PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa....
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3822/2/081224074_full.pdf · siswa....
POLA PENGEMBANGAN DAN STRUKTUR PARAGRAF
SISWA KELAS X SMA N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun Oleh:
Wahyu Prasetya
08 1224 074
PROGRAM STUDI PENIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
POLA PENGEMBANGAN DAN STRUKTUR PARAGRAF
SISWA KELAS X SMA N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun Oleh:
Wahyu Prasetya
08 1224 074
PROGRAM STUDI PENIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini dipersembahkan oleh penulis sebagai tanda
terima kasih kepada:
Allah SWT yang telah mengijinkan penulis menjalani
kahidupan ini serta melancarkan studi.
Ayah Ibu tersayang Prayitno dan Marti Rahayu yang
selalu tabah menghadapi segala sikap penulis dan selalu
memberi dukungan untuk selalu berjuang tanpa
melupakan ibadah.
Segenap keluarga yang selalu memberi dorongan
hingga terselesaikannya penelitian ini.
Angela Sri Handayani, S.Pd. yang selalu mengingatkan
dan mendorong penulis agar segera menyelesaikan
studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN MOTTO
Setiap orang punya masalah
Namun tak semua bisa menyelesaikannya
Itu tergantung bagaimana melihat masalah
Menjadi beban atau sebuah tantangan agar menjadi lebih baik
Setiap masalah adalah sebuah pembelajaran
‘Stop’ ‘Think’ ‘Pray’ ‘Do’
Adalah senjata yang digunakan untuk menghadapi semua
tantangan
(Wahyu Prasetya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Prasetya, Wahyu. 2015. Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf Siswa Kelas
X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji pola pengembangan dan struktur paragraf pada karangan siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola pengembangan dan struktur paragraf
paragraf yang ditemukan dalam karangan eksposisi siswa. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Pada tahap awal
penelitian ini peneliti mengumpulkan informasi dengan cara melakukan wawancara dengan guru pengampu. Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi tes kepada siswa untuk menulis karangan.
Sedangkan tahap awal analisis data dilakukan dengan mengelompokkan paragraf berdasarkan valid tidaknya paragraf. Pada tahap kedua, paragraf-paragraf dalam
karangan dikelompokkan berdasarkan pola pengembangan dan struktur paragraf yang ditemukan. Tahap ketiga, peneliti menganalisis paragraf dengan cara membaca dan mengidentifikasi setiap kalimat untuk mengetahui kedudukannya
dalam paragraf. Tahap keempat, peneliti memberikan kode yang berupa serangkaian huruf dan angka pada setiap paragraf sebagai penanda pola
pengembangan yang ditemukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam jenis pola
pengembangan dan dua jenis struktur paragraf yang ditemukan pada karangan
siswa. Keenam pola pengembangan paragraf itu adalah deduktif, contoh, definisi, merinci, sebab-akibat, dan induktif. Dari keenam pola pengembangan paragraf
tersebut, pola pengembangan deduktif paling banyak digunakan siswa dalam menulis paragraf. Selain itu, terdapat dua struktur paragraf yang ditemukan pada paragraf siswa, yaitu dua unsur (kalimat utama dan kalimat penjelas) dan tiga
unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi). Siswa banyak menggunakan struktur paragraf dengan dua unsur dalam menulis paragraf.
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru bahasa Indonesia hendaknya memberikan penjelasan dan contoh macam-macam pola pengembangan paragraf. Bagi peneliti
lain yang melakukan penelitian sejenis dapat mengembangkan pada jenis karangan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Prasetya, Wahyu. 2015. The Developed Pattern and Paragraph Structure of the
Ten Grade Student at SMA Negeri 1 Seyegan Academic Year
2013/2014. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Sanata Dharma University.
This research analyzed the developed pattern and paragraph structure in ten grade students’ essay at SMA Negeri 1 Seyegan academic year 2013/2014.
The purpose of this research was to describe the developed pattern and the paragraph structure which was found in students’ exposition essay.
This research was a descriptive qualitative research. First, the researcher collected the information by interviewed the teacher. Second, the researcher collected the data by gave a test to the students to write an essay. Then, the first
step of the data analysis, the researcher classified the paragraph based on the paragraph validity. The second step, the paragraph is classified based on the
developed pattern and paragraph structure. The third step, the researcher analyzed the paragraph by reading and identifying every sentence to know their position in the paragraph. The fourth step, the researcher gave a code such as lettering and
numbering in every paragraph as the sign of the developed pattern. The result of this research was to show that there were six kinds of
developed pattern and two kinds of paragraph structure which is found in the students’ essay. The sixth developed pattern paragraph was deductive, examples, definitions, elaborates, causes and effects, and inductive. From the sixth
developed pattern paragraph, the deductive developed pattern is much used by students to write the paragraph. Besides, there were two paragraph structures
which are found in the students’ paragraph. Both are two elements (topic sentence and supporting sentence) and three elements (topic sentence and supporting sentence, and transition). Many students used paragraph structure with two
elements when they wrote a paragraph. Based on the result above, the researcher gave a suggestion to the
Indonesian teachers and other researchers. The Indonesian teachers should be given the explanation and the example about the developed pattern paragraph. For other researchers who are going to be done the similar research, they can develop
other essays.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi Pola Pengembangan dan Struktur
Paragraf pada Karangan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran
2013/2014 ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima ksaih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberi dorongan dalam penulisan skripsi ini.
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia.
3. Bapak Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sangat
sabar dan sangat teliti serta memberi motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang
selalu memberi pengarahan kepada penulis dalam mencari sumber referensi
untuk skripsi ini.
5. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSI yang dengan sabar memberikan
pelayanan kepada penulis dan mahasiswa lain.
6. Kedua orang tuaku, Bapak Prayitno dan Ibu Marti Rahayu yang selalu sabar,
mendukung penulis tiada henti, tanpa kenal lelah, serta selalu mendoakan penulis.
7. Segenap guru dan karyawan SMA N 1 Seyegan yang telah membantu dalam
penelitian.
8. Para Dosen PBSI yang salalu sabar mendampingi penulis dalam menempuh
perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Valeria Sri Susanti, S.E. selaku Sekretaris Pusat Kuliah Kerja Nyata
Universitas Sanata Dharma (PKKN USD) yang telah membimbing, memberikan
pelajaran, dan pengalaman kepada penulis selama tiga tahun bekerja di PKKN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
HALAMAN MOTO .................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH ..................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3
E. Batasan Istilah ........................................................................................ 3
F. Sistematika Penyajian ........................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6
A. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Kajian Teori .......................................................................................... 8
1. Paragraf ............................................................................................. 8
a. Pengertian ..................................................................................... 8
b. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf ........................................... 9
c. Kelengkapan ................................................................................. 11
2. Pola Pengembangan Paragraf ........................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 27
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 27
B. Data dan Sumber Data .......................................................................... 27
C. Instrumen Penelitian ............................................................................. 28
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 28
E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 31
A. Deskripsi Data ....................................................................................... 31
B. Analisis Data ......................................................................................... 31
1. Pola Pengembangan yang Digunakan Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Seyegan ............................................................................ 31
2. Struktur Paragraf yang Digunakan Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Seyegan ............................................................................ 36
C. Pembahasan ..................................................................................... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 42
A. Simpulan Hasil Penelitian ..................................................................... 42
B. Saran ...................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 44
LAMPIRAN ............................................................................................... 46
BIODATA PENULIS ................................................................................ 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia
Lampiran 2 : Soal
1. Perintah Soal
2. Lembar Jawab
Lampiran 3 : Karagran Siswa
1. Data Karangan Siswa
2. Analisis Karagran
3. Daftar Karangan Siswa
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian
1. Surat Izin Penelitian dari Pihak Universitas
2. Surat Izin Penelitian dari Pihak SMA N 1 Seyegan
3. Surat Izin Penelitian dari Bappeda Sleman
4. Presensi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia
Tabel 2 : Hasil Analisis Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf
Tabel 3 : Presensi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dapat mengekspresikan perasaan dan sikap yang ada dalam dirinya
melalui berbagai macam cara. Salah satunya adalah mengungkapkannya dengan
menulis cerpen. Penulis menuangkan ide-idenya di dalam paragraf-paragraf cerpen
yang ditulisnya. Paragraf-paragraf disusun sedemikaian rupa sehingga pembaca lebih
mudah menangkap isi dan maksud penulis. Penulisan paragraf yang sistematis akan
memudahkan pembaca untuk memahaminya. Penulisan yang sistematis memerlukan
pengetahuan mengenai pembuatan kalimat dan paragraf yang baik.
Paragraf yang baik terdiri dari rangkaian kalimat yang tersusun secara logis
dan sistematis. Setiap paragraf memiliki satu ide pokok yang dikembangkan dengan
pola pengembangan tertentu dan memiliki keterkaitan dengan paragraf yang lain
dalam satu karangan. Kenyataan yang terjadi di sekitar kita adalah kurangnya
kemampuan dalam mengembangkan paragraf yang dilakukan oleh para siswa. Masih
ditemukan paragraf tidak sistematis dan kurang baik yang menjadikannya sulit
dipahami. Sebagai contoh adalah salah satu karagan siswa yang hanya terdiri dari satu
kalimat di setiap paragrafnya (contoh terlampir).
Pengetahuan mengenai paragraf sudah diperkenalkan sejak Sekolah Dasar
(SD) yang menjadi pondasi dalam menulis paragraf. Di tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) pengetahuan mengenai paragraf semakin banyak dan bervariasi.
Begitu pula di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menggunakan kurikulum 2013,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kemampuan menulis paragraf yang baik menjadi salah satu kompetensi inti yang
harus diajarkan oleh guru.
Dengan dasar kurikulum 2013 dan pentingnya penulisan paragraf yang baik
itulah peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian akan dilakukan pada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Seyegan. Peneliti memillih sekolah ini karena sekolah ini merupakan
salah satu dari delapan sekolah di Yogyakarta yang dipilih untuk menggunakan
kurikulum 2013. Peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1
Seyegan dalam membuat paragraf dengan baik menggunakan pola pengembangan
paragraf yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1. Pola pengembangan paragraf apa saja yang digunakan siswa kelas X SMA
Negeri 1 Seyegan?
2. Struktur paragraf apa saja yang digunakan siswa kelas X SMA Negeri 1
Seyegan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Peneliti ingin mendeskripsikan pola pengembangan yang digunakan oleh
siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2. Peneliti ingin mendeskripsikan struktur paragraf yang digunakan dalam
karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sedikitnya tiga pihak,
yaitu SMA Negeri 1 Seyegan, guru, dan peneliti lain.
1. Bagi SMA Negeri 1 Seyegan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada sekolah
mengenai kemampuan siswa dalam menulis paragraf dengan berbagai jenis
pola pengembangan.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada guru
mengenai keadaan siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan dalam menulis
karangan dengan berbagai variasi pola pengembangan paragraf.
3. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi peneliti lain
untuk mengembangkan topik yang berkaitan dengan pola pengembangan dan
struktur paragraf.
E. Batasan Istilah
1. Paragraf
Paragraf adalah sekelompok kalimat yang tersusun secara logis-sistematis yang
mengandung satu pikiran utama dan didukung atau dikembangkan dengan kalimat
penjelas guna memperjelas pikiran utama paragraf tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Pola Pengembangan Paragraf
Pola pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf berdasarkan
kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci secara maksimal
gagasan bawahan dan pengurutan gagasan bawah ke dalam urutan yang teratur
(Keraf, 1988:84).
3. Struktur paragraf
Struktur paragraf adalah penulisan paragraf berdasarkan kelengkapan unsur atau
posisi paragraf dalam karangan (Tarigan, 1987:21).
4. Karangan
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca (The Liang Gie, 2002:3).
F. Sistematika Penyajian
Penelitian ini berisi lima bab yang terdiri dari bab I pendahuluan, bab II
landasan teori, bab III metodologi penelitian, bab IV pembahasan, dan bab V penutup.
Bab I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah. Bab II berisi landasan teori
yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori yang berisi pengertian paragraf,
pengertian pola pengembangan paragraf, struktur paragraf, syarat-syarat pembentukan
paragraf, dan karangan eksposisi. Bab III dalam penelitian ini berisi metodologi
penelitian yang dijabarkan dalam jenis penelitian, data dan sumber data, instrumen
penelitian, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi
pembahasan yang berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab V berisi
penutup yang dijabarkan dalam kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Peneliti menemukan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian
ini, yaitu penelitian Juwang Listriani (2013), Yayuk Sri Wahyuni (2012), dan
Hedwig Risa Verawati (2011).
Penelitian Juwang Listriani (2013) berjudul “Pola Pengembangan dan
Struktur Paragraf pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Ngargosari,
Samigaluh, Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada sepuluh macam pola pengembangan paragraf pada karangan
deskripsi. Kesepuluh pola pengembangan paragraf adalah pola pengembangan
deduktif, pola pengembangan induktif, pola pengembangan deduktif-induktif, pola
pengembangan ineratif, pola pengembangan perbandingan, pola pengembangan
pertanyaan, pola pengembangan pengembangan, pola pengembangan contoh, pola
pengembangan perulangan, dan pola pengembangan definisi. Dari sepuluh pola
pengebangan tersebut, pola pengembangan deduktif yang paling banyak digunakan
oleh siswa. Tiga struktur paragraf dalam karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri
Ngargosari yaitu (1) paragraf dengan dua unsur (kalimat utama dan kalimat penjelas),
(2) paragraf denga tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas),
dan (3) kalimat dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi).
Banyak siswa yang menggunakan pragraf dengan dua unsur.
Penelitian Yayuk Sri Wahyuni berjudul “Pola Pengembangan Paragraf dalam
Karangan Deskripsi Tempat Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa mengembangkan
karangan deskripsi tempat menggunakan pola pengembangan paragraf statis, pola
pengembangan paragraf bergerak, dan pola pengembangan paragraf kerangka.
Penelitian Hedwig Risa Verawati berjudul “Pola Pengembangan Paragraf
dan Struktur Paragraf Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening,
Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011”. Penelitian ini berhasil menunjukkan
bahwa ada sembilan macam pola pengmbangan dan empat struktur paragraf pada
karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang tahun ajaran
2010/2011. Kesembilan pola itu adalah pola pengembangan deduktif, pola
pengembangan induktif, pola pengembangan campuran, pola pengembangan
perulangan, pola pengembangan menerangkan, pola pengembangan pertanyaan, pola
pengembangan sebab akibat, pola pengembangan contoh, dan pola pengembangan
merinci. Sedangkan empat struktur paragraf adalah (1) paragraf dengan dua unsur
paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas), (2) paragaraf dengan tiga unsur
paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas), (3) paragraf dengan
tiga unsur paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, transisi), (4) paragraf dengan
empat unsur paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, transisi, dan kalimat penegas.
Penelitian-penelitian terdahulu di atas menjadi referensi dalam penelitian ini.
Ketiga penelitian di atas telah menyinggung pola pengembangan paragraf dan struktur
paragraf pada karangan deskripsi (penelitian Juwang Listriani dan Yayuk Sri
Wahyuni) dan karangan narasi (penelitian Hedwig Risa Verawati). Peneliti memilih
topik ini karena belum disinggung dan diteliti oleh ketiga peneliti di atas. Dengan
adanya kompetensi inti pada kurikulum 2013 mengenai karangan menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penelitian salah satu bahan evaluasi dalam melihat kemampuan siswa dalam
memahami dan menerapkan pengetahuan menulis karangan khususnya kelas X SMA
Negeri 1 Seyegan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolok ukur kemampuan
siswa dalam menulis paragraf siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan. Salah satu
kenggulan penelitian ini adalah penggunaan kurikulum 2013 yang mulai digunakan
pada tahun ajaran 2013/2014 dan belum banyak diteliti oleh peneliti lain. Selain itu
dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian
selanjutnya.
B. Kajian Teori
1. Paragraf
Dalam sub-bab ini, peneliti akan menjabarkan hal-hal penting mengenai seluk
beluk paragraf, yaitu pengertian, syarat-syarat pembentukan paragraf, struktur
paragraf, dan kalimat yang meliputi kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas,
dan transisi.
a. Pengertian
Menurut Tarigan (1987:11) paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun
secara logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Asul
Wiyanto (2004:15) mendefinisikan paragraf sebagai sekelompok kalimat yang saling
berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran yang lebih besar,
yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan. Menurut Arifin
(1987:131) paragraf adalah suatu kesatuan bahasa yang membicarakan suatu gagasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
atau topik. Satuan bahasa terdiri dari seperangkat kalimat. Paragraf merupakan
perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-
kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Menurut
Akhadiah (1989:144) paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung
oleh semua kalimat dalam paragraf itu, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah
sekelompok kalimat yang tersusun secara logis-sistematis yang mengandung satu
pikiran utama dan didukung atau dikembangkan dengan kalimat penjelas guna
memperjelas pikiran utama paragraf tersebut.
b. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
Dalam penulisan paragraf yang baik dibutuhkan beberapa persyaratan agar
menjadi paragraf yang logis sistematis. Menurut Akhadiah (1989:148-153) syarat
pembentukan paragraf meliputi kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
1) Kesatuan
Setiap paragraf hanya mengandung satu topik atau satu gagasan utama. Topik
tersebut dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Kalimat-kalimat
pengembang tersebut harus sesuai dengan topik utama atau berhubungan dengan
kaliat topik yang dikembangkan, sehingga membentuk kesatuan paragraf yang baik.
Contoh paragraf dengan syarat kesatuan sebagai berikut.
Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghidupi dirinya sendiri dari
kondisi, posisi, dan potensi wilayahnya masing-masing. Tetapi, tidak semua wilayah kondisinya memungkinkan, posisinya menguntungkan, atau mempunyai potensi yang
cukup untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat yang bermukim di wilayah itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sehingga harus mencukupinya dar tempat lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain. Untuk itu dibinalah hubungan internasional yang memungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk mencukupi
kebutuhannya dari negara lain melalui jalan damai. Namun, untuk mencukupi kebutuhan ini tidak jarang pula ditempuh jalan kekerasan. Oleh sebab itu,masalah
utama setiap negara selain meningkatkan kesejahteraan negaranya, juga mempertahankan eksistensinya yang meliputi kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan bangsa, dan keutuhan wilayahnya (Akhadiah, 1989:148).
Gagasan utama paragraf di atas adalah masalah utama setiap negara
(meningkatkan kesejahteraan dan mempertahankan eksistensinya). Gagasan utama
tersebut dijelaskan dengan beberapa kalimat penjelas sebagai berikut.
- setiap negara seharusnya mampu menghidupi dirinya sendiri.
- tidak semua negara kondisinya memungkinkan.
- diperlukan hubungan dengan negara lain.
Ketiga kalimat penjelas di atas disusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan
hubungan antara aliat yang satu dengan kalimat yang lain merupakan satu kesatuan
yang bulat.
2) Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan dalam paragraf dapat dilihat dari susunan kalimat yang runtut dan
teratur sehingga hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lain tersusun dengan
logis. Kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antar kalimat dengan
kalimat lainnya. Contoh paragraf dengan syarat kepaduan sebagai berikut.
Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan mengajarkan sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan yang sudah
ditetapkan, materi yang kita berikan, metode yang kita gunakan, dan evaluasi yang kita susun, tidak akan banyak memberikan manfaat bagi anak didik dalam
menerapkan hasil proses belajar-mengajar. Dengan mengetahui tujuan pengajaran,kita dapat menentukan materi yang akan kita ajarkan, metode yang akan kita gunakan, serta bentuk evaluasinya, baik secara kualitatif atau kuantitatif (Akhadiah, 1989:150).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dalam paragraf di atas terlihat ada pengulangan kata kunci “tujuan” yaitu
kata yang dianggap penting. Kata kunci “tujuan” yang ada di awal paragraf kemudian
diulang dalam kalimat-kalimat berikutnya. Pengulangan kata kunci “tujuan”
dimaksudkan untuk menjaga kepaduan/hubungn antar kalimat.
3) Kelengkapan
Kelengkapan suatu paragraf dapat dilihat dari kalimat-kalimat penjelas yang
mendukung kalimat utama atau kalimat topik. Namun, jika paragraf hanya
dikembangkan dengan kalimat-kalimat yang diulang-ulang saja, maka paragraf
tersebut dikatakan paragraf tidak lengkap. Contoh paragraf dengan syarat
kelengkapan sebagai berikut.
Masalah kelautan yang dihadapi dewasa inii alah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut, seperti halnya penggemar penghuni darat atau burung-
burung yang indah. Tidak ada penyediaan dana untuk melindungi ketam kenari, kima, atau tiram mutiara sebagaimana halnya untuk panda dan harimau. Jenis makhluk
tertentu,tiba-tiba punah sebelum manusia sempat melindunginya. Tiram raksasa di Indonesia bagian barat kebanyakan sudah punah. Sangat sukar menemukan tiram hidup dewasa ini, padahal rumah tiram yang sudah mati mudah ditemukan. Demikian
juga dengan kepiting kelapa begal yang biasa menyebar dari pantai barat Afrika sampai bagian barat Laut Teduh, kini hanya dijumpai di daerah kecil yang terpencil.
Dari mana dana diperoleh untuk melindungi semua itu? (Akhadiah, 1989:152).
Penulis berusaha mengemukakan contoh-contoh mengenai masalah kelautan
yang dewasa ini dihadapi. Penulis berusaha memperjelas masalah dengan
menggunakan contoh-contoh yang ada. Jadi, dalam pengembangan paragraf, kita
harus menyediakan detail yang cukup untuk menunjang kalimat topik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Struktur Paragraf
Struktur paragraf adalah penyusunan berdasarkan kelengkapan unsur atau
posisi unsur paragraf (Tarigan 1987:21). Kelengkapan unsur paragraf itu menyangkut
unsur apa saja yang ada di dalam paragraf. Menurut Tarigan (Tarigan 1987:13) alat
bantu untuk menciptakan susunan logis sistematis ialah unsur-unsur paragraf yaitu
kalimat utama, kalimat pengembang, kalimat penegas, dan transisi.
1) Kalimat Utama
Kalimat utama adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam
bentuk umum atau abstrak (Tarigan, 1987:18). Menurut Asul Wiyanto (2004:25)
pokok pikiran itu dituangkan dalam satu kalimat di antara kalimat-kalimat yang
tergabung dalam sebuah paragraf. Kalimat yang mengandung ide pokok dalam
paragraf disebut kalimat topik atau kalimat utama. Contoh kalimat utama menurut
Tarigan (1987:18) adalah (1) Sial benar Saya hari ini, (2) Harga barang-barang
bergerak naik. Contoh (1) menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut masih
berupa pernyataan yang masih sangat luas cakupannya, pernyataan tersebut dapat
diuraikan dalam beberapa contoh yang konkret agar cakupannya lebih sempit. Contoh
(2) harga barang naik, peryataan masih bersifat umum dan harus diperjelas barang apa
dan berapa kenaikan harganya agar menjadi lebih khusus atau sempit cakupannya.
2) Kalimat Pengembang Atau Kalimat Penjelas
Menurut Asul Wiyanto (2004:27) kalimat pengembang atau kalimat penjelas
adalah kalimat yang berisi pikiran penjelas yang diwujudkan dalam kalimat-kalimat
yang isinya menjelaskan, merinci, membandingkan, atau memberi contoh secara
khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah kalimat di dalam paragraf yang tugasnya adalah untuk
memberi penegasan (Rahardi, 2010:79). Asul Wiyanto (2004:28) mengungkapkan
bahwa kalimat penegas berfungsi menegaskan dengan cara mengulang kalimat topik
pada bagian akhir paragraf. Kalimat penegas tidak selalu ada dalam sebuah paragraf.
Penulis yang menentukan perlu tidaknya kalimat penegas dalam sebuah paragraf.
4) Transisi
Transisi merupakan perekat atau penghubung paragraf satu dengan paragraf
lain sehingga hubungan itu terasa logis (Wiyanto, 2004:20). Keraf (1987:15)
mengungkapkan bahwa transisi adalah mata rantai penghubung antarparagraf.
Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan.
Selain itu, transisi juga berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kepaduan
antarbab, antaranak bab, dan antarparagraf dalam suatu karangan.
2. Pola Pengembangan Paragraf
Menurut beberapa ahli, pola pengembangan paragraf diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis. Menurut Tarigan (1987:30-34), pola pengembangan paragraf
diklasifkasikan menjadi sembilan jenis, yaitu (1) paragraf deduktif, (2) paragraf
induktif, (3) paragraf campuran, (4) paragraf perbandingan, (5) paragraf pertanyaaan,
(6) paragraf sebab akibat, (7) paragraf contoh, (8) paragraf perulangan, dan
(9) paragraf definisi. Sedangkan menurut Asul Wiyanto (2004:69-74) dalam bukunya
yang berjudul “Terampil Menulis Paragraf”, pola pengembangan paragraf
diklasifikasikan menjadi tujuh macam, yaitu (1) paragraf menerangkan, (2) paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
merinci, (3) paragraf contoh, (4) paragraf bukti, (5) paragraf pertanyaan, (6) paragraf
perbandingan, dan (7) paragraf sebab akibat.
Berdasarkan jenis-jenis pola pengembangan paragraf yang telah disebutkan di
atas, peneliti menggabungkan jenis-jenis pola pengembangan paragraf tersebut untuk
digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis data. Dengan demikian terdapat
enam belas jenis pola pengembangan paragraf yang akan digunakan peneliti sebagai
pedoman dalam menganalisis data. Dari keenambelas jenis pola pengembangan
paragraf itu terdapat beberapa pola pengembangan paragraf yang memiliki kesamaan
kedudukan. Dari tujuh jenis pola pengembangan menurut Asul, terdapat empat jenis
pola pengembangan paragraf yang kedudukannya sama dengan pola pengembangan
paragraf menurut Tarigan. Keempat paragraf tersebut adalah paragraf contoh,
paragraf perbandingan, paragraf pertanyaan, dan paragraf sebab-akibat.
Penggabungan jenis pola pengembangan paragraf menurut Tarigan (1987:30-34) dan
Asul Wiyanto (2004:69-74), maka terdapat dua belas jenis pola pengembangan
paragraf yang akan digunakan peneliti dalam menganalisis data. Kedua belas jenis
pola pengembangan paragraf tersebut adalah: (a) paragraf deduktif, (b) paragraf
induktif, (c) paragraf campuran, (d) paragraf perbandingan, (e) paragraf pertanyaan,
(f) paragraf sebab-akibat, (g) paragraf contoh, (h) paragraf perulangan, (i) paragraf
definisi, (j) paragraf menerangkan, (k) paragraf merinci, dan (l) paragraf bukti.
a) Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik
kemudian dikembangkan dengan pemaparan atau deskripsi sampai bagian-bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terkecil, sehingga pengertian kalimat topik yang lebih umum menjadi jelas (Tarigan,
1987:30).
Paragraf deduktif juga disebut paragraf umum-khusus. Dalam bentuk ini,
gagasan utama terletak pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan penjelasan-penjelasan yang mendukung kalimat topik. menjabarkan bahwa paragraf dedutif. Paragraf yang pikiran utamanya berada di awal, dilanjutkan dengan perincian-
perincian dari pikiran utama itu pada bagian-bagian paragraf selanjutnya (Rahardi, 2010:160).
Dari beberapa pengertian ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf
deduktif atau paragraf umum-khusus adalah paragraf yang dimulai dengan gagasan
utama kemudian diikuti perincian-perincian atau penjelasan-penjelasan pada bagian
selanjutnya. Contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut.
(1) Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. (2) Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. (3) Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa
Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. (4) Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu
dengan Bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional (Akhadiah, 1988:161).
Kalimat topik paragraf di atas berada di kalimat (1) yang menginformasikan
bahwa Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Kalimat kedua dan seterusnya
merupakan kalimat penjelas. Kalimat (2) menjelaskan bahwa kedudukan itu sejak
dicetuskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kalimat (3) menjelaskan
bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa Indonesia menjadi lingua franca.
Kalimat (4) menjelaskan bahwa adanya faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b) Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan penjelasan bagian-
bagian konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang
dan diakhiri dengan kalimat umum atau kalimat topik (Tarigan, 1987:30).
Paragraf induktif adalah paragraf yang bermula dengan perincia-perincian dan uraian, dan akhirnya bermuara pada kalimat yang berisi gagasan pokok pada akhir
paragraf. Paragraf induktif juga disebut paragraf khusus-umum yaitu paragraf yang dimulai dengan rincian-rincian atau penjelasan-penjelasan dan diakhiri dengan kalimat topik (Rahardi, 2010:160).
Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpuklan bahwa paragraf
induktif atau paragraf khusus-umum adalah paragraf yang dimulai dengan perincian-
perincian atau penjelasan-penjelasan gagasan pokok kemudian diakhiri dengan
gagasan pokok di akhir paragraf. Contoh paragraf induktif adalah sebagai berikut.
(1) Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam- macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. (2) Dengan bahasa pula, manusia dapat
mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. (3) Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. (4) Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia (Taringan, 1987:30).
Paragraf di atas diawali dengan kalimat penjelas kalimat (1-3). Kalimat
(1) menjelaskan bahwa bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran dan
perasaan. Kalimat (2) menjelaskan bahwa bahasa adalah warisan. Kalimat
(3) menjelaskan bahwa tanpa bahasa dunia sunyi. Kalimat (4) merupakan pernyataan
umum bahwa bahasa memegang peranan yang penting dalam hidup manusia.
c) Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik disusul
dengan kalimat pengembang dan diakhiri dengan kalimat penjelas. Sebaliknya, dapat
pula kalimat pengembang terbagi dua, sebagian di awal, sebagian di akhir paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sedang kalimat topiknya di tengah (Tarigan, 1987:31). Contoh paragraf campuran
adalah sebagai berikut.
(1) Pasar tanah Abang mulai dibanjiri pedagang yang hendak mempersiapkan
dagangannya sejak pukul 05.00. (2) Aktivitas jual beli di pasar ini mulai sekitar pukul 08.00. (3) Barang dagangannya sebagian besar berupa produk tekstil, dari yang paling murah dengan satuan harga berdasarkan timbangan sampai dengan tekstil berkualitas
impor dan ekspor. (4) Pasar ini memperdagangkan berbagai jenis tekstil yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi tinggi, menengah, maupun lapis bawah.
(5) Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan yang tidak pernah sepi oleh penjual maupun pembeli. (6) Para pembeli mulai berdatangan pukul 08.00. (7) Jumlah pembeli ini meningkat sampai pukul 11.30. (8) Pada tengah hari, jumlah pembeli
menurun. (9) Namun, jumlah tersebut memuncak kembali pukul 14.00 sampai dengan 16.30 (Widjono, 2007:179).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat penjelas (1-4). Kalimat (1) menjelaskan
bahwa Pasar Tanah Abang sudah dibanjiri oleh para pedagang sejak pagi hari.
Kalimat (2) menjelaskan bahwa aktivitas jual beli dimulai pukul 08.00. Kalimat
(3) menjelaskan bahwa barang diperdagangkan. Kalimat (4) menjelaskan bahwa
tekstil kebutuhan masyarakat. Kalimat (5) merupakan kalimat topik yang
menginformasikan bahwa Pasar Tanah Abang tidak pernah sepi. Kalimat
(6) menjelaskan tentang kedatangan pembeli. Kalimat (7) menjelaskan tentang
puncak kedatangan pembeli di Pasar Tanah Abang.
d) Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang menggunakan teknik
pengembangan perbandingan dengan cara mengidentifikasi kesamaan-kesamaan
sejumlah entitas. Entitas-entitas yang dipersamakan adalah yang sejajar atau
sebanding (Rahardi, 2010:166). Paragraf perbandingan adalah paragraf yang
penjelasannya membandingkan dua hal yang berbeda. Perbandingan ini biasanya
dengan cara menunjukkan persamaan dan perbedaan suatu hal yang dibicarakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dalam paragraf (Tarigan, 1987:33-34). Paragraf perbandingan adalah paragraf yang
kalimat utamanya dijelaskan dengan cara membandingkannya dengan masalah lain
sehingga informasi yang didapat oleh pembaca lebih jelas (Wiyanto, 2004:73).
Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulakn bahwa paragraf perbandingan
adalah paragraf yang berisi perbandingan-perbandingan sejumlah entitas yang sejajar
dengan cara menunjukkan persamaan atau perbedaan sehingga informasi yang
didapat oleh pembaca lebih jelas. Contoh paragraf perbandingan adalah sebagai
berikut.
(1) Yang dimaksud masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. (2) Tekanan pengertian
masyarakat perkotaan juga terletak pada sifat-sifat kehidupannya yang berbeda dengan mayarakat pedesaan perbedaan dalam hal perhatian, khususnya terhadap
keperluan hidup. (3) Jika mayarakat pedesaan mempunyai perhatian khusus terhadap keperluan dasar dari kehidupan, seperti pakaian, makanan, rumah, dan sebagainya, masyarakat perkotaan terhadap hal- hal tersebut mempunyai pandangan yang berbeda
(Tarigan, 1987:31).
Paragraf di atas diawali kalimat penjelas. Kalimat (1) menjelaskan mengenai
masyarakat perkotaan. Kalimat (2) merupakan kalimat topik yang berisi perbandingan
kehidupan di kota dan di pedesaan. Kalimat (3) menjelaskan tentang situasi
masyarakat di pedesaan.
e) Paragraf Pertanyaan
Paragraf yang diawali dengan kalimat pertanyaan. Kemudian, jawabannya
disusulkan dalam kalimat-kalimat berikutnya, sebagai kalimat penjelas (Wiyanto,
2004:72).
Paragraf karya tulis yang dikembangkan dengan pertanyaan adalah paragraf
yang menempatkan rumusan pertanyaan di awal paragraf sebagai kalimat pokoknya. Kalimat-kalimat yang hadir berikutnya adalah kalimat-kalimat yang merupakan upaya menjawab pertanyaan yang dijadikan kalimat pokok tersebut (Rahardi, 2010:182).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Paragraf pertanyaan merupakan kalimat yang dikembangkan dengan kalimat tanya dan berita. Kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf. Kalimat pengembangnya merupakan jawaban atas pertanyaan tadi.
Kalimat-kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembang paragraf (Tarigan, 1987:32). Contoh paragraf pertanyan adalah sebagai berikut.
(1) Mengapa Marsinah diculik lalu dibunuh secara kejam? (2) Menurut sebuah versi, kekejaman itu dilakukan karena Marsinah memiliki informasi penting tentang
penyelewengan hukum atau praktek produksi ilegal oleh perusahaan tempat ia bekerja. (3) Ia kabarnya mau membeberkannya ke luar kecuali jika pihak perusahaan
memenuhi tuntutannya: memperbaiki kondisi buruh dan membatalkan PHK atas beberapa kawannya (Tarigan, 1987:32).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang berupa kalimat tanya yang
menjelaskan penculikan Marsinah. Kalimat (2) dan (3) merupakan jawaban
pertanyaan dari kalimat topik. Kalimat (2) menjelaskan bahwa marsinah memiliki
informasi penting tempatnya bekerja. Kalimat (3) menjelaskan bahwa marsinah akan
membeberkan rahasia jika tuntutannya tidak dipenuhi.
f) Paragraf Sebab Akibat
Paragraf sebab akibat adalah kalimat topik yang dikembangkan dengan
memberikan sebab atau akibat dari peryataan dalam topik. Dalam hal ini sebab dapat
berfungsi sebagai kalimat utama dan akibat sebagai kalimat penjelas. Begitu
sebaliknya (Tarigan, 1987:32). Paragraf sebab akibat adalah peryataan yang menjadi
didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan atau sebaliknya, yaitu akibat
didahulukan kemudian dibeberkan sebab-sebabnnya (Asul Wiyanto, 2004:73).
Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang menempatkan sebab sebagai kalimat
pokoknya, dan unsur akibat sebagai kalimat-kalimat penjelasnya (Rahardi, 2010:163).
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf sebab
akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menempatkan sebab sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
gagasan utama kemudian dijelaskan dengan akibat-akibat yang ditimbulkan, begitu
pula sebaliknya. Contoh paragraf sebab akibat adalah sebagai berikut.
(1) Nilai ujian akhir Cecep pada semester pertama ini rata-rata baik. (2) Dia
pantas mendapat nilai tersebut karena ia telah belajar keras dan tekun. 3) Cecep rajin mengikuti setiap perkuliahan. (4) Ia tidak lupa membaca dua sampai tiga buku tambahan untuk melengkapi setiap mata kuliah. (5) Setiap seminar dan diskusi yang
diadakan oleh teman sekelasnya ia selalu tampil sebagai pembicara. (6) Rata-rata 4 jam sehari ia belajar sendiri di rumah. (7) Bahkan ia tidak segan-segan bertanya
kepada dosen bila ada hal-hal yang belum dimengerti atau belum jelas baginya (Tarigan, 1987:32).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang berisi akibat nilai akhir
semester pertama Cecep rata-rata baik. Kalimat (2-7) merupakan kalimat penjelas
yang menjelaskan sebab Cecep yang selalu bisa mendapatkan nilai rata-rata baik.
Kalimat (2) menjelaskan bahwa Cecep rajin belajar. Kalimat (3) menjelaskan bahwa
Cecep rajin mengikuti setiap mata kuliah. Kalimat (4) menjelaskan Ceceptidak lupa
membaca beberapa buku tambahan. Kalimat (5) menjelaskan bahwa Cecep selalu
menjadi pembicara dalam diskusi dan seminar yang diadakan oleh temannya. Kalimat
(6) menjelaskan Cecep belajar 4 jam sehari. Kalimat (7) menjelaskan bahwa Cecep
selalu bertanya kepada dosen bila belum dimengerti.
g) Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah kalimat topik yang dikembangkan dengan contoh-
contoh sehingga kalimatnya menjadi lebih jelas. Contoh atau ilustrasi inilah yang
memberikan penjelasan dan kebenaran topik atau gagasan paragraf (Tarigan,
1987:33). Paragraf contoh adalah paragraf yang dikembangkan dengan memberi
contoh konkret sehingga informasi yang diperoleh dari paragraf itu menjadi lebih
lengkap dan jelas (Wiyanto, 2004:71). Paragraf yang dikembangkan dengan
pemberian contoh adalah paragraf yang memberikan bukti konkret dari sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
generalisasi yang sifatnya sering abstrak dengan memberikan contoh atau misal atau
sampel (Rahardi, 2010:173).
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf contoh
adalah paragraf yang dikembangkan dengan cara memberikan contoh-contoh atau
bukti konkret dari sebuah gagasan utama yang bersifat umum sehingga paragraf
menjadi lebih lengkap dan jelas. Contoh paragraf contoh adalah sebagai berikut.
(1) Tes biasanya menilai keterampilan seseorang. (2) Bila kita ingin menilai
keterampilan seseorang dalam mengemudikan mobil, misalnya, orang tersebut disuruh menjalankan mobil: mundur, maju, belok, kencang, lambat, dan seterusnya.
Contoh lain, menilai kecakapan memotong rambut, maka orang tersebut disuruh memotoh rambut, menyisirnya dan lain-lain. (3) Contoh ketiga: bila ingin mengukur kemampuan menembak bola dari seorang pemain, maka orang tersebut diberikan
kesempatan untuk menembakkan bola ke gawang dari berbagai posisi (Tarigan, 1987:33).
Paragraf di atas diawali kalimat topik (1) yang memberikan informasi
mengenai tes keterampilan seseorang. Kalimat (2) dan (3) merupakan kalimat
penjelas. Kalimat (2) memberikan contoh penilaian seseorang dalam menyetir mobil
dan kecakapan memotong rambut. Kalimat (3) memberikan contoh cara mengukur
kemampuan menembak bola.
h) Paragraf Perulangan
Paragraf perulangan merupakan kalimat utama yang dikembangkan dengan
perulangan kata atau kelompok kata atau bagian kalimat yang dirasa penting sehingga
paragraf dapat tersusun dengan baik (Tarigan, 1987:33). Contoh paragraf perulangan
adalah sebagai berikut.
(1) Ada kaitan yang erat antara makan, hidup, dan berpikir pada manusia. (2) Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. (3) Namun, hidup tidak hanya untuk makan. (4) Hidup manusia mempunyai tujuan tertentu. (5) Tujuan hidup dapat
berbeda antara satu dengan yang lainnya, tetapi ada persamaannya, yakni, salah satu di antaranya melangsungkan keturunan. (6) Keturunan sebagai penerus generasi
bangsa. (7) Generasi yang lebih baik dan tangguh. (8) Tangguh menghadapi segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
rintangan dan tantangan. (9) Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. (10) Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih untuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Tarigan, 1987:33).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang berisi kaitan antara
makan, hidup, dan berpikir pada manusia. Kalimat (2-10) merupakan kalimat penjelas
yang menjelaskan kalimat topik. Kalimat (2) menjelaskan bahwa manusia makan
untuk hidup, kalimat ini mengulang kata ‘makan’. Kalimat (3) menjelaskan bahwa
manusia hidup tidak hanya untuk makan dengan mengulang kata ‘makan’. Kalimat
(4) menjelaskan bahwa hidup manusia mempunyai tujuan. Kalimat (5) menjelaskan
bahwa kesamaan tujuan manusia yaitu melangsungkan keturunan, kalimat ini
mengulang kata ‘tujuan’ pada kalimat (4). Kalimat (6) menjelaskan bahwa keturunan
sebagai penerus bangsa, kalimat ini mengulang kata ‘keturunan’ pada kalimat (5).
Kalimat (7) menjelaskan bahwa generasi yang tangguh dan lebih baik, kalimat ini
mengulang kata ‘generasi’ pada kalimat (6). Kalimat (8) menjelas bahwa manusia
harus tangguh menghadapai rintangan, kalimat ini mengulang kata ‘tangguh’ pada
kalimat (7). Kalimat (9) menjelaskan bahwa rintangan dan tantangan membuat
manusia berpikir, kalimat ini mengulang kata ‘rintangan dan tantangan’ pada kalimat
(8). Kalimat (10) menjelaskan bahwa manusia berpikir untuk memecahkan berbagai
persoalan, kalimat ini mengulang kata ‘berpikir’ pada kalimat (9).
i) Paragraf Definisi
Paragraf definisi merupakan paragraf yang memiliki suatu pengertian atau
istilah yang terkandung dalam kalimat topik. Istilah atau pengertian itu memerlukan
penjelasan-penjelasan panjang agar maknanya dapat ditangkap oleh pembaca
(Tarigan, 1987:34). Paragraf yang dikembangkan dengan pemberian definisi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
paragraf yang menampilakan uraian pengertian tertentu untuk memperjelas kekaburan
atau ketidakjelasan sebuah konsep. Definisi dapat dipahami sebagai uraian atau
penjabaran pengertian (Rahardi, 2010:175).
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa parangraf
definisi adalah paragraf yang berisi istilah atau konsep umum yang memerlukan
penjelasan-penjelasan guna memperjelas kekaburan atau ketidakjelasan agar makna
atau definisinya dapat ditangkap oleh pembaca. Contoh paragraf definisi adalah
sebagai berikut.
(1) Istilah paragraf sering digunakan baik dalam percakapan maupun praktek. (2) Paragraf kadang-kadang diartikan garis baru, kadang-kadang pembagian karangan
atau bagian-bagian, sebagai wadah pikiran terkecil. (3) Ciri khas paragraf mengandung makna, ide, dan pesan yang relevan dengan isi karangan. (4) Paragraf
harus merupakan kesatuan yang padu dinyatakan dengan kalimat yang tersusun logis sistematis. (5) Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi paragraf ialah seperangkat kalimat-kalimat yang tersusun logis sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 1987:34).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat topik (1) yang membicarakan mengenai
paragraf. Kalimat (2-5) merupakan kalimat penjelas. Kalimat (2) menjelaskan bahwa
paragraf diartikan sebagai baris baru. Kalimat (3) menjelaskan mengenai ciri-ciri
paragraf. Kalimat (4) menjelaskan bahwa paragraf harus satu kesatuan yang logis dan
sistematis. Kalimat (5) menjelaskan kesimpulan bahwa paragraf adalah kalimat-
kalimat yang tersusun logis sitematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran
yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan
karangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
j) Paragraf Menerangkan
Paragraf menerangkan adalah paragraf yang berisi suatu peryataan yang
bersifat umum kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat. Dengan adanya
kalimat yang menerangkan itu, pembaca dapat memperoleh informasi yang lengkap
(Wiyanto, 2004:70). Contoh paragraf menerangkan adalah sebagai berikut.
(1) Keadaan pengungsi amat memprihatinkan. (2) Mereka tinggal berdesak-desakkan di tempat penampunagan yang sederhana. (3) Air bersih yang menjadi kebutuhan paling pokok harus dihemat karena diambil dari tempat yang jauh. (4) Soal
pakaian, mereka tidak terlalu memikirkan. (5) Yang mereka sangat risaukan adalah masalah kesehatan. (6) Setiap hari jumlah yang sakit selalu bertambah (Wiyanto,
2004:70).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat utama (1) yang berisi gambaran keadaan
pengungsi. Kalimat (2-6) merupakan kalimat penjelas yang menerangkan kalimat (1).
Kalimat (2) menjelaskan bahwa para pengungsi tinggal berdesakan di tempat
pengungsian. Kalimat (3) menjelaskan penghematan air karena diambil dari tempat
yang jauh. Kalimat (4) menjelaskan bahwa para pengungsi tidak terlalu memikirkan
mengenai pakaian yang dikenakan. Kalimat (5) menjelaskan bahwa pengungsi
merisaukan masalah kesehatan. Kalimat (6) menjelaskan bahwa jumlah pengungsi
selalu bertambah setiap harinya.
k) Paragraf Merinci
Paragraf karya tulis yang dikembangkan dengan pemerincian itu dilakukan
dengan cara merinci gagasan pokok yang terdapat di dalam paragraf karya tulis itu.
Semakin jelas pemerincian itu, akan semakin sempurna paragraf karya tulis itu
(Rahardi, 2010: 176)). Paragraf merinci adalah mengembangkan paragraf dengan cara
merinci kalimat utama, sehingga paragraf menjadi jelas (Wiyanto, 2004:70).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa paragaraf
merinci adalah paragraf yang dikembangkan dengan cara memberikan rincian-rincian
kalimat utama sehingga paragraf menjadi lebih jelas. Contoh paragraf merinci adalah
sebagai berikut.
(1) Pidato dapat menarik kalau pembicara menggunakan pendekatan yang tepat. (2) Ada tiga pendekatan yang dipilih, yaitu pendekatan intelektual, pendekatan
moral, dan pendekatan emosional. (3) Pendekatan intelektual dipilih kalau pendengarmya kalangan pelajar. (4) Pendekatan moral digunakan kalau pendengar kebanyakan dalam kegiatan moral, terutama keagamaan. (5) Jika pendengaran
sebagaian besar kurang berpendidikan, pembicara sebaiknya menggunakan pendekatan emosional (Wiyanto, 2004:71).
Paragraf di atas diawali oleh kalimat utama (1) yang menginformasikan
mengenai pidato yang menarik adalah pidato yang menggunakan pendekatan yang
tepat. Kalimat (2-5) merupakan kalimat penjelas. Kaliamt (2) menjelaskan tiga
pendekatan dalam pidato. Kalimat (3) menjelaskan bahwa pndekatan intelektual
dipilih kalau pendengarnya kalangan pelajar. Kalimat (4) menjelaskan bahwa
pendekatan moral dipilih saat kegiatan keagamaan. Kalimat (5) menjelaskan bahwa
pendekatan emosional digunakan bila pendengarnya dari kalangan kurang
berpendidikan.
l) Paragraf Bukti
Paragraf bukti adalah suatu pernyataan yang diikuti bukti agar pembaca
percaya dengan pernyataan itu. Bukti dapat berupa kisah nyata atau peristiwa yang
benar-benar terjadi (Wiyanto, 2004:71).
Paragraf karya tulis dengan pembuktian adalah paragraf yang di dalamnya diberikan banyak fakta sebagai bukti atas pernyataan umum yang hadir di awal
pargraf. Bukti-bukti digunakan sebagai penjelas tersebut hadir untuk menjelaskan gagasan pokok yang telah hadir di awal paragraf (Rahardi, 2010:178). Contoh paragraf bukti adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(1) Polisi kita semakin profesional. (2) Kisah di Magelang kemarin dapat dipakai sebagai salah satu bukti. (3) Waktu itu pukul 20.30, seorang mahasiswi cantik meluncur sendirian dari arah Yogyakarta dengan mobil sedannya. (4) Ketika berhenti
di Rumah Makan Miasari, tiba-tiba dua orang pria muncul dan langsung menodongkan senjata tajam. (5) Setelah kedua pria itu merampas tas mahasisiwa itu,
mereka langsung meninggalkan mahasiswa itu. (6) Mahasisiwa itu ketakutan dan langsung melapor ke polisi (Wiyanto, 2004:72).
Paragraf di atas di awali kalimat utama (1) yang berisi informasi polisi kita
(Indonesia) semakin profesional. Kalimat (2-6) merupakan kalimat penjelas. Kalimat
(2) menjelaskan bahwa salah satu bukti profesionalnya polisi dengan kisah dari
magelang. Kalimat (3) menjelaskan bahwa ada seorang mahasiswa di Yogyakarta
yang meluncur sendirian dengan sedannya. Kalimat (4) menjelaskan bahwa dua pria
menodong wanita dengan senjata tajam. Kalimat (5) menjelaskan bahwa dua pria itu
merampas tas mahasiswa tersebut. Kalimat (6) menjelaskan bahwa mahasiswi itu
melapor ke polisi karena ketakutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Arikunto (1991:291)
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala menurut apa adanya
pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini mendeskripsikan pola pengembangan
paragraf dan struktur paragraf pada karangan siswa. Menurut Moleong (2006:11)
dalam Metodologi Penelitian Kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka. Berdasarkan hal tersebut peneliti akan meneliti pola
pengembangan paragraf dan struktur paragraf pada karangan siswa kelas X SMA N 1
Seyegan. Data-data yang telah dianalisis itu kemudian akan dipilah-pilah berdasarkan
pola pengembangan paragraf dan jumlah unsur-unsurnya, yaitu kalimat utama,
kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi.
B. Data dan Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (1989:102) sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas
X SMA N 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Data dalam penelitian ini adalah paragraf-
paragraf yang ada dalam karangan eksposisi siswa. Hasil karangan siswa kemudian
dianalisis berdasarkan jenis-jenis pola pengembangan paragrafnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Instrumen Penelitian
Suhasimi Arikunto (1989:121) instumen penelitian adalah alat pada waktu
peneliti menggunakan suatu metode. Arikunto memberikan contoh suatu penelitian
yang menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data, maka pewawancara
menggunakan alat bantu. Alat bantu berupa kisi-kisi pertanyaan yang akan
ditanyakan. Kisi-kisi ini disebut pedoman wawancara. Dengan demikian dalam
menggunakan metode wawancara tersebut maka instrumen penelitiannya adalah
pedoman wawancara. Penelitian ini juga menggunakan metode wawancara dalam
memperoleh data keadaan siswa. Kemudian dari data hasil wawancara tersebut
peneliti memberikan tes berupa perintah membuat karangan eksposisi. Dengan
demikian instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan
tes yang berupa perintah untuk membuat karangan eksposisi.
Informasi keadaan siswa dalam pembelajaran mengarang diperoleh peneliti
dari wawancara yang dilakukan kepada guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia
yang bernama Yakobus Ponijo. Wawancara dilakukan pada Kamis, 14 November
2013 dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada
Bapak Yakobus Ponijo selaku guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia kelas X
SMA Negeri 1 Seyegan. Adapun kisi-kisi dan hasil wawancara kepada Bapak
Yakobus Ponijo sudah terlampir.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara yang
dilakukan pada Kamis, 14 November 2013 dan memberikan tes berupa perintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menulis karangan. Wawancara dilakukan dengan Bapak Yakobus Ponijo selaku guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang akan diteliti dalam menulis
paragraf. Selain teknik wawancara, peneliti juga menggunakan teknik tes yang berupa
perintah untuk menulis karangan untuk mengumpulkan data. Pengambilan data
dilakukan pada Kamis, 21 November 2013 di ruang kelas X MIPA. Kedua cara ini
dianggap paling tepat untuk mengetahui pola pengembangan paragraf dan struktur
paragraf dalam karangan siswa.
Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut.
1. Peneliti mewawancarai guru untuk mendapatkan informasi keadaan siswa
dan waktu untuk pengambilan data.
2. Peneliti dan guru menetapkan waktu yang tepat untuk melakukan
pengambilan data berupa perintah menulis karangan eksposisi.
3. Peneliti memberikan perintah kepada siswa untuk menulis karangan
eksposisi.
4. Peneliti mengumpulkan hasil pekerjaan siswa berupa karangan eksposisi.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen (via Moleong, 2006:248) analisis data kualitatif
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskripsikan pola pengembangan
paragraf dan struktur paragraf dari hasil karangan siswa. Langkah-langkah dalam
menganalisis data adalah sebagai berikut.
1. Peneliti mengklasifikasikan karangan siswa berdasarkan valid atau tidak validnya
karangan eksposisi siswa.
2. Peneliti menganalisis setiap paragraf berdasarkan jenis pola pengembangan dan
jumlah unsur pembangunnya. Hal tersebut dilakukan dengan cara membaca dan
mengidentifikasi setiap kalimat untuk mengetahui kedudukannya dalam paragraf.
3. Peneliti mengelompokkan dan memberi kode pada setiap paragraf berdasarkan
pola pengambangan paragraf yang digunakan. Kode-kode yang digunakan yaitu
paragraf deduktif dengan kode PPDed, paragraf paragraf induksi dengan kode
PPIn, paragraf campuran dengan kode PPCam, paragraf perbandingan dengan
kode PPPer, paragraf pertanyaan dengan kode PPTan, paragraf sebab-akibat
dengan kode PPSA, paragraf contoh dengan kode PPCon, paragraf perulangan
dengan kode PPUl, paragraf definisi dengan kode PPDef, paragraf menerangkan
dengan kode PPMen, paragraf merinci dengan kode PPMer, dan paragraf bukti
dengan kode PPBuk.
4. Setelah data hasil karangan eksposisi siswa diklasifikasikan, peneliti memasukkan
hasilnya ke dalam tabel agar mempermudah pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab empat ini menjabarkan hasil penelitian secara keseluruhan pada siswa.
Analisis akan difokuskan pada pola pengembangan dan struktur paragraf yang
digunakan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Bab empat ini berisi deskripsi
data, analisis data dan pembahasan.
A. Deskripsi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa karangan siswa. Data
diambil pada hari Kamis, 21 November 2013 di kelas X 4 Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam (MIA) SMA Negeri 1 Seyegan. Keseluruhan karangan siswa adalah 29
buah dari 32 siswa kelas X MIA. Panjang karangan siswa rata-rata terdiri dari 2
paragraf. Tema yang banyak digunakan siswa dalam menulis karangannya adalah
IPTEK dan olahraga. Dari 29 buah karangan tersebut terdapat 1 karangan yang
tidak dapat diteliti dan 3 siswa yang tidak hadir pada saat pengambilan data. Total
karangan yang dapat diteliti adalah 28 buah.
B. Analisis Data
1. Pola Pengembangan yang Digunakan Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Seyegan
Dalam penelitian ini peneliti menemukan enam jenis pola pengembangan
paragraf yang digunakan siswa, yaitu a) paragraf deduktif (PPDed) sebanyak 30
buah, b) paragraf induktif (PPIn) sebanyak 2 buah, c) paragraf sebab-akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(PPSA) sebanyak 3 buah, d) paragraf contoh (PPCon) sebanyak 14 buah,
e) paragraf definisi (PPDef) sebanyak 5 buah, dan f) paragraf merinci (PPMer)
sebanyak 5 buah.
a. Paragraf deduktif
Dari analisis paragraf di atas kalimat utama dalam paragraf tersebut adalah
kalimat (1) yang berisi informasi jika olahraga adalah aktivitas yang menyehatkan
tubuh baik dari luar maupun dari dalam. Kalimat (2-5) merupakan kalimat yang
menjelasan kalimat (1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kalimat (1) merupakan kalimat utama yang berisi informasi mengenai
pentingnya fasilitas di sekolah-sekolah negeri. Kalimat (2-3) merupakan kalimat
penjelas yang menjelaskan kalimat (1). Contoh lain pola pengembangan deduktif
dapat dilihat dalam lampiran.
b. Paragraf induktif
Kalimat (1-2) merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat (3).
Kalimat (3) merupakan kalimat utama yang berisi informasi mengenai para
pedagang di Malioboro yang membersihkan lingkungan perelanjaan dengan
penuh semangat dan tanpa pamrih. Contoh lain pola pengembangan induktif dapat
dilihat dalam lampiran.
c. Paragraf sebab akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kalimat (1-2) adalah kalimat penjelas yang dalam paragraf sebab
terjadinya banjir di berbagai tempat. Kalimat (3) adalah kalimat utama atau dalam
paragraf ini merupakan akibat dari ditebangnya pohon-pohon dan tidak ganti
dengan pepohonan yang baru. Contoh lain pola pengembangan sebab akibat dapat
dilihat dalam lampiran.
d. Paragraf contoh
Kalimat (1) Sebagai manusia, kita juga mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, berisi informasi
kewajiban manusia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada di
sekitarnya. Kalimat (2-6) merupakan kalimat penjelas yang berupa contoh-contoh
kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia. Contoh lain pola
pengembangan contoh dapat dilihat dalam lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
e. Paragraf definisi
Dari analisis paragraf di atas dapat diketahui bahwa kalimat utamanya
adalah kalimat (1) Media komunikasi adalah sarana untuk berhubungan antara
satu orang dengan orang lain dengan jarak jauh maupun dekat, berisi informasi
bahwa media komunikasi adalah sarana untuk berhubungan antara satu orang
dengan orang lain dengan jarak dekat atau jauh. Kalimat (2-3) merupakan kalimat
penjelas yang memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan pada kalimat
utama. Contoh lain pola pengembangan definisi dapat dilihat dalam lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f. Paragaraf merinci
Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat (1) Kita sebagai
manusia, salah satu makhluk hidup di bumi kita wajib menjaga kesehatan
lingkungan dan kelestarian alam agar kita terhindar dari penyakit dan bencana
yang mungkin disebabkan karena ulah manusia, berisi informasi salah satu tugas
manusia sebagai mahluk hidup adalah menjaga lingkungan dan kelestarian alam
agar terhindar dari penyakit dan bencana. Kalimat (2, 2.a, 2.b, dan 2.c) adalah
kalimat penjelas dalam paragraf ini berupa rincian-rincian cara untuk menjaga
lingkungan sekitar manusia.
2. Struktur Paragraf yang Digunakan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seyegan
Selain pola pengembangan paragraf peneliti juga menemukan dua jenis
struktur paragraf yang digunakan siswa. Kedua struktur paragraf adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a) paragraf dengan dua unsur yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas dan
b) paragraf dengan tiga unsur yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi.
a. Paragraf dengan dua unsur (kalimat utama dan kalimat penjelas)
Berdasarkan dari data yang ada, peneliti menemukan paragraf dengan dua
unsur saja. Paragraf tersebut hanya terdiri dari kalimat utama dan kalimat
penjelas. Di bawah ini contoh paragraf dengan dua unsur pada karangan
eksposisi siswa.
(1) Permainan bola voli adalah olahraga permainan bola besar. (2) Permainan bola voli dimainkan 2 tim berlawanan, setiap tim terdiri dari 6
pemain. (3) Permainan ini dimainkan dengan cara bola dipukul menggunakan tangan dan mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi
serta berusaha menjatuhkan bola di area kotak lawan. (22 a)
Kalimat (1) Permainan bola voli adalah olahraga permainan bola besar,
berisi informasi bahwa permainan bola voli merupakan permainan bola besar.
Kalimat (2) Permainan bola voli dimainkan 2 tim berlawanan, setiap tim
terdiri dari 6 pemain, berisi informasi permainan bola voli dilakukan oleh dua
tim berlawanan yang terdiri dari 6 pemain di setiap tim. Kalimat (3)
Permainan ini dimainkan dengan cara bola dipukul menggunakan tangan dan
mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi serta
berusaha menjatuhkan bola di area kotak lawan, berisi informasi cara
bermain bola voli adalah berusaha dengan tangan untuk menjatuhkan bola di
area kotak lawan.
Berdasarkan paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat
(1) merupakan kalimat utama yang berisi informasi bahwa permainan bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
voli merupakan permainan bola besar. Kalimat (2-3) merupakan kalimat
penjelas yang menjelaskan kalimat utama.
b. Paragraf dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi)
Selain paragraf yang terdiri dari dua unsur, peneliti juga menemukan
paragraf yang terdiri dari tiga unsur. Paragraf tersebut terdiri dari kalimat
utama, kalimat penjelas, dan transisi. Di bawah ini contoh paragraf yang
terdiri dari tiga unsur pada karangan eksposisi siswa.
(1) Selain itu olahraga merupakan salah satu pilar utama yang dibutuhkan
bagi tubuh agar tetap sehat. (2) Olahraga dapat dilakukan di lapangan atau di
tempat terbuka. 3) Seperti jogging, senam, sepak bola, dll. (4) Olahraga juga
dapat dilakukan di dalam ruangan, contohnya fitnes, yoga, dan renang. (5)
Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. (6) Badan terasa lebih
sehat dan fresh, bekerja menjadi lebih semangat dan membuat pikiran lebih
tenang. (7) Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan beban yang sedang
dihadapi. (25 b)
Kalimat (1) Selain itu olahraga merupakan salah satu pilar utama yang
dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat, berisi informasi bahwa olahraga
adalah salah satu pilah yang dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat. Kalimat
(2) Olahraga dapat dilakukan di lapangan atau di tempat terbuka, berisi
informasi olahraga dapat dilakukan di luar ruangan. Kalimat (3) Seperti
jogging, senam, sepak bola, dll, berisi contoh-contoh olahraga yang dapat
dilakukan di luar ruangan. Kalimat (4) Olahraga juga dapat dilakukan di
dalam ruangan, contohnya fitnes, yoga, dan renang, berisi informasi olahraga
juga dapat dilakukan di dalam ruangan seperti fitness, yoga, dan renang.
Kalimat (5) Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, berisi
informasi olahraga memiliki bnyak manfaat bagi tubuh manusia. Kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(6) Badan terasa lebih sehat dan fresh, bekerja menjadi lebih semangat dan
membuat pikiran lebih tenang, berisi informasi salah satu manfaat olahraga
adalah badan menjadi lebih sehat dan pikiran mnjadi lebih tenang. Kalimat
(7) Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan beban yang sedang
dihadapi, berisi informasi manfaat olahraga yang dapat menghilangkan stress
dan beban yang sedang dihadapi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat
(1) merupakan kalimat utama yang berisi informasi bahwa olahraga adalah
salah satu pilah yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Kalimat
(2-7) merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama. Kata
“Selain itu” dalam kalimat (1) merupakan transisi yang menjadi penghubung
dengan paragraf sebelumnya (25 a).
Berdasarkan analisa di atas, pola pengembangan deduktif paling banyak
digunakan siswa dalam menulis paragraf. Hal ini disebabkan karena paragraf
deduktif adalah pola pengembangan yang paling mudah digunakan dalam menulis
paragraf. Selain itu, seringnya guru menggunakan pola ini menyebabkan siswa
enggan menggunakan pola-pola pengembangan yang lain.
C. Pembahasan
Menurut Tarigan (1987:11) paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun
secara logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Dari data yang terkumpul, terdapat satu karangan yang tidak dapat diteliti. Hal
tersebut disebabkan karena karangan hanya terdiri dari satu kalimat disetiap
paragrafnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan syarat paragraf yang baik yaitu
kelengkapan. Paragraf yang baik haruslah memiliki tiga syarat yaitu kesatuan,
kepaduan, dan kelengkapan.
Dari analisis mengenai pola pengembangan dan struktur paragraf di atas,
siswa belum menggunakan transisi dengan efektif, masih banyak karangan siswa
yang tidak menggunakan transisi. Transisi merupakan perekat atau penghubung
paragraf satu dengan paragraf lain sehingga hubungan itu terasa logis (Wiyanto,
2004:20). Tidak adanya transisi menyebabkan kurang terjaganya hubungan antar
paragraf yang dibuat oleh siswa. Hal ini terjadi karena siswa belum mengetahui
berbagai macam transisi dan fungsinya dalam karangan.
Struktur paragraf yang digunakan siswa dalam menulis paragraf masih
sangat monoton, yaitu terdiri dari dua unsur (kalimat utama dan kalimat pejelas).
Struktur paragraf adalah penyusunan berdasarkan kelengkapan unsur atau posisi
unsur paragraf (Tarigan 1987:21). Kelengkapan unsur paragraf itu menyangkut
unsur apa saja yang ada di dalam paragraf. Menurut Tarigan (Tarigan 1987:13)
alat bantu untuk menciptakan susunan logis sistematis ialah unsur-unsur paragraf
yaitu kalimat utama, kalimat pengembang, kalimat penegas, dan transisi.
Kurangnya pengetahuan siswa mengenai fungsi dan jenis-jenis struktur paragraf
menjadi salah satu sebab mengapa hal tersebut terjadi. Data tersebut didapat dari
hasil wawancara yang dilakukan kepada guru pengampu bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pentingnya peran guru dalam memberikan materi-materi menjadi salah satu kunci
utama dalam menyelesaikan hal tersebut.
Selain itu, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan Pedoman
Penulisan EYD khususnya penulisan huruf kapital pada awal kalimat. Terdapat
beberapa penulisan huruf kapital yang masih tidak benar yang dilakukan oleh
siswa dalam menulis paragraf. Siswa tidak cermat dalam menulis menyebabkan
masih terdapatnya kesalahan-kesalahan dalam penulisan.
Salah satu hal penting dalam menulis karangan adalah adanya judul yang
menarik. Hal tersebut tidak terlihat dari beberapa karangan eksposisi yang dibuat
oleh siswa. Siswa cenderung menggunakan judul yang sangat umum yang
menyebabkan terlalu jauhnya hubungan antara judul dan paragraf-paragraf di
bawahnya. Beberapa contoh judul adalah “lingkungan” dan “olahraga”. Dengan
judul yang baik, maka isi karangan akan dapat sedikit terwakili yang membuat
pembaca lebih mudah memahami isi karangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa siswa kelas X SMA N 1 Seyegan menggunakan enam jenis pola
pengembangan paragraf dalam menulis paragraf. Enam pola pengembangan
paragraf itu adalah 1) Paragraf Deduktif (PPDed), 2) Paragraf Induktif (PPIn), 3)
Paragraf Sebab Akibat (PPSA), 4) Paragraf Contoh (PPCon), 5) Paragraf Definisi
(PPDef), dan 6) Paragraf Merinci (PPMer).
Dari keenam pola pengembangan tersebut pola pengembangan paragraf
deduktif paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 30 paragraf. Hal itu terjadi
karena jenis pola pengembangan deduktif adalah pola pengembangan yang paling
mudah dalam menulis paragraf. Selain itu, pola ini paling umum digunakan oleh
guru dalam menjelaskan materi pelajaran khususnya Bahasa Indonesia.
Dari segi struktur paragraf peneliti menemukan dua jenis struktur yang
digunakan siswa dalam menulis paragraf, yaitu paragraf dengan dua unsur
(kalimat utama dan kalimat penjelas) dan paragraf dengan tiga unsur (kalimat
utama, kalimat penjelas, dan transisi). Berdasarkan analisis paragraf yang
dilakukan peneliti menemukan bahwa struktur paragraf yang banyak digtemukan
siswa adalah dua unsur paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas). Hal ini
terjadi karena kurangnya pengetahuan siswa mengenai jenis dan kegunaan unsur-
unsur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas, peneliti
memberikan saran untuk guru bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru Bahasa
Indonesia hendaknya memberikan penjelasan dan contoh macam-macam pola
pengembangan paragraf. Kurangnya latihan dalam menulis paragraf
menggunakan berbagai macam pola pengembangan menyebabkan karangan siswa
menjadi monoton. Dengan latihan yang cukup diharapkan siswa mampu menulis
paragraf dengan berbagai macam pola pengembangan paragraf.
Peneliti Lain yang melakukan penelitian sejenis dapat mengembangkan
pada jenis karangan yang lain. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
pertimbangan untuk penelitian-penelitian yang akan diadakan pada tingkat SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Dharma Aksara Perkasa.
Arifin, E. Zaenal. dkk. 1987. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Melton Putra.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
___________.1995. Eksposisi. Jakarta: PT Grasindo.
Listriani, Juwang. 2013. Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Ngragosari, Samigaluh, Kulon Progo
Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Sirait, Bistok. 1989. Dari Paragraf ke Esei. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Strauss, Anselm, Juliet Corbin. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis: Sebagai Satu Keteramplan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Djago. 1987. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
Verawati, Hedwig Risa. 2011. Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur Paragraf
pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP,
Universitas Sanata Dharma.
Wahyuni, Yayuk Sri. 2012. Pola Pengembangan Paragraf dalam Karangan
Deskripsi Tempat Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi). Jakarta: Gramedia.
Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia Widisarana
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
LAMPIRAN 1
Tabel 2
Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah siswa sudah memperoleh pengetahuan mengenai penulisan paragraf?
Siswa sudah memperolah pengetahuan mengenai penulisan paragraf yang baik dan benar.
2 Apakah para siswa menggunakan Bahasa Indonesia dan ejaan yang
benar dalam menulis paragraf?
Sebagian besar siswa belum menggunakan Bahasa Indonesia dan ejaan yang benar
dalam menulis paragraf.
3
Apakah paragraf hasil tulisan siswa sudah sesuai dengan kriteria paragraf
yang baik?Jika belum, pada bagian manakah paragraf tersebut mengalami kekurangan?
Belum, para siswa masih mengalami
kesulitan pada diksi dan penulisan sesuai ejaan yang baik dan benar.
4
Apakah kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf?Jika ada, bagaimana guru mengahadapi
masalah tersebut?
Ada, para siswa kesulitan untuk memilih
kalimat pertama dalam menulis sebuah paragraf. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk menulis paragraf sesuai tema yang mereka sukai.
5 Apakah siswa dibiasakan untuk menulis paragraf?Jika iya, bagamana
caranya?
Siswa berlatih menulis paragraf pada saat pelajaran, para siswa lebih dibiasakan
membaca.
6 Bagaimanakah minat siswa dalam menulis paragraf?
Para siswa sangat berminat dalam menulis paragraf.
7 Apa motivasi siswa dalam menulis paragraf?
Motivasi siswa adalah agar mendapatkan nilai bagus dalam menulis paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
LAMPIRAN 2
Perintah Membuat Paragraf
Kerjakanlah soal di bawah ini pada lembar jawab yang sudah disediakan!
Buatlah sebuah karangan eksposisi yang terdiri dari dua paragraf atau lebih
dengan tema lingkungan, olahraga, atau IPTEK!
Lembar Jawab
Nama :………………………………………
Kelas :………………………………………
No. Absen :………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………..….……………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..……….……………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………..…………….………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
LAMPIRAN 3
Tabel 3
Daftar Karangan Siswa
No.
Absen Nama Judul Keterangan
1 Ainum Thamami - TD
2 Arif Ardi Prayoga Sepak Bola Kesebelasan Elite
Dunia BD
3 Aris Setia Budi Pengaruh Perkembangan
Teknologi BD
4 Audrey Prischa
Pangestuni
(tidak hadir pada saat
pengambilan data) -
5 Aulya Dewanti - BD
6 Bagas Adhi
Nugroho
Jadikan Olahraga Kebutuhan
Hidup BD
7 Dayu Dhisparina Melestarikan Lingkungan BD
8 Desky Wulanjari Olahraga BD
9 Dian Nurikawati Penghijauan Lingkungan
Sekolah BD
10 Erna Isnawati Pengaruh Merokok di
Lingkungan Sekolah terhadap
Perkembangan Pendidikan
BD
11 Ernita Dwi Estiana Olahraga BD
12 Farradila Geta Oceania
- BD
13 Firda Tri Widiati - BD
14 Hasna Ulfah Edwina Masalah Banjir BD
15 Hermawan Surya Barata P.
Olahraga BD
16 Ibnu Ahmad Abdul Malik
Lingkungan BD
17 Indra Agung Prabowo Jati
Teknologi Informasi Komunikasi
BD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
18 Listina Wati Lingkungan Bersih BD
19 Lucki Kardanardi Olahraga BD
20 Maulana Akbar Pamungkas
Kerusakan Lingkungan BD
21 Nur Mayra Salma Annisa
Lingkungan Sekolah BD
22 Nur Oktaviana Voli BD
23 Pratiwi Dwi Cahyani (tidak hadir pada saat
pengambilan data) -
24 Rangga Sena Aji Hamisesa
Pentingnya Menjaga Kebersihan
BD
25 Ratna Yuli Astuti Olahraga BD
26 Reggy Nurhayati Lingkungan Rumah yang
Bersih BD
27 Riska Dini Rahmadani
Pentingnya Menjaga Lingkungan dan Alam
BD
28 Sela Puspita
Maharani
Dampak Kemajuan IPTEK
Dalam Kehidupan Manusia BD
29 Silvania Rosada (tidak hadir pada saat
pengambilan data) -
30 Tiyas Fitriyani Lingkungan Sekolah yang
Nyaman BD
31 Yoga Catur
Sujatmiko Umbal Balik BD
32 Yogo Wahono Olahraga BD
Keterangan:
TD : Tidak Bisa Diteliti
BD : Bisa Diteliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
LAMPIRAN 4 A
Tabel 4
Hasil Analisis Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf
No. No.
Absen Judul Paragraf Transisi
Kode Pola
Pengembangan Paragraf
Unsur Paragraf
Kal.
Utama dan Kal. Penjelas
Kal. Utama,
Kal. Penjelas,
dan
Transisi
1 2 Sepak Bola Kesebelasan Elite Dunia
Bagi pemain sepak bola, nomor punggung 10 dianggap sebagai nomor yang bertuah. Nomor punggung 10 banyak digunakan oleh para
penyerang dari berbagai kesebalasan elite dunia seperti Gary Lineker dari Inggris, Michael Platini dari Perancis, Lothal Matthaeus dari Jerman, Ruud Gullit dari Belanda, Roberto Baggio dari Italia, dan juga Diego
Armando Maradona dari Argentina.
PPCon 2
Tradisi peggunaan nomor punggung 10 ini bermula dari algojo gol dari Brasil tahun 60-an, yaitu Edson Arantes do Nascimento bintang yang
dikenal dengan nama Pele atau si mutiara hitam. Kaki emas Pele dan kehebatan tandukannya di depan gawang lawan membuat namanya tidak pudar diceritakan selama ini. Ia pemain sepak bola terhebat yang pernah
ada di planet bumi ini. Bahkan, dia dikenal sebagai olahragawan besar yang menjunjung tinggi sportivitasnya. Oleh sebab itu, nomor
punggungnya, nomor 10, menjadi angka keramat bagi tim sepak bola dunia sampai sekarang.
PPDed 2
2 3
Pengaruh
Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi di masa kini tentunya sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari anak-anak sampai orang yang sudah lanjut usia pastnya
dalam kehidupan sehari-hari mereka menggunakan teknologi. Guna menambah wawasan dalam belajar, mencari informasi, dan lain
sebagainya.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Namun dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat ini malah menimbulkan dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positifnya ialah kita dapat mengikuti perkembangan arus teknologi. Sedangkan dampak negatifnya adalah kita akan terjerumus dan
terlalu bergantung kepada teknologi tersebut. Cara mengatasinya ialah ikuti kegiatan sosial dimasyarakat agar mudah bergaul dan bila menggunakan teknologi tersebut batasilah jamnya. Dengan begitu kita
dapat mengendalikan arus perkembangan teknologi tersebut.
namun (transisi
perbandingan)
PPDed 2
3 5 -
Banyak macam olahraga yang dapat dilakukan. Olahraga secara modern maupun tradisional. Olahraga modern misalnya sepak bola, basket, lari
jarak dekat maupun jauh. Sedangkan olahraga tradisonal misalnya gobaksodor, basasan maupun jek-jekan. Olahraga tradisioanal biasanya dilakukan olah anak-anak di daerah pedesaan.
PPCon 2
Banyak manfaat olahraga bagi tubuh. Berolahraga secara teratur dapat merubah tubuh menjadi lebih indah dan menyegarkan pikiran di sela-sela hari yang sibuk, mengurangi stress, meningatkan energi, membuat tidur
menjadi lebih nyenyak, juga menurunkan berat badan. Namun, sebelum berolahraga kita harus melakukan pemanasan denga menggelangkan
kepala, lari-lari di tempat, memutar-mutarkan tangan selama 5 menit agar otot menjadi lebih lemas dan tidak akan terjadi cidera.
PPDed 2
4 6
Jadikan Olahraga
Kebutuhan Hidup
Dr. Sumaryanto, M.Kes., Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY), dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang
Ilmu Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Alumnus S2 ilmu olahraga Universitas Airlangga (Unair) dan S3 Filsafat Universitas
Gadjah Mada (UGM) ini membawakan pidato yang bejudul ‘eksistensi olahraga dalam perspektif filosofi dan kebermaknaan dalam kehidupan’. Pengukuhan dipimpin ketua senat UNY Prof. Dr. Achmad Dardini,
M.Hum. dan diakhiri Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.
PPMer 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Menurut Sumaryanto, eksistensi olahraga dalam kehidupan adalah dua hal yang saling berkaitan oleh karena itu pemasyarakatan dan massalan
olahraga bertujuan untu mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat serta manfaat
olahraga sebagai kebutuhan hidup. Karena itu, menurut ketua umum Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) DIY ini, perlu kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk melekukan
aktivitas olahraga, tentunya didukung proses pemahaman, penyadaran, penghayatan terhadap arti, fungsi, manfaat serta nilai-nilai olahraga.
Masyarakat berharapa ilmu yang dimiliki Dr. Sumaryanto bisa bermanfaat bagi orang banyak, namun juga bermanfaat bagi masyarakat luas.
PPDed 2
5 7 Melestarikan
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memenuhi perkemangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Biasanya lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan
biotik dan lingkungan abiotik. Misalnya, jika di sekolah lingkungan biotiknya seperti teman-teman sekolah, Bapak Ibu guru, serta karyawan
dan semua yang hidup yang berada di sekolah. sedangkan lingkungan abiotik seperti meja, kursi, udara, dan berbagai macam benda mati yang berada di sekitar sekolah. Ada juga lingkungan yang disebut lingkungan
sosial, yaitu lingkungan yang terdiri dari sesama manusia.
PPDef 2
Sebagai manusia, kita juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, reboisasi lahan, yaitu pengembalian
tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis da tidak produktif. Menjaga daerah resapan air,pembuatan sedengkan atau terasiring, dan masih banyak lagi. ita juga tiak boleh merusak lingkungan di sekitar kita.
Karena biasanya, lingkungan di sekitar kita rusak sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Seperti penebangan pohon secara liar,
pembakaran hutan, membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.
PPCon 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
6 8 Olahraga
Olahraga dibedakan menjadi 2, yaitu olahraga tradisional dan olahraga modern. Olahraga tradisional misalnya balap karung, krapan sapi, Tarik
tambang, dsb. Sedangkan olahraga modern misalnya basket, bulutangkis, renang, dsb.
PPCon 2
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga
metabolism tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
PPDed 2
7 9
Penghijauan
Lingkungan Sekolah
Penataan lingkungan sekolah menjadi green school dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, sehat, dan dapat mendukung KBM dengan
status dalam ruang maupun luar ruangan. Lingkungan sekolah yang kondusif sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Tidak itu
saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan mendorong pola hidup berutu yang pada saatini diperlukan dalam melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
PPDed 2
Penghijauan sangat penting bagi sekolah, selain menyejukkan udara juga
memperindah pemandangan. Penghijauan tidak hanya menanam pohon saja. Tetapi dengan membuang sampah pada tempatnya juga termasuk
penghijauan.
PPCon 2
Peran dan fungsi penghijauan adalah sebagai paru-paru lingkungan yang sangat diperlukan untuk hidup dan bernafas setiap makhlu hidup. Lingkungan yang hijau dan sehat dapat memberikan kenyamanan dan
keindahan, selain itu juga sebagai penyeimbangan alam yang dapat membentuk tempat hidup alam untuk satwa yang hidup di lingkungan
tersebut.
PPDed 2
8 10
Pengaruh Merokok di Lingkungan
Sekolah terhadap
Perkembangan
Di Indonesia, sekolah-sekolah negeri haruslah meiliki faktor penunjang yang cukup memadai mengingat betapa pentingnya manfaat pendidikan. Dimulai dari fasilitas yang menunjang KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar), ada pun faktor yang berkaitan dengan lingkungan. Lingkungan sangat berperan penting dalam kenyamanan siswa atas
berlangsungnya kegiatan KBM.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pendidikan Dengan adanya lingkungan yang bersih, terawat, dan terjaga akan melahirkan bibit-bibit unggul yang nantinya akan berguna dalam kemajuan pendidikan. Sekarang ini, pemerintah telah banyak membuat
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan asalah lingkungan sekolah demi kelancaran serta memaksimalkan daya kerja pemerintah yang
nantinya akan sangat berguna bagi bangsa dan tanah air. Contohnya saja hal yang sedang menjadi topik hangat baru-baru ini yaitupelarangan merokok di lingkungan sekolah. Hal ini dibuat bukan semata-mata untuk
lebih mengesankan suatu peran pemerintah dalam dunia pendidikan. Namun, karena begitu banyak hal yang melatarbelakangi hal tersebut.
PPDed 2
9 11 Olahraga
Olahraga yang tentunya tidak asing lagi terdengar di telinga kita.
Olahraga adalah suatu aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidaj hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Sudah banyak cabang-
cabang olahraga modern pada tahun 2009, yaitu angkat besi, bola basket, bola voli, futsal, hoki, karate, bulu tangkis, dan masih banyak lagi. Diantaranya masih ada juga olahraga tradisional yaitu egrang, balap
karung, karapan sapi, Tarik tamang, gangsing, dan sumprit, yang tentunya masih ada lagi. Olahraga tersebut telah terdokumentasi sehingga
akan dikenal sebagai olahraga tradisional dari Indonesia. Olahraga itu akan terus diwariskan oleh generasi selanjutnya sebagai warisan budaya agar tidak hilang atau musnah.
PPIn 2
Ternyata ada beberapa manfaat dari olahraga, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung coroner sebanyak 35%, mengurangi resiko diabetes
melitis sebanyak 50%, mengurangi resiko kanker kolon sebanyak 50%, dan lain-lain. Aktivitas fisik yang sedang berarti, aktivitas ini juga dapat menaikkan denyut jantung dan mengeluarkan keringat.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
10 12 -
Olahraga adalah suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dalam atau lebih dikenal dengan sehat jasmani rohani. Olahraga
memiliki banyak manfaat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran di samping itu juga dengan berolahraga tubuh akan terasa lebih
segar. Dengan berolahraga sistem metabolisme dalam tubuh akan berjalan dengan lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih aktif dan efisien. Olahraga merupakan sebagian
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.
Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.
PPDed 2
Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Hanya dengan meluangkan 5% waktu yang
kita miliki setiap hari untuk berolahraga dapat membuat mental menjadi lebih sehat, mengurangi stress, pikiran menjadi jernih, dan munculnya
perasaan bahagia.
PPDed 2
11 13 -
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
PPDed 2
Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah
terserang penyakit. Fisik orang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika sering
berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Olahraga terdiri dari olahraga modern dan olahraga tradisional. Sudah
banyak cabang-cabang olahraga modern antara lain, angkat besi, bola basket, bola voly, futsal, karate, bulu tangkis, dan masih banyak lagi.
Sedangkan olahraga tradisional di antaranya engrang, balap karung, tarik tambang. Olahraga tersebut telah terdokumentasikan sehingga akan dikenal sebagai olahraga tradisional dari Indonesia.
PPDed 2
12 14 Masalah Banjir
Masalah yang sering terjadi di lingkungan daerah Jakarta dan sekitarnya. Diantaranya banyaknya masalah yang ada di Jakarta, masalah yang
belum terselesaikan saat ini adalah masalah banjir. Kurangnya kesadaran masyarakat di daerah Jakarta untuk tidak membuang sampah sembarangan masih kurang. Salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah
membuang sampah di sungai yang menyebabkan sungai tersumbat, kotor, dan bau. Bila musim penghujan banjir setiap hari bisa datang. Bila terjadi
banjir masyarakat daerah Jakarta hanya pasrah dan mengandalkan Pemerintah setempat yang mengatasinya.
PPDed 2
Sampai saat ini penanggulangan banjir hanya dilakukan beberapa orang.
Belum semua orang menyadari akan hal itu. Beberapa penanggulangan banjir yang dilakukan masyarakat diantaranya: membersihkan sampah di
sungai, membakar sampah non organik, membuat resapan air, dan membuang sampah pada tempatnya.
saat ini (hubung
an
waktu)
PPDed 2
Masalah banjir hingga saat ini dikeluhkan masyarakat daerah Jakarta. Banjir terbesar yang terjadi di Jakarta sekitar tahun 2012. Banjir itu
mengakibatkan kerusakan rumah dan toko hingga rusak parah. Setelah kejadian itu masyarakat Jakarta lebih memperdulikan lingkungan dan
membuang sampah pada tempatnya.
saat ini
(hubungan
waktu)
PPDed 2
3 15 Olahraga
Olahraga dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tetap sehat baik dan jasmani dan rohani. Jika kekebalan tubuh menurun, maka virus-
virus akan mudah menyerang immune tubuh yang rentan terhadap penyakit. Biasanya yang menyerang adalah flu, demam, dan batuk.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menjaga kekebalan tubuh dapat dilakukan dengan berolahraga. Dengan rajin berolahraga kekebalan tubuh akan lebih kuat dan sehat. Seperti
olahraga jogging pagi hari, lari kecil, dan pemanasan (tracing). Dengan rajin berolahraga dan mengatur pola makan yang seimbang akan lebih
bermanfaat bagi masa depan dan umur yang lama.
PPDed 2
14 16 Lingkungan
Saat musim pancaroba seperti sekarang ini biasanya orang lebih mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit yang biasanya menyerang yaitu
demam, batuk, dan flu. Agar kita tidak mudah terserang penyakit, tentunya kita harus memperhatikan pola hidup kita.
PPDed 2
Cara menjaga kesehatan kita bisa dilakukan dengan bermacam-macam
cara. Contohnya memperhatikan pola makan kita sehari-hari, menjaga lingkungan sekitar kita agar tetap bersih. Cara lain yang bisa dilakuan
yaitu menghindari banda-benda yang bisa menyebabkan genangan air saat hujan turun. Jangan lupa berolahraga secara rutin dan masih banyak lagi cara-cara menjaga kesehatan diri dan lingkungan agar kita tidak
mudah terserang penyakit.
PPCon 2
15 17
Teknologi
Informasi Komunikasi
Media komunikasi adalah sarana untuk berhubungan antara satu orang dengan orang lain dengan jarak jauh maupun dekat. Media komunikasi
juga bisa diartikan sebagai benda atau alat untuk berkomunikasi. Pada zaman dulu media komunikasi hanyalah media cetak dan surat, sekarang media komunikasi semain berkembang dan akan terus berkembang
berkembang seiring perkembangan zaman.
PPDef 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari waktu ke waktu media komunikasi dan informasi semakin berkembang apalagi di era globalisasi ini media komonikasi dan
informasi berembang sangat pesat. Di era ini media komuniasi dan informasi menjadi kebutuhan utama, sebagai contohnya melakukan bisnis
harus menggunakan media komunikasi sehingga klien lebih nyaman dan tidak perlu datang langsung ke kantor, bisa memberi kabar sanak saudara dari jarak yang jauh. Selain itu alat komunikasi saat ini terbuat dari
barang elektronika, sebagai contoh handphone, televisi, komputer sebagai alat untuk berkomunikasi melalui internet. Alat komunikasi dan informasi
saat ini lebih cepat dan efisien daripada yang dulu, contohnya surat akan sampai ke tujuannya lebih dari satu hari sedangkan jika melalui handphone bisa berkomunikasi dengan hitungan detik, hal ini
dikarenakan kecepatan manusia lebih lambat daripada kecepatan gelombang. Selain itu media komuniasi dan informasi saat ini tidak
terhambat oleh jarak maupun daerah dan akses jalan yang sulit ditempuh. Teknologi informasi dan komunikasi modern membutuhkan waktu yang relatif singkat, mudah, murah, lebih terbuka dan fleksibel karena
bersumber pada sesuatu yang elektronika seperti internet dan handphone yang mudah diakses dimana saja dan kapan pun, itulah kemajuan
teknologi yang terus berkembang.
dari waktu ke
waktu (hubung
an
waktu)
PPCon 2
16 18 Lingkungan
Bersih
Lingkungan bersih adalah lingkungan yang sehat, jauh dari sampah dan polusi. Lingkungan bersih sulit kita temui di daerah perkotaan karena terdapat banyak kendaraan bermotor yang hamper setiap hari orang
memakainya. Lingkungan bersih dapat kita temui di daerah pedesaan yang masih asri karena di daerah ini jarang ditemui pabrik-pabrik dan
kendaraan bermotor.
PPCon 2
Untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat kita semua perlu mangadakan kegiatan gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan kita. Memanam pohon-pohon untuk penghijauan karena
apabila lingkungan kita banyak tanaman berarti banyak pula oksigen yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri yang berguna bagi tubuh kita
juga. Marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan sekitar kita agar bersih dan sehat.
PPCon 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
17 19 Olahraga
Olahraga merupakan suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dari dalam. Menurut pakar Cholik Mutohir olahraga adalah
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi jasmaniah bagi seseorang.
PPDed 2
Sebenarnya banyak cabang atau macam olahraga yang perlu kita ketahui diantaranya lari, lari terbagi menjadi lari jarak pendek, lari sedang, dan
lari jauh. Selain lari juga ada jenis olahraga angkat besi, tenis meja, dll. Tetapi kita tidak perlu harus olahraga yang susah cukup lakukan olahraga yang ringan seperti jalan sehat, bersepeda, dan lain-lain, itu sudah
merupakan bagian dari olahraga. Tidak hanya olahraga, makanan pun memiliki pengaruh penting terhadap pola hidup yang seimbang. Agar kita
mendapatkan pola hidup yang seimbang, makan makanan yang bergizi seperti sayur-mayur atau buah-buahan dan hindarilah makanan yang yang mengandung pengawet makanan, penyedap makanan, pewarna makanan,
dll. Dengan olahraga dan makan makanan bergizi seimbang kita dapat menciptakan pola hidup sehat.
PPCon 2
18 20 Kerusakan
Lingkungan
Kalimantan, pulau yang kaya akan hutan. Banyak pepohonan yang
tumbuh di hutan tersebut. Hutan yang dapat menahan air dengan akar pohonnya agar tidak banjir. Akan tetapi, lihat hutan sekarang, banyak yang gundul akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.
PPSA 2
Saat ini manusia hanya menebang pohon ssaja tanpa menanamnya lagi.
Pepohonan mulai habis karena tertebang dan terbakar, tinggalah hutan gundul yang ada. Kini hutan tidak dapat lagi menahan air, yang ada hanyalah banjir terjadi di sana dan di sini.
saat ini
(hubungan
waktu)
PPSA 2
19 21 Lingkungan
Sekolah
Lingkungan sekolah adalah tempat dimana terdapat kegiatan belajar
mengajar. Perlu diketahui lingkungan sekolah harus selalu dijaga kebersihannya dan kesehatannya. Semua warga sekolah yang harus memperhatikan dan menjaganya. Entah itu siswa, guru, dan warga
sekolah lainnya. Menjaga lingkungan sekolah dapat dimulai dari hal kecil. Seperti piket kelas, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak
merusak ekosistem yang ada.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jika lingkungan sekolah bersih dan sehat pasti memiliki banyak manfaat.
Entah itu manfaat untuk menjaga warga sekolah dan manfaat untuk lingkungan sekolah itu sendiri. Contoh manfaat untuk warga sekolah
salah satunya siswa lebih nyaman dan kegiatan belajar mengajar lebih kondusif. Sedangkan contoh manfaat untuk lingkungan sekolah salah satunya untuk menjaga ekosistem dan melestarikan lingkungan alam.
PPCon 2
20 22 Voli
Permainan bola voli adalah olahraga permainan bola besar. Permainan
bola voli dimainkan 2 tim berlawanan, setiap tim terdiri dari 6 pemain. Permainan ini dimainkan dengan cara bola dipukul menggunakan tangan dan mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi
serta berusaha menjatuhkan bola di area kotak lawan.
PPDef 2
Olahraga permainan bola voli ini pertama kali ditemukan oleh seorang instruktur pendidikan jasmani dari YMCA bernama William G. Morgan pada tanggal 9 februari 1895 di Holyoke, Massachu setts, Amerika
Serikat. Olahraga bola voli dinaungi FIVB (Federation International de Volleyball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di
Indonesia dinaungi PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
PPDed 2
21 24 Pentingnya Menjaga
Kebersihan
Selama ini, pemerintah Indonesia menerapkan program lingkungan bersih dengan memberikan piagam Adipura sebagai penghargaan kota terbersih.
Kota Yogyakarta salah satu kota yang meraih 3 piagam Adipura.
PPCon 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Namun, jika kita lihat lebih detail lagi, kota Yogyakarta masih saja berserakan sampah. baik di tempat umum, lingkungan sekolah, tempat
kerja, dan yang lebih parah aliran sungai maupun kali yang mengalir di kota Yogyakarta. Contohnya saja disetiap aliran sungai ada saja sampah rumah tangga yang setiap hari mudah dijumpai dalam jumlah besar
berbungkus tas plastik. Lalu cobalah kita lihat daerah persawahan di wilayah persawahaan di wilayah Sleman. bungkus makanan, bungkus
minuman, maupun jenis sampah lain sudah mengendap di sela-sela selokan kecil yang mengairi sawah. Tidak disadari, air tersebut membawa bahan-bahan kimia dari sampah yang ada di sungai. Sehingga air
tercemar, padi tercemar dan bakteri tumbuh subur. Tentu jika kita melihat sampah di sawah maupun di tempat lain akan merasa risih, tidak nyaman, dan mengganggu pandangan. Akan lebih baik diadakan kegiatan
kebersihan di semua daerah pemukiman warga maupun sekitarnya.
namun (transisi
perbandingan)
PPCon 3
Kita pernah melihat di media elektronik televisi tentang pedagang di Malioboro bergotong royong membersihkan kawasan perbelanjaan itu dengan semangat dan tanpa pamrih. kalau mereka bisa, tentu kita akan
lebih bisa. Maka menjaga lingkungan akan menjadikan suasana bersih, hijau, sejuk serta terciptanya kesadaran tertib membuang sampah pada
tempatnya. Selain itu, lingkungan bersih juga akan berdampak langsung pada kita yaitu terjauh dari berbagai penyakit.
PPIn 2
22 25 Olahraga
Hidup sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dengan
mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah. Rajin beribadah dapat menyehatkan dan menenangkan batin. Dan membudidayakan hidup di lingkungan bersih.
PPCon 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Selain itu olahraga merupakan salah satu pilar utama yang dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat. Olahraga dapat dilakukan di lapangan atau di
tempat terbuka. Seperti jogging, senam, sepak bola, dll. Olahraga juga dapat dilakukan di dalam ruangan, contohnya fitnes, yoga, dan renang.
Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Badan terasa lebih sehat dan fresh, bekerja menjadi lebih semangat dan membuat pikiran lebih tenang. Olahraga juga dapat menghilangkan stres dan beban yang
sedang dihadapi.
selain itu PPDed 3
23 26 Lingkungan Rumah yang
Bersih
Lingkungan adalah area sekitar suatu rumah. Lingkungan memberikan kesan tersendiri terhadap rumah yang ditempati. Lingkungan yang bersih
dan indah lebih nyaman dipandang dari pada lingkungan yang kumuh. Selain itu, bersih tidaknya lingkungan akan mempengaruhi kesehatan sang penghuni rumah.
PPMer 2
Lingkungan rumah yang bersih akan terhindar dari bakteri-bakteri penyebab penyakit sehingga penghuni rumah terhindar dari penyakit.
Lingkungan yang bersih juga menjadi aspek penilaian orang terhadap sang penghuni rumah, rumah yang bersih tercipta karena sang pemilik yang rajin merawatnya. Rumah yang sederhana namun bersih dan rapih
terlihat elegan dan siapapun yang melihatnya menjadi tertarik. Sebaliknya, rumah mewah namun kotor tidak nyaman dihuni. Karena itu,
sebaiknya kita memperhatikan dan merawat lingkungan sekitar, agar rumah terlihat nyaman dan kita terhindar dari penyakit.
PPDed 2
24 27
Pentingnya
Menjaga Lingkungan dan Alam
Kita sebagai manusia, salah satu makhluk hidup di bumi kita wajib menjaga kesehatan lingkungan dan kelestarian alam, agar kita terhindar dari penyakit dan bencana yang mungkin disebabkan karena ulah
manusia. Agar lingkungan yang kita tempati tetap sehat kita perlu menjaga lingkungan kita, agar kita terhindar dari penyakit dengan cara:
PPMer 2 · Tidak membuang sampah disembarang tempat. Jika kita membuang sampah disembarang tempat, sampah itu bisa menjadi sarang
nyamuk yang menyebabkan penyakit demam berdarah dan juga bisa menyebabkan bau yang tidak sedap yang bisa mengganggu saluran pernafasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
· Selalu membersihkan tempat-tempat yang memungkinkan menjadi tempat pertumbuhan virus penyakit, contohnya: kamar mandi, dapur,
dekat tempat sampah, dan lain sebagainya.
· Menanam pepohonan disekitar rumah, agar udara di sekitar kita
segar, karena pepohonan dapat mengurangi polusi udara.
Kita juga perlu menjaga alam kita, agar alam kita terhindar dari bencana yang tidak diinginkan , dengan cara:
PPMer 2
· Tidak membuang sampah di sungai, karena sampahnya akan menghambat lajunya air di sungai, sehingga saat terjadi hujan sungai
tidak mampu menampung air hujan karena sungai terhambat dengan sampah dan akan menyebabkan banjir.
· Tidak menebang pohon sembarangan atau secara liar, karena akan
menyebabkan hutan menjadi gundul, sehingga saat terjadi hujan akar tidak mampu menahan air dan tanah, sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.
· Melakukan reboisasi di hutan gundul, agar hutan menjadi rimbun
kembali dan bisa menahan tanah dan menyerap ai, sehingga tidak akan terjadi banjir dan tanah longsor.
· Menanam pohon di pinggir jalan raya, agar dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan dari asap kendaraan bermotor.
25 28
Dampak Kemajuan
IPTEK Dalam Kehidupan
Pada zaman sekarang, IPTEK atau kependekkan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, hal ini
berpengaruh terhadap kehidupan kita saat ini baik dampak positif maupun dampak negatif.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Manusia IPTEK dapat digunakan untuk berbagai hal, salah satu melalui “internet”.
Internet juga dapat digunakan untuk media belajar para siswa. Siswa dapat mencari tahu dan menggali ilmu lewat internet. Itu adalah salah satu dampak positifnya. Namun ada juga dampak negatif dari kemajuan
IPTEK saat ini. Penyalahgunaan internet pada anak, ini sangat berdampak buruk. Sebab, anak zaman sekarang ini lebih memilih mencari hal-hal
yang tidak bermanfaat dari internet. Contohnya situs “porno”. Anak yang seharusnya dalam proses pembelajaran, justru malah digoyah pikirannya untuk hal-hal seperti itu.
PPDed 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
26 30
Lingkungan
Sekolah yang Nyaman
Bagi Para siswa, tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman adalah: a) Lapangan bermain,
fasilitas ini penting bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya yang berhubungan dengan ketangkasan dan pendidikan jasmani. b)
Pepohonan rindang, semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan maraknya penebangan pohon secara liar.Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu
pendukung kecerdasan anak, kadar oksigen sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang
kita makan sehari-hari disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh. c) Sistem sanitasi dan sumur resapan air, syarat terpenting sebuah lingkungan layak ditinggali adalah jika sistem sanitasi yang bersih maka
akan tercipta rasa nyaman untuk mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar
tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah. d) Tempat pembuangan sampah, dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan
sampah akhir di lingkungan sekolah, dan memberikan contoh kepada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. e) Lingkungan sekitar
sekolah yang mendukung, lingkungan sekolah yang di pinggir jalan raya yang selalu padat atau yang dekat dengan tempat pembuangan sampah menimbulkan akibat bau-bau yang tidak sedap dan menyebabkan siswa
cenderung tidak nyaman belajar. Jadi prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami
pelajaran di sekolah tetapi juga kondisi lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
PPMer 2
27 31 Umbal Balik
Walaupun tidak terjadi setiap tahun peristiwa umbal balik di waduk-waduk sangat merugikan para petani ikan keramba jaring apung (KJA),
karena berdampak kematian masal pada ikan. Peristiwa seperti ini terjadi secara tiba-tiba tanpa mempunyai kesempatan untuk panen dini.
PPSA 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Peristiwa Umbal balik merupakan peristiwa yang terjadi jika penurunan suhu lapisan air permukaan lebih rendah dari suhu lapisan air
dibawahnya. Peristiwa ini mengakibatkan masa air lapisan atas turun ke bawah berganti tempat dengan masa air lapisan bawah yang pindah ke
bagian atas.
PPDef 2
28 32 Olahraga
Karate merupakan salah satu cabang olahraga bersifat bela diri yang berasal dari pulau Okinawa, Jepang. Karate merupakan salah satu jenis bela diri yang dipertandingkan di Olimpiade.
PPDef 2
Namun, selain teknik yang harus dikuasai seorang praktisi karate adalah
kemampuan olah pernafasan dengan cara meditasi dan melakukan jurus yang banyak menggunakan pernafasan.Cara ini terbukti bisa
menyembuhkan penyakit seperti lemah jantung, paru-paru, memperkuat sistem kekebalan tubuh yang lemah.
namun (transisi perbandi
ngan)
PPDed 2
Keterangan:
Kalimat bergaris bawah : Kalimat Utama
Kalimat tidak bergaris bawah : Kalimat Penjelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN 4 B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 5
Surat Izin Penelitian
1. Surat Izin Penelitian dari Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2. Surat Izin Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Surat Izin Penelitian dari Bappeda Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BIODATA PENULIS
Wahyu Prasetya lahir di Sleman pada 26 Oktober 1988. Ia
memulai pendidikan formal di TK pada tahun 1992 dan
menyelesaikannya pada tahun 1994. Ia melanjutkan
pendidikan di SD Ploso Gede 1 di Jawa Tengah yang
diselesaikan pada tahun 2000. Setelah lulus, ia
melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Seyegan di
Yogyakarta yang diselesaikan pada tahun 2003. Pendidikan SMA ditempuh di
SMA N 1 Seyegan dan lulus tahun 2007. Tahun 2007 ia melanjutkan pendidikan
lagi di Unversitas Pembangunan Nasional, namun hanya menjalani dua semester.
Tahun 2008 ia masuk Universitas Sanata Dharma di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (KIP), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS), Progarm Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Tugas akhir diselesaikan dengan
menulis skripsi berjudul “Pola Pengembangan dan Struktur Paragraf pada
Karangan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seyegan Tahun Ajaran 2013/2014”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI