KAITAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP SILA PERTAMA

PANCASILA

KELOMPOK 1

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012

PANCASILA1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Media pendidikan karakter di perguruan tinggi

1. Tri Dharma Perguruan Tinggi2. Budaya Perguruan Tinggi3. Kegiatan Kemahasiswaan4. Kegiatan Mahasiswa5. Budaya Akademik

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.

Oleh karena itu, pendidikan karakter di Indonesia dilaksanakan dengan berpedoman pada pancasila.

TeoremaUntuk setiap pendidikan karakter yang

diselenggarakan di perguruan tinggi di Indonesia, ada kaitan antara pendidikan karakter tersebut dengan satu atau beberapa sila pancasila.

Contoh Kaitan pendidikan karakter di ITB dengan sila pertama pancasila1. Tri Dharma Perguruan Tinggi Ada mata kuliah agama yang wajib diambil oleh

setiap mahasiswa di ITB Adanya kegiatan bakti sosial yang diadakan

mahasiswa yang mencerminkan nilai keagamaan, yaitu membantu sesama

2. Budaya Perguruan Tinggi Adanya propaganda untuk acara keagamaan

yang diadakan mahasiswa Adanya doa sebelum dan setelah rapat

organisasi

3. Kegiatan Kemahasiswaan Adanya 5 unit keagamaan di ITB Adanya kegiatan mentoring/persekutuan doa

4. Kegiatan Mahasiswa/Keseharian Kebiasaan shalat mahasiswa secara rutin. Adanya shalat maghrib berjamaah yang

dipelopori oleh unit HATI di sunken

5. Budaya Akademik Sebagian besar kegiatan belajar-mengajar dan

ujian diawali dan ditutup dengan doa.

Tanya-JawabSesi I 1. Fauzi – 10711033

Q: “Apa bedanya budaya mahasiswa dan budaya kemahasiswaan apa? (mungkin maksudnya ‘kegiatan’)

A: “Kegiatan mahasiswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu.Kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan yang dilakukan organisasi. Misalnya unit-unit dalam wilayah KM ITB.”

2. Wibi – 15411054

Q: “Apakah pelaksanaan sila pertama sesuai dengan pendidikan karakter? Efektif apa tidak?”

A: “Kegiatan-kegiatan mentoring atau semacamnya itu merupakan wadah untuk mendukung keberlangsungan penyembahan terhadap Tuhan YME. Meskipun mesti kita akui bahwa pendidikan karakter di ITB tergantung pada individunya.”

3. Kholis – 13210129

Q: “Kalau orang yang tidak punya agama atau tidak suka kegiatan keagamaan, apa ada hubungannya dengan sila pertama?

A: “Setiap manusia itu sudah punya naluri untuk menyembah sesuatu dan di Indonesia sendiri sudah ada aturan bahwa semua WNI harus beragama. Mengapa? Misalnya saat seseorang meninggal, ritual mana yang akan dilaksanakan ia tidak beragama?”

Sesi II:

1. Reza – 13311062

Q: “Kalau ada orang yang menganggap agama sebagai hobi bagaimana? Kemudian cara mengatasinya?”

A: “ Agama itu bukan hobi dan bukan hanya identitas di KTP. Namun agama adalah suatu sistem kehidupan di mana agama mempunyai aturan untuk mengatur hidup manusia. Jadi tidak bisa agama dikatakan hobi. Jelas-jelas itu salah.”

2. Tresna – 13210090

Q: “Kalo ada pendidikan yang mengganggu jadwal ibadah, mana yang harus didahulukan?”

A: ”Pengabdian kita kepada Tuhan lebih utama dari pada apapun. Karena ketika kita tidak menjalankan ibadah, kita berdosa”

3. Insani – 13210004

Q: “Yang dipaparkan kelompok 1 hal yang positif saja. Coba tolong paparkan problem-problem dan solusinya~”

A: “Contoh: Saat salah satu kaderisasi, paitia memberikan batasan waktu shalat. Solusinya: Kegiatan perkuliahan, unit, dan/atau himpunan hendaknya disesuaikan dengan waktu peribadahan.”

SekianTerima Kasih

Anggota :Kimia ITB ’11 (27 orang)Matematika ITB ’11 (1 orang)Astronomi ITB ’11 (1 orang)