Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
Transcript of Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
Oleh : Deden Tarsoma, S.Pd. Jayanti
Kontrol Proses
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan Konsep Dasar kelistrikan dan elektronika pada instrumentasi kontrol proses
Memahami struktur atom Benda
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TUJUAN
Siswa dapat:
v Menjelaskan arus listrikv Menjelaskan tegangan listrikv Menjelaskan tahanan listrik
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
ARUS LISTRIK
• Perpindahan elektron bebas pada suatu penghantar yang dihubungkan pada kutub positip battery dan kutub negatip battery disebut arus elektron.
• Arus listrik mengalir berlawanan arah dengan arus elektron. • Arus listrik identik dengan arus elektron, hanya arahnya yang
berlawanan.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TEGANGAN LISTRIK
• Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (bumi) akan menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya.
• Jadi benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang muatannya atau tegang, maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
• Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama.
• Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda tegangan listrik.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TAHANAN LISTRIK
• Perjalanan elektron dalam penghantar (kawat penghantar) amat berliku-liku diantara berjuta-juta atom.
• Dalam perjalanannya elektron bertumbukan satu dengan yang lainnya dan juga bertumbukan dengan atom.
• Rintangan yang terdapat didalam penghantar ini disebut tahanan penghantar itu.
• Satuan tahanan penghantar ialah ohm diberi lambang Ω (omega).
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol ProsesTeknologi dan Rekayasa
Oleh : Deden Tarsoma, S.Pd. Jayanti
Kontrol Proses
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan Konsep Dasar kelistrikan dan elektronika pada instrumentasi kontrol proses
BESARAN-BESARAN LISTRIK
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TUJUAN
Siswa dapat:
Mengidentifikasi macam-macam besaran listrik
Mengkonversikan besaran-besaran listrik
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
ARUS LISTRIK
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang melewati luasan penampang persatuan waktu
dt
dqi =
3A -3A
Arus listrik diberi nilai negatif bila mengalir pada arah jalan (pada konduktor) yang berlawanan dengan arah jalan arus yang telah ditetapkan lebih dulu
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Ada beberapa tipe arus listrik dalam pemakaian umum :
Arus searah (direct current, dc) contohnya pada flashlight dan power supply
Arus bolak balik (alternating current, ac), contohnya pada bangunan (rumah)
Arus eksponensial (exponential current), contohnya pada saat dilakukan on atau off pada suatu rangkaian listrik
Arus gigi gergaji (sawtooth current), contoh penggunaannya pada osciloscop untuk menampilkan karakteristik kelistrikan pada suatu layar
a
i
tb
i
t
c
i
td
i
t
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
DAYA LISTRIK
5V
2A
a
5V
2A
c
5V
2A
b
5V
2A
d
Pada gambar a): elemen menyerap energi, arus positif masuk ke ujung/terminal positif; demikian juga pada gambar b). Pada gambar c) dan d), arus positip masuk ke ujung negatif, sehingga elemen menstransfer energi.Besarnya energi, w yang diserap atau ditransfer oleh elemen per detik,t disebut daya, p
vidt
dwp ==
Dengan v adalah tegangan antara ujung dan I adalah arus yang mengalir pada elemen
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
HUKUM OHM
V = iR
V R iV
Beda potensial antara dua ujung elemen resistor sama dengan besar nilai resistansinya dikalikan dengan besar arus yang mengalir pada resistor tersebut
Bila sumber tegangan dan arus searah
v = iZ
i = vG
Bila sumber tegangan dan arus bolak-balik. dengan Z adalah impedansi
Dalam penulisan lain, kedua persamaan diatas adalah
Bila sumber tegangan dan arus searah dengan G = 1/R adalah konduktansi
Bila sumber tegangan dan arus bolak-balik dengan Y = 1/Z adalah admitansi
i = vY
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
v C iv
Beda potensial antara dua ujung elemen kapasitor sama dengan integral arus yang melewatinya dibagi dengan besar nilai kapasitansinya
∫=2
1
t
t
dt)t(iC
1v
Bila sumber tegangan adalah konstan (bukan fungsi waktu) atau tegangan searah, maka arus yang mengalir = 0, ini berarti kapasitor berfungsi sebagai skakelar yang terbuka (open circuit).
dt
dvC)t(i =atau
v v
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
v L iv
Beda potensial antara dua ujung elemen induktor sama dengan besar nilai induktansinya dikalikan dengan diferensial arus yang mengalir pada induktor tersebut terhadap waktu
dt
diLv =
Bila arus yang mengalir pada rangkaian adalah konstan, maka tegangan antara ujung-ujung induktor = 0, ini berarti induktor berfungsi sebagai penghubung pendek (short circuit)
v v
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Pembagi Tegangan
21
21
22
11
21
RR
vi
iRiRv
iRv
iRv
vvv
+−=
−−=−=−=
+=
v Rsvsv
v1
R2v2
i R1 i
21s
21ss
ss
s
RRR
i)RR(viRv
iRv
vv
+=+−==−=
−==
RS = Resistansi ekuivalen (pengganti)
Arah iMelawan Arah jarumjam
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
21
21
22
11
21
RR
vi
iRiRv
iRv
iRv
vvv
+=
+===
+=
v
v1
R2v2
i R1
Kalau dipilih arah i searah jarum jam, maka
vRR
Rv
dan
vRR
RiRv
21
22
21
111
+=
+== Tegangan v1 atau v2 sama
dengan tahanan yang bersangkutan dibagi dengan tahanan total dikalikan dengan tegangan total
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
6V
v1
R3 = 4Ωv2
i 6 Ω
2 Ω
Contoh soal : Tentukan a) resistansi ekuivalen, b) arus I, c) daya yang dikirim oleh sumber, d) v1, e) v2, f) daya minimum untuk tahanan R3 = 4 Ω Penyelesaian :
a) Tahanan pengganti adalah R = 2 + 6 + 4 = 12 Ωb) Arus i = v/R = 6/12 = 0,5 Ac) Daya yang dikirim sumber, P = v x I
= 6 x 0,5 = 3 Wattd) v1 = (6/12) x 6 = 3 Ve) v2 = (4/12) x 6 = 2 Vf) Daya minimum untuk R3, P = v2 x i
= 2 x 0,5 = 1 Watt
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Pembagi Arus
21 iii +=vGi 11 =
i R2= 1/G2vR
i1 i2
R1= 1/G1
vGi 22 =
vGvGi 21 +=
22
11
21 G
1i
G
1i
GG
iv ==
+=
i Rp= 1/Gpvp
ip
21p GG
iv
Gp
iv
+===
2121
pp R
1
R
1GG
R
1G +=+==
21
21p RR
RRR
+=
Rp = Resistansi ekuivalen (pengganti)
G = Konduktansi
iGG
Gidani
GG
Gi
21
22
21
11 +
=+
=
Oleh : Deden Tarsoma, S.Pd. Jayanti
Kontrol Proses
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan Konsep Dasar kelistrikan dan elektronika pada instrumentasi kontrol proses
MENGGUNAKAN HUKUM-HUKUM RANGKAIAN LISTRIK
ARUS SEARAH
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
HUKUM KIRCHOFF
Hukum Arus Kirchoff (HAK): Jumlah aljabar dari arus yang melewati suatu titik cabang sama dengan nol
Hukum Tegangan Kirchoff (HTK): Jumlah aljabar dari sumber tegangan pada suatu loop (mesh) sama dengan nol
0in
1ii =∑
=
0vn
1ii =∑
=
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
• Hukum I KCL – Kirchhoff curent law• Arus total
• Jika arus berharga positif maka arus mengalir searah dengan anak panah, demikian sebaliknya.
HUKUM KIRCHHOF
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
v Hukum II, KVL – Kirchhoff voltage law
• Menurut hukum II berlaku:
• Jadi besarnya arus yang mengalir tersebut adalah
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Dari persamaan :
Diperoleh persamaan baru yaitu :
: tegangan (V) merupakan hasil penurunan tegangan akibat adanya beban yang dialiri arus (I) yang dipengaruhi oleh hambatan (R)
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
I2
I5I1
I4O
I3
Arus yang melewati titik cabang O adalah
I1 + I2 + I4 – I3 – I5 = 0
Atau
I1 + I2 + I4 = I3 + I5
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Tegangan antara ujung-ujung : sumber adalah –v, R1 adalah v1, R2 adalah -v2, R3 adalah v3, R4 adalah -v4
-v +v1 - v2 + v3 - v4 = 0v = v1 - v2 + v3 - v4
Atau dengan melihat arah arus pada mesh (loop), dihubungkan dengan hukum Ohm, makav = R1I1 – R2I2 + R3I3 - R4I4
R4
R3
R2
R1
I4
I3
I2
I1
vArah arus positif
Berdasarkan arah arus yang dipilih, maka nilai tegangan adalah positif bila arahnya masuk ke ujung positif keluar dari ujung negatif, sedangkan sebaliknya adalah negatif
Penulisan pada satu sisi tanda =
Penulisan pada dua sisi tanda =
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Contoh Soal 1 : Hitung i, v1, vab, dan daya yang ditransfer oleh sumber tegangan
30 V
b
20 V
20 Ω 30 Ωai
50 Ω
V1
PenyelesaianMenurut HTK :-20 + 20 i + 30 i + 30 + 50 i = 0100 i = - 10 i = - 0,1 A
V1 = 30 i = 30 (-0,1) = -3 V
-20 + 20 i + Vab = 0Vab = 20 – 20 (-0,1) Vab = 22 V
Daya yang ditransfer oleh sumber tegangan :p = v i = (-20 + 30)(-0,1) = 1 W
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TEOREMA THEVENIN
“Jika suatu kumpulan rangkaian sumber tegangan dan resistor dihubungkan dengan dua terminal keluaran, maka rangkaian tersebut dapat digantikan dengan sebuah rangkaian seri dari sebuah sumber tegangan rangkaian terbuka vo/c dan sebuah resistor RP ”
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Rangkaian dihubungkan dengan sebuah beban L R .
Kombinasi seri Vo/c dan RP pada merupakan rangkaian ekivalen/setara Thevenin.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Ada beberapa kondisi ekstrem dari rangkaian pada gambar seperti misalnya saat dan
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Harga berada pada kondisi rangkaian terbuka, seolah-olah RL dilepas dari terminal keluaran, dengan demikian diperoleh tegangan rangkaian terbuka sebesar C V 0 / (lihat gambar ).
Saat (gambar) berarti rangkaian berada pada kondisi hubung singkat (kedua ujung terminal terhubung langsung) dengan arus hubung singkat IS/C sebesar
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TEOREMA NORTON
“Jika suatu kumpulan rangkaian sumber tegangan dan resistor dihubungkan dengan dua terminal keluaran, maka rangkaian tersebut dapat digantikan dengan sebuah rangkaian paralel dari sebuah sumber arus rangkaian hubung singkat IN dan sebuah konduktansi GN”
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol ProsesSMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Pada gambar diatas rangkaian setara Norton digambarkan dengan kombinasi paralel antara sebuah sumber arus IN dan sebuah konduktan GN (lihat gambar d).
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Jika rangkaian ini akan dibebani dengan sebuah beban konduktan L G , maka ada dua harga ekstrem yaitu G dan .
Harga (atau LR = 0) berada pada kondisi hubung singkat dan arus hubung singkat IS/C sama dengan IN.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Sedangkan harga GL = 0 (atau = ¥ L ) berada pada kondisi rangkaian terbuka, dimana terlihat bahwa V0/C
merupakan tegangan rangkaian terbuka.
Dengan demikian untuk rangkaian setara Norton berlaku :
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.Pd. Jayanti
Kontrol Proses
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan Konsep Dasar kelistrikan dan elektronika pada instrumentasi kontrol proses
KOMPONEN PASIF
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
MEMAHAMI BERBAGAI MACAM KOMPONEN PASIF
TUJUAN
SISWA DAPAT MEMAHAMI KARAKTERISTIK BERMACAM-MACAM KOMPONEN PASIF
SISWA MENGETAHUI PRINSIP KERJA KOMPONEN PASIF
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
RESISTOR
1. RESISTOR TETAP
Kode angka pertama
Kode angka kedua
Kode angka ketiga
Kode jumlah nol
Kode toleransi(%)
BESAR RESISTANSI DITUNJUKKAN DENGAN WARNA GELANG
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
KARAKTERISTIK RESISTOR
BESAR HAMBATAN PADA RESISTOR DITUNJUKKAN PADA KODE WARNA PADA GELANG RESISTOR
Sumber : MAKALAH KAPASITOR DAN RASISTOR by Safriadi Univ. Malikusaleh
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
HESAR HAMBATAN LANGSUNG DITUNJUKKAN PADA TULISAN DI BODI RESISTOR
Fig from MAKALAH KAPASITOR DAN RASISTOR by Safriadi Univ. Malikusaleh
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
2. VARIABEL RESISTOR (POTENSIO)
BESAR RESISTANSI BISA DIUBAH – UBAH DENGAN CARA MEMUTAR TUAS POTENSIO
PIN 1
PIN 2
PIN 3
TUAS
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
3. TRIMPOTRESISTANSI BISA DIUBAH DENGAN CARA MEMUTAR LUBANG TRIM DENGAN OBENG TRIMER
LUBANG TRIM
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
1. RESISTANSI DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN
PTC (Positive Temperature Coefisien) ; semakin tinggi temperatur semakin besar pula resistansinya.
NTC (Negative Temperature Coefisien) ; semakin tinggi temperatur maka resistansi akan semakin kecil.
LDR (Light Dependent Resistant) ; Resistansi dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang mengenai LDR.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Langkah - Langkah Pengukuran Variabel Resistor (Potensiometer)
Arahkan saklar pemilih pada posisi Ohm Meter Lakukan kalibrasi ohm meter Mengacu pada gambar disamping,
letakkan kedua ujung kabel penyidik(probes) pada terminal a dan b
dari variabel resistor. Putar tuas pemutar searah jarum jam, jika Jarum penunjuk bergerak
ke kanan, artinya : variabel resistor masih baik Letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada terminal b dan
c dari variabel resistor. Putar tuas pemutar searah jarum jam, jika Jarum penunjuk bergerak
ke kiri, artinya : variabel resistor masih baik
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Langkah - Langkah Pengukuran (LDR)
Arahkan saklar pemilih pada posisi Ohm Meter Lakukan kalibrasi ohm meter Letakkan kedua ujung kabel penyidik
(probes) secara sembarang (acak)
pada kedua kaki LDR. Menggunakan lampu senter sinari
permukaan LDR, jarum bergerak ke kanan,menunjukkan
nilai satuan Ohm yang kecil, artinya : LDR masih baik dan dapat digunakan.
Tutuplah permukaan LDR, jarum pada papan skala bergerak ke kiri, artinya : LDR masih baik dapat digunakan.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Langkah - Langkah Pengukuran Thermistor
Arahkan saklar pemilih pada posisi Ohm Meter Lakukan kalibrasi ohm meter Letakkan kedua ujung kabel penyidik
(probes) secara sembarang (acak)
pada kedua kaki Thermistor (NTCR / PTCR). Pada pengukuran NTCR; dgn korek api, panasi NTCR,
jarum menunjukkan nilai satuan Ohm yang kecil, artinya NTCR masih baik dan dapat digunakan
Pada pengukuran PTCR; dgn korek api, panasi PTCR, jarum pada papan skala menunjukkan nilai satuan Ohm yang besar, artinya : NTCR masih baik
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
CAPACITOR
1. KAPASITOR NON POLARADALAH KAPASITOR YANG TIDAK MEMPUNYAI KAKI POSITIF DAN NEGATIF
jadi
Pada saat pemasangan posisi kaki boleh terbalik
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
1. KAPASITOR BIPOLAR
ADALAH KAPASITOR YANG MEMILIKI DUA BUAH KUTUB KAKI NEGATIF DAN POSITIF, DITUNJUKKAN DENGAN PERBEDAAN PANJANG KAKI DAN TANDA PADA BODINYA.
jadi
Pada saat pemasangan posisi kaki tidak boleh terbalik
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
1. VARIABEL KAPASITOR (VARCO)
TUAS
KAPASITANSI DAPAT DIATUR DENGAN CARA MEMUTAR TUAS .
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
KARAKTERTIK KAPASITOR
Besar kapasitansi antara lain ditunjukkan :
1. KODE NOMOR PADA KAPASITOR
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
1. KODE WARNA PADA BODI KAPASITOR
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
1. KAPASITANSI TERTULIS PADA BODI KAPASITOR
BESAR KAPASITANSI UNTUK KAPASITOR DISAMPING ADALAH 470 MIKRO FARAD DAN TEGANGAN MAKSIMAL 50 VOLT
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Langkah - Langkah Pengukuran Kapasitor
Arahkan saklar pemilih pada posisi Ohm Meter Lakukan kalibrasi ohm meter Untuk Elco : Letakkan kabel penyidik (probes) warna
merah (+) pada kaki positif (+), kabel penyidik (probes) warna hitam (-) ke kaki negatif. (Lihat Body Elco untuk melihat kaki negatif/positif)
Jarum pada papan skala bergerak jauh ke kanan untuk kemudian kembali ke kiri, artinya : elco masih baik dan dapat digunakan. (Jika jarum pada papan skala bergerak ke kanandan tidak kembali lagi ke kiri, artinya : elco sudah rusak)
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Untuk Kondensator Nonpolar : Letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna merah (+) dan kabel penyidik (probes) warna hitam (-) secara sembarang (acak) ke kaki kapasitor non polar.
Jarum pada papan skala tidak bergerak (atau bergerak sedikit), artinya : kapasitor non polar masih baik dan dapat digunakan. (Jika jarum pada papan skala bergerak jauh ke kanan, artinya : kapasitor non polar sudah rusak dan tidak dapat digunakan).
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
KAPASITOR ( KONDENSATOR )
Kapasitor adalah suatu system susunan konduktor yang dirangkai sedemikian sehingga salah satu konduktor itu mempunyai kapasitas yang lebih tinggi dari pada jika berdiri sendiri.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
menyusun kapasitor untuk mendapat kapasitansi kapasitor baru
Kapasitor susun SERI
C2
C1
V
+q
+q
-q
-q
+ -
q1 = q2
V = V1 + V2
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Kapasitor susun PARALEL
C2C1
Karakter apa saja yang terdapat pada rangkaian PARALEL kapasitor
V
+
-
q1 + q2 = q
V = V1 = V2
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Kita dapat menyusun rangkaian ekuivalen dari rangkaian Kita dapat menyusun rangkaian ekuivalen dari rangkaian seriseri kapasitor dengan memuat sebuah kapasitor pengganti (Ckapasitor dengan memuat sebuah kapasitor pengganti (CSS))
V
C1 C2 C3
V
CS
Berdasarkan hubungan kapasitor dengan beda potensial :
C =Q/V
dan
V1 + V2 +V3 = V
Q1 = Q2 = Q3 = QS
Diperoleh :
1/CS =1/C1 + 1/C2 + 1/C3
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
kita dapat menyusun rangkaian ekuivalen dari rangkaian paralel kapasitor dengan memuat sebuah kapasitor pengganti (Cp)
V
C1
C2
C3
V
CP
Berdasarkan hubungan kapasitor dengan beda potensial :
C =Q/Vdan
V1 = V2 = V3 = V
Q1 + Q2 + Q3 = QP
Diperoleh :
CP = C1 + C2 + C3
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
V
C1
C2
C3
C4
V
CP1C3
C4
V
CS1
C4
Bagaimana jika kita menemukan rangkaian majemuk yang terdiri dari beberapa kapasitor tersusun seri dan paralel sekaligus ??????
Kita selesaikan C1 dan C2 hingga kita peroleh :C1 + C2 = Cp1 ;karena PARALEL
QP1 = Q3
1/CP1 + 1/C3 = 1/CS1 ;karena SERI
VS1 = V4 = V
V
CT
CS1 + C4 = CT ;karena PARALEL
QT = V . CT
Contoh
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Perhatikan rangkaian-rangkaian kapasitor di bawah ini !!!!!!!!
1. Berapa kapasitas kapasitor pengganti untuk rangkaian di bawah?2. Berapa besarnya muatan listrik pada kapasitor 4µF ?
3V
2µF 4µF 2µF
1
Ctot
1
C1
1
C2
1
C3
= + +
1
Ctot
1
2
1
4
1
2= + +
51
Ctot4
=
Jawab :
4/5 µFCtot =
Karena seri maka,
Jadi q1 = q2 = q3 = qtot = 12/5 µC
qtot = Ctot . Vtot
qtot = 4/5 . 3
qtot = 12/5 µC
q1 = q2 = q3 = qtot
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Perhatikan rangkaian-rangkaian kapasitor di bawah ini !!!!!!!!
1. Berapa kapasitas kapasitor pengganti untuk rangkaian di bawah?2. Berapa besarnya muatan listrik pada kapasitor 4µF ?
6V
2µF
4µF
2µF
Jawab :
Ctot C1 C2 C3= + +
2Ctot 2 4= + +
Ctot 8 µF=
Karena C1 , C2 , dan C3 paralel maka :
V1 = V2 = V3 = Vtot
V1 = V2 = V3 = Vtot
q2 = C2 . V2
q2 = 4 . 6
q2 = 24 µC
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Perhatikan rangkaian-rangkaian kapasitor di bawah ini !!!!!!!!
1. Berapa kapasitas kapasitor pengganti untuk rangkaian di bawah?2. Berapa besarnya muatan listrik pada kapasitor 4µF ?
9V
2µF2µF
4µF
2µF
Jawab :
C1 , C2 paralel maka :
C12 C1 C2= +
C12 4 µF=
C12 , C3 seri maka
1
C123
1
C12
1
C3
= +
1
C123
1
4
1
2= +
1
C123
3
4=
C123
4
3= µF
C123 , C4 paralel maka :
Ctot 3/16 µF=
Ctot C123 C4= +
Q4 = C4 . Vtot
Q4 = 4 . 9
Q4 = 36 µC
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
INDUKTOR
Adalah sebuah komponen yang mempunyai fungsi dasar untuk membangkitkan medan magnet
Penerapan indukor pada
perangkat audio video
Rellay
Speaker
Bluzer
Bleeper
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
CHARACTERISTICS OF INDUCTOR
YANG MEMPENGARUHI BESAR INDUKTANSI ANTARA LAIN :2.DIAMETER KAWAT LILITAN3.DIAMETER LINGKARAN LILITAN4.PANJANG KAWAT LILITAN 5.JENIS INTI LILITAN
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
TRANSFORMATOR
ADALAH KOMPONEN PASIF YANG TERDIRI DUA BUAH KUMPARAN YAKNI PRIMER DAN SEKUNDER YANG SALING MENGINDUKSI BILA DIALIRI ARUS AC.
1. TRAFO STEP DOWN
Np > Ns
JUMLAH KUMPARAN PRIMER LEBIH BANYAK DARI KUMPARAN SEKUNDER
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
1. TRAFO STEP UP
JUMLAH KUMPARAN SEKUNDER LEBIH BANYAK DARI KUMPARAN PRIMER
Np < Ns
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
KARAKTERISTIK TRANSFORMATOR
Vp = Tegangan primer (volt)Vs = Tegangan sekunder (volt)Np = Jumlah kumparan primer Ns = Jumlah kumparan sekunderIs = Arus primer (Ampere)Ip = Arus sekunder (Ampere)
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol Proses
Langkah - Langkah Pengukuran Trafo
Arahkan saklar pemilih pada posisi Ohm Meter Lakukan kalibrasi ohm meter Letakkan ujung kabel penyidik secara
sembarang (acak) ke titik-titik terminal dari gulungan primer (P). Jika jarum Penunjuk bergerak ke kanan, artinya : gulungan primer (P) trafomasih baik dan dapat digunakan.
Letakkan ujung kabel penyidik secara sembarang (acak) ke titik-titik terminal dari gulungan skunder (S). Jika jarum Penunjuk bergerak ke kanan, artinya : gulungan skunder (S) trafo masih baik dan dapat digunakan.
SMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol ProsesSMK NEGERI 1 CIMAHI
Oleh : Deden Tarsoma, S.PdInstrumentasi Kontrol ProsesSMK NEGERI 1 CIMAHI