Pkm p 12 Ui Efek Imunostimulator Esktrak Umbi
-
Upload
beryl-mawarid -
Category
Documents
-
view
60 -
download
4
Transcript of Pkm p 12 Ui Efek Imunostimulator Esktrak Umbi
-
1
A. Judul EFEK IMUNOSTIMULATOR ESKTRAK UMBI SARANG SEMUT
(Myrmecodia tuberosa Jack) TERHADAP PROPORSI LIMFOSIT T MENCIT
BERTUMOR
B. Latar Belakang Masalah
Limfosit T mempunyai kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan sel
tumor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengontrolan secara
langsung dilakukan oleh sel Tc yang merupakan subset dari limfosit T. Sel Tc
mensekresi limfokin yang berpengaruh langsung dalam melisis sel tumor melalui
pengerusakan membran sel dan nukleus. Dengan perkembangan zaman dan pola
fikir masyarakat yang lebih maju, akhir-akhir ini masyarakat mulai mengenal dan
mengembangkan trend back to nature didasari dengan keyakinan bahwa produk-produk alami selain lebih mudah didapat juga memiliki efek samping
yang relatif lebih rendah terhadap kesehatan.Pemanfaatan tumbuhan sarang
semut, tumbuhan ini diprediksi memiliki banyak khasiat dalam pengobatan
berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti mimisan, tukak
lambung, wasir hingga penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, asam urat,
dan jantung koroner. Bahkan sarang semut memiliki khasiat dapat meningkatkan
dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI) dan memulihkan kesehatan wanita
setelah persalinan, mengobati TBC, dan maag. Serta khasiatnya sebagai afrodisiak
(meningkatkan gairah seksual).Diduga tumbuhan sarang semut mengandung
antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 31,34 mg/100g, analisis antioksidan dari
ekstrak kasar tumbuhan sarang semut menunjukan bahwa ekstrak tersebut
memiliki aktifitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh IC50 sebesar 48,6 ppm. (7)
Sehingga, dengan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian mengenai
Pengaruh ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.)
terhadap proporsi limfosit T dari limpa mencit bertumor C3H secara in vitro.
C. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi perumusan masalah adalah apakah ekstrak
etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) memiliki pengaruh
terhadap limfosit T yang diisolasi dari limpa mencit bertumor kelenjar susu.
D. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70 %
umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) terhadap peningkatan jumlah
limfosit T yang diisolasi dari limpa mencit bertumor kelenjar susu.
E. Luaran Yang Diinginkan
Hasil penelitian ini berupa hasil pemanfaatan dari ekstrak etanol 70% umbi sarang
semut (Myrmecodia tuberosa Jack) terhadap tumor kelenjar susu yang diderita
mencit sehingga dapat mengobati masyarakat yang terkena tumor kelenjar susu
melalui senyawa tersebut.
F. Kegunaan Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan,
memperkaya data ilmiah tentang tanaman obat tradisional Indonesia, sebagai
-
2
dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam rangka pengembangan obat
alami khususnya tanaman sarang semut (Myrmecodia sp.) sehingga mampu
menjadi obat alternatif untuk penyakit kanker yang lebih murah dan mudah
didapat.
G. Tinjauan Pustaka
G.1.Tanaman sarang semut (Myrmecodia sp).
a. Klasifikasi
Tanaman sarang semut merupakan salah satu tumbuhan epifit dari
Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut, sarang
semut (Myrmecodia tuberose Jack.) diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Tracheopyta.
Kelas : Magnoliopsida.
Subkelas : Lamiidae.
Ordo : Rubiales.
Famili : Rubiaceae.
Genus : Myrmecodia.
Species : Myrmecodia tuberose Jack.
b. Ekologi dan Penyebaran
Penyebaran tumbuhan sarang semut banyak ditemukan, mulai dari
semenajung Malaysia hingga Filipina, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Papua, Papua Nugini, Cape York hingga Kepulauan Salomon. Di propinsi Papua,
tumbuhan sarang semut dapat dijumpai, terutama didaerah Pegunungan Tengah,
yaitu di hutan belantara Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Puncak Jaya,
Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Paniai, keanekaragaman terbesar
dari tumbuhan sarang semut ditemukan di Pulau Papua di mana spesies dataran
tingginya adalah lokal spesifik.
Secara etiologi, tumbuhan sarang semut tersebar dari hutan bakau dan
pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2.400 m di atas permukaan laut
(dpl). Tumbuhan sarang semut paling banyak ditemukan di padang rumput.
Tumbuhan sarang semut jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, tetapi
lebih banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian
sekitar 600 m dpl.
Sarang semut banyak ditemukan menempel di beberapa pohon, umumnya
dipohon kayu putih (Melaleuca), cemara gunung (Casuarina), kaha
(Castanopsis), dan pohon beech (Nothofagus). Sarang semut jarang menempel
pada pohon-pohon dengan batang halus dan rapuh seperti Eucalyptus.
Di habitat liarnya, tumbuhan sarang semut dihuni oleh beragam jenis
semut, Namun, satu tumbuhan sarang semut hanya dihuni oleh satu jenis semut.
Secara umum ditemukan tiga spesies semut dari genus Iridomyrmex. Sebagai
contoh semut Myrmecodia pendens Merr.& Perry dihuni oleh koloni semut dari
jenis Ochetellus sp. Dalam umbi sarang semut juga ditemukan dua spesies jamur
ketika dihuni oleh simbion I. Cordatus.
-
3
c. Kandungan Kimia Uji penapisan kimia dari tumbuhan sarang semut menunjukan bahwa
tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan
tannin. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik
yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6000 senyawa yang
berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam
tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan
kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya
inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis,
dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi obat atau
kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
Tumbuhan sarang semut mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E)
sekitar 31,34 mg/100 g. Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan dengan
metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) menunjukan bahwa ekstrak tersebut
memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6
ppm.
H. Metode Pelaksanaan
H.1 Masalah dan Hipotesis
1.) Rumusan masalah
Apakah ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa
Jack.) dapat meningkatkan jumlah limfosit T dari limpa mencit bertumor?
Berapakah konsentrasi yang efektif dari ekstrak etanol 70 % umbi sarang
semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) untuk dapat meningkatkan jumlah limfosit T
dari limpa mencit bertumor?
2.) Hipotesis
Ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia sp.) mengandung flavonoid
yang mempunyai kemampuan meningkatan jumlah limfosit T pada mencit
bertumor kelenjar susu.
H.2 Metode Penelitian
1. Alat Penelitian.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : kapas, gunting bedah,
pinset bedah, jarum, alat suntik porselen, cawan petri 60 mm, nylon net,
sentrifuge, incubator karbon dioksida, mikroskop fase kontras, otoklaf, laminar
air flow, oven, kamar hitung improve Neubauer, Tray culture 24 well, filter
membrane 0,2 um, pipet skala, pipet Pasteur, alat ukur pH dan haemocytometer.
2. Bahan Penelitian
a. Bahan Uji
Umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) yang diperoleh dari Papua
(daerah wamena) dan dideterminasi di Hebarium Bogoriense LIPI Cibinong.
-
4
b.Hewan Uji.
Digunakan mencit galur C3H berumur 3-4 bulan yang telah 30 hari mengalami
transplantasi tumor kelenjar susu. Berat mencit pada umur tersebut 20-25 g.
c. Medium kultur .
Medium RPMI 1640, foetal bovine serum (FBS), gentamisin, L-glutamin,
fungizone, penisilin dan streptomisin (penstrep), phospate buffered saline (PBS),
alkohol 70%, eter, amonium klorida 1M, asam klorida 2M, natrium bikarbonat,
gas karbon dioksida, pengekstrak etanol 70 %.
I. Metodologi Penelitian
I.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Eksperimental, Departemen
Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan Laboratorium
Kimia FMIPA UI
I.2. Uji ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.)
terhadap proliferasi limfosit T.
a. Isolasi limfosit dari limpa.
Limpa mencit yang diperoleh diletakan pada cawan 22 mm steril yang berisi 1-2
ml medium RPMI 1640. Kemudian pindahkan kembali kadalam wadah yang
sama dan berisi medium RPMI 1640 agar tidak terjadi kontaminasi, limpa
dipegang pada salah satu ujungnya dengan pinset steril, kemudian dilakukan
penekanan sepanjang limpa. Suspensi sel yang diperoleh dipipet sedikit demi
sedikit dengan menggunakan pipet Pasteur dan dilewatkan pada nylon net steril,
dimasukan kedalam tabung steril. Kemudian ditambah dengan medium RPMI
1640 sampai volume tabung. Suspensi sel tersebut disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2000-3000 rpm. Filtrat dibuang, endapan ditambah
kembali dengan medium RPMI 1640 sebanyak 2 kali pencucian.. Setelah dicuci,
endapan ditambah dengan 3 ml medium RPMI 1640 yang mengandung 5% FBS,
gentamisin, fungizone (untuk mencegah kontaminasi bakteri dan jamur) dan L-
glutamin.
b. Pemeliharaan limfosit secara in vitro.
Suspensi sel dihitung dengan menggunakan hemositometer. Suspensi sel
dicampur dengan PBS 9 tetes dengan perbandingan 1:9 campuran ditempatkan
pada hemacytometer. Penghitungan dilakukan pada perbesaran 400 kali. Sel yang
hidup akan berwarna jernih pada dinding selnya sedangkan yang mati terlihat
hitam seluruhnya. Jumlah sel yang hidup dan mati dihitung dalam 4 bidang
pandang. Untuk dapat digunakan sebagai kultur jumlah sel limfosit hidup
ditempatkan menjadi 1 x 106 sel/ml suspensi.
Limfosit dihitung dengan konsentrasi 1 x 106 sel/ml dipelihara pada
medium RPMI 1640 lengkap yang mengandung 5% FBS, gentamisin, L-glutamin,
dan asam amino non esential.
Rumus perhitungan sel limfosit dengan menggunakan hemositometer :
N = A x FP x 104 sel/ml
-
5
N = jumlah sel per milliliter
A = rata-rata jumlah sel terhitung dari empat bidang pandang.
FP = faktor pengenceran.
104
= jumlah sel per luas bidang pandang (1,0 mm x 1,0 mm x 0,1 mm)
I.3. Penentuan jumlah limfosit T. Penentuan jumlah limfosit dilakukan dengan cara memanen limfosit 24, 38, 72
jam setelah perlakuan. Seluruh suspensi sel diambil dengan menggunakan
mikropipet dan dipindahkan dalam tabung kecil, proporsi limfosit dihitung dengan
menggunakan hemacytometer dan mikroskop fase kontras dengan pembesaran
400 x.
I.4. Analisis Data Data persentase jumlah limfosit dari masing-masing perlakuan kemudian dicari
nilai slopenya. Nilai slope merupakan ukuran peningkatan atau penurunan jumlah
limfosit.
I.5. Jadwal Penelitian
Kegiatan Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Pengadaan tanaman V
Deskripsi V
Persiapan ekstraksi v
Ektraksi v
Pembelian hewan coba v
Perlakuan v v V V v
Pengumpulan data v v V V v
Analisis data V
Penulisan laporan v
I.6. Rancangan Biaya
No Uraian Volume Biaya
Satuan
(Rp)
Biaya
(Rp)
1. Pembelian bahan ekstraksi tanaman 1 ls 1.635.000 1.635.000
2. Medium kultur sel (RPMI) 110 L 650.000 650.000
3. Penstrep 1100 ml 450.000 450.000
4. Gentamisin 110 ml 255.000 255.000
5. FBS 1100 ml 1.100.000 1.100.000
6. Asam Amino esensial 1100 ml 530.000 530.000
7. Amonium klorida 1100 ml 420.000 420.000
8. CO2 260 kg 60.000 120.000
9. L-glutamin 1100 ml 650.000 650.000
-
6
10. Tripsin 110 kg 880.000 880.000
11 EDTA 1100 g 320.000 320.000
12 Aquamili Q 505 L 20.000 1.000.000
13 Sodium bikarbonat 1100 ml 290.000 290.000
14 PBS 1010 g 50.000 500.000
15 Pembelian ATK 1 ls 500.000 500.000
16 Biaya transportasi 1 ls 700.000 700.000
JUMLAH BIAYA 10.000.000
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Kanker payudara. www.rochepharmaceuticals.com Diakses 13 Nov 2007. jam 18.00 wib. 2. Anonim. Kanker payudara. www.conectique.com Diakses 13 Nov 2007. jam 18.00 wib. 3. Uripi. V.2002. Menu Untu Penderita Kanker. Puspa Swara, Jakarta. Hal 20. 4. Kresno SB. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi keempat. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : 2001. Hal 4-6, 18, 23, 209, 210, 219-224. 5. Haryana, SM dan Soesatyo. 1995. Aspek Genetik dan Imunologik Kanker Payudara. Dalam : Majalah Cermin Kedokteran. No, 99. Jakarta. Hal 52. 6. Cossman, J. Jafee, ES 1993. Lymphocyte Subsets In Normal Human Lymphoid Tissues. Pathol press. Hal 23-24. 7. Subroto, Ahkam dan Hendro Saputro. 2006. Gemput Penyakit dengan Sarang Semut. Penebar Swadaya. Depok. Hal 5, 7, 27-30. 8. Anonim. 2006. Sarang Semut VS Penyakkit Maut. Dalam : Majalah Trubus edisi 438 hal. 12 dan edisi 439 hal 13.. 9. Anonim, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral POM. 10. Hargono, Joko, Drs. 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 11. Mikrobiologi kedokteran. 12. Bellanti, JA. 1978. Imunology II. W.B. Saunders Company Philadephia. Hal 14-15. 13. Baratawidjaja, KG. 2001. Imunologi Dasar. Edisi VI. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta . Hal 6, 55-56, 96, 101, 366-368. 14.. Roiit IM. Essential Imunology. Sevent Edition. London . Blackweell Scientific Publication. 1991. Hal : 1-3, 173-200. 15. Benjamini E, Rennick DM, Sell S. Tumor Imunology. In : Stites DP, Stobo JD, Fundenberg HH, editor. Basic & clinical immunology. California : Lange Medical Publications; 1982. Hal : 236-242. 16. Anonim. The Free Encyclopedia Limpa. www.wikipedia.com Diakses 13 Nov 2007. jam 18.00 wib. 17. Evelyn, C, Pearce. 1993.. Anatomi dan Fisiologis Untuk Paramedis. PT. Gramedia. Jakarta . Hal 166-167.
-
7
18. Bradley, LM. Cell Proliferation. In : Mishel BB, Shiigi SM, editor. 1980. Selected Methods In Cellular Imunology. San Francisco : W.H. Freeman and Company. Hal 153, 156-159. 19. Morgan, SJ. Darling, DC. 1993. Animal Cell Culture. United Kingdom . Bios Scientific Publisher Limited. Hal : 1-2, 27-36. 20. Kusmardi. 1998. Analisis Daya Sitotoksik Sel Killer Mencit C3H dan GR yang Diaktivasi IL-2 Terhadap Sel Tumor Kelenjar Susu Mencit Singenik dan Alogenik. Dalam : Majalah Patologi Indonesia . Vol 8. Jakarta . Hal : 1-7
-
8
LAMPIRAN L.1. Biodata Kelompok
a. Nama : Beryl Mawarid Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Januari 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
NPM : 1206253760
Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012
Email : [email protected]
b. Nama : Anya Prilla Azaria Tempat Tanggal Lahir : Jakarta,14 April 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
NPM : 1206259884
Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012
Email : [email protected]
c. Nama : Muhammad Al Reka Reo Tempat Tanggal Lahir : Serang,25 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
NPM : 1206259966
Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012
Email : [email protected]
d. Nama : Hanna Tempat Tanggal Lahir : Jakarta,21 Januari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
NPM : 1206216355
Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012
Email : [email protected]
e. Nama : Affan Hisyam Ardiansyah Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 19 Mei 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
NPM : 1106065640
Fakultas/Angkatan : FMIPA/2011
Email : [email protected]
-
9
L.2. Biodata Dosen Pendamping
IDENTITAS PRIBADI
Nama (Sesuai SK Penganghkatan) : Drs. Kusmardi, MS
NIP/NRP Baru : 19650327 1990031001
NIP/NRP Lama : 131881128
No. Kartu Pegawai : E 880796
Tempat/Tgl Lahir : Sumenep/ 27 Maret 1965
TEMPAT KERJA SEKARANG
Organisasi : Kemeterian Pendidikan Nasional
Satuan Kerja : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Satuan Organisasi : Universitas Indonesia
Unit Organisasi : Fakultas Kedokteran
Unit Kerja : Departemen Patologi Anatomik
Divisi/Sub Unit/Koordinator : Laboratorium Imunopatologi
RIWAYAT PENDIDIKAN DI DALAM DAN DI LUAR NEGERI
No. Pendidikan &
Jurusan
Nama
Sekolah
Tahun
Ijazah
Alamat
Sekolah
1 UNIV INDONESIA BIOLOGI
FMIPA 1988 JAKARTA
2 UNIV INDONESIA BIOMEDIK 1998 JAKARTA
3
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
BIOMEDIK
HEWAN
BOGOR
RIWAYAT JABATAN
No. Jabatan Organisasi/Unit
Kerja
TMT
1. Calon Pegawai Negeri Sipil Universitas Indonesia
1 Maret 1990
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Universitas Indonesia
1 Maret 1991
3. PNS dengan jabatan Asisten Ahli Madya di FKUI
Universitas
Indonesia
1 Maret 1992
4. PNS dengan jabatan Asisten Ahli
Universitas
Indonesia
1996
5. PNS dengan jabatan Lektor Muda
Universitas
Indonesia
2000
6. PNS dengan jabatan Lektor Universitas Indonesia
2001
-
10
7. Ketua Bidang Imunologi Dasar, Bagian Patologi
Anatomik, Fakultas
Kedokteran UI
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
1992- sekarang
8. Anggota Tim Pembina Penelitian Staf Bagian
Patologi Anatomik FKUI
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
1998-2000
9. Wakil Kepala Laboratorium Imunopatologi, Bagian
Patologi Anatomik, FKUI
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
1999- 2004
10. Angota Tim Pemilihan Penelitian Terbaik Bagian,
Bagian Patologi Anatomik
FKUI
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
2000-2002
11. Tim Peneliti Indigenous Study, Direktorat Riset Dan
Pengabdian Masyarakat UI
Universitas
Indonesia
2009-2010
12. Kepala Urusan Rumah Tangga
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
1992 - 2004.
13. Anggota Tim Penilai Kenaikan Pangkat Staf
Penajar FKUI
Fakultas
Kedokteran UI
1999 sampai
sekarang
14. Anggota Tim Penilai Kenaikan Pangkat
Karyawan
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
1999 sampai
sekarang.
15. Wakil Kepala Pelayanan Swadana
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
1999-2001
16. Kordinator Bidang Sumber Daya Manusia, Tim Pekerja
Penataan
Fakultas
Kedokteran UI
2001-2002
17. Sekretaris Eksekutif Tim Pekerja Penataan Bagian
Fakultas
Kedokteran UI
2001 -2002.
18. Anggota Tim Lelang Proyek Pemetaan SDM dan Struktur
Organisasi UI, Badan
Pekerja Penataan UI
BHMN, UI
Universitas
Indonesia
2001-2002
19. Anggota Tim Pengusul Guru Besar
Fakultas
Kedokteran UI
2004-sekarang.
20. Koordinator Administrasi dan Keuangan
Departemen
Patologi
2004-sekarang
-
11
Anatomik
FKUI/RSCM
21. Sekretaris Departemen Patologi Anatomik
FKUI/RSCM
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
2004-2008.
22. Kepala Urusan SDM Departemen Patologi
Anatomik FKUI/RSCM
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
2004-2008
23. Koordinator Penelitian Departemen Patologi
Anatomik FKUI
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
2008-sekarang.
24. Ketua Tim Implementasi Budaya PA
Departemen
Patologi
Anatomik
FKUI/RSCM
2010-sekarang
RIWAYAT TANDA JASA / PENGHARGAAN
No. Nama Bintang/Satya
Lencana/Penghargaan
Tgl/Bln/Thn Nama
Negara/Instansi
1 PenghargaanPenelitianTerbaik
I
Tahun 1993 Bagian
PatologiAnatomik,
Fakultas
Kedokteran,
Universitas
Indonesia.
2 Penghargaan Penelitian
Terbaik I.
Tahun 1994 Bagian Patologi
Anatomik, Fakultas
Kedokteran,
Universitas
Indonesia
3 Penghargaan Penelitian
Terbaik III
Tahun 1994 Fakultas
Kedokteran,
Universitas
Indonesia
4 Penghargaan Penelitian
Harapan
Tahun 1994 Universitas
Indonesia
5 Penghargaan Penelitian
Terbaik I
Tahun 1998 Perhimpunan
Onkologi Indonesia
6 Penghargaan Peneliti Muda
Indonesia Terbaik, Bidang
Kedokteran dan Kesehatan,
Tahun 1999 Lembaga Ilmu
Pengetahuan
Indonesia (LIPI)
7 Penghargaan Penelitian
Harapan.
Tahun 2000 Universitas
Indonesia
-
12
8 Penghargaan Finalis Peneliti
Muda Indonesia Terbaik
Bidang Kedokteran dan
Kesehatan,
Tahun 2001 Lembaga Ilmu
Pengetahuan
Indonesia.
9 Finalis Lomba Proposal
Penelitian, Medical Research
Unit
Tahun 2004. Fakultas
Kedokteran,
Universitas
Indonesia
10 Penghargaan PenelitianTerbaik
I
BagianPatologiAnatomik,
FakultasKedokteran,
Universitas Indonesia
Tahun 1993
11 Satyalancana Karya Satya 10
tahun
Presiden RI 5 Agustus 2004
12 Satyalancana Karya Satya 20
tahun
Presiden RI 31 Maret 2012
PUBLIKASI
NO. JUDUL Nama, Nomor, tahun Jurnal
1
Daya Hambat Ekstrak Bawang Putih
terhadap Pertumbuhan In Vitro Sel Tumor
Kelenjar Susu Mencit C3H (S
Prinngoutomo, Kusmardi, PE Wuyung, N
Noriko)
Majalah Patologi Indonesia
Vol. 5, No. 1-2. 1995
2
Pengaruh Implantasi Beta-Estradiol dan
Transplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu
Mencit GR terhadap Kadar Imunoglobulin
Serum dan Pengaruh Implantasi Beta-
Estradiol terhadap Pertumbuhan Tumor
(Kusmardi, S Pringgoutomo, PE Wuyung,
N Noriko)
Majalah Patologi Indonesia
1995 Vol 5 No 1-2
3
Analisis Daya Sitotoksik Sel Killer Mencit
C3H dan GR yang diaktivasi Interleukin-2
Terhadap el Tumor Sel Tumor Kelenjar
Susu Singenik dan Alogenik (Kusmardi, S
Cprnain, Gunardjono, S Jauzi)
Majalah Patologi Indonesia
1999 Vol 8 No 1 ISSN
02157284
4
Pengaruh Pemberian -Estradiol terhadap Pertumbuhan Limfosit yang Diisolasi dari
Limpa Mencit C3H Bertumor Kelenjar
Susu
S Kumala, E Gusno,
Kusmardi: Jurnal Farmasi
Indonesia, vol.1, no. 2, 2002,
85-89.
5
Potensi beta karoten sebagai biological
respone modifer terhadap ekspresi reseptor
alfa interleukin - 2 kultur invitro limfosit T
mencit bertumor mammae
Majalah Patologi Indonesia
Vol. 11 No. 3 thn 2002 hal.
72-77
-
13
6
Analysis of interleukin - 2 activated killer
cells cytotoxicity of C3H and GR mice
againts syngenic and allogenic mice
mammary tumor cells
Seminar 1th Malaysia -
Indonesia Medical Sceinces
Conference, 21-23 July 2005
7
Uji Antimalaria Ekstrak Buah Morinda
citrifolia dan Aktivitas Makrofag pada
Mencit (Mus musculus) setelah Diinfeksi
Plasmodium berghei
RAHADI HUTOMO,
SUTARNO, WIEN
WINARNO, KUSMARDI:
Biofarmasi 3 (2): 61-69,
Agustus 2005, ISSN: 1693-
2242
8
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK
ETANOL DAUN JOHAR (Cassia siamea
Lamk.) TERHADAP PENINGKATAN
AKTIVITAS DAN KAPASITAS
FAGOSITOSIS SEL MAKROFAG
Kusmardi, Shirly Kumala,
Dwitia Wulandari:
MAKARA, KESEHATAN,
VOL. 10, NO. 2, DESEMBER
2006: 89-93
9
EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK
DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata
L.) TERHADAP AKTIVITAS DAN
KAPASITAS FAGOSITOSIS
MAKROFAG
Kusmardi, Shirly Kumala,
Enif Esti Triana; MAKARA,
KESEHATAN, VOL. 11, NO.
2, DESEMBER 2007: 50-53
10
KARAKTERISASI SIFAT
AUTOFLUORESENSI JARINGAN
ADENOKARSINOMA
MENGGUNAKAN METODE ANALISIS
MULTIEKSITASI
Hamdani Zain, Aryo Tedjo,
Kusmardi: MAKARA,
KESEHATAN, VOL. 11, NO.
2, DESEMBER 2007: 69-75
11 Visible to Near Infrared Spectrum
Reflectance Ratios in Cancer Detection
H Zain, AS Ibrahim, A Tedjo,
Kusmardi: The 2nd
International Conference on
Optics and Laser
Applications, Yogyakarta,
Tanggal 5-7 September 2007
12
The Effect of Garcinia parvifolia Miq
(Active Fraction) on Phagocytosis by
Peritoneal Macrophages During
Plasmodium berghei Infection in Mice.
Syamsudin, Darmono,
Kusmardi: Res J Immunol
1(1): 16-20, 2008, ISSN 1994-
7909
13
CLASSIFICATION OF SEVERAL SKIN
CANCER TYPES BASED ON
AUTOFLUORESCENCE INTENSITY OF
VISIBLE LIGHT TO NEAR INFRARED
RATIO Aryo Tedjo1*), Surya Dwira 1,
Anwar S Ibrahim2, Rino Patiatta3,
Kusmardi3
MAKARA, KESEHATAN,
VOL. 13, NO. 2, DESEMBER
2009: 79-83 79
14
Immunomodulatory and In vivo
Antiplasmodial Activities of Propolis
Extracts
Syamsudin, Rita Marleta
Dewi, Kusmardi: American
Journal of Pharmacology and
Toxicology 4 (3):75-79, 2009
ISSN 1557-4962
-
14
15
Pengaruh Pemberian Ekstrak Benalu
Mangga (Viscum album) terhadap
Proliferasi Limfosit Mencit C3H Bertumor
Kelenjar Susu secara in Vitro.
S Kumala, A Yusnita,
Kusmardi: Majalah Proforma
Ilmiah
16
THE POTENTIALITY OF - CAROTENE
AS FREE RADICAL SCAVENGER: A
STUDY OF THE RAISE OF
SUPEROXIDE PRODUCTION IN
MITOCHONDRIAL LYMPHOCYTE
Peni K Samsuria-Mutalib,
Kusmardi, Aryo Tedjo
17
EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM
(Syzigium polyantum Miq.) MENCEGAH
TERBENTUKNYA PLAK
ATEROSKLEROSIS AORTA TIKUS
Hadi Sunaryo1, Kusmardi2
MAKARA KESEHATAN
2010 (in press)
18
FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA ANGIOGENESIS TUMOR
(Kusmardi)
Perpustakaan FKUI
19 Hewan model dalam riset kanker kolorektal
(Kusmardi) Perpustakaan FKUI
20
KARSINOGENESIS AZOKSIMETAN
(AOM) PADA KOLON MENCIT
(kusmardi)
Perpustakaan FKUI
21 RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI
BAKTERI DAN VIRUS (Kusmardi) Perpustakaan FKUI
Apoptosis : Peran Protein Bcl-2, Inhibitor
Of Apoptosis Protein (Iap) Dan
Disregulasinya
Ratna Handayani; Kusmardi
Majalah Pratista Patologi 2011
22
Pengaruh pemberian ekstrak buah merah
(pandanus conoideus lam) terhadap
pertumbuhan limfosit
Seminar Patologi
Eksperimental di Jakarta tgl
10 Maret 2007
Jakarta, 222012 Yang membuat,
Drs. Kusmardi, MS
NIP196503271990031001