PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dekat pada atribut harga, variasi rasa,...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dekat pada atribut harga, variasi rasa,...
ANALISIS EFEKTIVITAS POSITIONING TERHADAP LOYALITAS
KONSUMEN SERTA IMPLIKASINYA PADA STRATEGI PEMASARAN
Studi Kasus Pada Konsumen Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap dan Indomie di
Kecamatan Danurejan Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Angga Ermawati
04 2214009
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS EFEKTIVITAS POSITIONING TERHADAP LOYALITAS
KONSUMEN SERTA IMPLIKASINYA PADA STRATEGI PEMASARAN
Studi Kasus Pada Konsumen Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap dan
Indomie di Kecamatan Danurejan Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Angga Ermawati
04 2214009
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“...........Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan-mu lah hendaknya kamu
berharap...........”
(QS. AN Nasyr ayat 6-8)
“...Dunia masa depan adalah milik orang yang memiliki visi hari ini...”
( Robert Schuller )
“....Baik lah orang bijak mendengar dan menambah ilmu. Dan baik lah
orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan...”
( Amsal 1 ayat 5 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Persembahkan sebagai rasa sayangku kepada:
Allah SAW yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkahku.
Ayah Ibu ku tercinta yang tak kurang suatu apapun dalam doa, dorongan,
dan segala pengorbanannya.
My siSta “cHie” atas nasehatnya.
My Little Sista “AudRey”
Unyuuu makasiH bwt sUpport-nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 November 2010
Penulis
Angga Ermawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Angga Ermawati
Nomor Mahasiwa : 04 2214009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS EFEKTIVITAS POSITIONING TERHADAP LOYALITAS
KONSUMEN SERTA IMPLIKASINYA PADA STRATEGI PEMASARAN:
Studi Kasus pada Konsumen Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap dan Indomie di
Kecamatan Danurejan Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 November 2010
Yang menyatakan,
Angga Ermawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS POSITIONING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN
Studi Kasus pada Konsumen Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap dan Indomie di
Kecaamatan Danurejan Yogyakarta
Angga Ermawati
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) mengetahui bagaimana sikap dan persepsi
konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie di Kecamatan Danurejan
Yogyakarta; 2) mengetahui posisi mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie berdasarkan
sikap serta persepsi konsumen di Kecamatan Danurejan Yogyakarta, dan; 3) apakah mie
instan yang letaknya berdekatan dalam peta posisi dapat mempengaruhi loyalitasnya.
Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 3 Februari 2010 sampai dengan 3 Mei 2010.
Populasi penelitian ini adalah orang-orang atau konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan
Indomie di KecamatanDanurejan Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah 100 orang, yang
terdiri dari 50 orang responden konsumen merek Mie Sedaap, 50 orang responden
konsumen merek Indomie namun pernah mengkonsumsi kedua merek tersebut. Teknik
pengambilan sampel dengan Quota Sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan
kuesioner di setiap desa yang ada di Kecamatan Yogyakarta. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis indeks sikap konsumen, perceptual mapping, dan analisis regresi
linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) persepsi konsumen memberi
terhadap Mie Sedaap dan Indomie adalah positif, peninjauan penelitian lebih lanjut
menunjukkan persepsi konsumen Indomie lebih baik dibandingkan dengan Mie Sedaap di
Kecamatan Danurejan Yogyakarta; 2) posisi produk Mie Sedaap dibanding Indomie adalah
dekat pada atribut harga, variasi rasa, desain kemasan, iklan atau promosi, tambahan bumbu
dan memiliki posisi yang jauh pada atribut kemudahan dalam mendapatkan produk; 3) jauh
dekatnya posisi produk berdasarkan atribut yang ditawarkan tidak berpengaruh pada
loyalitas konsumen di Kecamatan Danurejan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
POSITIONINING EFFECT ANALYSIS ON CONSUMER LOYALTY AND
ITS IMPLICATION ON MARKETING STRATEGY
A Case Study on Consumers of Instant Noodles of Mie Sedaap and Indomie in
Danurejan Subdistrict, Yogyakarta.
Angga Ermawati
Economics Faculty of Management Studies Program
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
This study aims to determine: 1) perception attitude of the consumers of
instant noodles Mie Sedaap and Indomie in Danurejan Subdistrict, Yogyakarta, 2)
position of instant noodles product brand name Mie Sedaap and Indomie bassed on
the consumer’s attitude and perception, and 3) whether instant noodles relative
positioning in the perceptual mapping will influence the loyalty. This study was
conducted in February 3rd
, 2010 until May 3 rd
, 2010.
The population of this research is people or customers of instant noodles of
Mie Sedaap and Indomie in Danurejan subdistrict, Yogyakarta. Samples are 100
people, consisting of 50 people consuming instant noodles ‘Mie Sedaap’ and 50
people consuming instant noodles ‘Indomie’ brand but al have had consumes both of
them. The sampling technique is Quota Sampling. Data were collected by
distributing questionnaires in each village in Danurejan subdistrict, Yogyakarta. The
analysis technique used is index analysis of consumer attitude, perceptual mapping,
and simple linier regression analysis.
The results show that: 1) consumer’s perception of Mie Sedaap and Indomie
is positive, where Indomie’s consumer perception better than Mie Sedaap’s; 2) Mie
Sedaap’s position compared to Indomie is similar in terms of price attribute, flavor
variety, package design, advertisement or promotion, additional spices, but far in
term of easiess getting the product; 3) the relative positions don’t influence
isconsumer’s loyality.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat, rahmat, anugerah serta karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang
berjudul “Analisis Efektivitas Positioning terhadap Loyaitas Konsumen serta
Implikasinya Pada Strategi Pemasaran : Studi Kasus pada Konsumen Produk
Mie Instan Merek Mie Sedaap dan Indomie di Kecamatan Danurejan
Yoyakarta”, dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program studi Manajemen, Jurusan
Manajemen, Fakultas ekonomi , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan
terima kasih. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Yth. Bapak Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc., Rektor
Universitas Sanata Dharma atas kesempatan yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi.
2. Yth. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt., Dekan Fakultas Ekonomi atas
bimbingan dan saran yang diberikan.
3. Yth. Bapak Vinantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., Ketua Program Studi
Manajemen yang telah memberikan izin mengadakan penelitian untuk menyusun
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Yth. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S, selaku dosen pembimbing I yang
telah berkenan memberikan motivasi, bimbingan, dan pengarahan yang sangat
berarti selama penyusunan skripsi ini.
5. Yth. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah
berkenan membimbing dan mengarahkan melalui saran dan kritik demi
penyempurnaan penyusunan skripsi ini.
6. Ytc. Ayah, Ibu dan adik-adikku atas cinta, kasih sayang, kesabaran, doa, semua
perhatian, dukungan, dan pengorbanan baik moril maupun materiil sehingga aku
bisa menyelesaikan skripsi ini.
7. Semua dosen di Universitas Sanata Dharma khususnya Fakultas Ekonomi atas
ilmu yang sudah diberikan.
8. Segenap staf dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah banyak
memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.
9. Segenap staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang selama ini telah
memberikan pelayanan yang baik.
10. Kedua adeku Mba’ Chie dan Mba’ Cha, terima kasih atas keberadaan kalian di
hidupku yang selalu memberikan perhatian, dukungan, semangat kepadaku.
11. Tugelan botho (Berang”,rakho,sex,Chikong) makasih buat persahabatan,
persaudaraan yang kita jalin selama ini.
12. Coffee Family (Vanilla, Cappucinno, Choco) warna indah kita, bisakah terulang
kembali. Makasih untuk waktu yang cukup singkat namun sangat berarti di
hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Buat temen-temen kongkow: Dino makasih buat mottonya, juga omelannya biar
aku cepat selesain skripsi, Marley juga Nafia makasih buat grafik sama
kuesionernya. Ngkong, Niko, Fely, Monic, Dimas, Ristu, Jelly, Mara, Iblis,
Enggar thanks buat semangat dari kalian, kapan kongkow lagi refresh otak.
14. Para Tetua Mas Danang, Mba Ik, Cik VQ makasih atas nasehatnya, sindiran dan
pertanyaan kalian yang jadi penyemangat buat ku.
15. Anak-anak di Koz Beo 52 makasih kebersamaan, dan pertemanan yang terjalin
beberapa tahun ini.
16. Teman-teman Manajemen 2004 yang sudah lulus maupun yang sama-sama
sedang berjuang di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu
menyemangati, terima kasih atas dukungan dan bantuannya serta semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan,
perhatian, dan dukungan secara langsung maupun tidak langsung terima kasih
untuk doa dan semangat yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………...........................………...………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………........... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ............. iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….........… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………..... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................ vii
ABSTRAK………………………………………………………………...… .... viii
ABSTRACT………………………………………………………………...…... ix
KATA PENGANTAR…………………………………………….....……….. x
DAFTAR ISI……………………………………………………………......….. xiii
DAFTAR TABEL………………………………………….…………......….... xvi
DAFTAR BAGAN………………………………….……………......…........ xviii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Batasan Masalah ................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pemasaran ............................................................................. 6
B. Tinjauan Manajemen Strategik ............................................................ 8
C. Tinjauan Tentang Promosi ................................................................. 24
D. Tinjauan Tentang Posotioning Produk .............................................. 27
E. Perceptual Mapping ............................................................................ 35
F. Loyalitas Konsumen ............................................................................ 37
G. Persepsi .............................................................................................. 39
H. Hubungan Persepsi dengan Positioning............................................. 41
I. Sikap Konsumen .............................................................................. 42
J. Switching Cost ................................................................................. 43
K. Atribut Produk ................................................................................. 43
L. Kerangka Konseptual ...................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 47
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 47
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................... 47
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 48
E. Definisi Operasional ...................................................................... 51
F. Sumber Data .................................................................................... 52
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 53
H. Populasi Dan Sampel....................................................................... 53
I. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
J. Teknik Pengukuran Data ................................................................ 55
K. Metode Pengujian Instrumen ........................................................... 55
L. Metode Analisis Data ....................................................................... 59
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum PT Karunia Alam Segar (Wings Group) ........... 62
B. Gambaran Produk Mie Sedaap ...................................................... 68
C. Gambaran Umum PT Indofood Sukses Makmur Tbk .................... 74
D. Gambaran Produk Indomie ............................................................. 83
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data ...................................................... 90
B. Analisis Deskriptif Karakteristik Subjek Penelitian ....................... 91
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .............. 93
D. Deskripsi Variabel Penelitian ......................................................... 96
E. Analisi Data ................................................................................... 100
F. Pembahasan .................................................................................... 116
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 117
B. Saran ............................................................................................. 121
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia.............................................................................. 85
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendapatan................................................................. 86
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Uang Saku................................................................. 86
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Mie Instan yang Disukai............................................ 87
Table 5.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Posisi Produk (X).…………... 88
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel
Loyalitas Konsumen (Y).................................................................... 88
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Posisi Produk (X)................. 89
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)....... 90
Tabel 5.8 Distribusi Skor Atribut Produk.................…………………...…..... 90
Tabel 5.9 Distribusi Skor Loyalitas Produk................................................... 92
Tabel 5.10 Distribusi Skor Urutan Kepentingan Produk....................………. 93
Tabel 5.11 Nilai Timbang Atribut Mie Instan...................................………… 95
Tabel 5.12 Nilai Standar Rata-rata Mie Instan.............................……………. 96
Tabel 5.13 Indeks Sikap Konsumen Mie Sedaap................................……….. 98
Tabel 5.14 Indeks Sikap Konsumen Indomie.............................……………… 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.15 Nilai Rata-rata Mie Sedaap dan Indomie terhadap
Atribut Harga dan Variasi Rasa…........................................……. 101
Tabel 5.16 Nilai Rata-rata Mie Sedaap dan Indomie terhadap
Atribut Promosi dan Desain Kemasan ….........…………......….. 102
Tabel 5.17 Nilai Rata-rata Mie Sedaap dan Indomie terhadap
Atribut Tambahan Bumbu dan Kemudahan Mendapatkan …… 104
Tabel 5.27 Hasil Regeresi Liniear Sederhana Merek Mie Sedaa ………….. 107
Tabel 5.27 Hasil Regeresi Liniear Sederhana Indomie................………….. 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan II.1 Gambar Kerangka Konseptual.........................................…........ 46
Bagan IV.1 Saluran Distribusi PT Karunia Alam Segar................................ 65
Bagan IV.2 Modal Saham PT Karunia Alam Segar......................................... 65
Bagan IV.3 Struktur Organisasai PT Karunia Alam Segar............................. 66
Bagan IV.4 Struktur Organisasi PT Indofood...........................……………. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Mie Sedaap Ayam Bawang............................................…....... 70
Gambar IV.2 Mie Sedaap Soto........................................................................ 70
Gambar IV.3 Mie Sedaap Kari Ayam.............................................................. 71
Gambar IV.4 Mie Sedaap Kari Spesial............................................................ 72
Gambar IV.5 Mie Sedaap Goreng.............................................…………….. 73
Gambar IV.6 Mie Sedaap Sambal Goreng .................................................... 73
Gambar IV.7 Indomie Soto........................................................................... 84
Gambar IV.8 Indomie Bakso Sapi.......................................................……... 85
Gambar IV.4 Indomie Kari Ayam.................................................................. 86
Gambar IV.5 Indomie Ayam Spesial...............................………………….. 87
Gambar IV.6 Indomie Soto Spesial................................................................ 87
Gambar IV.7 Indomie Goreng....................................................................... 88
Gambar IV.8 Indomie Selera Nusantara..............................................……... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner
Data Karakteristik Responden
Data Responden Mie Sedaap
Data Responden Indomie
Data Uji Validitas dan Reliabilitas
Data Penelitian Mengenai Urutan Kepentingan Atribut Mie Instan
Data Penelitian Mengenai Jumlah Nilai Responden terhadap Atribut Mie Instan
Data Penelitian Mengenai Nilai Standar Rata-rata Responden terhadap Mie Instan
Data Penelitian Mengenai Nilai Timbang Atribut Mie Instan
Data Uji Validitas dan Reliabilitas X dan Y
Regresi Mie Sedaap
Regresi Indomie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis mengalami kemajuan yang pesat. Produk-
produk yang ditawarkan semakin banyak serta diimbangi dengan semakin
banyaknya iklan-iklan, baik di media elektronik maupun cetak, hal ini
menyebabkan terjadinya perang merek di dalam suatu pasar pada kawasan
yang sama. Persaingan merek dengan berbagai perbedaan harga, tentu saja
berpengaruh terhadap perilaku konsumen, sehingga konsumen bisa berpindah
dari merek terkenal ke merek lain karena pertimbangan harga. Akibatnya,
produk-produk terkenal mengalami penurunan penjualan. Hal menarik terjadi
pada persaingan antar merek pada industri mie instan. Hal ini terjadi karena
masing-masing pihak memiliki kepentingan yang sama, yaitu ingin muncul
sebagai pemenang serta memuaskan konsumennya. Alasannya, masing-
masing pemilik produk merasa mempunyai keunggulan, ingin saling merebut
pangsa pasar, dan meraih peluang dalam waktu yang sama pula. Ketika
monopoli tepung dari Bogasari dihilangkan awal tahun 2000, bermunculan
merek baru seperti Mie Sedaap, Kare, Selera Rakyat, ABC, Gaga 100, dan
Alhami. Mereka merupakan pesaing Indofood sedangkan Mie Sedaap
merupakan satu-satunya pesaing terkuat Indofood.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kisah mie siap saji di Indonesia memang sangat menarik untuk
menggambarkan bagaimana sebuah pasar massal mengalami fragmentasi
pasar. Awalnya penguasa pasar adalah Supermi produk dari Indofood. Cukup
dengan satu jenis produk dan menjadi nama generik untuk menyebut mie
instan. Konsumen diminta untuk kompromi dengan penyeragaman selera.
Untuk kategori produk seperti mie instan faktor kecocokan rasa
berpengaruh lebih besar dalam menentukan pilihan produk. Akhirnya
pencitraan terhadap mie instan berubah total, tidak ada lagi gambaran sebagai
makanan rakyat dengan selera rakyat, yang ada sekarang ini adalah adu
persepsi dan pencitraan positif. Persaingan sudah bergeser ke tingkat
emosional bukan fungsional lagi. Mie instan sesungguhnya tetap merupakan
kebutuhan utama rakyat kebanyakan serta belum berubah fungsinya, yang
berperan sebagai makanan pengganti nasi. Jadi, bila Indofood dan Wings
mulai beradu citra, sesungguhnya ada pasar lama yang ditinggalkan mereka.
Pasar lama ini adalah pasar yang membutuhkan mie instan sebagai pengganti
makanan pokok.
Hal ini tentu menarik untuk dikaji pandangan, pendapat dan persepsi
konsumen tentang keberadaan merek Mie Sedaap dibandingkan dengan
Indomie sebagai masukan dalam penilaian positioning, penentuan strategi
pasar, dan penilaian terhadap loyalitas konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba untuk meneliti
dan menguraikan masalah tersebut dengan memilih judul : Analisis
Efektivitas Positioning terhadap Loyalitas Konsumen serta Implikasinya
pada Strategi Pemasaran: Studi Kasus pada Persaingan Mie Instan
Merek Mie Sedaap dan Merek Indomie.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka ada tiga
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana persepsi konsumen mengenai atribut Mie Sedaap dan Indomie
di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta?
2. Bagaimana posisi produk Mie Sedaap dibanding Indomie berdasarkan
persepsi konsumen?
3. Apakah semakin dekat posisi Mie Sedaap dengan Indomie maka
konsumen semakin tidak loyal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka masalah yang
akan dibahas dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:
1. Produk mie instan yang akan diteliti adalah merek Mie Sedaap dan
Indomie rebus dan goreng dengan ukuran berat 85 gram.
2. Atribut mie instan Mie Sedaap dan Indomie yang diteliti untuk mengetahui
posisi produk antara lain:
a. Harga
b. Desain kemasan
c. Variasi rasa
d. Tambahan bumbu
e. Kemudahan dalam mendapatkannya
f. Promosi dan iklan
3. Penelitian dilakukan pada konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan
Indomie di Kecamatan Danurejan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui persepsi konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan
Indomie di Kecamatan Danurejan,Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui posisi mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie
berdasarkan persepsi konsumen.
3. Untuk mengetahui apakah mie yang berdekatan letaknya dalam peta posisi
dapat mempengaruhi loyalitas konsumen.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan perusahaan
dalam memahami sikap konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai
salah satu strategi pemasaran produk dan dalam hal penilai
positioning.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan bacaan
ilmiah bagi seluruh pembaca khususnya mahasiswa Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Penulis
Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat menambah
pengalaman dan menjadikannya sebagai media penerapan teori yang
sudah didapat selama studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang
akan digunakan sebagai dasar dalam mengolah data yang
penulis peroleh, kerangka pemikiran teoritis dan
hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,
sumber data, variabel penelitian, teknik pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
data, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik
pengambilan sampel, uji validitas dan reliabilitas dan
metode analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yaitu
sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan,
strategi perusahaan, lokasi perusahaan, pemasaran, dan
struktur organisasi.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini data-data yang diperoleh dianalisis
berdasarkan teknik analisis data yang sudah ditentukan
dan sesuai dengan teori-teori yang ada.
BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan
kesimpulan, saran-saran penulis yang sekiranya
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta
keterbatasan yang ada dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya serta
mendapatkan laba. Namun alangkah baiknya bila kegiatan ini tidak hanya
menguntungkan perusahaan tetapi juga harus mampu memberikan kepuasan
pada konsumen. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang dibituhkan dan
diinginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain (Kotler & Armstrong, 2001:7). Pemasaran terdiri dari
kegiatan para individu dan organisasi yang dilakukan untuk memudahkan
atau mendukung hubungan pertukaran yang memuaskaan dalam sebuah
lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, distribusi, promosi, dan
penetapan harga barang, jasa, dan gagasan (Pride & Ferrel, 1997:5).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran lebih
luas dibandingkan penjualan. Penjualan hanyalah salah satu aspek dari
pemasaran. Melalui pemasaran, organisasi dapat menyalurkan produk yang
dihasilkannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga organisasi
memperoleh imbalan materi yang dapat digunakan untuk meneruskan
operasional organisasi. Sedangkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
produk, seperti konsumen, melalui pemasaran akan mendapatkan produk
yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Stoner (dalam Handoko, 1997:8),
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa manajemen
pemasaran adalah proses yang dilaksanakan oleh individu dan organisasai
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen
mengkoordinasikan berbagai usaha yang dilakukan organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan.
3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berdasarkan atas empat pilar, yaitu pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan profitabilitas. Konsep
pemasaran merupakan falsafah manajemen pemasaran yang meyakini
bahwa dalam mencapai sasaran, organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang
didambakan itu lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing (Kotler &
Armstrong,1997:14). Menurut Peter dan Olson (1999:3), secara sederhana
konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa suatu organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
harus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen agar dapat
menguntungkan.
Terdapat lima konsep alternatif yang melandasi aktivitas pemasaran
organisasi (Kotler & Armstrong,1997:14), yaitu:
a. Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan memilih produk
yang ada dan harganya terjangkau, oleh karena itu manajemen harus
berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi.
b. Konsep Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai yang
mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat paling inovatif dan
bahkan organisasi harus mencurahkan energi untuk terus-menerus
melakukan perbaikan produk.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan memilih
produk organisasi dalam jumlah cukup kecuali organisasi mengadakan
usaha penjualan dan promosi berskala besar.
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien
ketimbang pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
e. Konsep Pemasaran berwawasan Sosial
Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa organisasi
harus menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan
efisien ketimbang para pesaing dengan cara yang bersifat memelihara
atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
B. Tinjauan Manajamen Strategik
1. Pengertian Manajemen Strategik
Ada beberapa pakar di bidang bisnis yang memberi pengertian atau
definisi tentang srategi. Michael E. Porter (dalam Kartajaya, 2004: 44-45)
mengatakan bahwa “strategy is the creation of a unique and valuable
position, involving a different set of activities”. Porter menekankan bahwa
makna strategi pada dua aras yakni pikiran dan tindakan. Strategi pada aras
pikiran (mind) adalah suatu positioning (a unique and valuable position).
Pada aras tindakan, strategi merupakan diferensiasi (a different set of
activities). Posisi harus unique agar tidak mudah ditiru pesaing, valuable
agar mempunyai arti atau makna bagi pelanggan. Menjadi berbeda dalam
hal apa pun dan bernilai menurut kemampuan perusahaan untuk senantiasa
inovatif dan selalu melakukan pembaharuan. Strategi menurut Kotler
(1997:75). yakni rencana suatu permainan untuk mencapai sasaran atau
tujuan jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran harus dapat mengidentifikasikan segmentasi,
targeting dan positioning yang diinginkan. Salah satu strategi pemasaran
positioning merupakan kegiatan yang paling penting dalam perumusan
pemasaran:
a. Segmentasi
Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakkan pasar (yang
heterogen) ke dalam “potential customer” yang memiliki kesamaan dan
atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam
membelanjakan uangnya (Kasali,1999:119).
Setidaknya ada 5 keuntungan yang dapat diperoleh dengan
melakukan segmentasi pasar yaitu:
a. Mendesain Produk-produk yang lebih responsif terhadap
kebutuhan pasar
Hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap
stimuli maka perusahaan dapat mendesain produk yang sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan segmen-segmen tersebut.
Sehingga perusahaan mendapatkan konsumen di tempat yang
utama dan menyesuaikan produknya untuk memuaskannya
(customer satisfaction at a profit).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu perusahaan mendeteksi siapa saja
yang akan menggerogoti pasar produknya. Pesaing adalah mereka
yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan konsumen.
c. Menentukan Peluang (niche)
Setelah mengganalisis pasar, perusahaan yang menguasai
segmentasi dengan baik akan sampai pada ide untuk menemukan
peluang.
d. Menguasai Posisi yang Superior dan Kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya paham
betul akan konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-
pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.
e. Menentukan Strategi Komunikasi yang Efektif dan Efisien
Apabila perusahaan tahu persis siapa segmennya maka perusahaan
akan tahu bagaimana berkomunikasi yang baik dengan mereka.
Sehingga perusahaan perlu memahami konsep perencanaan media
dan alternatif media yang ada.
b. Targeting
Produk dari targeting adalah target market ( pasar sasaran) yaitu satu
atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran. Targeting mempunyai 2 fungsi sekaligus yaitu menyeleksi
pasar sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (selecting) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menjangkau pasar sasaran tersebut (reaching) mengkomunikasikan
nilai (Kasali, 1999:415).
c. Posistioning
Persaingan dalam dunia usaha dapat menyerupai pertempuran lengkap
dengan pihak penyerang dan pihak bertahan. Oleh karena itu
perusahaan bersaing untuk mendapatkan dan merebut perhatian
konsumen dengan menyajikan rangsangan-rangsangan pemasaran yang
akan membuat konsumen berkesimpulan tentang sebuah produk, merek
dan jasa yang ditawarkan. Dengan cara ini, perusahaan menempatkan
suatu produk dan jasa tersebut pada tempat rertentu di benak konsumen.
Segala macam bentuk komunikasi dari pemasaran perusahaan kepada
konsumen ditujukan untuk menentukan posisi psikologis yang akan
ditempati produk, merek dan jasa yang disebut dengan istilah
positioning.
Pengertian Positioning
Positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk
membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada
pasarnya dan berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung
arti dalam benak sasaran konsumennya (Kotler, 1997). Sedangkan
pengertian positioning yang lain yaitu strategi komunikasi untuk
memasuki jendela otak konsumen agar produk atau merek atau nama
Anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mencerminkan keungggulan terhadap produk atau merek atau nama lain
dalam bentuk hubungan asosiatif (Kasali, 1999:527).
3. Manfaat Manajemen Strategik
Manajemen strategik menurut Glueck dan Jauch (1999:19) yaitu:
a. Manajemen strategik memungkinkan perusahaan mengantisipasi
kondisi yang selalu berubah-ubah.
b. Manajemen strategik menyediakan sasaran dan arah yang jelas bagi
karyawan.
c. Bisnis yang melaksanakan manajemen strategik lebih efektif.
4. Pengertian Strategi Bersaing
Menurut Porter (1997:31) strategi bersaing adalah kombinasi antara
tujuan yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan kebijakan dimana
perusahaan mengambil tindakan ofersif atau defersif untuk menciptakan
posisi yang aman (detendable) terhadap kelima kekuatan persaingan.
Tiga strategi bersaing generik untuk memenangkan persaingan
(Porter,1997:31) yakni:
a. Strategi keunggulan biaya menyeluruh
b. Strategi diferensiasi
c. Strategi fokus (menggunakan salah satu strategi bersaing generik
maupun kombinasi antara fokus dan keunggulan biaya, atau
menggunakan fokus dan diferensiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5. Konsep Strategi Bersaing
Strategi adalah percaya yang disatukan, luas dan terintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan yang ada dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat (Glueck
dan Jauch,1999:12). Strategi bersaing generik membahas cara-cara
bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan lebih efektif untuk
mempertahankan posisi pasarnya. Tujuan strategi bersaing generik untuk
suatu unit usaha industri adalah menemukan posisi dalam industri agar
perusahaan dapat melindungi diri sendiri terhadap tekanan (gaya)
persaingan.
Faktor-faktor yang membuat tercapainya keunggulan bersaing
(Porter,1994:61) yaitu:
a. Membuat biaya produksi rendah (low cost per unit)
b. Kualitas tinggi
c. Penampilan produk (performance)
d. Harga rendah
e. Pelayanan baik
f. Persediaan barang
6. Efektivitas
Efektivitas menurut Handoko (1995:3) merupakan kemampuan
untuk memilih tujuan dengan tepat dengan menggunakan instrumen yang
tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Drucker (dalam Khairiah,2003:57) efektivitas adalah melakukan tindakan
yang benar (doing the right things). Efektivitas dikatakan berhasil apabila
tujuan yang direncanakan dapat tercapai dengan baik, dalam pemasaran
salah satu implikasinya dapat terlihat pada loyalitas konsumen.
Dari kedua pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah melaksanakan melakukan tindakan terencana atau
melaksanakan pekerjaan dengan benar untuk mencapai tujuan yang tepat.
7. Bauran Pemasaran
Salah satu strategi dari perusahaan untuk bersaing dan mencapai
sasaran pasarnya adalah dengan mengembangkan bauran pemasaran atau
yang sering disebut marketing mix. Marketing mix adalah empat elemen
dalam program pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut
Berkowitz, Kerin, dan Rudelius (dalam Khairiah, 2003:47) “Marketing
mix is four element in a marketing program-product, price, promotion,
and place-designed to satisfy customers need”. Bauran pemasaran
merupakan inti dari strategi pemasaran yang mengarahkan kegiatan
pemasaran kepada tujuan akhir perusahaan. Bauran pemasaran ini
diterapakan dalam kegiatan pemasaran pada hampir semua jenis
perusahaan yang tujuan akhirnya adalah untuk mempengaruhi kinerja dan
tujuan perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan atau produsen dapat
mempengaruhi lewat produk yang ditawarkannya kepada konsumen
tersebut. Dalam hal ini dengan membuat produk tersebut sedemikian rupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sehingga produk tersebutdapat menarik perhatian konsumen. Misalnya
dengan membuat produk yang menarik kemasannya, eksklusif dan
sebagainya. Perusahaan dapat memasarkan satu atau beberapa macam
produk, baik yang ada hubungannya atau tidak, mereka dapat
mendistribusikan lewat perantara atau langsung lewat pengecer. Dari
sekian banyak variabel, manajer harus memilih kombinasi terbaik yang
dapat disesuaikan dengan lingkungan.
Sedangkan menurut Kotler (2000:15) Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran khusus yang digunakan perusahaan, (yang
terdiri dari; produk, harga, promosi, dan tempat atau distribusi) untuk
mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran. Demikian juga menurut
Swastha (1990:78) Bauran pemasaran adalah kombinasi empat variabel
yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, distribusi,
dan promosi. Sedang menurut Kotler (1997:82) adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Produk mencakup semua kebijakan yang berkaitan dengan produk,
misalnya jenis produk yang akan dijual, kualitas, kemasan dan desain.
Termasuk didalamnya objek fisik, jasa, individu, tempat organisasi dan
gagasan.
Menurut Busch dan Houston (dalam Khairiah, 2003:56), membedakan
produk menjadi dua kategori yaitu:
a. Barang Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Barang konsumen adalah produk yang digunakan oleh
konsumen akhir dan rumah tangga, dalam suatu bentuk dimana mereka
menggunakannya tanpa harus melalui proses lebih lanjut. Bentuk
produk konsumen ini dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1) Convenience goods, adalah barang yang dapat dibeli dengan
pengorbanan yang kecil, frekuensi pembelian sering dan dalam
kapasitas kecil.
2) Shooping goods, adalah produk yang dimana konsumen banyak
melakukan pertimbangan sebelum melakukan pembelian yang
berkaitan dengan kualitas, harga, model dan kenyamanan.
3) Specialty goods, produk ini merupakan produk yang dimana konsumen
tidak menginginkan adanya jenis produk pengganti, atau dapat
dikatakan bahwa konsumen menjadi loyal terhadap suatu jenis produk.
4) Unsought goods, adalah produk yang tidak selalu diketahui oleh
konsumen atau konsumen tidak selalu berpikir untuk membelinya.
b. Barang Industri
Barang industri produk yang dijual terutama untuk kepentingan
memproduksi produk lain atau jasa yang berupa penyalinan yang kontras
dengan produk sebelumnya. Barang industri dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1) Material and part, adalah produk yang masuk untuk disempurnakan.
2) Capital items, merupakan produk yang tahan lama dan menjadi
perantara dalam mengembangkan produk akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Supplies and service, adalah produk yang tidak tahan lama, disediakan
untuk mengembangkan produk akhir.
8. Strategi Produk
Produk dibuat semenarik mungkin dan memiliki nilai tinggi
sehingga dapat mendorong konsumen kearah pembelian. Strategi produk
yang biasa digunakan perusahaan menurut Kotler & Armstrong
(2001:357):
a. Pemberian merek (branding)
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi
dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau
jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk
pesaing.
Merek yang memiliki kekuatan tinggi merupakan aset yang amat
berharga bagi perusahaan dan memberikan kepada perusahaan
kekuatan untuk bersaing.
Empat strategi dalam menerapkan merek produk adalah:
1) Perluasan Lini
Strategi ini dilaksanakan ketika perusahaan memperkenalkan
tambahan jenis barang dalan kategori produk tertentu dengan
menggunakan nama merek yang sama. Perusahaan dapat
memperkenalkan perluasan lini dengan biaya murah dan cara yang
berisiko rendah untuk memperkenalkan produk baru guna
memenuhi kebutuhan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Perluasan Merek
Strategi ini dilaksanakan ketika perusahaan meluncurkan produk
baru atau modifikasi produk dengan menggunakan merek yang
telah sukses. Perluasan merek ini membuat suatu produk baru
segera dikenal dan cepat diterima konsumen.
3) Multimerek
Strategi ini dilaksanakan ketika perusahaan memperkenalkan
merek tambahan dalam kategori sama. Biasanya diterapkan untuk
memperluas ruang dalam pasar atau untuk melindungi merek utama
dari perusahaan yang telah sukses.
4) Merek Baru
Strategi ini dilaksanakan perusahaan dengan menciptakan nama
merek baru ketika memasuki kategori produk baru.
b. Pengemasan (packaging)
Pengemasan adalah rancangan wadah atau pembungkusan suatu
produk yang dimaksudkan untuk memuat dan melindungi produk.
Pengemasan juga bertujuan untuk membuat produk tampil
mengesankan dan menarik serta berbeda dari produk pesaing.
Pengemasan menjadi alat pemasaran yang efektif dan penting
karena dapat menumbuhkan sikap yang mendorong konsumen kearah
pembelian. Pengemasan produk yang berbeda dapat membantu
memberikan kekuatan untuk menghadapi persaingan terhadap produk
yang serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Pemberian Label (labeling)
Pemberian label dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi
produk atau merek. Pemberian label juga dapat menggambarkan atau
memberikan keterangan mengenai produk seperti: harga produk,
tanggal kadaluarsa, keterangan kandungan gizi dan sebagainya. Lebih
dari itu, label juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana mempromosikan
produk yang bersangkutan.
d. Pelayanan Pelanggan (customer service)
Pelayanan terhadap pelanggan adalah elemen penting yang menyartai
strategi pemasaran produk terutama dilaksanakan untuk membangun
kepercayaan dan kesetiaan konsumen.
9. Tingkatan Produk
Menurut Kotler (1997:52) dalam merencanakan penawaran pasar,
pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk. Tiap tingkat
menawarkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk
suatu hirarki nilai pelanggan. Kelima tingkatan tersebut adalah:
a. Tingkat paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau
manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.
b. Pada tingkat kedua, pemasaran harus mengubah manfaat inti itu menjadi
produk dasar (basic product).
c. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkan
(expected product).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan suatu produk yang
ditingkatkan (augmented product) yang memenuhi keinginan pelanggan
itu melampaui harapan mereka.
e. Pada tingkat kelima, terdapat produk potensial (potential product) yang
mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan
dialami produk dimasa depan.
Jika produk yang ditingkatkan menggambarkan apa yang termasuk
dalam produk tersebut saat ini, maka produk potensial menunjukkan evolusi
yang mungkin terjadi. Disinilah perusahaan secara agresif mencari berbagai
cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawarannya.
10. Harga
Harga menurut Kotler (1997:82) merupakan jumlah uang dan
kemungkinan ditambah dengan beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya. Harga mengandung pengetian perolehan
keuntungan bagi perusahaan, dimana komponen lain dari bauran pemasaran
sebaliknya memerlukan biaya.
a. Strategi Harga
Penetapan harga selain dipengaruhi faktor internal seperti tujuan
pemasaran perusahaan dan strategi dalam bauran pemasaran juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti; sifat pasar, pesaing, dan faktor
lingkungan makro. Strategi penetapan harga yang biasa digunakan
perusahaan manurut Kotler dan Armstrong (2001:478) yaitu:
1) Strategi Penetapan Harga pada Produk Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
i. Penetapan harga untuk menyaring pasar
Perusahaan yang menciptakan produk baru biasa menerapkan
market skimming pricing strategi yaitu dengan menetapkan harga
tinngi unruk mendapatkan pendapatan lapisan demi lapisan pasar.
Harga perkenalan produk perdana akan dibuat setinngi mungkin,
setelah muncul pesaing maka harga akan diturunkan sesuai pasar.
Dalam menerapkan strategi ini harus memenuhi ketentuan:
(1) Mutu dan citra produk harus mendukung harga yang tinggi dan
harus ada cukup banyak pembeli yang menginginkan produk
tersebut.
(2) Biaya produksi untuk volume yang lebih kecil tidak sangat
tinggi sehinggadapat membatalkan keuntungan penetapan harga
yang lebih tinggi.
(3) Pesaing harus tidak dapat memasuki pasar dengan mudah dan
memotong harga yang tinggi tersebut.
ii. Penetapan harga dengan penetrasi pasar
Perusahaan yang menetapkan market penetration pricing strategy
menetapkan harga jual awal rendah untuk mempenetrasi pasar
dengan cepat dan mendalam untuk menarik sejumlah besar pembeli
dan meraih pangsa pasar. Penetapan harga ini harus mengikuti
ketentuan:
1. Pasar harus sangat peka terhadap harga sehingga harga yang
rendah menghasilkan pertumbuhan pasar lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Biaya produksi dan distribusi harus turun ketika volume
penjualan meningkat.
3. Harga yang rendah harus membantu mencegah masuknya
pesaing dan penetapan harga penetrasi harus mempertahankan
posisi harga rendahnya, karena jika tidak keuntungan dari harga
mungkin hanya sementara.
2) Strategi Harga Bauran Produk
a) Penetapan harga lini produk
Perusahaan biasanya mengembangkan lini produk, maka untuk itu
perusahaan harus memutuskan tingkatan harga untuk menetapkan
antara produk berbeda dalam satu lini dengan memperhitungkan
perbedaan-perbedaan biaya antara produk lini tersebut. Perbedaan
mutu mendukung dalam penetapan harga yang berbeda.
b) Penetapan harga produk pilihan
Perusahaan menggunakan optional product pricing untuk
menawarkan atau menjual produk pilihan dan pelengkap bersama
produk utama. Maka perusahaan harus dapat memutuskan harga
untuk produk utamanya dan harga untuk produk pelengkap.
c) Penetapan harga produk terikat
Perusahaan yang membuat produk yang harus digunakan bersama
produk utama biasanya menerapkan strategi harga produk terikat
dimana perusahaan menetapkan harga yang lebih rendah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
produk utama dan menetapkan mark up yang tinggi untuk produk
pelengkap.
d) Penetapan harga produk sampingan
Pada saat perusahaan memproduksi produk utamanya seringkali
tercipta produk sampingan. Bila produk sampingan perusahaan
mempunyai nilai sedangkan memerlukan biaya untuk
pembuangannya dan kan mempengaruhi penetapan harga produk
utama, maka produk sampingan tersebut seringkali dikomersilkan.
By product pricing digunakan untuk memasarkan produk sampingan
dengan menerima berapapun harga yang diperoleh. Hal inni
membuat produsen mampu mengurangi beban biaya produk utama
untuk membuatnya lebih kompetitif.
e) Penetapan harga paket produk
Perusahaan seringkali menggabungkan beberapa produknya dan
menawarkannya secara bersama dengan menetapkan harga yang
lebih rendah bila harus membeli produk tersebut secara terpisah.
3) Strategi Penyesuaian Harga
a) Penetapan harga diskon
Biasanya perusahaan menyesuaikan harga dasar mereka untuk
memberikan penghargaan kepada konsumen atau pelanggan pada
situasi tertentu dalam bentuk pemotongan harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b) Penetapan harga tersegmentasi
Perusahaan seringkali akan menyesuaikan harga dasar mereka
untuk memperhitungkan penetapan harga terhadap pelanggan,
produk atau lokasi. Dalam penetapan harga tersegmentasi,
perusahaan akan menjual produk atau jasa dalam dua atau beberapa
tingkat harga. Strategi penetapan ini akan efektif apabila pasar
terbagi dalam segmen-segmen dan masing-masing menunjukkkan
perbedaan tingkat permintaan.
c) Penetapan harga psikologis
Perusahaan dalam menjual produk menetapkan harga yang
disesuaikan dengan mutu, karena konsumen banyak menggunakan
harga untuk menilai mutu produk.
d) Penetapan harga promosi
Perusahaan sewaktu-waktu akan menerapkan harga produknya
dibawah harga tertulis dua atau beberapa kali lebih rendah dibawah
biayanya. Strategi ini biasanya diterapkan pada musim-musim
tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan.
e) Penetapan harga geografis
Perusahaan menerapkan harga yang berbeda pada produknya
terhadap konsumen sesuai perbedaan letak geografisnya. Semakin
jauh jarak yang harus ditempuh dalam mendistribusikan produk
maka harga akhir yang diberikan akan semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
11. Distribusi
Distribusi menurut Kotler (dalam Khairiah, 2003:57) adalah
individual atau firma yang memberitahukan, atau membantu dalam
memindahkan merek pada barang dan jasa yang dalam perpindahannya
dari produsen ke konsumen. Distribusi merupakan penghubung antara
produsen kepada konsumen tahu pelanggannya.
a. Strategi Saluran Distribusi
Dalam kegiatan distribusi ada empat saluran yang biasa
digunakan perusahaan yaitu:
a. Sistem saluran distribusi konvensional
Sistem saluran ini menempatkan satu atau lebih produsen,
perkulakan dan pengecer independen. Masing-masing pihak
tersebut adalah perusahaan terpisah yang berusaha memaksimalkan
keuntungan masing-masing. Tidak ada satupun dari anggota
saluran distribusi memiliki kontrol atas anggota saluran lainnya.
b. Sistem pemasaran vertikal (Vertical Market System / VMS)
Sistem pemasaran vertikal merupakan saluran distribusi dimana
produsen perusahaan perkulakan, dan pengecer bertindak sebagai
suatu sistem yang menyatu.
Sistem ini muncul untuk mengatasi sistem saluran
konvensional, yang terdiri atas:
a) VMS Korporasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Mengabungkan rentetan tahapan produksi dan distribusi dibawah
kepemilikan tunggal. Dalam sistem ini kerjasama dan manajemen
konflik ditangani melalui saluran organisasional pada umumnya
karena kepemilikan saluran distribusi dibangun melalui
kepemilikan bersama.
b) VMS Kontraktual
Terdiri dari perusahaan-perusahaan independent pada tingkat
produksi dan distribusi yang berbeda,yang bergabung bersama
atas dasar kontrak untuk mendapatkan dampak ekonomis atau
penjualan yang lebih besar dari pada jika diusahakan sendiri.
c) VMS Diadministrasi
Mengkoordinasikan rentetan tahapan produksi dan distribusi tidak
melalui kepemilikan bersama atau ikatan kontraktual tetapi
melalui ukuran dan ketaatan dari salah satu pihak.
c. Sistem pemasaran horisontal
Terdiri dari dua atau lebih perusahaan dalam satu tingkatan yang
bergabung bersama untuk mengikuti suatu peluang pemasaran baru.
Dalam kerjasama baik permanen maupun sementara tersebut
perusahaan menggabungkan modal, kemampuan produksi atau
sumber daya pemasaran mereka untuk mencapai sesuatu yang lebih,
yang tidak akan mungkin dicapai oleh suatu perusahaan jika
diusahakan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Sistem pemasaran hybrid
Sistem ini dikembangkan untuk mengatasi penjualan produk pada
suatu segmen pasar untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran multi
saluran ini muncul pada saat perusahaan mempersiapkan dua atau
lebih saluran distribusi untuk melayani satu atau lebih segmen
pelanggan. Sistem saluran ini sangat menguntungkan bagi perusahaan
yang memiliki pemasaran multi produk dan menghadapi pasar yang
besar dan rumit.
C. Tinjauan tentang Promosi
Promosi menurut Kotler(1997:82) merupakan segala usaha yang
dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk pada calon konsumen dan
membujuk mereka agar membeli serta mengingatkan kembali konsumen lama
agar melakukan pembelian ulang. Promosi meliputi semua kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya kepada pasar sasaran.
1. Strategi Promosi
Karena promosi merupakan ujung tombak pemasaran, maka
dibutuhkan strategi promosi yang benar-benar sesuai. Strategi yang banyak
dilakukan perusahaan adalah:
a. Periklanan
Periklanan merupakan bentuk promosi non pribadi yang berisikan
tentang ide, barang dan jasa yang diselenggarakan perusahaan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sponsor tertentu. Periklanan ini biasanya diselenggarakan dengan
menggunakan media perantara yaitu media cetak dan elektronik.
Dalam melaksanakan kegiatan periklanan ini terdapat dua keputusan
penting yang harus diikuti:
1) Menetukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang
dituju.
2) Memilih media yang paling sesuai dengan tujuan.
b. Penjualan secara perorangan
Sistem promosi melalui penjualan perorangan yang merupakan
kegiatan presentasi lisan yan disajikan dalam suatu percakapan dengan
satu atau lebih calon pembeli yang dimaksudkan untuk menciptakan
penjualan. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi langsung antara penjual
dan pembeli. Komunikasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak
bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan
pembeli.
c. Promosi penjualan
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
promosi yang lain, dan biaya penyelenggaraan relatif murah jika
dibandingkan dengan jenis promosi lain. Bentuk promosi ini lebih
fleksibel dilaksanakn karena dapat dilakukan setiap saat. Dalam
melaksanakan kegiatan promosi pihak penyelenggara harus mengikuti
ketentuan berikut agar dapat mencapai tujuan promosi dengan baik:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1) Modifikasi tingkah laku
Promosi dilakukan dengan berusaha mengubah tingkah laku dan
persepsi konsumen, atau memperkuat tingkah laku yang telah ada
ke arah mendorong sikap pembelian barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan.
2) Memberitahu
Kegiatan promosi dapat dimaksudkan untuk memberitahu pasar
yang dituju tentang penawaran produk dan jasa perusahaan.
Promosi yang bersifat informasi pada umumnya lebih sesuai
dilaksanakan pada tahap awal dari siklus kehidupan produk atau
introduction.
3) Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk umunya kurang disukai.
Biasanya bentuk promosi in dilaksanakan untuk mendorong
pembelian dengan menciptakan kesan positif. Jenis promosi yang
memiliki sifat ini akan lebih domonan jika produk atau jasa yang
ditawarkan mulai memasuki tahap pertumbuhan atau growth dalam
siklusnya.
4) Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati konsumen dan penting
dilaksanakan selama tahap kedewasaan atau maturity dalam siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
hidup produk. Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk paling
tidak mempertahankan konsumen yang ada.
D. Tinjauan tentang Positioning Produk
1. Pengertian Positioning Produk
Kata positioning “dipopulerkan” oleh dua eksekutif periklanan,
yaitu Al Ries dan Jack Trout. Mereka melihat positioning sebagai latihan
yang kreatif dengan produk yang ada. Positioning dimulai dari produk.
Suatu barang dagangan, jasa, perusahaan, instansi, atau bahkan seseorang.
Namun positioning bukan apa yang anda lakukan pada suatu produk.
Menurut Al Ries dan Jack Trout (dalam Khairiah, 2003:57) positioning
adalah apa yang anda lakukan terhadap benak pikiran calon pembeli. Jadi
Anda memposisikan produk di benak calon pembeli.
Ries dan Trout (2002:30) berpendapat bahwa produk yang ada
sekarang ini mempunyai posisi di benak konsumen. Misalnya Hertz
dianggap sebagai perusahaan penyewa mobil terbesar di dunia, Coca-Cola
sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di dunia, dan sebagainya.
Merek-merek tersebut mempunyai posisi sendiri dan barang kali akan sulit
bagi pesaingnya untuk mengambil alih posisinya.
Sedangkan menurut Kasali (1999:527) definisi positioning adalah
strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk
atau merek atau nama Anda mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi tertentu mencerminkan keunggulan terhadap produk atau
merek atau nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan definisi tersebut, maka menurut Kasali (1999:527),
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Positioning adalah strategi komunikasi, dimana komunikasi
dilakukan untuk menjembatani produk atau merek atau nama Anda
dengan calon konsumen.
2) Positioning bersifat dinamis, bahwa persepsi konsumen terhadap suatu
produk atau merek atau nama bersifat relatif terhadap struktur pasar
atau persaingan.
3) Positioning berhubungan dengan event marketing. Karena
berhubungan dengan citra di benak konsumen maka marketer harus
mengembangkan strategi marketing publik relation (MPR) melalui
event marketing yang dipilih sesuia dengan karakter produk yang ada.
4) Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk, dimana pada
dasarnya tidak membeli produk tetapi mengkombinasikan atribut.
5) Positioning harus memberikan arti yang penting bagi konsumen.
6) Atribut-atribut yang dipilih harus berbeda dimana selain unik, atribut-
atribut yang hendak ditonjolkan harus dapat dibedakan dengan yang
sudah diakui milik para pesaing.
7) Positioning harus diungkapkan dalam bentuk pernyataan (positioning
statement), dimana pernyataan ini selain memuat atribut-atribut yang
penting bagi konsumen juga harus dinyatakan dengan mudah, enak di
dengar, dan harus dapat dipercaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Jika sebuah produk dianggap tidak ada bedanya dengan produk-
produk lain dipasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk
membelinya. Oleh sebab itu penempatan posisi produk sangatlah
diperlukan. Menurut Kotler (1997:47) positioning produk adalah mengatur
sebuah produk untuk memenpati tempat yang jelas, berbeda dan
diinginkan relatif terhadap produk-produk saingan di dalam konsumen
sasaran. Posisi produk menurut Keegan (1995:300) adalah langkah dari
formulasi bauran pemasaran yang mengalokasikan produk ke dalam
pikiran konsumen dalam hubumgan untuk mencari alternatif produk atau
jasa yang ditawarkan oleh pesaing dengan tujuan memenangkan
keunggulan bersaing.
Sedangkan menurut Stanton (dalam Khairiah, 2003:57) definisi
product positioning adalah keputusan dan kegiatan yang mempunyai
sasaran mengembangkan citra produk (dalam atau alam pikiran pelanggan)
dalam kaitannya dengan produk pesaing. Agar apat berhasil dalam sasaran
yang dipilih, perusahaan harus dapat menciptakan sesuatu posisi dalam
benak konsumen. Berdasarkan definisi menciptakan tersebut dapat
disimpulkan bahwa inti dari positioning produk adalah usaha
untukmenciptakan suatu gambaran produk yang akan selalu diingat oleh
konsumen dalam hal kualitas serta dapat menciptakan keinginan konsumen
untuk tetap mengkonsumsi produk tersebut tanpa mengenal posisi yang
dipegang oleh setiap produk di pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Pengertian Posisi Produk dan Positioning
Ada beberapa definisi mengenai posisi produk dan positioning
yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain menerit Kotler dan Armstong
(1997:254) posisi produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa
atribut penting, tempat yang diduduki produk dalam ingatan konsumen
dalam hubungan dengan produk pesaing. Sedangkan menurut Bilson
Simamora (2004:113) positioning merupakan usaha menempatkan suatu
merek atau produk pada suatu posisi berdasarkan kelebihannya dibanding
pesaing di dalam benak konsumen. Kemudian menurut Hermawan
Kartajaya (2004:11) positioning adalah the strategy to lead your customer
credibly, yaitu upaya mengarahkan pelanggan secara kredibel. Dengan
kata lain positioning tak lain adalah upaya untuk membangun dan
mendapatkan kepercayaan pelanggan. Semakin kredibel di mata
pelanggan, semakin kukuh pula positioning.
Selain itu positioning merupakan suatu konsep dalam
menempatkan produk berdasarkan persepsi dan preferensi konsumen.
Persepsi adalah penerimaan konsumen terhadap perbedaan produk satu
dengan yang lainnya, sedangkan preferensi konsumen merupakan
kecenderungan untuk melakukan pilihan terhadap produk yang disukainya.
Positioning merupakan janji yang diberikan produk, merek dan perusahaan
pada pelanggan. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi janjinya
merupakan bagian yang vital dari strategi. Karena alasan itulah positioning
yang tepat adalah hal krusial bagi keberhasilan akhir produk, merek dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perusahaan (Kartajaya et al.,2004:62). Masalah positioning dapat
mengarahkan perusahaan pada perubahan harga, kemasan, maupun jalur
distribusi. Hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk
mempertahankan posisinya di pikiran konsumen dan mempertahankan
persepsi yang diberikan konsumen terhadap produk tersebut.
3. Dasar Positioning
Pada intinya pemasar hanya mempunyai dua pilihan dalam
memposisikan produknya yang dapat bersaing dengan pesaingnya. Mereka
dapat berjalan maju melawan perusahaan yang menjadi lawannya dalam
suatu persaingan yang langsung (frontal), mereka mencoba membuat
produknya berbeda, sehingga memiliki suatu keunikan tersendiri, yang
dalam keunikan tersebut tidak ada persaingn secara langsung.
Dalam melakukan perbedaan ini perlu dilakukan differensiasi , yakni
tidak untuk merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk
membedakan tawaran perusahaan. Gele (dalam Kotler 2000:328-340)
mengamati bahwa potensi kelincahan (Maneuverability) berbagai
perusahaan berbeda dalam lima dimensi, yaitu pasar sasaran, produk,
tempat (saluran) pemasaran, promosi, dan harga. Sedangkan Kotler
mendefinisikan tawaran pasarnya menurut lima dimensi antara lain:
produk, pelayanan, personalia, saluran pemasaran atau citra.
4. Kriteria Penentu Positioning
Menurut Kartajaya, et al (2004:62) ada empat kriteria untuk
membangun dan menentukan positioning. Kriteria tersebut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
customer, company, competitor, dan change. Di bawah ini akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Didasarkan pada kajian pelanggan (customer).
Positioning harus dipersepsikan secara positif oleh pelanggan dan
menjadi “reason to buy” mereka. Ini akan terjadi bila positioning
mendeskripsikan value yang didapat pelanggan, dan bila value yang
unggul positioning menjadi penentu penting bagi pelanggan pada saat
memutuskan untuk membeli.
b. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal
perusahaan (company).
Positioning seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan.
c. Didasarkan pada kajian atas pesaing (competitor).
Positioning haruslah bersifat unik sehingga dapat dengan mudah
mendiferensiasikan diri dari pesaing. Keuntungannya tak lain adalah
bahwa positioning tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing dengan
konsekuensi positioning tersebut akan bisa suitainable dalam jangka
panjang.
d. Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis (change).
Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai
perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan persaingan,
perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya, dan sebagainya. Artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
begitu positioning sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan
bisnis maka harus dirubah dengan melakukan respositioning.
5. Basis Penentu Positioning
Ada banyak aspek yang bisa dipakai sebagai landasan dalam
merupakan positioning. Aspek tersebut adalah (Kartajaya et al., 2004:77):
a. Merumuskan positioning berdasarkan proporsi nilai dan manfaat yang
akan diberikan.
b. Merumuskan positioning berdasarkan capaian (achievement) yang
telah dihasilkan.
c. Merumuskan positioning berdasarkan segmen pasar dan pelanggan
yang menjadi target pasar.
d. Merumuskan positioning berdasarkan atribut yang menjadi kenggulan
produk.
e. Merumuskan positioning berdasarkan bisnis(baru) yang dimasuki.
f. Merumuskan positioning berdasarkan penggunaan respositioning
menjadi Beyond British Petroleum.
g. Merumuskan positioning berdasarkan jenis produk yang ditawarkan,
apakah premium, value for money, atau produk murah-murahan.
h. Merumuskan positioning berdasarkan originalitas dan posisi yang
dibuat sebagai produk atau merek yang pertama kali masuk di pasar.
6. Berbagai Cara Positioning
Pemasaran mempunyai dua pilihan dalam positioning produk
melawan pesaing, yaitu: mereka dapat langsung melawan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
perusahaan dalm suatu persaingan atau mereka dapat mencoba untuk
mencari perbedaan pada produk mereka. Dilihat dari pilihan pemasar
diatas, maka pemasar memilih tujuan dasar strategi positioning
(Kotler:311-312), yaitu:
a. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan
(attribute positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu
produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan
manfaat pelanggan.
b. Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality
positioning), pemposisian yang berusaha menciptakan suatu kesan
atau citra berkualitas tinggi lewat atau sebaliknya dengan harga
murah sebagai indikator nilai.
c. Positioning berdasarkan aspek penggunaan atau aplikasi
(use/application positioning).
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk (use positioning), yaitu
mengkaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai.
e. Positioning berdasarkan produk tertentu (product class positioning).
f. Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning).
g. Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu
dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.
7. Cara Menyusun Positioning
Menurut Kartajaya, et al (2004:83) sering kali orang terjebak dalam
menghasilkan positioning, terlihat kreatif dan penuh dengan sensasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kemudian melupakan esensi dari positioning sendiri.Agar tidak terjebak,
berikut ini adalah langkah-langkah dakam menyusun positioning:
a. Indentifikasi target segmen yang relevan
Langkah awal menyusun positioning adalah memahami dengan baik
segmen pasar yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran, sehingga
positioning yang disusun benar-benar tepat dengan apa yang
dipersepsikan pelanggan.
b. Menentukan “frame of reference” pelanggan
Setelah mengidentifikasi target pasar, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan “frame of reference” (kategori produk) yang jelas.
c. Merumuskan “point of differentiation”
Setelah menentukan siapa yang akan membeli, kemudian kategori
produk, maka tahap selanjutnya adalah menentukan “kenapa”
konsumen harus memilih anda dibandingkan pesaing. Positioning
yang disusun harus dengan jelas menunjukkan perbedaan dengan
produk pesaing.
d. Menetapkan keunggulan kompetitif produk
Point of differentiation memang penting, tetapi konsumen harus
merasa yakin bahwa differensiasi tersebut bukan hanya di permukaan
saja tetapi benar-benar bisa dinikmati sebagai sesuatu yang berbeda.
Untuk itu point of differentiation harus didukung dengan competitive
edge (keunggulan produk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
8. Mengkomunikasikan Positioning
Setelah merumuskan positioning, selanjutnya adalah bagaimana
mengkomunikasikannya pada stakeholder yang menjadi target market dari
produk, merek, dan perusahaan. Stakeholder bisa pelanggan, karyawan,
pemegang saham, ataupun stakeholder yang lain seperti LSM, pemerintah,
supplier, dan sebagainya (Kartajaya et al., 2004:108).
Ada beberapa syarat dalam mengkomunikasikan positioning
(Kartajaya et al., 2004:109). Antara lain:
a. Be creative
Dalam mengkomunikasikan positioning harus kreatif untuk mencuri
perhatian benak konsumen, karena persaingan ini dilakukan dengan
ribuan bahkan jutaan merek.
b. Simplicity
Komunikasi positioning harus dilakukan sesederhana dan sejalas
mungkin sehingga pelanggan kerepotan menangkap esensi positioning
tersebut.
c. Consistent yet fleksible
Setiap pemasar akan selalu menghadapi “positioning paradox”, dimana
di satu sisi harus selalu konsisten dalam membangun positioning
sehingga ia bisa menghujam tajam di benak pelanggan, namun
positioning yang dibangun tersebut juga harus cepat dirubah atau re-
positioning begitu terlihat sudah tidak sesuai lagi. Re-positioning harus
dilakukan pada saat yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d. Own, dominate, protect
Tujuan terakhir positioning adalah memiliki satu atau beberapa kata
ampuh di benak pelanggan. Begitu kata ampuh tersebut dimiliki, tugas
selanjutnya adalah mendominasi kategori yang dimasuki kemudian
melindungi posisi dominan yang sudah dimiliki dari setiap serangan
pesaing.
e. Product Use their language
Dalam mengkomunikasikan positioning, gunakan “bahasa” yang
digunakan sebuah merek diposisikan untuk orang kampung, maka
bahasa yang digunakan juga bahasa orang kampung.
9. Kesalahan-Kesalahan Positioning
Menurut Kotler (2000:311), kesalahan-kesalahan positioning ada empat,
yaitu:
a. Underpositioning
b. Overpositioning
c. Confused Positioning
d. Doubful Positioning
Positioning ini diragukan kebenarannya karena tidak didukung
bukti yang memadai. Konsumen tidak percaya, karena selain tidak
didukung oleh bukti yang kuat, mereka mungkin memiliki pengalaman
tertentu dengan merek tersebut, atau marketing mix yang diterapkan tidak
konsisten dengan keberadaan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
E. Perceptual Mapping
Perceptual mapping merupakan suatu alat yang digunakan
pemasar untuk menggambarkan persepsi dan preferensi konsumen
terhadap atribut produk. Peta tersebut menggambarkan perbandingan
geometri dan persaingan produk berdasarkan pengamatan konsumen.
setiap produk diposisikan pada peta berdasarkan persepsi konsumen
terhadap keunggulan atau kelemahan atribut suatu produk. Dengan
memplotkan posisi setiap merek pada peta, gambaran persaingan dapat
diketahui. Semakin dekat posisi antar merek, persaingan akan semakin
ketat. Sebaliknya, semakin jauh posisi antar merek pada peta, maka besar
kemungkinan bagi merek lain untuk masuk dalam pasar tersebut.
Dengan menempatkan posisi ideal suatu merek pada peta, maka
sangat mungkin untuk memperluas kegunaan dari peta ini. Persepsi
konsumen terhadap atribut produk yang berpengaruh dapat membantu
pihak manajemen dalam menentukan positioning. Komunikasi pemasaran
dapat dirancang untuk memberitahu informasi yang dibutuhkan pada tiap
atribut sehingga penetuan persepsi konsumen dapat lebih mendekati posisi
ideal atau posisi yang diinginkan pihal manajemen pada peta dapar
terwujud.
Perceptual mapping dianggap penting dalam penentuan posisi produk
karena:
1) Memberikan informasi tentang perbedaan dan persamaan antara
produk atau merek dalam persaingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2) Pengembangan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dari
produk-produk yang berbeda menurut pengamatan konsumen.
3) Membantu proses repositioning untuk produk yang sudah ada dan
positioning terhadap produk baru.
4) Berperan dalam menelusuri persepsi konsumen terhadap suatu
produk dan juga membantudalam pengukuran tingkat efektifitas
komunikasi dan langkah-langkah pemasaran yang bertujuan untuk
merubah persepsi konsumen.
Perceptual mapping merupakan alat penting dalam
pengembangan dan penentuan strategi promosi. Selain itu perceptual
mapping juga membantu pihak manajemen mengidentifikasi jarak dan
kesempatan yang ada pada pasar untuk memantau efek komunikasi
pemasaran sebelumnya.
F. Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen timbul karena konsumen merasa puas dengan
apa yang telah dinerikan oleh produk yang telah dibelinya, baik itu berupa
barang atau jasa. Sehingga konsumen akan membeli ulang produk yang
telah memberinya kepuasan itu.
Loyalitas konsumen juga bisa dikatakan sebagai kesetiaan seorang
pelanggan. Karena itu dewasa ini banyak perusahaan fokus pada kepuasan
konsumen, karena kepuasan konsumen yang tinggi akan menciptakan
kesetiaan dan loyalitas terhadap suatu produk. Arti loyalitas menurut Dick
dan Basu (dalam Umar, 2003: 16) adalah komitmen pelanggan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap sangat positif dan tercermin
dalam pembelian ulang yang konsisten. Definisi ini mencakup dua hal
penting, yaitu loyalitas sebagai perilaku dan loyalitas sebagai sikap.
Sementara itu, untuk mengkaitkan antara kepuasan dan tingkat
loyalitas menurut Schnaars (dalam Umar, 2003:16) akan dihasilkan empat
alternatif situasi, yaitu kondisi failures dicirikan dengan kondisi tidak puas
dan tidal loyal, forced loyalty dicirikan dengan kondisi tidak puas, namun
ada perasaan terikat pada program promosi yang dicanangkan perusahaan
sehingga tetap menjadi loyal. Sedangkan defectors dicirikan sebagai tingkat
kepuasan yang tinggi, tetapi merasa tidak harus terikat dengan produk
tersebut, dan successes dicirikan sebagai konsumen yang merasa puas dan
paling mungkin untuk memberikan word of mouth yang positif.
Loyalitas konsumen sering dihubungkan dengan loyalitas merek, ada
dua perspektif yaitu:
1) Perspektif perilaku, dalam perspektif ini, loyalitas merek diartikan
sebagai pembelian ulang suatu merek secara konsisiten oleh pelanggan.
Dalam kenyataannya jarang dijumpai pelanggan yang setia 100% hanya
pada satu merek tertentu. Oleh karena itu, loyalitas merek dapat diukur
misalnya melalui proporsi dan rentetan pembelian.
2) Perspektif sikap, bahwa pembelian ulang tidak dapat menjelaskan apakah
konsumen benar-benar lebih menyukai merek tertentu dibandingkan
dengan merek lain atau karena berada dalam situasi dipengaruhi oleh
aspel lain. Oleh karena itu, dalam pengukuran loyalitas merek juga harys
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diteliti. Bila sikap pelanggan lebih positif (favorable) terhadap merek
tertentu dibandingkan dengan merek-merek lain, maka ia dikatakan loyal
terhadap merek yang bersangkutan.
Loyalitas konsumen juga muncul karena hasil atau kinerja dari suatu
produk yang melebihi harapannya, baik itu kualitas, pelayanan, fasilitas
maupun harga. Kesetiaan konsumen menggambarkan perilaku dari proses
pengambilan keputusan dan tindakan pembelian yang dilakukan, dimana hal
tersebut memiliki kaitan dengan proses pembelajaran. Tiga metode
pendekatan untuk mempelajari kesetiaan konsumen menurut Schiffman dan
Kanuk (1997:196) adalah:
1. Pendekatan kondisi atau situasi
Pendekatan yang bersifat pasif yang dapat dikaitkan dengan perilaku
tertentu melalui pengulangan atau pengkondisian.
2. Pendekatan instrumental
Beberapa pembelian yang konsisten atau sering dilakukan untuk satu
jenis produk dapat menjadi indikasi kearah loyalitas konsumen, karena
pembelian yang diulang dapat diasumsikan sebagai dorongan atau
stimulus yang kuat kearah kesetiaan konsumen terhadap produk.
3. Teori Kognitif
Beberapa penelitian meyakini bahwa faktor perilaku yang berdiri
sendiri tidak menggambarkan loyalitas konsumen. Tindakan yang
dikombinasikan dengan perilaku adalah ukuran yang tepat untuk
mengidentifikasikan loyalitas pelanggan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Loyalitas konsumen dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran
keberhasilan dari tujuan pemasaran. Manajemen perlu juga memperhatikan
ciri-ciri dari konsumen yang loyal, hal ini penting jika perusahaan ingin
mempertahankan mereka atau berusaha mendorong mereka untuk menjadi
loyal.
Ciri-ciri konsumen yang loyal adalah:
a) Konsumen yang setia terhadap produk cenderung merasa nyaman
terhadap produk pilihannya.
b) Konsumen yang setia biasanya menyadari tingkat resiko lebih tinggi
apabila membeli produk yang berbeda.
c) Sekelompok kecil konsumen lebih cenderung untuk menjadi setia
terhadap produk.
d) Konsumen yang setia biasanya juga akan memiliki kecenderungan
untuk setia kepada toko atau perusahaan.
G. Persepsi
Menurut Kotler (1997:169) persepsi adalah proses yang dengan
proses tersebut orang-orang memilih, mengorganisasi, menginterpretasikan
informasi untuk membentuk gambar dunia yang penuh arti. Dalam
pengertian ini paling tidak ada tiga penting, yaitu: menyeleksi, mengatur dan
mengartikan rangsangan pemasar dan lingkungan ke dalam gambar yang
berarti saling berkaitan. Persepsi memberikan informasi latar belakang vital
untuk informasi yang datang dari manusia dan dokumen. Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
merupakan proses pemberian arti (cognitive) terhadap lingkungan oleh
seseorang , karena setiap orang memberi arti kepada stimulus maka individu
yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara berbeda-beda, karena
persepsi bertautan dengan acra mendapatkan pengetahuan khusus tentang
objek atau kegiatan pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja
stimulus menggerakkan indera.
Jadi persepsi mencakup penerimaan stimulus, penerjemahan atau
penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat
mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap. Kalau diukur dengan
volume pesanan yang diterima, persepsi langsung merupakan sumber
dengan proporsi yang amat terbatas dari informasi kelompok oleh eksekutif.
Menurut Setiadi (2003:171-176) terdapat tiga macam persepsi langsung,
yaitu:
1. Informasi yang tidak tersedia dari sumber alternatif
2. Informasi yang mudan diperoleh dari sumber lainnya tetapi diperlukan
indera dari fenomena sebenarnya untuk mencatat informasi dari pilihan
responden.
3. Latar belakang informasi yang diperoleh seseorang dari pengamatan
suatu situasi.
Dua individu mungkin dapat menerima rangsangan yang sama di
dalam kondisi yang jelas, bagaimana tiap individu menyeleksi,
mengorganisasi dam menafsirkan adalah suatu proses individu didasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pada tiap kebutuhan, nilai dan harapan dari masing-masing individu
tersebut.
Menurut Setiadi (2003:171-176) ada tiga aspek dari persepsi yaitu:
1. Penyeleksian persepsi
Penyeleksian persepsi dipengaruhi oleh:
a. Pengalaman konsumen yang akan mempengaruhi harapan.
b. Motivasi pada saat penyeleksian persepsi (kebutuhan, keinginan dan
kepentingan).
Proses seleksi terjadi berdasarkan interaksi antara harapan dan motif
dengan rangsangan. Ada empat faktor dalam penyeleksian persepsi,
yaitu:
a. Selective Exposure, artinya seseorang konsumen hanya
memperhatikan informasi yang menarik baginya saja.
b. Selective Attention, artinya seseorang konsumen mempunyai
kesadaran yang tinggi terhadap rangsangan yang sesuai dengan
kepentingannya.
c. Perceptual Defence, artinya konsumen akan menolak informasi
yang tidak sesuai dengan nilai dan kepercayaannya.
d. Perceptual Blocking, artinya konsumen berusaha untuk
menghilangkan dan menghadang rangsangan tersebut.
2. Pengorganisasian persepsi
Individu cenderung untuk mengorganisasikan rangsangan yang diterima
ke dalam kelompok sebagai penggabungan secara menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Penafsiran persepsi
Penafsiran persepsi ada pada setiap individu, yang didasarkan pada
pengalaman masa lalu, sejumlah penjelasan-penjelasan logis dan
motivasi serta kepentingan pada saat penafsiran persepsi terjadi.
H. Hubungan Persepsi dengan Positioning
Membentuk persepsi pelanggan secara positif dapat mempengaruhi
pelanggan untuk menempatkan posisi produk perusahaan secara unggul.
Menentukan posisi berarti merancang penawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati proses kompetitif yang berarti dan berbeda dalam
benak pelanggan sasaran (Kotler, 1997:262). Tujuannya adalah agar
perusahaan dapat mencapai suatu keunggulan bersaing atau competitive
advantage (Keegan, 1995:305).
Dalam hal ini penting untuk menyeleksi perbedaan karakteristik
konsumen sesuai dengan tingkat persepsinya, dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Importance, artinya perbedaan tersebut membawa manfaat yang bernilai
tinggi terhadap sejumlah besar pembeli. Dengan kata lain, memberikan
perbedaan produk yang memiliki nilai yang tinggi untuk pasar yang
besar.
2. Distancetiveness, artinya perbedaan tersebut tidak dilakukan oleh orang
lain atau dilakukan dengan secara khusus oleh perusahaan. Dengan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
lain, memberikan perbedaan produk secara khusus seperior dengan
konsumen.
3. Communicable, artinya berbedaan itu dapat dikomunikasikan dan dapat
dilihat oleh pembeli. Dengan kata lain, adanya kemungkinan untuk
menkomunikasikan cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama.
Dalam hal ini, perbedaan yang diberikan oleh perusahaan sangat sulit
ditiru oleh pesaing.
4. Preemtive, artinya perbedaan tersebut tidak dapat dengan mudah ditiru
oleh pesaing.
5. Affordable, artinya perbedaan tersebut dapat terjangkau konsumen.
dengan kata lain, konsumen sasaran akan dapat dan mampu untuk
dicapai.
6. Profitable, artinya perbedaan tersebut mendatangkan keunggulan sebagai
akibat dari mengeratkan perbedaan produknya (Kotler, 2000:85).
Karena itu sangatlah penting mengkaji persepsi untuk
mempersepsikan dimana posisi produk dan jenis-jenis atribut yang
ditawarkan.
I. Sikap Konsumen
Sikap merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari untuk
bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik
ataupun kurang baik secara konsekuen (Swastha & Handoko,2000:94).
Sikap juga berarti suatu keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikir (nueral)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan serta mempengaruhi secara
langsung atau secara dinamis pada perilaku. Sikap ini dilakukan konsumen
berdasarkan pandangannya terhadap suatu peroduk, bisa berupa sikap yang
positif maupun negatif. Keadaan jiwa tersebut dipengaruhi oleh tradisi,
kebiasaan dan lingkungan sosialnya. Sedangkan keadaan pikir dipengaruhi
oleh tingkat pendidikannya.
J. Switching Cost
Menurut Aaker (1997:56) suatu ukuran keterkaitan pelanggan
kepada sebuah merek merupakan gambaran tentang mungkin tidaknya
seorang pelanggan beralih ke merek lain yang ditawarkan oleh kompetitor,
terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik
menyangkut harga atupun atribut yang lainnya. Jika switching cost atau
nilai pertukaran itu kecil maka seorang konsumen akan lebih mudah dalam
berpidah merek lain karena resiko kegagalan yang dihadapi kecil pula.
K. Atribut Produk
Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan untuk
memperhatikan atribut-atribut apa saja yang harus dikembangankan dan
mana yang sebaiknya untuk tetap dipertahankan. Sebab apabila suatu
produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh pembeliannya maka produk tersebut akan dianggap cocok
oleh konsumen. Produk yang demikian akan menjadi yang berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Menurut Indriyo Gitosudarmo (1995: 188) atribut produk adalah
suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar
produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan oleh pembeli. Sedangkan menurut Tjiptono (1997 : 103) atribut
produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut ada dua macam, yaitu:
1. Atribut produk berupa sesuatu yang berwujud.
Meliputi: desain produk, ciri produk, mutu dan sebagainya. Desain
produk merupakan cara lain untuk menambahkan kekhasan produk.
Desain dapat merupakan salah satu senjata kompetitf yang paling ampuh
dalam perusahaan. Desain merupakan konsep lain yang lebih luas dari
gaya. Gaya hanya mendeskripsikan penampilan sebuah produk dan
merupakan daya tarik produk. Sebuah gaya yang sensional dapat menarik
perhatian tetapi tidak harus membuat produk itu berperforma lebih baik.
Berbeda dengan gaya, desain tidak hanya pada kulit luarnya saja tetapi
juga masuk kedalam jantung. Desain yang baik menyumbangkan
kegunaan atau manfaat produk dan coraknya. Desain yang baik akan
dapat menarik perhatian, meningkatkan performa produk, menekan biaya
produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk
didalam pasar sasarannya.
Ciri produk atau keistimewaan merupakan sarana kompetitif untuk
membedakan produk perusahaan dengan produk-produk pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Menjadi produsen pertama yang mengintroduksi ciri baru yang
dibutuhkan dan bernilai merupakan salah satu cara yang peling efektif
untuk bersaing.
Mutu produk merupakan salah satu saran yang paling penting bagi
pemasar untuk menentukan posisi produknya. Mutu produk menunjukan
kemampuan subuah produk untuk menjalankan fungsinya. Termasuk
dalam mutu produk adalah ketahanlamaan, keterhandalan, ketelitian,
taraf kemudahan operasi dan perbaikan, dan atribu-atribut yang bernilai.
2. Atribut produk yang berupa sesuatu yang tidak berwujud
Meliputi: nama baik yang seringkali terdapat pada angan-angan
atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan terhadap
produk itu.
L. Kerangka Konseptual
Penelitian ini menganalisis persepsi konsumen mie instan merek
Mie Sedaap dan Indomie terhadap loyalitas konsumen berdasarkan posisi
produk. Setelah menetapkan atribut – atribut yang penting maka dapat
digunakan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap kedua merek
mie instan, kemudian mengetahui posisi produk kedua merek mie instan
tersebut berdasarkan persepsi konsumen dan juga mengetahui apakah jauh
dekatnya posisi kedua produk mie instan mempengaruhi loyalitas
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pada konsep yang pertama, ingin mengetahui persepsi konsumen
mengenai atribut Mie Sedaap dan Indomie, kemudian pada konsep yang
kedua bagaimana posisi produk Mie Sedaap dibanding Indomie
berdasarkan persepsi konsumen, serta mengetahui apakah semakin dekat
posisi Mie Sedaap dengan Indomie maka konsumen semakin tidak loyal.
Disini atribut produk yang digunakan adalah harga, variasi rasa, iklan dan
promosi, desain kemasan, tambahan bumbu, serta kemudahan dalam
mendapatkan.
Kemudian untuk mengetahui posisi produk berdasarkan atribut
yang ditawarkan mie instan. Dari keseluruhan atribut tersebut, konsumen
akan memberi peringkat kepentingan untuk mendapatkan nilai timbang
dan nilai skor yang akan digunakan untuk mengetahui indeks sikap
konsumen.
Persepsi konsumen yang dimaksud disini adalah persepsi terhadap
atribut produk mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie yang akan
menunjukkan posisi produk mie instan menurut konsumen. Dari posisi
tersebut dapat diketahui apakah jauh atau berdekatan posisi mie instan
merek Mie Sedaap dengan Indomie yang akan mempengaruhi loyalitas
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Bagan II.1
Gambar Kerangka Konseptual
Persepsi
Konsumen
Jauh Dekatnya Posisi
Produk Berdasarkan
Atribut yang Ditawarkan
Menurut Persepsi
Konsumen
Harga
Variasi Rasa
Iklan atau
Promosi
Desain
Kemasan
Tambahan
Bumbu
Kemudahan
Mendapatkan
Loyalitas Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus,
yaitu dengan mengadakan studi lapangan pada subjek dan obyek penelitian.
Penelitian ini diarahkan untuk mengumpulkan informasi dan data-data
kemudian diolah, dianalisis, dan selanjutnya di ambil kesimpulan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hasil analisis dan kesimpulan
hanya berlaku terbatas pada tempat penelitian, yaitu di Kecamatan Danurejan,
Yogyakarta
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun Januari-Februari.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah masyarakat yang pernah
mengkonsumsi Mie Sedaap dan Indomie di Kecamatan Danurejan,
Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Objek penelitian
Objek penelitian dalam kasus ini adalah posisi produk dan persepsi
konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent variable) dalam penelitian ini adalah
persepsi konsumen tentang posisi Mie Sedaap dibanding Indomie.
a. Arti: Persepsi merupakan proses pemberian arti (cognitive)
terhadap lingkungan oleh seseorang, karena setiap orang memberi
arti kepada stimulus maka individu yang berbeda akan melihat hal
yang sama dengan cara berbeda-beda, karena persepsi bertautan
dengan acra mendapatkan pengetahuan khusus tentang objek atau
kegiatan pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja
stimulus menggerakkan indera.
b. Aspek-aspek persepsi konsumen:
1) Penyeleksian persepsi
Indikator-indikator yang terdapat dalam kebijakan produk
yaitu:
a) Pengalaman konsumen yang akan mempengaruhi harapan.
b) Motivasi pada saat penyeleksian persepsi (kebutuhan,
keinginan dan kepentingan).
2) Pengorganisasian persepsi
Indikator-indikator yang terdapat dalam kebijakan harga yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a) Individu mengorganisasikan rangsangan yang diterima
dari pemasar ke dalam kelompok
b) Mengartikan rangsangan pemasar dan lingkungan ke
dalam yang berarti saling berkaitan
3) Penafsiran persepsi
Indikator-indikator yang terdapat dalam kebijakan distribusi
yaitu:
a) Motivasi
b) Pengalaman masa lalu
c) Menginterpretasikan informasi
d) Penjelasan-penjelasan logis
e) Kepentingan pada saat penafsiran persepsi terjadi
c. Cara ukur menggunakan skala ordinal. Skala ordinal hanya meng
kategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di
antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam
beberapa cara (Uma Sekaran, 2006:17). Dengan banyaknya
variabel untuk kategori yang digunakan berdasarkan beberapa
pilihan, maka digunakanlah skala ordinal. Pilihan-pilihan tersebut
kemudian diurutkan dan diberi nomor 1 sampai dengan 5, yaitu:
1) Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5
2) Jawaban Setuju diberi skor 4
3) Jawaban Netral diberi skor 3
4) Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5) Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah
loyalitas konsumen berdasarkan atribut-atribut yang ditawarkan
masing-masing produk.
a. Arti: kesetiaan pelanggan, komitmen pelanggan terhadap suatu
merek dan pemasok, berdasarkan sikap sangat positif dan tercermin
dalam pembelian ulang yang konsisten.
b. Aspek-aspek loyalitas konsumen:
1) Perspektif perilaku
Indikator-indikator yang terdapat dalam perspektif behavional:
a) Proporsi pembelian
b) Urutan atau rentetan pembelian:
c) Probabilitas pembelian
2) Perspektif sikap
Indikator-indikator yang terdapat dalam perspektif sikap:
a) Kebiasaan atau kenyamanan
b) Melakukan pembelian secara teratut
c) Merekomendasikan produk
d) Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari
pesaing
e) Dalam kondisi tertentu, misalnya kehabisan stok
f) Apabila merek lain menerapkan sistem diskon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Cara ukur menggunakan skala likert
Dengan banyaknya variabel untuk kategori yang
digunakan berdasarkan beberapa pilihan, maka digunakanlah
skala Likert. Pilihan-pilihan tersebut kemudian diurutkan dan
diberi nomor 1 sampai dengan 5, yaitu:
a. Jawaban Semakin Loyal diberi skor 5
b. Jawaban Loyal diberi skor 4
c. Jawaban Netral diberi skor 3
d. Jawaban Tidak Loyal diberi skor 2
e. Jawaban Semakin Kurang Loyal diberi skor 1
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variaabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Karakteristik responden
Setiap konsumen dalam membeli atau memesan produk mempunyai
perilaku yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, yergantung pada
karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen adalah sifat yang
membedakan konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.
Perbedaan konsumen tersebut tergantung pada usia, dan penghasilan.
a. Usia mengetahui barapa banyak konsumen dari tingkat usia yang
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Penghasilan yaitu untuk mengetahui berapa banyak konsumen dari
tingkat pendapatan yang ditentukan
2. Sikap Konsumen
Sikap merupakan merek dalam suatu kerangka berfikir, menyukai atau
tidak menyukai terhadap suatu obyek yang sama. Sikap konsumen
merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun yang
kurang baik secar konsekuen.
3. Persepsi
Merupakan penilaian konsumen tersebut terhadap produk mie instan
(Mie Sedaap dan Indomie). Persepsi konsumen tersebut diungkapkan atas
dasar atribut yang ada dan yang dimiliki oleh mie instan. Atribut-atribut
tersebut antara lain yaitu, harga, desain kemasan, variasi rasa, promosi,
tambahan bumbu, rasa atau selera, kemudahan dalam mendapatkannya.
4. Posisi produk
Merupakan cara konsumen mennempatkan produk berdasarkan atribut-
atributnya di dalam benaknya atau usaha dari perusahaan untuk
menempatkan produk yang yang ditawarkannya di dalam benak
konsumen.
5. Konsumen
Konsumen adalah semua orang baik individu maupun kelompok yang
menggunakan produk sebagai pemenuh kebutuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
F. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dan diolah sendiri , berasal
langsung dari responden yang diteliti, mencakup:
a. Karakteristik responden, yang meliputi jenis kelamin, usia,
pekerjaan, penghasilan atau uang saku per bulan dan mie instan
yang dikonsumsi.
b. Data tentang mie instan yang dikonsumsi serta tanggapannya
terhadap atribut yang ditawarkan.
c. Data mengenai loyalitas konsumen mie instan berdasarkan atribut
yag melekat didalamnya.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kasus
kepustakaan berupa penelitian-penelitian terdahulu mengenai
efektivitas positioning terhadap loyalitas konsumen.
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:
Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data
dengan mengajukan pernyatan-pernyatan secara tertulis kepada subyek
penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
yang mempengaruhi keputusan kosnumen menggunakan mie instan merek
Mie Sedaap dan Indomie.
H. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk
diselidiki. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang
paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi,
1983:220). Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan populasi
konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie di Kota
Yogyakarta ketika pengumpulan data dilakukan yang jumlahnya tidak
terbatas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono,2007:62). Agar sampel dapat mewakili populasi
maka penelitian ini menggunakan metode quota sampling. Teknik ini
menghendaki pengambilan sampel yang mendasarkan diri pada quontum.
Peneliti harus terlebh dahulu menetapkan jumlah subjek yang akan
diteliti. Subjek-subjek populasi harus ditetapakan kriteriannya untuk
menetapkan kriteria sampel (Narbuko & Achmadi,2003:116).
Berdasarkan pada penggunaan metode ini maka jumlah responden yang
akan diteliti ditentukan sebesar 100 orang, dimana setiap 50 responden
mewakili satu merek mie instan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
I. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah quota
sampling. Agar sampel dapat mewakili populasi maka penelitian ini
menggunakan metode quota sampling. Teknik ini menghendaki
pengambilan sampel yang mendasarkan diri pada quontum. Peneliti harus
terlebh dahulu menetapkan jumlah subjek yang akan diteliti. Subjek-subjek
populasi harus ditetapkan kriterianya untuk menetapkan kriteria sampel
(Narbuko & Achmadi,2003:116).
Untuk pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan usia,
tingkat pendapatan, dan uang saku. Hal ini dimaksudkan agar semua
konsumen Mie Sedaap dan Indomie dapat terwakili. Berdasarkan metode ini
maka jumlah responden yang akan diteliti ditentukan sebesar 50 responden.
a. Tingkat usia 17 – 60
Dianggap dalam rentang usia ini, konsumen sudah mampu melakukan
perilaku pembelian secara dewasa, (membeli tanpa tekanan, mampu
memikirkan sebab akibat pembelian).
b. Tingkat pendapatan:
1) Pelajar / Mahasiswa dengan uang saku ≥ Rp. 200.000 / bulan
2) Rumah Tangga dengan pendapatan ≥ Rp. 500.000 / bulan
J. Teknik Pengukuran Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari kuesioner
yang disebarkan kepada responden. Hasil penyebarannya akan diukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dengan menggunakan Skala Likert yaitu, menurut Sugiyono (2006:86)
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi,
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
K. Metode Pengujian Instrumen
Berdasarkan data yang diperoleh penulis lewat penyebaran
kuesioner kepada responden, maka penulis melakukan pengujian instrument
terlebih dahulu.
Teknik pengujian instrument yaitu :
1. Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh alat
ukur dapat mengungkapkan secara tepat gejala yang hendak diukur,
artinya alat ukur tersebut mengenai sasaran. Seberapa jauh alat pengukur
dapat memberikan ukuran yang teliti dan cermat digunakan untuk
menunjukkan besar kecilnya gejala yang diukur. Alat analisis yang akan
digunakan adalah koefisien korelasi sederhana antara skor setiap item
(indikator) terhadap skor total item tersebut. Jika terdapat indikator (item)
yang koefisien korelasinya tidak signifikan, maka dapat dikatakan bahwa
item tersebut dinyatakan tidak valid.
a) Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson)
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari
keseluruhan item (Duwi Priyatno, 2008:17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Rumus :
Keterangan :
= Koefisien korelasi item-total
i = Skor item
x = Skor total
n = jumlah sampel
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi
( ) = 5%. Kriteria pengujian :
1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05)
maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
2) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05)
maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak
valid).
b) Corrected Item-Total Correlation
Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-
masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi
terhadap nilai koefisian korelasi yang overtimasi. Agar
memperoleh informasi yng lebih akurat mengenai korelasi
2222 )()(
))((
xxniin
xiixnrix
ixr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
antara item dengan tes diperlukan suatu rumusan koreksi
terhadap efek spurious overlap (Duwi Priyatno, 2008).
Rumus :
Keterangan :
= Koefisien korelasi item-total setelah dikoreksi dari
efek spurious overlap
= Koefisien korelasi item-total sebelum dikoreksi
= Standar deviasi skor item yang bersangkutan
= Standar deviasi skor total
Atau dapat menggunakan alternatif perhitungan dengan
langsung menerapkan pada rumus korelasi sebagai berikut :
Keterangan :
i = Skor item
(x-i) = Skor total item dikurangi skor item
n = Banyaknya subjek
Dengan taraf signifikansi 5 %, kriteria pengujian adalah :
1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 5 %)
maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
xiixix
ixixxi
SSrSS
SSrr
222
)1(
)1( xir
ixr
iS
xS
2222)(
))(()()(
))()(()(
ixixniin
ixiixinr ixi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 5 %)
maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
2. Uji Reliabilitas
Jika suatu penelitian dalam pengukuran obyek penelitian
menggunakan instrumen sebelumnya telah teruji reliabilitasnya dan
dinyatakan baik, dianjurkan tetap dilakukan pengujian terhadap
instrumen tersebut.
Menguji reliabilitas dengan rumus metode Alpha (Arikunto, 2002):
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total
Uji signifikansi 5%, artinya instrumen dapt dikatakan reliabel bila
nilai alpha lebih besar dari r kitis product moment. Apabila rhitung ≥ rtabel
maka kuesioner sebagai alat ukur dikatakan reliabel.
Instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien alpha lebih besar
dari r tabel (r hitung dan r tabel), begitu juga sebaliknya apabila koefisien
alpha lebih kecil dari r tabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
2
1
2
11 11
b
k
kr
11r
2
b
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
L. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner yang
dibagikan kepada responden yaitu konsumen yang mengkonsumsi Mie
Sedaap dan Indomie
1. Analisis Masalah Pertama
Analisis yang digunakan adalah indeks sikap yang
menggambarkan perbedaan persepsi maupun sikap konsumen terhadap
objek atau produk. Indeks sikap dapat ditentukan dengan
mengkombinasikan suatu timbangan dengan jumlah komponen. Rumus
perhitungannya (Swastha & Handoko,2000:95):
Keterangan:
Sj = indeks sikap untuk merek j
tk = nilai timbangan pada atribut k
Xkj = nilai atribut k untuk merek j
n = jumlah atribut
Semakin besar nilai indeks sikapnya berarti semakin baik produk
terebut bagi konsumen. Dari indeks tersebut dapat diketahui sikap
konsumen terhadap masing-masing produk , baik keunggulan maupun
kekurangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Analisis Masalah Kedua
Analisis ini menggunakan perceptual mapping untuk mengetahui
posisi suatu produk terhadap produk pesaing. Menurut Berkowitz,
Kerin, & Rudelius (1989:696), perceptual map is a graph displaying
consumer’s perception of product attributes across two or more
dimentions. (Perseptual map adalah sebuah grafik yang
menggambarkan persepsi konsumen terhadap atribut produk melalui
dua dimensi atau lebih). Sedangkan menurut Lamb, Hair & Daniel
(2002:235) “Perceptual mapping is a means of displying or graphing,
in two or more dimention, the location of products brands, or group of
products in customer’s mind”. (Perceptual map adalah alat untuk
memaparkan atau menggambarkan dalam dua dimensi atau lebih, letak
atau posisi dari produk, merek atau kelompok produk di dalam benak
konsumen).
Tingkat pengukuran kemiripan antar merek dapat diukur dengan
cara membuat matrik pemetaan penempatan produk dengan
menggunakan rata-rata hitung untuk setiap dua pasang atribut produk
mie instan.
3. Analisis Masalah Ketiga
Untuk menjawab masalah kedua digunakan Metode Regresi Linier
Sederhana. Analisis ini untuk digunakan untuk menjawab masalah
ketiga juga untuk menguji hipotesis ketiga serta untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
produk berdasarkan atribut yang ditawarkan (X) terhadap loyalitas
konsumen (Y).
Rumus yang digunakan:
Y = a + bX
a =
x x
x xyxy
n )(
)()()()(
22
2
b =
x x
xy x y
n 22 ))((
))((
Keterangan :
Y = kuatnya motif pembelian
X = menariknya strategi penetapan harga menurut konsumen
b = koefisien regresi
a = konstanta
n = jumlah responden
Selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan uji t (t-test)
Uji t untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing koefisien
regresi.
Rumus yang digunakan:
t = i
i
Seb
b
Di mana :
ib = Koefisien Regresi
Seb i = Standar eror dari ib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hipotesis :
H0 : b i = 0 (tidak ada pengaruh)
Ha : b i ≠ 0 (ada pengaruh)
Kriteria penerimaan dan penolakan H0 dan Ha
Daerah penerimaan H0 : H0 ditolak jika = 5% < sig X
H0 diterima jika = 5% > sig X
Daerah penolakan Ha : Ha ditolak jika = 5% > sig X
Ha diterima jika = 5% < sig X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum PT Karunia Alam Segar (Wings Group)
1. Sejarah PT Sayap Mas Utama (Wings Group)
Menurut data dari situs http://www.wingscorps.com, WINGS Corporation
didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir
perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin
pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik
berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
2. Lokasi, Misi dan Tujuan PT Karunia Alam Segar (Wings Group)
a. Lokasi
PT Karunia Alam Segar (Wings Group) berlokasi di Kawasan Perluasan Utara PT
JIEP Jl. Tipar Cakung Kav. F 5-7 Jakarta. Serta pabrik-pabrik yang berada di
Jakarta, Bekasi, dan Surabaya.
b. Misi
Untuk mencapai visi perusahaan, maka diterapkan atura untuk melakukan
perbaikan terus-menerus dalam hal kualitas produk, efisiensi produksi, disiplin
waktu, serta konsistensi dalam hal kualitas.
c. Visi
Berusaha untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
c. Tujuan
Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas
internasional dengan harga ekonomis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau
buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif
pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk
baru - krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan toileteries rumah tangga.
Seiring dengan perkembangan Wings yang begitu pesat, maka pabrik kedua P.T.
Sayap Mas Utama, dibangun di Jakarta.
3. Personalia
a. Karyawan
Jumlah karyawan permanen di perusahaan ini berjumlah 3610 orang.
b. Sistem Pengupahan
Jumlah beban gaji dan tunjangan (paket penghasilan dan tunjangan
fasilitas perumahan) untuk Dewan Komisaris dan Direksi dicatat sebagai bagian
dari beban operasi.
Jumlah biaya karyawan biaya ini dicatat masing-masing sebagai bagian
dari harga pokok penjualan dan beban operasi.
c. Imbalan kerja
a. Imbalan pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang
mencakup seluruh karyawan yang memiliki hak atas manfaat pensiun
sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan Dana Pensiun Unilever
Indonesia (“Dana Pensiun”). Program tersebut didanai melalui pembayaran
kepada Dana Pensiun, yang ditentukan dengan perhitungan aktuaris secara
berkala. Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang
menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti
umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan imbalan
minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU
Ketenagakerjaan”). Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu
untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
b. Imbalan kesehatan pasca-kerja
Perusahaan memberikan imbalan kesehatan pasca-kerja untuk para
karyawan yang telah pensiun. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan
apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa
kerja tertentu.
c. Imbalan pasca-kerja dan jangka panjang lainnya
Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya sesuai dengan
UU Ketenagakerjaan dan imbalan jangka panjang lainnya seperti jubilium
(jubilee) dan imbalan cuti panjang. Hak atas imbalan ini pada umumnya
diberikan kepada karyawan yang bekerja hingga mencapai masa kerja tertentu.
d. Program bonus
Perusahaan mengakui kewajiban dan beban atas bonus, berdasarkan
suatu rumus yang memperhitungkan laba yang tersedia bagi perusahaan dan
prestasi kerja karyawan setelah penyesuaian-penyesuaian tertentu.
4. Produksi
PT Karunia Alam Segar Tbk dalam memproduksi produknya dibagi menjadi
empat divisi, yang terbagi menjadi Home Care Division, Personal Care Division,
Food Division, Ice Cream Division. Produknya antara lain seperti toilet sabun, bedak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dan bar deterjen, pembersih lantai, pelembut kain, pembalut, Porcelain Cleaner,
Dishwashing, shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi,sikat gigi,
dan pencuci piring cair, hand and body lotion. Setiap divisi memusatkan
perhatiannya pada produk-produk tertentu.
5. Distribusi
PT Karunia Alam Segar Tbk di dalam menyalurkan barang-barangnya kepada
konsumen memakai para bantuan para distributor-distributor yang juga mambantu
dalam promosi.
6. Keuangan
a. Modal saham
Pemegang Saham Persentase
kepemilikan
PT Aspirasi Luhur
PT Alas Pusaka
HSBC PV BK (Suisse) SA Sg-TR
PT Salim Chemical Corpora
Hanny Sutanto, Wakil Presiden
Komisaris
Masyarakat
46,65
11,39
10,11
7,01
0,04
24,80
7. Struktur Organisasi
Pada umumnya suatu perusahaan menyusun sebuah struktur organisasinya
agar aktifitas berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi dapat
PT Karunia Alam
Segar Tbk Distributor Penyalur Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
terlihat jelas wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian sehingga
mempermudah bagi pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta
pertanggung jawaban atas tugas yang telah dibebankan pada masing-masing bagian.
Berikut adalah bagan struktur organisasi PT Karunia Alam Segar Tbk pada
tahun 2007:
Keterangan:
Pimpinan perusahaan yang menduduki tempat teratas mempunyai beberapa
manajer yang dapat membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Board of Commisioners
Finance & Admin General
Manager
Comercial General
Manajer
Plant General Manager
Director Product
Project & Development General
Manajer
Business Unit Head Unifood
HRD Building Management
Manager
Local Sales
Manager Deputi Plandt
Manager I
Finance & Accounting
Manager
Procurement & Service
Manager
Deputi Plant
Manager II
Plant General Affair & Admin
Manager Manager
Audit
Committee
Board of
Director
Corporate
Secretary Internal
Audit
MIS
Manager
General Affair
Manager
Export Sales & Feed
Stock Procurement
Manager
Industrial Relation
Manager
Project
Manager
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
8. Bidang Usaha
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, keramik, gypsum
dan semen fiber, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es
krim, makanan ringan dan minuman dari teh, dan produk-produk kosmetik,
perawatan tubuh, sabun, detergen dan pengharum, makanan, plastik, farmasi, dan
perusahaan sekuritas. Kronologinya :
1948 Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings, memproduksi
sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door.
1950 Sabun mandi Wings mulai dipasarkan
1971 Membangun perusahaan sabun dan detergen, misal merek Ekonomi.
1980 Merek Wings Biru dan Dangsut diluncurkan ke pasaran.
Mendirikan PT Unggul Indah Cahaya, produsen alkybenzene, yaitu bahan
baku produk detergen
1983 Mendirikan PT Multipack
1986 Mengembangkan PT Petrocentral (integrasi vertikal horizontal)
1989 Masuk ke bisnis keramik melalui PT Adyabuana Persada dengan merek
Milan dan Hercules. Dan di bidang finance mempunyai Bank Ekonomi. Serta
Aliansi dengan Lion Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya
1990 Merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin
1991 Fa Wings berganti nama menjadi PT Wings Surya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1995 Membeli plantation PT Damin Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur
Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Lalu bersama Siam Cement
mendirikan PT Siam Indo Gypsum Industry menghasilkan gypsum dan semen
dengan merek Elephant
1998 Sukses meluncurkan Daia saat krisis moneter terjadi
2000 Membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui konsorsium
2001 Mendirikan perusahaan sekuritas yaitu EkoKapital
2002 Merambah bisnis property, membangun Pulo Gadung Trade Center bersama
Djarum
2003 Meluncurkan Mie Sedaap yang sukses di pasaran
B. Gambaran Produk Mie Sedaap
Mie Sedaap merupakan produk yang diproduksi oleh PT Sayap Mas Utama Tbk.
Riwayat produk Indomie adalah sebagai berikut:
1. Mie Sedaap ada di pasar sebagai produk mie instan di Indonesia pada tahun 2003.
2. Selama beberapa tahun terakhir, Mie Sedaap telah membuktikan posisinya sebagai
pendatang baru yang mampu mengambil 15% pangsa pasar mie instan yang
dikuasai oleh Indomie di Indonesia.
Salah satu misi Mie Sedaap adalah menjadi merek mie instan yang menawarkan
harga kelas bawah dengan kualitas mie serta bumbu premium. Untuk mendukung misi
ini, Mie Sedaap meluncurkan berbagai inovasi seperti:
1. Melakukan promosi yang sangat agresif
2. Menambah variasi rasa yang melengkapi empat varian terdahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3. Pendistribusian produk yang merata dari tingkat grosir hingga warung-warung
kecil dengan menggunakan tim motor
4. Menambah daerah distribusinya, yang dahulu baru di Pulau Jawa dan Bali
Fakta-fakta :
a). Selama beberapa tahun terakhir, volum Mie Sedaap terus tumbuh.
Pertumbuhannya didukung oleh inovasi yang berkaitan dengan konsumen Mie
Sedaap.
b). Mie Sedaap terus berkomitmen untuk menggali wawasan konsumen dan
menciptakan inovasi. Penghargaan-penghargaan yang diraih berdasarkan hasil
survei brand value IBBA (Indonesian Best Brand Award) yang diselenggarakan
SWA MARS.
c). Menurut majalah SWA, dalam pasar mie instan Mie Sedaap memiliki indeks
satisfaction tertinggi. Berdasarkan temuan ini, Mie Sedaap memperoleh
Indonesian Best Brand award pada tahun 2004.
d). Mie Sedaap menjadi sponsor untuk acara televisi.
Mie Sedaap menawarkan pilihan produk yang disesuaikan dengan selera
konsumen. Adapun karakteristik masing-masing produk adalah sebagai berikut:
a. Mie Sedaap Rasa Ayam Bawang
Kemasan berwarna : Dominasi merah, kuning, biru
Isinya berwarna : Kuning
Komposisi mie : tepung terigu, minyak sayur, garam, pengatur
keasaman, pewarna dan zat besi.
Bubuk cabe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Minyak : minyak sayur dan ramuan bumbu ayam
Bawang Goreng
Ukuran berat : 75 g
Harga : Rp. 1.200
b. Mie Sedaap Rasa Soto
Kemasan berwarna : dominasi hijau, merah, kuning
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya : mengandung tepung terigu, minyak sayur, garam,
pengatur keasaman
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa ayam, bubuk lada,
perisa bawang putih, daun bawang,
Bubuk cabe
Serbuk gurih
Minyak : minyak sayur dan ramuan soto
Ukuran berat : 75 g
Harga : Rp. 1.200
c. Mie Sedaap Rasa Kari Ayam
Kemasan berwarna : dominasi kuning, biru, merah, hijau
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minya sayur, garam,
pengatur keasaman, pengental nabati
Bubuk cabe
Minyak :minyak sayur dan bumbu rasa kari ayam
Ukuran berat : 75 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Harga : Rp. 1.200
d. Mie Sedaap Rasa Kari Spesial
Kemasan berwarna : putih dan merah
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minyak sayur, garam,
pengatur keasaman, pengental nabati
Bubuk cabe
Minyak :minyak sayur dan bumbu rasa kari ayam
Ukuran berat : 75 g
Harga : Rp. 1.200
e. Mie Sedaap Goreng
Kemasan berwarna : putih
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minyak sayur, garam,
pengatur keasaman, pengental nabati
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa ayam, bubuk lada,
perisa bawang putih, daun bawang,
Bubuk cabe
Serbuk gurih
Minyak :minyak sayur
Ukuran berat : 75 g
Harga : Rp. 1.300
f. Mie Sedaap Sambal Goreng
Kemasan berwarna : merah
Isinya berwarna : kuning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minyak sayur, garam,
pengatur keasaman, pengental nabati
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa ayam, bubuk lada,
perisa bawang putih, daun bawang,
Serbuk gurih
Minyak : minyak sayur dan ramuan soto
Bubuk Cabe
Ukuran berat : 75 g
Harga : Rp. 1.300
C. Gambaran Umum PT Indofood Sukses Makmur Tbk
1. Profil PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Menurut data dari situs http://directory.umm.ac.id, http://www.indofood.com,
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan
Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli
1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579,
580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611.
Kemudian perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya
Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat
Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah
Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris
di Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Lokasi, Misi dan Tujuan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
a. Lokasi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood
Tower, Lantai 27, Jalan Jenderal Sudirman Kav.76-78, Jakarta.
b. Misi
1) Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, terjangkau serta menjadi produk
yang disukai oleh pelanggan
2) Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami
3) Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan
domestik dan internasional
4) Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dengan penekanan pada gizi
5) Untuk terus meningkatkan stakeholders value
c. Visi
Menjadi Total Food Solutions Company
d. Tujuan
Tujuan PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah melayani para pelanggan dengan
cara yang unik dan efektif.
Dalam operasi perusahaan ini melakukannya dengan integritas dan rasa
hormat bagi banyak orang, organisasi dan lingkungan bisnisnya menyentuh selalu
ada di hati dan dari tanggung jawab korporasi. Membuat dampak positif dalam
berbagai cara: melalui merek-mereknya, operasi komersial dan hubungan, melalui
kontribusi sukarela, dan melalui berbagai cara lain dimana mereka terlibat dengan
masyarakat.
e. Struktur Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Pada umumnya suatu perusahaan menyusun sebuah struktur organisasinya
agar aktifitas berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan. Dengan kata lain, melalui
struktur organisasi maka dapat terlihat jelas wewenang serta tanggung jawab
masing-masing bagian sehingga mempermudah bagi pimpinan untuk mengadakan
pengawasan dan meminta pertanggung jawaban atas tugas yang telah dibebankan
pada masing-masing bagian.
Berikut adalah bagan struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur
Tbk:
Perseroan
BMI MLN MLS
ISHPL
INDOAGRI
IOFPL
SIMP
SIL MBP IIP KMS SAIN
ASL KGP SP CTP IP GMR RAP CKS JS
MCP MSA SBN LSPI
MPI GS ASP
CNIS
MKP LSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Keterangan:
Pimpinan perusahaan yang menduduki tempat teratas mempunyai
beberapa manajer yang dapat membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Manajer-manajer itu adalah Commercial Director, Sales Director, Technical
Director, Personal Director, General Manager Director Product, General
Manager Personal, dan terdapat satu bagian yang merupakan staf yaitu Business
Unit Head Unifood. Ini semua merupakan Dewan Direksi dari PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
Sales Director membawahi beberapa Branch Manager yang tersebar di
Medan, Jakarta dan Surabaya dan seorang General Sales Operation Manager.
Setiap Branch Manager membawahi beberapa Sales Manager yang berada di
bawah kota. Dengan demikian tiap bawahan memiliki seorang pimpinan untuk
mempertanggungjawabkan segala kewajiban-kewajibannya, sehingga para
bawahan mengetahui dan siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia
bertanggungjawab. Jadi tugas Branch Manager adalah:
1. Megawasi dan bertanggungjawab atas penjualan
2. Mengawasi perdagangan
3. Mengawasi penyebaran
4. Mengawasi segala aktifitas yang terjadi.
f. Personalia
1) Karyawan
Jumlah karyawan tetap di perusahaan ini berjumlah 49.367 orang.
Dan total tenaga kerja 62.000 orang. Serta 1200 kendaraan operasional.
2) Sistem Pengupahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Jumlah beban gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi
yang terjadi selama periode 2008 adalah Rp 15.990 biaya ini dicatat sebagai
bagian dari beban operasi. Termasuk dalam penghasilan Direksi adalah
tunjangan fasilitas perumahan.
Jumlah biaya karyawan yang terjadi selama periode 2008 adalah Rp
411.645 sebagai bagian dari harga pokok penjualan dan beban operasi.
3) Imbalan kerja
a. Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan
berdasarkan metode akrual.
b. Imbalan pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang
mencakup seluruh karyawan yang memiliki hak atas manfaat pensiun
sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan Dana Pensiun Unilever
Indonesia (“Dana Pensiun”). Program tersebut didanai melalui pembayaran
kepada Dana Pensiun, yang ditentukan dengan perhitungan aktuaris secara
berkala. Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang
menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada
saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti
umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal
tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU
Ketenagakerjaan”). Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
c. Imbalan kesehatan pasca-kerja
Perusahaan memberikan imbalan kesehatan pasca-kerja untuk para
karyawan yang telah pensiun. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan
apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa
kerja tertentu. Perusahaan menggunakan asumsi bahwa program imbalan
kesehatan pasca-kerja per tahun sebesar
d. Imbalan pasca-kerja dan jangka panjang lainnya
Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan dan imbalan jangka panjang lainnya seperti jubilium (jubilee)
dan imbalan cuti panjang. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan
kepada karyawan yang bekerja hingga mencapai masa kerja tertentu.
e. Program bonus
Perusahaan mengakui kewajiban dan beban atas bonus, berdasarkan suatu
rumus yang memperhitungkan laba yang tersedia bagi perusahaan dan prestasi
kerja karyawan setelah penyesuaian-penyesuaian tertentu.
g. Produksi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam memproduksi produknya dibagi
menjadi empat bidang usaha, yaitu Divisi produk konsumen bermerek (seperti mie
instan, makanan ringan, nutrisi, dan makanan khusus termasuk bumbu penyedap),
Divisi produk tepung terigu (Bogasari), Divisi minyak goreng dan lemak nabati
(perkebunan, minyak goreng dan magarin), serta Divisi distribusi. Setiap divisi
memusatkan perhatiannya pada produk-produk tertentu.
h. Distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PT Indofood Sukses Makmur Tbk di dalam menyalurkan barang-barangnya
kepada konsumen memakai para bantuan para distributor-distributor yang juga
mambantu dalam promosi.
i. Keuangan
1) Keadaan keuangan
Berikut data penjualan bersih perusahaan(dalam jutaan rupiah):
2006 2005
16.038.156.117.616 13.538.959.916.505
338.310 223.804
2) Manajemen perusahaan
Pada tanggal 30 Juni 2004, susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris 30 Juni 2004
Komisaris Utama : Manuel Velez Pangilinan
Komisaris : Benny Setiawan Santoso
Komisaris : Edward Anthony Tortorici
Komisaris : Ibrahim Risjad
Komisaris : Robert Charles Nicholson
Komisaris : Albert de Rosario
Kom. Independen : Utomo Josodirjo
Kom. Independen : Torstein Stephansen
Kom. Independen : Wahjudi Prakarsa
Kom. Independen : Juan Bernal Santos
PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk
Distributor Penyalur Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3) Modal saham
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Pemegang Saham Saham % Rupiah
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
CAB Holdings Limited
30.000.000.000
4.394.603.450
51,53
3.000.000.000.000
439.460.345.000
Dewan Direksi 30 Juni 2004
Direktur Utama : Anthoni Salim
Wakil Direktur : Cesar Manikan de la Cruz
Wakil Direktur : Fransiscus Welirang
Wakil Direktur : Darmawan Sarsito
Direktur : Aswan Tukiaty
Direktur : Tjhie Tje Fie
Direktur : Taufik Wiraarmadja
Direktur : Philip Suwardi P.
Direktur : C.M. Djoko Wibowo
Direktur
Direktur
: M.P. Sibarani
: Peter Kradolfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Masyarakat
Sub Jumlah
Saham yang Diperoleh Kembali
4.133.985.550
8.528.589.000
915.600.000
48,47
100,00
413.398.555.000
852.858.900.000
91.560.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
9.444.189.000 944.418.900.000
Saham dalam Portepel 20.555.811.000 2.055.581.100.000
3. Bidang Usaha
Perusahaan bergerak dalam bidang industri mie instan serta usaha di bidang
penggilingan gandum menjadi tepung terigu dan penyertaan modal pada anak
perusahaan yang bergerak di bidang makanan olahan terpadu, perkebunan,
pengolahan minyak dan lemak nabati serta distribusi. Kronologinya :
1995 Didapatkan penggilingan tepung Bogasari
1997 Acquired 80% ekuitas saham di perkebunan, agribisnis dan
perusahaan distribusi
2001 Memperoleh persetujuan pada pembelian kembali saham skema
dan peluncuran sebuah Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
2002 Diimplementasikan tahap pertama ESOP, melibatkan 228.9 juta saham
2004 Menerapkan ESOP tahap III, melibatkan 919.5 ribu saham
Acquired 80% memegang di sebuah perusahaan karton
bergelombang
2005 Perkembangan perusahaan patungan dengan Nestle, Didapatkan perusahaan
perkebunan di Kalimantan Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Didapatkan Obligasi Konversi yang dikeluarkan oleh perusahaan
pelayaran, setara dengan 90,9% dari ekuitas
2006 Early Eurobonds penebusan dari US $ 143.7 million
Didapatkan 55,0% saham di perusahaan pelayaran Pacsari Pte.
Ltd
Didapatkan tambahan perusahaan perkebunan di Kalimantan
Barat.
2007 Terdaftar di Agribisnis Group di Bursa Efek Singapura dan
ditempatkan saham baru.
2008 Berpartisipasi dalam penerbitan baru PT Laju Perdana Indah
saham dan memegang 60% kepemilikan
Acquired 100% saham Drayton Pte. Ltd yang secara efektif
memiliki 68,57% saham di PT Indolakto, perusahaan susu
terkemuka
Acquired 100% saham perusahaan perkebunan dengan fasilitas Bulking
D. Gambaran Produk Indomie
Indomie merupakan produk yang diproduksi oleh PT Indofood Sukses Makmur
Tbk. Riwayat produk Indomie adalah sebagai berikut:
1. Indomie merupakan merek mie instan yang populer di Indonesia yang telah ada di
pasar sejak tahun 1978. Selain di Indonesia juga dipasarkan di Eropa, Amerika
Serikat, Asia, Australia, dan Afrika.
2. Selama beberapa tahun terakhir, Indomie telah mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin pasar mie instan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Salah satu misi Indomie adalah tetap harus melakukan promosi untuk
mengingatkan konsumen bahwa indomie masih unggul, selalu berinovasi untuk
mempertahankan produk maupun strategi promosinya. Untuk mendukung misi ini,
Citra meluncurkan berbagai inovasi seperti:
a). Di Yogyakarta agen-agen Indofood bekerjasama dalam menyediakan Indomie
dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang
hijau dan mie instan / mie goreng sebagai menu utama).
b). Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap
Burjo di Yogyakarta).
c). Mulai 24 April 2008 Indomie menggelar ajang membuat lagu “jingle” untuk
pelajar SMA. Acara ini berjudul Jingle Dare.
Fakta-fakta :
a). Sampai saat ini Indofood melalui produknya Indomie masihmengusai pasar mie
instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahan mie instan terbesar di dunia
dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus.
b). Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia dengan memperbanyak
titik gudang sejak tahun 2005.
c). Indomie mempunyai citra yang sangat kuat di pasar sehingga masyarakat
menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind
mie instan). Dalam Top Brand Index TBI) periode 2006-2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Indomie ada lima pilihan produk yang disesuaikan dengan selera konsumen. Adapun
karakteristik masing-masing produk adalah sebagai berikut:
1. Indomie Rasa Soto
Kemasan berwarna : hijau
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung
tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap nabati,
mineral, pewarna, antioksidan
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa sapi, bubuk bawang
putih, bubuk bawang merah, bubuk lada, daun bawang,
vitamin, niasin, bubuk cabe
Minyak : minyak sayur dan bumbu soto
Ukuran berat : 70 g
Harga : Rp. 1.200
2. Indomie Rasa Bakso Sapi
Kemasan berwarna : hijau
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung
tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap nabati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa sapi, bubuk bawang
putih, bubuk bawang merah, bubuk lada, daun bawang,
vitamin, niasin, bubuk cabe
Minyak : minyak sayur dan bumbu bakso sapi
Ukuran berat : 70 g
Harga : Rp. 1.200
3. Indomie Kari Ayam
Kemasan berwarna : kuning
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya :mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung
tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap nabati
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa kari, bubuk bawang
putih, bubuk bawang merah, bubuk lada, daun bawang,
vitamin, niasin, bubuk cabe
Minyak : minyak sayur dan bumbu kari ayam
Ukuran berat : 70 g
Harga : Rp. 1.200
4. Indomie Ayam Spesial
Kemasan berwarna : Oranye
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya : mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung
tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap nabati,
mineral, pewarna, antioksidan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa ayam, bubuk bawang
putih, bubuk bawang merah, bubuk lada, daun bawang,
vitamin, niasin, bubuk cabe
Minyak : minyak sayur dan bumbu ayam
Ukuran berat : 70 g
Harga : Rp. 1.300
5. Indomie Soto Spesial
Kemasan berwarna : hijau
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya : mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung
tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap nabati,
mineral, pewarna, antioksidan
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa sapi, bubuk bawang
putih, bubuk bawang merah, bubuk lada, daun bawang,
vitamin, niasin, bubuk cabe
Minyak : minyak sayur dan bumbu soto
Ukuran berat : 70 g
Harga : Rp. 1.300
6. Indomie Goreng
Kemasan berwarna : putih
Isinya berwarna : kuning
Komposisinya : mengandung tepung terigu, minyak sayur, tepung
tapioka, garam, pengatur keasaman, pemantap nabati,
mineral, pewarna, antioksidan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Bumbu :garam, gula, penguat rasa, perisa sapi, bubuk bawang
putih, bubuk bawang merah, bubuk lada, daun bawang,
vitamin, niasin, bubuk cabe
Minyak : minyak sayur dan bawang merah
Kecap Manis
Saus Cabe
Ukuran berat : 80 g
Harga : Rp. 1.400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Sebelum melakukan penelitian, penulis membuat kuesioner dan menentukan jumlah
sampel yang diambil. Kuesioner dibuat dan disebarkan kepada 100 orang responden yang
dibagi menjadi dua kelompok responden, yaitu 50 responden Mie Sedaap dan 50
responden Indomie. Responden yang diteliti harus berada di Kota Yogyakarta. Penulis
hanya mengambil satu dari empatbelas kecamatan yang ada yaitu di Kecamatan Danurejan
dan yang pernah mengkonsumsi kedua merek mie instan yang penulis analisis. Kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1) Bagian pertama, berisi daftar pertanyaan untuk mengetahui identitas responden.
2) Bagian kedua, berisi daftar pertanyaan untuk memperoleh data mengenai sikap,
persepsi konsumen berdasarkan atribut kedua mie instan yang diperbandingkan.
3) Bagian ketiga, berisi daftar pertanyaan untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen
mie instan.
4) Bagian keempat, berisi daftar pertanyaan untuk urutan kepentingan atribut produk.
Dalam penyebaran kuesioner ini, penulis mengambil sebagian dari populasi
konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan merek Indomie yang berada di Kota
Yogyakarta. Pada tahap awal, kuesioner yang telah disebar ditabulasikan kemudian diuji
tingkat kesahidan (validity) dan tingkat keandalan (reliability) masing-masing butir
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
B. Analisis Deskriptif Karakteristik Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap konsumen di Kecamatan
Danurejan, dapat diketahui karakteristik dari responden dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Usia Responden
Tabel V.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
No. Usia Responden Jumlah Persentase
1. 17 tahun - 25 tahun 67 67%
2. 26 tahun – 34 tahun 23 23%
3. 35 tahun – 43 tahun 11 11%
4. 44 tahun – 52 tahun 8 8%
5 ≥ 53 tahun 0 0%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan tabel V.1 dapat disimpulakan bahwa konsumen mie instan yang
terdapat di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta sebagian besar berumur 17 tahun – 25
tahun yaitu 67% dari keseluruhan responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Pendapatan dan Uang Saku per Bulan
a. Pendapatan per Bulan
Tabel V.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendapatan per Bulan
No. Pendapatan per Bulan Frekuensi Persentase
1. ≤ Rp 600.000 20 20%
2. Rp 600.001 – Rp 1.200.000 13 13%
3. Rp 1.200.001 – Rp 1.800.000 9 9%
4. Rp 1.800.001 – Rp 2.400.000 4 4%
5 ≥ Rp 2.400.000 1 1%
Jumlah 57 57%
b. Besarnya Uang Saku per Bulan
Tabel V.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Besarnya Uang Saku per Bulan
No. Besarnya Uang Saku per
Bulan
Frekuensi Persentase
1. ≤ Rp 400.000 17 17%
2. Rp 400.001 – Rp 600.000 10 10%
3. Rp 600.001 – Rp 800.000 19 19%
4. Rp 800.001 – Rp 1.200.000 5 5%
5 ≥ Rp 1.200.000 2 2%
Jumlah 43 43%
Dari tabel V.2 dan V.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang mempunyai
uang saku per bulan terbesar adalah berkisar antara Rp 600.001 – Rp 800.000 yaitu
19% dan yang terkecil adalah responden yang mempunyai uang saku per bulan diatas
Rp 1.200.000 yaitu 2% dari keseluruhan responden. Sedangkan besarnya pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
per bulan terbesar adalah berkisar ≤ Rp 600.000 yaitu 20% dan yang terkecil adalah
berkisar ≥ Rp 2.400.000 yaitu sebesar 1%.
3. Produk Mie Instan yang Disukai
Tabel V.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Produk Mie Instan yang Disukai
No. Produk Mie Instan yang
Disukai
Frekuensi Persentase
1. Mie Sedaap 50 50%
2. Indomie 50 50%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan tabel V.4 Produk Mie Instan yang Disukai, konsumen yang
mengkonsumsi dari 100 responden dibagi menjadi dua. Yaitu 50 untuk Mie Sedaap
dan 50 untuk Indomie.
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada
suatu kuesioner dapat mengukur apa yang diukur (Umar, 2002:101). Valid tidaknya
suatu item instrumen dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai korelasi
product moment dengan nilai tabel.
Untuk menguji validitas kuesioner ini digunakan jumlah sampel (n) sebanyak
30 sampel dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%. Dari jumlah sampel sebanyak 30
sampel dan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, maka dapat diketahui nilai rtabel sebesar
0,306 (diperoleh dari tabel r product moment). Jika nilai rxy < rtabel, maka instrumen
penelitian tidak valid. Dan jika rxy > rtabel, maka instrumen penelitian adalah valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan program komputer
SPSS for Windows Release 16.0. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.5
Hasil Uji Validitas Variabel Posisi Produk (X)
Variabel Item rtabel rxy Keterangan
Posisi
Produk
(X)
1
2
3
4
5
6
0,306
0,306
0,306
0,306
0,306
0,306
0,455
0,418
0,429
0,453
0,316
0,688
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)
Variabel Item rtabel rxy Keterangan
Posisi
Produk
(X)
1
2
3
4
5
0,306
0,306
0,306
0,306
0,306
0,516
0,912
0,844
0,865
0,791
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua nilai rxy dari semua
butir instrumen lebih besar dari r tabel (0,306), sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua butir dalam instrumen penelitian ini valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali (Umar, 2002:102). Reliabel atau
tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai
reliabilitas instrumen dengan nilai tabel.
Untuk menguji reliabilitas kuesioner ini digunakan jumlah sampel (n)
sebanyak 30 sampel dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%. Dari jumlah sampel
sebanyak 30 sampel dan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, maka dapat diketahui nilai
rtabel sebesar 0,306 (diperoleh dari tabel r product moment). Jika nilai r11 < rtabel, maka
instrumen penelitian tidak reliabel. Dan jika r11 > rtabel, maka instrumen penelitian
adalah reliabel.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program komputer
SPSS for Windows Release 16.0. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah
dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posisi Produk (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,375 6
Berdasarkan tabel reliability statistics terlihat bahwa nilai alpha cronbach adalah
0,375 sedangkan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% atau signifikansi 5%
dengan jumlah data (n)= 30, didapat sebesar 0,306. Karena nilainya lebih dari 0,306
maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian dikatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel V.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Loyalitas Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,843 5
Berdasarkan tabel reliability statistics terlihat bahwa nilai alpha cronbach adalah
0,843 sedangkan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% atau signifikansi 5%
dengan jumlah data (n)= 30, didapat sebesar 0,306. Karena nilainya lebih dari 0,306
maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian dikatakan reliabel.
D. Deskripsi Variabel Penelitian
1. Atribut Produk Mie Instan
Tabel V.9
Distribusi Skor Atribut Produk
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(SB)
Skor 2
(BP)
Skor 3
(SI)
Skor 4
(BK)
Skor 5
(SS)
1. 9 36 17 35 3 100
2. 4 19 15 38 25 100
3 5 51 23 12 9 100
4 3 23 16 32 25 100
5 35 27 29 8 1 100
6 10 17 25 33 15 100
7 7 34 30 12 7 100
Total 73 207 155 170 85 700
% 11,42 29,57 22,14 24,28 12,59 100
Sumber:Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Variabel atibut produk dalam penelitian ini diukur melalui lima pertanyaan
dengan skor 1 sampai dengan 5, yaitu sangat berbeda (SB) dengan skor 1 sampai
dengan sangat sama (SS) dengan skor . Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel
V.9 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 7 pertanyaan yang diajukan
diperoleh 700 jawaban yang didistribusikan sebagai berikut: 73 jawaban (11,42%)
sangat berbeda (SB), 207 jawaban (29,57%) banyak perbedaan (BP), 155 jawaban
(22,14%) sama imbang (SI), 170 jawaban (24,28%) banyak kesamaan (BK), 85
jawaban (12,59%) sangat sama (SS).
Jawaban sangat berbeda (SB) terbanyak pada pertanyaan nomor 5 yaitu
tentang kemudahaan mendapatkan produk mie instan. Untuk jawaban banyak
perbedaan (BP) terbanyak pada pertanuaan nomor 3 yaitu tentang desain kemasan
produk mie instan. Responden yang menjawab sama imbang (SI) terbanyak pada
pertanyaan 7. Sedang untuk jawaban banyak kesamaan (BK) terbanyak pada
pertanyaan nomor 2 yaitu tentang rasa atau selera dari produk mie instan. Kemudian
untuk jawaban sangat sama (SS) terbanyak pada pertanyaan nomor 2 dan 5 yaitu
tentang rasa dan kemudahan dalam mendapatkan produk mie instan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2. Atribut Loyalitas Konsumen
Tabel V.10
Distribusi Skor Loyalitas Konsumen
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(STS)
Skor 2
(TS)
Skor 3
(N)
Skor 4
(S)
Skor 5
(SS)
1. 19 22 15 35 9 100
2. 16 38 26 24 16 100
3. 7 25 25 32 11 100
4. 2 26 30 21 11 100
5. 8 21 33 16 12 100
Total 52 132 129 128 59 500
% 10,4 26,4 25,8 25,6 11,8 100
Sumber: Data primer
Variabel loyalitas dalam penelitian ini diukur melalui lima pertanyaan dengan
skor 1 sampai 5, yaitu sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1 sampai dengan sangat
setuju (SS) dengan skor 5. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel V.10 tampak
dari 100 responden yang menjawab lima pertanyaan yang diajukan diperoleh 500
jawaban yang terdistribusi sebagai berikut: 52 jawaban (10,4%) sangat tidak setuju
(STS), 132 jawaban (26,4%) tidak setuju (TS), 129 jawaban (25,8%) netral, 128
jawaban (25,6%) setuju, dan 59 jawaban (11,8%) sangat setuju.
Untuk jawaban pertanyaan responden tentang loyalitas konsumen mie instan
yang dipengaruhi dari keteraturan pembelian, lebih senang membeli produk yang
mana, tetap membeli meski harga naik, munculnya merek-merek baru, serta
menganjurkan pada orang lain jawaban sangat tidak setuju terendah pada pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
nomor 4 yaitu tentang bermunculannya merek-merek baru terhadap loyalitas
konsumen.
3. Urutan Kepentingan Atribut Produk
Tabel V.11
Distribusi Skor Urutan Kepentingan Atribut Produk
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1 Skor 2
Skor 3
Skor 4
Skor 5
Skor 6
1. 10 11 15 13 5 46 100
2. 78 5 1 8 7 1 100
3. 17 16 8 23 27 9 100
4. 15 6 38 14 21 5 100
5. 6 17 43 6 18 10 100
6. 27 7 6 26 13 21 100
Total 153 63 111 90 91 92 600
% 25,5 10,5 18 15 15,67 15,33 100
Sumber: Data Primer
Variabel urutan kepentingan atribut produk dalam penelitian ini diukur
melalui enam pertanyaan dengan skor 1 sampai dengan 6 untuk atribut yang tidak
mempengaruhi responden dalam keputusan pembelian. Berdasarkan data yang
disajikan dalam tabel V.11 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab enam
pertanyaan yang diajukan diperoleh 600 jawaban yang terdistribusi sebagai berikut:
153 jawaban (25,5%) menjawab harga merupakan atribut urutan yang 1, 63 jawaban
(10,5 %) menjawab variasi rasa merupakan atribut nomor 2, 111 jawaban (18%)
menjawab iklan atau promosi dalam urutan 3, 90 jawaban (15%) menjawab desain
kemasan pada urutan ke 4, 91 jawaban (15,67%) menjawab tambahan bumbu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
urutan ke 5, sedangkan 92 jawaban (!5,33) menjawab kemudahan dalam mendapatkan
pada urutan ke 6.
E. Analisis Data
1. Analisis masalah pertama
Indeks Sikap Konsumen
Untuk mengetahui dan mengukur persepsi konsumen terhadap produk mie
instan yang dikonsumsi maupun produk lain yang menjadi pesaingnya, penulis
menggunakan indeks sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-
masing merek mie instan. Jika nilai dari indek sikap konsumen menunjukkan angka
yang tinggi, serta persepsi konsumen terhadap produk tersebut semakin baik. Begitu
juga sebaliknya, jika nilai dari indeks sikap konsumen menunjukkan angka yang
rendah, berarti persepsi konsumen terhadap produk tersebut semakin tidak baik atau
negatif. Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kepentingan dan nilai timbang (bobot) dari masing-
masing atribut tiap merek.
Tingkat kepentingan pada atribut mie instan terlebih dahulu telah ditentukan
oleh penulis, yaitu urutan atribut yang dianggap paling penting dalam melakukan
keputusan pembelian terhadap mie instan. Adapun penentuan urutan tingkat
kepentingan atribut tersebut berkaitan erat dengan pembobotan (nilai timbang), jika
semakin tinggi tingkat kepentingan suatu atribut maka nilai timbangnya akan
semakin tinggi, sebaliknya jika semakin rendah tingkat kepentingan suatu atribut
maka nilai timbangnya akan semakin rendah juga. Hasil perhitungannya dapat
dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel V.12
Nilai Timbang Atribut-atribut Mie Instan
Atribut Nilai Total Bobot(%)
Harga 450 23,27
Variasi Rasa 155 8,02
Iklan atau Promosi 306 15,82
Desain Kemasan 330 17,07
Tambahan Bumbu “Kriuuk” 377 19,49
Kemudahan Mendapatkan 316 16,33
Jumlah 1934 100
Sumber : Data Primer
Dari tabel V.12 tersebut dapat dilihat bahwa urutan kepentingan atribut
produk mie instan merek Mie Sedaap yang pertama adalah dari segi harga, kedua
tambahan bumbu, ketiga dari desain kemasan, keempat dari kemudahan dalam
mendapatkannya, yang kelima dari iklan atau promosi, lalu yang keenam adalah
variasi rasa yang ditawarkan.
b. Menentukan nilai (skor) dari jawaban pertanyaan yang diberikan oleh
responden (terdapat pada kuesioner bagian II).
Setiap pertanyaan yang diajukan memiliki 5 alternatif jawaban yang
diberikan skor bergerak antara 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai yang
diberikan menunjukkan sikap yang semakin positif dari responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Karena jumlah responden yang cukup banyak, maka untuk mempermudah
digunakan rumus nilai rata-rata (Supranto, 1997:88), yaitu:
= rata-rata tiap responden
= jumlah responden yang memilih salah satu jawaban yang tersedia
N = jumlah responden sebagai sampel yang menjawab
Hasil dari perhitungan dari nilai standart rata-rata secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran dan hasilnya dapat dilihat dalam tabei V.6
Tabel V.13
Nilai Standar Rata-rata Mie Sedaap
Mie Sedaap Indomie
Harga 3,02 3,24
Variasi Rasa 3,42 3,1
Iklan atau Promosi 2,32 2,76
Desain Kemasan 3,88 3,82
Tambahan Bumbu “Kriuuk” 2,64 2,74
Kemudahan Mendapatkan 2,06 3,25
Sumber : Data Primer
c. Menentukan Indeks Sikap Konsumen untuk Masing-masing Produk
Indeks sikap konsumen dapat dihitung dengan cara mencari nilai timbang
untuk masing-masing atribut dan nilai standar rata-rata untuk masing-masing
merek mie instan. Hasil perhitungan nilai timbang untuk atribut-atribut mie instan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dapat dilihat pada tabel V.12 atau pada lampiran dan hasil perhitungan nilai standar
rata-rata merek mie instan dapat dilihat dalam tabel V.13 atau pada lampiran.
Perhitungan indeks sikap konsumen dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
Sj = indeks sikap untuk merek j
= nilai timbangan pada atribut k
= nilai atribut k untuk merek j
n = jumlah atribut
Rumus tersebut merupakan perkalian antara nilai timbang dari atribut mie
instan dengan nilai standar rata-rata drai masing-masing merek mie
instan
Kuesioner yang digunakan menggunakan skala Likert yang berkisar antara 1 -
5, maka nilai standar indeks konsumen juga disesuaikan. Nilai tersebut diberikan
oleh responden dari urutan 1 (berarti jelek atau kurang) sampai 5 (berarti baik),
yaitu:
1,00 - 1,99 : kurang baik
2,00 – 2,99 : cukup
3,00 – 3,99 : baik
4,00 – 5,00 : sangat baik
Semakin besar indeks sikapnya berarti semakin baik berarti semakin ideal
merek tersebut bagi konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sedangkan untuk nilai standar penilaian indeks sikap konsumen terhadap mie
Sedaap dan Indomie digunakan skala yang dapat dilihat pada keterangan di bawah
ini:
0,00 – 0,99 : sangat kurang baik
1,00 - 1,99 : kurang baik
2,00 – 2,99 : cukup baik
3,00 – 3,99 : baik
4,00 – 5,00 : sangat baik
Untuk hasil perhitungannya dapat diketahui pada tabel V.14 dan V.15 berikut
ini:
Tabel V.14
Indeks Sikap Konsumen Mie Sedaap
Atribut Nilai Timbang(tk) Nilai Standar
Rata-rata
Indeks Sikap
Konsumen(Sj)
Harga 23,27% 3,02 0,70
Variasi Rasa 8,02% 3,42 0,27
Iklan atau Promosi 15,82% 2,32 0,37
Desain Kemasan 17,07% 3,88 0,66
Tambahan Bumbu
“Kriuuk”
19,49% 2,64 0,52
Kemudahan
Mendapatkan
16,33% 2,06 0,34
Jumlah 2,86
Sumber : Data Primer
Dengan melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
konsumen terhadap Mie Sedaap adalah cukup baik dari skala 2,00 – 2,99. Yang
ditunjukkan dengan angka indeks sebesar 2,86.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel V.15
Indeks Sikap Konsumen Indomie
I
n
S
S
u
m
b
e
r
Sumber: Data Primer
Dengan melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
konsumen terhadap Indomie adalah baik dari skala 3,00 – 3,99. Yang
ditunjukkan dengan angka indeks sebesar 3,16.
Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen terhadap Mie Sedaap
dan Indomie mempunyai perbedaan penilaian yang cukup jauh, yang terlihat dari
perbedaan nilai indeks sikap konsumen untuk Mie Sedaap sebesar 2,86 sedangkan
untuk Indomie 3,16. Jadi berdasarkan persepsi konsumen mie instan merek
Indomie dinilai lebih ideal bagi konsumen dibandingkan dengan Mie Sedaap.
Atribut Nilai Timbang(tk) Nilai Standar
Rata-rata
Indeks Sikap
Konsumen(Sj)
Harga 23,27% 3,24 0,75
Variasi Rasa 8,02% 3,1 0,24
Iklan atau Promosi 15,82% 2,76 0,44
Desain Kemasan 17,07% 3,82 0,65
Tambahan Bumbu
“Kriuuk”
19,49% 2,74 0,53
Kemudahan
Mendapatkan
16,33% 3,25 0,53
Jumlah 3,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2. Analisis masalah kedua
Posisi Produk Berdasarkan Sikap Konsumen terhadap Produk Mie Instan
Merek Mie Sedaap Dibanding Indomie
Analisis posisi produk berdasarkan sikap konsumen sangat dibutuhkan untuk
mendukung usaha pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai
target yang telah direncanakan sebelumnya.
Terdapat dua tahap yang dilakukan untuk menempatkan produk dalam suatu
bidang perceptual, tahap pertama membuat matrik pemetaan perceptual penempatan
produk dan tahap yang kedua menghitung kemiripan diantara kedua merek mie instan.
Hasil nilai rata-rata hitung secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Untuk
memperjelas penilaian konsumen atas jauh atau dekatnya posisi kedua merek mie
instan maka digunakan skala:
0,75 – 1,50 : sangat jauh
1,51 - 2,26 : jauh
2,27 – 3,02 : cukup jauh
3,03 – 3,78 : dekat
3,79 – 4,54 : sangat dekat
Hasil perhitungan untuk posisi produk adalah sebagai berikut:
a. Analisis Posisi Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap Dibanding Merek
Indomie Berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut Harga dan
Variasi Rasa
Tahap pertama membuat matrik pemetaan perceptual penempatan produk
dengan menggunakan rata-rata hitung untuk setiap dua atribut mie instan,
sedangkan tahap kedua menghitung kemiripan diantara kedua merek mie instan,
responden diminta untuk menilai pada masing-masing atribut pada skala 1 sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dengan 5. Nilai rata-rata diperoleh dari jumlah nilai responden terhadap atribut mie
instan dibagi dengan jumlah responden tiap produk mie instan yang diteliti.
Tabel I.16
Nilai rata-rata masing-masing merek mie instan
terhadap atribut harga dan variasi rasa
Untuk menggambarkan posisi dari masing-masing merek mie instan yaitu
Mie Sedaap dan Indomie maka nilai rata-rata di atas digambarkan pada sebuah
bidang dengan sumbu mendatar untuk harga dan sumbu tegak untuk variasi rasa.
Gambar tersebut dapat dilihat pada gambar I.1 berikut ini:
Merek Atribut
Harga Variasi Rasa
Mie Sedaap 3,02 3,42
Indomie 3,24 3,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Gambar I.1 Perceptual mapping dari segi harga dan variasi rasa
Berdasarkan perceptual mapping di atas dapat diketahui dari penilaian
konsumen bahwa posisi Mie Sedaap dan Indomie cukup jauh dari harga yang
ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang dimilikinya oleh Indomie (3,24) sedangkan
Mie Sedaap (3,02). Sedangkan untuk atribut variasi rasa posisi Mie Sedaap dan
Indomie menempati posisi yang dekat dengan nilai rata-rata Mie Sedaap sebesar
3,42 dan Indomie (3,1).
b. Analisis Posisi Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap Dibanding Merek
Indomie Berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut Iklan atau
Promosi dan Desain Kemasan
Tahap pertama membuat matrik pemetaan perceptual penempatan produk
dengan menggunakan rata-rata hitung untuk setiap dua atribut mie instan,
sedangkan tahap kedua menghitung kemiripan diantara kedua merek mie instan,
responden diminta untuk menilai pada masing-masing atribut pada skala 1 sampai
dengan 5. Nilai rata-rata diperoleh dari jumlah nilai responden terhadap atribut mie
instan dibagi dengan jumlah responden tiap produk mie instan yang diteliti.
Tabel V.17
Nilai rata-rata masing-masing merek mie instan
terhadap atribut iklan atau promosi dan desain kemasan
Merek Atribut
Promosi Desain Kemasan
Mie Sedaap 2,32 3,88
Indomie 2,76 3,82
Sumber : Data Primer diolah yang terdapat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Untuk menggambarkan posisi dari masing-masing merek mie instan yaitu Mie
Sedaap dan Indomie maka nilai rata-rata di atas digambarkan pada sebuah bidang
dengan sumbu mendatar untuk promosi dan sumbu tegak untuk desain kemasan.
Gambar tersebut dapat dilihat pada gambar I.2 berikut ini
Gambar I.2 Perceptual mapping dari segi promosi dan desain kemasan
Berdasarkan perceptual mapping di atas dapat diketahui bahwa penilaian
konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie pada atribut promosi
mempunyai posisi cukup jauh dengan nilai rata-rata yang dimilikinya oleh Indomie
(2,78) sedangkan Mie Sedaap (2,32). Sedangkan untuk atribut desain kemasan Mie
Sedaap dan Indomie menempati posisi sangat dekat dengan nilai rata-rata tertinggi
sebesar (3,88) dibandingkan dengan Indomie (3,82).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
c. Analisis Posisi Produk Mie Instan Merek Mie Sedaap Dibanding Merek
Indomie “Berdasarkan Sikap Konsumen Ditinjau dari Atribut Tambahan
Bumbu dan Kemudahan Mendapatkan
Tahap pertama membuat matrik pemetaan perceptual penempatan produk
dengan menggunakan rata-rata hitung untuk setiap dua atribut mie instan,
sedangkan tahap kedua menghitung kemiripan diantara kedua merek mie instan,
responden diminta untuk menilai pada masing-masing atribut pada skala 1 sampai
dengan 5. Nilai rata-rata diperoleh dari jumlah nilai responden terhadap atribut
mie instan dibagi dengan jumlah responden tiap produk mie instan yang diteliti.
Tabel V.18
Nilai rata-rata masing-masing merek mie instan
terhadap atribut tambahan bumbu dan kemudahan mendapatkan
Merek Atribut
Tambahan Bumbu Kemudahan
Mendapatkan
Mie Sedaap 2,64 2,06
Indomie 2,74 3,25
Sumber : Data Primer diolah yang terdapat pada lampiran
Untuk menggambarkan posisi dari masing-masing merek mie instan yaitu
Mie Sedaap dan Indomie maka nilai rata-rata di atas digambarkan pada sebuah
bidang dengan sumbu mendatar untuk tambahan bumbu dan sumbu tegak untuk
kemudahan mendapatkan. Gambar tersebut dapat dilihat pada gambar I.3 berikut
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gambar I.3 Perceptual mapping dari segi tambahan bumbu dan kemudahan
mendapatkan
Berdasarkan perceptual mapping di atas dapat diketahui bahwa penilaian
konsumen terhadap mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie pada atribut
tambahan bumbu mempunyai posisi cukup jauh yang ditunjukkan dengan nilai
rata-rata yang dimilikinya oleh Indomie (2,74) sedangkan Mie Sedaap (2,64).
Sedangkan untuk atribut kemudahan mendapatkan Mie Sedaap dan Indomie
menempati posisi jauh dengan nilai rata-rata sebesar Mie Sedaap sebesar (2,06)
dibandingkan dengan Indomie yang jauh lebih tinggi (3,25).
Dengan melihat perceptual mapping secara keseluruhan di atas dapat
diambil kesimpulan mengenai posisi produk mie instan berdasarkan atributnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel V.19
Rangkuman posisi produk mie instan
Merek Mie Sedaap dan Indomie
Atribut Posisi I Posisi II
Harga Indomie Mie Sedaap
Variasi Rasa Mie Sedaap Indomie
Iklan atau promosi Indomie Mie Sedaap
Desain Kemasan Mie Sedaap Indomie
Tambahan Bumbu Indomie Mie Sedaap
Kemudahan Mendapatkan Indomie Mie Sedaap
Sumber : Data Primer diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui mie instan merek Mie Sedaap mempunyai
posisi lebih tinggi dalam atribut variasi rasa dan desain kemasan. Sedangkan
Indomie mempunyai posisi lebih tinggi dalam atribut harga, iklan atau promosi,
tambahan bumbu, dan kemudahan dalam mendapatkan.
Maka berdasarkan penilaian konsumen di Kecamatan Danurejan dapat
disimpulkan bahwa diantara dua merek mie instan tersebut berdasarkan atribut
harga Mie Sedaap dan Indomie memiliki posisi yang cukup jauh, dari atribut
variasi rasa mempunyai posisi yang dekat, dari atribut promosi memiliki posisi
cukup dekat, dari atribut desain kemasan mempunyai posisi yang sangat dekat, dari
atribut tambahan bumbu mempunyai posisi yang jauh, sedangkan dari atribut
kemudahan mendapatkan mempunyai posisi yang jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
3. Analisis masalah ketiga
Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui dan mengukur loyalitas konsumen berdasarkan atribut-atribut
produk. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar
perubahan yang terjadi pada loyalitas konsumen, seberapa jauh perubahan nilai
variabel dependen (loyalitas konsumen) bila nilai variabel independen (posisi produk)
di manipulasi atau dirubah-rubah. Dari hasil analisis ini diketahui apakah naik atau
turunnya loyalitas konsumen dapat dilakukan melalui peningkatan posisi produk
berdasarkan atribut-atribut produk yang ditawarkan. Dalam penelitian ini analisis
regresi linier sederhana dilakukan pada merek Mie Sedaap dan Indomie. Dengan kata
lain, dilakukan sendiri-sendiri untuk setiap kelompok sampel.
Regresi linear sederhana:
Ŷ = a+bX
Keterangan:
Ŷ = loyalitas konsumen
X = posisi produk
a= konstanta (nilai Y apabila X=0)
b= koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
1. Uji Regresi Sederhana Posisi Produk Mie Sedaap Terhadap Loyalitas
Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tabel V.20
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Mie Sedaap
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 19,050 2,934 6,492 ,000
X -,065 ,150 -,063 -,434 ,666
a Dependent Variable: Y
Persamaan regresi yang terbentuk dari koefisien regresi yang tertera pada
Tabel V.20 adalah:
Ŷ = 19,050 + (-0.065) X
Selanjutnya diakukan uji signifikansi (uji t) pengaruh posisi produk terhadap
loyalitas konsumen di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta adalah sebagai berikut:
dimana:
a. Menyusun hipotesis:
H0 : Posisi produk berdasarkan atribut yang ditawarkan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap loyalitas konsumen Mie Sedaap.
Ha : Posisi produk berdasarkan atribut yang ditawarkan berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas konsumen Mie Sedaap.
b. Kesimpulan:
Nilai signifikansi lebih dari 5% (0,666 > 0,05) maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Penerimaan H0 berarti bahwa jauh dekatnya posisi produk menurut
penilaian konsumen tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Mie
Sedaap.
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, maka dapat dibuat penafsiran sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
1) Koefisien konstanta sebesar 19,050 dengan tingkat signifikansi 0,000 (lebih
kecil dari tingkat signifikansi 0,05) artinya adalah jika posisi produk
berdasarkan atribut-atribut produk yang ditawarkan (X) nilainya adalah 0,
maka loyalitas konsumen (Y) terhadap mie instan merek Mie Sedaap di
Kecamatan Danurejan nilainya sebesar 19,050.
2) Koefisien regresi posisi produk (X) sebesar (-0,065) dengan tingkat
signifikansi 0,666 yang lebih besar dari signifikansi 0,05 artinya jika ada
peningkatan skor posisi produk yang ditawarkan (Y) sebesar 1 satuan maka
tidak akan berpengaruh terhadap naik atau turunnya loyalitas konsumen mie
instan Merek Mie Sedaap.
2. Uji Regresi Sederhana Posisi Produk Indomie Terhadap Loyalitas
Konsumen
Tabel V.21
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Indomie
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 10,280 3,035 3,387 ,001
X ,126 ,159 ,113 ,790 ,433
a Dependent Variable: Y
Persamaan regresi yang terbentuk dari koefisien regresi yang tertera pada
Tabel V.20 adalah:
Ŷ = 10,280 + 0,126 X
Selanjutnya diakukan uji signifikansi (uji t) pengaruh posisi produk terhadap
loyalitas konsumen di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dimana:
a. Menyusun hipotesis:
H0 :Posisi produk berdasarkan atribut yang ditawarkan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap loyalitas konsumen Indomie.
Ha :Posisi produk berdasarkan atribut produk yang ditawarkan berpengaruh
secara signifikan terhadap loyalitas konsumen Indomie.
b. Kesimpulan:
Nilai signifikansi lebih dari 5% (0,433 > 0,05) maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Penerimaan H0 berarti bahwa jauh dekatnya posisi produk menurut
penilaian konsumen tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Indomie.
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, maka dapat dibuat penafsiran sebagai
berikut:
1) Koefisien konstanta sebesar 10,280 dengan tingkat signifikansi 0,001
(lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05) artinya adalah jika posisi produk
berdasarkan atribut-atribut produk yang ditawarkan (X) nilainya adalah 0,
maka loyalitas konsumen (Y) terhadap mie instan merek Mie Sedaap di
Kecamatan Danurejan nilainya sebesar 10,280.
2) Koefisien regresi posisi produk (X) sebesar (0,126) dengan tingkat
signifikansi 0,433 yang lebih besar dari signifikansi 0,05 artinya jika ada
peningkatan skor posisi produk yang ditawarkan (Y) sebesar 1 satuan
maka tidak akan berpengaruh terhadap naik atau turunnya loyalitas
konsumen mie instan merek Indomie.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
F. Pembahasan
Setelah dilakukan analisis data maka dilanjutkan dengan pembahasan. Pembahasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Masalah Pertama
Berdasarkan analisis pembuktian masalah pertama dapat diketahui
bahwa persepsi konsumen yang dinilai dari indeks sikap konsumen dapat
disimpulkan bahwa persepsi konsumen terhadap Mie Sedaap dan Indomie
adalah positif (baik).
Menurut Kotler dan Amstrong (2007: 189), sikap merupakan suatu
kecenderungan bertindak yang diperoleh hasil belajar dengan maksud yang
konsisten yang menunjukkan rasa suka atau tidak suka terhadap suatu obyek.
Berdasarkan hal ini maka sikap positif diatas berarti masyarakat di Kecamatan
Danurejan, Yogyakarta menyukai produk mie instan merek Mie Sedaap dan
Indomie. Masyarakat tersebut menyukai kedua produk tersebut dikarenakan
harga yang terjangkau semua kalangan, memiliki banyak variasi rasa, iklan
produk tersebut dibuat menarik juga dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan konsumen serta mudah diingat, desain kemasan yang beragam dan
menarik, memiliki variasi tambahan bumbu, serta kemudahan dalam
mendapatkan hingga di toko kecil. Hal tersebut juga didukung oleh jingle yang
tepat dan bintang iklan yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan sikap yang
positif (baik) dari masyarakat terhadap produk tersebut. Dapat disimpulkan
bahwa persepsi konsumen terhadap Mie Sedaap dan Indomie mempunyai
perbedaan penilaian yang cukup jauh, yang terlihat dari perbedaan nilai indeks
sikap konsumen untuk Mie Sedaap sebesar 2,86 sedangkan untuk Indomie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3,16. Jadi berdasarkan persepsi konsumen mie instan merek Indomie dinilai
lebih ideal bagi konsumen dibandingkan dengan Mie Sedaap.
b. Masalah Kedua
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian
konsumen terhadap dua merek mie instan adalah Mie Sedaap mempunyai
posisi lebih tinggi pada atribut variasi rasa dan desain kemasan. Sedangkan
Indomie mempunyai posisi yang lebih tinggi dalam atribut harga, iklan atau
promosi, tambahan bumbu, dan kemudahan dalam mendapatkan. Menurut
Kotler dan Armstrong (1997:254) posisi produk ditetapkan oleh masyarakat
oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting, tempat yang diduduki
produk dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi Mie Sedaap dan Indomie
berdasarkan penilaian konsumen mempunyai posisi yang dekat pada atribut
variasi rasa, sedangkan pada atribut desain kemasan memiliki posisi yang
sangat dekat, dan posisi yang jauh pada atribut kemudahan mendapatkan,
sedangkan untuk atribut harga, iklan atau promosi, dan tambahan bumbu
mempunyai posisi yang cukup jauh.
c. Masalah Ketiga
Pada masalah ketiga hasil pengujian menunjukkan bahwa pengujian
tidak signifikan artinya konsumen mie instan merek Mie Sedaap dan Indomie
di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta mempunyai penilaian bahwa loyalitas
konsumen tidak dipengaruhi oleh jauh dekatnya posisi produk. Jadi asumsi
bahwa semakin dekat posisinya maka menjadi tidak loyal dan semakin jauh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
posisinya akan menjadi loyal dalam penelitian ini tidak terjadi pada konsumen
Mie Sedaap dan Indomie.
Menurut Aaker (1997:56) suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada
sebuah merek merupakan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan beralih ke merek lain yang ditawarkan oleh kompetitor, terutama
jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga
ataupun atribut lainnya. Jika switching costs kecil maka seorang konsumen
akan lebih mudah dalam berpindah ke merek lain karena risiko kegagalan yang
dihadapi kecil pula.
Sehingga pada konsumen Mie Sedaap loyalitas konsumen dipengaruhi
oleh switching cost yang rendah yaitu dari faktor harga yang sangat terjangkau
oleh semua kalangan, bukan merupakan produk kebutuhan pokok, mudah
dalam mendapatkan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Persepsi konsumen terhadap kedua produk mie instan adalah positif.
Dari peninjauan penelitian lebih lanjut terungkap bahwa persepsi
mengenai atribut produk Indomie yang masuk kategori baik dari skala
1 – 5. Sedangkan pada atribut produk Mie Sedaap masuk kategori
cukup baik dari skala 1 - 5 di Kecamatan Danurejan Yogyakarta.
2. Posisi produk Mie Sedaap dibanding Indomie adalah:
a. Dekat pada atribut harga, variasi rasa, desain kemasan, iklan dan
promosi, dan tambahan bumbu
b. Jauh pada atribut kemudahan mendapatkan produk
Artinya kedua merek bersaing dengan ketat.
3. Jauh dekatnya posisi produk berdasarkan atribut yang ditawarkan (X)
tidak berpengaruh pada loyalitas konsumen (Y) baik pada produk Mie
Sedaap maupun produk Indomie di Kecamatan Danurejan Yogyakarta.
Artinya semakin dekat atau jauh posisi Mie Sedaap dengan Indomie
tidak menyebabkan konsumen menjadi semakin loyal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
B. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kedua
merek mie instan tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda dan
semuanya adalah utama maka peneliti ingin memberikan saran yang
berkaitan dengan variabel penelitian kepada pihak perusahaan yaitu:
a. Mie Sedaap
Tetap mempertahankan posisi yang kuat sebagai imitator dari Indomie
dengan keunggulan yang telah Mie Sedaap miliki saat ini. Seperti Mie
Sedaap menawarkan harga yang relatif lebih murah dengan kualitas
yang tidak kalah dari pesaing, pasar yang dituju menengah ke bawah
dan mampu memberikan varian rasa yang berbeda (tambahan bumbu
“kriuuk”).
b. Indomie
Tetap mempertahankan posisinya sebagai leader dalam industri mie
instan dengan variasi mie instan yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan Mie Sedaap.
c. Untuk penelitian yang akan datang bisa menggunakan penelitian ini
sebagai contoh serta dapat diterapkan pada cakupan studi kasus yang
lebih luas.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan responden dalam menjawab kuesioner menjadi suatu
keterbatasan bagi penulis, sehingga penulis tidak dapat mengetahui apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
jawaban tersebut murni dan jujur dari responden. Keterbatasan itu antara
lain karena responden kurang mengerti pernyataan yang ada dalam
kuesioner, responden terburu-buru dalam mengisi kuesioner, dan alasan
lain yang tidak diketahui oleh penulis, antara lain:
1. Penulis tidak mengetahui kejujuran responden dalam menjawab setiap
pertanyaan pada kuesioner yang penulis bagikan.
2. Keterbatasan ruang lingkup penelitian, di mana jenis penelitian yang
digunakan adalah studi kasus di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta.
Sehingga kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data dan analisis yang
ada tidak bisa digeneralisasikan untuk tempat lain di Yogyakarta di luar
sampel yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T.Hani, (1995). Manajemen Edisi ke-4. Yogyakarta:Galang Press
Http:/www.cakram.co.id
J Auch, Lawrence R. & William F. Glueck. (1999). Manajemen Strategi dan
Kebijakan Perusahaan , Edisi III, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pertama.
Kartajaya,H. (2004). Hermawan kartajaya on positioning. Bandung : Mizan
Pustaka
Kartajaya,H.,Yuswohady, Musrry,J., & Taufik. (2004). Positioning, differensiasi,
brand. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kasali, Rhenald. (2000). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting,
Posisitioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhalllindo.
Kotler, P dan Gary Armstrong. (2001). Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi ke-9, Jilid I.
Jakarta: Gramedia.
Kotler, P dan Gary Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, (Alih Bahasa:
Damos Sihombing), Edisi k3-8, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler,P.,&Armstrong,G.(terjemahanSindoro,A). (1997). Dasar-Dasar
Pemasaran (ed. VII).Jakarta : Prenhallindo
Peter, J.P., & Olson, J.C. (terjemahan Damos Sihombing). (1999). Consumer
Behavior Perilaku dan Strategi Pemasaran,(ed. VII). Jakarta:Erlangga.
Malholtra, Naresh K.1993, Marketing Research: An Applied Orientation, Prentice
Hall.
Ries, A., & Trout, J. (terjemahan Lucia, B). (2002). Positioning the battle for your
mind. Jakarta: Selamba Empat.
Simamora, B. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Singgih, Santoso dan Fandi Tjiptono. (2001) Riset Pemasaran, Konsep dan
Aplikasi dengan SPSS, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis.Bandung: CV Alfabeta
Suhardi,Sigit. (1996). Metode Penelitian, cetakan ketika. Yogyakarta: BPFE UST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Swastha,Basu & T. Handoko. (2000). Manajemen Pamasaran Analisa Perilaku
Konsumen(ed. I). Yogyakarta : BPFE.
Tjiptono,F.(1997). Strategi Pemasaran (ed II). Yogyakarta : Andi Offset.
Umar, Husein .(2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Yogyakarta:
Ghalia Indonesia.
www.indofood.com
www.wingscorp.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner
Lampiran : 1 berkas
Hal : Kuesioner Penelitian
Yogyakarta, 4 Februari 2010
Kepada Yth :
Bpk/Ibu/Saudara/Saudari Masyarakat di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan ini, saya:
Nama : Angga Ermawati
Nim : 042214009
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
sedang mennyusun skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini saya mohon bantuan saudara untuk memberi tanggapan
terhadap pernyataan-pernyataan yang sesuai dalam kuesioner ini guna memperoleh data yang
dibutuhkan. Semua tanggapan yang saudara berikan akan saya gunakan untuk kepentingan
penulisan skripsi dan akan saya jaga kerahasiaannya. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan
saudara untuk membantu dengan cara mengisi kuesioner ini dengan keadaan yang
sebenarnya.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara yang telah meluangkan
waktu untuk menjawab kuesioner ini.
Hormat saya
(Angga Ermawati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner Bagian I : Identitas Responden
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda:
1. Umur :
a. 17 – 25 tahun
b. 26 – 34 tahun
c. 35 – 43 tahun
d. 44 – 52 tahun
e. ≥ 53 tahun
2. Pendapatan ( bagi yang sudah bekerja) :
a. ≥ Rp 600.000
b. Rp 600.001 – Rp 1.200.000
c. Rp 1.200.001 – Rp 1.800.000
d. Rp 1.800.001 – Rp 2.400.000
e. ≥ Rp 2.400.000
3. Uang saku (bagi yang belum bekerja) :
a. ≤ Rp 400.000 b. Rp 400.001 – Rp 600.000
c. Rp 600.001 – Rp 800.000 d. Rp 800.001 – Rp 1.200.000
e. ≥ Rp 1.200.000
4. Anda merek mana yang lebih sering anda konsumsi diantara diantara kedua merek
mie instan berikut ini?
a. Mie Sedaap
b. Indomie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagian II : Pasangan Kedua Mie Instant
Petunjuk Pengisian:
Pada bagian ini anda diminta untuk “membandingkan pasangan” produk mie instan menurut
pendapat saudara. Beri tanda silang (X) pada jawaban anda. Adapun cara
membandingkannya dilakukan antara sangat sama sampai dengan sangat berbeda, yaitu
sebagai berikut:
SS Dua obyek yang dibandingkan Sangat Sama
BK Dua obyek yang dibandingkan memiliki Banyak Kesamaan
SI Dua obyek yang dibandingkan memiliki Sama Imbang
BP Dua obyek yang dibandingkan memiliki Banyak Perbedaan
SB Dua obyek yang dibandingkan Sangat Berbeda
Dalam melakukan perbandingan, didasarkan pada kriteria-kriteria berikut ini:
1. Harga
2. Variasi Rasa yang ditawarkan
3. Iklan atau Promosi
4. Desain Kemasan
5. Tambahan Bumbu
6. Kemudahan dalam mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh Pengisian Lembar Jawaban:
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
5
4
3
2
1
Pertanyaan:
1. Perbandingan harga menurut Anda pada pasangan produk dibawah ini?
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
2. Perbandingan variasi rasa yang ditawarkan menurut Anda pada pasangan produk
dibawah ini?
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
3. Perbandingan iklan atau promosi menurut Anda pada pasangan produk dibawah ini?
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Perbandingan Desain Kemasan menurut Anda pada pasangan produk dibawah ini?
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
5. Bagaimana menurut saudara pasangan produk dibawah ini, bila ditinjau dari kemudahan
dalam mendapatkan yaitu:
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
6. Bagaimana menurut saudara pasangan produk dibawah ini, bila ditinjau dari tambahan
bumbu,seperti “kriuuuuk” yaitu:
Pasangan Produk
SS
BK
SI
BP
SB
Mie Sedaap vs Indomie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagian III : Loyalitas Konsumen Mie Sedaap
Mohon Anda sampaikan seberapa Anda setia pada Mie Sedaap dengan memberikan tanda
cek (√) pada kolom yang sesuai.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pertanyaan SS S N TS STS
Anda membeli Mie Sedaap atau pun Indomie
secara teratur
Anda lebih senang membeli Mie Sedaap
dibandingkan Indomie
Anda tetap membeli Mie Sedaap seandainya
harganya naik
Anda akan tetap membeli Mie Sedaap
seandainya terus bermunculan merek-merek baru
Anda akan menganjurkan teman atau saudara
untuk membeli Mie Sedaap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagian IV: Urutan Kepentingan Atribut Produk
Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan urutan atribut dengan memberikan
angka 1 untuk atribut yang menurut Anda paling berpengaruh dalam pembelian produk,
sampai angka sampai dengan angka 6 untuk atribut yang menurut Anda tidak terlalu
mempengaruhi Anda dalam pembelian produk di kolom yang sudah tersedia.
Atribut Urutan Kepentingan
a. Harga ( )
b. Variasi Rasa yang ditawarkan ( )
c. Iklan atau Promosi ( )
d. Desain Kemasan ( )
e. Tambahan Bumbu ( )
f. Kemudahan dalam mendapatkan ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Karakteristik Responden
No Umur Pendapatan Uang Saku Konsumsi mie
1 17 - 25
≤ Rp 600.000 Indomie
2 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
3 35 - 43 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Mie Sedaap
4 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
5 17 - 25
≥ Rp 2.400.000 Indomie
6 35 - 43 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Mie Sedaap
7 26 - 34
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
8 26 - 34 Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000
Mie Sedaap
9 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
10 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
11 26 - 34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
12 26 - 34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
13 17 - 25 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
14 26 - 34
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Mie Sedaap
15 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
16 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
17 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
18 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
19 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
20 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Indomie
21 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Mie Sedaap
22 17 - 25
≥ Rp 2.400.000 Indomie
23 17 -25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Mie Sedaap
24 26 - 34
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Indomie
25 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
26 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
27 26 - 34
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Mie Sedaap
28 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
29 17 - 25 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Indomie
30 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
31 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
32 17 - 25
Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000 Indomie
33 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
34 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
35 17 - 25
≤ Rp 600.000 Indomie
36 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
37 17 - 25
≤ Rp 600.000 Indomie
38 17 - 25 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
39 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Indomie
41 17 - 25
≤ Rp 600.000 Indomie
42 17 - 25 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Mie Sedaap
43 26 - 34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
44 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
45 17 - 25
≤ Rp 600.000 Indomie
46 17 - 25 ≥ Rp 2.400.000
Indomie
47 17 - 25 Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000
Indomie
48 17 - 25
Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000 Mie Sedaap
49 26 - 34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Indomie
50 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Indomie
51 17 - 25 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
52 26 - 34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
53 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
54 17 - 25
Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000 Indomie
55 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
56 26 - 34 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Mie Sedaap
57 26 -34 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Indomie
58 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
59 26 - 34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Indomie
60 17 - 25 Gedongtengen Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
61 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Mie Sedaap
62 17 - 25
Rp 600.001 - Rp 1.200.000 Indomie
63 17 - 25
Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000 Mie Sedaap
64 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Mie Sedaap
65 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
66 17 - 25
Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000 Indomie
67 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Mie Sedaap
68 35 - 43 ≥ Rp 2.400.000
Indomie
69 26 -34 Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000
Indomie
70 17 - 25
Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000 Mie Sedaap
71 17 - 25
Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000 Indomie
72 26 -34 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Mie Sedaap
73 35 - 43 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Indomie
74 44 - 52 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
75 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
76 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
77 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
78 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
79 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
80 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
81 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
83 17 - 25
≤ Rp 600.000 Mie Sedaap
84 26 -34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
85 44 - 52 ≤ Rp 600.000
Indomie
86 26 -34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
87 26 -34 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
88 35 - 43 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
89 35 - 43 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
90 26 -34 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
91 35 - 43 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
92 26 -34 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
93 35 - 43 Rp 1.200.001 - Rp 1.800.000
Indomie
94 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
95 26 -34 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
96 26 -34 ≤ Rp 600.000
Indomie
97 35 - 43 Rp 1.800.001 - Rp 2.400.000
Indomie
98 26 -34 ≤ Rp 600.000
Indomie
99 17 - 25 ≤ Rp 600.000
Mie Sedaap
100 35 - 43 Rp 600.001 - Rp 1.200.000
Mie Sedaap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
DATA HASIL PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Jumlah Nilai Responden Terhadap Atribut-atribut Mie Instan
No Keterangan Mie Sedaap Indomie
1 Atribut Harga Beli 151 162
2 Atribut Variasi Rasa 171 155
3 Atribut Iklan atau Promosi 116 138
4 Atribut Desain Kemasan 194 191
5 Atribut Tambahan Bumbu 132 137
6 Atribut Kemudahan dalam Mendapatkan 183 163
Tabel Nilai Standar Rata-rata Responden Terhadap Terhadap Atribut-atribut Mie
Instan
No Keterangan Mie Sedaap Indomie
1 Atribut Harga Beli 3,02 3,24
2 Atribut Variasi Rasa 4,275 3,1
3 Atribut Iklan atau Promosi 2,32 2,76
4 Atribut Desain Kemasan 3,88 3,82
5 Atribut Tambahan Bumbu 2,64 2,74
6 Atribut Kemudahan dalam Mendapatkan 3,66 3,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Perhitungan Kuesioner (bagian IV)
Mengenai Urutan Tingkat Kepentingan Atribut Mie Instan
No Keterangan Urutan Tingkat Kepentingan
1 2 3 4 5 6
1 Atribut Harga 46 11 15 13 5 10
2 Atribut Variasi Rasa 1 5 1 8 7 78
3 Atribut Promosi 9 16 8 23 27 17
4 Atribut Desain Kemasan 5 7 38 14 21 15
5 Atribut Tambahan Bumbu 10 17 43 6 18 6
6 Atribut Kemudahan Mendapatkan 21 7 6 26 13 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Perhitungan Kuesioner
Mengenai Nilai Timbang Atribut-Atribut Mie Instan
No
Keterangan
Bobot Mie Instan Berdasarkan Urutan
Tingkat Kepentingan
Bobot 6 5 4 3 2 1 Nilai
1 2 3 4 5 6 Total
1 Atribut Harga 276 55 60 39 10 10 450 23,27
2 Atribut Variasi Rasa 6 25 4 24 14 78 155 8,02
3 Atribut Promosi 54 80 32 69 54 17 306 15,82
4 Atribut Desain Kemasan 30 35 152 56 42 15 330 17,07
5 Atribut Tambahan Bumbu 60 85 172 18 36 6 377 19,49
6 Atribut Kemudahan Mendapatkan 126 35 24 78 26 27 316 16,33
Jumlah 1934 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
DATA HASIL UJI VALIDITAS
( Variabel X dan Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correlations
Correlations
X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X
X_1 Pearson Correlation 1 -,114 ,547(**) -,294 -,007 ,108 ,455(*)
Sig. (2-tailed) ,548 ,002 ,115 ,970 ,570 ,011
N 30 30 30 30 30 30 30
X_2 Pearson Correlation -,114 1 ,045 ,338 -,080 ,413(*) ,418(*)
Sig. (2-tailed) ,548 ,815 ,068 ,675 ,023 ,022
N 30 30 30 30 30 30 30
X_3 Pearson Correlation ,547(**) ,045 1 -,328 ,111 -,118 ,429(*)
Sig. (2-tailed) ,002 ,815 ,076 ,560 ,533 ,018
N 30 30 30 30 30 30 30
X_4 Pearson Correlation -,294 ,338 -,328 1 ,091 ,565(**) ,453(*)
Sig. (2-tailed) ,115 ,068 ,076 ,633 ,001 ,012
N 30 30 30 30 30 30 30
X_5 Pearson Correlation -,007 -,080 ,111 ,091 1 ,051 ,316
Sig. (2-tailed) ,970 ,675 ,560 ,633 ,788 ,088
N 30 30 30 30 30 30 30
X_6 Pearson Correlation ,108 ,413(*) -,118 ,565(**) ,051 1 ,688(**)
Sig. (2-tailed) ,570 ,023 ,533 ,001 ,788 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
X Pearson Correlation ,455(*) ,418(*) ,429(*) ,453(*) ,316 ,688(**) 1
Sig. (2-tailed) ,011 ,022 ,018 ,012 ,088 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correlations
Correlations
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y
Y_1 Pearson Correlation 1 ,361(*) ,123 ,163 ,356 ,516(**)
Sig. (2-tailed) ,050 ,519 ,389 ,053 ,003
N 30 30 30 30 30 30
Y_2 Pearson Correlation ,361(*) 1 ,822(**) ,767(**) ,587(**) ,912(**)
Sig. (2-tailed) ,050 ,000 ,000 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Y_3 Pearson Correlation ,123 ,822(**) 1 ,831(**) ,550(**) ,844(**)
Sig. (2-tailed) ,519 ,000 ,000 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Y_4 Pearson Correlation ,163 ,767(**) ,831(**) 1 ,662(**) ,865(**)
Sig. (2-tailed) ,389 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Y_5 Pearson Correlation ,356 ,587(**) ,550(**) ,662(**) 1 ,791(**)
Sig. (2-tailed) ,053 ,001 ,002 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Y Pearson Correlation ,516(**) ,912(**) ,844(**) ,865(**) ,791(**) 1
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
DATA HASIL UJI RELIABILITAS
( Variabel X dan Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excluded(a)
0 ,0
Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,375 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X_1 2,77 ,971 30
X_2 3,50 ,777 30
X_3 2,33 ,994 30
X_4 3,83 ,986 30
X_5 2,83 ,834 30
X_6 3,47 1,074 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X_1 15,97 6,309 ,110 ,376
X_2 15,23 6,185 ,259 ,289
X_3 16,40 6,386 ,082 ,395
X_4 14,90 6,162 ,134 ,360
X_5 15,90 6,783 ,071 ,391
X_6 15,27 4,685 ,419 ,129
Reliability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excluded(a)
0 ,0
Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,843 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y_1 2,67 1,061 30
Y_2 2,83 1,289 30
Y_3 2,77 ,971 30
Y_4 2,90 ,995 30
Y_5 2,87 ,973 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Y_1 11,37 13,964 ,293 ,900
Y_2 11,20 9,269 ,826 ,757
Y_3 11,27 11,513 ,752 ,786
Y_4 11,13 11,223 ,780 ,778
Y_5 11,17 11,937 ,673 ,806
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
DATA HASIL UJI REGRESI LINEAR
SEDERHANA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA HASIL UJI REGRESI LINEAR
SEDERHANA
(Mie Sedaap)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,063(a) ,004 -,017 4,028
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,060 1 3,060 ,189 ,666(a)
Residual 778,940 48 16,228
Total 782,000 49
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 19,050 2,934 6,492 ,000
X -,065 ,150 -,063 -,434 ,666
a Dependent Variable: Y
Casewise Diagnostics(a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Case Number Std. Residual Y Predicted
Value Residual
1 -,650 15 17,62 -2,618
2 -,105 17 17,42 -,422
3 ,278 19 17,88 1,122
4 ,511 20 17,94 2,057
5 1,136 22 17,42 4,578
6 1,136 22 17,42 4,578
7 1,088 22 17,62 4,382
8 -,418 16 17,68 -1,683
9 -1,227 13 17,94 -4,943
10 ,030 18 17,88 ,122
11 -,963 14 17,88 -3,878
12 -,698 15 17,81 -2,813
13 -,466 16 17,88 -1,878
14 -1,707 11 17,88 -6,878
15 -,698 15 17,81 -2,813
16 -,250 17 18,01 -1,008
17 ,230 19 18,07 ,927
18 -2,333 9 18,40 -9,399
19 -,650 15 17,62 -2,618
20 -1,724 11 17,94 -6,943
21 1,865 25 17,49 7,512
22 ,591 20 17,62 2,382
23 -1,130 13 17,55 -4,553
24 1,142 23 18,40 4,601
25 ,278 19 17,88 1,122
26 ,343 19 17,62 1,382
27 -,618 15 17,49 -2,488
28 -,569 15 17,29 -2,292
29 -,418 16 17,68 -1,683
30 ,656 20 17,36 2,643
31 ,511 20 17,94 2,057
32 ,030 18 17,88 ,122
33 1,768 25 17,88 7,122
34 -,618 15 17,49 -2,488
35 -3,084 5 17,42 -12,422
36 ,511 20 17,94 2,057
37 ,759 21 17,94 3,057
38 ,759 21 17,94 3,057
39 ,775 21 17,88 3,122
40 ,823 21 17,68 3,317
41 ,775 21 17,88 3,122
42 ,775 21 17,88 3,122
43 ,694 21 18,20 2,796
44 ,791 21 17,81 3,187
45 ,726 21 18,07 2,927
46 ,214 19 18,14 ,861
47 -,482 16 17,94 -1,943
48 -,482 16 17,94 -1,943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 -,482 16 17,94 -1,943
50 ,575 20 17,68 2,317
a Dependent Variable: Y
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 17,29 18,40 17,80 ,250 50
Residual -12,422 7,512 ,000 3,987 50
Std. Predicted Value -2,032 2,397 ,000 1,000 50
Std. Residual -3,084 1,865 ,000 ,990 50
a Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA HASIL UJI REGRESI LINEAR
SEDERHANA
(Indomie)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,113(a) ,013 -,008 4,686
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 13,704 1 13,704 ,624 ,433(a)
Residual 1054,076 48 21,960
Total 1067,780 49
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 10,280 3,035 3,387 ,001
X ,126 ,159 ,113 ,790 ,433
a Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Casewise Diagnostics(a)
Case Number Std. Residual Y Predicted
Value Residual
1 -,408 10 11,91 -1,912
2 -1,396 6 12,54 -6,540
3 -,141 11 11,66 -,661
4 -,141 11 11,66 -,661
5 -,115 12 12,54 -,540
6 ,471 15 12,79 2,209
7 -,996 8 12,67 -4,665
8 -,169 12 12,79 -,791
9 ,258 14 12,79 1,209
10 -,329 11 12,54 -1,540
11 -,863 9 13,04 -4,042
12 ,258 14 12,79 1,209
13 -,569 10 12,67 -2,665
14 -,302 11 12,41 -1,414
15 -,062 12 12,29 -,289
16 -1,689 5 12,92 -7,916
17 ,125 13 12,41 ,586
18 -1,048 7 11,91 -4,912
19 -1,342 6 12,29 -6,289
20 -1,716 5 13,04 -8,042
21 ,312 14 12,54 1,460
22 -,063 13 13,29 -,293
23 -,248 11 12,16 -1,163
24 ,178 14 13,17 ,833
25 -1,342 6 12,29 -6,289
26 ,445 15 12,92 2,084
27 ,178 14 13,17 ,833
28 1,379 19 12,54 6,460
29 1,271 19 13,04 5,958
30 ,151 14 13,29 ,707
31 ,151 14 13,29 ,707
32 -,543 11 13,54 -2,544
33 -,542 10 12,54 -2,540
34 -1,529 5 12,16 -7,163
35 ,337 15 13,42 1,582
36 -,569 10 12,67 -2,665
37 -1,102 7 12,16 -5,163
38 -,035 12 12,16 -,163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 -,996 8 12,67 -4,665
40 2,258 24 13,42 10,582
41 1,645 21 13,29 7,707
42 1,058 18 13,04 4,958
43 -,676 10 13,17 -3,167
44 1,513 19 11,91 7,088
45 1,513 19 11,91 7,088
46 ,872 16 11,91 4,088
47 ,872 16 11,91 4,088
48 ,364 15 13,29 1,707
49 ,658 16 12,92 3,084
50 2,660 24 11,54 12,465
a Dependent Variable: Y
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 11,54 13,54 12,62 ,529 50
Residual -8,042 12,465 ,000 4,638 50
Std. Predicted Value -2,051 1,747 ,000 1,000 50
Std. Residual -1,716 2,660 ,000 ,990 50
a Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
GAMBAR PRODUK INDOMIE
DAN MIE SEDAAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI