PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT...

99
i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Psikologi Oleh Maria Ina Widianingrum 029114120 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

i

STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT

TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Pada Program Studi Psikologi

Oleh

Maria Ina Widianingrum

029114120

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ii

SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT

TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT

Oleh

Maria Ina Widianingrum

029114120

Telah Disetujui oleh

Dosen Pembimbing

ML. Anantasari, S.Psi, M.Si Tanggal....................

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

iii

SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT

TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Maria Ina Widianingrum

029114120

Telah Dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada Tanggal 19 April 2007

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : ML. Anantasari, S.Psi., M.Si. ...……………

Sekretaris : Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. ………………

Anggota : MM. Nimas Eki S, S.Psi., Psi. ………………

Yogyakarta, ………

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

iv

PERSEMBAHAN

Kadang aku tahu harus mengucapkan apa

Berterimakasih atas semua yang kau lakukan

Tapi semua kata terbang entah kemana

Bagaimana aku bisa cukup berterimakasih

Pada orang yang membuat aku lengkap

Pada orang yang memberikan anugerah

Yang membuat jiwaku terbentuk mantap

Orang yang menyelimutiku tiap malam

Orang yang menghentikan tangisanku

Orang yang bersedia berkorban

Untuk selalu mendahulukanku

Yang membiarkanku menguji sayap patahku

Meski menyakitkan bagimu

Karena tak pernah putus asa padaku

Walaupun sudah kehilangan akalmu

Karena selalu bangga padaku

Karena menjadi sahabatku

Cara apa untuk berterimakasih

Bagi hatimu, keringatmu, airmatamu

Bagi sepuluh ribu hal kecil

Bagi kerelaanmu berubah bers ama

Menerima semua kelemahanku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

v

Tidak mencintai karena terpaksa

Tapi mencintai dengan setulus hati

Dan karena itu aku sadar

Satu-satunya cara mengatakan

Satu-satunya terimakasih yang bukan sekedar

Hanya jelas dalam ungkapan

Terimakasih atas semua anugerahmu

Untuk semua ynag kau lakukan

Terimakasih Tuhan

Terimakasih Pak…..Mah….

Karena membuat mimpi jadi kenyataan

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkatiku

Bapak dan mamah yang kucintai dan kusayangi

Adekku Dessy dan Dian kukasih i

Dhanny yang kusayangi

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN,

Maka terlaksanalah segala rencanamu

(Amsal, 16:3)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

vi

MOTTO

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,

Kerjakanlah itu sekuat tenaga,

Karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan

dan hikmat dalam dunia orang mati,

Kemana engkau akan pergi

(Pengkotbah, 9:10)

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,

Yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah

(Roma, 8:28)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 19 Juni 2007

Penulis

Maria Ina Widianingrum

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

viii

ABSTRAK

PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PASIEN

DI RUMAH SAKIT

Maria Ina Widianingrum

029114120

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku asertif

perawat terhadap pasien di rumah sakit.

Subjek dalam penelitian ada lah perawat yang bertugas di ruang rawat inap

Rumah sakit Panti Rapih dan Panti Nugroho, dengan jumlah subjek keseluruhan

adalah 115 perawat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif yaitu penelitian yang dibuat untuk memperoleh informasi tentang per ilaku

asertif pada perawat dengan cara menyebarkan skala perilaku a sertif pada perawat.

Data yang diperoleh dari skala perilaku asertif akan diolah secara statistik dengan

menggunakan program SPSS for window 12. Uji reliabilitas menggunakan teknik

Cronbach Alpha , koefesien reliabilitas yang dihasilkan sebesar 0, 965.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa secara umum

perawat memiliki perilaku asertif yang baik. Hal ini tampak dari perolehan mean

empirik lebih besar dari mean teoritik (198, 27 > 155). Apabila dilihat dari setiap

indikator, pada umumnya termasuk dalam kategori tinggi dengan mean empirik lebi h

besar dari mean teoritik.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ix

ABSTRACT

NURSES’ ASSERTIVE BEHAVIOR TO PATIENTS IN THERAPEUTIC

COMMUNICATION AT THE HOSPITAL

Maria Ina Widianingrum

029114120

The aim of this research is to describe nurses’ assertive behaviour to patients

at the hospital.

The subject in the research were 115 nurses in the nursing ward at Panti Rapih

and Panti Nugroho hospitals. The technique applied in this research was the

descriptive quantitative technique which was made to gain information about nurses’

assertive behavior by distributing assertive behavior scales to the nurses. The data

that were collected from the assertive behavior scales were processed using SPSS for

window 12 program. Cronbach Alpha technique was used to test the reliability, and

the result of reliability coefficient was 0,965.

Based on the result of the data analysis, it can be concluded that in general,

nurses have a good assertive behavior. It can be seen from the empiric mean result

which is higher than the theoretic mean (198, 27 > 155). Generally, each indicator has

a high category where the empiric mean is higher than the theoretic mean.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Yesus Kristus atas segala kasih,

rahmat, lindungan, bimbingan, dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PERILAKU

ASERTIF PADA PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT “.

Tujuan penulisan ini guna memberikan gambaran mengenai

perilaku asertif yang dimiliki oleh perawat pada saat sedang memberikan pelayanan

kesehatan kepada pasien di rumah sakit yang sesungguhnya. Adapun tujuan lain dari

penulisan skripsi ini adal ah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa

keberhasilan skripsi ini tidak lepas dari peran serta, keterlibatan, dukungan, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan dan ketulusan hati, penulis

menyampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Bpk. P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah berkenan memberi kan ijin dan

membantu selama mel akukan penelitian ini.

2. Ibu ML. Anantasari, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan masukan, bimbingan, dukungan, support, dan kesabaran

selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Ibu makasi h banyak ya….

3. Ibu Drs. L. Pratidarmanastiti, MS selaku dosen penguji 1

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xi

4. Ibu MM. Nimas Eki S, S.Psi., Psi selaku dosen penguji dua

5. Para dosen di Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu, memberikan

dorongan, pengetahuan dan bimbingan selama penulis menempuh studi di

Fakultas Psikologi.

6. Dr.Sudharmadji, Sp. Rad, selaku Direktur rumah sakit Bethesda, Pak Ipung

selaku ketua Pusmarsa, Bu Lis selaku kepala perawat. Terimakasih atas ijin dan

bantuan yang diberikan sehingg a peneliti dapat melakukan penelitian di rumah

sakit Beteshda.

7. Dr. Wibowo Soerahjo, MMR, selaku Direktur rumah sakit Panti Rini, Pak Yoseph

selaku personalia, Suster sebagai kepala perawat. Terimakasih atas ijin dan

bantuan yang diberikan sehingga penel iti dapat melakukan penelitian di rumah

sakit Panti Rini.

8. Ns.Sr.Constansia CB, Skep, selaku Direktur rumah sakit Panti Rapih, Pak Riszat

selaku personalia, Pak Jarwo selaku kepala perawat. Terimakasih atas ijin dan

bantuannya yang diberikan sehingga pe neliti dapat melakukan penelitian di rumah

sakit Panti Rapih.

9. Dr. Teddy Jonang, M.Kes, selaku direktur rumah sakit Panti Nugroho, Mba Rici

selaku personalia. Terimakasih atas ijin dan bantuannya yang diberikan sehingga

peneliti dapat melakukan penel itian di rumah sakit Panti Nugroho.

10. Seluruh perawat. Terimakasih atas kerjasama dan bantuannya dalam meluangkan

waktu untuk mengisi skala yang disebarkan oleh peneliti. Lia, Tri, Mba Lia

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xii

(walaupun kalian sedang sibuk tapi mau bantuin aku cari bahan..ma kasih banyak

ya!)

11. Mba Nani, Mas Gandung, Mas Muji dan Pak Gi yang telah membantu kelancaran

studi penulis dalam kelancaran administrasi maupun praktikum.

12. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

di paingan dan mri can. Terimakasih atas bantuan dan pinjaman buku -bukunya.

13. Bapak dan Mamah. Pak…Mah…makasih atas segala cinta, perhatian, kasih,

kesabaran, doanya setiap malam dan jerih payahnya selama ini yang diberikan

demi keberhasilanku. Aku sayang Bapak dan Mamah…..

14. Adekku Dessy dan Dian. De….makasih atas semuanya ya! kebersamaan kita

selama ini, semoga kita tetap rukun ya! Belajar yang benar ya…

15. Mamah Syfa. Mah….makasih atas doanya selama aku mengerjakan skripsi

sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sup portnya sehingga aku punya

kekuatan untuk menyelesaikan skripsi sampai tuntas.

16. Michael Dhanny. Makasih atas kesetiaanmu selama ini yang selalu menemaniku

dalam suka dan duka. Kamu selalu memberikan aku support, perhatian dan cinta.

17. Keluarga besar di kuningan. Nenek, Kakek, Om dan Tante semua yang sudah

memberikan semangat, doa sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

18. Sahabat-sahabatku. Mimin (kamu adalah sahabat yang aku paling sayangi,

makasih sudah mau menjadi sahabatku. Kamu pasti bisa m elewati itu semua….),

Andreas (makasih mau dengerin semua ceritaku dan selalu memberikan aku

support), Eko (makasih dah mau bantuin aku cari bahan dan menjadi teman

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xiii

ceritaku. Kapan traktir makannya?ditunggu loh…..), Imas (kok masalah kita sama

ya…jangan sedih ya, pasti kita bisa mengatasinya, ayo semangat kerjain

skripsinya).

19. Sahabat kuliah. Yanti dan Nining (makasih ya kalian sudah mau menjadi

sahabatku, kalian selalu memberikan aku support dan mau mendengarkan keluh

kesahku. Ayo tetap semangat ngerjain skripsi !)

20. Anak-anak kost Wisma Goreti. Tita, Shinta, Clare, Vivin, Spadic, Friska (Untuk

semuanya makasih ya…kalian selalu memberikan kecerian dikost.).

21. Teman kost lama. Mba Pipit, Echa, Dewi, Donat, Mba Dora (Tahu ga sih….aku

kangen ngobrol dan jalan ma kalian lagi…makasih atas perhatian kalian ma aku

selama ini)

22. Teman-teman seperjuangan. Ajeng, Iput, Ira, Dian, Uchi, Bona, Sutri, Tanti. Ayo

semangat terus ngerjain skripsi dan bimbingan sama bu Ari, jangan mudah putus

asa!pasti kalian bisa menyelesaikan skripsi dengan hasil yang memuaskan.

23. Teman-teman KKN. Bona, Thomas, Andi, Teddy, Arum, Asti, Upi, Yusta, Santi.

Kebersamaan dan pengalaman kita hidup bersama tidak akan pernah aku lupakan,

kalian adalah teman -teman baikku. Kapan kita masak bareng lagi?

24. Teman-teman angkatan 2002. Nanut, Lia, Lisna, Mita, Ntri, Siska, Dewi Vanlith,

Donat, Echa, Dewi Stero, Diah, Ria, Irna, Elvin, Meme, Vincent, Dina, Katherin,

Tina, Lita, dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu

persatu….makasih atas bantuan, perhatian dan dukungannya.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xiv

25. Teman asisten kogn itif. Bona, Mia, Obeth, Sadel, Bolot. Makasih kerjasamanya

selama menjadi asisten kognitif, aku senang bisa bekerjasama dengan kalian.

Sukses ya buat semua…….

26. Teman-teman asisten P2TKP. Mba Etik, Mas Kobo, Mas Adi, Desta, Lisna,

Kathrine, Iput, Tita, Elvin, Otik, Abe, Obeth. Semoga kita tetap kompak ya!

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, penul is mengaharpkan

kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan selesainya skripsi ini,

dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Yogyakarta,…………

Penulis

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vii

ABSTRAK .............................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xv

DAFTAR SKEMA ................................................................................................. xx

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xxii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masal ah ................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 7

2. Manfaat Praktis ............................................................................... 8

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xvi

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 9

A. Perilaku Asertif ................................................................................... 9

1. Pengertian Perilaku Asertif ............................................................ 9

2. Ciri-ciri Perilaku Asertif ................................................................ 10

3. Tujuan Perilaku Asertif .................................................................. 15

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Asertif .................... 15

B. Perawat dibagian Rawat Inap ............................................................ 18

1. Pengertian Perawat ......................................................................... 18

2. Tugas dan Tanggung jawab Perawat di bagian Rawat Inap ......... 19

3. Sifat-sifat yang mendasari dedikasi seorang Perawat .................. 23

4. Ciri-ciri Kepribadian seorang Perawat ......................................... 24

C. Perilaku Asertif Perawat .................................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 36

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 36

B. Variabel Penelitian .............................................................................. 37

C. Definisi Operasional Penelitian .......................................................... 37

D. Subjek ................................................................................................... 39

E. Alat Pengumpulan Data ...................................................................... 40

1. Instrumen ........................................................................................ 40

2. Skala ................................................................................................ 40

3. Blue Print ........................................................................................ 42

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xvii

4. Pertanggungjawaban Mutu ............................................................ 44

a. Validitas ..................................................................................... 44

b. Seleksi Item .............................................................................. 46

c. Reliabilitas ............................................................................... 47

F. Analisis Data ....................................................................................... 48

G. Prosedur Penelitian .............................................................................. 49

1. Try Out ............................................................................................ 49

2. Penelitian ........................................................................................ 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 51

A. Persiapan Penelitian ............................................................................ 51

1. Orientasi Kancah Penelitian .......................................................... 51

a. Rumah Sakit Panti Rapih ....................................................... 51

b. Rumah Sakit Panti Nugroho ................................................... 52

2. Perijinan Penelitian ........................................................................ 54

3. Uji Coba Alat Penelitian ................................................................ 55

4. Estimasi Validitas ............................................................................. 56

5. Estimasi Reliabilitas ....................................................................... 56

6. Hasil Uji Coba Alat Penelitian ...................................................... 57

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 59

C. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................ 60

1. Rumah Sakit Panti Rapih .............................................................. 61

a. Subjek berdasarkan Lama Bekerja .......................................... 61

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xviii

b. Subjek Berdasarkan Usia ....................................................... 61

c. Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................ 61

2. Rumah Sakit Panti Nugroho ......................................................... 62

a. Subjek berdasarkan Lama Bekerja .......................................... 62

b. Subjek Berdasarkan Usia ....................................................... 62

c. Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................ 62

H. Hasil Penelitian .................................................................................... 64

1. Deskripsi Data Penelitian ............................................................. 64

2. Hasil Penelitian Kategorisasi Perilaku Asertif ............................ 66

I. Pembahasaan Hasil Penelitian ............................................................ 69

BAB V. PENUTUP ................................................................................................. 75

A. Kesimpulan ......................................................................................... 75

B. Saran .................................................................................................... 75

1. Rumah Sakit ................................................................................. 75

2. Perawat .......................................................................................... 76

3. Peneliti Lain .................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 78

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xix

DAFTAR SKEMA

1. Skema perilaku asertif perawat terhadap pasien di rumah sakit .......................... 35

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ......................................................... 42

Tabel 2. Blue Print Skala Perilaku Asertif ............................................................... 43

Tabel 3. Distribusi Item Uji coba skala Perilaku Asertif menurut

Indikator dan sifat Favorable dan Unfavorable ....................................... 44

Tabel 4. Distribusi Item setelah Uji coba yang Sahih dan Gugur .......................... 58

Tabel 5. Distribusi item skala yang sahih ................................................................ 58

Tabel 6. Distribusi item skala penelitian ................................................................. 59

Tabel 7. Gambaran subjek penelitian ....................................................................... 61

Tabel 8. Deskripsi data penelitian ............................................................................ 64

Tabel 9. Tabel kategorisasi norma ........................................................................... 67

Tabel 10. Kategorisasi perilaku asertif .................................................................... 67

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan kesehatan pada masa kini merupakan industri jasa kesehatan

yang dibutuhkan oleh semua orang. Rumah sakit merupakan salah satu pusat

pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab memberikan pelayanan jasa

kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan

ditentukan oleh nilai -nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut.

Kretartho (Gunarsa, 1995) menegaskan bahwa kualitas pela yanan menjadi

faktor yang menentukan bagi kelangsungan hidup sebuah rumah sakit karena baik

buruknya penilaian masyarakat terhadap sebuah rumah sakit didasarkan pada

kualitas pelayanan yang diberikan.

Topik yang penting dan banyak dibahas dalam perawatan dan pelayanan

kesehatan adalah interaksi antara pasien dengan tenaga kesehatan. Sifat hubungan

ini sangat penting karena merupakan faktor utama yang menentukkan hasil

konsultasi medis, seperti rasa puas pasien, ketaatan aturan medis dan hasil

kesehatannya (Smet, 1994). Salah satu faktor yang terpenting dalam memberikan

kepuasan terhadap konsultasi medis adalah komunikasi antar tenaga kesehatan

dan pasien (Smet, 1994).

Smet (1994) mengemukakan bahwa para ahli pelayanan medis atau tenaga

kesehatan yang dimaksud dalam konteks pelayanan di rumah sakit adalah dokter,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

2

perawat, paramedis, apoteker, dan psikolog. Masing-masing tenaga kesehatan

mempunyai tugas dan bentuk pelayanan yang berbeda -beda. Salah satu profesi

atau tenaga kesehatan yang disoroti oleh banyak pihak dalam pelayanan di rumah

sakit adalah perawat. Perawat merupakan tulang punggung dan ujung tombak

pelayanan yang ikut menentukan kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Tugas

pokok seorang perawat adalah mempercepat proses penyembuhan

(Gunarsa,1995). Berdasarkan intensitas dan durasi waktu, perawat adalah tenaga

kesehatan yang paling intens dan lama dalam memberikan pelayanan dan

berkomunikasi dengan pasi en. Perhatian perawat tidak saja berpusat pada fungsi

biologis pasien, namun meluas pada as pek psikososial pasien sebagai individu

(Corbet, dalam Ellis dkk, 1995).

Tim Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus (Prabowo,2000)

menyatakan bahwa dalam keperawatan, komunikasi merupakan pendekatan

terencana yang dipakai dengan sadar untuk m empengaruhi pasien dalam

mencapai kesejahtera annya atau kesembuhan. Masalah komunikasi yang harus

diperhatikan dalam pemberian pelayanan kesehatan (MacLeod Clark dalam

Abraham, 1997). Seorang pasein merasa nyaman atau tidak dengan pelayanan

yang diberikan, ditentukan oleh kemampuan perawat dalam berinteraksi dan

berkomunikasi dengan pasien. Perawat yang mempunyai kemampuan

berkomunikasi dapat membantu perawat dalam mengenal kebutuhan pasien dan

menentukan rencana tindakan serta kerjasama dalam memenuhi kebu tuhan

tersebut (Purwanto, 1994). Namun, kurang berkembangnya kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

3

interpersonal yang dimiliki oleh perawat menyebabkan komunikasi kurang

efektif. Permasalahan ini yang sering muncul dalam hubungan interpersonal

antara perawat dan pasien. Masih banyak keluhan dari pasien maupun keluarga

pasien terhadap tenaga kesehatan berkaitan dengan kurangnya informasi yang

diberikan dan kurangnya keterbukaan terhadap masalah kesehatan pasien. Para

pasien dan keluarganya merasa tidak tahu apa yang boleh atau tidak boleh

dilakukan saat menjalani perawatan, pasien pun tidak tahu secara pasti mengenai

kondisi kesehatannya dan tidak adanya kesempatan yang diberikan kepada pasien

untuk berpartisipasi dalam percakapan yang berhubungan dengan masalah

kesehatannya. Perawat cenderung lebih fokus terhadap tugasnya daripada

mengenali kecemasan dan pandangan -pandangan pasien (Ellis dkk, 1995).

Perawat kurang terbuka dan jujur mengenai perasaan, pikiran maupun ide -idenya

terhadap pasien. Adanya ketakutan perawat untuk menolak permintaan pasien dan

bersikap tegas terhadap pasien karena takut menyinggung perasaan pasien.

Kurangnya keterbukaan perawat terhadap pasien, akan menyebabkan

ketidaknyaman antara perawat dan pasien serta dapat menimbulkan

ketidakpuasan, kekecewaan dan kepercayaan yang rendah dari para pasien

terhadap perawat.

Permasalahan ini, menuntut perawat untuk dapat melakukan pelayanan

yang maksimal terhadap pasiennya dengan meningkatkan kemampuan

interpersonalnya dalam berinteraksi. Perawat harus dapat meng ungkapkan

pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan ide-idenya pada pasien tanpa menyakiti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

4

perasaan pasien. Salah satu kemampuan interpersonal seorang perawat yang harus

dikembangkan adalah kemampuan berperilaku asertif (Prabowo, 2002). Perilaku

asertif akan muncul pada saat orang melakukan hubungan i nterpersonal dengan

orang lain, terutama dalam konteks komunikasi (Sheridan & Radmacher, 1992).

Kemampuan seseorang dalam berperilaku asertif sangat berguna sekali dalam

mengatasi berbagai permasalahan yang lebih menyangkut hubungan

interpersonal. Seseorang akan lebih mampu untuk mengatakan tidak untuk hal -hal

yang bersifat negatif dan tidak diinginkan, bereaksi secara positif serta mampu

mengekspresikan emosinya secara benar tanpa harus menjadi agresif (Heiberg

dan Montmogeri dalam Santosa, 1999).

Orang asertif mempunyai ciri utama yaitu mampu mengekspresikan

haknya tanpa mengganggu orang lain. Perilaku asertif yang dimaksud berarti,

bahwa orang tersebut mempunyai self-respect, toleran, mampu mempercayai

orang lain seperti orang lain mempercayai dan menyukainya, mampu

menghormati orang lain, dan bertanggung jawab (Townend, 1993). Adams (1995)

menyatakan bahwa bersikap asertif membutuhkan keterbukaan terhadap dir i

sendiri secara j ujur sehingga mampu berkomunikasi secara terbuka dan

mengekspresikan perasaanya secara langsung tanpa perasaan cemas.

Kemampuan perilaku asertif seseorang dapat membantu dalam

menyelesaikan perma salahan yang sedang dihadapinya, karena kemampuan

berperilaku asertif memungkinkan seseorang untuk mengemukakan apa yang

diinginkannya secara langsung dimana hal tersebut akan membuat orang memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

5

penilaian positif (Alberti & Emmons, 2002). Perilaku asertif dapat membuat

seseorang lebih mampu mengekspresikan ide -ide yang ada dalam pikiranya

sehingga jika mengalami suatu hambatan dalam pekerjaan dapat

menyelesaikannya. Ide -ide tersebut yang membantu dalam menemukan jalan

keluar dari permasalahan yang dihadapi.

Dengan sikap asertif membuat orang lain mendapat gambaran jelas

mengenai perasaan dan keinginan kita serta tetap merasa dihormati dan dihargai

(Adams, 1995). Seorang perawat yang mempunyai kemampuan berperilaku

asertif, ditunjukkan dengan sikap tegas, tidak ragu-ragu dalam melaksanakan dan

memenuhi kebutuhan pasien (Gunarsa, 1995). Perawat secara terbuka

mengemukakan ide -ide maupun pikirannya kepada pasien berkaitan dengan

masalah kesehatan pasien serta tidak ada kecemasan ketika menegur pasien yang

tidak mau mengikuti prosedur dari dokter. Sikap perawat yang terbuka akan

mendapat respon yang positif dari pasien , karena semakin positif dan asertif

pendekatan seseorang terhadap orang lain maka akan semakin positif dan asertif

pula respon yang mungkin diterimanya (Alberti & Emmons, 2002). Hal ini akan

menciptakan kondisi kerja atau lingkungan yang men dukung dalam pelaksanaan

tugas perawat.

Seorang perawat yang terbuka selama menjalankan tugasnya di ruang

rawat inap dapat memberikan keuntungan terhadap pasien maupun terhadap

perawat sendiri, untuk menunjukkan seberapa b anyak perawat memahami

perasaan dan pikiran pasien (Smet, 1995). Hal tersebut dapat membangkitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

6

pasien untuk jujur, terus terang, tidak khawatir ataupun memahami tentang tujuan

terapinya. Pasien yang terdorong melalui komunikas i yang terbuka tidak akan

kehilangan kebebasannya, pasien akan merasa bebas untuk mengekspresikan

perasaannya dan menghargai perawat sehingga menjadikan perawat sebagai nara

sumber yang dapat dipercaya oleh pasiennya (Abraham, 1997). Dalam hubungan

ini, maka pihak yang satu merasa nyaman dan pihak lain juga merasa nyaman

(Townend, 1993). Hal ini menciptakan komunikasi yang asertif akan efektif

karena adanya kenyamanan bagi pihak perawat maupun pasien selama melakukan

interaksi.

Sebaliknya, seseorang yang t idak asertif berarti tidak mampu menyatakan

pikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan, pendapat kepada orang lain dan tidak

mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kurang menghargai pribadi

lain (Adams, 1995). Hal ini akan menyebabkan pasien menjad i bingung karena

tidak tahu apa yang harus dilakukan dan pasien menjadi tidak percaya terhadap

pelayanan yang diberikan oleh perawat. Kurangnya keterbukaan perawat

menyebabkan p asien menjadi tidak nyaman ketika menjalani perawatan dan

secara psikis pasien menjadi tertekan. Perawat pun merasa tidak nyaman dengan

sikap yang ditunjukkan pasien sehingga komunikasi antara perawat dan pasien

tidak efektif.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti melihat bahwa keterbukaan,

ketegasan, kejujuran, ketulusan, self respect, mempertahankan hak tanpa

menyakiti orang lain sangat penting dimiliki oleh para perawat untuk mendasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

7

seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, teruta ma

pasien. Kemampuan asertif perawat dapat membantu dalam menyelesaikan

permasalahan yang sedang dihadapinya dan dapat memberikan kenyamanan bagi

pihak pasien maupun perawat sendiri. Melalui penelitian ini, peneliti ingin

mencari gambaran lebih lanjut mengenai perilaku asertif yang dimiliki oleh

perawat pada saat menjalankan tugasnya di bagian rawat inap rumah sakit.

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, ingin menggambarkan “ Bagaimana perilaku asertif

perawat terhadap pasien di rumah sakit ? ”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan

perilaku asertif perawat terhadap pasien di rumah sakit.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu

psikologi mengenai perilaku ase rtif. Selain itu, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian yang relevan di masa yang

akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

8

2. Manfaat praktis

Bagi pihak rumah sakit, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan

informasi mengenai perilaku asertif perawat dalam memberikan pelayanan

kesehatan terhadap pasien sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

refleksi bagi piha k rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah

sakit.

Bagi para perawat, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan

gambaran mengenai pentingnya perilaku asertif perawat terhadap pasien

sehingga dapat digunakan sebagai wacana untuk refleksi bagi p erawat dalam

melakukan komunikasi dengan pasien dan mampu memberikan pelayanan

kesehatan yang baik.

Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan teoritis yang dapat dipergunakan di kemudian hari dengan

mencoba menghub ungkan teori yang ada dengan kehidupan sehari -hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perilaku Asertif

1. Pengertian Perilaku Asertif

Cawood ( 1997) menyatakan bahwa perilaku asertif adalah ekspresi

yang langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan

atau hak-hak tanpa kecemasan yang tidak beralasan. Ekspresi yang langsung

dimaksudkan sebagai perilaku yang tidak berputar -putar, pesan jelas dan

terfokus serta tidak menghakimi. Ekspresi jujur dim aksudkan sebagai perilaku

yang selaras, isyarat-isyaratnya cocok, kata-kata, gerak-gerik, dan perasaan

yang semuanya mengatakan hal yang sama.

Llyod (1991) mendefinisikan perilaku asertif bersikap langsung, jujur,

dan penuh respect ketika berinteraksi dengan orang lain. Keasertifan

diperlukan untuk hubungan yang jujur dan sehat.

Berperilaku asertif berarti mengerti apa yang diperlukan dan inginkan,

menjelaskan ini pada orang lain, bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan

sendiri dan tetap menunjukkan hormat pada orang lain (Adams, 1995).

Bersikap asertif membutuhkan keterbukaan terhadap diri sendiri secara jujur,

bergaul dengan jujur dan langsung menyatakan perasaan, kebutuhan -

kebutuhan, ide-ide, serta mempertahankan hak mereka tetapi dengan cara

sedemikian r upa sehingga tidak melanggar hak dan kebutuhan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

10

Adams ( 1995) menyatakan bahwa perilaku asertif merupakan sikap

jujur, jelas, mengkomunikasikan yang benar tentang diri sendiri dan tetap

mampu menghormati orang lain. Perilaku asertif merupakan p erilaku yang

mampu menerima kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah

tindakan yang layak atau benar (Corey, 1988).

Sumintardja (Prabowo, 2000) mengemukakan bahwa perilaku asertif

merupakan perilaku yang menampilkan keberanian untuk secara ju jur dan

terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran-pikiran apa adanya

tanpa menyakiti orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa perilaku asertif merupakan sikap terbuka, jujur dalam

mengkomunikasikan tentan g diri sendiri , menghargai ketika berinteraksi

dengan orang lain dan mampu menyatakan secara langsung pikiran, perasaan,

kebutuhan serta mempertahankan haknya tanpa melanggar hak dan kebutuhan

orang lain.

2. Ciri-ciri perilaku asertif

Lazarus (Rakos, 1991) mengemukakan empat komponen dalam

perilaku asertif, yaitu :

a. Kemampuan berkata “tidak”.

b. Kemampuan untuk meminta pertolongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

11

c. Kemampuan untuk mengekspresikan perasaan -perasaan yang positif

maupun negatif secara wajar.

d. Kemampuan untuk memulai percakapan secara langsung dan berhasil

menyelesaikan percakapan tersebut.

Kanfer dan Goldstain (Santoso, 1999) menjelaskan bahwa ciri -ciri

perilaku asertif, yaitu :

a. Dapat menguasai diri sesuai dengan situasi yang ada.

b. Dapat memberikan respon dengan wajar pada hal -hal yang sangat

disukainya.

c. Dapat menyatakan kasih sayang dan cintanya kepada seseorang secara

terus terang dan wajar.

Selanjutnya Alberti dan Emmons (1987) menjelaskan ciri -ciri perilaku

asertif lebih terperinci yaitu :

a. Mengembangkan keseteraan dalam hubungan interpersonal dimana kedua

belah pihak berdiri diatas dasar yang sama, dengan menyeimbangkan

kekuatan sehingga tidak ada pihak yang menang atau kalah.

b. Berbuat menurut kepentingan yang dianggap baik, s eperti :

1) Meyakini penilaian

2) Membuat keputusan pribadi mengenai jabatan, hubungan, gaya hidup

dan jadwal kerja.

3) Mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan menyusun

kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

12

4) Meminta bantuan orang lain

5) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

c. Mempertahankan hak pribadi

1) Berani berkata tidak

2) Menetapkan batasan-batasan waktu

3) Merespon terhadap kritikan

4) Mengekspresikan dukungan atau bantahan terhadap suatu pendapat.

d. Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan dengan perasaan senang.

1) Menunjukkan ketidaksetujuan, amarah, afeksi, atau rasa bersahabat.

2) Mengakui ketakutan atau kecemasan.

3) Mengekspresikan kesetujuan atau dukungan.

4) Spontan tanpa merasa cemas.

e. Menggunakan hak-hak pribadi sebagai warganegara, konsumen, anggota

organisasi, sekolah, kelompok kerja, partisipan dalam even public untuk

menyampaikan pendapat, perubahan kerja tanpa memungkiri bahwa orang

lain juga mempunyai hak -hak yang sama.

f. Tidak menyangkal kebenaran dari orang lain.

Selain itu, Alberti dan Emmons (1987) menyebutkan sepuluh kunci

tentang perilaku asertif, yaitu : a) pengekspresian diri, b) hormat terhadap hak-

hak orang lain, c) jujur, d) langsung, e) kesejajaran yang menguntungkan

kedua belah pihak dalam satu hubungan, f) secara verbal, meliputi isi pesan

seperti pendapat, permohonan, pembatasan, perasaan, g) secara non verbal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

13

meliputi gaya dalam penyampaian pesan seperti kontak mata, suara, ekspresi

wajah, jarak, h) sesuai untuk orang–orang tertentu dalam situasi-situasi

tertentu pula, i) dapat diterima masyarakat, j) dipelajari dan bukan sifat

bawaan.

Adams (1995) menyatakan mengenai ciri -ciri perilaku asertif terdiri

dari :

b. Bergaul dengan jujur dan langsung.

c. Mampu menyatakan perasaan, kebutuhan-kebutuhan dan ide -ide

d. Terbuka dan apa adanya.

e. Mampu bertindak demi kepentingan sendiri dan mengambil inisiatif demi

memenuhi kebutuhannya.

f. Mampu meminta informasi dan bantuan dari orang lain bilamana

membutuhkannya .

g. Jika berkonflik dengan orang lain maka mereka bersedia mencari

penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

Dari berbagai ciri yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa yang menjadi ciri -ciri perilaku asertif adalah :

a. Kemampuan untuk berkata “tidak”. Ada keberanian dalam diri untuk

mengatakan “tidak” jika tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya

tanpa menyinggung perasaan orang lain. Mereka mampu menolak

permintaan orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain dan tanpa

disertai rasa cemas atau takut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

14

b. Kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan kepada orang lain

jika sedang membutuhkannya. Adanya keterbukaan, apa adanya atau

langsung dan kejujuran terhadap orang lain untuk meminta pertolongan

ketika sedang terjadi konflik dengan orang lain sehingga mereka bersedia

untuk mencari penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

c. Kemampuan untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan ide-

ide baik yang positif maupun negatif secara wajar kepada orang lain.

Mereka mau mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya maupun

yang sedang dirasakannya, dengan menunjukkan ketidaksetujuan atau

kesetujuan secara terbuka dan langsung tanpa menyakiti perasaan orang

lain.

d. Kemampuan mengambil inisiatif unt uk memulai percakapan dan

mengakhiri percakapan secara langsung tanpa disertai rasa cemas atau

keragu-raguan sehingga dapat memenuhi kebutuhannya.

e. Kemampuan mempertahankan hak -hak pribadi sebagai warganegara untuk

menyampaikan pendapat tanpa memungkiri bahwa orang lain juga

mempunyai hak -hak yang sama dan tetap hormat terhadap hak-hak orang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

15

3. Tujuan perilaku asertif

Cawood (1997) menjelaskan bahwa ada dua tujuan utama perilaku

asertif, yaitu :

a. Menjaga proses komunikasi agar tetap lancar

Dengan menggunakan keterampilan asertif, dapat menjaga dialog

tetap terbuka, membiarkan informasi baru dan pikiran -pikiran serta

perasaan-perasaan yang jujur mengalir.

b. Membangun sikap saling menghormati

Dengan bersikap asertif diharapkan semakin perca ya diri, harga

dirinya bertambah dan mempunyai rasa hormat terhadap diri sendiri

sehingga orang juga bisa menghormati orang lain.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif

Santosa (1999), menjelaskan bahwa perilaku asertif pada seseorang

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Pola asuh orang tua

Ada tiga macam pola asuh orang tua, yaitu :

1) Pola asuh otoriter

Orang tua mendidik anak secara keras, penuh dengan disiplin yang

tidak dapat diterima anak tetapi dipaksakan, penuh dengan aturan dan

larangan yang membatasi ruang kehidupan anak sehingga menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

16

remaja yang permisif, inferior, bergantung pada orang lain dan mudah

mengalami kekecewaan.

2) Pola asuh demokratis

Orang tua mengasuh anak dengan penuh kasih sayang tanpa

memanjakan mereka. Hal ini akan menjadikan anak yang mempunyai

kepercayaan diri yang besar, mempunyai pengertian yang benar

tentang apa yang menjadi hak mereka, dapat mengkomunikasikan

segala keingina nnya secara wajar dan tidak memaksakan kehendak

mereka dengan cara menindas hak orang lain.

3) Pola asuh permisif

Orang tua mendidik anak tanpa adanya batasan atau aturan yang

bersifat mengikat, bahkan terkesan bebas. Orang tua lebih

memperbolehkan seg ala keinginan anak tanpa adanya persyaratan atau

tuntutan tertentu sehingga anak dapat dengan cepat dan mudah dalam

mendapatkan segala sesuatu. Namun, apabila tidak mendapatkan yang

diinginkannya maka akan mudah kecewa dan menjadi marah sehingga

menjadi su lit dikendalikan.

b. Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai peran yang besar dalam mendidik perilaku asertif

(Rakos,1991). Hal ini disesuaikan dengan norma masyarakat atau

lingkungan sekitar dimana individu tinggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

17

c. Usia

Buhrmester (1990) berpendapat bahwa usia merupakan salah satu faktor

yang turut menentukkan munculnya perilaku asertif. Pada masa dewasa,

perilaku asertif menjadi lebih berkembang karena struktur kognitif yang

memungkinkan mereka menyatakan apa yang diinginkan dengan bahasa

yang verbal dan jelas.

d. Jenis Kelamin

Perbedaan antara pria dan wanita dalam perilaku asertif bukan sesuatu

yang bersifat konstan. Adanya pengaruh globalisasi yang membawa

kearah norma yang ada dan kesadaran mengenai persamaan gender,

membuat wanita sekarang cenderung memiliki sifat mandiri, percaya diri

dan asertif.

e. Strategi Coping

Strategi coping adalah suatu bentuk penyesuaian diri yang melibatkan

unsur-unsur kognisi dan afeksi dari seseorang untuk mengatasi suatu

permasalahan yang datang pada dirinya. Individu yang menggunakan

mekanisme coping yang efektif dan adaptif dalam menyelesaikan masalah

akan lebih asertif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

18

B. Perawat di bagian rawat inap

1. Pengertian Perawat

Gunarso (1995) perawat adalah seseorang yang telah dipersiapkan

melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang sakit,

usaha rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri

atau dibawah pengawasan dan supervisi dok ter atau suster kepala.

Benyamin (1989) menjelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang

melaksanakan kegiatannya dan penggilan untuk merawat orang sakit maupun

menolong orang sehat mempertahankan kesehatannya.

Departement kesehatan RI (Yuliarto,2005) menjelaskan bahwa

perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan suatu program

pendidikan dasar dan diberi wewenang oleh pemerintah serta memenuhi

syarat untuk memberikan pelayanan perawatan yang bermutu dan penuh

tanggung jawab.

Ony (1987) menyatakan bahwa perawat adalah orang yang terampil

memberikan pelayanan atau perawatan dengan kasih sayang baik terhadap

orang sakit maupun terhadap orang sehat sehingga orang tersebut tidak mudah

terkena penyakit.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perawat adalah seseorang

yang telah dipersiapkan melalui pendidikan dasar serta diberi wewenang oleh

pemerintah untuk memberikan pelayanan perawatan yang bermutu dan

bertanggung jawab serta merawat orang sakit maupun terhadap orang sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

19

dengan penuh kasih sayang y ang dilaksanakan secara mandiri atau dibawah

pengawasan dokter sehingga orang tersebut dapat mempertahankan

kesehatannya. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah perawat di

bagian rawat inap rumah sakit yaitu perawat yang bertugas memberikan

pelayanan kesehatan dan merawat pasien yang sakit di rawat inap.

2. Tugas dan Tanggung jawab Perawat di bagian rawat inap

Perawat sebagai tokoh utama dalam pelayanan di rumah sakit, perawat

dibagian rawat inap memiliki tugas dan tanggung jawab y ang besar. Yuliarto

(2005) menyatakan bahwa secara umum perawat di bagian rawat inap memiliki

tugas untuk memberikan pelayanan perawatan secara sederhana kepada

pasiennya, misalnya mempersiapkan pasien untuk melakukan pemeriksaan dan

mendampingi dokter pem eriksa dengan mencatat suhu, kecepatan denyut

jantung dan pernafasan pasien, memberikan obat yang dianjurkan dokter pada

jam-jam yang telah ditentukkan.

Departemen kesehatan (1994), menguraikan tugas -tugas perawat di

bagian rawat inap rumah sakit, yaitu :

a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.

b. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

c. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap

pakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

20

d. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruang perawatan

dan lingkungannya, peraturan atau tata tertib yang berlaku, fasilitas yang

ada dan cara penggunaannya, serta kegiatan rutin yang dilakukan sehari -

hari.

e. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan

keluarganya.

f. Mengkaji hubungan dan masalah kesehatan atau keperawatan yang meliputi

: mengamati keadaan pasien, melaksanakan pemeriksaan tentang riwayat

penyakit pasien dan melakukan pemerikasaan fisik.

g. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya .

h. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan

batas kemampuannya, antara lain : melaksanakan tindakan pengobatan

sesuai program pengobatan, memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien

dan keluarganya mengenai penyakitnya.

i. Berperan serta melaksanakan latihan mobilisasi pada pasien agar dapat

segera mandiri.

j. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan atau institusi

pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah

kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi.

k. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat

secara tepat dan benar sesuai kebutuhan. Selanjutnya segera melaporkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

21

tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang rawat/dokter

penanggung jawab ruangan.

l. Melaksanakan evalua si tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.

m. Memantau dan menilai kondisi pasien. Selanjutnya melakukan tindakan

yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut sesuai batas

kemampuannya.

n. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang bai k dengan

anggota tim kesehatan (dokter, ahli gizi, analis, pekarya kesehatan, pekarya

rumah tangga dan lain-lain).

o. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan

upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

p. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai

jadwal dinas.

q. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antar pasien dan

keluarganya sehingga tercipta ketenangan.

r. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang Rawat.

s. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara

lain : melalui pertemuan ilmiah dan penetaran.

t. Melaksankan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang

tepat dan benar sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat

dipercaya (akurat).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

22

u. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan

maupun tertulis pada saat pergantian dinas.

v. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :

1) Menyediakan formulir untuk penye lesaian administratif, seperti :

a) Surat izin pulang.

b) Surat keterangan istirahat sakit.

c) Petunjuk diet.

d) Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan.

e) Surat rujukan atau pemeriksaan ulang.

f) Surat keterangan lunas pembayaran dan lain -lain.

2) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan pasien, mengenai :

a) Diet.

b) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.

c) Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, Puskesmas atau

institusi pelayanan kesehatan lain.

d) Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi

atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.

3) Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :

a) Rollstoel.

b) Tongkat penyangga

c) Protesa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

23

4) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan si rumah

sakit, misalnya :

a) Merawat luka.

b) Melatih anggota gerak.

5) Mengantar pasien yang akan pulang sampai pintu keluar ruang rawat.

3. Sifat-sifat yang mendasari dedikasi seorang perawat

Menurut Gunarsa (1995), menjelaskan sifat -sifat yang mendasari dedikasi

seorang perawat, yaitu :

a. Minat terhadap orang lain

Perawatan yang efektif hanya mungkin, bilamana seorang perawat

menaruh minat terhadap orang lain tanpa menghiraukan umur, jenis kelamin,

latar belakang dan status sosio ekonominya. Seorang perawat seyogianya

menyenangi orang lain, mengerti apa yang diperlukan, mengha dapi dengan

sikap yang sama dan meyakinkan pasien -pasien bahwa yang diutamakan

adalah kesejahteraan dan kesembuhan mereka.

b. Derajat Sensitivitas

Seorang perawat yang selalu menghadapi aneka ragam kepribadian,

tentunya perlu memiliki kepekaan dan dapat m embedakan setiap orang yang

dihadapinya. Demikian juga, tidak semua pasien dihadapi dan ditangani

dengan cara dan sikap yang sama. Oleh karena itu perlu memiliki kemampuan

untuk mengenal dengan cepat perbedaan -perbedaan antara pasien dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

24

penyebab perbedaan itu, serta mengatasi reaksi sendiri terhadap perbedaan-

perbedaan tersebut.

c. Menghargai hubungan -hubungan

Keberhasilan dalam perawatan, disamping oleh pengetahuan yang

luas, juga ditentukan oleh kemampuan mengadakan penyesuaian -penyesuaian

yakni hubungan dan ikatan-ikatan kemanusiaan yang diperlukan dalam

menangani orang yang sehat dan sakit.

d. Sikap terhadap mereka yang berkedudukan tinggi

Sebagai kelanjutan dari penghargaan terhadap hubungan -hubungan

antar pribadi yang perlu diingat maka sikap perawat juga perlu disesuaikan

dengan hubungan -hubungan dan kedudukan mereka. Tentunya diantara

perawat ada juga perawat yang sudah lama berkecimpung dalam bidang

perawatan dan lebih ahli dalam bidang -bidang tertentu. Seorang perawat yang

bekerja dengan perawat senior atau dokter selalu perlu mengingat bahwa pada

pengambilan keputusan dan tindakan -tindakan yang baru perlu

mempertimbangan sesuai pendapat perawat supervisor atau dokter yang

merawat pasien tersebut.

4. Ciri-ciri kepribadian seorang perawat

Seorang perawat harus bisa mengenal perbedaan -perbedaan pada pasien,

teman sejawat, supervisor, instructor, teman dan keluarganya dan harus

mengetahui bahwa diri nya sendiri juga memiliki perbedaan serta menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

25

bahwa ciri-ciri khas tertentu dapat memudahkan usaha untuk mencapai interaksi

pasti dengan orang lain. Gunarsa (1995) menjelaskan beberapa ciri khas yang

perlu dimiliki seorang perawat, yaitu :

a. Keadaan fisik dan kesehatan

Mengingat pekerjaan seorang perawat yang penuh dinamika maka

perlu memil iki kondisi badan yang baik, sehat dan mempunyai energi yang

banyak. Apabila kurang stamina, kurang ketahanan fisik maka akan mudah

patah semangat jika suatu saat mengalami tekanan fisik, mental maupun

ketegangan emosi. Keletihan tubuh dapat mempengaruhi s ecara negatif

segala keputusan yang akan diambil dan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Seorang yang lelah mudah terganggu konsentrasinya sehingga tidak dapat

memusatkan pikirannya terhadap pekerjaan atau pasien yang sedang

dihadapinya.

b. Penampilan yang m enarik

Seorang yang sakit dan dirawat di rumah sakit, pada umumnya

adalah pasien yang menderita penyakit agak berat atau sungguh -sungguh

berat. Keadaan pasien yang menderita penyakit yang berat bisa

menimbulkan perasaan -perasaan yang tidak enak dan dapat menyebabkan

tekanan jiwa yang mengakibatkan perasaan putus asa dan sedih. Keadaan

dalam diri pasien sebisa mungkin dibantu dengan hiburan dan keadaan luar

pasien yang dapat mengangkat perasaan pasien supaya tidak mengalami

tekanan lagi. Mengenai hal ini se orang perawat dapat ikut mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

26

peranan dalam mengubah suasana hati pasien yakni dengan penampilan

yang bersih, seragam yang bersih, penampilan yang segar dalam melakukan

tugas-tugas perawatan.

c. Kejujuran

Setiap orang ingin merasa aman dengan adanya orang lain

disekitarnya. Perasaan aman dan tenang akan diperolehnya apabila tidak

merasa terancam oleh orang lain sehingga sebagi individu tidak perlu curiga

terhadap orang lain. Sehubungan dengan perawat, seorang pasien harus

yakin bahwa seorang perawat melakukan tugasnya dengan jujur. Pasien

harus yakin bahwa sikap perawat sepenuhnya berasal dari minat pengabdian

yang murni untuk kesejahteraan manusia dan bukan harapan untuk

memperoleh hadiah dengan bersikap pura -pura.

d. Keriangan

Seorang perawat sebaiknya dapat menghadapi situasi yang penuh

kesulitan dan kekecewaan tanpa memperlihatkan kesulitan, kekecewaan

terhadap orang lain tetapi menghadapi situasi dengan senyuman, memberi

salam dengan ramah, optimis dan percaya diri.

e. Berjiwa sportif

Dalam pekerjaannya, seorang perawat harus berjiwa sportif yaitu

mau mengakui kekurangan diri sendiri bila ternyata ada orang lain yang

lebih unggul. Apabila dalam pelaksanan tugas ternyata ada perawat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

27

lebih unggul maka seorang perawat harus jujur, tetap berusaha memperbaiki

cara-cara perawatan dan mengikuti teknik perawatan yang lebih efektif.

f. Rendah hati

Kerendahan hati dalam tingkah laku merupakan tanda kebesaran

hati. Seorang perawat harus dapat meninggalkan kesan pada orang lain

melalui perbuatan dan tindakannya yang lebih memuji dirinya karena dapat

membuat pasien atau teman sejawatnya merasa jemu deng an cerita-cerita

mengenai diri sendiri tetapi lebih menunjukkan minat terhadap cerita

mereka.

g. Murah hati

Seseorang yang murah hati, bukan berarti sering memberikan hadiah

pada orang lain tetapi memberikan pertolongan ataupun bantuan.

Kemurahan hati seorang perawat perlu dijaga supaya pasien tidak meminta

pertolongan secara berlebih -lebihan.

h. Dapat dipercaya

Seseorang akan merasa nyaman dengan orang lain apabila percaya

penuh akan maksud dan itikad baik orang lain. Kita harus dapat dipercaya

oleh orang lain dan dapat mempercayai orang lain. Terutama kepercayaan

akan diri sendiri, akan ketulusan, kejujuran dan ada itikad untuk berusaha

sebaik mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

28

i. Pandai bergaul

Seseorang akan disenangi oleh orang lain apabila pandai bercerita,

bercakap dengan menarik, memiliki pengetahuan yang luas dan menjadi

seorang pendengar yang baik. Pada umumnya lebih enak bergaul dengan

orang yang mempunyai pekerjaan dan keahlian yang sama tetapi kita juga

perlu menghormati dan menghargai mereka yang berbeda keahlian, s eperti

halnya pasien.

j. Pandai menimbang perasaan

Seorang perawat yang pintar dan cekatan dalam perawatan maupun

kerapihan pekerjaan, perlu dapat menimbang perasaan pasien maupun

teman sepekerjaan. Kita perlu mempertimbangkan dan menjaga supaya

ucapan kita tidak menyakiti, menimbulkan kejengkelan maupun iri hati pada

orang lain tetapi dapat diterima orang lain.

k. Rasa humor

Setiap orang perlu memiliki rasa humor, dengan rasa humor seorang

perawat dapat mengurangi ketegangan dalam suatu situasi yang

mengganggu. Pasien akan senang apabila seorang perawat dapat membawa

suasana humor tanpa disertai keramaian atau keributan yang mengganggu.

l. Sikap sopan santun

Seorang perawat dalam tingkah laku dan tata bicara terhadap pasien

atau orang lain harus menunjuk kan kesopanan. Perlu mengetahui tatakrama,

memahami nilai -nilai kebudayaan masyarakat sekelilingnya. Seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

29

perawat yang memiliki sikap sopan santun. Pasti akan berhasil dan menjadi

perawat yang menjadi teladan bagi teman -teman sejawatnya.

m. Keramahan, simpati, dan kerjasama

Pada umumnya diharapkan dapat menunjukkan perhatian, minat,

simpati terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami. Keberhasilan dan

kebahagian hidup kita bersandar pada kehidupan bersama dengan orang lain

yang bersedia dan mampu berk erjasama, dimana sikap kooperatif disertai

dengan sikap yang jujur.

Gunarso (1995) menjelaskan bahwa pada umumnya seorang perawat

akan disenangi oleh pasien apabila:

a. Perawat nampak bertingkah laku sederhana dengan cara berbicara yang biasa.

b. Perawat ramah dan mudah tersenyum.

c. Perawat memperlihatkan sikap menaruh minat, mendengarkan, dengan penuh

perhatian apa yang dikemukakan atau dikeluhkan pasien.

C. Perilaku Asertif Perawat di Rumah sakit

Perawat adalah ujung tombak dari pelayanan rumah sakit. Perawat

memiliki tanggung jawab dan kewenangan untuk mengambil langkah -langkah

yang diperlukan guna kesembuhan pasien (Wahyuni, 2004). Kemampuan seorang

perawat berkomunikasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain merupakan hal

yang mendasar dan penting b agi penyelenggaraan proses keperawatan (Tamsuri,

2006). Interaksi antara perawat dan pasien merupakan faktor utama karena yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

30

menentukkan hasil konsultasi medis, seperti rasa puas pasien, ketaatan aturan

medis, dan hasil kesehatan (Smet, 1994). Terutama perawat yang bertugas di

ruang inap, Amriyati (2003) menyatakan bahwa perawat harus berada di dekat

pasien selama 24 jam untuk membantu kebutuhan pasien yang tidak dapat

dipenuhi sendiri selama sakit.

Perawat harus bisa mendengarkan pasien sepenuhnya sehingga pasien

menjadi sadar bahwa perawat memahami perasaannya, menerima haknya untuk

membuat keputusan dan membantu pasien untuk mengembangkan strategi -

strategi terhadap perubahan yang positif (Autheir, dalam Ellis, 2000). Pasien yang

terdorong melalui komunikasi terbuka tidak akan kehilangan kebebasannya tetapi

mereka mendapatkan kebebasan untuk menghargai pandangan dan cara -cara baru

(Abraham, 1997). Pandangan terhadap perawat berubah setelah dua decade

terakhir, pengadil an banding di New York pada tahun 1985 mempunyai

pandangan modern terhadap perawat, bahwa perawat bukan lagi sebagai petugas

kesehatan yang pasif tetapi penyedia jasa kesehatan yang asertif

(www.kompas.com, 2001).

Seorang perawat akan melakukan cara yang adaptif dalam merawat pasien

yaitu dengan bersikap asertif, komunikasi yang terbuka dan tidak bermusuhan

atau mengkritik pasien (Nasution, 2003). Kemampuan asertif pada perawat sangat

dibutuhkan karena untuk mendukung kesembuhan pasiennya, perilaku asertif

merupakan sesuatu yang memberikan banyak manfat dalam dunia kerja. Dengan

kemampuan yang asertif, seseorang dapat mengekspresikan diri, mengungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

31

emosinya dengan bebas, langsung, dan tanpa tekanan tetapi tidak mengabaikan

kepentingan serta perasaan orang lain. Perilaku asertif memungkinkan terciptanya

suatu kondisi kinerja yang efektif dan mampu menyesuaikan diri terhadap

lingkungan dengan baik (Widanarti, 2003).

Seseorang yang terbuka bagi orang lain berarti menunjukkan bahwa kita

menaruh perhatian pada perasaannya terhadap kata-kata atau perbuatan kita

(Supratiknya, 1995). Keterbukaan seorang perawat terlihat pada saat seorang

perawat itu memberikan informasi tentang diri, ide, nilai, perasaan dan sikapnya

sendiri untuk memfasilitasi kerjasama, pros es belajar, katarsis atau dukungan

pada pasien (Depkes Indonesia, 2000). Seorang perawat harus dapat menimbang

perasaan orang lain dan perlu mempertimbangkan apakah ucapannya dapat

menimbulkan luka hati atau dapat diterima dengan senang hati oleh pasien

(Gunarsa,1995).

Sikap asertif membutuhkan keterbukaan terhadap diri sendiri secara jujur

sehingga membuat orang lain mendapat gambaran jelas mengenai perasaan dan

keinginan kita, tetapi tetap merasa dihormati dan dihargai (Adams, 1995).

Seseorang yang mampu membina hubungan akrab dengan orang lain,

berkomunikasi secara terbuka dan efektif lebih mudah mencapai tujuan dirinya

karena adanya kemampuan untuk menyatakan perasaannya dan pikirannya pada

orang lain secara langsung dan tidak berbelit -belit sehingga orang lain mudah

untuk memahami keinginannya (Widanarti, 2003). Seorang perawat yang terbuka

akan menunjukkan sikap hormat pada pasien, perawat akan memperlakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

32

pasien sebagai orang yang berharga yang diterima tanpa syarat (Depkes

Indonesia, 2000). Sikap membuka diri perawat dapat memberikan keuntungan

pasien, untuk menunjukkan seberapa banyak perawat mengerti pasien karena

adanya persamaan pikiran, perasaan dan pengalaman (Nurjanah, 2005).

Widanarti (2003) menjelaskan bahwa pada dasarnya kemampuan asertif

bukan merupakan suatu perilaku bawaan atau suatu karakter yang secara

kebetulan dimiliki oleh seseorang, tetapi merupakan kemampuan yang dapat

dipelajari dan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari luar diri seseorang sehingga

membentuk tingkat asertifitas yang berbeda-beda. Seorang individu tidak akan

menjadi asertif dengan sendirinya, ada sebab -sebab atau faktor yang

mempengaruhi terbentuknya perilaku asertif. Santosa (1999) menjelaskan bahwa

perilaku asertif seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa fakto r, yaitu pola

asuh orang tua, kebudayaan, usia, jenis kelamin, strategi coping.

Seorang individu akan tumbuh menjadi asertif tergantung dari pola asuh

dan kebudayaan disekitarnya. Pola asuh dan kebudayaan mempunyai peranan

besar dalam mendidik perilaku as ertif (Santosa, 1999). Pada anak kecil perilaku

asertif belum terbentuk tetapi dengan bertambahnya usia perilaku asertif menjadi

lebih berkembang. Faktor yang lain adalah jenis kelamin. Rakos (1991)

mengatakan bahwa pria lebih asertif dibandingkan dengan w anita karena adanya

tuntutan masyarakat yang menjadikan pria lebih agresif, mandiri dan kompetitif

sedangkan wanita pada umumnya pasif dan tergantung. Namun, dengan adanya

pengaruh globalisasi yang membawa pengaruh pada norma -norma setempat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

33

adanya kesadaran mengenai persamaan gender membuat wanita sekarang

cenderung memiliki sifat mandiri, percaya diri, rasional dan asertif (Santosa,

1995). Seorang perawat akan melakukan penyesuaian diri untuk mengatasi suatu

permasalahan yang datang pada dirinya saat melakukan interaksi dengan pasien.

Bentuk penyesuaiannya adalah melakukan strategi coping. Individu yang

menggunakan strategi coping yang efektif dan adaptif dalam menyelesaikan suatu

permasalahan akan lebih asertif (Santosa, 1995).

Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi bagaimana seorang perawat

berperilaku asertif dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien.

Seorang yang asertif mampu untuk berkata tidak, meminta bantuan dan

permintaan tertentu, mengekspresikan perasaan positif dan negatif, kemam puan

untuk berinisiatif dan mengakhiri percakapan (Rakos, 1991). Smith (Townend,

1993) menyatakan bahwa konsepnya tentang perilaku asertif adalah berani

mengatakan ”tidak” dan melakukan apa yang diinginkannya. Dalam perawatan

seorang perawat harus menunjukkan sikap tegas, tidak boleh ragu-ragu dalam

melaksanakan dan memenuhi kebutuhan pasien. Seorang perawat harus tegas dan

yakin dalam melaksanakan tugas -tugasnya tetapi tidak boleh bersikap bahwa

dirinya paling benar (Gunarsa, 1995).

Orang yang asertif mempunyai kepercayaan diri dan harga diri yang

cukup, ia menghargai dirinya dan orang lain (Townend dalam Prabowo, 2000).

Perawat merupakan tenaga kesehatan profesional sehingga perawat mempunyai

hak sebagai tenaga kerja (Priharjo, 1995). Individu yang berpe rilaku asertif dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

34

mempertahankan hak-haknya tetapi tetap harus menghormati hak-hak yang

dimiliki oleh individu lain (Alberti & Emmons, 1987). Peningkatan keterbukaan

antara perawat dengan pasien akan menurunkan tingkat kecemasan perawat

dengan pasien (S tuart dan Sundeen, 1998). Dengan bersikap asertif akan

menyenangkan orang lain karena dapat bekerjasama dan membantu orang lain

sehingga mendapat kepercayaan dari orang lain. Perawat yang asertif akan

mendapat kepercayaan dari pasien sehingga pasien merasa nyaman dalam

melakukan peneriksaan dan hal ini berdampak pula terhadap kenyaman perawat

dalam melaksanakan tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

35

Perawat

Memberikan pelayanan kesehatan

Faktor-faktor Sikap perawat dalam komunikasi

* Pola asuh dengan pasien

* Kebudayaan

* Usia Perilaku asertif

* Jenis kelamin

* Strategi coping * Berani berkata ”tidak”

* Mampu meminta pertolongan

* Mengekspresikan perasaan

* Memulai percakapan

* Mepertahankan hak

Perilaku asertif efektif

Pasien dan perawat merasa nyaman

Skema1. Skema Perilaku Asertif Perawat Terhadap Pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu

jenis penelitian yang mencoba untuk memberikan gambaran atau mengungkapk an

mengenai perilaku asertif di Rumah Sakit. Sugiyono (1997) menjelaskan bahwa

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap satu objek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagai mana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku secara umum.

Berdasarkan penjelasan dari teori, data yang digunakan adalah data

kuantitatif mengenai variabel, yang diperoleh melalui analisis skor jawaban

subjek pada skala sebagaimana adanya. Hal ini ditunjukkan untuk

menggambarkan dan mengetahui sejauh mana perilaku asertif para perawat pada

saat menjalankan tugas di ruang rawat inap dan membuat kesimpulan secara

umum tentang perilaku asertif yang dimiliki subjek penelitian berdas arkan skor

setiap item pada skala perilaku asertif yang disusun peneliti sehingga akan

diperoleh gambaran tentang perilaku asertif para perawat yang menjadi subjek

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

37

Dengan demikian, jenis penelitian yang dilakukan adala h penelitian

deskriptif kuantitatif yaitu gambaran secara umum tentang perilaku asertif

perawat dan melihat seberapa besar tingkat perilaku asertif berdasarkan skor

setiap item pada skala perilaku asertif yang disusun sendiri oleh peneliti.

B. Variabel Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, sehingga tidak ada kontrol

terhadap variabel. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah

perilaku asertif para perawat.

C. Definisi Operasional Penelitian

Perilaku asertif merupakan sikap terbuka, jujur dalam

mengkomunikasikan tentang diri sendiri, menghargai ketika berinteraksi dengan

orang lain dan mampu menyatakan secara langsung pikiran, perasaan, kebutuhan

serta mempertahankan haknya tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.

Perilaku asertif dalam penelitian ini diungkap dengan skala perilaku

asertif. Tingkat perilaku asertif diperoleh dari skor total penelitian yang

merupakan hasil penjumlahan skor yang terdapat pada setiap pernyataan skala.

Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek, maka dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi perilaku asertif dan sebaliknya semakin rendah skor total yang

diperoleh maka semakin rendah perilaku asertif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

38

Indikator-indikator perilaku asertif sebagai berikut :

1. Kemampuan untuk berkata “tidak”. Ada keberanian dalam diri untuk

mengatakan “tidak” jika tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya tanpa

menyinggung perasaan orang lain. Mereka mampu menolak permintaan orang

lain tanpa menyinggung perasaan orang lain dan tanpa disertai rasa cemas

atau takut.

2. Kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan kepada orang lain jika

sedang membutuhkannya. Adanya keterbukaan, apa adanya atau langsung dan

kejujuran terhadap orang lain untuk meminta pertolongan ketika sedang

terjadi konflik dengan orang lain sehingga mereka bersedia untuk mencari

penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

3. Kemampuan untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan ide-ide

baik yang positif maupun negatif secara wajar kepada orang lain. Mereka mau

mengungkapkan semua ya ng ada dalam pikirannya maupun yang sedang

dirasakannya, dengan menunjukkan ketidaksetujuan atau kesetujuan secara

terbuka dan langsung tanpa menyakiti perasaan orang lain.

4. Kemampuan mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan mengakhiri

percakapan secara langsung tanpa disertai rasa cemas atau keragu-raguan

sehingga dapat memenuhi kebutuhannya.

5. Kemampuan mempertahankan hak -hak pribadi sebagai warganegara untuk

menyampaikan pendapat tanpa memungkiri bahwa orang lain juga

mempunyai hak -hak yang sama dan tetap hormat terhadap hak-hak orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

39

D. Subjek

Subjek penelitian ini adalah para perawat yang bekerja di bagian ruang

rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih dan Panti Nugroho. Subjek penelitian

diambil secara purposive sampling . Dengan kriteria:

1. Pendidikan, kriteria pendidikan yang digunakan adalah minimal sekolah

pendidikan keperawatan (SPK). Diharapkan perawat mempunyai dasar

pengetahuan dan pendidikan yang baik tentang keperawatan, yang berhadapan

langsung dengan tugas -tugas fisik maupun psikososial serta mempunyai

tanggung jawab dalam pekerjaannya.

2. Masa kerja, subjek yang akan diteliti adalah perawat yang bekerja tetap dan

sudah bekerja minimal 1 tahun. Batasan kerja ini dikarenakan perawat sudah

dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan, telah memahami bidang

pekerjaannya dan memiliki cukup pengalaman dalam dunia keperawatan.

3. Jenis kelamin, kriteria jenis kelamin dalam subjek penelitian adalah berjenis

kelamin wanita.

4. Usia, kriteria usia subjek penelitian adalah 23 -50 tahun. Usia merupakan salah

satu faktor yang menentukkan munculnya perilaku asertif. Pada usia dewasa,

perilaku asertif menjadi lebih berkembang karena struktur kognitif yang sudah

terbentuk sehingga dapat menyatakan bahasa verbal dengan baik dan jelas

(Santosa, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

40

5. Bagian / unit di ruang inap, perawat berhadapan langsung dengan pasien dan

dibutuhkan keterampilan -keterampilan tertentu yang sudah harus dikuasi

sebelumnya (Rohman, 1997).

E. Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen dalam penelitian ini adalah skala yang dibuat sendir i oleh peneliti

berdasarkan indikator-indikator, yang berbentuk kuesioner atau angket yang

berisi item -item yang menyajikan pernyataan berdasarkan indikator -indikator

yang telah dibuat. Pengumpulan data dengan angket, dimaksudkan supaya

dapat mengungkapkan data yang bersifat faktual atau yang dianggap fakta dan

kebenaran yang diketahui oleh subjek (Azwar, 1999).

2. Skala

Metode penyusunan skala yang digunakan adalah Summated Rating

dengan menggunakan skala Likert, yang telah dimodifikasikan menjadi 4

kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat

tidak setuju (STS). Hadi (1991) menjelaskan bahwa modifikasi skala Likert

menjadi empat kategori memiliki alasan tersendiri, yaitu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

41

menghilangkan kecenderungan subjek untuk m emilih jawaban netral karena

allternatif jawaban ini bisa jadi menandakan bahwa subjek memang belum

dapat memutuskan atau tidak memiliki pendapat atau ragu-ragu.

Item-item pernyataannya dari skala perilaku asertif disusun

berdasarkan indikator yang terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorable .

Azwar (1999) menjelaskan bahwa item favorable adalah item yang isinya

mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur.

Sedangkan item unfavorable adalah item yang isinya tidak mendukung atau

tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur.

Berikut ini akan disajikan tabel skor pada item berdasarkan kategori

jawaban, yaitu:

Favorable : SS = 4 TS = 2

S = 3 STS = 1

Unfavorable : SS = 1 TS = 3

S = 2 STS = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

42

Tabel 1.

Skor Berdasarkan Kategori Jawaban

Jawaban

Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tingkat perilaku asertif diperoleh dari skor total penelitian yang

merupakan hasil penjumlahan skor yang terdapat pada setiap pernyataan pada

skala. Semakin tinggi total yang diperoleh maka semakin tinggi perilaku

asertif dan sebaliknya, semakin rendah sko r total yang diperoleh maka

semakin rendah perilaku asertif.

3. Blue Print

Skala perilaku asertif digunakan untuk mengungkap tinggi atau

rendahnya perilaku asertif yang dimiliki subjek. Secara keseluruhan skala ini

terdiri dari 100 item yang terdiri dari 50 item favorable dan 50 item

unfavorable . Skala perilaku asertif akan diuji cobakan terlebih dahulu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

43

kelompok yang memiliki kriteria yang sama dengan subjek yang sebenarnya,

untuk mengetahui apakah skala perilaku asertif sudah valid dan reliabel un tuk

digunakan sebagai alat ukur penelitian. Berikut ini akan disajikan blueprint

pembuatan skala perilaku asertif (tabel 2) dan distribusi item untuk uji coba

penelitian (tabel 3).

Tabel 2

Blueprint Skala Perilaku Asertif

Jumlah Pernyataan No Indikator Perilaku

Asertif

Favorable Unfavorable

Total

1 Berkata “tidak” 10 (10%) 10 (10%) 20 (20%)

2 Meminta pertolongan 10 (10%) 10 (10%) 20 (20%)

3 Ekspresi perasaan 10 (10%) 10 (10%) 20 (20%)

4 Berinisiatif 10 (10%) 10 (10%) 20 (20%)

5 Mempertahankan hak 10 (10%) 10 (10%) 20 (20%)

TOTAL

50 (50%) 50 (50%) 100 (100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

44

Tabel 3

Distribusi Item Uji coba skala Perilaku Asertif menurut indikator dan sifat

Favorable dan Unfavorable

Indikator Favorable Unfavorable Total

No

Item

Jumlah % No

Item

Jumlah %

1. Berkata Tidak 1,10,20,31,

40,59,62,

70,80,91

10 10% 3,13,25,30,

49,58,65,

76,84,94

10 10%

20 (20%)

2. Meminta

pertolongan

2,11,21,33,

41,57,61,

72,81,93

10 10% 4,15,26,32,

48,56,66,

78,82,97

10 10% 20 (20%)

3. Ekspresi

perasaan

99,12,19,

35,42,55,

60,71,83,

96

10 10% 5,22,27,34,

47,54,67,

79,86,98

10 10% 20 (20%)

4. Berinisiatif 100,6,14,

23,37,43,

53,63,74,

85

10 10% 8,17,28,36,

46,52,68,

77,88,92

10 10% 20 (20%)

5.Mempertahank

an hak

7,16,24,39,

44,51,64,

73,87,90

10 10% 9,18,29,38,

45,50,69,

75,89,95

10 10% 20 (20%)

Total 50 50% 50 50% 100(100%)

4. Pertanggungjawaban Mutu

a. Validitas

Validitas seringkali dikonsepkan sebagai sejauhmana tes mampu

mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 1999). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 1997). Hasil penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

45

yang valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek yang di teliti.

Pengukuran validitas skala penelitian ini menggunakan validitas isi

(content validity) yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap

isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment .

Pengujian melalui analisi rasional a tau lewat professional judgment yaitu

penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang -

orang yang ahli dan professional dibidangnya (Azwar, 1999). Dalam hal

ini sebelum peneliti melakukan try out, peneliti mengkonsultasikan

terlebih dahulu dengan dosen pembimbing skripsi sehingga item -itemnya

dipandang cukup untuk mencakup keseluruhan isi objek yang hendak

diukur.

Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah

sejauh mana item -item tes mewakili komponen -komponen dalam

keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi)

dan sejauh mana item -item tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak

diukur atau aspek relevansi (Azwar, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

46

a. Seleksi Item

Seleksi item yang pertama adalah melihat apakah item yang

disusun sudah sesuai dengan blueprint dan indikator perilaku yang

diungkap, apakah item yang disusun sesuai kaidah penulisan yang benar

dan melihat apakah item yang ada masih mengandung social desirability

yang tinggi.

Selanjutnya dilakukan seleksi i tem dengan data empiris yaitu data

hasil uji coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara

dengan subjek penelitian. Data dianalisis secara kuantitatif untuk memilih

item-item yang sahih yaitu item -item yang memiliki daya beda tinggi.

Daya beda item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara

individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki

atribut yang diukur (Azwar, 1999). Kualitas item yang diukur dengan

analisi s butir yang menggunakan parameter daya beda item.

Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien

korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala yang akan

menghasilkan koefisien korelasi item total. Hal inilah yang dikenal dengan

parameter daya beda item.

Data try out yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan

bantuan program SPSS 12 for windows . Sebagai kriteria digunakan

batasan 0,30 dengan taraf signifikan 0,05. Item yang memiliki koefisien

korelasi sebesar 0,30 keatas (>0,30) dianggap memenuhi kriteria sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

47

item yang sahih dan item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari

0,30 (<0,30) digugurkan.

b. Reliabilitas

Azwar (1999) menjelaskan bahwa reliabilitas mengacu kepada

konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna

kecermatan pengukuran untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik dan dapat digunakan dengan

keseluruhan yang konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan

penelitian yang sama. Instrumen yang reliabel sudah dapat dipercaya dan

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Pengukuran reliabilitas dan uji analisis dalam penelitian ini

dilakukan dengan perhitungan reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach

dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.00 . Reliabilitas dianggap

memuaskan bila koefisiennya mencapai rxx = 0,900 yang berarti

perbedaan yang tampak pada skor skala tersebut mampu mencerminkan

90% dari variasi yang terjadi pada skor murni kelompok subjek yang

bersangkutan dengan kata lain bahwa 10% dari perbandingan skor yang

tampak disebabkan oleh variasi atau kesalahan pengukuran tersebut

(Azwar, 2001). Namun koefisien reliabilitas yang tidak setinggi rxx =

0,900 biasanya sudah dianggap baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

48

F. Analisis Data

Metode analisis data dalam peneltian ini menggunakan statistik deskriptif

yang meliputi penyajian data dengan tabel, penjelasan kelompok melalui

perhitungan modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang data dan

simpangan baku / Standar Deviasi (Sugiy ono, 1997).

Penentuan kategori tingkat perilaku asertif dilakukan dengan kategorisasi

jenjang berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik (Azwar, 2003) sebagai

berikut:

X minimum teoritik : Skor paling rendah yang mungkin diperoleh subjek

pada skala, yaitu = 1

X maksimum teoritik : Skor paling tinggi yang mungkin diperoleh subjek

pada skala, yaitu = 4

Range : Luas jarak sebaran antara nilai maksimum dan

minimum

Standar Deviasi : Luas jarak sebaran yang dibagi ke dalam enam satuan

deviasi standard

Mean : Mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor

maksimum dan minimum.

Penelitian ini menggunakkan penggolongan katego ri yang akan dibagi

menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

49

Luas interval yang menc akup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :

X = ( µ - 1,5 s ) : Kategori Sangat Rendah

( µ - 1,5 s ) < X = ( µ - 0,5 s ) : Kategori Rendah

( µ - 0,5 s ) < X = ( µ + 0,5 s ) : Kategori Sedang

( µ + 0,5 s ) < X = ( µ + 1,5 s ) : Kategori Tinggi

( µ + 1,5 s ) < X : Kategori Sangat Tinggi

G. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, digunakan prosedur pengambilan data

dengan langkah -langkah sebagai berikut :

1. Uji coba (try out)

a. Menentukan jumlah dan kriteria item yang akan dibuat pada skala.

b. Membuat skala perilaku asertif sesuai indikator -indikatornya.

c. Menentukkan kelompok & jumlah subjek try out yang memiliki

karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yang sesungguhn ya.

d. Mengurus surat ijin penelitian.

e. Melaksanakan uji coba (try out)

f. Hasil uji coba dianalisis untuk menentukkan kesahihan item pada skala.

Item yang tidak memenuhi kriteria kesahihan item, tidak dipakai sebagai

item dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

50

2. Penelit ian

a. Menyusun skala penelitian dengan menggunakan item -item yang

memenuhi kriteria kesahihan item pada uji coba penelitian.

b. Memberikan skala penelitian pada subjek penelitian yang sudah

ditentukan

c. Menganalisis data penelitian

d. Membuat pembahas an dan kesimpulan dari hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian dilakukan di rumah sakit swasta yang ada di Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan dua rumah sakit yaitu rumah Panti Rapih dan

Panti Nugroho.

a. Rumah Sakit Panti Rapih

Berdirinya Rum ah Sakit Panti Rapih, berawal dari kedatangan lima

orang Suster Biarawati dari Konggregasi Suster Cintakasih St.Carolus

Borromeus untuk melayani orang sakit di daerah Yogyakarta. Niat baik

dari kelima suster ini didukung oleh Ir.Julius Schmutzer, seorang

administratur pabrik gula di Ganjuran. Pembangunan rumah sakit dimulai

dengan peletakan batu pertama oleh Nyonya C.T.M Schmutzer van

Rijckevorsel pada tanggal 15 September 1928. Pembangunan dapat

diselesaikan pada pertengahan bulan Agustus 1929 dan pada tan ggal 25

Agustus 1929, Mgr. Van Velsen, SJ berkenan memberkati bangunan baru

tersebut. Pada tanggal 14 September 1929 secara resmi rumah sakit ini

dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama “Rumah

Sakit Onder de Bogen”. Beberapa bulan kemudian Sri Sultan Hamengku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

52

Buwono VIII juga berkenan menghadiahkan sebuah mobil ambulance

kepada Rumah Sakit Onder de Bogen.

Pada tahun 1942, datanglah bangsa jepang untuk menjajah

Indonesia. Rumah Sakit Onder de Bogen tidak terhindar pula dari

penderitaan penjaj ahan jepang dan rumah sakit diambil alih menjadi

rumah sakit pemerintah jepang. Pemerintah jepang juga menghendaki agar

segala sesuatu termasuk bahasa yang berbau Belanda tidak boleh

digunakan di seluruh muka bumi Indonesia, termasuk pula nama rumah

sakit harus diganti dengan nama pribumi. Oleh sebab itu, Mgr. Alb.

Soegijopranoto, SJ, Bapa Uskup pada Keuskupan Semarang berkenan

memberikan nama baru menjadi “Rumah Sakit Panti Rapih” yang berarti

Rumah Penyembuhan.

Tahap demi tahap, rumah sakit Panti Rapih mn gembangkan

berbagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan melengkapi fasilitas

dan infrastruktur yang dibutuhkan rumah sakit, baik peralatan medis,

peralatan unit penunjang, maupun bangunan bangsal baru dan poliklinik.

Salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit adalah pelayanan kesehatan di

ruang rawat inap. Rumah Sakit Panti Rapih memiliki 13 ruang rawat inap

yaitu Carolus 2, Carolus 3, Carolus 4, Carolus 5, Carolus 6, Elisabeth 1,

Elisabeth 2, Elisabeth 3, Elisabeth 4, Lukas 1, Lukas 2, Lukas 3, Yosep

dan Maria, dimana masing-masing ruang memiliki fasilitas dan kea daan

ruangan yang berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

53

b. Rumah Sakit Panti Nugroho

Rumah sakit Panti Nugroho adalah salah satu unit karya yayasan

dari rumah sakit Panti Rapih yang berada di daerah wisata kaliurang,

Pakem. Gagasan awal pendirian rumah sakit ini adalah Romo Rommens,

kemudian dilanjutkan oleh Romo Ruttens karena Romo Rommens

dipindahtugaskan dari Pakem. Awalnya RB-BP Panti Nugroho hanya

menempati rumah sewaan milik Lurah Pakem dengan dua tenaga perin tis

yaitu Sr.Yulia dan Sr. Cecilio yang dengan penuh kesetian melayani

masyarakat sekitar. Berhubung bangunan tersebut tidak memadai, timbul

gagasan dari Romo Kijm untuk membangun klinik yang cukup besar dan

hal ini didukung oleh Romo Rommens.

Pada tahun 1972 bangunan dapat diselesaikan. Pemberkatan dan

peresmian operasionalnya dilaksanakan oleh Mgr. Kardinal Julius

Darmojuwono SJ. Berkat hubungan baik dengan masyarakat setempat dan

disertai pelayanan yang baik, karya pelayan RB -BP Panti Nugroho dapat

diterima oleh masyarakat. Bantuan tenaga medis dari Panti Rapih dan

adanya dokter tetap untuk mengelola rumah sakit secara professional.

Dengan manajemen yang lebih professional dan lebih berorientasi pada

kebutuhan konsumen. Yayasan Panti Rapih mewujudkan berd irinya

Rumah Sakit Panti Nugroho yang representatif, sesuai dengan standar

rumah sakit tipe pratama dan untuk memenuhi permintaan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

54

akan mutu dan sarana pelayanan yang baik serta antisipasi terhadap

bencana gunung Merapi.

Pembangunan dilaksanakan secara bertahap, dimulai tanggal 11

September 1997 dan telah diselesaikan seluruhnya pada bulan April 1999.

Sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta No 503/0401/PK/III/99 tanggal 2 Maret 1999, telah

ditingkatkan status RB-BP Panti Nugroho menjadi Rumah Sakit Panti

Nugroho.

Rumah Sakit Panti Nugroho mempunyai dua ruang inap yaitu

rawat inap Umum & UPI dan rawat inap Nifas Neonatus, VK, PKB,

dimana masing -masing ruang tersebut memiliki fasilitas dan keadaan

ruangan yang berbeda-beda. Jumlah keseluruhan perawat yang bertugas di

ruang inap adalah 34 perawat.

2. Perijinan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat ijin

penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang ditujukan

kepada Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, dengan nomor surat :

119.b/D/KP/Psi/USD/XI/06 untuk memohon ijin penelitian di Rumah Sakit

Panti Rapih dan kepada Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho, dengan nomor

surat : 141.b/D/KP/Psi/XII/06 untuk memohon ijin penelitian di Rumah Sakit

Panti Nugroho. Berdasarkan surat ijin dengan nomor :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

55

RAPIH/UMUM/1206/L.1283 dari Rumah Sakit Panti Rapih dan surat ijin

dengan nomor 026/Penelth/RSPN -B/I/2007 dari Rumah Sakit Panti Nugroho

menetapkan bahwa peneliti boleh melakuk an penelitian mulai tanggal 27

Januari 2007 sampai 6 Februari 2007 dan rumah sakit Panti Rapih

menetapkan bahwa peneliti boleh melakukan penelitian mulai tanggal 6

Februari sampai 13 Februari 2007.

3. Uji Coba Alat Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba skala

penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat dan menentukan apakah item -item

yang dibuat dapat dianggap baik dan layak digunakan dalam penelitian. Uji

coba alat penelitian skala perilaku asert if perawat dilaksanakan di Rumah

Sakit Bethesda, mulai tanggal 11 sampai 16 Desember 2006 dengan nomor :

5728/D.2486/2006 dan di Rumah Sakit Panti Rini, mulai tanggal 16 sampai

22 Januari 2006 dengan nomor : L.005/Dir-Adm-Giat/RSRN/I/2007. Subjek

yang digunakan dalam uji coba adalah subjek yang memiliki karakteristik

yang sama dengan subjek penelitian, yaitu perawat perempuan yang latar

belakang pendidikan SPK, masa kerja 1 tahun, pegawai tetap dan usia 23 -50

tahun. Peneliti memberikan skala uji coba kepada perawat di bagian rawat

inap melalui kepala ruang dimasing -masing ruang. Subjek pada tahap uji coba

terdiri dari 80 perawat, dimana 50 perawat di rumah sakit Bethesda dan 30

perawat di rumah sakit Panti Rini. Pada tahap uji coba peneliti menyebarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

56

80 eksemplar, dimana tiap eksemplar terdiri dari kata pengantar, petunjuk

pengisian dan skala perilaku asertif perawat.

4. Estimasi Validitas

Dalam penelitian ini jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi

yaitu validitas yang diestimasi lewat penguji an terhadap isi tes dengan analisis

rasional atau lewat professional judgment . Pengujian melalui analisi rasional

atau lewat professional judgment yaitu penilaian validitas terhadap suatu alat

ukur yang diberikan oleh orang-orang yang ahli dan professional dibidangnya

(Azwar, 1999). Validitas isi akan diketahui dengan cara peneliti

mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing skripsi

sehingga item -itemnya dipandang cukup untuk mencakup keseluruhan isi

objek yang hendak diukur.

Validitas isi yan g dipakai dalam penelitian ini adalah validitas muka

dan validitas logik. Validitas muka adalah validitas yang didasarkan pada

penilian format penampilan skala perilaku asertif. Validitas logik menunjuk

pada sejauhmana isi tes merupakan wakil dari ciri -ciri atribut yang hendak

diukur sebagaimana telah ditentukan dalam kawasan ukur.

5. Estimasi Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya (Azwar, 1997). Pengukuran skala dapat dikatakan memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

57

reliabilitas yang tinggi apabila pengukuran suatu skala dapat menghasilkan

data yang reliabel. Pengukuran reliabilitas dan uji analisis dalam penelitian ini

dilakukan dengan perhitungan reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach

dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.00 . Hasil pengukuran

reliabilitas pada skala perilaku asertif adalah 0,965. Nilai reliabilitas ini dapat

dikatakan baik atau reliabel karena mendekati 1 sehingga skala tersebut dapat

diandalkan un tuk tujuan pengambilan data penelitian.

6. Hasil Uji Coba Alat Penelitian

Skala penelitian yang diberikan dalam uji coba adalah skala perilaku

asertif pada perawat. Dari 80 skala yang diberikan, ada 5 skala yang tidak

kembali sehingga untuk analisis uji coba skala digunakan 75 subjek. Seleksi

item dilakukan dengan menggunakan parameter daya beda item dan batasan

yang digunakan adalah taraf siginifikan 0,05 yang diketahui melalui program

SPSS versi 12.00

. Dalam penyeleksian item, untuk menjaga komposisi j umlah

item antar indikator tetap proposional dan seimbang yaitu dengan membuang

item yang memiliki skor korelasi terkecil dalam tiap indikator hingga

didapatkan jumlah yang seimbang. Item yang valid berjumlah 62 item dan

yang tidak valid 38 item. Item yang valid, angka kesahihan butir skala

perilaku asertif berkisar antara 0,309 sampai 0,711. Lebih rinci dapat dilihat

dalam tabel 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

58

Tabel 4

Distribusi item setelah uji coba yang sahih dan gugur

No Indikator Favorable Unfavorable Total

Sahih Gugur Sahih Gugur

1 Berkata “tidak” 10,40,70,

80,91

1,20,31,59,

62

3,13,30,49,

76,84,94

25,58,65 12

2 Meminta

pertolongan

33,41,57,

61,72,81

2,11,21,93 32,48,56,66,7

8,82,97

4,15,26 13

3 Ekspresi

perasaan

35,42,55,

60,71,83,

96

99,12,19 27,34,47,54,6

7,79,86,98

5,22,79,9

8

13

4 Inisiatif

percakapan

100,6,23,

74,85

14,37,43,5

3,63

8,17,28,36

,46,68,77,88

52,92 13

5 Mempertahank

an hak

39,64,87,

90

7,16,24,44,

51,73

9,29,50,69,

75,89,95

18,38,45 11

Total 27 23 35 15 62

Tabel 5

Distribusi item skala yang sahih

No Indikator Favorable Unfavorable Total

item jumlah item jumlah

1 Berkata

“tidak”

10,40,70,

80,91

5 3,13,30,49,

76,84,94

7 12 (19%)

2 Meminta

pertolongan

33,41,57,

61,72,81

6 32,48,56,66,78

,82,97

7 13 (21%)

3 Ekspresi

perasaan

35,42,55,

60,71,83,

96

7 27,34,47,54,67

,86

6 13 (21%)

4 Inisiatif

percakapan

100,6,23,

74,85

5 8,17,28,36,

46,68,77,88

8 13 (21%)

5 Mempertahan

kan hak

39,64,87,

90

4 9,29,50,69,

75,89,95

7 11 (18%)

Total 27 35 62 (100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

59

Tabel 6

Distribusi item skala penelitian

No Indikator Favorable Unfavorable Total %

item item

1 Berkata “tidak” 5,19,38,46,57 1,6,12,25,43,50,

58

12 19 %

2 Meminta pertolongan 14,20,30,32,40,

47

13,24,29,34,45,

48,61

13 21 %

3 Ekspresi perasaan 16,21,28,31,39,

49,60

9,15,23,27,35,52 13 21 %

4 Inisiatif percakapan 2,8,41,51,62 3,7,10,17,22,36,

44,54

13 21 %

5 Mempertahankan hak 18,33,53,56 4,11,26,37,42,55,

59

11 18 %

Total 62 100 %

B. Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan surat ijin nomor : 026/Penelth/RSPN-B/I/2007 dari Rumah

Sakit Panti Nugroho, penelitian dila kukan pada tanggal 27 Januari sampai 3

Februari 2007 dan berdasarkan surat ijin nomor : RAPIH/UMUM/1206/L.1283

dari Rumah Sakit Panti Rapih, penelitian dilakukan pada tanggal 6 Februari

sampai 17 Februari 2007. Penelitian dilakukan di dua tempat yang berbe da,

disebabkan karena jumlah sampel yang dibutuhkan baru terpenuhi dari dua rumah

sakit tersebut. Peneliti menyebarkan angket ke ruang yang telah ditentukan

dengan meminta ijin terlebih dahulu kepala ruang di setiap ruangan yang akan

digunakan untuk peneli tian dan penelitian ini dilakukan pada saat jam besuk.

Ruang inap yang digunakan untuk penelitian di rumah sakit Panti

Nugroho adalah yang pertama ruang rawat inap Umum dan UPI, yang kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

60

ruang rawat inap Nifas Neonatus, VK dan PKB dengan subjek penelit ian

berjumlah 34 perawat sedangkan ruang rawat inap yang digunakan untuk

penelitian di rumah sakit Panti Rapih adalah ruang Carolus 2 anak, Carolus 2

ICU, Carolus 4, Carolus 5, Carolus 6, Elisabeth 1, Elisabeth 2, Elisabeth 3,

Elisabeth 4 dengan subjek pen elitian berjumlah 100 sehingga jumlah subjek

penelitian secara keseluruhan adalah 134 orang. Peneliti memberikan waktu 1

minggu kepada perawat untuk mengisi angket supaya tidak mengganggu jam

kerja dan lebih efisien dalam mengisi angket. Dari 134 angket yang disebarkan,

hanya 115 angket yang memenuhi syarat yaitu semua item terjawab dan identitas

lengkap.

C. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah perawat perempuan yang bertugas di

ruang rawat inap, karyawan tetap, minimal masa kerjanya 1 tahun, berusia 23-50

tahun dan minimal pendidikanya yaitu SPK (Sekolah Pendidikan Keperawatan).

Berdasarkan data identitas pada skala penelitian yang diperoleh, maka dibuat

tabel rangkuman gambaran subjek penelitian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

61

Tabel 7

Gambaran Subjek Penelitian

1. 1. Rumah Sakit Panti Rapih

a. Subjek berdasarkan lama bekerja

Keterangan Jumlah Persen

1-5 Tahun 16 18,18 %

6-10 Tahun 21 23,86 %

11-15 Tahun 23 26,14 %

Lebih dari 15 Tahun 28 31,82 %

Total 88 100 %

b. Subjek berdasarkan usia

Keterangan Jumlah Persen

23-30 Tahun 32 36,36 %

31-40 Tahun 37 42,04 %

41-50 Tahun 19 21,60 %

Total 88 100 %

c. Subjek berdasarkan tingkat pendidikan

Keterangan Jumlah Persen

SPK (Sekolah Pendidikan

Keperawatan)

29 32,95 %

D3 (Akademi Keperawatan) 59 67,05 %

Total 88 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

62

2. Rumah Sakit Panti Nugroho

a. Subjek berdasarkan lama bekerja

Keterangan Jumlah Persen

1-5 Tahun 6 22,2 %

6-10 Tahun 2 7,4 %

11-15 Tahun 13 48,2 %

Lebih dari 15 Tahun 6 22,2 %

Total 27 100 %

b. Subjek berdasarkan usia

Keterangan Jumlah Persen

23-30 Tahun 9 33,34 %

31-40 Tahun 14 51,85 %

41-50 Tahun 4 14,81 %

Total 27 100 %

c. Subjek berdasarkan tingkat pendidikan

Keterangan Jumlah Persen

SPK (Sekolah Pendidikan

Keperawatan)

17 62,96 %

D3 (Akademi Keperawatan) 10 37,04 %

Total 27 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

63

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa di Rumah Sakit Panti

Rapih, kriteria subjek dengan lama berkerja perawat yang diruang rawat inap

banyak berada pada tingkatan yang lebih dari 15 tahun yaitu berjumlah 28

perawat. Mengenai usia perawat banyak pada tingkatan yang berkisar 31-40 tahun

yaitu 37 perawat dan mengenai jumlah perawat berdasarkan tingkatan

pendidikannya, sebagian besar memiliki tingkat pendidikan Akademi

Keperawatan (D3) yaitu 59 perawat. Sedangkan data yang diperoleh di Rumah

Sakit Panti Nugroho, subjek dengan kriteria lama bekerja banyak berada pada

tingkatan yang berkisar 11-15 tahun yaitu 13 perawat. Mengenai usia perawat,

banyak berada pada tingkatan yang berkisar 31-40 tahun yaitu 14 perawat dan

beradasarkan tingkat pendidikannya, s ebagian besar memiliki tingkat pendidikan

di Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK) yaitu 17 perawat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

64

D. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dengan perhitungan program

SPSS versi 12.00 , berikut ini adalah tabel deskripsi data penelitian :

Tabel 8

Deskripsi Data Penelitian

No Keterangan Jumlah

1 N 115

2 Skor maksimum teoritik 248

3 Skor minimum teoritik 62

4 Skor maksimum empirik 235

5 Skor minimum empirik 155

6 Mean teoritik 155

7 Mean empirik 198,27

8 Median 196

9 Modus 182

10 SD 16,005

11 Varians 256,146

Keterangan :

N : Jumlah responden penelitian

Skor maksimum teoritik : Skor paling tinggi yang dapat diperoleh subjek

pada skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

65

Skor minimum teoritik : Skor paling rendah yang dapat diperoleh

subjek pada skala

Skor maksimum empirik : Skor paling tinggi yang dapat diperoleh subjek

dalam penelitian (skor total paling tinggi).

Skor minimum empirik : Skor paling rendah yang dapat diperoleh

subjek dalam penelitian (skor total paling

rendah).

Mean teoritik : Rata-rata teoritik dari skor maksimum dan

minimum

Mean empirik : Rata-rata dari skor subjek penelitian

Median : Nilai tengah yang dihasilkan

Modus : Skor subjek yang sering muncul

Standar Deviasi : Simpangan baku yang menunjukkan variasi

jawaban subjek

Varians : Kuadrat standar deviasi

Deskripsi data penelitian diatas menunjukkan bahwa skor minimum

empirik lebih besar dari skor minimum teoritik (155 > 62). Skor maksimum

empirik lebih kecil dari skor maksimum teoritik (235 < 248). Sedangkan mean

empirik dalam penelitian lebih besar dari mean teoritik (198,27 < 155). Hal ini

menunjukkan bahwa nilai rata -rata kelompok penelitian lebih besar dari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

66

rata-rata teoritik, berarti subjek penelitian secara umum memiliki perilaku

asertif yang baik.

2. Hasil Penelitian Kategorisasi Perilaku Asertif

Berdasarkan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pada

pernyataan skala perilaku asertif, kemudian dikategorikan berdasarkan norma

skala perilaku asertif yang sudah ada. Berikut ini adalah langkah

penghitungan dalam penentuan kategorisasi tingkatan perilaku asertif :

X minimum teoritik : 62 x 1 = 62

X maksimum teoritik : 62 x 4 = 248

Range : 248 - 62 = 186

SD :

6

186

= 31

Mean :

2

24862

= 155

Dari hasil penghitungan, dengan SD = 31 dan Mean = 155 maka

diperoleh hitungan untuk kategorisasi sebagai berikut :

X = ( 155 - 1,5 x 31 ) : Kategori Sangat Rendah

( 155 - 1,5 x 31 ) < X = ( 155 - 0,5 x 31 ) : Kategori Rendah

( 155 - 0,5 x 31 ) < X = ( 155 + 0,5 x 31 ) : Kategori Sedang

( 155 + 0,5 x 31 ) < X = ( 155 + 1,5 x 31 ) : Kategori Tinggi

( 155 + 1,5 x 31 ) < X : Kategori Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

67

Kategorinya adalah

Tabel 9

Tabel Kategori Norma

Skor Kategori

108,5 X = Sangat Rendah

108,5 < X = 139,5 Rendah

139,5 < X = 170,5 Sedang

170,5 < X = 201,5 Tinggi

201,5 < X Sangat Tinggi

Berikut ini adalah jumla h dan prosentase subjek pada masing -masing

kategori tingkat perilaku asertif :

Tabel 10

Kategorisasi perilaku asertif

Kategori Jumlah Prosentase

Sangat Rendah (108,5 X =) 0 0 %

Rendah (108,5 < X = 139,5) 0 0 %

Sedang (139,5 < X = 170,5) 1 0,87 %

Tinggi (170,5 < X = 201,5) 66 57,39 %

Sangat Tinggi (201,5 < X) 48 41,74 %

Total 115 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

68

Tabel diatas menunjukkan bahwa 48 subjek (41,74%) mempunyai

perilaku asertif yang sangat tinggi, 66 subjek (57,39%) mempunyai perilaku

asertif yang tinggi, 1 (0,87%) mempunyai perilaku asertif yang sedang dan

tidak ada subjek yang mempunyai perilaku aserti f yang rendah maupun sangat

rendah . Hal ini menunjukkan bahwa secara umum subjek penelitian memiliki

tingkat perilaku asertif yang tinggi.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perolehan mean

empirik lebih besar dari mean teoritik (198,27>155). Hasil deskripsi

menunjukkan bahwa subjek memiliki asertif itas dalam kategori sangat tinggi

adalah 48 subjek (41,74 %), kategori tinggi adalah 66 subjek (57,39 %), kategori

sedang adalah 1 subjek (9,87 %) dan tidak ada subjek yang termasuk dalam

kategori rendah dan sangat rendah. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

secara umum subjek dalam penelitian ini memiliki perilaku asertif yang baik. Hal

ini membuktikan bahwa perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

dan Panti Nugroho memiliki kemampuan untuk berperilaku asertif terhadap

pasien. Tingginya perilaku asertif yang dimiliki oleh perawat menunjukkan

bahwa secara umum subjek dapat berkomunikasi dengan baik, terbuka, jujur

dalam mengekspresikan perasaan, hak maupun ide pada saat memberikan

pelayanan kesehatan dengan tetap menghargai hak yan g dimiliki setiap pasien.

Perawat mampu bersikap tegas terhadap pasien dan mengatakan secara jujur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

69

mengenai kebutuhannya terhadap pasien tanpa disertai rasa cemas dengan tetap

menghargai hak setiap pasien sehingga pasien merasa nyaman dengan pelayanan

yang diberikan.

Ada beberapa penjelasan yang dapat digunakan untuk menggambarkan

mengenai kemampuan berperilaku asertif perawat yang tinggi. Penyebabnya

adalah pola asuh orang tua yang berbeda-beda dari setiap perawat sehingga setiap

perawat mempunyai kemampuan berperilaku asertif yang berbeda -beda. Akan

tetapi dari hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa perawat yang

bertugas di ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih dan Panti Nugroho

mempunyai kemampuan berperilaku asertif yang tinggi. Hal ini tampaknya

disebabkan oleh latar belakang pendidikan keperawatan yang sama yang

diperoleh oleh setiap perawat. Pengajaran dan pendampingan yang diberikan oleh

dosen kepada perawat selama menjalani pendidikan berpengaruh terhadap

kepribadian yang dimiliki oleh perawat. Perawat mendapat banyak pengetahuan

yang diperoleh selama menjalani pendidikan da n hal ini akan membentuk konsep

diri perawat menjadi lebih baik sehingga perawat akan melakukan cara yang baik

untuk bisa melakukan komunikasi yang terbuka dengan pasiennya. Dalam

melakukan komunikasi dengan pasien, tidak semua perawat dapat berperilaku

asertif. Akan tetapi, jika perawat belajar dan sudah terbiasa berperilaku asertif

dalam kehidupan sehari -hari maupun selama bekerja maka akan tetap merespon

secara asertif sampai kapan pun dia bekerja, karena semakin lama seseorang

bekerja maka perilaku yang dilakukan akan menjadi terbiasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

70

Lingkungan kerja perawat pun sangat berpengaruh terhadap tingginya

perilaku asertif perawat. Rumah sakit memberikan situasi dan kondisi yang

mendukung perilaku asertif perawat, seperti halnya pendapat dan pandanga n

masyarakat, keluarga pasien maupun pasien sendiri terhadap perilaku perawat

selama memberikan perawatan, kondisi pasien yang membutuhkan dukungan dari

perawat, perawat yang membutuhkan kerjasama dari pasien. Selain itu, Rumah

sakit juga mempunyai peran s ebagai pusat pelayanan kesehatan yang harus dapat

memberikan mutu pelayanan yang baik dari tenaga kesehatan dan perawat

sebagai pemegang kunci proses penyembuhan pasien . Situasi dan kondisi ini

menuntut perawat harus dapat melakukan hubungan interpersonal yang baik

dengan pasiennya sehingga melatih diri perawat untuk dapat terbuka dengan

perasaan maupun pikirannya ketika melakukan komunikasi dengan pasien.

Peran yang dimiliki oleh individu dalam lingkungan sosial dan tuntutan

dalam lingkungan kerja untuk b erperan aktif, telah menjadikan individu mampu

menyesuaikan diri dan bebas mengekspresikan diri secara terbuka. Perawat

menangani banyak pasien dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda -beda

sehingga hal ini mempengaruhi perilaku asertif untuk bisa menyes uaikan diri

dalam menghadapi situasi dan tuntutan lingkungan. Selain itu, tujuan dari

pelayanan kesehatan rumah sakit yaitu memberikan pelayanan yang maksimal

terhadap masyarakat dengan sikap melayani yang sama tanpa memandang

perbedaan pasien maka perawat akan menyesuaikan diri dalam lingkungan

kerjanya, perawat menjadi lebih berani untuk bersikap jujur dan terbuka terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

71

pasien sehingga perilaku asertif yang dimiliki semakin berkembang. Kemampuan

membuka diri dapat menciptakan kondisi kerja atau lingkun gan yang mendukung

dalam pelaksanaan tugas serta mampu bertindak aktif, bertanggung jawab

terhadap hidup, memiliki kepribadian yang otentik dan menarik (Alberti, 1989).

Perilaku perawat juga harus disesuaikan dengan kode etik keperawatan yang telah

ditentukan, dimana perawat harus dapat memberikan pelayanan yang baik

terhadap pasien tanpa menyinggung atau menyakiti perasaan pasien. Tuntutan

tersebut menyebabkan perawat harus dapat mengendalikan sikapnya dan tetap

menghargai pasien. Bentakan maupun segala be ntuk paksaan yang dilakukan

perawat akan menyebabkan pasien semakin tertekan dan menghambat proses

penyembuhannya. Hal ini membuat perawat berusaha untuk menyesuaikan diri

dengan kebutuhan pasien dan lingkungan kerja dengan berperilaku asertif.

Kemampuan perawat melakukan komunikasi secara asertif membuat perawat

dapat menghadapi masalah -masalahnya dengan baik tanpa merusak hubungan

dengan pasien. Dengan adanya situasi dan kondisi lingkungan kerja, tuntutan da ri

lingkungan kerja serta kode etik keperawatan yang telah ditetapkan menyebabkan

timbulnya budaya yang sama yang dimiliki oleh setiap perawat yaitu perawat

mempunyai kemampuan berperilaku asertif yang tinggi terhadap pasiennya

meskipun berasal dari budaya yang berbeda -beda.

Usia juga merupakan salah satu faktor yang menentukan munculnya

perilaku asertif (Santosa, 1995). Dari data yang diperoleh, menunjukan hasil

bahwa pada umumnya perawat yang bekerja di rumah sakit Panti Rapih dan Panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

72

Nugroho lebih banyak berusia sekitar 31 -40 tahun. Sejalan dengan bertambahnya

usia seseorang maka bertambah pula pengalaman yang diperolehnya dan perilaku

asertif menjadi lebih berkembang. Bertambahnya usia perawat maka pengalaman

yang dialaminya lebih banyak. Perawat banyak belajar dari pengalamannya

selama memberikan perawatan terhadap pasien, baik itu yang bersifat yang positif

maupun negatif. Pengalaman perawat dalam menghadapi pasien yang berbeda -

beda menjadikan sebuah pelajaran untuk menjadi lebih baik dalam melakukan

interaksi dan komunikasi dengan pasien. Seperti halnya, ketika perawat

menghadapi pasien baru, perawat dituntut untuk bisa mengawali pembicaran

dengan pasien supaya pasien tidak merasa cemas ketika mendapatkan perawatan

dan perawat pun dapat dengan mudah meminta b antuan terhadap pasien atau

keluarga pasien. Perawat akan melakukan cara yang lebih efektif dan lebih

terbuka tanpa ada perasaan cemas sehingga dapat mengatasi permasalahan yang

dihadapinya.

Dalam hubungan dengan teman seprofesi juga dapat berpengaruh terhadap

perilaku asertif perawat sehari-hari, yang menjadi teman bercerita maupun

bertukar informasi mengenai berbagai hal, seperti mengenai keluhan atau

ketidaknyamanan pasien terhadap perilaku yang ditunjukan perawat pada saat

bertugas, teknik-teknik yang baik dalam melakukan komunikasi dengan p asien,

saling bertukar pengalaman selama berinteraksi de ngan pasien sehingga hal ini

bisa menjadi refleksi bagi perawat dan juga dapat mempermudah perawat

melakukan interaksi dan mengungk apkan semua pikiran maupun ketidaksetujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

73

terhadap pasien tanpa ada perasaan takut. Selain itu, dengan adanya teman kerja

menuntut perawat untuk tetap melakukan komunikasi guna mencari informasi

untuk meningkatkan kesembuhan pasien sehingga membuat perawat menjadi

lebih terbuka dalam mengungkapkan perasaan, kebutuhan, keinginan, ide -ide

secara jujur dan langsung. Perilaku asertif perawat yang tinggi dapat

memunculkan perasaan aman, penerimaan diri, penghargaan dari pasien sehingga

membangkitkan pasie n untuk jujur, terus terang, tidak khawatir dalam

menyampaikan pendapatnya terhadap perawat dan dapat membantu mempercepat

penyembuhan pasien. Perawat pun merasa nyaman dengan kepercayaan yang

diberikan pasien atas pelayanan yang diberikan. Hal -hal tersebut diatas yang

akhirnya membuat perawat di Rumah Sakit Panti Rapih dan Panti Nugroho

mempunyai kemampuan berperilaku asertif yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perolehan data menunjukkan bahwa subjek memiliki perilaku

asertif dalam kategori sangat tinggi adalah 48 subjek (41,74 %), kategori tinggi

adalah 66 subjek (57,39 %), kategori sedang adalah 1 subjek (9,87 %) dan tidak

ada subjek yang termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah. Dari

perolehan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (198,27 > 155). Hal ini

dapat dikatakan bahwa secara umum subjek mempunyai kemampuan perilaku

asertif yang tinggi. Perilaku asertif yang tinggi memliki arti bahwa perawat dapat

melakukan komunikasi yang terbuka dengan pasien.

B. Saran

1. Bagi Rumah sakit

Hasil ini menunjukkan bahwa perawat di Rumah sakit Panti Rapih dan

Panti Nugroho memiliki kemampuan perilaku asertif yang baik terhadap

pasiennya. Maka disarankan agar pihak rumah sakit tetap mempertahankan

kemampuan komunikasi perawatnya dan untuk tetap mempertahankan

kemampuan perawatnya, disarankan melakukan pengembangan komunikasi

interpersonal. Misalnya melalui pelatihan atau training komunikasi

interpersonal terutama pelatihan asertif secara berkala dan teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

75

2. Bagi Perawat

Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perawat

mempunyai perilaku asertif yang baik. Diharapkan para perawat tetap

mempertahankan kemampuan perilaku asertif di lingkungan kerjanya

terutama pada saat memberikan pelayanan terhadap pasien dengan mengga li

informasi lebih banyak tentang komunikasi interpersonal yang baik dan tetap

melatih diri dalam komunikasi interpersonal baik dengan atasan, teman

sejawat maupun pasien sehingga dapat menciptakan kondisi yang mendukung

dalam memberikan pelayanannya sesua i dengan visi dan misi dari rumah

sakit.

3. Bagi Peneliti lainnya

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan alat ukur berupa

skala psikologis sehingga untuk memperkaya hasil penelitian selanjutnya

disarankan menambahkan alat ukur yang lain yaitu metode wawancara atau

observasi.

Berkaitan dengan topik penelitian, diharapkan pada penelitian -

penelitian selanjutnya mengenai perilaku asertif diteliti tingkat asertifitasnya

berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti konsep diri, lama

bekerja, jenis pekerjaan, sehingga bisa menjadi acuan dalam pengembangan

dan peningkatan program pelatihan asertif bagi lembaga atau instansi guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

76

meningkatkan sumber daya manusia yang lebih efektif dan produktif dalam

dunia kerja.

Terkait dengan subjek peneliti an, dalam penelitian ini subjek yang

digunakan adalah perawat di rumah sakit swasta. Oleh karena itu, penelitian

selanjutnya disarankan melakukan penelitian mengenai perilaku asertif di

rumah sakit non swasta untuk membandingkan kinerja perawat di rumah sa kit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

77

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, C. & Shanley, E. (1997). Psikologi sosial untuk perawat . Jakarta : Penerbit

buku kedokteraan EGC.

Adams, L. & Lenz, E. (1995). Be your best. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Alberti, Robert. & Michael, E. (1987). Your perfect right . San luis Obis California :

Impact.

(2002). Penerjemah : Buditjahya. U. Your perfect right. Hidup lebih

bahagia dengan mengungkapkan hak. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo.

Amriyati, Sumarni, Sutoto. (2003). Kinerja perawat di tinjau dari lingkungan kerja

dan karakteristik inidividu. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan ,

volume 06, no 01.

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologis . Yogyakarta : Pustaka pelajar Offset.

Benyamin, L. (1989). Perawat: citra, peran dan fungsi . Yogyakarta : Penerbit

Kanisius.

Cawood, D. (1997). Manajer yang asertif . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Corey, G. (1988). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi . Bandung : PT Refika

Aditama.

Depkes Indonesia. (2000). Keperawatan jiwa . Jakarta.

Depkes RI. (1994). Pedoman uraian tugas tenaga kesehatan keperawatan di rumah

sakit. Jakarta : Persatuan Perawatan Nasional Indonesia, Direktorat rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

78

sakit umum dan pendidikan direktorat jenderal pelayanan Medik

departemen kesehatan RI.

Ellis, Robert. B. (2000). Komunikasi Interpersonal dalam keperawatan “teori dan

praktek” . Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.

Gunarsa, S. & Gunarsa, Y. (1995). Psikologi perawat . Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Hadi, S. (1991). Analisis Butir. Yogyakarta : Andi offset.

Llyod, S. R. (1991). Mengembangkan perilaku asertif yang positif . Jakarta :

Binarupa Aksara.

Nasution, S. (2003). Asuhan Keperawatan pada pasien dengan perubahan sensori

persepsi: halusinasi. Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara. http://www.google.com.Up date 20/06/05.

Nurjanah, Intansari. (2005). Komunikasi keperawatan . Yogyakarta : Penerbit

MocoMedika.

Onny, B. C. (1987). Etika perawatan . Jakarta : Bharatara Karya Aksara.

Prabowo, Sumbodo. (2000). Membangun perilaku asertive pada komunikasi antara

perawat dan pasien. Jurnal Psikodimensia, volume 1, no 1.

Purwanto, Heri. (1994). Komunikasi untuk keperawatan . Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Rakos, R. F. (1991). Assertive Behavior : Theory, Reserach, and Training. New York

: Routledge, Chapman and Hall Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI … · i STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PAS IEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

79

Santosa, Jaka. (1999). Peran orang tua mengajarkan asertivitas pada remaja. Anima,

Indonesia psychology journal, vol 15, 83-91.

Smet, Bart. (1994). Psikologi kesehatan . Jakarta : PT Grasindo.

Stuart, G & Sundeen, S. (1998). Keperawatan Jiwa . Jakarta : Buku Kedokteran.

Sugiyono. (1999). Statistika nonparametik untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi . Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Tamsuri, Anas. (2006). Komunikasi dalam keperawatan . Jakarta : Penerbit buku

kedokteran EGC.

Townend, A. (1993). Developing assertiveness . London : Routledge.

Wahyuni, I. & Ancok, D. (2004). Hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan

sistuasional dan efektivitas komunikasi interpersonal dengan komitmen kerja .

Jurnal sosiosains , 17(2).

Widanarti, Lusia. (2003). Pebedaan kemampuan asertif antara guru laki -laki dan

guru perempuan SD dan SLTP Fransiskus Tanjung Karang Bandar Lampung.

Skripsi sarjana : tidak diterbitkan, Universitas Sanata Dharma.

Yuliarto, Fajar. (2005). Hubungan antara dimensi kepribadian big five dengan stress

kerja pada perawat dibagian rawat inap Rumah Sakit Panti Rapi Yogyakarta.

Skripsi sarjana : tidak diterbitkan, Universitas Sanata Dharma.

http://www.kompas.com. (2001). Kasus malpraktik bisa dikenakan pada perawat. Up

Date 11/08/05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI