pkn tugas
Click here to load reader
Transcript of pkn tugas
HALAMAN PERSETUJUAN
Makalah dengan judul “Metode Pemberian Tugas Sebagai Salah satu Cara
Meningkatkan Kesadaran Konstitusi Siswa ”
Nama :
NIP :
Disetujui untuk diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMA/ Sederajat di
Universitas Negeri Makasar
Pinrang, Oktober 2010
Menyetujui:
Kepala SMA Negeri 1 Pinrang
Drs. H. Ridwan Ali, M.Pd.
1
Nip 19610728 198703 1 001
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Metode Pemberian Tugas Sebagai Salah satu Cara
Meningkatkan Kesadaran Konstitusi Siswa” disusun oleh:
Nama :
NIP :
Disahkan untuk diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMA/ Sederajat di
Universitas Negeri Makasar
Pinrang, Oktober 2010
Disahkan oleh:
Kepala SMA Negeri 1 Pinrang
Drs. H. Ridwan Ali, M.Pd.
Nip 19610728 198703 1 001
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Rabbnya Alam semesta, Tuhan manusia generasi
pertama hingga generasi terakhir yang telah memberikan berkah dan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah berjudul “Metode Pemberian Tugas Sebagai Salah satu
Cara Meningkatkan Kesadaran Konstitusi Siswa ” ini dengan tepat waktu.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang dengan penuh
kesadaran memberi dan meluangkan waktu, tenaga, biaya dan selalu memberi motivasi baik
langsung maupun tidak langsung.
Tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada pihak-pihak lain penulis ingin
mengucapkan terima kasih secara khusus kepada :
Orangtua penulis yang selalu memberi dukungan dan motivasi
Teman-teman yang memberikan bantuan,saran dan kritiknya.
Penulis sadar bahawa tidak ada gading yang retak. Dan bukanlah gading jika tak retak.
Sebagaimana penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh untuk dikatakan
sempurna. Segala kekurangan yang terdapat di dalamnya merupakan refleksi dari keterbatasan
penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak merupakan
bentuk korektif kritis yang penulis hargai dan sangat harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga maklah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan pembaca tercinta pada umumnya.
Pinrang, Oktober 2010
Penulis
` ttd
3
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan..........................................................................................
Halaman Pengesahan..........................................................................................
Kata pengantar....................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Metode Pemberian Tugas...............................................................................
B. Cara Meningkatkan Kesadaran......................................................................
C. Konstitusi Siswa.............................................................................................
Bab III Analisa dan Sintesis................................................................................
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konstitusi (constituo) dalam negara adalah sistem politik dan hukum bentukan
pemerintahan negara. Biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam kasus
bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prnsip-prinsip entitas dan hukum, istilah
ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip
dasar politik, prinsip-berinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,
wewenang dan kewajiban pemerintahan pemerintahan negara pada umumnya, konstitusi
pada umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya
(wikipeda.com)
Sekolah adalah sebuahlembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (murid
di bawah pengawasan guru). Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal,
yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah.
Nama-nama untuk sekolah-sekolahini bervariasi menurut negara. (wikipedi.com)
Pendidikan kesadaran berkonstitusi di sekolah tersebut untuk mewujudkan
budaya sadar berkonstitusi. Bagi siswa, pendidikan berkonstitusi itu penting karena
peranan mereka pada masa datang sebagai generasi penerus perjuangan bangsa.
(kompas.com)
Di sekolah, penerapan konstitusi negara merupakan langkah yang cukup sulit.
Maka dati itu, penulis sebagai pengajar berpendapat bahwa pemberian tgas kepada
siswa dapat meningkatkan kesadaran dalam berkonstitusi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pemberian tugas?
2. Bagaimana pemberian tugas dapat meningkatkan kesadaran konstitusi siswa?
5
C. Tujuan Penulisan
1. Bagi pengajar, sebagai salah satu bahan pembelajaran untuk mengajar agar dapat
menyadarkan siswa dalam berkonstitusi dengan menggunakan metode yang tepat.
2. Bagi siswa, agar dapat berkonstitusi dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat
luas.
6
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian
tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi
sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti halnya
yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan :
“Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi
memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh
membaca. Juga juga menambah tugas (1),cari buku lain untuk membedakan(2), pelajari
keadaan orangnya”(roestiyah, 1996 : 75 ). Dalam buku lainnya yang berjudul Startegi
Belajar Mengajar hal.132, Roestiyah mengatakan teknik pemberian tugas memiliki
tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa
melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa
dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.
B. Cara Meningkatkan Kesadaran
Kesadaran diri berarti mengetahui dengan tepat apa yang sedang kita alami.
Kesadaran diri menimbulkan respon dan sikap antisipasi, sehingga kita mempersiapkan
diri untuk menghadapi situasi yang sedang dan yang akan terjadi. Kesadaran diri secara
positif membangun sikap tanggung jawab dalam diri kita.
Kehidupan juga memiliki tiga jenis pintu gerbang yang harus diwaspadai :
1. Telinga
2 telinga berfungsi untuk mendengar dengan seimbang dan menyimak dengan benar.
Penting sekali untuk menyaring setiap kebenaran informasi yang diterima, karena itu
membentuk penafsiran dan pemahaman terhadap situasi yang terjadi.
7
2. Mata
Mata merekam apa yang dilihat dan menyimpannya ke dalam memori otak.
Pengalaman dan persepsi yang dimiliki segera menyimpulkan informasi tersebut dan
menstimulasi respon kita.
3. Hati
Hati nurani yang murni memiliki kepekaan intuisi yang kuat untuk merasakan hal-hal
yang tidak dapat ditangkap oleh penglihatan dan pendengaran lahiriah kita. Hati yang
terjaga dari hal-hal negatif akan memiliki tingkat kesadaran nurani yang tinggi.
Bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran diri ?
1. Kenali kekuatan dan kelemahan pribadi.
2. Latih kepekaan untuk memahami situasi.
3. Belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus.
4. Selalu mengevaluasi diri dan kondisi di sekitar kita.
5. Miliki nilai-nilai pribadi sebagai tolak ukur kehidupan.
C. Konstitusi Siswa
Konstitusi adalah kesepakatan kita yang harus kita pegang betul dalam
kehidupan sehari-hari (Bambang Sudibyo;2009). Para guru agar lebih kreatif
mengajarkan kesadaran berkonstitusi. Caranya guru kata Mendiknas Bambang Sudibyo
bukan hanya mengajarkan tentang kewarganegaraan, tetapi juga bagaimana pendidikan
diatur di Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional. Guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) harus memahami
betul bahwa sudah terjadi reformasi pendidikan secara kolosal dan mendasar di dalam
UUD 1945.
.
8
BAB III
ANALISA DAN SINTESIS
Tugas jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian tugas diberikan
dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat
menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang
penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau
menunjang terhadap materi konstitusi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga
melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan tersebut. Lingkup kegiatannya adalah tugas
guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya,
dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya. Dalam memberikan tugas
keadaan siswa, guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Memberikan penjelasan
mengenai (1) Tujuan penugasan. (2) Bentuk pelaksanaan tugas. (3) Manfaat tugas. (4) Bentuk
Pekerjaan. (5) Tempat dan waktu penyelesaian tugas. (6) Memberikan bimbingan dan
dorongan. (7) Memberikan penilaian. Disinilah peran penting guru dalam meningkatkan
kesadaran konstitusi siswa, diusahakan agar guru menjadi pemacu dan penyemangat siswa yang
menyenangkan, aktif, pembawa materi berbobot, dan pembentuk karakter terbaik.
Tujuan penugasan diberikan agar siswa mengerti tentang apa yang dikerjakannya,
karena kebanyakan siswa terutama siswa menengah atas memiliki banyak pertanyaan di kepala
mereka, sehingga biasanya dalam menyelesaikan tugas apabila mereka tidak mengetahui tujuan
penugasan maka mereka kebanyakan malas menyelesaikan tugas tersebut, jadi disinilah peran
guru sebagai pengajar menjelaskan tujuan penugasan secara jelas sehingga siswa bersemangat
dan antusias menyelesaikan tugas tersebut. Ketika siswa antusian dalam mengerjakan tugas
maka mereka akan betul – betul mendalami materi dalam tugas tersebut. Apabila pendalaman
materi dilakukan secara berkala maka pembentukan karakter dan kesadaran konstitusi siswa
dapat terbentuk.
9
Bentuk pelaksanaan tugas juga perlu diberikan, guru sebagai pengajar sangat perlu
memberikankan penjelasan mengenai bentuk pelaksanaan agar memudahkan siswa dalam
meyelesaikan tugas dan pelaksanaan tugas dapat seragam antara individu satu dengan yang lain
sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Manfaat tugas, memaparkan tentang manfaat tugas yang diberikan kepada siswa dapat
mendorong minat siswa untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan bentuk pelaksanaan tugas
yang diberikan. Apalagi jika manfaat tugas dipaparkan dengan cara yang menarik minat dan
rasa ingin tahu siswa.
Bentuk Pekerjaan, memberikan pemaparan mengenai bentuk pekerjaan sehingga dapat
membantu siswa menyelesaikan tugas yang diberikan, dengan demikian siswa tidak asal dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Tempat dan waktu penyelesaian tugas, memberikan gambaran mengenai tempat dan
waktu penyelesaian tugas yang tepat juga merupakan faktor pendukung terwujudnya tujuan
pemberian tugas.
Memberikan bimbingan dan dorongan, tidak kalah penting dengan yang lain sebagai
seorang guru memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa akan sangat membantu siswa
dalam menyelesaikan tugas. Bimbingan dan dorongan ini memberikan siswa rasa nyaman dan
semangat dalam menyelesaikan tugas, sementara bimbingan dari guru menjadi pegangan bagi
siswa agar tidak jauh melenceng dari tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.
Memberikan penilaian, pemberian penilaian adalah hal yang paling ditunggu oleh siswa,
karena penilaian merupakan wujud penghargaan dan tolak ukur bagi siswa atas segala
pekerjaan yang telah dilaksanakan, nilai yang bagus akan membuat siswa bersemangat dalam
menyelesaikan tugas – tugas selanjutnya.
Adapun jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu
berlangsungnya proses belajar mengajar (1) Tugas membuat rangkuman (2) Tugas membuat
10
makalah (3) Menyelesaikan soal (4) Tugas mengadakan observasi (5) Tugas mempraktekkan
sesuatu (6) Tugas mendemonstrasikan observasi.
Metode pemberian tugas ini dalam pelaksanaannya memiliki beberapa kelebihan
disamping juga mempunyai beberapa kelemahan. Adapun kelebihan metode pemberian tugas
diantaranya adalah Metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas
aktivitas dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan
berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari, sehingga (1) Dapat memupuk rasa
percaya diri sendiri (2) Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah
menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri. (3) Dapat mendorong belajar,
sehingga tidak cepat bosan (4) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa (5) Dapat
mengembangkan kreativitas siswa (6) Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan
siswa. Adapun kelemahan metode pemberian tugas (1) Tugas tersebut sulit dikontrol guru
kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa. (2) Sulit untuk
dapat memenuhi pemberian tugas (3) Pemberian tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat
menimbulkan keluhan siswa, (3) Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit
(4) Pemberian tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa apabila terlalu sering.
(5) Khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
Dalam konteks ini guru sebagai pengajar memberikan tugas untuk meningkatkan
kesadaran konstitusi siswa dalam bentuk tugas yang pertama buat siswa menguasai materi
dengan tugas membuat rangkuman. Dengan menulis rangkuman atau inti sari materi disini
diharapkan mengetahui apa sebenarnya peraturan – peraturan dan cara berkonstitusi, manfaat
berkonstitusi pokoknya semua berupa teori.
Kemudian beri tugas yang dapat merangsang siswa berfikir dengan otak mereka tanpa
ada rasa pemaksaan yang dirasakan siswa misalnya membuat makalah tentang pelanggaran
peraturan disekolah, setelah itu dilakukan diskusi terbuka dikelas. Diskusi terbuka ditujukan
agar semua siswa dapat mengeluarkan pendapat tanpa dibatasi oleh kelompok dan tanpa adanya
juru bicara dari kelompok maka diharapkan semua siswa berantusias dalam diskusi terbuka ini.
Dipandu dengan moderator dari siswa sendiri agar siswa merasa nyaman dan tidak canggung
11
dalam mengeluarkan pendapat. Sedangkan kita sebagai guru hanya menjadi pengamat dan
memberi pujian, dan saran kepada pemateri serta peserta diskusi di akhir diskusi. Kegiatan ini
jelas memancing kesadaran berkonstitusi karena dengan diskusi pemaparan – pemaparan atas
penolakan terhadap pelanggaran – pelanggaran dikeluarkan ini akan mempertegas kemauan
siswa untuk patuh terhadap aturan.
Yang ketiga adalah tugas menyelesaikan soal, soal yang diberikan dalam masalah ini
merupakan tugas dengan materi konstitusi. Kegiatan ini akan memancing segala fikiran –
fikiran baik siswa karena menyelesaikan tugas akan mengajak siswa berfikir tentang jawaban
terbaik yang merupakan aksi terbaik dari permasalahan yang diajukan.
Yang keempat memberikan tugas mengadakan observasi, dengan melakukan
pengamatan lapangan diharapkan siswa dapat lebih merasakan dan lebih dekat dengan masalah
yang diajukan bukan sekedar tahu materi berupa teori tetapi dengan praktek pemaksaan melalui
observasi. Karena dengan terjun langsung ke lapangan siswa dapat lebih memahami dan akan
lebih berkesan karena siswa tidak perlu lagi memfisualisasikan teori mengenai masalah yang
terjadi melainkan langsung melihat kejadian. Dengan ini diharapkan siswa dapat
mempraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat artinya kesadaran telah tumbuh didalam diri
individu siswa.
Yang kelima mendemonstrasikan obserrvasi, setelah melakukan observasi diberikan
tugas lanjutan yaitu mendemonstrasikan apa yang diobservasi kepada teman – teman
sekelasnya. Ini akan membantu pertukaran pengetahuan antara satu kelompok dengan
kelompok lain. Kelompok yang mendemonstrasikan observasi berperan sebagai tutor sebaya
dan pencerita tentang apa yang mereka lihat dilapangan sehingga teman – teman siswa lainnya
dapat juga mengetahui tentang kondisi dan situasi suatu masalah yang diobservasi oleh
kelompok pemapar.
Yang keenam memberikan tugas mempraktekkan konstitusi tersebut misalnya mebuat
suatu drama singkat menyangkut masalah ini yang dipertontonkan didepan kelas kemudian
dikomentari oleh kelompok lain. Atau memberikan tugas berupa tebel – tabel mengenai tempat
dan peraturan yang terdapat didalamnya dan membuat alasan untuk patuh atau tidak terhadap
12
aturan tersebut, serta memberikan penjelasan atas keputusan untuk patuh atau tidak. Kemudian
daftar tersebut dikumpul lalu didiskusikan didepan kelas.Ini akan sangat menarik minat siswa.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Metode Pemberian Tugas Sebagai Salah satu Cara Meningkatkan Kesadaran
Konstitusi Siswa harus memenuhi berbagai persyaratan yang membantu siswa
dalam menyelesaikan tugas agar tujuan penugasan yang diharapkan dapat tercapai
dan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.
Guru sebagai pengajar harus mampu menjadi pemacu dan penyemangat siswa
yang menyenangkan, aktif, pembawa materi berbobot, dan pembentuk karakter
terbaik.
B. Saran
Saran dari makalah ini adalah:
Diharapkan agar adanya masukan untuk mengatasi kekurangan dari metode ini.
Perlu diadakan pemetaan ulang dan penelitian lebih lanjut mengenai metode ini.
14
Daftar Pustaka
Sumber dari internet:
file:///D:/cara-meningkatkan-kesadaran-diri.html
file:///G:/Point%20Blank/perlu-kreatifitas-pengajaran-kesadaran-berkonstitusi.htm
http://sekolahindonesiacairo.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49:guru- perlu-ajarkan-kesadaran-berkonstitusi&catid=36:diknas
http://umum.kompasiana.com/2009/06/12/metode-pemberian-tugas
15
1. Untuk sumber dari jurnal
Nama tahun. Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal: nomor volume (nomor
terbitan): halaman
2. Untuk sumber dari buku
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul Buku. Tempat terbit: Nama Penerbit
3. Untuk sumber dari organisasi
Nama organisasi. Tahun. Judul Tulisan. Kota tempat organisasi
Contoh:
Badan Pusat Statistik (BPS). 2002. Statistik Potensi Desa Propinsi Banten. BPS. Jakarta
4. Untuk sumber dari skripsi/ tesis/ disertasi
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul skripsi/ tesis/ disertasi. Tempat institusi: Nama institusi
yang menganugerahkan gelar
5. Untuk sumber dari surat kabar
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul artikel. Nama surat kabar, nomor halaman
(nomor kolom)
b. Daftar riwayat hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta minimal mencakup nama
lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang pernah dibuat, penghargaan-
penghargaan ilmiah yang pernah diraih.
c. Lampiran jika diperlukan, seperti: foto/dokumentasi, data dan informasi lainnya yang
mendukung isi tulisan.
16
17