Pkn Finish

17
“ PENEGAKAN HAM DI INDONESIA” Disusun oleh : Nama : 1. Handi adi damara 2. Fauzi imanudin 3. Humam bangkit p 4. fathiyatul f 5. Inez anastasya PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

description

tugas pak arif

Transcript of Pkn Finish

Page 1: Pkn Finish

“ PENEGAKAN HAM DI INDONESIA”

Disusun oleh :

Nama : 1. Handi adi damara

2. Fauzi imanudin

3. Humam bangkit p

4. fathiyatul f

5. Inez anastasya

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN LMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCA SAKTI TEGAL

2016

Page 2: Pkn Finish

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan menyelesaikan

makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa kehendak-NYA mungkin kami tidak dapat

menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar kita semua dapat memahami seberapa besar dari makna

dari Hak Asasi Manusia yang akan kami tulis berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini

kami susun dengan usaha, kemauan, kerja keras dan atas kehendak_NYA kami dapat

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini memuat tentang PENEGAKAN HAM DI INDONESIA Sengaja di pilih

agar dapat mengajak kita semua betapa pentingnya hak asasi manusia. kami juga

mengucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang terkait yang telah banyak

membantu saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi,

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua, Apabila makalah ini

mempunyai kelebihan dan kekurangan maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang

membangun. Terimkasih.

Penyusun

Page 3: Pkn Finish

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

1. Latar belakang masalah

2. Identifikasi masalah

3. Pembatasan masalah

Bab II Pembahasan

1. Pengertian HAM

2. penegakkan ham di indonesia

3. contoh pelanggaran ham di indonesia

Bab III Penutup

1. Simpulan

2. Saran-saran

Daftar  pustaka

Page 4: Pkn Finish

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah

Hak merupakan sesuatu yang sudah melekat kuat sejak kita lahir, 1Hak merupakan

unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada

ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara

individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah

HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era

reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari

pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak

sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan

pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada

diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM.

Maka dengan ini penulis mengambil judul “Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia”

yang mencakup tentang .

Diantara sekian banyak aspek kehidupan yang paling menonjol dan harus dihadapi

setiap negara demokrasi adalah isu tentang Hak-hak Asasi Manusia. Isu tentang Hak Asasi

Manusia (HAM) terutama terarah pada tingkat komitmen negara-negara dalam

mengimplementasikan hak-hak dasar manusia dalam kehidupan sosial politik negara dan

bangsa bersangkutan. Komitmen itu paling tidak terlihat dari aspek kebijakan-kebijakan

pemerintah yang terwujud dalam pranata-pranata kemasyarakatan, baik pranata hukum

(Konstitusi beserta penjabarannya dalam perundang-undangan nasional) maupun pranata-

pranata kelembagaan pendukungnya, termasuk dalam hal ini perlindungan HAM Peran serta

masyarakat dan mekanisme bekerjanya pranata-pranata tersebut dalam mewujudkan tuntutan

HAM di dalam kehidupan sosial-politik negara bersangkutan, sesuai dengan kesepakatan dan

standar baku masyarakat internasional yang tertuang dalam instrumen-instrumen

internasional.

Page 5: Pkn Finish

Pengimplementasian HAM ini menjadi penting bagi negara bersangkutan, bila negara

bersangkutan tidak ingin dikucilkan dari pergaulan masyarakat internasional.

Indonesia sebagai satu negara demokrasi mau tidak mau dihadapkan juga pada isu-isu yang

muncul akibat modernisasi dan globalisasi itu, seperti isu tentang bagaimana perlindungan

HAM dan peran serta masyarakat dalam penegakan HAM di Indonesia. Dampak modernisasi

dan globalisasi ini bagi Indonesia memunculkan wajahnya yang khas Indonesia. Mengapa

demikian? Keunikan tersebut muncul karena karakteristik struktur masyarakat Indonesia,

masyarakat yang sangat majemuk dan sangat heterogen sudah barang tentu akan

membuahkan keanekaragaman pengakomodasian modernisasi, dan globalisasi. Satu sisi,

masih dapat ditemui kelompok-kelompok masyarakat yang agraris tradisional atau mungkin

agraris modern, ada pula kelompok masyarakat yang sudah berada dalam taraf kehidupan

industrial, namun ada pula masyarakat yang sudah berada dalam kehidupan modern dan

global, Masyarakat Prismatik. Kondisi masyarakat demikian sudah barang tentu pada satu

sisi akan dihadapkan pada situasi kehidupan yang relatif "rentan" terhadap berbagai masalah

yang muncul dan bersumber pada arus modernisasi dan globalisasi, dan pada sisi lain,

menampilkan wajah kehidupan hukum (sistem dan penegakan hukumnya) yang “canggung”

menghadapi tuntutan modernisasi dan globalisasi itu. Perbenturan (kalau boleh dikatakan

demikian) antara nilai-nilai kehidupan agraris tradisional dengan nilai-nilai kehidupan

modernisasi dan globalisasi serta kecanggungan "sikap" penegakan hukum dalam

menghadapi situasi itu, tentunya akan menampakkan permasalahan hukum dan

kemasyarakatan yang khas di Indonesia. Oleh sebab itu Kebutuhan akan perlunya Penegakan

HAM di Indonesia, mendorong dilakukannya pemahaman tentang bagaimana perlindungan

HAM dan Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan HAM dalam Negara Demokrasi

khususnya di Indonesia ?

2. Identifikasi Masalah

1.    Pengertian HAM

2.    Penegakan HAM di Indonesia

3.    Contoh-contoh pelanggaran HAM

3.     Rumusan masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi

pada masalah ruang lingkup HAM.

Page 6: Pkn Finish

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian HAM

Hak-hak dasar melekat sejak lahir. Hak-hak tersebut dimiliki seseorang karena ia

manusia. Hak-hak tersebut berlaku bagi setiap anggota umat manusia tanpa memperhatikan

faktor-faktor pemisah seperti ras, agama, warna kulit, kasta kepercayaan, jenis kelamin atau

kebangsaan. Hak Asasi Manusia (HAM) menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39

tahun 1999 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia

sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugrah-Nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah, dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human

Right, United Nations sebagaimana dikutip Baharudin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah

hak-hak yang melekat pada setiap diri manusia, yang tanpanya manusia mustahil manusia

hidup sebagai manusia.

John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh

Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).

2. Penegakkan HAM di indonesia

Partisipasi dan Peran Masyarakat dalam Penegakan HAM

Partisipasi dan peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi

Manusia. Tanpa partisipasi masyarakat dan dukungannya maka penegakan Ham akan sia-sia.

Partisipasi dan peran masyarakat itu juga diatur dalam UU No. 39 Tahun 1999. Peran itu

dapat dilakukan oleh perseorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat,

lembaga swadaya masyarakat atau lembaga masyarakat lainnya, semua elemen tersebut

mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi

manusia (Pasal 100).

Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 masyarakat baik perseorangan maupun

kelompok juga diberi hak untuk ambil bagian agar berperan dalam menegakkan dan

memajukan Hak Asasi Manusia. Perseorangan atau kelompok masyarakat atau LSM diberi

kesempatan untuk menegakkan dan memajukan sebagaimana tertuang dalam Pasal 100 UU

Page 7: Pkn Finish

No 39 Tahun 1999. Secara umum dapat diartikan, adanya kemajuan pesat dibidang hukum di

Indonesia, Karena mengikutsertakan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat lainnya untuk

berperan aktif. Dari Pasal 100 tersebut tercermin bahwa pengaruh politik ikut berperan

sehingga bagaimanapun kelak akan tercermin kepentingan atau tuntutan politik. Pasal

tersebut tidak mencantumkan ikutnya lembaga hukum secara khusus walaupun tetap

dianggap terakomodasi pada istilah “organisasi” atau “lembaga kemasyarakatan” dalam

rangka perlindungan, penegakan, dan pemajuan Hak Asasi Manusia.

Perlu diperhatikan LSM atau kelompok masyarakat ditantang agar mampu berbenah

diri dan dapat bergerak secara profesional dan tidak terjerumus menjadi alat politik, terutama

yang mengarah kepada anarkhis. Selain itu kelompok-kelompok dalam masyarakat juga

dituntut agar bergerak secara obyektif dan independen.

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 yang menyebutkan dibenarkannya bukan hanya

perseorangan melainkan juga kelompok masyarakat baik yang tergabung dalam organisasi,

lembaga swadaya masyarakat, maupun kelompok lain untuk ikut serta berpartisipasi dalam

menegakkan dan memajukan Hak Asasi Manusia. Di Indonesia telah tumbuh dan

berkembang organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bergerak dan berpartisipasi dalam

memperjuangkan tegahnya hukum Hak Asasi Manusia serta ikut serta memajukannya. Jadi

bukan hanya Pemerintah yang berkewajiban untuk memajukannya HAM, tetapi juga

masyarakat umum. Namun demikian suatu hal yang perlu diingat adalah perlunya

profesionalisme agar pengembangan, penegakan, dan pemajuan HAM tidak sembarangan.

Penegakan dan pemajuan HAM yang diharapkan adalah sesuai dengan koridor hukum

sebagaimana Indonesia adalah Negara Hukum yang Demokrasi.

Diluar Negeripun banyak lembaga-lembaga masyarakat yang bergerak didalam

bidang penegakan dan pemajuan HAM, antara lain yang terkenal adalah Amnesty

Internasional. Dalam perkembangan sejarah manusia, kelompok-kelompok manusia juga ikut

berkembang karena menyangkut berbagai kepentingan bersama, baik usaha, sosial, politik,

dan lain-lainnya. Perkembangan kelompok tersebut tidak dapat dihindarkan dan akan terus

tumbuh, oleh sebab itu Peran serta dan partisipasi masyarakat diharapkan mengikuti laju dan

tumbuhnya perkembangan tersebut, agar perlindungan Hak Asasi Manusia dapat ditegakkan

sesuai dengan peraturan Perundangan yang berlaku.

Page 8: Pkn Finish

3. Contoh kasus pelanggaran HAM di indonesia

Pelanggaran HAM sering terjadi disekeliling kita entah disadari atau tidak, contoh

saja pembunuhan, kekerasan terhadap perempuan dan masih banyak lagi hal ini bukanlah

satu hal yang asing dikalangan kita.

Selain itu masih banyak juga pelanggaran HAM yang terjadi disekitar kita yang sudah sangat

melampaui batas.

Berikut ini beberapa contoh pelanggaran HAM di Indonesia selama orde baru

sepanjang tahun 1990-1998, adalah sebagai berikut :

1991:

Pembantaian dipemakaman santa cruz, Dili terjadi oleh ABRI terhadap pemuda. Pemuda

timor yang mengikuti prosesi pemakaman rekannya 200 orang meninggal.

1992:

Ø  Keluar Kepres tentang Monopoli perdagangan oleh perusahaan tommy Suharto.

Ø  Penagkapan Xanana Gusmao.

1993:

Ø  Pembunuhan terhadap seorang aktifis buruh perempuan, Marsinah. Tanggal 8 Mei 1993.

1996:

Ø  Kerusuhan anti kristen di Tasikmalaya. Peristiwa ini dikenal dengan kerusuhan

Tasimalaya. (26 Desember 1996).

Ø Kasus tanah Balongan.

Ø Sengketa antara penduduk setempat dengan pabrik pabrik kertas Mucura Enim mengenai

pencemaran lingkungan.

Ø Sengketa tanah Manis Mata.

Ø Kasus Waduk Nipoh di Madura, dimana korban jatuh karena ditembak aparat. Ketika

memprotes penggusuran tanah mereka.

Ø Kerusuhan Situbondo, puluhan Gereja dibakar.

Ø Kerusuhan Sambas Sangvaledo. (30 Desember 1996).

1997:

Ø  Kasus tanah Kemayoran.

Ø  Kasus pembantaian mereka yang diduga pelaku dukun santet di Ja-Tim.

Page 9: Pkn Finish

1998:

Ø  Kerusuhan Mei dibeberapa kota meletus. Aparat keamanan bersikap pasif dan

membiarkan. Ribuan jiwa meniggal, puluhan perempuan diperkosa dam harta benda hilang.

Tanggal 13-15 Mei 1998).

Ø  Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa Trisakti di Jakarta, dua hari sebelum

kerusuhan Mei.pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa dalam demonstrasi menentang

sidang istimewa 1998. Peristiwa ini terjadi pada 13-14 November 1998 dan dikenal denagn

Tragedi Semanggi, dan lain-lain.

Contoh-contoh ini hanyalah sebagian kecil dari pelanggaran HAM yang terjadi disekeliling

kita masih banyak contoh-contoh yang tidak dapat semuanya ditulis disini. Hanya bagaimana

cara kita menyikapi hal tersebut.

Page 10: Pkn Finish

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Perjuangan bagi hak-hak asasi manusia merupakan suatu perjalanan dan bukan suatu

perjalanan dan bukan suatu tujuan karena hak-hak asasi manusia itu tidak statis. Teori hak-

hak asasi manusia perlu terus menerus dinilai kembali dari sudut pandang para moralis

maupun para rasionalis.

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.

Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita

ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.

Pembentukan undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

merupakan perwujudan tanggung jawab bangsa Indonesia sebagai Negara demokrasi dan

juga sebagai anggota perserikatan Bangsa-bangsa yang didalamnya mengandung suatu misi

pengemban tanggung jawab moral dan hukum dalam menjujung tinggi dan melaksanakan

nilai-nilai luhur bangsa Indonesia didalam kehidupan bermasyarakat.

Kesadaran hak-hak asasi manusia didalam masyarakat Indonesia memang masih

merupakan masalah yang sangat penting didalam melaksanakan undang-undang Hak Asasi

Manusia, hal ini dikarenakan masih belum dipahaminya secara merata oleh masyarakat

tentang rumusan yang terkandung dalam Undang- undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia ini. Oleh sebab itu Peran dan Partisipasi masyarakat perlu dibina dan diikut

sertakan dalam pengembangan dan perlindungan Hak Asasi Manusia. Bagi bangsa Indonesia,

sudah tentu persoalan hak-hak asasi harus dicari dan dikaitkan akar-akarnya dengan Idiologi

nasional Pancasila, dalam hal ini tidak terlepas dari berbagai usaha yang telah dijalankan

untuk memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila. Karena itu harus ada pendekatan kepada

Pancasila sebagai rangkuman nilai-nilai luhur, yang menjadi tujuan Bangsa dan Negara

Indonesia.

B.     Saran-saran

Maka itu marilah kita menegakkan HAM umumnya di dunia Khususnya di Indonesia

negara kita sendiri. Maka dari itu kita perlu kesadaran rasa kemanusiaan yang tinggi, aparat

hukum yang bersih, yang tidak sewenang-wenang, sanksi yang tegas bagi para pelanggar

HAM, penanman nilai-nilai keagamaan pada masyarakat khususnya Indonesia.

Page 11: Pkn Finish

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita

sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain

jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita

dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.

Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM

kita dengan HAM orang lain.

Page 12: Pkn Finish

DAFTAR PUSTAKA

Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human

rightsand The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Wahidin. 2008. Makalah PKn Tentang Hak Asasi Manusia(HAM).

Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar Grafika.

Drs. S. Sumarsono. Dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan.

http//:www.sekitarkita.com

http//:www.blogger.com