PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

31
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STRATEGI RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA LIAR KE TAMAN MENTERI SOEPENO DI KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN PKM GT Diusulkan oleh : Fikry Shubhi Rasyidi D2A 008 025 (2008) Frismai Anggit Purnaningsiwi Wahyu Tunjung Sugandhiko 14020110130107 (2010) Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNIVERSITAS DIPONEGORO 1

Transcript of PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Page 1: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

STRATEGI RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA LIAR KE TAMAN

MENTERI SOEPENO DI KOTA SEMARANG

BIDANG KEGIATAN

PKM GT

Diusulkan oleh :

Fikry Shubhi Rasyidi D2A 008 025 (2008)

Frismai Anggit Purnaningsiwi

Wahyu Tunjung Sugandhiko 14020110130107 (2010)

Jurusan Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

1

Page 2: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT ( ) PKMM3. Bidang Ilmu : Sosial Ekonomi4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Fikry Shubhi Rasyidib. NIM : D2A008025c. Jurusan : Adminisrasi Publikd. Universitas/Institut : Universitas Diponegoroe. Alamat Rumah dan Nomer HP : JL. Dewa Ujung no.57 RT 13/02 Ciracas, Jakarta Timurf. Alamat Email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Retna, S.Sos Mapb. NIP : 19810721 200604 2 002c. Alamat rumah dan No. HP : 08179947839

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan8. Anggaran Biaya : 3 Juta (Tiga Juta Rupiah)

Semarang, 26 September 2011Menyetujui,

Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

Drs. Aufarol

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing

2

Page 3: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

A. Judul

“STRATEGI RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KE TAMAN

MENTERI SOEPENO DI KOTA SEMARANG”

B. Latar Belakang Masalah

Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut

penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan

demikian karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah

dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak (yang sebenarnya adalah tiga

roda atau dua roda dan satu kaki). Saat ini istilah PKL juga digunakan untuk

pedagang di jalanan pada umumnya. (sumber : wikipedia)

Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial

Belanda. Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya

yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalanan kaki. Lebar ruas

untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter.

Di mana ada pedagang kaki lima (PKL) di situ ada kesemrawutan dan

kemacetan. Stigma itu melekat erat pada PKL seantero negeri, hingga hari

ini.    Tak cuma itu, PKL juga dianggap biang kotor dan sulit diatur. Pemberitaan

di media cetak, media elektronik, dan media online tentang bentrok antar-PKL

dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) senantiasa muncul setiap upaya

penertiban dilakukan. Ini kemudian menjadi berita biasa.

Kebanyakan PKL (terpaksa) berjualan di trotoar jalan protokol atau jalur

hijau yang dilarang untuk menjadi tempat berjualan karena mencari sesuap nasi

untuk mempertahankan hidupnya. Di sisi lain, pemerintah kabupaten/kota

berupaya mewujudkan daerahnya bersih, tertib, rapi, dan trotoar yang dapat

berfungsi sebagaimana mestinya. Ini menjadi pangkal musabab PKL dan

pemerintah kabupaten/kota selalu berhadap-hadapan yang berujung bentrok.

Sejatinya, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota

untuk menertibkan PKL mulai dari negosiasi, memberikan ganti rugi hingga

3

Page 4: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

tindakan tegas. Namun seringkali tidak gayung bersambut, PKL tetap bergeming.

Dua kepentingan yang berbeda antara pemerintah daerah dengan PKL itu lah yang

kemudian harus disatukan menjadi hubungan simbiosis mutualisme tanpa harus

diwarnai bentrokan.

Upaya untuk melakukan relokasi sering mengalami banyak kendala

dikarenakan pertama Pedagang sudah sangat mapan ditempat yang lama, dimana

mereka merasa sudah “klop” dengan tempat mereka berjualan saat ini sehingga

ditimbang dari segi manapun memberatkan mereka untuk direlokasi. Kedua,

Takut kehilangan pelanggan, dengan berpindahnya lokasi tempat mereka

berdagang menimbulkan kekhawatiran mereka akan langganan mereka yang

selama ini berbelanja ke tempat tersebut enggan untuk ke tempat relokasi mereka,

dikarenakan akses yang kurang memadai. Alasan ketiga, yaitu mereka takut

apabila mereka pindah nanti ditempat baru takut dikenakan biaya relokasi yang

mencekik leher. Alasan keempat dimana pola pikir masih tradisional tidak

memikirkan jangka panjang untuk prospek yang lebih baik serta tidak peduli lagi

akan hak-hak orang lain/ kepentingan umum. Dan alasan yang paling mendasar

adalah mereka tidak mau repot untuk berpindah tempat, di tempat yang lama saja

mereka merasa sudah dapat untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari buat apa

bersusah-susah untuk berpindah tempat. Dengan berbagai alasan tersebut maka

sering terjadi konflik antara pihak pedagang dan pemerintah ketika akan

dilakukan proses relokasi.

Kota Semarang juga sudah melakukan penataan dan relokasi PKL tanpa

kekerasan. Pemerintah Kota Semarang menyediakan 45 lapak untuk para

pedagang kaki lima di Jalan Pahlawan dan Jalan Menteri Supeno (Taman

Keluarga Berencana) untuk relokasi pada 15 November 2010. Dari 45 lapak

tersebut, 30 di antaranya di Jalan Imam Bardjo untuk relokasi sementara PKL dari

Jalan Pahlawan dan 15 lapak lainnya di depan SMA Negeri 1 Semarang untuk

relokasi sementara PKL dari Jalan Menteri Supeno.

4

Page 5: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Melalui Regulasi Peraturan Daerah tentang Pengaturan dan  pedagang kaki

lima Nomor 11 tahun 2000 dan pemakaian kekayaan Daerah nomor 6 tahun 2008.

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan khususnya penataan PKL

kawasan Simpang lima dan Pahlawan sebesar RP. 370.483.000,00  yang telah di

relokasi ke kawasan Taman KB, Pemerintah Kota Semarang melakukan upaya

pembangunan lapak-lapak PKL di Taman Menteri Soepeno agar dapat menata

PKL-PKL liar yang berada di pinggiran jalan Kota Semarang.

Pemindahan 48 PKL oleh pemkot ini berjalan tertib dan tanpa penolakan

dari pedagang. Pemindahan PKL ke lokasi yang dikenal dengan sebutan Taman

KB ini juga menjadi catatan dalam kegiatan penataan PKL Kota Semarang. Untuk

pertama kalinya pemindahan PKL tidak diwarnai dengan ontran-ontran

penolakan.Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Semarang memfasilitasi pemindahan

itu dengan menggelar arak-arakan ala adat Jawa dan atraksi budaya lain. Para

pedagang menyatakan siap menjaga tempat kebersihan mereka dan keamanan

Taman KB.“Mewakili pedagang lain,kami sangat mengapresiasi Pemkot yang

telah menyediakan tempat jualan secara gratis.

Akan tetapi upaya relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang

tidak sepenuhnya mulus karena muncul permasalahan bahwa regulasi yang ada

seperti , Peraturan Daerah tentang Pengaturan dan  pedagang kaki lima Nomor 11

tahun 2000 dan pemakaian kekayaan Daerah nomor 6 tahun 2008  tidak mampu

menjadi pedoman Pemerintah untuk menciptakan Penataan yang harmonis antara

kawasan hijau,tempat publik dan PKL.

Jika ditinjau secara regulasinya maka relokasi PKL ke Taman KB BS di

cap Melanggar Hukum. Taman KB merupakan kawasan RTH ( Ruang terbuka

hijau ) dengan jenis taman kota sehingga tidak tepat jika RTH dialihfungsikan

menjadi kawasan komersial meskipun hanya untuk merelokasikan PKL. Di dalam

Permendagri No.1 Th. 2007 tentang Pemanfaatan RTHKP pasal 3 bahwa fungsi

RTH adalah pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan, pengendali

pencemaran dan kerusakan tanah, air dan udara; . tempat perlindungan plasma

5

Page 6: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

nuftah dan keanekaragaman hayati; pengendali tata air; dan sarana estetika kota.

Sedangkan Manfaat RTH sendiri dalam pasal 4 adalah sarana untuk

mencerminkan identitas daerah; sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan;

sarana rekreasi aktif dan pasif serta interkasi sosial; meningkatkan nilai ekonomi

lahan perkotaan; menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah;

sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula; sarana ruang

evakuasi untuk keadaan darurat; memperbaiki iklim mikro; dan meningkatkan

cadangan oksigen di perkotaan. Sudah sangat jelas diterangkan dalam

permendagri tersebut , sehingga taman KB lebih diperioritaskan kepada fungsi

sebenarnya yaitu sebagai taman kota. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan

permendagri No. 1 tahun 2007 pasal 12 poin 3 bahwa RTH publik tidak bisa

dialihfungsikan.

Belum lagi mengenai permasalahan jam berjualan Butuh waktu untuk

menyamakan beda pandangan yang sempat muncul. Dimana kebijakan bar

Pemkot Semarang tersebut adalah para PKL yang menempati Taman KB hanya

boleh berjualan pada malam hari. Soal jam berjualan hanya malam hari tidak ada

masalah bagi PKL Jalan Pahlawan karena dari dulu mereka selalu berjualan pada

malam hari. Akan tetapi tidak bagi PKL yang sebelumnya berjualan siang hari di

depan SMA 1 Semarang.

Melihat kondisi yang telah dijelaskan di atas mengenai permasalahan

reloksi PKL liar ke Taman KB atau Taman Menteri Soepeno di Kota Semarang

memancing semangat peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengambil

judul “STRATEGI RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KE TAMAN

MENTERI SOEPENO DI KOTA SEMARANG”, agar penelitian tersebut dapat

dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka penetapan strategi yang tepat di

dalam upaya reloksi PKL liar ke Taman KB di Kota Semarang, agar terciptanya

kesepakatan antara semua belah pihak yang terlibat.

6

Page 7: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

C. Perumusan Masalah

Dari beberapa uraian yang telah disebutkan pada latar belakang maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa saja upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam

upaya relokasi PKL dari Jalan Pahlawan ke Taman KB ?

2. Apakah program yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang telah mampu

memberikan kemanfaatan kepada para pedagang tersebut ?

3. Bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan Pemerintah untuk

mendapatkan win-win solution di dalam upaya relokasi liar dari Jalan

Pahlawan ke Taman KB ?

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota

Semarang di dalam upaya relokasi PKL liar di Jalan Pahlawan ke Taman

Menteri Soepeno.

2. Untuk Mengetahui apakah upaya yang dilakukan Pemerintah Kota

Semarang di dalam upaya relokasi PKL liar di Jalan Pahlawan ke Taman

Menteri Soepeno telah memberikan manfaat yang baik bagi para pedagang

yang direlokasi tersebut atau belum.

3. Untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukan Pemerintah Kota

Semarang untuk menyukseskan relokasi PKL liar di Jalan Pahlawan ke

Taman Menteri Soepeno di Kota Semarang.

E. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang kami harapkan dengan adanya ide gagasan ini adalah dapat

membantu pemerintah atau instansi terkait strategi peyuksesan relokasi PKL

dari Jalan Pahlawan ke Taman Menteri Soepeno. Di mana tidak terjadi

resistensi antara warga dengan pemerintah setempat. Sehingga diharapkan

dapat menemukan strategi yang pas (Win-Win Solution) untuk jangka pendek

maupun jangka panjang ke depannya.

7

Page 8: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Dengan strategi yang kami usulkan tersebut, sebagaimana mestinya sebuah

ide yang tertuang dalam gagasan ilmiah dapat dipergunakan ke dalam

program-program nyata pemerintah, sehingga tidak hanya terhenti dalam

aspek teoritis saja namun bekerja secara aplikatif dalam lingkungan

masyarakat. Juga masyarakat sebagai objek penelitian diharapkan mampu

membantu

F. Kegunaan

1. Bagi peneliti, sebagai bentuk penerapan/aplikasi dari ilmu pengetahuan

yang telah diperoleh di dalam bangku perkuliahan.

2. Bagi Pemerintah Kota Semarang, untuk membantu memberikan masukan

bagaimana upaya yang tepat untuk dilakukan dalam upaya relokasi PKL

liar di Jalan Pahlawan ke Taman Menteri Soepeno agar dapat tercipta win-

win solution,sehingga dapat menata Kota tanpa terjadi konflik dengan para

pedagang.

3. Bagi Pedagang, untuk membantu para Pedagang menyampaikan aspirasi

serta kebutuhan mereka terhadap upaya relokasi yang dilkakukan

Pemerintah Kota.

G. Tinjauan Pustaka

Best Practice

Pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah daerah sering menjadi

permasalahan perkotaan yang tidak ada habisnya. Mereka sering kali dituding

mengganggu ketertiban lalu lintas dan menggunakan saluran air terdekat

untuk membuang sampah dan mencuci, sehingga keberadaannya memiliki

stigma negatif di kalangan masyarakat. Sehingga masalah penggusuran

hingga bentrok dengan Satpol PP kerap mewarnai hari-hari PKL. Tetapi tidak

seperti di kota Surakarta, yang mana Pemkot membuat kebijakan dalam

pembinaan dan penataan pedagang kaki lima yaitu berdasarkan Keputusan

Walikota Surakarta No. 644/140/1/2006 tentang Penetapan Lokasi

Pembangunan Pasar Klitikan di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar

8

Page 9: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Kliwon Kota Surakarta, yang didalamnya juga mengatur dalam hal relokasi

pedagang kaki lima.

Program kebijakan pemerintah berupa relokasi pedagang kaki lima

tersebut dilakukan Pemerintah Kota Surakarta dengan harapan terwujudnya

suatu lingkungan kota Surakarta yang rapi, tertib, aman, nyaman, serta indah.

Pelaksanaan program relokasi pedagang kaki lima di kota Surakarta juga

berorientasi ke arah peningkatan potensi sumber daya alam dan pengelolaan

lahan seoptimal mungkin untuk kepentingan semua pihak.

Sebenarnya PKL itu hanya berusaha untuk mencari makan tanpa

meminta-minta. Oleh karena itu Pemkot Surakarta berusaha mengatur PKL

dengan baik, sehingga PKL mampu memberikan sumbangan pendapatan bagi

daerah. Dari yang sebelumnya tidak ada, sekarang mereka dapat memberikan

kontribusi kepada pemerintah daerah, asalkan mereka diberi tempat

terhormat. Berikanlah mereka tempat layak usaha yang tentunya dapat

memberikan keuntungan bagi para PKL. Tentunya para PKL ini sendiri harus

dapat menerima peraturan yang diberikan oleh Pemkot. Jangan sampai

pedagang kaki lima mendatangkan kemacetan dan gangguan ketertiban. Dan

para PKL ini harus tetap membayar uang retribusi untuk daerah, sehingga

daerah juga mendapatkan keuntungan dari program relokasi PKL tersebut.

Total pendapatan sektor PKL setelah dilakukan relokasi meningkat

lebih dibandingkan pendapatan ketika PKL belum direlokasi. Dari hal ini

dapat kita simpulkan bahwa peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk

merelokasi PKL memberikan dampak positif yang berkelanjutan, PKL

menjadi lebih terlindungi dari penggusuran, mendapatkan tempat-tempat

usaha yang strategis, hingga berperan serta dalam perekonomian di daerahnya

yang akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka. Sehingga PKL

di Surakarta kini tidak lagi menjadi pengganggu kenyamanan dan keasrian

lingkungan, malah menjadi penyokong PAD Surakarta.

9

Page 10: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Teori Perencanaan

Telah umum diketahui bahwa seluruh usaha pencapaian tujuan

organisasi mutlak perlu didasarkan pada suatu kebijaksanaan dasar yang

dikenal pula dengan istilah strategi organisasi. Peranan yang dimainkan oleh

strategi tersebut yaitu sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh

organisasi bersangkutan. Akan tetapi, kebijaksanaan dasar haruslah

sedemikian rupa pendekatan dan sistematika sehingga tidak sukar untuk

dijabarkan lebih lanjut. Penjabaran yang dimaksud dilakukan dengan

perencanaan. Perencanaan merupakan usaha dasar dan pengambilan

keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal – hal yang

akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Definisi tersebut

mengandung empat pokok pikiran sebagai berikut :

Pertama, suatu rencana tidak akan timbul dengan sendirinya

melainkan lahir sebagai hasil pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian

yang telah dilakukan. Artinya, kegiatan penelitian harus mendahului

perencanaan, atau paling sedikit sebagai bagian integral dari keseluruhan

kegiatan perencanaan.

Kedua, para manajer selaku perencana mutlak perlu memiliki

keberanian mengambil keputusan dengan segala resikonya. Dikatakan

demikian karena memang benar bahwa suatu rencana adalah keputusan yang

hendak dilaksanakan di masa yang akan datang dan salah satu ciri masa

depan ialah ketidakpastian.

Ketiga, orientasi suatu rencana ialah masa depan. Perlu ditekankan

bahwa perencanaan bukanlah usaha untuk meramalkan suatu masa depan

secara umum, melainkan menentukan bentuk dan sifat masa depan yang

diinginkan oleh organisasi. Akan tetapi, sesungguhnya perjalanan suatu

organisasi merupakan suatu kontinum.

10

Page 11: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Keempat, rencana harus mempunyai makna bahwa apabila rencana itu

dilaksanakan, ia akan mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam

pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.

Manajemen Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos atau strategus

dengan kata jamak strategi. Hax dan Majluf (Salusu, 1996) mencoba

menawarkan rumusan yang komprehensif tentang strategi sebagai berikut :

1. Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral

2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam pengertian

sasaran jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi

sumber daya

3. Menyeleksi bidang yang akan dilakukan atau akan dilaksanakan

organisasi

4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan

memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari

lingkungan ekternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya

5. Melibatkan semua tingkat organisasi dan hierarki

Proses manajemen strategi dipengaruhi pula oleh lingkungan.

Lingkungan eksternal dibagi dalam empat bagian, yaitu lingkungan umum,

lingkungan industri dan lingkungan internal (lingkungan khusus)

perusahaan serta lingkungan global. Lingkungan umum, lingkungan industri

dan lingkungan global meliputi faktor – faktor di luar perusahaan yang

dapat memberikan informasi tentang peluang atau ancaman bagi

perusahaan. Sedangkan lingkungan internal perusahaan meliputi faktor –

faktor di dalam perusahaan yang dapat memberikan informasi tentang

kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Setelah melakukan analisis lingkungan, langkah selanjutnya adalah

menentukan arah untuk masa depan atau menetukan cara untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan oleh para perencana. Kemudian, tahap terakhir

11

Page 12: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

dari manajemen strategi adalah pengendalian strategi. Pengendalian

merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan

dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja dan ukuran

standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Salah satu model yang digunakan untuk menganalisis adalah strategi

portofolio. Strategi portofolio merupakan alat untuk menganalisis posisi

relatif perusahaan dalam industri, dan hubungan antara seluruh bisnis di

dalam perusahaan tersebut. Ada lima alat yang bisa digunakan dalam bagian

ini. Alat tersebut antara lain Matriks pertumbuhan pangsa pasar, matriks

daya tarik industri, Matriks daur kehidupan industri, matriks SWOT, dan

The Quantitative Strategic Planning Matrix.

Ada beberapa model yang digunakan di dalam manajemen strategi.

Salah satu model yang digunakan untuk menganalisis adalah strategi

portofolio. Strategi portofolio merupakan alat untuk menganalisis posisi

relatif perusahaan dalam industri, dan hubungan antara seluruh bisnis di

dalam perusahaan tersebut. Ada lima alat yang bisa digunakan dalam bagian

ini. Alat tersebut antara lain Matriks pertumbuhan pangsa pasar, matriks

daya tarik industri, Matriks daur kehidupan industri, matriks SWOT, dan

The Quantitative Strategic Planning Matrix.

Pada penelitian kali ini, alat yang digunakan adalah matriks SWOT.

Matriks SWOT (Strength-Weaknesses-Opportunities-Threats) merupakan

matching tool yang membantu para manajer mengembangkan empat tipe

strategi, yaitu :

1) Strategi SO (Strengths-Opportunities)

Strategi SO adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki/

Strenghts (S) untuk memanfaatkan berbagai peluang/ Opportunities

(O).

12

Page 13: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

2) Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

Strategi WO adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan

seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan/ Weaknesses (W)

yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/ Opportunities

(O).

3) Strategi ST (Strength-Threats)

Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan /Strengths (S) untuk

mengurangi berbagai ancaman /Threats (T) yang mungkin

melikupi perusahaan.

4) Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Strategi WT adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi

kelemahan /Weaknesses (W) dalam rangka meminimalisir atau

menghindari ancaman /Threats (T).

H. Metode Pelaksanaan

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menggunakan tipe

penelitian jenis deskriptif kualititatif. Penelitian deskriptif bertujuan

melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial, menggambarkan suatu

gejala sosial tertentu.

Sehingga dalam penelitian deskriptif kualititatif ini, peneliti mencoba

menjelaskan bagaimana upaya relokasi Pedagang Kaki Lima dari Jalan

Pahlawan ke Taman Menteri Soepeno yang dilakukan Pemerintah Kota

Semarang , serta menjelaskan apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan,

faktor pendorong, dan faktor penghambat upaya tersebut. Kemudian strategi

apa yang tepat dilakukan dalam kondisi tersebut.

Penelitian ini mengambil lokus pada Pedagang Kaki Lima yang telah

di relokasi ke taman Menteri Soepeno. Penelitian ini berfokus pada

Reloaksi Pedakang Kaki Lima dari Jalan Pahlawan ke Taman Menteri

13

Page 14: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Soepeno atau Taman KB, dimana akan dianalisis faktor – faktor pendorong,

peluang, hambatan, dan ancaman yang terdapat di sana.

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti

sendiri. Artinya, data sangat bergantung pada validitas peneliti dalam

melakukan pengamatan dan eksplorasi langsung ke lokasi penelitian.

Penelitian merupakan pusat dan kunci data yang paling menentukan dalam

penelitian kualitatif (Afifuddin, 2009 : 125). Dalam penelitian ini, peneliti

berkedudukan sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis,

penafsir data dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil

penelitiannya. Pengertian instrument atau alat penelitian ini karena peneliti

menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian ini.

Adapun sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri

dari :

1. Data primer dari penelitian ini bersumber dari para Pedagang Kaki

Lima yang telah direlokasi ke Taman Menteri Soepeno dan para

instansi yang terkait dalam penelitian ini.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka atau bahan

informasi lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti,

baik dari tinjauan pustaka maupun dokumen – dokumen

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain:

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumen

Pada analisis data kualitatif, kata – kata yang dibangun dari hasil

wawancara dan diskusi yang terfokus terhadap data yang dibutuhkan

untuk dideskripsikan dan dirangkum. Tahapan – tahapan penganalisisan

data adalah sebagai berikut :

14

Page 15: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

1) Membiasakan diri dengan data melalui tinjauan pustaka

2) Membaca, mendengar, dan melihat

3) Membuat transkrip wawancara dari perekam

4) Mengatur dan mengindeks data yang telah diidentifikasi

5) Memberikan anonim dari data yang sensitif

6) Mengoding

7) Mengidentifikasikan tema

8) Mengoding ulang

9) Mengembangkan kategori

10) Mengeksplorasi hubungan antara kategori

11) Mengulangi tema dan kategori

12) Membanguan teori dan menggabungkan pengetahuan yang

sebelumnya, selain itu juga dapat dilakukan pengujian data denga teori

lainMenulis laporan

I. Jadwal Kegiatan

1. Bulan Pertama : -Pembuatan rencana pelaksanaan kegiatan

-Pemberangkatan tim ke lapangan

-Survey 1 menyeluruh ke Masyarakat

-penilitian ke dinas Pasar Kota Semarang

-penelitian ke instansi terkait lainnya

-Evaluasi hasil Survey lapangan

-Survey 2 ke seluruh Pedagang dan instansi yang

bersangkutan

2. Bulan Kedua : -Koordinasi dengan instansi terkait

-Pengolahan data hasil survey lapangan

-Pembentukkan gagasan atas ide hasil survey

-Survey mengenai gagasan atau ide yang tercipta

ke Instansi dan beberapa pedagang kaki lima di

Taman Meneteri Soepeno

-Pembuatan Laporan Penelitian

15

Page 16: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

3. Bulan Ketiga : -Finishing Touch pembuatan laporan hasil penelitian

-Pengumpulan Laporan Penelitian

J. Rancangan Biaya

NO KETERANGAN VOLUME JUMLAH 1 Penyusunan Proposal dan laporan Pembelian HVS 5 Rim @ Rp.40.000,- Rp 200,000 Jilid 10 bendel @ Rp. 10.000,- Rp 100,000 Tinta Rp. 250.000,- Rp 250,000 2 Pra-Survey

Tape Recorder Rp 350,000Pembelian ATK Rp 250.000Foto copy Rp 100.000

3 Survey : Koordinasi 1 Rp 200,000 Koordinasi 2 Rp 200,000 4 Pelaksanaan : 1 Transportasi * Bensin 50 L @ Rp. 4.500,- Rp 225,000 * Servis Kendaraan Rp 500,000 2 Konsumsi Rp 500,000

Total Dana Rp 3.000,000

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

Afifuddin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Pustaka Setia.

Amirullah. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.

PB, Triton. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta : TUGU.

Siagian, Prof. Dr. Sondang, M.P.A. 2005. Fungsi – Fungsi Manajerial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Usmara, A. 2003. Implementasi Manajemen Stratejik. Yogyakarta : AMARA BOOKS.

Lampiran 1

17

Page 18: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING

Nama : Retna, S.Sos Map

NIP/NIK : 19810721 200604 2 002

Tempat dan Tanggal Lahir : ,21 Juli 1981

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Golongan/Pangkat : III A

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

Alamat Kantor : Jl. Prof. Sudharto, SH., No. 13 Semarang

Alamat Rumah : Jl.

Nomor Telepon : 08179947839

Email :

Lampiran 2

18

Page 19: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Fikry Shubhi Rasyidi

2. NIM : D2A008025

3. Tempat/Tanggal Lahir : Samarinda, 30 Oktober 1990

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki

5. Alamat : Jl. Dewa Ujung no 57 RT 13/02 Ciracas Ciracas Jakarta Timur

6. E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal:

SDN 14 Cipinang Besar Selatan Jakarta Tiumr

SMPN 27 Jakarta

SMAN 12 Jakarta

FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik Universitas Diponegoro, 2008-sekarang

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa

Institusi Jabatan Periode Kerja

OSIS Ketua II 2005-2006

HMJ Adm. Publik Sekretaris Bidang 1 2009

HMJ Adm. Publik Sekretaris Umum 2010

HMJ Adm. Publik Ketua Umum 2011

FKMM Fisip Ketua Dept. HRD 2010

PSC (Public Study Center) Anggota Bid. Kaderisasi 2010

Semarang, 27 September 2011

Yang menyatakan,

Fikry Shubhi Rasyidi

D2A008025

Lampiran 3

19

Page 20: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Wahyu Tunjung Sugandhiko

2. NIM : 14020110130107

3. Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 01 Mei 1992

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki

5. Alamat : Bukit Manyaran Permai M.24

RT 02/RW 05, Kel.Sadeng, Kec.Gunung Pati

Semarang

6. E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal:

SD : SD Negeri Pendrikan Utara 03-04

SMP : SMP Kesatrian 2 Semarang

SMA : SMA Negeri 6 Semarang

FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik Universitas Diponegoro, 2010-sekarang

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa

Institusi Jabatan Periode Kerja

FKMM Staff Biro Kewirausahaan 2010-2011

HMJ Anggota Bidang Kesma dan Pengabdian Masyarakat

2010-2011

Semarang, 28 September 2011

Yang menyatakan,

Wahyu Tunjung Sugandhiko

14020110130107

Lampiran 4

20

Page 21: PKM-GT mas fikry (taman KB).doc

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Frismai Anggit Purnaningsiwi

NIM : 1402011012007

Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 27 Mei 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Cahyo Indah A/6 Perumahan Kartoharjo Indah, Madiun

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal:

SDN Kelun

SMP Negeri 4 Madiun

SMA Negeri 2 Madiun

FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik Universitas Diponegoro, 2010-sekarang

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa

Institusi Jabatan Periode Kerja

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Adm. Publik

Staff PSDM (PengembanganSumberDayaMahasiswa)

2010-2011

Forum Silaturahmi Mahasiswa (FOSMA) JATENG

Sekretaris II 2010-2011

FKMM Rohis FISIP Undip Staff HRD 2010-2011

Semarang, 13 September 2011

Yang menyatakan,

Frismai Anggit Purnaningsiwi

14020110120075

21