PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1606/2/091314014_full.pdfRendra...

110
INTEGRASI TIMOR TIMUR KE DALAM PEMERINTAHAN INDONESIA 1976 - 1999 MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh RENDRA PURNAWAN JAPESA NIM : 091314014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/1606/2/091314014_full.pdfRendra...

  • INTEGRASI TIMOR TIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA

    1976 - 1999

    MAKALAH

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Sejarah

    Oleh

    RENDRA PURNAWAN JAPESA

    NIM : 091314014

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    INTEGRASI TIMORTIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA

    TAHUN 1976 - 1999

    MAKALAH

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Sejarah

    Oleh :

    RENDRA PURNAWAN JAPESA

    NIM : 091314014

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Makalah ini saya persembahkan kepada :

    1. Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmatnya kepada saya,

    sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

    2. Kedua orang tuaku terkasih, Bapak Syamsu Udaya dan Ibu Rosina, yang telah

    membesarkanku dengan penuh kasih sayang, membimbingku dengan penuh

    kesabaran, dan selalu memotivasiku untuk terus belajar.

    3. Adikku terkasih, Dewi Juwita Cahyati dan pacarku Leny Astriani yang selalu

    motivasi untuk segera menyelesaikan makalah ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “Jas Merah” Jangan sekali-kali melupakan sejarah, tapi jangan juga sekali-

    Kali meratapi sejarah, karena yang seharusnya kita lakukan adalah belajar dari

    sejarah.

    (Soekarno)

    Tak ada kesulitan yang tak terkalahkan. Bahkan kesulitan yang bersifat khayalan

    pun bias diatasi dengan berfikir yang benar.

    (Norman Vincent Peale)

    Semakin keras anda bekerja, semakin sulit untuk menyerah.

    (Vince Lombardi)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 26 Agustus 2015

    Penulis

    Rendra Purnawan Japesa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Rendra Purnawan Japesa

    Nomor Mahasiswa : 091314014

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    “Integrasi Timor Timur ke Dalam Pemerintahan Indonesia Tahun 1976-1999”.Demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

    mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

    mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

    tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal : 26 Agustus 2015

    Yang menyatakan

    Rendra Purnawan Japesa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    INTEGRASI TIMORTIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA

    TAHUN 1976 - 1999

    Rendra Purnawan Japesa

    Universitas Sanata Dharma

    2015

    Tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tiga

    permasalahan pokok, yaitu :1) Proses integrasi Timor Timur kewilayah Republik

    Indonesia. 2) Faktor integrasi Timor Timur dengan Indonesia. 3) Dampak

    integrasi terhadap perkembangan wilayah Timor Timur.

    Makalah ini disusun melalui studi pustaka, mengunakan pendekatan multi

    dimensional, dan ditulis secara deskrptif analitis.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :1) proses integrasi dimulai ketika

    Indonesia memiliki kepentingan untuk membendung pengaruh paham komunis di

    ASIA 2) Rakyat Timor Timur berkeinginan untuk bergabung dengan Indonesia

    agar kenflik sosial di Timor Timur berakhir. 3) dampak negative dari integrasi

    menimbulkan banyak korban jiwa maupun harta bagirakyat Timor Timur, dan

    dampak positif banyak membantu perkembangan polapikir masyarakat Timor

    Timur dalam memandang dan menyelesaikan permasalahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    The integration of East Timor into the Indonesian governmentin1976 - 1999

    Rendra Purnawan Japesa

    Sanata Dharma University

    2015

    The purpose of this papers for description something and anality 3

    main/major problems. 1) Th integration process of Timor Timur to the Republic

    of Indonesia Region. 2) Factor integration of Timor Timur with Indonesia. 3) The

    impact of integration for development Timor Timur region.

    This papers created by study literature with approach multydimensional,

    an written by description analysis.

    The goal of the research showes that : 1) The prosess of integration begen

    when Inonesia have interst for stem comunism in ASIA. 2) Timor Timur citizen

    wanna joine with Indonesia with that the social conflict of Timor Timur done. 3)

    The negatively impact from integration cause many fatalities which aset for Timor

    Timur cityzen and the positive impact so much helpfull development mindset for

    Timor Timur citizen when facing problems.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmemberikan berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalahyang berjudul “INTEGRASI TIMOR TIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA TAHUN 1976 - 1999”.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat

    diselesaikan jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini,

    penulis ingin mengucap kanterimakasih kepada :

    1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Ibu Dra. Theresia Sumini, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan

    kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

    3. Bapak Dr. Anton Haryono, M. Hum selaku dosen pembimbing yang telah

    dengan sabar membimbing, memberikan banyak pengarahan dan masukkan,

    serta saran selama proses penulisan dan penyusunan makalah ini.

    4. Seluruh dosen danpihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah, yang

    telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi

    di Universitas Sanata Dharma.

    5. Seluruh karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, yang telah

    memberikan pelayanan dan membantu penulis dalam memperoleh sumber

    penulisan makalah ini.

    6. Seluruh keluargaku, terkhusus untuk kedua orang tuaku, Bapak Sanyu Udaya

    dan Ibu Rosina, serta adikku Dewi J C, dan juga pacarku tersayang Leny

    Astriani terimakasih atas dukungan, do’a dan semangat yang selalu diberikan

    kepada saya.

    7. Teman-teman Pendidikan Sejarah angkatan 2009, terimakasih atas dukungan

    dan do’anya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    8. Semua pihak yang telah membantu, namun tidak dapat saya sebutkan satu per

    satu, terimakasih atas dukungan dan do’anya.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

    pembaca, guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini

    dapat bermanfaat bagi para pembaca.

    Yogyakarta, 26 Agustus 2015

    Rendra Purnawan Japesa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ iv

    HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii

    ABSTRAK....................................................................................................... viii

    ABSTRACT ...................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR........................................................................................ x

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

    BABIPENDAHULUAN..................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah................................................................................... 5

    C. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................................ 6

    D. Sistematika Penulisan ............................................................................. 7

    BAB II PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH

    REPUBLIK INDONESIA .................................................................... 8

    A. Terbentuknya Partai Politik di Timor Timur ........................................... 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    B. Campur Tangan Pemerintah Indonesia............ ...................................... 12

    C. Perang Saudara. .................................................................................... 13

    D. Deklarasi Sepihak Fretilin .................................................................... 14

    E. Deklarasi Balibo ................................................................................... 17

    F. Invasi Militer Indonesia ke Timor Timur............................................... 19

    G. Peresmian Integrasi Timor Timur Oleh Indonesia ................................. 22

    H. Operasi Keamanan Setelah Peresmin Integrasi ..................................... 23

    I. Pemilu Pertama di Timor Timur............................................................. 26

    BAB III FAKTOR INTEGRASI TIMOR TIMOR DENGAN

    INDONESIA...................................................................................... 29

    A. Faktor Dari Rakyat Timor Timur .......................................................... 29

    B. Faktor Dari Pemerintah Indonesia......................................................... 32

    BAB IV DAMPAK INTEGRASI TERHADAP PERKEMBANGAN

    TIMOR TIMUR ................................................................................ 37

    A. Dampak Negatif Dari Integrasi Timor Timur ke Indonesia .................. 37

    1...................................................................................................... D

    alam Bidang Sosial ........................................................................ 37

    a) .......................................................................................... O

    perasi Seroja Berlanjut ....................................................... 37

    b).......................................................................................... P

    emberontakan Pertama Setelah Takluknya Timor Timur

    Oleh ABRI......................................................................... 39

    c) .......................................................................................... T

    ragedi Santa Cruz............................................................... 40

    2...................................................................................................... D

    alam Bidang Politik ....................................................................... 43

    3...................................................................................................... D

    alam Bidang Ekonomi ................................................................... 44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    B. Dampak Positif Dari Integrasi Timor Timur Dengan Indonesia............. 45

    1...................................................................................................... D

    alam Bidang Sosial ........................................................................ 45

    2...................................................................................................... D

    alamBidang Politik ........................................................................ 48

    3...................................................................................................... D

    alam Bidang Ekonomi ................................................................... 51

    C. Dampak Lepasnya Timor Timur Dari Indonesia………………………..53

    BAB V KESIMULAN...................................................................................... 56

    DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 60

    LAMPIRAN .................................................................................................... 63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Silabus............................................................................................................... 63

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................... 68

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Timor merupakan suatukawasan yang sudah dikenal secara luas sejak

    kurang lebih 200 tahun yang lalu, terutama karena eksotisme produk kayu

    cendananya yang aromanya sangat mempesona. Jauh sebelum Belanda dan

    Portugis masuk ke wilayah ini, pulau Timor adalah bagian dari jaringan

    perdagangan yang secara politis berpusat di Jawa Timur dan kemudian bergabung

    dengan Sulawesi, jaringan ini terikat dalam satu jaringan komersial dengan Cina

    dan India.1

    Kawasan pulau Timor membujur dari arah barat daya ke timur laut. Satu-

    satunya batas darat adalah disebelah barat daya, yaitu dengan bagian barat pulau

    Timoryang merupakan wilayah dari provinsi NTT. Luas wilayah pulau Timor

    bagian timuradalah 14.989.375 km2, sedangkan belahan bagian barat yang masuk

    provinsi NTT adalah 13.819.41 km2.2Keadaan alam pulau Timor kurang bagus

    karena kondisi tanahnya terdiri dari bebatuan kapur dan pegunungan yang tidak

    vulkanis seperti di pulau Jawa, sehingga tumbuh-tumbuhan tidakbanyak

    jenisnya,akan tetapi kayu cendana banyak tumbuh diwilayah ini.

    1Jhon GTaylor,Perang Tersembunyi ( Sejarah Timor Timur Yang Dilupakan),Jakarta, Porum

    solidaritas untuk rakyat Timor Timur, 1998, hlm, 2. 2A Kardiyat Wiharyanto,SEJARAH INDONESIA DariProklamasi Sampai Pemilu 2009.

    Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma,2011,hlm, 198.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Produk kayu cendana inilahyang menjadi daya tarik bangsa Eropa datang

    kewilayah timur Indonesia.Kedatangan Portugis pertamakali di kawasan Timor

    adalah di pulau Solor.Ada dua versi kedatangan bangsa Portugis ke pulau Timor.

    Versi pertama menyatakan bahwa Portugis tiba dipulau Timor tahun 1511, ketika

    penjajahan Portugis Alfonso de Abrau mengelilingi pulau tersebut dan membuat

    peta mengenainya. Sementara versi kedua menyatakan bahwa kedatangan bangsa

    Portugis untuk pertama kalinya ke Pulau Timor adalah tahun 1519, ketika

    Ferdinand Magallen menjejakkan kaki untuk pertama kalinya dipulau itu dengan

    menumpang kapal berbendera Spanyol. Sampai saat ini para sejarawan belum

    sepakat mengenai kapan persisnya Bangsa Portugis datangke pulau Timor.

    Setelah Belanda menguasai sebagian wilayahpulau Timor bagian barat yaitu

    wilayah Solor, kegiatan Portugis terdesak ke pulau Timor bagian timur, pada

    tahun 1640 orang-orang Portugis mulai membangun tempat tinggal baru di Timor,

    khusus untuk para pastor dan pedagang. Sejak saat itu perhatian Portugis semakin

    terpusat ke pulau Timor bagian timur ini. Siasat pertama yang berorientasi pada

    agama dan perdagangan mulai berubah bentuk menjadi ekspansi teritorial dengan

    mendirikan benteng-benteng. Politik adu domba dipraktikkan antara raja-raja

    setempat yang diakhiri dengan pengakuan kekuasaan Portugis oleh masyarakat

    pribumi.3

    Akan tetapi secara administratif atau secara de facto Portugal menancapkan

    kekuasaanya pada tahun 1665 saat Raja Muda Portugal yang berkedudukan di

    3Ibid., hlm 198-199

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    India mengangkat Simon Luis sebagai kepala daerah Timor pertama.4 Sementara

    itu Belanda semakin memperluas kekuasannya kewilayah Nusa Tenggara Timur,

    sehingga Portugis semakin terdesak dan pada tahun 1769 tinggal menguasai

    daerah Timor bagian timur saja.Pengaruh Portugis mengalami kemunduran di

    wilayah-wilayah jajahannya.Sejak tahun 1662 satu demi satu wilayah jajahan

    Portugis jatuh ketangan lawan-lawannya yaitu Belanda dan Inggris, begitupun

    denganwilayah jajahannya di Indonesia khususnya pulau Timor bagian barat

    (Flores) kecuali Timor bagian timur. Meskipun Portugis hanya menguasai

    sebagiankecil wilayah pulau Timor, Portugis tidak begitu saja dengan mudah

    menanamkan kekuasaanya di daerah tersebut.Itu terbukti sejak Portugis mulai

    berusaha menguasai daerah Timor Timur, rakyat secara terus menerus melakukan

    perlawanan.5 Sejarah mencatat bahwa bangsa Timor melakukan perlawanan

    terhadap Portugis untuk pertamakalinya pada tahun 1641. Pada waktu itu

    sejumlah penguasa lokal, yaitu mereka yang tinggal dikawasan Wahale,

    mengontrol sebagian wilayah pantai Timor. Akantetapi tahun 1642 Portugis

    mampu menguasai keadaan setelah pasukan mereka memenangkan pertempuran

    didaerah Atapupu.6

    Pulau Timormerupakan satu kesatuan pulau yang dibagi dua menjadi

    wilayah Portugis dan Belanda pada masa kolonial. Portugismenguasai wilayah

    Timor bagian timur atau yang sekarang disebut dengan Timor Leste dan Belanda

    4Genewati dkk, Keamanan Diperbatasan Indonesia-Timor Leste. Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

    2009, hlm. 55-56. 5A K Wiharyanto, op, cit, hlm. 200.

    6Genawati dkk, op, ci, hlm. 58.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    menguasai daerah Timor bagian Barat atau yang disebut sebagai Provinsi Nusa

    TenggaraTimur.7

    Pulau Timor bagian timur bukan bagian dari tanah jajahan Belanda

    melainkan jajahan Portugal.Dengan demikianmaka kemerdekaan Republik

    Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak mencakup

    wilayah Timor bagian timur.8 Akan tetapi Timor Timur pernah berintegrasi

    dengan pemerintahan Republik Indonesia pada tahun 1976 sampai dengan tahun

    1999 yang kemudian mendeklarasikan kemerdekaan wilayahnya sebagai Negara

    yang merdeka dan berdiri sendiri dengan nama Timor Leste.

    Dalam proses menginterasikan Timor Timur kewilayah pemerintahan

    Indonesia, Indonesia merancang sebuah Undang-Undang Integrasi dan

    mendirikan Majelis Rakyat pada bulan Mei 1976. Tugas dari anggota Majelis ini

    adalah menyusun petisi yang diperuntukkan kepada Presiden Soeharto yang

    meminta Indonesia untuk mengabulkan integrasi.9 Petisi ini ditandatangani oleh

    Arnaldo dos Reis Araujo sebagai ketua PSTT (Pemerintahan Sementara Timor

    Timur) dan Guilherme Goncalves selaku dewan perwakilan rakyat daerah, isi

    utama dari petisi singkat ini adalah agar Timor-Leste disatukan dengan Indonesia

    tanpa dilakukannya sebuah referendum.

    Pada tahun 1975, perkembangan politik di Timor Timur mengalami keadaan

    yang paling kritis dengan adanya tindakan sepihak dari Fretilin, dengan

    7Ibid., hlm. 55.

    8Setyohadi, Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke Masa, Jakarta,2002,hlm. 158.

    9(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor-Leste), Chaga! Laporan

    Komisi Penerimaan Kebenarandan Rekonsiliasi( CAVR ) di Timor-Leste. Volum 1,Jakarta, PT

    Gramedia, 2010, hlm. 238.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    melakukan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 25 November 1975. Namun

    partai lain menandingi deklarasi kemerdekaan Fretilin dengan melakukan

    deklarasi “integrasi” yang isinya ingin bergabung dengan Indonesia, dan ahkirnya

    masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan melalui

    UU No. 7 Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur

    ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga lahir PP No. 19

    Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pembentukan Propinsi Daerah Tingkat I Timor

    Timur serta dipertegas lagi melalui Ketetapan MPR No. VI/MPR/1976 yang

    mengukuhkan penyatuan wilayah Timor Timur yang terjadi pada tanggal 17 Juli

    1976 ke dalam wilayah Negara Kesatuan RI. Proses integrasi ini didasarkan pada

    Deklarasi Balibo yang ditandatangani pada tanggal 30 November 1975. Deklarasi

    Balibo dan ketentuan-ketentuan di atas menjadi dasar klaim bagi pemerintah

    Indonesia. Namun pada ahkirnya persaudaraan itu hanya berlangsung 23 tahun,

    yang disebabkan timbulnya perbedaan keinginan antara pemerintah Indonesia

    dengan Fretilin yang mengklaim sebagai pemerintah.

    Pada tanggal 17 Juli 1976, Presiden Soeharto menandatangani undang-

    undang yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

    meresmikan tindakan Indonesia mengintegrasikan Timor-Leste.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mengetahui lebih jelasnya

    mengenai sejarah Timor Timur ( Timor Leste ) dari proses Integrasi sampai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    terjadinya Refrendum 1976 - 1999, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

    berikut :

    1. Bagaimana proses integrasi Timor Timur ke wilayah Republik Indonesia?

    2. Apa yang menjadi Faktorintegrasi Timor Timur dengan Indonesia?

    3. Bagaimana dampak integrasi terhadap perkembangan wilayah TimorTimur?

    C. Tujuan dan Manfaat penulisan

    1. Tujuan Penulisan

    Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penulisan ini adalah

    untuk mendeskripsikan dan menganalisis :

    a. Proses integrasi Timor Timur ke wilayah Republik Indonesia.

    b. Faktor integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

    c. Dampak integrasi terhadap perkembangan wilayah Timor.

    2. Manfaat Penulisan

    Hasil dari penulisan ini diharapkandapat memberikan berbagai manfaat

    antara lain:

    a. Bagi Penulis

    Untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah Timor Timor dari awal

    proses integrasi sampai terjadinya refrendum1976-1999, menambah wawasan,

    meningkatkan sikap kritis dan menambah kesadaran sejarah serta menambah

    bekal bagi penulis untuk menjadi seorang guru sejarah yang berkualitas dan

    profesional dalam meningkatkan karya dalam bidang pendidikan.

    b. Bagi Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan

    dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi teman-teman, dan siapapun yang

    membutuhkan.

    c. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

    Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi ilmu

    pengetahuan khususnya sejarah Indonesia mengenai Timor Timur dari awal

    proses integrasi sampai terjadinya refrendum1976-1999,

    D. Sistematika Penulisan

    Penulisan tentang "Timor Timur pada Masa di Bawah Pemerintahan

    Indonesia 1967 - 1999" ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika penulisan

    sebagai berikut:

    BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan dan manfaat penulisan.

    BAB II Bab ini menguraikan tentang proses integrasi Timor Timur

    ke wilayah Republik Indonesia.

    BAB III Bab ini menguraikan tentang faktor integrasi Timor Timur

    dengan Indonesia

    BAB IV Bab ini menguraikan tentang dampak integrasi terhadap

    Perkembangan wilayah Timor Timor.

    BAB V Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan

    permasalahan yang telah diuraikan dalam bab II, III, dan

    IV.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH REPUBLIK

    INDONESIA

    A. Terbentuknya Partai Politik di Timor Timur

    Kekacauan politik yang menyebabkan terjadinya Revolusi Anyelir dalam

    pemerintahan Portugal mengakibatkan berpindahnya kekuasaan dari pemerintahan

    sipil ketangan militer.Pemerintahan Portugis yang diambil alih oleh militer

    berusaha memperbaiki keadaan keterbelakangan Portugis di Eropa seperti

    pertentangan politik yang berlarut-larut, keadaan ekonomi Portugis yang semakin

    merosot, pengangguran terus meningkat, dan perang di daerah jajahan terus

    berkobar. Pemerintahan dibawah kekuasaan militer ini segera memenuhi janjinya

    untuk mengembalikan hak-hak sipil, para tahanan politik dibebaskan, partai

    pemerintah dibubarkan, polisi rahasia dihapus, sensor pers ditiadakan dan kepada

    rakyat diberikan kebebasan untuk membentuk partai politik dan mengambil

    bagian dalam menyusun kebijaksanaan pemerintahan.

    Pemerintahan baru itu juga mengumumkan maksudnya untuk menerapkan

    azas-azas demokrasi di provinsi-provinsi seberang lautan dan sehubungan dengan

    itu bermaksud mengadakan suatu referendum pada tanggal 31 Maret 1975 dimana

    rakyat dapat menentukan status politik dan hari depan negerinya sendiri.

    Untuk menyikapi hal tersebut rakyat Timor Timur bergegas membentuk

    partai politik untuk mempersiapkan pemerintahannya sendiri.Mengenai hal ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    pemerintahan Portugis juga mendukung dibentuknya partai politik di Timor

    Timur dan juga memberikan kesempatan dan hak kepada masing-masing partai

    politik untuk mengkampanyekan pilihan politiknya serta mempersiapkan rakyat

    untuk mengikuti pemilihan umum guna menentukan nasib Timor Timur. Partai

    politik yang terbentuk pertama kali di Timor Timur adalah Partai UDT (Uni

    Demokratik Timor, Persatuan Demokratik Timor) yang terbentuk pada tanggal 11

    Mei 1974, partai Sosialis Demokrat, Frente Revolucionaria da Timor-Leste

    Independente ( FRETILIN)1, muncul dari ASDT (Asosiasi Sosial Demokratik

    Timor) yang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1974. Manifesto pertama ASDT

    menyerukan penolakan terhadap kolonialisme, partisipasi segera orang Timor

    dalam pemerintahan lokal, dan diskriminasi rasial, melawan korupsi,

    danmembangun hubungan baik dengan negara tetangga. ASDT sendiri tumbuh

    dari komite untuk pembelaan buruh yang muncul segera setelah kup di Lisabon,

    sedangkan tranformasi dari ASDT ke FRETILIN merupakan perwujudan sebuah

    perubahan orientasi menuju perlunya membentuk sebuah organisasi politik

    berbasiskan masa diseputar semboyan kemerdekaan.2 Tokoh-tokoh penting dalam

    berdirinya partai ini antara lain, Francisco Xavier do Amaral, Alarico Jorge

    Frenandes, Nicolau dos Reis Lobato, Mari Alkatiri, Rogerio Tiago de Fatima

    Lobato, Jose Manuel Horta, Abilio Araujo, Francisco Borja da Costa, Antonio

    Duarte Carvarinho dan Vicente dos Reis.

    APODETI (Asosiasi Rakyat Demokratik Timor) merupakan partai minoritas

    yang terbentuk dari sebuah pertemuan tiga puluh sampai empat puluh orang

    1A. KWiharyanto, Sejarah Indonesia Dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009, Yogyakarta,

    Universitas Sanata Dharma, 2011, hlm 202. 2Geoffrey, C, Gunn, Timor Loro Sae ; 500 Years, Makau, Livros do Oriente, 1999, hlm 411.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Timor pada tanggal 27 Mei 1974.3Dukungan awal dari partai ini adalah beberapa

    orang dari komunitas Arab di Dili (kecuali Mari Alkatiri dan Hamis Bassarawen),

    yang mengajukan permintaan integrasi terhadap konsulat Indonesia, kemudian

    mendapat dukungan dari para Liurai (Raja/Kepala Desa).Pemimpin APODETI

    yang paling menonjol adalah Guilherme Goncalves, Arnaldo dos Reis Araujo dan

    Ojorio Doares.Selain dukungan dari komunitas Arab dan liurai setempat,

    terbentuknya partai ini tidak terlepas dari bantuan dinas intelijen Indonesia,

    BAKIN yang sebelumnya sudah masuk ke Timor dan membangun jaringan

    dengan agen-agen konsulat Indonesia di Dili.

    Tiga partai kecil lainnya yang terbentuk namun tidak banyak berpengaruh

    yaitu: KOTA (Klibur Oan Timor Aswain, Pasukan Ksatria Timor), Partai

    TRABALHISTA (Partai Buruh) dan terakhir Partai ADILTA (Perkumpulan

    Demokratik untuk Integrasi Timor-Timur dengan Australia), dari tiga partai ini

    tidak satupun yang mempunyai pengaruh yang signifikan selama masa akhir

    kekuasaan Portugis dibandingkan dengan tiga partai lainnya.

    Pada awal perjuangan untuk memenangkan referendum, ketiga partai

    menunjukkan sikap yang cukup sportif.Pihak Portugispun menunjukkan pula

    kemampuannya sebagai stabilisator yang dapat mencegah munculnya ekstrimis-

    ekstrimis di Timor.Prinsip hubungan baik dengan Indonesia benar-benar

    dipelihara dan berbagai usaha kerjasama dengan propinsi NTT diusahakan dapat

    berkembang.

    3(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor-Leste),,Chega (Laporan

    Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi ( CAVR) di Timor-Leste), Jakarta, PT Gramedia,

    2010, hlm 206.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Ketenangan tersebut menghilang setelah adanya pergantian gubernur beserta

    stafnya, pada tanggal 18 November 1974 Gubernur Fernando Alvos Aldeia

    diganti oleh Letkol Lemos Pires yang diantara anggota stafnya ada tiga orang

    yang berasal dari partai komunis Portugal PCP (Partido Comunista Portugues),

    yaitu Mayor Fransisco de Mota sebagai ketua kabinet urusan politik, Mayor

    Yonathan sebagai kabinet urusan sosial, dan Kapten Ramos sebagai perwira

    inteligen. Dengan demikian terganggunya proses dekolonisasi tidaklain

    disebabkan oleh adanya unsur-unsur PCP yang sengaja menyusup ke Timor.

    Strategi mereka adalah dekolonisasi harus menghasilkan suatu posisi dan kondisi

    Timor Timur yang menguntungkan gerakan komunis Internasional.4 Oleh karena

    itu mereka berusaha langsung mengerahkan proses dekolonisasi, meskipun

    bertentangan dengan ketentuan pemerintahan Lisbon. Hasil pendekatan dan

    penjajakan delegasi Indonesia pada pertengahan bulan Oktober 1974, ternyata

    dalam proses dekolonisasi di Timor Timur pemerintah Lisbon tetap berpegang

    pada sikap dasar yaitu menyerahkan masa depan Timor Timur sepenuhnya pada

    aspirasi rakyat Timor, merdeka dan berdiri sendiri bagi Timor adalah suatu hal

    yang tidak realistis, berintegrasi dengan Indonesia adalah kedudukan masa depan

    Timor Timur yang paling realistis, menghargai dan mengakui serta memberi

    kesempatan pada Indonesia untuk menggarap masa depan Timor Timur, dan

    menyadari sepenuhnya atas kepentingan dan kedudukan Indonesia dalam masalah

    Timor Timur.

    4 Hendro Subroto, Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor Timur, Jakarta,Pustaka Sinar Harapan,

    1996, hlm 21.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    B. Campur Tangan Pemerintah Indonesia

    Meskipun Revolusi Bunga pada awalnya berjalan mulus di Portugal, bulan-

    bulan dan tahun-tahun setelahnya merupakan ketidakstabilan politik, saat

    beberapa pemerintahan minoritas berturut-turut terbentuk, dan kemudian runtuh,

    sampai partai sosialis berkuasa pada tahun 1982.Ketidakstabilan ini membatasi

    kemampuan Portugal untuk secara efektif menangani berbagai peristiwa yang

    terjadi di Timor Timur.Dengan destabilisasi aktif yang dilancarkan oleh

    Indonesia, pemerintahan Portugal tidak mampu menjalankan proses dekolonisasi.5

    Pemerintah Indonesia yang pada awalnya berambisi untuk menggabungkan

    bekas jajahan Portugis tersebut dengan badan intelijennya yaitu BAKIN melalui

    suatu operasi komodo yang telah berhasil membentuk partai politik APODETI,

    namun para pendiri partai ini sedikit kecewa, karena minimnya dukungan yang

    diperoleh oleh partai tersebut. Oleh sebab itu, Jendral Ali Moertopo yang

    memimpin operasi tersebut mulai mencari cara baru untuk mencapai tujuannya.

    Operasi Komodo yang dijalankan oleh militer Indonesia dan propaganda

    yang mengunakan surat kabar Berita Yudha dan Harian Antara, berhasil

    mempengaruhi beberapa tokoh UDT seperti Oliveir, Joao Carrascalao dan Lopez

    da Cruz untuk keluar dari koalisi dan akibat dari propaganda media tersebut

    berakibat runtuhnya koalisi antara UDT dan FRETILIN yang berujung pada

    perang saudara (sipil) di Timor Timur.

    5Chega, op, cit., hlm. 168.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    C. Perang Saudara

    Badan intelijen BAKIN melalui operasi Komodo dan kedua media

    propagandanya, memperluas berita–berita yang isinya hanya menggembar-

    gemborkan FRETILIN sebagai partai komunis yang telah menerima senjata dari

    Cina dan akan melakukan kudeta. Informasi seperti inilah yang menambah

    keyakinan UDT terhadap ancaman FRETILIN yang semakin radikal.

    Oleh sebab itu ketiga pemimpin UDT ini kemudian melakukan pertemuan

    dengan Ali Moertopo di Jakarta untuk menanyakan posisi Indonesia.Ternyata

    dalam pertemuan itu Moertopo sudah mengambil sikap yang begitu keras untuk

    mencapai tujuannya.Ia mengatakan bahwa sekarang FRETILIN adalah gerakan

    komunis, yang sedang merencanakan untuk melakukan kudeta di pertengahan

    Agustus dan apabila kudeta itu berhasil maka Indonesia akan ikut campur.6Hal ini

    ditambah lagi dengan pernyataan Soeharto pada awal bulan Juli yang mengatakan

    “Timor Timur tidak akan bertahan lama”.Sebaliknya dari pertemuan itu, ketiga

    pemimpin UDT melewati Denpasar, Bali. Di Denpasar mereka ditemui oleh agen

    BAKIN yang menyamar sebagai diplomat Malaysia dan menyatakan kepada

    ketiga pemimpin UDT ini bahwa negaranya akan sangat mendukung apabila

    mereka berhasil mencegah pemerintahan yang berhaluan kiri di Timor Timur.

    Ketiga pemimpin UDT ini tiba di Dili pada tanggal 6 Agustus

    1975.Kedatangan mereka di Dili langsung disodori dengan berita-berita yang

    tidak jauh berbeda dengan yang mereka dengar sebelumnya di Jakarta.Akhirnya

    pada tanggal 9 dan 10 Agustus 1975 UDT melakukan kudeta mendahului

    6Taylor, Jhon G,Perang Tersembunyi ( Sejarah Timor Timur Yang Dilupakan). Porum solidaritas

    untuk rakyat Timor Timur, Jakarta, 1998, hlm 89.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Fretilin.Mereka berhasil menguasai beberapa tempat penting di Dili seperti

    bandara, pelabuhan, pusat komunikasi dan beberapa tempat utama yang dianggap

    pentingbagi mereka.Mereka mulai melakukan penangkapan terhadap anggota-

    anggota FRETILIN di beberapa daerah seperti Bacau, Same, Ainaro, dan

    Maubesi. Pemerintah setempat dengan timnya yang diutus dari Portugal untuk

    penyelesaian proses dekolonisasi mencoba melakukan negoisasi dengan UDT

    maupun FRETILIN namun situasi yang makin parah membuat usaha Lemos Pires

    tidak menemukan hasil yang positif. Dengan serangan dari UDT yang semakin

    bertambah maka FRETILIN dengan komite sentralnya mulai melakukan rencana

    untuk melakukan serangan balasan melawan UDT.

    Regerio Lobato, seorang negosiator militer utama pada saat itu, yang

    merupakan adik dari salah satu pendiri FRETILIN yaitu Nocolau Lobao berhasil

    mengajak unit-unit tentara di Aileu dan Maubesi bergabung untuk melawan

    pasukan UDT. Akhirnya pada tanggal 20 Agustus 1975 FRETILIN melancarkan

    balasan kudeta.Perang antara UDT dan FRETILIN pun semakin gencar dan

    pertempuran ini dimenangkan oleh pihak Fretilin yang berhasil memukul mundur

    pasukan UDT ke perbatasan Indonesia. Sementara itu, Lemos Pires beserta

    stafnya yang merupakan utusan dari pemerintahan Portugal, tidak sanggup lagi

    mengendalikan situasi pada saat itu memilih mundur ke sebuah pulau lepas pantai

    kota Dili, yaitu Atauro.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    D. Deklarasi Sepihak Fretilin

    Kudeta yang dilancarkan UDT dan dibalas dengan kontra kudeta oleh

    FRETILIN berlangsung singkat namun berdarah.FRETILIN pun keluar sebagai

    pemenang serta satu-satunya partai yang berkuasa di Timor Timur pada saat itu.

    Sedangkan UDT yang kalah dan terjebak di perbatasan, memperoleh ijin masuk

    ke wilayah Indonesia dan melanjutkan Movimento Anti Comunista Revolusionario

    (MARC, Gerakan Revolusi Anti Komunis), yang dikoordinir F.X. Lopes da Cruz,

    yang pembentukannya diumumkan di Dili pada hari-hari setelah kup

    UDT.7Sementara dari pihak Portugal yang melarikan diri ke Atauro diminta

    kembali oleh FRETILIN untuk melanjutkan program dekolonisasinya.Namun

    perwakilan Portugal tersebut memilih melanjutkan perjalanan dan menolak

    permintaan kembali dari FRETILIN, sehingga praktis FRETILIN lah yang

    menjadi satu-satunya partai berkuasa dan menjalankan roda pemerintahan secara

    de faco.

    FRETILIN yang secara de facto telah menguasai Timor Timur dan

    menjalankan beberapa programnya yang dulu hanya berfokus pada mobilisasi

    kekuatan rakyat berubah menjadi mobilisasi untuk bagaimana membentuk suatu

    pemerintahan yang kuat.Tugas-tuganya itu kemudian diserahkan kepada seluruh

    anggota komite sentral yang ada pada saat itu.Fokus perhatian Komite Sentral pun

    tidak lagi hanya di Dili namun meluas keseluruh daerah Timor Timur untuk

    menjalankan program pemerintahan yang disepakati bersama.

    7Hill, Helen Mary, Gerakan Pembebasan Nasional Timor Loro Sae, Yayasan HAK dan Sahe

    Institute for Liberation, Universitas Michigan, 2000, hlm 183.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Namun situasi di perbatasan yang terus menerus menunjukkan

    perkembangan kurang baik bagi pemerintahan FRETILIN, memicu perlu

    dilakukannya proklamasi kemerdekaan segera secara sepihak, karena melihat

    situasi di perbatasan semakin mengkhawatirkan. Ide untuk dilakukannya

    proklamasi ini berawal dari sikap para tentara FRETILIN dan beberapa

    pemimpinnya yangmerasa bahwa mereka berjuang dan ingin dinyatakan mati

    sebagai seorang tentara dan pejuang yang membela tanah airnya, dengan melawan

    tentara invasi dantidak mau dinyatakan sebagai tentara propinsi bagian Portugal.

    Para tentara FRETILIN mulai memikirkan keadaan di perbatasan dan

    keinginan tentaranya yang sedang bertempur di perbatasan melawan tentara

    Indonesia.Untuk itu, FRETILIN mulai mengutus beberapa orang untuk

    melakukan diplomasi ke beberapa Negara agar mendukung dan mengakui jika

    FRETILIN melakukan proklamasi kemerdekaan secara sepihak.Ramos Horta ke

    Australia dan Marie Alkatiri ke Afrika untuk diplomasi dengan beberapa Negara

    yang merupakan bekas jajahan Portugis.

    Pemerintahan Australia menunjukkan sikap yang tidak jelas terhadap usaha

    diplomasi yang disampaikan oleh utusan Timor Timur, bahkan ketika jurnalis

    warganegaranya yang terbunuh di perbatasan pun tidak menunjukkan sikap yang

    keras terhadap Operasi Militer Indonesia. Berbeda dengan di Afrika,

    sekembalinya Marie Alkatiri dari Afrika mengatakan bahwa 25 pemerintahan

    Afrika akan mengakui proklamasi kemerdekaan Timor Timur setelah sepuluh

    hari.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Sebenarnya FRETILIN dan para pemimpinnya tetap menaruh perhatian

    kepada pemerintahan Portugal untuk kembali dan menyatakan kemerdekaan

    kepada Timor Timur, namun sikapPortugal yang pada saat itu juga menunjukkan

    sikap yang tidak jelas, bahkan Portugal malah melakukan negosiasi dengan

    Indonesia tentang masa depan Timor Timur, sikap ini membuat FRETILIN dan

    para pemimpinnya terpaksa mengambil tindakan untuk mengantisipasi adanya

    serangan besar-besaran dari militer Indonesia. Maka pada tanggal 28 November

    1975 FRETILIN dan seluruh rakyat Timor Timur menyatakan Proklamasi

    kemerdekaannya secara sepihak (Unilateral) dilapangan gedung pemerintahan

    pusat di Dili.

    Fretilin membacakan deklarasi di hadapan 2.000 orang yang berkumpul di

    depan gedung pemerintahan Portugis. Pasukan Fretilin berparade sesuai dengan

    satuan mereka, dan pada pukul 17.55 bendera Portugis yang sudah berkibar

    berabad-abad di Timor Timur diturunkan, dan menggantinya dengan bendera baru

    yaitu bendera Republik Demokratik Timor-Leste.

    Walaupun Fretilin telah mendeklarasikan kemerdekaanpada 1 Desember,

    deklarasi sepihak pada 28 November ini terjadi secara tak terduga dan tiba-

    tiba.menyebabkan pelaksanaannya tidak matang, seperti dalam proses penulisan

    naskah proklamasinya, penjahitan benderanya, dan tidak semua pemimpin Fretilin

    hadir pada upacara proklamasinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    E. Deklarasi Balibo

    Sehari setelah deklarasi kemerdekaan Timor-Leste sepihak oleh FRETILIN

    ke empat partai politik menanggapi deklarasi sepihak Fretilin.Empat partai politik

    Timor-Leste seperti UDT, APODETI, KOTA, dan TRABALHISTA

    mengeluarkan Proklamasi integrasi untuk mengimbangi langkah yang diambil

    Fretilin.Mereka yang pro integrasi Proklamasi menuduh deklarasi sepihak Fretilin

    menghambat solusi damai atas konflik dan hak rakyat Timor Timur atas

    penentuan nasib sendiri. Kemudian proklamasi itu menyatakan bahwa seluruh

    bekas koloni Timor Portugis akan diintegrasikan ke dalam wilayah Republik

    Indonesia, dan menggambarkan hal ini sebagai pengungkapan paling tegas dari

    perasaan rakyat Timor Timur. Pemerintah dan rakyat Indonesia diminta untuk

    mengambil segala langkah untuk melindungi hak hidup rakyat yang kini

    menganggap dirinya sebagai rakyat Indonesia namun hidup di bawah teror dan

    praktik fasis Fretilin dengan persetujuan pemerintahan Portugis.8

    Dari pihak Indonesia Deklarasi sepihak Fretilin menjadi pemicu bagi

    Presiden Suharto untuk mengesahkan invasi besar-besaran Indonesia atas Timor

    Timur. Ketika menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik menerima proklamasi

    integrasi pada tanggal 1 Desember, pihak Indonesia menyatakan perjuangan berat

    masih ada didepan dan Indonesia akan memberikan dukungan terselubung atau

    terbuka secara menyeluruh, Adam Malik menyimpulkan dengan mengatakan

    diplomasi sudah berakhir. Kini Timor Timurakan diselesaikan di medan tempur.9

    8Soekanto (ed.), Integrasi,Surakarta, Yayasan Parikesit, 1976, hlm 283-284.

    9„‟Malik Warm‟‟ The Canberra Times, dikutip dalam Jollffe, Eas Timor, hlm 225-226.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Keinginan invasi besar-besaran untuk menguasai Timor Timur menjadi jelas

    pada bulan Desember, Indonesia melancarkan operasi militer yang diberi nama

    Operasi Flamboyan. Operasi ini didukung oleh pemerintah Australia untuk

    menggabungkan Timor Timur kedalam wilayah Indonesia setelah Perdana Mentri

    Australia Gough Whitlam bertemu dengan Presiden Suharto di Wonosobo.

    Militer Indonesia pun menpersiapkan pasukannya untuk melakukan invasi

    besar-besaran ke wilayah Timor Timur dengan membentuk Komando Tugas

    Gabungan Operasi Seroja. Pasukan ditambah 3.200 orang, bantuan ini termasuk

    Detasemen Tempur ke 2 Kopassandha, Batalion Infanteri Surabaya, kapal selam

    ratulangi, dua pesawat pengangkut, dan 3 batalion dari Brigade Infanteri ke 2

    Jawa Timur. Komando operasi Seroja membuat strategi penyerangan dari dua sisi

    oleh pasukan gabungan terhadap Dili. Puncaknya pada tanggal 7 Desember 1945,

    Indonesia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Dili

    F. Invasi Militer Indonesia ke Timor Timur

    Militer Indonesia merasa frustasi karena gagal memancing intervensi

    dengan cara mendorong konflik internal. Sekarang pemimpin Operasi Komodo

    harus banting stir, yaitu langsung memakai jalan keluar militer. Pemerintahan

    FRETILIN harus dilenyapkan secepatnya, sebelum mereka berhasil memantapkan

    diri menjadi salah satu pemegang kuasa yang dipercaya orang.Untuk mencapai

    sasaran ini kontrol kewilayahan mereka harus terus dikurangi dengan cara

    penyerangan di kantong wilayah yang dikontrol FRETILIN.Jika ini gagal, maka

    yang harus dilakukan adalah penyerbuan langsung.Sementara itu di front

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Internasional, opini luar negeri harus digarap dengan hati-hati, agar siap menerima

    hasil apapun.Untuk itu operasi Komodo terus mendengungkan mitos bahwa

    perang saudara tidak berhenti setelah bulan Agustus. Mitos ini diterbitkan di surat

    kabar asing agar terlihat perang saudara di Timor Timur masih bergejolak,

    padahal sumber perang itu adalah serangan perbatasan oleh pasukan Indonesia

    sendiri.10

    Pada tanggal 7 Desember 1975, 10.000 anggota pasukan tentara Indonesia

    yang didukung kapal-kapal perang buatan Rusia, pesawat-pesawat angkut, tank

    ampibi, pesawat perang dan helikopter buatan Amerika, dengan nama sandi

    Operasi Seroja, pada tanggal 8 Desember 1975 dilaksanakan penyerbuan atas Dili.

    Dimulai dengan pengeboman dipagi buta, disusul dengan serangan udara pukul 5

    pagi dan pada saat yang sama tentara elit Indonesia, kopassandha mendarat di

    dermaga. Dalam susunan strategi perang saat itu akan dilakukan pengepungan Dili

    secara cepat oleh pasukan khusus dari daerah perbatasan. Tetapi mereka harus

    melewati perlawanan ketat FRETILIN sehingga rencana semula gagal.Pasukan

    penyerbuan yang dipimpin oleh Jendral Murdani, dengan anak buahnya, Kolonel

    Dading. Dengan 10.000 tentara yang telah diturunkan berasal dari divisi

    Brawijaya, Jawa Timur dan Siliwangi, Jawa Barat, melakukan serangan yang

    sangat brutaldan terjadi pembunuhan yang sistematik terhadap penduduk sipil di

    Dili. Kekerasan dan perampasan harta benda dengan cara-cara yang primitive.

    Bahkan Uskup Dili, Mgr. Costa Lopez, menggambarkan begitu tentara mendarat

    dimulailah pembunuhan terhadap siapapun yang mereka temui. Mayat-mayat

    10

    Taylor, John G, op, cit., hlm 105.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    bergelimpangan di jalan, yang kami lihat hanyalah tentara yang membunuh dan

    terus membunuh.11

    Sekitar pukul 9 pagi tahun 1975 di Dili, sekelompok orang, kebanyakan

    perempuan dan anak-anak juga telah dibunuh dengan cara sama. Seorang saksi

    mata mengatakan bahwa tentara Indonesia menyambar anak-anak dari ibunya dan

    melemparnya ke kerumunan, kemudian perempuan-perempuan itu dibunuh satu

    per satu, dan semua yang melihat disuruh menghitung.12

    Medan pembunuhan lain

    adalah di sekitar barak Polisi Portugis di selatan kota.

    Pada tanggal 10 Desember pasukan lain mendarat di Bacau, sedangkan pada

    tanggal 25 dan 26 Desember jumlah pasukan ditambah lagi sekitar 15.000 dari

    10.000 pasukan yang sudah ada. Penambahan itu dilakukan untuk mendorong

    gerak pasukan di kota-kota seperti Dili dan Bacau ke daerah pedalaman.Dengan

    dukungan dari pemerintah Australia terhadap pendudukan militer Indonesia atas

    Timor Timur, dan memberi pengesahan melalui pengakuan de jure atas

    kedaulatan Indonesia.Bahkan setiap pernyataan yang penting dikeluarkanoleh

    Indonesia, diterima begitu saja sebagai aksioma untuk perumusan kebijakan luar

    negeri Australia.

    Setelah pasukan Indonesia masuk lebih dalam lagi di wilayah Timor Timur

    pasukan FRETILIN mundur lebih jauh lagi ke pedalaman, pertama ke Maubisse

    dan kemudian ke pantai selatan.Pembantaian tahanan terjadi ketika FRETILIN

    bergerak mundur tahanan yang dibantai itu adalah mereka yang menjadi pengikut

    partai UDT dan APODETI.Ketika komite FRETILIN terpecah, sebagian berada di

    11

    Uskup Timor Timur, 1983 dalam John G. Taylor.,op. cit., hlm 122. 12

    Dunn, 1977 dalam John G. Taylor.op. cit., hlm 123.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Aileu dan sebagian berada di Maibisse.Dalam keadaan seperti inilah FRETILIN

    melakukan beberapa eksekusi massal terhadap para tahanan di daerah Aileu.13

    Menyadari keterbatasannya dan keterdesakannya oleh militer Indonesia

    pada tanggal 15 Mei sampai Juli 1976, FRETILIN mengadakan konfrensi

    nasional di Soibada di daerah pedalaman timur untuk menentukan strateginya.

    FRETILIN membuat keputusan untuk memobilisasi resistensi

    nasional.Strateginya mencakup resistensi semi gerilya. Hal ini akan mendukung

    secara logistik oleh penduduk sipil yang akan ikut dengan FRETILIN.

    G. Peresmian Intergrasi Timor Timur Oleh Indonesia

    Tidak lama setelah pertemuan FRETILIN di Soibada, Indonesia merancang

    apa yang disebut sebagai sebuah undang-undang integrasi. Pemerintahan

    sementara yang didirikan Indonesia di Dili, mengumpulkan orang-orang dalam

    suatu badan yang disebut Majelis Rakyat selama Mei 1976, diketahui oleh

    Guilherman Goncalves.Majelis ini merupakan orang-orang terpilih dari setiap

    daerah yang mewakili orang Timor.Para anggota majelis menyusun petisi kepada

    Presiden Soeharto untuk mengabulkan integrasi.Mario Carrascalao

    mengemukakan bahwa ini merupakan satu-satunya fungsi yang dilakukan Majelis

    Rakyat.

    Petisi ini ditandatangani oleh Arnaldo dos Reis Araujo sebagai ketua PSTT,

    dan Guilherme Goncalves selaku kepala dewan perwakilan rakyat daerah

    (DPRD), walaupun badan ini belum dibentuk. Mereka mengklaim dirinya

    13

    Chega.op. cit., hlm. 236.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    mewakili rakyat Timor, dan menyebut deklarasi Balibo sebagai dasarbagi klaim

    tersebut, isi utama dari petisi singkat ini adalah agar Timor Timur disatukan

    dengan Indonesia tanpa dilakukannya sebuah referendum.14

    Kelompok itupun

    diterbangkan seluruhnya ke Jakarta untuk menyampaikan petisi tersebut kepada

    presiden Soeharto. Pada tanggal 7 Juni 1976 Arnaldo dos Reis Araujo, Guilherme

    Goncalves, Francisco Xavier Lopes da Cruz, dan Mario Carrascalao menyerahkan

    petisi tersebut kepada presiden Soeharto.

    Pada 25 Juni, sebuah misi pencarian fakta para pejabat Indonesia dan

    sekelompok diplomat internasional yang terdiri atas sepuluh orang yaitu duta

    besar Korea Selatan, Malaysia, Suriah untuk Jakarta, Charge d‟Affaires dari

    Afganistan dan Irak, seta para perwira yang mewakili Panam, Yaman Selatan,dan

    India mengunjungi Dili, dengan didampingi wartawan Indonesia dan wartawan

    asing. Dalam perjalanan selama satu hari tersebut, mereka menghadiri upacara

    dimana kepala PSTT Arnaldo dos Reis Araujo menyampaikan pidato, dan

    kelompok itu mengunjungi beberapa kota yang dekat dengan Dili. Misi itu

    melaporkan bahwa pemerintahan yang efektif telah berjalan dengan baik dan

    Dewan Perwakilan Rakyat berjalan sebagai “alat Demokrasi‟‟.Misi itu juga

    menemukan adanya keinginan untuk melakukan integrasi tanpa melakukan

    referendum, yang mereka anggap sebagai mekanisme yang asing bagi orang

    Timor. Pada 17 Juli 1976, Presiden Soeharto menandatangani Undang-Undang

    14

    Chega, ibid.,hlm. 239.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI

    meresmikan tindakan Indonesia mengintegrasikan Timor Timor.15

    H. Operasi Keamanan Setelah Peresmian Integrasi

    Sesuai dengan pernyataan menteri Luar Negri Indonesia Adam Malik ketika

    menerima proklamasi integrasi Timor Timur di Balibo, beliau mengatakan bahwa

    perjuangan yang dihadapi Indonesia di Timor Timur masih ada yaitu terkait

    dengan keamanan di wilayah Timor Timur itu sendiri. Setelah resminya integrasi

    Timor Timur dengan pemerintahan Republik Indonesia, operasi keamananpun

    dilanjutkan.Sekitar pertengahan hingga akhir 1976, pesawat serang udara Bronco

    OV-10 pertama buatan AS tiba di Indonesia dan dipergunakan untuk

    melumpuhkan serangan dan menghancurkan pasukan pemberontak

    Fretilin.Kekuatan udara menjadi bagian penting dari strategi ABRI di Timor

    Timur, karena para pemberontak banyak bersembunyi di pedalaman hutan dan

    perbukitan.

    Walaupun Indonesia sudah menggunakan kekuatan udara tambahan yang

    dipasok dari Amerika Serikat, situasi pada akhir 1976 itu pada dasarnya

    merupakan kebuntuan. Pada April 1976, sebuah laporan dari kedutaan besar

    Amerika mengemukakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh ABRI:

    Jendral Yogi (Asisten Perencanaan, Depertemen

    Pertahanan)…memperkirakan kekuatan Fretilin sekitar 3.000 dengan

    hanya 5.000 dari 15.000 pucuk senjata yang sejauh ini disita oleh

    Indonesia. Indonesia belum-belum sudah mengalami kekurangan

    15

    Chega, ibid., hlm. 239.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    sumberdaya, dengan kekurangan pasokan amunisi untuk senjata

    ringan, artileri, tank, dan meriam angkatan laut.16

    Pada paruh kedua 1977, operasi militer Indonesia semakin gencar, yang

    mencakup penghancuran sumber makanan di pedalaman untuk memisahkan

    masyarakat sipil dari resistensi bersenjata.Operasi ini mengakibatkan kematian

    masyarakat sipil dalam jumlah yang tak terkira akibat serangan langsung serta

    kelaparan dan wabah penyakit akibat dihancurkannya basis-basis Fretilin dan

    sumber makanan.Dengan mundurnya Fretilin kesejumlah kecil daerah yang lebih

    sempit, ABRI meluncurkan Operasi Cahaya, dengan maksud untuk memaksa para

    pemimpin utama Fretilin menyerah bersama penduduk sipil yang tersisa.17

    Gunung

    Matebian di wilayah timur dan beberapa wilayah di Suai dan Ermera di wilayah

    barat menjadi ajang pengeboman udara yang paling gencar, yang mengakibatkan

    kematian sekala besar dan akhirnya penyerahan diri puluhan ribu penduduk

    sipil.Para pemimpin utama Fretilin ditangkap, menyerahkan diri, atau dibunuh,

    sehingga resistensi bersenjata yang tersisa kacau-balau.Presiden Fretilin Nicolaus

    Lobato terbunuh dalam pertempuran 31 Desember 1978.18

    Sedangkan Xanana

    Gusmao berhasil meloloskan diri ke wilayah timur.ABRI terus melanjutkan

    operasi penumpasan sampai pada awal 1979, dan pada Maret 1979 menyatakan

    wilayah ini sudah ditaklukan.

    Operasi militer antara pertengahan 1977 sampai pada awal 1979 sering

    disebut sebagai kampaye “pengepungan dan penghancuran.‟‟Kampanye tersebut

    16

    Telegram, Kedutaan Besar Amerika Jakarta kepada Menteri Luar Negri di Washington, GOI

    Request for Help in Timor, 29 April 1976, dalam Chega!, hlm 241. 17

    Chega.op. cit. hlm. 241. 18

    Chega, ibid., hlm. 280.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    punya dua tujuan, yaitu untuk menghancurkan kepemimpinan Fretilin dan

    memaksa penduduk sipil yang tinggal di pedalaman bergunung-gunung

    menyerahkan diri kepada ABRI di dataran rendah.Pada Agusutus 1977, ABRI

    melancarkan operasi militer besar- besaran dengan pasukan awal terdiri atas tiga

    batalion ditambah menjadi tujuh belas batalion pada bulan Agustus 1977. Fokus

    awal dari ofensif ini adalah sektor barat, yang dikenal dengan nama sandi Operasi

    Sisir. Seperti berbagai operasi sebelumnya, dukungan artileri Angkatan Laut dan

    Udara adalah faktor penting bagi kemenangan ABRI.

    Penggunaan kekuatan udara memberikan tekanan yang sangat besar kepada

    Fretilin, karena kekuatan bersenjata Fretilin hanya bersenjata ringan.Ini menjadi

    faktor utama yang membuat penduduk sipil di gunung menyerahkan diri, dan

    memberikan kemenangan militer kepada ABRI atas Fretilin/Falintil pada tahun

    1979. Selain ini, dukungan dari Negara luar juga manjadi faktor kemenganan

    militer Indonesia seperti dukungan dari AS yang memasok 16 unit F5, sebuah

    Skuadron A4, dan sebuah fasilitas pembuatan senapan M-16.19

    Pada tahun 1978

    Inggris mengumumkan niatnya untuk memasok pesawat Jet Hawk untuk

    serangan darat.20

    Sementara itu Ausralia memasok helikopter dan pesawat

    angkut.21

    Ini menjadi pertanda yang jelas bagi Indonesia bahwa negara-negara

    Barat tidak menantang operasi militernya di Timor Timur.

    19

    Chega, ibid., hlm. 244. 20

    Taylor, Jhon G, Perang Tersembunyi ( Sejarah Timor Timur Yang Dilupakan), Jakarta, Porum

    solidaritas untuk rakyat Timor Timur,1998,hlm. 78. 21

    Carmal Budiardjo dan Liem Soei Liong, The War Against East Timor, Zed Book, 1984,hlm, 30.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    I. Pemilu Pertama di Timor Timur

    Dengan selesainya operasi keamanan, militer Indonesia berkesimpulan

    bahwa mereka telahberhasil mengamankan wilayah ini.Ketika pemilihan umum

    diselenggarakan pada tahun 1982, ini juga diselenggarakan untuk pertamakalinya

    di Timor Timur.Militer bertanggung jawab untuk menjaga keamanan bagi

    pelaksanaan pemilu di seluruh kepulauan Indonesia.Untuk itu militer

    membutuhkan pasukan yang besar dalam melaksanakan tugasnya untuk

    mengawal keamanan pemilu di seluruh kepulauan Indonesia, menyebabkan

    berkurangnya pasukan militer yang berada di wilayah Timor Timur.22

    Hasil pemilu di Timor Timur menunjukkan lebih dari 99% suara memilih

    Golkar, Partai Presiden Soeharto yang berkuasa.Hal ini, ditambah dengan

    perhitungan suara yang sangat cepat, menunjukkan dengan kuat adanya hasil yang

    dimanipulasi.Kemungkinan motif bagi manipulasi suara ditujukkan setahun

    berikutnya ketika Gubernur Mario Carrascalao menyatakan bahwa : „‟Orang-

    orang telah diberitahu bahwa dengan memilih Golkar, mereka akan menunjukkan

    pandangan mereka tentang integrasi dengan Indonesia.‟‟23

    Dalam peristiwa itu, Indonesia menggunakan suara sebagai bukti tentang

    adanya dukungan bagi Indonesia.Xanana Gusmao tidak menahan-nahan

    serkesmenya dalam pesannya kepada PBB pada tahun 1982 :

    …partainya Suharto memenangi pemilu lagi. Di Timor Timur,

    dibawah todongan senjata, semua penduduk memberikan suara yang

    mendukung Golkar. Sebuah paradoks yang mengherankan, Timor

    22

    Peter A, Rohi, “Hanya Dengan 1 Pistol di Pinggang Kotak Suara di Kawal Ke Los Palos’’, Sinar

    Harapan, 1 Juni 1982, hlm. 84. 23

    Chega,op, cit., hlm. 275.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Timur dan Irian Jaya merupakan “provinsi kesayangan” Soeharto dan

    pendukung Golkar.24

    Walaupun pelaksanaan pemilu di Timor Timur banyak mengalami

    kecurangan,akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sistem pemerintahan

    Indonesia sudah dilaksanakan dan dijalankan di Timor Timur. Segera setelah

    pelaksanaan pemilu, pihak militer Indonesia memulai pendekatan baru untuk

    menjaga keamanan di Timor Timur, yaitu dengan melakukan pendekatan

    negosiasi dengan gerakan resistensi Timor Timur.Berbagai pertemuan lokal antara

    pejabat Indonesia dan Falintil sering dilakukan yang kemudian membuka jalan

    bagi beberapa kontak di tingkat yang lebih tinggi.Pada tanggal 20 Maret 1983,

    dua orang mayor Indonesia dan beberapa staf militer bertemu dengan Xanana

    Gusmao di Liaruca untuk melakukan negosiasi.Pada pertemuan ini dihasilkan

    empat poin yang diminta oleh pihak Falintil diantaranya : (1) penarikan tanpa

    sarat pasukan Indonesia dari Timor Timur; (2) sebuah misi penjaga perdamaian

    PBB; (3) sebuah referendum yang bebas dan adil; dan (4) kehadiran

    Falintil/Fretilin yang berkelanjutan untuk menjaga keamanan selama proses ini.25

    Tiga hari kemudian tanggal 23 Maret 1983, Kolonel Purwanto sendiri yang

    bertemu dengan Xanana Gusmao di Larigutu.Pertemuan ini menghasilkan

    penandatanganan kesepakatan genjatan senjata antara militer Indonesia dengan

    Falintil/Fretilin.Yang lainnya mengikuti, dan genjatan senjata pun menyebar ke

    seluruh wilayah Timor Timur.26

    24

    Xanana Gusmao, „‟Message to the 37th

    UN General Assembly, 14 Oktober 1982. Dalam Chega!,

    hlm 275. 25

    Jill Jolliffe, Timor: Terra Sangrenta, O Jornal, Lisabon, 1989, hlm. 163-170. 26

    Chega,op. cit., hlm. 276.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    BAB III

    FAKTOR INTEGRASI TIMOR TIMUR DENGAN INDONESIA

    A. Faktor dari Rakyat Timor Timur

    Diantara partai politik yang lahir di Timor Timur, ada yang pro integrasi

    yaitu partai politik APODETI.Karena tujuanya yang berbeda, maka partai ini

    dikecam oleh dua partai lainnya. Namun APODETI terus berjuang dan

    mengusahakan bahasa Indonesia diajarkan di Timor Timur. FRETILIN dan UDT

    lalu membentuk koalisi, akan tetapi FRETILIN lebih condong ke komunis maka

    koalisi keduanya berakhir.1Ketika berlangsung pembicaraan dekolonisasi Timor

    Timur pada tanggal 26 Juni 1975 di Macao, FRETILIN memboikot, sehingga

    masa depan Timor Timur belum dapat ditentukan pada saat pembicaraan itu.

    Kemudian keadaan semakin memburuk ketika pengangkatan Kolonel Ramos

    Pires menjadi Gubernur baru di Timor Timur pada tanggal 14 November 1974. Ia

    sendiri cenderung kepada UDT, tetapi sebagian besar stafnya pro komunis

    Portugal sehingga cenderung kepada FRETILIN. Bahkan mereka telah berpikir

    untuk menjadikan Timor Timur sebagai pangkalan gerakan Komitern (Organisasi

    Komunis Internasional).2

    Staf Pires yang berhaluan komunis membantu FRETILIN dengan

    persenjataan dan membiarkan partai menguasai Tropas (polisi kolonial Portugal).

    1Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah

    Nasional Indonesia VI, Jakarta, Balai Pustaka, 1993,hlm 488. 2A, K, Wiharyanto, Sejarah Indonesia Dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009, Yogyakarta,

    Universitas Sanata Dharma, 2011, hlm 202-203.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Dalam usahanya mengalahkan lawan-lawannya, FRETILIN tidak segan-segan

    menggunakan kekerasan.Akibatnya banyak orang yang pro UDT dan APODETI

    marasa diteror.Mereka melarikan diri menyeberang ke Timur Barat

    (Indonesia).Pada pertengahan 1975 jumlah mereka yang melarikan diri ke Timur

    Barat mencapai 50.000 orang.Untuk membantu mereka pemerintah Indonesia

    menyediakan pangan, bahan bangunan, alat pertanian, dan uang yang dikeluarkan

    sampai maret 1976 mencapai dua milyar rupiah.3

    Untuk mengatasi kekacauan di Timor Timur, Portugal dan Indonesia

    melakukan pertemuan di Roma pada tanggal 5 November 1975.Pertemuan itu

    menghasilkan dokumen yang disebut Memorandum of Understanding.Dalam

    dokumen itu kedua Negara mengakui hak semua partai atas Timor Timur.Dalam

    kekacauan di Timor Timur FRETILIN menggunakan kekerasan sehingga UDT,

    APODETI, KOTA dan TRABALISTA menggunakan senjata pula.Untuk

    menjamin kemenangan, kelompok pro integrasi menerima sukarelawan dari

    Indonesia, setelah mereka mengawal kembalinya pengungsi dari Timor Timur ke

    kampung halamannya. Menghadapi keadaan yang kacau Kolonel Pires

    meninggalkan Dili, melarikan diri dari tanggung jawab dan mengungsi ke pulau

    Atauro.

    Sadar kedudukannya yang semakin terdesak dan merasa diberi kesempatan

    oleh Pires dengan mengundurkan diri, FRETILIN pada tanggal 28 November

    1975 memproklamasikan berdirinya Republik Demokratis Timor Timur di Dili.

    Dengan Xavier Do Amaral sebagai Presiden.

    3Ibid., hlm. 203.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Guna menghadapi aksi FRETILIN yang dinilai sepihak, maka UDT,

    APODETI, KOTA dan TRABALISTA pata tanggal 30 November 1975 juga

    memproklamasikan penggabungan Timor Timur kedalam wilayah Indonesia di

    Balibo. Proklamasi tersebut ditindaklanjuti dengan menegakkan kekuasaan di

    seluruh Timor Timur.4

    Berkat kerja sama yang baik dari keempat partai pro integrasi ini, maka

    pada pertengahan Desember 1975 dapat dikatakan seluruh Timor Timur sudah

    dikuasai pasukan gabungan pro integrasi, bahkan Dili pun dapat direbut pula.

    Oleh karena itu, tindakan lanjutan dari gabungan partai yang pro integrasi adalah

    mendirikan Pemerintahan Sementara Timor Timur (PSTT) yang berkedudukan di

    Dili.Kepala PSTT adalah Arnaldo dos reis Araujo dan Xavier Lopez da Cruz

    sebagai wakilnya.Kemudian dibentuk pula DPR Timor Timur sebagai wakil

    rakyat dengan Guilherme Maria Goncalves sebagai ketua. Setelah merasa

    semuanya jelas dan PSTT merasa yakin akan kedudukannya, maka DPR Timor

    Timur yang beranggotakan 30 orang, disaksikan para anggota PSTT dan

    undangan lain, pada tanggal 30 Mei 1976 menyelenggarakan sidang khusus

    dengan pembahasan tunggal integrasi Timor Timur dengan Indonesia. Dalam

    sidang itu diputuskan tiga keputusan yaitu, pertama, menyampaikan petisi

    integrasi kepada Pemerintahan RI di Jakarta, kedua, menyerahkan kepada komisi

    khusus rumusan petisi integrasi, ketiga, mempercayakan kepada ketua sidang

    untuk menentukan delegasi.5

    4(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor-Leste), ,Chega (Laporan

    Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi ( CAVR) di Timor-Leste), Jakarta, PT Gramedia,

    2010, hlm 221. 5A, K, Wiharyanto,op, cit., hlm.204.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Dalam waktu singkat petisi integrasi selesai disusun dan pada tanggal 7 Juni

    1976 delegasi petisi sudah menyampaikan pada pemerintah Indonesia di

    Jakarta.Presiden Soeharto menyambut baik petisi itu karena berasal dari rakyat

    Timor Timur. Namun, untuk ikut merasakan yang dialami rakyat Timor Timur,

    pemerintah Indonesia mengirim delegasi 36 orang dengan menyertakan 11

    perwakilan Negara asing dan 40 wartawan dalam dan luar negri ke Timor Timur.

    Berdasarkan laporan delegasi maka pada tanggal 9 Juli 1976 pemerintahan

    Indonesia menerima petisi dan segera dengan RUU integrasi. RUU itu diterima

    oleh DPR pada tanggal 17 Juli 1976 sebagai UU No. 7 tahun 1976, yang

    menyatakan bahwa Timor Timur secara resmi menjadi Provinsi ke 27. 6

    Adapun alasan Indonesia menerima integrasi Timor Timur kedalam wilayah

    RI, karena integrasi tersebut merupakan keinginan sebagian besar masyarakat

    Timor Timur dan disaksikan oleh dunia internasional.Hal itu juga diperkuat

    pengakuan Australia atas integrasi Timor Timur.7

    B. Faktor Dari Pemerintahan Indonesia

    Pada masa pemerintahan Soeharto, Timor Timur bukan bagian dari wilayah

    teritorial politik Republik Indonesia, sebab wilayah Indonesia hanya mencakup

    bekas jajahan Hindia Belanda.Karena wilayah Indonesia hanya mencakup wilayah

    bekas jajahan Hindia Belanda, maka Irian Jaya diklaim sebagai milik Indonesia

    6Syamsul Hadi, Andi Widjajanto, dkk, Disintegrasi Pasca Orde Baru, Jakarta, Cires FISIP

    UI,2007, hlm. 188. 7A, K, Wiharyanto, op, cit., hlm. 205.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    yang sah.Sementara Timor Timur dirasa kurang menarik bagi Indonesia karena

    lokasinya yang jauh dan kondisi ekonomi yang marginal.8

    Peranan Timor Timur bagi Indonesia bukan sekedar ambisi teritorial.

    Kepentingan itu memperlihatkan kekhawatiran yang besar terhadap kemungkinan

    ancaman keamanan republik yang mungkin timbul dari perubahan politik yang

    tak menentu dari koloni yang berdampingan. Terdapat kemungkinan bahwa

    pemerintahan Soeharto menentang munculnya suatu Negara merdeka untuk

    menggantikan kekuasaan Portugis. Pada pertengahan Mei 1974 muncul suatu

    gerakan politik radikal yang mendapat dukungan massa yang besar dan

    menimbulkan kekhawatiran pada pihak Indonesia terhadap kemungkinan

    mempunyai wilayah kekuasaan yang sama dengan suatu Negara merdeka yang

    identitas politiknya tak dapat diterima. Afiliasi eksternalnya dapat menimbukan

    tantangan terhadap kepentingan Indonesia karena kehadirannya pada pinggiran

    nusantara.9

    Gerakan radikal Timor Timur yang menyebut dirinya FRETILIN, menuntut

    kemerdekaan sejak awal dan menyeluruh sifatnya, yang mempunyai hubungan

    baik dengan sayap kiri di Portugis maupun koloninya di Afrika. Ini menimbulkan

    kekhawatiran besar di Jakarta.Reaksi awal Indonesia menumbuhkan suatu partai

    klien yang berusaha berintegrasi dengan Indonesia.Dukungan Indonesia terhadap

    Apodeti ditentukan oleh keprihatinan mendalam atas keamanan nasional.Timor

    Timur diinginkan dan diambil alih dengan kekuatan militer bukan karena pulau

    koloni Portugis itu dianggap sebagai modal atau pulau yang berharga tetapi

    8Rosihan Anwar, Sejarah Kecil petite history Indonesia, Jakara, kompas, 2004, hlm. 29.

    9AK, Wiharyanto, op, cit., hlm. 206.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    karena dipertimbangkan sebagai esensial dalam menjamin pulau itu tidak

    digunakan untuk tujuan yang dapat merugikan pihak Indonesia.

    Indonesia mengejar tujuan penggabungan tersebut dengan strategi

    mempengaruhi proses politik diwilayah Timor Timur. Penggabungan secara

    kekerasan dipertimbangkan hanya sebagai rencana alternatif terakhir karena

    presiden Soeharo tidak mau Indonesia dilihat sebagai melanggar kedaulatan

    Portugis sepanjang hal itu dapat dilaksanakan didalam konteks yang stabil dan

    atas dasar pengikatan diri yang kuat terhadap dekolonisasi secara tertib.Taktik ini

    dilakukan agar tidak menodai reputasi internasional Indonesia terutama terhadap

    pemberi bantuan kepada Indonesia.Selain itu taktik presiden Soeharto tersebut

    juga bertujuan agar tidak menimbulkan perasaan khawatir pada tetangga

    kawasannya dan terutama mitranya di ASEAN.

    Terjadi persekutuan antara FRETILIN dan UDT untuk melawan partai klien

    yaitu APODETI.10

    Hal ini menghambat ruang gerak untuk melakukan pembenaran

    dan meyakinkan untuk mengadakan intervensi militer.Dalam perkembangannya

    persekutuan antara dua partai politik antara FRETILIN dan UDT bubar karena

    FRETILIN semakin radikal dan mengambil inisiatif sendiri dengan menyatakan

    diri mereka sebagai wakil tunggal rakyat Timor Timur.sehingga UDT mulai

    khawatir, UDT lalu menarik diri dari koalisi tersebut sehingga menimbulkan

    konfrontasi antara kedua kelompok itu. Dukungan yang semakin kuat terhadap

    FRETELIN menyebabkan kelompok itu berhasil menghancurkan semua oposisi

    kecuali sepanjang perbatasan Timur Barat. Meletusnya perang saudara itu tidak

    10

    Chega,op, cit.,hlm.190.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    hanya mengacaukan rencana Portugis bagi dekolonisasi secara tertib tetapi juga

    menimbulkan pelepasan tanggung jawab secara total pada pihak pejabat kolonial

    yang kemudian mengasingkan diri ke pulau Atauro.

    Sebagai akibat dari konflik tersebut, kelompok pro intergrasi menyatakan

    bergabung dengan Indonesia untuk melawan FRETILIN, serta minta bantuan

    kepada RI. Invasi militer RI dilakukan dengan alasan untuk memulihkan

    ketertiban di Timor Timur.Pernyataan Indonesia menegaskan bahwa pemerintah

    tak mampu mencegah relawan Indonesia untuk membantu saudara-saudara

    mereka di Timor Timur dalam perjuangan mereka membebaskan diri dari

    penindasan FRETILIN.Walaupun FRETILIN sempat melakukan perlawanan,

    namun karena tindakseimbangannyakekuatan militer yang dimiliki dan tidak

    adanya dukungan luar terhadap FRETILIN, menyebabkan penggabungan Timur

    Timor ke dalam wilayah Republik Indonesia tak diragukan lagi.

    Penggabungan Timor Timur ke wilayah Indonesia merupakan suatu upaya

    untuk menjamin batas pinggiran Negara kepulauan.Kemungkinan timbulnya suatu

    politik yang radikal yang merdeka yang berlokasi dekat dengan perbatasan

    wilayah RI tak dapat ditolelir.Indonesia mampu menggunakan kekuatan militer

    yang memadai untuk menghancurkannya, selain itu Indonesia juga dapat

    memperhitungkan sikap baik hati dari semua Negara kawasan Negara terdekat

    yang kepentingannya dimajukan dengan tindakan perluasan wilayah

    tersebut.Dalam keadaan apapun, seorang pemimpin militer seperti presiden

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Soeharto akan mempunyai kecenderungan yang kuat untuk mengambil tindakan

    terhadap Timor Timur yang menginginkankemerdekaan.11

    Bertolak dari latar belakang tersebut, intervensi militer Indonesia terhadap

    Timor Timur akhirnya tidak mendapatkan kutukan dari Negara-negara tetangga di

    ASEAN yang non komunis, karena mereka memahami apabila Timor Timur

    berada dibawah kontrol FRETILIN (yang condong ke komunis) dipandang

    sebagai suatu ancaman yang harus dihilangkan di Asia Tenggara. Hal itu

    merupakan suatu kemenangan strategi dan politik bagi pihak Republik Indonesia

    pada saat itu. Namun dibelakang pengesahan sementara itu terpampang tugas

    berat RI untuk menghapuskan masalah Timor Timur, yang oleh Negara luar

    penggabungan wilayah Timor Timur ke wilayah Indonesia belum memenuhi sarat

    dekolonisasi.

    11

    A, K, Wiharyanto, op, cit., hlm. 208-209.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    BAB IV

    DAMPAK INTEGRASI TERHADAP PERKEMBANGAN

    TIMOR TIMUR

    A. Dampak Negatif Dari Integrasi Timor Timur ke Indonesia

    1. Bidang Sosial

    a) Operasi Seroja

    Sekitar pertengahan hingga akhir 1976, pesawat udara Branco OV-10

    pertama buatan AS tiba di Indonesia, tambahan kekuatan udara ini menjadi

    bagian penting dari strategi ABRI di Timor Timur. Penembakan dan

    pengeboman udara dilakukan sebagai strategi untuk memperlunak berbagai

    sasaran menjelang serangan darat yang dilakukan oleh pasukan

    infanteri.Penggunaan kekuatan udara memberikan tekanan yang sangat besar

    kepada Fretilin, karena kekuatan bersenjata Fretilin hanya menggunakan senjata

    ringan.1 Ini menjadi faktor utama yang membuat penduduk sipil di gunung

    menyerahkan diri, dan memberikan kemenangan kepada ABRI atas Fretilin.

    Meskipun ABRI menguasai sebagian besar koridor jalan-jalan utama dan daerah-

    daerah yang dapat dijangkau melalui pesisir utara, berbagai daerah yang luas di

    pedalaman tetap berada di luar kekuasaan ABRI. ABRI berharap dapat dengan

    cepat dan mudah menguasai Timor Timur, namun sebaliknya malah menghadapi

    perlawanan yang sengit dari Fretilin.Perkembangan usaha ABRI untuk

    menguasai Timor Timur berjalan lambat.

    1John Taylor, East Timor: The Price of Freedom. Zed Books, London dan New York, 1999,hlm

    84.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Fretilin menghadapi persoalan besar mengenai apa yang harus mereka

    lakukan dengan penduduk sipil yang berjumlah besar di berbagai basis mereka di

    pedalaman. Beberapa orang berpendapat bahwa sudah saatnya untuk mengubah

    strategi, dan memperbolehkan masyarakat sipil menyerahkan diri dan kembali

    bermukim di kota. Terjadi pertentangan mengenai masalah ini dalam tubuh

    Fretilin dan mengakibatkan perpecahan berdarah dan disingkirkannya presiden

    Francisco Xavier do Amaral. Penahanan dan pembunuhan terhadap warga sipil

    yang tidak sependapat dilakukan Fretilin selama periode ini.2

    Pada paruh kedua 1977, operasi militer Indonesia semakin gencar, yang

    mencakup penghancuran sumber makanan di pedalaman untuk memisahkan

    masyarakat sipil dari resistensi bersenjata. Operasi ini mengakibatkan kematian

    masyarakat sipil dalam jumlah yang tak terkira akibat serangan langsung serta

    kelaparan dan wabah penyakit akibat dihancurkannya basisbasis Fretilin dan

    sumber makanan.Dengan mundurnya Fretilin ke sejumlah kecil daerah yang

    lebih sempit, ABRI meluncurkan operasi cahaya, dengan maksud untuk

    memaksa para pemimpin utama Fretilin menyerah bersama penduduk sipil yang

    tersisa.

    Operasi militer antara pertengahan 1977 sampai pertengahan 1979 sering

    disebut sebagai kampaye “pengepungan dan penghancuran”. Kampanye tersebut

    mempunyai dua tujuan, yaitu untuk menghancurkan kepemimpinan Fretilin dan

    memaksa penduduk sipil yang tinggal di pedalaman menyerahkan diri kepada

    2(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor-Leste),,Chega (Laporan

    Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi ( CAVR) di Timor-Leste), Jakarta, PT Gramedia,

    2010, hlm 240.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    ABRI.3Pada 6 April 1978, Jendral Mohammad Yusuf ditunjuk sebagai panglima

    ABRI, beliau mengambil alih kendali secara pribadi berbagai operasi di Timor

    Timur, memotong wewenang Moerdani dan Kalbuadi. Pada masa itu operasi

    cahayapun dilancarkan. Operasi ini secara khusus menargetkan para pemimpin

    Fretilin. Tujuannya adalah agar para pemimpin partai yang berpengaruh

    menyerahkan diri sehingga masyarakatpun ikut menyerahkan diri secara besar-

    besaran, dengan demikian memisahkan masyarakat dari para gerilya. Seiring

    berjalannya waktu dan resistensi semakin terdesak ke daerah yang lebih sempit,

    sifat konflik ini berubah menjadi suatu pengepungan terhadap masyarakat sipil.4

    b) Pemberontakan Setelah Takluknya Timor-Timur Oleh ABRI

    Pada 10 Juni 1980, Falintil melancarkan serangan ke Dili. Serangan ini

    benar-benar mengejutkan ABRI. Ini merupakan pemberontakan pertama setelah

    kekalahan telak Fretilin pada akhir 1978. Pemberontakan ini disebut dengan

    (Levantamento) kebangkitan, nama ini digunakan oleh gerakan resistensi untuk

    menimbulkan rasa kebersamaan antara anggota resistensi yang melakukan

    serangan militer terbatas yang dilakukan oleh berbagai kelompok kecil

    Falintil/Fretilin yang masih bertahan, yang telah menyusun kekuatan kembali

    pada bulan-bulan sebelumnya. Serangan ke Dili membuktikan daya tahan

    gerakan resistensi serta perlawanan bersenjata terhadap pemerintahan militer

    Indonesia.Serangan tersebut dilakukan sampai Lahane dan Bacore, serangan ini

    3Carmal Budiardjo and Liem Soei Liong, The War Against East Timor, Zed Book, 1984. hlm 27.

    4Ibid.,hlm 30.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Fretilin masih ada.Pihak

    militer Indonesia terkejut sekaligus dipermalukan dengan keberanian serangan

    dari pihak resistensi yang dianggap sudah dikalahkan.

    Hampir setahun kemudian pertengahan 1981, ABRI melancarkan operasi

    besar-besaran yang menggabungkan personil militer dengan puluhan ribu

    penduduk sipil yang membentuk pagar betis manusia, mereka ini berjalan kaki

    melintasi daerah-daerah yang luas di wilayah Timor Timur untuk mencari dan

    menangkap Falintil yang tersisa. Meski bisa menangkap banyak orang Timor,

    baik sipil maupun pejuang, gerakan pagar betis ini tidak berhasil secara

    substansial menghancurkan Falintil.

    c) Tragedi Santa Cruz

    Pembantaian pemuda Timor Timur di pemakaman Santa Cruz oleh para

    serdadu Indonesia pada 12 November 1991 merupakan titik balik dalam

    perjuangan rakyat Timor Timur untuk diakui secara internasional. Untuk pertama

    kali sejak invasi 1975, kebrutalan militer Indonesia terhadap warga sipil terekam

    dalam film oleh media internasional. Film yang diselundupkan keluar dari

    wilayah tersebut beberapa hari setelah pembantaian awal yang dilakukan oleh

    militer Indonesia, ditayangkan oleh berbagai televisi di seluruh dunia dan

    menyingkap keadaan sebenarnya tentang pendudukan Indonesia yang selama itu

    disembunyikan oleh Jakarta. Penindasan yang keras oleh militer Indonesia

    terhadap rakyat Timor Timur ini tidak lagi bisa disangkal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Beberapa minggu sebelum terjadinya pembantaian, para aktivis di Timor

    Timur tengah mempersiapkan diri untuk kunjungan delegasi Portugis. Terdapat

    desas-desus tentang rencana pertemuan antara delegasi tersebut dengan Xanana

    Gusmao, harapan masyarakat Timor Timur pun sangat tinggi terhadap pertemuan

    itu untuk melepaskan diri dan menjadi negara yang berdiri sendiri. Gerakan

    klandestin mempersiapkan demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi mereka

    kepada delegasi Portugis, sekelompok pemuda menulis spanduk di halaman

    Gereja Motael di pantai Dili. Kelompok demonstrasi ini dipantau oleh intelijen

    Indonesia, dan keributan dengan militer Indonesia terjadi pada 28 Oktober 1991

    ketika salah seorang mahasiswa (Sebastiao Gomes) ditembak mati. Walaupun

    kunjungan delegasi Portugis dibatalkan, pada 11 November 1991 pelopor khusus

    PBB tentang penyiksaan, Pieter Kooijmas berada di Dili. Gerakan klandestin

    memutuskan untuk tetap melakukan demonstrasi untuk mengenang pembunuhan

    Sebastiao Gomes setelah misa pemakaman di Gereja Motael pada pagi 12

    November 1991. Ada upaya sungguh-sungguh untuk memastikan a