Piper Alpha Incident1

9
TUGAS K3 IDENTIFIKASI KECELAKAAN DI INDUSTRI MEYLIN 1506800325 TEKNIK KIMIA Pendahuluan Industri minyak dan gas merupakan industri yang termasuk dalam kategori padat karya dan padat modal. Artinya industri ini merupakan industri yang memerlukan investasi yang sangat besar, baik dari segi pemodalan sarana dan prasarana, teknologi, dan tentunya adalah sumber daya manusianya. Dalam semua industri, termasuk industri minyak dan gas, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek paling utama pada setiap kegiatan operasinya. Hal ini disebabkan, bahwa sebuah perusahaan dikatakan besar apabila melihat sumber daya manusia sebagai modal paling utama, asset yang harus senantiasa diamankan agar perusahaan dapat bersaing dengan global dan terus tumbuh berkompetisi. Namun demikian, dalam beberapa kasus, investasi besar dalam hal sumber daya manusia dan modal saja tidak cukup untuk menjamin sebuah perusahaan mampu luput dari peristiwa-peristiwa kecelakaan kerja. Dalam industri minyak dan gas, satu kejadian kecelakaan kerja terbesar sepanjang sejarah; dan semoga saja terakhir; yang paling terkenal adalah ledakan Piper Alpha. Piper Alpha adalah salah satu anjungan yang memproduksikan minyak dan gas di Laut Utara (North Sea) yang dioperasikan oleh Occidental Petroleum (Kaledonia) Ltd. Dibangun pada tahun 1976, awalnya desain anjungan itu adalah untuk memproduksi minyak, 1

description

k3l

Transcript of Piper Alpha Incident1

Page 1: Piper Alpha Incident1

TUGAS K3 IDENTIFIKASI KECELAKAAN DI INDUSTRI

MEYLIN

1506800325

TEKNIK KIMIA

Pendahuluan

Industri minyak dan gas merupakan industri yang termasuk dalam kategori padat karya dan padat modal. Artinya industri ini merupakan industri yang memerlukan investasi yang sangat besar, baik dari segi pemodalan sarana dan prasarana, teknologi, dan tentunya adalah sumber daya manusianya. Dalam semua industri, termasuk industri minyak dan gas, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek paling utama pada setiap kegiatan operasinya. Hal ini disebabkan, bahwa sebuah perusahaan dikatakan besar apabila melihat sumber daya manusia sebagai modal paling utama, asset yang harus senantiasa diamankan agar perusahaan dapat bersaing dengan global dan terus tumbuh berkompetisi. Namun demikian, dalam beberapa kasus, investasi besar dalam hal sumber daya manusia dan modal saja tidak cukup untuk menjamin sebuah perusahaan mampu luput dari peristiwa-peristiwa kecelakaan kerja. Dalam industri minyak dan gas, satu kejadian kecelakaan kerja terbesar sepanjang sejarah; dan semoga saja terakhir; yang paling terkenal adalah ledakan Piper Alpha.

Piper Alpha adalah salah satu anjungan yang memproduksikan minyak dan gas di Laut Utara (North Sea) yang dioperasikan oleh Occidental Petroleum (Kaledonia) Ltd. Dibangun pada tahun 1976, awalnya desain anjungan itu adalah untuk memproduksi minyak, namun seiring dengan perkembangannya, berubah menjadi anjungan yang memproduksi gas.

Akibat

Sebuah ledakan besar terjadi dan mengakibatkan kebakaran menghancurkannya pada tanggal 6 Juli 1988, memakan 167 korban jiwa, dengan hanya 59 selamat. Korban tewas termasuk 2 awak dari sebuah kapal penyelamatan. Total kerugian yang diperkirakan sebesar £ 1,7 miliar (US $ 3,4 miliar). Pada saat bencana Piper Alpha memproduksi sekitar 120.000 ribu barrel minyak per hari dan sekitar yang mencatat sekitar sepuluh persen produksi dari minyak Laut Utara dan produksi gas, dan merupakan bencana terburuk dari operasi produksi minyak dan gas bumi lepas pantai dalam hal kerugian korban jiwa dan dampak reputasi industri.

1

Page 2: Piper Alpha Incident1

Keparahan

Peristiwa yang juga terkenal dengan Tragedi 6 Juli 1988 itu menewaskan 167 dari total 225 pekerja dan tercatat sebagai kecelakaan terburuk sepanjang sejarah pekerjaan offshore. Selain menelan korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai US$ 3,4 miliar. Hanya dalam tempo kurang lebih 3 jam, platform yang terletak di Laut Utara, Eropa, dan dioperasikan oleh Occidental Petroleum (Caledonia) Ltd. ini terkubur di lautan. Dari sekian banyak kemungkinan kesalahan hasil investigas, ada satu akar masalah yang diyakini, yaitu kesalahan koordinasi yang menjadi penyebab utama peristiwa 6 Juli 1988

Gambar 1 : (a). Piper Alpha Platform sebelum kejadian. (b). Piper Alpha setelah kejadian.

Overview Proses Produksi

Occidental Petroleum memperoleh lisensi eksplorasi minyak pada tahun 1972 dan menemukan ladang minyak Piper terletak di 58 ° 28'N 0 ° 15'E / 58,467 ° N 0,25 ° E / 58,467; 0,25 pada awal 1973 dan proses pengembangan dimulai dengan fabrikasi platform lepas pantai, jaringan perpipaan dasar laut dan struktur pendukung darat. Produksi minyak dimulai tahun 1976 dengan sekitar 250.000 barel minyak per hari meningkat menjadi 300.000. Sebuah modul produksi gas dipasang pada tahun 1980. Produksi menurun hingga 125.000 barel (19.900 m3) dengan tahun 1988. Semua produksi dikirim ke terminal Flotta minyak di Kepulauan Orkney untuk menerima dan memproses minyak dari ladang Piper, Claymore dan Tartan, masing-masing dengan platform sendiri. Satu pipa minyak utama berdiameter 30 inchi membentang sepanjang 128 mil (206 kilometer) dari Piper Alpha menuju Flotta. Pipa minyak Piper Alpha menyatu dengna pipa dari Claymore. Anjungan Tartan juga menerima gas dari Claymore dan kemudian dikirim menuju Piper Alpha. Dan dari Piper Alpha, gas dikompres dan dikirim ke anjungan penerima gasMCP-01 sekitar 30 mil (48 km) ke Northwest.

2

Page 3: Piper Alpha Incident1

Gambar 2 Jaringan Perpipaan dari Area Piper Alpha dan Sekitarnya.

Piper Alpha terletak di ladang minyak Piper, sekitar 120 mil (193 km) timur laut Aberdeen di 474 kaki (144 m) air, dan terdiri dari empat modul yang dipisahkan oleh firewall platform tersebut. Untuk alasan keamanan modul diorganisir sehingga operasi yang paling berbahaya adalah jauh dari daerah personil. Anjungan ini menghasilkan minyak mentah dan gas alam dari 24 sumur untuk pengiriman ke terminal minyak Flotta pada Orkney dan untuk instalasi lain dengan tiga jalur pipa terpisah.

Gambar 3. Layout Anjungan Piper Alpha

3

Page 4: Piper Alpha Incident1

Kronologi dan Sebab Kecelakaan Industri

Sebelum terjadi insiden parah tersebut mula mula dilakukan re-sertifikasi Pressure Safety Valve (PSV) pada discharge line dari pompa transfer kondensat A. Tapping point PSV pompa A di-blind (ilustrasi ada dibawah) sesuai dengan SOP yang berlaku praktis di lokasi. PSV di-discharge line pompa A selesai disertifikasi, kemudian akan dikembalikan ke posisi semula.

Gambar 4. P&ID Pompa, dengan posisi PSV (Pressure Relief Valve atau PSV) dan Posisi Blind (warna biru)

Gambar 5. (a). Bentuk PSV dan (b) Penempatan Blind di Discharge Pompa.

Setelah berkonsultasi dengan operator di ruang kontrol, pekerja sertifikasi setuju melanjutkan pekerjaan pada keesokan harinya. Sementara, pompa transfer kondensat B sedang bekerja, memompakan kondensat ke pipa minyak serta menyuplai bahan bakar untuk generator pembangkit listrik.

Operasi normal berlanjut hingga pukul 21.45, saat pompa B dalam kondisi mati. Sepengetahuan teknisi perawatan, operator menjalankan pompa A. Baik operator maupun teknisi perawatan tidak tahu bahwa tidak ada PSV di keluaran pompa A, dan hanya berupa blind. Setelah pompa A dijalankan, keluarlah kondensat dari slip blind yang sambungan pemasangan

4

Page 5: Piper Alpha Incident1

bautnya tidak cukup kuat. Meledaklah modul C. Keadaan diperparah ketika komunikasi terputus, sehingga platform lain yang berada di sekitar Piper Alpha tetap memompakan minyak/kondensat ke Piper Alpha, dalam hal ini anjungan Tartan.

Offshore Installation Manager (OIM) yang memegang komando darurat tidak mampu mengatasi keadaan. Living quarters, yang menjadi tempat berkumpul para pekerja, dipenuhi asap. Beberapa orang yang mengambil inisiatif meninggalkan galley-lah yang selamat. Pukul 23.20, pipa riser (pipa yang mencuat dari dasar laut ke permukaan) gas meledak menimbulkan bola api. Pukul 00.45, platform mulai runtuh.

Tim investigasi menemukan adanya penyimpangan pada operasi Piper Alpha ini, di antaranya tag atau lock out procedure tidak diikuti dengan baik; operator tidak mendiskusikan informasi secara aktif ataupun permit yang di-suspend ketika ganti shift; suspended permit tidak diletakkan di ruang kontrol untuk kemudahan akses, tapi diletakkan di ruang safety officer; surat izin kerja tidak mengecek adanya cross-reference antar-pekerjaan. Lalu, minimnya pelatihan untuk kondisi darurat juga disebut-sebut menambah jumlah korban jiwa.

Menurut cerita saksi mata yang masih hidup, banyak dari mereka, terutama kontraktor yang bekerja di platform, tidak familier dengan rute evakuasi, lokasi lifeboat, atau cara mengoperasikan life raft. Occidental Petroleum menggunakan banyak tenaga kontraktor, sehingga frekuensi kedatangan dan kepulangan para kontraktor menjadi sering. Menurut tim investigasi, hal itu seharusnya diikuti oleh safety induction atau orientasi pengenalan prosedur keselamatan setempat yang ketat dan terarah. Tanpa itu, Occidental Petroleum harus menuai tragedi yang diabadikan di Rose Garden, Hazlehead Park, Aberdeen, itu.

Setelah Kejadian

Masalah utama adalah bahwa sebagian besar personil yang memiliki kewenangan untuk memimpin evakuasi telah tewas ketika ledakan pertama menghancurkan ruang kontrol. Ini merupakan konsekuensi dari desain platform, termasuk tidak adanya dinding ledakan. Faktor lain adalah bahwa anjungan Piper Alpha dekat platform Tartan dan Claymore, dan keduanya terus pompa gas dan minyak untuk Piper Alpha sampai terjadi ledakan kedua. Kru operasi di anjungan Tartan dan Claymore tidak menutup produksi, walaupun mereka bisa melihat bahwa Piper Alpha terbakar.

Pada saat penyelamatan helikopter sipil dan militer mencapai adegan, api lebih dari seratus meter di ketinggian dan terlihat sejauh seratus km (120 km dari Highlander Maersk) dari dicegah pendekatan aman. Tharos, sebuah kapal pemadam kebakaran spesialis, mampu mendekati platform, tapi tidak bisa mencegah pecahnya pipa Tartan, sekitar dua jam setelah awal bencana, sehingga terpaksa mundur karena intensitas api. Api tetap berkobar dari platform itu akhirnya padam tiga minggu kemudian oleh tim yang dipimpin oleh petugas pemadam kebakaran terkenal Red Adair

5

Page 6: Piper Alpha Incident1

Tabel 1. Hasil investigasi beberapa Badan Keselematan

Hasil audit kegagalan Akibat RekomendasiKegagalan dari Kontrol Ijin Kerja Terjadi miskomunikasi bahwa

pekerjaan belum selesai dilakukan dan mesin masih tidak oleh dioperasikan

Pengimplementasian Ijin Kerja yang konsisten disertai dengan sistem audit untuk perbaikan berkelanjuan

Tidak adanya handover atau peralihan shift dari siang ke malam.Penilaian resiko atau Risk Assessment yang kurang menyeluruh

Tidak dapat mengantisipasi adanya potensi bahaya apabila terjadi kegagalan proses

Ketidaktaatan terhadap prosedur isolasi dalam pekerjaan (Pemasangan LOTO)

Tidak adanya tanda kalau mesin masih tidak dapat dioperasikan

Pemasangan alat pengaman cadangan apabila terjadi kegagalan proses.Pemasangan alarm gas dan api dan sistem shutdown otomatis.

Prosedur dan Kebijakan Safety yang kurang diterapkan Pada saat terjadi bencana, semua

orang kebingungan dalam menyelamatkan diri

Penerapan dan audit dari kebijakan dan sistem evakuasiPengenalan atau

Orientasi Keselamatan di Anjungan kurang diterapkan

Respon atau perencanaan tanggap darurat yang kurang matang

Saat terjadi bencana, tim operasi di lapangan kurang dapat memutuskan langkah apa yang harus dilakukan

Pelatihan respon tanggap darurat atau simulasi bencana

Pelatihan yang kurang

Sistem Pengawasan Manajemen yang kurang

Hilangnya komunikasi antara satu anjungan dengan anjungan lainnya yang berdampak pada eskalasi bencana akibat anjungan lain yang masih memproduksi

Regulasi dan kebijakan perusahaan bahwa keselamatan adalah prioritas nomor satu dan produksi harus dikesampingkan

6