PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa....

113
POLA PENGEMBANGAN DAN STRUKTUR PARAGRAF SISWA KELAS X SMA N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: Wahyu Prasetya 08 1224 074 PROGRAM STUDI PENIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa....

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

POLA PENGEMBANGAN DAN STRUKTUR PARAGRAF

SISWA KELAS X SMA N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Wahyu Prasetya

08 1224 074

PROGRAM STUDI PENIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

i

POLA PENGEMBANGAN DAN STRUKTUR PARAGRAF

SISWA KELAS X SMA N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Wahyu Prasetya

08 1224 074

PROGRAM STUDI PENIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

iv

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini dipersembahkan oleh penulis sebagai tanda

terima kasih kepada:

Allah SWT yang telah mengijinkan penulis menjalani

kahidupan ini serta melancarkan studi.

Ayah Ibu tersayang Prayitno dan Marti Rahayu yang

selalu tabah menghadapi segala sikap penulis dan selalu

memberi dukungan untuk selalu berjuang tanpa

melupakan ibadah.

Segenap keluarga yang selalu memberi dorongan

hingga terselesaikannya penelitian ini.

Angela Sri Handayani, S.Pd. yang selalu mengingatkan

dan mendorong penulis agar segera menyelesaikan

studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

vi

HALAMAN MOTTO

Setiap orang punya masalah

Namun tak semua bisa menyelesaikannya

Itu tergantung bagaimana melihat masalah

Menjadi beban atau sebuah tantangan agar menjadi lebih baik

Setiap masalah adalah sebuah pembelajaran

‘Stop’ ‘Think’ ‘Pray’ ‘Do’

Adalah senjata yang digunakan untuk menghadapi semua

tantangan

(Wahyu Prasetya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

viii

ABSTRAK

Prasetya, Wahyu. 2015. Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf Siswa Kelas

X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji pola pengembangan dan struktur paragraf pada karangan siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola pengembangan dan struktur paragraf

paragraf yang ditemukan dalam karangan eksposisi siswa. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Pada tahap awal

penelitian ini peneliti mengumpulkan informasi dengan cara melakukan wawancara dengan guru pengampu. Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi tes kepada siswa untuk menulis karangan.

Sedangkan tahap awal analisis data dilakukan dengan mengelompokkan paragraf berdasarkan valid tidaknya paragraf. Pada tahap kedua, paragraf-paragraf dalam

karangan dikelompokkan berdasarkan pola pengembangan dan struktur paragraf yang ditemukan. Tahap ketiga, peneliti menganalisis paragraf dengan cara membaca dan mengidentifikasi setiap kalimat untuk mengetahui kedudukannya

dalam paragraf. Tahap keempat, peneliti memberikan kode yang berupa serangkaian huruf dan angka pada setiap paragraf sebagai penanda pola

pengembangan yang ditemukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam jenis pola

pengembangan dan dua jenis struktur paragraf yang ditemukan pada karangan

siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci, sebab-akibat, dan induktif. Dari keenam pola pengembangan paragraf

tersebut, pola pengembangan deduktif paling banyak digunakan siswa dalam menulis paragraf. Selain itu, terdapat dua struktur paragraf yang ditemukan pada paragraf siswa, yaitu dua unsur (kalimat utama dan kalimat penjelas) dan tiga

unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi). Siswa banyak menggunakan struktur paragraf dengan dua unsur dalam menulis paragraf.

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru bahasa Indonesia hendaknya memberikan penjelasan dan contoh macam-macam pola pengembangan paragraf. Bagi peneliti

lain yang melakukan penelitian sejenis dapat mengembangkan pada jenis karangan yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

ix

ABSTRACT

Prasetya, Wahyu. 2015. The Developed Pattern and Paragraph Structure of the

Ten Grade Student at SMA Negeri 1 Seyegan Academic Year

2013/2014. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Sanata Dharma University.

This research analyzed the developed pattern and paragraph structure in ten grade students’ essay at SMA Negeri 1 Seyegan academic year 2013/2014.

The purpose of this research was to describe the developed pattern and the paragraph structure which was found in students’ exposition essay.

This research was a descriptive qualitative research. First, the researcher collected the information by interviewed the teacher. Second, the researcher collected the data by gave a test to the students to write an essay. Then, the first

step of the data analysis, the researcher classified the paragraph based on the paragraph validity. The second step, the paragraph is classified based on the

developed pattern and paragraph structure. The third step, the researcher analyzed the paragraph by reading and identifying every sentence to know their position in the paragraph. The fourth step, the researcher gave a code such as lettering and

numbering in every paragraph as the sign of the developed pattern. The result of this research was to show that there were six kinds of

developed pattern and two kinds of paragraph structure which is found in the students’ essay. The sixth developed pattern paragraph was deductive, examples, definitions, elaborates, causes and effects, and inductive. From the sixth

developed pattern paragraph, the deductive developed pattern is much used by students to write the paragraph. Besides, there were two paragraph structures

which are found in the students’ paragraph. Both are two elements (topic sentence and supporting sentence) and three elements (topic sentence and supporting sentence, and transition). Many students used paragraph structure with two

elements when they wrote a paragraph. Based on the result above, the researcher gave a suggestion to the

Indonesian teachers and other researchers. The Indonesian teachers should be given the explanation and the example about the developed pattern paragraph. For other researchers who are going to be done the similar research, they can develop

other essays.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi Pola Pengembangan dan Struktur

Paragraf pada Karangan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran

2013/2014 ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima ksaih kepada semua pihak yang telah membantu

dan memberi dorongan dalam penulisan skripsi ini.

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia.

3. Bapak Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sangat

sabar dan sangat teliti serta memberi motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang

selalu memberi pengarahan kepada penulis dalam mencari sumber referensi

untuk skripsi ini.

5. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSI yang dengan sabar memberikan

pelayanan kepada penulis dan mahasiswa lain.

6. Kedua orang tuaku, Bapak Prayitno dan Ibu Marti Rahayu yang selalu sabar,

mendukung penulis tiada henti, tanpa kenal lelah, serta selalu mendoakan penulis.

7. Segenap guru dan karyawan SMA N 1 Seyegan yang telah membantu dalam

penelitian.

8. Para Dosen PBSI yang salalu sabar mendampingi penulis dalam menempuh

perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Valeria Sri Susanti, S.E. selaku Sekretaris Pusat Kuliah Kerja Nyata

Universitas Sanata Dharma (PKKN USD) yang telah membimbing, memberikan

pelajaran, dan pengalaman kepada penulis selama tiga tahun bekerja di PKKN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

HALAMAN MOTO .................................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH ..................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

E. Batasan Istilah ........................................................................................ 3

F. Sistematika Penyajian ........................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6

A. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

xiii

B. Kajian Teori .......................................................................................... 8

1. Paragraf ............................................................................................. 8

a. Pengertian ..................................................................................... 8

b. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf ........................................... 9

c. Kelengkapan ................................................................................. 11

2. Pola Pengembangan Paragraf ........................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 27

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 27

B. Data dan Sumber Data .......................................................................... 27

C. Instrumen Penelitian ............................................................................. 28

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 28

E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 31

A. Deskripsi Data ....................................................................................... 31

B. Analisis Data ......................................................................................... 31

1. Pola Pengembangan yang Digunakan Siswa Kelas X SMA

Negeri 1 Seyegan ............................................................................ 31

2. Struktur Paragraf yang Digunakan Siswa Kelas X SMA

Negeri 1 Seyegan ............................................................................ 36

C. Pembahasan ..................................................................................... 39

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 42

A. Simpulan Hasil Penelitian ..................................................................... 42

B. Saran ...................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 44

LAMPIRAN ............................................................................................... 46

BIODATA PENULIS ................................................................................ 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia

Lampiran 2 : Soal

1. Perintah Soal

2. Lembar Jawab

Lampiran 3 : Karagran Siswa

1. Data Karangan Siswa

2. Analisis Karagran

3. Daftar Karangan Siswa

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian

1. Surat Izin Penelitian dari Pihak Universitas

2. Surat Izin Penelitian dari Pihak SMA N 1 Seyegan

3. Surat Izin Penelitian dari Bappeda Sleman

4. Presensi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia

Tabel 2 : Hasil Analisis Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf

Tabel 3 : Presensi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dapat mengekspresikan perasaan dan sikap yang ada dalam dirinya

melalui berbagai macam cara. Salah satunya adalah mengungkapkannya dengan

menulis cerpen. Penulis menuangkan ide-idenya di dalam paragraf-paragraf cerpen

yang ditulisnya. Paragraf-paragraf disusun sedemikaian rupa sehingga pembaca lebih

mudah menangkap isi dan maksud penulis. Penulisan paragraf yang sistematis akan

memudahkan pembaca untuk memahaminya. Penulisan yang sistematis memerlukan

pengetahuan mengenai pembuatan kalimat dan paragraf yang baik.

Paragraf yang baik terdiri dari rangkaian kalimat yang tersusun secara logis

dan sistematis. Setiap paragraf memiliki satu ide pokok yang dikembangkan dengan

pola pengembangan tertentu dan memiliki keterkaitan dengan paragraf yang lain

dalam satu karangan. Kenyataan yang terjadi di sekitar kita adalah kurangnya

kemampuan dalam mengembangkan paragraf yang dilakukan oleh para siswa. Masih

ditemukan paragraf tidak sistematis dan kurang baik yang menjadikannya sulit

dipahami. Sebagai contoh adalah salah satu karagan siswa yang hanya terdiri dari satu

kalimat di setiap paragrafnya (contoh terlampir).

Pengetahuan mengenai paragraf sudah diperkenalkan sejak Sekolah Dasar

(SD) yang menjadi pondasi dalam menulis paragraf. Di tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP) pengetahuan mengenai paragraf semakin banyak dan bervariasi.

Begitu pula di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menggunakan kurikulum 2013,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

2

kemampuan menulis paragraf yang baik menjadi salah satu kompetensi inti yang

harus diajarkan oleh guru.

Dengan dasar kurikulum 2013 dan pentingnya penulisan paragraf yang baik

itulah peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian akan dilakukan pada siswa kelas X

SMA Negeri 1 Seyegan. Peneliti memillih sekolah ini karena sekolah ini merupakan

salah satu dari delapan sekolah di Yogyakarta yang dipilih untuk menggunakan

kurikulum 2013. Peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1

Seyegan dalam membuat paragraf dengan baik menggunakan pola pengembangan

paragraf yang ada.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1. Pola pengembangan paragraf apa saja yang digunakan siswa kelas X SMA

Negeri 1 Seyegan?

2. Struktur paragraf apa saja yang digunakan siswa kelas X SMA Negeri 1

Seyegan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Peneliti ingin mendeskripsikan pola pengembangan yang digunakan oleh

siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

3

2. Peneliti ingin mendeskripsikan struktur paragraf yang digunakan dalam

karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sedikitnya tiga pihak,

yaitu SMA Negeri 1 Seyegan, guru, dan peneliti lain.

1. Bagi SMA Negeri 1 Seyegan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada sekolah

mengenai kemampuan siswa dalam menulis paragraf dengan berbagai jenis

pola pengembangan.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada guru

mengenai keadaan siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan dalam menulis

karangan dengan berbagai variasi pola pengembangan paragraf.

3. Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi peneliti lain

untuk mengembangkan topik yang berkaitan dengan pola pengembangan dan

struktur paragraf.

E. Batasan Istilah

1. Paragraf

Paragraf adalah sekelompok kalimat yang tersusun secara logis-sistematis yang

mengandung satu pikiran utama dan didukung atau dikembangkan dengan kalimat

penjelas guna memperjelas pikiran utama paragraf tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

4

2. Pola Pengembangan Paragraf

Pola pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf berdasarkan

kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci secara maksimal

gagasan bawahan dan pengurutan gagasan bawah ke dalam urutan yang teratur

(Keraf, 1988:84).

3. Struktur paragraf

Struktur paragraf adalah penulisan paragraf berdasarkan kelengkapan unsur atau

posisi paragraf dalam karangan (Tarigan, 1987:21).

4. Karangan

Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang

dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca (The Liang Gie, 2002:3).

F. Sistematika Penyajian

Penelitian ini berisi lima bab yang terdiri dari bab I pendahuluan, bab II

landasan teori, bab III metodologi penelitian, bab IV pembahasan, dan bab V penutup.

Bab I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah. Bab II berisi landasan teori

yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori yang berisi pengertian paragraf,

pengertian pola pengembangan paragraf, struktur paragraf, syarat-syarat pembentukan

paragraf, dan karangan eksposisi. Bab III dalam penelitian ini berisi metodologi

penelitian yang dijabarkan dalam jenis penelitian, data dan sumber data, instrumen

penelitian, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi

pembahasan yang berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab V berisi

penutup yang dijabarkan dalam kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Peneliti menemukan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

ini, yaitu penelitian Juwang Listriani (2013), Yayuk Sri Wahyuni (2012), dan

Hedwig Risa Verawati (2011).

Penelitian Juwang Listriani (2013) berjudul “Pola Pengembangan dan

Struktur Paragraf pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Ngargosari,

Samigaluh, Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada sepuluh macam pola pengembangan paragraf pada karangan

deskripsi. Kesepuluh pola pengembangan paragraf adalah pola pengembangan

deduktif, pola pengembangan induktif, pola pengembangan deduktif-induktif, pola

pengembangan ineratif, pola pengembangan perbandingan, pola pengembangan

pertanyaan, pola pengembangan pengembangan, pola pengembangan contoh, pola

pengembangan perulangan, dan pola pengembangan definisi. Dari sepuluh pola

pengebangan tersebut, pola pengembangan deduktif yang paling banyak digunakan

oleh siswa. Tiga struktur paragraf dalam karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri

Ngargosari yaitu (1) paragraf dengan dua unsur (kalimat utama dan kalimat penjelas),

(2) paragraf denga tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas),

dan (3) kalimat dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi).

Banyak siswa yang menggunakan pragraf dengan dua unsur.

Penelitian Yayuk Sri Wahyuni berjudul “Pola Pengembangan Paragraf dalam

Karangan Deskripsi Tempat Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

7

Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa mengembangkan

karangan deskripsi tempat menggunakan pola pengembangan paragraf statis, pola

pengembangan paragraf bergerak, dan pola pengembangan paragraf kerangka.

Penelitian Hedwig Risa Verawati berjudul “Pola Pengembangan Paragraf

dan Struktur Paragraf Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening,

Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011”. Penelitian ini berhasil menunjukkan

bahwa ada sembilan macam pola pengmbangan dan empat struktur paragraf pada

karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang tahun ajaran

2010/2011. Kesembilan pola itu adalah pola pengembangan deduktif, pola

pengembangan induktif, pola pengembangan campuran, pola pengembangan

perulangan, pola pengembangan menerangkan, pola pengembangan pertanyaan, pola

pengembangan sebab akibat, pola pengembangan contoh, dan pola pengembangan

merinci. Sedangkan empat struktur paragraf adalah (1) paragraf dengan dua unsur

paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas), (2) paragaraf dengan tiga unsur

paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas), (3) paragraf dengan

tiga unsur paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, transisi), (4) paragraf dengan

empat unsur paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, transisi, dan kalimat penegas.

Penelitian-penelitian terdahulu di atas menjadi referensi dalam penelitian ini.

Ketiga penelitian di atas telah menyinggung pola pengembangan paragraf dan struktur

paragraf pada karangan deskripsi (penelitian Juwang Listriani dan Yayuk Sri

Wahyuni) dan karangan narasi (penelitian Hedwig Risa Verawati). Peneliti memilih

topik ini karena belum disinggung dan diteliti oleh ketiga peneliti di atas. Dengan

adanya kompetensi inti pada kurikulum 2013 mengenai karangan menjadikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

8

penelitian salah satu bahan evaluasi dalam melihat kemampuan siswa dalam

memahami dan menerapkan pengetahuan menulis karangan khususnya kelas X SMA

Negeri 1 Seyegan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolok ukur kemampuan

siswa dalam menulis paragraf siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan. Salah satu

kenggulan penelitian ini adalah penggunaan kurikulum 2013 yang mulai digunakan

pada tahun ajaran 2013/2014 dan belum banyak diteliti oleh peneliti lain. Selain itu

dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian

selanjutnya.

B. Kajian Teori

1. Paragraf

Dalam sub-bab ini, peneliti akan menjabarkan hal-hal penting mengenai seluk

beluk paragraf, yaitu pengertian, syarat-syarat pembentukan paragraf, struktur

paragraf, dan kalimat yang meliputi kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas,

dan transisi.

a. Pengertian

Menurut Tarigan (1987:11) paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun

secara logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan

dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Asul

Wiyanto (2004:15) mendefinisikan paragraf sebagai sekelompok kalimat yang saling

berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran yang lebih besar,

yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan. Menurut Arifin

(1987:131) paragraf adalah suatu kesatuan bahasa yang membicarakan suatu gagasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

9

atau topik. Satuan bahasa terdiri dari seperangkat kalimat. Paragraf merupakan

perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-

kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Menurut

Akhadiah (1989:144) paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah

karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung

oleh semua kalimat dalam paragraf itu, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama

atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah

sekelompok kalimat yang tersusun secara logis-sistematis yang mengandung satu

pikiran utama dan didukung atau dikembangkan dengan kalimat penjelas guna

memperjelas pikiran utama paragraf tersebut.

b. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf

Dalam penulisan paragraf yang baik dibutuhkan beberapa persyaratan agar

menjadi paragraf yang logis sistematis. Menurut Akhadiah (1989:148-153) syarat

pembentukan paragraf meliputi kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.

1) Kesatuan

Setiap paragraf hanya mengandung satu topik atau satu gagasan utama. Topik

tersebut dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Kalimat-kalimat

pengembang tersebut harus sesuai dengan topik utama atau berhubungan dengan

kaliat topik yang dikembangkan, sehingga membentuk kesatuan paragraf yang baik.

Contoh paragraf dengan syarat kesatuan sebagai berikut.

Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghidupi dirinya sendiri dari

kondisi, posisi, dan potensi wilayahnya masing-masing. Tetapi, tidak semua wilayah kondisinya memungkinkan, posisinya menguntungkan, atau mempunyai potensi yang

cukup untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat yang bermukim di wilayah itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

10

sehingga harus mencukupinya dar tempat lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain. Untuk itu dibinalah hubungan internasional yang memungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk mencukupi

kebutuhannya dari negara lain melalui jalan damai. Namun, untuk mencukupi kebutuhan ini tidak jarang pula ditempuh jalan kekerasan. Oleh sebab itu,masalah

utama setiap negara selain meningkatkan kesejahteraan negaranya, juga mempertahankan eksistensinya yang meliputi kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan bangsa, dan keutuhan wilayahnya (Akhadiah, 1989:148).

Gagasan utama paragraf di atas adalah masalah utama setiap negara

(meningkatkan kesejahteraan dan mempertahankan eksistensinya). Gagasan utama

tersebut dijelaskan dengan beberapa kalimat penjelas sebagai berikut.

- setiap negara seharusnya mampu menghidupi dirinya sendiri.

- tidak semua negara kondisinya memungkinkan.

- diperlukan hubungan dengan negara lain.

Ketiga kalimat penjelas di atas disusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan

hubungan antara aliat yang satu dengan kalimat yang lain merupakan satu kesatuan

yang bulat.

2) Kepaduan (Koherensi)

Kepaduan dalam paragraf dapat dilihat dari susunan kalimat yang runtut dan

teratur sehingga hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lain tersusun dengan

logis. Kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antar kalimat dengan

kalimat lainnya. Contoh paragraf dengan syarat kepaduan sebagai berikut.

Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan mengajarkan sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan yang sudah

ditetapkan, materi yang kita berikan, metode yang kita gunakan, dan evaluasi yang kita susun, tidak akan banyak memberikan manfaat bagi anak didik dalam

menerapkan hasil proses belajar-mengajar. Dengan mengetahui tujuan pengajaran,kita dapat menentukan materi yang akan kita ajarkan, metode yang akan kita gunakan, serta bentuk evaluasinya, baik secara kualitatif atau kuantitatif (Akhadiah, 1989:150).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

11

Dalam paragraf di atas terlihat ada pengulangan kata kunci “tujuan” yaitu

kata yang dianggap penting. Kata kunci “tujuan” yang ada di awal paragraf kemudian

diulang dalam kalimat-kalimat berikutnya. Pengulangan kata kunci “tujuan”

dimaksudkan untuk menjaga kepaduan/hubungn antar kalimat.

3) Kelengkapan

Kelengkapan suatu paragraf dapat dilihat dari kalimat-kalimat penjelas yang

mendukung kalimat utama atau kalimat topik. Namun, jika paragraf hanya

dikembangkan dengan kalimat-kalimat yang diulang-ulang saja, maka paragraf

tersebut dikatakan paragraf tidak lengkap. Contoh paragraf dengan syarat

kelengkapan sebagai berikut.

Masalah kelautan yang dihadapi dewasa inii alah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut, seperti halnya penggemar penghuni darat atau burung-

burung yang indah. Tidak ada penyediaan dana untuk melindungi ketam kenari, kima, atau tiram mutiara sebagaimana halnya untuk panda dan harimau. Jenis makhluk

tertentu,tiba-tiba punah sebelum manusia sempat melindunginya. Tiram raksasa di Indonesia bagian barat kebanyakan sudah punah. Sangat sukar menemukan tiram hidup dewasa ini, padahal rumah tiram yang sudah mati mudah ditemukan. Demikian

juga dengan kepiting kelapa begal yang biasa menyebar dari pantai barat Afrika sampai bagian barat Laut Teduh, kini hanya dijumpai di daerah kecil yang terpencil.

Dari mana dana diperoleh untuk melindungi semua itu? (Akhadiah, 1989:152).

Penulis berusaha mengemukakan contoh-contoh mengenai masalah kelautan

yang dewasa ini dihadapi. Penulis berusaha memperjelas masalah dengan

menggunakan contoh-contoh yang ada. Jadi, dalam pengembangan paragraf, kita

harus menyediakan detail yang cukup untuk menunjang kalimat topik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

12

c. Struktur Paragraf

Struktur paragraf adalah penyusunan berdasarkan kelengkapan unsur atau

posisi unsur paragraf (Tarigan 1987:21). Kelengkapan unsur paragraf itu menyangkut

unsur apa saja yang ada di dalam paragraf. Menurut Tarigan (Tarigan 1987:13) alat

bantu untuk menciptakan susunan logis sistematis ialah unsur-unsur paragraf yaitu

kalimat utama, kalimat pengembang, kalimat penegas, dan transisi.

1) Kalimat Utama

Kalimat utama adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam

bentuk umum atau abstrak (Tarigan, 1987:18). Menurut Asul Wiyanto (2004:25)

pokok pikiran itu dituangkan dalam satu kalimat di antara kalimat-kalimat yang

tergabung dalam sebuah paragraf. Kalimat yang mengandung ide pokok dalam

paragraf disebut kalimat topik atau kalimat utama. Contoh kalimat utama menurut

Tarigan (1987:18) adalah (1) Sial benar Saya hari ini, (2) Harga barang-barang

bergerak naik. Contoh (1) menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut masih

berupa pernyataan yang masih sangat luas cakupannya, pernyataan tersebut dapat

diuraikan dalam beberapa contoh yang konkret agar cakupannya lebih sempit. Contoh

(2) harga barang naik, peryataan masih bersifat umum dan harus diperjelas barang apa

dan berapa kenaikan harganya agar menjadi lebih khusus atau sempit cakupannya.

2) Kalimat Pengembang Atau Kalimat Penjelas

Menurut Asul Wiyanto (2004:27) kalimat pengembang atau kalimat penjelas

adalah kalimat yang berisi pikiran penjelas yang diwujudkan dalam kalimat-kalimat

yang isinya menjelaskan, merinci, membandingkan, atau memberi contoh secara

khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

13

3) Kalimat Penegas

Kalimat penegas adalah kalimat di dalam paragraf yang tugasnya adalah untuk

memberi penegasan (Rahardi, 2010:79). Asul Wiyanto (2004:28) mengungkapkan

bahwa kalimat penegas berfungsi menegaskan dengan cara mengulang kalimat topik

pada bagian akhir paragraf. Kalimat penegas tidak selalu ada dalam sebuah paragraf.

Penulis yang menentukan perlu tidaknya kalimat penegas dalam sebuah paragraf.

4) Transisi

Transisi merupakan perekat atau penghubung paragraf satu dengan paragraf

lain sehingga hubungan itu terasa logis (Wiyanto, 2004:20). Keraf (1987:15)

mengungkapkan bahwa transisi adalah mata rantai penghubung antarparagraf.

Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan.

Selain itu, transisi juga berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kepaduan

antarbab, antaranak bab, dan antarparagraf dalam suatu karangan.

2. Pola Pengembangan Paragraf

Menurut beberapa ahli, pola pengembangan paragraf diklasifikasikan menjadi

beberapa jenis. Menurut Tarigan (1987:30-34), pola pengembangan paragraf

diklasifkasikan menjadi sembilan jenis, yaitu (1) paragraf deduktif, (2) paragraf

induktif, (3) paragraf campuran, (4) paragraf perbandingan, (5) paragraf pertanyaaan,

(6) paragraf sebab akibat, (7) paragraf contoh, (8) paragraf perulangan, dan

(9) paragraf definisi. Sedangkan menurut Asul Wiyanto (2004:69-74) dalam bukunya

yang berjudul “Terampil Menulis Paragraf”, pola pengembangan paragraf

diklasifikasikan menjadi tujuh macam, yaitu (1) paragraf menerangkan, (2) paragraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

14

merinci, (3) paragraf contoh, (4) paragraf bukti, (5) paragraf pertanyaan, (6) paragraf

perbandingan, dan (7) paragraf sebab akibat.

Berdasarkan jenis-jenis pola pengembangan paragraf yang telah disebutkan di

atas, peneliti menggabungkan jenis-jenis pola pengembangan paragraf tersebut untuk

digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis data. Dengan demikian terdapat

enam belas jenis pola pengembangan paragraf yang akan digunakan peneliti sebagai

pedoman dalam menganalisis data. Dari keenambelas jenis pola pengembangan

paragraf itu terdapat beberapa pola pengembangan paragraf yang memiliki kesamaan

kedudukan. Dari tujuh jenis pola pengembangan menurut Asul, terdapat empat jenis

pola pengembangan paragraf yang kedudukannya sama dengan pola pengembangan

paragraf menurut Tarigan. Keempat paragraf tersebut adalah paragraf contoh,

paragraf perbandingan, paragraf pertanyaan, dan paragraf sebab-akibat.

Penggabungan jenis pola pengembangan paragraf menurut Tarigan (1987:30-34) dan

Asul Wiyanto (2004:69-74), maka terdapat dua belas jenis pola pengembangan

paragraf yang akan digunakan peneliti dalam menganalisis data. Kedua belas jenis

pola pengembangan paragraf tersebut adalah: (a) paragraf deduktif, (b) paragraf

induktif, (c) paragraf campuran, (d) paragraf perbandingan, (e) paragraf pertanyaan,

(f) paragraf sebab-akibat, (g) paragraf contoh, (h) paragraf perulangan, (i) paragraf

definisi, (j) paragraf menerangkan, (k) paragraf merinci, dan (l) paragraf bukti.

a) Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik

kemudian dikembangkan dengan pemaparan atau deskripsi sampai bagian-bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

15

terkecil, sehingga pengertian kalimat topik yang lebih umum menjadi jelas (Tarigan,

1987:30).

Paragraf deduktif juga disebut paragraf umum-khusus. Dalam bentuk ini,

gagasan utama terletak pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan penjelasan-penjelasan yang mendukung kalimat topik. menjabarkan bahwa paragraf dedutif. Paragraf yang pikiran utamanya berada di awal, dilanjutkan dengan perincian-

perincian dari pikiran utama itu pada bagian-bagian paragraf selanjutnya (Rahardi, 2010:160).

Dari beberapa pengertian ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf

deduktif atau paragraf umum-khusus adalah paragraf yang dimulai dengan gagasan

utama kemudian diikuti perincian-perincian atau penjelasan-penjelasan pada bagian

selanjutnya. Contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut.

(1) Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. (2) Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. (3) Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa

Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. (4) Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu

dengan Bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional (Akhadiah, 1988:161).

Kalimat topik paragraf di atas berada di kalimat (1) yang menginformasikan

bahwa Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Kalimat kedua dan seterusnya

merupakan kalimat penjelas. Kalimat (2) menjelaskan bahwa kedudukan itu sejak

dicetuskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kalimat (3) menjelaskan

bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa Indonesia menjadi lingua franca.

Kalimat (4) menjelaskan bahwa adanya faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

16

b) Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan penjelasan bagian-

bagian konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang

dan diakhiri dengan kalimat umum atau kalimat topik (Tarigan, 1987:30).

Paragraf induktif adalah paragraf yang bermula dengan perincia-perincian dan uraian, dan akhirnya bermuara pada kalimat yang berisi gagasan pokok pada akhir

paragraf. Paragraf induktif juga disebut paragraf khusus-umum yaitu paragraf yang dimulai dengan rincian-rincian atau penjelasan-penjelasan dan diakhiri dengan kalimat topik (Rahardi, 2010:160).

Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpuklan bahwa paragraf

induktif atau paragraf khusus-umum adalah paragraf yang dimulai dengan perincian-

perincian atau penjelasan-penjelasan gagasan pokok kemudian diakhiri dengan

gagasan pokok di akhir paragraf. Contoh paragraf induktif adalah sebagai berikut.

(1) Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam- macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. (2) Dengan bahasa pula, manusia dapat

mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. (3) Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. (4) Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia (Taringan, 1987:30).

Paragraf di atas diawali dengan kalimat penjelas kalimat (1-3). Kalimat

(1) menjelaskan bahwa bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran dan

perasaan. Kalimat (2) menjelaskan bahwa bahasa adalah warisan. Kalimat

(3) menjelaskan bahwa tanpa bahasa dunia sunyi. Kalimat (4) merupakan pernyataan

umum bahwa bahasa memegang peranan yang penting dalam hidup manusia.

c) Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik disusul

dengan kalimat pengembang dan diakhiri dengan kalimat penjelas. Sebaliknya, dapat

pula kalimat pengembang terbagi dua, sebagian di awal, sebagian di akhir paragraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

17

sedang kalimat topiknya di tengah (Tarigan, 1987:31). Contoh paragraf campuran

adalah sebagai berikut.

(1) Pasar tanah Abang mulai dibanjiri pedagang yang hendak mempersiapkan

dagangannya sejak pukul 05.00. (2) Aktivitas jual beli di pasar ini mulai sekitar pukul 08.00. (3) Barang dagangannya sebagian besar berupa produk tekstil, dari yang paling murah dengan satuan harga berdasarkan timbangan sampai dengan tekstil berkualitas

impor dan ekspor. (4) Pasar ini memperdagangkan berbagai jenis tekstil yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi tinggi, menengah, maupun lapis bawah.

(5) Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan yang tidak pernah sepi oleh penjual maupun pembeli. (6) Para pembeli mulai berdatangan pukul 08.00. (7) Jumlah pembeli ini meningkat sampai pukul 11.30. (8) Pada tengah hari, jumlah pembeli

menurun. (9) Namun, jumlah tersebut memuncak kembali pukul 14.00 sampai dengan 16.30 (Widjono, 2007:179).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat penjelas (1-4). Kalimat (1) menjelaskan

bahwa Pasar Tanah Abang sudah dibanjiri oleh para pedagang sejak pagi hari.

Kalimat (2) menjelaskan bahwa aktivitas jual beli dimulai pukul 08.00. Kalimat

(3) menjelaskan bahwa barang diperdagangkan. Kalimat (4) menjelaskan bahwa

tekstil kebutuhan masyarakat. Kalimat (5) merupakan kalimat topik yang

menginformasikan bahwa Pasar Tanah Abang tidak pernah sepi. Kalimat

(6) menjelaskan tentang kedatangan pembeli. Kalimat (7) menjelaskan tentang

puncak kedatangan pembeli di Pasar Tanah Abang.

d) Paragraf Perbandingan

Paragraf perbandingan adalah paragraf yang menggunakan teknik

pengembangan perbandingan dengan cara mengidentifikasi kesamaan-kesamaan

sejumlah entitas. Entitas-entitas yang dipersamakan adalah yang sejajar atau

sebanding (Rahardi, 2010:166). Paragraf perbandingan adalah paragraf yang

penjelasannya membandingkan dua hal yang berbeda. Perbandingan ini biasanya

dengan cara menunjukkan persamaan dan perbedaan suatu hal yang dibicarakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

18

dalam paragraf (Tarigan, 1987:33-34). Paragraf perbandingan adalah paragraf yang

kalimat utamanya dijelaskan dengan cara membandingkannya dengan masalah lain

sehingga informasi yang didapat oleh pembaca lebih jelas (Wiyanto, 2004:73).

Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulakn bahwa paragraf perbandingan

adalah paragraf yang berisi perbandingan-perbandingan sejumlah entitas yang sejajar

dengan cara menunjukkan persamaan atau perbedaan sehingga informasi yang

didapat oleh pembaca lebih jelas. Contoh paragraf perbandingan adalah sebagai

berikut.

(1) Yang dimaksud masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. (2) Tekanan pengertian

masyarakat perkotaan juga terletak pada sifat-sifat kehidupannya yang berbeda dengan mayarakat pedesaan perbedaan dalam hal perhatian, khususnya terhadap

keperluan hidup. (3) Jika mayarakat pedesaan mempunyai perhatian khusus terhadap keperluan dasar dari kehidupan, seperti pakaian, makanan, rumah, dan sebagainya, masyarakat perkotaan terhadap hal- hal tersebut mempunyai pandangan yang berbeda

(Tarigan, 1987:31).

Paragraf di atas diawali kalimat penjelas. Kalimat (1) menjelaskan mengenai

masyarakat perkotaan. Kalimat (2) merupakan kalimat topik yang berisi perbandingan

kehidupan di kota dan di pedesaan. Kalimat (3) menjelaskan tentang situasi

masyarakat di pedesaan.

e) Paragraf Pertanyaan

Paragraf yang diawali dengan kalimat pertanyaan. Kemudian, jawabannya

disusulkan dalam kalimat-kalimat berikutnya, sebagai kalimat penjelas (Wiyanto,

2004:72).

Paragraf karya tulis yang dikembangkan dengan pertanyaan adalah paragraf

yang menempatkan rumusan pertanyaan di awal paragraf sebagai kalimat pokoknya. Kalimat-kalimat yang hadir berikutnya adalah kalimat-kalimat yang merupakan upaya menjawab pertanyaan yang dijadikan kalimat pokok tersebut (Rahardi, 2010:182).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

19

Paragraf pertanyaan merupakan kalimat yang dikembangkan dengan kalimat tanya dan berita. Kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf. Kalimat pengembangnya merupakan jawaban atas pertanyaan tadi.

Kalimat-kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembang paragraf (Tarigan, 1987:32). Contoh paragraf pertanyan adalah sebagai berikut.

(1) Mengapa Marsinah diculik lalu dibunuh secara kejam? (2) Menurut sebuah versi, kekejaman itu dilakukan karena Marsinah memiliki informasi penting tentang

penyelewengan hukum atau praktek produksi ilegal oleh perusahaan tempat ia bekerja. (3) Ia kabarnya mau membeberkannya ke luar kecuali jika pihak perusahaan

memenuhi tuntutannya: memperbaiki kondisi buruh dan membatalkan PHK atas beberapa kawannya (Tarigan, 1987:32).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang berupa kalimat tanya yang

menjelaskan penculikan Marsinah. Kalimat (2) dan (3) merupakan jawaban

pertanyaan dari kalimat topik. Kalimat (2) menjelaskan bahwa marsinah memiliki

informasi penting tempatnya bekerja. Kalimat (3) menjelaskan bahwa marsinah akan

membeberkan rahasia jika tuntutannya tidak dipenuhi.

f) Paragraf Sebab Akibat

Paragraf sebab akibat adalah kalimat topik yang dikembangkan dengan

memberikan sebab atau akibat dari peryataan dalam topik. Dalam hal ini sebab dapat

berfungsi sebagai kalimat utama dan akibat sebagai kalimat penjelas. Begitu

sebaliknya (Tarigan, 1987:32). Paragraf sebab akibat adalah peryataan yang menjadi

didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan atau sebaliknya, yaitu akibat

didahulukan kemudian dibeberkan sebab-sebabnnya (Asul Wiyanto, 2004:73).

Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang menempatkan sebab sebagai kalimat

pokoknya, dan unsur akibat sebagai kalimat-kalimat penjelasnya (Rahardi, 2010:163).

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf sebab

akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menempatkan sebab sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

20

gagasan utama kemudian dijelaskan dengan akibat-akibat yang ditimbulkan, begitu

pula sebaliknya. Contoh paragraf sebab akibat adalah sebagai berikut.

(1) Nilai ujian akhir Cecep pada semester pertama ini rata-rata baik. (2) Dia

pantas mendapat nilai tersebut karena ia telah belajar keras dan tekun. 3) Cecep rajin mengikuti setiap perkuliahan. (4) Ia tidak lupa membaca dua sampai tiga buku tambahan untuk melengkapi setiap mata kuliah. (5) Setiap seminar dan diskusi yang

diadakan oleh teman sekelasnya ia selalu tampil sebagai pembicara. (6) Rata-rata 4 jam sehari ia belajar sendiri di rumah. (7) Bahkan ia tidak segan-segan bertanya

kepada dosen bila ada hal-hal yang belum dimengerti atau belum jelas baginya (Tarigan, 1987:32).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang berisi akibat nilai akhir

semester pertama Cecep rata-rata baik. Kalimat (2-7) merupakan kalimat penjelas

yang menjelaskan sebab Cecep yang selalu bisa mendapatkan nilai rata-rata baik.

Kalimat (2) menjelaskan bahwa Cecep rajin belajar. Kalimat (3) menjelaskan bahwa

Cecep rajin mengikuti setiap mata kuliah. Kalimat (4) menjelaskan Ceceptidak lupa

membaca beberapa buku tambahan. Kalimat (5) menjelaskan bahwa Cecep selalu

menjadi pembicara dalam diskusi dan seminar yang diadakan oleh temannya. Kalimat

(6) menjelaskan Cecep belajar 4 jam sehari. Kalimat (7) menjelaskan bahwa Cecep

selalu bertanya kepada dosen bila belum dimengerti.

g) Paragraf Contoh

Paragraf contoh adalah kalimat topik yang dikembangkan dengan contoh-

contoh sehingga kalimatnya menjadi lebih jelas. Contoh atau ilustrasi inilah yang

memberikan penjelasan dan kebenaran topik atau gagasan paragraf (Tarigan,

1987:33). Paragraf contoh adalah paragraf yang dikembangkan dengan memberi

contoh konkret sehingga informasi yang diperoleh dari paragraf itu menjadi lebih

lengkap dan jelas (Wiyanto, 2004:71). Paragraf yang dikembangkan dengan

pemberian contoh adalah paragraf yang memberikan bukti konkret dari sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

21

generalisasi yang sifatnya sering abstrak dengan memberikan contoh atau misal atau

sampel (Rahardi, 2010:173).

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf contoh

adalah paragraf yang dikembangkan dengan cara memberikan contoh-contoh atau

bukti konkret dari sebuah gagasan utama yang bersifat umum sehingga paragraf

menjadi lebih lengkap dan jelas. Contoh paragraf contoh adalah sebagai berikut.

(1) Tes biasanya menilai keterampilan seseorang. (2) Bila kita ingin menilai

keterampilan seseorang dalam mengemudikan mobil, misalnya, orang tersebut disuruh menjalankan mobil: mundur, maju, belok, kencang, lambat, dan seterusnya.

Contoh lain, menilai kecakapan memotong rambut, maka orang tersebut disuruh memotoh rambut, menyisirnya dan lain-lain. (3) Contoh ketiga: bila ingin mengukur kemampuan menembak bola dari seorang pemain, maka orang tersebut diberikan

kesempatan untuk menembakkan bola ke gawang dari berbagai posisi (Tarigan, 1987:33).

Paragraf di atas diawali kalimat topik (1) yang memberikan informasi

mengenai tes keterampilan seseorang. Kalimat (2) dan (3) merupakan kalimat

penjelas. Kalimat (2) memberikan contoh penilaian seseorang dalam menyetir mobil

dan kecakapan memotong rambut. Kalimat (3) memberikan contoh cara mengukur

kemampuan menembak bola.

h) Paragraf Perulangan

Paragraf perulangan merupakan kalimat utama yang dikembangkan dengan

perulangan kata atau kelompok kata atau bagian kalimat yang dirasa penting sehingga

paragraf dapat tersusun dengan baik (Tarigan, 1987:33). Contoh paragraf perulangan

adalah sebagai berikut.

(1) Ada kaitan yang erat antara makan, hidup, dan berpikir pada manusia. (2) Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. (3) Namun, hidup tidak hanya untuk makan. (4) Hidup manusia mempunyai tujuan tertentu. (5) Tujuan hidup dapat

berbeda antara satu dengan yang lainnya, tetapi ada persamaannya, yakni, salah satu di antaranya melangsungkan keturunan. (6) Keturunan sebagai penerus generasi

bangsa. (7) Generasi yang lebih baik dan tangguh. (8) Tangguh menghadapi segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

22

rintangan dan tantangan. (9) Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. (10) Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih untuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Tarigan, 1987:33).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang berisi kaitan antara

makan, hidup, dan berpikir pada manusia. Kalimat (2-10) merupakan kalimat penjelas

yang menjelaskan kalimat topik. Kalimat (2) menjelaskan bahwa manusia makan

untuk hidup, kalimat ini mengulang kata ‘makan’. Kalimat (3) menjelaskan bahwa

manusia hidup tidak hanya untuk makan dengan mengulang kata ‘makan’. Kalimat

(4) menjelaskan bahwa hidup manusia mempunyai tujuan. Kalimat (5) menjelaskan

bahwa kesamaan tujuan manusia yaitu melangsungkan keturunan, kalimat ini

mengulang kata ‘tujuan’ pada kalimat (4). Kalimat (6) menjelaskan bahwa keturunan

sebagai penerus bangsa, kalimat ini mengulang kata ‘keturunan’ pada kalimat (5).

Kalimat (7) menjelaskan bahwa generasi yang tangguh dan lebih baik, kalimat ini

mengulang kata ‘generasi’ pada kalimat (6). Kalimat (8) menjelas bahwa manusia

harus tangguh menghadapai rintangan, kalimat ini mengulang kata ‘tangguh’ pada

kalimat (7). Kalimat (9) menjelaskan bahwa rintangan dan tantangan membuat

manusia berpikir, kalimat ini mengulang kata ‘rintangan dan tantangan’ pada kalimat

(8). Kalimat (10) menjelaskan bahwa manusia berpikir untuk memecahkan berbagai

persoalan, kalimat ini mengulang kata ‘berpikir’ pada kalimat (9).

i) Paragraf Definisi

Paragraf definisi merupakan paragraf yang memiliki suatu pengertian atau

istilah yang terkandung dalam kalimat topik. Istilah atau pengertian itu memerlukan

penjelasan-penjelasan panjang agar maknanya dapat ditangkap oleh pembaca

(Tarigan, 1987:34). Paragraf yang dikembangkan dengan pemberian definisi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

23

paragraf yang menampilakan uraian pengertian tertentu untuk memperjelas kekaburan

atau ketidakjelasan sebuah konsep. Definisi dapat dipahami sebagai uraian atau

penjabaran pengertian (Rahardi, 2010:175).

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa parangraf

definisi adalah paragraf yang berisi istilah atau konsep umum yang memerlukan

penjelasan-penjelasan guna memperjelas kekaburan atau ketidakjelasan agar makna

atau definisinya dapat ditangkap oleh pembaca. Contoh paragraf definisi adalah

sebagai berikut.

(1) Istilah paragraf sering digunakan baik dalam percakapan maupun praktek. (2) Paragraf kadang-kadang diartikan garis baru, kadang-kadang pembagian karangan

atau bagian-bagian, sebagai wadah pikiran terkecil. (3) Ciri khas paragraf mengandung makna, ide, dan pesan yang relevan dengan isi karangan. (4) Paragraf

harus merupakan kesatuan yang padu dinyatakan dengan kalimat yang tersusun logis sistematis. (5) Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi paragraf ialah seperangkat kalimat-kalimat yang tersusun logis sistematis yang

merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 1987:34).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang membicarakan mengenai

paragraf. Kalimat (2-5) merupakan kalimat penjelas. Kalimat (2) menjelaskan bahwa

paragraf diartikan sebagai baris baru. Kalimat (3) menjelaskan mengenai ciri-ciri

paragraf. Kalimat (4) menjelaskan bahwa paragraf harus satu kesatuan yang logis dan

sistematis. Kalimat (5) menjelaskan kesimpulan bahwa paragraf adalah kalimat-

kalimat yang tersusun logis sitematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran

yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan

karangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

24

j) Paragraf Menerangkan

Paragraf menerangkan adalah paragraf yang berisi suatu peryataan yang

bersifat umum kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat. Dengan adanya

kalimat yang menerangkan itu, pembaca dapat memperoleh informasi yang lengkap

(Wiyanto, 2004:70). Contoh paragraf menerangkan adalah sebagai berikut.

(1) Keadaan pengungsi amat memprihatinkan. (2) Mereka tinggal berdesak-desakkan di tempat penampunagan yang sederhana. (3) Air bersih yang menjadi kebutuhan paling pokok harus dihemat karena diambil dari tempat yang jauh. (4) Soal

pakaian, mereka tidak terlalu memikirkan. (5) Yang mereka sangat risaukan adalah masalah kesehatan. (6) Setiap hari jumlah yang sakit selalu bertambah (Wiyanto,

2004:70).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat utama (1) yang berisi gambaran keadaan

pengungsi. Kalimat (2-6) merupakan kalimat penjelas yang menerangkan kalimat (1).

Kalimat (2) menjelaskan bahwa para pengungsi tinggal berdesakan di tempat

pengungsian. Kalimat (3) menjelaskan penghematan air karena diambil dari tempat

yang jauh. Kalimat (4) menjelaskan bahwa para pengungsi tidak terlalu memikirkan

mengenai pakaian yang dikenakan. Kalimat (5) menjelaskan bahwa pengungsi

merisaukan masalah kesehatan. Kalimat (6) menjelaskan bahwa jumlah pengungsi

selalu bertambah setiap harinya.

k) Paragraf Merinci

Paragraf karya tulis yang dikembangkan dengan pemerincian itu dilakukan

dengan cara merinci gagasan pokok yang terdapat di dalam paragraf karya tulis itu.

Semakin jelas pemerincian itu, akan semakin sempurna paragraf karya tulis itu

(Rahardi, 2010: 176)). Paragraf merinci adalah mengembangkan paragraf dengan cara

merinci kalimat utama, sehingga paragraf menjadi jelas (Wiyanto, 2004:70).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

25

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragaraf

merinci adalah paragraf yang dikembangkan dengan cara memberikan rincian-rincian

kalimat utama sehingga paragraf menjadi lebih jelas. Contoh paragraf merinci adalah

sebagai berikut.

(1) Pidato dapat menarik kalau pembicara menggunakan pendekatan yang tepat. (2) Ada tiga pendekatan yang dipilih, yaitu pendekatan intelektual, pendekatan

moral, dan pendekatan emosional. (3) Pendekatan intelektual dipilih kalau pendengarmya kalangan pelajar. (4) Pendekatan moral digunakan kalau pendengar kebanyakan dalam kegiatan moral, terutama keagamaan. (5) Jika pendengaran

sebagaian besar kurang berpendidikan, pembicara sebaiknya menggunakan pendekatan emosional (Wiyanto, 2004:71).

Paragraf di atas diawali oleh kalimat utama (1) yang menginformasikan

mengenai pidato yang menarik adalah pidato yang menggunakan pendekatan yang

tepat. Kalimat (2-5) merupakan kalimat penjelas. Kaliamt (2) menjelaskan tiga

pendekatan dalam pidato. Kalimat (3) menjelaskan bahwa pndekatan intelektual

dipilih kalau pendengarnya kalangan pelajar. Kalimat (4) menjelaskan bahwa

pendekatan moral dipilih saat kegiatan keagamaan. Kalimat (5) menjelaskan bahwa

pendekatan emosional digunakan bila pendengarnya dari kalangan kurang

berpendidikan.

l) Paragraf Bukti

Paragraf bukti adalah suatu pernyataan yang diikuti bukti agar pembaca

percaya dengan pernyataan itu. Bukti dapat berupa kisah nyata atau peristiwa yang

benar-benar terjadi (Wiyanto, 2004:71).

Paragraf karya tulis dengan pembuktian adalah paragraf yang di dalamnya diberikan banyak fakta sebagai bukti atas pernyataan umum yang hadir di awal

pargraf. Bukti-bukti digunakan sebagai penjelas tersebut hadir untuk menjelaskan gagasan pokok yang telah hadir di awal paragraf (Rahardi, 2010:178). Contoh paragraf bukti adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

26

(1) Polisi kita semakin profesional. (2) Kisah di Magelang kemarin dapat dipakai sebagai salah satu bukti. (3) Waktu itu pukul 20.30, seorang mahasiswi cantik meluncur sendirian dari arah Yogyakarta dengan mobil sedannya. (4) Ketika berhenti

di Rumah Makan Miasari, tiba-tiba dua orang pria muncul dan langsung menodongkan senjata tajam. (5) Setelah kedua pria itu merampas tas mahasisiwa itu,

mereka langsung meninggalkan mahasiswa itu. (6) Mahasisiwa itu ketakutan dan langsung melapor ke polisi (Wiyanto, 2004:72).

Paragraf di atas di awali kalimat utama (1) yang berisi informasi polisi kita

(Indonesia) semakin profesional. Kalimat (2-6) merupakan kalimat penjelas. Kalimat

(2) menjelaskan bahwa salah satu bukti profesionalnya polisi dengan kisah dari

magelang. Kalimat (3) menjelaskan bahwa ada seorang mahasiswa di Yogyakarta

yang meluncur sendirian dengan sedannya. Kalimat (4) menjelaskan bahwa dua pria

menodong wanita dengan senjata tajam. Kalimat (5) menjelaskan bahwa dua pria itu

merampas tas mahasiswa tersebut. Kalimat (6) menjelaskan bahwa mahasiswi itu

melapor ke polisi karena ketakutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Arikunto (1991:291)

menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini mendeskripsikan pola pengembangan

paragraf dan struktur paragraf pada karangan siswa. Menurut Moleong (2006:11)

dalam Metodologi Penelitian Kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar, dan bukan angka. Berdasarkan hal tersebut peneliti akan meneliti pola

pengembangan paragraf dan struktur paragraf pada karangan siswa kelas X SMA N 1

Seyegan. Data-data yang telah dianalisis itu kemudian akan dipilah-pilah berdasarkan

pola pengembangan paragraf dan jumlah unsur-unsurnya, yaitu kalimat utama,

kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi.

B. Data dan Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (1989:102) sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas

X SMA N 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Data dalam penelitian ini adalah paragraf-

paragraf yang ada dalam karangan eksposisi siswa. Hasil karangan siswa kemudian

dianalisis berdasarkan jenis-jenis pola pengembangan paragrafnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

28

C. Instrumen Penelitian

Suhasimi Arikunto (1989:121) instumen penelitian adalah alat pada waktu

peneliti menggunakan suatu metode. Arikunto memberikan contoh suatu penelitian

yang menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data, maka pewawancara

menggunakan alat bantu. Alat bantu berupa kisi-kisi pertanyaan yang akan

ditanyakan. Kisi-kisi ini disebut pedoman wawancara. Dengan demikian dalam

menggunakan metode wawancara tersebut maka instrumen penelitiannya adalah

pedoman wawancara. Penelitian ini juga menggunakan metode wawancara dalam

memperoleh data keadaan siswa. Kemudian dari data hasil wawancara tersebut

peneliti memberikan tes berupa perintah membuat karangan eksposisi. Dengan

demikian instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan

tes yang berupa perintah untuk membuat karangan eksposisi.

Informasi keadaan siswa dalam pembelajaran mengarang diperoleh peneliti

dari wawancara yang dilakukan kepada guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia

yang bernama Yakobus Ponijo. Wawancara dilakukan pada Kamis, 14 November

2013 dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada

Bapak Yakobus Ponijo selaku guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia kelas X

SMA Negeri 1 Seyegan. Adapun kisi-kisi dan hasil wawancara kepada Bapak

Yakobus Ponijo sudah terlampir.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara yang

dilakukan pada Kamis, 14 November 2013 dan memberikan tes berupa perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

29

menulis karangan. Wawancara dilakukan dengan Bapak Yakobus Ponijo selaku guru

pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Wawancara ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang akan diteliti dalam menulis

paragraf. Selain teknik wawancara, peneliti juga menggunakan teknik tes yang berupa

perintah untuk menulis karangan untuk mengumpulkan data. Pengambilan data

dilakukan pada Kamis, 21 November 2013 di ruang kelas X MIPA. Kedua cara ini

dianggap paling tepat untuk mengetahui pola pengembangan paragraf dan struktur

paragraf dalam karangan siswa.

Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut.

1. Peneliti mewawancarai guru untuk mendapatkan informasi keadaan siswa

dan waktu untuk pengambilan data.

2. Peneliti dan guru menetapkan waktu yang tepat untuk melakukan

pengambilan data berupa perintah menulis karangan eksposisi.

3. Peneliti memberikan perintah kepada siswa untuk menulis karangan

eksposisi.

4. Peneliti mengumpulkan hasil pekerjaan siswa berupa karangan eksposisi.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen (via Moleong, 2006:248) analisis data kualitatif

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

30

Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskripsikan pola pengembangan

paragraf dan struktur paragraf dari hasil karangan siswa. Langkah-langkah dalam

menganalisis data adalah sebagai berikut.

1. Peneliti mengklasifikasikan karangan siswa berdasarkan valid atau tidak validnya

karangan eksposisi siswa.

2. Peneliti menganalisis setiap paragraf berdasarkan jenis pola pengembangan dan

jumlah unsur pembangunnya. Hal tersebut dilakukan dengan cara membaca dan

mengidentifikasi setiap kalimat untuk mengetahui kedudukannya dalam paragraf.

3. Peneliti mengelompokkan dan memberi kode pada setiap paragraf berdasarkan

pola pengambangan paragraf yang digunakan. Kode-kode yang digunakan yaitu

paragraf deduktif dengan kode PPDed, paragraf paragraf induksi dengan kode

PPIn, paragraf campuran dengan kode PPCam, paragraf perbandingan dengan

kode PPPer, paragraf pertanyaan dengan kode PPTan, paragraf sebab-akibat

dengan kode PPSA, paragraf contoh dengan kode PPCon, paragraf perulangan

dengan kode PPUl, paragraf definisi dengan kode PPDef, paragraf menerangkan

dengan kode PPMen, paragraf merinci dengan kode PPMer, dan paragraf bukti

dengan kode PPBuk.

4. Setelah data hasil karangan eksposisi siswa diklasifikasikan, peneliti memasukkan

hasilnya ke dalam tabel agar mempermudah pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab empat ini menjabarkan hasil penelitian secara keseluruhan pada siswa.

Analisis akan difokuskan pada pola pengembangan dan struktur paragraf yang

digunakan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Bab empat ini berisi deskripsi

data, analisis data dan pembahasan.

A. Deskripsi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa karangan siswa. Data

diambil pada hari Kamis, 21 November 2013 di kelas X 4 Matematika dan Ilmu-

Ilmu Alam (MIA) SMA Negeri 1 Seyegan. Keseluruhan karangan siswa adalah 29

buah dari 32 siswa kelas X MIA. Panjang karangan siswa rata-rata terdiri dari 2

paragraf. Tema yang banyak digunakan siswa dalam menulis karangannya adalah

IPTEK dan olahraga. Dari 29 buah karangan tersebut terdapat 1 karangan yang

tidak dapat diteliti dan 3 siswa yang tidak hadir pada saat pengambilan data. Total

karangan yang dapat diteliti adalah 28 buah.

B. Analisis Data

1. Pola Pengembangan yang Digunakan Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Seyegan

Dalam penelitian ini peneliti menemukan enam jenis pola pengembangan

paragraf yang digunakan siswa, yaitu a) paragraf deduktif (PPDed) sebanyak 30

buah, b) paragraf induktif (PPIn) sebanyak 2 buah, c) paragraf sebab-akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

32

(PPSA) sebanyak 3 buah, d) paragraf contoh (PPCon) sebanyak 14 buah,

e) paragraf definisi (PPDef) sebanyak 5 buah, dan f) paragraf merinci (PPMer)

sebanyak 5 buah.

a. Paragraf deduktif

Dari analisis paragraf di atas kalimat utama dalam paragraf tersebut adalah

kalimat (1) yang berisi informasi jika olahraga adalah aktivitas yang menyehatkan

tubuh baik dari luar maupun dari dalam. Kalimat (2-5) merupakan kalimat yang

menjelasan kalimat (1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

33

Kalimat (1) merupakan kalimat utama yang berisi informasi mengenai

pentingnya fasilitas di sekolah-sekolah negeri. Kalimat (2-3) merupakan kalimat

penjelas yang menjelaskan kalimat (1). Contoh lain pola pengembangan deduktif

dapat dilihat dalam lampiran.

b. Paragraf induktif

Kalimat (1-2) merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat (3).

Kalimat (3) merupakan kalimat utama yang berisi informasi mengenai para

pedagang di Malioboro yang membersihkan lingkungan perelanjaan dengan

penuh semangat dan tanpa pamrih. Contoh lain pola pengembangan induktif dapat

dilihat dalam lampiran.

c. Paragraf sebab akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

34

Kalimat (1-2) adalah kalimat penjelas yang dalam paragraf sebab

terjadinya banjir di berbagai tempat. Kalimat (3) adalah kalimat utama atau dalam

paragraf ini merupakan akibat dari ditebangnya pohon-pohon dan tidak ganti

dengan pepohonan yang baru. Contoh lain pola pengembangan sebab akibat dapat

dilihat dalam lampiran.

d. Paragraf contoh

Kalimat (1) Sebagai manusia, kita juga mempunyai kewajiban dan

tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, berisi informasi

kewajiban manusia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada di

sekitarnya. Kalimat (2-6) merupakan kalimat penjelas yang berupa contoh-contoh

kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia. Contoh lain pola

pengembangan contoh dapat dilihat dalam lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

35

e. Paragraf definisi

Dari analisis paragraf di atas dapat diketahui bahwa kalimat utamanya

adalah kalimat (1) Media komunikasi adalah sarana untuk berhubungan antara

satu orang dengan orang lain dengan jarak jauh maupun dekat, berisi informasi

bahwa media komunikasi adalah sarana untuk berhubungan antara satu orang

dengan orang lain dengan jarak dekat atau jauh. Kalimat (2-3) merupakan kalimat

penjelas yang memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan pada kalimat

utama. Contoh lain pola pengembangan definisi dapat dilihat dalam lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

36

f. Paragaraf merinci

Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat (1) Kita sebagai

manusia, salah satu makhluk hidup di bumi kita wajib menjaga kesehatan

lingkungan dan kelestarian alam agar kita terhindar dari penyakit dan bencana

yang mungkin disebabkan karena ulah manusia, berisi informasi salah satu tugas

manusia sebagai mahluk hidup adalah menjaga lingkungan dan kelestarian alam

agar terhindar dari penyakit dan bencana. Kalimat (2, 2.a, 2.b, dan 2.c) adalah

kalimat penjelas dalam paragraf ini berupa rincian-rincian cara untuk menjaga

lingkungan sekitar manusia.

2. Struktur Paragraf yang Digunakan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seyegan

Selain pola pengembangan paragraf peneliti juga menemukan dua jenis

struktur paragraf yang digunakan siswa. Kedua struktur paragraf adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

37

a) paragraf dengan dua unsur yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas dan

b) paragraf dengan tiga unsur yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi.

a. Paragraf dengan dua unsur (kalimat utama dan kalimat penjelas)

Berdasarkan dari data yang ada, peneliti menemukan paragraf dengan dua

unsur saja. Paragraf tersebut hanya terdiri dari kalimat utama dan kalimat

penjelas. Di bawah ini contoh paragraf dengan dua unsur pada karangan

eksposisi siswa.

(1) Permainan bola voli adalah olahraga permainan bola besar. (2) Permainan bola voli dimainkan 2 tim berlawanan, setiap tim terdiri dari 6

pemain. (3) Permainan ini dimainkan dengan cara bola dipukul menggunakan tangan dan mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi

serta berusaha menjatuhkan bola di area kotak lawan. (22 a)

Kalimat (1) Permainan bola voli adalah olahraga permainan bola besar,

berisi informasi bahwa permainan bola voli merupakan permainan bola besar.

Kalimat (2) Permainan bola voli dimainkan 2 tim berlawanan, setiap tim

terdiri dari 6 pemain, berisi informasi permainan bola voli dilakukan oleh dua

tim berlawanan yang terdiri dari 6 pemain di setiap tim. Kalimat (3)

Permainan ini dimainkan dengan cara bola dipukul menggunakan tangan dan

mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi serta

berusaha menjatuhkan bola di area kotak lawan, berisi informasi cara

bermain bola voli adalah berusaha dengan tangan untuk menjatuhkan bola di

area kotak lawan.

Berdasarkan paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat

(1) merupakan kalimat utama yang berisi informasi bahwa permainan bola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

38

voli merupakan permainan bola besar. Kalimat (2-3) merupakan kalimat

penjelas yang menjelaskan kalimat utama.

b. Paragraf dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi)

Selain paragraf yang terdiri dari dua unsur, peneliti juga menemukan

paragraf yang terdiri dari tiga unsur. Paragraf tersebut terdiri dari kalimat

utama, kalimat penjelas, dan transisi. Di bawah ini contoh paragraf yang

terdiri dari tiga unsur pada karangan eksposisi siswa.

(1) Selain itu olahraga merupakan salah satu pilar utama yang dibutuhkan

bagi tubuh agar tetap sehat. (2) Olahraga dapat dilakukan di lapangan atau di

tempat terbuka. 3) Seperti jogging, senam, sepak bola, dll. (4) Olahraga juga

dapat dilakukan di dalam ruangan, contohnya fitnes, yoga, dan renang. (5)

Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. (6) Badan terasa lebih

sehat dan fresh, bekerja menjadi lebih semangat dan membuat pikiran lebih

tenang. (7) Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan beban yang sedang

dihadapi. (25 b)

Kalimat (1) Selain itu olahraga merupakan salah satu pilar utama yang

dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat, berisi informasi bahwa olahraga

adalah salah satu pilah yang dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat. Kalimat

(2) Olahraga dapat dilakukan di lapangan atau di tempat terbuka, berisi

informasi olahraga dapat dilakukan di luar ruangan. Kalimat (3) Seperti

jogging, senam, sepak bola, dll, berisi contoh-contoh olahraga yang dapat

dilakukan di luar ruangan. Kalimat (4) Olahraga juga dapat dilakukan di

dalam ruangan, contohnya fitnes, yoga, dan renang, berisi informasi olahraga

juga dapat dilakukan di dalam ruangan seperti fitness, yoga, dan renang.

Kalimat (5) Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, berisi

informasi olahraga memiliki bnyak manfaat bagi tubuh manusia. Kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

39

(6) Badan terasa lebih sehat dan fresh, bekerja menjadi lebih semangat dan

membuat pikiran lebih tenang, berisi informasi salah satu manfaat olahraga

adalah badan menjadi lebih sehat dan pikiran mnjadi lebih tenang. Kalimat

(7) Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan beban yang sedang

dihadapi, berisi informasi manfaat olahraga yang dapat menghilangkan stress

dan beban yang sedang dihadapi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat

(1) merupakan kalimat utama yang berisi informasi bahwa olahraga adalah

salah satu pilah yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Kalimat

(2-7) merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama. Kata

“Selain itu” dalam kalimat (1) merupakan transisi yang menjadi penghubung

dengan paragraf sebelumnya (25 a).

Berdasarkan analisa di atas, pola pengembangan deduktif paling banyak

digunakan siswa dalam menulis paragraf. Hal ini disebabkan karena paragraf

deduktif adalah pola pengembangan yang paling mudah digunakan dalam menulis

paragraf. Selain itu, seringnya guru menggunakan pola ini menyebabkan siswa

enggan menggunakan pola-pola pengembangan yang lain.

C. Pembahasan

Menurut Tarigan (1987:11) paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun

secara logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

40

relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.

Dari data yang terkumpul, terdapat satu karangan yang tidak dapat diteliti. Hal

tersebut disebabkan karena karangan hanya terdiri dari satu kalimat disetiap

paragrafnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan syarat paragraf yang baik yaitu

kelengkapan. Paragraf yang baik haruslah memiliki tiga syarat yaitu kesatuan,

kepaduan, dan kelengkapan.

Dari analisis mengenai pola pengembangan dan struktur paragraf di atas,

siswa belum menggunakan transisi dengan efektif, masih banyak karangan siswa

yang tidak menggunakan transisi. Transisi merupakan perekat atau penghubung

paragraf satu dengan paragraf lain sehingga hubungan itu terasa logis (Wiyanto,

2004:20). Tidak adanya transisi menyebabkan kurang terjaganya hubungan antar

paragraf yang dibuat oleh siswa. Hal ini terjadi karena siswa belum mengetahui

berbagai macam transisi dan fungsinya dalam karangan.

Struktur paragraf yang digunakan siswa dalam menulis paragraf masih

sangat monoton, yaitu terdiri dari dua unsur (kalimat utama dan kalimat pejelas).

Struktur paragraf adalah penyusunan berdasarkan kelengkapan unsur atau posisi

unsur paragraf (Tarigan 1987:21). Kelengkapan unsur paragraf itu menyangkut

unsur apa saja yang ada di dalam paragraf. Menurut Tarigan (Tarigan 1987:13)

alat bantu untuk menciptakan susunan logis sistematis ialah unsur-unsur paragraf

yaitu kalimat utama, kalimat pengembang, kalimat penegas, dan transisi.

Kurangnya pengetahuan siswa mengenai fungsi dan jenis-jenis struktur paragraf

menjadi salah satu sebab mengapa hal tersebut terjadi. Data tersebut didapat dari

hasil wawancara yang dilakukan kepada guru pengampu bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

41

Pentingnya peran guru dalam memberikan materi-materi menjadi salah satu kunci

utama dalam menyelesaikan hal tersebut.

Selain itu, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan Pedoman

Penulisan EYD khususnya penulisan huruf kapital pada awal kalimat. Terdapat

beberapa penulisan huruf kapital yang masih tidak benar yang dilakukan oleh

siswa dalam menulis paragraf. Siswa tidak cermat dalam menulis menyebabkan

masih terdapatnya kesalahan-kesalahan dalam penulisan.

Salah satu hal penting dalam menulis karangan adalah adanya judul yang

menarik. Hal tersebut tidak terlihat dari beberapa karangan eksposisi yang dibuat

oleh siswa. Siswa cenderung menggunakan judul yang sangat umum yang

menyebabkan terlalu jauhnya hubungan antara judul dan paragraf-paragraf di

bawahnya. Beberapa contoh judul adalah “lingkungan” dan “olahraga”. Dengan

judul yang baik, maka isi karangan akan dapat sedikit terwakili yang membuat

pembaca lebih mudah memahami isi karangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa siswa kelas X SMA N 1 Seyegan menggunakan enam jenis pola

pengembangan paragraf dalam menulis paragraf. Enam pola pengembangan

paragraf itu adalah 1) Paragraf Deduktif (PPDed), 2) Paragraf Induktif (PPIn), 3)

Paragraf Sebab Akibat (PPSA), 4) Paragraf Contoh (PPCon), 5) Paragraf Definisi

(PPDef), dan 6) Paragraf Merinci (PPMer).

Dari keenam pola pengembangan tersebut pola pengembangan paragraf

deduktif paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 30 paragraf. Hal itu terjadi

karena jenis pola pengembangan deduktif adalah pola pengembangan yang paling

mudah dalam menulis paragraf. Selain itu, pola ini paling umum digunakan oleh

guru dalam menjelaskan materi pelajaran khususnya Bahasa Indonesia.

Dari segi struktur paragraf peneliti menemukan dua jenis struktur yang

digunakan siswa dalam menulis paragraf, yaitu paragraf dengan dua unsur

(kalimat utama dan kalimat penjelas) dan paragraf dengan tiga unsur (kalimat

utama, kalimat penjelas, dan transisi). Berdasarkan analisis paragraf yang

dilakukan peneliti menemukan bahwa struktur paragraf yang banyak digtemukan

siswa adalah dua unsur paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas). Hal ini

terjadi karena kurangnya pengetahuan siswa mengenai jenis dan kegunaan unsur-

unsur tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

43

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas, peneliti

memberikan saran untuk guru bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru Bahasa

Indonesia hendaknya memberikan penjelasan dan contoh macam-macam pola

pengembangan paragraf. Kurangnya latihan dalam menulis paragraf

menggunakan berbagai macam pola pengembangan menyebabkan karangan siswa

menjadi monoton. Dengan latihan yang cukup diharapkan siswa mampu menulis

paragraf dengan berbagai macam pola pengembangan paragraf.

Peneliti Lain yang melakukan penelitian sejenis dapat mengembangkan

pada jenis karangan yang lain. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi

pertimbangan untuk penelitian-penelitian yang akan diadakan pada tingkat SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

44

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Dharma Aksara Perkasa.

Arifin, E. Zaenal. dkk. 1987. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Melton Putra.

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

___________.1995. Eksposisi. Jakarta: PT Grasindo.

Listriani, Juwang. 2013. Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Ngragosari, Samigaluh, Kulon Progo

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Sirait, Bistok. 1989. Dari Paragraf ke Esei. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Strauss, Anselm, Juliet Corbin. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis: Sebagai Satu Keteramplan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago. 1987. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Verawati, Hedwig Risa. 2011. Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur Paragraf

pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP,

Universitas Sanata Dharma.

Wahyuni, Yayuk Sri. 2012. Pola Pengembangan Paragraf dalam Karangan

Deskripsi Tempat Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas

Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

45

45

Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia

Widjono. 2007. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi). Jakarta: Gramedia.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia Widisarana

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

46

LAMPIRAN 1

Tabel 2

Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah siswa sudah memperoleh pengetahuan mengenai penulisan paragraf?

Siswa sudah memperolah pengetahuan mengenai penulisan paragraf yang baik dan benar.

2 Apakah para siswa menggunakan Bahasa Indonesia dan ejaan yang

benar dalam menulis paragraf?

Sebagian besar siswa belum menggunakan Bahasa Indonesia dan ejaan yang benar

dalam menulis paragraf.

3

Apakah paragraf hasil tulisan siswa sudah sesuai dengan kriteria paragraf

yang baik?Jika belum, pada bagian manakah paragraf tersebut mengalami kekurangan?

Belum, para siswa masih mengalami

kesulitan pada diksi dan penulisan sesuai ejaan yang baik dan benar.

4

Apakah kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf?Jika ada, bagaimana guru mengahadapi

masalah tersebut?

Ada, para siswa kesulitan untuk memilih

kalimat pertama dalam menulis sebuah paragraf. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk menulis paragraf sesuai tema yang mereka sukai.

5 Apakah siswa dibiasakan untuk menulis paragraf?Jika iya, bagamana

caranya?

Siswa berlatih menulis paragraf pada saat pelajaran, para siswa lebih dibiasakan

membaca.

6 Bagaimanakah minat siswa dalam menulis paragraf?

Para siswa sangat berminat dalam menulis paragraf.

7 Apa motivasi siswa dalam menulis paragraf?

Motivasi siswa adalah agar mendapatkan nilai bagus dalam menulis paragraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

47

LAMPIRAN 2

Perintah Membuat Paragraf

Kerjakanlah soal di bawah ini pada lembar jawab yang sudah disediakan!

Buatlah sebuah karangan eksposisi yang terdiri dari dua paragraf atau lebih

dengan tema lingkungan, olahraga, atau IPTEK!

Lembar Jawab

Nama :………………………………………

Kelas :………………………………………

No. Absen :………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………..….……………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………..……….……………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………..…………….………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

48

LAMPIRAN 3

Tabel 3

Daftar Karangan Siswa

No.

Absen Nama Judul Keterangan

1 Ainum Thamami - TD

2 Arif Ardi Prayoga Sepak Bola Kesebelasan Elite

Dunia BD

3 Aris Setia Budi Pengaruh Perkembangan

Teknologi BD

4 Audrey Prischa

Pangestuni

(tidak hadir pada saat

pengambilan data) -

5 Aulya Dewanti - BD

6 Bagas Adhi

Nugroho

Jadikan Olahraga Kebutuhan

Hidup BD

7 Dayu Dhisparina Melestarikan Lingkungan BD

8 Desky Wulanjari Olahraga BD

9 Dian Nurikawati Penghijauan Lingkungan

Sekolah BD

10 Erna Isnawati Pengaruh Merokok di

Lingkungan Sekolah terhadap

Perkembangan Pendidikan

BD

11 Ernita Dwi Estiana Olahraga BD

12 Farradila Geta Oceania

- BD

13 Firda Tri Widiati - BD

14 Hasna Ulfah Edwina Masalah Banjir BD

15 Hermawan Surya Barata P.

Olahraga BD

16 Ibnu Ahmad Abdul Malik

Lingkungan BD

17 Indra Agung Prabowo Jati

Teknologi Informasi Komunikasi

BD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

49

18 Listina Wati Lingkungan Bersih BD

19 Lucki Kardanardi Olahraga BD

20 Maulana Akbar Pamungkas

Kerusakan Lingkungan BD

21 Nur Mayra Salma Annisa

Lingkungan Sekolah BD

22 Nur Oktaviana Voli BD

23 Pratiwi Dwi Cahyani (tidak hadir pada saat

pengambilan data) -

24 Rangga Sena Aji Hamisesa

Pentingnya Menjaga Kebersihan

BD

25 Ratna Yuli Astuti Olahraga BD

26 Reggy Nurhayati Lingkungan Rumah yang

Bersih BD

27 Riska Dini Rahmadani

Pentingnya Menjaga Lingkungan dan Alam

BD

28 Sela Puspita

Maharani

Dampak Kemajuan IPTEK

Dalam Kehidupan Manusia BD

29 Silvania Rosada (tidak hadir pada saat

pengambilan data) -

30 Tiyas Fitriyani Lingkungan Sekolah yang

Nyaman BD

31 Yoga Catur

Sujatmiko Umbal Balik BD

32 Yogo Wahono Olahraga BD

Keterangan:

TD : Tidak Bisa Diteliti

BD : Bisa Diteliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

50

LAMPIRAN 4 A

Tabel 4

Hasil Analisis Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf

No. No.

Absen Judul Paragraf Transisi

Kode Pola

Pengembangan Paragraf

Unsur Paragraf

Kal.

Utama dan Kal. Penjelas

Kal. Utama,

Kal. Penjelas,

dan

Transisi

1 2 Sepak Bola Kesebelasan Elite Dunia

Bagi pemain sepak bola, nomor punggung 10 dianggap sebagai nomor yang bertuah. Nomor punggung 10 banyak digunakan oleh para

penyerang dari berbagai kesebalasan elite dunia seperti Gary Lineker dari Inggris, Michael Platini dari Perancis, Lothal Matthaeus dari Jerman, Ruud Gullit dari Belanda, Roberto Baggio dari Italia, dan juga Diego

Armando Maradona dari Argentina.

PPCon 2

Tradisi peggunaan nomor punggung 10 ini bermula dari algojo gol dari Brasil tahun 60-an, yaitu Edson Arantes do Nascimento bintang yang

dikenal dengan nama Pele atau si mutiara hitam. Kaki emas Pele dan kehebatan tandukannya di depan gawang lawan membuat namanya tidak pudar diceritakan selama ini. Ia pemain sepak bola terhebat yang pernah

ada di planet bumi ini. Bahkan, dia dikenal sebagai olahragawan besar yang menjunjung tinggi sportivitasnya. Oleh sebab itu, nomor

punggungnya, nomor 10, menjadi angka keramat bagi tim sepak bola dunia sampai sekarang.

PPDed 2

2 3

Pengaruh

Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi di masa kini tentunya sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari anak-anak sampai orang yang sudah lanjut usia pastnya

dalam kehidupan sehari-hari mereka menggunakan teknologi. Guna menambah wawasan dalam belajar, mencari informasi, dan lain

sebagainya.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

51

Namun dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat ini malah menimbulkan dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak

negatif. Dampak positifnya ialah kita dapat mengikuti perkembangan arus teknologi. Sedangkan dampak negatifnya adalah kita akan terjerumus dan

terlalu bergantung kepada teknologi tersebut. Cara mengatasinya ialah ikuti kegiatan sosial dimasyarakat agar mudah bergaul dan bila menggunakan teknologi tersebut batasilah jamnya. Dengan begitu kita

dapat mengendalikan arus perkembangan teknologi tersebut.

namun (transisi

perbandingan)

PPDed 2

3 5 -

Banyak macam olahraga yang dapat dilakukan. Olahraga secara modern maupun tradisional. Olahraga modern misalnya sepak bola, basket, lari

jarak dekat maupun jauh. Sedangkan olahraga tradisonal misalnya gobaksodor, basasan maupun jek-jekan. Olahraga tradisioanal biasanya dilakukan olah anak-anak di daerah pedesaan.

PPCon 2

Banyak manfaat olahraga bagi tubuh. Berolahraga secara teratur dapat merubah tubuh menjadi lebih indah dan menyegarkan pikiran di sela-sela hari yang sibuk, mengurangi stress, meningatkan energi, membuat tidur

menjadi lebih nyenyak, juga menurunkan berat badan. Namun, sebelum berolahraga kita harus melakukan pemanasan denga menggelangkan

kepala, lari-lari di tempat, memutar-mutarkan tangan selama 5 menit agar otot menjadi lebih lemas dan tidak akan terjadi cidera.

PPDed 2

4 6

Jadikan Olahraga

Kebutuhan Hidup

Dr. Sumaryanto, M.Kes., Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY), dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang

Ilmu Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Alumnus S2 ilmu olahraga Universitas Airlangga (Unair) dan S3 Filsafat Universitas

Gadjah Mada (UGM) ini membawakan pidato yang bejudul ‘eksistensi olahraga dalam perspektif filosofi dan kebermaknaan dalam kehidupan’. Pengukuhan dipimpin ketua senat UNY Prof. Dr. Achmad Dardini,

M.Hum. dan diakhiri Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

PPMer 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

52

Menurut Sumaryanto, eksistensi olahraga dalam kehidupan adalah dua hal yang saling berkaitan oleh karena itu pemasyarakatan dan massalan

olahraga bertujuan untu mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat serta manfaat

olahraga sebagai kebutuhan hidup. Karena itu, menurut ketua umum Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) DIY ini, perlu kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk melekukan

aktivitas olahraga, tentunya didukung proses pemahaman, penyadaran, penghayatan terhadap arti, fungsi, manfaat serta nilai-nilai olahraga.

Masyarakat berharapa ilmu yang dimiliki Dr. Sumaryanto bisa bermanfaat bagi orang banyak, namun juga bermanfaat bagi masyarakat luas.

PPDed 2

5 7 Melestarikan

Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memenuhi perkemangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Biasanya lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan

biotik dan lingkungan abiotik. Misalnya, jika di sekolah lingkungan biotiknya seperti teman-teman sekolah, Bapak Ibu guru, serta karyawan

dan semua yang hidup yang berada di sekolah. sedangkan lingkungan abiotik seperti meja, kursi, udara, dan berbagai macam benda mati yang berada di sekitar sekolah. Ada juga lingkungan yang disebut lingkungan

sosial, yaitu lingkungan yang terdiri dari sesama manusia.

PPDef 2

Sebagai manusia, kita juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab

untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, reboisasi lahan, yaitu pengembalian

tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis da tidak produktif. Menjaga daerah resapan air,pembuatan sedengkan atau terasiring, dan masih banyak lagi. ita juga tiak boleh merusak lingkungan di sekitar kita.

Karena biasanya, lingkungan di sekitar kita rusak sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Seperti penebangan pohon secara liar,

pembakaran hutan, membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.

PPCon 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

53

6 8 Olahraga

Olahraga dibedakan menjadi 2, yaitu olahraga tradisional dan olahraga modern. Olahraga tradisional misalnya balap karung, krapan sapi, Tarik

tambang, dsb. Sedangkan olahraga modern misalnya basket, bulutangkis, renang, dsb.

PPCon 2

Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga

metabolism tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.

PPDed 2

7 9

Penghijauan

Lingkungan Sekolah

Penataan lingkungan sekolah menjadi green school dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, sehat, dan dapat mendukung KBM dengan

status dalam ruang maupun luar ruangan. Lingkungan sekolah yang kondusif sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Tidak itu

saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan mendorong pola hidup berutu yang pada saatini diperlukan dalam melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.

PPDed 2

Penghijauan sangat penting bagi sekolah, selain menyejukkan udara juga

memperindah pemandangan. Penghijauan tidak hanya menanam pohon saja. Tetapi dengan membuang sampah pada tempatnya juga termasuk

penghijauan.

PPCon 2

Peran dan fungsi penghijauan adalah sebagai paru-paru lingkungan yang sangat diperlukan untuk hidup dan bernafas setiap makhlu hidup. Lingkungan yang hijau dan sehat dapat memberikan kenyamanan dan

keindahan, selain itu juga sebagai penyeimbangan alam yang dapat membentuk tempat hidup alam untuk satwa yang hidup di lingkungan

tersebut.

PPDed 2

8 10

Pengaruh Merokok di Lingkungan

Sekolah terhadap

Perkembangan

Di Indonesia, sekolah-sekolah negeri haruslah meiliki faktor penunjang yang cukup memadai mengingat betapa pentingnya manfaat pendidikan. Dimulai dari fasilitas yang menunjang KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar), ada pun faktor yang berkaitan dengan lingkungan. Lingkungan sangat berperan penting dalam kenyamanan siswa atas

berlangsungnya kegiatan KBM.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

54

Pendidikan Dengan adanya lingkungan yang bersih, terawat, dan terjaga akan melahirkan bibit-bibit unggul yang nantinya akan berguna dalam kemajuan pendidikan. Sekarang ini, pemerintah telah banyak membuat

kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan asalah lingkungan sekolah demi kelancaran serta memaksimalkan daya kerja pemerintah yang

nantinya akan sangat berguna bagi bangsa dan tanah air. Contohnya saja hal yang sedang menjadi topik hangat baru-baru ini yaitupelarangan merokok di lingkungan sekolah. Hal ini dibuat bukan semata-mata untuk

lebih mengesankan suatu peran pemerintah dalam dunia pendidikan. Namun, karena begitu banyak hal yang melatarbelakangi hal tersebut.

PPDed 2

9 11 Olahraga

Olahraga yang tentunya tidak asing lagi terdengar di telinga kita.

Olahraga adalah suatu aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidaj hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Sudah banyak cabang-

cabang olahraga modern pada tahun 2009, yaitu angkat besi, bola basket, bola voli, futsal, hoki, karate, bulu tangkis, dan masih banyak lagi. Diantaranya masih ada juga olahraga tradisional yaitu egrang, balap

karung, karapan sapi, Tarik tamang, gangsing, dan sumprit, yang tentunya masih ada lagi. Olahraga tersebut telah terdokumentasi sehingga

akan dikenal sebagai olahraga tradisional dari Indonesia. Olahraga itu akan terus diwariskan oleh generasi selanjutnya sebagai warisan budaya agar tidak hilang atau musnah.

PPIn 2

Ternyata ada beberapa manfaat dari olahraga, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung coroner sebanyak 35%, mengurangi resiko diabetes

melitis sebanyak 50%, mengurangi resiko kanker kolon sebanyak 50%, dan lain-lain. Aktivitas fisik yang sedang berarti, aktivitas ini juga dapat menaikkan denyut jantung dan mengeluarkan keringat.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

55

10 12 -

Olahraga adalah suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dalam atau lebih dikenal dengan sehat jasmani rohani. Olahraga

memiliki banyak manfaat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran di samping itu juga dengan berolahraga tubuh akan terasa lebih

segar. Dengan berolahraga sistem metabolisme dalam tubuh akan berjalan dengan lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih aktif dan efisien. Olahraga merupakan sebagian

kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.

Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.

PPDed 2

Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Hanya dengan meluangkan 5% waktu yang

kita miliki setiap hari untuk berolahraga dapat membuat mental menjadi lebih sehat, mengurangi stress, pikiran menjadi jernih, dan munculnya

perasaan bahagia.

PPDed 2

11 13 -

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan

tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.

PPDed 2

Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah

terserang penyakit. Fisik orang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika sering

berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

56

Olahraga terdiri dari olahraga modern dan olahraga tradisional. Sudah

banyak cabang-cabang olahraga modern antara lain, angkat besi, bola basket, bola voly, futsal, karate, bulu tangkis, dan masih banyak lagi.

Sedangkan olahraga tradisional di antaranya engrang, balap karung, tarik tambang. Olahraga tersebut telah terdokumentasikan sehingga akan dikenal sebagai olahraga tradisional dari Indonesia.

PPDed 2

12 14 Masalah Banjir

Masalah yang sering terjadi di lingkungan daerah Jakarta dan sekitarnya. Diantaranya banyaknya masalah yang ada di Jakarta, masalah yang

belum terselesaikan saat ini adalah masalah banjir. Kurangnya kesadaran masyarakat di daerah Jakarta untuk tidak membuang sampah sembarangan masih kurang. Salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah

membuang sampah di sungai yang menyebabkan sungai tersumbat, kotor, dan bau. Bila musim penghujan banjir setiap hari bisa datang. Bila terjadi

banjir masyarakat daerah Jakarta hanya pasrah dan mengandalkan Pemerintah setempat yang mengatasinya.

PPDed 2

Sampai saat ini penanggulangan banjir hanya dilakukan beberapa orang.

Belum semua orang menyadari akan hal itu. Beberapa penanggulangan banjir yang dilakukan masyarakat diantaranya: membersihkan sampah di

sungai, membakar sampah non organik, membuat resapan air, dan membuang sampah pada tempatnya.

saat ini (hubung

an

waktu)

PPDed 2

Masalah banjir hingga saat ini dikeluhkan masyarakat daerah Jakarta. Banjir terbesar yang terjadi di Jakarta sekitar tahun 2012. Banjir itu

mengakibatkan kerusakan rumah dan toko hingga rusak parah. Setelah kejadian itu masyarakat Jakarta lebih memperdulikan lingkungan dan

membuang sampah pada tempatnya.

saat ini

(hubungan

waktu)

PPDed 2

3 15 Olahraga

Olahraga dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tetap sehat baik dan jasmani dan rohani. Jika kekebalan tubuh menurun, maka virus-

virus akan mudah menyerang immune tubuh yang rentan terhadap penyakit. Biasanya yang menyerang adalah flu, demam, dan batuk.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

57

Menjaga kekebalan tubuh dapat dilakukan dengan berolahraga. Dengan rajin berolahraga kekebalan tubuh akan lebih kuat dan sehat. Seperti

olahraga jogging pagi hari, lari kecil, dan pemanasan (tracing). Dengan rajin berolahraga dan mengatur pola makan yang seimbang akan lebih

bermanfaat bagi masa depan dan umur yang lama.

PPDed 2

14 16 Lingkungan

Saat musim pancaroba seperti sekarang ini biasanya orang lebih mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit yang biasanya menyerang yaitu

demam, batuk, dan flu. Agar kita tidak mudah terserang penyakit, tentunya kita harus memperhatikan pola hidup kita.

PPDed 2

Cara menjaga kesehatan kita bisa dilakukan dengan bermacam-macam

cara. Contohnya memperhatikan pola makan kita sehari-hari, menjaga lingkungan sekitar kita agar tetap bersih. Cara lain yang bisa dilakuan

yaitu menghindari banda-benda yang bisa menyebabkan genangan air saat hujan turun. Jangan lupa berolahraga secara rutin dan masih banyak lagi cara-cara menjaga kesehatan diri dan lingkungan agar kita tidak

mudah terserang penyakit.

PPCon 2

15 17

Teknologi

Informasi Komunikasi

Media komunikasi adalah sarana untuk berhubungan antara satu orang dengan orang lain dengan jarak jauh maupun dekat. Media komunikasi

juga bisa diartikan sebagai benda atau alat untuk berkomunikasi. Pada zaman dulu media komunikasi hanyalah media cetak dan surat, sekarang media komunikasi semain berkembang dan akan terus berkembang

berkembang seiring perkembangan zaman.

PPDef 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

58

Dari waktu ke waktu media komunikasi dan informasi semakin berkembang apalagi di era globalisasi ini media komonikasi dan

informasi berembang sangat pesat. Di era ini media komuniasi dan informasi menjadi kebutuhan utama, sebagai contohnya melakukan bisnis

harus menggunakan media komunikasi sehingga klien lebih nyaman dan tidak perlu datang langsung ke kantor, bisa memberi kabar sanak saudara dari jarak yang jauh. Selain itu alat komunikasi saat ini terbuat dari

barang elektronika, sebagai contoh handphone, televisi, komputer sebagai alat untuk berkomunikasi melalui internet. Alat komunikasi dan informasi

saat ini lebih cepat dan efisien daripada yang dulu, contohnya surat akan sampai ke tujuannya lebih dari satu hari sedangkan jika melalui handphone bisa berkomunikasi dengan hitungan detik, hal ini

dikarenakan kecepatan manusia lebih lambat daripada kecepatan gelombang. Selain itu media komuniasi dan informasi saat ini tidak

terhambat oleh jarak maupun daerah dan akses jalan yang sulit ditempuh. Teknologi informasi dan komunikasi modern membutuhkan waktu yang relatif singkat, mudah, murah, lebih terbuka dan fleksibel karena

bersumber pada sesuatu yang elektronika seperti internet dan handphone yang mudah diakses dimana saja dan kapan pun, itulah kemajuan

teknologi yang terus berkembang.

dari waktu ke

waktu (hubung

an

waktu)

PPCon 2

16 18 Lingkungan

Bersih

Lingkungan bersih adalah lingkungan yang sehat, jauh dari sampah dan polusi. Lingkungan bersih sulit kita temui di daerah perkotaan karena terdapat banyak kendaraan bermotor yang hamper setiap hari orang

memakainya. Lingkungan bersih dapat kita temui di daerah pedesaan yang masih asri karena di daerah ini jarang ditemui pabrik-pabrik dan

kendaraan bermotor.

PPCon 2

Untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat kita semua perlu mangadakan kegiatan gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan kita. Memanam pohon-pohon untuk penghijauan karena

apabila lingkungan kita banyak tanaman berarti banyak pula oksigen yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri yang berguna bagi tubuh kita

juga. Marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan sekitar kita agar bersih dan sehat.

PPCon 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

59

17 19 Olahraga

Olahraga merupakan suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dari dalam. Menurut pakar Cholik Mutohir olahraga adalah

kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi jasmaniah bagi seseorang.

PPDed 2

Sebenarnya banyak cabang atau macam olahraga yang perlu kita ketahui diantaranya lari, lari terbagi menjadi lari jarak pendek, lari sedang, dan

lari jauh. Selain lari juga ada jenis olahraga angkat besi, tenis meja, dll. Tetapi kita tidak perlu harus olahraga yang susah cukup lakukan olahraga yang ringan seperti jalan sehat, bersepeda, dan lain-lain, itu sudah

merupakan bagian dari olahraga. Tidak hanya olahraga, makanan pun memiliki pengaruh penting terhadap pola hidup yang seimbang. Agar kita

mendapatkan pola hidup yang seimbang, makan makanan yang bergizi seperti sayur-mayur atau buah-buahan dan hindarilah makanan yang yang mengandung pengawet makanan, penyedap makanan, pewarna makanan,

dll. Dengan olahraga dan makan makanan bergizi seimbang kita dapat menciptakan pola hidup sehat.

PPCon 2

18 20 Kerusakan

Lingkungan

Kalimantan, pulau yang kaya akan hutan. Banyak pepohonan yang

tumbuh di hutan tersebut. Hutan yang dapat menahan air dengan akar pohonnya agar tidak banjir. Akan tetapi, lihat hutan sekarang, banyak yang gundul akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.

PPSA 2

Saat ini manusia hanya menebang pohon ssaja tanpa menanamnya lagi.

Pepohonan mulai habis karena tertebang dan terbakar, tinggalah hutan gundul yang ada. Kini hutan tidak dapat lagi menahan air, yang ada hanyalah banjir terjadi di sana dan di sini.

saat ini

(hubungan

waktu)

PPSA 2

19 21 Lingkungan

Sekolah

Lingkungan sekolah adalah tempat dimana terdapat kegiatan belajar

mengajar. Perlu diketahui lingkungan sekolah harus selalu dijaga kebersihannya dan kesehatannya. Semua warga sekolah yang harus memperhatikan dan menjaganya. Entah itu siswa, guru, dan warga

sekolah lainnya. Menjaga lingkungan sekolah dapat dimulai dari hal kecil. Seperti piket kelas, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak

merusak ekosistem yang ada.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

60

Jika lingkungan sekolah bersih dan sehat pasti memiliki banyak manfaat.

Entah itu manfaat untuk menjaga warga sekolah dan manfaat untuk lingkungan sekolah itu sendiri. Contoh manfaat untuk warga sekolah

salah satunya siswa lebih nyaman dan kegiatan belajar mengajar lebih kondusif. Sedangkan contoh manfaat untuk lingkungan sekolah salah satunya untuk menjaga ekosistem dan melestarikan lingkungan alam.

PPCon 2

20 22 Voli

Permainan bola voli adalah olahraga permainan bola besar. Permainan

bola voli dimainkan 2 tim berlawanan, setiap tim terdiri dari 6 pemain. Permainan ini dimainkan dengan cara bola dipukul menggunakan tangan dan mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi

serta berusaha menjatuhkan bola di area kotak lawan.

PPDef 2

Olahraga permainan bola voli ini pertama kali ditemukan oleh seorang instruktur pendidikan jasmani dari YMCA bernama William G. Morgan pada tanggal 9 februari 1895 di Holyoke, Massachu setts, Amerika

Serikat. Olahraga bola voli dinaungi FIVB (Federation International de Volleyball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di

Indonesia dinaungi PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).

PPDed 2

21 24 Pentingnya Menjaga

Kebersihan

Selama ini, pemerintah Indonesia menerapkan program lingkungan bersih dengan memberikan piagam Adipura sebagai penghargaan kota terbersih.

Kota Yogyakarta salah satu kota yang meraih 3 piagam Adipura.

PPCon 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

61

Namun, jika kita lihat lebih detail lagi, kota Yogyakarta masih saja berserakan sampah. baik di tempat umum, lingkungan sekolah, tempat

kerja, dan yang lebih parah aliran sungai maupun kali yang mengalir di kota Yogyakarta. Contohnya saja disetiap aliran sungai ada saja sampah rumah tangga yang setiap hari mudah dijumpai dalam jumlah besar

berbungkus tas plastik. Lalu cobalah kita lihat daerah persawahan di wilayah persawahaan di wilayah Sleman. bungkus makanan, bungkus

minuman, maupun jenis sampah lain sudah mengendap di sela-sela selokan kecil yang mengairi sawah. Tidak disadari, air tersebut membawa bahan-bahan kimia dari sampah yang ada di sungai. Sehingga air

tercemar, padi tercemar dan bakteri tumbuh subur. Tentu jika kita melihat sampah di sawah maupun di tempat lain akan merasa risih, tidak nyaman, dan mengganggu pandangan. Akan lebih baik diadakan kegiatan

kebersihan di semua daerah pemukiman warga maupun sekitarnya.

namun (transisi

perbandingan)

PPCon 3

Kita pernah melihat di media elektronik televisi tentang pedagang di Malioboro bergotong royong membersihkan kawasan perbelanjaan itu dengan semangat dan tanpa pamrih. kalau mereka bisa, tentu kita akan

lebih bisa. Maka menjaga lingkungan akan menjadikan suasana bersih, hijau, sejuk serta terciptanya kesadaran tertib membuang sampah pada

tempatnya. Selain itu, lingkungan bersih juga akan berdampak langsung pada kita yaitu terjauh dari berbagai penyakit.

PPIn 2

22 25 Olahraga

Hidup sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dengan

mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah. Rajin beribadah dapat menyehatkan dan menenangkan batin. Dan membudidayakan hidup di lingkungan bersih.

PPCon 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

62

Selain itu olahraga merupakan salah satu pilar utama yang dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat. Olahraga dapat dilakukan di lapangan atau di

tempat terbuka. Seperti jogging, senam, sepak bola, dll. Olahraga juga dapat dilakukan di dalam ruangan, contohnya fitnes, yoga, dan renang.

Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Badan terasa lebih sehat dan fresh, bekerja menjadi lebih semangat dan membuat pikiran lebih tenang. Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan beban yang

sedang dihadapi.

selain itu PPDed 3

23 26 Lingkungan Rumah yang

Bersih

Lingkungan adalah area sekitar suatu rumah. Lingkungan memberikan kesan tersendiri terhadap rumah yang ditempati. Lingkungan yang bersih

dan indah lebih nyaman dipandang dari pada lingkungan yang kumuh. Selain itu, bersih tidaknya lingkungan akan mempengaruhi kesehatan sang penghuni rumah.

PPMer 2

Lingkungan rumah yang bersih akan terhindar dari bakteri-bakteri penyebab penyakit sehingga penghuni rumah terhindar dari penyakit.

Lingkungan yang bersih juga menjadi aspek penilaian orang terhadap sang penghuni rumah, rumah yang bersih tercipta karena sang pemilik yang rajin merawatnya. Rumah yang sederhana namun bersih dan rapih

terlihat elegan dan siapapun yang melihatnya menjadi tertarik. Sebaliknya, rumah mewah namun kotor tidak nyaman dihuni. Karena itu,

sebaiknya kita memperhatikan dan merawat lingkungan sekitar, agar rumah terlihat nyaman dan kita terhindar dari penyakit.

PPDed 2

24 27

Pentingnya

Menjaga Lingkungan dan Alam

Kita sebagai manusia, salah satu makhluk hidup di bumi kita wajib menjaga kesehatan lingkungan dan kelestarian alam, agar kita terhindar dari penyakit dan bencana yang mungkin disebabkan karena ulah

manusia. Agar lingkungan yang kita tempati tetap sehat kita perlu menjaga lingkungan kita, agar kita terhindar dari penyakit dengan cara:

PPMer 2 · Tidak membuang sampah disembarang tempat. Jika kita membuang sampah disembarang tempat, sampah itu bisa menjadi sarang

nyamuk yang menyebabkan penyakit demam berdarah dan juga bisa menyebabkan bau yang tidak sedap yang bisa mengganggu saluran pernafasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

63

· Selalu membersihkan tempat-tempat yang memungkinkan menjadi tempat pertumbuhan virus penyakit, contohnya: kamar mandi, dapur,

dekat tempat sampah, dan lain sebagainya.

· Menanam pepohonan disekitar rumah, agar udara di sekitar kita

segar, karena pepohonan dapat mengurangi polusi udara.

Kita juga perlu menjaga alam kita, agar alam kita terhindar dari bencana yang tidak diinginkan , dengan cara:

PPMer 2

· Tidak membuang sampah di sungai, karena sampahnya akan menghambat lajunya air di sungai, sehingga saat terjadi hujan sungai

tidak mampu menampung air hujan karena sungai terhambat dengan sampah dan akan menyebabkan banjir.

· Tidak menebang pohon sembarangan atau secara liar, karena akan

menyebabkan hutan menjadi gundul, sehingga saat terjadi hujan akar tidak mampu menahan air dan tanah, sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.

· Melakukan reboisasi di hutan gundul, agar hutan menjadi rimbun

kembali dan bisa menahan tanah dan menyerap ai, sehingga tidak akan terjadi banjir dan tanah longsor.

· Menanam pohon di pinggir jalan raya, agar dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan dari asap kendaraan bermotor.

25 28

Dampak Kemajuan

IPTEK Dalam Kehidupan

Pada zaman sekarang, IPTEK atau kependekkan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, hal ini

berpengaruh terhadap kehidupan kita saat ini baik dampak positif maupun dampak negatif.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

64

Manusia IPTEK dapat digunakan untuk berbagai hal, salah satu melalui “internet”.

Internet juga dapat digunakan untuk media belajar para siswa. Siswa dapat mencari tahu dan menggali ilmu lewat internet. Itu adalah salah satu dampak positifnya. Namun ada juga dampak negatif dari kemajuan

IPTEK saat ini. Penyalahgunaan internet pada anak, ini sangat berdampak buruk. Sebab, anak zaman sekarang ini lebih memilih mencari hal-hal

yang tidak bermanfaat dari internet. Contohnya situs “porno”. Anak yang seharusnya dalam proses pembelajaran, justru malah digoyah pikirannya untuk hal-hal seperti itu.

PPDed 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

65

26 30

Lingkungan

Sekolah yang Nyaman

Bagi Para siswa, tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman adalah: a) Lapangan bermain,

fasilitas ini penting bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya yang berhubungan dengan ketangkasan dan pendidikan jasmani. b)

Pepohonan rindang, semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan maraknya penebangan pohon secara liar.Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu

pendukung kecerdasan anak, kadar oksigen sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang

kita makan sehari-hari disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh. c) Sistem sanitasi dan sumur resapan air, syarat terpenting sebuah lingkungan layak ditinggali adalah jika sistem sanitasi yang bersih maka

akan tercipta rasa nyaman untuk mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar

tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah. d) Tempat pembuangan sampah, dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan

sampah akhir di lingkungan sekolah, dan memberikan contoh kepada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. e) Lingkungan sekitar

sekolah yang mendukung, lingkungan sekolah yang di pinggir jalan raya yang selalu padat atau yang dekat dengan tempat pembuangan sampah menimbulkan akibat bau-bau yang tidak sedap dan menyebabkan siswa

cenderung tidak nyaman belajar. Jadi prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami

pelajaran di sekolah tetapi juga kondisi lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

PPMer 2

27 31 Umbal Balik

Walaupun tidak terjadi setiap tahun peristiwa umbal balik di waduk-waduk sangat merugikan para petani ikan keramba jaring apung (KJA),

karena berdampak kematian masal pada ikan. Peristiwa seperti ini terjadi secara tiba-tiba tanpa mempunyai kesempatan untuk panen dini.

PPSA 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

66

Peristiwa Umbal balik merupakan peristiwa yang terjadi jika penurunan suhu lapisan air permukaan lebih rendah dari suhu lapisan air

dibawahnya. Peristiwa ini mengakibatkan masa air lapisan atas turun ke bawah berganti tempat dengan masa air lapisan bawah yang pindah ke

bagian atas.

PPDef 2

28 32 Olahraga

Karate merupakan salah satu cabang olahraga bersifat bela diri yang berasal dari pulau Okinawa, Jepang. Karate merupakan salah satu jenis bela diri yang dipertandingkan di Olimpiade.

PPDef 2

Namun, selain teknik yang harus dikuasai seorang praktisi karate adalah

kemampuan olah pernafasan dengan cara meditasi dan melakukan jurus yang banyak menggunakan pernafasan.Cara ini terbukti bisa

menyembuhkan penyakit seperti lemah jantung, paru-paru, memperkuat sistem kekebalan tubuh yang lemah.

namun (transisi perbandi

ngan)

PPDed 2

Keterangan:

Kalimat bergaris bawah : Kalimat Utama

Kalimat tidak bergaris bawah : Kalimat Penjelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

67

LAMPIRAN 4 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

95

LAMPIRAN 5

Surat Izin Penelitian

1. Surat Izin Penelitian dari Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

96

2. Surat Izin Penelitian dari Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

97

3. Surat Izin Penelitian dari Bappeda Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci,

98

BIODATA PENULIS

Wahyu Prasetya lahir di Sleman pada 26 Oktober 1988. Ia

memulai pendidikan formal di TK pada tahun 1992 dan

menyelesaikannya pada tahun 1994. Ia melanjutkan

pendidikan di SD Ploso Gede 1 di Jawa Tengah yang

diselesaikan pada tahun 2000. Setelah lulus, ia

melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Seyegan di

Yogyakarta yang diselesaikan pada tahun 2003. Pendidikan SMA ditempuh di

SMA N 1 Seyegan dan lulus tahun 2007. Tahun 2007 ia melanjutkan pendidikan

lagi di Unversitas Pembangunan Nasional, namun hanya menjalani dua semester.

Tahun 2008 ia masuk Universitas Sanata Dharma di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (KIP), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS), Progarm Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Tugas akhir diselesaikan dengan

menulis skripsi berjudul “Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf pada

Karangan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran 2013/2014”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI