PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfSUBTEMA AKU ISTIMEWA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK...

222
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA AKU ISTIMEWA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Muhammad Wahyu Sukoco NIM: 111134221 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfSUBTEMA AKU ISTIMEWA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK...

  • PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

    SUBTEMA AKU ISTIMEWA MENGACU KURIKULUM SD

    2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Muhammad Wahyu Sukoco

    NIM: 111134221

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

    SUBTEMA AKU ISTIMEWA MENGACU KURIKULUM SD

    2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Muhammad Wahyu Sukoco

    NIM: 111134221

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ini kupersembahkan untuk:

    ALLAH SWT

    Sumber segala rahmat yang selalu memberikan kemudahan dan

    kelancaran disetiap langkahku

    Bapak dan Ibuku tercinta

    Bapak Wahyudi dan Ibu Parjiyem

    yang selalu memberikan doa, restu, dan semangat untuk terus

    berjuang

    Kakak-kakakku tercinta Jaka Suryanta, Puji Astuti, Ferry

    Irawan, Bekti Setyani, Tri Suwarto, dan Diah Retno Satuti

    yang selalu memberikan saran dan dukungan

    Kharisma Citra Melati

    Terima kasih atas perhatian, motivasi dan dukungannya

    Teman-temanku mahasiswa PGSD

    Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih

    sayang, canda, dan tawa yang kalian berikan

    Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku

    Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan

    pada hari ini. Jangan menunggu waktu yang tepat untuk

    melaksanakan sesuatu, karena waktu tidak pernah tepat

    bagi mereka yang menunggu.

    Jika anda menginginkan kehidupan terbaik, maka anda

    akan menghadapi masalah yang sulit.

    Kesuksesan adalah mengenal kemampuan diri sendiri dalam

    menghadapi dan melalui kesulitan dengan senang hati.

    Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak

    kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana

    hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.

    –Ali bin Abi Thalib-

    Terkadang ada beberapa hal dalam hidup yang tidak dapat

    dijelaskan kenapa semua harus berjalan semestinya. Tapi

    satu hal yang kutahu, kamu adalah sesuatu hal yang

    istimewa. –Elysium-

    Jangan salahkan orang lain karena mengecewakan kamu.

    Salahkan diri kamu sendiri, karena berharap terlalu banyak

    kepada mereka. –H.M. Soeharto-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 11 Maret 2015

    Muhammad Wahyu Sukoco

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Muhammad Wahyu Sukoco

    Nomor Mahasiswa : 111134221

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Aku Istimewa

    Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar.

    beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

    dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

    memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

    penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal: 16 Februari 2015

    Yang menyatakan

    Muhammad Wahyu Sukoco

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

    SUBTEMA AKU ISTIMEWAMENGACU KURIKULUM SD 2013

    UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR

    Muhammad Wahyu Sukoco

    Universitas Sanata Dharma

    2015

    Pengetahuan yang dimiliki guru mengenai kurikulum SD 2013 masih

    kurang. Guru masih kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik dan

    melakukan penilaian otentik. Selain itu, guru juga masih memerlukan contoh

    perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013. Oleh sebab itu,

    pengembangan perangkat pembelajaran masih sangat dibutuhkan untuk

    memenuhi kebutuhan.

    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang

    dikembangan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang mengacu

    pada Kurikulum SD 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif,

    pendekatan saintifik serta penilaian otentik dalam kegiatan pembelajarannya.

    Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa perangkat

    pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013.

    Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur

    pengembangan perangkat pembelajaran Kemp (2011) dan prosedur penelitan

    pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983). Kedua prosedur

    pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang

    lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur

    pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1)

    potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli,

    (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat

    pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I sekolah

    dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis

    kebutuhan. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I

    SD Negeri Tegalrejo Yogyakarta, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi

    kualitas perangkat pembelajaran oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru

    kelas I SD.

    Berdasarkan validasi dua pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,77

    dan 4,51, dua guru kelas I SD menghasilkan skor 4,02 dan 4,53. Perangkat

    pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,21 dan termasuk dalam kategori

    “baik”. Hal tersebut ditinjau dari 11 aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu,

    adalah (1) identitas rpp, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan

    pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6)

    pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)

    penilaian, (10) lembar kerja siswa dan (11) bahasa.

    Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    THE DEVELOPMENTAL LEARNING INSTRUMENTS

    SUBTHEME I AM EXTRAORDINARY BASED ON ELEMENTARY

    SCHOOL 2013 CURRICULUM FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY

    SCHOOL

    Muhammad Wahyu Sukoco

    Sanata Dharma University

    2015

    Teachers’ knowledge about curriculum 2013 for elementary school still

    lack and limited. The teachers are still finding difficulties in implementing

    scientific approach and in doing authentic evaluation. Besides, the teachers still

    need some example of learning instrument which based on curriculum 2013 for

    elementary school. Therefore, development of learning instrument is really needed

    in order to fulfil teachers’ need.

    This research is a development research. The product that developed in

    this research is a set of learning instrument that based on curriculum 2013 for

    elementary school also thematic integrative, scientific, and authentic measurement

    approach in the learning process. The aim of this research is to produce a set of

    learning instruments based on curriculum 2013 for elementary school.

    This material development use the procedure of material development by

    Jerold E. Kemp (2011) and the procedures are adopted and become a more simple

    development model, which is used as the research’s principal. There are five steps

    of development procedure used in this research. They include (1) potential and

    problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) professionals’ validation, (5)

    design revision, to produce the final product design such as learning tools which

    refers Curriculum 2013 for the first grade of primary school students. Instruments

    in this study is a list of needs analysis interview questions. Interviews were used

    for analysis needs to first grade elementary school teacher Gentan, Ngaglik,

    Sleman, while the questionnaire is used to validate the quality of learning by two

    experts Curriculum 2013 and the two first grade elementary school teacher.

    Based on the validation of two experts Curriculum 2013 resulted in a score

    of 3,77 (good) and 4.51 (very good), two first grade elementary school teacher

    resulted in a score of 4.02 (good) and 4.53 (very good). The teaching material gets

    the average score of 4,21 and it is categorized “good”. It is observed from 11

    aspect of the instrument validation ie, are (1) the identity RPPTH, (2) the

    formulation of indicators, (3) formulating learning goals, (4) the selection of

    teaching materials, (5) the selection of learning resources, (6) learning media

    selection, (7) learning method, (8) learning scenario, (9) assessment, (10) student

    worksheets and (11) language.

    Keywords: learning tools, integrated thematic approach.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

    dan petunjuk-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat

    Pembelajaran Subtema Aku Istimewa Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa

    Kelas I Sekolah Dasar, dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma, Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

    mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik

    secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan

    dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih

    kepada:

    1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A selaku Ketua Program

    Studi PGSD.

    3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

    6. Titi Suwarni, S.Pd. Selaku guru guru kelas I SD Negeri Tegalrejo 1 yang

    telah membantu peneliti dalam melakukan wawancara analisis kebutuhan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    7. Muhammad Subakir, S.Pd. selaku guru kelas I SD Negeri Tanjungtirto 1

    yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk

    penelitian.

    8. Sarinah Nuraini, S.Pd. selaku guru kelas I SD Negeri Semper Timur

    Jakarta Utara yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi

    produk penelitian.

    9. Adrian Arif, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang

    telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi

    produk penelitian.

    10. Maria Kristi W., S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013

    yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan

    validasi produk penelitian.

    11. Orang tuaku Wahyudi dan Parjiyem yang setia memberikan doa dan

    dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    12. Kakakku Jaka Suryanta, Ferry Irawan, dan Tri Suwarto yang selalu

    memberi semangat.

    13. Adinda Kharisma Citra Melati yang selalu memberi semangat, motivasi,

    dan dukungannya selama ini.

    14. Teman dekatku Fica, Meilin, Nari, Lala, Iwan, Evant, Dias, Adhi, Vian,

    Oka, Nanda, Bowo, Ibeh, Abil, Brigita, Vivin, Danang, Mitha, Dinta, Flo,

    Arifka, Irwansyah, Anggun, dan Rita yang telah memberikan semangat,

    motivasi dan dukungan.

    15. Sahabatku Riski, Adhe, Ary, Neni, Yasin, Catur, dan, Arif yang telah

    memberikan semangat.

    16. Teman-teman satu perjuangan mahasiswa skripsi payung pengembangan

    perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013.

    17. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

    bantuan dan dukungannya selama ini.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan

    dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga

    bermanfaat bagi kita semua.

    Yogyakarta, 16 Februari 2015

    Penulis

    Muhammad Wahyu Sukoco

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii

    ABSTRAK ......................................................................................................... viii

    ABSTRACT ........................................................................................................ ix

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

    1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

    1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

    1.5 Batasan Istilah .............................................................................................. 6

    1.6 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7

    BAB 2 LANDASAN TEORI

    2.1 Kajian Teori ................................................................................................. 9

    2.1.1 Kurikulum SD 2013 ................................................................................ 9

    2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ......................... 12

    2.1.1.2 Penguatan Pendidikan Karakter ............................................................ 20

    2.1.1.3 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................................... 22

    2.1.1.4 Pendekatan Tematik Integratif .............................................................. 24

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    Halaman

    2.1.1.5 Pendekatan Saintifik ............................................................................. 32

    2.1.1.6 Penilaian Otentik ................................................................................... 35

    2.1.2 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ..................................... 41

    2.1.2.1 Silabus dan RPPTH ................................................................................. 48

    2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 52

    2.3 Kerangka Pikir ............................................................................................. 55

    2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 57

    BAB 3 METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 58

    3.2 Prosedur Pengembangan .............................................................................. 61

    3.2.1 Potensi dan Masalah .................................................................................. 62

    3.2.2 Pengumpulan Data ..................................................................................... 63

    3.2.3 Desain Produk ............................................................................................ 63

    3.2.4 Validasi Desain .......................................................................................... 64

    3.2.5 Revisi Desain ............................................................................................. 64

    3.3 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 64

    3.4 Validasi Ahli Kurikulum .............................................................................. 65

    3.5 Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 ................................ 66

    3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 66

    3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 67

    3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................... 67

    3.8.1 Data Kuantitatif ......................................................................................... 67

    3.8.2 Data Kualitatif ........................................................................................... 67

    BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisis Kebutuhan ...................................................................................... 71

    4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ......................................................... 71

    4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ................................. 75

    4.2 Deskripsi Produk Awal ................................................................................ 75

    4.2.1 Silabus ....................................................................................................... 76

    4.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ................ 77

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    4.3 Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ............ 79

    4.4 Data Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 ................. 81

    4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ......................................................... 81

    4.5.1 Kajian Produk Akhir .................................................................................. 82

    4.5.1.1 Silabus ..................................................................................................... 82

    4.5.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) .............. 82

    4.5.2 Pembahasan ............................................................................................. 83

    BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN

    DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 93

    5.2 Keterbatasan Pengembangan ....................................................................... 94

    5.3 Saran ........................................................................................................... 95

    DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 96

    LAMPIRAN ....................................................................................................... 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum .....................................................14

    Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian ...................................................................65

    Tabel 3. Konversi Nilai Skala Lima ....................................................................68

    Tabel 4. Kriteria Skor Skala Lima ......................................................................70

    Tabel 5. Komentar Pakar Kurikulum dan Revisi ................................................80

    Tabel 6. Rekapitulasi Skor Validasi ....................................................................84

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Revisi Taksonomi Bloom ................................................................... 23

    Gambar 2. Model Desain Pembelajaran Jerold E. Kemp yang Direvisi ............... 42

    Gambar 3. Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran .............. 56

    Gambar 4. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................ 62

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Surat Surat Ijin Wawancara ............................................................. 101

    Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara ............................ 102

    Lampiran 3 Analisis Kebutuhan Guru ................................................................ 103

    Lampiran 4

    Data Mentah Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 pertama ................................ 106

    Data Mentah Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 kedua ................................... 110

    Lampiran 5

    Data Mentah Validasi Guru Kelas I SD .............................................................. 114

    Data Mentah Validasi Guru Kelas I SD .............................................................. 118

    Lampiran 7 Silabus ............................................................................................. 122

    Lampiran 8 Biodata ............................................................................................. 203

    Lampiran 9 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pendidikan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kemajuan suatu

    bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia

    yang berkualitas dan berguna bagi kemajuan bangsa. Pendidikan di Indonesia

    pada umumnya diselenggarakan melalui sebuah program pembelajaran. Dalam

    Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembelajaran dimaknai sebagai proses, cara,

    perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Depdiknas, 2008: 23).

    Majid (2014: 15) mengartikan pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara

    anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik.

    Sementara itu, pembelajaran menurut Oemar Hamalik (dalam Majid, 2014: 141)

    adalah suatu kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material,

    fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai

    tujuan pembelajaran. Jadi, pembelajaran adalah serangkaian peristiwa atau proses

    belajar antar peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber

    belajar, atau peserta didik dengan pendidik yang di dalamnya terdapat kombinasi

    berbagai faktor yang saling berpengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

    Dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut, tentunya memerlukan

    perlengkapan berupa perangkat pembelajaran.

    Perangkat pembelajaran sangat diperlukan oleh sebuah kurikulum yang

    berlaku karena dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun

    2013 tentang Standar Nasional Pendidikan memaparkan bahwa kurikulum adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

    serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

    pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perangkat pembelajaran

    adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka

    melakukan proses pembelajaran (Daryanto, 2014: v). Hal ini sesuai dengan

    pendapat Majid (2009: 21) bahwa guru harus mampu mempersiapkan perangkat

    pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program dengan

    baik.

    Pemerintah mengadakan Kurikulum SD 2013 pada tahun 2014 semester

    gasal ini. Kurikulum ini adalah kurikulum yang diadopsi dari unsur-unsur

    kurikulum yang sudah ada, dan merupakan penyempurnaan dari kurikulum yang

    berlaku sebelumnya. Kurikulum 2013 ini memberlakukan pembelajaran tematik.

    Prinsip-prinsip utama yang mengalami pengembangan dalam Kurikulum 2013

    adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang merupakan keberlanjutan dari

    kebutuhan, Standar Isi (SI) yang merupakan keberlanjutan dari SKL melalui

    kompetensi inti yang bebas dari mata pelajaran. Pada Kurikulum 2013 ini, guru

    menyusun RPP yang berorientasi pada pendidikan karakter dan

    mengimplementasikannya pada praktik pembelajaran sehari-hari di kelas melalui

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yang telah dibuat.

    Tetapi pada pelaksanaannya masih banyak guru yang belum mampu menyusun

    RPPTH dengan baik.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu TS selaku guru kelas I di SD N

    Tegalrejo pada hari Kamis, 17 April 2014 pukul 11:26 WIB, diperoleh informasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    bahwa guru belum mampu memahami Kurikulum 2013 secara menyeluruh

    dikarenakan diklat pelatihan kurikulum ini berlangsung dengan tergesa-gesa,

    sehingga pemahaman guru yang mengikuti penataran kurang maksimal. Beliau

    menambahkan, pemahaman guru terkait dengan perumusan indikator dan tujuan

    pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa juga belum

    maksimal. Namun, seiring berjalannya implementasi kurikulum baru ini, beliau

    sudah mulai untuk mempelajari dalam perumusan indikator dan tujuan

    pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Mengenai

    pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam

    pembelajaran, beliau menegaskan bahwa jika dipelajari dengan sungguh-sungguh,

    pendekatan tematik integratif ternyata tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan.

    Ibu TS mengatakan bahwa beliau juga belum memahami betul penerapan

    pendekatan saintifik dalam pembelajaran, ditambah dengan perlunya pengadaan

    media yang terkait pembelajaran dimana tidak semua wilayah dapat menyediakan

    media tertentu, misalnya pengadaan media tanaman yang selama ini menjadi

    kendala di SD N Tegalrejo yang mana berada di wilayah kota. Di Samping itu,

    terkait penilaian otentik beliau juga belum memahami secara jelas. Ibu TS juga

    memaparkan jika beliau memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes.

    Selain itu, Ibu TS juga masih ingin mengikuti diklat terkait Kurikulum

    2013 agar lebih bisa memahami jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan

    oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Disebutkan juga bahwa

    guru masih memerlukan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yang

    sudah dikembangkan, karena di SD Negeri Tegalrejo 1 contoh perangkat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 belum semuanya ada. Guru

    juga mengalami kesulitan mengembangkan pembelajaran dan pembuatan rubrik

    penilaian. Untuk itu, guru meminta agar fasilitas untuk penyaji pembelajaran

    dilengkapi agar pembelajaran menjadi lebih mudah.

    Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa guru

    memiliki beberapa permasalahan dalam penyusunan perangkat pembelajaran,

    sehingga guru membutuhkan perangkat pembelajaran untuk membantu dalam

    melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan demikian, peneliti mencoba untuk

    membantu memberikan solusi berupa perangkat pembelajaran yang terintegrasi

    melalui pendekatan saintifik dan pendidikan karakter mengacu Kurikulum SD

    2013 yang sudah dikembangkan sendiri oleh peneliti pada subtema “Aku

    Istimewa” untuk siswa kelas I SD. Perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat

    membantu mengatasi permasalahan yang dialami guru.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan

    sebagai berikut:

    1.2.1 Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema aku

    istimewa mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah

    Dasar?

    1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema aku istimewa

    mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan permasalahan di atas, adapun tujuan dari penelitian ini

    adalah:

    1.3.1 Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema sku istimewa

    mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.

    1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran

    subtema aku istimewa mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas

    satu (1) Sekolah Dasar.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Penelitian pengembangan perangkat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

    1.4.1 Bagi Mahasiswa

    Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru dalam

    melakukan pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013 di

    kelas I SD dengan Research and Development (R&D).

    1.4.2 Bagi Guru

    Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif

    perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

    mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Aku Istimewa untuk siswa kelas I

    Sekolah Dasar.

    1.4.3 Bagi Siswa

    Perangkat pembelajaran ini membantu siswa kelas I Sekolah Dasar dalam

    melakukan pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Aku

    Istimewa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    1.4.4 Bagi Sekolah

    Sekolah mendapat tambahan refrensi dalam mengembangkan perangkat

    pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema aku istimewa

    untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

    1.4.5 Bagi Prodi PGSD

    Prodi PGSD mendapat tambahan masukan atau referensi mengenai

    penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu

    Kurikulum 2013.

    1.5 Batasan Istilah

    1.5.1 Kurikulum SD 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan dari

    Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dijadikan sebagai acuan dan

    pedoman bagi pelaksaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai

    ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) namun juga

    memadukan pendekatan tematik inetgratif dan pendekatan saintifik.

    1.5.2 Pendidikan karakter adalah upaya untuk membuat peserta didik

    berkarakter baik dengan tujuan membentuk budi pekerti dan akhlak mulia

    dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.

    1.5.3 Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berfikir seseorang pada

    ranah kognitif yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat

    tinggi adalah aspek analisa, aspek evaluasi dan aspek mencipta.

    1.5.4 Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang

    menggunakan tema untuk memadukan berbagai kompetensi dari berbagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    mata pelajaran yang dapat dikaitkan sehingga dapat memberikan

    pengalaman bermakna kepada peserta dididk.

    1.5.5 Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang mengadopsi

    langkah-langkah sains dalam membangun pengetahuan melalui proses

    pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang

    suatu kebenaran.

    1.5.6 Penilaian otentik adalah adalah asesmen yang digunakan untuk

    menggambarkan kondisi siswa yang sebenarnya sesuai dengan fakta atau

    kenyataan yang ada.

    1.5.7 Perangkat Pembelajaran adalah sekumpulan Rencana Pembelajaran

    Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari Lembar

    Kerja Siswa (LKS), materi pembelajaran, instrumen penilaian yang berupa

    soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian yang digunakan

    dalam pembelajaran.

    1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan

    1.6.1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap yaitu: 1) identitas RPPTH, 2)

    perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) materi ajar, 5)

    sumber belajar, 6) media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario

    pembelajaran, 9) penilaian, dan 10) lembar kerja siswa.

    1.6.2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi

    siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang

    nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

    1.6.3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    1.6.4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan

    saintifik, meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mencoba, dan

    mengomunikasikan.

    1.6.5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik yang

    dimaksudkan untuk menilai peserta didik secara nyata menggunakan

    pedoman penilaian.

    1.6.6 RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD, meliputi: penggunaan

    tanda baca yang tepat, penggunaan huruf kapital, pemilihan kata yang

    tepat,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Kajian Pustaka

    2.1.1 Kurikulum SD 2013

    Kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan

    datang bangsa yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa

    lalu, kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan.

    Oleh sebab itu, kurikulum bersifat dinamis dan harus mengalami perubahan dan

    pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Hal

    tersebut sesuai dengan pendapat Majid (2014: 19) bahwa kurikulum merupakan

    sistem yang mengatur pendidikan, dan dapat berubah sesuai dengan

    perkembangan zaman dan kebutuhan. Kurikulum yang baru ini diharapkan

    mampu memberikan kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran

    yang ada di sekolah. Pengembangan dan perubahan kurikulum harus dilakukan

    secara sistematis dan terarah serta memiliki visi dan arah yang jelas agar dapat

    diketahui akan menjadi seperti apa sistem pendidikan nasional dengan kurikulum

    tersebut. Kurikulum SD 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis

    Kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004 yang dijadikan

    sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksaan pendidikan untuk mengembangkan

    berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh

    jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah (Mulyasa,

    2013: 66). Kurikulum SD 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    pemrolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu

    kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan

    pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat

    diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu

    kriteria keberhasilan.

    Mulyasa (2013: 164) berpendapat bahwa secara konseptual, Kurikulum

    SD 2013 memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

    1. Kurikulum SD 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah

    (kontkstual), kerana berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat

    peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan

    potensinya masing-masing.

    2. Kurikulum SD 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi

    mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu

    pengetahuan, keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan

    memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan

    aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan

    standar kompetensi tertentu.

    3. Bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang di dalam

    pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,

    terutama yang berkaitan dengan keterampilan.

    Pelaksanaan Kurikulum SD 2013 dirasa Kurniasih (2014: 40) memiliki

    banyak keunggulan selama pelaksanaannya, yakni:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    1. Peserta didik dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap

    pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

    2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi peserta didik

    tidak hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai

    kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.

    3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

    diintegrasikan ke dalam semua program studi.

    4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

    pendidikan nasional. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara

    holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

    5. Tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial.

    6. Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti

    sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional.

    7. Adanya remediasi secara berkala.

    8. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

    9. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi

    profesi, pedagogi, sosial, dan personal.

    10. Kelengkapan dokumen memicu guru untuk menerapkan budaya literasi,

    membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan

    pendekatan scientific secara benar.

    11. Tidak lagi memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena

    pemerintah telah telah menyiapkan semua komponen kurikulum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Penjelasann di atas memberikan kesimpulan bahwa dalam pengembangan

    Kurikulum SD 2013 diharapkan dapat menyiapkan SDM yang berkualitas

    sehingga masyarakat dan bangsa Indonesia bisa menjawab berbagai masalah dan

    tantangan yang semakin rumit dan kompleks.

    2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013

    Rasional perubahan Kurikulum SD 2013 menurut Widyastono (2014: 119)

    meliputi konsep dasar, faktor-faktor pengembangan, karekteristik, dan tujuan

    Kurikulum SD 2013. Konsep dasar Kurikulum SD 2013 menekankan pada

    pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik

    secara seimbang. Ketiga kompetensi tersebut akan dijabarkan dalam rapor dan

    menjadi penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Sehingga guru wajib

    mengimplementasikannya ke dalam pembelajaran serta harus menilai kompetensi

    tersebut secara menyeluruh. Menurut Syaifudin (dalam Husamah, 2013: 7), ada

    lima rasionalisasi dalam pengembangan Kurikulum SD 2013, yaitu:

    1. Tantangan Eksternal dan Internal

    a. Tantangan Internal

    (1) PP 19/2005 mengamanatkan bahwa pengembangan pendidikan

    mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar

    isi, standar proses, standar penilaian, standar kompetensi lulusan,

    standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana dan

    prasarana, serta standar pendidik dan tenaga kependidikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    (2) Kondisi pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara

    maju. Aspek ini akan melihat standar isi, khususnya pada kompetensi

    dasar.

    (3) Demografi bangsa Indonesia, yang membutuhkan SDM berkualitas.

    b. Tantangan Eksternal

    Lima tantangan penting yaitu tantangan masa depan, persepsi

    masyarakat, kompetensi masa depan, perkembangan pengetahuan dan

    pedagogi, dan fenomena negatif yang mengemuka. Pengembangan

    Kurikulum SD 2013 mengintegrasikan tiga komponen penting, yaitu

    attitude, skill, and knowledge (ASK), mengurangi beban siswa yang

    terlalu berat dengan mengintegrasikan mata pelajaran ke dalam tema

    (khusus untuk SD/MI), serta menitik beratkan pada pengembangan

    karakter siswa dalam kompetensi lulusannya.

    2. Pola pikir pikir pengembangan Kurikulum SD 2013

    a. Pola pikir pengembangan Kurikulum SD 2013 dibandingkan dengan

    kurikulum sebelumnya.

    1) Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.

    2) Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui

    kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.

    3) Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan

    sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

    4) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.

    5) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    b. Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

    Tabel 1. Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

    (Syaifudin dalam Husamah, 2013: 8)

    Elemen Ukuran tata kelola KTSP 2006 KURIKULUM SD

    2013

    Guru

    Kewenangan Hampir mutlak Terbatas

    Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi.

    Bagi yang rendah

    masih terbantu

    dengan adanya buku

    Beban Berat Ringan

    Efektivitas waktu

    untuk kegiatan

    pembelajaran

    Rendah (banyak

    waktu untuk

    persiapan)

    Tinggi

    Buku

    Peran penerbit Besar Kecil

    Variasi materi dan

    proses

    Tinggi Rendah

    Variasi harga/

    beban siswa

    Tinggi Rendah

    Siswa

    Hasil

    pembelajaran

    Tergantung

    sepenuhnya

    kepada guru

    Tidak sepenuhnya

    tergantung pada guru

    Pemantauan

    Titik

    penyimpangan

    Banyak Sedikit

    Besar

    penyimpangan

    Tinggi Rendah

    pengawasan Sulit, hampir

    tidak mungkin

    Mudah

    Penyusunan

    silabus

    Guru Hampir mutlak

    (dibatasi hanya

    oleh SK-KD)

    Pengembangan dari

    dari yang sudah

    disiapkan

    pemerintah Hanya sampai

    SK-KD

    Mutlak

    Penyusunan buku

    Penerbit Kuat Lemah

    Guru Hampir mutlak Kecil, kecuali untuk

    buku pengayaan

    Pemerintah Kecil, untuk

    kelayakan

    penggunaan

    sekolah

    Kecil untuk buku

    teks, kecil untuk buku

    pengayaan

    Penyusunan

    Rencana

    Guru Hampir mutlak Kecil,kecuali untuk

    pengembangan dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Pelaksanaan

    Pembelajaran

    yang ada pada buku

    teks

    Pemerintah daerah Supervisi

    penyusunan dan

    pemantauan

    Supervisi pelaksanaan

    dan pemantauan

    Pelaksanaan

    pembelajaran

    Guru Mutlak Hampir mutlak

    Pemerintah daerah Pemantauan

    kesesuaian

    dengan rencana

    (variatif)

    Pemantauan

    kesesuaian dengan

    buku teks (terkendali)

    Penjaminan mutu

    Pemerintah Sulit, karena

    variadi terlalu

    besar

    Mudah. Karena

    mengarah pada

    pedoman yang sama

    Langkah-langkah yang direncanakan pemerintah dalam penguatan

    tata kelola tersebut sebagai berikut :

    1) Menyiapkan buku pegangan pembelajaran.

    2) Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar

    yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka

    manfaatkan.

    3) Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan

    daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.

    3. Pendalaman dan perluasan materi

    Pendalaman dan perluasan materi didasarkan pada materi-materi pelajaran

    yang dikembangkan di negara-negara maju, dan membandingkannya dengan

    kondisi yang ada di Indonesia.

    4. Penguatan Proses

    Penguatan proses ditekankan pada dua aspek penting yaitu proses

    pembelajaran dan proses penilaian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    a. Pembelajaran

    1) Menggunakan pendekatan saintifik dengan mengamati, bertanya,

    mencoba menalar dan sebagainya.

    2) Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran

    untuk semua mata pelajaran.

    3) Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu (discovery

    learning).

    4) Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi

    pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis dan kreatif.

    b. Penilaian

    1) Disediakan buku pegangan guru.

    2) Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran

    mendalam (bukan sekedar hafalan).

    3) Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.

    4) Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

    5. Penyesuaian Beban

    1) Disediakan buku pegangan guru.

    2) Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua

    mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan bahasa

    Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.

    3) Penyediaan buku teks oleh pemerintah daerah/kota.

    Selain lima rasional perubahan kurikulum di atas, ada hal lain yang

    menjadi pokok penyusunan Kurikulum SD 2013 (Hidayat, 2013: 120-121), yakni

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada

    Kurikulum 2006 di mana ada beberapa permasalahan di antaranya:

    a. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan

    banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan

    tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.

    b. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan

    tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

    c. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan.

    d. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan

    kebutuhan (misalnyapendidikan karakter, metodologi pembelajaran

    aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum

    terakomodasi dalam kurikulum.

    e. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang

    terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

    f. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan

    pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang

    beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada

    guru.

    g. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis

    kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut

    adanya remediasi secara berkala.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    h. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar

    tidak menimbulkan multi tafsir.

    Selain masalah yang ada pada kurikulum yang berlaku sebelumnya, hal

    yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum SD 2013 (Hidayat, 2013: 121),

    yaitu:

    1. Tantangan masa depan di antaranya meliputi arus globalisasi, masalah

    lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu

    dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan

    industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,

    pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada

    sektor pendidikan serta hasil TIMSS dan PISA.

    2. Kompetensi masa depan yang meliputi kemampuan berkomunikasi,

    kemampuan berpikir jernih dan kritis kemampuan mempertimbangkan

    segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara

    yang efektif, dan kemampuan untuk mencoba mengerti dan toleran

    terhadap pandangan yang berbeda.

    3. Fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar,

    narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian,

    dan gejolak sosial (social unrest).

    4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu

    menitikberatkan pada aspek kognitif, beban peserta didik yang terlalu

    berat, dan kurang bermuatan karakter.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Pada Kurikulum SD 2013 terdapat empat elemen perubahan, yaitu

    perubahan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), standar isi, standar proses dan

    standar evaluasi. Perubahan yang terjadi pada SKL adalah adanya peningkatan

    dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan. Landasan pengembangan kompetensi dasar pada

    setiap kelas, pada setiap jenjang pendidikan, rumusan empat kompetensi inti

    (penghayatan, pengalaman agama, sikap keterampilan, dan pengetahuan).

    Perubahan pada standar isi yaitu dalam hal pengembangan kompetensi dari mata

    pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi muatan

    pelajaran melalui pendekatan tematik integratif. Kompetensi yang semula

    diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang

    dikembangkan dari kompeten. Pada standar proses, perubahan terjadi pada

    strategi pembelajaran. Di dalam pembelajaran, guru wajib memfasilitasi peserta

    didik untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan

    mencipta. Standar evaluasi pada Kurikulum SD 2013 juga mengalami perubahan,

    yaitu yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap,

    keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses. Beberapa

    konsekuensi akibat perubahan subtansi tersebut adalah dalam hal: pendekatan (isi)

    menggunakan tematik integratif, dan dalam hal struktur kurikulum (isi) untuk

    sekolah dasar adalah menyeluruh berbasis sains, jumlah mata pelajaran dari

    sepuluh mejadi 6, dan jumlah jam bertambah 4 jam perminggu akibat perubahan

    pendekatan pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Berdasarkan elemen perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa

    Kurikulum SD 2013 menata ulang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah

    berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan nasional.

    2.1.1.2 Penguatan Pendidikan Karakter

    Kurikulum SD 2013 mengharuskan guru menyusun RPP yang berorientasi

    pada Pendidikan Karakter dan mengimplementasikannya pada praktik

    pembelajaran sehari-hari di kelas melalui RPPTH yang telah dibuat. Sa’dun

    (2013: 127) berpendapat bahwa pendidikan karakter pada dasarnya adalah upaya

    menjadikan peserta didik berkarakter baik. Pendidikan karakter (Mulyasa, 2013:

    7) dalam Kurikulum SD 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan

    hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak

    mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar

    kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi

    Kurikulum SD 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter,

    dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu

    secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

    menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia

    sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari, hal ini dapat dilihat pada kegiatan

    inti di pembelajaran 1 pada produk halaman 9. Dalam implementasi Kurikulum

    SD 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran

    pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran

    yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu

    dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    hari. Sedangkan Daryanto (2014: 39) mengemukakan bahwa pendidikan karakter

    pada intinya bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,

    berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,

    berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

    semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan

    Pancasila. Jadi, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar

    dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan

    tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif)

    tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik

    dan biasa melakukannya (psikomotor).

    Upaya untuk mengimplementasikan pendidikan karakter perlu dilakukan

    dengan pendekatan holistis, yaitu mengintegrasikan perkembangan karakter ke

    dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Zubaedi (2012: 195) menjelaskan,

    pendekatan holistis dalam pendidikan karakter memiliki integrasi sebagai berikut:

    1. Segala kegiatan di sekolah diatur berdasarkan sinergitas-kolaborasi

    hubungan antara peserta didik, guru, dan masyarakat.

    2. Sekolah merupakan masyarakat peserta didik yang peduli dimana ada

    ikatan yang jelas yang menghubungkan peserta didik, guru, dan sekolah.

    3. Pembelajaran emosional dan sosial setara dengan pembelajaran akademik.

    4. Kerjasama dan kolaborasi di antara peserta didik menjadi hal yang lebih

    utama dibandingkan persaingan.

    5. Nilai-nilai seperti keadilan, rasa hormat, dan kejujuran menjadi bagian

    pembelajaran sehari-hari baik di dalam maupun di luar kelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    6. Peserta didik-diswa diberikan banyak kesempatan untuk mempraktikkan

    perilaku moralnya melalui kegiatan-kegiatan seperti pembelajaran

    memberikan pelayanan.

    7. Disiplin dan pengelolaan kelas menjadi fokus dalam memecahkan masalah

    dibandingkan hadiah dan hukuman .

    8. Model pembelajaran yang berpusat pada guru harus ditinggalkan dan

    beralih ke kelas demokrasi di mana guru dan peserta didik berkumpul

    untuk membangun kesatuan, norma, dan memecahkan masalah.

    Revitalisasi dan penekanan karakter dalam pengembangan Kurikulum SD

    2013 diharapkan mampu menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga

    masyarakat dan bangsa Indonesia bisa menjawab berbagai masalah dan tantangan

    yang semakin rumit dan kompleks. Jadi, Pendidikan karakter adalah upaya untuk

    membuat peserta didik berkarakter baik dengan tujuan membentuk budi pekerti

    dan akhlak mulia dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.

    2.1.1.3 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.

    Pelaksanaan Kurikulum SD 2013 mengharapkan peserta didik memiliki

    kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kuswana (2012: 109) berpendapat bahwa

    kemampuan berpikir yang baik dicapai melalui beberapa tahapan yang dapat

    dilihat dari teori berpikir kritis menurut taksonomi Bloom yang sudah direvisi.

    Revisi tersebut dilakukan oleh Anderson dan Kartwohl (dalam Purwanto, 2013:

    49) dengan beberapa tahapan, yaitu (1) mengingat, (2) memahami, (3)

    menerapkan, (4) menganalisis, (5) mengevaluasi, (6) menciptakan. Berikut

    hierarki taksonomi Bloom yang sudah direvisi beserta penjelasan di bawahnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Gambar 1. Revisi Taksonomi Bloom

    Berdasarkan gambar di atas, berikut penjelasan dari setiap tahapan

    menurut taksonomi Bloom (Purwanto, 2013: 50-51):

    1. Mengingat (C1)

    Mengingat merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah.

    Kemampuan ini merupakan kemampuan mengeluarkan fakta yang

    disimpan di dalam otak yang digunakan untuk merespons suatu

    permasalahan.

    2. Memahami (C2)

    Kemampuan memahami merupakan kemampuan untuk melihat hubungan

    fakta dengan fakta. Mengingat/ menghafal dianggap tidak cukup karena

    memahami lebih baik dalam melihat hubungan antara pengetahuan dengan

    fakta.

    3. Menerapkan (C3)

    Menerapkan merupakan kemampuan kognitif untuk memahami aturan,

    hukum, rumus, dan sebagainya. Biasanya kemampuan pada tingkat ini

    digunakan untuk memecahkan masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    4. Menganalisis (C4)

    Kemampuan menganalisis adalah kemampuan untuk memahami suatu

    dengan cara menguraikannya ke dalam unsur-unsur sederhana.

    5. Mengevaluasi (C5)

    Mengevaluasi adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil

    keputusan dari hasil penilaiannya.

    6. Mencipta (C6)

    Kemampuan mencipta merupakan kemampuan berpikir yang paling tinggi.

    Kemampuan ini merupakan kemampuan yang menjadikan pengetahuan

    yang dimiliki, diolah menjadi suatu bentuk yang baru.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

    kognitif menurut taksonomi Bloom merupakan kemampuan yang bertahap untuk

    sampai kepada tingkat tertinggi. Pelaksanaan pedekatan tematik integratif ini

    dapat dilihat pada kegiatan inti pembelajaran 1 pada produk halaman 9.

    2.1.1.4 Pendekatan Tematik Integratif

    Pembelajaran tematik integratif merupakan salah satu ciri khas dari

    Kurikulum SD 2013. Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan

    dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob dengan konsep

    pembelajaran interdisipliner dan Fogarty dengan konsep pembelajaran terpadu.

    Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

    secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intramata pelajaran

    maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, peserta didik akan

    memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    jadi bermakna bagi peserta didik (Majid, 2014: 85). Pembelajaran tematik adalah

    pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

    pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid

    (Poerwadarminta dalam Majid, 2014: 80). Dalam Kemendikbud (2014: 15) juga

    disebutkan bahwa belakangan ini, pembelajaran tematik integratif diyakini

    sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif karena mampu mewadahi dan

    menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik peserta didik di

    dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Terkait hal tersebut juga dijelaskan tujuan

    dari pembelajaran tematik integratif, yakni:

    1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu;

    2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

    muatan pelajaran dalam tema yang sama;

    3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan

    berkesan;

    4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan

    berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta

    didik;

    5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam

    situasi nyata seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari

    pelajaran yang lain;

    6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang

    disajikan berada dalam konteks tema yang jelas;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan

    secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau

    3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan

    8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuhkembangkan

    dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi

    dan kondisi.

    Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

    memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai

    tema. Menurut Majid (2014: 80), pendekatan tematik integratif merupakan salah

    satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu

    sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu

    maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip

    keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Majid (2014: 86) memberikan

    penjelasan mengenai pengertian pembelajaran tematik sebagai berikut:

    1. Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang

    digunakan untuk memeahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yag

    berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi

    lainnya.

    2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang

    studi yang mencerminkan dunia riil di sekeliling dan dalam rentang

    kemampuan dan perkembangan anak.

    3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak

    secara simultan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    4. Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda

    dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.

    Pembelajaran tematik memberikan keluasaan dan kedalaman implementasi

    kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk

    memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan

    pendapat Majid (2014: 89) mengenai prinsip pembelajaran tematik sebagai

    berikut:

    1. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat

    dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini

    menjadi alat pemersatu materi yang berragam dari beberapa mata

    pelajaran.

    2. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata

    pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian, materi-materi

    yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.

    3. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan

    kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran tematik integratif

    harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang

    termuat dalam kurikulum.

    4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu

    mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan

    kebutuhan, dan pengetahuan awal.

    5. Materi pembelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya,

    materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Sebagai suatu model pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar,

    Majid (2014: 89) memperjelas karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut:

    a. Berpusat pada peserta didik

    Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

    menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru

    lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-

    kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.

    b. Memberikan pengalaman langsung

    Peserta didik akan dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret)

    sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

    c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

    Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang

    paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.

    d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

    Peserta didik diharapkan mampu memahami konsep-konsep dari

    berbagai mata pelajaran secara utuh. Hal ini diperlukan untuk

    membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang

    dihadapi pada kehidupan sehari-hari.

    e. Bersifat fleksibel

    Pada pembelajaran tematik, guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu

    mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya

    dengan kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di mana

    peserta didik dan sekolah berada.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

    Sedangkan karakteristik pembelajaran tematik menurut TIM Pengembang

    PGSD (dalam Majid, 2014: 90) adalah:

    a. Holistik, suatu gejala atau yang menjadi pusat perhatian dalam

    pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi

    sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

    b. Bermakna, pengkajian atau fenomena dari berbagai macam aspek,

    memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skemata yang

    dimiliki oleh peserta didik, yang pada gilirannya nanti akan

    memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.

    c. Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik memahami

    secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.

    d. Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada

    pendekatan inquiry discovery dimana peserta didik terlibat secara aktif

    dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga

    proses evaluasi.

    Pembelajaran tematik memiliki rambu-rambu yang harus diperhatikan

    dalam perencanaan dan pelaksanaannya, adapun rambu-rambu pembelajaran

    tematik (Majid, 2014: 91) adalah sebagai berikut:

    a. Tidak semua mata pelajaran harus disatukan.

    b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensidasar lintas semester.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tidak harus dipadukan.

    Kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan dibelajarkan secara

    tersendiri.

    d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap

    diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara mandiri.

    e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,

    menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.

    f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik,

    lingkungan, dan daerah setempat.

    Kelebihan atau arti penting dari pembelajaran tematik menurut Majid

    (2014: 92) adalah sebagai berikut:

    1. Menyenangkan, karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak didik.

    2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan

    dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik.

    3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

    4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan

    persoalan yang dihadapi.

    5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

    6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan

    orang lain.

    7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang

    dihadapi dalam lingkungan anak didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Kelebihan pembelajaran tematik integratif juga dijelaskan oleh Ahmadi

    (2014: 224) sebagai berikut:

    1. Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta

    didik memerlukan peluang tambahan untuk menggunakan talentanya.

    2. Menyediakan waktu bersama orang lain untuk secara cepat

    mengkonseptualisasi dan mensintesis.

    3. Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar.

    4. Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.

    5. Memiliki perbedaan kualitatif dengan model pembelajaran lain, karena

    sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat

    tinggi atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan

    ganda, sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap,

    keterampilan dan pengetahuan.

    Selain kelebihan tersebut, Ahmadi (2014: 224) menjelaskan manfaat

    pembelajaran tematik integratif, yaitu:

    1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

    2. Menggunakan kelompok kerja sama, kolaborasi, kelompok belajar, dan

    strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk

    memecahkan masalah.

    3. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah

    otak (brain-friendly classroom).

    4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses

    informasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    5. Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik berada dalam

    format ramah otak.

    6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan

    langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari.

    7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan

    program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan

    bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas.

    8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru

    untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara

    penilaian.

    Keberhasilan pembelajaran tematik integratif sangat ditentukan oleh

    seberapa jauh pembelajaran terpadu direncanakan dan dikemas sesuai dengan

    kondisi peserta didik: minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan. Berdasarkan

    teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik integratif adalah

    pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema untuk memadukan berbagai

    kompetensi dari berbagai mata pelajaran yang dapat dikaitkan, namun dengan

    melihat prinsip dan rambu-rambu yang ada agar manfaat dan tujuan pelaksanaan

    pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta

    didik.

    2.1.1.5 Pendekatan Saintifik

    Penerapan pendekatan pendekatan saintifik atau ilmiah dalam proses

    pembelajaran ini sering disebut menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan

    Kurikulum SD 2013. Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah (scientific

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    approach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali

    informasi, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi,

    menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,

    kemudian menyimpulkan, dan mencipta (Majid, 2014: 211), penerapan

    pendekatan saintifik nampak pada produk perangkat pembelajaran halaman 9.

    Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat

    dilakukan dengan: penilaian proses, penilaian produk, dan penilaian sikap

    (Hosnan, 2014: 396). Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    1. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat

    peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi maupun saat

    presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja, hal ini nampak

    pada produk perangkat pembelajaran halaman 18. Instrumen berupa daftar

    cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

    a. Tes praktik/ kinerja atau performance, yaitu penilaian yang menuntut

    respons berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku

    sesuai dengan tuntutan kompetensi.

    b. Penilaian projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang

    meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara

    tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

    c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara

    menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu

    yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    perkembangan, prestasi, dan/ atau kreativitas peserta didik dalam

    kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata

    yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

    2. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum

    dilakukan dengan tes tertulis, hal ini nampak pada produk perangkat

    pembelajaran halaman 15-16.

    a. Instrumen tes tulis berupa soal pilhan ganda, isisan, jawaban singkat,

    soal benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian

    dilengkapi dengan pedoman penskoran.

    b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh guru

    secara ucap/oral, sehingga peserta didik merespons pertanyaan

    tersebut, sehingga menimbulkan keberaniam dari peserta didik.

    Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat atau paragraf yang

    diucapkan.

    3. Penilaian sikap. Pendidik melakukan penilaian melalui observasi,

    penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta

    didik dan jurnal di saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu,

    berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi

    sikap, hal ini nampak pada produk perangkat pembelajaran halaman 17-18.

    a. Observasi: merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

    berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara

    langsung, maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman

    observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    b. Penilaian diri: merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

    peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya

    dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan

    berupa lembar penilaian diri.

    c. Penilaian antar peserta didik/ teman: merupakan teknik penilaian

    dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan

    pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar

    penilaian antar peserta didik.

    d. Jurnal/ catatan guru: merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar

    kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan

    kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

    2.1.1.6 Penilaian Otentik

    Kurikulum SD 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar

    peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan

    penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Penilaian atau asesmen

    yang dilakukan dimaksudkan untuk mengukur kompetensi atau kemampuan

    tertentu terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran,

    sedangkan penilaian untuk mengetahui sikap digunakan teknik nontes (Hosnan,

    2014: 387). Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran,

    pengujian, atau evaluasi. Istilah otentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid,

    atau reliabel. Muslich (dalam Hosnan, 2014: 387) berpendapat bahwa Asesmen

    otentik merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

    gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Pendapat ini serupa dengan arti penilaian otentik yang dikemukakan Majid

    (2014: 238), yaitu penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data

    yang bisa memberikan gambaran perkembangan peserta didik yang digunakan

    oleh guru untuk dapat memastikan bahwa peserta didik mengalami proses

    pembelajaran dengan benar. Dalam mengumpulkan data tentang ketercapaian

    suatu tujuan belajar adalah mustahil dilakukan hanya dengan menggunakan satu

    model asesmen saja, karena selama ini ternyata pelaksanaan penilaian hanya

    menggunakan asesmen tradisional. Hal ini sependapat dengan Santrock dalam

    Majid (2014: 236) yang berpendapat mengenai alasan pengembangan penilaian

    otentik, yaitu karena penilaian tradisional yang selama ini digunakan

    mengabaikan konteks dunia nyata dan kurang menggambarkan kemampuan

    peserta didik secara holistik. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah asesmen

    alternatif untuk melengkapi penilaian tradisional yang selama ini dilakukan.

    Asesmen alternatif juga dikenal dengan nama asesmen otentik yang digunakan

    untuk menilai belajar peserta didik pada situasi dunia nyata atau konteks di mana

    peserta didik berhadapan dengan masalah-masalah yang memerlukan beberapa

    macam cara pemecahan. Karena satu asesmen belum tentu dapat menunjukkan

    seluruh ranah kecerdasan peserta didik. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan

    bahwa untuk melengkapi asesmen tradisional, perlu adanya asesmen alternatif

    yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin diukur. Hosnan (2014:

    387) mengatakan bahwa Asesmen otentik adalah pengukuran yang bermakna

    secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,

    dan pengetahuan. American Library Association (dalam Hosnan, 2014: 388)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    mendefinisikan asesmen otentik sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja,

    prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam

    pembelajaran.

    Asesmen otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah

    dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013, karena

    penilaian/ asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil

    belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,

    membangun jejaring, dan lain-lain. Hal tersebut sesuai dengan definisi dari Pusat

    Kurikulum (dalam Majid, 2014: 236) yang berbunyi, “Penilaian otentik (authentic

    assessment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan

    informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan

    prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat,

    dan konsisten sebagai akuntabilitas publik”. Karena cenderung fokus pada tugas-

    tugas yang kompleks atau kontekstual, asesmen otentik memungkinkan peserta

    didik untuk menunjukkan kompetensi secara lebih otentik. Sehingga asesmen ini

    sangat trelevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran

    khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Dengan

    demikian asesmen otentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara

    terbaik agar semua peserta didik dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan

    waktu yang berbeda. Selanjutnya data asesmen otentik digunakan untuk berbagai

    tujuan seperti menentukan kelayakan akuntabilitas implementasi kurikulum dan

    pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen otentik dapat diolah dianalisis

    dengan metode kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penilaian otentik digunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan

    (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat

    digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang

    memenuhi Standar Penilaian Pendidikan (Majid, 2014: 240). Penilaian otentik

    menurut Kunandar (2014: 38) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau

    produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus

    mengukur aspek kinerja dan produk atau hasil yang dikerjakan oleh

    peserta didik, namun harus dipastikan bahwa kinerja dan produk tersebut

    merupakan cerminan kompetensi dari peserta didik tersebut secara nyata

    dan objektif.

    2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung,

    artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru dituntut

    untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan atau kompetensi proses

    (selama kegiatan pembelajaran) dan kemampuan kompetensi peserta didik

    setelah melakukan kegiatan pembelajaran.

    3. Menggunakan berbagai cara dan sumber. Artinya melakukan penilaian

    terhadap peserta didik harus menggunakan berbagai teknik penilaian dan

    menggunakan berbagai sumber atau data yang bisa digunakan sebagai

    informasi yang menggambarkan penguasaan kompetensi peserta didik.

    4. Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Artinya, dalam

    melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi

    tertentu harus secara komperehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    tes semata. Informasi-informasi lain yang mendukung pencapaian

    kompetensi peserta didik dapat dijadikan bahan dalam melakukan

    penilaian.

    5. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan

    bagian-bagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka

    harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan

    setiap hari.

    6. Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta

    didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya dalam melakukan penilaian

    peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur kedalaman

    terhadap penguasaan kompetensi tertentu.

    Kunandar (2014: 38) memberikan karakteristik Penilaian otentik sebagai

    berikut:

    1. Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. Artinya penilaian otentik

    dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu

    atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian kompetensi

    terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester

    (sumatif).

    2. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta. Artinya

    penilaian otentik itu ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

    yang menekankan aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance),

    bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan

    dan ingatan).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    3. Berkesinambungandan terintegrasi. Artinya, dalam melakukan penilaian

    otentik harus secara berkesinambungan (terintegrasi) dan merupakan satu

    kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi

    terhadap. Pencapaian kompetensi peserta didik.

    4. Dapat digunakan sebagai feed back. Artinya, penilaian otentik yang

    dilakukan oleh guru dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap

    pencapaian kompetensi peserta didik secara komperehensif.

    Kesimpulan yang dipaparkan oleh Kunandar (2014: 42) mengenai penilaia