Pindah Silang
Click here to load reader
-
Upload
armando-septian-simbolon -
Category
Documents
-
view
155 -
download
5
description
Transcript of Pindah Silang
Pindah Silang (Crossing Over)
Gen-gen yang terangkai pada satu kromosom biasanya letaknya tidak
berdekatan satu dengan lainnya, sehingga gen-gen itu dapat mengalami
perubahan letak yang disebabkan karena adanya penukaran segmen dari
kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog. Peristiwa ini sering
disebut dengan pindah silang (crossing over).
Gambar 4. Pindah silang dan pemilahan kromosom secara bebas. (Sumber: http://www.phschool.com, 2007).
Yang dimaksud dengan pindah silang adalah proses penukaran segmen
dari kromatid-kromatid bukan saudara (nonsister chromatids) dari sepasang
kromosom homolog. Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap
gametogenesis (peristiwa pembentukan gamet) pada kebanyakan makhluk
hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Pindah silang terjadi ketika
meiosis I (akhir profase I atau permulaan metafase I), yaitu ketika kromosom
telah mengganda menjadi dua kromatid (Gambar 5).
Pada waktu
kromosom-
kromosom hendak
memisah (yaitu
pada anafase I),
kromatid-kromatid
yang bersilang itu
melekat dan putus
dibagian kiasma,
kemudian tiap
potongan itu
melekat pada
kromatid
sebelahnya secara
timbal nalik.
Berhubung dengan itu gen-gen yang terletak pada bagian yang pindah itu akan
berpindah pula tempatnya ke kromatid sebelahnya (homolognya).
Pindah silang dibedakan atas 2 (Gambar 6), yaitu :
1. Pindah silang tunggal, ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat.
Dengan terjadinya pindah silang itu akan terbentuk 4 macam gamet. Dua
macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen-gen yang dimiliki
induk (parental), maka dikatakan gamet-gamet tipe parental. Dua gamet
lainnya merupakan gamet-gemet baru, yang terjadi sebagai akibat adanya
pindah silang. Gamet-gamet ini dinamakan gamet-gamet tipe rekombinasi.
Gamet-gamet tipe parental dibentuk jauh lebih banyak dibandingkan dengan
gamet-gamet tipe rekombinasi.
Gambar 5. Pindah silang (crossing over) pada kromosom yang terjadi pada meiosis I. (Sumber: http://www.phschool.com, 2007).
Gambar 6. Pindah silang tunggal (kiri) dan pindah silang ganda (kanan). (Sumber: http://www.marine-genomics-europe.org, 2007).
2. Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jika
pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung diantara dua buah
gen yang terangkai (misalnya gen A dan B), maka terjadinya pindah silang
ganda itu tidak akan nampak dalam fenotip, sebab gamet-gamet yang
dibentuk hanya dari tipe parental saja, atau dari tipe rekombinasi saja, atau
dari tipe parental dan tipe rekombinasi akibat pindah silang tunggal. Akan
tetapi jika diantara gen A dan B masih ada gen ketiga, misalnya gen C,
maka terjadinya pindah silang ganda antara gen A dan B akan tampak.
Kemungkinan terjadinya pindah silang ternyata dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain seperti :
1. Temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya pindah silang.
2. Makin tua suatu individu, makin kurang kemungkinan untuk mengalami
pindah silang.
3. Zat kimia tertentu dapat memperbesar kemungkinan pindah silang.
4. Penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang.
5. Makin jauh jarak antara gen-gen yang terangkai, makin besar kemungkinan
terjadinya pindah silang.
6. Pada umumnya pindah silang terjadi pada makhluk betina maupun jantan.
Tapi ada pengecualian, yaitu pada ulat sutera (Bombix mori) yang betina
tidak pernah terjadi pindah silang, demikian pula pada lalat Drosophila
melanogaster jantan.
PETA KROMOSOM
* Yaitu skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus yang
memperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom tersebut
* Jarak gen a dengan gen b disebut jarak peta
* Peta kromosom tanpa menunjukkan letak sentromer disebut peta relatif
1 m.u. = 1 map unit = 1 unit peta = 1 centimorgan = 1% pindah silang
* Untuk membuat peta kromosom harus menggunakan individu trihibrid (yang
berangkai) yang diuji silang
* CONTOH :
Diketahui :
C = sayap lurus , c = sayap berlekuk,
S = tubuh tidak bergaris, s = tubuh bergaris,
E = tubuh kelabu, e = tubuh hitam
Apabila trihibrid (yang berangkai) ditestcross (diujisilang) dihasilkan data sebagai
berikut:
1. CSE = 786 – PAR* 5. Cse = 107 – PST
cse cse
2. cse = 753 – PAR* 6. cSE = 97 – PST
cse cse
3. CsE = 1 – PSG** 7. CSe = 86 – PST
cse (REK) cse
4. cSe = 2 – PSG** 8. csE = 94 – PST
cse (REK) cse
PST = pindah silang tunggal, PSG = pindah silang gandaPAR = tipe parental, REK = tipe rekombinasi
PAR PSG gamet tipe REKC S E C S E C s Ec s e c s e c S e
Letak gen trihibrid pada parental yang benar adalah :CSEcse
Letak gen-gen pada parental sudah benar, maka :
Jarak antara gen c – s =(cSE) + (Cse) + (CsE) + (cSe) x 100%
jumlah individu seluruhnya(97 + 107 + 1 +2 x 100%)/1926 = 10,75% = 10,75 m.u.
Jarak antara gen s – e =(CSe) + (csE) + (CsE) + (cSe) x 100%
jumlah individu seluruhnya(86 + 94 + 1 + 2 x 100%)/1926 = 9,5% = 9,5 m.u.