Pkm Ai 12 Amaltea Unhas Belimbing Wuluh Sebagai
-
Upload
akhmad-muttaqin -
Category
Documents
-
view
135 -
download
6
description
Transcript of Pkm Ai 12 Amaltea Unhas Belimbing Wuluh Sebagai
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF
BIDANG KEGIATAN :
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH
(PKM-AI)
Oleh :
AMALTEA F. FIRDAUZI (D33109271)
BERNADETHA TA’BI (D33109264)
SRIDESY BANGA’ (D33109256)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul kegiatan : Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi L) sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif. 2. Bidang kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT (Pilih salah satu) 3. Ketua pelaksana kegiatan :
a. Nama lengkap : Amaltea Fatimah Firdauzib. NRP : D331 09 271c. Program studi : Teknik Sistem Perkapalan d. Alamat rumah/telp. : Kompleks LDII Daya 90241 Makassar / 085399096626
4. Anggota pelaksana kegiatan : 3 orang 5. Dosen pembimbing :
a. Nama lengkap : Baharuddin, ST., MTb. NIP : 19720202 199802 1 001c.Telp. : 0411 – 490310
Makassar, 01 Maret 2012
Menyetujui,Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan
Daeng Paroka,S.T,M.T Amaltea Fatimah FirdauziNIP. 197201181998021001 NIM D33109271
Pembantu Rektor III Unhas Dosen Pembimbing
Ir. Nasaruddin Salam, MT Baharuddin, ST., MTNIP 19591220 1986011 001 NIP 197202 1998021001
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti potensi belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai sumber energi listrik alternatif. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi terhadap kelangkaan sumber energi listrik dan keluhan masyarakat akan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), karena belimbing wuluh mengandung zat: asam-kalium-oksalat yang tinggi sehingga berpotensi dalam menghasilkan arus listrik. Metode yang digunakan adalah membuat rangkaian elektroda lempengan tembaga dan seng dengan media tanah merah yang berisi ekstrak belimbing wuluh dan dihubungkan pada lampu yang akan dinyalakan.
Hasil dari penelitian menyimpulkan belimbing wuluh dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif karena dapat menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman tinggi sehingga dapat mengantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng sehingga terciptalah arus listrik yang membuat lampu percobaan menyala. Rata-rata, 5 rangkaian listrik belimbing dengan 25 buah belimbing wuluh mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 3 volt atau setara dengan satu buah baterai kering dan dapat menyalakn sebuah lampu LED.
Kata Kunci : Belimbing Wuluh, Energi, Tegangan Listrik.
ABSTRACT
This study examines the potential of starfruit (Averrhoa bilimbi L.) as an alternative source of electrical energy. The results of this study is expected to
provide a solution to the scarcity of energy resources and electricity will rise in public complaints Electricity Basic Tariff (TDL).
Object used in this study is starfruit (Averrhoa bilimbi L.), because it contains starfruit: oxalic acid-potassium-high, so the potential to produce an electric current. The method used is to create a series of plates of copper and zinc electrodes with red soil media containing extracts of starfruit and connected to the lamp will be lit.
The results of the study concluded starfruit can be used as an alternative source of electrical energy it can produce electrical energy. This electrical energy is created because starfruit has a high acidity level so as to deliver the ions and electrons are there on a piece of copper and zinc that creates an electrical current that makes the lamp light experiments. On average, 5 electrical circuit with 25 pieces of starfruit starfruit able to create a power supply voltage up to 3 volts, equivalent to a single dry battery and can turn on an LED lamp.
Keywords: Starfruit, Energy, Electricity Voltage.
PENDAHULUAN
Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Dari hari ke hari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia, dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan yang tidak terbarukan. Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi yang tidak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama akan semakin berkurang.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan. Melihat potensi dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia maka kami ingin memaparkan penggunaan dari belimbing wuluh sebagai sumber energi listrik alternatif.
Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama averrhoa bilimbi adalah tanaman asli Amerika yang tumbuh subur di daerah yang banyak mendapat sinar matahari langsung tetapi cukup kelembaban udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang memiliki ketinggian
mencapai 11 m. Biasanya ditanam di tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam.(Lin, 1994).
Buah belimbing wuluh mengandung zat: asam-kalium-akolat. Ini adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh diluar sebagai sumber energi alternatif. Asam oksalat merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat yang memiliki derajat keasaman yang sangat tinggi sehingga bisa menghasilkan arus listrik (Lin, 1994).
Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :1. Dapat membuat sumber energi listrik alternatif dengan
memanfaatkan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi).2. Dapat mengetahui tegangan yang dihasilkan dari buah
belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi).
METODE
1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Pusat Fakultas MIPA
Universitas Hasanuddin Makassar, selama 5 bulan.
2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Alat :
a. Blender
Blender digunakan untuk menghaluskan sample.
b. Ember plastik
Ember plastik digunakan untuk sebagai wadah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimibi) yang telah dihaluskan/di blender.
c. Lempeng Seng ( 2 m )
Seng digunakan sebagai elektroda negatif.
d. Lempeng Tembaga ( 2 m)
Tembaga digunakan sebagai elektroda positif.
e. Lampu Neon
Untuk menguji percobaan.
f. Kabel
Untuk menghubungkan rangkaian elektroda.
g. Volt Meter
Untuk mengukur tegangan yang dihasilkan.
Bahan :
a. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
b. Air bersih (secukupnya)
c. Tanah
3. Metode Penelitian
Prosedur penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut :
Start
Persiapan Alat dan Bahan
Set up Alat
Pemblenderan sample 50 kg/sample
Kalibrasi Alat Setiap kali pengulangan
Pengukuran Tegangan Setiap selang waktu 1 mnt
Analisa dan Pembahasan Hasil tegangan
Kesimpulan
Stop
Gambar 2. Prosedur Penelitian
Gambar 3. Belimbing Wuluh Gambar 4. Blender Gambar 5. Lampu Neon
a. Prosedur Percobaan
1) Belimbing wuluh di blender sampai halus sehingga diperoleh cairan yang
menyerupai air (tanpa serabut/ampas).
2) Ember-ember plastik diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun
yang mengandung sampah).
3) Jus belimbing wuluh tersebut dimasukkan ke dalam ember plastik yang sudah
diisi tanah.
4) Ember yang sudah terisi tanah dan sari belimbing wuluh kemudian disusun
berderet-deret.
5) Membuat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng
tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel
masing-masing 30cm).
6) Rangkaian elektroda tersebut disusun ke dalam ember-ember tanah yang telah
disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng tembaga-lempeng seng-
lempeng tembaga dan begitu seterusnya, jadi satu ember akan berisi susunan
satu lempeng tembaga dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang
berbeda.
7) Dua rangkaian elektroda disiapkan dengan kabel yang lebih panjang dan hanya
menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk ember
terluar (ember pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng:
ember pertama lempeng tembaga dan ember terakhir lempeng seng)
disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Ember pertama dengan
yang rangkaian seng, Ember terakhir disambungkan dengan rangkaian
tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan
disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
Dalam kegiatan ini kami akan melakukan penelitian sebanyak
sepuluh kali. Setiap pengulangan/percobaan kami mengolah buah belimbing
sebanyak 50 kg/sample dan mengukur besar tegangan yang dihasilkan setiap
selang waktu 1 menit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian buah belimbing wuluh menunjukkan bahwa buah tersebut berpotensi dalam menghasilkan arus listrik. Pada campuran ekstrak belimbing dan tanah merah diukur tegangan melalui masing-masing ujung lempengan tembaga dan seng menggunakan multitester digital dan menghasilkan sejumlah arus. Hal itu disebabkan karena ekstrak belimbing bereaksi dengan tanah merah. Belimbing wuluh mengandung asam kalium oksalat yang merupakan asam organiks relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat yang memiliki derajat keasaman yang sangat tinggi sehingga dapat menghasilkan arus listrik. Sedangkan tanah merah adalah jenis tanah masam karena memiliki pH yang rendah dan kandungan H+ yang tinggi sehingga bila bereaksi dengan ekstrak belimbing memiliki potensi yang baik sebagai sumber energi listrik alternatif.
Perbandingan ekstrak belimbing dan tanah merah dalam setiap wadah yaitu 1 : 1. Dalam setiap wadah ekstrak belimbing rata-rata menghasilkan tegangan sebanyak 0,7 volt dan dalam lima rangkaian elektroda rata-rata menghasilkan tegangan sebanyak 3,6 volt sehingga dengan lima buah rangkaian elektroda dapat digunakan untuk menyalakan lampu LED dengan cahaya yang terang. Jika ingin digunakan untuk menyalakan lampu dengan voltase yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan cara membuat rangkaian elektroda yang lebih banyak sehingga
dapat mencukupi voltase yang diinginkan untuk menyalakan lampu.
Berdasarkan data hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki potensi dalam menghasilkan arus listrik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik alternatif. Hal ini memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan tentang sumber energi listrik alternatif dengan memanfaatkan ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta menjadi acuan untuk mengembangkan suatu model dalam menciptakan sebuah sumber energi listrik alternatif guna mengatasi keluhan masyarakat akan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Melalui hasil dari penelitian yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik alternatif.
Tanah yang tergolong tanah masam dapat bereaksi dengan ekstrak belimbing wuluh sehingga dapat menghasilkan arus listrik.
b. SaranPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih
memaksimalkan manfaat dari ekstrak belimbing wuluh dan mengeksplor manfaat dari belimbing wuluh selain sebagai sumber energi listrik alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
Belimbing-wuluh. Di akses tanggal 26 Februari, 2012. http://www.fisika.net.
Belimbing-wuluh-sebagai-sumber-energi. Di akses tanggal 25 Februari, 2012.
http://www.energi-indonesia.com/forum/Bioenergy/409
Eka, 2005, Khasiat-Belimbing-Wuluh, diakses 03 Januari, 2012.
http://.indonesiaindonesia.com/.../7677-Khasiat-Belimbing-wuluh.
Girindra,A .1990. Biokimia I. Jakarta : PT Gramedia
John, B. Russel. 1985. General Chemistry. McGraw- Hill, New York.
Kenali-zat-anti-gizi. Di akses tanggal 05 Februari, 2012. http
://geasy.wordpress.com.
Khasiat-belimbing-wuluh. Di akses tanggal 27 Januari, 2012 . http://paperless-
media.blogspot.com.html.
Lin, P., 1994, Bertanam Belimbing, Penebar Swadaya, Jakarta.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia –
Press.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1. Persiapan alat dan bahan serta sosialisasi Gambar 2.
Pemblenderan sample
Gambar 3. Pencampuran belimbing dan tanah merah Gambar 4. Membuat
rangkaian elektroda
Gambar 5. Pembuatan rangkaian elektroda Gambar 6. Rangkaian
elektroda dihubungkan
Sehingga dapat
menyalakn lampu LED
Gambar 7. Pengukuran tegangan pada masing-masing Gambar 8. Alat dan bahan
dalam penciptaan sumber
Ujung kabel energi listrik
alternatif
Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI
Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini :
- Nama : Amaltea F. Firdauzi
- NIM : D33109271
1). Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah saya lakukan :
- PKM Penelitian
- Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian
- Tahun 2011 di Universitas Hasanuddin
2). Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding
maupun jurnal sebelumnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, 01 Maret 2011
Yang Membuat Pernyataan Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan/Prodi
Amaltea F. Firdauzi Baharuddin,S.T, M.T
NIM : D33109271 NIP 197202 1998021001