PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23719/2/041424043_Full.pdf · Fisika...

114
i EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNTUK POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana pendidikan Program studi pendidikan fisika Disusun oleh: FREDY SESTYWAN Nim : 041424043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/23719/2/041424043_Full.pdf · Fisika...

i

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP

HASIL BELAJAR FISIKA UNTUK POKOK BAHASAN

BESARAN DAN SATUAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana pendidikan

Program studi pendidikan fisika

Disusun oleh:

FREDY SESTYWAN

Nim : 041424043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung

dalam menyelesaikan tugas akhir. Dalam perjalanan hidup ini, kalimat-kalimat

dibawah ini sangat berarti bagi saya.

“Ketika saya tidak mempunyai persoalan khusus yang harus dipecahkan oleh

pikiran saya, saya sering mengumpulkan dan menyusun kembali bukti-bukti dari

teorema matematika dan fisika yang telah lama saya kenal. Tidak ada maksud dan

tujuan lain; itu semata hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi

kesenangan dan kebutuhan berpikir”

Albert EiAlbert EiAlbert EiAlbert Einsteinnsteinnsteinnstein

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada

pengertianmu sendiri (5). Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan

meluruskan jalanmu (6).

Amsal 3:5,6Amsal 3:5,6Amsal 3:5,6Amsal 3:5,6

”Jangan menganggap tugas belajarmu sebagai kewajiban, melainkan pandanglah itu

sebagai sebuah kesempatan untuk menikmati betapa indahnya dunia ilmu

pengetahuan, kepuasan hati yang diberikannya serta manfaat yang akan diterima

oleh masyarakat apabila jerih payahmu berhasil”

Albert EinsteinAlbert EinsteinAlbert EinsteinAlbert Einstein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

ABSTRAK

Sestywan, F: ” Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar

Fisika Untuk Pokok Bahasan Besaran Dan Satuan ”. Program Studi Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dan minat siswa pada strategi

pembelajaran kooperatif.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada tanggal 18-

29 Juli 2008, dengan mengambil sampel sebanyak 23 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar (pretes dan

postes) dan kuesioner minat.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar (pretes dan postes) dan untuk mengukur

minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif digunakan kuesioner minat.

Data tes hasil belajar siswa yang diperoleh dianalisis dengan membandingkan skor

pretes dan skor post tes. Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data

tersebut adalah tes-t dependen dan independen. Sedangkan data skor minat siswa

terhadap strategi pembelajaran kooperatif diprosentasekan kemudian dikategorikan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) strategi pembelajaran kooperatif secara

efektif lebih dapat meningkatkan hasil belajar daripada strategi pembelajaran klasik

(ceramah) dan (2) minat seluruh siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif

dikategorikan sangat berminat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRACT

Sestywan, F: “Cooperative Learning Strategy Effectiveness towards Physics

Learning Achievement of besaran dan satuan Main Subject”. Physics Education

Study Program, Department of Science and Mathematics Education, Faculty of

Teachers and Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta 2008.

The research was aimed to investigate the improvement of students learning

achievement using cooperative learning strategy and students interest toward

cooperative learning strategy. This research was conducted in Kanisisus Gayam

Yogyakarta Junior High School at July,18-29 2008, by taking 23 students as samples.

The instruments which were used in this research were learning achievement test

(pretest and posttest) and interest questioner.

The data gathering technique was conducted in two ways. First, learning

achievement test (pretest and posttest) was used to investigate the improvement of

students learning achievement. Second, interest questioner was used to measure

students interest toward cooperative learning strategy. The result of students learning

achievement test data was analyzed by comparing pretest and posttest scores. The

statistics methods which were used to analyze the data were dependent and

independent t-test. While the students interest score data toward cooperative learning

strategy was changed into percentage and then it was categorized

The research result, it was obtained that: (1) cooperative learning strategy

effectively improved learning achievement than classic learning strategy (lecturing)

and (2) students interest toward cooperative learning strategy was categorized as

really interested.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan

membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir

penyusunan skripsi yang berjudul ”Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif

Terhadap Hasil Belajar Fisika Untuk Pokok Bahasan Besaran Dan Satuan”.

Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada pihak lain yang telah

mendukung dan membantu saya dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih ini

saya ucapkan kepada:

1. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, selaku ketua jurusan pendidikan fisika.

2. Bapak Dr. Paul Suparno,S.J., MST, selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu membantu dan membimbing dalam penyelesaian skripsi.

3. Bapak Sunarjo dan Sugeng selaku staf sekretariat JPMIPA yang telah

membantu selama proses perkuliahan dan kelancaran dalam

menyelesaiakan skripsi.

4. Semua dosen pendidikan fisika, yang selama ini telah membantu dan

membentuk saya menjadi seorang calon guru yang berkualitas.

5. Semua guru SMP Kanisius Gayam Wuruk Yogyakarta, yang telah

mendukung.

6. Kepala Sekolah SMP Kanisius Gayam Wuruk Yogyakarta yang sudah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan nasehat – nasehat yang

diberikan kepada saya untuk menjadi seorang guru yang baik.

7. Temanku Yosep Asiri, yang selalu menemani dalam melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

8. Ayah dan ibu yang selalu memberikan semangat luar biasa, sehingga tidak

ada kata putus asa untuk terus mencoba yang terbaik .

9. Saudaraku, Boby, Dudy dan Pita yang selalu mendukung dalam doa dan

memberi semangat untuk segera menyelesaikan skripsi.

10. Buat teman spesialku, Dina Kurniawati. Terima kasih selama ini sudah

mendukung dan membuat aku menjadi seorang yang berkarakter.

11. Ion, Yosep, Eriy, San, Silvester yang selalu membuatku tersenyum dan

selalu mempercayaiku untuk menjadi penasehat kalian.

12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini atas doa

dan dukungannya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN......................................................... v

ABSTRAK............................................................................................................. vi

ABSTRACT........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR............................................................................................ viii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 4

BAB II DASAR TEORI........................................................................................ 5

A. Efektifitas Belajar.............................................................................................. 5

B. Belajar Dan Hasil Belajar.................................................................................. 6

C. Minat................................................................................................................. 9

D. Strategi Pembelajaran Kooperatif..................................................................... 11

E. Besaran Dan Satuan.......................................................................................... 23

F. Kaitan Antara Dasar Teori Dengan Penelitian................................................. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 35

A. Jenis Penelitian.................................................................................................. 35

B. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................ 35

C. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................... 36

D. Treatmen........................................................................................................... 36

E. Instrumen Penelitian......................................................................................... 41

F. Validitas............................................................................................................ 49

G. Metode Analisis Data........................................................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 56

A. Pelaksanaan Penelitian....................................................................................... 56

B. Data Penelitian.................................................................................................. 58

C. Analisis Data dan Pembahasan.......................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 68

A. Kesimpulan........................................................................................................ 68

B. Saran.................................................................................................................. 68

C. Keterbatasan Penelitian..................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 70

LAMPIRAN.......................................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Besaran Pokok......................................................................................... 24

Tabel 2.2 Besaran Pokok Dan Satuannya Dalam SI................................................ 26

Tabel 2.3 Awalan-Awalan Untuk Satuan SI............................................................ 27

Tabel 3.1 Aspek Dan Materi Pembelajaran Yang Ingin Dicapai Dalam pretes

dan postes ........................... ...................................................................43

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat...................................................................... 47

Tabel 3.3 Penskoran Soal Uraian............................................................................. 51

Tabel 3.4 Kriteria Minat Siswa................................................................................ 55

Tabel 4.1 Skor Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen.............................................. 58

Tabel 4.2 Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol..................................................... 60

Tabel 4.3 Skor Minat Siswa..................................................................................... 61

Tabel 4.4 Analisis Data Kelas Eksperimen.............................................................. 63

Tabel 4.5 Analisis Data Kelas Kontrol.....................................................................64

Tabel 4.6 Analisis Skor Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.....................65

Tabel 4.7 Analisis Skor Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.....................66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Soal Pre Tes dan Post Tes…………………………………………... 72

Lampiran 2. Pedoman Jawaban Soal Pre dan Post Tes……………………………74

Lampiran 3 Kuesioner Minat................................................................................... 76

Lampiran 4. Lembar Pertanyaan Diskusi............................................................... 79

Lampiran 5 Daftar Skor Pretes Dan Postes............................................................. 83

Lampiran 6 Daftar Skor Minat Siswa.......................................................................86

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian.................................................................. 88

Lampiran 8. Contoh Jawaban Kuesioner Minat....................................................... 90

Lampiran 9. Contoh Jawaban Soal Pretes Dan Postes............................................. 91

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................................93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era informasi ini, segala macam informasi dapat diakses dengan mudah

dan cepat. Internet adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk

mendapatkan informasi yang sebanyak – banyaknya. Informasi yang diakses

dapat berupa ilmu pengetahuan. Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis

sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan. Penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi menjadi tolok ukur untuk meningkatkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Salah satu cara penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi ini dapat dilakukan dengan pendidikan fisika.

Pada batas – batas tertentu pendidikan fisika dapat mempersiapkan individu

untuk meningkatkan kualitas hidup, mengatasi masalah – masalah sosial yang

ada, membantu individu dalam memilih dan mengembangkan karir, serta

membantu individu untuk mempelajari fisika lebih lanjut. Pada umumnya, orang

– orang yang memiliki latar belakang pengetahuan fisika yang cukup kuat lebih

mampu mentransfer pengetahuannya kebidang – bidang diluar fisika. Oleh karena

itu, pendidikan fisika perlu diberikan kepada para siswa pada setiap satuan

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Oleh karena betapa pentingnya pendidikan fisika di sekolah, maka telah

banyak dilakukan perbaikan – perbaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

fisika. Perbaikan ini dapat dilihat dari penyediaan perlengkapan alat – alat

pembelajaran sains, penggunaan metode pembelajaran yang jitu, penyempurnaan

kurikulum, penggunaan media pembelajaran yang relevan dan efektif,

peningkatan kualitas guru dan lain – lain. Walaupun sudah banyak hal yang

dilakukan untuk meningkatan pendidikan fisika di sekolah, pencapaian hasil

belajar fisika di sekolah masih jauh dari harapan.

Rendahnya pencapaian hasil belajar fisika ini dapat dilihat dari masih sulitnya

siswa untuk mencapai nilai tertinggi dalam mata pelajaran fisika. Berdasarkan

pengalaman peneliti waktu praktek mengajar di suatu sekolah. Banyak anak –

anak yang mengerjakan tugas secara individu walaupun sudah diberi perintah

untuk bekerja sama. Memang ada kalanya metode belajar sendiri secara individu

perlu dilakukan, namun di Indonesia metode belajar secara individu ini sangat

dominan, sehingga para siswa tidak mendapat pengalaman bagaimana bekerja

dalam kelompok. Ada kecenderungan bahwa siswa Indonesia bertindak secara

egois, senang menjatuhkan kawan, dan bahkan gembira ketika kawannya gagal

dalam ulangan atau mendapat nilai jelek. Berbeda dengan para siswa Jepang yang

sejak kecil sudah dibiasakan untuk bekerja dalam kelompok, sehingga orang

Jepang terkenal dengan keunggulannya dalam team work, mampu bekerja sama,

dan saling bahu – membahu untuk mencapai tujuan kelompok. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

kenyataan tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penulisan penerapan

strategi pembelajaran kooperatif yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil

belajar fisika. Sebagai pembanding dari pengaruh strategi tersebut, akan dilihat

pengaruh strategi pembelajaran klasik, yaitu ceramah yang dilakukan secara

bersama pada semester I tahun ajaran 2008/2009.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, muncul

beberapa pertanyaan, yaitu:

1. Apakah pembelajaran fisika dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif

dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Bagaimana minat siswa pada strategi pembelajaran kooperatif ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Efektivitas strategi pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Minat siswa pada strategi pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi berharga bagi guru dan calon guru tentang strategi

pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Memberikan informasi tentang minat siswa terhadap strategi pembelajaran

kooperatif. Sehingga dengan mengetahui minat siswa , maka guru dapat

menerapkan strategi pembelajaran ini dengan lebih kreatif atau menggantinya

dengan strategi pembelajaran yang lain untuk lebih meningkatkan minat

siswa.

3. Melalui strategi pembelajaran kooperatif ini, siswa dapat belajar bekerja sama

dengan dengan kawannya. Hal ini akan menolong para siswa yang

mempunyai kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan kawannya.

Berinteraksi sosial yang dimaksud adalah keinginan siswa untuk berdiskusi,

bertanya, menjawab pertanyaan dan berpendapat, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

BAB II

PENDAHULUAN

A. Efektivitas Belajar

Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif

efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan

atau sasarannya (Etzioni,1964 dalam Riyana, 2006:1).

Efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup

berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian

efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat

dilihat dari sisi persepsi atau minat orangnya.

Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting,

karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam

mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan - tujuan dicapai

(Prokopenko,1987 dalam Riyana, 2006:1), atau tingkat pencapaian tujuan (Hoy

dan Miskel,1992 dalam Riyana, 2006:1). Sementara itu belajar dapat pula

dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas

sikap/minat, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran

khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk

mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley,1996 dalam

Riyana, 2006:1). Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa

peningkatan pengetahuan keterampilan serta pengembangan sikap/minat melalui

proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut di atas, maka dapat

dikemukakan aspek-aspek efektivitas belajar sebagai berikut (Riyana, 2006:1) :

(1) peningkatan pengetahuan, (2) peningkatan ketrampilan, (3) perubahan

sikap/minat, (4) perilaku , (5) kemampuan adaptasi, (6) peningkatan integrasi, (7)

peningkatan partisipasi, dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting

untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan

siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.

Dalam penelitian ini efektivitas suatu strategi pembelajaran dilihat dari ada atau

tidak adanya peningkatan hasil belajar. Kalau ada peningkatan hasil belajar, maka

strategi pembelajaran tersebut efektif. Akan tetapi apabila tidak ada peningkatan

hasil belajar, maka strategi pembelajaran tersebut tidak efektif. Dalam penelitian

ini ada dua strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajar, yaitu strategi

pembelajaran kooperatif dan ceramah. Apabila kedua strategi pembelajaran

terbukti mampu meningkatkan hasil belajar, maka nilai atau skor hasil belajar

tersebut harus diuji lagi untuk melihat strategi pembelajaran yang lebih efektif

dalam meningkatkan hasil belajar.

B. Belajar dan Hasil Belajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya

tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Dalam uraian ini kita akan berkenalan dengan beberapa perumusan saja, guna

melengkapi dan memperluas pandangan kita tentang mengajar. Belajar adalah

proses perubahan yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman individu dan bukan

karena proses pertumbuhan fisik (Nasution, 2007:2). Chance dalam Nasution (2)

mengungkapkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan

oleh pengalaman. Sedangkan menurut Anderson dalam Nasution (2) menyatakan

belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif menetap terjadi dalam tingkah

laku potensial sebagai hasil dari pengalaman.

Belajar menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti berusaha, berlatih dan

sebagainya supaya mendapat kepandaian. Dari pengertian itu dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan kualitas dan kuantitas perilaku

pada diri seseorang yang ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan, daya

pikir, kecakapan, sikap, kebiasaan dan lain –lain.

Belajar adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan oleh manusia untuk

mendapatkan sesuatu yang belum di mengerti atau yang belum didalami secara

menyeluruh tentang suatu hal. Dengan belajar seseorang akan dapat mengubah

dirinya kearah yang lebih baik, baik dari segi kualitas, maupun kuantitas

pengetahuan yang dimilikinya. Apabila dalam suatu proses belajar seseorang

tidak mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas kemampuan, maka orang

tersebut pada dasarnya belum belajar, atau dengan kata lain gagal dalam belajar.

Belajar merupakan serangkaian kegiatan aktif siswa dalam membangun

pengertian dan pemahaman. Oleh karena itu, dalam proses belajar siswa harus di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

beri waktu yang memadai untuk bisa membangun makna dan pemahaman,

sekaligus membangun ketrampilan dari pengetahuan yang diperolehnya. Artinya,

memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk berfikir dalam menghadapi

masalah sehingga siswa dapat membangun gagasannya sendiri untuk

menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Tidak membantu siswa secara

dini, menghormati hasil kerja siswa, dan memberi tantangan kepada siswa dengan

banyak memberi latihan soal merupakan strategi guru untuk membentuk siswanya

menjadi pembelajar seumur hidup. Tanggung jawab belajar pada dasarnya berada

di tangan siswa. Namun demikian bukan berarti guru tidak mempunyai tanggung

jawab apapun. Tanggung jawab guru adalah menciptakan suasana belajar yang

dinamis sehingga siswa terdorong motivasi belajarnya, sehingga suasana belajar

yang kondusif dapat tercipta.

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman

(Nasution, 2004:2). Definisi lain hasil belajar, yaitu tingkat penguasaan suatu

pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan (Soedijarto, dalam Nasution,

2004:2). Dalam kaitannya dengan hasil belajar tersebut, menurut Bloom hasil

belajar dapat dibagi kedalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkaitan

dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah

afektif berkaitan dengan tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perasaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

emosi, nilai dan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap

sesuatu. Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi

bahan atau obyek. Hasil belajar dalam ranah kognitif tersebut secara rinci

mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa

yang telah dipelajari siswa. Artinya hal ini mencakup kemampuan intelektual

yang merupakan salah satu tugas dari kegiatan pendidikan, yang meliputi

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam hal

tersebut menurut Bloom merupakan bagian dari aspek kognitif. Dalam penelitian

ini aspek kognitif yang dipakai hanya 4 aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman,

aplikasi dan analisis.

C. Minat

Menurut pengertiannya yang paling dasar, minat berarti sibuk, tertarik, atau

terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya

kegiatan itu (Gie, 2002:28). Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan

sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian

untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang berbagai

bidang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah (Gie, 2002:28).

Minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar.

Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari

kegagalan belajar para siswa adalah kekurangan minat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Menurut Gie (29), secara lebih terperinci arti penting minat dalam kaitannya

dengan pembelajaran ialah:

1. Minat melahirkan perhatian serta merta.

2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.

3. Minat mencegah ganguan perhatian dari luar.

4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.

5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

Belajar merupakan suatu proses aktif, siswa harus berpartisipasi aktif dalam

belajar. Dalam pembelajaran jika siswa aktif berpartisipasi maka siswa akan

terlibat secara psikologis dalam proses belajar – mengajar. Pengalaman belajar

yang demikian, memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari penyelesaian

suatu permasalahan baik secara individual atau kelompok. Hal yang demikian ini

akan menantang intelektual siswa daripada siswa hanya mendengarkan kemudian

mencerna informasi yang diberikan guru secara satu arah. Dengan minat yang

tinggi, seorang pembelajar akan menjadi lebih aktif dan terlibat secara individual

atau bersama-sama dalam menggali kekayaan informasi yang ingin diperolehnya.

Oleh karena itu ia tidak akan puas oleh beberapa informasi saja dan ia akan terus

mencari informasi sebanyak - banyaknya untuk menambah dan melengkapi

pengetahuannya. Dengan minat siswa akan terlibat aktif dalam hal berkonsentrasi,

memperkuat bahan pelajaran dalam ingatan, memberi pertanyaan, menjawab

pertanyaan dan menghasilkan sesuatu yang baik dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini arti penting minat yang diungkapkan oleh Gie digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

untuk membut kisi-kisi kuesioner minat siswa terhadap strategi pembelajaran

kooperatif.

D. Strategi Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian

Menurut Megawangi dkk (2004 : 66) pembelajaran kooperatif adalah

sebuah metode yang spesifik dari collaborative learning, yaitu siswa bekerja

bersama – sama, berhadapan muka dalam kelompok kecil dan melakukan

tugas yang sudah terstruktur. Pendekatan kooperatif (cooperative learning)

merupakan model pembelajaran di mana siswa dibiarkan belajar dalam

kelompok, saling menguatkan, mendalami dan bekerja sama untuk semakin

menguasai bahan (Suparno, 2007: 134).

Dengan metode belajar kelompok ini diharapkan pembelajar semakin

terlibat dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori,

pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerjasama dengan pembelajar

lainnya. Mereka akan saling membutuhkan dalam setiap kegiatan belajar

karena tiap anggota mempunyai peranan penting untuk menyelesaikan tugas –

tugas atau latihan. Menurut Megawangi dkk (hal 69), ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan agar metode belajar kelompok ini dapat berhasil dan

mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

a. Seluruh siswa harus terlibat.

Dalam kelompok dimana ada seorang anak yang dominan, akan

membuat anak – anak lain yang lebih pemalu untuk berdiam diri. Untuk

menghindari hal ini, maka guru perlu memberikan tugas dalam kelompok

untuk setiap anak. Misalnya ada yang berperan sebagai ketua/moderator

yang memberikan petunjuk atau mengarahkan tahapan – tahapan yang

harus dikerjakan, ada yang sebagai penulis yang melaporkan berjalannya

diskusi, ada yang sebagai penanya, yaitu yang menanyakan kepada kawan

– kawannya yang belum terlibat, ada yang sebagai juru bicara yang

melaporkan hasil kerja kelompoknya dan sebagainya, sehingga setiap anak

merasa mendapatkan tugasnya. Hal ini dapat memberikan peluang bagi

setiap anak untuk memainkan berbagai peran untuk menjadi pemimpin.

b. Siswa duduk saling berhadapan.

Ruang kelas diatur agar setiap kelompok dapat duduk melingkar atau

saling berhadapan. Dengan cara berhadapan ini, setiap anak dapat

berinteraksi dengan menatap wajah kawannya sehingga jalannya diskusi

atau kerja kelompok menjadi lebih efektif. Cara ini juga akan mencegah

keributan di dalam kelas, karena setiap anak dapat berbicara perlahan –

lahan kalau berhadapan dengan kawan kelompoknya.

c. Berikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasilnya di depan

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Hal ini dapat dilakukan dengan cara bergiliran, sehingga setiap anak

nantinya terbiasa untuk berani tampil di depan umum.

2. Tujuan Belajar Bersama

Belajar bersama mempunyai tujuan, yaitu sebagai berikut (Kindsvatter

dkk, 1990 : 308 dalam Suparno, 2007 : 135):

a. Meningkatkan hasil belajar lewat kerjasama kelompok yang

memungkinkan siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar

menjadi tujuan utama, sehingga masing – masing siswa mendapatkan hasil

positif.

b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat

siswa lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif, siswa yang

lemah akan sulit maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai.

Sedangkan dengan belajar bersama ini justru yang lemah dibantu untuk

maju.

c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar bersama

hubungan antar siswa makin akrab dan kerja sama antara mereka akan

semakin lebih baik.

d. Bagi siswa – siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara

belajar ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah

mengkonstruksi pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, belajar

bersama dengan teman, daripada sendirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3. Prinsip – prinsip Pembelajaran Kooperatif

Ada lima prinsip yang harus dikembangkan dalam pembelajaran

kooperatif yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,

tatap muka komunikasi antar anggota dan keberagaman pengelompokan

(Kagan, 1992:8-15; Tan. 1999; Lie, 2002: 29 – 36, dalam Purnomo, 2007: 37

- 41) :

a. Saling ketergantungan positif

Saling ketergantungan positif terjadi apabila pencapaian suatu tujuan

individual dihubungkan dengan pencapaian tujuan pembelajar lain

sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antar pembelajar. Kerjasama

dan usaha anggota – anggota kelompok akan menentukan keberhasilan

kelompok. Untuk mencapai kondisi kerjasama, guru perlu menyusun tugas

– tugas atau latihan - latihan sedemikian rupa sehingga setiap anggota

kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat

mencapai tujuan mereka.

b. Tanggung jawab perseorangan

Tanggung jawab perseorangan merupakan prinsip yang mempunyai

keterkaitan erat dengan prinsip saling ketergantungan positif. Tanggung

jawab perseorangan dapat terwujud bila prinsip yang pertama sudah

terwujud. Pembelajar harus mempunyai komitmen yang kuat untuk

mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya karena dia harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

mempertanggung jawabkan aktivitasnya sehingga tidak menggangu

kinerja tim.

Tanggung jawab perseorangan ini dapat tercipta dalam kelas apabila

guru dapat membagi tugas yang bobot dan tingkat kesulitannya sama

untuk setiap pembelajar dalam kelompok. Dengan demikian, mereka

merasa mempunyai tanggung jawab yang sama dengan teman – teman

lainnya dan dapat bersama – sama menyelesaikan tugas kelompoknya.

c. Tatap muka

Setiap kelompok hendaknya diberi kesempatan untuk bertemu muka

dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberi kesempatan para

pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua

anggota kelompok. Sinergi antar anggota ini akan meningkatkan sikap

menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi

kekurangan masing –masing.

Tatap muka ini merupakan bentuk keterampilan sosial yang

memungkinkan pembelajar berinteraksi dengan masing –masing anggota

kelompok untuk mencapai tujuan. Pembelajar perlu diberi kesempatan

untuk saling mengenal dan menerima satu dengan yang lainnya dalam

kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

d. Komunikasi antar anggota

Prinsip ini menuntut pembelajar untuk terampil berkomunikasi.

Keterampilan ini membutuhkan kesediaan para anggota kelompok untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka. Ada kalanya

pembelajar perlu diberitahu secara eksplisit mengenai cara – cara

komunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah

pendapat temannya tanpa menyinggung perasaannya.

Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok tidak bisa dibentuk

dalam waktu yang singkat. Untuk itu, guru hendaknya membiasakan

memberikan tugas dan latihan, serta kesempatan kepada pembelajar

sehingga mereka selalu terlibat dalam komunikasi. Apabila situasi yang

penuh dengan komunikasi ini terwujud, pengalaman belajar terwujud,

pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional

pembelajar akan dapat ditingkatkan dengan baik.

e. Keberagaman pengelompokan

Pembelajar bekerja dalam kelompok yang anggotanya sangat beragam

dari segi kemampuan, ketertarikan, etnis, maupun jenis kelamin dan status

sosial mereka. Mereka akan terlibat secara intensif dalam suatu proses

belajar yang didalamnya terdapat beberapa orang yang berbeda.

Keberagaman ini akan semakin menumbuhkan semangat untuk saling

belajar dari anggota yang lain.

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka. Dari

evaluasi ini mereka akan melanjutkan kerjasamanya dengan lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4. Teknik – Teknik Pembelajaran Kooperatif

Teknik – teknik pembelajaran dibawah ini merupakan penerapan praktis

dari metode diskusi kelompok (Purnomo, 2007: 40 – 41).

a. Teknik Mencari Pasangan

Teknik ini digunakan untuk memahami suatu konsep atau informasi

tertentu yang harus diungkapkan oleh pembelajar. Salah satu keunggulan

teknik ini adalah pembelajar mencari pasangan sambil belajar suatu

konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini dapat

diterapkan untuk semua tingkatan dengan menyesuaikan hasil belajar yang

akan dicapai. Sebagai contoh, guru dapat menyiapkan beberapa kartu yang

berisi beberapa konsep penting; tiap pembelajar mendapat satu kartu dan

harus mencari pasangan yang mempunyai kartu yang berisi lanjutan

informasi dari informasi yang ada di kartunya. Pembelajar dapat

bergabung dengan dua atau tiga teman lainnya untuk melengkapi

informasi yang sesuai dengan informasi di kartu mereka masing –masing.

b. Teknik Bertukar Pasangan

Teknik ini memungkinkan siswa untuk dapat bekerjasama dengan

pembelajar lain dalam memberi atau menerima informasi. Guru memberi

tugas tertentu kepada siswa secara berpasangan. Setelah selesai, mereka

harus bergabung dengan satu pasangan lain. Kedua pasangan tersebut

bertukar pasangan. Tiap –tiap pasangan yang baru saling menanyakan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

mengukuhkan jawaban mereka. Hasil diskusi ini kemudian dibagikan

kepada pasangan semula.

c. Teknik jigsaw

Jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang berusaha menyatukan

berbagai informasi atau konsep yang tersebar secara acak sehingga

menjadi satu kesatuan informasi atau konsep yang dapat dipahami secara

utuh. Teknik ini dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan

membaca, menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan

berbagai informasi lintas ilmu. Teknik ini dapat diterapkan di semua

tingkatan kelas. Teknik ini dapat dilakukan dengan memberikan kartu

yang berisi potongan informasi atau konsep tertentu kepada salah satu

orang anggota kelompok. Anggota kelompok lainnya menerima kartu

yang potongan informasi yang lain. Mereka harus dapat menangkap inti

informasi disetiap kartu yang mereka dapatkan. Setelah itu, mereka harus

berkumpul untuk mendiskusikan, merangkaikan, dan menganalisis

informasi di tiap –tiap kartu yang ada untuk selanjutnya mengambil

kesimpulan atas seluruh informasi tersebut.

5. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif

Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas

yang menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif, (Lie, 2002: 29, dalam

Purnomo, 2007: 40) yaitu: (1) pengelompokan heterogen, (2) penumbuhan

semangat/motivasi untuk kerjasama, dan (3) penataan ruang kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Pengelompokan dilakukan dengan memperhatikan keanekaragaman latar

belakang sosial, kemampuan akademik, dan jenis kelamin. Dengan demikian,

pembelajar dapat saling memberi dan menerima dalam suasana keberagaman.

Dalam hal kemampuan akademis, kelompok biasanya terdiri atas satu orang

berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang, dan

orang – orang berkemampuan kurang. Dengan komposisi ini, semangat saling

membantu dan belajar dari yang lainnya dapat terus ditumbuhkan. Ada tiga

keuntungan pengelompokan heterogen. Pertama, pengelompokan heterogen

akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk saling mengajar dan saling

mendukung. Kedua, kelompok yang beragam akan semakin meningkatkan

interaksi antar ras, gender, dan tingkatan lainnya. Ketiga, guru dimudahkan

dengan bantuan dari pembelajar yang mempunyai kemampuan lebih baik dari

pembelajar lain.

Penumbuhan semangat/motivasi untuk saling kerjasama perlu dilakukan

agar setiap pembelajar mau memikirkan pembelajar lainnya. Dengan

semangat ini, pembelajar akan mudah menjalin relasi dengan pembelajar lain.

Semangat kerjasama ini dapat ditingkatkan dengan membangun kesadaran

pembelajar bahwa kelompok akan merasa bersatu jika mereka menyadari

kesamaan yang mereka punyai sekaligus memahami keunikan tiap pribadi.

Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk memberi kesempatan para siswa

agar saling mengenal satu sama lain dengan lebih akrab. Merasa diri dikenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

dan saling diterima oleh kelompoknya merupakan hal yang sangat penting

bagi terlaksananya kerjasama dalam kelompok.

Penataan ruang kelas sangat dipengaruhi oleh pendekatan dan metode

pembelajaran yang diterapkan dalam kelas. Kelas yang ideal untuk

pembelajaran kooperatif adalah kelas yang dapat ditata dengan mudah untuk

jalannya diskusi. Meja dan kursi disuatu ruang harus dapat diubah dengan

cepat untuk memudahkan jalannya proses belajar yang melibatkan beberapa

pembelajar dalam kelompok – kelompok. Meja dan kursi perlu ditata

sedemikian rupa sehingga semua pembelajar dapat melihat guru dan papan

tulis dengan jelas, dapat melihat rekan – rekan kelompoknya dengan baik, dan

berada dalam jangkauan kelompoknya.

6. Contoh Belajar Bersama

Berikut ini merupakan contoh pembelajaran kooperatif untuk pokok

bahasan radiasi (Suparno, 2007 : 138):

Model belajar bersama dari awal:

a. Siswa dalam kelompok kecil mempelajari bahan tentang radiasi dan

dampaknya dalam kehidupan.

b. Tujuan belajar: siswa memahami apa itu radiasi, macam – macamnya,

kegunaan radiasi dalam kehudupan manusia, dan dampak negatif dari

radiasi.

c. Setelah selesai belajar kelompok, kelompok mempresentasikan yang

didapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Model belajar bersama setelah masing-masing belajar:

a. Masing-masing anak mempelajari bab tentang radiasi dengan panduan

pertanyaan dari guru seperti: apa itu radiasi, macam-macamnya,

kegunaan radiasi, dan dampak negatif dari radiasi.

b. Setelah itu siswa masuk kelompok, lalu membahas bersama persoalan

itu.

c. Akhirnya kelompok menyimpulkan hasilnya dan mempresentasikan di

depan kelas.

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini

hampir mirip dengan contoh model pembelajaran yang dicontohkan oleh

Suparno. Jadi siswa disuruh untuk belajar terlebih dahulu dalam kelompok

kemudian membahas soal secara bersama-sama. Terakhir kelompok

menyimpulkan hasilnya dan mempresentasikan di depan kelas.

7. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Megawangi dkk (hal 68), strategi pembelajaran ini memiliki

beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut :

a. Segala perbedaan dihargai : Para siswa belajar untuk bekerja dengan

berbagai tipe kepribadian. Ketika berinteraksi di dalam kelompok, setiap

anak akan mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan pikirannya,

dan ini sangat mempengaruhi oleh latar belakng sosial-budaya di mana

masing – masing siswa dibesarkan. Oleh karenanya, para siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

belajar mengenai perbedaan pandangan dari setiap siswa yang mempunyai

latar belakang berbeda – beda.

b. Belajar melihat perspektif yang lebih lengkap : Ketika sebuah pertanyaan

diajukan dalam diskusi kelompok, setiap siswa akan memberikan respon

yang berbeda, sehingga akan ada berbagai alternatif atau perpekstif

jawaban. Dengan demikian, setiap siswa akan mendapat gambaran yang

lebih komprehensif dan utuh tentang sebuah fenomena yang sedang

dipelajarinya.

c. Pengembangan kemampuan interpersonal : Siswa belajar untuk bekerja

sama dengan kawannya seperti halnya mereka sedang bekerja dalam

sebuah kelompok perusahaan. Hal ini akan menolong para siswa yang

mempunyai kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan kawannya.

d. Membawa anak dalam kegiatan yang mengasyikkan : Setiap anak merasa

mempunyai kontribusi penting dalam kelompok, sehingga mereka akan

lebih percaya diri dan berpikir kreatif agar kontribusinya dalam kelompok

meningkat

e. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik : Adanya

diskusi dalam kelompok memberikan peluang pada setiap anak untuk

mendapatkan umpan balik atau respon dari kawannya mengenai peran

atau kontribusi yang telah diberikannya. Respon yang personal ini sulit

didapat anak dalam kelompok yang besar, apalagi dalam sebuah kelas.

Sedangkan kelemahan dari pembelajaran kooperatif ini, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

a. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau

menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada

kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih

rendah, remeh atau lebih bodoh.

b. Apabila guru tidak membagi tugas pada setiap anggota kelompok, maka

saat presentasi hanya siswa yang terlibat saja yang akan selalu berbicara

dan mengungkapkan pendapatnya.

c. Apabila guru tidak cermat dalam mengawasi kinerja siswa, maka akan ada

free rider, siswa yang kurang mampu terlalu mengandalkan siswa yang

pandai.

E. Besaran dan Satuan

1. Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat ditentukan nilainya

(Budi, 2007:3). Ada banyak besaran fisika yang dapat dinyatakan dengan dua

atau lebih besaran fisika lain. Oleh karena itu agar terjadi keseragaman dalam

menyatakan suatu besaran, perlu ditetapkan besaran mana yang harus

dijadikan dasar untuk menyatakan besaran lainnya. Untuk itu besaran fisika

dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran pokok merupakan besaran yang ditetapkan sebagai dasar untuk

menyatakan besaran turunan, sedangkan besaran turunan adalah besaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

diturunkan dari besaran – besaran pokok atau atau paling sedikit terdiri dari

dua besaran pokok. Menurut Budi (2007:4) ada 7 macam besaran pokok, yaitu

Tabel 1.1 Besaran Pokok

No Besaran Pokok Simbol

1 Panjang (lenght) l

2 Waktu (time) t

3 Massa (mass) m

4 Suhu (temperature) T

5 Kuat arus listrik (intencity of current) i

6 Intensitas cahaya (intencity of light) I

7 Jumlah zat ( intencity of matter) M

Besaran turunan dapat dinyatakan dengan beberapa besaran pokok apabila

sudah diketahui rumusnya. Perhatikan contoh berikut ini.

a. Rumus luas persegi panjang adalah panjang x lebar. Panjang dan lebar

termasuk besaran panjang. Jadi dapat dikatakan bahwa luas merupakan

besaran turunan yang tersusun atas dua besaran pokok panjang.

b. Rumus percepatan (v) adalah jarak dibagi dengan waktu. Jarak

termasuk besaran panjang. Jadi kecepatan adalah besaran turunan yang

tersusun atas dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Satuan

Untuk mengetahui nilai suatu besaran, harus dilakukan pengukuran.

Misalnya, panjang sebuah meja setelah diukur adalah 1,50 meter. Nilai yang

diukur adalah 1,50 sedangkan meter adalah satuannya. Tanpa menggunakan

alat ukur, kita tidak dapat melakukan pengukuran. Tanpa satuan, orang belum

dapat mengerti dengan pasti berapa sebenarnya nilai suatu besaran.

Setiap negara dapat menentukan satuannya sendiri. Masing – masing

negara memiliki kebiasaan tersendiri dalam menggunakan satuan. Satuan pada

tiap negara bisa berbeda – beda. Satuan tersebut dinamakan satuan standar.

Untuk memudahkan pertukaran informasi, perdagangan, serta ilmu dan

teknologi antar negara, dibutuhkan keseragaman sistem satuan. Oleh karena

itu, ditetapkan sistem satuan yang dipakai secara internasional untuk semua

negara. Satuan yang digunakan dan berlaku di semua negara disebut satuan

internasional, yang disingkat SI. Sistem Internasional berasal dari bahasa

Perancis, Systeme Internationale d’Unites. Sistem satuan tersebut disingkat SI

(Budi, 2007:5).

Satuan internasional harus bersifat tetap, artinya sama untuk semua negara

dan tidak berubah seiring dengan perjalanan waktu maupun pengaruh lain.

Satu meter di Indonesia harus sama dengan satu meter di semua negara

lainnya. Satu meter sekarang pun harus sama dengan satu meter pada tahun –

tahun yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Setiap negara atau bahkan setiap orang memerlukan satuan-satuan itu dan

dengan mudah dapat memilikinya. Oleh karena itu, satuan harus mudah ditiru,

sehingga turunannya mudah diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. Menurut

Budi (2007:6) satuan untuk tujuh besaran pokok dicantumkan dalam tabel 1.2

berikut ini.

Tabel 1.2 Besaran Pokok dan Satuannya dalam SI

No. Besaran Pokok Satuan Singkatan

1 Panjang Meter m

2 Massa Kilogram kg

3 Waktu Sekon s

4 Suhu Kelvin K

5 Kuat arus Ampere A

6 Intensitas cahaya Kandela Cd

7 Jumlah zat Mol mol

Dengan menggunakan SI kita memperoleh beberapa kemudahan. Pertama,

satuan SI berdasarkan pada sistem desimal, yakni perkalian dengan bilangan

10. Kedua adalah hanya ada satu satuan pokok dalam SI untuk setiap besaran.

Satuan-satuan yang lebih besar atau lebih yang lebih kecil dihubungkan ke

satuan pokok hanya dengan memberi nama awalan (Kanginan, 2000:4). Tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1.3 mencantumkan awalan dalam SI yang sering digunakan (Kanginan,

2000:5).

Tabel 1.3 Awalan-awalan untuk Satuan-satuan SI

Awalan Simbol Arti Dalam desimal Contoh

Kilo k 1000 1000 Kilogram (kg)

(tanpa awalan) 1 1 Meter (m)

Senti c 1/100 0,01 Sentimeter (cm)

Mili m 1/1000 0,001 Miligram (mg)

Mikro µ 1/1000000 0,000001 Mikrometer (µm)

3. Pengukuran

Pengukuran didefinisikan sebagai membandingkan nilai besaran yang diukur

dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan (Budi, 2007:16). Seperti

yang telah diungkapkan sebelumnya satuan digunakan untuk menyatakan hasil

pengukuran. Ada dua macam satuan yang digunakan dalam pengukuran, yaitu

dengan satuan baku dan pengukuran dengan satuan tidak baku. Satuan baku yang

dimaksud di sini adalah satuan yang berlaku secara umum. Contohnya meter

sebagai satuan panjang dan detik sebagai satuan waktu. Sedangkan satuan tidak

baku adalah satuan yang hanya berlaku setempat. Contoh satuan tidak baku

adalah satuan yang dipakai pada zaman dahulu dengan menggunakan anggota

tubuh sebagai satuan panjang. Misalnya, hasta pecak, langkah, jengkal, ela dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

depa. Berikut ini standar dan alat ukur besaran pokok. Dalam penelitian ini hanya

akan dibahas 3 macam besaran pokok, yaitu panjang, massa dan waktu.

a. Standar dan Alat Ukur Panjang

Standar panjang internasional yang pertama dibuat adalah sebuah batang

yang terbuat dari platina iridium, yang disebut meter standar. Meter standar

ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional, Sevres, dekat

Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter

standar yang bersuhu 0oC, sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa

melalui paris adalah 10 juta meter. Karena meter standar tidak mudah ditiru

dan sudah tidak memadai lagi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi

modern, misalnya dalam misi perjalanan ruang angkasa, maka pada tahun

1960 standar satuan panjang diubah lagi. Dalam pertemuan 11 Konferensi

Umum Mengenai Berat dan Ukuran, satu meter didefinisikan sebagai 1 650

763, 73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-

atom gas krypton-86 di dalam ruang hampa pada suatu peristiwa lucutan

listrik. Pada tahun 1983, definisi satu meter diubah lagi. Definisi satu meter

yang baru adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama

selang waktu 1/ 299 792 458 sekon (Kanginan, 2000:13). Untuk mengukur

panjang dapat digunakan alat ukur mistar, jangka sorong dan mikrometer

sekrup.

Mistar atau penggaris adalah alat yang paling sering digunakan untuk

mengukur panjang . Bagian terpenting dari mistar adalah skala. Umumnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

mistar menggunakan skala cm dan mm. Namun ada pula mistar yang

menggunakan skala meter. Ketelitian mistar berskala mm adalah sebesar 1

mm. Jenis skala menentukan ketelitian pengukuran. Skala yang lebih rapat

akan lebih akurat dibandingkan dengan skala yang kurang rapat. Mistar

kayu dengan panjang satu meter kurang teliti dibandingkan dengan mistar

dengan panjangnya 30 cm karena skala pada mistar 30 cm lebih rapat.

Mistar digunakan untuk mengukur benda yang tidak terlalu panjang. Benda

yang cukup panjang dapat diukur dengan mistar gulung. Tukang bangunan

biasa menggunakan mistar gulung tersebut.

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau

dimensi dalam. Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang geser. Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala utama dan

nonius atau vernier. Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm.

Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur besaran panjang yang

sangat pendek, seperti diameter kawat atau ketebalan suatu benda kecil.

Mikrometer sekrup mengukur panjang sampai ketelitian 0,01 mm.

b. Standar dan Alat Ukur Massa

Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Standar

internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina iridium yang

disebut kilogram standar. Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat

dan Ukuran Internasional, Sevres, dekat Paris. Dengan meniru kilogram

standar, dibuatlah standar sekunder. Standar sekunder ini kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

disebarkan ke badan-badan metrologi berbagai negara. Massa berbagai

benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan neraca berlengan sama.

Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai satuan ons, kuintal dan ton.

Alat untuk mengukur massa adalah neraca. Ada berbagai neraca, tetapi di

sini hanya akan dibahas empat macam neraca yang umum digunakan, yaitu

neraca pasar, neraca berlengan sama, neraca tiga lengan dan neraca tuas

(Kanginan, 2000:9).

Neraca pasar terdiri dari sebuah wadah berbentuk mangkok dan

sebuah piringan. Mangkok berfungsi untuk meletakkan benda yang akan

ditimbang. Sebaliknya piringan digunakan untuk meletakkan anak

timbangan.

Neraca berlengan sama terdiri atas dua piringan yang digantung pada

lengan yang sama panjang. Bila neraca sedang tidak dipakai, kedua piringan

tersebut dalam keadaan setimbang.

Neraca tiga lengan terdiri atas sebuah pinggan dan tiga lengan, yaitu

lengan 1 bertanda 200 gr, lengan 2 bertanda 100 gr, dan lengan 3 bertanda

10 gr. Pada masing-masing lengan terdapat beban yang dapat digeser-geser.

Neraca tuas terdiri atas pinggan, skala dan penunjuk skala. Penggunaan

neraca tuas sangat mudah. Mula-mula benda yang akan ditentukan

massanya diletakkan di atas pinggan. Selanjutnya, penimbang menggeser

anak timbangan hingga lengan beban setimbang. Massa benda yang diukur

sama dengan skala yang ditunjukkan anak timbangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

c. Standar dan Alat Ukur Waktu

Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik. Satuan-satuan

waktu lain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah

menit, jam dan hari. Pada jaman dahulu untuk mengukur waktu orang

menggunakan jam matahari, jam pasir, dan jam air. Akan tetapi di jaman

modern ini orang sudah dapat menggunakan alat ukur waktu yang lebih

canggih, yaitu jam, stopwatch dan jam atom.

Jam banyak digunakan di rumah-rumah atau dipakai di tangan yang

biasa disebut jam tangan. Jam dibagi dalam unit-unit waktu, yakni jam,

menit, dan detik. Waktu pada jam ditunjukkan dengan jarum jam. Jarum

yang panjang menunjukkan jumlah menit, sedangkan jarum yang pendek

menunjukkan jumlah jam.

Stopwatch biasa digunakan untuk mengukur waktu pada saat olahraga.

Alat ini praktis dan akurat untuk mengukur waktu yang singkat. Pada

stopwatch terdapat tombol yang berfungsi untuk memulai, mengakhiri, dan

mengatur ke posisi nol.

Untuk pengukuran waktu yang sangat teliti, orang menggunakan jam

atom. Jam ini diatur oleh gerakan atom cesium dan diperkirakan hanya akan

membuat kesalahan kira-kira 1 detik dalam selang waktu 6000 tahun.

Dengan ditemukannya jam atom, satu sekon didefinisikan sebagai selang

waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran

sebanyak 9 192 631 770 kali (Kanginan, 2000:13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

F. Kaitan Antara Dasar Teori Dengan Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian ini dengan baik, penulis menggunakan

berbagai macam dasar teori yang terkait dengan penelitian ini. Oleh karena

penelitian ini berkaitan dengan hasil belajar, strategi pembelajaran kooperatif,

minat, dan topik pembelajaran, maka penulis menggunakan dasar teori yang

relevan dengan hal-hal tersebut. Teori-teori tersebut dapat dilihat selengkapnya

pada sub bab sebelum ini. Berdasarkan teori-teori yang telah dibaca penulis, maka

penulis dapat merangkum atau mengambil kesimpulan yang dapat dikaitkan

dengan hal-hal yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini efektivitas suatu strategi

pembelajaran dilihat dari ada atau tidak adanya peningkatan hasil belajar. Kalau

ada peningkatan hasil belajar, maka strategi pembelajaran tersebut efektif. Akan

tetapi apabila tidak ada peningkatan hasil belajar, maka strategi pembelajaran

tersebut tidak efektif. Dalam penelitian ini ada dua strategi pembelajaran yang

digunakan untuk mengajar, yaitu strategi pembelajaran kooperatif dan ceramah.

Apabila kedua strategi pembelajaran terbukti mampu meningkatkan hasil belajar,

maka nilai atau skor hasil belajar siswa harus diuji lagi untuk melihat strategi

pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar.

Hasil belajar dalam penelitian ini hanya ditinjau dari aspek kognitif. Aspek

kognitif menurut Bloom meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi. Akan tetapi, karena penelitian ini ditujukan untuk siswa

kelas VII SMP, maka aspek kognitif dibatasi sampai hanya pada pengetahuan,

pemahaman, aplikasi dan analisis. Keempat aspek kognitif ini akan digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

untuk membuat soal pretes dan postes. Soal pretes dan post tes ini digunakan

untuk mendapatkan hasil belajar siswa.

Latihan atau pengalaman belajar siswa diperoleh dengan menggunakan

strategi pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan

strategi yang menekankan pada kerja sama antar siswa. Dengan adanya kerjasama

ini, diharapkan siswa dapat saling menghargai, bebas untuk berekspresi atau

mengungkapkan ide atau gagasan dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi.

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini hampir mirip

dengan contoh model pembelajaran yang diungkapkan oleh Suparno. Jadi, siswa

disuruh untuk belajar terlebih dahulu dalam kelompok kemudian membahas soal

secara bersama-sama. Terakhir kelompok menyimpulkan hasilnya dan

mempresentasikan di depan kelas.

Sedangkan materi yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ini adalah

besaran dan satuan. Materi tersebut dipilih sebagai topik pembelajaran karena

diajarkan diawal semester I kelas VII.

Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa terhadap

strategi pembelajaran kooperatif. Minat Menurut Gie (29), secara lebih terperinci

arti penting minat dalam kaitannya dengan pembelajaran ialah: minat melahirkan

perhatian serta merta, minat memudahkan terciptanya konsentrasi, minat

mencegah gangguan perhatian dari luar, minat memperkuat melekatnya bahan

pelajaran dalam ingatan dan minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri

sendiri. Selain itu, minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

dilihat dari hal-hal yang terkait dengan pembelajaran kooperatif, seperti siswa

berdiskusi, berani mengungkapkan gagasan, menjawab pertanyaan, bertanya, dll.

Arti penting minat dan hal-hal yang terkait dengan pembelajaran kooperatif

tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk membuat kisi-kisi kuesioner minat.

Demikian garis besar hubungan antara dasar teori dengan penelitian ini. Jadi

penulis melaksanakan penelitian ini berdasarkan teori-teori yang relevan agar

hasil penelitian ini benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

BAB III

METODOLOGI PENELLITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, jenis penelitian ini termasuk

penelitian kuantitatif. Termasuk penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini

menggunakan data berupa angka-angka yang dianalisis dengan metode statistik.

Data berupa angka-angka tersebut diperoleh dari skor jawaban pretes dan postes

siswa. Kemudian data tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A dan B SMP Kanisius Gayam

Yogyakarta. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 23 orang. Kedua kelas ini

dipilih sebagai subyek penelitian karena materi pelajaran fisika untuk topik

besaran dan satuan diajarkan di kelas VII semester I. Selain itu, jumlah ruang

kelas VII di SMP Kanisius Gayam hanya ada 2 ruang kelas, yaitu kelas A dan B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-29 Juli 2008 di SMP Kanisius

Gayam Yogyakarta.

D. Treatmen

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi pembelajaran kooperatif

sebagai treatmen. Berikut ini bentuk treatmen dengan menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif.

a. Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti sebagai guru membagi kelas menjadi

6 kelompok. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok: Einstein,

Volta, Ampere, Pascal, Kirkchof dan Archimedes. Setelah itu, guru

menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai, yaitu tentang besaran dan satuan. Kemudian guru

membagikan 2 lembar kertas yang berisi soal-soal tentang besaran dan

satuan yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Lembar kerja pertama

berisi soal-soal tentang besaran sedangkan lembar kerja kedua berisi soal-

soal tentang satuan.

b. Diskusi

Pada tahap ini guru menyuruh setiap kelompok untuk mempelajari

materi terlebih dahulu, kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

sama dalam satu kelompok. Guru memberikan pesan kepada setiap

anggota kelompok untuk saling bekerja sama dan berdiskusi. Guru sebagai

fasilitator bertugas untuk mendampingi, mengawasi, dan membantu siswa

yang kesulitan memahami soal atau yang lainnya. Di bawah ini 2 lembar

kerja yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dikerjakan bersama

dan didiskusikan oleh siswa.

� Lembar kerja pertama

o Materi : Besaran Pokok dan Besaran Turunan

o Tujuan Pembelajaran:

• Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan

sehari-hari.

• Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran

pokok dan besaran turunan.

o Diskusi

• Cari minimal 3 contoh besaran yang ada dalam kehidupan

sehari-hari. Berikan alasan untuk jawabanmu itu.

• Apakah yang dimaksud dengan besaran?

• Mengapa besaran pokok merupakan besaran dasar?

• Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran

turunan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

• Berikan masing-masing 3 contoh besaran pokok dan besaran

turunan.

• Mengapa volume balok termasuk besaran turunan? Berikan

alasanmu disertai dengan pembuktian.

• Kelompokkan besaran-besaran berikut ini kedalam besaran

pokok dan besaran turunan.

� Jumlah zat

� Kuat arus listrik

� Luas persegi

� Volume bola

� Kecepatan

� Massa jenis

� Suhu tubuh

� Waktu tempuh

� Jarak tempuh

o Kesimpulan

• Besaran pokok ialah…………………………………………….

• Besaran turunan ialah…………………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

� Lembar kerja kedua

o Materi : Satuan

o Tujuan Pembelajaran:

• Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

• Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.

• Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.

o Diskusi

• Apa yang dimaksud dengan satuan ?

• Apa yang dimaksud dengan satuan standard dan satuan

internasional?

• Mengapa kita menggunakan satuan internasional sebagai satuan?

• Tuliskan 5 contoh besaran dan 5 contoh satuan.

• Beri contoh besaran beserta nilai dan satuannya.

• Satuan apa yang biasanya kamu gunakan untuk menyatakan hal

berikut ini.

• Tulis angka di bawah ini dalam bentuk bilangan baku.

12.000.000

(catatan : bilangan baku adalah bilangan yang ditulis dalam

bentuk a x 10n. n adalah bilangan bulat positif atau negatif, dan 1≤

a ≤ 10.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

• Selesaikan konversi satuan panjang berikut ini.

� 2 km = ……m

� 5 kaki =……..m

• Selesaikan konversi satuan waktu berikut ini.

� 1 jam =…..menit

� 1 menit =…..sekon

• Selesaikan konversi satuan massa berikut ini.

� 2 kg =……..gr

� 1 kuintal =……..kg

• Konversikan satuan di bawah ini dan tulis dalam bentuk baku.

� 10 m2 =……. mm

2

� 240 m2 =……cm

2

• Konversikan bilangan di bawah ini

� 1 m2 =……. mm

2

� 300 m2 =……cm

2

o Kesimpulan

Satuan adalah…………………………………………………………

c. Presentasi

Setelah waktu diskusi habis, guru menyuruh salah satu kelompok

untuk maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusinya. Agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

semua anggota kelompok aktif dalam presentasi, guru membagi tugas

kepada setiap anggota kelompok. Satu orang bertugas sebagai moderator,

satu orang bertanggung jawab untuk mencatat pertanyaan yang diajukan

kelompok lain dan tiga siswa lainnya bertugas menjawab pertanyaan.

Apabila kelompok yang presentasi tidak dapat menjawab pertanyaan,

maka guru menyuruh moderator untuk melemparkan pertanyaan tersebut

kepada kelompok lainnya. Apabila semua kelompok tidak dapat

menjawab pertanyaan atau jawaban dari setiap kelompok berbeda-beda,

maka guru mulai untuk mengkoreksi setiap jawaban kelompok dan

menjelaskan jawaban yang benar dari setiap pertanyaan. Setelah semua

kegiatan selesai dilakukan, guru meminta semua siswa untuk memberikan

tepuk tangan kepada setiap kelompok.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar dan kuesioner minat.

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dalam penelitian ini adalah tes tertulis, yaitu pretes dan

postes yang berupa soal uraian.

a. Pretes

Pretes (tes awal) diberikan pada siswa sebelum pembelajaran

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif. Tes ini bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

untuk mengetahui hasil belajar awal siswa mengenai besaran dan

satuan.

b. Postes

Postes (tes akhir) diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran

dengan strategi pembelajaran kooperatif. Postes ini diberikan

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif. Postes yang

diberikan kepada siswa disusun berdasarkan soal pretes.

Bentuk soal pretes dan postes sama. Jumlah soal tersebut ada 11

butir soal. Soal –soal terdistribusi ke setiap aspek kognitif. Aspek

kognitif yang dipakai ada 4 jenis aspek, yaitu pengetahuan,

pemahaman, aplikasi dan analisis. Dalam soal uraian aspek sintesis

dan evaluasi tidak diikutsertakan karena aspek ini terlalu tinggi,

artinya membutuhkan kemampuan berpikir yang komplek dan abstrak.

Sehingga dalam penelitian ini dua aspek kognitif tersebut tidak dipakai

dalam pembuatan soal pretes dan postes. Aspek pengetahuan termasuk

kedalam kemampuan berpikir rendah, aspek pemahaman dan aplikasi

termasuk kedalam kemampuan berpikir sedang, dan aspek analisis

termasuk dalam kemampuan berpikir tinggi. Secara empirik ada

kelemahan mendasar pada butir soal yang memiliki tingkat kesukaran

terendah dan tertinggi, ia tidak efektif untuk membedakan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

kedudukan siswa yang pandai dan bodoh. Oleh karena itu, sebaran

soal yang paling banyak adalah butir soal yang memiliki tingkat

kesukaran menengah atau sedang. Oleh karena hal tersebut, maka

jumlah soal uraian yang dominan adalah soal tingkat sedang. Berikut

ini kisi-kisi soal-soal uraian yang disajikan menurut materi (besaran

dan satuan) dan aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi

dan analisis).

Tabel 3.1 Aspek dan Materi Pembelajaran Yang Ingin Dicapai

Dalam Pretes Dan Postes

Materi Aspek Contoh Soal

1. Besaran

2. Satuan

1. Pengetahuan

1. Apakah yang dimaksud

dengan besaran dan

satuan?

2. Berikan masing-masing 2

contoh besaran besaran

pokok dan besaran

turunan!

3. Apakah yang dimaksud

dengan besaran pokok

dan besaran turunan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

4. Apakah yang dimaksud

dengan pengukuran?

1. Besaran

2. Satuan

2. Pemahaman

5. Apakah volume balok

termasuk besaran

turunan? Berikan

alasanmu disertai dengan

pembuktian.

6. Apakah kita perlu

menggunakan satuan

internasional sebagai

satuan? alasan!

7. Diantara ketiga alat ukur

berikut ini: penggaris,

micrometer dan jangka

sorong. Manakah alat

ukur panjang yang paling

teliti. Berikan alasan atas

jawabanmu!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

1. Besaran

2. Satuan

3. Aplikasi. 8. Ubahlah kedua satuan ini

ke dalam SI dan

sederhanakan hasilnya

menjadi bilangan baku .

0,23 mg dan 0,03 kaki!

9. Hitunglah :

a. Volum balok yang

berukuran 5 cm x 4

cm x 3 cm.

b. Luas sebuah lantai

segiempat berukuran

5 m x 3,2 m.

1. Besaran

2. Satuan

4. Analisis. 10. Sebuah balok logam

berongga berukuran 10

cm x 2 cm x 2 cm.

a. Berapa volumnya?

b. Berapa banyak balok

berukuran 2 cm x 2

cm x 2 cm yang dapat

dimasukkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

dalamnya?

11. Berapa meter kubik air

dapat mengisi kolam

renang di bawah ini? Jika

kolam ini akan kamu

kuras sampai kosong

dengan menggunakan

sebuah ember yang

volumenya ¼ m3, berapa

kali kamu harus

menimba?Panjang, tinggi

dan lebar kolam renang

berturut-turut, yaitu 25

m, 2 m, dan 20 m.

2. Kuesioner Minat

Dalam penelitian ini kuesioner minat digunakan untuk mengukur

minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif. Kuesioner ini berisi 10

pernyataan dan terdiri dari empat skala. Empat skala tersebut, yaitu sangat

setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kuesioner minat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

merupakan kuesioner yang tidak terbobot untuk mempermudah penskoran.

Kuesioner minat dibuat berdasarkan indikator minat pada kisi-kisi minat.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat

No Indikator Jumlah Butir Pernyataan

1 Lebih akrab dengan teman-

teman

1 Hubungan saya dengan

teman-teman menjadi lebih

akrab setelah belajar

bersama

2 Mudah membangun

pengetahuan

1 Belajar bersama

memudahkan saya untuk

membangun pengetahuan

3 Berkonsentrasi dalam

mengerjakan tugas

1 Saya menjadi lebih

berkonsentrasi ketika

mengerjakan tugas dengan

teman-teman daripada

mengerjakan tugas sendirian

4 Lancar dalam berpikir 1 Belajar bersama membuat

saya lebih lancar dalam

berpikir

5 Tidak mudah terpengaruh atau

mempengaruhi untuk bermain

1 Saya tidak mudah

terpengaruh atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

ketika sedang berdiskusi mempengaruhi teman untuk

bermain ketika saya sedang

berdiskusi dengan kelompok

6 Perhatian/fokus terhadap materi

pelajaran

1 Belajar bersama membuat

saya perhatian/fokus

terhadap materi pelajaran

yang sedang dipelajari

7 Mudah dalam mengingat materi

pelajaran

1 Bekerja dalam kelompok

membuat saya mudah

mengingat materi pelajaran.

8 Tidak bosan untuk belajar sebab

ada teman-teman yang

membantu

1 Saya menjadi tidak bosan

untuk belajar sebab ada

teman-teman yang

membantu belajar

9 Menghargai pendapat teman 1 Belajar bersama membuat

saya menghargai berbagai

macam perbedaan pendapat

teman-teman

10 Mendapat gambaran yang lebih

utuh dan menyeluruh tentang

materi pelajaran ketika belajar

1 Saya mendapat gambaran

yang lebih utuh dan

menyeluruh tentang materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

bersama dalam kelompok pelajaran yang sedang

dipelajari ketika belajar

bersama dalam kelompok

G. Validitas

Validitas dalam instrumen ini termasuk validitas isi. Termasuk validitas isi

karena dalam pembuatan tes telah disesuaikan dengan tujuan dan meteri pelajaran

yang diberikan. Untuk menjamin validitas soal pretes dan postes, yaitu soal

disusun berdasarkan dua hal, yaitu aspek kognitif dan materi pembelajaran. Aspek

kognitif yang dipakai ada 4 aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan

analisis. Sedangkan materi pembelajaran yang diajarkan adalah besaran dan

satuan. Untuk menjamin validitas soal kuesioner minat, soal dibuat berdasarkan

kisi-kisi soal, yaitu indikator, jumlah butir soal, dan hubungan antara indikator

dengan pernyataan/soal. Hubungan antara indikator dengan pernyataan minat,

dibuat berdasarkan arti penting minat dalam pembelajaran dan tujuan

pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

H. Metode Analisis Data

1. Hasil Belajar

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif diukur melalui test hasil

belajar, yaitu dengan menskor jawaban soal siswa.

a. Penskoran soal uraian

Jumlah soal uraian adalah 11 soal. Soal nomor 1 sampai 4 diberi skor

1 untuk setiap soal, soal nomor 5 sampai 7 diberi skor 2 untuk setiap soal,

soal nomor 8 dan 9 masing-masing diberi skor 3. Sedangkan soal nomor

10 dan 11 diberi skor masing-masing 5. Jumlah total skor soal adalah 26.

Pedoman jawaban setiap soal dapat dilihat pada lampiran. Penskoran

ditentukan berdasarkan aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi

dan analisis) dan tingkat kemampuan berpikir (rendah, sedang, dan

tinggi). Semakin tinggi aspek kognitifnya maka skor jawaban soal

semakin tinggi. Soal yang terkait dengan analisis diberi skor paling tinggi

(skor 5) karena analisis membutuhkan kemampuan berpikir tinggi,

mencakup pengetahuan, pemahaman dan aplikasi. Soal yang terkait

dengan pemahaman dan aplikasi diberi skor yang hampir sama (skor 2 dan

3) sebab kedua aspek kognitif ini membutuhkan kemampuan berpikir

yang hampir sama, yaitu sedang. Sedangkan soal yang terkait dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

pengetahuan diberi skor paling rendah (skor 1) karena soal yang terkait

dengan aspek ini membutuhkan kemampuan berpikir rendah, yaitu

hafalan.

Berikut ini tabel penskoran soal uraian :

Tabel 3.3 Penskoran Soal Uraian

No Aspek Jumlah Soal Skor maksimum Tingkat

Kemampuan

Berpikir

1 Pengetahuan 4 4 Rendah

2 Pemahaman 3 6 Sedang

3 Aplikasi 2 6 Sedang

4 Analisis 2 10 Tinggi

Total = 11 26

Penilaian untuk masing-masing aspek dan soal diuraikan di bawah ini:

1. Aspek pertama (soal no 1 - 4)

a. Jika memberikan jawaban definisi yang jelas sesuai pertanyaan

skor 1.

b. Jika tidak memberikan jawaban definisi yang jelas sesuai

pertanyaan skor 0,5.

c. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

2. Aspek kedua (Soal no 5 - 7)

a. Jika memberikan jawaban yang benar dan alasan benar skor 2.

b. Jika memberikan jawaban yang benar dan alasan salah skor 1.

c. Jika memberikan jawaban yang salah dan alasan benar skor 0,5.

d. Jika memberikan jawaban yang salah dan alasan salah skor 0.

e. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.

3. Aspek ketiga (Soal no 8 dan 9). Soal nomor 8 dan 9, masing-masing

terdiri dari dua subsoal a dan b. Kedua subsoal tersebut masing-

masing skornya 1,5. Sedangkan total skor kedua subsoal tersebut

adalah 3.

a. Jika menjawab dengan analisis yang benar skor 1,5.

b. Jika menjawab dengan analisis yang salah skor 0 .

c. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.

4. Aspek keempat (Soal no 10 dan 11). Soal nomor 10 dan 11, masing-

masing terdiri dua subsoal a dan b. Soal a, skornya 1. Sedangkan soal

b, skornya 4. Skor total kedua soal a dan b jumlahnya 5.

Soal a

a. Jika menjawab dengan analisis yang benar skor 1.

b. Jika menjawab dengan analisis yang salah skor 0 .

c. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.

Soal b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

a. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah benar dan

analisis benar skor 4.

b. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah salah dan

analisis benar skor 3.

c. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah benar dan

analisis salah skor 2.

d. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah salah dan

analisis salah skor 1.

e. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.

b. Menganalisis hasil skor menggunakan statistik dengan Uji–T

Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif membantu

meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan uji-t dependent dengan level

signifikan = 0.05, persamaan yang digunakan yaitu:

treal = ( )

( )

( )1

2

2

21

∑−∑

NN

N

DD

xx

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa

yang ditreatmen dengan strategi pembelajaran kooperatif dan strategi

pembelajaran klasik (ceramah), digunakan uji-t independen dengan level

signifikan = 0,05, persamaan yang digunakan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

( )

+

−+

−+−

−=

2121

2

22

2

11

21

11

)2(

)1()1(

nnnn

SnSn

XXTreal

Dalam penelitian ini ada dua strategi pembelajaran yang digunakan untuk

mengajar, yaitu strategi pembelajaran kooperatif dan ceramah. Apabila hasil

analisis dengan uji-t dependen menunjukkan bahwa kedua strategi

pembelajaran terbukti mampu meningkatkan hasil belajar, maka nilai atau

skor hasil belajar siswa harus diuji lagi dengan uji-t independen untuk melihat

apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang ditreatmen dengan

strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran klasik (ceramah).

2. Minat Siswa

Minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif yang digunakan

dianalisis melalui dua tahap, yaitu minat setiap siswa dan minat seluruh siswa

pada strategi pembelajaran kooperatif. Skor pada setiap frekuensi, yaitu

Jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi

skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Skor terendah 10 sedangkan skor

tertinggi adalah 40. Skor maksimum total yang dapat dicapai oleh keseluruhan

siswa/sampel adalah 920 sebab sampel berjumlah 23 orang.

Untuk menghitung prosentase jumlah skor perorangan maupun seluruh

siswa/sampel, yaitu dengan cara membagi jumlah skor yang dicapai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

skor total dikalikan 100 %. Untuk mengetahui tingkat prosentase minat

perorangan maupun seluruh siswa/sampel digunakan rumus:

%100xtotalskorjumlah

dicapaiyangskorjumlah

Tabel 3.4 Kategori Minat Siswa

Interval (%) Kategori

76 -100 Sangat berminat

51 – 75 Berminat

26 – 50 Kurang berminat

0 – 25 Tidak berminat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 – 29 Juli 2008. Penelitian dimulai

dengan presentasi hal-hal yang terkait dengan penelitian di kantor guru. Hal

ini dilakukan agar para guru mengetahui seluk beluk penelitian yang akan

dilakukan. Dalam penelitian ini kelas yang digunakan untuk penelitian adalah

kelas VII A dan VII B. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen sedangkan

kelas VII B sebagai kelas kontrol. Di SMP Kanisius Gayam, hari dan jam

belajar kedua kelas ini berbeda-beda. Sehingga peneliti harus melakukan

penelitian sebanyak 6 kali pertemuan dalam 5 hari.

Pertemuan pertama, tanggal 18 Juli 2008. Pada pertemuan pertama

peneliti memberikan soal-soal mengenai besaran dan satuan sebagai tes awal

( pretes ) kepada siswa kelas VII A. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan

soal pretes adalah 50 menit.

Pertemuan kedua, tanggal 22 Juli 2008. Pada pertemuan kedua peneliti

melakukan 2 kegiatan di kelas VII B. Kegiatan pertama, peneliti memberikan

soal pretes selama 50 menit. Kemudian kegiatan kedua yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

peneliti adalah menjelaskan materi tentang besaran dan memberikan latihan

soal.

Pertemuan ketiga, tanggal 23 Juli 2008. Pada pertemuan ketiga, peneliti

melakukan proses belajar mengajar di 2 kelas, yaitu kelas VII A dan VII B .

Di kelas VII A peneliti melakukan proses belajar mengajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, sedangkan di kelas VII B

peneliti mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran klasik, yaitu

ceramah. Proses pembelajaran pertama kali dilakukan di kelas VII A. Peneliti

membagi kelas kedalam 6 kelompok, setiap kelompok diberi nama berbeda-

beda supaya lebih menarik. Nama setiap kelompok mulai dari kelompok 1

sampai 6 secara berturut-turut, yaitu: Einstein, Volta, Ampere, Pascal,

Kirkchof dan Archimedes. Setelah itu peneliti membagikan 2 lembar kertas

yang berisi soal-soal tentang besaran dan satuan. Soal-soal tersebut harus

dikerjakan dan didiskusikan secara bersama-sama selama 60 menit. Setelah

itu, peneliti menyuruh salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dan kerja kelompoknya. Kelompok tersebut adalah kelompok

Archimedes. Kelompok tersebut mengungkapkan jawaban soal yang mereka

kerjakan secara bergantian. Waktu yang digunakan untuk presentasi adalah 20

menit. Sedangkan waktu yang tersisa sekitar 10 menit digunakan untuk tanya

jawab. Setelah proses belajar mengajar di kelas VII A selesai, peneliti

melanjutkan proses pembelajaran di kelas VII B. Di kelas ini peneliti sedikit

mengulas materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya, setelah itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

peneliti mulai mengajarkan materi tentang satuan. Setelah selesai

menjelaskan, peneliti memberikan latihan soal tentang satuan kepada para

siswa.

Pertemuan keempat, tanggal 25 Juli 2008. Pada pertemuan keempat,

peneliti memberikan postes pada kelas VII A selama 50 menit.

Pertemuan kelima, tanggal 29 Juli 2008. Pada pertemuan kelima, peneliti

memberikan postes di kelas VII B selama 50 menit.

B. Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh data yang meliputi;

skor hasil belajar dan kuesioner minat siswa.

Data hasil penelitian sebagai berikut:

1. Tes Hasil Belajar Siswa

Peneliti menggunakan data skor untuk mengetahui ada tidaknya

peningkatan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran

kooperatif pada pokok bahasan besaran dan satuan.

Tabel 4.1 Skor Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

1 8 14,5

2 15 22,5

3 8,5 21,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

4 9 14

5 8 23,5

6 7,5 20

7 6 21

8 11,5 21

9 11 22,5

10 5,5 20,5

11 6 14,5

12 8,5 16

13 12 24

14 9 15

15 11,5 16

16 10,5 20

17 6,5 18

18 15 16

19 4,5 12,5

20 6 15

21 5,5 22

22 4,5 13

23 2 20,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 4.2 Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

1 9,5 16

2 8,5 16

3 4 12,5

4 9 13

5 7,5 13

6 7,5 3,5

7 7 4

8 9,5 14,5

9 10 12

10 9 15,5

11 15 12,5

12 8 12,5

13 4,5 16

14 9 16

15 8,5 17,5

16 5 15,5

17 3 13,5

18 9 14,5

19 8 13,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

20 10,5 6,5

21 7 20

22 7 8

23 7 11

2. Minat Siswa

Dengan menggunakan kuesioner minat peneliti ingin mengetahui minat

siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif. Di bawah ini adalah tabel

prosentase minat dan kategori minat setiap siswa pada kelas eksperimen.

Tabel. 4.3 Skor Minat Siswa

Kode Siswa Skor Prosentase(%) Kategori

1 34 85 Sangat berminat

2 25 62,5 Berminat

3 32 80 Sangat berminat

4 35 87,5 Sangat berminat

5 33 82,5 Sangat berminat

6 36 90 Sangat berminat

7 30 75 Berminat

8 28 70 Berminat

9 32 80 Sangat berminat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Kode Siswa Skor Prosentase(%) Kategori

10 32 80 Sangat berminat

11 34 85 Sangat berminat

12 35 87,5 Sangat berminat

13 33 82,5 Sangat berminat

14 33 82,5 Sangat berminat

15 35 87,5 Sangat berminat

16 32 80 Sangat berminat

17 33 82,5 Sangat berminat

18 35 87,5 Sangat berminat

19 30 75 Berminat

20 34 85 Sangat berminat

21 32 80 Sangat berminat

22 28 70 Berminat

23 31 77,5 Sangat berminat

Total skor = 742

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Analisis Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa, maka

peneliti menggunakan data satu kelompok yang dites 2 kali, yaitu pretes

dan postes. Data tersebut dianalisis menggunakan tes-t dependen dan

independen. Berikut ini hasil analisis data menggunakan program SPSS.

a. Analisis data pretes dan postes kelas eksperimen

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar di kelas

eksperimen, peneliti menganalisis data pretes dan postes dengan tes-t

dependen. Dibawah ini adalah tabel hasil analisis data tersebut.

Tabel 4.4 Analisis Data Kelas Eksperimen

Soal Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed

Pretes 8,3261 3,33185 23

Postes 18,4130 3,66387 23

11,270

0,000

Selisih mean pretes dan postes adalah 10,08696. Uji t menguji Ho:

µpretes= µpostes, memberikan nilai t = 11,270 dengan derajat kebebasan

= n -1 = 23 – 1 = 22. Output SPSS memberikan nilai p-value (sig. 2

tailed) = 0,000. Nilai p-value lebih kecil dari α = 0,05, sehingga

merupakan bukti kuat menolak Ho: µpretes= µpostes. Kesimpulan, mean

pretes dan postes tidak sama atau dengan kata lain hasilnya signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Jadi strategi pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan hasil

belajar siswa.

b. Analisis data pretes dan postes kelas kontrol

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar di kelas

kontrol, peneliti menganalisis data pretes dan postes dengan tes-t

dependen. Dibawah ini adalah tabel hasil analisis data tersebut.

Tabel 4.5 Analisis Data Kelas Kontrol

Soal Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed

Pretes 7,9565 2,47677 23

Postes 12,9130 4,08337 23

4,890

0,000

Selisih mean pretes dan postes adalah 4,95652. Uji t menguji Ho:

µpretes= µpostes, memberikan nilai t = 4,890 dengan derajat kebebasan =

n -1 = 23 – 1 = 22. Output SPSS memberikan nilai p-value (sig. 2

tailed) = 0,000. Nilai p-value lebih kecil dari α = 0,05, sehingga

merupakan bukti kuat menolak Ho: µpretes= µpostes. Kesimpulan, mean

pretes dan postes tidak sama atau dengan kata lain hasilnya signifikan.

Jadi strategi pembelajaran klasik atau ceramah mampu meningkatkan

hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

c. Analisis data skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil analisis a dan b dengan tes-t dependen,

diperoleh hasil yang signifikan, yaitu kedua strategi pembelajaran

kooperatif dan klasik (ceramah) sama-sama dapat meningkatkan hasil

belajar. Oleh karena itu perlu dilakukan tes lebih lanjut dengan tes-t

independen untuk melihat apakah hasil belajar dengan kedua strategi

pembelajaran tersebut sungguh-sungguh berbeda. Dibawah ini adalah

tabel hasil analisis data skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.6 Analisis Skor Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Pretes Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed

Kls.Eksperimen 8,3261 3,33185 23

Kls. Kontrol 7,9565 2,47677 23

0,429

0,67

Berdasarkan tabel di atas mean skor pretes kelas eksperimen (µ1)

dan kelas kontrol (µ2), yaitu 8,361 dan 7,9565. Jumlah siswa (N)

kedua kelas tersebut sama besar, yaitu 23 orang. Hasil uji-t independen

untuk hipotesis Ho: µ1= µ2 terhadap H1: µ1≠ µ2 memberikan nilai t =

0,429 dan p-value(sig.2 tailed) = 0,67. Karena p-value lebih besar dari

0,05, maka Ho: µ1= µ2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

purata (mean) skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

d. Analisis data skor postes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil analisis c, diperoleh bahwa purata (mean) pretes

kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda atau tidak signifikan.

Hasil analisis kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data skor

postes kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat apakah purata

(mean) postes kedua kelas ini sama atau berbeda. Peneliti

menggunakan tes-t independen untuk menganalisis data tersebut. Di

bawah ini adalah hasil analisisnya.

Tabel 4.7 Analisis Skor Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Pretes Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed

Kls.Eksperimen 18,4130 3,66387 23

Kls. Kontrol 12,9130 4,08337 23

4,808

0,000

Berdasarkan tabel di atas mean skor pretes kelas eksperimen (µ1)

dan kelas kontrol (µ2), yaitu 18,4310 dan 12,9130. Jumlah siswa (N)

kedua kelas tersebut sama besar, yaitu 23 orang. Hasil uji-t independen

untuk hipotesis Ho: µ1= µ2 terhadap H1: µ1≠ µ2 memberikan nilai t =

4.808 dan p-value(sig.2 tailed) = 0,000. Karena p-value lebih kecil dari

0,05, maka Ho: µ1= µ2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

purata (mean) skor postes kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Menurut hasil analisis skor pretes dengan uji-t independen dapat

disimpulkan bahwa, hasil belajar siswa yang ditreatmen dengan

strategi pembelajaran kooperatif sama dengan strategi pembelajaran

klasik (ceramah). Sedangkan hasil analisis skor postes dengan uji-t

independen menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang ditreatmen

dengan strategi pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi

pembelajaran klasik (ceramah). Perbedaan hasil belajar ini

memperkuat kesimpulan hasil analisis dengan uji t dependen, bahwa

strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Analisis Minat Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti dapat menghitung

besar tingkat prosentase minat siswa dan mengkategorikannya menurut

empat kategori yang ada. Berikut ini prosentase minat dan kategori minat

siswa secara keseluruhan kelas pada kelas eksperimen.

Kategori tingkat minat siswa secara keseluruhan pada kelas eksperimen:

%100xtotalskorjumlah

dicapaiyangskorjumlah

%65,80%100920

742=x

Sehingga secara keseluruhan tingkat minat siswa terhadap strategi

pembelajaran kooperatif dikategorikan sangat berminat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil analisis data pembelajaran fisika pada pokok

bahasan besaran dan satuan dengan menggunakan strategi pembelajaran

kooperatif dapat disimpulkan bahwa:

1. Strategi pembelajaran kooperatif secara efektif lebih dapat meningkatkan hasil

belajar siswa daripada strategi pembelajaran klasik (ceramah).

2. Siswa sangat berminat terhadap strategi pembelajaran kooperatif yang

diterapkan di dalam kelas.

B. Saran

1. Bagi guru dan calon guru dapat lebih mengembangkan metode pembelajaran

kooperatif ini pada topik pembelajaran yang lainnya yang relevan sehingga

hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan kembali.

2. Alangkah lebih baik, apabila guru dan calon guru dapat membuat inovasi

yang kreatif terkait dengan strategi pembelajaran kooperatif untuk lebih

meningkatkan minat siswa pada strategi pembelajaran tersebut. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

dengan bertambahnya minat pada strategi pembelajaran tersebut,

memungkinkan minat siswa untuk belajar juga akan semakin bertambah.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 23 orang. Akan tetapi walaupun

jumlah sampel hanya 23 orang, penelitian ini dapat juga dilakukan oleh

siapapun yang ingin melakukan penelitian dengan strategi pembelajaran

kooperatif.

2. Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada topik besaran

dan satuan lebih didominasi oleh soal-soal yang terkait dengan besaran

panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

DAFTAR PUSTAKA

Budi, Kartika. 2007.

Gie, Liang. 2002. Cara Belajar yang Efisien Edisi Ke Lima. Yogyakarta: PUBIB.

Haryati, Mimin. 2007. Sistem Penilaian Pada KTSP. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2004. Fisika SMP Kelas 1A. Jakarta: Erlangga.

Megawangi, Ratna, dkk. 2005. Pendidikan Holistik. Cimanggis: Indonesia Heritage

Foundation.

Nasution, Nur. 2004. Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan Kooperatif

Terhadap Pembelajaran Sains Ditinjau Dari Cara Berpikir.

(www.portalguru.com)

Purnomo, Puji, dkk. 2007. Buku Pedoman Pengajaran Mikro. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Riyana, Cheppy. 2006. Hakikat Kualitas Pembelajaran.

([email protected])

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Lampiran 1. Soal Pretes dan Postes

b. Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?

c. Berikan masing-masing 2 contoh besaran besaran pokok dan besaran turunan!

d. Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?

e. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran?

f. Apakah volume balok termasuk besaran turunan? Berikan alasanmu disertai

dengan pembuktian?

g. Apakah kita perlu menggunakan satuan internasional sebagai satuan? alasan!

h. Diantara ketiga alat ukur berikut ini: penggaris, micrometer dan jangka sorong.

Manakah alat ukur panjang yang paling teliti. Berikan alasan atas jawabanmu!

i. Ubahlah kedua satuan ini ke dalam SI dan sederhanakan hasilnya menjadi

bilangan baku : 0,23 mg,dan 0,03 kaki!

j. Hitunglah :

a. Volum balok yang berukuran 5 cm x 4 cm x 3 cm.

b. Luas sebuah lantai segiempat berukuran 5 m x 3,2 m.

k. Sebuah balok logam berongga berukuran 10 cm x 2 cm x 2 cm.

a. Berapa volumnya?

b. Berapa banyak balok berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm yang dapat dimasukkan

ke dalamnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

l. Berapa meter kubik air dapat mengisi kolam renang di bawah ini? Jika kolam ini

akan kamu kuras sampai kosong dengan menggunakan sebuah ember yang

volumenya ¼ m3, berapa kali kamu harus menimba? Panjang, tinggi dan lebar

kolam renang berturut-turut, yaitu 25 m, 2 m, dan 20 m.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Lampiran 2. Pedoman Jawaban Soal Pretes dan Postes

1. Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai. Sedangkan satuan adalah sesuatu

yang digunakan untuk membandingkan dalam pengukuran.

2. Contoh besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Sedangkan contoh besaran

turunan, yaitu volume dan kecepatan.

3. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisikan terlebih

dahulu. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-

besaran pokok.

4. Pengukuran adalah membandingkan antara besaran dan satuan.

5. Ya. Volume balok termasuk besaran turunan, karena tersusun atas tiga besaran

pokok panjang. Rumus volum balok panjang x lebar x tinggi. Panjang, lebar dan

tinggi termasuk besaran panjang.

6. Ya. Kita menggunakan sistem internasional sebagai satuan karena sistem

internasional memberikan kemudahan. Kemudahan pertama, satuan SI

berdasarkan system decimal, yakni perkalian dengan bilangan 10. Kemudahan

kedua, hanya ada satu satuan pokok dalam SI untuk setiap besaran.

7. Mikrometer. Alasannya karena ketelitian micrometer 0,01 mm. Sedangkan

ketelitian jangka sorong dan penggaris berturut-turut, yaitu 0,1 mm dan 1 mm.

8. Mengubah satuan kedalam SI (mks):

a. 0,23 mg = 0,00000023 kg

= 23/100000000

= 23/ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

= 2,3 x 10-7

b. 0,03 kaki= 0,0009144 m

= 9144/1000000

= 9144/107

= 9144 x 10-7

= 9,144 x 10-3

9. Menghitung :

a. Volum balok = p x l x t = 5 cm x 4 cm x 3 cm = 60 cm3.

b. Luas segiempat = p x l = 5 m x 3,2 m = 16 m2.

10. Balok berukuran : 10 cm x 2 cm x 2 cm.

a. V = p x l x t = 10 cm x 2 cm x 2 cm = 40 cm3.

b. Banyaknya balok berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm yang dapat dimasukkan

kedalam balok tersebut, yaitu V2 = 2 cm x 2 cm x 2 cm = 8 cm3. N (banyak

balok) = V/V1 = 40 cm3/ 8 cm

3 = 5 buah balok.

11. Diketahui : Volum ember (Ve)= ¼ m3

Ukuran kolam (Vk) = 25 m x 20 m x 2 m

Ditanya : Jumlah ember yang digunakan untuk menimba (N)?

Jawab : Vk= p x l x t

= 25 m x 20 m x 2 m

= 100 m3

N = Vk / Ve

= 100 m3 / 0,25 m

3 = 400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Lampiran 3 Kuesioner Minat

KUESIONER MINAT

Silanglah jawaban yang menurut anda benar dari 10 pernyataan berikut ini !

1. Hubungan saya dengan teman-teman menjadi lebih akrab setelah belajar

bersama.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

2. Belajar bersama memudahkan saya untuk membangun pengetahuan yang

sedang dipelajari.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

3. Saya menjadi lebih berkonsentrasi ketika mengerjakan tugas dengan teman-

teman daripada mengerjakan tugas sendirian.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

4. Belajar bersama membuat saya untuk maju menjadi lebih lancar dalam

berpikir.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

5. Saya tidak mudah terpengaruh atau mempengaruhi teman untuk bermain

ketika saya sedang berdiskusi dengan kelompok.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

6. Belajar bersama membuat saya perhatian terhadap materi pelajaran yang

sedang dipelajari.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

7. Bekerja dalam kelompok membuat saya mampu mengingat materi pelajaran

dengan mudah.

A. Sangat setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

8. Saya menjadi tidak bosan untuk belajar sebab ada teman-teman yang

membantu untuk belajar.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

9. Belajar bersama membuat saya menghargai berbagai macam perbedaan

pendapat teman-teman.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

10. Saya mendapat gambaran yang lebih utuh dan menyeluruh tentang materi

pelajaran yang sedang dipelajari ketika belajar bersama dalam kelompok.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Lampiran 4. Lembar Pertanyaan Diskusi

1. Lembar kertas pertama

Materi : Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Tujuan Pembelajaran:

• Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.

• Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran pokok dan

besaran turunan.

Diskusi

• Cari minimal 3 contoh besaran yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Berikan

alasan untuk jawabanmu itu.

• Apakah yang dimaksud dengan besaran?

• Mengapa besaran pokok merupakan besaran dasar?

• Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?

• Berikan masing-masing 3 contoh besaran pokok dan besaran turunan.

• Mengapa volume balok termasuk besaran turunan? Berikan alasanmu disertai

dengan pembuktian.

• Kelompokkan besaran-besaran berikut ini kedalam besaran pokok dan besaran

turunan.

� Jumlah zat

� Kuat arus listrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

� Luas persegi

� Volume bola

� Kecepatan

� Massa jenis

� Suhu tubuh

� Waktu tempuh

� Jarak tempuh

Kesimpulan

• Besaran pokok ialah…………………………………………….

• Besaran turunan ialah…………………………………………..

2. Lembar kertas kedua

Materi : Satuan

Tujuan Pembelajaran:

• Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

• Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.

• Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.

Diskusi

• Apa yang dimaksud dengan satuan ?

• Apa yang dimaksud dengan satuan standard dan satuan internasional?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

• Mengapa kita menggunakan satuan internasional sebagai satuan?

• Tuliskan 5 contoh besaran dan 5 contoh satuan.

• Beri contoh besaran beserta nilai dan satuannya.

• Satuan apa yang biasanya kamu gunakan untuk menyatakan hal berikut ini.

• Tulis angka di bawah ini dalam bentuk bilangan baku.

12.000.000

(catatan : bilangan baku adalah bilangan yang ditulis dalam bentuk a x 10n. n

adalah bilangan bulat positif atau negative, dan 1≤ a ≤ 10.)

• Selesaikan konversi satuan panjang berikut ini.

� 2 km = ……m

� 5 kaki =……..m

• Selesaikan konversi satuan waktu berikut ini.

� 1 jam =…..menit

� 1 menit =…..sekon

• Selesaikan konversi satuan massa berikut ini.

� 2 kg =……..gr

� 1 kuintal =……..kg

• Konversikan satuan di bawah ini dan tulis dalam bentuk baku.

� 10 m2 =……. mm2

� 240 m2 =……cm

2

• Konversikan bilangan di bawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

� 1 m2 =……. mm2

� 300 m2 =……cm2

Kesimpulan

Satuan adalah…………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lampiran 5. Daftar Skor Pretes Dan Postes

Skor Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

1 8 14,5

2 15 22,5

3 8,5 21,5

4 9 14

5 8 23,5

6 7,5 20

7 6 21

8 11,5 21

9 11 22,5

10 5,5 20,5

11 6 14,5

12 8,5 16

13 12 24

14 9 15

15 11,5 16

16 10,5 20

17 6,5 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

18 15 16

19 4,5 12,5

20 6 15

21 5,5 22

22 4,5 13

23 2 20,5

Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

1 9,5 16

2 8,5 16

3 4 12,5

4 9 13

5 7,5 13

6 7,5 3,5

7 7 4

8 9,5 14,5

9 10 12

10 9 15,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes

11 15 12,5

12 8 12,5

13 4,5 16

14 9 16

15 8,5 17,5

16 5 15,5

17 3 13,5

18 9 14,5

19 8 13,5

20 10,5 6,5

21 7 20

22 7 8

23 7 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Lampiran 6. Daftar Skor Minat Siswa

Minat Siswa terhadap Strategi Pembelajaran Kooperatif

Kode Siswa Total Skor

1 34

2 25

3 32

4 35

5 33

6 36

7 30

8 28

9 32

10 32

11 34

12 35

13 33

14 33

15 35

16 32

17 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Kode Siswa Total Skor

18 35

19 30

20 34

21 32

22 28

23 31

Skor total = 742

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian

1. Surat keterangan penelitian dari pihak USD (Universitas Sanata Dharma)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

2. Surat keterangan penelitian dari pihak sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Lampiran 8. Contoh Jawaban Kuesioner minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Lampiran 9. Contoh Jawaban Soal Pretes dan Postes

A. Contoh jawaban soal pretes kelas eksperimen

Nama : surya Kelas VII A

1. Besaran adalah konsep-konsep seperti tinggi badan, masa, suhu ruangan, dan

volume bola.

Satuan adalah....................(tidak diisi)

2. Besaran pokok: panjang dan waktu.

Besaran turunan: luas dan volume.

4. Pengukuran adalah usaha untuk memband....................(jawaban tidak lengkap).

5. Ya, karena hanya mengandung 1 besran pokok, pxlxt.

7. Mikrometer, karena angka ketelitiannya kecil, yaitu 0,01 mm.

9. a. pxlxt = 5 cmx4cmx3cm=20cmx3cm=60cm3

b........(tidak diisi)

10. a. 10x2x2=20x2=40

b. 2x2x2=4x2=8 cm3, balok berukuran 2 cmx 2 cmx 2 cm yang dapat dimasukkan

sebanyak 5 balok.

B. Contoh jawaban soal postes kelas eksperimen

Nama : surya Kelas VII A

1. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai serta satuan. Satuan

adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan dalam suatu besaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

2. Besaran pokok: panjang (length) dan waktu (time); besaran turunan: luas dan

volume.

3. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu

dan menjadi dasar untuk menyatakan besaran turunan. Besaran turunan adalah

besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok.

4. Pengukuran adalah membandingkan antara besaran turunan dan satuan.

5. Ya, karena terdiri dari 2 besaran pokok pxlxt (panjang x lebar x tinggi).

6. Ya, karena satuan itu digunakan dan berlaku di semua negara.

7. Mikrometer, karena ketelitian mikrometer adalah 0,01 mm.

8. Jawaban soal a, 0,23 mg = 0,00000023 kg.

Jawaban soal b, 0,03 kaki = 0,03 x 0,3 m = 0,009 m.

9. Jawaban soal a, V = p x lx t = 5x4x3=60 cm3.

Jawaban soal b, L = p x l = 5 x 3,2 = 16 m2.

10. Jawaban soal a, 10 x 2 x 2 = 40 cm3.

Jawaban soal b, 2 cmx2 cmx 2 xm = 8 cm3. Balok berukuran 2 cmx 2 cmx 2 cm

yang dapat dimasukkan sebanyak 5 balok.

11. Jawaban soal a, V = 25 x 2 x 20 = 1000

Jawaban soal b, n = 25,0

20225 xx

= 25,0

1000= 4000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lampiran 10. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)

A. RPP kelas eksperiman

Mata pelajaran : Fisika

Jenjang : SMP

Kelas / Semester : VII/1

Alokasi Waktu : 2 X 50 menit

1. Standar Kompetensi

Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan

menggunakan peralatan.

2. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.

3. Indikator

a. Mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari,

kemudian mengelompokkannya kedalam besaran fisika atau bukan.

b. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari

kemudian mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan turunan.

c. Mendefinisikan pengertian mengukur besaran, besaran pokok dan

besaran turunan.

d. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

e. Mengkonversi satuan panjang dan waktu secara sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

f. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran

turunan.

4. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan sehari-

hari.

b. Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran pokok

dan besaran satuan.

c. Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

d. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.

e. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.

5. Materi Pokok

Besaran dan Satuan

6. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dipakai adalah strategi pembelajaran kooperatif.

7. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber pembelajaran berasal dari lembar soal yang diberikan peneliti dan

buku paket sekolah.

8. Strategi Pembelajaran

a. Kegiatan awal (10 menit)

Pada tahap persiapan ini peneliti sebagai guru membagi kelas menjadi 6

kelompok. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok: Einstein, Volta,

Ampere, Pascal, Kirkchof dan Archimedes. Setelah itu, guru menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu

tentang besaran dan satuan. Kemudian guru membagikan 2 lembar kertas

yang berisi soal-soal tentang besaran dan satuan yang harus dikerjakan oleh

setiap kelompok. Lembar kertas pertama berisi soal-soal tentang besaran

sedangkan lembar soal kedua berisi soal-soal tentang satuan.

b. Kegiatan inti (60 menit)

Pada tahap ini guru menyuruh setiap kelompok untuk mempelajari materi

terlebih dahulu, kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-sama dalam

satu kelompok. Guru memberikan pesan kepada setiap anggota kelompok

untuk saling bekerja sama dan berdiskusi. Guru sebagai fasilitator bertugas

untuk mendampingi, mengawasi, dan membantu siswa yang kesulitan

memahami soal atau yang lainnya.

c. Kegiatan penutup (30 menit)

Setelah waktu diskusi habis, guru menyuruh salah satu kelompok untuk

maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusinya. Agar semua anggota

kelompok aktif dalam presentasi, guru membagi tugas kepada setiap anggota

kelompok. Satu orang bertugas sebagai moderator, satu orang bertanggung

jawab untuk mencatat pertanyaan yang diajukan kelompok lain dan tiga siswa

lainnya bertugas menjawab pertanyaan. Apabila kelompok yang presentasi

tidak dapat menjawab pertanyaan, maka guru menyuruh moderator untuk

melemparkan pertanyaan tersebut kepada kelompok lainnya. Apabila semua

kelompok tidak dapat menjawab pertanyaan atau jawaban dari setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

kelompok berbeda-beda, maka guru mulai untuk mengkoreksi setiap jawaban

kelompok dan menjelaskan jawaban yang benar dari setiap pertanyaan.

Setelah semua kegiatan selesai dilakukan, guru meminta semua siswa untuk

memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok.

B. RPP kelas kontrol

Mata pelajaran : Fisika

Jenjang : SMP

Kelas / Semester : VII/1

Alokasi Waktu : 2 X 50 menit

1. Standar Kompetensi

Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan

menggunakan peralatan.

2. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.

3. Indikator

a. Mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari, kemudian

mengelompokkannya kedalam besaran fisika atau bukan.

b. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari

kemudian mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan turunan.

c. Mendefinisikan pengertian mengukur besaran, besaran pokok dan besaran

turunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

d. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

e. Mengkonversi satuan panjang dan waktu secara sederhana.

f. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan.

4. Tujuan Pembelajaran

b. Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.

c. Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran pokok dan

besaran satuan.

d. Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.

e. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.

f. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.

5. Materi Pokok

Besaran dan Satuan

6. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dipakai adalah strategi pembelajaran kooperatif.

7. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber pembelajaran berasal dari lembar soal yang diberikan peneliti dan

buku paket sekolah.

8. Strategi Pembelajaran

Pertemuan I

a. Kegiatan awal (50 menit)

Memberikan soal pretes kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

b. Kegiatan inti (45menit)

Pada tahap ini guru menjelaskan materi tentang besaran. Setelah selesai

menjelaskan materi tentang besaran, guru memberikan latihan soal kepada

siswa. Setelah waktu untuk mengerjakan latihan soal habis, guru dan siswa

bersama-sama membahas latihan soal tersebut.

c. Kegiatan penutup (5menit)

Guru mengajak siswa secara bersama-sama untuk menarik kesimpulan

tentang besaran.

Pertemuan II

a. Kegiatan awal (5 menit)

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang satuan.

Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Kegiatan inti (40menit)

Pada tahap ini guru menjelaskan materi tentang satuan. Setelah selesai

menjelaskan materi tentang satuan, guru memberikan latihan soal kepada

siswa. Setelah waktu untuk mengerjakan latihan soal habis, guru dan siswa

bersama-sama membahas latihan soal tersebut.

c. Kegiatan penutup (5menit)

Guru mengajak siswa secara bersama-sama untuk menarik kesimpulan

tentang satuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Pertemuan III

a. Kegiatan awal (50 menit)

Guru memberikan soal postes kepada siswa. Kemudian guru

menyampaikan materi secara keseluruhan yang akan dipelajari, yaitu tentang

besaran dan satuan. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

b. Kegiatan inti (45 menit)

Pada tahap ini guru menjelaskan materi pembelajaran secara keseluruhan,

yaitu tentang besaran dan satuan. Kemudian guru mengajak siswa untuk

membahas soal-soal pretes dan postes.

c. Kegiatan penutup (5menit)

Guru mengajak siswa secara bersama-sama untuk mengingat kembali

pengertian besaran dan satuan. Setelah itu guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapkan pengalaman belajarnya, termasuk hal-hal yang

tidak mereka mengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI