PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIInstrumen tes berupa soal pilihan ganda dan uraian,...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIInstrumen tes berupa soal pilihan ganda dan uraian,...
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2
SD NEGERI SE-KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
LIDWINA KASIH RADITA
NIM: 121134043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2
SD NEGERI SE-KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
LIDWINA KASIH RADITA
NIM: 121134043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mengutus Roh Kudus
untuk mendampingiku.
Kedua Orang tuaku, F.X. Suradiya dan Anastasia Priharyatmi yang
telah memberikan dukungan baik material, moral, maupun spiritual.
Adikku Marcellinus Luber Anggoro yang selalu memberi dukungan dan
menemani berjaga sampai malam.
Sahabat Natalia Peni dan teman-teman OMK yang selalu memberi
motivasi, semangat, dan selalu menghibur.
Sahabat-sahabatku Asri, Ratna, Luky, Rani, dan Dika yang selalu
memberi motivasi, dukungan, semangat dan tempat curhat terbaik.
Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari
besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari” (Matius 6:34)
“Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit!
Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh,
engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”
~Soekarno~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MISKONSEPSI IPA FISIKA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI
SE-KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN
Lidwina Kasih Radita
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA
Fisika pada siswa kelas V yang mengakibatkan terjadinya miskonsepsi. Penelitian
ini bertujuan untuk mendiskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V
semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif survei yang dilaksanakan di 29
SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes
tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda
dan uraian, kisi-kisi wawancara, dan data siswa . Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman tahun
ajaran 2014/2015 yang berjumlah 784 siswa. Sampel penelitian ini dihitung
menggunakan tabel Krejcie dan Morgan dan diperoleh sampel 260 siswa. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Analisis
data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi IPA Fisika pada
siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik. Siswa mengalami miskonsepsi
pada konsep tentang gaya, pesawat sederhana, cahaya, cermin, batuan, dan
struktur bumi. Untuk pilihan ganda miskonsepsi tertinggi terjadi pada konsep
tentang sifat cahaya yaitu 53,3 % dan miskonsepsi terendah terjadi pada konsep
pesawat sederhana yaitu 3,1 %. Untuk soal uraian miskonsepsi tertinggi terjadi
pada konsep bidang miring yaitu 89,1 % dan miskonsepsi terendah terjadi pada
konsep cahaya yaitu 25,3 %.
Kata kunci: miskonsepsi, IPA Fisika, Kecamatan Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
MISCONCEPTION ABOUT SCIENCE PHYSICS IN THE SECOND
SEMESTER FIFTH GRADES OF STATES ELEMENTARY SCHOOLS IN
NGAGLIK DISTRICT OF SLEMAN REGENCY
Lidwina Kasih Radita
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
The background of this research is based on the lack of understanding of
the concept of science physics in fifth graders which led to misconception. This
research aims to describe the misconception of science physics of fifth graders in
the second semester of stste elementary school in Ngaglik District of Sleman.
This research is a quantitative survey. This research was conducted in 29
state elementary schools in Ngaglik District. The researcher used written test,
interview, questionnaire, and documentation as the data gathering technique. The
test instrumen consisted of multiple choice and essay, lattice interview, and data
students. The population of this research was all of the fifth graders of state
elementary schools academic year 2014/2015 in Ngaglik District which amounts
to 784 students. The researcher used Krejcie table and Morgan to calculate the
research Sampel and obtained a sampel of 260 students. The researcher used
simple random sampling as a sampling technique. The data analysis technique of
this research was descriptive analysis.
The finding showed that there was a misconception of science physics
towards the fifth graders of state elementary schools in Ngaglik District. The
students had misconception on the concept of force, a simple plane, light, mirror,
rock, and earth structure. For the multiple choices, the highest misconception was
on the concept of nature of light that was 53.3%, while for the lowest
misconception was on the concept of simple plane that was 3.1%. For the essay,
the highest misconception was on the concept of incline that was 89.1%, while for
the lowest misconception was the concept of light that was 25.3%.
Keywords: Misconception, Physics, Ngaglik District
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Se-
Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman” dengan baik. Penelitian ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menemui banyak kendala dan kesulitan selama menyusun skripsi
ini, namun berkat dukungan dan bantuan dari beberapa pihak kendala tersebut
dapat teratasi. Karena itu, perkenankanlah peneliti mengucapkan ucapan terima
kasih dengan setulus hati kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan ide, saran, kritik, dan bimbingan yang sangat berguna
selama penelitian.
5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
sabar dan memberikan ide, saran, kritik, serta bimbingan yang sangat
berguna selama penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Kepala UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Ngaglik yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan
Ngaglik.
7. Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Ngaglik yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SD yang bersangkutan.
8. Bapak dan Ibu wali kelas V SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik yang telah
bersedia menyempatkan waktu untuk menunggui siswa mengisi instrumen
penelitian.
9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik yang telah bersedia
menyempatkan waktu untuk mengerjakan instrumen penelitian.
10. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.ST., dan Ir. Sri Agustini, M.Si., selaku
Dosen Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma sebagai validator
instrumen penelitian yang memberikan saran dan kritik dalam penyusunan
instrumen penelitian.
11. Ari Trisnawati, S.Pd., selaku Guru SD Negeri Denggung sebagai validator
instrumen penelitian yang memberikan saran dan kritik dalam penyusunan
instrumen penilitian.
12. Agustinus Tarmadi, S.Pd., selaku Guru SD di Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah, sebagai validator instrumen penelitian yang memberikan saran
dan kritik dalam penyusunan instrumen penilitian.
13. Orangtuaku tercinta, F.X. Suradiya dan Anastasia Priharyatmi yang
dengan tulus hati memberikan doa, dukungan, serta motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL… .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN… ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO…. ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…. ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. ................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR…. ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR… .............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN…. ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN….. ..................................................................................... 1
A.Latar Belakang….. ................................................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah…. ............................................................................................ 4
C.Batasan Masalah….. ................................................................................................. 4
D.Rumusan Masalah…. ............................................................................................... 5
E.Tujuan Penelitian….. ................................................................................................ 5
F.Manfaat Penelitian… ................................................................................................ 5
G.Definisi Operasional…… ......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI…. ............................................................................... 8
A.Kajian Teori….......................................................................................................... 8
1.Konsep…. ............................................................................................................. 8
2.Konsepsi…. .......................................................................................................... 10
3.Miskonsepsi…. ..................................................................................................... 11
4.Hakikat Pembelajaran IPA….. ............................................................................. 20
5.Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2…. ................................................. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
6.Miskonsepsi IPA…. ............................................................................................. 33
B.Hasil Penelitian Relevan…....................................................................................... 34
C.Kerangka Berpikir…. ............................................................................................... 39
D.Hipotesis Penelitian…. ............................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN…. ...................................................................... 41
A.Jenis Penelitian… ..................................................................................................... 41
B.Waktu dan Tempat Penelitian… .............................................................................. 41
1.Waktu Penelitian….. ............................................................................................ 41
2.Tempat Penelitian…… ......................................................................................... 42
C.Populasi dan Sampel…. ........................................................................................... 42
1.Populasi…. ........................................................................................................... 42
2.Sampel… .............................................................................................................. 44
D.Variabel Penelitian…. .............................................................................................. 47
E.Teknik Pengumpulan Data… ................................................................................... 48
1.Tes Tertulis ........................................................................................................... 48
2.Wawancara ........................................................................................................... 49
3.Studi Dokumenter… ............................................................................................. 50
F.Instrumen Penelitian… ............................................................................................. 50
1.Instrumen Tes… ................................................................................................... 50
2.Kisi-kisi Wawancara… ........................................................................................ 54
3.Data Siswa… ........................................................................................................ 54
G.Teknik Pengujian Instrumen… ................................................................................ 55
1.Validitas… ............................................................................................................ 55
2.Reliabilitas… ........................................................................................................ 64
H.Teknik Analisis Data… ............................................................................................ 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. ........................................ 69
A.Hasil Penelitian… .................................................................................................... 69
1.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian… ..................................................................... 69
2.Deskripsi Responden Penelitian…. ...................................................................... 70
3.Deskripsi Data Miskonsepsi…. ............................................................................ 71
B.Pembahasan… .......................................................................................................... 107
BAB V PENUTUP… .................................................................................................. 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A.Kesimpulan… .......................................................................................................... 110
B.Keterbatasan Penelitian… ........................................................................................ 110
C.Saran…. .................................................................................................................... 111
DAFTAR REFERENSI… ......................................................................................... 112
LAMPIRAN…. ........................................................................................................... 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Populasi Penelitian ................................................................................. 43
Tabel 3.2. Penentuan Sampel dan Populasi Tabel Krejcie dan Morgan.................. 44
Tabel 3.3. Penghitungan Sampel ............................................................................. 45
Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda .................................................................. 51
Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Uraian .............................................................................. 52
Tabel 3.6. Kisi-kisi Wawancara dengan Guru ......................................................... 54
Tabel 3.7. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen .............................................. 56
Tabel 3.8. Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Pilihan Ganda ....................... 57
Tabel 3.9. Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Uraian ................................... 59
Tabel 3.10. Pedoman Wawancara Validitas Muka.................................................... 60
Tabel 3.11. Hasil Wawancara Siswa ......................................................................... 60
Tabel 3.12. Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda ......................................................... 62
Tabel 3.13. Hasil Validasi Soal Uraian ..................................................................... 63
Tabel 3.14. Koefisien Reliabilitas ............................................................................. 64
Tabel 3.15. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda .............................................................. 65
Tabel 3.16. Reliabilitas Soal Uraian .......................................................................... 65
Tabel 4.1. Pembagian Kompetensi Dasar dan Nomor Soal Pilihan Ganda ............. 72
Tabel 4.2. Pembagian Kompetensi Dasar dan Nomor Soal Uraian......................... 96
Tabel 4.3. Data Miskonsepsi Siswa Mengenai Konsep Pesawat Sederhana
(Pengungkit) ........................................................................................... 98
Tabel 4.4. Data Miskonsepsi Siswa Mengenai Konsep Pesawat Sederhana
(Bidang Miring) ...................................................................................... 100
Tabel 4.5. Data Miskonsepsi Siswa Mengenai Konsep Cermin .............................. 102
Tabel 4.6. Data Miskonsepsi Siswa Mengenai Konsep Cahaya .............................. 103
Tabel 4.7. Data Miskonsepsi Siswa Mengenai Konsep Jenis-Jenis Batuan ............ 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Garis gaya magnet ........................................................................... 22
Gambar 2.2. Seorang anak sedang melempar bola keatas. .................................. 23
Gambar 2.3. Pada saat mendorong kardus terjadi gaya gesek ............................. 23
Gambar 2.4. Jungkat-jungkit merupakan pengungkit golongan pertama ............ 24
Gambar 2.5. Alat pemecah kemiri ....................................................................... 25
Gambar 2.6. Sekop adalah contoh tuas golongan ketiga ..................................... 25
Gambar 2.7. Bidang miring digunakan untuk memindahkan peti ....................... 26
Gambar 2.8. Katrol pada sumur timba (katrol tetap) ........................................... 26
Gambar 2.9. Roda berporos pada sepeda ............................................................. 26
Gambar 2.10. (a) Sedotan dalam gelas berisi air terlihat seperti bengkok ............. 28
Gambar 2.10. (b) Skema pembiasan cahaya pada sedotan .................................... 28
Gambar 2.11. Periskop sederhana dari kardus dan cermin .................................... 30
Gambar 2.12. Kaca pembesar sederhana dari bola lampu yang diberi air ............. 30
Gambar 2.13. Spektrum warna yang terbuat dari karton dan kertas warna ............ 31
Gambar 2.14. Struktur bumi ................................................................................... 33
Gambar 2.15. Literature map penelitian yang relevan .......................................... 38
Gambar 3.1. Rumus menghitung sampel penelitian ............................................ 45
Gambar 4.1. Persentase miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri
semester 2 se-Kecamatan Ngaglik untuk seluruh KD Pilihan
Ganda .............................................................................................. 72
Gambar 4.2. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 1 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 74
Gambar 4.3. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 2 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 75
Gambar 4.4. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 3 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 76
Gambar 4.5. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 4 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 78
Gambar 4.6. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 5 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 79
Gambar 4.7. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 6 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 80
Gambar 4.8. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 7 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 81
Gambar 4.9. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 8 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 82
Gambar 4.10. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 9 soal Pilihan
Ganda ..............................................................................................
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4.11. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 10 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 84
Gambar 4.12. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 11 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 85
Gambar 4.13. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 12 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 86
Gambar 4.14. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 13 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 87
Gambar 4.15. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 14 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 88
Gambar 4.16. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 15 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 89
Gambar 4.17. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 16 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 90
Gambar 4.18. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 17 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 91
Gambar 4.19. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 18 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 92
Gambar 4.20. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 19 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 93
Gambar 4.21. Persentase miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 20 soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 94
Gambar 4.22. Persentase miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri
semester 2 se-Kecamatan Ngaglik untuk uraian ............................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ..................... 116
Lampiran 1b. Surat Ijin Penelitian Kesatuan Bangsa............................................. 117
Lampiran 1c. Surat Ijin BAPPEDA ....................................................................... 118
Lampiran 1d. Surat Ijin Telah Melakukan Penelitian dari UPT ............................ 119
Lampiran 2a. Kisi-Kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda Sebelum Expert
Judgment .......................................................................................... 120
Lampiran 2b. Kisi-Kisi Instrumen Soal Uraian Sebelum Expert Judgment .......... 137
Lampiran 3a. Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda ....... 140
Lampiran 3b. Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Uraian ................... 145
Lampiran 3c. Sampel Pekerjaan Siswa .................................................................. 147
Lampiran 4a. Instrumen Soal Pilihan Ganda Sebelum Uji Empiris ...................... 154
Lampiran 4b. Instrumen Soal Uraian Sebelum Uji Empiris .................................. 160
Lampiran 5a. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pilihan Ganda .......................... 161
Lampiran 5b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda ...................... 163
Lampiran 5c. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Uraian ...................................... 164
Lampiran 5d. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Uraian .................................. 165
Lampiran 6a. Instrumen Soal Pilihan Ganda Setelah Uji Empiris ........................ 166
Lampiran 6b. Instrumen Soal Uraian Setelah Uji Empiris .................................... 170
Lampiran 6c. Sampel Pekerjaan Siswa .................................................................. 171
Lampiran 7a. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda ................................................. 177
Lampiran 7b. Pedoman Penskoran Soal Uraian ..................................................... 178
Lampiran 8. Hasil Rekapitulasi Miskonsepsi IPA Fisika Instrumen Soal
Pilihan Ganda .................................................................................. 180
Lampiran 9. Hasil Rekap Data Responden tentang Jenis Kelamin, Pekerjaan
Orangtua, Pendidikan Orangtua ...................................................... 188
Lampiran 10. Dokumentasi .................................................................................... 190
Biodata Penulis ............................................................................................................ 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini peneliti akan membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi operasional.
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran penting dalam proses perkembangan
manusia. Tujuan utama pendidikan adalah transmisi pengetahuan atau proses
membangun manusia menjadi berpendidikan yang dijelaskan oleh Danim
(dalam Ahmadi, 2014: 45). Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menengah (Triwiyanto, 2014: 122).
Senada dengan Mulyasa (2006:9) yang menjelaskan sekolah dan komite
sekolah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus
baik untuk SD/MI, SMP/M.Ts., SMA/SMK/MA dalam upaya untuk
menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena mereka
banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggung jawab yang memadai.
Sehubungan dengan itu, kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,
matematika, IPA, IPS, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal.
Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada Sekolah Dasar adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Samatowa (2011: 170) mengemukakan bahwa
pembelajaran IPA adalah aktivitas pembelajaran dengan seperangkat aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
serta proses untuk menanamkan sikap ilmiah mengenai konsep dasar Ilmu
Pengetahuan Alam. Sesuai dengan ilmu yang diterapkan dalam IPA yaitu
berbasis peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Samatowa (2011: 5)
kembali menjelaskan IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya membuat
pendidikan IPA menjadi penting, karena memberi kesempatan anak untuk
berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan memodifikasi sesuai
dengan tahap perkembangan kognitif anak. Aplikasi teori perkembangan
kognitif pada pendidikan IPA berupa konsep IPA dan daur belajar yang
mendorong perkembangan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Namun jika melihat dalam laporan studi Programme for International
Student Assessment (PISA) tahun 2006 untuk literasi sains peserta didik usia
15 tahun, Indonesia berada pada ranking 50 dari 57 negara peserta dengan
skor 393 di bawah rata-rata internasional 500 (OECD, 2007). Selain itu pula
dari data hasil studi Trends in International and Science Study (TIMSS) tahun
2007 hasilnya belum menunjukan prestasi yang memuaskan. Untuk literasi
sains berada di urutan ke 35 dari 49 negara dengan pencapaian skor 433, dan
masih di bawah skor rata-rata internasional yaitu 500 (Tjalla, 2010: 2). Peneliti
juga menemukan rendahnya nilai KKM pada mata pelajaran IPA yang peneliti
peroleh dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa guru SD kelas V di
Kecamatan Ngaglik.
Laporan studi dari PISA, TIMSS, dan wawancara yang dilakukan peneliti,
membuktikan bahwa prestasi IPA siswa SD di Indonesia masih rendah.
Rendahnya prestasi salah satu penyebabnya adalah miskonsepsi. Miskonsepsi
atau salah konsep adalah konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
(Suparno, 2005: 2). Suparno (2005: 7) menjelaskan bahwa menurut banyak
penelitian, miskonsepsi ternyata terdapat dalam semua bidang sains, seperti
fisika, biologi, kimia, dan astronomi. Secara garis besar penyebab miskonsepsi
dapat berasal dari siswa, guru, buku teks, konteks dan metode mengajar. Oleh
karena itu pentingnya pemahaman konsep yang benar sejak awal sehingga
tidak terjadi miskonsepsi, dan miskonsepsi merupakan kondisi yang perlu
segera ditangani agar tidak berdampak pada jenjang pendidikan seterusnya.
Peneliti membaca penelitian terdahulu, seperti milik Taufiq (2012) yang
melakukan penelitian untuk mengidentifikasi miskonsepsi mahasiswa
berkaitan dengan konsep gaya menggunakan Certainty of Respons Index (CRI)
dan wawancara, senada meneliti miskonsepsi yaitu Fitrianingrum (2013)
melakukan penelitian tentang ”Analisis Miskonsepsi Gerak Melingkar Pada
Buku Sekolah Dasar (BSE) Fisika SMA Kelas X Semester 1” dengan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Jayadianta (2010) meneliti tentang
pembelajaran IPA yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan proses siswa sekolah dasar tentang peristiwa benda padat dengan
penerapan model pembelajaran inkuiri melalui kegiatan praktikum pada
pembelajaran sains. Rizqi (2015) yang juga meneliti tentang miskonsepsi yang
bertujuan untuk mendiskripsikan jenis miskonsepsi yang terjadi pada pelajaran
matematika materi bilangan bulat kelas VI SDN Adisucipto 2 Yogyakarta dan
mengetahui faktor penyebab miskonsepsi.
Berdasarkan permasalahan yang ada di Sekolah Dasar dan didukung oleh
serangkaian artikel serta keterbatasan penelitian terdahulu yang meneliti
tentang miskonsepsi, belum ada yang meneliti tentang miskonsepsi pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelas V SD, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai
“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri se-Kecamatan
Ngaglik Kabupaten Sleman”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti
mengidentifikasi beberapa masalah yang mendasari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Prestasi belajar IPA yang masih tergolong rendah untuk Sekolah Dasar
daerah Kabupaten Sleman khususnya SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik.
2. Penguasaan konsep IPA yang masih belum sesuai dengan materi yang
diajarkan pada Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten
Sleman.
3. Nilai mata pelajaran IPA yang rendah di bawah KKM.
4. Pemahaman konsep IPA yang rendah di jenjang Sekolah Dasar.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang miskonsepsi IPA siswa
kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Ngaglik khususnya pada KD 5.1
tentang gaya, gerak dan energi, KD 5.2 tentang pesawat sederhana KD 6.1
tentang sifat-sifat cahaya, KD 6.2 tentang penerapan sifat-sifat cahaya, KD
7.1 tentang pembentukan tanah karena pelapukan, dan KD 7.3 tentang
struktur bumi. Peneliti mengambil IPA kelas V semester 2 dikarenakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
untuk materi pada semester 2 yang diberikan memerlukan konsep yang
mendalam karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari murid.
Peneliti juga membatasi lingkup permasalahan hanya untuk SD yang
menggunakan Kurikulum 2006 (KTSP).
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan
Ngaglik Kabupaten Sleman?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan miskonsepsi IPA
Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten
Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang bermakna
bagi:
1. Guru
Manfaat dari penelitian ini untuk guru yaitu membantu guru
mengetahui materi IPA semester 2 yang banyak terjadi miskonsepsi
dikalangan siswa sehingga guru dapat lebih memperhatikan materi yang
sering adanya miskonsepsi dalam penerapannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah membantu sekolah untuk
mengetahui adanya miskonsepsi dalam materi IPA sehingga perlu adanya
tindak lanjut dari sekolah dalam menanggulangi terjadinya miskonsepsi.
Misalnya dengan pengadaan alat peraga sebagai penunjang dalam
pembelajaran dan penyampaian materi.
3. Peneliti
Dari penelitian ini manfaat yang diperoleh oleh peneliti menjadi sadar
bahwa perlu adanya pemahaman konsep yang benar dalam memberikan
materi sehingga tidak terjadi miskonsepsi dikalangan siswa. Peneliti juga
dapat mengetahui kompetensi dasar mana saja yang rentan terhadap
miskonsepsi.
G. Definisi Operasinal
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Miskonsepsi adalah pemahaman yang salah terhadap suatu konsep ilmiah
yang sudah ada. Miskonsepsi dapat ditinjau dari jawaban siswa pada suatu
soal. Miskonsepsi terjadi ketika siswa menjawab salah tetapi yakin benar
dengan jawabannya.
2. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar yang
berkaitan tentang alam dan lingkungan sehari-hari.
3. Miskonsepsi IPA adalah pemahaman yang salah tentang materi IPA
sehingga jawaban siswa tentang materi tidak sesuai dengan konsep ilmiah
yang sudah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Miskonsepsi IPA Fisika adalah pemahaman yang salah tentang
pembelajaran IPA terkhusus fisika di sekolah dasar yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
5. Siswa kelas V SD adalah siswa yang sedang duduk di tingkatan kelas V
dengan rentang usia 11-12 tahun.
6. Kecamatan Nganglik adalah satu dari 17 Kecamatan di Kabupaten Sleman
yang sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sleman, sebelah timur
dengan Kecamatan Depok, sebelah utara dengan Kecamatan Ngemplak,
sebelah selatan dengan Kecamatan Mlati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu kajian
pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Konsep
a. Pengertian Konsep
Konsep adalah abtraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir
(Berg, 1991: 8). Basleman dan Mappa (2011: 67) menyatakan bahwa
konsep diperoleh dari kejadian yang dijumpainya, baik positif maupun
negatif. Sekali memperoleh konsep, peserta belajar akan mampu
mengenal hal atau kejadian dan mampu memberikan definisi verbal
dari konsep tersebut.
Ausubel (dalam Dahar, 2011: 64) menjelaskan bahwa konsep
diperoleh dengan dua cara, yaitu pembentukan konsep dan asimilasi
konsep. Pembentukan konsep terutama merupakan bentuk perolehan
konsep sebelum anak-anak masuk sekolah. Asimilasi konsep
merupakan cara utama untuk memperoleh konsep selama dan sesudah
sekolah. Berg (1991: 11) menjelaskan seorang siswa dapat dikatakan
memahami suatu konsep apabila (1) siswa tersebut mampu
menjelaskan konsep yang bersangkutan, (2) mampu menjelaskan
perbedaan antara konsep yang satu dengan yang lain, (3) mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menjelaskan hubungan konsep-konsep, (4) mampu menjelaskan arti
konsep dalm kehidupan sehari-hari dan menerapkannya dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan para ahli dapat
dikatakan bahwa konsep adalah sebuah pemahaman awal tentang
tentang suatu pengetahuan yang dapat membantu komunikasi dengan
orang lain.
b. Ciri-ciri Konsep
Hamalik (1990: 199) menyebutkan ciri-ciri konsep antara lain:
1) Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep
satu dengan konsep lainnya. Adanya keragaman antara konsep-
konsep sebenarnya ditandai oleh adanya atribut yang berbeda.
2) Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu
atribut. Suatu konsep mungkin punya rentang nilai yang luas,
misalnya atribut warna bermacam-macam mulai dari merah oranye
sampai dengan oranye kuning. Semakin atibut konsep sangat luas,
maka konsep tersebut dapat saja diidentifikasi berdasar atribut-
atribut lainnya.
3) Jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep dengan
konsep lainnya. Semakin kompleks suatu konsep semakin banyak
jumlah atributnya dan semakin sulit untuk mempelajarinya.
4) Kedominan atribut, menunjukkan pada kenyataan bahwa beberapa
atribut dominan (obvious) daripada yang lainnya. Konsep dominan
memiliki atribut dominan. Atribut nyata, maka lebih mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menguasai konsep dan jika atributnya tidak nyata maka sulit untuk
menguasai suatu konsep.
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep
memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya adalah atribut konsep,
atribut nilai-nilai, jumlah atribut dan juga kedominanan atribut.
c. Jenis-jenis Konsep
Hamalik (1990: 200-201) menyebutkan terdapat tiga jenis konsep di
antaranya:
1) Konsep konjungtif, yaitu nilai-nilai tertentu (yang penting) dari
berbagai atribut disajikan bersama-sama. Nilai-nilai dan atribut
ditambahkan bersama untuk menghasilkan suatu konsep
konjungtif.
2) Konsep disjungtif, yaitu sesuatu yang dapat dirumuskan dalam
sejumlah cara yang berbeda-beda.
3) Konsep hubungan, yakni suatu konsep yang mempunyai hubungan-
hubungan khusus antara atribut-atribut.
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis konsep
terdiri dari konsep konjungtif, konsep disjungtif dan konsep
hubungan.
2. Konsepsi
Pemahaman setiap murid terhadap suatu konsep disebut dengan
konsepsi (Berg dalam Suryanto, 2002: 13). Berg (1991: 10) menjelaskan
bahwa konsepsi adalah tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu kita.
Misalnya, inti konsep massa jenis adalah bahwa untuk jenis bahan tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hasil bagi massa dan volume selalu tetap dan bahwa tetapan itu berbeda
untuk setiap unsur/senyawa/campuran, maka unsur/senyawa dapat dikenal
dari massa jenisnya.
Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan oleh ahli dapat
disimpulkan bahwa konsepsi adalah suatu pemahaman seseorang terhadap
konsep.
3. Miskonsepsi
a. Pengertian Miskonsepsi
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para pakar dalam
bidangnya Suparno (2005: 4). Pengertian miskonsepsi juga
dikemukakan oleh Feldine (dalam Suparno, 2005: 4) yaitu suatu
kesalahan dan hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep.
Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan
hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif
atau pandangan yang naif (Suparno, 2005: 4). Konsep awal biasanya
didapatkan sewaktu siswa berada di jenjang pendidikan sekolah dasar,
sekolah menengah, dan dari pengalaman serta melalui pengamatan di
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Seorang siswa mampu
menggunakan konsep ganda dalam hal ini. Mereka akan
menggunakan konsep ilmiah ketika berada di sekolah dan akan
menggunakan konsep sehari-hari ketika berada di masyarakat.
Contohnya adalah pernyataan tentang bumi diam terhadap matahari.
Seorang anak mampu menjelaskannya dalam kehidupan sehari-hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
karena matahari terbit dari Timur dan tenggelam di Barat. Hal itu
menunjukkan bahwa mataharilah yang bergerak terhadap bumi.
Menggunakan konsep tersebut seorang anak dapat membuat jam
waktu berdasarkan gerak matahari terbit, bergerak, dan tenggelam.
Oleh karena itu, miskonsepsi sulit untuk dihilangkan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang sudah disebutkan, dapat
disimpulkan bahwa miskonsepsi adalah pemahaman konsep seseorang
yang berbeda dengan konsep-konsep ilmiah yang sudah ditetapkan
sebelumnya oleh ahli.
b. Penyebab Terjadinya Miskonsepsi
Penyebab miskonsepsi dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: siswa,
guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar (Suparno, 2005: 29).
Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Siswa
Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan
dalam beberapa hal, antara lain:
a) Prakonsepsi atau Konsep Awal Siswa
Prakonsepsi atau konsep awal sudah dimiliki siswa sebelum
mereka mengikuti pelajaran formal di bawah bimbingan guru.
Konsep awal yang dimiliki siswa sering mengandung
miskonsepsi. Hal ini dikarenakan prakonsepsi ini diperoleh
dari orang tua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di
lingkungan siswa (Suparno, 2005: 35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Jelas sekali bahwa orang tua mempengaruhi prakonsepi
siswa. Suparno (2005: 35) juga menegaskan bahwa
miskonsepsi akan lebih banyak lagi, jika yang mempengaruhi
pembentukan konsep pada anak tersebut mempunyai banyak
miskonsepsi, seperti orang tua, tetangga, dan lain-lain.
b) Pemikiran Asosiatif Siswa
Marshall dan Gilmour (dalam Suparno, 2005: 36)
mengungkapkan bahwa pengertian yang berbeda dari kata-kata
antara siswa dan guru juga dapat menyebabkan miskonsepsi.
Kata dan istilah yang digunakan guru ketika pembelajaran di
kelas, akan diasosiasikan lain oleh siswa. Hal ini dikarenakan
kata dan istilah itu mempunyai arti yang lain.
c) Pemikiran Humanistik
Gilbert (dalam Suparno, 2005: 36) mengungkapkan bahwa
siswa kerap kali memandang semua benda dari pandangan
manusiawi. Benda-benda dan situasi dipikirkan dalam term
pengalaman orang dan secara manusiawi. Tingkah laku benda
dipahami seperti tingkah laku manusia yang hidup, sehingga
tidak cocok. Contoh miskonsepsi tentang kekekalan energi
dimana manusia jika bekerja terus atau bermain terus energi
pasti akan berkurang dan lenyap.
d) Reasoning yang tidak lengkap/salah
Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh reasoning atau
penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah (Comins dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Suparno, 2005: 38). Alasan yang tidak lengkap dapat
disebabkan karena logika yang salah dalam mengambil
kesimpulan atau dalam menggeneralisasi, sehingga terjadi
miskonsepsi.
e) Instuisi yang salah
Suparno (2005: 38) mengungkapkan bahwa intuisi yang
salah dan perasaan siswa juga dapat menyebabkan
miskonsepsi. Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri
seseorang, yang secara spontan mengungkapkan sikap atau
gagasannya tentang sesuatu sebelum secara obyektif dan
rasional diteliti. Contohnya adalah siswa telah mempunyai
pengertian spontan bahwa benda padat bila dimasukkan ke air
akan tenggelam, kemudian jika mereka dihadapkan pada
persoalan apakah gabus jika dimasukkan ke air akan
tenggelam, mereka pasti akan menjawab „ya‟.
f) Tahap perkembangan kognitif siswa
Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan
bahan yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya
miskonsepsi siswa. Siswa yang masih dalam tahap operational
concrete bila mempelajari sesuatu bahan yang abstrak sulit
menangkap dan sering salah mengerti tentang konsep tersebut.
Mereka masih memiliki keterbatasan untuk menggeneralisasi,
mengabstraksi, dan berpikir sistematis logis. Sehingga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
jarang konsep yang mereka pelajari tidak lengkap atau bahkan
salah konsep.
g) Kemampuan siswa
Kemampuan siswa juga mempunyai pengaruh pada
miskonsepsi siswa. Siswa yang kurang berbakat fisika atau
kurang mampu dalam mempelajari fisika, sering mengalami
kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses belajar.
Suparno (2005: 40) menjelaskan bahwa siswa yang tingkat
intelegensi matematis-logisnya kurang tinggi, akan
mempengaruhi tingkat pemahaman tentang konsep Fisika
terlebih hal yang abstrak. Sedangkan siswa yang IQ-nya
rendah juga mudah melakukan miskonsepsi.
h) Minat belajar siswa
Berbagai studi menunjukkan bahwa minat siswa terhadap
fisika juga berpengaruh pada miskonsepsi. Suparno (2005: 42)
menjelaskan bahwa siswa yang tidak berminat dalam fisika
lebih cenderung kurang memperhatikan penjelasan guru
mengenai pengertian fisika yang baru. Secara umum dapat
dikatakan, siswa yang berminat pada fisika cenderung
mempunyai miskonsepsi lebih rendah daripada siswa yang tidak
berminat pada fisika.
2) Guru
Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi
yang dibawa oleh guru fisika. Guru yang tidak menguasai bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
atau mengerti bahan fisika secara tidak benar, akan menyebabkan
siswa mendapatkan miskonsepsi (Suparno, 2005: 42). Arons &
Lona (dalam Suparno, 2005: 42) menyebutkan bahwa beberapa
guru Fisika tidak memahami konsep Fisika dengan baik, sehingga
mereka mengajar dengan beberapa miskonsepsi.
3) Buku
Miskonsepsi pada siswa juga dapat disebabkan oleh
miskonsepsi yang terdapat pada buku teks atau buku yang berisi
penjelasan materi mengenai mata pelajaran Fisika. Iona & Renner
(dalam Suparno, 2005: 45) menjelaskan bahwa miskonsepsi pada
buku teks disebabkan karena bahasa yang digunakan sulit untuk
dipahami oleh siswa atau uraian penjelasan yang terkandung di
dalamnya tidak benar. Selain itu pemilihan buku teks yang terlalu
sulit bagi level siswa SD juga dapat menyebabkan miskonsepsi,
karena siswa tidak bisa menangkap seluruh konsep secara utuh
melainkan hanya mampu menangkap sebagian dari isi konsep
tersebut.
4) Konteks
Konteks bisa menimbulkan terjadinya miskonsepsi.
Konteks meliputi pengalaman siswa, bahasa sehari-hari, teman
lain, dan keyakinan dan ajaran agama. Pengalaman siswa dapat
menyebabkan miskonsepsi. Stavy (dalam Suparno, 2005: 47)
menjelaskan bahwa pengertian yang diperoleh siswa melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pengalaman sifatnya hanya terbatas dan tidak dalam pengertian
luas.
Gilbert (dalam Suparno, 2005: 48) menyatakan bahwa
beberapa miskonsepsi datang dari penggunaan bahasa sehari-hari
yang mempunyai arti lain dengan bahasa fisika. Misalnya dalam
bahasa sehari-hari siswa mengerti dan menggunakan istilah berat
dengan unit kg, tetapi dalam fisika, berat adalah suatu gaya, dan
unitnya adalah Newton. Teman juga mempengaruhi terjadinya
miskonsepsi dimana teman yang dominan pandai, kebetulan
mereka menjelaskan pelajaran pada teman tetapi terjadi
miskonsepsi disitu, maka jelas sekali mereka dapat mempengaruhi
siswa lain dalam hal miskonsepsi. Keyakinan dan ajaran agama
ternyata juga mempengaruhi miskonsepsi. Commins (dalam
Suparno, 2005: 49) menjelaskan bahwa keyakinan atau ajaran
agama yang diyakini secara kurang tepat sering membuat siswa
tidak dapat menerima penjelasan ilmu pengetahuan.
5) Metode Mengajar
Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terlebih
yang menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang digeluti,
meskipun membantu siswa menangkap bahan, tetapi sering
mempunyai dampak jelek yaitu memunculkan miskonsepsi siswa.
Beberapa metode pembelajaran seperti metode ceramah,
praktikum, demonstrasi, diskusi, dan penggunaan analogi juga
dapat menyebabkan miskonsepsi pada siswa (Suparno, 2005: 50).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi
Suparno (2005: 121) mengungkapkan cara mendeteksi
miskonsepsi pada siswa, yaitu melalui :
1) Peta Konsep
Peta konsep dapat digunakan untuk mendeteksi
miskonsepsi siswa dalam bidang fisika. Peta konsep yang
mengungkapkan hubungan berarti antara konsep-konsep dan
menekankan gagasan-gagasan pokok, yang disusun hirarkis,
dengan jelas dapat mengungkap miskonsepsi siswa
digambakan dalam peta konsep tersebut. Biasanya miskonsepsi
dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak adanya
hubungan lengkap antar konsep (Nova dalam Suparno 2005:
121).
2) Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka
Beberapa peneliti menggunakan pertanyaan pilihan
ganda digabungkan dengan alasan yang sudah tertentu. Jadi
alasan-alasannya sudah dipilihkan. Model ini dipilih, biasanya
dengan alasan untuk lebih memudahkan menganalisis.
Kelemahan model ini adalah alasan siswa yang tidak tercantum
dalam pilihan itu, tidak terungkap.
3) Tes Esai Tertulis
Dari tes tersebut dapat diketahui miskonsepsi yang
dibawa siswa dan dalam bidang apa. Setelah ditemukan
miskonsepsinya, dapatlah beberapa siswa diwawancarai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
lebih mendalami, mengapa mereka mempunyai gagasan seperti
itu.
4) Wawancara Diagnosis
Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur.
Dalam wawancara bebas, guru atau peneliti memang bebas
bertanya kepada siswa dan siswa dapat dengan bebas
menjawab. Sedangkan dalam wawancara terstruktur,
pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya pun secara garis
besar sudah disusun, sehingga memudahkan dalam praktiknya.
5) Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan
gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang
hendak diajarkan. Dari diskusi di kelas itu dapat dideteksi juga
apakah gagasan mereka itu tepat atau tidak.
6) Praktikum dengan Tanya Jawab
Praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru
dengan siswa yang melakukan praktikum juga dapat digunakan
untuk mendeteksi apakah siswa mempunyai miskonsepsi
tentang konsep pada praktikum itu atau tidak. Selama
praktikum, guru selalu bertanya bagaimana konsep siswa dan
bagaimana siswa menjelaskan persoalan-persoalan dalam
praktikum tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Hakikat Pembelajaran IPA
Pada hakikatnya IPA dibangun melalui proses, produk, dan
sikap ilmiah. IPA sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah
untuk memperbaiki pengetahuan atau menemukan pengetahuan baru.
Sebagai produk yaitu hasil dari proses ilmiah, sedangkan sebagai sikap
yaitu mengembangkan dan menumbuhkan sikap ilmiah (Samatowa,
2011: 2). Hal ini juga diungkapkan oleh Wisudawati (2014: 24)
menjelaskan bahwa IPA memiliki hakikat sebagai berikut:
1) IPA sebagai proses. Dalam IPA perlu memahami bagaimana
menghubungkan fakta-fakta yang meliputi cara kerja, cara berpikir,
dan cara memecahkan masalah. Kegiatan yang dilakukan dalam
proses IPA adalah mengamati, mencoba, memahami, dan
menganalisis.
2) IPA sebagai produk. Produk IPA diperoleh melalui kumpulan hasil
kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan ilmuwan. Bentuk IPA
sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip
dan teori. Fakta-fakta merupakan hasil kegiatan empirik dalam IPA
sedangkan konsep dan prinsip merupakan kegiatan analitik IPA.
3) IPA sebagai sikap. IPA dapat memunculkan rasa ingin tahu siswa
tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup serat hubungan
sebab akibat. Selain itu, IPA dianggap sebagai sarana untuk
mengembangkan sikap religius, keteraturan, dan keterbukaan.
Beberapa alasan dikemukakan oleh Iskandar (1997: 16-18) alasan
yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan dalam kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
suatu sekolah yaitu (1) bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, sebab
IPA merupakan dasar teknologi, (2) IPA merupakan suatu mata
pelajaran yang memberikan kesempatan latihan berpikir kritis, (3)
banyak contoh memecahkan masalah lain yang memerlukan daya
berfikir yang kritis, meskipun sederhana, dan (4) hasil-hasil IPA
semakin lama semakin banyak mempengaruhi kehidupan kita.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki tiga
unsur penting yaitu sebagai proses, produk, dan sikap. Dari ketiga
unsur tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari
IPA secara lebih baik dan memahami fakta-fakta baru yang belum
diketahui.
e. Pembelajaran IPA di SD kelas V semester 2
Pembelajaran IPA yang cocok untuk sekolah dasar adalah melalui
pengalaman langsung yang dapat memperkuat ingatan siswa.
Penggunaan media dalam pembelajaran akan memberikan pengalaman
menarik kepada siswa dan membuat siswa tidak bosan. Pembelajaran
IPA sendiri merupakan aktivitas pembelajaran dengan seperangkat
aturan serta proses untuk menanamkan sikap ilmiah mengenai konsep
dasar Ilmu Pengetahuan Alam (Samatowa , 2011: 170).
Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan
kehidupan sehari-hari dimana siswa diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan, mengungkapkan ide-ide, membangun rasa
ingin tahu siswa tentang lingkungan, membangun keterampilan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan menimbulkan kesadaran siswa belajar IPA sangat diperlukan, hal
ini diungkapkan oleh De Vito (dalam Samatowa, 2011: 104).
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti menggunakan materi
IPA pada semester 2 yang dirasa materi tersebut memerlukan
pemahaman konsep karena berhubungan juga dengan kehidupan
sehari-hari. Ada beberapa materi yang akan dibahas dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut :
1) Gaya
Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan
benda bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu
benda akan mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu
benda dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan
berubah arah (Sulistyanto, 2008: 89). Macam-macam gaya yaitu;
a) Gaya Magnet
Magnet berasal dari batuan yang mengandung logam besi.
Batuan logam tersebut diolah sampai akhir menjadi magnet.
Tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh magnet disebut
gaya magnet.
Sumber: https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://fisikazone.com/wp-
content/uploads/2014/09/Garis-Gaya-
Gambar 2.1 Garis gaya magnet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b) Gaya Gravitasi
Buah mangga yang ada di atas pohon dapat jatuh kebawah
karena adanya gaya tarik dari bumi, atau saat melempar bola
ke atas, bola akan jatuh ke bawah. Gaya tarik inilah yang
disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi adalah gaya tarik
menarik yang terjadi antara partikel yang mempunyai massa di
alam semesta. Gaya gravitasi di pengaruhi oleh ukuran dan
bentuk benda tersebut (Sulistyanto, 2008: 98)
Sumber: (Sulistyanto,2008:98) BSE
Gambar 2.2 Seorang anak sedang melempar
bola ke atas
c) Gaya Gesek
Gaya gesek merupakan gaya yang ditimbulkan oleh dua
permukaan yang saling bersentuhan. Lantai yang licin
membuat kita sulit berjalan di atasnya karena gaya gesekan
yang terjadi antara kaki kita dengan lantai sangat kecil
(Sulistyanto, 2008: 99).
Sumber: (Sulistyanto,2008:99) BSE
Gambar 2.3 Pada saat mendorong kardus
terjadi gaya gesek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Pesawat Sederhana
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan
pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam
penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan
sebutan pesawat sederhana (Sulistyanto, 2008: 109). Pesawat
sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang
miring, katrol, dan roda berporos (Sulistyanto, 2008: 110-112).
a) Tuas
Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Berdasarkan
posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas
digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
(1) Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu
terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan
pertama ini diantaranya adalah gunting, linggis, jungkat-
jungkit, dan alat pencabut paku.
Sumber: (Sulistyanto,2008:109) BSE
Gambar 2.4 Jungkat-jungkit merupakan pengungkit
golongan pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(2) Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di
antara titik tumpu dan kuasa. Contohnya adalah gerobak
beroda satu, alat pemecah kemiri,dan pembuka tutup botol.
Sumber: (Sulistyanto,2008:110) BSE
Gambar 2.5 Alat pemecah kemiri
(3) Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di
antara titik tumpu dan beban. Contohnya adalah sekop
yang biasa untuk memindahkan pasir.
Sumber: (Sulistyanto,2008:98) BSE
Gambar 2.6 Sekop adalah contoh tuas golongan ketiga
b) Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan rata yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya
(Sulistyo, 2008:115). Bidang miring berguna untuk membantu
memindahkan benda-benda yang terlalu berat (Azmiyawati,
2008:108).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sumber: buku BSE (Asmiyawati, 2008:108)
Gambar 2. 7 Bidang miring digunakan untuk memindahkan
peti
c) Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya.
Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai
penghubungnya. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol
tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk (Sulistyanto, 2008:
117).
` Sumber: (Sulistyanto,2008:117) BSE
Gambar 2.8 Katrol pada sumur timba (katrol tetap)
d) Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan
dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama.
Sumber: (Sulistyanto,2008:98) BSE
Gambar 2.9 Roda berporos pada sepeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Sifat-Sifat Cahaya
Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat
apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang
mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga
benda tersebut dapat terlihat. Cahaya memiliki sifat merambat
lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan dan dapat
dibiaskan. Cahaya juga mempunyai sifat-sifat yang terbentuk jika
mengenai cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung
(Sulistyanto, 2008: 125).
a) Cahaya merambat lurus
Sifat cahaya yang merambat lurus ini dimanfaatkan manusia
pada lampu senter dan lampu kendaraan bermotor dan dapat
dilihat pada pagi hari ketika melewati celah-celah kecil genting
rumah (Rositawaty, 2008: 100).
b) Cahaya dapat menembus benda bening
Bayangan dapat terbentuk ketika kita berjalan di bawah
sinar matahari. Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat
menembus suatu benda. Berbeda jika ada sebuah gelas bening
dan disoroti dengan senter, cahaya senter dapat menembus
gelas itu (Rositawaty, 2008: 101).
c) Cahaya dapat dipantulkan
Ketika cahaya mengenai permukaan yang licin seperti
cermin datar cahaya dapat dipantulkan. Tidak hanya permukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
licin tetapi juga dapat permukaan kasar (Rositawaty, 2008:
103).
d) Cahaya dapat dibiaskan
Gambar 2.10 (a) sedotan dalam gelas berisi air terlihat seperti
bengkok, (b) skema pembiasan cahaya pada sedotan
Dari gambar 2.10 (b) cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Hak itu terjadi apabila cahaya datang dari zat yang kurang rapat
(udara) menuju zat yang lebih rapat (air). Sebaliknya, jika
cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang
rapat, akan dibiaskan menjauhi garis normal (Rositawaty, 2008:
105).
e) Sifat-sifat cahaya apabila mengenai cermin datar, cermin
cekung, dan cermin cembung
(1) Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantunya datar.
Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar yaitu,
bayangan benda tegak dan semu; besar dan tinggi bayangan
sama besar dan tinggi benda sebenarnya; jarak benda dengan
cermin sama dengan jarak bayangannya; bagian kiri pada
bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan
sebaliknya (Sulistyanto, 2008: 128).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(2) Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pantulnya
berupa cekungan. Sifat bayangan yang terbentuk oleh
cermin cekung bergantung pada letak benda. Jika letak
benda dekat dengan cermin cekung maka akan terbentuk
bayangan yang memiliki sifat semu, lebih besar dan tegak.
Ketika benda dijauhkan dari cermin cekung maka akan
diperoleh bayangan yang bersifat nyata dan terbalik
(Sulistyanto, 2008: 129).
(3) Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya
berupa cembungan. Sifat bayangan yang terbentuk oleh
cermin cembung adalah semu, tegak dan diperkecil
(Sulistyanto, 2008: 130).
4) Pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana
Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
berbagai macam alat, diantaranya periskop, kaca pembesar
sederhana, dan cakram warna (Azmiyawati, 2008:108).
a) Periskop
Periskop adalah sejenis teropong yang biasanya terdapat
pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut.
Periskop dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di
atas batas pandang (Sulistyanto, 2008: 139).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Sumber: (Azmiyawati,2008:139) BSE
Gambar 2.11 Periskop sederhana dari kardus dan cermin
b) Kaca pembesar sederhana
Kaca pembesar sederhana terbuat dari lampu yang tidak
terpakai. Jika ke dalam bola tersebut dimasukkan air maka kita
dapat menggunakannya untuk melihat benda-benda kecil agar
terlihat jelas (Sulistyanto, 2008: 141).
Sumber: (Sulistyanto,2008:98) BSE
Gambar 2.12 Kaca pembesar sederhana dari bola lampu yang
diberi air.
c) Cakram warna
Cakram warna merupakan alat yang digunakan untuk
menunjukkan bahwa cahaya putih matahari merupakan
kumpulan warna-warna yang disebut spectrum (Sulistyanto,
2008: 141). Cakram warna ini dibuat dari karton putih dan
kertas warna yang merupakan spectrum cahaya. Apabila
cakram diputar dengan menarik tali yang ada di tengahnya
maka dapat dilihat perpaduan warna spectrum menjadi satu
warna yaitu putih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Sumber: (Sulistyanto,2008:98) BSE
Gambar 2.13 Spektrum warna yang terbuat dari karton dan
kertas warna
5) Proses terbentuknya tanah
Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami
pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-
kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan
terbentuklah tanah (Azmiyawati, 2008: 124).
Azmiyawati (2008: 125) mengungkapkan terdapat tiga jenis
batuan yang menyusun lapisan kerak bumi dilihat dari proses
terbentuknya yaitu :
a) Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
membeku.
b) Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan
hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari
batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan
tumbuhan.
c) Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang
mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari
dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus, batuan ini
akan berubah menjadi batuan malihan.
6) Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah
menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan
dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya
cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Pelapukan yang disebabkan
oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk
hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan
lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup
ini disebut pelapukan biologi (Azmiyawati, 2008: 128).
7) Struktur Bumi
Bumi tempat tinggal manusia saat ini merupakan salah satu
anggota tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Jika bumi
diiris maka akan tampak lapisan-lapisan seperti pada gambar di
atas. Sulistyanto (2008: 153) mengungkapkan ada empat lapisan
penyusun Bumi yaitu :
a) Lapisan inti bumi dalam
Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi. Lapisan inti
dalam memiliki diameter sebesar 2600 km. lapisan ini
terbentuk dari besi dan nikel padat dan merupakan lapisan yang
paling panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b) Lapisan inti bumi luar
Lapisan inti bumi luar merupakan lapisan tersusun atas
cairan yang sangat kental. Ketebalan lapisan ini adalah 2200
km.
c) Selimut bumi
Lapisan ini berbatasan dengan lapisan inti bumi luar.
Lapisan ini memiliki ketebalan 2900 km dan terdiri atas cairan
silikat kental. Pada bagian atas lapisan selimut ini berbatasan
dengan kerak bumi.
d) Kerak bumi
Lapisan kerak bumi merupakan lapisan dimana makhluk
hidup tinggal. Pada lapisan ini banyak terdapat batuan. Selain
itu juga terdapat mineral dan tanah.
Sumber: (Azmiyawati,2008:128) BSE
Gambar 2.14 Struktur bumi
f. Miskonsepsi IPA
Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah itu biasanya
disebut miskonsepsi atau salah konsep (Suparno, 2005: 2). Konsep
awal itu mereka dapatkan sewaktu berada di sekolah dasar, sekolah
menengah, dari pengalaman dan pengamatan mereka di masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
atau dalam kehidupan sehari-hari. Contoh terjadinya miskonsepsi IPA
di sekolah dasar yaitu ketika;
“ seorang siswa SD sebelum pelajaran IPA ditanya oleh
gurunya, mana yang benar: “bumi mengelilingi matahari
atau matahari mengelilingi bumi.” Dengan tegas anak itu
menjawab bahwa matahari mengelilingi bumi. “Tiap hari
aku melihat matahari terbit dari timur, terusberjalan di
atas bumi, dan akhirnya terbenam di barat. Dan itu terus-
menerus terjadi. Maka jelas bahwa matahari mengelilingi
bumi, dan bumi kita ini diam saja,” siswa itu
menjelaskan.” (Suparno, 2005: 1)
Dari jawaban anak tersebut dapat ditarik kesimpulan menurut teori
ilmiah, konsep murid itu tidak benar. Yang benar adalah bahwa bumi
mengelilingi matahari, dan dapat dipastikan anak tersebut mengalami
miskonsepsi. Jadi, miskonsepsi IPA Fisika pemahaman yang salah
tentang pembelajaran IPA terkhusus fisika di sekolah dasar yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Penelitian Relevan
Taufiq (2012) melakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi
miskonsepsi mahasiswa berkaitan dengan konsep gaya menggunakan
Certainty of Respons Index (CRI) dan wawancara. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran siklus belajar (learning cycle)
5E efektif mampu untuk meningkatkan proporsi penurunan jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang mengalami miskonsepsi. Penggunaan tes model Certainty of Respons
Index (CRI) membantu dalam memetakan tingkat miskonsepsi yang
dialami oleh mahasiswa. Implementasi model pembelajaran siklus belajar
(learning cycle) 5E mampu menurunkan proporsi siswa yang mengalami
miskonsepsi mahasiswa pada konsep gaya, yakni dari 46% menjadi 2,8%.
Peningkatan proporsi penurunan jumlah siswa yang mengalami
miskonsepsi sebanyak 43,2%.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan
adalah meneliti tentang miskonsepsi tentang salah satu materi IPA fisika.
Perbedaan penelitian ini terjadinya sebuah usaha untuk memperbaiki
miskonsepsi yang terjadi, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti
mengetahui adanya miskonsepsi di sekolah dasar se-kecamatan.
Fitrianingrum (2013) melakukan penelitian tentang ”Analisis
Miskonsepsi Gerak Melingkar Pada Buku Sekolah Dasar (BSE) Fisika
SMA Kelas X Semester 1” dengan metode penelitian deskriptif kualitatif,
pendekatan fenomenologi. Hasil penelitan tersebut menunjukkan bahwa
tidak ada miskonsepsi gerak melingkar pada buku-buku BSE berdasarkan
analisis ketiga BSE yang diterbitkan Pusat Perbukuan Kemendiknas.
Selain menganalisis selain menganalisis adanya miskonsepsi pada
penelitian ini juga mengidentifikasi keterangan lainnya, meliputi: konsep
benar, konsep tidak ada, perbaikan gambar, perbaikan penulisan notasi,
perbaikan penulisan satuan, perbaikan penulisan perumusan, perbaikan
penulisan hasil perhitungan, dan perbaikan keterangan perumusan.
Berdasarkan hasil identifikasi keterangan lain pada buku A ditemukan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
16 konsep benar, 8 konsep tidak ada, 7 perbaikan gambar, 3 perbaikan
penulisan notasi, 2 perbaikan penulisan satuan, 3 perbaikan penulisan
perumusan dan 2 perbaikan keterangan perumusan. Sedangkan pada buku
B ada 20 konsep benar, 4 konsep tidak ada, 6 perbaikan gambar, 2
perbaikan penulisan satuan, dan 1 perbaikan hasil perhitungan. Buku C
ada 17 konsep benar, 6 konsep tidak ada, 3 perbaikan gambar, 1 perbaikan
penulisan satuan, 1 perbaikan penulisan perumusan, dan 2 perbaikan hasil
perhitungan. Terlihat bahwa buku B lebih memuat banyak konsep serta
sedikit mengalami perbaikan dari pada kedua buku yang lain. Sehingga
untuk proses pembelajaran Gerak Melingkar buku B dapat dijadikan
sumber belajar siswa.
Persamaan penelitian yang dilakukan Fitriningrum dan peneliti adalah
menganalisis terdapat adanya miskonsepsi. Perbedaannya pada objek yang
dianalisis, jika Fitriningrum menganalisis miskonsepsi pada BSE, peneliti
melakukan analisis miskonsepsi pada siswa sekolah dasar.
Penelitian ini dilakukan oleh Jayadianta (2010) yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan keterampilan proses siswa sekolah dasar
tentang peristiwa benda padat dengan penerapan model pembelajaran
inkuiri melalui kegiatan praktikum pada pembelajaran sains. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan metode quasi
eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran
inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi peristiwa
benda padat dimana rata-rata postes> pretes (42,84 > 17,34) dengan t-
hitung > t-tabel (16,11 > 2,04).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah meneliti tentang materi IPA. Perbedaan penelitian yang dilakukan
peneliti dengan Jayadianta adalah perlakukaan yang diberikan kepada
subjek, jika peneliti hanya memberikan soal pretes tanpa mengajar, tetapi
penelitian yang dilakukan Jayadianta menggunakan metode inkuiri serta
menggunakan pretes dan posttes.
Penelitian relevan selanjutnya dari Rizqi (2015) yang bertujuan untuk
mendiskripsikan jenis miskonsepsi yang terjadi pada pelajaran matematika
materi bilangan bulat kelas VI SDN Adisucipto 2 Yogyakarta dan
mengetaui faktor penyebab miskonsepsi. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa lima subjek terpilih mengalami miskonsepsi yang bterjadi pada
pembelajaran Matematika materi bilangan bulat. Faktor penyebab
miskonsepsi secara umum adalah sumber belajar siswa yang berpatokan
pada buku paket saja tanpa mencari sumber lain, metode mengajar guru
saat melakukan proses pembelajaran pada materi bilangan bulat, siswa
yang kurang paham dengan konsep materi bilangan bulat.
Persamaan penelitian yang dilakukan Rizqi dengan yang peneliti
lakukan adalah sama-sama meneliti tentang miskonsepsi. Pembedanya jika
penelitian di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif,
peneliti menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif metode survei.
Berdasarkan keempat penelitian diatas, belum ada penelitian seperti
yang dilakukan peneliti yaitu miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2
SDN se-Kecamatan Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 2.15 Literature map penelitian yang relevan
Berdasarkan gambar 2.15 dapat dilihat bahwa penelitian yang
dilakukan oleh keempat peneliti terdahulu berkaitan dengan penelitian
yang peneliti lakukan sekarang mengenai miskonsepsi dan hal ini
membantu peneliti dalam penelitian yang dilakukan dan menambah
referensi. Hanya yang membedakan belum adanya yang meneliti tentang
miskonsepsi IPA pada siswa kelas V SD.
Taufiq (2012),
Remediasi Miskonsepsi mahasiswa
calon guru fisika pada konsep gaya
melalui penerapan model siklus
belajar (learning cycle) 5E.
Fitriningrum (2013),
Analisis miskonsepsi gerak
melingkar pada buku sekolah dasar
(BSE) Fisika SMA kelas X
semester 1.
Jayadianta (2010)
Penerapan model pembelajaran
inkuiri untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang
peristiwa benda padat dalam air
melalui praktikum.
Riqzi (2015)
Jenis dan fakor miskonsepsi pada
pembelajaran matematika materi
bilangan bulat kelas VI SDN
Adisucipto 2 Yogyakarta.
Radita (2016),
Miskonsepsi IPA Fisika Kelas V
Semester 2 SD Negeri se
Kecamatan Ngaglik Kabupaten
Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
C. Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu tentang alam dan ilmu
yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. IPA pun
menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran IPA
melatih anak untuk berpikir kritis dan objektif, serta memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memupuk rasa ingin tahu anak
didik secara ilmiah, sehingga membantu mereka mengembangkan
kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta
mengembangkannya. Menjadi sangat penting pembelajaran IPA diajarkan
sejak dini dengan baik, jangan sampai terjadi konsep yang salah sejak
awal. Pemahaman konsep sendiri menjadi dasar seorang siswa untuk dapat
benar-benar memahami materi yang telah disampaikan dan dapat
menggunakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa
adanya miskonsepsi atau kesalahanpahaman dalam materi. Perlu adanya
bimbingan dari guru dan juga orang tua untuk mengajarkan konsep yang
benar kepada anak. Dengan bimbingan orang tua di rumah, anak pun dapat
bertanya pula kepada orang tua tentang materi yang belum dipahami.
Terlebih lagi dilihat dari hasil literasi sains yang dilakukan oleh
PISAdan TIMSS bahwa Indonesia berada diurutan yang belum memenuhi
skor standar internasional. Peneliti juga melakukan wawancara tentang
materi IPA di beberapa guru SD di Kecamatan Ngaglik, dan terlihat
adanya prestasi yang rendah, seperti nilai dibawah KKM. Dari data
tersebut memungkinkan rendahnya pembelajaran IPA disebabkan oleh
adanya miskonsepsi yang terjadi sejak awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Miskonsepsi adalah konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep
ilmiah. Konsep awal yang salah itu bisa didapat mungkin sejak sekolah
dasar, sekolah menengah, pengalamaan dan pengamatan mereka di
masyarakat atau dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itulah perlu adanya
pembelajaran yang sesuai dan penjelasan yang benar sejak awal sehingga
tidak terjadi miskonsepsi.
Jika demikian miskonsepsi menjadi salah satu dasar rendahnya
prestasi IPA, maka penelitian menjadi jalan yang baik untuk dapat
membuktikan apakah terdapat miskonsepsi atau tidak dalam pembelajaran
IPA kelas V semester 2 di SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik, karena dari
hasil wawancara menunjukkan pembelajaran IPA yang rendah.
D. Hipotesis penelitian
Berdasarkan teori-teori dalam kajian pustaka dan kerangka
berpikir, maka hipotesis pada penelitian ini adalah Miskonsepsi IPA Fisika
terjadi pada siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Ngaglik,
Sleman untuk materi tentang gaya, pesawat sederhana, cahaya, cermin,
batuan, dan struktur bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
deskriptif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif menurut Daniel Muijs
dalam Suharsaputra (2014) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numeric, kemudian
dianalisis yang umumnya menggunakan statistik. Tidak jauh berbeda
pengertian penelitian kuantitatif menurut Mahdi (2014: 104) yang
menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
berorientasi pada data-data empiris berupa angka atau suatu fakta yang bisa
dihitung.
Penelitian ini mengumpulkan data dari responden yang telah melakukan
tes tertulis. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui miskonsepsi IPA
Fisika yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri se Kecamatan Ngaglik.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Bulan Desember.
Adapun rincian kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pada awal Bulan Maret peneliti melakukan penyusunan proposal. Awal
Bulan April melakukan perizinan surat melakukan penelitian kepada
Kesatuan Bangsa dan Bappeda. Pertengahan Bulan April dilanjutkan
dengan penyusunan instrumen penelitian dengan membuat soal yang akan
divalidasi. Awal Bulan Mei penyerahan validasi soal kepada expert
judgment setelahnya revisi soal yang sudah diteliti. Barulah pertengahan
Bulan Mei uji coba instrumen kepada 50 anak di daerah Ngaglik.
Selanjutnya akhir Bulan Mei sampai Juni pengumpulan data di sekolah
dasar negeri se-Kecamatan Ngaglik. Bulan Juli sampai Agustus peneliti
melakukan pengolahan data dan penyusunan laporan peneliti lakukan pada
Bulan September sampai November. Bulan Desember sampai Januari
peneliti melakukan revisi, dan pada Bulan Februari peneliti akan
melakukan ujian skripsi dan revisi.
2. Tempat penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ngaglik karena
dari hasil wawancara beberapa guru di daerah Ngaglik mengeluhkan hasil
mata pelajaran IPA masih di bawah KKM dan terdapat miskonsepsi dalam
mata pelajaran IPA.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2003: 137). Hal lain diungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
oleh Sugiyono (2012: 80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri se-Kecamatan Ngaglik, Sleman yang berjumlah 784 siswa.
Populasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Nama SD Kelas Pararel Jumlah siswa
1 Donoharjo 1 17
2 Brengosan 1 1 25
3 Brengosan 2 1 19
4 Banteran 1 22
5 Rejodani 1 38
6 Karangmloko 1 1 31
7 Karangmloko 2 1 29
8 Jongkang 2 52
9 Ngaglik 1 19
10 Sardonoharjo 1 1 27
11 Ngebelgede 1 1 20
12 Ngebelgede 2 1 27
13 Dayuharjo 2 48
14 Sukosari 1 29
15 Sukomulyo 1 22
16 Selomulyo 1 31
17 Karangjati 1 29
18 Nglempong 2 61
19 Clumprit 1 20
20 Seloharjo 1 19
21 Rejosari 1 8
22 Candirejo 1 35
23 Wonosalam 1 16
24 Taraman 1 22
25 Minomartani 1 1 21
26 Minomartani 2 1 18
27 Sardonoharjo 2 1 34
28 Minomartani 6 1 31
29 Sariharjo 1 14
Total 34 784
Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa peneliti hanya mengambil 29 SD
dikarenakan salah satu yaitu SD Negeri Gentan menggunakan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2013 sehingga tidak diikutkan ke dalam populasi. Peneliti akhirnya
menggunakan 29 SD dengan populasi sebanyak 784 siswa.
2. Sampel
Penentuan sampel merupakan langkah penting dalam penelitian
kuantitatif (Suharsaputra, 2012: 114). Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:
81).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tabel
Krejcie dan Morgan. Fenandez (dalam Sumanto, 2014: 210)
mengungkapkan bahwa untuk menentukan besar sampel Krejcie dan
Morgan dengan taraf kepercayaan 95% dan kesalahan 5%.
Tabel 3.2 Penentuan Sampel dari Populasi Berdasar Krejcie dan Morgan N S N S N S
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 377
160 113 800 260 20000 379
170 118 850 265 30000 380
180 123 900 269 40000 381
190 127 950 274 50000 382
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
N S N S N S
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
Keterangan : N = Populasi
S = Sampel
Populasi penelitian ini berjumlah 784 siswa. Berdasarkan aturan
tabel Krejcie dan Morgan di atas, maka peneliti mengambil jumlah
populasi 800 siswa dengan sampel penelitian berjumlah 260 siswa.
Peneliti mengambil populasi 800 siswa dengan sampel penelitian 260
siswa, karena populasi tersebut yang paling mendekati dengan jumlah
populasi siswa SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik. Adapun rumus yang
digunakan untuk menghitung sampel adalah sebagai berikut ini.
Gambar 3.1 Rumus Menghitung Sampel Penelitian
Keterangan:
SP : Sampel Penelitian
N : Jumlah siswa kelas V masing-masing SD
Jp : Jumlah populasi siswa kelas V SD se-Kecamatan
Ngaglik
Jumlah Sampel : Jumlah sampel sesuai dengan tabel Krejcie
Agar persentase pembagian sampel setiap sekolah merata, maka
sampel ditentukan sebanding dengan banyaknya subjek dalam setiap
sekolah. Penghitungan sampel setiap SD dapat dilihat dari tabel 3.3
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penghitungan Sampel No Nama SD Kelas
Pararel
Jumlah
Siswa
Sampel
Penelitian
1. Donoharjo 1 17
2. Brengosan 1 1 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No Nama SD Kelas
Pararel
Jumlah
Siswa
Sampel
Penelitian
3. Brengosan 2 1 19
4. Banteran 1 22
5. Rejodani 1 38
6. Karangmloko 1 1 31
7. Karangmloko 2 1 29
8. Jongkang 2 52
9. Ngaglik 1 19
10. Sardonoharjo 1 1 27
11. Ngebelgede 1 1 20
12. Ngebelgede 2 1 27
13. Dayuharjo 2 48
14. Sukosari 1 29
15. Sukomulyo 1 22
16. Selomulyo 1 31
17. Karangjati 1 29
18. Nglempong 2 61
19. Clumprit 1 20
20. Seloharjo 1 19
21. Rejosari 1 8
22. Candirejo 1 35
23. Wonosalam 1 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
No Nama SD Kelas
Pararel
Jumlah
Siswa
Sampel
Penelitian
24. Taraman 1 22
25. Minomartani 1 1 21
26. Minomartani 2 1 18
27. Sardonoharjo 2 1 34
28. Minomartani 6 1 31
29. Sariharjo 1 14
Total 32 784 260
Dari tabel 3.3 dapat dilihat jumlah sampel yang akan dimbil pada
setiap SD. Untuk menentukan siswa yang akan menjadi sampel di setiap
SD penelitian menggunakan simple random sampling atau pengambilan
acak sederhana adalah cara pengambilan sampel dimana setiap unsur yang
membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel (Suharsaputra, 2012: 116). Penentuan sampel dilakukan dengan
undian, dengan membuat nomor absen pada kertas potongan kecil-kecil.
Kemudian kertas tersebut di gulung dan diambil secara acak sehingga
peneliti akhirnya mendapat siswa yang menjadi sampel dari nomor absen
tersebut.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas
(independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel
terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2012: 39).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran
IPA Fisika kelas V semester 2 dan yang dipengaruhi atau menjadi variabel
terikatnya adalah miskonsepsi siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis,
wawancara dan studi dokumenter.
1. Tes Tertulis
Pengertian tes secara umum diungkapkan oleh Taniredja (2011:49)
yang menyatakan bahwa tes merupakan cara yang dapat digunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-
pertanyaan, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi
siswa tersebut. Dalam tes tertulis, responden diberikan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab. Bentuk pertanyaan yang diberikan oleh
peneliti berupa 20 soal untuk soal pilihan ganda dan 5 soal untuk soal
uraian. Jawaban dari tes ini digunakan oleh peneliti untuk melakukan
analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Wawancara
Interview yang sering disebut pula wawancara adalah dialog yang
dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Sangadji dan Sopiah, 2010: 151). Sugiyono (2012:138) mengemukakan
bahwa wawancara dapt dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak
terstruktur dimana peneliti melakukan wawancara secara tatap muka dan
tidak menggunakan pedoman pertanyaan yang tersusun secara lengkap
karena peneliti hanya memerlukan informasi terkait dengan miskonsepsi
IPA Fisika pada kelas V semester 2 pada beberapa narasumber. Seperti
yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011:140) bahwa wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pada penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh
informasi dan data awal untuk mengetahui prestasi IPA, dan yang menjadi
objek wawancara yaitu guru kelas V di salah satu SD Negeri di Kecamatan
Ngaglik. Pertanyaan yang digunakanpun seputar miskonsepsi pada
pembelajaran IPA terkhusus pada semester 2 yang mengarah pada IPA
Fisika. Pertanyaan yang digunakan peneliti seperti; “Apakah pada
semester 2 ini terjadi kesulitan dalam pembelajaran IPA untuk anak kelas
V?”, “Apakah anak dalam menjawab soal menggunakan konsep yang
berbeda seperti yang sudah diberikan guru?”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Studi Dokumenter
Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik
(Sukmadinata, 2008: 221). Studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan
dan melaporkan data secara mentah, tetapi yang dilaporkan adalah hasil
analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. Dokumen-dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini, peneliti dapatkan dari UPT Kecamatan
Ngaglik mengenai jumlah seluruh SD dan jumlah siswa yang ada di
Kecamatan Ngaglik baik yang negeri maupun swasta untuk meninjau
jumlah siswa yang akan menjadi sampel penelitian dan juga data dari
siswa yang di lakukan bersamaan dengan pengerjaan soal tes. Selain itu
juga dokumen-dokumen yang peneliti gunakan adalah gambar saat
penelitian berlangsung.
F. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes, kisi-
kisi wawancara dan data siswa.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA siswa
kelas V SD se Kecamatan Ngaglik. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang
harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat
kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang
dikenai tes (Widiyoko, 2009: 45-46). Tes yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ini berupa pilihan ganda dan uraian. Instrumen tes ini dilaksanakan pada
akhir Bulan Mei sampai Bulan Juli. Kisi-kisi soal yang digunakan sebelum
validasi dapat dilihat pada tabel di bawah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
1. 5. Memahami
hubungan antara
gaya, gerak, dan
energi, serta
fungsinya
5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
5.1.1 Menyebutkan
macam-macam gaya
melalui percobaan
1, 2, 3
5.1.2
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya
4, 5, 6
5.2 Menjelaskan
pesawat sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat
5.2.1
Mengidentifikasi
ciri-ciri pesawat
sederhana
7, 8, 9,
10, 11, 12
5.2.2 Menyebutkan
contoh jenis tuas
atau pengungkit
jenis pertama
13, 14, 15
5.2.3
Menyebutkan
penerapan pesawat
sederhana dalam
kehidupan sehari-
hari
16, 17, 18
2. 6. Menerapkan sifat-
sifat cahaya
melalui kegiatan
membuat suatu
karya atau model
6.1 Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.1.1
Menyebutkan sifat-
sifat cahaya
19, 20,
21, 22, 23
6.1.2
Menjelaskan sifat
bayangan pada
cermin
24, 25,
26, 27, 28
6.2
Membuat suatu
karya/model, misalnya
periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat
cahaya
6.2.1
Mengetahui alat dan
bahan yang
digunakan untuk
membuat
karya/model yang
menerapkan sifat-
sifat cahaya
29, 30, 31
3. 7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam dan
7.1 Mendeskripsikan
proses pembentukan
tanah karena pelapukan
7.1.1
Menggolongkan
jenis-jenis batuan
32, 33,
34, 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber
7.1.2
Menjelaskan proses
pembentukan tanah
karena pelapukan
36, 37, 38
7.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah
7.2.1
Mengetahui jenis-
jenis tanah
39, 40,
41, 42,
43, 44,
45, 46,
47, 48
7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi
7.3.1
Mendeskripsikan
struktur permukaan
bumi
49, 50
Tabel 3.4 merupakan tabel kisi-kisi pilihan ganda yang belum
divalidasi oleh empat validator yang ahli dalam bidangnya. Terdapat 50
soal pilihan ganda dari 7 KD yang diambil pada pembelajaran IPA
semester 2. Selanjutnya peneliti mengambil 38 soal pilihan ganda dari
hasil validasi empat validator untuk diujikan kepada 50 responden yang
mewakili SD Negeri di Kecamatan Ngaglik. Selanjutnya peneliti melihat
kevalidan soal dari hasil 50 responden, dan barulah peneliti menggunakan
20 soal pilihan ganda untuk diujikan kepada responden yang menjadi
sampel penelitian pada setiap SD.
Tabel 3.5: Kisi-kisi Soal Uraian
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No.
Soal
5. Memahami hubungan
antara gaya, gerak
dan energi serta
fungsinya.
5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara gaya,
gerak dan energi
melalui percobaan
(gaya gravitasi, gaya
gesek, gaya magnet).
5.1.1 Menjelaskan
hubungan gaya
magnet.
2
5.2 Menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat
membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih
cepat.
5.2.1 Menjelaskan
perbedaan
golongan
pengungkit
1
5.2.2 Menjelaskan
fungsi bidang
miring
6
6. Menerapkan sifat-sifat
cahaya melalui
6.1 Mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya
6.1.1Mengidentifikasi
sifat-sifat
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No.
Soal
kegiatan membuat
suatu karya atau
model
cahaya
6.1.2Menjelaskan sifat
bayangan pada
cermin
5
7. Memahami perubahan
yang terjadi di alam
dan hubungannya
dengan penggunaan
sumber daya alam.
7.1 Mendiskripsikan proses
pembentukan tanah
karena pelapukan
7.1.1Menggolongkan
jenis-jenis
batuan
8
7.1.2 Menjelaskan
proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
7
7.2 Mengidentifikasi jenis-
jenis tanah.
7.2.1 Mampu
menjelaskan
salah satu jenis
tanah
10
11
7.3 Mendeskripsikan struktur
bumi
7.3.1 Mendeskripsikan
struktur bumi
3
9
Tabel 3.5 merupakan tabel kisi-kisi soal uraian untuk soal uraian
terdapat 11 soal dari 7 KD. Selanjutnya peneliti mengambil 9 soal uraian
yang sudah divalidasi oleh empat validator untuk diujikan kepada 50
responden yang mewakili SD Negeri di Kecamatan Ngaglik. Selanjutnya
peneliti melihat kevalidan soal dari hasil 50 responden, dan barulah
peneliti menggunakan 5 soal uraian untuk diujikan kepada responden yang
menjadi sampel penelitian pada setiap SD.
Setelah mendapatkan 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian untuk
diujikan kepada sampel, soal pilihan ganda dan uraian kemudian dapat di
nilai. Untuk pedoman penskoran soal pilihan ganda, setiap nomor berisi 1
poin, sedangkan untuk soal uraian paling tinggi bernilai 4 poin dan
terendah 0 poin. Untuk pedoman penskoran uraian dapat dilihat pada
lampiran 7b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Kisi-kisi Wawancara
Wawancara yang dilakukan peneliti bukanlah wawancara terstruktur
yang mana harus ada sederetan pertanyaan lengkap dengan rinciannya,
tetapi yang digunakan dalam wawancara penelitian ini wawancara tidak
terstruktur, dimana peneliti melakukan wawancara secara tatap muka dan
tidak menggunakan pedoman pertanyaan yang tersusun secara lengkap
hanya garis besar pertanyaan karena peneliti hanya memerlukan informasi
tentang miskonsepsi dan tetap mengingat pula data yang akan
dikumpulkan. Oleh karena hasil dari wawancara, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru No Pertanyaan
1 Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V pada materi IPA fisika di semester 2?
2 Bagaimana guru menyikapi hasil pekerjaan siswa kelas V yang belum menguasi
atau belum mencapai nilai sesuai KKM yang sudah ditentukan untuk mata
pelajaran IPA fisika?
3 Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar siswa kelas V mudah dalam
memahami konsep materi IPA fisika di semester 2?
4 Bagaimana guru menyusunsoal-soal IPA fisika untuk kelas V semester 2?
3. Data Siswa
Selain pengerjaan soal yang dilakukan responden, peneliti juga
mendapat data mengenai jenis kelamin, pekerjaan orangtua siswa dan
pendidikan orangtua siswa. Data yang diperoleh menurut jenis kelamin
untuk siswa laki-laki sebanyak 127 siswa dan perempuan sebanyak 133
siswa. Untuk tingkat pendidikan orangtua ada dari jenjang SD, SMP,
SMA, dan Sarjana, yang paling banyak orang tua dari responden
berjenjang pendidikan SMA sebanyak 142 orang. Pada tingkat pekerjaan
orang tua ada yang bekerja sebagai buruh, wiraswasta, Guru/Dosen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PNS/Polri/TNI, Pegawai Swasta, dan tidak bekerja. Sebagian besar
orangtua responden dari data yang diperoleh bekerja sebagai buruh
sebanyak 104 orang. Untuk data yang lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 9.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian
validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal
yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini
dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes.
1. Validitas
Validitas atau kesahihan menunjuk pada kemampuan suatu
instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur
(Suharsaputra, 2012: 98). Adapun validitas yang digunakan dalam
penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Validitas Isi
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi (dinilai)
lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau
lewat professional judgment (Azwar, 2011: 45). Validitas isi
pada penelitian ini dilakukan menggunakan professional
judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang
keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Ahli yang
dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru
Sekolah Dasar Kelas V.
Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang
diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen
menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala
untuk mengukur sikap dengan skala ordinal (Subali, 2012: 74).
Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi
Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-
ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai.
Dalam pengukuran menggunakan skala Likert, sering
terjadi kecenderungan ahli memilih kategori skor ragu-ragu.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini
kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan
jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi
sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai,
Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai.
Hasil akhir yang diperoleh dari ahli akan diakumulasi
kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah
ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen
diatur dalam tabel 3.7.
Tabel 3.7 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif Penilaian
Kualitatif
Keputusan
>3 Positif Tidak Revisi
>3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
<3 Positif Revisi
<3 Negatif Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama
untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ,
M.S.T. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi
karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan
Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Ahli kedua yang dipilih
untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.
Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai cocok atau tidaknya
soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi
validator bagian isi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai
dosen P. Fisika. Ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di
kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. Validator
yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten
Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Sebagai guru
SD, mereka dikhususkan untuk menilai bahasa yang digunakan
dalam soal mudah dipahami siswa atau tidak. Untuk hasil setiap
aitem yang sudah divalidasi oleh validator dirangkum menjadi
seperti tabel berikut:
Tabel 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Pilihan
Ganda Aitem Nilai Validator Rerata Tindak Lanjut
1 2 3 4
1 3 4 3 2 3 Revisi pada bagian tertentu
2 3 4 2 2 2.75 Revisi
3 2 4 2 4 3 Revisi pada bagian tertentu
4 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu
5 2 4 4 3 3.25 Revisi pada bagian tertentu
6 1 4 1 4 2.5 Revisi
7 1 4 4 3 3 Revisi pada bagian tertentu
8 3 4 4 2 3.25 Tidak revisi
9 4 4 4 2 3.5 Revisi pada bagian tertentu
10 3 4 4 4 3.75 Revisi pada bagian tertentu
11 3 4 4 1 3 Revisi pada bagian tertentu
12 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Aitem Nilai Validator Rerata Tindak Lanjut
1 2 3 4
13 4 4 4 4 4 Tidak revisi
14 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi
15 4 4 4 4 4 Tidak revisi
16 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu
17 1 4 4 2 2.75 Revisi
18 2 4 3 - 2.5 Revisi
19 1 - 4 3 3 Revisi pada bagian tertentu
20 2 4 4 4 3.5 Revisi pada bagian tertentu
21 1 - 4 1 0.5 Revisi
22 1 - 4 1 0.5 Revisi
23 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi
24 3 4 4 3 3.5 Tidak revisi
25 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi
26 4 4 4 4 4 Tidak revisi
27 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi
28 1 - 4 4 3.25 Revisi pada bagian tertentu
29 4 4 3 2 3.25 Revisi pada bagian tertentu
30 1 4 4 2 2.75 Revisi
31 3 4 4 3 3.5 Tidak revisi
32 4 4 4 2 3.5 Tidak revisi
33 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi
34 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi
35 4 4 3 4 3.75 Tidak revisi
36 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi
37 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi
38 3 4 4 3 3.75 Tidak revisi
39 1 4 4 4 3.25 Revisi pada bagian tertentu
40 4 4 4 4 4 Tidak revisi
41 4 4 4 4 4 Tidak revisi
42 4 4 4 3 3.75 Tidak revisi
43 3 4 3 4 3.5 Revisi pada bagian tertentu
44 3 4 4 4 3.75 Tidak revisi
45 4 4 4 4 4 Tidak revisi
46 3 4 4 3 3.75 Tidak revisi
47 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu
48 4 4 4 3 3.75 Revisi pada bagian tertentu
49 4 4 4 3 3.75 Revisi pada bagian tertentu
50 4 4 4 4 3 Revisi pada bagian tertentu
Berdasarkan tabel 3.8 validasi yang dilakukan oleh
validator ahli terhadap instrumen soal pilihan ganda dapat
disimpulkan bahwa soal tersebut layak dengan beberapa revisian
dan penggantian soal. Pada soal pilihan ganda terdapat banyak
revisi pada bagian tertentu, sehingga peneliti melihat kembali
pada soal yang sudah dibuat. Hasil yang lebih lengkap dan rinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dapat dilihat pada lampiran 3a. Selanjutnya hasil rekap soal
uraian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.9 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Uraian Aitem Nilai Validator Rerata Tindak Lanjut
1 2 3 4
1 4 4 3 1 3 Revisi pada bagian tertentu
2 3 4 2 2 2.75 Revisi
3 3 4 4 4 3.75 Revisi pada bagian tertentu
4 3 4 4 3 3.5 Tidak revisi
5 4 4 3 2 3.25 Tidak revisi
6 3 4 4 2 3.25 Tidak revisi
7 3 4 4 3 3.5 Revisi pada bagian tertentu
8 4 4 3 4 3.75 Tidak revisi
9 4 4 3 4 3.75 Tidak revisi
10 4 4 4 - 3 Revisi pada bagian tertentu
11 4 4 4 - 3 Revisi pada bagian tertentu
Berdasarkan tabel 3.9 validasi yang dilakukan oleh
validator ahli terhadap instrumen soal uraian dapat disimpulkan
bahwa soal tersebut layak dengan beberapa revisian dan
penggantian soal. Pada soal uraian masih terdapat banyak revisi
pada bagian tertentu, sehingga peneliti melihat kembali pada
soal yang sudah dibuat. Revisi yang dilakukan validator lebih
mengarah kepada susunan kalimat yang harus memperhatikan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, perintah diperjelas,
beberapa soal perlu diberi gambar agar mudah dipahami
responden, dan penggunaan diksi yang tepat agar responden
mudah memahami. Hasil yang lebih lengkap dan rinci dapat
dilihat pada lampiran 3b.
b. Validitas Muka
Validitas muka adalah validitas yang menunjukkan apakah
alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu
pada bentuk dan penampilan (Suharsaputra, 2012: 99). Validitas
muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian
yang sebelum memasuki tahap ini, isinya sudah divalidasi oleh
para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh
lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa
kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah
mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang
akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka
dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan
soal. Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan
untuk wawancara dengan siswa.
Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Validitas Muka No Pertanyaan
1. Soal pilihan ganda nomer berapa yang anda anggap sulit ?
2. Soal uraian no berapa yang anda anggap sulit?
3. Mengapa soal tersebut anda anggap sulit ?
Pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat 3
pertanyaan secara garis besar yang diberikan kepada 5 siswa
setelah mereka mengerjakan soal, untuk mengetahui tingkat
kesulitan soal yang dibuat oleh peneliti. Untuk hasil wawancara
dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 3.11 Hasil Wawancara Siswa
No Nama
Siswa
No
Soal
PG
No
Soal
Uraian
Hasil Wawancara
1 AX 18 9 soal pilihan ganda bahasa sulit untuk dipahami
soal uraian sulit, karena soal sulit dipahami dan
menggambarnya sulit
2 BD 20 9 soal pilihan ganda, karena soal membingungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No Nama
Siswa
No
Soal
PG
No
Soal
Uraian
Hasil Wawancara
soal uraian, karena sulit dan membingunkan
dalam menjelakan
3 ZX 24 9 soal pilihan ganda,, karena membingungkan
soal uraian, karena bahasa sulit dipahami
4 BG 34 soal pilihan ganda, karena kata-kata pada
pilihan b dan d susah dipahami
5 YN 35 soal pilihan ganda, karena tidak paham arti fisis
Pada tabel 3.11 dapat dilihat bahwa dari pertanyaan yang
diberikan kepada siswa diketahui bahwa terjadi kesulitan dalam
memahami bahasa dan beberapa soal yang diujikan dianggap
masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan
ganda. Untuk itu peneliti perlu mengubah beberapa susunan
bahasa sehigga mudah dipahami oleh siswa.
c. Validitas Konstruk
Validitas konstruk merupakan tipe validitas yang
menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau
konstruk teoritik yang hendak diukurnya (Allen dalam Azwar,
2011: 48). Validitas konstruk ini dilakukan pada 50 siswa kelas
V SD di Kecamatan Ngaglik yang tidak digunakan sebagai
sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa
yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifat-
sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses
pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi.
Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan
Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program Statistic
Packages for Social Science (SPSS) 20.00 for windows melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Bivariate Correlations Pearson Product Moment. Butir valid
dapat diketahui dengan nilai sig (2-tailed) < 0,05 dan ada tanda
bintang dalam Person Correlation. Berikut hasil uji validitas
soal yang sudah divalidasi.
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda
No. Butir
Soal r tabel
r hitung
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) Keputusan
1 0,279 .108 .454 Tidak Valid
2 0,279 .278 .051 Tidak Valid
3 0,279 .407** .003 Valid
4 0,279 .319* .005 Valid
5 0,279 .604** .000 Valid
6 0,279 -.060 .677 Tidak Valid
7 0,279 .494** .000 Valid
8 0,279 .385** .006 Valid
9 0,279 .365** .009 Valid
10 0,279 .451** .001 Valid
11 0,279 .566** .000 Valid
12 0,279 .264 .064 Tidak Valid
13 0,279 .546** .000 Valid
14 0,279 .511** .000 Valid
15 0,279 .225 .117 Tidak Valid
16 0,279 .331* .019 Valid
17 0,279 .496** .000 Valid
18 0,279 -.106 .464 Tidak Valid
19 0,279 -.184 .200 Tidak Valid
20 0,279 .506** .000 Valid
21 0,279 .294* .001 Valid
22 0,279 .457** .001 Valid
23 0,279 .472** .000 Valid
24 0,279 .577** .000 Valid
25 0,279 .460** .001 Valid
26 0,279 .209 .145 Tidak Valid
27 0,279 .488** .000 Valid
28 0,279 .451** .001 Valid
29 0,279 .205 .154 Tidak Valid
30 0,279 -.132 .362 Tidak Valid
31 0,279 .461** .001 Valid
32 0,279 .401** .004 Valid
33 0,279 .151 .295 Tidak Valid
34 0,279 .570** .000 Valid
35 0,279 .490** .000 Valid
36 0,279 .200 .165 Tidak Valid
37 0,279 .670** .000 Valid
38 0,279 -.034 .813 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 3.12 hasil output dengan menggunakan
program SPSS versi 20 for windows untuk uji validitas instrumen
pilihan ganda diperoleh 22 item soal pilihan ganda yang
dinyatakan valid yaitu, item 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 20, 22,
23, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 34, 35, dan 37. Aitem valid dan tidak
valid dianalisis dengan membandingkan rhitung > rtabel (Sugiyono,
2011: 631). Sugiyono menjelaskan bahwa rtabel dengan jumlah
responden 50 siswa pada taraf kepercayaan 95% dan taraf
signifikansi 5%, bernilai 0,279. Jika rhitung > rtabel maka aitem
tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila rhitung < rtabel pada
taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%, maka instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid. Bintang satu (*) yang tingkat
kevalidannya 0,05, taraf kepercayaan 95 % dan kesalahannya 5 %
ataupun bintang dua (**) yang tingkat kevalidannya 0,01, taraf
kepercayaan 99 % dan kesalahannya 1 %. Peneliti akan
menggunakan 20 soal untuk penelitian dari jumlah 22 soal yang
dinyatakan valid. 20 soal untuk uji penelitian mewakili masing-
masing indikator yang sudah dibuat oleh peneliti.
Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Uraian No.
Butir
Soal
r tabel
r hitung
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) Keputusan
1 0,279 .594** .000 Valid
2 0,279 .483** .000 Valid
3 0,279 .607** .000 Valid
4 0,279 .349** .013 Valid
5 0,279 .450** .001 Valid
6 0,279 .400** .004 Valid
7 0,279 .785** .000 Valid
8 0,279 .827** .000 Valid
9 0,279 .494** .000 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan hasil output dengan menggunakan program
SPSS versi 20 for windows untuk uji validitas instrumen uraian
dari 11 soal uraian yang telah diperoleh 9 item soal valid.
Kemudian peneliti menggunakan 5 soal valid dari jumlah soal
uraian yang valid serta mewakili masing-masing indikator.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang
mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki
reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (Azwar,
2011: 4). Taniredja (2011:43) menjelaskan bahwa suatu alat pengukur
dapat dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada
waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Uji
reliabilitas instrumen dikerjakan dengan program SPSS 20.00 for
windows sama seperti pilihan ganda. Taraf reliabilitas suatu tes
dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas
seperti tabel 3.14 di bawah ini.
Tabel 3.14 Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Sumber: Masidjo (2010:310)
Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian item
pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil perhitungan reliabilitas
dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika rtabel >
rhitung maka tidak reliabel, sedangkan rtabel < rhitung maka dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
reliabel. Priyatno (2012: 103) menjelaskan bahwa suatu konstruk
dikatakan reliabel jika harga cronbach alpha > 0,60. Berikut pada tabel
3.15 dan tabel 3.16 hasil dari uji reliabilitas soal uraian.
Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda No Coronbach Alpha Jumlah
Item
Kategori Keterangan
1 .731 11 Cukup Reliabel
2 .804 11 Cukup Reliabel
Berdasarkan tabel 3.16, untuk nomor 1 mencakup item 3, 5, 7, 8, 9,
10, 11, 13, 14, 17, dan 20 dengan tingkat reliabilitasnya 0,731. Dilihat
dari tabel koefisien reliabilitas dapat dikatakan mempunyai reliabilitas
yang tinggi dan reliabel.
Untuk nomor 2 mencakup aitem 22, 23, 24, 25, 27, 28, 31,
32, 34, 35, dan 37 dengan tingkat reliabilitasnya 0,804. Dilihat pula dari
tabel koefisien reliabilitas dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang
tinggi dan reliabel.
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Uraian Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan
.739 9 Tinggi Reliabel
Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat bahwa butir soal uraian
semua valid dan dapat dikatakan reliabel dengan 0,739. Dilihat pula
pada tabel koefisien reliabilitas dapat dikatakan mempunyai reliabilitas
dengan kategori tinggi dan reliabel. Ini berarti soal pilihan ganda dan
soal uraian yang valid dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
alat ukur penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dari hasil jawaban siswa. Analisis deskriptif merupakan
bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian
yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini menggunakan satu
variabel atau lebih tetapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak
berbentuk perbandingan atau hubungan (Hasan, 2004: 185). Fungsi analisis
deskriptif dalam penelitian ini untuk menganalisis data miskonsepsi dari
jawaban siswa. Analisis dilakukan untuk setiap Kompetensi Dasar.
Data penelitian yang harus diolah untuk mengetahui adanya
miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan
Ngaglik adalah hasil pekerjaan siswa yang berupa jawaban atas soal-soal
pilihan ganda dan uraian. Pertama peneliti akan menjelaskan langkah-
langkah analisis data instrumen soal pilihan ganda. Adapun langkah-langkah
analisis data instrumen soal pilihan ganda adalah sebagai berikut ini:
1. Setelah seluruh data diperoleh, maka peneliti harus mengkoreksi hasil
pekerjaan siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah dibuat.
2. Kemudian dikelompokkan sesuai dengan Kompetensi Dasarnya dan per
aitem soal berdasarkan jawaban benar-salah dan kepercayaan siswa
yakin benar-tidak yakin benar.
3. Peneliti mengelompokkan jawaban siswa, peneliti menggunakan coding
dan tabulasi. Coding digunakan untuk mengkode nama-nama SD,
tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan jenis kelamin.
Sedangkan tabulasi digunakan untuk mengelompokkan jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4. Setelah data dikelompokkan, selanjutnya data tersebut dihitung jumlah
jawaban untuk keempat pilihan jawaban (a, b, c, dan d) berdasarkan
jawaban salah dan yakin benar.
5. Selanjutnya adalah menghitung persentase dari jawaban yang telah
dikelompokkan sebelumnya. Peneliti hanya mengambil persentase
jawaban siswa yang miskonsepsi yaitu jawaban siswaa salah tetapi
yakin benar.
6. Hasil persentase data siswa yang miskonsepsi dimasukkan dalam
bentuk diagram. Diagram batang dan diagram pie. Untuk diagram
batang menyajikan aitem secara keseluruhan dan untk diagram pie
menyajikan data per aitem soal berdasarkan kelompok KD-nya.
7. Terakhir mendeskripsikan membuat deskripsi tentang miskonsepsi IPA
Fisika yang dialami oleh siswa dengan melihat persentase miskonsepsi
yang paling tinggi pada setiap aitem soal.
8. Siswa dikatakan mengalami miskonsepsi jika jawaban yang diberikan
adalah salah dan yakin benar.
Setelah menganalisis data miskonsepsi IPA Fisika pada instrumen soal
pilihan ganda, peneliti juga akan menganalisis data miskonsepsi pada
instrumen soal uraian. Langkah-langkah yang digunakan untuk
menganalisis instumen soal uraian, yaitu:
1. Peneliti mengkoreksi hasil pekerjaan siswa pada soal uraian
berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat.
2. Selanjutnya mengkelompokkan jawaban seluruh siswa ke dalam
beberapa alternatif jawaban yang banyak dijawab oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Kemudian menghitung jumlah siswa seluruh Kecamatan Ngaglik
berdasarkan beberapa alternatif jawaban yang telah dikelompokkan,
kemudian menghitung persentase miskonsepsi.
4. Menyajikan hasil persentase ke dalam bentuk tabel yang sudah
dibedakan jawaban benar yang tidak mengalami miskonsepsi dan ragam
jawaban siswa salah yang mengalami miskonsepsi lengkap dengan
persentasenya.
5. Selanjutnya membuat deskripsi miskonsepsi yang dialami oleh siswa
dengan melihat persentase yang paling tinggi dalam satu konsep atau
aitem soal tersebut.
6. Siswa dikatakan mengalami miskonsepsi jika uraian jawaban yang
diberikan oleh siswa tidak sesuai dengan pedoman penskoran yang
sudah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV pada penelitian ini membahas tentang hasil penelitian yang
dilakukan peneliti dan pembahasan.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahap. Tahap pertama
pada saat pembuatan soal sesuai dengan Kompetensi Dasar dan diperoleh
sebanyak 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian. Setelah itu soal
tersebut diberikan kepada empat validator untuk divalidasi sesuai dengan
keahlian masing-masing validator. Selanjutnya diperoleh 38 soal pilihan
ganda dan 9 soal uraian. Soal tersebut kemudian menjadi soal untuk uji
empiris kepada 50 siswa SD di Kecamatan Ngaglik. Soal yang telah
dikerjakan tersebut peneliti menguji kevalidan dan ke reliabilitas masing-
masing soal. Kemudian diperolehlah soal yang valid dan reliabel yaitu
20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 25
Mei 2015 sampai 30 Mei 2015. Untuk menghemat waktu, peneliti juga
meminta bantuan dan kerjasama dari guru kelas untuk menunggu pada
saat proses pengerjaan soal, dan ada beberapa kali peneliti sendiri yang
menunggu siswa mengerjakan, sehingga peneliti dapat menyebarkan soal
kepada 29 SD Negeri dengan tepat waktu. Soal yang diujikan berjumlah
20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Sebelum mengerjakan soal siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
harus mengisi identitas siswa dan identitas orang tua. Selanjutnya, siswa
bisa memulai untuk mengerjakan soal dengan waktu pengerjaan soal 90
menit. Dalam mengerjakan soal pilihan ganda siswa harus memilih
jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada
jawaban yang benar. Selanjutnya, siswa harus melingkari poin yakin
benar (jika siswa yakin dengan jawaban yang telah dipilihnya) atau tidak
yakin benar (jika siswa tidak yakin dengan jawaban yang telah
dipilihnya) dari setiap soal pilihan ganda. Pengerjaan soal uraian siswa
harus mengisi setiap pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang benar.
Barulah setelah itu peneliti mengambil data dari setiap SD dan
memperoleh hasil yang kemudian dianalisis.
2. Dekripsi Reponden Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di seluruh SD Negeri Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman. Terdapat 30 SD Negeri yang ada di
Kecamatan Ngaglik dan digunakan sebagai lokasi penelitian. Sehubungan
dengan penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sebagai bagian dalam penelitian, maka Sekolah Dasar Negeri yang
digunakan ada 29 SD Negeri dikarenakan 1 SD Negeri menggunakan
Kurikulum 2013. Sekolah Dasar yang peneliti gunakan untuk penelitian
ini di seluruh SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik karena terdapat masalah
yang sesuai untuk dilakukan penelitian mengenai miskonsepsi. Proses
penentuan subjek penelitian ini sesuai dengan materi yang telah
ditentukan, materi IPA Fisika yang terdapat di kelas V semester 2. Maka
dari itu responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
se-Kecamatan Ngaglik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini peneliti
peroleh dari UPT dan juga data dari setiap SD yang dijadikan tempat
penelitian, sehingga di dapat data terbaru dari jumlah siswa setiap SD.
Kemudian, diambil responden setiap SD untuk menjadi sampel penelitian.
Populasi seluruh siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 848 siswa, menurut data dari UPT per bulan Maret 2015.
Berdasarkan populasi yang ada, maka diambil sampel sebesar 260 siswa
karena populasi siswa SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik mendekati
populasi 800 yang sudah ditetapkan pada tabel Krejcie dan Morgan.
3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD se-Kecamatan
Ngaglik
Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa kelas V SD se-
Kecamatan Ngaglik dalam menyelesaikan soal IPA Fisika semester 2.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda dan
uraian. Masing-masing aitem pada pilihan ganda dan uraian akan
mendeskripsikan konsep yang mengalami miskonsepsi, yang mana siswa
menjawab salah tetapi yakin benar dengan jawabannya. Hasilnya dapat
dilihat sebagai berikut;
a. Deskripsi Soal Pilihan Ganda
Deskripsi data untuk soal pilihan ganda disajikan dan dapat
dianalisis berdasarkan Kompetensi Dasarnya. Pembagian Kompetensi
Dasar dan soalnya dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.1 Pembagian Kompetensi Dasar dan Nomor Soal Pilihan
Ganda No Kompetensi Dasar Nomor
Aitem
1 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
1, 2, dan 3
2 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat.
4, 5, 6, 7, 8,
9, dan 10
3 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 11, 12, 13,
14, dan 15
4 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
16 dan 17
5 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. 18 dan 19
6 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi. 20
Tabel 4.1 merupakan pembagian nomor soal pilihan ganda
berdasarkan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian.
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat dilihat soal
pilihan ganda yang mengalami miskonsepsi pada gambar 4.1 yaitu:
0102030405060
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Pe
rse
nta
se
Nomor Aitem
Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Pilihan Ganda
Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Pilihan Ganda
Gambar 4.1 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD
Negeri Semester 2 se-Kecamatan Ngaglik untuk seluruh KD.
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa setiap nomor
mengalami miskonsepsi. Begitu pula jika setiap nomor mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
miskonsepsi, artinya setiap KD yang digunakan dalam pilihan ganda
mengalami miskonsepsi. Pada aitem 6, 11, 14 dan 19 memiliki tingkat
miskonsepsi lebih dari 50% dan yang paling tinggi mengalami
miskonsepsi terlihat pada aitem 14 yang mengulas tentang konsep
sifat-sifat cahaya. Sedangkan untuk aitem 9 dan 10 memiliki tingkat
miskonsepsi yang rendah kurang dari 10%, dan yang paling rendah
mengalami miskonsepsi pada aitem 10 tentang konsep pesawat
sederhana. Pada aitem dapat dilihat berada di antara 10% - 50% yaitu
aitem 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 15, 16, 17, 18, dan 20 juga mengalami
miskonsepsi. Untuk aitem 1, 2, dan 3 mengalami miskonsepsi tentang
konsep gaya, aitem 4, 5, 7 dan 8 mengalami miskonsepsi tentang
konsep pesawat sederhana, untuk aitem 12, 13, dan 15 mengalami
miskonsepsi pada sifat-sifat cahaya. Pada aitem 16 dan 17 mengalami
miskonsepsi pada konsep penerapan sifat cahaya, pada aitem 18
mengalami miskonsepsi konsep pembentukan tanah, dan pada aitem
20 mengalami miskonsepsi konsep struktur bumi. Hal tersebut
membuktikan bahwa masih banyak siswa kelas V SD Negeri semester
2 yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang diujikan.
Selanjutnya deskripsi data miskonsepsi akan dikaji lebih mendalam
dan dibahas per KD. Dari seluruh jawaban siswa peneliti fokus pada
miskonsepsi yang terjadi yaitu jika siswa salah menjawab soal tetapi
siswa tersebut yakin benar dengan jawabannya. Jumlah siswa yang
mengalami miskonsepsi akan ditampilkan pada gambar-gambar di
setiap KD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1) KD 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
Siswa diuji dengan memberikan 3 soal yang mewakili 2
indikator untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 5.1, yaitu
soal 1 indikator 5.1.1 dan soal 2 dan 3 indikator 5.1.2.
Miskonsepsi terjadi jika siswa menjawab soal salah tetapi siswa
yakin benar dengan jawabannya. Jika ditinjau dari jawaban siswa
per aitem yang mengalami miskonsepsi, maka dapat dilihat pada
tampilan diagram masing-masing aitem berikut;
68%
16%
16%
Aitem 1
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 1 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.2 indikator 5.1.1 tentang macam-macam gaya
melalui percobaan. Pada aitem 1, jawaban yang benar adalah C,
maka yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab A,
B, dan D serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 195 siswa
memilih jawaban C bahwa penerapan gaya gravitasi ditunjukkan
oleh contoh air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban A, B, dan D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dan yakin benar sebanyak 43 dan dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 menunjukkan 68% kesalahan siswa terjadi karena
menjawab opsi A penerapan gaya gravitasi ditunjukkan oleh jarum
kompas yang dapat menunjukkan arah utara dan selatan (penerapan
gaya magnet). 16 % menjawab opsi B gaya gravitasi ditunjukkan
dengan Adi mengerem sepedanya saat melewati turunan (penerapan
gaya gesek) dan 16 % menjawab opsi D gaya gravitasi ditunjukkan
dengan orang sedang berenang dapat bergerak maju (penerapan gaya
otot). Pada gambar 4.2 dapat disimpulkan pada konsep penerapan
gaya di kehidupan sehari-hari terjadi miskonsepsi.
17%
34%
49%
Aitem 2
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 2 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.3 pada indikator 5.1.2 tentang
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gaya. Pada aitem 2,
jawaban yang benar adalah B, maka yang mengalami miskonsepsi
adalah siswa yang menjawab salah yaitu A, C, dan D serta yakin
benar dengan jawabannya. Sebanyak 126 siswa memilih jawaban B
bahwa yanag bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
benda adalah benda cepat mengalami pelapukan, sedangkan jumlah
siswa yang memilih jawaban salah A, C, dan D serta yakin benar
sebanyak 94 siswa dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 menunjukkan 49% kesalahan siswa terbanyak terjadi
karena menjawab opsi D permukaaan air selalu datar tidak
dipengaruhi gaya gravitasi terhadap benda (gaya gravitasi
berpengaruh). 34 % menjawab opsi C benda jatuh ke bawahbuka n
pengaruh gaya gravitasi terhadap benda (gaya gravitasi berpengaruh)
dan 17 % menjawab opsi A benda memiliki berat tidak dipengaruhi
gaya gravitasi terhadapbenda (gaya gravitasi berpengaruh). Pada
gambar 4.3 dapat disimpulkan pada konsep gaya yang
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya terjadi
miskonsepsi.
30%
25%
45%
Aitem 3
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 3 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.4 pada indikator 5.1.2 juga tentang
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gaya. Pada aitem 3,
jawaban yang benar adalah D, maka yang mengalami miskonsepsi
adalah siswa yang menjawab salah yaitu A, B, dan C serta yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
benar dengan jawabannya. Sebanyak 118 siswa memilih jawaban D
bahwa yang bukan termasuk cara memperbesar gaya gesek adalah
memperhalus permukaan benda, sedangkan jumlah siswa yang
memilih jawaban salah A, B, dan C serta yakin benar sebanyak 111
siswa dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4
menunjukkan 45% kesalahan siswa banyak terjadi karena menjawab
opsi C memberi pula tau paku-paku pada sepatu sepak bola
(memperbesar gaya geek). 30 % menjawab opsi A melapisi
permukan benda dengan karet (memperbesar gaya gesek) dan 25 %
menjawab opsi B memperluas bidang permukaan (memperbesar
gaya gesek). Pada gambar 4.4 dapat disimpulkan pada konsep gaya
yang mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya terjadi
miskonsepsi.
Dari ketiga gambar diagram lingkaran yang mewakili
indikator 5.1 tentang konsep gaya, siswa mengalami miskonsepsi
dilihat dari jawaban siswa yang salah dan yakin benar dengan
jawaban tersebut.
2) KD 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 5.2, siswa
diuji dengan memberikan 7 soal yang mewakili 3 indikator.
Indikator 5.2.1 meliputi nomor 4,5 dan 6. Indikator 5.2.2 meliputi
nomor 7 dan 8, serta indikator 5.2.3 meliputi nomor 9 dan 10. Jika
ditinjau dari jawaban siswa per aitem yang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
miskonsepsi, maka dapat dilihat pada tampilan diagram masing-
masing aitem berikut;
16%
46%
38%
Aitem 4
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 4 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.5 pada indikator 5.2.1 mengidentifikasi
pesawat sederhana. Pada aitem 4, jawaban yang benar adalah B,
maka yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab
salah yaitu A, C, dan D serta yakin benar dengan jawabannya.
Sebanyak 66 siswa memilih jawaban B bahwa sifat roda yaitu
semakin kecil ukurannya maka gaya kuasanya semakin kecil dan
semakin besar ukurannya maka gaya kuasanya semakin besar,
sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah A, C, dan D
serta yakin benar sebanyak 99 siswa dan persentase dapat dilihat
pada gambar 4.5. Gambar 4.5 menunjukkan 46% kesalahan siswa
banyak terjadi karena menjawab opsi C semakin besar ukurannya,
maka gaya kuasanya semakin kecil (seharusnya lebih besar). 38 %
menjawab opsi D semakin kecil ukurannya maka gaya kuasanya
semakin besar dan semakin besar ukurannya maka gaya kuasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
semakin kecil dan 16 % menjawab opsi A semakin kecil ukurannya
maka gaya kuasanya semakin besar (seharusnya semakin kecil).
37%
57%
6%
Aitem 5
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pad opsi D
Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 5 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.6 pada indikator 5.2.1 juga mengidentifikasi
pesawat sederhana pada aitem 5, jawaban yang benar adalah B,
maka yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab
salah yaitu A, C, dan D serta yakin benar dengan jawabannya.
Sebanyak 84 siswa memilih jawaban B bahwa titik tumpu pada sapu
terletak di pegangan sapu, sedangkan jumlah siswa yang memilih
jawaban salah A, C, dan D serta yakin benar sebanyak 128 siswa
dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.6. Gambar 4.6
menunjukkan 57% kesalahan siswa banyak terjadi karena menjawab
opsi C titik tumpu terletak perbatasan kayu dan daun sapu. 37 %
menjawab opsi A titik tumpu terdapat pada ujung atas sapu dan 6 %
menjawab opsi D titik tumpu terletak pada bagian daun sapu paling
bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
14%
20%
66%
Aitem 6
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 6 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.7 pada indikator 5.2.1 juga mengidentifikasi
pesawat sederhana pada aitem 6, jawaban yang benar adalah B,
maka yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab
salah yaitu A, C, dan D serta yakin benar dengan jawabannya.
Sebanyak 94 siswa memilih jawaban B bahwa bagian sekrup yang
menggunakan prinsip bidang miring adalah bagian badan sekrup
dan ujung runcing, sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban
salah A, C, dan D serta yakin benar sebanyak 120 siswa dan
persentase dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7
menunjukkan 66% kesalahan siswa banyak terjadi karena
menjawab opsi D dimana bidang miring terletak pada semua
bidang sekrup. 20 % menjawab opsi C prinsip biang miring
terletak di ujung atas dan bawah sekrup dan 14 % menjawab opsi
A prinsip bidang miring terletak di ujung atas dan badan sekrup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
46%
40%
14%
Aitem 7
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 7 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.8 pada indikator 5.2.2 mengidentifikasi
pesawat sederhana tentang contoh pengungkit pada aitem 7,
jawaban yang benar adalah A, maka yang mengalami miskonsepsi
adalah siswa yang menjawab salah yaitu B, C, dan D serta yakin
benar dengan jawabannya. Sebanyak 204 siswa memilih jawaban
A bahwa yang termasuk tuas pertama adalah gunting, sedangkan
jumlah siswa yang memilih jawaban salah B, C, dan D serta yakin
benar sebanyak 35 siswa dan persentase dapat dilihat pada gambar
4.7. Gambar 4.7 menunjukkan 46% kesalahan siswa banyak terjadi
karena menjawab opsi B yang termasuk tuas jenis petama adalah
gerobak pasir. 40 % menjawab opsi C yang termasuk tuas jenis
pertama adalah sekop dan 14 % menjawab opsi D yang termasuk
tuas jenis pertama adalah pemecah kemiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
31%
66%
3%
Aitem 8
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 8 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.9 pada indikator 5.2.2 masih
mengidentifikasi pesawat sederhana tentang contoh pengungkit
pada aitem 8, jawaban yang benar adalah B, maka yang mengalami
miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu A, C, dan D
serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 171 siswa
memilih jawaban B gerobak pasir termasuk jenis tuas kedua,
sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah A, C, dan D
serta yakin benar sebanyak 59 siswa dan persentase dapat dilihat
pada gambar 4.9. Gambar 4.9 menunjukkan 66% kesalahan siswa
banyak terjadi karena menjawab opsi C meyakini gerobak pasir
termasuk jenis tuas ketiga. 31 % menjawab opsi A meyakini
gerobak pasir termasuk jenis tuas pertama dan 3 % menjawab opsi
D gerobak pasir termasuk jenis tuas keempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
38%
0%
62%
Aitem 9
Jawaban salah dan yakin benar opsi B
Jawaban salah dan yakin benar opsi C
Jawaban salah dan yakin benar opsi D
Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 9 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.10 pada indikator 5.2.3 mengidentifikasi
pesawat sederhana tentang penerapan pada kehidupan sehari-hari
pada aitem 9, jawaban yang benar adalah A, maka yang mengalami
miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu B, C, dan D
serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 226 siswa
memilih jawaban A bahwa pembuka tutup botol menggunakan
prinsip pengungkit, sedangkan jumlah siswa yang memilih
jawaban salah B, C, dan D serta yakin benar sebanyak 21 siswa
dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10
menunjukkan 62 % kesalahan siswa banyak terjadi karena
menjawab opsi D meyakini pembuka tutup botol menggunakan
prinsip bidang miring. 38 % menjawab opsi B yang meyakini
pembuka tutup botol menggunakan prinsip katrol dan untuk opsi C
tidak ada yang menjawab yaitu 0 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
100%
0%0%
Aitem 10
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 10 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.11 pada indikator 5.2.3 masih
mengidentifikasi pesawat sederhana tentang penerapan pada
kehidupan sehari-hari. Pada aitem 10, jawaban yang benar adalah
C, maka yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang
menjawab salah yaitu A, B, dan D serta yakin benar dengan
jawabannya. Sebanyak 236 siswa memilih jawaban C bahwa jalan
dipegunungan dibuat berkelok merupakan penerapan bidang
miring, sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah A,
B, dan D serta yakin benar sebanyak 8 siswa dan persentase dapat
dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 menunjukkan 100 %
kesalahan siswa banyak terjadi karena menjawab opsi A meyakini
jalan dipegunungan dibuat berkelok-kelok merupakan prinsip roda
berporos. Untuk opsi B dan D tidak dipilih oleh siswa sehingga
persentase 0%.
3) KD 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
Siswa diuji dengan memberikan 5 soal yang mewakili 2
indikator untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 6.1. Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6.1.1 meliputi nomor 11 dan 12. Indikator 6.1.2 meliputi nomor 13,
14 dan 15. Jika ditinjau dari jawaban siswa per aitem yang
mengalami miskonsepsi, maka dapat dilihat pada tampilan diagram
masing-masing aitem berikut;
32%
45%
23%
Aitem 11
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 11 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.12 pada indikator 6.1.1 tentang sifat-sifat
cahaya pada aitem 11, jawaban yang benar adalah C, maka yang
mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu
A, B, dan D serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 89
siswa memilih jawaban C bahwa yang bukan ciri cahaya merambat
lurus adalah terbentuknya pelangi setelah hujan, sedangkan jumlah
siswa yang memilih jawaban salah A, B dan D serta yakin benar
sebanyak 133 siswa dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 menunjukkan 45 % kesalahan siswa banyak terjadi
karena menjawab opsi B meyakini yang bukan menunjukkan sifat
cahaya merambat lurus adalah rambatan cahaya matahari yang
menembus benda bening. 32 % menjawab opsi A meyakini yang
bukan menunjukkan sifat cahaya merambat lurus adalah pantulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sinar kendaraan bermotor pada malam hari, dan untuk opsi D
sebanayak 23 % menjawab yang bukan menunjukkan sifat cahaya
merambat lurus adalah sorotan lampu senter ketika sedang mati
lampu.
36%
34%
30%
Aitem 12
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsiC
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 12 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.13 pada indikator 6.1.1 masih tentang sifat-
sifat cahaya pada aitem 12, jawaban yang benar adalah A, maka
yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah
yaitu B, C dan D serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak
112 siswa memilih jawaban A bahwa disperse cahaya adalah
peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya
berwarna, sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah
A, B dan D serta yakin benar sebanyak 83 siswa dan persentase
dapat dilihat pada gambar 4.13. Gambar 4.13 menunjukkan 36 %
kesalahan siswa banyak terjadi karena menjawab opsi B meyakini
disperse cahaya adalah peristiwa terpantulnya cahaya matahari
terhadap bulir-bulir air hujan. 34 % menjawab opsi C meyakini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
disperse cahaya adalah peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air
hujan, dan untuk opsi D sebanyak 30 % menjawab disperse cahaya
adalah peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi berbagai
cahaya berwarna.
69%
13%
18%
Aitem 13
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawban salah dan yakin benar Cpada opsi
Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 13 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.14 pada indikator 6.1.2 mengenai sifat
bayangan pada cermin. Pada aitem 13, jawaban yang benar adalah
D yaitu bahwa bayangan maya adalah bayangan yang dapat kita
lihat dalam cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak
terdapat cahaya pantul, maka yang mengalami miskonsepsi adalah
siswa yang menjawab salah yaitu A, B, dan C serta yakin benar
dengan jawabannya. Sebanyak 50 siswa memilih jawaban D,
sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah A, B dan C
serta yakin benar sebanyak 94 siswa dan persentase dapat dilihat
pada gambar 4.14. Gambar 4.14 menunjukkan 69 % kesalahan
siswa banyak terjadi karena menjawab opsi A yang meyakini
bayangan maya adalah bayangan yang arahnya terbalik terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
bendanya. 18 % menjawab opsi C yang meyakini bayangan maya
adalah bayangan yang letaknya di depan cermin atau dibelakang
lensa, dan untuk opsi B sebanyak 13 % yang menjawab bayangan
maya adalah bayangan yang terbentuk oleh sinar-sinar pantul.
43%
14%
43%
Aitem 14
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 14 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.15 pada indikator 6.1.2 masih mengenai
sifat bayangan pada cermin. Pada aitem 14, jawaban yang benar
adalah A yaitu sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion mobil
atau motor adalah semu, tegak dan diperkecil, maka yang
mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu
B, C dan D serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 68
siswa memilih jawaban A, sedangkan jumlah siswa yang memilih
jawaban salah B, C dan D serta yakin benar sebanyak 139 siswa
dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.15. Gambar 4.15
menunjukkan 43 % kesalahan siswa banyak terjadi karena
menjawab opsi B yang meyakini sifat baynagan yang dibentuk
kaca spion motor/mobil adalah semu, tegak dan diperbesar. Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
banyaknya dengan opsi B 43% menjawab opsi D sifat bayangan
yang dibentuk kaca spion motor/mobil adalah nyata, tegak dan
diperkecil, dan untuk opsi C sebanyak 14 % yang menjawab sifat
bayangan yang dibentuk kaca spion motor/mobil adalah nyata dan
terbalik.
31%
29%
40%
Aitem 15
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 15 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.16 pada indikator 6.1.2 masih mengenai
sifat bayangan pada cermin. Pada aitem 15, jawaban yang benar
adalah C yaitu sifat bayangan yang terbentuk jika dijauhkan dari
cermin cekung adalah nyata dan terbalik, maka yang mengalami
miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu A, B dan D
serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 72 siswa memilih
jawaban C, sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah
A, B dan D serta yakin benar sebanyak 112 siswa dan persentase
dapat dilihat pada gambar 4.16. Gambar 4.16 menunjukkan 40 %
kesalahan siswa banyak terjadi karena menjawab opsi D yang
meyakini sifat bayangan yang dibentuk benda jika dijauhkan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
cermin cekung adalah semu, tegak, dan diperbesar. 31% menjawab
opsi A yang meyakini sifat bayangan yang dibentuk benda jika
dijauhkan dari cermin cekung adalah semu, tegak, dan diperkecil,
untuk opsi B sebanyak 29 % yang menjawab sifat bayangan yang
dibentuk benda jika dijauhkan dari cermin cekung adalah nyata,
tegak dan diperkecil.
4) KD 6.2 membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa
dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 6.2, siswa diuji
dengan memberikan 2 soal yang mewakili 1 indikator yaitu pada
soal aitem 16 dan 17. Jika ditinjau dari jawaban siswa per aitem
yang mengalami miskonsepsi, maka dapat dilihat pada tampilan
diagram masing-masing aitem berikut;
29%
27%
44%
Aitem 16
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 16 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.17 pada indikator 6.2.1 karya/model yang
menggunakan sifat-sifat cahaya. Pada aitem 16, jawaban yang
benar adalah B yaitu periskop (alat yang arah pandangannya dapat
dibelokkan sehingga benda yang dilihat tidak harus berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
depan mata), maka yang mengalami miskonsepsi adalah siswa
yang menjawab salah yaitu A, C dan D serta yakin benar dengan
jawabannya. Sebanyak 126 siswa memilih jawaban B, sedangkan
jumlah siswa yang memilih jawaban salah A, C dan D serta yakin
benar sebanyak 78 siswa dan persentase dapat dilihat pada gambar
4.17. Gambar 4.17 menunjukkan 44 % kesalahan siswa banyak
terjadi karena menjawab opsi D mikroskop. 29% menjawab opsi A
yaitu lup, untuk opsi C sebanyak 27% yang menjawab kacamata.
8%
31%61%
Aitem 17
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 17 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.18 pada indikator 6.2.1 yang masih
membahas karya/model yang menggunakan sifat-sifat cahaya. Pada
aitem 17, jawaban yang benar adalah C yaitu kotak pasta gigi dan
cermin (bahan utama yang digunakan untuk model periskop), maka
yang mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah
yaitu A, B dan D serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak
123 siswa memilih jawaban C, sedangkan jumlah siswa yang
memilih jawaban salah A, B dan D serta yakin benar sebanyak 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
siswa dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.18. Gambar 4.18
menunjukkan 61 % kesalahan siswa banyak terjadi karena
menjawab opsi D cermin dan lem. 31 % menjawab opsi B yaitu
karton dan isolasi, untuk opsi A sebanyak 8 % yang menjawab
gunting dan lem.
5) KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena
pelapukan
Siswa diuji dengan memberikan 2 soal yang mewakili 2
indikator untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 7.1 yaitu
pada soal aitem 16 dan 17. Jika ditinjau dari jawaban siswa per
aitem yang mengalami miskonsepsi, maka dapat dilihat pada
tampilan diagram masing-masing aitem berikut;
39%
28%
33%
Aitem 18
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi B
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi C
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi D
Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 18 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.19 pada indikator 7.1.1 membahas jenis-
jenis batuan. Pada aitem 18, jawaban yang benar adalah A ciri-ciri
batuan granit adalah terbentuk dari lava yang membeku sangat
lama, dapat digunakan sebagai pelapis dinding dan ubin, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
mengandung banyak gas, maka yang mengalami miskonsepsi
adalah siswa yang menjawab salah yaitu B, C dan D serta yakin
benar dengan jawabannya. Sebanyak 84 siswa memilih jawaban A,
sedangkan jumlah siswa yang memilih jawaban salah B, C dan D
serta yakin benar sebanyak 87 siswa dan persentase dapat dilihat
pada gambar 4.19. Gambar 4.19 menunjukkan 39% kesalahan
siswa banyak terjadi karena menjawab opsi B yang menyakini
terbentuk dari endapan air sungai adalahsalah satu ciri batuan
granit. 33% menjawab opsi D yaitu terbentuk dari endapan air
sungai adalah salah satu ciri batuan granit , untuk opsi C sebanyak
28% juga meyakini terbentuk dari endapan air sungai adalah salah
satu ciri batuan granit.
28%
35%
37%
Aitem 19
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawaban salah dan yakin benar pad opsi B
Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 19 Soal
Pilihan Ganda
Pada gambar 4.20 pada indikator 7.1.1 masih membahas
jenis-jenis batuan. Pada aitem 19, jawaban yang benar adalah D
tentang batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai, maka yang
mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
A, B, dan C serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 44
siswa memilih jawaban D, sedangkan jumlah siswa yang memilih
jawaban salah A, B dan C serta yakin benar sebanyak 137 siswa
dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.20. Gambar 4.20
menunjukkan kesalahan siswa terbanyak 37% menjawab opsi C
pengertian batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena
mengalami peningkatan tekanan atau suhu. 35% menjawab opsi B
yang meyakini pengertian batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari proses pengendapan magma, untuk opsi A sebanyak
28% meyakini pengertian batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari magma yang membeku.
6) KD 7.3 mendeskripsikan struktur bumi
Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 7.3, siswa
diuji dengan memberikan 1 soal yang mewakili 1 indikator yaitu
soal pada aitem 20. Jika ditinjau dari jawaban siswa yang
mengalami miskonsepsi, dapat dilihat pada tampilan diagram
masing-masing aitem berikut:
42%
17%
41%
Aitem 20
Jawaban salah dan yakin benar pada opsi A
Jawabansalah dan yakin benar pada opsi B
Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada aitem 20 Soal
Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pada gambar 4.21 pada indikator 7.3.1 membahas tentang
struktur bumi. Pada aitem 20, jawaban yang benar adalah D
tentang urutan lapisan penyusun bumi dari paling dalam adalah inti
bumi, inti luar bumi, mantel bumi, dan kerak bumi, maka yang
mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab salah yaitu
A, B, dan C serta yakin benar dengan jawabannya. Sebanyak 86
siswa memilih jawaban D, sedangkan jumlah siswa yang memilih
jawaban salah A, B, dan C serta yakin benar sebanyak 121 siswa
dan persentase dapat dilihat pada gambar 4.21. Gambar 4.21
menunjukkan kesalahan siswa terbanyak 42% menjawab opsi A
meyakini urutan lapisan bumi dari paling dalam adalah inti dalam
bumi, kerak bumi, mantel bumi, dan inti luar bumi. 41% menjawab
opsi C yang meyakini urutan lapisan penyusun bumi dari yang
paling dalam adalah inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi,
dan mantel bumi, untuk opsi B sebanyak 17% meyakini urutan
lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam adalah kerak bumi,
mantel bumi, inti dalam bumi, dan inti luar bumi.
b. Deskripsi Soal Uraian
Analisis penelitian selanjutnya yaitu data berupa soal uraian. Jika
pada soal pilihan ganda deskripsi data disajikan dan dianalisis
berdasarkan Kompetensi Dasar, maka pada soal uraian tetap
berdasarkan Kompetensi dasar tetapi deskripsi data disajikan dan
dianalisis berdasarkan konsepnya. Pembagian konsep berdasarkan
aitem soal uraian dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.2 Pembagian Kompetensi Dasar Sesuai Konsep dan
Nomor Soal Uraian No Kompetensi Dasar Konsep Nomor Aitem
1 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat
Pesawat
sederhana
(pengungkit)
1
2 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat
Pesawat
sederhana
(bidang
miring)
4
3 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Cermin 2
4 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Sifat cahaya 3
5 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan
tanah karena pelapukan
Jenis batuan 5
Tabel 4.2 merupakan pembagian nomor soal uraian berdasarkan
konsep dari beberapa Kompetensi Dasar, terdapat 5 aitem soal uraian
dan terdiri dari 4 konsep yang akan dibahas dan disajikan dalam 5
soal uraian, yaitu konsep mengenai pesawat sederhana (pengungkit
dan bidang miring), cermin, cahaya, dan jenis-jenis batuan. Dari hasil
penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat dilihat soal uraian yang
mengalami miskonsepsi pada gambar 4.22 yaitu:.
0
20
40
60
80
100
Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5
Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Uraian
Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Uraian
Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD
Negeri Semester 2 se Kecamatan Ngaglik Soal Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dari Gambar 4.22 tersebut terlihat bahwa pada soal uraian
semua mengalami miskonsepsi.Sebagian besar pada soal uraian
siswa mengalami miskonsepsi pada aitem 1, 2, 4, dan 5 dilihat dari
persentase yang lumayan tinggi melebihi 50%. Aitem satu
mengalami miskonsepsi pada konsep pengungkit, aitem 2
mengalami miskonsepsi pada konsep cermin, aitem 4 mengalami
miskonsepsi pada konsep bidang miring, dan aitem 5 mengalami
pada konsep jenis batuan. Sedangkan untuk aitem 3 siswa juga
mengalami miskonsepsi pada konsep sifat cahaya yang rendah
kurang dari 30 % dibandingkan dengan aitem yang lain.
Selanjutnya deskripsi data miskonsepsi akan dikaji lebih
mendalam dan dibahas per konsep. Dari seluruh jawaban siswa
peneliti melihat cara keseluruhan jawaban siswa yang tidak sesuai
konsep dan yang sesuai konsep. Jawaban siswa yang mengalami
miskonsepsi akan ditampilkan pada tabel dan gambar di setiap
konsep.
1) Konsep Pesat Sederhana
Materi IPA Fisika kelas V semester 2 terdapat beberapa
pesawat sederhana yang diajarkan antara lain pengungkit,
bidang miring, katrol, dan roda berporos. Pada konsep pesawat
sederhana terdapat dua soal yakni soal nomor 1 dan soal
nomor 4. Pada soal nomor 1 membahas konsep pengungkit,
sedangkan nomor 4 membahas konsep bidang miring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
a) Pembahasan Soal Pengungkit (Soal Nomor 1)
Pada soal nomor 1 membahas konsep pesawat
sederhana, khususnya perbedaan pengungkit. Untuk
mengetahui konsep dasar terhadap pengetahuan siswa
diberikan pertanyaan sebagai berikut: “Kedua alat di atas
tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke
dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian?
Jelaskan!” (gambar A: pemecah kemiri dan gambar B:
tang). Jawaban siswa yang didapat dijelaskan pada tabel
4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Miskonsepsi Siswa mengenai Konsep Pesawat
Sederhana (Pengungkit)
No Jawaban Jum-
lah
Perse-
tase
Tidak miskonsepsi (jawaban benar siswa)
1 Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang
memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik
tumpu
Gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki
ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa.
84 32,3 %
Miskonsepsi (ragam jawaban siswa)
2 Karena manfaat dan penggunaan alat ini berbeda 42 16,2 %
3 Karena bentuknya berbeda 23 8,8 %
4 Karena mempunyai titik tumpu, titik beban, dan titik
kuasa yang letaknya berbeda 61 23,5 %
5 Karena gambar a = jenis pengungkit ketiga dan gambar b
= jenis pengungkit pertama 9 3,5 %
6 Karena gambar a adalah pengungkit jenis pertama dan
gambar b adalah pengungkit jenis kedua 13 5,0 %
7 Karena gambar a adalahpengungkit jenis kedua dan
gambar b adalah pengungkit jenis ketiga 5 1,9 %
8 Karena gambar a jenis katrol dan gambar b jenis bidang
miring 1 0,4 %
9 Karena bebannya berbeda 3 1,2 %
10 Karena keduanya sama-sama pengungkit golongan kedua 2 0,8 %
11 Karena sama-sama pengungkit jenis pertama 2 0,8 %
12 Karena alat a adalah pemecah kemiri merupakan jenis
pengungkit ke 3 dan alat b adalah tang merupakan jenis
pengungkir ke 2
5 1,9 %
13 Tidak sesuai konteks 10 3,8 %
Jumlah data 260 100 %
Jumlah miskonsepsi 176 67,6 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.3 Menyatakan bahwa sebagian besar siswa kelas V
SD Negeri se-Kecamatan Ngaglik mengalami miskonsepsi
terhadap konsep pesawat sederhana khususnya pada
pengungkit. Dari 260 siswa, 84 siswa atau 32,3 % telah
mempunyai konsep yang benar, yaitu gambar a merupakan
pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada
diantara posisi kuasa dan titik tumpu, gambar b merupakan
pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada
antara beban dan kuasa. Siswa yang mengalami miskonsepsi
tentang konsep pesawat sederhana khususnya pengungkit
sebanyak 67,7 %. Sebagian besar siswa hanya dapat
menjelaskan bahwa mempunyai titik tumpu, titik beban, dan
titik kuasa yang letaknya berbeda tanpa menyebutkan jenis
pengungkitnya ada 23,5 %. Sekitar 16,2 % siswa menjawab
karena manfaat dan penggunaan alat ini berbeda. Sekitar 8,8
% siswa menjawab hanya melihat perbedaan dari bentuk
bendanya yaitu pemecah kemiri dan tang. Dari 260 siswa pun
terdapat 10 siswa yang tidak menjawab sesuai dengan konteks
yang diberikan.
Pada tabel juga dapat disimpulkan bahwa pada konsep
pesawat sederhana khususnya pengungkit terjadi miskonsepsi,
sehingga perlu diperhatikan karena kponsep pesawat
sederhana sering dipakai pada kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b) Pembahasan Soal Bidang Miring (Soal Nomor 4)
Pada soal nomor 4 membahas konsep pesawat sederhana,
khususnya bidang miring. Untuk mengetahui konsep dasar
terhadap pengetahuan siswa diberikan pertanyaan sebagai
berikut: “Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat
berkelok-kelok?” Jawaban siswa yang di dapat dijelaskan pada
tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Miskonsepsi Siswa mengenai Konsep Pesawat
Sederhana (Bidang Miring)
No Jawaban Jum-
lah
Persen-
tase
Tidak miskonsepsi (jawaban benar siswa)
1 Agar orang dapat mudah mencapi tempat ketinggian tertentu
dengan tenaga yang lebih kecil 27 10,4 %
Miskonsepsi (ragam jawaban siswa)
2 Karena menggunakan prinsip bidang miring 41 15,8 %
3 Agar tidak mudah terpeleset atau jatuh 61 23,5 %
4 Agar jalan mudah untuk dilewati 86 33,1 %
5 Untuk mengatasi longsor 3 1,2 %
6 Karena jika tidak dibuat berkelok, kendaraan tidak akan kuat
naik 3 1,2 %
7 Agar mempercepat perjalanan ke pegunungan 8 3,1 %
8 Supaya kendaraan tidak berjalan mundur 5 1,9 %
9 Karena tidak cukup tenaga untuk mendaki lereng
pegunungan yang curam 6 2,3 %
10 Agar gaya gesek semakin besar 2 0,8 %
11 Karena adanya katrol 1 0,4 %
12 Supaya jarak yang ditempuh lebih pendek 4 1,5 %
13 Gaya yang ditempuh semakin jauh 3 1,2 %
14 Karena didaerah gunung permukaannya tinggi 1 0,4 %
15 Tidak sesuai konteks 9 3,5 %
Jumlah data 260 100%
Miskonsepsi 233 89,6 %
Tabel 4.4 menyatakan bahwa sebagian besar siswa
mengalami miskonsepsi, belum mampu memahami konsep
pesawat sederhana khususnya pada bidang miring. Terbukti
kurang dari 25 % siswa mempunyai konsep yang salah.
Sebanyak 10,4 % siswa mampu menjawab dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menjelaskan manfaat bidang miring agar orang dapat mudah
mencapi tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih
kecil. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep
pesawat sederhana khususnya bidang miring ini sebanyak 89,6
%. Ada sekitar 15,8 % siswa mengetahui jenis-jenis pesawat
sederhana, tetapi tidak memahami manfaatnya dengan hanya
menjawab menggunakan prinsip bidang miring, Sebagian
besar siswa yaitu 33, 1 % hanya dapat menjelaskan agar jalan
mudah untuk dilewati. Selain itu, 23,5 % siswa menjawab agar
tidak mudah terpeleset atau jatuh. Sisanya diduga tidak
mengetahui konsep pesawat sederhana khususnya bidang
miring, karena menyatakan bahwa karena tidak cukup tenaga
untuk mendaki lerenga yang curam. Bahkan 3,5 % tidak
menjawab sesuai dengan konteks yang diberikan.
Pada tabel 4.4 tersebut juga dapat diambil kesimpulan
terjadi miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana khususnya
bidang miring yang dalam kehidupan sehari-hari sering
dilakukan, untuk itu perlu adanya perhatian.
2) Konsep tentang cermin
Konsep cermin yang diajarkan pada materi IPA Fisika
kelas 5 dibagi menjadi tiga macam cermin yaitu cermin datar,
cermin cekung, dan cermin cembung. Konsep cermin ini
dibahas pada soal nomor 2, mengarah pada sifat bayangan
pada cermin. Untuk mengetahui konsep dasar terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pengetahuan siswa diberikan pertanyaan sebagai berikut:
“Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu
terbalik? Jelaskan!”. Jawaban siswa yang di dapat dijelaskan
pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Data Miskonsepsi Siswa mengenai Konsep Cermin
No Jawaban Jum-
lah
Persen-
tase
Tidak miskonsepsi ( jawaban benar siswa)
1 Tidak. Karena sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung bergantung pada letak benda di depan cermin.
34 13,1 %
Miskonsepsi (ragam jawaban siswa)
2 Iya, karena cermin cekung memiliki sifat konvergen
(mengumpulkan cahaya) 35 13,5 %
3 Iya, karena sifat cermin cekung semu, maya, terbalik dan
diperkecil 36 13,8 %
4 Iya, karena bayangan bersifat nyata dan terbalik 65 25,0 %
5 Iya, karena cermin cekung permukaannya melengkung ke
dalam 30 11,5 %
6 Ya, karena cermin melenkung ke depan 6 2,3 %
7 Ya, karena lensa cekung membalik bayangan di depan cermin 2 0,8 %
8 Iya, karena pemantulan selalu baur 2 0,8 %
9 Tidak dapat menembus benda bening 3 1,2 %
10 Ya, terdapat bayangan semu juga 3 1,2 %
11 Karena memusat ke satu titik 1 0,4 %
12 Iya karena bayangan jauh dari cermin cekung 2 0,8 %
13 Iya karena cermin cekung memiliki lensa cekung 4 1,5 %
14 Iya, karena pembiasan 3 1,2 %
15 Karena cermin tidak lurus 1 0,4 %
16 Tidak, karena cermin cekung bisa merubah bentuk orang yang
sedang mengaca 1 0,4 %
17 Ya, karena jika dilihat dari kejauhan terlihat terbalik 2 0,8 %
18 Iya, karena cermin cekung menyebarkan cahaya 2 0,8 %
19 Iya 8 3,1 %
20 Tidak sesuai konteks 20 7,7 %
Jumlah data 260 100%
Miskonsepsi 226 86,9 %
Tabel 4.5 menyatakan bahwa sebagian besar siswa masih
mengalami pemahaman yang salah atau bisa dibilang mengalami
miskonsepsi terhadap konsep cermin. Terbukti dari 260 hanya 34
siswa atau 13,1% yang menjawab sesuai konteks bahwa tidak
selalu bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
karena sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
bergantung pada letak benda di depan cermin. Sementara sebagian
besar siswa yang mengalami miskonsepsi sebanyak 86,9 %. Sekitar
25,0 % siswa masih kurang memahami konsep cermin tentang
bayangan yang akan dihasilkan tetapi hanya menjawab nyata dan
terbalik. Sekitar 13,8 % siswa hampir sama juga belum memahami
konsep cermin dengan baik hanya menjawab karena sifat cermin
cekung semu, maya, terbalik dan diperkecil. Selain itu juga 13,5 %
siswa menjawab iya, karena cermin cekung memiliki sifat
konvergen (mengumpulkan cahaya). Sisanya juga belum
memahami konsep cermin dengan baik, dari 260 siswa pun
terdapat 20 siswa yang tidak menjawab sesuai dengan konteks
yang diberikan.
3) Pembahasan konsep sifat cahaya
Pada soal nomor 3 ini konsep cahaya lebih mengarah pada
sifat-sifat cahaya. Untuk mengetahui konsep dasar terhadap
pengetahuan siswa diberikan pertanyaan sebagai berikut:
“Mengapa pensil pada gambar di samping tampak
seperti patah?”. Jawaban siswa yang di dapat
dijelaskan pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Data Miskonsepsi Siswa mengenai Konsep Cahaya
No Jawaban Jum-
lah
Persen-
tase
Tidak miskonsepsi (jawaban benar siswa)
1 Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju
zat yang lebih rapat. Dalam halini, air lebih rapat dari
udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
194 74,6 %
Miskonsepsi (ragam jawaban siswa)
2 Karena cahaya menembus benda bening 10 3,8 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No Jawaban Jum-
lah
Persen-
tase
3 Karena pengaruh gaya gravitasi 3 1,2 %
4 Adanya pemantulan cahaya yang merambat lurus 9 3,5 %
5 Karena pensil tidak mendekati garis normal 4 1,5 %
6 Karena berbeda medium dan kerapatannya 6 2,3 %
7 Karena dimasukkan ke dalam air 5 1,9 %
8 Karena didalam air, jadi pensil terlihat patah 6 2,3 %
9 Karena gelasnya berisi air hanya setengah 5 1,9 %
10 Ada pengaruh gaya yang terbentuk saat di dalam air 1 0,4 %
11 Karena terjadi pergerakan air 2 0,8 %
12 Karena ada bayangannya 3 1,2 %
13 Karena merupakan peristiwa penguraian maka gelas
terlihat seperti patah-patah 3 1,2 %
14 Berubah patah karena pelapukan 1 0,4 %
15 karena kaca mempengaruhi pensil patah 2 0,8 %
16 Karena terjadi pembelokan arah 1 0,4 %
17 Tidak sesuai konteks 5 1,9 %
Jumlah data 260 100 %
Miskonsepsi 66 25,3 %
Tabel 4.6 menyatakan bahwa sebagian besar siswa mampu
untuk memahami konsep cahaya. Terbukti lebih dari 50 % siswa
mempunyai konsep yang benar. Sebanyak 74,6 % siswa mampu
menjawab dan menjelaskan dengan benar bahwa pensil tampak
seperti patah karena adanya pembiasan cahaya, cahaya datang dari
zat yang lebih rapat (benda di air) menuju ke udara (kurang rapat),
kemudian dibiaskan menjauhi garis normal. Siswa yang mengalami
miskonsepsi pada konsep cahaya ini sebanyak 25,4 %. Sebagian
besar siswa yaitu 3,8 % yang mengalami miskonsepsi menyatakan
bahwa cahaya menembus benda bening. Sebagian lagi 3,5 % siswa
menjawab karena adanya pemantulan cahaya. Sisanya, belum
mengetahui konsep cahaya dengan benar karena sebagian besar
menjawab karena pengaruh air digelas hanya setengah.
4) Konsep Jenis-Jenis Batuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pada materi IPA fisika kelas 5 terdapat jenis-jenis batuan
yaitu batuan beku, batuan endapan (sedimen), batuan malihan
(metamorf). Konsep tentang jenis-jenis batuan ini diwakili
oleh soal uraian nomor 5 membahas konsep jenis-jenis batuan,
khususnya membahas perbedaan batuan beku dan batuan
sedimen, Untuk mengetahui konsep dasar terhadap
pengetahuan siswa diberikan pertanyaan sebagai berikut:
“Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan
sedimen!”. Jawaban siswa yang di dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Data Miskonsepsi Siswa mengenai Konsep Jenis-
jenis Batuan
No Jawaban Jum-
lah
Persen-
tase
Tidak miskonsepsi (jawaban benar siswa)
1 Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk
dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air
sungai atau dari pelapukan batuan, endapan sisa-sisa
binatang dan tumbuhan.
74 28,5 %
Miskonsepsi (ragam jawaban siswa)
2 Batuan beku berasal dari pembekuan magma dan lava yang
membeku, sedangkan batuan sedimen berasal dari proses
pengendapan magma.
72 27,7 %
3 Batuan beku adalah batu yang berasal dari gas letusan
gunung, batuan sedimen adalah batu yang berasal dari lava
yang membeku
12 4,6 %
4 Batuan beku terbentuk dari lava yang membeku sedangkan
batuan sedimen terbentuk dari peningkatan tekanan suhu 38 14,6 %
5 Batuan beku karena tekanan suhu, sedimen karena
pengendapan. 2 0,8 %
6 Batuan beku = batuan yang dibekukan oleh cahaya, batuan
sedimen = batuan yang mengendap di sungai 1 0,4 %
7 Batuan beku berasal dari pembekuan lava, sedangkan batuan
sedimen berasal dari pengendapan magma. 5 0,4 %
8 Btuan beku terbentuk dari endapan air sungai sedangkan
batuan beku terbentuk dari proses pengendapan magma 2 0,8 %
9 Batuan yang terbentuk dari mangma yang membeku 7 2,7 %
10 Batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma 3 1,2 %
11 Batuan beku terbentuk dari magma dan lava, batuan sedimen
terbentuk dari pengendapan batuan lain. 5 1,9 %
12 Batuan beku adalah batuan yang membeku, batuan sedimen
adalah batu yang bisa di buat pengaspalan jalan 1 0,4 %
13 Karena batuan beku membeku dengan cepat, sedangkan
batuan sedimen membekunya lama 4 1,5 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
14 Batuan beku terbuat oleh pelapukan air laut, batuan sedimen
terbuat oleh lava atau awan panas 2 0,8 %
15 Batuan beku = batuan yang terbentuk karena peningkatan
suhu, Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari
proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
4 1,5 %
16 Batuan beku cenderung keras dan tidak mudah dipecah dan
batuan sedimen cenderung mudah pecah. 6 2,3 %
17 Batuan beku karena tekanan suhu, sedimen karena magma
yang membeku. 1 0,4 %
18 Batuan beku adalah batu yangberasal dari gas letusan
gunung, batuan sedimen adalah batu yang berasal dari lava
dan magma
2 0,8 %
19 Batuan sedimen adalah batuan dari batuan beku 1 0,4 %
20 Tidak sesuai konteks 17 6,5 %
Jumlah data 260 100 %
Miskonsepsi 186 71,5 %
Tabel 4.7 menyatakan bahwa sebagian besar siswa masih
mengalami pemahaman yang salah atau bisa dibilang mengalami
miskonsepsi terhadap konsep jenis batuan. Terbukti dari 260 hanya
74 siswa atau 28,5 % yang menjawab sesuai konteks bahwa batuan
beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku,
batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai atau dari
pelapukan batuan, endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Sementara sebanyak 27,7 % mengalami miskonsepsi pada batuan
sedimen yang menjawab bahwa batuan sedimen berasal dari proses
pengendapan magma.. Sekitar 14,6 % juga mengalami miskonsepsi
pada batuan sedimen dengan menjelaskan bahwa batuan sedimen
terbentuk dari peningkatan tekanan suhu. Selain itu juga banyak
siswa yang terbalik –balik dalam menjelaskan batuan beku dan
batuan sedimen. Dari 260 siswa pun terdapat 17 siswa yang tidak
menjawab sesuai dengan konteks yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
B. Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini lebih mengarah pada mengetahui
miskonsepsi IPA Fisika kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman. Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh
peneliti, terdapat miskonsepsi pada setiap kompetensi dasar yang diajarkan
pada semester 2 baik itu soal pilihan ganda maupun soal uraian.
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian
ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para pakar dalam bidangnya
Suparno (2005: 4). Suparno juga mengungkapkan cara mendeteksi
miskonsepsi pada siswa, yaitu melalui peta konsep yang meliputi tes
multiple choice, tes esai tertulis, wawancara diagnosis, diskusi dalam
kelas, praktikum dan tanya jawab (2005: 121). Karena itu peneliti
menggunakan soal pilihan ganda dan urain.
Untuk soal pilihan ganda untuk mengukur terjadinya miskonsepsi
atau tidak dalam menjawab, ditambahkan pernyataan yakin benar dan
tidak yakin benar, karena keyakinan siswa akan suatu konsep yang telah
siswa terima belum tentu sesuai dengan konsep atau pengertian ilmiah
para pakar dalam bidangnya sehingga itu bisa disebut dengan miskonsepsi.
Dari analisis pilihan ganda dengan 6 KD dan 11 indikator, dalam setiap
KD mengalami miskonsepsi. Pada KD 5.1 tentang gaya, gerak dan energi
siswa lebih banyak mengalami miskonsepsi pada penerapan gaya. Pada
KD 5.2 tentang pesawat sederhana, hampir setengah siswa mengalami
miskonsepsi pada jenis pengungkit dan bidang miring. Sedangkan pada
KD 6.1 tentang sifat-sifat cahaya siswa banyak mengalami miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dalam hal contoh cahaya merambat lurus, dan sifat bayangan pada cermin.
Pada KD 6.2 tentang penerapan sifat cahaya juga terjadi miskonsepsi pada
alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan dalam menerapkan sifat
cahaya. Pada KD 7.1 tentang pembentukan tanah karena pelapukan, lebih
dari setengah siswa yang mengalami miskonsepsi pada pengertian batuan
dan pada KD 7.3 tentang struktur bumi lebih dari seratus siswa mengalami
miskonsepsi pada bagian-bagian struktur bumi.
Pada analisis uraian, peneliti tidak menggunakan bentuk yakin
benar atau tidak yakin benar pada setiap nomor soal karena dari jawaban
siswa sudah dapat dianalisis terdapat siswa yang mengalami miskonsepsi
atau tidak. Dalam 5 soal uraiaan yang diberikan siswa mengalami
miskonsepsi tinggi pada konsep pesawat sederhana yaitu lebih dari 200
siswa masih menjawab tidak sesuai konsep, ada beberapa yang
mengetahui konsep pesawat sederhana yang digunakan tetapi tidak
mengetahui fungsinya. Selanjutnya yang mengalami miskonsepsi tinggi
juga lebih dari 200 siswa yaitu tentang konsep cermin dan bayangan yang
dibentuk oleh cermin tersebut. Untuk konsep pesawat sederhana jenis
pengungkit lebih dari 100 siswa yang mengalami miskonsepsi. Sedangkan
untuk konsep jenis batuan juga terdapat lebih dari 100 siswa yang
mengalami miskonsepsi membedakan jenis batuan beku dan sedimen. Dan
yang mengalami miskonsepsi paling sedikit mengenai konsep sifat cahaya,
yaitu cahaya dapat dibiaskan.
Diperhatikan dari hasil analisis soal pilihan ganda dan soal uraian
yang dikerjakan siswa SD se-Kecamatan Ngaglik, peneliti dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mengatakan sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi dalam setiap
KD Ilmu Pengetahuan Alam yang ada di semester 2.
Dikaitkan dengan penelitian yang terdahulu, penelitian yang
dilakukan peneliti mempunyai hasil yang sama, yaitu terdapat miskonsepsi
pada konsep gaya dengan penelitian yang dilakukan oleh Taufiq (2010)
yang mana dari hasil penelitian yang dilakukan Taufiq miskonsepsi
tertinggi terjadi pada konsep gaya gesek dengan persentase 70,3 % dan
terendah pada konsep gaya gravitasi dengan persentase 22,1 % . Penelitian
yang dilakukan Taufiq dilakukan pada tingkatan mahasiswa, sedangkan
yang dilakukan peneliti pada tingkat dasar yaitu SD. Tetapi dapat
disimpulkan bahwa miskonsepsi pada konsep gaya rentan terjadi terlebih
jika pada tingkat dasar sudah terjadi miskonsepsi memungkinkan tingkat
selanjutnya juga akan terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
BAB V
PENUTUP
Bab V dalam penelitian ini membahas tentang kesimpulan yang telah
dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk selanjutnya.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi
miskonsepsi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fisika semester 2 di
Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Nganglik. Pada soal pilihan
ganda dari 6 Kompetensi Dasar, yang mengalami miskonsepsi terbesar
53,3 % terjadi pada KD 6.1 tentang sifat-sifat cahaya, dan yang paling
sedikit mengalami miskonsepsi yaitu 3.1 % terjadi pada KD 5.2
tentang pesawat sederhana. Pada soal uraian miskonsepsi paling besar
adalah pada konsep pesawat sederhana bidang miring yaitu 89,1 %,
dan yang paling sedikit mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya
yaitu 25,3 %.
B. Keterbatasan Penelitian
Berikut ini adalah keterbatasan yang dialami peneliti selama
melakukan penelitian:
1. Peneliti tidak dapat menunggu semua SD dalam pengerjaan soal,
akibatnya perlu adanya kerjasama dengan guru kelas V pada
masing-masing SD untuk dapat membantu dalam proses
penyebaran soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Penelitian ini hanya membahas mengenai miskonsepsi IPA Fisika
kelas V saja. Masih banyak aspek, seperti: jenis kelamin,
akreditasi, tingkat pendidikan, tingkat pekerjaan yang bisa
dihubungkan dengan miskonsepsi IPA Fisika kelas V.
3. Peneliti hanaya membahas mengenai adanya miskonsepsi IPA
Fisika, tidak membahas secara mendalam mengenai faktor
penyebab dan metode untuk meminimalisasi miskonsepsi yang
terjadi pada siswa.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, dan keterbatasan
yang dialami selama penelitian, maka peneliti menyampaikan beberapa
saran untuk mengatasi permasalahan yang dialami sebagai berikut:
1. Bagi penelitian selanjutnya, untuk penyebaran soal sebaiknya
benar-benar disesuaikan dengan jadwal kuliah, dan dipastikan saat
waktu luang, jika tidak meminta bantuan guru kelas dalam menjaga
saat pengerjaan soal.
2. Perlu adanya penjadwalan yang sesuai sehingga tepat waktu dalam
pembuatan instrumen, penyebaran dan waktu materi pelajaran
semester 2 benar-benar sudah diberikan oleh guru.
3. Penelitian berikutnya dapat lebih detail dalam mendalami
miskonsepsi, tidak hanya mengetahui terjadinya miskonsepsi tetapi
juga dapat dengan melakukan analisis faktor miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi, R. (2014). Pengantar pendidikan: asas & filsafat pendidikan.
Yogakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Penelitian dan Pengembangan. (2016). PISA (Programme for
internasional student assessment). Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-
internasional-pisa. diakses, 22 Januari 2016 pukul 17.59 WIB
Berg, E. v. (1991). Miskonsepsi fisika dan remediasi. Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Blaseman & Mappa. (2011). Teori belajar orang dewasa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Dahar, R. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Bandung:
Penerbit Erlangga.
Fitriningrum, N. (2013). Analisis Miskonsepsi Gerak Melingkar Pada
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika SMA Kelas X Semester I.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/viewFile/2139/2
240 . Diakses Kamis, 15 juli 2015, 20.45
Hasan, I. (2004). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Sinar
Grafika Offset.
Hamalik, O. (1990). Perencanaan pembelajaran berdasarkan pendekatan
sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara
Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: Cv.
Maulana.
Jayadianta, A. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Peristiwa benda Padat
Dalam Air Melalui kegiatan Praktikum. Selasa, 7 juli 2015, jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
09.25http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASA
R/NomorApril_2010/PENERAPAN_MODEL_PEMBELAJARAN
_INKUIRI_UNTUK_MENINGKATKAN_PEMAHAMAN_SISW
A_TENTANG_PERISTIWA_BENDA_PADAT_DALAM_AIR_
MELALUI_KEGIATAN_PRAKTIKUM-Asep_Kurnia.pdf
Mahdi, A. dan Mujahidin. (2014). Panduan penelitian praktis untuk
menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: ALFABETA.
Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik & non parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Rizqi. (2015). Miskonsepsi http://jurnaldikbud.net/. Diakses Tanggal 2
Juli 2015 pukul 23.22 WIB.
Rositawaty. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam untuk kelas 5
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta:
Indeks.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2010). Metodologi penelitian-
pendekatan praktis dalam penelitian. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Subali, B. (2012). Prinsip asesmen & evaluasi pembelajaran. Yogyakarta:
UNY Press.
Sulistyanto, H. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R:D). Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Suharsaputra, U. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
tindakan. Bandung: Refika ADITAMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sukmadinata, N. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sumanto. (2014). Statistika terapan. Yogyakarta: CAPS.
Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan perubahan konsep dalam pendidikan
fisika. Jakarta: PT.Grasindo.
Suryanto, A. & Yuni, T. (2002). Pemahaman murid Sekolah Dasar (SD)
terhadap konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berbasis
biologi: suatu diagnosis adanya miskonsepsi.
Tjalla. (2010). Protret mutu pendidikan Indonesia ditinjau dari hasil-hasil
studi internasional. http://pustaka.ut.ac.id/pdfartikel/TIG601.pdf
diakses 22 Januari 2016 pukul 18.05 WIB
Taniredja, T. (2011). Penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Taufiq, M. (2012). Remediasi miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika
pada konsep gaya melalui penerapan model siklus belajar (learning
cycle) 5e. http://journal.unnes.ac.id/. Diakses Tanggal 7 Juli 2015
pukul 10.05 WIB
Triwiyanto, T. (2014). Pengantar pendidikan. Jakarta: Budi Aksara.
Widiyoko, S. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wisudawati. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 1a
Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 1b
Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 1c
Suarat Ijin Penelitian dari Badan Perencanaan Pengembangan Daerah
(BAPPEDA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 1d
Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian dari UPT Pelayanan Pendidikan
Kecamatan Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2a: Kisi-Kisi Instrument Soal Pilihan Ganda Sebelum Expert Judgement
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN EVALUASI
SOAL PILIHAN GANDA
Kepada Yth. Romo/Bapak/Ibu Validator
Di tempat
Mohon Romo/Bapak/Ibu berkenaan untuk memberi penilaian pada kelengkapan instrumen penelitian yang terdiri dari soal evaluasi soal pilihan ganda
dengan melingkari angka yang tertera dalam kolom serta memberi komentar atas kelayakan instrumen evaluasi.
Keterangan :
Skor 1 : Tidak Sesuai
Skor 2 : Kurang Sesuai
Skor 3 : Sesuai
Skor 4 : Sangat Sesuai
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
1. 5. Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi, serta
fungsinya
5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
5.1.1
Menyebutkan
macam-macam
gaya melalui
percobaan
1
Perhatikan gambar di atas
Percobaan di atas menunjukkan bahwa paku-paku kecil
dapat menempel pada paku besar karena adanya gaya …
a. gravitasi
b. magnet
c. gesek
B
1 2 3 4
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
d. pegas
2 Antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat
bergerak tanpa tergelincir. Percobaan tersebut
menunjukkan adanya gaya … .
a. pegas
b. magnet
c. gravitasi
d. gesek
D
1 2 3 4
3 1. Buah yang jatuh dari pohonnya.
2. Adi mengerem sepedanya saat melewati turunan.
3. Air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah.
4. Bola yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke
tanah.
Manakah di antara empat pernyataan di atas yang
menunjukkan penerapan gaya gravitasi?
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
D
1 2 3 4
5.1.2
Mengidentifika
si faktor-faktor
yang
mempengaruhi
gaya
4 Berikut ini yang bukan termasuk pengaruh gaya
gravitasi terhadap benda adalah ... .
a. Benda memiliki berat
b. Benda cepat mengalami pelapukan
c. Benda jatuh ke bawah
d. Permukaan air selalu datar
B
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
5 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Melapisi permukaan benda dengan karet
2. Memperluas bidang permukaan
3. Memperkecil luas permukaan
4. Menggunakan corak batik pada permukaan
benda
5. Memperhalus permukaan benda
Yang termasuk cara untuk memperbesar gaya gesek
adalah ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
B
1 2 3 4
6 Perhatikan gambar ini!
Gambar di atas menunjukkan pak Beni sedang
mendorong tembok. Pernyataan yang benar adalah ... .
a. Pak Beni mendorong tembok dan tembok tidak
mendorong pak Beni
b. Pak Beni mendorong tembok dan tembok diberi
gaya oleh pak Beni
c. Pak Beni mendorong tembok dan tembok
D
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
mendorong pak Beni
d. Pak Beni mendorong tembok dan tembok tetap
diam karena memberi gaya pada pak Beni
5.2 Menjelaskan
pesawat sederhana
yang dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan lebih
cepat
5.2.1
Mengidentifika
si ciri-ciri
pesawat
sederhana
7 Cermati sifat-sifat roda berikut ini!
1. Semakin kecil ukurannya, maka gaya kuasanya
semakin kecil
2. Semakin kecil ukurannya, maka gaya kuasanya
semakin besar
3. Semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya
semakin besar
4. Semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya
semakin kecil
Yang bukan merupakan sifat roda ditunjukkan oleh
nomor ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
B
1 2 3 4
8 Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan
kedudukan titik tumpu, beban, dan kuasanya. Gunting
termasuk ... .
a. Pengungkit yang titik bebannya terletak di
antara titik tumpu dan titik kuasa
b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di
antara titik beban dan kuasa
c. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di
antara titik tumpu dan titik beban
d. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di
antara titik tumpu dan titik beban
B
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
9 Perhatikan gambar berikut!
Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di atas
yaitu ... .
a. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa
b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa
c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban
d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu
tempat
B
1 2 3 4
10
Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada bagian
yang bernomor ... .
a. I
b. II
c. III
d. IV
B
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
11
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip kerja
bidang miring yaitu nomor … .
a. I
b. II
c. III
d. IV
C
1 2 3 4
12 Berikut ini salah satu ciri-ciri katrol tetap adalah ... .
a. katrol yang dipasang pada tempat tertentu
dengan posisi tetap
b. katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat
dipindah-pindahkan
c. gabungan antara katrol tetap dan katrol lepas
d. beberapa roda katrol yang disusun secara
berdampingan dalam satu poros
A
1 2 3 4
5.2.2
Menyebutkan
contoh jenis
tuas atau
pengungkit
13 Berikut yang termasuk tuas jenis pertama adalah … .
a. gunting
b. gerobak pasir
c. sekop
d. pemecah biji
A
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
jenis pertama 14
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan … .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
B
1 2 3 4
15
Gambar di atas adalah contoh tuas jenis ketiga. Letak
titik kuasa pada sekop di atas ditunjukkan oleh nomor …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
A
1 2 3 4
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
5.2.3
Menyebutkan
penerapan
pesawat
sederhana
dalam
kehidupan
sehari-hari
16 Pemecah kemiri menggunakan prinsip kerja … .
a. pengungkit
b. katrol
c. gravitasi
d. bidang miring
A
1 2 3 4
17 Jalan di pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-
kelok, merupakan jenis penerapan … .
a. roda berporos
b. katrol
c. bidang miring
d. pengungkit
B
1 2 3 4
18 Perhatikan gambar di bawah ini!
Alat yang digunakan pada kegiatan seperti pada gambar,
menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana berupa ...
a. pengungkit
b. roda dan poros
c. katrol
d. bidang miring
D
1 2 3 4
2. 6. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya melalui
kegiatan
membuat suatu
karya atau
6.1 Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.1.1
Menyebutkan
sifat-sifat
cahaya
19 Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
A
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
model 20 Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Peristiwa
di bawah ini yang menunjukkan bahwa cahaya
merambat lurus adalah, kecuali ... .
a. pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam
hari
b. rambatan cahaya matahari yang menembus genting
kaca
c. terbentuknya pelangi setelah hujan
d. sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu
C
1 2 3 4
21 Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah … .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
A
1 2 3 4
22 Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
A
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
23 Peristiwa terbentuknya pelangi setelah hujan
menunjukkan bahwa adanya dispersi cahaya. Dispersi
cahaya adalah ... .
a. peristiwa penguraian cahaya putih menjadi
berbagai cahaya berwarna
b. peristiwa terpantulnya cahaya matahari terhadap
bulir-bulir air hujan
c. peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air hujan
d. peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi
berbagai cahaya berwarna
A
1 2 3 4
6.1.2
Menjelaskan
sifat bayangan
pada cermin
24 Ketika seseorang sedang bercermin pada cermin datar,
maka jarak benda dengan cermin …. dengan jarak
bayangannya.
a. lebih jauh
b. sama
c. dekat
d. sangat dekat
B
1 2 3 4
25 Yang dimaksud dengan bayangan maya adalah ... .
a. bayangan yang arahnya terbalik terhadap bendanya
b. bayangan yang letaknya di depan cermin atau di
belakang lensa
c. bayangan yang terbentuk oleh sinar-sinar pantul
d. bayangan yang dapat kita lihat dalam cermin, tetapi
di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya
pantul
D
1 2 3 4
26 Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada
mobil/motor adalah… .
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. semu, tegak, dan diperbesar
c. nyata dan terbalik
A
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
d. nyata, tegak, dan diperkecil
27 Sifat bayangan yang terbentuk jika benda dijauhkan dari
cermin cekung adalah ... .
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. nyata, tegak, dan diperkecil
c. nyata dan terbalik
d. semu, tegak, dan diperbesar.
C
1 2 3 4
28 Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang
kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati …
a. garis horizontal
b. garis vertikal
c. garis normal
d. garis lurus
C
1 2 3 4
6.2
Membuat suatu
karya/model,
misalnya periskop
atau lensa dari bahan
sederhana dengan
menerapkan sifat-
sifat cahaya
6.2.1
Mengetahui
alat dan bahan
yang
digunakan
untuk
membuat
karya/model
yang
menerapkan
sifat-sifat
cahaya
29 Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
berada di atas batas pandang adalah … .
a. lup
b. periskop
c. kacamata
d. mikroskop
B
1 2 3 4
30 Bahan utama yang digunakan untuk membuat model
periskop adalah … .
a. gunting dan lem
b. karton dan isolasi
c. kotak pasta gigi dan cermin
d. cermin dan lem
C
1 2 3
4
31 Bahan utama pada pembuatan kaca pembesar sederhana
adalah … .
a. bola lampu
b. kardus
c. karet gelang
A
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
d. air
3. 7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber
7.1 Mendeskripsikan
proses pembentukan
tanah karena
pelapukan
7.1.1
Menggolongka
n jenis-jenis
batuan
32 Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan … .
a. kandungan mineralnya
b. tempat ditemukannya
c. kegunaannya
d. proses pelapukannya
A
1 2 3 4
33 Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !
1. Terbentuk dari lava yang membeku dengan
sangat lama
2. Dapat digunakan untuk pelapis dinding atau
ubin
3. Tidak mengandung banyak gas
4. Terbentuk dari endapan air sungai.
Merupakan ciri dari batuan granit adalah ...
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
A
1 2 3 4
34 Batuan sedimen adalah ... .
a. batuan yang terbentuk dari magma yang
membeku
b. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan
magma
c. batuan yang terbentuk karena mengalami
peningkatan tekanan atau suhu
d. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan
lumpur dan mineral dalam air sungai
D
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
35 Perhatikan ciri-ciri batuan dibawah ini.
1. memiliki warna hijau keabu-abuan
2. Berasal dari magma
3. berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah
4. memiliki rongga-rongga kecil
5. terdiri dari butiran-butiran kapur yang halus
Pernyataan diatas yang merupakan ciri-ciri dari batuan
basal adalah ... .
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 5
B
1 2 3 4
7.1.2
Menjelaskan
proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
36 Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena ... .
a. getaran permukaan bumi
b. perubahan suhu yang drastis
c. terbenturnya batuan satu sama lain karena
angin
d. pengaruh paparan panas sinar matahari
B
1 2 3 4
37 Pelapukan fisis adalah ... .
a. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu,
hujan, dan angin
b. pelapukan yang terrjadi kerena peran makhluk
hidup
c. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat
mineral pembentuk batuan
d. proses pelapukan batuan karena hujan deras
dan arus air
A
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
38 Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... .
a. lumut, lichen, akar tanaman dan batuan
b. lumut, angin, lichen dan akar tanaman
c. akar tanaman, humus dari daun, batuan dan
lumut
d. lichen, lumut, humus dari daun dan akar
tanaman
D
1 2 3 4
7.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah
7.2.1
Mengetahui
jenis-jenis
tanah
39 Berdasarkan komposisi penyusunnya, tanah dibedakan
menjadi tiga jenis, kecuali ... .
a. tanah berhumus
b. tanah liat
c. tanah berkapur
d. tanah berpasir
C
1 2 3 4
40 Tanah yang merupakan perpaduan antara tanah liat,
lumpur, dan pasir disebut tanah ... .
a. tanah humus
b. tanah lempung
c. tanah gambut
d. tanah liat
B
1 2 3 4
41 Tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang
membusuk dan air, serta sering disebut tanah organik
adalah tanah ... .
a. tanah lempung
b. tanah pasir
c. tanah humus
d. tanah gambut
D
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
42 Tanah yang mudah dilalui air, udara, dan zat mineral
tanah lainnya disebut tanah ... .
a. tanah humus
b. tanah gambut
c. tanah pasir
d. tanah lempung
C
1 2 3 4
43 Memiliki susunan tanah yang sangat rapat sehingga
peredaran udara dan air pada tanah kurang baik disebut
tanah ... .
a. tanah liat
b. tanah lempung
c. tanah humus
d. tanah gambut
A
1 2 3 4
44 Salah satu ciri dari tanah lempung adalah ... .
a. kandungan tanah sangat subur dan cocok untuk
menanam tanaman pangan
b. mengandung banyak unsur hara dan sering
dimanfaatkan untuk menanam sayuran
c. saat kering tanah retak-retak dan ketika hujan
air di atas menggenang
d. mengandung banyak air dan bersifat sangat
asam
B
1 2 3 4
45 Salah satu dari ciri tanah gambut adalah ... .
a. memiliki daya serap dan daya tahan air yang
tinggi
b. unsur hara yang ada di dalam tanah sangat
sedikit
c. peredaran udara dan air pada tanah kurang baik
d. bersifat sangat asam dan biasanya terdapat di
daerah rawa
D
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
46 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah humus,
kecuali ... .
a. unsur hara sangat sedikit
b. berasal dari tumbuhan dan hewan kecil yang
membusuk
c. memiliki daya serap dan daya tahan air yang
tinggi
d. sangat cocok untuk menanam tanaman pangan
A
1 2 3 4
47 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah liat,
kecuali ... .
a. peredaran udara dan air pada tanah kurang baik
b. saat musim kemarau tanah menjadi retak-retak
c. saat musim penghujan air menggenang
d. sering digunakan untuk bercocok tanam
D
1 2 3 4
48 Berikut ini yang merupakan ciri dari tanah pasir adalah
... .
a. cocok ditanami tumbuhan sayur-mayur
b. banyak mengandung unsur hara
c. hanya dapat ditanami sedikit jenis tanaman
d. bersifat sangat asam
C
1 2 3 4
7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi
7.3.1
Mendeskripsik
an struktur
permukaan
bumi
49
Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi.
D
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No
soal
PG Soal
Kunci
Jawa
ban
Skor Ket
Urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam
adalah ... .
a. inti dalam bumi, kerak bumi, mantel bumi, inti
luar bumi
b. kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi, inti
luar bumi
c. inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi,
mantel bumi
d. inti dalam bumi, inti luar bumi, mantel bumi,
kerak bumi
50
Magma pada gambar di atas, ditunjukkan dengan huruf
... .
a. A
b. B
c. C
d. D
A
1 2 3 4
Yogyakarta,
Validator
(. . . . . . . . . . .)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 2b: Kisi-Kisi Instrument Soal Uraian Sebelum Expert Judgement
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN EVALUASI
SOAL URAIAN
Kepada Yth. Romo/Bapak/Ibu Validator
Di tempat
Mohon Bapak/Ibu berkenaan untuk memberi penilaian pada kelengkapan instrumen evaluasi soal uraian dengan melingkari angka yang tertera dalam
kolom serta memberi komentar atas kelayakan instrumen evaluasi.
Keterangan:
Skor 1 : Tidak Sesuai
Skor 2 : Kurang Sesuai
Skor 3 : Sesuai
Skor 4 : Sangat Sesuai
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
No.
Soal Soal
Skor Ket
5. Memahami
hubungan
antara
gaya,
gerak dan
energi
serta
fungsinya.
5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet).
5.1.1 Menjelaskan
hubungan gaya
magnet.
2 Apakah paku kecil yang dipasang penghalangplastik
dapat dipengaruhi magnet? Jelaskan! 1 2 3 4
5.2 Menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat
membuat pekerjaan
lebih mudah dan
lebih cepat.
5.2.1 Menjelaskan
perbedaan
golongan
pengungkit
1
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
No.
Soal Soal
Skor Ket
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat
tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang
berbeda. Mengapa demikian ? Jelaskan!
5.2.2 Menjelaskan fungsi
bidang miring 6
Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-
kelok?
1 2 3 4
6. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu karya
atau model
6.1 Mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya
6.1.1Mengidentifikasi
sifat-sifat cahaya 4
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jelaskan mengapa sedotan di dalam gelas berair pada
gambar di atas tampak seperti patah?
1 2 3 4
6.1.2Menjelaskan sifat
bayangan pada
cermin
5 Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
selalu terbalik? Jelaskan! 1 2 3 4
7. Memahami
perubahan
yang
terjadi di
alam dan
hubungann
ya dengan
7.1 Mendiskripsikan
proses pembentukan
tanah karena
pelapukan
7.1.1Menggolongkan
jenis-jenis batuan 8
Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan
sedimen ! 1 2 3 4
7.1.2 Menjelaskan proses
pembentukan tanah
karena pelapukan
7 Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi?
Sebutkan penyebabnya! 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
No.
Soal Soal
Skor Ket
penggunaa
n sumber
daya alam. 7.2 Mengidentifikasi jenis-
jenis tanah.
7.2.1 Mampu menjelaskan
salah satu jenis
tanah
10
Jelaskan mengapa tanah pasir hanya dapat ditanami
oleh jenis tanaman tertentu dan berikan contoh
tanaman tersebut! 1 2 3 4
11 Mengapa tanaman pangan seperti jagung dan padi
cocok ditanam di tanah humus? Jelaskan! 1 2 3 4
7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi
7.3.1 Mendeskripsikan
struktur bumi
3
Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi berdasar
gambar tersebut!
1 2 3 4
9 Gambarkan dan jelaskan lapisan-lapisan penyusun
atmosfer ! 1 2 3 4
Yogyakarta,
Validator
(. . . . . . . . . . . . . . . )
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
140
Lampiran 3a: Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrument Pilihan Ganda
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
1 3 4 3 2 3
Validator 1: -
Validator 2 :-
Validator 3 : Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat
menyebutkan macam-macam gaya
Validator 4 : Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro
magnet, dan gosok.
2 3 4 2 2 2.75
Validator 1 : Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek
butuh subjek, dan mengganti alternatif pegasnya
Validator 2 : Percobaan diganti dengan peristiwa
Validator 3 : Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang
digelindingkan akan berhenti hal ini terjadi karena
Validator 4 : Pernyataannya sudahjelas, tidak memerlukan
“percobaan”, karena itu ada dalam kehidupan sehari-hari.
3 2 4 2 4 3
Validator 1 : Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat
miskonsepsinya karena ada yang benar dan ada yang salah.
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa
dapat mengelompokan salah satu jenis gaya
Validator 4 : -
4 3 4 4 3 3.5
Validator 1 : Kalimat soalnya tidak baik
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
5 2 4 4 3 3.25
Validator 1 : Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena
mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
6 1 4 1 4 2.5
Validator 1 : Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapat
membuat siswa pandai bingung.
Validator 2 : -
Validator 3 : Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak
yang di dorong bergerak karena apa….
Validator 4 : -
7 1 4 4 3 3
Validator 1 :Perlu ada gambar dan membingungkan
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa
dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana
Validator 4: -
8 3 4 4 2 3.25
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
9 4 4 4 2 3.5
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak
mengandung kata yang sama nomer 8 dan 9. Soal diganti menjadi:
Gambar disamping adalah pengungkit jenis 2 cirinya adalah
10 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : Soal penting atau tidak diberikan.
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
11 3 4 4 1 3
Validator 1 : Gambar tidak jelas
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa
dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana
Validator 4 : Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring?
Kasat mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban ditambahi,
menjadi:
a. I & IV
b. II & I
c. III & II
d. IV & III
12 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
13 4 4 4 4 4
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
14 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
15 4 4 4 4 4
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
16 3 4 4 3 3.5
Validator 1 : Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri
seperti apa
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
17 1 4 4 2 2.75
Validator 1 : Salah dalam menulis kunci jawaban
Validator 2 : Kunci jawaban diganti C bukan B
Validator 3 : -
Validator 4 : Apa iya jawabannya B?
18 2 4 3 - 2.5
Validator 1 : Gambar tidak jelas
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat
menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari, gambar kurang jelas
Validator 4 : Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku
ada 2 prinsip bidang miring & pengungkit.
19 1 - 4 3 3
Validator 1 : Membingungkan
Validator 2 : Kunci jawaban diganti B bukan A
Validator 3 : -
Validator 4 : -
20 2 4 4 4 3.5
Validator 1 : Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah
jawab karena kalimatnya.
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
21 1 - 4 1 0.5
Validator 1 : Membingungkan
Validator 2 : -
Validator 3 : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
142
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
Validator 4 : Soal sama dengan no. 19
22 1 - 4 1 0.5
Validator 1 : Membingungkan
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : Soal sama dengan no. 19
23 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
24 3 4 4 3 3.5
Validator 1 :Kalimat harus diperbaiki
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
25 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
26 4 4 4 4 4
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
27 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
28 1 - 4 4 3.25
Validator 1 : Membingungkan
Validator 2 : Kunci jawaban A bukan C
Validator 3 : -
Validator 4 : -
29 4 4 3 2 3.25
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang
apakah terlalu kecil atau terlalu jauh
Validator 4 : Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti
menjadi: “untuk melihat benda angkasa ….
30 1 4 4 2 2.75
Validator 1 : Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa
mereka membuatnya.
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
31 3 4 4 3 3.5
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
32 4 4 4 2 3.5
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
33 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
34 4 4 4 3 3.75 Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
143
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
Validator 4 : -
35 4 4 3 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
36 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
37 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : Diganti hurufnya
Validator 3 : -
Validator 4 : -
38 3 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
39 1 4 4 4 3.25
Validator 1 : Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan
lagi.
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
40 4 4 4 4 4
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
41 4 4 4 4 4
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
42 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : Dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
43 3 4 3 4 3.5
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat
rapat sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang baik
disebut tanah
Validator 4 : -
44 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
45 4 4 4 4 4
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
46 3 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
47 3 4 4 3 3.5 Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
144
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
Validator 4 : Item a bisadiganti item jawaban “digunakan untuk
membuat kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan di soal no.
43
48 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang
lereng merapi identik dengan fungsi sebagai bahan bangunan
49 4 4 4 3 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi,
siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi
Validator 4 : “Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun
bumi” dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan penyusun
bumi dari yang paling dalam sesuai gambar di atas adalah”.
50 4 4 4 4 3
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator disajikan gambar bagan gunung
siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi
Validator 4: -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
145
Lampiran 3b: Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrument Uraian
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
1 4 4 3 1 3
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Disediakan gambar siswa dapat menjelaskan
perbedaan golongan pengungkit, Gambar kurang jelas
Validator 4 : Soal kurang jelas, diganti sesuai dengan
komentar validator menjadi:
“Gambar disamping adalah contoh pengungkit. Jelaskan
perbedaannya!”
2 3 4 2 2 2.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator disajikan gambar, siswa
dapat…., Gunakan data valid, ketika pintu kulkas dibuka lebih
dari 450 belum tentu pintu secara otomatis tertutup sendiri
(kemungkinan hanya produk-produk tertentu), Mungkin soal
diperbaiki dengan menggunakan mainan anak-anak beralaskan
besi bisa menempel di pintu kulkas karena……
Validator 4 : Perintah soal diganti sesuai dengan komentar
validator menjadi:
“Jelaskan apa yang terjadi!”
3 3 4 4 4 3.75
Validator 1 : Kalimat diperbaiki agar tidak membingungkan
Validator 2 : -
Validator 3 : Disediakan gambar struktur lapisan bumi, siswa
dapat mendiskripsikan struktur bumi
Validator 4 : -
4 3 4 4 3 3.5
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
5 4 4 3 2 3.25
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4
“sebutkan sifat cermin cekung!”
6 3 4 4 2 3.25
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
7 3 4 4 3 3.5
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : Diberikan contoh penyebabnya, soal direvisi
menjadi: “Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi?
Sebutkan contoh penyebabnya!”
8 4 4 3 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : Bagian indikator = ada datanya/ ciri-ciri batuaan
Validator 4 : -
9 4 4 3 4 3.75
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : -
10 4 4 4 - 3 Validator 1 : -
Validator 2 : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
146
No.
Soal
Validator Rerata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
Validator 3 : -
Validator 4 : Sebaiknya dari pasir saja, misal menjelaskan
sifat tanah saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis
tanah tertentu.
11 4 4 4 - 3
Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3 : -
Validator 4 : Sebaiknya dari pasir saja, misal menjelaskan
sifat tanah saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis
tanah tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
147
Lampiran 3c: Sampel Pekerjaan Siswa Uji Validitas Muka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
154
Lampiran 4a: Instrument Soal Pilihan Ganda Sebelum Uji Empiris
Nama :.............................
Kelas :...........................
Sekolah :............................
I. Berilah tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d pada
jawaban yang benar.
II. Lingkarilah point yakin atau
tidak yakin di bawah jawaban!
Yakin Benar :
(jika kamu yakin dengan
jawaban yang kamu pilih)
Tidak Yakin Benar : (jika
kamu tidak yakin dengan
jawaban yang kamu pilih)
1. Perhatikan gambar berikut!
Percobaan di atas menunjukkan
bahwa paku-paku kecil dapat
menempel pada paku besar
karena adanya gaya … .
a. gravitasi
b. magnet
c. gesek
d. pegas
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
2. Roda yang digelindingkan akan
berhenti, hal ini terjadi karena
ada pengaruh gaya … .
a. pegas
b. magnet
c. gravitasi
d. gesek
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
3. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Jarum kompas dapat
menunjukkan arah utara dan
selatan.
2. Adi mengerem sepedanya saat
melewati turunan.
3. Air mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah.
4. Orang yang sedang berenang
dapat bergerak maju
Penerapan gaya gravitasi ditunjukkan
oleh nomor ... .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
4. Yang bukan termasuk pengaruh gaya
gravitasi terhadap benda adalah ... .
a. benda memiliki berat
b. benda cepat mengalami
pelapukan
c. benda jatuh ke bawah
d. permukaan air selalu datar
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Melapisi permukaan benda
dengan karet
2. Memperluas bidang permukaan
3. Memberi pul atau paku-paku
pada sepatu sepak bola
4. Memperhalus permukaan benda
Yang bukan termasuk cara untuk
memperbesar gaya gesek adalah ... .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
6. Cara memperkecil gesekan
antara poros sumbu dan roda
mobil adalah dengan memasang
... .
a. sekrup
b. laker
c. ruji-ruji
d. ban
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
7. Cermati sifat-sifat roda berikut
ini!
1. Semakin kecil ukurannya,
maka gaya kuasanya
semakin kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
155
2. Semakin kecil ukurannya,
maka gaya kuasanya
semakin besar
3. Semakin besar ukurannya,
maka gaya kuasanya
semakin besar
4. Semakin besar ukurannya,
maka gaya kuasanya
semakin kecil
Yang bukan merupakan sifat
roda ditunjukkan oleh nomor ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
8. Pengungkit dibedakan menjadi
3 jenis berdasarkan kedudukan
titik tumpu, beban, dan
kuasanya. Gunting termasuk ... .
a. Pengungkit yang bebannya
terletak di antara titik
tumpu dan kuasa
b. Pengungkit yang titik
tumpunya terletak di antara
beban dan kuasa
c. Pengungkit yang kuasanya
terletak di antara titik
tumpu dan beban
d. Pengungkit yang bebannya
terletak di antara kuasa dan
titik tumpu
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
9. Perhatikan gambar berikut!
Posisi titik tumpu, beban, dan
kuasa pada alat di atas yaitu
...
a. beban berada di antara titik
tumpu dan kuasa
b. titik tumpu berada di antara
beban dan kuasa
c. kuasa berada di antara titik
tumpu dan beban
d. titik tumpu, beban, dan
kuasa berada pada satu
tempat
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
10. Perhatikan gambar berikut!
Pada waktu menyapu, titik
tumpu terletak pada bagian yang
bernomor ... .
a. I
b. II
c. III
d. IV
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
11. Perhatikan gambar berikut!
Bagian pada sekrup yang
menggunakan prinsip kerja
bidang miring yaitu nomor … .
a. I dan II
b. II dan III
c. III dan I
d. IV dan III
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
12. Berikut ini salah satu ciri-ciri
katrol tetap adalah ... .
a. katrol yang dipasang pada
tempat tertentu dengan
posisi tetap
IV
V
I
III
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
156
b. katrol yang dapat bergerak
bebas dan dapat dipindah-
pindahkan
c. gabungan antara katrol
tetap dan katrol lepas
d. beberapa roda katrol yang
disusun secara
berdampingan dalam satu
poros
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
13. Berikut yang termasuk tuas
jenis pertama adalah … .
a. Gunting
b. gerobak pasir
c. sekop
d. pemecah biji
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
14. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas adalah contoh jenis
tuas golongan … .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
15. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas adalah contoh tuas
jenis ketiga. Letak titik kuasa pada
sekop di atas ditunjukkan oleh
nomor … .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
16. Perhatikan gambar berikut!
Alat pembuka tutup botol seperti
gambar di atas menggunakan
prinsip kerja … .
a. pengungkit
b. katrol
c. gravitasi
d. bidang miring
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
17. Jalan di pegunungan dibuat dengan
lintasan berkelok-kelok, merupakan
jenis penerapan … .
a. roda berporos
b. katrol
c. bidang miring
d. pengungkit
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
18. Saat membuka kancing baju, kita
menggunakan prinsip kerja pesawat
sederhana berupa ... .
a. pengungkit
b. roda dan poros
c. katrol
d. bidang miring
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
19. Apabila cahaya merambat dari
udara ke air, maka cahaya tersebut
akan dibiaskan dengan arah ... .
a. menjauhi garis normal
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
157
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis
normal
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
20. Salah satu sifat cahaya yaitu
merambat lurus. Peristiwa di bawah
ini yang tidak menunjukkan cahaya
merambat lurus adalah ... .
a. pantulan sinar kendaraan
bermotor pada malam hari
b. rambatan cahaya matahari yang
menembus genting kaca
c. terbentuknya pelangi setelah hujan
d. sorotan lampu senter ketika sedang
mati lampu
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
21. Peristiwa terbentuknya pelangi
setelah hujan menunjukkan adanya
dispersi cahaya. Dispersi cahaya
adalah ... .
a. peristiwa penguraian cahaya
putih menjadi berbagai cahaya
berwarna
b. peristiwa terpantulnya cahaya
matahari terhadap bulir-bulir
air hujan
c. peristiwa terbiasnya cahaya
putih oleh air hujan
d. peristiwa terpantulnya cahaya
putih menjadi berbagai cahaya
berwarna
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
22. Ketika seseorang sedang bercermin
pada cermin datar, maka jarak
benda dengan cermin …. dengan
jarak bayangan dengan cermin.
a. lebih jauh
b. sama
c. dekat
d. sangat dekat
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
23. Yang dimaksud dengan bayangan
maya adalah ... .
a. bayangan yang arahnya terbalik
terhadap bendanya
b. bayangan yang letaknya di
depan cermin atau di belakang
lensa
c. bayangan yang terbentuk oleh
sinar-sinar pantul
d. bayangan yang dapat kita lihat
dalam cermin, tetapi di tempat
bayangan tersebut tidak terdapat
cahaya pantul
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
24. Sifat bayangan yang dibentuk oleh
kaca spion pada mobil/motor
adalah… .
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. semu, tegak, dan diperbesar
c. nyata dan terbalik
d. nyata, tegak, dan diperkecil
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
25. Sifat bayangan yang terbentuk jika
benda dijauhkan dari cermin
cekung adalah ... .
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. nyata, tegak, dan diperkecil
c. nyata dan terbalik
d. semu, tegak, dan diperbesar
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
26. Jika cahaya merambat dari zat yang
rapat ke zat yang kurang rapat,
maka cahaya akan dibiaskan
mendekati … .
a. garis horizontal
b. garis vertikal
c. garis normal
d. garis lurus
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
27. Alat yang arah pandangannya dapat
dibelokkan sehingga benda/objek
yang dilihat tidak harus berada di
depan mata disebut … .
a. lup
b. periskop
c. kacamata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
158
d. mikroskop
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
28. Bahan utama yang digunakan untuk
membuat model periskop adalah …
.
a. gunting dan lem
b. karton dan isolasi
c. kotak pasta gigi dan cermin
d. cermin dan lem
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
29. Bahan utama pada pembuatan kaca
pembesar sederhana adalah … .
a. bola lampu
b. kardus
c. karet gelang
d. air
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
30. Batuan memiliki sifat dan ciri yang
berbeda. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan … .
a. kandungan mineralnya
b. tempat ditemukannya
c. kegunaannya
d. proses pelapukannya
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
31. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !
1. Terbentuk dari lava yang
membeku dengan sangat lama
2. Dapat digunakan untuk pelapis
dinding atau ubin
3. Tidak mengandung banyak gas
4. Terbentuk dari endapan air
sungai.
Ciri dari batuan granit ditunjukkan
oleh nomor ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
32. Batuan sedimen adalah ... .
a. batuan yang terbentuk dari
magma yang membeku
b. batuan yang terbentuk dari
proses pengendapan magma
c. batuan yang terbentuk karena
mengalami peningkatan tekanan
atau suhu
d. batuan yang terbentuk dari
proses pengendapan lumpur dan
mineral dalam air sungai
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
33. Perhatikan ciri-ciri batuan di bawah
ini
1. memiliki warna hijau keabu-
abuan
2. Berasal dari magma
3. berasal dari endapan hasil
pelapukan batuan tanah
4. memiliki rongga-rongga kecil
5. terdiri dari butiran-butiran kapur
yang halus
Pernyataan di atas yang merupakan
ciri-ciri dari batuan basal adalah ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 5
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
34. Pelapukan batuan di gurun pasir
terjadi karena ... .
a. getaran permukaan bumi
b. perubahan suhu yang drastic
c. terbenturnya batuan satu sama
lain karena angin
d. pengaruh paparan panas sinar
matahari
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
35. Pelapukan fisis adalah ... .
a. proses pelapukan batuan karena
pengaruh suhu, hujan, dan
angin
b. pelapukan yang terjadi karena
peran makhluk hidup
c. pelapukan yang menghasilkan
perubahan zat mineral
pembentuk batuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
159
d. proses pelapukan batuan karena
hujan deras dan arus air
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
36. Beberapa penyebab pelapukan
biologi adalah ... .
a. lumut, lumut kerak, akar
tanaman dan batuan
b. lumut, angin, lumut kerak dan
akar tanaman
c. akar tanaman, humus dari daun,
batuan dan lumut
d. lumut kerak, lumut, humus dari
daun dan akar tanaman
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
37. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan
lapisan penyusun bumi. Urutan
lapisan penyusun bumi dari yang
paling dalam adalah ... .
a. inti dalam bumi, kerak bumi,
mantel bumi, inti luar bumi
b. kerak bumi, mantel bumi, inti
dalam bumi, inti luar bumi
c. inti dalam bumi, inti luar bumi,
kerak bumi, mantel bumi
d. inti dalam bumi, inti luar bumi,
mantel bumi, kerak bumi
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
38. Perhatikan gambar berikut!
Magma pada gambar di atas,
ditunjukkan dengan huruf ... .
a. A
b. B
c. C
d. D
Yakin Benar
Tidak Yakin
Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
160
Lampiran 4b: Instrument Soal Uraian Sebelum Uji Empiris
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar jawab yang
tersedia !
1. Perhatikan kedua gambar berikut!
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis
pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian? Jelaskan!
2. Apakah paku kecil yang dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi magnet? Jelaskan!
3. Perhatikan gambar berikut!
Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi berdasar gambar di atas!
4. Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut!
Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?
5. Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu!
6. Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok?
7. Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi? Sebutkan penyebabnya!
8. Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
9. Gambarkan dan jelaskan lapisan-lapisan penyusun atmosfer !
A B
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
161
Lampiran 5a: Hasil Validitas Instrument Soal Pilihan Ganda Uji Empiris
Total
Total
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 50
Aitem1
Pearson Correlation .108
Sig. (2-tailed) .454
N 50
Aitem2
Pearson Correlation .278
Sig. (2-tailed) .051
N 50
Aitem3
Pearson Correlation .407**
Sig. (2-tailed) .003
N 50
Aitem4
Pearson Correlation .319*
Sig. (2-tailed) .024
N 50
Aitem5
Pearson Correlation .604**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem6
Pearson Correlation -.060
Sig. (2-tailed) .677
N 50
Aitem7
Pearson Correlation .494**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem8
Pearson Correlation .385**
Sig. (2-tailed) .006
N 50
Aitem9
Pearson Correlation .365**
Sig. (2-tailed) .009
N 50
Aitem10
Pearson Correlation .451**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem11
Pearson Correlation .566**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem12 Pearson Correlation .264
Total
Sig. (2-tailed) .064
N 50
Aitem13
Pearson Correlation .546**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem14
Pearson Correlation .511**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem15
Pearson Correlation .225
Sig. (2-tailed) .117
N 50
Aitem16
Pearson Correlation .331*
Sig. (2-tailed) .019
N 50
Aitem17
Pearson Correlation .496**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem18
Pearson Correlation -.106
Sig. (2-tailed) .464
N 50
Aitem19
Pearson Correlation -.184
Sig. (2-tailed) .200
N 50
Aitem20
Pearson Correlation .506**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem21
Pearson Correlation .294*
Sig. (2-tailed) .038
N 50
Aitem22
Pearson Correlation .457**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem23
Pearson Correlation .472**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem24 Pearson Correlation .577
**
Sig. (2-tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
162
Total
N 50
Aitem25
Pearson Correlation .460**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem26
Pearson Correlation .209
Sig. (2-tailed) .145
N 50
Aitem27
Pearson Correlation .488**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem28
Pearson Correlation .451**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem29
Pearson Correlation .205
Sig. (2-tailed) .154
N 50
Aitem30
Pearson Correlation -.132
Sig. (2-tailed) .362
N 50
Aitem31
Pearson Correlation .461**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem32 Pearson Correlation .401**
Total
Sig. (2-tailed) .004
N 50
Aitem33
Pearson Correlation .151
Sig. (2-tailed) .295
N 50
Aitem34
Pearson Correlation .570**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem35
Pearson Correlation .490**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem36
Pearson Correlation .200
Sig. (2-tailed) .165
N 50
Aitem37
Pearson Correlation .670**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem38
Pearson Correlation -.034
Sig. (2-tailed) .813
N 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
163
Lampiran 5b: Hasil Reliabilitas Instrument Soal Pilihan Ganda Uji Empiris
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1 Value .731
N of Items 11a
Part 2 Value .804
N of Items 11b
Total N of Items 22
Correlation Between Forms .722
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .839
Unequal Length .839
Guttman Split-Half Coefficient .836
a. The items are: Aitem3, Aitem5, Aitem7, Aitem8, Aitem9, Aitem10,
Aitem11, Aitem13, Aitem14, Aitem17, Aitem20.
b. The items are: Aitem22, Aitem23, Aitem24, Aitem25, Aitem27,
Aitem28, Aitem31, Aitem32, Aitem34, Aitem35, Aitem37.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
164
Lampiran 5c: Hasil Validitas Instrument Soal Uraian Uji Empiris
Total
Total
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 50
Aitem1
Pearson Correlation .594**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem2
Pearson Correlation .483**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem3
Pearson Correlation .607**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem4
Pearson Correlation .349*
Sig. (2-tailed) .013
N 50
Aitem5
Pearson Correlation .450**
Sig. (2-tailed) .001
N 50
Aitem6
Pearson Correlation .400**
Sig. (2-tailed) .004
N 50
Aitem7
Pearson Correlation .785**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem8
Pearson Correlation .827**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
Aitem9
Pearson Correlation .494**
Sig. (2-tailed) .000
N 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
165
Lampiran 5d: Hasil Reliabilitas Instrument Soal Uraian Uji Empiris
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.734 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
166
Lampiran 6a: Instrument Soal Pilihan Ganda Setelah Uji Empiris
Isilah identitas di bawah ini dengan lengkap!
Identitas Siswa
Nama : ......................................................................
Umur : .....................................................................
Jenis kelamin : .....................................................................
Nama Sekolah : .....................................................................
Identitas Orang tua
Nama Orang tua : ....................................................................
Pekerjaan Orang tua : ....................................................................
Pendidikan terakhir Orang tua : ....................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
167
Nama :.................................
Kelas :.................................
No. Absen :.................................
Sekolah :.................................
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf
a, b, c, atau d pada jawaban yang
benar.
II. Lingkarilah point (•) yakin atau
tidak yakin di bawah jawaban!
Yakin Benar : (jika
kamu yakin dengan jawaban
yang kamu pilih)
Tidak Yakin Benar : (jika
kamu tidak yakin dengan
jawaban yang kamu pilih)
1. Perhatikan gambar berikut!
1. Jarum kompas dapat menunjukkan
arah utara dan selatan.
2. Adi mengerem sepedanya saat
melewati turunan.
3. Air mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah.
4. Orang yang sedang berenang dapat
bergerak maju
Penerapan gaya gravitasi ditunjukkan
oleh nomor ... .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
2. Yang bukan termasuk pengaruh gaya
gravitasi terhadap benda adalah ... .
a. benda memiliki berat
b. benda cepat mengalami
pelapukan
c. benda jatuh ke bawah
d. permukaan air selalu datar
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
3. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Melapisi permukaan benda dengan
karet
2. Memperluas bidang permukaan
3. Memberi pul atau paku-paku pada
sepatu sepak bola
4. Memperhalus permukaan benda
Yang bukan termasuk cara untuk
memperbesar gaya gesek adalah ... .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
4. Cermati sifat-sifat roda berikut ini!
1. Semakin kecil ukurannya, maka
gaya kuasanya semakin kecil
2. Semakin kecil ukurannya, maka
gaya kuasanya semakin besar
3. Semakin besar ukurannya, maka
gaya kuasanya semakin besar
4. Semakin besar ukurannya, maka
gaya kuasanya semakin kecil
Yang bukan merupakan sifat roda
ditunjukkan oleh nomor ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
5. Perhatikan gambar berikut!
Pada waktu menyapu, titik tumpu
terletak pada bagian yang bernomor
... .
a. I
b. II
c. III
d. IV
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
6. Perhatikan gambar berikut!
IV
V
I
III
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
168
Bagian pada sekrup yang menggunakan
prinsip kerja bidang miring yaitu nomor
… .
a. I dan II
b. II dan III
c. III dan I
d. IV dan III
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
7. Berikut yang termasuk tuas jenis
pertama adalah … .
a. Gunting
b. gerobak pasir
c. sekop
d. pemecah biji
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
8. Perhatikan gambar berikut!
Gambar tersebut adalah contoh jenis
tuas golongan … .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
9. Perhatikan gambar berikut!
Alat pembuka tutup botol seperti
gambar di atas menggunakan prinsip
kerja … .
a. pengungkit
b. katrol
c. gravitasi
d. bidang miring
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
10. Jalan di pegunungan dibuat dengan
lintasan berkelok-kelok, merupakan
jenis penerapan … .
a. roda berporos
b. katrol
c. bidang miring
d. pengungkit
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
11. Salah satu sifat cahaya yaitu merambat
lurus. Peristiwa di bawah ini yang tidak
menunjukkan cahaya merambat lurus
adalah ... .
a. pantulan sinar kendaraan bermotor
pada malam hari
b. rambatan cahaya matahari yang
menembus genting kaca
c. terbentuknya pelangi setelah hujan
d. sorotan lampu senter ketika sedang
mati lampu
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
12. Peristiwa terbentuknya pelangi setelah
hujan menunjukkan adanya dispersi
cahaya. Dispersi cahaya adalah ... .
a. peristiwa penguraian cahaya putih
menjadi berbagai cahaya
berwarna
b. peristiwa terpantulnya cahaya
matahari terhadap bulir-bulir air
hujan
c. peristiwa terbiasnya cahaya putih
oleh air hujan
d. peristiwa terpantulnya cahaya putih
menjadi berbagai cahaya
berwarna
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
13. Yang dimaksud dengan bayangan
maya adalah ... .
a. bayangan yang arahnya terbalik
terhadap bendanya
b. bayangan yang letaknya di depan
cermin atau di belakang lensa
c. bayangan yang terbentuk oleh sinar-
sinar pantul
d. bayangan yang dapat kita lihat
dalam cermin, tetapi di tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
169
bayangan tersebut tidak terdapat
cahaya pantul
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
14. Sifat bayangan yang dibentuk oleh
kaca spion pada mobil/motor adalah…
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. semu, tegak, dan diperbesar
c. nyata dan terbalik
d. nyata, tegak, dan diperkecil
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
15. Sifat bayangan yang terbentuk jika
benda dijauhkan dari cermin cekung
adalah ... .
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. nyata, tegak, dan diperkecil
c. nyata dan terbalik
d. semu, tegak, dan diperbesar
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
16. Alat yang arah pandangannya dapat
dibelokkan sehingga benda/objek yang
dilihat tidak harus berada di depan
mata disebut … .
a. lup
b. periskop
c. kacamata
d. mikroskop
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
17. Bahan utama yang digunakan untuk
membuat model periskop adalah … .
a. gunting dan lem
b. karton dan isolasi
c. kotak pasta gigi dan cermin
d. cermin dan lem
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
18. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !
1. Terbentuk dari lava yang membeku
dengan sangat lama
2. Dapat digunakan untuk pelapis
dinding atau ubin
3. Tidak mengandung banyak gas
4. Terbentuk dari endapan air sungai.
Ciri dari batuan granit ditunjukkan oleh
nomor ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
19. Batuan sedimen adalah ... .
a. batuan yang terbentuk dari magma
yang membeku
b. batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan magma
c. batuan yang terbentuk karena
mengalami peningkatan tekanan
atau suhu
d. batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan lumpur dan mineral
dalam air sungai
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
20. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan lapisan
penyusun bumi. Urutan lapisan
penyusun bumi dari yang paling dalam
adalah ... .
a. inti dalam bumi, kerak bumi,
mantel bumi, inti luar bumi
b. kerak bumi, mantel bumi, inti
dalam bumi, inti luar bumi
c. inti dalam bumi, inti luar bumi,
kerak bumi, mantel bumi
d. inti dalam bumi, inti luar bumi,
mantel bumi, kerak bumi
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
170
Lampiran 6b: Instrument Soal Uraian Setelah Uji Empiris
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar jawab yang
tersedia !
1. Perhatikan kedua gambar berikut!
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis
pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian? Jelaskan!
Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………
2. Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu!
Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut!
Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?
Jawaban:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………
4. Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok?
Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………
5. Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
A B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
171
Lampiran 6c: Sampel Pekerjaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
177
Lampiran 7a: Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. D
4. B
5. B
6. B
7. A
8. B
9. A
10. C
11. C
12. A
13. D
14. A
15. C
16. B
17. C
18. A
19. D
20. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 7b: Pedoman Penskoran Soal Uraian
No. Soal Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor
1.
Kedua alat seperti diatas sekilas
tampak sama. Namun, kedua alat
tersebut dimasukkan kedalam jenis
pengungkit yang berbeda. Mengapa
demikian ? Jelaskan!
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang
memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan
titik tumpu
Gambar b merupakan pengungkit pertama yang
memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan
kuasa.
Siswa mampu menyebutkan 2 jenis
pengungkit berserta 2 ciri dari kedua
pengungkit tersebut 4
Siswa mampu menyebutkan 2 jenis
pengungkit dan hanya menyebutkan 1 ciri
dari pengungkit tersebut 3
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis
pengungkit dan hanya menyebutkan 1
cirinya 2
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis
pengungkit tanpa diberi ciri-cirinya 1
Siswa tidak bisa menyebutkan jenis
pengungkit dan cirinya 0
Siswa tidak mengerjakan soal
0
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jelaskan mengapa sedotan pada
gambar di atas tampak seperti patah?
Kunci Jawaban
Sedotan pada gambar di atas nampak seperti patah
karena, cahaya datang dari zat yang lebih rapat
(benda di air) menuju ke udara (kurang rapat)
dibiaskan menjauhi garis
Siswa mampu menjelaskan alasan dengan
tepat dan benar. 4
Siswa mampu menjelaskan alasan
mendekati benar. 3
Siswa hanya mampu menuliskan
beberapakata kunci (garis normal, zat,
dibiaskan)
2
Siswa menjawab, namun salah.
1
Siswa tidak menjawab. 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
No. Soal Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor
3.
Apakah bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung selalu terbalik?
Jelaskan!
Tidak.
Alasan 1: Karena sifat bayangan dibentuk oleh
cermin cekung bergantung pada letak benda di depan
cermin.
Alasan 2 : Jika benda terletak di antara F (fokus) dan
P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka
bayangan yang terbentuk nyata, terbalik.
Alasan 3 : Jika benda terletak di antara O (pusat
optis) dan F maka bayangan terletak di belakang
cermin, maya, diperbesar, dan tegak.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan
dengan benar 4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan
dengan benar 3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan
dengan benar 2
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi
tidak mencakup alasan yang tersedia dalam
jawaban
1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
4. Mengapa jalan di daerah pegunungan
dibuat berkelok-kelok?
1. Jalan berkelok-kelok memanfaatkan cara kerja
bidang miring
2. Agar orang dapat mudah mencapai tempat
ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih
kecil.
3. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara
kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan
yang menanjak.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan
dengan benar 4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan
dengan benar 3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan
dengan benar 2
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi
tidak mencakup alasan yang tersedia dalam
jawaban 1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
5. Jelaskan perbedaan antara batuan
beku dengan batuan sedimen !
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
magma yang membeku. Batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dari proses pengendapan
lumpur dan mineral dalam air sungai.
Siswa mampu menjelaskan pengertian
batuan beku dan batuan sedimen dengan
benar.
4
Siswa hanya mampu menjelaskan salah
satu pengertian dari batuan dengan benar 3
Siswa mampu menjawab soal dengan
jawaban hampir benar 2
Siswa mejawab pertanyaan dengan tidak
tepat 1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
180
Lampiran 8: Hasil Rekapitulasi Miskonsepsi IPA Fisika Instrumen Soal Pilihan
Ganda
Data Miskonsepsi Siswa KD 5.1
No
Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
1 5.1.1
Menyebutka
n macam-
macam gaya
melalui
percobaan.
1 C A. 1 (jarum kompas
dapat
menunjukkan
arah utara dan
selatan.)
29 11, 2 %
Yakin Benar 29 11,2 %
Tidak Yakin Benar 0 0 %
B. 2 (Adi mengerem
sepedanya saat
melewati
turunan.)
9 3, 5 %
Yakin Benar 7 2,7 %
Tidak Yakin Benar 2 0,8 %
C. 3( Air mengalir
dari tempat yag
tinggi ke tempat
yang rendah.)
209 80,4 %
Yakin Benar 195 75,0 %
Tidak Yakin Benar 14 5,4 %
D. 4 (Orang yang
sedang berenang
dapat bergerak
maju.)
13 5,0 %
Yakin Benar 7 2,7 %
Tidak Yakin Benar 6 2.3 %
2 5.1.2
Mengiden-
tifikasi
faktor-faktor
yang
mempe-
ngaruhi
gaya.
2 B A. benda memiliki
berat 24 9,3 %
Yakin Benar 16 6,2 %
Tidak Yakin Benar 8 3,1 %
B. benda cepat
mengalami
pelapukan
145 55, 8 %
Yakin Benar 126 48,5 %
Tidak Yakin Benar 19 7,3 %
C. benda jatuh ke
bawah 33 12,7 %
Yakin Benar 32 12,3 %
Tidak Yakin Benar 1 0,4 %
D. permukaan air
selalu datar 58 22,3 %
Yakin Benar 46 17,7 %
Tidak Yakin Benar 12 4,6 %
3 D A. 1 (Melapisi
permukaan benda
degan karet.)
42 16, 2 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
181
No
Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
Yakin Benar 33 12,7 %
Tidak Yakin Benar 9 3,5 %
B. 2 ( Mem-perluas
bidang permuka-
an)
32 12,3 %
Yakin Benar 28 10,8 %
Tidak Yakin Benar 4 1,5 %
C. 3 ( Memberi pul
atau paku-paku
pada sepatu sepak
bola.)
57 21,9 %
Yakin Benar 50 19,2 %
Tidak Yakin Benar 7 2,7 %
D. 4 (Memper-halus
permukaan
benda.)
129 49,6 %
Yakin Benar 118 45,4 %
Tidak Yakin Benar 11 4,2 %
Data Miskonsepsi Siswa KD 5.2
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
1 5.2.1
Mengiden-
tifikasi ciri-
ciri pesawat
sederhana.
4 B
A. 1 dan 2 19 7,3 %
Yakin Benar 16 6,2 %
Tidak Yakin Benar 3 1,2 %
B. 1 dan 3 99 38,1 %
Yakin Benar 66 25,4 %
Tidak Yakin Benar 33 12,7 %
C. 1 dan 4 77 29,6 %
Yakin Benar 45 17,3 %
Tidak Yakin Benar 32 12,3 %
D. 2 dan 3 65 25,0 %
Yakin Benar 38 14,6 %
Tidak Yakin Benar 27 10,4 %
5 B
A. I 54 20,8 %
Yakin Benar 47 18,1 %
Tidak Yakin Benar 7 2,7 %
B. II 101 38,8 %
Yakin Benar 84 32,3 %
Tidak Yakin Benar 17 6,5 %
C. III 93 35,8 %
Yakin Benar 73 28,1 %
Tidak Yakin Benar 20 7,7 %
D. IV 12 4,6 %
Yakin Benar 8 3,1 %
Tidak Yakin Benar 4 1,5 %
6 B
A. I dan II 22 8,5 %
Yakin Benar 17 6,5 %
Tidak Yakin Benar 5 1,9 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
182
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
B. II dan III 109 41,9 %
Yakin Benar 94 36,2 %
Tidak Yakin Benar 15 5,8 %
C. III dan I 34 13,1 %
Yakin Benar 24 9,2 %
Tidak Yakin Benar 10 3,8 %
D. IV dan III 95 36,5 %
Yakin Benar 79 30,4 %
Tidak Yakin Benar 16 6,2 %
2 5.2.2
Menyebut-
kan contoh
jenis tuas
atau
pengung-kit
jenis
pertama.
7 A
A. gunting 221 85,0 %
Yakin Benar 204 78,5%
Tidak Yakin Benar 17 6,5 %
B. gerobak pasir 17 6,5 %
Yakin Benar 16 6,2 %
Tidak Yakin Benar 1 0,4 %
C. sekop 15 5,8 %
Yakin Benar 14 5,4 %
Tidak Yakin Benar 1 0,4 %
D. pemecah biji 7 2,7 %
Yakin Benar 5 1,9 %
Tidak Yakin Benar 2 0,8%
8 B
A. pertama 18 6,9 %
Yakin Benar 18 6,9 %
Tidak Yakin Benar 0 0 %
B. kedua 184 70,8 %
Yakin Benar 171 65,8 %
Tidak Yakin Benar 13 5,0 %
C. ketiga 55 21,2 %
Yakin Benar 39 15,0 %
Tidak Yakin Benar 16 6,2 %
D. keempat 3 1,2 %
Yakin Benar 2 0,8 %
Tidak Yakin Benar 1 0,4 %
3 5.2.3
Menyebu-
kan
penerapan
pesawat
sederhana
dalam
kehidupan
sehari-hari.
9 A
A. pengungkit 234 90,0 %
Yakin Benar 226 86,9 %
Tidak Yakin Benar 8 3,1 %
B. katrol 10 3,8 %
Yakin Benar 8 3,1 %
Tidak Yakin Benar 2 0,8 %
C. gravitasi 1 0,4 %
Yakin Benar 0 0 %
Tidak Yakin Benar 1 0,4 %
D. bidang miring 15 5,8 %
Yakin Benar 13 5,0 %
Tidak Yakin Benar 2 0,8 %
10 C
A. roda berporos 14 5,4 %
Yakin Benar 8 3,1 %
Tidak Yakin Benar 6 2,3 %
B. katrol 1 0,4 %
Yakin Benar 0 0 %
Tidak Yakin Benar 1 0,4 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
183
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
C. bidang miring 244 93, 9 %
Yakin Benar 236 90,8 %
Tidak Yakin Benar 8 3,1 %
D. pengungkit 0 0 %
Yakin Benar 0 0 %
Tidak Yakin Benar 0 0 %
Data Miskonsepsi Siswa KD 6.1
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
1 6.1.1
Menyebut-
kan sifat-
sifat cahaya.
11 C
A. pantulan sinar
kendaraan
bermotor pada
malam hari
54 20,8 %
Yakin Benar 43 16,5 %
Tidak Yakin Benar 11 4,2 %
B. rambatan cahaya
matahari yang
menembus
genting kaca
72 27,7 %
Yakin Benar 60 23,1 %
Tidak Yakin Benar 12 4,6 %
C. terbentuk-nya
pelangi setelah
hujan
98 37,7 %
Yakin Benar 89 34,2 %
Tidak Yakin Benar 7 3,5 %
D. sorot lampu
senter ketika
sedang mati
lampu
36 13,8 %
Yakin Benar 30 11,5 %
Tidak Yakin Benar 6 2,3 %
12 A
A. peristiwa
penguraian
cahaya putih
menjadi berbagai
cahaya berwarna
140 53,9%
Yakin Benar 112 43,1 %
Tidak Yakin Benar 28 10,8 %
B. peristiwa
terpantul-nya
cahaya matahari
terhadap bulir-
bulir air hujan
45 17,3 %
Yakin Benar 30 11,5 %
Tidak Yakin Benar 15 5,8 %
C. peristiwa
terbiasnya cahaya
putih oleh air
43 16,6 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
184
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
hujan
Yakin Benar 28 10,8 %
Tidak Yakin Benar 15 5,8 %
D. peristiwa
terpantulnya
cahaya putih
menjadi berbagai
cahaya berwarna
32 12,3 %
Yakin Benar 25 9,6 %
Tidak Yakin Benar 7 2,7 %
2 6.1.2
Menjelas-
kan sifat
bayangan
pada cermin.
13 D
A. bayangan yang
arahnya terbalik
teradap bendanya
106 40,8 %
Yakin Benar 68 26,2 %
Tidak Yakin Benar 38 14,6 %
B. bayangan yang
letaknya di depan
cermin atau di
belakang lensa
27 10,4 %
Yakin Benar 13 5,0 %
Tidak Yakin Benar 14 5,4 %
C. bayangan yang
terbentuk oleh
sinar-sinar pantul
40 15,4 %
Yakin Benar 18 6,9 %
Tidak Yakin Benar 22 8,5 %
D. bayangan yang
dapat kita lihat
dalam cermin,
tetapi di tempat
bayangan tersebut
tidak terdapat
cahaya pantul
87 33, 4 %
Yakin Benar 50 19,2 %
Tidak Yakin Benar 37 14,2 %
14 A
A. semu, tegak, dan
diperkecil 82 31,6 %
Yakin Benar 68 26,2 %
Tidak Yakin Benar 14 5,4 %
B. semu, tegak, dan
diperbesar 76 29, 3 %
Yakin Benar 60 23,1 %
Tidak Yakin Benar 16 6,2 %
C. nyata dan terbalik 26 10,0 %
Yakin Benar 19 7,3 %
Tidak Yakin Benar 7 2,7 %
D. nyata, tegak, dan
diperkecil 76 29,2 %
Yakin Benar 60 23,1 %
Tidak Yakin Benar
16 6,2 %
15 C A. semu, tegak, dan 55 21,2 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
185
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
diperkecil
Yakin Benar 35 13,5 %
Tidak Yakin Benar 20 7,7 %
B. nyata, tegak, dan
diperkecil 48 18,5 %
Yakin Benar 32 12,3 %
Tidak Yakin Benar 16 6,2 %
C. nyata dan terbalik 92 35,4 %
Yakin Benar 72 27,7 %
Tidak Yakin Benar 20 7,7 %
D. semu, tegak, dan
diperbesar 65 25,0 %
Yakin Benar 45 17,3 %
Tidak Yakin Benar 20 7,7 %
Data Miskonsepsi Siswa KD 6.2
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
1 6.2.1
Mengetahui
alat dan
bahan yang
digunakan
untuk
membuat
karya/ model
yang
menerap-kan
sifat-sifat
cahaya.
16 B A. lup 31 11,9 %
Yakin Benar 23 8,8 %
Tidak Yakin Benar 8 3,1 %
B. periskop 152 58,5 %
Yakin Benar 126 48,5 %
Tidak Yakin Benar 26 10,0 %
C. kaca mata 31 11,9 %
Yakin Benar 21 8,1 %
Tidak Yakin Benar 10 3,8 %
D. mikroskop 46 17,7 %
Yakin Benar 34 13,1 %
Tidak Yakin Benar 12 4,6 %
17 C A. gunting dan lem 10 3,9 %
Yakin Benar 8 3,1 %
Tidak Yakin Benar 2 0,8%
B. karton dan isolasi 41 15,8 %
Yakin Benar 29 11,2 %
Tidak Yakin Benar 12 4,6 %
C. kotak pasta gigi
dan cermin 136 52,3 %
Yakin Benar 123 47,3 %
Tidak Yakin Benar 13 5,0 %
D. cermin dan lem 73 28,1 %
Yakin Benar 58 22,3 %
Tidak Yakin Benar 15 5,8 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
186
Data Miskonsepsi Siswa KD 7.1
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
1 7.1.1
Menggo-
longkan
jenis-jenis
batuan.
18 A
A. 1, 2, dan 3 130 50,0 %
Yakin Benar 84 32,3 %
Tidak Yakin Benar 46 17,7 %
B. 1, 2, dan 4 48 18,5 %
Yakin Benar 34 13,1%
Tidak Yakin Benar 14 5,4 %
C. 2, 3, dan 4 41 15, 7 %
Yakin Benar 24 9,2 %
Tidak Yakin Benar 17 6,5 %
D. 1, 3, dan 4 41 15,8 %
Yakin Benar 29 11,2 %
Tidak Yakin Benar 12 4,6 %
19 D
A. batuan yang
terbentuk dari
magma yang
membeku
54 20,8 %
Yakin Benar 39 15,0 %
Tidak Yakin Benar 15 5,8 %
B. batuan yang
terbentuk dari
proses pengenda-
pan magma
72 27,7 %
Yakin Benar 48 17,7 %
Tidak Yakin Benar 26 10,0 %
C. batuan yang
terbentuk karena
mengalami
peningkatan
tekanan atau suhu
70 26,9 %
Yakin Benar 50 19,2 %
Tidak Yakin Benar 20 7,7 %
D. batuan yang
terbentuk dari
proses pengenda-
pan lumpur dan
mineral dalam air
sungai
64 24,6 %
Yakin Benar 44 16,9 %
Tidak Yakin Benar 20 7,7 %
Data Miskonsepsi Siswa KD 7.3
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
1 7.3.1
Mendes-
kripsikan
struktur
20 D
A. inti dalam bumi,
kerak bumi,
mantel bumi, inti
luar bumi
70 26,9 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
187
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban Siswa
Jum-
lah
Persen-
tase
permu-kaan
bumi.
Yakin Benar 51 19,6 %
Tidak Yakin Benar 19 7,3 %
B. kerak bumi,
mantel bumi, inti
dalam bumi, inti
luar bumi
34 13,1 %
Yakin Benar 20 7,7 %
Tidak Yakin Benar 14 5,4 %
C. inti dalam bumi,
inti luar bumi,
kerak bumi,
mantel bumi
56 21,5 %
Yakin Benar 50 19,2 %
Tidak Yakin Benar 6 2,3 %
D. inti dalam bumi,
inti luar bumi,
mantel bumi,
kerak bumi
100 38,5 %
Yakin Benar 86 33,1 %
Tidak Yakin Benar 14 5,4 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 9: Hasil Rekap Data Responden Jenis Kelamin, Pekerjaan Orangtua, Pendidikan Orangtua
No Nama SD JS
Jenis
Kelamin Pekerjaan Orang Tua Pendidikan Orangtua
L P Buruh
Ibu
Rumah
Tangga
Pegawai
Swasta
TNI/
Polri/
PNS
Guru/
Dosen Wiraswasta SD SMP SMA Sarjana
1 Donoharjo 6 3 3 3
1 2 1
5 1
2 Brengosan 1 8 4 4 3 1 2 1 1
1 1 6
3 Brengosan 2 6 4 2 2 3 1
4 2
4 Banteran 7 2 5 5
1 1
3 3 1
5 Rejodani 13 8 5 4
7
2
1 8 4
6 Karangmloko 1 10 5 5 7
1 2
1 3 5 1
7 Karangmloko 2 10 6 4 5 1 3 1
1 1 6 2
8 Jongkang 17 5 12 5
6
3 3 3 5 5 4
9 Ngaglik 6 3 3 2
2 1 1 2 2 2
10 Sardonoharjo 1 9 5 4 3
2
4 3 6
11 Ngebelgede 1 7 3 4 3
1 1
2 2 1 2 2
12 Ngebelgede 2 9 0 9 3 1 4
1 1 3 4 1
13 Dayuharjo 16 10 6 10 1 2
3 1 2 12 1
14 Sukosari 10 6 4 4
2 1 3 5 4
15 Sukomulyo 7 4 3 1
2
4 1 1 5
16 Selomulyo 10 2 8 3 1 3 1
2 3 6 1
17 Karangjati 10 4 6 5
1
4 4 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
No Nama SD JS
Jenis
Kelamin Pekerjaan Orang Tua Pendidikan Orangtua
L P Buruh
Ibu
Rumah
Tangga
Pegawai
Swasta
TNI/
Polri/
PNS
Guru/
Dosen Wiraswasta SD SMP SMA Sarjana
18 Nglempong 20 13 7 5 1 4 2 1 7 2 2 7 9
19 Clumprit 7 5 2 6
1 1 6
20 Seloharjo 6 3 3 4
1
1 1 3 2
21 Rejosari 3 0 3 2 1
1 1 1
22 Candirejo 12 5 7 2 2 2 2 1 3 1 3 4 4
23 Wonosalam 5 2 3 4
1 1 4
24 Taraman 7 4 3
3 1
1 6
25 Minomartani 1 7 3 4 1 1 1
4 5 2
26 Minomartani 2 6 3 3 2 2 1
1 2 4
27 Sardonoharjo 2 11 6 5 3
3
5 1 2 7 1
28 Minomartani 6 10 6 4 2
6 3
1 2 4 4
29 Sariharjo 5 3 2 2
2
1 5 1
Total 260 127 133 104 15 58 20 11 52 19 53 141 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
190
Lampiran 10: Dokumentasi Penelitian
Penyerahan soal untuk sampel penelitian
dari peneliti ke salah satu guru kelas V SD.
Pengerjaan soal sampel penelitian oleh
anak kelas V SD
Pengerjaan soal sampel penelitian siswa
kelas V SDN Jongkang
Pengerjaan soal uji empiris oleh anak
kelas V SDN Minomartani 6
Suasana kelas sebelum siswa memulai
mengerjakan soal penelitian
Suasana kelas saat siswa mengerjakan
soal penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
191
BIODATA PENULIS
Lidwina Kasih Radita lahir di Bantul, 1 April 1994.
Pendidikan awal dimulai di TK Indriyasana St. Theresia
Sedayu, Bantul pada tahun 1998-2000. Pendidikan dasar
diperoleh di SD Pangudi Luhur Sedayu, Bantul pada tahun
2000-2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP
Pangudi Luhur Sedayu, Bantul pada tahun 2006-2009.
Pendidikan menegah atas diperoleh di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul pada
tahun 2009-2012.
Pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan
menulis skripsi yang berjudul “ MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V
SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN NGAGLIK”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI