PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE...

186
METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT NOVEL DI KAKI BUKIT CIBALAK KARYA AHMAD TOHARI UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII SEMESTER II SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh SESILIA INDAH LISTYORINI NIM. 121224038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA

DAN AMANAT NOVEL DI KAKI BUKIT CIBALAK

KARYA AHMAD TOHARI UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA

DI SMA KELAS XII SEMESTER II

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

SESILIA INDAH LISTYORINI

NIM. 121224038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

i

METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA

DAN AMANAT NOVEL DI KAKI BUKIT CIBALAK

KARYA AHMAD TOHARI UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA

DI SMA KELAS XII SEMESTER II

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

SESILIA INDAH LISTYORINI

NIM. 121224038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan sebagai tanda syukur dan terima kasihku kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, memberikan

kelancaran, serta sebagai sumber kekuatan dan pengharapan.

2. Mereka yang sangat aku sayangi, kedua orang tuaku. Aloysius Joko Purwono,

S.Pd. dan G. Retno Giriwati, S.Kep., serta kedua adikku, Albertus Agung

Prasetyo dan Maria Indah Pratiwi yang senantiasa memberikan doa,

semangat, dan penghiburan.

3. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberikan

semangat, dukungan, dan penghiburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

v

MOTO

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya.”

(Matius 21: 22)

“Segala yang dibutuhkan adalah keyakinan dan kepercayaan.”

(Peter Pan/Peter Pan)

“Percayalah bahwa kamu bisa, maka kamu akan akan bisa melakukannya.”

(Mulan/Princess Stories)

“Aku percaya bahwa apapun yang aku terima saat ini adalah yang terbaik dari

Tuhan, dan aku percaya Dia akan selalu memberikan yang terbaik untukku pada

waktu yang telah Ia tetapkan.”

(Anonim)

“Nikmati setiap prosesnya, karena semua ada waktunya. Mungkin kita ingin tepat

pada waktunya, tetapi Tuhan telah merencanakan waktu yang tepat untuk kita.”

(Sesilia Indah Listyorini)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

viii

ABSTRAK

Listyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel “Di Kaki Bukit Cibalak” Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XII Semester II. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji tentang implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra di SMA untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat atau paragraf dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak yang menggambarkan tema dan amanat. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca dan teknik mencatat. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode inkuiri terhadap pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmand Tohari bagi siswa kelas XII semester II dapat dilakukan melalui beberapa langkah yang terdapat dalam metode inkuiri. Dari hasil analisis data dan pembahasan ditemukan dua tema dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Tema pertama adalah mengenai konflik antara pemuda desa dengan lurah desanya, dan tema kedua adalah tentang percintaan antara laki-laki dan perempuan. Tema pertama merupakan tema utama (tema mayor), sedangkan tema kedua merupakan tema tambahan (tema minor). Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari juga termasuk dalam pengklasifikasian jenis tema fisik, jenis tema sosial, jenis tema egoik. Terdapat pula beberapa amanat di dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa implementasi metode inkuiri terhadap pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II dapat diterapkan. Berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, peneliti menyusun silabus dan RPP yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA bagi siswa kelas XII semester II. Materi yang digunakan di dalam RPP sesuai dengan KI dan KD yang terdapat dalam Kurikulum 2013. Dalam RPP peneliti memilih KD 3.3, yaitu menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan.

Kata kunci : Metode Inkuiri, Pembelajaran Sastra di SMA, Novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

ix

ABSTRACT

Listyorini, Sesilia Indah. 2016. Inquiry Method in Learning Theme and Message of “Di Kaki Bukit Cibalak” Novel by Ahmad Tohari for Literature Learning in Senior High School Class XII Second Semester. An Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Language and Art Education Department, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

This research analyzes the implementation of inquiry method in teaching literature in high school to find the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari. The aims of this research is to describe the implementation of inquiry method in literature learning to find out the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari for high school’s

students in class XII of second semester. The type of this research was descriptive qualitative research. The data

was in the form of sentence and paragraph quotes in Di Kaki Bukit Cibalak novel which describes the theme and message. Data sources in this research were obtain from Di Kaki Bukit Cibalak novel. Data gathering technique in this research used reading and recording technique. The instrument of this research was the researcher herself.

The result of this research showed that the implementation of inquiry method toward literature learning to find out the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari for senior high school’s students in clas XII of second semester could apply through some steps which was included in inquiry method. From the result of analysis data and discussion, it was found two themes in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari. First theme was about the conflict between the swain and the headman, and the second theme was the romance between the man and woman. The first theme was major theme and the second theme was minor theme. Di Kaki Bukit Cibalak by Ahmad Tohari was included in the classification of physic theme, social theme, and egoic theme. There are also several messages in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari.

Based on data analysis and discussion, the researcher can conclude that implementation of inquiry method toward learing literature to find out the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari for high school’s

students in class XII of second semester can be applied. Related to learning in school, the researcher arranged the syllabus and teaching plan which could be used as material for literature learning in senior high school for students in class XII of second semester. The material which was used in the teaching plan was suitable with KI and KD in 2013 Curriculum. In the teaching plan, the researcher chose KD 3.3; which was analyzing history story, news, advertisement, editorial/opinion, and fiction both in oral and written. The syllabus and teaching plan could be one of the alternatives in literature learning in senior high school of class XII second semester by using inquiry method.

Keywords : Inquiry Method, Teaching Literature in High School, Novel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

senantiasa menyertai dan memberikan jalan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema

dan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk

Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XII Semester II”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

dalam Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan

Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya

bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan dan

pendampingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

telah berkenan membimbing, mengarahkan, memberi masukan, dan

memotivasi penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.

4. Septina Krismawati, S.S., M.A. yang dengan sabar, tulus dan ikhlas berkenan

memberi pengarahan dan masukan kepada penulis hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

dengan tulus dan ikhlas mendidik, membimbing, mengarahkan, memberikan

ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

6. Segenap karyawan sekretariat PBSI, terutama R. Marsidiq yang telah

membantu memberikan pelayanan dengan baik, memberikan informasi dan

pengarahan dalam hal administrasi.

7. Kedua orang tua penulis, Aloysius Joko Purwono, S.Pd. dan G. Retno

Giriwati, S.Kep., yang senantiasa memberikan doa, semangat, motivasi,

dukungan, kasih sayang, dan kepercayaan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTO ....................................................................................... v

HALAMAN HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Definisi Istilah ............................................................................. 8

F. Sistematika Penyajian ................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI.... ................................................................... 11

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 11

B. Kajian Teori ................................................................................ 15

1. Metode Inkuiri ........................................................................ 15

a. Konsep Pembelajaran Inkuiri ............................................ 15

b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri ................................... 17

c. Tujuan Pembelajaran Berbasis Inkuiri .............................. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

xiii

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri ................................ 19

e. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri ........................... 20

f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri ...................... 22

2. Novel ...................................................................................... 23

a. Pengertian Novel ............................................................... 23

b. Unsur-Unsur Novel ........................................................... 24

1) Tema................................................................................ 25

a) Jenis Tema .................................................................. 26

b) Penafsiran Tema ......................................................... 27

2) Amanat ........................................................................... 29

3. Pengajaran Sastra di SMA ..................................................... 30

4. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ............... 31

5. Silabus .................................................................................... 33

a. Komponen Silabus ............................................................ 33

6. RPP ......................................................................................... 34

b. Komponen RPP ................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 37

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37

B. Metode Penelitian ....................................................................... 37

C. Data dan Sumber Data ................................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 39

G. Penyajian Data ............................................................................ 40

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 41

A. Deskripsi Data ............................................................................. 41

B. Langkah-langkah Metode Inkuiri untuk Mencari Tema dan

Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari ..... 42

a. Analisis dan Pembahasan Tema Novel Di Kaki Bukit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

xiv

Cibalak ............................................................................. 59

b. Analisis dan Pembahasan Amanat Novel Di Kaki Bukit

Cibalak .............................................................................. 80

C. Langkah-Langkah Praktis Penerapan Metode Inkuiri dalam

Mencari Tema dan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari ............................................................................ 104

D. Silabus ......................................................................................... 106

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 106

Bab IV PENUTUP ………………… ........................................................... 108

A. Simpulan……. ............................................................................ 108

B. Implikasi……. ............................................................................ 109

C. Saran .......................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ............................................... 112

LAMPIRAN ………………………. .............................................................. 115

BIODATA PENULIS ………………………. ............................................... 161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 115

Lampiran 2. RPP .............................................................................................. 121

Lampiran 3. Bagian Kesembilan Novel Di Kaki Bukit Cibalak

Karya Ahmad Tohari .................................................................. 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya bertujuan mengembangkan potensi siswa.

Dalam pembelajaran diperlukan suatu proses yang relevan demi tercapainya

pendidikan yang berkualitas. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut tidak

mudah. Masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam dunia

pendidikan saat ini, salah satunya mengenai penggunaan metode pembelajaran

yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah

salah satu cara yang dipergunakan guru untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Siregar, 2011: 80). Pemilihan metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Realitanya, saat ini

masih ada beberapa guru yang kurang memperhatikan penggunaan metode yang

tepat dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang bersifat tradisional

seperti ceramah masih menjadi metode pembelajaran yang dominan dalam proses

pembelajaran di kelas.

Selain itu, masalah yang masih sering muncul dalam dunia pendidikan

saat ini adalah kurangnya minat membaca dan minimnya rasa ingin tahu siswa

terhadap suatu informasi. Akibatnya, ketika siswa diberi suatu pertanyaan yang

belum pernah ia ketahui sebelumnya, siswa cenderung diam dan tidak mencoba

menjawab. Siswa lebih senang menunggu guru memberikan informasi terkait

dengan bahan pembelajaran daripada mencari tahunya terlebih dahulu. Padahal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

2

saat ini dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk lebih aktif. Paling tidak,

siswa telah memiliki pengetahuan mengenai pembelajaran yang akan dibahas di

kelas.

Pemilihan metode pembelajaran sangat penting dalam suatu proses

pembelajaran. Hal tersebut betujuan menarik minat peserta didik dalam mengikuti

proses pembelajaran. Sebagai calon guru, diharapkan mampu menemukan metode

pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dalam penelitian ini, peneliti memilih

metode pembelajaran berbasis inkuiri. Metode pembelajaran inkuiri adalah

rangkaian kegiatan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2012: 195). Dengan menggunakan

metode inkuiri, diharapkan peserta didik mampu terlibat aktif dalam suatu proses

pembelajaran, serta mampu menjawab setiap permasalahan yang timbul dalam

suatu proses pembalajaran. Selain itu, dengan menggunakan metode pembelajarn

inkuiri, dapat meningkatkan minat membaca peserta didik.

Pembelajaran sastra tidak pernah lepas dari pelajaran Bahasa Indonesia,

begitu pula sebaliknya. Hal ini dibutikan bahwa konten pembelajaran sastra dapat

diselipkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Terlebih dalam

kurikulum 2013 yang pembelajarannya lebih menekankan pada pembentukan

sikap. Pembelajaran sastra dapat menjadi salah satu konten yang dapat diberikan.

Berbicara mengenai sastra, yang timbul dalam benak sebagian orang

adalah berbicara pula tentang fiksi. Fiksi pada dasarnya terbagi menjadi tiga

genre, yakni novel atau roman, cerita pendek, dan novelette (novel pendek). Novel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

3

dalam arti luas berarti cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran

yang luas di sini dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang kompleks, karakter

yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan setting

cerita yang beragam pula. Novel juga menyuguhkan tokoh dan serangkaian

peristiwa yang disusun dalam sebuah latar dan alur yang urut dan

berkesinambungan.

Dalam dunia pendidikan, novel dapat menjadi sarana untuk memperkaya

bacaan siswa. Novel dapat pula digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru.

Salah satu kelebihan novel sebagai bahan pengajaran sastra adalah cukup

mudahnya karya tersebut dinikmati siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya

masing-masing secara perseorangan (Rahmanto, 1988: 66). Pemilihan novel yang

akan digunakan sebagai media pembelajaran sastra perlu dipertimbangkan,

tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Sebagai contoh, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari sebagai media pembelajaran sastra. Dengan menggunakan novel tersebut,

kiranya dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran sastra.

Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari menceritakan

mengenai kecurangan politik yang terjadi di Desa Tanggir. Cerita berawal dari

penggambaran perubahan yang terjadi di Desa Tanggir yang dulunya sangat

alami, dan khas alam pedesaan, kemudian berubah menjadi suasana yang kacau

dan bising. Ditambah pula dengan penyimpangan yang terjadi dalam bidang

politik yang dilakukan oleh lurah baru Desa Taggir membuat desa tersebut

menjadi tidak berkembang. Dari kejadian itu, sosok Pambudi muncul sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

4

tokoh yang sangat menentang kecurangan-kecurangan yang terjadi di desa

tersebut.

Akan tetapi, Pambudi yang bermaksud ingin menyelamatkan desanya

dari kecurangan yang dilakukan oleh lurah yang baru, malah tersingkir ke

Yogyakarta. Di sana Pambudi bertemu dengan teman lama yang memintanya

meneruskan belajar sambil bekerja di sebuah toko. Di toko itu pula, Pambudi

mulai dekat dengan anak pemilik toko yang bernama Mulyani. Tak lama Pambudi

bekerja di toko tersebut, ia pun pindah bekerja di sebuah media surat kabar.

Melalui surat kabar itu, Pambudi melanjutkan perlawanannya terhadap lurah Desa

Tangir yang curang, dan usahanya pun berhasil. Di sisi lain, Pambudi telah

kehilangan gadis desa yang dicintainya karena sewaktu Pambudi berada di

Yogyakarta, gadis itu telah dinikahi oleh lurah desa tersebut. Namun Pambudi

telah mendapat gantinya, yaitu anak pemilik toko tempatnya bekerja dulu.

Pambudi dan Mulyani akhirnya saling menyatakan perasaannya meski harus

mengalami pergulatan batin.

Peneliti memilih novel ini karena novel ini dirasa baik jika digunakan

sebagai media pembelajaran di kelas. Hal tersebut dilihat dari pendapat

masyarakat yang telah membaca novel ini. Novel ini menceritakan mengenai

masalah sosial dan politik yang masih sering terjadi hingga saat ini. Walaupun

sebenarnya novel ini adalah novel lama, akan tetapi cerita yang diangkat masih

sering terjadi dan dekat dengan masyarakat sekarang ini. Selain itu, banyak nilai-

nilai yang dapat dipetik dari novel ini, seperti nilai sosial, nilai politik, nilai moral,

dan nilai pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

5

Berdasarkan nilai-nilai tersebut, peneliti memilih novel Di Kaki Bukit

Cibalak sebagai media dalam proses pembelajaran sastra. Selain banyak nilai-nilai

yang dapat diperoleh, novel ini dapat dibaca oleh semua kalangan. Novel ini juga

dapat dikatakan sebagai bacaan ringan karena jumlah halaman yang terdapat

dalam novel tidak terlalu banyak, sekitar 176 halaman. Bahasa yang digunakan

dalam novel ini jelas dan mudah dimengerti sehingga memudahkan pembaca

mengikuti jalan cerita dalam novel ini. Walaupun novel ini adalah novel lama,

novel ini telah dicetak kembali pada tahun 2014 dengan tampilan yang lebih

menarik. Cerita dan pesan moral yang terdapat dalam novel ini pun dekat dengan

kehidupan sehari-hari, maka baik digunakan sebagai bahan dalam pembelajaran

sastra di sekolah.

Alasan lain peneliti menggunakan novel ini sebagai media pembelajaran

karena pengarangnya. Ahmad Tohari merupakan salah satu penulis yang dikenal

oleh masyarakat khususnya di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai

karyanya yang cukup terkenal, baik berupa novel ataupun cerita pendek. Ahmad

Tohari merupakan penulis yang pada umumnya setiap karyanya menyoroti

mengenai masalah sosial. Selain itu, Ia juga merupakan salah satu penulis yang

dapat membayangkan pemandangan khas suatu pedesa dalam setiap tulisannya.

Karya-karyanya yang terkenal antara lain, Kubah (novel, 1980), Ronggeng Dukuh

Paruk (novel, 1982), Litang Kemukus Dini Hari (novel, 1985), Jantera Bianglala

(novel, 1986), Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986), Senyum Karyamin (kumpulan

cerita pendek, 1989), Bekisar Merah (novel, 1993), Lingkar Tanah Lingkar Air

(novel, 1995), Nyanyian Malam (kumpulan cerita pendek, 2000), Belantik (novel,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

6

2001), Orang-orang Proyek (novel, 2002), Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerita

pendek, 2004), Mata Yang Enak Dipandang (kumpulan cerita pendek, 2013).

Peneliti memilih judul “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan

Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran

Sastra di SMA Kelas XII Semester II” karena peneliti menyadari bahwa sebagai

calon guru, peneliti diharapkan mampu menggunakan berbagai metode

pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta mampu mengajak peserta didiknya

untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan

menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran, diharapkan dapat memacu

siswa untuk lebih aktif dalam menggali informasi serta pengetahuan. Selain itu,

dengan metode inkuiri yang digunakan dalam pembelajaran sastra, diharapkan

dapat menciptakan minat peserta didik dalam hal membaca. Alasan lain peneliti

memilih judul penelitian tersebut karena peneliti menyadari bahwa sebagai calon

guru, peneliti diharapkan mampu memanfaatkan berbagai media dalam preses

pembelajaran di sekolah, termasuk novel yang digunakan peneliti dalam

penelitian kali ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana implimentasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk

mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi metode inkuiri dalam

pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam pembelajaran sastra. Selain itu, memberikan wawasan untuk menciptakan

pembelajaran yang efektif dan menarik dengan menggunakan metode inkuiri

dalam rangka meningkatkan prestasi siswa.

2. Manfaat Secara Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

pihak-pihak berikut.

a. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat membaca siswa.

Selain itu, untuk merangsang siswa supaya aktif dalam setiap pembelajaran

terutama dalam pembelajaran sastra.

b. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan

motivasi bagi guru sebagai fasilitator yang baik untuk menciptakan suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

8

belajar yang menyenangkan. Selain itu, dapat menambah alternatif bahan

pembelajaran secara khusus dalam pembelajaran sastra.

c. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada peneliti

lain, khususnya pengetahuan tentang pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiri atau dengan metode lainnya.

E. Definisi Istilah

Berikut adalah batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Metode inkuiri

Metode pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,

2012: 195).

2. Novel

Novel dapat diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di

sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku (Nurgiyantoro,

2007: 10).

3. Tema

Tema adalah gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan

yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

9

menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko dan

Rahmanto, 1986: 142).

4. Amanat

Amanat pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang

kepada pembaca atau penonton (Wiyatmi, 2006: 49).

5. Pengajaran Sastra

Yang dimaksud dengan pengajaran sastra adalah pengajaran yang

menyangkut seluruh aspek sastra, yang meliputi: Teori Sastra, Sejarah Sastra,

Kritik Sastra, Sastra Perbandingan, dan Apresiasi Sastra (Ismawati, 2013: 1).

6. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap

bahan kajian mata pelajaran (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013

dalam Priyatni, 2014: 61).

7. RPP

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan

atau lebih (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 dalam Priyatni, 2014:

61).

F. Sistematika Penyajian

Hasil penelitian ini dibagi menjadi lima bab. Bab I merupakan

pendahuluan yang berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

10

Bab II merupakan landasan teori. Dalam bagian ini akan diuraikan

penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori yang digunakan untuk

memecahkan masalah dalam penelitian ini. Sistematika pada bagian ini terdiri

penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori.

Bab III merupakan metodologi penelitian. Dalam bagian ini

dikemukakan tentang metode penelitian. Hal-hal yang berkaitan dengan metode

penelitian meliputi jenis penelitian, metode penelitian, data dan sumber data,

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, penyajian

data.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang

deskripsi data dan analisis data. Segala hasil penelitian dan pembahasan akan

dipaparkan secara terperinci pada bagian ini.

Bab V merupkan penutup dari penelitian ini. Bagian ini berisikan

simpulan dari seluruh isi penelitian ini dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Peneliti memperoleh tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Judul-judul penelitian tersebut adalah (1)

“Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada

Siswa Kelas V SDN 5 Mayonglor Kabupaten Jepara” yang diteliti oleh Bahrudin

Ardi, A. Ma, (2) “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur dan Tokoh Novel

Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi Subanar untuk

Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester I” yang diteliti oleh Delsiana Yos

Sudarso Ngaga, dan (3) “Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Tema dan

Amanat Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang Karya Nh. Dini untuk Siswa

SMA Kelas XI Semester I” yang diteliti oleh Maria Srilestari Handayani Lalong.

Penelitian pertama merupakan penelitian Ardi (2013) yang ingin melihat

bahwa dengan menggunakan metode inkuiri terdapat peningkatan dalam

keterampilan guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa pada kelas V SDN 5

Mayonglor Jepara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan

keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA menggunakan metode inkuiri. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Ardi

merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitiannya adalah siswa

kelas V SDN 5 Mayonglor Jepara. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah tes dan observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

12

Relevansi penelitian Ardi (2013) dan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran di kelas. Adapun

perbedaan penelitian Ardi dengan penelitian peneliti adalah subjek penelitian yang

dilakukan Ardi adalah siswa kelas V SDN 5 Mayonglor Jepara, sedangkan subjek

penelitian peneliti adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari yang

diimplementasikan dalam pemebelajaran sastra di SMA kelas XII semester II.

Pembelajaran yang diajarkan juga berbeda. Ardi menggunakan metode inkuiri

dalam pembelajaran IPA, sedangkan peneliti menggunakannya dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya dalam bidang sastra. Selain itu, terdapat

perbedaan jenis penelitian. Penelitian Ardi berjenis penelitian tindakan kelas,

sedangkan penelitian peneliti berjenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan

data yang dilakukan Ardi dengan cara tes dan wawancara, sedangkan teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan teknik baca dan catat.

Penelitian kedua merupakan penelitian Ngaga (2015) yang membahas

tentang implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran alur dan tokoh novel

Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran

sastra di SMA kelas XI semester I. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ngaga

menunjukkan bahwa metode inkuiri dapat digunakan dalam pembelajaran sastra

di SMA kelas XI Semester I. Dalam penelitiannya, Ngaga membahas tentang

novel, alur, tokoh dan penokohan dalam sebuah novel, konsep pembelajaran

konteksual yang di dalamnya terdapat metode inkuiri, pembelajaran sastra di

SMA, silabus, dan RPP. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Ngaga berjenis

penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode deskriptif, dan teknik baca dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

13

catat. Ngaga menggunakan novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius

Budi Subanar sebagai subjek penelitiannya.

Relevansi penelitian Ngaga (2015) dan penelitian peneliti adalah sama-

sama meneliti tentang implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra di

SMA. Persamaan lain adalah kesaman jenis penelitian, metode dan teknik. Jenis

penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan

metode deskriptif. Teknik yang digunakan adalah baca dan catat. Adapun

perbedaan, yaitu terletak pada topik yang dicari dalam pembelajaran sastra. Ngaga

menggunakan pembelajaran sastra untuk mencari alur, tokoh dan penokohan

dalam novel, sedangkan penelitian peneliti menggunakan pembelajaran sastra

untuk mencari tema dan amanat dalam novel. Subjek penlitian Ngaga adalah

novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar, sedangkan

subjek penelitian peneliti adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari. Jenjang kelas yang digunakan juga berbeda. Ngaga menggunakan jenjang

SMA kelas XI semester I, yang sesuai dengan KTSP, sedangkan peneliti

menggunakan jenjang SMA kelas XII semester II, yang sesuai dengan Kurikulum

2013.

Penelitian ketiga merupakan penelitian Lalong (2015) yang membahas

tentang implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema dan

amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini untuk siswa

SMA kelas XI semester I. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

implementasi pendekatan kontekstual terhadap pembelajaran tema dan amanat

novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

14

sastra di kelas XI semester I dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, Lalong

membahas tentang pendekatan kontekstual, novel, tema dan amanat, pembelajaran

sastra di SMA, silabus dan RPP. Jenis penelitian Lalong berjenis deskriptif

kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif, dan teknik baca dan catat.

Lalong memilih novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini sebagai

subjek penelitiannya.

Relevansi penelitian Lalong (2015) dan penelitian peneliti adalah sama-

sama meneliti tentang penggunaan suatu metode pembelajaran dalam

pembelajaran tema dan amanat suatu novel. Persamaan lain adalah kesaman jenis

penelitian, metode dan teknik. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif

kualitatif. Metode yang digunakan metode deskriptif. Teknik yang digunakan

adalah baca dan catat. Adapun perbedaan, yaitu terletak pada metode

pembelajaran yang digunakan. Lalong menggunakan pendekatan kontekstual,

sedangkan peneliti menggunakan metode inkuiri. Perbedaan selanjutnya terletak

pada subjek penlitian. Subjek penelitian lalong adalah novel Pondok Baca

Kembali ke Semarang karya Nh. Dini, sedangkan subjek penelitian peneliti adalah

novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Jenjang kelas yang digunakan

juga berbeda. Lalong menggunakan jenjang SMA kelas XI semester I, yang sesuai

dengan KTSP, sedangkan peneliti menggunakan jenjang SMA kelas XII semester

II, yang sesuai dengan Kurikulum 2013.

Berdasarkan tiga penelitian terdahulu, peneliti menemukan persamaan

dan perbedaan. Persamaan yang peneliti temukan adalah sama-sama memilih

metode inkuri sebagai metode pembelajaran. Antara Lalong (2015) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

15

peneliti sama-sama memilih pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat

dalam novel. Persamaan lain adalah sama-sama menggunakan novel sebagai

subjek penelitiannya. Jenis penelitian, metode, dan teknik yang digunakan juga

sama.

Perbedaan yang peneliti temukan antara penelitian Ardi (2015) dengan

penelitian peneliti terdapat dalam masalah yang dibahas, jenis penelitian, metode

serta tekniknya. Subjek penelitian Ardi dengan peneliti juga berbeda.

Pembelajaran yang digunakan juga berbeda. Perbedaan penelitian Lalong (2015)

dengan penelitian peneliti terletak pada jenis metode pembelajarannya. Perbedaan

penelitian Ngaga (2015) dengan penelitian peneliti terletak pada pembelajarannya.

Walaupun sama-sama menggunakan novel sebagai subjek penelitiannya, antara

penelitian Lalong, Ngaga, dan peneliti memilih judul yang berbeda. Jenjang

pendidikan dan kurikulum yang dipilih juga berbeda. Dengan demikian, penelitian

yang akan dilakukan peneliti, berbeda dengan penelitian sebelumnya.

B. Kajian Teori

1. Metode Inkuiri

a. Konsep Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sund (dalam al-Tabany, 2014: 78), discovery merupakan bagian

dari inquiry, atau inquiry merupakan perluasan proses discovery yang digunakan

lebih mendalam. Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang berarti

„pertanyaan‟, atau „pemeriksaan‟, „penyelidikan‟. Gulo (dalam al-Tabany, 2014:

78) menyatakan metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

16

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pendapat tersebut

hampir sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kunandar (2010: 371)

bahwa pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang mendorong

siswa untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip. Guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman

dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip

untuk diri mereka sendiri.

Menurut Sanjaya (2012: 195), metode pembelajaran inkuiri adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara

kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan

melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga

dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein

yang berarti „saya menemukan‟.

Sanjaya (2012: 195) juga mengatakan bahwa metode pembelajaran

inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada

siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini

siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. Dalam

metode pembelajaran inkuiri siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Seluruh

aktivitas ditekankan kepada siswa secara maksimal untuk mencari dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

17

menemukan jawaban dari permasalahan dalam proses pembelajaran. Guru

bertugas untuk mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran.

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri yaitu (1) keterlibatan siswa

secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara

logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap

percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama metode pembelajaran inkuiri

menurut Sanjaya (2012: 197), yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk

mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai

subjek belajar. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran

melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk

menemukan sendiri inti dari materi pelajaran yang disampaikan.

2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Strategi

pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan

tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran

biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh

sebab itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan

syarat utama dalam melakukan inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

18

3. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan

kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

c. Tujuan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Penekanan utama dalam proses belajar berbasis inkuiri terletak pada

kemampuan siswa untuk memahami, kemudian mengidentifikasi dengan cermat

dan teliti, lalu diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan

yang tersaji. Dalam pembelajaran berbasis inkuiri ini, yang menjadi perhatian

utama, yaitu proses pemetaan masalah dan kedalaman pemahaman atas masalah

yang menghasilkan penyajian solusi atau jawaban yang valid dan meyakinkan.

Siswa bukan hanya mampu untuk menjawab pertanyaan „apa‟, tetapi juga

mengerti jawaban dari pertanyaan „mengapa‟ dan „bagaimana‟ (Anam, 2015: 8-9).

Pembelajaran berbasis inkuiri sendiri bertujuan mendorong siswa

semakin berani dan kreatif dalam berimajinasi. Dengan imajinasi, siswa

dibimbing untuk menciptakan penemuan-penemuan, baik yang berupa

penyempurnaan dari yang telah ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat

yang belum pernah ada sebelumnya (Anam, 2015: 9). Di sisi lain, Trianto (2007:

135) berpendapat bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan

cara bagi siswa membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan

berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

19

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri

Menurut Hosnan (2014: 342), ada lima prinsip yang harus diperhatikan

ketika menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam sebuah proses

pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan

berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri ini selain

berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2. Prinsip interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi, artinya menempatkan pendidik bukan

sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur

interaksi itu sendiri.

3. Prinsip bertanya

Peran pendidik yang harus dilakukan dalam menggunakan metode ini adalah

pendidik sebagai penanya, sebab kemampuan peserta didik untuk menjawab

setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses

berpikir. Karena itu, kemampuan pendidik untuk bertanya dalam setiap

langkah inkuiri sangat diperlukan.

4. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan hanya mengingat jumlah fakta, melainkan belajar adalah proses

berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi

seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak

secara maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

20

5. Prinsip keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan

berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan

kebenarannya. Tugas pendidik adalah menyediakan ruang untuk memberikan

kesempatan kepada peserta didik mengembangkan hipotesis dan secara

terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

e. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

Sanjaya (2012: 199), berpendapat bahwa secara umum proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut.

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar

siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi dalam

pembelajaran inkuiri, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir

memecahkan masalah.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

Melalui proses ini siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga

sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Teka teki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

21

yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka teki yang mengandung

konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah

dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan

setiap individu untuk menebak (berhipotesis) suatu permasalahan. Manakala

individu dapat membuktikan tebakannya, ia akan sampai pada posisi yang

bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan

data.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumukan kesimpulan

merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai

kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa

data yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

22

f. Kelebihan dan Kekurang Metode Inkuiri

Suatu metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya

dalam suatu proses pembelajaran. Begitu pula dengan metode inkuiri ini. Berikut

merupakan beberapa keunggulan yang dimiliki metode pembelajaran inkuiri

menurut Shoimin (2014:86).

1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga

pembelajaran dengan strategi ini dianggap lebih bermakna.

2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya

belajar mereka.

3. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi

belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah

laku berkat adanya pengalaman.

4. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran inkuiri ini juga memiliki

beberapa kelemahan sebagai berikut.

1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan

kebiasaan siswa dalam belajar.

3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang

panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang

telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

23

4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi pelajaran, strategi ini tampaknya akan sulit

diimplementasikan.

2. Novel

a. Pengertian Novel

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) disebutkan bahwa

novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita pendek

kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak

dan sifat setiap pelaku. Novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti

„sebuah barang baru yang kecil‟, yang kemudian diartikan sebagai „cerita pendek

dalam bentuk prosa‟ (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2007: 9). Dalam istilah

Indonesia novella memiliki arti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukup,

tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2007: 9).

Novel mempunyai kesempatan lebih banyak dalam mengetengahkan ide,

lengkap dengan uraian dan jabaran, menjadikan jenis karya sastra ini tak ubahnya

menyajikan kehidupan yang utuh. Tarigan (2012: 16) menyatakan, novel adalah

suatu cerita fiksi yang melukiskan para tokoh gerak serta adegan kehidupan,

representatif dalam suatu alur. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang

memiliki unsur-unsur yang lengkap. Novel ditulis dalam bentuk naratif yang

mengandung suatu konflik dalam kisah kehidupan tokoh-tokoh ceritanya. Di

dalamnya disuguhkan serangkaian peristiwa yang disusun dalam sebuah latar dan

alur yang urut serta berkesinambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

24

Novel juga dapat diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di

sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku (Nurgiyantoro, 2007).

Novel kerap disebut sebagai suatu karya yang menceritakan bagian kehidupan

seseorang, seperti masa menjelang perkawinan; masa percintaan; atau bagian

kehidupan waktu seseorang tokoh mengalami krisis dalam jiwanya, dan

sebagainya. Hal ini membuat novel dapat dijadikan inspirasi oleh pembacanya.

Selain dapat memberikan inspirasi kepada pembaca, novel juga dapat memberikan

kesenangan bagi pembacanya melalui penggambaran kehidupan para tokohnya.

b. Unsur-Unsur Novel

Novel merupakan sebuah totalitas, suatu keseluruhan yang sifatnya

artistik. Sebagai karya fiksi, novel dibangun oleh unsur-unsur yang saling

berkaitan antara yang satu dengan yang lain secara erat dan saling

menggantungkan. Nurgiyantoro (2007: 10) mengemukakan bahwa novel

merupakan karya sastra fiksi yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun, yakni

unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Nurgiyantoro (2007: 23) mengemukakan unsur intrinsik (intrinsic)

adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur

tersebut menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur secara

faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah

novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

25

Unsur-unsur yang dimaksud, misalnya peristiwa, cerita, alur (plot), penokohan,

tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain.

Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur yang memengaruhi

bangunan-bangunan cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian

di dalamnya (Nurgiyantoro, 2007: 23). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan

membahas mengenai unsur intrinsik dalam novel, khususnya tema dan amanat

karena dalam praktinya terkadang siswa masih kebingungan dalam menentukan

tema dan amanat dalam sebuah cerita. Oleh sebab itu, peneliti memilih tema dan

amanat sebagai bagian yang hendak diteliti. Di bawah ini akan diuraikan

pengertian tema dan amanat.

1) Tema

Tema berasal dari kata tithnai (bahasa Yunani) yang berarti

menempatkan, meletakan. Jadi, menurut arti katanya „tema' dapat diartikan

sebagai sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang ditempatkan (Keraf dalam

Wahyuningtyas, 2011: 2). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008)

disebutkan tema adalah pokok pikiran; dasar percakapan (yang dipercakapkan,

dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya).

Hartoko dan Rahmanto (1986: 142), mengemukakan tema merupakan

gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di

dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan

atau perbedaan-perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam

karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

26

dan situasi tertentu. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema

bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.

Tema merupakan makna cerita, tema pada dasarnya merupakan sejenis

komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun

implisit (Wiyatmi, 2006: 42). Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur

lainnya. Selain itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau meresponsi pengarang

terhadap pengalaman totalnya dengan jagat raya (Sayuti, 2000: 192).

a) Jenis Tema

Tema dalam karya sastra menurut Waluyo (2011: 8) dapat

diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu: (1) tema yang bersifat fisik; (2) tema

organik; (3) tema sosial; (4) tema egoik (reaksi pribadi); dan (5) tema devine

(Ketuhanan). Tema yang bersfiat fisik menyangkut inti cerita yang bersangkut

paut dengan kebutuhan fisik manusia, misalnya tentang cinta, perjuangan mencari

nafkah, hubungan perdagangan, dan sebagainya. Tema yang bersifat organik atau

moral, menyangkut soal hubungan antara manusia, misalnya penipuan, masalah

keluarga, problem politik, ekonomi, adat, tatacara, dan sebagainya. Tema yang

bersifat sosial berkaitan dengan problem kemasyarakatan. Tema egoik atau reaksi

individual, berkaitan dengan protes pribadi kepada ketidakadilan, kekuasaan yang

berlebihan, dan pertentanga individu. Tema devine (Ketuhanan) menyangkut

renungan yang bersifat religius hubungan manusia dengan Sang Khalik.

Selain lima jenis tema yang dikemukakan oleh Waluyo, terdapat pula dua

jenis tema yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2007: 82), yaitu (1) tema utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

27

(tema mayor), (2) tema tambahan (tema minor). Makna cerita dalam sebuah karya

fiksi-novel, mungkin saja lebih dari satu, atau lebih tepatnya lebih dari satu

interpretasi. Hal inilah yang menyebabkan tidak mudahnya menemukukan tema

utama cerita. Tema utama (tema mayor) adalah makna pokok cerita yang menjadi

dasar atau gagasan dasar umum karya itu. Menentukan tema utama sebuah cerita

pada hakikatnya merupakan aktivitas memilih, mempertimbangkan, dan menilai,

di antara sejumlah makna yang ditafsirkan ada dikandung oleh karya sastra yang

bersangkutan. Makna yang hanya terdapat dalam bagian-bagian tertentu cerita

dapat diidentifikasi sebagai makna tambahan. Makna-makna tambahan inilah

yang dapat disebut sebagai tema-tema tambahan atau tema minor. Banyak

sedikitnya tema minor, tergantung pada banyak sedikitnya makna tambahan yang

dapat ditafsirkan dari sebuah cerita novel (Nurgiyantoro, 2007: 82-83).

b) Penafsiran Tema

Menentukan sebuah tema dalam sebuah novel bukanlah hal yang mudah.

Walaupun penulisan novel telah didasarkan pada tema atau ide tertentu, namun

tema tidak dapat ditemukan secara eksplisit. Tema hadir dalam dan bersamaan

dengan unsur-unsur pembangun lainnya. Waluyo (2011: 9) mengemukakan

adanya lima cara penafsiran tema antara lain sebagai berikut: (1) jangan sampai

bertentangan dengan setiap rincian cerita; (2) harus dapat dibuktikan secara

langsung dalam teks; (3) penafsiran tema tidak hanya berdasarkan perkiraan; dan

(4) tema cerita berkaitan dengan rincian cerita yang ditonjolkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

28

Hal tersebut sama dengan pendapat yang dikemukan oleh Stanton. Dalam

usaha menemukan dan menafsirkan tema sebuah novel, secara lebih khusus dan

rinci Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2007) mengemukakan ada sejumlah kriteria

yang dapat diikuti seperti berikut.

Pertama, penafsiran tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan

tiap detail cerita yang menonjol. Kriteria ini merupakan hal yang paling penting.

Hal tersebut disebabkan pada detil cerita yang menonjol itulah yang dapat

diidentifikasi sebagai masalah atau konflik utama yang pada umumnya

merupakan sesuatu yang ingin disampaikan.

Kedua, penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat

bertentangan dengan tiap detil cerita. Novel, sebagai salah satu genre sastra,

merupakan suatu sarana pengungkapan keyakinan, kebenaran, ide, gagasan, sikap

dan pandangan hidup pengarang, dan lain-lain yang tergolong unsur isi dan

sebagai sesuatu yang ingin disampaikan.

Ketiga, penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan diri

pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung maupun tak langsung

dalam novel yang bersangkutan. Tema tidak dapat ditafsirkan hanya berdasarkan

perkiraan, sesuatu yang dibayangkan ada dalam cerita, atau informasi lain yang

kurang dapat dipercaya. Penentuan tema dari kerja yang demikian kurang dapat

dipertanggungjawabkan karena kurangnya bukti empiris.

Keempat, penafsiran tema sebuah novel harus mendasarkan diri pada

bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau yang disarankan dalam cerita.

Penunjukkan tema sebuah cerita haruslah dapat dibuktikan dengan data atau detil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

29

cerita yang terdapat dalam cerita itu, baik yang berupa bukti-bukti langsung,

maupun tak langsung (Nurgiyantoro, 2007: 87-88).

2) Amanat

Dalam sebuah karya sastra ada kalanya dapat diangkat suatu ajaran

moral, atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Hal itulah yang disebut

dengan amanat. Jika permasalahan yang diajukan dalam cerita diberi jalan

keluarnya oleh pengarang, jalan keluar itu disebut dengan amanat (Sudjiman,

1991: 57).

Amanat disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin

disampaikan pengarang kepada para pembaca. Menurut Wiyatmi (2006:49),

amanat pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang

kepada pembaca atau penonton. Amanat dapat pula disebut dengan moral, atau

lebih tepatnya pesan moral. Amanat atau moral merupakan sesuatau yang ingin

disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang

terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita

(Nurgiyantoro, 2007: 321).

Amanat dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung oleh

pengarang. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menemukan amanat

dalam sebuah karya sastra, yaitu secara eksplisit dan implisit. Amanat dapat

diungkapkan secara eksplisit jika pada tengah atau akhir cerita, pengarang

menyampaikan seruan, saruan, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan

sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu. Amanat dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

30

diungkapkan secara implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan

dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir (Sudjiman, 1991: 57). Oleh

karena itu, untuk menemukan suatu amanat dalam sebuah karya sastra, kita tidak

cukup hanya membaca beberapa paragraf dari cerita novel tersebut. Namun untuk

mendapatkan amanat atau pesan moral dari sebuah novel, kita harus membaca

cerita tersebut hingga selesai.

3. Pengajaran Sastra di SMA

Pengajaran sastra merupakan pengajaran yang menyangkut seluruh aspek

sastra, yang meliputi: Teori Sastra, Sejarah Sastra, Kritik Sastra, Sastra

Perbandingan, dan Apresiasi Sastra (Ismawati, 2013: 1). Rahmanto (1988: 16),

mengemukakan bahwa pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh

apabila mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) membantu keterampilan berbahasa,

(2) meningkatkan pengetahuan budaya, (3) mengembangkan cipta dan rasa, (4)

menunjang pembentukan watak.

Pengajaran sastra memiliki fungsi, yakni pengjaran sastra dapat

dikatakan sebagai wahana untuk belajar menemukan nilai-nilai yang terdapat

dalam karya sastra yang dipelajari, dalam suasana yang kondusif di bawah

bimbingan guru atau dosen. Selain itu, dalam pengajaran sastra dimungkinkan

tumbuhnya sikap apresiasi terhadap hal-hal yang indah, yang lembut, yang

manusiawi, untuk diinternalisasikan menjadi bagian dari karakter anak didik yang

akan dibentuk (Ismawati, 2013: 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

31

Adapun tujuan dari pengajaran sastra secara garis besar tujuan tersebut

dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni tujuan jangka panjang dan tujuan jangka

pendek. Tujuan jangka pendeknya adalah agar siswa mengenal cipta sastra dan

dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengannya. Siswa juga dapat

memberikan tanggapan, menanyakan, tentang cipta sastra yang dibacanya, siswa

dapat menyelesaikan tugas-tugas pengajaran sastra. Tujuan pengajaran sastra

jangka panjang adalah terbentuknya sikap positif terhadap sastra dengan ciri siswa

mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap karya sastra dan dapat membuat indah

dalam setiap fase kehidupannya (Ismawati, 2013: 30).

4. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Inti (KI) merupakan penjabaran atau operasionalisasi SKL

dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan

pendidikan pada satuan pendidikan atau jenjang pendidikan tertentu, yang

dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif),

kognitif, dan psikomotor), yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

sekolah, kelas dan mata pelajaran (Majid, 2014: 61). KI dirancang dalam empat

kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan keagamaan (KI 1), sikap

sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan penerapan pengetahuan (KI 4). Keempat

kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar (KD) dan harus

dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif (Majid,

2014:61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

32

Kompetensi Dasar (KD) adalah kompetensi setiap mata pelajaran untuk

setiap kelas yang diturunkan dari KI. KD adalah kompetensi yang harus dikuasai

peserta didik dalam suatu mata pelajaran di kelas tertentu. KD setiap mata

pelajaran di kelas tertentu ini merupakan jabaran lebih lanjut dari KI, yang

memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Priyatni, 2014:

19). Berikut ini akan dipaparkan KI dan KD yang akan digunakan sebagai materi

pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XII semester II.

Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMA Kelas XII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya.

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan

akan keberadaan bahasa

Indonesia dan menggunakannnya

sesuai dengan kaidah dan konteks

untuk mempersatukan bangsa.

2. Menghayati dan mengamalkan

perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian

dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

2.5 Menunjukkan perilaku jujur,

peduli, santun, dan tanggung

jawab dalam menggunaan bahasa

Indonesia untuk memahami dan

menyajikan cerita fiksi dalam

novel.

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

3.3 Menganalisis teks cerita sejarah,

berita, iklan, editorial/opini, dan

cerita fiksi dalam novel baik

melalui lisan maupun tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

33

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan

mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif

dan kreatif, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.3 Menyunting teks cerita sejarah,

berita, iklan, editorial/opini, dan

cerita fiksi dalam novel sesuai

dengan struktur dan kaidah teks

baik secara lisan maupun tulisan.

5. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

setiap bahan kajian mata pelajaran (Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau

tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok

atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Majid, 2014: 207).

a. Komponen Silabus

Dalam Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

dinyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat hal-hal berikut :

a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan).

b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

34

c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.

e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A).

f. Materi pokok, muatan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi.

g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menemukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

i. Aloksi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum

untuk satu semester atau satu tahun.

j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar

atau sumber belajar yang relevan.

6. RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih (Permendikbud No. 22

Tahun 2016). RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

35

Dengan kata lain, RPP dapat dikatakan sebagai sebuah rancangan untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar tatap muka. RPP

dikembangkan untuk satu kegiatan tatap muka atau lebih.

b. Komponen RPP

Dalam Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, RPP memuat banyak

komponen yang dipaparkan berikut.

a. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan.

b. Identitas mata pelajaran dan tema/subtema.

c. Kelas/semester.

d. Materi pokok.

e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam sialbus dan KD yang harus dicapai.

f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

rekevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi.

i. Metode pembelajaran, digunakan oleh peserta didik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

36

yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan

dicapai.

j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran.

k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,

atau sumber lain yang relevan.

l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan, pendahuluan, inti,

dan penutup.

m. Penilaian hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel

Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran Sastra di SMA

Kelas XII Semester II”, termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendekripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

alamiah maupun fenomena rekayasa manusia (Sukmadinata, 2011). Adapun

penelitian kualitatif menurut Moleong (2014: 6) adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang persepsi, motivasi, tindakan dan

lain sebagainya. Secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

metode ilmiah. Jadi penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian

(Moleong, 2014: 6).

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif.

Dikatakan metode deskriptif karena penelitian ini nantinya menghasilkan data

tertulis berupa pendeskripsian tema dan amanat yang terkandung dalam novel

yang diamati. Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

38

yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian

pada saat sekarang, berdasakan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya

(Hadari, 2005: 73).

C. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kalimat

atau paragraf dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak yang menggambarkan tema dan

amanat. Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah novel

yang berjudul Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Novel ini diterbitkan

pertama kali pada tahun 1994 oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Namun

pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan buku cetakan keempat yang

diterbitkan pada tahun 2014 oleh penerbit yang sama. Novel ini memiliki 176

halaman, dengan tebal 20 cm.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk

memperoleh data yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan

penelitian (Nasir, 2011). Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik

membaca dan mencatat. Peneliti membaca keseluruhan isi novel. Kemudian

peneliti mencatat bagian-bagian yang berkaitan dengan tema dan amanat dalam

novel. Teknik ini dilakukan karena data dalam penelitian ini berupa teks tertulis.

Peneliti harus cermat dan teliti dalam membaca setiap bagian novel untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

39

menemukan tema dan amanat dalam novel dengan menerapkan setiap tahapan

dalam metode pembelajaran inkuiri.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah mahasiswa peneliti sendiri (human

instrumen). Artinya, peneliti dengan pembelajaran novel yang dipilih berusaha

untuk mendeskripsikannya dan dikaitkan dengan metode pembelajaran inkuiri

yang ada dalam novel tersebut. Dalam melakukan kegiatan penelitian, peneliti

melakukannya dengan membaca dan memberikan tanda pada kalimat-kalimat

yang dimaksudkan. Data-data yang telah diperoleh kemudian diberi tanda,

sehingga memudahkan data untuk diolah.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Siddel (dalam Moleong, 2014: 248) analisis data kualitatif

prosesnya berjalan sebagai berikut: (1) mencatat hasil data lapangan, dengan

memberiberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, (2) mengumpulkan,

memilah-milah, mengklasifikasikan, mensitesiskan, membuat ikhtisar, dan

membuat indeksnya, (3) berpikir untuk membuat kategori data itu mempunyai

makna, dengan cata mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan umum.

Berdasarkan teori di atas peneliti akan menganalisis data tersebut dengan

langkah-langkah analisis data sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

40

1. Menentukan novel yang dijadikan objek penelitian yaitu novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari.

2. Melakukan studi pustaka dengan cara mencari dan mengumpulkan teori dari

berbagai sumber seperti buku, serta sumber referensi lain yang relevan.

3. Mengidentifikasi tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari.

4. Mendeskripsikan tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari.

5. Mendeskripsikan metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk mencari

tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari

bagi siswa SMA kelas XII semester II.

6. Menarik kesimpulan.

7. Menyajikannya dalam bentuk laporan dari hasil analisis data tentang tema

dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari.

G. Penyajian Data

Data yang disajikan dalam penelitian ini berupa paragraf. Paragraf

tersebut berisi tahap-tahap dalam pembelajaran inkuiri. Tahap-tahap tersebut

nantinya akan digunakan sebagai langkah untuk menganlisis tema dan amanat

dalam novel. Selain itu terdapat pula kutipan-kutipan kalimat dalam novel yang

berisi tema dan amanat. Tema dan amanat tersebut dicari secara terpisah. Jadi

peneliti akan menganalisis tema terlebih dahulu. Setelah tema dalam novel

tersebut selesai dianalisis, baru peneliti akan menganalisis amanat dalam novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini akan dikemukakan data yang ditemukan dalam novel Di

Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari secara keseluruhan. Data yang dianalisis

berupa kalimat dan paragraf dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak untuk

diimplementasikan dengan metode inkuiri dalam pembelajaran sastra sehingga

ditemukan tema dan amanatnya. Dalam praktiknya, terkadang siswa masih

kebingungan dalam menentukan tema dan amanat dalam sebuah cerita. Oleh

sebab itu, dengan data yang ditemukan diharapkan dapat membantu siswa dalam

mencari tema dan amanat sebuah cerita.

Novel merupakan sarana untuk memperkaya bacaan siswa. Dalam

pembelajaran sastra, novel dapat dijadikan sebagai media dalam pembelajaran.

Salah satu kelebihan novel sebagai media pembelajaran adalah cukup mudahnya

karya sastra tersebut dinikmati siswa. Pemilihan novel yang akan digunakan

sebagai media pembelajaran perlu dipertimbangkan, tujuannya agar siswa tidak

merasa bosan dan jenuh.

Selain pemilihan media, pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga

sangat penting dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih menggunakan

metode inkuiri karena metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran

yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam suatu proses pembelajaran. Dalam

proses penerapan strategi pembelajaran ini, siswa diminta untuk mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

42

menjawab permasalahan yang timbul. Selain itu dengan strategi pembelajaran

inkuiri diharapkan dapat meningkatkan minat membaca siswa khususnya dalam

materi pembelajaran sastra yang terdapat di kelas XII semester II. Dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri diharapkan pula dapat memberikan

inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran, mengingat terkadang beberapa guru

masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi di kelas. Hal

tersebut membuat siswa cenderung jenuh dan tidak memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan materi.

Berbeda dengan metode ceramah yang lebih didominasi oleh guru, dalam

metode inkuiri ini siswa dituntut untuk terlibat aktif dalam setiap proses

pembelajaran. Dalam metode inkuiri sendiri terdapat beberapa langkah yang

dilalui, yaitu (a) orientasi, (b) merumuskan masalah, (c) merumuskan hipotesis,

(d) mengumpulkan data, (e) menguji hipotesis, (f) merumuskan kesimpulan.

Tahapan-tahapan tersebut menuntut keterlibatan siswa secara aktif, dengan

demikian siswa tidak akan merasa mudah jenuh.

B. Langkah-langkah Metode Inkuiri untuk Mencari Tema dan Amanat

Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari

Menurut Sanjaya (2012: 199), secara umum proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat mengikuti enam langkah, yaitu

(1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) merumuskan hipotesis, (4)

mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan. Keenam

langkah tersebut, nantinya akan membantu siswa untuk memahami secara lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

43

rinci tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari. Berikut pembahasan mengenai langkah-langkah dalam metode

inkuri yang digunakan untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari.

1. Orientasi

Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif (Sanjaya, 2012: 199). Pada langkah ini guru

mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah ini

digunakan guru untuk merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir

memecahkan sebuah masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru

terkait dengan pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel

Di Kaki Bukit Cibalak adalah sebagai berikut.

1. Guru memberi gambaran awal mengenai novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.

2. Siswa membaca novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari terlebih

dahulu dan memahami isi cerita tersebut. Setelah itu siswa menuliskan

ringkasan cerita novel Di Kaki Bukit Cibalak agar lebih mudah memahami isi

ceritanya.

Novel Di Kaki Bukit Cibalak terdiri atas tiga belas bagian. Oleh karena

itu, untuk mempermudah memahami isi novel tersebut, berikut ini akan

ditampilkan ringkasan novel berdasarkan bagian yang terdapat dalam novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

44

a. Bagian Pertama

Di sekitar kaki Bukit Cibalak terdapat sebuah desa yang benama Desa

Tanggir. Penduduk Desa Tanggir adalah keturunan dari dua kelompok orang yang

berlainan, yaitu kaum kawula dan keturunan kerabat ningrat. Pagi itu mereka

semua telah berkumpul di halaman Balai Desa untuk mengadakan pemilihan

Lurah Desa Tanggir yang baru. Dari kelima orang calon lurah, kebanyakan orang

mengatakan hanya dua orang yang memiliki peluang. Satu di antaranya adalah

Pak Badi. Di Desa Tanggir, Pak Badi memiliki nama yang baik. Masyarakat

belum pernah mendengar Pak Badi terlibat dalam perbuatan curang, apalagi

perjuadian dan pelacuran. Sifat dermawannya juga manat menonjol. Calon yang

mengimbangi Pak Badi adalah Pak Dirga. Pak Dirga lebih populer daripada

keempat calon lainnya. Sikapnya luwes, pandai bermain bola, pandai berjudi, dan

gemar berganti istri. Hasil dari pemilihan pun telah didaptakan. Ternyata

keluhuran budi, kearifan, serta kejujuran Pak Badi tidak memberikan nasib baik.

Ia kalah, karena Pak Dirga yang terpilih menjadi lurah Desa Tanggir.

b. Bagian Kedua

Sebulan setelah pengakatannya sebagai lurah, Pak Dirga bersama dengan

Poyo mulai dengan berbagai kecurangan. Hal tersebut membuat Pambudi, seorang

pemuda yang bekerja mengurus lumbung koperasi Desa Tanggir ingin

meninggalkan koperasi. Ketika itu datanglah seorang wanita yang bernama Mbok

Ralem ke koperasi dan bertemu dengan Pambudi. Mbok Ralem hendak menemui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

45

Pak Dirga untuk meminjam uang dari lumbung koperasi karena ia membutuhkan

uang untuk berobat ke Yogya.

Sangat disayangkan Pak Dirga tidak mau memberikan pinjaman uang

kepada Mbok Ralem dengan alasan hutang yang dimiliki oleh Mabok Ralem yang

dulu belum dibayar. Hal tersebut membuat Pambudi kaget karena ia tidak

menyangka Pak Dirga akan berlaku demikian. Pambudi memberikan ide kepada

Pak Dirga agar Pak Dirga mau memberikan pinjaman kepada Mbok Ralem.

Namun usul Pambudi selalu ditolak oleh Pak Dirga dengan berbagai alasan. Di

sisi lain, Pak Dirga justru mengajak Pambudi untuk melakukan kecurangan. Pak

Dirga mengajak Pambudi untuk melakukan praktik korupsi. Mendengar rencana

tersebut, dengan tegas Pambudi menolak ajakan Pak Dirga. Pada malam harinya

Pambudi pun menulis surat kepada Pak Dirga. Ia menyatakan mengundurkan diri

dari kepengurusan lumbung koperasi desa.

c. Bagian Ketiga

Pambudi yang mengingat perlakuan Pak Dirga terhadap Mbok Ralem,

tiba-tiba hatinya merasa gelisah. Ia merasa kasihan kepada Mbok Ralem yang

sedang sakit. Pambudi pun berpikir untuk menolong Mbok Ralem. Pambudi

bergegas pergi ke rumah Mbok Ralem. Sesampainya di sana, Pambudi langsung

mengutarakan maksud kedatangannya. Betapa senangnya Mbok Ralem

mendengar hal tersebut.

Keesokan harinya Pambudi dan Mbok Ralem berangkat ke Yogya.

Sesampainya di Yogya, mereka segera menuju ke sebuah rumah sakit untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

46

memeriksakan kondisi Mbok Ralem. Setelah menunggu cukup lama, hasil pun

menunjukkan bahwa Mbok Ralem terkena kanker. Pambudi pun berpikir sejenak,

ia berpikir bahwa biaya pengobatan untuk penyakit itu cukup mahal. Akan tetapi

karena niatnya, Pambudi pun tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk mencari

dana untuk biaya pengobatan Mbok Ralem. Pambudi memiliki rencana, ia

mengajak Mbok Ralem ke sebuah toko potret. Di sana pambudi membuat pasfoto

Mbok Ralem, membuat fotokopi surat keterangan dari desa dan surat pemeriksaan

hasil laboraturium. Setelah itu Pambudi membeli surat kabar Kalawarta. Pambudi

langsung menuju ke kantor surat kabar tersebut. Sesampainya di sana Pambudi

dengan pemimpin surat kabar tersebut yang bernama Pak Barkah. Pambudi

meminta tolong agar surat kabar Kalawarta mau membantunya dengan

membuatkan iklan penggalangan dana bagi Mbok Ralem. Pak Barkah setuju dan

iklan itu segera dibuat. Tak lupa Pambudi juga menyerahkan pasfoto dan surat-

surat yang telah ia fotokopi sebagai bukti dari iklan tersebut.

d. Bagian Keempat

Iklan yang dimuat di harian Kalawarta mengenai Mbok Ralem

mengundang perhatian banyak pembaca, dan mereka pun berniat untuk

memberikan bantuan. Usaha yang dilakukan Pambudi berhasil, banyak uang yang

terkumpul untuk biaya pengobatan Mbok Ralem. Setelah mengurus hal tersebut,

Pambudi kembali ke desanya. Di sana, orang-orang membicarakan mengenai

Mbok Ralem. Mereka mengatakan bahwa yang dilakukan Pambudi hebat, namun

Pambudi tetap bersikap biasa saja dan rendah hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

47

Setelah sebulan berada di rumah sakit, Mbok Ralem akhirnya diizinkan

pulang. Sebelum kembali ke Tanggir, Pambudi mengajak Mbok Ralem ke harian

Kalawarta. Pambudi mengenalkan Mbok Ralem dengan Pak Barkah. Pambudi

juga mengatakan bahwa Pak Barkah dan redaksi Kalawarta telah membantu

Mbok Ralem untuk mencari biaya pengobatan. Mbok Ralem merasa sangat

terharu dengan hal tersebut. Setelah menyelesaikan beberapa urusan, Pambudi dan

Mbok Ralem pun berpamitan dengan Pak Barkah dan seluruh pegawai

Kalawarata dan kembali pulang ke Tanggir. Perbuatan yang dilakuakn Pambudi

selama ini membuat Pak Barkah terkesan. Pak Barkah terkesan karena Pambudi

bersedia menolong sesamnya tanpa mengharapkan balas jasa apa pun.

e. Bagian Kelima

Pak Dirga tampak gelisah, ia tidak menyangka bahwa Pambudi akan

menolong Mbok Ralem, dan membuat iklan di surat kabar sehingga banyak orang

yang mengetahui berita tersebut. Hal itu membuat Pak Dirga dan Pak Camat

dipanggil Bupati dan Kepala Kantor Sosial. Bupati dan Kepala Kantor Sosial

menegur Pak Dirga dan Pak Camat. Pak Dirga pun tidak terima diperlakukan

demikian. Ia merasa bahwa dirinya tidak bersalah karena Mbok Ralem datang

kepadanya hanya untuk meminta surat keterangan bahwa ia miskin. Pak Dirga

juga tidak terima dengan perbutan yang dilakukan oleh Pambudi dan berencana

untuk menyingkirkan pemuda itu dari Desa Tanggir. Berbagai cara dilakukan oleh

Pak Dirga untuk dapat menyingirkan Pambudi dari desanya. Mulai dari menuduh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

48

Pambudi sebagai „kelilip desa‟, hingga pergi ke dukun yang bernama Eyang Wira

untuk meminta jimat dan mengusir Pambudi.

f. Bagian Keenam

Suatu malam, Pambudi sedang melamun. Ia memikirkan kejadian

beberapa hari yang lalu saat ia membantu Sanis. Sudah lama Pambudi memiliki

perasaan kepada gadis bernama Sanis. Hanya saja Sanis masih SMP, sedangkan

Pambudi sudah berumur 24 tahun. Hal tersebutlah yang sedang ia pikirkan.

Hingga larut malam, Pambudi pun belum bisa tidur karena masih memikirkan

Sanis. Namun karena sudah terlalu malam, ia berusaha tidur. Akan tetapi niatnya

diurungkan ketika ia mendengar ada seseorang yang masuk ke dalam rumahnya.

Pambudi pun keluar, dan diam-diam mengikuti orang yang masuk ke

rumahnya. Dengan kesabarannya, akhirnya Pambudi berhasil menangkap orang

tersebut. Pambudi berteriak memanggil ayahnya. Setelah tertangkap, Pambudi dan

ayahnya segera mengamankan orang tersebut. Pambudi juga keluar rumah karena

ia sempat melihat orang tersebut meletakan sesuatu di luar rumah. Tak lama

kemudian, Pambudi kembali masuk ke rumah dengan membawa kain mori yang

tergulung. Melihat hal itu, ayah Pambudi kaget dan meminta Pambudi untuk

membuang benda tersebut yang diyakini sebagai jimat untuk mengusir Pambudi.

Pambudi dan Ayahnya pun mendesak orang itu untuk memberitahu siapa yang

mengutusnya. Tadinya orang itu menolak, namun akhirnya ia pun mengaku

bahwa Pak Dirga lah yang menyuruhnya. Betapa kagetnya ayah Pambudi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

49

mendengar perkataan itu. Ia tidak menyangka lurahnya akan melakukan hal

seperti itu kepada anaknya.

g. Bagian Ketujuh

Hari itu adalah hari yang luar biasa bagi Bu Runtah, istri Pak Dirga. Hari

itu Bu Runtah akan diuji kepandaiannya merias pengantin perempuan, dan yang

akan mengujinya adalah Bu Camat. Bu Runtah sangat cemas, ia takut kalau nanti

dirinya gagal. Bu Runtah telah mempersiapkan seseorang gadis yang akan

dijadikan modelnya, yaitu Jirah. Bu Runtah meminta pendapat kepada Pak Dirga.

Mendengar Jirah yang dijadikan model, Pak Dirga pun menyarankan Bu Runtah

untuk mengganti modelnya. Pak Dirga sebenarnya ingin menyarankan agar Sanis

yang dijadikan model, hanya saja Pak Dirga takut istrinya curiga bahwa Pak Dirga

menaruh perhatian pada Sanis. Namun pada akhirnya Bu Runtah pun meneyetujui

apabila Sanis dijadikan modelnya.

Diam-diam Pak Dirga pun melakukan penjajakan. Dengan dalih hendak

menjodohkan Sanis dengan Bambang Sumbodo putra Pak Camat, Pak Dirga

meminta Bu Runtah untuk melihat apakah Bambang Sumbodo tertarik pada Sanis.

Bu Runtah tidak mengetahui bahwa Pak Dirga sedang melakukan penjajakan,

karena sesungguhnya Pak Dirga tertarik pada Sanis. Bu Runtah pun mengikuti

rencana suaminya itu tanpa mengetahui rencana Pak Dirga yang sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

50

h. Bagian Kedelapan

Akibat dari perbuatan yang telah dilakukan Pambudi berdampak pula

pada keluarganya. Kini Pak Lurah turut membenci ayah Pambudi. Bukan hanya

Pak Lurah saja yang membencinya, namun oleh warga Tanggir ayah Pambudi dan

keluarganya seperti dikucilkan. Ayah Pambudi pun merenungkan masalah yang

menyebabkan dirinya dan keluarganya mendapat perlakuan yang demikian.

Semua itu tentu saja bermula dari perbedaan pendapat antara Pak Lurah dengan

anaknya, Pambudi.

Oleh sebab itulah, ayah Pambudi menginginkan agar Pambudi mengalah

dengan cara pergi meninggalkan Desa Tanggir. Hal itu agar ayahnya dapat hidup

dengan tenang dan Pambudi juga terbebas dari masalah dengan Pak Lurah.

Mendengar perkataan ayahnya, Pambudi sempat menolak. Namun setelah berpikir

beberapa saat akhirnya Pambudi mengikuti keinginan ayahnya. Ia mulai mencari

teman atau saudaranya yang tinggal di luar kota. Akhirnya Pambudi pun berniat

untuk menemui sahabatnya, Topo, yang tinggal Yogya.

Setibanya di Yogya, Pambudi langsung menuju tempat tinggal Topo. Ia

mengatakana maksud dan tujuannya datang ke Yogya. Pambudi pun menceritakan

semua masalah yang terjadi dalam dirinya. Setelah bercerita cukup lama, akhirnya

Topo mengizinkan Pambudi untuk tinggal bersamanya. Ketika malam hari,

mereka berdua kembali bercerita, dan tiba-tiba Topo mengatakan bahwa ada

baiknya jika Pambudi meneruskan pendidikannya. Mendengar hal tersebebut

Pambudi kaget. Bukan pertama kali ia menerima ajuran itu, bahkan ia sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

51

memikirkan kemungkinan itu. Pambudi pun terus memikirkan anjuran sahabatnya

itu, sebelum ia memberikan keputusan.

i. Bagian Kesembilan

Setelah berpikir cukup lama tentang rencananya melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi, kini Pambudi telah memiliki keputusan. Pambudi

memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya. Oleh sebab itu, Pambudi mulai

mempersiapkan dirinya. Ia kembali memperlajari pelajaran yang dulu pernah ia

terima. Hal-hal yang tidak ia mengerti dipelajari bersama dengan Topo.

Tujuh bulan harus dilalui Pambudi sebelum tiba untuk menempuh ujian

masuk perguruan tinggi. Tak terasa uang yang dibawanya dari Tanggir semakin

berkurang. Pambudi memutuskan untuk mencari pekerjaan agar memperoleh

uang. Beberapa pekerjaan telah coba dilakukan oleh Pambudi, namun ia tidak

menemuka kecocokan. Topo pun menyarankan agar Pambudi bekerja di sebuah

toko jam tangan tempat Topo pernah bekerja dulu. Tanpa persyaratan khusus,

akhirnya Pamabudi diterima bekerja di toko jam tangan. Di toko itu, Pambudi

berkenalan dengan anak pemilik toko yang bernama Mulayani. Hubungan mereka

pun semakin lama semakin dekat, dan tanpa disadari Mulyani menyimpan

perasaan kepada Pambudi.

Di hari libur Pambudi manfaatkan untuk pulang ke Tanggir. Empat bulan

ia meninggalkan desanya, tidak ada perubahan pada desanya itu. Akan tetapi,

dibalik itu semua telah tersebar berita bahwa kepergian Pambudi ke Yogya

bersangkutan dengan hilangnya uang lumbung koperasi desa sebanyak 125.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

52

rupiah. Pambudi segera menyadari bahwa itu adalah perbuatan Pak Dirga dan

Poyo. Namun hal itu tidak membuat Pambudi berkcil hati, ia tetap sabar dan

percaya bahwa keadilan akan mengalahkan kejahatan. Sebelum kembali ke

Yogya, Pambudi menemui gadis yang dicintainya, yaitu Sanis. Namun, ketika

bertemu dengan Pambudi, Sanis tampak biasa saja dan seperti tidak ingin untuk

bertemu dengan Pambudi. Hal tersebut karena telah ada pria lain yang dicintai

oleh Sanis, yaitu Bambang Sumbodo.

j. Bagian Kesepuluh

Semenjak harian Kalawarta membuat berita tentang Mbok Ralem, Pak

Barkah selalu teringat kepada Pambudi. Kebetulan saat itu harian Kalawarta

membutuhkan seorang jurnalis baru. Melihat potensi yang dimiliki oleh Pambudi,

Pak Barkah yakin bahwa Pambudi dapat menempati posisi tersebut. Pada saat itu

Pak Barkah telah mengetahui bahwa Pambudi sedang berada di Yogya. Ia pun

langsung menemui Pambudi dan menawarkan posisi tersebut. Tadinya Pambudi

sempat ragu karena ia akan melanjutkan kuliah. Ia takut tidak dapat membagi

waktu antara kuliah dan bekerja. Namun setelah berpikir panjang, akhirnya

Pambudi menerima tawaran Pak Barkah. Masa kerja Pambudi di toko jam tangan

pun dipersingkat karena ia akan melanjutkan kuliah dan bekerja di Redaksi

Kalawarta. Pambudi pun berpamitan kepada pemilik toko dan Mulyani. Kepada

Mulyani, Pambudi berjanji bahwa ia akan selalu menemui Mulyani walaupun ia

sudah tidak lagi bekerja di toko milik orang tua Mulyani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

53

Di sisi lain, Bambang Sumbodo anak Pak Camat telah mendengar berita

yang menjelek-jelekan nama Pambudi. Walaupun Bambang belum mengenal

Pambudi secara lebih dekat, namun secara diam-diam ia menghormati Pambudi.

Ia berniat untuk membela Pambudi dan hendak menemuinya untuk memberikan

dukungan kepada Pambudi. Namun, Bambang tidak mengetahui tempat tinggal

Pambudi saat itu. Ia pun pergi ke rumah orang tua Pambudi, namun orang tuanya

tidak mau memberi tahu di mana Pambudi tinggal. Akhirnya Bambang pergi

menemui Sanis untuk menanyakan tentang Pambudi. Betapa senangnya hati Sanis

ketika Bambang menemuinya di rumah. Sanis mengira bahwa Bambang akan

menemui untuk membicarakan sesautu tentang dirinya. Namun ia pun kecewa

karena Bambang datang untuk menanyakan soal Pambudi.

k. Bagian Kesebelas

Setelah yakin bahwa Bambang tidak mengharapkan Sanis, Pak Dirga

mulai untuk mendekati Sanis. Ia tidak peduli bahwa Pambudi juga menyukai

Sanis. Ia berpikir bahwa Pambudi sudah pergi dari Tanggir dan tak akan kembali

lagi. Oleh karena itulah Pak Dirga berani mendekati Sanis dan berniat untuk

menjadikan Sanis sebagai istrinya yang kesekian. Tanpa berpikir panjang, Pak

Dirga langsung melamar Sanis. Ia meminta tolong kepada seorang kebayan.

Kebayan itu diminta untuk pergi ke rumah Sanis dan mengatakan kepada orang

tua Sanis bahwa Pak Dirga ingin melamarnya.

Kebayan itu segera pergi ke rumah Sanis, ia membawa bungkusan yang

nantinya akan diserahkan kepada orang tua Sanis dan langsung mengutarakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

54

maksud dari kedatangannya. Mendengar lamaran tersebut, ayah Sanis bingung. Ia

tak tahu harus menjawab apa. Namun akhirnya setelah melalui perdebatan dengan

istrinya, ayah Sanis pun menerima lamaran tersebut. Betapa sedihnya hati ibu

Sanis mendengar bahwa anaknya akan menjadi istri Pak Lurah karena ia sudah

mengetahui watak Pak Lurah yang licik.

Di sisi lain, Bu Runtah istri Pak Dirga sakit hati mendengar bahwa

suaminya akan menikahi Sanis. Ia tidak mempercayai bahwa suaminya akan

berbuat demikian. Ia merasa sakit hati karena dimadu dan hartanya telah habis

untuk membiayai Pak Dirga ketika mencalonkan sebagai lurah. Oleh karena

itulah, Bu Runtah melakukan ikhtiar. Ia pergi menemui seorang dukun yang

bernama Eyang Wira. Di sana ia meminta petuah dan jimat agar Pak Dirga batal

menikah dengan Sanis.

l. Bagian Kedua Belas

Tulisan Pambudi dalam Kalawarta sudah dikenal orang secara luas. Ia

mempunyai ciri khas dalam menulis, yaitu mengetengahkan masalah-masalah

kemasyarakatan. Orang lain dapat langsung mengerti mengenai tulisan yang

ditulis oleh Pambudi. Tetapi tidak semua orang menyukai pemikiran Pambudi

yang dituangkan dalam tulisannya, contohnya Camat Kalijambe. Pak Camat

mersasa keberatan karena wilayahnya dijadikan objek penelitian untuk seri tulisan

Pambudi. Selain itu Pambudi menuliskan tulisannya berdasarkan asas jurnalisme,

yaitu objektivitas. Hal tersebut membuat Camat semakin tidak menyukai tulisan

yang dibuat oleh Pambudi. Bahkan ia menduga bahwa Pambudi sengaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

55

menuliskan hal-hal tersebut karena ia sakit hati diusir dari desanya dan karena

Sanis telah dinikahi oleh Pak Dirga lurahnya sendiri.

Di sisi lain, Bambang anak dari Camat Kalijambe tersebut sangat setuju

dengan tulisan yang dibuat oleh Pambudi. Ia menilai bahwa tulisan yang ditulis

oleh Pambudi itu benar adanya. Ia menduga bahwa Pambudi ingin mengungkap

kecurangan yang telah dilakukan oleh lurah Tanggir, sekaligus balas dendam atas

perbuatan yang dilakukan lurah Tanggir kepadanya. Bambang pun membujuk

ayahnya agar mau membantu Pambudi untuk menjatuhkan lurah Tanggir yang

licik itu. Namun Pak Camat masih ragu karena beberapa hal.

Keesokan harinya Pak Camat menghadap Bupati. Rupanya Bupati juga

telah membaca tulisan yang tulis oleh Pambudi dan menyetujui tulisan tersebut.

Oleh karena itu, Bupati meminta agar Pak Camat mengganti dan menangkap Pak

Dirga yang menjabat menjadi lurah Tanggir. Hanya saja agar Bupati terlihat

memiliki kebijakan sendiri dan seakan-akan tidak mengikuti saran Pambudi,

Bupati meminta agar Pak Camat membantah tulisan Pambudi. Dengan dibantu

oleh Bambang anaknya, Pak Camat menemukan cara untuk menangkap Pak

Dirga. Akhirnya Pak Dirga berhasil ditangkap dan lurah Desa Tanggir pun

diganti.

m. Bagian Ketiga Belas

Setelah lama meninggalkan desanya, Pambudi mendengar kabar bahwa

Sanis telah dinikahi oleh Pak Dirga. Tanpa malu Pambudi pun mengakui bahwa ia

patah hati. Untungnya, perlahan-lahan ia dapat melupakan kesedihannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

56

bersikap terbuka. Kepada Pak Barkah, Pambudi menceritakan semua yang sedang

ia rasakan. Belum lagi ada Mulyani yang ternyata menyusulnya menjadi

mahasiswi di fakultas yang sama dengan Pambudi. Mereka pun semakin dekat

dan selalu bersama, tak jarang Mulayani juga sering menyusul Pambudi di kantor

Redaksi Kalawarta. Ketika Pambudi lulus ujian sarjana muda, Mulyani pun turut

mendampinginya.

Setelah lulus, Pambudi memutuskan untuk pulang ke Tanggir untuk

memberikan kabar gembira kepada orang tuanya. Namun, ia dihadapkan pada

kenyataan bahwa ternyata ayahnya telah meninggal. Untuk itu Pambudi bergegas

untuk pulang ke Tanggir. Sampai di rumah, ia disambut dengan tangis ibu dan

kakaknya. Berbeda dengan ibu dan kakaknya, Pambudi tampak tegar dan ikhlas

menghadapi itu semua. Di saat pemakaman ayahnya, ia bertemu dengan Sanis.

Hanya saja Pambudi hanya menyapa Sanis seadanya karena ia tidak mau

kenangannya dengan Sanis teringat kembali. Pambudi juga bertemu dengan

Bambang dan lurah Tanggir yang baru, Hadi namannya. Pambudi lega karena

Hadi tampaknya orang yang baik dan berbeda dengan lurah Desa Tanggir

sebelumnya.

Setelah ayahnya meninggal, Pambudi pun mulai memikirkan hal-hal

yang akan ia lakukan. Namun, tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang

ternyata Mulyani. Ia datang menemui Pambudi untuk mengucapkan

belasungkawa, dan ingin menyampaikan suatu hal kepada Pambudi. Mulyani pun

mengajak Pambudi untuk pergi bersamanya. Tanpa ragu, Pambudi bersedia pergi

bersama Mulyani. Di perjalanan, Mulyani pun mencoba untuk mengutarakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

57

maksud ia mengajak Pambudi keluar. Mulyani ingin menyampaikan perasaannya

kepada Pambudi. Ia pun berusaha untuk mencoba mengungkapkan perasaannya

tersebut. Pambudi pun menyadarinya, dan ia pun memiliki perasaan yang sama

kepada Mulyani. Hanya saja Pambudi ragu karena mereka berbeda, Pambudi

berdarah Jawa sedangkan Mulyani berdarah Tiong Hoa. Pambudi pun bimbang

dan ragu, ia pun memilih untuk menyimpan perasaannya kepada Mulyani.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah yang membawa siswa pada

suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Langkah ini menantang siswa untuk

berpikir memecahkan teka-teki itu. Dalam langkah ini siswa merumuskan sendiri

rumusan masalah yang akan mereka bahas, sedangkan guru bertugas untuk

mendampingi siswa. Adapun rumusan masalah yang dapat dimunculkan sebagai

berikut.

1. Identifikasi tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari!

2. Jenis tema apakah yang digunakan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari?

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji (Sanjaya, 2012: 199). Pada langkah ini siswa diminta untuk

memberikan jawaban sementara berdasarkan rumusan masalah yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

58

disusun. Pemberian jawaban dapat dilakukan dengan cara siswa memberikan

pendapat mengenai tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari. Guru dapat membantu siswa mengemukakan

pendapatnya dengan cara memberikan stimulus berupa pertanyaan, sehingga dapat

merespons siswa untuk memberikan jawaban. Berikut merupakan rumusan

hipotesis atau jawaban sementara yang dapat dirumuskan.

1. Berdasarkan gambaran awal, novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari memiliki tema tentang perjalanan seorang pemuda untuk

menyelamatkan desanya dari praktik kecurangan yang dilakukan oleh kepala

desanya.

2. Berdasarkan gambaran awal, novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari memiliki amanat untuk menjunjung tinggi kejujuran.

3. Berdasarkan gambaran awal, novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari termasuk dalam klasifikasi jenis tema yang bersifat sosial.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi dan proses

mental yang penting dalam perkembangan intelektual siswa. Dalam langkah ini

siswa diminta untuk mengumpulkan data terkait dengan rumusan masalah. Data

yang ditemukan kemudian dianalisis untuk dicari kesimpulannya. Siswa diminta

untuk mengumpulkan data terkait tema dan amanat yang terdapat dalam novel Di

Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

59

Berikut merupakan hasil pengumpulan data beserta analisis tema dan

amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Novel ini dibagi atas

tiga belas bagian. Pada setiap bagian, peneliti akan memaparkan analisis tema dan

amanat yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

a. Analisis dan Pembahasan Tema Novel Di Kaki Bukit Cibalak

Dalam usaha menemukan dan menafsirkan tema sebuah novel, secara

lebih khusus dan rinci Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2007) mengemukakan ada

sejumlah kriteria yang dapat diikuti seperti berikut. Pertama, penafsiran tema

sebuah novel hendaknya mempertimbangkan tiap detil cerita yang menonjol.

Kedua, penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat bertentangan

dengan tiap detil cerita. Ketiga, penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak

mendasarkan diri pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung

maupun tak langsung dalam novel yang bersangkutan. Keempat, penafsiran tema

sebuah novel harus mendasarkan diri pada bukti-bukti yang secara langsung ada

dan atau yang disarankan dalam cerita.

Menurut Waluyo (2011: 8) terdapat lima jenis tema, yaitu (1) tema yang

bersifat fisik; (2) tema organik; (3) tema sosial; (4) tema egoik (reaksi pribadi);

dan (5) tema devine (Ketuhanan). Selain kelima jenis tema tersebut terdapat pula

dua jenis tema yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2007: 82), yaitu (1) tema

utama (tema mayor), dan (2) tema tambahan (tema minor).

Untuk menenentukan tema yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak, peneliti menggunakan kriteria pertama dari empat kriteria yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

60

dikemukakan oleh Stanton, yaitu dengan mempertimbangkan tiap detil cerita yang

menonjol. Dalam hal ini, peneliti akan menuliskan cerita yang menonjol yang

terdapat dalam setiap bagian cerita. Di dalamnya disertakan pula bukti berupa

kutipan-kutipan kalimat atau paragraf yang terdapat dalam setiap bagian novel.

Berikut merupakan analisis tema novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari. Untuk mempermudah menganlisisnya, peneliti membaginya dalam

beberapa bagian, sesuai dengan jumlah bagian dalam novel.

1) Bagian Pertama

Cerita yang menonjol dalam bagian pertama ialah terpilihnya Pak Dirga

sebagai lurah Desa Tanggir. Terpilihnya Pak Dirga menjadi lurah desa yang

diawali dari pemilihan yang dilakukan oleh penduduk Desa Tanggir. Dari kelima

calon yang ada, terdapat dua orang kandidat yang memegang posisi yang sama-

sama kuat, yaitu Pak Badi dan Pak Dirga. Namun pada akhirnya, Pak Dirga yang

terpilih menjadi lurah. Hal tersebut nampak pada kutipan berikut.

(1) Meskipun ada lima orang calon, kebanyakan orang mengatakan hanya

dua orang yang memiliki peluang. Satu di antaranya adalah Pak Badi. Ia

memang patut merasa berbesar hati, karena di Desa Tanggir ia

mempunyai nama yang baik. Orang Tanggir belum pernah mendengar

Pak Badi terlibat dalam perbuatan curang, apalagi perjudian dan

pelacuran. Sifat dermawannya amat menonjol (Tohari, 2014: 15).

(2) Calon lain yang keadaannya mengimbangi Pak Badi adalah calon yang

memegang lambang dengan gambar pedang. Dia berpakaian adat Jawa

dengan belangkon, jas hitam wungkal gerang, dan kain batik sida

mukti. Kumis tebal yang sengaja dipeliharanya mengingatkan orang

akan Aria Panangsang, Adipati Pajang dalam ketoprak. Calon yang

gagah itu bernama Dirgamulya, dan terkenal dengan sebutan Pak Dirga.

Di dalam pergaulan Pak Dirga lebih populer daripada keempat calon

lainnya. Ia luwes, pandai bermain bola, pandai berjudi, dan gemar

berganti istri (Tohari, 2014: 15-16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

61

(3) Siang itu penduduk Tanggir menentukan siapa yang akan menjadi lurah

mereka. Dan ternyata keluhuran budi, kearifan, serta kejujuran Pak Badi

tidak memberikan nasib baik. Ia kalah, karena Pak Dirga yang terpilih

(Tohari, 2014: 16).

2) Bagian Kedua

Cerita yang menonjol dalam bagian kedua ialah Pak Dirga yang menolak

untuk memberikan pinjaman uang kepada Mbok Ralem. Mbok Ralem yang

sedang sakit, membutuhkan biaya untuk pengobatannya. Hanya saja Pak Dirga

menolak untuk memberikan pinjaman dengan alasan utang Mbok Ralem di

lumbung koperasi desa sudah terlalu banyak. Hal tersebut nampak dalam kutipan

berikut.

(4) Pak Dirga berkata, “Mbok Ralem, sebenarnya seorang seperti kamu

tidak bisa mendapat pinjaman. Aku tahu, banyak peminjam yang

mengembalikan pinjamannya saja tidak dapat, apalagi bersama

bunganya. Jawablah sekarang dengan jujur, apakah dulu kau pernah

meminjam padi dari lumbung?” (Tohari, 2014: 21).

Cerita lain yang menonjol dalam bagian kedua ialah kecurangan yang

dilakukan Pak Dirga terhadap lumbung koperasi desa. Setelah pengangkatannya

sebagai lurah Desa Tanggir yang baru, Pak Dirga mulai melakukan banyak

kecurangan terhadap lumbung koperasi desa. Selain itu, kecurangan Pak Dirga

juga nampak ketika ia turut mengajak Pambudi untuk melakukan kecurangan

proyek pelebaran jalan yang direncanakan oleh pemerintah setempat. Hal tersebut

tampak dalam kutipan berikut.

(5) Dan benar juga, Pak Dirga sebagai lurah baru sama saja dengan yang

digantikannya. Sebulan sesduah pengangkatannya, Pak Dirga memulai

dengan kecurangannya (Tohari, 2014: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

62

(6) Ia bekerja sama dengan Lurah, misalnya memperbesar angka susut guna

memperoleh keuntungan berton-ton padi. Atau mereka bersekongkol

dengan para tengkulak beras dalam menentukan harga jual padi

lumbung koperasi. Dengan cara ini saja mereka akan mendapat

keuntungan berpuluh ribu rupiah, karena mereka dapat mencantumkan

harga penjualan semau mereka sendiri, dan dari tengkulak padi mereka

mendapat semacam komisi (Tohari, 2014: 18).

(7) Memang ia telah menyuruh Poyo mengeluarkan uang dari kas dana

darurat untuk membiayai pelantikannya beberapa bulan yang lalu

(Tohari, 2014: 24).

(8) “Barangkali kau belum tahu, Pemerintah akan melebarkan jalan yang

melewati desa kita ini. Karena pelebaran jalan itu, kira-kira lima ratus

batang pohon kelapa akan tergusur. Para pemilik pohon kelapa akan

menerima ganti rugi. Pambudi, kau anak yang pinter. Tahukah kau, ada

rezeki yang dapat kita ambil?” (Tohari, 2014: 25).

(9) “Dengarlah, anak muda. Pertama-tama kukatakan kepada mu bahwa

inilah kesempatan yang dapat kau ambil untuk mendapat keuntungan

yang besar. Marilah kita bekerja sama. Kau tahu, uang yang dijanjikan

Pemerintah sebesar 2.000 rupiah untuk tiap batang kelapa yang

tergusur, akan lambat datangnya. Uang milik koperasi dapat kita pakai

dulu untuk membayar ganti rugi kepada pemilik pohon kelapa. Kita

tidak akan membayar 2.000 tiap batang, tetapi cukup 1.000 saja. Jadi

apabila uang ganti rugi yang dijanjikan Pemerintah keluar, kitalah

pemiliknya. Sementara kita menunggu, kita tebang pohon-pohon kelapa

yang sudah kita bayar itu. Bayangkan, pemborong yang sedang

membangun jembatan Kali Benda itu berani membayar 2.500 per

batang. Wah, Pambudi, apakah tidak lumayan? Bila mau, kau dapat

membeli sepeda motor seperti Poyo. Enak, bukan?” (Tohari, 2014: 25).

3) Bagian Ketiga

Cerita yang menonjol dalam bagian ketiga mengenai usaha dan

pengorbanan Pambudi untuk menolong Mbok Ralem. Mbok Ralem yang sedang

sakit tidak mendapatkan pinjaman uang dari lumbung koperasi desa untuk

berobat. Hal tersebut membuat Pambudi tergerak hatinya dan berniat untuk

menolong Mbok Ralem. Pambudi telah mempersiapkan sejumlah uang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

63

menanggung biaya pengobatan Mbok Ralem. Hal tersebut nampak dalam kutipan

berikut.

(10) Hari itu Pambudi telah membuat adonan kapur untuk memutihkan

dinding-dinding, tetapi ia tidak segera melakukan niatnya. Hatinya

dikacau oleh perasaan kasihan terhadap Mbok Ralem. Adalah pantas

bila aku berbuat sesuatu untuk menolong perempuan yang sakit itu,

tapi apa? pikirnya (Tohari, 2014: 29).

(11) “Kalau kau ingin sembuh, janganlah ada rasa takut di hatimu,

sekalipun terhadap Pak Dirga. Tentang biaya perjalanan, serahkan

kepadaku. Nah, usahakanlah surat keterangan hari ini juga selagi

masih pagi. Apabila Pak Dirga bertanya dari mana kau mendapat uang

jalan, katakan saja sanak famili telah memberikan bantuan kepadamu.

Aku tidak ingin kau sebut-sebut, mengerti, Mbok?” (Tohari, 2014:

30).

Biaya pengobatan Mbok Ralem yang mahal, membuat Pambudi harus

berusaha untuk mendapatkan uang tambahan. Pambudi berniat untuk menggalang

dana untuk mendapatkan uang tambahan bagi pengobatan Mbok Ralem. Ia pun

mendatangi sebuah media surat kabar yang bernama Kalawarta. Melalui surat

kabar Kalawarta itulah Pambudi berniat untuk membuat berita mengenai sakit

yang diderita Mbok Ralem, dan menggalang dana untuk biaya pengobatan Mbok

Ralem. Hal tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(12) Lima ratus ribu? Pertanyaan itu berulang-ulang mengusik hatinya

ketika Pambudi berjalan meninggalkan rumah sakit seorang diri. Lima

ratus ribu! Aku harus menjual sepedaku. Dengan demikian akan

tercapai jumlah sebesar itu bila kutambah dengan uang tabungan, pikir

Pambudi. Sejak semula pemuda itu telah bertekad hendak menolong

Mbok Ralem sampai sembuh. Jadi jauh-jauh sebelumnya ia sudah

memperkirakan akan mengelurkan banyak uang. Namun

sesungguhnya Pambudi telah siap mencari dana dengan cara lain.

Uangnya sendiri akan diserahkan dengan ikhlas apabila usahanya

yang lain benar-benar gagal. Pasfoto dan fotokopi yang dibuatnya

akan menjadi modal mengumpulkan dana (Tohari, 2014: 36).

(13) Sesudah menghabiskan sepiring nasi, Pambudi membeli surat kabar.

Sengaja ia memilih koran terbitan Yogya. Pambudi segera mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

64

alamat harian yang bernama Kalawarta itu. Pukul sepuluh pagi hari

berikutnya, Pambudi menjadi tamu Pak Barkah, pemimpin redaksi dan

pemilik penerbitan Kalawarta. Mula-mula pemuda Tanggir itu

mendapat sambutan yang biasa saja; sikap Pak Barkah seperti sedang

menghadapi seorang pelamar pekerjaan. Namun kemudian sikapnya

berubah menjadi penuh perhatian setelah Pambudi menerangkan

maksudnya dengan jelas. Uraian Pambudi selalu ditangkapnya dengan

anggukan kepala (Tohari, 2014: 36).

(14) “Jadi pertama-tama Anda meminta kesedian kami untuk memasang

iklan. Selanjutnya Anda meminta supaya Kalawarta membuka

dompet sumbangan untuk menghimpun dana bagi perawatan Mbok

Ralem. Begitu, bukan?”

“Ya benar, Pak. Dan iklan yang saya kehendaki harus memuat foto

Mbok Ralem beserta fotokopi surat-surat keterangan ini. Sekarang

saya dapat menyerahkan uang 40.000 rupiah sebagai uang muka

pembayaran iklan itu” (Tohari, 2014: 36).

4) Bagian Keempat

Cerita yang menonjol dalam bagian keempat mengenai sikap peduli dan

kemanusiaan yang dimiliki oleh Pambudi yang membuat Mbok Ralem dapat

berobat, dan berhasil sembuh dari sakitnya. Selain itu, karena ikap peduli dan rasa

kemanusiaan yang dimiliki oleh Pambudi membuat Pak Barkah kagum atas

perbuatan yang dilakukan oleh Pambudi. Hal tersebut nampak dalam kutipan

berikut.

(15) “Selamat jalan, Mbok, Pambudi, aku berterima kasih kepada kalian.

Karena kalianlah Kalawarta berkesempatan menunaikan misinya yang

paling berarti. Juga karena kalianlah aku merasa yakin bahwa tidak

sesuatu pun telah hilang dari diri kita sebagai manusia. Memang, si

anu itu jarang hadir di antara kita. Dia jarang muncul di jalan, pasar,

atau pabrik, bahkan kantor-kantor sekalipun. Tetapi bagaimanapun

juga si anu masih ada. Kita sendiri yang baru saja membuktikannya:

Kemanusiaan” (Tohari, 2014: 54-55).

(16) Tidak hanya Pak Barkah yang terkesan oleh perpisahan itu. Para

pegawai Kalawarta pun ikut merasa kehilangan. Anak muda dari

Tanggir itu telah meninggalkan kesan yang amat berarti. Dengan jujur

Pak Barkah mengakui, bahwa sudah lama ia tidak menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

65

seorang muda dengan kepribadian seperti Pambudi. Seorang yang

bersedia menolong sesamanya tanpa mengharapkan balas jasa apa pun

(Tohari, 2014: 55).

5) Bagian Kelima

Cerita yang menonjol dalam bagian kelima ialah kemarahan Pak Dirga

terhadap Pambudi. Hal tersebut karena Pambudi telah menulis berita mengenai

Mbok Ralem di surat kabar sehingga membuat Pak Dirga dipanggil oleh

atasannya. Pak Dirga pun tidak terima, ia marah dan berniat untuk menyingkirkan

Pambudi dari Desa Tanggir. Berbagai cara pun akan dilakukan oleh Pak Dirga

untuk menyingkirkan Pambudi. Hal tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(17) “Kami datang ke sana menghadap Bupati dan Kepala Kantor Sosial.

Mereka berdua marah besar. Kami berdua dikatakan teledor. Semua

lantaran ulah Pambudi yang telah menyiarkan aib. Kata Bupati, Bapak

Gubernur sendiri menegurnya dengan keras, mengapa urusan Mbok

Ralem itu sampai ditangani oleh pihak lain, bukan oleh pemerintah

setempat. Mengapa kita sampai dilangkahi. Itulah soalnya” (Tohari,

2014: 57).

(18) “Oh, anak muda. Aku sama sekali tidak bingung menghadapi masalah

seperti ini andaikata Pambudi belum telanjur turun tangan. Aku akan

menolong atau tidak menolong perempuan itu. Titik! Dan yang jelas

aku tidak senang masalah Mbok Ralem tersebar sebagai berita yang

hebat; menyebabkan aku dan Pak Camat kena marah Bupati,

menyebabkan Bupati ditegur oleh Gubernur. Nah, kau tahu siapa yang

telah membuat kekacauan ini. Akan kuuji sampai di mana kekuatan

otaknya, kekuatan ngelmu-nya. Jelas?” (Tohari, 2104: 58).

(19) “Jempolan! Simpan buku yang kedua itu. Nanti pada saat yang tepat

kita akan menyebarluaskan isinya. Semua warga Tanggir akan

mencap Pambudi sebagai „kelilip‟ desa” (Tohari, 2014: 60).

(20) “Jadi sampean hanya menginginkan orang yang menjadi „kelilip‟

Desa Tanggir itu menyingkir dari sana, begitu?”

“Ya, hanya itu, Eyang.”

“Namanya?”

“Pambudi” (Tohari, 2014: 61)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

66

(21) “Nah, Nak, keperluan sampean sudah kucukupi. Kalau sampean dapat

memenuhi syarat-syarat selanjutnya, kujamin keinginan sampean

dapat terlaksana. Pertama, usahakan kembang yang kubungkus kain

mori ini terlangkahi oleh Pambudi. Kedua, sampean harus mengambil

segenggam tanah kuburan. Cabutlah sebuah nisan, kemudian

masukkan tangan ke dalam lubang bekas nisan itu. Ambil tanah

segenggam dari dasar lubang. Tanah yang telah sampean ambil itu

taburkan ke atas genting kamar tidur Pambudi. Sudah jelas?” (Tohari,

2014: 64).

6) Bagian Keenam

Terdapat dua peristiwa yang menonjol dalam bagian keenam ini. Cerita

menonjol yang pertama mengenai Pambudi yang sedang dikuasai oleh lamunan

tentang Sanis. Sudah lama Pambudi menaruh hati pada Sanis, hanya saja Sanis

masih terlalu muda untuk pemuda seumuran Pambudi. Pambudi pun sedang

dalam kebimbangan, antara akan tetap bertahan dengan perasaannya terhadap

Sanis atau melepaskan harapannya bersama Sanis. Hal tersebut tampak dalam

kutipan berikut.

(22) Tetapi sesungguhnya Pambudi hanya memandang datar. Lensa

matanya tidak difokuskan kepada suatu objek tertentu. Pambudi

sedang dikuasai lamunan (Tohari, 2014: 70).

(23) “Umurku 24 tahun, pantas bila aku mencintai seseorang. Tetapi Sanis

baru kelas dua SMP. Aku mau apa dengan si boneka yang sangat ayu

tetapi masih bocah itu” (Tohari, 2014: 73).

(24) “Nyatanya”, sambung Pambudi, “aku sudah terjebak dalam sikap

munafik. Sanis itu! Aku selalu teringat padanya, aku menyenanginya

dan dia sama sekali belum dewasa. Sekarang aku harus memilih:

melepaskan keyakinan buruknya kawin muda atau sebaliknya,

melepaskan harapan atas Sanis. Kedua-duanya tidak akan kupilih,

melainkan mengadakan kompromi anatara dua kutub itu. barangkali

itu lebih baik. Aku akan menunggu empat-lima tahun lagi sampai

Sanis benar-benar dewasa, kemudian mengawininya” (Tohari, 2014:

73).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

67

Cerita yang menonjol selanjutnya ialah terungkapnya rencana Pak Dirga

untuk mengusir Pambudi dari Desa Tanggir. Orang yang diminta Pak Dirga untuk

meletakan jimat di rumah Pambudi berhasil tertangkap, dan rencana Pak Dirga

pun telah terbongkar. Hal tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(25) Ketika Pambudi mengintip untuk yang kedua kalinya ia melihat

seseorang berjalan mendekati lampu ting, lalu meniupnya. Kecurigaan

Pambudi sudah mempunyai alasan yang kuat. Orang baik-baik takkan

seenaknya mematikan lampu ting tetangga. Ia mengambil lampu

senter dan berjingkat keluar. Melalui pintu samping, Pambudi segera

berada di luar rumah. Diawasinya pendatang yang mencurigakan itu

dari balik rumpun kaca piring. Sinar bintang-bintang membantunya

mengikuti gerak-gerik si durjana. Ia sedang menanam sesuatu di

tengah regol (Tohari, 2014: 74).

(26) Pambudi keluar. Sesaat kemudian masuk kembali sambil membawa

kain mori yang tergulung. Isinya tiga tangkai mawar, hampir kering.

Ayah Pambudi menggelengkan kepala. Jimat-jimat itu diraupnya lalu

dilemparkannya ke luar (Tohari, 2014: 75).

(27) “Nah, katakan siapa orang itu,” desak Pambudi.

“Pak Dirga,” jawab Bagol singkat.

Ayah Pambudi terkejut. Wajahnya memancarkan kecemasan yang

amat sangat. Orang tua itu sungguh-sungguh sadar apa artinya

berselisih dengan Lurah nagi penduduk Tanggir (Tohari, 2014: 76).

(28) Ayah Pambudi menatap wajah anaknya. Orang tua itu heran karena

anaknya malah tersenyum. Apa kata-ku, keluh Pambudi dalam hati.

Kepergianku dari lumbung koperasi Desa Tanggir, perbedaan paham

antara aku dengan Pak Dirga, mulai tampak ekornya. Tak kusangka

lurah yang gagah itu berhati tempe, tidak mau menghadapiku dari

depan (Tohari, 2014: 77).

7) Bagian Ketujuh

Cerita yang menonjol dalam bagian ketujuh ialah Pak Dirga yang sedang

melakukan penjajakan mengenai kabar bahwa Bambang Sumbodo putra Camat,

juga tertarik pada Sanis. Hal itu dilakukan Pak Dirga karena ia juga tertarik pada

Sanis dan ingin mendapatkan Sanis untuk dijadikan istrinya. Oleh sebab itu, ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

68

melakukan penjajakan dan ingin membuktikan kebenaran berita tersebut. Hal

tersebut tampak dalam kutipan berikut.

(29) Itu logika Bu Runtah yang tidak pernah dapat menyelami pikiran

suaminya. Ia tidak tahu bahwa suaminya sedang melakukan

penjajakan, apakah benar Bambang Sumbodo juga tertarik kepada

Sanis. Kalau benar, Pak Dirga akan memberikan bantuan apa pun,

karena Bambang putra Camat. Tetapi Pak Dirga sungguh-sungguh

berharap agar berita yang menghubung-hubungkan Bambang dengan

Sanis hendaknya hanya desas-desus belaka. Ini lebih baik bagi Pak

Dirga (Tohari, 2014: 82).

(30) Pak Dirga sengaja memberi tekanan yang nyata pada kata “Bambang”,

supaya rasa waswas di hati istrinya lenyap. Padahal batin Lurah

Tanggir itu berkata, “Kalau kamu sendiri berkata bahwa Sanis cantik,

mestikah aku berkata sebaliknya? Dengar kata Eyang Wira tentang

pisang apupus cinde. Sanis adalah pisang apupus cinde itu, dan aku

adalah lurah di Desa Tanggir ini” (Tohari, 2014: 91).

8) Bagian Kedelapan

Terdapat beberapa cerita yang menonjol dalam bagian kedelapan. Cerita

menonjol yang pertama mengenai kepergian Pambudi ke Yogya. Konflik antara

Pak Dirga dengan Pambudi sangat dirasakan oleh Pambudi dan keluarganya.

Pambudi dan keluarganya tidak disenangi oleh Pak Dirga lurah mereka. Bukan itu

saja, warga Tanggir juga mengucilkan Pambudi dan keluarganya. Hal tersebut

membuat ayah Pambudi meminta anaknya untuk pergi dari Desa Tanggir.

Mendengar perkataan ayahnya, Pambudi pun bingung hendak pergi kemana.

Namun akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke Yogya. Nantinya ketika di Yogya,

Pambudi akan menemui sahabatnya Topo untuk meminta bantuan. Hal tersebut

tampak dalam kutipan berikut.

(31) “Dengar Nak, sudah lama Ayah merenungkan masalah ini. Ayah ingin

kau menyingkir dari desa ini untuk kepentinganmu sendiri serta atas

keputusan dan pertimbanganmu. Bukan lari sebagai orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

69

dikalahkan. Dengan demikian sekaligus kau menolong Ayah, sebab

Lurah tidak akan membenciku lagi. Sungguh, anakku, aku merasa

bukan hanya Lurah yang merasa tidak senang padaku. Lama-lama aku

merasa terasing di desaku sendiri. Pikirkanlah!” (Tohari, 2014: 94-

95).

(32) “Baik, Ayah. Tetapi berilah aku kesempatan berpikir dulu barang

beberapa hari. Tentu Ayah maklum, apa yang hendak kuputuskan

bukanlah perkara sepele. Aku harus mempertimbangkannya dengan

sungguh-sungguh” (Tohari, 2014: 96).

(33) Nah, kecuali Topo. Ia masih kuliah di Yogya. Dulu Topo menjadi

sahabat karib Pambudi, duduk sebangku. Teman membuat contekan

dan teman mencuri pepaya yang tumbuh di belakang gedung SMA.

Anak pensiunan polisi itu layak kutemui, pikir Pambudi. Kalau Topo

tidak dapat memberikan pertolongan, paling tidak ia patut kumintai

pandangan-pandangan (Tohari, 2014: 96-87).

Cerita yang menonjol berikutnya ialah keinginan Pambudi untuk

melanjutkan sekolah ke jenjang perkuliahan. Setelah bercerita banyak dengan

Topo, sahabatnya itu pun mengajurkan kepada Pambudi untuk meneruskan

pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Sebenarnya dalam hati Pambudi ingin

melanjutkan kuliah, hanya saja ia tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah.

Pambudi pun bimbang dan terus memikirkan rencananya untuk kembali

bersekolah. Hal tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(34) “Masuk kampus! Aku tidak ragu sedikit pun untuk berkata bahwa, apa

yang layak kau lakukan sekarang ini adalah bersekolah lagi” (Tohari,

2014: 101).

(35) Pambudi terperangah. Bukan oleh maksud kata-kata Topo, tetapi oleh

tekanan dan cara sahabatnya menyampaikan ucapana itu. Begitu

tandas dan meyakinkan. Bukan untuk pertama kali pemuda Tanggir

ini menerima anjuran demikian. Bahkan ia sering memikirkan

kemungkinan itu (Tohari, 2014: 101).

(36) Tengah malam Pambudi tertidur. Sebelum melingkarkan badannya

dalam kain sarung ia berjanjing kepada Topo akan

mempertimbangkan usahnya baik-baik. Menjadi mahasiswa! Merdu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

70

juga kedengarannya, pikir Pambudi sebelum lelap (Tohari, 2014:

102).

9) Bagian Kesembilan

Terdapat beberapa cerita yang menonjol dalam bagian kesembilan. Cerita

yang menonjol dalam bagian kesembilan ialah Pambudi memutuskan untuk

melanjutkan sekolahnya. Ia pun mulai memikirkan masalah biaya untuk sekolah

dan kebutuhannya selama di Yogya. Pambudi pun memutuskan untuk mencari

pekerjaan sementara. Topo sahabatnya, menawarinya pekerjaan di sebuah toko

jam tangan. Dulu Topo pernah bekerja di tempat itu selama satu tahun. Pambudi

pun tertarik dan ia bekerja di toko jam tangan tersebut. Hal tersebut nampak

dalam kutipan berikut.

(37) “Kau yang menunjukkan kepastian itu, Kawan, kuterima usulmu

dengan penuh kesadaran. Terima kasih. Dan bukankah aku tidak

terlalu bebal bila memutuskan untuk menjadi seorang mahasiswa?”

(Tohari, 2014: 104).

(38) Tujuh bulan harus dilalui Pambudi sebelum tiba saatnya menempuh

ujian masuk. Walau sekian lama dirasakan terlalu panjang bila diisi

dengan menghafal pelajaran-pelajaran yang justru pernah dikuasainya.

Uang 90.000 yang dibawanya dari Tanggir akan terus berkurang bila

Pambudi tidak mencari penghasilan baru (Tohari, 2014: 105).

(39) “Kemarin aku telah menelepon Nyonya Wibawa. Kutanyakan

padanya apakah dia bisa menerimamu bekerja di sana. Kau bisa

diterima di sana. Janda itu meiliki dua buah toko jam tangan, dan aku

pernah bekerja setahun padanya. Datanglah ke sana besok pagi. Kau

sudah kuperkenalkan” (Tohari, 2014: 207).

Cerita yang menonjol berikutnya ialah kedekatan Pambudi dengan anak

gadis pemilik toko jam tangan tempatnya bekerja. Nama gadis itu adalah Mulyani.

Awal mula kedekatan mereka berawal dari Pambudi yang tidak senagaja mengisi

teka-teki silang milik Mulyani, dan mengirimkannya ke kepada redaksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

71

Kedekatan mereka terus berlanjut dan mereka pun mulai saling mengenal satu

sama lain dengan baik. Dari situlah tumbuh perasaan di dalam hati Mulyani

kepada Pambudi. Hal tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(40) Suatu ketika mulyani tampak gelisah dan kesal. Di depannya terpapar

sebuah teka-teki silang yang besar. Ia tidak mampu menjawab semua

pertanyaan. Mulyani putus asa, lalu meninggalkan majalah itu di atas

kaca etalase. Karena senggang Pambudi mengambil majalah itu dan

meneruskan menjawab teka-teki yang tidak terselesaikan oleh anak

majikannya. Setelah penuh diam-diam Pambudi mengirimkannya

kepada redaksi (Tohari, 2014: 108).

(41) “Kalau begitu kau yang berhak atas wesel ini Pam,” kata Mulyani.

Itulah pertama kali dia mengajak berbicara pegawainya (Tohari, 2014:

109).

(42) Pada saat belajar bersama itulah kedua anak muda itu saling mengenal

lebih baik. Pambudi merasa percuma bersandiwara terus-menerus.

Maka ia berkata dengan jujur siapa dia sebenarnya. Dikatakannya pula

kepada Mulyani, mungkin hanya tinggal tiga bulan ia bekerja pada

orangtuanya (Tohari, 2014: 112).

(43) “Nah, kau mulai berbicara dengan hanya menggunakan otak. Aku

benci, benci pada orang yang tidak bisa menghargai perasaan.

Persahabatan harus juga dihiasi dengan perasaan. Pam, kaukira kau

tak mempunyai cukup perasaan” (Tohari, 2014: 113).

Cerita yang menonjol selanjutnya ialah mengenai beredarnya fitnah

mengenai adanya hubungan antara kepergian Pambudi ke Yogya dengan

hilangnya uang di lumbung koperasi desa. Mendengar kabar tersebut Pambudi

pun merasa tidak terima. Ia yakin bahwa yang menyebarkan berita tersebut adalah

Pak Dirga dan Poyo. Pambudi pun berniat untuk menuntut Pak Dirga dan Poyo.

Hal tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(44) Kelihatannya Tanggir hidup dalam tarikan-tarikan napas yang tenang.

Tetapi di balik ketenangan itu beberapa orang sedang

mengembangkan intrik untuk menjatuhkan Pambudi. Bisik-bisik

menjalar di antara penduduk Tanggir yang tidak pernah peduli apakah

kabar itu benar atau tidak. Fitnah itu dengan cepat menjalar dari mulut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

72

ke telinga, dari kuping ke mulut dan ke telinga lainnya. Hanya

beberapa orang sejak semula merasa dekat dan percaya kepada

Pambudi yang tidak terpengaruh oleh berita itu, bahwa kepergian

Pambudi ke Yogya bersangkut paut dengan hilangya uang lumbung

koperasi Desa Tanggir sebanyak 125.000 rupiah (Tohari, 2014: 114).

(45) “Kampret!” teriak Pambudi dalam hati. “Ini pasti perbuatan Lurah

Tanggir dan Poyo. Pengecut! Akan kubuktikan di depan pengadilan

siapa yang menggarong uang itu. Penduduk Tanggir harus yakin

bahwa aku masih tetap si Pambudi yang dulu, yang menganggap

kejujuran adalah hal yang wajar yang harus dihormati oleh semua

orang. Aku bukan hanya menghormati, bahkan sudah dan akan tetap

mengamalkannya. Aku harus membela diri, karena tuduhan terhadap

diriku sudah keterlaluan. Aku harus menantang mereka sampai ke

depan hakim. Harus!” (Tohari. 2014: 115).

10) Bagian Kesepuluh

Terdapat beberapa cerita yang menonjol dalam bagian ini. Cerita

menonjol yang pertama ialah Pambudi berhenti bekerja di toko arloji milik

Nyonya Wibawa, dan ia mulai bekerja di harian Kalawarta. Saat itu Pak Barkah

mengetahui bahwa Pambudi tinggal di Yogya, kemudian Pak Barkah berpikir

untuk mengajak Pambudi untuk bergabung dan bekerja di harian Kalawarta. Hal

tersebut karena salah satu karyawan yang ditunjuk oleh Pak Barkah untuk

melaksanakan sebuah proyek telah mengundurkan diri. Oleh sebab itu, Pak

Barkah meminta Pambudi untuk menggantikan posisi karyawan tersebut.

Akhirnya Pambudi menyetujuinya dan ia mulai bekerja di harian Kalawarta. Hal

tersebut nampak dalam kutipan berikut.

(46) Pada saat itu Pak Barkah telah mengetahui Pambudi tinggal di kota

yang sama, Yogyakarta, karena pemuda itu sendiri telah dua kali

mengunjungi Pak Barkah. Menurut pendapat pemimpin Redaksi

Kalawarta itu, Pambudi tidak terlalu banyak berbeda dengan Pendi

Toba. Anak dari Tanggir itu kemauannya keras. Pengetahuan

umumnya baik. Kejujurannya sangat tampak. Dan satu hal lain yang

tak dapat dipungkiri oleh Pak Barkah, Pambudi menyimpan semacam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

73

obligasi moral pada harian Kalawarta. Jadi Pambudi sangat patut

mengisi lowongan yang ditinggalkan oleh si Pendi itu (Tohari, 2014:

120).

(47) “Dik Pambudi,” kata Pak Barkah pada suatu malam di rumahnya.

“Aku menghendaki hubungan yang lebih hidup di antara kita berdua.

Bagaimana kalau kau kuminta menggantikan Pendi Toba?” (Tohari,

2014: 120).

(48) “Ya, Pak,” jawab Pambudi dengan hati berdebar. Ia melihat harapan

yang besar, tujuannya untuk meneruskan kuliah akan lebih gampang

terlaksana (Tohari, 2014: 121).

Cerita yang menonjol selanjutnya ialah mengenai rasa simpati yang

diberikan Bambang Sumbodo kepada Pambudi. Mendengar berita mengenai

fitnah yang menimpa Pambudi membuat Bambang Sumbodo merasa simpati

kepada Pambudi. Rasa kagum dengan kepribadian yang yang dimilik Pambudi

membuat Bambang ingin membela Pambudi. Hal tersebut nampak dalam kutipan

berikut.

(49) Jadi Bambang juga mendengar desas-desus yang memburuk-burukan

nama Pambudi. Walaupun Bambang hanya mendengar nama itu,

tetapi sesungguhnya secara diam-diam ia menghormatinya. Pambudi

yang masih semuda itu telah memiliki pribadi yang utuh. Bukan suatu

kebetulan kalau Bambang mengagumi pemuda yang mempunyai

kepribadian seperti Pambudi itu (Tohari, 2014: 127).

(50) Tentang Pambudi. Bambang yakin bahwa bisik-bisik buruk yang

menjelek-jelekan pemuda Tanggir itu palsu belaka. Ia merasa wajib

membelanya, setidak-tidaknya ia harus berbicara dengan Pambudi

(Tohari, 2014: 128).

(51) “Pasti kau mengerti, Pambudi menjadi korban kabar bohong sekarang.

Ada orang yang ingin merusak nama baiknya. Sudah kukatakan

Pambudi seorang pemuda yang baik. Aku tak pernah meragukan

kejujurannya. Oleh karena itu aku ingin menemuinya di Yogya. Tidak

apa-apa, aku hanya akan mengatakan ia tidak perlu berkecil hati oleh

kabar buruk yang menyangkut dirinya. Mudah-mudahan simpati yang

kuberikan dengan ikhlas, akan mengurangi beban hatinya. Hanya itu”

(Tohari, 2014: 131).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

74

11) Bagian Kesebelas

Cerita yang menonjol pada bagian kesebelas mengenai Pak Dirga yang

melamar Sanis dan menjadikan Sanis sebagai istrinya. Setelah tahu bahwa

Bambang Sumbodo tidak tertarik pada Sanis, akhirnya Pak Dirga memberanikan

diri untuk mendekati Sanis. Pak Dirga hendak melamar dan menjadikan Sanis

sebagai istrinya yang kesekian. Untuk itulah Pak Dirga meminta sesorang untuk

pergi ke rumah orang tua Sanis, dan mengantarkan sejumlah uang sebagai tanda

Pak Dirga melamar Sanis.

Sementara itu dilain pihak, ayah Sanis dilanda kebimbangan. Sedangkan

ibu Sanis, mendengar kabar tersebut langsung menyatakan tidak setuju apabila

Sanis dijadikan istri Pak Dirga. Setelah berdebar dengan istrinya, akhirnya ayah

Sanis menyatakan setuju dengan lamaran tersebut. Hal tersebut nampak dalam

kutipan berikut.

(52) Atas penelitiannya sendiri Pak Dirga yakin bahwa Bambang tidak

mengharapkan Sanis. Ini dia! Memang benar, Lurah Tanggir itu tahu,

Sanis sering menerima surat dari Pambudi, tetapi apa arti bocah

igusan yang sudah dienyahkannya itu. Pak Dirga merasa telah

mengalahkan Pambudi. Logika yang primitif mengajarkan, milik yang

kalah menjadi hak si pemenang. Dan Pak Dirga tidak pernah

melupakan kata-kata Eyang Wira, “Dulu, para demang atau lurah

berhak memetik pisang apupus cinde.” Sanis tumbuh menjadi gadis

yang paling cantik di Tanggir. Ia amat layak mendampingi laki-laki

yang paling berkuasa di desa ini: aku! Begitu Pak Dirga membenarkan

naluri bajulnya (Tohari, 2014: 135).

(53) Maka ketika ia menerima perintah untuk menjumpai Pak Modin,

kebayan tua itu langsung maklum. Tugas yang ia terima untuk

melamar Sanis bagi Pak Dirga akan ia tunaikan dengan gemilang

(Tohari, 2014: 136).

(54) Selesai mengutarakan maksudnya, Kebayan menyodorkan sebuah

bungkusan. Duta Pak Dirga yang membuka bungkusan itu, isinya

dibagi menjadi dua bagian. Yang sebagian jelas berupa tumpukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

75

uang kontan, lainnya masih terbungkus oleh saputangan (Tohari,

2014: 136).

(55) “Pulanglah, tinggalkan bawaan itu di sini” (Tohari, 2014: 138).

(56) “Artinya kalian menerima lamaran Pak Dirga! Nah, begitu. Uang yang

saya bawa ini berjumlah 150.000, untuk kalian berdua. Yang berada di

dalam bungkusan itu adalah cincin, gelang, dan kalung emas untuk

Sanis. Masih ada lagi, surat-surat keterangan sebuah sepeda motor

atas nama anakmu. Motor itu sekarang masih di toko. Sesudah

pernikahan, anakmu akan ke sana kemari dengan motor (Tohari, 2014:

138-139).

12) Bagian Kedua Belas

Cerita yang menonjol dalam bagian kedua mengenai terungkapnya

kecurangan yang selama ini dilakukan oleh Lurah Desa Tanggir. Melalui

tulisannya di harian Kalawarta Pambudi menceritakan tentang desanya, termasuk

mengenai kecuranga-kecurangan yang dilakukan oleh pemimpin desa tersebut.

Hal ini pun mengundang perhatian dari berbagai pihak, termasuk Pak Camat, dan

anaknya Bambang Sumbodo. Sementara itu, Bupati yang juga mengikuti tulisan

Pambudi segera mengambil tindakan. Bupati pun memerintahkan Pak Camat

untuk membantah tulisan Pambudi demi otoritas pemerintah setempat, serta

memerintahkan agar Lurah Desa Tanggir itu diganti dan ditangkap. Hal tersebut

nampak dalam kutipan berikut.

(57) “Wah, Ayah. Seorang terpelajar seperti Pambudi pasti tahu bahwa

memfitnah seseorang dapat dipidana. Tentu Ayah pernah mendengar,

ada kabar busuk yang pernah tersebar di Tanggir. Pambudi

menggelapkan uang koperasi sebanyak 125.000 rupiah. Dapat kita

tebak siapa yang membuat berita itu. Sekarang Pambudi sedang

melancarkan serangan balasan. Kalau anak itu berbuat demikian,

berarti ia sedang mengajak lurahnya berhadap-hadapan di depan

pengadilan” (Tohari, 2014: 152).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

76

(58) “Tentu. Kumpulkan data yang resmi. Suruh seorang yang pandai

menyusun suatu pernyataan bantahan, tetapi awas. Ambilah sikap

yang tepat sehingga tidak nampak kita membela Lurah Tanggir. Jadi

hati-hati dalam menyusun redaksi pernyataan itu. Kemudian gantilah

Lurah Tanggir!” (Tohari, 2014: 153).

(59) Tulisan Pambudi harus dibantah demi kehormatan otoritas Pemerintah

Daerah, yang tidak mungkin didikte oleh seorang wartawan harian

kecil seperti Kalawarta. Pemecatan Lurah Tanggir juga perlu, sebab

lama-lama ia berbahaya juga bagi nama baik Bupati dan segenap

bawahannya (Tohari, 2014: 154).

(60) Pokoknya, untuk membereskan masalah Lurah Tanggir, Pak Camat

akhirnya menemukan sebuah cara: Diam-diam ia menyuruh seseorang

menyelenggarakan meja judi. Dapat dipastikan Pak Dirga akan

muncul di arena judi itu. Apalagi dengan bisik-bisik diberitakan,

bahwa beberapa perempuan cantik akan melayani meja judi itu. Pada

malam kedua Pak Dirga masuk perangkap. Seorang jaksa menangkap

basah Lurah Tanggir itu sedang mengocok kartu (Tohari, 2014: 156).

(61) Yang jelas, sekarang ada alasan resmi untuk menjemur Pak Dirga di

halaman kantor polisi. Langkah pertama yang telah ditempuh Pak

Camat telah berhasil menjatuhkan Lurah Tanggir. Pendapat umum

atas tindakan selanjutnya telah diarahkan dengan sempurna. Sesudah

dijemur di halaman kantor polisi itu, beslit Pak Dirga dicabut.

Gampang, sangat gampang. Diharapkan semua orang akan berkata

“Lurah Tanggir dipecat gara-gara ia bermain judi.” Bukan dengan

alasan lain, apa pun bunyinya (Tohari, 2014: 156).

13) Bagian Ketiga Belas

Cerita yang menonjol pada bagian terakhir ini mengenai perasaan yang

dirasakan oleh Mulyani kepada Pambudi. Mulyani dan Pambudi semakin lama

semakin dekat sehingga tumbuhlah perasaan di antara mereka berdua. Dalam

bagian ini, Mulyani ingin mengutarakan perasaannya kepada Pambudi. Namun ia

malu, karena ia seorang perempuan yang tak mungkin untuk mengutarakan

perasaannya terlebih dahulu. Begitu pula Pambudi, ia masih ragu karena ia

berbeda etnis dan status sosial dengan Mulyani. Sebenarnya Pambudi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

77

mencintai Mulyani, namun ia masih menyimpan perasaannya itu. Hal tersebut

nampak dalam kutipan berikut.

(62) Menjelang ujian kenaikan tingkat, Mulyani makin menyandarkan diri

pada Pambudi. Malam-malam ia sering datang menyusul ke kantor

Redaksi Kalawarta (Tohari, 2014: 158).

(63) Ada jam tangan baru di tangan kiri Pambudi. Ada baju baru melekat

di badannya. Hanya mereka berdua yang tahu bahwa barang-barang

itu pemberian Mulyani (Tohari, 2014: 159).

(64) “Sungguh, Mas Pam, mestinya kau yang mengemukakan masalah

yang akan kukatakan berikut ini. Bukan aku. Tetapi karena kau selalu

begitu-begitu saja, aku telah melanggar naluriku sendiri sebagai

seorang perempuan. Mas Pam, kita harus bebrbicara sekarang, kita

harus berbicara...” (Tohari, 2014: 167).

(65) “Aku seorang pemuda biasa yang berumur 27 tahun. Tak ada yang

kurang pada diriku, utuh dan sehat. Apa yang dirasakan oleh Mulyani,

aku pun merasakannya pula. Rasa cinta tidak mati, meskipun aku telah

dikhianatinya. Apa salahnya kalau kuakui bahwa Mulyani segar dan

lembut. Apa salahnya kalau aku berkata bahwa sudah lama aku

tertarik padanya. Tetapi yang kutampilkan adalah sikap kemunafikan”

(Tohari, 2014: 168).

(66) “Dengan sungguh-sungguh aku berusaha supaya aku tidak jatuh cinta

kepada Mulyani, karena tentang cinta aku berpendirian sangat kolot:

Rasa cinta hanya tersedia buat bekal perkawinan. Nah, aku hendak

mengawini Mulyani? Oh, seribu perbedaan yang harus kusingkirkan

sebelum aku memutuskan berbuat demikian” (Tohari, 2014: 169).

(67) Seandainya ia bisa bertutur kata, pastilah Cibalak akan berseru,

“Karena Mulyani, apakah kau akan meninggalkan aku, Pambudi?”

Serunya tidak pernah terdengar orang. Dan Bukit Cibalak membisu

abadi (Tohari, 2014: 170).

Dari ketiga belas bagian cerita yang terdapat dalam novel, terdapat

bagian cerita yang menonjol. Pada bagian pertama, cerita yang menonjol terdapat

pada kutipan 3. Pada bagian kedua, cerita yang menonjol terdapat pada kutipan 5,

6, 7, 8, dan 9. Pada bagian ketiga, cerita yang menonjol terdapat pada kutipan 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

78

Pada bagian keempat, ceria yang menonjol terdapat pada kutipan 15 dan 16. Pada

bagian kelima, cerita yang menonjol terdapat pada kutipan 18 dan 19. Pada bagian

keenam terdaapat empat cerita yang menonjol, yaitu kutipan 23, 24, 26, dan 27.

Pada bagian kedelapan, cerita yang menonjol terdapat pada kutipan 31. Pada

baguan kesembilan, cerita yang menonjol ada pada kutipan 38, 39, 42, dan 43.

Pada bagian kesepuluh, terdapat dua cerita yang menonjol, yaitu pada kutipan 50

dan 51. Pada bagian kesebelas, cerita yang menonjol ada pada kutipan 52. Pada

bagian kedua belas, cerita yang menonjol terletak pada kutipan 58, 59, dan 60.

Pada bagian ketiga belas, terdapat enam cerita yang menonjol, yaitu kutipan 62,

63, 64, 65, 66, dan 67.

Berdasarkan hasil analisis tema menggunakan kriteria pertama,

ditemukan dua tema dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

Tema pertama adalah tentang konflik sosial, lebih jelasnya mengenai perseteruan

antara seorang pemuda desa dengan lurah desanya. Konflik tersebut terjadi antara

tokoh Pambudi dengan tokoh Pak Dirga sebagai lurah. Mereka berdua yang

memiliki pandangan yang berbeda dalam menyikapi sebuah permasalahan.

Pambudi memiliki jiwa sosial yang tinggi, bijaksana, dan jujur. Sedangkan Pak

Dirga memiliki sikap yang licik dan selalu mencari keutungan pribadi. Akibat

perbedaan tersebut, terjadilah perseturan di antara keduanya. Pak Dirga dengan

sikap Pambudi, berusaha untuk menjatuhkan Pambudi dan mengusirnya dari desa.

Namun usaha tersebut tidak berjalan sesuai rencana, dan justru Pak Dirga yang

mendaparkan ganjaran atas perbuatannya. Tema tersebut dapat ditunjukkan pada

kutipan (5), (8), (9), (18), (19), (20), (27), (44), (45), (59), (60), (61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

79

Tema kedua yang terdapat dalam novel tersebut yaitu tema percintaan

antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kisah cinta

antara tokoh Pambudi yang mencintai tokoh Sanis. Walaupun pada akhirnya kisah

cinta mereka tidak dapat terwujud. Selain itu, terdapat pula kisah percintaan

anatara tokoh Pambudi dengan tokoh Mulyani. Kisah cinta mereka juga belum

menemukan ujungnya karena mereka berbeda etnis. Walaupun begitu, sebenarnya

kedua tokoh tersebut (Pambudi dan Mulyani) sama-sama saling mencintai. Tema

terebut dapat ditunjukkan pada kutipan (23), (24), (42), (43), (62), (63), (64), (65),

(66), (67).

Untuk pengklasifikasian jenis tema, novel Di Kaki Bukit Cibalak ini

termasuk dalam pengklasifikasian jenis tema fisik, tema sosial, dan tema egoik

(reaksi pribadi). Novel ini diklasifikasikan sebagai jenis tema fisik karena adanya

kisah percintaan di dalamnya, yaitu kisah percintaan Pambudi dengan Sanis, dan

Pambudi dengan Mulyani. Tema yang bersifat fisik menyangkut inti cerita yang

bersangkut paut dengan kebutuhan fisik manusia, misalnya tentang cinta. Oleh

sebab itu, novel ini termasuk dalam jenis tema fisik. Selain jenis tema fisik, novel

ini juga masuk dalam jenis tema sosial. Tema yang bersifat sosial berkaitan

dengan problem kemasyarakatan. Hal ini sudah jelas terlihat dalam novel ini,

bahwa masalah yang diangkat serta tema dalam novel ini yaitu mengenai konflik

sosial di masyarakat pedesaan. Selain kedua jenis tema tersebut, novel ini juga

termasuk dalam jenis tema egoik. Tema egoik atau reaksi individual, berkaitan

dengan protes pribadi kepada ketidakadilan, kekuasaan yang berlebihan, dan

pertentanga individu. Hal ini tampak dalam sikap tokoh Pambudi yang menentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

80

sikap lurahnya yang berperilaku curang, yang mengakibatkan dirinya difitnah dan

harus pergi dari desanya sendiri.

Selain jenis tema di atas, terdapat pula tema utama (tema mayor) dan

tema tambahan (tema minor) dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak ini. Hal ini

karena makna cerita dalam cerita novel ini lebih dari satu interpretasi. Ada pun

tema utama (tema mayor) dalam novel ini adalah mengenai perseteruan anatara

pemuda desa dengan lurahnya. Sedangkan tema tambahan (tema minor) dalam

novel ini adalah mengenai kisah percintaan antara laki-laki dan perempuan yang

digambarkan dalam novel.

b. Analisis dan Pembahasan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak

Amanat dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung oleh

pengarang. Menurut Sudjiman (1991: 57), terdapat dua cara yang dapat dilakukan

untuk menemukan amanat dalam sebuah karya sastra, yaitu secara eksplisit dan

implisit. Amanat dapat diungkapkan secara eksplisit jika pada tengah atau akhir

cerita, pengarang menyampaikan seruan, saruan, peringatan, nasihat, anjuran,

larangan, dan sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu.

Sedangkan secara implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam

tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir.

Berdasarkan cara untuk menemukan amanat dalam sebuah karya sastra,

berikut akan dianalisis amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak baik secara implisit

atau eksplisit. Untuk mempermudah dalam menganlisis amanatnya, peneliti

membaginya dalam beberapa bagian sesuai dengan jumlah bagian dalam novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

81

1) Bagian Pertama

Pada bagian pertama, pengarang menyampaikan amanatnya secara

eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat

dilihat dalam kutipan berikut.

(68) Jadi ada benarnya bila seseorang mengatakan bahwa tugas pertama

seorang lurah baru adalah menata kembali perekonomian rumah

tangganya. Bila usahanya gagal, berarti cikal bakal kesulitan tugas

sudah dimulai. Kecurangan para lurah biasanya bermula dari titik ini

(Tohari, 2014: 15).

Dalam kutipan di atas, pengarang menyampaikan pesan bahwa seorang

pemimpin hendaknya dapat mengatur pengeluarannya dengan baik. Jika seorang

pemimpin tidak dapat mengatur pengeluarannya secara bijaksana, maka

kemungkinan adanya kecurangan dapat saja terjadi dalam pemerintahannya.

Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit, dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(69) Banyak orang yang akan memberikan suara kepada calon yang

disukainya dengan ikhlas. Tetapi banyak juga yang bersedia menjual

suaranya dengan berbagai cara yang dirahasiakan (Tohari, 2014: 12).

Dalam kutipan di atas, pengarang menyampaikan pesan, yaitu dalam

pemilihan suara hendaknya dapat bersikap terbuka. Ada baiknya jika dalam

memberikan suara berilah pilihan berdasarkan hati nurani, jujur, dan adil. Jangan

memilih hanya karena iming-iming tertentu.

(70) Setiap orang menghendaki jagonya yang jadi. Secara umum mereka

menghendaki lurah yang baru nanti baik orangnya. Tidak menjual sapi

milik desa, tidak memungut iuran irigasi. Lurah yang baru juga

diharapkan mampu menutup-nutupi penduduk yang pekerjaannya

mencuri kayu angsana yang baru saja ditanam di tanah-tanah milik

Pemerintah. Dan ada lagi, hendaknya lurah yang baru nanti segera

mengganti istrinya. Yang menginginkan demikian ialah orang yang

merasa punya anak gadis yang pantas dipanggil Bu Lurah. Seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

82

yang memakai caping lebar berbisik kepada temannya bahwa ia ingin

saudaranyalah yang terpilih supaya ia dapat nunut kemukten (Tohari,

2014: 13).

Melalui kutipan di atas pengarang memberikan amanat, yaitu pilihlah

calon pemimpin yang memiliki kinerja yang baik agar dapat mewujudkan

kepentingan bersama. Jangan memilih calon pemimpin hanya karna ingin

mendapatkan sesuatu untuk kepentingan pribadi. Pilihlah pemimpin yang

memang memiliki kemampuan untuk memimpin dengan baik dan dapat

mensejahterakan rakyatnya.

(71) Tiap-tiap calon mempunyai beberapa orang botoh yang mempunyai

tugas sebagai pengumpul suara. Soal cara, tidak dipehatikan benar.

Maka para botoh inilah yang hampir selalu mendatangkan onar pada

setiap pelaksanaan pemilihan pamong desa. Sesungguhnya para para

botoh itu tidak pantas mendapat kepercayaan apa pun. Mereka mau

bekerja dengan dengan satu tujuan, uang! Mereka bisa saja berkhianat

kepada calon yang telah membayarnya bila ia melihat uang yang lebih

banyak. Maka para botoh mempunyai pasangan yang amat cocok,

para petaruh (Tohari, 2014: 14).

Melalui kutipan tersebut pengarang ingin menyampaikan amanat

hendaknya kita jangan berkhianat kepada seseorang yang telah mempercayai kita.

2) Bagian Kedua

Dalam bagian kedua, pengarang menyampaikan amanatnya secara

implisit. Hal ini nampak dalam kutipan berikut.

(72) Pambudi tahu persis mengapa sejawatnya bisa memperoleh semua itu.

Ia bekerja sama dengan Lurah, misanlnya memperbesar angka susut

guna memperoleh keuntungan berton-ton padi. Atau mereka

bersekongkol dengan para tengkulak beras dalam menentukan harga

jual padi lumbung koperasi (Tohari, 2014: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

83

Melalui kutipan di atas pengarang memberikan pesan agar jangan

bekerjasama untuk melakukan kecurangan demi keuntungan pribadi dan membuat

orang lain susah.

(73) Kemudian dengan pandangan mata lurus Pak Dirga berkata, “Mbok

Ralem, sebenarnya seorang seperti kamu tidak bisa mendapat

pinjaman. Aku tahu, banyak peminjam yang mengembalikan

pinjamannya saja tidak dapat, apalagi bersama bunganya. Jawablah

sekarang dengan jujur, apakah dulu kau pernah meminjam padi dari

lumbung?” (Tohari, 2014: 20).

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat agar sebagai

seorang pemimpin dapat melayani dengan tulus, tidak perhitungan dan bersikap

bijaksana. Sebagai seorang pemimpin hendaknya dapat memperhatikan rakyatnya

dengan memberikan pelayanan yang baik, terlebih kepada rakyatnya yang sedang

membutuhkan pertolongan.

(74) “Dengarlah, anak muda. Pertama-tama kukatakan kepadamu bahwa

inilah kesempatan yang dapat kau ambil untuk mendapat keuntungan

yang besar. Marilah kita bekerja sama. Kau tahu, uang yang dijanjikan

Pemerintah sebesar 2.000 rupiah untuk tiap batang kelapa yang

tergusur, akan lambat datangnya. Uang milik koperasi dapat kita pakai

dulu untuk membayarkan ganti rugi kepada pemilik pohon kelapa.

Kita tidak akan membayar 2.000 tiap batang, tetapi cukup 1.000 saja.

Jadi apabila uang ganti rugi yang dijanjikan Pemerintah keluar, kitalah

pemiliknya. Sementara kita menunggu, kita tebang pohon-pohon

kelapa yang sudah kita bayar itu. Bayangkan, pemborong yang sedang

membangun jembatan Kali Benda itu berani membayar 2.500 per

batang. Wah, Pambudi, apa tidak lumayan? Bila mau, kau dapat juga

membeli sepeda motor seperti Poyo. Enak, bukan?” (Tohari, 2014:

25).

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat agar sebagai

seorang pemimpin yang telah dipercaya rakyatnya dapat bekerja dengan jujur.

Selain itu, jangan mengajak orang lain untuk berbuat curang bahkan mengkorupsi

uang yang bukan haknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

84

3) Bagian Ketiga

Dalam bab ketiga, pengarang menyampaikan amanatnya secara eksplisit

dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat dilihat

dalam kutipan berikut.

(75) “Kalau kau ingin sembuh, janganlah ada rasa takut di hatimu,

sekalipun terhadap Pak Dirga” (Tohari, 2014: 30).

Melalui kutipan di atas, pengarang menyampaikan amanat, yakni jika

memiliki suatu keinginan seseorang harus berusaha, mau menghadapi segala

rintangan, dan jangan takut pada apapun. Selama apa yang dilakukan itu adalah

benar, tidak perlu merasa takut.

(76) “Apabila Pak Dirga bertanya dari mana kau mendapat uang jalan,

katakan saja sanak famili telah memberikan bantuan kepadamu. Aku

tidak ingin kausebut-sebut, mengerti, Mbok?” (Tohari, 2014: 30).

Melaui kutipan di atas, pengarang mengajarkan hendak jika memberi

bantuan kepada orang lain, cukup kita dan orang tersebut saja yang

mengetahuinya. Tidak perlu bersikap sombong dengan mengatakan ke semua

orang bahwa kita telah memberikan bantuan.

(77) Seorang pemuda bernama Pambudi sedang menolong sesamanya

menurut suara hatinya. Tetapi mengapa aku begitu terkesan? Apakah

karena semangat fitrah seperti yang sedang diperlihatkan oleh

Pambudi kini hampir musnah? Benarkah demikian? Atau kepalsuan

dan kemunafikan telah membawa harkat kemanusian terjun ke dalam

jurang. Atau hiruk-pikuk kehidupan sekarang telah memekakkan

telinga banyak orang, sehingga sulit mendengarkan suara hati

nuraninya sendiri. Atau... (Tohari, 2014: 39).

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa sikap

saling tolong menolong itu sangat baik dan bijaksana, jadi harus terus

dibudayakan. Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

85

itulah sikap peduli, tenggang rasa dan tolong menolong ada baiknya untuk

dibudayakan dan dibiasakan.

Sedangkan amanat yang disampaikan secara implisit, dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(78) Hatinya dikacau oleh perasaan kasihan terhadap Mbok Ralem. Adalah

pantas bila aku berbuat sesuatu untuk menolong perempuan yang sakit

itu, tapi apa? pikirnya. Berjam-jam Pambudi merenung.

Didengarkannya dengan sungguh-sungguh suara hatinya sendiri.

Kemudian datanglah tekadnya (Tohari, 2014: 29).

Melalui kutipan di atas pengarang memberikan amanat bahwa membantu

seseorang yang kesulitan merupakan hal yang bijaksana, karena dapat

meringankan masalah dan membuat hati seseorang senang.

(79) Sejak semula pemuda itu telah bertekad hendak menolong Mbok

Ralem sampai sembuh. Jadi jauh-jauh sebelumnya ia sudah

memperkirakan akan mengelurakan banyak uang. Namun

sesungguhnya Pambudi telah siap mencari dana dengan cara lain.

Uangnya sendiri akan diserahkan dengan ikhlas apabila usahanya

yang lain benar-benar gagal (Tohari, 2014: 36).

Kutipan di atas mengajarkan untuk bersikap tulus dan ikhlas ketika

memberikan bantuan. Selain itu, sebelum memberi bantuan hendaknya

dipersiapkan dahulu dan tak lupa untuk bertanggung jawab menanggung semua

resiko yang ada. Itulah tanda bahwa bantuan yang diberikan tulus dan ikhlas.

(80) Setelah bersembahyang di atas sehelai koran, Pambudi merebahkan

diri hendak tidur (Tohari, 2014: 40).

Melalui kutipan di atas, pengarang mengajarkan untuk selalu ingat

kepada Tuhan. Sesibuk apa pun, luangkan waktu sejenak untuk bertemu dengan

Tuhan dalam doa. Selain itu, berdoa dapat dilakukan dimana pun dan dalam

kondisi apa pun karena yang terpenting adalah niat kita untuk berdoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

86

4) Bagian Keempat

Dalam bagian keempat, pengarang menyampaikan amanatnya secara

eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat

dilihat dalam kutipan berikut.

(81) Menurut Pak Barkah, tidaklah terpuji mengumpulkan sumbangan

masyarakat melebihi ketentuan. “Kepercayaan masyarakat terhadap

keutamaan pengumpulan dana semacam ini jangan sampai kita

rusakkan,” kata Pak Barkah (Tohari, 2014: 44-45).

Melalui kutipan tersebut, pengarang menyampaikan pesan bahwa jangan

mengabaikan kepercayaan dan menyalah gunakan bantuan yang telah diberikan

orang lain. Agar tidak menimbulkan kecurigaan sehingga orang lain tidak mau

lagi memberikan bantuan.

(82) “Juga karena kalianlah aku merasa yakin bahwa tidak sesuatu pun

telah hilang dari diri kita sebagai manusia. Memang, si anu itu jarang

hadir di antara kita. Dia jarang muncul di jalan-jalan, pasar, atau

pabrik, bahkan kantor-kantor sekalipun. Tetapi bagaimanapun juga si

anu masih ada. Kita sendiri yang baru saja membuktikannya:

Kemanusiaan” (Tohari, 2014: 54).

Melalui kutipan di atas, pengarang menyampaikan amanat bahwa

seseorang memiliki hati nurani, memiliki rasa peduli terhadap sesamanya. Hanya

saja perasaan itu tidak setiap saat ditunjukkan.

Sedangkan amanat yang disampaikan secara implisit dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(83) Hari Jumat, Pambudi masih berada di Tanggir. Siang itu ia

mengenakan kain sarung baru. Kopiahnya disikat licin sehingga tak

sebutir debu pun melekat padanya. Ia hendak bersembahayang Jumat

di surau ayah Sanis. Andaikata pahalanya nanti dikurangi, Pambudi

rela. Sebab ia bukan hanya hendak beribadat semata, tetapi ia juga

sengaja hendak melihat Sanis. Apa boleh buat! Dan Pambudi benar-

benar melaksanakan kehendaknya (Tohari, 2014: 47).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

87

Kutipan di atas mengmberikan amanat bahwa jangalah berubah niat

ketika akan menjalankan ibadah kepada Tuhan. Ingat lah tujuan utama kita untuk

beribadah kepada Tuhan.

(84) “Oh ya. Kau sedang menunggu Mbok Ralem di rumah sakit, bukan?

Semua orang membicarakan hal itu. Kau hebat, Kak.”

“Tidak ada yang hebat. Mbok Ralem atau siapa saja pantas mendapat

pertolongan bila mendapat kesulitan. Kebetulan yang turun tangan

mengantarkan Mbok Ralem ke rumah sakit adalah aku. Apanya yang

luar biasa?” (Tohari, 2014: 48).

Kutipan di atas memberikan amanat walaupun telah berhasil melakukan

perbuatan yang hebat, janganlah merasa sombong dan tetaplah rendah hati akrena

sesungguhnya semua orang dapat berbuat demikian, tergantung seseorang itu

menyikapinya.

(85) “Oalah, Gusti, apa yang sedang kualami ini? Oalah, Pangeran, apa

yang sedang terjadi dalam hidupku ini? Sakitku telah sembuh. Itu saja

sudah cukup, cukup” (Tohari, 2014: 53).

Kutipan tersebut memberikan amanat agar selalu bersyukur atas apa yang

telah kita terima. Bersyukurlah selalu atas apa yang telah didapatkan dan jangan

selalu mengharapkan lebih.

5) Bagian Kelima

Dalam bagian kelima ini pengarang menyampaikan amanatnya secara

implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(86) Poyo sedang menekuni buku administrasi lumbung koperasi. Ia bukan

menjadi sibuk lantaran Pambudi, sejawatnya, telah keluar. Bukan pula

karena kegiatan perlumbungan meningkat. Tetapi karena Pak Dirga

menghendaki perombakan total pada tata pembukuan koperasi itu, tak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

88

peduli walaupun angka-angka di sana akan membuktikan kebohongan

yang lebih gila (Tohari, 2014: 56).

Melalui kutipan di atas pengarang menyampaikan amanat agar dalam

bekerja seseorang dapat menerapkan kejujuran, menyampaikan hal-hal sesuai

dengan kenyataannya dan tidak perlu dibuat-buat sehingga menimbulkan

kebohongan.

(87) “Ya. Dan Bapak tidak ingin keuntungan koperasi dipakai oleh orang

lain. Artinya Bapak setuju andai kata Mbok Ralem terkubur bersama

masalah kankernya, begitu?”

“Lho, tidak lain maksudku supaya kau dapat membeli TV.”

“Dan Bapak bisa menjadi makelar penjual batang kelapa?” (Tohari,

2014: 59).

Kutipan di atas memberikan amanat sebagai seorang pemimpin hedaknya

dapat bekerja dengan jujur. Jangan menggunakan hak orang lain untuk menuruti

kepentingan pribadi. Seorang pemimpin itu rela berkorban demi kesejahteraan

rakyatnya, dan dapat mengkesampingkan kepentingan bagi dirinya sendiri.

(88) “Jempolan! Simpan buku yang kedua itu. nanti pada saat yang tepat

kita akan menyebarluaskan isinya. Semua warga Tanggir akan

mencap Pambudi sebagai „kelilip‟ desa” (Tohari, 2014: 60).

Kutipan di atas memberikan amanat agar jangan menyebarkan perkataan

yang tidak benar. Apalagi menuding orang lain yang belum tentu bersalah hanya

karena rasa sakit hati terhadap orang lain.

(89) Tamu itu duduk dengan takzim, menunduk, dan kesepuluh jarinya

tersusun berkaitan. Kakek yang mempunyai telinga mirp milik sang

Buddha itu memejamkan mata sebentar.

“Jadi sampena hanya menginginkan orang yang menjadi „kelilip‟ Desa

Tanggir itu menyingkir dari sana, begitu?”

“Ya, hanya itu Eyang.”

“Namanya?”

“Pambudi” (Tohari, 2014: 61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

89

Kutipan tersebut memberikan amanat agar janganlah percaya kepada

dukun karena hal tersebut adalah perbuatan yang tercela. Percayalah hanya kepada

Tuhan.

6) Bagian Keenam

Dalam bagian keenam ini, pengarang mengungkapkan amanatnya secara

implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(90) Maling ayam itu diam saja, bahkan ketika pertanyaan itu diulang

sampai tiga kali. Ayah Pambudi marah. Bagol ditamparnya keras

sekali. Tetapi bagol tetap pada tekadnya, bungkam! Dan tetap

bungkam ketika diancam hendak dibawa ke kantor polisi. Pambudi

yang ternyata lebih sabar daripada ayahnya, menemukan cara untuk

mendapatkan pengakuan Bagol (Tohari, 2014: 75-76).

Kutipan di atas memberikan amanat agar jangan mudah emosi dalam

menyelesaikan suatu permasalahan. Segala hal tidak akan ada penyelesaiannya

jika dihadapi dengan emosi. Berusahalah untuk tenang dalam menghadapi

permasalahan. Dengan demikian kita dapat memikirkan jalan keluar dari

permasalahan tersebut.

(91) Bagol disuruh pulang. Pambudi masuk kembali ke kamarnya. Ia

menyumpahi dirinya, karena begitu ia menyorotkan senter ke atas

meja, tampaklah majalah remaja itu. Kontan ia membayangkan

pemiliknya, Sanis. Sadarlah Pambudi bahwa dirinya lemah. Ia tidak

bisa berdaulat mutlak atas pribadinya sendiri. Buktinya, Sanis yang

masih bocah itu dapat duduk dengan tenang dalam hati Pambudi

(Tohari, 2014: 77).

Kutipan di atas memberikan amanat agar tetap fokus dan kuat dalam

mengahdapi suatu permasalahan karena orang yang lemah akan mudah lengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

90

Dengan demikian orang yang memiliki niat jahat akan dengan mudah mencelakai

kita.

(92) Sebaliknya ayah Pambudi amat cemas setelah adanya kejadian itu.

Lurah memusuhi anaknya yang bungsu, yang amat disayanginya.

Orang tua itu mencari penawar kebimbangan dengan duduk bersujud

kepada Tuhan. Sampai menjelang fajar, ayah Pambudi belum

melepaskan doanya (Tohari, 2014: 77).

Kutipan di atas memberikan amanat untuk selalu berserah kepada Tuhan.

Ketika sedang mengalami kesulitan cobalah berdoalah kepada Tuhan agar

diberikan jalan keluar. Selain itu dengan berdoa, hati kita akan tenang sehingga

dapat mencari jalan keluarnya.

7) Bagian Ketujuh

Pada bagian ketujuh ini, pengarang menyampaikan amanatnya secara

eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan secara eksplisit dapat dilihat

dalam kutipan berikut.

(93) “Ingat, ibu-ibu, apa yang baik pada Anda akan berakibat baik pula

pada konduite suami Anda, dan sebaliknya. Jelasnya, konduite Anda

adalah juga konduite suami Anda” (Tohari, 2014: 78).

Dalam kutipan tersebut pengarang menyampaikan amanat bahwa baik

buruknya sikap dan perilaku seorang individu, menunjukkan cara hidup individu

tersebut dalam mematuhi suatu aturan atau norma.

Sedangkan amanat yang disampaikan secara implisit, dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(94) “Kalau kau bersedia, masalah lainya dapat kuatur. Ayah Sanis sedang

mengajukan permohonan kepada Bupati agar langgarnya dipugar

dengan biaya Pemerintah. Tanpa aku, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

91

Jadi ia tidak pantas menolak bila kumintai anaknya untuk dijadikan

modelmu, paham?” (Tohari, 2014: 80).

Kutipan di atas mengungkapkan amanat bahwa sebagai seseorang yang

memiliki kekuasaan hendaknya jangan menggunakan kekuasaan tersebut untuk

kepentingan pribadi. Apa lagi mendesak orang lain untuk melakukan sesuatu

untuk kepentingan pribadi.

(95) Pak Dirga sengaja memberikan tekanan yang nyata pada kata

“Bambang”, supaya rasa waswas di hati istrinya lenyap. Padahal batin

Lurah Tangir itu berkata, “Kalau kamu sendiri berkata bahwa Sanis

cantik, mestikah aku berkata sebaliknya? Dengar kata Eyang Wira

tentang pisang apupus cinde. Sanis adalah pisang apupus cinde itu,

dan aku adalah lurah di Desa Tanggir ini.” (Tohari, 2014: 91).

Kutipan di atas memberikan amanat yakni sebagai pasangan hendaknya

selalu setia pada pasangannya. Jangan menyakiti hati pasangan dengan berbohong

untuk mengikuti hawa nafsu belaka.

8) Bagian Kedelapan

Dalam bagian kedelapan, pengarang menyampaikan amanatnya secara

eksplisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat dilihat

dalam kutipan berikut.

(96) Beberapa hari yang lalu ayah Pambudi pergi ke Balai Desa. Ia hendak

meminta surat-surat yang diperlukan untuk mengajukan permohonan

kredit bimas. Orang tua itu dibiarkan menunggu lama sekali,

sedangkan Pak Dirga enak-enak saja merokok bersama Poyo. Ketika

akhirnya Lurah mau melayani ayah Pambudi, berkata dengan nada

yang amat menyakitkan, “Kenapa sampean minta surat keterangan

kepadaku, dan bukan ke Redaksi harian Kalawarta di Yogya? (Tohari,

2014: 92).

Kutipan di atas memberikan amanat bahwa sebagai seorang pemimpin

hendaknya dapat melayani dengan tulus dan ikhlas. Jangan membiarkan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

92

yang sedang membutuhkan pertolongan menunggu terlalu lama dan dibiarkan

begitu saja tanpa mendapatkan pelayanan yang seharusnya. Selain itu dalam

bekerja hendaknya harus profesional. Jangan membawa masalah pribadi ke dalam

pekerjaan, sehingga menggangu kinerja kita.

(97) “Turutilah tutur kata para orang tua: Wani ngalah, luhur wekasane.

Berani mengalah, menjadikan kita luhur pada akhirnya.” (Tohari,

2014: 93)

Dalam kutipan di atas, pengarang memberikan pesan bahwa seseorang

yang berani mengalah, kelak ia akan mendapatkan kemenangan pada akhirnya.

Dengan mengalah bukan berarti kalah. Namun mengalah menunjukkan pribadi

yang menang karena ia berhasil mengalahkan lawannya dengan sikap sabar dan

mau mengalah.

(98) “Terkadang kita ingin segera mengenakan baju besi, memanggul

tombak, dan lari menantang musuh. Tetapi ingat, hanya Arjuna yang

kecil yang dapat mengalahkan Nirwatakawaca yang raksasa. Hanya si

kecil Daud yang bisa menang atas Goliat. Semua cerita lama. Bukti

kebenaran kataku itu adalah apa yang telah kaualami sendiri. Aku

percaya bulat, kau punya itikad yang bening di desamu sendiri. Kau

menginginkan kemajuan yang sehat, kau memikirkan perbaikan dalam

kehidupan masyarakat. Kau hendak membawa surat dan nilai-nilai

pembaharuan ke tengah kalangan orang-orang yang memiliki

pengetahuan dasar tentang pembangunan pun belum. Akibatnya kau

sendiri yang jatuh, bukan?” (Tohari, 2014: 100).

Melalui kutipan di atas, pengarang menyampaikan amanat bahwa

terkadang usaha dan niat baik yang ingin dilakukan tidak selalu berjalan dengan

lancar. Ada hambatan dan rintangan yang dihadapi. Namun, jika terus berusaha

dan sabar pasti niat baik tersebut dapat terwujud.

(99) “Pokoknya sudahlah, Pam. Semuanya telah terjadi. Bukan

memandang ke belakang yang harus kaulakukan sekarang, tetapi ke

depan. Inilah saatnya kau mempercayai kata-kata seorang admiral

yang sedang menghadapi pemberontakan anak buahnya sendiri, „I

have not begun to fight yet‟. Kau belum cukup mempunyai modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

93

untuk menantang berkelahi kepalsuan dan kemunafikan yang terjadi di

desamu” (Tohari, 2014: 100).

Melalui kutipan di atas, pengarang menyampaikan amanat bahwa

segalanya yang telah terjadi tidak perlu disesali. Tidak ada gunanya untuk

menyesali hal yang telah dilakukan. Lebih baik siapkan strategi untuk menyusun

langkah ke depan. Selain itu, pengarang juga memberikan amanat berupa ajaran

untuk selalu mempersiapkan diri jika hendak melakukan suatu hal.

9) Bagian Kesembilan

Dalam bagian kesembilan ini, pengarang menyampaikan amanatnya

secara eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit

dapat dilihat dalam kutipan berikut.

(100) Penampilan pertama kali harus memberi kesan yang pantas, begitu

kata orang. Pambudi mempercayai hal itu. Maka ketika hendak

berangkat menemui Nyonya Wibawa, Pambudi mengenakan pakaian

yang paling baru. Sepatunya disemir, rambutnya disisr ke belakang

supaya tidak tampak terlalu gondrong (Tohari, 2014: 107).

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa orang lain

dapat menilai seseorang dari cara berpenampilannya. Oleh sebab itu, penampilan

akan mempengaruhi kesan pertama dan penilaian orang lain terhadap diri

seseorang.

(101) “Bagaimana dengan rencanaku untuk meneruskan sekolah, bila aku

direpotkan oleh urusan Lurah Tanggir dan si Poyo itu. Biar, ya

biarlah. Demi kepentinganku sendiri untuk kembali ke sekolah, aku

harus diam. Masih ada mahkamah yang lebih tinggi, Tuhan pribadi

yang akan menjadi hakim. Mudah-mudahan saja tidak semua orang

Tanggir menganggap diriku sebusuk itu.” (Tohari, 2014: 116).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

94

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan pesan bahwa tidak perlu

cemas ketika kita dihakimi oleh orang lain karena ada Tuhan yang maha tahu.

Tuhan tahu perbuatan setiap yang telah diperbuat oleh umatNya, dan Tuhan lah

yang dapat menilainya.

(102) “Apakah suratku sampai, Kak?” tanya Sanis, suaranya datar dan

beku. Bahkan sinar mata Sanis tidak menerjemahkan kejujuran.

Kalau Pambudi percaya akan kata-kata orang tua bahwa sikap lahir

adalah utusan sikap batin (Tohari, 2014: 117).

Dalam kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa apa yang

terpancar dalam gerak-gerik seeorang, itulah sesungguhnya yang sedang

dirasakan atau yang ingin dikatakan. Jadi walaupun seseorang berkata tidak jujur,

hal tersebut sebenarnya dapat terlihat melalu gerak-geriknya.

Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit, dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(103) “Entahlah, Mul, aku tak bisa memutuskannya sekarang. Yang

penting, kita telah bersahabat. Persahabatan tidaklah sesempit kotak-

kotak teka-teki silang, bukan?” (tohari, 2014: 113).

Kutipan di atas memberikan pesan bahwa persahabat itu luas. Persahabat

tidak hanya terjalin hanya saat itu saja. Persahabat dapat terjalin selamanya, tidak

mengenal waktu dan tempat.

10) Bagian Kesepuluh

Dalam bagian kesepuluh, pengarang menyampaikan amanatnya secara

implisit. Hal ini nampak dalam kutipan berikut.

(104) Tentang Pambudi. Bambang yakin bahwa bisik-bisik buruk yang

menjelek-jelekkan pemuda Tanggir itu palsu belaka. Ia merasa wajib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

95

membelanya, setidak-tidaknya ia harus berbicara dengan Pambudi

(Tohari, 2014: 128).

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat agar selalu

membela kebenaran. Akan tetapi juga harus dilandasi dengan bukti yang benar

dan sesuai dengan kenyataannya.

(105) Untuk menjumpai Pambudi di Yogya, Bambang harus menemui

orang tua pemuda itu lebih dulu. Tak disangka ayah Pambudi terang-

teragan menolak memberikan alamat anaknya. Dengan susah payah

Bambang meyakinkan orang tua itu bahwa ia sama sekali tidak

bermaksud buruk terhadap Pambudi (Tohari, 2014: 128)

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa jangan

menolak penjelasan seseorang sebelum mendengarkan penjelasan dari orang

tersbeut. Jangan berburuk sangka terhadap orang lain. Dengarkan dulu penjelasan

dari orang lain, sebelum mengambil tindakan.

11) Bagian Kesebelas

Dalam bagian kesebelas ini, pengarang menyampaikan amanatnya secara

implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(106) Selesai sembahayang Pak Dirga selalu singgah ke rumah orang tua

Sanis yang memang bersebelahan dengan surau itu. Kepada Pak

Modin, Lurah Tanggir sekarang memanggil “Pak”, dan sikapnya

penuh dengan tata krama. Kalau anak gadis tuan rumah keluar

menghidangkan teh dan kue-kue, Pak Dirga berpura-pura bertanya

ini dan itu kepada ayahnya. Atau ia mendadak menyalakan rokok.

Padahal dengan lirikan sekilas ia menikmati betis dan tengkuk Sanis

yang telah mengundang air liurnya (Tohari, 2014: 135).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

96

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa jangan

berpura-pura baik di hadapan orang lain hanya ketika memiliki maksud tertentu.

Berbuat baik kepada semua orang kapan pun dan di mana pun.

(107) Bu Runtah sadar sepenuhnya bahwa suamninya telah enam kali

menikah sebelum mengawininya. Tetapi perempuan itu berharap Pak

Dirga tidak akan mencari istri yang kedepalan. Dan terbukti

sekarang, harapannya kosong belaka (Tohari, 2014: 140).

Kutipan di atas memberikan pesan bahwa terkadang kenyataan tidak

selalu sesuai degan harapan. Pertimbangkan terlebih dahulu tindakan yang akan

diambil sebelum menyesal kemudian karena penyesalan selalu datang di akhir.

12) Bagian Kedua Belas

Dalam bagian kedua belas ini, pengarang menyampaikan amanatnya

secara eksplisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat

dilihat dalam kutipan berikut.

(108) “Seorang pejabat tua seperti Ayah ini harus arif bila hendak

menerapkan hukum terhadap suatu masalah. Masih banyak segi lain

yang patut kita pertimbangkan sebelum kita memutuskan hendak

menempuh jalan hukum” (Tohari, 2014: 155).

Kutipan di atas memberikan amanat bahwa seorang pejabat hendaknya

bersikap arif dan bijaksana dalam menghadapi suatu masalah. Terlebih jika

masalah tersebut akan ditempuh melalui jalur hukum. Perlu dipertimbangkan

dengan sungguh-sungguh dan diperlukan kebijaksanaan untuk memecahkan

masalah tersebut.

(109) “Maaf, Ayah, yang namanya kebijaksanaan selalu muncul dari

kewenangan. Patokannya sangat subjektif dan baur. Kebijaksanaan

tidak akan menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. Ia hanya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

97

menggeser masalah itu ke samping, bukan menyelesaikannya sama

sekali.” (Tohari, 2014: 155).

Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan pesan bahwa

kebijaksanaan juga harus dilandasi oleh ketegasan. Jika hanya bersikap bijaksana

tanpa adanya sikap tegas, maka semuanya akan sia-sia. Oleh sebab itulah seorang

pejabat selain bijaksana juga harus tegas dalam mengambil setiap tindakan.

13) Bagian Ketiga Belas

Dalam bagian ketiga belas, pengarang menyampaikan amanatnya secara

eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat

dilihat dalam kutipan berikut.

(110) Sampai di rumah, kakak perempuan dan ibunya menyambutnya

dengan tangis. Tetapi Pambudi tetap tenang. Ia sangat yakin bahwa

kematian adalah sekadar proses alami yang langsung dikendalikan

oleh Tuhan dari arasy (Tohari, 2014: 159).

Kutipan di atas menyampaikan amanat bahwa kematian adalah sebagian

proses dari kehidupan, dan kematian merupakan kehendak dari Tuhan.

Berusahalah ikhlas ketika dihadapkan pada kejadian ini, karena hidup mati

seseorang adalah kehendak Tuhan.

(111) “Mul, bagaimana aku dapat mengetahui masalah yang kau maksud,

bila kau sendiri tidak mengatakannya?” (Tohari, 2014: 166).

Kutipan di atas memberikan amanat bahwa orang lain tidak akan

mengerti yang sedang kita rasakan jika kita tidak mengatakannya secara terus

terang kepada orang tersebut. Kutipan di atas memberikan pesan untuk berani

berterus terang dan berani untuk berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

98

Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit, dapat dilihat dalam

kutipan berikut.

(112) Sakitnya kehilangan seorang kekasih, sakitnya menghadapi

kenyataan bahwa dirinya tidak cukup berharga di mata anak Pak

Modin itu. Lebih sakit daripada menerima dakwaan melarikan uang

milik koperasi Desa Tanggir. Untung, ia berangsur-angsur dapat

melupakan kesusahannya dengan bersikap terbuka. Pambudi waktu

itu menceritakan dengan terus terang kepada Paka Barkah apa yang

baru saja dialaminya (Tohari, 2014: 158).

Kutipan di atas memberikan amanat bahwa bersikap terbuka,

menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi, dapat mengurangi beban yang

sedang dihadapi seseorang. Dengan saling berbagi, antar individu dapat bertukar

pikiran dan berbagi cerita sehingga bebannya dapat sedikit berkurang.

(113) Banyak orang hadir melayat kematian itu. Lurah yang baru tidak

ketinggalan. Pengganti Pak Dirga masih sangat muda, belum beristri,

Hadi namanya. Pemuda itu berijazah STM. Menurut pandangan

skilas Hadi akan mampu membawa perbaikan-perbaikan di Tanggir.

Ia juga sadar apa dan bagaimana pemuda Tanggir yang bernama

Pambudi itu. Maka pada waktu datang melayat kematian ayah

Pambudi, lurah baru itu berlaku hormat terhadap tuan rumah (Tohari,

2014: 160).

Kutipan di atas memberikan amanat dengan turut berduka cita dan pergi

melayat saudara yang telah meninggal mencerminkan sikap solidaritas terhadap

sesama yang sedang mengahdapi kesedihan. Selain itu, dengan memberikan

dukungan moral dapat pula meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

(114) “Aku seorang pemuda biasa yang berumur 27 tahun. Tak ada yang

kurang dari pada diriku, untuh dan sehat. Apa yang dirasakan oleh

Mulyani, aku pun merasakannya pula. Rasa cinta tidak mati

meskipun aku telah dikhianatinya. Apa salahnya kalau kuakui bahwa

Mulyani segar dan lembut. Apa salahnya kalau aku berkata bahwa

sudah lama aku tertarik padanya. Tetapi yang kutampilkan adalah

sikap kemunafikan. Tak ada rasa rendah diri padaku terhadap

Mulyani, karena ia sangat kaya. Tidak ada juga rasa angkuh. Yang

ada hanyalah suara akal sehat. Dengan sungguh-sungguh aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

99

berusaha supaya aku tidak jatuh cinta kepada Mulyani, karena

tentang cinta aku berperndirian sangat kolot: Rasa cinta hanya

tersedia buat bekal perkawinan. Nah, aku hendak mengawini

Mulyani? Oh, seribu perbedaan harus kusingkirkan sebelum aku

memutuskan berbuat demikian. “Cinta tidak akan lestari bila berjalan

terlalu jauh dari kenyataan.” (Tohari, 2014: 169).

Kutipan di atas memberikan amanat, yakni walaupun telah disakiti

berkali-kali, seseorang akan selalu merasakan yang namanya cinta karena cinta

akan selalu memaafkan. Selain itu, dalam kutipan di atas juga memberikan amanat

bahwa rasa cinta akan hilang bila hanya dibiarkan begitu saja. Tanpa adanya

tindakan yang nyata, maka rasa cinta perlahan akan memudar. Maka cobalah

untuk berterus terang terhadap perasaan yang dirasakan kepada orang lain.

Berdasarkan hasil analisis amanat melaui teknik penyampaian amanat

secara eksplisit dan implisit, dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahamad

Tohari ini pengarang lebih dominan menyampaikan amanatnya secara implisit.

Dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari terdapat 18 kutipan yang

menunjukkan amanat yang disampaikan melalui teknik eksplisit. Hal tersebut

terdapat dalam kutipan (68), (75), (76), (77), (81), (82), (93), (96), (97), (98), (99),

(100), (101), (102), (108), (109), (110), (111). Untuk amanat yang disampaikan

dengan teknik implisit terdapat 29 kutipan. Hal terdapat dalam kutipan (69), (70),

(71), (72), (73), (74), (78), (79), (80), (83), (84), (85), (86), (87), (88), (89), (90),

(91), (92), (94), (95), (103), (104), (105), (106), (107), (112), (113), (114).

Berdasarkan hasil secara keseluruhan baik dari penyampaian amanat

secara eksplisit maupun secara implisit, peneliti menemukan banyak amanat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

100

terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak. Amanat yang terdapat dalam novel

tersebut anatara lain sebagai berikut.

1. Seorang pemimpin dapat berlaku adil kepada warganya dan bersikap

bijaksana, serta bertindak tegas dalam menghadapi sebuah permasalahan,

pernyataan tersebut didukung dengan kutipan (108) dan (109).

2. Seorang pemimpin bersedia melayani dengan tulus dan ikhlas, memberikan

bantuan kepada warganya yang membutuhkan pertolongan tanpa pilih kasih

dan perhitungan, pernayataan tersebut didukung dengan kutipan (73), (96).

3. Sebagai seorang pemimpin yang telah dipercayai oleh rakyatnya sebaiknya

dapat bersikap jujur, adil, tidak mengambil keutungan untuk dirinya sendiri,

pernyataan tersebut didukung dengan kutipan (74), (86), (87).

4. Seorang pemimpin jangan berlaku seenaknya sendiri, menggunakan

kekuasaannya untuk memaksakan keinginannya, pernyataan tersebut

didukung dengan kutipan (94)

5. Ketika hendak menolong orang lain haruslah ikhals dan bertanggug jawab,

mau menanggung kemungkinan yang tidak terduga, pernyataan ini didukung

dengan kutipan (79).

6. Dengan mengalah bukan berarti kalah, dengan berani mengalah justru

membuat diri kita menjadi menang dan berjiwa besar, pernyataan tersebut

didukung dengan kutipan (97).

7. Niat baik yang dilakukan tidak selalu berjalan dengan lancar, tetap semangat

dan teruslah berjuang, dan pasrah kepada Tuhan. Jangan lihat ke belakang

dengan menyesali perbuatan yang telah dilakukan, tetapi lihat ke depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

101

dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, pernyataan tersebut didukung

dengan kutipan (98), (99), (92).

8. Ketika dihakimi, tidak perlu khawatir dan cemas. Serahkan semua kepada

Tuhan karena Tuhan tahu semua yang perbuatan yang telah dilakukan

umatNya, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan (101).

9. Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berdampingan. Sikap

solidaritas, peduli, dan tolong menolong baik jika dikembangkan dalam

masyarakat, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan (77), (82), (113).

10. Jika memiliki masalah, berusaha untuk terbuka dan berani untuk berbicara.

Jangan diam saja dan meminta orang lain untuk menebak. Dengan terbuka

kepada orang lain dapat membuat beban yang dirasakan seseorang dapat

sedikit berkurang, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan (111), (112).

11. Cinta akan selalu memaafkan. Walau telah disakiti, rasa cinta akan tetap

hidup di hati setiap orang. Jika mecintai seseorang, berusahalah untuk segera

mengungkapkannya. Rasa cinta yang dipendam begitu saja, tanpa adanya

tindakan kemungkinan dapat pudar. Pernyataan tersebut didukung dengan

kutipan (114).

Berdasarkan hasil analisis amanat melalui teknik penyampaian amanat

secara eksplisit dan implisit dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari, dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa amanat dalam novel ini

adalah jadilah seorang pemimpin yang jujur dan bijaksana, jangan mementingkan

keinginan pribadinya. Selain itu, novel ini juga mengajarkan untuk berani

bertindak untuk menegakkan kebenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

102

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap

diterima, serta sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data (Sanjaya, 2012: 199). Pada tahap ini, siswa diminta untuk

memberikan jawaban serta membuktikan jawaban tersebut berdasarkan data yang

telah ditemukan dalam tahap pengumpulan data. Tentu saja jawaban yang

diberikan juga disertai dengan kebenarannya berupa bukti yang ditemukan dalam

novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Dalam tahap ini, guru dapat

mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data dan pembuktian data yang

ditemukan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam proses

pembelajaran menggunakan metode inkuiri. Guru dapat membimbing siswa untuk

merumuskan kesimpulan yang tepat berdasarkan data yang telah ditemukan dan

dianalisis. Dalam langkah ini, guru dapat meminta siswanya untuk merumuskan

kesimpulan dari hasil analisis tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari.

Setelah menganalisis tema dan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari secara keseluruhan, maka kini dapat disimpulkan tema dan

amanatnya. Berdasarkan hasil analisis tema novel Di Kaki Bukit Cibalak dapat

disimpulkan secara keseluruhan bahwa terdapat dua tema dalam novel tersebut.

Tema yang pertama adalah mengenai konflik perseteruan antara pemuda desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

103

dengan lurah desanya. Konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan cara pandang

kedua pihak dalam menyikapi sebuah permasalaan dan dikarenakan perbedaan

sifat kedua pihak tersebut. Tema keduanya bertema tentang percintaan antara laki-

laki dan perempuan.

Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan pula bahwa novel ini termasuk

dalam pengklasifikasian jenis tema fisik, jenis tema sosial, jenis tema egoik

(reaksi pribadi). Selain itu, terdapat pula jenis tema mayor (tema utama) dan tema

minor (tema tambahan) dalam novel tersebut. Tema mayornya adalah konflik

sosial antara pemuda desa dengan lurah desanya. Untuk tema minornya adalah

tentang percintaan antara laki-laki dan perempuan yang terdapat dalam cerita.

Berdasarkan hasil analisis amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak dapat

disimpulkan secara keseluruhan (baik penyampaian amanat secara eksplisit

maupun implisit) terdapat banyak amanat yang ditemukan dalam novel tersebut,

yakni sebagai berikut. (1) Jadilah seorang pemimpin yang adil, bijaksana, bekerja

dengan jujur, dan yang selalu mementingkan kesejahteraan rakyatnya. (2) Jadilah

pribadi yang peduli, bertanggung jawab, berani untuk mengukapkan kebenaran,

jangan takut terhadap apapun dan mau terus berusaha. (3) Manusia merupakan

makhluk sosial yang hidup berdampingan. Sikap solidaritas, peduli, dan tolong

menolong baik jika dikembangkan dalam masyarakat. (4) Beranilah untuk berkata

jujur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

104

C. Langkah-Langkah Praktis Penerapan Metode Inkuiri dalam Mencari

Tema dan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari

Metode inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,

2012). Berikut akan disampaikan langkah-langkah praktis untuk mencari tema dan

amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari dengan

menggunakan metode inkuiri.

1. Orientasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam bagian orientasi adalah :

a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

b. Guru menyajikan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

c. Guru meminta siswa untuk menentukan isi ringkas novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari.

2. Merumuskan masalah

Dalam langkah ini siswa merumuskan sendiri rumusan masalah yang akan

mereka bahas. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam bagian rumusan masalah

sebagai berikut.

a. Siswa diminta untuk mengidentifikasi tema dan amanat yang terkandung

dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

b. Siswa diminta untuk menentukan tema dan amanat yang terkandung dalam

novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari yang disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

105

3. Merumuskan hipotesis

Pada langkah ini siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara.

Pemberian jawaban dapat dilakukan dengan cara siswa memberikan pendapat

mengenai tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak

karya Ahmad Tohari. Guru dapat membantu siswa mengemukakan pendapatnya

dengan cara memberikan stimulus berupa pertanyaan, sehingga dapat merespons

siswa untuk memberikan jawaban.

4. Mengumpulkan data

Dalam langkah ini siswa mengumpulkan data terkait tema dan amanat yang

terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Hal tersebut

dapat dilihat dalam langkah berikut.

a. Siswa mengumpulkan data tentang tema dan amanat yang terkandung dalam

novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

5. Menguji hipotesis

Pada tahap ini siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan

jawaban tersebut berdasarkan data yang telah ditemukan dalam tahap

pengumpulan data. Jawaban yang diberikan juga disertai dengan kebenarannya

berupa bukti yang ditemukan. Dalam tahap ini, guru dapat mengajukan

pertanyaan yang bersifat meminta data dan pembuktian data.

6. Merumuskan kesimpulan

Kegiatan yang dapat dilakukan dalam langlah ini sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

106

a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

b. Siswa didampingi oleh guru merumuskan kesimpulan dari hasil diskusi

mengenai tema dan amanat yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak

karya Ahmad Tohari.

Dengan adanya langkah-langkah praktis tersebut, kiranya dapat mempermudah

guru menerapkan metode inkuiri dalam pengajaran sastra dengan novel sebagai

media pembelajarannya.

D. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

setiap bahan kajian mata pelajaran (Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau

tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok

atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Majid, 2014: 207).

Berikut merupakan silabus yang digunakan dalam pembelajaran sastra untuk

mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari. Silabus ini diterapkan untuk siswa SMA kelas XII semester II. Silabus

dapat dilihat di bagian lampiran.

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

107

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai Kompetensi Dasar (KD) (Permendikbud No. 22 Tahun 2016). Dengan

kata lain, RPP dapat dikatakan sebagai sebuah rancangan untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan belajar-mengajar tatap muka. Berikut merupakan RPP yang

digunakan untuk pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel

Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari untuk siswa SMA kelas XII semester

II. Dalam materi yang diajarkan, peneliti memilih bagian kesembilan novel Di

Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari sebagain bagian yang akan dianalisis

oleh siswa karena bagian kesembilan ini mudah untuk dipahami ceritanya. Hal

tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk mencari tema dan amanat dalam

novel tersebut. RPP dapat dilihat di bagian lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

108

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa implementasi metode inkuiri terhadap pembelajaran sastra

untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

Tohari bagi siswa kelas XII semester II dapat dilakukan melalui langkah-langkah

yang terdapat dalam metode inkuiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

empat langkah dari metode inkuiri, yaitu (a) orientasi, (b) merumuskan masalah,

(c) mengumpulkan data, (d) merumuskan kesimpulan. Hal ini bertujuan agar

siswa lebih mudah dalam menguikuti proses pembelajaran dengan metode inkuiri.

Selain itu, agar waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran tidak terlalu

lama.

Melalui langkah pertama, yaitu orientasi, guru memberikan gambaran

terlebih dahulu mengenai novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari

kepada siswa. Setelah itu, siswa diminta untuk membaca novel tersebut dan

membuat ringkasan cerita. Dalam langkah kedua, yaitu merumuskan masalah,

siswa dibantu oleh guru merumuskan permasalah yang akan dibahas, yaitu

mengidentifikasi tema, jenis tema, dan amanat yang terdapat dalam novel Di Kaki

Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Selanjutnya, langkah ketiga, mengumpulkan

data, siswa diminta untuk mencari data terkait dengan rumusan masalah yang

diberikan guru kepada siswa kemudian data tersebut dianalisis. Langkah terakhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

109

adalah merumuskan kesimpulan. Dalam langkah ini siswa membuat kesimpulan

dari data yang telah ditemukan. Guru membimbing siswa merumuskan

kesimpulan yang tepat berdasarkan data yang telah ditemukan dan dianalisis.

Berkaitan dengan pembelajaran sastra di sekolah, penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran di sekolah, khususnya bagi siswa SMA

kelas XII semester II. Materi yang dipilih dalam penelitian ini sesuai dengan

Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam kurikulum 2013, yaitu pada KD 3.3,

tentang menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita

fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan. Implementasi metode inkuiri

dalam pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran

inkuiri mampu membuat peserta didik untuk terlibat aktif dalam setiap proses

pembelajarannya.

B. Implikasi

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan untuk menemukan

tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari dapat

dijadikan materi pembelajaran di kelas. Dengan adanya penjelasan mengenai

kriteria dalam menentukan tema, diharapkan dapat membantu siswa untuk

menentukan tema dalam sebuah karya sastra. Begitu pula dengan cara

menentukan amanat. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai cara

menentukan amanat dalam sebuah karya sastra, hal tersebut dapat membantu

siswa dalam menentukan amanat dalam sebuah karya sastra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

110

Dengan adanya langkah praktis penerapan metode inkuiri dalam mencari

tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari, dapat

membantu guru untuk menerapkan metode pembelajaran tersebut di kelas. Hal

tersebut bertujuan memberikan inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran. Selain

itu, dengan adanya metode yang baru dan bervariasi, akan mendorong siswa untuk

lebih giat dan bersemangat dalam belajar dan menumbuhkan minta membaca

siswa.

C. Saran

Setelah melihat hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,

terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti bagi beberapa pihak, sebagai

berikut.

1. Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia hendaknya dapat lebih selektif

dalam memilih media pembelajaran terutama dalam menyampaikan materi

mengenai sastra. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memilih bahan

bacaan sebagai media pembelajaran seperti novel yang dapat menarik minat

belajar siswa. Selain itu, ada baiknya bila seorang guru dapat menguasai

materi, dan mampu memilih metode pengajaran yang tepat, sesuai dengan

materi yang diajarkan. Hal tersebut dapat membuat siswa bersemangat dan

lebih aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas.

2. Bagi guru pada umumnya kiranya metode pembelajaran inkuiri dapat

memberikan inovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas.

Selain itu, dapat pula mengembangan metode pembelajaran lainnya agar lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

111

bervariasi, sehingga suasana belajar mengajar di kelas menjadi

menyenangkan dan tidak membosankan.

3. Bagi peneliti lain, kiranya ada yang dapat mengembangkan penelitian sejenis

dengan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang berbeda. Selain

itu, peneliti menyarankan agar peneliti lain dapat mengangkat masalah-

masalah baru sebagai objek penelitiannya. Subjek penelitian yang digunakan

disarankan dapat dikembangkan lagi, misalnya dengan menggunakan teks

cerpen, puisi, dan teks sastra yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

112

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.

Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Metode dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ardi, Bahrudi. 2013. “Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN 5 Mayonglor Kabupaten

Jepara”. Skripsi. Semarang: PGSD, FKIP, Universitas Negeri Semarang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djojosuroto, Kinayati. 2006. Analisis Teks Sastra dan Pengajarannya.

Yogyakarta: Pustaka.

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:

Kanisius.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ismawati, Esti. 2013. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers.

Lalong, Maria Srilestari Handayani. 2015. “Pendekatan Kontekstual dalam

Pembelajaran Tema dan Amanat Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang

Karya Nh. Dini untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”. Skripsi. Yogyakarta:

PBSI. FKIP. Universitas Sanata Dharma.

Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

113

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Salinan Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah. http://bsnp-indonesia.org/wp-

content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor022_Lampiran.p

df. Diakses pada 3 Agustus 2016, pukul 19.00 WIB.

Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, H. E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: Rosdakarya.

Nasir, Moh. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah.

Ngaga, Delsiana Yos Sudarso. 2015. “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur

dan Tokoh Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi

Subanar untuk Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester I”. Skripsi.

Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santosa, Wijaya Heru dan Sri Wahyuningtyas. 2011. Sastra: Teori dan

Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama

Media.

Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Setiarini, Indah Wukir dan M. G. Santi Artini. 2015. Cakap Berbahasa Indonesia

3 Kelas XII SMA. Bogor: Yudhistira.

Shoimin, Aris. 2013. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

114

Siregar, Eveline. dan Nara Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Sudjiman. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 2012. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Tohari, Ahmad. 2014. Di Kaki Bukit Cibalak. Jakarta: Gramedia.

Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual. Jakarta: Prenamedia Group.

Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Waluyo, Herman J. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: UNS

Press.

Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

115

Lampiran 1. Silabus

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XII/II

Materi Pokok : Menganalisis Isi Novel

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

116

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

1.1 Mensyukuri anugerah

Tuhan akan keberadaan

bahasa Indonesia dan

menggunakannnya

sesuai dengan kaidah

dan konteks untuk

mempersatukan bangsa.

1. Unsur instrinsik dan

ekstrinsik novel.

2. Kriteria dalam

menentukan tema

sebuah novel.

3. Jenis/klasifikasi tema.

4. Cara dalam

menemukan amanat

novel.

5. Menentukan tema dan

amanat dalam novel

Di Kaki Bukit

Cibalak.

Mengamati

1. Peserta didik mencari

tahu sendiri materi yang

akan dipelajari mengenai

unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel, kriteria

dalam menentukan tema

novel, jenis/klasifikasi

tema, cara dalam

menemukan amanat

novel, unsur kebahasaan

dalam cerita fiksi novel.

Sikap :

Observasi

Sikap spiritual,

perilaku jujur,

peduli, santun,

tanggung jawab.

Pengetahuan :

Tes

tertulis/lisan/penugasan

tentang

2 x 45

menit (2 JP)

1. Laptop, LCD

Projektor

2. Buku siswa

3. Novel Di

Kaki Bukit

Cibalak

karya

Ahmad

Tohari

bagian

kesembilan

2.5 Menunjukkan perilaku

jujur, peduli, santun,

dan tanggung jawab

dalam menggunaan

bahasa Indonesia untuk

memahami dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

117

menyajikan cerita fiksi

dalam novel.

6. Unsur kebahasaan

dalam teks cerita fiksi

dalam novel berupa

frasa.

2. Guru membagikan teks

novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad

Tohari bagian

kesembilan.

Menanya

1. Peserta didik melakukan

tanya jawab tentang

unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel.

2. Peserta didik melakukan

tanya jawab tentang

unsur tema dan amanat,

meliputi kriteria dalam

menentukan tema,

jenis/klasifikasi tema,

cara dalam menentukan

amanat dalam novel.

3. Peserta didik melakukan

tanya jawab tentang

kebahasaan cerita fiksi

dalam novel.

Mengidentifikasi

unsur tema novel Di

Kaki Bukit Cibalak

bagian kesembilan

berdasarkan kriteria

menetukan tema.

Menentukan

jenis/klasifikasi

tema yang

digunakan dalam

novel Di Kaki Bukit

Cibalak bagian

kesembilan.

Mengidentifikasi

unsur amanat novel

Di Kaki Bukit

Cibalak bagian

kesembilan secara

implisit dan eksplisit

dan disertai dengan

bukti.

3.3 Menganalisis teks cerita

sejarah, berita, iklan,

editorial/opini, dan

cerita fiksi dalam novel

baik melalui lisan

maupun tulisan.

4.3 Menyunting teks cerita

sejarah, berita, iklan,

editorial/opini, dan

cerita fiksi dalam novel

sesuai dengan struktur

dan kaidah teks baik

secara lisan maupun

tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

118

4. Peserta didik melakukan

tanya jawab tentang

tema, jenis/klasifikasi

tema, dan amanat yang

terdapat dalam novel Di

Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari.

Mengumpulkan Informasi

1. Peserta didik

mengemukakan unsur

intrinsik, ekstrinsik, dan

kebahasaan dalam novel.

2. Peserta didik

menentukan kriteria

dalam menentukan tema

dan amanat, serta

jenis/klasifikasi tema

dalam sebuah novel

Menalar/Mengasosiasi

1. Peserta didik membentuk

kelompok yang terdiri

atas empat orang.

Menemukan kalimat

yang tidak efektif

dan kata-kata yang

tidak baku dalam

novel Di Kaki Bukit

Cibalak bagian

kesembilan dengan

memberikan

pembenarannya.

Keterampilan :

Unjuk kerja

kemampuan

menyampaikan hasil

diskusi mengenai

pemahaman unsur tema

dan amanat dalam

cerita fiksi novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

119

2. Peserta didik diminta

menganalisis tema,

jenis/klasifikasi tema,

amanat dalam novel Di

Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari bagian

kesembilan secara lisan

maupun tertulis.

3. Peserta didik diminta

mengidentifikasi unsur

kebahasaan yang

terdapat dalam novel Di

Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari bagian

kesembilan secara lisan

maupun tertulis.

4. Peserta didik diminta

berdiskusi dalam

kelompok dan

mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

120

Mengomunikasikan

Peserta didik

menyampaikan hasil diskusi

bersama kelompok secara

lisan di depan kelas dan

dikumpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

121

Lampiran 2. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XII/II

Materi Pokok : Menganalisis Isi Novel

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

122

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan

keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannnya sesuai dengan

kaidah dan konteks untuk

mempersatukan bangsa.

1.1.1 Peserta didik mampu bersyukur

atas nikmat dan karunia Tuhan

Yang Maha Esa.

1.1.2 Peserta didik mampu

mensyukuri kemampuan setiap

individu dalam mengendalikan

diri.

1.1.3 Peserta didik mampu

mengucapkan syukur ketika

berhasil mengerjakan sesuatu.

2.5 Menunjukkan perilaku jujur,

peduli, santun, dan tanggung jawab

dalam menggunaan bahasa

Indonesia untuk memahami dan

menyajikan cerita fiksi dalam

novel.

2.5.1 Peserta didik mampu

menunjukkan perilaku jujur

melalui tindakan dan

ucapannya.

2.5.2 Peserta didik mampu

menunjukkan perilaku peduli

terhadap lingkungan sekitar dan

teman.

2.5.3 Peserta didik mampu

menunjukkan perilaku santun

melalui perilaku dan ucapan.

2.5.4 Peserta didik mampu

menunjukkan perilaku tanggung

jawab saat mengumpulkan

tugas.

3.3 Menganalisis teks cerita sejarah,

berita, iklan, editorial/opini, dan

cerita fiksi dalam novel baik

3.3.1 Peserta didik mampu

mengemukakan unsur instrinsik

dan ekstrinsik novel secara lisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

123

melalui lisan maupun tulisan. maupun tulisan.

3.3.2 Peserta didik mampu

mengidentifikasi unsur tema

dan amanat dalam novel

berdasarkan kaidahnya secara

lisan lisan maupun tulisan.

3.3.3 Peserta didik mampu

menganalisis unsur tema dan

amanat novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari

bagian kesembilan berdasarkan

kaidahnya secara lisan maupun

tulisan.

4.3 Menyunting teks cerita sejarah,

berita, iklan, editorial/opini, dan

cerita fiksi dalam novel sesuai

dengan struktur dan kaidah teks

baik secara lisan maupun tulisan.

4.4.1 Peserta didik mampu

menyunting teks cerita fiksi

dalam novel secara lisan

maupun tulisan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

sikap bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan

cara berdoa.

2. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

sikap mensyukuri kemampuan setiap individu dalam mengendalikan diri

dengan menghargai pekerjaan teman.

3. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

sikap mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.

4. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

perilaku jujur melalui tindakan dan ucapannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

124

5. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

perilaku peduli terhadap lingkungan dan temannya.

6. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

perilaku santun melalui perilaku dan ucapannya.

7. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan

perilaku tanggung jawab dengan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.

8. Peserta didik dapat mengemukakan unsur instrinsik dan ekstrinsik novel

secara lisan maupun tulisan.

9. Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur tema dan amanat dalam novel

berdasarkan kaidahnya secara lisan lisan maupun tulisan.

10. Peserta didik dapat menganalisis unsur tema dan amanat novel Di Kaki

Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagian kesembilan berdasarkan

kaidahnya secara lisan maupun tulisan.

11. Peserta didik mampu menyunting teks cerita fiksi dalam novel secara lisan

maupun tulisan.

D. Materi Pembelajaran

1. Unsur instrinsik dan ekstrinsik novel.

2. Kriteria dalam menentukan tema sebuah novel.

3. Jenis/klasifikasi tema.

4. Cara dalam menemukan amanat novel.

5. Menentukan tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak

6. Unsur kebahasaan dalam teks cerita fiksi dalam novel berupa frasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

125

E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagian kesembilan

2. Alat/Bahan

Laptop, LCD Projektor, papan tulis, fotocopy novel Di Kaki Bukit Cibalak

bagian kesembilan.

3. Sumber Pembelajaran

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Setiarini, Indah Wukir dan M. G. Santi Artini. 2013. Cakap Berbahasa

Indonesia 3 Kelas Kelas XII SMA. Bogor: Yudhistira.

Sudjiman. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Tohari, Ahmad. 2014. Di Kaki Bukit Cibalak. Jakarta: PT. Gramedia.

Waluyo, Herman J. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta:

UNS Press.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Metode Inkuiri

Strategi/teknik pembelajaran dengan ceramah, diskusi, tanya jawab,

penugasan, dan presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

126

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Kegiatan awal

a. Orientasi

Guru menyapa peserta didik, kemudian peserta didik

menjawab.

Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin doa.

Guru mengecek kehadiran peserta didik.

b. Apersepsi

Guru bertanya pada peserta didik tentang materi yang

sudah pernah dipelajari.

Guru menghubungkan materi yang sudah pernah

dipelajari dengan materi yang akan dipelajari.

c. Motivasi

Guru memberikan dorongan pada peserta didik agar

melakukan proses belajar mengajar dengan penuh

semangat.

d. Pemberian Acuan

Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dibahas.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

15 Menit

4 Menit

4 Menit

3 Menit

4 Menit

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

Peserta didik mencari tahu sendiri materi yang akan

dipelajari mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik novel,

kriteria dalam menentukan tema novel, jenis/klasifikasi

tema, cara dalam menemukan amanat novel, unsur

kebahasaan dalam cerita fiksi novel.

Guru membagikan teks novel Di Kaki Bukit Cibalak

karya Ahmad Tohari bagian kesembilan

65 Menit

5 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

127

b. Menanya

Peserta didik melakukan tanya jawab tentang unsur

intrinsik dan ekstrinsik novel.

Peserta didik melakukan tanya jawab tentang unsur

tema dan amanat, meliputi kriteria dalam menentukan

tema, jenis/klasifikasi tema, cara dalam menentukan

amanat dalam novel.

Peserta didik melakukan tanya jawab tentang

kebahasaan cerita fiksi dalam novel.

Peserta didik melakukan tanya jawab tentang tema,

jenis/klasifikasi tema, dan amanat yang terdapat dalam

novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

c. Mengumpulkan Informasi

Peserta didik mengemukakan unsur intrinsik, ekstrinsik,

dan kebahasaan dalam novel.

Peserta didik menentukan kriteria dalam menentukan

tema dan amanat, serta jenis/klasifikasi tema dalam

sebuah novel.

d. Menalar/Mengasosiasi

Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas

empat orang.

Peserta didik diminta menganalisis tema,

jenis/kasifikasi tema, amanat dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari bagian kesembilan secara

lisan maupun tertulis.

Peserta didik diminta mengidentifikasi unsur

kebahasaan yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari bagian kesembilan secara

lisan maupun tertulis.

Peserta didik diminta berdiskusi dalam kelompok dan

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

e. Mengomunikasikan

Peserta didik menyampaikan hasil diskusinya bersama

kelompok secara lisan di depan kelas dan dikumpulkan.

5 Menit

15 Menit

25 Menit

15 Menit

3. Penutup

Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil

10 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

128

pembelajaran.

Guru memberikan penguatan tentang materi

pembelajaran yang telah dibahas.

Peserta didik dan guru merefleksikan pembelajaran.

Peserta didik dan guru berdoa, kemudian guru menutup

pembelajaran yang diakhiri dengan salam.

3 Menit

3 Menit

2 Menit

2 Menit

H. Penilaian

1. Pengamatan Sikap Spiritual

No. Nama

Siswa

Bersyukur atas

nikmat dan

karunia Tuhan

Yang Mahasa Esa

Mensyukuri

kemampuan setiap

individu dalam

mengendalikan diri

Mengucapkan

syukur ketika

berhasil

mengerjakan

sesuatu

ST BT ST BT ST BT

1.

2.

Keterangan:

Berilah tanda centang () pada bagian yang dipilih.

ST (Sudah Tampak):

Jika peserta didik sudah menunjukkan sikap bersyukur atas nikmat dan

karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Jika peserta didik sudah menunjukkan sikap mensyukuri kemampuan

setiap individu dalam mengendalikan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

129

Jika peserta didik sudah menunjukkan sikap bersyukur ketika berhasil

mengerjakan sesuatu.

BT (Belum Tampak)

Jika peserta didik belum menunjukkan sikap bersyukur atas nikmat dan

karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Jika peserta didik belum menunjukkan sikap mensykuri kemampuan setiap

individu dalam mengendalikan diri.

Jika peserta didik belum menunjukkan sikap bersyukur ketika berhasil

mengerjakan sesuatu.

2. Pengamatan Sikap Sosial

Berilah nilai 1-4 pada kolom-kolom yang kosong, jika siswa telah menunjukkan

sikap jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab. Untuk skala penilaian dapat

dilihat pada rubrik penilaian.

No. Nama Siswa

Sumber Penilaian Skala/

Predikat Jujur Peduli Santun Tanggung

Jawab

1.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

130

Rubrik penilaian sikap sosial

Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

Jujur Tindakan

selalu sesuai

dengan ucapan

Tindakan

kadang-kadang

sesuai dengan

ucapan

Tindakan

kurang sesuai

dengan

ucapan

Tindakan tidak

sesuai dengan

ucapan

Peduli Selalu peduli

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Kadang-kadang

peduli dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Kurang

peduli dengan

lingkunagn

sekitar dan

temannya

Tidak pedulu

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Santun Berbicara dan

berperilaku

santun

Berbicara

santun tetapi

berperilaku

kurang sopan

Berbicara

tidak santun

dan

berperilaku

kurang sopan

Berbicara tidak

santun dan

berperilaku

tidak sopan

Tanggung

Jawab

Mengumpulkan

tugas sesuai

dengan

instruksi dan

tepat waktu

Mengumpulkan

tugas seusai

dengan

instruksi,

namun tidak

tepat waktu

Kurang

mengikuti

instruksi

dalam

mengmpulkan

tugas dan

tidak tepat

waktu

Tidak

mengumpulkan

tugas sesuai

dengan

instruksi dan

tidak tepat

waktu

3. Instrumen Penilaian Pengetahuan

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1. Mengidentifikasi unsur tema novel Di Kaki Bukit Cibalak

karya Ahmad Tohari bagian kesembilan berdasarkan

kriteria menetukan tema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

131

2. Menentukan jenis/klasifikasi tema yang digunakan dalam

novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagian

kesembilan.

3. Mengidentifikasi unsur amanat novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari bagian kesembilan secara

implisit dan eksplisit dan disertai dengan bukti.

4. Menemukan kalimat yang tidak efektif dan kata-kata

yang tidak baku dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

Ahmad Tohari bagian kesembilan dengan memberikan

pembenarannya.

Pedoman Penilaian:

Skor Indikator

4 Penjelasan amat lengkap, terjabar, dan disertai dengan bukti konkret.

3 Penjelasan lengkap, terjabar, bukti yang disertai kurang tepat.

2 Penjelasan kurang lengkap, kurang terjabar, tidak disertai dengan bukti.

1 Penjelasan tidak lengkap, tidak terjabar, dan tidak disertai dengan bukti.

4. Instrumen Penilaian Keterampilan

Diskusi Kelompok

No. Aspek

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

1. Materi yang disampaikan

terjabar, logis, dan mudah

dipahami.

2. Penyampaian materi tidak terlalu

cepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

132

3. Menanggapi secara santun dan

sesuai dengan pernyataan atau

sanggahan.

4. Setiap anggota dalam kelompok

diskusi menyumbangkan

gagasan atau ide.

Keterangan:

Skor Indikator

4 Penampilan presentasi kelompok sangat memuaskan.

3 Penampilan presentasi kelompok memuaskan.

2 Penampilan presentasi kelompok kurang memuaskan.

1 Penampilan presentasi kelompok tidak memuaskan.

Yogyakarta,.................. 2016

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(........................) (.................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

133

LAMPIRAN MATERI

A. Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel

1. Unsur-unsur Intrinsik

Setiarini (2015: 92) menyatakan bahwa unsur intrinsik ialah unsur atau

bagian yang membentuk sebuah cerita (cerpen/novel). Berikut merupakan unsur-

unsur intrinsik yang terdalam sebuah novel.

a) Tema

Tema adalah pokok permasalahan yang menjadi dasar penceritaan. Untuk

menentukan tema harus dipahami terlebih dahulu setiap pokok persoalan

dalam setiap peristiwa.

b) Alur

Alur atau plot adalah jalinan peristiwa yang bergerak mulai awal sampai

dengan akhir cerita. Sebagai sebuah rangkaian cerita, alur selalu

menampilkan konflik-konflik. Konflik dapat berupa konflik internal dan

konflik eksternal. Konflik internal, yaitu konflik yang terjadi pada diri tokoh.

Konflik eksternal, yaitu konflik tokoh dengan sesuatu di luar tokoh. Berikut

merupakan tahapan alur secara lengkap, yaitu pemaparan, penanjakan,

konflik, klimaks, penurunan, peleraian, dan penyelesaian.

c) Penokohan (Tokoh dan Watak)

Tokoh adalah individu rekaan yang membangun dan menjalani peristiwa

dalam cerita. Tokoh dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tokoh

sentral/utama, tokoh bawahan/pembantu, dan tokoh latar/sampingan.

Penokohan atau yang sering disebut juga karakteristik adalah penyajian watak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

134

atau karakter tokoh dan pencitraan citra tokoh dalam cerita. Dilihat dari sifat

tokoh, terdapat tokoh protagonis yaitu yang selalu memperjuangkan

kebenaran dan kejujuran. Ada pula tokoh anatgonis yang selalu berperilaku

sebaliknya. Cara menentukan penokohan dapat dilakukan dengan dua cara.

Pertama, secara langsung, deskriptif/analitik. Kedua, secara tidak langsung

melukiskan watak tokoh, seperti sifat dan karakter tokoh yang dilukiskan

melalui reaksi tokoh lain, melalui gambaran lingkungan sekitar tokoh, melalui

aktivitas tokoh, dan melalui jalan pikiran tokoh.

d) Latar

Latar atau setting adalah lukisan tempat, hubungan waktu, dan suasana

terjadinya peritiwa. Latar merupakan piranti wacana yang menjelaskan

perihal tempat, waktu, keadaan sosial, keadaan budaya, sejarah, dan

sebagainya.

e) Sudut Pandang

Sudut pandang berhubungan dengan siapakah yang menceritakan kisah dalam

novel.

f) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara khas pengarang dalam mengungkapkan pikiran atau

perasaan melalui bahasa dalam bentuk lisan atau tulisan. Gaya bahasa

menyangkut cara khas pengarang dalam mengungkapkan ekspresi

berceritanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

135

g) Amanat/Nilai-Nilai

Amanat adalah pesan atau nasihat dari cerita yang dibaca. Dalam hal ini,

pengarang menitipkan nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari cerita

yang dibaca. Amanat berhubungan dengan bagaimana pembaca memahami

dan meresapi cerita.

2. Unsur-unsur Ekstrinsik

Setiarini (2015: 93) menyatakan bahwa unsur ekstrinsik adalah segala faktor

luar yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra. Unsur ekstrinsik merupakan

milik subjektif pengarang yang bisa berupa kondisi sosial, motivasi, tendensi yang

mendorong dan mempengaruhi kepengarangan seseorang. Unsur-unsur ekstrinsik

itu dapat meliputi:

1) tradisi dan nilai-nilai,

2) struktur kehidupan sosial,

3) keyakinan dan pandangan hidup,

4) suasana politik,

5) lingkungan hidup,

6) agama, dan sebagainya.

B. Kriteria dalam Menentukan Tema Novel

Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2007: 87-88) mengemukakan terdapat beberapa

kriteria yang dapat diikuti untuk menentukan tema dalam sebuah novel. Berikut

merupakan beberapa kriteria dalam menentunkan tema dalam sebuah novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

136

1) Untuk menentukan tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan tiap

detail cerita yang menonjol. Kriteria ini merupakan hal yang paling

penting. Hal tersebut disebabkan pada detil cerita yang menonjol itulah

yang dapat diidentifikasi sebagai masalah atau konflik utama yang pada

umumnya merupakan sesuatu yang ingin disampaikan.

2) Untuk menentukan tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat

bertentangan dengan tiap detil cerita. Novel, sebagai salah satu genre

sastra, merupakan suatu sarana pengungkapan keyakinan, kebenaran, ide,

gagasan, sikap dan pandangan hidup pengarang, dan lain-lain yang

tergolong unsur isi dan sebagai sesuatu yang ingin disampaikan.

3) Untuk menentukan tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan diri

pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung maupun tak

langsung dalam novel yang bersangkutan. Tema tidak dapat ditafsirkan

hanya berdasarkan perkiraan, sesuatu yang dibayangkan ada dalam cerita,

atau informasi lain yang kurang dapat dipercaya. Penentuan tema dari

kerja yang demikian kurang dapat dipertanggungjawabkan karena

kurangnya bukti empiris.

4) Untuk menentukan tema sebuah novel harus mendasarkan diri pada bukti-

bukti yang secara langsung ada dan atau yang disarankan dalam cerita.

Penunjukkan tema sebuah cerita haruslah dapat dibuktikan dengan data

atau detil cerita yang terdapat dalam cerita itu, baik yang berupa bukti-

bukti langsung, maupun tak langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

137

C. Jenis/Klasifikasi Tema

Tema dalam karya sastra menurut Waluyo (2011: 8) dapat diklasifikasikan

menjadi lima jenis, yaitu: (1) tema yang bersifat fisik; (2) tema organik; (3) tema

sosial; (4) tema egoik (reaksi pribadi); dan (5) tema devine (Ketuhanan). Tema

yang bersfiat fisik menyangkut inti cerita yang bersangkut paut dengan kebutuhan

fisik manusia, misalnya tentang cinta, perjuangan mencari nafkah, hubungan

perdagangan, dan sebagainya. Tema yang bersifat organik atau moral,

menyangkut soal hubungan antara manusia, misalnya penipuan, masalah keluarga,

problem politik, ekonomi, adat, tatacara, dan sebagainya. Tema yang bersifat

sosial berkaitan dengan problem kemasyarakatan. Tema egoik atau reaksi

individual, berkaitan dengan protes pribadi kepada ketidakadilan, kekuasaan yang

berlebihan, dan pertentanga individu. Tema devine (Ketuhanan) menyangkut

renungan yang bersifat religius hubungan manusia dengan Sang Khalik.

Selain lima klasifikasi tema yang dikemukakan oleh Waluyo (2011), terdapat

pula dua jenis tema yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2007: 82), yaitu (1)

tema utama (tema mayor), (2) tema tambahan (tema minor). Tema utama (tema

mayor) adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum

karya itu. Menentukan tema utama sebuah cerita pada hakikatnya merupakan

aktivitas memilih, mempertimbangkan, dan menilai, di antara sejumlah makna

yang ditafsirkan ada dikandung oleh karya sastra yang bersangkutan. Sedangkan

makna yang hanya terdapat dalam bagian-bagian tertentu cerita dapat

diidentifikasi sebagai makna tambahan. Makna-makna tambahan inilah yang

dapat disebut sebagai tema-tema tambahan atau tema minor. Banyak sedikitnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

138

tema minor, tergantung pada banyak sedikitnya makna tambahan yang dapat

ditafsirkan dari sebuah cerita novel (Nurgiyantoro, 2007: 82-83).

D. Cara Menemukan Amanat Sebuah Novel

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menemukan amanat dalam

sebuah karya sastra, yaitu secara eksplisit dan implisit. Amanat dapat

diungkapkan secara eksplisit jika pada tengah atau akhir cerita, pengarang

menyampaikan seruan, saruan, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan

sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu. Sedangkan

secara implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah

laku tokoh menjelang cerita berakhir (Sudjiman, 1991: 57). Oleh karena itu, untuk

menemukan suatu amanat dalam sebuah karya sastra, kita tidak cukup hanya

membaca beberapa paragraf dari cerita novel tersebut. Namun untuk mendapatkan

amanat atau pesan moral dari sebuah novel, kita harus membaca cerita tersebut

hingga selesai.

E. Unsur Kebahasaan (Frasa)

Chaer (2003: 222) mengemukakan frasa adalah gabungan dua kata atau lebih

yang bersifat nonptedikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi

salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut.

Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.

Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

139

Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.

S P O Ket. tempat

Kalimat di atas terdiri atas empat frasa, yaitu dua orang mahasiswa baru itu,

sedang membaca, buku, di perpustakaan.

Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut.

1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih.

2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.

a. Kategori Frasa

Berdasarkan kategorinya, frasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai

berikut.

1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat

Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan

sederajat atau setara. Contoh: Saya dan adik main-main dan minum-minum di

taman depan.

Farsa saya dan adik adalah frasa serata, sebab antara unsur saya dan unsur

adik mempunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian

juga frasa makan-makan dan minum-minum termasuk frasa setara. Frasa setara

ditandai oleh adanya kata dan atau atau di antara kedua unsurnya. Selain farsa

setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti

dan atribut. Contoh: Ayah akan pergi nanti malam.

Frasa nanti malam terdiri atas unsur atribut dan inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

140

2. Frasa Idiomatik

Perhatikan kata-kata bercetak miring berikut.

1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin seorang penjaga toko menjadi

kambing hitam.

2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor

kambing hitam.

Kalimat 1 dan 2 menggunakan frasa yang sama yaitu frasa kambing hitam.

Kambing hitam pada kalimat 1 bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu

peristiwa. Sedangkan dalam kalimat 2 bermakna seekor kambing yang warna

bulunya hitam. Makna kambing hitam pada kalimat 1 tidak ada kaitannya dengan

makna kambing dan kata hitam. Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau

dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa

idiomatik.

b. Konstruksi Frasa

Frasa memiliki dua konstruksi, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik.

Perhatikan kalimat berikut.

Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.

Kalimat di atas terdiri atas frasa kedua saudagar itu, telah mengadakan, dan jual

beli. Menurut distribusinya, frasa kedua saudagar itu dan telah mengadakan

merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa jual beli merupakan frasa

eksosentrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

141

Frasa kedua saudagar itu dapat diwakili kata saudagar. Kata saudagar adalah

inti frasa bertingkat kedua saudagar itu. Demikian juga frasa telah mengadakan

dapat diwakili kata mengadakan. Akan tetapi, frasa jual beli tidak dapat diwakili

baik oleh kata jual maupun kata beli. Hal ini disebabkan frasa jual beli tidak

memiliki distribusi yang sama dengan kata jual dan kata beli. Kedua kata tersebut

merupakan inti, sehingga mempunyai kedudukan yang sama.

Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa frasa kedua saudagar itu

berdistribusi sama dengan frasa saudagar itu dan kata saudagar. Frasa telah

mengadakan berdistribusi sama dengan kata mengadakan. Frasa yang

distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsurnya dinamakan frasa

endosentrik. Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua

unsurnya disebut frasa eksosentrik. Frasa jual beli termasuk frasa eksosentrik

karena baik kata jual maupun kata beli tidak dapat menggantikan jual beli.

Frasa endosentrik meliputi beberapa macam frasa:

1. Frasa Endosentrik yang Koordinatif

Frasa ini dihubungkan dengan kata dan dan atau.

Contoh: Pintu dan jendelanya sedang di cat.

2. Frasa Endosentrik yang Atributif

Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara.

Contoh: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji

Abdullah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

142

3. Frasa Endosentrik yang Apositif

Secara semantik unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai

makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan

unsur pusat, sedangkan unsur keterangan meerupakan aposisi. Contoh: Alfia,

puti Pak Bambang, berhasil menjadi siswa teladan.

c. Kelas Frasa

Berdasarkan jenis atau kelas katanya, frasa dibagi menjadi enam jenis, yaitu

sebagai berikut.

1. Frasa Benda (Nomina)

Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan

kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata benda. Contoh: Dita menerima

hadiah ulang tahun.

2. Frasa Kerja atau (Verba)

Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata

kerja atau verba. Contoh: Adik sedang membaca di ruang tamu.

Frasa sedang membaca adalah frasa kerja karena distribusinya sama dengan

kata kerja membaca dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu membaca.

3. Frasa Sifat (Adjektiva)

Frasa sifat atau adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata

sifat. Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. Contoh: Anak Pak Camat yang

bernama Tomi sangat tampan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

143

4. Frasa Keterangan (Adverbia)

Frasa keterangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata

keterangan. Biasanya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan juga

berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai

keterangan.

a. Frasa keterangan sebagai keterangan

Frasa keterangan biasanya mempunyai keleluasaan berpindah karena

berfungsi sebagai keterangan. Oleh karena itu, frasa keterangan dapat

terletak di depan atau di belakang subjek atau di di awal dan di akhir

kalimat.

Contoh: 1) Tidak biasanya dia pulang larut malam.

2) Dia tidak biasanya pulang larut malam.

3) Dia pulang larut malam tidak biasanya.

b. Frasa keterangan sebagai keterangan pada kata kerja

Contoh: Saya tidak hanya bertanya, tetapi juga mengusulkan sesuatu.

5. Frasa Bilangan (Numeralia)

Frasa bilangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan.

Pada umumnya frasa bilangan atau frasa numeralia dibentuk dengan

menambahkan kata penggolongan atau kata bantu bilangan. Contoh: Dua orang

serdadu menghampiri ke tempat itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

144

6. Frasa Depan (Preposisional)

Frasa depan adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai

unsur penjelas. Contoh: Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada

pembicara.

d. Frasa yang Bersifat Ambigu

Ambiguitas terkadang ditemui dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti

kegandaan makna. Contoh: kambing hitam dan mobil tetangga baru.

Frasa kambing hitam dapat mempunyai dua makna, yakni kambing yang

berbulu (berwarna) hitam, dan sebuah ungkapan yang berarti orang yang

dipersalahkan. Frasa mobil tetangga baru dapat juga memiliki dua makna, yakni

yang baru adalah mobil milik tetangga, dan yang baru adalah tetangga (bukan

mobilnya). Frasa ambigu akan menjadi jelas jika digunakan dalam kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

145

Lampiran 3. Bagian Kesembilan Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad

Tohari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

161

BIODATA PENULIS

Sesilia Indah Listyorini lahir di Jakarta, 21

Desember 1993. Menyelesaikan pendidikan dasar pada

tahun 2006 di SD Strada Bhakti Utama, Jakarta Selatan.

Pada tahun yang sama, melanjutkan studi di SMP Strada

Bhakti Utama, Jakarta Selatan dan selesai pada tahun

2009. Selanjutnya menempuh jenjang pendidikan di

SMA Regina Pacis Surakarta dan lulus pada tahun 2012.

Setelah lulus dari SMA, di tahun yang sama, melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan terdaftar sebagai

mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Masa pendidikan di perguruan tinggi

dinyatakan selesai pada tahun 2016 dengan menyelesaikan skripsi sebagai tugas

akhir dengan judul “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel

Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran Sastra di SMA

Kelas XII Semester II”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE …repository.usd.ac.id/6950/2/121224038_full.pdfListyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI