serat dapat digunakan dalam membantu menurunkan kadar kolesterol di

dalam darah serta bisa mengurangi risiko munculnya penyakit jantung koroner.

Serat dapat mencegah terserapnya lemak oleh tubuh dengan cara mengikat lemak

di dalam usus. Menurut ahli di berbagai belahan dunia jumlah serat yang

dibutuhkan oleh tubuh adalah sebanyak 30 gram setiap harinya. Berikut ini adalah

kandungan serat yang ada di dalam buah-buahan untuk setiap 100 g (Tabel V):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Tabel V. Kandungan Serat dalam Buah-Buahan untuk Setiap 100 g

No. Nama Buah Kandungan Serat (g)

1. Jambu Biji 5,6

2. Jeruk Sitrun 2,0

3. Sirsak 2,0

4. Anggur 1,7

5. Alpukat 1,4

6. Belimbing 0,9

7. Apel 0,7

8. Pepaya 0,7

9. Srikaya 0,7

10. Pisang 0,6

11. Semangka 0,5

12. Jeruk Bali 0,4

13. Mangga 0,4

14. Nanas 0,4

15. Melon 0,3

(Primandini dan Astri, 2010).

Serat dalam buah-buahan bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.

Serat bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Serat larut (serat yang tidak

dapat dicerna tapi bisa larut dalam air) bisa mengikat lemak di dalam usus. Selain

itu serat larut ini juga dapat mengikat asam empedu (produk akhir pengolahan

kolesterol di dalam tubuh) dan akhirnya dikeluarkan bersama feses (Primandini

dan Astri, 2010).

Nainggolan dan Adimunca (2005) mengemukakan beberapa manfaat

dari serat pangan (dietary fiber) untuk kesehatan, yaitu:

1. Mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas)

Makanan yang kaya akan serat memerlukan waktu yang lebih lama

untuk dicerna di dalam lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih

lama. Makanan dengan kandungan serat kasar yang tinggi biasanya

mengandung kalori rendah, kadar glukosa dan lemak rendah yang dapat

membantu mengurangi terjadinya obesitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Penggulangan penyakit diabetes

Serat pangan mampu menyerap air dan mengikat glukosa, sehingga

mengurangi ketersediaan glukosa. Diet cukup serat juga menyebabkan

terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna

karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut mampu meredam kenaikan

glukosa darah dan menjadikannya tetap terkontrol.

3. Mencegah gangguan gastrointestinal

Konsumsi serat pangan yang cukup, akan memberi bentuk,

meningkatkan air dalam feses menghasilkan feses yang lembut dan tidak

keras sehingga hanya memerlukan kontraksi otot yang rendah agar feses

dapat dikeluarkan dengan lancar. Dampaknya adalah fungsi

gastrointestinal akan menjadi lebih baik dan sehat.

4. Mencegah kanker kolon (usus besar)

Penyebab terjadinya kanker usus disebabkan oleh tertumpuknya

senyawa karsinogen di permukaan kolon dalam waktu yang cukup lama.

Mekanisme serat pangan dalam mencegah kanker usus adalah dengan

mempercepat transit feses dalam saluran pencernaan sehingga kontak

antara kolon dengan berbagai zat karsinogen yang terbawa dalam

makanan menjadi lebih pendek. Transit makanan yang lebih cepat akan

mengurangi kesempatan berbagai mikroorganisme dalam kolon untuk

membentuk zat karsinogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

5. Menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung

Serat mempunyai efek mengikat asam empedu dan kolesterol sehingga

menurunkan jumlah asam lemak di dalam saluran pencernaan.

Pengikatan asam empedu oleh serat akan menyababkan asam empedu

keluar dari siklus enterohepatik, karena asam empedu yang disekresi ke

usus tidak dapat diabsorpsi tetapi terbuang ke dalam feses. Penurunan

jumlah asam empedu menyebabkan hepar harus menggunakan kolesterol

sebagai bahan untuk membentuk asam empedu sehingga terjadi

penurunan kadar kolesterol dan mencegah risiko penyakit jantung.

3. Jenis-jenis serat

Serat makanan (dietary fiber) sebenarnya berbeda dengan serat kasar

(crude fiber). Serat kasar (crude fiber) merupakan bagian tanaman yang tidak

dapat dihidrolisis menggunakan pelarut asam sulfat 1,25% dan alkali natrium

hidroksida 1,25%. Serat pangan (dietary fiber) merupakan bagian dari bahan

pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Nilai crude

fiber selalu lebih rendah dibandingkan dengan dietary fiber, lebih kurang 1/5 dari

seluruh nilai serat makanan (Nainggolan dan Adimunca, 2005)

Ada dua tipe serat makanan yaitu serat larut air (soluble fiber) dan serat

tidak larut air (insoluble fiber) (Nainggolan dan Adimunca, 2005). Serat larut air

terdiri dari pektin dan gum yang merupakan bagian dalam dari sel pangan nabati.

Serat ini banyak terdapat pada buah dan sayur, sedangkan serat tidak larut air

terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin yang banyak ditemukan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

serealia, kacang-kacangan dan sayuran (Santoso, 2011). Kandungan serat larut air

dari berbagai sumber makanan terlihat pada Tabel VI.

Tabel VI. Kandungan Serat Larut Air dari Berbagai Sumber Makanan

(Coleman, 2011).

4. Hubungan serat dengan kolesterol

Konsumsi serat makanan berhubungan dengan penurunan absorpsi

kolesterol dan peningkatan pelepasan asam empedu. Pektin, hidroksimetil

selulosa, guar gum serta β-glukan dapat menurunkan absorpsi kolesterol

sedangkan psyllium tidak dapat menurunkan absorpsi kolesterol. Serat yang

viscous lebih efektif dalam menurunkan absorpsi kolesterol walaupun

mekanismenya belum sepenuhnya diketahui. Selain itu serat viscous juga dapat

menurunkan absorpsi triasilgliserol (Tensiska, 2008).

Serat makanan dari berbagai sumber seperti apel, barley, kacang-

kacangan, oatmeal, oat bran, buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan kadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kolesterol LDL. Food and Drug Administration (FDA) telah mengklaim bahwa

makanan yang mengandung 0,75 gram sampai 1,7 gram serat larut per porsi dapat

mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Viskositas merupakan karakteristik

yang dimiliki oleh semua serat penurun kolesterol. Ada beberapa teori untuk

menjelaskan bagaimana serat viscous dapat menurunkan kolesterol serum.

Penjelasan utama melibatkan sirkulasi asam empedu. Kolesterol LDL diubah

menjadi asam empedu di dalam hati, asam empedu ini akan digunakan untuk

mengemulsi lemak di usus. Serat viscous mengganggu proses sirkulasi

enterohepatik empedu dengan cara mengikat asam empedu. Akibatnya, kolesterol

LDL darah diubah menjadi asam empedu oleh hati untuk mengganti asam empedu

yang telah diekskresikan ke dalam tinja. Mekanisme inilah yang menyebabkan

menurunnya kadar kolesterol serum (Coleman, 2011).

Perubahan komposisi dari pool asam empedu karena konsumsi

beberapa serat viscous akan mengakibatkan berkurangnya sintesis kolesterol

(Coleman, 2011). Ketika mengkonsumsi serat akan terjadi perubahan pool garam

empedu dari cholic acid menjadi chenodeoxycholic acid yang akan menghambat

3-hydroxy 3-methylglutaryl (HMG) CoA reductase yang dibutuhkan untuk sintesis

kolesterol (Tala, 2009).

Beberapa studi menunjukkan bahwa dengan menggabungkan serat

viscous ke dalam portofolio diet akan dapat menurunkan kadar kolesterol LDL

yang setara dengan statin dan juga dapat meningkatkan efektivitas dari terapi diet

untuk mengurangi risiko penyakit jantung (Coleman, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

G. Buah Pisang Kepok

Gambar 4. Buah Pisang Kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) (Zafar dan Akter, 2011).

1. Klasifikasi tanaman

Kingdom :Plantae

Subkingdom :Tracheobionta

Super Divisi :Spermatophyta

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Liliopsida

Sub Kelas :Zingiberidae

Ordo :Zingiberales

Famili :Musaceae

Genus :Musa L.

Spesies :Musa x paradisiaca L. (pro sp.) (USDA, 2013).

2. Morfologi tanaman

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan

Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika

(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut

dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Tumbuhan ini

berdasarkan klasifikasi ilmiahnya tergolong dalam keluarga besar Musaceae,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

sebagaimana penggolongan dari tingkat Kingdom hingga species berikut ini

(Satuhu dan Supriyadi, 1999).

Tanaman pisang tumbuh di daerah tropik karena tanaman pisang

menyukai iklim panas. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang cukup air pada

daerah dengan ketinggian 2000 m dpl. Pisang merupakan tanaman yang berbuah

hanya sekali, kemudian mati. Tingginya antara 2-9 m, berakar serabut dengan

bonggol yang pendek. Mata tunas yang ada pada bonggol inilah yang akan

tumbuh tanaman baru. Pisang mempunyai batang semu yang sebenarnya tersusun

atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga

mencapai ketebalan 20-50 cm. Helaian daun berbentuk lanset memanjang, mudah

koyak, dengan panjang 1,5-3 m dan lebar 30-70 cm, permukaan bawah berlilin,

tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan

menyirip, berwarna hijau. Pisang mempunyai bunga majemuk, yang tiap kuncup

bunga dibungkus oleh seludang berwarna merah kecoklatan dan disebut dengan

jantung pisang (Dalimartha, 2003).

Pisang kepok (Gambar 4) termasuk pisang berkulit tebal dengan warna

kuning menarik kalau sudah matang. Satu tandan terdiri dari 10-16 sisir dengan

berat 14-22kg. Setiap sisir terdapat ± 20 buah. Daging buahnya kuning, umumnya

dimakan setelah direbus atau digoreng (Anonim, 2004).

3. Kandungan buah pisang

Pisang mengandung karbohidrat jenis fruktosa, sukrosa dan glukosa,

lemak, serat, vitamin C, piridoksin, serotonin, pektin, tannin, inositol, asam folat,

kalsium, fosfor, zat besi, dan mineral lainnya. Kandungan ini berguna untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

kesehatan kulit, mata, dan membran mukosa, ginjal, serta sistem pencernaan

(Primandini dan Astri, 2010). Kandungan kimia buah pisang per 100 g

berdasarkan pada tingkat kematangan dan bentuk sediaannya disajikan pada Tabel

VII.

Tabel VII. Jumlah Kandungan Kimia Buah Pisang per 100 g

(Morton, 1987)

Nutrisi yang terkandung di dalam pisang ini mudah diserap oleh tubuh

hingga ke bagian-bagian sel yang membutuhkannya. Kalsium yang terkandung

dalam buah pisang berguna untuk membunuh kuman, menangkal dampak negatif

dari natrium dan mengontrol tekanan darah. Kalium yang terkandung di dalamnya

berguna untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, menstabilkan tekanan

darah dan menormalkan fungsi jantung serta kerja otot (Primandini dan Astri,

2010).

Pisang mampu membentuk perlukaan sel lambung lebih kuat untuk

menahan cairan yang berbahaya atau beracun. Buah ini dapat menstimulasi

perkembangan sel lambung yang baru dan mengeluarkan lapisan pelindung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

berlendir yang dengan cepat dapat menyelubungi permukaan lambung. Dengan

demikian, buah ini dapat mencegah kerusakan lambung yang berkelanjutan dari

asam hidroklorida dan pepsin lambung (Mahendra dan Evi, 2005).

Pisang yang belum matang mempunyai kandungan serat hemiselulosa

yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan

melindungi jantung. Hal ini tidak berlaku bagi pisang yang telah matang

(Mahendra dan Evi, 2005).

Kandungan mineral yang menonjol pada pisang adalah kalium. Sebuah

pisang kira-kira mengandung kalium sebesar 440 mg. Kalium berfungsi untuk

menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan tekanan

darah, dan membantu pengiriman oksigen ke dalam otak (Mahendra dan Evi,

2005).

Buah pisang kepok yang masih muda mengandung banyak tannin.

Tanin diketahui dapat memacu metabolisme glukosa dan lemak, sehingga

timbunan kedua sumber kalori ini dalam darah dapat dihindari. Senyawa ini juga

mempunyai aktivitas hipoglikemik yaitu dengan meningkatkan glikogenesis.

Selain itu tanin juga berfungsi sebagai astringent atau pengkhelat yang dapat

mengkerutkan membran epitel usus halus sehingga mengurangi penyerapan sari

makanan akibatnya menghambat asupan gula dan laju peningkatan gula darah

tidak terlalu tinggi (Dalimartha, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

4. Kegunaan tanaman di masyarakat

Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber

vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang,

pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat

cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai

sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia (BPPIPT,

2000).

Batang pisang bisa diolah menjadi serat untuk pakaian dan kertas Batang

pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak

ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput

tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok

dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air

batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun (BPPIPT,

2000).

I. Landasan Teori

Kolesterol sangat berguna bagi tubuh karena digunakan sebagai bahan

pembentukan vitamin D di kulit, hormon kelenjar adrenal dan sebagai bahan baku

pembentuk dinding sel. Namun berbeda halnya jika terjadi hypercholesterolemia

yaitu peningkatan kadar kolesterol di dalam darah. Semakin tinggi kadar

kolesterol dalam darah maka akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang

memicu terjadinya serangan jantung (Cahyono, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Aterosklerosis merupakan suatu kondisi terjadinya penumpukan

kolesterol di dinding pembuluh darah arteri. Apabila aterosklerosis ini terjadi di

pembuluh koroner maka akan dapat menimbulkan penyakit jantung koroner

(Cahyono, 2008). Menurut Primandini dan Astri (2010) untuk dapat menurunkan

kadar kolesterol di dalam darah adalah dengan cara mengkonsumsi serat pangan.

Di dalam tubuh serat akan merangsang peningkatan eksresi asam empedu ke

dalam usus dan akan menyebabkan absorpsi kolesterol dan lemak lainnya menjadi

melambat. Semakin tinggi konsumsi serat maka semakin banyak juga asam

empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh sehingga kadar kolesterol dalam

darah pun akan menurun (Tala, 2009). PERKI (Perhimpunan Kardiologi

Indonesia) menyarankan pengkonsumsian serat sebanyak 25-30 g/hari untuk

kesehatan jantung dan pembuluh darah (Nainggolan dan Adimunca, 2005).

Food and Drug Administration mengklaim bahwa makanan yang

mengandung serat larut sebesar 0,75 g sampai 1,7 g per porsi dapat mengurangi

risiko penyakit jantung koroner. Dalam 1 buah pisang mengandung 1 g serat larut

dalam air dan total serat keseluruhannya adalah sebanyak 3 g (Coleman, 2008).

Mahendra dan Evi (2005) mengatakan bahwa kandungan serat hemiselulosa yang

cukup tinggi pada pisang yang belum matang mampu menurunkan kadar

kolesterol darah dan melindungi jantung. Kandungan serat tertinggi dari buah

pisang terdapat pada serbuk buah pisang mentah (Morton, 2007) dan buah pisang

yang paling baik untuk dibuat dalam bentuk serbuk adalah buah pisang kepok

(Arifin, 2011). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

informasi mengenai efek pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x

paradisiaca L. (pro sp.)) terhadap kadar kolesterol darah.

I. Hipotesis

Serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dapat

memberikan efek terhadap kadar kolesterol darah tikus Jantan Galur Wistar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental

murni yaitu dengan melakukan percobaan pada kelompok perlakuan dan

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rancangan penelitian ini menggunakan

rancangan acak lengkap pola searah yaitu dengan cara menentukan sampeldalam

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol denganpengacakan agar setiap sampel

punya kesempatan yang sama untuk dapat masuk ke dalam kelompok perlakuan

maupun kelompok kontrol.Penelitian ini dilakukan secara lengkap yaitu terdapat

kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok perlakuan. Pola searah

ditunjukkan dengan adanya perlakuan yang sama pada kelompok perlakuan, yaitu

pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)).

Penelitian ini dilakukan pada subjek uji tikus jantan galur Wistar.Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Wistar berumur 1-2

bulan dengan bobot 100-200 g. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah tikus

putih jantan galur Wistar dengan umur diluar 1-2 bulan, berat kurang dari 100

gram dan lebih dari 200 g.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama

1. Variabel bebas

Dosis serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)).

2. Variabel tergantung

Kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar.

b. Variabel Pengacau

1. Variabel pengacau terkendali

a. Jenis kelamin hewan uji : tikus putih jantan

b. Galur spesies hewan uji : Wistar

c. Berat badan awal hewan uji : 100-200 g

d. Umur hewan uji : 1-2 bulan

e. Cara pemberian sediaan : peroral

2. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah

keadaan patofisiologis hewan uji yang digunakan, kemampuan hewan

uji dalam mencerna serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L.

(pro sp.)) dan kemampuan hewan untuk beradaptasi dengan

hiperlipidemia.

2. Definisi operasional

a. Serbuk Musa x paradisiaca L. (pro sp.) adalah serbuk yang dibuat dari

buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang dikeringkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

dalam oven selama 24 jam kemudian dihancurkan dengan menggunakan

mesin penyerbuk yaitu grinder sampai terbentuk serbuk.

b. Sediaan serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) adalah

sediaan dalam bentuk suspensi yang dibuat dengan cara melarutkan

sejumlah serbuk buah pisang kepok (g) dalam larutan CMC 1% (b/v).

c. Dosis serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) adalah

sejumlah gram serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.))

yang disuspensikan dalam CMC 1% (b/v) yang diberikan kepada tikus

dengan rute pemberian peroral.

d. Komposisi pakan diet tinggi lemak adalah kuning telur ayam, minyak babi

dan pakan AD II dengan perbandingan (2:1:1) yang dibuat dalam bentuk

pelet, dan dianggap efektif apabila mampu meningkatkan kadar kolesterol.

e. Metode CHOD-PAP adalah suatu metode enzimatik yang dapat digunakan

untuk mengukur kadar kolesterol darah.

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

a. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan berupa tikus jantan galur Wistar dengan umur

1-2 bulan dan berat badan 100-200g yang diperoleh dari Laboratorium

Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

b. Bahan Uji

Buah pisang kepok (Musa xparadisiaca L. (pro sp.)) mentah yang

diperoleh dari Mejing wetan RT 01/RW 07, Ambarketawang, Gamping,

Sleman. Pisang kepok yang digunakan pada penelitian ini adalah buah

pisang mentah berumur 2,5 bulan diambil pada bulan September 2012.

Bahan uji ini kemudian dikeringkan dan dijadikan serbuk.

c. Lemak babi

Lemak babi yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Pasar

Bringharjo Yogyakarta.

d. Kuning telur

Kuning telur yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari warung di

daerah Paingan, Maguwohardjo, Sleman, Yogyakarta.

e. Pakan

Pakan yang digunakan secara umum adalah pakan AD II yang didapat dari

Laboratorium Hayati Imono.

f. Pakan tinggi Lemak

Pakan tinggi kolesterol dibuat dari campuran kuning telur ayam, minyak

babi danAD II dengan perbandingan 2:1:1 yang kemudian dibuat dalam

bentuk pellet.

g. Larutan CMC 1% (b/v)

Serbuk CMC dibuat menjadi larutan dengan konsentrasi 1% (b/v).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

h. Senyawa pembanding

Senyawa pembanding yang digunakan adalah tablet simvastatin generik

20mg.

2. Alat penelitian

a. Alat timbang elektrik

b. Serum tube

c. Rak tabung

d. Oven

e. Mesin penyerbuk (grinder)

f. Pipa hematokrit (non heparin)

g. Metabolit cage

h. Spuit peroral 5 cc

i. Alat-alat gelas

j. Mesin pembuat pelet

k. Penangas air.

D. Tata Cara Penelitian

1. Pengumpulan bahan

Buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dariMejing wetan RT 01/RW 07, Ambarketawang,

Gamping, Sleman. Buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang

digunakan adalah buah pisang yang masih mentah berumur 2,5 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

2. Determinasi tanaman

Determinasi dilakukan dengan menyamakan ciri-ciri buah pisang kepok

(Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dengan website www.plantamor.com dan buku

Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.

3. Pembuatan serbukbuah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.))

Buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang telah

terkumpul sebanyak 60 buah (3 sisir) dengan berat buah pisang basah (tanpa kulit)

keseluruhannya adalah 3600 g, dibersihkan kemudian dipisahkan antara kulit dan

daging buahnya. Daging buah dipotong tipis-tipis dan dikeringkan dengan

menggunakan oven pada suhu 40o– 50

o C selama 24 jam di Laboratorium

Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Buah

pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang kering yang didapatkan

sebanyak 2046 g, kemudian dilakukan penyerbukan dengan menggunakan mesin

penyerbuk (grinder). Setelah itu, serbuk diayak menggunakan ayakan nomor

mesh 50. Diasumsikan dengan ayakan nomor mesh 50, partikel serbuk dapat

dibuat dalam bentuk sediaan suspensi yang diberikan pada hewan uji dengan

bantuan spuit peroral. Serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro

sp.)) yang diperoleh adalah sebanyak 612 g.

4. Penetapan dosis serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro

sp.))

Sebelumnya pada penelitian ini telah dilakukan orientasi untuk mencari

konsentrasi maksimum dari sediaan serbuk buah pisang kepok (Musa x

paradisiaca L. (pro sp.)). Didapatkan hasil untuk konsentrasi maksimum sediaan

serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) adalah 30% (b/v).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi terkental yang masih bisa

dikeluarkan melalui spuit peroral untuk tikus. Dosis dari sediaan serbuk buah

pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang akan diberikan pada tikus

jantan galur Wistar dapat dihitung dari konsentrasi terkental tersebut

menggunakan rumus berikut ini:

( ⁄ ) ( ) ( ) ( ⁄ )

Volume pemberian yang digunakan pada penelitian ini adalah setengah

dari volume maksimal dari penggunaan peroral pada tikus yaitu 2,5 ml. Volume

maksimum pemberian peroral pada tikus adalah 5 ml. Pada penelitian ini, berat

maksimal tikus diasumsikan 200 g, maka dosis maksimal dapat ditentukan, yaitu :

( ⁄ ) ( ) ( ) ( ⁄ )

( ⁄ )

( ⁄ )

( ⁄ )

Dosis yang diperoleh adalah 3,8 g/kgBB. Dosis 3,8 g/kgBB menjadi

rentang dosis tengah (dosis II) kemudian dibuat tiga peringkat dosis dengan

mengambil rentang dosis yang lebih rendah (dosis I) dan rentang dosis yang lebih

tinggi (dosis III). Penetapan dosis yang lebih tinggi dan dosis yang lebih rendah

diperlukan faktor pengali dan pembagi. Faktor pengali dan pembagi yang

digunakan pada penelitian ini adalah 2. Sehingga didapatkan tiga peringkat dosis

yang digunakan adalah 1,9 g/kgBB, 3,8 g/kgBB, 7,6 g/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

5. Pembuatan larutan CMC 1% (b/v)

Serbuk CMC ditimbang sebanyak 1 g dan dilarutkan kedalam aquades

panas sampai 100 ml, sehingga diperoleh konsentrasi larutan CMC 1% (b/v).

6. Pembuatan suspensi serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L.

(pro sp.)) dalam CMC 1%

Serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) ditimbang

sebanyak 30 g dan disuspensikan kedalam larutan CMC 1% (b/v) sampai 100 ml,

sehingga didapat suspensi serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro

sp.)) dalam 30% (b/v).

7. Penentuan dosis dan konsentrasi simvastatin

Dosis simvastatin yaitu 20 mg untuk manusia dengan berat badan 70 kg,

kemudian dikonversikan pada tikus 200 g dengan faktor konversi 0,018 yaitu 20

mg x 0,018 = 0,36 mg simvastatin/200g = 1,8mg/kg BB. Dosis simvastatin untuk

tikus ditetapkan 1,8 mg/kgBB 0,0018 g/kgBB.

Sedangkan penentuan konsentrasi simvastatin pada penelitian ini

didasarkan pada perhitungan berikut:

( )

( )

( )

8. Pembuatan suspensi simvastatin

Serbuk simvastatin ditimbang sebanyak 60 mg, larutkan dengan CMC

1% dalam labu takar 10,0 ml sebagai larutan induk simvastatin. Kemudian buat

konsentrasi 0,144 mg/ml dalam labu takar 10,0 ml dari larutan induk simvastatin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

tersebut. Pembuatan suspensi simvastatin menggunakan CMC 1% sebagai pelarut

dikarenakan menurut United States Pharmacopeia, simvastatin praktis tidak larut

dalam air.

9. Pembuatan pakan tinggi lemak

Pakan yang dibuat komposisi utamanya adalah kuning telur ayam,

minyak babi dan pakan AD II dengan perbandingan 2:1:1 yang dibuat di

Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid-Liquid dengan cara

menggiling atau memblender pakan AD II sampai halus. Kemudian dicampurkan

dengan kuning telur ayam dan minyak babi sampai terbentuk adonan. Adonan

yang telah jadi digiling dalam mesin penggiling Hobart 7807 02 04. Hasil

penggilingan kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 60oC selama 3- 5

hari.

10. Orientasi lama waktu pemberian pakan tinggi lemak

Orientasi lama pemberian pakan tinggi lemak dilakukan selama 21 hari.

Pemeriksaan terhadap kadar kolesterol dilakukan pada hari ke 0, 7, 14, dan 21.

Penetapan hari dilihat dari kapan hewan uji mengalami kenaikan kadar kolesterol

dengan perbedaan bermakna yang dianalisis secara statistik (p<0,05)

dibandingkan dengan hari ke-0.

11. Pengondisiaan hewan uji

Tikus yang telah berumur 1-2 bulan dipelihara selama 1 minggu

pemeliharaan untuk mengondisikan tikus dalam suasana laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

12. Tahapan percobaan

a. Tikus yang telah dikondisikan dibagi dalam 7 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dan semua kelompok diberi perlakuan

selama 14 hari.

b. Perlakuan hewan uji yang dilakukan:

I. Kontrol negatif : tikus diberi pakan AD II dan diberi larutan CMC 1%

(b/v) selama 14 hari.

II. Kontrol pisang : tikus diberi pakan AD II dan diberi serbuk buah

pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dengan dosis 7,6

g/kgBB selama 14 hari.

III. Kontrol pakan tinggi lemak : tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi

larutan CMC 1% (b/v) selama 14 hari.

IV. Kontrol positif : tikus diberikan pakan tinggi lemak dan diberi

simvastatin dengan dosis 0,0018 g/kgBB selama 14 hari.

V. Perlakuan I : tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi serbuk buah

pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dengan dosis 1,9

g/kgBB selama 14 hari.

VI. Perlakuan II : tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi serbuk buah

pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dengan dosis 3,8

g/kgBB selama 14 hari.

VII. Perlakuan III: tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi serbuk buah

pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) dengan dosis 7,6

g/kgBB selama 14 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

13. Penetapan kadar kolesterol darah

Pengambilan cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai

hari ke-0 dan 14. Masing-masing tikus diambil darahnya sebanyak ± 1 ml melalui

sinus orbitalis dengan mengunakan mikrohematokrit. Kadar kolesterol darah

diukur dengan menggunakan metode enzimatik yaitu CHOD-PAP. Prinsip dari

metode ini adalah hidrolisis enzimatik kolesterol esterase yang akan mengubah

kolesterol ester menjadi kolesterol dan asam lemak bebas. Kolesterol bebas akan

dioksidasi oleh kolesterol oksidase menjadi Cholest-4-ene-3-one dan hydrogen

peroksida. Kombinasi hydrogen peroksida dengan asam hidroksibenzoat (HBA)

dan 4-aminoantpirin menjadi sebuah kromofor (quinonimine) yang akan diukur

pada panjang gelombang 500 nm. Pengukuran ini akan dilakukan di Laboratorium

Klinik PARAHITA, Jl. DR Soetomo 41 Yogyakarta.

E. Tata Cara Analisis Hasil

Dilakukan uji distribusi data kadar kolesterol darah menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov kemudian dilanjutkan dengan analisis Anova One Way dan

Post Hoc Tests dan Scheffe dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika nilai kadar

kolesterol darah mempunyai variansi yang berbeda maka dilakukan uji Kruskal

Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% untuk

mengetahui perbedaan masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman

yang digunakan pada penelitian ini telah sesuai sehingga tidak terjadi kesalahan

dalam pengambilan bahan yang akan digunakan sebagai tanaman uji. Tanaman

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tanaman pisang kepok (Musa x

paradisiaca L. (pro sp.)). Determinasi mengacu pada www.plantamor.com dan

buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia (2003) dan didapatkan hasil yang

menunjukan ciri-ciri serupa. Hal ini menunjukkan bahwa bahan yang digunakan

pada penelitian ini memang benar tanaman pisang kepok (Musa x paradisiaca L.

(pro sp.)).

B. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak

Penelitian ini menggunakan pakan tinggi lemak yang bertujuan untuk

menginduksi peningkatan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar. Komposisi

pembuatan pakan tinggi lemak ini terdiri dari kuning telur ayam, minyak babi dan

pakan BR II dengan perbandingan 2:1:1 yang didasarkan pada penelitian yang

dilakukan oleh Hendra, Fenty, Dwiastuti, dan Wijoyo (2010). Pakan BR II

diganti dengan pakan AD II pada penelitian ini karena menyesuaikan dengan

kondisi tikus jantan galur Wistar di Laboratorium Imono yang diberi pakan AD II

sebelum digunakan untuk penelitian ini. Pakan AD II dan pakan BR II memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

komposisi dengan kandungan yang mirip (lampiran 3) sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggantian pakan BR II dengan pakan AD II tidak akan

memberikan hasil yang berbeda. Pembuatan pakan tinggi lemak ini dilakukan di

Laboratorium Formulasi-Teknologi Semi-Solid Liquid Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

C. Penetapan Lama Pemberian Pakan Tinggi Lemak

Orientasi penetapan lama pemberian pakan tinggi lemak pada penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pakan

tinggi lemak menaikkan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar. Penelitian

Hendra dkk (2010) menyimpulkan bahwa pemberian pakan tinggi lemak dengan

komposisi 100 g kuning telur dan 50 g minyak babi pada tikus putih mampu

memberikan kenaikan kadar kolesterol total sebesar 91% mulai hari ke-14.

Penelitian yang dilakukan oleh Lukito (2012) menyimpulkan bahwa pemberian

pakan tinggi lemak dengan komposisi kuning telur ayam, minyak babi dan pakan

AD II (2:1:1) dapat meningkatkan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar pada

hari ke-7 dan terjadi hubungan berbeda tidak bermakna dengan kadar kolesterol

pada hari ke-14.

Berdasarkan dua penelitian tersebut, maka pengukuran kadar kolesterol

pada orientasi lama pemberian pakan tinggi lemak dilakukan pada hari ke-0, 7, 14

dan 21. Penambahan hari ke-21 bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi

hubungan yang berbeda bermakna antara kadar kolesterol hari ke-14 dan 21. Hasil

pengukuran kadar kolesterol pada hari ke-7, 14 dan 21 dibandingan dengan hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

ke-0 yang bertujuan untuk mengetahui berapa lama pemberian pakan tinggi lemak

mampu menaikkan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar secara bermakna.

Tabel VIII. Rata-Rata Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Tikus Selama Orientasi

Pengukuran Rata-rata kadar kolesterol (mg/dL) ± SE

Hari ke-0 93,2 ± 3,48

Hari ke-7 101,6 ± 2,71

Hari ke-14 135,2 ± 3,49

Hari ke-21 126,6 ± 2,08

Tabel VIII merupakan nilai rata-rata dari hasil pengukuran kadar

kolesterol tikus jantan galur Wistar pada hari ke-0, 7, 14 dan 21. Rata-rata kadar

kolesterol pada hari ke-0 adalah sebesar 93,2 ± 3,48 mg/dL yang diperoleh saat

tikus jantan galur Wistar belum diinduksi pakan tinggi lemak. Rata-Rata kadar

kolesterol tikus hari ke-0, 7, 14 dan 21 juga dapat dilihat pada (Gambar 5).

Gambar 5. Rata-Rata Kadar Kolesterol Tikus Selama Orientasi

Gambar 5 menunjukan bahwa pada setiap minggu terjadi perubahan

kadar kolesterol darah pada tikus akibat pemberian pakan tinggi lemak. Dilakukan

uji statistik ANOVA satu arah untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan pada

kenaikan kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar pada hari ke-7, 14 dan

21 terhadap hari ke-0.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

hari ke-0 hari ke-7 hari ke-14 hari ke-21

Kad

ar K

ole

ste

rol (

mg/

dL)

kadar kolesterol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel IX. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Kadar Kolesterol Selama Orientasi

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 5997.600 3 1999.200 44.328 .000

Within Groups 721.600 16 45.100

Total 6719.200 19

Tabel IX merupakan hasil uji ANOVA satu arah terhadap kadar

kolesterol pada hari ke-0, 7, 14 dan 21. Uji ANOVA satu arah dengan tingkat

kepercayaan 95% terhadap kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar memperoleh

hasil nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang berbeda bermakna secara statistik sehingga dilanjutkan dengan uji

Post Hoc dan Scheffe yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta perbedaan

kadar kolesterol antara hari ke-0, 7, 14 dan 21, yang dapat dilihat pada tabel X.

Tabel X. Hasil Uji Post Hoc dan Scheffe Orientasi Pakan Tinggi Lemak

- Hari ke-0 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21

Hari ke-0 - BTB BB BB

Hari ke-7 BTB - BB BB

Hari ke-14 BB BB - BTB

Hari ke-21 BB BB BTB -

Keterangan :

BB : Berbeda Bermakna

BTB : Berbeda Tidak Bermakna

Hasil analisis statistik dengan uji Post hoc dan Scheffe menunjukkan

bahwa ada hubungan yang berbeda bermakna antara hari ke-0 dengan hari ke-14

dan 21 sehingga dapat disimpulkan telah terjadi kenaikkan kadar kolesterol pada

tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak pada hari ke-14 dan

21. Terdapat hubungan berbeda tidak bermakna antara hari ke-14 dan 21, hal ini

menunjukkan pemberian pakan tinggi lemak yang paling efektif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

meningkatkan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar adalah selama 14 hari.

Berdasarkan hasil tersebut, maka waktu yang digunakan sebagai dasar untuk

induksi pakan tinggi lemak pada penelitian ini adalah selama 14 hari.

D. Pembuatan Sediaan Serbuk Buah Pisang Kepok

Pembuatan sediaan serbuk buah pisang kepok bertujuan untuk

memudahkan pembuatan bentuk sediaan suspensi yang akan diberikan pada

hewan uji dengan rute pemberian peroral selain itu juga untuk memperpanjang

daya awet dari buah pisang kepok tanpa mengurangi nilai gizinya. Pemilihan

bentuk serbuk juga didasarkan pada jumlah kandungan serat tertinggi dalam buah

pisang.

Jumlah kandungan serat tertinggi dari buah pisang terdapat pada buah

pisang yang masih hijau (mentah) dalam bentuk tepung, yaitu sebesar 3,2-4,5g

(Morton, 1987). Mahendra dan Evi (2005) mengatakan bahwa kandungan serat

hemiselulosa dan serat lainnya pada buah pisang yang belum matang mampu

menurukan absorpsi kolesterol dan trigliserida, dan hal serupa juga diungkapkan

oleh Zafar dan Akter (2011). Berdasarkan dari kandungan serat tertinggi tersebut

maka pada penelitian ini dipilih buah pisang yang masih hijau (mentah) dan

dibuat dalam bentuk serbuk. Peneliti menggunakan pisang kepok dikarenakan

menurut Arifin (2011) pisang kepok merupakan pisang yang paling baik untuk

dibuat dalam bentuk tepung (serbuk).

Buah pisang kepok yang telah dikumpulkan kemudian dibersihkan.

Daging buah di potong (±1cm) dan dikeringkan didalam oven pada suhu 40o–

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

50oC selama 24 jam di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma. Buah pisang kepok yang kering kemudian

dikeluarkan dari oven dan dilakukan penyerbukan dengan menggunakan mesin

penyerbuk (grinder). Serbuk kemudian diayak menggunakan ayakan nomor mesh

50 untuk mendapatkan serbuk yang homogen. Diasumsikan dengan ayakan nomor

mesh 50, partikel serbuk dapat dibuat dalam bentuk sediaan suspensi yang

nantinya mampu melewati spuit peroral pada saat diberikan pada hewan uji.

Serbuk buah pisang kepok kemudian dibuat dalam bentuk suspensi

dengan menggunakan larutan CMC 1% (b/v) sebagai fase pendispersi. CMC 1%

(b/v) telah terbukti lebih mampu mempertahankan konsistensi serbuk buah pisang

kepok dibandingan aquadest. Sediaan buah pisang kepok akan diberikan pada saat

yang bersamaan dengan pemberian pakan tinggi lemak karena konsumsi serat

makanan berhubungan dengan penurunan absorpsi kolesterol.

E. Penetapan Dosis Serbuk Buah Pisang Kepok

Penetapan dosis serbuk buah pisang kepok bertujuan untuk menentukan

tingkatan dosis yang akan digunakan dalam penelitian. Penentuan dosis

pemberian sediaan serbuk buah pisang kepok berdasarkan konsentrasi maksimal

yang mampu melewati spuit peroral yaitu sebesar 30% (b/v). Tiga buah pisang

kepok basah dapat menghasilkan serbuk sebanyak ± 30,5 g, kemudian serbuk

buah pisang kepok ditimbang sebanyak 30 g kemudian dimasukkan kedalam

larutan CMC 1% (b/v) sampai volumenya 100 mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Volume pemberian yang digunakan pada penelitian ini adalah 2,5 mL

yang merupakan setengah dari volume maksimal untuk pemberian peroral pada

tikus. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar volume yang diberikan selama

14 hari tidak melebihi volume maksimal seiring dengan pertambahan berat badan

tikus. Berat badan tikus diasumsikan sebesar 200 g sehingga didapatkan hasil

perhitungan dosis adalah sebesar 3,75 g/kgBB 3,8 g/kgBB. Dosis 3,8 g/kgBB

menjadi rentang dosis tengah (dosis II) kemudian dibuat tiga peringkat dosis

dengan mengambil rentang dosis yang lebih rendah (dosis I) dan rentang dosis

yang lebih tinggi (dosis III).

Dosis yang lebih tinggi dan lebih rendah didapatkan dengan

menggunakan faktor pengali dan pembagi. Faktor pengali dan pembagi yang

digunakan pada penelitian ini adalah 2. Didapatkan tiga peringkat dosis yang

digunakan adalah 1,9; 3,8 dan 7,6 g/kgBB. Tujuan dari dibuatnya peringkat dosis

adalah untuk mengetahui pada dosis berapa serbuk buah pisang mampu

memberikan pengaruh pada kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar yang

diinduksi pakan tinggi.

F. Konsumsi Pakan Kumulatif

Pengukuran konsumsi pakan kumulatif pada penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk pisang kepok terhadap jumlah

konsumsi pakan tikus selama perlakuan. Pemberian pakan tikus ditetapkan sama

untuk setiap tikus sebanyak 20 g setiap harinya. Pemberian pakan sebanyak 20 g

per hari ini didasarkan pada orientasi penelitian yang dilakukan oleh Hendra dkk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

(2010). Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh tikus diketahui dengan menimbang

sisa pakan tikus tiap harinya menggunakan neraca analitik (Mettler Teledo® type

AB 204, Switzerland). Data konsumsi pakan kumulatif ini didapatkan dengan cara

menambahkan jumlah pakan yang dikonsumsi tikus setiap harinya selama 14 hari.

Gambar 6. Grafik Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus

Grafik konsumsi pakan kumulatif tikus (gambar 6) menunjukkan bahwa

setiap kelompok perlakuan memiliki konsumsi pakan kumulatif yang berbeda.

Selain melihat pengaruh dari pemberian sediaan serbuk buah pisang kepok dari

grafik tersebut juga dapat dilihat pengaruh dari pemberian CMC 1% (b/v) apakah

memiliki pengaruh terhadap konsumsi pakan tikus pada kontrol negatif dan

kontrol pakan tinggi lemak. Analisis statistik dengan uji ANOVA satu arah

dengan taraf kepercayaan 95% digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan

konsumsi pakan kumulatif antar kelompok perlakuan.

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

0 5 10 15

Be

rat

pak

an (

gram

)

Hari ke-

Kontrol Negatif

Kontrol PakanTinggi Lemak

Kontrol Positif

Kontrol Pisang

Dosis I PK 1.9g/kg BB

Dosis II PK 3.8g/kg BB

Dosis III PK 7.6g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel XI. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Konsumsi Pakan Kumulatif

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 8491.454 6 1415.242 .545 .773

Within Groups 236421.220 91 2598.035

Total 244912.674 97

Tabel XI merupakan hasil uji ANOVA satu arah terhadap konsumsi

pakan kumulatif tikus jantan galur Wistar selama masa perlakuan. Uji ANOVA

satu arah tersebut mendapatkan hasil p=0,773 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa

pada penelitian ini terdapat hubungan berbeda tidak bermakna antar kelompok

perlakuan untuk konsumsi pakan kumulatif selama masa perlakuan. Pemberian

sediaan serbuk buah pisang kepok dan larutan CMC 1% (b/v) memiliki pengaruh

yang) tidak signifikan terhadap konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar

selama masa perlakuan.

G. Berat Badan Tikus

1. Pertambahan kenaikan berat badan tikus

Pengukuran kenaikan berat badan hewan uji bertujuan untuk mengetahui

apakah pemberian serbuk buah pisang kepok berpengaruh terhadap pertambahan

kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar. Pertambahan kenaikan berat badan

dapat diketahui dengan melakukan penimbangan berat badan tikus setiap hari

dengan menggunakan neraca analitik (Mettler Toledo® type AB 204,

Switzerland). Pertambahan kenaikan berat badan diperoleh dengan cara

mengurangi berat badan tikus jantan galur Wistar per hari nya dengan berat badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

tikus pada hari ke-0 sebelum diberi pakan. Hasil pengukuran pertambahan

kenaikan berat badan dapat dilihat pada lampiran 8.

Gambar 7. Grafik Pertambahan Kenaikan Berat Badan Tikus

Gambar 7 menunjukkan grafik pertambahan kenaikan berat badan tikus

jantan galur Wistar selama 14 hari. Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui

bahwa setiap kelompok perlakuan memiliki perubahan kenaikan berat badan yang

berbeda. Dilihat dari grafik tersebut pengaruh pemberian sediaan serbuk buah

pisang kepok terhadap pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur

Wistar belum dapat diprediksikan. Melakukan uji statistik merupakan cara yang

bisa digunakan untuk menentukan perbedaan peningkatan berat badan antar

kelompok.

Dilakukan uji variansi ANOVA satu arah untuk melihat pengaruh

pemberian serbuk buah pisang kepok terhadap pertambahan berat badan tikus

jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Hasil uji ANOVA satu

arah terhadap pertambahan kenaikan berat badan tikus selama 14 hari dapat dilihat

pada tabel XII.

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

0 5 10 15

Be

rat

Bad

an (

mg)

Hari ke-

Kontrol Negatif

Kontrol Pakan TinggiLemakKontrol Positif

Kontrol Pisang

Dosis I PK 1.875 g/kgBBDosis II PK 3.75 g/kg BB

Dosis III PK 7.5 g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel XII. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Pertambahan Kenaikan Berat Badan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 853.751 6 142.292 1.529 .178

Within Groups 8467.511 91 93.050

Total 9321.261 97

Hasil uji ANOVA satu arah pada tabel XII memperoleh nilai p=0,178

(p>0,05) yang menunjukkan bahwa pemberian sediaan serbuk buah pisang kepok

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertambahan kenaikan berat

badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari.

2. Rata-rata kenaikan berat badan tikus

Pengukuran rata-rata kenaikan berat badan tikus bertujuan untuk

mengetahui apakah adanya perlakuan pada tikus berpengaruh secara bermakna

terhadap rata-rata kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi

pakan tinggi lemak. Hasil pengukuran terhadap rata-rata pertambahan kenaikan

berat badan dapat dilihat pada lampiran 9.

Gambar 8. Grafik Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Tikus

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 5 10 15

Be

rat

bad

an (

gram

)

Hari ke-

Kontrol Negatif

Kontrol Pakan

Kontrol Positif

Kontrol Pisang

Dosis I PK 1.875 g/kg BB

Dosis II PK 3.75 g/kg BB

Dosis III PK 7.5 g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Gambar 8 menunjukkan grafik rata-rata kenaikan berat badan tikus

jantan galur Wistar antar kelompok perlakuan selama 14 hari. Grafik tersebut

menunjukkan bahwa kenaikan rata-rata pertambahan berat badan tikus yang

berhimpitan. Hubungan antar kelompok perlakuan terhadap rata-rata kenaikan

berat badan tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari dapat

diketahui dengan melakukan uji statistik GLM (General Linear Model). Uji GLM

yang digunakan adalah GLM Repeated Measure karena uji ini secara khusus

digunakan untuk menguji variabel dari beberapa pengukuran yang saling

berkaitan satu sama lain yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu

tertentu.

Tabel XIII. Hasil Uji GLM Repeated Measure rata-rata kenaikan berat badan tikus

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

0 - BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB

1 BB - BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB

2 BB BB - BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB

3 BB BB BB - BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB

4 BB BB BB BB - BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB

5 BB BB BB BB BB - BB BB BB BB BB BB BB BB BB

6 BB BB BB BB BB BB - BB BB BB BB BB BB BB BB

7 BB BB BB BB BB BB BB - BTB BTB BTB BTB BTB BTB BTB

8 BB BB BB BB BB BB BB BTB - BTB BTB BTB BTB BTB BTB

9 BB BB BB BB BB BB BB BTB BTB - BTB BTB BTB BTB BTB

10 BB BB BB BB BB BB BB BTB BTB BTB - BTB BTB BTB BTB

11 BB BB BB BB BB BB BB BTB BTB BTB BTB - BTB BTB BTB

12 BB BB BB BB BB BB BB BTB BTB BTB BTB BTB - BTB BTB

13 BB BB BB BB BB BB BB BTB BTB BTB BTB BTB BTB - BTB

14 BB BB BB BB BB BB BB BTB BTB BTB BTB BTB BTB BTB -

Keterangan:

0 : rata-rata BB hari ke-0 9 : rata-rata BB hari ke-9

1 : rata-rata BB hari ke-1 10 : rata-rata BB hari ke-10

2 : rata-rata BB hari ke-2 11 : rata-rata BB hari ke-11

3 : rata-rata BB hari ke-3 12 : rata-rata BB hari ke-12

4 : rata-rata BB hari ke-4 13 : rata-rata BB hari ke-13

5 : rata-rata BB hari ke-5 14 : rata-rata BB hari ke-14

6 : rata-rata BB hari ke-6 BB : Berbeda Bermakna

7 : rata-rata BB hari ke-7 BTB : Berbeda Tidak Bermakna

8 : rata-rata BB hari ke-8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel XIII dapat diketahui bahwa

rata-rata kenaikan berat badan tikus pada hari ke-0 memiliki hubungan yang

berbeda bermakna dengan hari ke-1 sampai hari ke-14. Perbedaan bermakna

seperti pada hari ke-0 juga ditemukan pada hari berikutnya sampai dengan hari

ke-6. Perbedaan bermakna ini menunjukkan bahwa kemampuan absorpsi di usus

terhadap pakan tinggi lemak yang masih tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena tubuh tikus masih mampu mensintesis asam empedu dengan mudah dari

cadangan kolesterol yang ada di dalam tubuh tikus untuk mengemulsi lemak dari

pakan tinggi lemak yang diberikan. Sebagian besar komponen makanan dan

lemak yang diabsorbsi ini akan disimpan di dalam tubuh tikus yang kemudian

akan berpengaruh terhadap peningkatan kenaikan berat badan tikus jantan galur

Wistar. Perbedaan tidak bermakna dari rata-rata kenaikan berat badan dimulai dari

hari ke-7 sampai hari ke-14. Hal ini normal terjadi pada tikus karena kemampuan

absorpsi pakan tinggi lemak pada tikus menurun sehingga menyebabkan

terjadinya penghambatan kenaikan berat badan tikus.

H. Pengukuran Kadar Kolesterol

Pengukuran kadar kolesterol menggunakan metode enzimatik CHOD-

PAP yang dilakukan di Laboratorium Klinik PARAHITA. Sampel yang

diserahkan kepada laboratorium berupa darah segar yang diambil melalui sinus

orbitalis menggunakan pipa kapiler hematokrit non-heparin. Tujuan dilakukan

pengukuran kadar kolesterol pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

pengaruh pemberian serbuk buah pisang kepok terhadap tikus jantan galur Wistar

yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Pengukuran kadar kolesterol dilakukan dua kali, yaitu pada hari ke-0

yang bertujuan untuk mengetahui kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar

sebelum diinduksi pakan tinggi lemak dan diberi sediaan serbuk buah pisang

kepok dan pada hari ke-14 yang bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar

kolesterol yang terjadi pada tikus jantan galur Wistar setelah diinduksi pakan

tinggi lemak dan diberi sediaan serbuk buah pisang kepok.

Tabel XIV. Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Kelompok Rata-Rata Kadar Kolesterol (mg/dL) ± SE

Hari ke-0 Hari ke-14

Kontrol negatif 111,8 ± 4,57 85 ± 8,98

Kontrol pisang 101,2 ± 6,30 84,6 ± 6,38

Kontrol pakan tinggi lemak 91,8 ± 3,90 149 ± 7,22

Kontrol positif 114,4 ± 6,55 116,6 ± 8,05

Dosis I PK 1,9 g/kgBB 107,2 ± 9,04 140,4 ± 11,80

Dosis II PK 3,8 g/kgBB 98,4 ± 4,50 116,6 ± 3,88

Dosis III PK 7,6 g/kgBB 111,6 ± 6,38 124,4 ± 4,85

Keterangan:

Kontrol negatif : diberi pakan AD II dan CMC 1%

Kontrol pakan : diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1%

Kontrol positif : diberi pakan tinggi lemak dan simvastatin

Kontrol pisang : diberi pakan AD II dan dosis III PK 7,6 g/kgBB

Tabel XIV merupakan data rata-rata kadar kolesterol tikus jantan galur

Wistar pada hari ke-0 dan hari ke-14. Dilakukan uji statistik terhadap kadar

kolesterol hari ke-0 yang bertujuan untuk melihat apakah terjadi perbedaan

bermakna atau tidak antar kelompok sebelum perlakuan (lampiran 10).

Didapatkan hasil uji ANOVA satu arah p=0,125 (p>0,005) (lampiran 10c) yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berbeda tidak bermakna antar

kelompok perlakuan sehingga dapat dilanjutkan dengan perlakuan selama 14 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Grafik hasil pengukuran kadar kolesterol sebelum perlakuan (hari ke-0) dan

sesudah perlakuan (hari ke-14) dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Grafik Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Gambar 9 menunjukan bahwa terjadi perubahan kadar kolesterol

sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok. Untuk

mengetahui apakah terjadi perbedaan bermakna atau tidak terhadap perubahan

kadar kolesterol pada masing-masing kelompok selama 14 hari perlakuan maka

dilakukan uji statistik terhadap kadar kolesterol hari ke-0 dan 14 pada masing-

masing kelompok perlakuan (lampiran 11). Uji statistik dilakukan dengan cara

membandingan kadar kolesterol hari ke-0 dengan hari ke-14 pada masing-masing

kelompok perlakuan. Terjadi hubungan yang berbeda tidak bermakna pada

kelompok kontrol negatif yang menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan kadar kolesterol

tikus (lampiran 11d). Terjadi hubungan yang berbeda tidak bermakna pada kontrol

pisang yang menunjukkan bahwa sediaan buah pisang kepok memiliki pengaruh

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

kontrolnegatif

kontrolpisang

Kontrolpakantinggilemak

Kontrolpositif

Dosis IPK 1,9g/kgBB

Dosis IIPK 3,8g/kgBB

Dosis IIIPK 7,6g/kgBB

Kad

ar K

ole

ste

rol (

mg/

dL)

hari ke-0

hari ke-14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

yang tidak signifikan terhadap perubahan kadar kolesterol tikus yang

mendapatkan pakan normal (pakan AD II) (lampiran 11d). Terjadi hubungan yang

berbeda tidak bermakna pada kelompok kontrol positif yang menunjukkan bahwa

kontrol positif memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan kadar

kolesterol tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari (lampiran 11d).

Terjadi hubungan yang berbeda tidak bermakna pada kelompok dosis I,

II dan III sediaan buah pisang kepok yang menunjukkan bahwa pada kelompok

dosis I, II dan III dari sediaan buah pisang kepok memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap perubahan kadar kolesterol tikus yang diinduksi pakan tinggi

lemak selama 14 hari (lampiran 11d). Kontrol pakan memiliki hubungan yang

berbeda bermakna (lampiran 11d) yang menunjukkan bahwa kelompok kontrol

pakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kadar kolesterol

tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari.

Data pengukuran kadar kolesterol sesudah perlakuan yaitu hari ke-14

juga perlu dilakukan uji statistik yang bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi

perbedaan yang bermakna atau tidak terhadap kadar kolesterol tikus antar

kelompok sesudah perlakuan. Didapatkan hasil untuk uji ANOVA satu arah

p=0.000 (p>0,05) (lampiran 12c) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan

bermakna antar kelompok perlakuan. Untuk mengetahui hubungan serta

perbedaan kadar kolesterol antar kelompok perlakuan tersebut maka dilanjutkan

dengan uji Post Hoc dan Scheffe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel XV. Hasil Uji Post Hoc dan Scheffe Terhadap Kadar Kolesterol

K. (-) K.

Pisang

K.

Pakan

K. (+) Dosis I

PK

Dosis II

PK

Dosis III

PK

K. (-) - BTB BB BTB BB BTB BTB

K. Pisang BTB - BB BTB BB BTB BTB

K. Pakan BB BB - BTB BTB BTB BTB

K. (+) BTB BTB BTB - BTB BTB BTB

Dosis I PK BB BB BTB BTB - BTB BTB

Dosis II PK BTB BTB BTB BTB BTB - BTB

Dosis III PK BTB BTB BTB BTB BTB BTB -

Keterangan:

BB : Berbeda Bermakna

BTB : Berbeda Tidak Bermakna

K. : Kontrol

PK : Pisang Kepok

Kontrol negatif : diberi pakan AD II dan CMC 1%

Kontrol pakan : diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1%

Kontrol positif : diberi pakan tinggi lemak dan simvastatin

Kontrol pisang : diberi pakan AD II dan dosis III PK 7,6 g/kgBB

Hasil analisis statistik menggunakan uji Post Hoc dan Scheffe (tabel XV

dan lampiran 12d) menunjukkan bahwa antara kontrol negatif dan kontrol pisang

terdapat hubungan yang berbeda tidak bermakna. Hal ini menunjukan bahwa

kontrol pisang tidak menyebabkan kondisi hypocholesterolemia pada keadaan

normal (tanpa diinduksi pakan tinggi lemak). Terdapat hubungan yang berbeda

bermakna antara kontrol negatif dan kontrol pakan tinggi lemak yang

menunjukkan bahwa pemberian pakan AD II dan larutan CMC 1% (b/v) pada

kelompok kontrol negatif memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

peningkatan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar, sedangkan pada kontrol

pakan tinggi lemak pemberian pakan tinggi lemak berpengaruh terhadap

peningkatan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar.

Antara kontrol pakan dan kontrol positif terdapat hubungan yang

berbeda tidak bermakna. Perbedaan yang tidak bermakna secara statistik ini

kemungkinan terjadi karena pada penelitian ini digunakan simvastatin dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

dosis 20 mg, sedangkan dosis tertinggi dari sediaan simvastatin adalah 80 mg. Hal

ini diduga menyebabkan efek penurunan kadar kolesterol darah oleh simvastatin

menjadi belum maksimal, sehingga peneliti menyarankan perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan menggunakan simvastatin dengan dosis tertinggi

yaitu 80 mg. Selain itu obat golongan statin merupakan obat yang memiliki

mekanisme menurunkan kadar kolesterol dengan cara meningkatkan ekspresi

reseptor LDL yang akan meningkatkan pembersihan kolesterol dari plasma (Neal,

2006). Pada kelompok kontrol positif diberikan pakan tinggi lemak memiliki

mekanisme peningkatan kadar kolesterol dengan cara menurunkan jumlah

reseptor LDL (Haryanto dan Sayogo, 2013). Hal ini tidak menutup kemungkinan

terjadinya reaksi kompetisi antara simvastatin dan pakan tinggi lemak pada

reseptor LDL yang menyebabkan tidak terjadinya penurunan kadar kolesterol

darah pada tikus. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

cara pemberian pakan tinggi lemak sampai 14 hari yang kemudian dilanjutkan

dengan pemberian simvastatin sampai hari ke-28 agar tidak terjadi kompetisi

antara simvastatin dan pakan tinggi lemak.

Hubungan antara kontrol pakan tinggi lemak dengan kelompok

perlakuan dosis I, II dan III sediaan serbuk buah pisang kepok adalah berbeda

tidak bermakna. Hal tersebut menunjukkan bahwa dosis I, II dan III belum dapat

menimbulkan efek penurunan kadar kolesterol pada tikus jantan galur Wistar yang

diinduksi pakan tinggi lemak. Kontrol positif, dosis II dan III sediaan buah pisang

kepok memiliki hubungan yang berbeda tidak bermakna dengan kontrol negatif.

Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya kontrol positif, dosis II dan III mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

mempertahankan dan menghambat kenaikan kadar kolesterol darah tikus jantan

Galur Wistar. Mekanisme penghambatan kenaikan kadar kolesterol dari kontrol

positif, dosis II dan III belum maksimal karena kelompok kontrol positif, dosis I

dan II memiliki hubungan yang berbeda tidak bermakna dengan kontrol pakan.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menaikkan dosis

dari simvastatin dan sediaan buah pisang kepok.

Berdasarkan uji statistik terhadap kadar kolesterol tikus selama

perlakuan, dapat diketahui bahwa pada penelitian ini tidak ditemukan dosis paling

efektif dari pemberian sediaan serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L.

(pro sp.)) yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar

yang diinduksi pakan tinggi lemak. Hal ini kemungkinan terjadi karena jumlah

kandungan serat dari sediaan buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.))

pada penelitian ini belum cukup efektif dalam menurunkan kadar kolesterol tikus

jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Menurut Mahendra dan Evi (2005) buah pisang memiliki kandungan

kalium sebesar 440 mg, sehingga peneliti menyarankan untuk dilakukan

penelitian subkronis buah pisang kepok terhadap tikus yang mengalami

hiperkalemia yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengkonsumsian buah

pisang kepok aman untuk penderita yang mengalami hiperkalemia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Sediaan serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) belum

dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar yang

diinduksi pakan tinggi lemak.

2. Tidak ditemukan dosis yang paling efektif dari pemberiaan sediaan serbuk

buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) yang mampu

mempengaruhi kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disarankan:

1. Perlu dilakukan penelitian menggunakan simvastatin dengan dosis tertinggi

yaitu 80 mg.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pemberian pakan tinggi lemak

sampai hari ke-14 dilanjutkan dengan perlakuan sampai hari ke-28.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menaikan dosis dari sediaan

serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)).

4. Perlu dilakukan pengujian efek pemberian buah pisang dari spesies lain

terhadap kadar kolesterol darah tikus jantan galur Wistar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

5. Perlu dilakukan penelitian subkronis buah pisang kepok pada tikus yang

mengalami hiperkalemia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, 2006, Cholesterol, Abbott Diagnostics Clinical Chemistry, Abbott Park,

USA, 1-6.

Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Percetakan PT SUN, Jakarta, pp.

63-73.

Anonim, 2004, Berkebun Pisang secara Intensif, Redaksi Trubus, Jakarta, pp. 5.

Anonim, 2007, Simvastatin Tablets USP, Lupin Pharmaceuticals Inc.,

http://www.lupinpharmaceuticals.com/pdf/SimvastatinTablets_July%20200

7.pdf, diakses pada tanggal12 Februari 2013.

Anonim, 2011, Cholesterol (CHOD-PAP), http://nsbiotec.com/chol.pdf, diakses

pada tanggal 9 Agustus 2013.

Arifin, S. 2011, Studi Pembuatan Roti dengan Substitusi Tepung Pisang Kepok

(Musa paradisiaca forma typica), Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Asiah, S.S., 2008, Perbandingan Pengaruh Pemberian Pektin Kulit Jeruk Bali

(Citrus gramdis) dan Kulit Pisang Ambon (Musa spp.) Terhadap Penurun

Kolesterol Darah pada Mencit (Mus musculus), Jurnal Pengajaran MIPA,

Vol. 12 No. 2.

Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(BPPIPT), 2000, Pisang,http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/

pisang.pdf, diakses pada tanggal 15 Maret 2012.

Cahyono, J.B.S.B., 2008, Gaya Hidup & Penyakit Modern, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta, pp. 19-20, 49-56.

Coleman, E., 2011, Dietary Fiber and Cardiovascular Disease,

http://www.nutrition411.com/ce_pdf/DietaryFiberandCardiovascularDisease

.pdf, diakses pada tanggal 27 Februari 2013.

Dalimartha, S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia III, Puspa Swara, Jakarta,

pp. 97-98.

Dalimartha, S., dan Soedibyo, M., 2005, Awet Muda Dengan Tumbuhan Obat dan

Diet Suplemen, Trubus Agriwidya, Jakarta.

Dipiro, T., Tarlbet, L., Yee, C., Matzke, R., Wells, G., and Posey, M., 2008,

Pharmacotherapy A Pathopysiologic Approach, Medical Publishing

Division, New York, pp.391.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.

17-18.

Haryanto, A., dan Sayogo, S., 2013, Hiperkolesterolemia : Bagaimana Peran

Hesperidin?, CDK-200, vol.40 no.1.

Hendra, P., Fenty, Dwiastuti, R., dan Wijoyo, Y., 2010, Optimasi Lama

Pemberian dan Komposisi Formulasi Sediaan Diet Tinggi Lemak Pada

Tikus Betina, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lukito, P., 2012, Pengaruh Pemberian Serbuk Jamur Tiram (Pleurotus osteatus)

Terhadap Kadar Kolesterol dalam Serum Tikus Jantan Galur Wistar yang

Diinduksi Pakan Tinggi Lemak, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mahendra, B., dan Evi, R.N.H., 2005, Atasi Stroke dengan Tanaman Obat,

Penebar Swadaya, Jakarta, pp. 64.

Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., Rodwell, V.W,. 2006, Harper’s

Biochemistry, 27th

Ed., diterjemahkan oleh dr. Brahm U., hal 276-283,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V.W., 2009, Harper’s Illustrated

Biochemistri, 28th

Ed., diterjemahkanoleh dr. Brahm U., hal 133-

134,225,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Morton, J.F., 1987, Banana, http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/banana.

html, diakses pada tanggal 10 September 2012.

Nainggolan O, dan Adimunca C., 2005, Diet Sehat dengan Serat, Cermin Dunia

Kedokteran, No. 147:43-46.

Neal, M.J., 2006, Medical Pharmacology at a Glance, 5th

ed, diterjemahkan oleh

Urapsari, J., Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 47.

National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adult (Adult

Treatment Panel III), 2004, Circulation, pp. II.5-10.

NIST (National Institute of Standards and Technology), 2011, Simvastatin,

http://webbook.nist.gov/cgi/cbook.cgi?ID=79902-63-9, diakses pada tanggal

9 Agustus 2013.

Plantamor, 2011, http://www.plantamor.com/index.php?plant=877, diakses pada

tanggal 28 Januari 2013.

Primandini, N. dan Astri, P., 2010, The Miracle of Fruit, Penerbit Etera, Depok,

pp.55-57, 93, 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Poedjiadi, A. dan Supriyanti, F.M.T., 2006, Dasar-Dasar Biokimia, Universitas

Indonesia (UI-Press), Jakarta, pp. 74-78, 296.

Rakel, D., 2012, Non-pharmaceutical Therapy for Lowering Cholesterol,

https://www.fammed.wisc.edu/sites/default/files//webfm-

uploads/documents/outreach/im/module_lowering_cholesterol_clinician.pdf,

diakses pada tanggal 3 April 2013

Santoso, A., 2011, Serat Pangan (dietary fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan,

Magistra, No. 75 Thn. XXII Maret 2011

Satuhu, S., dan Supriyadi, 1999, Pisang, Budi Daya, Pengolahan dan Prospek

Pasar, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., dan

Kusnandar, 2009, ISO Farmakoterapi, ISFI, Jakarta, pp.107.

Suyatna, F.D., 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Balai Penerbit FKUI,

Jakarta, pp. 383.

Syarif, A., Ascobat, P., Setiabudy, R., Estuningtyas, A., Setiawati, A., Sunaryo,

R., dkk., 2009, Farmakologi dan Terapi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,

pp.379.

Tala, Z., 2009, Manfaat Serat Bagi Kesehatan, Departemen Ilmu Gizi, Fakultas

Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

Tensiska, 2008, Serat Makanan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian,

Universitas Padjadjaran.

USDA, 2013, Musa x paradisiaca L. (pro sp.) [acuminata × balbisiana]

French plantain,http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=mupa3, diakses

pada tanggal 12 Agustus 2013.

Zafar, M.I., Akter, S., 2011, Musa paradisiaca L. and Musa sapientum L. : A

Phytochemical and Pharmacological Review, Journal of Applied

Pharmaceutical Science, 01(05), 14-20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Lampiran 1. Foto Tumbuhan Pisang Kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.))

Gambar 1. Buah Pisang Kepok Gambar 2. Buah Pisang Kepok kering

Gambar 3. Serbuk Buah Pisang Kepok Gambar 4. Sediaan Buah PisangKepok

(Kiri) dan Suspensi Simvastatin (Kanan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Lampiran 2. Foto Alat Penelitian

Gambar 5. Oven Gambar 6. Grinder (Alat Penyerbuk)

Gambar 6. Timbangan Analitik Gambar 7. Metabolite Cage

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Lampiran 3. Tabel Komposisi Pakan AD II dan BR II

Tabel 1. Komposisi Pakan AD II

Komposisi Kandungan

Air Maks 12%

Protein Kasar Min 15%

Lemak Kasar 3-7%

Serat Kasar Maks 6%

Abu Maks 7%

Kalsium 0,9-1,1%

Fosfor 0,6-0,9%

Antibiotika +

Coccidiostat +

Tabel 2. Komposisi Pakan BR II

Komposisi Kandungan

Air Maks 12%

Protein Kasar Min 19%

Lemak Kasar Min 4%

Serat Kasar Maks 5%

Abu Maks 6,5%

Kalsium 0,9-1,1%

Fosfor 0,7-0,9%

Antibiotika +

Coccidiostat +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Lampiran 4. Keseragaman Bobot Tablet Simvastatin

Tablet Ke- Berat (g) Tablet Ke- Berat (g)

1 0,25 11 0,25

2 0,25 12 0,25

3 0,26 13 0,26

4 0,25 14 0,25

5 0,25 15 0,26

6 0,25 16 0,25

7 0,25 17 0,25

8 0,26 18 0,25

9 0,25 19 0,25

10 0,25 20 0,25

Berat rata-rata Simvastatin = 252 mg. Berdasarkan Anonim 1979 tablet

dengan bobot 151 mg – 300 mg memiliki penyimpangan rata-rata tablet pada

kolom A = 7,5% dan kolom B = 15%. Kolom A ; 7,5% x 252 = 18,9 mg ± 252

mg. Berdasarkan penimbangan 20 tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari

range 233,2 mg – 270,9 mg. Kolom B : 15% x 252 mg = 37,8 mg ± 252 mg.

Berdasarkan penimbangan 20 tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari range

214,2 mg – 289,8 mg. Ini berarti bahwa semua tablet memenuhi keseragaman

bobot tablet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Lampiran 5. Contoh Perhitungan Volume Penyuntikan

1. Simvastatin

D = 1,8 mg/kgBB

C = 0,144 mg/ml

Berat badan tikus = 111,19 g

volume =

volume =

volume = 0,62 ml

2. Sediaan Serbuk Buah Pisang Kepok dosis I

D = 1,9 g/kgBB

C = 0,30 g/ml

Berat badan tikus = 115,99 g

volume =

volume =

volume = 0,73 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Lampiran 6. Analisis Statistik Data Penentuan Waktu Pemberian Pakan

Tinggi Lemak

a. Uji normalitas data penentuan waktu pemberian pakan tinggi lemak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar_kolesterol

N 20

Normal Parametersa,,b

Mean 114.2000

Std. Deviation 18.80537

Most Extreme Differences Absolute .174

Positive .174

Negative -.167

Kolmogorov-Smirnov Z .779

Asymp. Sig. (2-tailed) .578

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Descriptives

kadar_kolesterol

N Mean

Std.

Deviati

on Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

hari ke 0 5 93.2000 7.79102 3.48425 83.5262 102.8738 86.00 103.00

hari ke 7 5 101.6000 6.06630 2.71293 94.0677 109.1323 98.00 112.00

hari ke 14 5 135.2000 7.82304 3.49857 125.4864 144.9136 130.00 149.00

hari ke 21 5 126.8000 4.65833 2.08327 121.0159 132.5841 120.00 132.00

Total 20 114.2000 18.80537 4.20501 105.3988 123.0012 86.00 149.00

b. Uji homogenitas data penentuan waktu pemberian pakan tinggi lemak

Test of Homogeneity of Variances

kadar_kolesterol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.795 3 16 .514

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

c. Uji ANOVA satu arah data penentuan waktu pemberian pakan tinggi lemak

ANOVA

kadar_kolesterol

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5997.600 3 1999.200 44.328 .000

Within Groups 721.600 16 45.100

Total 6719.200 19

d. Uji Post-Hocdan Scheffedata penentuan waktu pemberian pakan tinggi lemak

Multiple Comparisons

kadar_kolesterol Scheffe

(I) perlakuan (J) perlakuan Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

hari ke 0 hari ke 7 -8.40000 4.24735 .308 -21.6396 4.8396

hari ke 14 -42.00000* 4.24735 .000 -55.2396 -28.7604

hari ke 21 -33.60000* 4.24735 .000 -46.8396 -20.3604

hari ke 7 hari ke 0 8.40000 4.24735 .308 -4.8396 21.6396

hari ke 14 -33.60000* 4.24735 .000 -46.8396 -20.3604

hari ke 21 -25.20000* 4.24735 .000 -38.4396 -11.9604

hari ke 14 hari ke 0 42.00000* 4.24735 .000 28.7604 55.2396

hari ke 7 33.60000* 4.24735 .000 20.3604 46.8396

hari ke 21 8.40000 4.24735 .308 -4.8396 21.6396

hari ke 21 hari ke 0 33.60000* 4.24735 .000 20.3604 46.8396

hari ke 7 25.20000* 4.24735 .000 11.9604 38.4396

hari ke 14 -8.40000 4.24735 .308 -21.6396 4.8396

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Lampiran 7. Analisis Statistik Data Rata-Rata Pakan Kumulatif

a. Uji normalitas data pakan kumulatif

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

rata_rata_berat_pakan

N 98

Normal Parametersa,,b

Mean 93.14837

Std. Deviation 50.248114

Most Extreme Differences Absolute .072

Positive .072

Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .715

Asymp. Sig. (2-tailed) .687

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway

Descriptives

rata_rata_berat_pakan

N Mean

Std. Deviati

on Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

kontrol normal 14 104.23414 60.273752 16.108838 69.43311 139.03517 11.446 197.406

kontrol negatif 14 92.97329 52.659064 14.073727 62.56885 123.37772 15.332 178.070

kontrol positif 14 96.99529 50.195464 13.415302 68.01329 125.97728 15.782 172.658

kontrol pisang 14 103.79871 58.505648 15.636292 70.01856 137.57887 14.160 193.106

dosis I 14 76.36414 39.197743 10.476038 53.73204 98.99625 13.308 137.648

dosis II 14 84.56543 40.861860 10.920791 60.97249 108.15836 17.540 146.142

dosis III 14 93.10757 51.300054 13.710516 63.48780 122.72734 15.946 173.206

Total 98 93.14837 50.248114 5.075826 83.07426 103.22248 11.446 197.406

b. Uji homogenitas data pakan kumulatif

Test of Homogeneity of Variances

rata_rata_berat_pakan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.038 6 91 .406

c. Uji ANOVA satu arah data pakan kumulatif

ANOVA

rata_rata_berat_pakan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8491.454 6 1415.242 .545 .773

Within Groups 236421.220 91 2598.035

Total 244912.674 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Lampiran 8. Analisis Statistik Data Pertambahan Kenaikan Berat Badan

Tikus

a. Uji normalitas data petambahan kenaikan berat badan tikus

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

rata_rata_kenaikan_berat_badan

N 98

Normal Parametersa,,b

Mean 16.19169

Std. Deviation 9.802830

Most Extreme Differences Absolute .078

Positive .066

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .768

Asymp. Sig. (2-tailed) .597

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Descriptives

rata_rata_kenaikan_berat_badan

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

kontrol normal 14 21.84314 12.089962 3.231178 14.86261 28.82368 .300 36.568

kontrol negatif 14 13.86043 8.415722 2.249196 9.00134 18.71952 .592 25.976

kontrol positif 14 17.65114 9.346626 2.497991 12.25456 23.04772 1.708 31.532

kontrol pisang 14 17.54829 11.995151 3.205839 10.62249 24.47408 .112 33.000

dosis I 14 16.25800 8.924749 2.385239 11.10500 21.41100 2.378 31.231

dosis II 14 13.53657 7.837245 2.094592 9.01148 18.06166 1.676 25.874

dosis III 14 12.64429 7.876470 2.105075 8.09655 17.19202 .074 24.422

Total 98 16.19169 9.802830 .990235 14.22635 18.15704 .074 36.568

b. Uji homogenitas data petambahan kenaikan berat badan tikus

Test of Homogeneity of Variances

rata_rata_kenaikan_berat_badan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.872 6 91 .094

c. Uji ANOVA satu arah data petambahan kenaikan berat badan tikus ANOVA

rata_rata_kenaikan_berat_badan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 853.751 6 142.292 1.529 .178

Within Groups 8467.511 91 93.050

Total 9321.261 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Lampiran 9. Analisis Statistik Data Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Tikus

Hasil uji rata-rata perbandingan kenaikan berat badan tikusdengan GLM (General

Linear model)Repeated Measure

(I) Hari (J) Hari Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Difference

a

Lower Bound Upper Bound

1 2 -.951* .422 .032 -1.815 -.087

3 -3.651* .510 .000 -4.695 -2.607

4 -6.531* .705 .000 -7.975 -5.087

5 -8.836* .734 .000 -10.339 -7.333

6 -11.116* .835 .000 -12.827 -9.405

7 -12.621* .908 .000 -14.480 -10.762

8 -15.093* .940 .000 -17.019 -13.167

9 -17.076* .838 .000 -18.793 -15.359

10 -16.352* 1.048 .000 -18.498 -14.206

11 -22.397* 1.081 .000 -24.611 -20.183

12 -24.006* 1.409 .000 -26.893 -21.119

13 -25.864* 1.597 .000 -29.135 -22.593

14 -29.051* 1.820 .000 -32.780 -25.323

15 -29.853* 1.916 .000 -33.778 -25.928

2 1 .951* .422 .032 .087 1.815

3 -2.700* .493 .000 -3.710 -1.689

4 -5.580* .591 .000 -6.790 -4.369

5 -7.885* .615 .000 -9.144 -6.625

6 -10.165* .724 .000 -11.648 -8.682

7 -11.670* .849 .000 -13.409 -9.930

8 -14.141* .818 .000 -15.817 -12.466

9 -16.125* .755 .000 -17.671 -14.578

10 -15.401* .939 .000 -17.324 -13.477

11 -21.446* .990 .000 -23.474 -19.417

12 -23.055* 1.310 .000 -25.739 -20.371

13 -24.913* 1.432 .000 -27.847 -21.979

14 -28.100* 1.608 .000 -31.393 -24.807

15 -28.901* 1.684 .000 -32.351 -25.452

3 1 3.651* .510 .000 2.607 4.695

2 2.700* .493 .000 1.689 3.710

4 -2.880* .402 .000 -3.704 -2.056

5 -5.185* .468 .000 -6.144 -4.225

6 -7.465* .588 .000 -8.669 -6.261

7 -8.970* .656 .000 -10.313 -7.626

8 -11.442* .671 .000 -12.815 -10.068

9 -13.425* .603 .000 -14.660 -12.190

10 -12.701* .872 .000 -14.487 -10.914

11 -18.746* .948 .000 -20.689 -16.803

12 -20.355* 1.291 .000 -22.999 -17.711

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

13 -22.213* 1.478 .000 -25.240 -19.186

14 -25.400* 1.666 .000 -28.813 -21.987

15 -26.202* 1.757 .000 -29.801 -22.602

4 1 6.531* .705 .000 5.087 7.975

2 5.580* .591 .000 4.369 6.790

3 2.880* .402 .000 2.056 3.704

5 -2.305* .274 .000 -2.866 -1.744

6 -4.585* .376 .000 -5.355 -3.816

7 -6.090* .497 .000 -7.109 -5.071

8 -8.562* .567 .000 -9.723 -7.401

9 -10.545* .492 .000 -11.553 -9.537

10 -9.821* .850 .000 -11.562 -8.080

11 -15.866* .846 .000 -17.599 -14.133

12 -17.475* 1.118 .000 -19.764 -15.186

13 -19.333* 1.329 .000 -22.055 -16.611

14 -22.520* 1.491 .000 -25.575 -19.465

15 -23.322* 1.603 .000 -26.606 -20.038

5 1 8.836* .734 .000 7.333 10.339

2 7.885* .615 .000 6.625 9.144

3 5.185* .468 .000 4.225 6.144

4 2.305* .274 .000 1.744 2.866

6 -2.280* .274 .000 -2.842 -1.718

7 -3.785* .450 .000 -4.708 -2.862

8 -6.257* .475 .000 -7.230 -5.283

9 -8.240* .465 .000 -9.193 -7.287

10 -7.516* .869 .000 -9.296 -5.736

11 -13.561* .792 .000 -15.183 -11.939

12 -15.170* 1.081 .000 -17.385 -12.956

13 -17.028* 1.238 .000 -19.564 -14.492

14 -20.215* 1.399 .000 -23.081 -17.349

15 -21.017* 1.532 .000 -24.155 -17.879

6 1 11.116* .835 .000 9.405 12.827

2 10.165* .724 .000 8.682 11.648

3 7.465* .588 .000 6.261 8.669

4 4.585* .376 .000 3.816 5.355

5 2.280* .274 .000 1.718 2.842

7 -1.505* .412 .001 -2.349 -.661

8 -3.977* .427 .000 -4.851 -3.102

9 -5.960* .457 .000 -6.897 -5.023

10 -5.236* .867 .000 -7.012 -3.459

11 -11.281* .826 .000 -12.972 -9.590

12 -12.890* 1.044 .000 -15.029 -10.751

13 -14.748* 1.278 .000 -17.367 -12.129

14 -17.935* 1.413 .000 -20.830 -15.040

15 -18.737* 1.592 .000 -21.997 -15.476

7 1 12.621* .908 .000 10.762 14.480

2 11.670* .849 .000 9.930 13.409

3 8.970* .656 .000 7.626 10.313

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

4 6.090* .497 .000 5.071 7.109

5 3.785* .450 .000 2.862 4.708

6 1.505* .412 .001 .661 2.349

8 -2.472* .644 .001 -3.791 -1.153

9 -4.455* .522 .000 -5.524 -3.386

10 -3.731* .951 .001 -5.680 -1.782

11 -9.776* .919 .000 -11.658 -7.894

12 -11.385* .936 .000 -13.302 -9.469

13 -13.243* 1.447 .000 -16.206 -10.280

14 -16.430* 1.531 .000 -19.567 -13.293

15 -17.232* 1.728 .000 -20.772 -13.692

8 1 15.093* .940 .000 13.167 17.019

2 14.141* .818 .000 12.466 15.817

3 11.442* .671 .000 10.068 12.815

4 8.562* .567 .000 7.401 9.723

5 6.257* .475 .000 5.283 7.230

6 3.977* .427 .000 3.102 4.851

7 2.472* .644 .001 1.153 3.791

9 -1.983 .443 .054 -2.891 -1.076

10 -1.259 .809 .131 -2.916 .397

11 -7.304 .742 .062 -8.825 -5.784

12 -8.913 1.139 .060 -11.248 -6.579

13 -10.771 1.267 .073 -13.366 -8.177

14 -13.958 1.285 .078 -16.591 -11.326

15 -14.760 1.430 .089 -17.688 -11.832

9 1 17.076* .838 .000 15.359 18.793

2 16.125* .755 .000 14.578 17.671

3 13.425* .603 .000 12.190 14.660

4 10.545* .492 .000 9.537 11.553

5 8.240* .465 .000 7.287 9.193

6 5.960* .457 .000 5.023 6.897

7 4.455* .522 .000 3.386 5.524

8 1.983 .443 .054 1.076 2.891

10 .724 .740 .337 -.793 2.241

11 -5.321 .615 .274 -6.581 -4.062

12 -6.930 .921 .136 -8.816 -5.044

13 -8.788 1.237 .312 -11.322 -6.254

14 -11.975 1.304 .278 -14.645 -9.305

15 -12.777 1.499 .319 -15.848 -9.706

10 1 16.352* 1.048 .000 14.206 18.498

2 15.401* .939 .000 13.477 17.324

3 12.701* .872 .000 10.914 14.487

4 9.821* .850 .000 8.080 11.562

5 7.516* .869 .000 5.736 9.296

6 5.236* .867 .000 3.459 7.012

7 3.731* .951 .001 1.782 5.680

8 1.259 .809 .131 -.397 2.916

9 -.724 .740 .337 -2.241 .793

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

11 -6.045 .824 .201 -7.732 -4.358

12 -7.654 1.091 .156 -9.889 -5.419

13 -9.512 1.349 .277 -12.274 -6.750

14 -12.699 1.377 .189 -15.521 -9.878

15 -13.501 1.556 .256 -16.687 -10.314

11 1 22.397* 1.081 .000 20.183 24.611

2 21.446* .990 .000 19.417 23.474

3 18.746* .948 .000 16.803 20.689

4 15.866* .846 .000 14.133 17.599

5 13.561* .792 .000 11.939 15.183

6 11.281* .826 .000 9.590 12.972

7 9.776* .919 .000 7.894 11.658

8 7.304 .742 .062 5.784 8.825

9 5.321 .615 .274 4.062 6.581

10 6.045 .824 .201 4.358 7.732

12 -1.609 .794 .052 -3.236 .017

13 -3.467 .889 .087 -5.287 -1.647

14 -6.654 1.082 .094 -8.871 -4.437

15 -7.456 1.385 .122 -10.292 -4.620

12 1 24.006* 1.409 .000 21.119 26.893

2 23.055* 1.310 .000 20.371 25.739

3 20.355* 1.291 .000 17.711 22.999

4 17.475* 1.118 .000 15.186 19.764

5 15.170* 1.081 .000 12.956 17.385

6 12.890* 1.044 .000 10.751 15.029

7 11.385* .936 .000 9.469 13.302

8 8.913 1.139 .060 6.579 11.248

9 6.930 .921 .136 5.044 8.816

10 7.654 1.091 .156 5.419 9.889

11 1.609 .794 .052 -.017 3.236

13 -1.858 1.225 .140 -4.366 .651

14 -5.045 1.350 .081 -7.810 -2.280

15 -5.847 1.720 .092 -9.369 -2.324

13 1 25.864* 1.597 .000 22.593 29.135

2 24.913* 1.432 .000 21.979 27.847

3 22.213* 1.478 .000 19.186 25.240

4 19.333* 1.329 .000 16.611 22.055

5 17.028* 1.238 .000 14.492 19.564

6 14.748* 1.278 .000 12.129 17.367

7 13.243* 1.447 .000 10.280 16.206

8 10.771 1.267 .073 8.177 13.366

9 8.788 1.237 .312 6.254 11.322

10 9.512 1.349 .277 6.750 12.274

11 3.467 .889 .087 1.647 5.287

12 1.858 1.225 .140 -.651 4.366

14 -3.187 1.025 .168 -5.288 -1.087

15 -3.989 1.354 .188 -6.762 -1.216

14 1 29.051* 1.820 .000 25.323 32.780

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

2 28.100* 1.608 .000 24.807 31.393

3 25.400* 1.666 .000 21.987 28.813

4 22.520* 1.491 .000 19.465 25.575

5 20.215* 1.399 .000 17.349 23.081

6 17.935* 1.413 .000 15.040 20.830

7 16.430* 1.531 .000 13.293 19.567

8 13.958 1.285 .078 11.326 16.591

9 11.975 1.304 .278 9.305 14.645

10 12.699 1.377 .189 9.878 15.521

11 6.654 1.082 .094 4.437 8.871

12 5.045 1.350 .081 2.280 7.810

13 3.187 1.025 .168 1.087 5.288

15 -.802 .586 .182 -2.002 .398

15 1 29.853* 1.916 .000 25.928 33.778

2 28.901* 1.684 .000 25.452 32.351

3 26.202* 1.757 .000 22.602 29.801

4 23.322* 1.603 .000 20.038 26.606

5 21.017* 1.532 .000 17.879 24.155

6 18.737* 1.592 .000 15.476 21.997

7 17.232* 1.728 .000 13.692 20.772

8 14.760 1.430 .089 11.832 17.688

9 12.777 1.499 .319 9.706 15.848

10 13.501 1.556 .256 10.314 16.687

11 7.456 1.385 .122 4.620 10.292

12 5.847 1.720 .092 2.324 9.369

13 3.989 1.354 .188 1.216 6.762

14 .802 .586 .182 -.398 2.002

Based on estimated marginal means

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

a. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Lampiran 10. Analisis Statistik Data Penetapan Kadar Kolesterol hari ke-0

a. Uji normalitas data penetapan kadar kolesterol hari ke-0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar_kolesterol_hari_ke_0

N 35

Normal Parametersa,,b

Mean 105.2000

Std. Deviation 14.65846

Most Extreme Differences Absolute .080

Positive .080

Negative -.059

Kolmogorov-Smirnov Z .476

Asymp. Sig. (2-tailed) .977

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Descriptives

kadar_kolesterol_hari_ke_0

N Mean

Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

kontrol negatif 5 111.8000 10.20784 4.56508 99.1253 124.4747 98.00 126.00

kontrol pisang 5 101.2000 14.09610 6.30397 83.6974 118.7026 86.00 123.00

kontrol pakan 5 91.8000 8.72926 3.90384 80.9612 102.6388 82.00 102.00

kontrol positif 5 114.4000 14.65606 6.55439 96.2021 132.5979 94.00 131.00

dosisi I 5 107.2000 20.21633 9.04102 82.0981 132.3019 75.00 131.00

dosis II 5 98.4000 10.06479 4.50111 85.9029 110.8971 84.00 110.00

dosis III 5 111.6000 14.27585 6.38436 93.8742 129.3258 94.00 133.00

Total 35 105.2000 14.65846 2.47773 100.1646 110.2354 75.00 133.00

b. Uji homogenitas data penetapan kadar kolesterol hari ke-0

Test of Homogeneity of Variances

kadar_kolesterol_hari_ke_0

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.347 6 28 .906

c. Uji ANOVA satu arah data penetapan kadar kolesterol hari ke-0 ANOVA

kadar_kolesterol_hari_ke_0

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 2074.800 6 345.800 1.851 .125

Within Groups 5230.800 28 186.814

Total 7305.600 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Lampiran 11. Analisis Statistik Data Penetapan Kadar Kolesterol hari ke-0

dan 14

a. Uji normalitas data penetapan kadar kolesterol hari ke-0 dan 14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar_kolesterol

N 70

Normal Parametersa,,b

Mean 110.9286

Std. Deviation 22.90581

Most Extreme Differences Absolute .087

Positive .087

Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .725

Asymp. Sig. (2-tailed) .670

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway

Descriptives

kadar_kolesterol

N Mean

Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Boun

d Upper

Bound

kontrol negatif hari ke-0 5 111.8000 10.20784 4.56508 99.1253 124.4747 98.00 126.00

kontrol negatif hari ke-14 5 85.0000 20.07486 8.97775 60.0738 109.9262 62.00 106.00

kontrol pisang hari ke-0 5 101.2000 14.09610 6.30397 83.6974 118.7026 86.00 123.00

kontrol pisang hari ke-14 5 84.6000 14.27585 6.38436 66.8742 102.3258 67.00 102.00

kontrol pakan hari ke-0 5 91.8000 8.72926 3.90384 80.9612 102.6388 82.00 102.00

kontrol pakan hari ke-14 5 149.0000 16.14001 7.21803 128.9595 169.0405 127.00 167.00

kontrol positif hati ke-0 5 114.4000 14.65606 6.55439 96.2021 132.5979 94.00 131.00

kontrol positif hati ke-14 5 116.6000 18.00833 8.05357 94.2397 138.9603 95.00 145.00

dosis I hari ke-0 5 107.2000 20.21633 9.04102 82.0981 132.3019 75.00 131.00

dosis I hari ke-14 5 140.4000 26.37802 11.79661 107.6474 173.1526 97.00 169.00

dosis II hari ke-0 5 98.4000 10.06479 4.50111 85.9029 110.8971 84.00 110.00

dosis II hari ke-14 5 116.6000 8.67756 3.88072 105.8254 127.3746 107.00 129.00

dosis III hari ke-0 5 111.6000 14.27585 6.38436 93.8742 129.3258 94.00 133.00

dosis III hari ke-14 5 124.4000 7.92465 3.54401 114.5603 134.2397 112.00 133.00

Total 70 110.9286 22.90581 2.73777 105.4669 116.3903 62.00 169.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

b. Uji homogenitas data penetapan kadar kolesterol hari ke-0dan 14

Test of Homogeneity of Variances

kadar_kolesterol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.841 13 56 .616

c. Uji ANOVA satu arah data penetapan kadar kolesterol hari ke-0dan 14

ANOVA

kadar_kolesterol

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 22869.843 13 1759.219 7.389 .000

Within Groups 13332.800 56 238.086

Total 36202.643 69

d. Uji Post-Hoc dan Scheffe data penetapan kadar kolesterol hari ke-0dan 14

Multiple Comparisons

kadar_kolesterol Scheffe

(I) kelompok_perlakuan (J) kelompok_perlakuan

Mean Differenc

e (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

kontrol negatif hari ke-0 kontrol negatif hari ke-14 26.80000 9.75881 .860 -21.6910 75.2910

kontrol pisang hari ke-0 10.60000 9.75881 1.000 -37.8910 59.0910

kontrol pisang hari ke-14 27.20000 9.75881 .846 -21.2910 75.6910

kontrol pakan hari ke-0 20.00000 9.75881 .986 -28.4910 68.4910

kontrol pakan hari ke-14 -37.20000 9.75881 .364 -85.6910 11.2910

kontrol positif hati ke-0 -2.60000 9.75881 1.000 -51.0910 45.8910

kontrol positif hati ke-14 -4.80000 9.75881 1.000 -53.2910 43.6910

dosis I hari ke-0 4.60000 9.75881 1.000 -43.8910 53.0910

dosis I hari ke-14 -28.60000 9.75881 .792 -77.0910 19.8910

dosis II hari ke-0 13.40000 9.75881 1.000 -35.0910 61.8910

dosis II hari ke-14 -4.80000 9.75881 1.000 -53.2910 43.6910

dosis III hari ke-0 .20000 9.75881 1.000 -48.2910 48.6910

dosis III hari ke-14 -12.60000 9.75881 1.000 -61.0910 35.8910

kontrol negatif hari ke-14 kontrol negatif hari ke-0 -26.80000 9.75881 .860 -75.2910 21.6910

kontrol pisang hari ke-0 -16.20000 9.75881 .998 -64.6910 32.2910

kontrol pisang hari ke-14 .40000 9.75881 1.000 -48.0910 48.8910

kontrol pakan hari ke-0 -6.80000 9.75881 1.000 -55.2910 41.6910

kontrol pakan hari ke-14 -64.00000* 9.75881 .001 -112.4910 -15.5090

kontrol positif hati ke-0 -29.40000 9.75881 .757 -77.8910 19.0910

kontrol positif hati ke-14 -31.60000 9.75881 .651 -80.0910 16.8910

dosis I hari ke-0 -22.20000 9.75881 .965 -70.6910 26.2910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

dosis I hari ke-14 -55.40000* 9.75881 .010 -103.8910 -6.9090

dosis II hari ke-0 -13.40000 9.75881 1.000 -61.8910 35.0910

dosis II hari ke-14 -31.60000 9.75881 .651 -80.0910 16.8910

dosis III hari ke-0 -26.60000 9.75881 .866 -75.0910 21.8910

dosis III hari ke-14 -39.40000 9.75881 .268 -87.8910 9.0910

kontrol pisang hari ke-0 kontrol negatif hari ke-0 -10.60000 9.75881 1.000 -59.0910 37.8910

kontrol negatif hari ke-14 16.20000 9.75881 .998 -32.2910 64.6910

kontrol pisang hari ke-14 16.60000 9.75881 .998 -31.8910 65.0910

kontrol pakan hari ke-0 9.40000 9.75881 1.000 -39.0910 57.8910

kontrol pakan hari ke-14 -47.80000 9.75881 .058 -96.2910 .6910

kontrol positif hati ke-0 -13.20000 9.75881 1.000 -61.6910 35.2910

kontrol positif hati ke-14 -15.40000 9.75881 .999 -63.8910 33.0910

dosis I hari ke-0 -6.00000 9.75881 1.000 -54.4910 42.4910

dosis I hari ke-14 -39.20000 9.75881 .276 -87.6910 9.2910

dosis II hari ke-0 2.80000 9.75881 1.000 -45.6910 51.2910

dosis II hari ke-14 -15.40000 9.75881 .999 -63.8910 33.0910

dosis III hari ke-0 -10.40000 9.75881 1.000 -58.8910 38.0910

dosis III hari ke-14 -23.20000 9.75881 .950 -71.6910 25.2910

kontrol pisang hari ke-14 kontrol negatif hari ke-0 -27.20000 9.75881 .846 -75.6910 21.2910

kontrol negatif hari ke-14 -.40000 9.75881 1.000 -48.8910 48.0910

kontrol pisang hari ke-0 -16.60000 9.75881 .998 -65.0910 31.8910

kontrol pakan hari ke-0 -7.20000 9.75881 1.000 -55.6910 41.2910

kontrol pakan hari ke-14 -64.40000* 9.75881 .001 -112.8910 -15.9090

kontrol positif hati ke-0 -29.80000 9.75881 .739 -78.2910 18.6910

kontrol positif hati ke-14 -32.00000 9.75881 .630 -80.4910 16.4910

dosis I hari ke-0 -22.60000 9.75881 .959 -71.0910 25.8910

dosis I hari ke-14 -55.80000* 9.75881 .009 -104.2910 -7.3090

dosis II hari ke-0 -13.80000 9.75881 1.000 -62.2910 34.6910

dosis II hari ke-14 -32.00000 9.75881 .630 -80.4910 16.4910

dosis III hari ke-0 -27.00000 9.75881 .853 -75.4910 21.4910

dosis III hari ke-14 -39.80000 9.75881 .253 -88.2910 8.6910

kontrol pakan hari ke-0 kontrol negatif hari ke-0 -20.00000 9.75881 .986 -68.4910 28.4910

kontrol negatif hari ke-14 6.80000 9.75881 1.000 -41.6910 55.2910

kontrol pisang hari ke-0 -9.40000 9.75881 1.000 -57.8910 39.0910

kontrol pisang hari ke-14 7.20000 9.75881 1.000 -41.2910 55.6910

kontrol pakan hari ke-14 -57.20000* 9.75881 .006 -105.6910 -8.7090

kontrol positif hati ke-0 -22.60000 9.75881 .959 -71.0910 25.8910

kontrol positif hati ke-14 -24.80000 9.75881 .917 -73.2910 23.6910

dosis I hari ke-0 -15.40000 9.75881 .999 -63.8910 33.0910

dosis I hari ke-14 -48.60000* 9.75881 .049 -97.0910 -.1090

dosis II hari ke-0 -6.60000 9.75881 1.000 -55.0910 41.8910

dosis II hari ke-14 -24.80000 9.75881 .917 -73.2910 23.6910

dosis III hari ke-0 -19.80000 9.75881 .987 -68.2910 28.6910

dosis III hari ke-14 -32.60000 9.75881 .599 -81.0910 15.8910

kontrol pakan hari ke-14 kontrol negatif hari ke-0 37.20000 9.75881 .364 -11.2910 85.6910

kontrol negatif hari ke-14 64.00000* 9.75881 .001 15.5090 112.4910

kontrol pisang hari ke-0 47.80000 9.75881 .058 -.6910 96.2910

kontrol pisang hari ke-14 64.40000* 9.75881 .001 15.9090 112.8910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

kontrol pakan hari ke-0 57.20000* 9.75881 .006 8.7090 105.6910

kontrol positif hati ke-0 34.60000 9.75881 .494 -13.8910 83.0910

kontrol positif hati ke-14 32.40000 9.75881 .610 -16.0910 80.8910

dosis I hari ke-0 41.80000 9.75881 .183 -6.6910 90.2910

dosis I hari ke-14 8.60000 9.75881 1.000 -39.8910 57.0910

dosis II hari ke-0 50.60000* 9.75881 .031 2.1090 99.0910

dosis II hari ke-14 32.40000 9.75881 .610 -16.0910 80.8910

dosis III hari ke-0 37.40000 9.75881 .355 -11.0910 85.8910

dosis III hari ke-14 24.60000 9.75881 .922 -23.8910 73.0910

kontrol positif hati ke-0 kontrol negatif hari ke-0 2.60000 9.75881 1.000 -45.8910 51.0910

kontrol negatif hari ke-14 29.40000 9.75881 .757 -19.0910 77.8910

kontrol pisang hari ke-0 13.20000 9.75881 1.000 -35.2910 61.6910

kontrol pisang hari ke-14 29.80000 9.75881 .739 -18.6910 78.2910

kontrol pakan hari ke-0 22.60000 9.75881 .959 -25.8910 71.0910

kontrol pakan hari ke-14 -34.60000 9.75881 .494 -83.0910 13.8910

kontrol positif hati ke-14 -2.20000 9.75881 1.000 -50.6910 46.2910

dosis I hari ke-0 7.20000 9.75881 1.000 -41.2910 55.6910

dosis I hari ke-14 -26.00000 9.75881 .885 -74.4910 22.4910

dosis II hari ke-0 16.00000 9.75881 .998 -32.4910 64.4910

dosis II hari ke-14 -2.20000 9.75881 1.000 -50.6910 46.2910

dosis III hari ke-0 2.80000 9.75881 1.000 -45.6910 51.2910

dosis III hari ke-14 -10.00000 9.75881 1.000 -58.4910 38.4910

kontrol positif hati ke-14 kontrol negatif hari ke-0 4.80000 9.75881 1.000 -43.6910 53.2910

kontrol negatif hari ke-14 31.60000 9.75881 .651 -16.8910 80.0910

kontrol pisang hari ke-0 15.40000 9.75881 .999 -33.0910 63.8910

kontrol pisang hari ke-14 32.00000 9.75881 .630 -16.4910 80.4910

kontrol pakan hari ke-0 24.80000 9.75881 .917 -23.6910 73.2910

kontrol pakan hari ke-14 -32.40000 9.75881 .610 -80.8910 16.0910

kontrol positif hati ke-0 2.20000 9.75881 1.000 -46.2910 50.6910

dosis I hari ke-0 9.40000 9.75881 1.000 -39.0910 57.8910

dosis I hari ke-14 -23.80000 9.75881 .939 -72.2910 24.6910

dosis II hari ke-0 18.20000 9.75881 .994 -30.2910 66.6910

dosis II hari ke-14 .00000 9.75881 1.000 -48.4910 48.4910

dosis III hari ke-0 5.00000 9.75881 1.000 -43.4910 53.4910

dosis III hari ke-14 -7.80000 9.75881 1.000 -56.2910 40.6910

dosis I hari ke-0 kontrol negatif hari ke-0 -4.60000 9.75881 1.000 -53.0910 43.8910

kontrol negatif hari ke-14 22.20000 9.75881 .965 -26.2910 70.6910

kontrol pisang hari ke-0 6.00000 9.75881 1.000 -42.4910 54.4910

kontrol pisang hari ke-14 22.60000 9.75881 .959 -25.8910 71.0910

kontrol pakan hari ke-0 15.40000 9.75881 .999 -33.0910 63.8910

kontrol pakan hari ke-14 -41.80000 9.75881 .183 -90.2910 6.6910

kontrol positif hati ke-0 -7.20000 9.75881 1.000 -55.6910 41.2910

kontrol positif hati ke-14 -9.40000 9.75881 1.000 -57.8910 39.0910

dosis I hari ke-14 -33.20000 9.75881 .568 -81.6910 15.2910

dosis II hari ke-0 8.80000 9.75881 1.000 -39.6910 57.2910

dosis II hari ke-14 -9.40000 9.75881 1.000 -57.8910 39.0910

dosis III hari ke-0 -4.40000 9.75881 1.000 -52.8910 44.0910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

dosis III hari ke-14 -17.20000 9.75881 .997 -65.6910 31.2910

dosis I hari ke-14 kontrol negatif hari ke-0 28.60000 9.75881 .792 -19.8910 77.0910

kontrol negatif hari ke-14 55.40000* 9.75881 .010 6.9090 103.8910

kontrol pisang hari ke-0 39.20000 9.75881 .276 -9.2910 87.6910

kontrol pisang hari ke-14 55.80000* 9.75881 .009 7.3090 104.2910

kontrol pakan hari ke-0 48.60000* 9.75881 .049 .1090 97.0910

kontrol pakan hari ke-14 -8.60000 9.75881 1.000 -57.0910 39.8910

kontrol positif hati ke-0 26.00000 9.75881 .885 -22.4910 74.4910

kontrol positif hati ke-14 23.80000 9.75881 .939 -24.6910 72.2910

dosis I hari ke-0 33.20000 9.75881 .568 -15.2910 81.6910

dosis II hari ke-0 42.00000 9.75881 .177 -6.4910 90.4910

dosis II hari ke-14 23.80000 9.75881 .939 -24.6910 72.2910

dosis III hari ke-0 28.80000 9.75881 .783 -19.6910 77.2910

dosis III hari ke-14 16.00000 9.75881 .998 -32.4910 64.4910

dosis II hari ke-0 kontrol negatif hari ke-0 -13.40000 9.75881 1.000 -61.8910 35.0910

kontrol negatif hari ke-14 13.40000 9.75881 1.000 -35.0910 61.8910

kontrol pisang hari ke-0 -2.80000 9.75881 1.000 -51.2910 45.6910

kontrol pisang hari ke-14 13.80000 9.75881 1.000 -34.6910 62.2910

kontrol pakan hari ke-0 6.60000 9.75881 1.000 -41.8910 55.0910

kontrol pakan hari ke-14 -50.60000* 9.75881 .031 -99.0910 -2.1090

kontrol positif hati ke-0 -16.00000 9.75881 .998 -64.4910 32.4910

kontrol positif hati ke-14 -18.20000 9.75881 .994 -66.6910 30.2910

dosis I hari ke-0 -8.80000 9.75881 1.000 -57.2910 39.6910

dosis I hari ke-14 -42.00000 9.75881 .177 -90.4910 6.4910

dosis II hari ke-14 -18.20000 9.75881 .994 -66.6910 30.2910

dosis III hari ke-0 -13.20000 9.75881 1.000 -61.6910 35.2910

dosis III hari ke-14 -26.00000 9.75881 .885 -74.4910 22.4910

dosis II hari ke-14 kontrol negatif hari ke-0 4.80000 9.75881 1.000 -43.6910 53.2910

kontrol negatif hari ke-14 31.60000 9.75881 .651 -16.8910 80.0910

kontrol pisang hari ke-0 15.40000 9.75881 .999 -33.0910 63.8910

kontrol pisang hari ke-14 32.00000 9.75881 .630 -16.4910 80.4910

kontrol pakan hari ke-0 24.80000 9.75881 .917 -23.6910 73.2910

kontrol pakan hari ke-14 -32.40000 9.75881 .610 -80.8910 16.0910

kontrol positif hati ke-0 2.20000 9.75881 1.000 -46.2910 50.6910

kontrol positif hati ke-14 .00000 9.75881 1.000 -48.4910 48.4910

dosis I hari ke-0 9.40000 9.75881 1.000 -39.0910 57.8910

dosis I hari ke-14 -23.80000 9.75881 .939 -72.2910 24.6910

dosis II hari ke-0 18.20000 9.75881 .994 -30.2910 66.6910

dosis III hari ke-0 5.00000 9.75881 1.000 -43.4910 53.4910

dosis III hari ke-14 -7.80000 9.75881 1.000 -56.2910 40.6910

dosis III hari ke-0 kontrol negatif hari ke-0 -.20000 9.75881 1.000 -48.6910 48.2910

kontrol negatif hari ke-14 26.60000 9.75881 .866 -21.8910 75.0910

kontrol pisang hari ke-0 10.40000 9.75881 1.000 -38.0910 58.8910

kontrol pisang hari ke-14 27.00000 9.75881 .853 -21.4910 75.4910

kontrol pakan hari ke-0 19.80000 9.75881 .987 -28.6910 68.2910

kontrol pakan hari ke-14 -37.40000 9.75881 .355 -85.8910 11.0910

kontrol positif hati ke-0 -2.80000 9.75881 1.000 -51.2910 45.6910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

kontrol positif hati ke-14 -5.00000 9.75881 1.000 -53.4910 43.4910

dosis I hari ke-0 4.40000 9.75881 1.000 -44.0910 52.8910

dosis I hari ke-14 -28.80000 9.75881 .783 -77.2910 19.6910

dosis II hari ke-0 13.20000 9.75881 1.000 -35.2910 61.6910

dosis II hari ke-14 -5.00000 9.75881 1.000 -53.4910 43.4910

dosis III hari ke-14 -12.80000 9.75881 1.000 -61.2910 35.6910

dosis III hari ke-14 kontrol negatif hari ke-0 12.60000 9.75881 1.000 -35.8910 61.0910

kontrol negatif hari ke-14 39.40000 9.75881 .268 -9.0910 87.8910

kontrol pisang hari ke-0 23.20000 9.75881 .950 -25.2910 71.6910

kontrol pisang hari ke-14 39.80000 9.75881 .253 -8.6910 88.2910

kontrol pakan hari ke-0 32.60000 9.75881 .599 -15.8910 81.0910

kontrol pakan hari ke-14 -24.60000 9.75881 .922 -73.0910 23.8910

kontrol positif hati ke-0 10.00000 9.75881 1.000 -38.4910 58.4910

kontrol positif hati ke-14 7.80000 9.75881 1.000 -40.6910 56.2910

dosis I hari ke-0 17.20000 9.75881 .997 -31.2910 65.6910

dosis I hari ke-14 -16.00000 9.75881 .998 -64.4910 32.4910

dosis II hari ke-0 26.00000 9.75881 .885 -22.4910 74.4910

dosis II hari ke-14 7.80000 9.75881 1.000 -40.6910 56.2910

dosis III hari ke-0 12.80000 9.75881 1.000 -35.6910 61.2910

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Lampiran 12. Analisis Statistik Data Penetapan Kadar Kolesterol hari ke-14

a. Uji normalitas data penetapan kadar kolesterol hari ke-14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar_kolesterol_hari_ke_14

N 35

Normal Parametersa,,b

Mean 116.6571

Std. Deviation 27.97051

Most Extreme Differences Absolute .066

Positive .051

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .391

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Oneway Descriptives

kadar_kolesterol_hari_ke_14

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

kontrol negatif 5 85.0000 20.07486 8.97775 60.0738 109.9262 62.00 106.00

kontrol pisang 5 84.6000 14.27585 6.38436 66.8742 102.3258 67.00 102.00

kontrol pakan 5 149.0000 16.14001 7.21803 128.9595 169.0405 127.00 167.00

kontrol positif 5 116.6000 18.00833 8.05357 94.2397 138.9603 95.00 145.00

dosis I 5 140.4000 26.37802 11.79661 107.6474 173.1526 97.00 169.00

dosis II 5 116.6000 8.67756 3.88072 105.8254 127.3746 107.00 129.00

dosis III 5 124.4000 7.92465 3.54401 114.5603 134.2397 112.00 133.00

Total 35 116.6571 27.97051 4.72788 107.0489 126.2654 62.00 169.00

b. Uji homogenitas data penetapan kadar kolesterol hari ke-14 Test of Homogeneity of Variances

kadar_kolesterol_hari_ke_14

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.168 6 28 .351

c. Uji ANOVA satu arah data penetapan kadar kolesterol hari ke-14

ANOVA

kadar_kolesterol_hari_ke_14

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 18497.886 6 3082.981 10.655 .000

Within Groups 8102.000 28 289.357

Total 26599.886 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

d. Uji Post-Hoc dan Scheffe data penetapan kadar kolesterol hari ke-14 Scheffe

(I) kelompok_perlakuan

(J) kelompok_perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

kontrol negatif kontrol pisang .40000 10.75839 1.000 -40.8083 41.6083

kontrol pakan -64.00000* 10.75839 .000 -105.2083 -22.7917

kontrol positif -31.60000 10.75839 .236 -72.8083 9.6083

dosis I -55.40000* 10.75839 .003 -96.6083 -14.1917

dosis II -31.60000 10.75839 .236 -72.8083 9.6083

dosis III -39.40000 10.75839 .069 -80.6083 1.8083

kontrol pisang kontrol negatif -.40000 10.75839 1.000 -41.6083 40.8083

kontrol pakan -64.40000* 10.75839 .000 -105.6083 -23.1917

kontrol positif -32.00000 10.75839 .223 -73.2083 9.2083

dosis I -55.80000* 10.75839 .003 -97.0083 -14.5917

dosis II -32.00000 10.75839 .223 -73.2083 9.2083

dosis III -39.80000 10.75839 .064 -81.0083 1.4083

kontrol pakan kontrol negatif 64.00000* 10.75839 .000 22.7917 105.2083

kontrol pisang 64.40000* 10.75839 .000 23.1917 105.6083

kontrol positif 32.40000 10.75839 .211 -8.8083 73.6083

dosis I 8.60000 10.75839 .995 -32.6083 49.8083

dosis II 32.40000 10.75839 .211 -8.8083 73.6083

dosis III 24.60000 10.75839 .528 -16.6083 65.8083

kontrol positif kontrol negatif 31.60000 10.75839 .236 -9.6083 72.8083

kontrol pisang 32.00000 10.75839 .223 -9.2083 73.2083

kontrol pakan -32.40000 10.75839 .211 -73.6083 8.8083

dosis I -23.80000 10.75839 .567 -65.0083 17.4083

dosis II .00000 10.75839 1.000 -41.2083 41.2083

dosis III -7.80000 10.75839 .997 -49.0083 33.4083

dosis I kontrol negatif 55.40000* 10.75839 .003 14.1917 96.6083

kontrol pisang 55.80000* 10.75839 .003 14.5917 97.0083

kontrol pakan -8.60000 10.75839 .995 -49.8083 32.6083

kontrol positif 23.80000 10.75839 .567 -17.4083 65.0083

dosis II 23.80000 10.75839 .567 -17.4083 65.0083

dosis III 16.00000 10.75839 .893 -25.2083 57.2083

dosis II kontrol negatif 31.60000 10.75839 .236 -9.6083 72.8083

kontrol pisang 32.00000 10.75839 .223 -9.2083 73.2083

kontrol pakan -32.40000 10.75839 .211 -73.6083 8.8083

kontrol positif .00000 10.75839 1.000 -41.2083 41.2083

dosis I -23.80000 10.75839 .567 -65.0083 17.4083

dosis III -7.80000 10.75839 .997 -49.0083 33.4083

dosis III kontrol negatif 39.40000 10.75839 .069 -1.8083 80.6083

kontrol pisang 39.80000 10.75839 .064 -1.4083 81.0083

kontrol pakan -24.60000 10.75839 .528 -65.8083 16.6083

kontrol positif 7.80000 10.75839 .997 -33.4083 49.0083

dosis I -16.00000 10.75839 .893 -57.2083 25.2083

dosis II 7.80000 10.75839 .997 -33.4083 49.0083

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 13. Surat Keterangan Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 12.Leaflet CHOD-PAP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Efek Pemberian Serbuk Buah

Pisang Kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) Terhadap

Kadar Kolesterol Darah Tikus Jantan Galur Wistar” ini

memiliki nama lengkap Christina Yessy Jessica. Penulis

merupakan anak kedua dari dua bersaudaradari pasangan

Bapak Markus Nyoman Wiryadhi dan Ibu Ni Wayan Sudina

Op. yang lahir di Denpasar pada tanggal 30 Desember 1991.

Pendidikan formal yang pernah di tempuh penulis yaitu TK

Swastiastu Tuka (1995-1997); SDK Thomas Aquino Tuka

(1997-2003); SMPK Thomas Aquino Padang Tawang (2003-

2006); SMAK Thomas Aquino Tangeb (2006-2009); dan pada tahun 2009

melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selama menempuh kuliah, penulis pernah menjadi pemenang

Program Kreativitas Mahasiswa Dikti bidang Kewirausahaan pada tahun 2012 dan

pernah mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang diadakan di

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI