PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini...

73
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH : NAMA : ALBERTUS KRISTIANTA WICAKSANA NIM : 081134243 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING

TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK

DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

NAMA : ALBERTUS KRISTIANTA WICAKSANA

NIM : 081134243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING

TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK

DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

NAMA : ALBERTUS KRISTIANTA WICAKSANA

NIM : 081134243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

ii 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

iii 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

iv 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Desember 2010

Penulis

Albertus Kristianta Wicaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Albertus Kristianta Wicaksana

Nomor Induk Mahasiswa : 081134243

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalitas kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 14 Desember 2010

Yang menyatakan

Albertus Kristianta Wicaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

vi 

ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN

KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Albertus Kristianta Wicaksana

Universitas Sanata Dharma 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini berawal dari rendahnya prestasi siswa dalam materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi belajar siswa dalam materi mengenal satuan jarak dan kecepatan dalam persentase. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas individu secara tertulis, yang meliputi mengerjakan soal pre tes, mengerjakan LKS dan mengerjakan soal post tes sebagai evaluasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas lima SD N Pucung yang berjumlah 22 siswa. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus, yang sebelumnya didahului dengan pre tes untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum penelitian. Kemudian diadakan siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri dari dua pertemuan (empat jam pelajaran), dan siklus II terdiri dari dua pertemuan (empat jam pelajaran). Pembelajaran pada siklus I menggunakan cooperative learning teknik jigsaw, dengan materi jarak tempuh. Sedangkan pada siklus II pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dengan materi kecepatan dan waktu tempuh. Penggunaan strategi ini dapat membantu meningkatan prestasi belajar siswa dalam materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Pada kondisi awal sebelum penelitian, siswa belum seluruhnya memenuhi target pencapaian KKM, 45% yang memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 58,64. Nilai KKM Matematika SD N Pucung adalah 60. Pada akhir siklus I, 73% siswa telah memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 67,05. Pada siklus II, 82% siswa berhasil memenuhi KKM, dengan nilai rata-rata seluruh siswa sebesar 71,82. Dari data tersebut dapat dilihat kemajuan siswa dalam memperoleh nilai pada materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Kondisi ini menggambarkan keberhasilan penelitian dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan pada siswa kelas V SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

vii 

Kata kunci : Prestasi belajar, cooperative learning teknik jigsaw. ABSTRACT

THE IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING JIGSAW TECHNIQUE

IN THE KNOW YOUR DISTANCE AND SPEED FORCE ON STUDENT CLASS V PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL PUCUNG

ACADEMIC YEAR 2010/2011

Albertus Kristianta Wicaksana Sanata Dharma University

2010

This study aims to determine the increase learning achievement using cooperative learning jigsaw technique in identifying the unit of distance and speed. This research started from low student achievement in familiar material unit distance and speed. This research is a quantitative descriptive research that describes the increase in the value of student achievement in familiar material unit distance and speed in percentage. The techniques used in this study is the duty of the individual in writing, which includes work on the problems pre-test, doing worksheets and post tests as do the problems of evaluation.

Subjects in this experiment were students in fifth grade Public Elementary School Pucung totaling 22 students. Researchers carry out research in two cycles, which is preceded by a pre test to determine students' initial conditions before the study. Then place the cycle I and cycle II. Cycle I consists of two meetings (four hours of lessons), and cycle II consists of two meetings (four hours of lessons). Learning on the first cycle using a jigsaw cooperative learning techniques, with material mileage. While on the second cycle of learning using a jigsaw cooperative learning techniques with the material speed and travel time. The use of these strategies can help improve student achievement in familiar material unit distance and speed.

In the initial conditions before the study, students are not yet fully meet the achievement target KKM, 45% who meet the KKM with an average rating of 58.64. Elementary Math Score Public Elementary School Pucung KKM is 60. At the end of cycle I, 73% of students have fulfilled KKM with a 67.05 average score. In the second cycle, 82% of students successfully meet the KKM, with an average rating of all students at 71.82. From this data can be viewed student progress in acquiring the material to know the value at unit distance and speed. This situation illustrates the success of research in the implementation of Classroom Action Research. Thus, it can be concluded that learning to use a jigsaw cooperative learning techniques to improve student achievement in the familiar units of distance and speed in fifth grade elementary school students Public Elementary School Pucung academic year 2010/2011.

Keywords: Learning achievement, cooperative learning jigsaw technique.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

viii 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Cooperative Leraning Teknik

Jigsaw dalam Mengenal Satuan Jarak dan Kecepatan pada Siswa Kelas V SD N

Pucung Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Banyak hambatan dan rintangan yang penulis alami dalam proses penyusunan

skripsi ini. Namun, karena anugerah-Nya, keterlibatan, dan bantuan dari berbagai

pihak sehingga penulis dapat melaluinya dengan baik. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkatiku.

2. F. Tri Darminta dan S. Yuliana selaku orang tuaku yang selalu

mendoakanku.

3. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed,. PhD. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. selaku dosen pembimbing I.

6. Bapak Drs. YB Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing II.

7. Bapak Maryoto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Pucung.

8. Saudara Agustina Wahyu Utami selaku teman dekatku yang selalu

memberiku semangat dan membantuku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

ix 

9. Ibu Dyah Eka Pitasari selaku teman kerjaku yang selalu memberikan aku

semangat.

10. Para Bapak dan Ibu Guru SD N Pucung yang memberikan semangat dan

mendoakanku.

11. Semua pihak yang telah mebantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis

senantiasa mendapat berkat dan rahmat yang melimpah dari Allah Bapa di surga.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan skripsi ini akan penulis terima dengan senang

hati.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,

khususnya para calon guru Sekolah Dasar.

Yogyakarta, 14 Desember 2010

Penulis

Albertus Kristianta Wicaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …...............…………………………………………………. ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............………………………… ..ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………..............……………… .iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………................... .iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................v

ABSTRAK ………………………………………………………………..................vi

ABSTRACT ..............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………....x

DAFTAR TABEL ….……………………………………………………………...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………….……………………………………...1

B. Batasan Masalah …………………………………………………………3

C. Rumusan Masalah ………………………………………………………..3

D. Batasan Pengertian ……………………………………………………….3

E. Pemecahan Masalah …………………………………………... ………...4

F. Tujuan ………….……………………………………………… ………...4

G. Manfaat …………….…………………………………………………….5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar……………..……………………......................................6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

xi 

B. Cooperative Learning …………………………………………………...8

1. Pembelajaran Cooperative Learning ………………………………...8

2. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning ………………………12

C. Cooperative Learning Teknik Jigsaw ………………………………….14

1. Pengertian Cooperative Learning Teknik Jigsaw .............................14

2. Langkah-langkah Cooperative Learning Teknik Jigsaw ……..…….19

3. Keunggulan Cooperative Learning Teknik Jigsaw ………………...20

D. Jarak dan Kecepatan ……………………………………………………20

1. Pengertian Jarak …………………………………………………….20

2. Pengertian Kecepatan ……………………………………………….21

E. Kerangka Berpikir ………………………………………………………22

F. Hipotesis Tindakan ……………………………………………………..22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………23

B. Setting Penelitian ……………………………………………………….23

1. Tempat Penelitian …………………………………………………..23

2. Subjek Penelitian …………………………………………………...23

3. Objek Penelitian ……………………………………………………23

4. Waktu Penelitian ……………………………………………………24

5. Desain Penelitian …………………………………………………...24

C. Rencana Tindakan ……………………………………………... ……….24

1. Persiapan ……………………………………………………………24

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ……………………………………25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

xii 

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ………………………………….28

E. Analisis Data ……………………………………………………………28

F. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian …………..…………………….30

1. Analisis Item-item Soal ……………………………………………..30

2. Pengujian Validitas …………………………………………………33

3. Pengujian Reliabilitas ………………………………………………34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian …………………………………………………………36

1. Kegiatan Pretes ……………………………………………………..36

2. Kegiatan Siklus I ……………………………………………………37

3. Kegiatan Siklus II …………………………………………………..44

4. Kesimpulan …………………………………………………………51

B. Pembahasan …………………………………………………… ……….52

1. Refleksi Siklus I …………………………………………………….52

2. Refleksi Siklus II ……………………………………………………53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………………..55

B. Saran ……………………………………………………………………55

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

xiii 

DAFTAR TABEL

A. Tabel 1 Pengumpulan Data dan Instrumen ……………………………………..28

B. Tabel 2 Sasaran Penelitian ……………………………………………………...28

C. Tabel 3 Pengubahan Skor Menjadi Nilai ……………………………………….28

D. Tabel 3 Indeks Kesukaran ………………………………………………………31

E. Tabel Indeks Diskriminasi ……………………………………………………...33

F. Tabel 4 Koefisien Korelasi ……………………………………………………..34

G. Tabel 6 Acuan Penilaian Reliabilitas …………………………...........................35

H. Tabel Analisis Pretes ...........................................................................................36

I. Tabel 7 Hasil Tes Siklus I ………………………………………………………42

J. Tabel 8 Tabel Analisis Siklus I ………………………………………………...44

K. Tabel 9 Hasil Tes Siklus II ........................ ……………………..........................49

L. Tabel 10 Tabel Analisis Siklus II ………………………………………………51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

 

 

xiv 

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1 Silabus

B. Lampiran 2 RPP

C. Lampiran 3 LKS

D. Lampiran 4 Kisi-kisi Soal

E. Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas

F. Lampiran 6 Tabel Harga Kritis

G. Lampiran 7 Soal Evaluasi

H. Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian

I. Lampiran 9 Daftar Nilai Kelas V B SD N Pucung

J. Lampiran 10 Instrumen Pengumpulan Data

K. Lampiran 11 Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Dasar adalah salah satu jenjang pendidikan yang paling penting.

Pendidikan di SD salah satunya berfungsi untuk mempersiapkan siswa

menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan di SD terdapat

jenjang atau tingkat pendidikan yaitu dari kelas I sampai kelas VI. Siswa dapat

dikatakan siap untuk mengikuti pelajaran dijenjang berikutnya dan naik kelas

ditentukan dari prestasi belajarnya. Salah satu syarat siswa dapat naik kelas adalah

nilainya memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh SD tempat siswa bersekolah.

Pelajaran yang menuntut siswa untuk nilainya memenuhi KKM salah satunya

adalah Matematika. SD N Pucung menentukan KKM Matematika di kelas V

adalah 60. Sehingga siswa yang dianggap memenuhi KKM adalah yang nilainya

60 atau lebih dari 60.

SD N Pucung adalah sekolah yang berada di Dusun Pucung, Desa

Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Saat ini

SD N Pucung terdiri atas 9 kelas yaitu kelas I, kelas II, kelas III A, kelas III B,

kelas IV A, kelas IV B, kelas V A, kelas V B, dan kelas VI. Jumlah murid SD N

Pucung adalah 222 siswa. Syarat menjadi siswa baru di SD N Pucung adalah anak

berusia 7 tahun ke atas dan lulus TK. Kelas yang diteliti oleh peneliti adalah kelas

V B. Jumlah siswa kelas V B adalah 22 siswa, terdiri dari delapan perempuan dan

14 laki-laki. Tempat tinggal mereka berada di daerah sekitar SD, yaitu di Desa

Tamanmartani. Jarak rumah para siswa kelas V B dengan SD antara satu sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

2

 

tiga kilometer. Keadaan fisik siswa kelas V B cukup baik. Jumlah guru SD N

Pucung adalah 15 guru, pendidikan terakhir mereka yaitu SPG ada satu guru, DII

ada tujuh guru, dan S1 ada tujuh guru. Menurut lama mengajar para guru yaitu,

dua sampai lima tahun ada lima guru, lima sampai sepuluh tahun ada dua guru,

dan 10 tahun ke atas ada tujuh guru.

Dalam hal pelajaran, Matematika adalah pelajaran yang dianggap paling

sulit oleh siswa kelas V SD N Pucung. Keadaan ini menjadikan pelajaran

Matematika menakutkan bagi siswa. Salah satu kompetensi dasar yang ada dalam

pelajaran Matematika kelas V adalah mengenal satuan jarak dan kecepatan.

Dalam kompetensi dasar mengenal satuan jarak dan kecepatan, siswa kelas V B

SD N Pucung yang mendapat nilai kurang dari KKM (60) adalah 55% dan yang

memenuhi KKM (60) adalah 45% dengan nilai rata-rata kelas 58,64. Ini

menunjukkan kemampuan siswa kelas V B SD N Pucung dalam mengenal satuan

jarak dan kecepatan masih kurang. Kemungkinan penyebabnya adalah

pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif

dalam pelajaran, siswa merasa malas mengikuti pelajaran, dan siswa kurang

terlibat dalam pembelajaran. Masalah yang dialami oleh siswa kelas V B dalam

pembelajaran Matematika ini adalah memilih strategi pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan. Untuk

itu peneliti ingin mencoba meningkatkan prestasi siswa dalam mengenal satuan

jarak dan kecepatan menggunakan strategi cooperative learning teknik jigsaw.

Peneliti memilih strategi cooperative learning teknik jigsaw dalam mengenal

satuan jarak dan kecepatan karena strategi ini menuntut siswa aktif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

3

 

pembelajaran dan setiap siswa akan mendapat tanggung jawab dalam pelaksanaan

pembelajarannya sehingga siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.

B. Batasan Masalah

Agar lebih terarah, masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam materi

pokok hubungan jarak, kecepatan, dan waktu di kelas V B SD N Pucung tahun

pelajaran 2010/2011.

C. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan

siswa kelas V B SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011?

D. Batasan Pengertian

1. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau kemampuan

menguasai pelajaran yang diterima (KBBI:2002).

2. Strategi cooperative learning adalah serangkaian aktifitas dalam kelompok

atau grup yang bersifat sosial dan masing-masing pembelajar bertanggung

jawab atas pembelajaran yang mereka jalani (Slavin:2008).

3. Teknik Jigsaw adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca,

menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan berbagai informasi

lintas ilmu (Slavin:2008). Cara kerja teknik ini adalah siswa dibagi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

4

 

kelompok dan setiap anak mendapatkan tugas yang berbeda, kemudian

anak yang tugasnya sama membuat kelompok ahli untuk mengerjakan

bersama. Setelah selesai mengerjakan, anak kembali ke kelompok semula

untuk membahas hasil kerja setiap anak.

4. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat.

(KBBI:2002). Salah satu satuan jarak yang sering digunakan adalah km.

5. Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu

(KBBI:2002).

6. Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat apabila nilai yang memenuhi

KKM adalah lebih dari 45% atau lebih dari keadaan awal siswa.

E. Pemecahan Masalah

Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mengenal satuan jarak dan

kecepatan siswa kelas V B SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 akan diatasi

dengan pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw agar siswa

dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

F. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran

menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas V B SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 dalam mengenal

satuan jarak dan kecepatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

5

 

G. Manfaat

1. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan

strategi cooperative learning teknik jigsaw dalam pembelajaran mengenal

satuan jarak dan kecepatan.

2. Bagi SD N Pucung, dapat menambah khazanah strategi pembelajaran

Matematika.

3. Bagi USD, dapat menambah referensi PTK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

6

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

Winkel dalam Mulyani (1984:64) mengatakan bahwa prestasi adalah bukti

usaha yang dapat dicapai. Untuk mengetahui hasil dari usaha dalam pembelajaran

perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai

pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar

atau tes prestasi (Mulyono, 1995:150). Prestasi belajar selain dipengaruhi oleh

kemampuan kognitif yang dimiliki siswa juga dipengaruhi oleh pengalaman

belajar.

Dalam Masidjo (1995 : 38-40) prestasi adalah hasil proses belajar yang

khas yang dilakukan dengan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran dari

hasil proses belajar yang merupakan kemampuan aktual yang diperoleh sewaktu

mempelajari suatu bahan pelajaran. Sejumlah perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam proses belajar mengajar dapat

diketahui. Tingkat keberhasilan dalam mengikuti proses pembelajaran diukur

dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu obyek dalam

kegiatan belajar yang khas, yang dilakukan dengan secara sengaja dalam bentuk

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, dan nilai. Proses pengukuran itu

dilaksanakan dalam suatu tes evaluasi hasil belajar.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

7

 

Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh tenaga pendidikan

profesional, yang memiliki kompetensi dengan kemajuan yang dapat diandalkan,

berdaya guna, dan berhasil guna untuk melayani dan membantu siswa dalam

proses belajar mengajar. Karena tuntutan profesi, maka tugas guru meliputi

mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti memberi bimbingan kepada

anak agar dapat berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta

mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti memberikan pengajaran

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti

memberikan diri untuk menjadi fasilitator bagi anak untuk berlatih. Faktor lain

yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana guru dapat menciptakan situasi

belajar yang membuat anak merasa nyaman dan bahagia dalam menjalani proses

belajar di sekolah. Pengukuran penguasaan hasil belajar/prestasi belajar selalu

dikaitkan dengan tes prestasi atau tes hasil belajar. Metode dan alat evaluasi harus

menentukan baik jenis perilaku maupun materi (terhadap materi siswa berbuat

sesuatu, sesuai dengan aspek isi dalam tujuan instruksional), sehingga prestasi

yang diberikan oleh siswa benar-benar mencakup hasil belajar yang harus

dicapainya (Winkel, 2004. 620-621).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah ukuran

kemampuan siswa dalam suatu pelajaran. Prestasi belajar siswa diukur dengan alat

evaluasi yaitu dalam bentuk tes atau evaluasi hasil belajar. Tes atau evaluasi hasil

belajar dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan sehingga dapat mengukur

prestasi belajar siswa dalam pelajaran yang telah diberikan. Pendidik atau guru

termasuk yang berperan penting dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa

karena cara mengajar guru mempengaruhi hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

8

 

B. Cooperative Learning

1. Pembelajaran Cooperative Learning

Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang

diajarkannya dan memahami berbagai strategi pembelajaran yang dapat

merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran

yang matang. Guru yang memahami berbagai strategi pembelajaran akan dapat

menyelesaikan masalah yang dialami disaat pembelajaran.

Strategi pembelajaran cooperative learning merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran

cooperative learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok

yang terstruktur. Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2009:58)

mengatakan yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu

saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal,

keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning

(pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius”

yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Cooperative learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang

menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di

antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri

dari dua orang atau lebih.

Pembelajaran cooperative learning adalah salah satu bentuk pembelajaran

yang berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran cooperative learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

9

 

merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok

kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan

saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran

cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu anggota

dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Belajar kelompok adalah salah satu cara untuk belajar yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran. Penerapan belajar kelompok dapat dilaksanakan

saat di kelas maupun saat di rumah. Belajar kelompok yang dianggap cooperative

lerning adalah belajar kelompok untuk membuat semua anggota kelompok

menguasai bahan pelajaran atau masalah yang diberikan oleh guru. Apabila salah

satu anggota kelompok belum mengerti bahan pelajaran yang dibahas, maka

anggota yang lain wajib membantunya sampai mengerti.

Menurut Anita Lie dalam bukunya “cooperative learning”, bahwa strategi

pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok,

tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok

yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2009:58)

mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative

learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur strategi pembelajaran gotong

royong yaitu :

a. Saling Ketergantungan Positif

Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

10

 

sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya

sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.

Setiap anggota kelompok terdapat saling ketergantungan dalam

menyelesaikan tugasnya masing-masing. Sehingga perlu ada kerja sama yang baik

dalam kelompok tersebut. Agar kerja kelompok dapat berjalan dengan efektif,

maka pengajar perlu menyiapkan tugas yang akan diberikan kepada kelompok

dengan matang sesuai tujuan yang hendak dicapai.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur strategi

pembelajaran cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab

untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif dalam strategi pembelajaran

cooperative learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa

sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung

jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.

Belajar kelompok yang disebut cooperative learning menuntut siswa

untuk bertanggung jawab dengan tugasnya. Setiap siswa dalam kelompok

diberikan tanggung jawab masing-masing dan diberi peran untuk menyelesaikan

tugasnya. Tugas yang dibebankan setiap siswa harus selesai karena diperlukan

untuk menyelesaiakan tugas kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

11

 

c. Tatap Muka

Dalam pembelajaran cooperative learning setiap kelompok harus

diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini

akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang

menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,

memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.

Interaksi antar anggota kelompok dapat berguna bagi semua anggota

kelompok. Setiap anggota kelompok dapat mengembangkan pengetahuannya

melalui teman-temannya di kelompok dengan belajar bersama, saling membantu,

berdiskusi menyelesaiakan perbedaan pendapat untuk menyatukan sebuah

pendapat menjadi sebuah kesimpulan.

d. Komunikasi antar Anggota

Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai

keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga

bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan

kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan

berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Namun, proses

ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk

memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan

emosional para siswa.

Keterampilan komunikasi siswa dapat terlatih dalam sebuah kelompok

belajar. Antar anggota kelompok dalam berdiskusi memerlukan komunikasi untuk

menyelesaikan tugasnya. Hal ini membuat siswa yang belum bisa berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

12

 

antar siswa, dapat belajar untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan

sekaligus mempererat jiwa sosial mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Evaluasi juga dapat membantu

anggota kelompok untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki lagi

saat bekerja kelompok.

Evaluasi proses kerja kelompok bermanfaat bagi kelompok dan anggota

kelompok. Manfaat evaluasi proses kerja kelompok antara lain adalah

memperbaiki hal-hal yang belum benar dalam kerja kelompok untuk digunakan

saat mereka belajar lagi dalam sebuah kelompok.

2. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning

Tujuan pembelajaran cooperative learning berbeda dengan kelompok

konvensional yang menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu

diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran

cooperative learning adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu

ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Strategi

pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai setidak-

tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Anita Lie

(2002:30), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

13

 

a. Hasil Belajar Akademik

Dalam belajar cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan

sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting

lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu

siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang strategi ini telah

menunjukkan bahwa strategi struktur penghargaan cooperative learning telah

dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang

berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang

berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran cooperative learning dapat

memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas

yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

Belajar kelompok yang disebut cooperative learning bertujuan agar siswa

mengembangkan kemampuan akademiknya. Kemampuan akademik dapat didapat

dari tugas yang dibebankan oleh setiap siswa dalam kelompok dan saat diskusi

kelompok.

b. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu

Tujuan lain strategi pembelajaran cooperative learning adalah penerimaan

secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,

kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran cooperative learning

memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk

bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur

penghargaan cooperative learning akan belajar saling menghargai satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

14

 

Sebuah kelompok tentu terdapat lebih dari satu orang anggota. Setiap

orang tentu memiliki sifat yang berbeda dengan sifat orang lain. Belajar dalam

kelompok bertujuan untuk membuat siswa mau menerima perbedaan sifat setiap

anggota kelompoknya, karena dengan demikian tugas mereka dapat dilaksanakan

dengan baik.

c. Pengembangan Keterampilan Sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran cooperative learning adalah

mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini

banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

Tujuan belajar kelompok untuk memupuk keterampilan sosial bermaksud

agar siswa mampu bersosial dengan orang lain yang memiliki perbedaan dengan

dirinya. Kerja sama dalam mengerjakan tugas tentu membutuhkan komunikasi,

dan komunikasi tesebut memerlukan keterampilan sosial agar komunikasi dapat

berjalan lancar.

C. Cooperative Learning Teknik Jigsaw

1. Pengertian Cooperative Learning Teknik Jigsaw

Strategi cooperative learning biasa didefinisikan sebagai kerja/belajar

kelompok yang terstruktur. Johnson & Johnson (1987) dalam Slavin (2008)

merinci lima unsur pokok yang termasuk di dalam struktur ini, yaitu saling

ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

15

 

bekerja sama dan proses kelompok. Dalam strategi cooperative learning terdapat

teknik jigsaw yaitu kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerja sama

dan berbagai tanggung jawab. Kelas dibagi dalam sejumlah kelompok. Tugas

dibagikan dalam sejumlah kelompok yang telah ditentukan. Setiap siswa

mendapat tugas masing-masing untuk dirancang atau diperiksa dalam kelompok.

Guru dapat memberikan tugas khusus untuk anggota kelompok atau membiarkan

kelompok berunding sendiri.

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson

dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan

teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).

Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai

strategi cooperative learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran

membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skema atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan

pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama

siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk

mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw adalah suatu tipe

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok

yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends,

1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

16

 

Strategi pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw merupakan

strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang

terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan

yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang

harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok

yang lain (Arends, 1997).

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan

demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama

secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie, A., 1994).

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu

untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik

pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali

pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain

tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Pada strategi pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw, terdapat

kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa

yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga

yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.

Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal

yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

17

 

dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk

kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Langkah-langkah dalam

penerapan teknik jigsaw adalah sebagai berikut :

• Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap

kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda.

Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok

asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan

dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Dalam teknik jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu

bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi

pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut

kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa

mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun

rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke

kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok jigsaw

(gigi gergaji). Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi

pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya

terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan

terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal

yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke

kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari

dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada

pada kelompok ahli maupun kelompok asal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

18

 

• Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal,

selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan

pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok

yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi

pembelajaran yang telah didiskusikan.

• Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

• Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan

berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor

dasar ke skor kuis berikutnya.

• Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian

materi pembelajaran.

• Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan jigsaw untuk belajar materi

baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut

serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah selalu berjalan

dengan mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa. Hal-hal yang

dapat menghambat proses pembelajaran terutama dalam penerapan strategi

pembelajaran cooperative learning diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran

cooperative learning.

2. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru

terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga yang hanya segelintir

orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

19

 

3. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang strategi pembelajaran

cooperative learning.

4. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.

5. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang

dapat mendukung proses pembelajaran.

Agar pelaksanaan pembelajaran cooperative learning dapat berjalan

dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan strategi

pembelajaran cooperative learning di kelas dan menyesuaikan dengan

materi yang akan diajarkan.

2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan

kelas heterogen.

3. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang strategi pembelajaran

cooperative learning.

4. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber.

5. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan

informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.

2. Langkah-langkah Cooperative Learning Teknik Jigsaw

Tahap-tahap pembelajaran dengan strategi cooperative learning teknik

jigsaw menurut Ratumanan (2004), adalah sebagai berikut;

a. Pembentukan kelompok heterogen.

b. Penentuan wakil-wakil kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

20

 

c. Pembentukan kelompok ahli dari wakil-wakil kelompok.

d. Diskusi dan pembahasan materi di kelompok ahli.

e. Wakil-wakil kelompok menjelaskan materi pada kelompoknya.

f. Penghargaan kelompok.

3. Keunggulan Cooperative Learning Teknik Jigsaw

Beberapa keunggulan strategi cooperative learning teknik jigsaw adalah

sebagai berikut:

a. Setiap siswa akan memiliki tanggung jawab akan tugasnya.

b. Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide/gagasan

dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.

c. Dapat meningkatkan kemampuan social, mengembangkan rasa

harga diri dan hubungan interpersonal yang positif.

d. Waktu pelajaran lebih efisien dan efektif.

e. Dapat berlatih berkomunikasi dengan baik.

D. Jarak dan Kecepatan

1. Pengertian Jarak

Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat .

(KBBI:2002). Satuan jarak sering digunakan pada satuan yang dinyatakan dengan

meter (m) yaitu km, hm, dam, dm, cm, dan mm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

21

 

Jarak dapat dihitung dengan cara membentangkan alat ukur jarak dari satu

tempat ke tempat yang lain. Selain itu dapat dihitung mulai dari suatu benda

bergerak seperti sepeda motor, dengan alat yang disebut speedometer.

2. Pengertian Kecepatan

Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu

(KBBI:2002). Kecepatan dari benda yang bergerak adalah besaran yang

merupakan hasil pembagian antara jarak tempuh dengan waktu yang digunakan

untuk menempuh jarak yang dimaksud. Dalam mengukur kecepatan ada dua cara

yaitu secara tidak langsung dan secara langsung. Pengukuran kecepatan secara

tidak langsung menggunakan rumus kecepatan adalah jarak yang ditempung

dibagi waktu tempuh atau disingkat v = s/t. Pengukuran kecepatan secara

langsung adalah menggunakan alat yang bernama speedometer. Speedometer

dipakai pada kendaraan bermotor yang berguna untuk menunjukkan kecepatan

kendaraan bermotor sewaktu melaju di jalan. Satuan kecepatan yang sering

dipakai adalah km/jam.

Kecepatan dapat terjadi apabila sebuah benda atau mahkluk hidup mulai

bergerak berpindah dari tempatnya. Kecepatan dihitung dari jarak perpindahan

benda atau makhluk hidup tersebut dan waktu yang diperlukan untuk berpindah

sampai tempat tujuan. Sehingga dapat disimpulkan kecepatan adalah hasil bagi

antara jarak dan kecepatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

22

 

E. Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran mengenal satuan jarak dan kecepatan strategi

cooperative leraning teknik jigsaw memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa

akan belajar sendiri mengenal satuan jarak dan kecepatan. Guru dalam

pembelajaran ini sebagai fasilitator dan siswa aktif menyelesaikan tugas atau

masalah yang diberikan oleh guru dan guru pada awalnya memberikan petunjuk

terlebih dahulu. Dengan menggunakan strategi cooperative learning teknik

jigsaw, siswa semakin terbantu mengenal satuan jarak dan kecepatan karena

pembelajaran yang digunakan menambah interaksi antar siswa semakin tinggi

dalam saling membantu dan bekerja sama menyelesaikan tugas atau masalah

dalam kelompok.

C. Hipotesis Tindakan

Dengan pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw,

prestasi belajar dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan kelas V SD N Pucung

tahun pelajaran 2010/2011 ini akan meningkat. Peningkatan ini akan ditandai

dengan meningkatnya persentasi siswa yang memenuhi KKM dari kondisi awal

45%. Hal ini disebabkan karena pembelajaran menggunakan cooperative learning

teknik jigsaw mengajak siswa untuk aktif menyelesaikan masalah. Siswa

diberikan tanggung jawab untuk menyelesaiakan masalah yang diberikan saat

pelajaran. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, siswa berdiskusi dengan

temannya, apabila mengalami kesulitan dapat didiskusikan dalam kelompok.

Dengan diskusi, dapat meringankan siswa dalam menyelesaikan masalah,

sehingga siswa dapat mengerti materi yang diberikan guru dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

23

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di sebuah kelas untuk

memecahkan masalah yang timbul di kelas dengan melakukan tindakan. Dalam

penelitian ini, guru dan siswa sebagai pelakunya.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini di SD N Pucung yang terletak di Dusun Pucung,

Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek penelitian semua siswa kelas V B SD

N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 22 orang siswa.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah tingkat prestasi belajar siswa dalam mengenal

satuan jarak dan kecepatan.

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

24

 

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September tahun pelajaran

2010/2011.

5. Desain Penelitian

Deskripsi model penelitian yang dipilih yaitu model Kemmis dan

Mc.Taggart. 

Langkah pertama adalah mengadakan perencanaan, kemudian melakukan

tindakan. Di dalam melaksanakan tindakan, sekaligus melaksanakan pengamatan

jalannya tindakan yang sedang dilakukan. Setelah dilakukan tindakan dan

pengamatan maka diadakan refleksi. Hasil refleksi dipergunakan untuk

menentukan apakah akan dilaksanakan ke siklus selanjutnya atau tidak.

C. Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana

sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Menentukan materi sesuai kompetensi dasarnya.

REFLEKSI TINDAKAN

pengamatan 

SIKLUS II 

PERENCANAAN

REFLEKSI  TINDAKAN

pengamatan

SIKLUS I

PERENCANAAN 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

25

 

b. Menyusun silabus dan RPP.

c. Membuat LKS.

d. Membuat kisi-kisi soal tes/evaluasi untuk pretes siklus I dan siklus

II.

e. Membuat soal tes/evaluasi untuk pretes siklus I dan siklus II.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

a. Siklus I

Tindakan

Menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana pembelajaran

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siswa dibagi dalam empat kelompok, yaitu dua kelompok terdiri dari

lima anak dan dua kelompok terdiri dari enam anak.

2) Menentukan wakil-wakil kelompok untuk kelompok ahli.

3) Guru membagikan soal kepada setiap kelompok dan membagi soal

tersebut kepada setiap anak.

4) Guru membagikan LKS pada setiap siswa dan menjelaskan cara

kerjanya.

5) Siswa berkelompok ke kelompok ahli, yaitu berkelompok dengan

siswa yang soalnya sama dan membahasnya bersama.

6) Siswa kembali ke kelompoknya semula dan setiap siswa memaparkan

hasil dari pembahasan kelompok ahli.

7) Setiap kelompok membuat laporan dari tugas yang telah diberikan

dengan cara mengisi LKS.

8) Guru dan seluruh siswa membahas bersama laporan setiap kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

26

 

9) Guru memberikan pujian kepada kelompok yang tugasnya bagus dan

memotivasi kelompok yang belum bagus.

10) Post tes.

Pengamatan

Observer melakukan pengamatan saat tindakan sedang dilakukan.

Pengamatan ini dilakukan oleh dua observer menggunakan lembar

pengamatan.

Refleksi

1) Melakukan evaluasi dari hasil pengamatan tindakan I.

2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan I sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus II.

b. Siklus II

Tindakan

Dalam siklus II akan dilaksanakan tindakan II yaitu sebagai berikut:

1) Siswa dibagi dalam lima kelompok, yaitu tiga kelompok terdiri dari

empat anak dan dua kelompok terdiri dari lima anak.

2) Menentukan wakil-wakil kelompok untuk kelompok ahli.

3) Guru membagikan soal kepada setiap kelompok dan membagi soal

tersebut kepada setiap siswa.

4) Guru membagikan LKS pada setiap siswa dan menjelaskan cara

kerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

27

 

5) Siswa berkelompok ke kelompok ahli, yaitu berkelompok dengan

siswa yang soalnya sama dan membahasnya bersama.

6) Siswa kembali ke kelompoknya semula dan setiap siswa memaparkan

hasil dari pembahasan kelompok ahli.

7) Setiap kelompok membuat laporan dari tugas yang telah diberikan

dengan cara mengisi LKS.

8) Guru dan seluruh siswa membahas bersama laporan setiap kelompok.

9) Guru memberikan pujian kepada kelompok yang tugasnya bagus dan

memotivasi kelompok yang belum bagus.

10) Post tes.

Pengamatan

Observer melakukan pengamatan saat tindakan sedang dilakukan.

Pengamatan ini dilakukan oleh dua observer menggunakan lembar

pengamatan.

Refleksi

1) Mengevaluasi tindakan II dari hasil pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

28

 

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

No. Peubah Indikator Jenis

Data

Pengumpulan

Data

Instrumen

1. Prestasi

belajar

Jumlah siswa

yang memenuhi

KKM

Nilai Tes Soal tes

E. Analisis Data

Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan

adalah sebagai berikut:

No. Indikator Kondisi Awal

(%)

Kondisi akhir siklus (%)

I II

1. Jumlah siswa yang

memenuhi KKM. 45% 70% 80%

Dalam pelaksanaan analisis ini kegiatan utamanya adalah mengolah skor

menjadi nilai. Tahap analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Mengubah skor menjadi nilai.

No. Skor Nilai

1. 20 100

2. 19 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

29

 

No. Skor Nilai

3. 18 90

4. 17 85

5. 16 80

6. 15 75

7. 14 70

8. 13 65

9. 12 60

10. 11 55

11. 10 50

12. 9 45

13. 8 40

14. 7 35

15. 6 30

16. 5 25

17. 4 20

18. 3 15

19. 2 10

20. 1 5

Nilai = N__ x 10

2

2. Menghitung mean dengan rumus M=∑s_ x 100%

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

30

 

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑s = Jumlah nilai seluruh siswa

N = Jumlah siswa

F. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan instrument berupa tes tertulis. Untuk

memastikan bahwa item-item soal sahih dan handal, perlu dilakukan analisis item-

item soal dan dilakukan pengujian validitas serta reliabilitas soal. Soal yang telah

dibuat sebelum digunakan penelitian diujicobakan terlebih dahulu kepada kelas

yang lebih tinggi satu tingkat di atasnya. Dalam penelitian ini yang digunakan

untuk mengujicobakan soal adalah kelas VI.

Dari beberapa indikator yang telah ditentukan peneliti, peneliti membuat

25 soal yang akan diujikan pada siswa. Namun pada penelitian nanti hanya akan

digunakan 20 soal saja, sedangakan lima soal sisanya digunakan sebagai cadangan

bila nantinya dalam pengujian soal terdapat soal tidak valid.

1. Analisis Item-item Soal

Untuk mengetahui keadaan atau mutu item-item soal dari tes hasil belajar,

perlu diadakan analisis soal. Dengan analisis dapat diketahui sejauh mana suatu

item dijawab secara benar oleh seluruh siswa, apakah ada perbedaan jawaban

benar antara siswa-siswa yang tergolong kelompok atas ( pandai) dengan siswa

kelompok bawah (bodoh) terhadap item-item sama, serta hubungan antara taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

31

 

kesukaran (IK) dengan taraf pembeda suatu item (ID). Berikut ini adalah

penjelasan tentang taraf kesukaran dan taraf pembeda:

a. Taraf Kesukaran atau Indeks Kesukaran (IK)

Indeks kesukaran adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan

antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya

diperoleh dari suatu item. Indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00.

Untuk menghitung bilangan indeks kesukaran suatu item dipergunakan rumus

sebagai berikut:

IK = B

N x Skor maksimal

Keterangan rumus:

IK = indeks kesukaran

B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa.

N = kelompok siswa

Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu

jawaban benar dari suatu item.

Berikut adalah acuan penilain IK yang diperoleh adalah:

IK –IK Kualifikasi IK

0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Mudah sekali

Mudah

Sedang

Sukar

Sukar sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

32

 

b. Taraf Pembeda Suatu Item

Taraf pembeda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban

benar dari siswa-siswa yang tergolong kelas atas (pandai) berbeda dari siswa yang

tergolong kelas bawah (bodoh) untuk suatu item. Bilangan yang menunjukkan

perbandingan antara perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa kelas atas dengan

perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa kelas bawah disebut indeks

diskriminasi (ID). Untuk menghitung bilangan indeks diskriminasi suatu item

dipergunakan rumus sebagai berikut:

ID = KA - KB

NKA atau NKB x skor maksimal

Keterangan rumus:

ID = Indeks diskriminasi

KA = Jumlah jawaban benar kelas atas

KB = jumlah jawaban benar kelas bawah.

NKA/NKB = jumlah siswa yang tergolong KA atau KB.

Jika ID real ≥ ID minimal maka ID real membedakan prestasi

kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk mencari ID minimal

peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

Z = G √NKA + NKB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

33

 

Keterangan rumus:

G = Indeks diskriminasi minimal

NKA + NKB = jumlah siswa kelompok atas dan bawah.

Z = Besarnya tuntutan perbedaan jawaban benar kelompok

atas dan bawah atas dasar taraf signifikansi tertentu.

Berikut ini adalah tabel penilan ID yang diperoleh:

ID – ID Kualifikasi

0,80 – 1,00

0,6 – 0,79

0,40 – 0,59

0,20 – 0,39

Negatif - 0,19

Sangat membedakan

Lebih membedakan

Cukup membedakan

Kurang membedakan

Sangat kurang membedakan

2. Pengujian Validitas

Dalam Masidjo (1995:242), validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan valid selain

dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan

dengan suatu tes lain yang telah valid. Koefisien validitas tes dinyatakan dalam

suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Validitas item soal

diukur dengan menganalisis signifikansi hubungan (uji korelasi) antara skor

nomor soal dengan total skor yang didapat oleh masing-masing siswa. Nilai

korelasinya dikelompokan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

34

 

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00

0,71 – 0,90

0,41 – 0,71

0,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Dari 25 soal yang diujicobakan pada masing-masing siklus terdapat 20

soal yang memenuhi kriteria validitas, sedangkan lima soal yang lain tidak

memenuhi kriteria validitas. Soal yang memenuhi kriteria validitas adalah soal

yang akan dipakai dalam penelitian.

3. Pengujian Reliabilitas

Dalam Masidjo (1995:209), reliabilitas suatu tes adalah taraf samapai

dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt).

Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara - 1,00

sampai dengan 1,00. Untuk menguji taraf reliabilitanya peneliti menggunakan

metode Kuder-Richardson (KR) 21. Reliabilitas dengan menggunakan KR-21

menggunakan rumus:

rtt = nS2t - Mt (n – Mt)

(n – 1) St2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

35

 

Keterangan rumus:

rtt = koefisien reliabilitas

St = deviasi standar

n = jumlah item

Mt = mean

Berikut ini adalah tabel acuan penilaian tingat reliabilitas item:

Koefisien korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00

0,71 – 0,90

0,41 – 0,70

0,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Dalam penelitian ini peneliti dalam mengukur taraf kesukaran, taraf

pembeda, validitas dan reliabilitas menggunakan sistem manual agar hasil yang

diperoleh lebih jelas dan dapat dipahami satu persatu masing-masing item soal.

Tabel pengukuran dapat dilihat pada lampiran lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

36

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V B SD Negeri Pucung dengan

jumlah siswa 22 anak. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan

indikator pembelajaran dan materi yang berbeda namun masih dalam satu

kompetensi dasar yang sama, serta standar kompetensi yang sama pula. Masing-

masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses

yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Kegiatan Pretes

Kegiatan pretes dilaksanakan pada hari Jumat, 17 September 2010 pukul

07.35 – 08.45. Dalam kegiatan ini, peneliti memberikan soal pretes kepada siswa

kelas V SD N Pucung untuk mengetahui kondisi awal siswa yang berupa nilai.

Hasil pretes yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Tabel Analisis Data Pretes

Data Jumlah

Siswa

Jumlah siswa yang

memenuhi KKM (%)

Nilai

Rata-rata

Data Awal 22 45% 58,64

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

37

 

2. Kegiatan Siklus I

a. Persiapan Siklus I

Peneliti berdiskusi dengan kedua observer untuk mempersiapkan yang

akan digunakan dalam siklus I. Hasil diskusi peneliti dengan observer adalah

sebagai berikut :

1.) Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melaksanakan

penelitian.

2.) Materi pembelajaran adalah “Jarak Tempuh” dengan satuan jarak

km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm.

3.) Indikator pembelajaran :

- Menjelaskan satuan jarak, satuan waktu, dan kecepatan.

- Menentukan jarak jika waktu dan kecepatan diketahui.

4.) Menentukan jumlah kelompok siswa yaitu empat kelompok, dua

kelompok terdiri dari lima siswa dan dua kelompok terdiri dari

enam siswa.

5.) Silabus, RPP, dan kisi-kisi soal evaluasi I. (Terlampir)

6.) Instrumen pembelajaran :

- Lembar Kerja Siswa (Terlampir)

- Soal Evaluasi I (Terlampir)

- Kunci Jawaban (Terlampir)

7.) Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan ( 4 x 35 menit).

8.) Pengamatan :

- Lembar pengamatan (Terlampir)

- Kamera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

38

 

b. Rencana Tindakan Siklus I

Peneliti merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran dalam meteri jarak tempuh dengan menggunakan cooperative

learning teknik jigsaw dan mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal,

dan instrument penelitian yang akan digunakan.

Siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus I ini membahas

materi jarak tempuh menggunakan cooperative learning teknik jigsaw. Pada

siklus ini siswa dibagi dalam empat kelompok, dua kelompok terdiri dari lima

siswa dan dua kelompok terdiri dari enam siswa. Setiap siswa bekerja berdasarkan

LKS dan petunjuk guru.

c. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 24

September 2010 pukul 07.35 - 08.45 dan hari Sabtu, 25 September 2010 pukul

08.10 - 09.35. Pada siklus I ini peneliti menggunakan strategi cooperative

learning teknik jigsaw. Siswa dibagi dalam empat kelompok, yaitu dua kelompok

terdiri dari lima siswa dan dua kelompok terdiri dari enam siswa. Materi yang

dibahas adalah jarak tempuh.

Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber buku

dan LKS untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran. Pembagian anggota

kelompok dibuat heterogen berdasarkan kemampuan siswa. Agar kemampuan

anak yang kurang, dapat mengikuti kemampuan anak yang lebih. Pembelajaran

awal dimulai dengan berdoa bersama, kemudian salam dan mengabsen siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

39

 

Apersepsi digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi

yang akan disampaikan oleh guru, agar anak lebih mudah memahami pengetahuan

yang lebih kompleks. Apersepsi yang dilakukan adalah tanya jawab tentang cara

siswa berangkat sekolah, karena cara berangkat siswa berhubungan dengan alat

transportasi yang ada kaitannya dengan kecepatan, jarak, serta waktu. Kemudian

dilanjutkan dengan penyampaian indikator pembelajaran. Guru menjelaskan

tentang jarak tempuh.

Pada kegiatan pembelajaran inti siswa dibagi dalam empat kelompok,

yaitu dua kelompok terdiri dari lima siswa dan dua kelompok terdiri dari enam

siswa. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan penjelasan tentang materi

jarak tempuh.

Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa

di dalam kelompok dan membagikan LKS kepada setiap kelompok. Dalam LKS

terdapat lima soal dan soal tersebut dibagikan kepada siswa yang ada dalam

kelompok. Setelah itu, siswa membuat kelompok ahli sesuai dengan nomor soal

yang mereka dapatkan atau membuat kelompok ahli dengan siswa yang sama soal

yang didapatkan. Jadi kelompok ahli ini memiliki soal yang sama. Kemudian

mereka mengerjakan soal tersebut dalam kelompok ahli. Dalam kelompok ahli,

mereka bekerjasama untuk mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan, mereka

kembali ke kelompok semula. Setelah kembali ke kelompok semula, mereka

membahas bersama hasil kerja mereka dari kelompok ahli. Setiap siswa

menjelaskan hasil pekerjaannya dan didiskusikan. Setelah itu hasil pekerjaan yang

telah didiskusikan, dituliskan di LKS yang disediakan. Setiap kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

40

 

melaporkan hasil kerja kelompok kepada guru, kemudian hasil kerja kelompok

dibahas bersama guru dan siswa. Dalam membahas hasil kerja siswa ini ternyata

ada kelompok yang pekerjaannya salah, kemudian guru menjelaskan kesalahan

yang telah dilakukan oleh semua siswa agar tau kebenarannya.

Setelah pembahasan berakhir masuklah pada kegiatan akhir yaitu

menyimpulkan hasil dari kerja kelompok dan materi yang diberikan guru, serta

memberikan catatan kepada siswa. Kesimpulan pelajaran ini adalah untuk mencari

jarak, kita perlu mengetahui kecepatan dan waktu yang diperlukan dalm

menempuh jarak tersebut. Setelah memberikan catatan guru membagikan soal

evaluasi (pos tes) untuk mengukur kemampuan siswa pada materi hubungan jarak,

waktu, dan kecepatan. Sebelum pembelajaran ditutup guru dan siswa

merefleksikan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi kesulitan

yang masih dialami oleh siswa dan yang siswa dapatkan dari pembelajaran yang

telah dilakukan dengan tanya jawab.

d. Pengamatan

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan observer adalah sebagai

berikut :

1) Pembagian kelompok memakan waktu terlalu lama karena siswa

sering bercanda dengan teman-temannya.

2) Siswa merasa senang dan semangat sewaktu pembagian

kelompok.

3) Komunikasi siswa berjalan baik dalam diskusi kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

41

 

4) Dalam pembelajaran, terdapat dua kelompok yang ramai saat

berdiskusi karena siswa sibuk dengan dirinya masing-masing.

5) Terdapat empat siswa yang bingung dalam mengerjakan

tugasnya karena tidak mengerti penjelasan peneliti.

e. Refleksi Siklus I

Pelaksanaan siklus I masih banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti

perlu memperbaikinya. Peneliti perlu mempersiapkan dengan matang mekanisme

pembagian kelompok dan mengarahkan siswa agar tidak terlalu lama dalam

pembagian kelompok. Pada saat pembelajaran, siswa perlu diawasi agar tidak

sibuk dengan dirinya sendiri. Peneliti perlu meningkatkan manajemen kelas, agar

pada saat menjelaskan, semua siswa memperhatikan dan siswa tidak bingung

dalam mengerjakan tugas. Aspek positif dalam siklus ini adalah siswa aktif

mengikuti pembelajaran dan tidak malu dalam berdiskusi dengan anggota

kelompok. Sedangkan aspek negatif dalam siklus I ini adalah manajemen waktu

pembelajaran yang tidak sesuai dengan rencana.

Peneliti dan observer mendiskusikan pelaksanaan siklus I ini dan hal-hal

yang perlu diperbaiki. Hasil diskusi antara peneliti dan observer adalah sebagai

berikut :

- Pembagian kelompok dibuat sebelum pelajaran dimulai agar tidak

memakan waktu lama.

- Setiap kelompok ditunjuk salah satu siswa sebagai ketua kelompok

untuk mengatur anggota kelompok agar mengerjakan tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

42

 

- Memberikan perhatian khusus dalam menjelaskan langkah-langkah

mengerjakan tugas kepada empat siswa yang belum jelas saat

siklus I.

e. Hasil Pengukuran

Pengukuran pada siklus I dengan alat ukur tes yaitu tes tertulis. Nilai yang

hendak dicapai adalah 70% siswa memenuhi KKM dengan nilai KKM 60. Berikut

ini adalah hasil dari tes siklus I:

Tabel Hasil Tes Siklus I

No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 s1 50 - √

2 s2 65 √ -

3 s3 50 - √

4 s4 75 √ -

5 s5 90 √ -

6 s6 80 √ -

7 s7 90 √ -

8 s8 70 √ -

9 s9 50 - √

10 s10 70 √ -

11 s11 60 √ -

12 s12 80 √ -

13 s13 40 - √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

43

 

No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

14 s14 70 √ -

15 s15 80 √ -

16 s16 55 - √

17 s17 70 √ -

18 s18 70 √ -

19 s19 60 √ -

20 s20 80 √ -

21 s21 70 √ -

22 s22 50 - √

Jumlah 1475 16 6

Rata-rata / Persentase 67,05 73% 27%

f. Hasil Analisis Data

Setelah pembelajaran pada siklus I berakhir, diadakan analisis data untuk

mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru dengan

strategi cooperative learning teknik jigsaw. Berdasarkan tabel hasil tes siswa

dapat dilihat perolehan nilai kelas V B untuk evaluasi I adalah 73% siswa

memenuhi KKM. Nilai pada pretes adalah 45% siswa memenuhi KKM, sehingga

dapat diperoleh analisis data sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

44

 

Tabel Analisis Data Siklus I

Data Jumlah

Siswa

Jumlah siswa yang

memenuhi KKM (%)

Nilai

Rata-rata

Data Awal 22 45% 58,64

Siklus I 22 73% 67,05

Dari tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan persentase

jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu dari 45% menjadi 73%. Jadi persentase

jumlah siswa yang memenuhi KKM dari kondisi awal ke siklus I naik 28%.

Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM belum memenuhi target peneliti

yaitu 80%. Untuk mencapai target persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM

80%, maka peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II.

3. Kegiatan Siklus II

a. Persiapan Siklus II

Peneliti dan observer berdiskusi untuk melaksanakan siklus II dengan

memperbaiki pelaksanaan siklus I untuk diterapkan di siklus II. Hasil diskusi

tersebut adalah sebagai berikut :

1.) Materi pembelajaran adalah “ Kecepatan dan Waktu Tempuh”

dengan satuan kecepatan km/jam, satuan waktu jam, menit dan

detik.

2.) Indikator pembelajaran :

- Menentukan kecepatan jika jarak dan waktu diketahui.

- Menentukan waktu jika jarak dan kecepatan diketahui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

45

 

3.) Menentukan jumlah kelompok siswa yaitu lima kelompok, tiga

kelompok terdiri dari empat siswa dan dua kelompok terdiri dari

lima siswa. Kelompok dibuat sebelum pelajaran dimulai.

4.) Menyusun silabus, RPP, dan kisi-kisi soal evaluasi II. (Terlampir)

5.) Instrumen pembelajaran :

- Lembar Kerja Siswa (Terlampir)

- Soal evaluasi II (Terlampir)

6.) Silus II dilaksanakan dua pertemuan ( 4 x 35 menit).

7.) Pengamatan :

- Lembar pengamatan

- Kamera

b. Rencana Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan rencana

tindakan siklus I. Peneliti merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk meteri kecepatan dan waktu tempuh

dengan menggunakan strategi cooperative learning teknik jigsaw dan

mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal, dan instrument penelitian

yang akan digunakan.

Siklus II ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus II ini membahas

materi kecepatan dan waktu tempuh menggunakan strategi cooperative learning

teknik jigsaw. Pada siklus ini siswa dibagi menjadi lima kelompok, yaitu tiga

kelompok terdiri dari empat siswa dan dua kelompok terdiri dari lima siswa .

Setiap siswa bekerja berdasarkan LKS dan petunjuk guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

46

 

c. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I.

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 27 September

2010 pukul 07.35 - 08.45 dan hari Selasa, 28 September 2010 pukul 09.00 - 10.10.

Pada siklus II ini peneliti menggunakan strategi cooperative learning teknik

jigsaw. Siswa dibagi dalam lima kelompok yaitu tiga kelompok terdiri dari empat

siswa dan dua kelompok terdiri dari lima siswa. Materi yang dibahas adalah

kecepatan dan waktu tempuh.

Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber buku

dan LKS untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran. Pembagian anggota

kelompok dibuat heterogen berdasarkan kemampuan siswa. Agar kemampuan

anak yang kurang, dapat mengikuti kemampuan anak yang lebih. Pembelajaran

awal dimulai dengan berdoa bersama, kemudian salam dan mengabsen siswa.

Kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa bernyanyi “ Naik Delman Istimewa”.

Kemudian mengulang sejenak pelajaran Matematika yang telah diajarkan

sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian indikator pembelajaran.

Peneliti menjelaskan pelajaran tentang materi kecepatan dan waktu

tempuh. Pada kegiatan pembelajaran inti siswa dibagi dalam lima kelompok yaitu

tiga kelompok terdiri dari empat siswa dan dua kelompok terdiri dari lima siswa.

Siswa berkelompok sesuai kelompok yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya

dan peneliti menunjuk ketua kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

47

 

Peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

siswa di dalam kelompok dan membagikan LKS kepada setiap kelompok.

Kemudian setiap kelompok diberikan soal. Soal dibagikan kepada setiap anak

untuk dikerjakan. Setelah itu, anak membuat kelompok ahli sesuai dengan nomor

soal yang mereka dapatkan atau membuat kelompok ahli dengan siswa yang sama

soal tugas yang didapatkan. Jadi kelompok ahli ini memiliki soal yang sama.

Kemudian mereka mengerjakan soal tersebut dalam kelompok ahli. Setelah

selesai mengerjakan, mereka kembali ke kelompok semula. Setelah kembali ke

kelompok semula, mereka membahas bersama hasil kerja mereka dari kelompok

ahli. Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok kepada peneliti,

kemudian hasil kerja kelompok dibahas bersama peneliti dan siswa.

Setelah pembahasan berakhir masuklah pada kegiatan akhir yaitu

menyimpulkan hasil dari kerja kelompok dan materi yang diberikan peneliti, serta

memberikan catatan kepada siswa. Setelah memberikan catatan peneliti

membagikan soal evaluasi (pos tes) untuk mengukur kemampuan siswa pada

materi kecepatan dan waktu tempuh. Sebelum pembelajaran ditutup peneliti dan

siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi

kesulitan yang masih dialami oleh siswa dan yang siswa dapatkan dari

pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab.

d. Pengamatan

Peneliti dan observer melakukan pengamatan saat siklus II dilaksanakan

dan mendapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

48

 

1.) Pelaksanaan siklus II setiap tahapnya sesuai dengan alokasi waktu

yang telah ditentukan.

2.) Tahap apersepsi pembelajaran terdapat dua siswa yang bertanya

tentang materi sebelumnya.

3.) Pembagian kelompok berjalan dengan lancar karena kelompok

sudah ditentukan peneliti sebelum pelajaran.

4.) Tahap diskusi kelompok terdapat tiga siswa yang bertanya tentang

cara pengisian LKS.

5.) Siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan semangat.

6.) Terdapat tiga siswa yang bermain saat diskusi kelompok.

7.) Kominukasi antar siswa dalam berdiskusi berjalan baik.

8.) Pelaksanaan siklus II berakhir tepat waktu.

e. Refleksi Siklus II

Pelaksanaan siklus II berjalan dengan lancar dan peneliti beserta observer

mendiskusikan hasil pelaksanaan siklus II. Hasil pelaksanaan siklus II adalah

sebagai berikut :

1.) Manajemen waktu baik karena pelaksanaan sesuai dengan alokasi

waktu yang telah ditentukan.

2.) Manajemen kelas baik karena siswa cepat mengerti langkah-langkah

mengerjakan dalam menyelesaikan tugasnya dan segera

melaksanakan.

3.) Nilai tes evaluasi II meningkat dari nilai evaluasi I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

49

 

f. Hasil Pengukuran Siklus II

Pengukuran pada siklus II dengan alat ukur tes yaitu tes tertulis. Nilai

yang hendak dicapai adalah 80% jumlah siswa yang memenuhi KKM dengan nilai

KKM 60. Berikut ini adalah hasil dari tes pada siklus II:

Tabel Hasil Tes Siklus II

No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. s1 75 √ -

2 s2 70 - -

3 s3 70 - -

4 s4 85 √  -

5 s5 95 √  -

6 s6 90 √  -

7 s7 90 √  -

8 s8 80 √  -

9 s9 55 - √

10 s10 70 √  -

11 s11 70 √  -

12 s12 85 √  -

13 s13 50 - √

14 s14 70 √  -

15 s15 80 √  -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

50

 

No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

16 s16 50 - √

17 s17 80 √  -

18 s18 70 √  -

19 s19 65 - -

20 s20 70 √  -

21 s21 60 √  -

22 s22 50 - √ 

Jumlah 1580 18 4

Rata-rata/presentase 71,82 82% 18%

g. Hasil Analisis Data siklus II

Setelah pembelajaran pada siklus II berakhir, diadakan analisis data untuk

mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru dengan

strategi cooperative learning teknik jigsaw. Berdasarkan tabel hasil tes siswa

dapat dilihat perolehan nilai kelas V B untuk evaluasi II adalah 82% memenuhi

KKM. Nilai pada siklus I adalah 73% memenuhi KKM, sehingga dapat diperoleh

analisis data sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

51

 

Tabel Analisis Data Siklus II

Data Jumlah

Siswa

Jumlah siswa

yang memenuhi

KKM (%)

Nilai

Rata-rata

Data Awal 22 45% 58,64

Siklus I 22 73% 67,05

Siklus II 22 82% 71,82

Dari tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan persentase

jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu dari 73% menjadi 82%. Persentase

jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus I ke siklus II naik 9%. Persentase

jumlah siswa yang memenuhi KKM yang diharapkan adalah 80%. Pelaksanaan

siklus II mengahasilkan 82% nilai yang memenuhi KKM, sehingga penelitian ini

memenuhi target yang hendak dicapai oleh peneliti.

4. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data maka diperoleh hasil yaitu persentase jumlah

siswa yang memenuhi KKM pada siklus I adalah 73%, sedangkan siklus II adalah

82%. Dari hasil pelaksanaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Penelitian pada siklus I dan siklus II berhasil mencapai target

persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM setiap siklus karena

yang diperoleh dari tes evaluasi yaitu siklus I 73% dan siklus II 82%,

persentase yang diharapkan pada siklus I 70% dan siklus II 80%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

52

 

b. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target

persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM sudah tercapai.

c. Pembelajaran menggunakan cooperative learning teknik jigsaw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N Pucung tahun

pelajaran 2010/2011 dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan prestasi siswa telah

melampaui kondisi awal dan melebihi target yang direncanakan pada siklus I dan

siklus II.

B. Pembahasan

Refleksi dalam setiap akhir siklus penelitian ditujukan untuk mengetahui

kendala maupun hal-hal yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut.

Berikut ini merupakan rangkuman dari refleksi masing-masing siklus:

1. Refleksi Siklus I

a. Kendala yang muncul

1) Pembagian kelompok memakan waktu terlalu lama karena siswa

sering bercanda dengan teman-temannya.

2) Dalam pembelajaran terdapat dua kelompok yang ramai saat

berdiskusi karena siswa sibuk dengan dirinya masing-masing.

3) Terdapat empat siswa yang bingung dalam mengerjakan tugasnya

karena tidak mengerti penjelasan peniliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

53

 

b. Kualitas Proses Pelaksanaan Siklus I

1) Siswa merasa senang dan semangat sewaktu pembagian kelompok.

2) Komunikasi siswa berjalan baik dalam diskusi kelompok.

3) Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM mengalami

kenaikan dari kondisi awal 45% menjadi 73%.

2. Refleksi Siklus II

a. Kendala yang muncul

1) Terdapat tiga siswa yang belum jelas cara pengisian LKS.

2) Terdapat tiga siswa yang bermain saat diskusi kelompok.

b. Kualitas Proses Pelaksanaan Penelitian Siklus II

1) Siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan semangat.

2) Komunikasi antar siswa dalam berdiskusi berjalan baik.

3) Manajemen waktu baik karena pelaksanaan sesuai dengan alokasi

waktu yang telah ditentukan.

4) Manajemen kelas baik karena siswa cepat mengerti langkah-

langkah mengerjakan dalam menyelesaikan tugasnya dan segera

melaksanakan.

5) Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM mengalami

kenaikan dari kondisi awal 73% menjadi 82%.

Berdasarkan uraian refleksi di atas, banyak hal yang perlu

diperhatikan oleh peneliti diantaranya yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

54

 

1. Kondisi awal siswa perlu diketahui secara jelas.

2. Persiapan sebelum pembelajaran harus matang agar pembelajaran

berjalan sesuai dengan rencana, baik dari segi persiapan materi dan

instrument pembelajaran.

3. Pentingnya sumber belajar yang lain untuk menambah pengetahuan

siswa.

4. Pentingnya memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan yang

ingin diketahui siswa ataupun kesulitan yang dialami siswa.

5. Perlunya antisipasi jika terdapat siswa yang belum bisa mengikuti

pelajaran dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

55

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V B

SD Negeri Pucung tahun pelajaran 2010/2011 untuk peningkatan prestasi belajar

siswa dalam mengenal satuan jarak dan kecepatan menggunakan cooperative

learning teknik jigsaw dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas V SD N Pucung tahun pelajaran 2010/2011 dalam mengenal satuan jarak

dan kecepatan. Ini dibuktikan dengan peningkatan persentase jumlah siswa yang

memenuhi KKM dari keadaan awal adalah 45% dan setelah siklus II berakhir

persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM dapat mencapai 82%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis

menyarankan:

1. Bagi guru, dalam pembelajaran perlu menggunakan strategi dan

teknik pembelajaran yang beragam dan inovatif sesuai dengan

materi, karakteristik siswa, dan lingkungan sehingga indikator

pembelajaran dapat tercapai.

2. Bagi peneliti, sebelum penelitian dilaksanakan perlu

mempersiapkan instrument penelitian dengan baik dan sesuai

kondisi objek penelitian agar tidak menghambat proses penelitian.

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

56

 

3. Bagi sekolah, perlu memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengembangkan keterampilan mengajar menggunakan strategi dan

teknik yang inovatif agar dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

57

 

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Alben.2006. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Darma, Aliyah.2007. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD Kelas 4,5 dan 6.

Bandung: Pustaka Setia.

Ekosiswoyo, Rasdi dan Rachman, Maman.2002. Manajemen Kelas. CV. Ikip

Semarang Press.

Lie, Anita.2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Masidjo.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Beajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta:

Kanisius.

Masidjo.2007.Modul Evaluasi Pembelajaran II. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Mulyasa, E.2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Slavin, Robert.2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Sumantri, Mulyani.1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Tarigan, Djago.1997. Kependidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:

Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdfmengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan peningkatan nilai prestasi

58

 

Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida.2001. Media Pengajaran. Bandung:

CV.Maulana.

Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

http://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/02/c00perative-learning.pdf

(tanggal 15 Juni 2010).

http://www.questia.com/library/education/educational-psychology/learning-styles-

and-theories/cooperative-learning.jsp?CRID=cooperative_learning&OFFID=se1

(tanggal 15 Juni 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI