PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf ·...

554
PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTATIF BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Lusia Ely Rahmawati 141224023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf ·...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTATIF BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN

PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Lusia Ely Rahmawati

141224023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

i

PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTATIF

BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN

PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Lusia Ely Rahmawati 141224023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai proses

pengerjaan skripsi penulis.

2. Bapak dan ibu terkasih, Modestus Haryono dan Fictoria Sumarni yang telah

mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat kepada penulis.

3. Adikku tersayang, Beatrix Ely Narwasti yang selalu memberikan

kegembiraan dalam proses mengerjakan skripsi.

4. Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk bergabung dalam skripsi payung dan membimbing

dalam proses mengerjakan skripsi.

5. Seluruh sahabat, saudara dan setiap orang yang berperan dalam proses

mengerjakan skripsi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

v

MOTTO

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia

diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

-Matius 5:13-

“Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi Dia berjanji selalu menyertai.

Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, tetapi Dia berjanji berikan kekuatan.”

-Edward Chen-

Kesuksesan hanyalah soal waktu. Waktu itu dimulai saat ini juga.

-Andy Iwaniswanto-

Selalu berusaha, bersyukur, dan berserah dalam segala peristiwa.

-Penulis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

viii

ABSTRAK

Rahmawati, Lusia Ely. 2018. Pengembangan Modul Menulis Esai Argumentatif

Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pembelajaran Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengangkat permasalahan penulisan esai argumentatif

berperspektif logika Toulmin yang sangat penting dikuasai oleh mahasiswa tetapi tidak diimbangi dengan keterampilan menulis dan pedoman pembelajaran menulis esai argumentatif berperspektif logika Toulmin. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis mampu mengembangkan modul menulis esai argumentatif berperspektif logika Toulmin serta diintegrasikan dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada mata kuliah bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2015). Penelitian tersebut mengacu pada sepuluh tahapan dari Borg dan Gall yang peneliti sederhanakan menjadi enam tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk tahap pertama, uji coba produk, dan revisi produk tahap kedua. Hasil pengembangan modul dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil tes awal menulis esai argumentatif, mahasiswa belum mampu menulis esai argumentatif sesuai kaidah; (2) Pengembangan produk modul ini dilakukan dengan menentukan judul tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan yang relevan terhadap materi menulis esai argumentatif; (3) Uji validasi dilakukan oleh satu dosen ahli, satu dosen pengampu, dan 30 responden peserta mata kuliah bahasa Indonesia kelas c, di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma; (4) Hasil revisi modul tahap I meliputi, (a) perbaikan penulisan pada kompetensi dasar, (b) penambahan contoh dan materi, (c) pemberian sumber pada gambar/ilustrasi, (d) perbaikan ejaan yang sesuai PUEBI dan kesalahan pengetikan, (e) penambahan glosarium, dan (f) perbaikan penulisan daftar pustaka; (5) Hasil uji coba tes akhir mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan tes awal; (6) Hasil revisi modul tahap II meliputi, (a) penambahan materi serta contoh, dan (b) perbaikan kesalahan pengetikan. Berdasarkan hasil analisis validasi, modul pembelajaran “Jitu Menulis Esai

Argumentatif Berspektif Logika Toulmin” memperoleh akumulasi skor rata-rata sebesar 4,43 dengan kategori “sangat baik”, dan memiliki persentase kelayakan

sebesar 88,64%. Jadi, modul ini layak digunakan sebagai panduan belajar mahasiswa dalam menulis esai argumentatif. Kata kunci: modul, menulis esai argumentatif, logika Toulmin, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

ix

ABSTRACT

Rahmawati, Lusia Ely. 2018. Development of a Module on Writing an Argumentative Essay in perspective with Toulmin’s logic and the

Paradigm of Reflective Pedagogy for Mathematics Education Study Program of Sanata Dharma University. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Department of Language and Art, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research raised an issue on writing an argumentative essay in perspective

with Toulmin’s logic which is very important for students to master however, not

balanced with writing skills and learning guidelines for writing an argumentative essay in perspective with Toulmin's logic. The purpose of this research is that the researcher is able to develop a module of writing an argumentative essay in perspective with Toulmin’s logic and also integrated with The Paradigm of Reflective Pedagogy (PPR) in Bahasa Indonesia course in Mathematics Education Study Program of Sanata Dharma University.

This research uses Research and Development method according to Brog and Gall (from Sugiyono, 2015). The research refers to the ten stages of Brog and Gall that have being simplified into six stages, namely research and information gathering, product development, validation test, first-stage product revisions, product trials, and second-stage product revisions.

The result can be concluded as follows : (1) Based on the result of the pre-test on writing an argumentative essay, the students have not been able to write an argumentative essay accordingly; (2) The development of the module is done by determining the topic of purpose, choosing materials, organizing, and collecting materials which are relevant in writing an argumentative essay; (3) Validation test is done by one expert, one thesis advisor, and 30 respondents from Bahasa Indonesia course class C in Mathematics Education Study Program of Sanata Dharma University; (4) The result of the revised first-stage module included, (a) writing improvement on basic competence, (b) additional examples and materials, (c) sources for pictures/illustration, (d) spelling correction according to PUEBI and typing errors, (e) addition of glossary, and (f) improvement in writing references; (5) The result of students’ post-trial test experiences an increase from their pre-test; (6) The result of the revised second-stage module included (a) addition of materials and examples, and (b) correction of typing errors.

Based on the result of validation analysis, learning module entitled “Jitu

Menulis Esai Argumentatif Berspektif Logika Toulmin” gained an average accumulation score of 4.43 with the category “very good”, and has an eligible

percentage of 88.64%. Therefore, the module is feasible to be used as a learning guideline for students in writing an argumentative essay.

Keywords: module, writing an argumentative essay, Toulmin’s logic, The Paradigm of Reflective Pedagogy (PPR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat, karunia, serta perlindungan-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis

sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Modul Menulis Esai Argumentatif

Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pembelajaran Pedagogi Reflektif

pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Sanata Dharma dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik

tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan, dan kerja sama dari banyak pihak.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah

mengesahkan skripsi penulis.

2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini.

3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta yang telah memberikan izin terkait segala kebutuhan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xi

dan berkenan menjadi validator penulis untuk memvalidasi produk yang telah

dikembangkan oleh penulis.

4. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta yang telah memverifikasi poin kegiatan kemahasiswaan penulis.

5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu

membimbing, mengarahkan, dan memberikan berbagai masukan positif

kepada penulis dengan penuh kesabaran dari proses awal sampai akhir

penulisan.

6. Septina Krismawati, S.S., M.A., selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa

Indonesia yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam

melaksanakan penelitian di dalam kelas.

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah berkenan berbagi ilmu kepada penulis baik secara formal maupun

nonformal.

8. Theresia Rusmiyati, selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pelayanan kepada

penulis dalam menyelesaikan urusan administrasi.

9. Seluruh mahasiswa semester 1 angkatan 2017 kelas C, Program Studi

Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

10. Teman-teman seperjuangan penulis, yaitu Fransiska Putri Setiawati, Yenny

Silvia Ningrum, Kartika Ratnasari, Antonius Haris Septiaji, dan Hieronimus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ....................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xix

DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xx

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................ xx

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xiv

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 8

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

1.6 Definisi Operasional ....................................................................... 9

BAB II STUDI PUSTAKA ......................................................................... 13

2.1 Penelitian yang Relevan .................................................................. 13

2.2 Kajian Teori .................................................................................... 17

2.2.1 Menulis Argumentasi ...................................................................... 17

2.2.1.1 Hakikat Menulis ............................................................................... 17

2.2.1.2 Hakikat Argumentasi ....................................................................... 20

2.2.1.3 Hakikat Menulis Argumentasi ......................................................... 21

2.2.1.4 Unsur Penulisan Argumentasi.......................................................... 23

2.2.1.5 Kesalahan dalam Penulisan Argumentasi ........................................ 28

2.2.1.6 Pedoman Kerja Penulisan Argumetnasi........................................... 32

2.2.2 Esai .................................................................................................. 34

2.2.2.1 Hakikat Esai ..................................................................................... 34

2.2.2.2 Struktur Esai..................................................................................... 36

2.2.2.3 Karakteristik Esai ............................................................................. 39

2.2.2.4 Langkah Menulis Esai...................................................................... 40

2.2.2.5 Kaidah Judul Esai ............................................................................ 45

2.2.3 Esai Argumentatif menurut Toulmin .............................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xv

2.2.3.1 Model Argumentasi Toulmin ........................................................... 46

2.2.3.2 Elemen dalam Logika Toulmin ....................................................... 47

2.2.3.3 Struktur Esai Argumentatif menurut Logika Toulmin..................... 55

2.2.3.4 Pola Argumen menurut Logika Toulmin ......................................... 59

2.2.3.5 Kadar Ketajaman Argumen ............................................................. 62

2.2.4 Pendagogi Reflektif ....................................................................... 64

2.2.4.1 Paradigma Pedagogi Reflektif sebagai Pedagogi ........................... 65

2.2.4.2 Relasi Pendidikan Menurut Paradigma Pedagogi Reflektif............. 70

2.2.4.3 Metode Pembelajaran yang sesuai PPR ........................................... 76

2.2.5 Modul ............................................................................................. 82

2.2.5.1 Hakikat Modul ................................................................................. 82

2.2.5.2 Karakteristik Modul ......................................................................... 84

2.2.5.3 Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul ............................................... 85

2.2.5.4 Pembelajaran Menggunakan Modul ................................................ 86

2.2.5.5 Sistematika Modul ........................................................................... 89

2.2.5.6 Prosedur Penulisan Modul ............................................................... 95

2.2.5.7 Kriteria Penilaian Modul.................................................................. 97

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................... 99

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 104

3.1 Jenis Penelitian................................................................................ 104

3.2 Sumber Data dan Data .................................................................... 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xvi

3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................................... 105

3.2.2 Sumber Data Penelitian................................................................... 106

3.2.3 Data Penelitian ................................................................................ 106

3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 107

3.4 Instrumen Penelitian ....................................................................... 108

3.5 Teknik Analisis Data....................................................................... 111

3.6 Prosedur Pengembangan Produk .................................................... 115

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 127

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 127

4.1.1 Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi ................................ 127

4.1.1.1 Deskripsi Wawancara Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa

Indonesia Terkait Pengembangan Modul Menulis Esai

Argumentatif .................................................................................... 128

4.1.1.2 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Mahasiswa Terkait

Pengalaman Awal Mahasiswa dalam Menulis Esai Argumentatif .. 133

4.1.1.3 Deskripsi Hasil Observasi Dosen dan Kelas pada Mata Kuliah Bahasa

Indonesia ......................................................................................... 137

4.1.1.4 Deskripsi Hasil Pre-Test Peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia ... 141

4.1.2 Pengembangan Modul ................................................................... 159

4.1.2.1 Penentuan Tujuan............................................................................. 160

4.1.2.2 Pemilihan Bahan .............................................................................. 161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xvii

4.1.2.3 Penyusunan Kerangka ...................................................................... 161

4.1.2.4 Pengumpulan Bahan ........................................................................ 162

4.1.3 Uji Validasi ..................................................................................... 165

4.1.3.1 Hasil Validasi Modul oleh Dosen Ahli ............................................ 165

4.1.3.2 Hasil Validasi Modul oleh Dosen Pengampu .................................. 172

4.1.4 Revisi Produk Tahap I .................................................................... 178

4.1.4.1 Revisi Produk dari Dosen Ahli ........................................................ 178

4.1.4.2 Revisi Produk dari Dosen Pengampu .............................................. 179

4.1.5 Data Hasil Uji Coba Produk ........................................................... 182

4.1.5.1 Deskripsi Uji Coba Produk .............................................................. 182

4.1.5.2 Deskripsi Hasil Validasi Mahasiswa ............................................... 183

4.1.5.3 Hasil Tes Akhir (Post-Test) Mahasiswa .......................................... 187

4.1.6 Revisi Produk Tahap II ................................................................... 198

4.1.6.1 Revisi Produk dari Dosen Ahli ........................................................ 199

4.1.6.2 Revisi Produk dari Dosen Pengampu .............................................. 199

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 201

4.2.1 Deskripsi Modul ............................................................................ 202

4.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi ........................................................ 203

4.2.2.1 Deskripsi Data Hasil Validasi Modul oleh Dosen Ahli ................... 212

4.2.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi Modul oleh Dosen Pengampu ......... 216

4.2.2.3 Deskripsi Data Hasil Validasi Modul oleh Mahasiswa ................... 220

4.2.3 Hasil Tes Mahasiswa ..................................................................... 207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xviii

4.2.4 Analisis Kelayakan Modul ............................................................. 235

4.2.5 Kajian Produk Akhir ....................................................................... 241

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 247

5.1 Simpulan ................................................................................................ 247

5.2 Saran ...................................................................................................... 250

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 252

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 256

LAMPIRAN ................................................................................................. 257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xix

DAFTAR TABEL

Kode Keterangan Halaman 2.1 Struktur Argumen Logika Toulmin 58 2.2 Kadar Ketajaman Argumen 63 3.1 Konversi Nilai dan Skala Sikap 112

3.2 Konversi nilai skala lima berdasarka penilaian acuan patokan (PAP)

114

4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Awal Mahasiswa 133 4.2 Penjabaran Tujuan Pembelajaran 160

4.3 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

166

4.4 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Penyajian

167

4.5 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Bahasa

169

4.6 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

170

4.7 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli pada Seluruh Aspek

171

4.8 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

172

4.9 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Penyajian

174

4.10 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Bahasa

175

4.11 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

176

4.12 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Pengampu pada Seluruh Aspek

178

4.13 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

183

4.14 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Penyajian

185

4.15 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Bahasa

185

4.16 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

186

4.17 Data Skor Rata-Rata Validasi Mahasiswa pada Seluruh Aspek

186

4.18 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli 215 4.19 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Pengampu 219

4.20 Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xx

DAFTAR BAGAN

DAFTAR DIAGRAM

4.21 Kelayakan Modul Berdasarkan Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

236

Kode Keterangan Halaman 2.1 Segitiga Retorika 22 2.2 Hubungan Elemen-Elemen Toulmin (Toulmin, et al:1979) 54

2.3 Gambaran Pembinaan Peserta didik dengan Pendagogi Reflektif

66

2.4 Relasi Pendidikan Menurut Pedagogi Reflektif 71 2.5 Contoh Sistematika Uraian Materi Modul 92 2.6 Contoh Sistematika Penomoran dalam Modul 93 2.7 Kerangka Berpikir 103

3.1 Bagan prosedur penelitian menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015)

118

3.2 Prosedur Penelitian Enam Tahap 126

Kode Keterangan Halaman 4.1 Grafik Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Tahap 1 dan 2 214

4.2 Grafik Rekapitulasi Validasi Dosen Pengampu Tahap 1 dan 2

218

4.3 Grafik Rekapitulasi Validasi Mahasiswa 220

4.4 Hasil Validasi oleh Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

221

4.5 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Isi 225

4.6 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Organisasi

229

4.7 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Kosakata 231 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Bahasa 233 4.9 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Penulisan 235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xxi

DAFTAR GAMBAR

Kode Keterangan Halaman 4.1 Judul Esai yang Menarik 143 4.2 Judul Esai yang Menarik 143 4.3 Judul Esai yang Menarik 143 4.4 Judul Esai yang Kurang Tepat 144 4.5 Judul Esai yang Kurang Tepat 144 4.6 Judul Esai yang Kurang Tepat 144 4.7 Contoh Esai yang Sesuai Aspek Isi 146 4.8 Contoh Esai yang Kurang Sesuai Aspek Isi 147 4.9 Contoh Esai Sesuai Aspek Organisasi 149 4.10 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Organisasi 150 4.11 Contoh Esai Sesuai Aspek Kosakata 152 4.12 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Kosakata 153 4.13 Contoh Esai Sesuai Aspek Bahasa 155 4.14 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Bahasa 156 4.15 Contoh Esai Sesuai Aspek Penulisan 157 4.16 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Penulisan 158 4.17 Judul Esai yang Sesuai Aspek Isi 189 4.18 Judul Esai yang Sesuai Aspek Isi 189 4.19 Isi Esai yang Sesuai Aspek Isi 191 4.20 Daftar Pustaka Esai yang Sesuai Aspek Isi 191 4.21 Esai yang Kurang Sesuai Aspek Organisasi 193 4.22 Esai yang Kurang Sesuai Aspek Bahasa 196 4.23 Esai yang Kurang Sesuai Aspek Penulisan 197 4.24 Aspek Isi/Materi Berupa Contoh dan Materi 206 4.25 Aspek Isi/Materi Berupa Latihan dan Aksi 207 4.26 Aspek Penyajian Berupa Motivasi dan Gambar 210 4.27 Aspek Kegrafikan Berupa Cover Modul 212 4.28 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah

Direvisi (Aspek Isi/Materi) 241

4.29 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Penyajian)

243

4.30 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Bahasa)

244

4.31 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Kegrafikan)

245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Kode Keterangan Halaman A1 Surat izin penelitian 257 A2 Surat permohonan validasi dosen ahli 258 A3 Surat permohonan validasi dosen pengampu 259 A4 Surat permohonan uji coba produk 260 B1 Kisi-kisi angket pemahaman awal manusia 261 B2 Kisi-kisi wawancara dosen pengampu 262 B3 Kisi-kisi angket validasi dosen 263 B4 Kisi-kisi angket validasi mahasiswa 264 B5 Kisi-kisi penilaian tes awal dan tes akhir 265 C1 Hasil transkip wawancara dosen pengampu 267

C2.a. Hasil observasi aktivitas dosen 272 C2.b. Hasil observasi aktivitas mahasiswa di kelas 276 C3.a.i. Hasil angket pengalaman awal mahasiswa 277 C3.a.ii. Rekap analisis angket pengalaman awal mahasiswa 283

C3.a.iii. Kategorisasi analisis angket pengalaman awal mahasiswa

285

C3.b.i. Hasil angket validasi dosen ahli tahap 1 286 C3.b.ii. Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen ahli tahap 1 295 C3.b.iii. Hasil angket validasi dosen ahli tahap 2 298 C3.b.iv. Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen ahli tahap 2 307 C3.c.i. Hasil angket validasi dosen pengampu tahap 1 310

C3.c.ii. Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen pengampu tahap 1

319

C3.c.iii. Hasil angket validasi dosen pengampu tahap 2 322

C3.c.iv. Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen pengampu tahap 2

331

C3.d.i. Daftar hadir mahasiswa peserta uji coba produk 334 C3.d.ii. Hasil angket validasi mahasiswa 337 C3.d.iii. Rekap butir pernyataan angket validasi mahasiswa 347 C3.d.iv. Kategorisasi aspek penilaian modul 348 C4.a.i. Soal tes awal 350 C4.a.ii. Hasil tes awal mahasiswa 351 C4.a.iii. Rekap nilai tes awal mahasiswa 357

C4.a.iv. Hasil analisis elemen isi dan organisasi pada esai mahasiswa

358

C4.a.v. Hasil analisis elemen kosakata, bahasa, dan penulisan pada esai mahasiswa

359

C4.b.i. Soal tes akhir 360 C4.b.ii. Hasil tes akhir mahasiswa 361 C4.b.iii. Rekap nilai tes akhir mahasiswa 368

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

xxiii

C4.b.iv. Hasil analisis elemen isi dan organisasi pada esai mahasiswa

369

C4.b.v. Hasil analisis elemen kosakata, bahasa, dan penulisan pada esai mahasiswa

370

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan enam subbab, yaitu (1) latar belakang masalah, (2)

batasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat

penelitian, dan (6) definisi operasional. Berikut rincian enam subbab pada bagian

pendahuluan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemampuan mahasiswa dalam bidang menulis sangat diperhatikan pada saat

mahasiswa memasuki dunia kerja maupun lingkungan akademik. Kemampuan

tersebut dapat membantu mahasiswa untuk menuliskan pendapat secara rinci

berdasarkan data dan fakta. Kemampuan tersebut akan berkembang secara baik

dan benar ketika mahasiswa mampu mengasah dan mengolah kemampuan

menulis. Jika hasil tulisan mahasiswa telah sesuai kaidah dan bermanfaat bagi

pembaca maka tulisan tersebut dapat dimuat di media massa maupun jurnal

akademik. Kegiatan menuangkan pendapat dalam bentuk karya tulis ini sangat

bermanfaat bagi berkembangnya ilmu pengetahuan serta dapat melatih mahasiswa

untuk mengungkapkan pendapat pribadi secara akademik.

Mahasiswa perlu mengasah kemampuan dalam menuliskan pendapat secara

baik dan benar untuk meningkatkan kualitas penyampaian pendapat di dalam

penulisan. Kualitas penulisan mahasiswa salah satunya dapat terlihat dari

kemampuan mahasiswa menuliskan berbagai pandangan-pandangannya dan

mengemas suatu pokok pikiran. Berdasarkan banyaknya pendapat dan buah pikir

yang akan disampikan oleh mahasiswa maka tulisan mahasiswa harus tertampung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

2

secara runtut dan efektif sehingga pembaca mampu memahami maksud serta

tujuan penulisan. Jenis tulisan yang sesuai untuk menampung pendapat dari

mahasiswa tersebut adalah tulisan esai argumentatif. Mahasiswa dapat

menggunakan jenis tulisan esai argumentatif karena tulisan ini mampu

menampung pendapat mahasiswa berdasarkan latar belakang, data dan fakta, serta

solusi. Tulisan esai argumentatif juga dapat mengajak pembaca mengikuti pola

pikir penulis sehingga pembaca akan menyetujui pendapat serta pandangan

penulis karena dilengkapi data dan fakta yang mendukung. Oleh karena itu,

menulis esai argumentasi penting dikuasai oleh mahasiswa supaya mahasiswa

memiliki tempat untuk menuangkan pendapat berdasarkan data dan fakta serta

dapat dipublikasikan secara akademik maupun di dalam jurnal.

Menurut pendapat 30 responden di Universitas Sanata Dharma yang peneliti

pilih secara acak dan bersedia mengisi angket pengalaman awal mahasiswa

dengan tema “Pentingnya mahasiswa memiliki kemampuan menulis esai

argumentatif”, responden sepakat bahwa menulis esai argumentatif sangat

diperlukan dan penting bagi mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuesioner

yang telah peneliti analisis. Sebanyak 87% dari responden menyatakan bahwa

penulisan esai argumentatif penting dikuasai oleh para mahasiswa. Selain itu, 91%

dari responden menyatakan bahwa penulisan esai argumentatif menunjang

penulisan karya ilmiah mahasiswa seperti artikel, jurnal, atau makalah.

Pentingnya kemampuan menulis esai ini didukung dengan penerapannya yang

bermanfaat untuk mengemukakan aspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

ditandai dengan sebanyak 86% responden menyetujui peryataan tersebut. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

3

itu, 90% responden setuju bahwa adanya pengaruh kemampuan logika berpikir

kritis memiliki aspek penting dalam penulisan esai argumentatif.

Responden mengungkapkan menulis esai argumentatif penting dikuasai oleh

mahasiswa tetapi responden belum memahami cara menulis esai secara baik dan

benar. Hal tersebut didukung dari hasil angket yang telah peneliti lakukan. Hasil

angket tersebut sebagai berikut: (1) responden tidak memiliki referensi yang

memadai untuk menulis esai argumentatif; (2) responden kurang mengerti

ketentuan dan kaidah penulisan esai argumentatif, (3) responden kesulitan untuk

menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan; (4) responden memiliki kosa kata yang

terbatas; (5) responden kurang memiliki minat membaca referensi penulisan esai

argumentatif; (6) responden belum terbiasa menulis argumen; dan (7) responden

belum mampu berpikir secara logis dan kritis. Beberapa kendala tersebut perlu

peneliti atasi sehingga mahasiswa dan responden dapat menulis esai argumentatif

secara baik dan benar.

Peneliti mengidentifikasi bahwa keingintahuan mahasiswa yang tinggi

tentang penulisan esai argumentatif belum diimbangi dengan adanya media

pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Media pembelajaran yang sesuai

seharusnya dapat mempermudah pengajar dalam menjelaskan materi ajar

khususnya menulis esai argumentatif. Selain media pembelajaran yang sesuai,

peran tenaga pengajar dalam memelopori semangat menulis esai argumentatif

secara baik dan benar juga sangat diperlukan. Pengajar juga harus lihai dalam

memberikan motivasi untuk menulis esai argumentatif kepada mahasiswa. Hal

tersebut dikarenakan penulisan esai argumentatif tidak hanya digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

4

bidang ilmu tertentu, tetapi penulisan esai argumentatif ini dapat menjadi wadah

bagi semua bidang ilmu untuk mengungkapkan gagasannya secara akademik.

Oleh karena itu, media pembelajaran dan peran tenaga pengajar sangat dibutuhkan

untuk meningkatkan kompetensi penulisan esai argumentatif secara baik.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis esai argumentatif pada

mahasiwa, peneliti menawarkan sebuah modul pembelajaran penulisan esai

argumentatif berperspektif logika Toulmin dengan penggunaan strategi

pembelajaran pedagogi reflektif yang dapat digunakan dalam proses belajar

mengajar. Hal tersebut direspons positif oleh responden. Sebanyak 79%

responden setuju dengan penggunaan modul yang dapat mempermudah

penguasaan materi terkait menulis esai argumentatif. Selain itu, sebanyak 83%

responden berpendapat bahwa penggunaan strategi pembelajaran yang tepat

dalam penulisan esai argumentatif penting untuk mencapai kompetensi belajar

mahasiswa.

Berdasarkan data yang berasal dari responden, peneliti menyimpulkan

sebagian besar responden setuju akan pentingnya menulis esai argumentatif bagi

mahasiswa. Responden juga menyadari masih terdapat kekurangan dalam bidang

pengembangan media pembelajaran penulisan esai argumentatif. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti menawarkan sebuah media pembelajaran berupa modul

pembelajaran menulis esai argumentatif berperspektif Logika Toulmin dengan

menggunakan strategi pembelajaran sesuai Paradigma Pedagogi Reflektif.

Modul yang dirancang peneliti berdasarkan pedoman pembuatan modul oleh

Direktorat Tenaga Kependidikan. Hal tersebut dikarenakan terdapat prinsip,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5

struktur, dan prosedur penulisan modul yang dibutuhkan peneliti untuk merancang

modul. Selain itu, peneliti juga menambahkan materi argumentasi menurut pakar

argumentasi yaitu Stephen Toulmin. Penulisan argumen menurut Toulmin ini

sangat membantu penulis esai argumentatif khususnya mahasiswa untuk

memperkuat argumen-argumennya dengan menggunakan enam elemen

argumentasi Toulmin. Enam elemen itu ialah klaim, data, jaminan, pendukung,

keterangan modalitas, dan pengecualian. Enam elemen ini dapat dijadikan bahan

pijakan yang kuat bagi penulis esai argumentatif untuk mengemukakan

argumennya.

Kemudian peneliti mengintegrasikan pembelajaran modul dengan strategi

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif. Strategi ini disesuaikan dengan visi

dan misi Universitas Sanata Dharma. Visi dan misi ini diwujudkan dalam empat

ranah pembelajaran. Empat ranah pembelajaran ini adalah ranah kognitif, ranah

afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kooperatif. Selain itu, dalam konteks visi

Sanata Dharma, pembelajaran modul ini menerapkan 3 C yang merupakan ciri

khas dari Sanata Dharma. Tiga C itu ialah competence, conscience, dan

compassion. Penerapan 3 C tersebut dalam modul sebagai berikut: (1) competence

atau pengetahuan, modul pembelajaran diarahkan untuk mengkonstruksi

pengetahuan seperti adanya pemaparan materi, latihan, uji formatif, aksi serta

adanya contoh-contoh untuk menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan

pembelajar; (2) compassion atau kasih sayang, modul ini memuat dialog antar

tokoh yang menunjukkan kerja sama, dan kegiatan saling membantu antar tokoh

dalam mempelajari materi menulis esai argumentatif; (3) conscience atau hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

6

nurani, modul ini dibuat untuk membangun nilai-nilai kemanusian agar esai

argumentatif yang akan ditulis oleh pembelajar memiliki andil dalam hal

membangun insan berkualitas, contoh yang menunjukkan aspek ini adalah adanya

bagian refleksi bagi pembelajar.

Responden yang menjadi subjek penelitian pengembangan modul menulis

esai argumentatif berperspektif Logika Toulmin dengan menggunakan strategi

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif adalah mahasiswa yang mengikuti

mata kuliah Bahasa Indonesia di kelas C pada Program Studi Matematika,

Universitas Sanata Dharma, tahun ajar 2017. Hal tersebut karena peneliti ingin

mengetahui lebih dalam kemampuan menulis mahasiswa yang memiliki latar

belakang pendidikan eksak secara khusus pendidikan matematika. Peneliti juga

ingin mengetahui ketajaman pola pikir dan alur berpikir mahasiswa dalam

menuliskan suatu topik. Keingintahuan tersebut dilandasi oleh adanya materi

pembelajaran logika pada pendidikan matematika. Hal tersebut dikarenakan

materi logika mengajarkan pola pikir dan alur berpikir yang runtut agar

mendapatkan jawaban yang sesuai. Peneliti juga berpijak dari latar belakang

responden yang berasal dari ilmu pasti. Peneliti ingin mengetahui penggunaan

data dalam penulisan esai yang dikerjakan oleh responden. Hal tersebut menjadi

dasar keingintahuan peniliti ketika penulisan esai argumentatif yang

menggunakan data dan fakta dikaitkan dengan materi pembelajaran mahasiswa

Pendidikan Matematika.

Peneliti berharap dengan adanya modul pembelajaran menulis esai

argumentatif berperspektif Logika Toulmin dengan strategi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

7

Paradigma Pedagogi Reflektif mahasiswa semakin lihai dalam menulis esai

argumentatif sesuai bidang yang diminatinya. Peneliti juga berharap mahasiswa

mampu mengasah kemampuan berpikir kritis agar dapat memberikan sumbangan

pikiran untuk kemajuan di berbagai sektor.

1.2 Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas benar-benar terpusat sehingga tidak terjadi

kesimpangsiuran dan kesalahpahaman dalam penerimaan maupun dalam

pembahasan. Masalah yang diteliti pada penelitian ini dibatasi pada

Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Esai Argumentatif Berperspektif

Logika Toulmin dan Paradigma Pembelajaran Pedagogi Reflektif pada Program

Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Penelitian ini hanya membatasi modul pembelajaran meskipun terdapat

jenis bahan ajar lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan

pemahaman dan keterampilan menulis esai argumentatif mahasiswa.

2. Penelitian ini hanya membatasi pada bentuk esai argumentatif meskipun

ada produk karangan ilmiah lain yang dipelajari mahasiswa.

3. Penelitian ini hanya membatasi metode menulis esai argumentatif

menggunakan Logika Toulmin meskipun terdapat metode dari pakar lain.

Metode menulis esai argumentatif menggunakan Logika Toulmin ini dapat

digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan menulis esai

argumentatif mahasiswa secara runtut serta logis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

8

4. Penelitian ini hanya membatasi pada strategi pembelajaran berparadigma

Pedagogi Reflektif meskipun terdapat jenis strategi pembelajaran lain yang

dapat dilakukan oleh pengajar.

5. Penelitian ini hanya membatasi pada pemahaman dan keterampilan

menulis esai argumentatif baik dalam bentuk tulisan walaupun masih

banyak pemahaman lainnya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, terdapat satu rumusan masalah

yang akan diteliti pada penelitian ini. Rumusan masalah tersebut yaitu

“Bagaimana pengembangan modul menulis esai argumentatif berperspektif

Logika Toulmin dan paradigma pembelajaran Pedagogi Reflektif pada Program

Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma?”

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

menghasilkan modul menulis esai argumentatif berperspektif Logika Toulmin dan

paradigma pembelajaran Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan

Matematika, Universitas Sanata Dharma.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik

dosen, mahasiswa, program studi dan peneliti dalam pengembangan modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

9

menulis esai argumentatif berperspektif Logika Toulmin dan paradigma

pembelajaran Pedagogi Reflektif dalam meningkatkan pemahaman dan

keterampilan mahasiswa dalam berpikir kritis. Penelitian ini juga diharapkan

memiliki manfaat seperti berikut.

1. Modul menulis esai argumentatif sebagai produk penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan ajar yang efektif untuk mengatasi kesulitan

belajar khususnya untuk mengasah pemahaman dan keterampilan

mahasiswa dalam berpikir kritis dan menulis esai argumentatif dalam

bentuk tulisan.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pilihan

bahan ajar dalam pembelajaran pada mata kuliah Bahasa Indonesia dan

mata kuliah lain yang memiliki korelasi dengan penulisan esai

argumentatif.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif terhadap

peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

1.6 Definisi Operasional

Peneliti menyajikan definisi operasional untuk meminimalisir

kesimpangsiuran dalam penafsiran. Berikut uraian definisi operasional yang

terkait dengan penelitian ini.

1. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu proses penelitian yang menghasilkan

pemecahan substansi. Hal tesebut dilakukan secara sistematis dan logis. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

10

pengembangan tersebut memerlukan uji validitas untuk mengukur keakuratan

substansi yang dikembangkan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Elly dalam

Gafur (1980:21), pengembangan merupakan suatu proses sistematis dan logis

untuk mempelajari masalah-masalah pegajaran agar mendapatkan pemecahan

masalah serta teruji validitasnya sehingga dapat diterapkan untuk kehidupan

sehari-hari.

2. Modul

Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan logis.

Penyusunan modul harus disesuaikan dengan bahasa yang mudah diterima oleh

peserta didik dan sesuai dengan tingkat pengetahuan. Hal ini agar peserta didik

dapat belajar mandiri dengan bantuan modul pembelajaran sebagai fasilitator

utama. Hal tersebut didukung oleh pendapat Prastowo (2012: 106), modul

merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang

mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat pengetahuan mereka agar

mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik.

3. Menulis Esai Argumentatif

Menulis esai argumentatif merupakan keterampilan menulis suatu karya

tulis yang mengangkat topik tertentu untuk dibahas lebih mendalam dengan

landasan pendapat pribadi maupun pakar serta menyajikan data sebagai

penguat pendapat. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Wijayanti, dkk.

(2011: 161) tentang pengertian esai. Esai dapat diartikan sebagai tulisan yang

terdiri atas beberapa paragaraf. Tulisan tersebut membicarakan suatu topik dari

sudut pandang penulis. Bedanya dengan paragraf, esai membahas topik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

11

lebih dalam sehingga memerlukan beberapa paragraf untuk mengupas topik

yang diangkat.

4. Logika Toulmin

Logika Toulmin merupakan logika yang menggunakan elemen-elemen

seperti (1) klaim (claim), (2) data (grounds), (3) jaminan (warrants), (4)

jaminan pendukung (backing), (5) keterangan modalitas (modal qualifier), dan

(6) kondisi pengecualian (rebuttal) dalam mendukung suatu pendapat.

Pendapat penulis yang diungkapkan menggunakan Logika Toulmin akan

terlihat kuat dan sulit terbantahkan karena telah didukung elemen-elemen

Toulmin. Hal tersebut didukung dan diperkuat oleh pandangan dari Institute for

Writing and Rhetoric (2014). Melakukan uji coba dengan menggunakan

metode yang diciptakan oleh Stephen Toulmin ini merupakan salah satu cara

untuk memastikan keabsahan argumen. Metode ini didesain supaya dapat

menilai keabsahan argumen dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, metode ini

juga dapat dipakai untuk menentukan keabsahan argumen yang dibuat oleh

penulis.

5. Paradigma Pedagogi Reflektif

Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR) merupakan suatu pedagogi

pembelajaran atau pendidikan yang diambil dari suatu pendekatan latihan

rohani (retret pribadi). Paradigma Pedagogi Refleksi berkaitan dengan usaha

seseorang yang melakukan refleksi untuk dapat mengenal, memahami dan

memanfaatkan karunia Tuhan sehingga dapat diterapkan dalam pendidikan.

Hal tersebut didukung oleh pendapat Kolvenbach dalam Melissa (2018), kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

12

Pedagogi Reflektif juga dapat diartikan sebagai pembelajaran yang

mengintegrasikan pengembangan nilai-nilai manusia dan pembentukan

kepribadian ke dalam kurikulum. Pedagogi Reflektif termasuk suatu proses

pendampingan yang dilakukan guru kepada peserta didik dalam mengejar

kompetensi umum, hati nurani, dan komitmen penuh kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

13

BAB II

STUDI PUSTAKA

Bab ini mengkaji tiga subbab, yaitu (1) penelitian yang relevan, (2) kajian

teori, dan (3) kerangka berpikir. Penelitian yang relevan menyajikan penelitian-

penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Kajian teori menyajikan

kumpulan teori-teori dari para ahli yang digunakan sebagai landasan berpikir dalam

penelitian ini. Kerangka berpikir menyajikan langkah-langkah penelitian

berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan.

2.1 Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

Penelitian tersebut dilakukan oleh (1) Setyaningsih, dkk. (2015), (2) Nasiroh

(2016), (3) Pujiono (2011), dan Melissa (2018). Penelitian Setyaningsih, dkk.

(2015) relevan dengan konsep Logika Toulmin dan hakikat argumentasi. Penelitian

Nasiroh (2016) relevan dengan kadar ketajaman argumen dan pola argumen

menurut Logika Toulmin. Penelitian Pujiono (2011) relevan dengan kriteria

keberhasilan berdasarkan materi yang dikembangkan yaitu menulis esai serta

subjek penelitian yaitu mahasiswa ditingkat perguruan tinggi. Penelitian Melissa

(2018) relevan dengan penggunaan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam

pengajaran.

Penelitian pertama yang dilakukan Setyaningsih, dkk. (2015) membahas

tentang argumen yang terdapat pada bagian pembahasan artikel ilmiah di dalam

jurnal. Penelitian tersebut berjudul “Pola Berpikir Deduktif pada Argumen Bagian

Pembahasan Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora”. Pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

14

permasalahan yang diangkat dalam penelitian Setyaningsih, dkk. (2015) adalah

pola berpikir deduktif yang sering dituliskan pada penulisan argumen bagian

pembahasan dalam artikel ilmiah bidang humaniora yang telah berstatus jurnal

terakrediatasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa model berpikir deduksi sangat

dominan pada penulisan argumen. Dominasi model berpikir tersebut disebabkan

oleh beberapa faktor, misalnya pola budaya pikir masyarakat, daya kritis penulis

dalam berpikir ilmiah, rendahnya budaya ilmiah penulis, dan kurangnya strategi

penulis dalam pengembangan model berpikir deduksi. Berpijak dari model berpikir

tersebut model berpikir Logika Toulmin yang berfokus pada pola berpikir induksi

menjadi cara yang tepat untuk meminimalisir penggunaan pola berpikir deduktif.

Hasil penelitian ini akan membantu peneliti untuk memahami konsep Logika

Toulmin dalam penulisan esai argumenatif.

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Nasiroh

(2016). Judul penelitian ini adalah “Pola dan Kadar Ketajaman Argumen

Paragraf-Paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi

Bidang Kelautan Tahun 2015”. Penelitian ini membahas mengenai pola dan kadar

ketajaman paragraf-paragraf argumentasi pada bagian pembahasan artikel jurnal

terakreditasi bidang kelautan yang terbit pada tahun 2015. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui pola-pola paragraf argumentasi dan mendeskripsikan kadar

ketajaman paragraf-paragraf argumentasi pada bagian pembahasan artikel jurnal

terakreditasi bidang kelautan tahun 2015. Peneliti menggunakan penjelasan

Toulmin et al (1979) untuk melandasi pemikiran tersebut. Toulmin et al (1979)

menyatakan bahwa argumen memiliki enam elemen penyusun yaitu (1) Claim (C),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

15

(2) Ground (G), (3) Warrant (W), (4) Backing (B), (5) Modal Qualifiers (M), dan

(6) Possible Rebuttals (R). Berdasarkan teori tersebut, Nasiroh melakukan analisis

elemen-elemen argumen pada setiap paragraf argumentasi. Berlandaskan penelitian

kedua ini, peneliti merujuk konsep pola-pola pengembangan paragraf argumentasi

dari tulisan esai dan kadar ketajaman argumen. Peneliti merujuk empat pola dengan

berbagai variasinya yang terdapat dalam paragraf argumentasi. Pola tersebut adalah

(1) pola C-G dengan variasi pola C-G dan G-C yang paling dominan atau paling

banyak jumlahnya, (2) pola C-G-W dengan variasi pola C-G-W, C-W-G, W-G-C,

W-C-G, G-W-C, dan G-C-W, (3) pola C-G-W-B dengan variasi pola C-G-W-B, C-

G-B-W, G-C-W-B, G-W-B-C, dan W-B-G-C, (4) pola C-G-W-B-M. Dari empat

pola dan variasi ini, pola yang paling banyak digunakan adalah pola C-G dan

variasinya G-C karena sangat sederhana dan mudah dicantumkan saat penulisan

pada paragraf argumentasi. Peneliti juga merujuk kadar ketajaman berdasarkan

kelengkapan elemen argumen pada paragraf-paragraf argumentasi bagian

pembahasan artikel jurmal bidang kelautan ini. Kadar ketajaman tersebut, antara

lain sangat lemah, cukup kuat, kuat, dan sangat kuat. Penelitian ini relevan karena

penelitian yang akan dilakukan juga bertujuan untuk mengukur kadar ketajaman

argumen.

Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Pujiono (2011).

Penelitian ini berjudul “Penerapan Strategi Catalisting untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Esai”. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini akan menghasilkan data-data verbal dan

nonverbal. Data verbal dan nonverbal diperoleh dari subjek dan atau perilaku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

16

diamati secara alamiah. Data penelitian ini diperoleh dari mahasiswa yang diamati

saat perkuliahan di kelas A semester III JPBSI FBS UNY. Kriteria keberhasilan

yang berkaitan dengan kemampuan menulis esai antara lain aspek isi, organisasi,

dan kebahasaan. Berdasarkan penelitian ketiga ini, peneliti merujuk kriteria

keberhasilan menulis esai seperti aspek isi, organisasi, dan kebahasan. Namun,

peneliti menambahkan aspek kosataka dan penulisan berdasarkan rujukan dari

Djiwandono (1996) dengan sedikit penyesuaian. Penelitian ketiga ini memiliki

relevansi pada bagian kriteria keberhasilan pada materi ajar menulis esai dan subjek

penelitian yang menggunakan responden tingkat perguruan tinggi.

Penelitian yang keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Melissa

(2018). Penelitian ini berjudul “Implementasi Pedagogi Reflektif dalam

Mengembangkan Antusias Pengajar Matematika”. Penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data tentang minat belajar siswa, minat belajar calon guru matematika

serta refleksi calon guru dan guru matematika. Hasil angket minat belajar siswa

digambarkan secara kuantitatif dan didukung oleh data refleksi guru. Hasil refleksi

calon guru dan guru tersebut menyatakan bahwa antusias belajar siswa meningkat

setelah guru belajar berefleksi berdasarkan Pedagogi Reflektif. Pembelajaran

dengan pendekatan Pedagogi Reflektif sangat mengedepankan pilar 3C yaitu,

kompetensi, hati nurani, dan belas kasih. Pilar tersebut diyakini menjadi pendekatan

yang tepat untuk membantu siswa memahami konsep psikologi pembelajaran dan

menumbuhkan antusiasme siswa dalam belajar. Belajar dengan pendekatan

Pedagogi Reflektif memiliki elemen kunci yaitu, konteks, pengalaman, refleksi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

17

tindakan, dan evaluasi. Berdasarkan penelitian keempat ini, peneliti merujuk

penggunaan Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran sebagai referensi.

2.2 Kajian Teori

Bagian kajian teori mengemukakan tentang menulis argumentatif, esai, esai

argumentatif menurut Logika Toulmin, Pedagogi Reflektif, dan modul. Kelima

teori tersebut akan dirinci dalam beberapa subbab berikut.

2.2.1 Menulis Argumentatif

Bagian menulis argumentatif mengemukakan tentang hakikat menulis,

hakikat argumentasi dan menulis argumentasi dalam penerapan. Ketiga teori

tersebut untuk mendalami kajian menulis argumentatif. Rincian ketiga teori

tersebut sebagai berikut.

2.2.1.1 Hakikat Menulis

Menulis sangat penting bagi pendidikan karena dapat memudahkan para

pelajar untuk berekspresi dalam tulis menulis. Selain itu, menulis dapat mendorong

seseorang untuk berpikir kritis. Menulis juga dapat meningkatkan daya kreasi para

pelajar untuk mengembangkan daya pikir yang inovatif dan produktif. Daya pikir

yang inovatif dapat terlihat dari munculnya karya tulis yang mengangkat topik-

topik baru dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Daya pikir produktif yaitu daya

pikir yang selalu ingin menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan sehingga

pemikiran tersebut dapat berkembang dan berguna bagi lingkungan sekitar. Oleh

karena itu, keterampilan menulis perlu dikembangkan dan dipelajari oleh pelajar

untuk meningkatkan ketajaman dan memunculkan ketertarikan dalam bidang tulis

menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

18

Menulis termasuk wujud pengekspresian gagasan melalui media tulisan.

Hal tersebut selaras dengan pandangan Lado dalam Tarigan (1994: 21), menulis

merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

Representasi tersebut berarti mewakili wujud dari bahasa yang diekspresikan dalam

tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh. Menulis juga dapat artikan sebagai suatu

keterampilan mengungkapkan gagasan secara teratur sesuai dengan kaidah

penulisan. Hal tersebut diperkuat oleh pandangan Rofi’uddin, dkk. (2002: 159),

keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran,

gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan,

atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis. Berdasarkan

pandangan Lado dan Rofi’uddin dkk. dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis merupakan suatu wujud pengekspresian gagasan melalui media tulis yang

dituliskan sesuai dengan kaidah penulisan.

Menulis dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dapat mendukung

munculnya ide baru dan dapat disampaikan dengan baik kepada banyak orang

melalui tulisan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Nurgiyantoro (2001: 273),

menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis

termasuk dalam kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki

kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Menulis

juga dapat diartikan sebagai suatu kerampilan yang harus dimiliki seorang pelajar

agar mampu menyampaikan suatu peristiwa dalam bentuk tulisan. Hal tersebut

didukung oleh pendapat Morsey dalam Tarigan (1994: 4), pelajar harus

meningkatkan keterampilan menulis karena keterampilan menulis dapat menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

19

salah satu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa terpelajar. Menulis

dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan,

melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi. Maksud serta tujuan

tersebut hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun

pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada

pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Berdasarkan

pendapat Nurgiyantoro dan Morsey dapat disimpulkan bahwa menulis termasuk

suatu aktivitas tulis menulis yang mengarah kepada keterampilan untuk

memunculkan ide baru sehingga mampu disampaikan dalam bentuk karya tulis dan

dapat dibaca oleh banyak orang.

Keterampilan menulis dapat disimpulkan sebagai suatu keterampilan dasar

dalam mengemukakan pendapat melalui media tulisan. Keterampilan ini juga harus

dikuasai pelajar untuk menunjang kemampuan mengemukakan pendapat kepada

kalayak umum. Manfaat lain dari keterampilan menulis yaitu penulis mampu

mengajak pembaca mengikuti alur berpikir penulis bahkan mampu mengajak

pembaca merasakan suatu kejadian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini

selaras dengan pandangan Sujanto (1988: 57), keterampilan menulis termasuk

syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan perkuliahan. Keterampilan menulis

juga termasuk kebutuhan praktis setelah masuk ke dalam masyarakat kerja.

Keterampilan menulis secara langsung memberikan sarana dan membuka jalan bagi

para mahasiswa agar mampu melaksanakan kegiatan akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

20

2.2.1.2 Hakikat Argumentasi

Argumentasi merupakan suatu ungkapan yang berisi pendapat dan isi

ungkapan tersebut memiliki landasan berpikir yang konkret serta dapat

dipertanggungjawabkan. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Choesin dalam

Winarto, dkk. (2004: 49), argumentasi termasuk inti dari bagian terbanyak

penulisan ilmiah. Pada sebuah tulisan ilmiah, penulis dapat menyampaikan

pendapatnya mengenai suatu gejala, konsep atau teori. Penyampaian tersebut

diharapkan penulis dapat menyakinkan pembacanya akan kebenaran pendapatnya.

Seorang penulis juga harus memahami hal yang dimaksud sebelum

mengungkapkan dalam suatu argumen. Penulis juga perlu tahu jenis-jenis

pernyataan yang diajukan dan cara merangkai kata dengan benar. Argumentasi juga

dapat diartikan sebagai rangkaian pendapat untuk mendukung pokok pikiran.

Pokok pikiran tersebut dapat diungkapkan secara tertulis. Hal tersebut didukung

pandangan pakar Wiyanto (2004: 67), istilah argumentasi diturunkan dari verba to

argue (dalam bahasa Inggris), yang artinya membuktikan atau menyampaikan

alasan. Argumentasi dapat dituliskan dalam bentuk paragraf. Paragraf argumentasi

atau paragraf argumentatif berfungsi untuk menyampaikan suatu pendapat,

konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Penulis juga menyertakan bukti,

contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah untuk meyakinkan pembaca bahwa

yang disampaikan itu benar. Berdasarkan pendapat Choesin dan Wiyanto dapat

disimpulkan bahwa argumentasi merupakan suatu ungkapan pikiran yang berisi

pendapat penulis, landasan berpikir yang konkret, serta data dan fakta yang

mendukung isi tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

21

Argumentasi merupakan suatu ungkapan yang dapat memberikan

pandangan baru kepada pembaca sehingga pembaca mengikuti alur berpikir

penulis. Pendapat tersebut didukung oleng Keraf (2007: 3), argumentatif adalah

suatu bentuk retorika yang berusaha untuk meyakinkan dan mempengaruhi sikap

dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan

apa yang diinginkan oleh penulis atau pembaca. Wacana yang memerlukan proses

berpikir yang logis seperti itulah yang tergolong karangan argumentatif.

Argumentasi juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang berisi pendapat serta

didukung oleh adanya fakta dan data yang terdapat dalam pendapat tersebut. Hal

tersebut didukung oleh pandangan Achmadi (1998: 91), biasanya pada karangan

argumentatif ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri-ciri tersebut, yaitu

(1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulis; (2) alasan, data,

atau fakta yang mendukung; (3) mengusahakan pemecahan masalah dan

pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Berdasarkan pandangan

Keraf dan Achmadi dapat disimpulkan bahwa argumentasi adalah sebuah ungkapan

yang dapat memberikan pandangan baru kepada pembaca serta berlandaskan data

dan fakta yang relevan dengan kondisi sebenarnya sehingga dapat menghasilkan

pemecahan masalah.

2.2.1.3 Hakikat Menulis Argumentasi

Menulis argumentasi merupakan suatu kegiatan mengungkapkan pendapat

dengan cara ditulis berdasarkan kaidah penulisan. Pendapat tersebut berdasarkan

kenyataan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal tersebut didukung

oleh pernyataan Rahayu (2007:168), menulis argumentasi berarti mengemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

22

masalah dengan mengambil sikap pasti untuk mengungkapkan segala persoalan

dengan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekadar mana suka atau

pendekatan emosional. Penulis juga harus berusaha menyelidiki; (1) apa persoalan

itu, (2) apa ada tujuan yang tersembunyi, (3) apa ada keuntungan atau kerugian

untuk mencapai tujuan tersebut, (4) tujuan mana yang kiranya bermanfaat, dan (5)

bagaimana cara mengatasinya. Berdasakan beberapa landasan penulisan tersebut

penulis harus berusaha menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis, serta

dapat membuat karangan argumentasi sesuai dengan beberapa ciri yang mudah

dikenali.

Menulis argumentasi haruslah memuat data dan fakta yang dituliskan secara

rinci. Kehadiran data dan fakta dapat menguatkan pendapat yang dituliskan oleh

penulis. Hal tersebut didukung oleh pendapat Suladi (2014: 74), dasar tulisan

argumentasi adalah berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta-fakta yang dapat

dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai

cara, antara lain, bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet),

wawancara atau angket, penelitian atau pengamatan langsung. Penulisn

argumentasi dapat dituliskan dalam bentuk paragraf-paragraf. Paragraf argumentasi

dapat dikembangkan dengan pola sebab-akibat. Penulisan paragraf argumentasi

dapat terlebih dahulu dituliskan sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan

akibat dari sebab tersebut. Penyajian pola sebab-akibat dapat ditulis menjadi akibat-

sebab, yaitu menyampaikan terlebih dahulu akibatnya kemudian dicari sebab-

sebabnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

23

2.2.1.4 Unsur Penulisan Argumentasi

Unsur penulisan argumen termasuk unsur yang selalu diperhatikan dalam

penulisan argumentasi karena dapat melihat sasaran tulisan, penulis dan isi

argumen. Hal tersebut didukung oleh pendapat Choesin (2004: 54-57), setiap

argumen adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Artinya,

selalu ada tiga pihak atau unsur yang diperhatikan dalam penyampaian sebuah

argumen yaitu (1) penulis, (2) pembaca, dan (3) argumen. Ketiga unsur ini

berhubungan membentuk sebuah segitiga yang disebut segitiga retorika. Dalam

segitiga berikut unsur yang ada secara berturut-turut dinamakan ethos, pathos, dan

logos.

Segitiga ini mengingatkan kepada kita bahwa dalam penyampaian sebuah

argumen, ada hubungan antara penulis dan pembaca yang tak lepas dari pesan yang

merupakan argumen itu sendiri. Seorang pembaca tidak hanya menilai argumen

yang diajukan, tetapi juga menanyakan siapa yang mengajukannya. Demikian pula

dari segi penulis, selain merumuskan sebuah argumen yang baik, penulis harus tahu

Logos (Pesan/Argumen)

Pathos (Pembaca)

Ethos (Penulis)

Bagan 2.1 Segitiga Retorika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

24

sasaran pembacanya untuk mengetahui cara yang perlu ditempuh agar tulisannya

diterima pembaca. Jadi, sebuah tulisan dapat dilihat sebagai ramuan dari logos,

ethos, dan pathos, tetapi tidak pernah ada ukuran yang pasti seberapa banyak setiap

unsur tersebut harus dimasukkan ke dalam ramuan tersebut. Berikut uraian tentang

tiga hal ini.

1. Logos

Logos merupakan unsur penulisan argumentasi yang membahas tentang

masalah konsistensi internal dari argumen atau pesan yang ingin disampaikan

penulis. Penulis menyusun argumen dan mencari bukti-bukti yang paling tepat

untuk klaim yang akan diajukan. Hal yang harus diperhatikan penulis berkenaan

dengan jenis argumen yang ingin disusunnya. Ada dua jenis argumen yaitu

entimem yang menggambarkan hubungan sebab-akibat, dan nonentimem yang

tidak menggambarkan hubungan sebab-akibat. Menurut Ramage dan Bean dalam

Choesin, (2004:55), secara khusus penulis dapat membuat salah satu dari jenis

argumen berikut.

a. Argumen definisi, yaitu argumen untuk menunjukkan bahwa X adalah (atau

bukan) Y. Dalam argumen seperti ini, penulis menetapkan dulu kriteria atau

bahasan untuk Y, kemudian memperlihatkan bahwa X memenuhi kriteria atau

batasan tersebut.

b. Argumen kausalitas, yaitu argumen yang memperlihatkan bahwa X

mengakibatkan (atau tidak mengakibatkan) Y.

c. Argumen keserupaan, yaitu argumen untuk memperlihatkan bahwa X serupa

(atau tidak serupa) dengan Y. Argumen jenis ini mempunyai bentuk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

25

hampir sama dengan argumen definisi, hanya saja X dan Y biasanya

merupakan dua hal dari dua ranah yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan

keserupaan antara keduanya lebih berdasarkan pada analogi (perumpaan).

d. Argumen evaluasi, yaitu argumen untuk memperlihatkan bahwa X adalah

(atau bukan) perwujudan baik dari Y. Bentuk argumen ini sama dengan

bentuk argumen definisi (penulis menetapkan kriteria Y terlebih dahulu).

Perbedaan dari argumen tersebut adalah X sudah dapat dipastikan memenuhi

batasan Y, tetapi masih dipertanyakan apakah X merupakan Y yang baik.

e. Argumen proposal, yaitu argumen untuk meyakinkan pembaca bahwa X

harus dilakukan (atau dihindari). Argumen ini dapat dikatakan yang paling

sulit, sebab penulis harus menyakinkan pembaca bahwa konsekuensi

menjalankan X memang perlu, padahal X belum terjadi. Lagipula, argumen

ini menuntun penulis untuk menunjukkan bahwa alternatif dari X tidak lebih

baik (atas harus dihindari).

2. Ethos

Ethos merupakan unsur argumentasi yang mengacu kepada kredibilitas

penulis. Seorang penulis harus mempunyai kredibilitas di mata pembacanya,

khususnya kredibilitas dalam bidang yang menjadi subjek tulisannya. Sebenarnya,

seorang penulis yang mengutip tulisan yang pernah dibuat sebelumnya sedang

membangun kredibilitas. Kutipan tersebut menunjukkan bahwa si penulis adalah

orang yang tahu dan bahwa ia telah diakui sebagai seorang “ahli” karena

tulisannya sudah pernah dipublikasi. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

26

seorang penulis pemula tidak dapat membangun ethos sendiri. Beberapa hal yang

dapat dilakukan penulis pemula tertulis di bawah ini:

a. Berargumen tentang masalah yang benar-benar dipahami penulis. Melalui

penelitian lapangan dan kajian pustaka, penulis harus berusaha menguasai

pengetahuan tentang subjek penulisannya sebanyak mungkin.

b. Berargumen dengan memberikan pembahasan yang berimbang antara sudut-

sudut pandang yang berbeda. Pembahasan yang berimbang tidak harus

diartikan secara kuantitatif. Penulis harus memperlihatkan kesediannya untuk

berusaha memahami sudut pandang yang berlawanan, dan mengakui segi-

segi positif dari sudut pandang lawan sambil membangun argumen yang

menyerang segi-segi lainnya.

c. Mengajukan argumen berdasarkan asumsi-asumsi yang dimiliki bersama

dengan pembaca. Dengan memperhatikan pembacanya, sebaiknya penulis

membatasi diri dan menulis tentang hal-hal yang sekiranya masih mungkin

diterima pembacanya.

3. Pathos

Pathos merupakan unsur argumentasi yang mengacu pada dampak tulisan

yang direspon oleh pembaca dan aspek emosional dari sebuah argumen. Dalam

hal ini penulis memikirkan cara terbaik untuk menarik perhatian dan simpati

pembaca terhadap argumennya. Dengan kata lain, pathos dibentuk untuk

menggugah hati pembaca. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan

untuk membentuk pathos:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

27

a. Menggunakan bahasa yang konkret. Bahasa yang konkret dapat

meningkatkan pathos sebuah tulisan. Dari pada menulis “Anak itu miskin”,

misalkan, seorang penulis dapat menggambarkan secara konkret keadaan

anak itu seperti dalam kalimat “Anak itu berjalan tanpa alas kaki,

mengenakan baju yang compang-camping”.

b. Menggunakan contoh-contoh. Pathos juga akan lebih baik bila penulis

memberikan contoh-contoh yang akan ia bahas. Kalimat “Kenaikan harga

BBM langsung diikuti oleh kenaikan harga beberapa bahan sembako.”

sebenarnya sudah cukup untuk menyampaikan pesan penulis. Akan tetapi,

untuk menarik perhatian pembaca, penulis dapat melanjutkan kalimat

tersebut dengan beberapa contoh. Misalnya kalimat “Kenaian harga BBM

langsung diikuti oleh kenaikan harga beberapa bahan sembako. Harga beras,

misalnya naik lima persen. Di Jakarta, harga tepung terigu melonjak sebesar

15 persen”.

c. Menggunakan metafora-metafora dan pilihan kata yang tepat. Metafora

adalah alat penting dalam memahami dan menjelaskan suatu masalah.

Seorang penulis harus memilih metafora yang tepat dan yang masih hidup

dalam masyarakat. Namun, penulis harus berhati-hati dalam memilih

metafora. Hal tersebut akan berdampak ketika pembaca tidak mengerti

metafora-metafora yang digunakan penulis.

d. Menghargai nilai-nilai atau asumsi-asumsi pembaca. Langkah ini lebih tepat

digunakan dalam sebuah argumen proposal. Sebagai contoh, “Seseorang

menulis sebuah argumen yang mendukung kebijakan kota Jakarta sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

28

kota tertutup”. Apabila pembaca tulisannya akan terbatas pada sesama

ilmuan, maka seharusnya para pembaca tersebut menilai tulisannya

berdasarkan patokan-patokan ilmiah. Akan tetapi, apabila argumen itu juga

akan menjadi bahan bacaan pihak penentu kebijakan dan masyarakat umum,

penulis dapat menekankan pada manfaat-manfaat yang dapat diperoleh oleh

berbagai pihak, termasuk–khususnya–pihak-pihak yang menentang

kebijakan tersebut.

2.2.1.5 Kesalahan dalam Penulisan Argumentasi

Banyak argumen yang memiliki kelemahan karena mengandung kesalahan-

kesalahan yang bersifat informal.Terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak terkait

pada struktur logis sebuah argumen. Apabila kita berbicara tentang kesalaham

informal, seringkali kita temukan bahwa penilaian orang dapat berbeda-beda.

Serangkaian kalimat yang dianggap tidak tepat oleh satu orang mungkin saja

dianggap benar oleh orang lain. Kesalahan-kesalahan informal dapat dibagi-bagi

menjadi kesalahan pada logos, ethos, dan pathos. Berikut adalah uraian dari

beberapa (tidak semua) kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang penulis.

Beberapa kesalahan pada logos yang sering terjadi adalah:

1. Gagasan pendukung yang berupa pengulangan dari gagasan pengontrol

dengan pilihan kata yang berbeda

Gagasan pendukung yang berupa pengulangan dari gagasan pengontrol

dengan pilihan kata yang berbeda termasuk dalam suatu tautologi. Kesalahan

seperti ini dapat dilihat pada kalimat: “Kehidupan masyarakat Jakarta sudah

sangat kompleks karena tingginya diversifikasi kerja dan kepentingan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

29

Kesalahan terjadi pada kata tingginya diversifikasi kerja dan kepentingan. Kata-

kata tersebut termasuk ciri dari suatu masyarakat kompleks dan bukan

penyebabnya. Kesalahan seperti ini telah dicontohkan sebelumnya dan dapat

dihindari apabila penulis lebih berhati-hati dalam menggunakan kata karena atau

kata penghubungan lainnya.

2. Kesalahan penafsiran

Kesalahan penafsiran ini dapat terjadi apabila penulis menyederhanakan

sebuah argumen sehingga seolah-olah hanya ada dua kemungkinan dalam

masalah yang dibahasnya. Penulis dapat mengambil contoh dalam kesalahan

penafsiran misalnya dengan mengatakan bahwa “Suatu negara harus mengikuti

program bantuan IMF sebagai satu-satunya jalan menghindari kehancuran

ekonomi”. Dalam ilmu-ilmu sosial, keadaan seperti ini tentunya perlu diragukan,

mengingat rumitnya gejala-gejala sosial.

3. Post hoc, ergo propter hoc

Ungkapan post hoc, ergo propter hoc ini dapat diterjemahkan menjadi

sesudahnya, oleh sebab itu, dan karenanya. Hal ini adalah kesalahan yang terjadi

ketika seseorang mengganggap urutan kejadian sebagai hubungan sebab-akibat.

Hal tersebut dapat mempengaruhi alur pemikiran pembaca yang kurang

memperhatikan jika terdapat kemungkinan hubungan akibat-sebab.

4. Kesimpulan yang terlalu luas berdasarkan data yang sedikit

Kesimpulan yang terlalu luas berdasarkan data yang sedikit ini lebih sering

dituduhkan kepada penulis yang mengikuti pendekatan kualitataif. Penulis harus

membuat argumen baru yang menunjukkan bahwa bukti-bukti yang diajukannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

30

memang sudah cukup dalam ruang lingkup penelitian atau data dalam

tulisannya. Kesimpulan yang relevan akan lebih baik jika menggunakan lebih

banyak bukti-bukti pendukung. Hal tersebut akan sangat mendukung dan

mempermudah penganalisisan suatu data sehingga kesimpulan ataupun saran

akan sangat lebih tepat sasaran.

5. Kesalahan dalam menggunakan analogi

Analogi merupakan alat bantu penting dalam upaya memahami dan

menjelaskan suatu gejala. Salah satu contoh analogi yang paling terkenal dalam

ilmu sosial adalah analogi organik, yang mengumpamakan masyarakat sebagai

sebuah kumpulan unsur yang saling terkait ibarat organ-organ tubuh. Kesalahan

akan terjadi apabila ciri-ciri yang hanya pada organ biologis dianggap juga ada

pada gejala sosial.

Selanjutnya, kesalahan yang biasa muncul pada ethos adalah:

1. Mengacu pada otoritas yang salah

Seorang penulis dalam memperkuat pernyataan yang dibuatnya dapat

mengacu terhadap tulisan atau pendapat orang lain yang dianggap ahli dalam

bidang yang menjadi subjek penulisannya. Kesalahan dalam argumen terjadi

apabila orang yang dijadikan acuan sebenarnya bukan ahli dalam bidang

tersebut. Memang ukuran yang dipakai untuk mengatakan seseorang sebagai

‘ahli’ dalam bidang tertentu dapat dipermasalahkan–apalagi dalam disiplin ilmu

yang berkembang pesat. Satu-satunya cara untuk menghindari kesalahan

argumen ini adalah dengan mengikuti perkembangan disiplin ilmu untuk melihat

siapa yang dianggap ‘ahli’nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

31

2. Mengacu pada pribadi lawan, bukan pada argumennya

Kesalahan ini juga disebut ad hominem, yaitu penyerangan terhadap

orangnya (bukan argumennya). Kesalahan ini jarang ditemui dalam tulisan-

tulisan ilmiah, tetapi bukan berarti tidak mungkin terjadi.

3. Terlalu menyederhanakan pendapat-pendapat yang berlawanan dengan

pendapat sendiri.

Kesalahan ini mudah terjadi apabila panjang tulisan dibatasi. Dalam

mengkritik pendapat orang lain, penulis mengutip beberapa kalimat dari tulisan

orang tadi. Kutipan tersebut dijadikan dasar untuk membuat sebuah klaim,

walaupun sebenarnya pendapat yang dikritik tadi jauh lebih rumit daripada apa

yang terkandung dalam kalimat-kalimat yang dikutip. Penguasaan masalah dan

penguasaan teknik-teknik mengutip dan menyadur dapat membantu penulis

menghindari kesalahan ini.

Sementara itu, kesalahan pada pathos yang sering dilakukan penulis adalah:

1. Menyajikan bukti yang tidak dapat dikaji langsung oleh pembaca

Setiap pembaca harus mempunyai peluang untuk menilai argumen penulis.

Hal ini berarti bahwa penulis harus menyajikan data atau bukti yang memang

dapat dikaji oleh pembaca. Penulis seharusnya menyajikan data-data yang

konkret dan dapat dinalar oleh pembaca. Hal tersebut mampu menguatkan

tulisan penulis sehingga pembaca semakin yakin.

2. Mengacu pada premis-premis irasional

Kesalahan ini dapat terjadi bila penulis mengulas masalah-maslah yang

berkaitan dengan norma atau nilai masyarakat. Sesuatu yang umum berlaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

32

dalam masyarakat akhirnya disimpulkan sebagai sesuatu yang seharusnya

berlaku dalam masyarakat. Penulis yang cenderung pada advokasi juga rentan

terhadap kesalahan ini.

3. Mengangap hal-hal yang sudah dikenal sebagai hal yang lebih menarik dari

pada yang belum dikenal

Kesalahan ini adalah variasi dari kesalahan yang disebutkan sebelumnya.

Dalam hal ini, penulis membuat argumen bahwa suatu hal tidak mungkin terjadi

karena hal tersebut belum pernah terjadi dalam sejarah. Argumen tentang tidak

mungkinnya terjadi kerusuhan di tempat-tempat tertentu di Indonesia (yang

akhirnya terbukti salah) adalah contoh dari kesalahan ini.

Demikianlah kesalahan-kesalahan informal yang mungkin dilakukan

seorang penulis. Kesalahan-kesalahan ini tidak terlalu jelas batas-batasnya.

Berdasarkan hal itu, seorang penulis harus berhati-hati agar tidak melakukannya.

Namun, kita lihat bahwa pemahaman yang baik tentang struktur argumen, masalah

yang menjadi objek penulisan, dan pembaca yang dituju akan membantu penulis

menghindari kesalahan-kesalahan ini.

2.2.1.6 Pedoman Kerja Penulisan Argumentasi

Hasil yang diharapkan dari pedoman kerja penulisan argumentasi yaitu

pembaca dapat berpikir sendiri dan bersikap logis dan kritis. Sikap kritis tidaklah

berarti suka membantah dan mengeritik, serta suka menentang dan menantang,

melainkan berpikir dahulu, menyelidiki, dan tidak begitu saja menerima suatu

pendapat atau penjelasan yang seakan-akan sudah pasti benar, atau tergesa-gesa

menarik kesimpulan yang berlaku umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

33

Proses membentuk dan mengembangkan sikap kritis, dapat dibangun

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan setiap kali berhadapan dengan

suatu persoalan, uraian, pendapat, bacaan, surat kabar, piato, diskusi, soal ujian, dan

lain-lain. Sepuluh tipe pertanyaan yang menunjukkan sikap kritis menurut Lanur

(2004:34-35) yaitu, (1) Apa inti yang dikemukakan? (2) Apa dasar atau alasan-

alasannya? (3) Bagaimana alur pikirannya? (4) Apakah pernyataan itu benar? (5)

Apa arti istilah-istilah yang digunakan? (6) Berapa subjek pernyataan itu dikatakan?

(7) Prinsip mana yang terkandung di dalamnya? (8) Atas dasar apa informasi itu

dikemukakan? (9) Apa konsekuensi-konsekuensinya setelah pengungkapan

argumen tersebut? (10) Bagaimana solusi yang ditawarkan ketika pembaca tidak

setuju dengan hal yang dikemukakan itu?

Selain kesepuluh tipe pernyataan kritis, perlu dipahami juga beberapa

pedoman penalaran. Sepuluh pedoman penalaran menurut Lanur (2004:34-35)

yaitu, (1) Pikirkan “sendiri”, jangan membeo, dan jangan begitu saja menerima

yang dikatakan (khususnya dalam surat kabar); (2) Pikirkan dulu sebelum

bertindak; (3) Pikirkan sesuatu secara objektif; (4) Pikirkan dua kali; (5) Pikirkanlah

untuk jangka panjang dan lihatlah jauh ke depan; (6) Bersikap terbuka; (7) Bersikap

kritis dan menyelidiki dahulu suatu hal yang dikemukakan oleh orang lain, serta

adakan pengecekan juga terhadap pendapat sendiri; (8) Bersikap optimis dengan

mencari segi-segi yang positif dalam segala hal; (9) Bersikap jujur; (10) Bekerja

dan berpikirlah secara teratur dan terencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

34

2.2.2 Esai

Bagian esai mengemukakan tentang hakikat esai, jenis esai, struktur esai,

karakteristik esai, langkah menulis esai, kaidah judul esai. Keenam teori tersebut

dapat menuntun dalam proses mendalami kajian esai secara keseluruhan. Rincian

keenam teori tersebut sebagai berikut.

2.2.2.1 Hakikat Esai

Esai termasuk bentuk tulisan yang memuat beberapa paragraf dan terbagi

menjadi 3 kelompok paragraf utama yaitu paragraf pembuka, isi, dan penutup. Esai

ini dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi atau perasaan dan dapat

mempengaruhi pikiran pembaca. Esai ini dikaji berdasarkan data dan fakta sehingga

dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut didukung oleh

pendapat Wijayanti, dkk. (2011: 161), esai dapat diartikan sebagai tulisan yang

terdiri atas beberapa paragaraf. Tulisan tersebut membicarakan suatu topik dari

sudut pandang penulis. Bedanya dengan paragraf, esai membahas topik yang lebih

dalam sehingga memerlukan beberapa paragraf untuk mengupas topik yang

diangkat. Esai juga dapat diartikan sebagai tulisan yang menonjolkan suatu topik

untuk diangkat serta dikaji berdasarkan data dan fakta. Hal tersebut didukung oleh

pernyataan The Columbia Electronic Encyclopedia (2012), kata essay berasal dari

bahasa Perancis, yang artinya mencoba atau berusaha. Esai adalah tulisan yang

terdiri dari beberapa paragraf yang membahas tentang suatu topik. Esai dapat

digunakan untuk mengomunikasikan informasi, opini atau perasaan dan biasanya

menyajikan argumen tentang sebuah topik. Berdasarkan pendapat dari Wijayanti

dan The Columbia Electronic Encyclopedia dapat disimpulkan bahwa esai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

35

merupakan tulisan pendek yang biasanya berisi penilaian atau opini penulis tentang

subjek tetentu serta dituliskan di dalam paragraf pembuka, isi, dan penutup.

Esai dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Pembagian esai menjadi dua

jenis tersebut dimaksudkan untuk mempermudah menganalisis tulisan esai

sehingga pembaca memahami posisi penulis. Hal tersebut dipaparkan oleh Dalman

(2015: 118), jenis esai dapat berupa esai ilmiah dan esai sastra. Esai ilmiah lebih

bersifat objektif, sedangkan esai sastra lebih bersifat subjektif. Esai ilmiah dibagi

menjadi esai semi ilmiah dan esai murni. Esai semi ilmiah adalah esai yang ditulis

berdasarkan opini penulisnya terhadap suatu subjek atau topik yang dinilainya. Hal

ini berarti bahwa opini penulis esai tersebut tergantung dari sikap dan kesan penulis

terhadap suatu subjek atau topik yang dibahas atau dinilainya. Bersadasarkan hal

tersebut, esai ini lebih bersifat subjektif, salah satu contohnya adalah esai sastra.

Esai sastra lebih menekankan pada bentuk apresiasi penulis terhadap subjek yang

akan dibahasnya. Hal inilah yang memungkinkan setiap orang memiliki kesan yang

berbeda-beda. Esai ilmiah murni merupakan esai yang ditulis secara objektif

berdasarkan hasil pemikiran atau penelitian. Esai ilmiah dapat berupa artikel ilmiah,

makalah singkat, atau komposisi singkat. Bentuk-bentuk esai tersebut tergolong

esai pendek, sedangkan esai panjang dapat berbentuk skripsi, tesis, disertasi, dan

lain-lain. Penulis sedapat mungkin harus bersifat objektif dalam menulis esai untuk

karya ilmiah murni. Penulis juga harus menuliskan pernyataan sesuai dengan fakta

serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa esai adalah salah satu bentuk karya tulis yang mendeskripsikan

pendapat penulis tentang topik (subjek) tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

36

2.2.2.2 Struktur Esai

Penulisan esai yang baik memiliki struktur penulisan yang baik pula. Struktur

esai yang baik terdiri atas tiga bagian: (1) satu paragraf pendahuluan, (2) beberapa

paragraf pengembang, dan (3) satu paragraf penyimpul. Berikut rincian ketiga

struktur esai tersebut.

1. Paragraf Pendahuluan atau Pengantar

Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berisi ide pokok pernyataan

penulis serta latar belakang masalah. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui

pandangan awal penulis serta inti masalah yang akan disampaikan dalam tulisan

esai tersebut. Hal ini didukung dengan penyataan Budiharso dalam Dalman

(2015:121-123), paragraf pendahuluan dapat diartikan sebagai paragraf pertama

yang digunakan untuk mengawali suatu esai. Paragraf pengantar atau pendahuluan

juga menjadi daya tarik pertama bagi pembaca maka paragraf ini memerlukan kata-

kata yang menarik untuk memikat perhatian pembaca. Paragraf ini digambarkan

berbentuk segitiga terbalik. Paragraf pengantar dibuka dengan pernyataan-

pernyataan atau diskusi umum tentang kedudukan topik, kemudian secara perlahan-

lahan memfokus, menyempit pada topik yang akan dibicarakan. Paragraf ini

mempunyai empat tujuan, yaitu (1) mengenalkan topik dalam esai, (2) memberikan

latar belakang umum topik, (3) memberikan petunjuk rencana esai secara

keseluruhan, dan (4) membangkitkan minat pembaca.

Paragraf pembuka berisi kalimat yang mengandung tesis dan beberapa

kalimat pendukung. Kalimat tesis tersebut berfungsi sebagai penanda inti pendapat

penulis. Hal ini dapat diperdebatkan oleh pembaca atau dapat dikembangkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

37

penulis lain. Hal tersebut didukung oleh pendapat Wijayanti, dkk. (2011:162-164),

paragraf pembuka terdiri atas dua bagian, yaitu beberapa kalimat atau pernyataan

umum dan sebuah kalimat tesis, dan empat ide pokok esai berada. Kalimat atau

pernyataan pertama dalam paragraf pembuka merupakan anak kunci atau

pemancing. Kalimat tesis identik dengan kalimat topik di awal paragraf. Kalimat

tesis berisi pendapat, sikap, gagasan penulis tentang suatu topik. Jika dianalogikan

sebagai “sebuah payung”, kalimat tesis berfusngsi sebagai pengontrol semua

gagasan di dalam esai agar tetap berada di jalur pembicaraan.

2. Paragraf Pengembang atau Tubuh Isi

Paragraf pengembang atau paragraf isi merupakan paragraf yang berisi

penjabaran dari kalimat tesis. Paragraf ini memaparkan dengan detail dari pokok

pikiran berdasarkan data dan fakta. Hal ini didukung dengan pendapat Dalman

(2015:121-123), paragraf pengembang dalam esai dapat disebut juga paragraf

batang tubuh. Paragraf batang tubuh menjelaskan dan menguraikan pernyataan tesis

yang disampaikan pada paragraf pendahuluan. Paragraf batang tubuh dapat

digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: siapa, apa, kapan, dimana,

mengapa, dan bagaimana. Paragraf pengembang berisi tentang hal-hal yang akan

dikaji, data, interpretasi tentang topik yang dibahas, simpulan, atau saran mengenai

topik yang dibahas. Pengembangan paragaf dalam batang tubuh suatu esai bisa

dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu (1) kronologis, (2) uraian berdasarkan

derajat kepentingan, (3) perbadingan, (4) contoh, atau kombinasi dari keempatnya.

Paragraf isi memuat kalimat yang saling terfokus dengan tesis dan kalimat

utama sehingga isi dalam kalimat tersebut merupakan penjabaran lebih lanjut dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

38

penjabaran lebih mendetail. Hal ini didukung dengan adanya pendapat Wijayanti,

dkk. (2011:163), setiap paragraf dalam batang tubuh harus memuat penjelasan

langsung mengenai tesis. Penjelasan dalam paragaraf batang tubuh harus terfokus

dan terpadu. Informasi yang diuraikan juga harus didukung dengan data atau fakta

yang disajikan dalam bentuk kutipan secara ringkas, lengkap, dan objektif. Selain

itu, kutipan juga harus relevan dengan topik, meyakinkan, dan spesifik. Kutipan

bisa disajikan dalam bentuk ringkasan, sintesis, dan kritis. Ringkas maksudnya

kutipan harus singkat dan jelas. Sintesis maksudnya kutipan yang berupa

penggabungan beberapa fakta yang disajikan menggunakan kalimat-kalimat

penulis sendiri. Kritis maksudnya kutipan harus merupakan hasil membaca kritis

yang ditulis ulang menggunakan bahasa penulis sendiri.

Setiap paragraf isi hanya membahas satu pokok pembicaraan maka kalimat

topik sangat tepat diletakkan menonjol di awal paragraf (deduktif). Peletakkan

kalimat topik di awal paragraf akan lebih mudahkan pembaca untuk memahami isi

setiap paragraf dan hubungan antarparagraf. Masing-masing paragraf isi terdiri atas

kalimat topik, kalimat pendukung, kalimat peralihan (transisi) untuk menuju

paragraf berikutnya, dan kalimat simpulan (jika perlu). Transisi dapat berbentuk

paragraf pendek, kalimat, frasa, atau kata yang menyatakan kesinambungan

gagasan. Transisi menciptakan gagasan yang mengalir dengan lancar sehingga

mudah diikuti dan mudah dipahami. Penulis perlu menekankan bahwa jangan

sampai ada gagasan yang “keluar dari payung” gagasan pokok esai pembicaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

39

3. Paragraf Penyimpul

Paragraf penyimpul merupakan paragraf yang berisi penegasan kembali dari

tesis dan pernyataan penulis. Kehadiran paragraf penutup ini menjadi gerbang

penutup esai. Paragraf ini berfungsi sebagai bagian penguat dalam penegasan

pandangan penulis dan sebagai pemecahan permasalahan yang telah diuraikan pada

paragraf-paragraf sebelumnya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Wijayanti,

dkk. (2011:166), paragraf penyimpul dapat diperoleh dengan menulis ringkasan

mengenai hal-hal yang sangat penting yang telah dibahas dalam paragraf-paragraf

batang tubuh esai. Paragraf ini juga dapat ditulis dengan penegasan kembali hal-hal

yang sudah dinyatakan pada kalimat tesis dengan kata-kata yang tidak sama, dan

ditambah dengan komentar penulis tentang pokok masalah yang dikemukakan.

Paragraf ini diciptakan sedemikian rupa supaya pembaca memperoleh pandangan

atau kesan tersendiri tentang topik. Pada akhir esai penulis dapat menandai tulisan

untuk memudahkan pembaca melihat bagian penutup. Berdasarkan hal tersebut

maka diperlukan “pengait” atau kata transisi seperti kata simpulannya, singkatnya,

akhirnya, oleh karena itu, jadi, dan maka. Jadi, paragraf penyimpul berisi (1)

ringkasan masalah utama, atau (2) pernyataan kembali kalimat tesis dengan

menggunakan kata-kata lain, dan (3) komentar akhir tentang pokok bahasan.

2.2.2.3 Karakteristik Esai

Esai memiliki karakteristik yang sangat erat dengan pendapat penulis dan

merupakan gambaran diri penulis. Hal tersebut selaras dengan pandangan Nurhadi

(2017:329), esai termasuk jenis tulisan berbentuk prosa yang menyajikan

pandangan penulis pribadi terhadap suatu masalah. Permasalah tersebut ditangkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

40

penulis dan diungkapkan berdasarkan kesan dan pandangan yang ada dalam

dirinya. Setelah itu, penulis mengajukan solusi atau penjelasannya. Jika dalam

tulisan ilmiah mengesankan objektivitas, esai cenderung bersifat subjektif. Oleh

karena itu, esai cenderung bersifat pribadi dan isinya berupa opini penulis.

Hal yang dibahas dalam tulisan esai meliputi banyak hal, misalnya masalah-

masalah yang terkait dengan pembangunan, seni budaya, politik, ekonomi, atau

yang lainnya. Ada banyak masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari di

masyarakat. Masalah itu perlu diangkat jika belum semua orang menyadarinya

kemudian disampaikan kepada orang banyak, lalu ditawarkan solusinya. Begitulah

garis besar tugas seorang penulis esai. Masalah yang dituliskan harus sangat

spesifik, dan dapat menggunakan artikel sebagai alternatif kemasan

penyampaiannya. Koran, majalah, atau jurnal ilmiah dapat menjadi media terbitnya.

Dengan menggunakan cara itu, masalah segera terangkat dan dapat segera diketahui

orang banyak sehingga pemecahan masalah dapat ditawarkan kepada pembaca.

Pembaca dapat menanggapinya dalam bentuk esai yang lain. Sebagai tulisan yang

cenderung bersifat pribadi, esai lebih banyak disajikan dengan gaya yang tidak

terlalu formal, tidak terikat pada struktur tulisan secara ketat dan disajikan dengan

bahasa yang mudah dipahami.

2.2.2.4 Langkah Menulis Esai

Langkah-langkah menulis esai adalah (1) penemuan masalah dan pokok-

pokok solusi, (2) perencanaan naskah, (3) menulis paragraf pembuka, (4)

pengembangan isi esai, (5) menulis paragraf penutup, dan (6) memperbaiki tulisan

atau proses memyunting (Nurhadi, 2017: 331). Berikut pemaparan tiap langkahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

41

1. Langkah 1 (Persiapan) : Penemuan Masalah dan Tawaran Solusi

Esai berangkat dari sebuah masalah. Seorang penulis esai harus peka terhadap

masalah yang muncul di masyarakat atau dalam lingkup kajian tertentu. Penulis

harus dapat mengangkat sebuah masalah dari kehidupan sehari-hari sebagai

langkah awal penulisan.

2. Langkah 2 (Persiapan) : Perencanaan Naskah

Langkah selanjutnya adalah merencanakan naskah. Perencanaan naskah

meliputi pembatasan topik dan penyiapan kerangka karangan. Pertama, penulis

harus membatasi topik. Sebuah tulisan yang baik, termasuk esai, ditandai dengan

pembahasan yang terfokus pada sebuah topik secara mendalam, bukan pembahasan

yang luas dan dangkal. Topik yang terlalu luas cakupannya sulit untuk dijelaskan

secara tuntas dalam sebuah esai. Pembatasan ini mempertimbangkan bidang tulisan.

Maksudnya, seberapa panjang tulisan itu diperkenankan. Pembatasan itu, biasanya

dalam bentuk jumlah halaman kuartil (4 – 6 halaman, 5 – 8 halaman, atau 8 – 12

halaman).

Kedua, pengembangan topik menjadi kerangka karangan. Pembuatan

kerangka karangan perlu dilakukan karena kerangka karangan dapat membantu

penulis mengungkapkan idenya secara teratur. Selain itu, kerangka karangan dapat

memudahkan penulis dalam menciptakan klimaks uraian, menghindari adanya

perulangan pembahasan suatu permasalahan, serta membantu penulis dalam

mencari dan mngumpulkan bahan yang diperlukan. Kerangka karangan esai

mencakup tiga bagian utama, yaitu konteks masalah, masalah, dan solusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

42

3. Langkah 3 (Menulis) : Menulis Paragraf-Paragraf Pembuka

Esai pada umumnya terdiri atas bagian paragraf pembuka (awal), isi, dan

penutup. Paragraf pembuka berisi pengantar yang dapat digunakan untuk

mengantarkan isi esai. Paragraf pembuka dalam esai berisi penjelasan tentang

konteks masalah yang akan dingkapkan. Pengantar ini bisa berupa kasus, data, atau

alasan tentang isi atau pokok masalah.

Penilaian kualitas tulisan seseorang sering dipengaruhi oleh kesan terhadap

paragraf pertama sebagai pembuka tulisan itu. Jika paragraf pembuka mengesankan

kurang baik atau tidak menarik, biasanya orang cenderung malas untuk meneruskan

membaca paragraf-paragraf berikutnya. Di samping itu, paragraf pembuka yang

baik juga memudahkan pembaca untuk melanjutkan isi tulisan itu. Oleh karena itu,

paragraf pembuka hendaknya disusun secara menarik dan isinya sudah memberi

gambaran umum tentang apa yang akan dibahas penulis.

Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk menyusun paragraf pembuka

yang menarik.

a. Penulis harus menyebut nama orang

Penyebutan nama tokoh mengantarkan pembaca terhadap hal yang terkait

dengan masalah. Nama yang dituliskan harus jelas dan melihat sisi daya pikat

dengan penggunaan nama tersebut.

b. Penulis harus membuat pertanyaan

Pertanyaan dapat digunakan untuk memancing perhatian pembaca. Oleh

karena itu, ketika menyusun esai, Anda dapat memulai paragraf dengan

mengajukan pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

43

c. Penulis harus masuk ke persoalan

Cara yang satu ini banyak digunakan oleh penulis esai. Dengan cara ini,

penulis dapat langsung masuk ke persoalan yang menjadi pokok pembicaraan

dalam sebuah esai.

4. Langkah 4 (Menulis) : Mengembangkan Isi Esai

Penulis esai memasuki kegiatan pokok dari seluruh penulisan esai, yakni

menuliskan isi esai ke dalam beberapa paragraf. Dengan kata lain, penulis akan

terlatih mengembangkan bagian isi dari kerangka esai yang telah dibuat. Isi esai,

secara garis besar terdiri atas pengajuan masalah dan solusi.

5. Langkah 5 (Menulis) : Menyusun Paragraf Penutup

Setelah penulis mengembangkan bagian isi esai, sekarang esai itu perlu

diakhiri. Untuk melakukan itu, penulis harus menyusun paragraf penutup seperti

berikut.

a. Penulis membuat paragraf penutup untuk mengakhiri esai yang penulis buat.

Jika solusi menjadi pengakhir tulisan, maka pernyataan solusi itu dinyatakan

dalam paragraf terakhir.

b. Penulis perlu menggunakan cara-cara membuat paragraf penutup yang

umum. Jika ada cara lain yang lebih menarik dan penulis kuasai, tidak ada

salahnya jika penulis menggunakannya untuk menyusun paragraf penutup.

c. Penulis harus tetap meminta saran atau kritik kepada teman penulis terhadap

paragraf penutup yang telah penulis buat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

44

6. Langkah 6 (Pasca-Menulis) : Memperbaiki/Menyunting Tulisan

Penulis perlu melakukan kegiatan menyunting sebelum proses penulisan esai

diakhiri. Setelah draf esai selesai ditulis, kegiatan yang dilakukan adalah merevisi

draf esai tersebut. Draf esai yang masih kasar (baik aspek isi maupun bahasa) perlu

diperhalus oleh penulis. Kegiatan memperbaiki tulisan itu disebut revisi. Revisi ini

dilakukan agar esai yang disusun dapat memenuhi persyaratan sebagai esai yang

baik dan menarik untuk dibaca. Agar dapat merevisi draf esai dengan baik, penulis

perlu memiliki kejernihan dan ketenangan dalam berpikir. Oleh sebab itu, penulis

memerlukan waktu yang tepat untuk melakukan revisi sehingga dapat

berkonsentrasi dan berpikir secara jernih.

Terdapat lima aspek yang diperbaiki, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata,

bahasa, dan penulisan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penulis dalam

melakukan perbaikan isi tulisan. Penulis dapat mengubah isi, mengganti isi, atau

membuang isi. Perbaikan penulis pada aspek organisasi, antara lain penulis harus

memperhatikan koherensi dan kohesi isi esai, serta melihat apakah esai penulis

sudah sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam proses

memperbaiki aspek kosakata, penulis diharapkan bisa mempertimbangkan

ketepatan diksi. Ketepatakan memilih kata akan mempengaruhi kualitas tulisan

penulis. Proses memperbaiki aspek bahasa, penulis harus bisa memastikan

penggunaan bahasa yang telah disesuaikan dengan makna atau informasi yang akan

penulis sampaikan pada bagian isi. Penggunaan tata bahasa juga diperhatikan agar

semua isi esai dapat efektif dan efisien untuk dibaca. Penulis juga harus

memperbaiki aspek penulisan atau pengetikan. Jangan sampai tampilan esai penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

45

kurang menarik karena margin tulisan terlihat berantakan, serta jenis huruf dan

ukuran yang tidak konsisten. Kegiatan revisi dimulai dengan penilaian,

penyuntingan naskah, dan penulisan akhir.

2.2.2.5 Kaidah Judul Esai

Judul merupakan salah satu daya tarik esai. Judul menjadi penting karena

melalui judul pembaca akan memutuskan atau tidak memutuskan untuk membaca

seluruh esai. Kadang kala judul baru dapat diartikan setelah membaca seluruh

tulisan selesai. Penulis juga disarankan jangan memaksakan membuat judul ketika

akan memulai menulis esai karena penulis belum dapat memiliki gambaran

tulisannya secara langsung dan utuh. Hal tersebut selaras dengan pandangan

Wijayanti, dkk. (2011: 189-191), judul yang baik harus memenuhi syarat-syarat

berikut.

1. Berbentuk Frasa

Judul dapat ditulis menggunakan huruf kapital seluruhnya atau hanya awal

kata (kecuali kata penghubung atau kata depan) yang ditulis dalam huruf kapital.

Judul tidak perlu diakhiri dengan tanda titik, kecuali judul yang menggunakan kata

tanya karena judul bukan termasuk kalimat. Jika judul terlalu panjang, dapat

digunakan subjudul yang dinyatakan di dalam tanda kurung. Tanda baca titik dua

dapat dicantumkan antara judul dan subjudul. Selain itu, jangan memenggal

imbuhan atau menyingkat kata (seperti banyak ditemukan dalam judul berita di

surat kabar), kecuali singkatan itu sudah dikenal pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

46

2. Jangan Terlalu Panjang

Judul dinyatakan tidak dalam bentuk kalimat sehingga tidak perlu ditulis

panjang-panjang, maksimal 15 kata sudah memadai. Judul harus mencerminkan

topik yang akan dibicarakan di dalam esai.

3. Singkat, Padat, dan Menarik

Judul yang singkat dan padat lebih mudah diingat. Sebaliknya, judul yang

panjang membuat pembaca lelah sebelum membaca keseluruhan esai. Agar

menarik, batasi dan padatkan penggunaan kata, tidak ada salahnya untuk

menggunakan metafora, perbadingan, kata-kata spesifik, atau permainan kata.

2.2.3 Esai Argumentatif Berdasarkan Logika Toulmin

Esai argumentatif berdasarkan Logika Toulmin mengemukakan tentang

model argumentasi Toulmin, elemen dalam logika Toulmin, struktur esai menurut

logika Toulmin, pola argumen menurut logika Toulmin, dan kadar ketajaman

argumen. Kelima teori tersebut dapat menuntun dalam proses mendalami kajian

esai secara keseluruhan. Rincian kelima teori tersebut sebagai berikut.

2.2.3.1 Model Argumentasi Toulmin

Stephen Toulmin merupakan seorang filsuf dari Inggris yang

mengembangkan pendekatan praktis untuk menganalisis logika argumen sehari-

hari. Stephen Toulmin termasuk filsuf dan pendidik yang mengabdikan karirnya

untuk mengembangkan analisis penalaran moral. Pendekatannya melibatkan

identifikasi dan pemisahan berbagai komponen argumen ke dalam urutan tertentu

sehingga dapat dinilai. Model dan kosakata spesifik yang dilakukan Toulmin akan

diuraikan sesuai kebutuhan. Melakukan uji coba dengan menggunakan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

47

yang diciptakan oleh Stephen Toulmin ini merupakan salah satu cara untuk

memastikan keabsahan argumen. Metode ini didesain supaya dapat menilai

keabsahan argumen dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, metode ini juga dapat

dipakai untuk menentukan keabsahan argumen yang dibuat oleh penulis.

Toulmin mengklasifikasikan enam elemen penting dalam sebuah argumen.

Tiga elemen yang terpenting adalah klaim (claims), dasar argumen (grounds), dan

pendukung (warrants). Klaim adalah argumen yang akan ditegaskan atau ajukan;

yang termasuk dasar argumen adalah bukti-bukti yang mendukung klaim. Dasar

argumen merupakan data awal penulis yang menjadi landasan untuk mengolah

informasi tersebut. Elemen-elemen pendukung adalah elemen yang medukung

adanya elemen utama. Ketiga elemen Toulmin selanjutnya adalah dukungan

penjamin (backing), modalitas (modals qualifier), dan sanggahan (rebuttals)

Dukungan penjamin berisi kalimat yang mendukung jaminan. Modalitas berisi

kalimat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan klaim. Sanggahan

berisi kalimat yang mengandung klaim-klaim lain atau dapat sebagai bahan yang

memancing perdebatan sehingga penulis dapat mengantisipasi terlebih dahulu

(Institute for Writing and Rhetoric, 2014). Oleh karena itu setiap tubuh paragraf

harus dimulai dengan sebuah alasan kemudian penulis dapat mendukungnya

dengan bukti, surat perintah, serta dukungan yang menghubungkan alasan kembali

ke klaim dan mengembangkannya.

2.2.3.2 Elemen dalam Logika Toulmin

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai enam elemen argumentasi menurut

logika Toulmin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

48

1. Klaim

Klaim merupakan pendapat atau pandangan tentang suatu hal yang ingin

disampaikan penulis. Klaim dapat juga berisi pokok permasalahan, tesis, dan ide

pengontrolan. Klaim dapat langsung dituliskan (biasanya pada bagian pertama dari

teks, tapi kadang-kadang pada akhirnya, terutama untuk efek) atau klaim tersebut

mungkin tersirat. Klaim dapat ditemukan dengan mengajukan pertanyaan, "Apa

yang ingin dibuktikan oleh penulis?" (Intel Corporation, 2006). Selain itu, untuk

membantu mencari atau menganalisis sebuah klaim, Toulmin, et al (1979)

menjelaskan bahwa penulis dapat mengajukan pertanyaan, “Apa yang menjadi

pernyataan posisi Anda? Di mana tepatnya Anda berdiri dari masalah ini?”.

Pertanyaan tersebut dapat membantu pembaca mengetahui keberadaan kalimat

yang menjadi pokok pendapat penulis.

Klaim dapat diartikan sebagai pernyataan tegas yang diletakkan di awal dan

dapat diterima secara umum dengan maksud mendasari sebuah pemikiran yang

dapat ditunjukkan dengan baik, sehingga sesuatu yang belum diketahui menjadi

sesuatu yang data diterima (Toulmin, et al, 1979:29). Berdasarkan hal tersebut

keberadaan klaim sangat penting untuk memperlihatkan posisi diri penulis dan

kebenaran suatu pendapat tersebut. Hal ini didukung dengan pendapat Rani, dkk.

(2006: 41) Klaim dapat disebut sebagai elemen pertama yang dapat

diidentifikasikan di setiap argumen. Klaim merupakan sesuatu yang diyakini

kebenarannya oleh penulis dan dikemukakan kepada pembaca agar dapat diterima

dengan alasan-alasan mendasar yang dapat ditunjukkan penulis. Pernyataan

tersebut merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Istilah klaim memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

49

banyak arti, tetapi dalam hal ini hanya difokuskan pada klaim dalam berargumen.

Maka ada tiga hal yang terkait dengan istilah klaim, yaitu:

a. Klaim sebagai dasar untuk menarik perhatian khalayak umum agar dapat

menerima argumen dan klaim tersebut relevan dengan fakta (data/grounds).

b. Aturan umum, hukum atau prinsip-prinsip (jaminan/warrant) digunakan

untuk menunjukkan bahwa fakta-fakta yang relevan dengan klaim.

c. Bagaimana mencari data yang mendukung klaim baru lebih baik dari pada

mencari klaim alternatif atau klaim saingan.

Sebuah argumen terdiri dari sebuah klaim (C), yang merupakan kesimpulan

yang harus ditetapkan oleh argumen. Klaim-klaim ini, dengan sendirinya, tidak

memiliki dukungan beralasan untuk menentukan apakah mereka benar atau salah

meskipun fakta bahwa itu benar atau salah.

Ada beberapa jenis klaim. Jenis klaim ini dibedakan menjadi beberapa macan

karena untuk mempermudah dalam mengelompokkan posisi klaim agar pembaca

mudah mengetahui pernyataan posisi penulis. Hal tersebut didukung oleh pendapat

Rottenberg (1988:24), terdapat 3 macam klaim yaitu: (1) klaim tentang fakta

(claims of fact); (2) klaim tentang nilai (claims of value); dan (3) klaim tentang

kebijakan (claims of policy). Berikut ini dijelaskan ketiga macam klaim tersebut.

a. Klaim Tentang Fakta

Klaim tentang fakta menegaskan bahwa terdapat suatu kondisi yang telah ada,

memang ada, dan akan ada, serta hal-hal yang mendukung seperti informasi

faktual. Informasi faktual yang dimaksud dapat berupa data statistik, contoh-

contoh, dan kesaksian sumber-sumber yang dapat dipercaya. Penulis memerlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

50

data yang cukup dan tepat untuk mendukung suatu klaim tentang fakta. Penulis

harus mempertimbangkan hal-hal yang dapat melemahkan suatu klaim dengan

informasi-informasi faktual yang dikemukakan. Selain itu, penulis perlu

mempertimbangkan pemarkah-pemarkah yang menunjukkan makna generalisasi

hendaknya dipertimbangkan benar-benar dengan tersedianya fakta. Klaim yang

dinyatakan secara jelas dan spesifik akan membantu penulis untuk menemukan

fakta yang cukup, tepat dan terpercaya. Penulis juga harus menghindari

pemakaian kata-kata yang ambigu dalam merumuskan sebuah klaim.

b. Klaim Tentang Nilai

Klaim tentang nilai menegaskan bahwa penulis berusaha membuktikan suatu

tindakan itu benar atau salah, baik atau buruk, apakah suatu keyakinan atau suatu

kondisi itu adalah benar atau salah, baik atau buruk, berguna atau tidak berguna,

dan sebagainya. Dalam bentuk yang sederhana klaim tentang nilai cenderung

menyatakan suatu perasaan atau praduga terhadap sesuatu hal, misalnya perasaan

suka atau tidak suka, atau praanggapan. Pada umumnya bidang-bidang yang dapat

dijangkau oleh penulis yang menyatakan klaim penilaian adalah bidang moral dan

kesenian. Jadi dalam hal ini, penulis membuat suatu keputusan yang menyangkut

masalah-masalah nilai.

c. Klaim Tentang Kebijakan

Klaim tentang kebijakan menegaskan bahwa suatu kondisi tertentu harus ada.

Penulis menekankan atau menganjurkan agar segera dilakukan pengambilan

kebijakan (keputusan) sebagai langkah pemecahan terhadap permasalahan-

permasalahan yang ada. Pada umumnya, klaim tentang kebijakan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

51

menggunakan pemarkah "harus". Seseorang juga dapat mencari pemarkah-

pemarkah yang terdapat dalam kalimat-kalimat wacana argumen untuk mengenali

suatau klaim. Fisher (1988:16) juga mengemukakan bahwa semua argumen

mempunyai suatu konklusi/kesimpulan. Konklusi tersebut sering ditandai oleh

kehadiran sebuah kata atau frasa yang disebut sebagai indikator konklusi.

Indikator konklusi antara lain menggunakan kata “oleh karena itu; dengan

demikian; jadi; sebab itu; oleh karenanya; maka dari itu; dapat dibuktikan

bahwa”. Sejalan dengan Fisher, Widodo (1987:59) mengemukakan bahwa peranti

kohesi logis jenis penyimpulan dapat ditandai oleh pemerkah seperti kata “dengan

demikian; dapat disimpulkan; dan pada umumnya”.

2. Data

Data adalah alasan yang digunakan untuk mendukung klaim atau dapat

dikatakan sebagai dasar penyediaan informasi yang harus dimiliki oleh penulis. Hal

ini karena argumen dalam klaim dimaksudkan untuk meyakinkan orang lain tentang

kebenaran atau probabilitas suatu masalah. Penulis dapat mencari-cari pertanyaan

yang dapat muncul ketika pembaca membaca klaim. Kelanjutan informasi tersebut

yang akan disajikan dalam bentuk data sehingga data dapat menunjukkan

kebenaran klaim.

Klaim biasanya didukung oleh beberapa fakta atau pertimbangan lainnya.

Secara umum, hal tersebut dapat dianggap sebagai data (D). Data dapat berupa

pengamatan langsung, menarik literatur yang dipublikasikan atau bentuk informasi

positif atau negatif lainnya. Data ini juga bisa berisi bukti, data, argumen, atau

alasan. Bukti atau data dapat pula berupa contoh dari teks yang membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

52

mendukung alasan. Bukti juga dapat berupa fakta, kutipan, parafrase, ringkasan,

dan bentuk data pendukung lainnya. Oleh karena itu, data dapat berupa segala hal

yang mampu membuktikan alasan penulis.

3. Jaminan

Pendukung antara data dan klaim adalah jaminan (W). Jaminan bertindak

sebagai jembatan antara klaim dan data. Penulis harus mengetahui bahwa jaminan

sering dituliskan secara tersirat atau dibiarkan tidak berdasar dalam argumen.

Jaminan adalah pernyataan yang menunjukkan cara umum dalam berargumen yang

diaplikasikan dalam setiap kasus dan secara implisit mengandalkan seseorang yang

dapat dipercaya (Toulmin, et al, 1979:43). Berdasarkan pendapat Toulmin tersebut

jaminan juga dapat diartikan sebagai tulisan yang menggambarkan kepercayaan dan

nilai yang diterima secara umum, budaya atau masyarakat dalam memandang

sesuatu. Jaminan bersifat penting karena merupakan paduan gambaran pemikiran

penulis dan pembaca secara umum. Jaminan ini juga mampu memancing pembaca

untuk berpartisipasi dalam memunculkan argumen baru. Oleh karena itu, jaminan

penting karena menyediakan dasar alasan yang menghubungkan klaim dan

dukungannya.

Jaminan adalah jembatan yang menghubungkan bukti dengan alasannya.

Jaminan termasuk dalam pemikiran dan interpretasi penulis tentang rincian bukti

dan nalar. Jaminan dapat berupa alasan dan bukti klaim penulis yang

memungkinkan atau meyakinkan pembaca untuk menerima alasan klaim sebagai

sesuatu yang valid. Jaminan juga dapat didasarkan pada logos, ethos atau phatos,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

53

atau nilai yang diasumsikan akan dibagi dengan pembaca. Jika data dan jaminan

kuat maka kedudukan klaim juga menjadi kuat.

4. Dukungan Penjamin

Dukungan penjamin adalah kalimat yang memuat dukungan untuk

menguatkan jaminan. Kalimat tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan validitas

jaminan. Dukungan penjamin berisi data tambahan, informasi atau argumen lain

yang mendukung jaminan. Dengan penggunaan dukungan penjamin yang lebih

kuat, penulis menjadi lebih percaya diri dalam hal validitas argumen dan pembaca

pun akan lebih cenderung menerima klaim tersebut. Hal tersebut dikuatkan dengan

pendapat Rani, dkk. (2006:42), dukungan penjamin merupakan elemen pelengkap

untuk membenarkan dan mendukung jaminan yang dikemukakan. Dalam hal ini,

dukungan dapat berupa pengalaman yang diyakini pernyataan para pakar, hasil

penelitian, atau hasil wawancara.

5. Modalitas

Modalitas adalah pernyataan yang berupa sikap, gaya, dan nada argumen

yang dilakukan untuk mempengaruhi pembaca argumen. Modalitas juga dapat

digunakan untuk mengukur kekuatan klaim. Hal ini didukung oleh pendapat

Toulmin, et al (1979), modalitas menunjukkan kekuatan klaim sebagai argumen

pokok penulis. Toulmin memperkenalkan modalitas (M) ke dalam modelnya

sebagai syarat dengan kata "pasti". Pendapat Toulmin tersebut juga disetujui oleh

pandangan Rani, dkk. (2006:42), modal adalah kata atau frasa yang menunjukkan

derajat kepastian atau kualitas suatu pernyataan. Setiap argumen selalu memiliki

modal yang menunjukkan kualitas suatu pernyataan. Kualitas sebuah pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

54

dapat diketahui dari penanda linguistik yang mengikutinya. Penanda linguistik

inilah yang disebut modal. Modal dibedakan menjadi dua, yaitu modal sebagai

penanda kepastian dan penanda kemungkinan. Adapun kata, frasa, atau keterangan

yang digunakan sebagai penanda kepastian antara lain kata “perlu, pasti, dan tentu

saja”. Adapun penanda kemungkinan antara lain seperti kata “agaknya, kiranya,

rupanya, kemungkinannya, sejauh bukti yang ada, sangat mungkin, mungkin sekali,

dan masuk akal”.

6. Sanggahan

Sanggahan adalah keadaan luar biasa yang mungkin melemahkan kekuatan

argumen yang mendukung. Sanggahan tersebut dapat berupa pandangan pakar lain

yang kurang mendukung argument penulis. Sikap pakar lain yang kurang sejalan

dengan penulis akan melemahkan tulisan penulis. Namun, dapat menjadi titik

penting ketika penulis dapat memberikan alasan yang jelas dan membalikkan

pandangan pakar lain. Hal tersebut didukung oleh pandangan Toulmin, et al,

1979:75, sanggahan mengakui keterbatasan argumen dan dapat diajukan untuk

menunjukkan kondisi di mana jaminan tersebut tidak berlaku dan akibatnya

kesimpulan tersebut dapat dibatalkan. Penulis harus mempertimbangkan sudut

pandang lain yang bertentangan dan menghadapinya secara adil saat akan

mengajukan argumen. Penulis perlu menjawab pertanyaan dan keberatan yang

muncul di benak pembaca. Jika penulis gagal melakukannya, argumen penulis

sendiri akan melemah dan tunduk pada serangan dan pertengkaran. Pandangan

Toulmin tersebut juga didukung oleh pandangan Rani, dkk. (2006:42), sanggahan

adalah pernyataan lain yang dapat mengurangi atau menguatkan pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

55

penulis. Jika suatu kondisi yang dapat melemahkan suatu pernyataan dapat

dikontrol dengan menghadirkan elemen sanggahan maka kedudukan argumen

semakin kuat. Sanggahan tersebut harus benar-benar kuat. Penggunaan elemen

sanggahan juga berarti membuat pernyataan menjadi lebih spesifik. Peranti kohesi

yang dapat digunakan untuk menandai elemen sanggahan antara lain kata kecuali,

jika …. maka, dan jika. Oleh karena itu, berdasarkan pandangan Toulmin dan Rani

peran elemen sanggahan sangat penting digunakan untuk memperlihatkan adanya

pandangan lain dan untuk memperlihatkan keunggulan pandangan penulis

dibandingkan pandangan pakar lain tersebut.

2.2.3.3 Struktur Esai Argumentatif Menurut Logika Toulmin

Sebuah tulisan argumen memuat topik utama untuk memperlihatkan posisi

penulis terhadap pendapatnya dan mencoba untuk mempengaruhi pembaca. Berikut

struktur esai argumentatif menurut Logika Toulmin (UWC Staff, 2013).

1. Pengantar

Bagian pengantar terdapat pada paragraf pertama dalam penulisan esai.

Penulis harus melakukan beberapa hal terkait dalam penulisan pengantar; (a)

menetapkan konteks, pada tahap ini penulis dapat mulai memberikan informasi,

kumpulan latar belakang umum dan mempersiapkan “peta konsep” tentang aapa

yang akan dibahas dalam esai nanti; (b) menyatakan kepentingan, pendahuluan juga

harus menjelaskan mengapa topik itu penting, maka harus mendorong pembaca

untuk membaca lebih jauh dan menciptakan minat terhadap topik tersebut; (c)

menyebutkan tesisnya, tesisnya adalah argumen atau pendirian penulis dan, secara

umum, tidak masalah. Pada tahap pendahuluan ini tesis dijelaskan sampai tuntas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

56

Tesis adalah argumen penulis yang dituliskan dalam bentuk kalimat singkat

dan pendek. Tesis juga harus memuat satu gagasan saja karena akan berpengaruh

terhadap ketuntasan pemaparan pokok-pokok tulisan. Penulisan kalimat tesis

seharusnya tidak berisikan hal seperti berikut: (a) Penulisan tesis bukan berisi judul

tetapi penulisan tesis harus lebih mendalam; (b) Kalimat tesis ini bukanlah sebuah

deklarasi subjek, misalkan dengan kalimat "Saya akan membicarakannya ..."; (c)

Tesis bukan pernyataan faktual tetapi tesis harus bisa diperdebatkan; (d) Tesis ini

tidak selalu dalam satu kalimat, seringkali sulit untuk mengajukan argumen yang

lebih kompleks ke dalam kalimat yang sederhana, sehingga harus menggunakan

beberapa kalimat dan banyak kalimat tesis. Hal demikian boleh saja dilakukan oleh

penulis. Beberapa kriteria penulisan tesis seharusnya yang benar dapat berisi

sebagai berikut: (a) Tesis harus berupa kesatuan dan ringkas, bahkan jika tesis

dinyatakan dalam beberapa kalimat, harus jelas dan terfokus; (b) Tesis harus ditulis

secara lebih spesifik, sangat sulit untuk memperdebatkan topik yang luas, tesis

spesifik juga dapat memberikan dasar yang lebih stabil untuk dibahas dalam suatu

esai.

2. Tubuh

Bagin tubuh ini berisi jabaran tesis pada paragraf pengantar. Tidak ada

format mutlak yang diberikan untuk esai argumen. Penulis esai diperbolehkan

mengatur format dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan menulisnya.

Seluruh rincian tesis harus dijabarkan sampai tuntas, koheren, dan kohesif pada

paragraf-paragraf tubuhnya. Berikut adalah garis besar umum untuk argumen

yang disesuaikan dengan Logika Toulmin, yaitu (a) klaim, atau ide pokok; (b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

57

data atau bukti pendukung; (c) jaminan atau jembatan, menghubungkan dan

menjelaskan data dan klaim; (d) jaminan pendukung, berisi informasi dan

penalaran untuk mendukung jaminan; (e) modalitas, penyampaian kekuatan

relatif jaminan yang diajukan; dan (f) sanggahan atau bantahan, perselisihan

dengan menggunakan argumen yang bertentangan untuk menguatkan klaim.

Berikut susunan masing-masing paragraf esai jika terdapat beberapa data dan

jaminan, seperti: klaim; data 1; penjamin 1; data 2; penjamin 2; kualifikasi; dan

bantahan.

3. Kesimpulan

Kesimpulan berisi penegasan dari tesis atau paragraf pertama dengan

menggunakan kalimat yang berbeda. Isi kesimpulan sangat mirip dengan

pendahuluan karena memberikan gambaran umum tentang hal-hal yang telah

dibahas pada paragraf-paragraf sebelumnya. Bagian ini juga mengikat

keseluruhan isi esai dan tidak bertentangan dengan bagian tubuh esai. Seringkali,

tesis ini disajikan kembali untuk penguatan. Berdasarkan penjelasan di atas,

skema dari Toulmin lebih tepat bagi penulis karena tujuan penulis ilmiah pada

umumnya bertujuan untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran pernyataan-

pernyataan penulis.

Ramage dan Bean dalam Winarto (2004) menjelaskan bahwa penulis yang

mengikuti skema Toulmin dalam penulisannya memiliki kelebihan yaitu dapat

membayangkan pembaca yang lain telah siap memberikan pernyataan yang

dibuat penulis sehingga penulis akan selalu memperhatikan kelemahan-

kelemahan dalam argumennya. Selanjutnya, Ramage dan Bean menjabarkan lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

58

skema Toulmin karena mereka menganggap skema ini tidak mempunyai istilah

khusus untuk pernyataan yang berfungsi sebagai premis minor. Istilah mereka

untuk pernyataan ini adalah stated reason atau alasan yang diajukan.

Elemen Logika Toulmin

Contoh Keterangan

Klaim Banyak individu mengalami frustrasi pada masa Orde Baru

Stated Reason Banyak individu dilarang berekspresi politik pada masa Orde Baru

Data (Grounds) Data penelitian atau kasus-kasus pembredelan, pembubaran aksi, unjuk rasa, dan sebagainya.

Ini adalah data milik penulis yang diperoleh melalui penelitiannya. Penulis bisa membayangkan pembaca yang bertanya apa yang ia maksud dengan larangan berekspresi.

Jaminan (Warrant)

Individu yang dilarang berekspresi akan memperlihatkan gejala frustrasi.

Jaminan berfungsi menghubungkan data dengan klaim yang diajukan penulis. Ini adalah sebuah pernyataan umum.

Pendukung Jaminan (Backing)

Hasil-hasil penelitian tentang hubungan antara ekspresi dan kondisi individu.

Penulis membayangkan pembaca yang mempertanyakan jaminannya. Penulis dapat mendukung penjamin dari hasil penelitian sendiri maupun dari bahan pustaka.

Modalitas (Modals Qualifier)

Modalitas di sini sudah ada dengan digunakannya kata “banyak” pada klaim. Artinya,

penulis tidak ingin membuat pernyataan tentang semua individu.

Tabel 2.1 Struktur Argumen Logika Toulmin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

59

Bantahan (Rebuttals)

Kecuali bagi individu yang mempunyai sarana dan kemampuan untuk mengalihkan ekspresi politik mereka ke dalam bentuk ekspresi lain.

Penulis membayangkan pembaca dengan bertanya, “Apakah tidak mungkin ada

pengeculian? Bila ada, apa dasar pengecualian itu?”

Dengan menyusun sebuah argumen mengikuti skema Toulmin, penulis akan

terdorong mempertanyakan dahulu hal-hal yang akan ditulisnya. Inilah kelebihan

skema Logika Toulmin bagi seorang penulis, terlebih penulis yang ingin membahas

masalah-masalah sosial yang rumit.

2.2.3.4 Pola Argumen Menurut Logika Toulmin

Elemen-elemen argumen Toulmin saling berhubungan dan membentuk

suatu struktur tertentu dalam sebuah wacana argumen. Struktur ini mempunyai

pola-pola tertentu. Berikut ini pola-pola argumen menurut Toulmin, et al, (1979)

berdasarkan elemen pembentuknya.

1. Pola C-G (Claim-Ground)

Pola klaim dan data merupakan pola pertama dan pola yang sering dituliskan

dalam penulisan karya tulis. Pola ini sederhana dan telah memuat pokok pikiran

argumen dan telah didukung dengan data. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh

pandangan Toulmin, et al, (1979:35), pola ini dimulai dari pernyataan penulis yang

menunjukkan atau menyatakan sebuah klaim (claims) lalu mencoba untuk

membuktikan pendapatnya itu. Penulis membuktikan dan membenarkan klaim

dengan meletakkan satu set fakta dan data yang kemudian disebut data (ground).

Setelah menunjukkan klaim, penulis telah melangkah untuk membuat argumen.

Penulis kemudian melanjutkannya dengan meletakkan satu set data (ground) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

60

faktual, yang siap membenarkan klaim. Dalam proses penulisannya, elemen klaim

tidak selalu berada di awal paragraf (deduktif). Kalimat pertama bisa dimulai

dengan pemaparan data, dan pada kalimat akhir diberikan kesimpulan berupa

klaim.

2. Pola C-G-W (Claim-Ground-Warrant)

Jika pola klaim (C) dihubungkan dengan data (G) melalui sebuah pernyataan

maka kita dapat mengatakan pernyataan itu adalah jaminan (W). Kehadiran klaim

dan data dapat ditunjukkan dengan beberapa fakta dan data atau hal-hal yang sudah

diketahui secara umum/populer. Kemudian jaminan itu mengesahkan atau

mendukung data tersebut, sehingga klaim dapat disetujui. Selain itu, jaminan juga

dapat membandingkan data/fakta dengan sesuatu yang telah umum, sehingga

menghasilkan sebuah pernyataan posisi yang berupa kesimpulan. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan Toulmin, et al, (1979:46) yang menyatakan bahwa secara

sederhana klaim yang ditunjukkan penulis seperti terkait dengan alasan, oleh

jembatan sederhana kita dapat menunjukkan bahwa hal yang menunjukkan

hubungan G ke C disahkan oleh jaminan (W).

3. Pola C-G-W-B (Claim-Ground-Warrant-Backing)

Pola C-W-G-B terdiri dari klaim (C) yang didukung dengan fakta dan data

(W). Data dihubungkan dengan jaminan (W). Jaminan sendiri kemudian diberi

dukungan dengan dukungan jaminan (B), sehingga jaminan yang telah ditempeli ini

dapat memperkuat klaim dan data. Toulmin, et al, (1979:58) menyatakan bahwa

ketika penanya atau pembaca menantang penulis untuk menghasilkan sebuah

pertimbangan yang mendukung dan menunjukkan sebuah hal yang relevan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

61

penanya memberikan usulan pada penulis untuk menunjukkan dukungan. Penulis

dapat menambahkan satu elemen lebih lanjut pada pola dasar tersebut.

4. Pola C-G-W-B-M (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals)

Pola C-W-G-B-M merupakan C-W-G-B yang dikuatkan dengan sebuah

derajat kepastian (M). Pola tersebut dapat dimulai dari klaim (C) yang didukung

dengan fakta dan data (G). Klaim dan data dihubungkan dengan jaminan (W) yang

telah ditempeli dukungan penjamin (B). Penulis menyatakan dengan kata atau frasa

tertentu yang disebut dengan modalitas (M) untuk menegaskan argumen ini atau

menunjukkan ketersediaan bukti dan dukungan yang telah ditunjukkan. Modalitas

merupakan penanda derajat kekuatan argumen dari mulai kuat hingga lemah.

Toulmin, et al, (1979:70) menyatakan bahwa setiap argumen memiliki modalitas

tertentu. Dengan modalitas ini, penulis maupun pembaca esai dapat melihat

kekuatan atau kelemahan, kondisi dan atau pembatasan klaim. Fungsi kata

modalitas ini untuk menunjukkan jenis kekuatan rasional untuk dikaitkan dengan C

atas dasar hubungan dengan G, W, dan B. Penggunaan modalitas terkadang sudah

terintegrasi di dalam klaim atau terdapat pada kalimat kesimpulan yang berfungsi

sebagai penegas.

5. Pola C-G-W-B-M-R (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals-Rebuttals)

Pola C-W-G-B-M-R merupakan pola terakhir Toulmin yang terdiri atas

keseluruhan elemen-elemen Toulmin yaitu claim, ground, warrants, backing,

modal qualifiers, dan possible rebuttals. Toulmin, et al, (1979: 78) menjelaskan

bahwa elemen terakhir ini memungkinkan penulis menambah satu elemen terakhir

untuk dimasukkan ke dalam kalimat. Data yang diberikan jaminan mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

62

menjamin, jaminan (yang bertumpu pada dukungan penjamin) untuk membenarkan

klaim-klaim dengan situasi klaim tidak disanggah dengan hal-hal tertentu. Pola

tersebut dapat dimulai dari klaim (C) yang didukung dengan fakta dan data (G).

Klaim dan data dihubungkan dengan jaminan (W) yang telah ditempeli dukungan

jaminan (B). Penulis menyatakan dengan kata atau frasa tertentu yang disebut

modalitas (M) untuk menegaskan argumen atau menunjukkan ketersediaan bukti

dan dukungan yang telah ditunjukkan, Selain itu, penulis juga menyatakan

kemungkinan-kemungkinan sanggahan dari argumen tersebut dan alasan untuk

menjawab sanggahan ini.

2.2.3.5 Kadar Ketajaman Argumen

Kadar ketajaman argumen adalah suatu kadar yang dapat digunakan untuk

mengukur kelengkapan dalam penulisan argumen dilihat dari sektor elemen-

elemennya. Hal tersebut didukung oleh pendapat Wijayanti, dkk. (2011: 12),

sebuah argumen yang baik dapat meyakinkan pembaca mengenai hal yang

ditemukan atau masalah yang diungkapkan dan dianalisis oleh penulis. Sebuah

argumen harus dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah untuk dapat

meyakinkan pembaca. Selain itu, argumen juga perlu menunjukkan bukti-bukti dan

alasan yang kuat sehingga pernyataan yang ingin disampaikan dapat meyakinkan

pembaca. Penulisan argumen dapat menunjukkan dan menyakinkan pembaca

melalui penyataan, bukti, alasan di dalam tulisannya dapat menunjukkan ketajaman

argumen tersebut. Hal tersebut memerlukan suatu kadar yang mampu mengukur

ketajaman suatu argumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

63

Kadar ketajaman sendiri dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya

dengan melihat kelengkapan elemen argumen penyusunannya. Rani, dkk. (2006:

40) menyatakan bahwa elemen pokok wacana argumen ada tiga, yaitu pernyataan,

alasan, dan pembenaran, sedangkan elemen pelengkapnya adalah pendukung,

modal, dan sanggahan. Maka apabila sebuah argumen memiliki tiga elemen

argumen dapat dikatakan cukup baik. Semakin lengkap elemennya, maka semakin

baik pula argumennya. Elemen pokok dipilih berdasarkan faktor kepentingan dan

manfaat hadirnya elemen tersebut. Kehadiran tiga elemen utama tersebut mampu

mengetahui pendapat pokok penulis, memberikan data yang konkret sesuai dengan

klaim, dan dapat menghadiran pandangan pakar maupun jaminan untuk

menguatkan atau menjembatani pendapat dan data. Ketiga elemen pelengkap

kehadirannya hanya sebagai penguat dan pelengkap tetapi jika ditambahkan dalam

penulisan akan memberikan kesan menguatkan pandangan penulis.

Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari penggunaan elemen-elemen

yang ditawarkan Toulmin. Semakin lengkap elemen yang dimuat maka kadar

ketajaman pada paragraf-paragrafnya semaikin baik. Sebaliknya, semakin sedikit

elemen yang dimuat maka kadar ketajamannya semakin kurang. Kelengkapan

elemen argumen berbanding lurus dengan kadar ketajaman paragraf-paragraf

argumentasinya dalam sebuah karya esai. Berikut ini adalah tabel kadar ketajaman

paragraf argumentasi berdasarkan kelengkapan elemen argumen penyusunnya.

Kadar Ketajaman Argumen

Keterangan

Sangat Lemah Argumen mengandung satu elemen yaitu klaim.

Tabel 2.2 Kadar Ketajaman Argumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

64

Lemah Argumen dalam paragraf hanya mengandung dua elemen yaitu klaim dan data.

Cukup Kuat Argumen dalam paragraf mengandung tiga elemen yaitu klaim, data, dan penjamin.

Kuat Argumen dalam paragraf mengandung empat elemen yaitu klaim, data, penjamin, dan dukungan penjamin.

Sangat Kuat Argumen dalam paragraf mengandung lima atau enam elemen klaim, data, penjamin, dukungan penjamin, modalitas dan (sanggahan).

2.2.4 Pedadogi Reflektif

Pedagogi merupakan suatu pandangan dan tujuan pemikiran yang menjadi

pusat untuk pijakan berpikir. Hal tersebut didukung oleh pendapat Subagya (2010:

22), pedagogi adalah cara para pengajar mendampingi peserta didik dalam

pertumbuhan dan perkembangannya. Pedagogi merupakan seni dan ilmu mengajar.

Pedagogi tidak boleh hanya dilihat menjadi metode belaka. Pedagogi meliputi

pandangan hidup dan visi mengenai idealnya pribadi terpelajar. Hal itu memberi

tujuan, incaran ke arah mana semua aspek tradisi pendidikan diarahkan. Hal

tersebut juga memberikan kriteria pemilihan sarana-sarana yang harus dipakai

dalam proses pendidikan.

Bagian pedagogi reflektif mengemukakan tentang paradigma pedagogi

reflektif, relasi pendidikan menurut paradigma pedagogi reflektif, dan metode

pembelajaran yang sesuai paradigma pedagogi reflektif. Ketiga teori tersebut dapat

menuntun dalam proses mendalami kajian pedagogi reflektif secara keseluruhan.

Rincian ketiga teori tersebut sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

65

2.2.4.1 Paradigma Pedagogi Reflektif

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan salah satu pendekatan yang

menjadi pijakan dalam melaksanakan suatu kegiatan seperti kegiatan pembelajaran.

Penggunaan PPR dalam proses pembelajaran dapat membantu pembelajar

merefleksikan segala materi yang telah didapat. Hal tersebut diperkuat oleh

pendapat Suparno (2015: 18-20), Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah suatu

pedagogi yang berisi bukan hanya sekadar metode pembelajaran. Pedagogi berarti

suatu pendekatan dan cara dosen mendampingi mahasiswa sehingga mahasiswa

berkembang menjadi pribadi yang utuh. Pengajar menggunakan pendekatan

tersebut dengan menyelaraskan visi dan misi pembelajaran. Metode-metode yang

digunakan dalam proses pendampingan juga menggunakan metode pilihan pengajar

sehingga telah disesuaikan dengan pendekatan reflektif.

PPR memandang tujuan seluruh pendidikan berlandaskan aspek tercapainya

mahasiswa menjadi manusia yang utuh dan selalu bergembira dalam mengabdi

Tuhan melalui melayani sesamanya. Pribadi utuh terjadi bila mahasiswa mau hidup

untuk sesama dan bersama sesama (people for and with others). Mahasiswa yang

hanya pandai dan mendapatkan nilai IPK sangat tinggi tetapi kalau mahasiswa

egois, tidak rela membantu orang lain dan tidak mau hidup bersama temannya,

dianggap belum menjadi manusia penuh dan utuh.

Tujuan manusia utuh dalam pendidikan itu diterjemahkan dalam rumusan 3

C berikut: competence, conscience, dan compassion. Competence berarti

menguasai ilmu pengetahuan atau keterampilan sesuai bidangnya. Secara sederhana

mahasiswa setelah mendalami dan mengolah bahan yang dipelajari menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

66

kompeten dalam bidang itu atau bahan itu. Secara lebih mendalam, ia juga dapat

melakukan sesuatu hal yang terkaitan dengan bidang itu. Jadi, bukan hanya segi

inteleknya berkembang, tetapi juga afeksi dan psikomotoriknya berkembang.

Conscience berarti mempunyai hati nurani yang dapat membedakan baik dan tidak

baik. Pembelajar dapat menganalisis segi baik dan buruknya bahan yang dipelajari,

mengerti alasan-alasan moral dibaliknya, dan hatinya tergerak untuk memilih yang

baik. Dengan demikian, pembelajar mempunyai kepekaan hati yang cenderung

memilih yang baik dari hal-hal yang dipelajari. Compassion berarti mahasiswa

mempunyai kepekaan untuk berbuat baik bagi orang lain yang membutuhkan,

punya kepedulian pada orang lain terutama yang miskin dan kecil (option for the

poors). Kompetensi yang diharapkan terjadi selanjutnya adalah compassion,

kepekaan untuk membantu orang lain. Mahasiswa yang sungguh kompeten

menurut PPR bukan hanya menjadi pandai tetapi sekaligus akan didorong untuk

peka pada kebutuhan orang lain dan juga mau berbuat sesuatu berkaitan dengan

bidangnya itu bagi kemajuan orang lain. Dengan cara ini mahasiswa yang sungguh

kompeten secara PPR akan menjadi orang yang hidup bagi orang lain, bukan egois

hanya memikirkan kebutuhannya sendiri. Dengan cara inilah mahasiswa dibantu

menjadi pribadi yang sungguh mengabdi Tuhan lewat pelayanannya pada sesama.

Paradigma pedagogi refleksi memiliki lima unsur pembangun dalam

membina pembelajar. Kelima unsur tersebut adalah konteks pengalaman, refleksi,

aksi, dan refleksi. Gambaran pembinaan peserta didik melalui paradigma pedagogi

refleksi sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

67

Berdasarkan bagan di atas penjelasan secara lengkap mengenai kelima unsur

pembangun dalam membina pembelajar dengan paradigma pedagogi refleksi

dikuatkan oleh pernyataan Suparno (2015: 18-20), sebagai berikut:

1. Konteks

Konteks merupakan unsur pembangun paradigma pedagogi refleksi yang

bermanfaat untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan. Konteks dapat berguna bagi

keberlangsungan pendidikan antara lain sebagai berikut. Pertama, wacana tentang

nilai-nilai yang ingin dikembangkan, agar semua anggota komunitas, guru, dan

peserta didik menyadari bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan

aturan, perintah, atau sanksi-sanksi, melainkan nilai-nilai kemanusiaan. Guru atau

dosen (fasilitator) perlu menyemangati peserta didik agar memiliki nilai seperti:

persaudaraan, solidaritas, penghargaan terhadap sesama, tanggung jawab, kerja

keras, kasih, kepentingan bersama, cinta lingkungan hidup, dan nilai-nilai lain yang

semacam itu. Diharapkan seluruh anggota komunitas berbicara mengenai nilai-

nilai. Kedua, contoh-contoh penghayatan mengenai nilai-nilai yang diperjuangkan,

Bagan 2.3 Gambaran Pembinaan Peserta didik dengan Siklus Pendagogi Reflektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

68

lebih-lebih contoh dari pihak guru atau dosen. Kalau itu ada, maka peserta didik

akan cenderung melihat, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan nilai yang

dihayati lingkungannya. Ketiga, hubungan akrab, saling percaya, agar bisa terjalin

dialog yang saling terbuka antara guru dan peserta didik. Setiap orang dihargai,

ditunjukkan kebaikannya, ditantang untuk melakukan yang benar, baik, dan indah.

2. Pengalaman

Pengalaman merupakan unsur pembangun paradigma pedagogi refleksi yang

bermanfaat untuk membangun sikap bekerja sama dengan orang lain dan berlatih

untuk mengerjakan suatu tugas. Pengalaman untuk saling menanamkan rasa

persaudaraan, solidaritas, dan saling memuji adalah pengalaman bekerja sama

dalam kelompok kecil yang “direkayasa” sehingga terjadi interaksi dan komunikasi

yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab. Sering kali tidak

mungkin guru atau dosen (fasilitator) menyediakan pengalaman langsung mengenai

nilai-nilai yang lain. Peserta didik juga difasilitasi dengan pengalaman yang tidak

langsung. Pengalaman tidak langsung bisa diciptakan, misalnya dengan membaca

atau mempelajari suatu kejadian. Selanjutnya guru atau dosen (fasilitator) memberi

sugesti agar peserta didik mempergunakan imajinasi mereka, mendengar cerita dari

guru, melihat gambar sambil berimajinasi, bermain peran, atau melihat tayangan

film atau video.

3. Refleksi

Refleksi merupakan unsur pembangun paradigma pedagogi refleksi yang

bermanfaat untuk merefleksikan materi atau pengalaman belajar yang sudah

didapatkan oleh peserta didik. Guru atau dosen memfasilitasi dengan pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

69

agar peserta didik terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah

pertanyaan divergen agar peserta didik secara otentik dapat memahami, mendalami,

dan meyakini temuannya. Peserta didik dapat diajak untuk diam dan hening untuk

meresapi apa yang baru saja dibicarakan. Melalui refleksi, peserta didik meyakini

makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya. Diharapkan peserta didik

membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam

pengalamannya itu.

4. Aksi

Aksi merupakan unsur pembangun paradigma pedagogi refleksi yang

bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengasah

materi yang telah didapatkan. Guru atau dosen memfasilitasi peserta didik dengan

pertanyaan aksi agar peserta didik terbantu untuk membangun niat dan bertindak

sesuai dengan hasil refleksinya. Niat dan perilaku dari peserta didik dapat

membentuk pribadi yang mampu memperjuangkan nilai-nilai yang telah

direfleksikannya.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan unsur pembangun paradigma pedagogi refleksi yang

bermanfaat untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik setelah

mempelajari materi ajar. Guru atau dosen memberikan evaluasi atas kompetensi

dari sisi akademik untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengajaran dan proses

pembelajaran. Hal ini merupakan hal wajar dan merupakan keharusan untuk

diterapkan dalam proses menutup materi ajar. Sekolah atau pun kampus dibangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

70

untuk mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan peserta didik menjadi

kompeten di bidang studi yang dipelajarinya.

Guru atau dosen juga sangat perlu mengevaluasi perkembangan pada pribadi

peserta didik terkait penerapan pembelajaran dengan menggunakan paradigma

pedagogi reflektif. Guru dan dosen dapat mengidentifikasi tingkat keberhasilan

melalui suasana kelas, cara peserta didik berbicara, sikap peserta didik di

lingkungan sekolah maupun rumah, tingkat kecerdasan, tingkat kepuasan orang tua,

dan mampu menjadi pribadi yang menjadi teladan di dalam lingkungan sosial.

Penerapan evaluasi dalam Paradigma Pedagogi Reflekif sangat baik

digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir pembelajaran. Evaluasi dapat

membentuk manusia yang unggul dalam bidang akademik dan bidang lainnya

karena mampu belajar dari kemampuan yang telah dimiliki. Fokus perhatian utama

dari evaluasi dalam Paradigma Pedagogi Reflektif adalah pertumbuhan peserta

didik yang selalu ingin belajar dan mampu melewati proses uji kemampuan. Oleh

karena itu, evaluasi berkala dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan dalam bersikap, berkegiatan, dan mampu menguji kompetensi diri.

2.2.4.2 Relasi Pendidikan Menurut Paradigma Pedagogi Reflektif

Pendidikan merupakan proses dalam mengusahakan peningkatan

kemampuan dengan melakukan pelatihan dan pengajaran. Pendidikan memiliki

relasi yang erat dengan pendidik, peserta didik, dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut

didukung oleh pendapat Suparno (2015: 15-17), Paradigma Pedagogi Reflektif

sangat erat dengan bidang pengajaran, pendidikan ilmu pengetahuan serta

pengembangan nilai-nilai kehidupan di perguruan tinggi. Proses pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

71

menurut PPR memerlukan tiga subjek yang saling berelasi satu dengan lainnya.

Subjek tersebut antara lain peserta didik yang bertugas sebagai pembelajar, dosen

atau guru yang bertugas sebagai tenaga pengajar untuk membimbing peserta didik,

dan ilmu pengetahuan sebagai bahan yang dipelajari seperti pengetahuan umum,

keterampilan, dan nilai hidup.

Pendidikan dapat dinilai berhasil bila mahasiswa dapat menemukan sendiri

pengetahuan, nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pembelajaran, dan

mampu merefleksikan pengetahuan yang didapatkan sehingga berguna bagi

lingkungan sekitar. Proses pendidikan tersebut sangat mengedepankan keaktifan

peserta didik. Peserta didik diarahkan untuk belajar secara mandiri, menggali

pengetahuan yang belum dikuasai, latihan mengerjakan soal, dan mengasah

kemampuan dengan cara lainnya. Bila peserta didik tidak mau belajar mandiri dan

tidak aktif belajar serta berlatih, maka ia tidak akan mengerti dan pengetahuannya

tidak bertambah. Berbeda dengan tugas peserta didik, tugas pengajar yaitu menjadi

fasilitator peserta didik dalam proses belajar. Hubungan pengajar dan peserta didik

adalah dialogis, saling membantu demi peningkatan kemampuan peserta didik.

Berikut began relasi pendidikan menurut Paradigma Pedagogi Reflektif.

MAHASISWA KEBENARAN/ILMU/

NILAI

DOSEN

Bagan 2.4 Relasi Pendidikan Menurut Pedagogi Reflektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

72

Agar proses pendidikan serta pembelajaran berjalan baik, terdapat beberapa

sikap yang perlu dikembangakan oleh mahasiswa dan dosen. Hal tersebut

dipaparkan oleh Suparno (2015: 15-17) sebagai berikut:

1. Mahasiswa

Mahasiswa sebagai pembelajar utama diharapkan dapat belajar sesuai dengan

kemampuan. Kemampuan yang dimiliki mahasiswa harus terus diasah dan tidak

menggantungkan dirinya terhadap dosen sebagai pemberi materi. Berikut ini

termasuk aksi mahasiswa yang diharapkan dalam metode PPR.

a. Mahasiswa diharapkan mampu aktif dan kreatif dalam belajar

Sikap yang sangat penting dalam pendekatan PPR adalah bahwa mahasiswa

harus aktif dan kreatif belajar. Mereka yang harus mengolah bahan, mencerna,

mengerjakan, menekuni bahan yang dipelajari. Tanpa keaktifan dan kreativitas

yang tinggi, mahasiswa tidak akan dapat menguasai bahan dan memperoleh

pengetahuan serta keterampilan yang diinginkan. Keaktifan ini tidak dapat

diwakilkan kepada siapapun, karena yang menjalani proses mengerti adalah

mahasiswa sendiri.

b. Mahasiswa rela dibimbing oleh dosen

Mahasiswa diharapkan rela dibimbing oleh dosen agar proses pembelajaran

dan pendampingan berjalan dengan baik. Sikap mahasiswa yang menunjukkan

ingin dibimbing yaitu sikap terbuka kepada dosen, berani bertanya, berani

mengungkapkan gagasan, dan berani mengungkapkan kesulitan dalam belajar.

Bila mahasiswa bersikap tertutup dan tidak berani berbicara dengan dosennya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

73

maka proses pendampingan tidak akan berjalan lancar. Dosen tidak akan mengerti

kesulitan mahasiswa, sehingga tidak dapat membantu kebutuhan mahasiswa.

2. Dosen

Tugas dosen sebagai tenaga pengajar tidak hanya sebagai pemberi materi.

Tugas dosen yang sesuai yaitu mampu mendampingi serta memberi solusi terhadap

suatu permasalahan pembelajaran. Berikut tugas dosen sesuai dalam PPR.

a. Dosen berperan sebagai fasilitator

Dosen sebagai fasilitator bertugas untuk membantu mahasiswa agar aktif

belajar dan berlatih. Dosen tidak bertugas sebagai pemberi materi, tetapi lebih

sebagai pembantu, pendorong dan yang menyemangati agar mahasiswa memiliki

motivasi untuk belajar.

b. Dosen diharapkan mampu mengenal mahasiswa

Agar proses pelayanan itu berjalan dengan baik, dosen diharapkan mengenal

mahasiswa terutama mengenal kesulitannya, cara berpikirnya, cara penalarannya,

kesulitan dalam belajar dan juga keadaannya. Proses tersebut diharapkan dapat

termasuk sebagai pendampingan yang tepat. Secara psikologis perilaku

mahasiswa ketika mengenal pengajarnya maka mahasiswa tersebut akan lebih

terbuka kepada dosen.

c. Dosen diharapkan mampu menguasai bidangnya

Tugas utama dosen adalah membantu mahasiswa menguasai materi yang

menjadi kompetensi dalam bidangnya. Dosen juga diharapkan mampu menguasai

permasalahan yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran sesuai dengan

materi yang menjadi bidangnya. Oleh karena itu, kemampuan dosen dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

74

penguasaan bidang yang ditekuninya dapat membantu mengarahkan dan

memberikan masukan serta peneguhan pada mahasiswa dalam mencerna

pengetahuan.

d. Dosen diharapkan mau terus belajar

Dosen dapat menjadi fasilator yang rendah hati pada saat dosen berani untuk

selalu belajar. Dosen juga dapat berkembang sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman pada saat dosen mau untuk belajar. Oleh karena itu,

kemampuan dosen untuk selalu belajar dan mengikuti perkembangan zaman akan

membuat dosen terasa dekat dengan peserta didik.

3. Proses Pendampingan

Proses pendampingan dosen kepada peserta didik sangat perlu dilakukan

untuk menunjang keberhasilan komunikasi dan menggali kesulitan dalam proses

pembelajaran. Pendampingan yang sesuai dengan PPR antara lain sebagai berikut.

a. Dialogis

Dialogis berarti adanya komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang saling

membantu, saling terbuka dan saling mengungkapkan kelebihan dan kendala

dalam proses pembelajaran. Situasi dialogis tersebut dapat terwujud dalam praktik

kuliah seperti munculnya sikap keterbukaan mahasiswa mengajukan pertanyaan,

mengungkapkan ide dan gagasannya tentang bahan yang dipelajari, dan

keberanian mahasiswa untuk datang ke kantor dosen bila terdapat kesulitan.

Dosen sendiri juga terbuka untuk mengajukan pertanyaan dan terbuka pula dalam

menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa. Proses dialogis tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

75

termasuk sikap yang baik dan memiliki keterbukaan untuk mengungkapkan kritik

serta saran untuk kepentingan bersama.

b. Saling percaya dan saling membantu

Dalam proses pendampingan diharapkan juga adanya sikap saling percaya

dan saling membantu. Pendampingan tidak akan terjadi tanpa kepercayaan dosen

dan mahasiswa. Sikap dosen atau mahasiswa yang kurang bisa mengendalikan

diri terhadap perilaku salah satu pihak ketika pihak tersebut kurang sesuai dengan

sikap pribadi dapat membuat kerja sama antar dosen mahasiswa kurang terjalin

dengan baik. Oleh karena itu, perlu adanya saling percaya dan saling menghormati

antara dosen dan mahasiswa agar terjalin komunikasi yang baik dan berdampak

baik pula bagi kedua belah pihak.

c. Cura personalis

Pendekatan ini merujuk pada mahasiswa yang perlu diperhatikan dan dibantu

secara pribadi. Dosen dalam tugasnya diharapkan lebih memperhatikan

mahasiswa yang lemah dan sulit menangkap pengetahuan yang didalami. Mereka

ini perlu diperhatikan lebih dan dicarikan cara yang tepat dalam membantu

belajar. Setiap mahasiswa pasti memiliki keadaannya masing-masing dan

memiliki kesulitannya dalam belaja. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan kepada

tiap mahasiswa yang memiliki kelebihan dan kekurangnnya masing-masing agar

bantuan tersebut tepat pada sasaran.

2.2.4.3 Metode Pembelajaran yang sesuai PPR

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang sesuai dengan PPR. Kriteria

utama metode pembelajaran yang menggunakan PPR antara lain memuat (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

76

pengalaman, (2) refleksi, dan (3) sesuatu yang memancing tindakan aktif dan

partisipatif. Metode yang sesuai dengan PPR juga dapat membantu mahasiswa

untuk melakukan refleksi atas pengalamannya, dan dapat membantu mahasiswa

melakukan aksi berdasarkan refleksinya. Berikut beberapa pendekatan dan metode

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pedagogi refleksi dengan sedikit

alasannya.

1. Pendekatan Konstruktivistis

Hampir semua pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik dapat

digunakan dalam pembelajaran bergaya PPR. Pendekatan konstruktivistis berarti

pendekatan dalam pembelajaran dimana mahasiswa dibantu untuk aktif

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Dalam pendekatan ini mahasiswa

akan aktif mengolah, mendalami, mencerna, merumuskan sendiri bahan yang

dipelajari. Dengan kata lain, mahasiswa sungguh mengalami sendiri bagaimana

memperlajari suatu bahan. Jelas pendekatan ini akan memberikan pengalaman

mendalam bagi mahasiswa dalam mempelajari sesuatu.

Secara garis besar dibedakan adanya dua pendekatan konstruktivistis yaitu

pendekatan konstruktivistik personal dan sosial. Pendekatan konstruktivistik

personal, mahasiswa mendalami bahan secara mandiri. Pembelajaran yang cocok

dengan hal itu adalah mahasiswa belajar sendiri. Berbeda hal dengan pendekatan

konstruktivistik sosial, mahasiswa mengolah bahan dalam kelompok kecil sesuai

dengan konteks dan lingkungan, dll. Kedua pendekatan ini memberikan

pengalaman otentik pada mahasiswa dalam mempelajari suatu bahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

77

Beberapa metode pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan

konstruktivistik adalah:

a. Metode pembelajaran di kelas/laboratorium

Metode pembelajaran di kelas/laboratorium mampu mengasah kemampuan

pembelajar untuk belajar secara berkelompok maupun belajar secara langsung.

b. Metode inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode dengan mencari sendiri dapat pula

dikatakan sebagai metode ilmiah. Metode inkuiri adalah metode belajar dimana

mahasiswa melakukan pencarian sendiri untuk menemukan sesuatu. Proses yang

digunakan adalah proses ilmiah yaitu: ada persoalan, membuat hipotesa,

mengumpulkan data, menganalisis data, dan mengambil kesimpulan apakah

hipotesa diterima atau tidak. Proses inkuiri dapat dilakukan sendiri maupun

kelompok.

c. Discovery

Metode discovery merupakan metode belajar mahasiswa yang melibatkan

mahasiswa melakukan langkah-langkah untuk menemukan sesuatu, entah lewat

percobaan ataupun pemikiran.

d. Praktikum

Metode pembelajaran berbasis praktikum merupakan metode belajar dimana

mahasiswa melakukan percobaan di laboratorium, entah untuk membuktikan teori

yang dipelajari di kuliah ataupun untuk menemukan sesuatu hukum atau rumus.

Sering metode ini disebut metode laboratorium karena biasanya dilakukan di lab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

78

e. Problem solving

Metode belajar problem solving merupakan metode belajar yang mencoba

memecahkan persoalan yang ditunjukkan dosen kepada pembelajar. Bentuknya

dapat berupa mengerjakan soal hitungan atau soal pertanyaan atau juga memikirkan

pembecahan persoalan yang lebih menyeluruh dan luas dalam bidang sosial

kemasyarakatan.

f. Membaca novel dan buku sastra sendiri dan mengambil maknanya

Mahasiswa sastra dapat menggunakan metode membaca langsung sumber

sastra atau puisi, dan dengan ini menggali maknanya bagi hidupnya.

g. Permainan

Metode pembelajaran menggunakan permainan merupakan metode belajar

dimana mahasiswa melakukan permainan yang dapat membentu megerti konsep

topik kuliah yang mau dipelajari.

h. Simulasi

Metode simulasi merupakan metode belajar ketika mahasiswa melakukan

peran yang sesuai dengan bahan yang mau didalami. Misalnya, mahasiswa berperan

sebagai presiden yang memutuskan pembukaan pusat tenaga nuklir atau tidak.

i. Permainan olah raga bersama

Permainan olah raga pun dapat menjadi metode belajar tentang teori olah raga

dan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

79

j. Kerja kelompok

Metode kerja kelompok yaitu kegiatan yang dilakukan pembelajar dengan

melakukan proyek bersama dalam kelompok yang ditentukan dosennya. Hasilnya

nantinya dipresentasikan di depan kelas kuliah.

k. Debat, diskusi

Debat dan diskusi kelompok pun dapat menjadi sarana belajar yang lebih

konstruktivis karena mahasiswa dapat membangun pengertian mereka.

2. Pendekatan Pembelajaran di Lapangan/Luar Kelas

Metode pembelajaran ini sangat membantu mahasiswa dalam proses belajar.

Hal tersebut dikarenakan proses ini membantu mahasiswa belajar secara langsung

di lapangan kerja sehingga pembelajaran tidak hanya dari sector teori saja. Berikut

macam-macam metode pembelajaran di lapangan/luar kelas.

a. Live in di suatu tempat

Live-in adalah pembelajaran dengan cara mahasiswa tinggal di suatu tempat di

luar kampus, untuk mengalami hal-hal dan nilai yang memang ingin dipelajari.

Model live in sangat baik dalam pembelajaran PPR karena ada pengalaman

mahasiswa yang sungguh eksistensial. Dari pengalaman banyak mahasiswa dibantu

untuk refleksi dan juga menimbulkan aksi karena pengalaman live in ini.

b. Proyek penelitian

Mahasiswa juga dapat melakukan proyek penelitian bersama di luar kampus.

Dalam kelompok kecil, mereka dapat melakukan penelitian di perusahaan, di suatu

daerah, di sekolah lain, atau dotempat lainnya. Lewat penelitian inilah mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

80

bersama-sama membentuk dan mengkonstruksi pengertian mereka tentang topik

yang diteliti.

c. Mengamati apa yang terjadi di lapangan

Kadang dosen dapat juga memberikan tugas pada mahasiswa untuk mengamati

apa yang terjadi di lapangan meskipun tidak terlalu lama. Misalnya, mahasiswa

mengamati apa dampak banjir bagi kampung tertentu; mahasiswa mengamati akibat

kebakaran terhadap kehidupan masyarakat sekitar.

d. Praktik lapangan

Beberapa mahasiswa sains, kedokteran, keperawatan, guru, kadang harus

melakukan praktek di lapangan, entah praktik mengajar, merawat, menyembuhkan,

dan praktik lainnya. Praktik lapangan sangat membantu mahasiswa untuk

mengambil makna yang mendalam dari mata kuliah yang didalami.

e. Study tour atau studi banding

Beberapa mata kuliah dapat lebih diperdalam dengan mahasiswa melakukan

study tour atau studi banding di luar kampus. Dengan studi banding mahasiswa

dapat melihat, mengalami, merasakan, dan membandingkan apa yang mereka

peroleh di ruang kuliah dengan tempat yang mereka kunjungi. Kelebihan studi

banding adalah ada unsur rekreasinya bersama, yang juga dari segi pengembangan

karakter dapat membantu mahasiswa makin rukun, saling membantu dalam

perjalanan, dan juga saling kerja sama.

3. Pendekatan Ilmiah/Saintifik

Pendekatan ilmiah adalah pendekatan belajar dimana mahasiswa

menggunakan proses ilmiah, atau yang disebut saintifik. Secara umum proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

81

pendekatan ilmiah itu mengandung beberapa langkah seperti berikut: merumuskan

masalah dari pengalaman/persoalan yang ada; membuat hipotesa, keterangan

sementara tentang perosalan di atas; melakukan percobaan untuk mengetes apakah

memang hipotesa itu benar atau tidak; dan menyimpulkan dari analisis itu apakah

memang hipotesa diterima atau ditolak.

Beberapa metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik

antara lain: penelitian; praktikum atau percobaan; dan metode inkuiri

4. Pendekatan Kelompok

Pendekatan kelompok adalah pendekatan belajar mahasiswa menerapkan

mahasiswa belajar dalam kelompok kecil. Mereka saling membantu, saling

mensharingkan pemikirannya, saling mengkritisi pemikiran teman, saling

bekerjasama melakukan pendalaman. Dalam pendekatan ini dapat disebutkan

beberapa metode belajar antara lain: diskusi kelompok; proyek kelompok; tugas

kelompok; dan penelitian kelompok.

5. Live in – Pendekatan Pengalaman Lapangan

Live in atau pendekatan pengalaman lapangan adalah pendekatan belajar

dengan cara mahasiswa tinggal di lingkungan tertentu dimana bahan kuliah atau

suatu nilai mau didalami, melakukan praktek di lapangan bukan di ruang kuliah.

Penekanannya adalah mahasiswa memang tinggal dan dekat dengan lingkungan

yang berkaitan dengan topik tertentu.

Termasuk dalam pendekatan ini antara lain beberapa metode seperti:

a. Live-in di suatu daerah pelosok untuk merasakan dan mengalami hidup suatu

kelompok. Misalnya mahasiswa ingin belajar bagaimana kerukunan orang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

82

desa, maka ia tinggal di suatu desa dan mengamati bagaimana kerukunan di

situ.

b. KKN atau Kuliah Kerja Nyata juga merupakan model pendekatan live-in,

dimana mahasiswa tinggal di suatu pedesaan, melakukan proyek bagi

kepentingan desa itu di bawah bimbingan dosen.

c. Penelitian lapangan, dimana mahasiswa melakukan penelitian di lapangan

yang sesuai dengan topiknya.

d. Proyek lapangan, mahasiswa melakukan proyek yang ditentukan dosen dan

sekaligus tinggal di daerah yang diteliti.

2.2.5 Modul

Bagian dari modul meliputi hakikat modul, karakteristik modul, sistematika

modul, prosedur penulisan modul, dan kriteria penilaian modul. Berikut ini yang

termasuk dalam kajian modul sebagai berikut.

2.2.5.1 Hakikat Modul

Modul merupakan bahan ajar yang disusun untuk membantu peserta didik

dalam memahami materi ajar secara mandiri. Hal tersebut didukung oleh pendapat

Prastowo (2012: 106), modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis

dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat

pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan

minimal dari pendidik. Sejalan dengan Prastowo, dalam diklat Direktoral Tenaga

Kependidikan (2008:3), modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk

dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

83

media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk

belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran

pengajar secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang

terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa

pengajar” atau bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-

muridnya. Maka dari itulah, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri.

Pengajar tidak secara langsung memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu

kepada para murid-muridnya dengan tatap muka, tetapi cukup dengan modul-

modul ini.

Prastowo (2011: 104) mengemukakan isi materi pelajaran, informasi

pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap hasil

evaluasi harus terdapat di dalam modul. Daryanto (2013: 9) menjelaskan bahwa

modul sebagai salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis

dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan

pengajar. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk belajar serta didesain

untuk membantu siswa menguasai tujuan belajar yang spesifik.

Berdasarkan pendapat-pendapat para pakar, modul dapat didefinisikan

sebagai bahan belajar mandiri, membantu mahasiswa menguasai tujuan belajar, dan

paket program yang disusun dan didesain sedemikian rupa untuk kepentingan

belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa modul merupakan paket program yang

disusun dan didesain sedemikian rupa sebagai bahan belajar mandiri untuk

membantu pembelajar menguasai tujuan belajarnya. Oleh karena itu, pembelajar

dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

84

2.2.5.2 Karakteristik Modul

Modul yang dikembangkan harus memiliki karakteristik yang diperlukan

sebagai modul agar mampu menghasilkan modul yang mampu meningkatkan

motivasi penggunannya. Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan (2008: 4-7), modul yang akan dikembangkan harus memperhatikan lima

karaktersistik sebuah modul yaitu self instruction, self contained, stand alone,

adaptive, dan user friendly.

1. Self Instruction, pembelajar dimungkinkan belajar secara mandiri dan tidak

tergantung pada pihak lain. Self Intruction dapat terpenuhi jika modul tersebut

memuat tujuan pembelajaran yang jelas; materi pembelajaran dikemas dalam

unit-unit kegiatan yang kecil/spesifik; ketersediaan contoh dan ilustrasi yang

mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran; terdapat soal-soal

latihan, tugas dan sejenisnya; kontekstual; bahasanya sederhana dan

komunikatif; adanya rangkuman materi pembelajaran; adanya instrumen

penilaian mandiri (self assessment); adanya umpan balik atas penilaian siswa;

dan adanya informasi tentang rujukan.

2. Self Contained, seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam

modul tersebut. Karakteristik ini memberikan kesempatan kepada pembelajar

untuk mempelajari materi pembelajaran secara tuntas.

3. Stand Alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain

atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Pembelajar

tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari atau mengerjakan tugas pada

modul tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

85

4. Adaptive, modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, fleksibel/luwes digunakan diberbagai perangkat

keras (hardware). Modul yang adaptif adalah jika modul tersebut dapat

digunakan sampai kurun waktu tertentu.

5. User Friendly (bersahabat/akrab), modul memiliki instruksi dan paparan

informasi bersifat sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah

yang umum digunakan. Penggunaan bahasa sederhana dan penggunaaan

istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

2.2.5.3 Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul

Modul memiliki fungsi dan tujuan yang dapat dimanfaatkan untuk proses

peningkatan pembelajaran. Hal tersebut dipaparkan oleh Direktorat Tenaga

Kependidikan (2008:5), penggunaan modul sering dikaitkan dengan aktivitas

pembelajaran mandiri (self-instruction). Seiring dengan fungsinya untuk

pembelajaran mandiri, maka konsekuensi lain yang harus dipenuhi oleh modul ialah

adanya kelengkapan isi; artinya isi atau materi sajian dari suatu modul haruslah

secara lengkap terbahas lewat sajian-sajian sehingga dengan begitu para pembaca

merasa cukup memahami bidang kajian tertentu dari hasil belajar melalui modul

ini. Kecuali apabila pembaca menginginkan pengembangan wawasan tentang

bidang tersebut, bahkan dianjurkan untuk menelusurinya lebih lanjut melalui daftar

pustaka (bibliografi) yang sering juga dilampirkan pada bagian akhir setiap modul.

Isi suatu modul hendaknya lengkap, baik dilihat dari pola sajiannya, apalagi isinya.

Modul mempunyai banyak arti berkenaan dengan kegiatan belajar mandiri.

Orang bisa belajar kapan saja dan di mana saja secara mandiri. Karena konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

86

belajarnya berciri demikian, maka kegiatan belajar itu sendiri juga tidak terbatas

pada masalah tempat, dan bahkan orang yang berdiam di tempat yang jauh dari

pusat penyelenggara pun bisa mengikuti pola belajar seperti ini. Terkait dengan hal

tersebut, tujuan penulisan modul ialah (1) modul berfungsi untuk memperjelas dan

mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal, (2) modul mampu

mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar maupun

pengajar/instruktur, (3) modul dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti

untuk meningkatkan motivasi dan gairah belajar; mengembangkan kemampuan

dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya yang

memungkinkan pembelajar belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, (4)

modul memungkinkan pembelajar dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil

belajarnya.

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, modul sebagai bahan ajar akan sama

efektifnya dengan pembelajaran tatap muka. Hal ini tergantung pada proses

penulisan modul. Penulis modul yang baik menulis seolah-olah sedang

mengajarkan kepada seorang peserta mengenai suatu topik melalui tulisan. Segala

sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis saat pembelajaran, dikemukakan

dalam modul yang ditulisnya. Penggunaan modul dapat dikatakan sebagai kegiatan

tutorial secara tertulis.

2.2.5.4 Pembelajaran Menggunakan Modul

Pembelajaran menggunakan modul dapat memudahkan pengajar dan dapat

meningkatkan kualitas pengajaran yang aktif. Hal tersebut dikuatkan oleh

Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:6), proses pembelajaran pada dasarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

87

adalah proses komunikasi yang diwujudkan melalui kegiatan penyampaian

informasi kepada pembelajar. Informasi yang disampikan dapat berupa

pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya. Informasi tersebut

biasanya dikemas sebagai satu kesatuan yaitu bahan ajar (teaching materials).

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara

sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar memungkinkan

peserta didik mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut

dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi

secara utuh dan terpadu. Bahan ajar disusun dengan tujuan; (1) membantu

pembelajar dalam mempelajari sesuatu; (2) menyediakan berbagai jenis pilihan

bahan ajar; (3) memudahkan pengajar dalam melaksanakan pembelajaran; serta (4)

agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

Pembelajaran dengan modul adalah pendekatan pembelajaran mandiri yang

berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik

dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya. Sistem belajar

mandiri adalah cara belajar yang lebih menitikberatkan pada peran otonomi belajar

pembelajar. Belajar mandiri adalah suatu proses di mana individu mengambil

inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosis kebutuhan

belajarnya sendiri; merumuskan/menentukan tujuan belajarnya sendiri;

mengidentifikasi sumber-sumber belajar; memilih dan melaksanakan strategi

belajarnya; dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

88

Belajar mandiri mengandung makna sebagai cara untuk mencapai tujuan

pendidikan dimana peserta didik diberikan kemandirian yang relatif lebih besar

dalam kegiatan pembelajaran. Belajar mandiri sebagai produk mengandung makna

bahwa setelah mengikuti pembelajaran tertentu pembelajar menjadi seorang

pembelajar mandiri. Oleh karena itu, belajar mandiri dapat menjadi cara belajar

yang memberikan derajat kebebasan, tanggung jawab dan kewenangan lebih besar

kepada pembelajar. Pembelajar mendapatkan bantuan bimbingan dari

pengajar/tutor atau orang lain, tetapi bukan berarti harus bergantung kepada

mereka. Belajar mandiri dapat dipandang sebagai proses atau produk.

Peran pengajar/tutor bergeser dari pemberi informasi menjadi fasilitator

belajar dengan menyediakan berbagai sumber belajar yang dibutuhkan, merangsang

semangat belajar, memberi peluang untuk menguji/mempraktikkan hasil

belajarnya, memberikan umpan balik tentang perkembangan belajar, dan

membantu bahwa apa yang telah dipelajari akan berguna dalam kehidupannya.

Untuk itulah diperlukan modul sebagai sumber belajar utama dalam kegiatan

belajar mandiri. Oleh karena itu, kegiatan belajar mandiri adalah perlunya

mengoptimalkan sumber belajar dengan tetap memberikan peluang otonomi yang

lebih besar kepada peserta didik dalam mengendalikan kegiatan belajarnya.

Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai

berikut: (1) meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka

secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi masyarakat; (2)

menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan belajar pembelajar; (3) secara tegas mengetahui pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

89

kompetensi pembelajar secara bertahap melalui kriteria yang telah ditetapkan dalam

modul; (4) mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai pembelajar

berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam modul sehingga tutor dapat

memutuskan dan membantu peserta didik untuk memperbaiki belajarnya serta

melakukan remediasi.

Pelaksanaan pembelajaran modul lebih banyak melibatkan peran peserta

didik secara individual dibandingkan dengan tutor. Tutor sebagai fasilitator

kegiatan belajar, hanya membantu pembelajar memahami tujuan pembelajaran,

pengorganisasian materi pelajaran, melakukan evaluasi, serta menyiapkan

dokumen. Penggunaan modul didasarkan pada fakta bahwa jika pembelajar

diberikan waktu dan kondisi belajar memadai maka akan menguasai suatu

kompetensi secara tuntas. Bila pembelajar tidak memperoleh cukup waktu dan

kondisi memadai, maka ketuntasan pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat

pembelajaran. Kesuksesan belajar menggunakan modul tergantung pada kriteria

peserta didik didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria tersebut meliputi

ketekunan, waktu untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu kegiatan pembelajaran,

dan kemampuan memahami petunjuk dalam modul.

2.2.5.5 Sistematika Modul

Modul memiliki sistematika dalam penulisannya. Sistematika tersebut

dijelaskan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan (2008: 21-26), struktur penulisan

modul dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian

penutup. Berikut rincian bagian modul menurut Direktorat Tenaga Kependidikan.

1. Bagian pembuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

90

Bagian pembuka meliputi judul, daftar isi, peta informasi, daftar tujuan

kompetensi, dan tes awal. Judul modul harus dibuat menarik dan memberi gambaran

tentang materi yang dibahas dan mengambark an isi materi. Daftar isi menyajikan

topik-topik yang dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan berdasarkan urutan

kemunculan dalam modul. Pembelajar dapat melihat secara keseluruhan, topik-topik

yang tersedia dalam modul. Daftar isi juga mencantumkan nomor halaman untuk

memudahkan pembelajar menemukan topik. Selanjutnya peta informasi berupa

kaitan antara topik-topik yang dibahas. Modul perlu menyertakan peta Informasi.

Pada daftar isi akan terlihat topik apa saja yang dipelajari, tetapi tidak terlihat

kaitan antar topik tersebut. Pada peta informasi akan diperlihatkan kaitan antar

topik-topik dalam modul. Peta informasi yang disajikan dalam modul dapat saja

menggunakan diagram isi bahan ajar yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian

Penulisan tujuan kompetensi membantu pembelajar untuk mengetahui

pengetahuan, sikap, atau keterampilan apa yang dapat dikuasai setelah

menyelesaikan pelajaran. Bagian terakhir yaitu tes awal. Pembelajar perlu diberi

tahu keterampilan atau pengetahuan awal apa saja yang diperlukan untuk dapat

menguasai materi dalam modul. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tes

awal. Tes awal bertujuan untuk memeriksa pengetahuan pembelajar terhadap

materi modul.

2. Bagian Inti

a. Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi

Pendahuluan pada suatu modul berfungsi untuk; (1) memberikan

gambaran umum mengenai isi materi modul; (2) meyakinkan pembelajar bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

91

materi yang akan dipelajari dapat bermanfaat bagi mereka; (3) meluruskan

harapan pembelajar mengenai materi yang akan dipelajari; (4) mengaitkan

materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari; (5) memberikan

petunjuk bagaimana memelajari materi yang akan disajikan. Dalam pendahuluan

dapat saja disajikan peta informasi mengenai materi yang akan dibahas dan daftar

tujuan kompetensi yang akan dicapai setelah mempelajari modul.

b. Hubungan dengan materi atau pelajaran yang lain

Materi pada modul sebaiknya lengkap, dalam arti semua materi yang perlu

dipelajari tersedia dalam modul. Namun demikian, bila tujuan kompetensi

menghendaki pebelajar mempelajari materi untuk memperluas wawasan

berdasarkan materi di luar modul maka pembelajar perlu diberi arahan materi

apa, dari mana, dan bagaimana mengkasesnya. Bila materi tersebut tersedia pada

buku teks maka arahan tersebut dapat diberikan dengan menuliskan judul dan

pengarang buku teks tersebut.

c. Uraian Materi

Uraian materi merupakan penjelasan secara terperinci tentang materi

pembelajaran yang disampaikan dalam modul. Organisasikan isi materi

pembelajaran dengan urutan dan susunan yang sistematis, sehingga

memudahkan pembelajar memahami materi pembelajaran. Apabila materi yang

akan dituangkan cukup luas, maka dapat dikembangkan ke dalam beberapa

Kegiatan Belajar (KB). Setiap KB memuat uraian materi, penugasan, dan

rangkuman. Adapun sistematikanya misalnya sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

92

Di dalam uraian materi setiap Kegiatan Belajar, baik susunan dan

penempatan naskah, gambar, mapun ilustrasi diatur sedemikian rupa sehingga

informasi mudah mengerti. Peneliti dapat megorganisasikan antarbab, antarunit

dan antarparagraf dengan susunan dan alur yang memudahkan pembelajar

memahaminya. Organisasi antara judul, sub judul dan uraian yang mudah

diikuti oleh pembelajar.

Pemberian judul dapat membantu pembelajar untuk menemukan bagian dari

teks yang ingin dipelajari, memberi tanda awal dan akhir suatu topik, memberi

kesan bahwa topik-topik terkelompok dalam topik yang lebih besar, memberi

ciri topik yang penting yang memerlukan pembahasan panjang dengan melihat

banyak halaman untuk membahas topik tersebut. Pemberian judul juga dapat

sebagai alat bantu bagi pembaca modul untuk mempelajari materi yang

disajikan dalam bentuk teks tertulis.

Kegiatan Belajar 1

Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenis Esai

A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman

Kegiatan Belajar 2

Struktur Penulisan Esai

A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman (dan seterusnya)

Bagan 2.5 Contoh Sistematika Uraian Materi Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

93

Struktur pemberian judul mencerminkan struktur materi yang dikembangkan

oleh penulis modul. Penjenjangan atau hierarki sebaiknya tidak lebih dari tiga

jenjang. Lebih dari tiga jenjang akan menyulitkan pembaca untuk memahami

penjenjangan tersebut. Penjudulan untuk setiap jenjang sebaiknya dituliskan

dalam bentuk huruf berbeda. Misalnya:

d. Penugasan

Penugasan dalam modul perlu untuk menegaskan kompetensi yang

diharapkan setelah mempelajari modul. Jika pembelajar diharapkan untuk dapat

menghafal sesuatu, dalam penugasan hal ini perlu dinyatakan secara tegas. Jika

pembelajar diharapkan menghubungkan materi yang dipelajari pada modul

dengan pekerjaan sehari-harinya maka hal ini perlu ditugaskan kepada

pembelajar secara eksplisit. Penugasan juga menunjukkan bagian terpenting

dalam modul sehingga dapat mengasah kemampuan pembelajar.

e. Rangkuman

Rangkuman merupakan bagian dalam modul yang menelaah hal-hal pokok

dalam modul yang telah dibahas. Rangkuman diletakkan pada bagan akhir

modul.

A. JUDUL

1. Sub Judul

a. Anak Judul (Sub dari sub judul)

1) dan seterusnya

Bagan 2.6 Contoh Sistematika Penomoran dalam Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

94

3. Bagian Penutup

a. Glosarium atau daftar isitilah

Glosarium berisikan definisi-definisi yang menjadi pokok pembahasan dalam

materi. Definisi tersebut dibuat ringkas dengan tujuan untuk mengingat kembali

konsep yang telah dipelajari.

b. Tes Akhir

Tes akhir merupakan latihan yang dapat pembelajar kerjakan setelah

mempelajari suatu bagian dalam modul. Aturan umum untuk tes akhir ialah

bahwa tes tersebut dapat dikerjakan oleh pembelajar dalam waktu sekitar 20%

dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu modul dapat diselesaikan dalam

tiga jam maka tes akhir harus dapat dikerjakan oleh peserta belajar dalam waktu

sekitar setengah jam.

Mengacu pada pendapat di atas, maka modul yang dikembangkan memiliki

sistematika sebagai berikut:

1. Bagian pembuka

Bagian pembuka terdiri dari pendahuluan, deskripsi singkat isi modul,

capaian akhir pembelajaran, peta konsep, manfaat modul, petunjuk penggunaan

modul, tujuan pembelajaran, dan materi pokok.

2. Bagian inti

Bagian inti terdiri dari kegiatan belajar 1, 2, dan 3. Ketiga kegiatan itu ialah

(a) Kegiatan belajar I: Argumentasi, (b) Kegiatan belajar II: Esai, (c) Kegiatan

belajar III: Esai Argumentatif Menurut Toulmin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

95

3. Bagian penutup

Bagian penutup terdiri dari evaluasi sumatif, penutup, glosarium, daftar

pustaka, dan kunci jawaban.

2.2.5.6 Prosedur Penulisan Modul

Berdasarkan Depdiknas (2008: 12-16), prosedur penulisan modul

merupakan suatu proses pengembangan modul yang dilakukan secara sistematis.

Penulisan modul dilakukan dengan prosedur sebagai berikut.

1. Analisis kebutuhan modul

Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis kompetensi

untuk menentukan jumlah dan judul modul yang dibutuhkan dalam mencapai suatu

kompetensi tertentu. Berikut ini langkah-langkah dalam menganalisis kebutuhan

modul yaitu; (a) Peneliti menetapkan terlebih dahulu kompetensi yang terdapat di

dalam garis-garis besar program pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi

modul; (b) Peneliti mengidentifikasi dan menentukan ruang lingkup unit dan

kompetensi yang akan dicapai. (c) Peneliti mengidentifikasi dan menentukan

pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang disyaratkan. (d) Peneliti menentukan

judul modul yang akan dikembangkan.

2. Penyusunan draf

Penyusunan draf merupakan proses pengorganisasian materi pembelajaran

dari satu kompetensi atau sub kompetensi ke dalam satu kesatuan yang sistematis.

Penyusunan draf ini dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu (a) peneliti

menetapkan judul modul, (b) peneliti menetapkan tujuan akhir yang akan dicapai

pembelajar setelah selesai mempelajari modul, (c) peneliti menetapkan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

96

yang spesifik yang menunjang tujuan akhir, (d) peneliti menetapkan outline (garis

besar) modul, (e) peneliti mengembangkan materi pada garis-garis besar, (f)

peneliti memeriksa ulang draf modul yang dihasilkan, (g) peneliti menghasilkan

draf modul I.

Hasil akhir dari tahap ini adalah menghasilkan draf modul yang sekurang-

kurangnya mencangkup judul modul, kompetensi atau sub kompetensi yang akan

dicapai, tujuan siswa mempelajari modul, materi, prosedur, soal-soal, evaluasi atau

penilaian, dan kunci jawaban dari latihan soal.

3. Validasi

Validasi adalah proses permintaan persetujuan pengesahan terhadap

kelayakan modul. Validasi ini dilakukan oleh dosen ahli, dosen pengampu mata

kuliah Bahasa Indonesia. Tujuan dilakukannya validasi adalah mengetahui

kelayakan terhadap modul yang telah dibuat.

4. Uji coba modul

Uji coba modul dilakukan setelah draf modul selesai direvisi dengan masukan

dari validator. Tujan dari tahap ini adalah memperoleh masukan dari mahasiswa

responden uji coba produk untuk menyempurnakan modul. Uji coba penggunaan

modul dalam pembelajaran ini dilakukan kepada mahasiswa peserta mata kuliah

Bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma dengan jumlah subjek 30 orang.

5. Revisi

Revisi atau perbaikan adalah proses perbaikan modul setelah mendapat

masukan dari dosen ahli, dosen pengampu dan mahasiswa. Perbaikan modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

97

mencangkup aspek penting penyusunan modul yaitu pengorganisasian materi

pembelajaran, penggunaan metode intruksional, penggunaan bahasa dan

pengorganisasian tata tulis.

2.2.5.7 Kriteria Penilaian Modul

Modul merupakan paket program yang disusun dan didesain sedemikian

rupa sehingga penyusunan modul memiliki ketentuan. Menurut Arsyad (1997: 87-

90) modul sebagai bahan ajar memiliki enam elemen yang harus diperhatikan saat

menyusunnya, yaitu: konsistensi, format organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan

penggunaan spasi kosong.

1. Konsistensi

Konsistensi modul yang dimaksud meliputi (a) konsistensi bentuk dan huruf

dari awal hingga akhir, (b) konsistensi jarak spasi, dan (c) konsistensi tata letak dan

pengetikan baik pola pengetikan maupun margin/batas-batas pengetikan.

2. Format

Format modul juga disesuaikan berdasarkan beberapa hal, yakni (a) format

kolom dibuat tunggal atau multi disesuaikan dengan bentuk dan ukuran kertas yang

digunakan, (b) format kertas vertikal/horizontal disesuaikan dengan tata letak dan

format pengetikan, (c) tanda-tanda (ikon) yang digunakan mudah dilihat dengan

cepat yang bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap penting atau

khusus.

3. Organisasi

Organisasi atau penyusunan modul juga disesuaikan berdasarkan beberapa

hal, yaitu (a) tampilan peta/bagian yang menggambarkan cakupan materi, (b) isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

98

materi pembelajaran urut dan disusun secara sistematis, (c) naskah, gambar, dan

ilustrasi disusun sedemikian rupa sehinggga informasi mudah dimengerti oleh

siswa, (d) antarunit, antarparagraf, dan antarbab disusun dalam alur yang mudah

dipahami pembelajar, dan (e) antara judul, subjudul, dan uraian diorganisasikan

agar mudah diikuti oleh siswa.

4. Daya tarik

Daya tarik modul yang dimaksud meliputi sampul depan mengombinasikan

warna, gambar/ilustrasi, bentuk dan ukuran huruf yang sesuai dan isi modul

menempatkan rangsangan-rangsangan berupa gambar/ilustrasi, huruf tebal, miring,

garis bawah atau warna serta tugas dan latihan dikemas secara menarik dan

mengarah untuk meningkatkan keterampilan menulis pembelajar.

5. Bentuk dan ukuran huruf

Bentuk dan ukuran huruf yang ideal meliputi beberapa aspek, antara lain

(a) bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca sesuai dengan karakteristik umum

mahasiswa, (b) perbandingan huruf proporsional antara judul, subjudul, dan isi

naskah yang sesuai dan tidak berlebihan, (c) modul tidak menggunakan huruf

kapital untuk seluruh teks, karena dapat membuat proses membaca menajadi sulit.

6. Penggunaan ruang/spasi kosong

Penggunaan ruang atau spasi kosong yang dimaksud meliputi (a) batas tepi

(marjin), (b) spasi antarkolom, (c) pergantian antarparagraf, dan pergantian

antarbab atau bagian.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulankan bahwa dalam

pengembangan modul perlu dilakukan penilaian. Penilaian ini bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

99

mengetahui kualitas modul yang dikembangkan. Depdiknas (2008: 28) menyatakan

komponen evaluasi terdiri dari:

1. Komponen kelayakan isi mencakup hal-hal, seperti kesesuaian dengan

capaian kompetensi; kesesuaian dengan perkembangan anak; kesesuaian

dengan kebutuhan bahan ajar; kebenaran substansi materi pembelajaran;

manfaat untuk penambahan wawasan; kesesuaian dengan nilai moral, dan

nilai-nilai sosial.

2. Komponen kelayakan kebahasaan, antara lain mencakup keterbacaan;

kejelasan informasi; kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar; pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat).

3. Komponen kelayakan penyajian antara lain mencakup kejelasan tujuan

(indikator) yang ingin dicapai; urutan sajian; pemberian motivasi, daya tarik;

interaksi (pemberian stimulus dan respon); kelengkapan informasi

4. Komponen kelayakan kegrafikan antara lain mencakup penggunaan jenis

tulisan; penggunaan ukuran tulisan; layout atau tata letak; ilustrasi, gambar,

foto; dan desain tampilan.

2.3 Kerangka Berpikir

Kemampuan mahasiswa dalam bidang menulis sangat diperhatikan dalam

dunia kerja maupun lingkungan akademik. Hal tersebut disebabkan karena tuntutan

mahasiswa yang harus pandai mengungkapkan pendapat melalui keterampilan

menulis. Kemampuan mahasiswa dalam menulis secara khusus menulis

argumentasi juga sangat perlu diterapkan secara langsung bahkan ditingkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

100

dalam kualitas penulisannya. Penulisan argumentasi dapat dapat diterapkan salah

satunya berupa penulisan esai argumentasi.

Berdasarkan hasil identifikasi peneliti tentang pentingnya menulis esai

argumentatif terhadap mahasiswa terdapat kecenderungan sikap ingin tahu yang

tinggi tentang penulisan esai argumentatif. Keingintahuan tersebut tidak diimbangi

dengan adanya media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Media

pembelajaran yang sesuai seharusnya dapat mempermudah pengajar dalam

menjelaskan materi ajar khususnya menulis esai argumentatif. Oleh karena itu,

peneliti menawarkan sebuah media pembelajaran berupa modul pembelajaran

dengan menggunakan pola pengembangan menulis esai argumentatif berspektif

Logika Toulmin dan strategi pembelajaran sesuai paradigma pembelajaran

Pedagogi Reflektif. Peneliti berharap dengan adanya modul pembelajaran tersebut,

mahasiswa semakin lihai dalam menulis esai argumentatif dengan berbagai bidang

yang diminatinya dan mampu mengasah kemampuan berpikir kritis mahasiswa

untuk memberikan pendapat atau argumennya dengan baik.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah

Bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma. Peneliti memilih mahasiswa peserta mata kuliah Bahasa Indonesia karena

pada mata kuliah iniah mahasiswa mulai diberikan pengetahuan tentang

kemampuan menulis di jenjang perguruan tinggi. Mengingat bahwa esai

argumentatif merupakan salah satu dari kompetensi dasar yang harus dimiliki

mahasiswa, maka mahasiswa pun dianjurkan untuk memiliki keterampilan menulis

esai argumentatif guna untuk menuliskan sebuah gagasan akademik maupun non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

101

akademik, untuk penunjang tugas perkuliahan, atau untuk memberikan pendapat

sesuai dengan alur intelektual.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membuat dan membagikan angket

tentang pentingnya kemampuan menulis esai agumentatif. Angket ini peneliti

sebagikan secara acak kepada mahasiswa di Universitas Sanaa Dharma. Hasil

angket ini diharapkan mampu menjadi landasan awal permasalahan dalam

penelitian ini. Kemudian, peneliti akan melakukan observasi, pengisian angket

analisis kebutuhan kepada dosen dan mahasiswa peserta mata kuliah Bahasa

Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma

guna mendapatkan gambaran nyata tentang permasalahan mahasiswa dalam

menulis esai argumentatif. Langkah selanjutnya, peneliti akan melakukan tes

menulis esai argumentatif kepada mahasiswa peserta mata kuliah tersebut.

Seluruh instrumen penelitian tersebut dianalisis dan menghasilkan data awal

terkait materi pembelajaran dan strategi pembelajaran yang harus dikembangkan.

Data awal tersebut menjadi landasan peneliti untuk membuat produk penelitian

berupa modul pembelajaran menulis esai argumentatif. Pengembangan modul ini

nantinya berdasarkan pada empat aspek yaitu (1) kebermanfaatan penguasaan

menulis esai agumentatif bagi mahasiswa, (2) tingkat kemampuan menulis esai

argumentatif mahasiswa, (3) kebutuhan mahasiswa akan materi menulis esai

argumentatif, dan (4) kebutuhan strategi pembelajaranyang sesuai dalam menulis

esai argumentatif. Data awal tersebut juga akan peneliti korelasikan dengan kajian

kepustakaan yang telah ada sehingga mampu menghasilkan modul pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

102

menulis esai argumentatif yang tepat guna dan tepat sasaran. Secara ringkas,

kerangka berpikir ini dapat dibuat ke dalam bagan berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

103

Modul Pembelajaran Menulis Esai Argumentatif

Kajian Teori Data

Wawancara Dosen dan Observasi ke

Penyebaran Angket Penyebaran Angket Penyebaran Angket Tes

PENGEMBANGAN MODUL

Kebermanfaatan Penguasaan

Menulis Esai Argumentatif di

Perguruan Tinggi

Tingkat Kemampuan Menulis Esai Argumentatif

Kebutuhan Mahasiswa akan Materi Menulis

Esai Argumentatif

Kebutuhan Strategi Belajar Menulis

Esai Argumentatif

Uji Validasi

Revisi produk 1

Uji Coba

Revisi produk 2

Bagan 2.7 Alur Pengembangan Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

104

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research &

Development (R&D). Penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Secara lebih rinci, metode

penelitian ini dikaji dalam 6 hal, yaitu (1) jenis penelitian, (2) sumber data dan

data, (3) teknik pengumpulan data, (4) instrumen penelitian, (5) teknik analisis

data, dan (6) prosedur pengembangan produk. Berikut ini penjelasan mengenai 6

hal tersebut.

3.1 Jenis Penelitian

Pengembangan modul pembelajaran ini didasarkan pada pengembangan

Research & Development Borg dan Gall dalam Sugiyono (2015). Menurut ahli

tersebut, model pengembangannya memuat panduan sistematika langkah-langkah

penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam salah satu langkah itu, peneliti dapat

mengukur standar kelayakan produk yang dirancangnya. Oleh sebab itu,

pengembangan ini memerlukan rujukan tentang prosedur produk yang akan

dikembangkan.

Borg dan Gall dalam Sugiyono (2015) menyatakan bahwa prosedur

penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: (1)

mengembangkan produk dan (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai

tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembang, sedangkan tujuan

kedua disebut sebagai validasi. Dengan demikkian, konsep penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

105

pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus

disertai dengan upaya validasinya.

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Modul

Pembelajaran Menulis Esai Argumentatif Berperspektif Logika Toulmin dengan

Paradigma Pembelajaran Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma. Modul tersebut diharapkan mampu

meningkatkan pemahaman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

mengenai materi menulis esai argumentatif dan mampu meningkatkan hasil

belajar mahasiswa terkait materi tersebut.

3.2 Sumber Data dan Data

Peneliti memperoleh sumber data dari dosen dan mahasiswa peserta mata

kuliah Bahasa Indonesia, kelas c, di Program Studi Matematika. Selain itu, data

yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data-data yang dihasilkan

berdasarkan pengumpulan informasi. Berikut penjelasan sumber data dan data

yang telah dibagi menjadi beberapa bagian antara lain (1) tempat/lokasi penelitian,

(2) sumber data yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini serta (3) data yang

dapat diperoleh peneliti dari sumber data tersebut.

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tempat

penelitian ini dilakukan di kelas C, ruang K.305 pada mata kuliah Bahasa

Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, Kampus III, Paingan,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

106

3.2.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini meliputi satu dosen pengampu mata

kuliah bahasa Indonesia dan mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesia di

Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma, yang

berjumlah 30 orang.

Uji validasi Modul Menulis Esai Argumentasi Berperspektif Logika

Toulmin yang diintegrasikan dengan strategi pembelajaran Paradigma

Pedagogi Reflektif dilakukan oleh dua dosen yaitu satu dosen pengampu dan

satu dosen ahli. Satu orang dosen pengampu tersebut yaitu Ibu Septina

Krismawati, S.S., M.A. Satu orang dosen ahli yang menguji validasi modul

tersebut yaitu Ibu Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum.

3.2.3 Data Penelitian

Data penelitian didapatkan dari mahasiswa dan dosen pengampu mata

kuliah bahasa Indonesia. Mahasiswa sebagai sumber data dapat memberikan

empat data, yakni (1) berbagai informasi awal tentang menulis esai argumentatif,

(2) kesulitan-kesulitan dalam menulis esai argumentatif, (3) saran desain modul

pembelajaran menulis esai yang diinginkan, dan (4) hasil tulisan mahasiswa

berupa esai argumentatif. Data yang berasal dari dosen pengampu meliputi (1)

hasil observasi, seperti strategi pembelajaran di kelas, cara dosen memberikan

motivasi kepada mahasiswa, dan cara dosen mengatasi kendala-kendala selama

proses pembelajaran di kelas (2) hasil wawancara, seperti kebutuhan modul

pembelajaran, kendala-kendala yang dialami ketika mengajarkan materi menulis

esai argumentatif, referensi yang digunakan untuk mengajarkan menulis esai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

107

argumentatif, dan saran terhadap modul yang dikembangkan (3) hasil validasi

modul yang dibuat peneliti, dan (4) saran-saran yang diperlukan peneliti dalam

mengembangkan produk. Satu orang dosen ahli sebagai validator memberikan

data berupa hasil validasi modul menulis esai argumentatif yang diisikan

dalam sebuah angket validasi modul.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dalam beberapa tahap. Tahap pertama,

peneliti mengumpulkan data menggunakan instrumen kuantitiatif berupa angket

untuk menemukan masalah dan potensi yang ada di suatu objek penelitian. Data

yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan

rancangan produk. Tahap kedua, pengumpulan data berupa angket diperlukan

untuk mengetahui pengalaman awal mahasiswa terkait menulis esai argumentatif

dan informasi yang diperlukan pada saat akan membuat rancangan produk.

Peneliti meminta pertimbangan pada sampel atau informan serta studi

kepustakaan tentang rancangan produk modul pembelajaran menulis esai

argumentatif. Tujuan pertimbangan ini dibuat untuk membantu peningkatan

kemampuan menulis esai argumentatif mahasiswa.

Tahap ketiga pengumpulan data diperlukan pada saat menguji rancangan

atau desain modul. Pada tahap ini peneliti memperoleh pendapat, komentar, dan

saran-saran dari ahli dan praktisi terhadap rancangan produk yang telah dibuat.

Instrumen yang digunakan unruk mengetahui berbagai informasi itu adalah

observasi, wawancara, dan validasi. Semua data tersebut dianalisis dan

selanjutnya digunakan untuk merancang desain modul yang peneliti kembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

108

Setelah modul dibuat, modul tersebut diujicobakan secara terbatas, dalam proses

pengujian perlu pengumpulan data (sebagai tahap keempat) dengan tes, dan

validasi mahasiswa. Berdasarkan hasil uji coba terbatas tadi, selanjutnya data

dianalisis dan hasilnya digunakan untuk revisi produk. Revisi produk berupa

modul menulis esai argumentatif menjadi tahap akhir dari serangkaian penelitian

ini.

3.4 Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data tersebut, peneliti menggunakan

instrumen penelitian secara kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini penjabaran lebih

rinci instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti.

1. Tes

Tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar. Pengukuran data

dengan tes dilakukan dengan cara memberikan tugas untuk menulis esai kepada

subjek yang diteliti. Data hasil tes nantinya berupa data kualitatif (Anastari dalam

Sugiyono, 2015: 208). Tugas tersebut akan dijadikan tes awal. Tes awal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal sejauh mana mahasiswa peserta

mata kuliah bahasa Indonesia dalam memahami materi dan keterampilannya

menulis esai argumentatif.

Peneliti memberikan tes akhir kepada mahasiswa peserta mata kuliah

Bahasa Indonesia ketika pembelajaran selesai. Tes akhir dilakukan berguna

mengukur kondisi pemahaman mahasiswa setelah melakukan pmbelajaran

dengan menggunakan modul yang peneliti buat. Hasil tes tersebut akan diukur

secara kuantitatif dan kualitatif untuk dilihat perbandingan tingkat pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

109

mahasiswa saat sebelum menggunakan modul dan sesuadah menggunakan

modul.

2. Wawancara

Wawancara terstruktur (structured interview) digunakan sebagai teknik

pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi

yang akan diperoleh (Estenberg dalam Sugiyono, 2015: 233). Dengan demikian,

dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah

disiapkan. Wawancara yang digunakan untuk menggali informasi dari dosen

pengampu adalah wawancara berstruktur. Peneliti menyiapkan butir-butir

pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi yang ingin diperoleh peneliti.

3. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket

tertutup. Angket tertutup menggunakan skala likert dengan 5 pilihan jawaban,

yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Instrumen berupa angket/kuesioner yang dibuat

pertama ditujukan kepada beberapa mahasiswa di Universitas Sanata Dharma

yang dipilih peneliti secara acak. Selanjutnya, peneliti memberikan angket

kepada mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesis, kelas C, Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 30

responden. Hal ini dilakukan untuk mengukur pengalaman awal mahasiswa

tentang menulis esai argumentatif, saran untuk pengembangan modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

110

pembelajaran menulis esai argumentatif, dan saran perbaikan modul yang

diujicobakan.

Lembar validasi berupa angket untuk reviewer dan responden. Saran-

saran yang membangun lewat angket itu digunakan untuk melakukan analisis dan

perbaikan terhadap produk yang sedang dikembangkan peneliti. Skala yang

digunakan dalam validasi produk ini adalah skala likert. Selain itu, angket

validasi meliputi 4 aspek penilaian. Keempat aspek penilaian itu adalah aspek

isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan data yang

diharapkan terlebih dahulu diuji validitasnya. Validasi instrumen dalam

penelitian ini menggunakan validitas logis dan validitas internal. Validitas logis

yaitu dilihat secara teoritis oleh dosen ahli, apakah sesuai dengan apa yang akan

dilakukan di lapangan, sedangkan validitas internal dilakukan dengan

mencocokkan instrumen penelitian yang akan digunakan dengan kisi-kisi

instrumen. Untuk memperoleh informasi tentang pengukuran kesesuaian isi

angket, peneliti menyerahkan butir-butir instrumen kepada ahli/pakar yang

dipandang layak untuk memberikan penilaian terhadap aspek-aspek yang

tercantum pada instrumen. Ahli/pakar yang dimaksud adalah dosen pembimbing

dan dosen ahli. Selain itu, peneliti juga mendapatkan informasi tentang kelayakan

modul dari mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesia selaku responden

dan pengguna modul yang sedang diujicobakan. Selanjutnya, hasil penilaian

ahli/pakar tersebut dianalisis untuk memutuskan apakah instrumen sudah layak

digunakan dalam penelitian ini atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

111

4. Observasi

Observasi termasuk salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara pengamatan terhadap perilaku dan lingkungan. Observasi dilakukan

peneliti pada awal pengumpulan data dan saat uji coba produk berlangsung.

Observasi yang dilakukan dengan mengamati metode pengajaran yang dilakukan

dosen dan bagaimana perilaku mahasiswa selama pembelajaran berlangsung.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain (Sugiyono, 2015). Teknik analisis data berguna untuk mengetahui

bagaimana cara peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh melalui

berbagai instrumen penelitian yang telah dibuat. Berikut teknik analisis data yang

digunakan peneliti.

1. Analisis Hasil Tes Mahasiswa

Tes yang diberikan mahasiswa diberikan sebanyak dua kali yaitu tes awal

(pretest) dan tes akhir (posttest). Kedua jenis tes tersebut dianalisis secara

kualitatif. Peneliti akan mengumpulkan informasi terkait keterampilan menulis

esai yang akan dianalisis melalui lima aspek keterampilan menulis yaitu aspek (1)

isi, (2) organisasi, (3) kosakata, (4) bahasa, (5) penulisan. Kelima aspek penilaian

menulis tersebut diperdalam lagi ke dalam beberapa patokan untuk memudahkan

peneliti untuk menganalisis esai mahasiswa. Esai yang belum memenuhi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

112

yang sudah memenuhi kriteria penilaian tersebut akan dilampirkan ke dalam bab

IV dan dianalisis sesuai dengan teori yang sesuai.

2. Analisis Hasil Wawancara Dosen

Wawancara dilakukan pada tahap pengumpulan data sebelum

perancangan produk. Hasil wawancara dengan dosen pengampu peserta mata

kuliah bahasa Indonesia ini nantinya peneliti transkrip dan diambil garis besar

isinya. Isi wawancara peneliti analisis dalam bab IV. Setelah

dideskripsikanpeneliti membuat kesimpulan secara umum dari hasil wawancara.

3. Analisis Lembar Angket Mahasiswa

Analisis lembar angket menggunakan Skala Likert. Skala Likert juga

adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat

seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial,

berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dalam

menganalisis lembar angket siswa, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Mengubah skor dari setiap butir pertanyaan dengan kriteria skor

sebagai berikut. Konversi nilai mengacu pada Nurgiyantoro (2011: 92).

KETERANGAN SKOR Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak Tahu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.1 Konversi Nilai dan Skala Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

113

b. Menjumlahkan skor dari setiap butir pertanyaan

Rumus: T x Pn

T = Total jumlah responden yang memilih

Pn = Pilihan angka skor Likert

c. Menghitung skor ideal (tertinggi) dan skor terendah

Skor ideal (X) diperoleh dengan menghitung hasil kali jumlah responden

dengan skor maksimal dari tiap butir soal. Sedangkan skor terendah (Y) diperoleh

dengan menghitung hasil kali jumlah responden dengan skor minimal dari tiap

butir soal. Penghitungan skor ideal ini berfungsi untuk menentukan batasan

kategori dalam skala Likert.

Rumus:

X : Jumlah responden x 5 (skor maksimal)

Y : Jumlah responden x 1 (skor minimal)

d. Menghitung persentase dengan skor yang diperoleh dibagi skor

maksimal dikalikan 100%

e. Mengubah persentase dengan kategori

Seluruh data yang sudah dihitung, akan peneliti sajikan dalam bentuk data

diskrit. Data diskrit adalah data yang hanya dikelompokkan secara terpisah

menjadi dua atau beberapa kelompok yang tidak ada hubungannya. Peneliti akan

memisahkan dan menjabarkan hasil persentase tiap kategori tanpa ada hubungan

yang signifikan dari antara kategori tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

114

4. Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Uji

Coba Mahasiswa

Data yang diperoleh melalui kegiatan validais diklasifikasikan menjadi 2,

yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kritik dan

saran yang dikemukakan ahli media, ahli materi, dan mahasiswa dihimpun dan

disarikan untuk memperbaiki produk modul pembelajaran yang dikembangkan.

Proses revisi produk disajikan secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi

yang dilakukan. Pada tahap revisi produk akan ditampilkan produk sebelum dan

sesudah revisi disertai dengan deskripsi yang menjelaskan proses revisi.

Data kuantitatif mengenai kualitas modul yang diperoleh dari para

responden melalui kuesioner dengan skala Likert dianalisis secara statisik

deskriptif. Ada tiga langkah yang dilakukan peneliti dalam menyajikan data

kuantitatif. Langkah-langkah itu, antara lain: (a) pengumpulan data kasar; (b)

pemberian skor, untuk analisis kuantitatif; (c) skor yang diperoleh dikonversikan

mennjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan

PAP (penilaian acuan patokan) sebagai berikut (Sukardjo, 2008:53).

Kategori Interval Skor Sangat Baik x>Xi + 1,80 SBi Baik Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80 SBi Cukup Baik Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60 SBi Kurang Baik Xi – 1,80 SBi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi Sangat Kurang Baik X ≤ Xi – 1,80 SBi

Tabel 3.2 Konversi nilai skala lima berdasarka penilaian acuan patokan (PAP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

115

Keterangan :

Xi : rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Sbi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor

minimal ideal)

Dalam penelitian ini, nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimal

“C” dengan kategori “cukup”. Jadi, jika hasil penilaian oleh dosen ahli, dosen

pengampu dan mahasiswa peserta mata kuliah, skor rata-ratanya memperoleh

nilai “C”, maka pengembangan bahan ajar berupa Modul Pembelajaran Menulis

Esai Argumentatif Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi

Reflektif pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan

Matematika dianggap “cukup layak digunakan”.

5. Analisis Hasil Observasi Kelas

Seluruh instrumen observasi ini dibuat menggunakan kisi-kisi dan

dikembangkan ke dalam format tabel pernyataan yang dapat langsung diberi

tanda checklist (√) sesuai hasil kondisi yang terjadi di dalam kelas. Hasil dari

tabel tersebut selanjutnya dijabarkan dan diambil garis besar isinya. Selanjutnya,

peneliti menarik kesimpulan secara umum.

3.6 Prosedur Pengembangan Produk

Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti mengadopsi prosedur

pengembangan milik Borg dan Gall dalam Sugiyono (2015). Borg dan Gall dalam

Sugiyono (2015: 35 – 37), menuliskan dalam bukunya yang berjudul Educational

Research menyatakan bahwa ada sepuluh langkah pelaksanaan teknik

penelitian dan pengembangan, yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

116

1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan

informasi)

Peneliti melakukan pengukuran kebutuhan, studi literatur yang berkaitan

dengan permasalahan yang dikaji, penelitian dalam skala kecil,

persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian dan

pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Planning (perencanaan)

Peneliti menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan

yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang

hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah

penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

3. Develop preliminary form of product (pengembangan draf produk)

Peneliti membuat pengembangan bentuk permulaan dari produk yang

akan dihasilkan. Selain itu, peneliti melakukan persiapan yang terdiri

dari persiapan komponen pendukung, persiapan bahan pembelajaran,

pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan

instrumen pendukung.

4. Preliminary field testing (uji coba lapangan awal)

Tahap ini berisi uji coba lapangan awal dalam skala terbatas dengan

melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan

dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau

angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

117

5. Main product revision (merevisi hasil uji coba)

Tahap ini berisi perbaikan terhadap produk awal berdasarkan hasil uji coba

awal. Perbaikan dan penyempurnaan ini sangat mungkin dilakukan lebih

dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba

terbatas, sehingga diperoleh draf produk (model) utama yang siap diuji

coba lebih luas.

6. Main field testing (uji coba lapangan)

Uji coba utama yang melibatkan seluruh responden–dalam hal ini berarti

mahasiswa. Uji coba pada modul ini dapat dilakukan kepada seluruh

mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesia kelas C, Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma.

7. Operational product revision (penyempurnaan produk hasil uji lapangan)

Tahap ini berisi perbaikan atau penyempurnaan terhadap hasil uji coba

lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain

model operasional yang siap divalidasi.

8. Operational field testing (uji pelaksanaan lapangan)

Langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan.

Uji validasi ini melibatkan subjek penelitian dengan jangkauan yang

besar. Data pengujian lapangan ini juga dapat ditambahkan dengan

melakukan angket, wawancara, dan obeservasi serta analisis hasilnya.

9. Final product revision (penyempurnaan produk akhir)

Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. Hasil

penyempurnaan akhir ini akan menghasilkan produk akhir (final).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

118

10. Dissemination and implementation (diseminasi dan implementasi)

Tahap akhir ini berisi penyebarluasan produk atau model yang sudah

dikembangkan. Langkah yang dapat ditempuh untuk penyebarluasan

produk yaitu dengan penulisan hasil penlitian dalam pertemuan profesional

dan dalam jurnal. Selain itu, dalam pengimplementasian produk,

peneliti dapat bekerja sama dengan penerbit untuk penerbitan.

Peneliti menyederhanakan langkah-langkah R & D yang diajukan oleh

Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015) tersebut dapat menjadi enam tahap. Hal ini

dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki peneliti.

Keenam tahap tersebut yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2)

pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi produk I, (5) uji coba produk,

(6) revisi produk II.

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi DesainUji Coba Produk

Revisi ProdukUji Coba

Pemakaian

Revisi ProdukProduksi Massal

Bagan 3.1 Bagan prosedur penelitian menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

119

Berkaitan dengan pengembangan modul, peneliti juga mengacu pada

langkah-langkah pembuatan modul berdasarkan Direktorat Tenaga

Kependidikan (2008). Penulisan modul merupakan proses penyusunan materi

pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh

pebelajar untuk mencapai kompetensi atau sub kompetensi. Penyusunan modul

belajar mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam tujuan yang ditetapkan.

Maka, keenam langkah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Informasi diperoleh dari dosen dan mahasiswa mata kuliah bahasa

Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma. Pengumpulan informasi dari dosen dilakukan dengan menggunakan

instrumen penelitian berupa wawancara, sedangkan pengumpulan informasi

dari mahasiswa dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa

angket.

Selain itu, peneliti juga melakukan studi literature. Studi ini

dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang dikaji. Peneliti juga

merancang kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian

ini. Pengembangan desain atau langkah-langkah penelitian serta

kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas juga dilakukan peneliti dalam

tahap ini.

Terkait dengan hal tersebut, peneliti juga akan melakukan analisis

kebutuhan modul sesuai dengan Direktorat Tenaga Kependidikan (2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

120

Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis kompetensi/

tujuan untuk menentukan jumlah dan judul modul yang dibutuhkan untuk

mencapai suatu kompetensi tersebut. Penetapan judul modul didasarkan

pada kompetensi yang terdapat pada garis-garis besar program yang

ditetapkan. Analisis kebutuhan modul bertujuan untuk mengidentifikasi dan

menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dikembangkan. Analisis

kebutuhan modul dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut

1) Peneliti menetapkan kompetensi yang terdapat di dalam garis-garis

besar program pembelajaran yang akan disusun modulnya.

2) Peneliti mengidentifikasi dan tentukan ruang lingkup unit kompetensi

tersebut.

3) Peneliti mengidentifikasi dan tentukan pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang dipersyaratkan.

4) Peneliti menentukan judul modul yang akan ditulis.

5) Peneliti melakukan kegiatan analisis kebutuhan modul yang

dilaksanakan pada periode awal pengembangan modul.

2. Pengembangan Produk

Setelah mendapatkan informasi dari dosen dan mahasiswa melalui

angket dan wawancara, langkah selanjutnya adalah melakukan

pengembangan produk. Pada tahap ini, peneliti mendesain bahan ajar

modul. Langkah awal mendesain bahan ajar modul adalah menyusun

draf modul. Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008), penyusunan

draft modul merupakan proses penyusunan dan pengorganisasian materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

121

pembelajaran dari suatu kompetensi atau subkompetensi menjadi satu

kesatuan yang sistematis. Penyusunan draft modul bertujuan

menyediakan draft suatu modul sesuai dengan kompetensi atau sub

kompetensi yang telah ditetapkan. Penulisan draft modul dapat

dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti menetapkan judul modul.

2) Peneliti menetapkan tujuan akhir yaitu kemampuan yang harus

dicapai oleh peserta didik setelah selesai mempelajari satu modul.

3) Peneliti menetapkan tujuan antara yaitu kemampuan spesifik yang

menunjang tujuan akhir.

4) Peneliti menetapkan garis-garis besar atau outline modul.

5) Peneliti mengembangkan materi pada garis-garis besar.

6) Peneliti memeriksa ulang draft yang telah dihasilkan.

Setelah materi yang diperoleh dari berbagai sumber terkumpul,

langkah selanjutnya adalah menyusun produk bahan ajar berupa Modul

Pembelajaran Esai Argumentatif. Penyusunan produk berupa modul

disesuaikan dengan aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

Modul yang dikembangkan dilengkapi dengan halaman judul, kata

pengantar, deskripsi cara menggunakan modul, daftar isi, daftar

kompetensi dasar, tujuan, peta konsep, materi pembelajaran,

gambar/ilustrasi, latihan, aksi, rangkuman, uji formatif, kolom refleksi,

evaluasi, kunci jawaban, daftar pustaka, d a n glosarium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

122

3. Uji Validasi

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008), validasi adalah

proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian modul

dengan kebutuhan. Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut, maka

validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak praktisi yang ahli sesuai

dengan bidang-bidang terkait dalam modul.

Validasi modul bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau

pengesahan kesesuaian modul dengan kebutuhan sehingga modul tersebut

layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Validasi modul meliputi

(1) isi materi atau substansi modul, (2) penggunaan bahasa, serta (3)

penggunaan metode instruksional.

Untuk melakukan validasi draft modul dapat peneliti mengikuti

langkah-langkah berikut.

1) Peneliti menyiapkan dan menggandakan draft modul yang akan

divalidasi sesuai dengan banyaknya validator yang terlibat.

2) Peneliti menyusun instrumen pendukung validasi.

3) Peneliti mendistribusikan draft modul dan instrumen validasi

kepada validator.

4) Peneliti menginformasikan kepada validator tentang tujuan validasi dan

kegiatan yang harus dilakukan oleh validator.

5) Validator mengumpulkan kembali draft modul dan instrumen validasi.

6) Peneliti memproses dan menyimpulkan hasil dari lembar validasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

123

Dari kegiatan validasi draft modul akan dihasilkan draft modul yang

mendapat masukkan dan persetujuan dari para validator, sesuai dengan

bidangnya. Lalu peneliti memasukkan hasil tersebut digunakan sebagai bahan

penyempurnaan modul.

Validasi bahan ajar modul dilakukan oleh 2 dosen ahli dan 1

dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan

Matematika, Universitas Sanata Dharma. Validasi dilakukan untuk menggali

informasi terkait kualitas bahan ajar yang dikembangkan. Instrumen

validasi berupa angket/kuesioner yang berisi penilaian kelayakan modul

berdasarkan aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

4. Revisi Produk I

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008), revisi atau perbaikan

merupakan proses penyempurnaan modul setelah memperoleh masukan dari

kegiatan uji coba dan validasi. Kegiatan revisi draft modul bertujuan untuk

melakukan penyempurnaan yang komprehensif terhadap modul. Mengacu

pada prinsip peningkatan mutu berkesinambungan, secara terus menerus

modul dapat ditinjau ulang dan diperbaiki. Maka perbaikan modul harus

mencakup aspek-aspek penting penyusunan modul di antaranya yaitu:

a. pengorganisasian materi pembelajaran;

b. penggunaan metode instruksional;

c. penggunaan bahasa; dan

d. pengorganisasian tata tulis dan perwajahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

124

Setelah desain produk divalidasi oleh dosen ahli dan dosen pengampu

mata kuliah bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika,

Universitas Sanata Dharma, langkah selanjutnya adalah merevisi atau

memperbaiki produk sesuai dengan masukan dari dosen ahli dan dosen

pengampu mata kuliah bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan

Matematika, Universitas Sanata Dharma.

5. Uji Coba Produk

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008), uji coba draft modul

adalah kegiatan penggunaan modul pada peserta terbatas, untuk mengetahui

keterlaksanaan dan manfaat modul dalam pembelajaran sebelum modul

tersebut digunakan secara umum. Uji coba draft modul bertujuan untuk

mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta dalam memahami dan

menggunakan modul, mengetahui efisiensi waktu belajar dengan menggunakan

modul, dan mengetahui efektifitas modul dalam membantu peserta

mempelajari dan menguasai materi pembelajaran.

Untuk melakukan uji coba draft modul dapat peneliti mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut.

1) Peneliti menyiapkan dan menggandakan draft modul yang akan

diujicobakan sebanyak peserta yang akan diikutkan dalam uji coba.

2) Peneliti menyusun instrumen pendukung uji coba.

3) Peneliti mendistribusikan draft modul dan instrumen pendukung uji

coba kepada peserta uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

125

4) Peneliti menginformasikan kepada peserta uji coba tentang tujuan uji

coba dan kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta uji coba.

5) Peneliti mengumpulkan kembali instrumen uji coba.

6) Peneliti memproses dan menyimpulkan hasil pengumpulan masukan

yang dijaring melalui instrumen uji coba.

Uji produk ini dilakukan oleh mahasiswa selaku responden dan juga

pengguna untuk mendapatkan informasi mengenai bahan ajar yang berupa

modul Penulisan Esai Argumentatif. Dari hasil uji coba diharapkan diperoleh

masukan sebagai bahan penyempurnaan draft modul yang diujicobakan.

Terdapat dua macam uji coba yaitu uji coba dalam kelompok kecil dan uji

coba lapangan. Peneliti melakkan uji coba kelompok kecil kepada 6 orang

mahasiswa. Sedangkan uji coba lapangan dilakukan kepada seluruh

mahasiswa dalam satu kelas mata kuliah bahasa Indonesia di Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 30 orang.

Saat uji coba dilakukan, peneliti juga akan melakukan observasi dan

menyebarkan angket kepada pengajar dan peserta mata kuliah tersebut.

6. Revisi Produk 2

Hasil uji coba produk ini nantinya akan dianalisis apakah masih

terdapat kendala atau ketidaksesuaian dengan ketentuan. Segala masukan,

kritik dan saran dari semua responden akan menjadi bahan revisi modul.

Setelah tahap revisi kedua ini selesai, maka selesai pula tahap penelitian ini.

Peneliti berharap hasil revisi ini sudah layak dan dapat digunakan secara

massal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

126

Berikut bagan prosedur penelitian yang disederhanakan ke dalam enam

tahapan.

Penelitian dan Pengumpulan

Informasi

Pengembangan Produk Uji Validasi

Revisi Produk IUji Coba Produk

Revisi Produk II

Bagan 3.2 Prosedur Penelitian Enam Tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

127

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

yang peneliti lakukan mengacu pada prosedur pengembangan Borg dan Gall

(dalam Sugiyono, 2015) yang disederhanakan hanya pada batas uji validasi ahli,

revisi produk dan uji coba produk. Produk yang dikembangkan berupa modul

pembelajaran menulis esai argumentatif untuk mata kuliah Bahasa Indonesia di

perguruan tinggi. Subjek dalam penelitian ini sejumlah 30 mahasiswa. Mahasiswa

tersebut merupakan mahasiswa kelas C, semester 1 tahun ajar 2017/2018 Program

Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini menggunakan enam langkah pelaksanaan teknik penelitian

dan pengembangan. Keenam langkah tersebut adalah (1) penelitian dan

pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi

produk I, (5) uji coba produk, dan (6) revisi produk II. Berikut ini adalah deskripsi

hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan keenam langkah pengembangan

4.1.1 Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengumpulan

informasi. Peneliti mencoba menggali informasi awal terkait menulis esai

argumentatif di kalangan dosen dan mahasiswa. Pengumpulan informasi yang

telah peneliti laksanakan antara lain: (1) Wawancara dosen pengampu mata

kuliah Bahasa Indonesia, kelas c, Program Studi Pendidikan Matematika,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

128

Universitas Sanata Dharma; (2) Pengambilan angket berdasarkan pengalaman

awal mahasiswa dalam menulis esai argumentatif; (3) Pelaksanaan observasi

di kelas mata kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Matematika; (4)

Pemberian tes awal menulis esai argumentatif kepada mahasiswa peserta

kuliah Bahasa Indonesia. Berikut merupakan deskripsi keempat hasil

penelitian dan pengumpulan informasi yang peneliti laksanakan.

4.1.1.1 Deskripsi Wawancara Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa

Indonesia Terkait Pengembangan Modul Menulis Esai

Argumentatif

Wawancara dilakukan kepada satu narasumber, yaitu Ibu Septina

Krismawati, S.S., M.A. Narasumber tersebut merupakan dosen pengampu

mata kuliah Bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, kelas

C, tahun ajar 2017/2018. Waawancara tersebut peneliti laksanakan pada

tanggal 23 Otober 2018 pukul 15.00 WIB di ruangan narasumber tepatnya

wilayah ruang dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari hasil

wawancara peneliti dengan narasumber, ada beberapa poin penting yang harus

diperhatikan dalam pengembangan modul pembelajaran, yaitu (1) manfaat

modul pembelajaran Bahasa Indonesia, (2) ketersediaan buku referensi yang

digunakan dalam proses pembelajaran, (3) kendala dan solusi yang akan

dihadapai pembelajaran di kelas, (4) strategi pembelajaran, (5) pembelajaran

dengan menggunakan modul, (6) pentingnya pengembangan bahan ajar.

Berikut merupakan deskripsi keenam poin penting hasil wawancara peneliti

dengan dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Program Studi

Pendidikan Matematika, kelas C, tahun ajar 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

129

Pengembangan modul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangatlah

penting dan dibutuhkan agar mahasiswa dapat terbantu dalam proses belajar.

Menurut narasumber, pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia

sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan bagi dosen pengajar. Manfaat

pengembangan modul bagi mahasiswa antara lain, pembelajaran dapat lebih

terarah karena telah memiliki alur berpikir yang disesuaikan dengan materi,

dan mahasiswa juga terbantu dengan adanya rujukan buku referensi yang akan

digunakan sehingga mahasisiwa dapat mempersiapkan atau membacanya

terlebih dahulu meskipun jarang terdapat mahasiswa yang membaca referensi

buku terlebih dahulu. Manfaat modul pembelajaran bagi dosen antara lain,

dosen lebih terbantu dengan adanya panduan yang ringkas dan praktis sehingga

dosen mudah untuk mengajarkan kepada mahasiswa, dosen mudah untuk

mengarahkan materi ajar yang akan disampaikan kepada mahasiswa karena

alur berpikir sudah tercipta di dalam modul serta kegiatan mengajar dosen

terbantu dengan adanya modul karena telah tersedia pula tugas-tugas yang

dapat membantu mahasiswa memahami materi lebih dalam, selain itu dosen

juga mampu menerapkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) secara teratur

karena telah tertuang dalam modul yang dikembangkan.

Ketersediaan buku referensi yang digunakan dalam proses

pembelajaran juga sangat diperhatikan dalam pengembangan modul

pembelajaran Bahasa Indonesia. Menurut narasumber, penggunaan referensi

jika dihitung secara kuantitatif sangatlah banyak. Hal tersebut dikarenakan

referensi materi khususnya menulis esai argumentatif dapat dicari melalui buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

130

maupun diakses melalui sumber elektronik. Pada saat narasumber

melaksanakan proses belajar mengajar, narasumber tidak membatasi buku

referensi yang ditemukan mahasiswa melainkan terus mendorong mahasiswa

untuk menemukan berbagai macam referensi. Referensi yang wajib dicari oleh

mahasiswa bukanlah referensi yang berasal dari blog namun referensi yang

berasal dari artikel jurnal maupun berasal dari cendekia. Hal tersebut

dimaksudnya untuk melatih mahasiswa mencari sumber materi dan dapat

mendorong minat baca mahasiswa. Disisi lain banyaknya referensi membuat

mahasiswa merasa bingung untuk mengacu pada pandangan tertentu. Saat

itulah narasumber mulai mencarikan pemecahan masalah yaitu dengan

berdiskusi bersama mahasiswa untuk mencari benang merah suatu topik. Jika

khusus materi argumentatif, narasumber dapat berpijak dari buku Toulmin

dengan menambah contoh-contoh yang relevan bagi mahasiswa. Hal tersebut

dikarenakan ulasan yang dikemukakan oleh Toulmin sangat jelas dan dapat

diterima serta diterapkan dalam menulis argumentatif secara baik.

Kendala dan solusi yang akan dihadapai dalam pembelajaran di kelas

sangatlah mempengaruhi dalam pengembangan modul pembelajaran Bahasa

Indonesia. Menurut narasumber beberapa kendala yang masih dihadapai antara

lain, terkadang waktu pembelajaran terbatas oleh waktu sehingga masih kurang

maksimal dalam proses belajar, tidak jarang mahasiswa belum memiliki bekal

saat akan mengikuti proses pembelajaran maka narasumber perlu melakukan

pemanasan dalam hal mengingat suatu materi maupun memberikan arahan

untuk memahami suatu materi ajar, mahasiswa juga terkadang sulit dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

131

mencari bahan referensi yang sesuai dengan materi ajar maka narasumber perlu

mengarahkan mahasiswa sehingga dapat menemukan referensi yang sesuai

dengan materi ajar. Oleh karena itu, solusi yang dapat ditempuh antara lain,

lebih baik dalam suatu pembelajaran sudah ada modul yang mampu untuk

menuntun mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan dalam suatu modul sudah

memiliki materi yang telah disesuaikan dengan materi ajar serta sudah

mencakup referensi yang dapat dibaca oleh mahasiswa, di dalam modul juga

sudah mencakup latihan dan tugas-tugas untuk memandu dalam mengasah

kemampuan mahasiswa. Solusi tersebut dapat membantu dan memberi

keefektifan mahasiswa dalam proses belajar

Strategi pembelajaran juga sangat mempengaruhi pengembangan isi

modul. Menurut narasumber dalam mengembangkan modul khususnya

menulis esai argumentatif biasanya dosen mengharapkan mahasiswa yang

lebih aktif dalam pembelajaran atau dapat disebut dengan students active

learning, pembelajaran berbasis masalah atau dapat disebut problem based

learning, dan pembelajaran berbasis proyek atau dapat disebut project based

learning. Hal tersebut akan sangat membantu dalam proses belajar antar

mahasiswa sehingga dapat bertukar pikiran dengan mudah. Jika mahasiswa

mengalami kesulitan maka mahasiswa memerlukan tuntutan. Tuntunan yang

dimaksud dapat berupa modul yang dapat dijadikan peganggan dalam proses

pembelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan modul sangat mempengaruhi isi

modul yang akan disampaikan di dalam modul. Menurut narasumber,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

132

pembelajaran akan lebih baik jika menggunakan modul. Hal tersebut

dikarenakan isi modul sudah disesuaikan dengan Rencana Program Studi

(RPS) sehingga sudah terarah dan tidak memakan banyak waktu dalam proses

pengajarannya. Menurut narasumber, jika belajar menulis karangan

argumentasi akan lebih baik jika mahasiswa sudah mendapakan sebuah modul.

Hal tersebut dikarenakan, latar belakang mahasiswa yang bukan berasal dari

bidang Bahasa Indonesia membuat proses belajar mengajar akan lebih

membutuhkan pemahaman yang lebih. Jika menggunakan modul para

mahasiswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu kemudian jika ada

pemahaman yang kurang dimengerti maka mahasiswa dapat menanyakan dan

menyamakan persepsi. Oleh karena itu, isi modul sangat diharapkan sesuai

dengan kondisi mahasiswa belajar sehingga dapat dengan mudah membantu

proses pembelajaran.

Pentingnya pengembangan bahan ajar seperti modul dalam proses

belajar mengajar. Menurut narasumber, modul yang baik dalam proses belajar

mengajar adalah modul yang dapat membantu mahasiswa dalam belajar. Hal

tersebut dikarenakan terdapat modul yang dapat membingungkan mahasiswa,

tidak fokus pada materi ajar perkuliahan, menggunakan bahasa yang kurang

dapat dipahami mahasiswa, petunjuk pemakaian yang kurang jelas, kurang

memiliki contoh yang relevan dengan materi dan taraf mahasiswa, serta

memiliki langkah-langkah belajar yang kurang sesuai alur pikir. Oleh karena

itu modul yang baik perlu menghindari nilai-nilai negatif yang ada,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

133

memprioritaskan ketertarikan dalam belajar mahasiswa dan meningkatkan

kemampuan serta mengasah pola berpikir mahasiswa.

4.1.1.2 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Mahasiswa Terkait

Pengalaman Awal Mahasiswa dalam Menulis Esai Argumentatif

Dalam upaya memperoleh informasi tambahan, peneliti menyebarkan

angket kepada subjek penelitian yaitu mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa

Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma

yang berjumlah 30 responden. Penyebaran angket ini dilakukan di kelas C,

ruang K.305, Kampus III, Paingan pada Selasa, 25 Oktober 2017, pukul 11.00

– 11.45 WIB. Angket atau kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa ini

untuk mengetahui pengalaman awal mahasiswa dalam menulis esai

argumentatif, mengetahui kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menulis

karangan argumentatif, mengetahui kesulitan mahasiswa dalam menulis esai

argumentatif, dan mendapatkan masukan terkait pengembangan produk

modul pembelajaran menulis esai argumentatif. Berikut disajikan tabel rata-rata

angket analisis kebutuhan mahasiswa.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Awal Mahasiswa

No. Deskripsi Penilaian Σ

Skor (N=30)

Rata-rata

% Kategori

1 Penulisan esai argumentatif penting dikuasai oleh para mahasiswa.

121 4,033 81% Sangat Setuju

2 Penulisan esai argumentatif menunjang penulisan karya ilmiah mahasiswa (artikel, makalah).

134 4,467 89% Sangat Setuju

3 Esai argumentatif bermanfaat untuk mengemukakan aspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

125 4,167 83% Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

134

4 Logika berpikir kritis merupakan aspek penting dalam penulisan esai argumentatif.

141 4,7 94% Sangat Setuju

5 Penggunaan modul dapat mempermudah penguasaan materi terkait menulis esai argumentatif.

127 4,233 85% Sangat Setuju

6 Referensi materi untuk menulis esai argumentatif belum banyak ditemukan.

101 3,367 67% Setuju

7 Saya mampu menuangkan gagasan melalui penulisan esai argumentatif sesuai dengan kaidah yang berlaku.

106 3,533 71% Setuju

8

Strategi pembelajaran yang tepat dalam penulisan esai argumentatif penting untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

124 4,133 83% Sangat Setuju

9

Strategi pembelajaran yang tepat dalam penulisan esai argumentatif penting untuk mencapai kompetensi belajar mahasiswa.

131 4,367 87% Sangat Setuju

Rata-rata 123,3 4,111 82% Sangat Setuju

Berdasarkan data pada tabel di atas, skor rata-rata dari seluruh aspek

adalah 4,111 atau 82% dengan kategori “sangat setuju”. Artinya, mahasiswa

sangat setuju dengan semua pernyataan dalam angket analisis kebutuhan

tersebut. Aspek penilaian yang memiliki skor rata-rata tertinggi yaitu logika

berpikir kritis merupakan aspek penting dalam penulisan esai argumentatif

dengan skor rata-rata 4,7 atau 94%. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa

menyetujui landasan awal dalam menulis esai argumentatif adalah logika

berpikir penulisnya, sehingga argumentasi yang dihasilkan bisa tepat. Aspek

penilaian yang memiliki skor rata-rata terendah yaitu referensi materi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

135

menulis esai argumentatif belum banyak ditemukan dengan memperoleh rata-

rata 3,367 atau 67%. Rendahnya rata-rata pada aspek tersebut karena faktor

ketidaktahuan mahasiswa tentang tentang referensi dalam materi pelajaran

menulis esai argumentatif.

Maka, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa (1) responden sudah

sadar akan manfaat menulis esai argumentatif dalam ranah akademis; (2)

logika berpikir kritis menjadi landasan penting untuk menulis esai

argumentatif; (3) responden meyakini penggunaan modul pembelajaran dapat

membantu mahasiswa dalam belajar menulis esai argumentatif; (4) responden

tidak tahu referensi yang tepat untuk belajar menulis esai argumentatif; (5)

responden sedikit mengetahui mengenai kemampuan mereka untuk menulis

esai argumentatif; (6) responden meyakini bahwa penggunaan strategi belajar

yang tepat mampu meningkatkan motivasi dan keterampilan mahasiswa dalam

menulis esai argumentatif.

Selain data tentang pengalaman awal mahasiswa, peneliti merangkum

berbagai pendapat responden terkait (1) kendala menulis esai argumentatif,

(2) penggunaan strategi belajar yang tepat, dan (3) masukan responden

untuk pengembangan modul pembelajaran yang akan dibuat peneliti.

Berdasarkan rangkuman tersebut, peneliti mengelompokkan pendapat

responden sebagai berikut:

Terdapat lima pendapat inti mengenai kendala menulis esai

argumentatif. Kelima pendapat tersebut yaitu (1) kesulitan dalam

mengembangkan topik dan tema (9 responden); (2) kesulitan dalam merangkai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

136

kata-kata yang sesuai dengan KBBI dan PUEBI (15 responden); (3) kesulitan

memberikan tanggapan dan ide gagasan (14 responden); kesulitan dalam

mencari referensi yang sesuai untuk landasan teori dan masalah (8 responden)

dan adanya minat baca yang rendah dikarenakan faktor eksternal (5

responden).

Terdapat lima pendapat inti mengenai penggunaan strategi belajar

menulis esai argumentatif. Kelima pendapat tersebut yaitu (1)

memperbanyak latihan menulis esai (14 responden); (2) menguasai

pemahaman konsep (17 responden); (3) membaca buku referensi sebagai

bahan inspirasi (7 responden); (4) menggali pemahaman dengan

penggunaan contoh (5 responden); dan (5) memahami bahasa yang

digunakan sesuai dengan PUEBI (6 responden).

Terdapat enam masukan yang diberikan responden terkait

pengembangan produk modul pembelajaran menulis esai argumentatif.

Keenam masukan tersebut yaitu (1) isi modul mudah untuk dipahami

pembaca dan terperinci (23 responden); (2) perbanyak contoh esai (9

responden); (3) penjelasan kaidah-kaidah penulisan esai (5 responden); (4)

penjelasan cara menulis esai yang baik dan benar (6 responden); (5)

penggunaan tata bahasa yang baik dan benar (9 responden); (6) tampilan

menarik untuk dibaca dan dipahami (9 responden). Berdasarkan tanggapan

responden mengenai kendala menulis esai argumentatif, penggunaan

strategi belajar yang tepat, dan masukan responden untuk pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

137

modul pembelajaran yang akan dibuat peneliti, maka peneliti mencoba

membuat modul belajar sesuai dengan kebutuhan responden.

4.1.1.3 Deskripsi Hasil Observasi Dosen dan Kelas Mata Kuliah Bahasa

Indonesia

Observasi kelas menjadi salah satu aspek penting dalam pengumpulan

data. Observasi kelas ini terdiri dari observasi aktivitas dosen di kelas secara

umum, aktivitas dosen, dan aktivitas mahasiswa. Dosen yang peneliti observasi

ialah Ibu Septina Krismawati, S.S., M.A. selaku dosen pengampu Mata Kuliah

Bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma. Observasi telah dilakukan di kelas C, ruang K.305, Kampus III,

Paingan pada Selasa, 1 November 2017, pukul 10.00 – 12.45 WIB. Observasi

berguna untuk melihat kondisi awal pembelajaran di kelas. Seluruh data

observasi ini akan menjadi pertimbangan peneliti dalam menentukan strategi

pembelajaran yang terintegrasi dengan produk modul pembelajaran yang akan

dihasilkan.

Hasil observasi dosen di kelas secara umum menunjukkan bahwa dosen

sudah mengajar dengan baik. Data menunjukkan bahwa dosen pengampu

sudah melakukan 16 butir aspek dari 17 butir aspek yang peneliti amati. Dosen

pengampu cukup aktif dan bersemangat dalam mengajar. Dosen sudah

melakukan kegiatan apersepsi dengan baik sehingga mampu menumbuhkan

minat belajar mahasiswa. Selain itu, dalam menjelaskan materi pelajaran,

dosen menggunakan media berupa power point. Di sela-sela penjelasan, dosen

juga membuka sesi pertanyaan kepada mahasiswa yang sekiranya ingin

bertanya maupun sebaliknya dosen bertanya kepada mahasiswa sebagai upaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

138

mengetahui pemahaman mahasiswa. Dosen pengampu juga memberikan

penguatan pada setiap kompetesi dasar yang telah dijelaskannya. Pembawaan

dosen pengampu yang santai dan akrab dengan mahasiswa, membuat

perkuliahan terkesan efektif dan efisien.

Namun di sisi lain, dosen pengampu masih memiliki kekurangan dalam

mengajar. Peneliti mengamati bahwa dosen pengampu masih kurang menulis

materi atau kerangka berpikir di papan tulis sehingga kurang mudah diterima

oleh mahasiswa meskipun sudah membuat power point. Selain itu, gaya

berbicara dosen pengampu masih kurang jelas sehingga mahasiswa masih

bertanya tentang tugas maupun latihan yang diberikan kepada mahasiswa.

Namun, kekurangan itu tidak terlalu menghambat proses kegiatan belajar

mengajar yang dilaksakan di kelas.

Selain observasi dosen pengampu secara umum, peneliti juga

melakukan pengamatan secara komprehensif terkait keseluruhan aspek

interaksi dosen selama kegiatan perkuliahan. Terdapat empat aspek utama yang

diamati oleh peneliti yaitu (1) pra-pembelajaran, (2) membuka pelajaran, (3)

kegiatan inti pembelajaran, dan (4) penutup. Keempat aspek utama tersebut

akan membantu peneliti untuk menentukan jenis penugasan yang mampu

membangkitkan minat belajar mahasiswa di dalam modul yang peneliti akan

sajikan.

Secara keseluruhan, dosen pengampu hampir memenuhi keempat aspek

pengamatan. Aspek pertama, dosen sudah melakukan kegiatan pra-

pembelajaran dengan baik, seperti sudah memeriksa kesiapan ruangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

139

media pembelajaran yang akan digunakan oleh dosen pengampu serta telah

mengecek kesiapan mahasiswa. Aspek kedua, dosen sudah melakukan

kegiatan membuka pembelajaran dengan baik dengan melakukan kegiatan

apersepsi. Dosen pengampu menanyakan tentang pemahaman awal mahasiwa

tentang paragraf yang baik dan benar, ciri-ciri paragraf yang ideal, dan

menentukan ide pokok dalam suatu paragraf. . Selain itu, dosen pengampu juga

menjelaskan secara lisan dan tulisan tentang kompetensi yang akan dicapai

mahasiswa dalam pembelajaran hari itu. Aspek ketiga yaitu kegiatan inti

pembelajaran. Secara keseluruhan, dosen pengampu sudah melakukan

kegiatan inti dengan baik. Contohnya adalah dosen pengampu memberikan

materi pembelajaran sesuai dengan hirarki belajar dari yang paling sederhana

ke materi yang lebih kompleks. Dosen pengampu pada awalnya menjelaskan

tentang definisi paragraf dan diakhiri dengan cara merangkai kalimat sehingga

menghasilkan paragraf yang padu. Dosen pengampu juga secara langusng

mengajak mahasiswanya untuk terlibat aktif bertanya, menjawab pertanyaan,

atau maju untuk menuliskan contoh-contoh kalimat yang akan dirangkai

menjadi sebuah paragraf. Dari sisi kebahasaan, dosen pengampu dapat memilih

kata-kata yang tepat selama menjelaskan materi pelajaran dengan

menyesuaikan program studi yang diampu dan mampu menggunakan kalimat

yang sederhana dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Pada aspek keempat,

dosen pengampu juga selalu memberikan rangkuman yang melibatkan

mahasiswa dan menjelaskan secara detail tentang tugas atau kegiatan terkait

perkuliahan selanjutnya. Di sisi lain, dosen pengampu juga masih memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

140

kekurangan dalam mengajar yaitu (1) kurang mengaitkan materi pelajaran

secara kontekstual, (2) tidak melibatkan mahasiswa dalam pemanfaatan media,

dan (3) kurang mengeksplorasi kelas.

Peneliti juga mengamati kegiatan mahasiswa selama perkuliahan.

Semua hasil observasi terhadap mahasiswa ini berguna untuk memberikan

gambaran umum mengenai kondisi kelas, motivasi belajar mahasiswa, dan

strategi belajar yang cocok untuk mahasiswa. Peneliti mengamati mahasiswa

peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang berjumlah 30 orang. Di awal

perkuliahan, ada beberapa mahasiswa yang masuk ke ruang perkuliahaan tepat

pada waktu kuliah akan berlangsung bahkan ada yang hadir sampai waktu

toleransi yang diberikan yaitu 15 menit setalah jam perkuliahan akan dimulai.

Selama perkuliahan, mahasiswa awalnya merasa antusias, tetapi di akhir-akhir

jam pelajaran mereka sudah semakin bosan. Kebosanan mereka dilampiaskan

dengan cara bermain gawai dan laptop mereka. Namun, jika dosen pengampu

bisa mengambil hati mahasiswa maka suasana kelas dapat kondusif kembali

sehingga dosen pengampu bisa menjelaskan dengan baik dan mahasiswa cukup

fokus untuk menyimak penjelasan dosen pengampu. Berdasarkan hasil

observasi di kelas, kegemaran mahasiswa dalam mengingat materi kini tidak

dengan menulis dibuku catatan, namun lebih menyukai memotret tampilan

power point dari dosen pengampu dan langsung meminta soft file dari dosen

pengampu. Mereka terkadang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan jika

ditunjuk oleh dosen namun ada beberapa mahasiswa yang melakukan hal

tersebut dengan sadar tanpa paksaan langsung bertanya jika ada yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

141

dipahami. Mahasiswa juga lebih mudah memahami materi pembelajaran yang

dijelaskan dengan menggunakan contoh yang kontekstual. Kesimpulannya,

observan sedikit pasif dalam pembelajaran, tetapi sebenarnya mampu

menyerap materi pembelajaran dengan baik.

Dari penjabaran hasil observasi di atas, peneliti dapat menyimpulkan

(1) materi ajar penting untuk dikuasai oleh dosen pengampu; (2) strategi

pembelajaran di kelas perlu digunakan oleh dosen pengampu; (3) dosen harus

memanfaatkan waktu dengan efektif, (4) dosen perlu menerapkan beberapa

teknik mengajsar agar mahasiswa tidak bosan dengan materi perkuliahan; (5)

mahasiswa perlu memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar; (6) mahasiswa

lebih suka dengan penyampaian materi yang lebih sederhana dan mudah

dipahami; (7) dosen perlu memahami gaya belajar mahasiswa; dan (8)

mahasiswa lebih suka pada penerapan contoh secara kontekstual.

4.1.1.4 Deskripsi Hasil Pre-Test Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bahasa

Indonesia

Peneliti memberikan tes awal terhadap subjek penelitian, yaitu

mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan

Matematika, Universitas Sanata Dharma. Tes awal (pre-test) ini berguna untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan awal mahasiswa dalam menulis esai

argumentatif. Tes awal yang peneliti berikan berupa tugas untuk membuat esai

argumentatif dengan tema bebas dan minimal terdiri dari tiga paragraf (1

paragraf pembuka, 1 paragraf isi, dan 1 paragraf penutup). Tugas tersebut

diberikan kepada mahasiswa pada tanggal 15 November 2017. Peneliti

memberikan waktu kepada mahasiswa selama satu minggu untuk mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

142

tugas tersebut. Kemudian mahasiswa mengumpulkan tugas pada tanggal 22

November 2017.

Hasil tes awal ini akan dianalisis secara kualitatif oleh peneliti. Peneliti

telah membuat kis-kisi analisis kemampuan menulis esai argumentatif menurut

Logika Toulmin. Kisi-kisi tersebut peneliti adopsi dari Dwiwandono (1996)

dengan sedikit tambahan kelengkapan elemen dalam Logika Toulmin.

Terdapat lima rincian kisi-kisi kemampuan menulis yaitu (1) isi, (2) organisasi,

(3) kosakata, (4) bahasa, dan (5) penulisan. Dari kelima rincian kisi-kisi

tersebut, peneliti telah menentukan patokan tingkat kemampuan menulis

mahasiswa dalam menulis esai argumentatif. Patokan tersebut akan menjadi

landasan peneliti untuk menganalisis hasil tulisan mahasiswa secara kualitatif.

Peneliti akan menganalisis hasil tulisan mahasiswa berdasarkan rincian

kemampuan menulis yang terdapat dalam kisi-kisi penelitian. Berikut hasil

tulisan esai argumentatif mahasiswa.

1. Aspek Isi

Dilihat dari aspek isi, hasil tulisan esai argumentatif mahasiswa

sudah cukup baik. Isi esai mahasiswa sudah cukup sesuai dengan topik yang

diangkat untuk dituangkan dalam sebuah esai. Hal ini ditandai dengan sudah

adanya pembeda antara fakta atau data dan argumen yang cukup jelas.

Selain itu, cukup banyak judul esai yang sudah sesuai dengan isi yang

diangkat dalam tulisan. Contohnya terdapat pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

143

Ketiga gambar tersebut merupakan contoh dari beberapa judul yang

menarik. Hal ini karena judul tersebut bisa menarik minat pembaca untuk

mengetahui lebih lanjut isi esai tersebut. Tidak hanya menarik bagi pembaca

namun, ketepatan pemilihan judul juga menjadi poin penting dalam

membuat sebuah esai argumentatif sehingga terkesan padu antara judul

dengan isi.

Sebagai contoh, pada gambar 4.1 penulis esai ingin menggambarkan

sebuah barang haram yang nantinya dapat mendatangkan kehancuran. Judul

tersebut tidak mengeksplorasi kata narkoba tetapi menggantinya dengan

kata barang haram. Pada gambar 4.2 penulis esai lebih memainkan rima

dalam judul tersebut. Hal itu tergambar dari adanya tulisan yang berakhiran

huruf ‘s’ yaitu kritis dan kikis. Pada gambar 4.3 penulis esai

Gambar 4.1 Judul Esai yang Menarik

Gambar 4.2 Judul Esai yang Menarik

Gambar 4.3 Judul Esai yang Menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

144

menggambarkan bahaya yang akan dihadapi orang yang memakan makanan

instan.

Di sisi lain, beberapa mahasiswa masih mengalami kesulitan untuk

menentukan judul yang menarik minat pembaca serta terdapat mahasiswa

yang belum mampu menentukan judul dengan tepat. Berikut contoh judul

yang kurang sesuai dengan isi esai.

Ketiga judul esai di atas merupakan contoh dari pemilihan judul

yang kurang tepat. Hal itu dikarenakan ketiga judul tersebut termasuk dalam

judul yang kurang menarik pembaca, tidak mematuhi aturan penulisan

judul, serta kurang memunculkan pendapat yang menarik ketika melihat

cakupan judul tersebut.

Sebagai contoh, gambar 4.4 penulis esai tidak memberikan

gambaran yang pasti tentang sampah yang akan dimaksudkan sehingga

orang yang akan membaca kurang merasakan ketertarikan. Gambar 4.5

Gambar 4.4 Judul Esai yang Kurang Tepat

Gambar 4.5 Judul Esai yang Kurang Tepat

Gambar 4.6 Judul Esai yang Kurang Tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

145

penulis esai kurang menaati kaidah penulisan yang sesuai dengan Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Hal itu dikarenakan penulis esai tidak

mencetak miring kata-kata yang berasal dari bahasa asing. Gambar 4.6

penulis esai kurang menggambarkan judul dengan cara yang menarik. Hal

itu mempengaruhi minat pembaca esai. Ketiga kesalahan tersebut dapat

menjadi pembelajaran bagi pembuat esai dan menjadi bahan peneliti untuk

mempertajam materi penulisan judul yang menarik sekaligus saling terkait

dengan isi esai.

Secara umum, isi esai yang telah mahasiswa buat di dalam pre test

lebih mengarah pada penjabaran fakta dengan langsung mengutip seluruh

isi dan mengutarakan opini penulis pada paragraf berikutnya sebagai sebuah

kesimpulan. Tingkat penjabaran isi esai mahasiswa rata-rata belum terlalu

mendalam, sehingga ketuntasan menuangan ide belum begitu tampak.

Peneliti juga belum menemukan satupun esai yang sudah mengandung

keenam elemen dalam Logika Toulmin. Berikut peneliti lampirkan dua

contoh esai mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

146

Gambar 4.7 merupakan salah satu contoh esai yang cukup baik. Esai

ini memiliki judul esai yang cukup menarik minat pembaca serta jelas alur

berpikirnya. Selain itu, isi esai cukup terjabar dengan memperhatikan

keterkaitan isi tiap paragrafnya. Penulis juga sudah mampu mengolah data

sesuai dengan alur berpikir dan menjabarkan argumen sesuai dengan fakta.

Penulis juga mampu mengajak pembaca untuk menilik kembali keadaan

yang ingin diangkat oleh penulis. Esai di atas juga merupakan esai yang

memiliki 4 elemen dalam Logika Toulmin, yaitu (1) klaim, (2) fakta, (3)

Gambar 4.7 Contoh Esai yang Sesuai Aspek Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

147

jaminan, dan (4) pendukung jaminan. Berikut peneliti sajikan contoh esai

yang kurang sesuai sebagai pembanding.

Gambar 4.8 merupakan esai yang masih memiliki banyak

kekurangan untuk dinilai. Berdasarkan aspek isi, esai di atas memiliki enam

kekurangan antara lain, (1) judul dan isi esai kurang berkaitan; (2) kadar

kohesi dan koherensi tiap paragrafnya sangat rendah; (3) penulis belum

mencantumkan fakta dan data yang mendukung argumennya; (4) isi esai

tidak fokus mengarah ada satu topik; (5) hanya mengandung satu elemen

Gambar 4.8 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

148

dalam Logika Toulmin, yaitu klaim; dan (6) penulis tidak menuliskan

kesimpulan pada esainya.

Beberapa contoh di atas merupakan gambaran tulisan mahasiswa

jika dilihat dari aspek isi. Beberapa contoh sudah ada yang sesuai dengan

isi topik yang diangkat namun adapula yang belum sesuai dengan topik

yang diangkat. Hal tersebut menjadi salah satu fokus peneliti dalam

mengembangkan modul belajar agar mahasisiwa lebih cermat dalam

menuliskan gagasan isi esai argumentatif.

2. Aspek Organisasi

Peneliti menilai esai argumentatif mahasiswa dengan

mempertimbangkan aspek organisasi. Aspek organisasi juga bisa disebut

dengan aspek struktur. Kejelasan struktur penting dalam penulisan esai

argumentatif. Aspek organisasi meliputi (1) kerapian pengetikan, (2)

kelogisan argumen penulis, dan (3) kekohesian antarparagraf. Esai yang

mahasiswa tuliskan secara umum telah memiliki nilai yang cukup baik

dalam aspek ini. Berikut peneliti sajikan contoh esai argumentatif dilihat

dari aspek organisasi yang sudah cukup baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

149

Gambar 4.9 merupakan salah satu contoh esai yang cukup baik. Esai

ini memiliki keruntutan dan kerapian dalam penulisan. Selain itu, isi esai

sudah mengandung pendapat penulis, pengembangan paragraf yang

terdapat dalam esai ini juga sudah logis dan dapat diterima oleh pembaca.

Esai ini juga sudah mengandung kekohesian yang baik dibandingkan

dengan esai mahasiswa lainnya. Berikut peneliti sajikan contoh esai

argumentatif yang belum sesuai dengan aspek isi.

Gambar 4.9 Contoh Esai Sesuai Aspek Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

150

Gambar 4.10 merupakan salah satu contoh esai yang kurang baik.

Esai ini belum memiliki keruntutan dan kerapian dalam penulisan. Selain

itu, isi esai belum mengandung pendapat penulis secara mendetail namun

hanya cuplikan-cuplikan pendapat saja, pengembangan paragraf yang

terdapat dalam esai ini juga belum dapat dikatakan logis dan masih susah

untuk diterima oleh pembaca karena terkesan kurang runtut. Esai ini juga

masih memerlukan kekohesian yang baik agar bisa diterima oleh pembaca.

Gambar 4.10 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

151

Kesalahan demikian masih cukup banyak terjadi pada esai yang

mahasiswa tulis. Mereka masih kesulitan untuk mengungkapkan

argumennya secara mendetail. Selain itu, mahasiswa juga terlihat belum

memahami struktur penulisan esai argumentatif sehingga mereka terkesan

hanya menempelkan fakta dan diakhiri dengan sedikit argumen mereka

sebagai kesimpulan. Namun beberapa mahasiswa sudah ada yang bisa

mengungkapkan pendapatnya dengan runtut dan menggunakan sturktur

penulisan esai dengan benar.

3. Aspek Kosakata

Aspek kosakata merupakan keterampilan yang cukup penting dalam

penilaian keterampilan menulis. Pemilihan kosakata (diksi) yang efektif dan

efisian akan menghasilkan suatu tulisan yang kaya akan informasi. Selain

itu, penggunaan diksi yang tepat akan mempermudah pembaca untuk

memahami isi tulisan.

Berdasarkan hasil analisis peneliti terhadap hasil tulisan esai

argumentatif mahasiswa, beberapa mahasiswa masih belum paham tentang

diksi yang harus digunakan agar argumen yang disampaikan dapat dipahami

pembaca, namun adapula yang sudah memuat diksi yang baik. Berikut salah

satu contoh potongan esai yang sudah cukup baik dalam bidang kosakata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

152

Gambar 4.11 merupakan salah satu contoh esai yang sudah cukup

sesuai dengan aspek kosakata. Esai ini sudah mencakup kosakata yang luas

karena sudah terdapat kata popular. Hal tersebut dapat dilihat dalam kata-

kata yang dipilih pada setiap paragraf. Penggunaan kata-kata dalam kalimat

sudah cukup efektif dan tidak berbelit-belit sehingga mempermudah

pembaca menerima maksud dari tulisan. Pemilihan kata yang digunakan

dalam kalimat-kalimat sudah cukup tepat sehingga kata hubung, dan

Gambar 4. 11 Contoh Esai Sesuai Aspek Kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

153

preposisi sudah ditempatkan dengan baik. Berikut peneliti sajikan contoh

esai argumentatif yang belum sesuai dengan aspek kosakata.

Gambar 4.12 merupakan salah satu contoh esai yang kurang sesuai

dengan aspek kosakata. Esai ini sudah menggunakan kosakata yang luas

tetapi penulisan kosakata dari tulisan esai di atas masih terdapat kekeliruan.

Hal tersebut dapat dilihat pada kata kitapun dan sumberdaya yang kurang

sesuai dengan kaidah. Penggunaan kata-kata dalam kalimat masih cukup

berbelit-belit dan kurang efektif sehingga mempersulit pembaca menerima

Gambar 4. 12 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

154

maksud dari tulisan. Kesalahan demikian masih cukup banyak terjadi pada

esai yang mahasiswa tulis. Mereka masih kesulitan untuk menggunakan

kosakata yang sesuai kaidah dan kurang efektif dalam penulisan di dalam

kalimat.

4. Aspek Bahasa

Aspek bahasa menjadi penting untuk dianalisis karena penulis dapat

menuangkan gagasan atau alur pemikiran melalui bahasa yang ditulis oleh

penulis. Keberhasilan menuangkan informasi dari penulis kepada pembaca

tak lepas dari penyusunan kata, kalimat, dan paragraf-paragrafnya. Peneliti

menganalisis penguasaan tata bahasa, dan penyusunan kalimat dari esai

mahasiswa.

Berdasarkan analisis aspek bahasa di atas, peneliti menemukan

beberapa mahasiswa yang sudah menguasai tata bahasa dan yang belum

menguasai tata bahasa. Hal ini sangat terlihat ketika paragraf hasil kutipan

fakta yang mereka cantumkan memiliki tata bahasa yang sudah baik, tetapi

pada paragraf opini mereka, banyak terjadi kesalahan pembentukan kata

atau kalimat dan kalimat tidak efektif. Berikut salah satu contoh potongan

esai yang sudah cukup baik dalam bidang bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

155

Gambar 4.13 merupakan salah satu contoh esai yang sudah cukup

sesuai dengan aspek bahasa. Hal tersebut dapat dilihat dari penguasaan tata

bahasa yang sudah baik meskipun masih ada yang kurang benar. Esai

tersebut juga juga sudah sesuai dengan aturan subjek dan predikat dalam

penyusunan kalimat. Berikut salah satu contoh potongan esai yang kurang

baik dalam bidang bahasa.

Gambar 4.13 Contoh Esai Sesuai Aspek Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

156

Gambar 4.14 merupakan salah satu contoh esai yang kurang sesuai

dengan aspek bahasa. Hal tersebut dapat dilihat dari penulisan paragraf

yang kurang sesuai aturan. Penulis esai di atas juga kurang menguasai

penyusunan kalimat yang benar karena di dalam kalimat masih terkesan

rancu dan tidak sesuai subjek, prdikat, objek maupun keterangan.

Pengungkapan pendapat penulis juga sangat kurang runtut dalam

pengolahan kalimat sehingga membinggungkan pembaca. Kesalahan

demikian masih dilakukan oleh beberapa mahasiswa sehingga peneliti

ingin mempertajam aspek bahasa yang baik dan benar.

Gambar 4.14 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

157

5. Aspek Penulisan

Aspek penulisan atau pengetikan juga menjadi perhatian peneliti.

Hal ini karena kesalahan penulisan kata akan mempengaruhi makna kata

yang menjadi kabur atau memiliki makna lain. Berdasarkan hasil analisis

esai mahasiswa, peneliti menemukan beberapa kesalahan pengetikan dalam

esai mahasiswa. Hal ini mengakibatkan kekaburan makna kata yang

dimaksud. Berikut peneliti sajikan contoh potongan esai yang cukup baik

dalam bidang penulisan.

Gambar 4.15 Contoh Esai Sesuai Aspek Penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

158

Gambar 4.15 merupakan salah satu contoh esai yang sudah cukup

sesuai dengan aspek penulisan. Hal tersebut terlihat dari kalimat yang ditulis

sudah sesuai dengan kaidah penulisan yang benar seperti penempatan titik,

koma, dan huruf kapital. Ejaan yang ditulis juga sudah cukup sesuai dengan

kaidah sehingga penulisan yang baik seperti esai di atas membantu pembaca

untuk memahami maksud penulis. Selain contoh yang sudah sesuai dengan

aspek penulisan, peneliti juga menyajikan contoh potongan esai yang

kurang sesuai dengan aspek penulisan.

Gambar 4.16 Contoh Esai Kurang Sesuai Aspek Penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

159

Gambar 4.16 merupakan salah satu contoh esai yang kurang sesuai

dengan aspek penulisan. Hal itu ditunjukkan dari penempatan tanda baca yang

belum sesuai dan penjedaan antar kata yang belum sesuai dengan kaidah. Oleh

karena itu, aspek penulisan sangat dibutuhkan karena sangat mempengaruhi

pemaknaan pembaca dalam memahami tulisan.

Berdasarkan lima aspek penilaian kemampuan menulis, peneliti

menyimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, mahasiswa sudah cukup mampu

mengaitkan topik dengan isi esai, walaupun belum terinci dan masih terkesan

hanya menempelkan fakta dan argumen. Kedua, tingkat kekohesian esai masih

rendah. Ketiga, esai masih kurang akan argumen penulis. Keempat, pemilihan

kosakata sudah cukup baik. Kelima, bahasa yang digunakan dalam esai belum

komunikatif. Keenam, mahasiswa belum memahami tata bahasa Indonesia

dengan baik dan benar. Ketujuh, banyak mahasiswa belum memahami kaidah

penulisan kata dan ejaan dalam Bahasa Indonesia.

4.1.2 Pengembangan Modul

Setelah tahap pengumpulan informasi dan analisis yang telah

diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, dan tes awal (pre-test)

selesai, langkah selanjutnya adalah penyusunan modul pembelajaran.

Langkah awal dalam mendesain bahan ajar modul adalah menentukan judul

yaitu “Jitu Menulis Esai Argumentatif”. Setelah judul modul pembelajaran

sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah penentuan tujuan, pemilihan

bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan. Berikut penjelasan

tahapannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

160

4.1.2.1 Penentuan Tujuan

Tujuan yang dimaksud dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran

dalam setiap kompetensi dasar. Tujuan tersebut menggambarkan hal yang

diharapkan dan dikuasai mahasiswa setelah belajar dengan modul

pembelajaran tersebut. Tujuan umum dari pembelajaran menggunakan bahan

ajar modul ini adalah mahasiswa mampu menulis esai argumentatif dengan

menerapkan elemen-elemen dalam Logika Toulmin dengan tepat. Selain tujuan

umum, peneliti menentukan tujuan khusus yang terangkum dalam tabel

berikut.

Tabel 4.2 Penjabaran Tujuan Pembelajaran

Bab Tujuan Pembelajaran

I. Argumentasi 1. Menjelaskan hakikat menulis argumentasi

2. Menguraikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis argumentasi

II. Esai 1. Menjelaskan hakikat esai 2. Mempolakan jenis-jenis esai 3. Menguraikan struktur esai 4. Menulis esai

III. Esai Argumentatif Menurut Logika Toulmin

1. Menjelaskan hakikat esai argumentatif menurut Logika Toulmin

2. Mempolakan elemen-elemen esai argumentatif menurut Logika Toulmin

3. Menganalisis struktur esai argumentatif menurut Logika Toulmin

4. Menulis esai dengan pola pengembangan argumen bersasarkan Logika Toulmin

5. Mengukur kadar ketajaman esai argumentatif berdasarkan Logika Toulmin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

161

4.1.2.2 Pemilihan Bahan

Setelah merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus, peneliti mulai

memilih bahan-bahan yang akan dimasukkan dalam modul pembelajaran.

Pemilihan bahan ini bertujuan untuk memberikan konten pada modul

pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti. Pemilihan bahan haruslah

relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

Bahan-bahan yang perlu dipilih dan diseleksi meliputi (1) teori yang relevan,

(2) konsep tentang esai argumentatif, (3) teks bacaan, dan (4) gambar/ilustrasi

yang sesuai kompetensi dasar. Pemilihan bahan harus sesuai dengan

karakteristik mahasiswa, misalnya menggunakan bahasa yang mudah

dipahami oleh mahasiswa, contoh yang faktual dan terbaru, dan penggunaan

gambar yang sesuai dengan topik. Selain itu, dalam pemilihan bahan, peneliti

juga mengikuti masukan dari dosen pengampu dan analisis kebutuhan

mahasiswa.

4.1.2.3 Penyusunan Kerangka

Setelah penetapan bahan apa saja yang akan dicari, peneliti mulai

menyusun kerangka modul agar bahan ajar modul ini dapat ditulis secara lebih

terstruktur. Penyusunan kerangka modul dimulai dari ( 1 ) halaman judul

modul, (2) kata pengantar, ( 3 ) cara menggunakan modul, (4) daftar isi, (5)

judul bab, (6) tujuan akhir pembelajaran, (7) peta konsep, (8) isi yang berupa

materi tiap bab, (9) latihan, (10) aksi, (11) rangkuman, (12) uji formatif,

(13) refleksi, (14) daftar pustaka, (15) kunci jawaban, dan (16) glosarium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

162

4.1.2.4 Pengumpulan Bahan

Setelah kerangka bahan ajar modul tersusun, langkah selanjutnya

adalah mengumpulkan bahan yang dibutuhkan dalam penyusunan modul ini.

Bahan yang dimaksud adalah segala informasi yang terkait dengan topik, baik

berupa konsep, teori, data, contoh, gambar/ilustrasi, tugas-tugas dan segala

hal yang berkaitan dengan topik tersebut. Bahan-bahan tersebut diperoleh

dari berbagai sumber, yaitu buku referensi dan internet. Semua bahan yang

dikumpulkan akan diseleksi agar konten modul ini benar-benar efektif dan

efisien. Semua bahan konten modul dirangkum dalam bentuk naskah melalui

program aplikasi Microsft Word.

Setelah tahap pengumpulan data dan seleksi konten modul sudah

selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah desain penyajian modul. Peneliti

menggunakan konsep tampilan komik. Konsep tersebut peneliti angkat agar

mahasiswa tertarik untuk membaca modul yang peneliti buat. Di dalam modul

tersebut peneliti dapat mencantumkan gambar-gambar serta dapat

mengeksplorasi warna secara lebih bebas. Tidak hanya itu, peneliti juga

mengkonsep tulisan materi dengan memperbanyak percakapan sehingga

pembaca modul tidak bosan dengan banyaknya tulisan yang ada. Peneliti

dalam memproses seluruh tampilan modul menggunakan program aplikasi

Corel Draw X8. Peneliti mengunakan program aplikasi Corel Draw X8 karena

aplikasi tersebut dapat membantu peneliti dalam membuat konten komik yang

dipadukan dengan materi secara lebih mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

163

Setelah memiliki konsep tampilan isi dan alur cerita yang akan

dituangkan ke dalam modul, peneliti mulai memasukkan konten isi di

dalamnya. Konten materi pembelajaran disusun sedemikian rupa agar mampu

menarik minat baca mahasiswa dan memudahkan mahasiswa untuk

memahami materi modul. Peneliti juga memberikan ilustrasi tokoh agar

mempermudah percakapan antar tokoh dalam menjelaskan materi ajar.

Modul pembelajaran yang peneliti buat memiliki tiga bagian. Bagian

pertama berupa penyajian sampul luar, kata pengantar, pengenalan tokoh,

deskripsi modul, petunjuk penggunaan modul dan daftar isi. Bagian sampul

luar terdiri dari, jenis bahan ajar berupa modul pembelajaran, judul modul,

dan nama penulis. Jenis bahan ajar yaitu modul pembelajaran; judul modul

yaitu Jitu Menulis Esai Argumentatif (Dilengkapi Logika Toulmin); penulis

ialah Lusia Ely Rahmawati. Bagian kata pengantar menuliskan kata terima

kasih dan harapan penulis modul. Bagian pengenalan tokoh berisi gambar tokoh

berserta nama tokoh untuk mempermudah dalam pemberian karakter di modul.

Bagaian deskripsi modul berisi deskripsi singkat isi modul. Bagian petunjuk

penggunaan modul berisi petunjuk yang ditujukan kepada pembaca sebelum

menggunakan modul tersebut. Bagian daftar isi berisi pokok-pokok bab beserta

halamannya.

Bagian kedua adalah isi/materi pembelajaran. Bagian isi terdiri dari

tiga bab. Bab pertama berisi hakikat menulis argumentasi dan hal-hal

yang perlu perhatikan dalam menulis argumentasi. Bab kedua berisi

hakikat, struktur, format, contoh, jenis, dan langkah-langkah menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

164

esai. Terakhir, bab ketiga berisi hakikat, elemen, struktur, pola argumen,

dan kadar ketajaman argumen esai menurut Logika Toulmin. Setelah

penjabaran materi, terdapat bagian latihan, aksi, rangkuman, uji formatif,

dan refleksi yang harus dikerjakan oleh pengguna modul untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran pada masing-masing bab.

Bagian terakhir dari modul “Jitu Menulis Esai Argumentatif” terdiri

dari kunci jawaban, daftar pustaka, dan glosarium. Kunci jawaban digunakan

untuk mencocokkan jawaban mahasiswa setelah mengerjakan uji formatif

pada tiap babnya. Kunci jawaban berfungsi untuk mengukur tingkat

kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi yang ada dalam modul

tersebut. Daftar pustaka disajikan untuk mengetahui sumber rujukan dalam

penyusunan modul ini. Daftar pustaka juga berfungsi untuk memudahkan

mahasiswa untuk mencari rujukan/referensi yang berkaitan dengan

pembelajaran esai argumentatif. Glosarium merupakan kamus kecil yang berisi

kata-kata operasional atau kata-kata asing yang mungkin masih belum

dipahami oleh mahasiswa.

Pemilihan kualitas cetakan modul juga menjadi perhatian peneliti

setelah selesai menyajikan modul pembelajaran menulis esai argumentatif

secara soft copy. Peneliti memilih untuk mencetak bagian isi modul dengan

ukuran kertas A5 (14,80 cm x 21,00 cm) dengan berat satuan kertas 80 gram.

Bagian sampul dicetak menggunakan kertas A5 ivory 260 gram dan dilaminasi

doff.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

165

4.1.3 Uji Validasi

Setelah produk modul pembelajaran dicetak, peneliti melakukan

langkah uji validasi. Uji validasi pada produk ini dilakukan menggunakan

lembar kuesioner/angket yang memuat aspek-aspek penilaian, yaitu aspek

isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Berikut disajikan data hasil

validasi oleh dosen ahli, dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia, dan

uji coba terbatas mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

4.1.3.1 Hasil Validasi Dosen Ahli

Validasi produk oleh dosen ahli dilakukan oleh Rishe Purnama Dewi,

S.Pd., M.Hum. Data hasil validasi oleh dosen ahli meliputi aspek

kelayakan isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Validasi dari dosen

ahli dilakukan dua kali, tahap pertama dilakukan dengan memberikan

penilaian di setiap aspek, sedangkan tahap kedua hanya me-review secara

keseluruhan produk setelah direvisi. Berikut ini disajikan hasil validasi tahap

1 dan 2 dalam tiap aspek.

1. Penilaian Kelayakan Isi/Materi

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam modul sesuai dengan sasaran pembelajaran.

3 4

2. Materi pembelajaran dalam modul sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

4 5

3. Penyajian konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh, dan pelatihan dalam modul

5 5

Tabel 4.3 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

166

sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya kemampuan menulis paragraf argumentasi mahasiswa.

4. Prinsip penyusunan materi dalam modul dirumuskan secara tepat sehingga tidak menimbulkan multitafsir bagi mahasiswa.

4 5

5. Prosedur dalam modul dirumuskan secara tepat sehingga mahasiswa tidak melakukan kekeliruan sistematis.

5 5

6. Materi yang memuat konsep, prinsip, prosedur, atau rumus diperjelas oleh contoh, fakta, ilustrasi yang jelas.

4 5

7. Soal-soal yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat menguasai materi menulis paragraf argumentasi menurut Logika Toulmin dengan baik.

5 5

8. Materi yang disajikan dalam modul bersifat komunikatif sehingga dapat memperjelas keadaan atau masalah yang sedang dipelajari.

5 5

9. Materi yang disajikan dalam modul menarik sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa untuk mengkaji atau mempelajari paragraf argumentasi menurut Logika Toulmin lebih jauh.

5 5

10. Materi yang terdapat dalam modul dapat membuat mahasiswa mengenali gagasan/ide, mengidentifikasi dan menjelaskan gagasan, mengonstruksi pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan tentang penulisan paragraf argumentasi menurut Logika Toulmin dalam kehidupan sehari-hari.

4 5

11. Materi yang disajikan dapat mendorong mahasiswa untuk secara runtut membuat kesimpulan tentang menulis paragraf argumentasi yang sahih (valid).

5 5

12. Materi yang disajikan dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam hal pemecahan masalah dan berpikir kritis.

4 5

13. Tugas-tugas yang terdapat dalam modul dapat mendorong mahasiswa untuk mencari dan memperoleh informasi tentang paragraf argumentasi menurut logika Toulmin lebih lanjut dari berbagai sumber.

4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

167

14. Modul ini dilengkapi dengan materi evaluasi yang dapat mengukur kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menulis paragraf argumentasi.

4 5

15. Materi yang disajikan mengacu pada teori-teori yang relevan dan dirumuskan dengan tepat sehingga dapat mendukung tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

5 5

16. Materi yang disajikan (termasuk contoh, latihan, dan daftar pustaka) dalam modul sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

4 5

17. Fitur (termasuk uraian, contoh, dan latihan) yang disajikan dalam modul bersifat kekinian (up to date).

5 5

18. Materi yang dirumuskan dalam modul memiliki keterkaitan antarkonsepnya.

5 5

Jumlah 80 89 Skor Rata-rata 4,44 4,94

Persentase 89% 99% Kategori Sangat

Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen ahli pada aspek kelayakan isi/materi pada validasi tahap 1 memperoleh

skor rata-rata 4,44 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan validasi tahap

2 memperoleh skor rata-rata 4,94 dengan kategori “Sangat Baik”.

2. Penilaian Kelayakan Penyajian

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

19. Setiap bab memuat pembangkit motivasi dalam menulis paragraf argumentasi (bisa berupa gambar, ilustrasi, atau susunan kalimat), pendahuluan, dan isi.

4 5

20. Penyajian dalam modul bersifat interaktif dan partisipatif sehingga memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiri.

5 5

Tabel 4.4 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Penyajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

168

21. Penyajian dan pembahasan materi dalam modul mengakomodasi belajar aktif.

5 5

22. Penyajian materi dalam modul sesuai dengan alur berpikir deduktif sehingga mahasiswa dapat mengikutinya dengan baik.

4 5

23. Uraian substansi antarbab (tercermin dalam jumlah halaman) tersaji secara proposional dengan tetap mempertimbangkan standar kompetensi, kompetensi dasar.

4 5

24. Pada bagian pendahuluan modul disajikan secara lengkap, seperti kata pengantar, petunjuk penggunaan, dan daftar isi dan/atau daftar tabel dan bagan.

4 5

25. Pada bagian isi, penyajian materi dalam modul dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/ sumber acuan, soal latihan, dan rangkuman.

5 5

26. Pada bagian penutup dalam modul terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium), daftar bagan dan jawaban soal latihan.

5 5

27. Penyajian materi dapat merangsang mahasiswa berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam mendalami isu-isu dan permasalahan yang diangkat dalam penulisan paragraf argumentasi mahasiswa.

5 5

Jumlah 41 45 Skor Rata-rata 4,56 5

Persentase 91% 100% Kategori Sangat

Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen ahli pada aspek kelayakan penyajian pada validasi tahap 1 memperoleh

skor rata-rata 4,56 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan validasi tahap

2 memperoleh skor rata-rata 5 dengan kategori “Sangat Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

169

3. Penilaian Kelayakan Bahasa

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

28. Bahasa yang digunakan dalam modul untuk menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat intelektual mahasiswa (secara imajinatif dapat dibayangkan oleh mahasiswa).

5 5

29. Bahasa yang digunakan dalam modul sesuai dengan kematangan sosial emosional mahasiswa.

5 5

30. Pesan dalam modul disajikan dengan bahasa yang menarik, jelas, tepat sasaran, dan tidak menimbulkan makna ganda, sehingga mendorong siswa untuk mempelajari modul tersebut secara tuntas.

4 5

31. Kata dan kalimat yang digunakan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

4 5

32. Penyampaian pesan antara satu bab dan bab lain yang berdekatan dan antarsubbab dalam bab mencerminkan hubungan yang logis.

4 5

33. Penyampaian pesan antarparagraf yang berdekatan dan antarkalimat dalam paragraf mencerminkan hubungan yang logis.

4 5

Jumlah 26 30 Skor Rata-rata 4,33 5

Persentase 87% 100%

Kategori Sangat Baik

Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen ahli pada aspek kelayakan bahasa pada validasi tahap 1 memperoleh

skor rata-rata 4,33 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan validasi tahap

2 memperoleh skor rata-rata 5 dengan kategori “Sangat Baik”.

Tabel 4.5 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

170

4. Penilaian Kelayakan Kegrafikan

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

34. Ukuran modul sesuai dengan standar ISO, yaitu A4 (210x297 mm), A5 (148x210 mm), dan B5 (176x250 mm).

4 5

35. Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang, dan punggung secara harmonis dan konsisten.

4 5

36. Huruf, ukuran huruf, dan warna judul modul yang digunakan menarik, proposional, dan mudah dibaca.

5 5

37. Modul tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf dan mudah dibaca.

5 5

38. Bidang cetak, marjin, dan spasi antarteks dan ilustrasi dalam bagian isi buku sudah proposional.

5 5

39. Bagian isi modul dapat dengan cepat memberikan gambaran tentang materi ajar tertentu dan secara visual dapat mengungkap jenis ilustrasi yang ditampilkan berdasarkan materi ajarnya.

4 5

40. Bagian isi modul mengandung kesederhanaan, daya keterbacaan, dan daya kemudahan pemahaman.

4 5

41. Bagian ilustrasi isi dapat memperjelas dan mempermudah pemahaman, serta menarik.

4 5

42. Judul bab, subjudul bab, dan angka halaman, serta ilustrasi dan keterangan gambar sudah lengkap dan proposional.

5 5

43. Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, keterangan gambar, dan hiasan tidak mengganggu pemahaman terkait materi modul.

5 5

Jumlah 45 50 Skor Rata-rata 4,50 5

Persentase 90% 100% Kategori Sangat

Baik Sangat Baik

Tabel 4.6 Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

171

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen ahli pada aspek kelayakan kegrafisan pada validasi tahap 1 memperoleh

skor rata-rata 4,50 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan validasi tahap

2 memperoleh skor rata-rata 5 dengan kategori “Sangat Baik”.

Berdasarkan uraian hasil validasi dosen ahli dari masing-masing

aspek, didapatkan data skor rata-rata tahap 1 dan tahap 2 yang disajikan pada

tabel berikut.

Validasi Tahap Ke -

No Aspek Penilaian Skor Rata-Rata

Kategori

1

1 Kelayakan isi/materi 4,44 Sangat Baik 2 Kelayakan penyajian 4,56 Sangat Baik 3 Kelayakan bahasa 4,33 Sangat Baik 4 Kelayakan kegrafikan 4,5 Sangat Baik

Jumlah 17,83

Rata-rata 4,46 Sangat Baik

Persentase 89% Sangat Baik

2

1 Kelayakan isi/materi 4,94 Baik 2 Kelayakan penyajian 5 Baik 3 Kelayakan bahasa 5 Baik 4 Kelayakan kegrafikan 5 Baik

Jumlah 19,94

Rata-rata 4,98 Baik Persentase 99,72% Baik

Pada tabel tersebut dapat diketahui perbedaan antara validasi tahap

1 dan validasi tahap 2. Skor rata-rata pada tahap 1 yaitu 4,46 dengan kategori

“Sangat Baik” dan skor rata-rata pada tahap 2 yaitu 4,98 dengan kategori

“Sangat Baik”.

Tabel 4.7 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli pada Seluruh Aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

172

4.1.3.2 Hasil Validasi Dosen Pengampu

Setelah melakukan validasi dosen ahli, tahap selanjutnya adalah

validasi produk oleh Septina Krismawati, S.S., M.A., selaku dosen pengampu

Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Validasi produk oleh guru Bahasa Indonesia

terdiri dari empat aspek, yaitu aspek kelayakan isi/materi, kelayakan

penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikan. Validasi produk oleh

dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia dilakukan dua kali. Berikut

ini disajikan hasil validasi tahap 1 dan 2 dalam tiap aspek.

1. Penilaian Kelayakan Isi/Materi

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam modul sesuai dengan sasaran pembelajaran.

3 5

2. Materi pembelajaran dalam modul sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

5 5

3. Penyajian konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh, dan pelatihan dalam modul sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya kemampuan menulis paragraf argumentasi mahasiswa.

5 5

4. Prinsip penyusunan materi dalam modul dirumuskan secara tepat sehingga tidak menimbulkan multitafsir bagi mahasiswa.

4 5

5. Prosedur dalam modul dirumuskan secara tepat sehingga mahasiswa tidak melakukan kekeliruan sistematis.

4 5

6. Materi yang memuat konsep, prinsip, prosedur, atau rumus diperjelas oleh contoh, fakta, ilustrasi yang jelas.

3 3

7. Soal-soal yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat menguasai materi menulis paragraf

5 5

Tabel 4.8 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

173

argumentasi menurut Logika Toulmin dengan baik.

8. Materi yang disajikan dalam modul bersifat komunikatif sehingga dapat memperjelas keadaan atau masalah yang sedang dipelajari.

4 5

9. Materi yang disajikan dalam modul menarik sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa untuk mengkaji atau mempelajari paragraf argumentasi menurut Logika Toulmin lebih jauh.

4 4

10. Materi yang terdapat dalam modul dapat membuat mahasiswa mengenali gagasan/ide, mengidentifikasi dan menjelaskan gagasan, mengonstruksi pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan tentang penulisan paragraf argumentasi menurut Logika Toulmin dalam kehidupan sehari-hari.

4 4

11. Materi yang disajikan dapat mendorong mahasiswa untuk secara runtut membuat kesimpulan tentang menulis paragraf argumentasi yang sahih (valid).

4 5

12. Materi yang disajikan dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam hal pemecahan masalah dan berpikir kritis.

4 5

13. Tugas-tugas yang terdapat dalam modul dapat mendorong mahasiswa untuk mencari dan memperoleh informasi tentang paragraf argumentasi menurut logika Toulmin lebih lanjut dari berbagai sumber.

4 5

14. Modul ini dilengkapi dengan materi evaluasi yang dapat mengukur kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menulis paragraf argumentasi.

4 5

15. Materi yang disajikan mengacu pada teori-teori yang relevan dan dirumuskan dengan tepat sehingga dapat mendukung tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

3 4

16. Materi yang disajikan (termasuk contoh, latihan, dan daftar pustaka) dalam modul sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

4 5

17. Fitur (termasuk uraian, contoh, dan latihan) yang disajikan dalam modul bersifat kekinian (up to date).

4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

174

18. Materi yang dirumuskan dalam modul memiliki keterkaitan antarkonsepnya.

4 5

Jumlah 72 85 Skor Rata-rata 4 4,72

Persentase 80% 94,4% Kategori Baik Sangat

Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen pengampu pada aspek kelayakan isi/materi pada validasi tahap 1

memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori “Baik”, sedangkan validasi

tahap 2 memperoleh skor rata-rata 4,72 dengan kategori “Sangat Baik”.

2. Penilaian Kelayakan Penyajian

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

19. Setiap bab memuat pembangkit motivasi dalam menulis paragraf argumentasi (bisa berupa gambar, ilustrasi, atau susunan kalimat), pendahuluan, dan isi.

3 5

20. Penyajian dalam modul bersifat interaktif dan partisipatif sehingga memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiri.

4 5

21. Penyajian dan pembahasan materi dalam modul mengakomodasi belajar aktif.

5 5

22. Penyajian materi dalam modul sesuai dengan alur berpikir deduktif sehingga mahasiswa dapat mengikutinya dengan baik.

5 5

23. Uraian substansi antarbab (tercermin dalam jumlah halaman) tersaji secara proposional dengan tetap mempertimbangkan standar kompetensi, kompetensi dasar.

4 4

24. Pada bagian pendahuluan modul disajikan secara lengkap, seperti kata pengantar, petunjuk penggunaan, dan daftar isi dan/atau daftar tabel dan bagan.

2 3

25. Pada bagian isi, penyajian materi dalam modul dilengkapi dengan gambar, ilustrasi,

5 5

Tabel 4.9 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Penyajian Kegrafikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

175

tabel, rujukan/ sumber acuan, soal latihan, dan rangkuman.

26. Pada bagian penutup dalam modul terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium), daftar bagan dan jawaban soal latihan.

5 5

27. Penyajian materi dapat merangsang mahasiswa berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam mendalami isu-isu dan permasalahan yang diangkat dalam penulisan paragraf argumentasi mahasiswa.

4 5

Jumlah 37 42 Skor Rata-rata 4,11 4,67

Persentase 82% 93,3% Kategori Baik Sangat

Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen pengampu pada aspek kelayakan penyajian pada validasi tahap 1

memperoleh skor rata-rata 4,11 dengan kategori “Baik”, sedangkan validasi

tahap 2 memperoleh skor rata-rata 4,67 dengan kategori “Sangat Baik”.

3. Penilaian Kelayakan Bahasa

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

28. Bahasa yang digunakan dalam modul untuk menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat intelektual mahasiswa (secara imajinatif dapat dibayangkan oleh mahasiswa).

5 5

29. Bahasa yang digunakan dalam modul sesuai dengan kematangan sosial emosional mahasiswa.

4 5

30. Pesan dalam modul disajikan dengan bahasa yang menarik, jelas, tepat sasaran, dan tidak menimbulkan makna ganda, sehingga mendorong siswa untuk mempelajari modul tersebut secara tuntas.

5 5

Tabel 4.10 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

176

31. Kata dan kalimat yang digunakan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

3 4

32. Penyampaian pesan antara satu bab dan bab lain yang berdekatan dan antarsubbab dalam bab mencerminkan hubungan yang logis.

5 5

33. Penyampaian pesan antarparagraf yang berdekatan dan antarkalimat dalam paragraf mencerminkan hubungan yang logis.

4 5

Jumlah 26 29 Skor Rata-rata 4,33 4,83

Persentase 87% 96,67% Kategori Sangat

Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen pengampu pada aspek kelayakan bahasa pada validasi tahap 1

memperoleh skor rata-rata 4,33 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan

validasi tahap 2 memperoleh skor rata-rata 4,83 dengan kategori “Sangat

Baik”.

4. Penilaian Kelayakan Kegrafikan

Kode Indikator Penilaian

Skor Tahap 1 (Sebelum

Revisi)

Tahap 2 (Setelah Revisi)

34. Ukuran modul sesuai dengan standar ISO, yaitu A4 (210x297 mm), A5 (148x210 mm), dan B5 (176x250 mm).

5 5

35. Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang, dan punggung secara harmonis dan konsisten.

4 5

36. Huruf, ukuran huruf, dan warna judul modul yang digunakan menarik, proposional, dan mudah dibaca.

3 5

37. Modul tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf dan mudah dibaca.

3 4

Tabel 4.11 Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

177

38. Bidang cetak, marjin, dan spasi antarteks dan ilustrasi dalam bagian isi buku sudah proposional.

3 3

39. Bagian isi modul dapat dengan cepat memberikan gambaran tentang materi ajar tertentu dan secara visual dapat mengungkap jenis ilustrasi yang ditampilkan berdasarkan materi ajarnya.

4 5

40. Bagian isi modul mengandung kesederhanaan, daya keterbacaan, dan daya kemudahan pemahaman.

3 4

41. Bagian ilustrasi isi dapat memperjelas dan mempermudah pemahaman, serta menarik.

4 4

42. Judul bab, subjudul bab, dan angka halaman, serta ilustrasi dan keterangan gambar sudah lengkap dan proposional.

4 5

43. Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, keterangan gambar, dan hiasan tidak mengganggu pemahaman terkait materi modul.

4 5

Jumlah 37 45 Skor Rata-rata 3,70 4,5

Persentase 74% 90% Kategori Baik Sangat

Baik Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi

dosen pengampu pada aspek kelayakan kegrafisan pada validasi tahap 1

memperoleh skor rata-rata 3,70 dengan kategori “Baik”, sedangkan validasi

tahap 2 memperoleh skor rata-rata 4,5 dengan kategori “Sangat Baik”.

Berdasarkan uraian hasil validasi dosen pengampu dari masing-

masing aspek, didapatkan data skor rata-rata tahap 1 dan tahap 2 yang

disajikan pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

178

Tabel 4.12 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Pengampu pada Seluruh Aspek

Pada tabel tersebut dapat diketahui peningkatan antara validasi

tahap 1 dan validasi tahap 2. Skor rata-rata pada tahap 1 yaitu 4,035 dengan

kategori “Baik” dan skor rata-rata pada tahap 2 yaitu 4,68 dengan kategori

“Sangat Baik”.

4.1.4 Revisi Produk I

Segala masukan dan saran dari dosen ahli dan dosen pengampu dari

hasil validasi modul menjadi bahan revisi produk modul pembelajaran “Jitu

Menulis Esai Argumentatif”. Berikut penjabaran revisi produk tahap I.

4.1.4.1 Revisi Produk dari Dosen Ahli

Validasi produk oleh dosen ahli dilakukan dua kali. Berdasarkan

validasi tersebut, diperoleh beberapa masukan dan saran perbaikan. Berikut ini

Validasi Tahap Ke - No Aspek Penilaian

Skor Rata-Rata Kategori

1

1 Kelayakan isi/materi 4,00 Baik 2 Kelayakan penyajian 4,11 Baik 3 Kelayakan Bahasa 4,33 Sangat Baik 4 Kelayakan kegrafikan 3,70 Baik

Jumlah 16,14 Rata-rata 4,035 Baik Persentase 81% Baik

2

1 Kelayakan isi/materi 4,72 Sangat Baik 2 Kelayakan penyajian 4,67 Sangat Baik 3 Kelayakan Bahasa 4,83 Sangat Baik 4 Kelayakan kegrafikan 4,5 Sangat Baik

Jumlah 18,72 Rata-rata 4,68 Sangat Baik Persentase 93,61% Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

179

beberapa hal yang harus peneliti revisi untuk perbaikan modul pembelajaran

dengan judul Jitu Menulis Esai Argumentatif pada setiap aspek.

1. Revisi Aspek Kelayakan Isi/Materi

Validator menyampaikan bahwa aspek kelayakan isi/materi sudah baik

secara keseluruhan. Validator memberikan beberapa masukan terkait aspek

tersebut. Pertama, konstruksi kata kerja “memahami” harus diganti dengan kata

kerja yang lebih bisa diukur ketercapaiannya. Kedua, kelengkapan materi

pembelajaran masih bisa ditingkatkan lagi. Ketiga, peneliti disarankan untuk

menambah lagi contoh-contoh kalimat, paragraf, dan esai secara utuh.

Keempat, materi evaluasi dominan mengukur aspek kognitif. Maka validator

menyarankan untuk mengubah materi evaluasi ke arah aspek keterampilan

menulis yan disesuaikan dengan tahapan kesulitan materi tiap babnya.

2. Revisi Aspek Kelayakan Penyajian

Pada aspek penyajian, bagian yang perlu dilakukan perbaikan adalah

bagian daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka yang peneliti buat masih

bannyak kesalahan. Maka validator menyarankan peneliti untuk membaca

pedoman penulisan daftar pustaka sehingga bisa menuliskan daftar pustaka

dengan baik. Selain itu, validator menyarankan agar seluruh ilustrasi, gambar,

atau tabel yang diunduh melalui internet harus dicantumkan sumbernya.

Validator juga menyarankan agar tata letak bisa diatur lebih rapi agar materi

pembelajaran mudah untuk dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

180

3. Revisi Aspek Kelayakan Bahasa

Validator memberikan masukan agar peneliti lebih teliti dalam

mengetik karena masih banyak ditemukan kesalahan pengetikan. Hal ini

mengakibatkan kekaburan makna dan kesalahpahaman mahasiswa dalam

memahami materi pembelajaran. Peneliti juga disarankan untuk

memperhatikan tata bahasa Indonesia, hkhususnya pembentukan kalimat.

4. Revisi Aspek Kelayakan Kegrafisan

Peneliti mendesain modul pembelajaran dengan terlalu banyak

kombinasi jenis tulisan, sehingga di beberapa halaman, pembaca sulit untuk

memahami maksud dari materi pembelajaran. Selain itu, validator menemukan

beberapa halaman yang memiliki kombinasi warna yang kurang sesuai,

sehingga menyulitkan pandangan pembaca untuk membaca.

4.1.4.2 Revisi Produk dari Dosen Pengampu

Validasi produk oleh dosen pengampu dilakukan dua kali. Berdasarkan

validasi tersebut, diperoleh beberapa masukan dan saran perbaikan. Berikut ini

beberapa hal yang harus peneliti revisi untuk perbaikan modul pembelajaran

dengan judul Jitu Menulis Esai Argumentatif pada setiap aspek.

1. Revisi Aspek Kelayakan Isi/Materi

Validator menyampaikan bahwa aspek kelayakan isi/materi sudah baik

secara keseluruhan. Validator memberikan beberapa masukan terkait aspek

tersebut. Pertama, kelengkapan materi pembelajaran masih bisa ditingkatkan

lagi. Kedua, peneliti disarankan untuk menambah lagi contoh-contoh kalimat,

paragraf, dan esai secara utuh. Ketiga, kompetensi dasar perlu ditampakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

181

lagi. Keempat, rumusan teori para pakar hendaknya dilengkapi dengan

rumusan pribadi.

2. Revisi Aspek Kelayakan Penyajian

Pada aspek penyajian, bagian yang perlu dilakukan perbaikan adalah

seluruh ilustrasi, gambar, atau tabel yang diunduh melalui internet harus

dicantumkan sumbernya. Validator juga menyarankan agar pembangkit

motivasi dalam modul.

3. Revisi Aspek Kelayakan Bahasa

Validator memberikan masukan agar peneliti lebih teliti dalam

mengetik karena masih banyak ditemukan kesalahan pengetikan. Hal ini

mengakibatkan kekaburan makna dan kesalahpahaman mahasiswa dalam

memahami materi pembelajaran. Peneliti harus teliti dan memperbaiki aspek

teknis kebahasaan.

4. Revisi Aspek Kelayakan Kegrafikan

Peneliti mendesain modul pembelajaran dengan terlalu banyak

kombinasi jenis huruf, sehingga di beberapa halaman, pembaca sulit untuk

memahami maksud dari materi pembelajaran.

Maka dapat disimpulkan, revisi yang dilakukan berdasarkan saran

perbaikan dari dosen ahli, yaitu 1) perbaikan konstruksi kata kerja pada

kompetensi dasar, 2) peninjauan ulang kompetensi dasar agar bisa

diukurketercapaiannya, 3) penambahan materi, 4) penulisan daftar pustaka

harus mengikuti aturan yang berlaku, 5) penambahan bagian glosarium dan

indeks, 6) pemberian sumber pada gambar/ilustrasi yang digunakan, 7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

182

perbaikan ejaan sesuai PUEBI, 8) penugasan harus diarahkan pada

keterampilan menulis mahasiswa, dan 9) perbanyak contoh.

Revisi yang dilakukan berdasarkan saran perbaikan dari dosen

pengampu, yaitu (1) penambahan kompetensi dasar yang belum tampak, (2)

penambahan dan perbaikan contoh-contoh, (3) penambahan materi, (4)

perhatikan teknis kebahasaan, dan (5) perbaikan ejaan sesuai PUEBI.

4.1.5 Data Hasil Uji Coba Produk

Tahapan selanjutnya dari penelitian pengembangan ini adalah uji

coba kepada mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma terhadap produk berupa

modul pembelajaran yang berjudul Jitu Menulis Esai Argumentatif. Berikut

penjabaran hasil uji coba produk.

4.1.5.1 Deskripsi Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan dengan dua rangkaian yaitu pembelajaran

mandiri menggunakan modul dan pengisian angket validasi mahasiswa. Uji

coba produk dilakukan selama satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 29

November 2017. Di awal pembelajaran, mahasiswa dibagi menjadi 6

kelompok kemudian setiap kelompok diberi modul pembelajaran.

Selanjutnya mahasiswa diharapkan untuk mengerjakan tugas latihan yang

telah tercantum dalam modul yaitu membuat kerangka esai argumentatif

secara mandiri. Peneliti hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan

dan masukan secara langsung terhadap kerangka esai yang telah dibuat

mahasiswa. Pembelajaran dilakukan selama 2 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

183

Setelah membuat kerangka esai argumentatif, mahasiswa diminta

untuk mengisi angket penilaian terhadap modul yang mereka gunakan.

Penilaian yang dilakukan siswa mencakup empat aspek, yaitu aspek

isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan dengan total 20 butir indikator

penilaian. Pengisian angket validasi tersebut dilakukan pada satu jam

terakhir dan dikumpulkan kembali kepada peneliti di akhir jam perkuliahan.

Luaran dari uji coba produk ini adalah mahasiswa mampu menulis

esai argumentatif dengan menggunakan keenam elemen dalam Logika

Toulmin. Luaran tersebut direalisasikan dengan pemberian tugas kepada

mahasiswa untuk menulis esai argumentatif menggunakan elemen dalam

Logika Toulmin dengan tema bebas. Nilai tugas tersebut dijadikan nilai

tambahan UAS dengan bobot 15%. Tugas tersebut dikumpulkan sesuai

jadwal UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada tanggal 6 Desember 2017.

4.1.5.2 Deskripsi Hasil Validasi Mahasiswa

Angket validasi mahasiswa terdiri dari 20 butir indikator penilaian,

kolom komentar umum, saran perbaikan, serta kesimpulan kelayakan modul

pembelajaran. Berikut hasil validasi mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa

Indonesia Program Studi Pendidikan Maematika yang berjumlah 30 responden.

1. Penilaian Aspek Kelayakan Isi/Materi

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-rata

(n = 30)

7 Petunjuk dan penggunaan modul pembelajaran mudah dipahami.

4,07

Tabel 4.13 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

184

9 Fitur (termasuk uraian, contoh, dan latihan) yang disajikan dalam modul bersifat kekinian (up to date).

4,40

11

Materi yang terdapat dalam modul dapat membuat mahasiswa mengenali gagasan/ide, mengidentifikasi dan menjelaskan gagasan, mengonstruksi pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan tentang penulisan esai argumentatif menurut Logika Toulmin dalam kehidupan sehari-hari.

4,10

12 Materi pembelajaran esai argumentatif menurut Logika Toulmin dan contoh teksnya dalam modul pembelajaran mudah dibaca.

4,17

13 Materi yang disajikan dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam hal pemecahan masalah dan berpikir kritis.

3,90

14

Materi penulisan esai argumentatif menurut Logika Toulmin yang memuat konsep, prinsip, prosedur, atau rumus diperjelas oleh contoh, fakta, ilustrasi yang jelas.

4,27

17 Penugasan dan materi pembelajaran saling berkaitan.

4,27

18 Instruksi tugas tidak multitafsir. 4,13

19

Tugas-tugas yang terdapat dalam modul dapat mendorong mahasiswa untuk mencari dan memperoleh informasi tentang esai argumentatif menurut Logika Toulmin lebih lanjut dari berbagai sumber.

4,17

20

Soal-soal yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat menguasai materi menulis esai argumentatif menurut Logika Toulmin dengan baik.

4,33

Jumlah 41,81

Skor Rata-Rata 4,18

Persentase 83,62% Kategori Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 30 mahasiswa, aspek

kelayakan isi/materi memperoleh skor rata-rata 4,18 dengan kategori “Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

185

2. Penilaian Aspek Kelayakan Penyajian

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-rata

(n = 30)

1 Anda senang menggunakan modul pembelajaran ini.

4,30

2 Tampilan modul pembelajaran menarik perhatian.

4,57

5 Struktur modul sistematis. 4,17

8 Penyajian dalam modul bersifat interaktif dan partisipatif sehingga memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiri.

4.03

10 Bagian ilustrasi isi dapat memperjelas dan mempermudah pemahaman, serta menarik.

4,17

Jumlah 21,24 Skor Rata-Rata 4,25

Persentase 84,96% Kategori Sangat Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 30 mahasiswa, aspek

kelayakan penyajian memperoleh skor rata-rata 4,25 dengan kategori “Sangat

Baik”.

3. Penilaian Aspek Kelayakan Bahasa

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-Rata

(N = 30)

15 Bahasa yang digunakan dalam modul pembelajaran mudah dipahami.

3,80

16

Bahasa yang digunakan dalam modul untuk menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat intelektual mahasiswa (secara imajinatif dapat dibayangkan oleh mahasiswa).

3,87

Jumlah 7,67 Skor Rata-Rata 3,84

Persentase 76,70% Kategori Baik

Tabel 4.14 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Penyajian

Tabel 4.15 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

186

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 30 mahasiswa, aspek

kelayakan bahasa memperoleh skor rata-rata 3,84 dengan kategori “Baik”.

4. Penilaian Aspek Kelayakan Kegrafikan

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-Rata (N = 30)

3 Gambar dalam modul pembelajaran menarik perhatian dan minat belajar.

4,37

4 Tata letak modul proposional. 4,17

6 Penggunaan huruf, serta kombinasi warna dalam modul pembelajaran jelas dan mudah dibaca.

3,77

Jumlah 12,31 Skor Rata-Rata 4,10 Persentase 82,07% Kategori Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 30 mahasiswa, aspek

kelayakan kegrafikan memperoleh skor rata-rata 4,10 dengan kategori “Baik”.

Berikut disajikan uraian hasil validasi mahasiswa dari masing-

masing aspek pada tabel berikut.

Validasi Tahap Ke - No. Aspek Penilaian

Skor Rata-Rata Kategori

1

1 Kelayakan isi/materi 4,18 Baik 2 Kelayakan penyajian 4,25 Sangat Baik 3 Kelayakan Bahasa 3,84 Baik 4 Kelayakan kegrafikan 4,10 Baik

Jumlah 16,37 Rata-rata 4,09 Baik Persentase 81,85% Baik

Tabel 4.16 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

Tabel 4.17 Data Skor Rata-Rata Validasi Mahasiswa pada Seluruh Aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

187

Sebanyak 10 responden menyatakan bahwa modul yang peneliti

buat sudah kreatif dan menarik. Selain itu, sebanyak 5 responden

menyatakan bahwa isi dan bentuk penyajian modul sudah baik. Namun di

sisi lain, terdapat lima komentar dan saran perbaikan utama yang

diberikan responden terkait revisi produk modul pembelajaran menulis

esai argumentatif. Kelima masukan tersebut yaitu (1) adanya kesalahan

pengetikan (11 responden); (2) diksi yang sulit dimengerti (7 responden);

(3) pemilihan warna dan huruf yang menyulitkan untuk dibaca (10

responden); (4) contoh sulit untuk dimengerti (3 responden); (5)

kesalahan dalam penggunaan tata bahasa (2 responden). Seluruh masukan

yang telah responden berikan sangat memberikan kontribusi besar bagi

revisi modul.

Sebagai kesimpulan hasil uji coba produk, terdapat 14 responden

yang menyatakan bahwa modul pembelajaran “Jitu Menulis Esai

Argumentatif” layak digunakan tanpa revisi. Sedangkan 16 responden

lainnya menyatakan bahwa modul pembelajaran layak digunakan dengan

revisi.

4.1.5.3 Hasil Tes Akhir (Post-Test) Mahasiswa

Peneliti memberikan tes akhir terhadap subjek penelitian, yaitu

mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan

Matematika, Universitas Sanata Dharma. Tes akhir (post-test) ini berguna

untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam menulis esai

argumentatif setelah belajar menggunakan modul pembelajaran “Jitu Menulis

Esai Argumentatif”. Tes akhir yang peneliti berikan berupa tugas untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

188

membuat esai argumentatif dengan tema bebas dan dilatih untuk

mengimlementasikan elemen-elemen dalam Logika Toulmin dalam esai

mereka. Tugas tersebut diberikan kepada mahasiswa pada tanggal 29

November 2017. Peneliti memberikan waktu kepada mahasiswa selama

seminggu untuk mengerjakan tugas tersebut. Mahasiswa mengumpulkan tugas

pada tanggal 6 Desember 2017.

Hasil tes akhir ini akan dianalisis secara kualitatif oleh peneliti. Peneliti

telah membuat kis-kisi analisis kemampuan menulis esai argumentatif menurut

Logika Toulmin. Kisi-kisi tersebut peneliti adopsi dari Dwiwandono (1996)

dengan sedikit tambahan kelengkapan elemen dalam Logika Toulmin. Terdapat

lima rincian kisi-kisi kemampuan menulis yaitu (1) isi, (2) organisasi, (3)

kosakata, (4) bahasa, dan (5) penulisan. Dari kelima rincian kisi-kisi tersebut,

penulis telah menentukan patokan tingkatan kemampuan menulis mahasiswa

dalam menulis esai argumentatif. Patokan tersebut yang akan menjadi landasan

peneliti untuk menganalisis hasil tulisan mahasiswa secara kualitatif.

Peneliti akan menganalisis hasil tulisan mahasiswa berdasarkan rincian

kemampuan menulis yang terdapat dalam kisi-kisi penelitian. Berikut hasil

tulisan esai argumentatif mahasiswa.

1. Aspek Isi

Secara aspek isi, hasil tulisan esai argumentatif mahasiswa sudah

baik. Mahasiswa sudah bisa menuangkan gagasannya melalui sebuah

tulisan argumen. Isi esai sudah cukup sesuai dengan topik yang diangkat

oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga sudah menggunakan elemen-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

189

elemen Toulmin dalam isi esai mereka. Rata-rata esai mahasiswa

menggunakan 4 sampai 5 elemen yaitu klaim, data, jaminan, modalitas, dan

dukungan penjamin. Elemen sanggahan masih belum banyak digunakan

mahasiswa dalam hasil tulisan mereka. Namun, sudah ada beberapa judul

esai mahasiswa yang sesuai dengan isinya. Contohnya terdapat pada

gambar berikut.

Kedua gambar tersebut merupakan contoh dari beberapa judul yang

menarik dan sesuai aspek isi. Hal ini karena judul tersebut bisa menarik

minat pembaca untuk melanjutkan membaca isi esai tersebut. Ketepatan

pemilihan judul juga menjadi poin penting dalam membuat sebuah esai

argumentatif yang padu. Sebagai contoh, pada gambar 4.17, penulis ingin

membuka pikiran pembaca terhadap maraknya politik yang bernuansa

kepentingan satu pihak. Namun, di sisi lain penulis mengajak generasi muda

untuk berperan dan tidak hanya sebagai penonton. Pada gambar 4.18,

penulis lebih menarik perhatian pembaca dari isi yang akan dituliskan. Judul

Gambar 4.17 Judul Esai yang Sesuai Aspek Isi

Gambar 4.18 Judul Esai yang Sesuai Aspek Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

190

tersebut dapat menimbulkan pertanyaan terhadap orang yang akan

membaca.

Di sisi lain, masih ada sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan

untuk menentukan judul yang menarik minat pembaca. Namun, semua esai

mahasiswa sudah memiliki judul yang cukup mampu memberikan

gambaran tentang topik yang akan dibicarakan dalam esai mereka.

Mahasiswa sudah mampu menuliskan fakta berdasarkan referensi yang

valid. Selain itu, mereka sudah bisa mengutip fakta-fakta dengan cukup

baik. Namun ada pula beberapa mahasiswa yang masih belum bisa

mengolah data mentah berupa fakta menjadi sebuah tulisan yang menarik

untuk dibaca. Mereka juga sudah mencantumkan daftar pustaka. Namun tak

sedikit mahasiswa yang tidak mencantumkan atau mencantumkan daftar

pustaka tetapi tidak terdapat dalam bagian isi esai. Berikut contoh potongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

191

esai yang sudah sesuai dengan alur fakta dan memuat data, serta

memberikan daftar pustaka pada akhir esai.

Gambar 4.19 Isi Esai yang Sesuai Aspek Isi

Gambar 4.20 Daftar Pustaka Esai yang Sesuai Aspek Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

192

Tingkat penjabaran isi dalam semua esai mahasiswa juga sudah

cukup mendalam, sehingga ketuntasan menuangkan ide sudah tampak.

Selain itu, peneliti juga belum menemukan satupun esai yang sudah

mengandung keenam elemen dalam Logika Toulmin. Secara umum, isi esai

semuanya sudah sesuai ketentuan. Mahasiswa juga sudah mencoba

menggunakan elemen-elemen Toulmin walaupun tidak semua

menggunakan keenam elemen Logika Toulmin secara lengkap. Ketajaman

argumennya juga sudah mulai tajam walaupun masih ada kekurangan-

kekurangan di beberapa sisi. Hasil tes akhir (post-test) dapat dilihat pada

halaman lampiran.

2. Aspek Organisasi

Peneliti menilai esai argumentatif mahasiswa dengan

mempertimbangkan aspek organisasi. Aspek organisasi juga bisa disebut

dengan aspek struktur. Kejelasan struktur penting dalam penulisan esai

argumentatif. Aspek organisasi meliputi (1) kerapian pengetikan, (2)

kelogisan argumen penulis, dan (3) kekohesian antarparagraf. Esai yang

mahasiswa tuliskan secara umum telah memiliki nilai yang baik dalam

aspek ini. Kelogisan argumen sudah tampak karena mahasiswa sudah

menggunakan elemen-elemen dalam Logika Toulmin. Namun masih ada

beberapa esai mahasiswa yang kurang dari kriteria ideal dari aspek

organisasi, contohnya sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

193

Gambar 4.21 merupakan contoh dari esai dengan penilaian aspek

keorganisasian yang kurang. Secara tampilan, gambar 4.21 memperlihatkan

kekohesian antarparagraf belum begitu nampak. Penulis hanya

menempelkan pendapat yang kurang dapat diterima kebenarannya oleh

pembaca. Hal tersebut kurang diperkuat data-data yang dipergunakan

Gambar 4.21 Esai yang Kurang Sesuai Aspek Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

194

penulis serta pendapat penulis masih kurang tajam sehingga menurunkan

kepercayaan pembaca.

Kesalahan demikian tidak banyak terjadi pada esai tugas post-test.

Banyak dari hasil esai mahasiswa sudah memiliki struktur yang baik.

Pengembangan paragraf sudah lebih logis daripada tugas pre-test. Tingkat

kekohesian esai juga semakin baik sehingga tidak banyak paragraf yang

melenceng dari ide pokoknya.

3. Aspek Kosakata

Aspek kosakata merupakan keterampilan yang cukup penting dalam

penilaian keterampilan menulis. Ketepatan pemilihan kosakata (diksi) yang

efektif dan efisian akan menghasilkan suatu tulisan yang kaya akan

informasi. Selain itu, penggunaan diksi yang tepat akan mempermudah

pembaca untuk memahami isi tulisan.

Berdasarkan hasil analisis peneliti terhadap hasil tulisan esai

argumentatif mahasiswa, mahasiswa mulai paham tentang diksi yang harus

digunakan agar argumen yang mereka sampaikan dapat dipahami pembaca.

Hal ini dibantu pula dengan pemilihan referensi data untuk esai mereka yang

secara tidak langsung membantu mahasiswa untuk memilih kosakata yang

tepat. Berdasarkan hasil esai mahasiswa, semua kosakata yang mereka

gunakan cukup berterima dan tepat. Penggunaan kosakata pada hasil tes

akhir (post-test) dapat dilihat pada halaman lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

195

4. Aspek Bahasa

Aspek bahasa menjadi penting untuk dianalisis karena penulis dapat

mentrasferkan ide-idenya melalui bahasa. Keberhasilan transfer informasi

dari penulis kepada pembaca tak lepas dari penyusunan kata, kalimat, dan

paragraf-paragrafnya. Tak dapat dipungkiri bahwa pemahaman dan

keterampilan berbahasa tidak dapat dikuasai dengan mudah. Berlatih secara

terus-menerus merupakan salah satu caranya.

Peneliti menganalisis penguasaan tata bahasa dan penyusunan

kalimat esai tugas post-test mahasiswa. Berdasarkan patokan analisis aspek

bahasa di atas, peneliti masih menemukan beberapa mahasiswa yang belum

menguasai tata bahasa. Hal ini sangat terlihat pada penggunaan kata hubung

dan pembentukan kalimat yang tidak efektif. Namun sudah banyak

mahasiswa yang cukup paham dengan tata bahasa Indonesia walaupun tidak

sepenuhnya tepat. Berikut termasuk contoh kesalahan dalam aspek bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

196

Kesalahan pada gambar di atas paling banyak terdapat pada,

kesalahan pembentukan kalimat, dan kesalahan penggunaan konjungsi.

Kesalahan semacam ini juga terjadi pada esai mahasiswa lain dengan kadar

kesalahan yang beragam.

Gambar 4.22 Esai yang Kurang Sesuai Aspek Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

197

5. Aspek Penulisan

Aspek penulisan atau pengetikan juga menjadi perhatian peneliti.

Hal ini karena kesalahan penulisan kata akan mempengaruhi makna kata

yang menjadi kabur atau memiliki makna lain. Berdasarkan hasil analisis

esai mahasiswa, peneliti menemukan beberapa kesalahan pengetikan dalam

esai mahasiswa. Hal ini mengakibatkan kekaburan makna kata yang

dimaksud. Namun kesalahan ini hanya terjadi pada beberapa mahasiswa

yang kurang teliti saat mengetik. Berikut contoh kesalahan penulisan dalam

esai mahasiswa.

Gambar 4.23 Esai yang Kurang Sesuai Aspek Penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

198

Kesalahan pengetikan terjadi pada judul yaitu kata remaja menjadi

remaka. Hal ini membuat makna menjadi kabur atau memiliki makna lain.

Selain itu, banyak terjadi kesalahan spasi yang menimbulkan hasil esai kurang

estetis. Aspek penulisan atau pengetikan juga menjadi perhatian peneliti.

Secara keseluruhan, hasil esai tugas post-test mahasiswa meningkat dan

menjadi lebih baik dibandingkan hasil esai tugas pre-test. Berdasarkan lima

aspek penilaian kemampuan menulis, peneliti menyimpulkan beberapa hal

berikut. Pertama, mahasiswa sudah mampu mengaitkan topik dengan isi esai.

Kedua, tingkat kekohesian esai sudah cukup baik. Ketiga, kadar ketajaman esai

sudah cukup baik. Keempat, pemilihan kosakata sudah baik. Kelima, bahasa

yang digunakan dalam esai sudah mulai komunikatif. Keenam, mahasiswa

kurang memahami tata bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ketujuh,

beberapa mahasiswa masih belum memahami kaidah penulisan kata dan ejaan

dalam Bahasa Indonesia. Dengan demikian, penggunaan modul pembelajaran

mampu meningkatkan kemampuan berargumen dan berpikir secara logis

mahasiswa melalui keterampilan menulis esai argumentatif. Walaupun modul

pembelajaran menulis esai argumentatif belum begitu mampu meningkatkan

keterampilan berbahasa mahasiswa.

4.1.6 Revisi Produk Tahap II

Revisi produk tahap kedua ini berasal dari masukan dan saran dosen

ahli dan dosen pengampu. Revisi ini menjadi penyempurnaan modul yang

terakhir dari proses pengembangan produk. Hasil validasi tahap kedua ini

menjadi bahan revisi produk modul pembelajaran “Jitu Menulis Esai

Argumentatif”. Berikut penjabaran revisi produk tahap II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

199

4.1.6.1 Revisi Produk dari Dosen Ahli

Validasi produk oleh dosen ahli dilakukan dua kali. Berdasarkan

validasi tersebut, diperoleh beberapa masukan dan saran perbaikan. Berikut

ini beberapa hal yang harus peneliti revisi untuk perbaikan modul

pembelajaran dengan judul Jitu Menulis Esai Argumentatif pada setiap aspek.

1. Revisi Aspek Kelayakan Isi/Materi

Validator menyampaikan bahwa aspek kelayakan isi/materi sudah

baik secara keseluruhan. Validator memberikan masukan terkait standar

kompetensi yang ada untuk dilengkapi agar lebih terlihat rinci.

2. Revisi Aspek Kelayakan Penyajian

Pada aspek penyajian, validator menyampaikan aspek kelayakan

penyajian sudah baik.

3. Revisi Aspek Kelayakan Bahasa

Validator memberikan masukan agar peneliti lebih teliti dalam

mengetik karena masih ada ditemukan kesalahan pengetikan.

4. Revisi Aspek Kelayakan Kegrafisan

Peneliti mendesain modul pembelajaran dengan ukuran A5 maka

tulisan yang ditampilkan harus disesuaikan dengan ukuran kertas. Hal

tersebut agar mahasiswa dapat membaca dengan fokus dan tidak bingung

dengan tulisan yang akan dimaksudkan.

4.1.6.2 Revisi Produk dari Dosen Pengampu

Validasi produk oleh dosen pengampu dilakukan dua kali.

Berdasarkan validasi tersebut, diperoleh beberapa masukan dan saran

perbaikan. Berikut ini beberapa hal yang harus peneliti revisi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

200

perbaikan modul pembelajaran dengan judul Jitu Menulis Esai Argumentatif

pada setiap aspek.

1. Revisi Aspek Kelayakan Isi/Materi

Validator menyampaikan bahwa aspek kelayakan isi/materi sudah

baik secara keseluruhan. Validator memberikan beberapa masukan terkait

aspek tersebut. Validator memberikan saran agar menambah contoh pada

bagian bab 1 agar lebih memudahkan mahasiswa mengetahui menulis

argumentasi secara baik sesuai dengan contoh.

2. Revisi Aspek Kelayakan Penyajian

Pada aspek penyajian, menurut dosen pengampu bagian yang perlu

ditambahkan adalah bagian daftar bagan dan daftar tabel. Keduanya perlu

ditambahkan agar mahasiswa lebih jelas dalam melihat rincian bagan dan

tabel yang berada di modul. Penambahan tersebut dapat bermanfaat bagi

mahasiswa sebagai pembaca dan revisi bagi peneliti agar lebih rinci

menuliskan kelengkapan penyajian di dalam modul.

3. Revisi Aspek Kelayakan Bahasa

Validator memberikan masukan agar peneliti lebih teliti dalam

mengetik karena masih banyak ditemukan kesalahan pengetikan.

Kesalahan pengetikan dalam penulisan kata-kata menjadi koreksi bagi

peneliti agar lebih teliti. Peneliti telah mencoba mengoreksi segala

kesalahan penulisan yang ada di dalam modul agar meminimalisir

kesalahan yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

201

4. Revisi Aspek Kelayakan Kegrafisan

Peneliti mendesain modul pembelajaran dengan tema komik. Hal

tersebut jika dilihat dari media elektronik memiliki desain berbeda dengan

modul yang telah dicetak. Jika desain pada modul yang dilihat dengan

media elektronik pada bagian pinggir kertas tidak berjarak dengan tepi.

Hal tersebut berfungsi agar terlihat luas karena tidak terdapat patokan

untuk dijilid. Berbeda halnya dengan modul yang didesain untuk dicetak,

modul yang dicetak akan memiliki bingkai warna putih agar isi modul

tidak terpotong jika sudah dijilid. Oleh karena itu, masukan dari dosen

pengampu yang melihat dari media elektronik tentang modul yang akan

terpotong jika dijilid tidak akan terjadi.

Maka dapat disimpulkan, revisi produk tahap kedua menurut dosen

ahli, yaitu (1) mencermati standar kompetensi yang ada untuk dilengkapi

agar lebih terlihat rinci, dan (2) memperhatikan ukuran tulisan yang berada

di dalam modul.

Revisi produk tahap kedua menurut dosen pengampu, yaitu (1)

menambah contoh dapa bagian bab 1 dan 2, (2) menambahkan daftar

bagan dan daftar tabel, (3) memperbaiki kesalahan berbahasa dalam

modul.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini membahas tentang deskripsi modul, deskripsi

hasil validasi, deskripsi data hasil tes, dan deskripsi analisis kelayakan modul.

Berikut disajikan pembahasan hasil penelitian lebih rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

202

4.2.1 Deskripsi Modul

Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat

belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul

harus berisi tentang petunjuk belajar yang akan dicapai, isi materi pelajaran,

informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap

hasil evaluasi (Prastowo, 2011: 104).

Modul berjudul Jitu Menulis Esai Argumentatif Berperspektif Logika

Toulmin memuat materi dan unsur penguat pembelajaran seperti rangkuman,

latihan, aksi, uji formatif dan refleksi. Materi yang disajikan di dalam modul lebih

menonjolkan pembelajaran menulis esai argumentatif menggunakan logika

Toulmin. Modul tersebut juga menggunakan paradigma pedagogi reflektif dalam

menyajikan materi maupun penguatan materi pembelajaran. Hal tersebut

digunakan sebagai ciri khas modul dan mempermudah dalam pendekatan

pembelajaran. Penyusunan modul tersebut disusun berdasarkan empat aspek

kelayakan. Aspek tersebut antara lain isi/materi, penyajian, bahasa, dan

kegrafikan. Penggunaan judul Jitu Menulis Esai Argumentatif Berperspektif

Logika Toulmin memiliki arti yang mendalam untuk menarik minat pembaca.

Penggunaan kata “Jitu” memiliki arti tepat dan terukur. Pemilihan kata “jitu” ini

mengindikasikan materi dan isi dari modul bersifat tepat dan benar. Hal ini

diperkuat arti “jitu” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), “Jitu”

memiliki arti tepat benar; kena benar. Hal tersebut dapat dihubungkan dengan

kemampuan menulis esai argumentatif. Modul ini menyajikan materi menulis

esai argumentatif secara tepat dan benar serta mampu meningkatkan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

203

menulis esai argumentatif peserta didik secara tepat. Modul ini juga menuliskan

Logika Toulmin di dalam judul. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

keingintahuan pembaca tentang Logika Toulmin. Oleh karena itu, modul ini

diharapkan mampu menyajikan pembelajaran menulis esai argumentatif

berperspektif Logika Toulmin secara tepat dan benar sehingga pembelajar dapat

menghasilkan karya tulis esai secara berkualitas.

4.2.1.1 Aspek Isi/Materi

Aspek isi/materi yang tertulis di dalam modul telah memperhatikan

tujuan utama pembelajaran yaitu pembaca mampu menulis esai argumentasi

berperspektif logika Toulmin dengan baik dan benar. Selaras dengan tujuan

pembelajaran tersebut maka penulis menyajikan materi pembelajaran yang

mampu meningkatkan daya tarik pembaca dengan memadukan teori, contoh dan

latihan agar pembaca mampu menerima materi pembelajaran dan mampu

menerapkan teori tersebut ke dalam tulisan esai argumentasi menurut logika

Toulmin. Materi pembelajaran dalam modul ini terbagi menjadi tiga materi

pokok, yaitu (1) Menulis Argumetasi, (2) Esai, dan (3) Esai Argumentasi

Menurut Toulmin. Ketiga materi pokok tersebut dapat mempermudah pembaca

untuk mengkaji lebih dalam menulis esai argumentasi menurut logika Toulmin.

Pembelajaran pada materi pertama, yaitu “Menulis Argumentasi”

memuat hakikat menulis argumentasi, unsur penulisan argumentasi, kesalahan

dalam penulisan argumentasi, dan pedoman kerja penulisan argumentasi.

Hakikat menulis argumentasi berisi pendapat para pakar dan penulis tentang

menulis argumentasi. Unsur penulisan argumentasi berisi materi tentang pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

204

atau unsur yang perlu diperhatikan penulis argumen saat penyampaian tulisan

argumentasi. Kesalahan dalam penulisan argumentasi berisi kesalahan yang

sering ditemukan saat penulisan argumentasi. Pedoman kerja penulisan

argumentasi berisi langkah-langkah dan cara yang baik sebelum menulis

argumentasi.

Pembelajaran pada materi kedua, yaitu “Esai” memuat hakikat esai,

karakteristik esai, struktur esai, format esai, contoh esai, kaidah judul esai, jenis

esai, dan langkah menulis esai. Hakikat esai berisi pendapat para pakar dan

penulis tentang esai. Karakteristik esai berisi karakteristik tulisan esai dilihat dari

berbagai aspek. Struktur esai berisi materi struktur yang digunakan dalam

penulisan esai secara baik dan benar. Format esai berisi format penulisan esai

yang sesuai dengan kaidah penulisan esai. Contoh esai berisi salah satu contoh

esai yang sesuai dengan format penulisan esai. Kaidah judul esai berisi syarat-

syarat judul yang baik dan benar dalam penulisan esai sehingga dapat menarik

minat pembaca tulisan esai. Jenis esai berisi macam-macam jenis tulisan esai

seperti esai deskriptif, esai ekspositori, esai narasi, esai persuasi, dan esai

dokumentatif. Langkah-langkah menulis esai berisi langkah-langkah menulis

esai sesuai kaidah penulisan esai.

Pembelajaran pada materi ketiga, yaitu “Esai Argumentasi Menurut

Tolmin” memuat hakikat esai argumentasi menurut logika Toulmin, elemen-

elemen argumen menurut logika Toulmin, struktur esai menurut logika Toulmin,

pola argumen menurut logika Toulmin, dan kadar ketajaman argumen menurut

logika Toulmin. Hakikat esai argumentasi menurut Toulmin berisi pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

205

tentang esai argumetasi menurut pakar argumentasi yaitu Toulmin. Elemen-

elemen menurut logika Toulmin berisi penjelasan dan contoh terkait enam

elemen yaitu klaim, data, jaminan, dukungan, modalitas, dan sanggahan.

Struktur esai menurut logika Toulmin berisi penjelasan struktur yang terdapat di

dalam esai menurut logika Toulmin seperti pengantar, tesis, tubuh, dan

kesimpulan. Pola argumen menurut logika Toulmin berisi penjelasan dan contoh

tentang pola argumen menurut Toulmin seperti C-G (Claim-Ground), C-G-W

(Claim-Ground-Warrant), C-G-W-B (Claim-Ground-Warrant-Backing), C-G-

W-B-M (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals Qualifier), dan C-G-W-B-M-

R (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals Qualifier-Rebuttals). Kadar

ketajaman argumen menurut logika Toulmin berisi penjelasan tentang

kelengkapan dalam penulisan argumen yang dikategorikan ke dalam golongan

seperti sangat lemah C (Claims), lemah C-G (Claim-Ground), cukup kuat C-G-

W (Claim-Ground-Warrant), kuat C-G-W-B (Claim-Ground-Warrant-Backing,

dan sangat kuat C-G-W-B-M (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals

Qualifier), dan C-G-W-B-M-R (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals

Qualifier-Rebuttals).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

206

Pembelajaran pada modul ini dilengkapi dengan contoh yang jelas pada

tiap pokok materi yang disajikan. Contoh yang disajikan mampu memperkuat

pemahaman tentang teori yang sudah diperoleh. Salah satu contoh yang penulis

tampilkan dalam modul seperti gambar di bawah ini.

Aspek isi/materi di dalam tiap pokok bahasan juga diperkuat dengan

adanya rangkuman, latihan, aksi, uji formatif, dan refleksi. Hal tersebut telah

disesuaikan dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya

kemampuan menulis esai argumentatif pembaca. Pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan juga telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sehingga

mahasiswa dapat menguasai materi menulis esai argumentatif menurut Logika

Gambar 4.24 Aspek Isi/Materi Berupa Contoh dan Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

207

Toulmin dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan yang disajikan juga diharapkan

mampu mendorong mahasiswa untuk mencari dan memperoleh informasi

tentang esai argumentatif menurut Logika Toulmin lebih lanjut dari berbagai

sumber, serta sebagai pengukur kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam

menulis esai argumentatif. Berikut salah satu contoh latihan dan aksi yang

terdapat di dalam modul.

4.2.1.2 Aspek Penyajian

Aspek penyajian yang terdapat di dalam modul dapat mempengaruhi

minat dan daya tangkap materi oleh mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari

minat mahasiswa dalam memilih suatu rujukan untuk memperdalam materi.

Mahasiswa cenderung memilih bahan rujukan yang lengkap dan mudah

Gambar 4.25 Aspek Isi/Materi Berupa Latihan dan Aksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

208

dipahami oleh mahasiswa. Oleh karena itu, aspek penyajian yang tersusun di

dalam modul ini dapat membatu mahasiswa dalam proses belajar. Aspek

penyajian tersebut terlihat dari berbagai sisi seperti adanya pendahuluan modul,

pembangkit motivasi, pembahasan materi yang mengakomodasi belajar aktif

dan partisipatif, penyajian modul yang menggunakan gambar, tabel, rujukan atau

sumber acuan, soal latihan, dan rangkuman, serta terdapat penyajian penutup

modul.

Penyajian pendahuluan modul harus disajikan secara lengkap. Hal

tersebut sangat membantu mahasiswa dalam memahami konsep awal

pengembangan modul dan mempermudah dalam penggunaan modul.

Pendahuluan modul yang terdapat dalam modul ini berupa kata pengantar,

perkenalan tokoh, deskripsi modul, pedoman penggunaan modul, dan daftar isi.

Penyajian kalimat pembangkit motivasi menjadi daya tarik dan

penyemangat mahasiswa dalam proses pembelajaran. Modul ini menyajikan

kalimat motivasi pada bagian awal tiap bab. Kalimat motivasi juga peneliti

tuliskan pada cover bagian belakang. Peneliti mengutip kata Mutiara dari Andy

Iwaniswato pada bagian awal tiap bab sedangkan pada bagian cover peneliti

mengutip kata Mutiara dari Nelson Mandela. Pemakaian kalimat motivasi

diharapkan mampu menggugah minat belajar mahasiswa dan memberikan

semangat dalam proses belajar.

Penyajian materi pada modul ini tidak berdasarkan dari satu sumber

sehingga akan memperkuat proses akomodasi belajar aktif dan partisipatif.

Materi yang dapat selalu berkembang akan menimbulkan pembelajaran aktif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

209

partisiapatif. Materi yang berasal dari pendapat para pakar akan dapat

berkembang seiring perjalanan pengetahuan yang dinamis. Hal tersebut menjadi

keuntungan dalam proses pembelajaran agar suasana pembelajaran lebih aktif

dan memerlukan peran mahasiswa untuk mencari materi tersebut. Oleh karena

itu, modul ini memuat materi yang bersumber dari pendapat para pakar sehingga

mahasiswa dapat berkembang dan materi yang ada di dalam modul dapat

menimbulkan pertanyaan karena materi yang disajikan termasuk pengetahuan

baru bagi pembaca.

Penyajian modul ini menggunakan gambar, tabel, rujukan atau sumber

acuan, soal latihan, dan rangkuman. Modul ini memuat gambar untuk menarik

perhatian mahasiswa agar tertarik membaca modul tersebut. Gambar yang

ditampilkan berupa tokoh kartun yang sedang melakukan proses pembelajaran.

Tabel yang digunakan dalam modul ini bermanfaat untuk mempermudah

pengelompokan pada suatu materi. Modul ini juga menggunakan sumber acuan

materi atau rujukan materi yang berasal dari berbagai pakar sesuai dengan pokok

pembahasan materi. Modul ini juga memuat soal latian yang terdapat pada

bagian latian, uji formatif dan aksi. Ketiga unsur tersebut dapat digunakan

mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan tentang materi yang telah

dipelajari. Modul ini juga dilengkapi dengan rangkuman. Rangkuman yang

terdapat dalam modul ini sangat membantu mahasiswa dalam memahami

keseluruhan materi pada tiap bab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

210

Penyajian penutup modul melengkapi aspek penyajian modul. Penutup

modul yang peneliti sajikan berupa daftar pustaka, glosarium dan kunci jawaban

uji formatif. Daftar pustaka pada modul ini telah disesuaikan dengan isi kutipan

yang terdapat di dalam materi modul. Glosarium berisi daftar istilah sukar atau

yang memerlukan penjelasan tambahan yang terdapat di dalam materi modul.

Kunci jawaban uji formaif berisi daftar kunci jawaban tes uji formatif yang

berupa tes pilihan ganda. Berikut salah satu contoh sajian modul yang dilihat

dari aspek penyajian salah satunya adalah pembangkit motivasi dan gambar.

4.2.1.3 Aspek Bahasa

Aspek bahasa yang terdapat dalam modul ini sangat diperhatikan karena

mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa. Bahasa menjadi aspek yang

Gambar 4.26 Aspek Penyajian Berupa Motivasi dan Gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

211

diperhitungkan dalam proses pendekatan terhadap pembaca. Modul ini

menyesuaikan unsur kebahasaan pada taraf intelektual mahasiswa, dan

disesuaikan dengan kematangan emosional mahasiswa. Unsur kebahasaan yang

pada taraf intelektual mahasiswa cenderung bersifat menarik dan sudah

menggunakan bahasa ilmiah. Kalimat yang digunakan dalam pemaparan materi

juga telah disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

(PUEBI).

4.2.1.4 Aspek Kegrafikan

Aspek kegrafikan yang tertulis di dalam modul telah memperhatikan

indikator kelayakan kegrafikan dalam pembuatan modul. Ukuran modul ini

sesuai dengan standar ISO, yaitu A5 (176x250 mm). Penampilan keseluruhan

modul mengangkat tema komik sehingga tata letak pada kulit muka, belakang,

dan isi secara harmonis dan konsisten menyerupai buku komik. Ukuran huruf

dan huruf keduanya disajikan secara padu sehingga menimbulkan kesan yang

menarik minat baca. Warna pada cover depan dan belakang menggunakan warna

yang mencolok agar pandangan mata fokus pada modul ini. Margin dan spasi

telah peneliti sesuaikan dengan tata letak tulisan sehingga memudahkan

mahasiswa untuk membaca. Judul bab, subjudul bab, dan angka halaman, dan

keterangan gambar sudah lengkap dan proposional sehingga mempermudah

mahasiswa dalam proses pengidentifikasian. Pengunaan tokoh dan gambar pada

modul ini dimaksudkan untuk memikat perhatian mahasiswa agar tidak bosan

melihat tulisan saja. Warna di dalam isi modul juga dibuat berwarna-warni agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

212

menghindari sikap bosan dalam membaca materi. Berikut salah satu contoh

cover modul yang dilihat dari aspek kegrafikan.

4.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi

Deskripsi data hasil validasi ini mendeskripsikan hasil validasi dari tiga

validator. Validator tersebut adalah satu dosen ahli, satu dosen pengampu, dan

tiga puluh mahasiswa. Berikut ini penjelasan lebih lanjut berdasarkan hasil

validasi ketiga validator.

4.2.2.1 Deskripsi Data Hasil Validasi Dosen Ahli

Dosen ahli yang bertindak sebagai reviewer melakukan validasi

sebanyak dua kali. Validasi yang dilakukan oleh dosen ahli mencakup aspek

isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Pada validasi pertama, masih

ditemui kesalahan pada setiap aspek penilaian. Hal ini dibuktikan dengan hasil

Gambar 4.27 Aspek Kegrafikan Berupa Cover Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

213

skor rata- rata dari keseluruhan aspek yang berada dibawah hasil validasi kedua

dengan kategori “Sangat Baik”. Dosen ahli selaku reviewer memberikan beberapa

saran perbaikan terhadap produk yang dikembangkan. Aspek yang memerlukan

perbaikan meliputi keseluruhan aspek, yaitu isi/materi, penyajian, bahasa, dan

kegrafikan.

Pada aspek kelayakan isi/materi validator memberikan masukan sebagai

berikut. Pertama, konstruksi kata kerja “memahami” harus diganti dengan kata

kerja yang lebih bisa diukur ketercapaiannya. Kedua, kelengkapan materi

pembelajaran masih bisa ditingkatkan lagi. Ketiga, peneliti disarankan untuk

menambah lagi contoh-contoh kalimat, paragraf, dan esai secara utuh. Keempat,

materi evaluasi dominan mengukur aspek kognitif. Maka validator menyarankan

untuk mengubah materi evaluasi ke arah aspek keterampilan menulis yan

disesuaikan dengan tahapan kesulitan materi tiap babnya.

Pada aspek kelayakan penyajian bagian yang perlu dilakukan perbaikan

adalah bagian daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka yang peneliti buat masih

banyak kesalahan. Selain itu, validator menyarankan agar seluruh ilustrasi,

gambar, atau tabel yang diunduh melalui internet harus dicantumkan sumbernya.

Validator juga menyarankan agar tata letak bisa diatur lebih rapi agar materi

pembelajaran mudah untuk dibaca.

Pada aspek kelayakan bahasa, validator memberikan masukan agar

peneliti lebih teliti dalam mengetik karena masih banyak ditemukan kesalahan

pengetikan. Hal ini mengakibatkan kekaburan makna dan kesalahpahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

214

mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran. Peneliti juga disarankan

untuk memperhatikan tata bahasa Indonesia, hkhususnya pembentukan kalimat.

Pada aspek kelayakan kegrafikan, validator memberikan masukan agar

peneliti dapat meminimalisir kombinasi jenis tulisan pada modul, sehingga

pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dari materi pembelajaran.

Selain itu, validator menemukan beberapa halaman yang memiliki kombinasi

warna yang kurang sesuai, sehingga menyulitkan pandangan pembaca untuk

membaca.

Setelah produk yang dikembangkan selesai diperbaiki berdasarkan

saran dan masukan dari dosen ahli, langkah selanjutnya adalah validasi

tahap kedua. Validasi tahap dua memperoleh hasil yang lebih baik daripada

validasi yang dilakukan pada tahap pertama. Terjadi peningkatan pada setiap

aspek. Hal ini bisa dibuktikan dengan skor rata-rata dari keseluruhan aspek

yang mendapatkan kategori “sangat baik”. Berikut ini disajikan grafik hasil

validasi dosen ahli tahap 1 dan 2.

4,44 4,56 4,33 4,54,94 5 5 5

0

1

2

3

4

5

Kelayakan Isi/Materi Kelayakan Penyajian Kelayakan Bahasa Kelayakan Kegrafikan

Sko

r R

ata-

rata

Aspek Penilaian

REKAPITULASI VALIDASI DOSEN AHLI

Validasi 1 Validasi 2

Diagram 4.1 Grafik Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Tahap 1 dan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

215

Berdasarkan diagram grafik di atas, dapat diketahui perbedaan skor

rata-rata yang diperoleh pada tahap pertama dan kedua. Perbedaan ini

dikarenakan produk yang divalidasi pada tahap pertama belum dilakukan

revisi, sedangkan validasi pada tahap kedua sudah dilakukan revisi. Pada

tahap pertama, aspek penilaian yang memperoleh skor rata-rata paling rendah

adalah aspek kelayakan bahasa yang memperoleh skor rata-rata 4,33 dan

aspek kelayakan isi/materi yang memperoleh skor rata-rata 4,44. Setelah

dilakukan revisi, skor rata-rata pada validasi tahap dua mengalami

peningkatan. Aspek bahasa dan isi/materi yang pada tahap pertama

mendapatkan nilai rendah mengalami peningkatan. Berikut disajikan

rekapitulasi rata-rata hasil validasi modul oleh dosen ahli mata kuliah bahasa

Indonesia.

Validasi Tahap

No. Aspek Penilaian Skor Rata-rata

Kategori

1 1. Kelayakan isi/materi 4,44 Sangat Baik 2. Kelayakan penyajian 4,56 Sangat Baik 3. Kelayakan Bahasa 4,33 Sangat Baik 4. Kelayakan kegrafikan 4,5 Sangat Baik

Jumlah 17,83 Sangat Baik Skor Rata-rata 4,4575

Persentase 89%

2 1. Kelayakan isi/materi 4,94 Sangat Baik 2. Kelayakan penyajian 5 Sangat Baik 3. Kelayakan Bahasa 5 Sangat Baik 4. Kelayakan kegrafikan 5 Sangat Baik

Jumlah 19,94 Sangat Baik Skor Rata-rata 4,98

Persentase 99,72%

1. Kelayakan isi/materi 4,69 Sangat Baik

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

216

2. Kelayakan penyajian 4,78 Sangat Baik 3. Kelayakan Bahasa 4,665 Sangat Baik 4. Kelayakan kegrafikan 4,75 Sangat Baik

Jumlah 18,88 Sangat Baik Skor Rata-rata 4,72

Persentase 94,43%

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil validasi di atas, modul “Jitu Menulis

Esai Argumentatif” mendapat rata-rata skor 4,72 dengan kategori “Sangat Baik”

untuk seluruh aspek penilaiannya. Aspek penilaian yang mendapat nilai tertinggi

yaitu aspek kelayakan penyajian dengan skor 4,78, sedangkan aspek penilaian

yang mendapat nilai terendah yaitu aspek kelayakan bahasa dengan skor 4,665.

Maka, berdasarkan hasil validasi dosen ahli pada tahap I dan II, modul

pembelajaran “Jitu Menulis Esai Argumentatif” dinyatakan layak digunakan

sebagai bahan ajar menulis esai argumentatif di kalangan perguruan tinggi.

4.2.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi Dosen Pengampu

Dosen pengampu yang bertindak sebagai reviewer melakukan validasi

sebanyak dua kali. Validasi yang dilakukan oleh dosen pengampu mencakup

aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Pada validasi pertama,

masih ditemui kesalahan pada setiap aspek penilaian. Hal ini dibuktikan

dengan hasil skor rata- rata dari keseluruhan aspek yang berkategori “Baik”.

Dosen pengampu selaku reviewer memberikan beberapa saran perbaikan

terhadap produk yang dikembangkan. Aspek yang memerlukan perbaikan

meliputi keseluruhan aspek, yaitu isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

Pada aspek kelayakan isi/materi, validator memberikan masukan sebagai

berikut. Peneliti disarankan untuk menambah lagi contoh-contoh kalimat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

217

paragraf, dan esai secara utuh. Contoh tersebut dimaksudkan untuk

mempermudah mahasiswa dalam membaca dan memahami modul secara

mudah.

Pada aspek kelayakan penyajian, bagian yang perlu dilakukan perbaikan

adalah peneliti harus mencantumkan sumber ilustrasi, gambar, atau tabel yang

diunduh melalui internet. Peneliti belum mencamtumkan data tabel pada modul.

Hal tersebut perlu dicantumkan karena dapat mempermudah melihat tabel secara

cepat.

Pada aspek kelayakan bahasa, validator memberikan masukan agar

peneliti lebih teliti dalam mengetik karena masih banyak ditemukan kesalahan

pengetikan. Hal ini mengakibatkan kekaburan makna dan kesalahpahaman

mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran.

Pada aspek kelayakan kegrafikan, validator memberikan masukan agar

peneliti mempertimbangkan kombinasi jenis tulisan pada modul yang

digunakan, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dari

materi pembelajaran.

Setelah produk yang dikembangkan selesai diperbaiki berdasarkan

saran dan masukan dari dosen pengampu, langkah selanjutnya adalah

validasi tahap kedua. Validasi tahap dua memperoleh hasil yang lebih baik

daripada validasi yang dilakukan pada tahap pertama. Terjadi peningkatan yang

cukup siginifikan pada setiap aspek. Hal ini bisa dibuktikan dengan skor rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

218

rata dari keseluruhan aspek yang mendapatkan kategori “Sangat Baik”. Berikut

ini disajikan diagram grafik hasil validasi dosen ahli tahap 1 dan 2.

Berdasarkan diagram grafik di atas, dapat diketahui perbedaan skor

rata-rata yang diperoleh pada tahap pertama dan kedua. Perbedaan ini

dikarenakan produk yang divalidasi pada tahap pertama belum dilakukan

revisi, sedangkan validasi pada tahap kedua sudah dilakukan revisi. Pada

tahap pertama, aspek penilaian yang memperoleh skor rata-rata paling rendah

adalah aspek kelayakan kegrafikan yang memperoleh skor rata-rata 3,7 dan

aspek kelayakan isi/materi yang memperoleh skor rata-rata 4. Setelah

dilakukan revisi, skor rata-rata pada validasi tahap dua mengalami

peningkatan. Aspek kegrafikan dan isi/materi yang pada tahap pertama

mendapatkan nilai rendah mengalami peningkatan. Berikut disajikan

rekapitulasi rata-rata hasil validasi modul oleh dosen pengampu mata kuliah

bahasa Indonesia.

4 4,11 4,333,7

4,72 4,67 4,834,45

0

1

2

3

4

5

Kelayakan Isi/Materi Kelayakan Penyajian Kelayakan Bahasa Kelayakan Kegrafikan

Sko

r R

ata-

rata

Aspek Penilaian

Rekapitulasi Validasi Dosen Pengampu

Validasi 1 Validasi 2

Diagram 4.2 Grafik Rekapitulasi Validasi Dosen Pengampu Tahap 1 dan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

219

Validasi Tahap

No. Aspek Penilaian Skor Rata-rata

Kategori

1 1. Kelayakan isi/materi 4,00 Baik 2. Kelayakan penyajian 4,11 Baik 3. Kelayakan Bahasa 4,33 Sangat Baik 4. Kelayakan kegrafikan 3,70 Baik

Jumlah 16,14 Baik Skor Rata-rata 4,035

Persentase 81%

2 1. Kelayakan isi/materi 4,72 Sangat Baik 2. Kelayakan penyajian 4,67 Sangat Baik 3. Kelayakan bahasa 4,83 Sangat Baik 4. Kelayakan kegrafikan 4,45 Sangat Baik

Jumlah 18,72 Sangat Baik Skor Rata-rata 4,68

Persentase 93,61%

1. Kelayakan isi/materi 4,36 Sangat Baik 2. Kelayakan penyajian 4,39 Sangat Baik 3. Kelayakan bahasa 4,58 Sangat Baik 4. Kelayakan kegrafikan 4,6 Sangat Baik

Jumlah 17,93 Sangat Baik Skor Rata-rata 4,48

Persentase 89,65%

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil validasi di atas, modul “Jitu Menulis

Esai Argumentatif” mendapat rata-rata skor 4,48 dengan kategori “Sangat Baik”

untuk seluruh aspek penilaiannya. Aspek penilaian yang mendapat nilai tertinggi

yaitu aspek kelayakan bahasa dengan skor 4,58, sedangkan aspek penilaian yang

mendapat nilai terendah yaitu aspek kelayakan isi/materi dengan skor 4,36.

Maka, berdasarkan hasil validasi dosen ahli pada tahap I dan II, modul

pembelajaran “Jitu Menulis Esai Argumentatif” dinyatakan layak digunakan

sebagai bahan ajar menulis esai argumentatif di kalangan perguruan tinggi.

Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Pengampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

220

4.2.2.3 Deskripsi Validasi Mahasiswa

Uji coba terbatas ini diikuti oleh 30 mahasiswa peserta mata kuliah

bahasa Indonesia, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma. Aspek yang dinilai terdiri dari aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan

kegrafikan. Hasil penilaian yang dilakukan mahasiswa terhadap keempat aspek

menunjukkan bahwa modul “Jitu Menulis Esai Argumentatif” diterima oleh

mahasiswa tersebut. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari uji coba

terbatas siswa yang masuk kategori “Baik”. Berikut ini disajikan grafik hasil uji

coba terbatas siswa terhadap modul yang dikembangkan.

Berdasarkan grafik hasil uji coba yang diikuti oleh 30 siswa di atas, aspek

isi/materi memiliki skor rata-rata 4,18, aspek kelayakan penyajian 4,25, aspek

kelayakan bahasa 3,84, dan aspek kelayakan kegrafikan 4,10. Keempat aspek

kelayakan seperti isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan sudah mencapai

target kelayakan dengan memperoleh kategori “Baik”. Maka, berdasarkan hasil

validasi mahasiswa uji coba produk, modul pembelajaran “Jitu Menulis Esai

4,18 4,253,84 4,1

0

1

2

3

4

5

Kelayakan Isi/Materi Kelayakan Penyajian Kelayakan Bahasa Kelayakan Kegrafikan

Sko

r R

ata-

rata

Aspek Peilaian

Validasi Mahasiswa

Validasi

Diagram 4.3 Grafik Rekapitulasi Validasi Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

221

Argumentatif” dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar menulis esai

argumentatif di kalangan perguruan tinggi.

Berdasarkan deskripsi data validasi dosen ahli, dosen pengampu, dan

mahasiswa, peneliti membandingkan skor rata-rata pada setiap aspek. Di bawah

ini peneliti menyajikan diagram hasil validasi oleh satu dosen ahli, satu dosen

pengampu, dan 30 mahasiswa terkait aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan

kegrafikan.

Diagram di atas menunjukkan perbandingan hasil validasi dari dosen

ahli, dosen pengampu, dan mahasiswa. Skor terendah dalam grafik di atas

terdapat pada aspek kelayakan bahasa oleh validator mahasiswa dengan skor

3,84. Skor tertinggi dalam grafik di atas terdapat pada aspek kelayakan penyajian

oleh validator ahli dengan skor 4,78. Ketiga hasil validasi yang dinilai oleh

validator jika dibandingkan pada aspek kelayakan tidak memiliki perbandingan

jumlah skor yang terlampau signifikan. Hal tersebut menunjukkan stabilitas

0

1

2

3

4

5

KelayakanIsi/Materi

KelayakanPenyajian

KelayakanBahasa

KelayakanKegrafikan

4,69 4,78 4,66 4,754,36 4,39 4,58 4,6

4,18 4,253,84 4,1

Sko

r R

ata-

rata

Aspek Penilaian

Diagram Hasil Validasi oleh Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

Validasi Dosen Ahli Validasi Dosen Pengampu Validasi Mahasiswa

Diagram 4.4 Hasil Validasi oleh Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

222

penilian menurut pandangan tiga validator. Berikut peneliti sajikan skor rata-rata

dari keseluruhan aspek yang telah divalidasi oleh dosen ahli, dosen pengampu,

dan mahasiswa.

No. Aspek Penilaian Dosen Ahli

Dosen Pengampu Mahasiswa

Skor Rata-rata

1 Kelayakan isi/materi 4,69 4,36 4,18 4,41 2 Kelayakan penyajian 4,78 4,39 4,25 4,47 3 Kelayakan bahasa 4,665 4,58 3,84 4,36

4 Kelayakan kegrafikan

4,75 4,6 4,10 4,48

Jumlah 18,88 17,93 16,37 17,73 Rata-rata 4,72 4,48 4,09 4,43 Persentase 94,43% 89,65% 81,85% 88,64%

Kategori Sangat Baik

Sangat Baik Baik

Sangat Baik

Tabel di atas menunjukkan rata-rata keselurhan dari validasi dosen ahli,

dosen pengampu, dan mahasiswa. Berdasarkan rata-rata tersebut skor rata-rata

tertinggi diperoleh dari aspek kegrafikan dengan skor rata-rata 4,48. Skor rata-

rata terendah diperoleh dari aspek bahasa dengan skor 4,36. Rata-rata

keseluruhan aspek yaitu 4,43. Hal tersebut dapat disimpulkan modul ini

memiliki hasil validasi nilai dengan kategori “Sangat Baik”. Rentang skor setiap

aspek pada skor rata-rata juga memiliki rentang yang tidak banyak atau hanya

memiliki selisih yang tidak jauh. Hal tersebut menandakan keseimbangan antar

aspek pada modul ini sangat baik. Oleh karena itu modul dengan judul “Jitu

Menulis Esai Argumentatif” sangat layak digunakan dalam proses pembelejaran

menulis esai argumentasi.

Tabel 4.20 Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

223

4.2.3 Hasil Tes Mahasiswa

Peneliti memilih menggunakan carat es untuk mengukur tingkat

pemahaman penulisan esai argumentasi dan mengukur kelayakan modul “Jitu

Menulis Esai Argumentatif”. Peneliti memberikan dua kali tes kepada responden

yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tes tersebut mengharuskan

mahasiswa untuk menulis sebuah esai. Mahasiswa yang mengikuti tes menulis esai

argumentatif ini sebanyak 30 orang. Hasil tes awal digunakan untuk mengukur

tingkat pemahaman dan keterampilan menulis esai argumentatif mahasiswa

sebelum menggunakan modul pembelajaran yang peneliti susun. Hasil tes akhir

dianalisis untuk mengukur tingkat pemahaman dan keterampilan menulis esai

argumentatif mahasiswa setelah menggunakan modul pembelajaran “Jitu Menulis

Esai Argumentatif”. Pembahasan hasil tes ini berisi perbandingan hasil analisis

secara kualitatif berdasarkan kisi-kisi penilaian esai argumentatitf yang telah

peneliti susun sebelumnya. Berikut ini pembahasan hasil tes mahasiswa yang akan

dipaparkan menurut kategori rincian kemampuan menulis yaitu aspek (1) isi, (2)

organisasi, (3) kosakata, (4) bahasa, dan (5) penulisan.

1. Aspek Isi

Penilaian aspek isi memiliki skor maksimal 30. Aspek ini memiliki skor

maksimal tertinggi daripada aspek penilaian lainnya. Kriteria penilaian aspek

ini sesuai dengan empat patokan antara lain (1) kesesuaian isi esai argumentatif

dengan topik yang diangkat penulis; (2) penggunaan elemen-elemen Logika

Toulmin; (3) ketuntasan penjabaran isi; dan (4) kesesuaian isi esai dengan

judulnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

224

Pada dasarnya cukup banyak mahasiswa yang sudah mampu membuat

esai argumentatif. Namun di sisi lain, masih terdapat banyak kekurangan dalam

aspek isi dari esai argumentatif yang mahasiswa buat. Hal ini terlihat dari

kurang spesifiknya klaim yang diajukan oleh mahasiswa. Hal tersebut

berdampak pada penjabaran isi esai yang mereka buat. Banyak esai yang

penjabarannya tidak tuntas dan langsung disambung dengan klaim baru yang

kurang sinkron dengan topik yang diangkat. Jika peneliti melihat dari aspek

isi/materi, rata-rata tes awal mahasiswa hanya menggunakan dua elemen

argumentasi Toulmin. Dua elemen yang sering digunakan oleh mahasiswa

adalah klaim dan data. Pemilahan data yang digunakan sebagai pendukung

klaim juga kurang dipadukan dengan data yang sudah dicari mahasiswa,

sehingga data terkesan kurang mendukung argumen pada bagian isi esai. Pada

tes awal ini penggunaan sanggahan dan dukungan penjamin juga sangat jarang

ditemukan dalam esai argumentatif mahasiswa.

Secara keseluruhan, setelah dilakukannya uji coba produk oleh peneliti

aspek isi esai argumentasi mahasiswa sudah mengalami peningkatan.

Penjabaran isi esai semakin lengkap dan tuntas. Namun masih terdapat

beberapa kekurangan dari hasil esai argumentasi mahasiswa khususnya pada

aspek isi. Terdapat 3 mahasiswa yang belum bisa menuliskan judul secara tepat

sesuai dengan topik pembahasan. Hal ini dikarenakan mahasiswa belum

sepenuhnya mengerti cara membuat judul esai argumentatif yang menarik dan

mencerminkan isi esai. Kekurangan-kekurangan tersebut masih bisa terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

225

diperbaiki dengan banyak berlatih menulis esai argumentatif. Berikut grafik

perbandingan hasil tes mahasiswa pada aspek isi.

Berdasarkan hasil tes awal mahasiswa, sebanyak 30 mahasiswa sudah

mampu menuliskan klaim. Namun penulisan klaim oleh mahasiswa rata-rata

masih berupa klaim yang mendasar atau belum bisa menggali pendapat

pembaca. Selain itu, 10 mahasiswa sudah mampu mencantumkan data baik

melalui buku atau internet, sedangkan 20 orang lainnya belum menggunakan

data/fakta untuk mendukung klaim atau argumen mereka. Sebanyak 9

mahasiswa sudah mampu mencantumkan jaminan di dalam esainya, sedangkan

21 orang lainnya belum mampu menunjukkan jaminan yang mereka berikan

untuk mendukung klaim atau argumen mereka. Elemen dukungan penjamin

menjadi elemen yang paling sedikit dicantumkan dalam tes awal mahasiswa.

Sebanyak 2 orang mahasiswa sudah memberikan dukungan penjamin,

30

10 9

2

10

7

27

30

17 16

6

10 9

27

0

5

10

15

20

25

30

35

Klaim Data Jaminan PendukungJaminan

Modalitas Sanggahan Judul

Jum

lah

Res

po

nd

en (

ora

ng)

Perbandingan Penilaian Hasil Tes Mahasiswa Aspek Isi

Tes Awal Tes Akhir

Diagram 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

226

sedangkan 28 orang lainnya belum menggunakan dukungan penjamin.

Keterangan modalitas sebagai pengukur derajat kepastian suatu argumen sudah

digunakan meskipun oleh beberapa mahasiswa. Sebanyak 10 mahasiswa sudah

menggunakan keterangan modalitas, sedangkan 20 orang lainnya tidak

memberikan kata keterangan modalitas pada esai mereka. Penggunaan elemen

sanggahan juga termasuk elemen yang jarang digunakan dalam esai

argumentatif mahasiswa. Hanya 7 mahasiswa yang menggunakan elemen

sanggahan, sedangkan 23 mahasiswa lainnya tidak menggunakan elemen

sanggahan. Terakhir, penulisan judul yang sesuai dengan topik pembahasan

dan menarik sudah sangat baik diterapkan oleh mahasisiwa. Hal ini dilihat dari

27 mahasiswa yang bisa membuat judul yang menarik, sedangkan 3 mahasiswa

lainnya belum menulisan judul secara menarik.

Setelah melakukan uji coba produk yang berupa modul pembelajaran

menulis esai argumentatif, peneliti memberikan tugas tes akhir. Mahasiswa

responden uji coba produk diminta untuk membuat esai argumentatif kembali.

Berdasarkan hasil analisis hasil tes akhir mahasiswa, terdapat peningkatan

penulisan esai. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis elemen-elemen

Toulmin yang digunakan dalam esai argumentatif mahasiswa. Sebanyak 30

mahasiswa sudah mampu menuliskan klaim, meskipun terdapat penempatan

klaim yang kurang sesuai dengan kaidah. Selain itu mahasiswa sejumlah 17

orang sudah mampu mencantumkan data baik melalui buku atau internet untuk

mendukung klaim atau argumen mereka, sedangkan 13 mahasiswa lainnya

belum mencantumkan data yang mendukung klaim. Mahasiswa sejumlah 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

227

orang juga sudah mampu mencantumkan jaminan di dalam esainya untuk

mendukung klaim atau argumen mereka. Pada elemen dukungan penjamin,

sebanyak 6 orang mahasiswa sudah memberikan dukungan penjamin dan

sisanya sebanyak 24 orang masih belum menggunakan dukungan penjamin.

Keterangan modalitas sebagai pengukur derajat kepastian suatu argumen masih

stabil digunakan oleh mahasiswa. Sebanyak 10 mahasiswa sudah

menggunakan keterangan modalitas, sedangkan 20 orang lainnya tidak

memberikan kata keterangan modalitas pada klaim mereka. Penggunaan

elemen sanggahan masih belum banyak digunakan oleh mahasiswa. Terdapat

9 mahasiswa yang menggunakan elemen sanggahan, sedangkan 21 mahasiswa

lainnya tidak menggunakan elemen sanggahan. Terakhir, para mahasiswa

sudah mampu menuliskan judul yang tepat serta menarik sejumlah 27

mahasiswa.

2. Aspek Organisasi

Penilaian aspek orgnisasi memiliki skor maksimal 20. Penilaian aspek

ini berkaitan dengan struktur dan keterikatan antarstruktur esai argumentatif.

Kriteria penilaian aspek ini sesuai dengan tiga patokan antara lain (1) kelogisan

argumen; (2) penggunaan struktur esai argumentatif menurut Logika Toulmin;

dan (3) keterkaitan antarstruktur esai argumentatif. Struktur esai argumentatif

yang dinilai meliputi (1) pengantar, (2) tesis, (3) isi, dan (4) simpulan.

Berdasarkan hasil tes awal, banyak mahasiswa yang tidak mengikuti

struktur penulisan esai argumentatif. Hal ini dikarenakan hampir seluruh

mahasiswa belum mengetahui struktur penulisan esai argumentatif. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

228

tersebut juga sudah mereka sampaikan ketika peneliti menyebarkan angket

kebutuhan mahasiswa. Bagian pengantar merupakan bagian yang paling

banyak ditemukan pada esai argumentatif mahasiswa. Bagian pengantar ini

paling banyak berisi data/fakta awal yang nantinya akan mendukung klaim

penulis. Bagian isi merupakan struktur esai yang paling dipahami mahasiswa.

Namun ada beberapa mahasiswa yang tidak menjabarkan isi esai dengan baik

dan hanya menjabarkan pengantar (data/fakta) terkait topik yang masing-

masing mereka angkat. Hal ini adalah keliru karena pada bagian isi esai,

minimal penulis harus memberikan klaim dan menjabarkan dukungan-

dukungan untuk klaim tersebut. Lain halnya dengan bagian tesis dan simpulan.

Peneliti sangat jarang menemukan kedua struktur tersebut. Peneliti banyak

melihat bagian tesis yang tersirat, kurang spesifik dan sulit untuk dipahami

maksudnya. Mahasiswa juga kurang memahami isi dari bagian simpulan,

sehingga banyak dari mereka yang menuliskan solusi atas penjabaran masalah

pada satu paragraf terakhir yaitu bagian kesimpulan.

Setelah melakukan uji coba produk, terjadi peningkatan kemampuan

menulis esai argumentatif pada tes akhir. Penjabaran isi esai semakin lengkap

dan tuntas. Struktur pengantar dan isi semuanya sudah baik dan memiliki

tingkat kohesi dan koherensi yang tinggi. Namun masih terdapat beberapa

kekurangan dari hasil esai argumentasi mahasiswa khususnya pada aspek

organisasi. Masih cukup banyak mahasiswa yang belum mampu menuliskan

kalimat tesis. Hal ini mengakibatkan kekaburan penjabaran isi yang peneliti

nilai terlalu luas. Selain itu, mahasiswa juga masih mengalami kesulitan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

229

membuat simpulan yang seharusnya berisi rangkuman dari seluruh isi esai

argumentatif. Mereka lebih banyak menuliskan ide/klaim baru dan kata

mutiara di akhir paragraf esai mereka. Kekurangan-kekurangan tersebut masih

bisa terus diperbaiki dengan banyak berlatih merumuskan tesis dan simpulan

esai argumentatif. Berikut grafik perbandingan hasil tes mahasiswa pada aspek

organisasi.

Sebanyak 30 mahasiswa sudah mampu menuliskan pengantar,

Penggunaan kalimat tesis masih jarang dilakukan oleh mahasiswa. Hanya 9

mahasiswa yang sudah mampu menuliskan kalimat tesis, sedangkan 21 orang

lainnya belum menuliskan tesis dalam esai argumentatif mereka. Sebanyak 30

mahasiswa sudah mampu menjabarkan isi sesuai dengan topik yang diangkat

untuk dijadikan esai argumentatif. Terakhir, 30 mahasiswa bisa membuat

simpulan yang sesuai dan menutup esai dengan baik.

30

9

30 3030

8

30 30

0

5

10

15

20

25

30

35

Pengantar Tesis Isi Simpulan

Jum

lah

res

po

nd

en (

ora

ng)

Perbandingan Penilaian Hasil Tes Mahasiswa Aspek Organisasi

Tes Awal Tes Akhir

Diagram 4.6 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

230

Setelah melakukan uji coba prduk yang berupa modul pembelajaran

menulis esai argumentatif, peneliti memberikan tugas tes akhir. Mahasiswa

responden uji coba produk diminta untuk membuat esai argumentatif kembali.

Berdasarkan hasil analisis hasil tes akhir mahasiswa, hasil penilaian aspek

organisasi mengalami peningkatan tulisan pada aspek organisasi. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil analisis struktur esai argumentatif menurut Toulmin

yang digunakan dalam esai argumentatif mahasiswa. Seluruh mahasiswa sudah

mampu membuat bagian pengantar dengan baik. Penulisan kalimat tesis masih

belum banyak dilakukan oleh mahasiswa dan mengalami penurunan. Terdapat

8 mahasiswa yang menuliskan kalimat tesis, sedangkan 22 mahasiswa lainnya

tidak menuliskan kalimat tesis pada esai argumentatif mereka. Seluruh

mahasiswa sejumlah 30 mahasiswa sudah mampu menjabarkan isi dengan

baik. Terakhir, sebanyak 30 mahasiswa sudah mampu menuliskan simpulan

sesuai dengan kaidah yang berlaku.

3. Aspek Kosakata

Dalam keterampilan menulis, aspek kosakata sangat penting untuk

dianalisis. Pemahaman dan kecermatan penggunaan diksi akan berpengaruh

pada pemahaman pembaca terhadap esai argumentatif yang ditulis. Penilaian

aspek kosakata memiliki skor maksimal 20. Penilaian aspek ini berkaitan

dengan penggunaan kosakata (diksi) dalam esai argumentatif. Kriteria

penilaian aspek ini sesuai dengan tiga patokan antara lain (1) keefektifan

kosakata; (2) penguasaan pembentukan kata; dan (3) kemampuan pemilihan

kata/diksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

231

Berdasarkan hasil analisis esai argumentatif mahasiswa pada tes awal,

peneliti menemukan banyak esai argumentatif yang sudah baik dalam

pemilihan kosakatanya. Namun beberapa esai menggunakan rangkaian

kosakata yang tidak efektif dan efisien. Penggunaan istilah khusus tidak

imbangi dengan pemberian definisi istilah. Beberapa esai argumentatif lainnya

menggunakan kosakata yang terlalu sederhana.

Setelah melakukan uji coba produk, peneliti menemukan peningkatan

pemilihan kosakata yang ada dalam esai argumentatif mahasiswa. Bertolak dari

topik esai argumentatif yang terarah, penulisan klaim yang jelas, dan pemilihan

data/fakta yang valid mengakibatkan mahasiswa lebih terampil dan lebih

cermat dalam pemilihan kosakata. Isi esai argumentatif menjadi semakin kaya

akan ilmu, sehingga mampu memberikan kesan dan pemahaman baru bagi

pembaca. Berikut akan disajikan tabel analisis kualitatif hasil esai argumentatif

mahasiswa pada aspek kosakata.

0

20

10

00

23

70

0

5

10

15

20

25

Sangat Baik Baik Sedang Kurang

Jum

lah

res

po

nd

en (

ora

ng)

Kategori

Perbandingan Penilaian Hasil Tes Mahasiswa Aspek Kosakata

Tes Awal Tes Akhir

Diagram 4.7 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

232

Berdasarkan hasil tes awal mahasiswa, hasil penilaian aspek organisasi

tergolong baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah mahasiswa yang memiliki

nilai kosakata dengan kategori “Sedang” sebanyak 10 orang. Sebanyak 20

orang lainnya memiliki kosakata dengan kategori “Baik”. Setelah melakukan

uji coba produk, hasil tes esai argumentasi mengalami peningkatan. Sebanyak

23 mahasiswa mendapatkan nilai dengan kategori “Baik” dan 7 mahasiswa

lainnya mendapatkan nilai dengan kategori “Sangat Baik”.

4. Aspek Bahasa

Dalam keterampilan menulis, aspek bahasa sangat penting untuk

dianalisis. Penggunaan tata bahasa yang baik akan berpengaruh pada makna

dari isi/informasi yang terkandung dalam esai argumentatif. Penilaian aspek

bahasa memiliki skor maksimal 25. Penilaian aspek ini berkaitan dengan

penguasaan tata bahasa baku bahasa Indonesia dalam esai argumentatif.

Kriteria penilaian aspek ini sesuai dengan tiga patokan antara lain (1)

penguasaan tata bahasa Indonesia; (2) penyusunan kalimat; dan (3) makna kata

dan kalimat.

Berdasarkan hasil analisis esai argumentatif mahasiswa pada tes awal,

peneliti menemukan banyak mahasiswa yang belum sepenuhnya mengerti

tentang tata bahasa Indonesia sehingga banyak terjadi kesalahan penyusunan

kalimat dan kata. Kesalahan ini ada yang sebatas salah pengetikan,

ketidakpahaman pembentukan kata, sampai terjadinya kekaburan makna.

Banyak mahasiswa yang belum menuliskan isi esai dengan baik secara struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

233

kalimat bahasa Indonesia. Penggunaan kata turunan merupakan kesalahan yang

paling banyak peneliti temukan.

Setelah melakukan uji coba produk, peneliti menemukan peningkatan

yang tidak terlalu signifikan. Hal ini karena modul yang peneliti susun tidak

secara langsung memberikan materi tentang tata bahasa Indonesia yang baku.

Hal ini dikarenakan materi tata bahasa sangat luas sehingga perlu dipelajari

tersendiri. Berikut akan disajikan tabel analisis kualitatif hasil esai

argumentatif mahasiswa pada aspek bahasa.

Berdasarkan hasil tes awal mahasiswa, jumlah mahasiswa yang

memiliki nilai aspek bahasa dengan kategori “Sedang” sebanyak 11 orang.

Sebanyak 19 orang lainnya memiliki kosakata dengan kategori “Baik”. Setelah

melakukan uji coba produk, hasil tes esai argumentasi mengalami peningkatan.

Sebanyak 7 mahasiswa mendapatkan nilai dengan kategori “Sedang”, 21

19

11

2

21

7

0

5

10

15

20

25

Sangat Baik Baik Sedang Kurang

Jum

lah

res

po

nd

en (

ora

ng)

Kategori

Perbandingan Penilaian Hasil Tes Mahasiswa Aspek Bahasa

Tes Awal Tes Akhir

Diagram 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

234

mahasiswa mendapatkan nilai dengan kategori “Baik” dan 2 mahasiswa

lainnya mendapatkan nilai dengan kategori “Sangat Baik”.

5. Aspek Penulisan

Dalam keterampilan menulis, kerapian lembar pengetikan juga cukup

penting. Tata letak, kerapian, dan ejaan tulisan berdampak pada motivasi

pembaca untuk membaca esai. Penilaian aspek isi memiliki skor maksimal 5.

Penilaian aspek ini berkaitan dengan penguasaan kaidah penulisan dan ejaan

bahasa Indonesia dalam esai argumentatif. Kriteria penilaian aspek ini sesuai

dengan beberapa patokan antara lain (1) penguasaan kaidah penulisan; (2)

kerapian tulisan; dan (3) penguasaan ejaan baku bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil analisis esai argumentatif mahasiswa pada tes awal,

peneliti menemukan banyak mahasiswa sudah mengerti tentang ejaan bahasa

Indonesia. Kesalahan ini ada yang sebatas salah pengetikan dan format jenis

tulisan yang berbeda-beda. Beberapa esai argumentatif mahasiswa semuanya

sudah layak dibaca.

Setelah melakukan uji coba produk, peneliti menemukan peningkatan

yang tidak terlalu signifikan. Hal ini karena mahasiswa sudah paham akan

kaidah penulisan karya tulis. Mereka sudah lebih cermat dalam mengetik

sehingga sedikit kesalahan dalam penulisan yang tidak sampai mengaburkan

makna.. Berikut akan disajikan tabel analisis kualitatif hasil esai argumentatif

mahasiswa pada aspek penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

235

Berdasarkan hasil tes awal mahasiswa, jumlah mahasiswa yang

memiliki nilai aspek penulisan dengan kategori “Baik” sebanyak 22 orang.

Lalu sebanyak 8 orang mendapatkan nilai dengan kategori “Sedang”. Setelah

melakukan uji coba produk, hasil tes esai argumentasi mengalami kestabilan

dan peningkatan penulisan. Sebanyak 22 mahasiswa mendapatkan nilai dengan

kategori “Baik” dan 8 mahasiswa lainnya mendapatkan nilai dengan kategori

“Sedang”.

4.2.4 Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul

Setelah modul pembelajaran yang berjudul “Jitu Menulis Esai

Argumentatif” selesai divalidasi oleh dosen ahli dan dosen pengampu mata kuliah

bahasa Indonesia, serta telah dilakukan uji coba kepada mahasiswa peserta mata

kuliah bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika, Univesitas

Sanata Dharma, modul tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat

kelayakannya. Aspek-aspek yang dianalisis dari modul pembelajaran ini meliputi

22

8

22

8

0

5

10

15

20

25

Sangat Baik Baik Sedang Kurang

Jum

lah

res

po

nd

en (

ora

ng)

Kategori

Perbandingan Penilaian Hasil Tes Mahasiswa Aspek Penulisan

Tes Awal Tes Akhir

Diagram 4.9 Grafik Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Aspek Penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

236

aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Berikut ini diuraikan analisis

kelayakan modul dari keempat aspek berdasarkan validasi dosen ahli, dosen

pengampu, dan uji coba mahasiswa.

1. Aspek Isi/Materi

Di dalam modul pembelajaran “Jitu Menulis Esai Argumentatif”, skor

rata-rata yang diperoleh dari dosen ahli sebesar 4,69 dengan kategori “Sangat

Baik”, sedangkan skor rata-rata yang diperoleh dari dosen pengampu mata

kuliah bahasa Indonesia sebesar 4,36 dengan kategori “Sangat Baik”. Selain

itu, uji coba terhadap mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesia yang

berjumlah 30 responden memberikan penilaian pada aspek isi sebesar 4,18

dengan kategori “Baik”. Dari ketiga nilai tersebut, diperoleh skor rata-rata

sebesar 4,41 dengan persentase 88,20%. Dengan demikian, modul

pembelajaran menulis esai argumentatif yang berjudul “Jitu Menulis Esai

Argumentatif” pada aspek isi/materi dinyatakan layak untuk digunakan.

No. Aspek Penilaian Skor Rata-Rata

Persentase Kategori

1 Kelayakan isi/materi 4,41 88,20 % Sangat Baik 2 Kelayakan penyajian 4,47 89,47 % Sangat Baik 3 Kelayakan Bahasa 4,36 87,23 % Sangat Baik 4 Kelayakan kegrafikan 4,48 89,67 % Sangat Baik

Jumlah 17,73 Rata-rata 4,43 88,64% Sangat Baik

Tabel 4.21 Kelayakan Modul Berdasarkan Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

237

2. Aspek Penyajian

Skor rata-rata pada aspek penyajian yang diperoleh dari dosen ahli

sebesar 4,78 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan skor rata-rata yang

diperoleh dari dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia sebesar 4,39

dengan kategori “Sangat Baik”. Selain itu, uji coba terhadap mahasiswa peserta

mata kuliah bahasa Indonesia yang berjumlah 30 responden memberikan

penilaian pada aspek isi sebesar 4,25 dengan kategori “Sangat Baik”. Dari

ketiga nilai tersebut, diperoleh skor rata-rata sebesar 4,47 dengan persentase

89,47%. Dengan demikian, modul pembelajaran menulis esai argumentatif

yang berjudul “Jitu Menulis Esai Argumentatif” pada aspek penyajian

dinyatakan sangat layak untuk digunakan.

3. Aspek Bahasa

Skor rata-rata pada aspek bahasa yang diperoleh dari dosen ahli sebesar

4,665 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan skor rata-rata yang diperoleh

dari dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia sebesar 4,58 dengan

kategori “Sangat Baik”. Selain itu, uji coba terhadap mahasiswa peserta mata

kuliah bahasa Indonesia yang berjumlah 30 responden memberikan penilaian

pada aspek isi sebesar 3,84 dengan kategori “Baik”. Dari ketiga nilai tersebut,

diperoleh skor rata-rata sebesar 4,36 dengan persentase 87,23%. Dengan

demikian, modul pembelajaran menulis esai argumentatif yang berjudul “Jitu

Menulis Esai Argumentatif” pada aspek bahasa dinyatakan sangat layak untuk

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

238

4. Aspek Kegrafikan

Skor rata-rata pada aspek kegrafikan yang diperoleh dari dosen ahli

sebesar 4,75 dengan kategori “Sangat Baik”, sedangkan skor rata-rata yang

diperoleh dari dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia sebesar 4,60

dengan kategori “Sangat Baik”. Selain itu, uji coba terhadap mahasiswa peserta

mata kuliah bahasa Indonesia yang berjumlah 30 responden memberikan

penilaian pada aspek isi sebesar 4,10 dengan kategori “Baik”. Dari ketiga nilai

tersebut, diperoleh skor rata-rata sebesar 4,48 dengan persentase 89,67%.

Dengan demikian, modul pembelajaran menulis esai argumentatif yang

berjudul “Jitu Menulis Esai Argumentatif” pada aspek kegrafikan dinyatakan

sangat layak untuk digunakan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat

diketahui bahwa penelitian Research & Development (R&D) ini telah

menghasilkan sebuah produk modul pembelajaran baru berjudul “Jitu Menulis

Esai Argumentatif”. Pengembangan modul ini bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan mahasiswa dalam menulis esai argumentatif. Hal itu

dilatarbelakangi oleh temuan yang diperoleh peneliti dari mahasiswa di

Universitas Sanata Dharma. Pada kenyataannya, masih banyak mahasiswa

yang sadar akan pentingnya kemampuan menulis esai. Hal ini dibuktikan

dengan hasil kuesioner yang sudah peneliti analisis. Sebanyak 81% dari

responden menyatakan bahwa penulisan esai argumentatif penting dikuasai

oleh para mahasiswa. Selain itu, 89% dari responden menyatakan bahwa

penulisan esai argumentatif menunjang penulisan karya ilmiah mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

239

seperti artikel, jurnal, atau makalah. Pentingnya kemampuan menulis esai ini

didukung dengan penerapannya yang bermanfaat untuk mengemukakan

aspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditandai dengan sebanyak 82%

responden menyetujui peryataan di atas. Selain itu, 94% responden setuju

bahwa adanya pengaruh kemampuan logika berpikir kritis merupakan aspek

penting dalam penulisan esai argumentatif.

Namun di sisi lain, tidak banyak mahasiswa yang paham bagaimana

cara menulis esai yang baik dan benar. Hal ini didukung dari hasil kuesioner

yang peneliti lakukan. Hasilnya adalah sebagai berikut; (1) banyak dari

responden yang belum memiliki referensi yang memadai untuk menulis esai

argumentatif; (2) responden tidak begitu mengerti ketentuan dan kaidah

penulisan esai argumentatif, (3) kesulitan untuk menuangkan ide ke dalam

bentuk tulisan; (4) kurangnya kosakata yang merujuk pada argumen; (5) malas

untuk membaca buku referensi menulis esai argumentatif; (6) belum terbiasa

menulis argumen; dan (7) belum mampu berpikir secara logis dan kritis. Dari

butir-butir kendala tersebut, peneliti menemukan kendala yang perlu diatasi.

Dengan adanya masalah di atas, diperlukan sebuah pengembangan bahan ajar

baru.

Pengembangan bahan ajar ini dilakukan berdasarkan 6 tahapan menurut

Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015). Kelima tahapan itu antara lain, penelitian

dan pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk

I, uji coba produk, dan revisi produk II. Pengembangan bahan ajar modul ini

dilakukan dengan menentukan judul, tujuan, pemilihan bahan, penyusunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

240

kerangka, dan pengumpulan bahan yang relevan dengan materi menulis esai

argumentatif dan Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR). Selain itu, untuk

menilai kelayakan produk yang dikembangkan, dilakukan uji validasi yang

melibatkan dosen ahli dan dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia, serta

uji coba kepada mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesia di Program

Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma. Kelayakan yang

dinilai oleh dosen ahli, dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia dan

siswa meliputi 4 aspek, yaitu isi/materi, penyajian, bahasa dan kegrafikan.

Hasil yang diperoleh dari akumulasi skor rata-rata dosen ahli, dosen

pengampu mata kuliah bahasa Indonesia dan mahasiswa pada modul

pembelajaran menulis esai argumentatif yaitu, aspek isi/materi memperoleh

skor rata-rata sebesar 4,41 dengan kategori “Sangat Baik”, aspek penyajian

memperoleh skor rata-rata sebesar 4,47 dengan kategori “Sangat Baik”, aspek

bahasa memperoleh skor rata-rata sebesar 4,36 dengan kategori “Sangat Baik”,

dan aspek kegrafikan memperoleh skor rata-rata sebesar 4,48 dengan kategori

“Sangat Baik”. Jika keempat skor dari keempat aspek itu diakumulasikan,

bahan ajar modul menulis esai argumentatif memperoleh skor rata-rata sebesar

4,43 dengan persentase kelayakan sebesar 88,64%.

Kriteria kelayakan modul yang dikembangkan merujuk pada bab III

(halaman 115) yang menjelaskan bahwa nilai kelayakan ditentukan dengan

nilai minimal “C” dengan kategori “Cukup”. Jadi, jika pernyataan tersebut

dikorelasikan dengan hasil skor rata-rata yang diperoleh dari produk yang

dikembangkan, yaitu sebesar 4,43 dengan persentase kelayakan sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

241

88,64%, maka bahan ajar modul pembelajara “Jitu Menulis Esai Argumentatif”

sangat layak digunakan.

4.2.5 Kajian Produk Akhir

Kajian produk akhir berisi perbandingan antara produk yang belum direvisi

dan produk yang sudah mengalami proses revisi serta pembahasan lebih mendalam

tentang hasil produk akhir. Produk akhir ini dikaji lebih lanjut berdasarkan aspek

isi/materi, aspek penyajian, aspek bahasa, aspek kegrafikan. Berikut hasil produk

akhir yang telah dikaji lebih lanjut.

1. Aspek Isi/Materi

Aspek isi/materi yang telah dideskripsikan di dalam modul memperhatikan

tujuan utama pembelajaran yaitu pembaca mampu menulis esai argumentasi

berperspektif logika Toulmin dengan baik dan benar. Penulis menyajikan materi

pembelajaran yang mampu meningkatkan daya tarik pembaca dengan

memadukan teori, contoh, dan latihan agar pembaca mampu menerima materi

pembelajaran dan mampu menerapkan teori tersebut ke dalam tulisan esai

argumentasi menurut logika Toulmin. Berikut contoh aspek isi/materi sebelum

direvisi dan setelah direvisi.

Gambar 4.28 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Isi/Materi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

242

Modul sebelum direvisi memperlihatkan pendapat ahli yang dituliskan secara

ringkas dan belum banyak memuat pendapat penulis. Berbeda dengan modul yang

telah direvisi. Modul yang sudah direvisi memperlihatkan pendapat pakar yang

sudah dielaborasikan dengan pendapat penulis dan telah disimpulkan oleh penulis

pada akhir paragraf. Berdasarkan hal tersebut, kekayaan pendapat pakar dan

pandangan penulis akan menambah luas daya berpikir pembaca dan mampu

membuka pikiran pembaca. Penambahan kesimpulan dan pendapat penulis akan

membawa pembaca kepada pola pikir yang dinamis tentang materi yang disajikan.

Isi/materi yang disajikan di dalam modul telah diubah sesuai dengan

kebutuhan dan pengembangan modul. Penggantian dan penjabaran lebih

mendalam tentang suatu teori telah terlihat di dalam modul ini. Penyajian contoh,

rangkuman, uji formatif, refleksi, aksi, dan evaluasi juga telah disesuaikan dengan

kebutuhan pembaca. Modul ini memuat soal-soal yang dapat membantu

mengembangkan kemampuan pembaca dan dapat mengasah kemampuan berpikir

serta berlatih secara langsung dengan dipandu oleh materi yang telah disajikan

sebelumnya.

2. Aspek Penyajian

Aspek penyajian yang terdapat di dalam modul dapat mempengaruhi minat

baca dan daya tangkap materi pembelajaran oleh mahasiswa. Hal tersebut dapat

terlihat dari minat mahasiswa dalam memilih suatu rujukan untuk memperdalam

materi. Mahasiswa cenderung memilih bahan rujukan yang lengkap dan mudah

dipahami oleh mahasiswa. Aspek penyajian tersebut terlihat dari berbagai sisi

seperti adanya pendahuluan modul, pembangkit motivasi, pembahasan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

243

yang mengakomodasi belajar aktif dan partisipatif, penyajian modul yang

menggunakan gambar, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan, dan

rangkuman, serta terdapat penyajian penutup modul. Berikut salah satu

perbedaan aspek penyajian secara khusus pada bagian penyajian soal.

Modul ini sebelumnya menyajikan soal-soal latihan setelah penulisan

rangkuman lalu diikuti soal aksi, soal uji formatif, dan diakhiri kegiatan refleksi.

Hal tersebut kurang selaras dengan pandangan Pedagogi Reflektif yang penulis

jadikan rujuakan. Penulis kemudian mengubah sajian soal-soal tersebut. Urutan

pertama yaitu uji formatif, karena soal uji formatif berisi soal pilihan ganda yang

dapat mengetahui kemampuan awal pembelajar dengan memberikan pilihan

jawaban. Urutan kedua yaitu refleksi, karena pembelajar dapat berefleksi atas

penilaian kemampuan setelah menguji pada soal uji formatif. Urutan ketiga yaitu

aksi, karena dapat menguji kegiatan refleksi pembelajar. Hal tersebut mampu

mengasah kemampuan pembelajar setelah mengetahui kemampuan awal dan

merefleksikan materi yang telah didapatkan. Urutan keempat yaitu evaluasi, karena

Gambar 4.29 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Penyajian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

244

soal evaluasi lebih memberikan penekanan dan dapat menguji penguasaan

kemampuan yang telah didapatkan pembelajar.

3. Aspek Bahasa

Aspek bahasa yang terdapat dalam modul ini sangat diperhatikan karena

mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa. Bahasa menjadi aspek yang

diperhitungkan dalam proses pendekatan terhadap pembaca. Modul ini

menyesuaikan unsur kebahasaan pada taraf intelektual mahasiswa, dan

disesuaikan dengan kematangan emosional mahasiswa. Kalimat yang digunakan

dalam pemaparan materi juga telah disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut ini salah satu revisi dari aspek bahasa yang

terdapat dalam kalimat perintah mengerjakan soal.

Modul ini memperbaiki aspek kebahasaan agar dapat dipahami dan mudah

diterima oleh pembelajar. Penggunaan bahasa yang halus dan penggunaan bahasa

perintah yang jelas dapat memudahkan pembelajar untuk memahami maksud

penulis. Hal tersebut dapat terlihat dari gambar 4.30. Gambar tersebut

Gambar 4.30 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Bahasa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

245

memperlihatkan penggunaan bahasa yang kurang halus karena hanya

menggunakan kata “jelaskan” kemudian direvisi menjadi kata “jelaskanlah”. Pada

perintah pengerjaan soal juga lebih diperjelas dengan adanya instruksi pengerjaan

soal tersebut. Hal itu belum terdapat pada modul yang belum direvisi. Kejelasan

makna dan bahasa yang digunakan sangat membantu pembelajar serta

membangun kedekatan emosional dalam proses pembelajaran.

4. Aspek Kegrafikan

Aspek kegrafikan yang tertulis di dalam modul telah memperhatikan

indikator kelayakan kegrafikan dalam pembuatan modul. Ukuran modul ini

sesuai dengan standar ISO, yaitu A5. Penampilan keseluruhan modul

mengangkat tema komik sehingga tata letak pada kulit muka, belakang, dan isi

secara harmonis dan konsisten menyerupai buku komik. Ukuran huruf dan huruf

keduanya disajikan secara padu sehingga menimbulkan kesan yang menarik

minat baca.

Gambar 4.31 Gambar Kiri Sebelum Direvisi dan Gambar Kanan Sesudah Direvisi (Aspek Kegrafikan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

246

Modul ini secara keseluruhan masih mempertahankan kosep komik pada

aspek kegrafikannya. Pengguanaan konsep komik ini diharapkan mampu menarik

minat baca pembelajar dan mengurangi kebosanan pada proses pembelajaran.

Percakapan antar tokoh juga terlihat pada modul ini untuk membangun sikap kerja

sama dan sikap saling membantu ketika terdapat materi pembelajaran yang dirasa

oleh pembelajar kurang menguasai. Revisi yang terdapat pada aspek kegrafikan

ini salah satunya pada pedoman penggunaan modul. Terdapat penambahan isi

pedoman penggunaan modul mengakibatkan terdapat pengubahan sedikit dengan

tata letak tulisan. Hal ini juga terdapat pada bagian-bagian lain dalam modul

seperti penghilangan gambar karena diganti dengan penambahan teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

247

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini, akan dikaji dua hal, yaitu simpulan dan saran. Simpulan berisi

rangkuman atas keseluruhan penelitian menulis esai argumentasi berperspektif Logika

Toulmin dengan strategi pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif. Saran meliputi

anjuran akan pemanfaatan dan pengembangan produk lebih lanjut oleh para dosen,

mahasiswa, dan peneliti lainnya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan produk

berupa modul pembelajaran untuk mahasiswa yang berjudul “Jitu Menulis Esai

Argumentatif Berperspektif Logika Toulmin” memperoleh simpulan sebagai berikut.

Pertama, hasil angket yang telah diisi oleh 30 responden menyatakan sangat

setuju bahwa penulisan esai argumentasi penting dikuasai mahasiswa. Namun, hal

tersebut belum selaras dengan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Hal ini

berdasarkan hasil kuesioner yang telah peneliti lakukan. Hasil angket tersebut sebagai

berikut: (1) responden belum memiliki referensi yang memadai untuk menulis esai

argumentatif; (2) responden kurang mengerti ketentuan dan kaidah penulisan esai

argumentatif, (3) responden kesulitan untuk menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan;

(4) responden memiliki kosa kata yang terbatas; (5) responden kurang memiliki minat

membaca referensi penulisan esai argumentatif; (6) responden belum terbiasa menulis

argumen; dan (7) responden belum mampu berpikir secara logis dan kritis. Oleh sebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

248

itu, penulis menawarkan adanya pengembangan modul khususnya materi menulis esai

argumentasi agar mahasiswa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasan-

gagasannya di bidang menulis serta memperkaya pengetahuan tentang penulisan esai

argumentasi sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Kedua, modul “Jitu Menulis Esai Argumentasi Berperspektif Logika

Toulmin” dikembangkan melalui enam tahapan pengembangan menurut Borg dan Gall

dalam Sugiyono, (2015). Keenam tahapan tersebut antara lain, penelitian dan

pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk tahap I, uji

coba produk, dan revisi produk tahap II. Hasil pengembangan modul menurut enam

tahapan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil tes awal

menulis esai argumentatif, mahasiswa belum mampu menulis esai argumentatif sesuai

kaidah; (2) Pengembangan produk modul ini dilakukan dengan menentukan judul

tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, pengumpulan bahan yang relevan

terhadap materi menulis esai argumentatif, serta mengintegrasikan pembelajaran

dengan strategi pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif; (3) Uji validasi dilakukan

oleh satu dosen ahli, satu dosen pengampu, dan 30 responden peserta mata kuliah

bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma. Kelayakan yang dinilai oleh validator meliputi empat aspek, yaitu isi/materi,

penyajian, bahasa, dan kegrafikan; (4) Hasil revisi modul tahap I meliputi, (a)

perbaikan penulisan pada kompetensi dasar, (b) penambahan contoh dan materi, (c)

pemberian sumber pada gambar/ilustrasi, (d) perbaikan ejaan yang sesuai PUEBI dan

kesalahan pengetikan, (e) penambahan glosarium, dan (f) perbaikan penulisan daftar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

249

pustaka; (5) Hasil uji coba tes akhir mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan

dengan tes awal. Penggunaan modul pembelajaran mampu meningkatkan berpikir logis

dan pencantuman data yang terkait dengan topik esai argumentatif meskipun dalam

penulisan masih terdapat kekurangan seperti kurang adanya sanggahan, dan modalitas;

(6) Hasil revisi modul tahap II meliputi, (a) penambahan materi serta contoh untuk

memperkaya pemahaman pembaca, dan (b) perbaikan kesalahan pengetikan.

Ketiga, modul “Jitu Menulis Esai Argumentasi Berperspektif Logika

Toulmin” mendapatkan penilaian dari tiga validator, yaitu satu dosen ahli; satu dosen

pengampu; dan 30 responden peserta mata kuliah bahasa Indonesia kelas C, Program

Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma. Penilaian teersebut

berdasarkan empat aspek, yaitu aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

Aspek isi/materi mendapatkan skor rata-rata 4,41 dengan kategori “sangat baik”, aspek

penyajian memperoleh skor rata-rata 4,47 dan berkategori “sangat baik”, aspek bahasa

mendapatkan skor rata-rata 4,36 dan tergolong dalam kategori “sangat baik”, serta

aspek kegrafian memperoleh skor rata-rata sebesar 4,48 dengan kategori “sangat baik”

juga. Hasil rekapitulasi empat aspek ini mendapatkan skor rata-rata 4,43 dengan

persentase kelayakan 88,64% dan berkategori “sangat baik”. Dari penelitian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa modul “Jitu Menulis Esai Argumentasi Berperspektif Logika

Toulmin” dinyatakan sangat layak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

250

5.2 Saran

Peneliti menyampaikan beberapa saran sehingga diharapkan dapat berguna

bagi kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan dan pihak-pihak terkait. Saran ini

ditujukan bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti lain yang diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Dosen

Dosen diharapkan memberikan porsi yang lebih dari cukup kepada

mahasiswa untuk belajar menulis. Peran dosen sangat vital dalam hal memotivasi,

memberikan bahan referensi untuk acuan belajar menulis dan mengajak mahasiswa

berpikir manfaat kegiatan menulis. Dosen juga diharapkan dapat menjadi fasilitator

mahasiswa dalam hal belajar menulis esai yang baik dan benar sesuai kaidah. Hal ini

dikarenakan mahasiswa dapat bertukar pikiran dan mampu mengembangkan gagasan

dalam tulisannya. Kegiatan tersebut dapat menunjang kegiatan belajar yang aktif dan

produktif. Mengingat terdapat keterbatasan metode pembelajaran dan materi ajar yang

terdapat di dalam modul peneliti, dosen disarankan mampu mengembangkan atau

menentukan metode pembelajaran dan materi pembelajaran pada saat menggunakan

modul di kelas.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan mampu menuangkan gagasannya dengan baik dan

benar di dalam tulisan esai argumentatif meskipun berasal dari berbagai latar belakang

ilmu pendidikan. Salah satunya dengan berani menuangkan gagasan melalui media

menulis karangan esai argumentasi pada perlombaan esai di tingkat regional maupun

nasional. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau pedoman untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

251

meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan

untuk meningkatkan kesadaran akan berpikir kritis dalam menuangkan gagasannya.

Hal ini dimaksudkan agar karangan argumentasi yang dihasilkan mahasiswa

berkualitas dan memiliki pondasi gagasan yang kuat. Selain itu, dalam penggunaan

modul “Jitu Menulis Esai Argumentatif Berperspektif Logika Toulmin” mahasiswa

diharapkan dapat mencari contoh-contoh yang mendukung materi pembelajaran agar

lebih mudah dimegerti.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai penelitian

pengembangan produk terkait keterampilan menulis esai argumentatif berperspektif

Logika Toulmin dengan disinergikan berdasarkan pembelajaran Paradigma Pedagogi

Reflektif. Penelitian ini masih memiliki kekurangan dalam berbagai hal seperti materi,

metode pembelajaran, dan contoh-contoh. Peneliti lain diharapkan dapat

mengembangkan penelitian ini menjadi penelitian yang lebih baik lagi. Selain itu,

peneliti juga mengharapkan ada pengembangan produk lain yang serupa maupun

berbeda keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

252

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. KBBI Darling. Diakses tanggal 18 Februari 2017 dari http://www.kbbi.kemedikbud.go.id.

Columbia University. 2012.The Columbia Electronic Encyclopedia. 6th ed. New York: Columbia University Press.

Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rajawali Pers.

Daryanto. 2013. Menyusun Bahan Ajar Modul untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media. Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Gramedia. Fisher, A. 1988. The Logic of Real Arguments. Cambridge: Cambridge University

Press.

Hikmawati, Fenti. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: Rajawali Pres. Institute for Writing and Rhetoric. 2014. Logic and Argument. Diakses tanggal 9 September 2017 dari http://writingspeech.dartmouth.edu/learning/materials- first-year-writers/logic-and-argument.

Intel Corporation. 2006. Appendix H: Showing Evidence Tool Resources The Toulmin Model of Argument. Diakses tanggal 24 Agustus 2017 dari http://schoolnet.org.za/twt/09/M9_argumentation.pdf.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kerney, Virgia. 2017. How to Use a Toulmin Argument Model for Reading and Writing.Diakses tanggal 26 Agustus 2017 dari https://letterpile.com/writing/ How-to-Use-a-Toulmin-Argument-Model-for Reading-and-Writing.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku. Jakarta : Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

253

Melissa, Margaretha M. 2018. Inplementasi Pedagogi Reflektif dalam Mengembangkan Antusias Pengajar Matematika. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Murtono. 2012. Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam Menulis Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Melalui Collaborative Writing And Multiple Drafting. Diakses tanggal 19 Februari 2017 dari http://eprints.umk .ac.id/186/1/PENINGKATAN_KEMAHIRAN_BERBAHASA_INDONESIA.pdf.

Nasiroh, Alfiyatun. 2016. Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-Paragraf

Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Kelautan Tahun 2015. Yogyakarta: S.Pd. Universitas Sanata Dharma.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Tematik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Nurhadi. 2017. Handbook of Writing (Panduan Lengkap Menulis). Jakarta: Bumi

Aksara.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Pujiono, Setyawan.2011. Penerapan Strategi Catalisting untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Esai. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Rani, Abdul., dkk. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing.

Rofi’uddin, Ahmad. & Damiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rottenberg, A.T. 1988. Elements of Argumen, a Text and Reader. New York: St. Martin’s Press.

Subagja, J. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif: Mendampingi Peserta Didik Menjadi Cerdas & Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

254

Setyaningsih, Yuliana. dkk. 2015. “Pola Berpikir Deduktif pada Argumen Bagian

Pembahasan Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora”. Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 1, 158-163.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pengembagan (Research and Development/ R&D). Bandung: Alfabeta. Sujanto, J. Ch. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untuk

Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Angkasa.

Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Suladi. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY.

Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. Toulmin, Stephen R., et al. 1979. An Introduction to Reasoning. New York: Macmillan.

UWC Staff, University of Nevada. 2013. Drafting an Argument Essay. Diakses tanggal 9 September 2017 dari https://www.unr.edu/documents/liberal- arts/writing-center/argument-essay.pdf.

Wijayanti, Sri Hapsari. dkk. 2011. Dari EYD ke Esai: Dilengkapi Soal-Jawab. Ed. ke-2. Jakarta: Universitas Atma Jaya Jakarta.

Winarto, Y. T. dkk. 2004. Karya Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

255

Yanover, L. (t.t). The Toulmin Method & Essay Structure. Diakses tanggal 24 Agustus 2017 dari http://www.napavalley.edu/people/LYanover/Documents/ English%20123/English%20123%20Toulmin%20Method%20and %20Essay %20Structure.pdf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

256

BIOGRAFI PENULIS

Lusia Ely Rahmawati lahir di Kabupaten Semarang pada

tanggal 9 Agustus 1996. Pendidikan dasar ditempuh di SD

Pangudi Luhur Ambarawa pada tahun 2002. Pada tahun

2008 ia melanjutkan pendidikan di SMP Pangudi Luhur

Ambarawa. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Ungaran pada tahun 2011 dan telah dinyatakan

lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014 ia melanjutkan studi di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata

Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul

Pengembangan Menulis Esai Argumentasi Berspektif Logika Toulmin dan

Paradigma Pembelajaran Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran A1. Surat izin penelitian
ASUS
Typewritten text
257
Page 282: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran A2. Surat Permohonan Validasi Dosen Ahli
ASUS
Typewritten text
258
Page 283: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran A3. Surat Permohonan Validasi Dosen Pengampu
ASUS
Typewritten text
259
Page 284: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran A4. Surat Permohonan Uji Coba Produk
ASUS
Typewritten text
260
Page 285: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Aspek yang Dinilai Nomor Indikator Penilaian

Urgensi keterampilan menulis esai argumentatif 1

Manfaat keterampilan menulis esai argumentatif 2, 3

Kaitan logika berpikir kritis dengan keterampilan menulis esai argumentatif

4

Kesesuaian penggunaan modul sebagai alternatif pembelajaran menulis esai argumentatif

5

Ketersediaan referensi materi menulis esai argumentatif

6

Kemampuan awal mahasiswa dalam menulis esai argumentatif

7

Kesesuaian strategi belajar dengan kemampuan mahasiswa dalam menulis esai argumentatif

8, 9

KISI-KISI ANGKET PENGALAMAN AWAL MAHASISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran B1. Kisi-kisi Angket Pemahaman Awal
ASUS
Typewritten text
237
ASUS
Typewritten text
261
Page 286: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KISI-KISI WAWANCARA DOSEN PENGAMPU TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN MODUL

MENULIS ESAI ARGUMENTASI

No. Kisi-kisi

1. Manfaat pengunaan modul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Ketersediaan referensi mengajar untuk materi pembelajaran menulis esai argumentasi.

3. Penggunaan modul khusus untuk materi pembelajaran menulis esai argumentasi.

4. Ketertarikan dosen untuk menggunakan modul pembelajaran yang relevan dengan materi ajar menulis esai argumentasi.

5. Kendala dalam mengajarkan materi ajar menulis esai argumentasi.

6. Solusi untuk menghadapi kendala dalam mengajarkan materi ajar menulis esai argumentasi.

7. Strategi yang dibutuhkan dalam pembelajaran menulis esai argumentasi.

8. Pengembangan modul Bahasa Indonesia oleh dosen.

9. Harapan dan masukan dosen terkait pengembangan modul yang akan dibuat peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran B2. Kisi-kisi Wawancara Dosen Pengampu
ASUS
Typewritten text
262
Page 287: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

ASPEK PENILAIAN ASPEK YANG DINILAINOMOR INDIKATOR

PENILAIANKesesuaian materi dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar

1, 2

Ketepatan pemilihan materi 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Kaitan materi dengan kemampuan dan keterampilan mahasiswa

10, 11, 12, 13, 14

Penggunaan teori yang relevan 15Kaitan materi dengan IPTEKS 16, 17Sistematika modul secara keseluruhan 18Dukungan penyajian materi 19, 20, 21Keruntutan penyajian materi dengan alur berpikir mahasiswa

22

Sistematika penyajian materi dalam setiap bab

23, 24, 25, 26

Kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan berpikir mahasiswa

27

Kesesuaian bahasa dengan tingkat kemampuan mahasiswa

28, 29

Kesesuaian dan ketepatan diksi 30, 31Kekohesian antarkomponen penyajian materi

32, 33

Kesesuaian fisik modul 34, 35Kesesuaian tata pengetikan 36, 37, 38Pemanfaatan penggunaan gambar, tabel, dan ilustrasi

39, 40, 41

Kelengkapan penggunaan gambar, tabel, dan ilustrasi

42, 43

KISI-KISI VALIDASI MODUL PEMBELAJARAN OLEH DOSEN AHLI

Kelayakan Isi/Materi

Kelayakan Penyajian

Kelayakan Bahasa

Kelayakan Kegrafikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran B3. Kisi-kisi Angket Validasi Dosen
ASUS
Typewritten text
263
Page 288: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

ASPEK YANG DINILAI NOMOR INDIKATOR PENILAIANKetertarikan substansi modul 1,2, 3Kesesuaian penyajian modul 4, 5, 6, 7Kesesuaian penyajian materi terhadap motivasi belajar mahasiswa

8

Kesesuaian materi dengan IPTEKS 9Pemanfaatan penggunaan komponen kegrafikan 10Ketepatan pemilihan materi dengan kompetensi yang ingin dicapai

11, 12, 13, 14

Kesesuaian dan ketepatan diksi 15Kesesuaian bahasa dengan tingkat intelektual mahasiswa 16Kesesuaian materi dengan kemampuan dan keterampilan mahasiswa

17, 18, 19, 20

KISI-KISI VALIDASI MODUL PEMBELAJARAN OLEH MAHASISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran B4. Kisi-kisi Angket Validasi Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
264
Page 289: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KISI- KISI PENSKORAN ANALITIK PRE-TEST DAN POST-TEST

PENULISAN ESAI ARGUMENTATIF MENURUT LOGIKA TOULMIN

Rincian Kemampuan

Menulis Skor Tingkat Patokan

Isi

30 – 27 Amat Baik

Amat sesuai dengan topik yang diangkat; mengandung 6 elemen Toulmin; amat terjabar; amat sesuai dengan judul

26 – 22 Baik

Sesuai dengan topik yang diangkat; mengandung 5 elemen Toulmin; terjabar; sesuai dengan judul, meskipun kurang terinci

21 – 17 Sedang

Kurang sesuai dengan topik yang diangkat; mengandung 4 – 3 elemen Toulmin; kurang terjabar; kurang terinci

16 – 13 Kurang

Tidak sesuai dengan topik yang diangkat; mengandung 2 – 1 elemen Toulmin; tidak mengena; tidak cukup untuk dinilai

Organisasi

20 – 18 Amat Baik

Amat teratur dan rapi; amat jelas; kaya akan argumen penulis; pengembangan paragraf amat logis; kohesi amat tinggi

17 – 14 Baik

Teratur dan rapi; jelas; banyak akan argumen penulis; pengembangan paragraf logis; kohesi tinggi

13 – 10 Sedang

Teratur dan rapi; jelas; kurang akan argumen penulis; pengembangan paragraf kurang logis; kohesi kurang tinggi

9 – 7 Kurang

Tidak teratur; tidak jelas; miskin argumen penulis; pengembangan paragraf tidak logis; tidak ada kohesi; tidak cukup untuk dinilai

Kosakata 20 – 18 Amat Baik

Amat luas; penggunaan amat efektif; amat menguasai pembentukan kata; pemilihan kata amat tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran B5. Kisi-kisi Penilaian Tes Awal dan Tes Akhir
ASUS
Typewritten text
265
Page 290: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

17 – 14 Baik

Luas; penggunaan efektif; menguasai pembentukan kata; pemilihan kata yang tepat

13 – 10 Sedang

Terbatas; kurang efektif; kurang menguasai pembentukan kata; pemilihan kata kurang tepat

9 – 7 Kurang

Seperti terjemahan; tidak memahami pembentukan kata; tidak menguasai kata-kata; tidak cukup untuk dinilai

Bahasa

25 – 22 Amat Baik

Amat menguasai tata bahasa; amat sedikit kesalahan penggunaan dan penyusunan kalimat dan kata-kata

21 – 18 Baik

Penyusunan dan penggunaan kalimat yang sederhana; sedikit kesalahan tata bahasa tanpa mengaburkan makna

17 – 11 Sedang

Kesulitan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana; kesalahan tata bahasa dan mengaburkan makna

10 – 5 Kurang

Tidak menguasai pengunaan dan penyusunan kalimat; tidak komunikatif; tidak cukup utuk dinilai

Penulisan

5 Amat Baik Amat menguasai kaidah penulisan, kata dan ejaan

4 Baik Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan sedikit kesalahan

3 Sedang

Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan banyak kesalahan

2 Kurang

Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan; tulisan sulit dibaca; tidak cukup untuk dinilai

(Diadopsi dari Djiwandono, 1996 dengan sedikit penyesuaian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
266
Page 291: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

HASIL TRANSKRIP WAWANCARA DOSEN PENGAMPU

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa manfaat modul pembelajaran

bahasa Indonesia sebelumnya?

Pembelajaran lebih terarah dan ada rambu-

rambunya yang pasti. Kemudian mahasiswa

juga mungkin akan sangat terbantu karena

mereka sudah ada referensi secara lengkap

dalam modul tersebut. Biasanya mahasiswa

diminta untuk mencari referensi merasa

kesulitan, entah itu malas atau ada saja

alasannya, yang pasti mereka malas

membaca. Paling tidak kalau ada modul itu,

ketika di kelas itu sendiri modul baru dibuka

paling tidak mereka akan membaca

meskipun sekilas atau membaca apa saja

yang ada dalam modul. Jadi menurut saya ya

itu, manfaatnya membuat pembelajaran

menjadi lebih terarah dan rambu-rambunya

jelas, selain dalam rps sudah tertuang, dari

rps itu kemudian ada rambu-rambu di modul

dan mahasiswa terbantu untuk memahami

materi.

2. Berapa banyak referensi yang Ibu

gunakan dalam pembelajaran

menulis argumentasi?

Kalau jumlah kuantitatifnya jujur saya lupa,

karena saya sendiri di kelas itu tidak

membatasi mahasiswa harus mengikuti

berapa buku. Banyak sumber lebih baik,

saya mendorong mahasiswa untuk banyak

membaca dan mencari banyak sumber

referensi. Tetapi terkadang dari berbagai

referensi ada yang berbeda-beda. Setelah

dibaca baru nanti di kelas disepakati bersama

supaya nanti ada kesepakatan yang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Asus
Typewritten text
Lampiran C1. Hasil transkrip wawancara dosen pengampu
ASUS
Typewritten text
267
Page 292: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Walaupun berbeda-beda dari berbagai

sumber itu pasti bisa ditarik benang merah

yang sama itu apa. Kalau saya sendiri itu

kalau argument pijakannya dari bukunya

Toulmin nanti ditambah contoh-contoh dari

berbagai sumber. Mahasiswa juga saya

minta untuk mencari buku referensi sendiri

dan mencari contoh-contoh sendiri. Entah itu

buku atau saya dorong juga mereka untuk

membaca artikel jurnal. Paling tidak kalau

mereka mencari di google itu di google

cendikia. Jadi diarahkan untuk membaca

tulisan ilmiah tidak hanya sembarang blog.

3. Terkait pembelajaran menulis

argumentasi apakah Ibu sudah

memiliki modul khusus?

Saya belum punya modul khusus.

Selama ini saya masih comot-comot dari

berbagai sumber itu. Mahasiswa membaca

sendiri juga nanti kita samakan persepsinya.

Kalau ada modul nanti lebih enak, lebih

terarah dan tidak memakan waktu juga untuk

mencari ke sana-sini.

4. Apakah Ibu pernah mengajarkan

tentang menulis karangan

argumentasi dengan

menggunakan modul berdasarkan

metode tertentu. Jika iya, apakah

modul yang digunakan masih

terdapat kekurangan? Jika tidak,

apakah Ibu tertarik menggunakan

modul yang relevan dengan

materi ajar?

Tadi kalau modul kan saya belum

pernah mengembangkan saya juga belum

pernah mencari modul dari yang lain, entah

itu dari dosen lain atau entah itu dari

program studi atau rumpun ilmu yang sejenis

belum pernah. Jadi memang selama ini

masih di buku referensi dari berbagai buku

itu dibaca bersama, saya membaca,

mahasiswa juga saya suruh membaca nanti

disamakan persepsinya baru kemudian

belajar. Mereka saya ajak untuk belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
268
Page 293: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

menulis. Jadi metodenya memang saya

menekankan supaya mahaasiswa yang harus

aktif menulis. karena kalau menulis teori

hanya menulis itu apa, menulis argumentatif

itu apa, itu kan hanya sebataas teori, nanti

keluar dari kelas lupa, dan praktiknya jadi

tidak mendalam. Mahasiswa belum punya

pengalaman untuk menulis, ya masih seperti

itu masih comot sana sini. Modul khusus

belum ada, kemudian kalau ditanya ingin

punya modul, ya ingin. Entah itu nanti yang

mengembangkan siapa, kalau sejauh itu

relevan bisa digunakan, membantu dalam

perkuliahan tentu akan sangat bagus.

5. Apakah selama ini Bapak/Ibu

masih menemukan kendala dalam

pembelajaran menulis karangan

argumentasi?

Kadang kan waktu kita di kelas itu

terbatasi, kita dibatasi oleh waktu. kadang

harapan saya, mahasiswa di rumah sudah

aktif membaca, paling tidak punya bekal.

Jadi ketika datang di kelas tidak dalam

keadaan yang kosong, sudah ada bekal apa

di situ tinggal disharingkan. Tapi kadang kan

mahasiswa bingung sumber referensi yang

bisa digunakan dan terpercaya itu yang

mana. Kadang antara satu orang dengan

orang yang lain menemukan perbedaan,

kemudian mereka merasa bingung, ini yang

benar yang seperti apa. Sehingga di kelas

nanti mereka harus bertanya-tanya referensei

yang mana yang harus dibaca. Menurut saya

itu cukup membuang waktu. Sebenarmya

kalau ada modul, di rumah mereka sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
269
Page 294: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

membaca, di kelas tinggal men-sharing-kan

apa yang sudah dibaca itu akan lebih cepat

dan yang dibaca antara satu orang dengan

yang lain sama. Misalnya mereka membaca

referensi yang lain, tetap ada yang mendasar,

dan yang lain itu untuk melengkapi.

Jadi menurut saya, bagus apabila ada

modul. Kalau ada modul kan pasti sudah ada

materinya, ada contohnya seperti apa,

sehingga nanti kalau di kelas mahasiswa

tidak bisa bertatap muka, tidak bisa satu per

satu konsultasi tentang bagaimana cara

menulis, sudah ada langkah-langkahnya,

misal ada modul yang mudah diikuti, saya

rasa mahasiswa akan lebih terbantu dan lebih

efektif.

6. Apa langkah Bapak/Ibu untuk

menghadapi kendala itu?

Kendalanya kadang adalah waktu,

kurang persiapan mahasiswa, karena kadang

mahasiswa bingung jadi saya harus

menjelaskan, jadi metodenya malah saya

yang aktif. Kadang juga saya yang harus

mencarikan, mengopikan materi.

7. Penggunaan strategi penting

dalam pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Menurut

Bapak/Ibu, strategi seperti apa

yang dibutuhkan dalam

pembelajaran tersebut?

Biasanya dosen mengharapkan yang

aktif dalam proses pembelajaran adalah

mahasiswa. Jadi, metode-metode yang

sesuai adalah metode student center,

pembelajaran berbasis masalah,

pembelajaran berbasis proyek, dan lain-lain.

Ada banyak faktor luar lainnya seperti

kondisi siswa. Kemudian jika mnggunakan

metode-metode tadi, kemudian mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
270
Page 295: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

kurang persiapan, mahasiswa perlu

tuntunan. Modul bisa sebagai tongkat.

Sehingga mahasiswa bisa berjalan sndiri.

8. Apakah Bapak/Ibu pernah

mengembangkan modul bahasa

Indonesia?

Tadi kalau modul kan saya belum

pernah mengembangkan, saya juga belum

pernah mencari modul dari yang lain, entah

itu dari dosen lain atau entah itu dari

program studi atau rumpun ilmu yang

sejenis.

9. Bagaimana pengembangan modul

menulis paragraf

argumentasiyang Bapak/Ibu

harapkan?

Modul yang bisa membantu

mahasiswa. Karena ada modul yang

membingungkan, tidak fokus pada perkulian

dan bahasa kurang baik, petunjuk kurang

jelas. Jadi mahasiswa akan tertarik pada

modul yang tidak membingungkan dan jika

ada langkah-langkah yang jelas. Biasanya

mahasiswa bisa mengerti jika ada contoh

untuk refernsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
271
Page 296: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS DOSEN DI KELAS SECARA UMUM

Universitas : Sanata Dharma Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kelas : C Jam Pelajaran : 10.00-13.00 Hari, tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017

PETUNJUK:

1. Amati aktivitas dosen di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!

2. Tuliskan tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati!

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak

1. Dosen membuka pelajaran √ 3. Suara dosen jelas √ 4. Dosen memakai media √ 6. Dosen sering bertanya kepada mahasiswa √ 7. Pertanyaan dosen diajukan ke perorangan √ 8. Pertanyaan dosen diajukan kepada kelas √ 9. Dosen memanfaatkan penguatan √ 10. Dosen memberi tugas rumah √ 11. Sikap dosen serius √ 12. Sikap dosen santai √ 13. Dosen menulis di papan tulis √ 14. Dosen umumnya duduk di kursi √

15. Dosen sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah

16. Dosen membuat rangkuman pelajaran √

17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikator/tujuan pembelajaran

b. Sekelompok indikator/tujuan pembelajaran √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C2.a. Hasil Observasi Aktivitas Dosen
ASUS
Typewritten text
272
Page 297: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS DOSEN DI KELAS

Universitas : Sanata Dharma Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kelas : C Jam Pelajaran : 10.00-13.00 Hari, tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017

PETUNJUK:

1. Amati aktivitas dosen di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!

2. Tuliskan tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati!

No. Aspek yang Diamati Ya Tidak

I PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media √

2. Memeriksa kesiapan mahasiswa √

II MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi √

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya √

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan √

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar √

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
273
Page 298: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi √

5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √

6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara √

7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √

2. Menghasilkan pesan yang menarik √

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien √

4. Melibatkan mahasiswa dalam pemanfaatan media √

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan mahasiswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif mahasiswa dalam pembelajaran √

2. Merespons positif partisipasi mahasiswa √

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi dosen-mahasiswa dan mahasiswa-mahasiswa √

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons mahasiswa √

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif √

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme mahasiswa dalam belajar √

E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

1. Menumbuhkan sikap ekonomis √

2. Menumbuhkan sikap produktif √

F. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Melakukan penilaian awal √

2. Memantau kemajuan belajar √

3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi √

4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi √

G. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
274
Page 299: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

IV PENUTUP

A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan mahasiswa √

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan mahasiswa √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
275
Page 300: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS MAHASISWA DI KELAS

Universitas : Sanata Dharma Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kelas : C Jam Pelajaran : 10.00-13.00 Hari, tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017

PETUNJUK:

1. Amati aktivitas mahasiswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!

2. Tuliskan tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati!

NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1. Mahasiswa siap mengikuti proses pembelajaran √ 2. Mahasiswa memperhatikan penjelasan dosen/praktikan √ 3. Mahasiswa menanggapi pembahasan pelajaran √ 4. Mahasiswa mencatat hal-hal penting √ 5. Mahasiswa mengerjakan tugas dengan baik √ 6. Mahasiswa datang tepat waktu √ 7. Bermain handphone dan laptop √ 8. Makan di kelas √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C2.b. Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
276
Page 301: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.a.i. Hasil Angket pemahaman awal mahasiswa
ASUS
Typewritten text
277
Page 302: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
278
Page 303: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
279
Page 304: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
280
Page 305: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
281
Page 306: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
282
Page 307: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Elisha Hosea Pinasti Pendidikan Matematika 4 5 4 4 4 3 3 4 4

2 Shinta Narwastuti Pendidikan Matematika 4 5 4 5 4 3 3 4 43 Puri Sinatrya Pendidikan Matematika 4 5 4 4 4 5 3 4 44 Anisa Putri Salsabela Pendidikan Matematika 4 4 4 5 4 5 4 5 45 Haris Sulistya Pendidikan Matematika 4 4 4 4 4 3 3 4 46 Felicia Eleni Meyar W. Pendidikan Matematika 4 5 4 5 5 3 4 5 57 Rosario Litani Dewi Pendidikan Matematika 4 4 3 4 4 3 4 4 48 Juliana Essna W. Pendidikan Matematika 4 4 3 5 4 3 4 2 49 Singgih Utomo Aji Pendidikan Matematika 4 5 4 4 5 5 4 4 410 Abel Kapotan Teluma Pendidikan Matematika 5 5 4 5 4 3 4 4 511 Margareta Kresensia L. Pendidikan Matematika 4 5 4 5 4 4 4 4 412 Agustina Rini P Pendidikan Matematika 4 5 5 5 5 2 2 5 513 Dewi Respati M. Pendidikan Matematika 4 4 4 5 4 3 3 4 414 Dionisius Andika Bayu D. Pendidikan Matematika 4 4 4 5 4 3 4 2 415 Yoga Pendidikan Matematika 2 4 4 5 4 2 3 4 516 Bima Budi Perdana Pendidikan Matematika 5 5 5 4 4 3 4 4 517 Cifta Rosa Pendidikan Matematika 4 5 4 5 5 3 4 5 518 Agus Harianto Pendidikan Matematika 4 4 4 5 3 3 4 4 519 Christina Putri N. Pendidikan Matematika 5 5 5 5 5 4 4 5 520 Ruth Septi Mustika Pendidikan Matematika 5 5 5 5 4 4 4 5 521 Magdalena Erika L. Pendidikan Matematika 4 4 5 5 5 4 4 4 422 Christina Elvaretta D. Pendidikan Matematika 4 4 4 5 4 3 2 4 423 Andreas Ragil Dana Pendidikan Matematika 3 4 3 5 4 3 3 4 424 Erra El-Taro Pendidikan Matematika 4 4 5 5 4 4 3 5 425 Dicky Febri H. Pendidikan Matematika 4 5 4 4 4 3 3 4 526 Luluk Etty A. Pendidikan Matematika 4 4 5 5 4 4 4 4 427 Nanang Dava Adi Pendidikan Matematika 4 4 5 5 5 3 4 4 428 Yanuari Edi Pendidikan Matematika 4 4 4 4 5 3 3 4 429 Ellisabet Febriani Pendidikan Matematika 4 4 4 5 4 3 4 4 430 Maria Horika Mei Pendidikan Matematika 4 5 4 4 4 4 4 5 5

DATA ANGKET MAHASISWAPENGALAMAN AWAL MAHASISWA DALAM MENULIS ESAI ARGUMENTATIF

BUTIR PERTANYAANNO NAMA PRODI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.a.ii. Rekap Analisis Angket Pengalaman Awal Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
283
Page 308: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KATEGORI KEPANJANGAN BOBOT NILAISS SANGAT SETUJU 5

S SETUJU 4TT TIDAK TAHU 3TS TIDAK SETUJU 2

STS SANGAT TIDAK SETUJU 1

DATA ANGKET MAHASISWAPENGALAMAN AWAL MAHASISWA DALAM MENULIS ESAI ARGUMENTATIF

KETERANGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
284
Page 309: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5 4 3 2 1SS S TT TS STS

1 4 24 1 1 0 30 20 96 3 2 0 121 150 30 81% SANGAT SETUJU2 14 16 0 0 0 30 70 64 0 0 0 134 150 30 89% SANGAT SETUJU3 8 19 3 0 0 30 40 76 9 0 0 125 150 30 83% SANGAT SETUJU4 21 9 0 0 0 30 105 36 0 0 0 141 150 30 94% SANGAT SETUJU5 8 21 1 0 0 30 40 84 3 0 0 127 150 30 85% SANGAT SETUJU6 3 7 18 2 0 30 15 28 54 4 0 101 150 30 67% SETUJU7 0 18 10 2 0 30 0 72 30 4 0 106 150 30 71% SETUJU8 8 20 0 2 0 30 40 80 0 4 0 124 150 30 83% SANGAT SETUJU9 11 19 0 0 0 30 55 76 0 0 0 131 150 30 87% SANGAT SETUJU

61 - 9091 - 120121 - 150

SANGAT TIDAK SETUJUTIDAK SETUJU

0 - 3031 - 60

TIDAK TAHUSETUJU

SANGAT SETUJU

KATEGORIJUMLAHPERSENTASE

(%)

JUMLAH SKOR IDEAL

(X)

JUMLAH SKOR

RENDAH (Y)

SKOR

SS S TT TS STS

KATEGORISASI ANALISIS PENGALAMAN AWAL

TABEL KATEGORI

RENTANG SKOR

KATEGORI

ALTERNATIF JAWABANNOMOR BUTIR SOAL

JUMLAH RESPONDEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.a.iii. Kategorisasi Analisis Angket Pengalaman Awal Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
285
Page 310: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KUESIONER PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTASI BERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Lembar Validasi Dosen Ahli

Disusun oleh: Lusia Ely Rahmawati (141224023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.b.i. Hasil Angket Validasi Dosen Ahli Tahap I
ASUS
Typewritten text
286
Page 311: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
287
Page 312: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
288
Page 313: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
289
Page 314: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
290
Page 315: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
268
ASUS
Typewritten text
291
Page 316: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
292
Page 317: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
293
Page 318: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
294
Page 319: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5 4 3 2 1SB B CB KB SKB

1 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 3

2 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

3 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

4 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

5 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

6 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 47 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 58 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 59 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

10 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 411 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 512 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 413 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 414 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 415 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 516 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 417 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 518 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

804,444444444

89%SANGAT BAIK

REKAP VALIDASI DOSEN AHLI TAHAP 1

NOMOR BUTIR SOAL

ALTERNATIF JAWABAN SKORJUMLAH

SB B CB KB SKB

ASPEK KELAYAKAN ISI/MATERI

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.b.ii. Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Dosen Ahli Tahap I
ASUS
Typewritten text
295
Page 320: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

19 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 420 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 521 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 522 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 423 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 424 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 425 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 526 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 527 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

414,555555556

91%SANGAT BAIK

28 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 529 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

30 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 431 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 432 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 433 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

264,333333333

87%SANGAT BAIK

34 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 435 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN BAHASA

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
296
Page 321: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

36 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 537 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 538 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

39 0 1 0 0 0 0 4 0 0 4

40 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 441 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 442 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 543 1 0 0 0 5 0 0 0 0 5

454,5

90%SANGAT BAIK

Cukup Baik1,79 < X ≤ 2,6 Kurang Baik

X ≤ 1,79 Sangat Kurang

Tabel KategoriRentang Skor Kategori

X > 4,21 Sangat Baik3,4 < X ≤ 4,21 Baik2,6 < X ≤ 3,4

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
297
Page 322: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KUESIONER PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTASI BERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Lembar Validasi Dosen Ahli

Disusun oleh: Lusia Ely Rahmawati (141224023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.b.iii. Hasil Angket Validasi Dosen Ahli Tahap II
ASUS
Typewritten text
298
Page 323: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
299
Page 324: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
300
Page 325: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
301
Page 326: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
302
Page 327: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
303
Page 328: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
304
Page 329: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
305
Page 330: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
306
Page 331: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5 4 3 2 1SB B CB KB SKB

1 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 42 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 53 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 54 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 55 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 56 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 57 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 58 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 59 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 510 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 511 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 512 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 513 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 514 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 515 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 516 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 517 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 518 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

894,944444444

89%SANGAT BAIK

REKAP VALIDASI DOSEN AHLI TAHAP 2

NOMOR BUTIR SOAL

ALTERNATIF JAWABAN SKORJUMLAH

SB B CB KB SKB

ASPEK KELAYAKAN ISI/MATERI

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.b.iv. Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Dosen Ahli Tahap II
ASUS
Typewritten text
307
Page 332: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

19 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 520 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 521 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 522 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 523 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 524 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 525 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 526 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 527 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

455

100%SANGAT BAIK

28 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 529 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 530 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 531 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 532 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 533 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

305

100%SANGAT BAIK

34 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

ASPEK KELAYAKAN BAHASA

ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
308
Page 333: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

35 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 536 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 537 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 538 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 539 1 0 0 0 0 5 0 0 0 540 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 541 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 542 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 543 1 0 0 0 5 0 0 0 0 5

505

100%SANGAT BAIK

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

TOTAL

1,79 < X ≤ 2,6

X ≤ 1,79

Sangat BaikKategori

BaikCukup BaikKurang Baik

Sangat Kurang

Tabel KategoriRentang Skor

X > 4,213,4 < X ≤ 4,21

2,6 < X ≤ 3,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
309
Page 334: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KUESIONER PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTASI BERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Lembar Validasi Dosen Pengampu

Disusun oleh: Lusia Ely Rahmawati (141224023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.c.i. Hasil Angket Validasi Dosen Pengampu Tahap I
ASUS
Typewritten text
310
Page 335: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
311
Page 336: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
312
Page 337: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
313
Page 338: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
314
Page 339: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
315
Page 340: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
316
Page 341: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
317
Page 342: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
318
Page 343: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5 4 3 2 1SB B CB KB SKB

1 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 3

2 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

3 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

4 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

5 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

6 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 3

7 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

8 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 49 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 410 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 411 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 412 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 413 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 414 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 415 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 316 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 417 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 418 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

REKAP VALIDASI DOSEN PENGAMPU TAHAP 1

NOMOR BUTIR SOAL

ALTERNATIF JAWABAN SKORJUMLAH

SB B CB KB SKB

ASPEK KELAYAKAN ISI/MATERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.c.ii. Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Dosen Pengampu Tahap I
ASUS
Typewritten text
319
Page 344: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

724

80%BAIK

19 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 320 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 421 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 522 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 523 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 424 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 225 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 526 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 527 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

374,111111111

82%BAIK

28 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 529 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

30 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 531 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 332 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 533 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 4

264,333333333

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN BAHASA

TOTAL

RATA-RATA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
320
Page 345: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

87%SANGAT BAIK

34 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 535 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 436 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 337 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 338 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 339 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 440 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 341 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 442 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 443 0 1 0 0 0 4 0 0 0 4

373,7

74%BAIK

X ≤ 1,79 Sangat Kurang

3,4 < X ≤ 4,21 Baik2,6 < X ≤ 3,4 Cukup Baik

1,79 < X ≤ 2,6 Kurang Baik

Tabel KategoriRentang Skor Kategori

X > 4,21 Sangat Baik

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
321
Page 346: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KUESIONER PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ESAI ARGUMENTASI BERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Lembar Validasi Dosen Pengampu

Disusun oleh: Lusia Ely Rahmawati (141224023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.c.iii. Hasil Angket Validasi Dosen Pengampu Tahap II
ASUS
Typewritten text
322
Page 347: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
323
Page 348: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
324
Page 349: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
325
Page 350: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
326
Page 351: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
327
Page 352: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
328
Page 353: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
329
Page 354: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
330
Page 355: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5 4 3 2 1SB B CB KB SKB

1 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 52 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 53 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 54 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 55 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 56 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 37 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 58 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 59 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 410 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 411 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 512 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 513 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 514 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 515 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 416 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 517 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 518 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

854,722222222

94%SANGAT BAIK

ASPEK KELAYAKAN ISI/MATERI

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

REKAP VALIDASI DOSEN PENGAMPU TAHAP 2

NOMOR BUTIR SOAL

ALTERNATIF JAWABAN SKORJUMLAH

SB B CB KB SKB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.c.iv. Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Dosen Pengampu Tahap II
ASUS
Typewritten text
331
Page 356: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

19 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 520 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 521 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 522 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 523 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 424 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 325 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 526 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 527 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

424,666666667

93%SANGAT BAIK

28 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 529 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 530 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 531 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 432 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 533 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

294,833333333

97%SANGAT BAIK

34 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN

TOTAL

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

ASPEK KELAYAKAN BAHASA

ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
332
Page 357: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

35 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 536 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 537 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 438 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 339 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 540 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 441 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 442 1 0 0 0 5 0 0 0 0 543 1 0 0 0 5 0 0 0 0 5

454,5

90%SANGAT BAIK

1,79 < X ≤ 2,6 Kurang Baik X ≤ 1,79 Sangat Kurang

X > 4,21 Sangat Baik3,4 < X ≤ 4,21 Baik2,6 < X ≤ 3,4 Cukup Baik

RATA-RATA

PRESENTASE

KATEGORI

Tabel KategoriRentang Skor Kategori

TOTAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
333
Page 358: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.d.i. Daftar Hadir Mahasiswa Peserta Uji Coba Produk
ASUS
Typewritten text
334
Page 359: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
335
Page 360: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
336
Page 361: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.d.ii. Hasil Angket Validasi Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
337
Page 362: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
338
Page 363: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
339
Page 364: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
340
Page 365: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
341
Page 366: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
342
Page 367: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
343
Page 368: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
344
Page 369: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
345
Page 370: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
346
Page 371: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Haris Sulistya Pendidikan Matematika 171414071 3 5 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3

2 Elisha Hosea Pinasti Pendidikan Matematika 171414072 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 Ruth Septi Mustika Ayu Pendidikan Matematika 171414073 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5

4 Rosario Litani Dewi Pendidikan Matematika 171414074 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4

5 Ellisabet Febriani Pendidikan Matematika 171414075 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

6 Maria Horika Mei Nanda Pendidikan Matematika 171414076 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5

7 Dicky Febri Hanianto Pendidikan Matematika 171414077 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5

8 Shinta Narwastuti Pendidikan Matematika 171414078 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4

9 Dionisius Andika Bayu D. Pendidikan Matematika 171414079 5 5 3 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 4 5 5 5 3

10 Agustina Rini P. Pendidikan Matematika 171414080 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5

11 Christina Elvaretta Diva P. Pendidikan Matematika 171414081 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 3 3 3 4 2 3 5 4 5 4

12 Yanuari Edi Prasetyo Pendidikan Matematika 171414082 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5

13 Singgih Utomo Aji Pendidikan Matematika 171414083 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

14 Erra El-Taro Pendidikan Matematika 171414085 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5

15 Bima Budi Perdana Putra Pendidikan Matematika 171414086 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5

16 Abel Kapitan Teluma Pendidikan Matematika 171414088 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

17 Dewi Respati Maharani Pendidikan Matematika 171414089 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4

18 Christina Putri Nugraheni Pendidikan Matematika 171414090 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4

19 Luluk Etty Anggraeni Pendidikan Matematika 171414091 5 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4

20 Andreas Ragil Dana W. Pendidikan Matematika 171414092 4 5 3 3 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4

21 Yoga Jati Pendidikan Matematika 171414093 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

22 Agus Harianto Pendidikan Matematika 171414094 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3

23 Margareta Kresensia Lewar Pendidikan Matematika 171414095 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4

24 Nanang Daud Adi P. Pendidikan Matematika 171414096 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 2 4 4 5 4 5

25 Puri Sinatrya Pendidikan Matematika 171414097 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5

26 Cifta Rosa Sundawi Pendidikan Matematika 171414098 3 3 2 5 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5

27 Anisa Putri Salsabela Pendidikan Matematika 171414099 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4

28 Juliana Essna W. Pendidikan Matematika 171414100 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5

29 Magdalena Erika Indrawati Pendidikan Matematika 171414101 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4

30 Felicia Eleni Meyar W. Pendidikan Matematika 171414102 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

KATEGORI KEPANJANGANSS SANGAT SETUJUS SETUJU

TT TIDAK TAHUTS TIDAK SETUJU

STS SANGAT TIDAK SETUJU 1

KETERANGAN BUTIR PERTANYAANBOBOT NILAI

5432

NO NAMA NIMPROGRAM STUDIBUTIR PERTANYAAN

DATA VALIDASI MAHASISWAMODUL MENULIS ESAI ARGUMENTATIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.d.iii. Rekap Butir Pernyataan Angket Validasi Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
347
Page 372: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5 4 3 2 1SB B CB KB SKB

1 7 9 14 7 0 0 30 45 56 21 0 0 122 4,072 9 15 12 3 0 0 30 75 48 9 0 0 132 4,403 11 6 21 3 0 0 30 30 84 9 0 0 123 4,104 12 9 17 4 0 0 30 45 68 12 0 0 125 4,175 13 6 15 9 0 0 30 30 60 27 0 0 117 3,906 14 12 14 4 0 0 30 60 56 12 0 0 128 4,277 17 11 16 3 0 0 30 55 64 9 0 0 128 4,278 18 8 18 4 0 0 30 40 72 12 0 0 124 4,139 19 8 19 3 0 0 30 40 76 9 0 0 125 4,17

10 20 13 14 3 0 0 30 65 56 9 0 0 130 4,331254 41,80125,4 4,18BAIK BAIK

1 1 13 13 4 0 0 30 65 52 12 0 0 129 4,302 2 19 9 2 0 0 30 95 36 6 0 0 137 4,573 5 8 19 3 0 0 30 40 76 9 0 0 125 4,174 8 9 13 8 0 0 30 45 52 24 0 0 121 4,035 10 11 14 4 1 0 30 55 56 12 2 0 125 4,17

637 21,23127,4 4,25

SANGAT BAIK SANGAT BAIK

1 15 6 15 6 3 0 30 30 60 18 6 0 114 3,802 16 2 22 6 0 0 30 10 88 18 0 0 116 3,87

230 7,67

NOMOR

ASPEK KELAYAKAN ISI/MATERI

ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

ASPEK KELAYAKAN BAHASA

TOTALRATA-RATAKATEGORI

TOTALRATA-RATAKATEGORI

KODE BUTIR SOAL

ALTERNATIF JAWABANJUMLAH

RESPONDEN

SKORJUMLAH

SB B CB KB SKBRata-rata

REKAP BUTIR SOAL VALIDASI MAHASISWA

TOTAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C3.d.iv. Kategorisasi Aspek Penilaian Modul
ASUS
Typewritten text
348
Page 373: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

115 3,83BAIK BAIK

1 3 18 6 5 1 0 30 90 24 15 2 0 131 4,372 4 11 13 6 0 0 30 55 52 18 0 0 125 4,173 6 5 14 10 1 0 30 25 56 30 2 0 113 3,77

369 12,3123 4,1

BAIK BAIK

X ≤ 1,79 Sangat Kurang

ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN

3,4 < X ≤ 4,21 Baik2,6 < X ≤ 3,4 Cukup Baik

1,79 < X ≤ 2,6 Kurang Baik

Tabel KategoriRentang Skor Kategori

X > 4,21 Sangat Baik

RATA-RATAKATEGORI

TOTALRATA-RATAKATEGORI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
349
Page 374: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

SOAL TES AWAL MAHASISWA

TES AWAL MENULIS ESAI ARGUMENTASI

Buatlah sebuah esai argumentasi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Kerjakanlah secara mandiri sesuai dengan pengetahuan atau pengalaman Anda. 2. Topik bebas. 3. Esai berupa pendahuluan, isi, dan penutup.

Petunjuk Pengisian:

1. Tuliskan identitas Anda (Nama Lengkap dan NIM). 2. Kumpulkan pada pertemuan selanjutnya yaitu tanggal 15 November 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.a.i. Soal Tes Awal
ASUS
Typewritten text
350
Page 375: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.a.ii. Hasil Tes Awal Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
351
Page 376: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
352
Page 377: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
353
Page 378: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
354
Page 379: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
355
Page 380: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
356
Page 381: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori1. Haris Sulistya 171414071 19 Sedang 13 Sedang 11 Sedang 18 Baik 3 Sedang 642. Elisha Hosea Pinasti 171414072 23 Baik 15 Baik 11 Sedang 13 Sedang 4 Baik 663. Ruth Septi Mustika Ayu 171414073 19 Sedang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 684. Rosario Litani Dewi 171414074 15 Kurang 13 Sedang 11 Sedang 18 Baik 3 Sedang 605. Ellisabet Febriani 171414075 20 Sedang 15 Baik 14 Baik 18 Baik 3 Sedang 706. Maria Horika Mei Nanda 171414076 15 Kurang 15 Baik 14 Baik 18 Baik 3 Sedang 657. Dicky Febri Hanianto 171414077 15 Kurang 13 Sedang 11 Sedang 13 Sedang 3 Sedang 558. Shinta Narwastuti 171414078 23 Baik 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 729. Dionisius Andika Bayu D. 171414079 20 Sedang 13 Sedang 14 Baik 13 Sedang 4 Baik 64

10. Agustina Rini P. 171414080 19 Sedang 13 Sedang 11 Sedang 13 Sedang 3 Sedang 5911. Christina Elvaretta Diva P. 171414081 16 Kurang 15 Baik 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6712. Yanuari Edi Prasetyo 171414082 13 Kurang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6213. Singgih Utomo Aji 171414083 15 Kurang 13 Sedang 11 Sedang 18 Baik 4 Baik 6114. Erra El-Taro 171414085 19 Sedang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6815. Bima Budi Perdana Putra 171414086 16 Kurang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6516. Abel Kapitan Teluma 171414088 15 Kurang 13 Sedang 11 Sedang 18 Baik 4 Baik 6117. Dewi Respati Maharani 171414089 13 Kurang 13 Sedang 11 Sedang 13 Sedang 4 Baik 5418. Christina Putri Nugraheni 171414090 15 Kurang 15 Baik 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6619. Luluk Etty Anggraeni 171414091 15 Kurang 15 Baik 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6620. Andreas Ragil Dana Wahyudi 171414092 20 Sedang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 3 Sedang 6821. Yoga Jati 171414093 20 Sedang 15 Baik 14 Baik 18 Baik 4 Baik 7122. Agus Harianto 171414094 16 Kurang 13 Sedang 14 Baik 13 Sedang 4 Baik 6023. Margareta Kresensia Lewar 171414095 19 Sedang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6824. Nanang Daud Adi P. 171414096 19 Sedang 13 Sedang 11 Sedang 13 Sedang 4 Baik 6025. Puri Sinatrya 171414097 15 Kurang 15 Baik 14 Baik 13 Sedang 4 Baik 6126. Cifta Rosa Sundawi 171414098 15 Kurang 13 Sedang 14 Baik 13 Sedang 4 Baik 5927. Anisa Putri Salsabela 171414099 19 Sedang 13 Sedang 14 Baik 13 Sedang 4 Baik 6328. Juliana Essna W. 171414100 19 Sedang 15 Baik 11 Sedang 13 Sedang 3 Sedang 6129. Magdalena Erika Indrawati 171414101 15 Kurang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 6430. Felicia Eleni Meyar W. 171414102 15 Kurang 13 Sedang 14 Baik 18 Baik 4 Baik 64

517 408 390 485 112 191217,2333 Sedang 13,6 Sedang 13 Sedang 16,1667 Sedang 3,73333 Sedang 63,7333333

57% 68% 65% 65% 75% 64%Persentase

Organisasi Kosakata Bahasa Penulisan

JumlahRata-rata

REKAP PEMBAHASAN HASIL PRE-TEST ESAI ARGUMENTATIFMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

No Nama NIMRincian Kemampuan Menulis

Total NilaiIsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.a.iii. Rekap Nilai Tes Awal Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
357
Page 382: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

C G W B M R Judul Pengantar Tesis Isi Simpulan1 171414071 Haris Sulistya2 171414072 Elisha Hosea Pinasti3 171414073 Ruth Septi Mustika Ayu4 171414074 Rosario Litani Dewi5 171414075 Ellisabet Febriani6 171414076 Maria Horika Mei Nanda7 171414077 Dicky Febri Hanianto8 171414078 Shinta Narwastuti9 171414079 Dionisius Andika Bayu D.

10 171414080 Agustina Rini P.11 171414081 Christina Elvaretta Diva P.12 171414082 Yanuari Edi Prasetyo13 171414083 Singgih Utomo Aji14 171414085 Erra El-Taro15 171414086 Bima Budi Perdana Putra16 171414088 Abel Kapitan Teluma17 171414089 Dewi Respati Maharani18 171414090 Christina Putri Nugraheni19 171414091 Luluk Etty Anggraeni20 171414092 Andreas Ragil Dana Wahyudi21 171414093 Yoga Jati22 171414094 Agus Harianto23 171414095 Margareta Kresensia Lewar24 171414096 Nanang Daud Adi P.25 171414097 Puri Sinatrya26 171414098 Cifta Rosa Sundawi27 171414099 Anisa Putri Salsabela28 171414100 Juliana Essna W.29 171414101 Magdalena Erika Indrawati30 171414102 Felicia Eleni Meyar W.

30 10 9 2 10 7 27 30 9 30 30100% 33% 30% 7% 33% 23% 90% 100% 30% 100% 100%

0 20 21 28 20 23 3 0 21 0 00% 67% 70% 93% 67% 77% 11% 0% 70% 0% 0%

WARNA KETERANGANMemuat unsur keterampilan menulis

Tidak memuat unsur keterampilan menulis

Persentase

REKAP ANALISIS TUGAS PRE-TEST ESAI ARGUMENTATIFMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

NO NIM NamaRincian Kemampuan Menulis

Isi Organisasi

JumlahPersentase

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.a.iv. Hasil Analisis Elemen Isi dan Organisasi pada Esai Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
358
Page 383: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Sangat Baik

Baik Sedang KurangSangat Baik

Baik Sedang KurangSangat Baik

Baik Sedang Kurang

1 171414071 Haris Sulistya2 171414072 Elisha Hosea Pinasti3 171414073 Ruth Septi Mustika Ayu4 171414074 Rosario Litani Dewi5 171414075 Ellisabet Febriani6 171414076 Maria Horika Mei Nanda7 171414077 Dicky Febri Hanianto8 171414078 Shinta Narwastuti9 171414079 Dionisius Andika Bayu D.

10 171414080 Agustina Rini P.11 171414081 Christina Elvaretta Diva P.12 171414082 Yanuari Edi Prasetyo13 171414083 Singgih Utomo Aji14 171414085 Erra El-Taro15 171414086 Bima Budi Perdana Putra16 171414088 Abel Kapitan Teluma17 171414089 Dewi Respati Maharani18 171414090 Christina Putri Nugraheni19 171414091 Luluk Etty Anggraeni20 171414092 Andreas Ragil Dana Wahyudi21 171414093 Yoga Jati22 171414094 Agus Harianto23 171414095 Margareta Kresensia Lewar24 171414096 Nanang Daud Adi P.25 171414097 Puri Sinatrya26 171414098 Cifta Rosa Sundawi27 171414099 Anisa Putri Salsabela28 171414100 Juliana Essna W.29 171414101 Magdalena Erika Indrawati30 171414102 Felicia Eleni Meyar W.

0 20 10 0 0 19 11 0 0 22 8 00% 67% 33% 0% 0% 63% 37% 0% 0% 73% 27% 0%

WARNAKategori keterampilan menulis

JumlahPersentase

KETERANGAN

REKAP ANALISIS TUGAS PRE-TEST ESAI ARGUMENTATIFMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

No. NIM Nama

Rincian Kemampuan MenulisKosakata Bahasa Penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.a.v. Hasil Analisis Elemen Kosakata, Bahasa, Dan Penulisan Pada Esai Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
359
Page 384: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

SOAL TES AKHIR MAHASISWA

TES AKHIR MENULIS ESAI ARGUMENTASI

Buatlah sebuah esai argumentasi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Buatlah sebuah esai sesuai perbaikan pada tes awal Anda. 2. Topik sesuai tes awal. 3. Esai memuat enam elemen argumentasi Toulmin. 4. Penulisan esai memperhatikan aspek organisasi kalimat, bahasa, dan kaidah

penulisan. 5. Esai memuat paragraf pembuka, isi, dan penutup.

Petunjuk Pengisian:

1. Tuliskan identitas Anda (Nama Lengkap dan NIM). 2. Kumpulkanlah kepada pengawas saat UAS mata kuliah Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.b.i. Soal Tes Akhir
ASUS
Typewritten text
ASUS
Typewritten text
360
Page 385: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.b.ii. Hasil Tes Akhir Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
361
Page 386: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
362
Page 387: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
363
Page 388: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
364
Page 389: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
365
Page 390: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
366
Page 391: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
367
Page 392: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori1. Haris Sulistya 171414071 28 Amat Baik 15 Baik 13 Sedang 20 Baik 3 Sedang 79

2. Elisha Hosea Pinasti 171414072 25 Baik 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 83

3. Ruth Septi Mustika Ayu 171414073 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 76

4. Rosario Litani Dewi 171414074 19 Sedang 15 Baik 13 Sedang 20 Baik 3 Sedang 70

5. Ellisabet Febriani 171414075 25 Baik 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 3 Sedang 82

6. Maria Horika Mei Nanda 171414076 15 Kurang 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 3 Sedang 72

7. Dicky Febri Hanianto 171414077 15 Kurang 15 Baik 13 Sedang 16 Sedang 3 Sedang 62

8. Shinta Narwastuti 171414078 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 76

9. Dionisius Andika Bayu D. 171414079 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 16 Sedang 4 Baik 72

10. Agustina Rini P. 171414080 19 Sedang 15 Baik 16 Baik 16 Sedang 3 Sedang 69

11. Christina Elvaretta Diva P. 171414081 21 Sedang 18 Amat Baik 16 Baik 24 Amat Baik 4 Baik 83

12. Yanuari Edi Prasetyo 171414082 22 Baik 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 77

13. Singgih Utomo Aji 171414083 16 Kurang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 71

14. Erra El-Taro 171414085 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 24 Amat Baik 4 Baik 80

15. Bima Budi Perdana Putra 171414086 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 76

16. Abel Kapitan Teluma 171414088 15 Kurang 15 Baik 13 Sedang 20 Baik 4 Baik 67

17. Dewi Respati Maharani 171414089 13 Kurang 15 Baik 13 Sedang 16 Sedang 4 Baik 61

18. Christina Putri Nugraheni 171414090 15 Kurang 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 73

19. Luluk Etty Anggraeni 171414091 15 Kurang 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 73

20. Andreas Ragil Dana Wahyudi 171414092 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 3 Sedang 75

21. Yoga Jati 171414093 21 Sedang 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 79

22. Agus Harianto 171414094 16 Kurang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 71

23. Margareta Kresensia Lewar 171414095 16 Kurang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 71

24. Nanang Daud Adi P. 171414096 16 Kurang 15 Baik 13 Sedang 16 Sedang 4 Baik 64

25. Puri Sinatrya 171414097 16 Kurang 18 Amat Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 74

26. Cifta Rosa Sundawi 171414098 15 Kurang 15 Baik 16 Baik 16 Sedang 4 Baik 66

27. Anisa Putri Salsabela 171414099 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 76

28. Juliana Essna W. 171414100 14 Kurang 15 Baik 13 Sedang 16 Sedang 3 Sedang 61

29. Magdalena Erika Indrawati 171414101 19 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 74

30. Felicia Eleni Meyar W. 171414102 21 Sedang 15 Baik 16 Baik 20 Baik 4 Baik 76

564 474 459 580 112 218918,8 Sedang 15,8 Baik 15,3 Baik 19,3333 Baik 3,73333 Sedang 72,9666666763% 79% 77% 77% 75% 73%

Rata-rataPersentase

Kosakata Bahasa Penulisan Total Nilai

Jumlah

REKAP PEMBAHASAN HASIL POST-TEST ESAI ARGUMENTATIFMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

No Nama NIMRincian Kemampuan Menulis

Isi Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.b.iii. Rekap Nilai Tes Akhir Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
368
Page 393: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

C G W B M R Judul Pengantar Tesis Isi Simpulan1 171414071 Haris Sulistya2 171414072 Elisha Hosea Pinasti3 171414073 Ruth Septi Mustika Ayu4 171414074 Rosario Litani Dewi5 171414075 Ellisabet Febriani6 171414076 Maria Horika Mei Nanda7 171414077 Dicky Febri Hanianto8 171414078 Shinta Narwastuti9 171414079 Dionisius Andika Bayu D.

10 171414080 Agustina Rini P.11 171414081 Christina Elvaretta Diva P.12 171414082 Yanuari Edi Prasetyo13 171414083 Singgih Utomo Aji14 171414085 Erra El-Taro15 171414086 Bima Budi Perdana Putra16 171414088 Abel Kapitan Teluma17 171414089 Dewi Respati Maharani18 171414090 Christina Putri Nugraheni19 171414091 Luluk Etty Anggraeni20 171414092 Andreas Ragil Dana Wahyudi21 171414093 Yoga Jati22 171414094 Agus Harianto23 171414095 Margareta Kresensia Lewar24 171414096 Nanang Daud Adi P.25 171414097 Puri Sinatrya26 171414098 Cifta Rosa Sundawi27 171414099 Anisa Putri Salsabela28 171414100 Juliana Essna W.29 171414101 Magdalena Erika Indrawati30 171414102 Felicia Eleni Meyar W.

30 17 16 6 10 9 27 30 8 30 30100% 57% 53% 20% 33% 30% 90% 100% 27% 100% 100%

0 13 14 24 20 21 3 0 22 0 00% 43% 47% 80% 67% 0% 10% 0% 73% 0% 0%

WARNA KETERANGANMemuat unsur keterampilan menulis

Tidak memuat unsur keterampilan menulis

Persentase

REKAP ANALISIS TUGAS POST-TEST ESAI ARGUMENTATIFMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Rincian Kemampuan MenulisIsi OrganisasiNO NIM Nama

JumlahPersentase

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4.b.. Hasil Analisis Elemen Isi dan Organisasi pada Esai Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
369
Page 394: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Sangat Baik

Baik Sedang KurangSangat Baik

Baik Sedang KurangSangat Baik

Baik Sedang Kurang

1 171414071 Haris Sulistya2 171414072 Elisha Hosea Pinasti3 171414073 Ruth Septi Mustika Ayu4 171414074 Rosario Litani Dewi5 171414075 Ellisabet Febriani6 171414076 Maria Horika Mei Nanda7 171414077 Dicky Febri Hanianto8 171414078 Shinta Narwastuti9 171414079 Dionisius Andika Bayu D.

10 171414080 Agustina Rini P.11 171414081 Christina Elvaretta Diva P.12 171414082 Yanuari Edi Prasetyo13 171414083 Singgih Utomo Aji14 171414085 Erra El-Taro15 171414086 Bima Budi Perdana Putra16 171414088 Abel Kapitan Teluma17 171414089 Dewi Respati Maharani18 171414090 Christina Putri Nugraheni19 171414091 Luluk Etty Anggraeni20 171414092 Andreas Ragil Dana Wahyudi21 171414093 Yoga Jati22 171414094 Agus Harianto23 171414095 Margareta Kresensia Lewar24 171414096 Nanang Daud Adi P.25 171414097 Puri Sinatrya26 171414098 Cifta Rosa Sundawi27 171414099 Anisa Putri Salsabela28 171414100 Juliana Essna W.29 171414101 Magdalena Erika Indrawati30 171414102 Felicia Eleni Meyar W.

0 23 7 0 2 21 7 0 0 22 8 00% 77% 23% 0% 7% 70% 23% 0% 0% 73% 27% 0%

WARNA

JumlahPersentase

KETERANGANKategori keterampilan menulis

REKAP ANALISIS TUGAS POST-TEST ESAI ARGUMENTATIFMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

No. NIM Nama

Rincian Kemampuan MenulisKosakata Bahasa Penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewritten text
Lampiran C4b (5). Hasil Analisis Elemen Kosakata, Bahasa, dan Penulisan pada Esai Mahasiswa
ASUS
Typewritten text
370
Page 395: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

MENULISESAI

ARGUMENTAtif

MENULISESAI

ARGUMENTATIF

JITULUSIA ELY RAHMAWATI

LOGIKA TOULMIN

MODUL PEMBELAJARANBAHASA INDONESIA

MODUL PEMBELAJARANBAHASA INDONESIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 396: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KATA PENGANTAR

Seluruh puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

Modul Pembelajaran Menulis Esai Argumentatif.

Kemampuan mahasiswa dalam bidang menulis sangat diperhatikan

saat memasuki dunia kerja maupun lingkungan akademik. Keterampilan

menulis tersebut juga sangat dibutuhkan ketika seorang mahasiswa ingin

mengungkapkan pendapat yang berupa argumen. Berawal dari argumen

pribadi yang dituliskan sesuai dengan kaidah yang benar, kemudian tulisan

tersebut dapat bermanfaat bagi berkembannya ilmu pengetahuan.

Modul ini disusun untuk mempermudah mahasiswa dan dosen dalam

proses belajar dan mengajar penulisan esai argumentatif berperspektif

logika Toulmin. Modul ini juga berisi materi-materi yang dibutuhkan

mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan menulis khususnya

menulis esai argumentatif. Materi pembelajaran ini difokuskan pada

penulisan esai argumentatif berperspektif Logika Toulmin dan pola

pembelajaran paradigma Pedagogi Reflektif. Di dalam modul ini,

mahasiswa juga dapat melatih kemampuan menulis dengan mengerjakan

latihan yang diberikan setiap bab.

Penyusun berharap modul ini bermanfaat bagi mahasiswa dan

dosen di perguruan tinggi serta pembaca secara umum yang ingin

meningkatkan keterampilan menulis esai argumentatif. Penyusun juga

senantiasa menyambut dengan hangat dan tangan terbuka semua saran

dari pembaca. Selamat belajar dan semoga sukses.

Yogyakarta, Mei 2018

Lusia Ely Rahmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 397: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

HALO TEMAN-TEMAN MAHASISWA!!!!!

PERKENALKAN NAMA SAYA HARIS.

YUK KITA BELAJAR BAHASA INDONESIA.

HAIII TEMAN-TEMAN MAHASISWA!

PERKENALKAN NAMA SAYA TIKA..

AYOK KITA BELAJAR BAHASA INDONESIA!

HALO MAHASISWA CERDAS!!!!

PERKENALKAN NAMA SAYA PROF. KARA.

SELAMAT BELAJAR DI PERKULIAHAN BAHASA

INDONESIA.

HAIII TEMAN-TEMAN!!!!PERKENALKAN NAMA

SAYA DONA. BELAJAR BAHASA

INDONESIA MENYENANGKAN LOHH!

PERKENALAN TOKOHPERKENALAN TOKOH

sumber: florafara.comsumber: criteriaforsuccess.com

sumber: sweetduke.com sumber: yuzik.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 398: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

DESKRIPSI MODULDESKRIPSI MODUL

APAKAH PARA MAHASISWA SUDAH MENGETAHUI ISI MODUL

INI?? JIKA BELUM SIMAK DESKRIPSI MODUL DI BAWAH INI.

Modul ini berisi materi tentang menulis esai argumentasi. Pada kegiatan belajar pertama

materi yang diajarkan adalah menulis argumentasi. Pada kegiatan kedua pembaca

akan diajak untuk belajar esai dan seluk beluknya. Pada kegiatan ketiga pembaca akan

diajak untuk mendalami menulis esai argumentatif berperspektif logika Toulmin. Setelah mempelajari materi pada tiap bab, pembaca akan diajak untuk memperdalam

materi dengan mengerjakan uji formatif, refleksi, aksi kemudian dilanjutkan dengan soal

evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 399: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PEDOMAN PENGGUNAAN MODUL

PEDOMAN PENGGUNAAN MODUL

PROF. KARA SUDAH MENYIAPKAN PEDOMAN MODUL UNTUK

MAHASISWA SEMUA.

Modul ini digunakan untuk melatih keterampilan

mahasiswa dalam menulis esai argumentatif dengan logika

Toulmin.

Agar mahasiswa mendapatkan hasil belajar yang maksimal, mahasiswa disarankan untuk memahami terlebih dahulu materi yang sudah disajikan

berserta contoh dan rangkuman.

Jika mahasiswa sudah memahami isi materi yang

disajikan, mahasiswa mengerjakan soal uji formatif

untuk mengetahui tingkat pemahaman awal.

Setelah mahasiswa selesai mengerjakan soal uji formatif

mahasiswa diharapkan merefleksikan materi yang telah

didapatkan.Setelah merefleksikan materi, mahasiswa dapat mengerjakan

soal aksi untuk mengasah materi yang didapat sesuai dengan hasil

refleksinya.

11 22

33

44

55Setelah mahasiswa selesai

mengerjakan soal aksi mahasiswa kemudian diajak

untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan

akhir.

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 400: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

UNTUK MEMPERMUDAH PARA MAHASISWA DALAM MENCARI MATERI, LIHATLAH DAFTAR ISI DI

BAWAH INI..

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 2 ESAI

BAB 2ESAI

Ÿ Hakikat menulis argumentasi 4

Ÿ Unsur penulisan argumentasi 8

Ÿ Kesalahan dalam penulisan argumentasi 14

Ÿ Pedoman kerja penulisan argumentasi 17

Ÿ Rangkuman 1 22

Ÿ Uji Formatif 1 23

Ÿ Refleksi 1 26

Ÿ Aksi 1 28

Ÿ Evaluasi 1 29

Ÿ Hakikat esai 33

Ÿ Karakteristik esai 36

Ÿ Struktur esai 38

Ÿ Format esai 44

Ÿ Contoh esai 45

Ÿ Kaidah judul esai 46

Ÿ Langkah menulis esai 50

Ÿ Contoh esai 57

11

3030

Ÿ Hakikat menulis argumentasi 4

Ÿ Unsur penulisan argumentasi 8

Ÿ Kesalahan dalam penulisan argumentasi 14

Ÿ Pedoman kerja penulisan argumentasi 17

Ÿ Rangkuman 1 22

Ÿ Uji Formatif 1 23

Ÿ Refleksi 1 26

Ÿ Aksi 1 28

Ÿ Evaluasi 1 29

Ÿ Hakikat esai 33

Ÿ Karakteristik esai 36

Ÿ Struktur esai 38

Ÿ Format esai 44

Ÿ Contoh esai 45

Ÿ Kaidah judul esai 46

Ÿ Langkah menulis esai 50

Ÿ Contoh esai 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 401: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

LANJUTAN DAFTAR ISI... SILAKAN BISA DICERMATI!!

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

82

Ÿ Rangkuman 2 72

Ÿ Uji Formatif 2 73

Ÿ Refleksi 2 76

Ÿ Aksi 2 78

Ÿ Evaluasi 2 80

Ÿ Hakikat esai argumentatif menurut logika Toulmin 86

Ÿ Elemen-elemen argumen menurut logika Toulmin 89

Ÿ Struktur esai menurut logika Toulmin 106

Ÿ Pola argumen menurut logika Toulmin 110

Ÿ Kadar ketajaman argumen menurut logika Toulmin 124

Ÿ Contoh esai argumentatif berspektif logika Toulmin 128

Ÿ Rangkuman 3 135

Ÿ Uji Formatif 3 136

Ÿ Refleksi 3 139

Ÿ Aksi 3 141

Ÿ Evaluasi 3 142

Kunci jawaban 147

Glosarium 148

82

Ÿ Rangkuman 2 72

Ÿ Uji Formatif 2 73

Ÿ Refleksi 2 76

Ÿ Aksi 2 78

Ÿ Evaluasi 2 80

Ÿ Hakikat esai argumentatif menurut logika Toulmin 86

Ÿ Elemen-elemen argumen menurut logika Toulmin 89

Ÿ Struktur esai menurut logika Toulmin 106

Ÿ Pola argumen menurut logika Toulmin 110

Ÿ Kadar ketajaman argumen menurut logika Toulmin 124

Ÿ Contoh esai argumentatif berspektif logika Toulmin 128

Ÿ Rangkuman 3 135

Ÿ Uji Formatif 3 136

Ÿ Refleksi 3 139

Ÿ Aksi 3 141

Ÿ Evaluasi 3 142

Kunci jawaban 147

Glosarium 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 402: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

MARII KITA BELAJAR BERSAMAAA!!!!

SETELAH MEMPELAJARI MATERI PADA BAB 1 MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU

MENJELASKAN HAKIKAT, UNSUR PENULISAN, KESALAHAN DALAM PENULISAN DAN PEDOMAN

KERJA PENULISAN ARGUMENTASI.

ARGUMENTASI

ARGUMENTASI

BAB 1BAB 1

1

PROF MENGUTIP KATA-KATA ANDY IWANISWANTO YANG BERBUNYI,

MARILAH BELAJAR DENGAN SUNGGUH, BERDOA DENGAN SUNGGUH, DAN SELEBIHNYA

BIARKAN TUHAN YANG BEKERJA.

sumber: scott-sons.co.uk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 403: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

AKHIRNYAAA KITA AKAN BELAJAR ARGUMENTASI TIIK.... AKU INGIN BISA

MENULIS ARGUMEN LOHH. JADI TAMBAH SEMANGAT

BELAJRR DEHHHH...

AKU JUGA PENASARAN DAN INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG MATERI INI

DONN..

ARGUMENTASI

ARGUMENTASI

TIKA, APAKAH KAMU TAU SEKARANG KITA AKAN

BELAJAR APA??????

KITA AKAN BELAJAR ARGUMENTASI DON...

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 404: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

YUKK KITA LIHAT PETA KONSEP BAB INI

AYOKKK!!!!

3

ARGUMENTASIARGUMENTASI

HAKIKAT MENULIS ARGUMENTASI

HAKIKAT MENULIS ARGUMENTASI

UNSUR PENULISAN ARGUMENTASI

UNSUR PENULISAN ARGUMENTASI

KESALAHAN DALAM PENULISAN ARGUMENTASI

KESALAHAN DALAM PENULISAN ARGUMENTASI

PEDOMAN KERJA PENULISAN ARGUMENTASI

PEDOMAN KERJA PENULISAN ARGUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 405: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

HARIS, HAKIKAT MENULIS

ARGUMENTASI APA YAA??

YUK KITA MENDENGARKAN PENJELASAN PROF.

KARA

NAH, PROF SUDAH MEMBERI DUA CONTOH PENGERTIAN MENULIS.SILAKAN MAHASISWA MENCARI

PENGERTIAN MENULIS, ARGUMENTASI DAN MENULIS ARGUMENTASI !!

4

Menulis termasuk wujud pengekspresian gagasan melalui media tulisan. Hal tersebut selaras dengan pandangan Lado dalam Tarigan (1994: 21), menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Representasi tersebut berarti mewakili wujud dari bahasa yang diekspresikan dalam tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh. Menulis juga dapat artikan sebagai suatu keterampilan mengungkapkan gagasan secara teratur sesuai dengan kaidah penulisan. Hal tersebut diperkuat oleh pandangan Rofi'uddin, dkk. (2002: 159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis. Berdasarkan pandangan Lado dan Rofi'uddin dkk. dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu wujud pengekspresian gagasan melalui media tulis yang dituliskan sesuai dengan kaidah penulisan.

sumber: pinimg.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 406: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

SAYA JUGA INGIN MENJAWAB.....

BAGUS... SILAKAN TULIS DI PAPAN

TULIS!!

Keterampilan menulis dapat disimpulkan sebagai suatu keterampilan dasar dalam mengemukakan pendapat melalui media tulisan. Keterampilan ini juga harus dikuasai pelajar untuk menunjang kemampuan mengemukakan pendapat kepada kalayak umum. Manfaat lain dari keterampilan menulis yaitu penulis mampu mengajak pembaca mengikuti alur berpikir penulis bahkan mampu mengajak pembaca merasakan suatu kejadian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini selaras dengan pandangan Sujanto (1988: 57), keterampilan menulis termasuk syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan perkuliahan. Keterampilan menulis juga termasuk kebutuhan praktis setelah masuk ke dalam masyarakat kerja. Keterampilan menulis secara langsung memberikan sarana dan membuka jalan bagi para mahasiswa agar mampu melaksanakan kegiatan akademik.

PROF, SAYA INGIN MENCOBA MENJAWAB.

5

Argumentasi merupakan suatu ungkapan yang berisi pendapat dan isi ungkapan tersebut memiliki landasan berpikir yang konkret serta dapat dipertanggungjawabkan. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Choesin dalam Winarto, dkk. (2004: 49), argumentasi termasuk inti dari bagian terbanyak penulisan ilmiah. Pada sebuah tulisan ilmiah, penulis dapat menyampaikan pendapatnya mengenai suatu gejala, konsep atau teori. Penyampaian tersebut diharapkan penulis dapat menyakinkan pembacanya akan kebenaran pendapatnya. Seorang penulis juga harus memahami hal yang dimaksud sebelum mengungkapkan dalam suatu argumen. Penulis juga perlu tahu jenis-jenis pernyataan yang diajukan dan cara merangkai kata dengan benar. Argumentasi juga dapat diartikan sebagai rangkaian pendapat untuk mendukung pokok pikiran. Pokok pikiran tersebut dapat diungkapkan secara tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 407: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

6

Argumentasi merupakan suatu ungkapan yang dapat memberikan pandangan baru kepada pembaca sehingga pembaca mengikuti alur berpikir penulis. Pendapat tersebut didukung oleng Keraf (2007: 3), argumentatif adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk meyakinkan dan mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembaca. Hal tersebut didukung oleh pandangan Achmadi (1998: 91), biasanya pada karangan argumentatif ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri-ciri tersebut, yaitu (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulis; (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; (3) mengusahakan pemecahan masalah dan pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Berdasarkan pandangan Keraf dan Achmadi dapat disimpulkan bahwa argumentasi adalah sebuah ungkapan yang dapat memberikan pandangan baru kepada pembaca serta berlandaskan data dan fakta yang relevan dengan kondisi sebenarnya sehingga dapat menghasilkan pemecahan masalah.

Menulis argumentasi merupakan suatu kegiatan mengungkapkan pendapat dengan cara ditulis berdasarkan kaidah penulisan. Pendapat tersebut berdasarkan kenyataan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Rahayu (2007:168), menulis argumentasi berarti mengemukakan masalah dengan mengambil sikap pasti untuk mengungkapkan segala persoalan dengan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekadar mana suka atau pendekatan emosional. Penulis juga harus berusaha menyelidiki; (1) apa persoalan itu, (2) apa ada tujuan yang tersembunyi, (3) apa ada keuntungan atau kerugian untuk mencapai tujuan tersebut, (4) tujuan mana yang kiranya bermanfaat, dan (5) bagaimana cara mengatasinya. Berdasakan beberapa landasan penulisan tersebut penulis harus berusaha menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis, serta dapat membuat karangan argumentasi sesuai dengan beberapa ciri yang mudah dikenali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 408: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Menulis argumentasi haruslah memuat data dan fakta yang dituliskan secara rinci. Kehadiran data dan fakta dapat menguatkan pendapat yang dituliskan oleh penulis. Hal tersebut didukung oleh pendapat Suladi (2014: 74), dasar tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain, bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet), wawancara atau angket, penelitian atau pengamatan langsung. Penulisn argumentasi dapat dituliskan dalam bentuk paragraf-paragraf. Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan pola sebab-akibat. Penulisan paragraf argumentasi dapat terlebih dahulu dituliskan sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan akibat dari sebab tersebut. Penyajian pola sebab-akibat dapat ditulis menjadi akibat-sebab, yaitu menyampaikan terlebih dahulu akibatnya kemudian dicari sebab-sebabnya.

NAH BAGUS, ANDA SUDAH BISA MENCARI MATERI MENULIS ARGUMENTASI DENGAN LENGKAP.

TETAPI MASIH ADA YANG PERLU DIPELAJARI, SEKARANG CARILAH UNSUR PENULISAN ARGUMENTASI

DAN KESALAHAN DALAM PENULISAN ARGUMENTASI!!

YUK TEMAN-TEMAN KITA CARI MATERI DI

PERPUSTAKAN... AYOK

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 409: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

TEMAN-TEMAN AKU SUDAH DAPAT BUKU NIH....

YEAYY... SINI BIAR KAMI

RINGKAS HAL-HAL YANG PENTING!!

UNSUR PENULISAN ARGUMENTASI

8

(Choesin, 2004: 54-57) Setiap argumen adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Artinya, selalu ada tiga pihak atau unsur yang diperhatikan dalam penyampaian sebuah argumen yaitu (1) penulis, (2) pembaca, dan (3) argumen. Ketiga unsur ini berhubungan membentuk sebuah segitiga yang disebut segitiga retorika. Dalam segitiga berikut unsur yang ada secara berturut-turut dinamakan ethos, pathos, dan logos.

UNSUR PENULISAN ARGUMENTASI

sumber: free-icons.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 410: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

9

Logos(Pesan/Argumen)

Ethos(Penulis)

Pathos(Pembaca)Segitiga ini mengingatkan kepada kita bahwa

dalam penyampaian sebuah argumen, ada hubungan

antara penulis dan pembaca yang tak lepas dari pesan

argumen itu sendiri. Seorang pembaca tidak hanya

menilai argumen yang diajukan, tetapi juga

menanyakan siapa yang mengajukannya. Demikian

pula dari segi penulis. Seorang penulis selain

merumsukan sebuah argumen yang baik harus tahu

sasaran pembacanya untuk mengetahui cara apa yang

perlu ditempuh agar tulisannya diterima pembaca.

Logos(Pesan/Argumen)

Ethos(Penulis)

Pathos(Pembaca)

Berikut uraian tentang tiga hal ini:1. Logos Logos merupakan unsur penulisan argumentasi

yang membahas tentang masalah konsistensi internal dari argumen atau pesan yang ingin disampaikan penulis. Penulis menyusun argumen dan mencari bukti-bukti yang paling tepat untuk klaim yang akan diajukan. Hal yang harus diperhatikan penulis berkenaan dengan jenis argumen yang ingin disusunnya. Ada dua jenis argumen yaitu entimem yang menggambarkan hubungan sebab-akibat, dan nonentimem yang tidak menggambarkan hubungan sebab-akibat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 411: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Menurut Ramage dan Bean dalam (Choesin, 2004:55), secara khusus penulis dapat membuat salah satu dari jenis argumen berikut:a .

ya i tu argumen untuk

Argumen defini s i ,menunjukkan bahwa X adalah (atau bukan) Y. b.

, yaitu argumen yang

Argumen kausal itasmemperlihatkan bahwa X mengakibatkan (atau tidak mengakibatkan) Y.c.

yaitu argumen untuk

Argumen keserupaan,memperlihatkan bahwa X serupa (atau tidak serupa) dengan Y. d.

, yang memperlihatkan bahwa X

Argumen evaluasiadalah (atau bukan) perwujudan baik dari Y.e .

, yai tu argumen untuk

Argumen proposalmeyakinkan pembaca bahwa X harus dilakukan (atau dihindari).

2. EthosEthos merupakan unsur argumentasi yang

mengacu kepada kredibilitas penulis. Seorang penulis

harus mempunyai kredibilitas di mata pembacanya,

khususnya kredibilitas dalam bidang yang menjadi

subjek tulisannya. Sebenarnya, seorang penulis yang

mengutip tulisan yang pernah dibuat sebelumnya

sedang membangun kredibilitas. Kutipan tersebut

menunjukkan bahwa si penulis adalah orang yang tahu

dan bahwa ia telah diakui sebagai seorang “ahli” karena

tulisannya sudah pernah dipublikasi. Namun, hal

tersebut tidak berarti bahwa seorang penulis pemula

tidak dapat membangun ethos sendiri.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 412: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

11

Beberapa hal yang dapat dilakukan penulis pemula antara lain :

a. Berargumen tentang masalah yang benar-benar dipahami penulis. b. Berargumen dengan memberikan pembahasan yang berimbang antara sudut-sudut pandang yang berbeda. c. Mengajukan argumen yang didasarkan pada asumsi-asumsi yang dimiliki bersama dengan pembaca.

3. Pathos

Pathos merupakan unsur argumentasi yang mengacu pada dampak tulisan yang direspon oleh pembaca dan aspek emosional dari sebuah argumen. Dalam hal ini penulis memikirkan cara terbaik untuk menarik perhatian dan simpati pembaca terhadap argumennya. Dengan kata lain, pathos dibentuk untuk menggugah hati pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 413: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

12

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk

membentuk pathos :

a. . Bahasa yang konkret akan Menggunakan bahasa yang konkret

meningkatkan pathos sebuah tulisan. Dari pada menulis “Anak itu

miskin”, misalkan, seorang penulis dapat menggambarkan secara konkret

keadaan anak itu seperti dalam kalimat “Anak itu berjalan tanpa alas kaki,

mengenakan baju yang compang-camping”. b. . Metafora Menggunakan metafora-metafora dan pilihan kata yang tepat

adalah alat penting dalam memahami dan menjelaskan suatu masalah.

Akan tetapi, seorang penulis harus memilih metafora yang tepat dan yang

masih hidup dalam masyarakat. Namun, penulis harus berhati-hati dalam

memilih metafora. Jika salah, malah akan ditinggalkan pembaca yang

tidak mengerti metafora-metafora yang digunakan penulis.

TIK, BIAR AKU LANJUTKAN

MENULIS TUGAS INI

BAIKLAH DON, TERIMA KASIH

YAA...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 414: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

c. Menggunakan contoh-contoh. Pathos juga akan lebih baik bila

penulis memberikan contoh-contoh dari apa yang akan ia

bahas. Kalimat “Kenaikan harga BBM langsung diikuti oleh

kenaikan harga beberapa bahan sembako.” sebenarnya sudah

cukup untuk menyampaikan pesan penulis. Akan tetapi,

untuk menarik perhatian pembaca, penulis dapat

melanjutkan kalimat tersebut dengan beberapa contoh.

Misalnya kalimat “Kenaian harga BBM langsung diikuti oleh

kenaikan harga beberapa bahan sembako. Harga beras,

misalnya naik lima persen. Di Jakarta, harga tepung terigu

melonjak sebesar 15 persen”.

13

d. . Langkah ini

Menghargai nilai-nilai atau asumsi-asumsi pembacalebih tepat digunakan dalam sebuah argumen proposal. Sebagai contoh, seseorang menulis sebuah argumen yang mendukung kebijakan kota Jakarta sebagai kota tertutup. Apabila pembaca tulisannya akan terbatas pada sesama ilmuan, maka seharusnya para pembaca tersebut menilai tulisannya berdasarkan patokan-patokan ilmiah. Akan tetapi, apabila argumen itu juga akan menjadi bahan bacaan pihak penentu kebijakan dan masyarakat umum, penulis dapat menekankan pada manfaat-manfaat yang dapat diperoleh oleh berbagai pihak, termasuk–khususnya–pihak-pihak yang menentang kebijakan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 415: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KESALAHAN DALAM PENULISAN

ARGUMENTASI

KESALAHAN DALAM PENULISAN

ARGUMENTASI

14

TUGAS KITA SUDAH SAMPAI MANA NIH

KITA AKAN MASUK MENGERJAKAN KESALAHAN PENULISAN ARGUMEN RIS

YUK KITA LANJUT KERJAKAN

Banyak argumen yang memiliki kelemahan karena mengandung kesalahan-kesalahan yang bersifat informal. Ini adalah kesalahan-kesalahan yang tidak terkait pada struktur logis sebuah argumen–yang dapat jelas terlihat salah atau benar–tetapi pada hal-hal yang hanya dapat dikira-kira. Kesalahan-kesalahan informal dapat dibagi-bagi menjadi kesalahan pada logos, ethos, dan pathos.

Beberapa kesalahan pada logos yang sering terjadi adalah:

a. Gagasan pendukung berupa pengulangan dari gagasan

pengontrol dengan pilihan kata yang berbeda. Poin ini termasuk

suatu tautologi. Kesalahan seperti ini dapat dilihat pada kalimat:

Kehidupan masyarakat Jakarta sudah sangat kompleks karena

tingginya diversifikasi kerja dan kepentingan. Kesalahan terjadi

karena tingginya diversifikasi kerja dan kepentingan adalah ciri

dari suatu masyarakat kompleks dan bukan penyebabnya.

Kesalahan seperti ini telah dicontohkan sebelumnya dan dapat

dihindari apabila penulis lebih berhati-hati dalam menggunakan

kata karena atau kata penghubungan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 416: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

b. Kesalahan ini terjadi apabila penulis Kesalahan penafsiran.

menyederhanakan sebuah argumen sehingga seolah-olah hanya

ada dua kemungkinan dalam masalah yang dibahasnya, misalnya

dengan mengatakan bahwa harus mengikuti program bantuan

IMF sebagai satu-satunya jalan menghindari kehancuran

ekonomi. Dalam ilmu-ilmu sosial, keadaan seperti ini tentunya

perlu diragukan, mengingat rumitnya gejala-gejala sosial.

c. . Ungkapan ini dapat diterjemahkan Post hoc, ergo propter hoc

menjadi “sesudahnya”, “oleh sebab itu”, “karenanya”. Ini adalah

kesalahan yang terjadi ketika seseorang mengganggap urutan

kejadian sebagai hubungan sebab-akibat.

15

d. Kesimpulan yang terlalu luas berdasarkan data yang sedikit. Penulis harus membuat argumen baru yang menunjukkan bahwa bukti-bukti yang diajukannya memang sudah cukup dalam ruang lingkup penelitian atau data dalam tulisannya.e.

. Salah Kesalahan dalam menggunakan analogisatu contoh analogi yang paling terkenal dalam ilmu sosial adalah analogi organik, yang mengumpamakan masyarakat sebagai sebuah kumpulan unsur yang saling terkait ibarat organ-organ tubuh. Kesalahan akan terjadi apabila ciri-ciri yang hanya pada organ biologis dianggap juga ada pada gejala sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 417: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Kesalahan yang biasa muncul pada ethos, antara lain:

a. Mengacu pada otoritas yang salah.b. Mengacu pada pribadi lawan, bukan pada argumennya.c. Terlalu menyederhanakan pendapat-pendapat yang

berlawanan dengan pendapat sendiri.

Kesalahan pada pathos yang sering dilakukan penulis adalah:

a. Menyajikan bukti yang tidak dapat dikaji langsung oleh pembaca. b. Mengacu pada premis-premis irasional. c. Mengangap hal-hal yang sudah dikenal sebagai hal yang lebih menarik daripada yang belum dikenal.

16

PROF, KAMI SUDAH

MEYELESAIKAN TUGAS

BAIK SILAKAN TARUH DI MEJA PROF.

SEKARANG PROF AKAN MENJELASKAN PEDOMAN PENULISAN ARGUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 418: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

17

Pedoman Kerja Penulisan Argumentasi

Pedoman Kerja Penulisan Argumentasi

(Lanur, 2004:34-35) Hasil yang diharapkan dari logika yaitu agar kita cakap

berpikir sendiri dan bersikap logis dan kritis. Sikap kritis tidaklah berarti

suka membantah dan mengeritik, serta suka menentang dan menantang,

melainkan berpikir dahulu, menyelidiki, dan tidak begitu saja menerima

suatu pendapat atau penjelasan yang seakan-akan sudah pasti benar, atau

tergesa-gesa menarik kesimpulan yang berlaku umum. Berikut sepuluh tipe

pertanyaan yang menunjukkan sikap kritis menurut Lanur.

ADAKAH YANG SUDAH TAU BAGAIMANA PEDOMANNYA??

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 419: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

10 TIPE PERTANYAAN YANG MENUNJUKKAN SIKAP KRITIS

1. Apa inti yang dikemukakan: apa 'pernyataan' atau pokok masalah

yang hendak dikemukakan?

2. Apa dasar atau alasan-alasannya? Apakah sudah cukup beralasan?

3. Bagaimana alur pikirannya? Bagaimana langkah-langkah serta

kaitan antara langkah yang satu dengan yang berikutnya?

4. Apakah pernyataan itu benar? Apakah tepat? Pasti? Hampir pasti?

Sangat mungkin? Sangat mungkin tidak benar?

5. Apa arti istilah-istilah yang digunakan, apa maksud di balik kata-

kata yang dipakai itu?

10 TIPE PERTANYAAN YANG MENUNJUKKAN SIKAP KRITIS

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 420: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

6. Tentang berapa subjek pernyataan itu dikatakan? Apakah tidak meloncat dari satu-

dua atau beberapa ke suatu kesimpulan umum?

7. Prinsip mana yang terkandung di dalamnya, tetapi tidak dengan jelas dan terang-

terangan dirumuskan?

8. Atas dasar informasi manakah pernyataan itu dikemukakan? Apakah informasi itu

cukup, benar, dan tepat?

9. Apa konsekuensi-konsekuensinya? Jika pernyataan yang bersangkutan dipikirkan

lebih lanjut, apa akibat-akibatnya dan hal apa lagi yang dapat disimpulkan darinya?

10. Jika tidak setuju dengan hal yang dikemukakan itu, apa alasan-alasan atau

pertimbangan-pertimbangan untuk melawannya?

19

10 PEDOMAN PENALARAN10 PEDOMAN PENALARAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 421: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

1. Pikirkan “sendiri”, jangan membeo, dan jangan begitu saja menerima apa

yang dikatakan (khususnya dalam surat kabar);

2. Pikirkan dulu sebelum bertindak, sekurang-kurangnya untuk beberapa saat;

3. Pikirkan sesuatu secara objektif, karena pandangan kita hendaknya lebih

luas daripada hanya kepentingan atau perasaan kita sendiri saja sehingga

waspadalah terhadap prasangka-prasangka sendiri, serta janganlah

menganggap benar apa yang disukai, diinginkan, atau diharapkan, dan

menolak apa yang disukai atau tak enak didengar;

4. Pikirkan dua kali, serta jangan tergesa-gesa menarik kesimpulan atau

mengemukakan pendapat seakan-akan hal itu udah merupakan kebenaran

mutlak;

5. Pikirkanlah untuk jangka panjang dan lihatlah jauh ke depan;

20

WAHH... SANGAT MEMBANTUKU

DALAM MENALAR SESUATU PROF

TIDAK HANYA INI, MASIH ADA 5 LAGI

DON...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 422: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

6. Bersikap terbuka karena mungkin pendapat kita perlu direvisi atau

ditinggalkan sama sekali atas dasar informasi baru;

7. Bersikap kritis dan selidiki dahulu apa yang dikemukakan oleh orang

lain, serta adakan pengecekan juga terhadap pendapat sendiri;

8. Bersikap optimis dengan mencari segi-segi yang positif dalam segala

hal. Selain itu, dalam berpikir dan berdiskusi hendaklah bersikap

simpatik terhadap orang lain;

9. Bersikap jujur karena kita dapat belajar banyak sekali dari kesalahan

kita sendiri, asalkan kita menyadari dan megakuinya;

10. Bekerja dan berpikirlah secara teratur dan terencana.

21

TERIMA KASIH PROF, KAMI JADI PAHAM PEDOMAN KERJA PENULISAN ARGUMENTASI

BAIK, UNTUK MEMPERKUAT PEMAHAMAN MAHASISWA SEMUA SEKARANG JAWABLAH SOAL LATIHAN YANG SUDAH PROF SIAPKAN KEMUDIAN TULISLAH REFLEKSI ATAS PEMBELAJARAN

BAB 1 INI!!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 423: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

rangkuman 1rangkuman 1

1. Karangan argumentatif merupakan karangan yang berisi gagasan atau pendapat penulis akan suatu kejadian yang ingin diangkat serta memiliki data dan berdasarkan fakta yang mendukung. Karangan argumentatif juga berusaha meyakinkan dan mempengaruhi sikap pembaca sehingga mendukung pernyataan penulis.

2. Menurut Achmadi, ciri-ciri wacana argumentatif yaitu (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulis; (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; dan (3) mengusahakan pemecahan masalah dan pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.

3. Dasar tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain, bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet), wawancara atau angket, penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi. Selain itu, paragraf ini harus dijauhkan dari emosi dan unsur subjektif.

4. Menurut Rahayu, penulis harus berusaha menyelidiki; (1) apa persoalan itu, (2) apa ada tujuan yang tersembunyi, (3) apa ada keuntungan atau kerugian untuk mencapai tujuan tersebut, (4) tujuan mana yang kiranya mendapat manfaat dan (5) bagaimana cara mengatasinya. Pendeknya, penulis harus berusaha menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis.

5. Setiap argumen adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Artinya, selalu ada tiga pihak atau unsur yang diperhatikan dalam penyampaian sebuah argumen yaitu (1) penulis, (2) pembaca, dan (3) argumen.

22

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 424: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

UJI FORMATIF 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

UJI FORMATIF 1

1. Karangan argumentasi merupakan karangan yang ... a. Mendeskripsikan masalah kepada pembaca.

b.Berupa informasi untuk mempengaruhi pembaca dan bersifat subjektif penulis.

c. Berisi gagasan atau pendapat penulis akan suatu kejadian yang ingin diangkat serta memiliki data dan berdasarkan fakta yang mendukung.

d. Berisi informasi untuk memberikan petunjuk kepada pembaca mengenai langkah-langkah membuat sesuatu.

2. Berikut ciri-ciri wacana argumentatif ... a. Ada pernyataan, ide, alasan, data dan mengusahakan pemecahan masalah b. Ada asumsi, gagasan, pokok permasalahan, diakhiri opini yang terbuka c. Ada opini yang menjadi segala landasan pemikiran d. Ada penguatan pernyataan yang bersifat subjektif

3. Dasar tulisan argumentasi adalah .... serta berdasarkan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

a. Imajinatif dan fiktif c. Sedikit logis namun mengangkat isu b. Berpikir kritis dan logis d. Kritis dan subjektif penulis

4. Fakta-fakta yang terdapat dalam tulisan argumentatif dapat berasal dari, kecuali ... a. Surat kabar, buku, internet c. Televisi, observasi, penelitian b. Wawancara, majalah, angket d. Majalah, asumsi, internet

5. Hal-hal yang harus diselidiki penulis sebelum menuliskan argumen adalah, kecuali... a. Apa persoalan yang ingin diangkat b. Apakah terdapat manfaat dalam penulisan c. Bagaimana cara memutar opini pembaca d. Bagaimana mengakumulasi kerugian dan keuntungan dalam penulisan

23

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

Pilihlah jawaban yang benar berdasarkan pertanyaan di bawah ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 425: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

UJI FORMATIF 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

UJI FORMATIF 1

6. Bacalah cuplikan tulisan esai di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan 6-7! (1) Ternyata tidak hanya dalam dunia manusia saja yang mengenal

penggolongan jahat dan baik. (2) Dunia kolesterol yang kerap menjadi momok kesehatan kita pun memiliki penggolongan sejenis. (3) Untuk itu, pengenalan pada zat yang berfungsi membantu mencernakan lemak, memperkuat membran sel, dan sebagai bahan pembentuk hormon ini dirasa perlu.

(4) Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang diproduksi secara alamiah di dalam tubuh manusia, yaitu di hati dan dapat ditemukan di setiap sel tubuh. (5) Meskipun kolesterol memiliki fungsi yang berguna bagi tubuh, jangan sampai kadarnya dalam darah meningkat. (6) Kalau sampai hal ini terjadi, kolesterol cenderung akan menumpuk pada dinding pembuluh darah yang akhirnya dapat menyumbat dinding pembuluh darah tersebut. (Kompas 2006, dengan pengubahan)

Pendapat penulis terdapat dalam kalimat nomor... a. 1 c. 5 b. 4 d. 6

7. Fakta yang dibangun penulis terdapat dalam kalimat nomor... a. 1,4,6 c. 4,5,6 b. 1,2,3 d. 3,4,5

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis argumentasi adalah berusaha menurunkan kesimpulan-kesimpulan melalui kaidah-kaidah formal yang absah kemudian dihubungkan dengan kemampuan memberikan pendapat, keduanya disebut dengan hubungan...

a. Sasaran dan argumentasi c. Dasar argumentasi b. Logika dan Argumentasi d. Asumsi argumentasi

24

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 426: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

UJI FORMATIF 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

UJI FORMATIF 1

9. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis argumentasi salah satunya adalah sasaran argumentatif. Berikut ini yang mendukung pernyataan tersebut, kecuali...

a. Argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan.

b. Penulis tidak perlu membatasi pengertian istilah yang dipergunakan. c. Penulis harus menetapkan secara tepat, titik ketidaksepakatan yang akan

diargumentasikan. d. Penulis harus berusaha untuk menghindari setiap istilah yang dapat

menimbulkan prasangka tertentu.

10. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis argumentasi salah satunya adalah dasar argumentasi. Berikut ini yang mendukung pernyataan tersebut, kecuali...

a. Penulis harus mengetahui serba sedikit tentang objek yang dikemukakan, sekurang-kurangnya mengenal prinsip ilmiah.

b. Penulis harus bersedia mempertimbangkan pandangan pakar lain, namun selalu memprioritaskan pendapat sendiri.

c. Penulis harus meneliti persyaratan yang masih diperlukan bagi tujuan-tujuan lain yang mencakup dan kebenaran pernyataan yang dirumuskan.

d. Penulis harus mengemukakan pokok bahasan yang jelas.

25

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 427: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

refleksi 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

refleksi 1BAB 1

ARGUMENTASIBAB 1

ARGUMENTASINAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

1. Apakah Anda sudah menguasai materi tentang menulis argumentasi dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis argumentasi? Tuliskan pemahaman yang Anda dapatkan dalam kolom di bawah ini!

2. Apa manfaat dari pembelajaran yang telah Anda dapatkan?

26

Ambillah sikap hening, kemudian refleksikanlah materi yang telah Anda dapatkan! Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pemahaman Anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 428: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

refleksi 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

refleksi 1BAB 1

ARGUMENTASIBAB 1

ARGUMENTASINAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

3. Apa saja nilai-nilai kehidupan yang Anda dapatkan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana peran Anda terhadap orang yang belum dapat mengungkapkan argumentasi dengan baik?

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 429: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

aksi 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

aksi 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

1. Buatlah peta pikiran yang berisi materi menulis argumentatif secara lengkap, menarik, dan kreatif!

28

2. Buatlah 3 topik argumentasi sesuai dengan latar belakang studi Anda, kemudian kembangkanlah topik- topik tersebut menjadi paragraf argumentasi! (setiap topik dijabarkan menjadi tiga paragraf)

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kemampuan Anda!

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kemampuan Anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 430: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

EVALUASI 1

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

1. Buatlah 10 contoh topik bahasan yang dapat diangkat menjadi sebuah tulisan argumentatif! (berkaitan dengan bidang jurusan Anda)

2. Buatlah minimal 5 kalimat argumen setiap pokok bahasan berikut: a. Setiap musim hujan tiba sebagian besar wilayah DKI Jakarta mengalami

banjir. b. Mahasiswa masih kurang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat

belajar. c. Masyarakat berpenghasilan rendah rentan terkena penyakit. d. Keluarga adalah pendidik utama karakter anak. e. Keprofesionalitasan dosen menunjang intelektual mahasaiswa.

3. Tanggapilah argumen berikut dengan menggunakan pemikiran kritis! Mencontek merupakan hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa.

Mahasiswa berpikir akan mendapatkan nilai yang baik dari hasil mencontek. Hal tersebut akan membuat mahasiswa memiliki rasa percaya diri yang lebih ketika membawa contekan saat ujian dilaksanakan. Ketika pengawas memberikan peringatan kepada mahasiswa yang mencontek, mereka kemudian merasa kurang menerima teguran tersebut. Pengurangan nilai maupun teguran sudah dilakukan pihak universitas dalam menanggulangi terkikisnya karakter percaya diri mahasiswa. Namun, penanggulangan tersebut masih kurang efektif mengurangi tindak mencontek.

4. Tanggapilah pernyataan berikut ini menggunakan alur penalaran yang tepat dan berdasarkan ketentuan menulis argumentatif! (minimal 3 paragraf)

Stadion Gelora Bung Karno dirusak oknum suporter yang tidak bertanggung jawab.

29

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

EVALUASI 1

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai kemampuan Anda!Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai kemampuan Anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 431: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

MARII KITA BELAJAR DENGAN GIAT, AGAR

SUKSES DI MASA DEPAN!!!!

SETELAH MEMPELAJARI MATERI PADA BAB 2 INI, MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU

MENJELASKAN HAKIKAT, DAN LANGKAH MENULIS ESAI; MENGANALISIS KARAKTERISTIK,

STRUKTUR, FORMAT, DAN CONTOH ESAI; MEMBUAT JUDUL YANG MENARIK; SERTA MAMPU MEMILIH JENIS ESAI YANG AKAN

DIKEMBANGKAN

BAB 2BAB 2

ESAIESAI

30

PROF MENGUTIP KATA MUTIARA DARI ANDY IWANISWANTO YANG BERBUNYI

KESUKSESAN HANYALAH SOAL WAKTU, DAN WAKTU ITU DIMULAI

SAAT INI JUGA

sumber: cliparting.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 432: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

AKU JUGA PENASARAN DAN INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG MATERI

INI RISSS..

TIKA, APAKAH KAMU TAU ESAI ITU APA??

????ESAIIII??????

TULISAN SEPERTI APA YA ITU???

AKU PERNAH MENDENGAR KATA ESAI.... EMMMMM... TAPI AKU LUPA ITU

TULISAN YANG SEPERTI APAA.. DUHH JADI

PENASARAN DEHHH.......

ESAIESAI

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 433: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

YUKK KITA LIHAT PETA KONSEP BAB INI

AYOKKK!!!!

ESAIESAI

HAKIKAT ESAIHAKIKAT ESAI

STRUKTUR ESAISTRUKTUR ESAI

KAIDAH JUDUL ESAI

JENIS ESAI

karakteristik esai

LANGKAH MENULIS ESAI LANGKAH MENULIS ESAI

32

karakteristik esai

FORMAT ESAI

CONTOH ESAI

FORMAT ESAI

CONTOH ESAI

KAIDAH JUDUL ESAI

JENIS ESAI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 434: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PROF. KARA, KAMI INGIN BELAJAR DAN

MENGETAHUI LEBIH DALAM TENTANG ESAI

YA BAGUS, RASA INGIN TAHU INILAH YANG SAYA

HARAPKAN. MARI KITA LIHAT HAKIKAT ESAI TERLEBIH

DAHULU.

Esai merupakan bentuk tulisan yang memuat beberapa paragraf dan terbagi menjadi 3 kelompok paragraf utama yaitu paragraf pembuka, isi, dan penutup. Esai ini dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi atau perasaan dan dapat mempengaruhi pikiran pembaca. Esai ini dikaji berdasarkan data dan fakta sehingga dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Wijayanti, dkk. (2011: 161), esai dapat diartikan sebagai tulisan yang terdiri atas beberapa paragaraf. Tulisan tersebut membicarakan suatu topik dari sudut pandang penulis. Bedanya dengan paragraf, esai membahas topik yang lebih dalam sehingga memerlukan beberapa paragraf untuk mengupas topik yang diangkat. Esai juga dapat diartikan sebagai tulisan yang menonjolkan suatu topik untuk diangkat serta dikaji berdasarkan data dan fakta. Hal tersebut didukung oleh pernyataan The Columbia Electronic Encyclopedia (2012), kata essay berasal dari bahasa Perancis, yang artinya mencoba atau berusaha. Esai adalah tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf yang membahas tentang suatu topik. Esai dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi, opini atau perasaan dan biasanya menyajikan argumen tentang sebuah topik. Berdasarkan pendapat dari Wijayanti dan The Columbia Electronic Encyclopedia dapat disimpulkan bahwa esai merupakan tulisan pendek yang biasanya berisi penilaian atau opini penulis tentang subjek tetentu serta dituliskan di dalam paragraf pembuka, isi, dan penutup.

33

NAH, PROF SUDAH MEMBERI DUA CONTOH PENGERTIAN... COBA PARA MAHASISWA

MENCARI PENGERTIAN ESAII!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 435: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

AKU JUGA INGIN MENJAWAB.....

BAGUS... SILAKAN TULIS DI PAPAN

TULIS!!

Menurut Nurhadi (2017: 329), esai adalah jenis tulisan berbentuk prosa yang

menyajikan pandangan penulis pribadi terhadap suatu masalah. Suatu masalah

ditangkap penulis dan diungkapkan berdasarkan kesan dan pandangan yang ada

dalam dirinya. Kemudian penulis mengajukan solusi atau penjelasannya. Jika

dalam tulisan ilmiah mengesankan objektivitas, esai cenderung bersifat

subjektif. Secara umum, isinya berupa opini penulis. Hal yang dibahas dalam

tulisan esai meliputi banyak hal, misalnya masalah-masalah yang terkait dengan

pembangunan, seni budaya, politik, ekonomi, atau yang lainnya.

Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis

tentang subjek tertentu. Patokan singkat dalam esai juga ada beberapa macam.

Ada yang berpendapatan bahwa ukuran esai bisa saja bebas, sedang, atau yang

dapat dibaca sekali duduk. Isi sebuah esai juga dapat berupa analisis, penafsiran,

dan uraian, sedangkan mengenai gaya dan metode esai ada penalaran yang

menyatakan bebas dan ada pula yang menyatakan teratur. Mengenai penalaran,

penalaran esai dapat dibagi menjadi dua model, (1) model penalaran vertikal,

yaitu memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan,

dan (2) penalaran lateral, yaitu membukakan perhatian dan menerima semua

kemungkinan dan pengaruh terhadap topik yang diangkat (Kuncoro, 2009: 29).

AYOK TEMAN-TEMAN KITA MENJAWAB PERTANYAAN PROF.

KARA

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 436: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Esai dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Pembagian esai menjadi dua jenis tersebut dimaksudkan untuk mempermudah menganalisis tulisan esai sehingga pembaca memahami posisi penulis. Hal tersebut dipaparkan oleh Dalman (2015: 118), jenis esai dapat berupa esai ilmiah dan esai sastra. Esai ilmiah lebih bersifat objektif, sedangkan esai sastra lebih bersifat subjektif. Esai ilmiah dibagi menjadi esai semi ilmiah dan esai murni. Esai semi ilmiah adalah esai yang ditulis berdasarkan opini penulisnya terhadap suatu subjek atau topik yang dinilainya. Hal ini berarti bahwa opini penulis esai tersebut tergantung dari sikap dan kesan penulis terhadap suatu subjek atau topik yang dibahas atau dinilainya. Bersadasarkan hal tersebut, esai ini lebih bersifat subjektif, salah satu contohnya adalah esai sastra. Esai sastra lebih menekankan pada bentuk apresiasi penulis terhadap subjek yang akan dibahasnya. Hal inilah yang memungkinkan setiap orang memiliki kesan yang berbeda-beda. Esai ilmiah murni merupakan esai yang ditulis secara objektif berdasarkan hasil pemikiran atau penelitian. Esai ilmiah dapat berupa artikel ilmiah, makalah singkat, atau komposisi singkat. Bentuk-bentuk esai tersebut tergolong esai pendek, sedangkan esai panjang dapat berbentuk skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Penulis sedapat mungkin harus bersifat objektif dalam menulis esai untuk karya ilmiah murni. Penulis juga harus menuliskan pernyataan sesuai dengan fakta serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

JADI, BERDASARKAN TULISAN TEMAN-TEMAN DI PAPAN TULIS, DAPAT DIKATAKAN BAHWA ESAI ADALAH SALAH SATU BENTUK

KARYA TULIS YANG MENDESKRIPSIKAN PENDAPAT PENULIS

TENTANG TOPIK (SUBJEK)

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 437: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

36

PROF, SAYA MEMILIKI DATA TENTANG

KARAKTERISTIK ESAI BAGUS, COBA SAYA LIHAT

KARAKTERISTIK

ESAIKARAKTERISTIK

ESAI

Sebagai tulisan yang cenderung bersifat pribadi, esai lebih

banyak disajikan dengan gaya yang tidak terlalu formal, tidak terikat

pada struktur tulisan secara ketat dan disajikan dengan bahasa yang

segar. Esai banyak kita jumpai dalam berbagai media massa, misalnya

koran, majalah, dan buletin (Nurhadi, 2017;329).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 438: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

37

NO ASPEK KETERANGAN

1 Tujuan penulis a. Mempengaruhi pembaca

b. Menyampaikan sebuah permasalahanc. Menyampaikan opini

2 Media terbit a. Surat kabar

b. Majalah berita (mingguan)c. Buletin

3 Pembacanya Pembaca awam (pembaca surat kabar)

4 Sifat isinya a. Mempengaruhi pembacab. Mengajak pembaca berpikir

5 Bahasanya a. Ilmiah, semi ilmiah, ilmiah populerb. Umumnya cenderung serius dalam penyampaiannya

6 Kaidah penulisannya

a. Tidak ada kaidah khusus dalam cara penulisannyab. Bagian-bagian tulisan tidak disekat-sekat dengan pembeda yang jelas

7 Isinya Secara umum berisi opini, dengan pola dasar

a. Konteks

b. Masalah

c Solusi/penjelasan/analisis

Tabel berikut menandai secara ringkas karakteristik atikel ilmiah populer:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 439: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

OKKE RIS.... COBA AKU CARI DULU YA

AKU SUDAH MENUNJUKKAN KARAKTERISTIK ESAI KE PROF. KARA LOH.. NAH SEKARANG AKU DIMINTA MENYAMPAIKAN KE TEMAN-TEMAN UNTUK MENCARI STRUKTUR ESAI

STRUKTUR ESAI

HARIS, AKU SUDAH MULAI MENULIS STRUKTUR ESAI.

COBA LIHATLAH!!

BAGUS SEKALI TIK, COBA AKU LIHAT YAA...

38

sumber: urltarget.com

sumber: clker.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 440: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

STRUKTUR ESAI

Struktur esai yang baik ter

diri atas tiga bagian: (1) sat

u

paragraf pendahuluan, (2) be

berapa paragraf pengembang, dan

(3) satu paragraf penyimpul. Berikut penj

elasan lebih rincinya.

a. Paragraf Pendahuluan/Pen

gantar

Paragraf pembuka merupakan paragraf yang ber

isi

ide pokok pernyataan penulis s

erta latar belakang masalah. Hal

tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pan

dangan awal

penulis serta inti masalah yang a

kan disampaikan dalam

tulisan esai tersebut. Hal in

i didukung dengan penyataa

n

Budiharso dalam Dalman (2015:121-123)

, paragraf pendahuluan

dapat diartikan sebagai parag

raf pertama yang digunakan

untuk mengawali suatu esai. Paragraf pengantar atau

pendahuluan juga menjadi daya ta

rik pertama bagi pembaca

maka paragraf ini memerlukan kata-ka

ta yang menarik untuk

memikat perhatian pembaca. Paragraf ini digambarkan

berbentuk segitiga terbalik. Par

agraf pengantar dibuka deng

an

pernyataan-pernyataan atau diskusi umum tentang

kedudukan topik, kemudian secara

perlahan-lahan memfokus,

menyempit pada topik yang akan dib

icarakan. Paragraf ini

mempunyai empat tujuan, yaitu (1) mengenalkan to

pik dalam

esai, (2) memberikan latar belakang umum topik, (3)

memberikan petunjuk rencana esa

i secara keseluruhan, dan

(4) membangkitkan minat pembaca.

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 441: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf pembuka berisi kalimat yang mengandung tesis

dan beberapa kalimat pendukung. Kalimat tesis tersebut

berfungsi sebagai penanda inti pendapat penulis. Hal ini dap

at

diperdebatkan oleh pembaca atau dapat dikembangkan oleh

penulis lain. Hal tersebut didukung oleh pendapat Wijayanti, dkk.

(2011:162-164), paragraf pembuka terdiri atas dua bagian, yaitu

beberapa kalimat atau pernyataan umum dan sebuah kalimat

tesis, dan empat ide pokok esai berada. Kalimat atau

pernyataan pertama dalam paragraf pembuka merupakan

anak kunci atau pemancing. Kalimat tesis identik dengan

kalimat topik di awal paragraf. Kalimat tesis berisi pendapat,

sikap, gagasan penulis tentang suatu topik. Jika dianalogika

n

sebagai “sebuah payung”, kalimat tesis berfusngsi sebagai

pengontrol semua gagasan di dalam esai agar tetap berada di

jalur pembicaraan.

40

b. Paragraf Pengembang/Tubuh/Isi

Paragraf pengembang atau paragraf isi merupakan

paragraf yang berisi penjabaran dar

i kalimat tesis. Paragraf

ini memaparkan dengan detail dari pokok pikir

an berdasarkan

data dan fakta. Hal ini didukung de

ngan pendapat Dalman

(2015:121-123), paragraf pengembang dalam esai dapat disebu

t

juga paragraf batang tubuh. Paragraf batang tubuh

menjelaskan dan menguraikan pernyataan tesis yang

disampaikan pada paragraf pendahuluan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 442: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf batang tubuh dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan: siap

a, apa, kapan, dimana, mengapa, dan

bagaimana. Paragraf pengembang berisi te

ntang hal-hal yang

akan dikaji, data, interpretas

i tentang topik yang dibahas,

simpulan,

atau saran mengenai topik y

ang dibahas. Pengembangan parag

af

dalam batang tubuh suatu esai b

isa dilakukan melalui beberapa

teknik, yaitu (1) kronologis, (2) uraian berdasarkan derajat

kepentingan, (3) perbadinga

n, (4) contoh, atau kombinasi dari

keempatnya.

Paragraf isi memuat kalimat yang saling

terfokus dengan

tesis dan kalimat utama sehingga is

i dalam kalimat tersebut

merupakan penjabaran lebih lanjut dan penjabaran

lebih

mendetail. Hal ini didukung den

gan adanya pendapat Wijayanti, dkk.

(2011:163), setiap paragraf d

alam batang tubuh harus memuat

penjelasan langsung mengenai tesis.

Penjelasan dalam paragaraf

batang tubuh harus terfokus dan terpadu. Informasi yang

diuraikan juga harus diduku

ng dengan data atau fak

ta yang

disajikan dalam bentuk kutip

an secara ringkas, lengka

p, dan

objektif. Selain itu, kutipan

juga harus relevan denga

n topik,

meyakinkan, dan spesifik. Ku

tipan bisa disajikan dalam bentuk

ringkasan, sintesis, dan krit

is. Ringkas maksudnya kutipan harus

singkat dan jelas. Sintesis maksudnya kutipan yang berupa

penggabungan beberapa fakta yang disajikan menggunakan

kalimat-kalimat penulis sendiri. Kritis m

aksudnya kutipan harus

merupakan hasil membaca kritis yan

g ditulis ulang menggunakan

bahasa penulis sendiri.

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 443: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Setiap paragraf isi hanya membahas satu pokok pembicaraan maka kalimat topik sangat tepat diletakkan menonjol di awal paragraf (deduktif). Peletakkan kalimat topik di awal paragraf akan lebih mudahkan pembaca untuk memahami isi setiap paragraf dan hubungan antarparagraf. Masing-masing paragraf isi terdiri atas kalimat topik, kalimat pendukung, kalimat peralihan (transisi) untuk menuju paragraf berikutnya, dan kalimat simpulan (jika perlu). Transisi dapat berbentuk paragraf pendek, kalimat, frasa, atau kata yang menyatakan kesinambungan gagasan. Transisi menciptakan gagasan yang mengalir dengan lancar sehingga mudah diikuti dan mudah dipahami. Penulis perlu menekankan bahwa jangan sampai ada gagasan yang “keluar dari payung” gagasan pokok esai pembicaraan.

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 444: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

c. Paragraf Penyimpul

Paragraf penyimpul merupakan parag

raf yang berisi

penegasan kembali dari tesis dan pernyataan penulis.

Kehadiran paragraf penutup ini m

enjadi gerbang penutup esai.

Paragraf ini berfungsi sebagai bagian penguat dalam

penegasan pandangan penulis dan sebagai pemecahan

permasalahan yang telah diuraikan

pada paragraf-paragraf

sebelumnya. Hal tersebut didukung oleh

pernyataan Wijayanti,

dkk. (2011:166), paragraf penyimpul dapat diperoleh dengan

menulis ringkasan mengenai hal-hal y

ang sangat penting yang

telah dibahas dalam paragraf-parag

raf batang tubuh esai.

Paragraf ini juga dapat ditulis d

engan penegasan kembali hal-

hal yang sudah dinyatakan pada

kalimat tesis dengan kata-

kata yang tidak sama, dan ditambah dengan kom

entar penulis

tentang pokok masalah yang dikemukakan. Paragraf ini

diciptakan sedemikian rupa supaya pembaca memperoleh

pandangan atau kesan tersendir

i tentang topik. Pada akhir esai

penulis dapat menandai tulisan

untuk memudahkan pembaca

melihat bagian penutup. Berdasarkan hal tersebut maka

diperlukan “pengait� atau kata transisi seperti kata

simpulannya, singkatnya, akhirnya,

oleh karena itu, jadi, dan

maka. Jadi, paragraf penyimpul berisi (1) rin

gkasan masalah

utama, atau (2) pernyataan kembali kalimat tesis dengan

menggunakan kata-kata lain, dan

(3) komentar akhir tentang

pokok bahasan.

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 445: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PARA MAHASISWA PROF.KARA AKAN MENJELASKAN FOMAT ESAI YANG BENAR. SILAKAN

DIPAHAMI.

FORMAT ESAIFORMAT ESAI

ESAI MEMILIKI TIGA BAGIAN YANG SALING BERHUBUNGAN, YAITU PARAGRAF PENGANTAR, PARAGRAF ISI DAN PARAGRAF PENUTUP, SEPERTI DIPERLIHATKAN DALAM BAGAN BERIKUT.

Pernyataan-pernyataan umum ............................…………………………………………………..………………………………………………………………………………………………..................………………......................… Pernyataan tesis

Kalimat topik (butir pertama dari kalimat tesis) ............................………………………………………………………………………............................................................................... Kalimat-kalimat pendukung

Kalimat topik (butir kedua dari kalimat tesis) ............................………………………………………………………………………............................................................................... Kalimat-kalimat pendukung

Kalimat topik (butir ketiga dari kalimat tesis) ............................………………………………………………………………………............................................................................... Kalimat-kalimat pendukung

Pernyataan ulang dari kalimat tesis ............................……………………………………………………………………….......................................................Kalimat-kalimat simpulan ………………………………………………… Kalimat final.

Paragraf pengantar

Paragraf isi

Paragraf penuup

Paragraf isi

Paragraf isi

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 446: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PARA MAHASISWA PROF.KARA AKAN

MEMBERIKAN CONTOH ESAI. SILAKAN DICERMATI.

CONTOH ESAICONTOH ESAI

�������� ����

Menulis esai, sementara mudah bagi sejumlah orang, namun dapat menjadi siksaan bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, siapa pun dapat menulis esai secara baik. kalimat umum ( ) Guna mencapai hasil yang mengesankan, hal yang perlu Anda lakukan adalah mengikuti beberapa aturan sederhana. ( )kalimat tesis

Langkah pertama dalam menulis esai adalah menyeleksi sebuah gagasan dan menulis sebuah pengantar. kalimat topik ( ) Setelah mengumpulkan semua gagasan atau fakta, Anda dapat memikirkan bagaimana semua gagasan atau fakta itu membentuk sebuah pola yang mengacu pada sebuah gagasan pengontrol. Jika Anda telah memutuskan sebuah gagasan pengontrol, tulislah sebuah paragraf pengantar yang mempresentasikan secara jelas dan menarik. Paragraf itu harus memuat dua bagian yaitu pernyataan umum dan pernyataan tesis.

Paragraf tubuh juga sangat penting. kalimat topik ( ) Tiap-tiap paragraf ini harus utuh, serasi, dan lengkap. Tiap-tiap paragraf harus fokus pada kalimat topik dan harus memiliki transisi logis yang memnungkinkan pembaca memahami hubungan antarkalimat. Akhirnya, diuraikan alasan-alasan dan contoh-contoh yang spesifik dan konkret agar dapat meyakinkan.

Jika paragraf-paragraf pendukung sudah dilengkapi, Anda harus memutuskan bagaimana Anda hendak menyimpulkannya. kalimat topik ( ) Dalam simpulan, Anda harus menyebut ulang gagasan pengontrol esai sebagai sebuah sinyal bagi pembaca bahwa Anda akan segera mengakhiri esai Anda. Setelah melakukannya, buatlah beberapa pernyataan penutup umum serta akhirilah simpulan Anda dengan pernyataan final yang kuat. Apabila Anda mengikuti saran-saran ini, Anda dapat menyusun sebuah simpulan yang solid dan efektif.

Dengan mengulang proses selangkah-demi selangkah yang sederhana ini, Anda dapat menyisihkan ketakutan Anda dalam menulis sebuah esai yang jelas, serasi, dan menyakinkan. pernyataan ulang( ) Semua yang Anda perlukan adalah ketegaran, keteguhan, keberanian, secarik kertas dan pena. (komentar akhir) (Kalijernih dalam Wijayanti, dkk, 2011)

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 447: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

46

KAIDAH JUDUL ESAIKAIDAH JUDUL ESAI

SEKARANG PROF KARA AKAN MENYAJIKAN MATERI TENTANG

KAIDAH MENULIS JUDUL ESAI YANG BAIK

PARA MAHASISWA BISA MEMPERHATIKAN DAN MENALAR ISI MATERI INI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 448: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

47

(Wijayanti, dkk. 2011: 189 – 191) Judul merupakan daya tarik esai. Judul

menjadi penting karena melalui judul pembaca akan memutuskan atau tidak

memutuskan untuk membaca seluruh esai. Kadang kala judul baru dapat

terinspirasi setelah membaca seluruh tulisan selesai. Karena itu, jangan

memaksakan judul ketika akan memulai menulis. Judul yang baik harus

memenuhi syarat-sayarat berikut.

Judul dapat ditulis dalam huruf kapital seluruhnya atau hanya awal kata

(kecuali kata penghubung atau kata depan) yang ditulis dalam huruf kapital.

Karena bukan kalimat, judul tidak perlu diakhiri dengan tanda titik, kecuali

judul yang menggunakan kata tanya. Jika judul terlalu panjang, dapat

digunakan subjudul yang dinyatakan di dalam tanda kurung. Selain tanda

kurung, tanda baca titik dua dapat dicantumkan antara judul dan subjudul.

Selain itu, jangan memenggal imbuhan atau menyingkat kata (seperti banyak

ditemukan dalam judul berita di surat kabar), kecuali singkatan itu sudah

dikenal pembaca.

Berbentuk FrasaBerbentuk Frasa11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 449: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

48

Contoh judul yang menarik:

Ÿ PT Mustika Ratu Melebarkan Sayapnya

(singkatan PT dapat digunakan karena sudah umum dipakai)

Ÿ Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Tujuan Akademis

Ÿ Berwirausaha Itu Mudah (Petunjuk Bagi Pemula)

Ÿ Masalah-Masalah Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Luar Negeri

Ÿ Bagaimana Menghindari Putus Kuliah?

Judul dinyatakan tidak dalam bentuk kalimat sehingga tidak perlu ditulis

panjang-panjang, maksimal 15 kata sudah memadai. Judul harus

mencerminkan topik yang akan dibicarakan di dalam esai.

Jangan Terlalu Panjang2 Jangan Terlalu Panjang2

Contoh:

Ÿ Perpustakaan Kami (umum)

Ÿ Taman Bacaan Rakyat, Perlukah? (khusus)

Ÿ Stres (umum)

Ÿ Kiat-Kiat Menangkal Stres Menjelang Ujian (khusus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 450: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

49

Judul yang singkat dan padat lebih mudah diingat. Sebaliknya, judul yang

panjang membuat pembaca lelah sebelum membaca keseluruhan esai. Agar

menarik, batasi dan padatkan penggunaan kata, tidak ada salahnya untuk

menggunakan metafora, perbadingan, kata-kata spesik, atau permainan

kata.

Contoh:

Ÿ Melirik Batik Keris

Ÿ Potret Infrastruktur Indonesia

Ÿ Strategi Memikat Hati Pelanggan

Ÿ Carut-Marut Persepakbolaan Indonesia

Ÿ Pekerjaan Rumah Komisi Pemberantasan Korupsi

Singkat, Padat, dan MenarikSingkat, Padat, dan Menarik33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 451: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAH, APAKAH PARA MAHASISWA SUDAH BISA MENULIS JUDUL YANG BAIK? PASTINYA

SUDAH DONG..

SEKARANG PROF. KARA AKAN MASUK MATERI SELANJUTNYA YAITU

LANGKAH MENULIS ESAI

PROF. KARA SUDAH MEMBUAT CATATAN TENTANG LANGKAH MENULIS ESAI. PARA MAHASISWA BISA MELIHAT TERLEBIH DAHULU.

LAGKAH -LANGKAH

MEMBUAT ESAI

50sumber: urltarget.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 452: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

51

(Nurhadi, 2017: 329 – 337) Secara umum, langkah-langkah

menulis esai adalah (1) penemuan masalah dan pokok-pokok solusi, (2)

perencanaan naskah, (3) menulis paragraf-paragraf pembuka, (4)

pengembangan isi esai, (5) menulis paragraf penutup, dan (6)

memperbaiki tulisan (menyunting).

1.Langkah 1 (Persiapan) : Penemuan Masalah dan Tawaran Solusi

Esai berangkat dari sebuah masalah. Seorang penulis esai harus peka

terhadap masalah yang muncul di masyarakat atau dalam lingkup kajian

tertentu. Sebagai langkah persiapan, angkatlah sebuah masalah dari

kehidupan sehari-hari.

Berikut ini contoh-contoh sumber masalah.

1) Transportasi kota

2) Kesehatan ibu anak

3) Perikanan kelautan

1.Langkah 1 (Persiapan) : Penemuan Masalah dan Tawaran Solusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 453: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

52

Dari contoh-contoh tersebut dapat diangkat beragaram masalah. Masalah harus

menyangkut hajat hidup orang banyak, bermanfaat, tidak basi, dan menarik

perhatian pembaca. Berikut ini sebuah contoh masalah yang diangkat dari

sumber di atas.

Ÿ Apakah Trans Jakarta menjadi pilihan terbaik transportasi massal di

Jakarta?

Ÿ Bagaimana pengaruh televisi terhadap kesehatan mata anak?

Ÿ Bagaimana cara kita agar mampu menjadi pengguna media sosial yang

bijak?

Setelah masalah diangkat, pikirkan solusinya. Inti dari sebuah esai adalah opini

berupa solusi atau tawaran solusi, analisis sebuah masalah, atau penjelasan

menurut sudut pandang tertentu. Apakah solusi atau penjelasan yang ditawarkan

dari masalah yang terangkat itu?

Setelah masalah dan solusi yang akan ditawarkan ditemukan, langkah selanjutnya adalah merencanakan naskah. Perencanaan naskah meliputi pembatasan topik dan penyiapan kerangka karangan. Pertama, penulis harus membatasi topiknya. Sebuah tulisan yang baik, termasuk esai, ditandai dengan pembahasan yang terfokus pada sebuah topik secara mendalam, bukan pembahasan yang luas dan dangkal. Kedua, pengembangan topik menjadi kerangka karangan. Kerangka karangan esai mencakup tiga bagian utama, yaitu konteks masalah, masalah, dan solusi.

Contoh cara mempersempit topik.

1) Pengamanan lalu-lintas (mungkin terlalu luas)

2) Pengamanan lalu-lintas air

3) Pengamanan lalu-lintas udara

4) Pengamanan lalu-lintas darat

2. Langkah 2 (Persiapan) : Perencanaan Naskah2. Langkah 2 (Persiapan) : Perencanaan Naskah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 454: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

53

Berikut contoh kerangka esai

Topik:

Mencegah Kecelakaan Lalu-Lintas

Konteks masalah:

Penyebab kecelakaan lalu lintas:

1. Kecerobohan pengemudi

2. Kesalahan teknis kendaraan

3. Kurangnya rambu-rambu jalan

Akibat kecelakaan lalu lintas

1. Kerugian harta benda

2. Hilangnya nyawa

3. Cacat seumur hidup

4. Luka-luka

Masalah:

Bagaimana cara mencegah peningkatan korban lalu lintas?

Solusi yang ditawarkan:

Mencegah peningkatan korban kecelakaan:

1. Menerapkan undang-undang secara ketat

2. Pelebaran jalan dan penambahan rambu-rambu

3. Izin pegemudi yang selektif

4. Tes psikologis

5. Tes fisik bagi pegemudi kendaraan umum

Berikut contoh kerangka esai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 455: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

54

Paragraf pembuka berisi pengantar yang dapat digunakan untuk mengantarkan isi esai. Paragraf pembuka dalam esai berisi penjelasan tentang konteks masalah yang akan dingkapkan. Pengantar ini bisa berupa kasus, data, atau alasan tentang isi (pokok masalah). Oleh karena itu, paragraf pembuka hendaknya disusun secara menarik dan isinya sudah memberi gambaran umum tentang apa yang akan dibahas penulis.

Berikut contoh paragraf pengantar.

3. Langkah 3 (Menulis) : Menulis Paragraf-Paragraf Pembuka3. Langkah 3 (Menulis) : Menulis Paragraf-Paragraf Pembuka

Berikut tiga cara yang dapat dilakukan untuk menyusun paragraf pembuka yang menarik.

1. Dengan menyebut nama orangPenyebutan nama tokoh mengantarkan pembaca terhadap hal

yang terkait dengan masalah.Contoh:Guberbur DKI Jakarta, beberapa hari yang lalu menyatakan ....

2. Dengan membuat pertanyaanPertanyaan dapat digunakan untuk memancing perhatian

pembaca. Oleh karena itu, ketika menyusun esai, Anda dapat memulai paragraf dengan mengajukan pertanyaan.

Contoh:Apa yang dapat kita harapkan dari generasi muda yang tidak peduli lagi dengan ajaran agama yang dianutnya? Bahkan mereka tak mengenal lagi siapa Penciptanya.

Masih segar di ingatan kita tentang kecelakaan yang menimpa pelajar SMK dari

Yogyakarta di darah Paiton beberapa waktu yang lalu. Puluhan pelajar dan berapa guru

tewas terpanggang api di dalam bus. Sungguh mengerikan kejadian seperti itu. Peristiwa

demikian seharusnya tidak terjadi manakala semua pihak berhati-hati di jalan.

Keselamatan hendaknya lebih diutamakan. Untuk menghindari korban kecelakaan lebih

lanjut, kecelakaan lalu lintas perlu dicegah.

(sumber: Nurhadi, Handbook of Writing, 2017: 334)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 456: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

55

Isi esai, secara garis besar terdiri atas pengajuan masalah dan solusi. Untuk itu, lakukanlah hal-hal berikut!

1. Cobalah secara individual kembangkan esai Anda ke dalam beberapa

paragraf!

2. Untuk membangun keterkaitan antarparagraf yang Anda susun, gunakanlah

penanda-penanda kohesi antara antarkalimat atau antarparagraf, misalnya

oleh karena itu, dengan demikian, hal itu, untuk itu, jadi, karena, di samping

itu, atau penanda kohesi yang lainnya!

3. Jangan lupa, untuk mendapatkan masukan, mintalah komentar teman Anda!

4. Langkah 4 (Menulis) : Mengembangkan Isi Esai

�. Dengan masuk ke persoalanCara yang satu ini banyak digunakan oleh penulis esai. Dengan

cara ini, penulis dapat langsung masuk ke persoalan yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah esai.

Contoh:Dari sekian banyak masalah dalam dunia sastra, pembelajaran

sastra merupakan masalah pelik karena impilkasinya yang luas terhadap masalah-masalah lainnya. Keterpencilan sastra, kurang lakunya buku sastra, rendahnya minat baca siswa terhadap sastra, kurangnya (kuantitas dan kualitas) kritik sastra, sedikitnya jumlah majalah sastra, misalnya bisa mengerucut pada persoalan kurang berhasilnya pembelajaran sastra, entah di sekolah (SMP/SMA) maupun jurusan pendidikan sastra di perguruan tinggi.

4. Langkah 4 (Menulis) : Mengembangkan Isi Esai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 457: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

56

Sebelum proses penulisan esai diakhiri, Anda perlu melakukan kegiatan menyunting. Setelah draf esai selesai ditulis, kegiatan yang dilakukan adalah merevisi draf esai tersebut. Draf esai yang masih kasar (baik aspek isi maupun bahasa) perlu diperhalus oleh penulis. Ada lima aspek yang diperbaiki, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata, bahasa, dan penulisan.

Setelah penulis mengembangkan bagian isi esai, sekarang esai itu

perlu diakhiri. Untuk melakukan itu, penulis harus menyusun paragraf

penutup. Lakukanlah hal-hal berikut!

a. Buatlah paragraf penutup untuk mengakhiri esai yang penulis buat! Jika

solusi menjadi pengakhir tulisan, maka pernyataan solusi itu dinyatakan

dalam paragraf terakhir.

b. Gunakanlah cara-cara membuat paragraf penutup yang umum. Jika ada

cara lain yang lebih menarik dan penulis kuasai, tidak ada salahnya jika

penulis menggunakannya untuk menyusun paragraf penutup!

c. Tetaplah untuk meminta saran atau kritik kepada teman penulis terhadap

paragraf penutup yang telah penulis buat!

5. Langkah 5 (Menulis) : Menyusun Paragraf Penutup5. Langkah 5 (Menulis) : Menyusun Paragraf Penutup

�. Langkah 6 (Pasca-Menulis) : Memperbaiki/Menyunting Tulisan�. Langkah 6 (Pasca-Menulis) : Memperbaiki/Menyunting Tulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 458: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

SETELAH MAHASISWA MELIHAT LANGKAH-LANGKAH

MEMBUAT ESAI ARGUMENTATIF, PROF AKAN TUNJUKKAN CONTOH ESAI

SILAKAN MAHASISWA MEMBACA DAN MENGAMATI BENTUK

TULISAN ESAI INI.

57

CONTOH ESAI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 459: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

58

KETIKA ANNINDA MENYAPA SISWA

Siska Yuniati

MTs Negeri Giriloyo

Ada yang mengatakan bahwa jika anak memiliki sensitivitas

lebih maka nilai kesusastraannya pun akan tinggi. Mungkin itu terdengar

aneh, tetapi ternyata itu benar. Kesusastraan adalah membaca suasana

dalam bacaan dan merasakan apa yang terjadi di dalamnya. Dengan kata

lain, membaca sastra merupakan kegiatan mendengar seruan si penulis

dan memahami perasaan si penulis. Otomatis kita juga harus dapat

memahami tokohnya (Hee Seok, 2013).

/1/

Paragraf tersebut ada di halaman 116 tulisan Han Hee Seok yang

berjudul Parent With No Property. Han Hee Soek, seorang ayah miskin di

Korea Selatan, menginginkan anak-anaknya mempunyai sayap untuk

terbang guna menggapai impiannya. Banyak hal yang ia lakukan untuk

kemajuan belajar anak-anaknya di tengah himpitan ekonomi. Ia

memperhatikan, menganalisis, serta membuat simpulan bagaimana

belajar Bahasa Inggris, matematika, serta mata pelajaran lainnya. Satu

hal yang tidak ia tinggalkan adalah meminta anak-anaknya untuk

membaca karya sastra.

Hal itu dilakukan dengan berbagai alasan, di antaranya agar anak-

anaknya dapat memetic pengetahuan dari karya sastra yang dibaca serta

dapat meningkatkan pengalaman membaca. Di samping itu, ia berharap

anak-anaknya akan mempunyai sensitivitas untuk merasakan perasaan

orang lain sehingga dapat menjalin hubungan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 460: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

59

Tentu saja Geoul, putri sulungnya tidak serta merta tertarik ketika

Han Hee Seok menyodorkan 20 novel kepadanya menjelang masuk

SMA. Han Hee Seok tidak kehabisan akal, dia membacakan beberapa

paragraph sebuah novel untuk putrinya. Dengan cara itu, lama-lama

Geoul pun tertarik untuk membacanya.

Kisah demikian tentu saja jarang kita jumpai. Tidak semua orang

tua begitu peduli akan perkembangan karakter anaknya dengan

mencarikan referensi karya sastra untuk dibaca. Tidak banyak pula anak

yang mau membaca puluhan novel ketika liburan sekolah tiba. Lantas

bacaan seperti apa yang bisa diberikan kepada anak agar mereka terbiasa

menyantap karya sastra dalam kehidupan sehari-hari? Jika novel

dianggap “berat” sebagai tahap awal perkenalan anak dengan karya

sastra, cerpen dapat dijadikan alternatif. Alasannya, karena cerpen lebih

pendek dibandingkan novel dan permasalahan yang disajikan tunggal

sehingga lebih mudah dipahami.

/2/

Majalah Anninda adalah majalah dwimingguan untuk remaja yang

sebagian besar rubriknya berupa cerpen. Majalah ini merupakan majalah

keluarga Islam, kemudian berganti format menjadi majalah remaja

muslim. Baru pada akhirnya fokus pada majalah “literasi” untuk remaja.

Di antara majalah Gadis, Anita, dan Aneka Yess!, majalah Anninda

tampak lebih luwes menyapa siswa. Bagaimana Anninda menyapa

siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 461: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

60

Pertama, Anninda mempunyai tampilan yang lebih kecil

daripada majalah remaja pada umumnya. Anninda berukuran 15,5 cm x

24 cm dan lebih tipis sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam

tas sekolah. Kedua, penampilan Anninda yang ala kadarnya (tidak

menggunakan kertas tebal dan berwarna) membuat Anninda lebih

murah dibandingkan majalah remaja yang lain. Ketiga, rubrikasi

Anninda beragam. Dengan tebal 64 halaman, Anninda mempunyai 24

rubrik. Dari sekian banyak rubrik di Anninda, rubrik cerpen mencapai 8

rubrik. Rubrik-rubrik cerpen tersebut menghadirkan cerpen dengan

karakteristik masing-masing. Keempat, Bahasa yang digunakan

mudah diterima remaja. Majalah Anninda dengan motonya “Sahabat

Remaja Berbagi Cerita” berusaha menyajikan cerita dengan Bahasa

yang renyah. Cerita yang diangkat juga seputar kehidupan remaja

sehingga terasa ringan dan dapat diterima dengan baik. Kelima,

majalah Anninda mendekatkan pembacanya dengan sastra. Keenam,

Anninda dapat dijadikan sumber belajar sastra.

Membaca karya sastra bukanlah hal yang penting. Akan tetapi,

banyak hal penting dapat diperoleh dari membaca karya sastra. Oleh

karena itu, menjadi orang tua seperti Han Hee Seok sepatutnya diikuti.

Orang tua yang meminta anak-anaknya membaca karya sastra di sela-

sela kesibukan mereka mengasah kemampuan akademik untuk masa

depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 462: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

61

Daftar Pustaka

Hee-Seok, Han. 2013. Parent With No Property. Yogyakarta: B-First.

(Sumber: Setiyanto, Edi. Ed. 2016. Literasi, Pendidikan, dan Karakter: Cecang Putus, Tiang Tembuk (Antologi Esai Pemenang dan Delapan Karya Pilihan Lomba Menulis Kebahasaan dan Kesastraan bagi Guru Bahasa Indonesia SLTP/SLTA DIY. Yogyakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pengubahan sesuai kebutuhan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 463: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

62

Kenduri sebagai Budaya

Bukan sebagai Ritual Agama

F.X. Suryanto

SMP Negeri 2 Tanjungsari, Gunungkidul

Sewaktu penulis masih anak-anak, tahun 70-an, penulis merasa

gembira saat bapak pulang dari kenduri (di tempat penulis disebut

kenduren). Biasanya bapak membawa sarang (wadah terbuat dari daun

kelapa yang dianyam) berisi nasi berserta kelengkapannya. Ada empat

macam nasi, yaitu nasi putih biasa, sega gurih, (nasi uduk), sega golong

(nasi yang dibuat bulatan dan dibungkus daun pisang), dan nasi ketan

yaitu nasi dari beras ketan. Nasi uduk ditempatkan di daun pisang yang

terpisah dengan nasi yang lain. Nasi ketan ditempatkan di daun pisang

yang dibuat seperti mangkuk kecil. Banyaknya nasi uduk dan nasi ketan

relative tidak seberapa. Banyak nasi golong sepadan dengan takaran

orang dewasa makan. Nasi putih biasa jumlahnya bisa untuk dimakan

kami sekeluarga dalam sekali atau dua kali makan.

Selain nasi ada berbagai macam sayuran: sayur keluwih, sayur

kentang dan tempe, dan sayur buah pepaya. Semua sayur ini juga serba

sedikit. Apabila dimakan orang dewasa, habis untuk sekali makan.

Selain nasi dan sayuran, ada beberapa gorengan, kerupuk, rempeyek,

pethek (rempeyek ikan asin), tempe yang diiris-iris kemudian digoreng,

serundeng, dan kelapa yang dicincang kemudian digoreng. Ada sambel

gempleng (di tempat lain penulis tidak tidak tahu namanya). Makanan

ini terbuat dari kedelai yang digoreng dengan cabai. Juga ada kolak dan

apem. Tidak ketinggalan ada jajanan pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 464: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

63

Bentuk makanan sebelum dibawa pulang oleh peserta kenduri

sedikit berbeda. Nasi putih sebenarnya berasal dari dua bentuk

makanan, yaitu tumpeng dan beberapa ambeng. Tumpeng merupakan

nasi putih yang dibenuk kerucut. Dalam tradisi kenduri di tempat

penulis, tumpeng melambangkan Gunung Mahameru, gunung tertinggi

di Pulau Jawa, melambangkan tempat umat manusia menyembah Sag

Khalik. Ada berbagai macam tumpeng yang biasa dibuat, bergantung

pada jenis selamatan. Ada tumpeng robyong, tumpeng pungkur, dan

tumpeng punar.

Ada berbagai tujuan orang mengadakan kenduri. Orang Jawa

mengatakan sebagai acara slametan (selamatan). Ada yang mengadakan

kenduri sebagai peringatan orang meniggal. Ada yang mengadakan

kenduri untuk acara pernikahan, upacara syukur, kelahiran anak, dan

sebagainya. Selain itu, ada kenduri yang berhubungan dengan hari atau

bulan Jawa. Misalnya, kenduri yang diadakan pada bulan Sura disebut

“kenduri suran”, kenduri pada bulan Sapar disebut “saparan”, kenduri

pada bulan Ruwah disebut “ruwahan”.

Di beberapa tempat, masyarakat sudah mengubah bentuk kenduri.

Ada yang mengubah kenduri dengan mengganti makanan menjadi

buah-buahan, dengan daging ayam matang utuh satu ekor, atau bentuk-

bentuk makanan lain yang siap disantap. Ada pula yang mengganti

dengan bahan mentah: beras setengah kilogram, telur dua sampai lima

butir, mi instan dua sampai lima bungkus, minyak goreng seperempat

liter, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 465: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

64

Namun, ada juga masyarakat yang benar-benar meninggalkan

kenduri. Masyarakat yang meninggalkan kenduri ini tidak pernah

mengadakan kenduri dan bila mendapatkan undangan kenduri juga

tidak menghadirinya.

Kenduri yang digantikan dengan makanan lain, misalnya buah,

bahan mentah, roti, dan sebagainya merupakan bentuk kepraktisan.

Orang tidak mau repot dengan berbagai aturan yang berlaku dalam

tradisi kenduri. Kenduri dengan bentuk makanan atau bahan mentah

seperti telah disebutkan dirasa bermanfaat dibandingkan dengan

bentuk yang konvensional.

(Sumber: Setiyanto, Edi. Ed. 2016. Literasi, Pendidikan, dan Karakter: Cecang Putus, Tiang Tembuk (Antologi Esai Pemenang dan Delapan Karya Pilihan Lomba Menulis Kebahasaan dan Kesastraan bagi Guru Bahasa Indonesia SLTP/SLTA DIY. Yogyakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pengubahan sesuai kebutuhan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 466: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

65

Memberdayakan Resensi, Menumbuhkan Minat Baca

Nelly Saraswati

MTs Negeri Babadan Baru

Firman Allah swt. yang pertama kali diturunkan kepada Nabi

Muhammad saw adalah Iqra (bacalah). Penafsiran tentang kata

membaca sangat luas: membaca fenomena alam, sosial, politik, dan

sebagainya. Terlepas dari luasmya makna membaca, makna membaca

dalam arti mengeja tulisan, tetaplah penting. Membaca berarti melihat

tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis

(Purwadarminto 2007:75). Allahlah yang langsung memerintahkan

umat manusia untuk membaca. Itu berarti, perintah membaca memang

diperuntukkan bagi kemaslahatan hidup manusia itu sendiri. Tak ada

perintah Allah sia-sia untuk hamba-Nya.

Secara umum, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah.

Data statistik UNESCO yang dilansir tahun 2012 menunjukkan bahwa

indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Itu berarti, dari

tiap 1000 penduduk Indonesia, rata-rata hanya satu orang yang memiliki

minat baca.

Data tentang minat membaca buku tak kalah memprihatinkan.

Taufik Ismail pernah membandingkan budaya baca di kalangan pelajar

saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 467: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

66

Dari survey yang dilakukan di beberapa negara sedunia, Taufik

menyebutkan bahwa rata-rata lulusan SMA per tahun di Jerman

membaca 32 judul buku, di Belanda 30 buku, Rusia 12 buku, Jepang 15

buku, Singapura 6 buku, Brunai 7 buku, sedangkan Indonesia 0 buku.

Sungguh miris, dalam satu tahun, rata-rata pelajar belum tentu

menamatkan bacaan satu buku. Dalam kondisi demikian, wajarlah jika

Taufik Ismail menyebut anak kita mengalami “rabun membaca dan

lumpuh menulis”. Alih-alih buku (sastra) yang dipegangnya, justru

mereka lebih bangga menentang handphone, gadget, i-pad, serta

mengakses Facebook, Tweeter, dan Skype (Sudaryanto, 2015:3)

Dari budaya lisan, masyarakat mengalami loncatan budaya

menjadi budaya menonton. Hal itu semakin didukung masifnya

konsumsi perangkat elektronik. Data statistik BPS tahun 2012

menunjukkan fakta yang tak kalah mencengangkan. Sebanyak 91,68%

penduduk di atas 10 tahun menyukain menonton televisi, 17,66%

menyukai membaca surat kabar, buku, atau majalah.

Kekurangminatan membaca di sekolah hingga kini masih

berlangsung. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkannya.

Program wajib kunjungnan perpustakaan misalnya. Tanggal 14

September telah ditetapkan sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan dan

bulan September dicanangkan sebagai Bulan Gemar Membaca sejak

tahun 1995 oleh Presiden Soekarno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 468: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

67

Selaras dengan itu, berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 21

tahun 2015, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan

setiap anak didik untuk membaca buku sebelum memulai jam pelajaran.

Jenis buku yang dibaca bebas, asalkan mengandung muatan budi

pekerti. Jenis bacaan yang paling diutamakan ialah buku dongeng. Buku

dongeng bersifat menghibur dan mendidik sehingga bisa dibaca oleh

semua kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Buku dan hasil resensi disepakati untuk dijadikan koleksi

perpustakaan sekolahan. Buku dan resensi tersebut sangat bermanfaat

dan perlu dikembangkan pada pembaca. Manfaat yang dapat dipetik di

antaranya memotivasi anak untuk beramal, membuat karya, dan

memilih buku terbaik. Menurut pengamatan penulis, penambahan

koleksi buku melalui kegiatan resensi menjadi salah satu solusi

kurangnya buku di perpustakaan. Jika hibah buku resensi sudah

membudaya, sekolah dapat memprogramkan penulisan resensi setiap

tahun dengan tema yang divariasikan. Misalnya, tahun ini tema agama,

tahun berikutnya tema sosial, tahun berikutnya tema yang lain. Dengan

demikian, penumpukan buku yang sama dapat terhindarkan. Dapat

disimulasikan bahwa jika setiap tahun koleksi perpustakaan bertambah

puluhan atau ratusan eksemplar buku dari anak didik, dalam kurun

waktu beberapa tahun saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 469: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

68

Pembelajaran resensi di sekolah secara kreatif, dapat untuk solusi

mengubah budaya lisan dan tontonan menjadi budaya baca dan tulis

anak didik. Selain itu, pengibahan buku resensi ke perpustakaan

menjadi alternatif penambahan koleksi perpustakaan yang berimbas

pada peningkatan jumlah pembaca. Oleh karena itu, penulisan resensi di

media massa maupun sekolah perlu dikembangkan karena dapat

menyuburkan aktivitas baca dan tulis masyarakat secara umum, dan

pelajar secara khusus.

(Sumber: Setiyanto, Edi. Ed. 2016. Literasi, Pendidikan, dan Karakter: Cecang Putus, Tiang Tembuk (Antologi Esai Pemenang dan Delapan Karya Pilihan Lomba Menulis Kebahasaan dan Kesastraan bagi Guru Bahasa Indonesia SLTP/SLTA DIY. Yogyakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pengubahan sesuai kebutuhan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 470: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

MASA DEPAN YANG KITA INGINKAN UNTUK INDONESIA: NAWA CITA DIMULAI

DARI ANAK-ANAKOleh : UNICEF INDONESIA

"Saat ini kita harus bergerak […] dari konsumsi ke investasi: Investasi pada infrastruktur, investasi pada industri, namun yang lebih penting lagi investasi pada sumber daya manusia, sumber daya paling berharga di abad ke-21” President Joko Widodo

Jika terlahir hari ini di pemukiman kumuh Bantar

Gebang, Jakarta, Budi dapat mencapai usia 5 tahun dengan

sehat pada tahun 2020 dan menjadi murid sekolah menengah

atas yang berhasil pada tahun 2030. Grace, seorang anak

perempuan di pedalaman Papua yang berusia 13 tahun hari ini

dan lulus sekolah menengah atas pada tahun 2020, bisa

memimpin sebuah perusahaan teknologi ramah lingkungan

pada tahun 2030, dan suatu saat akan menjadi pemimpin

negara.

Ini bisa menjadi masa depan banyak anak-anak di

Indonesia sebegai negara yang sejahtera dan berpenghasilan

negara berpenghasilan tinggi di tahun 2030. Realita seperti ini

akan melahirkan wiraswastawan, dokter, insinyur, guru,

CEO, pemimpin agama dan pekerja sosial di Indonesia.

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 471: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Namun berdasarkan realita yang ada, kemungkinan

hal itu terwujud pada Budi dan Grace bisa sangat jauh berbeda

dari gambaran di atas. Keduanya terlahir dari orangtua yang

miskin dengan peluang yang rendah untuk keluar dari

kemiskinan. Kemungkinan Budi meninggal sebelum berusia

5 tahun adalah satu dibanding dua puluh lima. Ia memiliki

risiko satu berbanding tiga untuk mengalami hambatan

pertumbuhan (pendek atau stunting), kondisi yang suatu saat

akan mempengaruhi kapasitas otak, keahlian dan prospek

penghasilannya di masa depan. Kemungkinan Grace menikah

sebelum usia 18 tahun adalah satu dibanding enam, yang

kemudian akan menyebabkan ia berhenti sekolah dan menjadi

seorang ibu di masa remajanya. Terpaparnya kedua anak

tersebut dengan kemiskinan, malnutrisi, kesehatan yang

buruk, kualitas pendidikan yang rendah dan kekerasan akan

berakibat pada buruknya pertumbuhan tubuh dan otak mereka

yang kemudian berdampak pula pada ekonomi Indonesia

sekarang dan di masa depan. Dalam konteks peningkatan

ketidaksetaraan, semua faktor-faktor ini meningkatkan risiko

keterpinggiran mereka secara sosial dan bisa mengancam

stabilitas masyarakat Indonesia.

(Sumber:http://indonesiaunicef.blogspot.co.id/2016/05/masa-

depan-yang-kita-inginkan-untuk.html)

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 472: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PROF, KAMI SUDAH BELAJAR TENTANG ESAI... KAMI INGIN

MEMPERDALAM MATERI LAGI PROF, AGAR KAMI

LEBIH PAHAM..

BAIK, PROF. KARA AKAN MEMBERIKAN PENEGASAN DENGAN RANGKUMAN. NAH, SEKARANG

JAWABLAH SOAL LATIHAN YANG SUDAH PROF SIAPKAN KEMUDIAN

TULISLAH REFLEKSI ATAS PEMBELAJARAN BAB 2 INI!!!

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 473: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

rangkuman 2rangkuman 2BAB 2

ESAI

1. Esai merupakan suatu karya tulis yang terdiri dari beberapa paragraf serta berisi argumen yang mengangkat suatu topik.

2. Esai dapat berupa kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya, hal yang dikemukakan dalam esai merupakan pendapat pribadi penulisnya. Namun, dalam penulisan esai untuk karya ilmiah murni, penulis sedapat mungkin harus bersifat objektif. Jadi hal yang ditulis benar-benar masuk akal dan ditulis sesuai dengan fakta serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3. Isi sebuah esai dapat berupa analisis, penafsiran, dan uraian, sedangkan mengenai gaya dan metode esai ada penalaran yang menyatakan bebas dan ada pula yang menyatakan teratur.

4. Penalaran esai dapat dibagi menjadi dua model, (1) model penalaran vertikal, yaitu memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan, dan (2) penalaran lateral, yaitu membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh terhadap topik .yang diangkat.

5. Esai dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu (1) esai deskriptif, (2) esai naratif, (3) esai ekspositori, (4) esai persuasif, dan (5) esai dokumentatif.

6. Struktur esai yang baik terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) satu paragraf pendahuluan, (2) beberapa paragraf pengembang, dan (3) satu paragraf penyimpul.

7. Langkah-langkah membuat esai adalah sebagai berikut, (1) menentukan tema atau topik, (2) membuat garis besar tulisan, (3) menuliskan pendapat dengan kalimat yang singkat dan jelas, (4) memulai untuk menulis tubuh esai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, (5) membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan, (6) membuat kesimpulan, dan (7) merevisi esai dalam hal isi, struktur, dan kaidah kebahasaan.

BAB 2 ESAI

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 474: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

BAB 2 ESAI

BAB 2 ESAI

UJI FORMATIF 2UJI FORMATIF 2

1. Esai merupakan suatu tulisan seperti dikutip di bawah ini, kecuali.... a. Tulisan pendek yang biasanya berisi penilaian atau opini penulis tentang

subjek tetentu. b. Salah satu bentuk karya tulis yang mendeskripsikan pendapat penulis

tentang topik (subjek) tertentu. c. Komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang

subjek tertentu. d. Tulisan yang terdiri atas sebuah paragaraf yang membicarakan suatu topik

dari sudut pandang penulis.

2. Isi sebuah esai dapat berupa... a. Kritik, cacian, uarian c. Penafsiran, asumsi, fiktif b. Analisis, penafsiran, dan uraian d. Uraian, observasi, imajinasi

3. Esai dapat dikategorikan menjadi dua jenis esai yaitu... a. Esai sekunder dan esai primer c. Esai lateral dan esai horisontal b. Esai ilmiah dan esai sastra d. Esai logika dan esai lateral

4. Bagian struktur esai yang memuat tesis adalah bagian paragraf... a. Konklusi c. Pengembang b. Pengdahuluan atau pengantar d. Penyimpul

5. Berikut bagian dari struktur esai antara lain, kecuali... a. Paragraf pengembang c. Paragraf sanggahan b. Paragraf penyimpul d. Paragraf pengantar

73

Pilihlah jawaban yang benar berdasarkan pertanyaan di bawah ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 475: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

BAB 2 ESAI

BAB 2 ESAI

UJI FORMATIF 2UJI FORMATIF 2

6. Bacalah cuplikan esai di bawah ini kemudian jawablah soal nomor 6-7!Berbicara dengan Lancar dan Meyakinkan

(1)Berbicara di depan banyak orang memang bukan hal yang mudah. (2) Apalagi bagi Anda yang baru pertama kali tampil di hadapan banyak orang. (3) Ada banyak faktor yang membuat Anda grogi ketika melakukan hal ini, tetapi hal itu dapat disiasati dengan langkah-langkah berikut.

(4) Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah lawan rasa malu Anda. (5) Rasa malu dapat bersumber dari apa saja, dari faktor dalam diri (sifat) ataupun faktor luar (penampilan). (6) Jika rasa malu bersumber dari penampilan, misalnya pakaian atau rambut, segeralah perbaiki, lalu mulailah maju ke depan. (7).......................................................................................................................... (Kompas, 28 Oktober 2008 dengan pengurangan)

Tunjukkan secara berurutan kalimat/pernyataan umum, sebuah kalimat tesis, dan kalimat topik penjabaran tesis esai berada pada nomor...

a. 4, 5 dan 6 c. 2 , 3 dan 4 b. 5,6, dan 7 d. 1, 3 dan 4

7. Kalimat yang sesuai untuk melengkapi kalimat yang rumpang adalah... a. Sembilan puluh sembilan persen kesuksesan berbicara di depan banyak

orang adalah dengan melawan rasa malu. b. Tak ada salahnya membuat catatan kecil sebagai panduan pembicaraan. c. Dengan demikian, suasana tegang dapat mencair dan mempermudah

Anda. d. Jangan lupa berdoa agar Anda dapat berbicara di depan banyak orang

dengan lancar.

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 476: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

BAB 2 ESAI

BAB 2 ESAI

UJI FORMATIF 2UJI FORMATIF 2

8. Langkah-langkah membuat esai antara lain, kecuali... a. Penulis memulai untuk menulis tubuh esai dengan memilah poin-poin

penting yang akan dibahas b. Penulis membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan dibahas. c. Penulis menuliskan inti pendapatnya dengan kalimat yang panjang lebar

serta langsung menyimpulkannya. d. Penulis menentukan tema atau topik.

9. Isi paragraf penyimpul adalah, kecuali... a. Ringkasan masalah utama b. Pendapat para pakar c. Pernyataan kembali kalimat tesis dengan menggunakan kata-kata lain d. Komentar akhir tentang pokok bahasan.

10. Pengembangan paragraf dalam batang tubuh suatu esai bisa dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu...

a. Kronologis, uraian berdasarkan derajat kepentingan, perbadingan, dan contoh

b. Kesetaraan, berpikir kritis, objektif penulis. c. Kombinasi uraian derajat opini dengan berpikir kritis d. Contoh, kesetaraan, dan opini publik.

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 477: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

REFLEKSI 2REFLEKSI 2BAB 2

ESAI

BAB 2 ESAI

76

1. Apakah Anda sudah menguasai materi tentang menulis esai dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis esai? Tuliskan pemahaman yang Anda dapatkan dalam kolom di bawah ini!

2. Apa manfaat dari pembelajaran yang telah Anda dapatkan?

Ambillah sikap hening, kemudian refleksikanlah materi yang telah Anda dapatkan! Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pemahaman Anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 478: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

REFLEKSI 2REFLEKSI 2BAB 2

ESAI

BAB 2 ESAI

77

3. Apa saja nilai-nilai kehidupan yang Anda dapatkan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana peran Anda terhadap orang yang belum dapat menuliskan esai dengan baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 479: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

AKSI 2AKSI 2BAB 2

ESAI

BAB 2 ESAI

78

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kemampuan Anda!

1. Buatlah esai yang berkaitan dengan bidang ilmu Anda kemudian identifikasilah tulisan Anda berdasarkan jenis dan struktur tulisan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 480: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

AKSI 2AKSI 2BAB 2

ESAI

BAB 2 ESAI

79

2. Tukarkanlah hasil tulisan esai Anda kepada seorang teman kemudian bacalah esai yang telah dibuat oleh temanmu! Berilah masukan yang membangun dan tulislah perbandingan kelebihan serta kekurangan dengan esai yang telah Anda buat!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 481: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

EVALUASI 2BAB 2

ESAI

BAB 2 ESAI

80

EVALUASI 2

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kemampuan Anda!

1. Identifikasilah esai berikut berdasarkan jenis dan strukturnya!

Mewaspadai Kista Ovarium

Kista merupakan benjolan menyerupai kantung berisi cairan uda atau nanah yang ada di indung telur. Kista ovarium terdiri atas kista fungsional, kista dermoid, kista cokelat, dan kista denoma. Keempatnya memiliki perbedaan dalam hal kemunculannya.

Kista yang sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keimbangan hormonal adalah kista fungsional. Kista jenis ini timbul tanpa gejala. Lain halnya dengan kista dermoid yang dapat terjadi pada kedua indung telur. Kista ini muncul karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi berubah wujud, seperti rambut, tulang, atau lemak. Jenis kista dermoid ini dapat menimbulkan rasa sakit bila terpuntir atau pecah.

Lain lagi dengan kista cokelat (endometriosis). Kista ini terjadi karena lapisan dalam Rahim yang biasanya terlepas sewaktu haid melekat pada dinding luar indung telur. Akibatnya, terjadi penumpukan darah haid secara terus menerus.

Adapun kista denoma berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista ini dapat menyerang indung telur kanan dan kiri serta menyebabkan inkontinensia. Kista ini mudah menjadi ganas pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Gejala penyakit kista dapat menyerang tua dan muda. Karena itu, jika ada gejala yang lain dari biasanya, jangan menunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter sebelum menimbulkan masalah serius. (Kontan 21 Desember 2010, dengan pengubahan dan penambahan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 482: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

2. Buatlah tiga kerangka esai dengan topik sesuai dengan bidang kajian Anda!

3. Kembangkan kerangka esai di bawah ini menjadi sebuah esai yang utuh! Berikan pula judul yang menarik!

Topik : Pendidikan masyarakat marginal Gagasan pokok : Tingkat kecerdasan masyarakat marginal Gagasan pendukung : a. Ketertarikan anak daerah marginal terhadap pendidikan b. Ketertarikan guru untuk mengajar di daerah marginal c. Dukungan orang tua terhadap pendidikan anak

EVALUASI 2BAB 2

ESAI

BAB 2 ESAI

81

EVALUASI 2PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 483: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

SETELAH MEMPELAJARI MATERI PADA BAB 3 INI, MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN HAKIKAT ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN,

MENGANALISIS ELEMEN ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN, DAN MAMPU MENERAPKAN

STRUKTUR ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3BAB 3

ESAI argumentatif

ESAI argumentatif

82

sumber: clker.com

MAHASISWA JUGA DIHARAPKAN MAMPU MENGUKUR KADAR KETAJAMAN ESAI

ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN DAN MAMPU MENULIS ESAI MENGGUNAKAN

POLA PENGEMBANGAN ESAI ARGUMENTATIF MENURUT LOGIKA TOULMIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 484: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

JANGAN BEGITU RISS.. KAMU HARUS TETAP SEMANGAT!!

TIK, AKU SUDAH TAU ARGUMENTASI DAN ESAI. TAPI AKU BINGUNG KALAU ESAI ARGUMENTATIF ITU

APAAAA??????

EMMMM.... MUNGKIN GABUNGAN KEDUANYA???

TIK AKU KOK MULAI MALAS BELAJAR YAA...

ESAI argumentatif

ESAI argumentatif

????

83

AKU MENGUTIP KATA MUTIARA DARI ANDY IWANISWANTO YANG BERBUNYI ORANG TUA BAHAGIA

BUKAN KARENA KAMU BERI JANJI, TETAPI KARENA KAMU BERANI

TUNJUKAN PRESTASI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 485: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

YUKK KITA LIHAT PETA KONSEP BAB INI

AYOKKK!!!!

ESAI ARGUMENTATIF

MENURUT LOGIKA

ESAI ARGUMENTATIF

MENURUT LOGIKA

HAKIKATHAKIKAT

ELEMENELEMEN

STRUKTURSTRUKTUR

POLAPOLA

KADAR KETAJAMAN ARGUMEN

KADAR KETAJAMAN ARGUMEN

KLAIMKLAIM

DATADATA

JAMINAN

DUKUNGAN JAMINANDUKUNGAN JAMINAN

MODALITASMODALITAS

SANGGAHANSANGGAHAN

PENGANTARPENGANTAR

TESISTESIS

TUBUHTUBUH

KESIMPULANKESIMPULAN

C-GC-G

C-G-WC-G-W

C-G-W-BC-G-W-B

C-G-W-B-MC-G-W-B-M

C-G-W-B-M-RC-G-W-B-M-R

JAMINAN

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 486: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KITA AKAN BELAJAR ESAI ARGUMENTATIF MENURUT

TOULMIN NIHH TEMAN-TEMAN...

IYAA, KITA TUNGGU PROF. KARA DATANG

DAHULU.

SELAMAT PAGI PARA MAHASISWA, HARI INI KITA AKAN BELAJAR BERSAMA TENTANG ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN.

SILAKAN PARA MAHASISWA MEMBENTUK KELOMPOK KEMUDIAN MENCARI MATERI

TENTANG ESAI MENURUT TOUMIN, ELEMEN DAN STRUKTUR ESAI ARGUMENTATIF.

SILAKAN DIBUAT DALAM BENTUK POWER POINT SEHINGGA NANTI BISA

DIPRESENTASIKAN.

AYOK TEMAN-TEMAN KITA KERJAKAN

BERSAMA!!

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 487: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

ESAI ARGUMENTATIF

MENURUT TOULMIN

OLEH :

HARISTIKADONA

ESAI ARGUMENTATIF

MENURUT TOULMIN

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 488: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

SIAPAKAH TOULMIN ??????

Stephen Toulmin, seorang filsuf Inggris yang

mengembangkan pendekatan praktis untuk

menganalisis logika argumen sehari-hari. Beliau adalah

seorang filsuf dan pendidik yang mengabdikan

karirnya untuk mengembangkan analisis penalaran

moral. Pendekatannya melibatkan identifikasi dan

pemisahan berbagai komponen argumen ke dalam

urutan tertentu sehingga dapat dinilai. Model dan

kosakata spesifik yang dilakukan Toulmin akan

diuraikan sesuai kebutuhan. Salah satu cara untuk memastikan keabsahan argumen adalah dengan mengujinya

menggunakan metode yang diciptakan oleh Stephen Toulmin ini. Metode ini didesain

supaya dapat menilai keabsahan argumen dimanapun dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, metode ini juga dapat dipakai untuk menentukan sejauh mana keabsahan

argumen yang dibuat oleh diri sendiri.87

SIAPAKAH TOULMIN ??????

sumber: kikinoffitri.co.id

sumber: wikipedia.org

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 489: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Toulmin mengklasifikasikan enam elemen penting dalam sebuah argumen. Tiga

elemen yang terpenting adalah klaim (claim), dasar argumen (grounds), dan

pendukung (warrants). Klaim adalah argumen yang akan ditegaskan atau ajukan; yang

termasuk dasar argumen adalah bukti-bukti yang mendukung klaim. Sedangkan

pendukung adalah serangkaian alasan yang menjamin sebuah bukti dapat mendukung

klaim yang diajukan. Dari ketiganya, pendukung adalah aspek argumen yang paling

"genting" karena di dalamnya terkandung banyak keyakinan dan asumsi yang dapat

atau tidak dapat dinyatakan secara eksplisit.

CLAIM

GROUNDS

WARRANTS

Ketiga elemen Toulmin selanjutnya adalah dukungan penjamin (backing), modalitas (modals qualifier), dan sanggahan (rebuttals) Dukungan penjamin berisi kalimat yang mendukung jaminan. Modalitas berisi kalimat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan klaim. Sanggahan berisi kalimat yang mengandung klaim-klaim lain atau dapat sebagai bahan yang memancing perdebatan sehingga penulis dapat mengantisipasi terlebih dahulu (Institute for Writing and Rhetoric, 2014). Oleh karena itu setiap tubuh paragraf harus dimulai dengan sebuah alasan kemudian penulis dapat mendukungnya dengan bukti, surat perintah, serta dukungan yang menghubungkan alasan kembali ke klaim dan mengembangkannya.

BACKING

MODALS QUALIFIER

REBUTTALS

KLAIM

DATA

JAMINAN

DUKUNGAN

MODALITAS

SANGGAHAN

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 490: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KLAIM

Klaim merupakan pendapat atau pandangan tentang suatu hal yang ingin disampaikan penulis. Klaim dapat juga berisi pokok permasalahan, tesis, dan ide pengontrolan. Klaim dapat langsung dituliskan (biasanya pada bagian pertama dari teks, tapi kadang-kadang pada akhirnya, terutama untuk efek) atau klaim tersebut mungkin tersirat. Klaim dapat ditemukan dengan mengajukan pertanyaan, "Apa yang ingin dibuktikan oleh penulis?" (Intel Corporation, 2006). Selain itu, untuk membantu mencari atau menganalisis sebuah klaim, Toulmin, et al (1979) menjelaskan bahwa penulis dapat mengajukan pertanyaan, “Apa yang menjadi pernyataan posisi Anda? Di mana tepatnya Anda berdiri dari masalah ini?”. Pertanyaan tersebut dapat membantu pembaca mengetahui keberadaan kalimat yang menjadi pokok pendapat penulis.

KLAIM

ELEMEN DALAM LOGIKA

TOULMIN

ELEMEN DALAM LOGIKA

TOULMIN

MODALITAS

KLAIM JAMINAN

DUKUNGAN

SANGGAHAN

DATA

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 491: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Istilah klaim memiliki banyak arti, tetapi dalam hal ini hanya difokuskan pada

klaim dalam berargumen. Maka ada tiga hal yang terkait dengan istilah klaim, yaitu:

a. Klaim sebagai dasar untuk menarik perhatian khalayak umum agar dapat

menerima argumen dan klaim tersebut relevan dengan fakta (data/ground).

b. Aturan umum, hukum atau prinsip-prinsip (jaminan/warrant) digunakan

untuk menunjukkan bahwa fakta-fakta yang relevan dengan klaim.

c. Bagaimana mencari data yang mendukung klaim baru lebih baik daripada

mencari klaim alternatif atau klaim saingan.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, sebuah argumen terdiri dari sebuah

klaim (C), yang merupakan kesimpulan yang harus ditetapkan oleh argumen

tersebut. Klaim-klaim ini, dengan sendirinya, tidak memiliki dukungan beralasan

untuk menentukan apakah mereka benar atau salah meskipun fakta bahwa itu

benar atau salah.

Klaim dapat diartikan sebagai pernyataan tegas yang diletakkan di awal dan dapat diterima secara umum dengan maksud mendasari sebuah pemikiran yang dapat ditunjukkan dengan baik, sehingga sesuatu yang belum diketahui menjadi sesuatu yang data diterima (Toulmin, et al, 1979:29). Berdasarkan hal tersebut keberadaan klaim sangat penting untuk memperlihatkan posisi diri penulis dan kebenaran suatu pendapat tersebut. Hal ini didukung dengan pendapat Rani, dkk. (2006: 41) Klaim dapat disebut sebagai elemen pertama yang dapat diidentifikasikan di setiap argumen. Klaim merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh penulis dan dikemukakan kepada pembaca agar dapat diterima dengan alasan-alasan mendasar yang dapat ditunjukkan penulis. Pernyataan tersebut merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Istilah klaim memiliki banyak arti, tetapi dalam hal ini hanya difokuskan pada klaim dalam berargumen.

90

KLAIM KLAIM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 492: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Selain itu, penulis perlu mempertimbangkan pemarkah-pemarkah yang

menunjukkan makna generalisasi hendaknya dipertimbangkan benar-benar dengan

tersedianya fakta. Klaim yang dinyatakan secara jelas dan spesifik akan membantu

penulis untuk menemukan fakta yang cukup, tepat dan terpercaya. Demikian juga,

pemakaian kata-kata yang ambigu dalam merumuskan sebuah claim harus dihindari.

Contoh klaim tentang fakta:

a 1. Gudang ilmu adalah buku, semua informasi terdapat di sana. Buku adalah

tempatnya ilmu dan buku adalah makanan orang yang berilmu.

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:69)

b 1. AIDS merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus.

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua/article/view/868)

Contoh tersebut menujukkan fakta karena sesuai dengan kenyataannya bahwa

buku merupakan salah satu sumber informasi dan penyakit AIDS disebabkan karena

virus. Jadi keduanya dapat menjadi klaim fakta.

Ada beberapa jenis klaim. Jenis klaim ini dibedakan menjadi beberapa macan karena untuk mempermudah dalam mengelompokkan posisi klaim agar pembaca mudah mengetahui pernyataan posisi penulis. Ada bermacam-macam klaim, Rottenberg (1988 : 24) membedakan 3 macam klaim yaitu: (1) klaim tentang fakta (claims of fact) ; (2) klaim tentang nilai (claims of value) ; dan (3) klaim tentang kebijakan (claims of policy). Berikut ini dijelaskan ketiga macam pernyataan posisi tersebut.

a. Klaim tentang Fakta (Claims of Fact)

Klaim tentang fakta menegaskan bahwa suatu kondisi telah ada, memang ada,

dan akan ada, serta hal-hal yang mendukungnya berisi informasi faktual.

Informasi faktual yang dimaksud dapat berupa data statistik, contoh-contoh,

dan kesaksian sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Untuk mendukung suatu klaim tentang fakta, penulis memerlukan data yang

cukup dan tepat. Penulis harus mempertimbangkan hal-hal yang dapat

melemahkan suatu klaim dengan informasi-informasi faktual yang dikemukakan.

91

KLAIM KLAIM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 493: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Pada umumnya bidang-bidang yang dapat dijangkau oleh argumentator

yang menyatakan klaim penilaian adalah bidang moral dan kesenian.

Contoh klaim tentang nilai:

a 2. Di Indonesia, kemerosotan moral diawali dengan lunturnya budi

pekerti dan nilai-nilai karakter seperti ditunjukkan oleh berbagai fakta.

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:21)

b 2 Korupsi memang sudah mendarah daging di negara ini.

(http://sastra.um.ac.id/wp-content/upload/2009/10/penalaran-dalam-

Karya-Tulis-Populer-Argumentatif-Dawud.pdf)

Contoh di atas termasuk klaim tentag nilai-nilai karena

menunjukkan perasaan atau praduga terhadap sesuatu misalnya budi

b. Klaim tentang Nilai (Claims of Value)

Klaim tentang nilai menegaskan bahwa argumentator berusaha

membuktikan apakah suatu tindakan itu benar atau salah, baik atau buruk,

apakah suatu keyakinan atau suatu kondisi itu adalah benar atau salah, baik

atau buruk, berguna atau tidak berguna, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini,

argumentator membuar suatu keputusan yang menyangkut masalah-

masalah nilai.

Dalam bentuk yang sederhana klaim tentang nilai cenderung

menyatakan suatu perasaan atau praduga terhadap sesuatu hal, misalnya

perasaan suka atau tidak suka, atau praanggapan.

92

KLAIM KLAIM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 494: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

b 3. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh Puskesmas

sangat efektif untuk mengurangi kasus gizi buruk pada balita.

(http://respository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18869/ik

m-okt2005-9%20%287%29.pdf?sequence=1isAllowed=y)

Contoh tersebut termasuk dalam klaim kebijakan hal tersebut

dikarenakan berisi kondisi contoh harus ada dalam suatu keadaan yang

bersumber pada kebijakan.

c. Klaim tentang Kebijakan (Claims of Policy)

Klaim tentang kebijakan menegaskan bahwa suatu kondisi tertentu

harus ada. Argumentator menekankan atau menganjurkan agar segera

dilakukan pengambilan kebijakan (keputusan) sebagai langkah pemecahan

terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Pada umumnya, klaim

tentang kebijakan ini menggunakan pemarkah "harus".

Contoh klaim tentang kebijakan:

a 3. Pada pasal 37 dinyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan

dalam menginformasikan produk barang atau jasa dari dalam

maupun luar negeri yang beredar di Indonesia.

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah

Istimewa Yogyakarta, 2016:93)

93

KLAIM KLAIM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 495: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Klaim biasanya didukung oleh beberapa fakta atau pertimbangan lainnya.

Secara umum, hal tersebut dapat dianggap sebagai data (D). Data dapat berupa

pengamatan langsung, menarik literatur yang dipublikasikan atau bentuk informasi

positif atau negatif lainnya. Data ini juga bisa berisi bukti, data, argumen, atau

alasan. Bukti atau data dapat pula berupa contoh dari teks yang membantu

mendukung alasan. Bukti juga dapat berupa fakta, kutipan, parafrase, ringkasan, dan

bentuk data pendukung lainnya. Oleh karena itu, data dapat berupa segala hal yang

mampu membuktikan alasan penulis.

Data adalah alasan yang digunakan untuk mendukung klaim atau dapat

dikatakan sebagai dasar penyediaan informasi yang harus dimiliki oleh penulis. Hal

ini karena argumen dalam klaim dimaksudkan untuk meyakinkan orang lain tentang

kebenaran atau probabilitas suatu masalah. Penulis dapat mencari-cari pertanyaan

yang dapat muncul ketika pembaca membaca klaim. Kelanjutan informasi tersebut

yang akan disajikan dalam bentuk data sehingga data dapat menunjukkan kebenaran

klaim.

DATADATA

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 496: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Contoh :

a. Beberapa alasan dapat kita sebutkan. Pertama, buku selalu up to date.

Kedua, buku selalu kaya dengan imajinasi. Ketiga, membaca buku akan

menggerakkan kita untuk menulis. (data untuk mendukung klaim a1)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:69)

b. Misalnya memudarnya sikap sopan santun, kurangnya kemampuan untuk

bekerja sama dengan orang lain, kurangnya kesediaan untuk menghargai

orang lain, lunturnya nasionalisme, melemahnya semangat juang, lunturnya

semangat untuk tolong-menolong, berkurangnya kejujuran, berkembangnya

perilaku korupsi di mana-mana. (data untuk mendukung klaim a2)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:21)

DATADATA

95

c. Virus ini menyerang kekebalan tubuh manusia, biasanya orang yang

terjangkit penyakit AIDS tidak dapat diselamatkan. Terbukti di Indonesia

rata-rata penderita AIDS tidak tertolong. (data untuk mendukung b1)

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua/article/view/868)

Contoh tersebut termasuk kedalam elemen data karena memuat bukti, data,

argumen, atau alasan. Data yang dimaksud dalam contoh tersebut dimaksudkan

untuk membuktikan suatu klaim. Data yang penulis muat juga sebagai alasan

atau bukti pernyataan suatu klaim diutarakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 497: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Jaminan adalah jembatan yang menghubungkan bukti dengan alasannya. Jaminan

termasuk dalam pemikiran dan interpretasi penulis tentang rincian bukti dan nalar. Jaminan

dapat berupa alasan dan bukti klaim penulis yang memungkinkan atau meyakinkan pembaca

untuk menerima alasan klaim sebagai sesuatu yang valid. Jaminan juga dapat didasarkan

pada logos, ethos atau phatos, atau nilai yang diasumsikan akan dibagi dengan pembaca.

Jika data dan jaminan kuat maka kedudukan klaim juga menjadi kuat.

Pendukung antara data dan klaim adalah jaminan (W). Jaminan bertindak sebagai

jembatan antara klaim dan data. Penulis harus mengetahui bahwa jaminan sering dituliskan

secara tersirat atau dibiarkan tidak berdasar dalam argumen. Jaminan adalah pernyataan yang

menunjukkan cara umum dalam berargumen yang diaplikasikan dalam setiap kasus dan secara

implisit mengandalkan seseorang yang dapat dipercaya (Toulmin, et al, 1979:43). Berdasarkan

pendapat Toulmin tersebut jaminan juga dapat diartikan sebagai tulisan yang menggambarkan

kepercayaan dan nilai yang diterima secara umum, budaya atau masyarakat dalam memandang

sesuatu. Jaminan bersifat penting karena merupakan paduan gambaran pemikiran penulis dan

pembaca secara umum. Jaminan ini juga mampu memancing pembaca untuk berpartisipasi dalam

memunculkan argumen baru. Oleh karena itu, jaminan penting karena menyediakan dasar alasan

yang menghubungkan klaim dan dukungannya.

JAMINANJAMINAN

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 498: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Contoh :

a. Muttaqin (2015) mengajak kita menengok sejenak beberapa ulama terdahulu

yang sangat mencintai kebiasaan membaca. Tokoh pertama, sebut saja

Imam Jahidz. Beliau seorang sastrawan dan filosof muslim, meninggal

karena rak bukunya jatuh menimpa beliau yang sedang tenggelam dalam

membaca. Tokoh kedua, Imam Turmudzi RA, pemilik kitab hadis Sunan

Turmudzi yang menghabiskan umurnya untuk mengumpulkan hadis

Rasulullah SAW., sampai mata beliau buta karena kebanyakan membaca.

(jaminan untuk menjembatani a1)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:67)

97

JAMINANJAMINAN

b. Herman Kertajaya dalam Handayani (2013: 238) mengemukakan bahwa

karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri

khas itu asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu. Ciri itu

juga menjadi “mesin” yang mendorog seseorang bertindak, bersikap,

berujar, dan merespon sesuatu. Orang yang memiliki karakter yang kuat

akan memiliki momentum untuk mencapai tujuan. Di sisi lain, orang yang

karakternya mudah goyah, akan lebih lambat untuk bergerak dan tidak bisa

menarik orang lain untuk bekerja sama dengannya. (jaminan untuk

menjembatani a2)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 499: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Dukungan penjamin adalah kalimat yang memuat dukungan untuk menguatkan

jaminan. Kalimat tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan validitas jaminan. Dukungan

penjamin berisi data tambahan, informasi atau argumen lain yang mendukung jaminan.

Dengan penggunaan dukungan penjamin yang lebih kuat, penulis menjadi lebih percaya diri

dalam hal validitas argumen dan pembaca pun akan lebih cenderung menerima klaim

tersebut. Hal tersebut dikuatkan dengan pendapat Rani, dkk. (2006:42), dukungan

penjamin merupakan elemen pelengkap untuk membenarkan dan mendukung jaminan yang

dikemukakan. Dalam hal ini, dukungan dapat berupa pengalaman yang diyakini pernyataan

para pakar, hasil penelitian, atau hasil wawancara.

Seseorang dimungkinkan akan mempertanyakan validitas jaminan tersebut. Untuk

menunjukkan validitas jaminan tersebut, diperlukan data tambahan, informasi atau argumen

lain yang mendukung dukungan terhadap jaminan yang penulis berikan. Dengan

penggunaan dukungan penjamin yang lebih kuat, penulis menjadi lebih percaya diri dalam hal

validitas argumen dan pembaca pun akan lebih cenderung menerima klaim tersebut. Penulis

dapat menggunakan interpretasi penulis dengan bukti lebih lanjut dari teks atau

penjelasan lebih lanjut tentang gagasan/pengetahuan penulis, dan sebagainya untuk

mengisi dukungan penjamin. Dukungan ini menjadi sangat penting karena tidak mudah

terselami atau dimengerti oleh pembaca.

DUKUNGAN PENJAMINDUKUNGAN PENJAMIN

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 500: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

c. Ciri-ciri orang yang terkena penyakit AIDS adalah badan terasa lemas berlebihan.

Apabila terserang flu, selama satu minggu tidak kunjung sembuh, dll. Gejala-gejala

AIDS memang tidak terlalu kelihatan pada pemula. Jadi, kita harus lebih waspada.

AIDS tergolong PMS (penyakit menular seksual) karena penularannya dapat

melalui hubungan seksual anal, vagina dan oral serta berganti-ganti pasangan. Tapi,

AIDS juga dapat digolongkan PMNS (penyakit menular nonseksual) dikarenakan

penularannya dapat melalui jarum suntikan, sentuhan tanpa perantara, dll. (kalimat

untuk mendukung b1)

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua/article/view/868)

contoh :

a. Belum lama ini pula kita dikejutkan oleh berita yang menyebutkan Indonesia termasuk

ke dalam urutan ke 60 dari 61 negara tentang tingkat literasinya. Itu artinya kita

berada diurutan kedua dari bawah. Penelitian tersebut dilakukan oleh Central

Connecticut State University. (kalimat untuk mendukung a1)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:69)

b. Filsuf Yunani Aristoteles mendefinisikan karakter yang baik sebagai hidup dengan

tingkah laku yang benar dalam berhubungan dengan orang lain dan diri sendiri. Menurut

filsuf kontemporer Michael Novak, karakter adalah perpaduan harmonis seluruh budi

pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama, kisah sastra, cerita-cerita orang bijak

dan orang-orang berilmu, sejak zaman dahulu hingga sekarang. (kalimat untuk

mendukung a2)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:22)

DUKUNGAN PENJAMINDUKUNGAN PENJAMIN

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 501: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Pendapat Toulmin tersebut juga disetujui oleh pandangan Rani, dkk. (2006:42), modal adalah kata atau frasa yang menunjukkan derajat kepastian atau kualitas suatu pernyataan. Setiap argumen selalu memiliki modal yang menunjukkan kualitas suatu pernyataan. Kualitas sebuah pernyataan dapat diketahui dari penanda linguistik yang mengikutinya. Penanda linguistik inilah yang disebut modal. Modal dibedakan menjadi dua, yaitu modal sebagai penanda kepastian dan penanda kemungkinan. Adapun kata, frasa, atau keterangan yang digunakan sebagai penanda kepastian antara lain kata “perlu, pasti, dan tentu saja”. Adapun penanda kemungkinan antara lain seperti kata “agaknya, kiranya, rupanya, kemungkinannya, sejauh bukti yang ada, sangat mungkin, mungkin sekali, dan masuk akal”.

Modalitas adalah pernyataan yang berupa sikap, gaya, dan nada argumen yang dilakukan untuk mempengaruhi pembaca argumen. Modalitas juga dapat digunakan untuk mengukur kekuatan klaim. Hal ini didukung oleh pendapat Toulmin, et al (1979), modalitas menunjukkan kekuatan klaim sebagai argumen pokok penulis. Toulmin memperkenalkan modalitas (M) ke dalam modelnya sebagai syarat dengan kata "pasti".

MODALITASMODALITAS

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 502: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Contoh di atas termasuk modalitas karena kalimat, kata atau frase tersebut

menunjukkan derajat kepastian atau kualitas suatu pernyataan. Hal tersebut dianggap

berkualitas ketika penulis bisa memberi kenyataan yang ada serta klaim penulis dengan

ekspresi seperti banyak, berkali-kali, beberapa atau jarang, sedikit, dan mungkin.

Contoh :

a. Andil kita sebagai orang tua dalam menciptakan budaya membaca buku bagi anak

sangatlah besar, tetapi hal ini sering terabaikan. Jarang orang tua yang memberikan

kado berupa buku kepada anak apabila mereka sedang berulang tahun atau

mendapatkan suatu prestasi. (modalitas untuk klaim a1)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:76)

MODALITASMODALITAS

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 503: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Pandangan Toulmin tersebut juga didukung oleh pandangan Rani, dkk. (2006:42), sanggahan adalah pernyataan lain yang dapat mengurangi atau menguatkan pernyataan penulis. Jika suatu kondisi yang dapat melemahkan suatu pernyataan dapat dikontrol dengan menghadirkan elemen sanggahan maka kedudukan argumen semakin kuat. Sanggahan tersebut harus benar-benar kuat. Penggunaan elemen sanggahan juga berarti membuat pernyataan menjadi lebih spesifik. Peranti kohesi yang dapat digunakan untuk menandai elemen sanggahan antara lain kata kecuali, jika �. maka, dan jika. Oleh karena itu, berdasarkan pandangan Toulmin dan Rani peran elemen sanggahan sangat penting digunakan untuk memperlihatkan adanya pandangan lain dan untuk memperlihatkan keunggulan pandangan penulis dibandingkan pandangan pakar lain tersebut.

Sanggahan adalah keadaan luar biasa yang mungkin melemahkan kekuatan argumen yang mendukung. Sanggahan tersebut dapat berupa pandangan pakar lain yang kurang mendukung argument penulis. Sikap pakar lain yang kurang sejalan dengan penulis akan melemahkan tulisan penulis. Namun, dapat menjadi titik penting ketika penulis dapat memberikan alasan yang jelas dan membalikkan pandangan pakar lain. Hal tersebut didukung oleh pandangan Toulmin, et al, 1979:75, sanggahan mengakui keterbatasan argumen dan dapat diajukan untuk menunjukkan kondisi di mana jaminan tersebut tidak berlaku dan akibatnya kesimpulan tersebut dapat dibatalkan. Penulis harus mempertimbangkan sudut pandang lain yang bertentangan dan menghadapinya secara adil saat akan mengajukan argumen. Penulis perlu menjawab pertanyaan dan keberatan yang muncul di benak pembaca. Jika penulis gagal melakukannya, argumen penulis sendiri akan melemah dan tunduk pada serangan dan pertengkaran.

SANGGAHANSANGGAHAN

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 504: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

b. Jika pentas sastra di sekolah dan di kampus-kampus merupakan wujud

tanggung jawab para akademisi, kehadiran Sastra Bulan Purnama ini

merupakan wujud perhatian masyarakat. Di Daerah Istimewa Yogyakarta,

pentas sastra itu tidak hanya di Tembi dan sekolah-kampus, melainkan juga

di berbagai tempat baik secara terjadwal maupun bersifat insidental.

(sanggahan untuk memperkuat klaim tentang sastra yang ada dilingkup

sosial masyarakat)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:84)

Contoh :

a. Meskipun peribahasa merupakan produk lama, kenyataannya banyak

peribahasa yang tak lekang ditelan zaman. Ada contoh-contoh peribahasa

yang hingga kini dipakai dalam percakapan, dikutip dalam ceramah, khotbah,

atau pidato. (sanggahan untuk memperkuat a2)

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016:25)

SANGGAHANSANGGAHAN

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 505: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

104

������ ���i�� �����i�

����t�� ����������

���i�

Banyak individu mengalami

�ustrasi pada masa Orde Baru.

�t�t�� �������

Banyak individu dilarang

berekspresi politik pada masa

Orde Baru

��t� (G������)

Data penelitian atau kasus-

kasus pembredelan,

pembubaran aksi, unjuk rasa,

dan sebagainya.

Ini adalah data milik penulis yang

diperoleh melalui penelitiannya. Penulis

bisa membayangkan pembaca yang

bertanya apa yang ia maksud dengan

larangan berekspresi.

J��i���� (W�������)

Individu yang dilarang

berekspresi akan

memperlihatkan gejala

�ustrasi.

Jaminan berfungsi menghubungkan data

dengan klaim yang diajukan penulis. Ini

adalah sebuah pernyataan umum.

��������� J��i����

(����i��)

Hasil-hasil penelitian tentang

hubungan antara ekspresi dan

kondisi individu.

Penulis membayangkan pembaca yang

mempertanyakan jaminannya. Penulis

dapat mendukung penjamin dari hasil

penelitian sendiri maupun dari bahan

pustaka.

PENJABARAN CONTOH DAN ALUR BERPIKIR LOGIKA TOULMINPENJABARAN CONTOH DAN ALUR BERPIKIR LOGIKA TOULMIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 506: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

�Modalitas (�o���s

Qualifier)

Modalitas di sini sudah ada dengan

digunakannya kata “banyak” pada klaim.

Artinya, penulis tidak ingin membuat

pernyataan tentang semua individu.

���t���� (��������)

Kecuali bagi individu yang

mempunyai sarana dan

kemampuan untuk

mengalihkan ekspresi politik

mereka ke dalam bentuk

ekspresi lain.

Penulis membayangkan pembaca dengan

bertanya, “Apakah tidak mungkin ada

pengeculian? Bila ada, apa dasar

pengecualian itu?”

Dengan menyusun sebuah argumen mengikuti skema Toulmin, penulis akan terdorong

mempertanyakan dulu apa yang akan ditulisnya. Inilah kelebihan skema Logika Toulmin bagi seorang

penulis, terlebih penulis yang ingin membahas masalah-masalah sosial yang rumit.

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 507: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

STRUKTUR ESAI ARGUMENTATIF

MENURUT LOGIKA TOULMIN

STRUKTUR ESAI ARGUMENTATIF

MENURUT LOGIKA TOULMIN

PENGANTAR

TUBUH

KESIMPULAN

PENGANTAR

Bagian pengantar terdapat pada paragraf pertama dalam penulisan esai. Penulis

harus melakukan beberapa hal terkait dalam penulisan pengantar; (a) menetapkan

konteks, pada tahap ini penulis dapat mulai memberikan informasi, kumpulan latar

belakang umum dan mempersiapkan “peta konsep” tentang aapa yang akan dibahas

dalam esai nanti; (b) menyatakan kepentingan, pendahuluan juga harus menjelaskan

mengapa topik itu penting, maka harus mendorong pembaca untuk membaca lebih jauh

dan menciptakan minat terhadap topik tersebut; (c) menyebutkan tesisnya, tesisnya

adalah argumen atau pendirian penulis dan, secara umum, tidak masalah. Pada tahap

pendahuluan ini tesis dijelaskan sampai tuntas.

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 508: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

tubuh

Tidak ada format mutlak yang diberikan untuk esai argumen. Penulis esai diperbolehkan

mengatur format dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah garis besar

umum penulisan argumen yang disesuaikan dengan Logika Toulmin.

Ÿ Klaim, atau tesis

Ÿ Data, atau bukti pendukung

Ÿ Jaminan atau jembatan, menghubungkan dan menjelaskan data dan klaim

Ÿ Dukungan, lebih banyak informasi dan penalaran untuk mendukung jaminan

Ÿ Modalitas, penyampaian kekuatan relatif jaminan yang diajukan

Ÿ Sanggahan, perselisihan atau bantahan.

Dalam kasus dimana ada beberapa data dan penjamin:

1. Klaim 4. Data 2 7. Bantahan

2. Data 1 5. Penjamin 2

3. Penjamin 1 6. Kualifikasi

Tesis termasuk ke dalam paragraf pengantar. Tesis adalah argumen penulis yang dituliskan dalam bentuk kalimat singkat dan pendek. Tesis juga harus memuat satu gagasan saja karena akan berpengaruh terhadap ketuntasan pemaparan pokok-pokok tulisan. Penulisan kalimat tesis seharusnya tidak berisikan hal seperti berikut: (a) Penulisan tesis bukan berisi judul tetapi penulisan tesis harus lebih mendalam; (b) Kalimat tesis ini bukanlah sebuah deklarasi subjek, misalkan dengan kalimat "Saya akan membicarakannya ..."; (c) Tesis bukan pernyataan faktual tetapi tesis harus bisa diperdebatkan; (d) Tesis ini tidak selalu dalam satu kalimat, seringkali sulit untuk mengajukan argumen yang lebih kompleks ke dalam kalimat yang sederhana, sehingga harus menggunakan beberapa kalimat dan banyak kalimat tesis. Hal demikian boleh saja dilakukan oleh penulis. Beberapa kriteria penulisan tesis seharusnya yang benar dapat berisi sebagai berikut: (a) Tesis harus berupa kesatuan dan ringkas, bahkan jika tesis dinyatakan dalam beberapa kalimat, harus jelas dan terfokus; (b) Tesis harus ditulis secara lebih spesifik, sangat sulit untuk memperdebatkan topik yang luas, tesis spesifik juga dapat memberikan dasar yang lebih stabil untuk dibahas dalam suatu

107

PENGANTAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 509: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

kesimpulan

Isi kesimpulan sangat mirip dengan pendahuluan karena memberikan

gambaran umum tentang apa yang telah dibahas pada paragraf-paragraf sebelumnya.

Bagian ini juga mengikat keseluruhan isi esai dan tidak bertentangan dengan bagian

tubuh esai. Seringkali, tesis ini disajikan kembali untuk penguatan.

AKHIRNYA KITA BISA MENYELESAIKAN TUGAS DARI PROF.

KARA.

OH IYA TEMAN-TEMAN, TADI PROF. KARA MENITIPKAN SECARIK KERTAS KEPADAKU. KATA PROF. KARA KITA DIMINTA MENCARI

MATERI TERSEBUT.

108

sumber: pinterest.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 510: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

POLA ARGUMEN

MENURUT LOGIKA

TOULMIN

POLA ARGUMEN

MENURUT LOGIKA

TOULMIN

NAH, ITU TEMAN-TEMAN SECARIK KERTASNYA. KITA DIMINTA MENCARI POLA ARGUMEN MENURUT

TOULMIN.

BAIKLAH KALAU BEGITU, AYOK

TEMAN-TEMAN KITA CARI BERSAMA.

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 511: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Elemen-elemen argumen Toulmin saling

berhubungan dan membentuk suatu dalam

struktur tertentu

sebuah wacana argumen. Struktur ini mempunyai pola-pola

tertentu. Berikut ini pola-pola argumen menurut Toulmin,

dkk (1979) berdasarkan elemen pembentuknya.

POLA ARGUMENTASI

MENURUT LOGIKA

TOULMIN

C- G

(CLAIM-GROUND)

C-G-W

(CLAIM-GROUND-WARRANT)

C-G-W-B

(CLAIM-GROUND-WARRANT-BACKING)

C-G-W-B-M

(CLAIM-GROUND-WARRANT-BACKING-MODALS QUALIFIER)

C-G-W-B-M-R

(CLAIM-GROUND-WARRANT-BACKING-MODALS QUALIFIER-

REBUTTALS)

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 512: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

1. Pola C-G (Claim-Ground)

Pola klaim dan data merupakan pola pertama dan

pola yang sering dituliskan dalam penulisan karya tulis. Pola

ini sederhana dan telah memuat pokok pikiran argumen dan

telah didukung dengan data. Pernyataan tersebut d

ikuatkan

oleh pandangan Toulmin, et al, (1979:35), pola ini dimulai

dari pernyataan penulis yang menunjukkan atau menyatakan

sebuah klaim (claims) lalu mencoba untuk membuktikan

pendapatnya itu. Penulis membuktikan dan membenarkan

klaim dengan meletakkan satu set fakta dan data yang

kemudian disebut data (ground). Setelah menunjukkan

klaim, penulis telah melangkah untuk membuat argumen.

Penulis kemudian melanjutkannya dengan meletakkan satu

set data (ground) yang faktual, yang siap membenarkan

klaim. Dalam proses penulisannya, elemen klaim tidak

selalu berada di awal paragraf (deduktif). Kalimat pertama

bisa dimulai dengan pemaparan data, dan pada kalimat

akhir diberikan kesimpulan berupa klaim. Pola tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut.

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 513: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Contoh dikutip dari Rani, dkk. 2006:40-41

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu.

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen.

Klaim

C-GMakalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu.

Data

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 514: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

2. Pola C-G-W (Claim-Ground-Warrant)

Jika pola klaim (C) dihubungkan dengan data (G) melalui

sebuah pernyataan maka kita dapat mengatakan pernyataan

itu adalah jaminan (W). Kehadiran klaim dan data dapat

ditunjukkan dengan beberapa fakta dan data atau hal-hal yang

sudah diketahui secara umum/populer. Kemudian jaminan itu

mengesahkan atau mendukung data tersebut,

sehingga klaim

dapat disetujui. Selain itu, jaminan juga dapat membandingkan

data/fakta dengan sesuatu yang telah umum, sehingga

menghasilkan sebuah pernyataan posisi yang berupa kesimpulan.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Toulmin, et al (1979:46)

yang menyatakan bahwa secara sederhana klaim yang

ditunjukkan penulis seperti terkait dengan alasan, oleh

jembatan sederhana kita dapat menunjukkan bahwa hal yang

menunjukkan hubungan G ke C disahkan oleh jaminan (W).

Berikut bagan contoh pola C-G-W.

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 515: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu. Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen.

Klaim

C-G-W

Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu.

Data

Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Jaminan

114

Contoh dikutip dari Rani, dkk. 2006:40-41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 516: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

3. Pola C-G-W-B (Claim-Ground-Warrant-Backing)

Pola C-W-G-B terdiri dari peryataan posisi/klaim (C) yang

didukung dengan fakta dan data (W). Data dihubungkan dengan

jaminan (W). Jaminan sendiri kemudian diberi dukungan dengan

dukungan jaminan/backing (B), sehingga jaminan yang telah

ditempeli ini dapat memperkuat klaim dan data. Toulmin, et al

(1979:58) menyatakan bahwa ketika penanya atau pembaca

menantang penulis untuk menghasilkan sebuah pertimbangan

yang mendukung dan menunjukkan sebuah hal yang relevan,

penanya memberikan usulan pada penulis untuk menunjukkan

dukungan. Penulis dapat menambahkan satu elemen lebih lanjut

pada pola dasar tersebut. Berikut contoh pola C-G-W-B.

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 517: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu. Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen.

Klaim

C-G-W-B

Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu.

Data

Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Jaminan

116

Contoh dikutip dari Rani, dkk. 2006:40-41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 518: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Penelitian Teofilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang.

Penelitian Teofilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang.

Dukungan Penjamin

C-G-W-B

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 519: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

4. Pola C-G-W-B-M (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals

Qualifer)

Pola C-W-G-B-M merupakan C-W-G-B yang dikuatkan

dengan sebuah derajat kepastian (M). Pola tersebut dapat

dimulai dari klaim (C) yang didukung dengan fakta dan data (G).

Klaim dan data dihubungkan dengan jaminan (W) yang telah

ditempeli dukungan penjamin (B). Penulis menyatakan dengan

kata atau frasa tertentu yang disebut dengan modalitas (M)

untuk menegaskan argumen ini atau menunjukkan ketersediaan

bukti dan dukungan yang telah ditunjukkan. Modalitas merupakan

penanda derajat kekuatan argumen dari mulai kuat hingga lemah.

Toulmin, et al, (1979:70) menyatakan bahwa setiap argumen

memiliki modalitas tertentu. Dengan modalitas ini, penulis

maupun pembaca esai dapat melihat kekuatan atau kelemahan,

kondisi dan atau pembatasan klaim. Fungsi kata modalitas ini

untuk menunjukkan jenis kekuatan rasional untuk dikaitkan

dengan C atas dasar hubungan dengan G, W, dan B. Penggunaan

modalitas terkadang sudah terintegrasi di dalam klaim atau

terdapat pada kalimat kesimpulan yang berfungsi sebagai

penegas. Berikut contoh pola C-G-W-B-M.

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 520: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu. Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen.

Klaim

C-G-W-B-M

Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu.

Data

Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Jaminan

119

Contoh dikutip dari Rani, dkk. 2006:40-41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 521: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Penelitian Teofilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang. Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen.

Penelitian Teofilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang.

Dukungan Penjamin

C-G-W-B-M

Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen.

Modalitas

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 522: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

5. Pola C-W-G-B-M-R (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals

Qualifer-Rebuttals)

Pola C-W-G-B-M-R merupakan pola terakhir Toulmin yang

terdiri atas keseluruhan elemen-elemen Toulmin yaitu claim,

ground, warrants, backing, modal qualiers, dan possible rebuttals.

Toulmin, et al, (1979: 78) menjelaskan bahwa elemen terakhir ini

memungkinkan penulis menambah satu elemen terakhir untuk

dimasukkan ke dalam kalimat. Data yang diberikan jaminan

mungkin menjamin, jaminan (yang bertumpu pada dukungan

penjamin) untuk membenarkan klaim-klaim dengan situasi klaim

tidak disanggah dengan hal-hal tertentu. Pola tersebut dapat

dimulai dari klaim (C) yang didukung dengan fakta dan data (G).

Klaim dan data dihubungkan dengan jaminan (W) yang telah

ditempeli dukungan jaminan (B). Penulis menyatakan dengan kata

atau frasa tertentu yang disebut modalitas (M) untuk menegaskan

argumen atau menunjukkan ketersediaan bukti dan dukungan yang

telah ditunjukkan, Selain itu, penulis juga menyatakan kemungkinan-

kemungkinan sanggahan dari argumen tersebut dan alasan untuk

menjawab sanggahan ini. Berikut contoh dari pola C-W-G-B-M-R.

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 523: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu. Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen.

Klaim

C-G-W-B-M-R

Makalah mahasisiwa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen yang rancu.

Data

Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.

Jaminan

122

Contoh dikutip dari Rani, dkk. 2006:40-41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 524: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Paragraf Argumentasi

Komponen Argumentasi

Pola Argumentasi

Penelitian Teofilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang. Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen. Namun, jika terdapat faktor-faktor di luar, seperti keterbatasan fisik, kelemahan atau kelambatan berpikir ada pada diri mahasiswa maka usaha meningkatkan kualitas berpikir kritis akan terganggu.

Penelitian Teofilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang.

Dukungan Penjamin

C-G-W-B-M-R

Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen.

Modalitas

Namun, jika terdapat faktor-faktor di luar, seperti keterbatasan fisik, kelemahan atau kelambatan berpikir ada pada diri mahasiswa maka usaha meningkatkan kualitas berpikir kritis akan terganggu.

Sanggahan

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 525: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KADAR KETAJAMAN ARGUMEN

KADAR KETAJAMAN ARGUMEN

SETELAH PARA MAHASISWA BELAJAR MANDIRI DAN MAMPU MENCARI MATERI DENGAN BAIK, SEKARANG PROF. KARA AKAN

MENDAMPINGI PARA MAHASISWA UNTUK BELAJAR KADAR KETAJAMAN ARGUMEN.

SILAKAN PARA MAHASISWA BISA MENYIMAK MATER INI.

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 526: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Kadar ketajaman argumen adalah suatu kadar yang dapat digunakan untuk mengukur kelengkapan dalam penulisan argumen dilihat dari sektor elemen-elemennya. Hal tersebut didukung oleh pendapat Wijayanti, dkk. (2011: 12), sebuah argumen yang baik dapat meyakinkan pembaca mengenai hal yang ditemukan atau masalah yang diungkapkan dan dianalisis oleh penulis. Sebuah argumen harus dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah untuk dapat meyakinkan pembaca. Selain itu, argumen juga perlu menunjukkan bukti-bukti dan alasan yang kuat sehingga pernyataan yang ingin disampaikan dapat meyakinkan pembaca. Penulisan argumen dapat menunjukkan dan menyakinkan pembaca melalui penyataan, bukti, alasan di dalam tulisannya dapat menunjukkan ketajaman argumen tersebut. Hal tersebut memerlukan suatu kadar yang mampu mengukur ketajaman suatu argumen.

Kadar ketajaman sendiri dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya dengan melihat kelengkapan elemen argumen penyusunannya. Rani, dkk. (2006: 40) menyatakan bahwa elemen pokok wacana argumen ada tiga, yaitu pernyataan, alasan, dan pembenaran, sedangkan elemen pelengkapnya adalah pendukung, modal, dan sanggahan. Maka apabila sebuah argumen memiliki tiga elemen argumen dapat dikatakan cukup baik. Semakin lengkap elemennya, maka semakin baik pula argumennya. Elemen pokok dipilih berdasarkan faktor kepentingan dan manfaat hadirnya elemen tersebut. Kehadiran tiga elemen utama tersebut mampu mengetahui pendapat pokok penulis, memberikan data yang konkret sesuai dengan klaim, dan dapat menghadiran pandangan pakar maupun jaminan untuk menguatkan atau menjembatani pendapat dan data. Ketiga elemen pelengkap kehadirannya hanya sebagai penguat dan pelengkap tetapi jika ditambahkan dalam penulisan akan memberikan kesan menguatkan pandangan penulis.

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 527: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari penggunaan elemen-elemen yang ditawarkan Toulmin. Semakin lengkap elemen yang dimuat maka kadar ketajaman pada paragraf-paragrafnya semaikin baik. Sebaliknya, semakin sedikit elemen yang dimuat maka kadar ketajamannya semakin kurang. Kelengkapan elemen argumen berbanding lurus dengan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasinya dalam sebuah karya esai. Berikut ini adalah tabel kadar ketajaman paragraf argumentasi berdasarkan kelengkapan elemen argumen penyusunnya.

KADAR KETAJAMAN ARGUMENKADAR KETAJAMAN ARGUMEN

SANGAT LEMAH

LEMAH

CUKUP KUAT

C

C-G

C-G-W

Argumen dalam paragraf

hanya mengandung satu

e lemen ya itu K la im.

Argumen dalam paragraf

mengandung dua elemen

yaitu , . Klaim Datadan

Argumen dalam paragraf

megnandung tiga elemen yaitu

Klaim Data Penjamin. , , dan

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 528: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

KADAR KETAJAMAN ARGUMENKADAR KETAJAMAN ARGUMEN

KUAT

SANGAT KUAT

C-G-W-B

C-G-W-B-M

Argumen dalam paragraf

mengandung empat elemen

Klaim, , , danData Penjamin

D u k u n g a n P e n j a m i n .

Argumen dalam paragraf

mengandung lima atau enam

e l e m e n , , K l a i m D a t a

Penjamin Dukungan Penjamin, ,

Modalitas (Sangahan), dan

C-G-W-B-M-R

127

Dikutip dari skripsi Alfiyatun Nasiroh 121224078, 2016, POLA DAN KADAR KETAJAMAN ARGUMEN PARAGRAF-PARAGRAF ARGUMENTASI BAGIAN PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI BIDANG KELAUTAN TAHUN 2015. Tidak diterbitkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 529: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

128

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

EKSISTENSI MENULIS ESAI ARGUMENTASI,

CERMIN GENERASI MUDA BERPRESTASI

Lusia Ely Rahmawati

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut

semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya

akan kuguncangkan dunia” Bung Karno.

Generasi muda berprestasi harus mampu mengguncang dunia

melalui tulisan esai argumentasi. Kekuatan generasi muda berprestasi

bukan hanya terlihat dari kekuatan fisik saja sehingga terlihat tangguh.

Ketangguhan fisik akan terlihat lemah jika generasi muda tidak dapat

menyelaraskan kekuatan pikiran, dan rasa. Sinergi positif tersebut

sangat mendukung kualitas generasi muda dalam menyuarakan

aspirasi. Bukan hal mudah bagi generasi muda untuk turut

membangun lingkungan sekitar tetapi bukan hal yang mustahil bagi

generasi muda untuk mewujudkannya. Lingkungan akademik dapat

menjadi fasilitator generasi muda untuk menyuarakan dukungan

terhadap pembangunan lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat

diwujudkan dengan penulisan karya tulis khususnya esai argumentasi

untuk mengadu kreativitas generasi muda. Oleh karena itu, terdapat 3

bukti konkret penulisan esai argumentasi menjadi solusi yang baik

dalam adu intelektual untuk membangun lingkungan yang intelek.

Generasi muda mampu mengeluarkan pendapat berdasarkan

data dan fakta di dalam penulisan esai argumentasi. Penulisan esai

argumentasi tersebut termasuk tulisan yang dapat mendukung

pengekspresian gagasan oleh generasi muda sehingga dapat dibaca

oleh khalayak luas. Tulisan yang ditulis oleh generasi muda terserbut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 530: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

129

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

bukanlah tulisan yang ala kadarnya tetapi berdasarkan data, fakta dan

pendapat yang relevan terhadap permasalahan. Tulisan tersebut

diharapkan mampu membuka pemikiran pembaca dan mampu

memunculkan solusi yang bermanfaat. Menurut penelitian, 30

responden mahasisiwa Program Studi Pendidikan Matematika,

Universitas Sanata Dharma yang mengikuti mata kuliah Bahasa

Indonesia kelas C tahun ajar 2017 menyatakan sangat setuju terhadap

pentingnya penulisan esai argumentasi dikuasai oleh mahasiswa. Hal

tersebut dibuktikan dengan skor rata-rata 4,033 atau 81% mahasiswa

menyatakan sangat setuju terhadap pentingnya penulisan esai

argumentasi dikuasai oleh mahasiswa. Berdasarkan data tersebut

mahasiswa menyadari pentingnya penguasaan menulis esai

argumentasi. Menurut Gorys Keraf (2007: 3), argumentasi adalah

suatu bentuk retorika yang berusaha untuk meyakinkan dan

mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya

dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis

atau pembaca. Wacana yang memerlukan proses berpikir yang logis

seperti itulah yang tergolong karangan argumentatif. Sejalan dengan

pendapat Gorys Keraf, Rahayu (2007:168) mengungkapkan bahwa

menulis argumentasi berarti mengemukakan masalah dengan

mengambil sikap pasti untuk mengungkapkan segala persoalan

dengan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekadar mana suka

atau pendekatan emosional. Penulis harus berusaha menyelidiki; (1)

apa persoalan itu, (2) apa ada tujuan yang tersembunyi, (3) apa ada

keuntungan atau kerugian untuk mencapai tujuan tersebut, (4) tujuan

mana yang kiranya bermanfaat dan (5) bagaimana cara mengatasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 531: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

130

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

Oleh karena itu generasi muda pasti mampu mengungkapkan gagasan

berdasarkan landasan yang tepat di dalam penulisan esai argumentasi

untuk mendukung perannya sebagai mahasisiwa terdidik.

Generasi muda mampu mengungkapkan aspirasi dalam

kehidupan sehari-hari melalui penulisan esai argumentasi. Penulisan

aspirasi oleh generasi muda dapat menunjukkan sikap kepekaan dan

berpikir kritis terhadap lingkungan sekitar. Aspirasi tersebut juga

dapat dinilai dari keberpihakan serta penawaran solusi yang realistis

dan relevan dengan keadaan sebenarnya. Menurut penelitian, 30

responden mahasisiwa Program Studi Pendidikan Matematika,

Universitas Sanata Dharma yang mengikuti mata kuliah Bahasa

Indonesia kelas C tahun ajar 2017 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan penulisan esai argumentasi bermanfaat untuk

mengemukakan aspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut

dibuktikan dengan skor rata-rata 4,167 atau 83% mahasiswa

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan penulisan esai

argumentasi bermanfaat untuk mengemukakan aspirasi dalam

kehidupan sehari-hari. Data tersebut sejalan dengan pendapat

mahasiswa yang sangat setuju dengan pernyataan logika berpikir

kritis merupakan aspek penting dalam penulisan esai argumentasi. Hal

tersebut dibuktikan dengan skor rata-rata 4,7 atau 94% mahasisiwa

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan logika berpikir kritis

merupakan aspek penting dalam penulisan esai argumentasi. Choesin

dalam Winarto (2004: 54-57), setiap argumen adalah pesan yang ingin

disampaikan penulis kepada pembaca. Artinya, selalu ada tiga pihak

atau unsur yang diperhatikan dalam penyampaian sebuah argumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 532: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

131

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

yaitu (1) penulis, (2) pembaca, dan (3) argumen. Ketiga unsur ini

berhubungan membentuk sebuah segitiga yang disebut segitiga

retorika. Ketiga unsur tersebut harus saling berterima agar inti aspirasi

dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Suladi (2014:74), dasar

tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta-

fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat

diperoleh dengan berbagai cara, antara lain, bahan bacaan (buku,

majalah, surat kabar, atau internet), wawancara atau angket, penelitian

atau pengamatan langsung. Penulisan aspirasi berdasarkan kehidupan

sehari-hari dapat diperkuat dengan adanya bukti yang berasal dari

berbagai sumber sehingga mampu mendukung aspirasi. Oleh karena

itu, aspirasi generasi muda pasti dituliskan sesuai dengan realita

kehidupan sehari-hari dan solusi yang ditawarkan juga relevan dengan

keadaan sebenarnya.

Generasi muda mampu mengungkapkan aspirasi sesuai

kaidah penulisan karya ilmiah mahasiswa. Penulisan karya ilmiah

mahasiswa yang sesuai dengan kaidah dapat dilatih salah satunya

dengan menulis esai argumentasi. Penulisan karya tulis yang sesuai

kaidah dapat menunjang mahasiswa dalam persaingan adu kreativitas

ditingkat yang lebih tinggi. Menurut penelitian, 30 responden

mahasisiwa Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas

Sanata Dharma yang mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia kelas C

tahun ajar 2017 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

penulisan esai argumentasi menunjang penulisan karya ilmiah

mahasiswa (artikel, makalah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 533: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

132

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

Hal tersebut dibuktikan dengan skor rata-rata 4,467 atau 89%

mahasiswa menyatakan sangat setuju dengan pernyataan penulisan

esai argumentasi menunjang penulisan karya ilmiah mahasiswa

(artikel, makalah). Namun, penulisan karya ilmiah yang sesuai kaidah

tersebut belum diimbangi dengan kemampuan menulis dan

menuangkan gagasan oleh mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan

dengan skor rata-rata 3,533 atau 71% mahasiswa menyatakan saya

mampu menuangkan gagasan melalui penulisan esai argumentasi

sesuai dengan kaidah yang berlaku. Penelitian tersebut juga

menyimpulkan bahwa (1) responden tidak tahu referensi yang tepat

untuk belajar menulis esai argumentatif; (2) responden sedikit

mengetahui mengenai kemampuan mereka untuk menulis esai

argumentatif; dan (3) responden meyakini bahwa penggunaan strategi

belajar yang tepat mampu meningkatkan motivasi dan keterampilan

mahasiswa dalam menulis esai argumentatif. Berdasarkan penelitian

tersebut terdapat pendapat mahasiswa mengenai kendala menulis esai

argumentatif yaitu (1) kesulitan dalam mengembangkan topik dan

tema (9 responden); (2) kesulitan dalam merangkai kata-kata yang

sesuai dengan KBBI dan PUEBI (15 responden); (3) kesulitan

memberikan tanggapan dan ide gagasan (14 responden); kesulitan

dalam mencari referensi yang sesuai untuk landasan teori dan masalah

(8 responden) dan adanya minat baca yang rendah dikarenakan faktor

eksternal (5 responden).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 534: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

133

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

Namun, mahasiswa memiliki pendapat untuk mengatasi

permasalahan tersebut antara lain yaitu (1) memperbanyak latihan

menulis esai (14 responden); (2) menguasai pemahaman konsep (17

responden); (3) membaca buku referensi sebagai bahan inspirasi (7

responden); (4) menggali pemahaman dengan penggunaan contoh (5

responden); dan (5) memahami bahasa yang digunakan sesuai dengan

PUEBI (6 responden). Oleh karena itu, generasi muda pasti dapat

menuliskan aspirasi berdasarkan kaidah yang benar karena generasi

muda telah mengetahui kelemahan dan solusi yang harus dilakukan

untuk meminimalisir kelemahan tersebut.

Peran penting generasi muda dalam menulis esai argumentasi

sangatlah berharga untuk mengungkapkan gagasan secara akademis.

Gagasan yang dituangkan dalam tulisan esai argumentasi pastilah

kuat akan data dan fakta yang konkret untuk kehidupan sehari-hari

lebih baik. Hal tersebut sangat mendukung proses pelacakan

kebenaran dan solusi yang dapat ditawarkan oleh generasi muda.

Akan tetapi kurangnya kemampuan generasi muda dalam penulisan

esai argumentasi dapat menjadi kendala. Oleh karena itu, generasi

muda harus berani belajar dan berani menyuarakan aspirasi sesuai

fakta konkret agar generasi muda berprestasi tetap eksis dan dapat

menuangkan aspirasi gemilang demi masa depan cerah bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 535: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

134

contoh esai argumentatif berspektif logika toulmin

Daftar Pustaka

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Suladi. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Winarto, Y. T. dkk. 2004. Karya Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 536: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

1. Stephen Toulmin, seorang filsuf Inggris mengembangkan pendekatan praktis untuk menganalisis logika argumen sehari-hari. Pendekatannya melibatkan identifikasi dan pemisahan berbagai komponen argumen ke dalam urutan tertentu sehingga dapat nilai.

2. Toulmin mengklasifikasikan enam elemen penting dalam sebuah argumen. Tiga elemen yang terpenting adalah klaim (claim), dasar argumen (grounds), dan pendukung (warrants). Selain ketiga elemen utama di atas, metode Toulmin menawarkan dukungan, kualifikasi dan sanggahan.

3. Struktur esai argumentatif menurut logika Toulmin yaitu (1) pengantar, (2) tesis, (3) tubuh, dan (4) kesimpulan.

4. Pola argumen menurut Toulmin yaitu (1) C-G (Clain-Ground), (2) C-G-W (Claim-Ground-Warrant), (3) C-G-W-B (Claim-Ground-Warrant-Backing), (4) C-G-W-B-M (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals Qualifier), (5) C-W-G-B-M-R (Claim-Ground-Warrant-Backing-Modals Qualifier-Rebuttals)

5. Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari penggunaan elemen-elemen yang ditawarkan Toulmin. Semakin lengkap elemen yang dimuat maka kadar ketajaman pada paragraf-paragrafnya semaikin baik. Sebaliknya, semakin sedikit elemen yang dimuat maka kadar ketajamannya semakin kurang.

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

rangkuman 3rangkuman 3

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 537: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

UJI FORMATIF 3UJI FORMATIF 3

1. Toulmin mengklasifikasikan enam elemen penting dalam sebuah argumen. Elemen tersebut antara lain, kecuali...

a. Warrant c. Backing b. Groin d.Rebuttals

2. Elemen ini sebagai pendukung antara data dan klaim serta bertindak sebagai jembatan di antara keduanya merupakan salah satu fungsi elemen....

a. Modalitas c. Jaminan b. Sanggahan d. Dukungan penjamin

3. Elemen yang berisi pernyataan berupa sikap, gaya, dan nada argumen yang dilakukan untuk mempengaruhi pembaca argumen merupakan salah satu pengertian elemen ...

a. Modalitas c. Jaminan b. Sanggahan d. Dukungan penjamin

4. Struktur esai argumentatif menurut logika Toulmin terdiri dari ... a. Tesis, pengembang, sanggahan, simpulan b. Pengantar, tubuh, kesimpulan c. Tesis, tubuh, pengembang, simpulan d. Pengantar, tesis, opini, tubuh, simpulan

5. Berikut pernyataan yang tepat tentang klaim, kecuali... a. Klaim merupakan elemen pertama yang dapat diidentifikasikan dalam

sebuah esai b. Klaim tidak dapat dinyatakan secara tersirat c. Klaim diyakini kebenarannya oleh penulis d. Klaim mendasari sebuah pemikiran penulis

136

Pilihlah jawaban yang benar berdasarkan pertanyaan di bawah ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 538: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

UJI FORMATIF 3UJI FORMATIF 3

Bacalah potongan esai berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 6-9 (1) Eksistensi bahasa Walikan tetap bertahan di era westernisasi disebabkan

oleh dukungan yang sangat besar dari semua pihak. (2) Munculnya rubrik Ebes Ngalam dalam Harian Malang Post menunjukkan ada idenditas kultural yang yang coba disampaikan dan dipertahankan oleh masyarakat, hal ini juga menunjukkan peminat bahasa Walikan sangat tinggi (Nurdiani Galuh M., 2010). (3) Selanjutnya kontinuasi peran pemuda, anak-anak, dan orang tua yang orang tua yang tidak pernah berhenti menggunakan bahasa Walikan, membuat eksistensi bahasa Walikan mengalahkan bahasa asing yang masuk ke dalam area masyarakat. (Komang Budi Mudita, Crack Code Bahasa “Walikan” Malang sebagai Refleksi Kritis Resistansi Bahasa Daerah di Era “Westernisasi”)

6. Kalimat nomor (1) merupakan contoh dari elemen ... a. Klaim c. Pendukung b. Data d. Modalitas

7. Kalimat nomor (2) merupakan contoh dari elemen ... a. Klaim c. Pendukung b. Data d. Modalitas

8. Kalimat nomor (3) merupakan contoh dari elemen ... a. Klaim c. Pendukung b. Data d. Modalitas

9. Penanda modalitas pada paragraf di atas terletak pada kata ... a. Coba disampaikan dan dipertahankan b. Sangat tinggi c. Sangat besar d Tidak mudah berhenti

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 539: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

UJI FORMATIF 3UJI FORMATIF 3

10. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan dalam menulis bagian pengantar esai, kecuali...

a. Mengumpulkan latar belakang tentang topik yang akan dibahas b. Menyatakan kepentingan untuk mengangkat topik esai c. Menyantumkan sanggahan terhadap topik yang diangkat d. Menetapkan konteks topik

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 540: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

REFLEKSI 3REFLEKSI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

139

1. Apakah Anda sudah menguasai materi tentang menulis esai argumentatif menurut Toulmin dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis esai argumentatif menurut Toulmin? Tuliskan pemahaman yang Anda dapatkan dalam kolom di bawah ini!

2. Apa manfaat dari pembelajaran yang telah Anda dapatkan?

Ambillah sikap hening, kemudian refleksikanlah materi yang telah Anda dapatkan! Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pemahaman Anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 541: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

REFLEKSI 3REFLEKSI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

140

3. Apa saja nilai-nilai kehidupan yang Anda dapatkan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana peran Anda terhadap orang yang belum dapat menuliskan dan belum memahami menulis esai argumentatif menurut Toulmin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 542: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

AKSI 3AKSI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

1. Carilah dua buah esai argumentatif di koran, media massa, atau tulisan yang memuat esai, kemudian identifikasilah penggunaan Logika Toulmin dalam penulisan esai tersebut!

2. Buatlah sebuah esai argumentatif dengan topik sesuai bidang ilmu Anda, kemudian identifikasilah elemen-elemen, struktur esai serta pola yang digunakan!

3. Tukarkanlah hasil tulisan esai argumentasi Anda kepada seorang teman kemudian bacalah esai argumentasi yang telah dibuat oleh teman Anda! Berilah masukan yang membangun dan tulislah perbandingan kelebihan serta kekurangan dengan esai yang telah Anda buat!

141

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kemampuan Anda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 543: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

EVALUASI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

1. Identifikasilah esai berikut ini sesuai dengan elemen-elemen pembangun dalam Logika Toulmin dan kadar ketajaman argumen!

142

EVALUASI 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kemampuan Anda!

Mengulik Peribahasa Membentuk Karakter Siswa

Y. Niken Sasanti

SMP Negeri 1 Yogyakarta

Pendidikan Karakter

Seiring dengan pesatnya kemajuan di berbagai bidang kehidupan

manusia, muncul berbagai dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya

tentu saja ditemukannya ilmu dan teknologi yang bermanfaat untuk

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia. Dampak negatifnya

ialah muncul tren kaum muda yang menggangu, misalnya kemerosotan moral.

Tren itu ditemukan di berbagai belahan dunia terutama di kota-kota besar.

Di Indonesia, kemerosotan moral diawali dengan lunturnya budi pekerti

dan nilai-nilai karakter seperti ditunjukkan oleh berbagai fakta. Misalnya,

memudarnya sikap sopan santun, kurangnya kemampuan untuk bekerja sama

dengan orang lain, kurangnya kesediaan untuk menghargai orang lain,

lunturnya nasionalisme, melemahnya semangat juang, lunturnya semangat

untuk tolong-menolong, berkurangnya kejujuran, berkembangnya perilaku

korupsi di mana-mana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 544: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

EVALUASI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

143

EVALUASI 3

Luturnya budi pekerti dan nilai-nilai karakter juga berasal dari pengaruh

tayangan televisi yang kurang mendidik, misalnya sinetron yang lebih banyak

menampilkan budaya pamer, konsumerisme, dan individualisme. Kekerasan

dan vandalisme yang ditayangkan di berbagai media massa juga merupakan hal

yang mudah sekali menular dan gampang ditiru kaum muda apalagi bila kaum

muda tidak memiliki karakter dan kepribadian yang kuat. Hermawan Kertajaya

(dalam Handayani, 2013: 238) mengemukakan bahwa karakter adalah ciri khas

yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut asli dan

mengakar pada kepribadian benda atau individu.

Dalam upaya membentuk karakter bangsa, Kemendiknas (2013)

menetapkan delapan belas karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta

didik. Kedelapan belas karakter tersebut adalah (1) religious, (2) jujur, (3)

toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokrasi, (9)

rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan atau nasionalisme, (11) cinta tanah

air, (12) menghargai prestasi, (13) komunikatif senang bersahabat atau

profokatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17)

peduli sosial, (18) tanggung jawab.

Pendidikan karakter bisa melalui bermacam-macam media, salah

satunya peribahasa. Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang

menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan

kelakuan, perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Peribahasa terdiri atas

u n g k a p a n , p e p a t a h , p e r u m p a m a a n , i b a r a t , m a u p u n t a m s i l

(h�ps://id.wikibooks.org/wiki).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 545: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

EVALUASI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

144

EVALUASI 3

Dengan melihat latar belakang di atas, penanaman nilai-nilai moral

untuk membantu karakter kaum muda menjadi sesuatu yang mendesak untuk

dilakukan. Permasalahan yang akan dijawab dalam tulisan ini adalah

bagaimana peribahasa dapat digunakan sebagai media untuk membentuk

karakter siswa.

Mengulik Peribahasa, Membentuk Karakter

Bila kita mengulik peribahasa berarti kita mengusut, menyelidiki, atau

mendalami peribahasa tersebut. Ada berbagai alasan mengapa peribahasa dapat

diulik dan dipakai sebagai media pendidikan karakter. Peribahasa tumbuh dari

adat istiadat berbagai suku di Indonesia yang banyak digunakan dalam

percakapan. Dalam kebiasaan sehari-hari masyarakat di berbagai daerah,

terlebih di daerah Sumatera, sering memanfaatkan peribahasa untuk

menyampaikan maksud secara tidak langsung. Tidak lengkap rasanya bila

dalam percakapan tidak menggunakan peribahasa. Behkan, kepandaian

menggunakan peribahasa menunjukkan seberapa tinggi derajad seseorang.

Kolektor peribahasa yang telah mengumpulkan ribuan perbahasa, yaitu

K. St. Pamuntjak, N. St. Iskandar, dan A. Dt. Madjoindo (1961), mengatakan

kelebihan peribahasa dalam komunikasi. Dengan bentuknya yang pendek,

peribahasa dapat melukiskan sejitu-jitunya maksud yang Panjang lebar. Hal itu

berarti bahwa penggunaan peribahasa dirasakan cukup efektif dan efisien

dibandingkan dengan penjelasan yang panjang lebar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 546: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

EVALUASI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

145

EVALUASI 3

Meskipun peribahasa merupakan produk lama, kenyataannya banyak

peribahasa yang tak lekang ditelan zaman, ada contoh-contoh peribahasa yang

hingga kini dipakai dalam percakapan, dikutip dalam ceramah, khutbah, atau

pidato. Peribahasa, “tong kosong berbunyi nyaring”, “sedia payung sebelum

hujan”, “besar pasak daripada tiang” merupakan contoh-contoh peribahasa

yang masih sering digunakan.

Penggunaan media peribahasa untuk menanamkan nilai-nilai moral

kepada siswa, akan membuat siswa menyerap nilai-nilai tersebut tanpa merasa

digurui atau dipaksa. Siswa diajak mengolah sendiri nilai-nilai tersebut lalu

mengedepankan dalam sanubarinya. Selain itu, penggunaan peribahasa sebagai

salah satu produk budaya bangsa Indonesia. Dengan kata lain, sekali

mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

(Sumber: Setiyanto, Edi. Ed. 2016. Literasi, Pendidikan, dan Karakter: Cecang Putus, Tiang Tembuk (Antologi Esai Pemenang dan Delapan Karya Pilihan Lomba Menulis Kebahasaan dan Kesastraan bagi Guru Bahasa Indonesia SLTP/SLTA DIY. Yogyakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pengubahan sesuai kebutuhan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 547: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

NAMA : PRODI :NIM : FAKULTAS :KELAS : NILAI :

EVALUASI 3BAB 3

ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

146

EVALUASI 3

2. Buatlah 1 paragraf pengantar, 3 paragraf tubuh, dan 1 paragraf penutup

dengan menggunakan kaidah penulisan esai argumentatif menurut Logika

Toulmin! (Pilih salah satu topik berikut: pendidikan matematika usia dini,

pendidikan logika berpikir matematika, cara mudah berhitung, belajar

menghitung menyenangkan, dan menjadi guru matematika yang kreatif)

3. Buatlah 3 paragraf bagian tubuh esai yang menggunakan pola argumen C-

G-W-B-M-R! (Topik: matematika itu sulit, berhitung itu menegangkan,

pelajaran matematika sangat menakutkan, dan guru matematika sangat

menakutkan)

4. Buatlah 1 paragraf penutup yang sesuai dengan kaidah penulisan esai

argumentatif serta mengesankan bagi pembaca! (Topik: peran guru

matematika di lingkungan sosial, sosialisasi menghitung yang

menyenangkan, pantang menyerah belajar menghitung, dan mengatasi

ketakutan belajar matematika)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 548: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

147

KUNCI JAWABANKUNCI JAWABAN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 3 ESAI ARGUMENTATIF MENURUT TOULMIN

BAB 2 ESAI

BAB 2 ESAI

BAB 1 ARGUMENTASI

BAB 1 ARGUMENTASI

1. C 6. A2. A 7. C3. B 8. B4. D 9. B5. C 10. B

1. D 6. D2. B 7. A3. B 8. C4. B 9. B5. C 10. A

1. B 6. A2. C 7. B3. A 8. C4. B 9. C5. B 10. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 549: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

GLOSARIUMGLOSARIUM

Alinea� : bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih; paragraf

������i : persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan; kias

�����i : dugaan yang diterima sebagai dasar; landasan berpikir karena dianggap benar

�Definisi : kata, �asa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan (arti)

�i��i : pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)

�iversifikasi : penganekaragaman���f : rancangan atau konsep (surat, berita, esai, dan sebaginya)������ : bagian (yang penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan yang lebih besar;

unsur�ormal : sesuai dengan peraturan yang sah; menurut adat kebiasaan yang berlakuFormat : bentuk dan ukuran (buku, surat kabar, dan sebagainya)F����� : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikatif���i��� : inti sari atau dasar; kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya)��� : rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan; cita-cita�������� : tidak resmi��t����� : menyangkut bagian dalam (tubuh, diri, mobil, dan sebagainya); dalam

(negeri) sebelah dalam; di kalangan sendiri; dalam lingkungan sendiri.��t�����t��i : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu;

tafsiran�����i���� : tidak berdasarkan akal (penalaran) yang sehat; tidak masuk akal; tidak

terhitung lagi������ : ukuran untuk menentukan suatu norma; nilai, harga, taraf (tingkatan);

lebih kurang; kira-kira�Kausalitas : perihal kausal; perihal sebab akibat

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 550: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

GLOSARIUMGLOSARIUM

���si���si : penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan

�o��si : keterkaitan antarunsur dalam struktur sintaksis atau struktur wacana yang ditandai antara lain dengan konjungsi, pengulangan, penyulihan, dan pelesapan

�o����� : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya)�o�s�����si : akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dan sebagainya); persesuaian

dengan yang dahulu�o�sis���si : ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak); ketaatasasan.����i�i�i��s : perihal dapat dipercaya��i�is : bersifat tidak lekas percaya; bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan

atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan��o�o�o�i : urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa���i� : sudah biasa; sudah menjadi kebiasaan; sudah umum (terdapat, terjadi,

dilakukan, dan sebagainya)�o�is : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal������ : tanda; merek; tanda pada tali penduga�Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan artu yang sebenarnya,

melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara

�Modul : satuan standar yang bersama-sama dengan yang lain dipergunakan secara bersama; kegiatan program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan minimal dari guru pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat untuk penilai, mengukur keberhasilan murid dalam penyelesaian pelajaran

������ : mengenai segenapnya (segalanya); seutuhnya; tiada terbatas; penuh.������i� : mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau

pandangan pribadi

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 551: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

GLOSARIUMGLOSARIUM

��o�i��s : kekuasaan yang sah yang diberikan kepada lembaga di masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; hak untuk bertindak; kekuasaan, wewenang

����f���� : penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi

�erspektif : sudut pandang; pandangan�����i� : asumsi; kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan

di dalam logika; dasar pemikiran; alasan�roposal : rancangan yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja������ : karangan bebas (tidak terkait oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)�Refleksi : cerminan; gambaran�Retorika : keterampilam berbahasa secara efektif; studi tentang pemakaian Bahasa

secara efektif dalam karang-mengarang��olusi : penyelesaian; pemecahan (masalah dan sebagainya); jalan keluar��ubjektif : mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung

mengenai pokok atau halnya�Tautologi : pengulangan gagasan, pernyataan, atau kata yang berlebih yang tidak

diperlukan, misalnya duda pria; amat sangat mahal; kemubaziran; pleonasme

����i� : pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi

��opik : pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya; bahan diskusi; subjek yang dibahas dalam sebuah teks

Visualisa�si : pengungkapan gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dan sebagainya

������� : komunikasi verbal; percakapan; keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan; pertukaran ide secara verbal; kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 552: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. KBBI Darling. Diakses tanggal 18 Februari 2017 dari .http://www.kbbi.kemedikbud.go.id

Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rajawali Pers.

Institute for Writing and Rhetoric. 2014. Logic and Argument. Diakses tanggal 9 September 2017 dari http://writing-speech.dartmouth.edu/learning/materials-first-year-writers/logic-and-argument.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis : Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku. Jakarta : Erlangga.

Nasiroh, Alfiyatun. 2016. Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-Paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Kelautan Tahun 2015. Yogyakarta: S.Pd. Universitas Sanata Dharma.

Nurhadi. 2017. Handbook of Writing (Panduan Lengkap Menulis). Jakarta: Bumi Aksara.

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Rani, Abdul. dkk. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 553: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

Rottenberg, A.T. 1988. Elements of Argumen, a Text and Reader. New York: St. Martin's Press.

Setiyanto, Edi. Ed. 2016. Literasi, Pendidikan, dan Karakter: Cencang Putus, Tiang Tembuk (Antologi Esai Pemenang dan Delapan Karya Pilihan Lomba Menulis Kebahasaan dan Kesastraan bagi Guru Bahasa Indonesia SLTP/SLTA DIY. Yogyakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta.

Syaifudin, Ahmad. dkk. 2011. “Penalaran Argumen Siswa dalam Wacana Tulis Argumentatif sebagai Upaya Membudayakan Berpikir Kritis di SMA”. Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra. Volume VII.

Toulmin, Stephen R., et al. 1979. An Introduction to Reasoning. New York: Macmillan.

Wijayanti, Sri Hapsari. dkk. 2011. Dari EYD ke Esai: Dilengkapi Soal-Jawab. Ed. Ke-2. Jakarta: Universitas Atma Jaya Jakarta.

Winarto, Y. T. dkk. 2004. Karya Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 554: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/30753/2/141224023_full.pdf · BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEMBELAJARAN ... Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih,

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PENDIDIKAN adalah

senjata paling ampuh

yang bisa Anda

gunakan untuk

MENGUBAH DUNIA.

Nelson Mandela

PENDIDIKAN adalah

senjata paling ampuh

yang bisa Anda

gunakan untuk

MENGUBAH DUNIA.

Nelson Mandela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI